laporan tahunan 2019 pt mandiri tunas finance€¦ · laporan tahunan 2019 mandiri tunas finance...
TRANSCRIPT
1 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
2 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
1 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Penguatan Ekosistem Digital untuk Kinerja Optimal
Perkembangan teknologi informasi yang begitu luar biasa
menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Mandiri Tunas
Finance, atau “MTF”. Di era disrupsi digital ini, MTF justru
berupaya mengintegrasikan kemajuan teknologi informasi ke
dalam proses bisnis yang lebih ideal. Sejumlah pengembangan
platform, sistem dan aplikasi dilakukan, termasuk merangkul
pelaku digital Indonesia dan marketplace untuk dapat tetap
menciptakan peluang pasar yang lebih besar. Tak hanya itu,
MTF berupaya meningkatkan level kompetensi Sumber Daya
Manusia agar dapat memanfaatkan teknologi informasi demi
kemudahan tugas dan peran yang diembannya. Tentunya, upaya
penguatan ini dilakukan untuk dapat menopang excellence
strategy dalam rangka mencapai kinerja yang optimal di tengah
persaingan industri yang semakin ketat.
1 LapOran Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
2 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
TENTANG LAPORAN TAHUNAN 2019PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Selamat datang pada Laporan Tahunan
2019 PT Mandiri Tunas Finance
dengan tema “Penguatan Ekosistem
Digital untuk Kinerja Optimal”.
Tema tersebut dipilih berdasarkan
kajian dan fakta dari perkembangan
bisnis Mandiri Tunas Finance pada 2019 serta masa
depan keberlanjutan bisnis Perseroan. Tujuan utama
penyusunan Laporan Tahunan ini adalah untuk
meningkatkan keterbukaan informasi Perseroan
kepada otoritas terkait serta menjadi buku tahunan
yang turut membangun rasa bangga dan solidaritas di
antara karyawan.
Laporan Tahunan 2019 Mandiri Tunas Finance
menjadi sumber dokumentasi komprehensif yang
berisikan informasi kinerja Perseroan dalam setahun.
Informasi tersebut memuat dokumentasi lengkap
yang menggambarkan profil Perseroan; kinerja
operasional, pemasaran, dan keuangan; informasi
tentang tugas, peran, serta fungsi struktural organisasi
Laporan Tahunan ini memuat
pernyataan kondisi keuangan,
hasil operasi, kebijakan, proyeksi,
rencana, strategi, serta tujuan
Mandiri Tunas Finance yang
digolongkan sebagai pernyataan ke
depan dalam pelaksanaan perundang-undangan
yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis.
Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek
risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan
perkembangan aktual secara material berbeda dari
yang dilaporkan. Pernyataan-pernyataan prospektif
dalam Laporan Tahunan ini dibuat berdasarkan
berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi
Perusahaan yang menerapkan konsep best practices
dan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik,
atau Good Corporate Governance (GCG).
Selain itu, Laporan Tahunan ini juga bertujuan untuk
membangun pemahaman dan kepercayaan tentang
Mandiri Tunas Finance dengan menyediakan informasi
yang tepat, seimbang, dan relevan. Para pemegang
saham serta seluruh pemangku kepentingan lainnya
dapat memperoleh informasi yang memadai terkait
kebijakan yang telah dan akan dilakukan serta
kesuksesan pencapaian Perseroan pada tahun 2018.
Laporan Tahunan Mandiri Tunas Finance 2018
disajikan dalam 2 (dua) bahasa, yaitu Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris dalam buku yang berbeda dengan
menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah
dibaca dan dicetak dengan kualitas baik.
Laporan Tahunan ini dapat dilihat dam diunduh dalam
situs web resmi Mandiri Tunas Finance dengan alamat
www.mtf.co.id
mendatang serta lingkungan bisnis dimana Mandiri
Tunas Finance menjalankan kegiatan usaha. Mandiri
Tunas Finance tidak menjamin bahwa dokumen-
dokumen yang telah dipastikan keabsahannya
akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.
Laporan Tahunan ini memuat kata “Perseroan”,
”MTF”, “Mandiri Tunas Finance” atau “Perusahaan”
yang didefinisikan sebagai PT Mandiri Tunas Finance
yang menjalankan kegiatan usaha utama dalam
bidang penyedia jasa pembiayaan kendaraan roda
empat, pembiayaan alat berat, dan pembiayaan
lainnya. Adakalanya kata “kami” digunakan atas
dasar kemudahan untuk menyebut PT Mandiri Tunas
Finance secara umum.
SANGGAHAN DAN BATASAN TANGGUNG JAWAB
3 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
INFORMASI YANG DISAJIKANDALAM LAPORAN TAHUNAN
Referensi dan standar yang
digunakan Perseroan dalam
penyusunan Laporan Tahunan PT
Mandiri Tunas Finance menggunakan
parameter dan kriteria standar
yang berlaku di Indonesia tempat
dimana Perseroan melaksanakan kegiatan usahanya.
Dikarenakan Perseroan melakukan penerbitan obligasi,
maka dengan statusnya sebagai emiten penyampaian
Laporan Tahunan menggunakan kriteria yang tercantum
dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.29/
POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau
Perusahaan Publik dan Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan No.30/SEOJK.04/2016 tentang Bentuk dan
Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik,
serta kriteria dalam Annual Report Award (ARA).
Dalam rangka menjalankan best practice pelaksanaan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
atau Good Corporate Governance (GCG), penyampaian
laporan ini juga mengacu pada pedoman praktik
tata kelola yang berlaku di lingkup regional ASEAN,
yaitu menggunakan parameter ASEAN CG Scorecard.
Perseroan juga menyampaikan beberapa aspek
yang merupakan bagian dari pengembangan dan
interpretasi kami atas isi Laporan Tahunan. Dengan
demikian, Mandiri Tunas Finance mengharapkan
Laporan Tahunan ini dapat mendorong peningkatan
keterbukaan informasi yang wajar seiring dengan
terpenuhinya aspek komposisi dan aspek substansi.
4 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNAN
2017
Strengthening the Foundation to Transform
Penguatan dasar perusahaan dengan penanaman
nilai budaya PERWIRA (kePercayaan,
keWIrausahaan, dan kegembiRAan) sebagai
pedoman berpikir, berperilaku dalam melayani
konsumen terus diupayakan karena menjadi
kunci penting dalam menjalankan kegiatan usaha.
Selaras dengan hal tersebut, “Strengthening
the Foundation to Transform” diangkat sebagai
tajuk Laporan Tahunan Perusahaan tahun 2017
serta menjadi representasi akan dedikasi tinggi
seluruh insan Mandiri Tunas Finance dalam
melayani negeri.
2018
Adapt to Change
Kondisi perekonomian nasional yang bertumbuh
secara perlahan namun pasti membawa dampak
signifikan terhadap performa Perseroan. Selama
kurun waktu 2018, Mandiri Tunas Finance
berhasil menorehkan pencapaian gemilang
dengan mencatatkan pertumbuhan bisnis lebih
baik dibandingkan dengan periode tahun lalu, dan
mampu merealisasikan pencapaian pembiayaan
dari target awal. Kebijakan pemerintah
dalam mendukung sektor pembiayaan dan
otomotif sebagai salah satu faktor pendukung
pertumbuhan ekonomi nasional serta upaya
perbaikan infrastrutur daerah terutama di
bagian Timur dan Tengah Indonesia menjadi
salah satu faktor peningkatan performa.
5 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
2019
Penguatan Ekosistem Digital untuk Kinerja Optimal
Di era perkembangan teknologi
yang semakin massif, MTF berupaya
untuk semakin memperkuat
ekosistem digitalnya. Upaya
penguatan ini dilakukan untuk
dapat menopang excellence strategy
dalam rangka mencapai kinerja
yang optimal di tengah persaingan
industri yang semakin ketat.
6 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Penjelasan Tema 1
Tentang Laporan Tahunan 2019 PT Mandiri Tunas Finance 2
Sanggahan dan Batasan Tanggung Jawab 2
Informasi yang Disajikan dalam Laporan Tahunan 3
Kesinambungan Tema Laporan Tahunan 4
Daftar Isi 6
Keunggulan Kompetitif MTF 10
Jejak Langkah Perusahaan 14
Pencapaian dan Ringkasan Kinerja MTF Tahun 2019 16
DAFTAR ISI
PERFORMA 2019 19
Ikhtisar Data Keuangan Penting 20
Ikhtisar Operasi 27
Ikhtisar Saham 28
Ikhtisar Obligasi, Sukuk atau Obligasi Konversi
29
Informasi Tentang Sumber Pendanaan Lainnya 29
Kilas Peristiwa 2019 30
LAPORAN MANAJEMEN 37
Laporan Dewan Komisaris 38
Laporan Direksi 46
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2019 PT Mandiri Tunas Finance
59
PROFIL PERUSAHAAN 63
Identitas Perusahaan 64
Riwayat Singkat Perusahaan 66
Bidang Usaha 70
Peta Wilayah Operasional 72
Struktur Organisasi 74
Visi, Misi, Nilai dan Budaya Perusahaan 76
Makna Logo Perusahaan 78
Profil Dewan Komisaris 79
Profil Direksi 85
Profil Deputi Direksi 91
Demografi Karyawan dan Pengembangan Kompetensi
94
Komposisi Pemegang Saham 102
Komposisi Kepemilikan Saham Mandiri Tunas FInance
102
Informasi Tentang Kepemilikan Saham Mandiri Tunas Finance oleh Manajemen Kunci dan Karyawan
102
7 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Informasi Tentang Pemegang Saham Utama dan/ atau Pemegang Saham Pengendali Hingga Nama Pemilik Akhir
103
Struktur Kepemilikan Saham Hingga Nama Pemilik Akhir
104
Informasi tentang Entitas Anak, Entitas Asosiasi Serta Joint Venture (JV) dan Special Purpose Vehicle (SPV)
109
Struktur Grup Mandiri Tunas Finance 109
Informasi Tentang Kronologis Penerbitan dan Pencatatan Saham
110
Kronologis Penerbitan dan Pencatatan Obligasi dan/ atau Efek Lainnya
110
Lembaga dan Profesi Penunjang 120
Penghargaan dan Sertifikasi 122
Daftar Alamat Kantor Cabang dan Kantor Perwakilan, Serta Informasi Terkait Entitas Anak
126
Informasi Pada Situs Web Perusahaan 134
Pendidikan dan/atau Pelatihan Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, Sekretaris Perusahaan dan Unit Audit Internal
136
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA USAHA
141
Tinjauan Perekonomian dan Industri 142
Rencana Strategis 2019 145
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha 148
Tentang Kegiatan Usaha Perusahaan 148
Pembagian Segmen Usaha Berdasarkan Segmen Operasi
155
Analisis Segmen Usaha Berdasarkan Kelompok Nasabah Utama dan Produk
156
Analisis Segmen Usaha Berdasarkan Informasi Geografis
165
Aspek Pemasaran 168
Tinjauan Keuangan 172
Standar Penyajian Informasi dan Kesesuaian Terhadap SAK
172
Posisi Keuangan 173
Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
186
Arus Kas 195
Rasio-rasio Keuangan 198
Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
203
Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas Struktural Modal
206
Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal
209
Dampak Nilai Tukar Mata Uang Asing 210
Realisasi Investasi barang Modal 211
Perbandingan Antara Target Anggaran dengan Realisasi, dan Proyeksi Usaha
212
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
215
Kebijakan Dividen dan Pembagiannya 216
Kontribusi Terhadap Negara 218
8 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP)
218
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
219
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi, dan/atau Restrukturisasi Utang/ Modal
220
Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan pihak Afiliasi/pihak Berelasi
220
Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang Terjadi
224
Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Perusahaan
225
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Dampaknya Terhadap Perusahaan
228
Informasi Kelangsungan Usaha 230
Aspek Pemasaran 230
Prospek Usaha 231
Peta Jalan Usaha: Rencana Jangka Panjang 232
FUNGSI PENUNJANG BISNIS
237
Tumbuh Bersama Karyawan: Pengelolaan Sumber Daya Manusia
238
Menjemput Perubahan: Pengembangan dan Optimalisasi Teknologi Informasi
256
TATA KELOLA PERUSAHAAN
263
Pemahaman Mendasar Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
264
Perkembangan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Lingkup Mandiri Tunas Finance
266
Dasar Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
266
Struktur dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik
270
Sosialisasi dan Internalisasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik
274
Perkembangan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di Tahun 2019
276
Penghargaan atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
277
Penilaian: Evaluasi, Pemantauan, dan Peningkatan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
278
Struktur Organ Tata Kelola Perusahaan 280
Hubungan antar Organ dan Mekanisme Tata Kelola Perusahaan yang Baik
280
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 281
Dewan Komisaris 290
Komisaris Independen 299
Direksi 302
Transparansi Informasi Tentang Dewan Komisaris dan Direksi
311
Assessment Penerapan GCG untuk Aspek Dewan Komisaris dan Direksi
311
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
312
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi 316
Pengungkapan Hubungan Afiliasi antara Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
322
9 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Pengungkapan Rangkap Jabatan Dewan Komisaris dan Direksi
323
Pengungkapan Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi
324
Organ Pendukung Dewan Komisaris 326
Sekretaris Dewan Komisaris 327
Komite Audit 328
Komite Nominasi dan Remunerasi 339
Komite Pemantauan Risiko 348
Informasi Tentang Organ/Komite Lainnya di Bawah Dewan Komisaris
356
Organ Pendukung Direksi 357
Sekretaris Perusahaan 357
Audit Internal 364
Komite-komite di Bawah Direksi 372
Auditor Eksternal/ Akuntan Publik 375
Manajemen Risiko 379
Sistem Pengendalian Internal 389
Corporate Social Responsibility 391
Perkara Penting 392
Akses Informasi dan Data Perusahaan 395
Kode Etik 403
Pengendalian Gratifikasi 408
Informasi Pemberian Dana untuk Kegiatan Politik
408
Kebijakan Anti Korupsi 409
Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa 410
Whistleblowing System 416
Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
418
Kepatuhan Terhadap Pedoman Tata Kelola Perusahaan Pembiayaan: Kesesuaian Terhadap Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014
419
Transparansi Praktik Bad Governance 430
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
433
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Pembangunan Berkelanjutan
435
Kebijakan Penerapan Tanggung jawab Sosial Perusahaan di Lingkup Mandiri Tunas Finance
436
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait Lingkungan Hidup
439
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
440
Program Kegiatan Terkait Ketenagakerjaan
440
Program Kegiatan Terkait Kesehatan dan Keselamatan Kerja
443
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
445
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Lingkup Tanggung Jawab Terhadap Produk/ Jasa Serta konsumen dan Mitra Kerja
448
LAPORAN KEUANGAN AUDIT
452
10 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KEUNGGULAN KOMPETITIF MTF
SUMBER PENDANAAN YANG BERKELANJUTAN MELALUI JoinT
FinAnCinG, DAN HUBUNGAN BAIK DENGAN SUMBER-SUMBER
PENDANAAN UTAMA
11 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
DUKUNGAN PENUH DARI PEMEGANG SAHAM, DAN NILAI JUAL BRAND “MANDIRI”
Bank Mandiri mendukung program Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang dapat dilaksanakan di seluruh cabang Bank Mandiri, sehingga memungkinkan penambahan lending dari segmen referral baik untuk pembelian ritel maupun fleet. Selain itu aliansi kerjasama dengan bisnis unit terkait di Bank Mandiri memungkinkan Mandiri Tunas Finance dapat menggarap nasabah mitra karya Bank Mandiri. Tunas Group mendukung Mandiri Tunas Finance dengan memberikan kesempatan pertama (prioritas) Mandiri Tunas Finance untuk membiayai kredit pembiayaan kendaraan Tunas Group, yang memungkinkan Mandiri Tunas Finance dapat menambah lending dari segmen mobil baru.
Dengan menyandang nama besar Bank Mandiri memungkinkan Mandiri Tunas Finance dapat bekerjasama dengan ATPM mobil baru untuk membantu pembiayaan kredit kendaraannya. Selain itu, bagi pelanggan, nama besar Bank Mandiri memberikan kepercayaan dan rasa aman untuk menjalin kerjasama dengan Mandiri Tunas Finance.
Faktor terpenting dari perusahaan pembiayaan adalah keberadaan sumber dana untuk pembiayaan yang memungkinkan perusahaan pembiayaan senantiasa mendukung dealer/showroom dalam menjual kendaraannya melalui pembelian kredit. Dengan adanya ketersediaan dana yang berkelanjutan akan memberikan rasa aman bagi dealer/showroom berbisnis dengan Mandiri Tunas Finance.
Selain dana dari joint financing, dana non joint financing juga diperlukan dalam struktur pembiayaan, oleh karena itu hubungan baik dengan sumber dana non joint financing akan memberikan kepastian ketersediaan dana bagi Mandiri Tunas Finance.
12 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
13 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
JAringAn yAng TErSEbAr LuAS Di SELuruh inDOnESiA
DAn DiDuKung ALiAnSi STrATEgiS bAnK MAnDiri
Guna memberikan layanan yang cepat dan
berkualitas kepada dealer/showroom dan pelanggan,
maka diperlukan respon service level yang baik.
Untuk itu Mandiri Tunas Finance mendekati
pasar yang potensial dengan menambah
jaringan kantor yang ada untuk mendekatkan
Mandiri Tunas Finance dengan konsumennya.
Mandiri Tunas Finance telah menjalin
hubungan baik dengan Agen Tunggal Pemegang
Merek (ATPM) terkemuka di Indonesia, termasuk
dengan dealer mobil premium/luxury car dan dealer motor besar.
JARINGAN KANTORYANG TERSEBAR DI BERBAGAI WILAYAH DI INDONESIA
hubungAn bAiK DAn LuAS DEngAn JAringAn Dealer
DAn ATPM
102
14 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Didirikan sebagai PT Tunas Financindo Corporation dimiliki 100% olehGrup Tunas Ridean.
1989 1995 1997
2013 2012
Perusahaan membuka 7 cabang baru.
Membuka 9 (sembilan) Kantor Cabang baru yaitu di Batam (Kepulauan Riau), Bukittinggi (Sumatera Barat), Duri (Riau), Baturaja (Sumatera Selatan), Lubuklinggau (Sumatera Selatan), Cibubur (Jawa Barat), Bandarjaya (Lampung), Banjarbaru (Kalimantan Selatan) dan Tangerang 2 (Banten)
• Fokus pembiayaan mobil baru• Peringkat AA(idn); Stable Outlook
dari Fitch Rating Indonesia• Kenaikan peringkat obligasi dari
idA+ (Single A plus; Stable Outlook) menjadi idAA (Double A; Stable Outlook) dariPefindo
JEJAK LANGKAH PERUSAHAAN
Pembukaan 5 kantor cabang baru yaitu di Sintang, Sampit, Mamuju, Kotamobagu dan Kupang serta 20 kantor Satelit yang berlokasi di kantor-kantor Cabang Bank Mandiri.
2015 2016
• Peluncuran produk multiguna
• Layanan penambahan payment channel melalui retailer
• Pembukaan 3 Kantor cabang di Bandung, Lebak Bulus dan Luwuk dan 1 kantor satelit di Bandar Lampung
• KenaikanRatingPefindomenjadi : idAA+
• Peluncuran Mandiri KKB• Pemekaran Kantor Wilayah dari 6 Kantor
Wilayah menjadi 9 Kantor Wilayah. • Membuka 11 (sebelas) Kantor Cabang
baru yaitu di Ujung Batu (Riau), Tanjung Pinang (Kep. Riau), Bontang (Kalimantan Timur), Cibinong (Jawa Barat), Rangkasbitung (Banten), Cikarang (Jawa Barat), Garut (Jawa Barat), Pekalongan (Jawa Tengah), Subang (Jawa Barat), Gresik (JawaTimur) dan Mojokerto (JawaTimur).
2014
15 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
2011 2010
2017 20192018
• Pengambilalihan 51% saham Perseroan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
• Perubahan nama Perseroan menjadi PT Mandiri Tunas Finance.
• Fokus pembiayaan mobil bekas
• Kerjasama dengan Mandiri Taspen
• Peluncuran branding baru pembiayaan multiguna “Cash aja”
• Peluncuran Customer Experience Lounge
• Peresmian MTF Cabang Pluit dan Kantor regional iX & Cabang balikpapan
• Channeling Fintech• Pembiayaan modal kerja• Pembiayaan melalui dealer online• Pembiayaan anjak piutang • Peresmian Kantor Cabang Ungaran
Implementasi Sentralisasi Proses Input (SPRINT)
• Minimalisasi cost of fund melalui pendanaan offshore, asset purchase
• Pembukaan 3 cabang: Medan 2, Pekanbaru 2, dan Ungaran
Perusahaan berganti nama menjadi PT Tunas Financindo Sarana
20042000 2008
2009
• Pelaksanaan sindikasi offshore ke Singapore, Taiwan & Jepang
• Sinergi servicing BSM Oto• Pembukaan kantor
Cabang Banyuwangi, Ketapang, Sorong, Jayapura dan Ambon
Membuka 22 (dua puluh dua) Kantor Cabang baru yaitu di Rantau Prapat (Sumatera Utara), Muara Bungo (Jambi), Padang, Pangkal Pinang, Banda Aceh, Sukabumi, Serang, Pondok Gede, Mampang Prapatan (Jakarta Selatan), Kebon Jeruk (Jakarta Barat), Tuban, Tanjung (Kalimantan Selatan), Palu, Madiun, Jember, Gianyar, Kudus, Magelang, Mataram, Gorontalo, Bandung 2, dan WTC Mangga Dua (Jakarta Utara).
• Membuka 13 (tiga belas) Kantor Cabang baru yaitu di Bumi Serpong Damai (Tangerang), Pecenongan (Jakarta Pusat), Denpasar, Pontianak, Kendari, Palangkaraya, Parepare (Sulawesi Selatan), Karawang, Tarakan, Kediri, Tegal, Bengkulu dan Manado.
• Perpindahan Kantor Pusat Perseroan ke Graha Mandiri, Jl. Imam Bonjol No. 61, Jakarta 10310.
Perusahaan membuka 20 cabang baru.
16 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PENCAPAIAN DAN RINGKASAN KINERJA MTF TAHUN 2019
Peluncuran chatbot “MARSHA” (MTF Assistant Virtual Sahabat Anda)
untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan.
Peresmian MTF Lounge berlokasi di Graha Mandiri sebagai upaya meningkatkan experience pelanggan.
hArMOni DEngAn PELAnggAn1
DuKungAn MTF ATAS AgEnDA APu PPT
MTF mendukung penuh program Pemerintah Indonesia Penanganan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) khususnya di sektor keuangan. Sejumlah perbaikan penerapan APU PPT di lingkup MTF telah dilaksanakan dengan tujuan memenuhi kepatuhan, sekaligus meningkatkan level performa pengelolaan sektor keuangan yang dilakukan oleh Mandiri Group.
2
17 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
KinErJA MTF 20193 “Di tengah kondisi industri pembiayaan dan industri otomotif
yang cenderung melambat, MTF justru mampu tumbuh
dengan baik dan terus memberikan nilai tambah bagi
pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.”
Pertumbuhan nilai pembiayaan baru, dari
Rp26,99 triliun di tahun 2018 menjadi Rp28,78 triliun di tahun 2019.
Kenaikan jumlah pendapatan, dari Rp3,12
triliun di tahun 2018 menjadi Rp3,44 triliun di
tahun 2019.
CostEffiencyRatio(CER)atauRasioEfisiensitahun
2019, turun dari tahun 2018 sebesar 49,33%.
6,63% 10,26%
47,22%Piutang Bermasalah Kelolaan
atau Net Performing Loan (NPL) tahun 2019, turun 0,08 poin dari tahun 2018 sebesar
0,83%.
0,75%
18 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
19 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PERFORMA 2019
20 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
LAbA (rugi) DAn PEnghASiLAn KOMPrEhEnSiF (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian 2019 2018 2017 2016 2015 (%) YoY 2019-2018
Pendapatan
Pembiayaan Konsumen 2.209.648 1.936.719 1.830.424 1.772.265 1.423.223 14,09%
Sewa Pembiayaan 427.484 386.302 178.983 92.307 99.641 10,66%
Anjak Piutang 8.567 96 - - - 8.823,96%
Bunga 15.000 12.116 9.036 10.099 7.672 23,80%
Lain-lain Neto 779.565 784.959 719.921 574.598 456.996 -0,69%
Total Pendapatan 3.440.264 3.120.192 2.738.364 2.449.269 1.987.532 10,26%
Beban
Beban Keuangan (1.452.429) (1.260.010) (1.035.442) (921.263) (703.121) 15,27%
Gaji dan Tunjangan (537.854) (518.980) (437.812) (342.088) (304.698) 3,64%
Umum dan Administrasi (400.713) (398.555) (354.063) (309.840) (279.747) 0,54%
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
Pembiayaan Konsumen (415.964) (394.619) (434.774) (426.997) (291.487) 5,41%
Sewa Pembiayaan (17.342) (3.950) (5.784) (196) 2.356 339,04%
Anjak Piutang (1.058) (113) - - - 836,28%
Piutang Lain-lain (17.745) (4.122) (2.111) - 9 330,49%
Total Beban (2.843.105) (2.580.349) (2.269.986) (2.000.384) (1.576.688) 10,18%
Laba Sebelum Beban Pajak Final dan Pajak Penghasilan 597.159 539.843 468.378 448.885 410.844 10,62%
Pajak Penghasilan
Beban Pajak Final (3.000) (2.423) (1.807) (2.020) (1.534) 23,81%
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan 594.159 537.420 446.571 446.865 409.310 10,56%
Beban Pajak Penghasilan (148.793) (134.100) (116.329) (111.495) (102.510) 10,96%
Laba Tahun Berjalan 445.366 403.320 350.242 335.370 306.800 10,42%
Penghasilan Komprehensif Lain
Pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan (16.556) 6.730 (13.162) (4.266) (7.221) -346,00%
Pajak penghasilan terkait 4.139 (1.682) 3.290 1.067 1.805 346,08%
(12.417) 5.048 (9.872) (3.199) (5.416) -345,98%
Pos yang akan Direklasifikasi ke Laba Rugi
Bagian efektif dari kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas
(34.028) (27.695) (16.826) - - 22,87%
Pajak penghasilan terkait 8.507 6.924 4.206 - - 22,86%
(25.521) (20.771) (12.620) - - 22,87%
Penghasilan Komprehensif Lain - Setelah Pajak (37.938) (15.723) (22.492) (3.199) (5.416) 141,29%
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 407.428 387.597 327.750 332.171 301.384 5,12%
Laba Per Saham Dasar (nilai Rupiah penuh) 178 161 140 134 123 10,56%
21 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PENDAPATAN(Rp juta)
20152016
20172018
2019
5.000.000
4.800.000
4.600.000
4.400.000
4.200.000
4.000.000
3.800.000
3.600.000
3.400.000
3.200.000
3.000.000
2.800.000
2.600.000
2.400.000
2.200.000
2.000.000
1.800.000
1.600.000
1.400.000
1.200.000
1.000.000
800.000
600.000
400.000
200.000
0
1.987.532 2.449.269 2.738.364 3.120.192 3.440.264
10,26%
LABA PER SAHAM DASAR(Rp juta)
20152016
20172018
2019
250
240
230
220
210
200
190
180
170
160
150
140
130
120
110
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
123 134 140 161 178
10,56%
LABA TAHUN BERJALAN(Rp juta)
20152016
20172018
2019
500.000
480.000
460.000
440.000
420.000
400.000
380.000
360.000
340.000
320.000
300.000
280.000
260.000
240.000
220.000
200.000
180.000
160.000
140.000
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0
306.800 335.370 350.242 403.320 445.366
10,42%
TOTAL PENGHASILANKOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN(Rp juta)
20152016
20172018
2019
500.000
480.000
460.000
440.000
420.000
400.000
380.000
360.000
340.000
320.000
300.000
280.000
260.000
240.000
220.000
200.000
180.000
160.000
140.000
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0
301.384 332.171 327.750 387.597 407.428
5,12%
22 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
POSiSi KEuAngAn(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian 2019 2018* 2017 2016 2015 (%) YoY 2017-2018
ASET
Kas dan Setara Kas
Kas 6.869 12.863 20.198 24.074 19.938 -46,60%
Kas Pada Bank
Pihak Ketiga 123.260 105.923 8.944 21.521 3.257 16,37%
Pihak Berelasi 291.406 136.154 131.408 212.299 68.771 114,03%
421.535 254.940 160.550 257.894 91.966 65,35%
Piutang Pembiayaan Konsumen
Pihak Ketiga 13.849.802 12.927.542 11.444.554 9.956.989 8.148.026 7,13%
Pihak Berelasi 6.663 5.822 7.957 10.532 5.886 14,45%
13.856.465 12.933.364 11.452.511 9.967.521 8.153.912 7,14%
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (307.380) (303.884) (271.205) (298.650) (270.477) 1,15%
13.549.085 12.629.480 11.181.306 9.668.871 7.883.435 7,28%
Piutang Sewa Pembiayaan
Pihak Ketiga 3.055.071 3.328.389 2.364.629 834.483 604.150 -8,21%
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (7.982) (9.286) (7.739) (4.538) (5.791) -14,04%
3.047.089 3.319.103 2.356.890 829.945 598.359 -8,20%
Anjak Piutang
Pihak Ketiga 116.650 11.416 - - - 921,81%
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (1.171) (113) - - - 936,28%
115.479 11.303 - - - 921,67%
Piutang Lain-lain
Pihak Ketiga 82.396 115.193 104.140 69.420 76.923 -28,47%
Pihak Berelasi 723.381 620.215 564.131 274.585 388.421 16,63%
805.777 735.408 668.271 344.005 465.344 9,57%
Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (17.886) (6.007) (2.896) (785) (785) 197,75%
787.891 729.401 665.375 343.220 464.559 8,02%
Aset Pajak Tangguhan 73.072 59.921 38.004 23.079 19.907 21,95%
Tagihan Kelebihan Pajak - 43.538 65.538 65.538 - -
Piutang Derivatif 20.095 138.333 23.202 - - -85,47%
Aset Tetap 181.885 182.005 165.907 141.322 102.852 -0,07%
Aset Lain-lain
Pihak Ketiga 103.025 112.745 81.340 73.061 41.081 -8,62%
Pihak Berelasi 1.772 2.227 1.346 1.132 835 -20,43%
TOTAL ASET 18.300.928 17.482.996 14.739.458 11.404.062 9.202.994 4,68%
*) akun tertentu dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2018 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun pada laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2019.
23 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Uraian 2019 2018* 2017 2016 2015 (%) YoY 2017-2018
LIABILITAS
Utang Usaha 516.540 649.630 606.513 593.910 390.262 -20,49%
Utang Lain-lain
Pihak Ketiga 158.702 200.547 194.491 150.048 110.205 -20,87%
Pihak Berelasi 64.110 84.738 30.344 106.733 44.803 -24,34%
Utang Pajak Kini 23.336 1.852 33.916 13.594 20.462 1.160,04%
Beban yang Masih Harus Dibayar
Pihak Ketiga 247.713 220.282 135.559 89.259 94.240 12,45%
Pihak Berelasi 2.183 1.828 1.227 868 1.835 19,42%
Pinjaman Bank
Pihak Ketiga 8.760.648 9.843.103 6.641.977 4.118.987 4.228.720 -11,00%
Pihak Berelasi 1.064.082 1.379.632 1.602.605 1.502.505 1.272.623 -22,87%
9.824.730 11.222.735 8.244.582 5.621.492 5.501.343 -12,46%
Biaya provisi yang belum diamortasi (23.404) (34.611) (34.152) (12.340) (14.753) -32,38%
9.801.326 11.188.124 8.210.430 5.609.152 5.486.590 -12,40%
Surat berharga yang diterbitkan
Pihak Ketiga 3.592.300 1.835.300 2.443.300 2.284.000 1.297.250 95,73%
Pihak Berelasi 1.137.700 1.014.700 1.231.700 1.041.000 552.750 12,12%
4.730.000 2.850.000 3.675.000 3.325.000 1.850.000 65,96%
Beban emisi yang belum diamortisasi (9.846) (4.732) (9.749) (8.766) (4.590) 108,07%
4.720.154 2.845.268 3.665.251 3.316.234 1.845.410 65,89%
Utang Derivatif 169.989 89.788 19.540 - - 89,32%
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan 108.864 80.024 73.845 50.135 36.549 36,04%
TOTAL LIABILITAS 15.812.917 15.362.081 12.971.116 9.929.933 8.030.356 2,93%
EKUITAS
Modal Saham - - - - - -
Modal Disetor 250.000 250.000 250.000 250.000 250.000 0,00%
Penghasilan Komprehensif Lain:
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan - neto
(31.936) (19.519) (24.567) (14.695) (11.496) 63,61%
Kerugian kumulatif atas instrument derivatif untuk lindung nilai arus kas- neto
(58.912) (33.391) (12.620) - - 76,43%
Saldo Laba
Sudah ditentukan pengunaannya 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 0,00%
Belum ditentukan penggunaannya 2.278.859 1.873.825 1.505.529 1.188.824 884.134 21,62%
TOTAL EKUITAS 2.488.011 2.120.915 1.768.342 1.474.129 1.172.638 17,31%
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
18.300.928 17.482.996 14.739.458 11.404.062 9.202.994 4,68%
Ket: Mandiri Tunas Finance tidak memiliki entitas asosiasi/ventura bersama, dengan demikian tidak terdapat informasi tentang investasi pada entitas asosiasi/ventura bersama
24 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
TOTAL ASET(Rp juta)
20152016
20172018
2019
25.000.000
24.000.000
23.000.000
22.000.000
21.000.000
20.000.000
19.000.000
18.000.000
17.000.000
16.000.000
15.000.000
14.000.000
13.000.000
12.000.000
11.000.000
10.000.000
9.000.000
8.000.000
7.000.000
6.000.000
5.000.000
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
0
9.202.994 11.404.062 14.739.458 17.482.996 18.300.928
4,69%
TOTAL LIABILITAS(Rp juta)
20152016
20172018
2019
25.000.000
24.000.000
23.000.000
22.000.000
21.000.000
20.000.000
19.000.000
18.000.000
17.000.000
16.000.000
15.000.000
14.000.000
13.000.000
12.000.000
11.000.000
10.000.000
9.000.000
8.000.000
7.000.000
6.000.000
5.000.000
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
0
8.030.356 9.929.933 12.971.116 15.362.081 15.812.917
2,93%TOTAL EKUITAS(Rp juta)
20152016
20172018
2019
2.500.000
2.400.000
2.300.000
2.200.000
2.100.000
2.000.000
1.900.000
1.800.000
1.700.000
1.600.000
1.500.000
1.400.000
1.300.000
1.200.000
1.100.000
1.000.000
900.000
800.000
700.000
600.000
500.000
400.000
300.000
200.000
100.000
0
1.172.638 1.474.129 1.768.342 2.120.915 2.488.011
17,31%
25 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
AruS KAS(Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Uraian 2019 2018 2017 2016 2015 (%) YoY 2017-2018
Arus Kas dari Aktivitas Operasi (191.284) (1.945.324) (2.970.105) (1.329.902) (1.703.073) -90,17%
Arus Kas dari Aktivitas Investasi (39.968 ) (50.719) (49.941) (59.268) (45.974) -21,20%
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 397.847 2.090.433 2.922.702 1.555.098 1.567.563 -80,97%
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas
166.595 94.390 (97.344) 165.928 (181.484) 76,50%
Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 254.940 160.550 257.894 91.966 273.450 58,79%
Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 421.535 254.940 160.550 257.894 91.966 65,35%
rASiO-rASiO KEuAngAn (%)
Uraian 2019 2018 2017 2016 2015 (%) YoY 2018-2019
PROFITABILITAS
Imbal hasil aset 2,49% 2,50% 2,68% 3,25% 3,69% -0,4%
Imbal hasil aset * 3,34% 3,35% 3,58% 4,36% 4,94% -0,30%
Imbal hasil rata-rata aset * 3,16% 3,33% 3,67% 4,32% 5,11% -5,10%
Imbal hasil ekuitas 19,33% 20,74% 21,60% 25,34% 29,68% -6,80%
Imbal hasil rata-rata ekuitas 19,48% 20,73% 22,10% 25,53% 29,77% -6,02%
Jumlah pendapatan/jumlah aset 18,80% 17,85% 18,58% 21,48% 21,60% 5,32%
ASET PRODUKTIF
Piutang pembiayaan bersih kelolaan ** 46.842.459 43.490.232 36.849.316 31.272.392 26.758.485 7,71%
Piutang pembiayaan - pembiayaan bersama **
29.814.273 27.217.063 23.032.176 20.470.388 18.000.423 9,54%
Piutang bermasalah kelolaan 0,75% 0,83% 0,80% 1,49% 1,20% -9,64%
LIKUIDITAS
Jumlah liabilitas/jumlah aset (kali) 0,86 0,88 0,88 0,87 0,87 2,27%
Jumlah liabilitas/jumlah ekuitas (kali) 6,36 7,24 7,34 6,74 6,85 12,29%
Utang yang berbunga/jumlah ekuitas (kali) *** 5,84 6,62 6,72 6,05 6,25 11,78%
PERTUMBUHAN
Pertumbuhan pendapatan 10,26% 13,94% 11,80% 23,23% 31,32% -26,40%
Pertumbuhan laba tahun berjalan 10,42% 15,15% 4,43% 9,31% 31,09% -31,22%
Pertumbuhan aset 4,68% 18,61% 29,25% 23,92% 24,00% -74,82%
Pertumbuhan liabilitas 2,94% 18,42% 30,63% 23,65% 23,03% -84,03%
Pertumbuhan ekuitas 17,31% 19,94% 19,96% 25,71% 31,07% -13,19%
RASIO LAINNYA
Laba sebelum pajak penghasilan/pendapatan
17,36% 17,30% 17,10% 18,33% 20,67% 0,34%
Laba bersih setelah pajak tahun berjalan/pendapatan
12,95% 12,93% 12,79% 13,69% 15,44% 0,15%
Rasio efisiensi biaya 47,22% 49,33% 46,50% 42,67% 45,43% -4,28%
Keterangan: * Menggunakan perhitungan laba sebelum pajak ** Dalam jutaan rupiah *** Gearing Ratio
26 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PERTUMBUHAN PENDAPATAN(%)
20152016
20172018
2019
50
48
46
44
42
40
38
36
34
32
30
28
26
24
22
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
31,32 23,23 11,80 13,94 9,30
-33,28%
RASIO EFISIENSI BIAYA(%)
20152016
20172018
2019
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
45,43 42,67 46,50 49,33 47,22
-4,28%
PERTUMBUHAN LABA TAHUN BERJALAN(%)
20152016
20172018
2019
25
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
13,09 9,31 4,43 15,15 10,42
-31,22%
27 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
IKHTISAR OPERASI
iKhTiSAr OPErASi
Uraian Satuan 2019 2018 2017 2016 2015 (%) YoY 2018-2019
Jumlah Konsumen
Orang 302.229 297.007 287.669 280.522 273.040 1,76%
Jumlah Cabang
Cabang 102 102 99 91 93 -
Pembiayaan Baru
Triliun Rupiah
28,78 26,99 22,20 18,63 17,14 6,63%
Jumlah Sumber Daya Manusia
Orang 3.581 3.448 3.467 3.572 3.725 3,86%
JUMLAH SUMBER DAYA MANUSIA(orang)
2015
2016
2017
2018
2019
5000 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000
3.448
3.581
3.467
3.572
3.725
JUMLAH CABANG(Cabang)
2015
2016
2017
2018
2019
150 30 45 60 75 90 105 120 135 150
102
102
99
91
93
PEMBIAYAAN BARU(Triliun Rupiah)
2015
2016
2017
2018
2019
50 10 15 20 25 30 35 40 45 50
26,99
28,78
22,20
18,63
17,14
JUMLAH KONSUMEN(orang)
2015
2016
2017
2018
2019
500 100 150 200 250 300 350 400 450 500
297.007
302.229
287.669
280.522
273.040
28 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
IKHTISAR SAHAM
DiviDEn SAhAM
Dividen Saham2019
(Dividen Saham Tahun Buku 2018)
2018(Dividen Saham
Tahun Buku 2017)
Jumlah Dividen yang Dibagikan (Rp-juta) Rp40.332 Rp35.024
Dividen Kas per Saham (Rp) Rp16,13 Rp14,01
Rasio Pembagian Dividen (%) 10% 10%
Tanggal Pengumuman 18 Maret 2019 9 Maret 2018
Tanggal Pembayaran 23 April 2019 29 Maret 2018
Jumlah SahamJumlah saham Mandiri Tunas Finance sebanyak
2.500.000.000 lembar saham, dengan
kepemilikan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
sebanyak 1.275.000.000 lembar saham atau
51,00%, dan PT Tunas Ridean Tbk sebanyak
1.225.000.000 lembar saham atau 49,00%.
Mandiri Tunas Finance tidak menerbitkan
sahamnya untuk dimiliki oleh publik maupun
oleh manajemen atau karyawan.
informasi tentang Perdagangan Saham dan Kepemilikan Saham oleh PublikHingga 31 Desember 2018 Mandiri
Tunas Finance tidak pernah melakukan
Penawaran Umum Perdana Saham dan tidak
memperdagangkan sahamnya kepada publik.
Dengan demikian, tidak terdapat informasi
terkait perdagangan saham yang memuat
kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa
Efek tempat saham dicatatkan; harga saham
tertinggi, terendah, dan penutupan berdasarkan
harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan;
volume perdagangan saham pada Bursa Efek
tempat saham dicatatkan; dan informasi dalam
bentuk grafik yang memuat paling kurang harga
penutupan berdasarkan harga pada Bursa
Efek tempat saham dicatatkan dan volume
perdagangan saham pada Bursa Efek tempat
saham dicatatkan. untuk setiap masa triwulan
dalam 2 (dua) tahun buku terakhir; termasuk
penghentian sementara perdagangan saham
dalam 2 (dua) tahun terakhir.
informasi Tentang Aksi KorporasiDi sepanjang tahun 2017 dan 2018, Mandiri
Tunas Finance tidak melakukan aksi korporasi
seperti aksi pemecahan saham (stock split),
penggabungan saham (reverse stock split), saham
bonus, maupun penurunan nilai nominal saham.
Dividen SahamPembagian Dividen Saham untuk hasil usaha
tahun buku 2017 yang dilakukan di tahun 2018
dan Dividen Saham untuk hasil usaha tahun
buku 2018 yang dibagikan di tahun 2019 adalah
sebagai berikut:
29 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
IKHTISAR OBLIGASI, SUKUK ATAU OBLIGASI KONVERSI
Mandiri Tunas Finance telah beberapa kali
menerbitkan Obligasi yang dananya digunakan
seluruhnya untuk kegiatan pembiayaan kendaraan
bermotor. Walaupun Mandiri Tunas Finance
mendapatkan dukungan penuh atas fasilitas
pendanaan terutama Joint Financing dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk, namun Mandiri Tunas
IKHTISAR OBLIGASI
TahunNama
ObligasiSeri Peringkat Jumlah (Rp)
Tingkat Bunga
FrekuensiPembayaran
Bunga
TanggalPenerbitan
Tanggal Jatuh Tempo
Status Pembayaran
2015Obligasi Berkelanjutan II MTF Tahap I
B idAA 100.000.000.000 10,80 % p.aSetiap
3 (tiga) bulan18 Des 2015 18 Des 2018 Belum Lunas
100.000.000.000
2016
Obligasi Berkelanjutan II MTF Tahap II
B idAA 680.000.000.000 9,25 % p.aSetiap
3 (tiga) bulan
1 Jun 2016 1 Jun 2021 Belum Lunas
Obligasi Berkelanjutan III MTF Tahap I
B idAA+ 100.000.000.000 8,55% p.a 7 Okt 2016 7 Okt 2021 Belum Lunas
780.000.000.000
2017Obligasi Berkelanjutan III MTF Tahap II
A idAA+ 610.000.000.000 8,50% p.a Setiap 3 (tiga) bulan
6 Jun 2017 6 Jun 2020 Belum Lunas
B idAA+ 240.000.000.000 8,85% p.a 6 Jun 2017 6 Jun 2022 Belum Lunas
850.000.000.000
2019
Obligasi Berkelanjutan IV MTF Tahap I
A idAA+ 800.000.000.000 9,40% p.a Setiap 3 (tiga) bulan
8 Jan 2019 8 Jan 2022 Belum Lunas
B idAA+ 200.000.000.000 9,75% p.a 8 Jan 2019 8 Jan 2024 Belum Lunas
1.000.000.000.000
Obligasi Berkelanjutan IV MTF Tahap II
A idAA+ 1.342.000.000.000 8,90% p.a Setiap 3 (tiga) bulan
26 Juli 2019 26 Juli 2022 Belum Lunas
B idAA+ 658.000.000.000 9,50% p.a 26 Juli 2019 26 Juli 2024 Belum Lunas
2.000.000.000.000
TOTAL 4.730.000.000.000
Selain obligasi di atas, Mandiri Tunas Finance tidak menerbitkan efek apapun dalam bentuk lain.
Finance tetap melakukan diversifikasi pendanaan
untuk menunjang kinerja usaha. Penerbitan Obligasi
antara lain bertujuan untuk menjaga hubungan baik
dengan investor serta mempertahankan eksistensi
di Pasar Modal. Obligasi yang masih beredar serta
masih dalam status belum lunas per 31 Desember
2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Mandiri Tunas Finance telah beberapa kali
menerbitkan Medium Term Notes (MTF) dalam
rangka melakukan diversifikasi pendanaan
untuk memperkuat pembiayaan kendaraan
bermotor. Medium Term Notes terakhir
diterbitkan dengan nama Medium Term
Notes (MTN) Mandiri Tunas Finance III tahun
2012 dengan nilai Rp200.000.000.000 yang
diterbitkan pada 2 Februari 2012. Medium
Term Notes ini telah berstatus lunas sesuai
dengan jatuh tempo pada 2 Februari 2015.
Sejak diterbitkannya Medium Term Notes (MTN)
Mandiri Tunas Finance III tahun 2012 hingga
akhir tahun 2018, Mandiri Tunas Finance tidak
lagi menerbitkan Medium Term Notes. Seluruh
pendanaan untuk pembiayaan kendaraan bermotor
dipenuhi dari Joint Financing dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk selaku entitas induk, dan penerbitan
obligasi seperti yang telah diuraikan di atas.
INFORMASI TENTANG SUMBER PENDANAAN LAINNYA
30 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KILAS PERISTIWA 2019
11 FEbruAri 2019RAKERNAS DAN HUT MANDIRI TUNAS FINANCE KE-10Dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-10 sekaligus
sebagai rangkaian acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas),
Mandiri Tunas Finance (MTF) menggelar acara syukuran
pada 11 Februari 2019 yang bertempat di Djakarta Theatre,
Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran Dewan
Komisaris, Direksi serta karyawan Head Office Perusahaan.
FEbruAri – MArET 2019MTF GELAR ROAD SHOW KE 10 KOTADirektur Utama Mandiri Tunas Finance (MTF) Arya
Suprihadi beserta jajarannya melakukan Road Show ke
10 kota di Jawa, yang dilaksanakan pada bulan Februari
– Maret 2019. Selain ingin menjajal Tol Trans Jawa yang
telah tersambung, tujuan road show ini juga untuk menyapa
lebih dekat dengan karyawan MTF di kantor-kantor cabang
yang disinggahi. Tujuan lainnya adalah untuk silaturahmi
dengan stakeholder, seperti konsumen dan mitra bisnis MTF,
serta media massa. Adapun kota-kota yang dilalui adalah
Karawang, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Solo,
Madiun, Kediri, Mojokerto dan Surabaya.
6 MArET 2019MTF DUKUNG SINERGI MANDIRI GROUP DENGAN BMW INDONESIAMandiri Tunas Finance (MTF) melakukan kunjungan ke
kantor BMW Indonesia dalam rangka menjaga hubungan
baik dan meningkatkan sinergi dengan mitra bisnis.
Kunjungan tersebut dilaksanakan bersama-sama dengan
Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri Taspen
ke pabrik pembuatan BMW di kawasan Sunter, Jakarta
Utara, pada 6 Maret 2019.
22 FEbruAri 2019MTF RAIH INDONESIA DIGITAL INNOVATION AWARD 2019Mandiri Tunas Finance (MTF) kembali meraih penghargaan
Indonesia Digital Innovation Award 2019 dalam kategori
“innovative Company in Providing iT Security and iT Solution
for Customers” yang di gelar oleh Warta Ekonomi, pada 22
Februari 2019, di Jakarta. Penghargaan ini di raih MTF
berkat komitmen Perusahaan dalam memberikan inovasi
digital bagi pelanggan dalam menghadapi industri 4.0.
31 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
15 MArET 2019
16 MEi 2019
18 MArET 2019
16 MEi 2019
DIREKTUR UTAMA MTF RAIH PREDIKAT INDONESIA MULTIFINANCE TOP LEADER 2019Direktur Utama Mandiri Tunas Finance (MTF) meraih
penghargaan Indonesia Multifinance Top Leader Award 2019
dari Warta Ekonomi, dengan predikat Best Leader in improving
Customer Service Experience kategori aset di atas Rp10 triliun.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Ketua Umum Asosiasi
Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno,
kepada Corporate Secretary & Legal Compliance Division Head Arif
Reza Fahlepi di Jakarta, pada 15 Maret 2019.
MTF PEROLEH DUA PENGHARGAAN DALAM INDONESIA HUMAN CAPITAL AWARD 2019Mandiri Tunas Finance (MTF) meraih dua penghargaan dalam
’indonesia Human Capital Award (IHCA) V tahun 2019’ yang
diselenggarakan oleh Majalah Economic Review bekerja sama
dengan Perbanas Institute, IPMI International Business School,
NBO Group, Thomas International, Indonesia Asia Institute
serta Ideku Group. Kedua penghargaan tersebut adalah Best
Human Capital for Multifinance Industry dan Best Human Capital
in Capital Alignment Practices 2019. Penghargaan di terima oleh
Direktur Utama MTF Arya Suprihadi di Balai Kartini, Jakarta,
pada 16 Mei 2019.
MTF GELAR RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNANMandiri Tunas Finance (MTF) melaksanakan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku 2018,
pada 18 Maret 2019. RUPS Tahunan yang di gelar di Ruang
Belitung, Plaza Mandiri tersebut, dihadiri oleh Direksi,
Dewan Komisaris, serta perwakilan Pemegang Saham,
yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean
Tbk. Rapat di pimpin oleh Komisaris Independen MTF Ravik
Karsidi, didampingi oleh Komisaris MTF Harry Gale.
MTF MENDAPATKAN PENGHARGAAN DIGITAL BRAND OF THE YEAR 2019Mandiri Tunas Finance (MTF) mendapatkan penghargaan
dalam ajang Infobank 8th Digital Brand Awards 2019 yang
diselenggarakan oleh Infobank dan Isentia Indonesia. Acara
tersebut diselenggarakan di The Westin Hotel Jakarta pada
16 Mei 2019. Penghargaan di terima oleh Deputi Direktur
MTF, Albertus Henditrianto.
32 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
27 MEi 2019MTF RAIH INDONESIA MOST ADMIRED COMPANIES AWARDS 2019Mandiri Tunas Finance (MTF) meraih penghargaan Indonesia
Most Admired Companies kategori Multifinance Industry dari
Warta Ekonomi. Penghargaan yangg diserahkan oleh founder
Warta Ekonomi Fadel Muhammad ini diterima oleh Direktur
MTF Harjanto Tjitohardjojo di Jakarta, pada 27 Mei 2019.
24 JuLi 2019MTF DAN AKSELERAN JALIN KERJA SAMA PEMBIAYAAN Mandiri Tunas Finance (MTF) menjalin kerja sama dengan
PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia dalam
pembiayaan berbasis peer to peer mid-size SME dengan
produk utama yaitu Invoice dan Receivable Financing. Acara
penandatanganan perjanjian kerja sama dilaksanakan di
Graha Mandiri, pada 24 Juli 2019, dihadiri antara lain oleh
Ivan Tambunan selaku CEO Akseleran, Armendra selaku
Direktur MTF, beserta para undangan lainnya.
3 AguSTuS 2019MTF PEROLEH GELAR THE BEST INDONESIA RISK MANAGEMENT 2019Mandiri Tunas Finance (MTF) memperoleh gelar sebagai
perusahaan pembiayaan terbaik dalam ajang Indonesia
Risk Management 2019 dari Majalah Economic Review.
Perusahaan pembiayaan di bawah Mandiri Group makin di
akui keandalannya di bidang pelayanan. Penghargaan ini
diterima langsung oleh Direktur Keuangan MTF Armendra,
di Nusa Dua Beach Hotel, Denpasar, Bali pada 3 Agustus
2019.
12 JuLi 2019MTF BERKOLABORASI DENGAN TRI DIGI FIN SALURKAN PEMBIAYAANMandiri Tunas Finance (MTF) menjalin kerja sama dengan
PT Tri Digi Fin dalam pembiayaan berbasis peer-to-peer (peer-
to-peer lending). Acara penandatanganan perjanjian kerja
sama dilaksanakan di Graha Mandiri, pada 12 Juli 2019,
dihadiri antara lain oleh Komisaris Tri Digi Fin Alexander
Rusli, Direktur Tri Digi Fin David Santoso, Direktur Utama
MTF Arya Suprihadi, Deputy Direktur MTF William Francis
Indra, beserta pada undangan lainnya. Melalui kerja sama
ini, MTF berharap dapat memperluas jangkuan layanan
pembiayaan kepada masyarakat.
33 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
22 AguSTuS 2019
4 SEPTEMbEr 2019
23 AguSTuS 2019
27 SEPTEMbEr - 5 OKTObEr 2019
MTF RAIH TOP GRC 2019Mandiri Tunas Finance (MTF) dinobatkan sebagai TOP GRC
2019 #4 stars, kategori perusahaan pembiayaan. Penghargaan
ini di terima oleh Direktur Keuangan MTF, Armendra di acara
GRC Summit 2019 yang digelar di Borobudur Hotel, Jakarta,
pada 22 Agustus 2019. Selain meraih penghargaan TOP GRC
2019, Direktur Utama MTF Arya Suprihadi, juga dinobatkan
sebagai ’The Most Committed GRC leader 2019’
HARI PELANGGAN NASIONAL, MTF LUNCURKAN CUSTOMER ExPERIENCE LOUNGEDalam rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional 2019,
Mandiri Tunas Finance (MTF) membuka fasilitas layanan baru
untuk customer yakni MTF Customer Experience Lounge. Acara
peresmian MTF Customer Experience Lounge di gelar pada 4
September 2019, berlokasi di Graha Mandiri, Jakarta. Acara
tersebut dihadiri antara lain oleh Direktur Retail Banking
Bank Mandiri Donsuwan Simatupang, Komisaris Utama MTF
Rico Setiawan, Komisaris Independen MTF Ravik Karsidi,
Direktur Utama MTF Arya Suprihadi, didampingi oleh Direktur
Keuangan MTF Armendra, Direktur Pemasaran MTF Harjanto
Tjitohardjojo, customer, serta para undangan lainnya.
MTF RAIH THE BEST INDONESIA GCG IMPLEMENTATION 2019Mandiri Tunas Finance (MTF) meraih gelar sebagai
perusahaan pembiayaan terbaik dalam ajang Indonesia GCG
Award 2019 dari Majalah Economic Review. Penghargaan
ini di terima oleh Direktur Keuangan MTF, Armendra di
Balai Kartini, Jakarta, 23 Agustus 2019. Pada ajang kali
ini, MTF berhasil meraih peringkat utama untuk kategori
Multifinance dengan aset lebih dari Rp10 triliun.
MTF TURUT MERIAHKAN MANDIRI KARNAVAL 2019Dalam rangka merayakan HUT ke-21, Bank Mandiri kembali
menggelar Mandiri Karnaval, Mandiri Tunas Finance (MTF)
sebagai salah satu perusahaan anak Bank Mandiri, turut
hadir memeriahkan perayaan tersebut. Rangkaian acara
selama 10 hari ini, di mulai sejak 27 September sampai
dengan 6 Oktober 2019, bertepatan dengan bulan Inklusi
Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), booth MTF hadir
dalam acara tersebut untuk menawarkan berbagai produk
pembiayaan.
34 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
9 – 13 OKTObEr 2019PARTISIPASI MTF DALAM MULTIFINANCE DAY 2019Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) kembali
mengadakan Multifinance Day di Atrium Tunjungan Plaza 3,
pada tanggal 9-13 Oktober 2019, bertepatan dengan bulan
Inklusi Keuangan yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). Mandiri Tunas Finance (MTF) berkesempatan untuk
ikut serta dalam acara ini dengan memperkenalkan produk-
produk pembiayan kepada pengunjung pameran.
6 nOvEMbEr 2019ANAK KARYAWAN MTF RAIH BEASISWA APPIMandiri Tunas Finance (MTF) merupakan mitra beasiswa dari
Program beasiswa APPI yang diberikan kepada karyawan dan
anak karyawan anggota APPI yang diadakan setiap tahun.
Untuk tahun 2019, Clara Evelyne, putri dari Ibu Devi, selaku
Finance Operations Staff MTF, terpilih sebagai penerima
beasiswa kategori Perguruan Tinggi. Beasiswa Prestasi APPI
tersebut diserahkan oleh Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno
kepada Clara Evelyne dalam acara Pertemuan Anggota dan
Apresiasi APPI di Jakarta, pada 6 November 2019.
27 nOvEMbEr 2019MTF RAIH TOP DIGITAL AWARDS 2019Mandiri Tunas Finance (MTF) meraih penghargaan TOP
Digital Awards 2019 yang diberikan oleh Majalah IT
Works yang digelar di Golden Ballroom – The Sultan Hotel,
Jakart, pada 27 November 2019. Ajang penghargaan ini
mengapresiasi sejumlah perusahaan yang unggul di dunia
digital dan teknologi. Dalam kesempatan berbahagia ini,
MTF berhasil mendapatkan penghargaan dengan kategori
Top Digital Implementation 2019 dan Direktur Utama MTF
Arya Suprihadi dinobatkan sebagai TOP Leader on Digital
Implementation 2019.
15 OKTObEr 2019GRAND OPENING KANTOR REGIONAL 8 DAN KANTOR CABANG MTF BALIKPAPANMandiri Tunas Finance (MTF) menggelar acara peresmian
Gedung Kantor Regional 8 dan Kantor Cabang MTF
Balikpapan, 15 Oktober 2019. Acara ini dihadiri oleh Asisten
1 Walikota Balikpapan Syaiful Bahri, Perwakilan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Timur Erwan Suryono,
Regional CEO Bank Mandiri Regional IX Banjarmasin
Trilaksito Singgih, Komisaris Independen MTF Ravik Karsidi,
Direktur Utama MTF Arya Suprihadi, Deputy Direktur MTF
William Francis Indra, Kepala Wilayah MTF Regional VIII Ari
Paisal Rohman serta para undangan lainnya.
35 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
5 DESEMbEr 2019 11 DESEMbEr 2019
11 DESEMbEr 2019
MTF MEMPEROLEH PENGHARGAAN MILLENIAL’S BEST BRAND IN SOCIAL ECONOMYMTF berhasil memperoleh penghargaan yang diberikan oleh
Radio Republik Indonesia (RRI) dengan kategori “Millennial's
Best Brand in Social Economy Contribution”. Penghargaan
tersebut diterima oleh Deputi Direktur MTF Perana Citra pada
5 Desember 2019 di Gedung RRI, Jakarta. RRI dan iconomics
Research memberikan apresiasi kepada perusahaan jasa
keuangan yang memiliki tingkat Brand Usage yang tinggi dan
persepsi Brand Awarenss, Brand image, Customer Service Quality
dan Social Economy Contribution yang baik.
11 DESEMbEr 2019MANDIRI TUNAS FINANCE THE BEST PERFORMING MULTIFINANCE 2019Mandiri Tunas Finance (MTF) mendapatkan penghargaan
sebagai “The Best Performing Multifinance 2019” dengan
kategori perusahaan multifinance beraset di atas Rp10 triliun.
Penghargaan yang diberikan oleh The Finance, media digital
bagian dari Infobank Group ini diterima Direktur Keuangan
MTF, Armendra dalam acara penganugerahan “Top 20 Financial
Institutions 2019” di Hotel Mulia, Jakarta, pada 11 Desember
2019. Penghargaan ini diberikan berdasarkan performa PT
Mandiri Tunas Finance yang dinilai sebagai salah satu lembaga
pembiayaan dengan kinerja terbaik selama tiga tahun terakhir.
MTF RESMIKAN KANTOR CABANG PLUITKomitmen Mandiri Tunas Finance (MTF) untuk terus
mendukung perkembangan ekonomi di Indonesia melalui
penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor diwujudkan
melalui perluasan jaringan layanan di wilayah Jakarta
Utara, khususnya Pluit dan sekitarnya. Acara peresmian
Kantor Cabang MTF Pluit dilaksanakan pada 11 Desember
2019, dihadiri oleh Direktur Utama MTF Arya Suprihadi
didampingi seluruh jajaran Direksi MTF, Regional Manager
Region III Sukandar, Branch Manager MTF Pluit Emsubki
serta sejumlah tamu undangan lainnya.
MTF MENERIMA PREDIKAT “TEPERCAYA” DALAM TRUSTED COMPANIES AWARD 2019Mandiri Tunas Finance (MTF) menerima penghargaan
Indonesia Trusted Companies Award 2019 yang diberikan
oleh Majalah Swa dengan kategori “Trusted Company Based
on Corporate Governance Perception index" (CGPI)” dengan
predikat “Tepercaya” (skor 80,5). Penghargaan tersebut
diterima oleh Direktur Utama PT Mandiri Tunas Finance
Arya Suprihadi di Hotel Shangri-la, Jakarta, PADA 11
Desember 2019.
36 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
37 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
LAPORAN MANAJEMEN
38 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
rico Adisurja SetiawanKomisaris Utama
39 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PencaPaian MTF di Tengah kondisi Penuh
TanTangan Tak lePas dari sTraTegi, serTa
kerja saMa seluruh Pihak. dewan koMisaris
MeMberikan aPresiasi TerhadaP caTaTan
PosiTiF MTF di Tahun 2019.
Pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat,
Sebagai perusahaan pembiayaan yang berfokus
di segmen otomotif, PT Mandiri Tunas Finance,
disebut juga “Perseroan” atau “MTF”, sungguh
sangat bersyukur dengan dukungan dari
pemegang saham yang memang memiliki jejak
rekam yang sangat baik pada masing-masing
bidangnya. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di
bidang industri perbankan, dan PT Tunas Ridean
Tbk sebagai pelaku usaha pada industri otomotif,
menjadi kekuatan yang besar bagi Perseroan
untuk dapat memberikan layanan bisnis
pembiayaan yang kompetitif sekaligus akuntabel
khususnya pada segmen otomotif.
Dalam rangka fungsi pengawasan yang
merupakan tanggung jawab Dewan Komisaris,
izinkan Dewan Komisaris menyampaikan sekilas
laporannya dalam laporan tahunan Perusahaan
tahun 2019, sebagai bagian dari pelaporan
pengawasan atas kinerja MTF di sepanjang
tahun 2019 yang cukup menantang.
Penilaian atas Kinerja Direksi Mengenai Pengelolaan Perusahaan dan Dasar Penilaiannya
Penilaian terhadap kinerja Direksi didasarkan
pada arahan pemegang saham yang tertuang
dalam Surat Keputusan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk No. RBG/890/2019 tanggal 31 Juli
2019 tentang Arahan Mengenai Prioritas dan
Target Utama MTF Tahun 2019. Melalui arahan
tersebut, disepakati kontrak manajemen sebagai
Key Performance indicator (KPI) sebagai kriteria
penilaian kinerja Direksi. Arahan tersebut
diantaranya memberikan prioritas utama
Perseroan pada hal-hal berikut ini:
• Pertumbuhan laba bersih untuk
mempertahankan tingkat Return on Equity.
• Ekspansi melalui Joint Financing untuk menjaga
tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan.
• Pengelolaan kualitas aset untuk menciptakan
portfolio pembiayaan yang sehat.
• Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
serta manajemen risiko yang kuat.
• Kontribusi strategis Perseroan untuk
memperkuat sinergi di dalam Bank Mandiri
Group.
40 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Untuk mengukur dan memandu kinerja Perseroan dalam mengimplementasikan prioritas di atas,
target-target utama yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
Indikator Bobot Target
Laba Bersih (Rp-miliar) 25% 483
Baki Debet Joint Financing (Rp Triliun) 35% 29,4
non Performing Financing (Gross) (%) 20% 0,97%
a. Laporan keuangan mendapat opini wajar tanpa pengecualian atau setara dari auditor.b. Subsidiary risk profile mendapat skor maksimal 2 (low to moderate/satisfactory).
Selain itu, kontribusi strategis Perseroan bagi
Bank Mandiri Group menjadi bagian penting
dalam arahan yang diberikan oleh pemegang
saham, dengan harapan Perseroan akan
mampu membawa Bank Mandiri Group menjadi
pemimpin pasar di segmen mobil baru pada
tahun 2022.
Dewan Komisaris berpandangan bahwa arahan
tersebut akan memberikan dorongan besar
bagi Perseroan untuk dapat berakselerasi
dan tumbuh di masa depan, terutama dengan
ditunjuang dengan beberapa strategi manajemen
yang memiliki potensi besar, seperti:
• #1 in new Car financing
• Peningkatan pangsa pasar segmen mobil
baru 14% -> 15%
• Peer-to-Peer (P2P) Lending / Financial
Technology
• Remarketing Financing
• Pengembangan Mobile Platform
• Kemitraan dengan online Marketplace
• Inisiatif penurunan Cost to Eficiency Ratio
(CER)
Dewan Komisaris memberikan apresiasinya
atas pencapaian yang ditorehkan Perseroan di
tengah kondisi industri otomotif tahun 2019
yang cukup menantang. Dewan Komisaris
memandang kinerja Direksi telah bekerja dengan
optimal, terutama dengan pencapaian target
tahun 2019 atas penyaluran pembiayaan baru
sebesar Rp29 triliun dan laba tahun berjalan
Rp440 miliar di tengah kondisi yang cukup
menantang. Keberhasilan ini tak lepas dari peran
kepemimpinan Direksi dan kerja sama seluruh
pihak yang terlibat dalam bisnis Perseroan.
41 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Pemberian nasihat Kepada Direksi dan Pengawasan Terhadap implementasi Strategi Perusahaan
Peran pengawasan Dewan Komisaris dilakukan
melalui keterlibatan intens Dewan Komisaris
secara rutin dalam memberi arahan terhadap
penyusunan rencana kerja Perseroan kepada
Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki
forum rapat gabungan yang membahas berbagai
agenda menyangkut rencana kerja, operasional,
peluang usaha, serta isu-isu strategis yang
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.
Rapat ini merupakan bentuk koordinasi dalam
rangka membahas laporan-laporan periodik
Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan
nasihat yang dituangkan dalam risalah rapat.
Di sepanjang tahun 2018, rapat gabungan
antara Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan
sebanyak 10 kali, dengan cakupan pembahasan
meliputi Financial Performance terkini,
persiapan penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), pembahasan inisiatif
strategi bisnis termasuk produk multiguna,
arahan atas update Corporate Plan serta arahan
atas catatan dari pemegang saham kepada
Direksi, serta pembahasan hasil audit.
Dari ke-10 rapat tersebut, rata-rata kehadiran
Dewan Komisaris mencapai 90,00%, sementara
kehadiran Direksi mencapai 98,33%. Hal ini
menunjukkan komitmen dan kerja sama kedua
organ, baik Dewan Komisaris dan Direksi,
untuk dapat duduk bersama dan membicarakan
tantangan dan pencapaian Perseroan. Dewan
Komisaris berharap, komitmen ini dapat terus
terjaga hingga waktu-waktu yang akan datang.
Pandangan atas Prospek usaha Tahun 2020 yang Disusun oleh Direksi
Dewan Komisaris optimis terhadap target
tahun 2020 yang disusun oleh Direksi dan telah
disetujui oleh pemegang saham, yang telah
dituangkan dalam Rencana Bisnis Tahunan dan
telah dilaporkan kepada OJK. Target tersebut
dinilai realistis dan sangat optimal bila dikaitkan
dengan tantangan bisnis di tahun 2020.
Penyaluran pembiayaan baru ditargetkan
sebesar Rp30,50 triliun, sedangkan laba tahun
berjalan ditargetkan sebesar Rp470,14 miliar.
Target ini diyakini oleh Dewan Komisaris dapat
dicapai dengan optimal, meskipun tantangan
yang akan dihadapi tidaklah mudah, terutama
dengan industri otomotif yang mengalami
perlambatan. Namun, dengan kemampuan
kinerja para jajaran manajemen Perseroan,
Dewan Komisaris optimis bahwa target-target
tersebut dapat tercapai.
42 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Pandangan atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baikDewan Komisaris memandang bahwa
manajemen Perseroan telah berupaya senantiasa
memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK
No. 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola
Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan
Pembiayaan, antara lain diterapkan melalui hal-
hal sebagai berikut:
Perseroan selalu tepat waktu dalam
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
melakukan pertemuan secara berkala minimal 1
(satu) bulan sekali.
• Perseroan menyampaikan laporan kepada
regulator secara tepat waktu dan akurat.
• Melakukan transparansi kinerja keuangan
baik melalui situs web maupun konferensi
pers secara berkala 3 (tiga) bulan sekali.
• Mematuhi peraturan untuk sektor
perusahaan pembiayaan.
• Membentuk Pedoman Tata Kelola
Terintegrasi dengan induk perusahaan Bank
Mandiri.
Dewan Komisaris selalu memberikan arahan
kepada seluruh organ GCG di Perseroan, dan
selalu meninjau perkembangan yang dihasilkan
terhadap penerapan GCG. Salah satu pencapaian
GCG di tahun 2019 adalah peningkatan skor
penilaian penerapan GCG yang dilakukan oleh
The Indonesia Institute for Corporate Gover-
nance (IICG). Aspek penilaian terdiri dari 3 (tuga)
aspek, yaitu aspek Struktur Tata Kelola, aspek
Proses Tata Kelola, dan aspek Hasil Tata Kelola.
Hasil penilaian CGPI menunjukkan skor sebesar
80,50 dan menempatkan Perseroan berada da-
lam kelompok perusahaan “Terpercaya”. Hasil ini
tercatat mengalami peningkatan dari penilaian
tahun 2018, dimana Perseroan memperoleh
penilaian CGPI dengan skor 79,80 dan memili-
ki predikat “Terpercaya”. Penilaian ini sekaligus
menjadi tolak ukur bagi Perseroan untuk dapat
mengevaluasi penerapan prinsip GCG di lingkup
Perseroan.
Dewan Komisaris turut berbangga dengan
komitmen manajemen dalam mendukung ter-
laksananya program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT)
yang telah menjadi agenda besar regulator di
sektor keuangan. Sejumlah perbaikan terkait
pelaksanaan APU PPT di lingkup Perseroan telah
dilakukan, baik oleh Dewan Komisaris maupun
Direksi.
43 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran yang Diberlakukan di Perusahaan, dan Peran Dewan Komisaris dalam Mekanisme Tersebut
Sistem Pelaporan Pelanggaran, atau Whistle
Blowing System (WBS) merupakan sebuah
mekanisme yang memungkinkan pengaduan atau
pelaporan pelanggaran yang terjadi di lingkup
Perseroan dengan mengutamakan kerahasiaan
identitas pelapor. Perseroan telah memiliki WBS
yang diatur berdasarkan surat Direktur Utama
No. 063/MTF-DIR/VII/2011 tanggal 20 Juli
2011.
Mekanisme WBS Perseroan tidak lepas dari
mekanisme Anti Korupsi yang diterapkan di
lingkup Perseroan, dimana dalam menegakkan
peraturan, etika kerja dan bisnis, nilai-nilai
Perseroan, umpan balik bagi manajemen dan
pelapor, maka masyarakat atau pelapor dapat
menyampaikan laporan mengenai dugaan
pelanggaran terhadap kode etik berdasarkan
bukti yang dapat dipertanggungjawabkan serta
dengan niat baik untuk kepentingan Perseroan.
Identitas pelapor bersifat rahasia dan laporan
dapat disampaikan oleh pelapor tanpa
mencantumkan identitasnya (anonim).
Dewan Komisaris memiliki peran dalam
mekanisme WBS Perseroan jika terlapor
adalah Direksi. Sebagai kepanjangan tangan
dari pemegang saham, Dewan Komisaris
dengan dukungan Komite Audit yang akan
bersinergi dengan organ di bawah Direksi akan
mengelola laporan atas terlapor Direksi. Jika
laporan tersebut memuat bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan, Dewan Komisaris akan
memberikan laporan kepada pemegang saham
untuk selanjutnya dilakukan tindakan bagi
Direksi terlapor.
Penilaian atas Kinerja Komite-komite yang berada di bawah Dewan KomisarisDewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan
fungsi beserta tanggung jawabnya dibantu oleh
Komite di bawah pengawasan Dewan Komisaris
termasuk Komite Audit, Komite Nominasi dan
Remunerasi, serta Komite Pemantau Risiko.
Sepanjang tahun 2019, Dewan Komisaris menilai
bahwa komite-komite tersebut telah menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan
efektif. Rapat rutin yang dilakukan setiap komite
menjadi poin penting bagi pelaksanaan tugas dan
fungsi masing-masing komite, khususnya dalam
memberikan masukan bagi Dewan Komisaris.
44 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Perubahan Susunan Dewan KomisarisDi tahun 2019, pemegang saham memutuskan untuk tidak melakukan perubahan susunan Dewan
Komisaris. Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2019 adalah sama.
Nama Jabatan Masa Jabatan
Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama RUPS Tahun 2017 - RUPS Tahun 2020
Harry Gale Komisaris RUPS Tahun 2017 - RUPS Tahun 2020
Ravik Karsidi Komisaris IndependenRUPS Tahun 2017 - RUPS Tahun 2020 Periode
Jabatan: ke-1 (sebelumnya tidak pernah menjabat sebagai Dewan Komisaris Perseroan)
Akhir Kata
Jakarta, 30 Januari 2020
Komisaris Utama
RICO ADISURJA SETIAWAN
Kepada pemegang saham, Dewan Komisaris
mengucapkan terima kasih atas kepercayaan
yang telah diberikan. Dewan Komisaris
menyampaikan apresiasinya kepada Direksi atas
kerja sama dan komitmen yang telah ditunjukkan.
Dewan Komisaris juga menyampaikan apresiasi
kepada seluruh karyawan Perseroan yang telah
memberikan kontribusinya secara optimal.
Dewan Komisaris sungguh berharap, perjalanan
tahun 2019 menjadi catatan penting bagi seluruh
jajaran untuk dapat terus merumuskan strategi
yang tepat dan mampu membawa Perseroan
menuju pertumbuhan yang lebih baik.
45 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
DEWAN KOMISARIS
hArry gALEKomisaris
riCO ADiSurJA SETiAwAnKomisaris Utama
rAviK KArSiDiKomisaris Independen
46 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019 LAPOrAn MAnAJEMEn PrOFiL PEruSAhAAnAnALiSA DAn PEMbAhASAn
MAnAJEMEn ATAS KinErJA uSAhA
PErFOrMA 2019
LAPORAN DIREKSIArya SuprihadiDirektur Utama
47 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAANTATA KELOLA PEruSAhAAnFungSi PEnunJAng biSniS LAPOrAn KEuAngAn AuDiT
TAnggung JAwAb SOSiAL PEruSAhAAn
keberhasilan bukanlah sekedar aPa yang
TercerMin dari hasil. keberhasilan Terbesar
adalah MaMPu MenghadaPi kendala dan
TanTangan, hingga akhirnya MaMPu TaMPil
Menjadi PeMenang.
Pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat,
Tidak terlalu jauh berbeda dengan kondisi di
tahun sebelumnya, tahun 2019 masih menjadi
tahun penuh tantangan bagi industri jasa
pembiayaan, khususnya pada sektor pembiayaan
bagi kendaraan bermotor. Pertumbuhan pasar
yang cenderung melambat membuat PT Mandiri
Tunas Finance, disebut juga “Perseroan” atau
“MTF”, melakukan serangkaian strategi untuk
dapat terus melakukan akselerasi pertumbuhan
bisnisnya. Laporan tahunan ini menjadi bagian
dari pelaporan manajemen atas strategi dan
kinerja Perseroan di sepanjang tahun 2019,
sekaligus menjadi dokumentasi atas perjalanan
Perseroan untuk mencapai visi dan misi yang
telah dicanangkan.
2019, Tahun Penuh Tantangan bagi industri Otomotif
Tahun 2019 menjadi tahun penuh tantangan
bagi industri otomotif. Berdasarkan data yang
dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor
Indonesia (GAIKINDO), penjualan ritel di
sepanjang untuk kendaraan roda 4 dari dealer
kepada konsumen untuk periode Januari hingga
November 2019 tercatat sebanyak 939.988
unit. Jumlah ini jauh lebih kecil, atau mengalami
penurunan lebih kurang 9,89% secara tahunan
(Year-on-Year/YoY) dibandingkan periode yang
sama di tahun 2018 dengan penjualan mencapai
1.043.161 unit. Berbagai faktor seperti
pertumbuhan perekonomian yang cenderung
stagnan hingga suku bunga kredit yang kurang
menjanjikan bagi pelanggan menjadi penyebab
dari turunnya industri otomotif Indonesia.
48 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Stagnansi perekonomian tak lepas dari
perlambatan perekonomian global. Berlanjutnya
perang dagang antara Amerika Serikat (AS)
dan Tiongkok mengakibatkan perlambatan
perekonomian dunia. Bank Indonesia (BI)
memroyeksikan pertumbuhan perekonomian
dunia tahun 2019 hanya berada di angka 3,2%,
di bawah pertumbuhan perekonomian dunia
tahun 2018 yang sebesar 3,6%. Meskipun
perekonomian Indonesia tahun 2019 mampu
optimis tumbuh di angka 5,3%, sedikit di
atas pertumbuhan ekonomi tahun 2018 yang
sebesar 5,2%, perlambatan perekonomian dunia
praktis akan menurunkan neraca perdagangan
internasional Indonesia, yang pada akhirnya akan
berdampak terhadap perekonomian Indonesia.
Kondisi penuh tantangan ini juga tercermin dari
geliat industri pembiayaan di tahun 2019 yang
secara umum mengalami penurunan 3,67% YoY
pada posisi Oktober 2019. Pengetatan peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait uang
muka pembiayaan syariah yang serupa dengan
pembiayaan konvesional disinyalir menurunkan
daya saing pembiayaan syariah. Berdasarkan data
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Pemerintah
(APPI), pembiayaan konvensional mobil dan
motor yang menguasai rata-rata 73% dari total
industri pembiayaan hanya tumbuh 11% dan
16% yang ditopang oleh kenaikan harga jual
kendaraan; namun di sisi lain pembiayaan mobil
dan motor secara syariah mengalami penurunan
pertumbuhan drastis hingga lebih dari 50%.
Sedangkan pembiayaan mesin/alat berat
dengan menggunakan pembiayaan konvensional
dan syariah justru mengalami pertumbuhan
signifikan, masing-masing sebesar 40% dan
38%. Kenaikan harga batu bara yang mendorong
geliat pertambangan dan perdagangan batu bara
menjadi penyebab meningkatnya permintaan
pembiayaan dari nasabah pada industri tersebut.
Sebagai perusahaan pembiayaan yang berfokus
pada pembiayaan kredit mobil baru, Perseroan
tak luput dari kondisi yang penuh tantangan
tersebut. Dengan total nilai pembiayaan di tahun
2019 mencapai Rp28,77 triliun, dimana 74%
diantaranya diberikan untuk pembiayaan mobil
baru, menempatkan Perseroan sebagai perusahaan
pembiayaan mobil baru nomor 1 di Indonesia.
Namun, kecenderungan stagnansi pasar justru
menjadi peluang bagi Perseroan untuk dapat
menjawab tantangan, dan mampu tumbuh di tengah
kondisi yang kurang menggembirakan tersebut.
Kebijakan Strategis dan Pencapaian Tahun 2019
Perseroan bergerak dalam kegiatan usaha
pembiayaan investasi, modal kerja, multiguna,
anjak piutang dan kegiatan usaha lain
berdasarkan persetujuan OJK, dan telah
memiliki izin berdasarkan amandemen terakhir
dari Surat Keputusan Menteri Keuangan No.
KEP-352/KM.10/2009 tanggal 29 September
2009. Salah satu keunggulan kompetitif
Perseroan adalah perpaduan yang selaras dari
kedua pemegang saham, yaitu kekuatan finansial
dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan jaringan
dealer otomotif dari PT Tunas Ridean Tbk.
Menghadapi situasi tahun 2019 yang penuh
tantangan, Perseroan mengambil berbagai
langkah inisiatif yang dituangkan dalam
kebijakan utama, yaitu pengembangan bisnis
yang prima, peningkatan proses operasional yang
prima, serta peningkatan layanan pelanggan
yang prima.
49 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
KEbiJAKAn uTAMA TAhun 2019
PEngEMbAngAn biSniS yAng
PriMA
PEningKATAn PrOSES
OPErASiOnAL yAng PriMA
PEningKATAn LAyAnAn
PELAnggAn yAng PriMA
Strategi pengembangan bisnis yang prima
dikembangkan melalui diversifikasi produk seperti
produk Multiguna, penyaluran pembiayaan melalui
platform Peer-to-Peer (P2P) dengan menggandeng
financial technology, pengembangan kerjasama
dengan channel online, serta program sinergis
dengan Mandiri Group.
Pada peningkatan proses operasional, Perseroan
terus memperbaiki dan meningkatkan proses
bisnis di lingkup internal seperti optimalisasi
mobile platform “MTF Go”, peningkatan sistem
dan proses data pelanggan khususnya melalui
pengembangan Sentralisasi Proses Input (SPRINT)
untuk meningkatkan Service Level Agreements (SLA)
dan mempercepat proses kredit, pengembangan
sistem digital scoring sebagai alat bantu untuk
mempercepat proses analisa kredit calon
pelanggan, pengembangan kerjasama dengan
lelang online untuk memperluas pemasaran dengan
biaya yang lebih efisien, eksplorasi database
internal untuk dapat mengetahui perilaku nasabah
guna meningkatkan penjualan repeat order, dan
tentunya efisiensi biaya operasional.
Sedangkan pada peningkatan layanan pelanggan,
Perseroan menempuh berbagai kebijakan
seperti Integrated Business Channel, penyediaan
pusat layanan MTF yang tersentralisasi, serta
kemudahan akses pelayanan pelanggan melalui
media digital berupa chatbot “Marsha”, dalam
rangka meningkatkan kepuasan pelanggan akan
jasa yang diberikan Perseroan.
Perbaikan berkelanjutan pada proses operasional
dan peningkatan layanan pelanggan tak lepas
dari peta jalan pengembangan layanan digital
dan teknologi informasi yang dikembangkan
Perseroan sejak tahun-tahun sebelumnya, yang
ditransformasikan di sepanjang tahun 2019.
Sejumlah inisiasi transformasi digital dilakukan
Perseroan, mulai dari pengembangan kerja sama
dengan marketplace khususnya yang berfokus pada
penjualan kendaraan bermotor, kemitraan bersama
financial technology dalam bentuk Peer-to-Peer
(P2P), penguatan SPRINT dalam rangka proses
bisnis yang lebih terjaga, pemisahan aplikasi “MTF
Go” dan “My MTF”, hingga peluncuran Chatbot
“Marsha” sebagai bagian dari pemenuhan kepuasan
50 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
pelanggan. Ke depan, transformasi digital akan
terus dilakukan agar Perseroan memiliki daya
saing, khususnya di tengah era disruptif teknologi
informasi dewasa ini.
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan membagi
segmen operasi berdasarkan kelompok nasabah
utama dan produk, yaitu Fleet dan Retail. Segmen
Retail didapatkan dari pembiayaan konsumen
untuk nasabah individu, sementara segmen Fleet
didapatkan dari pembiayaan untuk nasabah
korporasi. Masing-masing segmen memberikan
pembiayaan untuk produk mobil dan motor.
Di sepanjang tahun 2019, pendapatan Perseroan
mampu tumbuh hingga 10,26%, dari Rp3,12
triliun di tahun 2018 menjadi Rp3,44 triliun di
tahun 2019. Pertumbuhan terutama terlihat
dari segmen nasabah Fleet, yang mampu tumbuh
hingga 20,83%, dari Rp569,11 miliar di tahun 2018
menjadi Rp687,66 miliar di tahun 2019. Sedangkan
segmen nasabah retail yang merupakan segmen
penyumbang utama dari bisnis Perseroan tumbuh
7,90%, dari Rp2,55 triliun di tahun 2018 menjadi
Rp2,75 triliun di tahun 2019.
Pencapaian pendapatan ini didapatkan dari unit
kontrak baru serta nilai kontrak pembiayaan yang
masih mengalami pertumbuhan di tengah kondisi
tahun 2019 yang cukup menantang. Di sepanjang
tahun 2019 Perseroan mampu memberikan
pembiayaan kontrak baru pada 166.049 kontrak,
meningkat 16,73% dibandingkan pembiayaan
kontrak baru tahun 2018 sebanyak 142.261
kontrak. Terjadi penurunan pada kontrak baru
pada produk mobil baru sebesar 9,50% sejalan
dengan lesunya industri otomotif khususnya
pada segmen retail, namun Perseroan mampu
mengembangkan diversifikasi pada produk
lainnya yang mampu tumbuh hingga 150,20%
dibandingkan tahun 2018. Sedangkan pada
nilai kontrak pembiayaan berdasarkan jenis
pembiayaan kendaraan, seluruh jenis pembiayaan
Perseroan mengalami peningkatan, baik nilai
kontrak pembiayaan pada produk mobil baru,
mobil bekas, motor, maupun produk lainnya.
Pembiayaan pada segmen nasabah retail
tahun 2019 tumbuh 7,90%, sedangkan pembiayaan pada
segmen nasabah Fleet justru mampu tumbuh
hingga 20,84% dibandingkan tahun
2018
PErTuMbuhAn PEnDAPATAn MTF bErDASArKAn KELOMPOK nASAbAh uTAMA DAn PrODuK (Rp juta)
3.000.000
2.800.000
2.600.000
2.400.000
2.200.000
2.000.000
1.800.000
1.600.000
1.400.000
1.200.000
1.000.000
800.000
600.000
400.000
200.000
0
336.119 569.107 687.6632.402.245 2.551.085 2.752.601
2017
Pembiayaan Retail Pembiayaan Fleet
2018 2019
51 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Keberhasilan Perseroan dalam menghadapi
tantangan tersebut tak lepas dari kebijakan
strategis utama seperti yang telah dijelaskan
di atas. Terutama pada diversifikasi produk
dan perluasan pasar, strategi ini mampu
menopang pertumbuhan bisnis khususnya
dalam menghadapi tantangan di tahun 2019.
Seperti yang tercermin pada bagan di atas,
komposisi jumlah kontrak baru berdasarkan
jenis pembiayaan mengalami perubahan,
dimana produk pembiayaan lainnya mengalami
peningkatan komposisi, dari 14,31% di tahun
2018 menjadi 30,68% terhadap jumlah
keseluruhan kontrak baru yang berhasil
dibukukan oleh Perseroan.
Perseroan juga mewujudkan sinergi dalam
Bank Mandiri Group melalui program referral
Bank Mandiri untuk produk Kredit Kendaraan
Bermotor (KKB) dan layanan segmen Fleet.
Salah satu sinergi penting dalam Bank Mandiri
Group dilakukan melalui kerjasama pembiayaan
PT Bank Syariah Mandiri OTO, dimana
Perseroan bertindak sebagai servicing agent
untuk melakukan proses survei kepada nasabah,
membantu proses kredit dan membantu nasabah
menghubungi dealer. Seluruh strategi tersebut
tentunya didukung oleh enabler yaitu adanya
perbaikan proses bisnis, perubahan model
bisnis serta penyesuaian struktur organisasi
yang menunjang eksekusi strategi yang telah
dirancang.
Pada sisi pendanaan, Perseroan terus berupaya
untuk mencari sumber pendanaan lainnya
seperti penjualan Obligasi serta Medium Term
Notes (MTN). Sejak tahun 2011 hingga akhir
tahun 2019, Perseroan telah menerbitkan 9
(sembilan) Obligasi. Di tahun 2019, Perseroan
menerbitkan 2 (dua) surat berharga berupa
Obligasi Berkelanjutan, yaitu:
Mobil Baru79,18%
Mobil Bekas6,08%
Motor0,42%
Lainnya14,31%
2018
Mobil Baru61,39%
Mobil Bekas7,69%
Motor0,24%
Lainnya30,68%
2019
KOMPOSISI JUMLAH KONTRAK BARU BERDASARKAN JENIS PEMBIAYAAN
52 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
• Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas
Finance Tahap I Tahun 2019 Seri A dan Seri
B dengan jumlah pokok sebesar Rp1 triliun
berjangka waktu paling lama 5 (lima) tahun
yang diterbitkan pada 8 Januari 2019.
• Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas
Finance Tahap II Tahun 2019 Seri A dan Seri
B dengan jumlah pokok sebesar Rp2 triliun
berjangka waktu paling lama 5 (lima) tahun
yang diterbitkan pada 26 Juli 2019.
Penawaran umum Obligasi yang dilakukan
Perseroan tak lepas dari upaya penguatan
struktur pendanaan dengan memanfaatkan
instrumen keuangan yang tersedia. Hingga akhir
tahun 2019, struktur permodalan Perseroan
terdiri dari pinjaman bank, pendanaan dari
penerbitan obligasi, kewajiban lainnya, serta
ekuitas sebagai permodalan sendiri, dengan
komposisi masing-masing sebesar 53,55%,
25,79%, 7,06%, dan 13,59%. Komposisi ini
mengalami perubahan dibandingkan tahun
2018, seperti terlihat pada bagan di bawah ini,
sejalan dengan berkurangnya pinjaman bank,
penerbitan Obligasi yang dilakukan Perseroan
di sepanjang tahun 2019, serta kenaikan ekuitas
Perseroan.
Secara komposisi, total liabilitas dan
ekuitas menunjukkan stabilitasnya. Hal ini
mengindikasikan kemampuan Perseroan untuk
meningkatkan imbal hasil dan juga peningkatan
laba tahun berjalan. Pengelolaan permodalan
diperlukan sebagai bagian dari kelangsungan
usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil
kepada pemegang saham dan manfaat kepada
pemangku kepentingan lainnya, dan memelihara
optimalisasi struktur permodalan untuk
mengurangi biaya modal (cost of capital).
Salah satu kunci utama dari keberhasilan
Perseroan untuk terus menciptakan nilai
tambah bagi pemegang saham adalah menjaga
rasio kenaikan beban usaha agar tetap berada
di bawah rasio kenaikan pendapatan. Dengan
kondisi tahun 2019 yang penuh tantangan,
Perseroan memahami adanya peluang
pendapatan yang tumbuh secara landai. Untuk
itu, strategi efisiensi biaya ditempuh, tentunya
dengan tidak mengurangi sejumlah kewajiban
Perseroan seperti pemenuhan hak karyawan
maupun kepatuhan terhadap regulasi yang
ada. Perseroan mampu menjaga peningkatan
beban pada rasio 10,18% dibandingkan beban
tahun 2018, di bawah pendapatan yang
tercatat meningkat 10,26% dibandingkan tahun
sebelumnya.
Dengan keberhasilan Perseroan tetap
tumbuh di tengah kondisi pasar yang kurang
menggembirakan, dan efisiensi yang mampu
menjaga beban tetap pada batasnya, Perseroan
mampu membukukan laba tahun berjalan
tahun 2019 sebesar Rp445,37 miliar, tumbuh
10,42% atau senilai Rp42,05 miliar dari laba
tahun berjalan tahun 2018 sebesar Rp403,32
miliar. Kenaikan laba tahun berjalan berimbas
pada laba per saham dasar yang mengalami
kenaikan 10,56%, dari Rp161 per lembar saham
di tahun 2018 menjadi Rp178 per lembar saham
di tahun 2019. Sedangkan total penghasilan
komprehensif tahun berjalan mencatat kenaikan
5,12% atau senilai Rp19,83 miliar, dari Rp387,60
miliar di tahun 2018 menjadi Rp407,43 miliar di
tahun 2019.
53 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Pencapaian realisasi Terhadap Target Tahun 2019pendapatan membukukan pencapaian 99,15%
terhadap target tahun 2019. Pencapaian ini
cukup membanggakan, terutama di tengah
tantangan akan pasar otomotif yang mengalami
penurunan khususnya pada pasar ritel dimana
Perseroan memiliki pangsa pasar yang cukup
besar. Dengan pola efisiensi yang diterapkan
secara proporsional dan tepat sasaran, realisasi
laba tahun berjalan tahun 2019 tercatat
membukukan pencapaian 101,20% terhadap
target yang telah ditetapkan.
KOMPOSISI PERMODALAN MTF
Ekuitas12,13%
Ekuitas13,59%
Surat berharga
yang diterbitkan
16,27%
Surat berharga
yang diterbitkan
25,79%
Kewajiban Lainnya 7,60%
Kewajiban Lainnya 7,06%
Pinjaman Bank
64,00%
Pinjaman Bank
53,55%
2018 2019
Kondisi tahun 2019 yang kurang menggembirakan
menjadi bingkai utama dari pencapaian target
yang telah dicanangkan dalam Rencana Bisnis
Tahunan Perseroan. Namun demikian, sejumlah
strategi seperti diversifikasi produk, perluasan
pasar maupun efisiensi yang dilakukan Perseroan
di sepanjang tahun 2019 memberikan hasil yang
cukup baik bagi pencapaian target tahun 2019.
Penyaluran pembiayaan baru mencatat
pencapaian 99,24% terhadap target; sedangkan
Kendala, Tantangan, dan Solusinya
Tantangan terbesar dalam industri pembiayaan,
khususnya pembiayaan bagi kendaraan
bermotor adalah ketergantungan Perseroan
pada tingkat penjualan kendaraan bermotor,
yang umumnya sangat dipengaruhi oleh situasi
perekonomian, suku bunga, serta kemampuan
konsumsi masyarakat khususnya untuk produk
kendaraan bermotor. Dengan kondisi pasar
tahun 2019 yang cukup menantang seperti yang
telah dijelaskan di atas, penurunan industri
otomotif akan berdampak nyata terhadap
kinerja Perseroan.
54 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Selain itu, ketatnya kompetisi pada sektor
pembiayaan kendaraan bermotor turut menjadi
tantangan tersendiri. Dengan landainya
pertumbuhan perekonomian Indonesia
yang terimbas dari perekonomian dunia
yang cenderung tumbuh terbatas, industri
pembiayaan akan terkena dampak terutama
pada berbagai kebijakan fiskal dan moneter yang
ditempuh Pemerintah Indonesia.
Agar dapat terus tumbuh secara berkelanjutan
bahkan di tengah kondisi yang kurang
menguntungkan, Perseroan melakukan sejumlah
langkah inisiatif strategis melalui diversifikasi
produk, perluasan pasar, serta efisiensi yang
tepat sasaran. Inisiasi ini ternyata mampu
memberikan hasil nyata, dimana Perseroan
mampu tetap tumbuh baik dalam skala bisnis
maupun kinerja keuangan.
Di samping itu, agenda transformasi digital
diharapkan akan membuahkan imbas positif,
yang akan menjadi modal bagi Perseroan untuk
tetap memiliki daya saing yang tinggi dan mampu
memberikan pembiayaan yang kompetitif bagi
pasar Indonesia.
Prospek usaha Tahun 2020Tahun 2020 masih akan menjadi tahun yang
cukup menantang bagi industri otomotif dan
industri pembiayaan Indonesia. Ketidakpastian
perekonomian serta perlambatan pertumbuhan
ekonomi global akan memicu masyarakat dan
industri untuk cenderung menahan diri dalam
melakukan konsumsi. Berdasarkan data dari
GAIKINDO, penjualan kendaraan bermotor
tahun 2020 diproyeksikan tumbuh tipis sebesar
5% dibanding tahun 2019. Pasar otomotif secara
nasional tahun 2020 diestimasikan tidak akan
jauh berbeda dari kondisi tahun 2019.
Namun demikian, Perseroan optimis bahwa
dengan fundamental perekonomian Indonesia
yang baik dan peluang pasar yang besar serta
rancangan strategi Perseroan jangka panjang
akan mampu mendukung Perseroan tetap menjadi
perusahaan pembiayaan yang tumbuh secara
berkesinambungan. Selain itu, diluncurkannya
Peraturan OJK tentang perusahaan pembiayaan
terbaru yang memberikan lebih banyak ruang
dan fleksilibitas untuk perusahaan pembiayaan
seperti pembiayaan Fasilitas Dana dan
perubahan ketentuan uang muka diharapkan
akan menjadi stimulus bagi peningkatan industri
pembiayaan.
Perusahaan menargetkan penyaluran pembiayaan
baru tahun 2020 mampu tumbuh di kisaran
6% dari realisasi nilai penyaluran baru tahun
2019. Pendapatan dari pembiayaan konsumen
diproyeksikan dapat meningkat 7%, sedangkan
laba tahun berjalan diestimasikan mampu tumbuh
6% dari target yang tertuang dalam Rencana
Bisnis Tahunan Perseroan tahun 2020.
55 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Perkembangan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik
Sebagai bagian dari Mandiri Group, Perseroan
memiliki tanggung jawab moral untuk dapat
menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik, atau Good Corporate Governance (GCG)
berdasarkan best practices. Demikian pula sebagai
perusahaan pembiayaan yang digolongkan dalam
Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Perseroan
diwajibkan untuk melaksanakan pengelolaan
bisnis dengan kepatuhan terhadap peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku. Penerapan
GCG ini terutama didasarkan pada 5 (lima)
prinsip dasar, yaitu transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi, dan kewajaran,
sebagaimana telah dirilis dalam Pedoman Umum
Good Corporate Governance yang dikeluarkan
oleh Komite Nasional Kebijakan Governance
(KNKG).
Salah satunya adalah Peraturan OJK No. 30/
POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan
yang Baik bagi Perusahaan Pembiayaan, dimana
Perseroan berupaya untuk menerapkan dan
menyesuaikan perkembangan penerapan GCG di
lingkup Perusahaan dengan peraturan tersebut.
Struktur GCG Perseroan telah dikembangkan
sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku. Demikian pula dengan
proses atau mekanisme GCG sebagai aturan main
yang memberikan definisi secara jelas tentang
tugas, peran dan fungsi masing-masing organ
dalam struktur GCG. Perseroan juga melakukan
evaluasi dan pemantauan hasil penerapan GCG
melalui assessment atau penilaian penerapan
GCG. Perseroan melaksanakan 2 (dua) bentuk
penilaian, yaitu penilaian yang dilakukan secara
internal maupun secara eksternal.
Penilaian penerapan GCG secara internal
dilakukan dengan 2 (dua) acuan penilaian, yaitu
acuan Peraturan OJK No. 18/POJK.03/2014
dan Surat Edaran OJK No. 15/SEOJK.03/2015
tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi
Konglomerasi Keuangan, serta acuan kedua
yaitu Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014
tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi
Perusahaan Pembiayaan dan Surat Edaran
OJK No. 15/SEOJK.05/2016 tentang Laporan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan. Untuk
penilaian berdasarkan Peraturan OJK No. 18/
POJK.03/2014 dan Surat Edaran OJK No. 15/
SEOJK.03/2015, Perseroan memperoleh skor
1,24 dengan predikat “Sangat Baik”.
Sedangkan penilaian eksternal dilakukan
oleh The Indonesia Institute for Corporate
Governance (IICG) dalam ajang Corporate
Governance Perception Index (CGPI). Aspek
penilaian terdiri dari 3 (tuga) aspek, yaitu
aspek Struktur Tata Kelola, aspek Proses Tata
Kelola, dan aspek Hasil Tata Kelola. Hasil
penilaian CGPI menunjukkan skor sebesar 80,50
dan menempatkan Perseroan berada dalam
kelompok perusahaan “Terpercaya”. Hasil ini
tercatat mengalami peningkatan dari penilaian
tahun 2018, dimana Perseroan memperoleh
penilaian CGPI dengan skor 79,80 dan memiliki
predikat “Terpercaya”.
Salah satu pencapaian penting Perseroan
atas pelaksanaan GCG di tahun 2019 adalah
dukungan terhadap pelaksanaan program Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme (APU PPT) yang telah menjadi agenda
besar regulator di sektor keuangan. Beberapa
perbaikan dalam penerapan GCG di lingkungan
Perseroan khususnya pada agenda APU PPT
adalah:
56 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan
Direksi terhadap kepatuhan dan operasional
Perseroan, khususnya penyempurnaan
sistem informasi dalam rangka mitigasi
risiko APU PPT serta pemantauan transaksi
dalam rangka pelaporan Transaksi Keuangan
Mencurigakan (TKM) dan Transaksi
Keuangan Tunai (TKT).
2. Penyempurnaan Standard Operating
Procedure (SOP) APU PPT
3. Prinsip mengenali pengguna jasa
4. Pelaporan transaksi nasabah kepada Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) melalui system Gathering Reports
& Information Processing System (GRIPS);
termasuk pelaporan transaksi nasabah yang
tergolong Penyelengara Negara kepada
PPATK melalui sistem GRIPS.
Manajemen Perseroan berkomitmen untuk terus
meningkatkan level penerapan prinsip GCG,
terutama kesadaran seluruh insan MTF untuk
secara sadar mewujudkan Good Corporate Citizen.
Pengelolaan risikoPengelolaan risiko di lingkup
Perseroan juga mengacu
kepada Peraturan OJK No. 1/
POJK.05/2015 tentang Penerapan
Manajemen Risiko bagi Lembaga
Jasa Keuangan Non-Bank. Selain itu,
sebagai entitas anak dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk, Perseroan
juga melakukan konsolidasi risiko
dengan entitas induk sesuai
Peraturan Bank Indonesia No.
8/6/PBI/2006 dan Peraturan OJK
No. 17/POJK.03/2014 tentang
Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi Bagi Konglomerasi
Keuangan. Sesuai dengan POJK
NO. 1/POJK.05/2015, penerapan
manajemen risiko Perseroan
bertumpu pada 5 (lima) pilar, yaitu
Pengelolaan risiko juga meliputi aspek
pembiayaan. Pada aspek ini, Perseroan selalu
memperhatikan prinsip kehati-hatian. Setiap
pemohonan kredit harus melalui proses
analisis kredit secara cermat dan berbagai
Sistem Pengendalian
Internal
Identifikasi, Pengukuran,
Pengawasan & Pengendalian
Risiko
Sistem Informasi
Manajemen Risiko
Kebijakan Prosedur dan
Penetapan LimitPEnErAPAn
MAnAJEMEn riSiKO
PengawasanAktif Direksidan Dewan Komisaris PILAR 1
PILAR 2
PILAR 3
PILAR 4
PILAR 5
pengawasan aktif Direksi dan Dewan Komisaris;
kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan
limit; identifikasi, pengukuran, pengawasan dan
pengendalian risiko; sistem informasi manajemen
risiko; serta sistem pengendalian internal.
57 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
tahapan persetujuan. Perseroan melakukan
penanganan pembiayaan bermasalah dengan
lebih menitikberatkan prinsip kehati-hatian
dan menjaga ketaatan konsumennya untuk
melakukan pembayaran tepat waktu.
Melalui kepatuhan tersebut, penerapan
manajemen risiko Perseroan merupakan
pendekatan terpadu dan konsisten dalam
melakukan penelaahan, pengukuran,
pemantauan dan pengelolaan risiko terhadap
seluruh komponen kelompok Perseroan.
Perubahan Komposisi DireksiDi sepanjang tahun 2019 tidak terdapat pergantian keanggotaan Direksi. Dengan demikian, susunan
Direksi di akhir tahun 2018 dan 2019 adalah sama.
SUSUNAN DIREKSI PER 31 DESEMBER 2019
Nama Jabatan Masa Jabatan
Arya Suprihadi Direktur Utama RUPS Tahun 2018 - RUPS Tahun 2021
Harjanto Tjitohardjojo Direktur RUPS Tahun 2018 - RUPS Tahun 2021
Armendra Direktur RUPS Tahun 2018 - RUPS Tahun 2021
Atas kepercayaan yang telah diberikan, Direksi menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Akhir KataDireksi menyampaikan rasa terima kasihnya
kepada Dewan Komisaris dan organ
pendukungnya selaku representasi pemegang
saham atas arahan, nasihat dan pengawasan
yang telah dilakukan. Kepada seluruh karyawan,
izinkan Direksi menyampaikan apresiasinya atas
seluruh dedikasi yang telah diberikan. Demikian
pula kepada mitra kerja, Direksi menyampaikan
terima kasih atas dukungan dan kerjasama yang
telah tercipta. Semoga semangat kebersamaan
ini menjadi fondasi bagi Perusahaan untuk dapat
tumbuh di masa yang akan datang.
Jakarta, 30 Januari 2020
Direktur Utama
ARYA SUPRIHADI
58 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
AryA SuPrihADiDirektur Utama
1 ALbErTuS hEnDiTriAnTODeputi Direktur
4
bOniFATiuS PErAnA CiTrA KETArEnDeputi Direktur
5
wiLLiAM FrAnCiS inDrADeputi Direktur
6
hArJAnTO TJiTOhArDJOJODirektur
2
ArMEnDrADirektur
3
DIREKSI
12 3
465
59 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Mandiri
Tunas Finance tahun 2019 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan
tahunan dan laporan keuangan perusahaan.
Demikian penyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, Januari 2020
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
DEWAN KOMISARIS
DIREKSI
RAVIK KARSIDI
Komisaris Independen
HARJANTO TJITOHARDJOJO
Direktur
HARRY GALE
Komisaris
ARMENDRA
Direktur
RICO ADISURJA SETIAWAN
Komisaris Utama
ARYA SUPRIHADI
Direktur Utama
60 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
61 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Jumlah pelanggan tahun 2019,
meningkat 5.222 dari tahun 2018 sebanyak
297.007 pelanggan.
302.229Peringkat Obligasi
Berkelanjutan IV MTF Tahap I Seri A dan Seri B & Obligasi Berkelanjutan IV MTF Tahap
II Seri A dan Seri B yang diterbitkan MTF di tahun 2019.
idAA+
62 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
63 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PROFIL PERUSAHAAN
64 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
IDENTITAS PERUSAHAAN
Nama Perusahaan PT Mandiri Tunas Finance
Tanggal Pendirian 17 Mei 1989 (dengan nama PT Tunas Financindo Corporation)
Cikal Bakal Beroperasi Komersial
• PT Tunas Financindo Corporation (1989)• PT Tunas Financindo Sarana (2000)
Dasar Hukum Pendirian Akta No. 262 tanggal 17 Mei 1989 dari Notaris Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH.89 tanggal 1 Juni 1989 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 57, Tambahan No. 1369 tanggal 18 Juli 1989
Status Hukum Perseroan Terbatas (PT), Emiten
Kegiatan Usaha Pembiayaan investasi, modal kerja, multiguna dan kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan
Produk dan Jasa Pembiayaan kendaraan bermotor kepada retail dan perusahaan meliputi mobil baru, motor besar, kendaraan niaga dan alat-alat berat serta pembiayaan multiguna
Status Perusahaan Anak Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk
Kepemilikan Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (51%)PT Tunas Ridean Tbk (49%)
Modal Dasar Rp 1.000.000.000.000
Modal Ditempatkan Rp 250.000.000.000
Bursa Pencatatan Obligasi Bursa Efek Indonesia
Kode Efek TUFI
Tanggal Pencatatan Obligasi
• Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap I tahun 2015: 18 Desember 2015
• Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance Tahap II tahun 2016: 1 Juni 2016
• Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap I tahun 2016: 7 Oktober 2016
• Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap II tahun 2017: 6 Juni 2017
• Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas Finance Tahap I tahun 2019: 8 Januari 2019
• Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas Finance Tahap II tahun 2019: 26 Juli 2019
65 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Rating Obligasi dan Rating Perusahaan
Pefindo• Rating Obligasi: idAA+ (Double A+)• Rating Perusahaan (Nasional): id AA+ (Double A+; Stable
outlook)Fitch Rating: Rating Perusahaan (Nasional): AA- (idn); Stable Outlook
Jumlah Karyawan 3.581 orang
Jaringan Usaha • 102 Kantor Cabang• 20 Kantor Satelit
Mobile Application • MTF Go• MTF Mobile• MTF Lelang
Alamat Graha Mandiri Lt. 3AJl. Imam Bonjol No.61 Menteng, Jakarta Pusat. DKI Jakarta 10310, Indonesia
Telepon +62 21 230 5608
Faksimili +62 21 230 5618
Surel [email protected]
Situs Web www.mtf.co.id
Kontak Perusahaan Corporate Secretary Arif Reza FahlepiTel.: +62 21 230 5608 • Fax.: +62 21 230 5618Email: [email protected]
Layanan Pelanggan SurelCare CenterJam Operasional
: [email protected]: 15000-59: Senin-Jumat Pk. 08.00-17.00 WIB
Jaringan Media Sosial Facebook Fanpage Google PlusInstagramLineLinkedinTwitter WhatsappYoutube
: MTF Auto Loan : MTF AutoLoan: @mtf_autoLoan: MTF_Autoloan: Mandiri Tunas Finance : @MTF_AutoLoan : +62 81113705740: MTF AutoLoan
66 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN
Perjalanan MTF Sejak berdiri
Rekam jejak PT Mandiri Tunas Finance, disebut
juga “Perseroan” atau “MTF”, dimulai pada tahun
1989 melalui pendirian PT Tunas Financindo
Corporation sebagaimana termaktub dalam
akta Perseroan Terbatas PT Tunas Financindo
Corporation No. 262 tanggal 17 Mei 1989
yang dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta,
S.H., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh
pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri
Kehakiman Republik Indonesia) sesuai dengan
Surat Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH'89
tanggal 01 Juni 1989 serta telah didaftarkan di
dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat di bawah No. 1206/1989 tanggal
21 Juni 1989 dan telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 57, tanggal 18
Juli 1989, Tambahan No.1369.
Pada awal mula didirikan, Perseroan bergerak
di bidang usaha pemberian fasilitas pembiayaan
kendaraan bermotor yang awalnya dikhususkan
bagi konsumen dari jaringan dealer yang
dimiliki oleh Grup Tunas Ridean. Seiring dengan
meningkatnya pertumbuhan portofolio bisnis,
PT Tunas Financindo Corporation melakukan
pergantian nama di tahun 2000 menjadi PT Tunas
Financindo Sarana. Sejak pendirian awal hingga
tahun 2009, kepemilikan saham Perseroan
dimiliki oleh PT Tunas Ridean Tbk yang saat ini
merupakan grup otomotif independen terbesar
dengan lebih dari 100 cabang yang tersebar di
seluruh Indonesia.
Di tahun 2009, Perseroan mengambil langkah
strategis dalam rangka pengembangan
usaha memperluas jangkauan pasar serta
memperkuat struktur permodalan agar mampu
mengoptimalkan potensi untuk bersaing di
industri pembiayaan otomotif Indonesia.
Langkah yang dilakukan adalah dengan
diakuisisinya Perseroan oleh PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk sebagai salah satu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) di bidang perbankan
67 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
dengan jaringan usaha yang luas dan nasabah
yang besar. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
melakukan akuisisi sebesar 51,00% saham
dari Grup Tunas Ridean serta mengubah nama
Perseroan menjadi PT Mandiri Tunas Finance
yang diikuti dengan perubahan logo Perusahaan.
Dengan akuisisi tersebut, persentase saham
PT Tunas Ridean Tbk menjadi sebesar 49,00%.
Dengan perubahan tersebut serta hadirnya 2
(dua) entitas bisnis besar di industri otomotif
serta pebankan dan jasa keuangan, Perseroan
dituntut untuk selalu tumbuh secara progresif
dan berkelanjutan serta menjadi perusahaan
pembiayaan yang terpercaya di Indonesa dan
mampu menjadi pemimpin pasar di segmennya.
Dengan perubahan tersebut, Perseroan
melakukan akselerasi bisnis dengan melakukan
pengembangan-pengembangan yang dibutuhkan.
Upaya ini mencapai hasil yang luar biasa dengan
pertumbuhan jumlah kantor cabang yang semula
tercatat sebanyak 33 kantor cabang menjadi
102 kantor cabang serta 20 kantor satelit yang
tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia di
akhir tahun 2019.
Perkembangan ini tidak lepas dari konsistensi
kinerja yang tetap fokus pada industri
pembiayaan di sektor otomotif dan multiguna.
Di segmen pembiayaan otomotif, Perseroan
menghadirkan pembiayaan untuk mobil baru,
motor besar, kendaraan niaga serta alat-
alat berat. Dalam menindaklanjuti Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014
guna menciptakan industri pembiayaan yang
tangguh, kontributif, inklusif serta berperan
dalam menjaga sistem keuangan yang stabil dan
berkelanjutan Perseroan menghadirkan ragam
pembiayaan lainnya yaitu pembiayaan multiguna
di sektor pendidikan.
Selain memanfaatkan sumber pendanaan dari
perbankan dalam rangka pengembangan usaha,
Perseroan juga menerbitkan dan mencatatkan
Obligasi. Historis penerbitan obligasi Perseroan
dimulai dari Obligasi I hingga tahun 2011 yang
saat itu dicatatkan di Bursa Efek Surabaya
sebelum akhirnya melebur dengan Bursa Efek
Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia. Perseroan
melakukan pencatatan obligasi di Bursa
Efek Indonesia hingga Obligasi VI. Kemudian
Perseroan juga melakukan Penawaran Umum
Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I
Tahun 2013, Penawaran Umum Berkelanjutan
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014,
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
Berkelanjutan I tahap II tahun 2015, Penawaran
Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan
II Tahap I Tahun 2015, dan II Tahap II Tahun
2016, Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2016, serta
Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance
Tahap II tahun 2017: 6 Juni 2017.
Dengan upaya serta kerja keras yang
dilakukan Perseroan selama ini, pada akhirnya
membuahkan hasil yang membanggakan. Hal
tersebut tercermin dari hasil pemeringkatan
Perseroan, di mana pada tahun 2003
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
memberikan peringkat idBBB+ (triple B plus)
hingga menjadi idAA (double A) di tahun 2012.
Kemudian Pefindo menetapkan kembali rating
idAA (double A) pada tahun 2013, 2014, 2015
dan pada akhir tahun 2016 Perseroan mampu
meningkatkan rating menjadi idAA+ (double
A Plus). Rating efek yang baik ini Perseroan
harapkan dapat menekan biaya bunga yang
berdampak pada strategi pengelolaan keuangan
Perseroan yang menjadi lebih efisien sehingga
dapat memacu kinerja usaha secara optimal.
68 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Dengan memberikan fasilitas serta solusi
pembiayaan mudah, inovatif dan kompetitif bagi
para konsumen dalam membantu mewujudkan
impian memiliki mobil baru, motor besar,
pemenuhan kendaraan niaga maupun alat berat
dalam mendukung kegiatan bisnis, pembiayaan
dan sewa guna usaha serta mutiguna pendidikan,
Perseroan tetap menomorsatukan pelayanan
terhadap konsumen dalam hal memberi
kemudahan apalagi didukung oleh kantor cabang
yang tersebar di seluruh Indonesia dan sumber
daya manusia yang berkualitas serta fasilitas
infrastruktur yang memadai.
Perusahaan Pembiayaan Otomotif berorientasi kepada Pemenuhan Kredit MasyarakatMengusung visi “To Be The Most Progressive and
Reliable Multifinance in Indonesia”, Perseroan
berupaya untuk memahami kebutuhan
masyarakat terkait aspek pembiayaan dengan
tidak hanya menghadirkan ragam produk
pembiayaan namum juga dapat memberikan
nilai tambah agar proses-proses yang ada
dapat berjalan efektif dan efisien. Selain
itu, aspek keterjangkauan juga terus kami
perhatikan dengan melakukan perluasan
area binis di seluruh Indonesia. Dengan
demografis masyarakat Indonesia yang masih
mengedepankan sektor komoditas dan Usaha
Kecil dan Menegah (UKM), Perseroan dapat
masuk dalam rangka memenuhi kebutuhan
terkait modernisasi kendaraan maupun alat
berat produksi dalam menunjang aktivitas
niaga, sewa guna usaha dan kebutuhan lainnya.
Hal tersebut menjadi potensi yang harus
dimaksimalkan secara baik oleh Perseroan
agar dapat menciptakan sinergi yang baik bagi
aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia.
Kinerja TerbaikPeningkatan kualitas dan profesionalisme
sumber daya manusia menjadi kunci dalam
mencapai target kinerja terbaik. Untuk itu
Perseroan melakukan langkah-langkah
untuk mewujudkan dan membentuk sumber
daya manusia terbaik, antara lain dengan
menyelenggarakan program Management
Development Program (MDP) dan Management
Trainee, program ini merupakan program
pendidikan dan pelatihan untuk menjaring
kandidat terbaik di internal Perseroan
serta meningkatkan kompentensi sumber
daya manusia untuk menjadi Future Leaders
Perseroan yang memiliki loyalitas tinggi
serta kapabilitas yang diharapkan. Selain itu,
Perseroan juga melakukan perbaikan-perbaikan
dan penyempurnaan sistem serta prosedur
operasional, menjunjung tinggi budaya Perwira
Perseroan, meningkatkan kualitas kredit untuk
menurunkan non Performing Loan (NPL) serta
melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir
fraud.
Kinerja Terbesar dan TerpercayaPerseroan secara berkelanjutan terus
meningkatkan dan memperluas kerja sama
dengan seluruh Agen Pemegang Merek (APM)
kendaraan bermotor dan jaringan dealer serta
showroom di seluruh wilayah kantor pemasaran
Perseroan untuk meningkatkan pangsa pasar.
Saat ini, Perseroan telah bekerja sama dengan
hampir seluruh APM sehingga Perseroan
dapat membiayai seluruh merek kendaraan
yang dibutuhkan oleh konsumen. Hal ini
membuktikan tingkat kepercayaan APM dan
dealer yang sangat tinggi kepada Perseroan.
Dengan adanya kerja sama tersebut, Perseroan
69 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
dapat lebih banyak memberikan berbagai pilihan
jenis kendaraan bermotor kepada konsumen
serta mempermudah penetrasi pasar di berbagai
wilayah kantor pemasaran Perseroan.
informasi Perubahan namaSeperti yang telah diuraikan di atas, Perseroan
resmi berdiri pada tanggal 17 Mei 1989 dengan
nama PT Tunas Financindo Corporation. Seiring
dengan meningkatnya pertumbuhan portofolio
bisnis, pada tanggal 18 Agustus 2000 PT Tunas
Financindo Corporation melakukan pergantian
nama di tahun 2000 menjadi PT Tunas Financindo
Sarana berdasarkan Akta No. 49 yang dibuat di
hadapan Adam Kasdarmadji S.H., M.H., Notaris,
di Jakarta. Akta perubahan ini disetujui oleh
Menteri Hukum dan Perundang-Undangan
melalui Surat Keputusan No. C-21195HT.01.04.
TH2000 tanggal 22 September 2000. Di tahun
2009, Grup Tunas Ridean sebagai pendiri
memutuskan untuk memperluas jangkauan pasar
serta memperkuat struktur permodalan dengan
diakuisisinya Perseroan oleh PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
melakukan akuisisi saham Perseroan sebesar
51,00%; sisanya sebesar 49,00% tetap dimiliki
oleh PT Tunas Ridean Tbk. Sehubungan dengan
hal tersebut, pada tanggal 26 Juni 2009,
Perseroan mengubah nama menjadi PT Mandiri
Tunas Finance berdasarkan perubahan Anggaran
Dasar sesuai dengan Akta No. 181 yang dibuat di
hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,Msi., Notaris,
di Jakarta.
PT TUNAS FINANCINDO
CORPORATION
17 Mei 18 Agustus 26 Juni
1989 2000 2009
PT TUNAS FINANCINDO
SARANA
PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Peningkatan Portofolio
Bisnis
Akuisisi oleh PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
PErubAhAn nAMA MAnDiri TunAS FinAnCE
70 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
BIDANG USAHA
Kegiatan usaha yang Dijalankan Serta Produk dan JasaBerdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) 5 (Revisi 2009) tentang
“Segmen Operasi”, segmen usaha Perseroan
dikelompokkan berdasarkan kelompok nasabah
utama dan produk, yaitu Fleet dan Retail, serta
segmen lainnya sebagai perhitungan yang tidak
dapat dialokasikan ke dalam kedua segmen
tersebut.
• PembiayaanRetail Pembiayaan Customer Retail adalah
pembiayaan kepada Customer yang
mengajukan pembiayaan lewat kantor Cabang
MTF melalui menu Credit Scoring. Pembiayaan
retail ini diberikan kepada Target Market
untuk membiayai pembelian kendaraan
bermotor dalam kondisi baru atau bekas.
Dalam pembiayaan retail ketentuan Biaya
Administrasi dan Asuransi dibebankan kepada
Customer, besar bebannya tergantung dari
jangka waktu pembiayaan dan ditetapkan
terpisah dalam Produk/Paket Pembiayaan
yang disediakan. Selama masa pembiayaan
diasuransikan ke Perusahaan Asuransi
Rekanan MTF.
hingga akhir tahun 2019, Mandiri Tunas
Finance memiliki 102 kantor cabang dan 20 kantor satelit yang
beroperasi di 33 Provinsi di indonesia.
71 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
• PembiayaanFleet Pembiayaan Customer Fleet adalah
pembiayaan kepada Customer yang
dikelola oleh Divisi Corporate Fleet, yang
merupakan pemberian Batas Pemberian
Pembiayaan (BPP) kepada 1 (satu) Debitur
atau 1 (satu) kelompok Obligor baik badan
usaha maupun perseorangan. Terkait badan
usaha ketentuan nilai pembiayaan sama
dengan atau di atas Rp5miliar. Pembiayaan
Fleet terbagi menjadi 2 (dua) buku yaitu
Pembiayaan Investasi dan Pembiayaan
Modal Kerja.
zx Pembiayaan modal kerja adalah
pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan
pengeluaran yang habis dalam satu siklus
aktivitas usaha Customer, dengan cara
menyediakan batas pembiayaan kepada
Customer yang bersifat commited dan
advised.
zx Pembiayaan investasi adalah
pembiayaan barang-barang modal
beserta jasa yang diperlukan untuk
aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi,
modernisasi, ekspansi atau relokasi
tempat usaha/investasi yang diberikan
kepada Debitur.
SEgMEn uSAhA MAnDiri TunAS FinAnCE
FleeTMObiL
MOTOr
reTaIlMObiL
MOTOr
72 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
WILAYAH OPERASIONAL
• Banda Aceh• Medan• Medan II• Rantau Prapat• Padang• Bukittinggi• Pekan Baru• Pekan Baru II• Bengkalis (Duri)• Jambi• Muara Bungo• Batam• Tanjung Pinang• Ujungbatu
• Tegal• Purwokerto• Semarang• Semarang II• Solo• Kudus• Magelang (Kab.Magelang)• Pekalongan• Yogyakarta
• Surabaya (1)• Surabaya (2)• Malang• Kediri• Jember• Madiun• Tuban• Mojokerto• Gresik• Banyuwangi• Badung (Denpasar)• Gianyar• Mataram• Kupang
1 6
7
rEgiOnAL 1SuMATErA
rEgiOnAL 6JAwA
rEgiOnAL 7JAwA, bALi & nuSA TEnggArA
• Bengkulu• Palembang• Palembang II• Ogan Komering Ulu(Baturaja)• Lubuklinggau• Bandar Lampung• Tulang Bawang• Tanggamus• Lampung Tengah(Bandarjaya)• Pangkal Pinang
2 rEgiOnAL 2SuMATErA
• Jakarta Utara (Kelapa Gading)• Jakarta Timur (Matraman)• Jakarta Barat (Tanjung Duren)• Jakarta Selatan (Fatmawati)• Kebon Jeruk - Jakarta Barat• Jakarta Utara (Kemayoran)• Jakarta Utara III (Pluit)• Bekasi• Depok• Bogor (Cibinong)• Bekasi (Cibubur)• Bekasi 2 (Cikarang)• Tangerang (BSD)• Tangerang 2 (Bintaro)
• Pontianak• Sintang• Banjarmasin• Banjarbaru• Palangkaraya• Kotawaringin Timur
(Sampit)• Samarinda• Balikpapan• Tarakan• Bontang• Ketapang
• Makassar• Makassar II• Parepare• Kendari• Manado• Kotamobagu• Palu• Banggai (Luwuk)• Mamuju• Gorontalo• Sorong• TF Jayapura• Ambon
• Jakarta Pusat (Pecenongan)• Mampang Prapatan - Jakarta
Selatan• Jakarta Selatan II• Pondok Gede - Bekasi• Cilegon• Serang• Lebak (Rangkasbitung)
3 rEgiOnAL 3JAwA 8 rEgiOnAL 8
KALiMAnTAn
9 rEgiOnAL 9SuLAwESi, PAPuA, MALuKu
4 rEgiOnAL 4JAwA
Banda Aceh
Aceh
North Sumatra
West Sumatra
Bengkulu
Padang
Pekanbaru
Tanjung Pinang
Riau Riau Islands
JambiBangka-Belitung
Lampung
Jakarta
Central Java
Banten
West Java
Pontianak
West Kalimantan
Jambi
Palembang
Bengkulu
Pangkal Pinang
BandungSemarang
Yogyakarta
Serang
Palembang
Bandar Lampung
South Sumatra
• Bogor• Karawang• Sukabumi• Bandung• Bandung (2)• Bandung III• Tasikmalaya• Cirebon• Garut• Subang
5 rEgiOnAL 5JAwA
East Java
Central Kalimantan
East Kalimantan
1
2
35
64
73 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Central Java
Pontianak
West Kalimantan
Semarang
Yogyakarta
Denpasar
MataramEast Java Bali
West Nusa Tenggara
East Nusa Tenggara
Makassar
Mamuju
Palu
KendariAmbon
Ternate
Manokwari
Samarinda
Palangkaraya
Banjarmasin
Central Kalimantan
South Kalimantan
South Sulawesi
South East Sulawesi
Maluku
North Maluku
West Papua
Papua
East Kalimantan
West Sulawesi
Kupang
Central Sulawesi
North Sulawesi
Gorontalo
Gorontalo
Manado
Jayapura67
8
9
74 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Perseroan telah disahkan
melalui Surat Keputusan Direksi No. 001/SK-
DIR/MTF/I/2019 tanggal 2 Januari 2019 tentang
Struktur Organisasi PT Mandiri Tunas Finance.
Berikut struktur organisasi Perseroan per 31
Desember 2019.
President DirectorArya Suprihadi
Sales & Distribution DirectorHarjanto Tjitohardjojo
Finance, Operation & Risk DirectorArmendra
Corporate Audit Division HeadDayu Rasmini
Treasury & Finance Division HeadRamdhan Safitri
Accounting & Tax Management Division HeadJekson B. Simanjuntak
Operation Support ManagementDivision HeadRuly Widyanto
KKB Mandiri & BSM OtoDivision HeadAndre Tigor
Kredit MultigunaDivision HeadPriyono Teddi Utama
Risk ManagementDivision HeadRM Indra Wardhana
RegionalDivision HeadRegional 1: I Ketut SuwitraRegional 2: Dadan SuhendarRegional 3: SukandarRegional 4: Bragent P. TambunanRegional 5: ImronRegional 6: Puji Biso SantosoRegional 7: Mardi FahmiRegional 8: Ari Paisal RohmanRegional 9: Makah Indra P.
75 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Marketing Deputy DirectorAlbertus Henditrianto
Credit, AR & Recovery DeputyDirectorBonifatius PeranaCitra Ketaren
IT, Strategic Business Initiative & Human Capital Deputy DirectorWilliam F. Indra
MarketingDivision HeadWawan Yuliyanto
Credit ManagementDivision HeadIvan F. Thanta
Human CapitalDivision HeadVivid Zulprimiadanni
Strategic Marketing & CommunicationDivision HeadAfri Feder Fauzi
AR ManagementDivision HeadA. Tatep Fathurohman
Strategic Business Initiative Division HeadCitra Judith Lupitadevi
Corporate FleetDivision HeadJulius Subagyo
Recovery ManagementDivision HeadLaurensius Purba
Information TechnologyDivision HeadKanda Octaviano
Corporate Secretary & Legal Compliance Division HeadArif Reza Fahlepi
76 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
VISI, MISI , NILAI DAN BUDAYA PERUSAHAAN
Misi • BerorientasikepadaPemenuhanKebutuhankreditmasyarakat
untuk mensejahterakan bangsa dan peduli terhadap lingkungan.
• Memberi keuntungan dan manfaat optimal bagi pemangku
kepentingan.
• Membangunsumberdayamanusiayangprofesionaldanpantang
menyerah melalui budaya kerja PERWIRA.
• Menjadi institusi yang menyenangkan dan membanggakan
dalam berkarya meraih prestasi terbaik.
"Menjadi Multifinance yang Paling Progresif dan Andal di Indonesia"
Visi
77 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Budaya PERWIRA sebagai budaya perusahaan dirumuskan pertama kali pada tanggal 11 Desember
2009 dan mengalami peremajaan pada tanggal 18 Juni 2019. Nilai Budaya Perseroan adalah PERWIRA
yang merupakan singkatan dari Kepercayaan, Kewirausahaan, Inovatif dan Kegembiraan yang
merupakan 4 (empat) nilai-nilai dasar yang di dalamnya mengandung 13 (tiga belas) perilaku utama
yang harus diimplementasikan secara konsisten dan berkelanjutan oleh setiap karyawan.
Budaya Perusahaan
• Berintegritas• Jujurdandapat
dipercaya • Bertanggung
Jawab • Berkomitmen
• Antusias,tangkas, pantang menyerah
• Bersinergi• Gembira
• Adaptif• Terusbelajar• Kreatif
• Rasamemiliki• Tumbuhsehat
dengan cara benar dari awal
• Fokuspadapelanggan
KePErcayaan inovatif KegembirAanKewirausahaan
Disiplin dan bertanggung jawab, menjunjung tinggi
prinsip kebenaran dalam berpikir, bertindak,
dan berperilaku sesuai dengan yang dijanjikan
berlandaskan nurani, moral, etika dan
aturan perusahaan. Setiap karyawan wajib
menjunjung tinggi nilai-nilai :
Tumbuh secara konsisten dengan
cara benar dari awal, didasari rasa memiliki,
menciptakan nilai tambah dan layanan
terbaik. Setiap karyawan wajib
mempunyai :
Terbuka terhadap perubahan dengan
menciptakan ide melalui belajar terus
menerus untuk menghasilkan solusi
kreatif. Setiap karyawan wajib bekerja dengan :
Suasana kerja menyenangkan yang
dibangun dengan kebersamaan, rasa
bangga serta semangat pantang menyerah.
Setiap karyawan harus bekerja:
Budaya PERWIRA
78 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
MAKNA LOGO PERUSAHAAN
Identitas brand Mandiri Tunas Finance terdiri dari simbol, huruf logo, warna dan tagline. Secara
sederhana masing-masing items dapat dijelaskan sebagai berikut:
KUNING EMAS
(KUNING KE ARAH ORANYE)
Warga logam mulia yang
menandakan keagungan,
kemuliaan, kemakmuran, dan
kekayaan. Melambangkan
keaktifan, kreatif, meriah, ramah,
menyenangkan dan nyaman.
BENTUK GELOMBANG
EMAS CAIR
Sebagai simbol dari kekayaan
finansial di Asia yang
mengedepankan sifat agile,
progresif, berpandangan ke
depan, excellence, flexible serta
tangguh menghadapi segala
tantangan yang akan di hadapi
di masa mendatang.
HURUF BIRU TUA
Melambangkan rasa nyaman,
tenang, menyejukkan, Warisan
luhur, stabilitas, serius
(respect) dan tahan uji (reliable).
Menyimbolkan profesionalisme,
pondasi yang kuat, setia,
dapat dipercaya dan memiliki
kehormatan yang tinggi.
BENTUK LOGO DENGAN
HURUF KECIL
Penggunaan huruf kecil
menandakan sikap ramah terhadap
semua segmen bisnis yang
dimasuki oleh Bank Mandiri dan
menunjukkan keinginan yang besar
untuk melayani seluruh nasabah
dengan rendah hati (customer focus).
4
1 2
3
79 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PROFIL DEWAN KOMISARIS
riCO ADiSurJA SETiAwAn
Komisaris Utama
PEriODE JAbATAn
26 April 2017 - RUPST 2020, Periode Pertama
DATA PribADi
Warga Negara Indonesia
Usia 48 tahun
Kelahiran Jakarta, 2 Agustus 1971
DOMiSiLi
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
riwAyAT PEnunJuKAn
Pengangkatan dalam jajaran Dewan Komisaris
Perseroan berdasarkan hasil Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan tanggal 26 April
2017 yang telah dilembagakan dalam Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham PT Mandiri Tunas Finance No. 23 tanggal
26 April 2017 yang dibuat di hadapan Lenny
Janis Ishak, S.H., Notaris di Jakarta. Akta mana
telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar PT Mandiri Tunas Finance No.
AHU-AH.01.03-0132306 tanggal 02 Mei 2017
dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan
di bawah No.AHU-0056462.AH.01.11.TAHUN
2017 tanggal 02 Mei 2017.
PEnDiDiKAn
Bachelor of Science - University of Southern
California (1992), Master - School of Business
Administration, Woodbury University (1994)
80 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
SErTiFiKASi PrOFESi DAn PrOgrAM
PEngEMbAngAn KOMPETEnSi TAhun 2019
Mengikuti program “Sertifikasi Dasar
Pembiayaan Komisaris” yang diselenggarakan
oleh Sertifikasi Profesi Pembiayaan Indonesia
(SPPI) pada tanggal 17 September 2019 di
Jakarta.
rAngKAP JAbATAn
Direktur Utama PT Tunas Mobilindo Parama
(1997 – sekarang), Direktur Utama PT
Tunas Mobilindo Perkasa (2017 – sekarang),
Direktur Utama PT Tunas Asset Sarana (2005
– sekarang), Direktur Utama PT Surya Mobil
Megahtama (2005 – sekarang), Direktur PT
Surya Sudeco (2005 – sekarang), Direktur
Utama PT Tunas Ridean Tbk (2010 – sekarang),
Komisaris PT Rahardja Ekalancar (2010 –
sekarang), Komisaris Utama PT Tunas Dwipa
Matra (2013 - sekarang), Komisaris Utama PT
Asia Surya Perkasa (2015 – sekarang).
hubungAn AFiLiASi
Rico Adisurja Setiawan tidak memiliki hubungan
afiliasi baik kepada anggota Dewan Komisaris
lainnya, Direksi, maupun dengan pemegang
saham utama.
KEPEMiLiKAn SAhAM MTF
Perseroan tidak memiliki program kepemilikan
saham oleh manajemen. Dengan demikian, tidak
terdapat Dewan Komisaris yang memiliki saham
Perseroan.
MASA KErJA PEngALAMAn KErJA
(1995 – 1996) Management Consultant Prasetio Utomo Arthur Andersen
(1996 – 1998) Direktur PT Tunas Ridean Tbk
(1995 – 1999) Direktur PT Tunas Financindo Corp
(1998 – 2001) Direktur Provisions (Asia) Trading Singapore
(1997 – 2010) Komisaris PT Tunas Dwipa Matra
(1998 – 2010) Direktur Utama PT Tunas Andalan Pratama
(2000 - 2005) Direktur PT Tunas Financindo Sarana
(2005 - 2009) Komisaris PT Tunas Financindo Sarana
(2001 - 2010) Direktur PT Tunas Ridean Tbk
(2005 – 2013) Direktur PT Tunas Dwipa Matra
(1997 – sekarang) Direktur Utama PT Tunas Mobilindo Parama
(2017 – sekarang) Direktur Utama PT Tunas Mobilindo Perkasa
(2005 – sekarang) Direktur Utama PT Tunas Asset Sarana
(2005 – sekarang) Direktur Utama PT Surya Mobil Megahtama
(2005– sekarang) Direktur PT Surya Sudeco
(2010 – sekarang) Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk
(2010 – sekarang) Komisaris PT Rahardja Ekalancar
(2013 - sekarang) Komisaris Utama PT Tunas Dwipa Matra
(2015 – sekarang) Komisaris Utama PT Asia Surya Perkasa
(2015 - 2017) Komisaris PT Mandiri Utama Finance
(2017 - sekarang) Komisaris Utama PT Mandiri Tunas Finance
81 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
hArry gALE
Komisaris
PEriODE JAbATAn
26 April 2017 - RUPST 2020, Periode Pertama
DATA PribADi
Warga Negara Indonesia
Usia 48 tahun
Kelahiran Plaju, 23 Juli 1971
DOMiSiLi
Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia
riwAyAT PEnunJuKAn
Pengangkatan dalam jajaran Dewan Komisaris
Perseroan berdasarkan hasil Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan tanggal 26 April
2017 yang telah dilembagakan dalam Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham PT Mandiri Tunas Finance No. 23 tanggal
26 April 2017 yang dibuat di hadapan Lenny
Janis Ishak, S.H., Notaris di Jakarta. Akta mana
telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar PT Mandiri Tunas Finance No.
AHU-AH.01.03-0132306 tanggal 02 Mei 2017
dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan
di bawah No.AHU-0056462.AH.01.11.TAHUN
2017 tanggal 02 Mei 2017.
PEnDiDiKAn
S1 jurusan Ekonomi Manajemen di Universitas
Sriwijaya, Palembang (1996), S2 Magister
Manajemen di Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta (2007)
82 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
SErTiFiKASi PrOFESi DAn PrOgrAM
PEngEMbAngAn KOMPETEnSi TAhun 2019
Mengikuti “Seminar Nasional Peluang dan
Tantangan Tahun 2020” yang diselenggarkan oleh
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
pada tanggal 26 November 2019 di Jakarta.
MASA KErJA PEngALAMAn KErJA
(2016 – 2018) Senior Vice President Consumer Loans Group Bank Mandiri
(2018 – sekarang) Regional Chief Executive Officer (RCEO) Jawa 1 Bank Mandiri
rAngKAP JAbATAn
RCEO Jawa 1 Bank Mandiri (2018 – sekarang).
hubungAn AFiLiASi
Harry Gale tidak memiliki hubungan afiliasi
baik kepada anggota Dewan Komisaris lainnya,
Direksi, maupun dengan pemegang saham
utama.
KEPEMiLiKAn SAhAM MTF
Perseroan tidak memiliki program kepemilikan
saham oleh manajemen. Dengan demikian, tidak
terdapat Dewan Komisaris yang memiliki saham
Perseroan.
83 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
rAviK KArSiDi
Komisaris Independen
PEriODE JAbATAn
26 April 2017 - RUPST 2020, Periode Pertama
DATA PribADi
Warga Negara Indonesia
Usia 62 tahun
Kelahiran Sragen, 7 Juli 1957
DOMiSiLi
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
riwAyAT PEnunJuKAn
Pengangkatan dalam jajaran Dewan Komisaris
Perseroan berdasarkan hasil Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan tanggal 26 April
2017 yang telah dilembagakan dalam Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham PT Mandiri Tunas Finance No. 23 tanggal
26 April 2017 yang dibuat di hadapan Lenny
Janis Ishak, S.H., Notaris di Jakarta. Akta mana
telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
bukti Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar PT Mandiri Tunas Finance No.
AHU-AH.01.03-0132306 tanggal 02 Mei 2017
dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan di
bawah No. AHU-0056462.AH.01.11.TAHUN
2017 tanggal 02 Mei 2017.
PEnDiDiKAn
S1 jurusan Ilmu Pendidikan di Universitas
Sebelas Maret Surakarta (1980), S2 Magister
Sains jurusan Prodi Sosiologi Pedesaan untuk
Studi Pembangunan di Institut Pertanian
Bogor (1994), S3 Doktor jurusan Prodi Ilmu
Penyuluhan Pembangunan di Institut Pertanian
Bogor (1999).
84 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
SErTiFiKASi PrOFESi DAn PrOgrAM
PEngEMbAngAn KOMPETEnSi TAhun 2019
Mengikuti Seminar Internasional “Multifinance:
Consumer Protection, Risk Management, and
Fraud Early Warning System in Digital Era”
yang diselenggarkan oleh Asosiasi Perusahaan
Pembiayaan Indonesia (APPI) pada tanggal 26
April 2019 di Bali.
rAngKAP JAbATAn
Tidak memiliki rangkap jabatan baik di
perusahaan lain maupun di lembaga mana pun.
hubungAn AFiLiASi
Ravik Karsidi tidak memiliki hubungan afiliasi
baik kepada anggota Dewan Komisaris lainnya,
Direksi, maupun dengan pemegang saham utama.
KEPEMiLiKAn SAhAM MTF
Perseroan tidak memiliki program kepemilikan
saham oleh manajemen. Dengan demikian, tidak
terdapat Dewan Komisaris yang memiliki saham
Perseroan.
MASA KErJA PEngALAMAn KErJA
(2017-sekarang) Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru PTN se Indonesia (SNMPTN & SBMPTN)
(2011-2019) Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS)
(2003-sekarang) Sebagai Asesor Program studi dan institusi Perguruan Tinggi di Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT)
(2001-sekarang) Staf Pengajar Pascasarjana UNS
(1996-2000) Deputy Tim Leader/Social and Training Specialist di Proyek Kredit Mikro, Bank Indonesia Jakarta – Asian Development Bank
(1981-sekarang) Staf Pengajar Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNS
85 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PROFIL DIREKSI
AryA SuPrihADi
Direktur Utama
PEriODE JAbATAn
26 Maret 2018 - RUPST 2021, Periode Pertama
DATA PribADi
Warga Negara Indonesia
Usia 48 tahun
Kelahiran Surabaya, 17 Februari 1971
DOMiSiLi
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
riwAyAT PEnunJuKAn
Pengangkatan dalam jajaran Direksi Perseroan
berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan tanggal 26 Maret 2018 yang
telah dilembagakan dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
PT Mandiri Tunas Finance No. 42 tanggal 26
Maret 2018 yang dibuat di hadapan Lenny Janis
Ishak, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan bukti
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan PT Mandiri Tunas Finance No.AHU-
AH.01.03-0128132 tanggal 28 Maret 2018 dan
telah terdaftar dalam Daftar Perseroan di bawah
No.AHU-0044227.AH.01.11.TAHUN 2018
tanggal 28 Maret 2018.
PEnDiDiKAn
S1 dari Fakultas Teknik Sipil Universitas
Indonesia (1996), Master Science in Finance
serta Master of Business Administration dari
University of Colorado, Denver, USA (1999).
86 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
SErTiFiKASi PrOFESi DAn PrOgrAM
PEngEMbAngAn KOMPETEnSi TAhun 2019
Mengikuti Seminar Nasional “Anti Fraud Strategy in
Multifinance Industry” yang diselenggarakan oleh
APPI pada tanggal 21 Februari 2019. Mengikuti
Seminar Bisnis IKNB 2019 “Peluang dan Risiko Di
Tahun Menantang” yang diselenggarakan oleh LPPI
pada tanggal 12 Maret 2019. Mengikuti Asia Credit
Reporting Forum 2019 yang diselenggarakan oleh
PEFINDO pada tanggal 11 Juli 2019 dan mengikuti
Seminar Nasional Peluang dan Tantangan Tahun
2020 yang diselenggarakan APPI pada tanggal 26
November 2019.
rAngKAP JAbATAn
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan
lain.
hubungAn AFiLiASi
Arya Suprihadi tidak memiliki hubungan afiliasi
baik kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi
lainnya, maupun dengan pemegang saham utama.
KEPEMiLiKAn SAhAM MTF
Perseroan tidak memiliki program kepemilikan
saham oleh manajemen. Dengan demikian, tidak
terdapat Direksi yang memiliki saham Perseroan.
MASA KErJA PEngALAMAn KErJA
(2016-2018) Direktur Keuangan MTF
(2016) Deputi Direktur MTF
Menjabat berbagai posisi di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yaitu sebagai:
(2015 – 2016) SVP – Group Head Corporate Banking VII
(2013 – 2014) SVP – Kepala Wilayah Kalimantan
(2012 – 2013) VP – Deputy Kanwil Makassar
(2011 – 2012) VP Area Manager Makassar
(2010 – 2011) VP Area Manager Jakarta Tanjung Priok
(2009 – 2010) VP Area Manager Bandung Braga
(2004 – 2009) AVP Department Head PMS – Jakarta Network Group
(2003 – 2004) Senior Manager – Priority Banking
(2001 – 2002) Assistant Manager Priority Banking
(2000)Officer Development Program (ODP)
87 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
hArJAnTO TJiTOhArDJOJO
Direktur
PEriODE JAbATAn
26 Maret 2018 - RUPST 2021, Periode Kedua
DATA PribADi
Warga Negara Indonesia
Usia 51 tahun
Kelahiran Jakarta, 12 Juni 1968
DOMiSiLi
Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia
riwAyAT PEnunJuKAn
Pengangkatan dalam jajaran Direksi Perseroan
berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan tanggal 26 Maret 2018 yang
telah dilembagakan dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
PT Mandiri Tunas Finance No. 42 tanggal 26
Maret 2018 yang dibuat di hadapan Lenny Janis
Ishak, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan bukti
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan PT Mandiri Tunas Finance No. AHU-
AH.01.03-0128132 tanggal 28 Maret 2018 dan
telah terdaftar dalam Daftar Perseroan di bawah
No.AHU-0044227.AH.01.11.TAHUN2018
tanggal 28 Maret 2018.
PEnDiDiKAn
S1 di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen,
Universitas Krida Wacana, Jakarta (1991)
88 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
SErTiFiKASi PrOFESi DAn PrOgrAM
PEngEMbAngAn KOMPETEnSi TAhun 2019
Melakukan refreshment sertifikasi Ahli
Pembiayaan dari PT Sertifikasi Profesi
Pembiayaan Indonesia (SPPI) dengan mengajar
pada "Training of Basic Certification Program”
yang diselenggarakan oleh APPI pada tanggal
12-13 Februari, 16 September dan 12 Desember
2019.
rAngKAP JAbATAn
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan lain.
hubungAn AFiLiASi
Harjanto Tjitohardjojo tidak memiliki hubungan
afiliasi baik kepada anggota Dewan Komisaris,
Direksi lainnya, maupun dengan pemegang
saham utama.
KEPEMiLiKAn SAhAM MTF
Perseroan tidak memiliki program kepemilikan
saham oleh manajemen. Dengan demikian, tidak
terdapat Direksi yang memiliki saham Perseroan.
MASA KErJA PEngALAMAn KErJA
(2010-sekarang) Direktur PT Mandiri Tunas Finance
(2006 – 2010) Vice President Tunas Toyota
(2004 – 2006) Operation Director Tunas Toyota
(2000 – 2004) Operation Manager Tunas Toyota
(1995 – 2000) Kepala Cabang beberapa Dealer Tunas Toyota
(1993 – 1994) Sales Manager Toyota Astra International GSO
(1991 – 1993) Management Trainee Auto 2000
89 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
ArMEnDrA
Direktur
PEriODE JAbATAn
26 Maret 2018 - RUPST 2021, Periode Pertama
DATA PribADi
Warga Negara Indonesia
Usia 48 tahun
Kelahiran Jakarta, 7 September 1971
DOMiSiLi
Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
riwAyAT PEnunJuKAn
Pengangkatan dalam jajaran Direksi Perseroan
berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan tanggal 26 Maret 2018 yang
telah dilembagakan dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
PT Mandiri Tunas Finance No. 42 tanggal 26
Maret 2018 yang dibuat di hadapan Lenny Janis
Ishak, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan bukti
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan PT Mandiri Tunas Finance No. AHU-
AH.01.03-0128132 tanggal 28 Maret 2018 dan
telah terdaftar dalam Daftar Perseroan di bawah
No. AHU-0044227.AH.01.11.TAHUN 2018
tanggal 28 Maret 2018.
PEnDiDiKAn
Sarjana bidang Matematika dari Universitas
Indonesia (1995)
90 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
SErTiFiKASi PrOFESi DAn PrOgrAM
PEngEMbAngAn KOMPETEnSi TAhun 2019
Mengikuti Seminar Internasional “Multifinance:
Consumer Protection, Risk Management, and
Fraud Early Warning System in Digital Era”
penyelenggara APPI pada tanggal 26 April
2019 di Bali. Workshop Risk Management
MASA KErJA PEngALAMAn KErJA
(2015-2018)Direktur Keuangan di PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth)
(2009-2015)Financial Planning Department Head di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2006-2009)
Decision Support - Micro Retail Banking Department Head di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(2000-2006)
Team Leader Pengembangan Sistem Pengukuran dan Supporting Unit di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2000Corporate Planning diPT Bank Mandiri (Persero) Tbk
“Pemahaman Fraud dan Identifikasi Risiko
Keuangan Penerapan Financial Risk
Management Untuk Meningkatkan Nilai
Perusahaan" diselenggarakan oleh Economic
Review pada tanggal 3 Agustus 2019 di Bali.
Seminar Internasional “Opportunities and
Challenges Of The Finance and Leasing Industry
In Asia” diselenggarakan oleh APPI pada tanggal
20 September 2019 di Bangkok.
rAngKAP JAbATAn
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan
lain.
hubungAn AFiLiASi
Armendra tidak memiliki hubungan afiliasi
baik kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi
lainnya, maupun dengan pemegang saham
utama.
KEPEMiLiKAn SAhAM MTF
Perseroan tidak memiliki program kepemilikan
saham oleh manajemen. Dengan demikian,
tidak terdapat Direksi yang memiliki saham
Perseroan.
91 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PROFIL DEPUTI DIREKSI
ALbErTuS hEnDiTriAnTO
Deputi Direktur
PEriODE JAbATAn
1 Februari 2018
DATA PribADi
Warga Negara Indonesia
Usia 50 tahun
Kelahiran Jakarta, 12 Februari 1969
DOMiSiLi
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
PEnDiDiKAn
Sarjana (S1) Ekonomi Universitas Gadjah Mada
rAngKAP JAbATAn
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan lain
hubungAn AFiLiASi
Albertus Henditrianto tidak memiliki hubungan
afiliasi baik kepada anggota Deputi Direktur
lainnya, Direksi, Dewan Komisaris, maupun
dengan pemegang saham utama.
MASA KErJA PEngALAMAn KErJA
2014 - sekarang
Deputi Direktur PT Mandiri Tunas Finance
2009-2014Marketing and Product Development Division Head PT Mandiri Tunas Finance
2007-2009Dealer and Relationship Management Departement Head Toyota Astra Financial Services
2002 - 2007Branch Manager PT Asuransi Astra Buana - Garda Oto
1998 - 2002Marketing and Sales Manager - April Fine Paper, PT Riau Andalan Pulp & Paper - Paper One
1994 - 1998Business Development, Multi Product Business Departement - PT Astra Graphia Tbk - Xerox
1994Management Trainee PT Astra Graphia Tbk.
KEPEMiLiKAn SAhAM MTF
Perseroan tidak memiliki program kepemilikan saham
oleh manajemen. Dengan demikian, tidak terdapat
Deputi Direktur yang memiliki saham Perseroan.
92 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
bOniFATiuS PErAnA CiTrA KETArEn
Deputi Direktur
PEriODE JAbATAn
Menjabat sejak 1 Februari 2018
DATA PribADi
Warga negara Indonesia
Usia 42 tahun
Kelahiran Jakarta, 16 April 1977
DOMiSiLi
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
PEnDiDiKAn
Sarjana (S1) Akuntansi Universitas Katolik
Parahyangan (2001)
rAngKAP JAbATAn
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan lain
hubungAn AFiLiASi
Bonifatius Perana Citra Ketaren tidak memiliki
hubungan afiliasi baik kepada anggota Deputi
Direktur lainnya, Direksi, Dewan Komisaris,
maupun dengan pemegang saham utama.
