lap.praktikum 2 sterilisasi dan pembuatan media mikrobia

18
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA MIKROBIA OLEH : NAMA : MUHAMMAD SADIQUL IMAN NIM : H1E108059 KELOMPOK : 5 (LIMA) ASISTEN : NOOR HARIYATI PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK

Upload: muhammad-sadiqul-iman

Post on 25-Jun-2015

2.668 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lap.praktikum 2 Sterilisasi Dan Pembuatan Media Mikrobia

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM LINGKUNGAN

STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA MIKROBIA

OLEH :

NAMA : MUHAMMAD SADIQUL IMAN

NIM : H1E108059

KELOMPOK : 5 (LIMA)

ASISTEN : NOOR HARIYATI

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

Oktober, 2010

Page 2: Lap.praktikum 2 Sterilisasi Dan Pembuatan Media Mikrobia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di ruang

praktikum mikrobiologi adalah prinsip sterilisasi. Sterilisasi adalah proses atau

kerja untuk membebaskan suatu bahan seperti medium pertumbuhan mikroba atau

peralatan laboratorium dari semua bentuk kehidupan. Proses sterilisasi dapat

dibedakan menurut teknik pengerjaannya, yaitu sterilisasi dengan penyaringan,

khususnya untuk bahan cair yang bersifat termolabil, seperti ekstrak enzim,

serum, toksin bakteri, dan medium pertumbuhan, sterilisasi dengan pemanasan

melalui teknik pemijaran, udara panas, uap air panas maupun uap air panas

bertekanan, sterilisasi dengan senyawa kimia, seperti etilen oksida, maupun beta

propiolacton dan sterilisasi melalui medium UV (Hadioetomo, 1993).

Sterilisasi dilakukan terhadap bahan dan alat sehingga terbebas dari

kontaminasi mikroorganisme lain. Sterilisasi perlu dilakukan karena kontaminasi

mikroba lain akan memberikan dampak yang tidak menguntungkan sebagai

berikut :

1. Kontaminan meningkatkan persaingan di dalam mengkonsumsi substrat

sehingga akan mengurangi perolehan.

2. Kontaminan dapat menghambat turbiditas sehingga dapat mengacaukan

pengukuran terhadap jumlah sel setiap saat.

3. Kontaminan dapat menghambat proses metabolism sel sehingga akan

mengurangi perolehan (Volk & Wheeler, 1993).

Page 3: Lap.praktikum 2 Sterilisasi Dan Pembuatan Media Mikrobia

Mikroorganisme dapat dibiakan dalam air yang sudah ditambah dengan

nutrien yang sesuai. Medium biakan adalah larutan encer yang mengandung

nutrient penting, yang menyediakan kebutuhan bagi sel mikroba supaya dapat

tumbuh dan menghasilkan banyak sel yang serupa. Di samping sumber energi

berupa senyawa organik dan anorganik atau cahaya, medium biakan harus

memiliki sumber karbon, nitrogen dan nutrien penting lainnya. Medium biakan

dapat disiapkan dalam keadaan cair maupun gel (semi padat). Dari cair dapat

diubah menjadi padat dengan penambahan agar. Medium biakan yang

mengandung agar dapat disimpan dalam bentuk lempeng pada cawan Petri

tertutup, dimana sel mikroba dapat tumbuh dan membentuk massa yang terlihat

sebagai koloni sel. Disamping itu medium biakan yang mengandung agar dapat

pula disimpan dalam tabung reaksi dengan kemiringan tertentu, dimana sel

mikroba dapat tumbuh dengan memberikan karakteristik pertumbuhan yang khas

(Kusnadi et al, 2003)

Berdasarkan komposisi kimiawi medium dikenal medium sintetik,

medium semi sintetik dan medium non sintetik atau kompleks. Komposisi

kimiawi medium sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari bahan-

bahan kimia yang kemurniannya tinggi dan ditentukan dengan tepat. Medium

semacam ini dapat diulangi perbuatannya kapan saja dan akan diperoleh hasil

yang sama. Medium semi sintetik komposisi kimianya hanya diketahui sebagian

saja. Sedangkan komposisi medium non-sistetik tidak diketahui dengan pasti

komposisinya (Lay & Hastowo, 1992).

