laporan tutorial skenario 1 blok pediatri.docx

2
Laporan Tutorial Skenario 3 Blok Psikiatri BAB I PENDAHULUAN (Desy) A. Latar Belakang B. Tujuan BAB II STUDI PUSTAKA A. Fisiologi fetus dan neonatus (Reza) B. Kegawatdaruratan neonatus dan penanganannya - suhu (Rina) - respirasi (Rina) - sirkulasi (Sari) - glukosa (Sari) C. Alur resusitasi neonatus (Pieter) D. Skor APGAR (Pieter) E. Pemeriksaan fisik neonatus (Afifah) F. ANC (Ivon) G. Pengaruh riwayat kehamilan terhadap neonatus (Ivon) H. Indikasi, kontraindikasi dan tujuan rawat gabung (Fitri) I. IMD, ASI eksklusif dan manajemen laktasi (Fitri) BAB II PEMBAHASAN Interpretasi kondisi bayi baru lahir dalam skenario (G1P0A0, 38 minggu, 3kg, 49 cm, ketuban keruh, tidak ada mekoneum) (Astrid) Penyebab ketuban keruh dan interpretasi abnormalitas warna ketuban (Astrid) Interpretasi dan penyebab (bayi tidak benapas, tonus otot kurang, tidak ada retraksi, DJ 100x, skor APGAR 5-7-10) (Farchan) Interpretasi dan penyebab (ketuban pecah 24 jam, demam sebelum melahirkan) (Farchan) Interpretasi (TORCH -, HbsAg-, gula normal) dan pengaruhnya bagi janin bila tidak normal atau ada infeksi (Andrio) Tujuan rawat gabung dan ASI eksklusif pada skenario (Andrio) BAB II PENUTUP (desy) Simpulan

Upload: andrio-palayukan

Post on 29-Dec-2015

93 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

abcd

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tutorial Skenario 1 blok pediatri.docx

Laporan Tutorial Skenario 3 Blok Psikiatri

BAB I PENDAHULUAN (Desy)A. Latar BelakangB. Tujuan

BAB II STUDI PUSTAKAA. Fisiologi fetus dan neonatus (Reza)B. Kegawatdaruratan neonatus dan penanganannya

- suhu (Rina)- respirasi (Rina)- sirkulasi (Sari)- glukosa (Sari)

C. Alur resusitasi neonatus (Pieter)D. Skor APGAR (Pieter)E. Pemeriksaan fisik neonatus (Afifah)F. ANC (Ivon)G. Pengaruh riwayat kehamilan terhadap neonatus (Ivon)H. Indikasi, kontraindikasi dan tujuan rawat gabung (Fitri)I. IMD, ASI eksklusif dan manajemen laktasi (Fitri)

BAB II PEMBAHASANInterpretasi kondisi bayi baru lahir dalam skenario (G1P0A0, 38 minggu, 3kg, 49 cm, ketuban keruh, tidak ada mekoneum) (Astrid)Penyebab ketuban keruh dan interpretasi abnormalitas warna ketuban (Astrid)Interpretasi dan penyebab (bayi tidak benapas, tonus otot kurang, tidak ada retraksi, DJ 100x, skor APGAR 5-7-10) (Farchan)Interpretasi dan penyebab (ketuban pecah 24 jam, demam sebelum melahirkan) (Farchan)Interpretasi (TORCH -, HbsAg-, gula normal) dan pengaruhnya bagi janin bila tidak normal atau ada infeksi (Andrio)Tujuan rawat gabung dan ASI eksklusif pada skenario (Andrio)

BAB II PENUTUP (desy)SimpulanSaran

DAFTAR PUSTAKA

Page 2: Laporan Tutorial Skenario 1 blok pediatri.docx

Pemeriksaan TORCH terhadap ibu menunjukkan hasil negatif, artinya tubuh ibu tidak mengandung agen infeksi toksoplasma, virus rubella, CMV dan HSV. Infeksi TORCH yang terjadi pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur dan dapat juga menyebabkan kelainan pada bayi yang dikandungnya. Kelainan yang muncul dapat bersifat ringan atau berat, kadang-kadang baru timbul setelah remaja.

Kelainan yang dapat muncul dapat berupa : · Kelainan Mata (Radang Mata) · Kelainan Telinga (Tuli)· Kelainan Jantung · Gangguan pertumbuhan · Gangguan syaraf pusat · Kelainan Otak (Radang Otak) · Keterbelakangan Mental · Pembesaran hati dan limpa · Keguguran berulang (Teakoes, 2011)

Pemeriksaan HbsAg pada ibu menunjukkan hasil negatif. Hal ini berarti dalam darah ibu tidak ditemukan antigen maupun antibodi spesifik Hepatitis B.