teori larutan

45
1. Defenisi Larutan - FI III : 32 - Larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain, sebagai pelarut digunakan air suling. - Parrot : 139 Larutan adalah sistem yang homogen secara kimia dan fisika dari dua atau lebih bahan. - Dom Martin : 482 Larutan adalah suatu proses termodinamika stabil yang terdiri dari dua atau banyak komponen yang biasanya berupa gas, cair, atau padat. - RPS 18 th : 1521 Larutan adalah campuran homogen yang dibuat dengan melarutkan zat padat, zat cair, atau gas dalam cairan lainnya dan mewakili kelompok sediaan dimana molekul-molekul terlarut atau bahan terlarutnya terdispersi dalam sejumlah pelarut tersebut. - Scovilles : 125 Larutan adalah campuran molekul-molekul dari dua zat atau lebih untuk membentuk larutan jernih - FI IV : 15 Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Misal : terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. - PDF : 163 Larutan adalah cairan yang homogen mengandung sekurang-kurangnya dua komponen. - Physphar : 234 Larutan sejati didefinisikan sebagai suatu campuran dari dua atau lebih komponen yang membentuk suatu disperse molekul yang homogen, yaitu system satu fase dimana komposisinya dapat bervariasi secara luas. Kesimpulan : Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas satu atau lebih zat terlarut yang berupa padatan, cairan atau gas dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur membentuk sistem termodinamika yang stabil secara fisika dan kimia dimana zat terlarut terdispersi dalam sejumlah pelarut 2. Pengertian Kelarutan - Physphar : 165 Kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperature tertentu dan secara kualitatif didefinisikan sebagai interaksi

Upload: nugrahangraini

Post on 01-Jan-2016

266 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEORI LARUTAN

1. Defenisi Larutan- FI III : 32 -

Larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain, sebagai pelarut digunakan air suling.

- Parrot : 139Larutan adalah sistem yang homogen secara kimia dan fisika dari dua atau lebih bahan.

- Dom Martin : 482 Larutan adalah suatu proses termodinamika stabil yang terdiri dari dua atau banyak komponen

yang biasanya berupa gas, cair, atau padat.- RPS 18 th : 1521

Larutan adalah campuran homogen yang dibuat dengan melarutkan zat padat, zat cair, atau gas dalam cairan lainnya dan mewakili kelompok sediaan dimana molekul-molekul terlarut atau bahan terlarutnya terdispersi dalam sejumlah pelarut tersebut.

- Scovilles : 125Larutan adalah campuran molekul-molekul dari dua zat atau lebih untuk membentuk larutan jernih

- FI IV : 15Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Misal : terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur.

- PDF : 163Larutan adalah cairan yang homogen mengandung sekurang-kurangnya dua komponen.

- Physphar : 234Larutan sejati didefinisikan sebagai suatu campuran dari dua atau lebih komponen yang membentuk suatu disperse molekul yang homogen, yaitu system satu fase dimana komposisinya dapat bervariasi secara luas.

Kesimpulan : Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas satu atau lebih zat terlarut yang berupa padatan, cairan atau gas dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur membentuk sistem termodinamika yang stabil secara fisika dan kimia dimana zat terlarut terdispersi dalam sejumlah pelarut

2. Pengertian Kelarutan- Physphar : 165

Kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperature tertentu dan secara kualitatif didefinisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat membentuk dispersi molekul homogen.

- FI III : XXXPernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 20 0

dan kecuali dinyatakan lain menunjukkan bahwa 1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume zat cair larut dalam bagian sebagai berikut :

Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut diperlukan untukmelarutkan 1 bagian zat

Sangat mudah larutMudah larutLarutAgak sukar larutSukar larutSangat sukar larutPraktis tidak larut

Kurang dari 11 sampai 1010 sampai 3030 sampai 100

100 sampai 10001000 sampai 10000

lebih dari 100003. Larutan sebagai termodinamika stabil

- Physphar : 1157

Page 2: TEORI LARUTAN

Beberapa tipe aglomerasi sebagai flokulasi dan agregasi yang diambil sebagai ukuran dalam kecenderungan system untuk mencapai keadaan termodinamika lebih stabil. Peningkatan kerja (F) atau energi bebas permukaan DF menyebabkan pemecahan dari padatan ini. Partikel yang lebih kecil dan akibatnya meningkatkan daerah total permukaan DA yang diberikan oleh :

DF = gSL. DA (1)dimana SL adalah tegangan antar muka antara medium cair dan partikel padat. Dalam mencapai keadaan yang stabil, sistem cenderung mengurangi energi bebas permukaan, dimana keseimbangan dicapai ketika DF = 0. Kondisi ini dapat dicapai , sebagaimana yang tampak pada persamaan (1) , dengan mengurangi tegangan antar muka atau dapat dicapai dengan mengurangi luas permukaan .

- DOM martin : 483-484Untuk mencapai pelarut dan zat terlarut menjadi larutan, seharusnya disertai dengan penurunan energi bebas system. Fungsi energi bebeas pada tekanan dan temperature konstan ditandai dengan simbol G, lalu untuk pelaruit yang melarutkan zat terlarut, ∆G harus negatif. Kemampuan dari system untuk melakukan kerja dikurangi selama pembentukan larutan. Perubahan energi bebas untuk bahan proses diberikan dengan persamaan :

∆G = ∆H - T∆SDimana : DH = perubahan entalpi (panas), yang merupakan ukuran energi term al yang

tersimpan T = temperature absolute

DS = Perubahan entalpi. Entropi merupakan ukuran kekacauan dan dihubungkan pada jumlah konfigurasi yang mungkin dan peraturan struktur dalam sebuah system

Dapat dilihat dari persamaan diatas bahwa DG adalah negative. Dimana bentuk larutan adalah termodinamik, dalam 4 situasi berikut ini :DH DS- +- - DH › TDS0 ++ + TDS › DH

Proses pencampuran gas, contohnya N dan O, adalah spontan dan irreversibelhal ini berarti bahwa proses ini disertai dengan penurunan energi bebas. Interaksi-interaksi dalam sistem tidak berubah dan DH dari pencampuran sama dengan 0. Dengan demikian kekuatan membawa dari proses ini adalah peningkatan entropi dari gas selama pencampuran. Dalam laruutan cair, DH dari larutan secara umum tidak sama dengan 0. Energi bebas kelarutan tergantung pada kesetimbangan annatar entalpi (energi interaksi) dan entropi (energi struktur dan organisasi). Larutan eksotermik adalah larutan dimana larutan H (H solven + H solute) adalah ‹ 0. Larutan endodermik menunjukkan DH = 0 dan disini juga kekuatan membawa adalah perubahan entropi. Persamaan energi bebas juga menunjukkan efek temperature dan kelarutan.Kelarutan adalah proses persamaan dan criteria proses untuk mencapai dan menjaga titik ekuilibrum yang m,ana perubahan energi bebas dari proses menjadi 0. Pada titik jenuh, DH = TDS. Diskuasi sebelumnya penting untuk siswa karena dalam diskusi sederhana tentang fenomena kelarutan, proses tersebut seringkali diperlakukan dalam bagian inteakasi dan perubahan ikatan fiskokimia dimana dipilih maupun tidak dipilih untuk komponen-komponennya disolusi tertentu, dengan hasil dimana aspek struktur (eutrop) murni menjadi terlihat. Efek terapi yang penting dalam larutan berair, dimana terdiri dari sebagian bentuk sediaan cair menjadi meningkatkan sebagaimana relevan dari pengertian dasar termodinamik ke fenomena kelarutan.

4. Jelaskan tentang mekanisme kelarutan! RPS 18th : 220-221.

a. Solvasi dan hidrasi

Page 3: TEORI LARUTAN

Jika garam ionic dilarutkan misalkan dalam air, proses kelarutannya meliputi dari kation dan anion dari garam dengan mengikuti orientasi molekul pelarut di sekitar ion. Orientasi molekul pelarut di sekitar ion dalam larutan, prosesnya disebut solvasi (hidrasi jika pelarutnya air). Ini hanya mungkin terjadi jika pelarutnya adalah sangat polar. Bagaimanapun dipole=dipole larutan ditarik dan ditahan oleh ion dari pelarut. Pelarut juga harus memiliki kemampuan untuk menjaga agar ion-ion yang bermuatan yang tersolvasi tetap terpisah dengan energi minimal.

b. Cairan yang polar seperti air dapat menunjukkan aksi pelarut oleh kemampuan memutuskan ikatan kovalen dalam zat terlarut dan terjadi ionisasi zat terlarut. Sebagai contoh, hydrogen klorida dilarutkan dalam air dan berfungsi sebagai sebuah asam menghasilkan :

HCl + H2O H3O+ + Cl- Ion-ion yang dihasilkan dari reaksi pendahuluan dengan pemutusan ikatan kovalen lalu

dipertahankan dalam larutan dengan mekanisme yang sama dengan garam-garam ionic.c. Mekanisme lain dari larutan polar dapat berfungsi sebagai pelarut dapat dipenuhi ketika pelarut

dan zat terlarut mampu menjadi gabungan melalui ikatan hydrogen. Kelarutan dari alcohol yang berberat molekul rendah dalam air sebagai contoh dihubungkan dengan kemampuan dari molekul alcohol menjadi bagian dari asosiasi kompleks air alcohol :

H R H R

H – O – H – O – H – O – H – O –

Sebagai peningkatan dari berat molekul alcohol, terjadi pula semakin kurangnya tingkat kepolaran dan kurang mampu bersaing dengan molekul air dalam menempati kisi-kisi seperti pengaturan bentuk melalui ikatan hydrogen adalah alcohol yang berberat molekul tinggi. Untuk itu kurang larut atau tidak larut dalam air. Ketika jumlah atom karbon dalam sebuah alcohol normal mencapai 5, kelarutannya dalam air dikurangi secara material.

d. Kelarutan eter, aldehid, keton, asam dan anhidrat dalam air dan pelarut polar lainnya juga diakibatkan sebagian besar terjadi karena pembentukan kompleks asosiasi antara zat terlarut dan p-elarut melalui ikatan hydrogen. Molekul eter, aldehid dan keton tidak seperti alcohol tidak berasosiasi karena kehadiran dari atom hydrogen yang mampu membentuk ikatan hydrogen yang khas. Meskipun demikian, substansi yang lebih atau kurang polar karena kehadiran atom C yang sangat elektronegatif, dapat berasosiasi dengan air melalui pembentukan ikatan hydrogen aseton sebagai contoh larut dalam air dalam semua kemungkinan secara mendasar karena asosiasi dengan tipe :

H

(CH3)2CO + H2O (CH3)2CO ….H – O

e. Aksi pelarut dalam cairan nonpolar mirip sebuah mekanisme yang berbeda karena mereka tidak dapat membentuk dipol dengan adanya tarikan antara ion dari garam ionic atau untuk memecah ikatan kovalen menghasilkan senyawa ionic atau membentuk kompleks asosiasi dengan zat terlarut. Cairan nonpolar tidak dapat melarutkan senyawa polar. Pada umumnya hanya melarutkan bahan nonpolar dengan ikatan lemah.

