lap.praktikum 1 bekerja di ruang praktik mikrobiologi

26
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN BEKERJA DI RUANG PRAKTIK MIKROBIOLOGI OLEH : NAMA : MUHAMMAD SADIQUL IMAN NIM : H1E108059 KELOMPOK : 5 (LIMA) ASISTEN : NOOR HARIYATI PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK

Upload: muhammad-sadiqul-iman

Post on 25-Jun-2015

1.108 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM LINGKUNGAN

BEKERJA DI RUANG PRAKTIK MIKROBIOLOGI

OLEH :

NAMA : MUHAMMAD SADIQUL IMAN

NIM : H1E108059

KELOMPOK : 5 (LIMA)

ASISTEN : NOOR HARIYATI

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

Oktober, 2010

Page 2: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrobiologi ialah ilmu yang mempelajari jasad hidup yang terlalu kecil,

sulit diamati dengan mata telanjang tanpa bantuan alat perbesaran (mikroskop).

Jasad yang sangat kecil ukurannya disebut mikrobia. Jasad hidup yang tergolong

mikrobia adalah bakteri, khamir, jamur benang (mold), ganggang biru, protozoa,

virus, mycoplasma, jasad pleuropneumonia yang disingkat PPO

(pleuropneumonia organism) dan jasad yang menyerupai pleuropneumonia

(pleuropneumonia like organism) disingkat PPLO (Suharni et al, 2008).

Mikrobiologi meliputi berbagai disiplin ilmu seperti bakteriologi,

imunologi, virologi, mikologi, dan parasitologi. Ilmu-ilmu ini telah berkembang

dengan pesatnya dari tahun ke tahun, sehingga merupakan disiplin-disiplin yang

terpisah dan berdiri sendiri-sendiri (Staf Pengajar Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, 1993).

Orang yang berjasa dalam penemuan dunia jasad renik yaitu Anthony van

Leeuwenhoek (1632-1723), merupakan mahasiswa Ilmu Pengetahuan Alam

berkebangsaan Belanda. Leeuwenhoek melakukan pengamatan dengan cara

mengasah lensa dan membuat mikroskop. Dalam hidupnya Leeuwenhoek

membuat lebih dari 250 mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal

dengan pembesaran 200-300 kali. Walaupun pembesaran lensa terbilang kecil,

akan tetapi berkat Leeuwenhoek saat ini peneliti sangat terbantu dalam mengamati

mikroorganisme (Lim, 1998).

Page 3: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

Salah satu hal yang menunjang dalam pembelajaran mikrobiologi adalah

laboratorium. Laboratorium digunakan untuk percobaan yang dilakukan agar

lebih memahami lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan jasad renik.

Bekerja di laboratorium selalu memungkinkan terjadinya suatu kecelakaan. Satu-

satunya jalan untuk menghindari kecelakaan tersebut adalah dengan bekerja

secara cermat dan hati-hati (Day & Underwood, 1999).

Praktikum mikrobiologi tentunya akan menggunakan peralatan yang ada

di ruang praktikum mikrobiologi yang khusus maupun yang sudah umum

digunakan. Setiap alat punya fungsi, bentuk, cara penyimpanan, serta perawatan

yang berbeda-beda, sehingga untuk memudahkan dalam melakukan sesuatu di

kemudian hari dan praktikan mengetahui kegunaan dari tiap alat dan cara

penggunaan yang benar maka terlebih dahulu di adakan pengenalan alat yang ada

di laboratorium ini (Hendaryono, 1994).

Peralatan yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi meliputi

tabung reaksi, gelas ukur, cawan petri, pipet, buret, jarum ose, oven, incubator,

autoclave, bunsen, neraca analitik, waterbath, spectronic 20 D, colony counter,

hot plate, refrigator incubator, vortex mixer, dan sebagainya. Peralatan-peralatan

tersebut diatas merupakan sebagian kecil dari peralatan yang terdapat di

laboratorium mikrobiologi yang fungsi dan cara penggunaannya harus diketahui

oleh praktikan (Subroto, 2000).

Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop

cahaya. Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat

dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan

benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. Autoclave adalah alat untuk

Page 4: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi

menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya

15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 1210C (2500F). Jadi tekanan yang

bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds

per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 1210C

(Tim Penyusun Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto, 2008).

Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada

suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur

waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah

10-700C. Adapula alat yang dinamakan Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic

stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.

Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu

mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet

Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya mampu

menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600

rpm dan dapat dipanaskan sampai 4250C (Tim Penyusun Laboratorium

Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto,

2008).

Colony counter alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni

yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar.

Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna

untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan

petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset. Mikropipet adalah

Page 5: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari

1000 μl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang

dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1μl

sampai 20 μl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia

satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 μl. dalam

penggunaannya, mukropipet memerlukan tip (Tim Penyusun Laboratorium

Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto,

2008).

Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.

Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai

penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan

yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml,

sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml

(Tim Penyusun Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto, 2008).

Adanya teknik dasar tertentu yang harus dipelajari oleh para peneliti

mikrobiologi untuk digunakan dalam laboratorium. Teknik ini digunakan dalam

memelihara bakteri, mengisolasinya dalam biakan murni, mengamatinya dan

mengidentifikasikan organisme (Volk & Wheeler, 1993).

Setiap laboratorium harus menetapkan prosedur yang memadai untuk

membersihkan peralatan gelas dan non gelas yang digunakan dalam berbagai

macam pengujian. Untuk penentuan elemen kelumit (trace element), prosedur

khusus untuk membersihkan peralatan laboratorium harus tersedia. Apabila

metodologi pengujian tertentu mensyaratkan prosedur membersihkan secara

Page 6: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

spesifik, maka prosedur tersebut harus diikuti. Proses membersihkan dapat

memerlukan beberapa langkah, dan bila memungkinkan, proses membersihkan

harus dilakukan segera setelah peralatan digunakan (Volk & Wheeler, 1993).

Personil laboratorium harus diberi instruksi tentang pembuangan bahan

berbahaya dan pembersihan bahan korosif sebelum peralatan tersebut dibersihkan.

Peralatan cuci manual atau otomatis harus menggunakan deterjen yang sesuai

dengan kegunaannya. Peralatan harus dikeringkan dan disimpan dalam kondisi

yang tidak memungkinkan terjadinya kontaminasi oleh debu atau bahan lain

(Volk & Wheeler, 1993).

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa prinsip-prinsip

berpraktikum, alat/bahan, serta cara penggunaan dan pemeliharaan yang baik.

Page 7: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada pukul 10.30-13.00 WITA, hari selasa 5

Oktober 2010. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Lab. Dasar Fakultas

MIPA UNLAM, Banjarbaru.

2.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah incubator, freezer,

sentrifuge, neraca analitik, autoclave, waterbath, shaker, efendorf, tabung reaksi,

erlenmeyer, gelas piala, pipet volumeter, spectronic 20D, mikroskop, colony

counter, jarum ose, vortex mixer, laminar flow dan hot plate.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini tidak ada, karena praktikum

ini hanya menjelaskan tentang fungsi alat-alat dan cara penggunaanya.

2.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :

1. Diamati alat-alat laboratorium yang telah disediakan.

2. Difoto alat-alat yang terdapat di dalam laboratorium.

3. Dicatat nama alat beserta fungsinya.

4. Diberikan keterangan pada gambar alat yang telah difoto.

5. Diketahui cara penggunaan dan pemeliharaan yang baik terhadap alat-alat

tersebut.

Page 8: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Hasil yang didapat dari praktikum ini adalah :

Tabel 1. Hasil Pengamatan Peralatan Praktikum

No Nama Alat Gambar Fungsi/Keterangan

1. Gelas Ukur Untuk mengukur larutan

yang akan digunakan.

2. Erlenmeyer Untuk mencampur larutan

pada saat pembuatan

media.

