lapres_1

31
Laboratorium Mikrobiologi Teknik Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS 1 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik LAPORAN RESMI INOKULASI MIKROORGANISME DAN MIKROSKOP I. Tujuan I.1 Inokulasi Mikroorganisme Mempelajari teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril I.2 Mikroskop a. Melatih menggunakan mikroskop dengan jalan melihat morphologi jamur, yeast, bakteri dan beberapa mikroorganisme b. Mengenal bentuk-bentuk mikroorganisme c. Melatih membuat preparat II. Data Pengamatan II.1 Inokulasi Mikroorganisme a. Petridish Gambar II.1 Bakteri Zymomonas mobilisGambar II.2 Jamur Aspergillus niger

Upload: timothy-johnson

Post on 19-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

f

TRANSCRIPT

Page 1: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

1Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

LAPORAN RESMI

INOKULASI MIKROORGANISME DAN MIKROSKOP

I. Tujuan

I.1 Inokulasi Mikroorganisme

Mempelajari teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril

I.2 Mikroskop

a. Melatih menggunakan mikroskop dengan jalan melihat morphologi jamur,

yeast, bakteri dan beberapa mikroorganisme

b. Mengenal bentuk-bentuk mikroorganisme

c. Melatih membuat preparat

II. Data Pengamatan

II.1 Inokulasi Mikroorganisme

a. Petridish

Gambar II.1 Bakteri Zymomonas mobilis Gambar II.2 Jamur Aspergillus niger

Page 2: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

2Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

b. Tabung Reaksi

Gambar II.3 Bakteri Zymomonas mobilis Gambar II.4 Jamur Aspergillus niger

c. Blanco

Gambar II.5 Bakteri Zymomonas mobilis Gambar II.6 Jamur Aspergillus niger

II.2 Mikroskop

Gambar II.7 Bakteri Zymomonas mobilis Gambar II.8 Jamur Aspergillus niger

Page 3: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

3Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

III. Pembahasan

III.1 Inokulasi Mikroorganisme

Tujuan dari percobaan inokulasi mikroorganisme ini adalah untuk

mempelajari teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium

steril. Mikroorganisme dapat berkembang secara alami ataupun buatan. Teknik

inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang

lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Dengan

demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk

pembelajaran mikrobiologi. Pada praktikum ini akan dilakukan teknik inokulasi

biakan mikroorganisme pada medium steril untuk mempelajari mikrobiologi

dengan satu kultur murni saja. Substrat yang digunakan dalam mengembangkan

dan menumbuhkan mikroorganisme disebut media. Alat – alat yang digunakan

dalam perkembangbiakan ini harus disterilkan terlebih dulu, supaya

mikroorganisme yang tidak diinginkan tidak tumbuh, sehingga menghambat

pertumbuhan mikroorganisme. Jika media yang digunakan itu steril, maka

mikroorganisme yang tidak diinginkan tidak akan tumbuh serta tidak menghambat

pertumbuhan mikroorganisme. Sebelum mengisinya dengan medium agar terlebih

dahulu petridish dibungkus menggunakan kertas coklat dan tabung reaksi

disumbat dengan kapas. Bagian kertas coklat yang berplastik berada di bagian luar

karena bertujuan untuk mencegah agar uap air tidak masuk ke petridish yang akan

membuat petridish terkontaminasi. Kemudian dimasukkan di dalam autoclave

selama 15 menit pada suhu 1210C. Kondisi ini memungkinkan seluruh material

atau benda yang diletakkan di dalamnya bebas dari mikroorganisme, karena

mikroorganisme bahkan endospora sekalipun tidak dapat bertahan hidup lebih

dari 12-13 menit selama proses sterilisasi. Proses tersebut bertujuan untuk

mensterilkan petridish dan juga peralatan lain yang digunakan selama percobaan.

Autoclave efektif digunakan untuk mensterilkan peralatan maupun media yang

digunakan. Uap panas bertekanan tinggi yang dihasilkan mampu mensterilkan

peralatan dari mikroorganisme yang tidak diinginkan.