MASA KErJA PEngALAMAn KErJA
2016 – sekarang
Deputi Direktur PT Mandiri Tunas Finance
2014 – 2014 Division Head PT Mandiri Tunas Finance
2013 – 2014 Deputy Division Head PT Mandiri Tunas Finance
2010 – 2012 AR Performance and Development PT Mandiri Tunas Finance
2009 – 2010 Project Manager PT Mandiri Tunas Finance
KEPEMiLiKAn SAhAM MTF
Perseroan tidak memiliki program kepemilikan saham
oleh manajemen. Dengan demikian, tidak terdapat
Deputi Direktur yang memiliki saham Perseroan.
93 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
wiLLiAM FrAnCiS inDrA
Deputi Direktur
PEriODE JAbATAn
Menjabat sejak 1 Februari 2018
DATA PribADi
Warga negara Indonesia
Usia 37 tahun
Kelahiran Karawang, 14 Juli 1982
DOMiSiLi
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
PEnDiDiKAn
Sarjana (S1) Matematika Universitas Padjadjaran,
Magister Manajemen Universitas Mercu Buana
rAngKAP JAbATAn
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan lain
hubungAn AFiLiASi
William Francis Indra tidak memiliki hubungan
afiliasi baik kepada anggota Deputi Direktur
lainnya, Direksi, Dewan Komisaris, maupun
dengan pemegang saham utama.
MASA KErJA PEngALAMAn KErJA
2016 – sekarang
Deputi Direktur PT Mandiri Tunas Finance
2013 – 2016 Division Head PT Mandiri Tunas Finance
2010 – 2013 Department Head PT Mandiri Tunas Finance
KEPEMiLiKAn SAhAM MTF
Perseroan tidak memiliki program kepemilikan
saham oleh manajemen. Dengan demikian, tidak
terdapat Deputi Direktur yang memiliki saham
Perseroan.
94 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
DEMOGRAFI KARYAWAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Per 31 Desember 2019, jumlah
karyawan Perseroan mencapai
3.581 orang, mengalami
peningkatan sebesar 3,86%
dibandingkan jumlah karyawan
per 31 Desember 2018
yang sebanyak 3.448 orang.
Peningkatan ini terutama
disebabkan kebijakan Perseroan
yang ingin mengembangkan
strategi bisnis pada produk
multiguna dan BSM OTO.Profil
demografikaryawanPerseroan
dapat dilihat pada tabel dan
bagan berikut ini. 20152016
20172018
2019
4.100
4.050
4.000
3.950
3.900
3.850
3.800
3.750
3.700
3.650
3.600
3.550
3.500
3.450
3.400
3.250
3.200
3.150
3.100
3.050
3.000
3.725 3.577 3.467 3.448 3.581
PERGERAKAN JUMLAH KARYAWAN DALAM 5 (LIMA) TAHUN TERAKHIR 2015-2019
95 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Level Organisasi/Jabatan
2019 2018
L P Jumlah (%) L P Jumlah (%)
EXECUTIVE
Dewan Komisaris 3 - 3 0,08% 3 - 3 0,09%
Direksi 3 - 3 0,08% 3 - 3 0,09%
Deputi Direksi 3 - 3 0,08% 3 - 3 0,09%
Total 9 - 9 0,25% 9 - 9 0,26%
Komite / Organ Pendukung
3 1 4 0,11% 3 1 4 0,12%
Division Head 23 3 26 0,73% 22 4 26 0,75%
Manager 174 34 208 5,81% 179 32 211 6,12%
Supervisor 769 278 1.047 29,24% 714 229 943 27,35%
Staf 1.649 638 2.287 63,86% 1.612 643 2.255 65,40%
Jumlah 2.627 954 3.581 100,00% 2.539 909 3.448 100,00%
L = Laki-laki / P = Perempuan
DEMOgrAFi KAryAwAn bErDASArKAn LEvEL OrgAniSASi/JAbATAn (OrAng)
0,25%63,86%0,73%
5,81%0,11% 29,24%
2019
0,12%0,26%63,86%0,73%
5,81% 29,24%
2018
96 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Lokasi Kerja/Penempatan
2019 2018
L P Jumlah (%) L P Jumlah (%)
Corporate Fleet 54 23 77 2,15% 44 20 64 1,86%
Head Office 281 178 459 12,82% 285 155 440 12,76%
Regional 1 193 56 249 6,95% 228 69 297 8,61%
Regional 2 389 94 483 13,49% 363 82 445 12,91%
Regional 3 274 98 372 10,39% 253 97 350 10,15%
Regional 4 249 110 359 10,03% 212 99 311 9,02%
Regional 5 212 67 279 7,79% 224 82 306 8,87%
Regional 6 223 72 295 8,24% 206 67 273 7,92%
Regional 7 306 104 410 11,45% 296 94 390 11,31%
Regional 8 208 67 275 7,68% 197 63 260 7,54%
Regional 9 238 85 323 9,02% 231 81 312 9,05%
Jumlah 2.627 954 3.581 100,00% 2.539 909 3.448 100,00%
L = Laki-laki / P = Perempuan
DEMOgrAFi KAryAwAn bErDASArKAn rEgiOnAL DAn DiviSi (OrAng)
9,02%7,68%11,45% 2,15% 12,82% 6,95%
13,49%10,39%10,03%7,79%8,24%
2019
9,05%7,54%11,31% 1,86% 12,76% 8,61%
12,91%10,15%9,02%8,87%7,92%
2018
97 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
DEMOgrAFi KAryAwAn bErDASArKAn TingKAT PEnDiDiKAn (OrAng)
Tingkat Pendidikan
2019 2018
L P Jumlah (%) L P Jumlah (%)
Sarjana (S1,S2,S3) 1.756 728 2.484 69,37% 1.645 686 2.331 67,60%
Akademi (D3,D2,D1) 449 205 654 18,26% 433 202 635 18,42%
SLTA dan sederajat 422 21 443 12,37% 461 21 482 13,98%
Jumlah 2.627 954 3.581 100,00% 2.539 909 3.448 100,00%
L = Laki-laki / P = Perempuan
18,26% 69,37%12,37%
2019
18,42% 67,60%13,98%
2018
DEMOgrAFi KAryAwAn bErDASArKAn STATuS KEPEgAwAiAn (OrAng)
Status Kepegawaian2019 2018
L P Jumlah (%) L P Jumlah (%)
Contract 520 187 707 19,74% 427 139 566 16,42%
Permanent 2.103 767 2.870 80, 15% 2.108 769 2.877 83,44%
Probation 4 - 4 0,11% 4 1 5 0,15%
Jumlah 2.627 954 3.581 100,00% 2.539 909 3.448 100,00%
L = Laki-laki / P = Perempuan
98 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
80,15% 19,74%0,11%
2019
83,44% 16,42%0,15%
2018
Rentang Usia2019 2018
L P Jumlah (%) L P Jumlah (%)
> 50 tahun 47 4 51 1,42% 24 3 27 0,78%
40-49 tahun 410 79 489 13,66% 290 53 343 9,95%
30-39 tahun 1.578 457 2.035 56,83% 1.446 352 1.798 52,15%
20-29 tahun 592 414 1.006 28,09% 779 501 1.280 37,12%
< 20 Tahun - - - - - - - -
Jumlah 2.627 954 3.581 100,00% 2.539 909 3.448 100,00%
L = Laki-laki / P = Perempuan
DEMOgrAFi KAryAwAn bErDASArKAn rEnTAng uSiA (OrAng)
28,09% 13,66% 56,83%1,42%
2019
37,12% 9,95% 52,15%0,78%
2018
99 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Masa Kerja2019 2018
L P Jumlah (%) L P Jumlah (%)
> 9 tahun 372 153 525 14,66% 327 129 456 13,23%
5 - 9 tahun 1.021 402 1.423 39,74% 605 278 883 25,61%
3 - 5 tahun 535 154 689 19,24% 611 209 820 23,78%
1 - 3 tahun 401 130 531 14,83% 786 240 1.026 29,76%
< 1 Tahun 298 115 413 11,53% 210 53 263 7,63%
Jumlah 2.627 954 3.581 100,00% 2.539 909 3.448 100,00%
L = Laki-laki / P = Perempuan
DEMOgrAFi KAryAwAn bErDASArKAn MASA KErJA (OrAng)
11,53%14,83% 39,74%14,66%
19,24%
2019
7,63%29,76% 25,61%13,23%
23,78%
2018
LebihlanjuttentangdemografikaryawanPerseroandapat dilihat pada pembahasan Sumber Daya Manusia di bab Fungsi Penunjang bisnis dalam laporan tahunan ini.
100 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Pengembangan Kompetensi KaryawanPerseroan memiliki komitmen dalam membangun kualitas SDM secara konsisten dan
berkesinambungan dengan mengikutsertakan karyawan terhadap kegiatan pengembangan
kompetensi baik internal maupun eksternal. Perseroan memberikan kesempatan kepada seluruh
karyawan tanpa terkecuali untuk mengikuti program pengembangan kompetensi, dengan tujuan
meningkatkan kompetensi dan kapasitas diri dari setiap karyawan.
73,36% 26,64%
2019
73,64% 26,36%
2018
DEMOgrAFi KAryAwAn bErDASArKAn gEnDEr/ JEniS KELAMin (OrAng)
Gender/Jenis Kelamin2019 2018
Jumlah (%) Jumlah (%)
Laki-laki 2.627 73,36% 2.539 73,64%
Perempuan 954 26,64% 909 26,36%
Jumlah 3.581 100,00% 3.448 100,00%
biAyA PEngEMbAngAn KOMPETEnSi
Uraian 2019(Rp)
2018(Rp)
Peningkatan (Penurunan)
Selisih (Rp) Persentase (%)
Pendidikan dan Pelatihan
13.683.518.474 13.831.997.730 148.479.256 -1,07%
101 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PEngEMbAngAn KOMPETEnSi yAng MEnggAMbArKAn LEvEL JAbATAn DAn KESETArAAn gEnDEr TAhun 2019
Level Jabatan Jenis Pendidikan dan Pelatihan
Peserta Biaya(Rp)L P Jumlah
Komisaris
Seminar, Pelatihan dan Workshop
3 100% 0 0% 3 25.081.503
Direktur 14 100% 0 0% 14 43.448.275
Deputi Direktur 12 100% 0 0% 12 55.239.774
Kadiv/Kawil 47 77% 14 23% 61 1.181.745.214
Dept.Head/Manager 375 78,9% 100 21,1% 475 2.691.294.617
Section Head 808 75,6% 261 24,4% 1.069 1.962.230.596
Staff/Officer 1.335 77,3% 393 22,7% 1.728 1.101.627.938
Management Trainee 35 60,3% 23 39,7% 58 2.319.690.757
Manager Development Program 27 84,4% 5 15,6% 32 1.653.088.198
Supervisor Development Program 56 77,8% 16 22,2% 72 2.650.071.602
Total 2.712 77% 812 23% 3.524 13.683.518.474
uraian lengkap terkait kebijakan Mandiri Tunas Finance dalam mengelola dan mengembangkan
kompetensi SDM dapat dilihat pada pembahasan Sumber Daya Manusia di bab Fungsi Penunjang bisnis
dalam laporan tahunan ini.
102 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
Komposisi Kepemilikan Saham Mandiri Tunas Finance
informasi Tentang Kepemilikan Saham Mandiri Tunas Finance oleh Manajemen Kunci dan Karyawan
PT Tuas Ridean Tbk49,00%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
51,00%
KEPEMiLiKAn SAhAM MAnDiri TunAS FinAnCE PEr 31 DESEMbEr 2019
Keterangan
Nilai Nominal Rp100 per saham
%Jumlah Saham
(Rp)
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh(Rp)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
1.275.000.000 127.500.000.000 51,00%
PT Tunas Ridean Tbk
1.275.000.000 122.500.000.000 49,00%
Jumlah 2.500.000.000 250.000.000.000 100%
KEPEMiLiKAn SAhAM DEwAn KOMiSAriS DAn DirEKSi
No Nama Jabatan
2019 2018
Jumlah Saham
(lembar)
Persentase Kepemilikan
(%)
Jumlah Saham
(lembar)
Persentase Kepemilikan
(%)
DEWAN KOMISARIS
1 Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama Nihil Nihil Nihil Nihil
2 Harry Gale Komisaris Nihil Nihil Nihil Nihil
3 Ravik Karsidi Komisaris Independen Nihil Nihil Nihil Nihil
DIREKSI
1 Arya Suprihadi Direktur Utama Nihil Nihil Nihil Nihil
2 Harjanto Tjitohardjojo Direktur Nihil Nihil Nihil Nihil
3 Armendra Direktur Nihil Nihil Nihil Nihil
Nihil = tidak memiliki saham MTF
103 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
informasi Tentang Pemegang Saham utama dan/atau Pemegang Saham Pengendali hingga nama Pemilik Akhir
hingga akhir tahun 2019, Mandiri Tunas Finance tidak memiliki program kepemilikan saham
baik oleh Dewan Komisaris, Direksi, maupun kepemilikan saham oleh karyawan.
Pemegang Saham Utama/Pengendali Perseroan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang
memiliki saham Perseroan sebanyak 51,00%. Sementara PT Tunas Ridean Tbk memiliki
saham Perseroan sebanyak 49,00%. Berikut disampaikan struktur kepemilikan saham
hingga nama pemilik akhir.
PT bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan pemegang saham utama/pengendali Perseroan
dengan kepemilikan saham sebesar 51,00%.
104 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Struktur Kepemilikan Saham hingga nama Pemilik Akhir
57.95%
46.24%44.65%40%60%
51% 49%
9.1%
(Suliawati Tjokro (84%
(Anton Setiawan (8%
(Christian Milko Setiawan (8%
Jardine MathesonHoldings Ltd84,32%
Jardine StrategicHoldings Ltd75,00%
PT Tunas Ridean Tbk
PT Mandiri Tunas Finance
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PublicPublic Jardine Cycle & Carriage, Ltd
PT Tunas Andalan Pratama
Government of Republic Indonesia
105 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PT bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, selanjutnya
disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”, didirikan
pada tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik
Indonesia dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No.
10, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75
Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998. Bank Mandiri
didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank
Bumi Daya (Persero), PT Bank Dagang Negara
(Persero), PT Bank Ekspor Impor (Persero), dan
PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero). Di
tahun 2003, Bank Mandiri melakukan penawaran
saham perdana pada 14 Juli 2003 dengan kode
saham “BMRI” sebesar 20% atau ekuivalen
dengan 4 miliar lembar saham.
Seiring berjalannya waktu dan didukung dengan
pengalaman serta kemampuan yang matang
dalam memberikan layanan perbankan, terutama
pada segmen kredit korporasi, hingga kini Bank
Mandiri masih dipercaya sebagai salah satu Bank
BUMN yang terbesar di Indonesia dari sisi total
aset, pinjaman, dan deposit.
Sebagai bank BUMN yang beroperasi di tengah
populasi masyarakat terbesar ke empat di dunia,
serta dalam rangka mewujudkan aspirasi jangka
panjangnya di tahun 2020 yaitu “Indonesia's best,
ASEAN prominent” atau menjadi institusi keuangan
dengan kinerja terbaik dari segi pelayanan, produk,
dan imbal hasil kepada pemegang saham, serta
manfaat yang diterima oleh masyarakat secara
luas di skala ASEAN maka Bank Mandiri secara
konsisten memfokuskan strategi bisnisnya pada
3 (tiga) hal, yaitu memperkuat leadership di
segmen wholesale dengan melakukan pendalaman
relationship dengan nasabah, senantiasa berusaha
menjadi bank pilihan nasabah di segmen retail, dan
terus mengupayakan integrasi di seluruh lini bisnis
baik yang dimiliki Bank Mandiri maupun anak
usahanya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Bank Mandiri
secara berkesinambungan meningkatkan
posisi dan kemampuannya pada sektor industri
perbankan Nasional dengan memerhatikan
perkembangan teknologi yang cepat, kebutuhan
nasabah yang semakin dinamis, dan demografis
masyarakat Indonesia.
Publik 40,00%(masing-masing kurang dari 5%)
kode saham
BMRI
Pemerintah Republik Indonesia
60,00%
Komposisi Pemegang Saham PT bank Mandiri (Persero) Tbk
per 31 Desember 2019
106 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
SuSunAn DEwAn KOMiSAriS DAn DirEKSi PT bAnK MAnDiri (PErSErO) TbK
No Nama Jabatan
DEWAN KOMISARIS
1 Kartika Wirjoatmodjo Komisaris Utama/ Komisaris Independen
2 Muhamad Chatib Basri Wakil Komisaris Utama
3 Ardan Adiperdana Komisaris
4 Makmur Keliat Komisaris Independen
5 R. Widyo Pramono Komisaris
6 Rionald Silaban Komisaris
7 Mohamad Nasir Komisaris Independen
8 Robertus Bilitea Komisaris
DIREKSI
1 Royke Tumilaar Direktur Utama
2 Sulaiman Arif Arianto Wakil Direktur Utama
3 Hery Gunardi Direktur
4 Ahmad Siddik Badruddin Direktur
5 Rico Usthavia Frans Direktur
6 Darmawan Junaidi Direktur
7 Alexandra Askandar Direktur
8 Agus Dwi Handaya Direktur
9 Panji Irawan Direktur
10 Donsuwan Simatupang Direktur
11 Riduan Direktur
12 Silvano Winston Rumantir Direktur
107 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PT Tunas ridean Tbk
PT Tunas Ridean Tbk, selanjutnya disebut
“Tunas Grup”, merupakan pemegang saham
pendiri Perseroan. Tunas Grup adalah
perusahaan keluarga bernama Tunas Indonesia
Motor yang beroperasi sejak tahun 1967. Pada
tahun 1980, Tunas Grup mengintegrasikan
seluruh bisnis unit ke dalam satu perusahaan
induk PT Tunas Ridean. Perusahaan ini
kemudian mendaftarkan diri di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 1995.
Di tahun 2012, Tunas Grup memperluas jaringan
outlet penjualan dan layanan purna jual merk
otomotif melalui akuisisi diler resmi Isuzu PT
Rahardja Ekalancar dan sekarang bernama
Tunas Isuzu. Pada November 2014, PT Tunas
Dwipa Matra bersama-sama dengan pihak ketiga
mendirikan PT Asia Surya Perkasa, diler utama
sepeda motor Honda untuk wilayah Bangka
Belitung.
Saat ini Perusahaan telah menjadi grup otomotif
independen terbesar yang memiliki 154 outlet
yang tersebar di seluruh Indonesia. Tunas Grup
mengoperasikan jaringan outlet penjualan dan
layanan purnajual merek otomotif ternama melalui
PT Tunas Ridean Tbk (Tunas Toyota), PT Tunas
Mobilindo Perkasa (Tunas Daihatsu dan Tunas
Peugeot), PT Tunas Mobilindo Parama (Tunas
BMW), dan PT Tunas Dwipa Matra diler utama
sepeda motor Honda untuk wilayah Lampung.
Perseroan melalui PT Tunas Aset Sarana (Tunas
Used Car) juga mengoperasikan layanan penjualan
mobil bekas BMW Premium Selection.
Selain itu Tunas Grup mengoperasikan layanan
penyewaan kendaraan dan pengelolaan armada
jangka pendek dan jangka panjang melalui PT
Surya Sudeco (Tunas Rent). PT Surya Sudeco
mendirikan perusahaan manpower services
bernama PT Mitra Asri Pratama dan balai lelang
bernama PT Mega Armada Sudeco.
PT Tunas Andalan Pratama
44,65%
kode saham
TURI
Jardine Cycle & Carriage Ltd
46,24%
Publik 9,11%(masing-masing kurang dari 5%)
Komposisi Pemegang Saham PT Tunas ridean Tbk
per 31 Desember 2019
108 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
SuSunAn DEwAn KOMiSAriS DAn DirEKSi PT TunAS riDEAn TbK PEr 31 DESEMbEr 2019
No Nama Jabatan
DEWAN KOMISARIS
1 Anton Setiawan Komisaris Utama/ Komisaris Independen
2 Dr. Arie Setiabudi Soesilo Wakil Komisaris Utama/ Komisaris Independen
3 Chan Tze Choong Eric Komisaris
4 Hong Anton Leoman Komisaris
5 Sarastri Baskoro Komisaris Independen
DIREKSI
1 Rico Adisurja Setiawan Direktur Utama
2 Nugraha Indra Permadi Direktur
3 Tenny Febyana Halim Direktur
4 Tan Fony Salim Direktur
5 Max Sunarcia Direktur
109 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
INFORMASI TENTANG ENTITAS ANAK, ENTITAS ASOSIASI SERTA JOINT VENTURE (JV) DAN SPECIAL PURPOSE VEHICLE (SPV)
STRUKTUR GRUP MANDIRI TUNAS FINANCE
hingga akhir tahun 2019, Mandiri Tunas Finance
tidak memiliki Entitas Anak, Entitas Asosiasi, Penyertaan
Saham, Joint Venture (Jv), Special Purpose Vehicle (SPv),
maupun Kerja Sama Operasi (KSO).
Perseroan tidak memiliki entitas anak maupun entitas asosiasi. Dengan demikian, tidak terdapat
informasi tentang nama entitas anak dan/atau asosiasi, persentase kepemilikan saham, keterangan
tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi, dan keterangan status operasi entitas
anak dan/atau entitas asosiasi.
51%
PT Bank Mandiri Persero Tbk.
49%
PT Tunas Ridean Tbk
STruKTur gruP MAnDiri TunAS FinAnCE
110 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
INFORMASI TENTANG KRONOLOGIS PENERBITAN DAN PENCATATAN SAHAM
KRONOLOGIS PENERBITAN DAN PENCATATAN OBLIGASI SERTA EFEK LAINNYA
Hingga akhir tahun 2019, Perseroan tidak menerbitkan dan mencatatkan sahamnya di bursa saham.
Perseroan menjadi perusahaan tercatat karena menerbitkan obligasi. Oleh karena itu, tidak terdapat
informasi tentang kronologis penerbitan dan pencatatan saham.
Perseroan telah beberapa kali menerbitkan
Obligasi dan Medium Term Notes (MTN) yang
dananya digunakan seluruhnya untuk kegiatan
pembiayaan kendaraan bermotor. Walaupun
Perseroan mendapatkan dukungan penuh atas
fasilitas pendanaan terutama Joint Financing dari
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, namun Perseroan
tetap melakukan diversifikasi pendanaan untuk
menunjang kinerja usaha Perseroan.
Penerbitan Obligasi dan MTN antara lain
bertujuan untuk menjaga hubungan baik dengan
investor serta mempertahankan eksistensi
Perseroan di Pasar Modal.
ObLigASi
TahunNama
ObligasiSeri Peringkat Jumlah (Rp)
Tingkat Bunga
FrekuensiPembayaran
Bunga
TanggalPenerbitan
Tanggal Jatuh
TempoKet.
2003
Obligasi Tunas Financindo Sarana I
dengan Tingkat Bunga Tetap
- idBBB+ 500.000.000.000 14,50 % p.aSetiap
3 (tiga) bulan4 Jun 2003 29 Mei 2006 Lunas
2004
Obligasi Tunas Financindo Sarana II
dengan Tingkat Bunga Tetap
- idBBB+ 350.000.000.000 10,00 % p.aSetiap
3 (tiga) bulan15 Jun 2004 22 Jul 2005 Lunas
2005
Obligasi Tunas Financindo Sarana III
dengan Tingkat Bunga Tetap
A idA- 150.000.000.000 10,625 % p.a
Setiap 3 (tiga) bulan
1 Jul 2005 8 Jul 2006 Lunas
B idA- 100.000.000.000 12,825 % p.a 1 Jul 2005 8 Jul 2006 Lunas
C idA- 100.000.000.000 13,250 % p.a 1 Jul 2005 8 Jul 2006 Lunas
350.000.000.000
2007
Obligasi Tunas Financindo Sarana IV
dengan Tingkat Bunga Tetap
A idA- 150.000.000.000 10,00 % p.a
Setiap 3 (tiga) bulan
14 Feb 2007 27 Feb 2008 Lunas
B idA- 100.000.000.000 10,40 % p.a 14 Feb 2007 22 Feb 2009 Lunas
C idA- 350.000.000.000 11,00% p.a 14 Feb 2007 22 Feb 2010 Lunas
600.000.000.000
111 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
TahunNama
ObligasiSeri Peringkat Jumlah (Rp)
Tingkat Bunga
FrekuensiPembayaran
Bunga
TanggalPenerbitan
Tanggal Jatuh
TempoKet.
2008
Obligasi Tunas Financindo Sarana V
dengan Tingkat Bunga Tetap
A idA- 350.000.000.000 10,00 % p.a
Setiap 3 (tiga) bulan
12 Feb 2008 27 Feb 2009 Lunas
B idA- 25.000.000.000 10,50 % p.a 12 Feb 2008 20 Feb 2010 Lunas
C idA- 50.000.000.000 11,00 % p.a 12 Feb 2008 20 Feb 2011 Lunas
D idA- 175.000.000.000 11,25 % p.a 12 Feb 2008 20 Feb 2012 Lunas
600.000.000.000
2011
Obligasi Tunas Financindo Sarana VI
dengan Tingkat Bunga Tetap
A idA+ 48.000.000.000 8,60 % p.a
Setiap 3 (tiga) bulan
10 Mei 2011 23 Mei 2012 Lunas
B idA+ 52.000.000.000 9,60 % p.a 10 Mei 2011 19 Mei 2013 Lunas
C idA+ 350.000.000.000 10,00 % p.a 10 Mei 2011 19 Mei 2014 Lunas
D idA+ 150.000.000.000 10,70 % p.a 10 Mei 2011 19 Mei 2015 Lunas
600.000.000.000
2013Obligasi Berkelanjutan
I MTF Tahap I
A idAA 425.000.000.000 7,75 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan
5 Jun 2013 5 Jun 2016 Lunas
B idAA 75.000.000.000 7,80 % p.a 5 Jun 2013 5 Jun 2017 Lunas
500.000.000.000
2014Obligasi Berkelanjutan
I MTF Tahap II
A idAA 425.000.000.000 10,70 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan
23 Mei 2014 23 Mei 2017 Lunas
B idAA 175.000.000.000 10,85 % p.a 23 Mei 2014 23 Mei 2018 -
600.000.000.000
2015
Obligasi Berkelanjutan I MTF Tahap III
- idAA 150.000.000.000 9,75 % p.aSetiap
3 (tiga) bulan9 Jun 2015 9 Jun 2018 -
Obligasi Berkelanjutan II MTF Tahap I
A idAA 500.000.000.000 10,20 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan
18 Des 2015 18 Des 2018 -
B 100.000.000.000 10,80 % p.a 18 Des 2015 18 Des 2020 -
600.000.000.000
2016
Obligasi Berkelanjutan II MTF Tahap II
A idAA 720.000.000.000 8,95 % p.a Setiap 3 (tiga) bulan
1 Jun 2016 1 Jun 2019 -
B idAA 680.000.000.000 9,25 % p.a 1 Jun 2016 1 Jun 2021 -
1.400.000.000.000
Obligasi Berkelanjutan III MTF Tahap I
A idAA+ 400.000.000.000 8,20% p.a Setiap 3 (tiga) bulan
7 Okt 2016 7 Okt 2019 -
B idAA+ 100.000.000.000 8,55% p.a 7 Okt 2016 7 Okt 2021 -
500.000.000.000
2017 Obligasi Berkelanjutan III MTF Tahap II
A idAA+ 610.000.000.000 8,50% p.a Setiap 3 (tiga) bulan
6 Jun 2017 6 Jun 2020 -
B idAA+ 240.000.000.000 8,85% p.a 6 Jun 2017 6 Jun 2022 -
850.000.000.000
2019
Obligasi Berkelanjutan IV MTF Tahap I
A idAA+ 800.000.000.000 9,40% p.aSetiap 3 (tiga)
bulan 8 Januari
20198 Januari
2022Belum Lunas
B idAA+ 200.000.000.000 9,75% p.aSetiap 3 (tiga)
bulan 8 Januari
20198 Januari
2024Belum Lunas
1.000.000.000.000
Obligasi Berkelanjutan IV MTF Tahap II
A idAA+ 1.342.000.000.000 8,90% p.aSetiap 3 (tiga)
bulan 26 Juli 2019 26 Juli 2022
Belum Lunas
B idAA+ 658.000.000.000 9,50% p.aSetiap 3 (tiga)
bulan 26 Juli 2019 26 Juli 2024
Belum Lunas
2.000.000.000.000
TOTAL 7.175.000.000.000
112 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Kronologis pencatatan obligasi Perseroan
yang sampai saat ini masih beredar dan
tercatat di PT Bursa Efek Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Pada 10 Mei 2011, Perseroan menerbitkan
Obligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun
2011 dengan tingkat bunga tetap dengan
jumlah pokok sejumlah Rp 600.000.000.000,
dengan jangka waktu paling lama 4 (empat)
tahun, yang terdiri dari:
Seri A : Dengan jumlah pokok sebesar Rp
48.000.000.000, berjangka waktu 370 hari
dengan bunga 8,60% per tahun (jatuh tempo
23 Mei 2012). Pembayaran pokok Obligasi
secara penuh telah dilakukan pada saat jatuh
tempo Obligasi Seri A.
Seri B: Dengan jumlah pokok sebesar Rp
52.000.000.000, berjangka waktu 2 (dua)
tahun dengan bunga 9,60% per tahun (jatuh
tempo 19 Mei 2013). Pembayaran pokok
Obligasi secara penuh telah dilakukan pada
saat jatuh tempo Obligasi Seri B.
Seri C : Dengan jumlah pokok sebesar Rp
350.000.000.000, berjangka waktu 3 (tiga)
tahun dengan bunga 10,00% per tahun (jatuh
tempo 19 Mei 2014). Pembayaran pokok
Obligasi secara penuh akan dilakukan pada
saat jatuh tempo Obligasi Seri C.
Seri D : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp150.000.000.000, berjangka waktu
4 (empat) tahun dengan bunga 10,70%
per tahun (jatuh tempo 19 Mei 2015).
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh
akan dilakukan pada saat jatuh tempo
Obligasi Seri D.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia
berupa piutang performing sekurang-
kurangnya sebesar 80% dari nilai pokok
obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap
3 (tiga) bulan di mana pembayaran bunga
obligasi pertama kali pada 19 Agustus 2011,
sedangkan pembayaran bunga obligasi
terakhir akan dilakukan pada 19 Mei 2015.
Dalam rangka penerbitan Obligasi
ini, Perseroan telah memperoleh
hasil pemeringkatan obligasi dari PT
Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
dengan peringkat: idA+ (Single A plus; Stable
Outlook) dan telah dicatatkan di PT Bursa
Efek Indonesia pada 20 Mei 2011.
Dana hasil Obligasi ini telah digunakan
100% untuk menambah modal kerja dalam
rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh
Perseroan. Laporan realisasi penggunaan
seluruh dana telah disampaikan kepada
Bapepam dan LK melalui surat No. 084/
MTF-CSC/VII/2011 tanggal 7 Juli 2011.
Penawaran Umum atas Obligasi Mandiri Tunas
Finance VI Tahun 2011 dibantu oleh lembaga
dan profesi penunjang pasar modal, yaitu:
Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk
Akuntan Publik : KAP Tanudiredja,
Wibisana dan Rekan
(a member firm of
Pricewaterhouse
Coopers Global
Network)
Notaris : Fathiah Helmi, SH
Konsultan Hukum : BM & Partners Law
Office
Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek
Indonesia (PEFINDO)
113 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Pada 2 November 2012, PT Fitch Ratings
Indonesia telah menetapkan peringkat
Perseroan (Corporate Rating) dengan
peringkat AA(idn) (Double AA; Stable
Outlook). Pada tanggal 12 Nopember 2012,
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
telah menaikkan peringkat Perseroan
(Corporate Rating) beserta surat utang
Obligasi VI Seri B, Seri C dan Seri D Tahun
2011 yang semula dengan peringkat idA+
(Single A plus; Stable Outlook) menjadi
idAA (Double A; Stable Outlook). Kemudian
pada tanggal 5 Maret 2014, melalui surat
PEFINDO No. No. 360/PEF-Dir/III/2014
perihal Sertifikat Pemantauan Tahunan
Pemeringkatan atas Obligasi VI Seri C dan
Seri D Tahun 2011 PT Mandiri Tunas Finance
periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1
Maret 2015, yang memutuskan menetapkan
kembali peringkat idAA (Double A).
2. Pada 30 Mei 2013, Perseroan menerbitkan
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas
Finance Tahap I Tahun 2013 dengan tingkat
bunga tetap dengan jumlah pokok sejumlah
Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar
Rupiah), dengan jangka waktu paling lama 4
(empat) tahun, yang terdiri dari:
Seri A : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp425.000.000.000 berjangka waktu 36
(tiga puluh enam) bulan dengan bunga
7,75% per tahun (jatuh tempo 5 Juni 2016).
Pembayaran pokok Obligasi secara penuh
akan dilakukan pada saat jatuh tempo
Obligasi Seri A.
Seri B : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp75.000.000.000, berjangka waktu 48
bulan dengan bunga 7,80% per tahun (jatuh
tempo 5 Juni 2017). Pembayaran pokok
Obligasi secara penuh akan dilakukan pada
saat jatuh tempo Obligasi Seri B.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia
berupa piutang performing sekurang-
kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok
obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap
3 (tiga) bulan dimana pembayaran bunga
obligasi pertama kali pada 5 September
2013, sedangkan pembayaran bunga obligasi
terakhir akan dilakukan pada 5 Juni 2017.
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini,
Perseroan telah memperoleh hasil
pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat
Efek Indonesia (PEFINDO) dengan
peringkat: idAA (Double A) untuk periode
18 Maret 2013 sampai dengan 1 Maret
2014 dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek
Indonesia pada 7 Juni 2013. Kemudian pada
5 Maret 2014, melalui surat PEFINDO No.
359/PEF-Dir/ III/2014 perihal Sertifikat
Pemantauan Tahunan Pemeringkatan atas
Obligasi Berkelanjutan I PT Mandiri Tunas
Finance periode 5 Maret 2014 sampai
dengan 1 Maret 2015 yang memutuskan
kembali peringkat idAA (Double A).
Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100%
untuk menambah modal kerja dalam rangka
pembiayaan kendaraan bermotor oleh
Perseroan. Laporan realisasi penggunaan
seluruh dana telah disampaikan kepada
Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No.
091/ MTFCSC/VII/2013 tanggal 8 Juli 2013.
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance
Tahap I Tahun 2013 dibantu oleh lembaga
dan profesi penunjang pasar modal, yaitu:
114 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk
Akuntan Publik : KAP Tanudiredja,
Wibisana dan Rekan
(a member firm of
Pricewaterhouse
Coopers Global
Network)
Notaris : Fathiah Helmi, SH
Konsultan Hukum : BM & Partners Law
Office
Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek
Indonesia (PEFINDO)
3. Pada 19 Mei 2014, Perseroan menerbitkan
Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas
Finance Tahap II Tahun 2014 dengan tingkat
bunga tetap dengan jumlah pokok sejumlah
Rp600.000.000.000 dengan jangka waktu
paling lama 4 (empat) tahun, yang terdiri
dari:
Seri A : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp425.000.000.000 berjangka waktu 36
bulan dengan bunga 10,70% per tahun (jatuh
tempo 23 Mei 2017). Pembayaran pokok
Obligasi secara penuh akan dilakukan pada
saat jatuh tempo Obligasi Seri A.
Seri B : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp175.000.000.000 berjangka waktu 48
(empat puluh delapan) bulan dengan bunga
10,85% per tahun (jatuh tempo 23 Mei
2018). Pembayaran pokok Obligasi secara
penuh akan dilakukan pada saat jatuh tempo
Obligasi Seri B.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia
berupa piutang performing sekurang-
kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok
obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap
3 (tiga) bulan dimana pembayaran bunga
obligasi pertama kali pada 23 Agustus 2014,
sedangkan pembayaran bunga obligasi
terakhir akan dilakukan pada 23 Mei 2018.
Dalam rangka penerbitan Obligasi
ini, Perseroan telah memperoleh
hasil pemeringkatan obligasi dari PT
Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
dengan peringkat: idAA (Double A) untuk
periode 5 Maret 2014 sampai dengan 1
Maret 2015 dan telah dicatatkan di PT Bursa
Efek Indonesia pada 26 Mei 2014.
Dana hasil Obligasi ini telah digunakan
100% untuk menambah modal kerja dalam
rangka pembiayaan kendaraan bermotor
Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100%
untuk menambah modal kerja dalam rangka
pembiayaan kendaraan bermotor
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap
II Tahun 2014 dibantu oleh lembaga dan
profesi penunjang pasar modal, yaitu:
Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk
Akuntan Publik : KAP Tanudiredja,
Wibisana dan Rekan
(a member firm of
Pricewaterhouse
Coopers Global
Network)
Notaris : Fathiah Helmi, SH
Konsultan Hukum : BM & Partners Law
Office
Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek
Indonesia (PEFINDO)
115 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
4. Pada 28 Mei 2015, Perseroan menerbitkan
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance tahap
III Tahun 2015 dengan nilai pokok obligasi
sebesar Rp150.000.000.000 dengan jangka
waktu 3 tahun dengan bunga 9,75% per
tahun.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia
berupa piutang performing sekurang-
kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok
obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap
3 (tiga) bulan di mana pembayaran bunga
obligasi pertama kali pada 9 September
2015, sedangkan pembayaran bunga
obligasi terakhir akan dilakukan pada 9 Juni
2018.
Dalam rangka penerbitan Obligasi
ini, Perseroan telah memperoleh
hasil pemeringkatan obligasi dari PT
Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
dengan peringkat: idAA (Double A) untuk
periode 6 Maret 2015 sampai dengan 1
Maret 2016 dan telah dicatatkan di PT Bursa
Efek Indonesia pada 10 Juni 2015.
Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100%
untuk menambah modal kerja dalam rangka
pembiayaan kendaraan bermotor oleh
Perseroan.
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap
III Tahun 2015 dibantu oleh lembaga dan
profesi penunjang pasar modal, yaitu:
Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk
Akuntan Publik : KAP Tanudiredja,
Wibisana dan Rekan
(a member firm of
Pricewaterhouse
Coopers Global
Network)
Notaris : Fathiah Helmi, SH
Konsultan Hukum : BM & Partners Law
Office
Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek
Indonesia (PEFINDO)
5. Pada 11 Desember 2015, Perseroan
menerbitkan Penawaran Umum
Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II
Mandiri Tunas Finance tahap I Tahun 2015
dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah
pokok obligasi sebesar Rp600.000.000.000
dengan jangka waktu paling lama 5 tahun
yang terdiri dari:
Seri A : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp500.000.000.000 dengan jangka waktu 3
tahun dan bunga 10,20% pertahun.
Seri B : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp100.000.000.000 dengan jangka waktu 5
tahun dan bunga 10,80% pertahun.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia
berupa piutang performing sekurang-
kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok
obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap
3 (tiga) bulan di mana pembayaran bunga
obligasi pertama kali pada 16 Maret 2015,
sedangkan pembayaran bunga obligasi
terakhir akan dilakukan pada 16 September
2020.
Dalam rangka penerbitan Obligasi
ini, Perseroan telah memperoleh
hasil pemeringkatan obligasi dari PT
Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
116 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
dengan peringkat: idAA (Double A) untuk
periode 30 September 2015 sampai dengan
1 September 2016 dan telah dicatatkan di
PT Bursa Efek Indonesia pada 14 Desember
2015.
Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100%
untuk menambah modal kerja dalam rangka
pembiayaan kendaraan bermotor oleh
Perseroan.
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance
Tahap I Tahun 2015 dibantu oleh lembaga
dan profesi penunjang pasar modal, yaitu:
Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk
Akuntan Publik : KAP Tanudiredja,
Wibisana dan Rekan
(a member firm of
Pricewaterhouse
Coopers Global
Network)
Notaris : Fathiah Helmi, SH
Konsultan Hukum : BM & Partners Law
Office
Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek
Indonesia (PEFINDO)
6. Pada 1 Juni 2016, Perseroan menerbitkan
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance
tahap II Tahun 2016 dengan tingkat bunga
tetap dengan jumlah pokok obligasi sebesar
Rp1.400.000.000.000 (satu triliun empat
Ratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu
paling lama 5 tahun yang terdiri dari:
Seri A : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp720.000.000.000 dengan jangka waktu 3
tahun dan bunga 8,95% pertahun.
Seri B : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp680.000.000.000 dengan jangka waktu 5
tahun dan bunga 9,25% pertahun.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia
berupa piutang performing sekurang-
kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok
obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap
3 (tiga) bulan dimana pembayaran bunga
obligasi pertama kali pada 1 September
2016, sedangkan pembayaran bunga obligasi
terakhir akan dilakukan pada 1 Juni 2021.
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini,
Perseroan telah memperoleh hasil
pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat
Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat:
idAA (Double A) untuk periode 30 September
2015 sampai dengan 1 September 2016 dan
telah dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia
pada 2 Juni 2016.
Dana hasil Obligasi ini telah digunakan
100% untuk menambah modal kerja dalam
rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh
Perseroan. Laporan realisasi penggunaan
seluruh dana telah disampaikan kepada OJK
dan Bursa efek Indonesia melalui surat No.
079/MTF-CLC.CCS/VI/2016 tanggal 23 Juni
2016.
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
Berkelanjutan II Mandiri Tunas Finance
Tahap II Tahun 2016 dibantu oleh lembaga
dan profesi penunjang pasar modal, yaitu:
117 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk
Akuntan Publik : KAP Tanudiredja,
Wibisana dan Rekan
(a member firm of
Pricewaterhouse
Coopers Global
Network)
Notaris : Fathiah Helmi, SH
Konsultan Hukum : BM & Partners Law
Office
Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek
Indonesia (PEFINDO)
7. Pada 7 Oktober 2016, Perseroan
menerbitkan Penawaran Umum
Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III
Mandiri Tunas Finance tahap I Tahun 2016
dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah
pokok obligasi sebesar Rp500.000.000.000
dengan jangka waktu paling lama 5 tahun
yang terdiri dari:
Seri A : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp400.000.000.000 dengan jangka waktu 3
tahun dan bunga 8,20% pertahun.
Seri B : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp100.000.000.000 dengan jangka waktu 5
tahun dan bunga 8,55% pertahun.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia
berupa piutang performing sekurang-
kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok
obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3
(tiga) bulan dimana pembayaran bunga obligasi
pertama kali pada 07 Januari 2017, sedangkan
pembayaran bunga obligasi terakhir akan
dilakukan pada 7 Oktober 2021.
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini,
Perseroan telah memperoleh hasil
pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat
Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat:
idAA+ (Double A plus) untuk periode 28 Juli
2016 sampai dengan 1 Juli 2017 dan telah
dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada
10 Oktober 2016.
Dana hasil Obligasi ini telah digunakan 100%
untuk menambah modal kerja dalam rangka
pembiayaan kendaraan bermotor oleh
Perseroan. Laporan realisasi penggunaan
seluruh dana telah disampaikan kepada OJK
dan Bursa Efek Indonesia melalui surat No.
007/MTF-CLC.CCS/I/2017 tanggal 9 Januari
2017 dan revisi Laporan Realisasi melalui
surat No. 009/MTFCLC. CCS/I/2017 tanggal
12 Januari 2017.
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance
Tahap I Tahun 2016 dibantu oleh lembaga
dan profesi penunjang pasar modal, yaitu:
Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk
Akuntan Publik : KAP Tanudiredja,
Wibisana dan Rekan
(a member firm of
Pricewaterhouse
Coopers Global
Network)
Notaris : Fathiah Helmi, SH
Konsultan Hukum : BM & Partners Law
Office
Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek
Indonesia (PEFINDO)
118 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
8. Pada tanggal 8 Mei 2017, Perseroan telah
menerbitkan dan mendaftarkan Obligasi
Berkelanjutan III Tahap II Tahun 2017
(”Obligasi Berkelanjutan III Tahap II”) ke
Bursa Efek Indonesia. Penerbitan Obligasi
Berkelanjutan III Tahap II ini serta Penunjukan
Wali Amanat dilakukan berdasarkan Akta
Perjanjian Perwaliamanatan No. 16 tanggal
8 Mei 2017 yang dibuat antara Perseroan
dengan PT Bank Mega Tbk, yang bertindak
selaku Wali Amanat pemegang Obligasi
Berkelanjutan III Tahap II.
9. Pada tanggal 8 Januari 2019, Perseroan
menerbitkan Penawaran Umum
Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV
Mandiri Tunas Finance tahap I Tahun 2019
dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah
pokok obligasi sebesar Rp1.000.000.000.000
dengan jangka waktu paling lama 5 tahun
yang terdiri dari:
Seri A : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp800.000.000.000 dengan jangka waktu 3
tahun dan bunga 9,40% pertahun.
Seri B : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp200.000.000.000 dengan jangka waktu 5
tahun dan bunga 9,75% pertahun.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia
berupa piutang performing sekurang-
kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok
obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap
3 (tiga) bulan dimana pembayaran bunga
obligasi pertama kali pada 8 April 2019,
sedangkan pembayaran bunga obligasi
terakhir akan dilakukan pada 8 Januari
2024.
Dalam rangka penerbitan Obligasi ini,
Perseroan telah memperoleh hasil
pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat
Efek Indonesia (PEFINDO) dengan
peringkat: idAA+ (Double A plus) untuk
periode 4 Oktober 2018 sampai dengan 1
Oktober 2019 dan telah dicatatkan di PT
Bursa Efek Indonesia pada .
Dana hasil Obligasi ini untuk digunakan 50%
untuk pelunasan seluruhnya (refinancing)
pokok Obligasi Berkelanjutan II Mandiri
Tunas Finance Tahap I Tahun 2015 Seri A.
Sebanyak 50% dipergunakan untuk modal
kerja pembiayaan kendaraan bermotor
Perseroan.
Penawaran Umum Berkelanjutan
Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas
Finance tahap I Tahun 2019 dibantu oleh
lembaga dan profesi penunjang pasar
modal, yaitu:
Wali Amanat : PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
Akuntan Publik : KAP Purwantono,
Sungkoro & Surja
(a member firm of Ernst
& Young Global
Limited)
Notaris : Fathiah Helmi, SH
Konsultan Hukum : Hendro & Kanon
Advocates &
Counsellors at Law
Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek
Indonesia (PEFINDO)
119 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
10. Pada tanggal 26 Juli 2019, Perseroan
menerbitkan Penawaran Umum
Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan
IV Mandiri Tunas Finance tahap II
Tahun 2019 dengan tingkat bunga tetap
dengan jumlah pokok obligasi sebesar
Rp2.000.000.000.000 dengan jangka waktu
paling lama 5 tahun yang terdiri dari:
Seri A : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp1.342.000.000.000 dengan jangka waktu
3 tahun dan bunga 8,90% pertahun.
Seri B : Dengan jumlah pokok sebesar
Rp658.000.000.000 dengan jangka waktu 5
tahun dan bunga 9,50% pertahun.
Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia
berupa piutang performing sekurang-
kurangnya sebesar 60% dari nilai pokok
obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap
3 (tiga) bulan dimana pembayaran bunga
obligasi pertama kali pada 26 Oktober 2019,
sedangkan pembayaran bunga obligasi
terakhir akan dilakukan pada 26 Juli 2024.
Dalam rangka penerbitan Obligasi
ini, Perseroan telah memperoleh
hasil pemeringkatan obligasi dari PT
Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
dengan peringkat: idAA+ (Double A
plus) untuk periode 4 Oktober 2018
sampai dengan 1 Oktober 2019 dan telah
dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia
pada 29 Juli 2019. Dana hasil Obligasi
ini seluruhnya dipergunakan sebagai
modal kerja untuk pembiayaan kendaraan
bermotor.
Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi
Berkelanjutan IV Mandiri Tunas Finance
tahap II Tahun 2019 dibantu oleh lembaga
dan profesi penunjang pasar modal, yaitu:
Wali Amanat : PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk
Akuntan Publik : KAP Purwantono,
Sungkoro & Surja
(a member firm of
Ernst & Young Global
Limited)
Notaris : Fathiah Helmi, SH
Konsultan Hukum : Hendro & Kanon
Advocates &
Counsellors at Law
Pemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek
Indonesia (PEFINDO)
120 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG
DAFTAr LEMbAgA DAn PrOFESi PEnunJAng PASAr MODAL
No Nama Alamat Jenis dan Bentuk Jasa
Biaya(Rp)
Periode Penugasan
LEMBAGA PENUNJANG
1 Kustodian Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)Alamat: Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt.5. Jalan Jend.Sudirman Kav.52-53. Jakarta 12190
Agen pembayaran atas pelunasan pokokobligasi dan pembayaran bunga obligasi
- 2019
2 Wali Amanat
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), TbkDivisi Investment ServicesBagian Trust & Corporate ServicesAlamat: Gedung BRI II Lt.30. Jl. Jend.Sudirman Kav.44-46. Jakarta 10210
Mewakili kepentingan Pemegang Obligasi
75.000.000 2019
3 Pemeringkat Efek
PTPemeringkatEfekIndonesia(Pefindo)Alamat: Panin Tower Senayan City Lt.17 Jalan Asia Afrika Lot.19.Jakarta 10270
Memberikan penilaian atau pemeringkat terhadap Obligasi yang diterbitkan Perseroan
1.592.500.000 2019
PT Fitch RatingAlamat: DBS Bank Tower Lantai 24 Suite 2403, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5 Jakarta 12940
Memberikan penilaian atau pemeringkatan terhadap perusahaan
137.500.000 2019
4 Penjamin Pelaksana Emisi Efek
PT Mandiri SekuritasAlamat: Menara Mandiri Tower I,Lt.25 Jalan Jend. Sudirman Kav.54-55. Jakarta 12190
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan Penawaran Umum
3.400.000.000 2019
PT CGS-CIMB Sekuritas IndonesiaAlamat: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II, Lt.11 Jalan Jend. Sudirman Kav.52-53. Jakarta 12190
PROFESI PENUNJANG
1 Kantor Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (Firma anggota Ernst & Young Global Limited)Alamat: Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2, Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, IndonesiaTelepon: (021) 5289 5000Faksimili: (021) 5289 4111
Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2019 serta jasa lainnya yakni review model PSAK 71
930.000.000 2019
2 Konsultan Hukum
Hendro & Kanon, Advocates and Counsellors at LawAlamat: Graha Binakarsa Lt.4/ Jalan HR Rasuna Said Kav. C-18. Jakarta 12940
Melakukan pemeriksaan segi hukum.
150.000.000 2019
3 Notaris Fathiah Helmi, SHAlamat: Gedung Graha Irama Lt. 6CJl. HR Rasuna Said Blok X-1, Kav. 1-2Jakarta SelatanTlp.: (021) 52907304, (021) 52907305-6 Fax.: (021) 5261136
Membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Obligasiantara lain Perjanjian Perwaliamanatan, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Pengakuan Hutang, akta jaminan serta akta-akta pengubahannya.
100.000.000 2019
121 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
DAFTAr KAnTOr AKunTAn PubLiK DAn AKunTAn 6 (EnAM) TAhun TErAKhir 2014-2019
TahunBuku
Kantor Akuntan Publik
Akuntan JasaJasa
LainnyaOpini Biaya Jasa
2019 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY)
Danil Setiadi Handaja, CPA
Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2019
Review model
PSAK 71
Wajar dalam semua hal yang material
930.000.000
2018 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY)
Danil Setiadi Handaja, CPA
Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2018
- Wajar dalam semua hal yang material
Rp570.000.000
2017 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY)
Danil Setiadi Handaja, CPA
Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2017
- Wajar dalam semua hal yang material
Rp506.000.000
2016 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY)
Yasir, CPA Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2016
- Wajar dalam semua hal yang material
Rp460.000.000
2015 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY)
Danil Setiadi Handaja, CPA
Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2015
- Wajar dalam semua hal yang material
Rp423.500.000
2014 Purwantono, Suherman & Surja (EY)
Danil Setiadi Handaja, CPA
Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2014
- Wajar dalam semua hal yang material
-
DAFTAr PEnTing LAinnyA
Informasi Perdagangan dan Pencatatan Saham
Bursa Efek IndonesiaGedung Bursa Efek IndonesiaJl. Jend. Sudirman Kav 52-53Jakarta 12190, Indonesia
Tel: +62 21 515 0515Email: [email protected] web: www.idx.co.id
Hubungan Investor Corporate SecretaryArif Reza Fahlepi
Tel.: +62 21 230 5608Fax.: +62 21 230 5618Email: [email protected]
122 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
1 4 5
6
7 8
9 10
123 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PEnghArgAAn Di TAhun 2019
No Tanggal Acara Penghargaan Diberikan Oleh
PENGHARGAAN
1 22 Februari 2019 Indonesia Digital Innovation 4th Award 2019
innovative Company in Providing Automated Analysis Credit Simulation Multifinance Assets more Than IDR 10 Trillion
Warta Ekonomi
2 22 Februari 2019 Indonesia Corporate Secretary & Corporate Communications Award IV - 2019
PT Mandiri Tunas Finance / Platinum (Rank 2)
Economic Review
3 15 Maret 2019 Indonesia Spokesperson of The Year Award 2019
Juru Bicara Terbaik dalam Membangun Citra Positif Perusahaan Pembiayaan
Warta Ekonomi
4 15 Maret 2019 Indonesia Multifinance Top Leader Award 2019
Best Leader in Improving Customer Service Experience Category More Than 10 Trillion
Warta Ekonomi
5 22 Maret 2019 ISMA 3rd Indonesia Sales And Marketing Award 2019
1st The Best indonesia Sales & Marketing Award iii 2019
Economic Review
6 16 Mei 2019 Infobank 8th Digital Brand Awards 2019
Peringkat iii Perusahaan Pembiayaan (Multifinance) beraset Rp.10T keatas
Infobank with Isentia
7 16 Mei 2019 Indonesia Human Capital Award V 2019
1st Best Human capital for Multifinance Industry, Subsidiary for SOE's Company - Asset Rp.5T s/d Rp.10T.
Economic Review
8 16 Mei 2019 Indonesia Human Capital Award V 2019
Best Human Capital in Capital Alignment Practices 2019
Economic Review
9 27 Mei 2019 Indonesia Most Admired Companies Award 2019 - Pilihan Generasi Milenial
Top 5 Most Admired Company Category Multifinance
Warta Ekonomi
10 20 juni 1019 Indonesia Finance Award 2019 Best in Finance, For Category For Subsidiary of SoE's Companies in indonesia 2019
Economic Review
11 3 Agustus 2019 The Best Indonesia Risk Management 2019
1st The Best Indonesia Sales & Marketing Award III 2019 - Asset > 10 T
Warta Ekonomi
12 22 Agustus 2019 Top GRC 2019 Top GRC 2019 #4 stars Top Business
13 22 Agustus 2019 Top GRC 2020 The Most Committed GRC leader 2019
Top Business
14 23 Agustus 2019 Indonesia GCG Award 2019 Indonesia GCG Award 2019 Economic Review
124 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
12
16
21
22 23
13
17 18
19
125 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PEnghArgAAn Di TAhun 2019
No Tanggal Acara Penghargaan Diberikan Oleh
PENGHARGAAN
12 22 Agustus 2019 Top GRC 2019 Top GRC 2019 #4 stars Top Business
13 22 Agustus 2019 Top GRC 2020 The Most Committed GRC leader 2019
Top Business
14 23 Agustus 2019 Indonesia GCG Award 2019 Indonesia GCG Award 2019 Economic Review
15 28 Agustus 2019 Top Multifinance 2019 Top Multifinance 2019 - Asset > 10 T
Top Business
16 28 Agustus 2019 Top Multifinance 2019 Top CEO Multifinance 2019 Top Business
17 28 Agustus 2019 Top Multifinance 2019 Top Multifinance 2019 Bidang Layanan Berbasis Digital dan Fintech
Top Business
18 19 September 2019
Infobank Award 2019 Multifinance dengan Predikat Sangat Bagus dalam Kinerja Keuangan selama tahun 2018
Infobank
19 27 November 2019
Top Digital Awards 2019 Top Leader on Digital implementation 2019
IT Works
20 27 November 2019
Top Digital Awards 2020 Top Digital implementation 2019 on Multifinance Sector # Level Star 4
IT Works
21 5 Desember 2019 Financial Award 2019 Millenial's Best Brand in Pembiayaan >15 T
Iconomics & RRI
22 11 Desember 2019
Top 20 Financial Institutions 2019 The Best Performing Multifinance 2019 Based on Financial Performance 2017-2019 Category Assets Up To RP 10 Trillion
The Finance
23 11 Desember 2019
GCG Award 2019 Trusted Company Based on Corporate Governance Perception index (CGPi)
SWA
SertifikasiPerseroan tidak memiliki sertifikasi yang masih berlaku per 31 Desember 2019.
126 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
DAFTAR ALAMAT KANTOR CABANG DAN KANTOR PERWAKILAN, SERTA INFORMASI TERKAIT ENTITAS ANAK
ALAMAT KAnTOr CAbAng
No Provinsi Nama Cabang Alamat Terkini Telp. Fax.
1 Aceh Banda Aceh Kota Banda Aceh, Kecamatan Lueng Bata, Desa Batoh, Propinsi Aceh
(0651) 7315190 -
2 Sumatera Utara
Medan Jl. Ringroad No 104 ABC Kel Tanjung Sari Kec Medan Selayang Kota Medan Kodepos 20132 (samping Hotel Sahara Viesta)
061-8220915/ 061-8220981
-
Medan II Jalan H. Adam Malik, Kelurahan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara
(061) 4151818 -
Rantau Prapat Jalan Ahmad Yani, Komplek Pertokoan dan Perkantoran Suzuya Mall,Kel. Bakaran Batu,Kec. Rantau Selatan,Kab. Labuhanbatu,Rantauprapat, Propinsi Sumatera Utara
(0624) 7671497 / 7671496
-
3 Sumatera Barat
Padang JL S Parman No 236 A, Kel. Ulak Karang Barat, Kec. Padang Utara, Padang, Propinsi Sumatera Barat
(0751) 4488970 0751) 4488972
Bukittinggi Jl. By Pass, Kelurahan Aur Kuning, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat
0752) 7839132
4 Riau Pekanbaru Jl.Arifin Ahmad, Komplek Platinum Bisnis Center No 25-26, RT 003/RW 011, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Provinsi Riau 28294
(0761) 63442 -
Pekanbaru II Jl. Komplek Ruko Royal Platinum Arengka II Nomor 89, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau
(0761) 7415380/ 7415350
-
Duri Jl. Hang Tuah No. 386, DURI, Kelurahan Balai Makam, Kecamatan Mandau,Kabupaten Bengkalis, Riau
(0765) 595155 0765) 92078
5 Jambi Jambi Jl. Gajah Mada No.85, RT 022/RW 006, Kelurahan Jelutung, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi
(0741) 7550022 / 23/ 24
0741) 7550025
Muaro Bungo Jl.Lintas Sudirman Rt.14 Rw.05 Kel. Batang Bungo Kec. Pasar Muara Bungo, Kab. Bungo, Muaro Bungo, Jambi.
0747) 323782 – 23 (0747) 323779
6 Kepulauan Riau
Batam Komplek Ruko Centre Park, Blok A No : 13, Kel. Taman Baloi, Kec. Batam Kota, Propinsi Kepulauan Riau
(0778) 464352 / 464354
0778) 464356
Tanjung Pinang Ruko Grand Bintan Centre, Jl. DI Panjaitan KM 9, Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang,Propinsi Kepulauan Riau.
0771) 7335756 0771) 7335776
Ujungbatu Jl. Jend. Sudirman No.143, Kel. Ujung Batu, Kec. Ujung Batu, Rokan Hulu, Ujung Batu - Riau
0762) 7363484 -
127 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
No Provinsi Nama Cabang Alamat Terkini Telp. Fax.
7 Bengkulu Bengkulu Jl. Pangeran Natadirja KM. 6,5 No. 29 RT. 02 RW. 01 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Bengkulu
(0736) 347710 (0736) 347575
8 Sumatera Selatan
Palembang I Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang
(0711) 379724 -
Palembang II Jl. Kol. H. Burlian KM 6 No.1032 RT.20 RW.03, Kel. Sukabangun Kec. Sukarami, Kota Palembang
0711) 1772994 / 17976
Baturaja Jl. Dr. Mohammad Hatta No. 589 E, Kelurahan Sukaraya, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu32112. Sumatera Selatan
(0735) 322024 / 322026
(0735) 323717
Lubuklinggau Jl. Yos Sudarso RT 006 Kel. Majapahit Kec. Lubuk Linggau Timur I Lubuk Linggau, Sumatera Selatan
(0733) 732 9631 (0733) 732 9633
9 Lampung Bandar Lampung Jl. Pangeran Antasari No.91C,Kel. Kedamaian, Tanjung Karang, BandarLampung, Lampung
(0721) 772486 / 773557/ 773614
(0721) 773556 / 772487
Tulang Bawang Jl. Lintas Timur Kampung Dwi WargaTunggal Jaya, Kec. Banjar Agung, TulangBawang, Lampung
(0726) 750570 (0726) 750647
Tanggamus Jl. Kyai H. Gholib Nomor 23D Rt.06/02, Pringsewu, Tanggamus - Lampung
(0729) 23826 -
Bandarjaya Jl. Raya Protokol - Bandar Jaya, Kelurahan Bandar Jaya Timur, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung
(0725) 529691 -
10 Kep. BangkaBelitung
Pangkal Pinang Jalan Pulau Bangka Ruko City Hall Blok 7 RT 009 RW 003, Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(0717) 4356830 -
11 DKI Jakarta Pecenongan Jl. Sukardjo Wirjo Pranoto No.2/6, Kel.Kebon Kelapa, Kec. Gambir, Jakarta Pusat,DKI Jakarta
(021) 3847288 (021) 3808939
Kemayoran Rukan Mangga Dua Square Blok C 35, Jl.Gunung Sahari Raya No. 1 , Jakarta Utara– 14420
(021) 22620253 (021) 3808939
Kelapa Gading Jl. Boulevard Barat Blok C No.63 A, PlazaKelapa Gading Inkopal, Kel. Kelapa GadingBarat, Kec. Kelapa Gading, Jakarta
(021) 45851153,45859263, 45865547, 45865546
(021) 45851157
Matraman Jl. Jatinegara Timur No. 37 RT 008 RW04, Kelurahan Balimester, KecamatanJatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta
(021) 85917920 / 21 / 22 / 23
(021) 8519721
Tanjung Duren JL. Prof Dr Latumenten, Komplek RukoSeasons City Blok A No. 28, Kel. JembatanBesi, Kec. Tambora, Wilayah Jakarta Barat,Propinsi DKI Jakarta
(021) 29618062 / 63/ 64
-
128 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
No Provinsi Nama Cabang Alamat Terkini Telp. Fax.
Fatmawati Rukan Plaza 5, Pondok Indah Blok D No. 5,JL.Marga Guna Raya, Kel. Gandaria Utara,Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
(021) 27933248 021) 58910034 /58910035
Kebon Jeruk Ruko Rich Palace Blok B III, JL. Meruya Ilir no. 36-40 kelurahan srengseng kecamatan kembangan jak-bar
021) 58910034 / (021) 58910034 /58910035
Mampang Prapatan
Jl.Duren Tiga , Nomor 29 A-B, RT 005 / RW 001, Kelurahan Duren Tiga ,Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
58910035 (021) 79190567
Lebak Bulus Ruko Bona Indah Bisnis Center Blok B / I No. 80, Jl Karang Tengah, Kel. Lebak Bulus, Kec Cilandak, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta
(021) 27654001 -
Pluit Galeri Niaga Mediterania Blok X-3 Kav A - 8B Pantai Indah Kapuk, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara
021-5882175/ 5882176
-
12 Banten Cilegon Jl. Raya Komplek PCI Ruko Cilegon BusinessSquare Blok A No. 6 – 7 RT.05 RW.06, Kel.Kedaleman, Kec Cibeber, Cilegon Banten
(0254) 374909/ 374910
(0254) 397413
Serang Ruko Ranca Utama Jl Raya Serang – CilegonKM4 RT 03/04 Kp. Ranca Tales Kel.Drangong kec.Taktakan Serang
(0254) 8496151/ 52 (0254) 210945
Serpong (BSD) Ruko BSD Junctions Blok A39, JL. Pahlawan Seribu Kel. Lengkong Wetan Kec. Serpong Utara BSD CITY Tangerang Selatan
(021) 5382090 (021) 5382091
Cimone Rukan Tangcity Business Park Blok D60 JL. Jendral Sudirman No.1 Cikokol Tangerang Indonesia 15117
(021) 29676323 (021) 29676324
Bintaro Ruko Emerald Evenue 2 EB/ B-09, Jl. BintaroUtama Sektor 9 Kel. Perigi Lama, Kec.Pondok Aren
(021) 29418978
Lebak (Rangkasbitung)
Jl. Bypass Soekarno-Hatta, Desa Kaduagung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten
(0252) 209765 -
13 Jawa Barat Pondok Gede Ruko Taman Jatimakmur, Jl. Raya Jatimakmur Blok A No. 16 G – 16 H, Pondok Gede, Bekasi (patokan dekat swalayan Tip Top)
021) 85508709/ 85508576
(0254) 397413
Bekasi Ruko Emerald No UA 39, Jl Bulevar Selatan, Summarecon Bekasi, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Bekasi. Jawa Barat
(021) 89454997 -
Karawang Ruko Dharmawangsa 2 Blok A No.33,Grand Taruma, Kelurahan Sukamakmur,Kec.Teluk Jambe Timur, Karawang Barat
(0267) 8633849 0267) 8457295
Depok Rukan Depok Mall Jl. Raya Margonda BlokB-1 No. 50, Kemirimuka, Beji, Depok, Jawa Barat
(021) 7756733/7758948/ 7759144
(021) 7756762
Bogor Jl. Siliwangi No. 60 B & B-1, RT 005/RW 004, Kel. Lawanggintung, Kec. Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat
(0251) 8371118 /8370195
(0251) 8332874
129 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
No Provinsi Nama Cabang Alamat Terkini Telp. Fax.
Cibubur Ruko Cibubur Time Square, Jl. Transyogi Alternatif Cibubur, Blok B4 No. 21, Kel. Jati Karya, Kec. Jati Sampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat
(021) 84300687 (021) 84300667
Cikarang Cikarang central city blok E no 15, Jl. RayaCikarang - Cibarusah, Ciantra, CikarangSelatan, Bekasi, Jawa Barat 17530
(021) 89903056 -
Cibinong Ruko Cibinong City Center Blok D 3B,Jl. Tegar Beriman Kelurahan Pakansari,Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor,Propinsi Jawa Barat, 16916.
(021) 29577430 (021) 29577431
Sukabumi Jl.Jendral Sudirman No.57F, Rt.001Rw.005, Kel.Sriwidari, Kec. Gunung Puyuh,Sukabumi – 43121
0266) 6223723/6223038
(0266) 6249245
Bandung 1 Kopo Plaza Kav. C10 – 11, Jl. Peta LingkarSelatan, Bandung, Jawa Barat
(022) 6040119 /6040120
(022) 6074550
Bandung 2 Jl. Dalem Kaum 76 A, Desa Lingkungan Regol, Kec. Wilajah Karees, Kota Bandung
(022) 4219029 /4219039
(022) 4209829
Bandung 3 Jl. Batu Nunggal Indah Raya No. 249, Bandung, Jawa Barat
(022) 87306880 /87306851/ 344917
-
Tasikmalaya Jl. Tarumanagara, Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya
(0265) 344905 / 344906
(0265) 344844
Cirebon Ruko Kesambi Regency No. 4, Jl. Raya Kesambi, Kel.Kesambi, Kec. Kesambi, Cirebon, Jawa Barat
(0231) 210285 (0231) 210280
Garut Jl. Pramuka Kompl Ruko Intan Bisniss Center(IBC), Blok I No. 27, Kel. Pakuwon, Kec.Garut Kota, Kab Garut, Jawa Barat
(0262) 544605 (0262) 4890607
Subang Jl. Otista No. 254, Kelurahan Karanganyar,Kecamatan Subang, Kabupaten Subang,Provinsi Jawa Barat
(0260) 415869 (0260) 415879
14 Jawa Tengah Tegal Ruko Komp. Nirmala Square Blok D/2, Jl.Yos Sudarso, Tegal, Jawa Tengah
(0283) 324066 (0283) 340113
Purwokerto Jl. DI Panjaitan RT 005/002 Karangklesem, Purwokerto Kulon, Purwokerto Selatan, Banyumas.
(0281) 642645 (0281) 642646
Semarang Jl. Indraprasta No. 30 A – B, Kel. PendrikanKidul, Kc. Semarang Tengah, Kota Semarang
(024) 3589007 /3589008
(024) 3587168
Semarang II Mutiara Ungaran Square, Kelurahan Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
(024) 76902099 -
Solo Ruko Adi Sucipto Jl. Adi Sucipto 67 C RT003/RW 011 Kelurahan Kerten, KecamatanLaweyan, Kota Surakarta, Solo, Jawa Tengah
(0271) 738989 / 723557
(0271) 735038
Kudus JL. AKBP R Agil Kusumadya NO 32 RT 002RW 001 Kelurahan Jati Kulon KecamatanJati, Kudus-59347
0291-4252070/4252037
(0291) 4250271
130 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
No Provinsi Nama Cabang Alamat Terkini Telp. Fax.
Magelang Ruko Metro Square Blok C No. 12A – 14, Jl.Mayjen Bambang Sugeng , Kel. Sumberrejo,Kec. Mertoyudan kabupaten Magelang –Jawa Tengah 56172
(0293) 312406 /3218686
(0293) 310536
Pekalongan Jl. Dr. Sutomo Blok B2 No. 10, KomplekRuko Dupan Square, Kelurahan Baros,Kecamatan Pekalongan Timur, KotaPekalongan, Provinsi Jawa Tengah
(0285) 4420100 -
15 DI Yogyakarta Yogyakarta Ruko Sumber Baru Square Kav.WJl.Ringroad Utara Jombor Sendangadi MlatiSleman Yogyakarta (Depan Kampus UTY Jombor)
(0274) 860 9901 /8609902
(0274) 446 9718
16 Jawa Timur Surabaya 1 Jl. Mayjen Sungkono 149 - 151 Ruko RichPalace Blok I 5 Surabaya Kelurahan DukuhPakis Kecamatan Dukuh Pakis
(031) 99533640 (031) 8420495
Surabaya 2 Jl. Raya Tenggilis No. 23 Ruko TenggilisSquare Kav 5 & 6 RT 005 RW 002 KelurahanKendangsari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo,Surabaya.
(031) 8420450 (031) 8420495
Malang Jl. Tumenggung Suryo No. 98, Kav. 1, Kel.Purwantoro, Kec. Blimbing, Malang, JawaTimur
(0341) 497927/ 497934
(0341) 486429
Kediri Jl. Kawi No. 21, Kel. Mojoroto, Kec.Mojoroto, Kediri, Jawa Timur kodepos64112
(0354) 775192 (0354) 780911
Jember Ruko Gajah Mada Square A9, Jl. GajahMada No.187, Kel. Kaliwates, Kec.Kaliwates, Jember, Jawa Timur
(0331) 425959 / 426969
(0331) 483939
Madiun Jalan Mayjen Sungkono RT 037 / RW 012,Kel. Nambangan Kidul,Kec. Manguharjo,Kota Madiun,Propinsi Jawa Timur
(0351) 473176,476198,476298/08283010067
(0351) 473123
Tuban Jl. Diponegoro No.34 C, Kel. Latsari, Kec.Tuban, Tuban, Jawa Timur
(0356) 326381 (0356) 325289
Mojokerto Jl. Mojopahit 456, Kelurahan Kranggan,Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto,Propinsi Jawa Timur.
(0321) 329688 0321) 329611
Gresik Ruko Kartini Megah Kav. A10, Jalan RA Kartini No. 150-152 RT 003/RW 007, Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur.
(031) 3985189 (031) 3985188
Banyuwangi Ruko Golden City, Jl. S Parman No.111, Kel. Pakis, Kec. Banyuwangi, Kab.Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur
(0333)-3382601 -
17 Bali Denpasar Ruko Golden City, Jl. S Parman No. 111, Kel. Pakis, Kec. Banyuwangi, Kab. Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur
(0361) 8469896 /8469897
(0361) 8469897
Gianyar Jl. Erlangga No.15 C, Kel. Gianyar, Kec.Gianyar, Gianyar, Bali
(0361) 944478 / 944480/ 944488
(0361) 941055
131 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
No Provinsi Nama Cabang Alamat Terkini Telp. Fax.
18 Nusa Tenggara Barat
Mataram Jl. Selaparang No. 47 A-B, Kec. Cakranegara Timur, Mataram, Nusa Tenggara Barat
(0370) 638277 -
19 Nusa Tenggara Timur
Kupang Jl. Timor Raya RT011/RW004 Kel. Oesapa Barat, Kelapa Lima, Kupang
081237571752 -
20 Kalimantan Barat
Pontianak Jl. Ahmad Yani Komplek Sentra BisnisAyani Megamall Blok B No 23 KecamatanPontianak Selatan Kota Pontianak 78121Kalimantan Barat
(0561) 78171360/66555718
(0561) 6655718
Sintang Jl Pangeran Antasari Ruko No 7, Kel Mentawa Baru, Ketapang, Kec Ketapang Sampit, Kalimantan Tengah
(0565) 2022080/2022072
-
Ketapang Ruko Grand Rivera No. A2 Jl. Gatot Subroto RT. 002 RW. 001 Desa Paya Kumang Kec. Delta Pawan Kab. Ketapang Kalimantan Barat 78813
(0354) 3032761 -
21 KalimantanTengah
Palangkaraya Jl. G Obos Induk, Kel. Menteng Kec. JekanRaya Palangkaraya (Kalimantan Tengah)
(0536) 3224277 0536) 3224677
Kotawaringin Timur (Sampit)
Jl. Mas Tirto Haryono, RT 22 RW 09, Kelurahan Mentawa Baru Hulu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah
(0531) 23216/23206
-
22 Kalimantan Timur
Samarinda Jl. Dr. Sutomo No.4b, Rt. 40, Kel. Sidodadi,Kec. Samarinda Ulu, Samarinda 75124
(0541) 7273930/7772430
-
Balikpapan Jl. MT. Haryono No.12 Rt.33 Kel.Sungai Nangka Kec. Balikpapan Selatan,Balikpapan-Kalimantan Timur
0542-7206520 -
Tarakan Jl Yos Sudarso Rt 14 No 5 Kel Selumit PantaiKec Tarakan Tengah
(0551) 2029620 /2029621 / 2029625
0551-2029625
Bontang Jl. Bhayangkara Ruko Btc, Depan PolresBontang, Kelurahan Gunung Elai,Kecamatan Bontang Utara, Bontang, Kaltim
(0548) 24488 / 24499
(0548) 24441
23 Sulawesi Selatan
Makassar Jl. Veteran Selatan No. 311, Kel. MamajangDalam, Kec. Mamajang, Makassar, SulawesiSelatan
(0411) 832789 / 832567
(0411) 832678
Makassar II Jl. Ap Pettarani Kav 18, Ruko PettaraniBusiness Centre No E3, Kel. Tidung, Kec.Rappocini, Kota Makassar
(0411) 467566/4677972
Parepare Jl. Sultan Hasanuddin No. 16 A, Kelurahan Ujung Sabang, Kecamatan Ujung, Pare-Pare, Sulawesi Selatan
(0421) 28622 / 28623 / 28652
(0421) 28607
24 Sulawesi Tenggara
Kendari Kompleks Senapati Land Blok A No. 14, Jl. Brigjend M. Yunus By Pass Kendari, Kel. Bende, Kec. Kadia, Kendari, Sulawesi Tenggara
(0401) 3135093 /3135094
(0401) 3135085
25 Sulawesi Utara Manado Jl. Pierre Tendean Komp. Ruko Marina Plaza,Block C NO 03, Manado 95000
(0431) 8819809 -
Kotamobagu Kelurahan Mogolaing, Kecamatan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu, Propinsi Sulawesi Utara.
(0434) 2621540 -
132 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
No Provinsi Nama Cabang Alamat Terkini Telp. Fax.
26 Sulawesi Tengah
Palu Jl. Pierre Tendean Komp. Ruko Marina Plaza, Block C NO 03, Manado 95000
(0451) 454129/454139
(0451) 454806
Luwuk Jl. Urip Sumoharjo no. 18B, Kel. Keraton,Kec. Luwuk, Kab. Banggai, Sulawesi Tengah94711
(461) 22157/23128
27 Sulawesi Barat Mamuju Jalan KS Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Propinsi Sulawesi Barat.
081237571752 -
28 Gorontalo Gorontalo Jl. Nani Wartabone No 131 , Kelurahan Heledulaa Selatan, Kecamatan Kota Timur, Propinsi Gorontalo
0435) 822315 0435) 822315
29 Maluku Ambon Kompleks Pertokoan Mutiara Super Block Jl. Mutiara – Mardika, Kel Rijali, Kec.Sirimau, Ambon, Maluku 97123
(0911) 3829445 -
30 Papua Jayapura Jl. Raya Abepura Kotaraja, Kel. Vim, Kec.Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Provinsi Papua
(0967) 5187813 -
31 Papua Barat Sorong Jl. Basuki Rachmat km. 12, Depan Batalyon 752, Ruko Central (samping Bank Papua), Kelurahan Klawuyuk, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong Kode Pos 98418
(0951) 3177597 -
133 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
ALAMAT KAnTOr SATELiT
No Cabang Utama Kantor Satelit Alamat
1 Padang Pasaman Barat Jalan Jend. Sudirman No 101, Nagai Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatera Barat
2 Bukittinggi Solok Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan (Pandan Dekat), Kel. Pasar Pandan Air Mtai, Kec. Tanjung Harapan, Kotamadya Solok, Propinsi Sumatera Barat.
3 Pangkal Pinang Belitung Jalan Merdeka,Desa Kelurahan Kota,Kecamatan Tanjung Pandan,Kabupaten Belitung, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung
4 Baturaja Lahat Jalan Mayor Ruslan II, Komplek Pertokoan Citra Niaga Lahat, Kel. Pasar Baru, Kec. Lahat, Kab.Lahat, Sumatera Selatan.
5 Palembang 2 Tugu Mulyo Jalan Lintas Timur, Kampung III, RT 001, Kel. Tugu Mulyo, Kec. Lempuing, Kab Ogan Komering Ilir, Propinsi Sumatera Selatan.
6 Bandar Lampung Lampung Selatan Kel. Kedaton,Kec. Kalianda,Kab. Lampung Selatan, Propinsi Lampung
7 Bandung 2 Sumedang Jalan Prabu Geusan Ulun No. 137, Sumedang, Jawa Barat
8 Cirebon Indramayu Desa Karanganyar, Kec. Kandanghaur, Keb. Indramayu, Jawa Barat.
9 Purwokerto Cilacap Jalan A. Yani No.100 RT. 03 RW.14, Kel. Sidakaya, Kec. Cilacap Selatan, Kab. Cilacap.
10 Semarang Salatiga Kel. Salatiga, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga, Propinsi Jawa Tengah.
11 Mataram Sumbawa Jalan Diponegoro No 10 Kel. Bugis, Kec. Sumbawa, Kab. Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat.
12 Gianyar Singaraja Jalan A. Yani Nomor 60, Kel. Kaliuntu, Kec. Buleleng, Kab. Buleleng, Provinsi Bali.
13 Kediri Blitar Ruko Merdeka Trade Center, Jalan A. Yani No.7, Kel. Kepenjelor, Kec. Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Propinsi Jawa Timur.
14 Gresik Lamongan Jalan Lamongrejo No. 120, Kel. Sidokumpul, Kec. Lamongan, Kab. Lamongan, Jawa Timur.
15 Malang Pasuruan Jalan Panglima Sudirman No.11, Pasuruan.
16 Makassar Bone Jalan Bajoe Desa Watampone, Kec. Tanete Riattang, Kab. DT II Bone, Sulawesi Selatan.
17 Kendari Kolaka Jalan Chairil Anwar, Kel. Lomokato, Kec. Kolaka, Kab. Kolaka
18 Gorontalo Marisa Desa Buntulia Selatan, Kec. Duhiadaa, Kab. Pohuwato, Propinsi Gorontalo
19 Makassar Bulukumba Jalan Doktor Sam Ratulangi, Kel. Caile, Kec. Ujung Bulu, Kab. Bulukumba, Propinsi Sulawesi Selatan.
20 Parepare Palopo Keluruhan Surutanga, Kec. Wara Timur, Kota Palopo
Hingga akhir tahun 2019, Perseroan tidak memiliki entitas anak. Dengan demikian, tidak dapat disajikan
informasi terkait alamat entitas anak.
134 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
INFORMASI PADA SITUS WEB PERUSAHAAN
Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2015 tentang
Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik
mendorong transparansi informasi pada situs
web dari emiten atau perusahaan publik di
Indonesia. Perseroan memiliki situs web resmi
dengan alamat www.mtf.co.id yang terbagi ke
dalam 2 (dua) platform, yaitu situs web produk
dan jasa dengan alamat www.mtf.co.id yang
dikelola oleh marketing, dan situs web korporasi
dengan alamat www.mtf.co.id/korporat yang
dikelola oleh Sekretaris Perusahaan.
Situs web Perseroan juga telah tersedia dalam 2
(dua) bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris. Perseroan secara berkala memperbarui
situs web untuk senantiasa memberikan
informasi terbaru terkait Perseroan kepada
para pemangku kepentingan serta dalam rangka
memenuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
NAVIGASI SITUS WEB KORPORAT MANDIRI TUNAS FINANCE WWW.MTF.CO.ID/KORPORAT
Menu Cakupan Konten
Informasi Perusahaan
• Sejarah MTF• Struktur Organisasi Perusahaan• Struktur Kepemilikan Saham• Struktur Group Perusahaan• Management• Profesi Penunjang• Anggaran Dasar• Produk Pembiayaan• Penghargaan
Tata Kelola Perusahaan
• Praktik Tata Kelola• GCG Charter• Corporate Code of Conduct• Piagam Komite Audit• Kode Etik Pegawai• Pedoman Kerja Komite-Komite• Anggota Komite Audit• Prosedur Nominasi dan Remunerasi• Kebijakan Manajemen Risiko• Kebijakan Mekanisme Sistem Pelaporan Pelanggaran
Informasi Investor
• Prospektus• Laporan Tahunan• Laporan Keberlanjutan• Laporan Keuangan• Pemeringkatan• RUPS• Informasi Obligasi• Informasi Dividen• Keterbukaan Informasi
135 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Menu Cakupan Konten
Jaringan Cabang Kanal untuk melihat cakupan jaringan usaha MTF yang tersebar di Indonesia
Berita & CSR
• Berita Kegiatan Korporat• Berita CSR• Galeri Video• Liputan Media• Siaran Pers
KarirMicro site dengan alamat www.karir.mtf.co.id tentang informasi lowongan pekerjaan di Perseroan
Hubungi Kami Kanal untuk dapat mengirimkan pesan berbasis situs web kepada Perseroan
Situs web Perseroan menjadi portal digital resmi korporasi yang dapat diakses secara terbuka, dengan
tujuan memberikan informasi yang komprehensif tentang Perseroan kepada khalayak luas.
Uraian Ketersediaan Keterangan
Struktur grup perusahaan dan informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu
3Terdapat di menu Informasi Perusahaan > Struktur Organisasi Perusahaan
Isi Kode Etik3
Terdapat di menu Tata Kelola Perusahaan > Kode Etik Pegawai
Informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) paling kurang meliputi bahan mata acara yang dibahas dalam RUPS, ringkasan risalah RUPS, dan informasi tanggal penting yaitu tanggal pengumuman RUPS, tanggal pemanggilan RUPS, tanggal RUPS, tanggal ringkasan risalah RUPS diumumkan
3Terdapat di menu Informasi Investor > RUPS
Laporan keuangan tahunan (5 tahun terakhir)3
Terdapat di menu Informasi Investor > Laporan Keuangan > Laporan Keuangan Tahunan
Profil Dewan Komisaris dan Direksi3
Terdapat di menu Informasi Perusahaan > Management
Piagam/Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan Unit Audit internal
3Terdapat di menu Tata Kelola Perusahaan
3 = tersedia pada situs web Perseroan; 7 = belum tersedia pada situs web Perseroan
136 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, KOMITE-KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN, DAN UNIT AUDIT INTERNAL
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Nama dan Jabatan
Jenis Pendidikan
dan Pelatihan
Materi Pendidikan
dan Pelatihan
Tempat/Tanggal
Penyelenggara
DEWAN KOMISARIS
Rico Adisurja Setiawan(Komisaris Utama)
Pelatihan Sertifikasi Dasar Pembiayaan Komisaris
Jakarta, 17 September 2019
Sertifikasi Profesi Pembiayaan Indonesia (SPPI)
Harry Gale(Komisaris)
Seminar Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Tahun 2020”
Jakarta, 26 November 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Ravik Karsidi(Komisaris Independen)
Seminar Seminar Internasional “Multifinance: Consumer Protection, Risk Management, And Fraud Early Warning System in Digital Era”
Bali, 26 April 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
DIREKSI
Arya Suprihadi(Direktur Utama)
Seminar Seminar Nasional "Anti Fraud Strategy in Multifinance Industry”
Jakarta, 21 Februari 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Seminar Seminar Bisnis IKNB 2019 "Peluang dan Risiko di Tahun Menantang"
Jakarta, 12 Maret 2019
Lembaga Perusahaan Pembiayaan Indonesia (LPPI)
Seminar Asia Credit Reporting Forum 2019
Jakarta, 11 Juli 2019
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Seminar Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Tahun 2020”
Jakarta, 26 November 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Harjanto Tjitohardjojo(Direktur)
Pelatihan Pembicara untuk Materi Pemasaran dalam Training of Basic Certification Program
Jakarta, 12 – 13 Februari 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Pelatihan Pembicara untuk Materi Pemasaran dalam Training of Basic Certification Program
Jakarta, 16 September 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Pelatihan Pembicara untuk Materi Pemasaran dalam Training of Basic Certification Program
Jakarta, 12 Desember 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
137 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Nama dan Jabatan
Jenis Pendidikan
dan Pelatihan
Materi Pendidikan
dan Pelatihan
Tempat/Tanggal
Penyelenggara
Armendra(Direktur)
Pelatihan GDP Cohort 2 Modul 3 Amerika Serikat, 11 – 15 Februari 2019
GDP Institution
Seminar Seminar Internasional “Multifinance: Consumer Protection, Risk Management, and Fraud Early Warning System in Digital Era”
Bali, 26 April 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Seminar Seminar Internasional "Opportunities and Challenges of The Finance and Leasing Industry in Asia"
Bangkok, 20 September 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Albertus Henditrianto(Direktur)
Workshop Panel Discussion "Practice Sharing of Integrated GRC Implementation"
Jakarta, 22 Agustus 2019
Top Business & KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance)
Workshop Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Perusahaan Pembiayaan
Jakarta, 28 – 29 Oktober 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Seminar Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Tahun 2020”
Jakarta, 26 November 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Bonifatius Perana Citra Ketaren(Deputi Direktur)
Seminar Seminar Internasional “Multifinance: Consumer Protection, Risk Management, And Fraud Early Warning System in Digital Era”
Bali, 26 April 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Seminar Asia Credit Reporting Forum 2019 Jakarta, 11 Juli 2019
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Seminar Seminar “Penegakan Disiplin Perilaku Pelaku Pasar dan Bagaimana Implementasinya di Era Digital”
Yogyakarta, 3 -4 Oktober 2019
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
138 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Nama dan Jabatan
Jenis Pendidikan
dan Pelatihan
Materi Pendidikan
dan Pelatihan
Tempat/Tanggal
Penyelenggara
William Francis Indra(Deputi Direktur)
Seminar Seminar Nasional "Anti Fraud Strategy in Multifinance Industry”
Jakarta, 21 Februari 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Seminar Seminar Internasional “Multifinance: Consumer Protection, Risk Management, And Fraud Early Warning System in Digital Era”
Bali, 26 April 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Seminar Seminar BPJS & Employee Benefits
Bali, 12 – 13 Desember 2019
Puri Communications
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN DAN UNIT AUDIT INTERNAL
Nama dan Jabatan
JenisMateri Pendidikan
dan PelatihanTempat/Tanggal
Penyelenggara
KOMITE AUDIT
Tidak terdapat pelatihan dan pendidikan untuk komite audit
KOMITE NOMINASI & REMUNERASI
Ravik Karsidi (Ketua Komite Nominasi & Remunerasi)
Seminar Internasional “Multifinance: Consumer Protection, Risk Management, and Fraud Early Warning System in Digital Era”
Bali, 26 April 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Harry Gale (Anggota Komite Nominasi & Remunerasi)
Seminar Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Tahun 2020”
Jakarta, 26 November 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Vivid Zulprimiadanni(Anggota Komite Nominasi & Remunerasi)
Seminar The 2nd Asia HR Digital Forum Jakarta, 26 – 27 Maret 2019
Intipesan Pariwara
Pelatihan Training Collaboration Action With Media
Jakarta, 23 April 2019
Gustav Aulia Private Presenting Course
Seminar Compensation and Benefit Jakarta, 25 Juli 2019
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)
Pelatihan Recruitment & Acquisition Strategy in Digital Era
Jakarta, 25 – 26 September 2019
Mitra Kelola Insani
139 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
KOMITE PEMANTAU RISIKO
Ravik Karsidi(Kepala Komite Pemantau Risiko)
Seminar Seminar Internasional “Multifinance: Consumer Protection, Risk Management, And Fraud Early Warning System in Digital Era”
Bali, 26 April 2019 Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
Rico Adisurja Setiawan(Anggota Komite Pemantau Risiko)
Pelatihan Sertifikasi Dasar Pembiayaan Komisaris
Jakarta, 17 September 2019
Sertifikasi Profesi Pembiayaan Indonesia (SPPI)
Harry Gale (Anggota Komite Pemantau Risiko)
Seminar Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Tahun 2020”
Jakarta, 26 November 2019
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI)
CORPORATE SECRETARY & LEGAL COMPLIANCE DIVISION
Arif Reza Fahlepi(Corporate Secretary & Legal Compliance Division Head)
Pelatihan General Manager Development Program Batch 3
Jakarta, 25 Feb – 26 Maret 2019
Prasetiya Mulya Business School
Pelatihan Training Collaboration Action with Media
Jakarta, 23 April 2019
Gustav Aulia Private Presenting Course
Pelatihan Sertifikasi Dasar Pembiayaan - Managerial
Jakarta, 11 April 2019
Sertifikasi Profesi Pembiayaan Indonesia (SPPI)
AuDIT InTeRnAl
Dayu Rasmini (Internal Audit Division Head)
Pelatihan General Manager Development Program Batch 3
Jakarta, 25 Feb – 26 Maret 2019
Prasetiya Mulya Business School
Pelatihan Training Collaboration Action with Media
Jakarta, 23 April 2019
Gustav Aulia Private Presenting Course
Pelatihan Digital Forensics dan Analisa Forensik Bagi Auditor
Jakarta, 15 – 16 April 2019
Lembaga Pengembangan Fraud Auditing (LPFA)
RISK MAnAGeMenT
RM Indra Wardhana(Risk Management Division Head)
Pelatihan General Manager Development Program Batch 3
Jakarta, 25 Feb – 26 Maret 2019
Prasetiya Mulya Business School
Pelatihan Training Collaboration Action with Media
Jakarta, 23 April 2019
Gustav Aulia Private Presenting Course
140 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
141 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA USAHA
142 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
TINJAUAN PEREKONOMIAN DAN INDUSTRI
Kondisi Perekonomian global Di tahun 2019, Pertumbuhan ekonomi global,
terutama negara-negara maju di perkirakan akan
melambat seiring berlanjutnya perang dagang
antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2019
berdasarkan proyeksi BI akan melambat dari
3,6% pada tahun 2018 menjadi 3,2% di tahun
2019.
Bank Indonesia (BI) melihat kondisi ekonomi
global masih mengalami ketidakpastian. Perang
dagang antara China dan Amerika Serikat (AS)
serta risiko geopolitik dinilai terus menekan
perekonomian dunia. AS merupakan salah satu
negara yang terkena imbasnya. Pelaku perang
dagang ini tercatat mengalami perlambatan
ekonomi, sebagai hasil dari penurunan ekspor
dan investasi non residensial. Tidak hanya AS,
perlambatan ekonomi juga ada di beberapa
negara, seperti Eropa, Jepang, China, dan India.
Ini juga merupakan imbas dari penurunan ekspor
yang berdampak pada penurunan permintaan
domestik. Namun, perlambatan perekonomian
dunia ini juga menekan angka inflasi. Hal ini
disebabkan oleh harga komoditas yang juga
menurun. Ini yang merupakan menjadi peluang
bagi beberapa negara untuk melakukan stimulus
fiskal dan bank sentral di berbagai dunia
melonggarkan kebijakan moneter.
Perspektif Perekonomian nasional di Tahun 2019Di tengah perlambatan perekonomian Eropa
dan Jepang yang memberikan dampak ke
perlambatan ekonomi dunia, perang dagang
antara AS dan Tiongkok turut mengguncang
berdasarkan data APPi, pembiayaan
konvensional mobil dan motor yang
menguasai rata-rata 73% dari total industri
pembiayaan hanya tumbuh 11% dan
16% ditopang oleh kenaikan harga jual
kendaraan, namun di sisi lain pembiayaan
mobil dan motor secara syariah mengalami
penurunan pertumbuhan drastis hingga
lebih dari 50%.
143 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
perdagangan global. Seperti yang telah diprediksi
ekonom dunia, Tiongkok akan mulai mengalami
perlambatan pertumbuhan perekonomian
ditambah dengan kondisi ketidakpastian
perdagangan global yang turut memperparah
perlambatan pertumbuhan ekonomi yang
merembet ke berbagai negara. Melambatnya
pertumbuhan perekonomian Tiongkok sebagai
penggerak sepertiga dari perekonomian dunia
dan tujuan ekspor nomor satu Indonesia tentu
akan membawa dampak negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti akan
melebarnya defisit neraca perdagangan.
Di sisi lain, Indonesia masih optimis dapat
mencapai pertumbuhan PDB 2019 sebesar
5,3% yang lebih baik dari 2018 yaitu 5,2%
didukung oleh laju inflasi yang terkendali.
Optimisme tersebut didorong oleh penyelesaian
pembangunan infrastruktur sebagai pendorong
investasi dan tahun pemilu yang mendorong
pertumbuhan konsumsi masyarakat. Pemerintah
berharap iklim politik Indonesia di 2019 dapat
memberikan dampak positif dan kondusif
sehingga iklim investasi pun dapat terjaga.
Tinjauan industriPerkembangan revolusi industri 4.0 membawa
kejutan dan disrupsi bagi banyak sektor industri di
dunia. Kehadiran internet cepat dan pertumbuhan
penggunaan ponsel cerdas memicu perubahan
dahsyat yang terjadi di banyak negara. Indonesia
pun tidak luput dari gelombang perubahan ini.
Sejumlah perusahaan berbasis financial technology
(fintech) yang sepuluh tahun tidak pernah terdengar
kini menjadi “distruption” banyak perusahaan yang
sudah mapan seperti Tokopedia, Gojek, Bukalapak,
Blibli, Lazada, Ovo, dan Grab.
144 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Menjawab era Revolusi Industri 4.0 dimana
industri memasuki era ekonomi digital dengan
memanfaatkan konektivitas dan digitalisasi
untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas
rantai manufaktur, Indonesia telah merancang
peta jalan Making indonesia 4.0 sebagai strategi
mewujudkan visi Indonesia menjadi 10 besar
negara dengan perekonomian terbesar pada
2030. Langkah penggunaan konektivitas dan
digitalisasi sudah mulai tercermin dari besarnya
pertumbuhan PDB industri Informasi dan
Komunikasi. Dalam peta jalan Making indonesia
4.0 terdapat lima industri yang menjadi fokus
implementasi, yaitu: makanan dan minuman,
tekstil, otomotif, elektronik, dan kimia. Kelima
industri tersebut merupakan bagian dari industri
Pengolahan Non-Migas yang merupakan
kontributor utama dari PDP Indonesia dimana
upaya pertumbuhan di industri tersebut akan
berdampak signifikan terhadap pertumbuhan
PDB Indonesia.
Industri pembiayaan sendiri pada tahun 2019
mengalami penurunan 3.67% YoY posisi Oktober.
Disinyalir hal ini diakibatkan oleh adanya
pengetatan peraturan OJK mengenai uang
muka pembiayaan syariah yang serupa dengan
pembiayaan konvesional sehingga menurunkan
daya saing pembiayaan syariah. Berdasarkan
data APPI, pembiayaan konvensional mobil
dan motor yang menguasai rata-rata 73%
dari total industri pembiayaan hanya tumbuh
11% dan 16% ditopang oleh kenaikan harga
jual kendaraan, namun di sisi lain pembiayaan
mobil dan motor secara syariah mengalami
penurunan pertumbuhan drastis hingga lebih
dari 50%. Pembiayaan mesin/alat berat dengan
menggunakan pembiayaan konvensional dan
syariah sama-sama mengalami pertumbuhan
signifikan. Tercatat pembiayaan mesin/alat berat
secara konvensional mengalami pertumbuhan
40%, sedangkan pembiayaan syariah mengalami
pertumbuhan 38%. Hal ini diakibatkan dari
adanya kenaikan permintaan pembiayaan
dari nasabah pada industri pertambangan dan
perdagangan yang tumbuh signifikan.
Posisi Mandiri Tunas Finance dalam industri PembiayaanKondisi saat ini tingkat penetrasi kepemilikan
mobil baru mencapai 10% dari total penduduk
Indonesia dengan bonus demografi dimana
sebagian besar berada usia produktif. Di sisi
lain, 70% dari penjualan kendaraan masih
dilakukan melalui pembiayaan kredit. Berbagai
katalis tersebut merupakan pendorong bagi
pertumbuhan industri otomotif sehingga industri
otomotif di Indonesia masih sangat menarik
karena memiliki ruang pertumbuhan yang masih
besar.
Sebagai perusahaan pembiayaan yang berfokus
pada pembiayaan mobil baru, saat ini Perseroan
telah menjadi perusahaan pembiayaan nomor
3 (tiga) dengan total pembiayaan pada tahun
2019 mencapai Rp28,77 triliun. 74% dari
pembiayaan MTF adalah untuk pembiayaan
mobil baru sehingga menempatkan Perseroan
sebagai perusahaan pembiayaan mobil baru
nomor 1 di Indonesia. Selain mendapatkan
mayoritas bisnis dari rekanan dealer, MTF juga
membuka sumber bisnis melalui Mandiri Group
dalam bentuk referensi dari Bank Mandiri dan
kerjasama servicing bersama Bank Syariah
Mandiri. Untuk mengejar terus pertumbuhan
dan menjadi perusahaan pembiayaan terdepan,
MTF telah menyiapkan berbagai strategi untuk
dapat memenangkan persaingan pasar dengan
visi menjadi perusahaan pembiayaan terbaik di
Indonesia.
145 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
RENCANA STRATEGIS 2019
Beberapa tahun terakhir, Industri penjualan
mobil masih sebagai core business MTF
mengalami pertumbuhan landai. Mengacu
kepada data Gabungan Industri Kendaraan
Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan
mobil secara ritel (dari dealer ke konsumen)
tercatat sebesar 939.988 unit sepanjang
Januari hingga November 2019. Sebagai
perbandingan, penjualan ritel mobil di periode
yang sama di tahun sebelumnya mencapai
1.043.161 unit. Artinya, terjadi penurunan
sekitar 9,89% secara tahunan (year-on-year/
yoy). Demi mencapai target pertumbuhan
perusahaan yang berkesinambungan, MTF
merancang langkah strategis yang dapat
meningkatkan pertumbuhan perusahaan di
atas pertumbuhan pasar yang berfokus pada
pengembangan Digital Ecosystem melalui
Business Excellence, operational Excellence dan
Service Excellence.
The new Paradigm of Digital EcosystemThrough Business, Service and Operation ExcellenceAmbition
3 14% market share in new car financing3 More than 50% growth of multipurpose financing3 No.1 in New Car Financing3 Total New Leading growth 7.44% (29T)3 Total PAT 440 Bio
Goals
Key Enablers
A. Human Capital: Training and talent management: agile structure organization
B. Risk Management, ISO certification, Strengthening Audit & Control Function
C. Building IT infrastructure and Network.
D. New branches and Networks
E. Corporate culture as a strong foundation
Strategic Priorities
A. Business Excellence
1. #1 in New Car Financing.
2. Penetrate multipurpose financing in good segment.
3. Create new business line.
4. Financing trough P2P platform.
5. Expand the external online channels.
6. Cross selling program with Mandiri Group.
7. Conduct New Servicing Channel
B. Operational Excellence
1. Optimization in mobile platform.
2. Enhancement Data Processing.
3. Build the digital scoring system.
4. Build the collection scoring system.
5. Develop online auction.
6. Explore data mining for sales & customer retention.
7. Cost Efficiency awarness.
C. Service Excellence
1. Integrated Business Channel.
2. Build the customer experience.
3. Re-engineering multipurpose and fleet business process.
146 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Pada strategi Business Excellence, Perseroan
berfokus pada pengembangan bisnis perusahaan
dengan cara menaikkan pangsa pasar melalui
pengembangan bisnis baru dan penetrasi existing
bisnis. Pada tahun 2019, Perseroan berhasil
menaikkan penjualan produk multiguna sampai
dengan lebih dari 2 kali lipat dari tahun sebelumnya.
Produk multiguna MTF merupakan produk dengan
margin tinggi sebagai upaya diversifikasi perseroan
untuk dapat meningkatkan profit perseroan. Tahun
2019 Perseroan juga menjalin kerjasama dengan
Mandiri Group. Langkah sinergi dengan Mandiri
Group dilakukan dengan meningkatkan program
referral Bank Mandiri untuk produk KKB dan
fleet sebagai usaha untuk memperluas penetrasi
pasar, kerjasama pemberian referral dengan Bank
Mantap, program bundling penjualan kartu kredit.
Pada strategi operational Excellence, Perseroan
berfokus pada peningkatan proses operasional
yang prima untuk mendukung keberlangsungan
bisnis dan percepatan operasional bisnis. Sesuai
dengan tema perseroan tahun 2019, yang
berfokus pada pengembangan digital ekosistem,
perseroan mengembangkan beberapa tools dan
sistem yang akan mendukung digitalisasi proses
operasional diantaranya optimasi pengembangan
mobile platform.
Di tahun yang sama, Perseoan juga berfokus
pada peningkatan layanan yang prima kepada
pelanggan, diantaranya dengan membangun
chatbot “Marsha” yang mulai diluncurkan
pada bulan Februari 2019. Untuk kenyamanan
pelanggan, di tahun 2019 Perseroan membangun
sebuah ruang layanan executive khusus untuk
pelanggan, MTF Customer Experience Lounge.
yang bertempat di lantai 1 Graha Mandiri.
Berbagai rencana strategis MTF atas tiga strategi
utama beserta langkah strategi yang dilakukan
Perseroan untuk mencapai target strategi
rencana bisnis tahun 2019 dapat dirangkum dan
dijelaskan ke dalam tabel di bawah ini.
PENJABARAN RENCANA STRATEGIS MTF TAHUN 2019
Strategi Utama No Jabaran Strategi Action Plan
Pengembangan Bisnis yang Prima
1 Menjadi No. 1 di Pembiayaan Mobil Baru
a. Meningkatkan relationship dengan dealer dan melakukan perluasan channel pemasaran dan penjualan melalui kerjasama dengan online marketplace.
b. Mengembangkan sistem pre-approval untuk nasabah prioritas / khusus
c. Meningkatkan servis dan SLA pemberian kredit pada nasabah
2 Melakukan Penetrasi Produk Multiguna Terhadap Segmen dengan Kualitas Baik.
a. Meningkatkan analisa karakteristik calon customer multiguna dengan membaca karakter melalui analisa psikologis untuk mendukung terciptanya pembiayaan yang sehat
b. Meningkatkan channel penjualan produk multiguna melalui sistem keagenan
c. Menyediakan cabang yang fokus pada penjualan produk multiguna di kota-kota besar
d. Melakukan percepatan proses SLA pembiayaan multiguna
3 Menciptakan Bisnis Baru
Mengembangkan Pembiayaan anjak piutang, alat kesehatan, mesin, dan UMKM sebagai diversifikasi produk dari Corporate Fleet
147 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Strategi Utama No Jabaran Strategi Action Plan
4 Penyaluran Pembiayaan melalui platform P2P
Menjalin kerjasama dengan fintech untuk penyaluran pembiayaan
5 Pengembangan Kerjasama dengan Channel online Eksternal
Menjalin berbagai kerjasama baru dengan channel penjualan dan penyalur pembiayaan online di Indonesia
6 Cross selling program with Mandiri Group
Melakukan kerjasama cross selling product dengan beberapa perusahaan Mandiri Group
7 Conduct new Servicing Channel
Melakukan kerjasama pembiayaan yang berbasis servicing fee
Peningkatan Proses Operasional yang Prima
1 optimalisasi mobile platform
Melakukan pengembangan aplikasi MTF Go untuk meningkatkan kemudahan akses layanan baik oleh customer maupun untuk proses internal
2 Peningkatan Sistem & Proses Data Nasabah
a. Integrasi SLIK & Dukcapil ke aplikasi mobile survey MTF untuk mempercepat validasi data calon customer dan meningkatkan kualitas kredit
b. Pengembangan project sentralisasi input (SPRINT) untuk meningkatkan SLA dan mempercepat proses kredit
3 Sistem Digital Scoring Melakukan pengembangan sistem digital scoring sebagai alat bantu untuk mempercepat proses analisa kredit calon nasabah
4 Sistem Collection Scoring
Mengembangkan sistem collection scoring untuk membantu dalam menentukan metode penanganan penagihan yang tepat sehinggal lebih efektif serta efisien.
5 Develop online Auction
Melakukan kerjasama dengan lelang online untuk memperluas pemasaran penjualan mobil tarikan MTF dengan biaya yang lebih efisien.
6 Explore data mining for sales & customer retention
Melakukan eksplorasi database internal untuk dapat mengetahui perilaku nasabah guna meningkatkan penjualan repeat order.
7 Cost Efficiency Awareness
Meningkatkan efisiensi biaya operasional
Peningkatan Layanan Customer yang Prima
1 integrated Business Channel
a. Menyediakan akses yang mudah dan terintegrasi terkait layanan keluhan pelanggan
b. Meningkatkan product knowledge dan produktifitas telemarketing dalam menawarkan berbagai berbagai macam product
2 Build the customer experience
a. Memberikan pengalaman baru dan nyaman untuk nasabah MTF dengan menyediakan pusat layanan MTF yang tersentralisasi seperti pengambilan BPKB, klaim asuransi dan pembayaran dalam bentuk Customer Experience Lounge
b. Meningkatkan kemudahan akses pelayanan customer melalui media digital berupa chatbot
3 Re-engineering multipurpose and fleet business process
a. Melakukan pengembangan sistem keagenan untuk agen wira multiguna untuk mempermudah akses informasi dan koordinasi
b. Mengembangkan sistem khusus untuk customer corporate agar dapat mempercepat akses data serta layanan
148 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
Perseroanmengklasifikasikanfasilitas pembiayaannya ke dalam 3 (tiga) jenis yaitu mobil baru, mobil bekas dan sepeda motor. Karena itu Perseroan juga menerapkan persyaratan yang berbeda untuk ketiga jenis usaha ini.
TEnTAng KEgiATAn uSAhA PEruSAhAAn
Perseroan menjalankan usahanya di bidang
jasa pembiayaan investasi, pembiayaan modal
kerja dan pembiayaan multiguna. Saat ini
Perseroan memfokuskan kegiatan usaha di
bidang pembiayaan konsumen dalam bentuk
penyediaan dana bagi para pelanggan yang ingin
membeli dengan pembayaran secara angsuran
baik dari entitas induk, PT Tunas Ridean Tbk
(“TURI”), maupun dari luar kelompok usaha TURI.
Perseroan memfokuskan usahanya pada pada
kegiatan pembiayaan mobil baru yang dapat
memberikan pengembalian yang tinggi dengan
tingkat risiko yang aman yang terdiri dari merek-
merek Toyota, Daihatsu, Honda, Nissan, Mazda,
Mitsubishi dan Suzuki maupun merk yang dijual
dari APM.
Kegiatan pembiayaan diberikan dalam bentuk
kredit pemilikan kendaraan bermotor dengan
ketentuan pembayaran kembali secara
angsuran tetap setiap bulannya. Perseroan
mengklasifikasikan fasilitas pembiayaannya ke
dalam 3 (tiga) jenis yaitu mobil baru, mobil bekas
dan sepeda motor. Karena itu Perseroan juga
menerapkan persyaratan yang berbeda untuk
ketiga jenis usaha ini. Secara umum, jangka
waktu pembiayaan ditetapkan 1 (satu) sampai 7
(tujuh) tahun dengan jangka waktu pembiayaan
terbanyak adalah 4 (empat) tahun. Sebagai
agunan untuk kredit tersebut adalah berupa
Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)
asli yang ditahan dan disimpan oleh Perseroan.
Dokumen tersebut akan diserahkan kepada
149 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
pelanggan apabila seluruh kewajibannya kepada
Perseroan telah dilunasi.
Perkembangan nilai kontrak berdasarkan
komposisi jenis kendaraan yang dibiayai oleh
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 31
Desember 2018 terlihat pada tabel di bawah ini:
PERKEMBANGAN JUMLAH UNIT KONTRAK BARU BERDASARKAN JENIS PEMBIAYAAN KENDARAAN
Jenis PembiayaanKontrak Baru Kenaikan (Penurunan)
2019 (Unit) 2018 (Unit) Selisih (Unit) Persentase (%)
Mobil Baru 101.939 112.642 (10.703) -9,50%
Mobil Bekas 12.761 8.654 4.107 47,46%
Motor 406 604 (198) -32,79%
Lainnya 50.943 20.361 30.582 150,20%
Total 166.049 142.261 23.788 16,73%
150 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PERKEMBANGAN NILAI KONTRAK PEMBIAYAAN BERDASARKAN JENIS PEMBIAYAAN KENDARAAN
Jenis PembiayaanNilai Pembiayaan Kenaikan (Penurunan)
2019 (Unit) 2018 (Unit) Selisih (Unit) Persentase (%)
Mobil Baru 26.310.927 25.403.743 907.184 3,57
Mobil Bekas 2.219.196 1.475.121 762.075 51,67%
Motor 52.373 45.420 6.953 15,31%
Lainnya 197.146 67.550 3.521.343 191,85%
Total 28.779.642 26.991.834 1.787.808 6,63%
Dari tabel di atas terlihat bahwa pembiayaan mobil baru tahun 2019 mengalami peningkatan dari tahun
2018, dan masih menjadi salah satu penyumbang terbesar bagi nilai kontrak yang diperoleh Perseroan.
Banyaknya jumlah kontrak baru pada tahun 2018 dan 2019 adalah sebagai berikut.
PERKEMBANGAN JUMLAH NILAI KONTRAK BERDASARKAN JENIS PEMBIAYAAN KENDARAAN
Jenis PembiayaanKontrak Baru Kenaikan (Penurunan)
2019 (Unit) 2018 (Unit) Selisih (Unit) Persentase (%)
Jumlah Nilai Pembiayaan (Rp-juta) 28.779.642 26.991.834 1.787.808 6,63%
Jumlah Kontrak Baru (unit) 166.049 113.285 23.788 16,73%
Dalam melakukan kegiatannya, Perseroan tidak dibatasi hanya pada penjualan yang berasaI dari
ataupun merek-merek kendaraan yang diageni oleh TURI. Namun Perseroan juga menjalin hubungan
dengan para Dealer yang beroperasi di wilayah kerja Perseroan dan untuk para Dealer yang menjual
berbagai merek kendaraan. Perkembangan nilai kontrak berdasarkan asal kontrak dari TURI atau Non
Group yang berhasil diperoleh Perseroan di tahun 2018 dan 2019 terlihat pada tabel di bawah ini.
JUMLAH NILAI KONTRAK BERDASARKAN ASAL KONTRAK DARI GROUP ATAU NON GROUP
Cabang
2019 2018Kenaikan (Penurunan)
Kontrak Baru Nilai Pembiayaan
Kontrak Baru(unit)
Nilai Pembiayaan
(Rp-juta)
Kontrak Baru(unit)
Nilai Pembiayaan
(Rp-juta)
Selisih(unit) (%) Selisih
(Rp-juta) (%)
Group 10.161 1.851.951 16.144 2.792.764 (5.983) (37,06%) (940.813) (33,69%)
Non Group 155.888 26.927.691 126.117 24.199.070 29.771 23,61% 2.728.621 11,28%
Jumlah 166.049 28.779.642 142.261 26.991.834 23.788 16,73% 1.787.808 6,63%
151 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Group 6,12%
Non Group93,88%
2019
Group 11,35%
Non Group88,65%
2018
KOMPOSISI UNIT KONTRAK BARU DARI GROUP DAN NON GROUP
Group 6,43%
Non Group93,57%
2019
Group 10,35%
Non Group89,65%
2018
KOMPOSISI NILAI PEMBIAYAAN DARI GROUP DAN NON GROUP
Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa
baik komposisi Kontrak Baru maupun Nilai
Pembiayaan justru ditopang oleh Non Group yang
berasal dari kontrak di luar TURI. Hal ini justru
menunjukkan kemampuan Perseroan untuk
terus menumbuhkan layanan pembiayaannya
melalui ekspansi dari sumber di luar Group.
Dalam mencari calon pelanggan Perseroan
mengandalkan petugas Sales Officer (SO). SO
bertugas untuk memperoleh aplikasi kredit
dari Dealer dan Showroom rekanan Perseroan
sekaligus melakukan analisa kredit, memproses
kredit dan membantu memonitor kelancaran
pembayaran kredit para pelanggan tersebut.
Dengan demikian SO merupakan ujung tombak
Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Untuk tetap menjaga kualitas kredit yang
dihasilkan, Perseroan menempatkan minimal
1 (satu) orang Credit Head pada setiap cabang
152 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Perseroan yang berfungsi sebagai penyeleksi atas
usulan kredit yang diajukan para SO dan petugas
Credit Head dimaksud merupakan karyawan
Kantor Pusat Perseroan yang ditempatkan di
cabang sehingga kemandirian keputusan kredit
tetap terjaga dengan baik.
Pelayanan prima diberikan tidak terbatas hanya
oleh setiap SO yang akan memproses aplikasi
kredit di awal transaksi, tetapi juga oleh seluruh
bagian selama masa kredit dan hingga selesainya
kredit di akhir periode pembayaran.
Berikut disampaikan skema proses pembiayaan
konsumen yang berlaku di lingkup Perseroan.
SKEMA PROSES PEMBIAYAAN KONSUMEN MTF
Catatan : MH = Marketing Head; CH = Credit Head; WMK = Wewenang Memutus Kredit
SO menghubungi calon pelanggan yang
membutuhkan fasilitas pembiayaan. Diawali pada
saat para SO menawarkan jasa pembiayaan yang
disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan baik
mobil ataupun motor. Setiap SO merupakan ujung
tombak usaha Perseroan karena merupakan
pihak yang terlibat secara langsung dengan calon
pelanggan sekaligus bertindak sebagai tenaga
penjual jasa pembiayaan. Selanjutnya analisis
secara cermat dilakukan terhadap setiap aplikasi
kredit termasuk wawancara dan kunjungan
terhadap calon pelanggan dan verifikasi setiap
data pendukungnya.
153 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Usulan kredit yang diajukan oleh SO selanjutnya
akan diseleksi kembali oleh Credit Head sebelum
diteruskan kepada pejabat cabang atau Kantor
Pusat Perseroan sesuai dengan Wewenang
Memutuskan Kredit (WMK) yang dimiliki
masingmasing pejabat. Untuk membantu petugas
yang melakukan proses kredit, Perseroan
telah menerapkan sistem Credit Scoring yang
terintegrasi dalam sistem yang digunakan oleh
Perseroan yang disebut E-Star. Paramater dalam
pembuatan Credit Scoring telah diuji dengan
seksama dengan integritas data yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga kebijakan
Prudent Financing benar-benar dijalankan
secara konsisten oleh Perseroan.
Dalam melakukan pemberian kredit, Perseroan
memperhatikan batasan-batasan seperti
tersebut di bawah ini:
1. Pembayaran uang muka sejumlah persentase
tertentu dari harga mobil.
2. Untuk pembiayaan mobil bekas, maksimum
berumur 12 tahun.
3. Jangka waktu kredit adalah minimum 6
(enam) bulan dan maksimum 7 (tujuh) tahun.
4. Selama masa kredit, mobil tersebut harus
dilindungi asuransi dari perusahaan asuransi
yang telah ditetapkan oleh Perseroan, yang
pada saat ini berjumlah lima perusahaan
besar di Indonesia.
Perseroan pada saat ini mengenakan biaya
kepada pelanggannya terdiri atas:
1. Biaya bunga dengan angsuran bulanan dalam
jumlah yang tetap selama masa kredit.
2. Biaya administrasi kredit.
3. Denda, untuk pelanggan yang melakukan
penunggakan atas kewajiban angsurannya.
4. Biaya pembebanan fidusia.
5. Biaya pelunasan dipercepat dan lain
sebagainya.
Sebagai penerapan prinsip kehati-hatian, maka
plafon persetujuan kredit untuk setiap jenjang
dibuat tidak terlalu besar untuk setiap aplikasi
kredit. Wewenang Memutuskan Kredit tersebut
selalu ditinjau secara berkala dan ditetapkan
berdasarkan rekomendasi dari suatu Komite
Kredit yang perlu mendapat persetujuan dari
Komisaris Perseroan. Hal ini sejalan dengan
prinsip kehati-hatian (prudent financing) yang
dianut Perseroan.
Dengan adanya kebijakan kredit sebagaimana
diuraikan di atas, Perseroan diharapkan mampu
menekan tingkat piutang yang bermasalah
seminimal mungkin dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Untuk mengelola kegiatan usaha
pembiayaan serta upayanya untuk selalu
menjaga tingkat kolektibilitas yang baik maka
kegiatan penagihan merupakan salah satu kunci
keberhasilan Perseroan.
Untuk itu Perseroan telah menerapkan kebijakan
penagihan yang cukup ketat dengan skema
proses penagihan sebagai berikut:
154 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
SKEMA PENAGIHAN
PDC
Debit Account
Tunai
Bank
Kantor Pos
• Monitoringoleh Marketing - Collection
• Mengingatkanpelanggan dengan telepon SMS/surat
OD -3-3 hari
OD 3-30 hari
OD >30 hari
Menagih oleh Field-Collection
Surat Peringatan
Tarik ulur oleh executor
Cara Bayar
AngsuranSebelum
Jatuh Tempo
Setelah Jatuh Tempo
SetelahRepossessed
Laporan Laba/Rugi
Informasi Surat
Penjualan Lelang
Aplikasi kredit yang hasilnya lulus scoring
selanjutnya akan diseleksi kembali oleh Credit
Head sebelum diteruskan kepada pejabat
cabang atau Kantor Pusat Perseroan sesuai
dengan Wewenang Memutuskan Kredit (WMK)
yang dimiliki masing–masing pejabat. Dalam
melakukan pemberian kredit, Perseroan
memperhatikan batasan-batasan:
• Kualitatif yaitu karakter, informasi-informasi
industri/usaha, kemampuan manajemen dan
kelangsungan usaha.
• Kuantitatif yaitu penghasilan, kondisi
keuangan dan modal yang dimilikinya.
155 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PEMbAgiAn SEgMEn uSAhA bErDASArKAn SEgMEn OPErASi
Dalam menyusun laporan keuangan yang menjadi
dasar bagi penyusunan laporan tahunan, Perseroan
menerapkan PSAK 5 (Penyesuaian 2015) tentang
Segmen Operasi. Segmen operasi Perseroan
dibagi berdasarkan kelompok nasabah utama
dan produk, yaitu Fleet dan Retail, serta segmen
lainnya sebagai perhitungan yang tidak dapat
dialokasikan ke dalam kedua segmen tersebut.
Dalam menentukan hasil segmen, beberapa akun
aset dan liabilitas serta pendapatan dan biaya
yang terkait diatribusikan ke masing-masing
segmen berdasarkan kebijakan pelaporan internal
manajemen. Kinerja diukur berdasarkan laba
segmen sebelum pajak penghasilan, sebagaimana
dilaporkan dalam laporan internal manajemen yang
ditelaah oleh manajemen Perseroan. Keuntungan
segmen digunakan untuk mengukur kinerja
dimana manajemen berkeyakinan bahwa informasi
tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil
segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang
beroperasi dalam industri tersebut.
Penjelasan operasi masing-masing segmen
dalam pelaporan segmen Perseroan adalah
sebagai berikut:
• Retail
Termasuk dalam pelaporan segmen retail
adalah seluruh indikator penilaian segmen
operasi yang secara nyata dapat diatribusikan
sebagai bagian dari pembiayaan konsumen
untuk nasabah individu.
• Fleet
Termasuk dalam pelaporan segmen fleet
adalah seluruh indikator penilaian segmen
operasi yang secara nyata dapat diatribusikan
sebagai bagian dari pembiayaan untuk
nasabah korporasi.
• Lainnya
Termasuk dalam pelaporan segmen lain-lain
adalah informasi pelaporan segmen operasi
terkait dengan aktivitas treasuri dan kantor
pusat seperti pendapatan bunga bank dan
beban umum dan administrasi yang tidak dapat
dialokasikan ke dalam kedua segmen di atas.
Selain itu, Perseroan memperhitungkan segmen
operasi berdasarkan informasi geografis.
SEgMEn OPErASi MTF
berdasarkan Kelompok nasabah utama dan Produk
BerdasarkanGeografis
• Regional I (Sumatera)• Regional II (Sumatera)• Regional III (Jabodetabek)• Regional IV (Jabodetabek)• Regional V (Jawa Barat)• Regional VI (Jawa Tengah,
Yogyakarta)
• Regional VII (Jawa Timur)
• Regional VIII (Kalimantan)
• Regional Ix (Sulawesi)• Fleet• Lainnya
rETAiL FLEET LAinnyA
156 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
AnALiSiS SEgMEn uSAhA bErDASArKAn KELOMPOK nASAbAh uTAMA DAn PrODuK
Perseroan membagi segmen operasi berdasarkan
kelompok nasabah utama dan produk, mencakup
Fleet dan Retail, serta segmen lainnya sebagai
perhitungan yang tidak dapat dialokasikan ke
dalam kedua segmen tersebut. Tentang operasi
dari masing-masing segmen dapat dilihat pada
penjelasan berikutnya.
Sekilas tentang profitabilitas dan kontribusi
segmen operasi terhadap kinerja keuangan
Perseroan dapat dilihat pada tabel-tabel di
bawah ini.
JUMLAH DAN KONTRIBUSI SEGMEN OPERASI TERHADAP PENDAPATAN MTF
Segmen Operasi
2019 2018Kenaikan
(Penurunan)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Selisih(Rp-juta)
Persentase(%)
(1) (2) (3=1-2) (3:2)
Retail
Mobil 2.749.187 79,91% 2.477.298 79,40% 271.889 10,98%
Motor 3.414 0,10% 73.787 2,36% (70.373) (95,37%)
Jumlah 2.752.601 80,01% 2.551.085 81,76% 201.516 7,90%
Fleet
Mobil 686.496 19,96% 567.845 18,20% 118.651 20,90%
Motor 1.167 0,03% 1.262 0,04% (95) (7,53%)
Jumlah 687.664 19,99% 569.107 18,24% 118.557 20,83%
Jumlah Pendapatan 3.440.264 100,00% 3.120.192 100,00% 320.072 10,26%
2,36%
18,20%0,04%
79,40%
2018
0,10%
19,96%0,03%
79,91%
2019
157 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Komposisi pendapatan Perseroan didominasi oleh segmen Retail Mobil yang mencapai 79,91% di tahun
2019 dan 79,40% di tahun 2018. Sementara segmen Fleet Mobil mengalami peningkatan komposisi,
dari 18,02% di tahun 2018 menjadi 19,96% terhadap jumlah pendapatan Perseroan tahun 2019.
JUMLAH DAN KONTRIBUSI SEGMEN OPERASI TERHADAP BEBAN MTF
Segmen Operasi
2019 2018Kenaikan
(Penurunan)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Selisih(Rp-juta)
Persentase(%)
(1) (2) (3=1-2) (3:2)
Retail
Mobil 2.332.352 82,04% 2.092.179 81,08% 240.173 11,48%
Motor 11.197 0,39% 72.099 2,79% (60.902) -84,47%
Jumlah Retail 2.343.549 82,43% 2.164.278 83,87% 179.271 8,28%
Fleet
Mobil 498.783 17,54% 415.481 16,10% 83.302 20,05%
Motor 773 0,03% 590 0,03% 183 31,02%
Jumlah Fleet 499.556 17,57% 416.071 16,13% 83.485 20,07%
Jumlah Beban 2.843.105 100,00% 2.580.349 100,00% 262.756 10,18%
2,79%
16,10%0,03%
81,08%
2018
0,39%
17,54%0,03%
82,04%
2019
Pada beban, segmen Retail Mobil masih mendominasi dengan kontribusi masing-masing untuk tahun
2018 dan 2019 sebesar 81,08% dan 82,04%. Sedangkan segmen Fleet Mobil mengalami peningkatan
komposisi, dari 16,10% di tahun 2018 menjadi 17,54% terhadap jumlah beban Perseroan tahun 2019.
158 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
JUMLAH DAN KONTRIBUSI SEGMEN OPERASI TERHADAP LABA MTF
Segmen Operasi
2019 2018Kenaikan
(Penurunan)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Selisih(Rp-juta)
Persentase(%)
(1) (2) (3=1-2) (3:2)
Retail
Mobil 416.835 69,80% 385.119 71,34% 31.716 8,23%
Motor (7.783) -1,30% 1.688 0,31% (9.471) -561,08%
Jumlah Retail 409.052 68,50% 386.807 71,65% 22.245 5,75%
Fleet
Mobil 187.713 31,43% 152.364 28,23% 35.349 23,20%
Motor 394 0,07% 672 0,12% (278) -41,37%
Jumlah Fleet 188.107 31,50% 153.036 28,35% 35.071 22,92%
Jumlah Laba (Rugi) Sebelum Beban Pajak Final dan Pajak Penghasilan
597.159 100,00% 539.843 100,00% 57.316 10,62%
31,43%69,80%
0,07%
2019
1,30%
28,23%71,34%
0,12%
2018
0,31%
Untuk laba sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan, kontribusi segmen Retail Mobil mengalami
penurunan dari 71,34% di tahun 2018 menjadi 69,80% di tahun 2019. Sementara itu, Fleet Mobil justru
mengalami peningkatan komposisi, dari 28,23% di tahun 2018 menjadi 31,43% terhadap laba sebelum
beban pajak final dan pajak penghasilan Perseroan tahun 2019.
159 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
JUMLAH DAN KONTRIBUSI SEGMEN OPERASI TERHADAP ASET MTF
Segmen Operasi
2019 2018Kenaikan
(Penurunan)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Selisih(Rp-juta)
Persentase(%)
(1) (2) (3=1-2) (3:2)
Retail
Mobil 11.944.666 65,27% 11.271.107 64,47% 673.559 5,98%
Motor 1.621 0,01% 199.851 1,14% (198.230) -99,19%
Jumlah 11.946.287 65,28% 11.470.958 65,61% 475.329 4,15%
Fleet
Mobil 4.969.062 27,15% 4.724.849 27,03% 244.213 5,17%
Motor 8.421 0,05% 9.920 0,06% (1.499) -15,11%
Jumlah 4.977.483 27,20% 4.734.769 27,09% 242.714 5,13%
Lainnya 1.377.158 7,52% 1.277.269 7,30% 99.889 7,82%
Jumlah Aset 18.300.928 100,00% 17.482.996 100,00% 819.084 4,69%
27,03%64,47%
0,06% 7,30%
1,14%
2018
27,15%65,27%
0,05% 7,52%
0,01%
2019
Komposisi aset Perseroan didominasi oleh segmen Retail Mobil yang mencapai 65,27% di tahun 2019
dan 64,47% di tahun 2018. Sementara segmen Fleet Mobil mengalami peningkatan komposisi, dari
27,03% di tahun 2018 menjadi 27,15% terhadap jumlah aset Perseroan tahun 2019.
160 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
JUMLAH DAN KONTRIBUSI SEGMEN OPERASI TERHADAP LIABILITAS MTF
Segmen Operasi
2019 2018Kenaikan
(Penurunan)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Selisih(Rp-juta)
Persentase(%)
(1) (2) (3=1-2) (3:2)
Retail
Mobil 694.677 4,39% 797.032 5,18% (102.355) -12,85%
Motor 2.720 0,02% 17.131 0,11% (14.411) -84,12%
Jumlah Retail 697.397 4,41% 814.163 5,29% (116.766) -14,34%
Fleet
Mobil 113.121 0,72% 125.682 0,82% (12.561) -9,99%
Motor 240 0,00% 310 0,00% (70) -22,58%
Jumlah Fleet 113.361 0,72% 125.992 0,82% (12.631) -10,03%
Lainnya 15.002.159 94,87% 14.421.926 93,89% 580.233 4,03%
Jumlah Liabilitas 15.812.917 100,00% 15.362.081 100,00% 450.836 2,94%
5,18
93,89%
0,82%
0,11%
2018
4,39
94,87%
0,72%
0,02%
2019
Pada liabilitas, segmen Lainnya, yang terdiri dari aktivitas treasuri dan kantor pusat seperti pendapatan
bunga bank dan beban umum dan administrasi yang tidak dapat dialokasikan ke dalam Retail dan Fleet,
mendominasi dengan kontribusi masing-masing untuk tahun 2018 dan 2019 sebesar 93,89% dan
94,87%.
161 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PEMbiAyAAn rETAiL
Pembiayaan Customer Retail adalah pembiayaan
kepada Customer yang mengajukan pembiayaan
lewat kantor Cabang MTF melalui menu Credit
Scoring. Pembiayaan retail ini diberikan kepada
sasaran pasar untuk membiayai pembelian
kendaraan bermotor dalam kondisi baru atau
bekas.
Dalam pembiayaan retail ketentuan Biaya
Administrasi dan Asuransi dibebankan kepada
Customer, besar bebannya tergantung dari jangka
waktu pembiayaan dan ditetapkan terpisah dalam
Produk/Paket Pembiayaan yang disediakan.
Selama masa pembiayaan diasuransikan ke
Perusahaan Asuransi Rekanan MTF.
KINERJA KEUANGAN DAN PROFITABILITAS SEGMEN ReTAIl MTF
SegmenOperasi
2019 (Rp-juta) 2018 (Rp-juta) Kenaikan (Penurunan)
Mobil Motor Jumlah Mobil Motor JumlahSelisih (Rp-juta) Persentase (%)
Mobil Motor Jumlah Mobil Motor Jumlah
(1) (2) (3=1+2) (4) (5) (6=4+5) (7=1-4) (8=2-5) (9=3-6) (7:4) (8:5) (9:6)
Pendapatan
Pembiayaan konsumen
1.970.827 917 1.971.744 1.725.709 49.933 1.775.642 245.118 (49.016) 196.102 14,20% -98,16% 11,04%
Sewa pembiayaan
29.667 3 29.670 10.501 170 10.671 19.166 (167) 18.999 182,52% -98,24% 178,04%
Bunga 10.745 1 10.746 9.429 261 9.690 1.316 (260) 1.056 13,96% -99,62% 10,89%
Lain-lain - neto
737.948 2.493 740.441 731.659 23.423 755.082 6.289 (20.930) (14.641) 0,85% -89,36% -1,93%
Total pendapatan
2.749.187 3.414 2.752.601 2.477.298 73.787 2.551.085 271.889 (70.373) 201.516 10,98% -95,37% 7,90%
Beban
Beban keuangan
(1.047.096) (77) (1.047.173) (893.121) (25.564) (918.685) 153.975 (25.487) 128.488 17,24% -99,70% 13,99%
Beban gaji & tunjangan
(487.210) (8.936) (496.146) (460.205) (24.400) (484.605) 27.005 (15.464) 11.541 5,87% -63,38% 2,38%
Beban umum dan administrasi
(365.146) (3.330) (368.476) (363.654) (14.206) (377.860) 1.492 (10.876) (9.384) 0,41% -76,56% -2,48%
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(432.900) 1.146 (431.754) (375.199) (7.929) (383.128) (57.701) 9.075 (48.626) 15,38% 114,45% 12,69%
Total beban (2.332.352) (11.197) 2.343.549 (2.092.179) (72.099) (2.164.278) 240.173 (60.902) 179.271 11,48% -84,47% 8,28%
Laba (rugi) sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan
416.835 (7.783) 409.052 385.119 1.688 386.807 31.716 (9.471) 22.245 8,24% 561,08% 5,75%
Total aset 11.944.666 1.621 11.946.287 11.271.107 199.851 11.470.958 673.559 (198.230) 475.929 5,98% -99,19% 4,15%
Total liabilitas 694.677 2.720 697.397 797.032 17.131 814.163 (102.355) (14.411) (116.766) (12,85%) -84,12% -14,35%
Segmen Retail khususnya Retail Mobil merupakan penyumbang terbesar dari bisnis pembiayaan
Perseroan. Seperti terlihat pada tabel di atas, pendapatan Retail Mobil mengalami kenaikan sejalan
dengan nilai pembiayaan Perseroan yang meningkat. Hal inilah yang mendorong laba segmen Retail
Mobil mampu tumbuh dari Rp385,12 miliar di tahun 2018 menjadi Rp416,38 miliar di tahun 2019.
162 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KONTRIBUSI SEGMEN RETAIL TERHADAP PENDAPATAN MTF(Rp juta)
80,01%87,73% 81,76%
100
95
90
85
80
75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
20192017
2018
KONTRIBUSI SEGMEN RETAIL TERHADAP ASET MTF(Rp juta)
65,28%70,47% 65,61%
100
95
90
85
80
75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
20192017
2018
KONTRIBUSI SEGMEN RETAIL TERHADAP LABA MTF(Rp juta)
68,50%85,39% 71,65%
100
95
90
85
80
75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
20192017
2018
Grafik-grafik di atas memberikan gambaran
kontribusi segmen Retail Perseroan baik
terhadap pendapatan, laba maupun aset
Perseroan mengalami penurunan. Peningkatan
pada pendapatan, laba dan aset segmen Retail
tidak sebaik pertumbuhan pada segmen Fleet
seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
PEMbiAyAAn FLEETPembiayaan Customer Fleet adalah pembiayaan
kepada Customer yang dikelola oleh Divisi
Corporate Fleet, yang merupakan pemberian
Batas Pemberian Pembiayaan (BPP) kepada 1
(satu) Debitur atau 1 (satu) kelompok Obligor
baik badan usaha maupun perseorangan. Terkait
badan usaha ketentuan nilai pembiayaan sama
dengan atau di atas Rp 5 miliar. Pembiayaan Fleet
terbagi menjadi 2 (dua) buku yaitu Pembiayaan
Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja.
163 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Pembiayaan modal kerja adalah pembiayaan
untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran yang
habis dalam 1 (satu) siklus aktivitas usaha
Customer, dengan cara menyediakan batas
pembiayaan kepada Customer yang bersifat
commited dan advised.
KINERJA KEUANGAN DAN PROFITABILITAS SEGMEN FleeT MTF
SegmenOperasi
2019 (Rp-juta) 2018 (Rp-juta) Kenaikan (Penurunan)
Mobil Motor Jumlah Mobil Motor JumlahSelisih (Rp-juta) Persentase (%)
Mobil Motor Jumlah Mobil Motor Jumlah
(1) (2) (3=1+2) (4) (5) (6=4+5) (7=1-4) (8=2-5) (9=3-6) (7:4) (8:5) (9:6)
Pendapatan
Pembiayaan konsumen
236.914 990 237.904 159.874 1.203 161.077 77.040 (213) 76.827 48,20% -17,71% 47,70%
Sewa pembiayaan
397.787 27 397.814 375.631 - 375.631 22.156 27 22.183 5,90% - 5,91%
Anjak piutang 8.567 - 8.567 96 - 96 8.471 - 8.471 8.823,96% - 8.823,96%
Bunga 4.247 7 4.254 2.422 4 2.426 1.825 3 1.828 75,36% 75% 75,35%
Lain-lain - neto 38.981 143 39.124 29.822 55 29.877 9.159 88 9.248 30,71% 160,84% 30,95%
Total pendapatan 686.496 1.167 687.663 567.845 1.262 569.107 118.651 (95) 118.556 20,89% -7,49%) 20,83%
Beban
Beban keuangan
(404.557) (699) (405.256) (340.747) (578) (341.325) 63.810 121 63.931 18,72% 21,01% 18,73%
Beban gaji dan tunjangan
(41.708) - (41.708) (34.375) - (34.375) 7.333 - 7.333 21,33% - 21,33%
Beban umum dan administrasi
(32.226) (11) (32.237) (20.695) - (20.695) 11.531 11 11.542 55,72% - 55,77%
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(20.292) (63) (20.355) (19.664) (12) (19.676) 628 51 679 3,19% 425% 3,45%
Jumlah beban (498.783) (773) (499.556) (415.481) (590) (416.071) 83.302 183 83.485 20,05% 31,02% 20,07%
Laba (rugi) sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan
187.713 394 188.107 152.364 672 153.036 35.349 (278) 35.071 23,20% -41,37% 22,92%
Jumlah aset 4.969.062 8.421 4.977.483 4.724.849 9.920 4.734.769 244.213 (1.449) 242.714 5,17% -14,61% 5,11%
Jumlah liabilitas 113.121 240 113.361 125.682 310 125.992 (12.561) (70) (12.631) (9,99)% -22,58% -10,03%
Pembiayaan investasi adalah pembiayaan
barang modal beserta jasa yang diperlukan
untuk aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi,
modernisasi, ekspansi atau relokasi tempat
usaha/investasi yang diberikan kepada Debitur
Kinerja keuangan segmen Fleet khususnya Fleet Mobil tahun 2019 mengalami kenaikan dibandingkan
tahun 2018. Seperti yang terlihat pada pendapatan, segmen ini mampu tumbuh 20,83% dibandingkan
tahun sebelumnya, yang kemudian memberikan dampak positif terhadap laba segmen yang meningkat
hingga 22,92%. Pertumbuhan segmen Fleet sejalan dengan strategi Perseroan untuk memperluas
portofolio pembiayaan melalui diversifikasi produk di luar pembiayaan Retail Mobil.
164 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KONTRIBUSI SEGMEN FLEET TERHADAP PENDAPATAN MTF
19,99%12,27% 18,24%
100
95
90
85
80
75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
20192017
2018
KONTRIBUSI SEGMEN FLEET TERHADAP ASET MTF
27,20%22,29% 27,09%
100
95
90
85
80
75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
20192017
2018
KONTRIBUSI SEGMEN FLEET TERHADAP LABA MTF
31,05%14,61% 28,35%
100
95
90
85
80
75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
20192017
2018
Grafik-grafik di atas memberikan gambaran
kontribusi segmen Fleet Perseroan baik terhadap
pendapatan, laba maupun aset Perseroan
mengalami kenaikan, sejalan dengan upaya
Perseroan untuk melakukan diversifikasi produk
LAinnyA
Segmen lainnya adalah informasi pelaporan
segmen operasi terkait dengan aktivitas treasuri
dan kantor pusat seperti pendapatan bunga
bank dan beban umum dan administrasi yang
tidak dapat dialokasikan ke dalam kedua segmen
di atas. Dalam segmen ini, hanya tercakupkan
Aset dan Liabilitas sebagai bagian dari aktivitas
treasuri dan kantor pusat.
165 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
KINERJA KEUANGAN DAN PROFITABILITAS SEGMEN LAINNYA
Akun2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Kenaikan (Penurunan)
Selisih(Rp-juta)
Persentase(%)
Total aset 1.377.157 1.277.269 99.888 7,82%
Total liabilitas 15.002.159 14.421.926 580.233 4,02%
Jumlah aset dan liabilitas dari segmen Lainnya meningkat sejalan dengan surat berharga yang
diterbitkan Perseroan yang tidak dapat diklasifikasikan baik ke dalam segmen Retail maupun segmen
Fleet.
AnALiSiS SEgMEn uSAhA bErDASArKAn inFOrMASi gEOgrAFiS
Selain berdasarkan Kelompok Nasabah Utama dan Produk, Perseroan juga menyajikan informasi
segmen berdasarkan geografis, yaitu persebaran jasa pembiayaan yang tersebar di berbagai wilayah
di Indonesia. Perseroan mengelompokkan sebaran pasar nasabah dengan pembiayaan Retail yang
dilayani ke dalam 9 (sembilan) regional dengan cakupan wilayah sebagai berikut:
Regional I Regional Sumatera, mencakup wilayah Kepulauan Riau, Nangroe Aceh Darussalam, Riau dan Sumatera Utara
Regional II Regional Sumatera, mencakup wilayah Bengkulu, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan
Regional III Regional Jabodetabek, mencakup wilayah Banten (meliputi Tangerang (BSD dan Bintaro), Cilegon, Serang, dan Lebak (Rangkasbitung)), dan DKI Jakarta (meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat)
Regional IV Regional Jabodetabek, mencakup wilayah Banten (meliputi Tangerang (Cimone)), DKI Jakarta (meliputi Jakarta Timur dan Jakarta Selatan), serta Jawa Barat (meliputi Bekasi, Depok, dan Bogor)
Regional V Regional Jawa Barat, mencakup wilayah Jawa Barat (meliputi Karawang, Sukabumi, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Garut, dan Subang)
Regional VI Mencakup Regional Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
Regional VII Regional Jawa Timur, mencakup wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur
Regional VIII Mencakup Regional Kalimantan
Regional IX Regional Sulawesi, mencakup wilayah Maluku, Papua, Papua Barat, Gorontalo, dan Sulawesi
166 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Sedangkan sebaran pasar untuk nasabah Fleet dikelompokkan secara tersendiri. Distribusi dan
persebaran pasar pembiayaan Perseroan berdasarkan pendapatan dapat dilihat di bawah ini.
JUMLAH DAN KONTRIBUSI SEGMEN OPERASI BERDASARKAN GEOGRAFIS TERHADAP PENDAPATAN MTF
Segmen Operasi BerdasarkanGeografis
2019 2018Kenaikan
(Penurunan)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Selisih(Rp-juta)
Persentase(%)
(1) (2) (3=1-2) (3:2)
Regional I (Sumatera) 195.518 5,68% 168.809 5,41% 26.709 15,82%
Regional II (Sumatera) 330.417 9,61% 343.578 11,01% (13.161) -3,83%
Regional III (Jabodetabek) 392.102 11,40% 372.747 11,95% 19.355 5,2%
Regional IV (Jabodetabek) 341.041 9,91% 355.703 11,40% (14.662) -4,13%
Regional V (Jawa Barat) 224.478 6,53% 219.365 7,03% 5.113 2,33%
Regional VI (Jawa Tengah, Yogyakarta)
272.697 7,93% 239.611 7,68% 33.086 13,81%
Regional VII (Jawa Timur) 324.528 9,43% 288.924 9,26% 35.604 12,33%
Regional VIII (Kalimantan) 341.954 9,93% 265.531 8,51% 76.423 28,78%
Regional IX (Sulawesi) 329.866 9,59% 296.817 9,51% 33.049 11,13%
Fleet 687.663 19,99% 569.107 18,24% 118.556 20,83%
Jumlah Pendapatan 3.440.264 100,00% 3.120.192 100,00% 320.072 10,26%
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebaran
pasar pembiayaan Perseroan berdasarkan
pendapatan pada Regional IV Jabodetabek yang
mencakup wilayah Banten (meliputi Tangerang
Cimone), DKI Jakarta (meliputi Jakarta Timur
dan Jakarta Selatan), serta Jawa Barat (meliputi
Bekasi, Depok, dan Bogor) mengalami penurunan
4,68%, dari pendapatan yang dibukukan
di tahun 2018 sebesar Rp355,70 miliar di
tahun 2018 menjad Rp339,07 miliar di tahun
2019. Sedangkan sebaran pasar pembiayaan
Perseroan di seluruh wilayah lainnya serta
pasar pembiayaan pada nasabah Fleet justru
mengalami peningkatan.
Distribusi dan persebaran pasar pembiayaan
Perseroan berdasarkan jumlah aset dapat dilihat
di bawah ini:
167 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
JUMLAH DAN KONTRIBUSI SEGMEN OPERASI BERDASARKAN GEOGRAFIS TERHADAP JUMLAH ASET MTF
Segmen Operasi BerdasarkanGeografis
2019 2018Kenaikan
(Penurunan)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Selisih(Rp-juta)
Persentase(%)
(1) (2) (3=1-2) (3:2)
Regional I (Sumatera) 850.034 4,64% 732.332 4,19% 117.702 16,07%
Regional II (Sumatera) 1.447.484 7,91% 1.596.698 9,13% (149.214) -9,35%
Regional III (Jabodetabek) 1.709.386 9,34% 1.644.161 9,40% 65.225 3,97%
Regional IV (Jabodetabek) 1.515.318 8,28% 1.429.179 8,17% 86.139 6,03%
Regional V (Jawa Barat) 899.161 4,91% 892.935 5,11% 6.226 0,70%
Regional VI (Jawa Tengah, Yogyakarta)
1.287.915 7,04% 1.311.402 7,50% (23.487) -1,79%
Regional VII (Jawa Timur) 1.331.306 7,27% 1.206.088 6,90% 125.218 10,38%
Regional VIII (Kalimantan) 1.385.269 7,57% 1.126.001 6,44% 259.268 23,03%
Regional IX (Sulawesi) 1.520.415 8,31% 1.532.162 8,76% (11.747) -0,77%
Fleet 4.977.483 27,20% 4.734.769 27,08% 242.714 5,13%
Lain-lain 1.377.157 7,53% 1.277.269 7,31% 99.888 7,82%
Jumlah Pendapatan 18.300.928 100,00% 17.482.996 100,00% 817.932 4,68%
Tabel di atas menggambarkan sebaran aset Perseroan berdasarkan segmen Kelompok Nasabah Utama
dan Produk seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Seperti yang terlihat, aset pada segmen Fleet
mendominasi, yang diikuti dengan aset pada Regional Jabodetabek serta aset Perseroan pada Regional
Sumatera.
168 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
ASPEK PEMASARAN
Pangsa PasarPangsa pasar Perseroan berdasarkan total aset
industri pembiayaan digambarkan pada tabel
dan grafik di bawah ini.
Uraian2019*
(Rp-juta)2018**
(Rp-juta)
Jumlah aset perusahaan pembiayaan
517.109.851 504.762.746
Jumlah aset Perseroan
18.928.535 17.482.996
Pangsa pasar berdasarkan aset
3,66% 3,46%
*) Data per November 2019
**) Data per Desember 2018
Pertumbuhan industri pembiayaan kendaraan bermotor
mengalami lonjakan drastis selama 5 (lima) tahun terakhir yang
meningkat seiring dengan meningkatnya penjualan kendaraan
bermotor khususnya roda empat. Lonjakan pasar otomotif ini
diluar perkiraan banyak pihak dan menjadikan industri otomotif
sebagai salah satu industri paling prospektif di indonesia.
PANGSA PASAR MTF PADA ASET PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DI INDONESIA
3,663,09% 3,46%
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
20192017
2018
169 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan
memiliki beberapa kompetitor di antaranya
PT Astra Sedaya Finance, Oto Multi Artha
dan Summit Oto Finance, PT Adira Finance,
PT Federal International Finance (FIF), BCA
Finance dan PT CIMB Niaga Auto Finance.
Persaingan di antara kompetitor biasanya dalam
hal tingkat suku bunga (rate), down payment
(DP), pemberian reward. Adapun Perseroan
mencatatkan sebagai salah satu perusahaan
pembiayaan terbaik ketiga pada tahun 2014
berdasarkan data yang diperoleh dari APPI.
Banyaknya perusahaan pembiayaan sejenis
dan perbankan yang masuk dalam industri
pembiayaan kendaraan bermotor beberapa
tahun terakhir ini telah menimbulkan tingkat
persaingan yang semakin ketat di sektor ini.
Dengan semakin tingginya tingkat persaingan,
maka perusahaan pembiayaan dituntut lebih
kreatif dalam menyalurkan kredit kepada
pelanggannya, dengan cara memberikan
pelayanan yang terbaik kepada para
konsumennya diantaranya kemudahan dalam
mendapatkan kredit kendaraan bermotor,
kemudahan melakukan pembayaran cicilan,
kecepatan dalam survei dan juga memberikan
paket kredit yang menarik dan bersaing, baik
dalam segi rate pembiayaan, masa tenor dan
uang muka.
Dalam menghadapi persaingan usaha yang
tinggi tersebut Perseroan telah mempersiapkan
strategi yang secara konsisten memberikan
pelayanan yang terbaik bagi konsumen dan
juga dealer/showroom, diantaranya secara
konsisten mengembangkan jaringan kantor
cabang maupun outlet. Perseroan memberikan
penawaran yang menarik dan menguntungkan
bagi konsumen dengan memberikan paket kredit
170 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
yang bersaing dan menarik baik dalam hal rate, jangka waktu kredit dan uang muka yang disesuaikan
dengan kebutuhan konsumen di berbagai wilayah di Indonesia.
