laporan_praktikum_imbibisi

16
A. Judul Peristiwa Imbibisi pada Biji. B. Tujuan Memahami pengaruh temperature dan potensial osmosis larutan yang diimbibisi terhadap peristiwa imbibisi yang terjadi pada biji tumbuhan. C. Dasar Teori Migrasi molekul air ke tempat zat lain yang berlubang (pori) cukup besar kemudian menetap di dalamnya, peristiwa ini disebut imbibisi. Kata imbibisi berasal dari kata lain imbere yang berarti menyelundup. Imbibisi juga merupakan peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat yang hidrofilik, seperti protein, pati, selulosa, agar-agar, ge;atin, liat dan zat lainny, yang menyebabkan zat tersebut mengembang setelah menyerap air tadi. Air yang terserap disebut air imbibisi. Pada peristiwa tersebut, molekul-molekul air terikat di antara molekul-molekul dinding sel atau plasma sel. Akibatnya plasma sel mengembang. Benda yang dapat mengadakan imbibisi dibedakan menjadi dua golongan berikut:

Upload: andrew-gates

Post on 05-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

haha

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN_PRAKTIKUM_IMBIBISI

A. Judul

Peristiwa Imbibisi pada Biji.

B. Tujuan

Memahami pengaruh temperature dan potensial osmosis larutan yang

diimbibisi terhadap peristiwa imbibisi yang terjadi pada biji tumbuhan.

C. Dasar Teori

Migrasi molekul air ke tempat zat lain yang berlubang (pori) cukup

besar kemudian menetap di dalamnya, peristiwa ini disebut imbibisi.

Kata imbibisi berasal dari kata lain imbere yang berarti menyelundup.

Imbibisi juga merupakan peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat

yang hidrofilik, seperti protein, pati, selulosa, agar-agar, ge;atin, liat

dan zat lainny, yang menyebabkan zat tersebut mengembang setelah

menyerap air tadi. Air yang terserap disebut air imbibisi. Pada

peristiwa tersebut, molekul-molekul air terikat di antara molekul-

molekul dinding sel atau plasma sel. Akibatnya plasma sel

mengembang. Benda yang dapat mengadakan imbibisi dibedakan

menjadi dua golongan berikut:

1. Benda yang pada waktu imibibisi mengembang dengan terbatas,

artinya setelah mencapai volume tertentu tidak dapat memembang

lagi. Misalnya, kacang tanah yang direndam air akan mengembang

sampai volume tertentu.

2. Benda yang pada waktu imbibisi mengembang dengan tidak

terbatas, artinya bagian-bagian yang menyusunnya  akhirnya

terlepas dan bercampur air menjadi koloid dalam fase sol. Misalnya

roti yang direndam air akan  mengembang  dan akhirnya hancur

dan larut dalam air tersebut.

Contoh yang paling mudah dalam peristiwa ini adalah kita

merendam kacang beberapa jam, maka biji kacag itu akan

mengembung seolah-olah akan pecah. Peristiwa imbibisi pada

hakekatnya adalah peristiwa difusi air belaka, ditilik dari molekul air

Page 2: LAPORAN_PRAKTIKUM_IMBIBISI

melewati lubang (os) dinding sel maupun protoplas maka imbibisi juga

merupakan peristiwa osmosis. Perbedaan nyata amtara imbibisi dan

osmosis adalah pada imbibisi terdapat adsorban. Ada dua kondisi yang

diperlukan untuk terjadinya imbibisi, yaitu adanya gradien potensial air

antara permukaan adsorban dengan senyawa yang diimbibisi dan

adanya afinitas antara komponen adsorban dengan senyawa yang

diimbibisi. (Tim dosen Upi, 2014).

Imbibisi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu temperatur dan

potensial osmosis senyawa yang diimbibisi. Temparatur tidak

mempengaruhi kecepatan imbibisi, sedangkan potensial osmosis dapat

mempengaruhi kedua-duanya.

Potensial kimia air merupakan konsep yang sangat penting dalam

fisiologi tumbuhan. Potensial air sebagai sesuatu yang sama dengan

potensial kimia air yang dalam suatu sistem dibandingkan dengan

potensial kimia air murni pada tekanan atmosfir dan suhu yang sama.

Mereka menganggap bahwa potensial air murni dinyatakan sebagai

nol. Tekanan yang diberikan pada air atau suatu larutan, akan

meningkatkan energi bebasnya sehingga potensial airnya meningkat.

Seperti juga gas, zat cair termasuk air dapat melakukan difusi dimana

dijelaskan bahwa konsentrasi air dapat berubah apabila di dalam air

tersebut dilarutkan suatu zat yang terlarut.