(http://ehs.unc.edu/training/self_study/autoclave/container.php?page=4)

Page 4: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

4Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Setelah disterilkan, tabung reaksi dan petridish diisi dengan media NBA

(Nutrient Broth Agar) dan PDA (Potato Dextrose Agar) yang berbentuk cair

dengan menggunakan pipet ukur. NBA (Nutrient Broth Agar) merupakan suatu

ekstrak cair jaringan daging sapi yang empuk, dikonsentrasikan menjadi pasta.

Kandungan dalam NBA ini adalah substansi jaringan hewan yang dapat larut

dalam air, meliputi karbohidrat, senyawa nitrogen organik, vitamin yang larut

dalam air, dan garam-garaman yang baik bagi untuk berkembangbiaknya bakteri.

Sedangkan media PDA (Potato Dextrose Agar) digunakan untuk medium

penumbuhan jamur karena PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah

cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk

pertumbuhan jamur.

(Pelczar, 2007)

Tabung reaksi dan petridish diisi dengan media hingga 1/3 bagian. Tujuan

pengisian 1/3 bagian agar permukaan media menjadi lebih luas ketika tabung

reaksi dimiringkan karena bila melebihi 1/3 bagian dimungkinkan kemiringan dari

tabung reaksi kurang maksimal sehingga permukaan media menjadi sempit.

Setelah itu tabung reaksi di miringkan untuk dibiarkan beberapa menit agar media

menjadi solid. Begitu juga petridish dibiarkan beberapa menit agar medianya

menjadi solid. Tabung reaksi dimiringkan dengan tujuan agar permukaan media

menjadi lebih luas sehingga dapat memermudah proses penanaman

mikroorganisme. Setelah media menjadi solid, lalu dimulailah proses inokulasi

yang dilakukan di incase agar prosesnya tetap berlangsung steril.

Ada beberapa teknik / metode dalam proses inokulasai yaitu:

1. Metode gores, metode ini lebih menguntungkan jika dilihat dari sudut

ekonomi dan waktu tetapi memerlukan keterampilan-keterampilan yang

diperoleh dengan latihan.

2. Metode tebar, inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama untuk

dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik.

3. Metode tuang, metode ini bekerja dengan cara menuangkan inokulum dan

media pada cawan petri secara bersamaan. Kelemahan metode ini adalah

membutuhkan waktu dan bahan yang lama dan banyak, akan tetapi tidak

memerlukan keterampilan tinggi. Biakan campuran diencerkan dengan

Page 5: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

5Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

menggunakan medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan.

Pengenceran dilakukan dalam beberapa tahap hingga diperoleh koloni tunggal.

4. Metode tusuk, metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau

menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian

dimasukkan ke dalam media.

Metode untuk menginokulasi bakteri sesuai dengan jenis medium

tujuannya. Pada medium agar tegak, dilakukan metode tusuk menggunakan jarum

ose. Pada medium agar miring, dilakukan metode gores dengan menggunakan

loop ose. Pada medium petridisk, dapat digunakan metode gores, metode tuang

atau metode sebar. Setelah inokulasi, dilakukan proses inkubasi, yaitu menyimpan

medium pada alat atau kontainer ada temperatur tertentu dan periode tertentu,

sehingga tercipta lingkungan yang menyediakan kondisi cocok untuk

pertumbuhan bakteri.

Metode yang dilakukan pada praktikum ini yaitu metode gores. Digunakan

metode gores karena kelebihannya di sisi waktu dan ekonomi. Metode gores atau

streak plate menggunakan jarum ose dan menggoreskannya ke permukaan

medium agar dengan pola tertentu dengan harapan pada ujung goresan, hanya sel-

sel bakteri tunggal yang terlepas dari ose dan menempel ke medium. Sel-sel

bakteri tunggal ini akan membentuk koloni tunggal yang kemudian dapat

dipindahkan ke medium selanjutnya agar didapatkan biakan murni.

(Oetomo, 1990)

Pada proses inokulasi kali ini, dibutuhkan 4 tabung reaksi dan 2 petridish.

2 tabung reaksi, 1 petridish akan diisi dengan media NBA dan 2 tabung reaksi, 1

petridish lainnya diisi dengan media PDA. Untuk pembanding digunakan 2

tabung reaksi yang telah diisi media PDA dan NBA sebagai blanco. Proses

inokulasi ini dilakukan di incase yang terdapat biakan bakteri Zymomonas mobilis

dan jamur Aspergillus niger.