Menurut data Gaikindo per 31 Oktober 2019, Perseroan memiliki kontribusi pembiayaan terhadap
keseluruhan penjualan (baik kredit maupun cash) sebagai berikut:
POLREG 2018 2019Growth
POLREG(%)
GrowthMTF(%)
GrowthShare
(%)
Diff(+/-)
Brand2018
(Jan-Okt)MSCP(70%)
MTF(Jan-Okt)
Share(%)
2018(Jan-Okt)
MSCP(70%)
MTF(Jan-Okt)
Share(%)
Total POLREG
891.738 624.217 98.350 15,76% 828.344 579.841 91,728 15,82% -7,11 -6,73 0,40 0,06
Toyota 288.248 201.774 26.695 13,23% 272.367 190.657 24.949 13,09% -5,51 -6,54 -1,09 -0,14
Daihatsu 154.808 108.366 20.719 19,12% 141.512 99.058 18.250 18,42% -8,59 -11,92 -3,64 -0,70
Mitsubishi 142.909 100.036 11.193 11,19% 119.635 83.745 9.758 11,65% -16,29 -12,82 4,14 0,46
Honda 132.395 92.677 17.196 18,55% 123.976 86.783 14.009 16,14% -6,36 -18,53 -13,00 -2,41
Suzuki 90.394 63.276 10.722 16,94% 79.210 55.447 12.009 21,66% -12,37 12,00 27,82 4,71
Hino 22.534 15.774 2.361 14,97% 21.929 15.350 3.422 22,29% -2,68 44,94 48,94 7,32
Isuzu 16.278 11.395 1.213 10,65% 17.755 12.429 2.505 20,16% 9,07 106,51 89,33 9,51
Wuling 1-.826 7.578 1.165 15,37% 15.027 10.519 1.057 10,05% 38,80 -9,27 -34,64 -5,32
Datsun 8.037 5.626 3.285 53,39% 6.671 4.670 1.642 34,78% -17,00 -50,56 -40,44 -23,61
Others 6.524 4.567 1.126 24,66% 6.384 4.469 1.176 26,32% -2,14 4,44 6,73 1,66
Nissan 5.611 3.928 777 19,78% 10.679 7.475 1.087 14,54% 90,32 39,90 -24,49 -5,24
Mazda 4.074 2.852 224 7,85% 4.148 2.904 131 4,51% 1,82 -41,52 -42,56 -3,24
Chevrolet 2.219 1.553 371 23,88% 1.429 1.000 215 21,49% -35,60 -42,05 -10,01 -2,39
BMW 2.156 1.509 250 16,57% 2.179 1.525 168 11,01% 1,07 -32,80 -33,51 -5,55
Udtruck 1.641 1.149 317 27,60% 1.497 1.048 301 28,72% -8,78 -5,05 4,09 1,13
Hyundai 1,135 795 145 18,25% 1.132 792 163 20,57% -0,26 12,41 12,71 2,32
TATA 867 607 252 41,52% 568 398 170 42,76% -34,49 -32,54 2,97 1,23
VW 491 344 69 20,08% 238 167 34 20,41% -51,53 -50,72 1,66 0,33
Sokon 310 217 203 93,55% 1.933 1.353 672 49,66% 523,55 231,03 -49,91 -43,88
Renault 281 197 67 34,05% 75 53 28 53,33% -73,31 -58,21 56,58 19,27
Strategi PemasaranCakupan wilayah pemasaran bisnis pembiayaan
Perseroan meliputi pulau Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tengara Barat,
Nusa Tenggara Timur, Ambon dan Papua. Untuk
menghadapi persaingan usaha di masa yang
akan datang dan untuk mempertahankan pangsa
pasar yang sudah dimiliki di bidang pembiayaan
konsumen, Perseroan menerapkan langkah-
langkah pemasaran sebagai berikut:
1. Memfokuskan pada pembiayaan mobil
terutama mobil baru melalui program-program
pembiayaan yang menarik dan kompetitif.
Selain itu juga mengoptimalkan pembiayaan
segmen passanger car serta comercial car.
2. Dalam rangka ulang tahun Perseroan ke-10,
diselenggarakan Pameran MTF Auto Fiesta di
10 kota besar untuk meningkatkan branding
yang mendukung penjualan Perseroan.
171 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
3. Meningkatkan segmen pembiayaan
multiguna dengan memperkuat branding
produk multiguna dengan new branding Cash
Aja dan membuka cabang baru khusus untuk
pembiayaan multiguna di Surabaya. Dengan
Cash Aja , konsumen dapat memiliki dana
tunai untuk berbagai kebutuhan seperti
renovasi rumah, pernikahan, ibadah Umroh,
travelling, pendidikan, kesehatan dengan
menjaminkan kendaraannya di MTF.
4. Memperkuat market share di Jakarta
dengan pembukaan cabang baru di pluit
sebagai cabang ke 102.
5. Meningkatkan program Kredit Kendaraan
Bermotor (KKB) khusus nasabah Bank
Mandiri, dengan :
a. Mengadakan customer gathering baik
untuk nasabah reguler dan prioritas.
b. Bekerjasama dengan Bank Mandiri untuk
penawaran KKB ke nasabah korporasi
c. Program pre approval untuk karyawan
Bank Mandiri
6. Memberikan jasa layanan yang unggul dalam
arti jasa pembiayaan yang cepat, fleksibel
dan mudah dengan tetap berpegang pada
konsep pembiayaan secara hati-hati
("Prudent Financing").
7. Meningkatkan porsi pembiayaan langsung
(direct financing) kepada konsumen baik secara
retail maupun fleet melalui berbagai aktifitas
pemasaran seperti direct mail, telemarketing,
iklan, kunjungan langsung ke calon pelanggan
yang potensial, serta bekerjasama dengan
Market Place, Ecommerce, Agregator dan Lead
Generator dengan tujuan jangka panjang untuk
lebih meningkatkan performa Perseroan.
8. Memperluas pasar retail maupun korporasi
melalui utilisasi jaringan cabang dan pembukaan
kantor-kantor satelit di cabang Bank Mandiri
yang sebagian besar berlokasi di daerah tingkat
2, serta menjalin aliansi strategis dengan unit
kerja dan grup usaha Bank Mandiri.
9. Meningkatkan kegiatan promosi terutama
yang bersifat below the line activities seperti
turut aktif dalam pameran, sponsorship,
Showroom gathering, dan sebagainya.
10. Menyediakan program-program pembiayaan
yang dibuat secara khusus atau customized
kepada para Dealer dan Showroom seperti
suku bunga yang bersaing disertai hadiah-
hadiah menarik baik untuk para pelanggan
maupun para Dealer dan Showroom rekanan
Perseroan.
11. Memelihara dan memanfaatkan database
pelanggan potensial untuk menjaring
kesempatan mendapatkan pembiayaan
ulang (repeat order).
12. Melakukan cross selling dari produk &
database pelanggan Bank Mandiri maupun
TURI Group.
13. Melakukan review dan reposisi atas jaringan
usaha yang telah ada, serta memperluas jaringan
usaha dengan membuka cabang-cabang baru
atas pertimbangan bisnis yang cermat.
14. Melakukan diversifikasi portfolio yang
meliputi jenis kendaraan, merek kendaraan,
area/ daerah pelanggan, dan ekosistem online.
15. Memelihara dan meningkatkan kerjasama
dengan Dealer/ sub-dealer/ ruang pamer
(Showroom) yang merupakan keagenan
(Dealer/sub-dealer) resmi dari berbagai
ATPM di Indonesia.
16. Meningkatkan kontribusi bisnis dari Dealer-
dealer TURI Group.
172 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
TINJAUAN KEUANGAN
“baik Aset, Liabilitas maupun Ekuitas Perseroan tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018, sejalan dengan dinamika dan penguatan struktur modal
serta skala pembiayaan yang dilakukan Perseroan. Jumlah Aset meningkat 4,69%, Liabilitas meningkat
2,94%, dan Ekuitas meningkat 17,31%.”
STAnDAr PEnyAJiAn inFOrMASi DAn KESESuAiAn TErhADAP SAK
Analisa dan pembahasan kinerja keuangan
pada laporan tahunan ini mengacu pada
Laporan Keuangan untuk tahun-tahun yang
berakhir 31 Desember 2019 dan 31 Desember
2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (EY).
Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
Perseroan disusun sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia,
yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan Standar
Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia,
serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
No. 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan
Emiten atau Perusahaan Publik.
173 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
POSiSi KEuAngAn
URAIAN2019
(Rp-juta)2018*)
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
ASET
Jumlah Aset 18.300.928 17.482.996 817.932 4,68%
LIABILITAS
Jumlah Liabilitas 15.812.917 15.362.081 450.836 2,93%
Jumlah Ekuitas 2.488.011 2.120.915 367.096 17,31%
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 18.300.928 17.482.996 817.932 4,68%
*) Akun tertentu dalam laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2018 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian
akun-akun pada laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2019.
“Baik Aset, Liabilitas maupun Ekuitas Perseroan tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018, sejalan dengan dinamika dan penguatan struktur modal serta skala pembiayaan yang dilakukan Perseroan. Jumlah Aset meningkat 4,68%, Liabilitas meningkat 2,93%, dan Ekuitas meningkat 17,31%.”
174 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
ASET
Jumlah Aset MTF tahun 2019 mencapai Rp18,30
triliun, mengalami peningkatan 4,68%
dibandingkan Total Aset tahun 2018 sebesar
Rp17,48 triliun. Pada Laju Pertumbuhan Majemuk
Tahunan atau Compound Annual Growth Rate (CAGR)
2015-2019, Jumlah Aset MTF mengalami
pertumbuhan sebesar 18,75% 2015
20162017
20182019
20.000
19.000
18.000
17.000
16.000
15.000
14.000
13.000
12.000
11.000
10.000
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0
9.202.994 11.404.062 14.739.458 17.481.844 18.000.928
JUMLAH ASET 2015-2019(RP-JUTA)
ASET 2018-2019
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Kas dan Setara Kas 421.535 254.940 166.595 65,35%
Piutang Pembiayaan Konsumen 13.549.085 12.629.480 919.605 7,28%
Piutang Sewa Pembiayaan 3.047.089 3.319.103 (272.014) -8,20%
Anjak Piutang 115.479 11.303 104.176 921,67%
Piutang Lain Lain 787.891 729.401 58.490 8,02%
Aset Pajak Tangguhan 73.072 59.921 13.151 21,95%
Tagihan Kelebihan Pajak - 43.538 (43.538) -
Piutang Derivatif 20.095 138.333 (118.238) -85,47%
Aset Tetap 181.885 182.005 (120) -0,07%
Aset Lain-lain 104.797 114.972 (10.175) -8,85%
JUMLAH ASET 18.300.928 17.482.996 817.932 4,68%
175 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Kas dan Setara Kas
KAS DAN SETARA KAS 2018-2019
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Kas 6.869 12.863 (5.994) -46,60%
Kas pada Bank
Pihak Ketiga 123.260 105.923 17.337 16,37%
Pihak Berelasi 291.406 136.154 155.252 114,03%
414.666 242.077 172.589 130,39%
Jumlah Kas dan Setara Kas 421.535 254.940 166.595 65,35%
Saldo kas dan setara kas Perseroan di tahun 2019
tercatat sebesar Rp421,55 miliar, meningkat
Rp166,60 miliar atau 65,35% dibandingkan
dengan saldo kas dan setara kas di akhir tahun
2018 yang berjumlah Rp254,94 miliar. Kenaikan
Per 31 Desember 2019, jumlah aset Perseroan
mencapai Rp18,30 triliun, mengalami kenaikan
4,68% dibandingkan jumlah aset tahun 2018
yang sebesar Rp17,48 triliun. Peningkatan
tersebut disebabkan oleh kenaikan portofolio
piutang pembiayaan konsumen seiring dengan
meningkatnya volume pembiayaan konsumen sewa
pembiayaan, sewa pembiayaan, dan anjak piutang.
Usaha Perseroan yang bergerak dalam bidang
pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha
sesuai dengan PSAK No. 1 (revisi 2009 tentang
penyajian laporan keuangan yang berlaku secara
restrospektif efektif sejak 1 Januari 2011)
dan tidak menyajikan klasifikasi aset ke dalam
kategori aset lancar dan aset tidak lancar.
tersebut disebabkan oleh kenaikan kas yang
ditempatkan pada bank sebesar 130,39% atau
senilai Rp172,60 miliar, dari Rp242,08 miliar di
tahun 2018 menjadi Rp414,67 miliar di akhir
tahun 2019.
176 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Piutang Pembiayaan Konsumen
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 2018-2019
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Piutang Pembiayaan Bersama 32.066.616 30.185.424 1.881.192 6,23%
Piutang Pembiayaan Sendiri 17.506.596 16.384.268 1.122.328 6,85%
Jumlah Piutang Pembiayaan Kelolaan 49.573.212 46.569.692 3.003.520 6,45%
Pokok Piutang Pembiayaan Bersama 27.681.289 26.077.092 1.604.197 6,16%
Jumlah Pokok Piutang Pembiayaan Kelolaan
41.537.754 39.010.456 2.527.298 6,48%
Penyisihan Piutang Ragu-ragu 307.380 303.884 3.496 1,15%
Piutang Pembiayaan Bersih 13.549.085 12.629.480 919.605 7,28%
Piutang Bermasalah Kelolaan (dalam %)
0,75% 0,83% (0,08%) -0,093%
Piutang pembiayaan konsumen Perseroan
di tahun 2019 tercatat sebesar Rp13,55
triliun, mengalami peningkatan Rp919,61
miliar atau 7,28% dibandingkan dengan saldo
piutang pembiayaan konsumen Perseroan di
tahun 2018 yang berjumlah Rp12,63 triliun.
Peningkatan tersebut disebabkan kenaikan
realisasi pembiayaan baru 6,63% atau senilai
Rp1,79 triliun, dari Rp26,99 triliun di tahun
2018 menjadi Rp28,78 triliun di tahun 2019.
Piutang pokok pembiayaan bersama (joint
financing) tahun 2019 meningkat 6,15% dari
tahun sebelumnya, sejalan dengan lending
baru joint financing sebesar Rp10,79 triliun.
Diikuti dengan piutang pembiayaan sendiri (non
joint financing) yang meningkat sebesar 7,14%
dari tahun sebelumnya, peningkatan lending
baru non joint financing sebesar Rp5,14 triliun
atau 40,03% dari tahun 2018 yang berjumlah
Rp12,84 triliun menjadi Rp17,98 triliun pada
tahun 2019.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan lending baru Perseroan
meningkat cukup baik. Industri otomotif tidak
menunjukkan pertumbuhan, namun Perseroan
justru mampu meningkatkan pangsa pasarnya.
Piutang pembiayaan konsumen dengan
memperhitungkan Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
177 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 2018-2019
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Piutang Pembiayaan Konsumen dari Pihak Ketiga
13.849.802 12.927.542 922.260 7,13%
Piutang Pembiayaan Konsumen dari Pihak Berelasi
6.663 5.822 841 14,45%
13.856.465 12.933.364 923.101 7,14%
Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(307.380) (303.884) (3.496) 1,15%
Jumlah Piutang Pembiayaan Konsumen
13.549.085 12.629.480 919.605 7,28%
Piutang Sewa PembiayaanINVESTASI BERSIH DALAM SEWA PEMBIAYAAN
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Piutang Sewa Pembiayaan Bruto 5.928.487 5.160.930 767.557 14,87%
Piutang Sewa Pembiayaan Bersama 2.314.193 1.243.484 1.070.709 86,11%
Nilai Sisa yang Terjamin 2.289.322 1.631.185 658.137 40,35%
Pendapatan Sewa Pembiayaan yang Ditangguhkan Kelola
(740.432) (692.570) 47.862 6,91%
Pendapatan Sewa Pembiayaan yang Ditangguhkan Bersama
181.209 103.513 77.696 75,06%
Simpanan Jaminan 2.289.322 (1.631.185) 658.137 -40,35%
Penyisihan Piutang Ragu-ragu (7.982) (9.286) (1.304) 14,04%
Jumlah Piutang Sewa Pembiayaan 3.047.089 3.319.103 (272.014) -8,20%
Sejak tahun 2011, Perseroan telah memulai
transaksi sewa pembiayaan atau financial
lease. Transaksi ini dikelola oleh Divisi COP
and Fleet untuk pembiayaan kendaraan
komersial Perusahaan dan alat berat.
Pada tahun 2018, dengan dukungan dari
Commercial dan Corporate Banking Bank
Mandiri, Divisi COP and Fleet meningkatkan
fokus pada Pembiayaan kendaraan roda empat
khususnya kendaraan penumpang (passenger)
karyawan Perusahaan, dan kendaraan heavy
truck untuk industri infrastruktur, distribusi
dan transportasi.
178 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Di tahun 2019, piutang sewa pembiayaan mengalami penurunan Rp272,01 miliar menjadi Rp3,05
triliun, sementara saldo piutang sewa pembiayaan tahun lalu sebesar Rp3,32 triliun.
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Piutang Sewa Pembiayaan dari Pihak Ketiga
3.055.071 3.328.389 (273.318) -8,21%
Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(7.982) (9.286) 1.304 -14,04%
JUMLAH PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 3.047.089 3.319.103 (272.014) -8,20%
Anjak Piutang
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Anjak Piutang dari Pihak Ketiga 116.650 11.416 105.234 921,81%
Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(1.171) (113) (1.058) 936,28%
JUMLAH ANJAK PIUTANG 115.479 11.303 104.176 921,67%
Sejak 2018 Perseroan sudah memulai melakukan transaksi anjak piutang (Factoring), transaksi ini dikelola
oleh divisi COP dan Fleet. Pada tahun 2019 pembiayaan anjak piutang sebesar Rp115,48 miliar, mengalami
peningkatan 921,67% atau senilai Rp104,18 dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp11,30 miliar.
Piutang Lain-lain
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Piutang Lain-lain dari Pihak Ketiga 82.396 115.193 (32.797) -28,47%
Piutang Lain-lain dari Pihak Berelasi 723.381 620.215 103.166 16,63%
Sub Total Piutang Lain - lain 805.777 735.408 70.369 9,57%
Dikurangi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(17.886) (6.007) (11.879) 197,75%
JUMLAH PIUTANG LAIN-LAIN 787.891 729.401 58.490 8,02%
179 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Piutang lain-lain pihak ketiga sebagian besar
merupakan tagihan yang ditujukan kepada
perusahaan asuransi sehubungan dengan
akseptasi klaim, sedangkan piutang lain-lain pihak
yang berelasi sebagian besar adalah transaksi
dengan entitas induk, PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk, sehubungan dengan pembiayaan bersama.
Saldo piutang lain-lain tahun 2019 sebesar
Rp787,89 miliar, meningkat 8,02% atau Rp58,49
miliar dibandingkan saldo piutang lain-lain tahun
2018 sebesar Rp729,40 miliar. Peningkatan
tersebut disebabkan oleh kenaikan pengakuan
piutang pembiayaan bersama pada akhir bulan
Desember 2019 sebesar Rp612,60 miliar
dibanding tahun 2018 yang berjumlah Rp555,65
miliar, atau mengalami peningkatan 10,25% atau
senilai Rp56,95 miliar.
Aset TetapSaldo aset tetap Perseroan pada tahun 2019
tercatat sebesar Rp181,89 miliar, mengalami
penurunan Rp120 juta atau 0,07% dibandingkan
dengan saldo aset tetap Perseroan pada tahun
2018 yang berjumlah Rp182 miliar. Penurunan
disebabkan oleh perubahan atas penggunaan,
penghentian, habisnya masa manfaat aset dan
adanya penjualan aset Perseroan. Selama tahun
2019 penambahan aset berupa tanah, gedung,
alat kantor, renovasi bangunan sewa sebesar
Rp39,97 miliar sedangkan penyusutan aset
selama tahun 2019 sebesar Rp40,09 miliar.
Aset Pajak TangguhanSaldo aset pajak tangguhan Perseroan
tahun 2019 tercatat sebesar Rp73,07 miliar,
meningkat Rp13,15 miliar atau sebesar 21,95%
dibandingkan dengan saldo aset pajak tangguhan
Perseroan pada tahun 2018 yang berjumlah
Rp59,92 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan
oleh kenaikan pajak tangguhan atas penambahan
koreksi fiskal atas perbedaan temporer untuk
imbalan kerja karyawan, bonus, instrumen
derivatif untuk lindung nilai arus kas.
Tagihan Kelebihan PajakPada tanggal 25 Januari 2016 dan 25 Oktober
2016, Perseroan menerima Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan
Pajak (STP) atas berbagai macam pajak untuk
pajak 2013, 2012 dan 2011, yang menghasilkan
jumlah kurang bayar sebesar Rp172,50 miliar.
Atas hal tersebut Perseroan telah melakukan
pembayaran sebesar Rp67,63 miliar, dimana dari
pembayaran tersebut Perseroan sedang dalam
proses mengajukan keberatan sebesar Rp65,54
miliar dan sebesar Rp2,10 miliar yang dicatat
sebagai Beban denda pajak di dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain. Untuk
jumlah yang belum dibayarkan sebesar Rp104,86
miliar, Perseroan mengajukan keberatan ke
kantor pajak. Pada tahun 2017, Kantor Pajak
menolak semua keberatan untuk tahun fiskal
2013, 2012, dan 2011. Pada tahun yang sama,
Perseroan mengajukan banding atas keputusan
tersebut ke Pengadilan Pajak. Manajemen
berkeyakinan bahwa seluruh taksiran tagihan
pajak penghasilan tersebut dapat dipulihkan.
Pada tanggal 18 Desember 2018, Pengadilan Pajak
membacakan putusan terkait dengan banding
yang diajukan Perseroan sebesar Rp169,98 miliar
yang terdiri dari PPh Badan sebesar Rp104,46
miliar, PPN sebesar Rp57,73 miliar dan STP
atas denda PPN sebesar Rp7,79 miliar untuk
tahun pajak 2011, 2012 dan 2013. Atas putusan
tersebut Perseroan menerima surat putusan dari
Pengadilan Pajak pada tanggal 27 Desember 2018.
180 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Berdasarkan hasil putusan tersebut PPh Badan
telah dikabulkan sebagian sebesar Rp104,35
miliar dan tidak dikabulkannya sebesar Rp112
miliar. Sedangkan untuk PPN yang dikabulkan
sebesar Rp57,67 miliar dan Rp59 miliar tidak
dikabulkan. Sedangkan untuk STP atas denda
yang timbul dari PPN tersebut sebesar Rp7,78
miliar akan diajukan pembatalan STP ke
Direktorat Jendral Pajak. Sehingga dari hasil
putusan tersebut yang masih harus dibayar
dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp171 juta.
Atas putusan yang sudah diterima, Manajemen
sepakat untuk menerima hasil putusan yang
sudah ditetapkan oleh Pengadilan Pajak.
Pada tanggal 30 Januari 2019, Perseroan telah
menerima pengembalian pajak dari Kantor
Pajak atas Putusan Banding Pengadilan Pajak
untuk PPN Masa Januari sampai Juni dan
Agustus 2011 sebesar Rp6,99 miliar dan PPh
Badan 2013 sebesar Rp102 miliar. Pada tanggal
2 Februari 2019, Perseroan telah menerima
pengembalian pajak dari Kantor Pajak atas
Putusan Banding Pengadilan Pajak untuk PPN
Masa Juli dan Oktober sampai Desember 2011
sebesar Rp5,85 miliar, PPN Masa Januari sampai
Desember 2012 sebesar Rp18,89 miliar dan
PPN Januari sampai Desember 2013 sebesar
Rp25,94 miliar. Pada tanggal 22 Maret 2019,
Perseroan menerima pengembalian pajak dari
Kantor Pajak atas Putusan Banding Pengadilan
Pajak untuk Surat Tagihan Pajak (STP) PPN Masa
Januari sampai Desember 2013 sebesar Rp3,49
miliar. Pada tanggal 13 Juni 2019, Perseroan
menerima pengembalian pajak dari Kantor
Pajak atas Putusan Banding Pengadilan Pajak
untuk PPN Masa Januari sampai September
dan Masa November sampai Desember 2011
sebesar Rp1,57 miliar. Pada tanggal 8 Juli 2019,
Perseroan menerima pengembalian pajak dari
Kantor Pajak atas Putusan Banding Pengadilan
Pajak Untuk Surat Tagihan Pajak (STP) PPN Masa
Oktober 2011 sebesar Rp168 juta. Pada tanggal
17 Juli 2019, Perseroan menerima pengembalian
pajak dari Kantor Pajak atas Putusan Banding
Pengadilan Pajak untuk Surat Tagihan Pajak
(STP) PPN Masa Januari sampai Desember
2012 sebesar Rp2,55 miliar. Pada September
2019, Kantor Pajak mengajukan banding atas
keputusan tersebut ke Mahkamah Agung.
Perseroan telah menerima surat putusan dari
Mahkamah Agung pada bulan Desember 2019.
Berdasarkan hasil putusan tersebut, Mahkamah
Agung menolak semua banding dari Kantor
Pajak, kecuali banding untuk PPN Masa Januari
dan Maret 2011 dan PPN Masa Desember 2012
yang belum keluar keputusannya sampai tanggal
laporan keuangan.
instrumen Keuangan Derivatif (Piutang & utang Derivatif)
Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada
nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan,
dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya.
Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki
nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila
memiliki nilai wajar negatif.
Perseroan menggunakan instrumen keuangan
derivatif, pertukaran (swap) mata uang asing dan
tingkat suku bunga, sebagai bagian dari aktivitas
manajemen untuk melindungi dampak risiko
mata uang asing dan tingkat suku bunga atas
pinjaman Perusahaan. Perusahaan menerapkan
akuntansi lindung nilai arus kas pada saat
transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan
akuntansi lindung nilai.
181 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Aset lain-lain
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Aset Lain-lain dari Pihak Ketiga 103.025 112.745 (9.720) -8,62%
Aset Lain-lain dari Pihak Berelasi 1.772 2.227 (455) -20,43%
Jumlah Aset Lain-lain 104.797 114.972 (10.175) -8,85%
Saldo aset lain-lain Perseroan di tahun 2019 sebesar Rp104,80 miliar, mengalami penurunan Rp10,17
miliar atau 8,85% dibandingkan dengan saldo aset lain-lain tahun 2018 yang berjumlah Rp114,97
miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh faktor berkurangnya setoran dalam perjalanan Perseroan
tahun 2019 lebih kecil Rp16,52 miliar dibandingkan saldo tahun 2018, dikompensasi dengan kenaikan
uang muka Rp2,5 miliar serta setoran jaminan Rp774 juta .
LiAbiLiTAS
Jumlah Liabilitas MTF tahun 2019 mencapai
Rp15,81 triliun, mengalami kenaikan
2,94% dibandingkan Total Liabilitas tahun 2018
sebesar Rp15,36 triliun. 20152016
20172018
2019
20.000
19.000
18.000
17.000
16.000
15.000
14.000
13.000
12.000
11.000
10.000
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0
8.030.356 9.929.933 12.971.116 15.360.929 15.812.917
JUMLAH LIABILITAS 2015-2019(Rp-juta)
LIABILITAS 2018-2019
182 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Utang Usaha 516.540 649.630 (133.090) -20,49%
Utang Lain-lain 222.812 284.685 (61.873) -21,73%
Utang Pajak Kini 23.336 1.852 21.484 1.160,04%
Beban yang Masih Harus Dibayar 249.896 222.110 27.786 12,51%
Pinjaman Bank 9.801.326 11.188.124 (1.386.798) -12,40%
Surat Berharga yang Diterbitkan 4.720.154 2.845.268 1.874.886 65,89%
Utang Derivatif 169.989 89.788 80.201 89,32%
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan 108.864 80.024 28.840 36,04%
JUMLAH LIABILITAS 15.812.917 15.362.081 450.836 2,93%
Liabilitas Perseroan tahun 2019 mengalami
peningkatan sebesar 2,93% atau setara dengan
Rp450,84 miliar, dari saldo Liabilitas tahun 2018
sebesar Rp15,36 triliun menjadi Rp15,81 triliun
di akhir tahun 2019. Kenaikan ini sebagian besar
disebabkan meningkatnya nilai surat berharga
yang diterbitkan Perseroan sebesar 65,39% atau
senilai Rp1,87 triliun, dari Rp2,84 triliun di tahun
2018 menjadi Rp4,72 triliun di tahun 2019.
Dalam usahanya yang bergerak di bidang
pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan
konsumen berjalan sesuai dengan PSAK No. 1
(revisi 2009 tentang penyajian laporan keuangan
yang berlaku secara retrospektif efektif sejak
1 Januari 2011), Perseroan tidak menyajikan
klasifikasi utang ke dalam kategori utang jangka
pendek dan utang jangka panjang.
utang usahaDi tahun 2019, jumlah utang usaha Perseroan
yang terdiri dari utang kepada pihak ketiga,
baik utang kendaraan maupun utang asuransi
tercatat sebesar Rp516,54 miliar, turun
20,49% atau Rp133,09 miliar dibandingkan
dengan jumlah utang usaha kepada pihak ketiga
pada tahun 2018 yang berjumlah Rp649,63
miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh
utang kepada supplier kendaraan berkurang
disesuaikan dengan kebutuhan usaha Perseroan.
utang Lain-lain
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Utang Lain-lain dari Pihak Ketiga 158.702 200.547 (41.845) -20,87%
Utang Lain-lain dari Pihak Berelasi 64.110 84.738 (20.628) -24,34%
Jumlah Utang Lain-lain 222.812 285.285 (62.473) -21,90%
183 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Utang lain-lain Perseroan terdiri dari utang
kepada pihak ketiga dan utang kepada pihak
berelasi. Pada tahun 2019, jumlah utang lain-
lain kepada pihak ketiga Perseroan tercatat
berjumlah Rp158,70 miliar, turun Rp41,85 miliar
atau 20,87% dibandingkan dengan jumlah utang
lain-lain kepada pihak ketiga pada tahun 2018
yang berjumlah Rp200,55 miliar.
utang Pajak KiniPada tahun 2019, jumlah utang pajak Perseroan berjumlah sebesar Rp23,33 miliar, mengalami
kenaikan Rp21,48 miliar dibandingkan dengan jumlah utang pajak Perseroan pada tahun 2018 yang
berjumlah Rp1,85 miliar.
beban yang Masih harus Dibayar Kepada Pihak Ketiga
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Beban yang Masih Harus Dibayar Kepada Pihak Ketiga
247.713 220.282 27.431 12,45%
Beban yang Masih Harus Dibayar Kepada Pihak Berelasi
2.183 1.828 355 19,42%
Jumlah Beban yang Masih Harus Dibayar
249.896 222.110 27.786 12,51%
Penurunan tersebut disebabkan oleh pengakuan
kewajiban kepada pihak ketiga terkait transaksi
non operasional Perseroan. Pada tahun 2019,
jumlah utang lain-lain kepada pihak berelasi
Perseroan sebesar sebesar Rp64,11 miliar,
turun Rp20,63 miliar atau 24,34% dibandingkan
dengan jumlah utang lain-lain kepada pihak
berelasi yang berjumlah Rp84,74 miliar di akhir
tahun 2018.
Jumlah beban yang masih harus dibayarkan oleh
Perseroan di tahun 2019 berjumlah Rp249,90
miliar, meningkat Rp27,79 miliar atau 12,51%
dibandingkan dengan jumlah beban yang masih
harus dibayar Perseroan pada tahun 2018 yang
mencapai Rp222,11 miliar. Kenaikan tersebut
sebagian besar disebabkan oleh kenaikan bunga
yang masih harus dibayar sebesar Rp25,84
miliar, di tahun 2019 sebesar Rp126,42 miliar
dibandingkan tahun 2018 yang sebesar
Rp100,58 miliar .
184 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Pinjaman bank
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Pinjaman Bank dari Pihak Ketiga 8.760.648 9.843.103 (1.082.455) -11,00%
Pinjaman Bank dari Pihak Berelasi 1.064.082 1.379.632 (315.550) -22,87%
9.824.730 11.222.735 (1.398.005) -12,46%
Biaya Provisi yang Belum Diamortisasi
(23.404) (34.611) 11.207 -32,38%
JUMLAH PINJAMAN BANK DARI 9.801.326 11.188.124 (1.386.798) -12,40%
Saldo pinjaman bank Perseroan di akhir tahun
2019 mencapai Rp9,80 triliun, turun Rp1,39
triliun atau 12,40% dibandingkan dengan jumlah
pinjaman bank akhir tahun 2018 yang sebesar
Rp11,19 triliun. Penurunan tersebut disebabkan
karena selama tahun 2019 Perseroan menerbitkan
obligasi sebesar 3,00 triliun sebagai bentuk
diversifikasi pendanaan selain pinjaman bank.
Surat berharga yang Diterbitkan
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Surat Berharga yang Diterbitkan Perseroan yang didapatkan oleh Pihak Ketiga
3.592.300 1.835.300 1.757.000 95,73%
Surat Berharga yang Diterbitkan yang didapatkan oleh Pihak Berelasi
1.137.700 1.014.700 123.000 12,12%
4.730.000 2.850.000 1.880.000 65,96%
Beban Emisi yang Belum Diamortisasi (9.846) (4.732) (5.114) 108,07%
JUMLAH SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
4.720.154 2.845.268 1.874.886 65,89%
Saldo surat berharga yang diterbitkan Perseroan
hingga akhir tahun 2019 berjumlah Rp4,73
triliun, meningkat Rp1,87 triliun atau 65,93%
dibandingkan saldo jumlah surat berharga yang
diterbitkan Perseroan di akhir tahun 2018 yang
sebesar Rp2,84 triliun. Di tahun 2019 Perseroan
menerbitkan surat berharga sebesar Rp3 triliun dan
pembayaran surat berharga sebesar Rp1,12 triliun.
Penerbitan surat berharga di tahun 2019 berupa
Obligasi Berkelanjutan IV MTF Tahap I dan Tahap II.
Liabilitas imbalan KerjaSaldo liabilitas imbalan kerja karyawan hingga
akhir tahun 2019 berjumlah Rp108,86 miliar,
meningkat Rp28,84 miliar atau 36,04%
dibandingkan dengan saldo liabilitas imbalan
kerja karyawan di akhir tahun 2018 yang sebesar
Rp80,02 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan
oleh kenaikan total benefit yang diterima
karyawan dan jumlah karyawan tetap Perseroan.
185 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
EKuiTAS
Jumlah Ekuitas MTF tahun 2019 mencapai
Rp2,49 triliun, mengalami peningkatan 17,31%
dibandingkan Jumlah Ekuitas tahun 2018
sebesar Rp2,12 triliun. Pada Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan atau
Compound Annual Growth Rate (CAGR) 2015-2019,
Jumlah Ekuitas MTF mengalami pertumbuhan
sebesar 20,69% 20152016
20172018
2019
4.000
3.800
3.600
3.400
3.200
3.000
2.800
2.600
2.400
2.200
2.000
1.800
1.600
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
0
1.172.638 1.474.129 1.768.342 2.120.915 2.488.011
JUMLAH EKUITAS 2015-2019(Rp-juta)
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Modal saham
Modal Disetor 250.000 250.000 - -
Penghasilan Komprehensif lain:
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan - neto
(31.936) (19.519) (12.417) 63,61%
Kerugian kumulatif atas instrument derivatif untuk lindung nilai arus kas - neto
(58.912) (33.391) (25.521) 76,43%
Saldo laba
Sudah ditentukan penggunaannya 50.000 50.000 - -
Belum ditentukan penggunaannya 2.278.859 1.873.825 405.034 21,62%
JUMLAH EKUITAS 2.488.010 2.120.915 367.095 17,31%
Saldo ekuitas Perseroan di akhir tahun 2019
mengalami kenaikan 17,31% atau senilai
Rp367,09 miliar, dari Rp2,12 triliun di tahun
2018 menjadi Rp2,49 triliun di akhir tahun 2019.
Seperti yang terlihat pada tabel di atas, kenaikan
saldo ekuitas disebabkan meningkatnya saldo
laba yang belum ditentukan penggunaanya
sebesar 21,62% atau Rp405.03 miliar, dari
Rp1,87 triliun di tahun 2018 menjadi Rp2,28
triliun di akhir tahun 2019.
186 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
LAbA (rugi) DAn PEnghASiLAn KOMPrEhEnSiF LAin
Jumlah Pendapatan MTF tahun 2019 mencapai
Rp3,44 triliun, mengalami peningkatan 10,26%
dibandingkan Jumlah Pendapatan tahun 2018
sebesar Rp3,12 triliun. Pada Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan atau
Compound Annual Growth Rate (CAGR) 2015-2019, Jumlah Pendapatan MTF mengalami pertumbuhan
sebesar 14,70% 20152016
20172018
2019
4.000
3.800
3.600
3.400
3.200
3.000
2.800
2.600
2.400
2.200
2.000
1.800
1.600
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
0
1.987.532 2.449.269 2.738.364 3.120.192 3.440.264
JUMLAH PENDAPATAN 2015-2019(Rp-juta)
LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 2018-2019
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Pendapatan 3.440.264 3.120.192 320.072 10,26%
Beban-beban (2.843.105) (2.580.349) (262.756) 10,18%
Laba Sebelum Beban Pajak Final dan Pajak Penghasilan
597.159 539.843 57.316 10,62%
Beban Pajak Final (3.000) (2.423) (577) 23,81%
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan
594.159 537.420 56.739 10,56%
Beban Pajak Penghasilan (148.793) (134.100) (14.693) 10,96%
Laba Tahun Berjalan 445.366 403.320 42.046 10,42%
Penghasilan Komprehensif Lain (37.938) (15.723) (22.215) 141,29%
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan
407.428 387.597 19.831 5,12%
Laba per Saham Dasar (Rupiah penuh) 178 161 17 10,56%
187 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Secara keseluruhan, laporan laba (rugi) dan
penghasilan komprehensif lain Perseroan di
tahun 2019 membukukan pencapaian yang baik.
Pendapatan di tahun 2019 mencatat kenaikan
10,26%, sedangkan Beban hanya mengalami
kenaikan 10,18% dibandingkan tahun 2018.
Efisiensi yang dilakukan berhasil meningkatkan
laba Perseroan, dimana laba tahun berjalan
tahun 2019 membukukan peningkatan hingga
10,42% dibandingkan tahun 2018.
Pendapatan
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Pendapatan dari Pembiayaan Konsumen
2.209.648 1.936.719 272.929 14,09%
Pendapatan dari Sewa Pembiayaan 427.484 386.302 41.182 10,66%
Pendapatan Anjak Piutang 8.567 96 8.471 8.823,96%
Pendapatan Bunga 15.000 12.116 2.884 23,80%
Pendapatan Lain-lain - neto 779.565 784.959 (5.394) -0,69%
Jumlah Pendapatan 3.440.264 3.120.192 320.072 10,26%
Pendapatan Perseroan didapatkan dari
pembiayaan konsumen, pendapatan dari
sewa pembiayaan, pendapatan anjak piutang,
pendapatan bunga, serta pendapatan lain-lain -
neto. Jumlah pendapatan Perseroan tahun 2019
sebesar Rp3,44 triliun, mencatat pertumbuhan
10,26% atau senilai Rp320,07 miliar
dibandingkan pendapatan tahun 2018 sebesar
Rp3,12 triliun. Rincian kenaikan pendapatan
Perseroan diuraikan di bawah ini.
• PendapatanPembiayaanKonsumen Di tahun 2019 pendapatan pembiayaan
konsumen mencapai Rp2,21 triliun,
meningkat 14,09% atau senilai Rp272,93
miliar dibandingkan pendapatan pembiayaan
konsumen tahun 2018 yang berjumlah Rp1,94
triliun. Peningkatan ini disebabkan realisasi
pembiayaan baru yang meningkat, dimana
realisasi pembiayaan baru untuk tahun 2019
mencapai Rp28,78 triliun, tumbuh 6,63% atau
senilai Rp1,79 triliun dari realisasi tahun 2018
sebesar Rp26,99 triliun.
• PendapatanSewaPembiayaan Pendapatan sewa pembiayaan tahun 2019
sebesar Rp427,48 miliar, meningkat 10,66%
atau senilai Rp41,18 miliar dibandingkan
pendapatan sewa pembiayaan tahun
2018 sebesar Rp386,3 miliar. Kenaikan
ini disebabkan kenaikan pendapatan
administrasi dari pembiayaan bersama.
• PendapatanAnjakPiutang Pendapatan anjak piutang tahun 2019
sebesar Rp8,57 miliar, meningkat Rp8,47
miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp96
juta. Kenaikan ini disebabkan peningkatan
portofolio yang sangat signifikan dari Rp11,42
miliar di tahun 2018 menjadi Rp116,65 miliar
di tahun 2019.
• PendapatanBunga Pendapatan bunga tahun 2019 sebesar Rp15
miliar, meningkat 23,80% atau senilai Rp2,88
miliar dibandingkan pendapatan bunga tahun
2018 sebesar Rp12,12 miliar. Kenaikan ini
188 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
disebabkan pertumbuhan saldo giro yang
dimiliki Perseroan.
• PendapatanLain-lainNeto Pendapatan lain-lain - neto didapatkan dari
pendapatan akseptasi klaim, komisi asuransi,
pendapatan penagihan, pendapatan penalti,
pembalikan penyisihan kerugian penurunan
nilai atas tagihan nilai atas tagihan kelebihan
pajak, serta pendapatan jasa pengurusan
pembiayaan.
Pendapatan lain-lain - neto tahun 2019
sebesar Rp779,57 miliar, turun 0,69% atau
senilai Rp5,39 miliar dibandingkan tahun
2018 sebesar Rp784,96 miliar. Adanya
penurunan ini disebabkan oleh turunnya
pendapatan penagihan sebesar Rp5,8 miliar .
beban-beban
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Beban Keuangan 1.452.429 1.260.010 192.419 15,27%
Gaji dan Tunjangan 537.854 518.980 18.874 3,64%
Umum dan Administrasi 400.713 398.555 2.158 0,54%
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai:
Pembiayaan Konsumen 415.964 394.619 21.345 5,41%
Sewa Pembiayaan 17.342 3.950 13.392 339,04%
Anjak Piutang 1.058 113 945 836,28%
Piutang Lain-lain 17.745 4.122 13.623 330,49%
452.109 402.804 49.305 12,24%
JUMLAH BEBAN 2.843.105 2.580.349 262.756 10,18%
Beban-beban Perseroan didapatkan dari beban
keuangan, beban gaji dan tunjangan, beban umum dan
administrasi, serta penyisihan kerugian penurunan
nilai yang meliputi pembiayaan konsumen, sewa
pembiayaan, anjak piutang, serta piutang lain-lain.
Jumlah beban Perseroan tahun 2019 sebesar
Rp2,84 triliun, mengalami kenaikan 10,18% atau
senilai Rp262,76 miliar dibandingkan jumlah
beban tahun 2018 sebesar Rp2,58 triliun. Rincian
kenaikan beban Perseroan diuraikan di bawah ini:
a. Beban Keuangan Beban keuangan Perseroan di tahun 2019
mencapai Rp1,45 triliun, meningkat 15,27%
atau senilai Rp192,42 miliar dibandingkan
beban keuangan tahun 2018 yang sebesar
Rp1,26 triliun. Adanya kenaikan beban
keuangan disebabkan peningkatan jumlah
surat berharga yang diterbitkan sebesar
Rp4,73 triliun atau naik sebesar Rp1,88
triliun atau 65,96% dibandingkan tahun
2018 sejumlah Rp2,85 triliun. Hal ini untuk
mendukung pencapaian target pembiayaan
konsumen yang dibiayai sendiri.
189 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
b. Beban Gaji dan Tunjangan Beban gaji dan tunjangan tahun 2019 sebesar Rp537,85 miliar, meningkat 3,64% atau senilai Rp18,87
miliar dibandingkan beban gaji dan tunjangan tahun 2018 yang sebesar Rp518,98 miliar. Kenaikan
gaji dan tunjangan diperlukan sebagai bagian dari pemenuhan hak kepegawaian yang dilakukan
Perseroan.
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Pihak Ketiga
Gaji dan Tunjangan 492.257 477.531 14.726 3,08%
Imbalan Pasca Kerja Karyawan 12.284 12.909 (625) -4,84%
Biaya Pesangon 6.974 5.433 1.541 28,36%
511.515 495.873 15.642 3,15%
Pihak Berelasi
Gaji dan Tunjangan 17.943 16.537 1.406 8,50%
Tantiem 8.396 6.570 1.826 27,79%
26.339 23.107 3.232 13,99%
JUMLAH BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
537.854 518.980 18.874 3,64%
c. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi tahun 2019
sebesar Rp400,71 miliar, meningkat 0,54%
atau senilai Rp2,16 miliar dibandingkan
beban umum dan administrasi tahun 2018
yang sebesar Rp398,55 miliar. Beban
umum dan administrasi merupakan beban
operasional Perseroan, meliputi biaya
sewa gedung, pemeliharaan, utilitas kantor,
perjalanan dinas, dan pengelolaan aset
(penagihan) kantor cabang untuk menunjang
operasional Perseroan.
Beban umum dan administrasi yang hanya
meningkat 0,54% menunjukkan keberhasilan
strategi efisiensi yang diterapkan Perseroan
dengan tetap memenuhi kepatuhan dan
kewajiban seperti iuran OJK serta sewa
kepada pihak ketiga.
190 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Pihak Ketiga
Biaya Penagihan 155.259 152.072 3.187 2,10%
Penyusutan Aset Tetap 40.086 34.574 5.512 15,94%
Jasa Pihak Ketiga 23.891 18.620 5.271 28,31%
Sewa 23.489 24.275 (786) -3,24%
Perjalanan Dinas 20.138 17.829 2.309 12,95%
Perbaikan dan Pemeliharaan 15.298 14.221 1.077 7,57%
Komunikasi 13.711 13.955 (244) -1,75%
Keamanan 12.997 11.955 1.042 8,72%
Jasa Profesional 11.812 8.475 3.337 39,37%
Iuran OJK 9.101 8.134 967 11,89%
Rekrutmen dan Pelatihan 8.041 9.137 (1.096) -12,00%
Listrik dan Air 6.762 6.577 185 2,81%
Alat Tulis dan Cetakan 5.687 5.864 (177) -3,02%
Jamuan Bisnis 5.389 5.512 (123) -2,23%
Cadangan atas Tagihan Kelebihan Pajak
- 22.000 (22.000) -100,00%
Lain-lain 31.294 31.967 (673) -2,11%
382.955 385.167 (2.212) -0,57%
Pihak Berelasi
Sewa 17.758 13.388 4.370 32,64%
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
400.713 398.555 2.158 0,54%
• Penyisihan Kerugian PenurunanNilai
Penyisihan kerugian penurunan nilai tahun
2019 sebesar Rp452,11 miliar, meningkat
12,24% atau senilai Rp49,30 miliar
dibandingkan tahun 2018 yang sebesar
Rp402,80 miliar. Kenaikan disebabkan
adanya peningkatan portofolio yang
menyebabkan kenaikan penyisihan kerugian
penurunan nilai baik pada pembiayaan
konsumen, anjak piutang, maupun piutang
lain-lain.
191 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Laba Tahun berjalan
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Pendapatan 3.440.265 3.120.192 320.073 10,26%
Beban-beban (2.843.106) (2.580.349) (262.757) 10,18%
Laba Sebelum Beban Pajak Final dan Pajak Penghasilan
597.159 539.843 57.316 10,62%
Beban Pajak Final (3.000) (2.423) (577) 23,81%
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan
594.159 537.420 56.739 10,56%
Beban Pajak Penghasilan (148.793) (134.100) (14.693) 10,96%
Laba Tahun Berjalan 445.366 403.320 42.046 10,42%
Penghasilan Komprehensif Lain (37.938) (15.723) (22.215) 141,29%
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan
407.428 387.597 19.831 5,12%
Laba sebelum beban pajak final dan pajak
penghasilan didapatkan dari akumulasi
antara pendapatan dan beban-beban. Dengan
pendapatan dan beban-beban seperti yang telah
dijelaskan di atas, laba sebelum beban pajak
final dan pajak penghasilan tercatat sebesar
Rp597,16 miliar, meningkat 10,62% atau senilai
Rp57,32 miliar dari laba sebelum beban pajak
final dan pajak penghasilan tahun 2018 sebesar
Rp539,84 miliar.
Dengan beban pajak final serta beban pajak
penghasilan yang masing-masing meningkat
Rp577 juta dan Rp14,69 miliar, Perseroan
mampu membukukan laba tahun berjalan tahun
2019 sebesar Rp445,37 miliar, tumbuh 10,42%
atau senilai Rp42,05 miliar dari laba tahun
berjalan tahun 2018 sebesar Rp403,32 miliar.
Kenaikan laba tahun berjalan disebabkan oleh
peningkatan pendapatan dari pembiayaan
konsumen dan pendapatan sewa pembiayaan
di tahun 2019 yaitu masing-masing sebesar
Rp272,92 miliar dan Rp41,18 miliar seiring
pertumbuhan usaha Perseroan dan keberhasilan
strategi efisiensi, baik di bagian kerugian
pembiayaan, biaya tenaga kerja maupun biaya
umum administrasi.
192 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
20152016
20172018
2019
500
475
450
425
400
375
350
325
300
275
250
225
200
175
150
125
100
75
50
25
0
306.800 335.370 350.242 403.320 445.366
LABA TAHUN BERJALAN 2015-2019(Rp-juta)
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Laba Tahun Berjalan 445.366 403.320 42.046 10,42%
Penghasilan Komprehensif Lain (37.938) (15.723) (22.215) 141,29%
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan
(16.556) 6.730 (23.286) -346,00%
Pajak penghasilan terkait 4.139 (1.682) 5.821 -346,08%
(12.417) 5.048 (17.465) -345,98%
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi:
Bagian efektif dari kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas
(34.028) (27.695) (6.333) 22,87%
Pajak penghasilan terkait 8.507 6.924 1.583 22,86%
(25.521) (20.771) (4.750) 22,87%
Penghasilan komprehensif lain - setelah pajak
(37.938) (15.723) (22.215) 141,29%
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
407.428 387.597 19.831 5,12%
193 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Total penghasilan komprehensif tahun berjalan
didapatkan dari akumulasi antara laba tahun
berjalan dan penghasilan komprehensif lain.
Penghasilan komprehensif lain setelah pajak
tahun 2019 sebesar defisit Rp37,94 miliar,
mengalami peningkatan defisit 141,29% atau
senilai Rp22,21 miliar dari tahun 2018 sebesar
defisit Rp15,72 miliar. Adanya kenaikan defisit
pada penghasilan komprehensif lain disebabkan
kenaikan pada pengukuran kembali atas liabilitas
imbalan kerja karyawan serta bagian efektif dari
kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka
lindung nilai arus kas.
Dengan pembukuan penghasilan komprehensif
lain tersebut, total penghasilan komprehensif
tahun berjalan mencatat kenaikan 5,12% atau
senilai Rp19,83 miliar, dari Rp387,60 miliar di
tahun 2018 menjadi Rp407,43 miliar di tahun
2019.
20152016
20172018
2019
500
475
450
425
400
375
350
325
300
275
250
225
200
175
150
125
100
75
50
25
0
301.384 332.171 327.750 387.597 407.428
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 2015-2019 (Rp-juta)
Laba per SahamLaba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Laba Tahun Berjalan (Rp-juta) 445.366 403.320 42.046 10,42%
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa yang Beredar (lembar)
2.500.000.000 2.500.000.000 - -
Laba per Saham Dasar (Rp/lembar) 178 161 17 10,56%
194 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Seperti yang terlihat pada tabel di atas, dengan kenaikan laba tahun berjalan, laba per saham dasar
Perseroan mengalami kenaikan 10,56% atau senilai Rp17, dari Rp161 per lembar saham di tahun 2018
menjadi Rp178 per lembar saham di tahun 2019.
20152016
20172018
2019
200
190
180
170
160
150
140
130
120
110
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
123 134 140 161 178
LABA PER SAHAM DASAR (Rp)
informasi tentang Laba Tahun berjalan serta Total Penghasilan Komprehensif Tahun berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Kepentingan non PengendaliPerseroan tidak memiliki entitas anak maupun entitas asosiasi. Dengan demikian tidak terdapat
informasi tentang laba tahun maupun total penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada kepentingan non pengendali.
195 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
AruS KAS
Jumlah Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun
MTF tahun 2019 mencapai Rp421,53 miliar,
tumbuh hingga 65,35% dibandingkan Kas dan Setara Kas pada Akhir
Tahun 2018 sebesar Rp254,94 miliar. Pada Laju
Pertumbuhan Majemuk Tahunan atau Compound
Annual Growth Rate (CAGR) 2015-2019, Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun MTF
mengalami pertumbuhan sebesar 46,32% 2015
20162017
20182019
500
475
450
425
400
375
350
325
300
275
250
225
200
175
150
125
100
75
50
25
0
91.966 257.894 160.550 254.940 421.535
JUMLAH KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 2015-2019 (Rp-juta)
ARUS KAS 2018-2019
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi (191.284) (1.945.324) 1.754.040 -90,17%
Arus Kas dari Aktivitas Investasi (39.968) (50.719) 10.751 -21,20%
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 397.847 2.090.433 (1.692.586) -80,97%
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas
166.595 94.390 72.205 76,50%
Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 254.940 160.550 94.390 58,79%
Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 421.535 254.940 166.595 65,35%
Arus kas memberikan gambaran tentang
penerimaan dan pengeluaran kas Perseroan.
Seperti yang terlihat pada tabel di atas, baik
arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi maupun arus kas dari aktivitas
pendanaan mengalami penurunan. Namun
demikian, kas dan setara kas Perseroan di akhir
tahun mengalami kenaikan, seperti yang akan
diuraikan berikut ini.
196 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Penerimaan kas dari konsumen:
Pembiayaan konsumen 34.861.176 33.317.750 1.543.426 4,63%
Sewa pembiayaan 3.980.410 3.146.365 834.045 26,51%
Anjak Piutang 266.526 96 266.430 277.531,25%
Bunga 15.000 12.128 2.872 23,68%
Pendapatan penalti 66.287 58.007 8.280 14,27%
Penerimaan dari piutang yang dihapus yang telah dihapusbukukan
150.905 152.200 (1.295) -0,85%
Premi asuransi 1.444.872 1.746.273 (301.401) -17,26%
Penerimaan tagihan kelebihan pajak 65.554 - 65.554 -
Pembiayaan fasilitas pembiayaan bersama
(7.995.152) (9.408.430) 1.413.278 -15,02%
Pembayaran kepada penyalur kendaraan
(29.675.671) (27.549.244) (2.126.427) 7,72%
Pembayaran beban keuangan (1.410.706) (1.209.878) (200.828) 16,60%
Pembayaran pajak penghasilan (130.814) (185.262) 54.448 -29,39%
Pembayaran gaji dan tunjangan (521.271) (461.115) (60.156) 13,05%
Pembayaran beban umum dan administrasi
(392.176) (478.880) 86.704 -18,11%
Pembayaran kepada perusahaan asuransi
(916.224) (1.085.334) 169.110 -15,58%
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi
(191.284) (1.945.324) 1.754.040 -90,17%
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi di tahun 2019 berjumlah defisit Rp191,28 miliar,
mengalami penurunan defisit 90,17% dari tahun 2018 yang berjumlah defisit Rp1,94 triliun. Seperti
yang terlihat pada tabel di atas, penurunan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi terutama
disebabkan adanya kenaikan penerimaan kas dari konsumen serta penurunan pembiayaan bersama.
197 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Arus Kas dari Aktivitas investasi
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Hasil penjualan aktiva tetap 1 - 1 -
Perolehan aset tetap (39.969) (50.719) 10.750 -21,20%
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi
(39.968) (50.719) 10.751 -21,20%
Di tahun 2019, penggunaan kas bersih untuk
aktivitas investasi tercatat berjumlah Rp39,97
miliar, turun 21,20% dibandingkan dengan tahun
2018 yang berjumlah Rp50,72 miliar. Kas bersih
digunakan untuk aktivitas investasi terutama
untuk perolehan aset tetap sehubungan dengan
penambahan prasarana, perabotan, peralatan
kantor, tanah dan gedung.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Penerimaan pinjaman bank 14.125.783 16.824.698 (2.698.915) -16,04%
Penerimaan surat berharga yang diterbitkan
3.000.000 - 3.000.000 -
Pembayaran pinjaman bank (15.557.816) (13.874.241) (1.683.575) 12,13%
Pembayaran surat berharga yang diterbitkan
(1.120.000) (825.000) (295.000) 35,76%
Pembayaran beban emisi surat berharga
(9.788) - (9.788) -
Pembayaran dividen kas (40.332) (35.024) (5.308) 15,16%
Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
397.847 2.090.433 (1.692.586) -80,97%
Di tahun 2019, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp397,85 miliar, turun
80,97% dari tahun 2018 yang berjumlah Rp2,09 triliun. Penurunan ini bersifat positif, yang disebabkan
oleh peningkatan pembayaran pinjaman bank dan pembayaran surat berharga yang diterbitkan.
Kenaikan (Penurunan) Kas bersih serta Kas dan Setara Kas Akhir TahunDengan pembukuan pada kas neto yang
digunakan untuk aktivitas operasi, kas neto yang
digunakan untuk aktivitas investasi, serta kas
neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
seperti yang telah dijelaskan di atas, kas dan
setara kas di akhir tahun mengalami kenaikan
65,35% atau senilai Rp166,61 miliar, dari
Rp254,94 miliar di akhir tahun 2018 menjadi
Rp421,55 miliar di akhir tahun 2019.
198 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
rASiO-rASiO KEuAngAn
rasio LikuiditasLikuiditas dalam perusahaan pembiayaan
merupakan gambaran dan kemampuan Perseroan
dalam hal mengelola perputaran arus kas
dalam jangka pendek, yang terdiri dari arus kas
masuk (cash inflow) ataupun arus kas keluar
(cash outflow). Risiko likuiditas merupakan
risiko dimana Perseroan tidak memiliki sumber
keuangan yang mencukupi untuk dapat memenuhi
kewajibannya yang telah jatuh tempo. Namun,
karena mengingat Perseroan telah memperoleh
dukungan keuangan yang kuat dari Entitas Induk
melalui skema pembiayaan bersama, maka risiko
ini dapat dikelola dengan baik.
Uraian(Rp-juta)
Kurang dari 1 bulan 1-6 bulan
Lebih dari 6 bulan - 1
tahun
Lebih dari 1 tahun
Tidak mempunyai
kontrak jatuh tempo
Nilai Tercatat
ASET
Kas dan setara kas 414.666 - - - 6.869 421.536
Piutang pembiayaan Konsumen
805.048 2.480.159 2.290.342 8.280.916 - 13.856.465
Piutang sewa Pembiayaan Konsumen
151.564 727.765 746.414 1.429.328 - 3.055.071
Anjak piutang 76.588 40.062 - - - 116.650
Piutang lain-lain 805.777 - - - - 805.777
Piutang Derivatif - - - 20.095 -. 20.095
Aset Lain-lain 36.978 - - - - 36.978
Total Aset 2.290.621 3.247.986 3.036.756 9.730.339 6.869 18.312.571
LIABILITAS
Utang Usaha 516.540 - - - - 516.540
Utang lain-lain 129.205 - - - - 129.205
Beban Bunga yang masih harus dibayar
- 126.423 - - - 126.423
Pinjaman Bank 1.036.655 2.484.316 2.533.380 3.746.975 - 9.801.326
Utang derivatif - - - 169.989 - 169.989
Surat Berharga yang diterbitkan
-. 609.662 99.823 4.010.669 - 4.720.154
Total Liabilitas 1.682.400 3.220.401 2.633.203 7.927.633 - 15.463.637
Total Perbedaan jatuhtempo
608.221 27.585 403.553 1.802.706 6.869 2.848.934
199 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Tabel di bawah ini menunjukan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkan pada
undiscounted cash flows pada tanggal 31 Desember 2019.
Uraian(Rp-juta)
Kurang dari 1 bulan 1-6 bulan
Lebih dari 6 bulan - 1 tahun
Lebih dari 1 tahun
Tidak mempunyai
kontrak jatuh tempo
Nilai Tercatat
LIABILITAS
Utang Usaha 516.540 - - - - 516.540
Utang lain lain 129.205 - - - - 129.205
Beban Bunga Yang masih harus dibayar
- 126.423 - - - 126.423
Pinjaman Bank 1.082.723 2.779.158 2.789.213 3.999.115 - 10.650.209
Utang derivatif - - - 169.989 - 169.989
Surat Berharga yang diterbitkan
71.300 754.356 289.892 4.683.333 -. 5.798.881
TOTAL LIABILITAS 1.799.768 3.659.937 3.079.105 8.851.341 - 17.389.976
rasio Kualitas Kredit dari Aset KeuanganPada tanggal 31 Desember 2019, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas:
Uraian(Rp-juta)
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai
Jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan
nilai
Mengalami penurunan
nilai
Cadangan Kerugian
penurunan nilai
Jumlah
High grade Standar grade
Kas dan setara kas 421.535 421.535
Piutang pembiayaan Konsumen
5.946.881 6.845.809 889.524 174.251 (307.380) 13.549.085
Piutang sewa Pembiayaan Konsumen
1.792.038 1.053.462 182.337 27.194 (7.982) 3.047.089
Anjak piutang 116.650 -. - - (1.171) 115.479
Piutang lain lain 805.777 - - -. (17.886) 787.891
Piutang Derivatif 20.095 - - - - 20.095
Aset Lain lain 36.978 - - - - 36.978
Total Aset Keuangan 9.139.954 7.899.271 1.071.901 201.445 (334.419) 17.978.112
200 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Penjelasan pembagian kualitas kredit yang
diberikan yang belum jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan nilai:
• High grade, yaitu tidak pernah mengalami
tunggakan sebelumnya.
• Standard grade, yaitu pernah mengalami
tunggakan sebelumnya namun sampai saat
ini belum terdapat keterlambatan dalam
pembayaran cicilan pokok dan bunga.
Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa
pembiayaan yang pembayaran angsurannya
menunggak lebih dari 90 hari diklasifikasikan
sebagai aset keuangan yang mengalami
penurunan nilai. Sebagai jaminan atas piutang
pembiayaan konsumen yang diberikan, Perseroan
menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti
Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas
kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.
Tabel berikut menunjukan aging analysis
terhadap piutang pembiayaan yang telah jatuh
tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai:
Uraian (Rp-juta) 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Jumlah
Piutang pembiayaan Konsumen Perorangan 545.282 194.500 149.742 889.524
Piutang sewa pembiayaan Konsumen Korporasi 74.146 43.160 65.070 182.376
Jumlah Piutang Pembiayaan 619.428 237.660 214.812 1.071.900
RasioProfitabilitasRasio imbal hasil rata-rata aset dipergunakan
untuk mengetahui kemampuan Perseroan dalam
meraih laba dari seluruh aset yang diinvestasikan.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, rasio
imbal hasil rata-rata aset adalah sebesar 3,16%
dan 3,33%. Jumlah pendapatan dibagi jumlah
aset pada tahun 2018 sebesar 18,58% menjadi
18,80% pada tahun 2019.
Aset ProduktifAset produktif Perseroan terdiri dari Piutang
Pembiayaan Konsumen Kelolaan, Piutang
Bermasalah (Non performing Loan), Likuiditas
dan Solvabilitas, serta informasi keuangan lainnya.
Secara rinci, perolehan aset produktif adalah
sebagai berikut:
• Komposisi piutang yang tergolong lancar
terhadap jumlah piutang per 31 Desember
2019 adalah sebesar 95,13%, relatif stabil
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
berjumlah sebesar 94,44%. Perseroan senantiasa
menjaga kualitas piutang dan melakukan seleksi
yang ketat terhadap pembiayaan yang ada.
Perseroan konsisten melakukan penanganan
dalam pembiayaan yang bermasalah dengan
menitikberatkan prinsip kehati-hatian atau
prudent dan menjaga ketaatan konsumennya
untuk melakukan pembayaran tepat dengan cara
mengingatkan, menagih, dan mitigasi risiko.
• Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan
modal sendiri pada tanggal 31 Desember 2019
dan 2018 adalah sebesar 5,84 kali, dan 6,62
kali. Perbandingan antara jumlah kewajiban
dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember
2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar
0,86 kali dan 0,88 kali. Rasio ini relatif stabil
untuk tahun 2019 dan 2018.
201 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
RasioEfisiensiBiayaRasio Efisiensi Biaya atau Cost Effiency Ratio (CER) didapatkan dari perhitungan seperti di bawah ini.
Pendapatan
Cost Effiency Ratio (CER)
=Biaya Umum dan Administrasi + Biaya Gaji dan Tunjangan
Di tahun 2019, Cost Effiency Ratio (CER)
tercatat berjumlah sebesar 47,22% atau
mengalami penurunan dibandingkan dengan
tahun 2018 yang tercatat berjumlah sebesar
49,33%. Penurunan CER ini disebabkan adanya
efisiensi pada biaya tenaga kerja dan biaya
umum dan administrasi, dengan pembagi adalah
pendapatan Perseroan yang justru mengalami
peningkatan. Hal ini menunjukkan keberhasilan
Perseroan dalam menumbuhkembangkan
bisnisnya yang tercermin dari pertumbuhan
pendapatan, yang dibarengi dengan strategi
efisiensi pada beban-beban.
RASIO EFISIENSI BIAYA
Uraian 2019 2018 Selisih Persentase(%)
Rasio Efisiensi biaya 47,22% 49,33% (2,11) -4,28%
Rasio Biaya overhead dibanding pendapatan
27,28% 29,41% (2,13) -7,24%
Komposisi beban PembiayaanBeban keuangan Perseroan pada tanggal 31
Desember 2019 adalah sebesar Rp1,45 triliun,
naik 15,27% atau meningkat sebesar Rp192,42
miliar dibandingkan dengan beban keuangan
Perseroan pada tahun 2018 yang mencapai
Rp1,26 triliun. Di tahun 2019 pertumbuhan
pembiayaan dengan menggunakan dana sendiri
meningkat 40% dari Rp12,84 triliun menjadi
Rp17,98 triliun sehingga meningkatkan beban
keuangan sebesar 15,27%. Namun peningkatan
pembiayaan dengan dana sendiri tersebut
juga diikuti dengan peningkatan pendapatan
keuangan dalam menjaga pendapatan bunga
bersih serta kualitas pembiayaan yang terjaga.
KOMPOSISI BEBAN PEMBIAYAAN (RP-JUTA)
Uraian 2019 2018 Selisih Persentase (%)
Pinjaman Bank 1.004.113 852.805 151.308 17,74%
Surat Berharga 378.036 315.882 62.154 19,68%
Administrasi dan Provisi bank 68.275 65.581 2.694 4,11%
Rugi selisih kurs (5.534) 17.853 (23.387) 131%
Amortisasi Biaya emisi Surat berharga 4.674 4.150 524 (12,63%)
Lain lain 2.865 3.739 (874) (23,38%)
TOTAL ASET 1.452.429 1.260.010 192.419 23,38%
202 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
rasio-rasio Keuangan PentingRasio-rasio keuangan penting Perseroan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
RASIO KEUANGAN 2018-2019
Uraian 2019 2018 Selisih Persentase
(%)
PROFITABILITAS
Imbal Hasil Aset 2,49% 2,50% (0,01) -0,4%
Imbal Hasil Aset* 3,34% 3,35% (0,01) -0,30%
Imbal Hasil rata-rata Aset* 3,16% 3,33% (0,17) -5,10%
Imbal Hasil Ekuitas 19,33% 20,74% (1,41) -6,80%
Imbal Hasil rata-rata Ekuitas 19,48% 20,73% (1,25) -6,02%
Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset 18,80% 17,85% 0,95 5,32%
ASET PRODUKTIF
Piutang Pembiayaan Bersih Kelolaan** 46.842.459 43.490.232 3.352.227 7,71%
Piutang Pembiayaan-Pembiayaan Bersama** 29.814.273 27.217.063 2.597.210 9,54%
Piutang Bermasalah Kelolaan 0,75% 0,83% (0,08) -9,64%
LIKUIDITAS
Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset (kali) 0,86 0,88 (0,02) -2,27%
Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (kali) 6,36 7,24 (0,89) -12,29%
Utang yang Berbunga / Jumlah Ekuitas*** (Kali)
5,84 6,62 (0,78) -11,78%
PERTUMBUHAN
Pertumbuhan Pendapatan 10,26% 13,94% (3,68) -26,40%
Pertumbuhan Laba Tahun Berjalan 10,42% 15,15% (4,73) -31,22%
Pertumbuhan Aset 4,68% 18,61% (13,92 -74,82%
Pertumbuhan Liabilitas 2,94% 18,42% (15,48) -84,03%)
Pertumbuhan Ekuitas 17,31% 19,94% (2,63) -13,19%)
RASIO LAINNYA
Laba Sebelum Pajak Penghasilan / Pendapatan
17,36% 17,30% 0,06 0,34%
Laba Bersih Setelah Pajak Tahun Berjalan / Pendapatan
12,95% 12,93% 0,02 0,15%
Rasio Efisiensi Biaya 47,22% 49,33% (2,11) -4,28%
203 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
KEMAMPuAn MEMbAyAr uTAng DAn TingKAT KOLEKTibiLiTAS PiuTAng
Kemampuan Membayar utangutangnya baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Sedangkan rasio likuiditas merupakan
rasio untuk mengukur kemampuan Perusahaan
dalam membayar utang jangka pendek.
Kemampuan Perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya dapat diukur dengan menggunakan
rasio solvabilitas dan rasio likuiditas. Rasio
solvabilitas merupakan rasio yang mengukur
kemampuan Perusahaan membayar seluruh
rASiO LiKuiDiTAS, MEnguKur KEMAMPuAn MEMbAyAr uTAng JAngKA PEnDEK
Rasio Lancar = Aset Lancar : Utang Lancar | Rasio Kas = Kas dan Setara Kas : Utang Lancar
rASiO SOLvAbiLiTAS, MEnguKur KEMAMPuAn MEMbAyAr uTAng JAngKA PEnDEK DAn JAngKA PAnJAng
Debt to Equity Ratio = Total Liabilitas : Total Ekuitas | Debt to Asset Ratio = Total Liabilitas : Total Aset
RASIO KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Rasio Likuiditas
Kas dan Setara Kas (Rp-juta) 421.535 254.940 166.595 65,35%
Aset Lancar (Rp-juta) 8.575.363 6.858.526 1.716.837 25,03%
Utang Lancar (Rp-juta) 7.536.004 8.248.926 -712.922 -8,64%
Rasio Likuiditas
- Rasio Lancar (%) 1,13 0,83 0,30 36,86%
- Rasio Kas (%) 0,06 0,03 0,03 80,99%
Rasio Solvabilitas
Utang yang Berbunga (Rp-juta) 14.521.480 14.033.392 488.088 3,48%
Jumlah Aset (Rp-juta) 18.300.928 17.481.844 819.084 4,69%
Jumlah Liabilitas (Rp-juta) 15.812.917 15.360.929 451.988 2,94%
Jumlah Ekuitas (Rp-juta) 2.488.011 2.120.915 367.096 17,31%
Rasio Solvabilitas
Jumlah Aset (Rp-juta) 18.300.928 17.481.844 819.084 4,69%
Jumlah Liabilitas (Rp-juta) 15.812.917 15.360.929 451.988 2,94%
Jumlah Ekuitas (Rp-juta) 2.488.011 2.120.915 367.096 17,31%
204 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
URAIAN2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp-juta)
Persentase(%)
Rasio Solvabilitas
- Rasio Utang yang Berbunga terhadap Ekuitas
5,84 6,62 0,78 11,78%
- Rasio Utang terhadap Ekuitas, atau Debt to Equity Ratio (DER) (%)
6,36 7,24 -0,89 -12,25%
- Rasio Utang terhadap Aset, atau Debt to Asset Ratio (DAR) (%)
0,86 0,88 -0,01 -1,66%
Likuiditas Perseroan merupakan kemampuan
Perseroan untuk memenuhi liabilitas jangka
pendek dengan menggunakan aset lancar
yang dimilikinya. Likuiditas diukur dengan
menggunakan rasio lancar (current ratio),
yaitu perbandingan antara aset lancar dengan
liabilitas lancar; dan rasio kas yang dihitung
dengan perbandingan antara kas dan setara kas
dengan utang atau liabilitas lancar. Aset lancar
terdiri dari aset yang akan jatuh tempo kurang
dari satu tahun. Di tahun 2019, rasio lancar
Perseroan tercatat sebesar 1,14 kali, mengalami
kenaikan dibandingka rasio lancar tahun 2018
yang tercatat sebesar 0,83 kali. Demikian pula
dengan rasio kas juga mengalami kenaikan dari
0,03 kali di tahun 2018 menjadi 0,06 kali di
tahun 2019. Penurunan rasio likuditas ini sejalan
dengan adanya penurunan utang lancar di tahun
2019.
Solvabilitas Perseroan merupakan kemampuan
Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka
pendek dan jangka panjangnya yang tercermin
dari perbandingan antara jumlah liabilitas yang
mengandung beban bunga dengan jumlah aset.
Perbandingan antara jumlah liabilitas yang
mengandung beban bunga dengan modal sendiri
pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
adalah sebesar 5,84 kali dan 6,62 kali. Penurunan
rasio tahun 2019 dibandingkan dengan tahun
2018 terutama disebabkan adanya kenaikan
ekuitas akibat kenaikan saldo laba yang belum
ditentukan penggunaannya.
Fasilitas Pembiayaan dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
Dalam menjalankan usahanya Perseroan
selalu memperhatikan prinsip kehati-hatian
(prudent). Setiap pemohonan kredit harus
melalui proses analisis kredit secara cermat
dan berbagai tahapan persetujuan. Pengelolaan
portfolio secara konservatif dilakukan dengan
menerapkan penyisihan secara progresif atas
semua piutang yang telah masuk kategori ragu-
ragu. Saat ini Perseroan menerapkan penyisihan
piutang ragu-ragu berdasarkan review terhadap
status saldo pada akhir periode.
Perseroan konsisten melakukan penanganan
dalam pembiayaan yang bermasalah dengan
lebih menitikberatkan prinsip kehati-hatian atau
(prudent) dan menjaga ketaatan konsumennya
205 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
untuk melakukan pembayaran tepat waktu
dengan cara reminding (mengingatkan),
collecting (menagih), dan repossess (menarik
kendaraan). Perusahaan juga memiliki divisi
penyelamatan kredit yang dinamakan Account
Receivable Management Division yang dipimpin
oleh seorang Account Receivable Division Head
yang membawahi beberapa orang Account
Receivable Departemen Head dan setiap
Account Receivable Department Head akan
membawahi beberapa orang Remedial Head dan
Collection Head.
TUNGGAKAN PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN BERDASARKAN TUNGGAKAN ANGSURAN
Uraian
2019 2018 Kenaikan (Penurunan)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Selisih(Rp-juta)
Persentase(%)
(1) (2) (3=1-2) (3:2)
Jumlah Piutang 49.573.212 100,00% 46.569.692 100,00% 3.003.520 6,45%
Lancar 47.156.803 95,13% 43.978.864 94,44% 3.177.940 7,23%
Tunggakan 1 - 90 hari 2.029.257 4,09% 2.191.715 4,71% (162.458) -7,41%
Tunggakan 91 - 120 hari 166.107 0,34% 180.103 0,39% (13.996) -7,77%
Tunggakan 121 - 180 hari 201.193 0,40% 200.498 0,43% 695 0,35%
Tunggakan >180 hari (piutang non performing)
19.852 0,04% 18.512 0,03% 1.340 7,24%
Komposisi piutang yang tergolong lancar terhadap total piutang per 31 Desember 2019 adalah sebesar
95,13%, dimana masih dalam posisi terjaga bagi kesehatan keuangan Perseroan.
TUNGGAKAN PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN BERDASARKAN TUNGGAKAN ANGSURAN
Uraian
2019 2018 Kenaikan (Penurunan)
Jumlah(Rp-juta)
Jumlah(Rp-juta)
Selisih(Rp-juta)
Persentase(%)
(1) (2) (3=1-2) (3:2)
Total Piutang 17.506.596 16.384.268 1.122.328 6,85%
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
(3.650.131) (3.450.904) (199.227) 5,77%
Piutang pembiayaan konsumen bersih
13.856.465 12.933.364 923.101 7,14%
Total pembiayaan konsumen Perseroan per 31 Desember 2019 sebesar Rp13,86 triliun. Berdasarkan
tabel di atas, tren peningkatan terjadi pada piutang pembiayaan konsumen bersih yang menunjukan
ekspansi dan peningkatan daya saing diantara perusahaan pembiayaan sejenis.
206 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
STruKTur MODAL DAn KEbiJAKAn MAnAJEMEn ATAS STruKTur MODAL
Struktur Modal PerusahaanStruktur modal merupakan kombinasi dari
modal sendiri (ekuitas) dan utang (liabilitas).
Kombinasi Struktur modal yang optimal akan
memaksimalkan nilai perusahaan. Kondisi
struktur modal optimal dicapai dengan modal
rata–rata tertimbang Weighted Average
Costof Capital-WACC yang minimal. Komposisi
pendanaan antara pinjaman dan permodalan
Perseroan dapat dilihat pada tabel dan grafik di
bawah ini.
Uraian
2019 2018 Kenaikan (Penurunan)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Jumlah(Rp-juta)
Kontribusi(%)
Selisih(Rp-juta)
Persentase(%)
(1) (2) (3=1-2) (3:2)
Pinjaman Bank 9.801.326 53,56% 11.188.124 64,00% (1.386.798) (12,40%)
Surat Berharga yang Diterbitkan
4.720.154 25,79% 2.845.268 16,27% 1.874.886 65,89%
Kewajiban Lainnya 1.291.437 7,06% 1.328.689 7,60% (37.252) -2,80%
Ekuitas 2.488.010 13,59% 2.120.915 12,13% 367.095 17,31%
Jumlah 18.300.928 100,00% 17.481.844 100,00% 817.931 4,68%
Dari tabel di atas, dapat dilihat terdapat perubahan pada pinjaman bank yang mengalami penurunan, di
sisi lain terdapat penambahan pada surat berharga yang diterbitkan berupa obligasi.
Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal Perseroan
Tujuan Perseroan dalam mengelola
permodalannya adalah menjaga kelangsungan
usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil
kepada pemegang saham dan manfaat kepada
pemangku kepentingan lainnya, dan memelihara
optimalisasi struktur permodalan untuk
mengurangi biaya modal.
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan
struktur permodalan, Perseroan dapat
menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan
kepada pemegang saham, imbalan hasil modal
kepada pemegang saham atau menerbitkan
saham baru untuk mengurangi pinjaman.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya,
Perseroan memonitor permodalan berdasarkan
gearing ratio. Rasio ini dihitung dari nilai bersih
pinjaman (termasuk Obligasi dan Medium-Term
Notes) dibagi dengan jumlah modal. Jumlah
modal diambil dari ekuitas yang tercantum
dalam laporan posisi keuangan.
207 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Dalam mengelola permodalan, Perseroan
melakukan analisa secara bulanan untuk
memastikan bahwa Perseroan tetap mengikuti
Peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014 tanggal
19 November 2014 tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan yang diantaranya
mengatur ketentuan sebagai berikut:
• Modal disetor Perseroan minimum sebesar
Rp100.000.000.000,-
• Ekuitas Perseroan minimum sebesar 50,00%
dari modal disetor.
• Jumlah pinjaman yang dimiliki Perseroan
dibandingkan modal sendiri dan utang
subordinasi dikurangi penyertaan (gearing
ratio) ditetapkan setinggi-tingginya 10 kali,
baik untuk pinjaman luar negeri maupun
dalam negeri.
Uraian 2019 2018
Kenaikan (Penurunan)
Selisih(Rp-juta)
Persentase(%)
Pinjaman
Pinjaman yang diterima – neto (Rp-juta)
9.801.326 11.188.124 (1.386.798) -12,40%
Obligasi (Rp-juta) 4.720.154 2.845.268 1.874.886 65,89%
Jumlah pinjaman (Rp-juta) 14.521.480 14.033.392 488.088 3,48%
Jumlah modal (Rp-juta) 2.488.010 2.120.915 367.095 17,31%
Gearing ratio 5,84 6,62 (0,78) -11,78%
Perseroan senantiasa menjaga jumlah
maksimum gearing ratio lebih kecil dari
ketentuan yang ditetapkan melalui analisa
alternatif pembiayaan baik melalui pinjaman
bank, penerbitan obligasi ataupun optimalisasi
dana joint financing. Perseroan juga menghitung
biaya dana dari alternatif pembiayaan yang
dipilih untuk memastikan biaya dana tersebut
dapat menghasilkan pendapatan maksimum bagi
Perseroan.
Berdasarkan Peraturan OJK No. 29/
POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan, pada tanggal
31 Desember 2019 Perseroan telah memenuhi
jumlah minimal ekuitas dan Batas Maksimum
Pemberian Pembiayaan. Perusahaan telah
menghitung beberapa rasio seperti yang dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
208 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Uraian 2019 2018
Kenaikan (Penurunan)
Selisih(Rp-juta)
Persentase(%)
Rasio permodalan (tidak diaudit)
22,31% 20,36% 1,94 9,53%
Rasio ekuitas terhadap modal disetor
995,20% 848,37% 146,83 17,31%
Rasio Non-Performing Finance - neto
0,90% 0,83% (0,15) -18,07%
Rasio Non-Performing Finance - gross
1,18% 1,11% 0,07 6,31%
Rasio piutang pembiayaan terhadap total aset
91,32% 91,29% 1,75 1,92%
Gearing ratio 5,84 6,62 (0,78) -11,78%
Jumlah Ekuitas 2.488.010 2.120.915 367.095 17,31%
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
18.300.927 17.481.844 819.083 4,69%
209 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
iKATAn yAng MATEriAL unTuK invESTASi bArAng MODAL
Berikut disampaikan ikatan yang material yang
dilakukan Perseroan untuk investasi barang
modal yang bukan merupakan ikatan pendanaan.
PEriKATAn MATEriAL unTuK
PEMbiAyAAn bErSAMA
Pihak 1:
MTF
Pihak 2:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (entitas induk)
Investasi dan Tujuan Ikatan:
Perjanjian kerjasama Pembiayaan Bersama
antara Perseroan dengan entitas induk, PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk, dimana Perseroan
bertindak sebagai agen untuk kegiatan seleksi
konsumen, penagihan dan pengurusan dokumen
administrasi. Dalam perjanjian kerjasama ini,
porsi fasilitas pembiayaan yang akan diberikan
untuk konsumen dari masing-masing pihak adalah
minimal 5,00% dari Perseroan dan maksimal
95,00% dari pemberi pembiayaan bersama.
Sejak tanggal 20 Desember 2013, porsi fasilitas
pembiayaan yang akan diberikan untuk konsumen
dari masing-masing pihak adalah minimal 1,00%
dari Perseroan dan maksimal 99,00% dari pemberi
pembiayaan bersama.
Pada tanggal 6 Februari 2009, Perseroan dan Bank
Mandiri menandatangani Perjanjian Kerjasama
Pembiayaan Kendaraan Bermotor dengan total
fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp2 triliun,
dimana Perseroan menanggung risiko (risk) kredit
dan menerima imbalan (rewards) sesuai dengan
porsi pembiayaannya.
Pada tanggal 29 Agustus 2013, Perseroan
dan Bank Mandiri menandatangani Perjanjian
Kerjasama Pengambilalihan Piutang Pembiayaan
dengan total fasilitas pembiayaan sebesar Rp1,1
triliun, dimana Perseroan menanggung risiko
(risk) kredit dan menerima imbalan (rewards)
sesuai dengan porsi pembiayaannya.
Perjanjian ini telah mengalami beberapa
kali perubahan. Perubahan terakhir melalui
amandemen Perjanjian Kerjasama Kendaraan
Bermotor tanggal 7 Mei 2019 yang menaikkan
fasilitas pembiayaan bersama menjadi sebesar
Rp31 triliun dengan porsi fasilitas pembiayaan
bersama sebesar minimal 1,00% dari Perseroan
dan maksimal 99,00% dari pemberi pembiayaan
bersama. Perjanjian ini berlaku sampai dengan
tanggal 28 Februari 2020.
Pada tanggal 31 Mei 2018 dan 26 Juni 2018,
Perseroan dan Bank Mandiri menandatangani
Perjanjian Kerjasama Pengambilalihan Piutang
Sewa Pembiayaan No. RB6.SB6/PKS.01/2018
dan No. RB6.SB6/PKS.02/2018 dengan total
fasilitas pembiayaan bersama akan ditetapkan
dari waktu ke waktu berdasarkan keputusan
pemegang kewenangan di Bank Mandiri, dimana
Perseroan menanggung risiko (risk) kredit dan
menerima imbalan (rewards) sesuai dengan porsi
pembiayaannya.
Sumber Dana: Pihak kedua, PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk (entitas induk).
Mata Uang: Rupiah
Proteksi Risiko Mata Uang Asing:
Tidak terdapat transaksi dalam mata uang asing.
210 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PEriKATAn MATEriAL unTuK ASurAnSi
Pihak 1:
MTF
Pihak 2:
Perusahaan asuransi, yaitu PT Asuransi Jasa
Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi
Cakrawala Proteksi Indonesia, PT Asuransi
Central Asia, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk,
PT Asuransi Adira Dinamika, PT AXA Mandiri
Financial Services, PT Mandiri AXA General
Insurance (MAGI), PT Asuransi Wahana Tata, PT
Asuransi Artarindo, PT Bess Central Insurance,
PT Asuransi Kresna Mitra Tbk, PT Pan Pacific
Insurance, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT
Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, PT Asuransi
Jasindo Syariah, PT Asuransi Mitra Pelindung
Mustika (MPM), PT Chubb General Insurance
Indonesia, PT Asuransi Ramayana, Asuransi
Mega Pratama, PT Asuransi Ciputra Indonesia,
dan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk, PT
Asuransi Chubb Syariah Indonesia, PT Asuransi
Adira Syariah, PT Asuransi Kresna Mitra Tbk,
PT MNC Asuransi Indonesia, PT Asuransi
Ramayana Syariah, PT Asuransi Tugu Kresna
Pratama, PT Asuransi Total Bersama (TOB), PT
Asuransi Kresna Life, PT Asuransi Adira Syariah,
PT Asuransi Sinar Mas Syariah, PT Jamkrida, PT
Asuransi Asei Indonesia, dan PT Asuransi Staco
Mandiri.
Investasi dan Tujuan Ikatan:
Asuransi kendaraan bermotor
Sumber Dana: Bagian dari skema pembiayaan
kepada nasabah
Mata Uang: Rupiah
Proteksi Risiko Mata Uang Asing:
Tidak terdapat transaksi dalam mata uang asing.
DAMPAK niLAi TuKAr MATA uAng ASing
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan
ke mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada
tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan
dan kerugian selisih kurs yang timbul dari
transaksi dalam mata uang asing dan dari
penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam
mata uang asing, diakui pada laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pada
tanggal 31 Desember 2019, kurs nilai tukar yang
digunakan kurs tengah Bank Indonesia sebesar
Rp13.901 per Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”)
dan Rp127,97 per Yen Jepang (JPY¥); sedangkan
pada 31 Desember 2018 adalah Rp14.481 per
Dolar AS dan Rp131,12 per Yen Jepang (JPY¥).
211 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
rEALiSASi invESTASi bArAng MODAL
Investasi barang modal yang direalisasikan Perseroan di tahun 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut.
REALISASI INVESTASI BARANG MODAL
Investasi Barang Modal Tujuan Nilai (Rp-juta)
2019 2018
Bangunan Menunjang pertumbuhan usaha Perseroan 521 2.034
Peralatan Kantor Menunjang pertumbuhan usaha Perseroan 29.254 40.756
Renovasi Bangunan Sewa Menunjang pertumbuhan usaha Perseroan 7.674 3.120
Aset dalam penyelesaian Menunjang pertumbuhan usaha Perseroan 2.520 4.809
Jumlah 39.969 50.719
Realisasi investasi barang modal Perusahaan tahun 2019 sebesar Rp39,70, turun 21,20% dari tahun
2018 yang sebesar Rp50,72 miliar, sebagai bagian dari efisiensi yang dilakukan Perseroan.
Uraian2019
(Rp-juta)2018
(Rp-juta)
Kenaikan (Penurunan)
Selisih(Rp-juta)
Persentase(%)
Realisasi Investasi Barang Modal 39.969 50.719 (10.750) -21,20%
212 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PErbAnDingAn AnTArA TArgET AnggArAn DEngAn rEALiSASi, DAn PrOyEKSi uSAhA
OPERASIONAL DAN PEMASARAN
(dalam jutaan Rupiah)
Realisasi 2019
Target 2019
Pencapaian Realisasi Terhadap
Target 2018(%)
Proyeksi 2020
Proyeksi 2020
Terhadap Realisasi
2019(%)
Proyeksi 2020
Terhadap Target 2019
(%)
(1) (2) (1:2) (3) (3:1) (3:2)
Penyaluran Pembiayaan Baru
28.779.642 29.000.000 99,24% 30.500.000 105,98% 105,18%
Saldo Piutang Pembiayaan
17.028.186 16.802.037 101,35% 18.522.124 108,78% 110,24%
SUMBER DAYA MANUSIA
(dalam jutaan Rupiah)
Realisasi 2019
Target 2019
Pencapaian Realisasi Terhadap
Target 2018(%)
Proyeksi 2020
Proyeksi 2020
Terhadap Realisasi
2019(%)
Proyeksi 2020
Terhadap Target 2019
(%)
(1) (2) (1:2) (3) (3:1) (3:2)
Jumlah Karyawan 3.581 3.581 100,00%
Biaya Pendidikan dan Pelatihan
13.684 7.279 188,00% 7.197 52,6% 98,88%
Jika dibandingkan dengan target yang telah
dituangkan dalam Rencana Bisnis Tahunan
Perseroan tahun 2019, realisasi pembiayaan
baru Perseroan tahun 2019 sebesar Rp28,78
triliun, membukukan pencapaian 99,24%
terhadap target sebesar Rp29,00 triliun. Adanya
deviasi sebesar 0,76% tersebut disebabkan
lesunya industri otomotif yang merupakan
tulang punggung Perseroan khususnya pada
segmen Ritel Mobil. Agar pencapaian target
dapat terlaksana, Perseroan melakukan sejumlah
strategi, diantaranya diversifikasi produk,
dimana segmen Fleet mengalami pertumbuhan
signifikan seperti yang telah dijelaskan pada
bagian tinjauan operasi per segmen usaha pada
bab ini.
Di tahun 2020, Perseroan menargetkan
dapat meningkatkan pembiayaan baru 5,98%
terhadap realisasi tahun 2019. Target ini
tergambarkan dari prospek Gabungan Industri
Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)
yang memproyeksikan penjualan otomotif di
tahun 2020 berpotensi tumbuh tipis sebesar 5%
dibanding tahun 2019.
213 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
LABA (RUGI)
(dalam jutaan Rupiah)
Realisasi 2019
Target 2019
Pencapaian Realisasi Terhadap
Target 2018(%)
Proyeksi 2020
Proyeksi 2020
Terhadap Realisasi
2019(%)
Proyeksi 2020 Terhadap
Target 2019(%)
(1) (2) (1:2) (3) (3:1) (3:2)
Pendapatan
Pembiayaan konsumen 2.209.648 2.191.922 100,81% 2.363.657 106,97% 107,83%
Sewa pembiayaan 427.484 420.186 101,73% 457.279 106,97% 108,83%
Anjak piutang 8.567 152 5.536,18% 9.164 106,97% 6.028,95%
Bunga 15.000 12.164 123,32% 9.682 64,55% 79,59%
Lain-lain-neto 779.565 845.404 92,21% 814.899 104,53% 96,39%
Jumlah Pendapatan 3.440.264 3.469.828 99,15% 3.654.680 106,23% 105,33%
Beban keuangan (1.452.429) (1.384.364) 104,92% (1.526.419) 105,09% 110,26%
Gaji dan tunjangan (537.854) (590.231) 91,12% (577.005) 107,28% 97,76%
Umum dan administrasi (400.713) (453.268) 88,41% (448.014) 111,80% 96,25%
Penyisihan kerugian penurunan nilai:
Pembiayaan konsumen (415.964) (446.179) 93,22% (438.308) 105,37% 98,24%
Sewa pembiayaan (17.342) (4.350) 398,67% (18.273) 105,37% 420,07%
Anjak piutang (1.058) (160) 661,25% (1.115) 105,39% 696,88%
Piutang lain-lain (17.745) (4.492) 395,04% (18.698) 105,37% 416,25%
Jumlah Beban (2.843.105) (2.883.044) 98,61% (3.027.831) 106,50% 105,02%
Laba Sebelum Beban Pajak Final & Pajak Penghasilan
597.159 586.784 101,77% 626.849 104,97% 106,83%
Beban pajak final & Beban pajak penghasilan
(151.793) (146.696) 103,47% (156.712) 103,24% 106,83%
Laba Tahun Berjalan 445.366 440.088 101,20% 470.137 105,56% 106,83%
Realisasi biaya pendidikan dan pelatihan tahun
2019 mencapai Rp13,68 miliar, mencatat
pencapaian 188,00% terhadap anggaran sebesar
Rp7,28 miliar. Tingginya pencapaian ini terutama
disebabkan kebutuhan Perseroan akan SDM yang
berkualitas, yang dapat menunjang operasi dan
bisnis Perseroan khususnya dalam penerapan
Teknologi Informasi dalam proses bisnis.
Di tahun 2020, Perseroan menargetkan biaya
pendidikan dan pelatihan sebesar Rp7,20 miliar.
214 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
POSISI KEUANGAN, STRUKTUR MODAL DAN DIVIDEN
(dalam jutaan Rupiah)
Realisasi 2019
Target 2019
Pencapaian Realisasi Terhadap
Target 2018
Proyeksi 2020
Proyeksi 2020 Terhadap Realisasi
2019
Proyeksi 2020
Terhadap Target 2019
(1) (2) (1:2) (3) (3:1) (3:2)
Kas dan bank 421.535 298.724 141,11% 353.790 (83,93%) (118,44%)
Piutang pembiayaan konsumen- net
13.549.085 12.959.126 104,55% 16.396.150 121,02% 126,53%
Piutang sewa pembiayaan- net
3.047.089 3.434.616 (88,72%) 3.687.373 121,02% 107,36%
Anjak piutang- net 115.479 112.748 102,42% 140 (0,13%) (0,13%)
Piutang lain- net 787.891 671.246 117,38% 953 (0,12%) (0,15%)
Aset pajak tangguhan 73.073 46.766 156,25% 62 (0,09%) (0,14%)
Tagihan kelebihan pajak - 54.761 - - - -
Piutang derivatif 20.095 192.901 (10,42%) - - -
Aset tetap 181.885 194.595 (93,46%) 207 (0,12%) (0,11%)
Aset lain-lain 112.280 216.476 (48,13%) 95 (0,09%) (0,05%)
Jumlah Aset 18.300.927 18.181.959 51,87% 20.438.770 111,69% 112,42%
Utang usaha 516.540 613.384 (84,30%) 700.647 135,65% 114,23%
Utang lain-lain 222.811 340.826 (66,34%) 302.225 135,65% 88,68%
Utang pajak kini 23.336 12.017 194,19% 31.659 135,67% 263,46%
Beban yang masih harus dibayar
249.897 182.495 136,93% 275.033 110,06% 150,71%
Realisasi pendapatan di tahun 2019 membukukan
pencapaian 99,14%. Hampir seluruh pendapatan
mencatat pencapaian di atas 100%. Hal ini
menunjukkan strategi Perseroan dalam
mendorong berbagai potensi yang dimilikinya,
baik diversifikasi produk maupun kinerja
keuangan, hingga akhirnya realisasi pendapatan
hanya mencatat devasi 0,86% terhadap target.
Pada beban-beban, Perseroan mampu menekan
sejumlah pos akun beban. Realisasi beban umum
dan administrasi tercatat 88,41% terhadap
anggaran tahun 2019. Hal ini merupakan bagian
dari strategi efisiensi Perseroan, seperti yang
terlihat dari Cost Efficiency Ratio (CER) yang
mengalami penurunan.
Realisasi laba tahun berjalan tahun 2019
dibukukan 101,20% terhadap target. Seperti
yang telah disebutkan di atas, kenaikan
pendapatan yang lebih besar dibandingkan
kenaikan pada beban-beban khususnya
beban umum dan administrasi serta beban
ketenagakerjaan menjadi salah satu faktor dari
keberhasilan Perseroan dalam membukukan
pencapaian target laba bersih tahun 2019.
Di tahun 2020, Perseroan menargetkan laba
bersih dapat tumbuh 5,57% terhadap realisasi
laba bersih tahun 2019, sejalan dengan
optimisme industri otomotif yang dapat tumbuh
pada kisaran 5%.
215 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
(dalam jutaan Rupiah)
Realisasi 2019
Target 2019
Pencapaian Realisasi Terhadap
Target 2018
Proyeksi 2020
Proyeksi 2020 Terhadap Realisasi
2019
Proyeksi 2020
Terhadap Target 2019
(1) (2) (1:2) (3) (3:1) (3:2)
Pinjaman bank- net 9.801.326 10.670.517 (91,85%) 11.642.471 118,79% 109,11%
Surat berharga yang diterbitkan- net
4.720.154 3.637.511 129,76% 4.028.780 (85,36%) 110,76%
Utang derivatif 169.989 63.496 267,72% - - -
Liabilitas imbalan kerja 108.864 86.082 126,46% 548.990 504,29% 637,76%
Jumlah liabilitas 15.812.917 15.606.328 101,32% 17.529.805 110,86% 112,33%
Modal saham 250.000 250.000 100,00% 250.000 100,00% -
Penghasilan komprehensif lain:
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja karyawan- neto
(31.936) (25.169) 126,87% - - -
Kerugian kumulatif atas intrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas- neto
(58.912) (44.046) 133,75% - - -
Saldo laba sudah ditentukan penggunaannya
50.000 50.000 100,00% 470.137 940,28% 940,28%
Saldo laba belum ditentukan penggunaannya
2.278.858 2.344.846 97,19% 2.188.828 (96,05%) (93,35%)
Jumlah Ekuitas 2.488.010 2.575.631 (96,59%) 2.908.965 116,92% 112,95%
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
18.300.297 18.181.959 100,65% 20.438.770 111,69% 112,42%
Realisasi aset tahun 2019 sebesar Rp18,30
triliun, mencatat pencapaian 100,65% terhadap
anggaran sebesar Rp18,18 triliun. Pencapaian
ini terutama disebabkan piutang pembiayaan
konsumen yang mencatat pencapaian 104,55%
terhadap target tahun 2019, yang terutama
disebabkan oleh pencapaian nilai pembiayaan
Perseroan di tahun 2019.
Untuk liabilitas tercatat membukukan
pencapaian 101,32% terhadap anggaran tahun
2019. Penerbitan surat berharga yang dimiliki
Perseroan di tahun 2019 mendorong pencapaian
tersebut, di samping adanya pembayaran
pinjaman bank yang dilakukan Perseroan.
Sedangkan realisasi ekuitas Perseroan
tercatat sebesar 96,60% terhadap target,
yang disebabkan pencapaian saldo laba belum
ditentukan penggunaannya dengan pencapaian
97,19% terhadap anggaran. Di tahun 2020,
Perseroan menargetkan jumlah aset, liabilitas
dan ekuitas masing-masing tumbuh sebesar
11,68%, 10,86% dan 16,92% terhadap realisasi
tahun 2019.
216 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KEbiJAKAn DiviDEn DAn PEMbAgiAnnyA
Dasar Kebijakan Pembagian Dividen
buku seperti tercantum dalam neraca dan
perhitungan laba rugi yang telah disahkan
oleh RUPS Tahunan dan merupakan saldo
laba yang positif, dibagi menurut cara
penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS
tersebut.
• Akta Perjanjian Pemegang Saham No. 5
Tanggal 6 Februari 2009
Pasal 14 ayat 1 :
Pembagian dividen dapat dilakukan
jika terdapat saldo laba positif dan
sepanjang kondisi keuangan TFS telah
memperhitungkan nilai pencadangan sesuai
kebijakan pemegang saham dan telah
mencapai target profit tahunan, dengan
besarnya dividen berkisar antara 35% -
40% dari jumlah laba bersih TFS kecuali
ditentukan lain dalam RUPS.
Akta Perjanjian Pemegang Saham No. 5 Tanggal
6 Februari 2009 Undang-undang Perseroan
Terbatas No. 40 Tahun 2007 Pasal 70 dan 71.
Setiap tahun buku, Perseroan wajib menyisihkan
jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan
dan penyisihan tersebut dilakukan sampai
cadangan mencapai sekurangnya 20% dari
jumlah modal ditempatkan dan disetor.
Penggunaan laba bersih termasuk penentuan
jumlah penyisihan untuk cadangan diputuskan
oleh RUPS dan dalam hal RUPS tidak menentukan
lain, seluruh laba bersih setelah dikurangi
penyisihan untuk cadangan dibagikan kepada
pemegang saham sebagai dividen.
• Anggaran Dasar Perseroan
Pasal 18 ayat 1 :
Laba Bersih Perseroan dalam satu tahun
inFOrMASi DAn FAKTA MATEriAL yAng TErJADi SETELAh TAnggAL LAPOrAn AKunTAn
Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan yang
dicatatkan tertanggal 24 Januari 2020.
217 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Pembagian Dividen di Tahun 2018 dan Kronologis Pembagian DividenBerdasarkan keputusan RUPS Tahunan yang
diselenggarakan pada 18 Maret 2019, pemegang
saham memutuskan untuk menyetujui dan
menetapkan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku
2018 sebesar Rp403.320.898.882,26 sebagai
berikut:
• Membagikan dividen tunai sejumlah 10%
dari jumlah laba bersih tahun buku atau
sebesar Rp40.332.089.888,23 yang akan
dibagikan secara proporsional kepada
Pemegang Saham Perseroan.
• Sisa Laba Bersih Perseroan Tahun Buku
2018 sejumlah 90% dari jumlah laba bersih
atau sebesar Rp362.988.808.994,03 akan
dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan
(retained earning) yang akan digunakan
untuk memperkuat permodalan Perseroan.
Berdasarkan keputusan tersebut, Perseroan
telah melakukan pembagian dividen di tahun
2019 sebagai berikut:
Dividen kas yang dibagikan Rp40.332 juta
Dividen per lembar saham Rp16,13,-
Rasio pembagian Dividen 10%
Tanggal pengumuman 18 Maret 2019
Tanggal Pembayaran 23 April 2019
Kronologis pembagian dan pembayaran dividen di tahun 2015 untuk tahun dividen 2014 hingga
pembagian dan pembayaran dividen di tahun 2019 untuk tahun dividen 2018 dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tahun Buku
Tahun Dividen
Tanggal Pengumuman
Tanggal PembayaranDividen
Kas yang Dibagikan
Dividen per Lembar
Saham
Rasio Pembagian
Dividen
2019 2018 18 Maret 2019 23 April 2019 40.332 16,13 10%
2018 2017 9 Maret 2018 29 Maret 2018 35.024 14,01 10%
2017 2016 10 April 2017 27 April 2017 33.537 13 10%
2016 2015 24 Februari 2016 20 April 2016 30.680 12 10%
2015 2014 13 April 2015 26 Mei 2015 23.399 9,36 10%
218 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KOnTribuSi TErhADAP nEgArA
Sebagai entitas usaha yang melakukan kegiatan
operasi dan usahanya di Indonesia, Perseroan
berkomitmen untuk memenuhi seluruh aspek
kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku. Salah satunya adalah
aspek kepatuhan terhadap perpajakan.
Perseroan memberikan kontribusinya terhadap
perekonomian negara melalui pajak, yaitu Pajak
Penghasilan (PPh) Badan, Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta PPh
dengan entitas induk, PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk. Kontribusi Perseroan terhadap Negara
dalam bentuk pemenuhan kewajiban pajak yang
dibayarkan Perseroan adalah sebagai berikut:
Kantor Keterangan2019(Rp)
2018(Rp)
Hasil Perbandingan
Perubahan(Rp)
Persentase(%)
PUSAT PPh Badan 116.796 138.500 (21.703) -15,67%
PPN 70.482 87.007 (16.524) -18,99%
DAERAH PPh with Holding 82.234 86.991 (4.756) -5,47%
PBB 104 113 (9) -8,05%
Jumlah 269.617 312.610 (42.993) -13,75%
PrOgrAM KEPEMiLiKAn SAhAM OLEh KAryAwAn DAn/ATAu MAnAJEMEn (ESOP/MSOP)
Hingga akhir tahun 2018, Perusahaan tidak
memiliki Program Kepemilikan Saham oleh
Karyawan (ESOP) dan/atau Manajemen (MSOP).
Perusahaan juga belum pernah melakukan
Penawaran Umum Perdana Saham sebagai aksi
korporasi yang memungkinkan kepemilikan
saham oleh publik maupun manajemen dan/
atau karyawan. Dengan demikian, tidak terdapat
informasi terkait ESOP/MSOP yang dilakukan
Perusahaan.
219 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
rEALiSASi PEnggunAAn DAnA hASiL PEnAwArAn uMuM
informasi tentang Penawaran umum Saham Perdana dan realisasi Penggunaan DanaPerseroan tidak pernah melakukan penawaran umum saham di bursa manapun. Dengan demikian, tidak
terdapat informasi terkait realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham.
Laporan realisasi Penggunaan Dana Penawaran umum ObligasiPerseroan telah menerbitkan 9 (sembilan) Obligasi, terakhir pada tahun 2017 dengan menerbitkan
Obligasi Berkelanjutan III MTF Tahap II Seri A dan B. Hasil dana dari penerbitan Obligasi digunakan untuk:
1. Pelunasan utang pokok obligasi
2. Modal kerja
RINCIAN LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN IV MANDIRI TUNAS FINANCE PER JANUARI 2020
Jenis Penggunaan
DanaPerincian
Rencana Penggunaan
Dana
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
Umum
Sisa Dana Hasil Penawaran
Umum
Pelunasan Utang Pokok Obligasi
Utang Pokok Obligasi berkelanjutan II Mandiri Tunas FInance Tahap I Tahun 2015 Seri A
500.000.000.000 500.000.000.000 0
Modal kerjaModal Kerja Pembiayaan Kendaraan bermotor
496.681.530.409 496.681.530.409 0
Jumlah 994.681.530.409 994.681.530.409 0
Perseroan telah melaporkan penggunaan dana dari hasil penerbitan Obligasi kepada OJK dan BEI
melalui surat No. 002/MTF-CLC.CCS/I/2019 tanggal 15 Januari 2019.
220 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
inFOrMASi MATEriAL MEngEnAi invESTASi, EKSPAnSi, DivESTASi, PEnggAbungAn uSAhA, AKuiSiSi, DAn/ATAu rESTruKTuriSASi uTAng/ MODAL
Perseroan tidak memiliki aksi korporasi berupa investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan
usaha, akuisisi dan restrukturisasi utang atau modal yang terjadi di sepanjang tahun 2019.
inFOrMASi TrAnSAKSi MATEriAL yAng MEngAnDung bEnTurAn KEPEnTingAn DAn/ ATAu TrAnSAKSi DEngAn PihAK AFiLiASi/ PihAK bErELASi
Kebijakan Tentang Pihak berelasi
Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak
berelasi. Definisi suatu pihak dianggap berelasi
dengan Perseroan jika:
a. Orang atau anggota keluarga dekatnya
mempunyai relasi dengan Perseroan jika
orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas Perseroan;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas
Perseroan; atau
(iii) merupakan personil manajemen kunci
Perseroan atau entitas induk dari
Perseroan.
b. Suatu entitas berelasi dengan Perseroan jika
memenuhi salah satu hal berikut:
(i) entitas dan Perseroan adalah anggota
dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak, dan entitas
anak berikutnya saling berelasi dengan
entitas lainnya).
(i) satu entitas adalah entitas asosiasi
atau ventura bersama dari entitas lain
(atau entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya).
(ii) kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iii) satu entitas adalah ventura bersama dari
entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(iv) entitas tersebut adalah suatu program
221 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
imbalan pascakerja untuk imbalan kerja
dari Perseroan atau entitas yang terkait
dengan Perseroan. Jika Perseroan adalah
entitas yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga
berelasi dengan Perseroan.
(v) entitas yang dikendalikan atau
dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam huruf (a).
(vi) orang yang diidentifikasi dalam huruf
(a)(i) memiliki pengaruh signifikan
atas entitas atau merupakan personil
manajemen kunci entitas (atau entitas
induk dari entitas).
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak
berelasi telah diungkapkan di catatan atas
laporan keuangan.
NamaPihakBertransaksi,SifatHubunganAfiliasi,danAlasanDilakukannya TransaksiBerikut disampaikan nama pihak bertransaksi, sifat hubungan afiliasi, dan alasan dilakukannya
transaksi yang terdapat dalam transaksi Perusahaan tahun 2019.
NAMA PIHAK BERTRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGAN AFILIASI SERTA ALASAN DILAKUKANNYA TRANSAKSI
Nama Pihak yang Berelasi
Sifat Hubungan Berelasi Sifat Transaksi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pemegang saham mayoritas Penempatan dana, kerjasama pembiayaan (pencairan jf), kerjasama pembiayaan (angsuran jf), pinjaman bank, bunga yang masih harus dibayar, jasa giro
PT Tunas Ridean Tbk Pemegang saham minoritas Transaksi operasional
PT Bumi Daya Plaza Mayoritas dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pemegang obligasi, sewa gedung dibayar dimuka, beban sewa
PT Bank Mandiri Taspen Mayoritas dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Penempatan dana giro deposito, jasa giro dan bunga deposito
PT AXA Mandiri Financial Service
Mayoritas dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Penempatan obligasi
PT Mandiri AXA General Insurance
Mayoritas dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Akseptasi klaim
Dana Pensiun Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pendiri
Pemegang obligasi
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Badan Usaha Milik Negara Pemegang obligasi, penempatan dana giro, jasa giro
PT Taspen (Persero) Badan Usaha Milik Negara Pemegang obligasi
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Badan Usaha Milik Negara Piutang akseptasi klaim, pendapatan akseptasi klaim, pemegang obligasi
222 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Nama Pihak yang Berelasi
Sifat Hubungan Berelasi Sifat Transaksi
PT Perikanan Nusantara (Persero)
Badan Usaha Milik Negara Piutang pembiayaan, pendapatan pembiayaan
Perum Jamkrindo Badan Usaha Milik Negara Klaim asuransi piutang, akseptasi klaim
PT Berdikari (Persero) Badan Usaha Milik Negara -
PT Balai Pustaka (Persero) Badan Usaha Milik Negara Piutang pembiayaan, pendapatan pembiayaan
PT Wahana Optima Permai Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank Mandiri
Beban sewa
Personil manajemen kunci Grup
Personil manajemen kunci Group Bank Mandiri
Piutang pembiayaan, pendapatan pembiayaan
Personil manajemen kunci Perseroan
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
Imbalan kerja
Alasan Dilakukannya TransaksiSeluruh transaksi yang dilakukan Perusahaan, termasuk transaksi dengan pihak berelasi, dilakukan
dengan tujuan pengembangan usaha.
Penjelasan Mengenai Kewajaran TransaksiDalam kegiatan normal usaha, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan
kepemilikan dan/atau kepengurusan. Transaksi dengan pihak berelasi tersebut dilaksanakan dengan
syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak tidak berelasi. Perseroan
mendapatkan suku bunga yang serupa untuk fasilitas pinjaman bank dengan pihak berelasi dan pihak
ketiga. Perseroan juga menggunakan suku bunga yang serupa antara pihak berelasi dan pihak ketiga
dalam rangka pemberian piutang pembiayaan konsumen.
223 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Saldo dan realisasi Transaksi Pihak berelasi Tahun 2019
Berikut saldo dan realisasi transaksi pihak berelasi per 31 Desember 2019.
Saldo dengan Pihak Berelasi untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2019 dan
2018
Transaksi Pihak Berelasi dalam Aset
2019(Rp-juta)
2018(Rp-juta)
Persentase dari Jumlah Aset
2019 (%) 2018 (%)
Kas dan setara kas - kas pada bank 241.406 86.154 1,32% 0,49%
Deposito berjangka 50.000 50.000 0,29% 0,29%
Piutang pembiayaan konsumen 6.663 5.822 0,04% 0,03%
Piutang lain-lain 723.381 620.215 3,96% 3,55%
Sewa dibayar di muka 1.772 2.227 0,01% 0,01%
Total Aset dari Pihak-pihak Berelasi 1.023.222 764.418 5,60% 4,37%
TOTAL ASET 18.300.928 17.481.844
Transaksi Pihak Berelasi dalam Liabilitas
2019(Rp-juta)
2018(Rp-juta)
Persentase dari Jumlah Liabilitas
2019 (%) 2018 (%)
Utang lain-lain 64.110 84.738 0,41% 0,55%
Beban yang masih harus dibayar 2.183 1.828 0,01% 0,01%
Pinjaman bank 1.064.082 1.379.632 6,73% 8,98%
Surat berharga yang diterbitkan 1.137.700 1.014.700 7,20% 6,61%
Total Liabilitas dari Pihak-pihak Berelasi 2.268.075 2.480.898 14,34% 16,15%
TOTAL LIABILITAS 15.812.917 15.362.081
Transaksi Pihak Berelasi dalam Pendapatan
2019(Rp-juta)
2018(Rp-juta)
Persentase dari Jumlah Pendapatan
2019 (%) 2018 (%)
Pembiayaan konsumen 726 786 0,02% 0,03%
Bunga 13.768 9.099 0,40% 0,29%
Lain-lain 87.157 120.643 2,53% 3,87%
Total Pendapatan dari Pihak-pihak Berelasi 101.651 130.528 2,95% 4,18%
TOTAL PENDAPATAN 3.440.264 3.120.192
224 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Transaksi Pihak Berelasi dalam Beban
2019(Rp-juta)
2018(Rp-juta)
Persentase dari Jumlah Beban
2019 (%) 2018 (%)
Beban umum dan administrasi - beban sewa gedung
13.388 0,52%
Beban gaji dan tunjangan - Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi
23.107 0,90%
Beban keuangan 137.694 5,34%
Total Beban dari Pihak-pihak Berelasi 174.189 6,75%
TOTAL BEBAN 2.580.349
Kebijakan Perusahaan Terkait Mekanisme review atas TransaksiKewajaran transaksi dan pemenuhan peraturan
atas transaksi pihak berelasi telah melalui proses
review dan audit oleh pihak auditor internal dan
eksternal. Perusahaan melakukan transaksi
dengan pihak-pihak berelasi telah sesuai dengan
PSAK No 7 tentang Pengungkapan Pihak-Pihak
Berelasi.
Pemenuhan Peraturan dan Ketentuan TerkaitPemenuhan peraturan dan ketentuan
terkait, yaitu Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) di Indonesia dilakukan melalui upaya
pengungkapan PSAK 7 tentang “Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi” dalam laporan keuangan
Perusahaan tahun 2019 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro &
Surja (Ernst & Young).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-
pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi
dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun
tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
inFOrMASi KEuAngAn yAng MEngAnDung KEJADiAn yAng bErSiFAT LuAr biASA DAn JArAng TErJADi
Perseroan tidak menemukan adanya informasi keuangan yang mengandung kejadian yang bersifat luar
biasa dan jarang terjadi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019.
225 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PErubAhAn PErATurAn PErunDAng- unDAngAn yAng bErPEngAruh SigniFiKAn TErhADAP PEruSAhAAn
Perubahan Peraturan / Perundang-undangan
PenjelasanDampaknya Terhadap
Perseroan
Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/7/PADG/2019 Tentang Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Lembaga Bukan Bank
Sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-undang nomor 24 tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk meminta data dan keterangan mengenai kegiatan LLD yang dilakukan oleh Penduduk melalui suatu sistem pemantauan LLD yang efektif. Data dan keterangan yang diperoleh melalui sistem pemantauan tersebut diperlukan untuk perumusan dan pelaksanaan kebijakan baik di bidang moneter, perbankan khususnya aspek makroprudensial, maupun sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah. Disamping itu, data dan keterangan tersebut juga diperlukan untuk penyusunan statistik, antara lain berupa statistik neraca pembayaran Indonesia, posisi investasi internasional Indonesia, dan statistik utang luar negeri Indonesia
Peraturan ini mewajibkan Perusahaan melakukan laporan LLD ULN yang dilaporkan setiap bulan.
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/SEOJK.05/2019 Tentang Penilaian Kembali Bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan Non Bank
Sehubungan dengan amanat ketentuan Pasal 23 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/POJK.03/2018 tentang Penilaian Kembali bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 259, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6285), perlu untuk mengatur ketentuan mengenai penilaian kembali bagi pihak utama lembaga jasa keuangan non-bank dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
Dengan telah terbitnya Surat Edaran OJK ini yang merupakan terusan dari POJK Nomor 34/POJK.03/2018, maka mengatur tahapan dan proses dalam melakukan penilaian kembali bagi pihak Utama Perusahaan.
Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Lembaga Keuangan SYari’ah
Ketentuan ini mengatur mengenai Lembaga jasa keuangan yang berada pada daerah Aceh untuk menggunakan prinsip Syariah.
Dengan adanya Peraturan ini, sangat berdampak kepada Perusahaan terutama untuk kegiatan bisnis secara konvensional yang berada di daerah Aceh.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 2 4 / P O J K . 0 5 / 2 0 1 9 Tentang Rencana Bisnis Lembaga Jasa Keuangan Non Bank.
Peraturan ini dibuat untuk mengarahkan kegiatan operasional Lembaga jasa keuangan nonbank sesuai dengan visi dan misinya, Lembaga jasa keuangan nonbank perlu menetapkan sasaran strategis dan nilai-nilai perusahaan yang dijabarkan lebih lanjut dalam rencana bisnis sebagai salah satu acuan Perusahaan untuk melaksanakan kegiatan bisnis dan operasionalnya.
Ketentuan POJK ini mengatur Perusahaan untuk dapat merencanakan seluruh kegiatan operasional maupun bisnis secara baik dan dapat diukur keberhasilannya. Sehingga Perusahaan memiliki acuan dalam melaksanakan kegiatan operasional dan bisnisnya sesuai dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan.
226 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Perubahan Peraturan / Perundang-undangan
PenjelasanDampaknya Terhadap
Perseroan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23/POJK.01/2019 Tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/POJK.01/2017 Tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan
Pengembangan pencegahan pendanaan proliferasi senjata pemusna massal dan komitmen Indonesia untuk mendukung pencantuman identitas orang atau korporasi dalam daftar pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal dan pemblokiran secara serta merta atas dana milik orang atau korporasi yang tercantum dalam daftar pendanaan proliferasi senjata pemusna massal, berkenaan hal tersebut maka OJK melakukan penambahan dalam Peraturan terkait APU PPT.
Dengan adanya Peraturan ini, Perseroan melakukan komitmen untuk menerapkan pengendalian APU PPT dan pengembangan proses sesuai dengan ketentuan POJK terbaru.
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23/SEOJK.05/2019 Tentang Rencana Bisnis Perusahaan Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan Syariah.
Sehubungan dengan amanat Pasal 7 ayat (3), Pasal 14 ayat (5), Pasal 15 ayat (5), dan Pasal 19 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 24/POJK.05/2019 tentang Rencana Bisnis Lembaga Jasa Keuangan Nonbank (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 175, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6392), perlu untuk mengatur cakupan rencana bisnis, bentuk dan susunan laporan realisasi rencana bisnis, bentuk dan susunan laporan pengawasan rencana bisnis, dan tata cara penyampaian rencana bisnis, penyesuaian rencana bisnis, perubahan rencana bisnis, laporan realisasi rencana bisnis, dan laporan pengawasan rencana bisnis perusahaan pembiayaan dan perusahaan pembiayaan syariah dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini.
Surat Edaran OJK ini sebagai aturan untuk mengatur bentuk dan susunan rencana bisnis perusahaan yang harus dibuat.
Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-7/MBU/12/2019 Tentang Ketaatan Pada Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Dalam Rangka Penerapan Good Corporate Governance.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempunyai peran strategis dalam mewujudkan tujuan bernegara harus dioptimalkan dengan cara menumbuhkan budaya korporasi dan profesionalisme sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang balk (goodcorporate governance).
BUMN dalam melaksanakan perannya yang strategis sebagai agent of development harus menjadi panutan untuk selalu mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan sebagai salah satu wujud penerapan good corporate governance. Untuk itu, guna mewujudkan tata kelola BUMN yang balk perlu untuk menegaskan kembali ketaatan BUMN pada peraturan perundang-undangan dalam setiap pelaksanaan kegiatan usahanya.
Dengan peraturan ini, semakin mendukung penguatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik.
Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-8/MBU/12/2019 Tentang Larangan Memberikan Souvenir atau Sejenisnya
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu pelaku bisnis sekaligus merupakan kepanjangan tangan Pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraanmasyarakat, perlu selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan kinerja pelayanan kepada masyarakat.
Salah satu strategi dalam rangka meningkatkan kinerja tersebut yaitu dengan melakukan efisiensi dan penghematan biaya operasional perusahaan.
Dengan adanya peraturan ini, Perusahaan akan menerapkan ketentuan mengenai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham akan mengikuti ketentuan dalam Surat Edaran ini.
227 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Perubahan Peraturan / Perundang-undangan
PenjelasanDampaknya Terhadap
Perseroan
Selain itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempunyai peran strategis dalam mewujudkan tujuan bernegara harus dioptimalkan dengan cara menumbuhkan budaya korporasi dan profesionalisme sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), termasuk dalam pemberian souvenir atau sejenisnya dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham pada Persero atau Rapat Pembahasan Bersama pada Perum agar sejalan dengan prinsip efisiensi dan pengelolaan perusahaan yang baik.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.05/2019 Tentang Perizinan secara elektronik di sektor jasa keuangan
Bahwa Otoritas Jasa Keuangan berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan, salah satunya mengenai perizinan yangterintegrasi di sektor jasa keuanga. Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan perizinan terintegrasi di sektor jasa keuangan, perlu dibangun suatu sistem perizinan elektronik yang andal dan transparan untuk mengintegrasikan keseluruhan proses perizinan di sektor jasa keuangan. Maka dengan pertimbangan tersebut OJK memandang perlu untuk mengatur mengenai perizinan.
Dengan adanya pengaturan ini, Perusahaan mendapatkan hal positif yang lebih baik yaitu mempermudah perusahaan dalam hal mengajukan perijinan kepada OJK.
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/SEOJK .05/2019 Tentang Perubahan atas Surat Edaran OJK Nomor 3/SEOJK.05/2016 Tentang Laporan Bulanan Perusahaan Pembiayaan.
Sehubungan dengan amanat Pasal 2 ayat (6), Pasal 4 ayat (6), dan Pasal 10 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.05/2013 tentang Laporan Bulanan Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5443) dan mengingat adanya tambahan informasi yang diperlukan terkait dengan penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 260, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6286), diperlukan perubahan terhadap Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/SEOJK.05/2016 tentang Laporan Bulanan Perusahaan Pembiayaan dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
Pengaturan dalam peraturan OJK ini melakukan perubahan format dalam laporan bulanan perusahaan yang akan disampaikan setiap bulan ke OJK.
228 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PErubAhAn KEbiJAKAn AKunTAnSi DAn DAMPAKnyA TErhADAP PEruSAhAAn
Berikut disampaikan perubahan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK), baik Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) maupun
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
yang mulai diterapkan sejak tanggal 1 Januari
2019 yang dianggap relevan, serta penjelasan
dampaknya bagi Perseroan.
iSAK nO. 33: TrAnSAKSi vALuTA ASing
DAn iMbALAn Di MuKA, bErLAKu EFEKTiF
SETELAh 1 JAnuAri 2019
Penjelasan Pemberlakuan Standar Akuntansi:
ISAK ini mengklarifikasi penggunaan tanggal
transaksi untuk menentukan kurs yang
digunakan pada pengakuan awal aset, beban
atau penghasilan terkait pada saat entitas telah
menerima atau membayar imbalan di muka
dalam valuta asing.
Dampaknya Terhadap Perseroan:
Perseroan telah menganalisa bahwa penerapan
ISAK No. 33 tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap laporan keuangan.
iSAK nO. 34: KETiDAKPASTiAn DALAM
PErLAKuAn PAJAK PEnghASiLAn,
bErLAKu EFEKTiF SETELAh 1 JAnuAri 2019
Penjelasan Pemberlakuan Standar Akuntansi:
ISAK ini mengklarifikasi dan memberikan
panduan dalam merefleksikan ketidakpastian
perlakuan pajak penghasilan dalam laporan
keuangan.
Dampaknya Terhadap Perseroan:
Perseroan telah menganalisa bahwa penerapan
ISAK No. 34 tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap laporan keuangan.
AMAnDEMEn PSAK 24 (2018) – iMbALAn
KErJA TEnTAng AMEnDEMEn,
KurTAiLMEn, ATAu PEnyELESAiAn
PrOgrAM, bErLAKu EFEKTiF 1 JAnuAri
2019 DEngAn PEnErAPAn Dini
DiPErKEnAnKAn
Penjelasan Pemberlakuan Standar Akuntansi:
Amendemen ini memberikan panduan yang lebih
jelas bagi entitas dalam mengakui biaya jasa
lalu, keuntungan dan kerugian penyelesaian,
biaya jasa kini dan bunga neto setelah adanya
amendemen, kurtailmen, atau penyelesaian
program karena menggunakan asumsi
aktuarial terbaru (sebelumnya menggunakan
asumsi akturial pada awal periode pelaporan
tahunan). Selain itu, Amendemen PSAK 24
juga mengklarifikasi bagaimana persyaratan
akuntansi untuk amendemen, kurtailmen, atau
penyelesaian program dapat mempengaruhi
persyaratan batas atas aset yang terlihat
dari pengurangan surplus yang menyebabkan
dampak batas atas aset berubah.
Dampaknya Terhadap Perseroan:
Perseroan telah menganalisa bahwa penerapan
Amandemen PSAK 24 tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap laporan keuangan.
229 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PEnyESuAiAn 2018 PSAK 46 - PAJAK
PEnghASiLAn, bErLAKu EFEKTiF 1
JAnuAri 2019 DEngAn PEnErAPAn Dini
DiPErKEnAnKAn.
Penjelasan Pemberlakuan Standar Akuntansi:
Penyesuaian ini menegaskan mengenai
konsekuensi pajak penghasilan atas dividen
(sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 71:
Instrumen Keuangan) timbul ketika entitas
mengakui liabilitas untuk membayar dividen.
Konsekuensi pajak penghasilan tersebut lebih
terkait secara langsung dengan transaksi atau
peristiwa masa lalu yang menghasilkan laba yang
dapat didistribusikan daripada dengan distribusi
kepada pemilik. Oleh karena itu, entitas mengakui
konsekuensi pajak penghasilan tersebut dalam
laba rugi, penghasilan komprehensif lain atau
ekuitas sesuai dengan pengakuan awal entitas
atas transaksi atau peristiwa masa lalu tersebut.
Dampaknya Terhadap Perseroan:
Perseroan telah menganalisa bahwa penerapan
Penyesuaian 2018 PSAK 46 tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap laporan
keuangan.
230 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA
bencana Alam sebagai Salah Satu Faktor berpengaruh dalam Kelangsungan usaha Tahun 2019
"Perseroanmemilikiprofiltingkatkesehatan
pembiayaan yang baik, sesuai dengan
peraturan terkait penyelenggaraan usaha
perusahaan pembiayaan"
Berdasarkan penilaian manajemen terhadap
dampak gempa dan tsunami, manajemen
mengambil langkah taktis yaitu mendata dan
memetakan nasabah Perseroan yang menjadi
korban bencana alam. Untuk nasabah yang
mengalami dampak dari bencana tersebut,
manajemen memberikan beberapa kebijakan
yaitu penundaan pembayaran angsuran,
restrukturisasi hutang, diskon biaya administrasi
dan juga penghapusan penalti. Berdasarkan
perhitungan manajemen, total eksposur gempa
Lombok dan tsunami Palu dan Donggala adalah
Rp273 miliar dan Rp491 miliar dengan masing-
masing potensi kerugian sebesar Rp14,5 miliar
dan Rp94,5 miliar.
Indonesia menghadapi beberapa bencana alam
selama 2018. Beberapa bencana alam yang cukup
besar adalah gempa di Lombok dan tsunami
di Palu & Donggala. Ketiga wilayah tersebut
merupakan termasuk wilayah operasional bisnis
Perseroan. Bencana alam gempa dan tsunami
yang terjadi berimbas pula ke bisnis Perseroan.
Untuk beberapa waktu operasional bisnis di
wilayah tersebut harus terganggu sehingga
tidak dapat melayani masyarata dan nasabah.
Di sisi lain, kendaraan bermotor para nasabah
Perseroan turut menjadi korban dalam bencana
alam tersebut. Hilangnya kendaraan sebagai
aset kredit dapat berdampak pada perusahaan
kesehatan keuangan perusahaan. Manajemen
secara langsung turun tangan untuk dapat melihat
dan menilai seberapa besar dampak bencana.
Tingkat Kesehatan PerseroanSesuai dengan peraturan yang tertuang dalam
KMK No. 84/PMK.012/2006 pada Bab VII,
pasal 25 ayat 3 dan Peraturan OJK No. 29/
POJK.05/2015 tentang Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan dijelaskan
bahwa tingkat kesehatan pembiayaan di ukur
dengan gearing ratio setinggi-tingginya 10 kali.
Tingkat perbandingan antara kewajiban yang
mengandung unsur bunga dibandingan dengan
ekuitas Perseroan berturut-turut pada periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019
dan 31 Desember 2018, dan 2017 adalah 6,62
kali, 6,62 kali, dan 6,72 kali.
231 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PROSPEK USAHA
Dalam menghadapi tantangan industri pembiayaan di tahun
mendatang dimana masih terjadi ketidakpastian perekonomian
serta perlambatan pertumbuhan ekonomi global, Perseroan
optimis bahwa dengan fundamental perekonomian indonesia
yang baik dan peluang pasar yang besar serta rancangan strategi
Perseroan jangka panjang akan mampu mendukung Perseroan
tetap menjadi perusahaan pembiayaan yang tumbuh secara
berkesinambungan.
Pasar otomotif nasional masih lesu menjelang
tutup tahun. Mengacu kepada data Gabungan
Industri Kendaraan Bermotor Indonesia
(GAIKINDO), penjualan mobil secara ritel (dari
dealer ke konsumen) tercatat turun sekitar
9,89% persen secara tahunan (year-on-year/
yoy). Kondisi ekonomi global yang masih
belum stabil di akhir 2019 ini tampaknya akan
berpengaruh pada sektor penjualan industri
otomotif 2020. Gabungan Industri Kendaraan
Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan
penjualan otomotif di tahun 2020 bisa berpotensi
tumbuh tipis sebesar 5% dibanding tahun ini.
Pasar otomotif secara nasional menurut estimasi
Gaikindo di tahun 2019 ada diangka 1.050.000
unit, kurang lebih sama dengan tahun 2018.
Dan kemungkinan masih akan sama pada tahun
2020. Memang pasar akan cenderung sama, tapi
perseroan yakin untuk meningkatkan penjualan
dengan strategi diversifikasi bisnis.
232 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PETA JALAN USAHA: RENCANA JANGKA PANJANG
Dalam rencana jangka panjang, Perseroan
menargetkan pertumbuhan minimal di atas
12%. Untuk dapat mencapai target tersebut saat
sedang terhambatnya pertumbuhan penjualan
mobil baru yang berimbas ke penurunan
pembiayaan mobil baru sebagai core business
MTF, Perseroan telah menyiapkan berbagai
strategi diantara lainnya adalah diversifikasi
pembiayaan.
Perseroan memperkuat diversifikasi pembiayaan
sesuai kebutuhan pasar, yaitu berupa produk
pembiayaan produktif untuk investasi dan
modal kerja. Baik untuk segmen perusahaan
maupun untuk segmen perorangan. Perseroan
akan melakukan ekspansi cakupan bisnis baik
berupa jaringan maupun melalui platform digital.
Perseroan juga terus mengupayakan perbaikan
proses bisnis menggunakan teknologi digital
untuk meningkatkan SLA dan kualitas serta
berbagai upaya-upaya efisiensi terhadap biaya
untuk dapat mendorong pertumbuhan laba
Perseroan. Di samping itu, Perseroan juga telah
menyiapkan serangkaian strategi peningkatan
pelayanan nasabah untuk dapat memberikan
servis terbaik dan meningkatkan branding
Perseroan di mata masyarakat. Berbagai inovasi
lainnya telah disiapkan Perseroan guna terus
memberikan layanan terbaik bagi masyarakat
dan kontribusi optimal kepada pemangku
kepentingan.
Sementara dalam rangka mewujudkan
rencana korporasi (corplan) tahun 2020
terkait situasi serba digitalisasi, menghadapi
tantangan perubahan kebiasaan customer dan
Dalam menghadapi tantangan
persaingan ketat di industri
pembiayaan, Perseroan telah
menyiapkan rencana Jangka Panjang
Perusahaan (rJPP) untuk mendukung
pertumbuhan perusahaan yang
berkesinambungan serta dapat
memberikan kontribusi terbaik
terhadap pemangku kepentingan.
233 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
mempercepat proses operasional, Perseroan
telah berupaya untuk membangun ekosistem
digital. Berbagai macam inisiasi digitial telah
dibentuk oleh masing-masing unit dan divisi,
untuk menentukan arah kemana Perseroan
akan memposisikan diri dalam pergeseran era
ke dalam era Digital, maka pada 2019 Perseroan
telah menyelesaikan Digital Transformation Plan
untuk dijalankan di masa mendatang mulai tahun
2020.
Perseroan mengharapkan dengan adanya
digitalisasi, proses-proses internal baik yang
berkaitan dengan bisnis dan operasional
akan lebih efektif dan efisien. Sehingga, akan
berdampak untuk mempersingkat waktu Service
Level Agreement (SLA) dan peningkatan net
booking.
Pada 2019, untuk menyiapkan infrastruktur
digital MTF menghadapi Digital Transformation
Plan, perseroan telah membagi aplikasi mobile
MTF menjadi dua yaitu MY MTF dan MTF
GO. Kedua aplikasi tersebut disiapkan untuk
lebih memberikan fokus terkait segmentasi
penggunanya dimana MTF GO dikhususkan
untuk End Customer MTF dan Eksisting
Customer, sedangkan MY MTF disiapkan untuk
kebutuhan Internal, Agen dan juga Partner.
Untuk mendapatkan pelanggan baru melalu
digital channel, maka MTF telah membentuk
leads generator secara mandiri. Leads
didapatkan dari berbagai macam sumber baik
dari internal channel digital MTF maupun
external channel melalui induk perusahaan
Bank Mandiri, anak perusahaan Bank Mandiri,
DIGITAL TRANSFORMATION TAHUN 2019
234 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
e-commerce dan sebagainya. Usaha yang
dilakukan dalam mendapatkan leads antara lain
adalah meningkatkan impresi, melakukan iklan
berbayar secara in house, penyusunan konten
sosial media, bekerjasama dengan partner,
perbaikan SEO, email marketing dan lain
sebagainya.
Selain membentuk leads generator, untuk
mendapatkan sumber pelanggan baru
MTF bekerjasama dengan Dealer Online,
E-commerce, Marketplace dan Online Platform
lainnya dalam bentuk Digital Partnership
yang terus bertambah dan bertumbuh sampai
akhir tahun 2019. Seperti yang sudah berjalan
pada tahun-tahun sebelumnya dengan
BLIBLI, BIDBOX, CARMUDI, DREAMCAR,
MOBILAZA, MOBILKAMU, MOBILWOW. Dan
bertambah pada tahun 2019 bekerjasama
dengan OKMOBIL, OTR.ID, SWALAYAN
MOBIL, JD.ID, CAROLINE dan GARASI.ID.
Yang diharapkan, dengan adanya Partnership
Online ini akan mampu memberikan lending
kepada MTF sebesar Rp. 75.000.000.000
pada akhir 2019.
Untuk lebih meningkatkan sumber customer
baru, MTF juga bekerjasama dengan Bank Mandiri
untuk mengembangkan pengajuan kredit mobil
baru dengan menggunakan Mandiri Click. Dari
inisiasi tersebut, MTF mengembangkan E-Form
Mandiri Click untuk memfasilitasi pengajuan
kredit mobil untuk karyawan Bank Mandiri
dengan menggunakan sistem fast approval Sign
and Drive. E-Form ini juga yang menjadi standar
untuk diterapkan kepada partner lain di tahun
2019 seperti Asuransi Tugu.
Pelayanan terhadap pelanggan juga tidak luput
dari pengembangan Digital MTF. Pada 2019,
MTF meluncurkan MARSHA (MTF Assistant
Virtual Sahabat Anda). Marsha yang berbentuk
chatbot akan memberikan respon yang cepat
untuk berbagai macam pertanyaan pelanggan
ataupun pengguna lainnya terhadap layanan
MTF.
Pengembangan Digital tidak hanya difokuskan
untuk keperluan end of customer, tetapi
juga untuk berbagai keperluan internal MTF.
Untuk melakukan efisiensi internal, MTF telah
menggunakan sistem video conference untuk
melakukan meeting. Sistem ini diharapkan
dapat mempersingkat dan memotong biaya
yang timbul dari perjalanan dinas jika meeting
dilakukan di daerah atau lintas regional. Selain
video conference, dashboard digital internal
juga telah digunakan untuk memonitoring
performa dan aktifitas digital perseroan. Dalam
meningkatkan layanan ke partner, perseroan
juga telah mengembangkan Digital Master
Package untuk memberikan respon yang cepat
terhadap partner online perseroan terhadap
permintaan hitungan paket MTF.
Berbagai inovasi lainnya telah disiapkan
Perseroan untuk terus memberikan layanan
terbaik bagi pelanggan, baik end of customer,
existing customer dan juga partner-partner MTF
untuk memberikan kontribusi yang optimal.
Berikut ekosistem digital yang telah di bangun
Perseroan di sepanjang tahun 2019 yang mulai
akan dijalankan di tahun 2020 dalam menghadapi
situasi yang serba digitalisasi.
235 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Peluncuran chatbot “MARSHA” (MTF assistant
virtual sahabat anda) untuk memberikan
kemudahan bagi pelanggan.
Skor akhir penilaian Corporate Governance Perception Index
(CGPI) tahun 2019 oleh The Indonesia Institute for Corporate
Governance (IICG), meningkat dari tahun 2018 dengan skor akhir
79,80.
80,50Penilaian penerapan gcg tahun 2019 berbasis Peraturan
otoritas jasa keuangan no. 18/Pojk.03/2014 dan surat
edaran otoritas jasa keuangan no. 15/seojk.03/2015 tentang
Penerapan Tata kelola Terintegrasi bagi konglomerasi keuangan.
1,24“Sangat baik”
236 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
237 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
FUNGSI PENUNJANG BISNIS
238 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
TUMBUH BERSAMA KARYAWAN: PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Bagi Perseroan, SDM adalah aset berharga
yang eksistensinya selalu mendapat perhatian
khusus baik dalam bentuk pengembangan
kompetensi maupun tingkat kesejahteraan.
Manajemen SDM memiliki tanggung jawab
untuk membentuk karyawan yang andal dan
Keberhasilan PT Mandiri Tunas Finance sebagai
salah satu perusahaan multifinance terdepan
di indonesia tidak terlepas dari peran Sumber
Daya Manusia (SDM), para Perwira Mandiri Tunas
Finance yang merupakan aset paling penting yang
dimiliki Perseroan. SDM merupakan mitra strategis
bagi Perseroan untuk dapat meraih kesuksesan
dalam setiap lini bisnis yang dijalankan, serta target
bisnis yang telah dicanangkan oleh pemegang
saham dan pemangku kepentingan.
berkompeten supaya mampu menjalankan tugas
sebagaimana mestinya. Dengan kemampuan
inilah Perseroan dapat melaju dengan baik dan
mampu menghadapi berbagai tantangan di era
yang serba kompetitif.
Kebijakan Pengelolaan SDMPerseroan memiliki strategi pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dituangkan
dalam Human Capital Roadmap berupa sistem
dan kebijakan strategy Organization Readiness,
People Readiness dan Conductive Working.
Organization readiness untuk memastikan
kesiapan organisasi untuk mengakomodasi
Bisnis Perusahaan. People readiness untuk
memastikan kesiapan SDM melalui program
rekrutmen, pengembangan SDM, pengelolaan
kinerja, kesiapan kepemimpinan dan regenerasi.
Serta Conducive Working adalah upaya untuk
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan
fun yang mendukung agar tercipta kontribusi
yang optimal.
239 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Sasaran strategi Perseroan yang dituangkan
tersebut diharapkan dapat menjadikan SDM
PT Mandiri Tunas Finance dapat menghadapi
tantangan pasar dan konsumen yang semakin
berat, bisnis yang semakin transformatif dan
bergerak sangat cepat, dominasi teknologi
informasi yang mengubah gaya hidup serta
merumuskan dan mampu membuat solusi
yang memadai untuk dapat bertahan secara
berkesinambungan.
Untuk membuat seluruh SDM memahami dan
menyadari akan kondisi Volatility, Uncertainty,
Complexity and Ambiguity (VUCA) maka
perlu dilakukan change management dengan
menciptakan increase urgency sehingga pesan
yang disampaikan bisa terasa oleh seluruh
Perwira PT Mandiri Tunas Finance. Kondisi
global ekonomi dunia juga harus disikapi dengan
realistis, sehingga Leadership memegang
peranan yang sangat penting.
Rencana dan pengembangan sumber daya
manusia merupakan sebuah proses yang
berkelanjutan dan Perseroan telah menyusun
rencana pengembangan SDM 2019-2021
seperti yang terlihat di bawah ini.
240 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
ROAD MAP PENGEMBANGAN SDM MANDIRI TUNAS FINANCE 2019-2021
2019 2020 2021
Organization Readiness• Organization
Effectiveness Dashboard System
• Remodeling Bussiness Process for Productivity Measurement Tools (AR)
• Leverage Values Internalization for productivity
• New Mandirian VS PERWIRA Value Integration
Organization Readiness• Human Capital intelligence
System• Increase productivity through
channel strategy and FTE utilization
• Enhance Organization Effectiveness through FTE utilization and Channel Strategy Organization
• Internatization of PERWIRA Culture and Create EVP for MTF Employee
Organization Readiness• Enhance Human Capital and
Business Intelligence System• Accelerate Channel Strategy
Execution• Leverage agile and resilient
organization to sustain business growth
• Leverage internalization of the spirit of PERWIRA and employee engagement increment
People readiness• Leverage MTF Branding
with "Duta" MTF in Education institution
• Leverage Integrated Recruitment Tools System
• Human Capital Integration and Digital System
• Talent Employee Engagement System
• Leadership readiness a Leader as coach program
• Apply Knowledge Management into IDP / ICP Programs (Talents Pool & Leadership Programs)
People readiness• Leverage strategic partnership
and branding recruitment with University
• Enhance HC Excellence through Recruitment Tools utilization
• Improve technology system for learning organization
• Redesign MT, MDP Program• Value Based Remuneration
Program• Competency based
Development Program• MTF Learning Centre
Infrastructure
People readiness• Strengtening strategic partnership
recruitment with university & branding EVP for New employer
• Develop virtual interactive recruitment
• Leverage Integrated System for People Development and Talent Management
• Enhance Functional, Leadership Program
• Value Based Remuneration Program
• Human Capital Integrated System Base on competence and Digital Platform
• MTF Learning Centre Execution
Leadership readiness• Leverage customized
development program for key possition
• Create Leadership Readiness Program
• Integrated Talent Management and Leadership Development Program
• Cultivate innovation culture
Leadership readiness• Optimize and evaluate customized
develop program for key position• Cultivate inspiring Leaders• Develop control system for post
training activity and improvement program
• Enhance innovation and improvement system culture
Conductive working• Enhance Industrial
Relation Management System
• Integrated Personal Database System with HC System
Conductive working• Enhance effective
communication system for employee through payroll chat bot
• Leverage Integrated Personal Database System with HC System and Others Function
• Create Environment through Fun and Friendly Company
Conductive working• Establish communication channel
and internal control mechanism• Enhance HC service Excellence
through HC EAZY Utilization• Develop Industrial relation risk
mitigation
241 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Menjawab tantangan tersebut, maka
fokus pengelolaan SDM pada peningkatan
produktivitas man power, program rekrutmen
dan seleksi yang mendukung proses kaderisasi di
Perseroan. Memberikan atensi yang lebih kepada
karyawan yang memiliki talenta dan senantiasa
memberikan kesempatan bagi mereka untuk
meningkatkan kompetensi dan kapabilitasnya.
Pengelolaan kinerja, penggajian dan kompensasi
karyawan, membina hubungan kerja secara
industri serta membuat sistem Human Capital
information System yang terintegrasi yang
mampu melihat track record kinerja kader-kader
secara lengkap dan akurat.
Pembentukan Divisi Pengelola SDM PerseroanDasar kebijakan SDM Perseroan mengacu pada kebijakan entitas induk, yaitu Mandiri Human Capital
Management yang dilakukan oleh Divisi SDM. Dasar kebijakan tersebut merupakan instrumen
Perseroan dalam menentukan strategi pengembangan SDM baik untuk jangka panjang maupun jangka
pendek.
STRUKTUR PENGELOLAAN SDM MANDIRI TUNAS FINANCE
HuMAn CAPITAl DIVISIOn HeAD
Organization Development & Reward Management Dept. Head
Recruitment Management Dept. Head
learning & Development Management Dept. Head
HC Service ManagementDept. Head
Talent Management Dept. Head
HCIS Analyst
Divisi SDM Perseroan dipimpin oleh seorang Kepala Divisi berdasarkan Surat Kuasa Direksi
No. 159A/SKuasa-MTF/VI/2018, Direksi menunjuk Vivid Zulprimiadanni untuk menjabat Kepala Divisi
Human Capital.
242 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Menjabat Sejak 1 Februari 2017
DATA PribADi
Warga Negara Indonesia
Usia 47 tahun
Kelahiran Batang Tabit, 2 Desember 1972
DOMiSiLi
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
PEnDiDiKAn
S2 Management Prasetya Mulya Business School
(2014)
SErTiFiKASi PrOFESi
The 2nd Asia HR Digital Forum – Intipesan
Pariwara (2019), Compensation And Benefit -
Asosiasi Pengusaha Indonesia (2019), Training
Collaboration Action With Media – Gustav Aulia
Private Presenting Course (2019), Recruitment &
Acquisition Strategy In Digital Era - Mitra Kelola
Insani (2019), 3rd Asia Pasific HR Forum – PT
Indonesia Lebih Baik (2018), The 9th Indonesia
HR Summit – Multi Taruna Sejati (2017), Astra
General Management Program – National
University of Singapore Business School (2016),
HC Conference Bali – Astra (2015), MBTI - Myers
Briggs Personality Test Certified – CPP Asia
Pasific (2015), HC Conference Kuala Lumpur -
Jardine (2014)
bErgAbung Di MTF
1 Februari 2017
PEngALAMAn KErJA
Senior Manager Organization Development PT
Astra Credit Companies (2013-2015), Senior
Manager Talent and Performance Management
PT Astra Credit Companies (2008-2013) dan
Manager Recruitment and People Development
PT Astra Credit Companies (2003-2008).
viviD ZuLPriMiADAnniHuman Capital Division Head
243 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
VISI PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SDM MANDIRI
TUNAS FINANCE
“Create productive environment for people to perform through
internalization of company culture to ensure availability of “steady flow” of
man power and leaders”.
MISI PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SDM MANDIRI
TUNAS FINANCE
“To provide the following quality services of employee MTF through Recruitment of
qualified individuals. Retention of valuable employees, training, development and
promote individual success and increase overall value to the organization through
services excellence and Integrated Human Capital Information System”.
viSi DAn MiSi PEngEMbAngAn SDM
Pengelolaan SDM dan Pengembangan Kompetensi
Perseroan memiliki visi dan misi dalam upaya
melakukan pengelolaan dan pengembangan
SDM. Visi dan misi digunakan agar pelaksanaan
pengembangan SDM lebih terarah dan
terstruktur.
Perseroan berkomitmen untuk terus
mengembangkan potensi karyawan secara
konsisten dan berkesinambungan melalui
berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan.
Hal ini dilakukan untuk menunjang kebutuhan
Perseroan akan SDM berkualitas untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
bisnis yang semakin dinamis serta penuh
tantangan. Pendidikan dan pelatihan ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan karyawan dalam meningkatkan
produktivitas kerja, pengelolaan risiko, budaya
perusahaan serta profesionalitas kerja.
Inovasi mendorong untuk memastikan
pengembangan organisasi secara terus menerus.
244 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PT Mandiri Tunas Finance menerapkan
pembelajaran dan melakukan inovasi di setiap
tahapan usaha yang senantiasa berupaya untuk
menggerakkan ide-ide inovasi dan perbaikan
secara berkelanjutan, melalui pembentukan dan
pengelolaan perangkat organisasi dalam bentuk
komunitas di setiap cabang dan Kantor Pusat
dengan membuat semacam ajang penghargaan
untuk maju dan berkembang bersama yang
bertajuk Innovation Award.
Tema Innovation Award pada Tahun 2019
adalah “Digital innovation”, yang bertujuan
untuk meningkatkan semangat inovasi di era
digital, meminimalisasi non added value serta
mendukung sistemasi untuk meminimalkan
pekerjaan manual. Pelaksanaan Innovation
Award dibagi menjadi dua kategori yaitu kategori
berdikari dan kolaborasi. Berdikari merupakan
inovasi dengan tingkatan suggestion system
yang dilakukan secara individual, sementara
kolaborasi merupakan inovasi yang berfokus
pada bisnis proses yang melibatkan dua atau
lebih unit kerja yang saling berkaitan.
Program pengembangan SDM di susun selain
untuk menciptakan successor-successor baru
yang dapat mengisi posisi strategis dan potensial
Perseroan juga untuk mempersiapkan sumber
daya manusia terhadap Disrupsi industri
berbasis teknologi. Pesatnya perkembangan
teknologi akan membawa sumber daya manusia
pada masa dimana semua akan semakin otomatis.
Menghadapi hal tersebut maka perusahaan
berusaha meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang memiliki ketrampilan serta daya
saing yang tinggi, antara lain:
a. Menyusun kompetensi baru perusahaan agar
karyawan memiliki skill dan knowledge yang
sesuai dengan era digital.
b. Menguatkan bidang pengembangan sumber
daya manusia dengan membangun Training
berbasis digital system, video conference,
e-learning, games training simulation.
c. Meningkatkan kemampuan aplikasi Human
Capital Information System (HCIS) yang
mampu menyediakan mobilitas bagi
karyawan melalui HCIS mobile application,
salah satu teknologi yang ditingkatkan adalah
memberikan fasilitas absensi karyawan
secara digital dengan memanfaatkan
tekonologi peta digital, dengan tujuan bisa
membantu service level agreement perusahaan
kepada karyawan MTF.
d. Menyiapkan sistem e-recruitment, proses
rekrutmen yang dilandaskan pada prinsip
transparan, dapat dilakukan dengan
mengimplementasi Computer-Based Test.
Kurikulum Pelatihan di PT Mandiri Tunas Finance
disusun berdasarkan dua jenis yaitu Regular dan
Irregular Training.
a. Pelatihan Regular adalah pelatihan yang
diselenggarakan secara berkala oleh Kantor
Pusat.
b. Pelatihan Irregular adalah pelatihan publik
atau pelatihan yang penyelenggaraannya
diatur lembaga luar yang bersifat tidak
berkala dan disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing karyawan. Secara
terperinci, penjelasan mengenai program
pengembangan Pelatihan Reguler adalah
sebagai berikut :
245 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MANDIRI TUNAS FINANCE
POSITION
TraINING MaTrIX
annual Training: Fit The Purpose of Organization
Board of Director
Supervisor
Staff
Division Head/Regional Manager
Dept. Head/ Branch Manager
Junior Manager
EDP
MT
introduction
SDP
Basic Training Program
GMDP
MMDP
Jr - MMDP
Sertifikasi Keahlian Pembiayaan
MTF VISIOn, MISSIOn & VAlueS BuSIneSS STRATeGY
Sertifikasi Profesi
new Employee Program
Sertifikasi Dasar Pembiayaan
Executive Development Program
Management Trainee
Supervisor Development
Program
General Manager Development
Program
Middle Manager Development
Program
Junior - Manager Development
Program
Best Practice Local & international
Sertifikasi Credit HeadSertifikasi Sales Head
Sertifikasi Account Receivable Head
Sertifikasi Operation Head
Functional TrainingServices Excellent
Business Strategic Financial Strategic Execution Strategic
Transformation
Finance for Non Finance
HR for non HR Project Management
PDCA
MODUl BaSIC leaDerShIP FUNCTIONal
1. Program Pendidikan Management Trainee (MT)
Program pengembangan SDM yang
dikembangkan secara khusus berasal dari
eksternal Perseroan yang merupakan
lulusan mahasiswa (sarjana dan magister)
dari Universitas Negeri maupun Universitas
Swasta agar dapat menghasilkan pemimpin
masa depan yang mampu mendukung
pencapaian Visi Perusahaan. Pada tahun
2019 Perseroan telah melakukan proses
program Management Trainee sebanyak 2
Batch. Durasi program Pendidikan ini adalah
12 bulan yang dibagi kedalam 3 fase journey,
246 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
yaitu proses inclass training, on the Job Training
(OJT) Various dan On The Job Training Specific.