Page 4: TEORI LARUTAN

Physical Pharmacy : 5611) Pelarut Polar

Kelarutan polar sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut yaitu oleh dipole momennya pelarut polar melarutkan zat terlarut ionic dan zat polar lain. Sesuai dengan itu, air bercampur dengan alcohol dalam segala perbandingan dan melarutkan gula dan senyawa polihidroksi yang lain. Pelarut polar seperti air bertindak sebagai pelarut menurut mekanisme berikut :a) Disebabkan karena tingginya tetapan dielektrik yaitu sekitar 50 untuk air, pelarut polar

mengurangi gaya tarik menarik antara ion dalam kristal yang bermuatan berlawanan seperti NaCl, kloroform mempunyai tetapan dielektrik benzene sekitar 1 atau 2, oleh karena itu senyawa ionic praktis tidak larut dalam pelarut ini.

b) Pelarut polar memecahkan ikatan kovalen dari elektrolit kuat dengan reaksi asam basa karena pelarut ini amfiprotik sebagai contoh air menyebabkan ionisasi HCl sebagai berikut :

HCl + H2O H3O+ + Cl- Asam organic lemah kelihatannya tak akan terionisasi oleh air. Disini dikenal istilah kelarutan parsial sebagai pengganti pembentukan ikatan hydrogen dengan air. Tetapi fenol dan asam karboksilat mudah larut dalam larutan basa kuat. O

R C OH + H2O dapat diabaikan O O

R C OH + NaOH R C O- + Na+

c) Akhirnya pelarut polar mampu mengsolvasi molekul dan ion dengan adanya gaya interaksi dipol, terutama pembentukan ikatan hydrogen yang menyebabkan kelarutan dari senyawa tersebut. Zat terlarut harus bersifatpolar karena seringkali harus bersaing untuk mendapatkan tempat dalam setara. Pelarut tersebut telah berasosiasi. Interaksi ion dipol di antara garam Natrium dari asam oleat dengan air digambarkan :

C17H33 – C – O- Na+ + n

2) Pelarut Non PolarAksi pelarut dari cairan non polar seperti hidrokarbon, berbeda dengan zat polar. Pelarut

non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik menarik antara ion-ion elektrolit kuat dan lemah karena tetapan dielektrik pelarut yang rendah. Pelarut juga tidak dapat memecahkan ikatan kovalen dean elektrolit yang berionisasi lemah karena pelarut non polar termasuk dalam golongan pelarut apriotik dan tidak dapat membentuk jembatan hydrogen dengan non elektrolit oleh karena itu, zat terlarut ionic dan polar tidak larut atau ha nya dapat larut sedikit dalam pelarut non polar.

3) Pelarut SemipolarPelarut semipolar seperti keton dan alcohol dapat menginduksi suatu derajat polaritas

tertentu dalam molekul pelarut nonpolar sehingga menjadi dapat larut dalam alcohol. Kenyataannya, senyawa semipolar dapat bertindak sebagai pelarut perantara yang dapat menyebabkan bercampurnya cairan polar dan non polar.

H2O C17H33

+-

+-

+ -

+-

C - O- _+ +-

+-

+- +

-+- +-

Na_+ O

Page 5: TEORI LARUTAN

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan PDF Ansel : 227

Suhu merupakan faktor yang penting dalam menentukan kelarutan suatu obat dan dalam mempersiapkan larutannya. Kebanyakan bahan kimia menyerap panas bila dilarutkan dan dikatakan mempunyai panas negatif, yang menyebabkan meningkatnya kelarutan dengan kenaikan suhu. Disamping suhu faktor yang lain mempengaruhi kelarutan, ini meliputi bermacam-macam bahan kimia dan sifat fisika lainnya dari zat terlarut dan pelarut, faktor tekanan, keasaman atau kebasaan dari larutan selama berlangsungnya proses melarut. Kelarutan suatu zat kimia murni pada suhu dan tekanan tertentu adalah tetap tetapi laju larutnya yaitu kecepatan melarut tergantung pada ukuran partikel dari zat dan tingkat pengadukan, makin halus bubk, makin luas permukaan kontak dengan pelarut, makin cepat proses melarut. Juga semakin kuat pengadukan, makin banyak pelarut yang tidak jenuh bersentuhan dengan obat dan makin cepat terbentuknya larutan.

Aulton : 70- Temperatur

Diskusi awal berpusat pada Eqn 5.1 memeperlihatkan bahwa perubahan energi bebas (ΔG) yang menyertai disolusi bergantung pada nilai dan tanda perubahan entalpi (H). Pendapat tambahan yang dihubungkan dengan Eqn 5.2 menunjukkan bahwa proses disolusi biasanya endoterm. Jika H positif, panas diabsorbsi jika disolusi terjadi. Jika tipe sistem ini dipanaskan, ini akan cenderung bereaksi pada jalan dimana akan ditiadakan ketidakleluasaan yang dibebankan padanya, misalnya peningkatan temperatur. Kecenderungan ini adalah contoh dari prinsip Le Chatelier. Jadi peningkatan temperatur akan menyebabkan peningkatan dalam kelarutan zat padat dengan proses positif dari larutan.- Struktur molekul pelarut.

Seharusnya disadari dari ulasan sebelumnya dalam bagian ini pada prediksi kelarutan yang merupakan sifat dasar dari zat terlarut dan pelarut akan menjadi kepentingan pokok dalam menentukan kelarutan zat padat dalam cairan. Harus disadari, sebagai tambahan bahwa bahkan perubahan yang kecil dalam struktur molekul dari senyawa dapat menurunkan efek pada kelarutannya dalam cairan yang diberikan. Sebagai contoh, pengenalan gugus hidroksil liofilik dapat menghasilkan perbaikan kelarutan dalam air, sebagai bukti dari 100 lipat perbedaan kelarutan fenol dan benzen. - Sifat pelarut : Kosolven

Pentingnya sifat pelarut telah didiskusikan dalam pernyataan istilah “like dissolves like” dan dalam hubungannya dengan parameter kelarutan. Sebagai tambahan, titik telah ditentukan dimana campuran pelarut dapat digunakan. Campuran seperti itu seringkali digunakan dalam praktek farmasetik untuk memperoleh system basis cair yang mengandung zat terlarut berlebih dalam kelarutannya dalam air murni. Hal ini diperoleh dengan menggunakan kosolven seperti etanol atau propilengliokol yang bercampur dengan air dan yang bertindak sebagai pelarut terbaik untuk zat terlarut.- Karakteristik kristal : polimorfis dari solvasi

Nilai ΔHel in Eqn 5.2 ditentukan oleh kekuatan interaksi antara molekul-molekul yang berdekatan (atau ion) dalam kisi-kisi kristal. Interaksi ini akan bergantung pada posisi relative dan orientasi molekul dalam kristal. Jika kondisi di bawah kristalisasi yang dapat terjadi bervariasi kemudian beberapa zat membentuk kristal dimana molekul pokok diluruskan dalam cara yang berbeda denagn memperhatikan satu sama lain dalam struktur kisi-kisi. Bentuk kristal berbeda ini dari zat yang sama, dikenal sebagai polimorfis.Karenanya memiliki energi kisi-kisi berbeda dan perbedaan ini digambarkan oleh perubahan dalam sifat lain. Sebagai contoh bentuk polimorfis dengan energi bebas terendah akan lebih stabil dan memiliki titik lebur tinggi. Bentuk yang sedikit stabil (metastabil) akan cenderung berubah ke bentuk yang lebih stabil pada tingkat yang bergantung pada perbedaan energi antara bentuk metastabil dan stabil.

Page 6: TEORI LARUTAN

Efek dari polimorfis dalam kelarutan adalah terutama sekali penting dari pokok-pokok pembicaraan farmaseutika karena memberikan arti dari peningkatan kelarutan dari bahan-bahan kristal dan sebab itu tingkat kelarutan dengan menggunakan polimorfis metastabil.

Meskipun lebih banyak polimorfis yang dapat larut dalam metastabil dan akan menjadi bentuk stabil tingkat konversi yang selalu cukup lambat untuk bentuk metastabil menjadi bentuk stabil yang secukupnya dari pembicaraan farmaseutika. Tingkat konversi harus dengan jelas dikontrol selama pentimpanan produk obat untuk memastikan bahwa kemanjurannya tidak berubah secara signifikan. Sebagai tambahan, konversi dapat mengurangi kelarutan dan polimorfis stabil paling banyak memberikan pertumbuhan dari kristal dalam formulasi suspensi.- Ukuran partikel padat.

