larutan baku

20
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Farmasi meliputi pengetahuan di bidang kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia yang mempunyai tanggung jawab efektifitas dan keamanan pengguna obat. Jadi, sebagai mahasiswa farmasi kita harus biasa memadukan dan mempelajari ilmu kimia yang sering dijumpai di berbagai jenis larutan. Larutan-larutan tersebut merupakan campuran dari dua bahan atau zat yang berbeda baik dari bahan cair maupun padat. Larutan terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut. zat terlarut merupakan zat atau komponen yang berwujud gas, cair, maupun padat yang jumlahnya lebih kecil dan membentuk larutan baku yang homogen sedangkan pelarut adalah zat atau komponen atau yang pada umumnya berwujud cair yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat terlarut. Berdasarkan volume satuan larutan yang

Upload: denny-deny

Post on 24-Jul-2015

1.504 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Larutan Baku

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Farmasi meliputi pengetahuan di bidang kesehatan yang

merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia yang

mempunyai tanggung jawab efektifitas dan keamanan pengguna obat.

Jadi, sebagai mahasiswa farmasi kita harus biasa memadukan dan

mempelajari ilmu kimia yang sering dijumpai di berbagai jenis larutan.

Larutan-larutan tersebut merupakan campuran dari dua bahan atau zat

yang berbeda baik dari bahan cair maupun padat.

Larutan terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut. zat terlarut

merupakan zat atau komponen yang berwujud gas, cair, maupun padat

yang jumlahnya lebih kecil dan membentuk larutan baku yang homogen

sedangkan pelarut adalah zat atau komponen atau yang pada umumnya

berwujud cair yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat terlarut.

Berdasarkan volume satuan larutan yang konsentrasi telah diketahui yang

bereaksi secara kuantitatif dengan larutan suatu zat yang diselidiki. Oleh

karena itu sebelum membuat larytan baku diharapakan mahasiswa tahu

terlebih dahulu alat-alat yang digunakan dalam membuat larutan baku,

sehungga memperlancar proses praktikum.

Diharapkan dengan diadakannya percobaan praktikum ini

mahasiswa farmasi dapat lebih terampil dalam pembuatan larutan baku.

Page 2: Larutan Baku

Selain itu diharapkan dapat mengetahui, mengerti, dan mamahami pokok

pembahasan tentang percobaan ini.

I.2 Maksud dan Tujuan

I.2.1 Maksud percobaan

a. Dapat mengenal macam-macam larutan baku.

b. Dapat membuat larutan baku dengan konsentrasi tertentu.

I.2.2 Tujuan percobaan

a. Dapat membuat larutan baku dari bahan padat dengan konsentrasi

tertentu

b. Dapat membuat larutan baku dari bahan cair dengan konsentrasi

tertentu.

I.3 Prinsip Percobaan

Pada percobaan ini dilakukan pembuatan larutan baku Natrium

hidroksida dan Asam klorida. Dimana menggunakan larutan Kalium

biftalat sebagai katalisator pada pembuatan larutan baku Natrium

hidroksida dan menggunakan indikator Phenolftalein, sedangkan pada

larutan baku Asam klorida menggunakan katalisator Natrium karbonat dan

indikator Phenolftalein.

Page 3: Larutan Baku

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

Larutan adalah campuran yang serba sama dari dua zat atau lebih.

Di dalam larutan ada yang bertindak sebagai zat pelarut dan zat terlarut.

Pelarut adalah zat atau komponen, yang umumnya bersifat cair yang

jumlahnya lebih banyak, sedangkan zat terlarut adalah komponen baik

gas, cair, maupun padat yang jumlahnya lebih sedikit dan

perbandingannya dinyatakan dalam konsentrasi.

Larutan merupakan sediaan cair yang mengandung bahan kimia

terlarut. Larutan yang telah di ketahui konsentrasinya dengan pasti disebut

larutan baku. Larutan baku terbagi atas dua yaitu larutan baku primer dan

larutan baku sekunder. ( 1 dan 2 )

II.2 Uraian Bahan

1. Natrium Hidroksida ( FI ed.III,412 )

- Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM

- Sinonim : Natrium hidroksida

- RM/BM : NaOH / 40

- Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur /

keping, kering, keras, rapuh dan

menunjukkan susunan hablur : putih, mudah

Page 4: Larutan Baku

meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif.

Segera menyerap karbondioksida.

- Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol

(95%)

- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

- Kegunaan : Larutan Standar Sekunder

2. Kalium biftalat ( FI ed.III, 686 )

- Nama resmi : KALIUM HIDROGENFTALAT

- Sinonim : Kalium hidrogenftalat

- RM/BM : CO2H.C6H4.CO2K / 204,44

- Pemerian : Serbuk hablur, putih

- Kelarutan : Larut perlahan-lahan dalam air, larutan jernih,

tidak berwarna

- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

- Kegunaan : Larutan Standar Primer

3. Asam klorida ( FI ed.III, 53 )

- Nama resmi : ACIDUM HYDROCLHORIDUM

- Sinonim : Asam Klorida

- RM/BM : HCl / 36,5

- Pemerian : Cairan, tidak berwarna, bau merangsang

- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup

Page 5: Larutan Baku

- Kegunaan : Larutan Standar Sekunder

4. Aquades ( FI ed.III, 96 )

- Nama resmi : AQUA DESTILLATA

- Sinonim : Aquades / Air suling

- RM/BM : H2O / 18,02

- Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak Berbau,

tidak mempunyai rasa

- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

- Kegunaan : Pelarut

5. Natrium karbonat ( FI ed.III, 400 )

- Nama resmi : NATRII CARBONAS

- Sinonim : Natrium karbonat

- RM/BM : Na2CO3.H2O / 124,00

- Pemerian : Hablur, tidak berwarna atau serbuk hablur

- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

- Kegunaan : Larutan Standar primer

6. Indikator Phenolftalein ( FI ed.III, 675 )

- Nama resmi : PHENOLFTALEIN

- Sinonim : Fenolftalein

- RM : C20H14O4

- Kelarutan : Dapat larut dalam air

- Kegunaan : Indikator / Larutan Penunjuk

( 3 )

Page 6: Larutan Baku

BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan

Alat yang di gunakan pada percobaan ini adalah :

1. Kaca arloji

2. Timbangan Analitik

3. Gelas Kimia

4. Erlenmeyer

5. Botol Semprot

6. Labu ukur 100 ml

7. Corong Gelas

8. Kertas Saring

9. Seperangkat alat Titrasi

10.Pipet volum

11.Pipet Skala

12.Batang pengaduk

Bahan yang di gunakan pada percobaan ini adalah :

1. Natrium hidroksida (NaOH)

2. Kalium biftalat (C8H5KO4)

3. Asam klorida (HCl)

4. Aquades (H2O)

5. Natrium karbonat (Na2CO3)

Page 7: Larutan Baku

6. Indikator Phenolftalein (PP)

III. 2 Cara Kerja

1. Pembuatan Natrium hidroksida 0,1 N sebanyak 50 ml

menimbang saksama 0,2 gram Natrium hidroksida menggunakan

timbangan analitik melarutkan Natrium hidroksida dengan aquades

dalam gelas kimia menyaring menggunakan kertas saring dan

corong gelas ke dalam labu ukur 50 ml

2. Pembakuan Natrium hidroksida

menyiapkan alat dan bahan memanaskan Kalium biftalat dalam

oven pada suhu 155o . Menimbang saksama 109 mg Kalium biftalat

melarutkan Kalium biftalat dengan aquades dalam erlenmeyer

hingga homogen sempurna menambahkan 3 tetes larutan indikator

Phenolftalein menitrasi larutan Kalium biftalat dengan larutan

Natrium hidroksida tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna

menjadi merah muda. Larutan Natrium hidroksida yang digunakan

adalah 6,25 ml menimbang lagi 119 mg Kalium biftalat. melarutkan

Kalium biftalat dengan aquades dalam erlenmeyer hingga homogen

sempurna. menambahkan 3 tetes larutan indikator Phenolftalein

menitrasi larutan Kalium biftalat dengan larutan Natrium hidroksida

tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna menjadi merah

muda. Larutan Natrium hidroksida yang di gunakan adalah 6,5 ml

Page 8: Larutan Baku

3. Pembuatan Asam Klorida 0,1 N sebanyak 100 ml

memipet larutan Asam Klorida pekat sebanyak 0.83 ml ke dalam

labu ukur 100 ml.

4. Pembakuan Asam Klorida

Menyiapkan alat dan bahan. memanaskan Natrium karbonat dalam

oven pada suhu 155o menambahkan aquades hingga batas

miniskus. memasukkan larutan Asam klorida ke dalam buret hingga

mencapai 25 ml. menimbang saksama 103 mg Natrium karbonat.

melarutkan Natrium karbonat dengan aquades dalam erlenmeyer

hingga homogen sempurna. menambahkan 3 tetes larutan indikator

Phenolftalein. menitrasi larutan Natrium karbonat dengan larutan

Asam Klorida tetes demi tetes hingga terjadi perubahan warna dari

merah muda menjadi tidak berwarna. Larutan Asam klorida yang

digunakan adalah 11,1 ml.