D. Alat dan Bahan

Sembilan buah tabung reaksi

Penangas air yang bersushu 60oC

Timbangan

Biji kacang kedelai sebanyak 90 butir

Aquades

Larutan NaCl 1M

Page 3: LAPORAN_PRAKTIKUM_IMBIBISI

E. Cara Kerja

1. Menyiapkan kacang kedelai yang dibagi ke dalam 15 kelompok

masing-masing terdiri dari 10 butir

2. Setiap kelompok kacang kedelai ditimbang lalu dicatat massa

awalnya.

3. Menyiapkan 15 tabung reaksi, bagi ke dalam 3 kelompok yang

masing-masing terdiri dari 5 tabung reaksi. Pada tiap-tiap

kelompok tabung diberi label A, B dan C

4. Pada kelompok tabung A dimasukan aquades sebanyak 5ml. Pada

kelompok tabung B dan C dimasukan larutan NaCl 1M sebanyak

5ml.

5. Pada setiap tabung A, B, C dimasukan kacang kedelai masing-

masing sebanyak 10 butir yang sudah ditimbang massa awalnya.

6. Kelompok tabung A dan B didiamkan atau ditaruh pada suhu

ruangan. Sedangkan kelompok tabung C dipanaskan dengan

penangas pada suhu 60oC. Tunggu selama 60 menit.

7. Setelah 60 menit, kacang kedelai pada tiap-tiap tabung dikeluarkan

lalu ditimbang kembali. Catat massa akhirnya dan hitung selisih

antara massa akhir dan massa awal.

Page 4: LAPORAN_PRAKTIKUM_IMBIBISI

F. Hasil Pengamatan

Biji Larutan SuhuMasa Awal (gr) Masa Akhir (gr) Selisih (gr) Rata-

rataKec.

Imbibisi1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Kacang Kedelai

Sukrosa 0,5 M

SK 1,750 1,636 1,812 1,684 1,651 3,193 2,773 2,443 2,432 2,439 1,442 1,136 0,630 0,747 0,788 0,948 2,63x10-4

60oC 1,657 1,718 1,664 1,813 1,606 2,894 3,024 2,917 3,192 2,966 1,236 1,305 1,253 1,379 1,360 1,306 3,63x10-4

Sukrosa 1 M

SK 1,448 1,725 1,772 1,738 1,775 2,348 2,874 2,436 2,669 2,782 0,900 1,154 0,664 0,931 1,007 0,931 2,59x10-4

60oC 1,677 1,750 1,736 1,595 1,645 2,589 2,908 3,062 5,590 2,668 0,912 1,158 1,326 0,995 1,023 1,083 3,01x10-4

NaCl 1 M

SK 1,668 1,839 1,204 1,698 1,786 3,073 2,896 2,041 2,783 2,704 1,905 1,057 0,837 1,085 0,918 1,060 2,94x10-4

60oC 1,338 1,703 1,748 1,501 1,522 2,662 3,027 3,112 2,767 2,827 1,324 1,324 1,364 1,266 1,305 1,317 3,66x10-4

Aquadest SK 1,714 1,863 1,728 1,743 1,990 2,552 2,961 2,545 3,084 3,404 0,837 1,093 0,816 1,341 1,414 1,100 3,05x10-4

60oC 1,749 1,514 1,494 1,755 1,647 3,641 3,298 3,472 3,735 3,486 1,872 1,784 1,978 1,980 1,839 1,890 5,25x10-4

Kacang Hijau

Sukrosa 0,5 M

SK 0,669 0,633 0,608 0,661 0,655 0,733 0,727 0,626 0,760 0,756 0,064 0,094 0,018 0,699 0,101 0,075 0,20x10-4

60oC 0,722 0,605 0,696 0,713 0,627 0,911 0,815 0,836 0,81 0,774 0,189 0,21 0,14 0,097 0,147 0,156 0,43x10-4

Sukrosa 1 M

SK 0,609 0,616 0,641 0,638 0,673 0,742 0,765 0,837 0,787 0,758 0,133 0,149 0,196 0,149 0,085 0,142 0,39x10-4

60oC 0,657 0,580 0,597 0,660 0,598 0,950 0,852 0,817 0,871 0,914 0,293 0,272 0,22 0,211 0,316 0,220 0,61x10-4

NaCl 1 M

SK 0,678 0,622 0,598 0,607 0,556 0,737 0,638 0,676 0,728 0,571 0,059 0,016 0,078 0,121 0,015 0,058 0,16x10-4

60oC 0,686 0,698 0,690 0,614 0,574 0,811 0,897 0,829 0,753 0,802 0,125 0,199 0,139 0,149 0,122 0,166 0,46x10-4

Aquadest SK 0,682 0,607 0,594 0,582 0,712 0,714 0,683 0,660 0,747 0,806 0,032 0,076 0,066 0,165 0,094 0,087 0,24x10-4

