latar belakang (1)

36
DATA MENCERDASKAN BANGSA PROSES PENYUSUNAN PDB INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DAN HASIL HUTAN DAN PERDAGANGAN KOMODITI HASIL HUTAN DAN INDUSTRI HASIL HUTAN Oleh : Direktorat Neraca Produksi, BPS 1

Upload: duyen

Post on 15-Jan-2016

75 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PROSES PENYUSUNAN PDB INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DAN HASIL HUTAN DAN PERDAGANGAN KOMODITI HASIL HUTAN DAN INDUSTRI HASIL HUTAN Oleh : Direktorat Neraca Produksi , BPS. Latar Belakang (1). - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA

PROSES PENYUSUNAN PDB INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DAN HASIL HUTAN DAN

PERDAGANGAN KOMODITI HASIL HUTAN DAN INDUSTRI HASIL HUTAN

Oleh :Direktorat Neraca Produksi, BPS

1

Page 2: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA2

Latar Belakang (1) Dalam penyajian angka PDB Indonesia yang diterbitkan oleh

Badan Pusat Statistik (BPS), subsektor Kehutanan hanya mencakup komoditi primer dari kehutanan seperti kayu log, rotan, jasa kehutanan, dan lain-lain.

Sesuai PP No. 6 tahun 2007 jo. PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan, cakupan binaan oleh Kementerian Kehutanan meliputi hasil produk primer kehutanan sampai industri kehutanan seperti industri penggergajian kayu, industri kayu lapis, panel kayu, dan veneer.

Page 3: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA3

Latar Belakang (2) Pada peraturan perundangan yang lain juga tertuang

tentang wilayah binaan Kementerian Kehutanan lainnya seperti jasa wisata hutan.

Penghitungan PDB subsektor kehutanan secara konvensional belum mencerminkan keadaan yang sebenarnya dalam konteks Kehutanan secara luas (lingkup kerja pembinaan Kementerian Kehutanan) karena klasifikasinya mengacu pada ISIC yang memiliki keterbandingan antar negara.

Page 4: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA4

Latar Belakang (3)

Perlu dilakukan penghitungan PDB Satellite Kehutanan dengan klasifikasi yang lebih lengkap mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur kewenangan pembinaan Kementerian Kehutanan

Page 5: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA5

Tujuan dan Manfaat Memperoleh indikator makro kinerja Kementerian

Kehutanan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Tersedianya PDB Satellite Kehutanan berdasarkan klasifikasi yang mencerminkan pembinaan Kementerian Kehutanan.

Mengetahui proses penyusunan PDB Industri Pengolahan kayu dan hasil hutan lainnya.

Mengetahui metodologi penyusunan PDB Perdagangan kayu, dan hasil hutan lainnya serta industri pengolahan berbasis kehutanan.

Page 6: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA6

KLASIFIKASI PDB KEHUTANAN

PDB Kehutanan Konvensional: PDB Subsektor Kehutanan

PDB Satellite Kehutanan PDB Subsektor Kehutanan PDB Industri Pengolahan kayu dan hasil hutan

lainnya PDB Perdagangan kayu dan hasil hutan lainnya dan

industri pengolahan berbasis kehutanan

Page 7: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA7

Pokok Bahasan FGD 2

1. Ekstraksi data untuk penyusunan PDB industri pengolahan kayu dan hasil hutan lainnya

2. Ekstraksi data untuk penyusunan PDB perdagangan kayu dan hasil hutan lainnya serta industri pengolahan berbasis kehutanan

Page 8: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA8

1. Ekstraksi Data untuk Penyusunan PDB Industri Pengolahan Kayu dan Hasil Hutan Lainnya

Pengelompokan Industri Pengolahan Industri Besar & Sedang (IBS) Jumlah

tenaga kerja >= 20 orang Industri Kecil & Kerajinan Rumah Tangga

(IKKR) Jumlah tenaga kerja antara 1 – 19 orang

Sumber Data Statistik IBS hasil pencacahan hasil

pencacahan lengkap tahunan Statistik IKKR hasil pencacahan sampel Unit statistik yang digunakan adalah

establishment

Page 9: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA9

Variabel-variabel pada IBS

Barang-barang yang dihasilkan

Bahan baku dan penolong yang digunakan

Upah gaji, bahan bakar dan pelumas, listrik

Input lainnya

Data hasil survei tahunan industri besar/sedang Penyusunan PDB Proses pengolahan lebih lanjut

