larutan kristaloid

Upload: ranpss

Post on 02-Jun-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 LARUTAN KRISTALOID

    1/5

    LARUTAN KRISTALOID

    Pemilihan jenis cairan intravena diberikan sesuai dengan kebutuhan. Kehilangan cairan yang

    disebabkan oleh hilangnya air dapat diganti dengan cairan hipotonik (maintenance-type

    solutions). Jika kehilangan air dan elektrolit, diberikan cairan isotonic (replacement-type

    solution. Glukosa diberikan pada beberapa keadaan, fungsinya ialah untuk mempertahankan

    tonus atau untuk mencegah hipoglikemia dan ketosis akibat puasa. Pasien anak lebih mudah

    mengalami hipoglikemia (< 50mg/dl) akibat dari puasa 4 hingga 8 jam. Pasien wanita juga lebih

    rentan mengalami hipoglikemia akibat puasa lebih dari 24 jam jika dibandingkan dengan pria.

    Karena sebagian besar kehilangan cairan saat pembedahan adalah isotonic, maka replacement-

    type terapi biasanya digunakan, dan cairan yang biasa digunakan adalah ringer laktat.

    Walaupun sedikit hipotonik, ringer laktat memiliki kemiripan yang paling dekat dengan

    komposisi cairan ekstraseluler dan merupakan cairan yang paling fisiologis ketika dibutuhkan

    dalam jumlah besar. Laktat dalam larutan ini diolah oleh hepar menjadi bikarbonat.

    Jika diberikan dalam jumlah besar, normal saline (NaCl) dapat mengakibatkan asidosis

    hipokloremik delusional karena mengandung natrium dan klorida dalam jumlah tinggi (154

    mEq/L), konsentrasi plasma bikarbonat akan berkurang jika konsentrasi klorida bertambah.

    NaCl merupakan cairan yang dipilih jika terdapat alkalosis matabolik hipokloremik dan untuk

    mengencerkan PRC (packed red cell) saat transfusi. Dekstrosa 5% dalam air digunakan untuk

    mengganti kehilangan air (murni) dan sebagai cairan rumatan pada pasien yang tidak dapat

    diberikan natrium. Cairan NaCl 3% hipertonik diberikan pada hiponatremia berat. Cairan NaCl 3-

    7,5% diberikan untuk resusitasi pada pasien syok hipovolemik. Cairan ini harus diberikan secara

    perlajan (melalui kateter vena sentral) karena dapat menyebabkan hemolysis

    LARUTAN KOLOID

    Aktifitas osmotik pada cairan koloid (berat molekul tinggi) menyebablan cairan ini lebih lama

    bertahan di dalam pembuluh darah. Waktu paruh cairan kristaloid dalam pembuluh darah

    hanya 20-30menit, sedangkan waktu paruh koloid intravaskuler adalah 3-6jam.

  • 8/11/2019 LARUTAN KRISTALOID

    2/5

    Larutan koloid biasanya digunakan untuk:

    1. Resusitasi cairan pada pasien yang kekurangan cairan intravaskuler yang berat (contoh:

    syok hemoragik) sambil menunggu datangnya darah untuk transfusi.

    2.

    Resusitasi cairan pada hipoalbuminemia berat atau keadaan disaat kehilangan protein

    dalam jumlah besar seperti luka bakar.

    Penggunaan koloid bersama dengan kristaloid biasanya digunakan jika kebutuhan cairan

    mencapai 3-4liter diikuti dengan transfusi. Larutan tersebut digunakan bersama dengan NaCl

    (Cl 145-154 mEq/L) dan dapat mengakibatkan asidosis metabolik hiperkloremik. Sediaan koloid

    umumnya terbuat dari protein plasma atau polimer glukosa sintesis dan disediakan dalam

    campuran dengan larutan elektrolit isotonik.

    Koloid turunan dari darah terdiri dari albumin (15% dan 25%) dan fraksi protein plasma (5%).

    Keduanya dipanaskan hingga 60oC minimal 10 jam untuk meminimalkan resiko penularan

    penyakit. Fraksi protein plasma mengandung alpha dan beta globulin. Kadang cairan ini

    menyebablan reaksi hipotensi. Reaksi ini terjadi akibat proses alergi dan diduga melibatkan

    aktivasi prekalikrein.

    Koloid sintesis antara lain ialah polimer dekstrosa, kanji, dan gelatin. Gelatin merupakan

    menyebabkan reaksi alergi dan tidak tersedia di Amerika Serikat. Dextran tersedia dalam

    bentuk dextran 70 (makrodex) dan dextran 40 (rhemakrodex) yang memiliki berat molekul rata-

    rata 70.000 dan 40.000. Dextran 70 merupakan volume expander yang lebih baik daripada

    dextran 40, naum dextran 40 dapat meningkatkan aliran darah mokrosirkulasi, akibat dari

    turunnya viskositas darah. Dextran juga memberikan efek anti platelet. Infus yang melebihi 20

    ml/kg/hari dapat mempengaruhi golongan darah, dapat memperpanjang waktu perdarahan

    (dextran 40), dan dapat menyebabkan gagal ginjal. Dextran juga memiliki efek antigen dan

    dapat menyebabkan reaksi anafilaksis ringan hingga berat. Dextran 1 (promid) dapat digunakan

    bersama dengan dextran 40 atau 70 untuk mencegah terjadinya anafilaksis berat; cairan ini

    berperan sebagai hapten dan mengikat antibodi dextran dalam sirkulasi.