( 5 )

Page 9: Larutan Baku

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil pengamatan

No Larutan Standar Perubahan Warna

1 Natrium hidroksida Tak berwarna → merah muda

2 Asam klorida Merah muda → Tak berwarna

IV.2 Perhitungan

1. Cara pembuatan dan pembakuan Natrium hidroksida 0,1 N

sebanyak 50 ml.

Pembuatan larutan Natrium hidroksida 0,1 N sebanyak 50 ml

N = g

BE xV

g = N x BE x V

= 0,1 grek/L x 40 g/grek x 0,05 L

= 0,2 g = 200 mg

a. Menimbang Kalium biftalat 100 mg dengan volume 25 ml

Diketahui :

Berat Kalium biftalat = 114 mg → 0,114 g

BE Kalium biftalat = 207,44 g/mol

Page 10: Larutan Baku

Volume NaOH yang digunakan = 6,375 ml

Ditanya :

Nomalitas NaOH sebenarnya = ……..?

Jawab :

N NaOH = mgBE xV

N NaOH = 114mg

204,44mgmgrek

x 6,375ml

N NaOH = 114mgrek1303,305ml

= 0,0877 N

2. Cara pembuatan dan pembakuan Asam klorida 0,1 N sebanyak

100 ml.

Pembuatan larutan Asam klorida 0,1 N sebanyak 100 ml

N = % x bj x 1000

BE

N = 37% x1.18 x 1000

36.5

N = 11,96 N = 12 N

V1C1 = V2C2

V1 = 100ml x0,1N

12N

Page 11: Larutan Baku

V1 = 0,83 ml

Diketahui :

Berat Na2CO3 = 103 mg

Volume HCl yang digunakan = 11.1 ml

Reaksi: Na2CO3 + 2HCL 2NaCl + H2O + CO2

Ditanya :

Normalitas HCl sebenarnya = ………?

N HCl= mgBE xV

N HCl = 103mg

53mgmgrek

x11.1ml

N HCl = 103mgrek588.3ml

= 0.1751 N

IV.3 Pembahasan

Percobaan ini dilakukan untuk dapat mengetahui macam-macam

larutan baku dan mengetahui cara pembuatan larutan baku dengan

konsentrasi tertentu.

Page 12: Larutan Baku

Pada percobaan pembakuan Natrium Hidroksida , Kalium biftalat

yang telah di larutkan bersama aquades dalam erlenmeyer di dapatkan

bahwa larutan tidak berwarna, kemudian di tambahkan dengan tiga tetes

larutan indikator Phenolftalein, setelah itu di titrasi dengan larutan Natrium

hidroksida yang juga telah di larutkan dengan aquades tetes demi tetes

hingga terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Percobaan ini di

lakukan dua kali dengan memperhatikan volume larutan dalam buret.

Pada percobaan pembakuan Asam klorida, Natrium karbonat yang

telah di larutkan bersama aquades dalam Erlenmeyer di dapatkan bahwa

larutan tidak berwarna, kemudian di tambahkan dengan tiga tetes larutan

indikator Phenolftalein dan di dapatkan larutan Natrium karbonat berubah

warna menjadi merah muda, setelah itu di titrasi dengan larutan Asam

klorida yang juga telah di larutkan dengan aquades tetes demi tetes

hingga larutan menjadi tak berwarna atau bening. Percobaan ini pun di

lakukan dengan memperhatikan volume larutan pada buret.

Page 13: Larutan Baku

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa :

1. Pada pembakuan larutan NaOH di dapatkan konsentrasi 0,0877 N

2. Pada pembakuan larutan HCl didapatkan konsentrasi 0, 1751 N

V.2 Saran

Untuk asisten sebaiknya terus membimbing praktikan agar dapat lebih

memahami dengan baik percobaan yang sedang di lakukan.

Page 14: Larutan Baku

Laporan Praktikum

Percobaan 1

PEMBUATAN LARUTAN BAKU

NAMA : D E N N Y

NIM : 11.01.034

KELOMPOK : 8

ASISTEN : Isela Kalambo

GOLONGAN : 2

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

MAKASSAR

Page 15: Larutan Baku

2011

Daftar pustaka

1. kimiaanalisa.web.id/bagaimana-membuat-larutan-standar/

2. Tim asisten.2011.PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR.Makassar

3. Dirjen POM.1979.Farmakope Indonesia,edisi III.Jakarta: Departemen

Kesehatan R.I

4. www.Education.com

5. Tim dosen,Kimia Dasar 2004.KIMIA DASAR.Makassar.unhas.