launching bayar pajak melalui atm bri · standar pelayanan publik (spp) agar selalu di tingkatkan...

26
EDISI I TAHUN 2016 Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI Roadmap Sinkronisasi Program DPPAD Jateng 2015-2018 Menuju Goal

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

EDISI I TAHUN 2016

Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI

Roadmap Sinkronisasi Program DPPAD Jateng 2015-2018 Menuju Goal

Page 2: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

LIPUTAN UTAMA

...............................

LIPUTAN KHUSUS

Persoalan Aset

Menjadi Tantangan Bersama

Jangkau Daerah Pinggiran, DPPAD Jateng

serahkan 6 Unit Mobil Samkel Baru ke UP3AD

Pembekalan Teknis & Evaluasi

Pada Bidang Valbin

Pelatihan Sistem Informasi

Manajemen Daerah (SIMDA)

Rakor Evaluasi Penatausahaan

Penghapusan dan Pemindahtanganan BMD

Rapat Tekhnis PKB/BBNKB

Pelaksanaan Pelayanan Samsat

Samsat menjadi Contoh pelayanan public

Sosialisasi Rekonsiliasi Penerimaan PAD

Pada aplikasi PAD On line

Kepala DPPAD Prov Jateng, Hendri Sentosa :

“SEMAKIN DEKAT, SEMAKINCEPAT” 5

........................................... 12

........ 14

.............................................................. 15

........................................... 18

............ 20

...................................... 22

................. 24

................................................. 25

0

LIPUTAN KHUSUS

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

Sosialisasi BMD Guna Akurasi

Penyajian Data Aset Lain

Launching

Bayar Pajak Melalui ATM BRI

UP3AD / Samsat Grobogan

Sosialisasi Layanan Samsat Lewat Radio

DPPAD Jateng Gandeng Tim PKK Jateng

Sosialisasikan Pembayaran PKB

ke Lingkungan Keluarga

Hadiah Mobil

Bagi WP Taat Bayar Pajak Sudah Menanti .................. 28

LIPUTAN DAERAH

UP3AD / Samsat Grobogan

Sosialisasi Layanan Samsat Lewat Radio ..................... 29

Kartu Tanda Masuk Bagi Pembayar Pajak

Mendapat Respon Positif Dari Mitra Kerja

di Samsat Sragen .................................................................. 30

UP3AD Demak Adakan Simulasi

Pemadam Kebakaran ........................................................... 32

UP3AD/Samsat Pati

Juara Samsat Idol putaran ke IV ...................................... 34

UP3AD Kabupaten Klaten,

Terus Tingkatkan Mutu Layanan ...................................... 36

85 % ANGKUTAN UMUM

Di Banjarnegara Belum Berbadan Hukum .................. 38

UP3AD / Samsat Blora Ajak WP Jumat Ceria ............. 40

RAGAM

DWP Dinas PPAD Prov Jateng,

Peringati HUT DWP Ke 16 ................................................. 42

Membina ukhuwah

dan Menyiapkan diri dalam hidup ................................ 44

HARD TARGET !!!

SESUATU BANGET ................................................................ 46

Mendongkrak PAD Melalui AHD .................................... 48

..................................................... 26

01

06

10

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

LIPUTAN UTAMA02

EDISI I TAHUN 2016

Story Cover Edisi I Tahun 2016

Roadmap Sinkronisasi Program DPPAD Jateng 2015-2018 Menuju Goal

ISI MAJALAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

EDISI I TAHUN 2016

Gubernur Jawa Tengah

Johan Hadianto

Agung Amin

Dian Lestari

[email protected]

Tak lelah berinovasi tampaknya tepat untuk memberikan gambaran bagi Dinas PPAD Prov Jateng, dalam mengupayakan terobosan demi peningkatan mutu pelayanan bagi para wajib pajak kendaraan bermotor. Terobosan demi terobosan yang dilakukan adalah sebagai upaya mendongkrak PAD bagi Provinsi Jawa Tengah. Bersama mitra kerja di Samsat seperti Kepolisian dan Jasa Raharja serta para stakeholder di perbankan di Jawa Tengah, DPPAD Prov Jateng, kencang mengembangkan inovasi baru berbasiskan Informasi dan Tekhnologi (IT) dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada wajib pajak kendaraan bermotor.

Memasuki tahun 2016 serta kecenderungan pertumbuhan ekonomi yang diprediksikan oleh berbagai kalangan akan berjalan stagnan, halnya pada bidang otomotif, tidak mempengaruhi upaya membuat terobosan baru yang terus dikembangkan DPPAD Jateng.

Pada intinya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, melalui Dinas PPAD Prov Jateng, akan terus membuat inovasi baru demi pelayanan terbaik kepada masyarakat. Setelah meluncurkan Samsat Online dengan Bank Jateng pada Januari 2015 dan Samsat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) pada Oktober lalu, pada Desember lalu, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPKAD) Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan Polda Jateng, PT Jasa Raharja, Bank Jateng dan BRI meluncurkan sistem pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui ATM BRI. Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo juga menuturkan bahwa inovasi yang dilakukan pihaknya untuk mendorong prinsip masyarakat tidak boleh sulit dalam membayar pajak, harus tepat dan siap melayani.

Selain launching ATM Samsat yang akan kita sajikan untuk Anda, tentu saja ada beberapa materi lain yang juga tak kalah menariknya untuk disimak, seperti, ulasan terkait Road map Sinkronisasi Program DPPAD Jateng 2015-2018, pembekalan bagi para pegawai bidang Valbin dan liputan khusus mengenai Simda (Sistem Informasi Manajemen Daerah). Atau beberapa berita lain mengenai pengelolaan Asrama Haji Donohudan Boyolali (room VIP) nya menjadi sebuah hotel bintang dua, Juara Samsat Idol ,maupun berita ringan seputar liputan berbagai UP3AD di daerah dan penyerahan kembali beberapa mobil operasional untuk Samsat Keliling di enam daerah di Jawa Tengah.

Tentu akan lebih bijak jika kami selaku penyaji materi,mempersilakan kepada Bapak/Ibu yang budiman untuk menyimak dan menikmati langsung apa yang telah kami sajikan. Harapan kami buah karya yang telah kami hasilkan ini akan benar-benar bermanfaat bagi para pembaca sekalian, terima kasih. (redaksi)

Tak Lelah Berinovasi

Page 3: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

03

LIPUTAN UTAMAWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH02

LIPUTAN UTAMA

dan merubah dengan menambah dan mengurangi Sistem

Pelayanan terbaik yang ada.

Pada tahapan kedua atau tahun kedua DPPAD

diharapkan telah mampu melakukan penyempurnaan

Bangunan Fisik, penyempurnaan dengan penyeragaman

Perangkat Keras (seperti ruang pelayanan dua pintu ,

penempatan loket-loket utama dan penyempurnaan

dengan penyeragaman penempatan, isi dan ukuran sesuai

UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Pada tahapan ketiga atau tahun ketiga, DPPAD Jateng,

diharapkan membuat MOU dengan anggota Samsat dan

Stakeholder serta membuat Komitmen dengan anggota

Samsat untuk Pelayanan terbaik serta berupaya menjalin

kerjasama dengan stakeholder terkait untuk pelayanan

terbaik.

Sedangkan pada tahapan ke empat atau tahun keempat

2018, DPPAD Jateng, diharapkan sudah mampu

mewujudkan embanan Gubernur yaitu pelayanan yang

benar-benar cepat, nyaman, bebas pungli menuju

pelayanan yang identik dengan semboyan Mboten korupsi

mboten ngapusi.

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Sekretaris

Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono, Kepala DPPAD

Prov Jateng, Hendri Santosa, Sekertaris DPPAD Jateng, dan

Para Kepala Bidang, Kepala UP3AD dan Para Kasi

PKB/BBNKB se Jawa Tengah.

Roadmap Sinkronisasi

Menuju GoalProgram DPPAD Jateng 2015-2018

alam rangka penyempurnaan program pelayanan

menuju pelayanan yang cepat, nyaman dan bebas Ddari pungutan liar, DPPAD Provinsi Jawa Tengah,

mengadakan rapat sinkronisasi penyusunan roadmap

Samsat Jawa Tengah tahun 2016-2018.

Ketua Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah Ahmad

Zaid serta Komisi Informasi Jawa Tengah, Zainal Petir, hadir

sebagai narasumber di kegiatan tersebut. Melalui

paparannya bertemakan Roadmap DPPAD Jateng, dalam

mewujudkan embanan Gubernur Jawa Tengah,

Ombudsman menyebutkan langkah-langkah strategis yang

seharusya ditempuh dalam upaya menciptakan

terwujudnya pelayanan DPPAD yang lebih cepat, nyaman,

mudah, transparan, akuntabel, terintegrasi serta

mewujudkan pelayanan yang berbasiskan pada IT.

Roadmap DPPAD Jateng 2015-2018 pada tahapan

pertama atau tahun I (2016), diharapkan oleh Ombudsman

agar mampu melakukan penyempurnaan Sistem

Pelayanan terbaik, melakukan Evaluasi Sistem Pelayanan,

Hasil Evaluasi

Selain memaparkan mengenai roadmap menuju goal

tahun 2018, Perwakilan Ombudsman Jawa Tengah, dalam

rapat sinkronisasi program tersebut juga memaparkan

pengamatannya terhadap hasil evaluasi kegiatan

pengawasan Samsat tahun 2015 yang kemudian dijadikan

rujukan dalam menyusun roadmap Samsat Jawa Tengah

pada tahun 2016-2018.

Dalam evaluasinya terhadap Samsat, Ombudsman

menyatakan perlunya mempersiapkan birokrasi agar

pemerintah bisa berkinerja lebih baik, lebih transparan,lebih

akuntabel, responsif dan partisipatif. Untuk itu menurutnya

perlu sebuah paradigma baru mengenai cara melayani wajib

pajak.

Sedangkan dalam bidang administrai pelayanan publik,

menurut ombudsman, perlu dilakukan sebuah evaluasi

agar standar Pelayanan Publik untuk ukuran Dan

Penempatannya Di Masing – Masing Up3AD tidak Berbeda –

Beda. Khususnya mengenai tata letak loket pelayanan di

masing – masing Up3AD diharapkan bisa diseragamkan

guna memfamilierkan wajib pajak ketika mengurus ke

Samsat.

Ombudsman juga menyoroti pengelolaan pengaduan

yang dinilai belum menjadi kebutuhan dalam rangka

menerima masukan dan kritik dari masyarakat/WP, karena

dinilai masih bersifat memenuhi kewajiban standar

pelayanan publik.

Terkait dengan Indeks kepuasan masyarakat (ikm) yang

sudah berwujud alat elektronik diharapkan peranannya,

untuk dapat dimaksimalkan, harapnya petugas

mengarahkan dan memberi petunjuk cara menggunakan

alat kepada masyarakat\wp sampai tahapan tertentu.

Menurut Ombudsman RI konsistensi, pemahaman,

komitmen petugas/penyelegggara terhadap makna dan isi

Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan

sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut.

Bidang Infranstruktur

Sedangkan pada pembidangan infrastruktur,

Ombudsman memberikan catatan mengenai bangunan

gedung UP3AD dan Samsat yang belum standar, sehingga

memunculkan karakter berbeda dan tidak maksimalnya

pengelolaan gedung (kebersihan, penggunaan ruang kerja,

dan pemanfaatan fasilitas). Pintu masuk dan keluar,

Kepala DPPAD Prov. Jateng, Hendri Santosa.

Ketua ORI perwakilan Jateng bersama anggota dalam diskusi sinkronisasi program road map layanan publik.

Page 4: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

05

LIPUTAN UTAMAWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH04

LIPUTAN UTAMA

Kepala DPPAD Prov Jateng, Hendri Sentosa :

“SEMAKIN DEKAT, SEMAKIN CEPAT”

epala DPPAD Prov Jateng, Hendri Sentosa, dalam

laporannya sebagai penyelenggara kegiatan Kmenyatakan bahwa maksud dan tu juan

penyelenggaraan kegiatan yang di laksanakan

dimaksudkan untuk memberikan wadah dan forum diskusi

internal dengan para narasumber yang bertujuan untuk

menyusun Dokumen Road Map Pelayanan Publik di

Lingkungan DPPAD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016-2018

sebagai acuan pengembangan dan peningkatan kualitas

pelayanan di masa yang akan datang.

Dalam laporannya Kadinas juga membacakan realisasi

pendapatan daerah tahun anggaran 2015 secara

keseluruhan mencapai 16,82 trilyun rupiah atau 92,35%

dibandingkan dengan target tahun berjalan sejumlah 18,22

trilyun rupiah. Meskipun tidak mencapai target, namun

capaian ini meningkat sebesar 1,67 trilyun rupiah atau

11,02% dibandingkan dengan realisasi pendapatan daerah

tahun 2014 yaitu sebesar 15,15 trilyun rupiah.

Dalam uraiannya Kadinas juga menyatakan berbagai

upaya dalam rangka meningkatkan realisasi pendapatan

yang telah, sedang dan akan dikembangkan secara terus

menerus dan berkseinambungan. “kita sadari bersama

bahwa pendapatan daerah yang bersumber dari sektor

pajak dan retribusi ini menjadi penopang utama pendanaan

pembangunan di Provinsi Jawa Tengah”.

Penyusunan Raod Map Pelayanan Publik di lingkungan

DPPAD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016-2018 kali ini

merupakan salah satu upaya dan komitmen kami terhadap

peningkatan kualitas pelayanan kepada wajib pajak. Selain

itu, upaya penambahan akses berupa titik-titik layanan

pajak seperti SAMSAT PATEN, SAMSAT Keliling, SAMSAT

Gerai/Mall, SAMSAT Drive Thru, ATM SAMSAT Bank Jateng

dan BRI serta pelayanan pajak jemput bola dengan sistem

door to door secara bertahap terus kami tingkatkan

jumlahnya,”papar Hendri Santosa.

Disisi lain, percepatan dan peningkatan kualitas

pelayanan diungkapkan oleh Kadinas juga diupayakan

melalui pembukaan SAMSAT CEPAT untuk pendaftaran

ulang 1 tahunan dengan persyaratan yang lebih sederhana

sehingga antriannya terpisah dengan pembayaran pajak 5

tahunan yang persyaratannya lebih kompleks. “Dengan

demikian tagline atau slogan pelayanan pajak “SEMAKIN

DEKAT, SEMAKIN CEPAT” kami harapkan dapat benar-benar

terwujud demi kepuasan wajib pajak dan peningkatan

pendapatan asli daerah di Provinsi Jawa Tengah,”imbuh

Kadinas.

