layanan_ppp_buah.doc

15
Data dan Statistik T ahun 2007 III. PENANGANAN P ASCA PANEN III.1. PENANGANAN P ASCA P ANEN BU AH Potensi pengembangan bu ah-bua han di indo ne si a sangat be sar. keanekaragaman varietas dan didukung oleh iklim yang sesuai untuk buah-buah an tr opika ak an me nghasilk an berbag ai buah-bu ahan yang sangat bervariasi dan menarik. disamping itu dengan areal yang cukup luas sehingga dapat menghasilkan buah-buahan yang cukup potensial disamping komoditi lainnya. Buah-buah an apabila setelah dipanen tidak ditangan i dengan baik, akan mengalami perubahan akibat pengaruh fsiologis, fsik, kimiawi, parasitik atau mi kr ob iologi s, di mana ada yang me ng untung kan da n sang at merugik an bila tidak dapat dikendalik an yaitu timbulnya kerusakan atau kebusukan. hal ini akan mengakib atkan tidak dap at dimanaatk an lagi, sehingga merupakan suatu kehilangan ( loss). di indonesia ke hilangan buah-buahan cukup tinggi, ! - "# $. untuk menghasilkan buah-buahan dengan kualitas yang baik, disampin g ditentukan oleh perlak uan selama penanganan on-farm, dit ent uk an %ug a ol eh aktor penanganan pasca panen yang secara umum mulai dari pemanenan, pengumpulan, sortasi, pembersihan dan pencucian, grading, pe ng emasan, pemeraman, penyimpanan dan pengangkutan. &aktor-aktor yang mempengaruhi penanganan pasca panen '. aktor biologi respirasi, produksi et ilen, perubahan komposisi kimia, kehilangan air. . aktor li ngkun gan su hu , k el emba ban, komposi si atmo s er dan etilen. gar terhindar dari kerusakan-kerusakan yang dapat menurunkan mutu buah perlu diperhatikan perlakuan-perlakuan yang diberikan. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian '

Upload: esabilita

Post on 05-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 1/15

Data dan Statistik Tahun 2007

III. PENANGANAN PASCA PANEN

III.1. PENANGANAN PASCA PANEN BUAH

Potensi pengembangan buah-buahan di indonesia sangat besar.

keanekaragaman varietas dan didukung oleh iklim yang sesuai untuk

buah-buahan tropika akan menghasilkan berbagai buah-buahan yang

sangat bervariasi dan menarik. disamping itu dengan areal yang cukup

luas sehingga dapat menghasilkan buah-buahan yang cukup potensial

disamping komoditi lainnya.

Buah-buahan apabila setelah dipanen tidak ditangani dengan baik, akan

mengalami perubahan akibat pengaruh fsiologis, fsik, kimiawi, parasitik

atau mikrobiologis, dimana ada yang menguntungkan dan sangat

merugikan bila tidak dapat dikendalikan yaitu timbulnya kerusakan atau

kebusukan. hal ini akan mengakibatkan tidak dapat dimanaatkan lagi,

sehingga merupakan suatu kehilangan (loss). di indonesia kehilangan

buah-buahan cukup tinggi, ! - "# $. untuk menghasilkan buah-buahan

dengan kualitas yang baik, disamping ditentukan oleh perlakuan selama

penanganan on-farm, ditentukan %uga oleh aktor penanganan pasca

panen yang secara umum mulai dari pemanenan, pengumpulan, sortasi,

pembersihan dan pencucian, grading, pengemasan, pemeraman,penyimpanan dan pengangkutan.

&aktor-aktor yang mempengaruhi penanganan pasca panen

'. aktor biologi respirasi, produksi etilen, perubahan komposisi

kimia, kehilangan air.

. aktor lingkungan suhu, kelembaban, komposisi atmoser dan

etilen.

gar terhindar dari kerusakan-kerusakan yang dapat menurunkan mutu

buah perlu diperhatikan perlakuan-perlakuan yang diberikan.

