laptut

15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawatan Bedah Periodontal adalah suatu tindakan perawatan periodontal untuk mengontrol dan menghilangkan penyakit periodontal sehingga tercipta kesehatan mulut yang sehat,memperbaiki fungsi pengunyahan dan estetis. Perawatan bedah periodontal bertujuan untuk mempertahankan kesehatan jaringan periodontal jangka panjang dengan memfasilitasi pembersihan plak dan kontrol infeksi serta meregenerasi hilangnya perlekatan jaringan periodontal yang terjadi karena penyakit periodontal yang bersifat destruktif (Wennstrom dkk., 2008). Setelah perawatan bedah periodontal, untuk mendukung kenyamanan pasien, melindungi luka, mengurangi perdarahan dan infeksi, mengontrol pertumbuhan jaringan granulasi, meningkatkan retensi flap dan stabilisasi graft jaringan lunak, dan proteksi tulang selama proses penyembuhan pasca bedah diperlukan aplikasi periodontal dressing (Hall, 2003). Umumnya periodontal dressing tidak memiliki sifat kuratif seperti faktor penyembuhan, melainkan hanya membantu penyembuhan luka dengan melindungi jaringan (Newman, 2002). Periodontal dressing merupakan bahan yang diaplikasikan untuk menutup luka yang diakibatkan oleh prosedur bedah periodontal (Nield-Gehrig dan Willmann, 2008). Penutupan luka dengan periodontal dressing bertujuan untuk mengurangi

Upload: veda-chandrika

Post on 26-Sep-2015

69 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

laporan tutorial

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perawatan Bedah Periodontal adalah suatu tindakan perawatan periodontal untukmengontrol dan menghilangkan penyakit periodontal sehingga tercipta kesehatan mulut yangsehat,memperbaiki fungsipengunyahan dan estetis. Perawatan bedah periodontal bertujuan untuk mempertahankan kesehatan jaringan periodontal jangka panjang dengan memfasilitasi pembersihan plak dan kontrol infeksi serta meregenerasi hilangnya perlekatan jaringan periodontal yang terjadi karena penyakit periodontal yang bersifat destruktif (Wennstrom dkk., 2008). Setelah perawatan bedah periodontal, untuk mendukung kenyamanan pasien, melindungi luka, mengurangi perdarahan dan infeksi, mengontrol pertumbuhan jaringan granulasi, meningkatkan retensi flap dan stabilisasi graft jaringan lunak, dan proteksi tulang selama proses penyembuhan pasca bedah diperlukan aplikasi periodontal dressing (Hall, 2003). Umumnya periodontal dressing tidak memiliki sifat kuratif seperti faktor penyembuhan, melainkan hanya membantu penyembuhan luka dengan melindungi jaringan (Newman, 2002).Periodontal dressing merupakan bahan yang diaplikasikan untuk menutup luka yang diakibatkan oleh prosedur bedah periodontal (Nield-Gehrig dan Willmann, 2008). Penutupan luka dengan periodontal dressing bertujuan untuk mengurangi perdarahan dan infeksi pasca pembedahan serta melindungi luka dari trauma selama proses pengunyahan. Secara umum periodontal dressing dibedakan menjadi dua jenis yaitu yang mengandung eugenol dan noneugenol (David dkk., 2013). Kandungan eugenol pada periodontal dressing dapat menyebabkan reaksi alergi dengan warna kemerahan dan rasa terbakar pada daerah sekitar luka. Periodontal dressing tipe noneugenol tidak mengandung asbes maupun eugenol untuk menghindari efek samping yang diakibatkan oleh zat tersebut. Oleh sebab itu periodontal dressing tipe eugenol sudah jarang dipakai dan tipe noneugenol yang lebih banyak dikembangkan (Newman dkk., 2002).Baer mengembangkan periodontal dressing noneugenol yang berfungsi untuk memproteksi luka dari iritasi lokal tetapi tidak dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Beberapa praktisi menambahkan antibiotik ke dalam periodontal dressing noneugenol untuk mempercepat proses penyembuhan dengan mengurangi kolonisasi bakteri pada luka, namun penambahan antibiotik dapat mengakibatkan reaksi hipersensitivitas, resistensi bakteri dan infeksi oportunistik (Newman dkk., 2002; David dkk., 2013)1.2 Rumusan Masalah1. Apakah yang dimaksud dengan periodontal dressing?2. Apa saja syarat periodontal dressing?3. Apa fungsi dari penggunaan periodontal dressing?4. Apa saja klasifikasi periodontal dressing serta sifat dan manipulasinya?5. Apa yang harus diinstruksikan kepada pasien setelah aplikasi periodontal dressing?