60oC 0,591 0,632 0,631 0,654 0,565 0,900 0,935 1,019 1,017 0,855 0,309 0,303 0,388 0,363 0,29 0,331 0,90x10-4

Page 5: LAPORAN_PRAKTIKUM_IMBIBISI

G. Pembahasan

Percobaan Imbibisi yang dilakukan oleh 7 kelompok pada biji kacang

kedelai dan biji kacang hijau yang direndam pada berbagai macam larutan

dengan konsentrasi dan suhu yang berbeda antara lain : larutan Sukrosa

0,5 M; larutan Sukrosa 1 M; larutan NaCl 0,5 M; larutan NaCl 1 M; dan

aquadest yang seluruhnya diberi tempatkan pada suhu kamar dan suhu

60OC pada waterbath. Setelat seluruh berat awal ditimbang dan dicatat

teramati seluruhnya mengalami penambahan berat dari berat semula.

Penambahan hingga hampir mencapai ± 2gr ini menunjukkan terjadinya

proses imbibisi. Dalam praktikum ini digunakan biji sebagai bahan karena

biji merupakan cikal bakal pertumbuhan yang membutuhkan air.

Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang

hidrofilik, seperti protein, pati, selulosa, gelatin, dan lainnya yang

menyebabkan zat tersebut dapat mengembang setelah menyerap air.

Kemampuan untuk menyerap air misalnya pada biji biasa disebut dengan

potensial imbibisi dan prosesnya disebut dengan imbibisi. (Wahab, 2013).

Berdasarkan data yang didapat dari setiap kelompok pada percobaan

imbibisi kali ini,. Setelah dilakukan perendaman selama 1 jam dapat

diketahui besar kecepatan imbibisi dan selisih berat awal dan berat akhir

setelah biji menyerap air sebagai kemampuan biji dalam potensial

imbibisi. Selisih terendah sebesar 0,018gr terjadi pada biji kacang hijau

yang direndam di dalam larutan Sukrosa 0,5 M pada suhu kamar. Dan

selisih tertinggi sebesar 1,905gr terjadi pada biji kacang kedelai yang

direndam di dalam larutan NaCl 1 M pada suhu kamar.

Kenaikan berat ini disebabkan penyerapan air pada biji kacang hijau

dan biji kacang kedelai. Kemampuan dinding dan plasma sel biji untuk

menyerap air dari luar sel. Absorbsi air oleh senyawa pembentuk

protoplasma dan dinding sel, khususnya senyawa yang berukuran

makromolekul seperti protein. Polisakarida, dan lainnya. Molekul-molekul

air terikat diantara molekul dinding sel/plasma sel. Sehingga plasma sel

Page 6: LAPORAN_PRAKTIKUM_IMBIBISI

mengembang dan penyerapan air oleh imbibian. Sedangkan kecepatan

imbibisi yaitu 0,16 x 10-4 pada NaCl 1 M suhu kamar hingga mencapai

5,25 x 10-4 pada aquadest pada suhu 60OC.

Penyerapan air oleh biji kering menyebabkan terjadinya peristiwa

imbibisi karena air masuk ke biji melalui membrane sel, juga ditarik oleh

senyawa di dalam biji sifatnya higroskopik. Senyawa higroskopik yang

dimaksud adalah Kristal Karbohidrat (amilum) dan protein kering yang

terdapat di dalam biji. Ada dua kondisi yang diperlukan untuk terjadinya

imbibisi adalah adanya gradient potensial air antara permukaan adsorban

dengan senyawa yang diimbibisi, dan adanya afinitas antara komponen

adsorban dengan senyawa yang diimbibisi. Imbibisi dipengaruhi oleh dua

faktor, yaitu temperature (suhu) dan potensial osmosis senyawa yang

diimbibisi terhadap larutan. (Diana, Siska. 2011). Dapat dilihat di tabel

hasil pengamatan bahwa terjadinya perbedaan berat yang signifikan pada

perbedaan faktor temperatur dan larutannya.

H. Jawaban Pertanyaan

1. Berapakah potensial osmosis dari masing-masing larutan yang

digunakan?