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian '

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 2/15

Data dan Statistik Tahun 2007

SKEMA RANTAI PENANGANAN PASCA PANEN BUAH

1. Pemanenan

*utu buah-buahan yg baik hanya akan diperoleh bila dipanen

- Pada tingkat kematangan yang cukup

- +ilakukan pada suhu udara belum terlalu panas

- Produk harus diletakkan ditempat yang teduh.- +ilakukan secara hati hati dan harus bebas dari luka, bintik,

penyakit dan kerusakan lainnya.

 ingkat kematangan buah-buahan dapat ditentukan dengan cara

visual, fsik, analisis kimia, perhitungan %umlah hari setelah

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian 

PEMANENAN

PEGUMPULAN

SORTASI

PENCUCIAN

GRADING

PENGEMASAN

PELILINAN

PEMERAMAN

PENYIMPANAN

TRANSPORTASI

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 3/15

Data dan Statistik Tahun 2007

persemaian (penanaman), %umlah hari setelah keluarnya bunga, dan

metode fsiologis.

cara pemetikan yang baik adalah dengan alat petik berkantong yang

dapat diatur pan%ang-pendeknya.untuk melepaskan pisang dari

tandannya digunakan alat penyisir pisang yang dibuat dari bahanbesi tempa dan dapat dibuat sendiri oleh petani.

2. Pengumpulan

Hal-hal yang perlu diperhatikan

'. okasi pengumpulan atau penampungan harus dekat dengan

tempat pemanenan,

. adah sebagai tempat penampung sementara antara lain

berupa keran%ang, peti, atau karung goni yang digunakan untuk

mengangkut hasil panen dari lapang ke gudang penyimpanan.

/. Buah-buahan harus dihindarkan dari kontak langsung dengan

sinar matahari.

". Perlakuan0tindakan penanganan dan spesifkasi wadah yang

digunakan harus disesuaikan dengan siat dan karakteristik buah

yang ditangani.

3. Sortasi

1ortasi dilakukan untuk memisahkan buah-buahan yang luka, busukdan cacat lainnya untuk menghindari penyebab ineksi ke produk

lain. sortasi dilakukan dilapangan dan dirumah pengemasan baik

secara manual maupun mekanis.

 4. Penuian

Pencucian dilakukan dengan tu%uan untuk menghilangkan kotoran

(tanah) serta residu pestisida (insektisida atau ungisida), dapat

dilakukan dengan cara menyikat buah dengan sikat halus.

5. Grading

Grading  bertu%uan untuk memisahkan produk berdasarkan mutu,

warna,berat dan ukuran.umumnya pemilahan ini masih dilakukan

secara visual dan manual, baik dikebun maupun rumah

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian /

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 4/15

Data dan Statistik Tahun 2007

pengemasan. selama grading harus diusahakan agar terhindar dari

kontak sinar matahari langsung.

6. Pengemasan

Pengemasan berungsi untuk melindungi buah-buahan dari

kerusakan fsik selama pengangkutan. bahan pengemas luar bisa

terbuat dari kayu, rotan, bambu atau karton bergelombang.

1edangkan pengemasan untuk tingkat pengecer (disebut kemasan

dalam) biasanya terbuat dari flm plastik, kertas, plastik tercetak

atau bahan campuran dari kertas dan plastik.

7. Pelilinan

Pelilinan merupakan perlakuan khusus bagi beberapa buah yang

bertu%uan untuk mengurangi kehilangan air, meningkatkan umur

simpan, mengurangi perkembangan penyakit mengganti bahan lilin

alami pada buah selama pencucian, melindungi dari luka dan

memperbaiki penampilan buah. bahan lilin harus dari bahan yang

aman untuk dikonsumsi.

!. Pemeraman

Pemeraman(ripening) adalah proses untuk merangsang pematangan

buah agar matang merata dengan menggunakan bantuan gas karbit

atau etilen  dan suhu yang digunakan berkisar '2-23c dan harus

diperhatikan karateristik biologis0fsiologis dari komoditas tersebut

dengan tidak mencampurkan komoditas yang mempunyai

siat0karateristik fsiologis yang berbeda dalam satu tempat atau

satu proses.