Teknik dalam inokulasi yaitu pertama-tama kawat ose di panaskan pada

nyala api lampu spiritus hingga membara. Kawat ose dipanaskan agar steril,

karena kawat ose telah dipakai berkali-kali sehingga mikroorganisme yang tersisa

bisa dimusnahkan. Kemudian kawat ose didiamkan selama 5 detik untuk

menurunkan suhunya. Penurunan suhu bertujuan untuk menghindari bakteri yang

Page 6: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

6Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

diambil dari tabung biakan mati. Mikroorganisme yang akan inokulasikan yaitu

bakteri dengan jenis Zymomonas mobilis dan jamur dengan jenis Aspergillus

niger. Untuk bakteri Zymomonas mobilis, media yang digunakan yaitu NBA

sedangkan untuk jamur Aspergillus niger media yang digunakan yaitu PDA.

Dilanjutkan dengan menggoreskan kawat ose untuk mengambil mikroorganisme

di biakan murni, kemudian digoreskan ke media yang masih steril. Pada tabung

reaksi, teknik penggoresannya lurus dari permukaan atas ke bawah media agar

sedangkan pada petridish teknik penggoresannya yaitu zig-zag dari atas ke bawah.

Hal ini dilakukan agar mikroorganisme yang tertanam semakin banyak pada

permukaan media agar. Lalu setelah dilakukan inokulasi, tabung reaksi dan

petridish dimasukkan ke dalam inkubator yang memiliki suhu 290 C selama 24

jam karena jamur Aspergillus niger tumbuh dan berkembang biak dengan

maksimal pada suhu antara 35-37 oC dan bakteri Zymomonas mobilis tumbuh dan

berkembang biak dengan maksimal pada suhu antara 35-37 oC. Hal ini sesuai

dengan tujuan inkubasi sendiri yaitu menyediakan kondisi yang sesuai untuk

pembiakan bakteri. Pada petriridish terlabih dahulu dibungkus kertas coklat dan

diberi perekat sebelum dimasukkan ke dalam inkubator. Ketika dimasukkan ke

dalam inkubator posisi dari petridish terbalik. Hal ini bertujuan agar tidak ada uap

air yang menetes ke media agar di petridish sehingga dapat membuat proses

pembiakan terkontaminasi.

Setelah 24 jam, bakteri Zymomonas mobilis pada tabung reaksi maupun

petridish berhasil berkembang biak, begitu juga dengan jamur Aspergillus niger.

Pada petridish, didapatkan hasil zig-zag yang terputus dan kurang merata

sehingga hasilnya kurang, hal ini disebabkan karena pada saat penggoresan yang

kurang profesional. Untuk hasil blanko, terlihat bahwa media NBA dan PDA tetap

steril, tidak ada mikroorganisme yang berkembang biak.

III.2 Mikroskop

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melatih menggunakan mikroskop

dengan cara melihat morfologi bakteri dan jamur, serta mengenal bentuk-bentuk

bakteri ,jamur dan melatih membuat preparat.

Page 7: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

7Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Pada percobaan ini bakteri yang diamati morfologinya dalam percobaan

ini adalah Zymomonas mobilis sedangkan jamur yang diamati morfologinya

dalam percobaan ini adalah Aspergillus niger.

Pada percobaan kali ini bakteri yang digunakan adalah Zymomonas

mobilis. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui bentuk morfologi bakteri

tersebut secara makroskopis menggunakan mikroskop. Percobaan ini dimulai

dengan menyiapkan mikroskop dan peralatan lainnya seperti kawat ose, object

glass dan deck glass. Kemudian memastikan bahwa lensa okuler dan lensa

objektif dalam keadaan bersih dan steril. Untuk memastikan bahwa object glass

dan deck glass steril dapat dilakukan dengan menetesi object glass dan deck glass

dengan larutan alcohol. Tujuannya dari sterilisasi ini adalah agar gambar dari

pengamatan yang akan didapat mudah untuk diamati. Kemudian bakteri

Zymomonas mobilis diambil dari incase yang berisi bakteri dengan menggunakan

kawat ose yang telah disterilkan dahulu, dengan cara membakar kawat ose hingga

berpijar dengan api dari bunsen. Kawat ose perlu disterilkan saat mengambil

bakteri Zymomonas mobilis agar bakteri Zymomonas mobilis yang diambil tidak

terkontaminasi zat asing. Sebelum menggores tabung biakan bakteri terlebih

dahulu kawat ose didiamkan selama 5 detik untuk menurunkan suhunya.