Jawab :

a. Larutan Aquades

ᴪ = M i R T

= 0 x 1 x 0.0831 (27+273) = 0 (potensial osmosis tertinggi)

= 0 x 1 x 0.0831 (60+273) = 0 (potensial osmosis tertinggi)

b. Larutan Sukrosa 0.5M

ᴪ = M i R T

= 0.5 x 1 x 0.0831 (27+273) = 12.465 (potensial osmosis -12.465)

= 0.5 x 1 x 0.0831 (60+273) = 13.836 (potensial osmosis -13.836)

c. Larutan Sukrosa 1M

ᴪ = M i R T

= 1 x 1 x 0.0831 (27+273) = 24.93 (potensial osmosis -24.93)

Page 7: LAPORAN_PRAKTIKUM_IMBIBISI

= 1 x 1 x 0.0831 (60+273) = 27.67 (potensial osmosis -27.67)

d. Larutan NaCl 0.5M

ᴪ = M i R T

= 0.5 x 1 x 0.0831 (27+273) = 12.465 (potensial osmosis -12.465)

= 0.5 x 1 x 0.0831 (60+273) = 13.836 (potensial osmosis -13.836)

e. Larutan NaCl 1M

ᴪ = M i R T

= 1 x 1 x 0.0831 (27+273) = 24.93 (potensial osmosis -24.93)

= 1 x 1 x 0.0831 (60+273) = 27.67 (potensial osmosis -27.67)

2. Pada larutan mana dan suhu berapa kecepatan imbibisi tertinggi dan

terendah? Jelaskan mengapa demikian?

Jawab :

Kecepatan Imbibisi tertinggi terjadi pada kacang kedelai dalam

aquades 60oC. Sedangkan kecepatan imbibisi terendah terjadi pada

kacang hijau dalam NaCl 0.5 27oC (suhu kamar). Hal ini dipengaruhi

juga oleh potensial osmosis pada kedua larutan tersebut. Aquades

memiliki potensial osmosis yang tinggi, sehingga kecenderungan

aquades untuk massuk ke dalam sel juga semakin besar dan laju

imbibisis pun menjadi tinggi. Sedangkan pada NaCl 0.5M potensial

osmosisnya rendah, maka kecenderungan untuk masuk ke dalam sel

pun rendah, hal ini mempengaruhi laju imbibisi yang juga menjadi

lambat.

3. Bisakah anda mengaplikasikan percobaan di atas pada kehidupan

sehari-hari? Kira-kira kegiatan apa yang memerlukan pengetahuan ini?

Jawab :

Dalam kehidupan sehari-hari, peristiwa imbibisi ini dapat diterapkan

misalnya saat memasak makanan yang berbahan kacang-kacangan

seperti kacang hijau, ataupun saat memasak beras menjadi nasi, dan

Page 8: LAPORAN_PRAKTIKUM_IMBIBISI

ketan. Selain itu juga saat akan membuat ketupat ataupun lontong,

dimana beras harus direndam atau dibasahi terlebih dahulu.

I. Kesimpulan

Berdesarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa terjadi

proses imbibisi biji kacang kedelai dan kacang hijau. Selisih terendah

sebesar 0,018gr terjadi pada biji kacang hijau yang direndam di dalam

larutan Sukrosa 0,5 M pada suhu kamar. Dan selisih tertinggi sebesar

1,905gr terjadi pada biji kacang kedelai yang direndam di dalam

larutan NaCl 1 M pada suhu kamar.

Kacang kedelai cenderung memiliki kecepatan imbibisi yang lebih

tinggi di bandingkan dengan kacang hijau. Hal ini dikarenakan luas

permukaan kacang hijau yang kecil dan strukturnya yang lebih keras.

Selain itu kecepatan imbibisi pada medium yang dipanaskan lebih

cepat dibanding pada medium yang tidak dipanaskan. Hal ini

membuktikan bahwa suhu mempengaruhi kecepatan imbibisi. Jenis

larutan dan konsentrasina pun mempenharuhi kecepatan imbibisi.

Page 9: LAPORAN_PRAKTIKUM_IMBIBISI

DAFTAR PUSTAKA

Dahlia. 2001. Kimia dan Fisilogi Tumbuhan. Malang: Universitas Negeri Malang

Diana, Siska. 2011. Peristiwa Imbibisi Pada Biji. . [Online]. Tersedia:

http://dianases.blogspot.com/2011/06/laporan-praktikum-peristiwa-

imbibisi.html. [28 September 2014]

Ratih. 2013. Imbibisi Biji.[Online]. Tersedia:

http://siidaneeibiologi.blogspot.com/2013/11/imbibisi-biji.html [22

September 2014]

Tim dosen upi. 2014. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia.

Wahab. 2013. Imbibisi. .[Online]. Tersedia:

http://wahabhadada.blogspot.com/2013/05/imbibisi.html [22 September

2014]

Page 10: LAPORAN_PRAKTIKUM_IMBIBISI

LAPORAN PRAKTIKUM IMBIBISI

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan yang diampu

oleh Tim Dosen Fisiologi Tumbuhan UPI

disusun oleh :

Anisa Komaryah 1200341

Intan Nastia 1200815

Intania Zainal Nurul H 1202317

Irvana Nurul Kamalia 1200151

Ghea Nuraisyah 1202547

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014