laporan ur 2015
DESCRIPTION
kukertaTRANSCRIPT
LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU KUKERTA
FAKULTAS TEKNIK
Sosialisasi Pembuatan Briket dari Batok Kelapa
Disusun Oleh :
JHON ALPERDO H.S
1207136350
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era pembangunan saat ini, pemerintah telah mengambil
kebijaksanaan mengembangkan daerah pedesaan. Salah satu ciri keberhasilan
pembangunan nasional akan tercermin dari kemajuan ditingkat pedesaan, dimana
yakni penduduk indonesia bertempat tinggal di pedesaan. Wilayah pedesaan
masyarakatnya merupakan ujung tombak dari program pembangunan nasional
yang harus segera diwujudkan.
Mahasiswa sebagai insan akademik dengan tridarma perguruan tingginya
merasa berkewajiban untuk berperan serta secara langsung dengan segala daya
upaya yang ada untuk turut mendukung kebijaksanaan pemerintah tersebut.
Mahasiswa dituntut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar berwawasan
dalam pembangunan dengan cara mengabdikan diri dan berbaur dengan
masyarakat. Dalam pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini, mahasiswa
diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu dan ketrampilan yang dimilikinya untuk
diterapkan dalam masyarakat, sebagai kaum intelektual yang mampu
menyampaikan pesan-pesan pembangunan nasional.
Sebagai wujud tanggung jawab tersebut maka di dalam kurikulum
Universitas Riau melalui Fakultas Teknik tertera program mata kuliah Pengabdian
Masyarat sebagai salah satu satuan kredit semester yang harus diselesaikan oleh
mahasiswa.
Mata kuliah ini merupakan tuntutan kurikulum yang menjadi prasyarat di
Fakultas Teknik Universitas Riau bagi mahasiswanya yang akan mengambil gelar
serjana. Ruang lingkup kegiatan ini meliputi survey awal, aktifitas di lapangan
dan penyusunan laporan. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa diharapkan mampu
menerapkan ilmu-ilmu keteknikan yang diperoleh dibangku kuliah serta
mengaplikasikannya terutama kepada masyarakat pedesaan.
Segala upaya kearah tersebut di atas yang dilaksanakan dalam bentuk
tindakan-tindakan, pemikiran-pemikiran maupun hambatan yang ditemui perlu
disusun secara sistematis yang dijabarkan didalam penulisan laporan. Pengabdian
Masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau
yang mengambil tempat yang sudah ditentukan oleh pihak akademik yaitu di Desa
Pambang Pesisir, Kecamatan Bantan, Kabupaten, Bengkalis Provinsi Riau.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan laporan Pengabdian Masyarakat ini,
antara lain :
1. Sarana imformasi bagi mahasiswa, masyarakat desa, pemerintah
daerah tingkat kecamatan, yang menjelaskan tentang kegiatan
Pengabdian Masyarakat selama masa bakti sekaligus sebagai bahan
evaluasi program yang telah dijalankan di desa.
2. Memberikan gambaran yang objektif kepada semua pihak terkait
mengenai permasalahan-permasalahan yang ada di lokasi.
3. Memberikan input bagi pemerintah kecamatan dan pemerintah
desa/kelurahan dalam rangka melanjutkan tata kelola desa dan
pemerintah yang berkesinambungan di desa/kelurahan lokasi
Pengabdian Masyarakat.
4. Sebagai wahana latihan dan pengalaman bagi mahasiswa sebelum
terjun langsung ke dalam masyarakat.
5. Sebagai bahan pertimbangan pihak Perguruan Tinggi dan pelaksanaan
dalam menindak lanjuti pelaksanaan Pengabdian Masyarakat dimasa
mendatang, guna mempercepat proses pembangunan pedesaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Potensi Desa Pambang Pesisir
Desa Pambang Pesisir, Kec. Bantan, Kabupaten Bengkalis terletak pada ujung pulau
Bengkalis yang bersebelahan dengan selat malaka dimana banyaknya potensi yang dihasilkan
seperti energi angin (turbin mini) yang bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik, sisa
batok kelapa yang bisa dijadikan briket (bioarang) yang mana dapat menambah nilai mutu
dari sisa tempurung kelapa.
Bagi masyarakat yang tinggal didaerah pantai, seperti desa Pambang Pesisir air tawar
merupakan sumber air yang sangat penting dan dibutuhkan. Sering terdengar ketika musim
kemarau mulai datang maka masyarakat yang tinggal di daerah Pambang Pesisir mulai
kekurangan air. Air hujan yang merupakan sumber air yang telah disiapkan di bak
penampung air hujan (PAH) sering tidak dapat mencukupi kebutuhan pada musim kemarau.