Tidak memungkiri bahwa keterbatasan internal maupun

tantangan eksternal dalam peningkatan kualitas pelayanan

kepada wajib pajak sangatlah dinamis, dari sisi internal

keterbatasan SDM untuk menambah akses layanan serta

keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pelayanan

seperti gedung arsip, ruang tunggu, lahan parkir dan area

cek fisik kendaraan masih menjadi persoalan. Di sisi

eksternal, issu strategis terkait dengan adanya pungutan

diluar ketentuan dan beroperasinya calo/biro jasa di

SAMSAT Jawa Tengah yang ditengarai masih menjadi

trending topic. Kadinas berharap melalui berbagai kebijakan

dalam mengupayakan pelayanan terbaik kepada wajib pajak

menuju tercapainya target pendapatan daerah serta

kelancaran roda pembangunan untuk mewujudkan visi

Menuju Jawa Tengah Sejahtera Dan Berdikari dapat

diwujudkan. @

Kondisi infrastruktur secara umum belum terpelihara

dengan baik, seperti contoh kebersihan gedung, WC, masih

belum maksimal.

Bidang sumber daya Manusia, Ombudsman

menyatakan Psikologi personil terkait dengan sifat melayani

(bukan dilayani), ramah, mendahulukan WP dalam

pelayanan masih dinilai belum maksimal Kompetensi

personil terhadap substansi tugas tercipta profesionalitas

kedisiplinan dan integritasnya

Hal lain seperti pemahaman personil terhadap standar

pelayanan publik menurutnya harus selalu di upgrade

untuk mengikuti perkembangan kondisi dan situasi. Untuk

terciptanya trust (kepercayaan) dengan memakai ID Card /

seragam masih belum dipahami oleh petugas sehingga

dalam bertugas tidak memakai ID Card dan seragam

tersebut.@

Zainal Petir , Komisi Informasi Penyiaran

Sementara itu narasumber lain yang dihadirkan dalam

rangka sinkronisasi program roadmap Samsat Jateng 2016-

2018 adalah Zainal Abidin Petir dari Kimisi Informasi

Provinsi Jawa Tengah, dengan tema Prosedur Penyelesaian

Sengketa Informasi Publik Di Komisi Komisioner Komisi

Informasi Provinsi Jawa Tengah.

Sebagai pengantar paparan, Zainal memaparkan

mengenai apa itu Komisi Informasi. Menurutnya Komisi

Informasi adalah sebuah Lembaga mandiri yang berfungsi

menjalankan Undang-Undang KIP dan peraturan

pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar

layanan informasi publik dan menyelesaikan sengketa

informasi publik melalui mediasi dan atau ajudikasi

nonlitigasi. KIP dikatakan oleh Zainal mempunyai

wewenang untuk memanggil dan atau mempertemukan

para pihak yang bersengketa, meminta catatan atau bahan

yang relevan yang dimiliki oleh badan publik terkait untuk

mengambil keputusan dalam upaya penyelesaian sengketa

informasi publik, meminta keterangan dan menghadirkan

pejabat Badan Publik atau pihak yang terkait sebagai saksi

dalam penyelesaian sengketa informasi publik, mengambil

sumpah setiap saksi yang didengar keterangannya dalam

ajudikasi nonlitigasi penyelesaian sengketa informasi

publik.

Adapun tujuan UU KIP adalah untuk menjamin hak

warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan

kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses

pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan

suatu keputusan publik; Mendorong partisipasi masyarakat

dalam proses pengambilan kebijakan publik; Meningkatkan

peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik

dan pengelolaan Badan Publik yang baik; Mewujudkan

penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan,

e f e k t i f d a n e f i s i e n , a k u n t a b e l s e r t a d a pa t

dipertanggungjawabkan; Mengetahui alasan kebijakan

publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak;

Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan

kehidupan bangsa; Meningkatkan pengelolaan dan

pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk

menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.

idealnya ada dua sehingga memudahkan alur pelayanan,

serta mudah diatur dan dikontrol. Fasilitas sesuai dengan

UU 25 Tahun 2009 masih banyak yang belum terpenuhi,

seperti : ram, rambatan, kursi roda untuk difable, ruang

laktasi, ruang merokok, tempat bermain anak belum

menjadi prioritas utama. Fasilitas vital (WC) belum

disediakan khusus untuk masyarakat/WP, sebagian masih

bergabung dengan WC karyawan dan pemeliharaan

kebersihan berbeda dengan WC karyawan.

Fasilitas umum seperti parkir dan mushola juga

diharapkan dikelola secara maksimal dan selaras dengan

pelayanan Samsat. Kondisi infrastruktur secara umum

belum terpelihara dengan baik, seperti contoh kebersihan

gedung, WC, masih belum maksimal.

Sehubungan dengan Bidang sumber daya Manusia,

Ombudsman menyatakan Psikologi personil terkait dengan

sifat melayani (bukan dilayani), ramah, mendahulukan WP

dalam pelayanan masih dinilai belum maksimal.

Kompetensi personil terhadap substansi tugas

diharapkan juga terus ditingkatkan sehingga tercipta

profesionalitas kedisiplinan dan integritasnya terjaga. Hal

lain seperti pemahaman personil terhadap standar

pelayanan publik menurutnya harus selalu di upgrade

untuk mengikuti perkembangan kondisi dan situasi. Untuk

terciptanya trust (kepercayaan) dengan memakai ID Card /

seragam masih belum dipahami oleh petugas sehingga

dalam bertugas tidak memakai ID Card dan seragam

tersebut.

Komisi informasi penyiaran, Zainal Petir menerima tanda kenangan

dari DPPAD Jateng.

Page 5: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN KhususWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH06

LIPUTAN KHUSUS

Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI

emerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan

inovasi dengan memberikan pelayanan terbaik Pkepada masyarakat, terutama dalam membayar

pajak kendaraan bermotor. Setelah sebelumnya

meluncurkan Samsat Online dengan Bank Jateng dan

Samsat Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan

(PATEN), beberapa waktu lalu juga melakukan kerjasama

dengan Polda Jateng, PT Jasa Raharja, Bank Jateng dan BRI

meluncurkan sistem pembayaran pajak kendaraan

bermotor melalui ATM BRI.

Penandatanganan Kesepakatan Bersama dan

Launching Pelayanan Pembayaran Pajak KBM, pembayaran

Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

(SWDKLLJ) melalui ATM BRI dan pengesahan STNK di unit

kerja BRI/Samsat dengan Pemprov Jateng belum lama ini

dilakukan di UP3AD/Samsat Kabupaten Semarang.

Hadir dalam acara launching tersebut Gubernur Jateng

Ganjar Pranowo, Sekda Prov Jateng, Ketua DPRD Provinsi

Jateng, Wakapolda Jateng Brigjend Pol Drs Musyafak

SH.,MM, Dirut Bank Jateng Supriyatno, Direktur Operasional

PT. Jasa Raharja Budi Rahardjo Slameti, Pimpinan Wilayah

BRI Kantor Wilayah Semarang, dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo

mengatakan, sangat meng”apresiasi” semangat

membangun kerjasama lintas sektor guna memberikan

akses pelayanan publik yang lebih baik dan mudah.

Pelayanan publik yang lebih baik inilah yang terus kita

dorong agar ”user” kita, yaitu rakyat Jawa Tengah merasa

puas.

Kita sudah resmikan Pelayanan Administrasi Terpadu

Kecamatan (PATEN) guna memudahkan masyarakat dalam

membayar pajak kendaraan. Masyarakat bisa membayar

pajak kendaraan, balik nama, perizinan dan nonperizinan di

pusat layanan ini. Kita juga sudah ada layanan pem-bayaran

pajak daerah melalui ATM, lewat ATM Bank Jateng. Sekarang

kita launching pemba-yaran pajak daerah melalui ATM BRI.

Inilah bagian dari keinginan kita untuk terus berinovasi

guna merespon tuntutan pelayanan pada masyarakat yang

lebih cepat, mudah dan berkualitas. Melalui pembayaran

pajak lewat ATM BRI, sama halnya kita membuka kanal-

kanal pelayanan yang lebih luas jangkauannya bagi

masyarakat.

Apalagi ATM BRI memiliki jaringan sangat luas. Di

Indonesia ada 20.000 ATM. Kemudian di Jateng sudah ada

2.500 ATM BRI. Ini saya kira seluruh pelosok Jateng hingga di

kecamatan sudah ada ATM BRI. Jadi, masyarakat yang ada di

desa-desa di Jateng yang mau mbayar pajak kendaraan ora

kangelan harus ke ibukota Kabupaten. Wis adoh nggone,

kelangan duit transport lan tentu nak kesuwen uga luwe

wetenge. Mestine perlu makan. Ngetokke duit maneh bro.

Saya pengin LSM dan siapapun yang melaporkan, kita

sandingkan data informasi dan fakta. Jangan ada rekayasa

apalagi dusta. Tentu kalau sebatas fitnah, ini tidak baik bagi

kehidupan. Laporkan saja bila memang benar datanya.

Mengenai keberadaan calo di Samsat, Gubernur

mengusulkan agar mereka tergabung dalam biro jasa yang

legal. Selanjutnya tarif jasa ditentukan oleh pemerintah.

Sehingga, masyarakat tidak dirugikan akibat adanya

pungutan liar.

Sekarang sudah cukup ke kecamatan sudah bisa

terlayani. Lewat PATEN bisa, atau melalui ATM BRI. Jadi, kira-

kira masyarakat nanti jadi lebih mudah. Dimanapun bisa

bayar pajak. Tidak perlu ke Samsat untuk bayar pajak

kendaraan setiap tahun. Cukup melalui ATM. Ke Samsat

cukup lima tahun sekali untuk mengganti nomor.

Waktunyapun cepat sehingga tidak perlu menunggu lama.

Serta tidak kontak langsung dengan petugas sehingga

meminimalkan pungli.

Terkait pungli ini, saya selalu mewanti-wanti rekan-

rekan yang langsung bersentuhan dengan pelayanan

publik , utamanya Samsat agar jangan pernah

bersinggungan dengan pungli. Kita be-rikan sanksi tegas

kalau mereka terbukti melakukan pungli.

Ada banyak informasi dari “luar” (KP2KKN) tentang

praktik pungli di Samsat. Saya minta bukti, tetapi nggak

pernah ada bukti. Nggak apa-apa. Itu semua saya anggap

bagian dari care rekan-rekan LSM kepada pembangunan di

Jawa Tengah.

Mosok akeh kangggo

mbayar akomodasine

daripada mbayar pajakke.

Ngene iki njur kepriwe?Gubernur Jateng Ganjar Pronowo menandatangani kesepakatan bersama dalam rangka Launching Layanan Pembayaran Pajak KBM.

Gubernur Jateng Ganjar Pronowo foto bersama pimpinan lintas instansi usai penandatanganan pembayaran pajak KBM melalui ATM BRI & Bank Jateng.07

Page 6: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

09

LIPUTAN KhususWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH08

LIPUTAN KHUSUS

“Calo yang ada kita daftar, kita gabung dalam biro jasa,

tapi mereka harus mengenakan tarif kepada wajib pajak

sesuai yang ditetapkan pemerintah. Bagi wajib pajak yang

tidak sempat mengurus sendiri, dapat menggunakan biro

jasa. Dengan begitu, semua pendapatan menjadi halal.

Mereka mendapat pendapatan, dan pemerintah juga bisa

menambah pendapatan lagi dari pajak yang dikenakan pada

biro jasa yang membentuk badan usaha. Usulan ini hingga

kini masih dikaji,” paparnya.

Kapolda Jateng yang diwakili Wakapolda Brigjend Pol

Drs Musyafak SH MM mengatakan, di era saat ini, dimana

teknologi semakin hari semakin canggih, kita harus bisa

memanfaatkan berbagai macam rekayasa teknologi untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karenanya, kesepakatan bersama ini merupaakan

salah satu langkah merespon dinamika perkembangan

penyelenggaraan pemerintah daerah menuju tata kelola

pemerintahan yang lebih baik, dengan meningkatkan

kualitas dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

Melihat kondisi geografis daerah yang terdiri dari

perkotaan dan pedesaan, guna mempermudah masyarakat

dalam hal pembayaran pajak kendaraan bermotor,

sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan dan

pengesahan surat tanda nomor kendaraan bermotor, maka

pemerintah daerah perlu melakukan langkah-langkah

inovatif yaitu salah satunya dengan dilaksanakannya kerja

sama antara pemerintah daerah dengan Bank Jateng dan

BRI dalam rangka pembayaran pajak kendaraan bermotor,

SWDKLLJ melalui fasilitas ATM dan pengesahan surat tanda

nomor kendaraan bermotor di unit kerja BRI atau Samsat.

Dengan menggunakan fasilitas ATM Bank BRI yang saat

ini sudah tersebar sampai ke kecamatan-kecamatan di

setiap kota, maka dapat memberikan keleluasaan kepada

wajib pajak untuk membayar pajak kapanpun dan

dimanapun tanpa harus datang ke Samsat.

Selanjutnya, dengan menggunakan fasilitas ATM ini,

selain dapat menghindari antrian di Samsat, juga dapat

mengurangi kontak langsung antara wajib pajak dengan

petugas Samsat sehingga diharapkan kesadaran

masyarakat lebih meningkat dalam membayar pajak.

Dengan dilaksanakannya kesepakatan bersama ini,

merupakan salah satu wujud dari penyelenggaraan

pemerintahan menuju tata kelola pemerintahan yang lebih

baik. Polri dalam hal ini Polda Jateng sangat mendukung

kegiatan ini, karena sesuai dengan QUICK WIN POLRI pada

RENSTRA POLRI 2015 – 2019 pada poin 6 yaitu polisi sebagai

penggerak revolusi mental dan sebagai pelopor tertib social

di ruang public.