Konsistensi medium dapat dibuat bermacam-macam bergantung pada

keperluannya. Misalnya medium cair seperti kaldu nutrient atau kaldu glukosa

Page 4: Lap.praktikum 2 Sterilisasi Dan Pembuatan Media Mikrobia

dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti pembiakan organism dalam

jumlah besar. Penelaahan fermentasi dan berbagai macam uji. Bila diinginkan

medium padat dapat ditambahkan bahan pemadat ke dalam medium kaldu.

Medium padat biasanya digunakan untuk mengamati penampilan atau morfologi

koloni dan mengisolasi biakan murni. Sedangkan medium dengan konsistensi

pertengahan disebut dengan medium setengah padat. Kegunaan antara lain untuk

menguji ada tidaknya motilitas dan kemampuan fermentasi. Medium setengah

padat seringkali mengandung baik gelatin maupun agar-agar namun dalam

konsentrasi lebih kecil dari pada medium padat (Hadioetomo, 1993).

Media yang padanya ditumbuhkan bakteri akan beranak dalam sesuai

kebutuhan jenis-jenis yang bersangkutan. Beberapa bakteri dapat hidup baik pada

medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anorganik

ditambah sumber karbon organic, seperti gula. Bakteri lain memerlukan suatu

medium yang sangat kompleks yang kepadanya ditambahkan darah atau bahan-

bahan kompleks lain (Suriawirnia, 1995).

Kebanyakan bakteri dapat hidup paling baik dalam keadaan sekitar netral,

oleh karena itu sebelum digunakan biasanya medium disesuaikan pada pH nya 8,5

atau 2,2. Karena itu pH harus disesuaikan dengan jenis mikroba yang

ditumbuhkan (Volk & Wheeler, 1993).

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan berhentinya pertumbuhan mikroba

antara lain:

1. Penyusutan konsentrasi nutrisi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan

mikroba karena habis terkonsumsi.

Page 5: Lap.praktikum 2 Sterilisasi Dan Pembuatan Media Mikrobia

2. Produk akhir metabolisme yang menghambat pertumbuhan mikroba

karena terjadinya inhibisi dan represi (Banyu, 2010).

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari proses sterilisasi dan

tahapan preparasi media tumbuh mikroba.

Page 6: Lap.praktikum 2 Sterilisasi Dan Pembuatan Media Mikrobia

BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada pukul 10.30-13.00 WITA, hari selasa 5

Oktober 2010. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Lab. Dasar Fakultas

MIPA UNLAM, Banjarbaru.

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah labu ukur, erlenmeyer,

hot plate, magnetic stir, neraca analitik, autoclave, dan inkubator.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah nutrien agar, potato

dextrose agar (PDA) dan aquades.

2.3 Prosedur Kerja

2.3.1 Pembuatan Media Nutrient Agar

1. Dimasukkan aquades ke dalam gelas beker sebanyak 500 mL.

2. Dituangkan aquades 500 mL tersebut ke dalam labu erlenmeyer.

3. Dilarutkan 11,5 gr Nutrien Agar (NA) yang telah ditimbang ke dalam aquades

dan diletakkan di atas hot plate.

4. Dimasukkan magnetic stir dalam erlenmeyer kemudian dipanaskan hingga

mendidih.

5. Diangkat media dan didinginkan.

6. Ditutup erlenmeyer menggunakan kapas.

7. Disterilkan dalam autoclave, dengan suhu 1210C dan tekanan 1-2 atm, selama

15 menit.