3. Gelas Beker Untuk mengukur larutan.

4. Jarum Ose Untuk memindahkan

mikrobia (inokulasi).

5. Cawan Petri Untuk tempat meletakkan

media dan mikrobia.

Page 9: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

No Nama Alat Gambar Fungsi/Keterangan

6. Tip Pipet Untuk mengambil bakteri

yang berukuran 0,01

mikro.

7. Tube Untuk tempat menyimpan

bakteri.

8. Spatula &

Sendok

Untuk mengambil media

dalam bentuk bubuk.

9. Inkubator Untuk menginkubasi

mikrobia.

10. Destilator Untuk membuat aquades.

11. Waterbath Untuk mencairkan media

yang sudah beku ataupun

suhu tertentu.

12. Colony Counter Untuk menghitung jumlah

koloni mikroba dengan

satuan Cfu/ml.

Page 10: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

No Nama Alat Gambar Fungsi/Keterangan

13. Mikroskop

Elektron

Untuk memperbesar

bayangan dari objek

pengamatan.

14. Spectronic 20D/

Spectrofotometrik

Untuk menghitung jumlah

mikroba berdasarkan

tingkat kekeruhan.

15. Shaker Untuk menghomogenkan

suatu larutan.

16 Tabung Reaksi Untuk meletakkan media

bakteri selain cawan petri.

17. Batang Pengaduk Untuk mengaduk suatu

larutan.

18. Pipet Volumetrik Untuk mengambil suatu

larutan ataupun bakteri.

Page 11: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

No Nama Alat Gambar Fungsi/Keterangan

19. Spreader Untuk menyebarkan

bakteri yang berada pada

cawan petri.

20. Sentrifuge Untuk memisahkan larutan

dengan endapan.

21. Autoclave Untuk sterilisasi

pemanasan basah.

22. Freezer Untuk menyimpan media

maupun bakteri dengan

suhu mencapai titik beku

air.

23. Neraca Analitik Untuk menimbang bahan

secara akurat.

No Nama Alat Gambar Fungsi/Keterangan

Page 12: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

24. Oven Untuk sterilisasi

pemanasan kering.

25. Laminar Flow Untuk tempat proses isolasi

mikroba.

26. Vortex Mixer Untuk menghomogenkan

suatu larutan.

27. Bunsen &

Spritus

Untuk alat pembakaran

jarum ose sebelum

digunakan.

28. Magnetic Stir Untuk membantu dalam

menghomogenkan suatu

larutan.

29. Hot Plate Untuk memanaskan, dalam

pembuatan media serta

menghomogenkan larutan.

3.2 Pembahasan

Page 13: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium mikrobiologi,

dikarenakan adanya beberapa keunggulan maupun kelemahan peralatan yang

terbuat dari bahan baku gelas. Keunggulannya adalah bahan baku gelas tahan

terhadap reaksi kimia, bahan baku gelas tahan terhadap perubahan temperatur

yang mendadak misalnya dalam proses sterilisasi menggunakan autoclave, bahan

baku gelas memiliki koefisien muai yang kecil serta bahan baku gelas memiliki

daya tembus cahaya yang besar. Sedangkan kelemahannya ialah bahan baku gelas

mudah pecah terhadap tekanan mekanik, bahan baku gelas mudah tumbuh jamur

sehingga mengganggu daya tembus cahaya dan bahan baku gelas mudah tergores.

Selain itu, alat gelas umum digunakan dalam praktikum mikrobiologi

dikarenakan sangat memudahkan dalam pengukuran suatu larutan, larutan yang

dituangkan dalam alat gelas akan membentuk miniskus, sehingga keakuratan

pengukuran lebih teliti.