Kurnia Chaerudin

Sementara Kepala Kantor Wilayah BRI Semarang Kurnia

Chaerudin mengatakan, BRI SAMSAT Online ini merupakan

salah satu terobosan antara DPPAD, POLRI, Jasa Raharja

yang selama ini sudah berjalan dengan BPD serta

penyempurnaan oleh BRI dari pelaksanaan pelayanan

Pembayaran PKB dan SWDKLLJ, dan STNK yang

sebelumnya telah diterapkan di seluruh SAMSAT di Provinsi

Jawa Tengah.

SAMSAT Online memberikan Kemudahan dalam

Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dan SWDKLLJ serta

pengesahan STNK untuk kendaraan bermotor se Jawa

Tengah secara Online melalui jaringan kerja BRI maupun

ATM BRI.

Saat ini Bank BRI memiliki 10.551 Unit Kerja, 21.685 ATM

BRI, 156.096 EDC BRI dan 1,88 Juta Pengguna Internet

Banking BRI. Kanwil BRI Semarang memiliki 727 Unit Kerja

(al: 22 KC, 37 KCP, 45 KK dan 418 BRI Unit), 1.394 ATM BRI

yang dapat digunakan untuk pembayaran PKB, dan

SWDKLLJ, serta pembayaran ini nantinya dapat pula

dikembangkan melalui Mobile Banking, Internet Banking

dan e-Channel BRI lainnya, dimana Kanwil BRI Semarang

telah memiliki 5.692 EDC BRI, 4.554 Agen Brilink , 259.545 IB

dan 781.817 MB BRI. Sehingga layanan pembayaran Samsat

Online BRI akan terbuka luas untuk melayani Wajib Pajak,

dimana sudah terdapat layanan SIM Online.

Hendri Santosa

Kadinas PPAD Jateng, Hendri Santoso mengatakan,

dengan adanya kerjasama ini, pembayaran PKB tahunan

langsung dapat dilakukan melalui ATM BRI. Masyarakat

wajib pajak Jawa Tengah yang berada di daerah lain tetap

dapat membayar PKB saat jatuh tempo, tanpa harus datang

langsung ke Samsat di Jawa Tengah. Sehingga mereka tidak

dikenakan denda (karena dapat membayar PKB tepat

waktu," terangnya.

Hendri memaparkan, langkah awal untuk melakukan

pembayaran PKB secara online adalah registrasi wajib pajak

di Samsat asal. Setelah itu, mereka sudah dapat membayar

PKB melalui jaringan ATM BRI yang tersebar 20.000 titik se-

Indonesia. Setelah membayar di ATM BRI, wajib pajak

memeroleh struk sebagai bukti pembayaran PKB.

"Struk pembayaran PKB nanti ditukar di Samsat untuk

pengesahan STNK karena ini kewenangan kepolisian. Tidak

harus ditukar saat itu juga. Bisa sebulan atau dua bulan

kemudian (setelah hari pembayaran pajak). Pembayaran

PKB nantinya dikenakan biaya administrasi sebesar lima ribu

rupiah," jelasnya.

Pembayaran PKB secara online, lanjut Hendri, juga

dapat melalui layanan internet banking atau SMS banking.

Dengan demikian, inovasi tersebut tidak hanya memberikan

kemudahan bagi masyarakat Jawa Tengah, tetapi juga

mengurangi antrian, dan mengurangi kontak antara wajib

pajak dengan petugas pajak.

Di samping pembayaran PKB secara online, inovasi lain

yang diciptakan oleh DPPAD Provinsi Jawa Tengah adalah

memberikan grand prize bagi wajib pajak teladan. Yakni

mereka yang membayar PKB sejak awal periode.@

Gubernur Jateng Ganjar Pronowo melakukan uji coba ATM BRI.

Page 7: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN KHUSUSWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH10

LIPUTAN KHUSUS

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 11

Menurut Kadinas lima tahun ke depan, Kota di Jawa

Tengah ini akan disesaki oleh kendaraan bermotor sehingga

orang akan memilih angkutan masal yang dikembangkan

oleh Pemerintah yang saat ini telah mulai digalakkan.

Dengan makin masifnya angkutan berbasis masal maka

kecenderungan orang membeli mobil akan semakin

berkurang dan tentu akan berimbas pada makin

menurunnya pajak dari kendaran bermotor.

Untuk itu, Kadinas menyatakan salah satu hal yang bisa

dilakukan oleh Dinas PPAD Prov Jateng, dalam

mengantisipasi masalah tersebut adalah dengan

memanfaatkan aset yang jumlahnya luar biasa untuk

dikerjasamakan. Kadinas berharap khususnya kepada yang

muda-muda untuk bersama-sama bekerja lebih keras dalam

mendata aset dan memberdayakannya. “Tren PKB turun tapi

kita bisa memberdayakan aset, dimulai saat ini dengan

melakukan tertib administrasi dan manfaatkan aplikasi aset

yang telah dikembangkan untuk menunjang PAD bagi

daerah”. Sementara itu Kepala Bidang Fasda Ninik

Mardiastuti, dalam uraiannya, menyatakan para pengurus

barang dan pembantu pengurus barang, diharapkan

mempunyai inovasi dan kreatifitas dalam pelaksanaan

tugasnya. Ditegaskan pula bahwa para petugas pengurus

barang dan pembantu pengurus barang juga sudah harus

melakukan kegiatannya dengan menggunakan Standar

Administrasi Publik berbasiskan akrual basis. Terlebih saat ini

telah ada aplikasi yang lebih mempermudah dalam

pencatatan barang.@

Sosialisasi BMD Guna Akurasi Penyajian Data Aset Lain

osialisasi penatausahaan Barang Milik Daerah (BMD)

guna akurasi penyajian data aset lainnya, menjadi Sheadline dalam acara sosialisasi yang diadakan

Bidang Fasilitasi Pengadaan Aset Daerah (Fasda) bersama

para pengurus barang dan pembantu pengurus barang

SKPD se Jawa Tengah. Pelaksanaan kegiatan

diselenggarakan di ruang pertemuan Gedung B Dinas PPAD

Prov Jateng, dihadiri oleh Kepala Dinas PPAD Prov Jateng,

Hendri Santosa, Kepala Bidang Fasda, Ninik Mardiastuti dan

SmELL, rekanan pembuat aplikasi Sim Aset.

Kepala Dinas PPAD Prov Jateng, Hendri Santosa, kepada

para pengurus barang dan pembantu pengurus barang

yang hadir dalam sosialisasi tersebut mengatakan, bahwa

jumlah aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,

jumlahnya sangat luar biasa. Dan sesuai dengan

rekomendasi dari BPK serta pemberlakuan sistem

manajement berbasis akrual yang telah diberlakuan maka

pendataan aset seluruh UPT maupun SKPD yang ada di

seluruh wilayah Kabupaten/kota di Jawa Tengah diharapkan

dapat didata dengan lebih baik.

“seluruh aset milik pemerintah Provinsi Jawa Tengah,

baik berupa tanah,bangunan, peralatan dan mesin, baik

yang dikerjasamakan dengan pihak ke 3 maupun yang di

KSO kan supaya didata sesuai rekomendasi dari Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Tengah. Saya

berharap bila ada aset yang tidak digunakan serta tidak lagi

dapat menunjang tupoksi harap informasikan dan hubungi

kami karena DPPAD secara tupoksi memang menangani

masalah aset. Sehingga aset tersebut bisa kita upayakan

pemberdayaannya melalui pihak ketiga.”ujar Kadinas.

Dalam kesempatan tersebut Kadinas juga

mengharapkan dukungan dari rekan-rekan pengurus

barang yang ada di SKPD yang menurutnya lebih tahu

masalah data mengenai aset. Karena menurut Kadinas saat

ini banyak sekali aset milik Pemprov Jateng, yang diclaim

oleh pihak lain yang sebetulnya tidak berhak. Menurut

Kadinas ada beberapa pendekatan dan strategi yang bisa

dipakai untuk mengupayakan mengembalikan aset yang

sekiranya diclaim oleh pihak lain melalui berbagai cara.

Primadona aset

Untuk saat ini aset milik provinsi Jawa Tengah, dinilai

tidak semenarik pajak kendaraan bermotor yang dikatakan

oleh Kadinas sebesar 87 persen menjadi andalan dan

primadona sebagai penyumbang PAD bagi Provinsi Jawa

Tengah. Namun ke depan sekitar lima (5) tahun yang akan

datang Kadinas memperkirakan aset akan menjadi sumber

pendapatan utama menggantikan PKB/BBNKB.

Kepala DPPAD Prov. Jateng bersama Kabid Fasda dalam sosialisasi BMD.

Page 8: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN KHUSUSWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH12

LIPUTAN KHUSUS

Kegiatan evaluasi dalam rakor yang dilaksanakan

diharapkan dapat memberikan solusi pemecahan bersama,

karena semua permasalahan yang muncul dapat

dikomunikasikan dengan baik antar UP3AD se Jawa Tengah

bersama nara sumber.

Dari hasil diskusi dari peserta rapat tersebut, DPPAD

selaku Pembantu Pengelola sekaligus selaku pengguna

menekankan pada para pengguna di UP3AD agar status

penggunaan dan pemanfaatan setiap barang yang

digunakan mampu mendukung tugas pokok dan fungsi. Ini

sesuai dengan pelaksanaan amanah PP 27 Tahun 2014 dan

Permendagri 17 Tahun 2007. Yaitu setiap akhir tahun kuasa

pengguna wajib mengusulkan status penggunaan dan

pemanfaatan kepada Pengelola.

Para UP3AD selaku kuasa pengguna dari sisi

penggunaan dan pemanfaatan aset yang tidak optimal agar

dapat dilaporkan kepada pengguna untuk dilaporkan

kepada pengelola setiap tahun, sekaligus untuk dapat

memantau aset-aset khususnya tanah dan bangunan dalam

pengelolaan DPPAD yang belum diberdayakan.

Rakor seperti ini diharapkan dapat dilakukan secara

berkesinambungan dan berkelanjutan. Karena bermanfaat

untuk mencari solusi dan memecahkan berbagai

permasalahan yang muncul. ***

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 13

Persoalan Aset Menjadi Tantangan Bersama

alam rangka optimalisasi Penatausahaan

Pengelolaan Barang Milik Daerah Provinsi Jawa DTengah, pada Dinas PPAD Provinsi Jawa Tengah,

berupa aset tanah dan bangunan, Bidang Pengelolaan Aset

(Lolaset) Dinas PPAD Prov Jateng, menyelenggarakan Rapat

Koordinasi Evaluasi Pemberdayaan Aset. Acara

dilaksanakan di Kota Salatiga, Jawa Tengah, dengan dihadiri

oleh Para Kasi PPA dan Pembantu Pengurus Barang UP3AD

Se- Jawa Tengah.

Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam

Penatausahaan Pengelolaan Barang Milik Daerah dan

Optimalisasi Penggunaan dan Pemanfaatan Barang Milik

materi utama yang dibahas dalam kegiatan tersebut.

Kepala Dinas PPAD Prov Jateng, Hendri Santosa, dalam

acara pembukaannya memberikan pengarahan, bahwa

asset merupakan salah satu yang menjadi catatan penting

dalam audit BPK tahun 2014 dengan opini WTP, dan

paragraf penjelasan.

“Persoalan asset merupakan tantangan bagi kita

semua. Untuk mempertahankan opini WTP, laporan hasil

pertanggungjawaban tahun 2015 Saya harapkan supaya

lebih baik dari sebelumnya,”urai Kadinas, memberikan

masukannya.

Daerah di masing- masing pengguna UP3AD, menjadi

Kepala DPPAD Prov. Jateng Hendri Santosa, dalam rapat koordinasi evaluasi aset di Salatiga.

Page 9: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN KHUSUSWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH14

LIPUTAN KHUSUS

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 15

alam upaya mendekatkan pelayanan kepada wajib

pajak kendaraan bermotor di daerah pinggiran, Dyang tersebar di kabupaten/ Kota di Jawa Tengah,

Dinas PPAD Prov Jateng kembali menyerahkan enam (enam)

unit mobil Samsat Keliling baru kepada 6 UP3AD di Jawa

Tengah. Penyerahan mobil Samkel tersebut untuk

melengkapi beberapa mobil yang sebelumnya telah lebih

dulu dioperasionalkan sebanyak 23 unit.

Enam UP3AD di wilayah Jateng tersebut yakni UP3AD

Kota Semarang III, UP3AD Kabupaten Semarang, UP3AD

Kab Boyolali, UP3AD Kab Banjarnegara, UP3AD Kab

Pemalang, dan UP3AD Kab Brebes. Penyerahan kunci dan

penandatanganan serah terima diserahkan langsung oleh

Kepala Dinas PPAD, Hendri Santosa kepada masing-masing

Jangkau Daerah Pinggiran, DPPAD Jateng serahkan 6 Unit Mobil Samkel Baru ke UP3AD

Kepala UP3AD di halaman kantor DPPAD bersamaan

waktunya dengan apel pagi bersama.

Dengan tambahan enam mobil samkel ini secara

keseluruhan DPPAD telah meluncurkan 29 mobil samkel

karena sebelumnya sudah ada 23 mobil samkel yang

tersebar di kab/kota di wilayah Jateng.

Dalam kesempatan tersebut, Kadinas menyatakan,

adanya tambahan armada mobil Samkel baik sebagai

pengganti maupun yang baru menerima diharapkan untuk

dapat meningkatkan layanan kepada masyarakat wajib

pajak khususnya yang ada pinggiran dan jauh dari Samsat

Induk. Harapannya dengan sistem jemput bola dan

kemudahan yang dberikan, diharapkan masyarakat makin

terpacu membayar pajak dan berimbas pada peningkatan

PAD.

Di dalam mobil terdapat satu petugas dari DPPAD,

seorang petugas kepolisian dan seorang petugas Jasa

Raharja. Pelayanan hanya dapat dilayani sampai pukul 14.00

wib, selanjutnya data akan dikirim ke Samsat induk dan

menyetor ke Bank Jateng.

Kepala UP3AD Pemalang, Budi Sulystiana, yang juga

menerima armada Samkel, mengatakan, bahwa mobil

samkel yang diterimanya ini sebagai pengganti Bis Samkel

yang sudah rusak. Diakuinya, bahwa sebelumnya di wilayah

kerjanya sudah terlayani Bis Samsat, namun karena sudah

rusak kami mengajukan pengganti.