1.3 Tujuan 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar terminologi periodontal dressing.2. Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar syarat periodontal dressing.3. Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar fungsi dari periodontal dressing.4. Mahasiswa mampu mengelompokkan dengan benar bahan periodontal dressing berdasarkan kandungan bahan ; serta menjelaskan dengan benar kelebihan dan kekurangannya, manipulasi dan aplikasi bahan periodontal dressing serta indikasi dan kontraindikasi.5. Mahasiswa mampu menginstruksikan dengan benar pada pasien tentang bahan periodontal dressing yang telah diaplikasikan

STEP 4MAPPING

Periodontal Surgical

Manipulasi dan aplikasiIndikasi dan kontraindikasiKelebihan dan kekuranganEdukasi PasienKlasifikasiFungsiSyaratPeriodontal Dressing

Komposisi

STEP 5LEARNING OBJECTIVE1. Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar terminologi periodontal dressing.2. Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar syarat periodontal dressing.3. Mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar fungsi dari periodontal dressing.4. Mahasiswa mampu mengelompokkan dengan benar bahan periodontal dressing berdasarkan kandungan bahan ; serta menjelaskan dengan benar kelebihan dan kekurangannya, manipulasi dan aplikasi bahan periodontal dressing serta indikasi dan kontraindikasi.5. Mahasiswa mampu menginstruksikan dengan benar pada pasien tentang bahan periodontal dressing yang telah diaplikasikan

STEP 7PEMBAHASAN1. Terminologi Periodontal DressingPeriodontal Dressing adalah bahan yang diaplikasikan diatas luka setelah tindakan bedah periodontal untuk melindungi jaringan dari tekanan selama proses mastikasi, mencegah perdarahan dan memberi kenyamanan pada pasien. Periodontal dressing pertama kali diperkenalkan oleh Dr. A. W. Ward (1923). Nama produk yang diperkenalkan yakni Wonder pak yang komposisinya terdiri dari zinc oxide eugenol dan dicampur dengan alkohol, minyak pinus, dan asbestos. Kemudian beberapa peneliti mulai memperkenalkan lebih lanjut mengenai periodontal dressing, diantaranya : 1942 Box dan Ham : periodontal dressing zinc oxide eugenol dapat digunakan untuk tindakan kuretase pada perawatan NUG ( Necrotizing Ulcerative gingivitis), terdapat kandungan asam tanat untuk menjalankan fungsi haemostasis dan astringent, dan thymol yang berguna sebagai astringen 1943 Orban : Zinc oxide eugenol ditambahkan paraformaldehyde untuk pelaksanaan gingivektomi dengan teknik chemosurgery. 1947 Bernier dan Kaplan : periodontal dressing digunakan untuk perlindungan terhadap luka 1962 Blanquie : periodontal dressing sebagai pengontrol pendaharan setelah tindakan operasi, sebagai splinting gigi, dan mencegah terbentuknya kembali pocket 1964 Gold : sebagai splinting gigi karena berupa semen yang mengeras.

2. Syarat Periodontal DressingSyarat ideal dari periodontal dressing dalam kedokteran gigi adalah : Lunak, tetapi memiliki sifat cukup plastis dan fleksibel agar penempatan lebih mudah dan dapat beradaptasi dengan baik. Mengeras dalam periode waktu yang sesuai Setelah setting harus cukup kaku untuk mencegah fraktur dan dislokasi Memiliki permukaan yang halus setelah setting agar dapat mencegah iritasi pada mukosa bibir dan mukosa pipi Bersifat bakteriosid untuk mencegah pembentukan plak yang berlebihan Tidak mengganggu proses healing jaringan Memiliki dimensional yang stabil untuk mencegah adanya kebocoran saliva Tidak memicu penyakit sistemik dan reaksi alergi Memiliki rasa yang dapat ditoleransi untuk kenyamanan pasien Ekonomis dan mudah didapat Biokompabitibel yakni dapat diterima oleh jaringan tubuh