". Pen#impanan

 u%uan penyimpanan adalah untuk mempertahankan mutu dan

kesegaran buah-buahan serta untuk memperpan%ang masa

simpannya.

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian "

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 5/15

Data dan Statistik Tahun 2007

berbagai teknologi penyimpanan telah banyak dilakukan untuk

mempertahankan umur simpan buah diantaranya dengan metode

cas (controlled atmosphere storage), map (modied atmosphere

 packaging).

1$.Transportasi

- Perlu diperhatikan siat0karakteristik %enis produk yang diangkut,

lamanya per%alanan, serta alat0sarana pengangkutan yang

digunakan.

- Buah yang diangkut sebaiknya terhindar dari sinar matahari

secara langsung selama pengangkutan.

- Buah yang diangkut agar di%aga dari kemungkinan ter%adi

benturan, gesekan dan tekanan yang terlalu berat sehinggadapat menimbulkan kerusakan atau menurunnya mutu produk

tersebut.

Penanganan pasca panen buah-buahan mempunyai kedudukan yang

sama dengan penanganan sebelum panen (budidaya). 4al ini untuk

men%amin mutu buah agar tetap dalam kondisi prima sampai ke tangan

konsumen, sehingga kehilangan hasil produk dapat ditekan pada setiap

rantai penanganan pasca panen dan meningkatkan mutu produk yang

pada akhirnya dapat meningkatkan nilai ekonomis dan daya saing

produk.

II.%. PENANGANAN PASCA PANEN SA&URAN

Produk hortikultura seperti sayuran merupakan komoditas yang mudah

rusak dan masih mengalami proses hidup (proses fsiologis). dalam

batas-batas tertentu proses fsiologis ini akan mengakibatkanperubahan-perubahan yang men%urus pada kerusakan0kehilangan hasil.

5ehilangan0kerusakan hasil produk sayuran secara kualitas dan

kuantitas ter%adi pada tahap panen sampai dengan tahap produk siap

dikonsumsi. 6ata-rata kehilangan0 kerusakan hasil produk sayuran

diperkirakan ! 7 !$ untuk negara-negara yang telah ma%u, dan # 7

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian !

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 6/15

Data dan Statistik Tahun 2007

!#$ untuk negara-negara berkembang. 8ntuk mengurangi susut

tersebut, beberapa hal yang harus dilakukan adalah (a) mengetahui

aktor biologis dan lingkungan penyebab kerusakan, dan (b)

menggunakan teknologi penanganan pasca panen yang benar,

diantaranya pengemasan dan penyimpanan yang tepat, sehingga akanmemperlambat kebusukan dan dapat mempertahankan kesegaran

produk pada tingkat optimal.

&aktor-aktor yang mempengaruhi penanganan pasca panen sayuran

'. &aktor biologi respirasi, produksi etilen, perubahan komposisi kimia,

dan transpirasi.

. &aktor lingkungan suhu, kelembaban, dan komposisi atmoser.

5lasifkasi 1ayuran Berdasarkan a%u 6espirasinya

9

o5elas

a%u

6espirasi

(mg co0kg-

hr)

5omoditi

'. Palingrendah

: ! sayuran

. 6endah ! 7 '# seledri, bawang putih, kentang

/. 1edang '# 7 # wortel, ketimun, tomat, kubis cina

". inggi # 7 "#wortel dengan daun, kembang kol,

bawang perai, slada

!.1angat

tinggi"# 7 ;#

brokoli, kecambah, okra, kale, snap

ean, seledri air

;.Paling

tinggi < ;#asparagus, %amur, bayam, %agung

manis, parsel! 

Ta'apan penanganan pasa panen sa#uran

gar terhindar dari kerusakan yang dapat menurunkan mutu sayuran

perlu diperhatikan perlakuan penanganan pasca panennya.