“Medan di wilayah yang disambangi Bis Samkel

merupakan daerah gunung-gunung seperti Kec

Randudongkal, Moga, Belik, sehingga seringkali bis samkel

mengalami keterlambatan datang di lokasi. Diharapkan

dengan mobil samkel baru ini dapat meningkatkan

pelayanan wajib pajak yang berada di pedesaan dan wajib

pajak tidak harus lama menunggu kehadiran samkel ini.***

Kepada awak media Kadinas menjelaskan, untuk Kota

Semarang, sebelumnya sudah ada dua kendaraan yang

dikelola Samsat I dan Samsat II. Khusus untuk Samsat III di

Jalan Hanoman Raya Kota Semarang, diperkirakan mampu

menjangkau lima kecamatan di antaranya Gunungpati,

Mijen, Tugu, Ngaliyan, dan Semarang Barat.

"Samsat Semarang III, itu obyeknya ada 264.216 WP

dan mampu menjangkau lima kecamatan. Memang banyak

karena jumlah penduduknya juga padat, perkecamatan

sekitar 52.843 wajib pajak," katanya.

Mobil ini nantinya akan berkeliling di tingkat Kecamatan

dan Kelurahan atau di lokasi pusat keramaian lainnya. Yang

jelas, lokasi tersebut terdapat jaringan listrik dan koneksi

internet. Pihak Kecamatan atau kelurahan juga dapat

mengajukan jika ingin didatangi mobil layanan ini.

"Nanti masyarakat bisa membayar pajak tahunan di

mobil ini, tapi kalau pajak lima tahunan harus ke samsat

induk sebab harus ada gesek nomor mesin. Syaratnya

mudah, cuma bawa KTP dan STNK saja," katanya.

Kepala DPPAD Prov. Jateng Hendri Santosa, foto bareng di halaman kantor DPPAD Jateng bersama para kepala UP3AD

penerima bantuan mobil operasional Samsat Keliling.

Mobil Samkel.

Page 10: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN Khusus

Supaat juga menyatakan bahwa pemeriksaan

operasional yang akan dijadikan bagian dari evaluasi

diantaranya Auditing bahan bukti tentang informasi yang

dapat di ukur. Menurutnya, kompetensi tidak hanya dalam

teknis tapi juga dalam legalitas.

Menurutnya upaya evaluasi-evaluasi yang dilakukan

bertujuan untuk mencapai rekomendasi yang bermanfaat.

Supaat juga memaparkan macam-macam pemeriksan

umum dan pemeriksaan terhadap segala sistematis

terhadap suatu kegiatan. Berkaitan dengan UP3AD

menurutnya harus dilakukan evaluasi kinerja. Khusunya

terhadap aset-aset yang ada dilingkup UP3AD melalui

pendataan, demi pengamanan aset pemerintah.

Narasumber dari BPKP Prov Jateng ini

juga menyatakan bagaimana kontribusi UP3AD dalam

mengamankan aset yang ada diwilayahnya serta koordinasi

dengan SKPD terkait. Khusus dalam pelaksanaan kerja

bidang evaluasi perlu membuat simpulan atas hasil evaluasi

hingga tahapan audit, membuata laporan hasil audit atas

pengelolaan keuangan, pengumpulan dan evaluasi bukti

hingga audit atas tugas pokok dan fungsi.

Pembekalan yang berlangsung selama satu hari

tersebut juga diisi dengan sesi tanya jawab terhadap

berbagai permasalahan dan pencapaian kinerja yang baik

dalam pelaksanaan tugas di lapangan. Harapannya dengan

adanya pembekalan tersebut bidang Valbin mampu

melaksanakan tugas dan fungsinya secara lebih baik. @

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH16

LIPUTAN KHUSUS

idang Valbin DPPAD Prov Jateng, memberikan

pembekalan teknis dan evaluasi kepada Kepala Seksi, BKepala Bidang, dan para staf, dalam rangka untuk

mendukung pelaksanaan tugas dan pelaksanaan evaluasi

pembinaan di 37 UP3AD se Jawa Tengah dan AHD berkaitan

dengan bidang pendapatan, pelayanan publik, administrasi

dan materiil.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang

Evaluasi dan Pembinaan Kartika Budiyah dengan

narasumber dari perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah.

Dalam uraiannya, sebagai narasumber, Supaat

menyampaikan materinya yang berkaitan dengan aset

bahwa perlu adanya validasi data aset khususnya di lingkup

UP3AD sendiri. Sementara terkait dengan EPSD dikatakan

Supaat, harus ada koordinasi dengan inspektorat apabila

ada pemeriksaan ekternal dari Pemerintah Daerah Provinsi

Jawa Tengah. “Tugas Evaluasi dan Pembinaan harus

dilaksanakan secara terus menerus dan mengikuti

perubahan-perubahan yang ada. Sebagai evaluator kita

harus mengetahui apa-apa yang lebih tahu mengenai

berbagai hal yang akan dijadikan bahan audit”.

Kepala Bidang Evaluasi dan Pembinaan Kartika Budiyah dengan narasumber dari perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah.

Pembekalan Teknis & Evaluasi Pada Bidang Valbin

Peserta rapat pembekalan pada bidang Valbin. 17

Page 11: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

alam rangka meningkatkan pengetahuan tentang

pengelolaan keuangan daerah tahun 2016, DPPAD DProv Jateng menyelenggarakan pelatihan Sistem

Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan,

bertempat di ruang rapat lantai IV Gedung B Dinas PPAD

Provinsi Jawa Tengah Jalan Pemuda No 1 Semarang.

Rapat dibuka Sekretaris Dinas PPAD Jateng, Putu Adi

Sutrisna, dengan peserta terdiri dari para Bendahara

Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu

didampingi operator dan pembantu verifikator di

lingkungan DPPAD Prov Jateng, se Jawa Tengah.

19WARTA DPPAD JAWA TENGAH18

LIPUTAN KHUSUS LIPUTAN KHUSUS

Pelatihan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA)

Pelatihan yang dipandu oleh Perwakilan BPKP Prov

Jateng, juga diisi dengan materi berupa simulasi

penatausahaan penerimaan menggunakan aplikasi SIMDA

keuangan. Dalam kegiatan tersebut para peserta tampak

sangat antusias menyimak berbagai arahan yang diberikan

oleh BPKP. Karena penggunaan aplikasi SIMDA yang

diterapkan pada sistem keuangan daerah ini benar-benar

membutuhkan kecermatan dalam mengentri data-data. Kita

berharap apa yang telah dilakukan oleh para petugas

pengelola keuangan di lingkungan Dinas PPAD, melalui

peningkatan pengetahuan penggunaan sistem informasi

manajemen daerah ini dapat dijadikan landasan untuk

melakaukan pekerjaan yang lebih baik. @

Dinas PPAD Provinsi Jawa Tengah, bekerjasama dengan

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah, terus melakukan

pembenahan . Salah satu fokusnya adalah melakukan

pelatihan dan bimtek (bimbingan teknis) bagi para

bendahara dan operator menyangkut Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP)berbasis akrual dengan aplikasi SIMDA.

Dalam sambutannya, Putu Adi Sutrisna mengatakan

pentingnya para peserta untuk bersungguh-sungguh bisa

memahami dan mampu mengimplementasikan sistem

Simda dalam upaya mendukung pengelolaan keuangan

yang lebih baik.

Seperti diketahui bahwa program Aplikasi Sistem

Informasi Manajemen Daerah (Simda) Menyediakan Data

base terpadu untuk sistem keuangan, aset daerah,

kepegawaian/aparatur daerah maupun pelayanan publik

yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja instansi

pemerintah daerah.

Sistem yang digunakan dinilai mampu menghasilkan

informasi yang komprehensif, tepat dan akurat kepada

manajemen pemerintah daerah. Informasi ini juga dapat

digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan

serta mempersiapkan aparat daerah untuk mencapai

tingkat penguasaan dan pendayagunaan teknologi

informasi yang lebih baik.

Para peserta pelatihan sistem informasi ( SIMDA ) di DPPAD Jateng.

Page 12: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN KhususWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH20

LIPUTAN KHUSUS

Rakor Evaluasi Penatausahaan Penghapusan dan Pemindahtanganan BMD

penjualan dengan cara lelang umum lewat KPKNL dan

keterbatasan tempat penyimpanan barang yang akan

diapus serta proses administrasi yang relative panjang dan

koordinasi dengan banyak pihak. Dan masih banyak lagi

persoalan yang ada di lapangan.

Hal yang perlu dipikirkan bersama dalam rapat

koordinasi dan evaluasi penatausahaan penghapusan dan

pemindahantanganan barang milik daerah dalam

pengelolaan DPPAD Prov Jateng ini terkait akrual basic

adalah bagaimana permasalahan yang ada dengan

keterkaitan beberapa aturan dapat kita laksanakan atau

bersinergi tanpa menyalahi aturan.

Dan saya berharap adanya kesamaan persepsi dan

langkah-langkah secara integral dan menyeluruh dari

unsur-unsur yang terkait dalam pengelolaan daerah.

Sementara itu maksut dan tujuan diselenggarakan

rakor ini adalah yang pertama untuk menyamakan persepsi,

komitmen dan peduli terhadap pengelolaan asset 13 siklus

pengeloaan asset. Kedua kesepahaman dalam pelaksanaan

penghapusan dan pemindahtanganan pengelolaan barang

milik daerah terutama dalam pengelolaan DPPAD Provinsi

Jateng. Ketiga tertib administrasi pengelolaan barang milik

daerah dapat ditingkatkan.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjembatani dan

mencari solusi dalam pemecahan permasalahn pengelolaan

asset terutama dalam proses penghapusan dan

pemindahtanganan terkait dengan akrual basic.@

idang Pengelolaan Aset (Lolaset) Dinas Pendapatan

dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Provinsi Jawa BTengah belum lama ini menyelenggarakan Rapat

Koordinasi dan Evaluasi Penatausahaan Penghapusan dan

Pemindahtanganan Barang Milik Daerah dalam Pengelolaan

DPPAD Prov Jateng terkait Akrual Basic. Acara ini diadakan di

Kota Magelang.

Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris dan para

Kabid DPPAD. Adapun peserta Rakor Kepala UP3AD se-

Jateng, Kasubag TU UP3AD se-Jateng, dan pengurus barang

di lingkungan DPPAD.

Kadinas PPAD Jateng, Hendri Santosa dalam

sambutannya mengatakan, dengan diberlakunya Peraturan

Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Barang Milik Daerah sejak tanggal 24 April 2014, sebagai

aparatur perkembangan jaman dan permasalahan yang

timbul dalan pengelolaan barang milik daerah di Prov

Jateng, kita selaku pembantu pengelola barang milik daerah

dan UP3AD yang berada di ujung tombak dan selaku

kepanjangatangan pengelola barang milik daerah harus

lebih peduli dan komitmen terhadap pengelolaan asset.

Untuk itu, perlu adanya upaya-upaya perubahan dan

penyesuaian dengan peraturan yang ada, agar tertib

administrasi dalam pelaksanaan pengelolaan barang milik

daerah dapat diwujudkan sehingga dapat meningkatkan

kinerja dan status penilaiaan kinerja dan BPK RI wajar tanpa

pengecualian dapat dipertahankan.

“Lingkup pengelolaan barang milik daerah yang terdiri

dari tiga belas siklus pengelolaan barang milik daerah harus

dapat dilaksanakan secara integral, simultan dan

berkesinambungan, sehingga antara satu kegiatan dan

kegiatan yang lain dalam siklus tersebut, merupakan bagian

yang tidak bisa dipisahkan dan menjadi tanggung jawab

bersama antara pemegang kewenangan barang milik

daerah, pengelola barang, pembantu pengelola/kuasa

pengguna barang milik derah.

Dalam prakteknya, pengelolaan barang milik daerah

masih mengalami banyak hambatan, oleh karena itu

administrasi dan penatausahaannya harus mengacu pada

perkembangan aturan yang ada.

Permasalahan yang ada antara lain dalam

penatausahaan yang berbasis akrual, dimana para pelaku

pengurus barang harus paham dan mengetahui perlakuan

barang milik daerah tersebut. Belum optimalnya barang

milik daerah dalam penggunaan dan pemanfaatannya,

sedang untuk proses penghapusan dan pemindahantangan

barang milik daerah, masih banyak barang milik daerah

yang akan di hapus tidak diketahui keberadaannya, dalam

UU 27 tahun 2014 dimana diamanatkan untuk dilakukan

Peserta rapat koordinasi dan evaluasi penatausahaan penghapusan dan pemindahtanganan BMD sedang verivikasi daftar hadir.21

Page 13: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

23

LIPUTAN KhususWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH22

LIPUTAN KHUSUS

idang Pajak DPPAD Prov Jateng, menyelenggarakan

rapat teknis pelaksanaan pelayanan Samsat di Jawa BTengah, bertempat di Gedung A DPPAD Prov.

Jateng. Pembahasan rapat teknis yang berhubungan

dengan Pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor,

dihadiri para kepala Seksi Pajak Kendaraaan Bermotor dan

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, se Jawa Tengah.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang Pajak

DPPAD Prov Jateng, Bambang Nurcahyo didampingi Kepala

Seksi Bidang Pajak DPPAD Jateng, Alamsyah, menyatakan

bahwa kegiatan dimaksud sebagai bagian dari upaya

meningkatkan pelayanan di Samsat yang berkaitan dengan

Pajak dan BBNKB.

Rapat Tekhnis PKB/BBNKB Pelaksanaan Pelayanan Samsat

Selain masalah kinerja, hal krusial lain yang juga

menjadi kesepakatan dalam diskusi diantaranya adalah

masalah yang berkaitan pengenaan PKB dan BBNKB

angkutan umum yang tidak memenuhi persyaratan sesuai

Permendagri Nomor 101 dan Pergub Nomor 23 Tahun 2015,

serta kelengkapan persyaratan pengenaan PKB dan BBNKB

angkutan umum berdasarkan kelengkapan persyaratan

proses register dan identifikasi .

Pengenaan PKB/BBNKB angkutan umum (pengesahan

ulang) juga disepakati hanya dapat dilakukan di Samsat asal

(pendaftaran). Sedangkan pengenaan PKB/BBNKB

kendaraan baru yang mengalami ubah bentuk didaftarkan

tahun 2015 ke atas dikenakan penambahan ubah bentuk.

