latar belakang hiv contoh

8/15/2019 Latar Belakang HIV Contoh

http://slidepdf.com/reader/full/latar-belakang-hiv-contoh 1/3

Latar Belakang

Sejak ditemukannya penyakit AIDS ( Acquired Imuno Deficiency Syndrome) dan virus

penyebabnya HIV ( Human Imunodeficiency Virus), muncul dampak yang begitu luas di

masyarakat. Ketika individu dinyatakan terineksi HIV, sebagian besar menunjukkan

peruba!an karakter psik"s"sial yaitu # !idup dalam stres, depresi, merasa kurangnya

dukungan s"sial, dan peruba!an perilaku ($H% dalam &asr"nudin, '). $"lc"tt, dkk

(dalam Ader, *++*) mengemukakan ba!a penderita HIV-AIDS meng!adapi situasi !idup

dimana mereka sering meng!adapi sendiri k"ndisinya tanpa dukungan dari teman dan

keluarga yang memberi dampak kecemasan, depresi, rasa bersala! dan pemikiran atau

perilaku bunu! diri. Kurangnya dukungan keluarga berdampak pada resp"ns s"sial

(em"si"nal) pasien tersebut. esp"ns s"sial (em"si"nal) yang p"siti dapat mendukung

pr"ses peng"batan se!ingga pr"gresivitas penyakit setidaknya dapat di!ambat dan umur

!arapan !idup pasien HIV-AIDS lebi! panjang.

Dari !asil pengumpulan data yang dilakukan peneliti pada bulan Desember di /nit

0I0I (0eraatan Intermediet 0enyakit Ineksi) menunjukkan ba!a dari 12 resp"nden

penelitian suda! memper"le! dukungan dari keluarga. &amun pada kenyataannya dukungan

keluarga yang mereka per"le! dirasakan masi! kurang, mereka cenderung tidak menerima

k"ndisi angg"ta keluarganya yang terineksi, tidak ada rasa cinta, dan tidak ada penerimaan

serta kecemasan yang tinggi se!ubungan dengan pr"gn"sa penyakit dan biaya peng"batan

se!ingga resp"ns s"sial (em"si"nal) pasien HIV-AIDS tersebut berkembang ke ara! yang

negati.

3umla! "rang yang terineksi HIV terus meningkat pesat dan tersebar luas di seluru!

dunia. Di Ind"nesia sejak pertama kali dijumpai kasus ineksi HIV pada ta!un *+14 !ingga

bulan 3anuari '* tela! dilap"rkan *''5 kasus ineksi HIV, 5* kasus AIDS secara

kumulati, dan '67 diantara pasien AIDS tersebut tela! meninggal dunia. Di 0r"pinsi 3aa



8imur sampai tanggal '' &"vember *+++ prevalensi (kumulati) HIV-AIDS sebanyak 44

kasus, terdiri dari 5 kasus pengidap HIV dan *4 pasien AIDS. 3umla! kasus terbanyak ada

di K"ta Surabaya sebanyak 7,72 dan diperkirakan akan terus meningkat sebesar 62 setiap

ta!unnya. 0ada individu dengan HIV p"siti sistem imunitasnya akan mengalami penurunan

dan membutu!kan aktu beberapa ta!un !ingga ditemukannya gejala ta!ap lanjut dan

dinyatakan sebagai penderita AIDS. Hal ini tergantung pada k"ndisi isik dan psik"l"gisnya.

Sejak dinyatakan terineksi HIV penderita mengalami stres, dikarenakan tingginya tekanan

psik"s"sial yang mereka terima baik dari keluarga maupun masyarakat. %le! karena itu

dukungan s"sial terutama dari keluarga penting artinya, dan sangat menentukan

perkembangan penyakit yang berdampak pada ketiga aspek dalam resp"ns s"sial (em"si"nal)

pasien HIV-AIDS. 9ila !al ini tidak segera diatasi maka dapat menurunkan k"ndisi kese!atan

pasien, mempercepat pr"gresivitas penyakit !ingga timbulnya kematian.

9agi individu yang p"siti terineksi HIV, menjalani ke!idupannya akan terasa sulit

karena dari segi isik individu tersebut akan mengalami peruba!an yang berkaitan

dengan perkembangan penyakitnya, tekanan em"si"nal dan stres psik"l"gis yang dialami

karena dikucilkan "le! keluarga dan teman karena takut tertular, serta adanya stigma s"sial

dan diskriminasi di masyarakat. Hal ini berdampak pada resp"ns s"sial (em"si"nal) pasien,

sebagai c"nt"! adanya stigma s"sial yang dapat menyebabkan gangguan perilaku pada "rang

lain, termasuk meng!indari k"ntak isik dan s"sial (:uma, *++4). :ereka menjalani

ke!idupannya dalam kek!aatiran dan stress. Dengan menggunakan pendekatan

Psychoneuroimunology dapat dijelaskan ba!a stres yang dialami pasien HIV-AIDS akan

mem"dulasi sistem imun melalui jalur H0A ( Hipothalamic-Pituitary-Adrenocortical ) a;is

dan sistem limbik (yang mengatur em"si dan learning process). K"ndisi stres tersebut akan

menstimulasi !yp"t!alamus untuk melepaskan neur"peptida yang akan mengaktivasi A&S

( Autonomic Nerve System) dan !yp"ise untuk mengeluarkan k"rtik"ster"id dan katek"lamin



yang merupakan !"rm"n-!"rm"n yang bereaksi ter!adap k"ndisi stres. 0eningkatan kadar

gluk"k"rtik"id akan mengganggu sistem imunitas. 9ila k"ndisi stres dapat dikendalikan

maka m"dulasi sistem imun menjadi lebi! baik. Stres yang lama dan berkepanjangan akan

berdampak pada penurunan sistem imun dan mempercepat pr"gresivitas penyakit.

Dengan mencermati adanya keterkaitan antara k"ndisi stres dengan pr"gresivitas

penyakit maka perlunya menciptakan lingkungan yang k"ndusi selama pr"ses peng"batan

yaitu dengan cara meningkatkan dukungan s"sial pada pasien HIV-AIDS. Dukungan s"sial

tersebut dapat sangat membantu setela! mengalami stres dan penting untuk mengurangi

gangguan psik"l"gik yang berkaitan dengan HIV-AIDS. 8ersedianya dukungan s"sial itu

sangat diperlukan se!ubungan dengan rasa keputusasaan dan depresi pasien. Dan di!arapkan

dengan adanya dukungan dari keluarga stres berkurang dan resp"ns s"sial (em"si"nal) pasien

akan lebi! baik, dimana resp"ns em"si, kecemasan dan interaksi s"sialnya menjadi lebi!

p"siti.

latar belakang hiv contoh

Documents