Penurunan suhu bertujuan untuk menghindari bakteri yang diambil dari tabung

biakan mati. Kemudian, bakteri Zymomonas mobilis diambil dengan kawat ose

yang telah steril dan digoreskan diatas object glass yang berfungsi untuk

meletakkan obyek yang akan diamati. Lalu menetesi 1 tetes aquadest dan ditutup

dengan deck glass yang berfungsi sebagai penutup object glass. Aquadest

diberikan agar bakteri Zymomonas mobilis yang diambil tidak berkoloni sehingga

pengamatan dengan mikroskop dapat lebih mudah. Kemudian, object glass yang

telah digoreskan bakteri Zymomonas mobilis dan ditutup oleh deck glass

diletakkan di meja benda pada mikroskop. Kemudian, mikroskop dihidupkan dan

pengamatan dijalankan dengan perbesaran lensa obyektif 40x sehingga perbesaran

total yang digunakan adalah 400x karena perbesaran lensa okuler adalah 10x.

Perbesaran total 400x dipilih agar bakteri Zymomonas mobilis dapat diamati

dengan jelas, namun apabila masih belum jelas, maka perbesaran lensa objektif

diganti menjadi 100x sehingga perbesaran total menjadi 1000x. Setelah bakteri

Page 8: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

8Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Zymomonas mobilis sudah terlihat cukup jelas, bakteri Zymomonas mobilis yang

teramati digambar pada data pengamatan. Kemudian dilakukan prosedur yang

sama untuk Jamur Aspergillus niger dengan menggunakan pembesaran yang sama

yaitu 400x.

Klasifikasi bakteri Zymomonas mobilis

Kingdom : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Alpha Proteobacteria

Order : Sphingomonadales

Family : Sphingomonadaceae

Genus : Zymomonas

Species : Zymomonas mobilis

Pada percobaan menggunakan bakteri Zymomonas mobilis, dapat dilihat

bahwa bentuk bakteri Zymomonas mobilis yang teramati adalah berbentuk batang

yang jumlahnya sangat banyak. Hal itu sesuai dengan literatur yang menyatakan

bahwa bakteri Zymomonas mobilis merupakan bakteri fakultatif anaerob bersifat

anaerob tapi juga toleran terhadap oksigen. Bakteri ini berbentuk batang dengan

panjang 2-6 µm dan lebarnya sekitar 1-1.4µm, tidak berspora, ada yang bersifat

motil bercemeti polar dengan 1 sampai 4 flagel, merupakan bakteri Gram-negatif.

Bakteri Zymomonas mobilis ini secara alami ditemukan pada tanaman yang

mengandung gula-gula yang dapat terfermentasi seperti anggur. Bakteri

Zymomonas mobilis juga didapatkan melalui isolasi minuman beralkohol seperti

pulque Meksiko, kontaminan bir dan sari buah apel Eropa.

Pada percobaan mikroskop dengan mengamati bakteri Zymomonas

mobilis, telah sesuai dengan literatur bahwa bakteri Zymomonas mobilis benar-

benar berbentuk batang yang terlihat sangat halus dengan jumlah yang cukup

banyak dan berkoloni. Warna bakteri Zymomonas mobilis pada hasil pengamatan

berwarna coklat kehitaman, hal ini berbeda dengan literatur yang berwarna merah

kecoklatan.

Page 9: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

9Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Gambar III.1 Zymomonas mobilis Gambar III.2 Zymomonas mobilis

berdasarkan literatur berdasarkan hasil

pengamatan

(Gunasekaran dan Raj, 1999)

Klasifikasi bakteri Zymomonas mobilis

Kingdom : Fungi

Phylum : Ascomycota

Class : Eurotiomycetes

Order : Eurotiales

Family : Trichocomaceae

Genus : Aspergillus

Species : Aspergillus niger

Pada percobaan kali ini jamur yang digunakan adalah jamur Aspergillus

niger. Pengamatan dilakukan dengan untuk mengetahui bentuk morfologi jamur

Aspergillus niger tersebut secara makroskopis menggunakan mikroskop.