8. Diinkubasi paling sedikit selama 2 x 24 jam.

Page 7: Lap.praktikum 2 Sterilisasi Dan Pembuatan Media Mikrobia

2.3.2 Pembuatan Media Potato Dextrose Agar

1. Dimasukkan aquades ke dalam gelas ukur sebanyak 500 mL.

2. Dimtuangkan aquades 500 mL tersebut ke dalam labu erlenmeyer.

3. Dilarutkan 19,5 gram Potato Dextrose Agar yang telah ditimbang ke dalam

aquades dan diletakkan di atas hot plate.

4. Dimasukkan magnetic stir ke dalam erlenmeyer kemudian dipanaskan hingga

mendidih.

5. Diangkat media agar dan didinginkan.

6. Ditutup erlenmeyer menggunakan kapas.

7. Disterilkan dalam autoclave pada temperatur 121° C, tekanan 1-2 atm selama

15 menit.

8. Media yang sudah steril dapat dibuat dalam berbagai bentuk.

Page 8: Lap.praktikum 2 Sterilisasi Dan Pembuatan Media Mikrobia

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Hasil yang didapat dari praktikum ini adalah :

Tabel 1. Media Tumbuh Mikrobia

No Nama Media Gambar Keterangan

1. Nutrient Agar (NA) Warna :

Kuning

Komposisi:

Bacterial pepton 5gr/l

Meal extract 3 gr/l

Agar 15 gr/l

Aquades 500 ml

2. Potato Dextrose Agar

(PDA)

Warna :

Kuning pucat

Komposisi:

Potato extract 4 gr/l

Glukosa 70 gr/l

Agar 15 gr/l

Aquades 500 ml

3.2 Pembahasan

Sterilisasi adalah proses atau kerja untuk membebaskan suatu bahan

seperti medium pertumbuhan mikroba atau peralatan laboratorium dari semua

Page 9: Lap.praktikum 2 Sterilisasi Dan Pembuatan Media Mikrobia

bentuk kehidupan. Proses sterilisasi dapat dibedakan menurut teknik

pengerjaannya, yaitu sterilisasi dengan penyaringan, khususnya untuk bahan cair

yang bersifat termolabil, seperti ekstrak enzim, serum, toksin bakteri, dan medium

pertumbuhan, sterilisasi dengan pemanasan melalui teknik pemijaran, udara

panas, uap air panas maupun uap air panas bertekanan, sterilisasi dengan senyawa

kimia, seperti etilen oksida, maupun beta propiolacton dan sterilisasi melalui

medium UV.

Untuk sterilisasi dengan menggunakan pemanasan, biasanya yang

digunakan adalah pemanasan kering yaitu menggunakan oven sebagai alat

sterilisasinya, dimana dengan menggunakan suatu siklus oven modern yang

dilengkapi udara yang dipanaskan dan disaring. Rentang suhu khas yang dapat

diterima di dalam bejana sterilisasi kosong adalah lebih kurang 15o , jika alat

sterilisasi beroperasi pada suhu tidak kurang dari 250o. selain menggunakan oven,

pemanasan kering juga bisa menggunakan alat yang disebut bunsen dan spiritus,

dimana alat ini biasanya untuk mensterilisasi jarum ose yang akan digunakan pada

proses inokulasi mikroba. Sedangkan pada pemanasan basah yaitu menggunakan

alat yang disebut autoclave, dimana alat ataupun bahan yang akan disterilisasi

akan dipanaskan dengan suhu 1210C, dengan tekanan 1-2 atm, selama 15 menit.

Medium pertumbuhan mikrobia adalah suatu bahan yang terdiri dari

campuran nutrient yang diperlukan mikrobia untuk pertumbuhannya. Untuk

memberikan kondisi hidup yang cocok bagi pertumbuhan bakteri maka media

harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba, harus

mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai dengan

kebutuhan mikroba yang ditumbuhkan serta tidak mengandung zat-zat yang dapat

Page 10: Lap.praktikum 2 Sterilisasi Dan Pembuatan Media Mikrobia

menghambat pertumbuhan mikroba, dan harus berada dalam kondisi yang steril

sebelum digunakan.