3. Fungsi Periodontal DressingPeriodontal dressing merupakan bahan yang digunakan setelah tindakan pembedahan periodontal yang memiliki fungsi sebagai berikut : Melindungi luka pasca bedah. Bagian yang luka tertutup oleh periodontal dressing sehingga melindungi luka saat makan atau minum. Kenyamanan pasien Kontrol pendarahan pasca bedah Reposisi jaringan lunak (mengembalikan jaringan lunak kebentuk semula) Mencegah pembentukan jaringan granulasi yang berlebihan Splinting gigi yang goyang

4. Klasifikasi Peiodontal DressingBerdasarkan bahan yang dikandungnya, periodontal dressing dibagi menjadi 3 tipe yakni zinc oxide eugenol, zinc oxide non-eugenol, dan periodontal dressing berbahan dasar lain.a. Zinc Oxide EugenolZinc Oxide Eugenol tersedia dalam dua bentuk yakni berupa powder liquid dan berupa pasta. Dimana powder terdiri dari zinc oxide, asam tanat, rosin, kaolin, zincstearate, asbestos. Zinc oxide sendiri berfungsi sebagai bahan antiseptik dan astringen, asam tanat berperan dalam haemostasis, rosin sebagai bahan pengisi yang meningkatkan kekuatan, mempercepat reaksi dan menghasilkan permukaan yang lebih halus dan homogen. Sedangkan liquidnya terdiri dari eugenol, minyak kacang, rosin. Eugenol adalah bahan yang bersifat anastetik dan antiseptik. Minyak kacang berfungsi untuk mengontrol waktu setting. Saat kedua komponen (powder dan liquid) tersebut dicampurkan makan akan terjadi reaksi kimia antara zinc oxide dan eugenol membentuk zinc eugenolate.Zinc oxide eugenol dalam bentuk pasta terdiri dari dua komponen yakni base dan akselerator, dengan persentase sebagai berikut :Base : - 87% zinc oxide 13% minyak sayur atau minyak mineralAkselerator : - 12% minyak cengkeh atau eugenol 50% karet atau polymerisasi rosin 20% bahan pengisi (silica) 3% lanolin

Keuntungan dari bahan zinc oxide eugenol yakni memiliki daya splinting yang kuat saat melekat pada gigi geligi dan memiliki efek haemostasis karena mengandung asam tanat. Kekurangan dari bahan ini yaitu memiliki permukaan yang kasar saat setting yang dapat memudahkan akumulasi plak dan proliferasi bakteri, memiliki rasa yang berbeda karena kandungan eugenolnya, dan memungkinkan memicu reaksi alergi melalui sisa dari eugenol yang tidak bereaksi yang dapat menyebabkan sensasi terbakasr dan kemerahan pada area yang diaplikasikan periodontal dressing jenis zinc oxide eugenol.

Nama produk : Wonder pak ( Ward 1923)Komposisi Wonder pak Powder : Zinc oxide, resin, asam tanat, celulose fibers, zinc asetat, asbestos Liquid : eugenol, minyak sayur, thymol, bahan pewarna.Sebagai periodontal dressing berbahan dasar zinc oxide eugenol maka sifatnya sama seperti yang dijelaskan sebelumnya, yakni dapat menimbulkan reaksi alergi yang mengakibatkan rasa terbakar dan kemerahan.b. Zinc Oxide Non-eugenolPeriodontal dressing tipe ini terdiri dari 2 pasta yakni sebagai base dan akselerator. Akselerator mengandung zinc oxide, minyak sayur/ minyak mineral (memberi sifat plastis), dan magnesium oxide. Sedangkan base mengandung petrolatum dan alkohol yang telah terdenaturasi. Reaksi settingnya merupakan hasil reaksi antara oksida logam dengan asam lemak. Kelebihan dari periodontal dressing ini yaitu memiliki warna dan rasa yang netral, bersifat plastis sesuai dengan syarat dari periodontal dressing, dan tidak mengandung eugenol. Namun kekurangan dari bahan ini yakni tidak dapat melekat baik dengan mukosa sehingga mudah mengalami lepas sebelum waktunya, daya splinting lebih rendah karena sifatnya yang lebih lunak.Manipulasi : Akselerator dan base terpisah dalam 2 tabung. Letakkan pada waxed paper pad kedua pasta dengan panjang yang sama, dan campur dengan menggunakan kayu hingga mendapatkan konsistensi yang kental dan warnanya menjadi menyatu. Setting time dapat diperlambat dengan menambahkan beberapa tetes air hangat selama pencampuran, atau dengan mencelupkan bahan kedalam semangkuk air hangat setelah pencampuran. Setelah pasta terlihat tidak menempel lagi pada paper pad maka dapat dipegang dengan sarung tangan yang telah dilumasi air atau petrolatum. Bahan kemudian dibentuk menjadi seperti bentukan pensil, lalu diaplikasikan ke daerah facial dan palatal/lingual. Periodontal dressing ini melekat secara mekanis yakni pada bagian interproximal gigi geligi. Waktu kerjanya yakni sekitar 15 20 menit.