Bagi kendaraan yang mengalami ubah bentuk, pengenaan

ubah bentuknya dikenakan sesuai dengan tanggal ubah

bentuk/kuitansi. Khusus jenis truk dan light truck tahun 2014

ke bawah yang melakukan pengesahan ulang tidak

dikenakan tambahan ubah bentuk.

Kesempatan tanya jawab untuk mendiskusikan

berbagai permasalahan Kesamsatan berjalan cukup

dinamis, hal tersebut dikarenakan masalah Kesamsatan

menjadi bagian tak terpisahkan dengan publik. Di sinilah

peran Kepala Seksi PKB/BBNKB diharapkan dapat

dimaksimalkan terutama dalam mengorganisir para staf

yang ada dibawahnya agar mampu bekerja sesuai yang

diharapkan serta mengetahui berbagai jenis pekerjaan dan

solusinya bila terjadi permasalahan dilapangan. @

Diskusi secara internal tersebut dinilai cukup menarik

untuk dicermati. Beberapa hal yang cukup spesifik pun

disampaikan oleh Kepala Bidang Pajak diantaranya harapan

agar para Kepala Seksi PKB/BBNKB mampu berperan lebih

dalam bidang tugasnya. Menurut Bambang Nurcahyo,

Kepala Seksi PKB, merupakan salah satu Kasi yang

mempunyai bawahan terbanyak karena itulah seorang Kasi

PKB harus mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan Kasi

lainnya. “Kasi PKB/BBNKB harus mempunyai berbagai

terobosan yang mampu meningkatkan kinerja dan

pelayanan di Samsat, karena Kasi PKB membawahi banyak

staf di Samsat'.

Para Kasi PKB seluruh UP3AD Se Jateng

Kasi Pajak Bidang Pajak DPPAD Prov Jateng, Alamsyah

Kabid Bidang Pajak DPPAD Prov Jateng, Bambang Nurcahyo

Page 14: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN KHUSUSWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH24

LIPUTAN KHUSUS

elayanan Samsat (Sistim Administrasi Manunggal

Satu Atap) diharapkan menjadi contoh pada setiap Ppelayanan publik di Jateng. Pelayanan yang cepat,

nyaman, dan bebas pungutan liar. Meski pelayanan Samsat

belum sempurna seratus persen, namun minimal telah

melakukan reformasi pelayanan publik yang lebih baik

dengan melibatkan partisipasi masyarakat sebagai

pengawas.

“Samsat adalah contoh yang ingin saya bawa dalam

setiap pelayanan. Hal sekecil apa pun jika tidak ditangani

dari awal, maka saat itu kita akan kecolongan. Meski Samsat

belum seperti yang saya bayangkan atau sempurna seratus

persen, namun minimal dari yang saya amati dan awasi

dengan melibatkan partisipasi masyarakat, pelayanan kini

sudah lebih baik,” ujar Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo

SH MIP pada Apel Pagi di Lantai I Gedung A Kantor Gubernur

Jawa Tengah belum lama ini.

Dalam menjalankan pemerintahan, peran pemimpin

sangat penting untuk mengawasi dan mengontrol kinerja

bawahan. Gubernur mengibaratkan seorang masinis yang

membawa rangkaian gerbong kereta api. Semua rangkaian

gerbong harus berjalan di atas rel atau jangan sampai ada

yang melenceng dari jalurnya. Jika ada gerbong yang tidak

mengikuti rel, maka masinis harus dapat mengendalikan

dan mengarahkan laju gerbong agar kembali berjalan di

jalur yang benar.

“Jangan sampai ada gerbong yang kepleset. Ketika ada

gerbong yang penumpangnya radha rame-rame maka

tugas masinis untuk meluruskan. Selain itu masinis harus

menerapkan peraturan yang jelas dan dia sendiri juga harus

melaksanakannya dengan baik,” katanya.

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 25

Bukan hanya Samsat, kata dia, pelayanan dan

pengawasan di jembatan timbang juga harus terus

ditingkatkan. Terlebih, disinyalir ada jembatan timbang dan

pelayanan di sejumlah SKPD yang 'kambuh lagi'.

Ini merupakan bukti bahwa membawa transformasi

organisasi tidak mudah, butuh keseriusan, dan keterlibatan

semua pihak. Pada tahun ketiga pemerintahannya, Ganjar

menegaskan kepada jajarannya, tidak ada lagi toleransi

untuk tindakan tidak terpuji, maupun yang melanggar

ketentuan.

“Jika ada temuan pelanggaran pelayanan publik, saya

tidak akan berbicara besok diperbaiki lagi. Namun

sempritannya akan lebih keras. Anda melanggar langsung

prit, karena menurut saya latihannya sudah cukup,”

tandasnya.

Selain memberikan pelayanan terbaik kepada

masyarakat, berbagai upaya untuk mewujudkan good and

clean governance juga harus dilakukan. Antara lain melalui

keterbukaan informasi, pemerintahan yang transparan,

jujur, dan bertanggung jawab. Sebab, pemerintah yang

bersih dari berbagai praktik korupsi, kolusi, nepotisme (KKN)

merupakan tujuan dan harapan masyarakat.

Ganjar menyebutkan, beberapa upaya telah dilakukan

pemerintah untuk mewujudkan pemerintahan yang baik

dan bersih. Bahkan atas upaya pemberantasan KKN,

pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mendapat

penghargaan khusus dari Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK) karena dinilai berhasil melakukan pengendalian

gratifikasi dengan jumlah laporan gratifikasi terbanyak di

2015.

“Saya secara pribadi bangga luar biasa, ketika KPK

memberikan penghargaan kepada Jateng terbanyak

melaporkan gratifikasi. Itu simpel. Hanya dari 35 item,

Jateng terbanyak se-Indonesia karena tidak semua dapat

melakukan hal itu,” terangnya.***

Sosialisasi Rekonsiliasi

Penerimaan PAD

Pada aplikasi PAD On line

PPAD Prov Jateng mengadakan sosialisasi

rekonsiliasi penerimaan PAD pada aplikasi PAD on Dline, Januari 2016 di ruang rapat lantai 4 Gedung B

Dinas PPAD Prov Jateng. Peserta rapat rekonsiliasi terdiri dari

Bendahara penerimaan pembantu baik PKB maupun Non

PKB dari UP3AD se Jawa Tengah.

Sebagai narasumber hadir tim dari Bank Jateng Kantor

Pusat, Temu Margana, dari Staf Bidang Lahtabang dan Djoko

Waris, Bendahara Penerimaan pada Dinas PPAD Provinsi

Jawa Tengah.

Pelaksanaan kegiatan dimaksudkan untuk memenuhi

saran BPK Perwakilan Jawa Tengah serta sebagai

tindaklanjut pengembangan Aplikasi PAD on line. Selain hal

tersebut kegiatan juga dilaksanakan untuk melakukan

rekonsiliasi Data PAD secara sistem ( host to host) antara

server Dinas PPAD dengan server Bank Jateng. Sehingga

kesalahan dalam penyetoran PAD dapat diminimalisir

sekaligus untuk mempercepat proses penyajian data secara

realtime.

Sosialisasi rekonsiliasi yang telah dilaksanakan

setidaknya telah menghasilkan beberapa point penting

diantaranya adalah pertama, telah disosialisasikannya

aplikasi PAD Online dengan mencetak ID Billing/ Kode bayar

kepada Bendahara Penerimaan/ Bendahara Penerimaan

Pembantu se-Jawa Tengah. Kedua, Bendahara

penerimaan/bendahara penerimaan pembantu akan

menerima bukti setor online sebagai dokumen bukti

pembayaran yang syah dari teller Bank Jateng secara sistem.

Samsat

menjadi Contoh pelayanan public

Ketiga, adanya fasilitas berita acara pada aplikasi rekonsiliasi

PA D y a n g b i s a d i c e t a k o l e h b e n d a h a r a

Penerimaan/Bendahara penerimaan pembantu secara

sistem. Keempat, adanya penjelasan dari tim Bank Jateng

tentang :

Mekanisme Host to Host, bahwa seluruh data transaksi

hanya ada satu sumber data yaitu data yang ada pada

server Dinas PPAD.

Teller Bank Jateng setiap menerima setoran dari

Bendahara Penerimaan akan memanggil melalui ID

Billing/ Kode bayar, sehingga teller Bank Jateng tidak

melakukan kegiatan untuk entry data lagi secara

manual.

Teller Bank Jateng akan menolak setoran dari

Bendahara Penerimaan/ Bendahara Penerimaan

Pembantu apabila tidak dilampiri denga ID Billing/ Kode

Bayar.

Sebagai bukti penyetoran dari Bendahara Penerimaan,

Teller Bank Jateng akan mencetak Bukti Setor Online

secara sistem dan akan diberikan kepada Bendahara

Penerimaan paling lambat hari berikutnya pukul 09.00

WIB.

Kelima, pelaksanaan Implementasi di seluruh UP3AD akan

diberlakukan mulai tanggal 9 Pebruari 2016, dan terakhir

setiap peserta mendapat buku tutorial aplikasi rekonsiliasi

PAD Online.

Kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu antara

DPPAD Prov Jateng dan Bank Jateng, terkait penerimaan

pada aplikasi PAD secara on line, diharapkan dapat

meningkatkan kinerja kedua instansi ini kearah yang lebih

baik @

Page 15: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN KHUSUSWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH26

LIPUTAN KHUSUS

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 27

alam upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dari sector Pajak Kendaraan Bermotor Dsekaligus menyadarkan masyarakat wajib pajak

Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD)

Provinsi Jawa tengah terus membuka link kerjasama dengan

berbagai institusi. Salah satunya menggandeng Tim

Penggerak (TP) PKK Jateng untuk mendorong wajib pajak

membayar kewajibannya melalui lingkungan keluarga.

TP PKK diminta ikut menyosialisasikan pajak daerah dan

penanganan piutang pajak kendaraan bermotor. Terobosan

ini dilakukan untuk mengurangi tingginya tunggakan pajak

di Jawa Tengah. Sektor pajak merupakan pendapatan

tertinggi untuk Jateng.

Menurutnya, dengan menggandeng TP PKK dinilai

dapat memberikan sosialisasi hingga ke lingkungan

keluarga. Ibu rumah tangga selaku pengendali keuangan

keluarga memiliki peran penting untuk dapat mengingatkan

suami dan anaknya untuk bayar pajak.

Hendry mengungkapkan pengalamannya saat

menggelar acara sosialisasi pajak daerah di sekolah. Saat itu

siswa yang memenangkan sebuah permainan, harus

menunjukan STNK-nya. Kenyataannya beberapa pemenang

diketahui belum membayarkan pajak kendaraannya.

"Ketika ditanya mengapa belum membayar pajak, siswa

mengaku tidak diberitahu orang tuanya. Jadi, peran ibu-ibu

sangat penting karena 'menteri keuangan' keluarga itu ya

ibu-ibu," ungkapnya.

Ia berharap, melalui lingkungan keluarga ini nantinya

selain dapat mengurangi tunggakan pajak kendaraan

bermotor, akan sangat membantu meningkatkan pajak

daerah karena sebagian besar pendapatan dibagi hasil

kepada kabupaten/ kota.

"Tentunya juga bisa meningkatkan kesadaran wajib pajak

dalam membayar pajak kendaraan bermotor," katanya.***

Kepala DPPAD Provinsi Jawa Tengah, Hendry Sentosa

mengungkapkan, tahun 2015 lalu pihaknya sudah

bekerjasama dengan kabupaten/ kota untuk sosialisasi

tentang pajak daerah di dua tempat, yakni di kecamatan dan

sekolahan.

"Alhamdulillah, bisa mengurangi tunggakan pajak.

Semula di 2014 tunggakan pajak dalam setahun mencapai

Rp 500 miliar, pada 2015 turun menjadi Rp 307 miliar. Tapi itu

pun masih sangat tinggi," katanya saat menggelar MoU

dengan TP PKK Jateng dan Kabupaten/Kota di Aula Kantor

Bapermasdes.

DPPAD Jateng Gandeng Tim PKK Jateng

Sosialisasikan Pembayaran PKB ke Lingkungan Keluarga

Page 16: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN daerahWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH28

LIPUTAN KHUSUS

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 29

eperti yang diharapkan Gubernur Jateng Ganjar

Pranowo, masyarakat wajib pajak yang sudah Sberkontribusi terhadap Jateng dengan membayar

pajak kendaraan bermotor tepat waktu sudah sepatutnya

juga mendapatkan hadiah berupa mobil sebagai bagian

timbal balik mereka. Dengan adanya rangsangan ini

diharapkan peningkatan pendapatan semakin meningkat.

Kini hadiah hasil kerja dengan Bank Jateng berupa

mobil Toyota Avanza warna hitam sudah tersedia di halaman

parkir kantor DPPAD. Penyerahan mobil tersebut secara

simbolis belum lama ini diberikan dari Direktur Umum Bank

Jateng, Radjim kepada Kepala DPPAD Provinsi Jawa Tengah,

Hendri Santosa.

Radjim mengatakan bantuan satu unit mobil tersebut

digunakan sebagai hadiah untuk wajib pajak yang bayar

pajak kendaraan bermotor tepat waktu. "Ini merupakan

kerjasama kali pertama Bank Jateng dengan DPPAD Jawa

Tengah.

Bank Jateng sebagai pengelola hasil penerimaan pajak

ingin mendukung upaya peningkatan penerimaan pajak

kendaraan bermotor. Nantinya akan diundi akhir tahun,"

ujarnya.

Selain itu, kata Radjim, pihaknya juga telah bekerjasama

dengan DPPAD Jawa Tengah dalam kemudahan wajib pajak

mengakses pembayaran pajak dengan melalui Anjungan

Tunai Mandiri (ATM). "Saat ini ada empat ATM, namun akan

kami tambah dua ATM tiap tahun tanpa melalui petugas.

Namun itu perlu dilakukan registrasi sehingga wajib pajak

tanpa harus datang ke kantor Samsat. Penambahan ATM

bisa lebih dari dua tiap tahun karena DPPAD bisa

menganggarkan," ujarnya.

Sementara itu, Hendri mengapresiasi adanya bantuan

mobil untuk meningkatkan penerimaan pajak kendaraan

bermotor. "Saya ucapkan terima kasih kepada Bank Jateng.