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian ;

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 7/15

Data dan Statistik Tahun 2007

SKEMA RANTAI PENANGANAN PASCA PANEN SA&URAN

1. Pemanenan

Pemanenan sayuran harus dilakukan secara hati-hati %angan sampai

ter%atuh, tergores, memar dan sebagainya, karena luka yang

disebabkan oleh hal tersebut akan menyebabkan ter%adinya

pembusukan akibat peningkatan la%u respirasi. 8ntuk menghindari

kerusakan sayuran pada saat pemanenan perlu diperhatikan

-  =angan sampai sayuran hasil panen ter%atuh.

- >unakan alat panen, misalnya gunting atau pisau0parang ta%am.

- adah0keran%ang penampung hasil panen harus kuat, permukaan

bagian dalamnya halus dan mudah dibersihkan.

Penentuan waktu panen sayuran yang siap dipanen dapat dilakukan

dengan berbagai cara, yaitu

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian ?

PEMANENAN

PEGUMPULAN

SORTASI

PENCUCIAN

GRADING

PENGEMASAN

PENYIMPANAN

TRANSPORTASI

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 8/15

Data dan Statistik Tahun 2007

a. @isual dengan melihat warna kulit, ukuran, masih adanya sisa

tangkai putik, adanya daun-daunan tua di bagian luar yang

kering dan penuhnya buah.

B. &isik mudahnya buah terlepas dari tangkai atau adanya tanda

merekah, ketegaran dan berat %enis.C. nalisis kimia mengukur kandungan Aat padat, asam,

perbandingan Aat padat dengan asam, dan kandungan Aat pati.

D. Perhitungan %umlah hari setelah berbunga dan unit panas.

E. *etode fsiologis pengukuran pola respirasi yaitu perbandingan

antara co dan o.

2. Pengumpulan

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada tahap pengumpulan

adalah

A. okasi pengumpulan harus didekatkan dengan tempat

pemanenan, agar tidak ter%adi penyusutan atau penurunan

kualitas akibat pengangkutan dari dan ke tempat penampungan.

B. Perlakukan0tindakan penanganan dan spesifkasi wadah yang

digunakan harus disesuaikan dengan siat dan karakteristik

komoditi sayuran.C. adah sebagai tempat penampung antara lain berupa keran%ang,

peti atau karung goni.

D. Produk segar harus dihindarkan dari kontak langsung sinar

matahari.

3. Sortasi

1ortasi merupakan kegiatan memisahkan sayuran yang berkualitas

kurang baik, seperti cacat, luka, busuk dan bentuknya tidak normal

dari sayuran yang berkualitas baik. Pada proses sortasi dilakukan

proses pembersihan, yaitu membuang bagian yang tidak diperlukan

seperti daun tua, cacat atau busuk.

 4. Pem(ersi'an)penuian

Pencucian dilakukan agar sayuran terbebas dari kotoran, hama dan

penyakit. +ilakukan dengan menggunakan air bersih yang mengalir

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian 2

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 9/15

Data dan Statistik Tahun 2007

yang bertu%uan untuk menghindari kontaminasi. Pencucian dengan

air %uga berungsi sebagai  pre-cooling  untuk mengatasi kelebihan

panas yang dikeluarkan produk saat proses pemanenan.

5. Gra*ing Atau PengkelasanPengkelasan dimaksudkan untuk mendapatkan sayuran yang

bermutu baik dan seragam dalam satu golongan 0kelas yang sama

sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan atau atas

pemintaan konsumen. Pengkelasan dilakukan berdasarkan berat,

besar, bentuk, rupa, warna, bebas dari penyakit, dan cacat lainnya.

6. Pengemasan

Pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam

pengemasan

- 5emasan harus memberi perlindungan terhadap siat mudah

rusak sayuran yang menyangkut ukuran, bentuk konstruksi dan

bahan yang dipakai.

- 5emasan harus cocok dengan kondisi pengangkutan dan harus

dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan baik.