2. Program Pendidikan Supervisor Development Program (SDP)
Program pengembangan karir untuk karyawan
internal level staff dan officer yang potential
untuk dapat meningkatkan kemampuan pada
level Supervisor/Assistant Manager. Durasi
program Pendidikan SDP adalah 6 bulan,
dimana journey-nya juga terbagi menjadi 3
fase, yaitu inclass Training, OJT Various dan
juga OJT Specific. Di sepanjang tahun 2019 ini,
program pendidikan SDP telah dilaksanakan
sebanyak 3 Batch.
3. Program Pendidikan Junior - Manager Development Program
(Jr - MDP) Program yang dirancang untuk menyiapkan
para pemimpin masa depan Perseroan
melalui pengembangan karir jalur cepat
setingkat manager. Peserta Jr - MDP berasal
dari karyawan internal perseroan dengan
level Supervisor yang memiliki prestasi
serta potensi dan berasal dari seluruh unit
kerja baik Kantor Pusat maupun Kantor
Cabang. Hingga tahun 2019 Perseroan telah
menyelenggarakan Program Pendidikan Jr -
MDP sebanyak 2 Batch yang terbagi menjadi
3 fase yaitu in Class Training, OJT Various dan
OJT Specific.
4. Program Pendidikan Middle Manager Development Program (MMDP)
Program yang dirancang untuk
mengembangkan level Middle Manager agar
mendapatkan pembekalan, yang mencakup
leadership, sense of business, customer
centric, sense of competitiveness, innovation
& creativity, risk management dan technology
savvy. Sepanjang tahun 2019, Perseroan telah
menyelenggarakan MMDP sebanyak 2 Batch.
5. Program Pendidikan General Manager Development Program (GMDP)
Program General Manager Development
Program (GMDP) merupakan program
pengembangan untuk level Division
Head untuk mendapatkan pembekalan
komprehensif yang mencakup strategi
bisnis, strategi keuangan, strategi eksekusi
dan transformasi, dan visionary leadership.
Pada tahun 2019, Perseroan telah
menyelenggarakan program pendidikan
GMDP sebanyak 1 Batch.
Selain Program Pendidikan untuk menciptakan
pemimpin masa depan MTF, peningkatan
serta pengembangan bagi existing leader juga
menjadi rencana perusahaan dengan tujuan
meningkatkan produktivitas seluruh karyawan,
program yang dimaksud antara lain:
1. Project Management Diberikan kepada seluruh karyawan Mandiri
Tunas Finance dari level staff, supervisor
hingga managerial agar dapat memiliki tools
dan kompetensi yang sama dalam proses
pembuatan project.
2. Sertifikasi Credit Head Program sertifikasi internal yang bertujuan
meningkatkan kompetensi dan menstandarisasi
proses kerja seluruh karyawan Credit Head.
247 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Agar Perseroan dapat sejalan dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh OJK dan APPI terkait
dengan pengembangan karyawan, maka secara
berkala Perseroan akan mendaftarkan karyawan
untuk mengikuti Program Sertifikasi Pembiayaan
yang diselenggarakan oleh lembaga Sertifikasi
Profesi Pembiayaan Indonesia (SPPI) sesuai
dengan persyaratan posisi yang ditetapkan, di
antaranya adalah:
1. Sertifikasi Dasar Managerial Komisaris
Merupakan program sertifikasi tingkat dasar
di bidang pembiayaan yang diperuntukkan
kepada Dewan Komisaris Perusahaan
pembiayaan. Pada tahun 2019, sertifikasi
tersebut dilaksanakan pada bulan September
dengan jumlah peserta sebanyak 1 orang.
2. Sertifikasi Dasar Pembiayaan Manajerial
Program sertifikasi diberikan bagi karyawan
perusahaan pembiayaan yang menduduki
posisi managerial mulai tingkat kepala
cabang hingga satu tingkat dibawah direksi
yang belum tersertifikasi. Pada bulan April
tahun 2019 sertifikasi tersebut dilaksanakan
dengan jumlah peserta sebanyak 13 orang.
3. Sertifikasi Profesi Penagihan Pembiayaan
Merupakan program sertifikasi untuk
karyawan perusahaan pembiayaan yang
menangani bidang penagihan. Pada tahun
2019, sertifikasi tersebut dilaksanakan
sesuai dengan jadwal dari bulan Januari
sampai dengan bulan September tahun 2019
dengan jumlah peserta sebanyak 254 orang.
leadership Development Penerapan konsep Talent Management pada
akhirnya bertujuan untuk memilih para calon
pemimpin. Perseroan telah menyiapkan jalur karir
khusus bagi para karyawan Talent. Jalur karir ini
disiapkan untuk karyawan talent kantor pusat
dan kantor cabang. Setiap tahun, Human Capital
akan mengadakan komite penentuan kandidat
pengganti posisi di jabatan yang dibutuhkan.
Setiap jabatan diharapkan memiliki kandidat
pengganti yang terdiri dari kandidat untuk jangka
waktu pendek (Short-Term), jangka waktu sedang
(Medium-Term) dan jangka waktu panjang (Long-
Term).
248 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
rekrutmenMekanisme rekrutmen menjadi perhatian
Perseroan, khususnya untuk dapat menjaring
SDM yang memiliki potensi pengembangan yang
baik di masa mendatang. Penerapan standar
kompetensi dalam melakukan proses rekrutmen
untuk memperoleh SDM yang potensial dan
berkualitas diperlukan dalam memenuhi
kebutuhan Perseroan serta untuk menghadapi
tantangan bisnis yang semakin ketat dan
kompetitif.
Kebutuhan Perseroan ini kemudian
diterjemahkan ke dalam Manpower Planning
(MPP). MPP yang ditetapkan sejalan dengan
tujuan dan strategi bisnis Perseroan, berdasarkan
rencana kerja tahunan Perseroan sesuai dengan
keputusan dari Manajemen.
Beragam strategi telah dilakukan untuk
menjaring kandidat terbaik dan berpotensi.
Sumber pemenuhan tenaga kerja diperoleh dari:
1. Sumber Internal Perseroan, yaitu seleksi
karyawan existing untuk mengisi lowongan
jabatan pada suatu unit kerja sesuai
dengan kebutuhan organisasi dan terbuka
bagi karyawan dari unit kerja lain dalam
perusahaan.
2. Sumber Eksternal Perseroan, yaitu mencari
calon karyawan dari eksternal dengan
beragam program dan media publikasi.
Media yang dipergunakan dalam mencari
sumber kandidat antara lain melalui website
Perseroan, web karir Perseroan, job portal,
referensi dari internal karyawan, partisipasi
pada bursa tenaga kerja (Job Fair maupun
campus hiring) dan walk in interview.
Perseroan telah menyusun branding program
dalam rangka mendapatkan sumber kandidat
eksternal yang komprehensif agar dapat
menjangkau seluruh level mahasiswa. Branding
Program tersebut terdiri dari:
1. MTF Friendship atau Friends Scholarship,
bertujuan untuk membantu mahasiswa
tahun pertama, untuk diberikan beasiswa
oleh Perseroan.
2. MTF Ambassador yang ditargetkan untuk
mahasiswa tahun ke-2 dan ke-3 agar dapat
aktif berpartisipasi menjadi duta pada setiap
event yang diselenggaraan oleh Perseroan.
3. MTF Speed Up Career, ditujukan untuk
mahasiswa tahun akhir agar dapat
mengembangkan kompetensi diri sejak
dini dengan mengikuti program magang di
Perseroan.
4. Business Case Competition, merupakan
perlombaan ide dan inovasi untuk Perseroan
yang ditujukan untuk mahasiswa tingkat akhir.
5. Career Coaching, merupakan program
workshop dan seminar yang terkait dengan
pengembangan kompetensi diri yang
bertujuan untuk membantu mahasiswa
mengembangkan kemampuan diri dan
mengenal dunia kerja professional.
Di samping itu, Perseroan aktif dalam mencari
sumber kandidat program pendidikan
Management Trainee (MT) melalui media bursa
tenaga kerja (Jobfair) yang diselenggarakan oleh
pihak ketiga atau kampus negeri maupun swasta
di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut
Perseroan juga melakukan kegiatan branding dan
career coaching kepada para lulusan Universitas
agar mereka dapat mengenal Perseroan secara
lebih mendalam. Perseroan juga menggunakan
media Campus hiring untuk memperoleh
kandidat secara langsung dari lulusan kampus
terkait yang menjadi target Perseroan.
249 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Perseroan menyadari bahwa fresh graduate saat
ini merupakan generasi milenials. Generasi ini
teridentifikasi sebagai savvy technology, internet
users, sehingga Perseroan berusaha mengikuti
perkembangan para milenials saat ini dengan
melakukan publikasi melalui beragam media
seperti job portal, website kampus, social media,
Instagram, Line official, Youtube serta Linkedin.
Dengan beragamnya media yang digunakan, di
tahun 2019 Perseroan mampu meningkatkan
jumlah pelamar hingga 51% yang terdokumentasi
pada job portal yaitu karir.mtf.co.id.
Mekanisme penyeleksian calon karyawan
dilakukan melalui lembaga profesional atau
Perseroan dengan tahapan seleksi antara lain
melalui test administrasi, wawancara, psikotest/
assessment, serta tes kesehatan yang selanjutnya
disetujui oleh pejabat terkait sesuai ketentuan/
persyaratan yang berlaku. Proses rekrutmen
mengedepankan asas-asas keterbukaan,
kewajaran dan kesetaraan berdasarkan kebutuhan
dan kompetensi yang dimiliki oleh calon karyawan.
Perseroan melakukan proses seleksi secara
tepat dan cepat sesuai dengan service level
agreement (SLA) yang telah ditentukan. Tepat
berarti menjaring SDM yang berkualitas yang
sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.
Maka dari itu, Perseroan selalu berusaha untuk
melakukan inovasi terkait dengan proses seleksi
rekrutmen karyawan di Mandiri Tunas Finance.
Pada tahun 2019, Human Capital bekerjasama
dengan vendor pengadaan aplikasi psikotest
secara online dengan menggunakan alamat
website asesmen.mtf.co.id.
Dalam setiap perekrutan karyawan baru,
Perseroan menitikberatkan pada kompetensi
melalui kualifikasi dan keahlian tertentu
sesuai dengan kebutuhan serta rencana yang
ditetapkan. Hal ini dimaksudkan agar Perseroan
mampu menghasilkan SDM yang berkualitas
serta dapat melaksanakan tanggung jawabnya
secara baik dan fleksibel terhadap perkembangan
di masa depan.
Perihal2019
(orang)2018
(orang)
Kenaikan (Penurunan)
Jumlah(orang)
Persentase(%)
Total Karyawan Awal Tahun 3.448 3.467 -19 -1%
Karyawan Baru 522 390 132 34%
Karyawan yang Berakhir Hubungan Kerjanya 13 9 4 44%
Mengundurkan Diri 366 407 -41 -10%
Memasuki Masa Pensiun 5 4 1 25%
Total Karyawan Akhir Tahun 3.581 3.448 133 4%
Turnover Karyawan Di sepanjang tahun 2019, telah terjadi turnover karyawan yang masih berada dalam kondisi baik,
dimana turnover ini terjadi lebih dikarenakan proses review produktivitas masing-masing karyawan di
lingkungan Perseroan agar pencapaian target perusahaan lebih maksimal.
250 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
TINGKAT TURNOVER KARYAWAN (2018-2019)
BulanJumlah
Karyawan InJumlah
Karyawan OutJumlah
KaryawanRatio TO
Desember 2018 21 30 3.448 0,78%
Januari 2019 52 37 3.470 0,86%
Februari 2019 57 31 3.508 1,05%
Maret 2019 30 24 3.514 0,88%
April 2019 38 53 3.499 0,69%
Mei 2019 35 26 3.508 1,51%
Juni 2019 25 30 3.503 0,74%
Juli 2019 55 43 3.515 0,85%
Agustus 2019 47 34 3.528 1,22%
September 2019 41 27 3.542 0,96%
Oktober 2019 33 28 3.547 0,76%
November 2019 24 20 3.551 0,79%
Desember 2019 63 33 3.581 0,56%
Average 2019 0,97%
Manajemen dan Penilaian Kinerja
Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM,
Perseroan senantiasa mengevaluasi dan
menyelaraskan organisasi sesuai dengan
kebutuhan dan dinamika perkembangan usaha.
Manajemen dan Penilaian Kinerja merupakan
alat evaluasi pencapaian target dan tujuan yang
harus dicapai oleh seluruh Karyawan maupun
satuan kerja yang disusun berdasarkan visi, misi
dan tujuan jangka panjang Perseroan. Penilaian
Kinerja masing-masing individu Karyawan
yang dilaksanakan secara objektif, berjenjang,
periodik, dan transparan.
Guna menentukan kinerja seluruh karyawan,
Perseroan menetapkan Key Performance
Indicator (KPI) yang direncanakan dan
ditetapkan mulai dari level Perseroan, tingkat
divisi/tim, hingga tingkat individu. Langkah
selanjutnya, Perseroan menetapkan proses
pemantauan atas capaian kinerja masing-
masing individu maupun grup/kelompok
melalui coaching, counselling, dan controlling.
Setelah itu Perseroan melakukan evaluasi
atas kinerja seluruh pekerja, baik secara
individual, tim maupun pada tingkat Perseroan
secara periodik. Melalui penerapan tersebut,
maka pengembangan, seleksi, dan nominasi
karyawan dilaksanakan dengan berbasis
pada kompetensi dan penilaian kinerja yang
bersangkutan.
251 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
remunerasi
Dalam menyusun Kebijakan Remunerasi
Perseroan memandang penting untuk
menerapkan filosofi dan prinsip remunerasi
yang baik untuk menjaga tingkat remunerasi
di Perseroan agar selalu kompetitif di market,
sehingga dapat memotivasi karyawan untuk
memberikan kontribusi yang terbaik kepada
Perseroan serta mendukung kelangsungan bisnis
dan Misi Perseroan untuk menjadi institusi yang
menyenangkan dan membanggakan dalam
berkarya meraih prestasi terbaik. Perusahaan
menerapkan pemberian sistem remunerasi yang
proporsional dan transparan sesuai dengan
jenjang karir atau jabatan dengan memperhatikan
undang-undang ketenagakerjaan serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Setiap tahun, PT Mandiri Tunas Finance
melaksanakan survei upah karyawan dan studi
tolok ukur terhadap daya saing pasar untuk
memastikan semua karyawan mendapatkan balas
jasa yang menarik dan kompetitif berdasarkan
ketentuan Upah Minimum dari Pemerintah.
PT Mandiri Tunas Finance menggunakan prinsip
3P, yaitu Pay For Position, Pay For People dan Pay
For Performance.
1. Pay for Position, dimana karyawan dihargai
sesuai dengan jabatannya berdasarkan
struktur remunerasi.
2. Pay for People, dimana karyawan dihargai
sesuai dengan kompetensinya berdasarkan
posisinya dalam kotak Human Asset Value
(HAV).
3. Pay for Performance, dimana karyawan
dihargai sesuai dengan kinerjanya
berdasarkan hasil Penilaian Kinerja Akhir
Tahun.
Highest
Ind
ivid
ual
Per
form
ance
& A
chie
vem
ent
lowest Rewards Highest
Outstanding
Performance Rating
Above Target
Meet Target
Below Target
Far Below Target
unacceptable
Change Paradigm from need to Pay toPay for Performance
Outstanding
exceed Target
On Target
Below Target
need Improvement
unacceptable
252 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
reward and PunishmentGuna memotivasi sekaligus memacu kinerja
seluruh karyawan, Perseroan memberlakukan
sistem pemberian reward and punishment secara
berkala, adil dan transparan. Pemberian reward
merupakan bentuk apresiasi kepada karyawan
atas prestasi dan dedikasi dalam bekerja untuk
Perseroan. Reward yang diberikan kepada
karyawan bervariasi, mulai dari insentif hingga
reward trip yang direncanakan setiap tahun.
Perseroan senantiasa memberikan penghargaan
atau reward kepada karyawan berupa kebijakan
peningkatan remunerasi yang disesuaikan
dengan kondisi keuangan Perseroan berdasarkan
tingkat inflasi, pasar industri pembiayaan, dan
hasil penilaian terhadap indikator kerja masing-
masing unit kerja.
Perseroan juga memberikan punishment
kepada karyawan yang melakukan pelanggaran
terhadap Peraturan Perusahaan, Standard
Operational Procedure (SOP), dan Kode
Etik Pegawai. Perseroan memberikan surat
teguran dan pembinaan kedisiplinan terhadap
karyawan yang menyalahi aturan kepegawaian
dan pelanggaran SOP. Sanksi berat berupa
pemutusan hubungan kerja diberikan kepada
karyawan yang melakukan pelanggaran berat
atau pelanggaran ringan yang berulang.
PEMBERIAN PunISHMenT
Jenis SanksiKaryawan Yang Diberikan Sanksi (orang)
2019 2018 2017 2016 2015 2014 2013
Surat Teguran 5 31 16 5 35 26 16
Surat Peringatan I 141 105 178 125 60 57 19
Surat Peringatan II 62 55 46 59 21 17 40
Surat Peringatan III 27 20 34 35 8 12 42
Pemutusan Hubungan Kerja 13 9 10 5 5 1 8
Jumlah 248 220 284 229 129 113 125
Sumber informasi Sumber Daya Manusia
Perseroan mengembangkan sistem dan
infrastruktur guna memfasilitasi kebutuhan
komunikasi dan informasi karyawan melalui
Human Capital Information System (HCIS)
untuk memberikan kemudahan akses terhadap
informasi menjadi hal yang sangat penting untuk
dapat diimplementasikan pada bidang sumber
daya manusia. Salah satu tantangan pengelolaan
SDM dalam organisasi yang dinamis adalah
bagaimana data dan informasi karyawan yang
semakin kompleks dapat disediakan secara cepat
dan akurat sebagai acuan bagi manajemen untuk
mengoptimalkan pengelolaan organisasi. Oleh
karena itu, ketersediaan sistem informasi sumber
daya manusia (Human Capital Information System)
atau HCIS yang sesuai kebutuhan organisasi dan
253 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
perkembangan teknologi internal merupakan
bagian yang mutlak dibutuhkan bagi kelancaran
proses pengelolaan sumber daya manusia.
Pada tahun 2019, Perseroan telah
mengembangkan sebuah aplikasi berbasis
mobile yang terintegrasi untuk mendukung
dalam menerapkan penyelarasan pengelolaan
sistem informasi Sumber Daya Manusia yang
pada akhirnya mampu berkontribusi positif
terhadap sasaran-sasaran organisasi. Perseroan
memberikan nama aplikasi Human Capital
Information System (HCIS) ini adalah HC Eazy
yang diharapkan dapat memberikan banyak
manfaat dalam pengelolaan informasi yang
berkaitan dengan karyawan dengan beberapa
fitur-fitur, antara lain:
1) Personal Administration
Fitur ini mencakup administrasi personal
karyawan seperti database karyawan,
golongan jabatan dan golongan pendidikan.
2) Recruitment
Recruitment menjabarkan proses perekrutan
karyawan, mulai dari pemintaan kebutuhan
karyawan, persetujuan pemenuhan
karyawan, proses seleksi karyawan, hingga
reporting untuk pemenuhan karyawan.
3) Performance Appraisal
Fitur yang berisi proses penginputan KPI
karyawan dan penilaian kinerja karyawan.
4) Time Management
Meliputi proses absensi/kehadiran, jadwal
kerja, proses cuti karyawan, permohonan
izin dan perintah lembur.
5) Benefit Administration
Meliputi pengajuan pinjaman karyawan dan
pengajuan jaminan karyawan.
6) Payroll
Meliputi perhitungan gaji, insentif, bonus,
dan cetak SPT pajak penghasilan.
7) Employee Self Service
Fitur yang dapat digunakan para karyawan
untuk masuk ke akun masing-masing
karyawan dan mengakses data human
resource mereka.
8) HR Library
Merupakan perpustakaan digital yang
berisi dokumentasi/arsip semua hal yang
berhubungan dengan informasi kepegawaian.
rotasi dan Mutasi KaryawanDalam rangka memberi tugas dan tanggung
jawab terhadap karyawan yang bersangkutan
pada level jabatan yang lebih tinggi dilakukan
proses rotasi dan mutasi. Rotasi dan mutasi untuk
promosi ditetapkan sesuai dengan Anggaran Dasar
Perusahaan/Surat Keputusan Direksi/Kebijakan
Manajemen No. 003/SK-Dir/MTF/I/2014 tentang
Kebijakan Mutasi, Promosi & Demosi karyawan.
Di tahun 2019, tingkat rotasi dan mutasi
karyawan sebesar 2,37%. Besarnya presentase
tersebut dikarenakan kebutuhan Perseroan
dalam upaya pencapaian target disamping
memberikan tantangan dan pengalaman baru
kepada karyawan.
254 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
MUTASI KARYAWAN TAHUN 2019
Bulan Mutasi Karyawan Jumlah Karyawan Persentase Mutasi
Januari 90 3.470 2,59%
Februari 95 3.508 2,71%
Maret 124 3.514 3,53%
April 221 3.499 6,32%
Mei 82 3.508 2,34%
Juni 28 3.503 0,80%
Juli 75 3.515 2,13%
Agustus 96 3.528 2,72%
September 65 3.542 1,84%
Oktober 34 3.547 0,96%
November 28 3.551 0,79%
Desember 63 3.581 1,76%
Average 2,37%
Kesejahteraan KaryawanPerseroan senantiasa memperhatikan
kesejahteraan seluruh karyawannya agar
dapat saling bersinergi demi terciptanya
produktivitas kerja yang optimal. Kesejahteraan
karyawan merupakan salah satu hak yang
wajib dipenuhi oleh Perusahaan, dimana salah
satunya dapat dipenuhi lewat remunerasi dan
fasilitas kesehatan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan karyawan. Upaya Perseroan
dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan
dilakukan melalui berbagai aspek antara lain:
• Pemberian dan perbaikan remunerasi
dan benefit, kepesertaan jaminan sosial
BPJS Kesehatan, kepesertaan dalam BPJS
Ketenagakerjaan, fasilitas kesehatan serta
asuransi;
• Program pengembangan karyawan seperti
program peningkatan jenjang pendidikan,
dukungan pada kebutuhan karyawan untuk
melaksanakan ibadah sesuai agama dan
kepercayaan dengan penyediaan sarana
dan prasarana serta anggaran pelaksanaan
kegiatan keagamaan;
• Dukungan pada kebutuhan karyawan untuk
melaksanakan kegiatan olah raga dengan
penyediaan sarana dan prasarana serta
anggaran pelaksanaan kegiatan olah raga;
• Bantuan bagi karyawan yang mengalami
duka cita.
Selain dalam bentuk materi, Perseroan juga
berupaya meningkatkan kesejahteraan karyawan
dengan menyediakan ruang laktasi khusus bagi
karyawan perempuan yang sedang menyusui di
Kantor Pusat. Selain memfasilitasi ruang laktasi,
Perseroan juga menyediakan fasilitas kepada
para karyawan yang sudah memiliki anak dengan
membuka tempat penitipan anak dengan nama
program Day Care yang beroperasi selama satu
minggu setelah masa libur hari Raya Idul Fitri.
255 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Asuransi Kesehatan KaryawanPerseroan menyadari bahwa kualitas kesehatan seluruh karyawan merupakan salah satu hal penting
dalam memberikan perlindungan bagi karyawan selama menjalankan pekerjaan karena dinilai mampu
mendukung kinerja karyawan sebagai individu maupun perusahaan secara keseluruhan. Oleh karenanya,
Perseroan senantiasa berupaya menunjang kesehatan seluruh karyawan dengan mengikutsertakan
karyawan pada asuransi kesehatan yang bekerjasama dengan perseroan. Berikut adalah data terkait
premi asuransi kesehataan yang dikelola perseroan pada tahun 2019 :
PremiJumlah Peserta Nominal Premi Kenaikan/
Penurunan(%)2019 2018 2019 2018
Utama 7.885 7.712 13.828.996.680 13.094.157.700 5,6%
GCU 32 127 342.955.200 356.237.800 -3,7%
Total 7.917 7.839 14.171.951.880 13.418.866.200 5,6%
Pembentukan Lingkungan Kerja yang Kondusif
Iklim kerja yang kondusif juga merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas
karyawan di dalam sebuah organisasi, untuk itu
perusahaan berusaha menciptakan iklim kerja
yang nyaman bagi karyawan. Pembentukan
komunitas, komunikasi dua arah yang lancar serta
kemudahan dalam akses teknologi merupakan
fokus dalam menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif. PT. Mandiri Tunas Finance merangkul
semua komunitas ini dan mengarahkan agar
komunitas ini pun memberikan dampak yang
positif terhadap loyalitas karyawan kepada
perusahaan.
Beberapa komunitas yang sudah berjalan antara
lain; komunitas futsal, komunitas tenis, komunitas
Zumba, komunitas basket, komunitas bulutangkis.
Salah satu prestasi yang diperoleh oleh komunitas
tenis pada tahun 2019 adalah Juara ke-3 (ketiga)
tenis beregu di ajang porseni mandiri.
256 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
MENJEMPUT PERUBAHAN: PENGEMBANGAN DAN OPTIMALISASI TEKNOLOGI INFORMASI
Perkembangan industri jasa pembiayaan di indonesia
pada umumnya, dan pengembangan bisnis Perseroan
pada khususnya, mengharuskan Perseroan untuk
menata dan membenahi diri dalam menyiapkan
teknologi yang dibutuhkan untuk dapat mendukung
pengembangan dan perluasan bisnis, serta memberikan
pelayanan yang terbaik kepada konsumen melalui
layanan yang berbasis teknologi informasi. Dalam era
globalisasi, kehandalan teknologi informasi merupakan
salah satu unsur penting yang mendukung proses bisnis
dan layanan yang prima.
Teknologi merupakan kunci utama yang
memungkinkan Perseroan menyediakan produk
dan jasa kepada konsumen, mengukur dan
menelusuri kinerja bisnis, serta mengambil
keputusan-keputusan manajemen yang tepat
untuk kelangsungan usahanya. Pengelolaan
Teknologi Informasi di Perseroan dilakukan
oleh Divisi Teknologi Informasi (TI), sehingga
kebijakan terkait TI lebih terarah dan berjalan
sesuai dengan visi misi perusahaan.
Pembentukan Divisi Pengelola iT PerseroanDepartemen Teknologi Informasi MTF berperan
sebagai business enabler dalam memberikan
layanan pada user untuk menjalankan
kegiatan operasionalnya, serta mendukung
perkembangan bisnis Perseroan. Divisi ini
juga terus mengembangkan sarana yang dapat
memudahkan pelanggan untuk berhubungan
dengan pihak MTF. Sebagai pendukung bisnis
Perseroan dalam memberikan layanannya,
departemen TI MTF dibagi menjadi beberapa
departemen yaitu:
• Departemen Software Development
• Departemen Operation and Network
• Departemen Business Solution and Application
• Departemen Planning and Security
• Departemen Infrastructure
257 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
STRUKTUR PENGELOLAAN IT MANDIRI TUNAS FINANCE
BOD level
Div. head level
DePT. head level
IT, Strategic Business Initiative & human
Capital Deputy Director
1 2Information Technology
Division head
IT Software Development Dept. head
IT Operation & Network Dept. head
IT Business Solution &
ApplicationDept. Head
IT Planning & Security
Dept. head
InfrastructureDept. head
Divisi IT Perseroan dipimpin oleh seorang Kepala Divisi. Berdasarkan Surat Keputusan No. 1234/SK-
HCP.SVC/HC/VII/2016, Direksi menunjuk Kanda Octaviano untuk menjabat Kepala Divisi IT.
258 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Menjabat Sejak 1 Agustus 2016
DATA PribADi
Warga negara Indonesia
Usia 38 tahun
Kelahiran Jakrta, 13 Oktober 1981
DOMiSiLi
Jakarta Timu, DKI Jakarta, Indonesia
PEnDiDiKAn
Sarjana (S1) Akuntansi STIE Indonesia
riwAyAT PEnunJuKAn
SK- No. :1234/SK-HCP.SVC/HC/VII/2016
bErgAbung Di MTF
1 Agustus 2002
PEngALAMAn KErJA
Plt. Kepala Divisi IT (2016-2017), IT Software
Development Departement (2016), IT Software
Development Dept Head (2013-2016), IT
Software Development Departement (2010-
2012), IT Supervisor (2007-2009), SOP &
Control SPV (2005-2007)
KAnDA OCTAviAnOKepala Divisi IT
visi dan Misi Pengembangan iT Perseroan
Visi “To Drive and embrace Digital Transformation in PT Mandiri Tunas Finance”
259 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Misi• Berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan dari segi teknologi Perseroan dalam
memberikan layanan untuk pelanggan.
• Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi dalam memberikan nilai tambah bagi
stakeholder dan mendukung PT Mandiri Tunas Finance dalam mencapai target strategisnya.
• Mengembangkan teknologi sebagai sarana bagi Perseroan dalam menjaga budaya kerja
PERWIRA.
• Menjadi pilar teknologi dalam menjaga institusi yang membanggakan dalam berkarya dan
meraih prestasi.
Pengembangan Teknologi informasi yang Terintegrasi
TOPOLOGI INFRASTRUKTUR SAAT INI
260 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
DIAGRAM APLIKASI SAAT INI
Perkembangan Pengelolaan Teknologi informasi
MTF melalui pengadaan spesifikasi unit baru
yang menyesuaikan dengan kebutuhan untuk
menunjang peningkatan proses bisnis MTF.
• Melanjutkan masa garansi dukungan
pemeliharaan dari Prinsipal untuk perangkat
Server dan Storage agar selalu mendapatkan
update terbaru dan menjaga performa Core
System MTF tetap baik
• Penggantian suku cadang Perangkat
Datacenter sesuai usia pemakaian untuk
menjaga performa Datacenter selalu dalam
keadaan baik dan berfungsi normal.
Sepanjang tahun 2019, Perseroan telah
melakukan beberapa program pengelolaan
Teknologi Informasi sebagai berikut:
Perbaikan dan upgrade Infrastruktur, terdiri dari:
• Menambah kapasitas storage Datacenter
untuk mengakomodasi kebutuhan
penyimpanan Backup data ke Disk,
kebutuhan disk server virtualisasi dan
menggantikan Storage lama yang sudah End
Of Suppor waranty
• Meningkatkan kapasitas server virtualisasi
biaya Pengembangan Teknologi informasiPenentuan besarnya budget untuk Opex dan Capex IT berdasarkan kebutuhan operasional dan
kebutuhan untuk pengadaan infrastruktur TI yang sesuai rekomendasi dan melalui proses review
management Perseroan. Berikut perbandingan biaya investasi IT yang dilakukan Perseroan.
261 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Perihal2019 (Rp)
2018 (Rp)
Kenaikan (Penurunan)
Jumlah (Rp) Persentase (%)
Opex (Internet RVPN) 1.783.225.248 1.276.710.000 506.515.248 39,67%
Opex (Repair and Maintenance - Computer Equipment)
4.835.627.706 3.333.154.627 1.502.473.079 45,08%
Capex 22.108.863.000 24.740.669.420 (2.631.806.420) -10.64%
Dasar pengelolaan TiDi masa mendatang diharapkan tata kelola
TI Perseroan sudah dapat mencapai maturity
level rata-rata industri Pembiayaan dalam
skala pengukuran maturity level berdasarkan
COBIT5. Sehingga untuk mencapai kondisi
tersebut, secara umum IT harus melakukan
langkah-langkah perbaikan yang antara lain
adalah sebagai berikut:
• Penambahan dan perbaikan fungsi/tugas.
• Pengembangan kebijakan dan prosedur.
• Pengembangan ukuran-ukuran kinerja.
• Pengadaan system aplikasi pendukung yang
relevan.
• Melakukan evaluasi Tata Kelola IT.
PETA JALAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
2019enhance Digital Coverage
2020Optimize Digital Potential
2021Maintain Continuous
Digital Growth
• Mengembangkan cakupan proses bisnis digital yang belum tercakup dari sisi teknologi seperti Corporate Fleet, pemanfaatan business intelligence, dan lainnya.
• Meningkatkan customer experience dengan complaint management system untuk pencatatan keluhan pelanggan.
• Peningkatan keamanan dan perangkat infrastruktur TI untuk mendukung kerahasiaan, integritas dan ketersediaan informasi perusahaan.
• Meningkatkan kontrol dan tata kelola TI.
• Mengoptimalkan potensi dari bisnis usaha Syariah, serta mengembangkan infrastruktur dan kebijakan pendukungnya.
• Implementasi big data untuk memberikan nilai tambah pada proses sales dan marketing dalam menganalisa tren penjualan, customer behavior, dll.
• Revitalisasi dan redundansi perangkat infrastruktur guna mendukung kegiatan operasional dan keberlangsungan bisnis perusahaan.
• Membuat framework kebijakan TI untuk perlindungan data.
• Menetapkan kebijakan manajemen layanan TI.
• Mengoptimalkan prinsip paperless dengan mengurangi penggunaan kertas atau dokumentasi manual melalui digitalisasi dokumentasi proses bisnis/workflow.
• Peningkatan proses collection dengan kerja sama bersama pihak eksternal yang menyediakan lahan dan fasilitas parkir.
• Aspek keamanan informasi untuk meningkatkan optimalisasi dan kecepatan pemulihan bencana dan gangguan keamanan informasi di lingkungan TI perusahaan.
• Implementasi kontrol untuk perlindungan data berdasarkan framework dari tahun sebelumnya.
262 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
263 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
264 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PEMAHAMAN MENDASAR TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
Tata Kelola Perusahaan yang baik, atau
good Corporate governance (gCg) secara
definitif merupakan serangkaian sistem
yang mengatur dan mengendalikan
entitas usaha yang diharapkan mampu
menciptakan nilai tambah untuk seluruh
pemangku kepentingan; termasuk kepada
pemegang saham.
Terdapat 2 (dua) hal penekanan, yaitu pentingnya
hak pemegang saham untuk memperoleh
informasi dengan benar dan tepat pada waktunya
bahkan hingga pemegang saham minoritas,
dan, kewajiban entitas usaha untuk melakukan
pengungkapan secara akurat, tepat waktu,
transparan terhadap semua informasi kinerja
entitas usaha, kepemilikan, dan pemangku
kepentingan. Kehadiran GCG diharapkan mampu
memberikan fondasi atas pengelolaan entitas
usaha yang akuntabel.
Sejalan dengan perkembangan dunia usaha,
prinsip GCG turut mengalami perkembangan yang
mencakup sistem pengawasan dan pengendalian
yang mendukung etika kerja dan pengambilan
keputusan yang bertanggung jawab, mendukung
integritas dalam pelaporan keuangan, pengelolaan
risiko yang layak, serta hubungan pemangku
kepentingan dan Perseroan yang berlandaskan
etika. Di lingkup Perseroan, penilaian dilakukan
atas penerapan GCG untuk memastikan
terwujudnya prinsip GCG secara komprehensif.
265 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PEMEGANG SAHAM
PEMANGKU KEPENTINGAN
MANDIRI TUNAS FINANCE
Pemegang Saham & Investor
Direktur & Dewan Komisaris
Pegawai
Regulator
Kreditur
Organisasi Profesi
Publik/ Masyarakat
Konsumen
Mitra Kerja/ Rekanan/
Pemasok/ Vendor
PemerintahPublik
Pemegang
GCG DAN PERTUMBUHAN YANG BERKELANJUTAN: HUBUNGAN MANDIRI TUNAS FINANCE DENGAN PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
266 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PERKEMBANGAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DI LINGKUP MANDIRI TUNAS FINANCE
DASAr PEnErAPAn TATA KELOLA PEruSAhAAn yAng bAiK
Sebagai emiten yang melakukan perdagangan
obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan
berkomitmen secara penuh untuk menerapkan
prinsip-prinsip GCG sebagai landasan dalam
menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan
bagi kepentingan para investor, pemegang
saham, masyarakat secara luas, dan berbagai
pemangku kepentingan lainnya baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Perseroan
menekankan praktik terbaik (best practices)
penerapan GCG yang berlaku di industri beserta
perkembangannya yang terkini, dan menetapkan
Standar Kualitas Tata Kelola Perusahaan yang
Baik di Lingkup Perseroan, antara lain: Pedoman
Umum GCG Indonesia yang dikeluarkan oleh
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
serta Road Map Tata Kelola Perusahaan Indonesia
yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tujuan Penerapan gCgSebagai anak usaha dari Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
Perseroan berkomitmen menerapkan prinsip-
prinsip GCG secara konsisten dengan merujuk
terhadap penerapan GCG dengan standar
BUMN. Selain itu, tujuan penerapan prinsip GCG
di lingkup Perseroan mengacu kepada Peraturan
OJK No. 30/POJK.05/2014 tentang Tata
Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan
Pembiayaan, yaitu:
a. mengoptimalkan nilai Perseroan bagi
pemangku kepentingan, khususnya debitur,
kreditur, dan/atau pemangku kepentingan
lainnya.
b. meningkatkan pengelolaan Perseroan secara
profesional, efektif, dan efisien.
c. meningkatkan kepatuhan Organ Perseroan
serta jajaran di bawahnya agar dalam
membuat keputusan dan menjalankan
tindakan dilandasi pada etika yang tinggi,
kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan, dan kesadaran atas tanggung
jawab sosial perusahaan terhadap Pemangku
Kepentingan maupun kelestarian lingkungan.
d. mewujudkan Perseroan yang lebih sehat,
dapat diandalkan, amanah, dan kompetitif.
e. meningkatkan kontribusi Perseroan dalam
perekonomian nasional.
Dengan status Perseroan yang merupakan
perusahaan tidak terbuka, penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik, juga diterapkan
berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 15/SEOJK.05/2016 tentang
Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik bagi Perusahaan Pembiayaan.
267 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Prinsip Dasar gCg dan PenerapannyaPerseroan memandang bahwa penerapan GCG
merupakan sebuah pilar kuat untuk memajukan
pertumbuhan. Oleh sebab itu, Perseroan berupaya
untuk senantiasa menerapkan GCG terhadap seluruh
pemangku kepentingan dengan mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Peningkatan kualitas
dari penerapan praktik terbaik GCG dengan secara terus
menerus dilakukan, melakukan pemutakhiran berbagai
kebijakan, standar, pedoman, prosedur yang disesuaikan
dengan perubahan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, keadaan lingkungan bisnis, dan juga
perkembangan usaha dan kinerja Perseroan.
Dalam menerapkan prinsip-prisip GCG, Perseroan
mengacu pada 5 (lima) prinsip dasar yaitu: transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan
kewajaran, sebagaimana telah dirilis dalam Pedoman
Umum Good Corporate Governance yang dikeluarkan
oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
maupun yang tertuang dalam Peraturan OJK No. 30/
POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang
Baik bagi Perusahaan Pembiayaan.
TRANSPARANSI
AKUNTABILITAS
RESPONSIBILITAS
INDEPENDENSIKESETARAAN &
KEWAJARAN
PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN
YANG BAIK
Penjelasan prinsip-prinsip dasar di atas dan penerapannya secara umum di lingkup Perseroan adalah
sebagai berikut:
Prinsip DasarPenjelasan Sesuai
Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014
Penerapan di Lingkup Mandiri Tunas Finance
Keterbukaan (Transparency)
Keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam pengungkapan dan penyediaan informasi yang relevan mengenai perusahaan, yang mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai denganperaturan perundang-undangan di bidang pembiayaan serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat.
Perseroan menilai prinsip transparansi sebagai keterbukaan dalam mengungkap informasi material yang relevan secara akurat dan tepat waktu. Perseroan mengungkapkan informasi material tersebut tidak hanya kepada pemegang saham tetapi juga kepada seluruh pemangku kepentingan. Sehingga diharapkan pemegang saham dan pemangku kepentingan dapat lebih dini mengetahui perkembangan usaha Perseroan. Penerapan prinsip ini diwujudkan Perseroan dengan:• Penyusunan dan penerbitan Laporan Tahunan yang
tersedia di halaman situs web Perseroan.• Penyusunan dan penjelasan program kerja Perseroan.• Laporan keuangan berkala yang meliputi laporan
keuangan triwulan dan tahunan.• Tersedianya laporan keterbukaan informasi terkait
kegiatan usaha Perseroan.
268 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Prinsip DasarPenjelasan Sesuai
Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014
Penerapan di Lingkup Mandiri Tunas Finance
• Segala informasi dan data terkait perusahaan yang telah di sediakan pada situs web Perseroan untuk pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.
Akuntabilitas (Accountability)
Kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga kinerja perusahaan dapat berjalan secara transparan, wajar, efektif, dan efisien.
Penerapan prinsip akuntabilitas diimplementasikan oleh Perseroan dengan menetapkan kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban masing-masing organ dalam Perseroan sehingga pengelolaan Perseroan dapat terlaksana secara efektif. Dengan diterapkannya prinsip akuntabilitas ini maka ada kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi maupun di setiap bagian dalam Perseroan.
Pertanggungjawaban (Responsibility)
Kesesuaian pengelolaan perusahaan dengan peraturan perundang-undangan di bidang pembiayaan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat.
Perseroan mendefinisikan prinsip pertanggungjawaban sebagai dipatuhinya baik prosedur operasional maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam setiap aktivitas bisnis yang dilaksanakan. Pertanggungjawaban juga diikuti dengan komitmen untuk menjalankan aktivitas bisnis sesuai dengan standar etika yang baik. Selain itu, pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris lebih ditingkatkan terhadap pengelolaan Perseroan oleh Direksi sehingga dapat berjalan efektif, disertai adanya tuntutan pencapaian target terhadap Direksi. Prinsip ini diterapkan Perseroan melalui:• Kepatuhan terhadap ketentuan anggaran dasar
Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Pelaksanaan kewajiban perpajakan dengan baik dan tepat waktu.
• Pelaksanaan program dan kegiatan CSR.• Pelaksanaan kewajiban keterbukaan informasi sesuai
peraturan.
Kemandirian (independency)
Keadaan perusahaan yang dikelola secara mandiri dan profesional serta bebas dari benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pembiayaan dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat.
Perseroan mengartikan independensi sebagai dijalankannya tugas, kewajiban serta wewenang masing-masing organ Perseroan tanpa campur tangan dari organ-organ Perseroan yang lain maupun pihak lain yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Independensi diwujudkan antara lain dengan saling menghargai peran dan fungsi masing-masing Organ Perseroan serta keputusan pengurusan Perseroan melalui keputusan Direksi Perseroan. Prinsip independensi sangat diperlukan terutama dalam proses pengambilan keputusan atau kebijakan manajemen yang harus dilakukan secara obyektif dan menempatkan kepentingan Perseroan sebagai prioritas utama. Penerapan prinsip ini diterapkan Perseroan antara lain dengan: • Saling menghormati hak, kewajiban, tugas, wewenang,
serta tanggung jawab di antara organorgan Perusahaan.• Pemegang saham dan Dewan Komisaris tidak melakukan
intervensi terhadap pengurusan Perseroan.• Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan
senantiasa menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan
269 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Prinsip DasarPenjelasan Sesuai
Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014
Penerapan di Lingkup Mandiri Tunas Finance
• Kegiatan Perseroan yang memiliki benturan kepentingan wajib memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham independen atau wakilnya yang diberi wewenang dalam RUPS sebagaimana diatur, serta mematuhi peraturan tentang benturan kepentingan.
Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness)
Kesetaraan, keseimbangan, dan keadilan di dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian, peraturan perundang-undangan, dan nilai-nilai etika serta standar, prinsip, dan praktik penyelenggaraan usaha pembiayaan yang sehat.
Perseroan mengartikan kewajaran atau keadilan sebagai perlakuan yang setara terhadap setiap pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam penerapannya, antara lain Perseroan selalu menjaga hubungan baik dengan karyawan dan menghindari praktek diskriminasi serta menghormati hak-hak karyawan, termasuk menghindari diskriminasi karyawan terkait latar belakang suku, agama, ras, maupun gender. Prinsip ini diterapkan Perseroan antara lain dengan kebijakan:
• Pemegang saham berhak menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Perseroan melaporkan informasi terkait rekanan kepada pemangku kepentingan secara adil dan transparan.
• Perseroan menghadirkan kondisi kerja yang baik dan aman bagi seluruh karyawan sesuai dengan kemampuan Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta adanya penilaian kinerja secara periodik serta kesempatan promosi yang sama bagi seluruh karyawan.
Dasar hukumPenerapan GCG di Perseroan mengacu
kepada beberapa ketentuan, peraturan, serta
perundang-undangan yang berlaku, yaitu:
zx Undang-Undang Republik Indonesia
• Undang-Undang Republik Indonesia
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas
• Undang-Undang Republik Indonesia No.
8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
• Undang-Undang Republik Indonesia No.
28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
• Undang-Undang Republik Indonesia No.
5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat.
• Undang-Undang Republik Indonesia No.
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
• Undang-Undang Republik Indonesia No.
20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas
Undang- Undang Republik Indonesia No.
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi
• Undang-Undang Republik Indonesia No.
15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana
Pencucian Uang sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 25 Tahun 2003
• Undang Undang Republik Indonesia No.
11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
270 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Transaksi Elektronik
• Undang Undang Republik Indonesia No.
14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi
zx Peraturan Menteri
• Peraturan Menteri Negara BUMN No.
PER-01/MBU/2011 dan perubahannya
No. PER-09/MBU/2012 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (Good Corporate Governance) pada
Badan Usaha Milik Negara
• Peraturan Menteri Negara BUMN No.
PER-2/MBU/06/2016 Jo. PER-04/
MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan
Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris,
dan Dewan Pengawas BUMN
zx Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang
telah dialihfungsikan menjadi Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), serta Peraturan Bursa Efek
Indonesia (BEI)
• Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1,
Lampiran Ketua Bapepam dan Lembaga
Keuangan No. Kep-179/Bl/2008 Tanggal
14 Mei 2008, tentang Pokok-Pokok
Anggaran Dasar Perusahaan yang
Melakukan Penawaran Umum Efek
Bersifat Ekuitas dan Perubahan Publik
• Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014
tentang Tata Kelola Perusahaan yang
Baik bagi Perusahaan Pembiayaan
• Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014
tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik
• Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014
tentang Komite Nominasi dan Remunerasi
Emiten atau Perusahaan Publik
• Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014
tentang Sekretaris Perusahaan Emiten
atau Perusahaan Publik
• Peraturan OJK No. 1/POJK.05/2015
tentang Penerapan Manajemen Risiko
Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank
• Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2015
tentang Situs Web Emiten atau
Perusahaan Publik
• Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015
tentang Laporan Realisasi Penggunaan
Dana Hasil Penawaran Umum
• Peraturan OJK No. 31/POJK.04/2015
tentang Keterbukaan atas Informasi
atau Fakta Material oleh Emiten atau
Perusahaan Publik
• Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015
tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit
• Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015
tentang Pembentukan dan Pedoman
Penyusunan Piagam Unit Audit Internal
• Peraturan OJK No. 29/POJK.04/2016
tentang Laporan Tahunan Emiten atau
Perusahaan Publik
• Peraturan OJK No. 13/POJK.03/2017
tentang Penggunaan Jasa Akuntan
Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam
Kegiatan Jasa Keuangan
• Surat Edaran OJK No. 15/SEOJK.05/2016
tentang Laporan Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan
Pembiayaan
• Surat Edaran OJK No. 30/SEOJK.04/2016
tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan
Emiten atau Perusahaan Publik
• Lampiran Keputusan Direksi BEI No. Kep-
305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004
tentang Peraturan No. I-A Pencatatan
Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain
Saham yang diterbitkan oleh Perseroan
Tercatat
271 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
zx Pedoman Umum Good Corporate Governance
Indonesia Tahun 2006 yang diterbitkan oleh
Komite Nasional Kebijakan Governance
tanggal 17 Oktober 2006 (“Pedoman Umum
GCG Indonesia KNKG”)
zx Anggaran Dasar Perseroan terakhir, yang
telah disahkan melalui Akta No. 53 tanggal
29 Maret 2018 yang dibuat di hadapan Lenny
Janis Ishak, S.H., Notaris di Jakarta.
zx ISO 26000 tentang Panduan Tanggung Jawab
Sosial
zx OECD 2004 Principles of Corporate
Governance dan Asian Corporate Governance
Scorecard (ACGS).
STruKTur DAn MEKAniSME TATA KELOLA PEruSAhAAn yAng bAiK
UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN
ANGGARAN DASAR PERUBAHAN
VISI, MISI, NILAI DAN BUDAYA PERUSAHAAN
PENERAPAN DAN PEMANTAUAN GCG DI LINGKUP MANDIRI TUNAS FINANCE
INSTRUKTUR GCG (ORGAN UTAMA DAN ORGAN
PENDUKUNG)
SOFTSTRuCTuRe GCG(MEKANISME: KEBIJAKAN & PROSEDUR OPERASIONAL
PERUSAHAAN)
INFRASTRUKTUR DAN SOFTSTRuCTuRe GCG MANDIRI TUNAS FINANCE
Struktur gCgBerdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas, struktur
keorganisasian sebuah Perseroan Terbatas
mencakup kepentingan pemegang saham yang
dituangkan melalui Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS); Direksi dengan tugasnya
untuk mengelola; serta Dewan Komisaris yang
berfungsi melakukan pengawasan. Sistem
kepengurusan Perseroan Terbatas menganut
model 2 (dua) badan atau two tier system,
yaitu Dewan Komisaris dan Direksi dengan
kewewenangan dan tanggung jawab yang jelas
272 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN MANDIRI TUNAS FINANCE
RUPS
DEWAN KOMISARIS
SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS
CORPORATe SeCReTARY
DIREKSI
TRAnSPARAnCY ACCOunTABIlITY ReSPOnSIBIlITY InDePenDenCY FAIRneSS
Risk Management
Komite Kredit
Internal Audit
Komite Personalia
legal & Compliance
Unit Kerja PrinsipPengenalan Nasabah
Komite Anti Fraud
Komite Audit
Komite Nominasi & Remunerasi
Komite Pemantau Risiko
AuDITOR eKSTeRnAl (AUDIT INDEPENDEN)
sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana
diamanahkan dalam peraturan dan perundang-
undangan serta Anggaran Dasar.
Perseroan memiliki ketiga organ utama tersebut,
baik RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi.
Dewan Komisaris dan Direksi memiliki tanggung
jawab untuk memelihara kesinambungan usaha
Perseroan dalam jangka panjang. Oleh karena
itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki
kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai
serta budaya Perseroan.
Infrastruktur GCG Perseroan juga
mengikutsertakan beberapa aspek penting yang
berperan untuk mendukung penguatan kontrol
dan pengelolaan terhadap Perseroan, terdiri
dari organ pendukung yang meliputi Sekretaris
Perusahaan, Audit Internal, Manajemen Risiko,
dan beberapa komite serta satuan kerja lainnya
yang berada di bawah Direksi; hingga Sekretaris
Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Nominasi
& Remunerasi dan Komite Pemantau Risiko yang
berada di bawah Dewan Komisaris. Selain itu,
terdapat proses audit independen atas laporan
keuangan dan laporan lainnya yang dilakukan oleh
akuntan eksternal dalam memperkuat kontrol
khususnya terkait laporan kinerja Perseroan.
Struktur tersebut telah sesuai dengan ketentuan
regulasi yang berlaku di Indonesia.
273 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Mekanisme gCgMekanisme atau perangkat lunak GCG
merupakan aturan main, standar prosedur
dan hubungan yang jelas antara pihak yang
mengambil keputusan dengan pihak yang
melakukan kontrol pengawasan terhadap
keputusan tersebut. Mekanisme GCG terdiri
dari berbagai peraturan dan kebijakan yang
mengatur lingkup tanggung jawab organ GCG,
dan hubungan kerja antar organ GCG; termasuk
dengan pemangku kepentingan baik internal
maupun eksternal.
Perseroan telah memiliki mekanisme GCG
meliputi Anggaran Dasar, Pedoman Tata
Kelola atau Good Corporate Governance yang
telah disahkan. Perusahaan terus melakukan
penyempurnaan kebijakan GCG (soft-structure
GCG) yang dimiliki agar sejalan dengan
kebutuhan proses bisnis maupun ketentuan
pelaksanaan GCG bagi Perseroan. Selain
pedoman GCG, Perseroan telah menyusun
Code of Conduct, Board Manual, Pedoman
Pengendalian Gratifikasi, Pedoman Sistem
Pengaduan Pelanggaran (Whistle Blowing
System), Piagam Komite Audit, Piagam Audit
Internal dan berbagai kebijakan dan prosedur
dalam mendukung terlaksananya tata kelola yang
baik. Seluruh kebijakan dan prosedur tersebut
bertujuan untuk mendorong Perusahaan mampu
melakukan check and balance pada setiap
aktivitas bisnis berdasarkan prinsip-prinsip GCG
yang berlaku.
Kebijakan dan Prosedur Penetapan
Anggaran Dasar Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Mandiri Tunas Finance No.53 tanggal 29 Maret 2018 oleh Notaris Lenny Janis Ishak, SH , Notaris Kota Administrasi Jakarta Selatan
Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik Ditetapkan melalui Surat Keputusan No.03, efektif berlaku sejak 1 April 2016 dan telah disetujui oleh Direksi
Board Manual (Buku Panduan Dewan Komisaris dan Direksi)
Ditetapkan tanggal 27 Agustus 2015 yang telah ditandatangani oleh Dewan Komisaris
Kode Etik (Code of Conduct/CoC) Ditetapkan tanggal 11 Maret 2013
Piagam Komite Audit Ditetapkan tanggal 25 September 2013 telah ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit dan Dewan Komisaris
Piagam Komite Nominasi & Remunerasi Ditetapkan tanggal 4 Agustus 2015 telah ditandatangani oleh seluruh Dewan Komisaris
Piagam Komite Pemantau Risiko Ditetapkan tanggal 26 November 2016 telah ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Pemantau Resiko dan Dewan Komisaris
Piagam Audit Internal Telah disahkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris dengan revisi terakhir pada tanggal 1 Desember 2015
Piagam Sekretaris Perusahaan Surat Keputusan No.03/PGN/06/2016 yang telah diterbitkan tanggal 23 Desember 2016 dan telah melalui perbaikan/revisi pada tanggal 14 Desember 2018, telah disetujui oleh Direksi Perseroan
Pedoman Sistem Pengendalian Internal Surat Keputusan No. 03/PGN/01/2016 efektif berlaku tanggal 28 Desember 2016 telah disetujui oleh Direksi Perseroan
274 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Kebijakan dan Prosedur Penetapan
Pedoman Manajemen Risiko Surat Keputusan No. 03/PGN/07/2016 yang telah diterbitkan tanggal 27 Desember 2016 dan telah disetujui oleh Direksi Perseroan
Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Surat Keputusan No.02/PGA/01/2017 efektif berlaku sejak 1 Juni 2017 dan telah disetujui oleh Direksi Perseroan.
Pedoman Pengendalian Gratifikasi Surat Keputusan No. 03/PGN/10/2018 efektif berlaku sejak 17 September 2018 dan telah disetujui oleh Direksi Perseroan.
Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System)
Surat Keputusan Direksi No. 063/MTF-DIR/VII/2011 tanggal 20 Juli 2011
SOSiALiSASi DAn inTErnALiSASi TATA KELOLA PEruSAhAAn yAng bAiK
Sebagai bentuk komitmen Perseroan untuk
selalu menerapkan kegiatan usaha dan
pelaksanaan operasional Perseroan sesuai
dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang
Baik, maka Perseroan selalu memberikan bekal
kepada setiap karyawan baru dan karyawan
yang ada untuk dilakukan sosialisasi penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Selama tahun
2019, Perseroan telah melakukan sosialisasi
Tata Kelola Perusahaan yang Baik sebanyak 9
(sembilan) kali, dengan jumlah peserta sebanyak
267 orang, yaitu:
Tanggal Nama Pelatihan Materi PelatihanDivisi/
RegionalJumlahPeserta
1 Maret 2019 Manager Development Program Batch 9
GCG, KYC & APU PPT Head Office 17
21 May 2019 induction Training GCG, KYC & APU PPT Head Office 17
July 2019 Induction Training GCG, KYC & APU PPT Head Office 88
20 Juli 2019 Middle Management Development Program Batch 5
Superior Work Ethics & GCG
Head Office 20
11 September 2019 Management Trainee Batch 8 GCG, KYC & APU PPT Head Office 22
1 Oktober 2019 Supervisor Development Program Batch 9
GCG, KYC & APU PPT Head Office 22
19 Oktober 2019 Middle Management Development Program Batch 6
Superior Work Ethics & GCG
Head Office 20
23 Desember 2019 Management Trainee Batch 9 GCG, KYC & APU PPT Head Office 20
Desember 2019 induction Training GCG, KYC & APU PPT Head Office 41
TOTAL 267
275 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Pada tanggal 13 November 2019 Perseroan
melalukan sosialisasi secara serentak atas materi
APU PPT kepada tim di Cabang dan beberapa
Divisi Kantor Pusat guna mengingatkan kembali
akan integritas karyawan dengan total jumlah
peserta sebanyak 1206 orang :
Materi Pelatihan
Divisi/RegionalJumlahPeserta
APU PPT Head OfficeDivisi HUMAN CAPITAL
29
Divisi KKB MANDIRI & BSM OTO
15
Divisi STRATEGIC BUSINESS INITIATIVE
10
Regional 1 MTF Banda Aceh 17
MTF Batam 24
MTF Duri 14
MTF Medan 62
MTF Medan 2 15
MTF Pekanbaru 43
MTF Pekanbaru 2 12
MTF Rantau Prapat 20
MTF Tanjung Pinang 13
Regional 5 MTF Bandung 1 48
MTF Bandung 2 34
MTF Bandung 3 36
MTF Cirebon 32
MTF Garut 21
MTF Karawang 31
MTF Subang 20
MTF Sukabumi 16
MTF Tasikmalaya 23
Regional 6 MTF Kudus 34
MTF Pekalongan 17
MTF Semarang 57
MTF Solo 40
Materi Pelatihan
Divisi/RegionalJumlahPeserta
MTF Ungaran 29
MTF Yogyakarta 39
Regional 8 MTF Balikpapan 32
MTF Banjar Baru 22
MTF Banjarmasin 1 26
MTF Bontang 21
MTF Pontianak 34
MTF Samarinda 29
MTF Sampit 14
MTF Sintang 10
MTF Tarakan 15
Regional 9 MTF Ambon 12
MTF Fleet Makassar 8
MTF Jayapura 11
MTF Kendari 11
MTF Kotamobagu 13
MTF Luwuk 13
MTF Makassar 31
MTF Makassar 2 40
MTF Mamuju 13
MTF Manado 37
MTF Palu 29
MTF Pare-Pare 12
MTF Ketapang 10
MTF Sorong 12
TOTAL 1.206
276 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PErKEMbAngAn PEnErAPAn TATA KELOLA PEruSAhAAn yAng bAiK Di TAhun 2019
Pada tahun 2019, MTF melakukan sejumlah
perbaikan dalam penerapan GCG dilingkungan
Perseroan, yakni dalam bidang:
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan
Direksi terhadap kepatuhan dan operasional
Perseroan, yakni:
a. Perbaikan terhadap Standard operating
Procedure (SOP) Anti Pencucian Uang
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
(APU dan PPT) No. 03/PGN/08/2017
b. Membangun dan menyempurnakan sistem
informasi dalam rangka mitigasi risiko
APU dan PPT yang dapat melakukan
penilaian nasabah berbasis risiko,
mendokumentasikan proses Enhanced Due
Dilligence (EDD), dan melakukan monitoring
transaksi dalam rangka pelaporan
Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM)
dan Transaksi Keuangan Tunai (TKT).
c. Peningkatan pengawasan terhadap
identifikasi dan pelaporan TKT dan TKM,
yang disampaikan oleh Tim APU dan PPT
melalui pembahasan dalam Rapat Dewan
Komisaris dan Rapat Direksi dari setiap
tiga bulan menjadi setiap bulan.
2. Kebijakan dan Prosedur Penerapan Program
APU dan PPT
a. Melakukan penyempurnaan SOP APU
dan PPT secara terperinci terkait metode
penilaian nasabah, penyimpanan data/
dokumen terkait EDD, ruang lingkup
jenis transaksi dan pengesahan SOP oleh
Dewan Komisaris.
3. Sistem Informasi dan Manajemen
a. Membuat ketentuan dan pengembangan
sistem terkait pembatasan pembayaran
tunai di cabang maksimal Rp100 juta
per Customer identification File (CIF)
dalam satu hari yang sama, jika terdapat
pembayaran tunai di atas Rp100 juta
maka akan diarahkan pembayaran
dengan transfer bank.
4. Prinsip Mengenali Pengguna Jasa
a. Melakukan penelitian dan cleansing
terhadap data nasabah, sehingga setiap
nasabah hanya memiliki 1 (satu) CIF.
b. Penyempurnaan sistem dan SOP terkait
screening pembukaan rekening nasabah
baru dan pemantauan penerapan sistem
dan SOP tersebut.
c. Memasukkan data nasabah yang berisiko
tinggi ke dalam Daftar Nasabah Berisiko
Tinggi secara berkala pada sistem Perseroan.
5. Laporan Transaksi Keuangan Tunai dan
Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
a. Perseroan telah melakukan pelaporan atas
7 (tujuh) transaksi nasabah kepada Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) melalui system Gathering Reports
& information Processing System (GRIPS).
b. Perseroan telah melakukan pelaporan
atas 4 (empat) transaksi nasabah yang
tergolong penyelengara Negara (PN)
kepada PPATK melalui sistem GRIPS.
c. Perseroan akan melakukan Enhanced Due
Dilligence (EDD) serta analisa lebih lanjut
terhadap 18 nasabah yang transaksinya
tidak wajar hingga diindikasikan sebagai
Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan
(LTKM). Jika dari hasil analisa tersebut
terdapat nasabah yang terindikasi sebagai
TKM dan telah memenuhi kriteria TKM,
maka Perseroan akan segera melaporkan
kepada PPATK sebagai LTKM.
277 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PEnghArgAAn ATAS PEnErAPAn TATA KELOLA PEruSAhAAn yAng bAiK
Pada tahun 2019 telah dilakukan penilaian atas
pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
oleh The Indonesia Institute for Corporate
Governance (IICG) dalam ajang Corporate
Governance Perception Index dengan tema
“Transformasi Model Bisnis dalam kerangka
Good Corporate Governance”. CGPI masih
melanjutkan metode penilaian dan aspek
penilaian yang terdiri dari dua tahapan yaitu
tahapan analisis dan observasi.
Tahapan analisis dilakukan melalui metode
pengisian kuesioner (self assessment) dan
penilaian dokumen perusahaan, dilanjutkan
dengan tahapan observasi melalui paparan
eksekutif dan diskusi dengan Organ Perseroan.
Aspek penilaian CGPI mencakup struktur
governansi (governance structure), proses
governansi (governance process), dan hasil
governansi (governance outcome). Penilaian
CGPI menggunakan acuan penerapan GCG
yang bersifat wajib (mandatory) dan praktik
terbaik yang berlaku umum (best practices)
serta pendekatan dengan perspektif stakeholder
dimana hubungan dengan seluruh pemangku
kepentingan (stakeholder) semakin penting dalam
menjaga kesinambungan bisnis perusahaan
dalam jangka Panjang.
Hasil penilaian CGPI dengan tema “Tranformasi
Model Bisnis dalam Kerangka GCG (Good
Corporate Governance)” di Perseroan
menunjukkan skor sebesar 80,5. Hasil
pemeringkatan berdasarkan skor tersebut,
Perseroan berada dalam kelompok perusahaan
“Tepercaya”.
HASIL CGPI PERSEROAN
No Aspek & Indikator Penilaian Bobot (Total 100) Nilai Akhir
1 Aspek Struktur Governansi 25,75 28,44
2 Aspek Proses Governansi 43,00 25,50
3 Aspek Hasil Governansi 31,25 26,56
Total Skor CGPI & Rating 80,5 (Tepercaya)
Hasil CGPI tersebut menunjukkan prestasi
terpercaya sehingga dapat menggambarkan
bahwa Organ Perseroan dan segenap anggota
Perseroan telah berkomitmen dan melakukan
upaya yang bersungguh-sungguh dan konsisten
dalam mengimplentasikan GCG dan mengelola
transformasi model bisnis perusahaan
berdasarkan prinsip GCG sehingga bergerak
berubah menuju kondisi yang menciptakan nilai
bagi stakeholders.
278 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PEniLAiAn: EvALuASi, PEMAnTAuAn, DAn PEningKATAn PEnErAPAn TATA KELOLA
PEruSAhAAn yAng bAiK
Perseroan melakukan evaluasi guna melihat
efektivitas dari program implementasi GCG
yang dilaksanakan. Hasil evaluasi tersebut
menjadi dasar bagi Perseroan untuk melakukan
perbaikan terhadap seluruh kebijakan penerapan
GCG di lingkup Perseroan.
Dasar dan Metode PenilaianPenilaian GCG di Perseroan mengacu pada POJK
No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18 November
2014 dan SEOJK No. 15/SEOJK.03/2015
tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi
Konglomerasi Keuangan, serta POJK No. 30/
POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan
yang Baik bagi Perusahaan Pembiayaan dan
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/
SEOJK.05/2016 tentang Laporan Penerapan Tata
Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan
Pembiayaan. Untuk kriteria penilaian tata kelola
untuk masing-masing ketentuan yaitu:
No. POJK 30 tahun 2014 dan SEOJK 15 tahun 2016 No
A. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, Dewan Komisaris, dan DPS.
1. Direksi
B. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite audit atau fungsi yang membantu Dewan Komisaris dalam memantau dan memastikan efektivitas sistem pengendalian internal
2. Dewan Komisaris
C. Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal, dan auditor eksternal
3. Dewan Pengawas Syariah
D. Penerapan Manajemen risiko dan sistem pengendalian intern. 4. Komite Tata Kelola Terintegrasi
E. Penerapan Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain 5. Satuan Kerja Kepatuhan
F. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Perusahaan. 6. Satuan Kerja Audit Internal
G. Rencana jangka panjang serta rencana kerja dan anggaran tahunan
7. Penerapan Manajemen Risiko
H. Pengungkapan kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang mencapai 50% (lima puluh persen) atau lebih
8. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
I. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga Direksi 9. Benturan Kepentingan
J. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga Dewan Komisaris 10. Kebijakan Remunerasi
K. Pengungkapan hal-hal penting lainnya kepada OJK
Penilaian atas pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dilakukan oleh internal
Perseroan, yang tentunya untuk melakukan
penilaian tersebut, dilakukan secara
independensi agar hasil dari penilaian tersebut
mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
279 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
assessment Penerapan gCg Tahun buku 2019Evaluasi penerapan GCG periode tahun buku
2019 dilakukan dengan metode penilaian
mengacu pada POJK No. 18/POJK.03/2014
tanggal 18 November 2014 dan SEOJK No.
15/SEOJK.03/2015, dan dilakukan oleh pihak
internal Perseroan secara independen. Hasil
penilaian menunjukkan perolehan skor 1,24
dengan predikat “Sangat Baik”.
Jenis Penilaian self assesment
Assessor/Penilai Internal Perseroan
Periode Penerapan 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2019
Tahun Ukur Tahun Buku 2019
Rincian hasil assessment penerapan GCG Perseroan untuk tahun buku 2019 sebagai berikut:
HASIL PENILAIAN GCG TAHUN 2019
No Aspek2019
Semester I Semester II
1 Direksi 1,44 1,44
2 Dewan Komisaris 1,10 1,10
3 Dewan Pengawas Syariah N/A N/A
4 Komite Tata Kelola Terintegrasi 1,43 1,14
5 SKK (T) 1,00 1,00
6 SKAI (T) 1,17 1,17
7 PMR (T) 1,60 1,60
8 Pedoman TK (T) 1,33 1,33
9 Benturan Kepentingan 1,33 1,33
10 Kebijakan Remunerasi 1,25 1,00
NILAI AKHIR 1,30 1,24
Hasil skor 1,24 menunjukkan “Sangat Baik”. Komitmen Perseroan dalam menyempurnakan implementasi
GCG di antaranya dilakukan dengan menindaklanjuti setiap temuan dalam penilaian GCG yang menjadi
rekomendasi.
HASIL PENILAIAN SENDIRI PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI TAHUN BUKU 2019
Peringkat DefinisiPeringkat
1(1,24)
Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh Entitas Utama dan/atau LJK.
280 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
STRUKTUR ORGAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
hubungAn AnTAr OrgAn DAn MEKAniSME TATA KELOLA PEruSAhAAn yAng bAiK
Secara garis besar, struktur GCG di lingkup
Perseroan mengacu kepada Undang-undang
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
yang terdiri dari 3 (tiga) organ utama yaitu Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi, dan
Dewan Komisaris. Seperti yang telah diuraikan
sebelumnya, sistem pengelolaan Perseroan
Terbatas menganut model 2 (dua) badan atau
two tier system, yaitu Dewan Komisaris dan
Direksi dengan kewewenangan dan tanggung
jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing
sebagaimana diamanahkan dalam peraturan
dan perundang-undangan serta Anggaran
Dasar. Sementara RUPS merupakan forum bagi
pemegang saham untuk memutuskan hal-hal
yang bersifat strategis.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan
Komisaris dibantu oleh 3 (tiga) organ komite,
yaitu Sekretaris Dewan Komisaris, Komite
Audit, Komite Nominasi & Remunerasi, serta
Komite Pemantau Risiko, dengan didukung
oleh Sekretaris Dewan Komisaris. Sedangkan
Direksi memiliki organ pendukung Sekretaris
Perusahaan dan Audit Internal serta satuan
kerja lainnya untuk penanganan pekerjaan yang
bersifat lintas unit.
Mekanisme GCG Perseroan dituangkan
dalam Pedoman GCG serta Board Manual
yang ditandatangani bersama-sama oleh
Dewan Komisaris dan Direksi dan mengatur
pelaksanaan hubungan kerja seluruh Organ Tata
Kelola di lingkungan Perseroan, dengan mengacu
pada ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan/
atau peraturan serta perundang-undangan yang
berlaku.
281 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
rAPAT uMuM PEMEgAng SAhAM (ruPS)
Pemegang SahamPemegang Saham sebagai pemilik modal
memiliki hak dan tanggung jawab sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan Anggaran
Dasar Perseroan. Pemegang Saham Perseroan
terdiri dari Pemegang Saham Utama/Pengendali
dan Pemegang Saham lainnya (pendiri).
PT Tunas Ridean Tbk 49,00%
PT Mandiri (Persero) Tbk51,00%
Komposisi Pemegang Saham Mandiri Tunas Financeper 31 Desember 2019
Pemegang Saham Utama/Pengendali Perseroan
adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang
memiliki saham Perseroan sebanyak 51,00%.
Perseroan senantiasa memenuhi serta
memperhatikan hak-hak Pemegang Saham
secara setara tanpa membedakan antara
pemegang saham mayoritas maupun
minoritas. Kesetaraan pemenuhan hak kepada
seluruh pemegang saham dapat dilihat dari
pemberitahuan informasi pra pelaksanaan,
pelaksanaan dan pasca pelaksanaan RUPS
sebagaimana yang diwajibkan dalam ketentuan
yang berlaku. Sebelum RUPS dilaksanakan,
Perseroan akan melakukan pemanggilan dalam
jangka waktu paling lambat 21 hari terhitung
sejak penetapan tanggal pelaksanaan RUPS.
Selain itu, Perusahaan juga memastikan dapat
memelihara dan menegakkan hak-hak pemegang
saham meliputi:
1. Mengusulkan, menyetujui pengangkatan
dan pemberhentian Dewan Komisaris dan
Direksi.
2. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar
termasuk perubahan modal.
3. Menyetujui penggabungan, peleburan,
pengambilalihan dan pemisahan Perseroan,
pengajuan permohonan agar Perseroan
dinyatakan pailit, dan pembubaran.
4. Meminta laporan dan penjelasan mengenai
hal tertentu kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan dengan memperhatikan
peraturan yang berlaku di bidang pasar
modal di Indonesia.
5. Setiap satu saham memberikan 1 (satu) hak
suara.
6. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam
RUPS.
7. Menerima pembayaran dividen dan sisa
kekayaan hasil likuidasi.
8. Menjalankan hak lainnya berdasarkan
peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
282 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
2.ruPS LuAr biASA
yang dapat diadakan sewaktu-waktu jika dipandang perlu
oleh Direksi, Dewan Komisaris atau Pemegang Saham untuk
menetapkan hal-hal yang tidak dilakukan dalam
RUPS Tahunan.
1.ruPS TAhunAn
yang diadakan untuk membahas laporan tahunan dan perhitungan tahunan Perseroan
dan dilaksanakan paling lambat 6 (enam) bulan
setelah tahun buku.
rapat umum Pemegang SahamRapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah
Organ Perseroan yang memiliki wewenang yang
tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan
Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam
Undang-undang dan/atau Anggaran Dasar. RUPS
sebagai organ Perseroan merupakan wadah bagi
pemegang saham untuk mengambil keputusan
penting yang berkaitan dengan modal yang
ditanam dalam Perseroan, dengan memperhatikan
ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan serta
perundang-undangan yang berlaku.
RUPS dan/atau pemegang saham tidak dapat
melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan
wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan
tidak mengurangi wewenang RUPS untuk
menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan;
termasuk untuk melakukan penggantian atau
pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan
atau Direksi.
Selain itu, Perusahaan juga memastikan dapat
memelihara dan menegakkan hak-hak Pemegang
Saham meliputi:
1. Mengusulkan, menyetujui pengangkatan dan
pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar
termasuk perubahan modal.
3. Menyetujui penggabungan, peleburan,
pengambilalihan dan pemisahan Perseroan,
pengajuan permohonan agar Perseroan
dinyatakan pailit, dan pembubaran.
4. Meminta laporan dan penjelasan mengenai
hal tertentu kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan dengan memperhatikan
peraturan yang berlaku di bidang Pasar
Modal di Indonesia.
5. Setiap satu saham memberikan 1 hak suara.
6. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam
RUPS.
7. Menerima pembayaran dividen dan sisa
kekayaan hasil likuidasi.
8. Menjalankan hak lainnya berdasarkan UU PT.
Jenis-jenis Pelaksanaan
ruPS
283 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Penyelenggaraan RUPS Perseroan mengacu
kepada Undang-Undang No. 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar
Perseroan. Baik RUPS Tahunan dan RUPSLB
memiliki wewenang tertinggi dalam struktur
Tata Kelola Perusahaan sekaligus merupakan
forum utama bagi pemegang saham untuk
menggunakan hak dan wewenangnya terhadap
Manajemen Perseroan.
Mekanisme Penyelenggaraan ruPS PerseroanDalam hal tata cara penyelenggaraan RUPS, Perseroan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (POJK) No.32/POJK.04/2014 dan aturan lain yang terkait.
Penyelenggaraan ruPS di Sepanjang Tahun 2019
Di tahun 2019 Mandiri Tunas Finance
hanya melakukan ruPS Tahunan dan tidak
melakukan ruPS Luar biasa
Di sepanjang tahun 2019, Perseroan melakukan
1 (satu) kali RUPS, yaitu RUPS Tahunan yang
dilaksanakan pada Jumat, 18 Maret 2019 di
Plaza Mandiri, Jakarta. Dalam penyelenggaraan
RUPS Tahunan tersebut, pada setiap mata acara
Rapat telah diberikan kesempatan kepada
Pemegang Saham dan kuasa Pemegang Saham
untuk tanya jawab mengenai materi yang
dibahas. Keputusan Rapat diambil berdasarkan
musyawarah untuk mufakat. Jika keputusan
berdasarkan musyawarah mufakat tidak
tercapai, maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara dengan menyerahkan
kartu suara. Perseroan telah menunjuk pihak
independen yaitu Lenny Janis Ishak, SH, Notaris
di Jakarta, dalam melakukan perhitungan
dan/atau memvalidasi suara. Seluruh anggota
Dewan Komisaris dan Direksi hadir pada rapat
tersebut.
Adapun agenda RUPS Tahunan 2019 beserta
pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
284 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
AGENDA RUPS TAHUNAN 2019 DAN PELAKSANAANNYA
Agenda RUPS Tahunan 18 Maret 2019 SetujuTidakSetuju
Abstain Keterangan
Agenda ke-1Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan dan pengesahan Laporan Keuangan serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
100% - -Keputusan melalui
musyawarah mufakat
Agenda ke-2Usulan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
100% - -Keputusan melalui
musyawarah mufakat
Agenda ke-3Persetujuan Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019
100% - -Keputusan melalui
musyawarah mufakat
Agenda ke-4Usulan Penetapan gaji bagi anggota Direksi, honorarium bagi anggota Dewan Komisaris dan penetapan tunjangan lainnya termasuk tantieme bagi segenap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan.
100% - -Keputusan melalui
musyawarah mufakat
Agenda ke-5Persetujuan untuk mengalihkan dan/atau menjaminkan lebih dari 50% kekayaan Perseroan sebagai jaminan hutang atas nama Perseroan guna mendapatkan Pendanaan baru yang berasal dari sumber perbankan dan/atau penerbitan surat berharga.
100% - -Keputusan melalui
musyawarah mufakat
Agenda ke-6Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2019.
100% - -Keputusan melalui
musyawarah mufakat
Agenda ke-7Usulan perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
100% - -Keputusan melalui
musyawarah mufakat
285 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Hasil keputusan RUPS Tahunan 2019 dan tindak lanjutnya oleh manajemen adalah sebagai berikut:
Hasil Keputusan RUPS Tahunan 18 Maret 2019Sudah/Belum
Terlaksana
Tindak Lanjut oleh Manajemen Atas Keputusan RUPS
Tahunan 2018 Hingga Akhir Tahun 2018
Agenda ke-1Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, serta mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) dengan pendapat Wajar dalam semua hal yang material, dengan demikian memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, dan kepada Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan pelaksanaan kewenangan, yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.24 tanggal 18 Maret 2019.
Agenda ke-2Menyetujui dan menetapkan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2017 sebesar Rp 403.320.898.882,26 sebagai berikut:• Membagikan dividen tunai sejumlah 10% dari jumlah laba bersih atau
sebesar Rp 403.320.898.882,26 yang akan dibagikan secara proporsional kepada Pemegang Saham Perseroan yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk.
• Sisa Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2018 sejumlah 90% dari jumlah laba bersih atau sebesar Rp362.988.808.994,03 akan dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan (retained earning) yang akan digunakan untuk memperkuat permodalan Perseroan.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.24 tanggal 18 Maret 2019.
Agenda ke-3• Menyetujui dan menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.
• Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik dan Auditor tersebut, serta mentapkan Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited), karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.24 tanggal 18 Maret 2019.
286 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Hasil Keputusan RUPS Tahunan 18 Maret 2019Sudah/Belum
Terlaksana
Tindak Lanjut oleh Manajemen Atas Keputusan RUPS
Tahunan 2018 Hingga Akhir Tahun 2018
Agenda ke-4Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Mayoritas Perseroan untuk menetapkan:• Gaji anggota Direksi dan honorarium Dewan Komisaris dan pemberian
fasilitas benefit dan atau tunjangan lainnya untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.
• Tantiem atas kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.24 tanggal 18 Maret 2019.
Agenda ke-5Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan, sejak pentupan Rapat ini, untuk mengalihkan dan/atau menjadikan lebih dari 50% kekayaan bersih Perseroan sebagai jaminan utang atas nama Perseroan guna mendapatkan pendanaan baru yang berasal dari sumber perbankan dan penerbitan obligasi atau surat berharga, dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, sebesar Rp5.000.000.000.000,- di tahun 2019. Dimana untuk setiap pengalihan dan/atau penjaminan kekayaan bersih Perseroan dengan kelipatan sebesar Rp1.000.000.000.000,-, Direksi diwajibkan membuat laporan tertulis kepada Dewan Komisaris mengenai pelaksanaan tersebut.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.24 tanggal 18 Maret 2019.
Agenda ke-6Menerima Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2019 sebesar Rp 1.000.000.000.000,-.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.24 tanggal 18 Maret 2019.
Agenda ke-7• Menyetujui perubahan Pasal 17 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan.• Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak
untuk memindahkan kuasa ini kepada orang lain, untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan perubahan anggaran dasar Perseroan tersebut diatas, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan hasil keputusan Rapat ini dalam Akta yang dibuat dihadapan Notaris, dan untuk selanjutnya memberitahukan kepada pihak yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.24 tanggal 18 Maret 2019.
287 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
informasi tentang hasil Keputusan ruPS Tahun 2018 dan Tindak Lanjutnya oleh Manajemen
Di sepanjang tahun 2018, Perseroan melakukan
1 (satu) kali RUPS, yaitu RUPS Tahunan yang
dilaksanakan pada Jumat, 9 Maret 2018 di Plaza
Mandiri, Jakarta. Dalam penyelenggaraan RUPS
Tahunan tersebut, pada setiap mata acara Rapat
telah diberikan kesempatan kepada Pemegang
Saham dan kuasa Pemegang Saham untuk tanya
jawab mengenai materi yang dibahas. Keputusan
Rapat diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. Jika keputusan berdasarkan
musyawarah mufakat tidak tercapai, maka
keputusan diambil dengan pemungutan suara
dengan menyerahkan kartu suara. Perseroan
telah menunjuk pihak independen yaitu Lenny
Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta, dalam
melakukan perhitungan dan/atau memvalidasi
suara. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan
Direksi hadir pada rapat tersebut.
Hasil keputusan RUPS Tahunan 2018 dan tindak
lanjutnya oleh manajemen adalah sebagai
berikut:
Hasil Keputusan RUPS Tahunan 9 Maret 2018Sudah/Belum
Terlaksana
Tindak Lanjut oleh Manajemen Atas Keputusan RUPS
Tahunan 2018 Hingga Akhir Tahun 2018
Agenda ke-1Menyetujui dan menerima Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, serta mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) dengan pendapat Wajar dalam semua hal yang material, dengan demikian memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, dan kepada Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan pelaksanaan kewenangan, yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.10 tanggal 9 Maret 2018.
Agenda ke-2Menyetujui dan menetapkan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2017 sebesar Rp350.241.513.915,64 sebagai berikut:• Membagikan dividen tunai sejumlah 10% dari jumlah laba bersih atau
sebesar Rp35.024.151.391,56 yang akan dibagikan secara proporsional kepada Pemegang Saham Perseroan yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk.
• Sisa Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2017 sejumlah 90% dari jumlah laba bersih atau sebesar Rp315.217.362.524,08 akan dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan (retained earning) yang akan digunakan untuk memperkuat permodalan Perseroan.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.10 tanggal 9 Maret 2018.
288 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Hasil Keputusan RUPS Tahunan 9 Maret 2018Sudah/Belum
Terlaksana
Tindak Lanjut oleh Manajemen Atas Keputusan RUPS
Tahunan 2018 Hingga Akhir Tahun 2018
Agenda ke-3• Menyetujui dan menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro
& Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
• Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik dan Auditor tersebut, serta mentapkan Kantor Akuntan Publik Pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited), karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.10 tanggal 9 Maret 2018.
Agenda ke-4Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Mayoritas Perseroan untuk menetapkan:• Gaji anggota Direksi dan honorarium Dewan Komisaris dan pemberian
fasilitas benefit dan atau tunjangan lainnya untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
• Tantiem atas kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.10 tanggal 9 Maret 2018.
Agenda ke-5Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan, sejak pentupan Rapat ini, untuk mengalihkan dan/atau menjadikan lebih dari 50% kekayaan bersih Perseroan sebagai jaminan utang atas nama Perseroan guna mendapatkan pendanaan baru yang berasal dari sumber perbankan dan penerbitan obligasi atau surat berharga, dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, sebesar Rp8.000.000.000.000,- di tahun 2019. Dimana untuk setiap pengalihan dan/atau penjaminan kekayaan bersih Perseroan dengan kelipatan sebesar Rp1.000.000.000.000,-, Direksi diwajibkan membuat laporan tertulis kepada Dewan Komisaris mengenai pelaksanaan tersebut.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.10 tanggal 9 Maret 2018.
Agenda ke-6Menerima Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2017 sebesar Rp850.000.000.000,-.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.10 tanggal 9 Maret 2018.
289 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Hasil Keputusan RUPS Tahunan 9 Maret 2018Sudah/Belum
Terlaksana
Tindak Lanjut oleh Manajemen Atas Keputusan RUPS
Tahunan 2018 Hingga Akhir Tahun 2018
Agenda ke-7• Menyetujui perubahan Pasal 17 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan.• Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak
untuk memindahkan kuasa ini kepada orang lain, untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan perubahan anggaran dasar Perseroan tersebut diatas, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan hasil keputusan Rapat ini dalam Akta yang dibuat dihadapan Notaris, dan untuk selanjutnya memberitahukan kepada pihak yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.10 tanggal 9 Maret 2018.
Agenda ke-8Menyetujui perubahan susunan Direksi Perseroan sebagai berikut:• Menerima pengunduran diri Bpk. Ignatius Susatyo Wijoyo dari jabatannya
selaku Direktur Utama• Mengangkat kembali Bpk. Harjanto Tjitohardjojo sebagai Direktur
Perseroan• Mengangkat Bpk. Arya Suprihadi sebagai Direktur Utama Perseroan• Mengangkat Bpk. Armendra sebagai Direktur Perseroan
Selanjutnya terhitung mulai tanggal penutupan RUPS Tahun Buku 2017, susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:Direksi:Direktur Utama: Arya SuprihadiDirektur: Harjanto TjitohardjojoDirektur: ArmendraMasa jabatan anggota Direksi Perseroan tersebut di atas akan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ketiga sejak penetapan pengangkatannya, namun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu sesuai Anggaran Dasar Perseroan.
3
Telah terdokumentasikan dalam Berita Acara
Rapat No.10 tanggal 9 Maret 2018.
3 = sudah terlaksana | x = belum terlaksana
Di tahun 2018 Perseroan hanya melakukan RUPS Tahunan dan tidak melakukan RUPS Luar Biasa.
290 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
DEwAn KOMiSAriS
Kriteria dan Prosedur Pengangkatan serta Pemberhentian Dewan Komisaris
b) Pertanggungjawabannya sebagai
anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris pernah tidak
diterima oleh RUPS atau pernah tidak
memberikan pertanggungjawaban
sebagai anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris kepada
RUPS; dan
c) Pernah menyebabkan perusahaan
yang memperoleh izin, persetujuan,
atau pendaftaran dari Otoritas Jasa
Keuangan tidak memenuhi kewajiban
menyampaikan laporan tahunan
dan/atau laporan keuangan kepada
Otoritas Jasa Keuangan.
d. Memiliki komitmen untuk mematuhi
peraturan perundang-undangan; dan
e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian
di bidang yang dibutuhkan Emiten atau
Perusahaan Publik.
Dewan Komisaris sebagai organ Perseroan yang bertugas dan
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan
dan memberikan nasihat kepada Direksi secara independen
terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
dalam mengelola Perseroan serta memastikan bahwa Perseroan
telah melaksanakan GCG.
Kriteria Dewan Komisaris Perseroan adalah:
a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas
yang baik;
b. Cakap melakukan perbuatan hukum;
c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan
dan selama menjabat:
1. Tidak pernah dinyatakan pailit;
2. Tidak pernah menjadi anggota Direksi
dan/atau anggota Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
perusahaan dinyatakan pailit;
3. Tidak pernah dihukum karena melakukan
tindak pidana yang merugikan keuangan
negara dan/atau yang berkaitan dengan
sektor keuangan; dan
4. Tidak pernah menjadi anggota Direksi
dan/atau anggota Dewan Komisaris yang
selama menjabat:
a) Pernah tidak menyelenggarakan
RUPS tahunan;
291 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Masa Jabatan Dewan KomisarisSesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan
oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu yang ditentukan lamanya yaitu 3 (tiga) tahun.
Komposisi dan Susunan Keanggotaan Dewan Komisaris Tahun 2019
Anggota Dewan Komisaris Perseroan per 31
Desember 2019 berjumlah 3 (tiga) orang, dimana
1 (satu) orang diantaranya adalah Komisaris
Utama, 1 (satu) orang anggota Komisaris, dan
1 (satu) anggota lainnya adalah Komisaris
Independen. Dengan demikian komposisi
keanggotaan Dewan Komisaris Perseroan telah
memenuhi ketentuan Peraturan OJK No. 33/
POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik yang
mengatur bahwa:
• Dewan Komisaris paling kurang terdiri dari 2
(dua) orang anggota Dewan Komisaris.
• Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih
dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris,
jumlah Komisaris Independen wajib paling
kurang 30% dari jumlah seluruh anggota
Dewan Komisaris.
• 1 (satu) di antara anggota Dewan Komisaris
diangkat menjadi Komisaris Utama atau
Presiden Komisaris.
Di tahun 2019, tidak terdapat pergantian
susunan keanggotaan Dewan Komisaris. Dengan
demikian, susunan dan komposisi Dewan
Komisaris per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2019 adalah sama.
292 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
SUSUNAN DEWAN KOMISARIS PER 31 DESEMBER 2019
Nama JabatanDasar Hukum Pengangkatan
Dasar Uji Kepatutan dan Kelayakan
Masa Jabatan
Periode Jabatan
Rico Adisurja Setiawan
Komisaris Utama
Akta Pernyataan Keputusan RUPS No. 23
tanggal 26 April 2017 yang dibuat di hadapan Lenny Janis Ishak, S.H.,
Notaris di Jakarta
Surat Keputusan OJK No. KEP-471/
NB.11/2017 tanggal 21 Agustus 2017
RUPS Tahun 2017 -
RUPS Tahun 2020
Ke-1
Harry Gale
Komisaris
Akta Pernyataan Keputusan RUPS No. 23
tanggal 26 April 2017 yang dibuat di hadapan Lenny Janis Ishak, S.H.,
Notaris di Jakarta
Surat Keputusan OJK No. KEP-484/
NB.11/2017 tanggal 25 Agustus 2017
RUPS Tahun 2017 -
RUPS Tahun 2020
Ke-1
Ravik Karsidi
Komisaris Independen
Akta Pernyataan Keputusan RUPS No. 23
tanggal 26 April 2017 yang dibuat di hadapan Lenny Janis Ishak, S.H.,
Notaris di Jakarta
Surat Keputusan OJK No. KEP-483/
NB.11/2017 tanggal 25 Agustus 2017
RUPS Tahun 2017 -
RUPS Tahun 2020
Ke-1 (sebelumnya tidak pernah
menjabat sebagai Dewan
Komisaris Perseroan)
Profil seluruh anggota Dewan Komisaris dapat dilihat pada bab Profil Perseroan pada Laporan Tahunan ini.
uji Kepatutan dan Kelayakan Dewan KomisarisSesuai peraturan yang diberlakukan OJK kepada
industri keuangan, pihak yang mengurus lembaga
keuangan diwajibkan mengikuti uji kepatutan
dan kelayakan yang dilakukan oleh OJK sebagai
prasyarat berlakunya jabatan kepengurusan
secara formal. Seluruh Dewan Komisaris
Perseroan telah melaksanakan uji kepatutan dan
kelayakan oleh OJK.
Penunjukkan Dewan Komisaris Perseroan
telah sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 33/
POJK.04/2014 tentang Direksi dan Komisaris
Perseroan Atau Perusahaan Publik dan
Peraturan OJK Nomor 4/POJK.05/2013 tentang
Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Bagi
Pihak Utama Pada Perusahaan Perasuransian,
Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan Dan
Perusahaan Penjaminan.
293 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
independensi Dalam meminimalisasi terjadinya benturan
kepentingan Dewan Komisaris tidak
diperkenankan memiliki hubungan darah antara
satu sama lain sampai derajat ketiga, baik secara
vertikal maupun horizontal. Selain itu, Perseroan
memiliki kebijakan yang tercantum dalam
anggaran dasar Perseroan tentang rangkap
jabatan yang mengadopsi peraturan OJK.
Seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan
bertindak independen dan bebas intervensi dari
pihak manapun.
Anggota Dewan Komisaris Perseroan juga
telah memenuhi ketentuan mengenai rangkap
jabatan sebagaimana diatur dalam Pasal 9 juncto
Pasal 18 ayat (4) Peraturan OJK Nomor 30/
POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan.
Board Manual: Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris
Dalam rangka menjalankan tugas, tanggung
jawab dan wewenangnya, Dewan Komisaris
mengacu pada Pedoman Kerja (Board Charter)
Dewan Komisaris yang telah dibuat oleh
Perseroan. Pedoman Kerja ini berisi tentang
petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris
agar menjalankan aktivitasnya secara
terstruktur, sistematis, dan mudah dipahami
untuk mencapai visi dan misi Perseroan sehingga
tercapai standar kerja yang tinggi sejalan dengan
prinsip-prinsip GCG. Perseroan juga melakukan
evaluasi secara terhadap Pedoman Kerja yang
dimiliki guna menyesuaikan dengan dinamika
demi kelangsungan Perseroan.
Perseroan telah memiliki Board Manual atau
Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris yang
telah disahkan pada tanggal 27 Agustus 2015,
yang berisi petunjuk tata laksana kerja Dewan
Komisaris serta menjelaskan tahapan aktivitas
secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami
dan dapat dijalankan dengan konsisten,
menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dalam
melaksanakan tugas masing-masing untuk
mencapai Visi dan Misi Perseroan.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
dalam Board Manual Perseroan mencakup:
• Acuan Kebijakan
• Ruang Lingkup
• Dasar Hukum
• Prinsip Hubungan Kerja Dewan Komisaris
Dengan Direksi
• Komposisi, Masa Jabatan dan Rangkap
Jabatan
• Tugas,Tanggungjawab, dan Kewajiban Dewan
Komisaris
• Hak dan Wewenang Dewan Komisaris
• Budaya dan Etika Perilaku Dewan Komisaris
• Kerahasiaan Informasidan Benturan
Kepentingan
• Rapat Dewan Komisaris
• Pelaporan dan Pertanggungjawaban
• Komite Penunjang Pelaksanaan Tugas
Dewan Komisaris
• Sekretaris Dewan Komisaris
294 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Tugas, Tanggung Jawab, Kewajiban dan wewenang Dewan Komisaris
Kewajiban Dewan Komisaris:
1. Mematuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan, Anggaran Dasar dan keputusan
RUPS serta bertindak professional;
2. Melakukan kajian, mengesahkan, serta
mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan
anggaran tahunan Perseroan yang telah
disiapkan Direksi sesuai regulasi yang
berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan;
3. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam
melaksanakan kepengurusan Perseroan
dan tidak dimaksudkan untuk kepentingan
pihak/golongan tertentu;
4. Menelaah laporan tahunan yang disiapkan
Direksi serta menandatangani laporan
tahunan;
5. Menyusun laporan kegiatan Dewan
Komisaris yang merupakan bagian dari
laporan penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik dan melaporkan kegiatan
pengawasannya kepada RUPS.
6. Melaporkan kepada Perseroan mengenai
kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya
pada Perseroan yang bersangkutan
dan Perseroan lain, termasuk setiap
perubahannya.
7. Memberikan rekomendasi kepada RUPS atas
penunjukkan Kantor Akuntan Publik yang
akan melakukan pemeriksaan atas laporan
keuangan Perseroan;
8. Melakukan tindak lanjut atas hasil
pengawasan dan memberikan rekomendasi
kepada RUPS dalam hal terjadi penyimpangan
terhadap peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar;
9. Membentuk Komite Audit dan dapat
membentuk komite lainnya guna menunjang
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris;
Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris:
1. Melakukan pengawasan dan bertanggung
jawab terhadap kebijakan dan jalannya
pengurusan Perseroan sesuai visi dan misi
yang telah ditetapkan dengan berlandaskan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia,
termasuk namun tidak terbatas pada
peraturan terkait pelaksanaan Good
Corporate Governance, Undang-Undang
Perseroan Terbatas, dan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan.
2. Memberi nasihat kepada Direksiatas
jalannya pengurusan Perseroan.
3. Memastikan bahwa Direksi telah
menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari Divisi Internal Audit,
auditor eksternal, hasil pengawasan OJK
dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
4. Memberitahukan kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) paling lambat 10 (sepuluh)
hari kalender sejak ditemukan pelanggaran
terhadap peraturan perundang-undangan
di bidang pembiayaan, termasuk perkiraan
keadaan yang dapat membahayakan
kelangsungan usaha Perseroan.
5. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang
disiapkan oleh Direksi serta menandatangani
laporan tahunan tersebut;
6. Memberikan pendapat dan saran atas
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan yang
diusulkan oleh Direksi dan mengesahkan
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
tersebut sesuai ketentuan dengan Anggaran
Dasar;
7. Melaporkan dengan segera kepada RUPS
apabila terjadi gejala menurunnya kinerja
Perseroan.
295 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
10. Dalam hal Perseroan menunjukkan gejala
kemunduran yang signifikan, segera
mengadakan RUPS untuk melaporkan
kepada Pemegang Saham, dengan disertai
saran mengenai langkah-langkah perbaikan
yang harus ditempuh;
11. Memantau efektivitas implementasi Good
Corporate Governance.
Wewenang Dewan Komisaris:
1. Dewan Komisaris berwenang memberikan
persetujuan tertulis atas keputusan Direksi
untuk tindakan-tindakan sebagai berikut:
a. Meminjam atau meminjamkan uang
atas nama Perseroan (tidak termasuk
mengambil uang Perseroan di Bank);
b. Mendirikan suatu usaha baru atau turut
serta pada perusahaan lain, baik di dalam
negeri maupun di luar negeri.
2. Memperoleh akses yang cukup atas informasi
Perseroan dalam hal ini melihat buku buku,
surat berharga serta memeriksa kekayaan
Perseroan.
3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau
pejabat lainnya mengenai segala persoalan/
kebijakan yang menyangkut pengelolaan
Perseroan.
4. Meminta Direksi dan/atau pejabat unit
kerja lainnya di bawah Direksi dengan
sepengetahuan Direksi untuk menghadiri
rapat Dewan Komisaris.
5. Mengangkat Sekretaris Dewan
Komisaris, jika dianggap perlu dan
memberhentikannya.
6. Memberhentikan sementara Anggota
Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan.
7. Membentuk komite lain selain komite
audit, dengan memperhatikan kebutuhan
Perseroan.
8. Jika dianggap perlu dalam menjalankan
tugas, Dewan Komisaris dapat menggunakan
bantuan tenaga ahli untuk jangka waktu
terbatas dengan beban Perseroan;
9. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan
dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu
tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan
10. Melaksanakan kewenangan pengawasan
lainnya sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar Perseroan dan/atau
keputusan RUPS.
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan
yang secara kolektif bertugas melakukan
pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai
dengan Anggaran Dasar serta memberikan
nasihat kepada Direksi. Kedudukan masing-
masing anggota Dewan Komisaris termasuk
Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris
Utama sebagai primus inter pares adalah
mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan
oleh RUPS. Dalam melaksanakan tugas, Dewan
Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS.
Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada
RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas
pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam
rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
296 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Program Orientasi bagi Komisaris baru
Bagi Komisaris yang baru diangkat diberikan
program orientasi dan pengenalan Perseroan.
Penanggung jawab program ini berada pada
Sekretaris Perusahaan. Materi program
pengenalan mencakup:
• Anggaran Dasar Mandiri Tunas Finance
• Peraturan perundang-undangan terkait
bisnis Mandiri Tunas Finance
• Laporan Tahunan Mandiri Tunas Finance
• Rencana Jangka Panjang
• Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
• Program Kerja Dewan Komisaris
• Key Performance indicator Dewan Komisaris
Di tahun 2019 tidak terdapat pengangkatan
Komisaris baru. Dengan demikian Perseroan
tidak melaksanakan program pengenalan
Perseroan terhadap Dewan Komisaris.
Peningkatan Kompetensi Dewan KomisarisPerseroan senantiasa memfasilitasi pelaksanaan
program pengembangan sumber daya manusia
mulai dari level teratas hingga bawah sebagai
bentuk komitmen Perseroan dalam menciptakan
SDM yang unggul dan berdaya saing. Kebijakan
mengenai program peningkatan kapabilitas bagi
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
a. Program peningkatan kapabilitas
dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
efektivitas kerja Dewan Komisaris.
b. Rencana untuk melakukan program
peningkatan kapabilitas harus dimasukkan
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Dewan
Komisaris.
c. Setiap Anggota Dewan Komisaris yang
mengikuti program peningkatan kapabilitas
diwajibkan menyajikan presentasi kepada
Anggota Dewan Komisaris lain dalam rangka
berbagi informasi dan pengetahuan.
d. Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan
bertanggung jawab untuk membuat laporan
tentang pelaksanaan program peningkatan
kapabilitas. Laporan tersebut disampaikan
kepada Dewan Komisaris.
Tentang kegiatan peningkatan kompetensi yang
diikuti Dewan Komisaris di sepanjang tahun
2019 dapat dilihat pada bab Profil Perusahaan
dalam laporan tahunan ini.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Tahun 2019KEPUTUSAN, REKOMENDASI, DAN PELAKSANAAN TUGAS DEWAN KOMISARIS DI TAHUN 2019
Kuartal I-2019 (Q1-2019)
Review dan pertimbangkan keikutsertaan asuransi gempa bagi customer yang terletak pada wilayah yang rawan gempa.
Mengidentifikasi terkait kondisi dan pangsa pasar yang ada di Palu
Terdapat respond yang dilakukan terhadap kondisi Palu, Menambah pencadangan sekitar 20-50% dari eksposur dengan memperhatikan kondisi keuangan perusahaan
Memberikan grace period sesuai arahan Regulator antara 3 sampai 12 bulan
297 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Kuartal II-2019 (Q2-2019)
Adanya penambahan personil untuk menangani AR / Collection khusus untuk nasabah Fleet.
Pembiayaan multiguna bisa di challenge lagi, setidaknya minimal Rp200 miliar per bulan.
Ke depannya perlu ada adjusment kembali agar bisnis MTF kembali ke on track.
Kuartal III-2019 (Q3-2019)
Corporate Culture digalakkan terus menerus
Pantau outstanding dealer financing, untuk masalah dealer financing selalu di pantau kuncinya di stock opname bulanan
Pantau program khusus MTF KKB 25%; bisa juga usul MTF membuat program namun biaya dari CLG / SME memakai uang muka 25%
Menindaklanjuti Board Forum Q2 2019, sepakat akan mendorong Fleet corporate maupun commercial
Kuartal IV-2019 (Q4-2019)
Melakukan penyempurnaan SOP dan mengesahkan SOP tersebut sesuai ketentuan OJK dan PPATK.
Parameter risiko, dihubungkan dengan kualitas kredit sejauh ini masih terjaga dengan baik.
Penilaian Kinerja Komite di bawah Dewan Komisaris dan Dasar PenilaiannyaDalam rangka meningkatkan peran Dewan
Komisaris dalam menjalankan fungsi
pengawasan, Dewan Komisaris telah membentuk
3 (tiga) komite yaitu :
1. Komite Audit
2. Komite Remunerasi dan Nominasi
3. Komite Pemantau Risiko
Komite Audit memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk membantu dan memfasilitasi
Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas
dan fungsi pengawasan atas sistem dan proses
Pelaporan Keuangan, proses audit atas laporan
keuangan perusahaan, evaluasi atas pelaksanaan
pengawasan internal perusahaan, evaluasi
atas kinerja internal auditor peusahaan, dan
pengawasan kinerja teknis dan operasional
serta pemenuhan ketentuan dan peraturan
perundang – undangan lainnya. Sepanjang tahun
2019, Komite Audit telah menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik. Komite Audit
telah melaksanakan rapat sebanyak 6 (enam) kali
dan menjalankan tugasnya antara lain :
1. Melakukan penelaahan atas informasi
keuangan yang akan dikeluarkan oleh
Perseroan seperti laporan keuangan,
proyeksi, dan informasi keuangan lainnya.
2. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan
pemeriksaan oleh internal maupun eksternal
audit.
3. Melakukan penelaahan atas ketaatan
Perseroan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan
kegiatan Perseroan.
4. Memberikan rekomendasi mengenai
penyempurnaan sistem pengendalian intern
perusahaan serta pelaksanaannya.
298 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
5. Melaporkan kepada Dewan Komisaris
berbagai risiko yang dihadapi perusahaan
dan pelaksanaan manajemen risiko oleh
Direksi.
6. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh
Dewan Komisaris sepanjang dalam lingkup
tugas dan kewajiban Komite Audit.
7. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan
informasi Perseroan dan hanya digunakan
untuk kepentingan pelaksanaan tugas.
Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki
tugas dan tanggung jawab untuk membantu
Dewan Komisaris yang bertujuan melakukan
pemantauan, pengawasan, dan penilaian atas
efektifitas nominasi dan remunerasi. Sepanjang
tahun 2019, Komite Nominasi dan Remunerasi
telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik. Komite Nominasi dan Remunerasi
telah melaksanakan rapat sebanyak 4 (empat)
kali dan menjalankan tugasnya antara lain :
1. Memberikan rekomandasi kepada Dewan
Komisaris mengenai kebijakan remunerasi
bagi anggota Direksi dan/atau Dewan
Komisaris untuk disampaikan ke RUPS.
2. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan
remunerasi Perseroan, meliputi : gaji,
honorarium, THR, benefit, bonus, dan
tantiem.
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai : komposisi jabatan
anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris,
kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan
dalam nominasi anggota Direksi dan/atau
Dewan Komisaris, nama calon anggota
Direksi dan/atau Dewan Komisaris, dan
melakukan penilaian berdasarkan tolak ukur
yang telah disusun sebagai evaluasi kinerja
dan pengembangan kemampuan Direksi
dan/atau Dewan Komisaris.
Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan
tanggung jawab untuk membantu Dewan
Komisaris guna memantau pelaksanaan
manajemen risiko perusahaan yang telah
disusun oleh Direksi. Sepanjang tahun 2019,
Komite Pemantau Risiko telah menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan
rapat sebanyak 6 (enam) kali dan menjalankan
tugasnya antara lain :
1. Mengarahkan kebijakan, strategi, dan
kerangka manajemen risiko sesuai dengan
risk appetite dan risk tolerance.
2. Melakukan review atas kesesuaian antara
kebijakan manajemen risiko Perseroan.
3. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan
tugas satuan kerja manajemen risiko.
4. Melakukan review atas laporan profil risiko
dan/atau tingkat risiko.
5. Melakukan review atas laporan tingkat
kesehatan keuangan Perseroan.
6. Memantau kecukupan proses identifikasi,
pengukuran pemantauan, pengendalian, dan
sistem informasi manajemen risiko.
Dewan Komisaris secara periodik (tahunan)
melakukan penilaian atas efektivitas kinerja
komite-komite di bawah Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris menilai bahwa selama tahun
2019 komite-komite telah menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya dengan cukup efektif
dilihat dari pencapaian Key Performance indicator
(KPI) masing-masing komite.
299 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
KOMiSAriS inDEPEnDEn
Komisaris Independen diperlukan sebagai
salah satu instrumen pengawasan yang bersifat
independen dan tidak memiliki afiliasi maupun
kepentingan apapun terhadap Perseroan.
Komisaris Independen merupakan anggota
Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham
dan/atau hubungan keluarga dengan anggota
Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau
pemegang saham pengendali atau dengan
Perseroan yang mungkin menghalangi atau
menghambat posisinya untuk bertindak
independen sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
Komisaris Independen bertanggung jawab
untuk melakukan pengawasan dan juga mewakili
kepentingan pemegang saham minoritas.
Pengangkatan Komisaris Independen diatur dalam Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Komposisi dan Keanggotaan Komisaris independen dalam Susunan Dewan Komisaris PerseroanSesuai dengan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014, komposisi Dewan Komisaris haruslah minimal
30% dari jumlah keseluruhan anggota Dewan Komisaris. Di akhir tahun 2019, Perseroan memiliki 1
(satu) Komisaris Independen.
KOMISARIS INDEPENDEN MANDIRI TUNAS FINANCE PER 31 DESEMBER 2018
Komisaris Independen Periode Jabatan dan Pertama Kali Diangkat Masa Jabatan
Ravik KarsidiPeriode ke-1, sebelumnya tidak pernah
menjabat sebagai Dewan Komisaris Perseroan
RUPS Tahun 2017 - RUPS Tahun 2020
Komposisi Komisaris independen Perseroan
terhadap jumlah keseluruhan anggota Dewan
Komisaris sebesar 33,33%, dan telah memenuhi
peraturan terkait.
300 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
independensi Komisaris independen
Keberadaan Komisaris Independen yang ada
di Perseroan senantiasa menjamin mekanisme
pengawasan berjalan secara efektif dan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Adapun
kriteria penentuan Komisaris Independen
Perseroan sesuai dengan POJK No. 33/
POJK.04.2014 yaitu:
• Bukan merupakan orang yang bekerja
atau mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin,
mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan
terakhir, kecuali untuk pengangkatan
kembali sebagai Komisaris Independen
Perseroan pada periode berikutnya.
• Tidak mempunyai saham Perseroan baik
langsung maupun tidak langsung.
• Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan
Komisaris, Direksi dan Pemegang saham
Utama Perseroan.
• Tidak mempunyai hubungan usaha dengan
Perseroan baik langsung maupun tidak
langsung.
Dengan demikian, Komisaris Independen
Perseroan telah memenuhi kriteria sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
KOMISARIS INDEPENDEN MANDIRI TUNAS FINANCE PER 31 DESEMBER 2019
Komisaris Independen
Kriteria Independensi
Sebagai orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi
kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk
pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan pada
periode berikutnya.
Memiliki saham
Perseroan baik
langsung maupun
tidak langsung
Memiliki hubungan
AfiliasidenganKomisaris,
Direksi dan Pemegang
saham Utama Perseroan
Memiliki hubungan
usaha dengan Perseroan
baik langsung maupun tidak
langsung
Ravik Karsidi
7 7 7 7
3 = ada | 7 = tidak ada
301 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Surat Pernyataan independensi Komisaris independen
Komisaris Independen telah menandatangani
Surat Pernyataan Independensi sebagai
Komisaris Independen yang menyatakan bahwa :
1. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,
anggota Dewan Pengawas Syariah atau
pemegang saham LJKNB yang sama; dan
2. Tidak pernah menjadi anggota Direksi,
anggota Dewan Komisaris, anggota Dewan
Pengawas Syariah atau menduduki jabatan 1
(satu) tingkat di bawah Direksi pada LJKNB
yang sama atau perusahaan laIn yang memiliki
hubungan afiliasi dengan LJKNB tersebut
dalam kurun waktu sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Surat pernyataan ini dibuat dan ditandatangani
oleh Komisaris Independen pada tanggal 17
September 2019.
SURAT PERNYATAAN INDEPENDENSI KOMISARIS INDEPENDEN
302 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
DirEKSi
Kriteria dan Persyaratan serta Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi
Direksi adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung
jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan atas
Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar serta melaksanakan GCG
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Seluruh anggota Direksi telah memenuhi
persyaratan formal dan material yang berlaku.
Persyaratan formal bersifat umum, sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sedangkan persyaratan material bersifat khusus,
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat
bisnis Perseroan.
Kriteria Dewan Komisaris Perseroan adalah:
a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas
yang baik;
b. Cakap melakukan perbuatan hukum;
c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan
dan selama menjabat:
1. Tidak pernah dinyatakan pailit;
2. Tidak pernah menjadi anggota Direksi
dan/atau anggota Dewan Komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
perusahaan dinyatakan pailit;
3. Tidak pernah dihukum karena melakukan
tindak pidana yang merugikan keuangan
negara dan/atau yang berkaitan dengan
sektor keuangan; dan
4. Tidak pernah menjadi anggota Direksi
dan/atau anggota Dewan Komisaris yang
selama menjabat:
a) Pernah tidak menyelenggarakan
RUPS tahunan;
b) Pertanggungjawabannya sebagai
anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris pernah tidak
diterima oleh RUPS atau pernah tidak
memberikan pertanggungjawaban
sebagai anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris kepada
RUPS; dan
c) Pernah menyebabkan perusahaan
yang memperoleh izin, persetujuan,
atau pendaftaran dari Otoritas Jasa
Keuangan tidak memenuhi kewajiban
menyampaikan laporan tahunan
dan/atau laporan keuangan kepada
Otoritas Jasa Keuangan.
d. Memiliki komitmen untuk mematuhi
peraturan perundang-undangan; dan
e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di
bidang yang dibutuhkan Perseroan.
303 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Masa Jabatan DireksiSesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu yang ditentukan lamanya yaitu 3 (tiga) tahun.
Komposisi dan Susunan Direksi Tahun 2019Komposisi Direksi disesuaikan dengan
kebutuhan Perseroan dengan ketentuan paling
sedikit 2 (dua) orang anggota Direksi, dimana
seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur
Utama dengan memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Komposisi Direksi Perseroan tahun 2019
beranggotakan 3 (tiga) Direksi, terdiri dari 1
(satu) Direktur Utama dan 2 (dua) Direktur. Di
tahun 2019, tidak terdapat pergantian susunan
keanggotaan Direksi. Dengan demikian, susunan
dan komposisi Direksi per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2019 adalah sama
304 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
SUSUNAN DIREKSI PER 31 DESEMBER 2019
Nama JabatanDasar Hukum Pengangkatan
Dasar Uji Kepatutan dan Kelayakan
Masa Jabatan
Periode Jabatan
Arya Suprihadi
Direktur Utama
Akta Pernyataan Keputusan RUPS No. 42 tanggal 26 Maret 2018 yang dibuat di hadapan Lenny JanisIshak, S.H., Notaris di Jakarta
Surat Keputusan OJK No. KEP-489/NB.11/2018 tanggal 27 April 2018
RUPS Tahun 2018 - RUPS Tahun 2021
Ke-1
Harjanto Tjitohardjojo
Direktur Akta Pernyataan Keputusan RUPS No. 42 tanggal 26 Maret 2018 yang dibuat di hadapan Lenny Janis
Surat Keputusan OJK No. KEP-273/BL/2010 tanggal 5 jULI
RUPS Tahun 2018 - RUPS Tahun 2021
Ke-3
Armendra Direktur Akta Pernyataan Keputusan RUPS No. 42 tanggal 26 Maret 2018 yang dibuat di hadapan Lenny Janis Ishak, S.H., Notaris di Jakarta
Surat Keputusan OJK No. KEP-490/NB.11/2018 tanggal 27 April 2018
RUPS Tahun 2018 - RUPS Tahun 2021
Ke-1
Profil seluruh Direksi dapat dilihat pada bab Profil Perseroan dalam Laporan Tahunan ini.
uji Kepatutan dan Kelayakan DireksiSesuai peraturan yang diberlakukan OJK kepada
industri keuangan, pihak yang mengurus lembaga
keuangan diwajibkan mengikuti uji kepatutan
dan kelayakan yang dilakukan oleh OJK sebagai
prasyarat berlakunya jabatan kepengurusan
secara formal. Seluruh Direksi Perseroan telah
melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan oleh
OJK.
Penunjukkan Direksi Perseroan telah
sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 33/
POJK.04/2014 tentang Direksi dan Komisaris
Perseroan Atau Perusahaan Publik dan
Peraturan OJK Nomor 4/POJK.05/2013 tentang
Penilaian Kemampuan Dan Kepatutan Bagi
Pihak Utama Pada Perusahaan Perasuransian,
Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan Dan
Perusahaan Penjaminan.
independensi Anggota Direksi
Agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya
demi kepentingan Perseroan secara keseluruhan,
maka independensi Direksi merupakan salah
satu faktor penting yang harus dijaga. Untuk
menjaga independensi, maka ditetapkan
ketentuan sebagai berikut:
1. Selain organ Perseroan, pihak lain manapun
dilarang melakukan atau campur tangan
dalam pengurusan Perseroan.
2. Direktur dilarang melakukan aktivitas yang
dapat mengganggu independensinya dalam
mengurus Perseroan.
305 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
3. Anggota Direksi dilarang saling memiliki
hubungan keluarga sampai dengan derajat
kedua dengan sesama anggota Direksi dan/
atau dengan anggota Dewan Komisaris.
4. Anggota Direksi dilarang menjadi pengurus
partai politik dan/atau calon/anggota
legislatif.
Anggota Direksi Perseroan juga telah
memenuhi ketentuan mengenai rangkap jabatan
sebagaimana diatur dalam Pasal 9 juncto
Pasal 18 ayat (4) Peraturan OJK Nomor 30/
POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan.
Board Manual: Pedoman Tata Kerja DireksiSeluruh tata cara, pedoman kerja Direksi telah
ditetapkan dalam Board Manual. Pedoman ini
mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan
Direksi dan mencantumkan antara lain tanggung
jawab, kewajiban, wewenang, hak, etika Direksi,
serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan
kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Pedoman Kerja ini berisi tentang petunjuk
tata laksana kerja Direksi agar menjalankan
aktivitasnya secara terstruktur, sistematis, dan
mudah dipahami untuk mencapai visi dan misi
Perseroan sehingga tercapai standar kerja yang
tinggi sejalan dengan prinsip- prinsip GCG.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-
prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran
Dasar, peraturan dan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham
serta praktik-praktik terbaik (best practices)
Good Corporate Governance. Perseroan juga
melakukan evaluasi secara terhadap Pedoman
Kerja yang dimiliki guna menyesuaikan dengan
dinamika demi kelangsungan Perseroan.
Perseroan telah memiliki Board Manual
atau Pedoman Tata Kerja Direksi yang telah
disahkan pada tanggal 27 Agustus 2015, yang
berisi petunjuk tata laksana kerja Direksi
serta menjelaskan tahapan aktivitas secara
terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan
dapat dijalankan dengan konsisten, yang menjadi
acuan bagi Direksi dalam melaksanakan tugas
masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi
Perseroan.
Tugas, Tanggung Jawab, wewenang dan Kewajiban Direksi
Direksi bertugas secara penuh menjalankan
segala tindakan yang berkaitan dengan
pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan
sesuai dengan maksud serta tujuan Perseroan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan
keputusan RUPS. Berdasarkan Board Manual,
tugas pokok Direksi secara umum dan
berdasarkan jabatannya adalah sebagai berikut:
1. Tugas pokok Direksi:
a. Menjalankan segala tindakan yang
berkaitan dengan pengurusan
Perusahaan untuk kepentingan
Perusahaan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perusahaan.
b. Mewakili Perusahaan baik di dalam
maupun di luar Pengadilan tentang
segala hal dan segala kejadian dengan
306 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
pembatasan-pembatasan sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-
undangan, Anggaran Dasar dan/ atau
keputusan RUPS.
c. Menguasai, memelihara, dan mengurus
kekayaan Perusahaan.
2. Tugas pokok kolegial Direksi:
a. Menetapkan visi, misi, dan strategi
Perusahaan;
b. Menetapkan kebijakan Perusahaan yang
berlaku secara Korporat;
c. Menetapkan usulan dan perubahan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan
dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan sesuai ketentuan yang
berlaku;
d. Menetapkan sasaran kinerja serta
evaluasi kinerja Perseroan termasuk
kebijakan dividen melalui mekanisme
organisasi Perseroan sesuai ketentuan
yang berlaku;
e. Mengupayakan tercapainya sasaran
kinerja yang digunakan sebagai dasar
penilaian tingkat kesehatan sesuai
dengan kesepakatan kinerja yang telah
ditetapkan dalam “RUPS Persetujuan
RKAP”;
f. Menetapkan persetujuan proyek
investasi non rutin yang melebihi
kewenangan Direktur dan memantau
pelaksanaannya;
g. Menetapkan struktur organisasi dan
penetapan pejabat Perusahaan sampai
jenjang tertentu yang diatur melalui
ketetapan Direksi.
Dalam pelaksanaan kerja juga dibekali Direksi
bertanggung jawab untuk:
1. Memenuhi ukuran Kinerja terpilih yang
jelas, lengkap, dan berimbang, baik dari
aspek keuangan maupun non keuangan
untuk menentukan pencapaian misi dan
tujuan Perusahaan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Mewujudkan pelaksanaan RJPP dan RKAP,
termasuk pencapaian target keuangan dan
non keuangan.
3. Melaksanakan manajemen risiko.
4. Membangun dan memanfaatkan teknologi
informasi.
5. Menindaklanjuti temuan-temuan audit
satuan SPI dan Auditor Eksternal serta
melaporkannya kepada Dewan Komisaris.
6. Melaporkan informasi-informasi yang
relevan kepada Dewan Komisaris, antara lain
mengenai suksesi/mutasi/promosi manajer
kunci (senior), program pengembangan SDM,
pertanggung jawaban manajemen risiko, dan
kinerja pemanfaatan teknologi informasi.
7. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) dan membuat risalah RUPS.
8. Memperhatikan kepentingan stakeholders
sesuai dengan nilai-nilai etika dan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
Selain diberikan tugas dan tanggung jawab,
Direksi juga diberikan hak dan berwenang
untuk menetapkan kebijakan-kebijakan dengan
pengelolaan Perusahaan, termasuk kebijakan di
bidang ketenagakerjaan. Kebijakan-kebijakan
terkait ketenagakerjaan dilaksanakan berdasarkan
aturan internal Perseroan dan peraturan
perundangundangan yang berlaku di bidang
ketenagakerjaan. Direksi juga memiliki kuasa untuk
mengatur masalah pendelegasian wewenang/
pemberian kuasa Direksi untuk mewakili
Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.
307 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Kewajiban Direksi adalah:
1. Menyiapkan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) yang merupakan
rencana strategis yang memuat sasaran
dan tujuan Perusahaan yang hendak
dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun,
menandatanganinya bersama dengan
Komisaris, dan menyampaikannya kepada
RUPS untuk mendapat pengesahan.
2. Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP), dan menyampaikannya
kepada Komisaris untuk dan RUPS untuk
memperoleh pengesahan.
3. Menyusun dan mengimplementasikan
sistem akuntansi yang sesuai dengan standar
akuntansi keuangan termasuk pembukuan
dan administrasi yang didasarkan atas
pengendalian internal yang handal.
4. Memberikan pertanggungjawaban dan
segala keterangan tentang keadaan dan
jalannya Perusahaan dalam laporan lainnya
jika diminta oleh RUPS.
5. Menetapkan secara jelas tugas, tanggung
jawab, dan wewenang manajemen pada
setiap tingkatan/level.
6. Menyusun dan menyampaikan Laporan
Tahunan yang telah ditandatangani bersama
Komisaris kepada RUPS untuk memperoleh
pengesahan.
7. Mencantumkan kepemilikan sahamnya dan/
atau keluarganya pada perusahaan lain
dalam Laporan Tahunan.
ruang Lingkup Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab DireksiPembagian ruang lingkup tugas Direksi mengacu kepada Surat Keputusan Direksi No. 021/SK-DIR/
MTF/X/2011 tentang Pembagian Tugas dan Wewenang serta Tata Tertib Direksi, dan Surat Keputusan
Direksi No. 001/SK-DIR/MTF/I/2019 tanggal 2 Januari 2019 tentang Struktur Organisasi PT Mandiri
Tunas Finance yakni sebagai berikut:
AryA SuPrihADi (Direktur utama)
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengurusan Perseroan sebagaimana ditetapkan dalam
Anggaran Dasar dan keputusan RUPS Perseroan dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan
bisnis dengan mendorong bisnis unit membuat produk dengan lebih dinamis dan kompetitif.
3. Mengkoordinasikan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas yang berhubungan dengan Business
Unit dan Supporting Unit agar berjalan lancar, efektif dan efisien.
4. Mengarahkan dan mensupervisi divisi-divisi yang berada di bawahnya yaitu Corporate Secretary
and Legal Compliance Division dan Internal Audit Division.
5. Meningkatkan citra Perseroan dengan membina hubungan baik dengan semua stakeholder.
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan tanggungjawab sosial Perseroan serta mendorong
penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam Perseroan.
7. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Direksi lainnya.
308 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
hArJAnTO TJiTOhArDJOJO (Direktur)
1. Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh bisnis unit dalam mengembangkan dan
memasarkan produk dan aliansi sehingga lebih marketable dan profitable.
2. Mengarahkan dan mensupervisi divisi-divisi yang berada di bawahnya yaitu KKB Mandiri and BSM Oto
Division, Kredit Multiguna Division, dan mengkoordinasikan seluruh fungsi kerja di seluruh Regional.
3. Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan kegiatan bisnis
dan pemasaran untuk jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
4. Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk
memenuhi tantangan persaingan bisnis dengan mendorong bisnis unit membuat produk dengan
lebih dinamis dan kompetitif.
ArMEnDrA (Direktur)
1. Memimpin dan mengarahkan strategi bisnis, tujuan dan target financial jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek Perseroan secara komprehensif.
2. Memimpin dan mengrahkan aktifitas pembukuan dan pelaporan agar memiliki sistem keuangan
dengan pengawasan, kebijaksanaan dan prosedur yang tepat untuk dapat menghasilkan informasi
keuangan yang tepat waktu, lengkap, konsisten, handal dan terukur.
3. Mengarahkan dan mensupervisi divisi-divisi yang berada di bawahnya yaitu Finance & Treasury
Division, Accounting & Tax Management Division, Risk Management Division, Operation Support
Management Division.
4. Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk
memenuhi tantangan persaingan bisnis dengan mendorong bisnis unit membuat produk dengan
lebih dinamis dan kompetitif.
Program Orientasi bagi DireksiProgram pengenalan kepada Direksi baru
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
terhadap kondisi-kondisi yang ada dalam
Perseroan sehingga pejabat tersebut
mendapatkan pemahaman yang komprehensif
atas kondisi Perseroan baik secara organisasi
maupun operasional sebagaimana diatur dalam
Board Manual. Program pengenalan perusahaan
kepada Direksi yang baru diangkat dilakukan
oleh Sekretaris Perusahaan.
Materi yang diperkenalkan kepada Direksi baru
sekurang-kurangnya mencakup informasi berikut:
1. Situasi industri keuangan Indonesia,
khususnya non perbankan.
2. Profil Perseroan.
3. Operasi serta kinerja keuangan Perseroan.
4. Keorganisasian dan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
Di tahun 2019 tidak terdapat pengangkatan
Direksi baru. Dengan demikian Perseroan tidak
melaksanakan program pengenalan Perseroan
terhadap anggota Direksi.
309 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Program Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi DireksiPerseroan juga merancang program untuk
memberikan wawasan baru bagi Direksi untuk
meningkatkan kapasitas Perseroan dalam
lingkungan usaha yang kompetitif, serta memberikan
kesempatan untuk membangun jaringan dalam
rangka memberdayakan sumber daya yang ada
dalam organisasi sehingga menjadikan Perseroan
sebagai organisasi berkinerja tinggi.
Peningkatan kapasitas dan kapabilitas
penting agar Direksi dapat selalu mengikuti
perkembangan terbaru tentang industri
dimana Perseroan beroperasi dan selalu siap
mengantisipasinya bagi keberlangsungan dan
kemajuan Perseroan. Kebijakan tentang program
peningkatan kapabilitas bagi Direksi adalah
sebagai berikut:
a. Program peningkatan kapabilitas
dilaksanakan dalam rangka meningkatkan
efektivitas kerja Direksi.
b. Rencana program harus dimasukkan dalam
Rencana Kerja Anggaran Direksi.
c. Direksi yang mengikuti program wajib
mempresentasikan kepada Direksi lain dalam
rangka berbagi informasi dan pengetahuan.
d. Direksi yang bersangkutan membuat laporan
tentang pelaksanaan program peningkatan
Kapabilitas dan disampaikan kepada Direksi
lainnya.
Tentang kegiatan peningkatan kompetensi yang
diikuti Direksi di sepanjang tahun 2019 dapat
dilihat pada bab Profil Perusahaan dalam laporan
tahunan ini.
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Tahun 2019Selama tahun 2019 Direksi telah mengeluarkan
berbagai keputusan baik di bidang operasional,
keuangan, maupun beberapa penunjang usaha
melalui perangkat kebijakan yang dimiliki
Direksi. Adapun keputusan, rekomendasi, dan
pelaksanaan tugas Direksi di tahun 2019 adalah
sebagai berikut:
KEPUTUSAN, REKOMENDASI, DAN PELAKSANAAN TUGAS DIREKSI DI TAHUN 2019
Kuartal I-2019 (Q1-2019)
Rate KKB akan dibagi per region
Financial1. Meningkatkan volume bisnis2. Meningkatkan profit3. Menjaga kualitas bagus
Customer 1. Mengembangkan bisnis baru sesuai kebutuhan customer2. Meningkatkan kepuasan customer3. Meningkatkan market dan channel
Kuartal II-2019 (Q2-2019)
MTF menempati posisi ke 3 pembiayaan mobil dengan pertumbuhan 9.7% yoy
Pembiayaan baru MTF bertumbuh menjadi 26.9 T dan profit 403.3 M dalam 10 tahun.
Mengembangkan bisnis pembiayaan Fleet Reguler melalui pendekatan pasar baru.
310 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Kuartal III-2019 (Q3-2019)
Peningkatan efisiensi biaya survey dan collection serta peningkatan efektivitas pelayanan debitur dan sinergi BMRI.
Kuartal IV-2019 (Q4-2019)
Business Excellence 1. #1 in New Car financing. 2. Penetrate multipurpose financing in good segment. 3. Create new business line 4. Financing trough P2P platform. 5. Expand the external online channels. 6. Cross selling program with Mandiri Group.7. Conduct New Servicing Channel. Operational
Excellence 1. Optimization in mobile platform. 2. Enhancement Data Processing 3. Build the digital scoring system. 4. Build the collection scoring system. 5. Develop online auction.6. Explore data mining for sales & customer retention. 7. Cost Efficiency awareness
Service Excellence 1. Integrated Business Channel. 2. Build the customer experience. 3. Re-engineering multipurpose and fleet business process.
Penilaian Kinerja Komite di bawah DireksiSelain Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal,
dalam menjalankan tugas dan fungsi beserta
tanggung jawabnya, Direksi juga dibantu oleh
beberapa satuan kerja yang memberikan
dukungan dalam hal pengelolaan bisnis Perseroan
yang sesuai dengan prinsip GCG. Satuan kerja
yang dimaksud adalah Asset Liabilities Committee
(ALCO), dan Komite Anti Fraud. Sepanjang
tahun 2019, Direksi menilai bahwa komite-
komite tersebut telah menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik dan efektif dalam
memberikan masukan-masukan, yang menjadi
salah satu acuan bagi Direksi dalam mengambil
kebijakan strategis.
311 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
TrAnSPArAnSi inFOrMASi TEnTAng DEwAn KOMiSAriS DAn DirEKSi
assessment Penerapan gCg untuk Aspek Dewan Komisaris dan Direksi
Sebagai organ utama dalam Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki peran sentral dalam
gerak pertumbuhan Perseroan. Assessment atas kedua organ ini menjadi sebuah keharusan, terutama
karena Perseroan merupakan anak usaha dari BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang diarahkan
untuk menerapkan prinsip GCG pada standar BUMN sekaligus penilaian terhadap penerapan tersebut.
Jenis Penilaian : self assesment
Assessor/Penilai : Internal Perseroan
Periode Penerapan : 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019
Tahun Ukur : Tahun Buku 2019
Hasil Assessment Penerapan GCG Aspek Dewan Komisaris dan Direksi Tahun Buku 2019
Aspek Semester I Semester II
Direksi 1,44 1,44
Dewan Komisaris 1,10 1,10
312 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Prosedur Pengusulan hingga Penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan
Direksi dilakukan dengan basis formula yang
ditetapkan oleh pemegang saham melalui RUPS
dan telah melalui kajian oleh Dewan Komisaris
dan Komite Nominasi & Remunerasi melalui
pendalaman yang dilakukan oleh pemegang
saham. Keputusan penetapan remunerasi Dewan
Komisaris dan Direksi ditetapkan melalui RUPS.
Prosedur penetapan remunerasi Anggota
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
dilakukan oleh pemegang saham melalui RUPS
dengan memperhatikan hasil kajian yang telah
dilakukan oleh Perseroan.
Penetapan remunerasi bagi
Dewan Komisaris dan Direksi melalui
RUPS
Pemegang saham mempertimbangkan
rekomendasi dari Dewan Komisaris
Dewan Komisaris menyampaikan usulan
remunerasi kepada pemegang saham
Rekomendasi dan usulan remunerasi
bagi Dewan Komisaris dan Direksi oleh
Komite Nominasi & Remunerasi kepada
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris mempertimbangkan
rekomendasi Komite Nominasi &
Remunerasi
SKEMA PROSEDUR PENGUSULAN HINGGA PENETAPAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Struktur remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Komponen penghasilan Dewan Komisaris dan
Direksi terdiri dari Gaji/Honorarium, Tunjangan
dan Fasilitas, serta Tantiem/Insentif Kinerja
sebagai bonus kerja. Berikut struktur remunerasi
dan komponennya bagi Dewan Komisaris dan
Direksi dapat disampaikan:
313 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris Struktur Remunerasi Direksi
Honorarium Dewan Komisaris*Penghasilan tetap berupa uang yang diterima setiap bulan karena kedudukannya sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan, dengan ketentuan sebagai berikut:• Perhitungan gaji Komisaris Utama sebesar
43% dari gaji Direktur Utama• Perhitungan gaji Komisaris sebesar 88% dari
gaji Komisaris Utama
Gaji Direksi*Penghasilan tetap berupa uang yang diterima setiap bulan karena kedudukannya sebagai anggota Direksi Perseroan, dengan ketentuan sebagai berikut:• Gaji Direktur Utama ditetapkan dengan menggunakan
pedoman internal pemegang saham.• Gaji anggota Direksi lainnya ditetapkan dengan komposisi
Faktor Jabatan sebesar 90% dari Gaji Direktur Utama.• RUPS dapat menetapkan Faktor Besaran Jabatan yang
berbeda dengan ketentuan sebagaimana dimaksud apabila dipandang lebih dapat merefleksikan keadilan dan kewajaran dalam pelaksanaan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi serta kemampuan Perseroan.
Tunjangan Dewan KomisarisPenghasilan berupa uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang diterima pada waktu tertentu oleh anggota Dewan Komisaris selain Honorarium
Tunjangan DireksiPenghasilan berupa uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang diterima pada waktu tertentu oleh anggota Direksi selain Gaji.
Fasilitas Dewan KomisarisPenghasilan berupa sarana dan/atau kemanfaatan dan/atau penjaminan yang digunakan/dimanfaatkan oleh anggota Dewan Komisaris dalam rangka pelaksanaan tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang dapat berupa:• Fasilitas/Asuransi Kesehatan• Fasilitas Bantuan Hukum
Fasilitas DireksiPenghasilan berupa sarana dan/atau kemanfaatan dan/atau penjaminan yang digunakan/dimanfaatkan oleh anggota Direksi dalam rangka pelaksanaan tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang dapat berupa:• Fasilitas/Asuransi Kesehatan• Fasilitas Bantuan Hukum
Tantiem/Insentif Kinerja Dewan Komisaris• Tantiem adalah Penghasilan yang merupakan
penghargaan yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris apabila memperoleh laba dan tidak mengalami akumulasi kerugian.
• Insentif Kinerja adalah Penghasilan yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris.
Tantiem DireksiTantiem diberikan sebagai tambahan berupa Penghargaan Jangka Panjang (Long Term incentive/LTi)• Tantiem, yaitu penghasilan yang merupakan penghargaan
yang diberikan kepada Direksi apabila memperoleh laba dan tidak mengalami akumulasi kerugian.
• Insentif Kinerja, yaitu penghasilan yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada anggota Direksi apabila terjadi peningkatan kinerja walaupun masih mengalami kerugian atau akumulasi kerugian.
Santunan Purna Jabatan Santunan Purna Jabatan
Di luar komponen di atas, Perseroan tidak memberikan remunerasi dalam bentuk lainnya, termasuk opsi saham (Perseroan tidak memiliki program kepemilikan saham bagi manajemen)
314 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Kebijakan Dasar Terkait indikator dan Penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2018
Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris mengacu kepada keputusan dari pemegang saham
sebagaimana ditetapkan dalam RUPS dengan memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh
Perusahaan.
ASPEK KAJIAN PENETAPAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
KINERJA KEUANGAN DAN PENCAPAIAN KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) PERSEROAN
PRESTASI KERJA INDIVIDU
PERATURAN/PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU, SERTA KEWAJARAN DENGAN INDUSTRI/PERUSAHAAN LAINNYA
PERTIMBANGAN SASARAN DAN
STRATEGI JANGKA PANJANG
PERSEROAN
Hasil kajian tersebut sebagai bahan usulan
Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
Pemegang Saham. Berdasarkan Pasal 96 ayat
(1) Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas yang mengatur besarnya gaji
dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan
keputusan RUPS. Berdasarkan Pasal 96 ayat (2)
kewenangan tersebut dapat dilimpahkan kepada
Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris menentukan dasar
penetapan remunerasi bagi Direksi
berbasis metode balance scorecard dengan
menggunakan parameter yang telah
ditentukan. Penilaian kinerja Direksi selama
tahun 2018 dilakukan berdasarkan metode
balance scorecard dengan menggunakan
parameter sebagai berikut:
1. Pencapaian kinerja sesuai Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yaitu
meliputi pencapaian target angka-angka
keuangan seperti volume pembiayaan,
profitabilitas, pembiayaan joint financing,
cost efficiency ratio, cost of credit dan
piutang pembiayaan bermasalah.
2. Penyempurnaan dan pengembangan proses
bisnis pembiayaan, meliputi antara lain
proses kredit, proses operasional, proses
pemasaran, dan proses collection.
3. Perluasan jaringan usaha dan peningkatan
kerjasama aliansi.
4. Strategis dengan Group serta pengembangan
kerjasama dengan dealer dan showroom.
5. Pengembangan sumber daya manusia dan
peningkatan corporate branding.
315 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Transparansi remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2019Informasi jumlah nominal remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
PERHITUNGAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TAHUN 2019(PERHITUNGAN SELAMA 1 TAHUN PENUH)
Komponen Remunerasi
Jabatan
Dewan Komisaris(3 posisi/jabatan)
Direksi(3 posisi/jabatan)
Gaji/Honorarium Rp 1.919.491.200 Rp 5.387.520.000
Tunjangan Rp 1.932.756.800 Rp 6.745.699.300
Asuransi Kesehatan Rp 36.093.827 Rp 71.214.657
BP Jamsostek - Rp 1.182.141.956
Bonus/Tantiem Rp 2.042.518.114 Rp 6.353.121.273
Tunjangan Hari Raya Rp 181.977.600 Rp 485.920.000
JUMLAH REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TAHUN 2019
Uraian Jumlah
Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris Rp 6.112.837.541
Jumlah Remunerasi Direksi Rp 20.225.617.186
Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2019 Rp 26.338.454.727
informasi Tentang rasio gaji
Gaji yang diperbandingkan dalam rasio gaji
adalah imbalan yang diterima oleh anggota
Direksi, Dewan Komisaris dan karyawan pada
bulan terakhir tahun pelaporan.
Rasio gaji tertinggi dan terendah, dalam skala
perbandingan berikut:
1. Rasio gaji karyawan yang tertinggi dan
terendah;
2. Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi dan
terendah;
3. Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang
tertinggi dan terendah; dan
4. Rasio gaji anggota Direksi tertinggi dan
karyawan tertinggi.
Informasi mengenai rasio gaji Dewan Komisaris,
Direksi, dan karyawan Perseroan adalah sebagai
berikut:
316 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Perbandingan 2019 2018
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1 : 1,11 1 : 1,11
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1 : 2,15 1 : 2,11
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan dan karyawan tertinggi 1 : 1,24 1 : 1,40
Rasio gaji karyawan yang tertinggi dan terendah 1 : 64,46 1 : 72,01
Yang dimaksud karyawan tertinggi pada tabel di atas adalah Direksi, sementara karyawan terendah
adalah staff.
rapat Dewan Komisaris dan Direksi
rapat Dewan KomisarisDewan Komisaris mengadakan rapat dan
pertemuan baik rapat internal Dewan Komisaris
maupun rapat bersama Direksi serta komite-
komite. Keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil
berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai
maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan
suara terbanyak. Rapat Dewan Komisaris terdiri
dari rapat internal dan rapat dengan mengundang
Direksi untuk membahas berbagai aspek
operasional dan pengelolaan finansial Perseroan.
Di tahun 2019, Dewan Komisaris mengadakan
Rapat Internal Dewan Komisaris sebanyak 10
(sepuluh) kali. Berikut disampaikan agenda
dan risalah rapat, kehadiran, serta rekapitulasi
tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat-
rapat tersebut.
RISALAH RAPAT INTERNAL DEWAN KOMISARIS DAN KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS
Tanggal Rapat Tempat Agenda Rapat
4 Februari 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Financial Performance Desember 2018
25 Februari 2019 Graha Mandiri, Jakarta Update Persiapan RUPS & Hal yang akan diusulkan dalam RUPS
22 April 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Financial Performance Maret 2019
27 Mei 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Financial Performance April 2019
17 Juli 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Financial Performance Juni 2019
29 Agustus 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Financial Performance Juli 2019
19 September 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Financial Performance Agustus 2019
21 Oktober 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Financial Performance September 2019
19 November 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Financial Performance Oktober 2019
20 Desember 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Hasil Audit OJK dan PPATK
317 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Rekapitulasi kehadiran anggota Dewan Komisaris pada Rapat Internal Dewan Komisaris dapat dilihat
di bawah ini,
REKAPITULASI KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS PADA RAPAT INTERNAL DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris JabatanJumlah Wajib
RapatJumlah
Kehadiran%
Kehadiran
Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama 10 9 90%
Harry Gale Komisaris 10 8 80%
Ravik Karsidi Komisaris Independen 10 10 100%
Rata-rata 90%
rapat DireksiDireksi mengadakan rapat dan pertemuan
baik rapat internal Dewan Komisaris maupun
rapat bersama Direksi maupun bersama Dewan
Komisaris yang diagendakan secara berkala
setiap tahunnya untuk menindaklanjuti berbagai
pembahasan terkait rencana dan evaluasi kinerja
bisnis. Rapat Direksi juga bisa dilaksanakan
diluar yang diagendakan dan ditetapkan jika
terdapat hal-hal yang luar biasa serta mendesak.
Makanisme pengambilan keputusan rapat
yang dilaksanakan Direksi mengacu pada
Pedoman Kerja. Keputusan rapat Direksi diambil
berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
hal keputusan musyawarah mufakat tidak tercapai
maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan
suara terbanyak. Rapat Direksi terdiri dari rapat
internal dan rapat dengan mengundang Direksi
untuk membahas berbagai aspek operasional dan
pengelolaan finansial Perseroan.
Di sepanjang tahun 2019, Direksi melaksanakan
rapat sebanyak 38 (tiga puluh depan) kali.
Berikut disampaikan agenda dan risalah rapat,
kehadiran, serta rekapitulasi tingkat kehadiran
Direksi dalam rapat-rapat tersebut.
Tanggal Rapat Tempat Agenda Rapat
14 Januari 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan ALCO2. Pembahasan MPI 2019
21 Januari 2019 Graha Mandiri, Jakarta
1. Pembahasan Update Penyesuaian SOP Multiguna, Corporate Fleet, dan Penerapan Management Risiko terkait POJK 35
2. Pembahasan KPI Perusahaan 2019
18 Februari 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Skema Manpower Agent Telemarketing2. Pembahasan Redesain Frontline Cabang MTF Nasional
4 Maret 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Rencana Channeling Fintech 20192. Pembahasan Mekanisme Reward Trip Nasional MTF
11 Maret 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Personal Sales Assistant untuk menunjang
Leads Generator2. Pembahasan Checklist BPKB Online
318 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Tanggal Rapat Tempat Agenda Rapat
25 Maret 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Review Cabang Palembang 1 dan Palembang 22. Pembahasan Potensi Kerjasama FUSE
1 April 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Lanjutan Update Cabang Multiguna Sutrabaya2. Pembahasan Restrukturisasi PT Depok Cipta Sejati
15 April 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Pengajuan Persetujuan Penambahan Limit
Pembiayaan PT Hasnur Riung Sinergi (Limit Rp120 miliar)2. Pembahasan Skema Kerjasama dengan KreditPro
29 April 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan ALCO2. Pembahasan Update Corporate Plan Q1 2019
6 Mei 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Penanganan BPKB Overdue2. Pembahasan Digital Signature
13 Mei 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Customer Experience Lounge dan Chat Bot2. Pembahasan Konsep Customer Care tahun 2019
20 Mei 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Hasil Audit Regional2. Pembahasan Usulan Perubahan WMK/ Wewenang
Memutus Kredit
27 Mei 2019 Graha Mandiri, JakartaPembahasan Aplikasi PT Bumi Jasa Utama dan PT Karunia Armada Indonesia
17 Juni 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Program Bundling Mandiri Kartu Kredit2. Pembahasan Update Isu Perbedaan Angka Target KPI
Perusahaan dari BMRI
24 Juni 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan ALCO2. Metodologi Portfolio Guideline Corporate Fleet
1 Juli 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Update Board Forum Q2 - MTF sebagai Tuan
Rumah2. Pembahasan Balai Lelang
8 Juli 2019 Graha Mandiri, JakartaPembahasan Materi Upaya Peningkatan JF dan Lending
Autoloan
15 Juli 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Program Peningkatan Lending2. Pembahasan Plafon Kredit PT LMA (PP Persero Group)
29 Juli 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan ALCO2. Pembahasan Materi Board Forum Q2 MTF 2019
12 Agustus 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Review Project Management (Komite Project)2. Pembahasan Pinjaman Sindikasi Onshore IDR 2.5 T (MLAB
BCA)
19 Agustus 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan ALCO2. Pembahasan Update Project MTF Service Exellent 2019
27 Agustus 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Hasil Audit Khusus 20192. Pembahasan Qanun Aceh
2 September 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Ketentuan Rapat Komite Pembiayaan dan
Deviasi Corp. Fleet2. Pembahasan Hasil Audit 2019 dan Hasil Meeting Tunas
319 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Tanggal Rapat Tempat Agenda Rapat
9 September 2019 Graha Mandiri, Jakarta
1. Pembahasan Penambahan Pemberian Kredit PT Anugerah Konstruksi Utama, PT Uniteda Arkato, PT Aneka Putra Santosa, dan PT Catur Putra Manunggal
2. Pembahasan Potensi dan Pipeline Fleet
16 September 2019
Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Rencana Perpindahan Data Center &
Infrastruktur Plan 2019-20212. Pembahasan Hasil Quick Win Leadership Forum 2019
23 September 2019
Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan ALCO2. Pembahasan Strategi Hasil Quick Win KKB
30 September 2019
Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan RKP Pemberian Pinjaman Kredit PT Pesona
Optima Jasa (Pegadaian Group)2. Pembahasan Konsep Employee Gathering MTF 2019
7 Oktober 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan RKP Pemberian Pinjaman Kredit PT Eagle
High Plantation dan PT Madhani Talatah Nusantara2. Pembahasan Update Event Employee Gathering MTF 2019
22 Oktober 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Update Hasil MTF Best Employee
(Confidential)2. Pembahasan ALCO
28 Oktober 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Perencanaan Perpindahan Data Center &
Infrastruktur Plan 20202. Pembahasan Pinajaman Sindikasi Onshore IDR 2 T
4 November 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Employee Gathering MTF 20192. Pembahasan Hasil Audit 2019 - Regional 1 & 8
11 November 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan PSAK 712. Pembahasan dan Persiapan Audit OJK
25 November 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan RKP Pemberian Kredit PT Multi Trading
Pratama2. Pembahasan Update Progress Audit OJK dan PPATK
3 Desember 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Update Progress Audit OJK dan PPATK
9 Desember 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Rencana Perpindahan Sewa Pool Cikunir
(Bekasi) 20202. Pembahasan Target Mandiri KKB
16 Desember 2019 Graha Mandiri, Jakarta1. Pembahasan Recovery Plan2. Pembahasan Asuransi Kesehatan3. Pembahasan New Strategy Mandiri KKB 2020
23 Desember 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan PHPM Menggunakan Crawling Method
30 Desember 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Update Simulasi Financial Akhir Tahun
320 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Rekapitulasi kehadiran Direksi pada Rapat Direksi dapat dilihat di bawah ini:
REKAPITULASI KEHADIRAN DIREKSI PADA RAPAT DIREKSI
Dewan Direksi JabatanJumlah Wajib
RapatJumlah
Kehadiran%
Kehadiran
Arya Suprihadi Direktur Utama 38 28 73,68%
Harjanto Tjitohardjojo Direktur 38 34 89,47%
Armendra Direktur 38 32 84,21%
Albertus Henditrianto Deputi Direktur 38 30 78,95%
Bonifatius Perana Citra Ketaren
Deputi Direktur 38 34 89,47%
William Francis Indra Deputi Direktur 38 36 94,74%
Rata-rata 85,09%
rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan
suatu persoalan penting menyangkut
kelangsungan usaha dan operasional Perseroan,
Dewan Komisaris dan Direksi mengagendakan
pertemuan berkala dalam forum Rapat Gabungan
Dewan Komisaris-Direksi. Penyelenggara rapat
berkala ini dilakukan oleh Dewan Komisaris
guna membahas berbagai agenda menyangkut
rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta
isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan
Dewan Komisaris. Rapat ini merupakan bentuk
koordinasi dalam rangka membahas laporan-
laporan periodik Direksi dan memberikan
tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan
dalam risalah rapat. Keputusan rapat dibuat
berdasarkan azas musyawarah untuk mufakat
atau diambil berdasarkan suara terbanyak serta
mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya.
Pada proses pengambilan suara, jika ada anggota
Dewan Komisaris yang memiliki benturan
kepentingan, tidak boleh ikut memberikan suara
dan keterangan mengenai hal ini dicatat pada
risalah rapat.
Di tahun 2019, rapat gabungan antara Dewan
Komisaris dan Direksi dilaksanakan 10 (sepuluh)
kali. Berikut disampaikan agenda dan risalah
rapat, kehadiran, serta rekapitulasi tingkat
kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam
rapat-rapat tersebut.
321 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
RISALAH RAPAT GABUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI SERTA KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PADA RAPAT GABUNGAN
Tanggal Rapat Tempat Agenda Rapat
4 Februari 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Financial Performance Desember 2018
25 Februari 2019 Graha Mandiri, Jakarta Update Persiapan RUPS & Hal yang akan diusulkan dalam RUPS
22 April 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Financial Performance Maret 2019
27 Mei 2019 Graha Mandiri, Jakarta Strategic Business Initiative & Kredit Multiguna Performance
17 Juli 2019 Graha Mandiri, Jakarta Board Forum Q2 2019
29 Agustus 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Financial Performance Juli 2019
19 September 2019 Graha Mandiri, JakartaPembahasan Update Corporate Plan serta Progress dari Catatan Bank Mandiri pada Board Forum Q2 - 2019
21 Oktober 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Financial Performance September 2019
19 November 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Financial Performance Oktober 2019
20 Desember 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Hasil Audit OJK dan PPATK
Rekapitulasi kehadiran anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada Rapat Gabungan dapat dilihat di
bawah ini,
REKAPITULASI KEHADIRAN DIREKSI PADA RAPAT DIREKSI
Dewan Komisaris dan Direksi
JabatanJumlah
Wajib RapatJumlah
Kehadiran%
Kehadiran
DEWAN KOMISARIS
Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama 10 9 90,00%
Harry Gale Komisaris 10 8 80,00%
Ravik Karsidi Komisaris Independen 10 10 100,00%
DIREKSI
Arya Suprihadi Direktur Utama 10 10 100,00%
Harjanto Tjitohardjojo Direktur 10 10 100,00%
Armendra Direktur 10 10 100,00%
Albertus Henditrianto Deputi Direktur 10 10 100,00%
Bonifatius Perana Citra Ketaren
Deputi Direktur 10 10 100,00%
William Francis Indra Deputi Direktur 10 9 90,00%
Rata-rata 10 95,56%
322 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PengungkapanHubunganAfiliasiAntaraDireksi,DewanKimisaris, dan Pemegang Saham utama da/atau Pengendali
informasi tentang Pemegang Saham utama/Pengendali
Pemegang Saham adalah badan hukum yang
secara sah memiliki saham Perseroan. Pemegang
Saham Perseroan terdiri dari Pemegang Saham
Utama/Pengendali dan Pemegang Saham lainnya
(pendiri). Pemegang Saham Utama/Pengendali
Perseroan adalah PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk yang memiliki saham Perseroan sebanyak
51,00%.