Transfer In Transfer Out (TITO)

Page 10: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA10

Diagram Logika Framework PDB Industri Pengolahan Berbasis Kehutanan

Identifikasi Industri Pengolahan Berbasis Kehutanan

Identifikasi Industri Pengolahan Berbasis Kehutanan

18 KBLI18 KBLI

16101 Ind. Penggergajian Kayu……31002 Ind. Furnitur dari Rotan dan atau bambu

16101 Ind. Penggergajian Kayu……31002 Ind. Furnitur dari Rotan dan atau bambu

Pengolahan PDB Industri Pengolahan Berbasis Kehutanan

Pengolahan PDB Industri Pengolahan Berbasis Kehutanan

Industri Besar Sedang (IBS)Industri Besar Sedang (IBS) Industri Kecil & Kerajinan RT

(IKKR)

Industri Kecil & Kerajinan RT (IKKR)

Proses TITO Data IBS 2009-2010

Proses TITO Data IBS 2009-2010

Neraca Produksi

Neraca Produksi

PDB Ind. Pengolahan Berbasis Kehutanan

PDB Ind. Pengolahan Berbasis Kehutanan

Pengolahan Data SE 2006 (UMK)

Pengolahan Data SE 2006 (UMK)

PDB Ind. Pengolahan Berbasis Kehutanan

(IKKR)

PDB Ind. Pengolahan Berbasis Kehutanan

(IKKR)

Indikator Produksi IMK 2009-2011

Indikator Produksi IMK 2009-2011

PDB Ind. Pengolahan Berbasis Kehutanan

(IBS)

PDB Ind. Pengolahan Berbasis Kehutanan

(IBS)

Page 11: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA

Klasifikasi Industri Pengolahan Berbasis KehutananNo. KBLI 2009 Deskripsi KBLI/Kelompok Kegiatan

1 16101 Ind. Penggergajian Kayu2 16102 Ind. Pengawetan Kayu3 16103 Ind. Pengawetan Rotan, Bambu & Sejenisnya4 16104 Ind. Pengolahan Rotan5 16211 Ind. Kayu Lapis 6 16212 Ind. Kayu Lapis Laminasi, termasuk Decorative Plywood7 16213 Ind. Panel Kayu Lainnya8 16214 Ind. Veneer9 16221 Ind. Barang Bangunan dari Kayu

10 16222 Ind. Bangunan Prafabrikasi dari Kayu11 16230 Ind. Wadah dari Kayu12 16291 Ind. Barang Anyaman dari Rotan dan Bambu13 16293 Ind. Kerajinan Ukiran dari Kayu bukan Meubeler14 16294 Ind. Alat Dapur dari Kayu, Rotan dan Bambu15 16299 Ind. Barang dari Kayu, Rotan, Gabus Lainnya YTDL16 17011 Ind. Bubur Kertas (Pulp)17 31001 Ind. Furnitur dari Kayu18 31002 Ind. Furnitur dari Rotan dan atau Bambu

11

Page 12: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA12

Proses TITO Terhadap Data IBS Survei tahunan industri Besar/Sedang dengan

pendekatan establishment, 5 digit KBLI sesuai produk utamanya (main characteristic product).

Pada kenyataannya satu establishment dapat menghasilkan beberapa jenis produk disamping produk utama tersebut.

Tidak tertutup kemungkinan bahwa produk lainnya di luar produk utama tersebut mempunyai ciri produk yang tidak sesuai lagi dengan ciri produk utamanya.

Ada kemungkinan bahwa produk lainnya tersebut memiliki kode 5 digit KBLI yang berbeda dengan produk utama

Maka hasil survei industri besar/sedang belum secara murni memperlihatkan identitas homogen dari 5 digit KBLI yang diinginkan.

Page 13: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA13

Tahapan Penyusunan PDB Industri Pengolahan Berbasis Kehutanan

Coding Produk dan Bahan BakuDestinasi Bahan Baku terhadap Produk Balancing dan RekonsiliasiMenyusun Neraca Produksi

Page 14: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA14

1. Coding Output dan Bahan Baku

Memberikan kode KBLI 2009 (5 digit) untuk setiap barang yang dihasilkan oleh establishment.

Akan diperoleh barang yang dihasilkan dengan KBLI 2009 yang sama dengan KBLI establishmentnya dan bisa juga berbeda dengan KBLI establishmentnya.