Medium NA berdasarkan susunan kimianya merupakan medium non

sintetik/semi almiah, berdasarkan konsistensinya merupakan medium padat.

Medium ini digunakan untuk pertumbuhan bakteri. Medium PDA menurut

konsistensinya termasuk medium padat, berdasarkan susunan kimianya termasuk

non sintetik/semi alamiah. Medium PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur

(fungi).

Komposisi yang digunakan untuk membuat medium NA seberat 11,5

gram adalah bacterial pepton 5 gr/l, meal extract 3 gr/l, agar 15 gr/l dan aquades

500 ml. Sedangkan untuk media PDA seberat 19,5 gram, bahan yang digunakan

meliputi potato extract 4 gr/l, glukosa 70 gr/l, agar 15 gr/l dan aquades 500 ml.

Komposisi NA yang terdiri dari: meal ekstract berfungsi sebagai sumber

karbohidrat, mengandung senyawa nitrogen organik yang dibutuhkan mikroba.

Pepton merupakan sumber protein dan penghasil nitrogen, agar berfungsi sebagai

pemadat medium, dan aquades berfungsi sebagai pelarut. Komposisi PDA yang

terdiri dari: glukosa berfungsi sebagai sumber karbon. Potato ekstract sebagai

sumber karbohidrat, agar berfungsi memadatkan medium serta aquades berfungsi

sebagai pelarut dan sumber oksigen. Medium NA pada tahap akhir berwarna

kuning sedangkan medium PDA berwarna kuning pucat.

Page 11: Lap.praktikum 2 Sterilisasi Dan Pembuatan Media Mikrobia

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diperoleh suatu

kesimpulan, dimana sterilisasi merupakan suatu proses pemusnahan mikrobia

yang tidak kita inginkan dengan cara membunuh mikroorganisme tersebut.

Metode sterilisasi dapat menggunakan cara pemanasan, menggunakan bahan

kimia, penyaringan serta radiasi. Pemanasan dapat terbagi menjadi 2 meliputi

pemanasan basah dengan uap air panas dan autoclave, sedangkan pemanasan

kering dengan cara dibakar serta uap panas.

Tahapan pembuatan medium tumbuh mikroba meliputi pencampuran

semua bahan yang digunakan, yang kemudian dengan proses sterilisasi basah

(autoclave) dan terakhir menginkubasi medium tersebut paling sedikit 2 x 24 jam.

Medium NA pada tahap akhir berwarna kuning, sedangkan medium PDA

berwarna kuning pucat. Medium NA berguna untuk menumbuhkan bakteri dan

medium PDA berguna untuk menumbuhkan fungi.

4.2 Saran

Karena waktu yang dibutuhkan sangat sedikit, maka praktikan kurang

memahami cara pembuatan medium. Untuk itu kecermatan dan ketelitian

praktikan sangat diperlukan agar tidak terjadi kekeliruan dalam memperoleh hasil

yang diinginkan.

Page 12: Lap.praktikum 2 Sterilisasi Dan Pembuatan Media Mikrobia

DAFTAR PUSTAKA

Banyu. 2010. Fermentasi. http://banyublogz.blogspot.com/2010_01_01_archive.htmlDiakses tanggal 10 Oktober 2010

Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktik : Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kusnadi, Peristiwati, Ammi Syulasmi, Widi Purwianingsih, & Diana Rochintaniawati. 2003. Mikrobiologi.http://file.upi.edu/Direktori/D%20-%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20BIOLOGI/196805091994031%20-%20KUSNADI/BUKU%20COMMON%20TEXT%20MIKROBIOLOGI%2C%20Kusnadi%2Cdkk/BAB%20II%20metode.pdfDiakses tanggal 10 Oktober 2010

Lay, B.W & S. Hastowo. 1992. Mikrobiologi. Rajawali Pers, Jakarta.

Suriawirnia, U. 1995. Pengantar Biologi Umum. Angkasa, Bandung.

Volk & Wheeler. 1993. Mikrobiologi dasar. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press, Malang.