Hadiah mobil untuk wajib pajak ini sebagai dukungan yang

sangat besar dari Bank Jateng. Kami melakukan undian dua

kali, yakni sekitar Juni dan akhir tahun. Juni berupa hadiah

hiburan, sedangkan mobil ini akan diundi akhir tahun,"

ujarnya.

Selain kerjasama dalam bentuk hadiah, DPPAD Jawa

Tengah juga bekerjasama dalam bentuk pembayaran pajak

melalui teller-teller Bank Jateng. "Inovasi kerjasama ini untuk

memudahkan wajib pajak dalam pembayaran," ujarnya. ***

Hadiah MobilBagi WP Taat Bayar Pajak Sudah Menanti

P3AD/Samsat Kabupaten Grobogan mengadakan

sosialisasi di Radio Siaran milik Pemerintah Daerah UKabupaten Grobogan. Dalam rangka sosialisasi

tersebut membahas pelayanan seputar Samsat. Kasi Pajak

dan BBNKB, SIndung Winarno, bersama mitra kerja

Kepolisian dan Jasa Raharja, hadir sebagai nara sumber.

Sosialisasi yang dikemas model talk show tersebut

dipandu oleh pemandu gelar wicara, masyarakat wajib pajak

bisa bertanya langsung atau memberikan tanggapan atas

topik yang diperbincangkan oleh nara sumber.

Kepala UP3AD Kabupaten Grobogan, Sunarni kepada

Warta DPPAD Jateng mengatakan, bahwa sosialisasi ini

bertujuan untuk mengenalkan lebih dekat tupoksi Kantor

Samsat kepada masyarakat wajib pajak. “Masih banyak

wajib pajak yang belum mengenal apa itu Samsat, sehingga

diharapkan masyarakat tahu persis tugas Samsat.

“Memang, masyarakat wajib pajak selama ini mengenal

Samsat hanya sebagai tempat untuk membayar pajak

kendaraan bermotor, namun jenis layanan seperti Samsat

Cepat, Samkel, Samsat CFD, yang kami punyai masih banyak

yang belum tahu. Ini yang menjadi sasaran kami dalam

bersosialisasi. Terlebih lagi kini kemudahan dan kecepatan

bisa dirasakan wajib pajak,” tuturnya.

Sementara Kasi Pajak dan BBNKB, Sindung Winarno,

mengatakan dalam talk show tersebut beberapa pertanyaan

dari masyarakat mengemuka diantaranya apakah

membayar pajak kendaraan bermotor harus ke kantor

Samsat. Kita jawab, membayar pajak tidak harus ke kantor

Samsat tapi bisa dilakukan di mobil Samkel dan Samkel CFD

yang jadwalnya sudah ditentukan.

Pertanyaan lainnya, apakah persyaratan membayar

pajak sekarang lebih mudah. Kita jawab, cukup

menunjukkan STNK + KTP asli sekarang sudah bisa

langsung diproses. Di kantor Samsat untuk pajak 1 tahunan

kini juga tidak perlu foto copy, tidak perlu BPKB, dan tidak

lagi diperlukan formulir. Wajib pajak langsung ke loket

pendaftaran dan langsung bayar. Sehingga proses

pengesahan kini makin mudah dan cepat. Salah satu hasil

dari pemangkasan proses persyaratan ini menjadikan ruang

pelayanan lebih nyaman.

Sementara nara sumber lainnya menjawab pertanyaan yang

sesuai dengan tupoksinya.***

UP3AD / Samsat Grobogan Sosialisasi Layanan Samsat Lewat RadioUP3AD / Samsat Grobogan Sosialisasi Layanan Samsat Lewat Radio

Page 17: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

31

LIPUTAN DAERAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH30

LIPUTAN DAERAH

Dalam mensikapi hal tersebut Kepala DPPAD Jateng

bersama jajaran dari pusat hingga daerah tak henti

membuat inovasi-inovasi layanan dan terobosan

peningkatan layanan di Samsat agar para WP kendaraan

bermotor merasa nyaman, aman, mudah, dekat dan cepat.

Harapannya dengan pelayanan samsat yang semakin

baik, kesadaran WP menjadi tumbuh dan berimbas pada

signifikannya perolehan PKB dan BBNKB, serta mampu

mengurangi tunggakan PKB.

Salah satu langkah inovatif yang dilakukan adalah

kebijakan yang sangat memudahkan dan mempercepat

proses layanan di samsat yaitu pembayaran PKB ulang satu

tahunan/pengesahan STNK; wajib pajak tidak perlu

mengambil formulir SPOPD, tapi langsung ke loket

pendaftaran hanya dengan membawa STNK dan KTP saja.

Dan kebijakan tersebut mulai dilaksanakan pada tanggal 25

januari 2016 lalu.

Kartu Tanda Masuk

Respon Positif Dari Mitra Kerja

Bagi Pembayar Pajak Mendapat

di Samsat Sragen

ektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Biaya Balik

Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) masih menjadi Sprimadona pendapatan daerah bagi Provinsi Jawa

Tengah.

Tak heran bila Gubernur Jateng, tak pernah lelah

memantau dan mencermati secara seksama pelaksanaan

kinerja pemungutan PKB dan BBNKB di Samsat seluruh

Jateng, baik melalui kunjungan langsung maupun

memantau pelayanan WP melalui media sosial, dalam upaya

Pendapatan Daerah sektor PKB dan BBNKB dapat diperoleh

secara optimal.

Namun demikian upaya-upaya percepatan dan

kemudahan layanan yang di lakukan oleh DPPAD Jateng

beserta UP3AD/Samsat se-Jateng, dimana salah satu

tujuannya adalah memberikan kenyamanan pada wajib

pajak, tidak akan terwujud dengan baik, manakala

ketertiban layanan terganggu dengan keberadaan

banyaknya calo /biro jasa.

Kartu Tanda Masuk

Untuk mengurangi dan menekan pergerakan para calo

ini UP3AD/Samsat Kabupaten Sragen telah melakukan

langkah terobosan dengan menerbitkan beberapa kartu

tanda masuk ke ruang layanan Samsat Sragen.

Kartu tanda masuk ini dibedakan 3 (tiga) jenis sesuai

jenis pembayar wajib pajak. Kartu tersebut meliputi :

1. Wajib pajak pembayar PKB 1 tahunan dan ganti STNK;

2. Wajib pajak BBN I dan BBN II;

3. Perwakilan calo/biro jasa (hnya disediakan 3 buah).

Menurut Kepala UP3AD Kab Sragen, Koeswardono B

Chris SH MM untuk kartu tanda biro jasa, kita memang

sengaja menyediakan 3 buah. Diharapkan dengan jumlah

yang sedikit itu para biro jasa tidak berkeliaran di ruang

layanan Samsat dan mengganggu kenyamanan wajib pajak

dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak kbm.

“Yang sangat menggembirakan, ide pemberian kartu

tanda masuk tersebut mendapat respon dan dukungan

penuh dan mitra kerja Samsat Sragen yaitu kepolisian dalam

hal ini bapak Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo, Ibu

Kasatlantas dan Paur STNK Samsat Sragen Aiptu Bawani.

Lebih dari itu sebagai wujud dukungan, pihak polri di

Samsat Sragen ikut serta bersama membantu membuatkan

desaign sampai mekanisme pemberian kartu masuk untuk

diberikan di pintu masuk Samsat dan diserahkan di loket

pendistribuan STNK dan TNKB (loket).

Kartu tanda masuk sebagai pembeda pembayar pajak

ini bahkan diapresiasi oleh Kapolres Sragen dengan

meninjau langsung pelaksanaan pembayaran PKB tahunan

langsung ke loket pendaftaran dan pemberian kartu masuk

Samsat Sragen.***

Page 18: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN daerahWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH32

LIPUTAN daerah

etugas Keamanan atau SATPAM merupakan ujung

tombak dalam pengamanan didalam lingkungan PKantor dalam rangka menciptakan rasa aman bagi

para karyawan/karyawati serta para wajib Pajak yang akan

mengurus pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di

lingkungan Samsat. Untuk itulah bertepatan pada Hari

SATPAM belum lama ini, UP3AD Kab Demak mengadakan

S imulas i Pe lat ihan Pemadam Kebakaran bagi

karyawan/karyawati UP3AD Demak khususnya para

Petugas Keamanan (Satpam ) dalam upaya pembekalan diri

dalam upaya mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

UP3AD Demak Adakan Simulasi Pemadam Kebakaran.

Perlu adanya Pembinaan dan Sosialisasi Kebakaran

Kepala UP3AD Kabupaten Demak, Retno Panja Indah

Wijani mengatakan Petugas Keamanan (SATPAM) perlu

dibekali kemampuan berupa pembinaan yang intensif

dalam pengamanan lingkungan kantor. Untuk itu dalam

rangka hari SATPAM kali diadakan Simulasi Pemadam

kebakaran untuk memberi bekal Petugas Keamanan dalam

penanganan apabila terjadi bencana kebakaran yang bisa

terjadi kapan saja dan dimana saja. “Harapannya petugas

Satpam mampu melakukan tindakan profesional terhadap

bidang tugasnya dan memberikan rasa aman dilingkungan

kantor. Apalagi UP3AD/Samsat sebagai tempat pelayanan

Publik yaitu pembayaran Pajak Kendaraan bermotor (PKB).

Untuk hal itu diperlukan pelatihan yang berkesinambungan

sehingga setelah mengikuti ini para anggota Satpam dapat

m e n g a p l i k a s i k a n s a a t m e l a k u k a n t u g a s

pengamanan,”urainya, memberikan sambutan betapa

pentingnya peran seorang Satpam sebagai garda terdepan.

Mendapatkan antusias

Kegiatan pelatihan yang diadakan tersebut ternyata

mendapatkan antusias para petugas keamanan dan

karyawan dan karyawati yang mengikuti Simulasi Pelatihan

Pemadam Kebakaran. Terbukti mereka satu persatu

mencoba memadamkan api yang sudah diberikan oleh

instruktur dan dilakukan juga cara evakuasi apabila terjadi

suatu kebakaran di dalam kantor.

Pelatihan dilakukan sesuai petunjuk arah jalur evakuasi

dan alat pemadam yang sudah terpasang dan mudah

dijangkau, baik didalam maupun diluar ruangan Kantor

UP3AD Kabupaten Demak. Dalam simulasi dan pelatihan

tersebut UP3AD Demak dalam pelaksanaannya

bekerjasama dengan Dinas Kebakaran.

Sementara itu salah satu anggota satpam Tri Widodo

mengatakan, bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat

karena ilmu yang didapat menambah rasa percaya diri. “

saya dalam menjalankan tugas-tugas satpam, karena

selama kami menjadi anggota satpam belum pernah

mengikuti cara menggunakan pemadam kebakaran.

Adanya pelatihan ini makin menambah kepercayaan diri

saat terjadi sesuatau, “katanya. @

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 33

Page 19: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN DAERAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH34

LIPUTAN DAERAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 35

Sementara itu, Kepala UP3AD Pati Mardjudi melalui Kasi

Pajak/BBNKB, Suparwi mengatakan, sebetulnya secara

umum kita juga sama dengan yang lain. Jika ada terobosan

mungkin penataan ruang pelayanan memang kami buat

sesuai alur pelayanan. Sehingga mempermudah wajib pajak

dalam membayar pajak kbm. Ini juga mempercepat

pelayanan.

Untuk meningkatkan pelayanan sendiri, kami juga pro

aktif memberikan informasi kepada wajib pajak untuk

mengurus sendiri dalam membayar pajak kbm. Karena

sekarang membayar pajak mudah dan cepat. Termasuk

pembayar pajak disini yang kadang masih bingung kita

tuntun dan bantu sampai selesai.

Selain itu untuk menambah kenyamanan kebersihan di

ruang pelayanan dan toilet setiap saat terus kita monitor

sehingga ada sedikit kotoran langsung kita bersihkan.

Petugas kebersihan di tempat kami selalu keliling untuk

mengontrol baik di dalam ruangan maupun di luar.

Kenyamanan dan kemudahan dalam membayar pajak kini

menjadi bagian dari komitmen untuk selalu ditingkatkan,

adapun tujuannya tidak lain dan bukan yaitu untuk

mewujudkan pelayanan prima yang selama ini didambakan

masyarakat.***

UP3AD/Samsat Pati Juara Samsat Idol putaran ke IV

P3AD/Samsat Kabupaten Pati menjadi terbaik

dalam penilaian “Samsat Idol” periode terakhir Uatau ke IV di ujung tahun 2015. Juara kedua

ditempati UP3AD/Samsat Kab Sukoharjo dan ketiga

UP3AD/Samsat Kab Banjarnegara. Lomba Kinerja Pelayanan

Publik Antar Samsat se-Jateng ini merupakan rintisan

langsung Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang dilakukan

secara periodic setiap triwulan sekali.

Tujuan dari penilain ini untuk mengevaluasi kemajuan

peningkatan pelayanan public di lingkungan Samsat se-

Jateng dan guna mendukung upaya percepatan birokrasi

unit pelayanan public di Samsat. Selain itu juga menumbuh

kembangkan semangat untuk menciptakan pelayanan yang

inovatif guna peningkatan kualitas pelayanan kepada wajib

pajak kendaraan bermotor.

Untuk kriteria penilaian meliputi kecepatan dan

kenyamanan pelayanan. Sedangkan tim penilai terdiri dari

Ombudsman RI perwakilan Jateng, Inspektorat Prov Jateng,

Biro Organisasi dan Kepegawaian Setda prov Jateng dan

Biro Hukum setda prov Jateng.

Penyerahan berupa piagam diserahkan langsung oleh

Gubernur di halaman kantor Gubernur Jateng bersamaan

apel pagi bersama. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo

mengatakan, Samsat Idol merupakan odo-odo dirinya. Hal

ini bertujuan untuk membawa pelayanan public yang lebih

baik.

“Kita tahu bahwa dulunya Samsat terkesan gelap

sekarang menjadi terang. Dan yang dahulu rumit sekarang

menjadi mudah.

Gubernur juga membanggakan perubahan yang ada di

Samsat sekarang. Dikatakannya, perubahan di Samsat

menjadi garda terdepan dan target pertama di pelayaanan

public di Jateng. Dan terbukti mampu untuk berubah ke arah

yang lebih baik,” kata Ganjar

“Saya berharap, agar piagam penghargaan ini bisa di

pajang di depan ruang pelayanan. Sehingga masyarakat

wajib pajak jadi tahu bahwa pelayanan samsat disini sudah

memenuhi standar pelayanan public. Dengan begitu

masyarakat semakin percaya untuk membayar pajak kbm.