Seperti melakukan pengamatan bakteri, prosedur yang sama juga

dilakukan untuk pengamatan jamur Aspergillus niger. Setelah semua gambar

didapatkan, object glass dan deck glass dicuci dengan menggunakan alcohol agar

tidak ada bakteri maupun jamur di object glass dan deck glass dan mikroskop

dimatikan.

Bakteri Aspergillus niger merupakan jamur yang dikelompokkan dalam

ascomycota. Aspergillus niger termasuk ke dalam kelas Ascomycetes. Di dalam

Page 10: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

10Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

industry, Aspergillus niger banyak dipakai dalam proses produksi asam sitrat.

Spesies ini termasuk fungi berfilamen penghasil selulase dan crude enzyme secara

komersial serta penanganannya mudah dan murah. Ciri-ciri umum dari

Aspergillus niger antara lain: warna konidia hitam kelam atau hitam kecoklatan

dan berbentuk bulat, bersifat termofilik, tidak terganggu pertumbuhannya karena

adanya peningkatan suhu. Dapat hidup dalam kelembaban nisbi 80 dapat merusak

bahan pangan yang dikeringkan atau bahan makanan yang memiliki kadar garam

tinggi dan dapat mengakumulasi asam sitrat. Aspergillus niger merupakan

ascomycota bersel banyak yang membentuk miselium. Aspergillus niger biasa

ditemukan dari tanah, sisa tumbuhan dan udara dalam ruangan.

Hasil pengamatan pada jamur Aspergillus niger sesuai dengan literatur

yaitu berwarna hitam gelap yang tersebar tidak beraturan serta berbentuk bulat

yang banyak. Tetapi dalam pengamatan, jamur Aspergillus niger tidak begitu

terlihat bentuknya yang bulat hal ini dikarenakan kurangnya perbesaran pada

mikroskop.

Page 11: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

11Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Gambar III.3 Gambar Aspergillus niger Gambar III.4 Gambar Aspergillus

niger

berdasarkan literatur berdasarkan hasil

pengamatan

(Indrawati Gandjar, 2006)

IV. Jawaban Pertanyaan

1. Bagaimana cara mold berkembang biak?

Secara alamiah kapang (mold) berkembang biak secara seksual dan

aseksual. Secara aseksual dengan pembelahan, penguncupan atau

pembentukan spora, sedangkan dengan seksual yaitu dengan peleburan

nukleus dari kedua induknya. Ada beberapa macam spora aseksual, yaitu:

Spora yang berkelompok kecil, disebut dengan sporangium. Spora yang

terjadi dari ujung hifa yang terbelah-belah seperti tasbih, disebut dengan

konidia. Klamidospora dari bagian misellium yang dapat membesar serta

berdinding tebal. Oidospora spora yang serupa telur. Perkembangbiakan

secara generatif atau seksual dilakukan dengan isogamet atau heterogamet.

Tapi pada beberapa species mempunyai perbedaab gamet besar dan kecil

sehingga disebut mikrogamet (sel kelamin jantan) dan makrogamet (sel

kelamin betina).

(http://andre4088.blogspot.com/2012/02/kapang.html)

2. Sebutkan penggunaan atau arti mold yang diperiksa diatas?

Mold merupakan jamur multiselluler (mempunyai inti lebih dari satu)

yang membentuk benang-benang hifa atau filamen, kumpulan dari hifa disebut

miselium yang membentuk suatu anyaman.

(http://www.sodiycxacun.web.id/2010/05/sekilas-tentang-mikologi-jamur.html)

3. Apa yang disebut hypha?

Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding

berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma

hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa

dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang

cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang

Page 12: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

12Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa

senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-

kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang

bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang

merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus

jaringan substrat.

(http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/

197606052001122-ENI_NURAENI/BAHAN_AJAR/FUNGI.pdf)

4. Bagaimana yeast berkembang biak, dan apakah hal ini sesuai dengan preparat

yang diamati?