- 4arga dan bentuk kemasan harus sesuai dengan nilai sayuran

yang dikemas.

- 5emasan dibagi men%adi (a) kemasan konsumen atau konsumenprimer (b) kemasan transportasi atau kemasan sekunder,

dan (c) kemasan pengisi atau kemasan tersier.

7. Pen#impanan *an pen*inginan

Pendinginan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu

A. Pendinginan dengan udara (dingin) yang mengalir (air 

cooling).

B. Pendinginan dengan merendam dalam air dingin mengalir atau

dengan pencucian dengan air dingin (h!dro cooling).

C. Pendinginan dengan cara kontak dengan es (ice cooling).

8. Transportasi

Pengangkutan sayuran dapat dilakukan melalui %alan darat, melalui

laut, dan melalui udara. pada tahap ini, kemasan harus sudah

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian C

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 10/15

Data dan Statistik Tahun 2007

memenuhi beberapa persyaratan, yaitu (a) melindungi sayuran dari

kerusakan mekanik (b) tidak menghambat lolosnya panas bahan

dan panas pernapasan dari produk, dan (c) mempunyai kekuatan

konstruksi yang cukup untuk mengatasi penanganan dan

penumpukan yang wa%ar.

Penanganan pasca panen sayuran mempunyai kedudukan yang sama

dengan penanganan budidaya, hal ini untuk men%amin mutu sayur agar

tetap dalam kondisi prima sampai ke tangan konsumen. kehilangan hasil

produk dapat ditekan pada setiap rantai penanganan pasca panen dan

mempertahankan mutu produk yang pada akhirnya dapat meningkatkan

nilai ekonomis dan daya saing produk.

III.+. PENANGANAN PASCA PANEN TANAMAN HIAS

 anaman hias dikelompokkan ke dalam " (empat) kelompok yakni ')

bunga potong, ) daun potong, /) tanaman hias pot, dan ") tanaman

hias untuk pertamanan lansekap. 5elompok tanaman hias bunga

potong umumnya lebih banyak diminati karena bernilai ekonomis tinggi

dengan warna bunga yang menarik dan volume bunga yang dapat

mencapai %umlah yang besar.

 anaman hias yang bernilai ekonomis sebagai bunga potong harus

memenuhi persyaratan yakni ') berwarna indah, mulus, bersih, tidak

bernoda dan baunya wangi tidak menyengat ) bunga dapat bertahan

lama setelah dipotong /) tangkai bunga cukup pan%ang dan kuat ")

bunga tidak mudah rusak dalam pengepakan dan !) bunga dihasilkan

oleh tanaman yang subur dan mudah berbunga tanpa mengenal musim.

beberapa %enis bunga potong yang terkenal di indonesia adalah

anggrek, krisan, mawar, anyelir, gladiol, gerbera dll.

8ntuk mengurangi kehilangan hasil yang disebabkan oleh kerusakan

yang sering timbul setelah panen pada tanaman hias seperti layu,

patahnya batang dan daun, serta lepasnya kelopak bunga, maka

diperlukan perhatian khusus pada penanganan pasca panennya agar

produk mempunyai ase hidup  atau daya simpan yang lama.

penanganan pasca panen bunga merupakan suatu kegiatan yang

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian '#

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 11/15

Data dan Statistik Tahun 2007

memberikan perlakuan-perlakuan terhadap bunga, setelah bunga

tersebut dipanen sampai bunga itu diterima oleh konsumen.

8mumnya penanganan pasca panen tanaman hias lebih banyak

dilakukan untuk kelompok tanaman hias bunga potong dibanding

dengan kelompok tanaman hias yang lain, hal ini karena pertimbangannilai ekonomis bunga potong dengan warna yang menarik dan volume

bunga potong yang dapat mencapai %umlah besar saat dilakukan

pengiriman atau pemasarannya.

Penanganan pasca panen tanaman hias khususnya bunga potong

bertu%uan untuk ') memperkecil respirasi, ) memperkecil transpirasi,

/) mencegah ineksi atau luka, ") memelihara estetika, !) memperoleh

harga yang tinggi.