Pengungkapan hubungan Afiliasi Antara Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham utama/PengendaliPemegang Saham Utama/Pengendali, Dewan
Komisaris dan Direksi saling menghormati
pelaksanaan tugas, tanggung jawab, dan
wewenang masing-masing sesuai peraturan
perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang
mencantumkan antara lain tanggung jawab,
kewajiban, wewenang, dan hak masing-masing.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, antar
anggota Dewan Komisaris dan antara anggota
Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada
hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat
ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis
ke samping atau hubungan semenda. Hubungan
keluarga anggota Dewan Komisaris dengan sesama
anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi
serta Pemegang Saham Utama/Pengendali dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
REKAPITULASI KEHADIRAN DIREKSI PADA RAPAT DIREKSI
Keterangan
HubunganAfiliasi
Dewan Komisaris
DireksiPT Bank Mandiri
(Persero) Tbk (Pemegang Saham Utama/ Pengendali)
DEWAN KOMISARIS
Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama 7 7 7
Harry Gale Komisaris 7 7 4
Ravik Karsidi Komisaris Independen 7 7 7
DIREKSI
Arya Suprihadi Direktur Utama 7 7 7
Harjanto Tjitohardjojo Direktur 7 7 7
Armendra Direktur 7 7 7
4 = terdapat adanya hubungan | 7 = tidak terdapat adanya hubungan
323 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Komisaris Harry Gale memiliki hubungan afiliasi
melalui rangkap jabatan sebagai Group Head of
Consumer Loans Group PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk (2016 - 2018), dan RCEO Jawa 1 Bank
Mandiri (2018 – sekarang). Rangkap jabatan
ini sebagai bagian dari representasi manajerial
kelompok usaha Bank Mandiri. Komisaris
Harry Gale telah lulus dalam uji kepatutan dan
kelayakan yang dilakukan oleh OJK melalui
Surat Keputusan OJK No. KEP-484/NB.11/2017
tanggal 25 Agustus 2017.
Pengungkapan rangkap Jabatan Dewan Komisaris dan Direksi
Anggota Dewan Komisaris Perseroan telah
mematuhi ketentuan Pasal 24 Peraturan OJK No.
33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik yang
mengatur bahwa:
• Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap
jabatan sebagai anggota Direksi paling
banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan
Publik lain, dan anggota Dewan Komisaris
paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau
Perusahaan Publik lain.
• Dalam hal anggota Dewan Komisaris
tidak merangkap jabatan sebagai anggota
Direksi, anggota Dewan Komisaris yang
bersangkutan dapat merangkap jabatan
sebagai anggota Dewan Komisaris paling
banyak pada 4 (empat) Emiten atau
Perusahaan Publik lain.
• Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap
sebagai anggota komite paling banyak pada
5 (lima) komite di Emiten atau Perusahaan
Publik di mana yang bersangkutan juga
menjabat sebagai anggota Direksi atau
anggota Dewan Komisaris.
Untuk Direksi, Anggota Direksi Perseroan tidak
merangkap jabatan kecuali terhadap ketentuan
Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik, yaitu bahwa anggota Direksi
dapat merangkap jabatan sebagai:
• Anggota Direksi paling banyak pada 1 (satu)
Emiten atau Perusahaan Publik lain.
• Anggota Dewan Komisaris paling banyak
pada 3 (tiga) Emiten atau Perusahaan Publik
lain.
• Anggota komite paling banyak pada 5 (lima)
komite di Emiten atau Perusahaan Publik
dimana yang bersangkutan juga menjabat
sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan
Komisaris.
Rangkap jabatan sebagaimana dimaksud hanya
dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan lainnya.
Dalam hal terdapat peraturan perundang-
undangan lainnya yang mengatur ketentuan
mengenai rangkap jabatan yang berbeda dengan
ketentuan dalam Peraturan OJK ini, berlaku
ketentuan yang mengatur lebih ketat.
Berikut disampaikan transparansi rangkap
jabatan yang dimiliki Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan per 31 Desember 2019.
324 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Keterangan
Kepengurusan pada Perusahaan Lain
Sebagai Anggota Dewan Komisaris
Sebagai Anggota Direksi
Jabatan Lainnya
DEWAN KOMISARIS
Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama 4 4 7
Harry Gale (Komisaris) Komisaris 7 7 4
Ravik Karsidi Komisaris Independen 7 7 7
DIREKSI
Arya Suprihadi Direktur Utama 7 7 7
Harjanto Tjitohardjojo Direktur 7 7 7
Armendra Direktur 7 7 7
4 = ada | 7 = tidak ada
Penjelasan terkait kepengurusan pada perusahaan lain adalah sebagai berikut:
PENJELASAN TERKAIT KEPENGURUSAN PADA PERUSAHAAN LAIN
Nama dan Jabatan Jabatan pada Perusahaan Lain
Rico Adisurja Setiawan
Komisaris Utama
• Komisaris Utama PT Tunas Dwipa Matra• Komisaris Utama PT Asia Surya Perkasa• Komisaris PT Rahardja Ekalancar• Direktur Utama PT Tunas Mobilindo Parama• Direktur Utama PT Tunas Asset Sarana• Direktur Utama PT Surya Mobil Megahtama• Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk• Direktur Utama PT Tunas Mobilindo Perkasa• Direktur PT Surya Sudeco
2013 - sekarang2015 – sekarang2010 – sekarang1997 – sekarang2005 – sekarang2005 – sekarang2010 – sekarang2017 – sekarang2005– sekarang
Harry Gale Komisaris • Senior Vice President Consumer Loans Group Bank Mandiri• RCEO Jawa 1 Bank Mandiri
2016 – 20182018 – sekarang
Pengungkapan Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi
Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris
dan Direksi Perseroan dan perusahaan lainnya
senantiasa diungkapkan secara berkala melalui
daftar kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris
dan Direksi. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan
Direksi wajib menyampaikan keterbukaan transaksi
pembelian dan penjualan surat berharga kepada
OJK paling lambat 10 hari sejak terjadinya transaksi.
Berikut disampaikan transparansi kepemilikan
saham Perseroan oleh Dewan Komisaris dan Direksi,
dan kepemilikan saham perusahaan lain di atas 5%
oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang
dapat menimbulkan potensi benturan kepentingan
dalam pengambilan keputusan.
325 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
KEPEMILIKAN SAHAM DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Nama dan JabatanKepemilikan Saham
Mandiri Tunas Finance Perusahaan Lain > 5%
DEWAN KOMISARIS
Rico Adisurja Setiawan Komisaris Utama - Nihil - - Nihil -
Harry Gale Komisaris - Nihil - - Nihil -
Ravik Karsidi Komisaris Independen - Nihil - - Nihil -
DIREKSI
Arya Suprihadi Direktur Utama - Nihil - - Nihil -
Harjanto Tjitohardjojo Direktur - Nihil - - Nihil -
Armendra Direktur - Nihil - - Nihil -
Perseroan tidak memiliki program maupun kebijakan kepemilikan saham baik oleh manajemen maupun
karyawan. Dengan demikian, tidak terdapat saham Perseroan yang dimiliki oleh manajemen atau
karyawan.
326 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
SEKrETAriS DEwAn KOMiSAriS
ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS
Sekretaris Dewan Komisaris memiliki tugas
dan fungsi dalam hal penyelenggaraan kegiatan
administrasi dan kesekretariatan di lingkup tugas
pengawasan Dewan Komisaris dan bertanggung
jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Selain
itu, Sekretaris Dewan Komisaris memiliki peran
yang besar dalam memastikan Dewan Komisaris
menerapkan prinsip-prinsip GCG sesuai dengan
best practices dan peraturan perundang-udangan
yang berlaku.
Pejabat Sekretaris Dewan KomisarisPejabat Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan saat ini dirangkap oleh Sekretaris Perusahaan sebagai
pelaksana fungsi tugas dan tanggungjawab Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Dewan Komisaris
Adapun fungsi dan penugasan Sekretaris Dewan
Komisaris sebagai berikut:
1. Mengadministrasikan undangan rapat
Dewan Komisaris.
2. Sebagai penghubung Dewan Komisaris dan
Direksi.
3. Membuat surat-surat keluar dan
mendokumentasikan surat-surat Dewan
Komisaris.
4. Menyiapkan bahan rapat dan menyusun
risalah rapat Dewan Komisaris.
5. Melakukan tugas kesekretariatan lainnya.
6. Memberikan bantuan ringkasan laporan
manajemen.
7. Mengumpulkan bahan dan informasi yang
relevan dengan pelaksanaan tugas Dewan
Komisaris.
8. Melakukan koordinasi dengan Sekretaris
Perusahaan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan Dewan Komisaris dan Direksi.
327 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
KOMiTE AuDiT
Dewan Komisaris membentuk Komite Audit
untuk mendukung pelaksanaan GCG di lingkup
Perseroan. Dalam pelaksanaannya, Komite Audit
bertugas membantu Dewan Komisaris dalam
melakukan pengawasan atas pelaksanaan fungsi
Direksi dalam mengelola Perseroan sesuai dengan
prinsip tata kelola perseroan yang baik meliputi
untuk memberikan pendapat dan dukungan
kepada Dewan Komisaris dalam memenuhi
tanggung jawabnya termasuk pengawasan
terhadap sistem dan proses Pelaporan Keuangan,
proses audit atas laporan Keuangan Perusahaan,
evaluasi atas pelaksanaan pengawasan internal
(internal control) Perusahaan, evaluasi atas
kinerja Internal Auditor Perusahaan, dan
pengawasan kinerja teknis dan operasional serta
pemenuhan ketentuan dan peratuan perundang
undangan lainnya.
Seluruh anggota Komite Audit diangkat
dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris
dan dilaporkan kepada pemegang saham.
Komite Audit dibentuk dengan mengacu pada
Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang
Pembentukan dan Pelaksanaan Kerja Komite
Audit.
Secara umum Komite Audit dibentu dengan
tujuan untuk menjaga dan mengamankan
kegiatan usaha Perseroan dalam melaksanakan
fungsi oversightnya terutama dalam
meningkatkan kualitas laporan keuangan,
efektivitas pengendalian internal atas
pengelolaan perseroan, dan ketaatan terhadap
undang-undang serta peraturan yang berlaku.
Komite Audit dibentuk dengan tujuan untuk
membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan
peran pengawasan perseroan, terutama dalam
hal:
• Meningkatkan kualitas laporan keuangan.
• Memastikan efektivitas sistem pengendalian
internal yang dapat mengurangi kesempatan
terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan
perseroan.
• Mengawasi kualifikasi dan kemandirian
fungsi internal dan eksternal audit untuk
meningkatkan kinerja dan efektivitas fungsi
internal audit maupun eksternal audit.
• Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris, termasuk
kepatuhan perseroan terhadap undang-
undang dan peraturan yang berlaku.
KualifikasiMenjadiAnggotaKomiteAuditAnggota Komite Audit harus memahami kegiatan
usaha Perseroan dan memiliki integritas yang
tinggi, memiliki kemampuan, pengetahuan,
pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya,
serta mampu berkomunikasi dengan baik.
Anggota Komite Audit juga wajib memahami
laporan keuangan, proses audit, manajemen
risiko, dan memiliki pengetahuan yang memadai
mengenai peraturan perundang-undangan pasar
modal dan peraturan perundang-undangan
terkait lainnya.
Kriteria menjadi anggota Komite Audit
Perseroan adalah sebagai berikut:
a. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan,
pengetahuan dan pengalaman yang memadai
328 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
sesuai dengan latar belakang pendidikannya
serta mampu berkomunikasi dengan baik.
b. Paling sedikit salah seorang dari anggota
Komite Audit harus memiliki latar belakang
pendidikan akuntansi atau keuangan.
c. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk
membaca dan memahami laporan keuangan.
d. Memiliki pengetahuan yang memadai
tentang peraturan perundangan di bidang
pasar modal dan peraturan perundang-
undangan terkait lainnya.
e. Bukan merupakan orang dalam Kantor
Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum
atau pihak lain yang memberi jasa audit,
jasa non audit dan atau jasa konsultasi lain
kepada perseroan dalam waktu 6 (enam)
bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan
Komisaris.
f. Bukan orang yang mempunyai wewenang
dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin atau mengendalikan kegiatan
perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan
terakhir sebelum diangkat oleh Dewan
Komisaris kecuali Komisaris Independen.
g. Tidak mempunyai saham baik langsung
maupun tidak langsung pada perseroan.
h. Tidak mempunyai:
• hubungan keluarga karena perkawinan
dan keturunan sampai derajat kedua,
baik secara horizontal maupun vertikal
dengan Komisaris, Direksi atau
Pemegang Saham Utama perseroan, dan
atau
• hubungan usaha baik langsung maupun
tidak langsung yang berkaitan dengan
kegiatan usaha Perseroan.
Masa JabatanAnggota Komite Audit diangkat dan
diberhentikan oleh Dewan Komisaris.
Penggantian anggota Komite Audit dapat
dilakukan secara bertahap dan/atau tidak
bersamaan. Masa tugas anggota Komite Audit
tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan
Komisaris sebagaimana diatur dalam anggaran
dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk
1 (satu) periode berikutnya. Ketua Komite
Audit berhak mengusulkan calon pengganti,
honorarium, dan tunjangan anggota Komite
Audit jika salah seorang dari anggota Komite
Audit berakhir masa tugasnya, penggantian
bertahap/ tidak bersamaan, mengundurkan diri,
atau diberhentikan.
Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh
lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris
sebagaimana diatur dalam anggaran dasar
dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu)
periode berikutnya.
Susunan dan Komposisi Anggota Komite Audit Tahun 2019Keanggotaan Komite Audit terdiri dari sekurang-
kurangnya 1 (satu) orang komisaris independen
dan 2 (dua) orang anggota. Ketua Komite Audit
adalah salah seorang anggota komite audit yang
merupakan Komisaris Independen Perseroan.
Anggota Komite Audit adalah tenaga ahli yang
bukan merupakan karyawan Perseroan dan
tidak mempunyai keterkaitan finansial dengan
Perseroan.
Susunan dan komposisi Komite Audit Perseroan
di tahun 2019 tidak mengalami perubahan.
329 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Sesuai dengan Peraturan OJK Nomor POJK
55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Perseroan telah membentuk Komite Audit
sebagaimana termaktub dalam Keputusan
Dewan Komisaris Perseroan No.KEP.
KOM/002/2017 tertanggal 10 April 2017,
berikut disampaikan susunan keanggotaan
Komite Audit per 31 Desember 2019.
SUSUNAN KOMITE AUDIT PER 31 DESEMBER 2018
Nama JabatanDasar
PengangkatanMasa
JabatanPeriode Jabatan
Ravik Karsidi Ketua Komite Audit/Komisaris Independen
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/002/2017 tentang Pengangkatan Komite Audit
Mengikuti masa jabatan sebagai Komisaris Independen
Irene Yudhistira Junarso
Anggota Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/002/2017 tentang Pengangkatan Komite Audit
10 April 2017 – 10 April 2020
Ke-1
Allen Situngkir Anggota Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/002/2017 tentang Pengangkatan Komite Audit
10 April 2017 – 10 April 2020
Ke-1
ProfilAnggotaKomiteAudit
rAviK KArSiDiKetua Komite Audit/Komisaris Independen
Profil Ketua Komite Audit Ravik Karsidi dapat
dilihat bagian profil Dewan Komisaris pada bab
Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini
330 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
irEnE yuDhiSTirA JunArSOAnggota Komite Audit
PEriODE JAbATAn
10 April 2017 - 10 April 2020, Periode Ke-1
DATA PribADi
Warga negara Indonesia
Usia 53 tahun
Kelahiran Jakarta, 28 Agustus1966
DOMiSiLi
DKI Jakarta
PEnDiDiKAn
Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanegara
(1989)
PEngALAMAn KErJA
Beliau memulai karirnya di Kantor Akuntan
Prasetyo Utomo (saat ini Ernst & Young)
sebagai Senior Auditor (1987 – 1990). Usai dari
sana karir beliau semakin cemerlang dengan
menjabat berbagai posisi penting di PT Bank
Bali Group – Holding Company (1990 – 2002).
Beliau juga pernah menjabat sebagai President
Director sekaligus Pemegang saham di PT
Grahaniaga Anugerah (2002 - 2008 & 2013
– 2016), Associate Director – Commercial
Sales Director di PT Jones Lang Lasalle
Indonesia (Procon) (2008-2013), GM Property
Management Mangga Dua Square di PT
Mandiri Dipta Cipta (2004 – 2005), Finance &
Administration Director di PT Asuransi Sarjaya
– General Insurance (1999 – 2002), President
Director di PT Bali Tunas Finance (1998 – 1999),
Director, Building Management di PT Yacolt
Graha (1996 – 1998). Saat ini beliau tercatat
masih menjabat sebagai Director of Investment
& Business Development di PT Nai Indonesia.
331 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
ALLEn SiTungKirAnggota Komite Audit
PEriODE JAbATAn
10 April 2017 - 10 April 2020, Periode Ke-1
DATA PribADi
Warga negara Indonesia
Usia 60 tahun
Kelahiran Samosir, 20 April1959
DOMiSiLi
DKI Jakarta
PEnDiDiKAn
Sarjana Muda (D3) dari Akademi Akuntansi
YKPN Yogyakarta (1983)
PEngALAMAn KErJA
Kepala Cabang Bekasi di PT Cakrawala Mitra
Bersama (cash management) (2015), beberapa
jabatan penting hingga terakhir sebagai
Assistant Vice President di Bank Mandiri (1998
– 2015), juga beberapa jabatan Kepala Bagian di
Bank Ekspor Impor Indonesia, Bandar Lampung
(1994 – 1998). Memulai karirnya di Bank Ekspor
Impor Indonesia, Kantor Pusat Jakarta sebagai
Senior Clerk – Assistant Auditor (1984 – 1993).
independensi Komite Audit Seluruh anggota Komite Audit merupakan pribadi
yang profesional dan tidak memiliki hubungan
dengan Perseroan guna menjaga independensi
dalam pelaksanaan tugas, dan tanggung
jawabnya. Komite Audit yang dibentuk Perseroan
telah memenuhi kriteria independensi, keahlian,
pengalaman, dan integritas. Komite Audit juga
tidak terkait dengan Direksi, Dewan Komisaris,
maupun pemegang saham. Komite Audit berasal
dari luar perusahaan yang tidak memiliki
kepentingan/latar kaitan pribadi yang dapat
menimbulkan dampak negatif dan benturan
kepentingan (Conflict of Interest) dengan
Perseroan. Komite Audit dalam melaksanakan
tugasnya tunduk pada ketentuan/hukum dan
perundang-undangan yang berlaku di Perseroan.
Transparansi independensi Komite Audit terlihat
dalam tabel berikut:
332 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
TRANSPARANSI INDEPENDENSI KOMITE AUDIT
Aspek Independensi Ravik KarsidiIrene Yudhistira
JunarsoAllen Situngkir
Memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
7 7 7
Memiliki hubungan kepengurusan di Perseroan ataupun di perusahaan afiliasi
7 7 7
Memiliki saham Perseroan 7 7 7
Memiliki hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan sesama anggota komite
7 7 7
Memiliki hubungan keuangan dengan Dewan Komisaris dan Direksi
7 7 7
Menjabat sebagai pengurus partai politik, pejabat Pemerintah Daerah
7 7 7
3 = ada | 7 = tidak ada
• Untuk menghindari timbulnya konflik,
Komite Audit berpegang teguh pada prinsip-
prinsip Good Corporate Governance, yaitu
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi dan kewajaran/fairness.
• Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit
Perseroan berpegang teguh pada kode etik
profesi, baik yang terkait dengan keahlian
masing-masing anggota Komite Audit,
maupun kode etik profesi Komite Audit.
Pedoman Kerja: Piagam Komite Audit
Dalam rangka menjaga dan mengamankan
kegiatan usaha Perseroan, serta memberikan
landasan dan pedoman bagi Komite Audit
dalam membantu tugas Dewan Komisaris
dalam melaksanakan fungsi oversightnya
terutama dalam meningkatkan kualitas laporan
keuangan, efektivitas pengendalian internal atas
pengelolaan Perseroan, dan ketaatan terhadap
undang-undang serta peraturan yang berlaku,
maka dengan ini ditetapkan Piagam Komite
Audit. Piagam Komite Audit disusun berdasarkan
Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit.
KonflikdanKodeEtikKomite Audit berkomitmen pada prinsip tata
kelola perusahaan yang baik yakni, transparansi,
akuntabilitas, responsilibiltas, independensi dan
kewajaran untuk menghindari timbulnya konflik
kepentingan. Sementara, dalam melaksanakan
tugasnya, Komite Audit berpegang teguh pada
kode etik profesi, baik yang terkait dengan
keahlian masing-masing anggota Komite Audit
maupun kode etik profesi Komite Audit.
333 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Piagam Komite Audit yang ditetapkan oleh Dewan
Komisaris di Jakarta pada 25 September 2013,
merupakan dokumen tertulis yang mengatur
terutama mengenai kedudukan, keanggotaan,
kewenangan, tugas, dan tanggungjawab Komite
Audit. Piagam ini juga memberikan batasan dan
mengatur tata hubungan kerja antara Komite
Audit dengan Dewan Komisaris, Direksi, Auditor
Internal, dan Auditor Eksternal.
Tugas, Tanggung Jawab, dan Kewenangan Komite Audit
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit
sebagaimana tertuang dalam Piagam Komite
Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris
yang digunakan sebagai pedoman dan tata tertib
kerja anggota Komite Audit dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya secara profesional
dan independen, telah sesuai dengan
Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit.
Komite Audit bertugas untuk memberikan
pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap
laporan atau hal-hal yang disampaikan
oleh Direksi kepada Dewan Komisaris,
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian komisaris, dan melaksanakan tugas-
tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan
Komisaris, antara lain meliputi:
1. Melakukan penelaahan atas informasi
keuangan yang akan dikeluarkan oleh
Perseroan seperti laporan keuangan,
proyeksi dan informasi keuangan lainnya.
2. Melakukan penelahaan atas pelaksanaan
pemeriksaan oleh internal maupun external
audit.
3. Melakukan penelaahan atas ketaatan
Perseroan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan
kegiatan Perseroan.
4. Memberikan rekomendasi mengenai
penyempurnaan sistem pengendalian intern
perusahaan serta pelaksanaannya.
5. Melaporkan kepada Dewan Komisaris
berbagai risiko yang dihadapi perusahaan
dan pelaksanaan manajemen risiko oleh
Direksi.
6. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh
Dewan Komisaris sepanjang dalam lingkup
tugas dan kewajiban Komite Audit.
7. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan
informasi perseroan dan hanya digunakan
untuk kepentingan pelaksanaan tugas.
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit
berpedoman kepada Peraturan OJK No. 55/
POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit serta
Piagam Komite Audit Perseroan tanggal 25
September 2013.
Sementara dalam menjalankan fungsinya,
Komite Audit melaksanakan tugas yang berkaitan
dengan tugas Dewan Komisaris meliputi:
• Melakukan penelaahan atas informasi
keuangan yang akan dikeluarkan oleh
perseroan seperti laporan keuangan,
proyeksi dan informasi keuangan lainnya.
• Melakukan penelaahan atas pelaksanaan
pemeriksaan oleh internal maupun external
audit.
334 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
• Melakukan penelahaan atas ketaatan
perseroan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan
kegiatan perseroan.
• Memberikan rekomendasi mengenai
penyempurnaan sistem pengendalian intern
perusahaan serta pelaksanaannya.
• Melaporkan kepada Dewan Komisaris
berbagai risiko yang dihadapi perusahaan
dan pelaksanaan manajemen risiko oleh
Direksi.
• Melaksanakan tugas yang diberikan oleh
Dewan Komisaris sepanjang dalam lingkup
tugas dan kewajiban Komite Audit.
• Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan
informasi perseroan dan hanya digunakan
untuk kepentingan pelaksanaan tugas.
Selain tugas dan tanggung jawab, Komite
Audit juga diberikan wewenang khusus untuk
mendukung pelaksanaan kerja yang sesuai
dengan Piagam Komite Audit. Wewenang
tersebut meliputi:
• Anggota Komite Audit wajib mengenal
serta memahami peran dan tanggung jawab
sesuai dengan Piagam Komite Audit, yang
merupakan Pedoman Kerja Komite Audit.
• Komite Audit menerima otoritas dan
penugasan dari Dewan Komisaris dengan
memperhatikan peraturan yang terkait
dengan pasar modal.
• Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit
berwenang untuk mengakses catatan atau
informasi tentang karyawan, dana, asset
serta sumber daya perseroan lainnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
• Komite Audit berdasarkan surat tugas dari
komisaris, memiliki hak akses atas informasi
yang ada di perseroan dari direksi, internal
audit dan semua satuan organisasi perseroan
bila terjadi kasus/indikasi penyimpangan
dimana komite audit perlu meneliti atau
mengklarifikasi kasuskasus tersebut.
• Komite Audit dengan persetujuan komisaris
dapat meminta saran dan bantuan dari tenaga
ahli dan profesional lain atas beban Perseroan.
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Dalam Keanggotaan Komite Audit Berdasarkan Peraturan OJK No. 55/ POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit serta Piagam Komite Audit tanggal 25 September 2013, Lingkup Tugas masing-
masing Anggota Komite Audit sebagai berikut:
RAVIK KARSIDI
Ketua Komite Audit/Komisaris Independen
• Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
• Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern perusahaan
serta pelaksanaannya.
335 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
IRENE YUDHISTIRA JUNARSO
Anggota Komite Audit
• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan seperti
laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya.
• Melakukan penelahaan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh internal maupun external audit.
ALLEN SITUNGKIR
Anggota Komite Audit
• Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan
pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi.
• Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perseroan dan hanya digunakan untuk
kepentingan pelaksanaan tugas.
hubungan Kerja Komite AuditPeran Komite Audit dalam hubungan dengan
Internal Audit adalah:
a. Menerima dan mereview laporan auditor
internal.
b. Memonitor tindak lanjut hasil internal audit.
c. Meminta internal audit untuk melakukan
pemeriksaan khusus/tertentu dengan izin
dari Dewan Komisaris.
d. Memberi masukan mengenai isi Internal
Audit Charter/Piagam Internal Audit.
e. Berkoordinasi dengan internal audit dan
eksternal audit sehingga dapat dicapai hasil
audit yang komprehensif dan optimal.
f. Mengkaji laporan internal audit yang
berkaitan dengan benturan kepentingan, dan
atau perbuatan melanggar hukum.
Sementara peran Komite Audit dalam
hubungannya dengan Manajemen Perseroan
adalah:
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya, Komite Audit berkomunikasi
dengan auditor eksternal, auditor internal dan
manajemen Perseroan. Peran Komite Audit
dalam hubungannya dengan eksternal auditor
adalah:
a. Melakukan review atas pekerjaan eksternal
auditor.
b. Membahas hasil audit dengan eksternal
auditor.
c. Apabila diperlukan, Komite Audit dapat
melakukan pembahasan atas hasil audit
dengan manajemen, eksternal auditor dan
internal auditor.
d. Melakukan review kinerja eksternal auditor
untuk memastikan kepatuhan eksternal
auditor terhadap standar professional yang
berlaku, termasuk independensi eksternal
auditor
336 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
a. Mengevaluasi kecukupan pengungkapan
hal-hal yang bersifat material dalam Laporan
Keuangan perseroan.
b. Menilai kecukupan pengendalian intern dan
kebijakan manajemen risiko perseroan.
c. Menilai kebijakan perseroan berkaitan
dengan kepatuhan terhadap peraturan
internal maupun eksternal perseroan yang
berlaku, kode etik (code of conduct) dan
benturan kepentingan (conflict of interest).
d. Memastikan bahwa manajemen perseroan
melaksanakan tindak lanjut atas rekomendasi
dari internal audit dan eksternal audit.
e. Mengidentifikasi dan memantau
permasalahan yang memerlukan perhatian
dari Dewan Komisaris.
f. Mengundang manajemen perseroan untuk
hadir dalam rapat komite audit apabila
diperlukan.
LaporanKomite Audit berkewajiban membuat laporan
secara tertulis dalam melaksanakan kerjanya
baik terhadap Dewan Komisaris maupun terkait
temuan terkait kendala yang dihadapi oleh
Perseroan.
• Komite Audit membuat laporan atas setiap
penugasan khusus yang diberikan oleh
Dewan Komisaris.
• Apabila Komite Audit menemukan hal-
hal yang diperkirakan akan mengganggu
kegiatan perseroan dan bersifat material
Komite Audit akan melaporkannya kepada
Dewan Komisaris.
• Komite Audit membuat Laporan Tahunan
pelaksanaan kegiatan Komite Audit kepada
Dewan Komisaris.
Pengembangan Kompetensi Komite Audit Perseroan memfasilitasi pelaksanaan program
pengembangan bagi Komite Audit dalam rangka
meningkatkan kompetensi anggota Komite Audit.
Program ini diharapkan mampu memberikan
dampak positif terhadap produktivitas dan
efektivitas kinerja Komite Audit.
Tentang kegiatan peningkatan kompetensi yang
diikuti Anggota Komite Audit di sepanjang tahun
2019 dapat dilihat pada bab Profil Perusahaan
dalam laporan tahunan ini.
337 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
rapat Komite Audit Komite Audit melaksanakan rapat secara
berkala baik dengan internal anggota maupun
dengan Dewan Komisaris dan Direksi. Rapat
yang dilaksanakan oleh Komite Audit yakni:
• Rapat Komite Audit Triwulanan dilaksanakan
4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun, dengan
jadwal yang ditentukan, dan fokus pada
pembahasan Laporan Keuangan (Neraca dan
Laba Rugi) dan Kinerja Perseroan Triwulan.
• Rapat Bulanan Komite Audit dilakukan
sekali pada setiap bulan apabila diperlukan,
dengan agenda rapat yang telah disepakati
sebelumnya. Rapat bulanan tidak diadakan
di bulan dimana diadakan rapat triwulanan.
Fokus rapat bulanan adalah pada
pembahasan hasil General Audit Internal.
• Ketua Komite Audit dapat mengundang Dewan
Komisaris, Direksi, Internal Auditor, Eksternal
Auditor, Wakil Pemegang Saham dan pihak lain
yang diperlukan untuk hadir dalam rapat.
• Hasil rapat Komite Audit dituangkan dalam
Risalah Rapat yang ditandatangani oleh
seluruh anggota Komite Audit yang hadir
dan Risalah Rapat didistribusikan kepada
seluruh peserta rapat untuk mendapat
perhatian dan tindak lanjut.
• Komite Audit dapat hadir dalam rapat Dewan
Komisaris atau rapat gabungan Dewan Direksi
dan Dewan Komisaris apabila diperlukan.
Di tahun 2019, Komite Audit melakukan 6
(enam) kali rapat, dengan risalah dan rekapitulasi
kehadiran sebagai berikut,
RISALAH DAN KEHADIRAN RAPAT KOMITE AUDIT
Tanggal Rapat Tempat Agenda Rapat
4 Februari 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Hasil Audit Desember 2018
22 April 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Hasil Audit Maret 2019
27 Mei 2019 Graha Mandiri, JakartaPembahasan Hasil Audit 2019, Audit Khusus cabang Pangkalpinang
17 Juli 2019 Graha Mandiri, JakartaPembahasan Hasil Audit Regional II, IV, dan V (Cabang Duren Tiga 2, Pd Gede, Palembang 1 & 2, Karawang)
19 September 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Audit Umum Regional 3, 6, dan 9
19 November 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Audit Umum Regional 1 dan 8
REKAPITULASI KEHADIRAN KOMITE AUDIT PADA RAPAT
Nama dan JabatanJumlah
Wajib RapatJumlah
KehadiranKehadiran
(%)
Ravik Karsidi Ketua Komite Audit/Komisaris Independen
6 6 100,00%
Irene Yudhistira Junarso Anggota Komite Audit 6 6 100,00%
Allen Situngkir Anggota Komite Audit 6 6 100,00%
Rata-rata 100,00%
338 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Kebijakan remunerasiKebijakan remunerasi Komite Audit mengikuti kebijakan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku
Pemegang Saham Utama/Pengendali Perseroan.
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Komite Audit pada Tahun 2019Untuk memenuhi ketentuan penerapan GCG di lingkup Perseroan, program kerja yang menjadi tugas
dan kewajiban Komite Audit di tahun 2019 adalah:
• Komite Audit membuat laporan atas setiap penugasan khusus yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
• Apabila Komite Audit menemukan hal-hal yang diperkirakan akan mengganggu kegiatan perseroan
dan bersifat material Komite Audit akan melaporkannya kepada Dewan Komisaris.
• Komite Audit membuat Laporan Tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit kepada Dewan
Komisaris.
339 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
KOMiTE nOMinASi DAn rEMunErASi
Perseroan memiliki Komite Nominasi &
Remunerasi yang bertugas membantu
Dewan Komisaris yang bertujuan melakukan
pemantauan, pengawasan dan penilaian atas
efektifitas nominasi dan remunerasi. Dengan
mengacu pada regulasi atau ketentuan Undang-
Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, dan sebagai salah satu pengawasan
Dewan Komisaris yaitu menjalankan fungsi
nominasi dan remunerasi bagi anggota Dewan
Komisaris, Direksi, anggota komite penunjang
Dewan Komisaris, serta kerangka nominasi
dan remunerasi bagi pejabat Perseroan dan
karyawan secara keseluruhan maka dibentuk
Komite Nominasi & Remunerasi.
Melalui Komite Nominasi & Remunerasi, proses
nominasi dan remunerasi pengurus Perseroan
dan organ pelaksana Perseroan lainnya dapat
dilakukan secara transparan dan akuntabel
sesuai dengan perkembangan usaha Perseroan
dan pada akhirnya dapat meningkatkan
kepercayaan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya terhadap pengelolaan
Perseroan.
Keberadaan Komite Nominasi & Remunerasi
sesuai dengan Peraturan OJK No. 34/
POJK.04/2014.
KualifikasiMenjadiAnggotaKomiteNominasi&Remunerasi
Anggota Komite Nominasi & Remunerasi
wajib memenuhi persyaratan kemampuan dan
pengalaman serta persyaratan independensi,
yaitu:
1. Memiliki integritas, obyektifitas dan etika
yang tinggi.
2. Mempunyai pengetahuan yang memadai
termasuk ketentuan dan peraturan serta
perundangan yang berlaku.
3. Paling sedikit salah satu dari anggota komite
harus memiliki latar belakang pendidikan
dan atau pengalaman kerja dibidang
nominasi, remunerasi karyawan, atau
Human Resource Development.
4. Mampu bersikap independen yaitu mampu
melaksanakan tugas secara professional
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/
tekanan dari pihak manapun.
5. Bersedia meningkatkan kompetensi secara
terus menerus melalui pendidikan dan
pelatihan.
6. Bukan merupakan orang dalam Kantor
Konsultan Hukum, Kantor Konsultan Sumber
Daya Manusia, Kantor Konsultan Business
Development, atau pihak lain yang memberi
jasa assurance, jasa nonassurance, dan/atau
jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam
waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum
diangkat sebagai anggota komite oleh Dewan
Komisaris.
340 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Masa JabatanAnggota Komite diangkat untuk masa jabatan
tertentu dan dapat diangkat kembali. Masa
jabatan anggota Dewan Komisaris yang
merangkap sebagai anggota Komite sama
dengan masa kerja penunjukannya sebagai
anggota Dewan Komisaris yang ditentukan
oleh Anggaran Dasar Perseroan atau Rapat
Umum Pemegang Saham. Masa jabatan anggota
Komite yang bukan berasal dari anggota Dewan
Komisaris tidak boleh lebih lama daripada masa
jabatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris
dapat memberhentikan sewaktu-waktu anggota
Komite yang bukan anggota Dewan Komisaris,
jika berdasarkan pertimbangan Ketua Komite
yang bersangkutan tidak melaksanakan tugasnya
dengan baik. Masa jabatan anggota komite yang
bukan berasal dari anggota Dewan Komisaris
tidak boleh lebih lama daripada masa jabatan
Dewan Komisaris.
Susunan dan Komposisi Anggota Komite nominasi & remunerasi Tahun 2018Sesuai ketentuan Peraturan OJK Nomor 34/
POJK.04/2014, Perseroan telah membentuk
Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan
Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No.Kep.
Kom/01/2014 tentang Pembentukan dan
Pengangkatan Komite Nominasi dan Remunerasi
PT Mandiri Tunas Finance tertanggal 26
November 2014 yang telah di ubah dengan Surat
Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No.KEP/
KOM/003/2017 tanggal 10 April 2017, dengan
susunan per 31 Desember 2019 adalah sebagai
berikut:
SUSUNAN KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PER 31 DESEMBER 2019
Nama Jabatan Dasar Pengangkatan Masa Jabatan Periode Jabatan
Ravik Karsidi Ketua Komite/Komisaris Independen
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP KOM/003/2017 tanggal 10 April 2017
Mengikuti masa jabatan sebagai Komisaris Independen
Harry Gale Anggota/Komisaris Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/003/2017 tanggal 10 April 2017
Mengikuti masa jabatan sebagai Komisaris
Vivid Zulprimiadanni
Anggota/Human Capital Division Head
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/003/2017 tanggal 10 April 2017
10 April 2017 – 10 April 2020
Ke-1
341 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
ProfilAnggotaKomiteNominasi&Remunerasi
rAviK KArSiDiKetua Komite Nominasi & Remunerasi/Komisaris
Independen
Profil Ketua Komite Nominasi & Remunerasi
Ravik Karsidi dapat dilihat di bagian profil
Dewan Komisaris pada bab Profil Perusahaan
dalam Laporan Tahunan ini
hArry gALEAnggota Komite Nominasi & Remunerasi/
Komisaris
Profil Anggota Komite Nominasi & Remunerasi
Harry Gale dapat dilihat di bagian profil Dewan
Komisaris pada bab Profil Perusahaan dalam
Laporan Tahunan ini
viviD ZuLPriMiADAnniAnggota Komite Nominasi & Remunerasi/
Komisaris
Profil Anggota Komite Nominasi & Remunerasi
Vivid Zulprimiadanni dapat dilihat di bagian profil
Kepala Divisi Human Capital pada bab Fungsi
Penunjang Bisnis dalam Laporan Tahunan ini
342 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
independensi Komite nominasi & remunerasiderajat kedua, baik horizontal maupun
vertikal dengan Dewan Komisaris, Direksi,
atau Pemegang Saham Utama/Pengendali
Perseroan.
3. Tidak memiliki hubungan usaha, baik
langsung maupun tidak langsung yang
berkaitan dengan usaha Perseroan
termasuk di dalamnya tidak menerima
kompensasi dari Perseroan dan entitas
anak selain imbalan jasa yang diterima
berkaitan dengan tugas-tugas sebagai
Anggota Komite.
4. Bukan karyawan Kantor Akuntan Publik,
Kantor Konsultan Hukum, atau Pihak lain
yang memberi jasa audit, jasa non audit dan
atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan
dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir
sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris.
5. Bukan orang yang mempunyai wewenang
dan tanggungjawab untuk merencanakan,
memimpin, atau mengendalikan Perseroan
dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir sebelum
diangkat oleh Dewan Komisaris, kecuali
Anggota Komite yang berasal dari Dewan
Komisaris.
Transparansi independensi Komite Nominasi &
Remunerasi terlihat dalam tabel berikut:
Seluruh anggota Komite Nominasi & Remunerasi
merupakan pribadi yang profesional dan tidak
memiliki hubungan dengan Perseroan guna
menjaga independensi dalam pelaksanaan tugas,
dan tanggung jawabnya. Komite Nominasi &
Remunerasi yang dibentuk Perseroan telah
memenuhi kriteria independensi, keahlian,
pengalaman, dan integritas. Komite Komite
Nominasi & Remunerasi juga tidak terkait dengan
Direksi, Dewan Komisaris, maupun pemegang
saham. Komite Nominasi & Remunerasi dalam
melaksanakan tugasnya tunduk pada ketentuan/
hukum dan perundang-undangan yang berlaku
di Perseroan.
Agar dapat bertindak independen, Anggota
Komite Nominasi & Remunerasi Perseroan
diwajibkan memenuhi kriteria independensi
berikut:
1. Tidak memiliki saham Perseroan, baik
langsung maupun tidak langsung. Dalam
hal Anggota Komite memperoleh saham
akibat suatu peristiwa hukum maka dalam
jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan
setelah diperolehnya saham tersebut wajib
mengalihkan kepada pihak lain.
2. Tidak mempunyai hubungan keluarga
karena perkawinan dan keturunan sampai
343 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Pedoman Kerja: Piagam Komite nominasi & remunerasiPiagam Charter Komite Nominasi & Remunerasi
di review secara berkala untuk memastikan
bahwa cakupan pedoman tersebut selalu sejalan
dengan kebutuhan, dan regulasi lain terkait
dengan bisnis Perseroan.
TRANSPARANSI INDEPENDENSI KOMITE NOMINASI & REMUNERASI
Aspek IndependensiRavik
KarsidiHarry Gale
Vivid Zulprimiadanni
Memiliki saham Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung 7 7 7
Memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama/Pengendali
7 7 7
Memiliki hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan usaha Perseroan
7 7 7
Merupakan orang yang memberikan jasa audit, non audit, atau jasa konsultan lainnya kepada Perseroan dalam waktu enam bulan terakhir
7 7 7
Merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan Perseroan
7 7 7
4= ada | 7 = tidak ada*) Ravik Karsidi merupakan Komisaris Independen, sedangkan Harry Gale menjabat sebagai Komisaris Perseroan, sementara Vivid Zulprimiadanni merupakan Kepala Divisi Human Capital Perseroan.*)
Komite Nominasi & Remunerasi Perseroan telah
dilengkapi piagam yang ditetapkan pada tanggal
29 Oktober 2014 dalam mendukung pelaksanaan
fungsi dan perannya. Pedoman Kerja Komite
Nominasi dan Remunerasi, mengatur beberapa
hal terkait dengan:
1. Tugas dan Tanggung Jawab Komite
2. Kewenangan Komite
3. Rapat Komite
4. Organisasi Komite
Tugas dan Tanggung Jawab Komite nominasi dan remunerasiTugas dan tanggung jawab yang terkait dengan
Fungsi Remunerasi adalah:
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan
remunerasi Perseroan yang meliputi Gaji,
Honorarium, Tunjangan Hari Raya (THR),
Benefit (medical, health, loan facility, dan
lainnya), Bonus/Insentif (untuk karyawan),
dan Tantiem (untuk Dewan Komisaris dan
Direksi)
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai kebijakan remunerasi
bagi anggota Direksi dan/atau Dewan
Komisaris untuk disampaikan ke RUPS serta
kebijaksanaan remunerasi pejabat Eksekutif
dan karyawan secara keseluruhan untuk
disampaikan kepada Direksi
3. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi
Perseroan telah sesuai dengan kinerja
344 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
keuangan Perseroan dan pemenuhan
cadangan sesuai peraturan/regulasi yang
berlaku, evaluasi prestasi kerja individual,
kewajaran peer group didalam maupun diluar
Perseroan, dan strategi pengembangan
Perseroan jangka panjang
Tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan
Fungsi Nominasi adalah:
1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai komposisi jabatan
anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai kebijakan, dan criteria
yang dibutuhkan dalam nominasi anggota
Direksi dan/atau Dewan Komisaris
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai nama calon anggota
Direksi dan/atau Dewan Komisaris
4. Menelaah, dan mengusulkan perencanaan
suksesi (succession plan) anggota Direksi
dan/atau Dewan Komisaris
5. Melakukan penilaian berdasarkan tolok ukur
(benchmark) yang telah disusun sebagai
bahan evaluasi kinerja dan pengembangan
kemampuan Direksi dan/atau Dewan
Komisaris
6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai kebijakan evaluasi
kinerja bagi anggota Direksi dan/atau Dewan
Komisaris
7. Memberikan rekomendasi mengenai pihak
independen yang akan menjadi anggota
Komite penunjang Dewan Komisaris
8. Merekomendasikan persetujuan perubahan
struktur organisasi sampai dengan satu
tingkat di bawah Direksi
Fungsi dan wewenang Komite nominasi dan remunerasiDalam pelaksanaan kerjanya, Komite Nominasi
& Remunerasi melekat fungi dan wewenangnya
yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang
tertuang dalam piagam Komite Nominasi dan
Remunerasi.
Fungsi Komite Nominasi & Remunerasi adalah
sebagai berikut:
1. Menyusun, melaksanakan dan menganalisa
kriteria dan prosedur nominasi bagi calon
Direksi dan Dewan Komisaris dan juga
prosedur pemberhentian Direksi dan Dewan
Komisaris
2. Mengidentifikasi calon Direksi dan Dewan
Komisaris baik dari dalam maupun dari luar
yang memenuhi syarat untuk diajukan/
diangkat menjadi Direktur atau Dewan
Komisaris
3. Menyusun kriteria penilaian kinerja Direksi
4. Mengusulkan suatu sistem remunerasi yang
sesuai bagi Direksi dan Dewan Komisaris
berupa sistem penggajian, pemberian
fasilitas dan tunjangan, opsi yang diberikan
serta sistem pensiun
5. Memastikan pelaksanaan kepatuhan
Perseroan terhadap ketentuan dan atau
regulasi OJK, Kementrian Ketenagakerjaan,
dan regulasi terkait lainnya termasuk hal-
hal yang menjadi keputusan RUPS Perseroan
6. Mendukung aktifitas pengembangan sumber
daya manusia yang profesional
Wewenang Komite Nominasi & Remunerasi
adalah:
1. Komite dapat mengakses catatan atau
informasi tentang karyawan Perseroan yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas Komite
2. Dalam melaksanakan wewenang
345 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
sebagaimana diatur dalam poin 1 di atas,
Komite bekerja sama dengan mitra kerja
diantaranya Sekretaris Dewan Komisaris,
Komite Penunjang Dewan Komisaris, tim
terkait di level manajemen khususnya
Human Resources Development Division,
dan unit-unit kerja Perseroan terkait lainnya
(jika diperlukan)
3. Komite mempunyai wewenang
berkomunikasi langsung dengan karyawan,
termasuk Direksi dan pihak yang terkait
dengan pelaksanaan tugas Komite
4. Apabila diperlukan Komite dapat
melibatkan tenaga ahli dan/atau konsultan/
pihak independen di luar Komite atau
membentuk ad hoc team yang perlu untuk
membantu pelaksanaan tugasnya atas
biaya Perseroan
5. Komite melakukan kewenangan lain yang
diberikan oleh Dewan Komisaris
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab dalam Keanggotaan Komite nominasi & remunerasi Berdasarkan Peraturan OJK No. 34/ POJK.04/2014 dan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi
Tanggal 4 Agustus 2015, lingkup tugas masing-masing Anggota Komite Nominasi & Remunerasi adalah
sebagai berikut:
rAviK KArSiDi
Ketua Komite Nominasi & Remunerasi/Komisaris Independen
• Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi Perseroan yang meliputi Gaji, Honorarium,
Tunjangan Hari Raya (THR), Benefit (medical, health, loan facility, dan lainnya), Bonus/Insentif
(untuk karyawan), dan Tantiem (untuk Dewan Komisaris dan Direksi).
• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan evaluasi kinerja bagi
anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris
• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan, dan kriteria yang
dibutuhkan dalam nominasi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris
hArry gALE
Anggota Komite Nominasi & Remunerasi/Komisaris
• Memastikan bahwa kebijakan remunerasi Perseroan telah sesuai dengan kinerja keuangan
Perseroan dan pemenuhan cadangan sesuai peraturan/regulasi yang berlaku, evaluasi prestasi
kerja individual, kewajaran peer group di dalam maupun di luar Perseroan, dan strategi
pengembangan Perseroan jangka panjang.
• Menelaah, dan mengusulkan perencanaan suksesi (succession plan) anggota Direksi dan/ atau
Dewan Komisaris
• Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite
penunjang Dewan Komisaris
346 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
viviD ZuLPriMiADAnni
Anggota Komite Nominasi & Remunerasi
• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi anggota
Direksi dan/atau Dewan Komisaris untuk disampaikan ke RUPS serta kebijaksanaan remunerasi
pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi
• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai komposisi jabatan anggota Direksi
dan/atau Dewan Komisaris
• Merekomendasikan persetujuan perubahan struktur organisasi sampai dengan satu tingkat di
bawah Direksi
Pengembangan Kompetensi Komite nominasi & remunerasi
Perseroan memfasilitasi pelaksanaan program
pengembangan bagi Komite Nominasi &
Remunerasi dalam rangka meningkatkan
kompetensi anggota Komite Nominasi &
Remunerasi. Program ini diharapkan mampu
memberikan dampak positif terhadap
produktivitas dan efektivitas kinerja Komite
Nominasi & Remunerasi.
Tentang kegiatan peningkatan kompetensi yang
diikuti Anggota Komite Nominasi & Remunerasi
di sepanjang tahun 2019 dapat dilihat pada bab
Profil Perusahaan dalam laporan tahunan ini.
rapat Komite nominasi & remunerasi
Komite Nominasi & Remunerasi
menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya
sekali dalam setahun sesuai dengan Pedoman
Kerja Kominte Nominasi & Remunerasi. Dalam
pengambilan keputusan dalam rapat yang
diselenggarakan oleh Komite Nominasi dan
Remunerasi dilakukan secara musyawarah dan
mufakat, serta pengambilan suara terbanyak bila
tidak mendapatkan mufakat. Sementara, hasil
rapat Komite wajib dituangkan dalam risalah
rapat yang ditanda tangani oleh seluruh anggota
yang hadir dan didokumentasikan secara baik
oleh Sekretaris Komite. Perbedaan pendapat
(dissenting opinions) dalam pengambilan
keputusan yang terjadi dalam rapat Komite
wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah
rapat beserta alasan perbedaan pendapat
tersebut.
Di tahun 2019, Komite Nominasi & Remunerasi
melakukan 4 (empat) kali rapat, dengan risalah
dan rekapitulasi kehadiran sebagai berikut:
347 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
RISALAH DAN KEHADIRAN RAPAT KOMITE NOMINASI & REMUNERASI
Tanggal Rapat Tempat Agenda Rapat
4 Februari 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Tantiem dan Honorarium Pengurus PT Mandiri Tunas Finance 2019
27 Mei 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Benefit pengurus PT Mandiri Tunas Finance
29 Agustus 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Training Pengurus PT Mandiri Tunas Finance
20 Desember 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Tantiem dan Honorarium Pengurus PT Mandiri Tunas Finance 2019
REKAPITULASI KEHADIRAN KOMITE NOMINASI & REMUNERASI PADA RAPAT
Komite Nominasi & RemunerasiJumlah
Wajib RapatJumlah
KehadiranKehadiran
(%)
Ravik Karsidi Ketua Komite Nominasi & Remunerasi/Komisaris Independen)
4 4 100,00%
Harry Gale Anggota Komite Nominasi & Remunerasi/Komisaris
4 4 100,00%
Vivid Zulprimiadanni Anggota Komite Nominasi & Remunerasi 4 4 100,00%
Rata-rata 100,00%
Kebijakan remunerasiKebijakan Remunerasi Komite Nominasi & Remunerasi mengikuti kebijakan dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk selaku Pemegang Saham Utama/Pengendali Perseroan.
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Komite nominasi & remunerasi pada Tahun 2019Untuk memenuhi fungsi pengelolaan nominasi dan remunerasi di lingkup Perseroan, program kerja
yang menjadi tugas dan kewajiban Komite Nominasi & Remunerasi di tahun 2019 sebagai berikut:
• Pembahasan Tantiem dan Honorarium Pengurus PT Mandiri Tunas Finance 2019
• Pembahasan Benefit pengurus PT Mandiri Tunas Finance
• Pembahasan Training Pengurus PT Mandiri Tunas Finance
Kebijakan Terkait Suksesi DireksiKebijakan suksesi Direksi MTF, mengikuti kebijakan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku
Pemegang Saham Utama/Pengendali Perseroan.
348 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KOMiTE PEMAnTAu riSiKO
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas,
Dewan Komisaris membentuk Komite Pemantau
Risiko guna memantau pelaksanaan manajemen
risiko Perusahaan yang telah disusun oleh
Direksi. Pembentukan Komite Pemantau Risiko
dilandasi pada beberapa peraturan yang berlaku
antara lain:
1. Peraturan OJK No. 10/POJK.05/2014
tentang Penilaian Tingkat Risiko Lembaga
Jasa Keuangan Non-Bank.
2. Peraturan OJK No. 1/POJK.05/2015 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Lembaga
Jasa Keuangan Non-Bank.
3. Surat Edaran OJK No. 4/SEOJK.05/2015
tentang Penilaian Tingkat Risiko Perusahaan
Pembiayaan.
4. Surat Edaran OJK No. 1/SEOJK.05/2016
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan
Keuangan Perusahaan Pembiayaan.
5. Surat Edaran OJK No. 10/SEOJK.05/2016
tentang Pedoman Penerapan Manajemen
Risiko dan Laporan Hasil Penilaian Sendiri
Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga
Jasa Keuangan Non-Bank.
KualifikasiMenjadiAnggotaKomitePemantauRisiko
Berdasarkan Piagam Komite Pemantau Risiko,
anggota Komite harus memenuhi berbagai
kriteria dan persyaratan. Selain memiliki
independensi, anggota Komite Pemantau Risiko
diharuskan memiliki diantaranya integritas serta
pengetahuan tentang bisnis yang dijalankan oleh
Perseroan. Persyaratan Keanggotaan Komite
Pemantau Risiko sebagai berikut:
1. Anggota Komite wajib memiliki integritas
yang tinggi, kemampuan dan pengalaman
yang sesuai dengan bidang pekerjaannya
serta mampu berkomunikasi dengan baik.
2. Paling sedikit salah seorang dari anggota
Komite Pemantau Risiko harus memiliki
latar belakang manajemen risiko.
3. Memahami bisnis Perseroan khususnya
manajemen risiko dan peraturan
perundangundangan terkait dengan usaha
pembiayaan.
4. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk
membaca dan memahami laporan keuangan
dan laporan terkait pemantauan pelaksanaan
kebijakan manajemen risiko perusahaan
pembiayaan.
5. Bersedia meningkatkan kompetensi secara
terus menerus melalui pendidikan dan
pelatihan.
6. Bukan merupakan anggota Direksianya
integritas serta pengetahuan tentang bisnis
yang dijalankan oleh Perseroan.
349 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Masa JabatanAnggota Komite diangkat untuk masa jabatan
tertentu yang mengacu pada Surat Keputusan
Dewan Komisaris No. KEP. KOM/01/2016
tanggal 28 September 2016 tentang
Pembentukan dan Pengangkatan Komite
Pemantau Risiko, menetapkan bahwa masa tugas
anggota komite tidak boleh lebih lama dari masa
jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur
dalam anggaran dasar dengan tidak mengurangi
hak Dewan Komisaris untuk memberhentikan
sewaktu waktu.
Susunan dan Komposisi Anggota Komite Pemantau risiko Tahun 2019Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan
Komisaris No. KEP.KOM/004/2018 tanggal 30
Januari 2018 perihal Pengangkatan Komite
Pemantau Risiko, susunan anggota Komite
Pemantau Risiko per 31 Desember 2019 adalah
sebagai berikut:
SUSUNAN KOMITE PEMANTAU RISIKO PER 31 DESEMBER 2019
Nama & Jabatan Dasar Pengangkatan Masa JabatanPeriode Jabatan
Ravik Karsidi Ketua Komite Pemantau Risiko/Komisaris Independen
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/004/2017 tanggal 10 April 2017
Mengikuti masa jabatan sebagai Komisaris Independen
Rico Setiawan
Anggota Komite Pemantau Risiko/Komisaris Utama
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/004/2018 tanggal 30 Januari 2018
Mengikuti masa jabatan sebagai Komisaris Utama
Harry Gale Anggota Komite Pemantau Risiko/Komisaris
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/004/2017 tanggal 10 April 2017
Mengikuti masa jabatan sebagai Komisaris
Irene Yudhistira Junarso
Anggota Komite Pemantau Risiko
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/004/2018 tanggal 30 Januari 2018
30 Januari 2018 – 30 Januari 2021
Ke-1
Irwan Tri Nugroho
Anggota Komite Pemantau Risiko
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/004/2018 tanggal 30 Januari 2018
30 Januari 2018 – 30 Januari 2021
Ke-1
350 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
ProfilAnggotaKomitePemantauRisiko
rAviK KArSiDiKetua Komite Pemantau Risiko/Komisaris
Independen
Profil Ketua Komite Pemantau Risiko Ravik
Karsidi dapat dilihat di bagian profil Dewan
Komisaris pada bab Profil Perusahaan dalam
Laporan Tahunan ini
riCO SETiAwAnAnggota Komite Pemantau Risiko/Komisaris
Utamas
Profil Anggota Komite Pemantau Risiko Rico
Setiawan dapat dilihat di bagian profil Dewan
Komisaris pada bab Profil Perusahaan dalam
Laporan Tahunan ini
hArry gALEAnggota Komite Pemantau Risiko/Komisaris
Utamas
Profil Anggota Komite Pemantau Risiko Harry
Gale dapat dilihat di bagian profil Dewan
Komisaris pada bab Profil Perusahaan dalam
Laporan Tahunan ini
351 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
irEnE yuDhiSTirA JunArSOAnggota Komite Pemantau Risiko/Komisaris
Utamas
Profil Anggota Komite Pemantau Risiko yang
juga merupakan Anggota Komite Audit Irene
Yudhistira Junarso dapat dilihat di bagian profil
Komite Audit pada bab Tata Kelola Perusahaan
yang Baik dalam Laporan Tahunan ini
irwAn Tri nugrOhOAnggota Komite Pemantau Risiko
PEriODE JAbATAn
30 Januari 2018 – 30 Januari 2021, Periode Ke-1
DATA PribADi
Warga negara Indonesia
Usia 35 tahun
Kelahiran Bantul, 6 November 1984
DOMiSiLi
Bantul, Daerah Khusus Yogyakarta, Indonesia
PEnDiDiKAn
S1 bidang Manajemen dari UNS (2006), S2
bidang Manajemen Keuangan dari Universitas
Gadjah Mada (2009), S3 bidang Banking and
Finance dari University of Limoges, Perancis
(2014)
PEngALAMAn KErJA
Saat ini juga merupakan staf pengajar bidang
manajemen keuangan di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Sebelas Maret (UNS), Dosen
dan peneliti tamu di berbagai perguruan tinggi
baik di dalam maupun luar negeri, Wakil presiden
bidang program dan kerjasama internasional
di Indonesian Finance Association (IFA), Dosen
berprestasi peringkat 1 UNS tahun 2015 dan
2018.
352 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
independensi Komite Pemantau risikoAnggota Komite Pemantau Risiko merupakan
pribadi yang profesional dan tidak memiliki
hubungan dengan Perseroan guna menjaga
independensi dalam pelaksanaan tugas, dan
tanggung jawabnya. Komite Pemantau Risiko
yang dibentuk Perseroan telah memenuhi kriteria
independensi, keahlian, pengalaman, dan integritas.
Agar dapat bertindak independen, Anggota
Komite Pemantau Risiko Perseroan diwajibkan
memenuhi kriteria independensi berikut:
1. Tidak memiliki saham Perseroan, baik
langsung maupun tidak langsung. Dalam
hal Anggota Komite memperoleh saham
akibat suatu peristiwa hukum maka dalam
jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan
setelah diperolehnya saham tersebut wajib
mengalihkan kepada pihak lain.
2. Tidak mempunyai hubungan keluarga karena
perkawinan dan keturunan sampai derajat
kedua, baik horizontal maupun vertikal dengan
Dewan Komisaris, Direksi, atau Pemegang
Saham Utama/Pengendali Perseroan.
3. Tidak memiliki hubungan usaha, baik
langsung maupun tidak langsung yang
berkaitan dengan usaha Perseroan termasuk
di dalamnya tidak menerima kompensasi dari
Perseroan dan entitas anak selain imbalan
jasa yang diterima berkaitan dengan tugas-
tugas sebagai Anggota Komite.
4. Bukan karyawan Kantor Akuntan Publik,
Kantor Konsultan Hukum, atau Pihak lain
yang memberi jasa audit, jasa non audit dan
atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan
dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir
sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris.
5. Bukan orang yang mempunyai wewenang
dan tanggungjawab untuk merencanakan,
memimpin, atau mengendalikan Perseroan
dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir sebelum
diangkat oleh Dewan Komisaris, kecuali anggota
Komite yang berasal dari Dewan Komisaris.
TRANSPARANSI INDEPENDENSI KOMITE PEMANTAU RISIKO
Aspek IndependensiRavik
KarsidiRico
SetiawanHarry Gale
Irene Irawan
Memiliki saham Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung
7 7 7 7 7
Memiliki hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama/Pengendali
7 7 7 7 7
Memiliki hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan usaha Perseroan
7 7 7 7 7
Merupakan orang yang memberikan jasa audit, non audit, atau jasa konsultan lainnya kepada Perseroan dalam waktu enam bulan terakhir
7 7 7 7 7
Merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan Perseroan
7 7
4 = ada | 7 = tidak ada
*) Ravik Karsidi merupakan Komisaris Independen, Rico Setiawan merupakan Komisaris Utama, sedangkan Harry Gale menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
353 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Pedoman Kerja: Piagam Komite Pemantau risikoDalam pelaksanaan kerjanya Komite Pemantau
Risiko Perseroan mengacu pada Piagam
Komite Pemantau Risiko. Piagam Komite
Pemantau Risiko yang ditetapkan oleh Dewan
Komisaris di Jakarta pada 24 November 2016,
merupakan dokumen tertulis yang mengatur
terutama mengenai kedudukan, keanggotaan,
kewenangan, tugas, dan tanggungjawab Komite
Audit. Piagam ini juga memberikan batasan dan
mengatur tata hubungan kerja antara Komite
Pemantau Risiko dan Komite Audit serta dengan
Komite lain di bawah Dewan Komisaris.
wewenang serta Tugas dan Tanggung Jawab Pemantau risiko
Komite Pemantau Risiko memiliki wewenang
untuk dapat mengakses dokumen, data dan
informasi perseroan, berkomunikasi langsung
dengan karyawan termasuk Direksi dan pihak
yang menjalankan fungsi audit internal dan
manajemen risiko, melibatkan pihak independen
yang diperlukan dan melakukan kewenangan
lain yang diberikan Dewan Komisaris sehinggan
mampu dan bertanggung jawab untuk
melaksanakan tugas tugas komite Pemantau
risiko yang antara lain meliputi:
1. Mengarahkan kebijakan, strategi dan
kerangka manajemen risiko sesuai dengan
risk appetite dan risk tolerance
2. Melakukan review atas kesesuaian antara
kebijakan manajemen risiko Perseroan
dengan pelaksanaan kebijakan tersebut
3. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan
tugas satuan kerja Manajemen Risiko
4. Melakukan review atas laporan profil risiko
dan/atau tingkat risiko
5. Melakukan review atas laporan tingkat
kesehatan keuangan Perseroan
6. Memantau kecukupan proses identifikasi,
pengukuran pemantauan, pengendalian dan
sistem informasi manajemen risiko
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab dalam Keanggotaan Komite Pemantau risiko
Berdasarkan Peraturan OJK No. 10/
POJK.05/2014 tentang Penilaian Tingkat Risiko
Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank, Peraturan
OJK No. 1/POJK.05/2015 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Lembaga KOMITE
PEMANTAU RISIKO Jasa Keuangan Non-Bank
dan Piagam Komite Pemantau Risiko yang
ditetapkan tanggal 24 November 2016, lingkup
tugas masing-masing Anggota Komite Pemantau
Risiko adalah sebagai berikut:
354 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
RAVIK KARSIDIKetua Komite Pemantau Risiko
• Mengarahkan kebijakan, strategi dan kerangka manajemen risiko sesuai dengan risk appetite dan risk
tolerance
• Memantau kecukupan proses identifikasi, pengukuran pemantauan, pengendalian dan sistem informasi
manajemen risiko
RICO SETIAWANAnggota Komite Pemantau Risiko
Melakukan review atas kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko Perseroan dengan
pelaksanaan kebijakan tersebut
HARRY GALE
Anggota Komite Pemantau Risiko
Melakukan pemantauan atas pelaksanaan tugas satuan kerja Manajemen Risiko
IRENE YUDHISTIRA JUNARSO
Anggota Komite Pemantau Risiko
Melakukan review atas laporan profil risiko dan/ atau tingkat risiko
IRWAN TRI NUGROHO
Anggota Komite Pemantau Risiko
Melakukan review atas laporan tingkat kesehatan keuangan Perseroan
Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau risiko
Perseroan memfasilitasi pelaksanaan program
pengembangan bagi Komite Pemantau Risiko
dalam rangka meningkatkan kompetensi
anggota Komite Pemantau Risiko. Program ini
diharapkan mampu memberikan dampak positif
terhadap produktivitas dan efektivitas kinerja
Komite Pemantau Risiko.
Tentang kegiatan peningkatan kompetensi yang
diikuti Anggota Komite Pemantau Risiko di
sepanjang tahun 2019 dapat dilihat pada bab
Profil Perusahaan dalam laporan tahunan ini.
355 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
rapat Komite Pemantau risiko
Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat
triwulanan yang dilaksanakan 4 (empat) kali
dalam setahun. Komite juga dapat melakukan
rapat bulanan sesuai dengan kebutuhan
yang telah disepakati sebelumnya. Dalam
pelaksanaannya, Ketua Komite mengundang
seluruh anggota komite dan seluruh anggota
Dewan Komisaris untuk menghadiri rapat
yang dipimpin oleh Ketua Komite atau anggota
yang ditunjuk secara tertulis apabila ketua
berhalangan hadir. Rapat Komite Pemantau
Risiko dianggap sah apabila dihadiri oleh
lebih dari ½ jumlah anggota termasuk seorang
Komisaris dan pihak independen.
Di tahun 2019, Komite Pemantau Risiko
melakukan 6 (enam) kali rapat, dengan risalah
dan rekapitulasi kehadiran sebagai berikut:
risalah rapat Komite Pemantau risikoRISALAH DAN KEHADIRAN RAPAT KOMITE PEMANTAU RISIKO
Tanggal Rapat Tempat Agenda Rapat
4 Februari 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Risk Appetite Statement posisi Desember 2018
22 April 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Risk Appetite Statement posisi Maret 2019
27 Mei 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Risk Appetite Statement (RAS) April 2019
17 Juli 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Risk Appetite Statement (RAS) Juni 2019
19 September 2019
Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Risk Appetite Statement (RAS) Agustus 2019 dan Profil Resiko Terintegrasi
19 November 2019 Graha Mandiri, Jakarta Pembahasan Risk Appetite Statement (RAS) Oktober 2019
REKAPITULASI KEHADIRAN KOMITE PEMANTAU RISIKO PADA RAPAT
Komite Pemantau RisikoJumlah
Wajib RapatJumlah
Kehadiran%
Kehadiran
Ravik Karsidi Ketua Komite Pemantau Risiko/Komisaris Independen
6 6 100,00%
Rico Setiawan Anggota Komite Pemantau Risiko/Komisaris Utama)
6 5 83,33%
Harry Gale Anggota Komite Pemantau Risiko/Komisaris
6 5 83,33%
Irene Yudhistira Junarso
Anggota Komite Pemantau Risiko
6 6 100,00%
Irwan Tri Nugroho Anggota Komite Pemantau Risiko
6 6 100,00%
Rata-rata 93,33%
356 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Kebijakan remunerasiKebijakan remunerasi Komite Pemantau Risiko mengikuti kebijakan dari PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk selaku Pemegang Saham Utama/Pengendali Perseroan.
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Kegiatan Komite Pemantau Risiko pada Tahun 2019Untuk memperkuat pengelolaan risiko di lingkup Perseroan, program kerja yang menjadi tugas dan
kewajiban Komite Pemantau Risiko di tahun 2019 adalah:
• Pembahasan Risk Appetite Statement (RAS)
• Profil Risiko Terintegrasi
inFOrMASi TEnTAng OrgAn/KOMiTE LAinnyA Di bAwAh DEwAn KOMiSAriS
Hingga akhir tahun 2018, Perseroan hanya memiliki organ-organ di bawah Dewan Komisaris seperti
yang telah diuraikan di atas, yaitu:
• Sekretaris Dewan Komisaris
• Komite Audit
• Komite Nominasi dan Remunerasi
• Komite Pemantau Risiko
Dengan demikian tidak terdapat organ atau komite lainnya di bawah Dewan Komisaris di luar yang
telah diuraikan di atas.
357 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
ORGAN PENDUKUNG DIREKSI
SEKrETAriS PEruSAhAAn
Sebagai emiten yang memperdagangkan obligasi
kepada publik, Perseroan wajib memiliki fungsi
Sekretaris Perusahaan yang merupakan orang
perseorangan atau penanggung jawab dari
unit kerja yang menjalankan fungsi Sekretaris
Perusahaan. Sekretaris Perusahaan memastikan
bahwa Perseroan mematuhi peraturan tentang
persyaratan keterbukaan sejalan dengan
penerapan prinsip-prinsip GCG; memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh Direksi secara
berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila
diminta; menatausahakan serta menyimpan
dokumen perusahaan; serta menjadi penghubung
atau liaison officer Perseroan untuk berhubungan
dengan pihak di luar Perseroan.
Keberadaan Sekretaris Perusahaan diatur dalam
Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang
Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan
Publik.
Pihak yang Mengangkat dan Memberhentikan Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan merupakan pejabat
Perseroan yang diangkat secara khusus untuk
melaksanakan fungsi Sekretaris Perusahaan
serta diangkat dan diberhentikan oleh
Direktur Utama berdasarkan mekanisme
internal Perseroan dengan persetujuan Dewan
Komisaris. Sekretaris Perusahaan bertanggung
jawab dan melaporkan kegiatannya langsung
kepada Direktur Utama. Sekretaris Perusahaan
dilarang merangkap jabatan apapun pada emiten
lain atau perusahaan publik.
Selama mengemban amanah, Sekretaris
Perusahaan bertanggungjawab langsung kepada
Direktur Utama dan wajib membuat laporan
berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.
KualifikasiPejabatSekretarisPerusahaan
Sekretaris Perusahaan mengemban misi untuk
mendukung terciptanya citra Perseroan yang
baik secara konsisten dan berkesinambungan
melalui pengelolaan program komunikasi yang
efektif kepada segenap pemangku kepentingan.
Persyaratan sebagai Sekretaris Perusahaan:
1. Cakap melakukan perbuatan hukum
2. Memiliki pengetahuan dan pemahaman di
bidang hukum, keuangan dan tata kelola
perusahaan
3. Memahami kegiatan usaha Perusahaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan
baik
358 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Pejabat Sekretaris Perusahaan
Penetapan Pejabat Sekretaris Perusahaan sesuai dengan Keputusan Direksi No. 01324/SKHCP.SVC/
HC/11/2018 tanggal 26 November 2018 yang mengangkat Arif Reza Fahlepi sebagai Sekretaris
Perusahaan dan telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Penggantian Sekretaris Perusahaan
telah dipublikasikan di situs web Perseroan www.mtf.co.id/korporat tanggal 27 November 2018 dan
dilaporkan kepada OJK melalui surat No.283/MTF-CLC.CCS/XI/2018 pada tanggal 27 November
2018 untuk memenuhi Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten
atau Perusahaan Publik.
AriF rEZA FAhLEPiSekretaris Perusahaan
PEriODE JAbATAn
Menjabat sejak 26 November 2018
DATA PribADi
Warga negara Indonesia
Usia 42 tahun
Kelahiran Jakarta, 30 September 1977
DOMiSiLi
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
PEnDiDiKAn
Sarjana (S1) Sastra Indonesia dari Universitas
Padjajaran, Bandung (2001), dan Magister (S2)
jurusan Corporate Communication di London
School of Public Relations, Jakarta (2017).
bErgAbung Di MTF
26 November 2018
PEngALAMAn KErJA
Sebelum dipercaya untuk menjabat Corporate
Secretary MTF, beliau berkarir di PT Federal
International Finance sebagai Head of Corporate
Communication (2016-2018), Corporate
Communication Analyst (2007-2016), Human
Capital (2005-2007), Surveyor (2004-2005).
Berpengalaman sebagai Redaktur di PT Cahaya
Rakyat Merdeka (2001-2004) dan pernah
bekerja sebagai Marketing Officer di PT Purbaya
Pancasakti (1997-2001). Aktif sebagai Badan
Pengurus Pusat Perhimpunan Humas Indonesia
(PERHUMAS) bidang Kerjasama Strategis untuk
periode 2017-2020.
359 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Organisasi Sekretaris PerusahaanSecara struktural, Sekretaris Perusahaan berada
1 (satu) tingkat di bawah Direksi. Sekretaris
Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama. Sekretaris Perusahaan sendiri
membawahi Kepala Departemen Komunikasi,
Kepala Departemen Corporate Legal &
Compliance, dan Kepala Departemen Customer
Care. Dengan adanya Sekretaris Perusahaan,
diharapkan dapat membantu Direksi dalam
menjalankan pengelolaan informasi Perusahaan
dan memastikan bahwa Perusahan mematuhi
peraturan tentang persyaratan keterbukaan
sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance.
DIREKTUR UTAMA
KePAlA DePARTeMen KOMunIKASI
KePAlA DePARTeMen CORPORATe leGAl &
COMPlIAnCe
KePAlA DePARTeMen CuSTOMeR CARe.
CORPORATe SeCReTARY & leGAl COMPlIAnCe DIVISIOn HeAD
STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIS PERUSAHAAN MANDIRI TUNAS FINANCE
Hingga akhir tahun 2019 jumlah Karyawan Corporate Secretary & Legal Compliance Division adalah
sebagai berikut:
JUMLAH KARYAWAN PADA DIVISI SEKRETARIS PERUSAHAAN
Jabatan Jumlah Karyawan
Kepala Divisi 1
Kepala Departemen 3
Supervisor 16
Staff 5
Jumlah 25
360 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Pedoman Kerja Sekretaris PerusahaanDalam mendukung kerja Sekretaris Perusahaan,
telah diterbitkan Pedoman Kerja Sekretaris
Perusahaan No.03/PGN/06/2016 yang telah
diterbitkan tanggal 23 Desember 2016 dan telah
melalui perbaikan/revisi pada tanggal 14 Desember
2018, telah disetujui oleh Direksi Perseroan.
Fungsi dan Tugas Sekretaris PerusahaanBerdasarkan Surat Keputusan No.2428/SK-HCP.
SVC/HC/IV/2017 fungsi dan tugas Sekretaris
Perusahaan PT Mandiri Tunas Finance adalah
sebagai berikut :
1. Mengikuti perkembangan pasar modal
khususnya peraturan-peraturan yang
berlaku di bidang pasar modal dan
mensosialisasikannya kepada Dewan
Komisaris, Direksi, dan pemangku
kepentingan Perusahaan.
2. Memberikan masukan kepada Direksi
dan Dewan Komisaris Perusahaan untuk
mematuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal; dan
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris
dalam pelaksaan tata kelola perusahaan
yang meliputi :
a. Keterbukaan informasi kepada
masyarakat;
b. Penyampaian laporan kepada regulator
secara tepat waktu; dan
c. Penyelenggaraan dan dokumentasi RUPS
termasuk mempersiapkan proses.
Pengembangan Kompetensi Sekretaris PerusahaanPerseroan memfasilitasi pelaksanaan program
pengembangan bagi Sekretaris Perusahaan
dalam rangka meningkatkan kompetensi.
Program ini diharapkan mampu memberikan
dampak positif terhadap produktivitas dan
efektivitas kinerja Sekretaris Perusahaan.
Tentang kegiatan peningkatan kompetensi yang
diikuti Sekretaris Perusahaan di sepanjang tahun
2019 dapat dilihat pada bab Profil Perusahaan
dalam laporan tahunan ini.
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan 2019Sepanjang tahun 2019, Sekretaris Perusahaan
telah melaksanakan beberapa tugas dan kegiatan
sebagai berikut:
• Publikasi Informasi Perusahaan
Perseroan berkomitmen untuk senantiasa
menjalankan prinsip keterbukaan informasi
Perseroan dengan mempublikasikan
berbagai kegiatan atau informasi mengenai
Perseroan sepanjang tahun buku 2019. Hal
ini sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK
No. X.K.1 (Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No. Kep-86/PM/1996 tertanggal 24 Januari
1996) dan Peraturan Bursa Efek Jakarta
No. I-E.IV (Keputusan Direksi PT Bursa
Efek Jakarta No. Kep-306/BEJ/07-2004
361 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
tertanggal 19 Juli 2004). Pengungkapan
informasi material dilakukan Perseroan
melalui laporan ataupun siaran pers. Dalam
rangka meningkatkan penyebarluasan
informasi material, seluruh informasi untuk
pers dan laporan dibuat dalam 2 (dua) bahasa
yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
• Laporan Keuangan Bulanan Perusahaan
Pembiayaan
Berdasarkan Peraturan OJK No. 3/
POJK.05/2013 tentang Laporan Bulanan
Lembaga Jasa Keuangan Non Bank,
Perusahaan Pembiayaan wajib mengirimkan
Laporan Bulanan kepada OJK paling lambat
tanggal 10 setiap bulannya. Dalam hal
pada tanggal 10 jatuh pada hari libur, maka
Laporan Keuangan Bulanan disampaikan
pada hari kerja berikutnya. Selama tahun
2019, Perseroan telah melaporkan kepada
OJK Laporan Keuangan Bulanan secara
tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, sebagai berikut:
Periode Bulan Laporan Tahun 2019
Tanggal Pengiriman Laporan
Januari 31 Januari 2019
Februari 28 Februari 2019
Maret 31 Maret 2019
April 30 April 2019
Mei 31 Mei 2019
Juni 30 Juni 2019
Juli 31 Juli 2019
Agustus 31 Agustus 2019
September 30 September 2019
Oktober 31 Oktober 2019
November 30 November 2019
Desember 31 Desember 2019
• Kewajiban Penyampaian Data Hutang Valuta
Asing
Berdasarkan Surat OJK No. S-30/PM.2/2013
tanggal 7 Februari 2013 dan No. S-124/
PM.23/2013 tanggal 27 Februari 2013
perihal Permintaan Data Hutang/Kewajiban
Dalam Valuta Asing, Emiten atau Perusahaan
Publik diminta untuk menyampaikan:
1. Laporan mengenai jumlah hutang/
kewajiban dalam valuta asing
2. Proyeksi pembayaran hutang/kewajiban
dalam valuta asing per bulan
3. Informasi jatuh tempo hutang/kewajiban
dalam valuta asing
Dalam hal emiten tidak mempunyai atau
memiliki hutang/kewajiban dalam valuta
asing, emiten diminta untuk tetap melaporkan
kepada OJK dengan menggunakan formulir
yang telah ditentukan. Laporan tersebut
di atas wajib disampaikan kepada OJK
paling lambat tanggal 10 setiap bulannya
dengan menggunakan formulir sebagaimana
terlampir dalam surat OJK No. S-30/
PM.2/2013 tanggal 7 Februari 2013
tersebut.
Perseroan telah melaporkan kepada OJK
Laporan hutang/kewajiban dalam valuta
asing secara tepat waktu dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, sebagai berikut:
Periode Bulan Laporan Tahun 2019
Tanggal Pengiriman Laporan
Januari 11 Januari 2019
Februari 5 Maret 2019
Maret 8 Maret 2019
April 8 Mei 2019
Mei 12 Juni 2019
362 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Periode Bulan Laporan Tahun 2019
Tanggal Pengiriman Laporan
Juni 10 Juli 2019
Juli 12 Agustus 2019
Agustus 9 September 2019
September 4 Oktober 2019
Oktober 6 Oktober 2019
November 6 November 2019
Desember 10 Januari 2020
• Kegiatan Membina Hubungan dengan Media
Massa
Perseroan senantiasa membina hubungan
baik dengan Media Massa sebagai mitra
dalam penyebaran informasi tentang kondisi
perusahaan. Perseroan secara berkala
menggelar kegiatan bersama media massa guna
meningkatkan komunikasi dengan melakukan
berbagai kegiatan. Di sepanjang 2019,
Perseroan menjalankan beberapa kegiatan
dengan melibatkan media massa diantaranya
Tanggal Kegiatan Lokasi Tajuk Kegiatan
23 Januari 2019 Media visit Jakarta Media Visit Jawa Pos
24 Januari 2019 Media visit Jakarta Media Visit & On Air Motion Radio
11 Februari 2019 Press conference kinerja 2018
Jakarta 10 Tahun Mandiri Tunas Finance Konsisten Catatkan Pertumbuhan Kinerja Perusahaan Bukukan Kenaikan Pembiayaan 21,6% Per 31 Desember 2018
27 Februari 2019 Mandiri Youth Festival 2019
Jakarta MTF Tawarkan Produk Special MTF Kredit Mobil Millenial Dukung Mandiri Youth Fest 27 Februari – 1 Maret 2019
1 Maret 2019 Press conference Java Trip
Surabaya Press Conference Java Trip
20 Maret 2019 MTF Autofiesta Manado Mandiri Tunas Finance Targetkan 100 SPK dalam event MTF Autofiesta Kota Manado
28 Maret 2019 Media Visit Jakarta Media Visit Sindo
22 April 2019 MTF Autofiesta Medan Mandiri Tunas Finance Targetkan 250 SPK dalam event MTF Autofiesta Kota Medan
5 Mei 2019 MTF Autofiesta Jakarta MTF Autofiesta Kota Jakarta Tawarkan DP Mulai 15% dan Tenor Hingga 7 Tahun
7 Mei 2019 Buka Puasa Bersama Media
Jakarta Buka Puasa Bersama Media
20 Mei 2019 Buka Puasa Bersama Karyawan
Jakarta Mandiri Tunas Finance Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan
28 Mei 2019 MTF Terima Award Jakarta MTF Raih Penghargaan Most Admired Companies 2019
4 Juli 2019 Media Interview Jakarta CEO Interview dengan CNBC
16 Juli 2019 MTF Autofiesta Bali Mandiri Tunas Finance Targetkan 200 SPK dalam event MTF Autofiesta Denpasar
19 Juli 2019 MTF Lelang Otomotif
Jakarta Program Lelang Otomotif Eksklusif
363 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Tanggal Kegiatan Lokasi Tajuk Kegiatan
22 Juli 2019 MTF Cash Aja Vaganza
Jakarta MTF Targetkan 400 SPK dalam Event Cash Aja Vaganza di Aeon Mall BSD City, 24-28 Juli 2019
9 Agustus 2019 Economic Review Award 2019
Bali MTF Raih The Best Risk Management Award 2019
12 Agustus 2019 MTF Autofiesta Lampung MTF Autofiesta Lampung Tawarkan Program Kredit Mobil Bunga 0%
16 Agustus 2019 MTF Autofiesta Surabaya MTF Optimisis Raih 500 SPK dalam Event Autofiesta Surabaya 2019
4 September 2019
Hari Pelanggan Nasional
Jakarta Hari Pelanggan Nasional, MTF Luncurkan Customer Experience Lounge
7 Oktober 2019 MTF Autofiesta Bogor MTF Autofiesta Bogor Tawarkan Program Kredit Mobil Bunga Pintar 3,5%
11 Oktober 2019 MTF Autofiesta Bandung MTF Autofiesta Bandung Tawarkan Program Kredit Mobil Bunga Pintar 3,5%
15 Oktober 2019 Grand Opening Cabang MTF
Balikpapan Tingkatkan Layanan Bagi Customer, MTF Resmikan Gedung Kantor Regional VIII dan Kantor Cabang Balikpapan
27 November 2019
MTF Business Case Competition
Jakarta Mandiri Tunas Finance Dorong Kontribusi Mahasiswa dalam Inovasi Bisnis Digital dalam Industri Multifinance
11 Desember 2019
Pembukaan MTF Cabang Pluit
Jakarta Perluas Layanan Bagi Customer, MTF Resmikan Kantor Cabang Pluit
Secara umum, kegiatan yang telah dilakukan
Sekretaris Perusahaan disepanjnag tahun 2019,
diantaranya adalah:
1. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan tahun buku 2018
2. Menyelenggarakan kegiatan Rapat Direksi
dan Rapat Dewan Komisaris secara rutin
3. Melakukan pelaporan yang menjadi
kewajiban perusahaan terhadap Regulator
4. Menjalin relationship dengan pihak eksternal,
khususnya stakeholder Perusahaan
5. Melaksanakan event-event Perusahaan, baik
event internal maupun eksternal
6. Melaksanakan kegiatan Corporate Social
Responsibility, Literasi Keuangan dan Inklusi
Keuangan
7. Membina hubungan dengan media massa
dan memonitor pemberitaan
8. Mengelola dan memperbarui content
website Perusahaan
9. Melakukan dalam kegiatan penghargaan
public dan partisipasi sponsorship
10. Melakukan review dan merekomendasikan
pengkinian serta penyempurnaan kebijakan,
ketentuan maupun system prosedur yang
dimiliki oleh Perusahaan agar sesuai
dengan ketentuan/regulasi dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
11. Melakukan review perjanjian-perjanjian dan
opini legal terkait bisnis Perusahaan
12. Menangani keluhan pelanggan dan membuat
pelaporan wajib secara rutin
364 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
AuDiT inTErnAL
Fungsi Audit Internal adalah melakukan evaluasi
secara periodik ke seluruh fungsi dan unit kerja
di Perseroan guna membantu Direksi dalam
pelaksanaan sistem pengendalian internal di
Perseroan. Fungsi tersebut dilaksanakan oleh
Divisi Audit Internal, yang merupakan unit
independen yang bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama. Dalam pelaksanaan
tugasnya, Divisi Audit Internal secara fungsional
juga melaporkan kegiatannya kepada Dewan
Komisaris melalui Komite Audit. Audit Internal
dipimpin oleh seorang Kepala Divisi yang
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama
atas persetujuan Dewan Komisaris.
PertanggungjawabanKepala Audit Internal bertanggung jawab
secara langsung kepada Direktur Utama.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan secara
fungsional Audit Internal berkoordinasi dengan
Komite Audit. Untuk mendukung independensi
dan menjamin kelancaran audit serta wewenang
dalam memantau tindak lanjut atas hasil audit,
maka Kepala Audit Internal dapat berkomunikasi
langsung dengan Dewan Komisaris dan Komite
Dewan Komisaris untuk menginformasikan
berbagai hal yang berhubungan dengan audit.
Pemberian informasi tersebut harus dilaporkan
kepada Direktur Utama.
Kepala SPi diangkat dan diberhentikan oleh Direktur utama setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.”
ProfilKepalaAuditInternalBerdasarkan Surat Keputusan Direksi No.02648/SK-PGS/HRD/II/2015 tanggal 13 Februari 2015,
Direktur Utama mengangkat Dayu Rasmini sebagai Kepala Audit Internal Perseroan.
365 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
DAyu rASMiniKepala Audit Internal
PEriODE JAbATAn
Menjabat Sejak 1 Juli 2016
DATA PribADi
Warga negara Indonesia
Usia 46 tahun
Kelahiran Jakarta, 10 Juli 1973
DOMiSiLi
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
PEnDiDiKAn
Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Akuntansi –
Universitas Padjajaran (1995)
SErTiFiKASi PrOFESi
Sertifikasi Dasar Pembiayaan (PT. Sertifikasi
Profesi Pembiayaan Indonesia, 2016)
bErgAbung Di MTF
2 Februari 2015
PEngALAMAn KErJA
Distribution & Support Audit Department
Head PT Mandiri Tunas Finance (2015-2016),
Sebelumnya beliau sempat bertugas di PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk (1997-2015) dan
berpengalaman di bidang Retail Banking Audit,
Commercial Banking Audit, Audit Development,
Personel Performance & Budgeting, serta
Corporate Banking Audit. Beliau mengawali
karirnya di bidang perbankan di PT Bank Ekspor
Impor Indonesia (1996-1997) sebagai Officer
Development Program.
366 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Struktur Organisasi dan Kedudukan Satuan Pengawasan intern
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA KOMITE AUDIT
KEPALA DIVISI AUDIT INTERNAL
Audit Development & Assurance Department
Distribution & SupportAudit Department
Distribution & BusinessAudit Department
STRUKTUR ORGANISASI AUDIT INTERNAL MANDIRI TUNAS FINANCE
: Koordinasi
: Supervisi/ Pembinaan
Hingga akhir tahun 2019, SPI memiliki 15 karyawan dengan rincian penempatan dan pelaksanaan
tugas sebagai berikut:
Jabatan/Fungsi Jumlah Karyawan
Kepala Divisi 1 orang
Kepala Departemen 2 orang
Lead Auditor 6 orang
iT Audit Specialist 1 orang
Auditor 5 orang
Jumlah 15 orang
Jumlah karyawan tersebut merupakan hasil dari identifikasi dan kajian atas pengelolaan sistem
pengendalian internal dan efektivitas pengawasannya yang dilakukan oleh Manajemen Perseroan.
367 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
SertifikasiProfesiAuditInternal
Sertifikasi profesi menjadi sebuah aspek penting
bagi auditor untuk memahami perkembangan
audit, khususnya terkait kepatuhan terhadap
peraturan serta perkembangan industri. Berikut
disampaikan sertifikasi profesi yang dimiliki
Kepala Divisi dan Kepala Departement Audit
Internal hingga akhir tahun 2019.
Nama Jabatan Sertifikasi Tahun
Dayu Rasmini Kepala Divisi Sertifikasi APPI 2016
Ricky Harris Kepala Departement Sertifikasi APPI 2016
Nestri Hutabarat Kepala Departement Sertifikasi APPI 2016
Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan level sertifikasi profesi bagi karyawan Audit Internal,
baik bagi karyawan yang telah memiliki sertifikasi profesi maupun yang belum memiliki.
Piagam Audit internal: Pedoman dan Tata Tertib Audit internal
Untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan
OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal, Perseroan telah membentuk
Piagam Unit Audit Internal yang telah disahkan
oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris,
dengan revisi terakhir pada tanggal 1 Desember
2015, sebagai acuan atau pedoman Divisi Audit
Internal dalam melaksanakan tugas, kewajiban,
dan wewenangnya.
Dalam Piagam Audit Internal Perseroan
disebutkan bahwa:
1. Divisi Audit Internal dipimpin oleh Kepala
Divisi yang diangkat dan diberhentikan oleh
Direktur Utama atas persetujuan Dewan
Komisaris.
2. Kepala Divisi Audit Internal
bertanggungjawab langsung kepada
Direktur Utama dan melakukan koordinasi
dengan Komite Audit.
3. Pengangkatan, penggantian, atau
pemberhentian Kepala Divisi Internal Audit
akan dilaporkan segera kepada otoritas
yang berwenang mengatur dan mengawasi
kegiatan usaha Perseroan.
4. Seluruh Internal Auditor di Divisi Audit
Internal bertanggung jawab kepada Kepala
Divisi Audit Internal.
368 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
independensi Divisi Audit internalAnggota Divisi Audit Internal merupakan
pribadi yang profesional dan tidak memiliki
hubungan dengan Perseroan guna menjaga
independensi dalam pelaksanaan tugas, dan
tanggung jawabnya. Divisi Audit Internal yang
dibentuk Perseroan telah memenuhi kriteria
independensi, keahlian, pengalaman, dan
integritas.
Kode Etik Audit internalKode Etik merupakan dasar profesionalisme
auditor internal dalam pelaksanaan audit.
Kode Etik Auditor Internal mengacu pada
prinsip-prinsip yang relevan dengan profesi
dan kegiatan audit sesuai dengan standar
perilaku The Institute of Internal Auditors (IIA).
Pelanggaran terhadap Kode Etik merupakan
pelanggaran terhadap disiplin Perseroan
yang dapat mengakibatkan Auditor Internal
diberi peringatan, diberhentikan dari tugas di
lingkungan Audit Internal dan atau dikenakan
hukuman disiplin sesuai dengan tingkat
pelanggaran yang dilakukan.
Auditor Internal diharapkan dapat menerapkan
prinsip-prinsip kode etik, sebagai berikut:
1. Integritas
Memiliki kepribadian yang dilandasi
oleh sikap jujur, berani, bijaksana, dan
bertanggung jawab untuk membangun
kepercayaan guna memberikan dasar bagi
pengambilan keputusan yang handal.
2. Obyektivitas
Menjunjung tinggi ketidak-berpihakan
profesional dalam mengumpulkan,
mengevaluasi, dan memproses data/
informasi audit.
3. Kerahasiaan
Menghargai nilai dan kepemilikan informasi
yang diterima dan tidak mengungkapkan
informasi tanpa otorisasi yang memadai,
kecuali terdapat peraturan dan undang-
undang yang mengharuskan.
4. Kompetensi
Memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman,
dan keterampilan yang diperlukan untuk
dapat menjalankan tugas yang diberikan.
369 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Fungsi Audit internalSecara umum, fungsi dari Divisi Audit Internal
dibagi menjadi 2 (dua), yaitu fungsi assurance dan
consulting.
1. Fungsi Assurance
Pelaksanaan fungsi assurance oleh Divisi
Audit Internal bertujuan untuk memastikan
bahwa pengendalian internal, manajemen
risiko dan tata kelola telah dilakukan oleh
seluruh unit kerja sesuai dengan kebijakan
dan prosedur tertulis di Perseroan maupun
peraturan eksternal. Hasil penilaian tersebut
dilaporkan oleh Divisi Audit Internal secara
berkala kepada Direksi Perseroan dan Dewan
Komisaris melalui Komite Audit. Dalam
melaksanakan fungsi assurance, Divisi Audit
Internal mempergunakan metode audit
berbasis risiko atau Risk Based Audit (RBA).
Dalam metode tersebut, penentuan unit
kerja yang akan diaudit dan ruang lingkup
audit dilakukan berdasarkan evaluasi risiko
yang dilakukan secara periodik.
Selama tahun 2018, Divisi Audit Internal
telah melaksanakan 56 penugasan yang
terdiri dari 52 audit umum dan 4 investigasi.
Setiap penugasan assurance dilaporkan
kepada Direksi Perseroan dan pihak
yang diaudit dilengkapi dengan rencana
tindak lanjut perbaikan, termasuk sanksi
apabila diperlukan. Kemajuan tindak lanjut
perbaikan harus dilaporkan oleh pihak
yang diaudit kepada Divisi Audit lnternal
secara periodik untuk memastikan bahwa
setiap pihak yang diaudit selalu berupaya
melakukan penyempurnaan atau perbaikan.
2. Fungsi Consulting
Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan
efisiensi proses, Perseroan melaksanakan
fungsi consulting oleh Divisi Internal Audit.
Fungsi consulting berpean sebagai strategic
partner melalui penelaahan risiko dan kontrol
atas suatu proses atau aktivitas yang akan
disusun atau akan dievaluasi oleh Perseroan
dan memberikan saran dan masukan
perbaikan proses. Dalam melaksanakan fungsi
consulting, Divisi Audit Internal melakukan
analisa sendiri atau bekerja sama dengan unit
kerja atau Divisi lain.
Di tahun 2018, fokus audit diarahkan untuk
mengevaluasi efektivitas pengendalian
internal terhadap risiko utama bisnis yang
dihadapi oleh Perseroan sebagai salah satu
upaya mitigasi yang harus dilakukan. Dalam
proses prioritisasi risikorisiko utama yang akan
dievaluasi mitigasinya, Divisi Audit Internal
telah mendapat masukan dari unit kerja terkait
dan arahan dari Direksi Perseroan. Masukan
dan arahan tersebut mencakup risiko utama
pada proses bisnis dan proses pendukungnya,
khususnya yang ada di jaringan kantor cabang
untuk mendukung terciptanya pemberian
pembiayaan yang lebih berkualitas dan
penurunan AR Loss sesuai target yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
Divisi Audit Internal juga melakukan on desk
monitoring atas data operasional cabang secara
berkelanjutan. Indikasi kelemahan dari hasil on
desk akan disampaikan kepada klien (Branch)
setiap bulan sebagai salah satu bentuk early
warning signal dari strategic partner dan
dimonitor tindak lanjutnya.Hasil on desk juga
dikomunikasikan kepada unit kerja terkait di
Kantor Pusat untuk dibahas perbaikannya.
370 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Tugas dan Tanggung Jawab serta wewenang Audit internalTugas dan tanggung jawab Audit Internal adalah:
1. Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit
Tahunan (Annual Audit Plan).
2. Merencanakan dan melaksanakan Aktivitas
Internal Audit dengan penekanan pada
bidang/ aktivitas yang mempunyai risiko
tinggi serta mengevaluasi prosedur/
control system yang ada untuk memperoleh
keyakinan bahwa tujuan dan sasaran
Perusahaan dapat dicapai secara optimal
dan berkesinambungan.
3. Menyusun program untuk mengevaluasi
kegiatan internal audit yang dilakukannya.
4. Membuat laporan hasil audit dan
menyampaikan laporan tersebut kepada
Direktur Utama dan Dewan Direksi lainnya
serta Dewan Komisaris melalui Komite
Audit.
5. Memonitor, menganalisis dan melaporkan
tindak lanjut hasil Aktivitas Internal Audit
dan Aktivitas Investigasi.
6. Bekerja sama dengan Komite Audit.
7. Melakukan pemeriksaan khusus apabila
diperlukan.
8. Tidak memiliki tanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan operasional.
Kewenangan Audit Internal:
1. Melakukan penugasan audit terhadap
kegiatan semua unit kerja kantor pusat
maupun cabang dalam organisasi Perseroan.
2. Berwenang melakukan akses terhadap
semua catatan dan dokumentasi perusahaan
dan termasuk di dalamnya catatan karyawan
dan sumber daya lainnya serta hal-hal lain
yang dianggap perlu untuk menunjang
kegiatan audit.
3. Melakukan penelusuran terhadap indikasi
fraud pada setiap aspek dan unsur
kegiatan baik berupa penipuan, pemalsuan,
penggelapan, pencurian, atau hal-hal
lainnya yang dapat menimbulkan kerugian
material maupun immaterial bagi Perseroan.
Penelusuran terhadap suatu kejadian fraud
terbatas pada pengungkapan dan pelaporan
kepada Dewan Direksi.
4. Melakukan komunikasi secara berkala
dengan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
melalui Komite Audit.
Pengembangan Kompetensi Audit internalPerseroan memfasilitasi pelaksanaan program
pengembangan bagi Audit Internal dalam rangka
meningkatkan kompetensi karyawan. Program
ini diharapkan mampu memberikan dampak
positif terhadap produktivitas dan efektivitas
kinerja Audit Internal.
Tentang kegiatan peningkatan kompetensi
yang diikuti Kepala Divisi Audit Internal di
sepanjang tahun 2019 dapat dilihat pada bab
Profil Perusahaan dalam laporan tahunan ini.
Sementara kegiatan peningkatan kompetensi
yang diikuti Kepala Departement, Lead Auditor,
IT Audit Specialist, dan Auditor, adalah sebagai
berikut:
371 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
No Nama Jabatan Pelatihan / pengembangan Kompetensi Tahun
Dayu Rasmini Kepala Divisi • Analisa Forensic dan Digital Forensic• General Manager Development Program Batch 3• Collaboration Action With Media• PSAK 71 Instrument Keuangan• Refreshment Sertifikasi Management Risiko
2019
Ricky Harris Kepala Departement
• Analisa Forensic dan Digital Forensic • Fraud Auditing 1• Fraud Auditing 2
2019
Nestri Hutabarat Kepala Departement
• Analisa Forensic dan Digital Forensic • Fraud Auditing 1• Fraud Auditing 2
2019
Yulyus Hariadi Lead Auditor • Analisa Forensic dan Digital Forensic • Tehnik Investigation
2019
Muhammad Fajar Lead Auditor Analisa Forensic dan Digital Forensic 2019
Ridwan Lead Auditor Analisa Forensic dan Digital Forensic 2019
Chalid Rasyidi Lead Auditor Analisa Forensic dan Digital Forensic 2019
Dewa Gede Dharma Putra
Lead Auditor Analisa Forensic dan Digital Forensic 2019
Indah Christina Auditor Analisa Forensic dan Digital Forensic 2019
Danang Priyo Aji Wicaksono
Auditor • Analisa Forensic dan Digital Forensic• Tehnik Investigation
Alethea Riski Maharani
Auditor Analisa Forensic dan Digital Forensic 2019
Syahrizal Auditor Analisa Forensic dan Digital Forensic 2019
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas Audit internal Tahun 2019Sepanjang tahun 2019. Audit Internal telah melaksanakan Audit sebanyak 16 Penugasan yang terdiri
dari 13 audit Umum dan 3 audit investigasi. Pokok-Pokok hasil audit yang perlu mendapat perhatian
antara lain, proses akuisisi kredit, pengelolaan dan pengikatan jaminan (BPKB), pengelolaan kendaraan
inventory, proses penjulalan kendaraan inventory, perjanjian kerja sama dengan pihak ke-3, Pelaksanaan
ketentuan regulator dan penanganan debitur overdue (AR Handling).
372 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KOMiTE-KOMiTE DibAwAh DirEKSi
Selain Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal, Direksi memiliki beberapa satuan kerja yang
memberikan dukungan dalam hal pengelolaan bisnis Perseroan yang sesuai dengan prinsip GCG.
ALCO
MTF telah membentuk ALCO sebagai komite yang menetapkan rate jual, menetapkan liquiditas, jumlah
pinjaman serta berapa besar Cost of Fund setiap bulannya.
Keanggotaan Asset liabilities Committee (ALCO)Komposisi Keanggotaan ALCO terdiri dari:
• Direktur Keuangan sebagai Ketua Komite.
• Direktur Marketing
• Risk Manegement Div. Head
• Treasury & Finance Div. Head
• Strategic Marketing Div. Head
• Accounting & Tax Management Div. Head
• Strategic Business Initiative Div. Head
373 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Susunan kenaggotaan ALCO tahun 2019 terdiri dari:
KEANGGOTAAN ALCO TAHUN 2019
Jabatan Fungsi Di jabat Oleh Alternate
Ketua Direktur Keuangan Direktur Utama
Anggota Direktur Marketing Direktur Utama
Fungsi Risk Risk Manegement Div. Head
Risk Operation & Development Dept. Head dan/atau Corporate Business Risk Measurement Dept. Head
Fungsi Finance Treasury & Finance Div. Head
Treasury Dept. Head
Fungsi Marketing Strategic Marketing Div. Head
Marketing Intelligence & Research Dept. Head
Fungsi Budgeting Accounting & Tax Management Div. Head
Financial Planning & Analysis Dept. Head
Strategic Business Initiative Div. Head
Corporate Planning Dept. Head
Direktur Keuangan atau Direktur Marketing dapat digantikan kehadirannya oleh Direktur Utama pada
Rapat ALCO. Fungsi anggota ALCO dapat di hadiri oleh Division Head dan/atau Deaprtment Head
masing-masing Fungsi sesuai tabel di atas.
rapat ALCOKetentuan dan mekanisme rapat:
1. Rapat ALCO adalah forum musyawarah
antara anggota Komite untuk membahas
setiap kebijakan dan keputusan strategis
yang menyangkut pengelolaan aset dan
liabilitas Perseroan.
2. Rapat diadakan dengan frekuensi sekurang-
kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan.
3. Rapat adalah sah dan berhak mengambil
keputusan yang mengikat jika anggota
yang hadir minimal komposisi kehadiran
sekurangnya sebagai berikut:
a. Hadir 2 9dua) Direktur; dan
b. Hadir 2 (dua) Fungsi Anggota (Fungsi
Risk dan Fungsi Finance)
4. Fungsi Direktur Keuangan dan/atau Direktur
Marketing dapat digantikan kehadirannya
oleh Direktur Utama
Pelaksanaan Rapat ALCO di tahun 2019:
Sepanjang tahun 2019, rapat ALCO telah
dilaksanakan sebanyak 12 (dua belas) kali
atau telah dilakukan sebanyak 1 (satu) kali
dalam sebulan, sesuai dengan ketentuan dan
mekanisme yang berlaku di Perseroan.
374 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KOMiTE AnTi FrAuD
MTF telah membentuk fungsi kerja yang khusus
menangani pencegahan (anti fraud) di internal
Perseroan. Hal ini sebagai salah satu bentuk
komitmen manajemen dalam menjalankan good
corporate governance dan menjalankan budaya
kerja perusahaan. Dalam proses penerapan
strategi anti fraud, Perseroan telah membuat
mekanisme untuk menjalankan program
pencegahan fraud antara lain :
1. Pembuatan SOP Strategi Anti Fraud dan
Gratifikasi - SOP No. 03/PGN/10/2018
rev.01 tanggal 15 November 2019 yang
memuat tentang:
a. Pengendalian Fraud, yakni terkait
pengawasan aktif manajemen, pembentukan
struktur organisasi anti fraud, struktur
penerapan strategi anti fraud, pengendalian
dan pemantauan fraud, serta edukasi dan
pelatihan anti fraud bagi karyawan.
b. Strategi Anti Fraud, yakni terkait ketentuan
umum strategi anti fraud, jenis dan tindakan
yang tergolong fraud, prosedur pencegahan
fraud, prosedur pendeteksian tindakan
farud, prosedur investigasi tindakan fraud,
prosedur pelaporan tindakan fraud, sanksi
terhadap pelaku fraud, serta prosedur
pemantauan evaluasi dan tindak lanjut
penanganan kejadian fraud.
c. Pelaporan Penerapan Strategi Anti
Fraud kepada Pihak Eksternal MTF, di
mana MTF berkewajiban menyampaikan
laporan kejadian fraud kepada OJK yang
diperkirakan berdampak negatif pada
finansial Perseroan secara signifikan yaitu
minimal Rp300 juta.
2. Sosialiasi Program pencegahan Anti Fraud
Dalam bentuk campaign pencegahan fraud
melalui email blast, desktop pc/laptop
seluruh karyawan MTF, mengajar dalam in
class training MT, MDP, dan lain-lain.
3. Pelatihan terkait pencegahan Anti Fraud
Fungsi Kerja Khusus Anti Fraud telah
mengikuti pelatihan anti fraud yang
diselenggarakan oleh LPPI dan APPI pada
bulan oktober dan november 2019
375 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
AUDITOR EKSTERNAL/ AKUNTAN PUBLIK
Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan indonesia
Akuntan publik merupakan organ eksternal Perseroan yang
berfungsi memberikan opini terkait kesesuaian penyajian laporan
keuangan Perseroan terhadap Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang berlaku di Indonesia. Keberadaan akuntan publik
diatur melalui Peraturan OJK No. 13/POJK.03/2017 tentang
Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
dalam Kegiatan Jasa Keuangan.
Manajemen bertanggung jawab terhadap
penyajian laporan keuangan Perseroan dan
patuh terhadap Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang berlaku di Indonesia yang ditetapkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang
sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
No. VIII.G.7, Lampiran Surat Keputusan No. KEP-
347/BL/2012, tanggal 25 Juni 2012 tentang
Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
Prosedur Audit Eksternal dan Standar Audit• Audit atas laporan keuangan Perseroan
dilakukan sesuai dengan standar profesional
Akuntan Publik yang mencakup seluruh
prosedur audit yang dipandang perlu sesuai
dengan keadaan.
• Audit meliputi pengujian dan evaluasi
terhadap sistem pengendalian intern, serta
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-
bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan.
Audit juga akan meliputi penilaian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan
estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian atas penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh IAI.
• Sebagai bagian dari proses audit, Kantor
Akuntan Publik (KAP) juga melakukan
tanya jawab kepada manajemen mengenai
pernyataan manajemen yang disajikan dalam
laporan keuangan.
• Audit mengandung risiko inheren bahwa jika
terdapat kekeliruan dan ketidakberesan yang
material. Jika terdapat hal tersebut, KAP
akan menyampaikan kepada manajemen.
• Manajemen, dalam hal ini Direksi,
memberikan tanggung jawabnya terhadap
laporan keuangan yang telah di audit
oleh KAP, sesuai Peraturan OJK No. 75/
POJK.04/2017 tentang Tanggung Jawab
Direksi atas Laporan Keuangan.
376 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
• Manajemen menyetujui kertas kerja
pemeriksaan KAP atas Perseroan untuk di-
review oleh badan atau otoritas terkait.
Audit dilaksanakan berdasarkan Standar
Profesional Akuntan Publik yang diterbitkan
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
Jika terdapat bantuan keuangan Pemerintah RI,
maka audit dilaksanakan berdasarkan Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang
diterbitkan oleh Badan Pengawasan Keuangan
(BPK) RI.
Kriteria Akuntan PublikPerseroan menetapkan 4 (empat) syarat atau kriteria yang harus dimiliki KAP dalam prosedur
penunjukannya, yaitu sebagai berikut:
• Terdaftar di OJK
• KAP yang termasuk dalam kelompok 4 (empat) besar di Indonesia
• Memiliki afiliasi internasional
• Memiliki pengalaman melakukan audit terhadap perusahaan berstatus emiten atau perusahaan
terbuka
Mekanisme Penunjukan Akuntan Publik
Tahapan mekanisme penunjukan KAP:
1. Dewan Komisaris melalui Komite Audit
melakukan proses penunjukan calon Auditor
eksternal dengan meminta bantuan Direksi
dalam proses penunjukannya sesuai dengan
ketentuan pengadaan barang/jasa.
2. Dewan Komisaris dapat melakukan
penunjukan kembali auditor eksternal
dengan berdasarkan pada hasil evaluasi atas
kinerja auditor eksternal untuk melakukan
audit atas laporan keuangan.
3. Dewan Komisaris menyampaikan alasan
pencalonan tersebut kepada RUPS dan
besarnya honorarium/imbalan jasa yang
diusulkan untuk eksternal auditor tersebut.
4. Usulan kepada RUPS tersebut dapat
disampaikan melalui surat tersendiri yang
merupakan bagian dari surat tanggapan
Dewan Komisaris atas kinerja tahunan
Perseroan.
5. Dewan Komisaris mengevaluasi kinerja
auditor eksternal melalui Komite Audit
sesuai dengan ketentuan dan standar yang
berlaku.
6. Untuk proses penunjukan calon auditor
eksternal dan atau penunjukan kembali
auditor eksternal yang dilakukan oleh RUPS,
Dewan Komisaris cukup memberikan kuasa
kepada RUPS untuk menetapkan auditor
tersebut.
377 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Penetapan Akuntan Publik oleh RUPS
Dewan Komisaris menyampaikan surat rekomendasi kepada RUPS
Penyampaian arahan dan penugasan dari Dewan Komisaris kepada Komite Audit
Dewan Komisaris melakukan telaah atas rekomendasi Komite Audit, melakukan pembahasan dengan organ Dewan Komisaris dan calon auditor eksternal/Akuntan Publik
Tindak lanjut Komite Audit:1. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit internal dan eksternal2. Menyampaikan laporan kepada Dewan Komisaris
MEKANISME PENUNJUKAN HINGGA PENETAPAN AKUNTAN PUBLIK
Akuntan Publik Tahun 2019Berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan tanggal
18 Maret 2019 Perseroan telah menyetujui
penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP)
Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm
of Ernst & Young Global Limited) untuk melakukan
audit umum atas Laporan Keuangan Perseroan
tahun buku 2019. Untuk menjamin independensi
dan kualitas hasil pemeriksaan, Auditor
Eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki
benturan kepentingan dengan Perseroan.
AKUNTAN PUBLIK TAHUN 2019
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited)
Nomor Izin Usaha KMK No. 603/KM.1/2015
Akuntan Publik Danil Setiadi Handaja, CPA
Nomor Izin Akuntan Publik AP. 1008
Tahun Audit Tahun Buku 2019
Periode Penugasan 2019
Jasa Audit umum atas Laporan Keuangan
Jasa Lainnya Review model PSAK 71
Biaya Rp 930.000.000
378 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Daftar Akuntan PublikGuna kebutuhan transparansi, berikut disampaikan daftar Kantor Akuntan Publik, Akuntan dan biaya
yang diberikan dalam mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) tahun terakhir.
DAFTAR AKUNTAN PUBLIK 2013-2019
Tahun Buku
Kantor Akuntan
PublikAkuntan Jasa
Jasa Lainnya
Opini Biaya Jasa
2019 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY)
Danil Setiadi Handaja, CPA
Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2019
Review model
PSAK 71
Wajar dalam semua hal
yang material
Rp930.000.000
2018 Purwantono, Suherman & Surja (EY)
Danil Setiadi Handaja, CPA
Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2018
TIdak ada Wajar dalam semua hal
yang material
Rp570.000.000
2017 Purwantono, Suherman & Surja (EY)
Danil Setiadi Handaja, CPA
Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2017
TIdak ada Wajar dalam semua hal
yang material
Rp506.000.000
2016 Purwantono, Suherman & Surja (EY)
Yasir, CPA Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2016
TIdak ada Wajar dalam semua hal
yang material
Rp460.000.000
2015 Purwantono, Suherman & Surja (EY)
Danil Setiadi Handaja, CPA
Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2015
TIdak ada Wajar dalam semua hal
yang material
Rp423.500.000
2014 Purwantono, Suherman & Surja (EY)
Danil Setiadi Handaja, CPA
Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2014
TIdak ada Wajar dalam semua hal
yang material
Rp390.500.000
2013 Purwantono, Suherman, & Surja (EY
Peter Surja, CPA
Audit umum atas Laporan Keuangan tahun buku 2013
TIdak ada Wajar dalam semua hal
yang material
Rp367.500.000
379 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
MANAJEMEN RISIKO
Komitmen Pengelolaan risiko yang handalyang muncul sebagai akibat kegagalan
pengelolaan aset dan liabilitas, yang
menimbulkan kekurangan dana dalam
pemenuhan kewajiban Perseroan.
4. Risiko Kepengurusan
Risiko kepengurusan adalah risiko yang
muncul sebagai akibat kegagalan manajemen
dalam memelihara komposisi terbaik
pengurusnya, yaitu Direksi dan Dewan
Komisaris yang memiliki kompetensi dan
integirtas yang tinggi.
5. Risiko Tata Kelola
Risiko tata kelola adalah risiko yang muncul
karena adanya potensi kegagalan dalam
pelaksanaan GCG, ketidaktepatan gaya
manajemen, lingkungan pengendalian di
Perseroan.
6. Risiko Dukungan Dana
Risiko dukungan dana adalah risiko yang
muncul akibat ketidakcukupan dana/
modal yang ada pada Perseroan, termasuk
kurangnya akses tambahan dana dalam
menghadapi kerugian atau kebutuhan dana
yang tidak terduga.
7. Risiko Pembiayaan
Risiko pembiayaan adalah risiko yang muncul
akibat kegagalan customer dan/atau pihak
lain dalam memenuhi kewajiban kepada
Perseroan.
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya,
Perseroan sangat menyandari tentang berbagai
potensi risiko yang akan dihadapi terlebih
dalam industri pembiayaan. Untuk itulah,
Perseroan menerapkan manajemen risiko guna
mengindetifikasi, menganalisa, dan menerapkan
strategi mitigasi terhadap risiko yang datang.
Manajemen risiko korporat semakin menjadi
tuntutan, karena keberhasilannya merupakan
faktor kunci sukses pencapaian tujuan dan
kemenangan persaingan ditingkat global. Dalam
aktivitas bisnis, Perseroan menghadapi beberapa
risiko yang melekat (inherent risk) yaitu:
1. Risiko Strategi
Risiko strategi adalah risiko yang
muncul sebagai akibat kegagalan dalam
perencenaan, penetapan dan pelaksanakan
strategi, pengambilan keputusan bisnis yang
tepat dalam rangka pencapaian sasaran dan
target Perseroan.
2. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang muncul
sebagai akibat ketidaklayakan atau kegagalan
proses internal, manusia, sistem teknologi
informasi dan/atau adanya kejadian yang
berasal dari luar lingkungan Perseroan.
3. Risiko Aset dan Liabilitas
Risiko aset dan liabilitas adalah risiko
Pembentukan Divisi Manajemen risiko sebagai Pemantau Pengelolaan risiko PerseroanPerseroan telah membentuk Divisi Manajemen
Risiko agar pengelolaan manajemen risiko
lebih maksimal dan terukur sehingga
meghindari dampak kerugian bagi Perseroan
yang diakibatkan dari risiko tersebut. Divisi
Manajemen Risiko dipimpin oleh Kepala Divisi
Manajemen Risiko yang ditunjuk oleh Direksi.
Untuk mendukung pelaksanaan kinerja, Divisi
Manajemen Risiko mengacu pada pedoman
Manajemen Risiko yang mengatur tugas,
kewajiiban serta wewenangnya.
380 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
rM inDrA wArDhAnAKepala Divisi Risk Management
DATA PribADi
Warga negara Indonesia
Usia 50 tahun
Kelahiran Jakarta, 9 Maret 1969
DOMiSiLi
Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
PEnDiDiKAn
Sarjana Teknik Industri dari Universitas
Pasundan (1996)
SErTiFiKASi PrOFESi
Mengikuti Sertifikasi Dasar Pembiayaan -
Managerial yang diselenggarakan PT. Sertifikasi
Profesi Pembiayaan Indonesia (SPPI) (2016);
Sertifikasi Management Resiko Program
Eksekutif oleh Badan Sertifikasi Manajemen
Resiko (BSMR) (2016)
bErgAbung Di MTF
1 Maret 2015
PEngALAMAn KErJA
Consumer Risk Departement Head PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk (2005 - 2008), Consumer
Collection Departement Head PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk (2002 - 2005), Consumer Collection
Section Head PT Bank Mandiri (2001 - 2002),
Manager PT Bank Mandiri Cabang Ternate (1999
- 2001), Retail Officer PT Bank Mandiri Cabang
Manado (1998 - 1999), Retail Officer PT Bank
Mandiri Cabang Gorontalo (1996 - 1998). Beliau
memulai karirnya sebagai Officer Development
Program di PT Bank Bumi Daya.
Penerapan Sistem Manajemen risiko Mandiri Tunas Finance
Manajemen risiko bertujuan menjaga modal
Perseroan, meningkatkan nilai Perseroan,
mengoptimalkan profil risk-return, mendukung
proses pengambilan keputusan serta melindungi
reputasi Perseroan. Sesuai dengan POJK NO.
1/POJK.05/2015 tertanggal 26 Maret 2015
tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi
Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank, dalam
implementasi manajemen risiko Perseroan
bertumpu pada 5 (lima) pilar yang diuraikan
sebagai berikut:
381 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Sistem Pengendalian
Internal
Identifikasi, Pengukuran,
Pengawasan & Pengendalian
Risiko
Sistem Informasi
Manajemen Risiko
Kebijakan Prosedur dan
Penetapan LimitPEnErAPAn
MAnAJEMEn riSiKO
PengawasanAktif Direksidan Dewan Komisaris PILAR 1
PILAR 2
PILAR 3
PILAR 4
PILAR 5
PEngAwASAn AKTiF
Direksi dan Dewan KomisarisPengawasan aktif tersebut tercermin sejak perencanaan
bisnis melalui:
• Penetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko termasuk penetapan otoritas
dalam pemberian batasan serta tinjauan atas kualitas portofolio secara berkala
• Melakukan pengawasan dan mitigasi risiko secara aktif
• Memastikan struktur organisasi yang memadai
• Evaluasi kebijakan manajemen risiko secara berkala
• Terdapatnya Komite Audit, Unit Kerja Compliance, Divisi Manajemen Risiko dan
Komite Pemantau Risiko sebagai bagian organ Dewan Komisaris dalam melaksanakan
fungsi pengawasannya
PiLAr 1
382 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KECuKuPAn KEbiJAKAn, PrOSEDur DAn PEnETAPAn LiMiT
Perusahaan menyusun kebijakan-kebijakan terkait manajemen risiko yang diperiksa secara
berkala dan selalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini. Kebijakan Manajemen Risiko
merupakan arahan tertulis dalam menerapkan manajemen risiko dan sejalan dengan visi, misi,
strategi bisnis perusahaan dan dalam penyusunannya harus dikoordinasikan dengan fungsi
atau satuan kerja terkait. Kebijakan- kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam Standard
Operational Procedure (SOP) yang disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perusahaan
juga telah menetapkan limit risiko yang sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil (risk
Appetite), toleransi risiko (risk tolerance) dan strategi perusahaan secara keseluruhan dengan
memperhatikan kemampuan modal perusahaan untuk menyerap eksposur risiko atau
kerugian yang timbul. Dalam rangka pengendalian risiko, limit digunakan sebagai ambang
batas untuk menentukan tingkat intensitas mitigasi risiko yang dilakukan manajemen. Limit
juga dipahami oleh setiap pihak yang terkait dan dikomunikasikan dengan baik jika terjadi
perubahan. Perusahaan juga memiliki kebijakan-kebijakan mengenai batasan persetujuan/
otorisasi untuk transaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit. Kebijakan pencadangan
kerugian piutang Perusahaan juga sejalan dengan kebijakan pencadangan pada Perusahaan
Induk yang sesuai dan patuh terhadap ketentuan regulator.
iDEnTiFiKASi, PEnguKurAn, PEngAwASAn DAn PEngEnDALiAn riSiKO
Perusahaan memiliki perangkat untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan
mengendalikan 7 risiko yang ada secara berkala, baik secara bulanan, triwulan, dan semester.
Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko merupakan bagian utama
dari proses penerapan Manajemen Risiko. Identifikasi Risiko bersifat proaktif, mencakup
seluruh aktivitas bisnis Perusahaan dan dilakukan dalam rangka menganalisis sumber dan
kemungkinan timbulnya Risiko serta dampaknya.
Selanjutnya, Perusahaan telah melakukan pengukuran risiko sesuai dengan karakteristik
dan kompleksitas kegiatan usaha. Dalam pemantauan terhadap hasil pengukuran Risiko,
Perusahaan menetapkan satuan kerja yang independen dari pihak yang melakukan
transaksi untuk memantau tingkat dan tren serta menganalisis arah risiko. Selain itu,
efektivitas penerapan Manajemen Risiko didukung oleh pengendalian Risiko dengan
mempertimbangkan hasil pengukuran dan pemantauan Risiko.
PiLAr 2
PiLAr 3
383 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
SiSTEM inFOrMASi MAnAJEMEn riSiKO
Dalam rangka mendukung proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
pengendalian risiko, MTF telah mengembangkan sistem informasi manajemen yang
disesuaikan dengan karakterisitik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha. Sebagai
contoh yaitu MTF Report yang berisi indikator leading, coincidence dan lagging berbasis
mobile yang menyediakan informasi secara akurat, lengkap, informatif, tepat waktu, dan
dapat diandalkan sehingga Direksi, Dewan Komisaris dan kepala unit kerja terkait dapat
cepat dalam mengambil keputusan.
PiLAr 4
SiSTEM PEngEnDALiAn inTErnAL
MTF memiliki Unit Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil
pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari
Unit Audit Internal mencakup:
• Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada
di dalam Perusahaan.
• Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian
aktivitas-aktivitas di dalam Perusahaan termasuk perbaikan yang potensial terhadap
proses-proses tersebut; dan
• Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko,
kepatuhan, hukum dan audit eksternal).
PiLAr 5
Pengelolaan risiko Terintegrasi dengan Entitas induk
Selain itu, sebagai entitas anak dari PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk, Perseroan juga
melakukan Konsolidasi Risiko dengan entitas
induk dimana aktivitas ini merupakan bukti
kepatuhan kepada Peraturan Bank Indonesia
No. 8/6/PBI/2006 tertanggal 30 Januari 2006
dan Peraturan OJK No. 17/POJK.03/2014
tertanggal 19 November 2014 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi
Konglomerasi Keuangan. Melalui kepatuhan
tersebut, penerapan manajemen risiko
Perseroan merupakan pendekatan terpadu
dan konsisten dalam melakukan penelaahan,
pengukuran, pemantauan dan pengelolaan
risiko terhadap seluruh komponen kelompok
Perseroan. Perkembangan konsolidasi ini secara
berkala telah dikomunikasikan Bank Mandiri
kepada regulator.
Konsep konsolidasi manajemen risiko dengan
384 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
salah satu tools Risk Management untuk
mengukur tingkat risiko yang masih dapat
diterima Perusahan dalam mendukung
strategi bisnis.
• Pelaksanaan stress testing terintegrasi Bank
Mandiri dengan perusahaan anak setiap
triwulan, menggunakan beberapa asumsi/
skenario sebagai bentuk antisipasi aksi
perusahan pada kondisi lingkungan bisnis
yang buruk.
• Penerapan model skoring yang dibuat dan
dikalibrasi secara berkala oleh Bank Mandiri
sesuai dengan kondisi bisnis MTF.
• Monitoring kondisi likuidas perusahaan
secara mingguan untuk dilaporkan
kepada Perusahaan Induk sebagai bentuk
konsolidasi risiko.
• Risk Awareness Survey (RAWS) dilakukan
setiap tahun untuk mengetahui perkembangan
risk awareness karyawan MTF.
• Risk Based Bank Rating dilakukan setiap
semester untuk mengetahui perkembangan
kemampuan permodalan dan tingkat
rentabilitas MTF.
• Integrated Central Liabilities System (ICLS)
merupakan system yang berisi kumpulan
data debitur Bank Mandiri dan seluruh
Perusahaan Anak.
entitas induk dibagi menjadi 2 (dua) bagian
besar, yaitu:
1. First Line, yang berkaitan dengan pemenuhan
ketentuan Peraturan Bank Indonesia
No. 8/6/PBI/2006 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Secara Konsolidasi
bagi Bank yang Melakukan Pengendalian
Terhadap Perusahaan Anak.
2. Second Line, yang lebih merupakan
pendekatan kebutuhan internal Perusahaan
secara keseluruhan yang mencakup
perangkat (tools), kesadaran risiko
(awareness), tata kelola perusahaan
(governance), dan system informasi
manajemen risiko (system).
Berbagai bentuk aktivitas yang dilakukan dalam
rangka konsolidasi risiko antara lain:
• Annual Risk Consolidation Conference
(ARCC) antara Perusahaan Induk dan
seluruh Perusahaan Anak;
• Forum Integrated Risk Committee (FIRC)
yang dilakukan bersama Bank Mandiri setiap
triwulan untuk membahas perkembangan
Profil Risiko Inherent dan Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko (KPMR) di MTF.
• Penerapan Risk Appetite Statement (RAS)
bersama dengan Bank Mandiri sebagai
Jenis-jenis risiko yang Dihadapi dan Pengelolaan Serta Mitigasinya di Tahun 2019
Sesuai dengan bisnis inti yang dijalankan,
terdapat 3 (tiga) risiko terbesar yang dihadapi
Perseroan di sepanjang tahun 2019, yaitu risiko
kredit atau pembiayaan, risiko operasional dan
risiko aset dan liabilitas pada level yang diterima
sehingga menjadi perhatian tersendiri bagi
Perseroan dalam melakukan mitigasi.
1. risiko Pembiayaan dan Pengelolaannya
Risiko pembiayaan berasal dari aktivitas
pemberian pembiayaan. Pengelolaan risiko
pembiayaan bertujuan untuk mengukur,
mengantisipasi, dan meminimalisir kerugian
akibat kegagalan debitur dalam memenuhi
kewajibannya.
385 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Untuk mempercepat proses pengambilan
keputusan kredit, Perseroan telah
memberikan kewenangan memutus
kredit kepada pejabat yang ditunjuk
berdasarkan kualifikasi tertentu.
Proses pengambilan keputusan
pada segmen corporate atau fleet
dilakukan melalui rapat Komite
Kredit (RKK). Perusahaan juga telah
menyusun portfolio guideline dan
telah menetapkan industry limit untuk
memutuskan pertumbuhan bisnis di
segmen Corporate Fleet. Penyusunan
Portfolio Guideline dan Industry Limit
disesuaikan dengan kondisi macro
economy, sehingga perusahaan secara
tepat memilih pengembangan industri
yang sehat dengan tingkat risiko rendah
dan membatasi pertumbuhan industri
yang sedang tidak sehat dengan tingkat
risiko tinggi.
• Monitoring Pembiayaan
Monitoring pembiayaan pada segmen
corporate atau fleet dilakukan dengan
menggunakan metode Watch List yang
merupakan suatu metode standar,
terstruktur dan komprehensif dalam
memantau kinerja debitur, sehingga
dapat segera dilakukan penanganan dini
untuk mencegah penurunan kualitas
kredit debitur. Monitoring dilakukan
secara harian dengan adanya fungsi kerja
khusus penanganan account bermasalah/
berpotensi bermasalah di unit kerja fleet.
Monitoring untuk kredit retail dilakukan
pada tingkat portofolio melalui analisa
portofolio dari berbagai aspek (kualitas
dan kuantitas portofolio dari berbagai
sudut analisa) yang dituangkan dalam
• Kebijakan Pembiayaan
Penjabaran kebijakan pembiayaan
secara operasional dituangkan dalam
bentuk Standard Operational Procedure
(SOP). Proses pengelolaan pembiayaan
diawali dengan penetapan target
market, melakukan risk assessment dan
monitoring atas pemberian pembiayaan.
Perseroan menerapkan prinsip kehati-
hatian dalam pemberian pembiayaan,
dimana fungsi analisa kredit dilakukan
oleh unit bisnis dan unit risiko pembiayaan
yang independen, fungsi persetujuan
kredit dilakukan secara “4 eyes principle”
Konsep persetujuan kredit yang
dilakukan oleh fungsi sales dengan fungsi
kredit menggunakan sistem credit scoring
yang dikembangkan dan dipelihara oleh
Divisi Risk Management Perseroan dan
entitas induk, Bank Mandiri.
• Persetujuan Pembiayaan
Dalam menilai aplikasi kredit, Perseroan
senantiasa mengacu pada regulasi
dan prinsip kehatihatian diantaranya
berdasarkan faktor penilaian
kemampuan membayar, prospek usaha
dan kinerja debitur. Perseroan telah
menerapkan mobile survey dalam rangka
meningkatkan kualitas pencairan kredit.
Proses kredit dan pengelolaan risiko
pembiayaan segmen retail dilakukan
melalui proses end-toend yang
terintegrasi dalam system e-Star. Proses
pengambilan keputusan pada segmen
corporate atau fleet dilakukan melalui
rapat Komite Kredit (RKK). Sedangkan
pada segmen retail dilakukan melalui
sistem credit scoring. Model credit
scoring secara berkala dilakukan validasi
untuk memastikan keakuratannya.
386 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
monthly portfolio review. Perseroan
juga melakukan monitoring secara
berkala terhadap pejabat pemegang
kewenangan memutus kredit untuk
memantau kualitas keputusan. Sebagai
langkah antisipatif (early warning signal),
dilakukan proses simulasi dan stress
testing terhadap portofolio secara
berkala untuk mengetahui perubahan
kualitas portofolio terhadap perubahan
makro ekonomi. Hasil simulasi
memberikan panduan bagi Perseroan
untuk memonitor secara lebih ketat
sektor-sektor atau debitur-debitur yang
berpotensi mengalami penuruan kualitas
serta untuk menetapkan langkah-
langkah antisipatif guna mencegah
terjadinya dampak yang buruk.
• Credit Collection dan Recovery
Perusahaan secara khusus menjalankan
kebijakan penanganan collection dan
recovery yang dibuat secara lebih
terfokus, sistematis, agresif dan
terintegrasi berdasarkan jenis produk
dan masing-masing bucket collection.
Kebijakan tersebut didukung oleh
Automatic Collection System yang
sifatnya end-to-end dan dilengkapi
dengan collection reports. Perseroan
juga telah mengimplementasikan mobile
collection yang dilengkapi dengan EDC
untuk memudahkan field collector dalam
melakukan penagihan.
6. risiko Operasional dan Pengelolaannya
Risiko operasional yang dihadapi oleh
Perseroan disebabkan karena tidak
berfungsinya proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem, atau adanya
faktor eksternal yang mempengaruhi
operasional Perseroan. Pengelolaan risiko
operasional yang efektif dapat menekan
kerugian akibat risiko operasional.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas
pelaksanaan pengelolaan risiko operasional,
Perseroan melakukan hal seperti
penyelarasan metodologi Risk Based Audit
melalui sinkronisasi risk library; menyediakan
media komunikasi dengan Direktur Utama
yang dinamakan “letter to CEO” sebagai
Whistle Blowing System; dan melakukan
implementasi perangkat yang dinamakan
Operational Risk Management Tools (ORM
Tools). ORM Tools yang dipergunakan untuk
pelaksanaan ORM adalah sebagai berikut:
a. Quality Assurance (QA)
QA merupakan tools yang digunakan
untuk memastikan kualitas pembiayaan
agar sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, melalui pemantauan QA system
yang dilakukan setiap hari dengan cara
melakukan sampling terhadap account-
account customer dan kemudian
dilakukan konfirmasi ke customer
atau PIC lainnya yang terkait temasuk
konfirmasi ke cabang.
b. Risk Control & Self Assessment (RCSA)
RCSA dipergunakan untuk identifikasi
dan menilai risiko yang melekat pada
aktivitas bisnis Perseroan dan menilai
kualitas control yang telah dilakukan
setiap triwulan.
c. MTF Loss Events Database (MLED)
Pencatatan kejadian atas kerugian
maupun potensi kerugian operasional
(fraud maupun non fraud) dilakukan
oleh setiap unit kerja setiap bulan secara
online/web based.
d. MTF Early Detection System (MEDS)
MEDS merupakan system pendeteksi dini
387 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
terkait proses akusisi kredit, collection,
maupun fraud event yang melekat pada
proses bisnis yang berpotensi merugikan
Perseroan.
e. Control Testing (CT)
Control testing merupakan pengujian
efektivitas kontrol dari risiko unit
kerja pemilik risiko secara ondesk
maupun onsite (melakukan review
kegiatan operasional proses kerja yang
dilakukan di seluruh cabang MTF dengan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
operasional proses kerja apakah sesuai
dengan ketentuan pada SOP).
f. Business Continuity Management
Selain tools tersebut di atas, untuk
menjamin kelangsungan operasional
dalam kondisi darurat, Perseroan
memiliki suatu rencana komprehensif
yang berisi langkahlangkah yang harus
diambil sebelum, selama dan setelah
terjadinya suatu keadaan darurat.
Kebijakan perusahaan dalam menjamin
kelangsungan operasional bisnis diatur
dalam Business Continuity Management
(BCM) yang mencakup Business
Continuity Plan (BCP), Disaster Recovery
Plan (DRP) dan Emergency Response
Procedure (ERP):
i. Disaster Recovery Plan (DRP)
DRP adalah suatu perencanaan
menyeluruh mengenai tindakan
yang harus diambil sebelum, selama
dan setelah suatu peristiwa yang
mengganggu dan menyebabkan
suatu kerugian sistem informasi.
Tujuan DRP yaitu menanggulangi
kondisi krisis agar proses kegiatan
operasional Perseroan tetap berjalan
dengan baik ketika terjadi downtime
system server dengan menggunakan
sistem cadangan (back up) yang telah
dipersiapkan.
ii. Emergency Response Plan (ERP)
ERP adalah suatu strategi
perencanaan untuk mengantisipasi
dan menanggulangi keadaan darurat
dengan membentuk suatu tim yang
mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk memberikan tindakan
penyelamatan pada saat terjadi
keadaan darurat.
iii. Business Continuity Plan (BCP)
BCP adalah suatu perencanaan yang
difokuskan untuk mempertahankan
kelangsungan fungsi bisnis saat
terjadi gangguan kritis yang
disebabkan oleh bencana alam atau
yang dibuat oleh manusia yang
berpotensi menyebabkan kerugian
sehingga dapat meminimalisasi efek
gangguan dan untuk memungkinkan
bisnis terus berlangsung.
Dalam hal pengelolaan risiko operasional,
unit kerja Risk Management berperan
sebagai second line of defense dan Internal
Audit sebagai third line of defense.
Sedangkan unit kerja bisnis sebagai risk
owner merupakan first line of defense yang
bertanggung terhadap pengelolaan risiko
operasional pada unit kerja masing-masing.
7. risiko Aset dan Liabilitas dan Pengelolaan
Fokus utama Perseroan dalam pengelolaan
risiko asset dan liabilitas adalah pada masalah
likuiditas perusahaan. Permasalahan
likuiditas dapat terjadi apabila perusahaan
gagal menyediakan likuiditas dengan harga
yang wajar dan nyaman secara bisnis.
Perseroan setiap bulan mengelola risiko
asset dan liabilitas melalui Asset Liability
388 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Committee (ALCO). Perseroan telah
mengikat perjanjian dengan Bank Mandiri
dalam hal Pembiayaan Bersama (Joint
Financing) sehingga dihasilkan komitmen
penyediaan pendanaan dari Bank Mandiri
sepanjang tahun. Selain pembiayaan
bersama, Perseroan juga telah mendapatkan
komitmen pinjaman dari beberapa bank lokal
maupun swasta internasional dengan jangka
waktu yang cukup panjang dan mengcover
tenor pinjaman debitur.
8. risiko Lainnya
Disamping risiko pembiayaan, risiko
operasional, dan risiko asset dan liabilitas,
Perseroan juga menaruh perhatian pada
risiko- risiko lain yang harus dikelola,
antara lain : risiko kepengurusan, risiko tata
kelola, risiko strategik dan risiko dukungan
dana. Keseluruhan risiko tersebut dikelola
secara terintegrasi dengan Bank Mandiri
melalui Forum Integrated Risk Committee
(FIRC) setiap triwulan. Dalam hal risiko
kepengurusan, Perseroan menggunakan
indikator/parameter berupa penetapan
prosedur dan legalitas dokumen terkait
dengan penunjukan dan pemberhentian
Direksi/Dewan Komisaris, kepemilikan
komposisi dan proporsi Direksi/Dewan
Komisaris yang sesuai dengan ketentuan
perundangan yang berlaku, dan adanya
penetapan kriteria atas kompetensi dan
integritas yang baik bagi Direksi/Dewan
Komisaris. Dalam hal risiko tata kelola,
Perseroan menggunakan indikator/
parameter berupa kelengkapan pedoman
tata kelola yang memadai, prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab,
independensi, kewajaran dan kesetaraan,
serta Manajemen Risiko yang dilaksanakan
dengan baik.
Dalam hal risiko strategis, Perseroan
melakukan review kinerja dan evaluasi
kebijakan penyusunan target bisnis dan
melakukan langkah-langkah perbaikan
dalam rencana strategi dan target bisnis
sesuai dengan Risk Appetite serta
mempertimbangkan kondisi internal dan
eksternal. Sementara, dalam hal risiko
Dukungan Dana, Perseroan menggunakan
indikator/parameter berupa kemampuan
pendanaan dan tambahan pendanaan
Perseroan yang dievaluasi secara berkala
melalui pencapaian rasio Tingkat Kesehatan
Keuangan (TKK).
389 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Prinsip Penerapan Sistem Pengendalian internal
Dalam rangka mencapai tujuan terkait
pengelolaan kegiatan operasi dan bisnis yang
efektif dan efisien, Perseroan membentuk
Sistem Pengendalian Internal yang bertujuan
untuk menciptakan keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset Perseroan, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan sehingga tercipta budaya perusahaan
yang baik. Tujuan penerapan Sistem
Pengendalian Internal di lingkup Perseroan
adalah sebagai berikut:
1. Menjaga dan mengamankan harta kekayaan
Perseroan
2. Menjamin tersedianya laporan yang lebih
akurat
3. Meningkatkan kepatuhan terhadap
ketentuan yang berlaku
4. Mengurangi dampak kerugian dari adanya
penyimpangan termasuk kecurangan/fraud,
dan pelanggaran terhadap prinsip kehati-hatian
5. Meningkatkan efektivitas organisasi dan
efisiensi sumber daya
Penerapan Sistem Pengendalian internal di Lingkup Perseroan
Sistem Pengendalian Internal diterapkan mulai
dari penetapan sasaran dan strategi di seluruh
organisasi, identifikasi kemungkinan terjadinya
suatu kejadian yang dapat mempengaruhi
sasaran dan strategi dimaksud, dan pengelolaan
risiko agar tetap berada dalam batas toleransi
(risk appetite), untuk memberikan keyakinan
yang memadai dalam rangka pencapaian tujuan
Perseroan. Kerangka kerja sistem pengendalian
internal yang menjadi acuan Perseroan adalah
kerangka kerja terbaik (best practices) yang telah
dipraktekkan oleh perusahaan-perusahaan di
dunia, yaitu COSO Internal Control Framework,
yang antara lain mencakup komponen-
komponen:
1. Lingkungan pengendalian internal dalam
Perseroan, yang terdiri dari integritas, nilai
etika dan kompetensi dari Komisaris, Direksi
dan seluruh karyawan Perseroan, filosofi dan
gaya kepemimpinan manajemen termasuk
cara yang ditempuh dalam melaksanakan
kewenangan dan tanggung jawabnya,
pengorganisasian dan pengembangan
sumber daya manusia serta perhatian
dan arahan yang dilakukan oleh Dewan
Komisaris dan Direksi.
2. Manajemen risiko, yang mencakup proses
identifikasi, analisa, penilaian dan mitigasi
atau respon atas risiko yang relevan dengan
bidang usaha Perseroan.
3. Aktivitas kontrol, mencakup tindakan-
tindakan yang dilakukan agar seluruh proses
di Perseroan terkendali sesuai sasaran
yang telah ditetapkan, antara lain aktivitas
yang terkait dengan struktur organisasi
mencakup kewenangan, otorisasi, verifikasi,
rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja,
pembagian tugas dan pengamanan aset
perusahaan.
4. Sistem informasi dan komunikasi,
mencakup aktivitas yang terkait dengan
penyajian laporan kegiatan Perseroan dan
penyampaiannya kepada pihak terkait,
yang antara lain mencakup informasi dan
komunikasi kegiatan operasional, kegiatan
finansial, dan ketaatan atas ketentuan dan
peraturan yang berlaku.
390 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
5. Monitoring, mencakup aktivitas atau
proses penilaian terhadap kualitas sistem
pengendalian internal termasuk kualitas
fungsi Audit Internal dan kualitas unit kerja
di dalam struktur organisasi Perseroan,
sehingga sistem pengendalian internal
dapat dilaksanakan secara optimal,
dan penyimpangan yang terjadi segera
dilaporkan kepada Direksi dan Komisaris
melalui Komite Audit.
Pengendalian Keuangan dan Operasional
Perseroan memiliki komitmen untuk
mengungkapkan laporan tersebut kepada semua
pihak yang berkepentingan secara adil dan
transparan berdasarkan standar akuntansi yang
berlaku di Indonesia. Oleh karenanya, Perseroan
senantiasa memelihara sistem pengendalian
internal yang menjamin keandalan dan
kecukupan setiap transaksi. Penyajian laporan
keuangan (neraca, laporan rugi laba, laporan
arus kas, laporan perubahan ekuitas) pada
setiap tahun buku dilakukan untuk memenuhi
kepentingan semua pihak yang terkait dengan
Perseroan. Untuk memenuhi semua prinsip di
atas, Perseroan telah memiliki kebijakan yang
menjamin bahwa transaksi dicatat dengan
segara, akurat dan dilengkapi dengan dokumen
pendukung yang memadai. Transaksi yang
tercatat dalam sistem akuntansi sekurang-
kurangnya telah mendapatkan persetujuan
Manajemen yang memiliki kewenangan untuk
keperluan tersebut dan dicatat dengan benar.
Setiap laporan keuangan perusahaan secara
wajar dan akurat menggambarkan transaksi
yang sebenarnya tanpa sedikitpun adanya
upaya menyembunyikan fakta kepada pembaca
laporan. Semua pihak, baik Direksi, Komisaris
dan Karyawan yang bertanggung jawab atas
fungsi-fungsi tersebut, wajib memahami dan
menjalankan kebijakan sistem pengendalian
internal dan prosedur pencatatan akuntansi
keuangan perseroan.
Tinjauan Efektivitas Sistem Pengendalian internal
Sistem pengendalian internal diberlakukan
untuk menjaga asset terhadap penyalahgunaan
dan pengalihan kepemilikan secara tidak
sah, menjaga keabsahan catatan-catatan
akuntansi dan keandalan informasi keuangan
yang digunakan di dalam perusahaan maupun
yang dipublikasikan. Manajemen Perseroan
senantiasa melakukan penilaian efektivitas
pengendalian internal atas pelaporan keuangan
Perseroan. Selain itu, evaluasi atas efektivitas
pengendalian internal atas pelaporan keuangan
juga dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik pada
saat proses pelaporan keuangan tahunan.
391 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, atau Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi sebuah wadah
bagi Perseroan dalam membangun hubungan yang tumbuh bersama dengan pemangku kepentingan,
baik dari internal seperti manajemen dan karyawan maupun dari eksternal seperti masyarakat sekitar
lokasi usaha dan konsumen. Terkait pelaksanaan CSR, Perseroan membaginya ke dalam 4 (empat)
aspek.
Selengkapnya tentang pelaksanaan CSR oleh Perseroan dapat dilihat pada bab Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
392 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PERKARA PENTING
Permasalahan hukumPermasalahan dan/atau perkara hukum yang dihadapi Perseroan, entitas anak, serta anggota Dewan
Komisaris dan Direksi di sepanjang tahun 2019 dan perbandingannya dengan tahun 2018 adalah
sebagai berikut,
Permasalahan Hukum2019 2018
Perdata Pidana Perdata Pidana
Selesai dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap
28 - 15 -
Dalam proses penyelesaian 24 - 21 -
Jumlah 52 - 36 -
Pihak yang Berperkara
Pokok PerkaraStatus
Perkara
Risiko yang dihadapi Perseroan dan Pengaruhnya
Terhadap PerseroanMateriil Immateril
I Made Prabawa Rp 1.549.056.000 Rp 3.982.964.300Dalam Proses persidangan di PN
SelatanTidak Ada
Bagus Nurtajaya Rp 13.893.083 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Nurjana Spd Rp 9.198.000 Rp 50.000.000 Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Verawati Rp 103.595.900 Rp 120.000.000 Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Sri Anita Akaseh Rp 5.400.000 Rp 1.000.000.000 Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Wildani Usmar Rp 125.521.000 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Haerul Ihwan Rp 446.283.700 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Fitri Yani Rp 188.939.000 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Nurhani Rp 200.000.000 Rp 2.000.000.000 Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Verawati Rp 103.595.900 Rp 120.000.000 Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Octaviana Y Gontha Rp 69.466.000 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Yulia Setiana Mulder Rp 228.850.000 Rp 1.000.000.000 Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Adi Pamungkas Rp 1.500.000.000 Rp 535.000.000Dalam Proses persidangan di PN
ManadoTidak Ada
PT Mikitex Rp 11.481.092.300 -Dalam Proses persidangan di
Pengadilan Niaga JakartaTidak Ada
M Ditto Anugrah Rp 172.340.000 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
PT Mulia Restu Mandiri Group
Rp 6.000.000.000 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Valensia Dwiria B Kaban
Rp 9.376.900 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
393 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Pihak yang Berperkara
Pokok PerkaraStatus
Perkara
Risiko yang dihadapi Perseroan dan Pengaruhnya
Terhadap PerseroanMateriil Immateril
PT Petrona Mining Rp 200.738.200 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
PT Union Sakti Pratama Rp 405.390.000 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Salim Jindan Rp 3.000.000.000 Rp 13.500.000.000Dalam Proses persidangan di PN
Jakarta PusatTidak Ada
Robert Vandy Yoseph Rp 155.500.000 Rp 500.000.000 Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Lius Arabaa Rp 300.000.000 Rp 250.000.000 Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Nurhani Rp 200.000.000 Rp 2.000.000.000 Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Rizzal Eka Hermawan Rp 162.680.118 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Lenggar Sutra Rp 101.130.000 Rp 500.000.000 Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Suryanah Rp 236.000.000 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Nurhasanah Rp 328.500.000 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Nurjana Spd Rp 9.198.000 Rp 50.000.000 Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
PT Almatera Bangun Perdana
Rp 4.260.177.000 -Dalam Proses persidangan di PT
BandungTidak Ada
M Kevin Dandy Permana
Rp 263.054.000 Rp 1.000.000.000Dalam Proses persidangan di PN
Tanjung KarangTidak Ada
Robert Vandy Yoseph Rp 151.668.000 Rp 500.000.000Dalam Proses persidangan di PN
GorontaloTidak Ada
Muhamamad Lie Antonio
Rp 98.301.000 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Abdul Khalim Rp 336.458.000 Rp 79.000.000Dalam Proses persidangan di PN
TangerangTidak Ada
Mulyana Rp 316.240.000 Rp 30.000.000 Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Rusli Rp 20.100.000 Rp 500.000.000Dalam Proses persidangan di PN
Rantau ParapatTidak Ada
Naomi Rp 331.115.000 Rp 1.000.000.000Dalam Proses persidangan di PN
MampawahTidak Ada
Yudi Syaifullah Rp 107.420.000 Rp 780.000.000Dalam Proses persidangan di PN
PontianakTidak Ada
Wildani Usmar Rp 125.521.000 -Dalam Proses persidangan di PT
PekanbaruTidak Ada
Putu Marta Adi Wijaya Giri
Rp 368.128.000 -Dalam Proses persidangan di PN
SingarajaTidak Ada
Putu Marta Adi Wijaya Giri
Rp 368.128.000 -Dalam Proses persidangan di PN
DenpasarTidak Ada
I Made Saiman Edi Rp 404.028.000 -Dalam Proses persidangan di PN
SingarajaTidak Ada
Nurhasanah (YAPERMA)
Rp 328.500.000 Rp 15.000.000Dalam Proses persidangan di PN
TangerangTidak Ada
394 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Pihak yang Berperkara
Pokok PerkaraStatus
Perkara
Risiko yang dihadapi Perseroan dan Pengaruhnya
Terhadap PerseroanMateriil Immateril
Philip Jusuf - -Dalam Proses persidangan di PN
TangerangTidak Ada
Herlina Chandra Rp 27.085.950 Rp 1.000.000.000Dalam Proses persidangan di PN
Jakarta PusatTidak Ada
Hendriko manik Rp 122.085.000 -Dalam Proses persidangan di PN
TangerangTidak Ada
PT Era Perkasa Energi Rp 715.488.200 Rp 1.000.000.000Dalam Proses persidangan di PN
BengkuluTidak Ada
Nurjana Rp 9.198.000 Rp 50.000.000Dalam Proses persidangan di
Mahkamah AgungTidak Ada
Muhammad Lie Antonio Rp 98.301.000 -Dalam Proses persidangan di PN
ManadoTidak Ada
Mastoni Limbanadi Rp 108.000.000 Rp 100.000.000Dalam Proses persidangan di PN
ManadoTidak Ada
Bambang Sugiharto Rp 226.948.000 Rp 450.000.000 Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Wiwi Purwanti Rp 14.768.800 - Perkara sudah diselesaikan Tidak Ada
Titis Setyo Budi Rp 166.125.000 -Dalam Proses persidangan di PN
TangerangTidak Ada
Sanksi AdministrasiDI sepanjang tahun 2019 tidak terdapat sanksi administrasi yang dikenakan oleh otoritas terkait baik
kepada Perseroan maupun kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Perkara Penting di Luar Aspek hukumPerseroan tidak menemukan adanya perkara penting di luar aspek hukum yang melibatkan Perseroan
maupun kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Perkara Penting yang Dihadapi Entitas AnakHingga per 31 Desember 2019 Perseroan tidak memiliki entitas anak, dengan demikian selama tahun
2019 perseroan tidak memiliki perkara penting yang sedang dihadapi oleh entitas anak.
395 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN
Tata Kelola Informasi dan Akses Data Perusahaan untuk Pihak Eksternal
Perseroan senantiasa memberikan kemudahan bagi para pemangku kepentingan untuk mengakses informasi dan data perusahaan melalui situs web www.mtf.co.id yang disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Selain sebagai sarana penyebaran informasi kepada publik, situs web ini juga merupakan upaya Perseroan dalam menerapkan praktik GCG dan transparansi kepada seluruh pemangku kepentingan.
Perseroan menyediakan akses informasi dan
data perusahaan untuk Pihak Eksternal dengan
cara berikut:
PEngELOLAAn SiTuS wEb
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/
POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten dan
Perusahaan Publik, Perseroan telah memiliki
situs web resmi yang mencerminkan identitas
Perseroan dan dapat diakses melalui www.mtf.
co.id. Situs web Perseroan terbagi ke dalam 2
(dua) platform, yaitu situs web produk dan jasa
dengan alamat www.mtf.co.id yang dikelola
oleh marketing, dan situs web korporasi dengan
alamat www.mtf.co.id/korporat yang dikelola
oleh Sekretaris Perusahaan.
396 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Situs web Perseroan juga telah tersedia dalam 2 (dua) bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris. Perseroan secara berkala memperbarui situs web untuk senantiasa memberikan informasi
terbaru terkait Perseroan kepada para pemangku kepentingan serta dalam rangka memenuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Situs web Perseroan juga menyediakan nomor kontak serta alamat
email dan pos yang dapat dihubungi untuk komunikasi selanjutnya dengan para pemangku kepentingan.
Di tahun 2019, OJK memberikan rekomendasi atas penyesuaian situs web Perseroan terhadap
Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2015, dengan surat OJK No. S-956/PM.22/2019 tanggal 23 Desember
2019 tentang Permintaan Informasi Terkait Pemenuhan POJK 8/POJK.04/2015. Perseroan telah
berupaya melakukan penyesuaian terhadap situs web Perseroan atas rekomendasi yang telah diberikan
OJK.
Di bawah ini tersaji kesesuaian konten situs web korporasi Perseroan www.mtf.co.id/korporat dengan
Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik.
No POJK No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik
Kesesuaian dengan Situs Web Perseroan Keterangan
Ya Tidak N/A
KETENTUAN UMUM
1 Emiten atau Perusahaan Publik telah memiliki Situs Web.
3 Akses web melalui : www.mtf.co.id dan www.mtf.co.id/korporat/id
2 a. Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik telah dibuat dengan memperhatikan peraturan perundangundangan.
3 Ya, dasar peraturan terkait website yaitu POJK No 8/POJK.04/2015, POJK No 31/POJK.04/2015 dan POJK No 29/POJK.04/2016.
b. Situs Web telah memiliki alamat Situs Web yang mencerminkan identitas Emiten atau Perusahaan Publik.
3 Ya.
3 a. Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik telah menyajikan informasi dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris.
3 Saat ini untuk situs web Perusahaan dengan Bahasa asing masih dalam tahap perbaikan.
b. Informasi yang disajikan dalam bahasa asing telah memuat informasi yang sama dengan informasi yang disajikan dalam Bahasa Indonesia.
3 Saat ini website Perusahaan dalam Bahasa inggris belum ada.
4. INFORMASI YANG DIMUAT DALAM SITUS WEBK
a. Situs Web telah memuat informasi mengenai Emiten atau Perusahaan Publik yang terbuka untuk umum, aktual, dan terkini.
3 -
b. Informasi sebagaimana dimaksud pada huruf a telah memenuhi ketentuan sebagai berikut:
397 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
No POJK No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik
Kesesuaian dengan Situs Web Perseroan Keterangan
Ya Tidak N/A
1. disajikan dengan benar dan tidak menyesatkan mengenai keadaan Emiten atau Perusahaan Publik;
3 -
2. disajikan secara jelas sehingga mudah dipahami; dan
3 -
3. dapat diakses setiap saat oleh semua pihak. 3 -
5. INFORMASI UMUM EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK
Hal- hal yang wajib diungkapkan antara lain:
a. nama, alamat dan kontak kantor pusat dan/atau kantor perwakilan Emiten atau Perusahaan Publik, dan alamat pabrik (jika ada) yang paling kurang meliputi nomor telepon, nomor faksimile, dan alamat surat elektronik yang dapat dihubungi;
Alamat kantor pusat dan kantor cabang telah tersedia.
b. riwayat singkat Emiten atau Perusahaan Publik; Sudah ada.
c. struktur organisasi Emiten atau Perusahaan Publik;
Struktur yang tertera periode 2019.
d. struktur kepemilikan Emiten atau Perusahaan Publik, meliputi:
1. uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya setiap akhir bulan;
3 MTF merupakan Perusahaan non terbuka, sehingga informasi kepemilikan saham tidak berubah.
2. informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram; dan
3 Sudah tersedia
3. nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada);
3 Tidak ada karena Perusahaan tidak memiliki anak usaha.
e. struktur grup Emiten atau Perusahaan Publik dalam bentuk bagan yang paling kurang meliputi perusahaan dalam grup Emiten atau Perusahaan Publik yang berada dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan;
3 Terinfo struktur group Bank Mandiri dan Tunas Ridean.
f. profil Direksi, Dewan Komisaris, komite, dan Sekretaris Perusahaan paling kurang meliputi:
1. foto; 3 -
398 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
No POJK No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik
Kesesuaian dengan Situs Web Perseroan Keterangan
Ya Tidak N/A
2. nama; 3 -
3. riwayat jabatan, termasuk rangkap jabatan 3 -
4. riwayat pendidikan; dan 3 -
5. hubungan Afiliasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada);
3 -
g. nama dan alamat:
1. Akuntan Publik yang mengaudit laporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dalam tahun berjalan;
3
2. Pemeringkat Efek (jika ada); 3
3. Wali Amanat (jika ada); dan/atau 3
4. Biro Administrasi Efek (jika ada); dan 3
h. dokumen Anggaran Dasar. 3 Sudah tersedia.
6. INFORMASI BAGI PEMODAL ATAU INVESTOR
Hal-hal yang wajib diungkapkan antara lain:
a. Prospektus Penawaran Umum; 3 Sudah tersedia.
b. laporan tahunan, untuk periode 5 (lima) tahun buku terakhir; dan
3 Sudah tersedia.
c. informasi keuangan, paling kurang meliputi:
1. laporan keuangan tahunan, untuk periode 5 (lima) tahun buku terakhir;
3 Sudah tersedia.
2. laporan keuangan tengah tahunan, untuk periode 5 (lima) tahun buku terakhir; dan
3 Sudah tersedia.
3. ikhtisar data keuangan penting, dalam bentuk perbandingan untuk 5 (lima) tahun buku terakhir yang paling kurang memuat
Sudah tersedia.
a) pendapatan; 3
b) laba bruto; 3
c) laba (rugi); 3
d) jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;
3
e) total laba (rugi) komprehensif; 3
399 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
No POJK No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik
Kesesuaian dengan Situs Web Perseroan Keterangan
Ya Tidak N/A
f) jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;
3
g) laba (rugi) per saham; 3
h) jumlah aset; 3
i) jumlah liabilitas; 3
j) jumlah ekuitas; 3
k) rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset; 3
l) rasio laba (rugi) terhadap ekuitas; 3
m) rasio laba (rugi) terhadap pendapatan 3
n) rasio lancar; 3
o) rasio liabilitas terhadap ekuitas; 3
p) rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan 3
q) informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya;
3
d. informasi Rapat Umum Pemegang Saham, paling kurang meliputi:
1. pengumuman dan pemanggilan; 3 Akan dilengkapi pada bagian RUPS, konfirmasi dengan team Legal
2. bahan mata acara yang dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham;
3 Sudah tersedia.
3. riwayat hidup calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris apabila terdapat mata acara pengangkatan atau penggantian anggota Direksi dan Dewan Komisaris; dan
3 Tidak ada pergantian Direksi dan Dewan Komisaris dalam RUPS di tahun 2019
4. ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham;
3 Sudah tersedia.
e. informasi saham, paling kurang meliputi:
1. jumlah saham beredar; 3 Data berupa informasi komposisi saham
2. pemecahan saham (jika ada); 3
3. penggabungan saham (jika ada); 3
4. saham bonus (jika ada); dan 3
5. perubahan nilai nominal saham (jika ada); 3
400 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
No POJK No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik
Kesesuaian dengan Situs Web Perseroan Keterangan
Ya Tidak N/A
f. informasi obligasi dan/atau Sukuk, paling kurang meliputi:
1. nilai obligasi yang belum lunas/terhutang (outstanding bond) dan/atau Sukuk;
3 Sudah tersedia.
2. hasil pemeringkatan obligasi dan/atau Sukuk; 3
3. tanggal jatuh tempo; dan 3
4. tingkat bunga obligasi dan/atau imbal hasil Sukuk;
3
g. informasi dividen; 3 Sudah tersedia.
h. informasi untuk pemodal atau investor, media, publik, dan/atau analis (jika ada);
3
i. informasi terkait aksi korporasi yang dilakukan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan tindakan yang dilakukan oleh pihak lain terhadap Emiten atau Perusahaan Publik (jika ada), meliputi:
1. Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu;
3
2. Transaksi Material dan perubahan Kegiatan Usaha Utama;
3
3. Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha; 3
4. Pengambilalihan Perusahaan Terbuka; 3
5. Kuasi Reorganisasi; 3
6. Pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik;
3
7. Pembagian Saham Bonus; 3
8. Pernyataan Penawaran Tender; 3
9. Pembelian kembali saham oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam kondisi pasar yang berpotensi krisis; dan
3
10. Program kepemilikan saham oleh anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan dari Emiten atau Perusahaan Publik atau pihak terkendali; dan
3
j. Informasi atau Fakta Material selain yang telah diungkapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.
3
7. INFORMASI TATA KELOLA PERUSAHAAN
Hal-hal yang wajib diungkapkan antara lain:
401 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
No POJK No. 8/POJK.04/2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik
Kesesuaian dengan Situs Web Perseroan Keterangan
Ya Tidak N/A
a. pedoman kerja Direksi dan Dewan Komisaris; 3 Sudah dilengkapi di bagian keterbukaan informasi
b. pengangkatan, pemberhentian, dan/atau kekosongan Sekretaris Perusahaan, termasuk Sekretaris Perusahaan sementara, serta informasi pendukungnya;
3 Sudah tersedia.
c. Piagam Unit Audit Internal; 3 Sudah dilengkapi di bagian keterbukaan informasi
d. kode etik; Sudah tersedia.
e. pedoman kerja komite; 3 Sudah tersedia.
f. pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit;
3 Sudah tersedia.
g. uraian prosedur Nominasi dan Remunerasi, apabila tidak dibentuk Komite Nominasi dan Remunerasi;
3 Sudah tersedia.
h. kebijakan manajemen risiko; 3 Sudah tersedia.
i. kebijakan mekanisme sistem pelaporan pelanggaran (jika ada);
3 Sudah tersedia.
j. kebijakan anti korupsi (jika ada); 3 -
k. kebijakan terkait seleksi pemasok dan hak kreditur (jika ada); dan
3 -
l. kebijakan dalam peningkatan kemampuan vendor (jika ada).
3 -
8. INFORMASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
a. Informasi tanggung jawab sosial perusahaan telah memuat kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik
b. Kebijakan, jenis program, dan biaya sebagaimana dimaksud pada huruf a terkait aspek:
1. lingkungan hidup; 3 Sudah tersedia.
2. praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja;
3 Sudah tersedia.
3. pengembangan sosial dan kemasyarakatan; dan
3 Sudah tersedia.
4. tanggung jawab produk dan/atau layanan, dengan disertai informasi pendukungnya.
3 Sudah tersedia.
9 Informasi yang dimuat dalam Situs Web telah memuat informasi yang sama dengan informasi yang diwajibkan dalam masing-masing peraturan terkait
3 Sudah tersedia.
402 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Layanan PelangganPerseroan memberikan saluran layanan
pelanggan yang dapat digunakan oleh pelanggan
untuk mengajukan pertanyaan, permintaan
kebutuhan data, maupun keluhan.
EMAIL [email protected] CENTER 15000 59
WHATSAPP 08111766935
Jejaring Sosial PerusahaanPerseroan juga memperhatikan perkembangan
media sosial sebagai fasilitas komunikasi
interaksi dengan seluruh pemangku kepentingan.
Untuk itu, Perseroan membuka kanal komunikasi
daring melalui beragam media sosial.
FACEBOOK FANPAGE MTFAutoLoan
GOOGLE PLUS MTF AutoLoan
INSTAGRAM @mtf_autoLoan
LINE MTF_Autoloan
LINKEDIN Mandiri Tunas Finance
TWITTER @MTF_AutoLoan
WHATSAPP 08111766935
YOUTUBE MTF AutoLoan
Mobile ApplicationPerseroan memiliki beberapa mobile application
berbasis sistem operasi Android dan IOS yang
dapat digunakan oleh pelanggan maupun
publik untuk mendapatkan layanan pembiayaan
kendaraan bermotor dari Perseroan.
MTF go
MTF Mobile
MTF Lelang
hubungan MediaPerseroan memanfaatkan media massa sebagai
mitra untuk menyebarluaskan informasi tentang
Perseroan kepada khalayak. Tentang kegiatan
hubungan media telah diulas pada bagian
Sekretaris Perusahaan dalam laporan tahunan
ini.
Laporan TahunanPerseroan juga menerbitkan buku Laporan Tahunan
yang dibagikan kepada pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya. Penerbitan dan
penyampaian Laporan Tahunan juga merupakan
bentuk pemenuhan Perseroan terhadap ketentuan
peraturan dan informasi Perseroan serta salah
satu syarat pelaksanaan RUPS.
403 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
KODE ETIK
Agar visi, misi dan nilai inti serta budaya
perusahaan dapat diterapkan secara lebih nyata,
diperlukan sebuah perangkat yang bersifat
artikulatif serta memiliki mekanisme reward &
punishment. Perseroan telah menyusun Pedoman
Standar Etika Perilaku sebagai Kode Etik atau
Code of Conduct. Kode Etik ini berfungsi sebagai
pedoman standar perilaku bagi seluruh insan
MTF dalam berinteraksi dengan pihak dalam dan
pihak luar. Kode Etik Perseroan diperkenalkan ke
seluruh tingkatan di dalam Perseroan dan tertulis
dalam kontrak kerja perekrutan karyawan
yang harus dipahami dan ditandatangani oleh
seluruh karyawan. Kemudian, seluruh karyawan
diharapkan untuk berperilaku sesuai nilai-nilai
Perseroan dan menerapkan Kode Etik dalam
kegiatan sehari-hari. Perseroan secara berkala
melakukan evaluasi atas efektivitas Kode Etik,
dan mengadakan program sosialisasi untuk
mengingatkan dan menekankan penerapan kode
etik bagi para karyawan.
hubungan yang harmonis dengan Pemangku KepentinganSalah satu tujuan besar dari penerapan prinsip
GCG adalah pengembangan hubungan entitas
usaha dengan pemangku kepentingan. Perseroan
merumuskan Kode Etik yang dimilikinya untuk
dapat membangun hubungan yang harmonis
antara kepentingan operasi dan bisnis yang
dilakukan Perseroan dengan kepentingan dari
setiap pemangku kepentingan yang berada di
dalam lingkaran operasi dan bisnis Perseroan
maupun yang terkena dampak kegiatan operasi
dan bisnis Perseroan.
PEMEgAng SAhAM
KOnSuMEn/PELAnggAn
PEMErinTAh/rEguLATOr
MiTrA uSAhAKAryAwAn
PEMASOKMEDiA MASSAPESAing
MASyArAKATDAn
LingKungAnKrEDiTur
PEMANGKU KEPENTINGAN MANDIRI TUNAS FINANCE
404 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
visi, Misi, serta nilai dan budaya Perusahaan sebagai PanglimaPerseroan telah merumuskan dan menetapkan
visi dan misi sebagai panglima utama dalam
arahan bagi pengembangan Perseroan ke depan.
Visi dan misi tersebut kemudian diturunkan ke
dalam Nilai-nilai dan Budaya Perusahaan yang
diharapkan dapat dipahami sebagai kebijakan
mendasar Perseroan untuk mengembangkan
keorganisasian yang sejalan dengan visi dan misi
yang telah ditetapkan.
Penetapan dan isi Kode Etik
Isi kode etik PT Mandiri Tunas Finance sesuai
Peraturan Perusahaan 2018-2010 adalah
sebagai berikut:
1. Wajib melaksanakan tugas pokok sesuai
dengan uraian pekerjaan dan tugas-tugas
lainnya yang ditetapkan oleh Perseroan.
2. Mencurahkan semua kemampuan diri untuk
Perseroan, tidak bekerja dan mengikatkan
diri pada pihak ketiga, baik perorangan
maupun badan usaha atau lembaga lainnya
untuk mendapatkan imbalan, kecuali telah
mendapat ijin tertulis dari Perseroan.
3. Senantiasa melandasi seluruh tindakan
dengan mengutamakan kepentingan
Perseroan, tidak mengutamakan keuntungan
pribadi/organisasi/kelompok (conflict of
interest).
4. Menerima dan memahami imbalan yang
diberikan Perseroan telah sesuai dengan
tugas dan tanggungjawab, sehingga tidak
akan meminta dan menerima imbalan dalam
bentuk apapun dari pihak-pihak terkait
dengan Perseroan.
5. Menjaga diri untuk bersikap professional,
sehingga tidak akan melakukan upaya-
upaya atau tindakan-tindakan yang dapat
merugikan pihak-pihak terkait dengan
Perseroan, termasuk tapi tidak terbatas
pada client, customer, relasi dalam hal-hal
yang dapat melanggar kode etik.
6. Menjaga diri untuk selalu dapat dipercaya
dalam bekerja dan akan selalu menjaga
kerahasiaan atas :
a. Semua informasi dan data mengenai
Perusahan yang dapat dikategorikan
sebagai rahasia Perseroan.
b. Semua informasi yang telah dipercayakan
oleh customer kepada Perseroan.
VISI & MISINILAI DAN
BUDAYA PERUSAHAAN
PEDOMAN STANDAR ETIKA
PERILAKU/ KODE ETIK
405 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
c. Semua transaksi yang telah dilakukan
customer melalui Perseroan.
d. Semua kode rahasia yang telah
dipercayakan kepada saya dalam rangka
melaksanakan tugas.
7. Menjunjung tinggi kesusilaan dan
menghindarkan diri dari skandal di antara
sesama pekerja.
8. Menjaga diri untuk bersikap profesional
dalam bekerja dengan menghindarkan diri
dari adanya hubungan keluarga langsung
dengan salah seorang karyawan di Perseroan
(bapak, ibu, istri, kakak, adik dan anak).
9. Selalu mengutamakan tugas-tugas
Perseroan, tidak memakai waktu kerja untuk
usaha / bisnis pribadi
10. Menghindarkan diri untuk mempengaruhi
atau mengajak pekerja lain melakukan hal-hal
yang bertentangan dengan Undang Undang /
Peraturan Pemerintah yang berlaku.
11. Bersedia menyerahkan kembali segala
hal yang bukan menjadi hak saya kepada
Perseroan meskipun hal tersebut terjadi
bukan karena kesalahan sendiri.
12. Hadir di tempat kerja dan siap melaksanakan
tugas tepat pada waktu yang telah
ditetapkan.
13. Mengenakan Kartu Tanda Pengenal / Kartu
Identitas Pegawai yang diberikan Perseroan
selama berada di lingkungan pekerjaan.
14. Mengenakan busana kerja yang telah
ditetapkan oleh Perseroan dengan kriteria
sopan, bersih dan rapih selama menjalankan
tugas / pekerjaan.
15. Berlaku sopan dan menjaga suasana
persaudaraan serta keakraban dalam
lingkungan kerja. Menghindarkan diri untuk
menggunakan kekerasan fisik, mengancam,
memfitnah ataupun mencemarkan nama baik
sesama rekan kerja, yang dapat mengganggu
kelancaran pekerjaan.
16. Memelihara lingkungan kerja yang sehat
dan bersih, serta menjauhkan diri dari
penyalahgunaan obat-obat psikotropika dan
obat-obatan terlarang, termasuk dalam hal
penggunaan, pengedaran, perdagangan dan
kepemilikannya.
17. Senantiasa memelihara dengan baik semua
peralatan kantor yang digunakan. Bila ada
peralatan yang rusak atau hilang, saya wajib
segera melapor ke atasan langsung dengan
dilengkapi Berita Acara, selanjutnya atasan
melaporkan kepada Departemen General
Affairs.
18. Perseroan dapat meminta ganti kerugian
kepada saya bila terjadi kerusakan atas
barang Perseroan atau kerugian lainnya
karena kesengajaan maupun kelalaian.
19. Peralatan kantor, dokumen atau barang
apapun merupakan inventaris Perseroan dan
tidak diperkenankan untuk dibawa pulang,
kecuali telah memperoleh ijin dari atasan
langsung.
20. Menyimpan semua dokumen penting
Perseroan di lemari yang terkunci / tempat
yang aman.
21. Melaporkan kepada Perseroan setiap kali
terjadi perubahan data yang berkaitan
dengan diri saya sendiri.
22. Memberitahukan atasan langsung secara
lisan atau tertulis bila berhalangan hadir
karena sakit tidak lebih dari 1(satu) hari.
23. Apabila berhalangan hadir karena sakit lebih
dari 1 (satu) hari diwajibkan menyampaikan
laporan tertulis kepada atasan langsung
dengan melampirkan surat keterangan sakit
dari dokter.
24. Apabila saya mangkir bekerja paling sedikit
dalam waktu 5 (lima) hari kerja berturut-
turut dan telah dipanggil melalui pos tercatat
oleh Perseroan sebanyak 2 (dua) kali secara
tertulis pada hari yang berbeda dalam 5 (lima)
406 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
hari kerja tersebut, dan saya tidak dapat
memberikan keterangan tertulis dengan
bukti yang sah sesuai ketentuan Perseroan,
maka saya dianggap mengundurkan diri
dan Perseroan dapat melakukan proses
pemutusan hubungan kerja.
25. Mematuhi peraturan perundang-undangan
di bidang ketenagakerjaan.
26. Mematuhi Prosedur Operasional & Prosedur
Administrasi yang telah digariskan oleh
Perseroan.
27. Menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-
nilai budaya Perseroan.
Manfaat dan Tujuan Penerapan Standar Etika Prilaku
Perseroan berusaha melaksanakan secara
konsisten menerapkan Kode Etik secara
konsisten sehingga memberikan manfaat jangka
panjang bagi, pemegang saham, perusahaan,
Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan,
Nasabah, Mitra Usaha dan masyarakat. Adapun
tujuan penerapan Standar Etika Prilaku ini
adalah sebagai berikut:
1. Sebagai komitmen bersama untuk
mewujudkan visi dan melaksanakan misi
secara profesional dan beretika dengan
memperhatikan kepentingan dari pemangku
kepentingan, sehingga pada akhirya akan
terwujud standar kerja yang maksimal bagi
seluruh individu dan tetap berpedoman
kepada aturan yang berlaku bagi Perseroan.
2. Meminalisir segala risiki yang mengakibatkan
terjadinya konflik kepentingan maupun
tuntutan hukum atau proses litigasi akibat
kelailaian yang dilakukan oleh individu di
dalam Perseroan.
3. Sebagai sarana untuk terciptanya
hubungan yang harmonis, sinergis dan
saling menguntungkan antar pemangku
kepentingan Perseroan.
Dalam jangka panjang mendorong perbaikan
kualitas pelayanan konsumen, pengelolaan
Perseroan, pengembangan nilai Perseroan
dan pada akhirnya menuju pada peningkatan
reputasi Perseroan.
Pemberlakuan Kode Etik bagi Seluruh Level Organisasi
Penerapan Pedoman Standar Etika Perilaku
Perseroan merupakan tanggung jawab seluruh
insan MTF, mencakup karyawan, Direksi, Dewan
Komisaris dan seluruh organ pendukungnya
untuk berperilaku sesuai dengan budaya
Perseroan sehingga terwujud perilaku yang
profesional, bertanggungjawab, wajar, patut dan
dipercaya dalam melakukan hubungan bisnis
dengan rekan sekerja maupun para mitra kerja.
407 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Sosialisasi dan internalisasi Kode Etik
Sosialisasi dan internalisasi merupakan tahapan
penting dari penerapan Kode Etik Karyawan.
Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan
sosialisasi secara efektif dan menyeluruh dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan sosialiasi Kode Etik kepada
seluruh jajaran Perseroan dan melakukan
penyegaran secara berkelanjutan melalui:
a. Website perusahaan
b. Email administrator yang disampaikan
kepada seluruh karyawan
c. Pada saat penandatanganan peraturan
perusahaan,
d. Serta media lainnya yang tersedia di
perusahaan.
2. Melakukan evaluasi atas pemahaman jajaran
Perseroan, baik pada masa orientasi maupun
masa bekerja.
3. Pengkajian secara berkala butir-butir Kode
Etik dalam rangka pengembangan dan
penyempurnaan lebih lanjut. Jika diperlukan
aturan pelaksanaan lebih rinci maka akan
dibuat dalam kebijakan dan peraturan
Perseroan.
Sanksi atas PelanggaranPelanggaran peraturan perusahaan dan kode etik
yang dilakukan oleh karyawan, dapat diberikan
sanksi:
Sanksi Masa berlaku Sanksi
Teguran Tertulis 3 ( Tiga ) bulan
Surat Peringatan Pertama 6 (enam) bulan
Surat Peringatan Kedua 6 (enam) bulan
Surat Peringatan Ketiga 6 (enam) bulan
Pengakhiran Hubungan Kerja (PHK)
-
Jenis pelanggaran yang diduga merupakan
tindak pidana maka akan diproses secara hukum
melalui pihak yang berwenang.
Jumlah Pelanggaran Kode Etik Tahun 2019Selama tahun 2019, terdapat pelanggaran yang
dilakukan karyawan dengan rincian sebagai
berikut:
Jenis SanksiJumlah
Pelanggaran
Surat Teguran Tertulis 5
Surat Peringatan i 141
Surat Peringatan ii 62
Surat Peringatan iii 27
Pengakhiran Hubungan Kerja (PHK) 13
Jumlah 253
408 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
PENGENDALIAN GRATIFIKASI
Perseroan berupaya menghindari praktik
gratifikasi dalam menjalankan kegiatan
usahannya. Gratifikasi sendiri berpotensi
bisa mempengaruhi independensi kinerja
organ perusahaan sehingga berdampak buruk
terhadap Perseroan. Oleh karena itu, guna
menjaga hubungan bisnis dengan para pemangku
kepentingan, Perseroan mengatur hal-hal terkait
dengan gratifikasi dan tata cara atau mekanisme
pelaporannya yang telah disusun.
Di tahun 2018, Perseroan secara konsisten terus
melakukan perbaikan dalam hal pengendalian,
salah satunya untuk pengendalian gratifikasi,
dengan membentuk Unit Pengendalian
Gratifikasi beserta telah terbitnya standar
operating procedure pengendalian gratifikasi
dan strategi anti fraud yang termaktub dalam
Pedoman Gratifikasi No. 03/PGN/10/2018 dan
efektif berlaku sejak 17 September 2018 dan
telah disetujui oleh Direksi Perseroan. Dalam
standar operating procedure tersebut mengatur
tentang definisi gratifikasi, sifat gratifikasi,
kriteria gratifikasi, prinsip-prinsip pengendalian
gratifikasi, pemberian dan penerimaan gratifikasi
didalam internal perusahaan, pelaporan
penolakan gratifikasi, pelaporan penerimaan
gratifikasi, dan penanganan laporan gratifikasi.
Di tahun 2018, Perseroan pun terus-menerus
melakukan sosialisasi Kebijakan Anti Gratifikasi
kepada segenap insan MTF, yang rutin dilakukan
di kantor pusat Perseroan.
INFORMASI PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN POLITIK
Perseroan memiliki kebijakan untuk melarang
keterlibatan individu atas nama Perseroan
dalam kegiatan politik, termasuk memberikan
donasi untuk kepentingan politik. Perseroan
memiliki kebijakan untuk melarang keterlibatan
individu atas nama Perseroan dalam kegiatan
politik, termasuk memberikan donasi untuk
kepentingan politik. Secara tegas, Perseroan
tidak mengizinkan insan MTF menggunakan
fasilitas atau sumber daya apapun untuk
tujuan kampanye politik, penggalangan dana
politik maupun untuk tujuan partisipasi politik.
Sebagaimana yang telah diatur dalam Pedoman
Standar Etika Perilaku Perseroan.
Sebaliknya, kepedulian yang tinggi terhadap
masalah sosial dan kemasyarakatan merupakan
bagian penting dari tugas dan tanggung
jawab perusahaan terhadap masyarakat, yang
diwujudkan melalui program-program Corporate
Social Responsibility (CSR). Penjelasan lebih
rinci tentang kegiatan CSR yang telah dilakukan
Perseroan di sepanjang tahun 2018, serta nilai
nominalnya dapat dilihat pada Bab Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan
Tahunan ini.
409 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
KEBIJAKAN ANTI KORUPSI
Dewan Komisaris, Direksi, serta seluruh
karyawan senantiasa menjunjung tinggi
persaingan yang fair, nilai sportifitas dan
profesionalisme, serta prinsip-prinsip GCG.
Perseroan juga berkomitmen untuk menciptakan
iklim usaha yang sehat, menghindari tindakan,
perilaku ataupun perbuatan-perbuatan yang
dapat menimbulkan konflik kepentingan,
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta
selalu mengutamakan kepentingan Perseroan
di atas kepentingan pribadi, keluarga, kelompok
ataupun golongan. Perseroan juga senantiasa
memperhatikan kebijakan tentang anti korupsi
seperti yang tertulis dalam Undang-Undang
No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas
Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Perseroan berkomitmen untuk menjalankan
kegiatanusaha dengan semangat anti korupsi
yakni menjauhkan diri dari prilaku Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme (KKN) yang tertanam dalam
benak seluruh insan MTF. Oleh karenannya,
MTF senantiasa menjunjung tinggi persaingan
yang fair, nilai sportivitas dan profesionalisme,
serta prinsip-prinsip GCG sehingga mendorong
terciptanya persaingan usaha yang sehat.
Komitmen tersebut merupakan cerminan dari
implementasi peraturan perundang-undangan
yang berlakukan seperti :
• Undang-Undang No. 8 tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Pidana Pencucian Uang, dan
• Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Kebijakan Gratifikasi
MTF berupaya menghindari praktik gratifikasi
dalam menjalankan kegiatan usahannya.
Gratifikasi sendiri berpotensi bisa mempengaruhi
independensi kinerja organ perusahaan sehingga
berdampak buruk terhadap pada Perseroan.
Oleh karena itu, guna menjaga hubungan bisnis
dengan para pemangku kepentingan, Perseroan
mengatur hal-hal terkait dengan gratifikasi dan
tata cara atau mekanisme pelaporannya yang
telah disusun.
410 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KEBIJAKAN PENGADAAN DAN JASA
Prinsip Dasar dan Ketentuan Pengadaan barang dan Jasa di Lingkup Mandiri Tunas Finance
Dalam melakukan pengadaan barang dan
jasa Perseroan menerapkan efisien, akutabel
serta transparansi. Dasar hukum pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa ini mengacu pada
aturan Standar Operasional Perusahaan tentang
Pengadaan Barang dan Jasa. Oleh karena itu,
pengadaan barang dan jasa dilakukan secara
hati-hati mulai dari perencanaan, pengadaan,
pemilihan/seleksi penyedia Barang dan Jasa,
serta pengawasan pelaksanaan pengadaan
dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai
berikut:
!. Efisien, berarti pengadaan Barang/Jasa
harus diusahakan dengan menggunakan
dana dan daya yang terbatas untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan dalam
waktu sesingkatsingkatnya dan dapat
dipertanggung jawabkan.
2. Efektif, berarti pengadaan Barang/Jasa
harus sesuai dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan dan dapat memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya sesuai dengan
sasaran yang ditetapkan.
3. Terbuka dan Bersaing, berarti pengadaan
Barang/Jasa harus terbuka bagi penyedia
Barang/Jasa yang memenuhi persyaratan
dan dilakukan melalui persaingan yang sehat
diantara penyedia Barang/Jasa yang setara
dan memenuhi syarat/criteria tertentu
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
jelas dan transparan.
4. Transparan berarti semua ketentuan dan
informasi mengenai pengadaan barang/
jasa, termasuk syarat teknis administrasi
pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi,
penetapan calon penyedia barang/jasa,
sifatnya terbuka bagi peserta penyedia
barang/jasa yang berminat serta bagi
masyarakat luas pada umumnya.
5. Adil/Tidak Diskriminatif, berarti memberikan
perlakuan yang sama bagi semua calon
penyedia barang/jasa dan tidak mengarah
untuk memberi keuntungan kepada pihak
tertentu, dengan cara dan atau alas an
apapun.
6. Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran
baik fisik, keuangan maupun manfaat
bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum
pemerintahan dan pelayanan masyarakat
sesuai dengan prinsipprinsip serta ketentuan
yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa.
Prosedur Pelaksanaan Pengadaan Barang
Dan Jasa Dalam melaksanaan pengadaan
barang dan jasa, Perseroan telah menerapkan
prosedur sebagai berikut:
a. Pelaksana Pengadaan Terdapat 3
kelompok pelaksana pengadaan yang
dapat memproses pengadaan barang dan
jasa perusahaan, yaitu:
• Departemen Procurement dan
General Affair - Tim pengadaan yang
terdiri dari Departemen procurement
dan General Affair ditambah dengan
unit kerja lain yang terkait serta;
• Panitia pengadaan yang terdiri dari
Departemen Procurement dan
General Affair dan/atau Divisi terkait
dan Legal untuk melaksanakan
proses pengadaan Barang dan Jasa
yang pada dasarnya dilaksanakan
secara Pelelangan Umum/Pelelangan
Terbatas atau Seleksi Umum/Seleksi
Terbatas.
411 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
b. Dokumen pengadaan: Setiap pelaksanaan
Pengadaan barang dan jasa wajib
didokumentasikan untuk digunakan
sebagai bukti otentik pengadaan Barang
dan Jasa.
c. Daftar Penyedia barang dan jasa
: Penyedia barang dan jasa harus
memenuhi kulaifikasi yang ditetapkan
sehingga pengadaan barang dan
jasa sesuain dengan spesifikasi yang
ditetapkan.
d. Sistem Penyampaian penawaran : Cara
penyampaian penawaran dapat memilih
salah satu dari ketiga sistem yang
telah ditetapkan sebelumnya didalam
dokumen pengadaan yaitu:
• Sistem satu sampul: sistem ini
diberlakukan untuk pengadaan bvv
spesifikasi teknis, metode kerjanya
dan/atau produknya dapat dibuat
dengan jelas dan pasti.
• Sistem dua sampul: Sistem ini
diberlakukan untuk barang dan
jasa tertentu yang memiliki range
(koridor) spesifikasi untuk setiap
aspek teknisnya sehingga siperlukan
evaluasi teknis yang mendalam
untuk menjamin kulatisa barang dan
jasa tersebut sebelum dilaksanakan
proses evaluasi harga.
• Sistem bertahap: sistem ini hanya
diberlakukan untuk pemgadaan
barang dan jasa yang sifatnya
kompleks, berteknologi tinggi, dan
nilai pengadaannyan relative besar
serta memerlukan penyesuaian
criteria teknis/kinerja/desain untuk
menyetarakan spesifikasi teknis
diantara penyedia barang dan jasa
sebagai mana yang dipersyaratkan
dalam dokumen pengadaan.
e. Sistem evaluasi penawaran: dibedakan
menjadi 2 bagian yaitu:
• Sistem evaluasi penawaran untuk
pengadaan barang dan jasa yang
terdiri dari sistem gugur, sistem nilai,
system penilaian biaya selama umur
ekonomis
• Sistem evaluasi penawaran untuk
pengadaan jasa konsultasi yang
dibagi menjadi Sistem evaluasi
kualitas, system evaluasi kualitas dan
biaya, sistem evaluasi biaya terendah.
f. Bentuk dan jenis ikatan kerja:
Bentuk ikatan kerja terdiri dari: bukti
pembelian barang, SPK, Kontrak kerja
• Jenis Ikatan kerja terdiri dari: Ikatan
Lumpsum, Ikatan harga satuan
dengan volume, ikatan gabungan
lumpsum dan unit price, ikatan
terima jadi, ikatan harga satuan
tanpa volume pemesanan pasti,
ikatan penyerahan bertahap dengan
batas volume maksimal, ikatan cost
plus fee, ikatan presentase.
• Jaminan dalam pengadaan barang dan
jasa: Dalam pelaksanaan pengadaan
barang dan jasa harus disadari
adanya risiko- risiko yang mungkin
Timbul, diantaranya pengunduran
diri dari penyedia barang dan jasa,
wan prestasi, risiko penarikan uang
muka, dan risiko lainnya.
412 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Jenis-jenis Pelelangana. Pelelangan Umum, Pelelangan Terbatas
Pelaksanaan metode ini dilaksanakan
apabila nilai tender diperkirakan lebih dari 5
miliar Rupiah dengan ketentuan pelaksanaan
sebagai berikut:
• Pengumuman Prakualifikasi
• Pemasukan Dokumen prakualifikasi
• Evaluasi dokumen prakualifikasi
• Penetapan pengumuman prakualifikasi
• Undangan pengambilan dokumen
pengadaan
• Penjelasan lelang - Pemasukan dan
pembukaan penawaran
• Evaluasi penawaran - Pembuatan berita
acara hasil pelelangan
• Penetapan pemenang lelang
• Pengumuman pemenang lelang
• Sanggahan peserta lelang
• Penandatanganan kontrak
• Pembayaran uang muka
b. Pemilihan Langsung
• Tata cara pengadaan barang dan jasa
dengan metode pemilihan langsung
dilaksanakan dengan proses sebagai
berikut:
• Undangan kepada penyedia barang dan
jasa
• Pemberian penjelasan dokumen
pengadaan
• Penyampaian penawaran - Pembukaan
penawaran
• Evaluasi penawaran
• Klarifikasi teknis dan negosiasi
• Penetapan penyedia barang dan jasa
terpilih
• Penunjukkan penyedia barang dan jasa
• Penandatanganan
Prosedur Pengadaan barang dan Jasa di Lingkup Mandiri Tunas Finance1. Prinsip Dasar Procurement
Dalam pelaksanaan proses Procurement
harus memperhatikan Prinsip Dasar
Procurement, yaitu:
• Efektif, berarti kegiatan Procurement
harus sesuai dengan kebutuhan/
rencana yang telah ditetapkan dan dapat
memberikan manfaat yang optimal bagi
perusahaan.
• Efisien, berarti kegiatan Procurement
dilaksanakan untuk mencapai kualitas
sesuai dengan yang ditetapkan, dengan
waktu yang telah disepakati pada tingkat
harga yang terbaik.
• Terbuka dan Bersaing, berarti
pelaksanaan Procurement harus
terbuka bagi penyedia barang dan jasa
yang telah memenuhi persyaratan dan
dilakukan melalui persaingan yang sehat
diantara Penyedia Barang dan Jasa
serta memenuhi syarat/kriteria tertentu
berdasarkan ketentuan dan prosedur
yang jelas dan transparan.
• Transparan, berarti semua ketentuan
dan informasi mengenai pelaksanaan
Procurement, termasuk syarat teknis
dan administrasi, tata cara evaluasi,
hasil evaluasi, penetapan calon penyedia
barang dan jasa bersifat terbuka.
• Adil dan tidak diskriminatif, berarti
memberikan perlakuan yang sama bagi
semua calon Penyedia Barang dan Jasa,
tidak mengarahkan untuk memberikan
keuntungan kepada pihak tertentu
dengan cara dan/atau alasan apapun.
• Akuntabel, berarti proses, hasil dan
pembayaran pengadaan harus dapat
413 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
dipertanggungjawabkan.
• Tanggung jawab (responsibility), proses
procurement dilaksanakan secara hati-
hati dan patuh terhadap ketentuan yang
berlaku.
• Independen, berarti keputusan
procurement diambil secara obyektif dan
bebas dari tekanan pihak manapun.
2. Etika Procurement
Dalam pelaksanaan Procurement, semua
pihak yang terkait dalam proses tersebut
antara lain unit Pelaksanaan Pengadaan,
User serta Penyedia Barang dan Jasa harus
memenuhi etika sebagai berikut :
• Melaksanakan kewajiban masing-
masing secara tertib disertai rasa
tanggungjawab untuk mencapai
kelancaran dan ketepatan tercapainya
tujuan Procurement.
• Bekerja secara profesional dan mandiri
atas dasar kejujuran serta menjaga
kerahasiaan dokumen yang seharusnya
dirahasiakan, seperti Harga Perkiraan
Sendiri (HPS), untuk mencegah terjadinya
penyimpangan dalam pelaksanaan
kegiatan Procurement.
• Tidak saling mempengaruhi baik langsung
maupun tidak langsung untuk mencegah
dan menghindari terjadinya persaingan
tidak sehat.
• Menerima dan bertanggungjawab atas
segala keputusan yang ditetapkan sesuai
dengan kesepakatan para pihak.
• Menghindari dan mencegah terjadinya
conflict of interest diantara para pihak.
• Menghindari dan mencegah terjadinya
pemborosan dalam pelaksanaan kegiatan
Procurement.
• Menghindari dan mencegah
penyalahgunaan wewenang dan/atau
kolusi dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan atau pihak lain yang
secara langsung atau tidak langsung
dapat merugikan bank.
• Menghindari dan mencegah terjadinya
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
dalam proses Procurement.
• Tidak menerima hadiah atau imbalan
dalam bentuk apapun, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3. Sarana atau Media Proses Pengadaan Barang
dan/atau Jasa
Untuk menunjang terlaksananya proses
pengadaan barang dan/atau jasa, perusahaan
menyediakan media serta fasilitas melalui
E-Procurement Perusahaan melalui website
https://procurement.co.id:7348.
Sistem E-Procurement digunakan agar
pengadaan dapat dilakukan secara
transparan dan dapat dimonitor oleh semua
panitia pengadaan.
4. Pedoman Pembebanan Pengadaan Barang
dan Jasa
Realisasi Procurement harus sesuai
RKAP tahun berjalan baik atas beban pos
anggaran investasi (belanja modal) maupun
pos anggaran eksploitasi (biaya umum dan
administrasi)
• Capital Expenditure
Pengadaan Fixed Asset bergerak dan
tidak bergerak yang dikategorikan
kepada pengeluaran invenstasi
dibebankan kepada belanja modal
(Capital Expenditure), klasifikasi barang
Capital Expenditure memiliki kriteria
sebagai berikut :
a. Tidak habis dipakai dalam waktu 1
414 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
(satu) tahun
b. Tidak mudah rusak/hilang
c. Apabila rusak pada umumnya dapat
diperbaiki
d. Satuannya mudah diawasi, dihitung
dan dapat diberi kode
e. Nilai perolehannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
• Beban Eksploitasi/Operasional
Expenditure (OPEX)
Semua pengeluaran/biaya untuk
memperoleh Barang dan Jasa yang
dibebankan kepada Biaya Umum dan
Administrasi, biaya tenaga kerja, biaya
training, biaya hadiah undian, biaya
hadiah non-undian dan biaya promosi
dengan kriteria sebagai berikut :
a. Tidak memenuhi kriteria barang
investasi.
b. Mempunyai sifat sewa (murni)
walaupun memiliki umur teknis
selama 5 (lima) tahun atau lebih.
c. Untuk enhancement aplikasi, yaitu
khusus untuk Solusi Teknologi
Informasi terkait Enhancement
atau penyempurnaan aplikasi yang
menggunakan Change Request, dapat
dibebankan kepada BUA sepanjang
tidak menambah nilai manfaat.
• Penganggaran Kembali dan Pencadangan
Apabila kewajiban atas tagihan Penyedia
Barang dan Jasa melewati tahun
anggaran (misalnya akibat adanya termin
pembayaran atau retensi), maka:
a. Untuk beban investasi, harus
dianggarkan kembali pada periode tahun
anggaran berikutnya sebesar sisa termin
yang belum dibayar untuk pengadaan
yang bersangkutan oleh User.
b. Untuk beban eksploitasi, harus
dicadangkan pada akhir tahun anggaran
untuk pekerjaan yang manfaatnya
sudah diterima oleh MTF (BAST/BAKP
sudah ditandatangani) dan dianggarkan
kembali untuk pekerjaan yang belum
diterima oleh User.
• Pembukuan
Pencatatan transaksi atas Pengadaan
agar mengacu pada Kebijakan Akuntasi
yang berlaku di MTF dan ketentuan
dalam Standard Pedoman Akuntasi.
5. Penetapan Metode & Jenis Pengadaan
• Metode Pengadaan dapat dilakukan
dengan metode sebagai berikut:
a. Pelelangan Umum
b. Pemilihan Terbatas
c. Penunjukan Langsung
d. Pengadaan/Pembelian Langsung
e. Sayembara/kontes
• Jenis pekerjaan pengadaan meliputi:
a. Barang adalah benda baik berwujud
maupun tidak berwujud
b. Jasa Pemborongan adalah layanan
pekerjaan konstruksi atau wujud
fisik lainnya yang perencanaan
teknis dan spesifikasinya ditetapkan
oleh Pengguna Barang/Jasa dan
proses serta pelaksanaan diawasi
oleh Pengguna Barang/Jasa atau
pengawas yang ditugasi.
c. Jasa Konsultasi, adalah layanan
jasa keahlian profesional yang
membutuhkan keahlian tertentu
diberbagai bidang keilmuan
d. Jasa lainnya, adalah jasa yang
membutuhkan kemampuan tertentu
yang mengutamakan keterampilan
(skillware) dalam suatu sistem tata
415 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
kelola yang telah dikenal luas di dunia
usaha untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan atau segala pekerjaan dan/
atau penyediaan jasa selain Jasa
Konsultansi, Pemborongan dan Barang
6. Proses Pengadaan Melalui Metode Proses
Tender
• Memberikan Undangan Kepada Penyedia
Barang dan Jasa
• Tahapan Proses Aanwijzing
• Penyampaian Penawaran
a. Penyampaian dokumen penawaran
secara e-tendering melalui website
pengadaan Perusahaan https://
procurement.co.id:7348
b. Penawar menyampaikan dokumen
penawaran (administrasi, teknis,
harga) secara online dengan cara
mengunggah (upload) dokumen
penawaran melalui https://
procurement.co.id:7348
• Tahapan Proses Klarifikasi dan Negosiasi
Tahapan untuk memperoleh harga yang
sesuai dan meyakinkan kejelasan teknis
dan biaya yang dapat dipertanggung
jawabkan.
• Tahapan Proses Klarifikasi dan Negosiasi
Lanjutan (Jika diperlukan), dilaksanakan
jika dari segi teknis dan biaya masih
belum sesuai dengan TOR yang diajukan.
• Penetapan Penyedia Barang dan Jasa
Terpilih
Tim Pengadaan/unit pelaksana
pengadaan mengusulkan calon penyedia
barang dan jasa terpilih kepada tim
pejabat yang berwenang menetapkan
penyedia barang dan jasa dengan
melampirkan berita acara evaluasi dan
negosiasi dan keterangan lainnya untuk
ditetapkan.
• Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa
Panitia mengeluarkan Surat Keputusan
Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa
kepada penyedia barang dan jasa terpilih
serta menerbitkan surat pemberitahuan
kepada peserta yang kalah.
• Penandatangan Kontrak
416 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Sebagai upaya untuk mendukung penerapan
tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan
mengimplementasikan Sistem Pelaporan
Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS)
dalam rangka mencegah terjadinya tindak
kecurangan dengan melaporkan kejadian
perilaku pelanggaran serta mendorong budaya
kejujuran dan keterbukaan. Penerapan WBS
bermanfaat untuk pengembangan sistem
pelaporan pelanggaran yang terkelola dengan
baik, yang dapat menjadi fondasi bagi Perseroan
untuk merancang evaluasi dan tindak lanjut
yang diperlukan. WBS juga menjadi bagian dari
mekanisme deteksi dini (early warning system) atas
kemungkinan terjadinya masalah akibat sebuah
pelanggaran. Bagi pelapor, WBS memberikan
jaminan perlindungan dan kerahasiaan identitas.
Whistle Blowing System tidak terpisah dari
Mekanisme Anti Korupsi PT. Mandiri Tunas Finance
dimana dalam menegakkan peraturan, etika kerja
dan bisnis, nilai-nilai Perseroan, umpan balik bagi
Management dan pelapor, maka masyarakat atau
pelapor dapat menyampaikan laporan mengenai
dugaan pelanggaran terhadap prinsip prinsip Tata
Kelola Perusahaan yang baik serta nilai-nilai etika
yang berlaku berdasarkan bukti bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan serta dengan niat baik
untuk kepentingan perusahaan. Dimana identitas
pelapor bersifat rahasia dan laporan dapat
disampaikan oleh pelapor tanpa mencantumkan
identitasnya (anonim).
Penetapan Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran Mandiri Tunas FinanceSistem pelaporan pelanggaran perusahaan
diatur berdasarkan surat Direktur Utama dengan
nomor 063/MTF-DIR/VII/2011 tanggal 20 Juli
2011. Dalam surat tersebut, Direktur Perseroan
menghimbau kepada seluruh karyawan dengan
rasa memiliki sesuai dengan Budaya PERWIRA
agar untuk berperan secara aktif dengan
bersama-sama untuk mencegah, mendeteksi
dan mengantisipasi serta meningkatkan
kewaspadaan terhadap terjadinya kecurangan
atau pelanggaran dalam Perseroan.
ruang Lingkup Pengaduan Pelanggaran Melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran Mandiri Tunas FinancePelanggaran yang dapat dilaporkan melalui
mekanisme WBS Perseroan adalah:
• Adanya dugaan atau indikasi pelanggaran
prosedur
• Kecurangan (fraud)
• Perbuatan melanggar hukum atau perbuatan
tidak etis lainnya yang merugikan keuangan
Perseroan atau nama baik Perseroan.
Saluran PengaduanPelaporan disampaikan melalui media
komunikasi kepada unit kerja yang telah
ditunjuk untuk kemudahan ditindaklanjuti
yakni website www.mtf.co.id/korporat/
id/whistle-blower Permasalahan tersebut
selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh komite
yang merupakan bagian dari beberapa unit
kerja yang ditunjuk untuk menentukan
tindak lanjut pelaporan, langkah tindak
lanjut hingga umpan balik kepada pelapor.
417 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Pihak Pengelola PengaduanPelaporan yang masuk dalam whistleblower
akan dikelola secara langsung oleh Sekretaris
Perusahaan. Setiap laporan akan diproses secara
independent dan akan dilakukan penelusuran
kebenaran informasi yang diberikan.
Mekanisme Penyampaian Pengaduan dan Penanganan Pengaduan yang Masuk Melalui Sistem Pelaporan PelanggaranSetiap karyawan dapat melakukan pelaporan
pengaduan dengan cara email direktur.utama@
mtf.co.id atau surat menyurat dengan ditujukan
ke Direktur Utama dengan alamat Graha
Mandiri Lt.3A, Jl. Imam Bonjol 61, Jakarta
Pusat. Mulai tahun 2018 bagi seluruh karyawan
yang akan melaporkan pengaduan dapat
juga menyampaikan pada halaman website
Perusahaan di https://www.mtf.co.id/korporat/
id/whistle-blower.
Perlindungan bagi PelaporPerseroan menjamin kerahasiaan dan
perlindungan kepada pelapor dalam melakukan
proses setiap pelaporan pengaduan dengan
senantiasa mengedepankan kerahasiaan, asas
praduga tidak bersalah dengan cara yang
profesional. Perseroan menjamin kerahasiaan
identitas Pelapor, serta memberikan
perlindungan kepada Pelapor dari segala bentuk
ancaman, intimidasi, ataupun tindakan tidak
menyenangkan dari pihak manapun, sepanjang
Pelapor dapat menjaga kerahasiaan kasus yang
diadukan/dilaporkan.
Perlindungan ini juga berlaku bagi pihak yang
ditunjuk Perseroan dalam melaksanakan
investigasi, verifikasi maupun pihak-pihak
yang memberikan informasi terkait dengan
pengaduan/penyingkapan fakta penyimpangan.
Penghargaan dan SanksiBentuk sanksi terhadap Terlapor yang telah
terbukti melakukan pelanggaran ditentukan
sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku di Perseroan. Perseroan juga memberikan
sanksi bagi pelaporan pelanggaran yang tidak
sesuai dengan maksud dan tujuan kebijakan ini,
misalnya fitnah atau pelaporan palsu.
Selain itu, penghargaan diberikan kepada Pelapor
apabila kasus yang dilaporkan mengandung
kebenaran dan Perseroan mendapat dampak
positif dari adanya laporan tersebut. Jenis dan
besarnya penghargaan yang diberikan diatur
dengan kebijakan Direksi yang merupakan
dokumen tidak terpisahkan dari kebijakan WBS.
Pelaporan Pelanggaran Tahun 2019 dan Tindak LanjutDi sepanjang tahun 2019 terdapat 2 laporan pengaduan pelanggaran yang masuk melalui mekanisme
WBS yang dimiliki Perseroan.
418 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi berasal
dari beragam latar belakang guna mendukung
efektivitas pelaksanaan tugas dalam menjawab
segala tantangan usaha yang semakin dinamis.
Oleh karenanya, penetapan komposisi Dewan
Komisaris dan Direksi didasarkan pada
pengetahuan, keahlian, pengalaman profesional
serta pendidikan dengan mempertimbangkan
kebutuhan dan kompleksitas Perseroan.
Hingga 31 Desember 2018, Perseroan belum
memiliki aturan tertulis yang mengatur
keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan
Direksi. Namun demikian, berdasarkan kebijakan
Pemegang Saham, penetapan komposisi Dewan
Komisaris Perseroan telah dilakukan dengan
mempertimbangkan kebutuhan dan kompleksitas
perusahaan termasuk memperhatikan unsur
keberagaman, sebagaimana disajikan dalam
tabel di bawah ini.
KEBERAGAMAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI MANDIRI TUNAS FINANCE
Nama dan Jabatan
Kewarganegaraan Usia Gender Latar Belakang Pendidikan Keahlian
Dewan Komisaris
Rico Adisurja Setiawan (Komisaris Utama)
Indonesia 48 Laki-laki Master (S2) of Business Administration untuk bidang Finance, Sarjana (S1) Bachelor of Science
Administrasi untuk Bidang Finance
Harry Gale (Komisaris)
Indonesia 48 Laki-laki Magister (S2) Manajemen dan Sarjana (S1) Ekonomi
Manajemen
Ravik Karsidi (Komisaris Independen)
Indonesia 62 Laki-laki Doktor (S3) Ilmu Penyuluhan Pembangunan, Magister Sains (S2) Sosiologi Pedesaan untuk Studi Pembangunan, Sarjana (S1) Ilmu Pendidikan
Ilmu Penyuluhan Pembangunan
Direksi
Arya Suprihadi (Direktur Utama)
Indonesia 48 Laki-laki Master Science (S2) untuk Finance, Master (S2) of Business Administration, Sarjana (S1) Teknik Sipil
Science
Harjanto Tjitohardjojo (Direktur)
Indonesia 51 Laki-laki Sarjana (S1) Ekonomi jurusan Manajemen
Ekonomi
Armendra (Direktur)
Indonesia 48 Laki-laki Sarjana (S1) Matematika MIPA
Albertus Henditrianto (Deputi Direktur)
Indonesia 50 Laki-laki Sarjana (S1) Ekonomi Universitas Gadjah Mada
Ekonomi
Bonifatius Perana Citra K (Deputi Direktur)
Indonesia 42 Laki-laki Sarjana (S1) Akuntansi Universitas Parahyangan
Akuntansi
William Francis I. (Deputi Direktur)
Indonesia 37 Laki-laki Magister Manajemen Universitas Mercu Buana
Manajemen Pemasaran
419 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
KEPATUHAN TERHADAP PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN: KESESUAIAN TERHADAP PERATURAN OJK NO. 30/POJK.05/2014
Peta Jalan atau Roadmap GCG yang diterbitkan
OJK pada tahun 2014 memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perkembangan GCG di masa-
masa berikutnya. Penekanan pada transparansi,
akuntabilitas, dan penyampaian informasi yang
wajar menjadi bahasan yang dapat menjadi
pegangan bagi entitas usaha, tak terkecuali bagi
Industri Keuangan Non Bank (IKNB) khususnya
perusahaan pembiayaan.
Secara umum, Perseroan sebagai perusahaan
pembiayaan telah melaksanakan seluruh
peraturan yang dikeluarkan OJK, dan akan
terus berupaya melakukan perbaikan untuk
menciptakan nilai tambah bagi pemegang
saham dan pemangku kepentingan. Dalam
hal pedoman penerapan GCG yang diatur
berdasarkan Peraturan OJK No. 30/
POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan
yang Baik bagi Perusahaan Pembiayaan,
Perseroan berupaya untuk mengembangkan
prinsip GCG sesuai dengan peraturan tersebut.
Adapun uraian penerapannya dapat dilihat di
bawah ini.
Kesesuaian Perkembangan Penerapan GCG
di Lingkup Mandiri Tunas Finance dengan
Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014 tentang
Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi
Perusahaan Pembiayaan
KESESUAIAN PERKEMBANGAN PENERAPAN GCG DI LINGKUP MANDIRI TUNAS FINANCE DENGAN PERATURAN OJK NO. 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
Isi Peraturan sebagai Prinsip Kepatuhan StatusPenerapan di Lingkup
Mandiri Tunas Finance
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik meliputi: keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency), dan kesetaraan dan kewajaran (fairness).
4
Penyusunan Laporan Tahunan yang tersedia di halaman situs web Perseroan
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik bertujuan untuk:a. Mengoptimalkan nilai Perusahaan bagi Pemangku Kepentingan,
khususnya Debitur, kreditur, dan/atau Pemangku Kepentingan lainnya;
b. Meningkatkan pengelolaan Perusahaan secara profesional, efektif, dan efisien;
c. Meningkatkan kepatuhan Organ Perusahaan dan DPS serta jajaran di bawahnya agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi pada etika yang tinggi, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan kesadaran atas tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap Pemangku Kepentingan maupun kelestarian lingkungan;
d. Mewujudkan Perusahaan yang lebih sehat, dapat diandalkan, amanah, dan kompetitif; dan
e. Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional.
4 Tersedianya laporan Keterbukaan Informasi terkait kegiatan usaha Perseroan
420 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Isi Peraturan sebagai Prinsip Kepatuhan StatusPenerapan di Lingkup
Mandiri Tunas Finance
Pelaksanaan prinsip-prinsipTata Kelola Perusahaan yang Baik wajib dituangkan dalam suatu pedoman yang paling sedikit menguraikan hal-hal sebagai berikut:
a. Tata cara pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris dan Direksi; 4
Perseroan telah memiliki pedoman tata tertib Dewan Komisaris dan Direksi
b. Kelengkapan dan tata cara pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern; 4
Perseroan telah memiliki Piagam/Pedoman Komite pendukung Dewan Komisaris
c. Kebijakan dan prosedur penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern;
4Perseroan telah memiliki Komite Audit
d. Kebijakan dan prosedur penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern;
4Perseroan telah memiliki Komite Pemantau Resiko
e. Kebijakan remunerasi;4
Perseroan telah memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi
f. Kebijakan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan; dan4
Laporan Keuangan tercantum dalam situs web Perseroan
g. Tatacara penyusunan rencana jangka panjang serta rencana kerja dan anggaran tahunan.
4
Rencana kerja Perseroan tercantum dalam Rancangan Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)
Dalam melakukan kegiatan usaha, Perusahaan wajib menyelenggarakan kegiatan usahanya secara sehat dan mematuhi semua peraturan perundang-undangan industri jasa keuangan yang berada dalam pengawasan OJK.
4
Kegiatan usaha tercantum dalam Akta Perseroan
Perusahaan wajib memiliki standar operasi dan prosedur yang memadai untuk seluruh aktivitas bisnis Perusahaan yang ditetapkan oleh Direksi.
4Perseroan memiliki SOP yang bisa diakses oleh seluruh karyawan
Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS Perusahaan wajib diselenggarakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perusahaan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.
4Perseroan melakukan RUPS Tahunan sesuai Undang-undang yang berlaku
Dalam mengambil keputusan, RUPS harus menjaga kepentingan semua pihak, khususnya kepentingan Debitur, kreditur, dan kepentingan pemegang saham minoritas.
4Keputusan RUPS berdasarkan musyawarah dan mufakat semua pemegang saham
Pemegang Saham
Setiap pihak yang menjadi pemegang saham pengendali Perusahaan wajib memenuhi ketentuan penilaian kemampuan dan kepatutan.
4
Pemegang saham Perseroan telah memenuhi ketentuan penilaian kemampuan dan kepatutan
Ketentuan mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan OJK mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan.
4Perseroan telah tunduk dan memenuhi sebagaimana yang diatur dalam POJK
Pemegang saham Perusahaan melalui RUPS harus memastikan Perusahaan dijalankan berdasarkan praktik usaha pembiayaan yang sehat.
4Perseroan menjalankan RUPS sebagaimana yang diatur dalam POJK
421 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Isi Peraturan sebagai Prinsip Kepatuhan StatusPenerapan di Lingkup
Mandiri Tunas Finance
Pemegang saham harus memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional Perusahaan.
4
Komitmen pemegang saham selalu diberikan untuk pengembangan operasional Perseroan
Pemegang saham Perusahaan dilarang mencampuri kegiatan operasional Perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan, kecuali dalam rangka melaksanakan hak dan kewajiban selaku RUPS.
4
Pemegang Saham Perseroan tidak mencampuri kegiatan Operasional Perseroan sebagaimana telah ditentukan dalam Undang-undang Perseroan Terbatas
Pemegang saham Perusahaan yang menjabat sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris,atau anggota DPS pada Perusahaan yang sama harus mendahulukan kepentingan Perusahaan.
4
Pemegang saham Perseroan bukan merupakan anggota Direksi ataupun Dewan Komisaris
Direksi Perusahaan yang memiliki aset sampai dengan Rp200.000.000.000,00 wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) orang anggota Direksi.
4Perusahaan memiliki 3 (tiga) Direksi
Seluruh anggota Direksi dari Perusahaan yang seluruh pemegang sahamnya: warga negara Indonesia; dan/atau badan hukum Indonesia yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh warga negara Indonesia, wajib berkewarganegaraan Indonesia.
4
Direksi telah memenuhi kriteria dan syarat yang ditentukan OJK
Perusahaan yang di dalamnya terdapat kepemilikan asing baik secara langsung maupun tidak langsung wajib memiliki paling sedikit 50% anggota Direksi yang merupakan warga negara Indonesia.
7Tidak ada kepemilikan asing dalam Perseroan
Anggota Direksi Perusahaan wajib berdomisili di wilayah negara Republik Indonesia.
4Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia
Bagi anggota Direksi berkewarganegaraan asing wajib memiliki surat izin menetap dan surat izin bekerja dari instansi berwenang.
7Tidak ada anggota Direksi berkewarganegaraan asing
Seluruh anggota Direksi Perusahaan harus memiliki pengetahuan yang relevan dengan jabatannya.
4Anggota Direksi telah mengikuti fit & proper test
Anggota Direksi Perusahaan dilarang melakukan rangkap jabatan sebagai Direksi pada perusahaan lain kecuali sebagai anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 3 (tiga) Perusahaan lain.
Tidak termasuk rangkap jabatan apabila anggota Direksi yang bertanggung jawab terhadap pengawasan atas penyertaan pada anak perusahaan yang memiliki usaha di bidang pembiayaan, menjalankan tugas fungsional menjadi anggota Dewan Komisaris pada anak perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan, sepanjang perangkapan jabatan tersebut tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan wewenang sebagai anggota Direksi Perusahaan.
4
Anggota Direksi Perseroan tidak merangkap jabatan pada perusahaan lain
Setiap anggota Direksi Perusahaan wajib lulus penilaian kemampuan dan kepatutan. Ketentuan mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan diatur dengan Peraturan OJK mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan.
4
Seluruh anggota Direksi telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan sebagaimana daitur POJK
422 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Isi Peraturan sebagai Prinsip Kepatuhan StatusPenerapan di Lingkup
Mandiri Tunas Finance
Anggota Direksi Perusahaan wajib memenuhi kriteria sebagai berikut:a. Mampu untuk bertindak dengan itikad baik, jujur dan profesional;b. Mampu bertindak untuk kepentingan Perusahaan dan/atau
Pemangku Kepentingan lainnya;c. Mendahulukan kepentingan Perusahaan dan/atau Pemangku
Kepentingan lainnya dari pada kepentingan pribadi;d. Mampu mengambil keputusan berdasarkan penilaian independen
dan objektif untuk kepentingan Perusahaan dan Debitur, kreditur, dan/atau Pemangku Kepentingan lainnya; dan
e. Mampu menghindarkan penyalahgunaan kewenangannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang tidak semestinya atau menyebabkan kerugian bagi Perusahaan.
4
Anggota Direksi telah memenuhi kriteria yang ditentukan OJK
Direksi Perusahaan wajib:a. mematuhi peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan
peraturan internal lain dari Perusahaan dalam melaksanakan tugasnya;
b. mengelola Perusahaan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya;
c. mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada RUPS;d. memastikan agar Perusahaan memperhatikan kepentingan
semua pihak, khususnya kepentingan Debitur, kreditur, dan/atau Pemangku Kepentingan lainnya;
e. memastikan agar informasi mengenai Perusahaan diberikan kepada Dewan Komisaris dan DPS secara tepat waktu dan lengkap; dan
f. membantu dan menyediakan fasilitas dan/atau sumber daya untuk kelancaraan pelaksanaan tugas dan wewenang Organ Perusahaan dan DPS.
4
Direksi Perseroan menjalani tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana yang diamaanatkan dalam Undang-undang dan Anggaran Dasar
Perusahaan wajib memiliki anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan. Fungsi kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur,serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perusahaan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta memastikan kepatuhan Perusahaan terhadap komitmen yang dibuat oleh Perusahaan kepada OJK dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
Anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan tidak dapat dirangkap oleh anggota Direksi yang membawahkan fungsi pembiayaan, fungsi pemasaran dan fungsi keuangan, kecuali Direktur Utama.
4
Fungsi kepatuhan dalam Perseroan dipimpin langsung oleh Direktur Utama
Perusahaan wajib memiliki satuan kerja atau karyawan yang melaksanakan fungsi kepatuhan. Satuan kerja atau karyawan bertugas membantu Direksi dalam memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang usaha pembiayaan dan peraturan perundang-undangan lainnya. Satuan kerja atau karyawan yang dimaksud bertanggungjawab kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan.
4
Perseroan memiliki satuan kerja yang menjalani fungsi kepatuhan, yaitu Legal & Compliance Divisi
Anggota Direksi Perusahaan dilarang:a. melakukan transaksi yang mempunyai Benturan Kepentingan,
dengan kegiatan Perusahaan tempat anggota Direksi dimaksud menjabat;
b. memanfaatkan jabatannya pada Perusahaan tempat anggota Direksi dimaksud menjabat untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Perusahaan tempat anggota Direksi dimaksud menjabat;
4
ireksi Perseroan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan
423 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Isi Peraturan sebagai Prinsip Kepatuhan StatusPenerapan di Lingkup
Mandiri Tunas Finance
c. mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Perusahaan tempat anggota Direksi dimaksud menjabat selain remunerasi dan fasilitas yang ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS; dan
d. memenuhi permintaan pemegang saham yang terkait dengan kegiatan operasional Perusahaan tempat anggota Direksi dimaksud menjabat selain yang telah ditetapkan dalam RUPS.
Direksi Perusahaan wajib menyelenggarakan rapat Direksi secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan. Direksi Perusahaan wajib menghadiri rapat Direksi paling sedikit 50% dari jumlah rapat Direksi dalam periode 1 (satu) tahun. Hasil rapat Direksi wajib dituangkan dalam risalah rapat Direksi dan didokumentasikan dengan baik. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam keputusan rapat Direksi wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat Direksi disertai alasan perbedaan pendapat (dissenting opinions) tersebut.
Anggota Direksi Perusahaan yang hadir maupun yang tidak hadir dalam rapat Direksi berhak menerima salinan risalah rapat Direksi.
4
Sepanjang tahun 2019 Direksi melakukan rapat sebanyak 38 kali
Jumlah rapat Direksi yang telah diselenggarakan dan jumlah kehadiran masing-masing anggota Direksi Perusahaan harus dimuat dalam laporan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
4
Rapat Direksi telah diungkapkan dalam Laporan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Direksi Perusahaan harus menjamin pengambilan keputusan yang efektif, tepat, dan cepat serta dapat bertindak secara independen,tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan objektif.
4
Direksi Perseroan dalam mengambil keputusan mempertimbangkan segala aspek
Dewan Komisaris
Perusahaan wajib mempunyai paling sedikit 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris yang berdomisili di wilayah negara Republik Indonesia
4Dewan Komisaris Perseroan berdomisili di Indonesia
Bagi anggota Dewan Komisaris berkewarganegaraan asing yang berdomisili di wilayah negara Republik Indonesia wajib memiliki: surat izin menetap; dan surat izin bekerja, dari instansi berwenang.
7Perseroan tidak memiliki Dewan Komisaris berkewarganegaraan asing
Anggota Dewan Komisaris Perusahaan dilarang melakukan rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 3 (tiga) Perusahaan lain.
Tidak termasuk rangkap jabatan apabila:a. anggota Dewan Komisaris non independen menjalankan tugas
fungsional dari pemegang saham Perusahaan yang berbentuk badan hukum pada kelompok usahanya; dan/atau
b. anggota Dewan Komisaris menduduki jabatan pada organisasi atau lembaga nirlaba, sepanjang yang bersangkutan tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Dewan Komisaris Perusahaan.
4
Anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai Dewan Komisaris di perusahaan lain
Setiap anggota Dewan Komisaris Perusahaan wajib lulus penilaian kemampuan dan kepatutan. Ketentuan mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan diatur dengan Peraturan OJK mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan.
4
Setiap anggota Dewan Komisaris telah lulus fit & proper test dari OJK
424 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Isi Peraturan sebagai Prinsip Kepatuhan StatusPenerapan di Lingkup
Mandiri Tunas Finance
Dewan Komisaris Perusahaan wajib:a. melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada
Direksi;b. mengawasi Direksi dalam menjaga keseimbangan kepentingan
semua pihak;c. menyusun laporan kegiatan Dewan Komisaris yang merupakan
bagian dari laporan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik;d. memantau efektifitas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik;e. memberikan persetujuan dalam hal Dewan Pengawas Syariah
memerlukan bantuan anggota komite yang struktur organisasinya berada di bawah Dewan Komisaris; dan
f. memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Perusahaan, auditor eksternal, hasil pengawasan OJK dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
4
Dewan Komisaris menjalankan kewajibannya sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang dan anggaran Dasar Perseroan
Anggota Dewan Komisaris Perusahaan dilarang:a. melakukan transaksi yang mempunyai Benturan Kepentingan
dengan kegiatan Perusahaan tempat anggota Dewan Komisaris dimaksud menjabat;
b. memanfaatkan jabatannya pada Perusahaan tempat anggota Dewan Komisaris dimaksud menjabat untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Perusahaan tempat anggota Dewan Komisaris dimaksud menjabat;
c. mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Perusahaan tempat anggota DewanKomisaris dimaksud menjabat, selain remunerasi dan fasilitas yang ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS; dan
d. mencampuri kegiatan operasional Perusahaan yang menjadi tanggung jawab Direksi.
4
Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan
Anggota Dewan Komisaris Perusahaan berhak memperoleh informasi dari Direksi mengenai Perusahaan secara lengkap dan tepat waktu.
4
Direksi selalu memberikan informasi kepada Dewan Komisaris dengan lengkap dan tepat waktu
Perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp200.000.000.000,00 wajib memiliki paling sedikit 1 (satu) orang Komisaris Independen. Komisaris Independen Perusahaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:a. tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan anggota Direksi,
anggota Dewan Komisaris, anggota DPS, atau pemegang saham Perusahaan, dalam Perusahaan yang sama;
b. tidak pernah menjadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota DPS atau menduduki jabatan 1 (satu) tingkat di bawah Direksi pada Perusahaan yang sama atau perusahaan lain yang memiliki hubungan afiliasi dengan Perusahaan tersebut dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir;
c. memahami peraturan perundang-undangan di bidang pembiayaan dan peraturan perundang-undangan lain yang relevan;
d. memiliki pengetahuan yang baik mengenai kondisi keuangan Perusahaan tempat Komisaris Independen dimaksud menjabat;
e. memiliki kewarganegaraan Indonesia; danf. berdomisili di Indonesia.
4
Perseroan memiliki seorang Komisaris Independen
Komisaris Independen mempunyai tugas pokok melakukan fungsi pengawasan untuk menyuarakan kepentingan Debitur, kreditur, dan Pemangku Kepentingan lainnya.
4Tugas dan fungsi Komisaris Independen tercantum dalam Tata Tertib Dewan Komisaris
425 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Isi Peraturan sebagai Prinsip Kepatuhan StatusPenerapan di Lingkup
Mandiri Tunas Finance
Komisaris Independen wajib melaporkan kepada OJK paling lambat 10 hari kalender sejak ditemukannya:a. pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang
pembiayaan; dan/ataub. keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan
kelangsungan usaha Perusahaan.
7
Sepanjang tahun 2018 Komisaris Independen tidak menemukan pelanggaran dan hal-hal lain yang membahayakan Perseroan
Perusahaan dilarang memberhentikan Komisaris Independen karena tindakan Komisaris Independen dalam melaksanakantugasnya.
4
Sepanjang tahun 2018 Perseroan tidak pernah memberhentikan Komisaris Independen
Perusahaan yang memiliki total asset lebih dari Rp200.000.000.000,00 wajib membentuk komite audit. Salah seorang anggota komite audit adalah Komisaris Independen yang sekaligus berkedudukan sebagai ketua komite.
4
Perseroan telah membentuk Komite Audit
Komite audit bertugas membantu Dewan Komisaris memantau dan memastikan efektifitas sistem pengendalian internal dan pelaksanaan tugas auditor internal dan auditor eksternal dengan melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk proses pelaporan keuangan.
4
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Komite Audit telah memiliki pedoman kerja / charter
Selain komite audit, Dewan Komisaris Perusahaan dapat membentuk komite lain guna menunjang pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. 4
Komite lainnya yaitu Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite Pemantau Resiko
Perusahaan yang memiliki total aset sampai dengan Rp200.000.000.000,00 wajib memiliki fungsi yang membantu Dewan Komisaris dalam memantau dan memastikan efektifitas sistem pengendalian internal dan pelaksanaan tugas auditorinternal dan auditor eksternal dengan melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk proses pelaporan keuangan.
4
Komite Audit bernaung dibawah pengawasan Dewan Komisaris Perseroan
Dewan Komisaris Perusahaan wajib menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. Anggota Dewan Komisaris Perusahaan wajib menghadiri rapat Dewan Komisaris paling sedikit 75% dari jumlah rapat Dewan Komisaris dalam periode 1 (satu) tahun. Hasil rapat Dewan Komisaris wajib dituangkan dalam risalah rapat Dewan Komisaris dan didokumentasikan dengan baik.
4
Sepanjang tahun 2019 Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat sebanyak 10 kali
Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam keputusan rapat Dewan Komisaris wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat Dewan Komisaris disertai alasan perbedaan pendapat tersebut.Anggota Dewan Komisaris Perusahaan yang hadir maupun yang tidak hadir dalam rapat Dewan Komisaris berhak menerima salinan risalah rapat Dewan Komisaris.
4
Agenda rapat Dewan Komisaris tercantum dalam Risalah Rapat Dewan Komisaris
Jumlah rapat Dewan Komisaris yang telah diselenggarakan dan jumlah kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris harus dimuat dalam laporan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
4Jumlah rapat telah tercantum dalam Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Dewan Komisaris Perusahaan wajib menjamin pengambilan keputusan yang efektif, tepat, dan cepat serta dapat bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas.
4Keputusan Dewan Komisaris bersifat independen dan profesional
Dewan Pengawas Syariah
Perusahaan Pembiayaan Syariah dan UUS wajib memiliki DPS.7
Perseroan tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah
426 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Isi Peraturan sebagai Prinsip Kepatuhan StatusPenerapan di Lingkup
Mandiri Tunas Finance
Transparansi Kepemilikan
Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan wajib mengungkapkan mengenai:a. kepemilikan sahamnya yang mencapai 50% atau lebih pada
Perusahaan tempat anggota Direksi dimaksud menjabat dan/atau pada perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri; dan
b. hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Direksi lain, anggota Dewan Komisaris, anggota DPS, dan/atau pemegang saham Perusahaan tempat anggota Direksi dimaksud menjabat, kepada Perusahaan tempat anggota Direksi dimaksud menjabat dan dicantumkan dalam laporan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
4
Kepemilikan saham Direksi dan Dewan Komisaris diungkapkan dalam daftar pemegang saham
Auditor Eksternal
Auditor eksternal Perusahaan wajib ditunjuk oleh RUPS dari calon auditor eksternal yang diajukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan usulan komite audit (jika ada). Pencalonan auditor eksternal wajib disertai:a. alasan pencalonan dan besarnya honorarium atau imbal jasa yang
diusulkan untuk auditor eksternal tersebut; danb. pernyataan kesanggupan yang ditandatangani oleh auditor
eksternal, untuk bebas dari pengaruh Direksi, Dewan Komisaris, DPS dan pihak yang berkepentingan di Perusahaan dan kesediaan untuk memberikan informasi terkait dengan hasil auditnya kepada OJK.
4
Penunjukkan Auditor Eksternal telah dilakukan voting/pemungutan suara melalui RUPS dengan rekomendasi Komite Audit
Perusahaan wajib menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang auditor eksternal sehingga auditor eksternal dapat memberikan pendapatnya tentang kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan Perusahaan dengan standar audit yang berlaku.
4
Perseroan terbuka dalam memberikan informasi dan data penunjang auditor eksternal
Praktik dan Kebijakan Remunerasi
Perusahaan wajib menerapkan kebijakan remunerasi bagi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, DPS, dan karyawan yang mendorong perilaku berdasarkan prinsip kehati-hatian (prudent behaviour) yang sejalan dengan kepentingan jangka panjangPerusahaan dan perlakuan adil terhadap Debitur, kreditur, dan/atau Pemangku Kepentingan lainnya. Kebijakan remunerasi harus memperhatikan paling sedikit:
a. kinerja keuangan dan pemenuhan kewajiban Perusahaan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. prestasi kerja individual;c. kewajaran dengan Perusahaan dan/atau level jabatan yang setara
(peer group); dand. pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Perusahaan.
4
Kebijakan remunerasi telah diatur oleh Komite Nominasi dan Remunerasi
Tata Kelola Pembiayaan
Perusahaan wajib menyusun kebijakan dan rencana pembiayaan yang dituangkan dalam rencana bisnis tahunan Perusahaan. Kebijakan dan rencana pembiayaan wajib:
a. ditetapkan oleh Direksi; danb. disosialisasikan kepada manajemen dan unit kerja terkait
4
Perseroan telah membuat rencana bisnis setiap tahunnya
Direksi wajib mengambil keputusan pembiayaan secara profesional dan mengoptimalkan nilai tambah kekayaan Perusahaan dengan tetap memperhatikan perlindungan terhadap Debitur dan kepentingan bagi Pemangku Kepentingan lainnya.
4
Dalam mengambil keputusan Direksi memperhatikan segala aspek
427 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Isi Peraturan sebagai Prinsip Kepatuhan StatusPenerapan di Lingkup
Mandiri Tunas Finance
Perusahaan wajib memiliki satuan kerja atau karyawan yang bertanggung jawab:a. menyelenggarakan fungsi pemasaran, penerapan prinsip mengenal
nasabah, analisis pembiayaan, pemantauan kualitas piutang pembiayaan, penagihan, penanganan pengaduan Debitur;
b. menyusun dan menerapkan standar dan prosedur operasional pembiayaan; dan
c. menyusun dan menerapkan sistem dan prosedur pengendalian internal untuk memastikan bahwa proses pemberian pembiayaan dilakukan sesuai dengan kebijakan dan strategi pembiayaan, serta tidak melanggar peraturan perundangan.
Untuk melakukan fungsi-fungsi tersebut, Perusahaan wajib memiliki karyawan yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang pembiayaan.
4
Perseroan telah memiliki Divisi yang menjalankan fungsi pemasaran
Perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk melakukan fungsi penagihan kepada Debitur. Perusahaan harus menuangkan kerjasama dengan pihak lain dalam bentuk perjanjian tertulis bermaterai.
Kerjasama dengan pihak lain sebagaimana dimaksud wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:a. pihak lain tersebut berbentuk badan hukum;b. pihak lain tersebut memiliki izin dari instansi berwenang; danc. pihak lain tersebut memiliki sumber daya manusia yang telah
memperoleh sertifikasi profesi di bidang penagihan dari lembaga yang ditunjuk oleh asosiasi perusahaan pembiayaan Indonesia
Perusahaan bertanggung jawab penuh atas segala dampak yang ditimbulkan dari kerjasama dengan pihak lain.Perusahaan wajib melakukan evaluasi secara berkala atas kerjasama dengan pihak.
4
Kerjasama dengan pihak ketiga selalu dituangkan dalam perjanjian tertulis dan bermaterai
Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal
Perusahaan wajib menerapkan manajemen risiko dengan mengidentifikasi, menilai, dan memantau risiko usaha secara efektif. Manajemen risiko harus disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Perusahaan.
4
Manajemen Resiko dikelola dalam satu Divisi tersendiri
Direksi Perusahaan wajib menetapkan pengendalian internal yang efektif dan efisien untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan usaha dijalankan sesuai dengan sasaran dan strategi bisnis serta anggaran dasar dan aturan internal lain Perusahaan, dan peraturan perundang-undangan. Pengendalian internal paling sedikit mencakup hal-hal sebagai berikut:a. lingkungan pengendalian internal dalam Perusahaan yang disiplin
dan terstruktur;b. pengkajian dan pengelolaan risiko usaha,yaitu suatu proses untuk
mengidentifikasi, menganalisis, menilai, dan mengelola risiko usaha;
c. aktivitas pengendalian, yaitu tindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian terhadap kegiatan Perusahaan pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi Perusahaan, antara lain mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas dan keamanan terhadap aset perusahaan;
d. sistem informasi dan komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, finansial, dan ketaatan atas peraturan perundang-undangan di bidang usaha pembiayaan;
4
Pengendalian Internal dilakukan oleh Divisi Manajemen Resiko dan Audit Internal
428 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Isi Peraturan sebagai Prinsip Kepatuhan StatusPenerapan di Lingkup
Mandiri Tunas Finance
e. tata cara monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian internal termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit struktur organisasi Perusahaan, sehingga dapat dilaksanakan secara optimal; dan
f. mekanisme pelaporan kepada Direksi dengan tembusan kepada komite audit, dalam hal terjadi penyimpangan kualitas sistem pengendalian internal termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit struktur organisasi Perusahaan.
Rencana Bisnis Tahunan
Perusahaan wajib menyusun rencana bisnis tahunan. Rencana bisnis tahunan paling sedikit meliputi:a. ringkasan eksekutif;b. kebijakan dan strategi manajemen;c. penerapan manajemen risiko dan kepatuhan;d. penerapan Tata Kelola yang Baik Perusahaan;e. kinerja keuangan Perusahaan periode sebelumnya;f. proyeksi laporan keuangan beserta asumsi yang digunakan;g. proyeksi rasio-rasio dan tingkat kesehatan keuangan;h. rencana pengembangan dan pemasaran pembiayaan;i. rencana pengembangan dan/atau perubahan jaringan kantor;j. rencana permodalan;k. rencana pendanaan;l. rencana pengembangan organisasi dan sumber daya manusia; danm. informasi lainnya
4
Perseroan telah menyusun rencana bisnis tahunan
Perusahaan wajib menyampaikan rencana bisnis tahunan kepada OJK paling lambat pada tanggal 30 Januari tahun berikutnya.
Perusahaan wajib menyampaikan rencana bisnis tahunan untuk pertama kali paling lambat tanggal 30 Januari tahun 2016.
4
Rencana Bisnis Tahunan telah dilaporkan sebelum tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan
Keterbukaan Informasi
Kebijakan dan strategi komunikasi Perusahaan harus memungkinkan informasi yang dibutuhkan diberikan kepada OJK secara lengkap, tepat waktu, dan dengan cara yang efisien.
4Komunikasi Perseroan dengan OJK melalui Sekretaris Perusahaan
Perusahaan wajib memiliki sistem pelaporan keuangan yang diandalkan untuk keperluan pengawasan dan Pemangku Kepentingan lain. 4
Pelaporan keuangan telah dilakukan melalui sistem yg diatur OJK dan BEI
Perusahaan wajib mengungkapkan kepada OJK mengenai hal-hal penting, paling sedikit meliputi:a. Pengunduran diri atau pemberhentian auditor eksternal;b. Transaksi material dengan pihak terkait;c. Benturan Kepentingan yang sedang berlangsung dan/atau yang
mungkin akan terjadi; dand. Informasi material lain mengenai Perusahaan.
4
Perusahaan melakukan keterbukaan informasi
Pengungkapan hal-hal penting dimuat dalam laporan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. 4
Telah termuat dalam Laporan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Etika Bisnis Direksi, Dewan Komisaris, DPS, dan karyawan Perusahaan dilarang menawarkan atau memberikan sesuatu, baik langsung maupun tidak langsung kepada pihak lain, untuk mempengaruhi pengambilan keputusan yang terkait dengan transaksi pembiayaan, dengan melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Direksi, Dewan Komisaris, DPS, dan karyawan Perusahaan dilarang menerima sesuatu untuk kepentingan pribadinya dengan melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku, baik langsung maupun tidak langsung, dari siapapun, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang terkait dengan transaksi pembiayaan.
4
Tercantum dalam Peraturan Perusahaan
429 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Isi Peraturan sebagai Prinsip Kepatuhan StatusPenerapan di Lingkup
Mandiri Tunas Finance
Perusahaan wajib membuat pedoman tentang perilaku etis, yang memuat nilai etika berusaha, sebagai panduan bagi Organ Perusahaan dan seluruh karyawan Perusahaan.
4Tercantum dalam Peraturan Perusahaan
Pelaporan Perusahaan wajib melakukan penilaian sendiri (self assessment) atas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara berkala.Penilaian sendiri (self assessment) atas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dilakukan berdasarkan pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
4
Perseroan telah melakukan self assessment
Perusahaan wajib menyusun laporan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada setiap akhir tahun buku. Laporan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik paling sedikit memuat:a. transparansi penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang
paling kurang meliputi pengungkapan seluruh aspek pelaksanaan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik;
b. penilaian sendiri (self assessment) atas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik; dan
c. rencana tindak (action plan) yang meliputi tindakan korektif (corrective action) yang diperlukan dan waktu penyelesaian serta kendala/hambatan penyelesaiannya, apabila masih terdapat kekurangan dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
4
Perseroan telah menyusun laporan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik untuk OJK
Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan susunan laporan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik diatur dalam Surat Edaran OJK.
4Bentuk dan susunan laporan telah sesuai dengan SEOJK
Laporan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik disampaikan paling lambat tanggal 30 April tahun berikutnya.
Perusahaan wajib menyampaikan laporan Tata Kelola Perusahaan yang Baik untuk pertama kali pada periode tahun 2016, yang disampaikan paling lambat tanggal 30 April 2017.
4
Laporan telah dikirimkan tepat waktu
Sanksi Perusahaan yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK ini, dikenakan sanksi administratif antara lain berupa:a. peringatan; dan/ataub. pelaksanaan penilaian kembali kemampuan dan kepatutan (fit and
proper test).Sanksi administratif berupa peringatan dapat diberikan paling banyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan masa berlaku paling lama masing-masing 2 (dua) bulan, yaitu:a. peringatan pertama;b. peringatan kedua; danc. peringatan ketiga.
Perusahaan yang melanggar ketentuan namun pelanggaran tersebut telah diselesaikan, tetap dikenakan sanksi peringatan pertama yang berakhir dengan sendirinya. Dalam hal sampai dengan berakhirnya jangka waktu peringatan ketiga, Perusahaan tidak juga memenuhi ketentuan, Direksi, Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham pengendali dikenakan penilaian kembali kemampuan dan kepatutan.
7
Perseroan tidak melanggar ketentuan yang diatur dalam POJK
Dalam hal Perusahaan mendapatkan sanksi administratif berupa peringatan secara kumulatif sebanyak 5 (lima) kali atau lebih dalam jangka waktu 2 (dua) tahun, Direksi, Dewan Komisaris, DPS, dan/atau pemegang saham pengendali dikenakan penilaian kembali kemampuan dan kepatutan.
7
Sepanjang tahun 2019 tidak ada sanksi yang ditujukan untuk Perseroan
4 = telah diterapkan | 7 = belum diterapkan
430 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
TRANSPARANSI PRAKTIK BAD GOVeRnAnCe
KESESuAiAn PEnyAJiAn LAPOrAn TAhunAn DAn LAPOrAn KEuAngAn DEngAn PErATurAn yAng bErLAKu DAn STAnDAr AKunTASi KEuAngAn (SAK)
Seluruh penyajian informasi dalam Laporan
Tahunan ini, khususnya terkait kinerja keuangan
dan hal-hal lainnya, mengacu pada Laporan
Keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surja (a member firm
of Ernst & Young Global Limited). Penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan Perseroan
disusun dan disajikan sesuai Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), serta
Peraturan OJK No. 29/POJK.04/2016 tentang
Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan
Publik.
PENGUNGKAPAN SEGMEN OPERASI PADA LAPORAN KEUANGAN
Sebagaimana yang tercantum dalam PSAK
No. 5 (Penyesuaian 2015) tentang Segmen
Operasi dan untuk kepentingan manajemen,
Perseroan telah menerapkan segmen operasi
dalam laporan keuangannya membagi segmen
operasi berdasarkan kelompok nasabah utama
dan produk, yaitu Fleet dan Retail, serta segmen
lainnya sebagai perhitungan yang tidak dapat
dialokasikan ke dalam kedua segmen tersebut.
Selain itu, Perseroan memperhitungkan segmen
operasi berdasarkan informasi geografis, seperti
yang telah disampaikan dalam Laporan Keuangan
Teraudit tahun 2019.
431 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
PENERAPAN SEGMEN OPERASI (PSAK NO. 5 PENYESUAIAN 2015) MANDIRI TUNAS FINANCE
Segmen Operasi berdasarkan kelompok
nasabah utama dan produk
Lainnya
RetailMobil
Motor
FleetMobil
Motor
Segmen Operasi(PSAK No. 5 Penyesuaian
2015), Laporan Keuangan Audit 2018
Segmen Operasi berdasarkangeografis
• Regional I (Sumatera)• Regional II (Sumatera)• Regional III (Jabodetabek)• Regional IV (Jabodetabek)• Regional V (Jawa Barat)• Regional VI (Jawa Tengah,
Yogyakarta)• Regional VII (Jawa Timur)• Regional VIII (Kalimantan)• Regional IX (Sulawesi)• Fleet• Lainnya
KESESUAIAN BUKU LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN TAHUNAN DIGITAL
Laporan Tahunan digital Perseroan baik yang
disampaikan kepada regulator, pemegang
saham, pemangku kepentingan, maupun yang
telah diunggah pada situs web resmi Perseroan
telah sesuai dengan buku Laporan Tahunan yang
dicetak dan diterbitkan oleh Perseroan.
432 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
433 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
434 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Konsep Pembangunan berkelanjutan, atau
Sustainability Development yang telah berkembang di
berbagai negara muncul sebagai bagian dari keinginan
banyak pihak tentang keseimbangan antara people,
profit dan planet. Konsep ini hanya dapat diwujudkan
melalui komitmen yang kuat dari seluruh pihak,
khususnya entitas usaha yang tak dapat dipungkiri
bersandar pada orientasi keuntungan dan cenderung
mengabaikan dampak jangka panjang atas kegiatan
yang dilakukan.
Di Indonesia, regulator telah mendorong upaya
harmonisasi ini melalui Tanggung Jawab Sosial
Perseroan, atau Corporate Social Responsibilty
(CSR), yang mewajibkan entitas usaha untuk
memiliki kebijakan dan program terkait
komitmennya membangun hubungan yang
berkelanjutan dengan pemangku kepentingan.
Organisasi Internasional untuk Standarisasi
(international organization for Standardization/
ISO), sebuah badan penetap standar industrial
dan komersial dunia telah merilis ISO 26000
tentang Panduan Tanggung Jawab Sosial
(Guidance on Social Responsibility). Walaupun
tidak bersifat wajib dan hanya sekedar himbauan,
ISO ini memberikan pola dan modul yang berlaku
secara internasional tentang bagaimana CSR
dapat dikembangkan dalam dimensi sebuah
organisasi. Di Indonesia, ISO 26000 telah
diratifikasi oleh Pemerintah pada tahun 2010
dan dijadikan Standar Nasional (SNI) pada tahun
2012.
Pada lingkup pelaporan tahunan, CSR dibagi ke
dalam 4 (empat) aspek, yaitu: aspek lingkungan
hidup; praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan
keselamatan kerja; pengembangan sosial dan
kemasyarakatan; serta tanggung jawab barang
dan/atau jasa. Aspek inilah yang menjadi dasar
dari pelaporan dalam bab Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
435 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
SUBYEK INTITANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
Tata Kelola Organisaasi
Praktik Ketenagakerjaan
Isu Konsumen
Lingkungan
Hak Asasi Manusia
Prosedur Operasi yang Wajar
SUBYEK INTI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN BERDASARKAN ISO 26000
436 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Prinsip dan Kebijakan Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
TARIF, khususnya prinsip Responsibility, yang
dapat membuat Perseroan menjadi semakin
kokoh dan berkelanjutan. Perseroan percaya
bahwa bisnis akan berkelanjutan apabila
memberikan perhatian yang seimbang kepada
aspek keuntungan (profit), kemanusiaan (people)
dan lingkungan (planet). Oleh karena itu
Perseroan menjadikan CSR sebagai bagian tidak
terpisahkan dari operasional untuk mendukung
keberlanjutan usaha.
KEBIJAKAN PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI LINGKUP MANDIRI TUNAS FINANCE
Bagi Perseroan, CSR tak dapat dilepaskan
dari perkembangan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik, atau Good Corporate Governance
(GCG). GCG berangkat dari gagasan tentang
entitas usaha yang dapat menerapkan pola
hubungan yang harmonis antara entitas usaha,
pemangku kepentingan, dan pemilik modal
atau pemegang saham. Perseroan meyakini
CSR menjadi bagian dari komitmen yang terus-
menerus diupayakan dengan mengusung prinsip
PEMEgAng SAhAM
PEMAngKu KEPEnTingAn
Lingkungan
Manajemen/ Karyawan
Masyarakat
Konsumen & Mitra Usaha
KESEIMBANGAN DALAM USAHA YANG BERKELANJUTAN
437 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Penyusunan program CSR Perseroan diawali
dengan pemetaan potensi sasaran pelaksanaan
CSR. Dalam menentukan program CSR, setiap
wilayah mengedepankan kebutuhan pokok
masyarakat sekitar. Pelaksanaan program
dilakukan setelah Perseroan berinteraksi dan
terlibat langsung dengan masyarakat sekitar
untuk menentukan jenis program yang tepat
sasaran dan dibutuhkan bagi masyarakat.
Hasil pemetaan akan menjadi rancangan
program yang sesuai dengan tujuan serta dapat
diimplementasikan sesuai sumber daya yang
dimiliki Perseroan. Dengan demikian program
CSR diharapkan menghasilkan output yang
ditetapkan dan berkelanjutan baik dari sisi
outcome maupun dari sisi program.
Dasar hukum Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dasar pelaksanaan program CSR Perseroan
berlandaskan pada beberapa aspek hukum,
diantaranya:
1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
2. Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
3. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
4. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
5. Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal.
6. Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
7. Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
8. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
9. Undang-undang No. 24 Tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
438 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Aspek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Penanggung Jawab di Lingkup Mandiri Tunas Finance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Lingkungan information Technology Division
Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja
Human Capital Division
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Corporate Secretary & Legal Compliance Division
Tanggung Jawab Konsumen dan Produk/Jasa serta Mitra Kerja
Corporate Secretary & Legal Compliance Division, Credit Management Division,
operation Support Management Division
Organisasi, Penanggung Jawab dan Pengelola
Kegiatan CSR merupakan bagian integral
dari aktivitas di lingkup Perseroan, sehingga
pengambilan keputusan bisnis dan aktivitas yang
dilakukan tidak hanya untuk tujuan peningkatan
proftabilitas semata, melainkan juga untuk
memaksimalkan nilai bagi pemegang saham,
karyawan, konsumen, pemberi kerja, pemasok,
masyarakat, pemerintah dan pihak lain yang
berkepentingan.
10. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012
tentang Izin Lingkungan.
11. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun
2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Perseroan Terbatas.
12. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/
Men/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
439 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
KebijakanKomitmen Perseroan di bidang lingkungan
hidup diwujudkan melalui penggunaan energi
dan material dalam kegiatan operasional. Di
mana Perseroan memiliki kebijakan penggunaan
energi dan material yang efektif dan efisien
dalam kegiatan operasionalnya. Dalam aktivitas
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERKAIT LINGKUNGAN HIDUP
sehari-hari, Perseroan selalu memerhatikan
kelestarian lingkungan hidup dengan mengacu
pada pedoman 3R, yaitu Reduce, Reuse, Recycle
serta upaya Perseroan dalam mendukung
pelestarian alam.
Kegiatan Pelestarian Lingkungan
Perseoan semaksimal mungkin meminimalisir
dampak dari setiap kegiatan operasional
yang dilakukkan terhadap lingkungan sekitar.
Sebagai Perseroan yang bergerak di bidang jasa
pembiayaan, tentu aspek lingkungan, khususnya
material yang dipakai bukan merupakan aspek
yang signifikan dalam kegiatan bisnis sehari-
harinya. Bentuk material yang digunakan
hanyalah yang berkaitan dengan aktivitas
perkantoran, seperti kertas maupun bentuk ATK
lainnya, air dan listrik.
Kebijakan penggunaan kertas sebagai
salah satu material penting dalam kegiatan
operasional Perseroan diterapkan dengan
penggunaan kertas bolak-balik. Dalam
rangka meminimalisir penggunaan kertas,
Perseroan pun terus meningkatkan efisiensi
dengan terus memperkuat digitalisasi dalam
setiap kegiatan operasionalnya. Untuk air,
Perseroan menggunakan air yang disalurkan
dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Sedangkan listrik di ambil dari sumber PT
PLN (Persero). Pengelolaan air dan listrik di
kantor pusat dan beberapa kantor cabang
mengikuti kebijakan pengelola gedung, tempat
dimana Perseroan menyewakan ruang untuk
perkantorannya.
Perseroan tidak mencatatkan penggunaan baik
kertas, air dan listrik dalam volume. Pencatatan
penggunaan energi dan material dilakukan dalam
bentuk biaya yang dikeluarkan per bulan dari
setiap kantor cabang dan kantor pusat. Uraian
lengkap terkait biaya yang dikeluarkan Perseroan
dalam penggunaan air dan listrik di sepanjang
tahun 2019, dapat di lihat secara rinci pada
Laporan Keberlanjutan Perseroan tahun 2019.
Selain itu, di sepanjang tahun 2019, MTF juga
melakukan kegiatan peduli lingkungan seperti
mengurangi penggunaan plastik, mematikan listrik
di waktu istirahat dan gotong royong membersihkan
lingkungan sekitar. Seperti yang dilakukan MTF
Tanjung Pinang, pada tanggal 28 Agustus 2019 lalu,
yang melakukan kegiatan bersih-bersih pantai
dan menyumbangkan tempat sampah sebagai
bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
MTF melakukan kegiatan bersih-bersih pantai di Tanjung Pinang pada 28 Agustus 2019.
440 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Penyerapan Tenaga Kerja Lokal
Perseroan memberikan prioritas pengisian
karyawan baru dengan menggunakan metode
rekrutmen dan seleksi yang dapat mengefsienkan
waktu, mengoptimalkan pencarian karyawan
yang berkompeten dan pemanfaatan tenaga
kerja lokal. Kesempatan kerja bagi masyarakat di
sekitar wilayah kerja Perseroan selalu diberikan
sebagai upaya untuk meningkatkan kesempatan
kerja bagi masyarakat lokal. Di samping itu,
penggunaan tenaga kerja lokal akan menciptakan
efisiensi biaya dan pengelolaan SDM Perseroan
yang efektif.
Tentang penyerapan tenaga kerja lokal dapat
dilihat di bab Fungsi Penunjang Bisnis pada
bagian Sumber Daya Manusia dalam laporan
tahunan ini; atau dalam Laporan Berkelanjutan
yang diterbitkan bersamaan dengan laporan
tahunan ini.
rekrutmen, Kesempatan Kerja dan Pengembangan Karir yang Terbuka
Sistem rekrutmen Perseroan memberikan
kesempatan yang sama kepada siapapun
untuk dapat diterima menjadi karyawan
Perseroan, tanpa memandang suku, agama, ras,
maupun gender. Demikian pula halnya dalam
pengembangan karir, sistem pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berlaku di
internal Perseroan memberikan kesempatan
yang sama kepada setiap karyawan untuk
dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi.
Tentang sistem rekrutmen dan pengembangan
karir dapat dilihat di bab Fungsi Penunjang
Bisnis pada bagian Sumber Daya Manusia dalam
laporan tahunan ini.
KebijakanKebijakan Perseroan terkait ketenagakerjaan tertuang di dalam Buku Peraturan Perusahaan PT
Mandiri Tunas Finance yang berlaku pada periode tahun 2018-2020 dan telah terdaftar di Kementerian
Ketenagakerjaan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja Nomor KEP.350/PHIJSK-PK/PP/III/2018.
PrOgrAM DAn KEgiATAn TErKAiT KETEnAgAKErJAAn
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN BIDANG KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
441 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Kesetaraan Gender dan Perlakuan yang Proporsional
Perseroan memastikan semua karyawan
merasakan kesetaraan kesempatan, tanpa
memandang latar belakang khususnya terkait
jenis kelamin/gender. Perseroan memberikan
kesempatan yang setara kepada siapapun untuk
dapat diterima sebagai karyawan Perseroan
hingga mampu membuktikan kapasitas sebagai
karyawan Perseroan berdasarkan penilaian
kinerja.
Walaupun demikian, Perseroan memiliki
kebijakan proporsional terkait jenis kelamin/
gender. Bagi karyawan perempuan, Perseroan
memiliki pemberian cuti bagi karyawan
perempuan yang hamil sebagaimana yang
disebutkan dalam Peraturan Perusahaan PT
Mandiri Tunas Finance 2018-2020 Pasal 12
terkait Cuti Lainnya, diantaranya adalah:
• Istri melahirkan (s.d anak ke-3)/Keguguran:
3 hari kerja
• Istirahat melahirkan dan gugur kandungan:
1. Kepada karyawan wanita yang istirahat
melahirkan diberikan hak istirahat 45
(empat puluh lima) hari kelender sebelum
saatnya menurut perhitungan dokter
akan melahirkan dan 45 (empat puluh
lima) hari kalender setelah melahirkan
2. Istirahat karena gugur kandungan dapat
diambil maksimal 45 (empat puluh lima)
hari kalender dengan berdasarkan surat
keterangan dokter kandungan atau bidan
yang merawatnya
3. Istirahat melahirkan dan bersalin ini
dapat diperpanjang apabila dokter atau
bidan yang merawatnya memandang
perlu.
DEMOGRAFI KARYAWAN BERDASARKAN GENDER/JENIS KELAMIN (ORANG)
Gender/Jenis Kelamin2019 2018
Jumlah % Jumlah %
Laki-laki 2.627 73,36% 2.539 73,64%
Perempuan 954 26,64% 909 26,36%
Jumlah 3.581 100,00% 3.448 100,00%
442 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Pengembangan Talenta SDM, Pemenuhan hak Kesejahteraan, Apresiasi, serta Pembentukan Lingkungan Kerja yang Kondusif
Sebagai salah satu pihak yang berkepentingan
terhadap tumbuh berkembangnya Perseroan,
karyawan memiliki posisi penting dan strategis
bagi Perseroan, khususnya dalam menopang
perkembangan Perseroan. Kebijakan
untuk mengembangkan talenta diri setiap
karyawan, pemenuhan hak kesejahteraan
karyawan, apresiasi atau penghargaan, hingga
pembentukan lingkungan kerja yang kondusif
melalui kegiatan di luar operasional dan usaha,
menjadi perhatian Perseroan untuk dapat
menciptakan hubungan yang harmonis dan dapat
tumbuh bersama dengan karyawan. Lebih jauh
tentang pembahasan SDM dapat dilihat di bab
Fungsi Penunjang Bisnis pada bagian Sumber
Daya Manusia dalam laporan tahunan ini.
Turnover Pegawai
Turnover atau tingkat perputaran karyawan
mengindikasikan kemampuan sebuah entitas
usaha dalam mengelola SDM-nya. Turnover
dapat menjadi alat bagi Perseroan untuk menilai
dan mengevaluasi kebijakan yang diambil terkait
pengelolaan usaha khususnya yang berhubungan
dengan SDM. Uraian tentang turnover karyawan
dapat dilihat di bab Fungsi Penunjang Bisnis pada
bagian Sumber Daya Manusia dalam laporan
tahunan ini, atau dalam Laporan Keberlanjutan
yang diterbitkan bersamaan dengan laporan
tahunan ini.
Perjanjian Kerja bersamaSeluruh karyawan Perseroan dilindungi oleh
Peraturan Perusahaan (PP), yang ditandatangani
oleh pihak Manajemen dan Perhimpunan
Pegawai. PP mencakup hak dan kewajiban
masing-masing pihak. PP diperbarui melalui
perundingan dan disepakati bersama setiap
2 (dua) tahun sekali. PKB yang berlaku
untuk periode 2018 - 2020 telah terdaftar
di Kementerian Ketenagakerjaan RI melalui
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga
Kerja Nomor KEP.350/PHIJSK-PK/PP/III/2018.
Survei Kepuasan/Keterikatan Karyawan
Seperti yang telah disebutkan di atas, Perseroan
memandang karyawan sebagai salah satu
pemangku kepentingan yang berperan strategis
bagi perkembangan Perseroan. Untuk itu,
Perseroan melaksanakan survei kepuasan/
keterikatan karyawan sebagai bagian dari alat
evaluasi bagi Perseroan dalam merumuskan
kebijakan dan mengembangkan sistem
pengelolaan SDM.
Tentang survei kepuasan/keterikatan karyawan
dapat dilihat di bab Fungsi Penunjang Bisnis pada
bagian Sumber Daya Manusia dalam laporan
tahunan ini.
443 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Pengelolaan risiko K3Masalah keamanan dan keselamatan kerja
merupakan hal penting yang harus diutamakan
dalam lingkungan pekerjaan, karena kondisi
darurat dapat terjadi setiap saat. Oleh karena
itu, Perseroan mengatur pengelolaan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) yang merupakan
bentuk tanggung jawab Perseroan terhadap
karyawan yang diwujudkan dalam Kebijakan
sebagai berikut:
• Standar Operating Procedure No. 02/
OPS/06/2018 tentang Business Continuity
Management (BCM).
• Standar Operating Procedure No. 02/
PGA/2017 tentang Procurement & General
Affair
Dalam BCM diatur mengenai kondisi darurat
di cabang dan kantor pusat, dimana komponen
utamanya terdiri atas:
• Disaster Recovery Plan (DRP), yakni
perencanaan menyeluruh mengenai tindakan
yang harus diambil sebelum, selama dan
setelah suatu peristiwa yang mengganggu
dan menyebabkan suatu kerugian sistem
informasi. Team DRP diketuai oleh IT
PrOgrAM DAn KEgiATAn TErKAiT KESEhATAn DAn KESELAMATAn KErJA
444 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Division Head, dengan anggota dari berbagai
fungsi di IT Division. Uji coba DRC dilakukan
secara rutin, dengan periode minimal 1 kali
dalam 1 tahun oleh IT Division bersama Risk
Management Division.
• Emergency Response Plan (ERP), yakni suatu
strategi perencanaan untuk mengantisipasi
dan menanggulangi keadaan darurat,
dimana setiap unit kerja diwajibkan memiliki
Emergency Respons Team (ERT) yang
diketuai oleh masing-masing Division Head
(di kantor pusat) dan Branch Manager (di
Kantor Cabang).
• Penambahan sistem keamanan kerja di
beberapa cabang berupa Tombol Panic
Button dan Alarm jika terjadi kondisi darurat
selama waktu kerja di area tempat kerja.
Seperti kejadian bencana atau kebakaran
dan kondisi huru hara yang terjadi di cabang.
• Refreshment knowledge terkait simulasi
kondisi darurat melalui jalur evakuasi
• Business Continuity Plan (BCP), adalah
suatu perencanaan yang difokuskan untuk
mempertahankan kelangsungan fungsi bisnis
saat terjadi gangguan kritis yang disebabkan
oleh bencana alam atau yang dibuat manusia
yang berpotensi menyebabkan kerugian
sehingga dapat meminimalisasi efek
gangguan dan untuk memungkinkan bisnis
terus berlangsung.
Perseroan memberikan fasilitas dan jaminan
kesehatan kepada karyawan, baik jaminan
kesehatan untuk kecelakaan kerja di saat
bertugas maupun jaminan kesehatan yang
diwajibkan oleh peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Pembentukan P2K3Sebagai entitas usaha yang berkomitmen dalam
kepatuhan atas norma-norma keselamatan dan
kesehatan kerja serta peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia, Perseroan
membentuk Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (P2K3). Pembentukan
organisasi ini mengacu kepada Peraturan
Menteri Tenaga Kerja No. PER.04/MEN/1987
tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan
Ahli Keselamatan Kerja. P2K3 merupakan badan
pembantu yang merupakan wadah kerjasama
antara Perseroan dan karyawan untuk
mengembangkan kerja sama dalam penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja.
Fasilitas dan Jaminan Kesehatan bagi Karyawan
Tentang fasilitas dan jaminan kesehatan
karyawan dapat dilihat di bab Fungsi Penunjang
Bisnis pada bagian Sumber Daya Manusia
dalam laporan tahunan ini, atau dalam Laporan
Berkelanjutan yang diterbitkan bersamaan
dengan laporan tahunan ini.
445 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
KebijakanKomitmen Perseroan terhadap tanggung jawab
sosial perusahaan di bidang pengembangan sosial
dan kemasyarakatan terlampir pada kebijakan
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
Perseroan yang tertuang dalam Standard
Operation Procedure No. 03/PGN/05/2016
tentang Corporate Communication.
Program dan Kegiatan yang Dilakukan dan Dampaknya
Program CSR yang dilaksanakan Perseroan
selama tahun 2019 adalah kegiatan-kegiatan
dalam bidang pendidikan, kesehatan dan sosial
kemasyarakatan, sebagaimana yang terlampir di
bawah ini:
biDAng PEnDiDiKAn
Seperti tahun sebelumnya, di tahun 2019
Perseroan kembali melaksanakan program
CSR bidang Pendidikan berupa literasi
keuangan yang merupakan suatu rangkaian
kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill) dan keyakinan
(confidendence) bagi masyarakat agar mereka
memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan
pribadi dengan lebih baik.
Berikut kegiatan program Literasi Keuangan
yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun
2019:
446 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
No Tanggal Kuartal Kegiatan Keterangan
7 Desember 2019
4 Literasi dan Edukasi – Influenspeak
Direksi Mengajar di Universitas Mercu Buana
Sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia, MTF senantiasa memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat, salah satunya dengan mengadakan kegiatan Direksi Mengajar. Kegiatan ini rutin dilaksanakan sebagai bentuk kewajiban Perseroan akan pentingnya pengetahuan di bidang pembiayaan khususnya dunia multifinance. Pada 7 Desember 2019, MTF Bekerjasama dengan Universitas Mercu Buana, menyelenggarakan kegiatan literasi dan edukasi yang bertajuk “Influenspeak”, dengan nara sumber, Direktur Keuangan MTF, Armendra
biDAng KESEhATAn
Kepedulian Perseroan terhadap bidang
kesehatan, diimplementasikan melalui kegiatan
donor darah yang bekerjasama dengan Palang
Merah Indonesia. Dimana hasil dari kegiatan
donor darah tersebut, akan disumbangkan
kepada Palang Merah Indonesia. Kegiatan ini
diperuntukan bukan hanya bagi karyawan
Perseroan, namun juga bagi perusahaan lain
yang ada di sekitaran kantor MTF.
Berikut kegiatan program Donor arah yang
dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2019:
No Tanggal Kuartal Kegiatan Keterangan
April s.d. Mei 2019
2 Donor Darah MTF Donor Darah di 10 Wilayah Operasional MTF
Salah satu bentuk kepedulian MTF di bidang kesehatan adalah dengan menggelar kegiatan Donor Darah. Kegiatan ini dilaksanakan 4 (empat) kali setiap tahunnya dan bertepatan dengan 1 (satu) dekade perjalanan Perseroan, MTF mengadakan kegiatan donor darah di 10 (sepuluh) tempat yaitu di 9 (sembilan) regional dan Head Office pada bulan April sampai dengan Mei 2019.
biDAng SOSiAL KEMASyArAKATAn
Program kegiatan CSR di bidang sosial
kemasyarakatan dilaksanakan Perseroan
sebagai bentuk kepedulian Perseroan terhadap
sesama. Adapun bentuk kegiatan CSR d bidang
sosial kemasyarakatan di sepanjang tahun 2019,
adalah sebagai berikut:
447 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
No Tanggal Kuartal Kegiatan Keterangan
1 7 Januari 2019
1 Bantuan untuk Korban Gempa
Bantuan untuk Korban Gempa dan Tsunami Banten
Gempa yang terjadi pada awal tahun 2019 ini meninggalkan luka yang mendalam bagi para korbannya. Dalam peristiwa tersebut sebagian rumah mengalami kerusakan, luka-luka, bahkan ada yang keluarganya menjadi korban. Untuk memberikan dukungan dan bantuan bagi karyawan dan masyarakat sekitar, Deputy Direktur MTF, William Francis Indra, didampingi juga oleh Deputy Direktur MTF, Bonifacius Perana Citra Ketaren, dan team MTF lainnya melakukan kunjungan ke Teluk, Banten. Dalam kesempatan tersebut, Manajemen menyerahkan bantuan yang berasal dari donasi karyawan MTF dan dana CSR MTF kepada karyawan dan masyarakat sekitar.
2 1 Februari 2019
1 Setapak – Sehari Tanpa Alas Kaki
Bantuan 400 Pasang Sepatu pada Siswa SDN 2 Teluk, Banten
MTF bersama Banten Pos melaksanakan kegiatan CSR Sehari Tanpa Alas Kaki (Setapak) dengan memberikan bantuan berupa 400 pasang sepatu kepada siswa SDN 2 Teluk, Pandeglang, Banten. Bantuan tersebut langsung diserahkan oleh Direktur Utama MTF, Arya Suprihadi, kepada perwakilan SDN 2 Teluk di Pandeglang yang juga merupakan korban gempa dan tsunami yang terjadi pada bulan Januari 2019.
biaya dan/atau investasi Tanggung Jawab Sosial Aspek Pemberdayaan Sosial KemasyarakatanJumlah penyaluran program CSR pada aspek
pengembangan sosial dan kemasyarakatan
dapat dilihat pada tabel besaran anggaran yang
digunakan untuk program CSR dalam 5 (lima)
tahun terakhir, sebagaimana yang terlampir di
bawah ini.
Tahun Jumlah (Rp) Kenaikan dari tahun sebelumnya
2019 410.260.000 13,96%
2018 360.000.000 2,86%
2017 350.000.000 5,70%
2016 331.000.000 (17,3%)
2015 400.372.050 16,2%
2014 344.744.736
448 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
KebijakanKebijakan Perseroan terkait tanggung jawab
terhadap produk/Jasa serta konsumen dan mitra
kerja tertuang dalam:
1. Kebijakan Pembiayaan No.1 tanggal 29
Februari 2016
2. Kebijakan Operasional dan Support No.2
tanggal 31 Maret 2016, khususnya bagian
Pengadaan Barang dan Jasa (Procurement),
Penerimaan Pembayaran Kewajiban
Customer
3. Standar Operating Procedure Pengendalian
No. 03/PGN/02/2016 mengenai Customer
Care
4. Standar Operating Procedure No. 02/
GA/01/2017 mengenai Procurement &
General Affairs
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN LINGKUP TANGGUNG JAWAB TERHADAP PRODUK/JASA SERTA KONSUMEN DAN MITRA KERJA
rencana dan Target Kegiatan serta realisasnya di Sepanjang Tahun 2019
Dalam memenangkan persaingan yang ketat
di industri pembiayaan, maka melanjutkan
program sebelumnya, di tahun 2019 Mandiri
Tunas Finance kembali membuat strategi yang
berkaitan dengan pemberian kredit untuk
mempercepat SLA dan mengurangi risiko kredit
serta mengurangi penggunaan kertas. Adapun
strategi tersebut adalah :
1. Menjalankan program SPRINT (Sentralisasi
Proses Input).
Program ini dibuat untuk mengurangi SLA
proses kredit, mengurangi penggunaan
kertas dan mengembangkan proses digital.
2. Melakukan kerjasama dengan Direktorat
Jenderal Kependudukan dan Pencatatan
Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam
Negeri RI.
Kerjasama ini dilakukan untuk mengurangi
potensi pemalsuan data identitas
kependudukan dan mengurangi celah
bagi para mafia leasing untuk melakukan
penipuan. Selain itu juga demi mewujudkan
program Pemerintah dalam membangun big
data kependudukan di Indonesia.
3. Efiling proses (Document Management
System)
Sistem ini berupa pengelolaan dan
penyimpanan dokumen aplikasi konsumen
(Hardcopy) mulai dialihkan kepada
penyimpanan digital atau dokumen
elektronik (Sofcopy) kemudian di upload ke
dalam sistem DMS MTF
Strategi-strategi tersebut dibuat dengan tujuan
akhir adalah one day service dengan tetap
mendukung program Go Green, pertumbuhan
lending yang sehat dengan kualitas terjaga, Non
Performing Financing (NPF) <1% dan profit
bertumbuh dengan sehat. Untuk program-
program tersebut sudah dilaksanakan dan
terrealisasi di tahun 2019 dan 2018.
449 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Program dan Kegiatan yang Dilakukan dan Dampaknya
barang dan jasa di Kantor Pusat maupun Kantor
Cabang MTF meliputi:
• Pengadaan barang dan jasa
• Pengadaan jasa konsultansi namun
tidaktermasuk jasa perencanaan konstruksi,
pengawas konstruksi.
• Pengadaan jasa outsourcing
Seluruh pengadaan barang dan jasa dilaksanakan
oleh Departemen Procurement.
PEngELOLAAn hubungAn DEngAn MiTrA
KErJA PEMASOK/SUPPLiER/VEnDoR
Hubungan dengan pemasok/supplier/vendor
di atur dalam SOP Procurement & General
Affairs No. 02/GA/01/2017 khususnya
bahasan mengenai Pengadaan Barang dan Jasa.
Ketentuan umum pengadaan di Perseroan
mengacu pada prinsipdasar dan etika pengadaan
barang dan jasa yang meliputi transparansi,
akuntabilitas, bertanggung jawab, independen,
kewajaran serta efektif dan efisien. Pengadaan
450 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
Laporan ManajeMen proFIL perUSaHaananaLISa dan peMbaHaSan
ManajeMen ataS KInerja USaHa
perForMa 2019
Pengaduan Terkait Layanan serta Produk Perusahaan dan Penanganannya
Jenis Saluran Keterangan
Situs web www.mtf.co.id
Email [email protected]
Care Center 1500059
Facebook Fanpage MTF Auto Loan
Google Plus MTF AutoLoan
Instagram @mtf_autoLoan
Line MTF_Autoloan
Linkedin Mandiri Tunas Finance
Twitter @MTF_AutoLoan
Whatsapp +62 81113705740
Youtube MTF AutoLoan
Masukan dari pelanggan merupakan salah
satu faktor pendorong inovasi dan komitmen
Perseroan dalam peningkatan produk dan
layanan. Jalur interaksi dengan pelanggan
dilakukan melalui berbagai media, namun
titik kontak pertama untuk layanan pelanggan
adalah melalui Care Center 1500059. Layanan
ini diperuntukkan bagi pelanggan, untuk
mendapatkan informasi, memberikan saran atau
menyampaikan pengaduan yang tersedia dari hari
Senin hingga Jumat antara pukul 08.00 dan 17.00.
Di luar jam tersebut, untuk permintaan informasi
dan pengaduan, dapat dilakukan melalui alternatif
media komunikasi lainnya yaitu:
JUMLAH DAN PENANGANAN KELUHAN LAYANAN SERTA PRODUK PERUSAHAAN
Uraian2019
(Keluhan)2018
(Keluhan)
Kenaikan (Penurunan)
%
Jumlah Keluhan 1.055 572 84%
Keterangan:
Proses pencatatan pengaduan mengalami peningkatan sejalan dengan dibentuknya unit kerja khusus
untuk menerima, menangani dan menyelesaikan pengaduan pelanggan.
PENGADUAN PELANGGAN BERDASARKAN KATEGORI PERIODE 2019
Kategori Jumlah Persentase (%)
Penagihan (Collection) 640 61%
Proses Operasional (Operation) 330 31%
Layanan (Services) 16 2%
Pengajuan Pembiayaan (Credit) 13 1%
Kegiatan Pemasaran (Marketing) 5 0%
Lain-lain (Others) 51 5%
451 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANFUNGSI PENUNJANG BISNIS LAPORAN KEUANGAN AUDITTANGGUNG JAwAB SOSIAL
PERUSAHAAN
Penanganan pengaduan dan pengelolaan suara
pelanggan, selanjutnya akan menjadi prioritas
aktivitas pada unit kerja Customer Care, untuk
meningkatkan index kepuasan pelanggan
diantaranya melalui :
1. Mandiri Assisten Virtual Sahabat Anda
Untuk meningkatkan pelayanan dan
produktifitas dalam memberikan respons ke
pelanggan yang lebih cepat, telah tersedia
layanan pada media chatbot yaitu MARSHA
(Mandiri Assisten Virtual Sahabat Anda).
Layanan ini dapat diakses melalui Line @MTF.
Autoloans atau Whatsapp 0811-1370-5740,
dan memberikan layanan untuk kebutuhan:
• Informasi (Angsuran, Tenor dan Cara
Pembayaran Angsuran)
• Layanan (BPKB & STNK, Asuransi &
Customer Service)
• Produk & Promo (Produk, Promo &
Event, Apply Kredit)
2. `MTF Customer Experience Lounge
Fasilitas ini diresmikan bertepatan dengan
perayaan hari Pelanggan pada 4 September
2019. Point of service terbaru bernuansa
millenial ini, terletak di pusat kota Jakarta dan
khusus dibuat untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dalam berinteraksi dengan MTF
sehingga mendapatkan pengalaman layanan
yang lebih baik dan berkesan.
Di Customer Experience Lounge, pelanggan
dimanjakan dengan fasilitas yang sesuai
dengan kebutuhan, antara lain:
• Ruang layanan yang luas dengan kursi
tunggu yang nyaman
• Dealing room
• Queuing Machine
• Free Coffee
• Ruang Menyusui
• Ruang meeting untuk tamu perusahaan
Dalam suasana yang nyaman, pelanggan dapat
dilayani untuk berbagai kebutuhan, seperti
Pemberian Informasi, Pembayaran angsuran,
Pengambilan BPKB, Perpanjangan STNK, Klaim
Asuransi, Pengajuan Kredit Pembiayaan dan
Penerimaan pengaduan. Layanan ini tersedia
pada hari Senin hingga Jumat, pk 08.30-16.30
dan Sabtu pk 08.30 hingga 14.30, terletak di
Graha Mandiri lantai 1, Jl. Imam Bonjol no. 61,
Jakarta Pusat.
Proses penanganan dan penyelesaian pengaduan
pelanggan dilakukan melalui koordinasi antara
cabang dengan kantor pusat melalui frontliner
cabang dan unit kerja Customer Care.
452 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
453 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
LAPORAN KEUANGAN AUDIT
454 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
455 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
PT Mandiri Tunas Finance
Laporan keuangantanggal 31 Desember 2019dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebutbeserta laporan auditor independen/Financial statements as of 31 December 2019 andfor the year then endedwith independent auditors’ report
456 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
457 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
458 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCELAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2019DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUTBESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT MANDIRI TUNAS FINANCEFINANCIAL STATEMENTSAS OF 31 DECEMBER 2019
AND FOR THE YEAR THEN ENDEDWITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/Page
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan .............................................. 1-2 ......................................Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Statement of Profit or Loss andKomprehensif Lain .................................................. 3 .................................. Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas........................................... 4 .................................... Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas .......................................................... 5-6 ...............................................Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan ................................... 7-121 .................................Notes to the Financial Statements
***************************
459 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
460 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
461 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statementsform an integral part of these financial statements
taken as a whole.
1
PT MANDIRI TUNAS FINANCELAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCESTATEMENT OF FINANCIAL POSITION
As of 31 Desember 2019(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/ 31 Desember/ 31 Desember/Notes December 2019 December 2018
ASET ASSETS2c,2f
Kas dan setara kas 4,27 Cash and cash equivalentsKas 6.869 12.863 Cash on handKas pada bank Cash in banks
Pihak ketiga 123.260 105.923 Third partiesPihak berelasi 2s,4,26a 291.406 136.154 Related parties
421.535 254.9402c,2d,2g,5,
Piutang pembiayaan konsumen 27,28,29 Consumer financing receivablesPihak ketiga 13.849.802 12.927.542 Third partiesPihak berelasi 2s,5,26a 6.663 5.822 Related parties
13.856.465 12.933.364Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for
penurunan nilai 2j,5 (307.380) (303.884) impairment losses
13.549.085 12.629.480
2c,2d,2h,6,Piutang sewa pembiayaan 27,28,29 Finance lease receivables
Pihak ketiga 3.055.071 3.328.389 Third parties
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance forpenurunan nilai 2j,6 (7.982) (9.286) impairment losses
3.047.089 3.319.103
2c,2d,2i,7,Anjak piutang 27,28 Factoring receivables
Pihak ketiga 116.650 11.416 Third parties
Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance forpenurunan nilai 2j,7 (1.171) (113) impairment losses
115.479 11.303
Piutang lain-lain 2c,8,27 Other receivablesPihak ketiga 82.396 115.193 Third partiesPihak berelasi 2s,8,26a 723.381 620.215 Related parties
805.777 735.408Dikurangi: cadangan kerugian Less: allowance for
penurunan nilai 2j,8 (17.886) (6.007) impairment losses
787.891 729.401
Aset pajak tangguhan 2m,9d 73.072 59.921 Deferred tax assets
Tagihan kelebihan pajak 9a - 43.538 Claims for tax refund
Piutang derivatif 2c,2t,16,27,28 20.095 138.333 Derivative receivables
Aset tetap Fixed assets(setelah dikurangi akumulasi (net of accumulatedpenyusutan masing-masing depreciation of Rp177,019 andsebesar Rp177.019 dan Rp137.175 Rp137,175 as ofpada tanggal 31 Desember 2019 31 December 2019 anddan 2018) 2l,10 181.885 182.005 2018, respectively)
2c,2k,11,Aset lain-lain 27,29 Other assets
Pihak ketiga 103.025 112.745 Third partiesPihak berelasi 2s,11,26a 1.772 2.227 Related parties
TOTAL ASET 18.300.928 17.482.996 TOTAL ASSETS
462 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statementsform an integral part of these financial statements
taken as a whole.
2
PT MANDIRI TUNAS FINANCELAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2019(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCESTATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
As of 31 December 2019(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/ 31 Desember/ 31 Desember/Notes December 2019 December 2018
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIESUtang usaha 2c,12,27,29 516.540 649.630 Trade payables
Utang lain-lain 2c,13,27 Other payablesPihak ketiga 158.702 200.547 Third partiesPihak berelasi 2s,13,26b 64.110 84.738 Related parties
Utang pajak kini 2m,9b 23.336 1.852 Current tax liabilities
Beban yang masih harus dibayar 2c,14,27 Accrued expensesPihak ketiga 247.713 220.282 Third partiesPihak berelasi 2s,14,26b 2.183 1.828 Related parties
Pinjaman bank 2c,2d,2e,15,27,28 Bank loansPihak ketiga 8.760.648 9.843.103 Third partiesPihak berelasi 2s,15,26b 1.064.082 1.379.632 Related parties
9.824.730 11.222.735Biaya provisi yang belum
diamortisasi 15 (23.404) (34.611) Unamortized provision cost
9.801.326 11.188.124
2c,2d,2r,Surat berharga yang diterbitkan 17,27,28 Securities issued
Pihak ketiga 3.592.300 1.835.300 Third partiesPihak berelasi 2s,17,26b 1.137.700 1.014.700 Related parties
4.730.000 2.850.000Beban emisi yang belum
diamortisasi 17 (9.846) (4.732) Unamortized issuance cost
4.720.154 2.845.268
Utang derivatif 2c,2t,16,27,28 169.989 89.788 Derivative payables
Liabilitas imbalan kerja karyawan 2n,18 108.864 80.024 Employee benefits obligation
TOTAL LIABILITAS 15.812.917 15.362.081 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITYModal saham Share capital
Authorized capital - Modal dasar - 10.000.000.000 10,000,000,000 ordinary
lembar saham biasa dengan shares with a par valuenilai nominal Rp100 (nilai penuh) of Rp100 (full amount)per saham per share
Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid uppenuh - 2.500.000.000 lembar capital - 2,500,000,000saham 2o,19 250.000 250.000 ordinary shares
Penghasilan komprehensif lain: Other comprehensive income:Pengukuran kembali
atas liabilitas imbalan Remeasurement ofkerja karyawan - neto 2n,18 (31.936) (19.519) employee benefits obligation - net
Kerugian kumulatifatas instrumen derivatif untuk Cumulative loss on derivativelindung nilai arus kas - neto 2t,16 (58.912) (33.391) instrument for cash flow hedges - net
Saldo laba Retained earningsSudah ditentukan penggunaannya 20 50.000 50.000 AppropriatedBelum ditentukan penggunaannya 2.278.859 1.873.825 Unappropriated
TOTAL EKUITAS 2.488.011 2.120.915 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 18.300.928 17.482.996 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
463 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statementsform an integral part of these financial statements
taken as a whole.
3
PT MANDIRI TUNAS FINANCELAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAINUntuk tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2019(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCESTATEMENT OF PROFIT OR LOSS
AND OTHER COMPREHENSIVE INCOMEFor the Year Ended 31 December 2019
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhirpada tanggal 31 Desember/
Year ended 31 DecemberCatatan/
Notes 2019 2018
PENDAPATAN REVENUEPembiayaan konsumen 21a,26c 2.209.648 1.936.719 Consumer financingSewa pembiayaan 21b 427.484 386.302 Financial leaseAnjak piutang 21c 8.567 96 FactoringSimpanan bank 21d,26c 15.000 12.116 Deposit in bankLain-lain - neto 21e,26c 779.565 784.959 Others – net
Total pendapatan 3.440.264 3.120.192 Total revenue
BEBAN EXPENSESBeban keuangan 2r,2s,22,26d (1.452.429) (1.260.010) Financial chargesGaji dan tunjangan 2r,23,26d (537.854) (518.980) Salaries and benefitsUmum dan administrasi 2r,24,26d (400.713) (398.555) General and administrationPenyisihan kerugian
penurunan nilai: Provision for impairment losses:Pembiayaan konsumen 2c,2g,5 (415.964) (394.619) Consumer financingSewa pembiayaan 2c,2h,6 (17.342) (3.950) Financial leasesAnjak piutang 2c,2i,7 (1.058) (113) FactoringPiutang lain-lain 2c,8 (17.745) (4.122) Other receivables
Total beban (2.843.105) (2.580.349) Total expenses
LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFOREPAJAK FINAL DAN FINAL TAX ANDPAJAK PENGHASILAN 597.159 539.843 INCOME TAX EXPENSE
BEBAN PAJAK FINAL 2m (3.000) (2.423) FINAL TAX EXPENSE
LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFOREPAJAK PENGHASILAN 594.159 537.420 INCOME TAX EXPENSE,
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2m,9c (148.793) (134.100) INCOME TAX EXPENSE
LABA TAHUN BERJALAN 445.366 403.320 INCOME FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVELAIN INCOME
Pos yang tidak akan Item that will not bedireklasifikasi ke laba rugi: reclassified to profit or loss:
Pengukuran kembali 2n,18atas liabilitas imbalan kerja Remeasurement of employeekaryawan (16.556) 6.730 benefit obligation
Pajak penghasilan terkait 4.139 (1.682) Income tax effect
(12.417) 5.048
Pos yang akan Item that will bedireklasifikasi ke laba rugi: reclassified to profit or loss:
Bagian efektif dari kerugian Effective portion ofinstrumen lindung nilai dalam loss on hedging instrumentsrangka lindung nilai arus kas 2t (34.028) (27.695) in a cash flow hedge
Pajak penghasilan terkait 8.507 6.924 Income tax effect
(25.521) (20.771)
Penghasilan komprehensif lain- Other comprehensive income -setelah pajak (37.938) (15.723) net of tax
TOTAL PENGHASILANKOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVETAHUN BERJALAN 407.428 387.597 INCOME FOR THE YEAR
LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE(Nilai penuh) 2q,25 178 161 (Full amount)
464 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The
orig
inal
fina
ncia
lsta
tem
ents
incl
uded
here
inar
ein
the
Indo
nesi
anla
ngua
ge.
Cat
atan
atas
lapo
ran
keua
ngan
terla
mpi
rmer
upak
anba
gian
yang
tida
k te
rpis
ahka
nda
rila
pora
nke
uang
anse
cara
kese
luru
han.
The
acco
mpa
nyin
gno
tes
to th
efin
anci
alst
atem
ents
form
an in
tegr
alpa
rtof
thes
efin
anci
alst
atem
ents
take
nas
aw
hole
.
4
PTM
AN
DIR
ITU
NA
SFI
NA
NC
ELA
POR
AN
PER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
Unt
ukTa
hun
yang
Ber
akhi
rPa
daTa
ngga
l31
Des
embe
r201
9(D
isaj
ikan
dala
m ju
taan
Rup
iah,
kecu
alid
inya
taka
nla
in)
PTM
AN
DIR
ITU
NA
SFI
NA
NC
EST
ATE
MEN
TO
FC
HA
NG
ESIN
EQU
ITY
For t
heYe
arEn
ded
31D
ecem
ber2
019
(Exp
ress
edi n
mill
ions
ofR
upia
h,un
less
othe
rwis
est
ated
)
Ker
ugia
nku
mul
atif
atas
inst
rum
ende
rivat
ifun
tuk
lindu
ngni
lai
Peng
ukur
an k
emba
liar
us k
as- n
eto/
atas
liab
ilita
s im
bala
nC
umul
ativ
e lo
ssSa
ldo
laba
Sald
o la
bake
rja k
arya
wan
-net
o/on
deriv
ativ
esu
dah
dite
ntuk
anbe
lum
dite
ntuk
anR
emes
urem
ento
fin
stru
men
t for
peng
guna
anny
a/pe
nggu
naan
nya/
Cat
atan
/M
odal
saha
m/
empl
oyee
ben
efits
cash
flow
App
ropr
iate
dU
napp
ropr
iate
dEk
uita
s/N
otes
Shar
eca
pita
lob
ligat
ion-
net
hedg
es-n
etre
tain
ed e
arni
ngs
reta
ined
ear
ning
sEq
uity
Sald
o31
Des
embe
r 201
725
0.00
0(2
4.56
7)(1
2.62
0)50
.000
1.50
5.52
91.
768.
342
Bal
ance
31D
ecem
ber2
017
Pen
guku
ran
kem
bali
atas
liabi
litas
Rem
easu
rem
ento
f em
ploy
eeim
bala
nke
rjaka
ryaw
an -
sete
lah
paja
k2n
,18
-5.
048
--
-5.
048
bene
fits
oblig
atio
n - n
etof
tax
Ker
ugia
nbe
rsih
Net
loss
atas
inst
rum
ende
rivat
ifun
tuk
on d
eriv
ativ
ein
stru
men
tlin
dung
nila
iaru
ska
s2t
--
(20.
771
)-
-(2
0.77
1)fo
rcas
h flo
whe
dgin
g
Laba
tahu
nbe
rjala
n20
18-
--
-40
3.32
040
3.32
0In
com
e fo
rthe
year
2018
Div
iden
yan
gdi
baya
rkan
2p,2
0-
--
-(3
5.02
4)(3
5.02
4)D
ivid
ends
pai
d
Sald
o31
Des
embe
r 201
825
0.00
0(1
9.51
9)(3
3.39
1)50
.000
1.87
3.82
52.
120.
915
Bal
ance
31D
ecem
ber2
018
Pen
guku
ran
kem
bali
atas
liabi
litas
Rem
easu
rem
ento
f em
ploy
eeim
bala
nke
rjaka
ryaw
an -
sete
lah
paja
k2n
,18
-(1
2.41
7)-
--
(12.
417)
bene
fits
oblig
atio
n - n
etof
tax
Ker
ugia
nbe
rsih
Net
loss
atas
inst
rum
ende
rivat
ifun
tuk
on d
eriv
ativ
ein
stru
men
tlin
dung
nila
iaru
ska
s2t
--
(25.
521
)-
-(2
5.52
1)fo
rcas
h flo
whe
dgin
g
Laba
tahu
nbe
rjala
n20
19-
--
-44
5.36
644
5.36
6In
com
efo
r the
year
2019
Div
iden
yan
gdi
baya
rkan
2p,2
0-
--
-(4
0.33
2)(4
0.33
2)D
ivid
ends
pai
d
Sald
o31
Des
embe
r 201
925
0.00
0(3
1.93
6)(5
8.91
2)50
.000
2.27
8.85
92.
488.
011
Bal
ance
31D
ecem
ber2
019
465 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The
orig
inal
fina
ncia
lsta
tem
ents
incl
uded
here
inar
ein
the
Indo
nesi
anla
ngua
ge.
Cat
atan
atas
lapo
ran
keua
ngan
terla
mpi
rmer
upak
anba
gian
yang
tida
k te
rpis
ahka
nda
rila
pora
nke
uang
anse
cara
kese
luru
han.
The
acco
mpa
nyin
gno
tes
to th
efin
anci
alst
atem
ents
form
an in
tegr
alpa
rtof
thes
efin
anci
alst
atem
ents
take
nas
aw
hole
.
4
PTM
AN
DIR
ITU
NA
SFI
NA
NC
ELA
POR
AN
PER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
Unt
ukTa
hun
yang
Ber
akhi
rPa
daTa
ngga
l31
Des
embe
r201
9(D
isaj
ikan
dala
m ju
taan
Rup
iah,
kecu
alid
inya
taka
nla
in)
PTM
AN
DIR
ITU
NA
SFI
NA
NC
EST
ATE
MEN
TO
FC
HA
NG
ESIN
EQU
ITY
For t
heYe
arEn
ded
31D
ecem
ber2
019
(Exp
ress
edi n
mill
ions
ofR
upia
h,un
less
othe
rwis
est
ated
)
Ker
ugia
nku
mul
atif
atas
inst
rum
ende
rivat
ifun
tuk
lindu
ngni
lai
Peng
ukur
an k
emba
liar
us k
as- n
eto/
atas
liab
ilita
s im
bala
nC
umul
ativ
e lo
ssSa
ldo
laba
Sald
o la
bake
rja k
arya
wan
-net
o/on
deriv
ativ
esu
dah
dite
ntuk
anbe
lum
dite
ntuk
anR
emes
urem
ento
fin
stru
men
t for
peng
guna
anny
a/pe
nggu
naan
nya/
Cat
atan
/M
odal
saha
m/
empl
oyee
ben
efits
cash
flow
App
ropr
iate
dU
napp
ropr
iate
dEk
uita
s/N
otes
Shar
eca
pita
lob
ligat
ion-
net
hedg
es-n
etre
tain
ed e
arni
ngs
reta
ined
ear
ning
sEq
uity
Sald
o31
Des
embe
r 201
725
0.00
0(2
4.56
7)(1
2.62
0)50
.000
1.50
5.52
91.
768.
342
Bal
ance
31D
ecem
ber2
017
Pen
guku
ran
kem
bali
atas
liabi
litas
Rem
easu
rem
ento
f em
ploy
eeim
bala
nke
rjaka
ryaw
an -
sete
lah
paja
k2n
,18
-5.
048
--
-5.
048
bene
fits
oblig
atio
n - n
etof
tax
Ker
ugia
nbe
rsih
Net
loss
atas
inst
rum
ende
rivat
ifun
tuk
on d
eriv
ativ
ein
stru
men
tlin
dung
nila
iaru
ska
s2t
--
(20.
771
)-
-(2
0.77
1)fo
rcas
h flo
whe
dgin
g
Laba
tahu
nbe
rjala
n20
18-
--
-40
3.32
040
3.32
0In
com
e fo
rthe
year
2018
Div
iden
yan
gdi
baya
rkan
2p,2
0-
--
-(3
5.02
4)(3
5.02
4)D
ivid
ends
pai
d
Sald
o31
Des
embe
r 201
825
0.00
0(1
9.51
9)(3
3.39
1)50
.000
1.87
3.82
52.
120.
915
Bal
ance
31D
ecem
ber2
018
Pen
guku
ran
kem
bali
atas
liabi
litas
Rem
easu
rem
ento
f em
ploy
eeim
bala
nke
rjaka
ryaw
an -
sete
lah
paja
k2n
,18
-(1
2.41
7)-
--
(12.
417)
bene
fits
oblig
atio
n - n
etof
tax
Ker
ugia
nbe
rsih
Net
loss
atas
inst
rum
ende
rivat
ifun
tuk
on d
eriv
ativ
ein
stru
men
tlin
dung
nila
iaru
ska
s2t
--
(25.
521
)-
-(2
5.52
1)fo
rcas
h flo
whe
dgin
g
Laba
tahu
nbe
rjala
n20
19-
--
-44
5.36
644
5.36
6In
com
efo
r the
year
2019
Div
iden
yan
gdi
baya
rkan
2p,2
0-
--
-(4
0.33
2)(4
0.33
2)D
ivid
ends
pai
d
Sald
o31
Des
embe
r 201
925
0.00
0(3
1.93
6)(5
8.91
2)50
.000
2.27
8.85
92.
488.
011
Bal
ance
31D
ecem
ber2
019
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statementsform an integral part of these financial statements
taken as a whole.
5
PT MANDIRI TUNAS FINANCELAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhirpada Tanggal 31 Desember 2019(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCESTATEMENT OF CASH FLOWS
For the Year Ended31 December 2019
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhirpada tanggal 31 Desember/
Year ended 31 December
Catatan/Notes 2019 2018
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari konsumen: Cash receipts from customers:Pembiayaan konsumen 34.861.176 33.317.750 Consumer financingSewa pembiayaan 3.980.410 3.146.365 Finance leaseAnjak piutang 266.526 96 Factoring
Pendapatan bunga Interest income fromsimpanan bank 15.000 12.128 deposit in bank
Pendapatan penalti 21e 66.287 58.007 Late payment penaltiesPenerimaan dari piutang Recovery from
yang telah dihapusbukukan 5,6 150.905 152.200 written-off receivablesPremi asuransi 1.444.872 1.746.273 Insurance premiumsPenerimaan tagihan kelebihan pajak 65.554 - Receipts from tax refund
Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for:Pembayaran fasilitas Repayments of joint
pembiayaan bersama (7.995.152) (9.408.430) financing facilitiesPembayaran kepada
penyalur kendaraan (29.675.671) (27.549.244) Payments to car dealersPembayaran beban keuangan (1.410.706) (1.209.878) Payments for finance chargesPembayaran pajak penghasilan (130.814) (185.262) Payments for income taxPembayaran gaji dan Payments for
tunjangan (521.271) (461.115) salaries and allowancesPembayaran beban Payments for general and
umum dan administrasi (392.176) (478.880) administrative expensesPembayaran kepada perusahaan Payments to insurance
asuransi (916.224) (1.085.334) companies
Kas neto yang digunakan Net cash used inuntuk aktivitas operasi (191.284) (1.945.324) operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMINVESTASI INVESTING ACTIVITIES
Hasil penjualan aktiva tetap 10 1 - Proceeds from sale of fixed assetsPerolehan aset tetap 10 (39.969) (50.719) Acquisition of fixed assets
Kas neto yang digunakan Net cash used inuntuk aktivitas investasi (39.968) (50.719) investing activities
466 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statementsform an integral part of these financial statements
taken as a whole.
6
PT MANDIRI TUNAS FINANCELAPORAN ARUS KAS (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhirpada Tanggal 31 Desember 2019(Disajikan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCESTATEMENT OF CASH FLOWS (continued)
For The year Ended31 December 2019
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhirpada tanggal 31 Desember/
Year ended 31 December
Catatan/Notes 2019 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMPENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan pinjaman bank 32 14.125.783 16.824.698 Proceeds from bank loansPenerimaan surat berharga
yang diterbitkan 32 3.000.000 - Proceeds from securities issuedPembayaran pinjaman bank 32 (15.557.816) (13.874.241) Repayment of bank loansPembayaran surat berharga Repayment of
yang diterbitkan 17,32 (1.120.000) (825.000) securities issuedPembayaran beban emisi Payment of securities
surat berharga 17 (9.788) - issuance costsPembayaran dividen kas 20 (40.332) (35.024) Payment of cash dividends
Kas neto yang diperoleh dari Net cash provided byaktivitas pendanaan 397.847 2.090.433 financing activities
Kenaikan neto Net increase in cashkas dan setara kas 166.595 94.390 and cash equivalents
Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalentsawal tahun 4 254.940 160.550 at beginning of year
Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalentsakhir tahun 4 421.535 254.940 at end of year
467 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
7
1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION
PT Mandiri Tunas Finance (“Perseroan”) didirikandengan nama PT Tunas Financindo Corporationpada tanggal 17 Mei 1989 berdasarkan Akta NotarisMisahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta,No. 262. Akta pendirian ini disahkan oleh MenteriKehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH’89 tanggal 1 Juni 1989 sertadiumumkan dalam Lembaran Berita Negara RepublikIndonesia No. 57, Tambahan No. 1369 tanggal18 Juli 1989. Pada tanggal 18 Agustus 2000,Perseroan melakukan perubahan nama menjadiPT Tunas Financindo Sarana berdasarkan AktaNotaris Adam Kasdarmadji S.H., M.H., Notaris diJakarta No. 49. Akta perubahan ini disetujui olehMenteri Hukum dan Perundang-Undangan melaluiSurat Keputusan No. C-21195HT.01.04.TH2000tanggal 22 September 2000. Pada tanggal30 November 2007, Perseroan melakukanpenyesuaian Anggaran Dasar terhadap Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang PerseroanTerbatas berdasarkan Akta Notaris No. 94, Herawati,S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebuttelah disetujui oleh Menteri Hukum danHak Asasi Manusia dalam Surat KeputusanNo. AHU-06708.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal12 Februari 2008.
PT Mandiri Tunas Finance (the “Company”) wasincorporated with the name of PT Tunas FinancindoCorporation on 17 May 1989 based on NotarialDeed of Misahardi Wilamarta, S.H., Notary inJakarta, No. 262. The Company’s Articles ofAssociation was approved by the Ministry of Justicein its Decision Letter No. C2-4868.HT.01.01.TH’89dated 1 June 1989 and were published in the StateGazette of the Republic of Indonesia No. 57,Supplement No. 1369 dated 18 July 1989. On18 August 2000, the Company changed its name toPT Tunas Financindo Sarana based on NotarialDeed of Adam Kasdarmadji S.H., M.H., Notary inJakarta No. 49. This deed was approved by theMinister of Law and Regulation in its Decision LetterNo. C-21195HT.01.04.TH2000 dated22 September 2000. On 30 November 2007, theCompany complied its Articles of Association to TheLaw No. 40 of 2007 concerning Limited LiabilityCompany based on Notarial Deed No. 94 ofHerawati, S.H., Notary in Jakarta. This Deed wasapproved by Minister of Law andHuman Rights in its Decision LetterNo. AHU-06708.AH.01.02.Tahun 2008 dated12 February 2008.
Pada tanggal 26 Juni 2009, Perseroan mengubahnama Perseroan menjadi PT Mandiri Tunas Financeberdasarkan perubahan Anggaran Dasar sesuaidengan Akta Notaris No. 181 Dr. Irawan Soerodjo,S.H.,Msi., Notaris di Jakarta. Anggaran DasarPerseroan telah mengalami beberapa kaliperubahan, perubahan terakhir dengan Akta,No. 25 tanggal 18 Maret 2019 yang dibuat dihadapanLenny Janis Ishak, S.H., Notaris di Jakarta.Perubahan ini telah diterima dan dicatatkan dalamdatabase Sistem Administrasi Badan HukumKementerian Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia No. AHU-0020322.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 12 April 2019.
On 26 June 2009, the Company changed its nameto PT Mandiri Tunas Finance based on theamendment of the Articles of Association by theNotarial Deed No. 181 of Dr. Irawan Soerodjo,S.H.,Msi., Notary in Jakarta. The Articles ofAssociation has been amended from time to time,where in the latest amendment was by Deed of No.25 dated 18 March 2019 made before Lenny JanisIshak, S.H., Notary in Jakarta. This deed wasapproved by the Minister of Laws and HumanRights of the Republic of Indonesia in its DecisionLetter No. AHU-0020322.AH.01.02. Year 2019dated 12 April 2019.
Perubahan susunan Direksi dan anggota DewanKomisaris yang terakhir dilakukan pada tanggal26 Maret 2018, sebagaimana ternyata dalam AktaNo. 42 yang dibuat oleh Lenny Janis Ishak, S.H.,Notaris di Jakarta. Penerimaan pemberitahuanperubahan data Perseroannya telah diterima dandicatat di dalam database sistem administrasi BadanHukum di Kementrian Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0128132tanggal 28 Maret 2018.
The latest change in the composition of Directorsand the composition of the Board of Commissionerwas conducted on 26 March 2018 as stated in theNotary Deed No. 42 of Lenny Janis Ishak, S.H.,Notary in Jakarta. The notification receipt of thechange in the corporate data has been receivedand recorded in the database administrationsystem of legal entity in the Ministry of Laws andHuman Rights of the Republic of Indonesia No.AHU-AH.01.03-0128132 dated 28 March 2018.
468 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
8
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Kegiatan komersial Perseroan dimulai pada tahun1989. Perseroan memperoleh ijin usaha sebagaiPerseroan pembiayaan dalam bidang sewa gunausaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumen dariMenteri Keuangan berdasarkan Surat KeputusanNo. 1021/KMK.013/1989 tanggal 7 September 1989,sebagaimana diubah dengan Surat KeputusanNo. 54/KMK.013/1992 tanggal 15 Januari 1992 danNo. 19/KMK.017/2001 tanggal 19 Januari 2001.Amandemen terakhir diubah dengan SuratKeputusan Menteri KeuanganNo. KEP-352/KM.10/2009 tanggal 29 September2009. Saat ini, Perseroan bergerak dalam kegiatanusaha pembiayaan investasi, modal kerja, multiguna,anjak piutang dan kegiatan usaha lain berdasarkanpersetujuan Otoritas Jasa Keuangan.
The Company commenced commercial activities in1989. The Company obtained a business license tooperate in leasing, factoring and consumerfinancing from the Ministry of Finance in itsDecision Letter No. 1021/KMK.013/1989 dated7 September 1989, as amended by the DecisionLetter No. 54/KMK.013/1992 dated15 January 1992 and No. 19/KMK.017/2001 dated19 January 2001. The latest amendment was bythe Ministry of Finance Decision Letter No. KEP-352/KM.10/2009 dated 29 September 2009.Currently, the Company is engaged in investing,working capital, multipurpose, factoring and otherfinancing activities based on the approval ofFinancial Services Authority.
Perseroan berdomisili di Jakarta Pusat danmempunyai 102 kantor cabang dan 20 kantor selainkantor cabang yang berlokasi di beberapa tempat diIndonesia.
The Company is domiciled in Central Jakarta andhas 102 branches and 20 other branches that arelocated through other parts of Indonesia.
Pada tanggal 6 Februari 2009, PT Tunas Ridean Tbk.dan PT Tunas Mobilindo Parama mengalihkankepemilikan sahamnya di Perseroan sejumlahmasing-masing 650.000.000 lembar saham dan625.000.000 lembar saham atau sebesar 51% daritotal saham ditempatkan dan disetor penuh kepadaPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan akta notarisNo. 8, Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., tanggal6 Februari 2009.
On 6 February 2009, PT Tunas Ridean Tbk. andPT Tunas Mobilindo Parama have transferred theirownership in the Company amounting to650,000,000 shares and 625,000,000 shares,respectively, representing 51% of total issued andfully paid-up shares, to PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. by the Notarial Deed No. 8 of Dr. A.Partomuan Pohan, S.H., LL.M., dated 6 February2009.
Perseroan menerbitkan dan mendaftarkan ObligasiMandiri Tunas Finance ke Bursa Efek Indonesiasebagai berikut:
The Company issued and registered the followingMandiri Tunas Finance Bonds in the IndonesiaStock Exchange:
Obligasi/Bonds Tanggal terbit/Issue date Nilai nominal/Nominal value___________________ ______________________________________________ ___________________________________ _
I 29 Mei/May 2003 500.000II 22 Juni/June 2004 350.000III 8 JuliJuly 2005 350.000IV 22 Februari/February 2007 600.000V 20 Februari/February 2008 600.000VI 6 Mei/May 2011 600.000
Berkelanjutan I tahap I/ Continuing Bonds I Phase I 5 Juni/June 2013 500.000Berkelanjutan I tahap II/ Continuing Bonds I Phase II 23 Mei/May 2014 600.000Berkelanjutan I tahap III/ Continuing Bonds I Phase III 9 Juni/June 2015 150.000Berkelanjutan II tahap I/ Continuing Bonds II Phase I 18 Desember/December 2015 600.000Berkelanjutan II tahap II/ Continuing Bonds II Phase II 1 Juni/June 2016 1.400.000Berkelanjutan III tahap I/ Continuing Bonds III Phase II 7 Oktober/October 2016 500.000Berkelanjutan III tahap II/ Continuing Bonds III Phase II 8 Mei/May 2017 850.000Berkelanjutan IV tahap I/ Continuing Bonds IV Phase I 8 Januari/January 2019 1.000.000Berkelanjutan IV tahap II/ Continuing Bonds IV Phase II 26 Juli/July 2019 2.000.000
469 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
9
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Pada tanggal 18 Desember 2015, Perseroan telahmenerbitkan dan mendaftarkan ObligasiBerkelanjutan II Tahap I Tahun 2015 (”ObligasiBerkelanjutan II Tahap I”) ke Bursa Efek Indonesia.Penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I ini sertaPenunjukan Wali Amanat dilakukan berdasarkanAkta Perjanjian Perwaliamanatan No. 7 tanggal5 Oktober 2015 yang dibuat antara Perseroandengan PT Bank Mega Tbk, yang bertindak selakuWali Amanat pemegang Obligasi Berkelanjutan IITahap I.
On 18 December 2015, the Company issued andregistered Mandiri Tunas Finance ContinuingBonds II Phase I Year 2015 (“Continuing Bonds IIPhase I”) in the Indonesia Stock Exchange. Theissuance of Continuing Bonds II Phase I andTrusteeship Agreements No. 7 dated 5 October2015 were signed by the Company and PT BankMega Tbk, as the Trustee for the Continuing BondsII Phase I.
Pada tanggal 1 Juni 2016, Perseroan telahmenerbitkan dan mendaftarkan ObligasiBerkelanjutan II Tahap II Tahun 2016 (”ObligasiBerkelanjutan II Tahap II”) ke Bursa Efek Indonesia.Penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II ini sertaPenunjukan Wali Amanat dilakukan berdasarkanAkta Perjanjian PerwaliamanatanNo. 28 tanggal 12 Mei 2016, yang dibuat antaraPerseroan dengan PT Bank Mega Tbk, yangbertindak selaku Wali Amanat Pemegang ObligasiBerkelanjutan II Tahap II.
Pada tanggal 7 Oktober 2016, Perseroan telahmenerbitkan dan mendaftarkan ObligasiBerkelanjutan III Tahap I Tahun 2016 (”ObligasiBerkelanjutan III Tahap I”) ke Bursa Efek Indonesia.Penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I ini sertaPenunjukan Wali Amanat dilakukan berdasarkanAkta Perjanjian Perwaliamanatan No. 2 tanggal1 Agustus 2016 yang dibuat antara Perseroandengan PT Bank Mega Tbk, yang bertindak selakuWali Amanat pemegang Obligasi Berkelanjutan IIITahap I.
Pada tanggal 8 Mei 2017, Perseroan telahmenerbitkan dan mendaftarkan ObligasiBerkelanjutan III Tahap II Tahun 2017 (”ObligasiBerkelanjutan III Tahap II”) ke Bursa Efek Indonesia.Penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap II iniserta Penunjukan Wali Amanat dilakukanberdasarkan Akta Perjanjian PerwaliamanatanNo. 16 tanggal 8 Mei 2017 yang dibuat antaraPerseroan dengan PT Bank Mega Tbk, yangbertindak selaku Wali Amanat pemegang ObligasiBerkelanjutan III Tahap II.
On 1 June 2016, the Company issued andregistered Mandiri Tunas Finance ContinuingBonds II Phase II Year 2016 (“Continuing Bonds IIPhase II”) in the Indonesia Stock Exchange. Theissuance of Continuing Bonds II Phase II andTrusteeship Agreements No. 28 dated12 May 2016, were signed by the Company andPT Bank Mega Tbk, as the Trustee for theContinuing Bonds II Phase II.
On 7 October 2016, the Company issued andregistered Mandiri Tunas Finance ContinuingBonds III Phase I Year 2016 (“Continuing Bonds IIIPhase I”) in the Indonesia Stock Exchange. Theissuance of Continuing Bonds III Phase I andappointment of Trustee based on TrusteeshipAgreements No. 2 dated 1 August 2016 weresigned by the Company and PT Bank Mega Tbk,as the Trustee for the Continuing Bonds IIIPhase I.
On 8 May 2017, the Company issued andregistered Mandiri Tunas Finance ContinuingBonds III Phase II Year 2017 (“Continuing Bonds IIIPhase II”) in the Indonesia Stock Exchange. Theissuance of Continuing Bonds III Phase II andappointment of Trustee based on TrusteeshipAgreements No. 16 dated 8 May 2017 were signedby the Company and PT Bank Mega Tbk, as theTrustee for the Continuing Bonds III Phase II.
470 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
10
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Pada tanggal 8 Januari 2019, Perseroan telahmenerbitkan dan mendaftarkan ObligasiBerkelanjutan IV Tahap I Tahun 2019 (”ObligasiBerkelanjutan IV Tahap I”) ke Bursa Efek Indonesia.Penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I ini sertaPenunjukan Wali Amanat dilakukan berdasarkanAkta Perjanjian PerwaliamanatanNo. 18 tanggal 9 Oktober 2018 dan perubahanpernyataan kembali Perjanjian PerwaliamanatanObligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas FinanceTahap I Tahun 2018 No.18 tanggal 19 November2018 serta perubahan I Perjanjian PenjaminanPerwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan IV MandiriTunas Finance Tahap I Tahun 2019 No.17 tanggal14 Desember 2018 yang dibuat antara Perseroandengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,yang bertindak selaku Wali Amanat pemegangObligasi Berkelanjutan IV Tahap I.
On 8 January 2019, the Company issued andregistered Mandiri Tunas Finance ContinuingBonds IV Phase I Year 2019 (“Continuing Bonds IVPhase I”) in the Indonesia Stock Exchange. Theissuance of Continuing Bonds IV Phase I andappointment of Trustee based on TrusteeshipAgreements No. 18 dated 9 October 2018 andamendment to restatement of TrusteeshipAgreements Continuing Bonds IV Phase I Year2018 No.18 dated 19 November 2018 and thenamendment I of Trusteeship AgreementsContinuing Bonds IV Phase I Year 2019 No.17dated 14 December 2018 were signed by theCompany and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk, as the Trustee for the Continuing Bonds IVPhase I.
Pada tanggal 26 Juli 2019, Perseroan telahmenerbitkan dan mendaftarkan ObligasiBerkelanjutan IV Tahap II Tahun 2019 (”ObligasiBerkelanjutan III Tahap II”) ke Bursa Efek Indonesia.Penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II iniserta Penunjukan Wali Amanat dilakukanberdasarkan Akta Perjanjian PerwaliamanatanNo. 12 tanggal 8 Juli 2019 yang dibuat antaraPerseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk, yang bertindak selaku Wali Amanatpemegang Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II.
On 26 July 2019, the Company issued andregistered Mandiri Tunas Finance ContinuingBonds IV Phase II Year 2019 (“Continuing BondsIV Phase II”) in the Indonesia Stock Exchange. Theissuance of Continuing Bonds IV Phase II andappointment of Trustee based on TrusteeshipAgreements No. 12 dated 8 July 2019 were signedby the Company and PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk, as the Trustee for the ContinuingBonds IV Phase II.
Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi, KomiteAudit, Komite Pemantau Resiko, dan KomiteNominasi dan Remunerasi Perseroan adalah sebagaiberikut:
The members of the Company’s Board ofCommissioners, Directors, Audit Committee, RiskMonitoring Committee, and Nomination andRemuneration Committee are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Dewan Komisaris Board of CommissionersRico Adisurja Rico Adisurja
Komisaris Utama Setiawan Setiawan President CommissionerKomisaris Harry Gale Harry Gale CommissionerKomisaris Independen Ravik Karsidi Ravik Karsidi Independent Commissioner
Direksi Directors
Direktur Utama Arya Suprihadi Arya Suprihadi President DirectorDirektur Armendra Armendra DirectorDirektur Harjanto Tjitohardjojo Harjanto Tjitohardjojo Director
Komite Audit Audit Committee
Ketua Ravik Karsidi Ravik Karsidi ChairmanAnggota Allen Situngkir Allen Situngkir Member
Irene Yudhistira Irene YudhistiraAnggota Junarso Junarso Member
471 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
11
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi, KomiteAudit, Komite Pemantau Resiko, dan KomiteNominasi dan Remunerasi Perseroan adalah sebagaiberikut: (lanjutan)
The members of the Company’s Board ofCommissioners, Directors, Audit Committee, RiskMonitoring Committee, and Nomination andRemuneration Committee are as follows:(continued)
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Komite Pemantau Resiko Risk Monitoring Committee
Ketua Ravik Karsidi Ravik Karsidi ChairmanRico Adisurja Rico Adisurja
Anggota Setiawan Setiawan MemberAnggota Harry Gale Harry Gale Member
Irene Yudhistira Irene YudhistiraAnggota Junarso Junarso MemberAnggota Irwan Tri Nugroho Irwan Tri Nugroho Member
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and RemunerationCommittee
Ketua Ravik Karsidi Ravik Karsidi ChairmanAnggota Harry Gale Harry Gale MemberAnggota Vivid Zulprimiadanni Vivid Zulprimiadanni Member
Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuaidengan Peraturan Otoritas Jasa KeuanganNo. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015.
The appointment of the Company’s AuditCommittee is in compliance with Financial ServicesAuthority Regulation No. 55/POJK.04/2015 dated23 December 2015.
Pembentukan Komite Pemantau Resiko Perseroantelah sesuai dengan Peraturan Otoritas JasaKeuangan No. 10/POJK.05/2014 tanggal27 Agustus 2014 dan Peraturan Otoritas JasaKeuangan No. 1/POJK.05/2015 tanggal 23 Maret2015.
The appointment of the Company’s Risk MonitoringCommittee is in compliance with Financial ServicesAuthority Regulation No. 10/POJK.05/2014 dated27 August 2014 and Financial Services AuthorityRegulation No. 1/POJK.05/2015 dated 23 March2015.
Pembentukan Komite Nominasi dan RemunerasiPerseroan telah sesuai dengan Peraturan OtoritasJasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tanggal8 Desember 2014.
The appointment of the Company’s Nominationand Remuneration Committee is in compliance withFinancial Services Authority RegulationNo. 34/POJK.04/2014 dated 8 December 2014.
Sekretaris Perusahaan Perseroan dan Kepala DivisiAudit Internal Perseroan adalah sebagai berikut:
The Company’s Corporate Secretary and the Headof Internal Audit Division are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Sekretaris Perusahaan Arif Reza Fahlepi Arif Reza Fahlepi Corporate SecretaryKepala Divisi Audit Internal Dayu Rasmini Dayu Rasmini Head of Internal Audit Division
Pembentukan Sekretaris Perusahaan Perseroan telahsesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa KeuanganNo. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014.
The establishment of the Company’s CorporateSecretary is in compliance with Financial ServicesAuthority Regulation No. 35/POJK.04/2014 dated8 December 2014.
Pembentukan Divisi Audit Internal Perseroan telahsesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa KeuanganNo. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015.
The establishment of the Company’s Internal AuditDivision is in compliance with Financial ServicesAuthority Regulation No. 56/POJK.04/2015 dated23 December 2015.
472 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
12
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)
Pada tanggal 15 Januari 2020, Perseroanmengangkat Toga Philips Sumartua Sinaga sebagaiKepala Divisi Audit Internal.
On 15 January 2020, the Company appointed TogaPhilips Sumaratua Sinaga as Head of Internal AuditDivision.
Pada tanggal 31 Desember 2019, Perseroan memiliki3.581 karyawan (31 Desember 2018: 3.448 karyawan)(tidak diaudit).
As of 31 December 2019, the Company has 3,581employees (31 December 2018: 3,448 employees,respectively) (unaudited).
Entitas induk langsung dan entitas induk terakhirPerseroan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dimiliki olehPemerintah Republik Indonesia.
The direct and ultimate holding entity of theCompany is PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, state-owned company, owned by the Government of theRepublic of Indonesia.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES
Kebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkandalam penyusunan laporan keuangan Perseroanadalah sebagai berikut:
The significant accounting policies, applied in thepreparation of the Company’s financial statementswere as follows:
a. Pernyataan kepatuhan a. Statement of compliance
Laporan keuangan telah disusun dan disajikansesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan diIndonesia yang diterbitkan oleh Ikatan AkuntanIndonesia (IAI).
The financial statements have been preparedand presented in accordance with IndonesianFinancial Accounting Standards as issued bythe Indonesian Institute of Accountants.
b. Dasar penyusunan laporan keuangan b. Basis of preparation of the financialstatements
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsepakrual, kecuali laporan arus kas, danmenggunakan konsep biaya historis kecualiseperti yang disebutkan dalam catatan ataslaporan keuangan yang relevan.
The financial statements have been preparedon the accrual basis, except for the statementof cash flows, and using the historical costconcept of accounting, except as disclosed inthe relevant notes herein.
Laporan arus kas disusun menggunakan metodelangsung dan arus kas dikelompokkan atasdasar aktivitas operasi, investasi danpendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kasdan setara kas mencakup kas, kas pada bankdan deposito berjangka dengan jangka waktujatuh tempo tiga bulan atau kurang, sepanjangtidak digunakan sebagai jaminan atas pinjamanatau dibatasi penggunaannya.
The statement of cash flows are preparedbased on direct method by classifying cashflows on the basis of operating, investing andfinancing activities. For the purposes of thestatement of cash flows, cash and cashequivalents include cash on hand, cash inbanks and time deposits with original maturityof three months or less, as long as they are notbeing pledged as collateral for borrowings orrestricted.
Pos-pos dalam Penghasilan KomprehensifLainnya disajikan terpisah antara akun - akunyang akan direklasifikasikan ke laba rugi danakun - akun yang tidak akan direklasifikasikan kelaba rugi.
The items under Other Comprehensive Income(OCI) are presented separately between itemsto be reclassified to profit or loss and thoseitems not to be reclassified to profit or loss.
473 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
b. Dasar penyusunan laporan keuangan(lanjutan)
b. Basis of preparation of the financialstatements (continued)
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuaidengan standar akuntansi keuangan Indonesia,dibutuhkan estimasi dan asumsi yangmempengaruhi:
- nilai aset dan liabilitas dilaporkan danpengungkapan atas aset dan liabilitaskontinjensi pada tanggal laporan keuangan,dan
- jumlah pendapatan dan beban selamaperiode pelaporan.
The preparation of financial statements inconformity with Indonesian FinancialAccounting Standards requires the use ofestimates and assumptions that affects:
- the reported amounts of assets andliabilities and disclosure of contingentassets and liabilities at the date of thefinancial statements, and
- the reported amounts of revenues andexpenses during the reported period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkanpengetahuan terbaik manajemen atas kejadiandan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkinberbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based onmanagement’s best knowledge of currentevents and activities, actual results may differfrom those estimates.
Mata uang penyajian yang digunakan padalaporan keuangan adalah Rupiah, yangmerupakan mata uang fungsional.
The presentation currency used in thefinancial statements is Indonesian Rupiah,which is the functional currency of theCompany.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini,kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkanmenjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiahkecuali dinyatakan lain.
The amounts in the financial statements arerounded to and stated in millions of Rupiahunless otherwise stated.
c. Aset dan liabilitas keuangan c. Financial assets and liabilities
Aset keuangan Financial assets
Perseroan mengklasifikasikan asetkeuangannya dalam kategori: (i) aset keuanganyang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii)aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan(iv) aset keuangan tersedia untuk dijual.Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehanaset keuangan tersebut. Manajemenmenentukan klasifikasi aset keuangan tersebutpada saat awal pengakuannya.
The Company classifies its financial assets inthe following categories: (i) financial assetsmeasured at fair value through profit or loss, (ii)loans and receivables, (iii) held-to-maturityfinancial assets, and (iv) available-for-salefinancial assets. The classification depends onthe purpose for which the financials assetswere acquired. Management determines theclassification of its financial assets at initialrecognition.
Selama tahun berjalan dan pada tanggal laporanposisi keuangan, Perseroan hanya memiliki asetkeuangan yang diklasifikasikan sebagaipinjaman yang diberikan dan piutang sertaderivatif lindung nilai sehingga kebijakanakuntansi berkaitan dengan klasifikasi asetkeuangan di luar pinjaman yang diberikan danpiutang serta derivatif lindung nilai tidakdiungkapkan.
During the year and at the date of statement offinancial position, the Company only hasfinancial assets classified as loans andreceivables and hedging derivatives.Therefore, the accounting policies related toclassifications other than loans andreceivables and hedging derivatives are notdisclosed.
474 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalahaset keuangan non-derivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukan dantidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivativefinancial assets with fixed or determinablepayments that are not quoted in an activemarket, other than:
• yang dimaksudkan oleh Perseroan untukdijual dalam waktu dekat, yangdiklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan, serta yang pada saatpengakuan awal ditetapkan sebagai diukurpada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
• those that the Company intends to sellimmediately or in the near future, whichare classified as held-for-trading, andthose that the entity upon initial recognitiondesignates as at fair value through profit orloss;
• yang pada saat pengakuan awal ditetapkandalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
• those that the Company upon initialrecognition designates as available-for-sale; or
• dalam hal Perseroan mungkin tidak akanmemperoleh kembali investasi awal secarasubstansial, kecuali yang disebabkan olehpenurunan kualitas pinjaman yang diberikandan piutang.
• those for which the Company may notrecover substantially all of its initialinvestment, other than because of creditdeterioration and receivables.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yangdiberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnyaditambah biaya transaksi dan pendapatanadministrasi dan selanjutnya diukur pada biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode suku bunga efektif.
Loans and receivables are initially recognizedat fair value plus transaction costs andadministration income and subsequentlymeasured at amortized cost using the effectiveinterest rate method.
Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputikas dan setara kas, piutang pembiayaankonsumen, piutang sewa pembiayaan, anjakpiutang, piutang lain-lain dan aset lain-lain(piutang karyawan, piutang bunga, setorandalam perjalanan dan uang jaminan).
Loans and receivables consist of cash andcash equivalents, consumer financingreceivables, finance lease receivables,factoring receivables, other receivables andother assets (employee receivables, interestreceivables, deposit in transit and securitydeposit).
Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompokpinjaman yang diberikan dan piutang dicatat didalam laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain dan dilaporkan sebagai”Pendapatan pembiayaan konsumen”,”Pendapatan sewa pembiayaan” dan“Pendapatan anjak piutang”.
Income from financial assets classified asloans and receivables is included in thestatement of profit or loss and othercomprehensive income and is reported as“Consumer financing income”, “Finance leaseincome” and “Factoring income”.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, cadangankerugian penurunan nilai dilaporkan sebagaipengurang dari nilai tercatat dari aset keuangandalam kelompok pinjaman yang diberikan danpiutang, dan diakui di dalam laporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain sebagai“Penyisihan kerugian penurunan nilai”.
In the case of impairment, allowance forimpairment losses is reported as a deductionfrom the carrying value of the financial assetsclassified as loan and receivables andrecognized in the statement of profit or lossand other comprehensive income as“Provision for impairment losses”.
475 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laba rugi
Financial assets measured at fair valuethrough profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laba rugi termasuk aset keuangan untukdiperdagangkan dan aset keuangan yangditetapkan pada saat pengakuan awal untukdiukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial assets measured at fair value throughprofit or loss include financial assets held fortrading and financial assets designated uponinitial recognition at fair value through profit orloss.
Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompokdiperdagangkan kecuali mereka ditetapkansebagai instrumen lindung nilai efektif. Asetkeuangan yang diukur pada nilai wajar melaluilaba rugi disajikan dalam laporan posisikeuangan pada nilai wajar dengan keuntunganatau kerugian dari perubahan nilai wajar diakuidalam laba rugi.
Derivative assets are classified as held fortrading unless they are designated as effectivehedging instruments. Financial assets at fairvalue through profit or loss are carried in thestatement of financial position at fair value withgains or losses recognized in the profit or loss.
Pengakuan Recognition
Perseroan menggunakan akuntansi tanggalpenyelesaian untuk kontrak reguler ketikamencatat transaksi aset keuangan.
The Company uses settlement dateaccounting for regular way contracts whenrecording financial assets transactions.
Penurunan nilai dari aset keuangan Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan,Perseroan mengevaluasi apakah terdapat buktiyang obyektif bahwa aset keuangan ataukelompok aset keuangan mengalami penurunannilai. Kerugian penurunan nilai terjadi, jika danhanya jika, terdapat bukti yang obyektifmengenai penurunan nilai tersebut sebagaiakibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadisetelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwayang merugikan), dan peristiwa yang merugikantersebut berdampak pada estimasi arus kasmasa depan atas aset keuangan atau kelompokaset keuangan yang dapat diestimasi secaraandal.
The Company assesses at each reporting datewhether there is objective evidence that afinancial asset or group of financial assets isimpaired. Impairment losses are incurred onlyif there is objective evidence of impairment asa result of one or more events that occuredafter the initial recognition of the asset (a lossevent) and that loss event (or events) has animpact on the estimated future cash flows ofthe financial asset or group of financial assetsthat can be reliably estimated.
Kesulitan keuangan yang dialami debitur,kemungkinan debitur akan bangkrut, ataukegagalan atau penundaan pembayaranangsuran dapat dipertimbangkan sebagaiindikasi adanya penurunan nilai atas aset ataubagian dari kelompok aset keuangan tersebut.
Significant financial difficulties of the debtors,probability that the debtors will becomebankrupt and default or delinquency inpayments are considered as indicators that thefinancial assets or group of financial assets areimpaired.
Perseroan menentukan penurunan nilai secaraindividual atas aset keuangan yang signifikansecara individual, dan untuk aset keuangan yangtidak signifikan secara individual, penentuanpenurunan nilai dilakukan secara kolektif.
The Company assesses impairment offinancial assets individually for financial assetsthat are individually significant, and collectivelyfor financial assets that are not significantindividually.
476 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)
Jika Perseroan menentukan tidak terdapat buktiobyektif mengenai penurunan nilai atas asetkeuangan yang dinilai secara individual, makaPerseroan memasukkan aset keuangan tersebutke dalam kelompok aset keuangan yang memilikikarakteristik risiko kredit yang serupa danmenilai penurunan nilai kelompok tersebutsecara kolektif. Aset keuangan yang penurunannilainya dinilai secara individual tidak termasukdalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company determines that no objectiveevidence of impairment exists for individuallyassessed financial assets, it includes thefinancial assets in a group of financial assetswith similar credit risk characteristic andcollectively assesses them for impairment.Financial assets that are individually assessedfor impairment are not included in a collectiveassessment of impairment.
Arus kas masa datang dari kelompok asetkeuangan yang penurunan nilainya dievaluasisecara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugianhistoris yang pernah dialami atas aset-aset yangmemiliki karakteristik risiko kredit yang serupadengan karakteristik risiko kredit kelompoktersebut di dalam Perseroan. Kerugian historisyang pernah dialami kemudian disesuaikanberdasarkan data terkini yang dapat diobservasiuntuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidakberpengaruh pada periode terjadinya kerugianhistoris tersebut, dan untuk menghilangkanpengaruh kondisi yang ada pada periode historisnamun sudah tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows from a group of financialassets that are collectively evaluated forimpairment are estimated on the basis ofhistorical loss experience for assets with creditrisk characteristics similar to those in theCompany. Historical loss experience isadjusted on the basis of current observabledata to reflect the effects of current conditionsthat did not affect the period on which thehistorical loss experience is based and toremove the effects of conditions in the historicalperiod that do not currently exist.
Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutangtersebut dihapus buku dengan menjurnal balikcadangan kerugian penurunan nilai. Piutangtersebut dapat dihapus buku setelah semuaprosedur yang diperlukan telah dilakukan danjumlah kerugian telah ditentukan. Bebanpenurunan nilai yang terkait dengan pinjamanyang diberikan dan piutang diklasifikasikan kedalam “Cadangan kerugian penurunan nilai”.
When a receivable is uncollectible, it is writtenoff against the related allowance forimpairment losses. Such receivables arewritten off after all the necessary procedureshave been completed and the amount of theloss has been determined. Impairmentcharges relating to loans and receivables areclassified into “Allowance for impairmentlosses”.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugianpenurunan nilai berkurang dan pengurangantersebut dapat dikaitkan secara obyektif padaperistiwa yang terjadi setelah penurunan nilaidiakui (seperti meningkatnya peringkat piutangdebitur), maka kerugian penurunan nilai yangsebelumnya diakui harus dipulihkan, denganmenyesuaikan akun cadangan kerugianpenurunan nilai. Jumlah pemulihan asetkeuangan diakui pada laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain.
If in a subsequent period, the amount of theimpairment loss decreases and the decreasecan be related objectively to an event occurringafter the impairment was recognized (such asan improvement in the debtor’s receivablerating), the previously recognized impairmentloss is reversed by adjusting the allowance forimpairment losses. The amount of theimpairment reversal is recognized in thestatement of profit or loss and othercomprehensive income.
Penerimaan kemudian atas piutang yang telahdihapusbukukan, dikreditkan denganmenyesuaikan pada akun cadangan kerugianpenurunan nilai.
Subsequent recoveries of receivable written offare credited by adjusting the allowance forimpairment losses account.
477 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Perseroan mengklasifikasikan liabilitaskeuangan dalam kategori (i) liabilitas keuanganyang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur padabiaya perolehan diamortisasi.
The Company classifies its financial liabilitiesin the category of (i) financial liabilitiesmeasured at fair value through profit or lossand (ii) financial liabilities measured atamortized cost.
Selama tahun berjalan dan pada tanggal laporanposisi keuangan, Perseroan tidak memilikiliabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi. Perseroan jugamemiliki utang derivatif yang diakui sebagailindung nilai yang efektif.
During the year and at the date of statement offinancial position, the Company does not havefinancial liabilities that are measured at fairvalue through profit or loss. The Company hasderivative payables that are accounted for asan effective hedge.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biayaperolehan diamortisasi
Financial liabilities measured at amortized cost
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuanganyang diukur pada biaya perolehan diamortisasidiukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi.
Financial liabilities at amortized cost areinitially recognized at fair value less transactioncosts.
Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukurseluruh liabilitas keuangan yang diukur padabiaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Companymeasures all financial liabilities at amortizedcost using effective interest rate method.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biayaperolehan diamortisasi antara lain utang usaha,utang lain-lain, beban bunga yang masih harusdibayar, pinjaman bank dan surat berharga yangditerbitkan.
Financial liabilities measured at amortized costinclude trade payables, other payables,accrued interest expenses, bank loans andsecurities issued.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laba atau rugi
Financial liabilities measured at fair valuethrough profit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laba atau rugi mencakup liabilitaskeuangan yang diklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan dan liabilitas keuangan yangpada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan,diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial liabilities measured at fair valuethrough profit or loss include financial liabilitiesheld for trading and financial liabilitiesdesignated upon initial recognition at fair valuethrough profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalamkelompok diperdagangkan jika diperoleh ataudimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalamkelompok diperdagangkan kecuali derivatif yangditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yangefektif.
Financial liabilities are classified as held fortrading if these are incurred for the purpose ofselling in the near term. Derivative liabilities arealso classified as held for trading unless theseare designated as effective hedginginstruments.
Laba atau rugi atas liabilitas keuangan dalamkelompok diperdagangkan harus diakui dalamlaba rugi.
Gains or losses on financial liabilities held fortrading are recognized in profit or loss.
478 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)
Penghentian pengakuan Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangandilakukan ketika hak kontraktual atas arus kasyang berasal dari aset keuangan tersebutberakhir, atau ketika aset keuangan tersebuttelah ditransfer dan secara subtansial seluruhrisiko dan manfaat atas kepemilikan asettersebut telah ditransfer (jika secara substansialseluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, makaPerseroan melakukan evaluasi untukmemastikan keterlibatan berkelanjutan ataskendali yang masih dimiliki tidak mencegahpenghentian pengakuan). Liabilitas keuangandihentikan pengakuannya ketika liabilitas telahdilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognized when thecontractual rights to receive the cash flowsfrom these assets have ceased to exist or theassets have been transferred and substantiallyall the risks and rewards of ownership of theassets are also transferred (if substantially allthe risk and rewards were not transferred, theCompany tests control to ensure thatcontinuing involvement on the basis of anyretained powers of control does not preventderecognition). Financial liabilities arederecognized when they have been redeemedor otherwise extinguished.
Penghentian pengakuan piutang pembiayaankonsumen yang mengalami penurunan nilai,akan dilakukan ketika piutang telahdihapusbukukan. Piutang ragu-ragu akandihapusbukukan setelah menunggak lebih dari180 hari atau pada saat piutang tersebutdiputuskan tidak dapat tertagih.Penghapusbukuan piutang ragu-ragu ini bukanmerupakan hapus tagih, sehingga upayapenagihan tetap dilakukan. Piutang pembiayaankonsumen dapat diselesaikan dengan menjualkendaraan yang dibiayai Perseroan.
Consumer financing receivables arederecognized when the receivables have beenwritten off. Doubtful receivables are written offwhen they have been overdue for more than180 days or determined to be not collectible.The write-off of doubtful accounts do noteliminate the right to collect and hence are stillto be pursued for collection continuously.Consumer financing receivables could besettled by selling the motor vehicles that arefinanced by the Company.
Perseroan menerima kendaraan dari konsumendan membantu untuk menjual kendaraantersebut sehingga konsumen dapat melunasiutang pembiayaan konsumennya.
The Company receives motor vehicles fromcustomers and assist them in selling theirmotor vehicles so that the customers are ableto settle their consumer financing payables.
Konsumen memberi kuasa kepada Perseroanuntuk menjual kendaraan ataupun melakukantindakan lainnya dalam upaya penyelesaianpiutang pembiayaan konsumen bila terjadiwanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan.Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilaipenjualan dengan saldo piutang pembiayaankonsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugianyang terjadi dibebankan pada laporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain tahunberjalan.
The customers give the right to the Companyto sell the motor vehicles or take any otheractions to settle the outstanding consumerfinancing receivables in the events of default.Customers are entitled to the positivedifference between the proceeds from sale ofthe motor vehicles and the outstandingconsumer financing receivables. If difference isnegative, the resulting loss is charged to thecurrent year statement of profit or loss andother comprehensive income.
Jaminan kendaraan milik konsumen untukpelunasan piutang pembiayaan konsumen,dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilaitercatat piutang pembiayaan konsumen terkaitatau realisasi neto dari jaminan kendaraan milikkonsumen tersebut. Selisih antara nilai tercatatdan nilai realisasi neto piutang dicatat sebagaicadangan kerugian penurunan nilai dandibebankan pada laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Motor vehicle collaterals owned by customersfor settlement of their consumer financingreceivables are presented at the lower ofcarrying value of the related consumerfinancing receivables or the net realizablevalue of motor vehicle collaterals. Thedifference between the carrying value and thenet realizable value of receivables is recordedas allowance for impairment losses andcharged to the current year statement of profitor loss and other comprehensive income.
479 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)
Penghentian pengakuan Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangandilakukan ketika hak kontraktual atas arus kasyang berasal dari aset keuangan tersebutberakhir, atau ketika aset keuangan tersebuttelah ditransfer dan secara subtansial seluruhrisiko dan manfaat atas kepemilikan asettersebut telah ditransfer (jika secara substansialseluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, makaPerseroan melakukan evaluasi untukmemastikan keterlibatan berkelanjutan ataskendali yang masih dimiliki tidak mencegahpenghentian pengakuan). Liabilitas keuangandihentikan pengakuannya ketika liabilitas telahdilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognized when thecontractual rights to receive the cash flowsfrom these assets have ceased to exist or theassets have been transferred and substantiallyall the risks and rewards of ownership of theassets are also transferred (if substantially allthe risk and rewards were not transferred, theCompany tests control to ensure thatcontinuing involvement on the basis of anyretained powers of control does not preventderecognition). Financial liabilities arederecognized when they have been redeemedor otherwise extinguished.
Penghentian pengakuan piutang pembiayaankonsumen yang mengalami penurunan nilai,akan dilakukan ketika piutang telahdihapusbukukan. Piutang ragu-ragu akandihapusbukukan setelah menunggak lebih dari180 hari atau pada saat piutang tersebutdiputuskan tidak dapat tertagih.Penghapusbukuan piutang ragu-ragu ini bukanmerupakan hapus tagih, sehingga upayapenagihan tetap dilakukan. Piutang pembiayaankonsumen dapat diselesaikan dengan menjualkendaraan yang dibiayai Perseroan.
Consumer financing receivables arederecognized when the receivables have beenwritten off. Doubtful receivables are written offwhen they have been overdue for more than180 days or determined to be not collectible.The write-off of doubtful accounts do noteliminate the right to collect and hence are stillto be pursued for collection continuously.Consumer financing receivables could besettled by selling the motor vehicles that arefinanced by the Company.
Perseroan menerima kendaraan dari konsumendan membantu untuk menjual kendaraantersebut sehingga konsumen dapat melunasiutang pembiayaan konsumennya.
The Company receives motor vehicles fromcustomers and assist them in selling theirmotor vehicles so that the customers are ableto settle their consumer financing payables.
Konsumen memberi kuasa kepada Perseroanuntuk menjual kendaraan ataupun melakukantindakan lainnya dalam upaya penyelesaianpiutang pembiayaan konsumen bila terjadiwanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan.Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilaipenjualan dengan saldo piutang pembiayaankonsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugianyang terjadi dibebankan pada laporan laba rugidan penghasilan komprehensif lain tahunberjalan.
The customers give the right to the Companyto sell the motor vehicles or take any otheractions to settle the outstanding consumerfinancing receivables in the events of default.Customers are entitled to the positivedifference between the proceeds from sale ofthe motor vehicles and the outstandingconsumer financing receivables. If difference isnegative, the resulting loss is charged to thecurrent year statement of profit or loss andother comprehensive income.
Jaminan kendaraan milik konsumen untukpelunasan piutang pembiayaan konsumen,dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilaitercatat piutang pembiayaan konsumen terkaitatau realisasi neto dari jaminan kendaraan milikkonsumen tersebut. Selisih antara nilai tercatatdan nilai realisasi neto piutang dicatat sebagaicadangan kerugian penurunan nilai dandibebankan pada laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Motor vehicle collaterals owned by customersfor settlement of their consumer financingreceivables are presented at the lower ofcarrying value of the related consumerfinancing receivables or the net realizablevalue of motor vehicle collaterals. Thedifference between the carrying value and thenet realizable value of receivables is recordedas allowance for impairment losses andcharged to the current year statement of profitor loss and other comprehensive income.
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)
Saling hapus Offsetting
Aset dan liabilitas keuangan saling hapusdisajikan dalam laporan posisi keuangan jikamemiliki hak yang berkekuatan hukum untukmelakukan saling hapus buku atas jumlah yangtelah diakui tersebut dan berniat untukmenyelesaikan secara neto atau untukmerealisasikan aset dan menyelesaikanliabilitasnya secara simultan. Hak yangberkekuatan hukum berarti:
Financial assets and liabilities are offset andthe net amount is presented in the statementof financial position when there is a legallyenforceable right to offset the recognizedamounts and there is intention to settle on a netbasis or to realize the asset and settle theliability simultaneously. This means that theright to set off:
a. tidak terdapat kontinjensi di masa yang akandatang, dan
b. hak yang berkekuatan hukum pada kondisi-kondisi berikut ini:i. kegiatan bisnis normal;ii. kondisi kegagalan usaha; daniii. kondisi gagal bayar atau bangkrut.
a. must not be contigent on a future event,and
b. must be legally enforceable in all of thefollowing circumtances:i. the normal course of business;ii. the event of default; andiii. the event of insolvency or bankruptcy.
Klasifikasi instrumen keuangan Classification of financial instruments
Perseroan mengklasifikasikan instrumenkeuangan ke dalam klasifikasi tertentu yangmencerminkan sifat dari informasi danmempertimbangkan karakteristik dari instrumenkeuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihatpada tabel berikut:
The Company classifies the financialinstruments into classes that reflects the natureof information and take into account thecharacteristics of those financial instruments.The classifications are shown in the tablebelow:
Kategori yang didefinisikanoleh PSAK No.55 (Revisi 2014)/
Category as defined by SFAS No.55(Revised 2014)
Golongan(ditentukan oleh Perseroan)/
Class(as determined
by the Company)Subgolongan/Subclasses
Aset keuangan/Financialassets
Pinjaman yang diberikan danpiutang/Loans andreceivables
Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents- Kas/Cash on hand- Kas pada bank/Cash in banks- Deposito berjangka/Time depositPiutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivablesPiutang sewa pembiayaan/Finance lease receivablesAnjak piutang/Factoring receivables
Piutang lain-lain/Other receivables
Aset lain-lain/Other assets- Piutang karyawan/Employee receivables- Piutang bunga/Interest receivables- Setoran dalam perjalanan/Deposit in transit- Uang jaminan/Security deposit
Derivatif lindung nilai/ Hedgingderivatives
Lindung nilai atas nilai arus kas/Hedging instruments in cash flow hedges- Piutang derivatif/Derivative receivables
480 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
c. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) c. Financial assets and liabilities (continued)
Klasifikasi instrumen keuangan (lanjutan) Classification of financial instruments(continued)
Perseroan mengklasifikasikan instrumenkeuangan ke dalam klasifikasi tertentu yangmencerminkan sifat dari informasi danmempertimbangkan karakteristik dari instrumenkeuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihatpada tabel berikut (lanjutan):
The Company classifies the financialinstruments into classes that reflects the natureof information and take into account thecharacteristics of those financial instruments.The classifications are shown in the tablebelow (continued):
Kategori yang didefinisikanoleh PSAK No.55 (Revisi 2014)/
Category as defined by SFAS No.55(Revised 2014)
Golongan(ditentukan oleh Perseroan)/
Class(as determined
by the Company)Subgolongan/Subclasses
Liabilitaskeuangan/Financialliabilities
Liabilitas keuangan yang diukurdengan biaya perolehandiamortisasi/Financialliabilities at amortized cost
Utang usaha/Trade payables- Utang kendaraan/Vehicle payables- Utang asuransi/Insurance payablesUtang lain-lain/Other payables- Kantor pendaftaran fidusia/Fiduciary register office- Premi asuransi/Insurance premium- Pembiayaan bersama/Joint financingLain-lain/OthersBeban bunga yang masih harus dibayar/Accrued interest expenses
Pinjaman bank/Bank loansSurat berharga yang diterbitkan/Securities issued
Derivatif lindung nilai/Hedgingderivatives
Lindung nilai atas nilai arus kas/Hedging instruments in cash flow hedges- Utang Derivatif/ Derivative payables
d. Penentuan nilai wajar d. Determination of fair value
Nilai wajar adalah harga yang akan diterimauntuk menjual suatu aset atau harga yang akandibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalamtransaksi teratur antara pelaku pasar padatanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajarberdasarkan asumsi bahwa transaksi untukmenjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadidi:• pasar utama untuk aset dan liabilitas
tersebut, atau• jika terdapat pasar utama, di pasar yang
paling menguntungkan untuk aset atauliabilitas tersebut.
Fair value is the price that would be receivedto sell an asset or paid to transfer a liability inan orderly transaction between marketparticipants at the measurement date. The fairvalue measurement is based on thepresumption that the transaction to sell theasset or transfer the liability takes place either:
• in the principal market for the asset orliability, or
• in the absence of the principal market, inthe most advantageous market for theasset or liability.
Perseroan harus memiliki akses ke pasar utamaatau pasar yang paling menguntungkan tersebut.
The principal or the most advantageous marketmust be accessible by the Company.
481 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
d. Penentuan nilai wajar (lanjutan) d. Determination of fair value (continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas diukurmenggunakan asumsi yang akan digunakanpelaku pasar ketika menentukan harga aset atauliabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelakupasar bertindak dalam kepentingan ekonomiterbaiknya.
The fair value of an asset or a liability ismeasured using the assumptions that marketparticipants would use when pricing the assetor liability, assuming that market participantsact in their economic best interest.
Perseroan menggunakan teknik penilaian yangsesuai dalam keadaan dan dimana data yangmemadai tersedia untuk mengukur nilai wajar,memaksimalkan penggunaan input yang tidakdapat diobservasi.
The Company uses valuation techniques thatare appropriate in the circumtances and forwhich sufficient data are available to measurefair value, maximizing the use of relevantobservable inputs and minimizing the use ofunobservable inputs.
Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnyadiukur atau diungkapkan dalam laporankeuangan dikategorikan dalam hirarki nilai wajar,sebagaimana dijelaskan di bawah ini,berdasarkan tingkatan level input yang terendahyang signifikan terhadap pengukuran nilai wajarsecara keseluruhan:• Level 1 - harga kuotasian (tanpa
penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atauliabilitas yang identik.
• Level 2 - teknik penilaian di mana tingkatlevel input terendah yang signifikanterhadap pengukuran nilai wajar dapatdiobservasi baik secara langsung atau tidaklangsung.
• Level 3 - teknik penilaian di mana tingkatlevel input terendah yang signifikanterhadap pengukuran nilai wajar tidak dapatdiobservasi baik secara langsung atau tidaklangsung.
All assets and liabilities for which fair value ismeasured or disclosed in the financialstatements are categorized within the fair valuehierarchy, described as follows, based on thelowest level input that is significant to the fairvalue measurement as a whole:
• Level 1 - quoted (unadjusted) marketprices in active markets for identicalassets or liabilities.
• Level 2 - valuation techniques for whichthe lowest level input that is significant tothe fair value measurement is directly orindirectly observable.
• Level 3 - valuation techniques for whichthe lowest level input that is significant tothe fair value measurement is directly orindirectly unobservable.
Untuk aset dan liabilitas yang diukur secaraberulang dalam laporan keuangan, Perseroanmenentukan apakah perpindahan antar levelhirarki telah terjadi dengan melakukan evaluasipengelompokan (berdasarkan level input yangterendah yang signifikan terhadap pengukurannilai wajar secara menyeluruh) pada setiap akhirperiode pelaporan.
For assets and liabilities that are recognized inthe financial statements on a recurring basis,the Company determines whether transfershave occured between levels in hierarchy byreassessing categorization (based on thelowest level input that is signifcant to the fairvalue measurement as a whole) at the end ofeach reporting period.
e. Penjabaran mata uang asing e. Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kemata uang Rupiah dengan menggunakan kursyang berlaku pada tanggal transaksi. Padatanggal laporan posisi keuangan, aset danliabilitas moneter dalam mata uang asingdijabarkan dengan kurs yang berlaku padatanggal laporan posisi keuangan.
Transactions denominated in a foreigncurrency are translated into Rupiah at theexchange rate prevailing at the date of thetransaction. At the date of statement offinancial position, monetary assets andliabilities in foreign currencies are translated atthe exchange rates prevailing at that date.
482 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
e. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) e. Foreign currency translation (continued)
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yangtimbul dari transaksi dalam mata uang asing dandari penjabaran aset dan liabilitas moneterdalam mata uang asing, diakui pada laporan labarugi dan penghasilan komprehensif lain.
Exchange gains and losses arising ontransactions in foreign currency and on thetranslation of foreign currency monetary assetsand liabilities are recognized in the statementof profit or loss and other comprehensiveincome.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan asetdan liabilitas moneter dalam mata uang asingpada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018adalah sebagai berikut:
The exchange rates used to translate themonetary assets and liabilities denominated inforeign currencies as of 31 December 2019and 2018 are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Mata uang CurrencyDolar Amerika Serikat (AS$) 13.901,01 14.481,00 United State Dollar (US$)Yen Jepang (JPY ¥) 127,97 131,12 Japanese Yen (JPY ¥)
f. Kas dan setara kas f. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, kas di bankdan deposito berjangka dengan jangka waktujatuh tempo tiga bulan atau kurang, yang tidakdibatasi penggunaannya, tidak digunakansebagai jaminan atas pinjaman dan dapatsegera dijadikan kas tanpa terjadi perubahannilai yang sangat signifikan.
Cash and cash equivalents include cash onhand, cash in banks and time deposits withoriginal maturity of three months or less, whichare not restricted and are not pledged ascollateral for any borrowing and that are readilyconvertible to known amounts of cash whichare subject to insignificant risk of changes invalue.
g. Piutang pembiayaan konsumen g. Consumer financing receivables
Piutang pembiayaan konsumen diakui padaawalnya dengan nilai wajar ditambah biaya-biaya transaksi dan dikurangi yield enhancingincome yang dapat diatribusikan secaralangsung dan selanjutnya diukur dengan biayaperolehan diamortisasi menggunakan metodetingkat bunga efektif. Piutang pembiayaankonsumen diklasifikasikan sebagai pinjamanyang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2cuntuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yangdiberikan dan piutang.
Consumer financing receivables arerecognized initially at fair value, added withdirectly attributable transactions costs anddeducted by yield enhancing income, andsubsequently measured at amortized costusing the effective interest rate method.Consumer financing receivables are classifiedas loans and receivables. Refer to Note 2c forthe accounting policy for loans andreceivables.
Penyelesaian kontrak sebelum masapembiayaan konsumen berakhir diperlakukansebagai pembatalan kontrak pembiayaankonsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakuidalam laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain tahun berjalan pada tanggalterjadinya transaksi.
Early termination is treated as a cancellation ofan existing contract and the resulting gain orloss is credited or charged to the current yearstatement of profit or loss and othercomprehensive income at the transaction date.
483 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
g. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan) g. Consumer financing receivables(continued)
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belumdiakui merupakan selisih antara jumlahkeseluruhan pembayaran angsuran yang akanditerima dari konsumen dan jumlah pokokpembiayaan yang akan diakui sebagaipenghasilan sesuai dengan jangka waktukontrak dengan menggunakan metode tingkatsuku bunga efektif.
Unearned consumer financing income is thedifference between total installments to bereceived from customers and the totalfinancing which is recognized as income overthe term of the contract using the effectiveinterest rate.
Restrukturisasi kredit dapat dilakukan dengancara pengalihan kredit, melanjutkan kredit,mengangsur kembali, merubah jatuh tempo,merubah tenor dan/atau menambah downpayment.
Credit restructuring can be done by overcontract, asset replacement, repay back,change in due date, change in tenor and/orincrease in down payment.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredityang berkaitan dengan modifikasi persyaratankredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaankas masa depan yang telah ditentukan dalampersyaratan kredit yang baru, termasukpenerimaan yang diperuntukkan sebagai bungamaupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredityang diberikan yang tercatat sebelumrestrukturisasi di laporan keuangan.
Losses on loan restructuring in respect ofmodification of the terms of the loans arerecognized only if the cash value of total futurecash receipt specified in the new terms of theloans, including both receipt designated asinterest, and those designated as loanprincipal, are less than the recorded amountsof loans before restructuring in financialstatements.
Pembiayaan bersama Joint financing
Piutang pembiayaan konsumen merupakanjumlah piutang setelah dikurangi dengan piutangpembiayaan bersama, pendapatan pembiayaanyang belum diakui dan cadangan kerugianpenurunan nilai.
Consumer financing receivables are stated atnet of joint financing receivables, unearnedconsumer financing income and allowance forimpairment losses.
Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayaibersama pihak-pihak lain dimana masing-masing pihak mendapatkan imbalan (rewards)dan menanggung risiko kredit sesuai denganporsinya disajikan di laporan posisi keuangansecara bersih. Pendapatan administrasi ataspengelolaan pembiayaan bersama disajikan dilaporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain.
Joint financing receivables where theCompany and joint financing providers bearcredit risk in accordance with their portion arepresented on a net basis in the statement offinancial position. Administration income formanaging joint financing are presented in thestatement of profit or loss and othercomprehensive income.
484 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
h. Piutang sewa pembiayaan h. Finance lease receivables
Piutang sewa pembiayaan merupakan jumlahpiutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisayang akan diterima pada akhir masa sewapembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewapembiayaan tangguhan, simpanan jaminan dancadangan kerugian penurunan nilai. Selisihantara nilai piutang usaha bruto dan nilai tunaipiutang diakui sebagai pendapatan sewapembiayaan tangguhan. Pendapatan sewapembiayaan tangguhan dialokasikan sebagaipendapatan di laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain tahun berjalan berdasarkansuatu tingkat pengembalian konstan atasinvestasi bersih dengan menggunakan sukubunga efektif.
Finance lease receivables represent leasereceivables plus the residual value at the endof the lease period and stated at net ofunearned lease income, security deposits andallowances for impairment losses. Thedifference between the gross lease receivableand the present value of the lease receivable isrecognized as unearned lease income.Unearned lease income is allocated to currentyear statement of profit or loss and othercomprehensive income based on a constantrate of return on the net investment usingeffective interest rates.
Penyewa pembiayaan memiliki hak opsi untukmembeli aset yang disewa-pembiayaankanpada akhir masa sewa pembiayaan denganharga yang telah disetujui bersama pada saatdimulainya perjanjian sewa pembiayaan.
The lessee has the option to purchase theleased asset at the end of the lease period ata price mutually agreed upon at thecommencement of the agreement.
Penyelesaian kontrak sebelum masa sewapembiayaan berakhir diperlakukan sebagaipembatalan kontrak sewa dan laba atau rugiyang timbul diakui dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Early termination is treated as a cancellation ofan existing contract and the resulting gain orloss is credited or charged to the current yearstatement of profit or loss and othercomprehensive income.
Piutang sewa pembiayaan diklasifikasikansebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi ataspinjaman yang diberikan dan piutang.
Finance lease receivables are classified asloans and receivables. Refer to Note 2c for theaccounting policy of loans and receivables.
i. Tagihan anjak piutang i. Factoring receivables
Tagihan anjak piutang dicatat berdasarkanjumlah yang dibayar oleh Perseroan yangdihitung berdasarkan persentase tertentu darinilai piutang. Perbedaan antara jumlah yangdibayar dan jumlah neto piutang dialihkanmerupakan pendapatan belum diakui dan diakuisebagai pendapatan selama jangka waktuperjanjian dengan menggunakan tingkat sukubunga efektif (Catatan 2c).
Factoring receivables are recorded at theamount paid by the Company which arecalculated based on certain percentages of thereceivable value. The difference in valuebetween the amounts paid by the Companyand the net factoring receivable is recognizedas unearned income and realized over theperiod of the contract using the effectiveinterest method (Note 2c).
j. Cadangan kerugian penurunan nilai j. Allowance for impairment losses
Perseroan melakukan perhitungan cadangankerugian penurunan nilai dengan menggunakanmetode “incurred losses”. Lihat Catatan 2c.
The Company calculates the allowance forimpairment losses using the “incurred losses”methodology. Refer to Note 2c.
k. Beban dibayar di muka k. Prepaid expenses
Beban dibayar di muka diamortisasi selamamasa manfaat masing-masing biaya denganmenggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over theperiods benefited using the straight-linemethod.
485 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
l. Aset tetap dan penyusutan l. Fixed assets and depreciation
Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan danselanjutnya dipertanggungjawabkan denganmenggunakan model biaya (cost method) dandinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangidengan akumulasi penyusutan.
Fixed assets are stated at cost andsubsequently accounted using the costmethod and stated at cost less accumulateddepreciation.
Harga perolehan mencakup semua pengeluaranyang terkait secara langsung dengan perolehanaset tetap.
Acquisition cost covers all expenditures thatare directly attributable to the acquisition of theitems.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalambentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) ketikatanah diperoleh pertama kali diakui sebagaibagian dari biaya perolehan tanah pada akun“Aset Tetap” dan tidak diamortisasi.
The legal cost of land rights in the form ofBuilding Usage Right (Hak Guna Bangunan or“HGB”) when the land was acquired initially isrecognized as part of the cost of the land underthe “Fixed Assets” account and not amortized.
Sementara biaya pengurusan atasperpanjangan atau pembaruan legal hak atastanah dalam bentuk HGB diakui sebagai asettakberwujud dan diamortisasi sepanjang manayang lebih pendek antara umur hukum hak danumur ekonomi tanah.
Meanwhile, the extension or the legal renewalcosts of land rights in the form of HGB isrecognized as intangible asset and amortizedover the shorter of the rights' legal life andland's economic life.
Hak atas tanah tidak diamortisasi. Land rights is not amortized.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesarbiaya perolehan dan akan dipindahkan kemasing-masing aset tetap yang bersangkutanpada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost andtransferred to the respective fixed assetaccount when completed and ready for use.
Penyusutan aset tetap selain tanah danbangunan dalam pengerjaan dihitung denganmenggunakan metode garis lurus sepanjangestimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Depreciation on fixed assets other than landand construction in progress are calculatedusing the straight-line method over theirestimated useful lives as follows:
Masa manfaat (tahun)/ Persentase/Golongan Useful life (years) Percentage Classsification
Bangunan 20 5,00% BuildingsPerabotan dan peralatan kantor 5 20,00% Furniture and office equipmentKendaraan 5 20,00% VehiclesRenovasi bangunan sewa 3 - 5 20,00% - 33,33% Leasehold improvement
Aset tetap kecuali tanah dan bangunan dalampengerjaan disusutkan sampai dengan nilaisisanya.
Fixed assets except land and construction inprogress are depreciated to their residualvalue.
486 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
l. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) l. Fixed assets and depreciation (continued)
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakuisebagai bagian dari nilai tercatat aset atausebagai aset yang terpisah, sebagaimanaseharusnya, hanya apabila kemungkinan besarPerseroan akan mendapatkan manfaatekonomis di masa depan berkenaan denganaset tersebut dan biaya perolehan aset dapatdiukur dengan andal. Nilai yang terkait denganpenggantian komponen tidak diakui. Biayaperbaikan dan pemeliharaan dibebankan kedalam laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’scarrying amount or recognized as a separateasset, as appropriate, only when it is probablethat future economic benefits associated withthe item will flow to the Company and the costof the item can be measured reliably. Amountsin respect of replaced parts are derecognized.All other repairs and maintenance are chargedto the statement of profit or loss and othercomprehensive income during the period inwhich they are incurred.
Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah dandisesuaikan, setiap tanggal laporan posisikeuangan jika diperlukan.
The assets’ residual values and useful lives arereviewed, and adjusted if appropriate, at eachdate of statement of financial position.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi ataudijual, maka nilai tercatat dan akumulasipenyusutannya dikeluarkan dari laporankeuangan dan keuntungan atau kerugian yangdihasilkan dari penjualan aset tetap diakui dalamlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain.
When assets are retired or otherwise disposedof, their carrying values and the relatedaccumulated depreciation are eliminated fromthe financial statements and the resulting gainor loss on the disposal of fixed assets isrecognized in the statement of profit or lossand other comprehensive income.
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar darinilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatataset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapatdiperoleh kembali.
When the carrying amount of an asset isgreater than its estimated recoverable amount,it is written down immediately to its recoverableamount.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periodepelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugipenurunan nilai yang telah diakui dalam periodesebelumnya mungkin tidak ada lagi ataumungkin telah menurun. Jika indikasi yangdimaksud ditemukan, maka entitasmengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
An assessment is made at each reportingperiod as to whether there is any indication thatpreviously recognized impairment losses mayno longer exist or may have decreased. If suchindication exists, the recoverable amount isestimated.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakuidalam periode sebelumnya dibalik hanya jikaterdapat perubahan asumsi-asumsi yangdigunakan untuk menentukan jumlah terpulihkanaset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhirdiakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat asetdinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
A previously recognized impairment losess isreversed only if there has been a change in theassumptions used to determine the asset’srecoverable amount since the last impairmentloss was recognized. If that is the case, thecarrying amount of the asset is increased to itsrecoverable amount.
487 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
l. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) l. Fixed assets and depreciation (continued)
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalamlaporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain. Setelah pembalikan tersebut, penyusutanaset tersebut disesuaikan di periode mendatanguntuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yangdirevisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasaryang sistematis selama sisa umur masamanfaatnya.
Reversal of an impairment loss is recognizedin the statement of profit or loss and othercomprehensive income. After such a reversal,the depreciation charge on the asset isadjusted in future periods to allocate theasset’s revised carrying amount, less anyresidual value, on a systematic basis over itsremaining useful life.
m. Perpajakan m. Taxation
Pajak Final Final Tax
Peraturan perpajakan di Indonesia mengaturbeberapa jenis penghasilan dikenakan pajakyang bersifat final. Pajak final yang dikenakanatas nilai bruto transaksi tetap dikenakanwalaupun atas transaksi tersebut pelakutransaksi mengalami kerugian.
Tax regulation in Indonesia determined thatcertain taxable income is subject to final tax.Final tax applied to the gross value oftransactions is applied even when the partiescarrying the transaction are recognizing losses.
Mengacu pada PSAK No. 46, “PajakPenghasilan”, pajak final tersebut tidak termasukdalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46.Oleh karena itu, Perseroan memutuskan untukmenyajikan beban pajak final sehubungandengan pendapatan bunga sebagai postersendiri.
Referring to PSAK No. 46, “Income Tax”, finaltax is no longer governed by PSAK No. 46.Therefore, the Company has decided topresent all of the final tax arising from interestincome as separate line item.
Pajak Kini Current Tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalandiukur sebesar jumlah yang diharapkan dapatdirestitusi dari atau dibayarkan kepada otoritasperpajakan.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan labakena pajak tahun berjalan yang dihitungberdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Kekurangan/kelebihan pembayaran pajakpenghasilan dicatat sebagai bagian dari “BebanPajak Penghasilan” dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain. Perseroan jugamenyajikan bunga/denda, jika ada, sebagaibagian dari “Beban Pajak Penghasilan”.
Current income tax assets and liabilities for thecurrent year are measured at the amountexpected to be recovered from or paid to thetaxation authority.
Current tax expense is determined based onthe taxable profit for the year computed usingthe prevailing tax rates.
Underpayment/overpayment of income tax arepresented as part of “Income Tax Expense” inthe statement of profit or loss and othercomprehensive income. The Company alsopresented interest/penalty, if any, as part of“Income Tax Expense”.
488 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
m. Perpajakan (lanjutan) m. Taxation (continued)
Pajak Tangguhan Deferred Tax
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakuipada saat surat ketetapan pajak diterima atau,jika diajukan keberatan, pada saat keputusanatas keberatan ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recordedwhen a tax assessment letter is received or,if appealed against, when the result of theappeal is determined.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakuimenggunakan metode posisi keuangan ataskonsekuensi pajak pada masa mendatangyang timbul dari perbedaan jumlah tercatat asetdan liabilitas menurut laporan keuangandengan dasar pengenaan pajak aset danliabilitas pada setiap tanggal pelaporan.Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semuaperbedaan temporer kena pajak dan aset pajaktangguhan diakui untuk perbedaan temporeryang boleh dikurangkan dan akumulasi rugifiskal, sepanjang besar kemungkinanperbedaan temporer yang boleh dikurangkandan akumulasi rugi fiskal tersebut dapatdimanfaatkan untuk mengurangi laba kenapajak pada masa depan.
Deferred tax assets and liabilities arerecognized using the financial positionmethod for the future tax consequencesattributable to differences between thecarrying amounts of existing assets andliabilities in the financial statements and theirrespective tax bases at each reporting date.Deferred tax liabilities are recognized for alltaxable temporary differences and deferredtax assets are recognized for deductibletemporary differences and accumulated fiscallosses to the extent that it is probable thattaxable profit will be available in future yearsagainst which the deductible temporarydifferences and accumulated fiscal lossescan be utilized.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaahulang pada akhir setiap periode pelaporan danditurunkan apabila laba fiskal mungkin tidakmemadai untuk mengkompensasi sebagianatau semua manfaat aset pajak tangguhantersebut. Pada akhir setiap periode pelaporan,Perseroan menilai kembali aset pajaktangguhan yang tidak diakui. Perseroanmengakui aset pajak tangguhan yangsebelumnya tidak diakui apabila besarkemungkinan bahwa laba fiskal pada masadepan akan tersedia untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax assetis reviewed at the end of each reportingperiod and reduced to the extent that it is nolonger probable that sufficient taxable profitwill be available to allow the benefit of part orall of that deferred tax asset to be utilized. Atthe end of each reporting period, theCompany reassesses unrecognized deferredtax assets. The Company recognizes apreviously unrecognized deferred tax assetsto the extent that it has become probable thatfuture taxable profit will allow the deferred taxassets to be recovered.
Pajak tangguhan dihitung denganmenggunakan tarif pajak yang berlaku atausecara substansial telah berlaku pada tanggalpelaporan. Perubahan nilai tercatat aset danliabilitas pajak tangguhan yang disebabkanoleh perubahan tarif pajak dibebankan padausaha tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsungdibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates thathave been enacted or substantively enactedat the reporting date. Changes in the carryingamount of deferred tax assets and liabilitiesdue to a change in tax rates are charged tocurrent year operations, except to the extentthat they relate to items previously charged orcredited to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikansecara saling hapus dalam laporan posisikeuangan, kecuali aset dan liabilitas pajaktangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuaidengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset inthe statement of financial position, except ifthey are for different legal entities, consistentwith the presentation of current tax assets andliabilities.
489 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
n. Imbalan kerja n. Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saatterutang kepada karyawan berdasarkan metodeakrual.
Short-term employee benefits are recognizedwhen it is payable to the employees based onaccrual method.
Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits
Imbalan pasca-kerja, seperti pensiun, uangpisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya,ditentukan sesuai dengan Peraturan Perseroandan Undang-Undang KetenagakerjaanNo. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Post-employment employee benefits, such aspensions, severance pay, service pay, and otherbenefits are provided in accordance with theCompany’s Regulations and Labor LawNo. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Karena UU 13/2003 menentukan rumus tertentuuntuk menghitung jumlah minimal imbalanpensiun, pada dasarnya, program pensiunberdasarkan UU 13/2003 adalah programimbalan pasti. Program pensiun imbalan pastiadalah program pensiun yang menentukanjumlah imbalan pensiun yang akan diberikan,biasanya berdasarkan pada satu faktor ataulebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
Since Law 13/2003 sets the formula fordetermining the minimum amount of benefits, insubstance pension plans under this Law13/2003 represent defined benefit plans. Adefined benefit plan is a pension plan thatdefines an amount of pension benefit to beprovided, usually as a function of one or morefactors such as age, years of service orcompensation.
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yangdiakui di laporan posisi keuangan adalah nilaikini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporanposisi keuangan, serta disesuaikan dengankeuntungan atau kerugian aktuarial dan biayajasa lalu yang belum diakui. Nilai kini liabilitasimbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuarisindependen menggunakan metode projectedunit credit.
The liability recognized in the statement offinancial position in respect of defined benefitpension plans is the present value of the definedbenefit obligation at the date of statement offinancial position, together with adjustments forunrecognized actuarial gains or losses and pastservice cost. The present value of definedbenefit obligation is calculated annually by anindependent actuary using the projected unitcredit method.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukandengan mendiskontokan estimasi arus kaskeluar masa depan dengan menggunakantingkat obligasi pemerintah jangka panjangdalam mata uang yang sama dengan mata uangimbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuhtempo yang kurang lebih sama dengan waktujatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefitobligation is determined by discounting theestimated future cash outflows using yields onIndonesian Government bonds that aredenominated in the currency in which thebenefits will be paid, and that have terms tomaturity approximating the terms of the relatedpension liability.
Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yanglebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmenterjadi atau ketika biaya restrukturisasi ataupemutusan hubungan kerja diakui. Sebagaiakibatnya, biaya jasa lalu yang belum vestedtidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selamaperiode vesting masa depan.
All past service costs are recognized at theearlier of when the amendment/curtailmentoccurs and when the related restructuring ortermination costs are recognized. As a result,unvested past service costs can no longer bedeferred and recognized over the futurevesting period.
490 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)
Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)
Bunga neto atas imbalan pasti neto merupakankomponen pendapatan bunga dari aset program,biaya bunga atas liabilitas imbalan pasti danbunga atas dampak batas atas dari aset.
Net interest on the net defined benefit liabilitesis the interest income component of planassets, interest expense of defined benefitobligation and interest on the effect of assetceiling.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti netoterdiri atas:- keuntungan dan kerugian aktuarial- imbal hasil atas aset program, tidak termasuk
jumlah yang dimasukan dalam bunga netoatas liabilitas imbalan pasti neto
- setiap perubahan dampak batas atas aset,tidak termasuk jumlah yang dimasukkandalam bunga neto atas liabilitas imbalan pastineto.
Remeasurements of the net defined benefitobligation consists of:- Actuarial gains and losses- Return on plan assets, excluding amount
included in net interest on the net definedbenefit obligation
- Any change in effect of the asset ceiling,excluding amount included in net interest onthe net defined benefit obligation.
Pesangon pemutusan hubungan kerja Termination benefits
Pesangon pemutusan hubungan kerja terutangketika karyawan dihentikan kontrak kerjanyasebelum usia pensiun normal. Perseroanmengakui pesangon pemutusan hubungan kerjaketika Perseroan menunjukkan komitmennyauntuk memutuskan hubungan kerja dengankaryawan berdasarkan suatu rencana formalterperinci yang kecil kemungkinannya untukdibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkandalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggallaporan posisi keuangan didiskontokan untukmencerminkan nilai kini.
Termination benefits are payable whenever anemployee’s employment is terminated beforethe normal retirement date. The Companyrecognizes termination benefits when it isdemonstrably committed to terminate theemployment of current employees according toa detailed formal plan and the possibility towithdraw the plan is low. Benefits falling duemore than 12 months after statement offinancial position date are discounted to reflectits present value.
o. Saham o. Share capital
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity.
p. Dividen p. Dividends
Pembagian dividen final diakui sebagai liabilitasdalam laporan keuangan pada tanggal dividentersebut disetujui Rapat Umum PemegangSaham Perseroan.
Final dividend distributions are recognized asa liability in the financial statements at the datewhen the dividends are approved in theCompany’s General Meeting of Shareholders.
q. Laba per saham q. Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagi labatahun berjalan dengan jumlah rata-ratatertimbang saham biasa yang beredar padatahun yang bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividingincome for the year by the weighted averagenumber of ordinary shares outstanding duringthe year.
491 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued)
Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)
Bunga neto atas imbalan pasti neto merupakankomponen pendapatan bunga dari aset program,biaya bunga atas liabilitas imbalan pasti danbunga atas dampak batas atas dari aset.
Net interest on the net defined benefit liabilitesis the interest income component of planassets, interest expense of defined benefitobligation and interest on the effect of assetceiling.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti netoterdiri atas:- keuntungan dan kerugian aktuarial- imbal hasil atas aset program, tidak termasuk
jumlah yang dimasukan dalam bunga netoatas liabilitas imbalan pasti neto
- setiap perubahan dampak batas atas aset,tidak termasuk jumlah yang dimasukkandalam bunga neto atas liabilitas imbalan pastineto.
Remeasurements of the net defined benefitobligation consists of:- Actuarial gains and losses- Return on plan assets, excluding amount
included in net interest on the net definedbenefit obligation
- Any change in effect of the asset ceiling,excluding amount included in net interest onthe net defined benefit obligation.
Pesangon pemutusan hubungan kerja Termination benefits
Pesangon pemutusan hubungan kerja terutangketika karyawan dihentikan kontrak kerjanyasebelum usia pensiun normal. Perseroanmengakui pesangon pemutusan hubungan kerjaketika Perseroan menunjukkan komitmennyauntuk memutuskan hubungan kerja dengankaryawan berdasarkan suatu rencana formalterperinci yang kecil kemungkinannya untukdibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkandalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggallaporan posisi keuangan didiskontokan untukmencerminkan nilai kini.
Termination benefits are payable whenever anemployee’s employment is terminated beforethe normal retirement date. The Companyrecognizes termination benefits when it isdemonstrably committed to terminate theemployment of current employees according toa detailed formal plan and the possibility towithdraw the plan is low. Benefits falling duemore than 12 months after statement offinancial position date are discounted to reflectits present value.
o. Saham o. Share capital
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Ordinary shares are classified as equity.
p. Dividen p. Dividends
Pembagian dividen final diakui sebagai liabilitasdalam laporan keuangan pada tanggal dividentersebut disetujui Rapat Umum PemegangSaham Perseroan.
Final dividend distributions are recognized asa liability in the financial statements at the datewhen the dividends are approved in theCompany’s General Meeting of Shareholders.
q. Laba per saham q. Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagi labatahun berjalan dengan jumlah rata-ratatertimbang saham biasa yang beredar padatahun yang bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividingincome for the year by the weighted averagenumber of ordinary shares outstanding duringthe year.
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
r. Surat berharga yang diterbitkan r. Securities issued
Surat berharga yang diterbitkan meliputiMedium-Term Notes dan utang obligasi. Suratberharga yang diterbitkan diklasifikasikansebagai liabilitas keuangan yang diukur denganbiaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahanyang dapat diatribusikan secara langsungdengan penerbitan surat berharga dikurangkandari jumlah surat berharga yang diterbitkan dandiamortisasi selama jangka waktu surat berhargayang diterbitkan tersebut dengan menggunakanmetode suku bunga efektif. Lihat Catatan 2cuntuk kebijakan akuntansi atas liabilitaskeuangan yang diukur dengan biaya perolehandiamortisasi.
Securities issued consist of Medium-TermNotes and bonds payable. Securities issuedare classified as financial liabilities atamortized cost. Incremental costs directlyattributable to the issuance of securities arededucted from the amount of securities issuedand amortized over the period of the securitiesissued using the effective interest rate method.Refer to Note 2c for the accounting policy offinancial liabilities at amortized cost.
s. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi s. Transactions with related parties
Perseroan mempunyai transaksi dengan pihakberelasi. Definisi pihak berelasi yang dipakaiadalah sebagai berikut:
Suatu pihak dianggap berelasi denganPerseroan jika:
The Company has transactions with relatedparties. The definition of related parties used isas follows:
The Company considers the following as itsrelated parties:
a. orang atau anggota keluarga dekatnyamempunyai relasi dengan entitas pelaporjika orang tersebut:(i) memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas entitas pelapor;(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
pelapor; atau(iii) merupakan personil manajemen kunci
entitas pelapor atau entitas induk darientitas pelapor.
a. a person or a close member of that person’sfamily is related to a reporting entity if thatperson:(i) has control or joint control of the
reporting entity;(ii) has significant influence over the
reporting entity; or(iii) is a member of the key management
personnel of the reporting entity or of aparent of the reporting entity.
b. suatu entitas berelasi dengan entitas pelaporjika memenuhi salah satu hal berikut:(i) entitas dan entitas pelapor adalah
anggota dari kelompok usaha yang sama(artinya entitas induk, entitas anak, danentitas anak berikutnya saling berelasidengan entitas lainnya).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atauventura bersama dari entitas lain (atauentitas asosiasi atau ventura bersamayang merupakan anggota suatu kelompokusaha, yang mana entitas lain tersebutadalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah venturabersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) satu entitas adalah ventura bersama darientitas ketiga dan entitas yang lain adalahentitas asosiasi dari entitas ketiga.
b. an entity is related to a reporting entity if anyof the following conditions applies:(i) the entity and the reporting entity are
members of the same group (whichmeans that each parent, subsidiary andfellow subsidiary is related to theothers).
(ii) one entity is an associate or jointventure of the other entity (or anassociate or joint venture of a memberof a group of which the other entity is amember).
(iii) both entities are joint ventures of thesame third party.
(iv) one entity is a joint venture of a thirdentity and the other entity is anassociate of the third entity.
492 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
32
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
s. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi(lanjutan)
s. Transactions with related parties(continued)
b. suatu entitas berelasi dengan entitaspelapor jika memenuhi salah satu halberikut: (lanjutan)
b. an entity is related to a reporting entity if anyof the following conditions applies:(continued)
(v) entitas tersebut adalah suatu programimbalan pascakerja untuk imbalan kerjadari salah satu entitas pelapor atauentitas yang terkait dengan entitaspelapor. Jika entitas pelapor adalahentitas yang menyelenggarakanprogram tersebut, maka entitas sponsorjuga berelasi dengan entitas pelapor.
(vi) entitas yang dikendalikan ataudikendalikan bersama oleh orang yangdiidentifikasi dalam huruf (a).
(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf(a)(i) memiliki pengaruh signifikan atasentitas atau merupakan personilmanajemen kunci entitas (atau entitasinduk dari entitas).
(v) the entity is a post-employmentbenefit plan for the benefit ofemployees of either the reportingentity or an entity related to thereporting entity. If the reporting entityis itself such a plan, the sponsoringemployers are also related to thereporting entity.
(vi) the entity is controlled or jointlycontrolled by a person identified in(a).
(vii) a person identified in (a)(i) hassignificant influence over the entity oris a member of the key managementpersonnel of the entity (or of a parentof the entity).
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak berelasitelah diungkapkan di catatan atas laporankeuangan.
All transactions with related parties aredisclosed in the notes to the financialstatements.
t. Instrumen keuangan derivatif t. Derivative financial instruments
Instrumen derivatif diakui pertama-tama padanilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan,dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya.Derivatif dicatat sebagai aset apabila memilikinilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabilamemiliki nilai wajar negatif.
Derivative instruments are initially recognizedat fair value on the date the contracts areentered into and are subsequently re-measured at their fair values. Derivatives arecarried as assets when the fair value is positiveand as liabilities when the fair value isnegative.
Metode pengakuan keuntungan atau kerugiandari perubahan nilai wajar tergantung padaapakah derivatif tersebut adalah instrumenlindung nilai, dan sifat dari unsur yang dilindunginilainya.
The method of recognizing the fair value gainor loss depends on whether the derivative isdesignated as a hedging instrument and, if so,the nature of the item being hedged.
Perseroan menggunakan instrumen keuanganderivatif, pertukaran (swap) mata uang asing dantingkat suku bunga, sebagai bagian dari aktivitasmanajemen untuk melindungi dampak risikomata uang asing dan tingkat suku bunga ataspinjaman Perseroan. Perseroan menerapkanakuntansi lindung nilai arus kas pada saattransaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuanakuntansi lindung nilai.
The Company uses derivative instruments,cross currency and interest rate swap as partof its management activities to manageexposures to foreign currency and interest rateon the Company’s bank loan. The Companyapplies cash flow hedge accounting whentransactions meet the specified criteria forhedge accounting treatment.
493 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
33
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
t. Instrumen keuangan derivatif (lanjutan) t. Derivative financial instruments(continued)
Pada saat terjadinya transaksi, Perseroanmembuat dokumentasi mengenai hubunganantara instrumen lindung nilai dan unsur yangdilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risikodan strategi yang diterapkan dalam melakukantransaksi lindung nilai. Proses dokumentasi inimenghubungkan derivatif yang ditujukansebagai lindung nilai dengan aset dan liabilitastertentu atau dengan komitmen penuh tertentuatau transaksi yang diperkirakan.
The Company documents, at the inception ofthe transaction, the relationship betweenhedging instruments and hedged items, as wellas its risk management objective and strategyfor undertaking hedge transactions. Thisprocess includes linking all derivativesdesignated as hedges to specific assets andliabilities or to specific firm commitments orforecast transactions.
Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai danpada periode berikutnya, Perseroan jugamembuat dokumentasi atas penilaian apakahderivatif yang digunakan sebagai transaksilindung nilai memiliki efektivitas yang tinggidalam menandingi (offsetting) perubahan nilaiwajar atau arus kas dari unsur yang dilindunginilainya.
The Company also documents its assessment,both at the hedge inception and on an ongoingbasis, as to whether the derivatives that areused in hedging transactions are highlyeffective in offsetting changes in fair values orcash flows of hedged items.
Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perseroanhanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
The Company assesses a hedge as highlyeffective only if the following criteria are met:
i) pada saat terjadinya dan sepanjang umurtransaksi lindung nilai memiliki efektivitasyang tinggi dalam menandingi (offsetting)perubahan nilai wajar atau arus kas yangmelekat pada risiko - risiko yang dilindunginilainya dan
i) At inception of the hedge and throughoutits life, the hedge is expected to be highlyeffective in achieving offsetting changesin fair value or cash flows attributable tothe hedged risks, and
ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisarantara 80% sampai dengan 125%.Perseroan menghentikan penerapanakuntansi lindung nilai ketika derivatiftersebut tidak atau tidak lagi efektif; ketikainstrumen lindung nilai kadaluwarsa ataudijual, dihentikan atau dibayar, pada saatunsur yang dilindungi tersebut jatuh tempo,dijual atau dibayar kembali; atau ketikatransaksi yang diperkirakan akan terjaditidak lagi diperkirakan akan terjadi.
ii) Actual results of the hedge are within arange of 80% to 125%. The Companydiscontinues hedge accounting when itdetermines that a derivative is not, or hasceased to be, highly effective as a hedge;when the derivative expires or is sold,terminated or exercised; when the hedgeditem matures, is sold or repaid; or when aforecast transaction is no longer deemedhighly probable.
Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajarderivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasisebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai“penghasilan komprehensif lain” pada bagianekuitas. Keuntungan atau kerugian atas bagianyang tidak efektif diakui langsung sebagai labaatau rugi. Jumlah akumulasi keuntungan ataukerugian dalam ekuitas dibebankan sebagai labaatau rugi komprehensif ketika unsur yangdilindungi nilainya mempengaruhi laba neto.
The effective portion of changes in the fairvalue of derivatives that are designated andqualified as cash flow hedges are recognizedin “other comprehensive income” and reportedto equity. The gain or loss relating to theineffective portion is recognized immediately inprofit or loss. Amounts accumulated in equityare recycled to profit or loss in the periods inwhich the hedged item will affect net profit.
494 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
34
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
t. Instrumen keuangan derivatif (lanjutan) t. Derivative financial instruments(continued)
Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa ataudijual, dihentikan, dilaksanakan, atau tidak lagimemenuhi kriteria akuntansi lindung nilai,keuntungan atau kerugian kumulatif yangditangguhkan di ekuitas tetap diakui pada“penghasilan komprehensif lain” dandireklasifikasi ke laba rugi ketika item yangdilindungi nilai diakui dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain.
When the hedging instrument expires or sold,terminated, exercised or no longer qualifies forhedge accounting, the cumulative amountdeferred in equity remains in the “othercomprehensive income” and is subsequentlytransferred to profit or loss when the hedgeditem is recognized in the statement of profit orloss and other comprehensive income.
u. Pengakuan pendapatan dan beban u. Income and expense recognition
Pendapatan dari pembiayaan konsumen dansewa pembiayaan, komisi asuransi dan biayajasa perantara asuransi serta beban bunga untuksemua instrumen keuangan dengan interestbearing diakui sesuai dengan jangka waktukontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.
Income from consumer financing and financelease, insurance commission and insurancebrokerage fee and expense for all interestbearing financial instruments are recognizedover the term of the respective contracts usingthe effective interest rate method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yangdigunakan untuk menghitung biaya perolehandiamortisasi dari aset keuangan atau liabilitaskeuangan dan metode untuk mengalokasikanpendapatan bunga atau beban bunga selamaperiode yang relevan. Suku bunga efektif adalahsuku bunga yang secara tepat mendiskontokanestimasi pembayaran atau penerimaan kas dimasa datang selama perkiraan umur dariinstrumen keuangan, atau jika lebih tepat,digunakan periode yang lebih singkat untukmemperoleh nilai tercatat bersih dari asetkeuangan atau liabilitas keuangan.
The effective interest method is a method ofcalculating the amortized cost of a financialasset or a financial liability and of allocating theinterest income or interest expense over therelevant period. The effective interest rate isthe rate that exactly discounts estimated futurecash payments or receipts through theexpected life of the financial instrument or,when appropriate, a shorter period to the netcarrying amount of the financial asset orfinancial liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif,Perseroan mengestimasi arus kas denganmempertimbangkan seluruh persyaratankontraktual dalam instrumen keuangan tersebut,namun tidak mempertimbangkan kerugian kreditdi masa datang. Perhitungan ini mencakup biayatransaksi dan pendapatan administrasi.
When calculating the effective interest rate, theCompany estimates cash flows considering allcontractual terms of the financial instrumentsbut does not consider future credit losses.These calculations include transaction costsand administration income.
Pendapatan bunga bank dan dendaketerlambatan pembayaran diakui pada saatterjadinya. Pendapatan bunga bank disajikansecara bruto pada laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain.
Pendapatan dan beban diakui pada saatterjadinya, menggunakan dasar akrual.
Interest income and late payment penalties arerecognized upon receipt. Interest income ispresented on a gross basis in the statement ofprofit or loss and other comprehensive income.
Income and expense are recognized asincurred on an accrual basis.
495 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
35
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
v. Segmen Operasi v. Operating Segment
Segmen operasi adalah suatu komponen darientitas:
An operating segment is a component of anentity:
i. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yangmemperoleh pendapatan dan menimbulkanbeban (termasuk pendapatan dan bebanyang terkait dengan transaksi dengankomponen lain dari entitas yang sama);
ii. yang hasil operasinya dikaji ulang secaraberkala oleh kepala operasional untukpembuatan keputusan tentang sumber dayayang dialokasikan pada segmen tersebut danmenilai kinerjanya; dan,
iii. yang tersedia informasi keuangan yang dapatdipisahkan.
i. that engages with business activities togenerate income and expenses (includingincome and expenses relating to thetransactions with other components with thesame entity);
ii. whose operating results are observedregularly by chief decision maker to makedecisions regarding the allocation ofresources and to evaluate the works; and,
iii. for which separate financial information isavailable.
Perseroan menyajikan segmen operasiberdasarkan informasi yang disiapkan secarainternal untuk pengambil keputusan operasional.Pengambil keputusan operasional Perseroanadalah Direksi.
The Company presents operating segmentsbased on the information that is internallyprovided to the chief operating decision maker.The Company’s chief operating decisionmakers are the Directors.
Segmen operasi Perseroan disajikanberdasarkan segmen usaha yang terdiri dariFleet dan ritel (lihat Catatan 30).
The Company discloses the operatingsegment and presented based on businesssegment which consists of Fleet and retail(refer to Note 30).
w. Perubahan kebijakan akuntansi danpengungkapan
w. Changes in accounting policies anddisclosures
Perseroan telah menerapkan standar akuntansiberikut pada tanggal 1 Januari 2019 yangdianggap relevan:
The Company adopted the followingaccounting standards, which are consideredrelevant starting on 1 January 2019:
• ISAK No. 33: Transaksi Valuta Asing danImbalan di Muka, berlaku efektif setelah1 Januari 2019.
• IFAS No. 33: Foreign CurrencyTransactions and Advance Consideration,effective after 1 January 2019.
Interpretasi ini membahas bagaimanamenentukan tanggal transaksi untuk tujuanmenentukan nilai tukar yang akan digunakanpada pengakuan awal aset terkait, biayaatau pendapatan (atau bagian dan itu) padapenghentian pengakuan aset non-moneteratau non-moneter liabilitas moneter yangtimbul dan pembayaran atau penerimaanuang muka dalam mata uang asing.
This interpretation addresses how todetermine the date of the transaction forthe purpose of determining the exchangerate to use on initial recognition of therelated asset, expense or income (or partof it) on the derecognition of a non-monetary asset or non-monetary liabilityarising from the payment or receipt ofadvance consideration in a foreigncurrency.
496 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
36
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
w. Perubahan kebijakan akuntansi danpengungkapan (lanjutan)
w. Changes in accounting policies anddisclosures (continued)
Perseroan telah menerapkan standar akuntansiberikut pada tanggal 1 Januari 2019 yangdianggap relevan: (lanjutan)
The Company adopted the followingaccounting standards, which are consideredrelevant, starting on 1 January 2019:(continued)
• ISAK No. 34: Ketidakpastian dalamPerlakuan Pajak Penghasilan, berlakuefektif setelah 1 Januari 2019.
• IFAS No. 34: ”Uncertainty of Income TaxTreatment, effective after 1 January 2019.
Interpretasi tersebut membahas akuntansiuntuk pajak penghasilan ketika perlakuanpajak melibatkan ketidakpastian yangmempengaruhi penerapan PSAK 46 PajakPenghasilan. Ini tidak berlaku untuk pajakatau retribusi di luar ruang lingkup PSAK46, juga tidak secara khusus mencakuppersyaratan yang berkaitan dengan bungadan denda yang terkait dengan perlakuanpajak yang tidak pasti. Penafsiran secarakhusus membahas hal-hal berikut:
The interpretation addresses theaccounting for income taxes when taxtreatments involve uncertainty that affectsthe application of PSAK 46 Income Taxes.It does not apply to taxes or levies outsidethe scope of PSAK 46, nor does itspecifically include requirements relatingto interest and penalties associated withuncertain tax treatments. Theinterpretation specifically addresses thefollowing:
i) Apakah suatu entitasmempertimbangkan perlakuan pajakyang tidak pasti secara terpisah.
ii) Asumsi yang dibuat entitas tentangpemeriksaan perlakuan pajak olehotoritas perpajakan.
iii) Bagaimana entitas menentukan labakena pajak (rugi pajak), dasar pajak,rugi pajak yang belum digunakan,kredit pajak yang belum digunakan,dan tarif pajak.
iv) Bagaimana entitasmempertimbangkan perubahan faktadan keadaan.
i) Whether an entity considers uncertaintax treatments separately.
ii) The assumptions an entity makesabout the examination of taxtreatments by taxation authorities.
iii) How an entity determines taxable profit(tax loss), tax bases, unused taxlosses, unused tax credits and tax rate.
iv) How an entity considers changes infacts and circumstances.
Perseroan menentukan apakah akanmempertimbangkan masing-masingperlakuan pajak yang tidak pasti secaraterpisah atau bersama-sama dengan satuatau lebih perlakuan pajak tidak pastilainnya dan menggunakan pendekatanyang lebih baik dalam memprediksipenyelesaian ketidakpastian tersebut.Perseroan menerapkan penilaiansignifikan dalam mengidentifikasiketidakpastian atas perlakuan pajakpenghasilan.
The Company determines whether toconsider each uncertain tax treatmentseparately or together with one or moreother uncertain tax treatments and usesthe approach that better predicts theresolution of the uncertainty. TheCompany applies significant judgement inidentifying uncertainties over income taxtreatments.
497 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
36
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
w. Perubahan kebijakan akuntansi danpengungkapan (lanjutan)
w. Changes in accounting policies anddisclosures (continued)
Perseroan telah menerapkan standar akuntansiberikut pada tanggal 1 Januari 2019 yangdianggap relevan: (lanjutan)
The Company adopted the followingaccounting standards, which are consideredrelevant, starting on 1 January 2019:(continued)
• ISAK No. 34: Ketidakpastian dalamPerlakuan Pajak Penghasilan, berlakuefektif setelah 1 Januari 2019.
• IFAS No. 34: ”Uncertainty of Income TaxTreatment, effective after 1 January 2019.
Interpretasi tersebut membahas akuntansiuntuk pajak penghasilan ketika perlakuanpajak melibatkan ketidakpastian yangmempengaruhi penerapan PSAK 46 PajakPenghasilan. Ini tidak berlaku untuk pajakatau retribusi di luar ruang lingkup PSAK46, juga tidak secara khusus mencakuppersyaratan yang berkaitan dengan bungadan denda yang terkait dengan perlakuanpajak yang tidak pasti. Penafsiran secarakhusus membahas hal-hal berikut:
The interpretation addresses theaccounting for income taxes when taxtreatments involve uncertainty that affectsthe application of PSAK 46 Income Taxes.It does not apply to taxes or levies outsidethe scope of PSAK 46, nor does itspecifically include requirements relatingto interest and penalties associated withuncertain tax treatments. Theinterpretation specifically addresses thefollowing:
i) Apakah suatu entitasmempertimbangkan perlakuan pajakyang tidak pasti secara terpisah.
ii) Asumsi yang dibuat entitas tentangpemeriksaan perlakuan pajak olehotoritas perpajakan.
iii) Bagaimana entitas menentukan labakena pajak (rugi pajak), dasar pajak,rugi pajak yang belum digunakan,kredit pajak yang belum digunakan,dan tarif pajak.
iv) Bagaimana entitasmempertimbangkan perubahan faktadan keadaan.
i) Whether an entity considers uncertaintax treatments separately.
ii) The assumptions an entity makesabout the examination of taxtreatments by taxation authorities.
iii) How an entity determines taxable profit(tax loss), tax bases, unused taxlosses, unused tax credits and tax rate.
iv) How an entity considers changes infacts and circumstances.
Perseroan menentukan apakah akanmempertimbangkan masing-masingperlakuan pajak yang tidak pasti secaraterpisah atau bersama-sama dengan satuatau lebih perlakuan pajak tidak pastilainnya dan menggunakan pendekatanyang lebih baik dalam memprediksipenyelesaian ketidakpastian tersebut.Perseroan menerapkan penilaiansignifikan dalam mengidentifikasiketidakpastian atas perlakuan pajakpenghasilan.
The Company determines whether toconsider each uncertain tax treatmentseparately or together with one or moreother uncertain tax treatments and usesthe approach that better predicts theresolution of the uncertainty. TheCompany applies significant judgement inidentifying uncertainties over income taxtreatments.
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
37
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
w. Perubahan kebijakan akuntansi danpengungkapan (lanjutan)
w. Changes in accounting policies anddisclosures (continued)
Perseroan telah menerapkan standar akuntansiberikut pada tanggal 1 Januari 2019 yangdianggap relevan: (lanjutan)
The Company adopted the followingaccounting standards, which are consideredrelevant, starting on 1 January 2019:(continued)
• ISAK No. 34: Ketidakpastian dalamPerlakuan Pajak Penghasilan, berlakuefektif setelah 1 Januari 2019. (lanjutan)
• IFAS No. 34: ”Uncertainty of Income TaxTreatment, effective after 1 January 2019.(continued)
Perseroan menilai apakah Interpretasiberdampak pada laporan keuangannya.Setelah adopsi Interpretasi, Perseroanmempertimbangkan apakah Perseroanmemiliki posisi pajak yang tidak pasti,terutama yang berkaitan dengan transferpricing. Pengajuan pajak Perseroan diberbagai yurisdiksi termasuk pemotonganterkait dengan harga transfer dan otoritasperpajakan dapat menentang perlakuanpajak tersebut. Perseroan menentukan,berdasarkan pada kepatuhanperpajakannya dan studi penentuan hargatransfer, bahwa besar kemungkinanperlakuan pajaknya akan diterima olehotoritas perpajakan.
The Company assessed whether theInterpretation had an impact on itsfinancial statements. Upon adoption of theInterpretation, the Company consideredwhether it has any uncertain tax positions,particularly those relating to transferpricing. The Company's tax filings indifferent jurisdictions include deductionsrelated to transfer pricing and the taxationauthorities may challenge those taxtreatments. The Company determined,based on its tax compliance and transferpricing study, that it is probable that its taxtreatments will be accepted by the taxationauthorities.
• Amandemen PSAK 24 (2018) - ImbalanKerja tentang Amendemen, kurtailmen,atau Penyelesaian Program, berlaku efektif1 Januari 2019 dengan penerapan dinidiperkenankan.
• Amendments to PSAK 24 (2018) -Employee Benefits on the PlanAmendment, Curtailment or Settlement,effective 1 January 2019 with earlyapplication is permitted.
Amandemen PSAK 24 membahasakuntansi ketika amandemen,pembatasan, atau penyelesaian rencanaterjadi selama periode pelaporan.Amandemen tersebut menetapkan bahwaketika amandemen rencana, pembatasanatau penyelesaian terjadi selama periodepelaporan tahunan, suatu entitasdiharuskan untuk menentukan biayalayanan saat ini untuk sisa periode setelahamandemen, pengurangan ataupenyelesaian rencana, menggunakanasumsi aktuaria yang digunakan untukmengukur kembali liabilitas (aset) imbalanpasti neto yang mencerminkan manfaatyang ditawarkan berdasarkan program danaset program setelah peristiwa tersebut.
The amendments to PSAK 24 address theaccounting when a plan amendment,curtailment or settlement occurs during areporting period. The amendments specifythat when a plan amendment, curtailmentor settlement occurs during the annualreporting period, an entity is required todetermine the current service cost for theremainder of the period after the planamendment, curtailment or settlement,using the actuarial assumptions used toremeasure the net defined benefit liability(asset) reflecting the benefits offeredunder the plan and the plan assets afterthat event.
498 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
38
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)
w. Perubahan kebijakan akuntansi danpengungkapan (lanjutan)
w. Changes in accounting policies anddisclosures (continued)
Perseroan telah menerapkan standar akuntansiberikut pada tanggal 1 Januari 2019 yangdianggap relevan: (lanjutan)
The Company adopted the followingaccounting standards, which are consideredrelevant, starting on 1 January 2019:(continued)
• Amandemen PSAK 24 (2018) - ImbalanKerja tentang Amendemen, kurtailmen,atau Penyelesaian Program, berlaku efektif1 Januari 2019 dengan penerapan dinidiperkenankan. (lanjutan)
• Amendments to PSAK 24 (2018) -Employee Benefits on the PlanAmendment, Curtailment or Settlement,effective 1 January 2019 with earlyapplication is permitted. (continued)
Suatu entitas juga diharuskan untukmenentukan bunga neto untuk sisa periodesetelah amandemen program,pembatasan atau penyelesaian denganmenggunakan liabilitas imbalan pasti(aset) yang mencerminkan manfaat yangditawarkan di bawah program dan asetprogram setelah peristiwa tersebut, dantingkat diskonto yang digunakan untukmengukur kembali kewajiban (aset)imbalan pasti neto.
An entity is also required to determine thenet interest for the remainder of the periodafter the plan amendment, curtailment orsettlement using the net defined benefitliability (asset) reflecting the benefitsoffered under the plan and the plan assetsafter that event, and the discount rate usedto remeasure that net defined benefitliability (asset).
• Penyesuaian 2018 PSAK 46 - PajakPenghasilan, berlaku efektif 1 Januari 2019dengan penerapan dini diperkenankan.
Amandemen tersebut mengklarifikasibahwa konsekuensi pajak penghasilandividen terkait lebih langsung dengantransaksi atau peristiwa masa lalu yangmenghasilkan laba yang dapat dibagikandaripada distribusi kepada pemilik. Olehkarena itu, entitas mengakui pajakpenghasilan Konsekuensi dan dividendalam laba rugi, penghasilan komprehensiflain atau ekuitas sesuai dengan tempatawalnya dicatat transaksi atau peristiwamasa lalu.
• 2018 Improvement to PSAK 46 - IncomeTaxes, effective 1 January 2019 with earlyapplication is permitted.
The amendments clarify that the incometax consequences of dividends are linkedmore directly to past transactions or eventsthat generated distributable profits than todistributions to owners. Therefore, anentity recognises the income taxconsequences of dividends in profit or loss,other comprehensive income or equityaccording to where it originally recognisedthose past transactions or events.
Perseroan menerapkan amandemen untukperiode pelaporan tahunan yang dimulaipada atau setelah 1 Januari 2019 denganpenerapan dini diperkenakan. KetikaPerseroan pertama kali menerapkanamandemen tersebut, entitasmenerapkannya pada konsekuensi pajakpenghasilan dari dividen yang diakui padaatau setelah awal periode komparatifpaling awal.
An entity applies the amendments forannual reporting periods beginning on orafter 1 January 2019, with early applicationpermitted. When the entity first appliesthose amendments, it applies them to theincome tax consequences of dividendsrecognised on or after the beginning of theearliest comparative period.
Perseroan telah menganalisa penerapanstandar akuntansi di atas tidak memilikipengaruh yang signifikan terhadap laporankeuangan.
The Company has assessed that the adoptionof the above mentioned accounting standardsdoes not have significant impact to the financialstatements.
499 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
39
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSIAKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS,ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Penyusunan laporan keuangan Perseroanmengharuskan manajemen untuk membuatpertimbangan, estimasi dan asumsi yangmempengaruhi jumlah yang dilaporkan ataspendapatan, beban, aset dan liabilitas danpengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhirperiode pelaporan.
The preparation of the Company’s financialstatements requires management to makejudgments, estimates and assumptions that affectthe reported amounts of revenues, expenses,assets and liabilities, and the disclosure ofcontingent liabilities, at the end of the reportingperiod.
Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasitersebut dapat mengakibatkan penyesuaian materialterhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalamperiode pelaporan berikutnya.
Uncertainty about these assumptions andestimates could result in outcomes that require amaterial adjustment to the carrying amount of theasset and liability affected in future periods.
Pertimbangan Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemendalam rangka penerapan kebijakan akuntansiPerseroan yang memiliki pengaruh paling signifikanatas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by managementin the process of applying the Company’saccounting policies that have the most significanteffects on the amounts recognized in the financialstatements:
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financialliabilities
Aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuaidengan kebijakan akuntansi Perseroan sepertidiungkapkan pada Catatan 2c.
The financial assets and financial liabilities areaccounted for in accordance with the Company’saccounting policies disclosed inNote 2c.
Sewa Leases
Perseroan mempunyai perjanjian-perjanjian sewadimana perseroan bertindak sebagai lessee untuksewa tempat. Perseroan mengevaluasi apakahterdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari asetsewa yang diahlikan, yang mensyaratkan Perseroanuntuk membuat pertimbangan dengan estimasi daripengalihan risiko dan manfaat terkait dengankepemilikan aset.
The Company has several leases whereby theCompany act as lessee in respect of rental location.The Company evaluates whether significant risksand rewards of ownership of the leased assets aretransferred which requires the Company to makejudgment and estimates of the transfer of risks andrewards related to the ownership of assets.
Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukanPerseroan atas perjanjian sewa tempat yang adasaat ini, maka transaksi sewa tersebutdiklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Based on the review performed by the Company forthe current rental agreement of rental locationaccordingly, the rent transactions were classified asoperating lease.
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
a. Cadangan kerugian penurunan nilai a. Allowance for impairment losses
Perseroan melakukan reviu atas piutang yangdiberikan pada setiap tanggal laporan untukmelakukan penilaian atas cadangan penurunannilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemendiperlukan dalam menentukan tingkat cadanganyang dibutuhkan.
The Company reviews its receivables atreporting date to evaluate the allowance forimpairment losses. Management’s judgment isapplied in the estimation when determining thelevel of allowance required.
Perseroan membentuk cadangan kerugianpenurunan nilai kolektif atas eksposur piutang,dimana evaluasi dilakukan berdasarkan datakerugian historis (lihat Catatan 2c).
The Company estimates the collectiveimpairment allowance for its receivablesportofolio based on historical loss experience(refer to Note 2c).
500 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
40
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSIAKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS,ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
b. Imbalan pasca kerja b. Post-employment benefits
Imbalan pasca kerja ditentukan berdasarkanperhitungan aktuarial. Perhitungan aktuariamenggunakan asumsi-asumsi seperti tingkatdiskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkatkenaikan gaji, tingkat kematian, tingkatpengunduran diri dan lain-lain. Perubahanasumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatatliabilitas imbalan pasca kerja (lihat Catatan 2n).
Post-employment benefits are determinedbased on actuarial valuation. The actuarialvaluation involves making assumptions aboutdiscount rate, expected rate of return, oninvestments, future salary increases, mortalityrate, resignation rate and others. Any changesin these assumptions will impact the carryingamount of post-employment benefitsobligations (refer to Note 2n).
c. Penyusutan dan estimasi umur manfaat asettetap
c. Depreciation and estimated useful lives offixed assets
Biaya perolehan aset tetap disusutkan denganmenggunakan metode garis lurus berdasarkanestimasi masa manfaat ekonomisnya.Manajemen mengestimasi masa manfaatekonomis aset tetap seperti diungkapkan padaCatatan 2l. Ini adalah umur yang secara umumdiharapkan dalam industri dimana Perseroanmenjalankan bisnisnya. Perubahan tingkatpemakaian dan perkembangan teknologi dapatmempengaruhi masa manfaat ekonomis dannilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutanmasa depan mungkin direvisi.
The costs of fixed assets are depreciated on astraight-line method over their estimateduseful lives. Management properly estimatesthe useful lives of these fixed assets asdisclosed in Note 2l. These are common lifeexpectancies applied in the industries wherethe Company conducts its businesses.Changes in the expected level of usage andtechnological development could impact theeconomic useful lives and the residual valuesof these assets, and therefore futuredepreciation charges could be revised.
d. Pajak penghasilan d. Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalammenentukan provisi atas pajak penghasilanbadan. Terdapat transaksi dan perhitungantertentu yang penentuan pajak akhirnya adalahtidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.Perseroan mengakui liabilitas atas pajakpenghasilan badan berdasarkan estimasiapakah terdapat tambahan pajak penghasilanbadan.
Significant judgment is involved in determiningprovision for corporate income tax. There arecertain transaction and computation for whichthe ultimate tax determination is uncertainduring the ordinary course of business. TheCompany recognizes liabilities for expectedcorporate income tax issues based onestimates of whether additional corporateincome tax will be due.
e. Pajak tangguhan e. Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajakpenghasilan terpulihkan (recoverable) padaperiode mendatang sebagai akibat perbedaantemporer yang boleh dikurangkan.
Deferred tax assets are recognized for thefuture recoverable taxable income arising fromtemporary difference.
Justifikasi manajemen diperlukan untukmenentukan jumlah aset pajak tangguhan yangdapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepatdan tingkat laba fiskal di masa mendatangsejalan dengan strategi rencana perpajakan kedepan (Catatan 2m).
Management judgment is required todetermine the amount of deferred tax assetsthat can be recognized, based upon the likelytiming on level of future taxable profits togetherwith future strategic planning (Note 2m).
501 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
41
3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSIAKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS,ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
f. Nilai wajar instrumen keuangan f. Fair values of financial instruments
Dalam menentukan nilai wajar aset keuangandan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar,Perseroan menggunakan teknik penilaianseperti yang dijelaskan dalam Catatan 2c. Untukinstrumen keuangan yang jarangdiperdagangkan dan memiliki informasi hargayang terbatas, nilai wajar menjadi kurang objektifdan membutuhkan berbagai tingkat penilaiantergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktorketidakpastian pasar, asumsi harga dan risikolainnya.
In determining the fair value for financial assetsand financial liabilities for which there is noobservable market price, the Company usesthe valuation techniques as described in Note2c. For financial instruments that are tradedinfrequently and a lack of price transparency,fair value is less objective and requires varyingdegrees of judgement depending on liquidity,concentration, uncertainty of market factors,pricing assumptions and other risks affectingthe specific instrument.
Masukan (input) untuk model ini berasal daridata pasar yang bisa diamati. Bila data pasaryang bisa diamati tersebut tidak tersedia,manajemen mempertimbangkan masukan danasumsi diperlukan untuk menentukan nilai wajar.Pertimbangan tersebut mencakup feedbackmodel atas likuiditas volatilitas untuk transaksiderivatif dan tingkat diskonto yang berjangkawaktu panjang, tingkat pelunasan dipercepat danasumsi tingkat gagal bayar.
The input for this model comes fromobservable market data. When observablemarket data is not available, managementconsiders necessary inputs and assumptionsto determine the fair value. The aboveconsiderations include liquidity and volatilityfeedback model for derivative transactions andlong term discount rate, the level of earlypayment and the level of default assumption.
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Kas 6.869 12.863 Cash on hand
Kas pada bank Cash in banks
Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah
MUFG Bank, Ltd., Cabang Jakarta 51.609 55.803 MUFG Bank, Ltd.,Jakarta BranchPT Bank UOB Indonesia 44.257 47.847 PT Bank UOB IndonesiaPT Bank Panin Tbk 15.337 25 PT Bank Panin TbkPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk 10.034 18 Jawa Barat and Banten TbkPT Bank Central Asia Tbk 1.262 1.454 PT Bank Central Asia TbkPT BPR Karyajatnika Sadaya 453 595 PT BPR Karyajatnika SadayaPT Bank Danamon Indonesia Tbk 82 17 PT Bank Danamon Indonesia TbkPT Bank Mega Tbk 54 54 PT Bank Mega TbkPT Bank DKI 21 16 PT Bank DKIPT Bank KEB Hana Indonesia 20 14 PT Bank KEB Hana IndonesiaPT Bank OCBC NISP Tbk 19 16 PT Bank OCBC NISP TbkPT Bank BTPN Tbk (dahulu PT Bank BTPN Tbk (formerly
PT Bank Tabungan PT Bank TabunganPensiunan Nasional Tbk) 18 4 Pensiunan Nasional Tbk)
PT Maybank Indonesia Tbk 18 16 PT Maybank Indonesia TbkPT Bank ANZ Indonesia 17 - PT Bank ANZ IndonesiaBank of China Limited, Bank of China Limited,
Cabang Jakarta 14 14 Jakarta BranchPT Bank HSBC Indonesia 13 14 PT Bank HSBC IndonesiaPT Bank CTBC Indonesia 13 14 PT Bank CTBC IndonesiaPT Bank Mizuho Indonesia 12 2 PT Bank Mizuho IndonesiaPT Bank CIMB Niaga Tbk 5 - PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank QNB Indonesia Tbk 2 - PT Bank QNB Indonesia Tbk
123.260 105.923
502 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
42
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Pihak berelasi Related partiesRupiah Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 241.277 85.763 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 122 384 (Persero) TbkPT Bank Mandiri Taspen 7 7 PT Bank Mandiri Taspen
241.406 86.154Deposito berjangka Time deposits
Pihak Berelasi Related PartiesRupiah Rupiah
PT Bank Mandiri Taspen 50.000 50.000 PT Bank Mandiri Taspen
421.535 254.940
Tingkat suku bunga deposito berjangka dan girodalam mata uang Rupiah untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, berkisarsebagai berikut:
The interest rates for time deposits and currentaccounts for the year ended 31 December 2019 and2018, are as follows:
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Deposito 6,75% 6,75% Time depositsGiro 0,00% - 4,50% 0,00% - 2,75% Current accounts
Penempatan deposito pada PT Bank Mandiri Taspensebesar Rp50.000 adalah penempatan atas danahasil usaha yang berasal dari laba neto Perseroanseperti yang dipersyaratkan oleh Undang-UndangNo. 40 pasal 70 tentang “Perseroan Terbatas” yaitukewajiban Perseroan untuk melakukan pencadanganhingga mencapai paling sedikit 20% dari modalditempatkan dan disetor penuh.
Placement of time deposit at PT Bank MandiriTaspen amounting to Rp50,000 represents theplacement of the funds derived from the Company’snet income as required by Law No. 40 article70 concerning “Limited Liability Companies”whereby the Company shall make a reserve up to aleast 20% of the issued and fully paid up capital.
Lihat Catatan 26a untuk rincian saldo dan transaksidengan pihak berelasi.
Refer to Note 26a for details of balances andtransaction with related parties.
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Piutang pembiayaan konsumen - bruto 49.573.212 46.569.692 Consumer financing receivables - gross
Dikurangi: Less:Piutang pembiayaan yang dibiayai
bersama pihak-pihak lain - bruto: Joint financing - gross:
Rupiah RupiahPihak berelasi (32.066.616) (30.185.424) Related parties
Piutang pembiayaan konsumen - bruto: Consumer financing receivables - gross:Pembiayaan sendiri 17.506.596 16.384.268 Direct financing
503 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
43
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES(continued)
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Dikurangi: Less:Pendapatan pembiayaan konsumen Unearned incomeyang belum diakui on consumer financing
Rupiah RupiahPihak Ketiga (8.035.458) (7.559.236) Third parties
Dikurangi: Less:Pendapatan yang belum diakui daripembiayaan yang dibiayai bersamapihak-pihak lain - bruto: Unearned joint financing - gross:
Rupiah RupiahPihak berelasi 4.385.327 4.108.332 Related parties
Pendapatan pembiayaan Unearned income on consumerkonsumen yang belum diakui: financing:Pembiayaan sendiri (3.650.131) (3.450.904) Direct financing
Piutang pembiayaan konsumen 13.856.465 12.933.364 Consumer finance receivablesDikurangi: Less:
Cadangan kerugian penurunan nilai (307.380) (303.884) Allowance for impairment losses
Neto 13.549.085 12.629.480 Net
Seluruh kontrak pembiayaan yang disalurkanPerseroan adalah untuk kendaraan bermotor,multiguna, investasi, dan modal kerja.
All consumer financing contracts provided byCompany are for motor vehicles, multipurpose,investment, and working capital.
Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkanoleh Perseroan atas kendaraan bermotor berkisarantara 12 - 84 bulan.
The period of consumer financing contracts formotor vehicles ranged between 12 - 84 months.
Angsuran dari saldo piutang pembiayaan konsumen- bruto per 31 Desember 2019 dan 2018 yang akanditerima dari konsumen berdasarkan tanggal jatuhtemponya adalah sebagai berikut:
Installments of consumer financing receivables -gross balance as of 31 December 2019 and 2018which will be received from customers based on thematurity dates, are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Tahun Year2019 - 19.007.202 20192020 19.560.333 13.855.149 20202021 13.890.769 8.552.024 20212022 9.657.091 4.011.982 20222023 5.007.911 1.073.838 20232024 dan sesudahnya 1.457.108 69.497 2024 and onward
49.573.212 46.569.692
504 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
44
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES(continued)
Rata-rata suku bunga efektif yang dikenakan kepadakonsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2019 dan 2018, adalah sebagai berikut:
Average effective interest rates charged tocustomers for the years ended 31 December 2019and 2018, are as follows:
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018Mobil 13,44% 12,64% CarSepeda Motor 13,81% 14,03% MotorcycleInvestasi 13,50% 13,50% InvestmentMultiguna 16,98% 17,86% MultipurposeModal Kerja 9,52% 9,34% Working Capital
Analisa umur piutang pembiayaan konsumen - brutoadalah sebagai berikut:
The aging analysis of consumer financingreceivables - gross, are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Belum jatuh tempo 47.156.803 43.978.864 Current
Lewat jatuh tempo: Overdue:1 - 90 hari 2.029.257 2.191.715 1 - 90 days91 - 120 hari 166.107 180.103 91 - 120 days121 - 180 hari 201.193 200.498 121 - 180 days> 180 hari 19.852 18.512 > 180 days
49.573.212 46.569.692
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019dan 2018 adalah sebagai berikut:
The movements in the allowance for impairmentlosses for years ended 31 December 2019 and2018, are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Saldo awal 303.884 271.205 Beginning balancePenyisihan untuk tahun berjalan 415.964 394.619 Provision for the yearPenghapusan piutang ragu-ragu (557.844) (513.552) Receivables written-offPemulihan kembali piutang Recovery from receivables
yang telah dihapusbukukan 145.376 151.612 written-off
Saldo akhir 307.380 303.884 Ending balance
Seluruh piutang pembiayaan konsumen pada tanggal31 Desember 2019 dan 2018 dievaluasi secarakolektif terhadap penurunan nilai dan Perseroan telahmencadangkan sejumlah cadangan kerugianpenurunan nilai.
All consumer financing receivables as of31 December 2019 and 2018 are collectivelyevaluated for impairment and the Company hasprovided some allowance for impairment losses.
Piutang pembiayaan konsumen yangdirestrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2019adalah sebesar 0,5570% dari saldo piutangpembiayaan konsumen - bruto (31 Desember 2018:0,3574%).
The percentage of restructured consumer financingreceivables as of 31 December 2019 is 0.5570% ofthe consumer financing receivables balance - gross(31 December 2018: 0.3574%).
505 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
45
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2019, piutangpembiayaan konsumen yang digunakan sebagaijaminan atas pinjaman bank yang diterima olehPerseroan dan utang obligasi seperti yang masing-masing dijelaskan pada Catatan 15 dan 17 adalahsejumlah Rp7.783.340 (31 Desember 2018:Rp8.109.979).
As of 31 December 2019, total consumer financingreceivables pledged as collateral for bank loans andbonds payable as disclosed respectively in Notes15 and 17 amounted to Rp7,783,340 (31 December2018: Rp8,109,979).
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugianpenurunan nilai tersebut adalah cukup untukmenutupi kemungkinan kerugian dari tidaktertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Management believes that the allowance forimpairment losses is sufficient to cover any possiblelosses from uncollectible consumer financingreceivables.
6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 6. FINANCE LEASE RECEIVABLES
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Piutang sewa pembiayaan Finance lease receivables
Piutang sewa pembiayaan - bruto 5.928.487 5.160.930 Finance lease receivables - grossDikurangi: Less:
Piutang sewa pembiayaan yangdibiayai bersama pihak-pihak lain -bruto: Joint financing - gross :
Rupiah RupiahPihak berelasi (2.314.193) (1.243.484) Related parties
Nilai sisa yang terjamin 2.289.322 1.631.185 Guaranteed residual value
Piutang sewa pembiayaan - bruto: Finance lease receivables - gross:Pembiayaan sendiri 5.903.616 5.548.631 Direct financing
Dikurangi: Less:Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income
yang belum diakui: on finance lease receivables:
Rupiah RupiahPihak ketiga (740.432) (692.570) Third partiesSimpanan jaminan (2.289.322) (1.631.185) Security deposit
Dikurangi: Less:Pendapatan yang belum diakui dari
pembiayaan yang dibiayaibersama pihak-pihak lain - bruto: Unearned joint financing - gross:
Rupiah RupiahPihak berelasi 181.209 103.513 Related parties
Pendapatan sewa Unearned lease incomepembiayaan yang belum diakui: financing:
Pembiayaan sendiri (2.848.545) (2.220.242) Direct financing
Piutang sewa pembiayaan 3.055.071 3.328.389 Finance lease receivablesCadangan kerugian penurunan nilai (7.982) (9.286) Allowance for impairment losses
Neto 3.047.089 3.319.103 Net
Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkanoleh Perseroan atas kendaraan bermotor dan alatberat berkisar antara 12 - 60 bulan.
The period of consumer financing contracts formotor vehicles and heavy equipment rangedbetween 12 - 60 months.
506 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
46
6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 6. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)
Piutang sewa pembiayaan - bruto sesuai dengantanggal jatuh temponya sebagai berikut:
Finance lease receivables - gross based onmaturity date, are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Tahun Year2019 - 2.473.702 20192020 3.154.820 1.824.280 20202021 1.926.895 727.172 20212022 719.781 119.225 20222023 113.759 16.551 20232024 dan seterusnya 13.232 - 2024 and onward
5.928.487 5.160.930
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019dan 2018 adalah sebagai berikut:
The movements in the allowance for impairmentlosses for years ended 31 December 2019 and2018, are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Saldo awal 9.286 7.739 Beginning balancePenyisihan untuk tahun berjalan 17.342 3.950 Provision for the yearPenghapusan piutang (24.175) (2.991) Receivables written-offPemulihan kembali piutang yang telah
dihapusbukukan 5.529 588 Recovery of written-off receivables
Saldo akhir 7.982 9.286 Ending balance
Seluruh piutang sewa pembiayaan pada tanggal31 Desember 2019 dan 2018 dievaluasi secarakolektif terhadap penurunan nilai dan Perseroan telahmencadangkan sejumlah cadangan kerugianpenurunan nilai.
All finance lease receivables as of31 December 2019 and 2018 are collectivelyevaluated for impairment and the Company hasprovided some allowance for impairment losses.
Piutang sewa pembiayaan yang direstrukturisasipada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebesar1,0155% dari saldo piutang sewa pembiayaan - bruto(31 Desember 2018: 0,1579%).
The percentage of restructured finance leasereceivables as of 31 December 2019is 1.0155% of the finance lease receivables balance- gross (31 December 2018: 0.1579%).
Rata-rata suku bunga efektif yang dikenakan kepadakonsumen piutang sewa pembiayaan untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan2018 adalah sebagai berikut:
Average effective interest rates charged tocustomers for years ended 31 December 2019 and2018, are as follows:
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December2019 2018
Mobil 12,60% 12,40% CarAlat berat 12,56% 12,53% Heavy equipmentMesin 12,43% 11,25% Machine
507 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
47
6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) 6. FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)
Analisa umur piutang sewa pembiayaan - brutoadalah sebagai berikut:
The aging analysis of finance lease receivables -gross, are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Belum jatuh tempo 5.658.334 4.911.063 CurrentLewat jatuh tempo: Overdue:
1 - 90 hari 239.291 221.462 1 - 90 days91 - 120 hari 8.211 7.024 91 - 120 days121 - 180 hari 10.593 11.476 121 - 180 days> 180 hari 12.058 9.905 > 180 days
5.928.487 5.160.930
Pada saat transaksi sewa pembiayaanditandatangani, penyewa pembiayaan memberikanuang jaminan yang akan diperhitungkan dengan nilaijual aset sewa pembiayaan pada saat transaksiberakhir bila penyewa pembiayaan menggunakanhak opsinya untuk membeli aset sewa pembiayaantersebut. Jika penyewa tidak menggunakan hakopsinya, jaminan tersebut akan dikembalikan kepadapenyewa pembiayaan.
Upon signing of lease contracts, the lessee isrequired to pay a security deposit which will beapplied against the selling price of the leased assetat the end of the lease term if the lessee exerciseshis option to purchase the leased asset. Otherwise,the security deposit will be refunded to the lessee.
Pada tanggal 31 Desember 2019, piutang sewapembiayaan yang digunakan sebagai jaminan ataspinjaman bank yang diterima oleh Perseroan danutang obligasi seperti yang dijelaskan masing-masingpada Catatan 15 dan 17 adalah sejumlah Rp796.497(31 Desember 2018: Rp535.356).
As of 31 December 2019, total finance leasereceivables pledged as collateral for bank loans andbonds payable as disclosed respectively in Note 15and 17 amounted to Rp796,497 (31 December2018: Rp535,356).
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangankerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukupuntuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibattidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
Management believes that the existing allowancefor impairment losses is adequate to cover possiblelosses arising from uncollectible finance leasereceivables.
7. ANJAK PIUTANG 7. FACTORING RECEIVABLES
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Anjak piutang - bruto: 120.435 11.693 Factoring receivables - gross:
Dikurangi: Less:Pendapatan anjak piutang Unearned income
yang belum diakui: on factoring receivables:
Rupiah RupiahPihak ketiga (3.785) (277) Third parties
Anjak piutang 116.650 11.416 Factoring receivablesCadangan kerugian penurunan nilai (1.171) (113) Allowance for impairments losses
Neto 115.479 11.303 Net
508 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
48
7. ANJAK PIUTANG (lanjutan) 7. FACTORING RECEIVABLES (continued)
Anjak piutang - bruto sesuai dengan tanggal jatuhtemponya sebagai berikut:
Factoring receivables - gross based on maturitydate, are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Tahun Year2019 - 11.693 20192020 120.435 - 2020
120.435 11.693
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019dan 2018 adalah sebagai berikut:
The movements in the allowance for impairmentlosses for years ended 31 December 2019 and2018, are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Saldo awal 113 - Beginning balancePenyisihan untuk
tahun berjalan 1.058 113 Provision for the year
Saldo akhir 1.171 113 Ending balance
Rata-rata suku bunga efektif yang dikenakan kepadakonsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
Average effective interest rates charged tocustomers for the years ended 31 December 2019and 2018, are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Anjak piutang 12,37% 14,50% Factoring receivables
Analisa umur anjak piutang - bruto adalah sebagaiberikut:
The aging analysis of factoring receivables - gross,are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Belum jatuh tempo 120.435 11.693 Current
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangankerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukupuntuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibattidak tertagihnya anjak piutang.
Management believes that the existing allowancefor impairment losses is adequate to cover possiblelosses arising from uncollectible factoringreceivables.
8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Pihak ketiga Third partiesPiutang asuransi 30.762 30.114 Insurance receivablesPiutang akseptasi klaim 29.402 48.550 Claim acceptance receivablesPiutang penjualan kendaraan Receivables from sales of
jaminan 3.909 2.182 collateral vehicleLain-lain 18.323 34.347 Others
82.396 115.193
509 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
49
8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued)
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Pihak berelasi Related partiesPiutang pembiayaan bersama 612.598 555.645 Joint financing receivablesPiutang klaim penjaminan kredit 99.760 50.154 Credit guarantee claims receivablesPiutang akseptasi klaim 10.403 13.796 Claim acceptance receivablesLain-lain 620 620 Others
723.381 620.215
Piutang lain-lain 805.777 735.408 Other receivablesDikurangi: Less:Cadangan kerugian penurunan nilai (17.886) (6.007) Allowance for impairment losses
787.891 729.401
Piutang pembiayaan bersama merupakan piutangyang telah dijanjikan secara bersama untuk dibiayai,namun belum ditagihkan ke pemberi pembiayaanbersama.
Joint financing receivables represent receivablesthat have been jointly promised to be financed, buthave not been billed to the joint financing provider.
Lihat Catatan 26a untuk rincian saldo dan transaksidengan pihak berelasi.
Refer to Note 26a for details of balances andtransactions with related parties.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019dan 2018 adalah sebagai berikut:
The movements in the allowance for impairmentlosses for years ended 31 December 2019 and2018, are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Saldo awal 6.007 2.896 Beginning balancePenambahan untuk tahun berjalan 17.745 4.122 Provision for the yearPenghapusan piutang (5.866) (1.011) Receivables written-off
Saldo akhir 17.886 6.007 Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugianpenurunan nilai adalah cukup untuk menutupikemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the allowance forimpairment losses is sufficient to cover any possiblelosses from uncollectible receivables.
9. PERPAJAKAN 9. TAXATION
a. Tagihan kelebihan pajak a. Claims for tax refund31 Desember/ 31 Desember/
December 2019 December 2018
Pajak pertambahan nilai: Value added tax:Tahun pajak 2011 - 14.582 Fiscal year 2011Tahun pajak 2012 - 21.442 Fiscal year 2012Tahun pajak 2013 - 29.495 Fiscal year 2013
- 65.519Pajak penghasilan badan: Corporate income tax:
Tahun pajak 2013 - 19 Fiscal year 2013
- 65.538Dikurangi: Less:Cadangan kerugian Allowance for
penurunan nilai - (22.000) impairment losses
- 43.538
510 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
50
9. PERPAJAKAN (lanjutan) 9. TAXATION (continued)
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Pasal 29 23.336 1.852 Article 29
c. Beban pajak c. Tax expense
Tahun yang Berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Kini - non final 149.298 150.775 Current - non finalTangguhan (lihat Catatan 9d) (505) (16.675) Deferred (refer to Note 9d)
148.793 134.100
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilandengan hasil perkalian laba akuntansi sebelumpajak penghasilan dan tarif pajak yang berlakuadalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expenseand the theoretical tax amount on the Company’sincome before income tax expense is as follows:
Tahun yang Berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Laba sebelum beban pajak Income before income taxpenghasilan 597.159 539.843 expense
Pajak dihitung pada tarif pajak 149.290 134.961 Tax calculated at tax ratesPenghasilan bunga dikenakan Interest income subjected to
pajak final (3.750) (3.029) final taxBeban yang tidak dapat
dikurangkan 3.253 2.168 Non-deductible expenses
Beban pajak 148.793 134.100 Tax expense
b. Utang pajak kini b. Current tax liabilities
511 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
51
9. PERPAJAKAN (lanjutan) 9. TAXATION (continued)
c. Beban pajak (lanjutan) c. Tax expense (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajakpenghasilan menurut laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain denganpenghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income before incometax expense, as shown in the statement of profitor loss and other comprehensive income, andestimated taxable income is as follows:
Tahun yang Berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Laba sebelum beban pajak 597.159 539.843 Income before income taxpenghasilan expense
Koreksi fiskal: Fiscal corrections:Beda temporer Temporary differencesSelisih antara nilai buku aset Difference in net book value
tetap komersial dan fiskal (1.774) (2.133) between commercial and fiscal(Pengurangan) penambahan (Deduction) additional
cadangan kerugian atas tagihan provision for losses onkelebihan pembayaran pajak (22.000) 22.000 claims for tax refund
Penyisihan imbalan kerja karyawan 12.285 12.909 Provision for employee benefits(Pengurangan) penambahan (Deduction) additional
penyisihan bonus (5.321) 30.432 provision for bonusPenyisihan penghapusan Provision for write-off
customer deposit 415 381 on customer depositPenyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses on
atas piutang lain-lain 11.879 3.111 other receivablesPenyisihan biaya jasa profesional 6.537 - Provision for profesional fee
2.021 66.700Beda tetap Permanent differencesBeban yang tidak dapat dikurangkan 13.014 8.671 Non-deductible expensesPenghasilan bunga dikenakan
pajak final (15.000) (12.116) Interest income subjected to final tax
(1.986) (3.445)
Penghasilan kena pajak 597.194 603.098 Taxable income
Beban pajak 149.298 150.775 Tax expenseDikurangi: Less:
Pajak dibayar di muka Prepaid taxesPasal 23 (9.167) (10.452) Article 23Pasal 25 (116.795) (138.471) Article 25
Utang pajak penghasilan badan 23.336 1.852 Corporate income tax payable
Pendapatan bunga yang Interest incomedikenakan pajak final 15.000 12.116 subjected to final tax
Pajak penghasilan pasal 4 (2) - final 3.000 2.423 Income tax article 4 (2) - finalDikurangi: Less:
Pajak dibayar di muka (3.000) (2.423) Prepaid tax
- -
512 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
52
9. PERPAJAKAN (lanjutan) 9. TAXATION (continued)
Perhitungan pajak penghasilan badan untuktahun yang berakhir pada 31 Desember 2019tersebut di atas akan menjadi dasar dalampengisian Surat Pemberitahuan Tahunan(“SPT”) Pajak Penghasilan Badan.
The above calculation of corporate income taxfor the year ended 31 December 2019 will beused as basis for filling the Annual Tax Return(“SPT”) of Corporate Income Tax.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuktahun yang berakhir pada 31 Desember 2018sama dengan Surat Pemberitahuan Tahunanyang disampaikan Perseroan ke KantorPelayanan Pajak.
The calculation of corporate income tax for theyear ended 31 December 2018 is same as theAnnual Tax Return filed by the Company to theTax Office.
d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan - neto d. Deferred tax assets (liabilities) - net
31 Desember/December 2019
Manfaat(beban) pajaktangguhan/
Saldo awal/ Deferred tax Saldo akhir/Beginning income Ending
balance (expenses) balance
Aset (liabilitas) pajaktangguhan dampak dari Deferred tax asset (liabilities)laporan laba rugi effect from profit or loss
Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment losses onnilai atas piutang lain-lain 1.502 2.970 4.472 other receivables
Selisih antara nilai buku Difference in net book valueaset tetap komersial of fixed assets betweendan fiskal (1.126) (444) (1.570) commercial and fiscal
Penyisihan imbalan Provision for employeekerja karyawan 13.500 3.071 16.571 benefits
Penyisihan bonus 22.027 (1.330) 20.697 Provision for bonusPenyisihan penghapusan Provision for write-off
customer deposit 882 104 986 on customer depositPengurangan cadangan
kerugian atas tagihan Deduction provision for losses onkelebihan pembayaran pajak 5.500 (5.500) - claims for tax refund
Penyisihan biaya jasa profesional - 1.634 1.634 Provision for professional fee
Aset pajak tangguhan Deferred tax assets effectdampak dari penghasilan from other comprehensivekomprehensif lain income
Pengukuran kembali atasliabilitas imbalan Remeasurement of employeekerja karyawan 6.506 4.139 10.645 benefits obligation
Kerugian bersihatas instrumen derivatif untuk Net loss on derivativelindung nilai arus kas 11.130 8.507 19.637 instrument for cash flow hedging
59.921 13.151 73.072
c. Beban pajak (lanjutan) c. Tax expense (continued)
513 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
53
9. PERPAJAKAN (lanjutan) 9. TAXATION (continued)
d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan - neto(lanjutan)
d. Deferred tax assets (liabilities) - net(continued)
31 Desember/December 2018Manfaat
(beban) pajaktangguhan/
Saldo awal/ Deferred tax Saldo akhir/Beginning income Ending
balance (expenses) balanceAset (liabilitas) pajak
tangguhan dampak dari Deferred tax asset (liabilities)laporan laba rugi effect from profit or loss
Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment lossesnilai atas piutang lain-lain 724 778 1.502 on other receivables
Selisih antara nilai buku Difference in net book valueaset tetap komersial of fixed assets betweendan fiskal (593) (533) (1.126) commercial and fiscal
Penyisihan imbalan Provision for employeekerja karyawan 10.273 3.227 13.500 benefits
Penyisihan bonus 14.419 7.608 22.027 Provision for bonusPenyisihan penghapusan Provision for write-off
customer deposit 787 95 882 on customer depositCadangan kerugian atas tagihan Provision for losses on claims
kelebihan pembayaran pajak - 5.500 5.500 for tax refundAset pajak tangguhan Deferred tax assets effect
dampak dari penghasilan from other comprehensivekomprehensif lain income
Pengukuran kembali atasliabilitas imbalan Remeasurement of employeekerja karyawan 8.188 (1.682) 6.506 benefits obligation
Kerugian bersihatas instrumen derivatif untuk Net loss on derivativelindung nilai arus kas 4.206 6.924 11.130 instrument for cash flow hedging
38.004 21.917 59.921
e. Surat ketetapan pajak e. Tax assessment letter
Tahun pajak 2013, 2012 dan 2011 Fiscal year 2013, 2012 and 2011
Pada tanggal 25 Januari 2016 dan 25 Oktober2016, Perseroan menerima Surat KetetapanPajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat TagihanPajak (STP) atas berbagai macam pajak untuktahun pajak 2013, 2012 dan 2011, yangmenghasilkan jumlah kurang bayar sebesarRp172.497. Atas kurang bayar tersebut,Perseroan telah melakukan pembayaransebesar Rp67.634, dimana dari pembayarantersebut, Perseroan telah mengajukankeberatan sebesar Rp65.538, sisanya sebesarRp2.096 dicatat sebagai Beban denda pajak didalam laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain. Untuk jumlah yang belumdibayarkan sebesar Rp104.863, Perseroanmengajukan keberatan ke Kantor Pajak.
On 25 January 2016 and 25 October 2016, theCompany received an underpayment taxassessment letter (SKPKB) and tax billing (STP)on various taxes for fiscal years 2013, 2012 and2011, which resulted in net tax underpayment ofRp172,497. For this underpayment, theCompany has paid the amount of Rp67,634and for the said payment, the Company hassubmitted an objection for the amount ofRp65,538, the remaining amount of Rp2,096was recorded as tax penalty in the statementof profit or loss and other comprehensiveincome. For the remaining unpaid balanceamounting to Rp104,863, the Company filed anobjection to the Tax Office.
Pada tahun 2017, Kantor Pajak menolak semuakeberatan untuk tahun fiskal 2013, 2012, dan2011. Pada tahun yang sama, Perseroanmengajukan banding atas keputusan tersebut kePengadilan Pajak. Manajemen berkeyakinanbahwa seluruh taksiran tagihan pajakpenghasilan tersebut dapat dipulihkan.
In 2017, the Tax Office has rejected allobjections for fiscal years 2013, 2012, and2011. In the same year, the Companyappealed the decision to the Tax Court.Management believes that all of the estimatedclaim for income tax can be recovered.
514 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
54
9. PERPAJAKAN (lanjutan) 9. TAXATION (continued)
e. Surat ketetapan pajak (lanjutan) e. Tax assessment letter (continued)
Tahun pajak 2013, 2012 dan 2011 (lanjutan) Fiscal year 2013, 2012 and 2011 (continued)
Pada tanggal 18 Desember 2018, PengadilanPajak membacakan putusan terkait denganbanding yang diajukan Perseroan sebesarRp170.401, yang terdiri dari PPh Badan sebesarRp104.463, PPN sebesar Rp57.733, STP atasdenda PPN sebesar Rp7.786, Pajak PenghasilanPasal 4(2) sebesar Rp370, dan PajakPenghasilan Pasal 23 sebesar Rp49 untuk tahunpajak 2011, 2012 dan 2013.
On 18 December 2018, the Tax Court read outthe decision related to the appeal filed in theamount of Rp170,401, consisting of CorporateIncome Tax amounting to Rp104,463, VAT ofRp57,733, STP for the VAT penalty ofRp7,786, Income Tax Article 4(2) of Rp370,and Income Tax Article 23 of Rp49 for fiscalyear 2011, 2012 and 2013.
Atas putusan tersebut, Perseroan menerimasurat putusan dari Pengadilan Pajak padatanggal 27 Desember 2018. Berdasarkan hasilputusan tersebut, PPh Badan telah dikabulkansebagian sebesar Rp104.351 dan tidakdikabulkannya sebesar Rp112. Untuk PPN yangdikabulkan sebesar Rp57.674 sedangkan Rp59tidak dikabulkan. Selanjutnya untuk STP atasdenda yang timbul dari PPN tersebut akandiajukan pembatalan STP ke Direktorat JendralPajak sebesar Rp7.778 dan tidak diajukanpembatalan STP sebesar Rp8. Di sisi lain, untukPajak Penghasilan Pasal 4(2) dan PajakPenghasilan Pasal 23 tidak dikabulkan sebesarRp370 dan Rp49 sehingga dari hasil putusantersebut utang yang masih harus dibayar totalkeseluruhan sebesar Rp598. Atas putusan yangsudah diterima, Manajemen sepakat untukmenerima hasil putusan yang sudah ditetapkanoleh Pengadilan Pajak.
Based on the decision, the Company receiveda decision letter from the Tax Court on27 December 2018. Based on the results of thedecision, the Corporate Income Tax waspartially granted in the amount of Rp104,351and was not granted in the amount of Rp112.The VAT was granted in the amount ofRp57,674 while Rp59 as not granted.Furthermore for STP, fines arising from theVAT, STP cancellation will be submitted to theDirectorate General of Taxes amounting toRp7,778 and but no STP on that is submittedamounting to Rp8. On the other hand, IncomeTax Article 4(2) and Income Tax Article 23 werenot granted in the amount of Rp370 and Rp49,respectively so that from the results of theverdict, the total accrued payable amountedRp598. For the decisions that have beenreceived, Management agrees to accept theresults of the decisions that have beendetermined by the Tax Court.
Pada tanggal 30 Januari 2019, Perseroan telahmenerima pengembalian pajak dari Kantor Pajakatas Putusan Banding Pengadilan Pajak untukPPN Masa Januari 2011 sampai Juni 2011 danAgustus 2011 sebesar Rp6.999 dan PPh Badan2013 sebesar Rp102.
On 30 January 2019, the Company hasreceived Tax Refund from Tax Office on theTax Court’s Appeal Decision for the VAT inJanuary 2011 to June 2011 and August 2011in the amount of Rp6,999 and CorporateIncome Tax 2013 in the amount of Rp102.
Pada tanggal 2 Februari 2019, Perseroan telahmenerima pengembalian pajak dari Kantor Pajakatas Putusan Banding Pengadilan Pajak untukPPN Masa Juli 2011 dan Oktober 2011 sampaiDesember 2011 sebesar Rp5.848, PPN MasaJanuari 2012 sampai Desember 2012 sebesarRp18.889 dan PPN Januari 2013 sampaiDesember 2013 sebesar Rp25.938.
On 2 February 2019, the Company hasreceived Tax Refund from Tax Office on theTax Court’s Appeal Decision for VAT in July2011 and October 2011 to December 2011 inthe amount of Rp5,848, and VAT from January2012 to December 2012 in the amount ofRp18,889 and VAT from January 2013 untilDecember 2013 in the amount of Rp25,938.
Pada tanggal 22 Maret 2019, Perseroanmenerima pengembalian pajak dari Kantor Pajakatas Putusan Banding Pengadilan Pajak untukSurat Tagihan Pajak (STP) PPN Masa Januari2013 sampai Desember 2013 sebesar Rp3.489.
On 22 March 2019, the Company received TaxRefund from Tax Office on the Tax Court’sAppeal Decision for VAT in January 2013 toDecember 2013 in the amount of Rp3,489.
515 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
55
9. PERPAJAKAN (lanjutan) 9. TAXATION (continued)
e. Surat ketetapan pajak (lanjutan) e. Tax assessment letter (continued)
Tahun pajak 2013, 2012 dan 2011 (lanjutan) Fiscal year 2013, 2012 and 2011 (continued)
Pada tanggal 13 Juni 2019, Perseroan menerimapengembalian pajak dari Kantor Pajak atasPutusan Banding Pengadilan Pajak untuk PPNMasa Januari 2011 sampai September 2011 danMasa November sampai Desember 2011sebesar Rp1.568.
Pada tanggal 08 Juli 2019, Perseroan menerimapengembalian pajak dari Kantor Pajak atasPutusan Banding Pengadilan Pajak Untuk SuratTagihan Pajak (STP) PPN Masa Oktober 2011sebesar Rp168.
Pada tanggal 17 Juli 2019, Perseroan menerimapengembalian pajak dari Kantor Pajak atasPutusan Banding Pengadilan Pajak Untuk SuratTagihan Pajak (STP) PPN Masa Januari 2012sampai Desember 2012 sebesar Rp2.553.
On 13 June 2019, the Company received TaxRefund from the Tax Office on Tax CourtAppeal Decision for VAT in January 2011 toSeptember 2011 and November to December2011 in the amount of Rp1,568.
On 08 July 2019, the Company received TaxRefund from the Tax Office on Tax CourtAppeal Decision for VAT in October 2011 in theamount of Rp168.
On 17 July 2019, the Company received TaxRefund from the Tax Office on Tax CourtAppeal Decision for VAT in January 2012 toDecember 2012 in the amount of Rp2,553.
Pada September 2019, Kantor Pajakmengajukan banding atas keputusan PengadilanPajak ke Mahkamah Agung. Perseroan telahmenerima surat putusan dari Mahkamah Agungpada bulan Desember 2019. Berdasarkan hasilputusan tersebut, Mahkamah Agung menolaksemua banding dari Kantor Pajak, kecualibanding untuk PPN Masa Januari 2011 danMaret 2011 dan PPN Masa Desember 2012yang belum keluar keputusannya sampai tanggallaporan keuangan.
In September 2019, the Tax Office appealed thedecision of Tax Court to Supreme Court. TheCompany has received a decision letter fromSupreme Court in December 2019. Based on thedecision, Supreme Court refused all appeal fromthe Tax Office, except the appeal for VATJanuary 2011 and March 2011 and VATDecember 2012 that the decision still has notcome out until the report date.
Tahun pajak 2015 dan 2014 Fiscal year 2015 and 2014
Pada tanggal 12 September 2018, Perseroanmenerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar(”SKPKB”) dari Direktorat Jendral Pajak (”DJP”)atas Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak2015 dan 2014 masing-masing sebesarRp60.999 dan Rp31.453. Untuk jumlah kurangbayar dari SKPKB tersebut, Perseroanmengajukan keberatan ke Kantor Pajak sebesarRp90.879. Perseroan telah menyetujuikeputusan dan telah membayar sejumlah Rp724dan Rp849 masing-masing atas SKPKB atasPajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak2015 dan 2014 berdasarkan Pembahasan AkhirHasil Pemeriksaan pada tanggal 1 Oktober 2018.Pada tahun 2019, Kantor Pajak menolak semuakeberatan untuk tahun fiskal 2014 dan 2015.Pada tahun yang sama, Perseroan mengajukanbanding atas keputusan tersebut ke PengadilanPajak. Sampai dengan tanggal laporan posisikeuangan, Perseroan belum mengetahuikeputusan Pengadilan Pajak.
On 12 September 2018, the Company receivedTax Assessment Letter on Underpayment(“SKPKB”) from Directorate General of Taxes(“DGT”) on Corporate Income Tax for fiscalyear 2015 and 2014 amounting to Rp60,999and Rp31,453, respectively. For the amount ofthe underpayment of the SKPKB, the Companyfiled an objection to the Tax Office amountingto Rp90,879. The Company has approved thedecision and has paid the amount of Rp724and Rp849, respectively for the SKPKB onCorporate Income Tax for fiscal year 2015 and2014 based on the Audit Result FinalDiscussion on 1 October 2018. Until the date ofthe financial statement, the decision from DGTis not yet known. In 2019, the Tax Office hasrejected all objections for fiscal year 2014 and2015. In the same year, the Companyappealed the decision to the Tax Court. Untilthe report date of the Company's financialposition, it has not been informed of thedecision of the Tax Court.
516 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
56
9. PERPAJAKAN (lanjutan) 9. TAXATION (continued)
e. Surat ketetapan pajak (lanjutan) e. Tax assessment letter (continued)
Tahun pajak 2015 dan 2014 (lanjutan) Fiscal year 2015 and 2014 (continued)
Pada tahun 2018, Perseroan juga menerimaSKPKB dari DJP atas Pajak Pertambahan Nilai(”PPN”) untuk tahun pajak 2015 dan 2014masing-masing sebesar Rp12.328 dan Rp4.182dan Surat Tagihan Pajak (”STP”) atas SKPKBtahun 2015 dan 2014 yang diterbitkan oleh DJPdengan jumlah masing-masing sebesar Rp1.666dan Rp565. Perseroan menerima hasil SKPKBdan STP dari DJP dan tidak mengajukankeberatan.
In 2018, the Company also received SKPKBfrom DGT on Value Added Tax (”VAT”) forfiscal year 2015 and 2014 amounting toRp12,328 and Rp4,182, respectively and TaxAssessment Letter (“STP”) for SKPKB for year2015 and 2014 from DGT amounting toRp1,666 and Rp565, respectively.Management accepted the result of SKPKBand STP from DJP and did not file an objectionto The Tax Office.
Pada tahun 2018, Perseroan juga menerimaSKPKB dari DJP atas Pajak Penghasilan Pasal21, Pajak Penghasilan Pasal 23, dan PajakPenghasilan Pasal 4(2) untuk tahun pajak 2015dan 2014 dengan jumlah total masing-masingsebesar Rp125 dan Rp117. Perseroan menerimahasil SKPKB dan STP dari DJP dan tidakmengajukan keberatan.
In 2018, the Company also received SKPKBfrom DGT on Income Tax Article 21, IncomeTax Article 23 and Income Tax Article 4(2) forfiscal year 2015 and 2014 amounting to Rp125and Rp117, respectively. Managementaccepted the result of SKPKB and STP fromDJP and did not file an objection to The TaxOffice.
Atas kurang bayar dari SKPKB dan STP atasberbagai macam pajak untuk tahun pajak 2015dan 2014 tersebut, Perseroan telah melakukanpembayaran sebesar Rp20.555. Pembayarantersebut berasal dari PPN Keluaran, yaitusebesar Rp18.740 untuk jumlah kurang bayardari SKPKB atas PPN dan STP atas SKPKBtersebut. Sedangkan pembayaran sebesarRp1.815 untuk Pajak Penghasilan Badan, PajakPenghasilan Pasal 21, Pajak Penghasilan Pasal23, dan Pajak Penghasilan Pasal 4(2) dicatatsebagai Beban denda pajak di laporan laba rugidan penghasilan komprehensif lainnya.
For the underpayments of SKPKB and STP onvarious taxes for fiscal years 2015 and 2014,the Company has paid the amount ofRp20,555. The payment were from VAT Out,i.e amounted Rp18,740 for the amount ofunderpayments of SKPKB on VAT and STP onthe SKPKB. Whereas, payments of Rp1,815for Corporate Income Tax, Article 21 IncomeTax, Article 23 Income Tax, and Income TaxArticle 4 (2) were recorded as tax penalty in thestatement of profit and loss and othercomprehensive income.
f. Administrasi f. Administration
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yangberlaku di Indonesia, Perseroan menghitung,menetapkan dan membayar sendiri besarnyajumlah pajak yang terutang. Direktur JenderalPajak dapat menetapkan atau mengubahliabilitas pajak dalam jangka waktu tertentu.Untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangkawaktunya adalah lima tahun sejak saatterutangnya pajak.
Under the Taxation Laws of Indonesia, theCompany submits tax returns on the basis ofself-assessment. The Director General ofTaxes may assess or amend taxes within acertain period. For the fiscal years of 2008 andonwards, the period is within five years from thetime the tax becomes due.
517 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
57
10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS
31 Desember/December 2019
1 Januari/ Penambahan/ (Pengurangan)/ Reklasifikasi/ 31 Desember/January Additions (Deductions) Reclassifications December
Aset tetap Fixed assetsKepemilikan langsung Direct ownershipHarga perolehan CostTanah 42.445 - - 6.125 48.570 LandBangunan 45.964 521 - 1.204 47.689 BuildingsKendaraan 28 - - - 28 VehiclesPerabotan dan peralatan kantor 191.028 29.254 (245) - 220.037 Furniture and office equipmentRenovasi bangunan sewa 34.906 7.674 - - 42.580 Leasehold improvementAset dalam penyelesaian 4.809 2.520 - (7.329) - Construction in progress
319.180 39.969 (245) - 358.904
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationBangunan (8.770) (2.199) - - (10.969) BuildingsKendaraan (13) (6) - - (19) VehiclesPerabot dan peralatan kantor (100.156) (31.683) 242 - (131.597) Furniture and office equipmentRenovasi bangunan sewa (28.236) (6.198) - - (34.434) Leasehold improvement
(137.175) (40.086) 242 - (177.019)
Nilai buku neto 182.005 181.885 Net book value
31 Desember/December 2018
1 Januari/ Penambahan/ (Pengurangan)/ Reklasifikasi/ 31 Desember/January Additions (Deductions) Reclassifications December
Aset tetap Fixed assetsKepemilikan langsung Direct ownershipHarga perolehan CostTanah 42.445 - - - 42.445 LandBangunan 42.555 2.034 - 1.375 45.964 BuildingsKendaraan 28 - - - 28 VehiclesPerabotan dan peralatan kantor 150.468 40.756 (196) - 191.028 Furniture and office equipmentRenovasi bangunan sewa 31.786 3.120 - - 34.906 Leasehold improvementAset dalam penyelesaian 1.375 4.809 - (1.375) 4.809 Construction in progress
268.657 50.719 (196) - 319.180
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationBangunan (6.483) (2.287) - - (8.770) BuildingsKendaraan (8) (5) - - (13) VehiclesPerabot dan peralatan kantor (72.186) (28.119) 149 - (100.156) Furniture and office equipmentRenovasi bangunan sewa (24.073) (4.163) - - (28.236) Leasehold improvement
(102.750) (34.574) 149 - (137.175)
Nilai buku neto 165.907 182.005 Net book value
Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
Details of construction in progress as of31 December 2019 and 2018, are as follows:
31 Desember/December 2018
Estimasi tahun Persentasepenyelesaian/ penyelesaian/
Jumlah/ Estimated year Percentage ofAmount of completion completion
Renovasi dalam penyelesaianuntuk pembukaan jaringan Renovation in progressusaha baru 4.809 2019 80% for new business networks
Seluruh aset tetap kepemilikan langsung kecualitanah, telah diasuransikan dengan pihak berelasi,PT Mandiri Axa General Insurance dengan jumlahpertanggungan asuransi sebesar Rp415.897 danRp249.086 pada tanggal 31 Desember 2019 dan2018 yang menurut manajemen cukup untukmenutupi kemungkinan kerugian karena kebakaran,kebanjiran, huru-hara dan gempa bumi.
Directly owned fixed assets, except for land, areinsured with a related party, PT Mandiri AxaGeneral Insurance, for a sum insured of Rp415,897and Rp249,086 as of 31 December 2019 and 2018,respectively, which according to the management,is sufficient to cover possible losses due to fire,flood, public disorder/riots and earthquake.
518 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
58
10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)
Tanah Perseroan berupa sertifikat Hak GunaBangunan (“HGB”) yang mempunyai masa manfaatselama 20 sampai dengan 30 tahun yang akan jatuhtempo antara 2 Februari 2023 sampai dengan31 Maret 2046. Manajemen berpendapat bahwa HGBtersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang padasaat jatuh tempo.
Rincian keuntungan atas pelepasan aset tetap adalahsebagai berikut:
Land is held in the form of certificates of Hak GunaBangunan (“HGB”) which have useful lives of 20 to30 years and will be due between 2 February 2023to 31 March 2046. Management believes that theHGB can be renewed or extended upon expiration.
Details of gain on disposal of fixed assets are asfollows:
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018Hasil pelepasan aset tetap 1 - Proceed from disposal of fixed assetsNilai buku aset tetap (3) (47) Book value
Rugi atas pelepasan aset tetap (2) (47) Loss on disposal of fixed assets
Kerugian atau keuntungan atas pelepasan aset tetapdiakui sebagai bagian dari “pendapatan lain-lain”pada laporan laba rugi dan penghasilankomprehensif lain.
Loss or gain on disposal of fixed assets isrecognized as part of “other income” in thestatement of profit or loss and other comprehensiveincome.
Pada tanggal 20 Juli 2018, sebagian bangunancabang Medan milik Perseroan mengalamikerusakan karena peristiwa kebakaran dengan nilaibuku sebesar Rp610. Perseroan telah mengajukanklaim kepada perusahaan asuransi sebesar Rp524dan telah disetujui oleh perusahaan asuransi. Padatahun 2019, Perseroan sudah menerima klaim yangtelah disetujui dari perusahaan asuransi.