Memberikan kode KBLI 2009 (5 digit) untuk setiap bahan baku dan penolong yang digunakan dalam proses produksi barang oleh suatu establishment.

Page 15: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA15

Contoh: LK 1. Industri Veneer (20214)

Input (000 Rp)Kode

Output Komoditi (000 Rp)Kode

KBLI KBLI(1) (2) (4) (5)

Input Antara: 16.424.481 1. Lamin board lainnya 419.278 20213

1. Kayu gelondongan 5.027.854 02020 2. Veneer kupasan 29.754.277 20214 2. Kayu log & gergajian

diawetkan 7.752.328 20102 3. Veneer irisan 442.848 20214

3. Kertas untuk perekat 1.172 21015 4. Ubin lantai (parquet floor) 239.140 20220

4. Perekat lainnya 124.663 24291

5. Amplas kertas 36.847 26900

6. Bahan baku lainnya 487.103 -

7. Input antara non bahan baku 2.994.514 -

Komponen Biaya Primer (NTB) 14.431.062 -

Jumlah 30.855.543 XXXXXXX Jumlah 30.855.543 XXXXXXX

Diisi sesuai dengan kode KBLI

yang sesuai

Page 16: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA16

2. Destinasi Bahan Baku terhadap Produk

Mengidentifikasi satu demi satu bahan baku dan penolong yang digunakan dalam proses produksi sebuah produk atau lebih dari satu produk.

Apabila suatu bahan baku digunakan dalam proses produksi lebih dari satu produk maka nilai bahan baku yang digunakan diasumsikan proporsional dengan nilai produk-produk yang membutuhkannya.

Page 17: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA17

Contoh : LK 2. Destinasi Bahan Baku terhadap Produk

Uraian20214 20214 keluar ke: 20214 setelah

Data Asli 20213 20220 transfer-output(1) (2) (3) (4) (5)

Output:   1. Lamin board lainnya 419.278 419.278 2. Veneer kupasan 29.754.277 29.754.277 3. Veneer irisan 442.848 442.848 4. Ubin lantai (parquet floor) 239.140 239.140 Jumlah Output 30.855.543 419.278 239.140 30.197.125 Input: 1. Kayu gelondongan 5.027.854 5.027.854 2. Kayu log & gergajian diawetkan 7.752.328 105.342 60.083 7.586.903 3. Kertas untuk perekat 1.172 1.172 4. Perekat lainnya 124.663 124.663 5. Amplas kertas 36.847 501 286 36.061 6. Bahan baku lainnya 487.103 6.619 3.775 476.709 7. Input antara non bahan baku 2.994.514 40.691 23.208 2.930.615 8. Komponen Biaya Primer (NTB) 14.431.062 264.954 151.788 14.014.320 Jumlah Input 30.855.543 419.278 239.140 30.197.125

Didestinasikan sesuai dengan produk yang

dihasilkan

Page 18: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA18

3. Balancing dan Rekonsiliasi

Proses Balancing & Rekonsiliasi diperlukan untuk menyeimbangkan antara biaya antara dan biaya primer hingga diperoleh rasio nilai tambah yang layak .

Proses ini dilakukan terhadap tiap bahan baku dan penolong serta biaya primer tiap-tiap produk yang dihasilkan oleh establishment yang berbeda-beda

Page 19: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA19

Contoh: LK 3. Balancing dan Rekonsiliasi

Uraian 20213 Data Asli

20213 20213terima dari setelah

20214 transfer-in

(1) (2) (3) (4)

Output:   1. Lamin board lainnya 0 419.278 419.278 Jumlah Output 0 419.278 419.278 Input: 1. Kayu log & gergajian diawetkan 0 105.342 105.342 2. Kertas untuk perekat 0 1.172 1.172 3. Amplas kertas 0 501 501 4. Bahan baku lainnya 0 6.619 6.619 5. Input antara non bahan baku 0 40.691 40.691 6. Komponen Biaya Primer (NTB) 0 264.954 264.954 Jumlah Input 0 419.278 419.278

Page 20: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA20

4. Menyusun Neraca Produksi Neraca produksi disusun berdasarkan kode KBLI 2009 (5 digit).

Tiap produk yang dihasilkan oleh berbagai establishment,

digabungkan berdasarkan kesamaan karakteristik utama yang

ditunjukkan dengan KBLI 2009 (5 digit).