Nama produk 1. Coe-pak Pasta yang pertama menganduk oxide dengan logam yang bermacam-macam, minyak ( memberi sifat plastis ), karet ( bahan kohesif ), lorothidol ( fungisida ). Sedangkan pasta yang lain mengandung asam lemak air kelapa, resina atau rosin, chlorothymol ( bakteriostatik ).2. PerioputtyTerdiri dari methyl dan propyl parafens sebagai baksterisidal dan fungisidal, benzocain sebagai anastesi topikal.3. Peripac Sudah tersedia dalam 1 pasta yang telah dicampur. Komposisinya yakni kalsium sulfat, zinc oxide, acylate, zinc sulfat, poly methyl methacrylate, dimethoxy tetra ethylene glycol, asam ascorbic, red dye sebagai pewarna. 4. PeriocareTerdiri dari dua pasta, memiliki elastisitas tinggi, bau dan rasanya netral, memiliki waktu kerja 7 menit dan waktu setting 15 menit. Setelah pencampuran, Periocare dapat di ambil dengan jari yang basah sekitar 75-90 detik.

c. Periodontal Dressing Bahan Lain1. CyanoacrilateBerasarkan hasil peneletian didapatkan bahwa cyanoacrilate menghasilkan penyembuhan yang lebih baik karena dapat mencegah akumulasi plak dan debris dengan menutup daerah luka, memiliki efek haemostasis dan nyaman untuk pasien. Namun dalam pengaplikasiannya, cyanoacrilate sukar dalam aplikasi dibagian gigi posterior. 2. Light-cure Periodontal Dressing ( Barricaid )Komposisinya yakni polyether urethane dimethacrylate resin, silanated silica, visible light cure photoinitiator dan akselerator, colorant. Dapat menyebabkan sensitivitas pada kulit karena kandungan polymernya.Tidak rapuh dan sangat elastis, tidak membutuhkan pencampuran ( komponen single ), diaktifkan dengan cahaya. Berwarna merah muda, tidak berasa, dan memiliki karakter translusent sehingga baik untuk estetik. Terdiri dari dua tipe yakni direct dan in-direct. Tipe direct sudah tercampur didalam syringe dan dapat diaplikasikan langsung kedalam mulut. Tipe in-direct tersedia terpisah dan memerlukan pencampuran terlebih dahulu. 3. Intra-oral Adhesive Bandages Komposisinya yakni polyisobutylene, sodium carboxy methyl cellulose, pectin, gelatin dan polyethylene backing. Ada dua bentuk yakni tipis (2x4x0,02 ) dan tebal (3x4x0,06).

5.Edukasi kepada Pasien Tidak makan makanan yang keras, kasar atau lengket dan mengunyak makanan dengan sisi yang tidak dioperasi Minum analgesik bila merasa sakit setelah efek anestesi hilang. Apirin merupakan kontraindikasi. Menggunakan larutan kumur klorheksidin di pagi hari dan malam hari apabila pasien tidak dapat mengontrol plas secara mekanis. Larutan ini dapat langsung digunakan pada hari pertama setelah operasi asal tidak dikumurkan terlalu kuat di dalam mulut. Apabila terjadi perdarahan, periodontal pack ditekan selama 15 menit dengan menggunakan kasa/kain bersih yang sudah dipanaskan ; dilarang berkumur Sikat bagian mulut yang tidak dioperasi saja

Daftar pustaka1. Pengarang : walter B. Hall, judul : Critical Decisions in Periodontology 4th edition, tahun 2003, penerbit PMPH, tempat terbit USA