  • 8/11/2019 LARUTAN KRISTALOID

    3/5

    Hetastratch (hidroksi etil stratch) tersedia dalam larutan 6% dengan berat molekul rata-rata

    450.000. Molekul kecil dibuang melalui ginjal sedangkan molekul besar harus diproses terlebih

    dahulu dengan amylase. Hetastratch sangat efektif sebagai plasma ekspander dan lebih murah

    dari albumin. Selain itu, hetastratch non antigenic dan jarang menyebabkan reaksi anafilaksis.

    Koagulasi dan waktu perdarahan tidak begitu terpengaruh dalam pemberian 0.5-1 liter. Namun,

    masih terdapat kontroversi, penggunaan hetastratch pada pasien dengan transplantasi ginjal

    dapat berakibat buruk.

    Pentastratch dengan berat molekul yang lebih rendah diperkirakan dapat mengurangi efek

    samping dan dapat menggantikan hetastratch.

    TERAPI CAIRAN PERIOPERATIF

    Terapi cairan perioperative meliputi penggantian deficit cairan normal, akibat berkurang secara

    fisiologis (rumatan, dan akibat luka pembedahan)

    Kebutuhan Rumatan Normal

    Di saat tidak adanya masukan oral, kekurangan cairan dan elektrolit terjadi akibat pembentukan

    urine secara fisiologis, sekresi GIT, berkeringat, dan kehilangan cairan yang tidak terlihat

    (insensible water lost) dari kulit dan pernafasan. Larutan seperti D5NS dan D51/2

    NS sangat

    umum digunakan karena kehilangan cairan ini bersifat hipotonik (lebih banyak kehilangan air

    daripada natrium)

    Defisit cairan Sebelum Operasi

    Pasien yang akan dibedah setelah semalaman berpuasa tanpa masukan air akan mengalami

    dehidrasi setara dengan durasi puasa. Defisit dapat dihitung dengan mengalikan rumatan

    normal dengan lamanya puasa. Contoh: pada orang dengan berat 70 kg puasa selama 8 jam,

    jumlahnya adalah (40+20+50) ml/jam x 8 jam / 880ml.

  • 8/11/2019 LARUTAN KRISTALOID

    4/5

    Kehilangan cairan yang abnormal biasanya digolongkan ke dalam defisit preoperatif.

    Perdarahan preoperatif, muntah, dieresis, atau diare kadang terjadi dan termasuk ke dalam

    defisit cairan preoperatif. Kehilangan cairan akut akibat trauma atau infeksi jaringan atau asites

    juga perlu diperhatikan. Meningkatnya insesnsible water loses akibat hiperventilasi, demam

    dan berkeringat kadang berpengaruh.

    Bisa terjadi gangguan air dan elektrolit karena pemasukan yang kurang, muntah, penghisapan

    isi lambung, adanya fistula enterokutan, adanya penumpukan pada ruang ketiga (ruang

    ekstrasel yang tidak berfungsi) missal pada peritonitis, obstruksi ileus.

    Defisit cairan yang terjadi dapat diduga melalui beratnya dehidrasi yang terjadi, pada dehidrasi

    ringan dengan gejala timbulnya rasa haus, mukosa kering, dan tidak terganggunya

    kardiovaskular, defisit cairan ekstrasel sesuai dengan 4% berat badan. Pada dehidrasi sedang

    tanda-tanda klinis lebih jelas dan dapat disertai dengan gangguan KV ringan; takikardi,

    hipotensi. Pada dehidrasi berat disertai dengan gangguan KV berat dan defisit *5. Keadaan

    dehidrasi berat ini dapat ditemukan pada kelainan fistula jejenum atau duodenum atau pada

    obstruksi ileus yang menyebabkan kehilangan cairan tubuh 6-10%. Pada keadaan ini kecuali

    syok, dapat terjadi hemokonsentrasi. Idealnya, semua bentuk kehilangan cairan preoperatif

    harus diganti dengan cairan dengan komposisi yang sama.

    Cairan Na K Cl HCO3

    Keringat 30-50 5 45-55 -

    Saliva 2-40 10-30 6-30 30

    Cairan lambung 10-30 5-40 80-150 -

    Keasaman tinggi 70-140 5-40 55-95 5-25

    Sekresi pancreas 115-180 5 55-95 60-110

    Sekresi empedu 130-160 5 90-120 30-40

    Cairan ileus 40-135 5-30 20-90 20-30

    Diare 20-160 10-40 30-120 30-50

  • 8/11/2019 LARUTAN KRISTALOID

    5/5