,a-tor/a-tor #ang mempengaru'i penanganan pasa panen

tanaman 'ias.

8ntuk menerapkan penanganan pasca panen tanaman hias bunga

potong secara baik dan benar, maka perlu diketahui aktor-aktor yang

mempengaruhi pasca panennya yakni

'. 5ematangan bunga ("o#er maturit! )

. Persediaan bahan makanan

/. emperatur

". Persediaan air

!. Pertumbuhan mikroorganisme

;. 5ualitas air

?. Dtilen

2. 5erusakan mekanis

C. Penyakit

Ta'apan penanganan pasa panen tanaman 'ias (unga potong

1. Pemanenan

aktu panen yang paling baik adalah pada pagi hari, pukul #;.##-

#2.## waktu setempat. Panen bunga %uga bisa dilakukan pada sore

hari akan tetapi bunga yang telah dipotong sebaiknya diperlakukan

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian ''

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 12/15

Data dan Statistik Tahun 2007

secara khusus, yaitu pangkal tangkai bunga harus direndam di

dalam air yang dicampur dengan suatu bahan nutrisi tanaman,

misalnya gula (glukosa), agar bunga tidak cepat layu.

%. Pengumpulan (unga #ang tela' *ipotong

Bunga-bunga yang telah dipotong langsung dikumpulkan di dalamwadah (tempat bunga) yang sesuai dengan kebutuhan setiap %enis

bunga. empat bunga tersebut hendaknya disimpan pada suatu

tempat yang teduh dan aman, terhindar dari percikan air atau

kotoran lainnya, sehingga bunga ter%aga dari kerusakan yang dapat

menurunkan kualitas bunga.

+. Pengang-utan -e Tempat Sortasi

1etelah selesai dikumpulkan, bunga diangkut ke tempat sortasi

untuk disortir dan diseleksi. +i tempat sortasi, bila waktu untukmelakukan sortir bunga masih lama, sebaiknya pangkal tangkai

bunga direndam dulu di dalam bak berisi air bersih agar bunga tidak

cepat layu.

0. Sortasi *an Sele-si Kualitas

Bunga hasil panen diletakkan di atas me%a, dipisahkan menurut %enis

dan warna bunga. Bunga diperiksa0diteliti satu persatu untuk

melihat kedaan bunganya, tingkat kemekaran bunga, keadaantangkai bunga yang meliputi pan%ang-pendeknya, lurus-bengkoknya,

besar-kecilnya, dan tegar-lemasnya (vigor), serta kebersihan

daunnya.

. Pengi-atan)Pengelompo-an Bunga 2Bunching3

Pada umumnya bunga dilakukan pengikatan 0 pengelompokan,

kecuali anthurium$ anggrek , dan beberapa bunga lainnya. Bunga

dan daun-daunan yang telah diseleksi dan ditentukan kriteria

grading-nya, diikat dengan menggunakan tali atau karet menurutaturan %umlahnya.

;. Pembungkusan

1etelah diikat menurut aturan %umlahnya, bunga harus segera

dibungkus dengan kertas atau plastik pembungkus sesuai dengan

 %enis bunga yang akan dibungkus. Pembungkusan ini bertu%uan

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian '

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 13/15

Data dan Statistik Tahun 2007

untuk men%aga agar bunga terhindar dari kerusakan (lecet-lecet)

sehingga kualitas bunga tetap ter%aga.

?. Perendaman dengan arutan 1ebagai Pengawet

Pengawetan bertu%uan untuk memperpan%ang kesegaran bunga

potong. Eat pengawet digunakan pada empat macam perlakuanyaitu conditioning, pulsing, holding, dan pembukaan kuncup.

Conditioning.