Perubahan dalam energi bebas permukaan yang menyertai disolusi partikel dalam ukuran yang bervfariasi menyebabkan kelarutan zat meningkat dengan penurunan ukuran partikel, seperti diperlihatkan oleh Eqn 5.5

Log s = 2 γ M so 2,303 R T ρ r

Dimana s adalah jari-jari (r) dari kelarutan partikel kecil, so adalah kelarutan normal (contoh dari partikel besar zat padat yang baik), γ adalah energi antarmuka, M adalah berat molekuler dari zat padat, ρ adalah berat jenis dari zat padat, R adalah gas konstan, T adalah temperature termodinamika. - pH

Jika pH larutan dari obat asam lemah atau garam dari beberapa obat yang diturunkan lalu bagian molekul asam yang tidak terionisasi dalam larutan meningkat. Oleh karena itu, pengendapan dapat terjadi, karena kelarutan molekul yang tidak terionisasi lebih sedikit dari pada bentuk ionisasi. Sebaliknya, dalam larutan dari obat berbasis lemah atau endapan garamnya diuapkan dengan peningkatan pH. Pengendapan seperti itu adalah salah satu dari tipe inkompabilitas kimia yang mungkin dihadapi dalam formulasi obat cair.- Efek ion biasa

Keseimbangan dalamlarutan jenuh dari garam terlarut dalam kontak dengan zat tidak dapat ditunjukkan sebagai berikut :

AB A+ + B-

(padat) (ion)Dari hukum aksi massa konstan keseimbangan untuk reaksi reversible diberikan oleh :

Dimana tanda kurung besar menandakan konsentrasi komponen masing-masing. Sejak konsentrasi dari zat padat dianggap konstan maka : Ks’ = [A+] [B-] Dimana Ks’ adalah konstan yang diketahui sebagai kelarutan produk senyawa AB.

Jika setiap molekul garam mengandung lebih dari satu ion setiap tipe seperti contoh Ax +

By-, maka dalam mendefinisikan kelarutan produk konsentrasi tiap ion dinyatakan dalam kelarutan dalam kekuatan yang cocok :

Ks’ = [A+]x [B-}y

- Efek dari ketidaktarikan elektrolit dalam kelarutan produkKelarutan dari sedikit larutan elektrolit dapat ditingkatkan dengan penambahan pelarut

elektrolit kedua yang mana tidak memiliki ion-ion bersama untuk eloktrolit pertama dari sebuah perbedaan. Definisi dari kelarutan produk dari sedikit larutan elektrolit dalam hubungan dari konsentrasi ion pada ekuilibrum sebagaimana diindikasikan oleh Eqn s10 adalah hanya sebuah perkiraaan dari hubungan termodinamika diperlihatkan oleh Eqn 11 :

[A+] [B-] K = [AB]

Page 7: TEORI LARUTAN

Ks = aA- x bB-

Dimana Ks adalah kelarutan produk dari komponen AB dan aA- dan bB- dikenal sebagai aktivitas masing-masing ion aktif dari sebuah ion terutama dapat disebut sebagai konsentrasi efektif.- Efek non elektrolit pada kelarutan elektrolit.

Kelarutan elektrolit bergantung pada pemisahan molekul terlarut menjadi ion. Pengurangan ini dipengaruhi oleh konstanta dilektrik pelarut, yang merupakan ukuran sifat polar pelarut. Cairan dengan konstanta di elektrik tinggi (contohnya air dan asam format) dapat mereduksi kekuatan tarik menarik yang bekerja antara ion berlawanan yang dihasilkan oleh pemisahan elektrolit.- Efek elektrolit pada kelarutan non elektrolit.

Non elektrolit tidak dipisahkan menjadi ion dalam larutan dan dalam larutan cair zat terlarut terdiri dari molekul tersendiri. Kelarutan dalam air bergantung pada bentuk ikatan intermolekuler lemah (ikatan hydrogen). Adanya elektrolit yang sangat larut (seperti ammonium sulfat), ion yang memilki afinitas terhadap air, akan mereduksi kelarutan zat non elektrolit dengan persaingan pelarut cair dan perusakan ikatan intermolekuler antara non elektrolit dan air. Efek ini sangat penting dalam pengendapan protein- Bentuk kompleks.

Kelarutan nyata dari zat terlarut dalam cairan utama dapat ditingkatkan atau dikurangi dengan penambahan zat ketiga yang membentuk kompleks intermolekuler dengan zat terlarut. Kelarutan kompleks akan menentukan perubahan nyata dalam kelarutan zat terlarut asli.- Bahan pelarut.

Bahan ini mampu membentuk agregat besar atau misel dalam larutan jika konsentrasinya melebihi nilai yang ditentukan. Dalam larutan pusat dari agregat itu menyerupai sebuah fase orang terpisah dan larutan organik itu dapat dibongkar oleh produksi agregat-agregat yang meningkatkan kelarutan dalam air. Fenomena ini terjadi dalam pelarut organik yang mengandung bahan pelarut yang melarutkan. Karena pusat dari agregat dari system ini merupakan wilayah yang lebih polar dari serbuk pelarut organik. Larutan polar itu didorong masuk ke daerah yang lebih polar. Kenyataannya kelarutannya dalam pelarut organik dapat ditingkatkan.

5. Keuntungan dan kerugian larutana. Scoville’s : 125

Keuntungan- Bagian setara untuk pengobatan terjamin karena larutan bersifat homogen - Larutan dapat diberikan dengan menggunakan takaran rumah tangga yang umum- Larutan memungkinkan aksi yang cepat karena obat tidak membutuhkan waktu untuk melarut

lebih dahulu setelah pemberian- Kilauan jernih larutan menghasilkan penampilan yang menarikKerugian- Rasa obat lebih terasa dalam larutan- Jumlah pelarut dan cair/kentalnya(fluiditas) larutan memberikan bentuk pengobatan kurang praktis

di bawa dibandingkan sediaan kering atau pekat seperti serbuk atau tablet.- Ada kemungkinan peningkatan kerusakan karena reaksi kimia terjadi paling cepat dalam larutan.

b. DOM Martin : 502Keuntungan- Larutan sebagai campuran homogen terdistribusi secara merata dalam sediaan pengobatan- Dosisnya dapat lebih mudah divariasikan dengan sediaan- Beberapa obat mengiritasi mukosa lambung ketika diberikan dalam bentuk tablet atau kapsul.

Iritasi ini dapat dikurangi jika obat diberikan dalam larutan karena faktor pengenceran.- Aksi obat yang cepat dapat terjadi karena obvat diabsorbsi lebih cepat ketika diberikan dalam

bentuk larutan- Keuntungan lain dari larutan dapat lebih mudah diberikan pengaroma, pemanis dan pewarna

Page 8: TEORI LARUTAN

- Keuntungan utamanya untuk pemberian pengobatan bagi anak-anak atau pasien yang tidak dapat menelan tablet atau kapsul

- Obat yang ditujukan untuk penggunaan luar dapat lebih mudah dan merata dioleskan jika dicampur dalam larutan

- Ada juga beberapa obat yang pembuatannya baik dalam larutan karena karakteristik fisik alaminyaKerugian- Massa dan sifat lair larutan adalah dua kerugian utama dari larutan- Kapsul atau tablet kurang memakan tempat dan lebih mudah dibawa dibanding larutan- Beberapa obat karena bau dan rasanya yang buruk sangat sulit dibuat dalam larutan yang cocok- Tidak stabil dalam air

c. Parrot :170Keuntungan- Larutan lebih homogen dan lebih mudah ditelan oleh beberapa pasien dibandingkan dengan

bentuk sediaan padat- Obat padat memiliki kecepatan disolusi yang lambat, sedang larutan aksinya lebih cepat sebagai

obat terlarut dan siap diabsorbsi setelah diberikanKerugian- Lebih besar kemungkinannya untuk mengalami degradasi dan berinteraksi antara unsur-unsurnya

dibanding dengan sediaan padat- Mempunyai rasa obat yang tidak menyenangkan di mana larutan oral sulit untuk diberi pengaroma

d. DOP Cooper : 67Keuntungan- Absorbsinya tidak terhambat meskipun larutan berada dalam usus (berbeda dengan bentuk sediaan

padat dan suspensi)- Keseragaman dosisnya pasti (berbeda dengan suspensi dan emulsi di mana dosis yang tidak

seragam memungkinkan terjadi jika pasien tidak mengocok botolnya dengan baik)- Larutan mempunyai bahan yang aman untuk digunakan seperti KI dan Bromida yang

menyebabkan iritasi lambung jika dalam bentuk kering seperti serbuk dan tablet- Penampakan larutan yang menarik dalam wadah botol yang mengkilap memiliki manfaat efek

psikologisKerugian- Kurang stabil dibandingkan bentuk sediaan padat karena perubahan yang nerusak lebih mudah

terjadi dalam larutan- Rasanya yang tidak enak sulit untuk ditutupi- Terlalu besar atau sulit untuk dibawa-bawa- Membutuhkan sendoknya untuk menakarnya- Kerusakan yang tidak disengaja dari wadah menyebabkan isinya tidak lengkap dan berkurang.

e. Aulton : 255Keuntungan- Larutan dapat dengan mudah ditelan dibandingkan bentuk padat dan dapat diterima oleh anak-

anak dan orang tua (lansia).- Obat diberikan dalam bentuk larutan lebih cepat diabsorbsi.- Larutan adalah system yang homogen dan obat dapat terdistribusi secara merata dalam sediaan ini.

Suspensi atau emulsi dapat terpisah dalam penyimpanan.- Beberapa obat termasuk aspirin dan potassium klorida dapat mengiritasi dan merusak mukosa

lambung terutama jika dalam bentuk padat. Iritasi dapat dikurangi dengan pemberian dalam larutan sebab dapat dicairkan oleh kandungan lain.

Kerugian- Cairan adalah serbu dan bagaimanapun sulit dalam transport dan penyimpanan.- Stabilitas dari komposisi larutan cairan sering sedikit dibandingkan jika diformulasikan sebagai

tablet atau kapsul terutama jika mudah terhidrolisis.

Page 9: TEORI LARUTAN

- Larutan sering merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme dan oleh karena itu membutuhkan campuran pengawet.

- Dosis yang akurat biasanya tergantung dari kemampuan pasien dalam menggunakan takaran sendok 5 ml atau jarang sebagai drops.

- Rasa dari obat biasanya tidak menyenangkan, selalu ditampilkan dalam bentuk larutan dibandingkan dalam bentuk padat. Larutan lebih mudah diberi pemanis dan pengaroma untuk membuat penampilannya cocok.

f. Prescription : 163Kerugian - Dapat melalui atau mengalami kerusakan dan hilangnya potensi obat- Dapat menyebabkan beberapa masalah rasa atau bau- Dan banyak incompabilitas yang timbul akibat dari interaksi antara bahan pelarut dan dapat

mengubah daya larut dari pelarut yang digantikan.

6. Pembagian larutana. FI IV : 71 - Irigationes (irigasi)

Adalah larutan steril yang digunakan untuk mencuci atau membersihkan luka terbuka atau rongga-rongga tubuh. Pemakaiannya secara topikal, tidak boleh digunakan secara parenteral.

- Larutan oralLarutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau campuran cosolvent- air.

- Larutan topicalAdalah larutan yang biasanya mengandung air tetapi seringkali mengandung pelarut lain seperti etanol dan poliol. Untuk penggunaan topikal pada kulit atau dalam hal larutan lidokain oral topikal untuk penggunaan pada permukaan mukosa mulut.

- Larutan oticAdalah larutan yang mengandung air atau gliserin atau pelarut lain dan bahan pendispersi untuk penggunaan dalam telinga luar.

- Larutan optalmik Adalah larutan steril, bebas partikel asin, merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas

sedemikian rupa sehingga sesuai digunakan pada mata. - Spirit

Adalah larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol dari zat mudah menguap umumnya merupakan larutan tunggal atau campuran bahan.

- Tingtur Adalah larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol, dibuat dari bahan tumbuhan atau

senyawa kimia.

b. RPS 18th:15211. Larutan yang mengandung air

- AirKomposisi utama dalam banyak bentuk sediaan adalah air yang telah dijelaskan. Digunakan sebagai bahan dan sebagai pelarut untuk zat tambahan yang diinginkan atau bahan kimia obat.

- Air aromatik Diketahui juga sebagai air yang berkhasiat obat, bersih. Larutan air jenuh dan minyak menguap

atau bahan aromatik lain atau bahan yang mudah menguap - Asam encer

Page 10: TEORI LARUTAN

Asam anorganik secara resmi dan asam organic yang pasti. Meskipun sedikit yang dibutuhkan sebagai agen terapeutik, tetapi sangat penting dalam bidang kimia dan produksi farmasetik

- LarutanAdalah bentuk sediaan cair yang berisi satu atau lebih bahan kimia terlarut dalam pelarut air

- DouchesAdalah larutan yang mengandung air. Digunakan secara langsung pada bagian atau ke dalam rongga tubuh. Fungsi sebagai pembersih atau bahan antiseptic.

- Gargle Adalah larutan yang mengandung air digunakan untuk mencegah faring dan nasofaring dengan

melawan udara dari paru-paru selanjutnya gargle tertahan di tenggorokan.- Enema Adalah bentuk injeksi pada rectal untuk mengosongkan perut pengaruh sistem absorbsi atau

efek local yang menyebabkan penyakit- Mouthwash

Adalah larutan yang mengandung air yang paling banyak digunakan untuk menghilangkan bau busuk, penyegar atau efek antiseptic atau mengontrol plak.

- JuiceDibuat dari sari buah segar, mengandung banyak air dan digunakan dalam pembuatan sirup yang bekerja sebagai bahan pembawa.

- Larutan pencuci hidungBiasanya dibuat uintuk mengeluarkan isi dari hidung dalam bentuk tetes atau semprot

- Larutan oticLarutan ini kadang- kadang dibutuhkan untuk pembuatan sediaan yang berhubungan dengan telinga

- Larutan irigasiLarutan ini digunakan untuk mencuci atau membersihkan bekas perban operasi, luka atau pengelap tubuh

2. Larutan pekat yang mengandung air dan rasanya manis- Sirup

Adalah larutan pekat yang mengandung gula dalam air atau cairan lainnya- Madu

Adalah bentuk cairan yang pekat, mirip dengan sirup sebagai penganti sirup, digunakan sebagai pembawa

- MucilagoSecara umum mucilago pekat, kental, cairan adhesi yang dibuat dengan mendispersikan gom dalam air atau dengan ekstraksi dengan prinsip mucilago dari tumbuhan dengan air.

- JellyAdalah bagian dari jeli yang berstruktur lengket, berisi aitr dengan kadar yang tinggi

3. Larutan yang tidak mengandung air- Kolodion

Adalah sediaan cair yang berisi piroxilin dalam campuran etil eter dan alcohol.- Elixir

Adalah hidroalkoholik yang manis, jernih, berbau enak yang dimaksudkan untuk penggunaan oral.

- GliserinCampuran dari bahan obat yang didalamnya terdapat tidak kurang dari 50% gliserin.

- LinimentAdalah campuran dari berbagai macam bahan dalam minyak, larutan alcohol dari sabun atau emulsi.

- Inhalasi dan Inhalan

Page 11: TEORI LARUTAN

Inhalasi adalah obat atau larutan obat yang digunakan melalui hidung atau jalur pernapasan oral untuk efek local atau sistemik. Inhalan meliputi obat-obat atau kombinasi obat yang karena sifat tekanan uap yang tinggi dapat dibawa oleh udara menuju ke saluran hidung dimana obat tersebut memiliki efek.

- OleovitaminAdalah minyak dari hati ikan yang diencerkan dengan minyak nabati yang dimakan atau larutan dari vitamin yang terkandung atau terkonsentrasi dalam minyak ikan (biasanya vitamin A dan D).

- SpiritUmumnya dikenal sebagai pengaroma larutan yang mengandung alcohol atau hidroalkohol dari bahan yang mudah menguap.

- Obat tetes gigiAdalah sediaan yang digunakan untuk meringankan sakit gigi untuk sementara dengan menggunakan kapas kecil dan dimasukkan ke dalam lubang gigi.

c. Scoville’s : 124- Collunarium : Adalah larutan yang dimaksudkan untuk penggunaan pada hidung- Collyrium : Adalah larutan yang dimaksudkan untuk penggunaan pada mata- Collutorium : Adalah larutan yang dimaksudkan untuk penggunaan sebagai pencuci atau

penyegar mulut- Gargle : Adalah larutan yang dimaksudkan untuk penggunaan pada mulut atau tenggorokan atau

kerongkongan- Draught : Adalah larutan yang biasanya berukuran dari 2 – 12 mL dimaksudkan untuk digunakan

dalam dosis tunggal- Spray dan drops : adalah larutan yang dimaksudkan untuk memberikan dengan cara

menyemprotkan dan meneteskan pada daerah yang berpengaruh- Inhalasi atau aerosol : adalah larutan dari bahan-bahan mudah menguap yang dimaksudkan untuk

penggunaan pernafasan (menarik nafas)- Injeksi : pada umumnya adalah larutan ynag dimaksudkan untuk injeksi pada tubuh dengan cara

semprotan- Enema : adalah larutan yang dimaksudkan untuk dimasukkan melalui rectum- Douche : adalah larutan yang dimaksudkan untuk dimasukkan ke dalam salah satu bagian tubuh

meskipun kebanyakan biasanya digunakan sebagai drop mata dan nasal.d. DOM Martin : 482-483

1. Berdasarkan sifat fisiko kimia- Larutan mikromolekuler

Larutan ini seluruhnya terdiri dari unit-unit mikro yang mana dapat berupa molekul atau ion seperti air, alkohol, ion Na , klorida, sukrosa, gliserin dan lain-lain. Kelas ini juga termasuk larutan yang mana komponennya dimer, trimer atau bentuk ion berpasangan. Kriteria utama yang membedakan kelarutan mikromolekuler dari kelas lain adalah ukuran dari unit solut dan pelarutnya. Secara umum ukurannya berkisar 1-10A.

- Larutan micellarUnit-unit zat terlarut ini terdiri dari agregat (micel) dari molekul atau ion zat terlarut. Sifat nyata dari larutan ini seperti kejernihan dan kekentalannya menyerupai larutan mikromolekuler tetapi nilai pengukuran sifat fisikanya seperti tekanan uap, tekanan osmotik, konduktan dan lainnya menunjukkan ciri yang berbeda dari nilai untuk larutan mikromolekuler. Micel dalam sistem ini didefinisikan sebagai agregat polimolekuller atau poliion yang dapat menjangkau ukuran partikel daerah koloid. Jadi larutan micellar menunjukkan sebagian larutan dari kumpulan koloid. Pentingnya micel dalam farmsi terletak pada daya larutnya dan dalam kemiripan pada berbagai sistem biologi

- Larutan makromolekuler

Page 12: TEORI LARUTAN

Sistem ini dimana zat terlarutnya terdispersi secara molekukler seperti dalam mikromolekuler ini berbeda dari larutan makromolekuler dalam satu aspek penting. Ukuran dan berat molekul dari makromolekuler sama besarnya dari sistem yang memiliki sifat unik. Larutan akasia. CMC, albumin, DNA, dan PVP adalah contoh dari kelas ini.

2. Berdasarkan jumlah zat terlarut dalam larutan - Larutan encer

Larutan yang mengandung sejumlah kecil zat terlarut A dalam larutan- Larutan pekat

Larutan yang mengandung sejumlah besar bahan dalam larutan- Larutan jenuh

Sejumlah zat A yang tepat larut pada batas kelarutannya dalam air pada suhu kamar- Larutan lewat jenuh

Sejumlah zat A yang melebihi batas kelarutannya dalam air pada suhu kamar. Larutan ini tidak stabil dan pengadukannya dapat menyebabkan larutan ini menjadi larutan jenuh.

e. DOP Cooper :676Berdasarkan tempat penggunaannya1. Diminum secara oral

- Mixtura : Sediaan yang biasa digunakan untuk keadaan gawat seperti gangguan pencernaan, konstipasi

- Elixir : Larutan alkoholiok atau hidroalkoholik mempunyai bau yang enak digunakan secara oral

- Linctus : Sediaan yang berupa larutan yang pembawanya adalah sirup, diguinakan unutuk mencegah masuk angina.

- Sirup : sediaan cair yang mengandung 65 bagian sukrosa dalam lkarutan metal paraben 0,25% - Draught : Sediaan cair yang diambil dalam bentuk dosis tunggal dengan volume biasanya 50

mL- Pediatric drops : Sediaan cair yang berupa obat tetes untuk anak-anak.

2. Digunakan pada mulut dan tenggorokan- Mouth wash : sediaan yang digunakan untuk membersihkan dan memberi bau yang harum pada

mulut- Gargle : sediaan yang digunakan untuk mencegah infeksi tenggorokan. Kebanyakan

mempunyai efek deodorant seperti bakterisid seperti fenol dan timol- Throat paint : Sediaaan yang digunaakn untuk infeksi mulut dan tenggorokan- Troat spray : sediaan yang mengandung antibiotic yang digunakan untuk keadaan faringitis.

3. Dimasukkan ke dalam rongga tubuh- Douche : Larutan obat yang digunakan untuk mencuci rongga tubuh dengan cara dimasukkan

ke dalam lubang tubuh- Enema : Bentuk injeksi rectal untuk mengosongkan perut, pengaruh sistem oleh absorbsi atau

efek lokal yang menyebabkan penyakit.- Ear drops : Larutan yang digunakan pada telinga dengan cara meneteskan larutan tersebut pada

telinga.- Nasal drops : Larutan berupa tetesan yang digunakan pada hidung

f. Formularium Nasional : 332Larutan dibagi dalam larutan sterl dan larutan tidak steril- Larutan steril meliputi larutan untuk pemakaian luar dalam pengobatan luka dan kulit terkelupas,

larutan antikoagulan, irigasi kantong kemih, larutan dialisa intraperitonium dan larutan pekat untuk pembuatan injeksi. Semua alat yang digunakan dalam pembuatan larutan steril termasuk wadahnya, harus betul-betul bersih sebelum digunakan. Obat digunakan dijerihkan dengan menyaring, masuk dalam wadah yang kemudian ditutup dengan cara sterilisasi yang sesuai.

- Larutan tidak steril meliputi larutan untuk obat dalam, baik dalam larutan yang langsung diminum atatupun larutan yang harus diramu terlebih dahulu. Obat luar untuk kulit yang tidak terkelupas

Page 13: TEORI LARUTAN

dan larutan hemodialisa. Selama pembuatan harus diperhatikan agar sedapat mungkindihindarkan terjadinya kontaminasi jasad renik.

- Larutan antiseptikum, mudah sekali dicemari jasad renik yang telah resisten.g. Aulton : 265

Tipe-tipe sediaan1. Mixture dan draughts

Mixture adalah sediaan larutan yang umumnya dalam bentuk larutan atau suspensi. Kebanyakan sediaan ini dibuat dalam skala kecil dan digunakan untuk diri sendiri dalam beberapa minggu sebelum dikeluarkan.Draughts adalah campuran yang terdiri dari satu atau dosis besar sebanyak 30 mL, walau dosis kecil sering digunakan untuk anaka-anak.

2. ElixirBentuk elixir dan mixture sering membingungkan meskipun elixir lebih jernih dari larutan obat keras atau obat mual.

3. LinctusLinctus sediaan larutan yang umumnya kental untuk obat batuk. Umumnya terdiri dari larutan yang sederhana yang terdiri dari bahan aktif pada konsentrasi tinggi pada sukrosa atau bahan pemanis lainnya.

4. Mouthwash dan gargleLarutan cair untuk mencegah dan mengobati mulut dan tenggorokan dapat mengandung antiseptic, analgetik dan adstringens. Sebelum digunakan biasanya diencerkan dengan air panas.

5. NasalDiformulasikan sebgai volume yang kecil dalam larutan pembawa, minyak tidak sering digunakan dalam nasal. Karena kapasaitas buffer nasal rendah, formulasi pada pH 6,8 diperlukan.

6. Tetes telingaAdalah larutan sederhana dari obat dalam air , gliserol, propilenglikol atau alcohol atau campuran air untuk penggunaan local dan termasuk antibiotic , larutan pemebersih dan lilin lembut.

7. EnemaLarutan air atau missal, sebagai emulsi dan suspensi, digunakan untuk rectal sebagai pembersih, alasan diagnostic atau terapetis.

8. Sediaan untuk penggunaan eksternalLotion, dapat diformulasikan sebagai larutan dan dibuat tanpa mengiritasi kulit.Liniment, bagaimanapun ditujukan untuk pemijatan kulit dan dapat terdiri dari bahan-bahan seperti metal salisilat atau champora sebagai counter iritan.

h. Ensiklopedia : 41- Sirup : larutan yang mengandung konsentrasi tinggi sukrosa atau gula lain.- Elixir : larutan manis yang mengandung alcohol sebagai larutan solvent.- Spirit : larutan hidroalkohol aromatic/zat yang mudah menguap.- Asam encer : larutan yang mengandung air nabati/zat mudah menguap.- Tinctur : larutan yang mengandung hidroalkohol dibuat dari bahan nabati/zat kimia dengan

isolasi/ekstraksi.- Larutan ekstraksi cair : larutan obat pekat dari bahan nabati dan hewani yang diperoleh dengan

pengeluaran konstituen aktif dengan cara ekstraksi (maserasi dan perkolasi).

7. Aturan penggunaan larutanRPS 18th : 221a. Dari diskusi awal megindikasikan bahwa cukup diketahui tentang mekanisme larutan yang mampu

memformulasi beberapa pertimbangan umum sifat fisik yang penting dari bahan. Karena besarnya peranan bahan-bahan organik dalam bidang pengobatan kimia, tentu saja yang paling umum berguna dengan berdasar pada kimia organik yang dihadirkan di sini adalah bentuk larutan. Harus diingat

Page 14: TEORI LARUTAN

bagaimanapun fenomena kelarutan biasanya melibatkan beberapa variable dan mungkin ada pengecualian dari peraturan umum.

b. Satu peraturan umum yang paling tepat dalam kebanyakan bagian adalah semakin besar persamaan struktur antara zat terlarut dan pelarut, semakin besar kelarutannya. Pernyataan yang sering digunakan oleh mahasiswa “suka sama suka” oleh karenanya fenol hampir tidak larut dalam protelium eter tapi sangat larut dalam gliserin.

c. Bahan-bahan organik yang mengandung gugus polar mampu membentuk ikatan hydrogen dengan air yang larut dalam air, asalkan berat molekul dari bahan itu tidak terlalu besar. Ini digambarkabn dengan mudah dari gugus polar OH, CHO, COH, CHOH, CH2OH, COOH, NO2, CO, N, dan CO3H cenderung meningkatkan kelarutan bahan organik dalam air. Di lain pihak, gugus non polar atau gugus polar seperti beberapa radikal hidrokarbon mengurangi kelarutan larutan, semakin besar jumlah atom karbon dalam atom radikal semakin menurun kelarutannya. Memperkenalkan dari atom-atom halogen ke dalam molekul dalam kecenderungan yang umum untuk menurunkan kelarutan karena dari peningkatan berat molekul tanpa meningkatkan proporsional dari polaritasnya.

d. Jumlah yang besar dari gugus polar dibagi per molekul, kelarutan yang besar dan bahan-bahan dianggap bahwa ukuran dari molekul yang berinteraksi adalah tidak berubah. Jadi pyrogallol adalah lebih larut dalam air daripada fenol. Posisi relatif dari gugus-gugus dalam molekul yang mempengaruhi kelarutan, jadi dalam air recinol (M-dihidroksi benzene) adalah lebih larut daripada katekol (O-dihidroksi benzene) dan adalah lebih larut daripada hyrozunone (P-dihidroksi benzene)

e. Polimer-polimer dan campuran dari berat molekul yang tinggi umumnya kurang larut atau sangat kurang larut

f. Bahan-bahan dengan titik lebur yang tinggi akan mengakibatkan penurunan kelarutan untuk bahan-bahan organik. Satu alasan untuk titik lebur adalah asosiasi dari molekul-molekul dalam gaya kohesif akan mendispersikan zat terlarut dalam pelarut.

g. Bentuk cis dari isomer adalah lebih larut daripada bentuk trans.h. Solvasi yang merupakan bukti dari gaya tarik menarik antara zat terlarut dan pelarut akan

meningkatkan kelarutan dari larutan tersebut, dianggap tidak ada susunan dari molekul-molekul dalam fase larutan

i. Asam khususnya asam-asam kuat biasanya menghasilkan garam-garam yang larut air ketika bereaksi dengan nitrogen yang mengandung bahan-bahan organik.

8. Komposisi larutana. DOP Cooper : 68

1. Pembawa- air aromatic- air- pembawa yang mengandung zat aktif

2. Zat aktif3. Ajuvan

- antioksidan- pewarna- pengaroma- pengawet

b. Ensiklopedia : 411. Pemanis

Pemanis tidak tergantikan untuk sediaan cair. Mereka digunakan untuk menutupi rasa pahit/tidak enak dari bahan obat. Zat pemanis merupakan bagian yang besar dari bentuk padat pada kebanyakan bentuk sediaan cair. Pemanis yang paling umum dari bentuk padat pada kebanyakan bentuk sediaan cair. Pemanis yang paling umumdigunakan termasuk sukrosa, manitol, glukosa cair , madu sakarin dan aspartan.

2. Pengaroma

Page 15: TEORI LARUTAN

Pengaroma dari farmasetik memiliki peran besar dari sediaan cair yang dimaksudkan untuk penggunaan oral karena dapat menutupi rasa yang tidak diinginkan dari bahan obat.

3. Pewarna Meskipun penggunaan pewarna dalam obat tidak memberikan keuntungan terapeutik langsung namun efek fisiologi diakui syak dahulu. Bentuk dari produk cairan sangat penting tergantung pada warna untuk mengenali obat resep dan dosis yang tepat.

c. Ansel : 230Macam-macam pelarut :Alkohol USP (Etil alcohol, etanol, spiritus vini Rectificatus) C2H5OH. Sesusdah air, alcohol adalah pelarut yang paling bermanfaat dalam formulasi. Digunakan sebagai pelarut utama untuk banyak senyawa organic. Dengan air, alcohol membentuk suatu campuran hidroalkoholik yang melarutkan zat-zat yang dapat larut dalam alcohol dan yang dapat larut dalam air.Alkohol encer NK, dibuat dengan mencampur volume yang sama dari alcohol dengan air murni. Volume akhir dari campuran seperti ini tidak merupakan jumlah dari masing-masing volume dari kedua komponen, tetapi karena kontraksi dari cairan selama pencampuran, biasanya volume akhir berkurang 3% dari apa yang biasanya diharapkan.Gliserin USP, adalah cairan seperti sirup jernih dengan rasa manis. Dapat bercampur dengan air dan alcohol. Sebagai suatu pelarut dapat disamakan dengan alcohol, tetapi karena kekentalannya, zat terlarut dapat larut perlahan-lahan di dalamnya kecuali kalau dibuat kurang kental dengan pemanasan. Gliserin bersifat sebagai bahan pengawet dan sering digunakan sebagai stabilisator dan sebagai suatu pelarut pembantu dalam hubungannya bersama dengan air atau alcohol.Propilen glikol USP, propilen glikol, duatu cairan kental dapat bercampur dengan air dan alcohol. Suatu pelarut yang berguna dengan pemakaian yang luas dan sering menggantikan gliserin.Air suling USP, tentu saja terdapatnya air menimbulkan efek melartukan pada sebagian zat-zat yang berhubungan dengannya dan menjadi tidak murni serta mengandung garam-garam anorganik dalam jumlah yang berbeda. Biasanya air minum yang diperoleh dari kran umumnya tidak dapat diterima untuk pembuatan sebagian besar sediaan farmasi yang mengandung air di pabrik atau pencampuran mendadak dari reesp-resep karena mungkin terjadi ketidakcocokan.

d. Aulton : 2601. Campuran minyak nabati

Minyak yang tidak mdah menguap yang terdiri dari ester asam lmak dari gliserol, minyak almond, sebagai contohnya terdiri dari gliserida dari asam oleat yang digunakan sebagai pelarut injeksi minyak fenol BP, air tidak sesuai karena bahan alamiah dari larutan fenol air.

2. AlkoholEtil alcohol adalah pelarut yang paling sering digunakan, utamanya untuk penggunaan eksternal, dimana kecepatan evaporasinya setelah pemberian pada kulit memebrikan efek yang sejuk untuk beberapa produk seperti lotion asam salisilat BP.

3. Polihidroksi alcoholAlkohol terdiri dari 2 gugus hidroksil tiap molekul yang diketahui sebagai glikol tetap karena toksisitasnya, maka jarang digunakan secara internal. Salah satu pengecualiannya adalah propilenglikol

CH3 – CH (OH) – CH2 – OH Dimana sering digunakan dalam campuran dengan air atau gliserol sebagai co-solvent.

4. DetilsulfoxidaMerupakan campuran yang kepolarannya tinggi dan ditujukan untuk membantu penetrasi obat melalui kulit.

5. Dietil eter

Page 16: TEORI LARUTAN

Bahan ini digunakan secara luas untuk ekstraksi dari obat mentah tetapi karena etil eter memiliki aktivitas terapi, maka tidak digunakan untuk sediaan formulasi p-ada internal. Bagaimanapun, etil eter digunakan sebagai co-solvent dengan alcohol dalam beberapa kollodion.

6. Parafin cairMinyak alam dari bahan ini menghasilkan ketidaknyamanan pada penggunaannya. Meskipun ini digunakan pada penggunaan topical pada formulasi nsediaan emulsi.

7. Pelarut yang mengandung miscall.Isopropyl miristat dan isopropyl palmitat adalah bahan berminyak digunakan sebagai pelarut untuk penggunaaan luar terutama sebagai kosmetik, dimana memiliki viskositas yang rendah kurang berminyak membuatnya nyaman digunakan.

DOM Martin : 859Tabel 23-1, Pilihan Pemberi Rasa Sediaaan

Kategori Obat Pilihan Perasa/Pengaroma

Antibiotik

Antihistamin

Barbiturat

Dekongestan dan Ekspektoran

Larutan elektrolitGeriatrik

Cherry, nenas, jeruk, nasberry, maple, pisang-nenas, pisang vanilla, maple-mentega, kelapa, strawberry, lemon cherry, buah kayu manis.Aprikot, anggur, cherry, kayu manis, anggur hitam, madu, jeruk nipis, cherry, lengkeng.Pisang-nenas, pisang vanilla, anggur hitam. Kayu manis, peppermint, jeruk nipis, orangeAprikot, anggur hitam, cherry, lengkeng, nenas, strawberry, lemon.Cherry-anggur, jeruk nipis, raspberry, sirup ceri Anggur hitam, grenadine strawberry, lime, anggur.

Farmasis telah menuturkan untuk pengaroma mengikuti USP dan NF

USP XVIII NF XIIIElixir aromatic

Sirup ceriSirup asam sitrat

Sirup kelapaSirup gliserinSirup orange

Sirup rasberry

Sirup akasiaAromatik

Sirup enodictyonElixir alcohol tinggi

Elixir, alcoholElixir, alcohol rendah

Tolu balsam sirup

Page 17: TEORI LARUTAN

DAFTAR PUSTAKA

1 Ditjen POM ., (1979), “Farmakope Indonesia”, Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

2. Ditjen POM ., (1995), “Farmakope Indonesia”, Edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

3. Martin, W., (1971), “Dispensing of Medication”, Marck Publishing Company, USA

4. Parrott, E L., (1968),”Pharmaceutical Technology”, Burgess Publishing Company, Lowo City.

5. Scoville’s., (1969),”The Art of Loumpounding”, Burgess Publishing Company, USA.

6. Ansel, H., (1989),”Introduction to Pharmaceutical Dosage Form”, Les dan Fehinger London

7. Gennaro, L., (1990), “Remington’s Pharmaceutical Science”’18 th Edition, Mack Publishing

Company, Easton, Pennsylvania.

8. Boyland, J.C., (1986), ”Handbook of Pharmaceutical Excipient”, American Pharmaceutical

Association, New York.

9. Cooper, D.J., (1978), “Dispensing of Medication”, Mack Publishing Company, Easton, Pennsylvania.

Page 18: TEORI LARUTAN

Tambahan (Prescription : 171 – 181)

Stabilitas Larutan

Sejak tidak ada obat dalam larutan akhir ini, stabilitas hanya realtif. Dalam

farmasetik, banyak produk yang memiliki riwayat hidup yang cukup sehingga pasien

tidak membutuhkan perhatian khusus.

Ester organik larut dalam air dan kepekatannya dalam obat dideterminasi dalam

interval waktu yang lebih pada suatu periode dalam beberapa hari. Banyak tipe yang

memungkinkan tergantung mekanisme dari reaksi. Banyak kasus yang kompleks dapat

dilarutkan kembali secara paralel atau reaksi berseri langkahnya yang aktual dari orde 0

atau orde 1.

Katalis

Katalis dapat didefinisikan sebagai substansi yang secara besar meningkatkan

kecepatan reaksi walaupun tidak terjadi stokhlometri.

Mungkin banyak katalis dalam larutan farmasetik adalah hydronium atalu ion

hidroxid. Hidrolisis dari sebagian besar obat akan tergantung pada konsentrasi relatif

seperti ion. Dalam reaksi yang sama antara asam lemah dan spesies dasar misalnya NH4+,

ion asetat, NH3 dapat juga berupa katalis. Banyak studi tentang kinetik dan penurunan

obat akan terjadi, oleh karena itu termasuk “profil kecepatan pH. Pada plot ini adalah

kecepatan konstan dari log VS pH. Seperti plot akan dibuat, harus dapat diprediksikan

stabilitas pH maksimumnya untuk sebuah produk. Sebagai contoh, kalium penisilin

diperoleh pH 6,0 sampai 6,5.

Page 19: TEORI LARUTAN

Efek dalam hidrolisis dapat dipahami melalui reaksi yang ditunjukkan :

R – C – X + H+ R – C – X + H2O R – C – X – R – C – X + H- R – C + X-

R – C – OH + H+ dan dalam larutan alkali

R – C – X + CH- R – C- X R – C + X- R – C – O + Hx

Dimana x dapat OR, NH2, dsb

Penurunan Hidrolitik

Yang sangat penting yang menyebabkan penguraian obat adalah hidroksi.

Kemudian, sejak kebanyakan obat organik adalah ester atau terdiri dari kelompok lain

seperti diganti dengan amida, lactones, laktoms dan sebagainya. Yang merupakan subjek

untuk dihidrolisis. Banyak terdapat masalah, penambahan bahan yang kompleks dengan

obat yang dapat mengurangi kecepatan hidrolisis. Banyak reaksi lain sering digunakan

antibiotik. Obat dikemas dalam bentuk kering dari sediaan larutan segera digunakan.