Sterilisasi yang umum digunakan dalam praktikum mikrobiologi adalah

sterilisasi dengan cara pemanasan. Pemanasan sendiri ada dua, meliputi

pemanasan kering dan pemanasan basah. Pemanasan kering biasanya

menggunakan alat yang disebut oven. Oven yaitu lemari pengering dengan

dinding ganda, dilengkapi dengan termometer dan lubang tempat keluar

masuknya udara, dipanaskan dari bawah dengan gas atau listrik. Yang biasanya

disterilisasi menggunakan pemanasan kering adalah alat-alat dari gelas (gelas

kimia, gelas ukur, pipet ukur, erlenmeyer, botol-botol, corong), bahan obat yang

tahan pemanasan tinggi (minyak lemak, vaselin). Cara penggunaannya adalah

dengan menggunakan suatu siklus oven modern yang dilengkapi udara yang

dipanaskan dan disaring. Rentang suhu khas yang dapat diterima di dalam bejana

Page 14: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

sterilisasi kosong adalah lebih kurang 15o , jika alat sterilisasi beroperasi pada

suhu tidak kurang dari 250o .

Sedangkan pada pemanasan basah, alat yang digunakan biasanya disebut

autoclave yaitu suatu panci logam yang kuat dengan tutup yang berat,

mempunyai lubang tempat mengeluarkan uap air beserta krannya, termometer,

pengatur tekanan udara, klep pengaman. Yang biasanya disterilisasi dengan

metode ini adalah alat pembalut, kertas saring, alat gelas ( buret, labu ukur ) dan

banyak obat-obat tertentu. Penggunaannya sendiri adalah autoclave dipanaskan,

ventilasi dibuka untuk membiarkan udara keluar. Pengusiran udara pada autoclave

berdinding dua, uap air masuk dari bagian atas dan udara keluar dari bagian

bawah yang dapat ditunjukkan pada gelembung yang keluar dari ujung pipa karet

dalam air. Setelah udara bersih, alat/bahan yang akan disterilkan dimasukkan

sebelum air mendidih, tutup autoclave dan dikunci, ventilasi ditutup dan suhu

serta tekanan akan naik sesuai dengan yang dikehendaki serta mengatur klep

pengaman supaya tekanan stabil. Setelah sterilisasi selesai, autoclave dibiarkan

dingin hingga tekanannya sama dengan tekanan atmosfir. Cara sterilisasi ini lebih

efektif dibanding dengan pemanasan basah yang lain, karena suhunya lebih tinggi.

Proses menghomogenkan suatu larutan, penggunaan hot plate dan

magnetic stir menjadi peralatan penting yang sering digunakan, sebab ketika

panas yang dihasilkan oleh hot plate maka akan memberikan suatu gerakan

berputar oleh magnetic stir, dimana magnetic stir tersebut akan mengaduk larutan

tersebut secara otomatis sehingga memudahkan dalam proses menghomogenkan

suatu larutan.

Page 15: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

Inkubator adalah peralatan yang digunakan untuk menginkubasi mikrobia

selama waktu, suhu tertentu dan suhu yang dipertahankan tetap, sedangkan untuk

kepentingan tertentu seperti media cair yang memerlukan kondisi homogen

selama masa inkubasi dipergunakan alat yang disebut shaker. Vortex mixer

merupakan peralatan yang sangat berperan dalam rangkaian pengenceran, alat ini

digunakan dalam proses penghomogenan sampel atau larutan dan neraca analitik

merupakan alat untuk menimbang bahan secara teliti.

Waterbath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa

mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang sudah

ditentukan. Laminar flow menyerupai lemari kaca dimana pada alat ini biasanya

digunakan proses isolasi mikrobia, karena alat ini dilengkapi dengan blower, sinar

UV serta lampu penerang. Freezer merupakan alat yang biasanya digunakan

untuk tempat penyimpanan bahan ataupun media yang berisi mikroba, yang mana

tujuannya untuk proses pembiakan, alat ini berbentuk seperti lemari pendingin

dengan suhu mencapai titik beku air. Colony counter adalah suatu alat hitung yang

digunakan untuk memudahkan praktikan dalam menghitung jumlah mikroba pada

media yang ditempatkan pada cawan petri.

Peralatan gelas misalnya tabung reaksi digunakan sebagai tempat

meletakkan media miring, selain itu bisa juga digunakan cawan petri sebagai

tempat meletakkan media untuk perkembang biakan mikroba yang kita tanam.

Gelas beker dan gelas ukur memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai tempat untuk

mengukur suatu larutan dengan akurat. Penggunaan erlenmeyer dimaksudkan agar

suatu zat terlarut dapat bercampur dengan pelarutnya.

Page 16: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

Selama proses praktikum berlangsung, kehati-hatian dalam bekerja

menjadi prioritas yang paling utama, hal ini disebabkan karena pada laboratorium

mikrobiologi banyak terdapat alat-alat yang terbuat dari bahan gelas dan mudah

pecah, selain itu banyak juga terdapat mikroba-mikroba yang sedang dibiakkan

dan ditakutkan apabila mikroba tersebut merupakan mikroba yang pathogen

sehingga dapat membahayakan praktikan. Serta yang tidak kalah pentingnya

adalah banyaknya bahan-bahan kimia yang bersifat korosif dan bisa

membahayakan praktikan dalam melalukan percobaan. Untuk itu dalam proses

praktikum selain dituntut untuk berhati-hati, sebaiknya juga tidak berbicara

ataupun bercanda serta memiliki konsentrasi yang tinggi.

Page 17: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan praktikum Bekerja di Ruang Praktik Mikrobiologi adalah

pada praktikum ini kita mengetahui alat-alat dengan fungsinya masing-masing

sesuai dengan tujuan penggunaannya. Adapun alat-alat yang ada di laboratorium

tersebut antara lain: alat gelas yang meliputi, gelas ukur, erlenmeyer, gelas beker,

cawan petri, tabung reaksi, batang pengaduk, pipet volumeter, spreader dan

bunsen. Sedangkan untuk alat listrik meliputi, inkubator, destilator, waterbath,

colony counter, mikroskop elektron, spectronik 20D/spectrofotometrik, shaker,

sentrifuge, autoclave, freezer, neraca analitik, oven, laminar flow, vortex mixer,

hot plate dan magnetic stir. Serta peralatan lainnya yang meliputi, jarum ose, tip

pipet, tube, spatula & sendok.

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi harus

melewati proses sterilisasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya

kontaminasi yang nantinya akan mengganggu proses identifikasi mikroba. Untuk

memudahkan pembersihan dan proses sterilisasi, maka peralatan gelas banyak

digunakan.

4.2 Saran

Saran praktikan untuk praktikum kali ini adalah sebaiknya dalam proses

jalannya praktikum, praktikan harus benar-benar memperhatikan penjelasan yang

diberikan oleh asisten, agar alat-alat yang berada pada laboratorium mikrobiologi

dapat digunakan dan dipelihara dengan baik.

Page 18: Lap.praktikum 1 Bekerja Di Ruang Praktik Mikrobiologi

DAFTAR PUSTAKA

Day, R.A. Jr. & A.L. Underwood. 1999. Kimia Analisa Kuantitatif. Erlangga, Jakarta.

Hendaryono, D.P.S. & A. Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Kanisius, Yogyakarta.

Lim, D. 1998. Microbiology. WCB McGraw-Hill, Missouri.

Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1993. Mikrobiologi Kedokteran. Binarupa Aksara, Jakarta.

Subroto, J. 2000. Alat-Alat Laboratorium. CV Aneka, Solo.

Suharni, Theresia Tri, Sri Juni Nastiti, & A. Endang Sutariningsih Soetarto. 2008. Mikrobiologi Umum. Penerbit Universitas Atmajaya Yogyakarta, Yogyakarta.

Tim Penyusun Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, 2008. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Dasar.http://www.freewebs.com/mikrodas/PETUNJUK%20PRAKTIKUM.pdf.Diakses tanggal 1 Oktober 2010

Volk & Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga, Jakarta.