Potensi untuk penerapan teknologi pengolahan air asin/payau ini lebih dikenal dengan sistem
osmosa balik (Reverse Osmosis disingkat RO) mungkin sangat dibutuhkan di desa Pambang
Pesisir ini.
2.2 Kegiatan
1. Sosialisasi Pembuatan Briket Dari Batok Kelapa
Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan
sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket yang
paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan
briket biomassa.
Briket dibuat dengan menekan dan mengeringkan campuran bahan menjadi
blok yang keras. Metode ini umum digunakan untuk batu bara yang memiliki nilai
kalori rendah atau serpihan batu bara agar memiliki tambahan nilai jual dan manfaat.
Briket digunakan di industri dan rumah tangga.
Briket adalah bahan bakar alternatif yang menyerupai arang tetapi
terbuat/tersusun dari bahan non kayu. Briket dibuat dengan proses pirolisis
(pembakaran an aerobik). Banyak bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai bahan
baku pembuatan briket, contohnya sekam padi, jerami, batok kelapa, serbuk gergaji,
dedaunan dan lain-lain. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat briket
akan melalui proses pembakaran tidak sempurna sehingga tidak sampai menjadi abu.
Pada pemanasan ini prosesnya dilakukan pada tempat yang vakum Selanjutnya
arang sekam tersebut dicampur dengan perekat, dipadatkan dan
dikeringkan kemudian disebut sebagai briket.
2. Sosialisasi Penyulingan Air Asin/payau Menjadi Air Tawar
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di
bumi. Sumber air tersebut ada yang diperoleh dari air tanah, mata air, air sungai,
danau dan air laut. Sumber air di bumi tersebut berasal dari suatu siklus air dimana
tenaga matahari merupakan sumber panas yang mampu menguapkan air. Air baik
yang berada di darat maupun laut akan menguap oleh panas matahari. Uap kemudian
naik berkumpul menjadi awan. Awan mengalami kondensasi dan pendinginan akan
membentuk titik-titik air dan akhirnya akan menjadi hujan. Air hujan jatuh kebumi
sebagian meresap kedalam tanah menjadi air tanah dan mata air, sebagian mengalir
melalui saluran yang disebut air sungai, sebagian lagi terkumpul dalam danau/rawa
dan sebagian lagi kembali ke laut.
Padahal kita mengetahui bahwa sebenarnya sumber air asin itu begitu
melimpah, kenyataan menunjukkan bahwa ada banyak daerah pemukiman yang
justru berkembang pada daerah pantai. Melihat kenyataan semacam itu manusia telah
berupaya untuk mengolah air asin/payau menjadi air tawar mulai dari yang
menggunakan teknologi sederhana seperti menyuling, filtrasi dan ionisasi (pertukaran
ion). Sumber air asin/payau yang sifatnya sangat melimpah telah membuat manusia
berfikir untuk mengolahnya menjadi air tawar.Teknologi ini menerapkan sistem
osmosis yang dibalik yaitu dengan memberikan tekanan yang lebih besar dari
tekanan osmosis air asin/payau. Air asin/payau tersebut ditekan supaya melewati
membran yang bersifat semi permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih
besar dari air akan tersaring.
2.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi briket
Tanggal : 13-Agustus-2015
Hari : Kamis
Tempat : Rumah Warga
2.4 Evaluasi Kegiatan
Kegiatan ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pelaksaan kegiatan
kegiatan ini juga dapat membantu mengembangkan kreativitas masyarakat desa Pambang
Pesisir dalam mengembangkan teknologi tepat guna seperti pembuatan briket dari batok
kelapa. Pada kegiatan ini antusias masyarakat desa Pambang Pesisir sangat tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan kegiatan ini adalah dengan adanya sosialisasi pembuatan
briket bisa menambah wawasan masyarakat dimana dari tempurung/batok kelapa yang tidak
ada nilai mutunya dapat dijadikan suatu energi terbarukan (Briket) yang bisa menambah niai
mutu dari batok tersebut. Potensi sumber daya alam yang ada pada desa Pambang Pesisir
sebenarnya sangat banyak maka dari pada itu pengembangan teknologi didesa Pambang
Pesisir mesti ditingkatkan lagi agar pembangunan di desa tersebut dapat berkembang dengan
baik.
3.2 Saran
Diharapkan setelah berjalannya kegiatan sosialisasi pembuatan briket ini masyarakat
dapat menerapkannya agar sumber energi seperti briket tidak berhenti sampai di sosialisasi
saja, dan masyarakat juga bisa mengembangkan teknologi serta menggali potensi potensi
sumber daya alam yang ada di desa Pambang Pesisir untuk kemajuan teknologi di desanya.
LAMPIRAN
kegiatan sosialisasi pembuatan briket dari batok kelapa
Pohon kelapa di desa Pambang Pesisir