Mungkin metode yang paling sederhana dari stabilitas adalah dengan mengurangi

konsentrasi air, jadi salah satu penyiapan stabil dari larutan aspirin melalui penggantian

air dengan alkohol dan propilenglikol. Baru-baru ini telah ditunjukkan bahwa potassium

penicilin G tidak inaktif dengan alkohol. Masalah dengan penisilin dapat dielakkan

dengan menyediakan garam larut air dengan kation organik dalam jumlah besar untuk

O OH- O OH

OHOH2

OH-

OH

O O- O O

OH OH

O

Page 20: TEORI LARUTAN

menggantikan ion potassium. Kelarutan yang lambat dikurangi dengan penurunan

kecepatan dan membuat suspensi yang potensi mempertahankannya dalam lemari es

dapat bertahan selama 1 tahun atau lebih. Baru-baru ini kerjanya ditunjukkan bahwa

kelarutan ester dalam larutan miselluler hasilnya dalam ester stabil.

Reaksi Autoxidant

Masalah umum lainnya adalah autoxidan (oksidasi disebabkan oleh oksigen di

atmosfer). Banyak autoksidan melibatkan mekanisme radikal bebas. Rencana dasar

seperti reaksi.

Banyak reaksi lain terjadi bersamaan dapat dituliskan tetapi sedikit yang dapat

dimengerti dari variasi ini untuk stabil. Mahasiswa akan membaca, merasa bahwa

persamaan kinetik sederhana yang bekerja untuk reaksi lainnya tidak akan digunakan di

sini sejak RH telah dihancurkan oleh perbedaan reaksi A dan C.

Untuk mencegah dari autoksidan dapat dicoba dengan memperlihatkan permulaan

reaksi A, Hi dapat disempurnakan melalui penggunaan botol gelap atau dilapisi jika

fotooksidan penting dan digunakan pengkhelat seperti etilendiamintetraacetil (versene)

untuk memindahkan ion yang dapat terjadi pada permulaan reaksi.

Metode yang luas digunakan adalah penambahan bahan oxidasi yang lain

(penghambat) tidak mampu memutuskan rantai:

RO2 + IH I + RO2H

I produk

Jadi, substansi seperti fenol dan amin mungkin efektif sebagai antioksidan sejak

rantainya memerlukan struktur R – OO – O yang tidak mungkin. Sering keperluan untuk

stabil dari fenol dan cartecol dari obat (seperti: ephinefrin).

Page 21: TEORI LARUTAN

Dalam kasus ini diperlukan penggunaan penstabil yang mengalami langkah

permukaan dibandingkan obat. Kemampuan dari berbagai antioksidan untuk mengalami

langkah permulaan dibandingkan digunakan oksidasi yang potensial.

Penggunaan antioksidan dalam sistem oleaginous adalah bahan seperti -

tocoferol, butil hidroxyanisol dan askorbat palmitak. Dalam sistem cairan dapat dibuat

dengan menggunakan bahan seperti : sodium sulfat, sodium formaldehid, sulfoxylate,

sodium bisulfat dan asam askorbat. Sering ditemukan campuran dari dua atau lebih

antioksidan yang sinergis, dalam waktu yang lama dapat ditingkatkan stabilitas

dibandingkan perkiraan dari bahan yang sederhana.

Efek dari Temperatur

Banyak obat dikurangi peningkatan kecepatannya dengan meningkatkan

temperaturnya, kuantitasnya dapat diketahui dalam persamaan Arrhenius:

Log = -

Dimana K1 adalah konstanta kecepatan dimana temperatur T1 dan K2 adalah

konstanta kecepatan pada temperatur r2 dan EA diketahui sebagai “energi aktif” dalam

reaksi. Untuk meningkatkan kecepatan konsentrasi konstan dengan suhu adalah

memperlakukan dengan cara meningkatkan fraksi molekul yang memiliki energi yang

cukup untuk reaksi. Banyak reaksi umum yang memiliki “energi aktif” kira-kira 12 kilo

kalori per-derajat per mol.

Pengurangan oleh Mikroorganisme

Page 22: TEORI LARUTAN

Bagaimana perbedaan yang akan terjadi oleh adanya pertumbuhan

mikroorganisme dalam larutan dapat berperan sampai menghilangkan potensi. Dalam

banyak kasus, (seperti sediaan optralmik) adanya mikroorganisme dalam larutan tidak

menyenangkan. Metode yang menyenangkan untuk mencegah kontaminasi adalah

dengan menggunakan teknik aseptic dan sterilisasi dari larutan. Bagaimanapun, sediaan

internal dan eksternal, manipulasi aseptiknya membosankan dan mahal juga tidak

dibutuhkan. Masalah ini dapat diminimalkan dengan menggunakan sedikit antimikroba

atau antijamur yang cocok.

Asam benzoate jauh lebih efektif dibandingkan Natrium benzoat oleh karena itu,

aksi pengawetnya lebih kuat tergantung pada pHnya. Umumnya konsentrasi yang efektif

dari asam benzoate adalah 0,1%. Konsentrasi asam pada konsentrasi 0,1% dalam larutan

pH 6 kira-kira 6,5 % (pKa asam benzoat 4,2).

Karena ini, bahan lain dibutuhkan untuk larutan non asam. Ini membutuhkan

pengisi metil, etil, propil dan ester butil dari asam p-hidroksi benzoic (parabes) pKa yang

tinggi dari kelompok hydroksi fenol dibuat dengan menggunakan hampir semua sediaan

farmasetil.

Tabel 4 – 8

Paraben Air Prepilenglikol Alkohol

Metil

Etil

Propil

Butyl

0,25

0,17

0,02

0,02

22

25

26

110

52

70

99

210

Kelarutan dalam 6m/10 ml

PEWARNA DAN PENGAROMA

Page 23: TEORI LARUTAN

Pewarna

Adakalanya parmasis, dalam sediaan digunakan pewarna untuk meningkatkan

penerimaan pasien. Mungkin mudah digunakan untuk masalah ini adalah digunakan

pewarna makanan yang dapat diperoleh di toko makanan, seperti makanan, bahan obat

dan kosmetik tidak stabil.

Bagaimanapun, digunakan campuran di mana stabilitasnya panjang, larutan dapat

terdiri dari 3-4% bahan pewarna dalam propilenglikol. Pewarna yang digunakan adalah

biru, hijau, kuning dan merah. Pewarna lain mudah didapatkan melalui pencampuran.

Pengaroma

Setiap orang tidak sama dalam menentang pernyataan sederhana bahwa

masyarakat mengharapkan cairan obat oral dengan cara menyenangkan dan alasan yang

enak. Dalam pernyataan ini kadangkala sulit untuk mengingat bahwa beberapa tahun

yang lalu sediaan cair adalah bentuk sediaan dengan rasa yang tidak enak dan bahkan

yang sesuai dengan yang diharapkan. Masyarakat menyadari bahwa obat itu sendiri

secara media merupakan tipe yang tidak menyenangkan. Tentunya ketidaknyamanan

adalah alasan yang paling penting misalnya antiseptik kulit (tingtur rodine), perih jika

digunakan di kulit dan hati dan hal ini diterima sebagai produk itu “bekerja”. Salep

sepertinya berbau, berwarna atau berbutir sebelum memenuhi syarat. Oleh karena itu,

publik dapat meningkatkan toleransi dari obat yang rasanya tidak menyenangkan.

Pengubahan seluruhnya telah digunakan pengaroma dan industri farmasi.

Pengaroma

Anggapan pengaroma adalah respon gangguan untuk stimulasi dari beberapa

organ-organ reseptor yang terdaftar seperti karakteristik rasa, bau, tekstur, panas dan

Page 24: TEORI LARUTAN

dingin, pedas dan lunak. Biasanya rasa dan bau adalah kontributor utama. Pengaroma

secara umum telah disepakati bahwa sedikit rasa hanya mendeteksi 4 rasa dasar, manis,

asam, pahit dan asin. Oleh karena itu rasa akan menjadi satu atau sebuah kombinasi dari

karakteristik ini (pahit – manis – manis – asam) rasa dan bau kurang penting dalam

persepsi pengaroma. Seorang dengan rasa dingin sering komplein bahwa makanannya

“kurang terasa dan oleh karena itu tidak diberi istilah. Sebenarnya rasa yang sedikit tidak

berefek. Hal tersebut adalah rasa dan bau yang telah dikelompokkan. Persepsi pengaroma

ini telah dianjurkan bahwa pengaroma dapat mendeteksi bau dasar ethereal, champora,

filaoral, pipermint, pedas dan buruk. Oleh karena itu bau seperti rasa adalah satu dari atau

kombinasi dari karakteristik tersebut sebagai contoh, bau almond telah digambarkan

sebagai campuran dari komponen, champur, floral dan pipermint.

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, rasa dan bau adalah kontributor

utama dalam persepsi pengaroma. Mereka menjadi kurang penting ketika faktor-faktor

lain sangat banyak. Seseorang yang menggunakan satu sendok teh pemanis. Butiran

pengaroma orange dapat menggambarkan hasil dengan rasa-rasa “berpasir”.

Sangat jelas bahwa respon visual yang berperan dalam persepsi pengaroma dan

hal ini dapat diterima contohnya strawberry yang dipotong dalam ukuran dan bentuk dan

seekor idat (dan pewarna disesuaikan). Mata penerimanya akan menandai pikirannya

dengan pesan “kau akan makan seekor lalat” dan persepsinya disesuaikan. Kemudian hal

ini agak membingungkan kemudian diakui bahwa rasa lalat sedikit berasa strawberry

tetapi ada sedikit harapan bahwa dia akan menggambarkan rasa enak atau jawaban lain.

Ada kalnya farmasi menggunakan suatu gangguan visual sebagai suatu teknik

pengaroma. Satu yang biasa menentukan antihistamin adalah pengaroma buah persik

tetapi warna baru. Yang lain mempunyai aroma kola dengan warna orange. Sementara

otak mencoba untuk memutuskan apakah persia lain ataku orange kola, obat lebih pahit

telah diterima.