Page 20: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN DAERAHWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH36

LIPUTAN DAERAH

UP3AD Samsat Kabupaten Klaten sebagai salah satu

Unit kerja DPPAD Prov Jateng, dalam kiprahnya melayani

masyarakat di seluruh Kabupaten Klaten, boleh dikatakan

cukup mendapatkan kepercayaan masyarakat. Beberapa

program pelayanan berbasis jemput bola seperti adanya

Samsat Keliling di beberapa wilayah kecamatan di Klaten

manfaatnya benar-benar sangat dirasakan.

Masyarakat Klaten terutama yang berada di pinggiran

kota dan memerlukan transportasi cukup jauh kini tidak lagi

direpotkan karena telah ada Samkel yang secara bergiliran

menyambangi beberapa kecamatan di sana dan telah

terjadwalkan.

Samsat Klaten khususnya Samsat Pembantu

Prambanan juga memberikan kemudahan dan pendekatan

pelayanan perpanjangan kendaraan bermotor secara on line

kepada masyarakat Jawa Tengah, yang tinggal di

Yogyakarta, seperti pegawai maupun para mahasiswa yang

kesulitan untuk pulang ke daerah di Jawa Tengah guna

melakukan perpanjangan kendaraan.

Menurut Kepala UP3AD Samsat Kabupaten Klaten, Sri

Harnani, menyatakan pihaknya selama ini berupaya agar

UP3AD Kabupaten Klaten,

Terus Tingkatkan Mutu Layanan

P3AD Kabupaten Klaten kini terus berbenah diri

dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas Upelayanan menuju pelayanan yang didambakan

masyarakat yaitu pelayanan prima. Upaya mewujudkan

pelayanan berbasis service excellet tersebut dilakukan

karena merupakan tuntutan yang sudah tidak bisa ditawar

diera sekarang ini.

Masyarakat mendapatkan berbagai kemudahan dalam

memenuhi kewajibannya. Karena itulah model pendekatan

pelayanan kepada masyarakat yang sudah ada sudah

semestinya ditingkatkan mutunya. Selain cepat, mudah

pelayanan yang diberikan harus mengacu pada standar

operasional yang sudah ditentukan dan ditambah lagi

dengan harus ramah,” ujarnya.

Berdasarkan potensinya obyek KBM baik roda 2

maupun 4 UP3AD Samsat Kabupaten Klaten sebagai berikut

Samsat Induk Roda 2 berjumlah 266.515; roda 4

berjumlah 30.487; untuk Samsat Delanggu roda 2

berjumlah 115.051; roda 4 berjumlah 11.541; Samsat

Pembantu Prambanan roda 2 berjumlah 91.287; roda 4

sejumlah 9.005;

Adapun rata-rata obyek yang dilayanai perhari Samsat

Induk 900 obyek; Samsat Pembantu Delanggu 500 obyek;

Samsat Pembantu Prambanan 400 obyek; Samkel 150 - 250

obyek.

Sementara jadwal Samkel itu sendiri Senin Kec. Bayat,

Selasa Kec. Cawas, Rabu Kec. Pedan, Kamis Kec. Trucuk,

Jumat Kec. Jatinom, Sabtu Kec. Wedi, Minggu A r e a C F D

depan Matahari Dept. Store Klaten. @

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 37

Dimana, instansi pemerintah ataupun swasta, terlebih-lebih sebuah instansi yang melayani bidang jasa seperti halnya di UP3AD dan Samsat sudah seharusnya mampu melakukan tiga hal pokok mendasar sebagai bagian dari konsekuensi pelaksanaan sistem pelayanan yang baik, seperti punya sikap kepedulian kepada konsumen (wajib pajak), mampu memberikan pelayanan yang terbaik serta mampu memuaskan pelanggan dengan berorientasikan standart layanan operasional yang telah ditentukan.

Page 21: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN daerah

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 39

Kondisi tersebut juga diakui Solichin, pemilik angkutan

umum orang (microbus) Desa Pagentan Kecamatan

Pagentan Kab. Banjarnegara, menurutnya hampir seluruh

kendaraan angkutan umum di wilayahnya masih berstatus

perorangan. Dan dalam beberapa hari belakangan ini

pemilik kendaraan angkutan umum sudah mulai

resah,terutama yang sudah mulai medekati jatuh tempo

pajak mereka masih bingung karena belum berbadan

Hukum, rencananya akan bergabung dengan koperasi Jasa

transportasi Angkutan Umum yang sudah ada. Dengan

demikian mereka masih bisa tetap beroprasi “ walaupun

masih ada pertanyaan apakah selanjutnya kendaraan

tersebut harus diatasnamakan PT /koperasi,” ungkapnya.

Meski demikian , Kasi Pajak & BBNKB, Asnadi optimis

dengan pemberlakuan Permendagri Nomor 101 tahun

2014, maka pemilik angkutan umum orang/ barang akan

beralih ke Badan Hukum Indonesia ( PT/Koperasi) , apalagi

kalau kita cermati UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

Jalan pasal 139 ayat 4 bahwa penyedia jasa Angkutan

umum dilaksanakan oleh BUMN/BUMD dan atau Badan

Hukum lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan, dan PP 74/2014 tentang Angkutan

Jalan “ bahwa perusahaan Angkutan Umum harus

berbentuk Badan Hukum Indonesia sesuai dengan

ketentuan Peraturan Perundang-undangan yaitu

BUMN,BUMD,Perseroan Terbatas, Koperasi “ dikatakan

juga status tersebut akan sangat berpengaruh dengan

syarat kelengkapan bagi kendaraan umum dalam

pengurusan perizinan trayek maupun uji kir di Dinas

Perhubungan, karena pengurusan kir dan trayek hanya

diberikan kepada kendaraan umum yang berplat kuning,

kalau Plat hitam maka tidak bisa mendapatkan trayek,

paparnya. Hasil koordinasi dengan Dishubkominfo

Banjarnegara, bahwa sejak tanggal 2 januari 2016

Dishubkominfo Banjarnegara sudah tidak mengeluarkan

izin trayek bagi kendaraan yang tidak berbadan hukum .

Untuk itu himbauan kami kepada masyarakat Banjarnegara

pemilik kendaraan bermotor Angkutan umum orang/

barang untuk segera memproses status badan hukumnya.

Jika tidak berbadan hukum (PT/Koperasi), maka pajak

kendaraan akan dikenakan tarif PKB dan BBNKB pribadi (

tanpa subsidi).***

Jangan sakiti aku & jangan dustai aku…

Aku tetap mendukung aturanmu…..

Semangaaat .....tetap Kompak……

WARTA DPPAD JAWA TENGAH38

Menurutnya, Permendagri 101 Tahun 2014 pasal 18

bahwa Kendaraan Bermotor angkutan umum orang dan

barang wajib berbadan hukum Indonesia sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan dan yang

dimiliki secara peroranganpun wajib diubah menjadi badan

hukum Indonesia paling lama 1 (satu) Tahun sejak peraturan

mentri ini di undangkan, memang banyaknya pemilik

angkutan yang belum berbadan hukum disebabkan

berbagai faktor ,ada yang memang belum memahami

aturan tersebut, dan ada pula yang sudah tahu tapi

menunggu sampai jatuh tempo pajak kendaraan. Banyak

pula pemilik kendaraan masih ragu untuk bergabung

dengan PT atau Koperasi, karena konsekuensinya

kepemilikan kendaraan harus atas nama badan hukum

tersebut, Padahal kendaraan tersebut dibeli dengan uang

pribadi untuk perawatan berkala dan pembayaran pajak

juga dilakukan oleh pemilik kendaraan. “ Karena itu masih

banyak yang menimbang-nimbang, apakah akan

bergabung dengan PT dan Koperasi yang sudah ada, atau

akan mendirikan badan hukum sendiri “

Setelah dilakukan pendataan dilapangan, ternyata

aturan tersebut memang banyak dikeluhkan oleh pemilik

kendaraan. Karena sebagaian besar pemilik angkutan

umum orang atau barang di Banjarnegara masih status

perorangan , yang hanya memiliki satu- dua unit angkutan.

Berbeda dengan dikota besar yang sudah dikelola oleh

perusahaan atau koperasi, jadi memang agak sulit

penerapannya di daerah kecil seperti Kabupaten

Banjarnegara , Ungkapnya .

Badan Hukum Indonesia -----> 21 Perseroan Terbatas (PT) Total 409 Unit

Terbentuk di Banjarnegara. 10 Koperasi 15 % }

ebagian besar angkutan

amum ba i k o rang Sm a u p u n b a r a n g

d i b a n j a r n e g a r a m a s i h

kepemilikan pribadi. Padahal

pemerintah telah mewajibkan

semua angkutan umum orang

/ barang yang di miliki

perorangan harus diubah

m e n j a d i ba d a n h u k u m

Indonesia (PT/Koperasi). Kasi

P a j a k / B B N K B , A s n a d i

mengakui masih banyak

pemilik angkutan yang belum

berbentuk badan hukum. Berdasarkan perhitungan

diperkirakan 409 Unit atau 15 % yang sudah berbadan

hukum “ ada yang mendirikan Perseroan terbatas (PT), ada

juga yang bergabung dalam koperasi

85 % ANGKUTAN UMUM Di Banjarnegara Belum Berbadan Hukum

Asnadi, Kasi Pajak & BBNKBTrayek Banjarnegara – Banyumas : 110 Unit

Trayek Banjarnegara – Karangkobar : 70 Unit

Trayek Banjarnegara – Pagentan : 23 Unit

Trayek Banjarnegara – Punggelan : 43 Unit

Total : 236 Unit

ANGKUTAN UMUM BANJARNEGARA

Jenis Mikrobus

Jenis Angkot dan Angkudes : 275 Unit & Angkutan barang : 2.215 unit

LIPUTAN daerah WARTA DPPAD JAWA TENGAH

Page 22: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH LIPUTAN daerahWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH40

LIPUTAN daerah

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 41

UP3AD / Samsat Blora Ajak WP Jumat Ceria

Kegiatan ini sekaligus juga untuk sosialisasi langsung

kepada wajib pajak dengan bertanya langsung untuk

menilai tentang pelayanan Samsat. Dari hasil ini kita dapat

mengerti keinginan mereka sehingga kita dapat jadikan

perbaikan/pembenahan.

Sedangkan pemberian souvenir merupakan salah satu

cara untuk memikat wajib pajak agar mau datang sendiri

untuk membayar pajak kendaraan bermotor. Dengan begitu

wajib pajak bisa mengetahui sendiri bahwa di Samsat

sekarang sudah berubah. Dari mulai sarana dan prasarana

sampai kemudahan dan kecapatan pelayanan.

“Wajib pajak bagi kami ibarat pelanggan setia, karena

mereka setahun sekali pasti ke samsat. Bisa juga dua, tiga,

empat ke samsat karena memiliki kbm lebih dari satu. Tentu

ini harus dipupuk dan diberi perhatian walaupun sebatas

pemberian souvenir. Jika kontribusi masuk tentu tunggakan

juga berkurang,” terangnya.***

ntuk mendekatkan sekaligus sosialisasi langsung

kepada masyarakat wajib pajak belum lama ini UU P 3 A D / S a m s a t K a b u p a t e n B l o r a

menyelenggarakan jumat ceria. Jumat ceria adalah istilah

untuk menghibur diri dengan bernyanyi, berjoget dan

bergembira. Kegiatan ini diadakan di halaman kantor

Samsat Blora dan diikuti karyawan/karyawati dengan

melibatkan wajib pajak.

Diawali dengan kegiatan senam bersama, kegiatan ini

nampak berwarna ketika suara solo orgen mulai mematik

hati. Siapa saja boleh menyanyi, tak terkecuali wajib pajak.

Suasana pun bertambah gayeng.

Disela-sela kegiatan terjadi puncak kegiatan yakni

pemberian souvenir berupa muk dan gantungan kunci

kepada 10 wajib pajak pertama yang membayar pajak kbm

di Samsat Blora. Tentu saja wajib pajak merasa kaget dan

merasa diperhatikan dengan pemberian tersebut.

Kepala UP3AD Kabupaten Blora, David Budi Hantoro

mengatakan, jumat ceria merupakan kegiatan hiburan

bersama untuk melepaskan kepenatan setelah sekian lama

disibukkan dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari.

Page 23: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH RAGAMWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH42

RAGAM

uncak acara peringatan Hari Ulang Tahun ke -16

Dharma Wanita Persatuan di lingkungan Dinas PPAD PProvinsi Jawa Tengah, dilaksanakan bertepatan pada

tanggal 16 Desember di Gedung Pertemuan Lantai 4 Dinas

PPAD Jawa Tengah. Acara dihadiri sekitar 200 orang, terdiri

Ketua, Pengurus serta para anggota beserta putra-putri

anggota DWP Dinas PPAD penerima bantuan pendidikan.

DWP Dinas PPAD Prov Jateng,

Peringati HUT DWP Ke 16

“Peran seorang istri justru lebih besar dibandingkan

dengan seorang suami. Karena yang tahu persis karakter

anak-anak kita adalah istri yang dalam kesehariannya lebih

besar peranannya dalam mengurus keluarga.Seorang Ibu

juga akan berperan dalam membentuk karakter seorang

anak ser ta dalam menciptakan keluarga yang

bermartabat,”urai Kadinas.

Namun demikian terhadap kegiatan di lingkungan

Dharma Wanita Dinas PPAD Prov Jateng, Kepala Dinas

berharap agar secara kualitas lebih ditingkatkan. Karena

menurut Kadinas, kegiatan kedharmawanitaan sangat

berperan untuk mendukung kegiatan suami di kedinasan.

“Kegiatan Dharma Wanita ini sangat positif artinya bila diisi

dengan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai bagi para

anggota, tapi kalo bisa ngrumpinya tolong dikurangi,” canda

Kadinas, yang disambut tepuk tangan para Ibu-ibu yang

hadir.

Selain diisi dengan lomba-lomba, seperti lomba

menyanyi di lingkungan kedinasan, Dharma Wanita Dinas

PPAD, juga mengikutsertakan anggota dan pengurusnya

untuk mengikuti lomba menyanyi di tingkat DWP Provinsi

Jawa Tengah.