Terhadap bahan baku dan penolong dari tiap produk yang

digabungkan tadi juga dilakukan penggabungan, sehingga bahan

baku dan penolong hasil penggabungan merupakan biaya antara

dari produk-produk yang sudah homogen, meski awalnya

dihasilkan oleh establishment yang mungkin berbeda-beda.

Page 21: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA21

Contoh: LK 4. Neraca Produksi (Secara Garis Besar)

Uraian20213

(Ind. Panel kayu Lainnya)

20214(Ind. Veneer)

20220(Ind. Moulding & Komponen BB)

(1) (2) (3) (4) Input Antara 154.324 16.182.805 87.352 Input Primer (NTB) 264.954 14.014.320 151.788 Output 419.278 30.197.125 239.140

Page 22: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA22

2. Ekstraksi Data untuk Penyusunan PDB Perdagangan Kayu dan Hasil Hutan Lainnya serta Industri Pengolahan

Berbasis Kehutanan (1)

Output (margin) perdagangan selisih antara nilai jual dan nilai beli barang yang diperdagangkan setelah dikurangi dengan biaya angkutan yang dikeluarkan oleh pedagang.

Page 23: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA

2. Ekstraksi Data untuk Penyusunan PDB Perdagangan Kayu dan Hasil Hutan Lainnya serta Industri Pengolahan

Berbasis Kehutanan (2) Penghitungan output Sektor Perdagangan dilakukan

dengan cara pendekatan arus barang (Commodity Flow) Menghitung besarnya margin perdagangan barang-

barang yang diperdagangkan dari sektor pertanian (termasuk kehutanan), pertambangan dan penggalian, industri pengolahan serta barang-barang dari impor.

Sehingga dalam pendekatan dibutuhkan rasio margin perdagangan, dan rasio jumlah barang yang diperdagangkan (marketed surplus ratio).

23

Page 24: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA

2. Ekstraksi Data untuk Penyusunan PDB Perdagangan Kayu dan Hasil Hutan Lainnya serta Industri Pengolahan

Berbasis Kehutanan (3) NTB atau PDB Sektor Perdagangan diperoleh dengan

mengalikan rasio nilai tambah bruto subsektor perdagangan dengan total outputnya.

Rasio NTB diperoleh dari output dikurangi biaya antaranya seluruh biaya yang digunakan untuk kepentingan usaha perdagangan (perlengkapan tulis menulis, bahan pengepak dan pembungkus, rekening listrik dan telepon, biaya iklan, dll.)

24

Page 25: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA

Tahapan Penghitungan Output & NTB Sektor Perdagangan

1. Menghitung output sektoral untuk subsektor kehutanan dan industri pengolahan kayu dan hasil hutan lainnya.

2. Menghitung output sektor perdagangan

Mengalikan output sektoral dengan rasio margin perdagangan dan rasio barang yang diperdagangkan.

3. Menghitung nilai tambah bruto sektor perdagangan

total output sektoral x rasio NTB perdagangan.

25

Page 26: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA

Beberapa ilustrasi untuk menghitung rasio margin

perdagangan dan rasio barang yang diperdagangkan

26

Page 27: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA27

Jalur Pemasaran

Produsen BarangHarga Rp. 150.000

Konsumen/PenggunaHarga Rp.200.000

Perdagangan (marjin, Rp.40.000)dan

Pengangkutan (biaya/marjin, Rp.10.000)

Peran Perdagangan & Pengangkutan dalam penyaluran barang dagangan

Page 28: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA28

Produsen,Prod. 30 kgHarga Rp. 100

Pedagang Besar,Beli 18kgHarga Rp. 100/kg

Konsumen,Beli 14 KgHarga Rp. 175/kg

KonsumenBeli 11 kgHarga Rp. 100/kg

Konsumen,Beli 2 KgHarga Rp. 150/kg

Ped Eceran,Beli 15 kgHarga Rp. 150/kg

Jalur perdagangan sederhana

Lainnya1kg

Lainnya1kg

Lainnya1 kg

Dijual 17 kg

Page 29: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA29

Jalur Perdagangan Sederhana (Lanjutan)

Produsen memproduksi sebanyak 30 kg Produsen menjual sebanyak 18 kg dengan harga Rp 100/kg kepada