*erupakan perlakuan pemberian air pada bunga yang layu dengan

pendinginan, menggunakan air deioni%ed  yang mengandung obat

pembasmi kuman. gen pembasah (#.#' 7 #.'$) dapat

ditambahkan, dan air harus diasamkan dengan asam sitrat,

h!dro&!'uinoline citrate  (4FG), atau almunium sulfat   pada p4mendekati /.!.

Pulsing

*erupakan perlakuan dalam %angka waktu yang pendek setelah

pemanenan, yaitu proses perendaman dalam larutan yang

mengandung nutrisi (glukosa atau sukrosa) dalam %umlah yang tinggi

dan anti oksidan.

Holding solution

*erupakan larutan tempat dicelupkannya bunga-bunga sampai

ter%ual atau larutan yang digunakan oleh konsumen untuk keragaan

bunga. Pada umumnya bahan penyusun larutan pengawet adalah

sumber energi, bahan penurun p4, iosida, senyawa anti etilen dan

Aat pengatur tumbuh. 1umber energi yang digunakan umumnya

adalah sukrosa, tetapi glukosa dan ruktosa %uga eekti.

!. Pen#impanan

Penyimpanan sementara dilakukan untuk penyimpanan bunga dalam

 %angka waktu pendek (kurang dari ' hari) bunga bisa disimpan pada

suhu ruang dengan merendam pangkal tangkainya di dalam bak

berisi air bersih. Penyimpanan untuk persediaan (stok) dilakukan

untuk %angka waktu yang agak lama bunga harus disimpan di dalam

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian '/

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 14/15

Data dan Statistik Tahun 2007

ruang penyimpanan berpendingin (cold storage) dengan temperatur

sekitar !#G dan kelembaban udara yang tinggi, sekitar C#$.

". Pengepa-an

8ntuk pengiriman ke tempat pen%ualan, bunga harus dikemas dalamkardus0karton atau kontainer plastik yang berukuran sesuai dengan

pan%ang maksimal bunga, sehingga bunga bisa diatur rapi dan tetap

ter%aga kualitasnya. +i 5ebun Giputri, dalam satu kardus berukuran

'## H "# H "# cm dapat diisi dengan ! bungkus chrysant, dimana

isi per bungkusnya '# tangkai. 8ntuk carnation dapat digunakan

kardus berukuran 2# H "# H # cm, yang dapat menampung "-/#

bungkus carnation, dengan isi '# tangkai 0 bungkus. Pada bidang-

bidang yang berukuran "# H "# cm untuk kardus chrysant, dan "# H# m untuk carnation diberi lubang-lubang, sebagai tempat

pegangan tangan dan %uga untuk ventilasi udara di dalam kardus.

1$. ,umigasi

&umigasi hanya dilakukan apabila bunga tersebut akan di ekspor,

dan negara tu%uan ekspor mengharuskan perlakuan umigasi ini.

5erugian dari umigasi adalah dapat menurunkan (ase life  dari

bunga yang diumigasi.

11. Penanganan Eeran

1etelah bunga tiba, bunga dipotong pada pangkal batang I cm

dan kemudian bunga ditempatkan segera pada ruang dingin.

1esudah bungkus dibuka, bunga ditempatkan pada ruang pendingin

untuk beberapa %am. =ika bunga bersisa di toko beberapa hari,

bunga tersebut diletakkan pada ember yang bersih atau %amban

(vas) berisi bahan pengawet.

1%. Pengiriman -e Tempat Pen4ualan

Pengiriman bunga ke tempat pen%ualan dilakukan dengan

menggunakan mobil boks yang mempunyai pengatur udara ruangan

(air conditioner ). 1elama per%alanan, temperatur di dalam boH mobil

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian '"

7/17/2019 layanan_ppp_buah.doc

http://slidepdf.com/reader/full/layananpppbuahdoc 15/15

Data dan Statistik Tahun 2007

diusahakan rendah dan stabil pada temperatur sekitar '#G,

sehingga kesegaran bunga tetap ter%aga dan bunga diterima

konsumen dalam keadaan baik. 8ntuk pengiriman %arak %auh dapat

dilakukan lewat kargo udara .

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian '!