laporan tetap senyawa hidrokarbon

19
IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH I. TUJUAN Mengetahui kelarutan dari senyawa hidrokarbon alifatis dan aromatis. Mengamati dengan seksama perubahan reaksi yang terjadi II. ALAT YANG DIGUNAKAN Tabung reaksi 8 buah Gelas kimia 1 buah Pipet ukur 1 buah Gelas ukur 1 buah Bola karet 1 buah Botol Aquadest 1 buah III. BAHAN YANG DIGUNAKAN Benzena (C 6 H 6 ) Asam sulfat Paraffin cair Asam nitrat

Upload: tika-febrianti

Post on 27-Oct-2015

418 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tetap Senyawa Hidrokarbon

IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN

SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH

I. TUJUAN

Mengetahui kelarutan dari senyawa hidrokarbon alifatis dan aromatis.

Mengamati dengan seksama perubahan reaksi yang terjadi

II. ALAT YANG DIGUNAKAN

Tabung reaksi 8 buah

Gelas kimia 1 buah

Pipet ukur 1 buah

Gelas ukur 1 buah

Bola karet 1 buah

Botol Aquadest 1 buah

III. BAHAN YANG DIGUNAKAN

Benzena (C6H6)

Asam sulfat

Paraffin cair

Asam nitrat

Minyak kelapa

Ethanol (C2H5OH)

Aquadest

Page 2: Laporan Tetap Senyawa Hidrokarbon

IV. DASAR TEORI

Hidrokarbon merupakan persenyawaan organik yang paling

sederhana yang hanya terdiri dari atom karbon dan atom hidrogen. Meski

secara biologis persenyawaan-persenyawaan hidrokarbon tidak penting,

tetapi persenyawaan-persenyawaan biologis dapat dipandang sebagai

turunan dari hidrokarbon (hidrokarbon dipandang sebagai persewaan

induk). Keluarga Hidrokarbon dapat digambar dalam diagram yang

dilukiskan pada gambar berikut :

Hidrokarbon

Hidrokarbon Alifatik Hidrokarbon Aromatik

Alkana Benzena

Alkena

Alkuna

Semua persenyawaan hidrokarbon bersifat non pokar, sehingga ikatan

antar molekulnya sangat lemah. Karena itu hidrokarbon yang berat molekulnya

rendah berbentuk gas. Karena sifat non polar ini, hidrokarbon akan mudah larut

dalam pelarut-pelarut berpolaritas rendah seperti karbon tetraclorida (CCl3),

chloroform (CHCl3), benzena (C6H6) dan eter (R-O-R). Selain itu hidrokarbon

mempunyai kerapatan yang lebih kecil dari air.

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari

unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon

dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut

digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.

Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom

karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih

terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan

sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6. Propana

memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2).

Page 3: Laporan Tetap Senyawa Hidrokarbon

Senyawa ini merupakan senyawa karbon paling sederhana yang terdiri dari

atom karbon (C) dan hidrogen (H).Sifat senyawa-senyawa hidrokarbon ditentukan

oleh struktur dan jenis ikatan koevalen antar atom karbon.

1. Berdasarkan bentuk rantai karbon,hidrokarbon digolongkan menjadi tiga,yakni:

A.hidrokarbon alifatik

- alkana

- alkena

- alkuna

B.hidrokarbon alisiklik

C.hidrokarbon aromatik

2. berdasarkan jenis ikatan antar atom

A.hidrokarbon jenuh

B.hidrokarbon tak jenuh

Berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, hidrokarbon

dibedakan menjadi :

1) Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua

berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana.

2) Hidrokarbon tak jenuh, hidrokarbon yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan

rangkap dua atau rangkap tiga.

Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut alkena dan

hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna

1) Alkana

Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan

rantai terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal.

Alkana juga disebut parafin yang berarti mempunyai daya alinitas kecil (sukar

bereaksi).

o Rumus umum alkana yaitu : C n H 2n+2 ; n = jumlah atom C

Page 4: Laporan Tetap Senyawa Hidrokarbon

Sifat-sifat Alkana

1. merupakan senyawa nonpolar, sehingga tidak larut dalam air 2. makin banyak atom C (rantainya makin panjang), maka titik didih makin

tinggi 3. pada tekanan dan suhu biasa, CH 4 - C 4 H 10 berwujud gas, C 5 H 12 - C 17 H

36 berwujud cair, diatas C 18 H 38 berwujud padat 4. mudah mengalami reaksi subtitusi dengan atom-atom halogen (F 2, Cl 2, Br

2 atau I 2 ) 5. dapat mengalami oksidasi (reaksi pembakaran)

Isomer Alkana

Alkana yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi rumus struktur beda

CH 4, C 2 H 6, C 3 H 8 tidak mempunyai isomer

alkana jumlah isomer

C 4 H 10 2

C 5 H 12 3

C 6 H 14 5

C 7 H 16 9

C 8 H 18 28

C 9 H 20 35

C 10 H 22 75

Sumber dan Kegunaan Alkana

Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi.

Kegunaan alkana, sebagai :

· Bahan bakar

· Pelarut

· Sumber hidrogen

Page 5: Laporan Tetap Senyawa Hidrokarbon

· Pelumas

· Bahan baku untuk senyawa organik lain

· Bahan baku industri

 2) Alkena

Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai satu ikatan rangkap dua

( C=C ) pada rantai karbonnya. Sehingga alkena yang paling sederhana

mempunyai 2 atom C. Alkena disebuut juga olefin dari kata olefiant gas (gas yang

membentuk minyak).

o Rumus umum alkena yaitu : C n H 2n ; n = jumlah atom C

Tata Nama Alkena

1) Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom Cnya sama), dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena .

2) Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.

3) Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil.

4) Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor dari atom C berikatan rangkap yang paling tepi / pinggir (nomor terkecil).

5) Penulisan cabang-cabang, sama seperti pada alkana.

Sumber dan Kegunaan Alkena

Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemanasan atau dengan bantuan

katalisator (cracking). Alkena suku rendah digunakan sebagai bahan baku industri

plastik, karet sintetik, dan alkohol.  

3) Alkuna

Alkuna adalah hidrokarbon alifatis tak jenuh yang mempunyai satu ikatan rangkap

tiga ( – C C – ) pada rantai karbonnya. Dibandingkan dengan alkana dan alkena

yang ssuai, alkuna mempunyai lebih jumlah atom (H) yang lebih sedikit.

Page 6: Laporan Tetap Senyawa Hidrokarbon

o Rumus umum alkuna yaitu : C n H 2n-2 ; n = jumlah atom C

Tata Nama Alkuna

o Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran –ana menjadi –una .

o Tata nama alkuna bercabang sama seperti penamaan alkena.

Sumber dan Kegunaan Alkuna

Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (asetilena),

C 2 H 2 . Gas asetilena digunakan untuk mengelas besi dan baja.

V. LANGKAH KERJA

a. Hidrokarbon Alifatis (Alkana)

1. Memasukkan 1 ml asam sulfat pekat kedalam tabung reaksi

2. Menambahkan 1 ml alkana (paraffin cair)

3. Mengocok hingga berubah warna dan mengamatinya

4. Mengulangi percobaan sekali lagi

b. Hidrokarbon Alimatis (Benzena)

1. Menyediakan 2 tabung reaksi dan masing-masing tabung diisi dengan 1 ml

aquadest

2. Menambahkan 1 ml etanol pada tia-tiap tabung kemudian menetesinya dengan

Benzena pada masing-masing tabung sebanyak 1 ml secara perlahan lahan

3. Mengamati perubahan yang terjadi

4. Mengulangi percobaan sekali lagi

Page 7: Laporan Tetap Senyawa Hidrokarbon

c. Sifat Benzena sebagai Pelarut

1. Menyediakan 4 tabung reaksi, dua tabung masing-masing diisi dengan 1 ml

aquadest dan dua tabung yang lain diisi dengan 1ml benzena

2. Menambahkan parafin dan minyak sebanyak masing-masing 1 ml pada tabung

1 dan 2 yang berisi aquadest

3. Mengulangi perlakuan diatas terhadap tabung 3 dan 4 yang berisi benzena

4. Mengamati perubahan yang terjadi

5. Mengulangi percobaan sekali lagi

d. Nutrisi Benzena

1. Menyediakan 1 tabung reaksi, kemudian mengisinya dengan 1 ml asam sulfat

pekat

2. Kemudian menambahkan 3 ml asam nitrat pekat secara perlahan-lahan.

3. Menetesi 1 ml benzena dan mengamati perubahan yang terjadi

4. Menambahkan 25 ml aquadest secara perlahan-lahan, mengamati perubahan

yang terjadi

5. Mengulangi percobaan sekali lagi.

Page 8: Laporan Tetap Senyawa Hidrokarbon

VI. DATA PENGAMATAN

Setelah melaksanakan percobaan diperoleh data sebangai berikut :

Identifikasi SampelPenambahan

PereaksiPengamatan

Hidrokarbon Alifatis

(Alkana)Paraffin Cair

1 ml H2SO4 + 1 ml

Parafin cair

Paraffin tidak larut dalam H2SO4,

terbentuk 2 lapisan pada larutan

tersebut dengan lapisan Paraffin di

atas dan H2SO4 dibawah serta

berwarna kekuningan.

. Hidrokarbon Alifatis

(Benzena)Benzena

1 ml Aquadest + 1

ml Etanol + 1 ml

Benzena ke dalam

tabung dengan

perlahan.

Larut, berbau dan berwarna kuning

bening

. Sifat Benzena sebagai

pelarut

Aquadest

Benzena

Aquadest+parafin

Aquadest+minyak

Benzena+paraffin

Benzena+minyak

T Tidak larut, terdapat dua lapisan

berwarna bening dan kuning dan

tidak berbau

T Tidak larut, terdapat dua lapisan

berwarna bening dan kuning dan

tidak berbau

T Tidak larut, berwarna bening dan

tidak berbau

T Tidak larut, berwarna kuning keruh

dan tidak berbau

Page 9: Laporan Tetap Senyawa Hidrokarbon

Nitrasi Benzena HNO3 pekat

1 ml H2SO4 pekat +

3 ml HNO3 pekat

(secara perlahan) +

1 ml Benzena + 25

ml aquadest secara

perlahan-lahan.

Pada saat penambahan H2SO4 +

HNO3 + C6H6 terbentuk 3 lapisan tak

tercampur dengan Benzena pada

lapisan atas, Asam Nitrat lapisan

kedua dan Asam Sulfat pada lapisan

ketiga.Tetapi setelah ditambahkan

aquadest ketiga lapisan tidak

tercampur itu menjadi larutan yang

terlarut sempurna.

Page 10: Laporan Tetap Senyawa Hidrokarbon

VII. ANALISA DATA

Pada percobaan ini dilakukan identifikasi senyawa hidrokarbon dan

senyawa organik jenuh dan tidak jenuh yang meliputi beberapa percobaan, yaitu:

Identifikasi Hidrokarbon Alifatik (Alkana)

Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan 1 ml asam sulfat pekat

dengan 1 ml paraffin cair. Pada percobaan ini paraffin tidak larut dalam H2SO4,

terbentuk dua lapisan pada larutan tersebut dengan lapisan paraffin di atas dan

H2SO4 di bawah, berwarna kuning dan tidak berbau.

Identifikasi Hidrokarbon Alifatik (Benzena)

Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan 1 ml aquadest dan 1 ml

etanol kemudian direaksikan dengan 1 ml benzena, kemudian didapat larutan

kuning bening yang larut dan berbau.

Identifikasi Sifat Benzena Sebagai Pelarut

1 ml aquadest direaksikan dengan 1 ml paraffin menghasilkan larutan yang

berwarna bening dan kuning tidak larut dan tidak berbau

1 ml aquadest direaksikan dengan 1 ml minyak menghasilkan larutan yang

memiliki dua lapisan yang berwarna bening dan kuning yang tidak larut

dan tidak berbau

1 ml benzena direaksikan dengan 1 ml paraffin menghasilkan larutan yang

tidak larut dan tidak berbau

1 ml benzena direaksikan dengan 1 ml minyak menghasilkan larutan yang

tidak larut dan tidak berbau

Nutrisi Benzena

Pada percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan 1 ml asam sulfat pekat

dengan 3 ml asam nitrat kemudian diteteskan 1 ml benzena melalui dinding

tabung reaksi dan diamati perubahannya, lapisan tidak bercampur. Kemudian

ditambahkan 25 ml aquadest menghasilkan larutan yang terlarut sempurna.

Page 11: Laporan Tetap Senyawa Hidrokarbon

VIII. KESIMPULAN

Setelah dilakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa:

Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur karbon dan

hidrogen

Hidrokarbon berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya, yaitu:

Hidrokarbon jenuh

Hidrokarbon tak jenuh

Hidrokarbon berdasarkan bentuk rantai karbonnya, yaitu:

Hidrokarbon alifatik

Hidrokarbon aromatik

Alkana termasuk hidrokarbon jenuh

Alkena termasuk hidrokarbon tak jenuh

Alkuna termasuk hidrokarbon tak jenuh

Benzena sebagai pelarut hanya dapat melarutan senyawa-senyawa polar

Nitrasi Benzena diketahui jika Benzene, Asam Sulfat dan Asam Nitrat

yang masing-masing tidak saling melarutkan, dapat larut pada pelarut

polar (air).

Page 12: Laporan Tetap Senyawa Hidrokarbon

IX. DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet “ Penuntun Praktikum Satuan Proses” Politeknik Negeri

Sriwijaya 2012/2013 Palembang

www. google.com

Page 13: Laporan Tetap Senyawa Hidrokarbon

GAMBAR ALAT

GELAS KIMIA BOLA KARET

BOTOL AQUADEST PIPET UKUR

Page 14: Laporan Tetap Senyawa Hidrokarbon

LAPORAN TETAP

IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN

SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH

Disusun Oleh:

Kelompok III

Dentri Irtas

Egit Andika Putra

Melwinda

Rahmat Hidayat

Rara Eka Dyla Putri

Tanti Haryati

Winda Nurdiana

Yuhanah

Instruktur :Idha Silvianty,S.T.,M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI (DIV)

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2012/2013