Pedagang Besar (PB) Pedagang Besar menjual sebanyak 17 kg dg harga Rp 150/kg (15 kg

ke Pedagang Eceran dan 2 kg ke konsumen) Pedagang Eceran menjual sebanyak 14 kg dengan harga Rp 175/kg

ke konsumen

Dengan Metode Langsung diperoleh: Marjin di PB = 17 x (150-100) =850, RMH PB = 0,50 Marjin di PE = 14 x (175-150) =350, RMH PE = 0,17

Page 30: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA30

Dengan Metode Tidak Langsung:a. Di tingkat Produsen

RMS Produsen = 18/30 Output Produsen = 30 x 100

b. Di tingkat PB RMS PB = 17/18 RMH PB = (150-100)/100 = 50/100 = 0,50

c. Marjin Nilai PB =RMS Prod x RMS PB x RMH PB x Output Prod = (18/30) x (17/18) x (50/100) x (30x100) = 17 x 50 = 850

Jalur Perdagangan Sederhana (Lanjutan)

Page 31: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA31

Jalur Perdagangan Sederhana (Lanjutan)

d. Di tingkat PE RMS PB ke PE = 15/17 RMS PE = 14/15 RMH PE = (175-150)/100 = 25/100 = 0,25

e. Marjin Nilai PE =RMS Prod x RMS PB x RMS PB ke PE x RMS PE x RMH PE x Output Prod =(18/30) x (17/18) x (15/17) x (14/15) x (25/100) x (30x100) =14 x 25 = 350

RMH metode langsung vs RMH tidak langsung?

Page 32: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA

Jalur Perdagangan dengan Satu PB dan Dua PE

Produsen

DipasarkanMSProd

Q1

Pedagang Besar

Pedagang Eceran

I

DipasarkanMSPb

Q3

DipasarkanMSPe I

Q7

tidak dipasarkan

tidak dipasarkan

Lainnya

Konsumen

DipasarkanMSPeII

Q5

tidak dipasarkan

Konsumen

Lainnya.

Q2

Q6

Q4 P5

P4

P3

P2

P6

P7

P

1

Q0

P0

Pedagang Eceran II

tidak dipasarkan

Konsumen

Lainnya

Lainnya

Konsumen

32

Page 33: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA

Sumber DataSektor Industri Pengolahan & Perdagangan:

33

Lapangan Usaha Produksi/Indikator Harga/Indikator Struktur Ongkos

1. Industri Besar & Sedang (Tenaga Kerja > 19 orang)

- Hasil Pengolahan Statistik Industri besar dan Sedang, BPS: Tahun 2009 & 2010.

- Indeks Produksi Industri

Besar & Sedang, BPS: tahun 2011

Publikasi Indeks Harga Perdagangan Besar, BPS:Tahun 2009 – 2011

Hasil Pengolahan Statistik Industri Besar dan Sedang, BPS: tahun 2009 & 2010

2. Industri Kecil dan Kerajinan Rumah tangga (Tenaga Kerja < 20 orang)

• Hasil Pengolahan Sensus Ekonomi 2006

• Indeks Produksi IMK, BPS: 2009 - 2011

Publikasi Indeks Harga Perdagangan Besar, BPS:Tahun 2009 – 2011

Hasil Pengolahan Sensus Ekonomi 2006

3. Perdagangan Besar dan Eceran

Rasio TTM dan Rasio Marketed Surplus: Pengolahan Tabel I-O 2005

Pengolahan Tabel I-O 2005

Page 34: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA34

Kendala dan Keterbatasan Penyusunan PDB Industri Pengolahan & Perdagangan Berbasis Kehutanan (1)

Data Industri Besar dan Sedang tahun 2011 serta data IKKR estimasi

Tidak semua indeks harga industri menurut 5 dijit KBLI tersedia, sehingga banyak KBLI yg menggunakan indeks harga sejenis

mendorong adanya bias mengingat pergerakan dapat berbeda walaupun tidak terpaut banyak

Page 35: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA35

Kendala dan Keterbatasan Penyusunan PDB Industri Pengolahan & Perdagangan Berbasis Kehutanan (2)

Naik turunnya pertumbuhan pada 5 dijit KBLI selain dari pertumbuhan industri itu sendiri juga dari migrasi komoditi-komoditi yang sejenis yang berasal dari KBLI lain menyebabkan pertumbuhannya sangat fluktuatif

Page 36: Latar Belakang   (1)

DATA MENCERDASKAN BANGSA

Terima Kasih...Sampai jumpa

di FGD berikutnya…

36