Kebanyakan yeast melakukan reproduksi secara aseksual melalui

pembentukan tunas secara multilateral ataupun polar. Reproduksi secara

seksual menghasilkan askospora melalui konjugasi dua sel atau konjugasi dua

askospora yang menghasilkan sel anakan kecil. Jumlah spora dalam askus

bervariasi tergantung macam yeastnya.

Gambar .4.1 .Konjugasi

(nsyarohp.files.wordpress.com)

5. Apakah yang mempengaruhi aktifitas yeast?

a. Oksigen

Mikroorganisme dapat diklasifikasikan dari kebutuhan oksigennya.

Mikroba aerob membutuhkan oksigen, sedangkan anaerob tidak membutuhkan

oksigen untuk proses pertumbuhannya. Khamir (yeast) tumbuh dengan baik

apabila terdapat cukup oksigen, tapi beberapa spesies dapat tumbuh pada

kondisi tanpa oksigen. Kapang dapat tumbuh hanya jika terdapat oksigen,

sedangkan bakteri ada yang aerob dan sebagian juga anaerob.

b. Kadar air

Page 13: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

13Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Ahli mikrobiologi menjelaskan efek dari kadar air lingkungan pada

mikroba sebagai water activity (a.w.). Water activity adalah rasio dari tekanan

uap air pada larutan dengan tekanan uap pada air murni pada temperatur dan

tekanan yang sama. Larutan yang homogen mempunyai rasio mendekati 1.

Kebanyakan spesies bakteri, yeast dan kapang membutuhkan nilai a.w. 0.9 – 1

untuk dapat hidup. Tetapi ada juga yang dapat hidup pada kondisi a.w 0.6 –

0.7.

c. Temperatur

Beberapa mikroba dapat hidup pada temperatur tinggi, demikian

sebaliknya. Psychrophillic dapat hidup pada temperatur 20 – 30 0C. Spesies

mesophillic dapat hidup antara 30 – 40 0C. sedangkan thermophillic dapat

hidup pada temperature 45 – 65 0C. bakteri dapat hidup pada range temperature

antara 0 – 90 0C. Yeast dan kapang dapat dimatikan pada temperature 60 0C

selama 15 menit.

d. pH

Keasaman dari larutan gula menentukan mikroba yang dapat tumbuh

pada larutan gula. Yeast dan kapang dapat tumbuh pada pH 2 – 8, sedangkan

bakteri sensitif terhadap kondisi pH. Beberapa bakteri dapat tumbuh pada pH 4

– 8, sedangkan beberapa hanya dapat tumbuh pada pH 6.5 – 7.5.

(http://hasanah619.wordpress.com/2009/10/27/morfologi-kapang-dan-khamir/)

6. Sebutkan semua pembagian bakteri beserta contoh-contohnya?

A. Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:

1. Bakteri Kokus: kokus

a. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal.

b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan.

c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi

empat.

d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus.

e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan

membentuk rantai.

f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti

buah anggur

Page 14: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

14Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

2. Bakteri Basil: basil

a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal

b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan

c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan

membentuk rantai

3. Bakteri Spirilia : spirilia

a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang

b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup

c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma

B. Klasifikasi bakteri berdasarkan alat geraknya. Flagellum memiliki jumlah

yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu:

1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu

2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi

3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung

4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri

(http://dwisriwulandari.student.umm.ac.id/download-as-pdf/

umm_blog_article_88.pdf )

7. Apa tujuan pemakaian imersion oil?

Peranan oil immersion atau minyak emersi berguna untuk

menghilangkan udara yang terletak di antara lensa objektif dengan gelas

objek, sehingga sinar yang masuk ke dalam lensa objektif tidak dibiaskan.

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21573/4/Chapter%20II.pdf)

8. Bagaimana cara bakteri memperbanyak diri?

Bakteri berkembang biak dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan

seksual. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan,

sedangkan Perkembangbiakan seksual dilakukan dengan cara transformasi,

transduksi, dan konjugasi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda

dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada

penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya

berupa pertukaran materi genetika ( rekombinasi genetik ). Berikut ini

beberapa cara pembiakan bakteri.

a. Pembelahan Biner

Page 15: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

15Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut.

1) Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak

lurus.

2) Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.

3) Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri

yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula

bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri

demikian merupakan bentuk koloni. Pada keadaan normal bakteri

dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika

pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan

anakan sel.

b. Transformasi

Merupakan pemindahan sebagian materi genetika dari satu

bakteri ke bakteri lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel

bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi

tidak terjadi melalui kontak langsung.

c. Transduksi

Merupakan pemindahan sebagian materi genetik dari sel bakteri

satu ke bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi,

kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri

penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus-virus baru sudah

terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage

yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN

dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi

genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk

virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri

yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA

yang dikenal dengan partikel transduksi (transducing particle).

d. Konjugasi

Merupakan pemindahan sebagian materi genetika dari satu

bakteri ke bakteri lain melalui suatu kontak langsung. Artinya, terjadi

transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui

Page 16: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

16Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN

dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor

memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan (transfer faktor =

faktor F)

(brian34.blogspot.com/2008/10/reproduksi-bakteri.html)

9. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri?

Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi

untuk pertumbuhan optimum adalah :

a. Suhu

Temperatur merupakan salah satu lingkungan fisik yang penting

bagi kehidupan mikroorganisme. Jenis-jenis mikroorganisme tertentu

dapat hidup dalam kisaran suhu yang luas sedangkan jenis lainnya pada

kisaran suhu yang sempit. Secara keseluruhan batas kisaran suhu

kehidupan mikroorganisme terletak antara -10oC-90oC. Berdasarkan

kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 4 golongan:

Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0° –

30 °C, dengan suhu optimum 15 °C.

Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° –

55 °C, dengan suhu optimum 25° – 40 °C.

Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi

antara 40° – 75 °C, dengan suhu optimum 50 - 65 °C

Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65 -

114 °C, dengan suhu optimum 88 °C.

b. Kelembaban dan Kadar Air

Kelembaban dan kadar air biasanya berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan pembentukan alat pertahanan mikroorganisme.

Pertumbuhan bakteri dan jamur sel tunggal memerlukan kelembaban

relatif di atas 85%. Sedangkan untuk aktinomiset dan jamur benang

memerlukan kelembaban lebih rendah sampai di bawah 80%

c. Tekanan Osmose

Larutan hipertonis(pekat) menghambat pertumbuhan bakteri

karena dapat menyebabkan plasmolysis atau kerusakan membrane

Page 17: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

17Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

plasma. Tekanan osmose tinggi banyak digunakan dalam praktek

pengendalian bahan makanan supaya tidak terserang mikroorganisme

karena pertumbuhannya. Ada beberapa mikroorganisme yang tahan

terhadap tekanan osmose tinggi, misalnya khamir osmofil dapat tumbuh

pada kadar garam tinggi, dan bakteri halodurik dapat tahan dalam substrat

berkadar garam 30%.

d. Derajat Keasaman

Setiap mikroorganisme mempunyai kiaran hidup pada pH tertentu

yang terdiri atas pH minimum, optimum dan maksimum. Bakteri

mempunyai kisaran pH untuk pertumbuhan sekitar daerah netral antara

6,5-7,5. Sedangkan khamir di daerah asam antara 4,0-4,5. Oleh karena itu,

mikroorganisme dikelompokan menjadi 3 kelompok berdasarkan kisaran

pH kehidupannya. Mikroorganisme yang hidup dalam kisaran pH asam

termasuk kelompok asidofilik sedangkan yang hidup dalam kisaran basa

termasuk dalam alkalifilik dan yang hidup di daerah pH netral disebut

esofilik atau neutrofilik. Lingkungan abiotik lainnya yang memengaruhi

pertumbuhan mikroorganisme masih sangat banyak misalnya toksik, arus

listrik, radiasi, tegangan permukaan dan tegangan mekanik.

(Bambang Purnomo, 2004, hal 18-21)

V. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Teknik inokulasi merupakan teknik pemindahan bakteri ke dalam media

dengan perlakuan khusus untuk mempertahankan kemurnian dari bakteri

tersebut.

2. Dalam setiap perlakuan metode inokulasi dilakukan secara aseptis. Cara

aseptis dimaksudkan agar bahan dan alat tidak terkontaminasi oleh

mikroorganisme.