Pertimbangan Pengaroma

Page 25: TEORI LARUTAN

Proses pengaroma partikuler akhirnya diseleksi untuk data-data obat yang

digabungkan dari banyak langkah. Untuk alasan ini seorang farmasis dapat berterima

kasih bahwa dia jarang dipanggil untuk memecahkan masalah pengaroma. Ketika akan

mencoba pengaroma cherry, mint, lemon, atau orange. Karena mereka telah lebih siap

dan telah dilaporkan mayoritas masalah pengaroma.

Walaupun setiap pabrik menggunakan pengaroma dalam langkah umumnya telah

dikurangi karakteristik rasanya (rasa menggigit, pengaroma setelahnya, dan sebagainya),

sebagai penyaman (menutupi rasa) obat. Jika karakteristiknya sangat alami, dapat juga

disintesis dan derivate tidak larut air. Jika ini berhasil, produk dapat disuspensi. Dalam

banyak kesempatan, karakteristik rasa dapat dikurangi dapat diaplikasikan secara umum.

Sangat penting untuk dicatat bahwa dosis yang dipertimbangkan ketika memilih

pengaroma. Jika produk itu akan digunakan banyak waktu sehari (beberapa kali sehari).

Penggunaan pengaroma dibatalkan karena pasien cepat menjadi jenuh. Rasa Strawberry

pada antacid tidak begitu populer, bagaimanapun penampakan papermint sangat cepat

diterima untuk dosis setiap harinya. Faktor lain yang dipertimbangkan adalah rata-rata

umur dari populasi yang akan menggunakan obat. Anak-anak sangat cepat menerima rasa

manis (cola, orange, buah dan lain-lain). Ketika dewasa mungkin menolaknya, mereka

lebih memilih mungkin mint, anggur atau liquor. Dalam pabrik rasa yang ditambahkan

tidak dideskripsikasi, teknik yang digunakan untuk mengaromakan banyak sediaan

penisilin.

Sekarang dan akan datang, test sediaan dari pengaroma dilakukan dengan analisa

preferen dan statistika. Tabel 4-9 memberikan beberapa ide dari beberapa obat yang

digunakan.

Tabel 4-9

Pengaroma Antibiotik Vitamin Sediaan batuk

Cherry

Orange

14%

17%

21%

21%

30%

-

Page 26: TEORI LARUTAN

Buah

Burberry

Yang lainnya

21%

-

43%

19%

-

39%

-

32%

44%

Stabilitas

Seluruh proses total dari desain rasa, pembuatannya harus diperhatikan tentang

stabilitas dari produk akhir. Diindikasikan dalam bagian sebelumnya dari bab ini, obat-

obat dalam larutan sangat mudah mengalami degradasi kimia daripada obat-obatan dalam

bentuk padat (serbuk, suspensi dst). Dalam produk pengaroma juga memungkinkan

bahan-bahan pengaroma akan berinteraksi atau mempengaruhi stabilitas obat aktif. Oleh

karena itu pembuatannya diusahakan untuk mendesain produk untuk menemukan

kegunaan dalam kehidupan khususnya untuk penerimaan pasien. Kadang-kadang dua

tujuan itu berlawanan, dan bentuk sediaan oral harus didesain khusus. Sebagai contoh,

kalium penisilin 6 lebih diterima, tetapi tidak begitu stabil, dalam buffer-asam

dicampurkan dengan pengaroma rasa jeruk. Untuk mengatasi kesulitan ini, produk ini

dikemas dalam bentuk serbuk kering dimana farmasis menambahkan air sebelum

penyaluran.

Pengaroma Alami VS Sintetik

Telah diperkirakan bahwa lebih dari 1.100 zat pengaroma berbeda, sekarang ini

tersedia untuk industri makanan dan farmasi. 750 dari bahan ini adalah sintetik. Sekarang

bahan pengaroma dalam industri telah menggantikan pengaroma alami dengan pengganti

sintetik atau yang sama. Hal ini telah didorong oleh banyak kerugian dari pengaroma

alami, mahal, terbatas penyediannya, tingkatnya tergantung pada musim tumbuhnya,

komposisinya tidak seragam dan tidak stabil. Untuk alasan ini bahan pengaroma sintetik

Page 27: TEORI LARUTAN

telah digabungkan menjadi varietas yang lebih luas dalam produk makanan dan farmasi.

Sekarang ini, rata-rata Amerika tidak mengetahui kemampuan tentang produk pengaroma

sintetik, mulai dengan segelas jus orange pada pagi hari dan diakhiri dengan menyikat

gigi pada malam hari. Pelajar dianjurkan untuk mengamati iklan pengaroma yang muncul

dalam berbagai majalah. Dia akan menemukan bahwa bahan-bahan seperti tomat,

semangka, ayam, kopi dan melon mematikan kemampuan kimia dari bahan sintetik.

Pemaparan lebih lanjut dari varietas luar dari pengaroma yang tersedia dapat ditemukan

dalam katalog yang diminta dari pabrik pengaroma terbesar.

Tipe Pengaroma

Suatu pengaroma khusus dipilih untuk suatu produk, tergantung pada permintaan

utama dari keadaan, farmasis memilih salah satu dari banyak tipe pengaroma yang

tersedia:

Minyak menguap, minyak menguap adalah bentuk pekat dari bahan pengaroma

yang tersedia yang memiliki kemampuan untuk memberi aroma ribuan kali dari beratnya

dalam sebuah produk. Dibuat melalui ekspresion, destilasi, atau fraksionisasi pelarut dari

produk alami, atau sintetik. Karena ini adalah minyak dan tidak larut air, teknik spesial

harus digunakan jika dicampurkan ke dalam produk (misalnya, penambahan ke dalam

etil alkohol, propilenglikol, menggunakan filter seperti talk). Biasanya tidak berwarna

dan pewarna makanan harus ditambahkan untuk efek natural. Biasanya tidak dapat

digunakan untuk pengaroma produk campuran kering, karena dapat menyebabkan

“caking” dari serbuk atau berinteraksi dengan bahan aktif.

Pengaroma tidak dapat dikapsulkan. Pengaroma yang tidak dapat dikapsulkan

adalah bentuk pengaroma khusus yang tersedia sebagai serbuk yang beraliran bebas

biasanya digunakan dalam sediaan campuran kering (misalnya kalium penisilin 6.).

serbuk pengaroma dibuat dengan spray-drying secara serempak, minyak menguap dengan

larutan hidrokoloid (seperti akasia). Hasil partikel kering disimpan dengan minyak

menguap yang menjadi sedikit, rentan terhadap penguapan atau interaksi dengan bahan

Page 28: TEORI LARUTAN

yang ditambahkan kemudian. Pengaroma yang tidak dapat dikapsulkan agak sedikit pekat

daripada minyak menguap, walaupun demikian, memberikan keuntungan yaitu

pengaroma ini cepat dilarutkan dalam air (karena ketersediaan area permutaan) seperti

minyak menguap, pewarna dalam makanan juga harus ditambahkan untuk menghasilkan

efek alami.

Pengaroma akhir, pengeroma akhir mengandung minyak menguap atau (produk

alami yang pekat) bahan pewarna yang cocok, dan larut air. Ini adalah pengaroma siap

pakai, pada kasus tertentu (orange, lemon, dsb) tipe pengaroma ini juga akan

mengandung bahan sintetik yang keruh, untuk meniru produk-produk alami, tipe

pengaroma ini sangat pekat daripada minyak menguap walaupun suatu bagian akan

memberikan rasa dimanapun antara 100-500 bagian dari produk akhir.

Bahan Pemanis

Walaupun sukrosa dipertimbangkan sebagai bahan pemanis klasik untuk sediaan

farmasetikal dan masih populer, ada kecenderungan pada level industri untuk

mencampurnya atau menggantikannya sama sekali dengan pemanis sintetik. Hal ini

didorong oleh fakta bahwa pada berat basis : sukrosa adalah bahan pemanis yang tidak

efektif. Kedua, sirup sukrosa rentan terhadap serangan mikroba dan degradasi kimia, lagi

pula sukrosa cenderung mengkristal di sekeliling mulut botol yang berisi cairan sukrosa

dapat menyebabkan “caplocking” sehingga menjadi sulit atau tidak mungkin dibuka.

Sebagian besar dan kekurangan ini diatasi dengan penggunaan bahan pemanis sintesik,

yang (dengan pengecualian sorbitol) memiliki keuntungan tambahan yang tidak

merugikan.

Sorbitol. Sorbitol adalah bahan kristal putih dilaporkan sekitar 1 ½ kali lebih

manis dari sukrosa pada bobot yang sama. Sorbitol segera larut dalam air dan kadang

digunakan dalam lozenges karena begitu dimasukkan dalam larutan akan memberikan

sensasi dingin yang menyenangkan. Dalam dosis besar bekerja sebagai laxatif, akhirnya

jika diabsorbsi dalam saluran gastrointestinal dimetabolisme sekitar 98%, karena bahan

Page 29: TEORI LARUTAN

ini higroskopis sehingga biasa digunakan sebagai humectant dalam kosmetika pada lotion

farmasetik dan krim.

Sodium-Sakarin, segera larut dalam air dan dilepas 300-500 kali lebih manis

daripada sukrosa pada bobot yang sama (tergantung pada penggunaannya) banyak orang

komplain terhadap rasa path seperti logam setelah dirasakan. Larutan encernya relatif

stabil pada temperatur kamar, tetapi pemanasan (khususnya dengan adanya asam) akan

menyebabkan hidrolisis menjadi asam sulfonamida benzoat. Bahan tidak berbahaya tetapi

rasanya pahit. Sakarin yang tidak dimetabolisme diekskresikan tidak lebih dari 24 jam

setelah pemakaian.