Puncak acara peringatan HUT DWP Dinas PPAD Prov

Jateng, juga diisi dengan seremonial, pemotongan tumpeng

sebagai peringatan dan simbol ulang tahun Dharma Wanita

Persatuan-dan dilanjutkan dengan pemberian hadiah bagi

para juara lomba menyanyi dan pemberian bantuan

beasiswa bagi para putra putri karyawan-karyawati dan

pegawai harian lepas yang bekerja di lingkungan Dinas

PPAD Prov Jateng. @

Kepala Dinas PPAD Prov Jateng, Hendri Sentosa, selaku

p e n a s e h a t , m e n y a t a k a n s a n g a t m e n d u k u n g

penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan, karena

peringatan tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu

momentum untuk lebih berperannya seorang istri di

lingkungan keluarga ataupun dalam berbagai bidang

kehidupan.

Kadinas potong tumpeng dalam acara HUT DWP ke 16

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 43

Peserta lomba nyanyi

HUT DWP ke 16

foto bersama Ketua dan Pengurus

Ketua beserta Pengurus DWP

Dinas PPAD Foto bersama

anak-anak penerima beasiswa

Page 24: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH AGAMAWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH44

AGAMAdiperoleh dengan cara yang jujur dan halal ataukah melalui

cara yang haram. Dan apabila kita jujur maka di mana saja

hati akan tentram. Jika harta dipergunakan seharusnya

untuk kebaikan. Pertanyaan keempat, apakah ilmu telah

diamalkan dengan sebaik-baiknya. Ilmu yang bermanfaat

dan diamalkan dan diajarkan pada orang lain, dapat

mengalirkan pahala bagi yang mengajarkan.

Sementara Ketua Panitia Suyono, mengatakan,

pengajian merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh

BAI khususnya saat peringatan hari besar agama Islam.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan

kita introspeksi diri bahwa hidup itu merupakan pilihan akan

menuju kebaikan atau kesesatan. Sehingga kita akan mawas

diri dan berjalan sesuai tuntunan agama.***

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 45

alam rangka meningkatkan Keimanan dan

Ketaqwaan serta menjalin Ukhuwah islamiyah, DDPPAD Jateng melalui Badan Amalan Islam (BAI)

DPPAD Jateng menyelenggarakan pengajian dengan

mengundang santri yatim piatu. Acara ini diadakan di

rumdis Kadinas PPAD Jateng, dan dihadiri keluarga besar

DPPAD Jateng.

Ustad Zaenuri dalam tausiyahnya, mengatakan, bahwa

ukhuwah dibedakan menjadi tiga. Pertama, Ukhuwah

Islamiyah, yakni persaudaraan sebagai sesama muslim.

Kedua, ukhuwah wathoniah, yakni persaudaraan karena

kesamaan bangsa dan negara. Ketiga, ukhuwah basyariyah,

dalam arti seluruh umat manusia adalah bersaudara.

Sabda Nabi Muhammad SAW, hari kiamat nanti setiap

manusia tidak akan dapat menghindar dari empat

pertanyaan terkait kehidupannya di dunia. Pertama,

manusia akan ditanya umurnya dihabiskan untuk apa.

Seperti disebutkan dalam surat Adz Dzariyat, tidak

diciptakan bangsa jin dan manusia kecuali untuk beribadah

kepada Alloh SWT.

Nabi SAW dalam haditsnya juga mengingatkan pada

manusia untuk mempergunakan lima perkara sebelum

datang lima perkara lainnya, yaitu "Pergunakan masa

mudamu sebelum datang masa tuamu. Pergunakan masa

luangmu sebelum datang masa sibukmu. Pergunakan waktu

sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.

Pergunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu

miskinmu. Pergunakan hidupmu sebelum datang matimu”.

Ditambahkan Bp. Zainuri agar dalam bekerja sebaiknya kita

tidak hanya mampu untuk bekerja keras namun juga bekerja

cerdas dan bekerja ikhlas. Pertanyaan kedua, manusia

ditanya untuk apa masa mudanya dipergunakan.

Karena waktu adalah amanah maka selagi muda

sebaiknya digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan

dan dipakai pada jalan yang benar sesuai tuntunan agama.

Jangan sampai pula hal-hal yang kita sukai menjadikan kita

lalai kepada Alloh, demikian Bp. Zainuri mengimbuhkan.

Pertanyaan ketiga, dari mana harta diperoleh dan

bagaimana cara menggunakannya. Apakah harta itu

Membina ukhuwah dan Menyiapkan diri dalam hidup

Page 25: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH RAGAMWARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH46

RAGAM

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 47

anusia diciptakan oleh Alloh SWT di muka bumi

ini sebagai makhluk paling sempurna dan Mdikaruniai berbagai macam kelebihan yang

menyertainya, pun juga manusia diberi akal pikiran dan

hawa nafsu sebagai pelengkap. Inilah yang membedakan

manusia dengan makhluk-makhluk lainnya. Kelebihan dan

keutamaan itu berupa potensi dasar yang disertakan Alloh

kepada manusia baik potensi internal yang diperoleh sejak

lahir yang terdapat dalam diri manusia maupun potensi

eksternal yang dapat dipelajari. Potensi diri manusia

merupakan kempuan dasar yang dimiliki oleh manusia yang

masih terpendam di dalam dirinya yang menunggu untuk

diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan

manusia. Potensi ini merupakan modal utama bagi manusia

untuk melaksanakan tugas dan memikul tanggung jawab.

Walaupun sadar akan potensi yang ada dalam diri kita,

namun kita sering ragu akan kemampuan diri sediri untuk

membuat perubahan, jangankan membuat perubahan

untuk lingkungan, membuat perubahan di dalam hidup kita

sendiri pun kita merasa tidak mampu. Kadang kita

terperangkap dalam segala keterbatasan dan kita sering

lupa, bahwa kita ini adalah makhluk yang paling sempurna

di dalam muka bumi ini.

SESUATU BANGET

Marilah kita satukan potensi dan kemampuan yang kita

miliki dalam satu tekad bersama dalam mengayuh biduk

Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi

Jawa Tengah yang kita cintai ini. Di depan mata kita

menghadang tantangan-tantangan yang menunggu tekad

kita untuk mengurai tantangan dan rintangan itu.

Disamping besarnya Target Penerimaan kita di tahun 2016

yang membua t k i t a sesuatu banget un tuk

“menaklukannya” juga berlakunya program subsidi untuk

kendaraan bermotor angkutan umum orang dan angkutan

umum barang yang menyita perhatian khusus kita untuk

melaksanakannya.

Target Pendapatan Asli Daerah yang dikelola oleh Dinas

Pendapatan Dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa

Tengah pada Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp.

12.064.571.894.000 ( Dua belas trilyun enam puluh empat

milyar lima ratus tujuh puluh satu juta delapan ratus

Sembilan puluh empat ribu rupiah ). Dimana Rp.

7.700.000.000.000 atau 63,82 % adalah Target Penerimaan

dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor yang masih masih merupakan

primadona penerimaan daerah di Dinas Pendapatan Dan

Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah, yang terinci

dari : PKB : Rp. 3.700.000.000.000 dan BBN.KB : Rp.

4.000.000.000.000. Tantangan kedepan bila pertumbuhan

ekonomi masyarakat masih seperti tahun 2015 yang hanya 5

%, rasanyaTarget BBN.KB tahun ini “sesuatu banget”, pun

juga dengan PKB kita.

Namun demikian kita berpantang untuk menyerah

apalagi berputus asa mengejar asa yang kita impikan, jalan

masih panjang untuk kita lalui bersama. Dengan berbagai

program-program unggulan yang kita punya, inovasi-

inovasi yang kita gagas bersama merupakan senjata kita

dalam mengejar target penerimaan pajak, khususnya Pajak

Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor. Selain itu kita pun berharap semoga

pertumbuhan ekonomi masyarakat akan meningkat,

sehingga daya beli masyarakat terhadap kendaraan

bermotor meningkatkan pula, hal ini berdampak pula

meningkatnya penerimaan sektor pajak dan bea balik nama

kendaraan bermotor. Meningkat dan tercapainya target

itulah yang salah satu syarat cairnya insentif yang membuat

kita ''sesuatu banget'' menunggu kehadirannya. Insentif

inilah yang merupakan salah satu dorongan penyemangat

kita untuk lebih mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi

sehingga dapat membangkitkan gairah kerja dan motivasi

kita. Disinilah potensi diri yang masih perpendam kita

wujudkan untuk bisa bekerja lebih baik dan mampu

memotivasi diri kita dan menciptakan gairah kerja.

Dengan potensi diri, semangat dan gairah kerja dan

motivasi yang kita punya, mari kita 'taklukan' target

penerimaan kita khususnya pada sektor Pajak Kendaraan

Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang

secara signifikan berpengaruh besar terhadap capaian

kinerja kita dalam menerima insentif, walaupun hasilnya

belum bisa yang kita harapkan secara sempurna. If we

dream alone it is just a dream but if we dream together

that is the dawn of reality……… Selamat berkarya, Semoga

Alloh Tuhan Yang Maha Esa meridloi hasil karya kita.( Alep )

Pada dasarnya potensi tiap-tiap orang itu berbeda-

beda satu dengan yang lainnya, meskipun ada kemiripan.

Salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan

refleksi diri, yaitu suatu kegiatan untuk melihat diri lebih

dalam lagi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan

kepada diri sendiri tentang diri kita sendiri dan dari

pertanyaan itu diharapkan kita menjawabnya secara jujur

dan terbuka. Selain dengan merefleksikan diri, potensi yang

kita miliki juga dapat diketahui melalui serangkaian tes

psikologi dan kita juga bisa menanyakannya kepada orang-

orang terdekat kita, kepada orangtua atau teman dekat kita,

misalnya.

Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih

percaya diri dalam melaksanakan setiap tugas dalam hidup

kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat

menyangkut karier atau hidup kita. Selain itu, secara psikis

pribadi kita juga akan merasa nyaman sebab kita

mengerjakan sesuatu sesuai dengan potensi yang kita miliki.

Tentunya ini akan berpengaruh dalam banyak hal dalam

hidup kita, terlebih akan nampak dalam kinerja

(produktifitas) dari apa yang kita buat atau lakukan atau

hasilkan dalam hidup kita sehari-hari.

HARD TARGET !!!

Besarnya Target

Penerimaan kita

di tahun 2016

yang membuat kita

sesuatu banget

untuk “menaklukannya”

Page 26: Launching Bayar Pajak Melalui ATM BRI · Standar Pelayanan Publik (SPP) agar selalu di tingkatkan sehingga pelayanan akan tercermin dari SPP tersebut. Bidang Infranstruktur Sedangkan

WARTA DPPAD JAWA TENGAH

WARTA DPPAD JAWA TENGAH48

RAGAM

Mendongkrak PAD Melalui AHDalam upaya mendongkrak Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Provinsi Jawa Tengah, Asrama Haji DDonohudan (AHD) milik Pemprov Jateng, pada

bulan februari 2016 ditingkatkan statusnya dari tempat

persewaan menjadi sebuah hotel berbintang. Ruang VIP

yang terdapat di AHD tak ubahnya kelas hotel bintang dua,

karena adanya kesamaan dengan sebuah hotel pada

umumnya.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Pendapatan

dan Pengelolaan Aset Daerah (DPPAD) Provinsi Jawa

Tengah, Hendri Santosa seperti dilansir media on line

beberapa waktu lalu, bahwa Asrama Haji Dohohudan akan

ditingkatkan statusnya dari persewaan menjadi sebuah

hotel sebagai upaya untuk mendongkrak Pendapatan Asli

Daerah (PAD).

Menurut Hendri, pada 2015 lalu, asrama haji

menyumbang PAD Rp 5,8 miliar. Sumbangan terbesar

menurutnya, terjadi saat musim haji karena tempat tersebut

dijadikan embarkasi bagi para haji yang akan menunaikan

ibadah ke tanah suci.

Sementara pemasukan lainnya didapat dari penyewaan

ruang yang digunakan untuk acara seminar maupun

bimbingan teknis, namun jumlahnya masih terbatas.

”Februari ini AHD Hotel sudah jalan. Tapi yang akan

dijadikan hotel hanya kamar VIP. Jumlahnya ada 40 kamar,

per kamar bisa untuk dua orang,” jelasnya.

Asrama Haji Donohudan tampak dari depan.

WARTA DPPAD JAWA TENGAH RAGAM

WARTA DPPAD JAWA TENGAH 00

lunaknya tengah dikembangkan. Namun, pada awal

Februari nanti pemesanan dan pembayaran kamar masih

dilakukan secara manual.

Selain itu, DPPAD juga berencana menjadikan halaman

parkir Asrama Haji Donohudan sebagai lokasi jual-beli

mobil bekas. Menurutnya, Jateng memiliki banyak aset.

Namun belum semuanya diberdayakan maksimal.

Penyebabnya, ada beberapa aset yang kondisinya rusak.

Sementara itu Pengelola AHD, Sudarman saat

dikonfirmasi melalu telpon, mengaku belum mengetahui

persis rencana tersebut. Tapi dirinya mengaku siap jika

diberikan mandat untuk mengelola hotel. Apalagi

sebelumnya ruang VIP juga untuk penginapan sehingga

tinggal menyesuaikan saja nantinya.***

Kadinas merasa yakin bahwa AHD hotel akan laku di

jual. Karena tempat ini memiliki keunggulan lebih yang tidak

dimiliki hotel lain. Selain paling dekat dengan bandara

dibandingkan hotel lainnya. AHD juga memiliki aula besar,

lokasi parkir yang luas serta ruang pertemuan. Semua itu

merupakan satu kesatuan keunggulan yang ditawarkan

AHD.

Ruang VIP di AHD yang akan dijadikan sebagai hotel

memiliki fasilitas lengkap seperti pendingin ruangan dan

dilengkapi air panas. Saat ini DPPAD telah melatih pegawai

Asrama Haji Donohudan layaknya pegawai hotel, mulai dari

menjaga kebersihan hingga menyajikan menu makanan.

”Kalau harga sudah ada aturannya. Per kamar Rp 200 ribu,”

urainya.

Rencananya, untuk pemesanan dan pembayaran hotel

akan dilakukan secara online. Dia mengatakan, perangkat

49