3. Metode yang dilakukan pada praktikum ini yaitu metode gores. Digunakan

metode gores karena kelebihannya di sisi waktu dan ekonomi sehingga dapat

mempercepat waktu dalam proses inokulasi.

Page 18: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

18Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

4. Hasil inokulasi bakteri Zymomonas mobilis pada tabung reaksi maupun

petridish berhasil berkembang biak, begitu juga dengan jamur Aspergillus

niger. Meskipun pada petridish, didapatkan hasil zig-zag yang terputus dan

kurang terbentuk koloni yang merata, hal ini disebabkan karena pada saat

penggoresan yang kurang profesional. Untuk hasil blanko, terlihat bahwa

media NBA dan PDA tetap steril serta tidak ada mikroorganisme yang

berkembang biak.

5. Pengamatan dengan menggunakan mikroskop berhasil dilakukan, hal ini

dibuktikan dengan pengamatan preparat yang terlihat hampir sama dengan

literatur, meskipun tidak terlihat jelas seperti pada literatur. Hal ini disebabkan

karena koloni yang teramati terlalu banyak dan juga dikarenakan perbesaran

yang hanya 400x.

6. Hasil pengamatan pada bakteri Zymomonas mobilis telah sesuai dengan

literatur bahwa bakteri Zymomonas mobilis benar-benar berbentuk batang

yang terlihat sangat halus dengan jumlah yang cukup banyak dan berkoloni.

Warna bakteri Zymomonas mobilis pada hasil pengamatan berwarna coklat

kehitaman, hal ini berbeda dengan literatur yang berwarna merah kecoklatan.

7. Hasil pengamatan pada jamur Aspergillus niger sesuai dengan literatur yaitu

berwarna hitam gelap yang tersebar tidak beraturan serta berbentuk bulat yang

banyak. Tetapi dalam pengamatan, jamur Aspergillus niger tidak begitu

terlihat bentuknya yang bulat hal ini dikarenakan kurangnya perbesaran pada

mikroskop.

Page 19: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

19Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Daftar Pustaka

http ://brian34.blogspot.com/2008/10/reproduksi-bakteri.html diakses 09 Maret

2014. 14:10.

http://andre4088.blogspot.com/2012/02/kapang.html diakses 09 Maret

2014.14:30

http://www.mimage.unifrankfurt.de/modelsystems/

saccharomyces_cerevisiae_ms01.htm diakases 16 Maret 2014.13:02.

http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri#Morfologi_bakteri) diakses 16 Maret

2014.16:10.

http://www.sodiycxacun.web.id/2010/05/sekilas-tentang-mikologi-jamur.html

diakses 15 Maret 2014.17:05.

http://web.mst.edu/~microbio/bio221_2007/P_putida.htm diakses tanggal 17

maret 2014 pukul 16.00.

http://halijahasyim86.blogspot.com/2010/06/aspergillusniger.html, diakses

tanggal 18 Maret 2014 pukul 20.00.

http://hasanah619.wordpress.com/2009/10/27/morfologi-kapang-dan-khamir

diakses 16 Maret 2014.16:55.

http://www.universityofcalifornia.edu/everyday/agriculture/ecoli.html diakses 16

Maret 2014.12:20.

http://ehs.unc.edu/training/self_study/autoclave/container.php?page=4 diakses

tangal 17 Maret 2014 pukul 19.00

Anonim. 2012. Principles of Autoclave Operation.

Gunasekaran, P. dan Raj, K.C..(1999).Fermentation Technology-Zymomonas

mobilis mobilis.India: Departement of Microbial Technology, School of

Biological Sciences, Mandurai Kamaraj University.

Nuraini, Eni.2002.Bahan Ajar Mikrobiologi.Bogor: Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

Oetomo Hadi, Ratnasari.1990.Mikrobiologi Dasar.Jakarta:PT Gramedia.

Purnomo, Bambang.2004.Mikrobiologi.Semarang: Fakultas Matematika dan Ipa

Universitas Dipenogoro.

Pelczar, Michael J. 2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta:UI Press.

Page 20: Lapres_1

Laboratorium Mikrobiologi TeknikJurusan Teknik Kimia FTI-ITS

20Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik

Lampiran

lembar pengamatan terlampir