On 20 July 2018, certain buildings of theCompany's Medan branch were damaged due tofire events with a book value of Rp610. TheCompany has filed a claim with the insurancecompany amounting to Rp524 and has beenapproved by the insurance company. In 2019, theCompany has received the approved claim from theinsurance company.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasipenurunan nilai atas aset tetap yang dimilikiPerseroan pada tanggal 31 Desember 2019 dan2018.
Management believes that there is no impairmenton the Company’s fixed assets as of31 December 2019 and 2018, respectively.
Pada 31 Desember 2019 dan 2018, jumlah bruto dariaset tetap yang telah disusutkan penuh dan masihdigunakan adalah masing-masing sebesar Rp86.329dan Rp61.353.
As of 31 December 2019 and 2018, the grossamount of fixed assets which have been fullydepreciated and still being used amounted toRp86,329 and Rp61,353, respectively.
Tidak ada aset tetap yang dijadikan jaminan padatanggal 31 Desember 2019 dan 2018.
There were no fixed assets pledged as collateral asof 31 December 2019 and 2018
519 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
59
11. ASET LAIN-LAIN 11. OTHER ASSETS
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Pihak ketiga Third partiesSetoran dalam perjalanan 43.289 59.807 Deposit in transitSewa dibayar di muka 17.435 18.251 Prepaid rentBiaya provisi dibayar di muka 15.663 1.523 Prepaid provision costUang muka 10.685 8.187 Advance paymentsSetoran jaminan 5.275 4.501 Security depositsBiaya jasa penerbitan obligasi 1.171 552 Prepaid bonds issuance costAsuransi dibayar di muka 275 12.177 Prepaid insuranceLain-lain 9.232 7.747 Others
103.025 112.745Pihak berelasi Related parties
Sewa dibayar di muka 1.772 2.227 Prepaid rent
104.797 114.972
Lain-lain merupakan piutang karyawan, piutangbunga dan biaya dibayar dimuka.
Others mainly represent employee receivables,interest receivables and prepaid expenses.
Lihat Catatan 26a untuk rincian saldo dan transaksidengan pihak berelasi.
Refer to Note 26a for details of balances andtransactions with related parties.
12. UTANG USAHA 12. TRADE PAYABLES
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Pihak ketiga Third partiesUtang kendaraan 387.579 529.757 Vehicle payablesUtang asuransi 128.961 119.873 Insurance payables
516.540 649.630
Utang usaha merupakan utang kepada pemasok ataspembiayaan kendaraan bermotor dan utang kepadaperusahaan asuransi yang berkaitan denganpembiayaan kendaraan bermotor.
Trade payables represent payables to suppliers formotor vehicle financing and payables to insurancecompanies in relation to motor vehicle financing.
13. UTANG LAIN-LAIN 13. OTHER PAYABLES
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Pihak ketiga Third partiesTitipan konsumen 76.794 96.705 Customer depositsJasa notaris 13.378 38.267 Notary serviceLiabilitas pajak Tax liabilities
Pasal 21 9.094 5.536 Article 21Pasal 23 709 1.033 Article 23PPh final 210 93 Final taxPPN keluaran 51.379 36.635 VAT out
Barang dan jasa 5.142 12.730 Goods and servicesLain-lain 1.996 9.548 Others
158.702 200.547
520 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
60
13. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 13. OTHER PAYABLES (continued)
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Pihak berelasi Related partiesPembiayaan bersama 63.870 84.498 Joint financingLain-lain 240 240 Others
64.110 84.738
222.812 285.285
Pembiayaan bersama berhubungan dengan porsicicilan pembayaran piutang pembiayaan yang telahditerima dari konsumen namun belum dibayarkankepada pemberi pembiayaan bersama.
Joint financing represents the portion of installmentpayments for financing receivables that have beenreceived from customers but have not been paid tojoint financing providers.
Lain-lain terutama terdiri dari utang kepada pihakketiga yang berkaitan dengan utang asuransi danbiaya biro jasa STNK.
Others mainly consist of payables to third partiesrelated to insurance payable and STNK service fee.
Lihat Catatan 26b untuk rincian saldo dan transaksipihak berelasi.
Refer to Note 26b for details of balances andtransactions with related parties.
14. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES
31 December/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Pihak ketiga Third partiesBunga yang masih harus dibayar 124.240 98.754 Accrued InterestGaji dan tunjangan 99.073 100.008 Salaries and allowancesJasa profesional 8.087 2.822 Professional feePromosi 3.912 7.223 PromotionTelepon 1.574 1.521 TelephonePerbaikan dan pemeliharaan 1.582 627 Repairs and maintenanceListrik dan air 482 488 UtilitiesLain-lain 8.763 8.839 Others
247.713 220.282
Pihak berelasi Related partiesBunga yang masih harus dibayar 2.183 1.828 Accrued interest
249.896 222.110
Lain-lain terutama terdiri dari beban yang masihharus dibayar terkait jamuan, materai, sewa PC, alattulis kantor, cetakan, sewa kendaran, perjalanandinas dan pelatihan.
Others mainly consist of entertainment, stamps, PCrent, stationary, printing, vehicles rent, travellingand training.
Lihat Catatan 26b untuk rincian saldo dan transaksipihak berelasi.
Refer to Note 26b for details of balances andtransactions with related parties.
521 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
61
15. PINJAMAN BANK 15. BANK LOANS
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Revolving 615.000 1.262.528 RevolvingNon-revolving 9.209.730 9.960.207 Non-revolving
9.824.730 11.222.735Biaya provisi yang belum diamortisasi (23.404) (34.611) Unamortized provision cost
9.801.326 11.188.124
Jumlah fasilitas/ Jumlah pinjaman/ Jatuh tempo fasilitas/Facility amount Loan amount Maturity date of the facility
31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018 December 2019 December 2018 December 2019 December 2018
RevolvingRupiahPihak ketiga/Third parties
Maret/ Maret/PT Bank Central Asia Tbk 55.000 55.000 - - March 2020 March 2019
November/ November/PT Bank OCBC NISP Tbk 200.000 200.000 - - November 2020 November 2019
Agustus/PT Bank Danamon Indonesia Tbk 150.000 - - - August 2020 -
Agustus/- 87.472 - - - August 2019
November/- 65.000 - 19.861 - November 2019
Desember/- 50.000 - 16.667 - December 2019
Juni/- 52.000 - 26.000 - June 2020
Agustus/- 100.000 - 100.000 - August 2019
Januari/PT Bank HSBC Indonesia 100.000 - 100.000 - January 2020 -
Juli/ Juli/150.000 150.000 - 150.000 July 2020 July 2019
MUFG Bank, Ltd., Cabang Jakarta/ Januari/ Februari/MUFG Bank, Ltd., Jakarta Branch 695.050 724.050 300.000 700.000 January 2020 February 2019
November/ Januari/PT Bank UOB Indonesia 300.000 300.000 - - November 2020 January 2019
Juni/ Oktober/PT Bank ANZ Indonesia 208.515 217.215 - - June 2020 October 2019
PT Bank BTPN Tbk (dahulu/formerly April/PT Bank Tabungan Nasional Tbk) - 100.000 - 100.000 - April 2019
April/ - 50.000 - 50.000 - April 2019
1.858.565 2.150.737 400.000 1.162.528
RevolvingRupiahPihak berelasi/Related parties
Desember/ Desember/PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 300.000 300.000 215.000 100.000 December 2020 December 2019
Desember/- 425.000 - - - December 2019
Desember/875.000 - - - December 2020 -
1.175.000 725.000 215.000 100.000
Jumlah/Total revolving 3.033.565 2.875.737 615.000 1.262.528
522 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
62
15. PINJAMAN BANK (lanjutan) 15. BANK LOANS (continued)Jumlah fasilitas/ Jumlah pinjaman/ Jatuh tempo fasilitas/Facility amount Loan amount Maturity date of the facility
31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018 December 2019 December 2018 December 2019 December 2018
Non-revolvingRupiahPihak ketiga/Third parties Agustus/ Agustus/PT Bank Central Asia Tbk 50.000 50.000 8.333 20.833 August 2020 August 2020
Februari/ Februari/250.000 250.000 13.889 97.222 February 2020 Februari 2020
Maret/ Maret/200.000 200.000 16.667 83.333 March 2020 March 2020
Juli/ Juli/200.000 200.000 38.889 105.556 July 2020 July 2020
Agustus/ Agustus/100.000 100.000 22.222 55.556 August 2020 August 2020
Mei/ Mei/300.000 300.000 141.667 241.667 May 2021 May 2021
Juni/ Juni/700.000 700.000 350.000 583.333 June 2021 June 2021
Mei/1.000.000 - 805.556 - May 2022 -
Kredit Sindikasi Lokal/ September/Local Syndication Loan 2.500.000 - - - September 2020 -
Maret/ Maret/PT Bank UOB Indonesia 300.000 300.000 125.000 225.000 March 2021 March 2021
Juni/PT Bank Danamon Tbk 52.000 - 8.667 - June 2020 -
September/800.000 - - - September 2020 -
Maret/ Maret/PT Maybank Indonesia Tbk 500.000 500.000 208.333 375.000 March 2021 March 2021
Januari/PT Bank Panin Tbk - 100.000 - 2.128 - January 2019
Januari/- 30.000 - 652 - January 2019
November/- 100.000 - 22.917 - November 2019
Desember/- 100.000 - - - December 2018
Desember/- 100.000 - - - December 2018
Februari/- 150.000 - 8.333 - February 2019
Februari- 100.000 - 5.556 - February 2019
Januari/500.000 - - - January 2020 -
Maret/ Maret/100.000 100.000 6.250 31.250 March 2020 March 2020
Maret/- 200.000 - 16.667 - March 2019
Maret/ Maret/100.000 100.000 6.250 31.250 March 2020 March 2020
April/ April/100.000 100.000 8.333 33.333 April 2020 April 2020
Juni/- 100.000 - 16.667 - June 2019
Juli/- 100.000 - 19.444 - July 2019
Juli/- 100.000 - 19.444 - July 2019
Juli/- 100.000 - 19.444 - July 2019
Juli/- 100.000 - 19.444 - July 2019
September/- 100.000 - 25.000 - September 2019
November/ November/25.000 25.000 5.729 11.979 November 2020 November 2020
Desember/ Desember/50.000 50.000 12.500 25.000 December 2020 December 2020
Desember/ Desember/200.000 200.000 66.667 133.333 December 2020 December 2020
Desember/ Desember/150.000 150.000 40.625 78.125 December 2020 December 2020
Desember/ Desember/150.000 150.000 38.298 76.596 December 2020 December 2020
Desember/ Desember/100.000 100.000 26.667 53.333 December 2020 December 2020
Desember/ Desember/100.000 100.000 27.272 54.546 December 2020 December 2020
Desember/ Desember/
523 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
63
15. PINJAMAN BANK (lanjutan) 15. BANK LOANS (continued)
Jumlah fasilitas/ Jumlah pinjaman/ Jatuh tempo fasilitas/Facility amount Loan amount Maturity date of the facility
31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018 December 2019 December 2018 December 2019 December 2018
Non-revolving (lanjutan/continued)Rupiah (lanjutan/continued)Pihak ketiga (lanjutan)/Third parties (continued)
PT Bank Panin Tbk (lanjutan/continued)100.000 100.000 27.272 54.546 December 2020 December 2020
Desember/ Desember/125.000 125.000 34.090 68.182 December 2020 December 2020
Desember/ Desember/100.000 100.000 27.273 54.545 December 2020 December 2020
Februari/ Februari/400.000 400.000 155.556 288.889 February 2021 February 2021
Maret/ Maret/400.000 400.000 166.667 300.000 March 2021 March 2021
Maret/550.000 - 412.500 - March 2022 -
Desember/- 200.000 - - - December 2018
April/450.000 - 350.000 - April 2022 -
Agustus/200.000 - 177.778 - August 2022 -
September/300.000 - 275.000 - September 2022 -
Maret/PT Bank OCBC NISP Tbk - 575.000 - - - March 2019
Mei/575.000 - 463.194 - May 2022 -
PT Bank KEB Hana Indonesia Maret/- 400.000 - - - March 2019
Mei/- 100.000 - 15.738 - May 2019
Juni/- 100.000 - 18.808 - June 2019
Februari/400.000 - 300.025 February 2022 -
PT Bank DKI April/- 100.000 - 12.721 - April 2019
April/- 150.000 - 19.023 - April 2019
November/- 25.000 - 8.376 - November 2019
Desember/- 50.000 - 18.207 - December 2019
Januari/ Januari/125.000 125.000 3.953 49.126 January 2020 January 2020
Mei/ Mei/275.000 275.000 138.578 226.854 May 2021 May 2021
Agustus/300.000 - 270.511 - August 2022 -
PT Bank Pembangunan Daerah Mei/Jawa Barat dan Banten Tbk - 75.000 - 10.417 - May 2019
Juni/- 75.000 - 12.500 - June 2019
Maret/ Maret/100.000 100.000 8.333 41.667 March 2020 March 2020
April/ April/100.000 100.000 11.429 45.714 April 2020 April 2020
April/ April/100.000 100.000 11.765 47.059 April 2020 April 2020
April/ April/100.000 100.000 11.765 47.059 April 2020 April 2020
November/ November/100.000 100.000 30.556 63.889 November 2020 November 2020
Desember/ Desember/100.000 100.000 33.333 66.667 December 2020 December 2020
Maret/400.000 - 300.000 - March 2022 -
Agustus/PT Bank CIMB Niaga Tbk 300.000 - - - August 2020 -
Juli/PT QNB Indonesia Tbk 500.000 - - - July 2020 -
14.627.000 9.130.000 5.187.392 3.961.928
524 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
64
15. PINJAMAN BANK (lanjutan) 15. BANK LOANS (continued)Jumlah fasilitas/ Jumlah pinjaman/ Jatuh tempo fasilitas/Facility amount Loan amount Maturity date of the facility
31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018 December 2019 December 2018 December 2019 December 2018
Non-revolving (lanjutan/continued)Mata uang asing/Foreign currencyPihak ketiga/Third parties
September/ September/Kredit sindikasi I/ 1.194.750 1.194.750 313.148 760.470 September 2020 September 2020
Syndication credit I November/ November/1.491.600 1.491.600 510.111 1.062.152 November 2020 November 2020
Oktober/ Oktober/Kredit sindikasi II/ 963.300 963.300 602.498 941.265 October 2021 October 2021
Syndication credit II Oktober/ Oktober/317.418 317.418 204.110 313.639 October 2021 October 2021
Agustus/ Agustus/868.800 868.800 486.674 796.484 August 2021 August 2021
Agustus/ Agustus/287.040 287.040 164.872 265.397 August 2021 August 2021
Bank of China Limited, Cabang Jakarta/ Desember/ Desember/Bank of China Limited, Jakarta Branch 575.000 575.000 370.694 579.240 December 2021 December 2021
Februari/ Juni/PT Bank Mizuho Indonesia 697.750 724.050 521.149 - February 2022 June 2019
6.395.658 6.421.958 3.173.256 4.718.647
Non-revolvingRupiahPihak berelasi/Related parties
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Juli/- 100.000 - 21.840 - July 2019
Agustus/- 100.000 - 24.859 - August 2019
Agustus/- 100.000 - 24.859 - August 2019
Agustus/- 50.000 - 12.429 - August 2019
September/- 100.000 - 27.794 - September 2019
November/- 50.000 - 16.768 - November 2019
November/- 50.000 - 16.768 - November 2019
Desember/- 100.000 - 36.363 - December 2019
Desember/- 100.000 - 36.363 - December 2019
Desember/- 150.000 - 54.544 - December 2019
Januari/ Januari/100.000 100.000 3.156 39.248 January 2020 January 2020
April/ April/100.000 100.000 12.485 47.777 April 2020 April 2020
Mei/ Mei/100.000 100.000 15.548 50.578 May 2020 May 2020
Mei/ Mei/100.000 100.000 15.548 50.578 May 2020 May 2020
Mei/ Mei/100.000 100.000 15.548 50.578 May 2020 May 2020
Juni/ Juni/100.000 100.000 18.589 53.357 June 2020 June 2020
Juni/ Juni/100.000 100.000 18.589 53.357 June 2020 June 2020
Juni/ Juni/100.000 100.000 18.589 53.357 June 2020 June 2020
Juli/ Juli/100.000 100.000 21.607 56.116 July 2020 July 2020
November/ November/95.000 95.000 31.628 63.443 November 2020 November 2020
Desember/ Desember/150.000 150.000 54.290 104.170 December 2020 December 2020
Maret/ Maret/100.000 100.000 44.772 77.329 March 2021 March 2021
Maret/ Maret/250.000 250.000 111.703 193.157 March 2021 March 2021
Desember/ Desember/114.000 114.000 79.352 114.000 December 2021 December 2021
Maret/425.000 - 329.328 - March 2022 -
September/63.000 - 58.350 - September 2022 -
2.097.000 2.509.000 849.082 1.279.632
Jumlah/Total non-revolving 23.119.658 18.060.958 9.209.730 9.960.207
Jumlah/Total 26.153.223 20.936.695 9.824.730 11.222.735
525 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
65
15. PINJAMAN BANK (lanjutan) 15. BANK LOANS (continued)
Kredit sindikasi I Syndication credit I
Berdasarkan perjanjian sindikasi tanggal 19 Juli2017, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dariAnggota Sindikasi dengan batas kredit maksimumsejumlah AS$200.000.000 (nilai penuh). Rincian nilaipinjamannya sebagai berikut:
Based on the syndication agreement dated 19 July2017, the Company obtained a loan facility from aSyndicated Member with a maximum credit limit ofUS$200,000,000 (full amount). Details are asfollows:
31 Desember/ 31 Desember/Desember 2019 December 2018
MUFG Bank, Ltd., Cabang Jakarta 123.489 273.393 MUFG Bank, Ltd., Jakarta BranchIndustrial and Commercial Bank of China Industrial and Commercial Bank of ChinaLimited, Cabang Singapura 65.861 145.810 Limited, Singapore BranchRHB Bank Berhad 63.803 141.252 RHB Bank BerhadEastspring Investments SICAV-FIS - Eastspring Investments SICAV-FIS -
Asia Pacific Loan Fund 49.396 109.357 Asia Pacific Loan FundThe Gunma Bank, Ltd. 49.396 109.357 The Gunma Bank, Ltd.BDO Unibank, Inc., Cabang Hong Kong 49.396 109.356 BDO Unibank, Inc., Hong Kong BranchPT Bank CTBC Indonesia 41.163 91.131 PT Bank CTBC IndonesiaBank of Taiwan, Offshore Banking Branch 28.814 63.792 Bank of Taiwan, Offshore Banking BranchChang Hwa Commercial Bank, Ltd., Chang Hwa Commercial Bank, Ltd.,
Offshore Banking Branch 28.814 63.792 Offshore Banking BranchThe Export - Import Bank of The Export - Import Bank of
the Republic of China 28.814 63.792 the Republic of ChinaFar Eastern International Bank 28.814 63.792 Far Eastern International BankThe Hyakugo Bank, Ltd 28.814 63.792 The Hyakugo Bank, LtdKGI Bank 28.814 63.792 KGI BankLand Bank of Taiwan, Cabang Singapura 28.814 63.792 Land Bank of Taiwan, Singapore BranchMega International Commercial Bank Co., Mega International Commercial Bank Co.,
Ltd., Offshore Banking Branch 28.814 63.792 Ltd., Offshore Banking BranchTaiwan Cooperative Bank, Offshore Taiwan Cooperative Bank, Offshore
Banking Branch 28.814 63.792 Banking BranchTaiwan Shin Kong Commercial Bank 28.814 63.792 Taiwan Shin Kong Commercial BankThe Korea Development Bank 24.697 54.679 The Korea Development BankThe Korea Development Bank, The Korea Development Bank,
Cabang Singapura 24.697 54.679 Singapore BranchBDO Private Bank, Inc. 14.407 31.896 BDO Private Bank, Inc.Hua Nan Commercial Bank, Ltd., Hua Nan Commercial Bank, Ltd.,
Offshore Banking Branch 14.407 31.896 Offshore Banking BranchHua Nan Commercial Bank, Ltd., Hua Nan Commercial Bank, Ltd.,
Cabang Singapura 14.407 31.896 Singapore Branch
Total 823.259 1.822.622 Total
Perjanjian sindikasi mensyaratkan kondisi keuangantertentu, yaitu:a. Perseroan akan memastikan Total Utang Kotor
tidak melebihi 10 kali (atau apabila lebih kecil daritingkat yang ditentukan oleh Otoritas JasaKeuangan Indonesia) atas Nilai Bersih barangBerwujud untuk setiap tahun buku dan semestertahun bukunya.
b. Perseroan akan memastikan Total Utang Kotortidak melebihi 90 persen dari piutang bersih untuksetiap tahun buku dan semester tahun bukunya.
c. Perseroan akan memastikan bahwa pinjaman-pinjaman macetnya tidak melebihi 3 persen darikeseluruhan Piutangnya untuk setiap tahun bukudan semester tahun bukunya.
The syndication agreement has required financialcovenants, namely:a. The Company shall ensure that the Total Gross
debt does not exceed 10 times (or if lower thelevel prescribed by the Indonesia FinancialServices Authority) of the Tangible Net Worthfor each of its financial years and its financialhalf-years.
b. The Company shall ensure that the Total GrossDebt does not exceed 90 percent of the NetReceivables for each of its financial years andits financial half-years.
c. The Company shall ensure that its Non-Performing Loans does not exceed 3 percentof its aggregate Receivables for each of itsfinancial years and its financial half-years.
526 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
66
15. PINJAMAN BANK (lanjutan) 15. BANK LOANS (continued)
Kredit sindikasi I (lanjutan) Syndication credit I (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018,Perseroan telah memenuhi persyaratan dan kondisiyang tertuang di dalam perjanjian pinjaman bank.
As of 31 December 2019 and 2018, the Companyhas complied with the terms and conditions set forthin the bank loan agreement.
Kredit sindikasi II Syndication credit II
Pada tanggal 26 April 2018, Perseroan memperolehfasilitas pinjaman dari Anggota Sindikasi, denganbatas kredit maksimum Tranche A sejumlahAS$125.000.000 (nilai penuh) dan Tranche BJPY4.600.000.000 (nilai penuh). Penarikan pertamadilakukan pada tanggal 3 Agustus 2018 denganjumlah Tranche A AS$60.000.000 (nilai penuh) danTranche B JPY2.208.000.000 (nilai penuh).Penarikan kedua tanggal 2 Oktober 2018 denganjumlah Tranche A AS$65.000.000 (nilai penuh) danTranche B JPY2.392.000.000 (nilai penuh).
On 26 April 2018, the Company obtained a loanfacility from a Syndicated Member with a maximumcredit limit Tranche A amounting toUS$125,000,000 (full amount) and Tranche Bamounting to JPY4,600,000,000 (full amount). Thefirst drawdown was on 3 August 2018 with totalTranche A of US$60,000,000 (full amount) andTranche B of JPY2,208,000,000 (full amount). Thesecond drawdown was on 2 October 2018 with totalTranche A of US$65,000,000 (full amount) andTranche B of JPY2,392,000,000 (full amount).
Berdasarkan perjanjian sindikasi tanggal 26 April2018, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dariAnggota Sindikasi, dengan batas kredit maksimumsejumlah AS$168.000.000. Dengan nilai pinjamansebesar:
Based on the syndication agreement dated 26 April2018, the Company obtained a loan facility from aSyndicated Member, with a maximum credit limit ofUS $168,000,000. With loan amount of:
31 Desember/ 31 Desember/Desember 2019 December 2018
MUFG Bank, Ltd., Cabang Jakarta 261.401 417.060 MUFG Bank, Ltd., Jakarta BranchThe Gunma Bank, Ltd. 174.268 278.040 The Gunma Bank, Ltd.Mega International Commercial Bank Co.Ltd, Mega International Commercial Bank Co.Ltd
Offshore Banking Branch 174.268 278.040 Offshore Banking BranchThe Nishi-Nippon City Bank.Ltd 160.427 251.755 The Nishi-Nippon City Bank.LtdLand Bank of Taiwan, Cabang Singapura 130.701 208.530 Land Bank of Taiwan, Singapore BranchPT Bank Negara PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tokyo 128.342 201.403 Indonesia (Persero) Tbk Tokyo BranchBank of Taiwan, Cabang Tokyo 87.133 139.020 Bank of Taiwan, Tokyo BranchHua Nan Commercial Bank, Ltd., Hua Nan Commercial Bank, Ltd.,
Offshore Banking Branch 87.133 139.020 Offshore Banking BranchThe Joyo Bank, Ltd 87.133 139.020 The Joyo Bank, LtdThe Hachijuni Bank, Ltd 80.214 125.877 The Hachijuni Bank, LtdFuyo General Lease (HK) Limited 43.567 69.510 Fuyo General Lease (HK) LimitedThe Hokkoku Bank, Ltd. Cabang Singapura 43.567 69.510 The Hokkoku Bank, Ltd. Singapore Branch
1.458.154 2.316.785
Perjanjian sindikasi mensyaratkan kondisi keuangantertentu, yaitu:a. Perseroan akan memastikan Total Utang Kotor
tidak melebihi 10 kali (atau apabila lebih kecil daritingkat yang ditentukan oleh Otoritas JasaKeuangan Indonesia) atas Nilai Bersih barangBerwujud untuk setiap tahun buku dan semestertahun bukunya.
b. Perseroan akan memastikan Total Utang Kotortidak melebihi 90 persen dari piutang bersih untuksetiap tahun buku dan semester tahun bukunya.
The syndication agreement has required financialcovenants, namely:a. The Company shall ensure that the Total
Gross debt does not exceed 10 times (or iflower the level prescribed by the IndonesiaFinancial Services Authority) of the TangibleNet Worth for each of its financial years and itsfinancial half-years.
b. The Company shall ensure that the Total GrossDebt does not exceed 90 percent of the NetReceivables for each of its financial years andits financial half-years.
527 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
67
15. PINJAMAN BANK (lanjutan) 15. BANK LOANS (continued)
Kredit sindikasi II (lanjutan) Syndication credit II (continued)
Perjanjian sindikasi mensyaratkan kondisi keuangantertentu, yaitu: (lanjutan)c. Perseroan akan memastikan bahwa pinjaman-
pinjaman macetnya tidak melebihi 3 persen darikeseluruhan Piutangnya untuk setiap tahun bukudan semester tahun bukunya.
The syndication agreement has required financialcovenants, namely: (continued)c. The Company shall ensure that its Non-
Performing Loans does not exceed 3 percentof its aggregate Receivables for each of itsfinancial years and its financial half-years.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018,Perseroan telah memenuhi persyaratan dan kondisiyang tertuang di dalam perjanjian pinjaman bank.
As of 31 December 2019 and 2018, the Companyhas complied with the terms and conditions set forthin the bank loan agreement.
Cicilan pinjaman bank dan pinjaman sindikasi sesuaidengan tanggal jatuh temponya sebagai berikut:
Bank loan and syndicated loans’ installment basedon maturity date follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Tahun Year2019 - 6.172.054 20192020 6.068.599 3.751.911 20202021 3.074.923 1.298.770 20212022 dan sesudahnya 681.208 - 2022 and thereafter
9.824.730 11.222.735
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018,Perseroan memiliki fasilitas pinjaman yang belumditarik dengan rincian sebagai berikut:
As of 31 December 2019 and 2018, the Companyhas undrawn loan facilities with details as follows:
31 Desember/December 2019
Jumlah fasilitasyang belum
ditarik/ Nama bank/ Jenis pinjaman/ Nomor perjanjian/ Tanggal perjanjian/ Jumlah fasilitas/ Undrawn facility Jatuh tempo fasilitas/ Bank name Loan type Agreement number Agreement date Facility amount amount Maturity date facility
Revolving:
PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas Kredit Lokal/ 80 26 Februari/ 55.000 55.000 12 Maret/Local Credit Facility February 2019 March 2020
MUFG Bank. Ltd, Cabang Jakarta/ Fasilitas Kredit/ 18-0260-GC-LN 11 Februari/ 695.050 395.050 11 Februari/MUFG Bank. Ltd., Jakarta Branch Credit Facility February 2019 February 2020
PT Bank UOB Indonesia Fasitilitas Revolving 1300/12/2019 11 Desember/ 300.000 300.000 21 November/Credit Facility December 2019 November 2020
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk KMK Revolving CRO.KP/058/KMK/12 20 Desember/ 300.000 85.000 23 Desember/Akta no.10 December 2018 December 2020
PT Bank ANZ Indonesia Fasilitas Modal Kerja/ 110/FA/ANZ/NEW/ 11 Oktober/ 208.515 208.515 30 Juni/Working Capital Facility X/2018 October 2018 June 2020
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Fasilitas Modal Kerja/ 100 26 September/ 150.000 150.000 30 Agustus/Working Capital Facility September 2019 August 2020
PT Bank HSBC Indonesia Pinjaman Berulang I JAK/190399/U/00457566 30 Juli/ 150.000 150.000 31 Juli/July 2019 July 2020
PT Bank OCBC NISP Tbk Fasilitas Demand Loan 102/CBL/PPP/III/2019 29 Maret/ 200.000 200.000 10 Nopember/March 2019 November 2020
Non-revolving:
PT Bank Panin Tbk Fasilitas Pinjaman Tetap XIX 23 10 Juli/ 1.000.000 500.000 10 Januari/July 2019 January 2024
PT Bank Central Asia Tbk Sindikasi Lokal/ 123 18 Desember/ 2.500.000 2.500.000 18 September/Syndicated Local December 2019 September 2023
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk KMK Revolving 64 30 Desember/ 875.000 875.000 30 Desember/Executing December 2019 December 2024
PT Bank QNB Indonesia Tbk Fasilitas Modal Kerja/ 02 04 Oktober/ 500.000 500.000 4 Juli/Working Capital Facility October 2019 July 2020
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Fasilitas Term Loan 100 26 September/ 800.000 800.000 26 September/Non Revolving September 2019 September 2023
PT CIMB Niaga Tbk Pinjaman Transaksi Khusus 165/CB/JKT/2019 30 Agustus/ 300.000 300.000 30 Agustus/August 2019 August 2023
528 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
68
15. PINJAMAN BANK (lanjutan) 15. BANK LOANS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018,Perseroan memiliki fasilitas pinjaman yang belumditarik dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan)
As of 31 December 2019 and 2018, the Companyhas undrawn loan facilities with details as follows:(continued)
31 Desember/December 2018
Jumlah fasilitasyang belum
ditarik/ Nama bank/ Jenis pinjaman/ Nomor perjanjian/ Tanggal perjanjian/ Jumlah fasilitas/ Undrawn facility Jatuh tempo fasilitas/ Bank name Loan type Agreement number Agreement date Facility amount amount Maturity date facility
Revolving:
PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas Kredit Lokal/ 18 17 Januari/ 55.000 55.000 12 Maret/Local Credit Facility January 2018 March 2019
PT Bank OCBC NISP Tbk Demand Loan .120 29 Maret/ 200.000 200.000 10 November/March 2018 November 2019
PT Bank Danamon Tbk KMK Revolving 107A/PPCBD/V/2018 Mei/May 2018 87.472 87.472 30 Agustus/August 2019
MUFG Bank. Ltd Cabang Jakarta/ Fasilitas Kredit/ 17-0604LN 11 Februari/ 724.050 24.050 11 Februari/MUFG Bank. Ltd, Jakarta Branch Credit Facility February 2017 February 2019
PT Bank UOB Indonesia Fasitilitas Revolving 594/11/2017 21 November/ 300.000 300.000 21 Januari/Credit Facility November 2017 January 2019
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk KMK Revolving CRO.KP/058/KMK/12 20 Desember/ 300.000 200.000 23 Desember/Akta no.10 December 2018 December 2019
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk KMK Revolving 10 20 Desember/ 425.000 425.000 20 Desember/December 2018 December 2019
PT Bank ANZ Indonesia Fasilitas Modal Kerja/ 110/FA/ANZ/NEW/ 11 Oktober/ 217.215 217.215 11 Oktober/Working Capital Facility X/2018 October 2018 October 2019
Non-revolving:
PT Bank OCBC NISP Tbk Fasilitas Term Loan/ 120 29 Maret/ 575.000 575.000 29 Maret/Term Loan Facility March 2018 March 2019
PT Bank Mizuho Indonesia Fasilitas Jangka Panjang/ 152/MA/MZH/0618 29 Juni/ 724.050 724.050 29 Juni/Long Term Facility June 2018 June 2019
PT Bank KEB Hana Indonesia Angsuran Modal Kerja/ 5 3 September/ 400.000 400.000 3 Maret/Working Capital Installment September 2018 March 2019
Pinjaman bank dalam rupiah di atas dikenakan bungaantara 6,21% - 11,00% per tahun pada tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.Pinjaman bank dalam mata uang asing dikenakanbunga LIBOR 3M+ 0,5%-1,15% per tahun pada tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019dan 2018.
The bank loans denominated in Rupiah bearinterest rates ranging between 6.21% - 11.00% perannum for the year ended 31 December 2019 and2018. The bank loans denominated in foreigncurrency bear interest LIBOR 3M+ 0.5%-1.15% perannum for the year ended 31 December 2019 and2018.
Selama tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2019 dan 2018, Perseroan telahmelakukan pembayaran cicilan pokok dan bungapinjaman sesuai jadwal yang ditetapkan.
During the year ended 31 December 2019 and2018, the Company has paid the loan principal andinterests installments on schedule.
Pinjaman-pinjaman ini dijamin dengan piutangpembiayaan konsumen sejumlah Rp5.372.880 padatanggal 31 Desember 2019 (31 Desember 2018:Rp6.466.782) dan piutang sewa pembiayaansejumlah Rp368.957 pada tanggal 31 Desember2019 (31 Desember 2018: Rp468.553).
These loans are secured by consumer financingreceivables amounting to Rp5,372,880 as of31 December 2019 (31 December 2018:Rp6,466,782) and finance lease receivablesamounting to Rp368,957 as of 31 December 2019(31 December 2018: Rp468,553).
Fasilitas pinjaman dari beberapa bank dan banksindikasi tersebut mensyaratkan Perseroan untukmemberikan pemberitahuan tertulis dalam halpembagian dividen, perubahan modal dan pemegangsaham, perubahan susunan direksi dan komisaris,perubahan bisnis utama, investasi dan perolehanpinjaman baru dari bank lain.
The loan facilities from those banks and syndicatedbanks require the Company to provide a writtennotice in respect of dividend payments, changes ofcapital and shareholders, changes of directors andcommissioners, changes of main business,investment and obtaining new loan facilities fromother banks.
529 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
69
15. PINJAMAN BANK (lanjutan) 15. BANK LOANS (continued)
Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan jugadiwajibkan untuk memenuhi persyaratan keuanganseperti rasio jumlah utang bunga terhadap ekuitastidak melebihi rasio 10:1 dan kewajiban penyampaianlaporan lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2019dan 2018, Perseroan telah memenuhi persyaratandan kondisi yang tertuang di dalam perjanjianpinjaman bank.
Under the loan agreements, the Company is alsoobliged to comply with financial covenants such asgearing ratio not exceeding 10:1 and other reportingobligations. As of 31 December 2019 and 2018, theCompany has complied with the terms andconditions set forth in the bank loan agreement.
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dipergunakan untukmodal kerja kegiatan usaha Perseroan.
The loan facilities are used for the Company’sworking capital.
Lihat Catatan 26b untuk rincian saldo dan transaksidengan pihak berelasi.
Refer to Note 26b for details of balances andtransactions with related parties.
Lihat Catatan 29 untuk perjanjian kerjasamapembiayaan bersama dan penyaluran pemberiankredit.
Refer to Note 29 for joint financing and creditchanneling cooperation agreements.
16. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF 16. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS
31 Desember/December 2019
Jumlah nosional Nilai wajar/Fair valuesmata uang asing/(jumlah penuh) Piutang Utang
Notional amount in derivatif/ derivatif/foreign currency Derivative Derivative
Instrumen (full amount) receivables payables Instruments
Terkait nilai tukar dan suku bunga Exchange and interest rate relatedSwap mata uang asing dan Cross currency swaps and
suku bunga interest rateMUFG Bank,Ltd.,Cabang Jakarta USD90.000.000 13.005 - MUFG Bank,Ltd.,Jakarta BranchMUFG Bank,Ltd.,Cabang Jakarta USD110.000.000 7.090 - MUFG Bank,Ltd.,Jakarta BranchPT Bank UOB Indonesia USD 40.000.000 - 24.132 PT Bank UOB IndonesiaMUFG Bank,Ltd.,Cabang Jakarta USD 20.000.000 - 11.436 MUFG Bank,Ltd.,Jakarta BranchPT Bank UOB Indonesia USD30.000.000 - 31.488 PT Bank UOB IndonesiaMUFG Bank,Ltd.,Cabang Jakarta USD35.000.000 - 35.509 MUFG Bank,Ltd.,Jakarta BranchMUFG Bank,Ltd.,Cabang Jakarta JPY2.208.000.000 - 8.715 MUFG Bank,Ltd.,Jakarta BranchMUFG Bank,Ltd.,Cabang Jakarta JPY2.392.000.000 - 18.282 MUFG Bank,Ltd.,Jakarta BranchPT Bank Danamon PT Bank Danamon
Indonesia Tbk USD40.000.000 - 22.400 Indonesia Tbk PT Bank Danamon PT Bank Danamon
Indonesia Tbk USD25.000.000 - 8.740 Indonesia TbkPT Bank UOB Indonesia USD25.000.000 - 9.287 PT Bank UOB Indonesia
20.095 169.989
530 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
70
16. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan) 16. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS(continued)
31 Desember/December 2018
Jumlah nosional Nilai wajar/Fair valuesmata uang asing/(jumlah penuh) Piutang Utang
Notional amount in derivatif/ derivatif/foreign currency Derivative Derivative
Instrumen (full amount) receivables payables Instruments
Terkait nilai tukar dan suku bunga Exchange and interest rate relatedSwap mata uang asing dan Cross currency swaps and
suku bunga interest rateMUFG Bank,Ltd.,Cabang Jakarta USD90.000.000 69.950 - MUFG Bank,Ltd.,Jakarta BranchMUFG Bank,Ltd.,Cabang Jakarta USD110.000.000 68.383 - MUFG Bank,Ltd.,Jakarta BranchPT Bank UOB Indonesia USD 40.000.000 - 24.201 PT Bank UOB IndonesiaMUFG Bank,Ltd.,Cabang Jakarta USD 20.000.000 - 4.514 MUFG Bank,Ltd.,Jakarta BranchPT Bank UOB Indonesia USD30.000.000 - 8.312 PT Bank UOB IndonesiaMUFG Bank,Ltd.,Cabang Jakarta USD35.000.000 - 28.849 MUFG Bank,Ltd.,Jakarta BranchMUFG Bank,Ltd.,Cabang Jakarta JPY2.208.000.000 - 4.411 MUFG Bank,Ltd.,Jakarta BranchMUFG Bank,Ltd.,Cabang Jakarta JPY2.392.000.000 - 16.904 MUFG Bank,Ltd.,Jakarta BranchPT Bank Danamon PT Bank Danamon
Indonesia Tbk USD40.000.000 - 2.597 Indonesia Tbk
138.333 89.788
Perseroan menghadapi risiko pasar, terutamakarena perubahan kurs mata uang asing dan tingkatbunga mengambang, dan menggunakan instrumenderivatif untuk lindung nilai atas risiko tersebutsebagai bagian dari manajemen risiko. Perseroantidak memiliki atau menerbitkan instrumen derivatifuntuk tujuan-tujuan diperdagangkan.
The Company is exposed to market risks, primarilyto changes in foreign currency exchange andfloating interest rates, and uses derivativeinstruments to hedge these risks as part of its riskmanagement activities. The Company does nothold or issue derivative instruments for tradingpurposes.
Selisih nilai wajar instrumen derivatif yang ditujukansebagai lindung nilai arus kas dan kerugian selisihkurs atas utang bank dalam mata uang asing netodicatat pada pendapatan komprehensif lain sebesar(Rp25.521) pada tahun 2019 dan (Rp20.771) padatahun 2018. Saldo kerugian kumulatif yang timbuldari perubahan nilai wajar instrumen derivatiftersebut disajikan sebagai ”Kerugian kumulatif atasinstrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas -neto” pada ekuitas sebesar (Rp58.912) pada tanggal31 Desember 2019 dan (Rp33.391) pada tanggal31 Desember 2018.
The fair value difference of derivative instrumentsdesignated as cash flow hedges and loss on foreignexchange of bank loan denominated in foreigncurrency net were reported as other comprehensiveincome amounting to (Rp25,521) in 2019 and(Rp20,771) in 2018. Cumulative losses from thechanges fair value of derivative instrumentpresented as “Cumulative loss on derivativeinstrument for cash flow hedges - net” in the equityis amounted to (Rp58,912) as of31 December 2019 and (Rp33,391) as of31 December 2018.
531 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
71
16. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan) 16. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS(continued)
MUFG Bank, Ltd., Cabang Jakarta MUFG Bank, Ltd., Jakarta Branch
Perseroan melakukan kontrak swap mata uang dansuku bunga dengan MUFG Bank, Ltd., CabangJakarta dengan rincian sebagai berikut:
The Company entered into cross currency swapcontracts and interest rate swap contracts withMUFG Bank, Ltd., Jakarta Branch with details asfollows:
Dasar pinjaman/ Nilai kontrak/ Tanggal perjanjian/ Tanggal jatuh tempo/ Jenis kontrak swap/Underlying loan Contract value Agreement date Maturity date Type of swap contract
Kredit sindikasi I/ 19 September/ 25 September/ Swap mata uang dan suku bunga/Syndication credit I USD90.000.000 September 2017 September 2020 Cross currency interest rate swaps
Kredit sindikasi I/ 14 November/ 20 November/ Swap mata uang dan suku bunga/Syndication credit I USD110.000.000 November 2017 November 2020 Cross currency interest rate swaps
Kredit sindikasi II Tranche A/Syndication credit II 3 Agustus/ Swap mata uang dan suku bunga/Tranche A USD20.000.000 27 Juli/July 2018 August 2021 Cross currency interest rate swaps
Kredit sindikasi II Tranche B/Syndication credit II 3 Agustus/ Swap mata uang dan suku bunga/Tranche B JPY2.208.000.000 31 Juli/July 2018 August 2021 Cross currency interest rate swaps
Kredit sindikasi II Tranche A/Syndication credit II 14 September/ 4 Oktober/ Swap mata uang dan suku bunga/Tranche A USD35.000.000 September 2018 October 2021 Cross currency interest rate swaps
Kredit sindikasi II Tranche B/Syndication credit II 20 September/ 4 Oktober/ Swap mata uang dan suku bunga/Tranche B JPY2.392.000.000 September 2018 October 2021 Cross currency interest rate swaps
Perseroan membayar angsuran pokok dan bungasetiap 3 (tiga) bulan dengan tingkat suku bunga tetapberkisar antara 7,23%-7,74%, dan menerimadengan tingkat bunga mengambang LIBOR3M+1,13% untuk kontrak swap mata uang dan sukubunga untuk Kredit Sindikasi I.
The Company pays quarterly principal installmentsand interest with annual fixed interest rate rangingfrom 7.23% - 7.74% and has received a floatingrate of LIBOR 3M+1.13% for cross currency andinterest rate swap for Syndication credit I.
Perseroan membayar angsuran pokok dan bungasetiap 3 (tiga) bulan dengan tingkat suku bunga tetapberkisar antara 8,85%-9,85%, dan menerimadengan tingkat bunga mengambang 3M ICE LIBOR+0,9% untuk USD dan 3M JPY ICE LIBOR +0,5%untuk JPY, kontrak swap mata uang dan suku bungauntuk Kredit Sindikasi II.
The Company pays quarterly principal installmentsand interest with annual fixed interest rate rangingfrom 8.85% - 9.85% and has received a floatingrate of 3M ICE LIBOR +0.9% for USD and 3M JPYICE LIBOR +0.5% for JPY, cross currency andinterest rate swap for Syndication credit II.
532 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
72
16. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF (lanjutan) 16. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS(continued)
PT Bank UOB Indonesia PT Bank UOB Indonesia
Perseroan melakukan kontrak swap mata uang dansuku bunga dengan PT Bank UOB Indonesiadengan rincian sebagai berikut:
The Company entered into cross currency swapcontracts and interest rate swap contracts withPT Bank UOB Indonesia as follows:
Dasar pinjaman/ Nilai kontrak/ Tanggal perjanjian/ Tanggal jatuh tempo/ Jenis kontrak swap/Underlying loan Contract value Agreement date Maturity date Type of swap contract
Kredit sindikasi II Tranche A/Syndication credit II 3 Agustus/ Swap mata uang dan suku bunga/Tranche A USD40.000.000 27 Juli/July 2018 August 2021 Cross currency interest rate swaps
Kredit sindikasi II Tranche A/Syndication credit II 14 September/ 4 Oktober/ Swap mata uang dan suku bunga/Tranche A USD30.000.000 September 2018 October 2021 Cross currency interest rate swaps
Bilateral loan/ 1 Februari/ 7 Februari/ Swap mata uang dan suku bunga/Bilateral loan USD25.000.000 February 2019 February 2022 Cross currency interest rate swaps
Perseroan membayar angsuran pokok dan bungasetiap 3 (tiga) bulan dengan tingkat suku bunga tetapberkisar antara 8,60%-9,49%, dan menerimadengan tingkat bunga mengambang 3M ICE LIBOR+0,8% - 0,9% untuk kontrak swap mata uang dansuku bunga.
The Company pays quarterly principalinstallments and interest with annual fixed interestrate ranging from 8.60% - 9.49% and has receiveda floating rate of 3M ICE LIBOR +0.8% - 0.9% forcross-currency and interest rate swap.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Perseroan melakukan kontrak swap mata uang dansuku bunga dengan PT Bank Danamon IndonesiaTbk dengan rincian sebagai berikut:
The Company entered into cross currency swapcontracts and interest rate swap contracts withPT Bank Danamon Indonesia Tbk as follows:
Dasar pinjaman/ Nilai kontrak/ Tanggal perjanjian/ Tanggal jatuh tempo/ Jenis kontrak swap/Underlying loan Contract value Agreement date Maturity date Type of swap contract
Bilateral loan/ 19 Desember/ 24 Desember/ Swap mata uang dan suku bunga/Bilateral loan USD40.000.000 December 2018 December 2021 Cross currency interest rate swaps
Bilateral loan/ 1 Februari/ 7 Februari/ Swap mata uang dan suku bunga/Bilateral loan USD25.000.000 February 2019 February 2022 Cross currency interest rate swaps
Perseroan membayar angsuran pokok dan bungasetiap 3 (tiga) bulan dengan tingkat suku bunga tetapberkisar sebesar 8,6%-9,25%, dan menerimadengan tingkat bunga mengambang LIBOR 3M+0,8% - 1,15% untuk kontrak swap mata uang dansuku bunga.
The Company pays quarterly principalinstallments and interest with annual fixed interestrate of around 8.6%-9.25% and has received afloating rate of LIBOR 3M+0.8% - 1.15% for cross-currency and interest rate swap.
Kontrak swap mata uang dan suku bunga Perseroantelah memenuhi kriteria dan berlaku efektif sebagailindung nilai arus kas. Oleh karenanya, nilai wajarinstrumen lindung nilai yang belum mempengaruhilaba rugi disajikan pada penghasilan komprehensiflainnya di bagian ekuitas. Aset atau liabilitas terkaityang timbul dari transaksi swap tersebut disajikanpada piutang atau utang derivatif.
The Company’s cross currency and interest rateswap contracts are designated as effective cashflow hedge. Therefore, the fair value of thehedging instrument which has not yet affected theprofit and loss is presented under othercomprehensive income in the equity section. Therelated assets or liabilities arising from the swaptransaction is presented under derivativereceivables or payables.
533 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
73
17. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 17. SECURITIES ISSUED
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I 100.000 100.000 Continuing Bonds II Phase IObligasi Berkelanjutan II Tahap II 680.000 1.400.000 Continuing Bonds II Phase IIObligasi Berkelanjutan III Tahap I 100.000 500.000 Continuing Bonds III Phase I Obligasi Berkelanjutan III Tahap II 850.000 850.000 Continuing Bonds III Phase IIObligasi Berkelanjutan IV Tahap I 1.000.000 - Continuing Bonds IV Phase I Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II 2.000.000 - Continuing Bonds IV Phase II
4.730.000 2.850.000
Dikurangi: Less:Beban emisi yang belum diamortisasi: Unamortized issuance cost:
Saldo awal 4.732 8.882 Beginning balancePenambahan 9.788 - AdditionsAmortisasi (lihat Catatan 22) (4.674) (4.150) Amortization (refer to Note 22)
9.846 4.732
Total 4.720.154 2.845.268 Total
Surat berharga yang diterbitkan sesuai dengan jatuhtemponya sebagai berikut:
Securities issued based on maturity profile, are asfollows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Tahun Year2019 - 1.120.000 20192020 710.000 710.000 20202021 780.000 780.000 20212022 dan sesudahnya 3.240.000 240.000 2022 and there after
4.730.000 2.850.000
Obligasi Berkelanjutan II Continuing Bonds II
Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas FinanceTahap I Tahun 2015
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds II PhaseI Year 2015
Pada tanggal 11 Desember 2015, Perseroan telahmemperoleh persyaratan efektif dari Otoritas JasaKeuangan melalui surat No. S-596/D.04/2015 dalamrangka penawaran umum Obligasi Berkelanjutan IIMandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2015(“Obligasi Berkelanjutan II”) dengan nilai nominalRp600.000 yang terdiri atas dua seri sebagai berikut:
On 11 December 2015, the Company received theeffective notification from the Financial ServicesAuthority through its letter No. S-596/D.04/2015 inconjunction with continuing public offering ofMandiri Tunas Finance continuing Bonds II Phase IYear 2015 (“continuing Bonds II”) with a nominalvalue of Rp600,000 which consists of two series asfollows:
Tingkat bungatetap per tahun/
Obligasi/ Nilai nominal/ Fixed interest Jatuh tempo/ Cicilan pokok Obligasi/Bonds Nominal value rate per annum Due date Bonds principal installment
Seri/Series B 100.000 10,80% 18 Desember/December
2020
Pembayaran penuh pada saat jatuhtempo/Bullet payment on due date
534 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
74
17. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
17. SECURITIES ISSUED (continued)
Obligasi Berkelanjutan II (lanjutan) Continuing Bonds II (continued)
Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas FinanceTahap I Tahun 2015 (lanjutan)
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds II PhaseI Year 2015 (continued)
Obligasi tersebut dijamin dengan piutangpembiayaan konsumen Perseroan sebesar minimum60% untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap I daripokok obligasi terutang. Pada tanggal 31 Desember2019 dan 2018, piutang pembiayaan konsumen yangdijaminkan adalah masing-masing sejumlahRp45.890 dan Rp60.000, sedangkan piutang sewapembiayaan yang dijaminkan adalah masing-masingsejumlah Rp14.110 dan Rpnihil (lihat Catatan 5dan 6). Jika jumlah piutang pembiayaan konsumenkurang dari yang dipersyaratkan, maka akan dipenuhidari uang tunai yang ditempatkan pada rekeningpenampungan atas nama Perseroan yang ditunjukoleh PT Bank Mega Tbk selaku wali amanat untukObligasi Berkelanjutan II Tahap I.
These bonds are secured by the Company’sconsumer financing receivables for a minimumamount of 60% of the nominal value of ContinuingBonds II Phase I. As of 31 December 2019 and2018, the amount of consumer financingreceivables that are pledged as security for bondspayable are Rp45,890 and Rp60,000, respectively,while finance lease receivables that are pledged areRp14,110 and RpNil (refer to Notes 5 and 6),respectively. If the amount of consumer financingreceivables is less than the requirement, theCompany has to place sufficient cash into anescrow account established by PT Bank Mega Tbkas trustee for Continuing Bonds II Phase I.
Dalam perjanjian perwaliamanatan juga diaturbeberapa pembatasan yang harus dipenuhi olehPerseroan, antara lain memberikan jaminan fidusiaberupa piutang pembiayaan konsumen dan rasiojumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihirasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belumdilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lainmelakukan penggabungan usaha kecuali dilakukanpada bidang usaha yang sama serta menjual ataumengalihkan lebih dari 50% aset Perseroan kecualiuntuk kegiatan usaha Perseroan sehari-hari.
The trustee agreement provides several negativecovenants to the Company, among others arecollateral with fiduciary transfer of consumerfinancing receivables and debt to equity ratio not toexceed 10:1. Moreover, during the year that thebond principals are still outstanding, the Companyis not allowed to, among others, merge unlessperformed on the same business and to sell orassign more than 50% of the Company’s asset,except for Company’s normal businesstransactions.
Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yangdiwajibkan dalam perjanjian tersebut diatas.
The Company has complied with the covenants onthe trustee agreements.
Dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melaluisuratnya No. RC-584/PEF-DIR/VII/2017 tanggal12 Juli 2017 telah menetapkan kembali peringkatidAA+ (Double A Plus) untuk Obligasi BerkelanjutanII Tahap I untuk periode 11 Juli 2017 sampai dengan1 Juli 2018.
In the Annual Monitoring, PT Pefindo through letterNo. RC-584/PEF-DIR/VII/2017 dated 12 July 2017has rated the Continuing Bonds II Phase I as idAA+(Double A plus) for the period 11 July 2017 until1 July 2018.
Dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melaluisuratnya No.RC-747/PEF-DIR/VII/2018 tanggal11 Juli 2018 telah menetapkan kembali peringkatidAA+ (Double A Plus) untuk Obligasi BerkelanjutanII Tahap I untuk periode 10 Juli 2018 sampai dengan1 Juli 2019.
In the Annual Monitoring, PT Pefindo through letterNo.RC-747/PEF-DIR/VII/2018 dated 11 July 2018has rated the Continuing Bonds II Phase I as idAA+(Double A plus) for the period 10 July 2018 until1 July 2019.
PT Pefindo telah menetapkan peringkat idAA+(Double A plus) terhadap obligasi berkelanjutan IITahap I sesuai suratnya No. RC-1011/PEF-Dir/RC/X/2018 tanggal 5 Oktober 2018 untuk periode4 Oktober 2018 sampai dengan 1 Oktober 2019.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds asidAA+ (Double A plus) of Continuing Bonds IIPhase I based on its report No. RC-1011/PEF-Dir/RC/X/2018 dated 5 October 2018 for period4 October 2018 until 1 October 2019.
535 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
75
17. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
17. SECURITIES ISSUED (continued)
Obligasi Berkelanjutan II (lanjutan) Continuing Bonds II (continued)
Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas FinanceTahap I Tahun 2015 (lanjutan)
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds II PhaseI Year 2015 (continued)
PT Pefindo telah menetapkan kembali peringkatidAA+ (Double A Plus) terhadap ObligasiBerkelanjutan II Tahap I sesuai dengan SuratnyaNo.RC-950/PEF-DIR/X/2019 tanggal 9 Oktober 2019untuk periode 8 Oktober 2019 sampai dengan1 Oktober 2020.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds asidAA+ (Double A plus) of Continuing Bonds IIPhase I based on its report No.RC-950/PEF-DIR/X/2019 dated 9 October 2019 for period 8October 2019 until 1 October 2020.
Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas FinanceTahap II Tahun 2016
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds II PhaseII Year 2016
Pada tanggal 1 Juni 2016, Perseroan telahmenerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Mandiri TunasFinance Tahap II Tahun 2016 (“ObligasiBerkelanjutan II Tahap II”) dengan rincian sebagaiberikut:
On 1 June 2016, the Company issued MandiriTunas Finance Continuing Bonds II Phase II Year2016 (“Continuing Bonds II Phase II”) with detailsas follows:
Tingkat bungatetap per tahun/
Obligasi/ Nilai nominal/ Fixed interest Jatuh tempo/ Cicilan pokok Obligasi/Bonds Nominal value rate per annum Due date Bonds principal installment
Seri/Series A 720.000 8,95% 1 Juni/June2019
Pembayaran penuh pada saat jatuhtempo/Bullet payment on due date
Seri/Series B 680.000 9,25% 1 Juni/June2021
Pembayaran penuh pada saat jatuhtempo/Bullet payment on due date
Obligasi tersebut dijamin dengan piutangpembiayaan konsumen Perseroan sebesar minimum60% untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap II daripokok obligasi terutang. Pada tanggal 31 Desember2019 dan 2018, piutang pembiayaan konsumen yangdijaminkan adalah masing-masing sejumlahRp268.266 dan Rp786.932 sedangkan piutang sewapembiayaan yang dijaminkan adalah masing-masingsejumlah Rp139.734 dan Rp53.068 (lihat Catatan 5dan 6). Jika jumlah piutang pembiayaan konsumenkurang dari yang dipersyaratkan, maka akandipenuhi dari uang tunai yang ditempatkan padarekening penampungan atas nama Perseroan yangditunjuk oleh PT Bank Mega Tbk selaku wali amanatuntuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap II.
These bonds are secured by the Company’sconsumer financing receivables for a minimumamount of 60% of the nominal value of ContinuingBonds II Phase II. As of 31 December 2019 and2018, the amount of consumer financingreceivables that are pledged as security for bondspayable are Rp268,266 and Rp786,932,respectively, while finance lease receivables thatare pledged are Rp139,734 and Rp53,068 (refer toNotes 5 and 6), respectively. If the amount ofconsumer financing receivables is less than therequirement, the Company has to place sufficientcash into an escrow account established byPT Bank Mega Tbk as trustee for Continuing BondsII Phase II.
Dalam perjanjian perwaliamanatan juga diaturbeberapa pembatasan yang harus dipenuhi olehPerseroan, antara lain memberikan jaminan fidusiaberupa piutang pembiayaan konsumen dan rasiojumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihirasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belumdilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lainmelakukan penggabungan usaha kecuali dilakukanpada bidang usaha yang sama serta menjual ataumengalihkan lebih dari 50% aset Perseroan kecualiuntuk kegiatan usaha Perseroan sehari-hari.
The trustee agreement provides several negativecovenants to the Company, among others arecollateral with fiduciary transfer of consumerfinancing receivables and debt to equity ratio not toexceed 10:1. Moreover, during the year that thebond principals are still outstanding, the Companyis not allowed to, among others, merge unlessperformed on the same business and to sell orassign more than 50% of the Company’s asset,except for Company’s normal businesstransactions.
536 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
76
17. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
17. SECURITIES ISSUED (continued)
Obligasi Berkelanjutan II (lanjutan) Continuing Bonds II (continued)
Obligasi Berkelanjutan II Mandiri Tunas FinanceTahap II Tahun 2016 (lanjutan)
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds II PhaseII Year 2016 (continued)
Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yangdiwajibkan dalam perjanjian tersebut diatas.
The Company has complied with the covenants onthe trustee agreements.
Dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melaluisuratnya No. 1240/PEF-Dir/VII/2016 tanggal 28 Juli2016 telah menaikkan peringkat dari idAA (Double A)menjadi idAA+ (Double A Plus) untuk ObligasiBerkelanjutan II Tahap II untuk periode 28 Juli 2016sampai dengan 1 Juli 2017.
In the Annual Monitoring, PT Pefindo through letterNo. 1240/PEF-Dir/VII/2016 dated 28 July 2016 hasraised its rating from idAA (Double A) to idAA+(Double A Plus) for the Continuing Bonds II PhaseII for the period 28 July 2016 until 1 July 2017.
Dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melaluisuratnya No. RC-584/PEF-DIR/VII/2017 tanggal 12Juli 2017 telah menetapkan kembali peringkat idAA+(Double A Plus) untuk Obligasi Berkelanjutan IITahap II untuk periode 11 Juli 2017 sampai dengan1 Juli 2018.
In the Annual Monitoring, PT Pefindo through letterNo. RC-584/PEF-DIR/VII/2017 dated 12 July 2017has rated the Continuing Bonds II Phase II as idAA+(Double A plus) for the period 11 July 2017 until 1July 2018.
Dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melaluisuratnya No.RC-747/PEFDIR/ VII/2018 tanggal 11Juli 2018 telah menetapkan kembali peringkat idAA+(Double A Plus) untuk Obligasi Berkelanjutan IITahap II untuk periode 10 Juli 2018 sampai dengan1 Juli 2019.
PT Pefindo telah menetapkan peringkat idAA+(Double A plus) terhadap obligasi berkelanjutan IITahap II sesuai suratnya No. RC-1011/PEF-Dir/RC/X/2018 tanggal 5 Oktober 2018 untuk periode4 Oktober 2018 sampai dengan 1 Oktober 2019.
PT Pefindo telah menetapkan kembali peringkatidAA+ (Double A Plus) terhadap ObligasiBerkelanjutan II Tahap II sesuai dengan SuratnyaNo.RC-950/PEF-DIR/X/2019 tanggal 9 Oktober 2019untuk periode 8 Oktober 2019 sampai dengan1 Oktober 2020.
In the Annual Monitoring, PT Pefindo through letterNo.RC-747/PEF-DIR/VII/2018 dated 11 July 2018has rated the Continuing Bonds II Phase II as idAA+(Double A plus) for the period 10 July 2018 until 1July 2019.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds asidAA+ (Double A plus) of Continuing Bonds IIPhase II based on its report No. RC-1011/PEF-Dir/RC/X/2018 dated 5 October 2018 for period4 October 2018 until 1 October 2019.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds asidAA+ (Double A plus) of Continuing Bonds IIPhase II based on its report No.RC-950/PEF-DIR/X/2019 dated 9 October 2018 for period8 October 2019 until 1 October 2020.
Perseroan telah melunasi utang ObligasiBerkelanjutan II Tahap II Seri A sebesar Rp720.000pada tanggal 29 Mei 2019.
The Company has settled the Continuing Bonds IIPhase II Series A amounting to Rp720,000 on29 May 2019.
537 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
77
17. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
17. SECURITIES ISSUED (continued)
Obligasi Berkelanjutan III Continuing Bonds III
Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas FinanceTahap I Tahun 2016
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds III PhaseI Year 2016
Pada tanggal 7 Oktober 2016, Perseroan telahmemperoleh persyaratan efektif dari Otoritas JasaKeuangan melalui surat No.S-543/D.04/2016 dalamrangka penawaran umum Obligasi Berkelanjutan IIIMandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2016(“Obligasi Berkelanjutan III”) dengan nilai nominalRp500.000 yang terdiri atas dua seri sebagai berikut:
On 7 October 2016, the Company received theeffective notification from the Financial ServicesAuthority through its letter No. S-543/D.04/2016 inconjunction with continuing public offering ofMandiri Tunas Finance continuing Bonds III PhaseI Year 2016 (“Continuing Bonds III”) with a nominalvalue of Rp500,000 which consists of two series asfollows:
Tingkat bungatetap per tahun/
Obligasi/ Nilai nominal/ Fixed interest Jatuh tempo/ Cicilan pokok Obligasi/Bonds Nominal value rate per annum Due date Bonds principal installment
Seri/Series A 400.000 8,20% 7 Oktober/October 2019
Pembayaran penuh pada saat jatuhtempo/Bullet payment on due date
Seri/Series B 100.000 8,55% 7 Oktober/October 2021
Pembayaran penuh pada saat jatuhtempo/Bullet payment on due date
Obligasi tersebut dijamin dengan piutangpembiayaan konsumen Perseroan sebesar minimum60% untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahap I daripokok obligasi terutang. Pada tanggal 31 Desember2019 dan 2018, piutang pembiayaan konsumen yangdijaminkan adalah masing-masing sejumlahRp35.747 dan Rp286.708 sedangkan piutang sewapembiayaan yang dijaminkan adalah masing-masingsejumlah Rp24.253 dan Rp13.292 (lihat Catatan 5dan 6). Jika jumlah piutang pembiayaan konsumenkurang dari yang dipersyaratkan, maka akan dipenuhidari uang tunai yang ditempatkan pada rekeningpenampungan atas nama Perseroan yang ditunjukoleh PT Bank Mega Tbk selaku wali amanat untukObligasi Berkelanjutan III Tahap I.
These bonds are secured by the Company’sconsumer financing receivables for a minimumamount of 60% of the nominal value of ContinuingBonds III Phase I. As of 31 December 2019and2018, the amount of consumer financingreceivables that are pledged as security for bondspayable are Rp35,747 and Rp286,708,respectively, while finance lease receivables thatwas pledged are Rp24,253 and Rp13,292 (refer toNote 5 and 6), respectively. If the amount ofconsumer financing receivables is less than therequirement, the Company has to place sufficientcash into an escrow account established by PTBank Mega Tbk as trustee for Continuing Bonds IIIPhase I.
Dalam perjanjian perwaliamanatan juga diaturbeberapa pembatasan yang harus dipenuhi olehPerseroan, antara lain memberikan jaminan fidusiaberupa piutang pembiayaan konsumen dan rasiojumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belumdilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lainmelakukan penggabungan usaha kecuali dilakukanpada bidang usaha yang sama serta menjual ataumengalihkan lebih dari 50% aset Perseroan kecualiuntuk kegiatan usaha Perseroan sehari-hari.
The trustee agreement provides several negativecovenants to the Company, among others arecollateral with fiduciary transfer of consumerfinancing receivables and debt to equity ratio not toexceed 10:1. Moreover, during the year that thebond principals are still outstanding, the Companyis not allowed to, among others, merge unlessperformed on the same business and to sell orassign more than 50% of the Company’s asset,except for Company’s normal businesstransactions.
Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yangdiwajibkan dalam perjanjian tersebut diatas.
The Company has complied with the covenants onthe trustee agreements.
538 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
78
17. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
17. SECURITIES ISSUED (continued)
Obligasi Berkelanjutan III (lanjutan) Continuing Bonds III (continued)
Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas FinanceTahap I Tahun 2016 (lanjutan)
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds III PhaseI Year 2016 (continued)
PT Pefindo telah menetapkan peringkat idAA+(Double A plus) terhadap obligasi berkelanjutan IIITahap I sesuai suratnya No. 1238/PEF-Dir/RC/VII/2016 tanggal 28 Juli 2016 untuk periode28 Juli 2016 sampai dengan 1 Juli 2017.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds IIIphase I as idAA+ (Double A plus) based on itsreport No. 1238/PEF-Dir/RC/VII/2016 dated 28 July2016 for period 28 July 2016 until 1 July 2017.
Dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melaluisuratnya No. RC-583/PEF-DIR/VII/2017 tanggal12 Juli 2017 telah menetapkan kembali peringkatidAA+ (Double A Plus) untuk Obligasi BerkelanjutanIII Tahap I untuk periode 11 Juli 2017 sampai dengan1 Juli 2018.
Dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melaluisuratnya No.RC-747/PEF-DIR/VII/2018 tanggal11 Juli 2018 telah menetapkan kembali peringkatidAA+ (Double A Plus) untuk Obligasi BerkelanjutanIII Tahap I untuk periode 10 Juli 2018 sampai dengan1 Juli 2019.
PT Pefindo telah menetapkan peringkat idAA+(Double A plus) terhadap obligasi berkelanjutan IIITahap I sesuai suratnya No. RC-1011/PEF-Dir/RC/X/2018 tanggal 5 Oktober 2018 untuk periode4 Oktober 2018 sampai dengan 1 Oktober 2019.
PT Pefindo telah menetapkan kembali peringkatidAA+ (Double A Plus) terhadap ObligasiBerkelanjutan III Tahap I sesuai dengan SuratnyaNo.RC-950/PEF-DIR/X/2019 tanggal 9 Oktober 2019untuk periode 8 Oktober 2019 sampai dengan1 Oktober 2020.
Perseroan telah melunasi utang obligasi BKL IIITahap I seri A sebesar Rp400.000 pada tanggal4 Oktober 2019.
In the Annual Monitoring, PT Pefindo through letterNo. RC-583/PEF-DIR/VII/2017 dated 12 July 2017has rated the Continuing Bonds III Phase I asidAA+ (Double A plus) for the period 11 July 2017until 1 July 2018.
In the Annual Monitoring, PT Pefindo through letterNo.RC-747/PEF-DIR/VII/2018 dated 11 July 2018has rated the Continuing Bonds III Phase I asidAA+ (Double A plus) for the period 10 July 2018until 1 July 2019.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds asidAA+ (Double A plus) of Continuing Bonds IIIPhase I based on its report No. RC-1011/PEF-Dir/RC/X/2018 dated 5 October 2018 for period4 October 2018 until 1 October 2019.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds asidAA+ (Double A plus) of Continuing Bonds IIIPhase I based on its report No.RC-950/PEF-DIR/X/2019 dated 9 October 2019 for period8 October 2019 until 1 October 2020.
The Company has paid off Continuing Bonds IIIPhase I series A in the amount Rp400,000 dated4 October 2019.
539 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
79
17. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
17. SECURITIES ISSUED (continued)
Obligasi Berkelanjutan III (lanjutan) Continuing Bonds III (continued)
Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas FinanceTahap II Tahun 2017
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds III PhaseII Year 2017
Pada tanggal 6 Juni 2017 Perseroan telahmenerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Mandiri TunasFinance Tahap II Tahun 2017 (”ObligasiBerkelanjutan III Tahap II”) dengan rincian sebagaiberikut:
On 6 June 2017, the Company issued MandiriTunas Finance Continuing Bonds III Phase II Year2017 (“Continuing Bonds III Phase II”) with detailsas follows:
Tingkat bungatetap per tahun/
Obligasi/ Nilai nominal/ Fixed interest Jatuh tempo/ Cicilan pokok Obligasi/Bonds Nominal value rate per annum Due date Bonds principal installment
Seri/Series A 610.000 8,50% 6 Juni / Pembayaran penuh pada saat jatuhJune 2020 tempo/Bullet payment on due date
Seri/Series B 240.000 8,85% 6 Juni / Pembayaran penuh pada saat jatuhJune 2022 tempo/Bullet payment on due date
Obligasi tersebut dijamin dengan piutangpembiayaan konsumen Perseroan sebesar minimum60% untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahap II daripokok obligasi terutang. Pada tanggal 31 Desember2019 dan 2018, piutang pembiayaan konsumen yangdijaminkan adalah masing-masing sejumlahRp405.762 dan Rp509.557 sedangkan piutang sewapembiayaan yang dijaminkan adalah masing-masingsejumlah Rp104.238 dan Rp443 (lihat Catatan 5 dan6). Jika jumlah piutang pembiayaan konsumenkurang dari yang dipersyaratkan, maka akandipenuhi dari uang tunai yang ditempatkan padarekening penampungan atas nama Perseroan yangditunjuk oleh PT Bank Mega Tbk selaku wali amanatuntuk Obligasi Berkelanjutan III Tahap II.
These bonds are secured by the Company’sconsumer financing receivables for a minimumamount of 60% of the nominal value of ContinuingBonds III Phase II. As of 31 December 2019 and2018, the amount of consumer financingreceivables that are pledged as security for bondspayable are Rp405,762 and Rp509,557,respectively, while finance lease receivables thatare pledged are Rp104,238 and Rp443 (refer toNote 5 and 6), respectively. If the amount ofconsumer financing receivables is less than therequirement, the Company has to place sufficientcash into an escrow account established byPT Bank Mega Tbk as trustee for Continuing BondsIII Phase II.
Dalam perjanjian perwaliamanatan juga diaturbeberapa pembatasan yang harus dipenuhi olehPerseroan, antara lain memberikan jaminan fidusiaberupa piutang pembiayaan konsumen dan rasiojumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihirasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belumdilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lainmelakukan penggabungan usaha kecuali dilakukanpada bidang usaha yang sama serta menjual ataumengalihkan lebih dari 50% aset Perseroan kecualiuntuk kegiatan usaha Perseroan sehari-hari.
The trustee agreement provides several negativecovenants to the Company, among others,collateral with fiduciary transfer of consumerfinancing receivables and debt to equity ratio not toexceed 10:1. Moreover, during the year that thebond principals are still outstanding, the Companyis not allowed to, among others, merge unlessperformed on the same business and to sell orassign more than 50% of the Company’s asset,except for Company’s normal businesstransactions.
Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yangdiwajibkan dalam perjanjian tersebut diatas.
The Company has complied with the covenants onthe trustee agreements.
540 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
80
17. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
17. SECURITIES ISSUED (continued)
Obligasi Berkelanjutan III (lanjutan) Continuing Bonds III (continued)
Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas FinanceTahap II Tahun 2017 (lanjutan)
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds III PhaseII Year 2017 (continued)
Dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melaluisuratnya No. RC-583/PEF-DIR/VII/2017 tanggal12 Juli 2017 telah menetapkan peringkat idAA+(Double A Plus) untuk Obligasi Berkelanjutan IIITahap II untuk periode 11 Juli 2017 sampai dengan 1Juli 2018.
Dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melaluisuratnya No.RC-747/PEF-DIR/VII/2018 tanggal11 Juli 2018 telah menetapkan kembali peringkatidAA+ (Double A Plus) untuk Obligasi BerkelanjutanIII Tahap II untuk periode 10 Juli 2018 sampai dengan1 Juli 2019.
PT Pefindo telah menetapkan peringkat idAA+(Double A plus) terhadap obligasi berkelanjutan IIITahap II sesuai suratnya No. RC-1011/PEF-Dir/RC/X/2018 tanggal 5 Oktober 2018 untuk periode4 Oktober 2018 sampai dengan 1 Oktober 2019.
PT Pefindo telah menetapkan kembali peringkatidAA+ (Double A Plus) terhadap ObligasiBerkelanjutan III Tahap II sesuai dengan SuratnyaNo.RC-950/PEF-DIR/X/2019 tanggal 9 Oktober 2019untuk periode 8 Oktober 2019 sampai dengan1 Oktober 2020.
In the Annual Monitoring, PT Pefindo through letterNo. RC-583/PEF-DIR/VII/2017 dated 12 July 2017has rated the Continuing Bonds III Phase II asidAA+ (Double A plus) for the period 11 July 2017until 1 July 2018.
In the Annual Monitoring, PT Pefindo through letterNo.RC-747/PEF-DIR/VII/2018 dated 11 July 2018has rated the Continuing Bonds III Phase II asidAA+ (Double A plus) for the period 10 July 2018until 1 July 2019.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds asidAA+ (Double A plus) of Continuing Bonds IIIPhase II based on its report No. RC-1011/PEF-Dir/RC/X/2018 dated 5 October 2018 for period4 October 2018 until 1 October 2019.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds asidAA+ (Double A plus) of Continuing Bonds IIIPhase II based on its report No.RC-950/PEF-DIR/X/2019 dated 9 October 2019 for period8 October 2019 until 1 October 2020.
Obligasi Berkelanjutan IV Continuing Bonds IV
Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas FinanceTahap I Tahun 2019
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds IVPhase I Year 2019
Pada tanggal 8 Januari 2019 Perseroan telahmenerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV MandiriTunas Finance Tahap I Tahun 2019 (”ObligasiBerkelanjutan IV Tahap I”) dengan rincian sebagaiberikut:
On 8 January 2019, the Company issued MandiriTunas Finance Continuing Bonds IV Phase I Year2019 (“Continuing Bonds IV Phase I”) with detailsas follows:
Tingkat bungatetap per tahun/
Obligasi/ Nilai nominal/ Fixed interest Jatuh tempo/ Cicilan pokok Obligasi/Bonds Nominal value rate per annum Due date Bonds principal installment
Seri/Series A 800.000 9,40% 8 Januari/ Pembayaran penuh pada saat jatuhJanuary 2022 tempo/Bullet payment on due date
Seri/Series B 200.000 9,75% 8 Januari/ Pembayaran penuh pada saat jatuhJanuary 2024 tempo/Bullet payment on due date
541 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
80
17. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
17. SECURITIES ISSUED (continued)
Obligasi Berkelanjutan III (lanjutan) Continuing Bonds III (continued)
Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas FinanceTahap II Tahun 2017 (lanjutan)
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds III PhaseII Year 2017 (continued)
Dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melaluisuratnya No. RC-583/PEF-DIR/VII/2017 tanggal12 Juli 2017 telah menetapkan peringkat idAA+(Double A Plus) untuk Obligasi Berkelanjutan IIITahap II untuk periode 11 Juli 2017 sampai dengan 1Juli 2018.
Dalam pemantauan tahunan PT Pefindo melaluisuratnya No.RC-747/PEF-DIR/VII/2018 tanggal11 Juli 2018 telah menetapkan kembali peringkatidAA+ (Double A Plus) untuk Obligasi BerkelanjutanIII Tahap II untuk periode 10 Juli 2018 sampai dengan1 Juli 2019.
PT Pefindo telah menetapkan peringkat idAA+(Double A plus) terhadap obligasi berkelanjutan IIITahap II sesuai suratnya No. RC-1011/PEF-Dir/RC/X/2018 tanggal 5 Oktober 2018 untuk periode4 Oktober 2018 sampai dengan 1 Oktober 2019.
PT Pefindo telah menetapkan kembali peringkatidAA+ (Double A Plus) terhadap ObligasiBerkelanjutan III Tahap II sesuai dengan SuratnyaNo.RC-950/PEF-DIR/X/2019 tanggal 9 Oktober 2019untuk periode 8 Oktober 2019 sampai dengan1 Oktober 2020.
In the Annual Monitoring, PT Pefindo through letterNo. RC-583/PEF-DIR/VII/2017 dated 12 July 2017has rated the Continuing Bonds III Phase II asidAA+ (Double A plus) for the period 11 July 2017until 1 July 2018.
In the Annual Monitoring, PT Pefindo through letterNo.RC-747/PEF-DIR/VII/2018 dated 11 July 2018has rated the Continuing Bonds III Phase II asidAA+ (Double A plus) for the period 10 July 2018until 1 July 2019.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds asidAA+ (Double A plus) of Continuing Bonds IIIPhase II based on its report No. RC-1011/PEF-Dir/RC/X/2018 dated 5 October 2018 for period4 October 2018 until 1 October 2019.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds asidAA+ (Double A plus) of Continuing Bonds IIIPhase II based on its report No.RC-950/PEF-DIR/X/2019 dated 9 October 2019 for period8 October 2019 until 1 October 2020.
Obligasi Berkelanjutan IV Continuing Bonds IV
Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas FinanceTahap I Tahun 2019
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds IVPhase I Year 2019
Pada tanggal 8 Januari 2019 Perseroan telahmenerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV MandiriTunas Finance Tahap I Tahun 2019 (”ObligasiBerkelanjutan IV Tahap I”) dengan rincian sebagaiberikut:
On 8 January 2019, the Company issued MandiriTunas Finance Continuing Bonds IV Phase I Year2019 (“Continuing Bonds IV Phase I”) with detailsas follows:
Tingkat bungatetap per tahun/
Obligasi/ Nilai nominal/ Fixed interest Jatuh tempo/ Cicilan pokok Obligasi/Bonds Nominal value rate per annum Due date Bonds principal installment
Seri/Series A 800.000 9,40% 8 Januari/ Pembayaran penuh pada saat jatuhJanuary 2022 tempo/Bullet payment on due date
Seri/Series B 200.000 9,75% 8 Januari/ Pembayaran penuh pada saat jatuhJanuary 2024 tempo/Bullet payment on due date
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
81
17. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
17. SECURITIES ISSUED (continued)
Obligasi Berkelanjutan IV (lanjutan) Continuing Bonds IV (continued)
Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas FinanceTahap I Tahun 2019 (lanjutan)
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds IVPhase I Year 2019 (continued)
Obligasi tersebut dijamin dengan piutangpembiayaan konsumen Perseroan sebesar minimum60% untuk Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I daripokok obligasi terutang. Pada tanggal 31 Desember2019, piutang pembiayaan konsumen yangdijaminkan adalah sejumlah Rp459.888 sedangkanpiutang sewa pembiayaan yang dijaminkan adalahsejumlah Rp140.112 (lihat Catatan 5 dan 6). Jikajumlah piutang pembiayaan konsumen kurang dariyang dipersyaratkan, maka akan dipenuhi dari uangtunai yang ditempatkan pada rekeningpenampungan atas nama Perseroan yang ditunjukoleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selakuwali amanat untuk Obligasi Berkelanjutan IVTahap I.
These bonds are secured by the Company’sconsumer financing receivables for a minimumamount of 60% of the nominal value of ContinuingBonds IV Phase I. As of 31 December 2019, theamount of consumer financing receivables that arepledged as security for bonds payable isRp459,888 while finance lease receivables that arepledged is Rp140,112 (refer to Note 5 and 6). If theamount of consumer financing receivables is lessthan the requirement, the Company has to placesufficient cash into an escrow account establishedby PT Bank Rakyat Indonesia Tbk as trustee forContinuing Bonds IV Phase I.
Dalam perjanjian perwaliamanatan juga diaturbeberapa pembatasan yang harus dipenuhi olehPerseroan, antara lain memberikan jaminan fidusiaberupa piutang pembiayaan konsumen dan rasiojumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihirasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belumdilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lainmelakukan penggabungan usaha kecuali dilakukanpada bidang usaha yang sama serta menjual ataumengalihkan lebih dari 50% aset Perseroan kecualiuntuk kegiatan usaha Perseroan sehari-hari.
The trustee agreement provides several negativecovenants to the Company, among others,collateral with fiduciary transfer of consumerfinancing receivables and debt to equity ratio not toexceed 10:1. Moreover, during the year that thebond principals are still outstanding, the Companyis not allowed to, among others, merge unlessperformed on the same business and to sell orassign more than 50% of the Company’s asset,except for Company’s normal businesstransactions.
Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yangdiwajibkan dalam perjanjian tersebut diatas.
The Company has complied with the covenants onthe trustee agreements.
PT Pefindo telah menetapkan peringkat idAA+(Double A plus) terhadap obligasi berkelanjutan IVTahap I sesuai suratnya No. RC-1011/PEF-Dir/RC/X/2018 tanggal 5 Oktober 2018 untuk periode4 Oktober 2018 sampai dengan 1 Oktober 2019.
PT Pefindo telah menetapkan kembali peringkatidAA+ (Double A Plus) terhadap ObligasiBerkelanjutan IV Tahap I sesuai dengan SuratnyaNo.RC-950/PEF-DIR/X/2019 tanggal 9 Oktober 2019untuk periode 8 Oktober 2019 sampai dengan1 Oktober 2020.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds asidAA+ (Double A plus) of Continuing Bonds IVPhase I based on its report No. RC-1011/PEF-Dir/RC/X/2018 dated 5 October 2018 for period4 October 2018 until 1 October 2019.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds asidAA+ (Double A plus) of Continuing Bonds IVPhase I based on its report No.RC-950/PEF-DIR/X/2019 dated 9 October 2019 for period8 October 2019 until 1 October 2020.
542 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
82
17. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
17. SECURITIES ISSUED (continued)
Obligasi Berkelanjutan IV (lanjutan) Continuing Bonds IV (continued)
Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas FinanceTahap II Tahun 2019
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds IVPhase II Year 2019
Pada tanggal 26 Juli 2019 Perseroan telahmenerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV MandiriTunas Finance Tahap II Tahun 2019 (”ObligasiBerkelanjutan IV Tahap II”) dengan rincian sebagaiberikut:
On 26 July 2019, the Company issued MandiriTunas Finance Continuing Bonds IV Phase II Year2019 (“Continuing Bonds IV Phase II”) with detailsas follows:
Tingkat bungatetap per tahun/
Obligasi/ Nilai nominal/ Fixed interest Jatuh tempo/ Cicilan pokok Obligasi/Bonds Nominal value rate per annum Due date Bonds principal installment
Seri/Series A 1.342.000 8,90% 26 Juli / Pembayaran penuh pada saat jatuhJuly 2022 tempo/Bullet payment on due date
Seri/Series B 658.000 9,50% 26 Juli/ Pembayaran penuh pada saat jatuhJuly 2024 tempo/Bullet payment on due date
Obligasi tersebut dijamin dengan piutangpembiayaan konsumen Perseroan sebesar minimum60% untuk Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II daripokok obligasi terutang. Pada tanggal 31 Desember2019, piutang pembiayaan konsumen yangdijaminkan adalah sejumlah Rp1.194.907sedangkan piutang sewa pembiayaan yangdijaminkan adalah sejumlah Rp5.093 (lihat Catatan 5dan 6). Jika jumlah piutang pembiayaan konsumenkurang dari yang dipersyaratkan, maka akandipenuhi dari uang tunai yang ditempatkan padarekening penampungan atas nama Perseroan yangditunjuk oleh PT Bank Mega Tbk selaku wali amanatuntuk Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II.
These bonds are secured by the Company’sconsumer financing receivables for a minimumamount of 60% of the nominal value of ContinuingBonds IV Phase I. As of 31 December 2019, theamount of consumer financing receivables that arepledged as security for bonds payable isRp1,194,907 while finance lease receivables thatare pledged is Rp5,093 (refer to Note 5 and 6). Ifthe amount of consumer financing receivables isless than the requirement, the Company has toplace sufficient cash into an escrow accountestablished by PT Bank Mega Tbk as trustee forContinuing Bonds IV Phase II.
Dalam perjanjian perwaliamanatan juga diaturbeberapa pembatasan yang harus dipenuhi olehPerseroan, antara lain memberikan jaminan fidusiaberupa piutang pembiayaan konsumen dan rasiojumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihirasio 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belumdilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lainmelakukan penggabungan usaha kecuali dilakukanpada bidang usaha yang sama serta menjual ataumengalihkan lebih dari 50% aset Perseroan kecualiuntuk kegiatan usaha Perseroan sehari-hari.
The trustee agreement provides several negativecovenants to the Company, among others,collateral with fiduciary transfer of consumerfinancing receivables and debt to equity ratio not toexceed 10:1. Moreover, during the year that thebond principals are still outstanding, the Companyis not allowed to, among others, merge unlessperformed on the same business and to sell orassign more than 50% of the Company’s asset,except for Company’s normal businesstransactions.
Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yangdiwajibkan dalam perjanjian tersebut diatas.
The Company has complied with the covenants onthe trustee agreements.
543 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
83
17. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)
17. SECURITIES ISSUED (continued)
Obligasi Berkelanjutan IV (lanjutan) Continuing Bonds IV (continued)
Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas FinanceTahap II Tahun 2019 (lanjutan)
Mandiri Tunas Finance Continuing Bonds IVPhase II Year 2019 (continued)
PT Pefindo telah menetapkan peringkat idAA+(Double A plus) terhadap obligasi berkelanjutan IVTahap II sesuai suratnya No. RC-1011/PEF-Dir/RC/X/2018 tanggal 5 Oktober 2018 untuk periode4 Oktober 2018 sampai dengan 1 Oktober 2019.
PT Pefindo telah menetapkan kembali peringkatidAA+ (Double A Plus) terhadap ObligasiBerkelanjutan IV Tahap II sesuai dengan SuratnyaNo.RC-950/PEF-DIR/X/2019 tanggal 9 Oktober 2019untuk periode 8 Oktober 2019 sampai dengan1 Oktober 2020.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds asidAA+ (Double A plus) of Continuing Bonds IVPhase II based on its report No. RC-1011/PEF-Dir/RC/X/2018 dated 5 October 2018 for period4 October 2018 until 1 October 2019.
PT Pefindo has rated the Continuing Bonds asidAA+ (Double A plus) of Continuing Bonds IVPhase II based on its report No.RC-950/PEF-DIR/X/2019 dated 9 October 2019 for period8 October 2019 until 1 October 2020.
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 18. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain adalah sebagaiberikut:
The amounts recognized in the statement of profitor loss and other comprehensive income, are asfollows:
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Biaya jasa kini 10.998 10.989 Current service costsBiaya bunga 6.487 5.312 Interest costsBiaya jasa lalu 441 291 Past service costs
17.926 16.592Biaya pesangon pemutusan
hubungan kerja 1.332 1.750 Termination
Total 19.258 18.342 Total
544 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
84
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN(lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)
Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan pada laporanposisi keuangan adalah sebagai berikut:
The movements in employee benefits obligation inthe statement of financial position are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Saldo awal 80.024 73.845 Beginning balancePenyisihan pada laba rugi 19.258 18.342 Provision in profit or lossPenyisihan pada penghasilan Provision in other
komprehensif lain 16.556 (6.730) comprehensive incomePembayaran tahun berjalan (6.974) (5.433) Payment during the year
Saldo akhir 108.864 80.024 Ending balance
Mutasi nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawanyang diakui pada laporan posisi keuangan adalahsebagai berikut:
The movements of present value of employeebenefit obligation presented in the statement offinancial position, are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Saldo awal 80.024 73.845 Beginning balanceBiaya jasa kini 10.998 10.989 Current service costsBiaya bunga 6.487 5.312 Interest costsBiaya jasa lalu 441 291 Past service costsPembayaran tahun berjalan (6.974) (5.433) Payments during the yearBiaya pesangon pemutusan
hubungan kerja 1.332 1.750 Termination(Keuntungan)/kerugian pada Actuarial (gains)/losses
kewajiban aktuaria: on obligation:Perbedaan historis 8.086 5.403 Experience adjustmentAsumsi keuangan 8.470 (12.133) Financial assumption
Saldo akhir 108.864 80.024 Ending balance
Mutasi kerugian aktuarial yang diakui sebagaipenghasilan komprehensif lain, bruto pajaktangguhan sebagai berikut:
The movements in the balance of actuarial losscharged to other comprehensive income, grossdeferred tax, are as follows:
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Saldo awal 26.025 32.755 Beginning balanceKerugian (keuntungan) aktuarial Actuarial losses (gains)
yang diakui sebagai penghasilan charged to otherkomprehensif lain 16.556 (6.730) comprehensive income
Saldo akhir 42.581 26.025 Ending balance
545 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
85
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN(lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)
Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal31 Desember 2019 dan 2018 didasarkan atasestimasi perhitungan aktuaria yang tercantum padalaporan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo denganmenggunakan metode projected unit credit dalamlaporan aktuarianya tanggal 3 Januari 2020 dan2 Januari 2019. Asumsi-asumsi dasar yangdigunakan aktuaris independen adalah sebagaiberikut:
The employee benefits obligation as of31 December 2019 and 2018 are based on theestimated actuarial calculation ofPT Dayamandiri Dharmakonsilindo using theprojected unit credit method in its report dated3 January 2020 and 2 January 2019, respectively.The principal actuarial assumptions used by theindependent actuary were as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Tingkat diskonto 7,9% per tahun/per annum 8,4% per tahun/per annum Discount rateTingkat kenaikan gaji 7% per tahun/per annum 7% per tahun/per annum Salary increment rateTingkat kematian TMI 3 TMI 3 Rate of mortalityTingkat cacat 10% dari/from TMI 3 10% dari/from TMI 3 Rate of disabilityTingkat pengunduran diri 7% per tahun pada usia 7% per tahun pada usia Rate of resignations
sampai dengan 40 tahun sampai dengan 40 tahundan berkurang hingga dan berkurang hingga0,00% pada usia 55 tahun/ 0,00% pada usia 55 tahun/7% per annum up to 40 7% per annum up to 40years old and decrease years old and decreaselinearly up to 0.00% at linearly up to 0.00% at
55 years old 55 years oldTingkat pensiun 100,00% usia pensiun 100,00% usia pensiun Rate of retirements
normal/ normal/100,00% at normal 100,00% at normal
retirement age retirement age
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas ataskemungkinan perubahan tingkat diskonto dan tingkatkenaikan gaji sebesar 1%, dengan variabel laindianggap tetap, terhadap nilai kewajiban imbalankerja karyawan: (tidak diaudit)
The following table demonstrates the sensitivity toa reasonably possible change in discount rates andsalary increment rate of 1%, with all other variablesheld constant, of the present value of employeebenefits obligation: (unaudited)
31 Desember/December 2019
Tingkat diskonto/ Tingkat kenaikan gaji/Discount rate Salary increment rate
Kenaikan/ Penurunan/ Kenaikan/ Penurunan/Increase Decrease Increase Decrease
Dampak pada nilai kini kewajiban (10.096) 11.663 12.212 (10.751) Effect on present value ofimbalan kerja karyawan employee benefit obligation
31 Desember/December 2018
Tingkat diskonto/ Tingkat kenaikan gaji/Discount rate Salary increment rate
Kenaikan/ Penurunan/ Kenaikan/ Penurunan/Increase Decrease Increase Decrease
Dampak pada nilai kini kewajiban (7.226) 8.337 8.851 (7.796) Effect on present value ofimbalan kerja karyawan employee benefit obligation
546 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
86
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN(lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)
Analisa profil jatuh tempo pembayaran imbalan kerjakaryawan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:
The maturity profile analysis of the employeebenefits payments as of 31 December 2019 and2018, are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2018 December 2017
1 tahun 3.857 5.582 1 years2 - 5 tahun 29.763 16.516 2 - 5 yearsLebih dari 5 tahun 219.516 168.894 More than 5 years
Saldo akhir 253.136 190.992 Ending balance
Durasi rata-rata tertimbang dari nilai kini kewajibanimbalan kerja karyawan diakhir periode pelaporantanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masingadalah 13,77 dan 13,68 tahun.
The weighted average duration of the present valueof employee benefits obligation at the end ofreporting period as of 31 December 2019 and 2018is 13.77 and 13.68 years, respectively.
19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL
Komposisi pemegang saham Perseroan padatanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagaiberikut:
The composition of the Company’s shareholders asof 31 December 2019 and 2018, are as follows:
Jumlah Persentasesaham/ kepemilikan/
Number of Nilai/ Percentage ofPemegang saham shares Value ownership (%) Shareholders
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.275.000.000 127.500 51,00 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Tunas Ridean Tbk 1.225.000.000 122.500 49,00 PT Tunas Ridean Tbk
2.500.000.000 250.000 100,00
20. PENGGUNAAN LABA 20. PROFIT DISTRIBUTIONS
Cadangan wajib telah dibentuk sesuai denganUndang-undang No. 40/2007 mengenai PerseroanTerbatas, yang mengharuskan perseroan Indonesiauntuk membuat penyisihan cadangan wajib untukditentukan penggunaannya sebesar sekurang-kurangnya 20,00% dari jumlah modal Perseroanyang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untukmencapai cadangan wajib minimum tersebut. Saldocadangan wajib pada tanggal 31 Desember 2019 dan2018 adalah Rp50.000.
A general reserve has been established inaccordance with the Indonesian Limited CompanyLaw No. 40/2007 which requires Indonesiancompanies to set up a general reserve amountingto at least 20.00% of the Company’s issued andpaid up share capital. There is no set period of timeover which this amount should be accumulated.The balance of the general reserve as of31 December 2019 and 2018 is Rp50,000.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal18 Maret 2019 memutuskan untuk menyetujuipembagian dividen final tahun 2018 sejumlahRp40.332 dari laba neto tahun 2018.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal9 Maret 2018 memutuskan untuk menyetujuipembagian dividen final tahun 2017 sejumlahRp35.024 dari laba neto tahun 2017.
The Annual General Shareholders Meeting on18 March 2019 resolved to approve the declarationof 2018 final dividends amounting to Rp40,332from the 2018 net income.
The Annual General Shareholders Meeting on9 March 2018 resolved to approve the declarationof 2017 final dividends amounting to Rp35,024 fromthe 2017 net income.
547 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
87
21. PENDAPATAN 21. REVENUE
a. Pembiayaan konsumen a. Consumer financing
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Pihak ketiga Third partiesRealisasi pendapatan Realized consumer
pembiayaan konsumen 1.384.653 1.072.092 financing incomeAmortisasi biaya transaksi dan Amortization of transaction cost
yield enhancing income 292.041 198.844 and yield enhancing incomePendapatan dari piutang Income
yang mengalami penurunan nilai 7.235 7.409 from impaired assetPendapatan administrasi dari Administration income from joint
pembiayaan bersama 524.993 657.588 income
2.208.922 1.935.933
Pihak berelasi Related partiesRealisasi pendapatan Realized consumer
pembiayaan konsumen 726 786 financing income
2.209.648 1.936.719
Lihat Catatan 26c untuk rincian saldo dantransaksi pihak berelasi.
Refer to Note 26c for details of balances andtransactions with related parties.
b. Sewa pembiayaan b. Finance lease
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Pihak ketiga Third partiesRealisasi pendapatan Realized financial
sewa pembiayaan 348.851 356.589 lease incomeAmortisasi biaya transaksi dan Amortization of transaction cost
yield enhancing income 15.572 10.671 and yield enhancing incomePendapatan administrasi dari Administration income from joint
pembiayaan bersama 63.061 19.042 financing
427.484 386.302
c. Anjak piutang c. Factoring
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018Pihak ketiga Third partiesRealisasi pendapatan Realized financial
anjak piutang 8.567 96 factoring income
548 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
88
21. PENDAPATAN (lanjutan) 21. REVENUE (continued)
d. Simpanan bank d. Deposit in bank
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Pihak ketiga Third partiesRekening koran 1.232 3.017 Current accounts
Pihak berelasi Related partiesDeposito berjangka Time deposits
dan rekening koran 13.768 9.099 and current accounts
15.000 12.116
Lihat Catatan 26c untuk rincian saldo dantransaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 26c for details of balances andtransactions with related parties.
e. Lain-lain - neto e. Others - netTahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Pihak ketiga Third partiesPendapatan akseptasi klaim 249.948 226.772 Acceptance claim incomeKomisi asuransi 188.151 235.876 Insurance commisionsPendapatan penagihan 66.340 72.158 Collection incomePendapatan penalti 66.287 58.007 Penalty incomePembalikan cadangan kerugian Reversal provision for
atas tagihan kelebihan losses on claimspembayaran pajak 22.000 - for tax refund
Lain-lain 99.682 71.503 Others
692.408 664.316Pihak berelasi Related partiesPendapatan akseptasi klaim 46.491 90.675 Acceptance claim incomePendapatan jasa pengurusan Financing management
pembiayaan 40.666 29.968 services income
87.157 120.643
779.565 784.959
Komisi asuransi merupakan pendapatan premiasuransi yang diterima oleh Perseroansehubungan dengan kegiatan pembiayaankonsumen. Pendapatan akseptasi klaimmerupakan pendapatan yang diterimaPerseroan sehubungan dengan kepengurusanadministrasi penerimaan asuransi. Utangkepada perusahaan asuransi dicatat sebagaiutang usaha di laporan posisi keuangan (lihatCatatan 12).
Insurance commissions represents insurancepremiums income received by the Company inrelation to consumer financing activities.Acceptance claim income represents incomereceived by the Company in relation tohandling the administrative insuranceacceptance. The related payables to insurancecompanies are recorded as trade payables inthe statement of financial position (refer toNote 12).
Lain-lain merupakan pendapatan daripengembalian premi asuransi atas kendaraanyang telah dilelang, administrasi daripendaftaran lelang, dan administrasi daripembayaran angsuran melalui loketpembayaran.
Others represents income for refund insurancepremium for the auctioned vehicles,administration from auction registration, andadministration from instalment payment viapayment point.
549 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
89
21. PENDAPATAN (lanjutan) 21. REVENUE (continued)
e. Lain-lain - neto (lanjutan) e. Others - net (continued)
Lihat Catatan 26c untuk rincian saldo dantransaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 26c for details of balances andtransactions with related parties.
22. BEBAN KEUANGAN 22. FINANCE CHARGES
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Pihak ketiga Third partiesBunga pinjaman bank 895.765 715.111 Interest on bank loansBunga surat berharga yang diterbitkan: Securities issued interest:
Utang obligasi 378.036 315.882 Bonds payableAdministrasi bank dan provisi bank 68.275 65.581 Bank administration and bank provisionRugi (laba) selisih kurs (5.534) 17.853 Forex loss (gain)Amortisasi biaya emisi surat Amortization of securities
berharga yang diterbitkan: issuance cost:Utang obligasi (lihat Catatan 17) 4.674 4.150 Bonds payable (refer to Note 17)
Lain-lain 2.865 3.739 Others
1.344.081 1.122.316
Pihak berelasi Related partiesBunga pinjaman bank 108.348 137.694 Interest on bank loans
1.452.429 1.260.010
Lihat Catatan 26d untuk rincian saldo dan transaksipihak berelasi.
Refer to Note 26d for details of balances andtransactions with related parties.
23. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 23. SALARIES AND BENEFITS EXPENSES
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Pihak ketiga Third partiesGaji dan tunjangan 492.257 477.531 Salaries and allowancesImbalan pasca kerja karyawan 12.284 12.909 Post employment benefitsBiaya pesangon 6.974 5.433 Termination
511.515 495.873
Pihak berelasi Related partiesGaji dan tunjangan 17.943 16.537 Salaries and allowancesTantiem 8.396 6.570 Tantiem
26.339 23.107
537.854 518.980
Lihat Catatan 26d untuk rincian saldo dan transaksipihak berelasi.
Refer to Note 26d for details of balances andtransactions with related parties.
550 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
90
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Pihak ketiga Third partiesBiaya penagihan 155.259 152.072 Collection feePenyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets
(lihat Catatan 10) 40.086 34.574 (refer to Note 10)Jasa pihak ketiga 23.891 18.620 Third parties serviceSewa 23.489 24.275 RentPerjalanan dinas 20.138 17.829 TravellingPerbaikan dan pemeliharaan 15.298 14.221 Repairs and maintenanceKomunikasi 13.711 13.955 CommunicationsKeamanan 12.997 11.955 SecurityJasa profesional 11.812 8.475 Professional feesIuran OJK 9.101 8.134 OJK feesRekrutmen dan pelatihan 8.041 9.137 Recruitment and trainingListrik dan air 6.762 6.577 UtilitiesAlat tulis dan cetakan 5.687 5.864 Stationaries and printingsJamuan bisnis 5.389 5.512 Corporate entertainmentCadangan kerugian atas tagihan Allowance for losses on
kelebihan pembayaran pajak - 22.000 claims for tax refundLain-lain 31.294 31.967 Others
Pihak berelasi 382.955 385.167 Related parties
Sewa 17.758 13.388 Rent
400.713 398.555
Lain-lain merupakan beban perijinan, piknikperayaan, iklan, marketing, asuransi, sumbangan,publikasi, koran, ekspedisi dan majalah.
Others represent legal, corporate event,advertising, marketing, insurance expenses,donation, publication, newspaper, expedition andmagazine.
Lihat Catatan 26d untuk rincian saldo dan transaksipihak berelasi.
Refer to Note 26d for details of balances andtransactions with related parties.
25. LABA PER SAHAM 25. EARNINGS PER SHARE
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Laba tahun berjalan 445.366 403.320 Income for the year
Number of ordinary sharesJumlah saham biasa yang beredar outstanding (in thousands)
(dalam ribuan) (lihat Catatan 19) 2.500.000 2.500.000 (refer to Note 19)
Laba per saham dasar Basic earnings per share(nilai penuh) 178 161 (full amount)
551 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
91
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKBERELASI
26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES
Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalahsebagai berikut:
The nature of relationships with related parties areas follows:
Sifat hubungan dengan pihak berelasi/Pihak berelasi/Related parties Nature of relationship with the related parties
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pemegang saham mayoritas/Controlling shareholderPT Tunas Ridean Tbk Pemegang saham minoritas/Minority shareholderPT Bumi Daya Plaza Mayoritas dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/
Majority owned by PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Mandiri Taspen Mayoritas dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/
Majority owned by PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT AXA Mandiri Financial Service Mayoritas dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/
Majority owned by PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Mandiri AXA General Insurance Entitas asosiasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/
Associate entity PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Syariah Mandiri
PT Mandiri Sekuritas
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia
Mayoritas dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/Majority owned by PT Bank Mandiri (Persero) TbkMayoritas dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/Majority owned by PT Bank Mandiri (Persero) TbkMayoritas dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk/Majority owned by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Perikanan Nusantara Badan usaha milik negara/State-owned companyDana Pensiun Bank Mandiri Bank Mandiri sebagai pendiri/Bank Mandiri as founderPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Badan usaha milik negara/State-owned companyPT Taspen (Persero) Badan usaha milik negara/State-owned companyPT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Badan usaha milik negara/State-owned companyPerum Jaminan Kredit Indonesia Badan usaha milik negara/State-owned companyPT Balai Pustaka (Persero) Badan usaha milik negara/State-owned companyDPLK Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia sebagai pendiri/Bank Rakyat
Indonesia as founderPT Wahana Optima Permai Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank
Mandiri/Controlled by Bank Mandiri’s Pension FundPersonil manajemen kunci Grup Personil manajemen kunci Group Bank Mandiri/
Key management personnel of Bank Mandiri GroupKaryawan kunci Anggota Dewan Komisaris dan Direksi/
Members of Boards of Commissioners and Directors
Dalam kegiatan normal usaha, Perseroan melakukantransaksi dengan pihak berelasi karena hubungankepemilikan dan/atau kepengurusan. Transaksidengan pihak berelasi tersebut dilaksanakan dengansyarat dan kondisi yang sama sebagaimanadilakukan dengan pihak tidak berelasi. Perseroanmendapatkan suku bunga yang serupa untuk fasilitaspinjaman bank dengan pihak berelasi dan pihakketiga. Perseroan juga menggunakan suku bungayang serupa antara pihak berelasi dan pihak ketigadalam rangka pemberian piutang pembiayaankonsumen.
In normal course of business, the Company entersinto certain transactions with parties which arerelated to the management and/or owned by thesame ultimate shareholder. Transactions withrelated parties were conducted under terms andconditions similar to those granted to third parties.The Company obtained similar interest rate for bankloan facilities from related parties and third parties.The Company also used similar interest ratebetween related parties and third parties for theconsumer financing receivables.
552 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
92
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKBERELASI (lanjutan)
26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES (continued)
Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalahsebagai berikut:
Balances and transactions with related parties areas follows:
a. Aset a. Assets31 Desember/ 31 Desember/
December 2019 December 2018
Kas dan setara kas Cash and cash equivalentsKas pada bank (lihat Catatan 4) Cash in banks (refer to Note 4)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 241.277 85.763 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 122 384 (Persero) TbkPT Bank Mandiri Taspen 7 7 PT Bank Mandiri Taspen
241.406 86.154
Deposito berjangka Time depositsPT Bank Mandiri Taspen 50.000 50.000 PT Bank Mandiri Taspen
Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivablePersonel manajemen kunci Grup 6.625 5.775 Group’s key management personnelPT Balai Pustaka (Persero) 35 43 PT Balai Pustaka (Persero)PT Perikanan Nusantara 3 4 PT Perikanan Nusantara
6.663 5.822
Piutang lain-lain Other receivables(lihat Catatan 8) (refer to Note 8)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 612.598 555.645 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPerum Jaminan Kredit Indonesia 100.085 50.598 Perum Jaminan Kredit IndonesiaPT Asuransi Jasa PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero) 10.078 13.352 Indonesia (Persero)PT Tunas Ridean Tbk 620 620 PT Tunas Ridean Tbk
723.381 620.215
Sewa dibayar di muka Prepaid rent(lihat Catatan 11) (refer to Note 11)PT Bumi Daya Plaza 1.772 2.227 PT Bumi Daya Plaza
Total aset Total assets associated withkepada pihak berelasi 1.023.222 764.418 related parties
Persentase terhadap total aset 5,59% 4,37% Percentage to total assets
Piutang lain-lain kepada pihak berelasi kepadaPT Tunas Ridean Tbk, Perum Jaminan KreditIndonesia dan PT Asuransi Jasa Indonesia(Persero) terutama berhubungan dengantransaksi usaha.
Other receivables from related parties toPT Tunas Ridean Tbk, Perum Jaminan KreditIndonesia and PT Asuransi Jasa Indonesia(Persero) are in respect of trade activities.
Piutang lain-lain kepada pihak berelasi kepadaPT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakanpembayaran ke dealer untuk porsi pembiayaanbersama yang dibayarkan terlebih dahulu olehPerseroan.
Other receivables from related party toPT Bank Mandiri (Persero) Tbk representpayments to dealers for joint financing portionwhich was paid in advance by the Company.
553 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
93
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKBERELASI (lanjutan)
26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES (continued)
b. Liabilitas b. Liabilities
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Utang lain-lain (lihat Catatan 13) Other payables (refer to Note 13)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 63.870 84.498 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Tunas Ridean Tbk 240 240 PT Tunas Ridean Tbk
64.110 84.738
Beban yang masihharus dibayar (lihat Catatan 14) Accrued expenses (refer to Note 14)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.183 1.828 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pinjaman bank (lihat Catatan 15) Bank loans (refer to Note 15)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.064.082 1.379.632 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Surat berharga yang diterbitkan Securities issued(lihat Catatan 17) (refer to Note 17)PT Taspen (Persero) 444.000 694.000 PT Taspen (Persero)PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 278.700 183.700 (Persero) TbkDana Pensiun Bank Mandiri 183.000 108.000 Dana Pensiun Bank MandiriDPLK Bank Rakyat Indonesia 100.000 - DPLK Bank Rakyat IndonesiaPT Mandiri Sekuritas 50.000 - PT Mandiri SekuritasPT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia 30.000 - PT Asuransi Jiwa Inhealth IndonesiaPerum Jaminan Kredit Indonesia 25.000 - Perum Jaminan Kredit IndonesiaPT AXA Mandiri Financial Service 24.000 24.000 PT AXA Mandiri Financial ServicePT Bumi Daya Plaza 2.000 2.000 PT Bumi Daya PlazaPT Asuransi Jasa PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero) 1.000 3.000 Indonesia (Persero)
1.137.700 1.014.700
Total liabilitas kepada pihak Total liabilities associatedberelasi 2.268.075 2.480.898 with related parties
Persentase terhadap total liabilitas 14,34% 16,15% Percentage to total liabilities
Utang lain-lain kepada pihak berelasi terutamaberhubungan dengan utang angsuran pokoktermasuk bunga kepada pemberi pembiayaanbersama.
Other payables to related parties are mainly inrespect of payables related with installmentsincluding interest to joint financing principalsproviders.
c. Pendapatan c. Revenue
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Pembiayaan konsumen Consumer financing(lihat Catatan 21a) (refer to Note 21a)Personil manajemen kunci Grup 713 758 Group’s key management personnelPT Balai Pustaka (Persero) 12 25 PT Balai Pustaka (Persero)PT Perikanan Nusantara 1 3 PT Perikanan Nusantara
726 786
554 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
94
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKBERELASI (lanjutan)
26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES (continued)
c. Pendapatan (lanjutan) c. Revenue (continued)
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Simpanan Bank (lihat Catatan 21d) Deposit in bank (refer to Note 21d)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 10.388 5.651 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Mandiri Taspen 3.375 3.438 PT Bank Mandiri TaspenPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 5 10 (Persero) Tbk
13.768 9.099
Lain-lain (lihat Catatan 21e) Others (refer to Note 21e)PT Asuransi Jasa PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero) 46.331 83.619 Indonesia (Persero)PT Bank Syariah Mandiri 40.666 29.968 PT Bank Syariah MandiriPerum Jaminan Kredit Indonesia 160 2.046 Perum Jaminan Kredit IndonesiaPT Mandiri AXA PT Mandiri AXA
General Insurance - 5.010 General Insurance
87.157 120.643
Total pendapatan dari Total revenue associatedpihak berelasi 101.651 130.528 with related parties
Persentase terhadap totalpendapatan 2,95% 4,18% Percentage to total revenue
Pendapatan bunga simpanan bank berkaitandengan penempatan dana kepada pihak berelasidengan tingkat bunga 0,00% - 6,75% pada tahun2019 dan 2018.
Interest income from deposit in bank to relatedparties with interest rates ranging from 0.00% -6.75% in 2019 and 2018.
d. Beban d. Expenses
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
Beban keuangan Financial charges(lihat Catatan 22) (refer to Note 22)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 108.348 137.694 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Beban gaji dan tunjangan Salaries and benefits(lihat Catatan 23) (refer to Note 23)
Kompensasi Dewan Boards of Commissioners andKomisaris dan Direksi Directors compensationDewan Komisaris Board of Commissioners
Imbalan kerja jangka pendek: Short-term employee benefits:Gaji dan tunjangan 4.070 3.628 Salaries and allowancesTantiem 2.043 1.553 Tantiem
Direksi DirectorsImbalan kerja jangka pendek: Short-term employee benefits:Gaji dan tunjangan 13.873 12.909 Salaries and allowancesTantiem 6.353 5.017 Tantiem
26.339 23.107
555 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
95
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKBERELASI (lanjutan)
26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES (continued)
d. Beban (lanjutan) d. Expenses (continued)
Tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December
2019 2018
General andBeban umum dan administrasi administrative
(lihat Catatan 24) (refer to Note 24)Beban sewa gedung Building rental
PT Bumi Daya Plaza 17.758 13.378 PT Bumi Daya PlazaPT Wahana Optima Permai - 10 PT Wahana Optima Permai
17.758 13.388
Total beban kepada pihak Total expenses associatedberelasi 152.445 174.189 with related parties
Persentase terhadap total beban 5,36% 6,75% Percentage to total expenses
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Pendahuluan dan gambaran umum Introduction and overview
Perseroan memiliki eksposur terhadap risiko-risikosebagai berikut:• Risiko pasar• Risiko kredit• Risiko likuiditas• Risiko operasional
The Company has exposure to the following risks:
• Market risk• Credit risk• Liquidity risk• Operational risk
Kerangka manajemen risiko
Konsep manajemen risiko Perseroan adalahmengacu dari konsep Enterprise Risk Management(ERM) yang digunakan oleh induk entitas Perseroanyaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yangdisesuaikan dengan kebutuhan bisnis danoperasional Perseroan. ERM adalah sebuah prosespengelolaan risiko yang melekat dalam proses bisnisPerseroan, artinya pengelolaan risiko menjadi bagianyang menyatu dalam pengambilan keputusan bisnisPerseroan sehari-hari. Dengan ERM, Perseroanakan memiliki kerangka kerja pengelolaan risiko yangsistematis dan menyeluruh (risiko kredit, risiko pasardan risiko operasional) dengan menghubungkanpengelolaan modal dan proses bisnis dengan risikoyang dihadapi secara utuh. Tahun ini merupakankelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya terkaitdengan “Penerapan Manajemen Risiko secaraKonsolidasi bagi Bank yang MelakukanPengendalian terhadap Entitas Anak”, yangdilaksanakan Perseroan dalam kapasitasnya sebagaiEntitas Anak dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,pemegang saham pengendali Perseroan.
Risk management framework
The concept of risk management of the Companyrefers to Enterprise Risk Management (ERM)implemented by PT Bank Mandiri (Persero) Tbk(parent company) which were adopted to the needsof business and operations of the Company. ERMis an inherent business risk management processin the Company’s business process, which means,risk management becomes part of daily businessdecision making. By using ERM, the Company willhave systematic and comprehensive framework forrisk management (credit risk, market risk andoperational risk) by connecting capital managementand business risk encountered as whole. This yearis a continuation from previous years in terms of“Implementation of Consolidated Risk ManagementFor Bank’s Controlling Subsidiary Companies”,which is implemented by the Company in itscapacity as the Subsidiary ofPT Bank Mandiri (Persero) Tbk, the controllingshareholder of the Company.
556 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
96
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Risk management framework (continued)
Kerangka pengelolaan risiko ini mengacu padaPeraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/PBI/2003tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan ManajemenRisiko bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubahdengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009tentang Perubahan atas Peraturan Bank IndonesiaNomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan ManajemenRisiko bagi Bank Umum.
This risk management framework refers to BankIndonesia regulation (PBI) No 5/8/PBI/2003 dated19 May 2003 concerning the Application of RiskManagement for Commercial Bank as amended byPBI No.11/25/PBI/2009 dated on 1 July 2009concerning the Amendment on Bank IndonesiaRegulation No. 5/8/PBI/2003 concerning theApplication of Risk Management for CommercialBank.
Kerangka ini tercantum dalam Kebijakan ManajemenRisiko Bank Mandiri (KMRBM) agar sejalan denganrencana penerapan Basel II Accord secara bertahapdi Indonesia. Dalam kerangka pengelolaan risikotersebut diatur berbagai kebijakan agar manajemenrisiko berfungsi sebagai business enabler sehinggabisnis dapat tetap tumbuh dalam koridor prinsipkehati-hatian dengan menerapkan prosesmanajemen risiko yang ideal (identifikasi -pengukuran - pemantauan - pengendalian risiko)pada semua level organisasi.
This framework is included in the Risk ManagementPolicy of Bank Mandiri (KMRBM) in line with theplan to apply Basel II Accord gradually in Indonesia.Within this risk management framework, theCompany set up a range of policies in order for riskmanagement to function as a business enabler sothat business can still grow within the corridor ofprudential principle by applying the ideal riskmanagement process (risk identification -measurement - monitoring - management risk) at alllevels of the organization.
Lebih lanjut, kemitraan antara Perseroan denganEntitas Induk merupakan hal yang sangat penting,mengingat keduanya menghadapi tantangan regionaldan global yang sama dalam mengelolapertumbuhan bisnis yang cepat dan dalam suasanakompetisi yang ketat, namun pada saat yangbersamaan Perseroan harus tetap mampumenyelenggarakan praktik bisnis tersebutberdasarkan dan mengacu kepada prinsip kehati-hatian.
Further, the partnership between the Company andthe parent company is a very important thingconsidering both have to face the same regionaland global challenge in managing fast businessgrowth and strict competition, but at the same timethe Company must implement such businesspractices based on prudential principle.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidangpembiayaan, manajemen Perseroan memilikikomitmen penuh untuk menerapkan manajemenrisiko secara komprehensif yang secara esensimencakup kecukupan kebijakan, prosedur danmetodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatanusaha Perseroan tetap dapat terarah dan terkendalipada batasan risiko yang dapat diterima, serta tetapmenguntungkan Perseroan. Divisi Manajemen Risikoyang berperan secara aktif dalammengkoordinasikan tindakan-tindakan pencegahan,proaktif dan responsif dengan seluruh karyawan dariberbagai tingkatan yang ada di dalam Perseroanuntuk mendukung penerapan manajemen risiko ini,karena semua bagian di dalam Perseroan masing-masing akan memainkan peranan penting.
As a cmpany engaging in financing activities, theCompany’s management is fully committed toimplement risk management comprehensively,which essentially covers the adequacy of policies,procedures and risk management methodology,hence, the Company's business activities couldremain be directed and controlled at an acceptablerisk limit, at the same time the Company can still beprofitable. Risk Management Division is playing anactive role in coordinating preventive, proactive andresponsive actions with all employees from variouslevels within the Company in order to support theimplementation of risk management, because alldivisions of the Company will play their respectiveimportant roles.
557 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
97
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Risk management framework (continued)
Dalam penerapan manajemen risiko, Perseroanmenyadari pentingnya untuk memiliki sebuahmekanisme yang memadai dalam mengakomodasirisiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Perseroanmemiliki suatu mekanisme yang bertumpu pada 4(empat) pilar manajemen risiko, yang dapat diuraikansebagai berikut:
In the implementation of risk management, theCompany realizes the importance of having anadequate mechanism to accommodate the risksfaced by the Company. The Company has amechanism that is based upon 4 (four) riskmanagement pillars, which could be described asfollows:
Pilar 1: Pengawasan Aktif Dewan Komisaris danDireksi
Pillar 1: Active Supervision by Boards ofCommissioners and Directors
Pengawasan aktif tersebut tercermin sejakperencanaan bisnis tahunan, yang mencakup:• Menyetujui dan melakukan evaluasi kebijakan
manajemen risiko secara berkala;• Melakukan evaluasi dan menyetujui aktivitas yang
memerlukan persetujuan dari Dewan Komisarisatau Direksi;
• Menetapkan kebijakan dan strategi manajemenrisiko termasuk penetapan otoritas dalampemberian batasan serta tinjauan atas kualitasportofolio secara berkala;
• Terdapatnya Komite Audit dan sebagai organDewan Komisaris dalam melaksanakan fungsipengawasannya; dan melalui Surat EdaranNo. 030/SE/MTF/VI/2012 membentuk ForumEnterprise Risk Management dengan dikoordiniroleh Direktorat Risk ManagementPT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai bentukkonsolidasi manajemen risiko.
Active supervision is reflected since annualbusiness planning, which includes:• Approving and evaluating risk management
policies on a regular basis;• Evaluating and approving activities that require
approval from the Board of Commissioners orDirectors;
• Establishing risk management policies andstrategies, which include determining theauthorization in limits and reviewing the qualityof portfolio on a regular basis;
• The presence of the Audit Committee as anorgan of the Board of Commissioners in carryingout their supervisory functions; and throughCircular Letter No. 030/SE/MTF/VI/2012established Enterprised Risk ManagementForum coordinated by PT Bank Mandiri(Persero) Tbk Risk Management Directorate interm of implementation of consolidated riskmanagement.
Kerangka konsolidasi manajemen risiko denganEntitas Induk dibentuk dengan menempatkan wakildari Entitas Induk sebagai Kepala Divisi yangmembawahi fungsi manajemen risiko Perseroan.Kerangka tersebut juga dilaksanakan melaluipemeriksaan kinerja secara berkala oleh EntitasInduk terhadap Perseroan, menyangkut kinerjakeuangan, pengawasan sistem informasi akuntansi,serta tingkat kesehatan dan profil risiko dari piutangpembiayaan konsumen.
The consolidated risk management framework withParent Company is established through assigningrepresentatives from Parent Company as DivisionHead of Risk Management. The framework is alsoimplemented through regular performanceassessment by the Parent Company on theCompany, concerning the financial performance,monitoring on accounting information system, aswell as the level of soundness and risk profile of theCompany’s consumer financing receivables.
Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan Pillar 2: Policy and Implementation of Limits
Perseroan menyusun kebijakan-kebijakanmanajemen risiko yang diperiksa secara berkala danselalu disesuaikan dengan keadaan usaha terkini.Kebijakan tersebut diterjemahkan ke dalam ProsedurOperasi Standar dan Memo Internal yangdisosialisasikan kepada seluruh karyawan.Perseroan juga memiliki kebijakan-kebijakanmengenai batasan persetujuan/otorisasi untuktransaksi kredit maupun yang bukan transaksi kredit.
The Company develops policies related to riskmanagement, which are assessed periodically andaligned constantly to fit the most recent businesssituation. The policy is translated into StandardOperating Procedures and Internal Memo, whichare being socialized to all employees. TheCompany also has policies regarding limitation onapproval/authorization for both credit and non-credittransactions.
558 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
98
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Pilar 2: Kebijakan dan Penerapan Batasan(lanjutan)
Pillar 2: Policy and Implementation of Limits(continued)
Salah satu contoh kemitraan dalam pengelolaanmanajemen risiko antara Perseroan dan EntitasInduk adalah perjanjian kerjasama pemberian kreditdimana Perseroan bertindak sebagai agen untukkegiatan seleksi konsumen, penagihan danpengurusan dokumen administrasi berdasarkanbatasan produk ataupun kriteria yang telahditentukan sebelumnya oleh Entitas Induk. Kebijakanpenyisihan kerugian penurunan nilai piutangPerseroan juga mengikuti kebijakan penyisihan padaEntitas Induk yang sejalan dan patuh terhadapStandar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
An example of partnership between the Companyand Parent Company in managing risk is jointfinancing agreement where the Company acts asan agent to underwrite, collect and administerconsumer financing based on limitation of productor pre-determined criteria established by ParentCompany. The Company’s policy in relation withallowance for impairment losses on receivablesalso comply with the Parent Company's policy,which is in line and in compliance with IndonesianFinancial Accounting Standards.
Pilar 3: Identifikasi, Pengukuran, Pengawasandan Sistem Informasi Manajemen
Pillar 3: Identification, Measurement, Monitoringand Management Information System
Perseroan memiliki perangkat untukmengidentifikasi, mengukur dan mengawasi risikoterutama risiko kredit dan risiko operasional melaluimekanisme pelaporan dan sistem informasimanajemen yang ada serta melalui pertemuanberkala Forum Enterprise Risk Management(FERMA) dengan Entitas induk. Selain itu, sistemteknologi informasi utama Perseroan mampumenyediakan data/informasi secara cepat dan akuratkepada pihak manajemen, Entitas Induk atau pihakketiga yang terkait lainnya.
The Company has a set of tools to identify, measureand monitor risks, especially credit risk andoperational risk through the existing reporting andmanagement information system mechanism, aswell as through the regular meetings of theCompany’s Enterprise Risk Management Forum(FERMA) with Parent Company. In addition, theCompany’s major information technology system iscapable of providing instant and accuratedata/information to the management, ParentCompany or other related third parties.
Kerangka konsolidasi manajemen risiko denganEntitas Induk terlaksana melalui penyampaianpaparan risiko Perseroan yang ada secara berkalakepada Komite Manajemen Risiko Entitas Induk,termasuk penyampaian laporan berkala terkait aspekkepatuhan, hukum dan lainnya kepada Entitas Induk.
The consolidated risk management framework withParent Company is conducted through the reportingof the Company’s risk exposure periodically toParent Company’s Risk Management Committee,including the periodic reporting in relation to thecompliance, legal and other aspects to the ParentCompany.
Pilar 4: Pengendalian Internal Pillar 4: Internal Control
Perseroan memiliki Divisi Audit Internal yang secaraindependen melaporkan proses dan hasilpemeriksaannya kepada Direktur Utama danmelakukan koordinasi dengan Komite Audit secararutin setiap bulan. Akuntabilitas dari Divisi AuditInternal mencakup:• Menyediakan penilaian atas kecukupan dan
efektivitas dari semua proses yang ada di dalamPerseroan;
• Melaporkan masalah-masalah penting yangterkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas didalam Perseroan, termasuk perbaikanyang potensial terhadap proses-proses tersebut;dan
The Company has an Internal Audit Division whichindependently reports on the process andassessment result to the President Director andregularly coordinate with Audit Committee monthly.The accountability of the Internal Audit Divisionincludes:• Providing assessment on the adequacy and
effectiveness of all existing processes within theCompany;
• Reporting on important issues related to thecontrol process of activities within the Company,including potential improvements to theseprocesses; and
559 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
99
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Pilar 4: Pengendalian Internal (lanjutan) Pillar 4: Internal Control (continued)
Perseroan memiliki Divisi Audit Internal yang secaraindependen melaporkan proses dan hasilpemeriksaannya kepada Direktur Utama danmelakukan koordinasi dengan Komite Audit secararutin setiap bulan. Akuntabilitas dari Divisi AuditInternal mencakup: (lanjutan)• Koordinasi dengan fungsi pengendali dan
pengawasan lainnya (manajemen risiko,kepatuhan, hukum dan audit eksternal).
The Company has an Internal Audit Division whichindependently reports on the process andassessment result to the President Director andregularly coordinate with Audit Committee monthly.The accountability of the Internal Audit Divisionincludes: (continued)• Coordinating with other controlling and
supervisory functions (risk management,compliance, legal and external audit).
Kerangka konsolidasi manajemen risiko denganEntitas Induk juga dicerminkan dengandilaksanakannya audit reguler/audit teknologiinformasi/audit terintegrasi atas unit-unit di Perseroanoleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Entitas Induk.
The consolidated risk management framework withParent Company is also reflected in theimplementation of regular audit/informationtechnology audit/integrated audit on the businessunits in the Company by Parent Company’s InternalAudit Unit (SKAI).
Guna penguatan pengendalian internal dan proseskonsolidasi antara Entitas Induk dengan EntitasAnak, Kepala Divisi Internal Audit perseroan diseleksidan ditetapkan oleh Entitas Induk sebelumditempatkan di Perseroan.
For the purpose of strengthening Internal Controland consolidation process between ParentCompany and Subsidiary Company, the Head ofInternal Audit Division is selected and determinedby Parent Company before being assigned in theCompany.
Risiko pasar Market risk
Risiko pasar merupakan risiko yang terutamadisebabkan karena perubahan tingkat suku bunga,nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas danharga modal atau pinjaman, yang dapat membawarisiko bagi Perseroan. Dalam perencanaan usahaPerseroan, risiko pasar yang memiliki dampaklangsung kepada Perseroan adalah dalam halpengelolaan tingkat bunga.
Market risk is the risk which is primarily caused bythe changes in interest rates, exchange rate ofRupiah currency, commodity prices and the price ofcapital or loans, in which the Company may beexposed to. In the Company's business planning,market risk with direct impact to the Company is interms of interest rates management.
Perubahan tingkat bunga acuan akan menjadi risikopada saat perubahannya, terutama ketika tingkatbunga dinaikkan, yang menyebabkan kerugian bagiPerseroan sehingga dapat menyebabkan risiko kreditPerseroan meningkat. Untuk itu, Perseroanmenerapkan pengelolaan tingkat bunga tetap secarakonsisten dengan menyesuaikan tingkat bunga kreditterhadap tingkat bunga pinjaman dan beban dana.
Changes in interest rates would become a risk atthe point of change, especially when the interestrate increases, which would cause losses to theCompany, hence resulting in increased Company'scredit risk. Therefore, the Company consistentlyimplements fixed interest rate management bymaking adjustments on lending interest rate andcost of funds.
Sumber pendanaan Perseroan yang terbesar berasaldari skema pembiayaan bersama dengan PT BankMandiri (Persero) Tbk dengan tingkat bunga tetapdan jangka waktu yang sama dengan piutangpembiayaan konsumen.
The largest source of funding for the Companycomes from a joint financing scheme with PT BankMandiri (Persero) Tbk with fixed interest rate andsame period with the consumer financingreceivables.
Perseroan juga menerbitkan obligasi yang sebagianbesar mempunyai jangka waktu yang panjang, yaitu3 (tiga) - 5 (lima) tahun dengan tingkat bunga tetapserta sejumlah kecil pinjaman dari bank swastanasional dan asing dengan tingkat bunga tetap danmengambang.
The Company’s source of funding is also derivedfrom the issuance of bonds mostly for long-term, i.e.for 3 (three) - 5 (five) years, with fixed interest ratesand as well as a small number of loans from thenational and foreign private banks with fixed andfloating interest rates.
560 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
100
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued)
Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankanPerseroan saat ini, risiko pasar Perseroan adalahminimal. Perseroan tidak mempunyai kegiatan usahapembiayaan konsumen dalam mata uang asing.
With the pattern of business activity currentlyoperated by the Company, the market risk of theCompany is minimal. The Company does not haveconsumer financing business in foreign currency.
Tabel berikut menggambarkan rincian aset danliabilitas keuangan Perseroan yang dikelompokkanmenurut mana yang lebih awal antara tanggalrepricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untukmelihat dampak perubahan tingkat suku bunga(bruto):
The following tables summarize the Company’sfinancial assets and liabilities categorized by theearlier of contractual repricing or maturity dates tosee the impact of changes in interest rates (gross):
31 Desember/December 2019
Tingkat bunga tetap/Fixed interest rate
Lebih dari1 tahun
Bunga Lebih dari 3 sampai 2 Tidakmengambang Kurang dari 1 1 bulan bulan sampai 1 tahun/ Lebih dari dikenakan
<3 bulan/ bulan/Less sampai 3 bulan/ tahun/Over 3 Over 1 2 tahun/ bunga/NoFloating Rate < 3 than 1 month months year to 2 Over 2 interest rate
months 1 month to 3 months to 1 year years years charges Total
Aset keuangan Financial assetsKas dan setara kas 414.666 - - - - - 6.869 421.535 Cash and cash equivalents
Consumer financingPiutang pembiayaan konsumen - 805.048 1.232.736 3.537.765 3.832.623 4.448.293 - 13.856.465 receivablesPiutang sewa pembiayaan - 151.564 300.764 1.173.415 992.968 436.360 - 3.055.071 Finance lease receivablesAnjak piutang - 76.588 19.995 20.067 - - - 116.650 Factoring receivablesPiutang lain lain - - - - - - 805.777 805.777 Other receivablesPiutang derivatif - - - - - 20.095 - 20.095 Derivative receivablesAset lain-lain - - - - - - 36.978 36.978 Other assets
Jumlah aset keuangan 414.666 1.033.200 1.553.495 4.731.247 4.825.591 4.904.748 849.624 18.312.571 Total financial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilitiesUtang usaha - - - - - - 516.540 516.540 Trade payablesUtang lain-lain - - - - - - 129.205 129.205 Other payablesBeban bunga yang masih harus
dibayar - - 126.423 - - - - 126.423 Accrued interest expensesPinjaman bank - 1.036.655 1.076.276 3.941.420 3.067.237 679.738 - 9.801.326 Bank loansUtang derivatif - - - - - 169.989 - 169.989 Derivative payablesSurat berharga yang diterbitkan - - - 709.485 778.979 3.231.690 - 4.720.154 Securities issued
Jumlah liabilitas keuangan - 1.036.655 1.202.699 4.650.905 3.846.216 4.081.417 645.745 15.463.637 Total financial liabilities
Total interestJumlah selisih penilaian bunga 414.666 (3.455) 350.796 80.342 979.375 823.331 203.879 2.848.934 repricing gap
31 Desember/December 2018
Tingkat bunga tetap/Fixed interest rate
Lebih dari1 tahun
Bunga Lebih dari 3 sampai 2 Tidakmengambang Kurang dari 1 1 bulan bulan sampai 1 tahun/ Lebih dari dikenakan
<3 bulan/ bulan/Less sampai 3 bulan/ tahun/Over 3 Over 1 2 tahun/ bunga/NoFloating Rate < 3 than 1 month months year to 2 Over 2 interest rate
months 1 month to 3 months to 1 year years years charges Total
Aset keuangan Financial assetsKas dan setara kas 242.077 - - - - - 12.863 254.940 Cash and cash equivalents
Consumer financingPiutang pembiayaan konsumen - 378.440 933.859 2.990.114 6.470.998 2.159.953 - 12.933.364 receivablesPiutang sewa pembiayaan - 129.212 259.022 1.131.498 1.209.887 598.770 - 3.328.389 Finance lease receivablesAnjak piutang - - 11.416 - - - - 11.416 Factoring receivablesPiutang lain lain - - - - - - 735.408 735.408 Other receivablesPiutang derivatif - - - - - 138.333 - 138.333 Derivative receivablesAset lain-lain - - - - - - 65.874 65.874 Other assets
Jumlah aset keuangan 242.077 507.652 1.204.297 4.121.612 7.680.885 2.897.056 814.145 17.467.724 Total financial assets
Liabilitas keuangan Financial liabilitiesUtang usaha - - - - - - 649.630 649.630 Trade payablesUtang lain-lain - - - - - - 223.804 223.804 Other payablesBeban bunga yang masih harus
dibayar - - 100.582 - - - - 100.582 Accrued interest expensesPinjaman bank - 1.577.799 946.613 3.631.743 3.738.560 1.293.409 - 11.188.124 Bank loansUtang derivatif - - - - - 89.788 - 89.788 Derivative payablesSurat berharga yang diterbitkan - - - 1.118.756 708.423 1.018.089 - 2.845.268 Securities issued
Jumlah liabilitas keuangan - 1.577.799 1.047.195 4.750.499 4.446.983 2.401.286 873.434 15.097.196 Total financial liabilities
Total interestJumlah selisih penilaian bunga 242.077 (1.070.147) 157.102 (628.887) 3.233.902 495.770 (59.289) 2.370.528 repricing gap
561 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
101
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit Credit risk
Pengelolaan risiko kredit perseroan diarahkan untukmeningkatkan keseimbangan antara ekspansi kredityang sehat dengan pengelolaan kredit secaraprudent agar terhindar dari penurunan kualitas ataumenjadi Non Performing Loan (NPL), sertamengelola penggunaan modal untuk memperolehreturn yang optimal. Dimulai dari proses awalpenerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditanganidengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasikredit akan melalui proses survey dan analisa kreditsebelum disetujui oleh Komite Kredit. Perseroan jugamenerapkan Pedoman Penerapan Prinsip MengenalNasabah yang diatur oleh Peraturan MenteriKeuangan No.30/PMK.010/2010 tentang PenerapanPrinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga KeuanganNon Bank dan Peraturan Ketua Bapepam-LKNo.PER-05/BL/2011 tentang Pedoman PenerapanPrinsip Mengenal Nasabah bagi PerseroanPembiayaan.
The Company’s credit risk management is directedto improve the balance between healthy creditexpansion with a prudent credit management toavoid from the decline in the quality or being NonPerforming Loan (NPL), as well as, capitalmanagement to earn optimal return. It starts fromthe process of receiving credit applicationsselectively and handling them with prudenceprinciple, where by the credit application would gothrough survey and credit analysis process beforebeing approved by the Credit Committee. TheCompany also implemented the Manual forImplementation of Know Your Customer Principlesas regulated in the Ministry of Finance RegulationNo.30/PMK.010/2010 regarding theImplementation of Know Your Customer Principlesfor Non-Banking Financial Institutions and theChairman of the Capital Market and FinancialInstitution Supervisory Board (Bapepam-LK)Regulation No.PER-05/BL/2011 regarding theManual for Implementation of Know Your CustomerPrinciples for Multifinance Companies.
Tahun 2012, Perseroan juga telah menjalankanaturan uang muka kendaraan sesuai denganPeraturan Menteri Keuangan No.43/PMK.010/2012tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen untukkendaraan Bermotor Pada Perusahaan Pembiayaanserta Surat Edaran BI No.14/10/DPNP tanggal15 Maret 2012 tentang Penerapan Manajemen Risikopada Bank yang Melakukan Pemberian KreditPemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotoryang diberlakukan sejak 15 Juni 2012.
In 2012, the Company also has implemented downpayment regulation as regulated in the Ministry ofFinance Regulation No.43/PMK.010/2012concerning Down Payment for ConsumerFinancing, and Bank Indonesia Circular LetterNo.14/10/DPNP dated 15 March 2012 concerningThe Application of Bank’s Risk Management onMortgages and Motor Vehicle Credit effective15 June 2012.
Untuk setiap kategori aset keuangan, Perseroanharus mengungkapkan eksposur maksimumterhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risikokredit.
For each financial asset category, the Companyshould disclose maximum exposure to credit riskand concentration of credit risk analysis.
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk
Nilai tercatat dari aset keuangan Perseroanselain piutang sewa pembiayaan dan piutangpembiayaan konsumen menggambarkaneksposur maksimum atas risiko tersebut. Dalamhal piutang pembiayaan konsumen dan sewapembiayaan, Perseroan menggunakan agunanuntuk meminimalkan risiko kredit. Perseroanmenetapkan jenis dan nilai agunan yang diterimaantara lain tanah, bangunan dan Bukti PemilikanKendaraan Bermotor (BPKB) atas kendaraanyang dibiayai Perseroan. Apabila terjadi default(gagal bayar), Perseroan akan menggunakanagunan tersebut sebagai pilihan terakhir untukpemenuhan kewajiban counterparty.
The carrying amount of the Company’sfinancial assets other than finance leasereceivables and consumer financingreceivables represent the maximum exposureof credit. In case of consumer financing andfinance lease receivables, the Company usesthe collateral to minimize the credit risk. TheCompany determined the type and value ofcollaterals accepted such as land, buildings,and Certificate of Ownership of the vehiclesfinanced by the Company. In times of default,the Company will use the collateral as the lastresort in recovering the obligation of thecounterparty.
562 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
102
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit ii. Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlahpelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yangsama atau aktivitas dalam wilayah geografisyang sama, atau ketika mereka memilikikarakteristik yang sejenis yang akanmenyebabkan kemampuan untuk memenuhikewajiban kontraktualnya sama-samadipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomiatau yang lainnya.
Concentrations of credit risk arise when anumber of customers are engaged in similarbusiness activities or activities within the samegeographic region, or when they have similarcharacteristics that would cause their ability tomeet contractual obligations to be similarlyaffected by changes in economic or otherconditions.
Perseroan bergerak di bidang usahapembiayaan konsumen yang pelanggannyakebanyakan adalah individu dan tidakterkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu.
The Company is currently engaged inconsumer financing business in which thecustomers are mainly individuals and they arenot concentrated in the specific geographicregion.
Tabel berikut menggambarkan jumlah risikokredit dan konsentrasi risiko aset keuangankonsumen yang dimiliki Perseroan (bruto):
The following tables set out the total credit riskand risk concentration of financial assets of theCompany (gross):
a. Sektor geografis a. Geographical sector31 Desember/December 2019
Lainnya/Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Others Total
Kas dan setara kas 413.444 696 307 189 30 414.666 Cash and cash equivalentsPiutang pembiayaan Consumer financing
konsumen: receivables:perorangan 8.685.088 2.272.985 1.369.929 1.470.498 57.965 13.856.465 individual
Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables:korporasi 2.968.215 42.243 32.107 11.404 1.102 3.055.071 corporate
Anjak piutang 116.650 116.650 Factoring receivablesPiutang lain-lain 53.602 32.506 6.215 13.314 700.140 805.777 Other receivablesPiutang derivatif 20.095 20.095 Derivative receivablesAset lain-lain 518 - 50 16 36.394 36.978 Other assets
12.257.612 2.348.430 1.408.608 1.495.421 795.631 18.305.702
31 Desember/December 2018
Lainnya/Jawa Bali Sumatera Kalimantan Sulawesi Others Total
Kas dan setara kas 240.024 1.409 206 320 118 242.077 Cash and cash equivalentsPiutang pembiayaan Consumer financing
konsumen: receivables:perorangan 8.038.840 2.241.862 1.113.003 1.496.656 43.003 12.933.364 individual
Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables:korporasi 3.258.109 43.280 18.419 6.883 1.698 3.328.389 corporate
Anjak piutang 11.416 - - - - 11.416 Factoring receivablesPiutang lain-lain 79.464 20.414 5.728 7.915 621.887 735.408 Other receivablesPiutang derivatif 138.333 - - - - 138.333 Derivative receivablesAset lain-lain 2.393 166 83 61 63.171 65.874 Other assets
11.768.579 2.307.131 1.137.439 1.511.835 729.877 17.454.861
563 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
103
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan) ii. Concentration of credit risk analysis(continued)
b. Sektor industri b. Industry sector
31 Desember/December 2019
LembagaKeuangan/Financial Konsumen/ Lain-lain/Institution Customers Others Total
Kas dan setara kas 414.666 - - 414.666 Cash and cash equivalentsPiutang pembiayaan Consumer financing
konsumen: receivables:perorangan - 13.856.465 - 13.856.465 individual
Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables:korporasi - 3.055.071 - 3.055.071 corporate
Anjak Piutang - 116.650 - 116.650 Factoring receivablesPiutang lain-lain - - 805.777 805.777 Other receivablesPiutang derivatif 20.095 - 20.095 Derivative receivablesAset lain-lain - - 36.978 36.978 Other assets
434.761 17.028.186 842.755 18.305.702
31 Desember/December 2018
LembagaKeuangan/Financial Konsumen/ Lain-lain/Institution Customers Others Total
Kas dan setara kas 242.077 - - 242.077 Cash and cash equivalentsPiutang pembiayaan Consumer financing
konsumen: receivables:perorangan - 12.933.364 - 12.933.364 individual
Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables:korporasi - 3.328.389 - 3.328.389 corporate
Anjak Piutang - 11.416 - 11.416 Factoring receivablesPiutang lain-lain - - 735.408 735.408 Other receivablesPiutang derivatif 138.333 - - 138.333 Derivative receivablesAset lain-lain - - 65.874 65.874 Other assets
380.410 16.273.169 801.282 17.454.861
c. Berdasarkan kualitas kredit dari asetkeuangan
c. Based on quality of financial assets
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018eksposur risiko kredit atas aset keuanganterbagi atas:
As of 31 December 2019 and 2018, creditrisk exposure of financial assets is dividedinto:
31 Desember/December 2019
CadanganJatuh tempo kerugian
dan tidak penurunanBelum jatuh tempo dan mengalami Mengalami nilai/
tidak mengalami penurunan penurunan Allowance forpenurunan nilai/ Neither nilai/Past due nilai/ impairmentpast due nor impaired but not impaired Impaired losses Total
High grade Standard grade
Kas dan setara kas 414.666 - - - - 414.666 Cash and cash equivalentsPiutang pembiayaan Consumer financing
konsumen: receivables:perorangan 5.946.881 6.845.806 889.524 174.254 (307.380) 13.549.085 individual
Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables:korporasi 1.792.038 1.053.462 182.377 27.194 (7.982) 3.047.089 corporate
Anjak Piutang 116.650 - - - (1.171) 115.479 Factoring receivablesPiutang lain-lain 805.777 - - - (17.886) 787.891 Other receivablesPiutang derivatif 20.095 - - - - 20.095 Derivative receivablesAset lain-lain 36.978 - - - - 36.978 Other assets
9.133.085 7.899.268 1.071.901 201.448 (334.419) 17.971.283
564 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
104
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan) ii. Concentration of credit risk analysis(continued)
c. Berdasarkan kualitas kredit dari asetkeuangan (lanjutan)
c. Based on quality of financial assets(continued)
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018eksposur risiko kredit atas aset keuanganterbagi atas: (lanjutan)
As of 31 December 2019 and 2018, creditrisk exposure of financial assets is dividedinto: (continued)
31 Desember/December 2018
CadanganJatuh tempo kerugian
dan tidak penurunanBelum jatuh tempo dan mengalami Mengalami nilai/
tidak mengalami penurunan penurunan Allowance forpenurunan nilai/ Neither nilai/Past due nilai/ impairmentpast due nor impaired but not impaired Impaired losses Total
High grade Standard grade
Kas dan setara kas 242.077 - - - - 242.077 Cash and cash equivalentsPiutang pembiayaan Consumer financing
konsumen: receivables:perorangan 5.138.800 6.766.515 871.965 156.084 (303.884) 12.629.480 individual
Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables:korporasi 1.876.988 1.259.383 167.720 24.298 (9.286) 3.319.103 corporate
Anjak Piutang 11.416 - - - (113) 11.303 Factoring receivablesPiutang lain-lain 735.408 - - - (6.007) 729.401 Other receivablesPiutang derivatif 138.333 - - - - 138.333 Derivative receivablesAset lain-lain 65.874 - - - - 65.874 Other assets
8.208.896 8.025.898 1.039.685 180.382 (319.290) 17.135.571
Penjelasan pembagian kualitas kredit yangdiberikan yang belum jatuh tempo dan tidakmengalami penurunan nilai:- High grade, yaitu tidak pernah mengalami
tunggakan sebelumnya.- Standard grade, yaitu pernah mengalami
tunggakan sebelumnya, namun sampaisaat ini belum terdapat keterlambatandalam pembayaran cicilan pokok danbunga.
The explanation of loan under quality“neither past due nor impaired” were asfollows:- High grade, which never have past
due in the past.- Standard grade, which have past due
in the past but until now there has notbeen overdue in payment of principaland interest.
Piutang pembiayaan konsumen dan piutangsewa pembiayaan yang pembayaranangsurannya menunggak lebih dari 90 haridiklasifikasikan sebagai aset keuanganyang mengalami penurunan nilai.
Consumer financing and finance leasereceivables which installments areoverdue for more than 90 days areclassified as impaired financial assets.
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaankonsumen yang diberikan, Perseroanmenerima jaminan dari konsumen berupaBukti Pemilikan Kendaraan Bermotor(“BPKB”) atas kendaraan bermotor yangdibiayai Perseroan, jaminan perusahaandan jaminan pribadi.
As collateral to the consumer financingreceivables, the Company receives theCertificates of Ownership (“BPKB”) of themotor vehicles financed by the Company,corporate guarantee, and personalguarantee.
565 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
105
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan) ii. Concentration of credit risk analysis(continued)
c. Berdasarkan kualitas kredit dari asetkeuangan (lanjutan)
c. Based on quality of financial assets(continued)
Tabel berikut menunjukkan aging analysisterhadap piutang pembiayaan konsumendan piutang sewa pembiayaan yang telahjatuh tempo tetapi tidak mengalamipenurunan nilai.
The following table summarizes the aginganalysis of consumer financingreceivables and finance lease receivableswhich are past due but not impaired.
31 Desember/December 2019
1-30 hari/days 31-60 hari/days 61-90 hari/days Total
Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen: receivables:perorangan 545.282 194.500 149.742 889.524 individual
Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables:korporasi 74.147 43.160 65.070 182.377 corporate
619.429 237.660 214.812 1.071.901
31 Desember/December 2018
1-30 hari/days 31-60 hari/days 61-90 hari/days Total
Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen: receivables:perorangan 567.109 183.692 121.164 871.965 individual
Piutang sewa pembiayaan: Finance lease receivables:korporasi 54.071 11.237 102.412 167.720 corporate
621.180 194.929 223.576 1.039.685
Risiko likuiditas Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan risiko, bilamanaPerseroan tidak memiliki sumber keuangan yangmencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telahjatuh tempo. Mengingat Perseroan memperolehdukungan keuangan yang kuat dari Entitas Indukmelalui skema pembiayaan bersama, maka risiko inidapat dikelola dengan baik.
Liquidity risk is the risk when the Company does nothave sufficient financial resources to discharge itsmatured liabilities. As the Company receives strongfinancial support from Parent Company throughjoint financing scheme, this risk could be managedproperly.
566 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
106
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)
Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuhtempo atas aset dan liabilitas keuangan Perseroanpada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:
The following table summarizes the maturity gapprofile of the Company’s financial assets andliabilities as of 31 December 2019 and 2018:
31 Desember/December 2019
TidakLebih dari 6 mempunyai
Kurang dari bulan sampai 1 Lebih dari kontrak jatuh Nilaisatu bulan/ 1-6 tahun/More than 1 tahun/ tempo/No tercatat/Less than bulan/ 6 months up to More than contractual Carryingone month months 1 year 1 year maturity value
ASET ASSETS
Kas dan setara kas 414.666 - - - 6.869 421.535 Cash and cash equivalentsPiutang pembiayaan konsumen 805.048 2.480.159 2.290.342 8.280.916 - 13.856.465 Consumer financing receivablesPiutang sewa pembiayaan 151.564 727.765 746.414 1.429.328 - 3.055.071 Finance lease receivablesAnjak piutang 76.588 40.062 - - - 116.650 Factoring receivablesPiutang lain-lain 805.777 - - - - 805.777 Other receivablesPiutang derivatif - - 20.095 - - 20.095 Derivative receivablesAset lain-lain 36.978 - - - - 36.978 Other assets
Total aset 2.290.621 3.247.986 3.056.851 9.710.244 6.869 18.312.571 Total assets
LIABILITAS LIABILITIESUtang usaha 516.540 - - - - 516.540 Trade payablesUtang lain-lain 129.205 - - - - 129.205 Other payablesBeban bunga yang Accrued
masih harus dibayar - 126.423 - - - 126.423 interest expensesPinjaman bank 1.036.655 2.484.316 2.533.380 3.746.975 9.801.326 Bank loansUtang derivatif - - - 169.989 - 169.989 Derivative payablesSurat berharga yang diterbitkan - 609.662 99.823 4.010.669 - 4.720.154 Securities issued
Total liabilitas 1.682.400 3.220.401 2.633.203 7.927.633 - 15.463.637 Total liabilities
Total perbedaan jatuh tempo 608.221 27.585 423.648 1.782.611 6.869 2.848.934 Total maturity gap
31 Desember/December 2018
TidakLebih dari 6 mempunyai
Kurang dari bulan sampai 1 Lebih dari kontrak jatuh Nilaisatu bulan/ 1-6 tahun/More than 1 tahun/ tempo/No tercatat/Less than bulan/ 6 months up to More than contractual Carryingone month months 1 year 1 year maturity value
ASET ASSETS
Kas dan setara kas 242.077 - - - 12.863 254.940 Cash and cash equivalentsPiutang pembiayaan konsumen 378.440 1.957.380 1.966.593 8.630.951 - 12.933.364 Consumer financing receivablesPiutang sewa pembiayaan 127.648 636.053 737.637 1.827.051 - 3.328.389 Finance lease receivablesAnjak piutang - 11.416 - - - 11.416 Factoring receivablesPiutang lain-lain 735.408 - - - - 735.408 Other receivablesPiutang derivatif - - - 138.333 - 138.333 Derivative receivablesAset lain-lain 65.874 - - - - 65.874 Other assets
Total aset 1.549.447 2.604.849 2.704.230 10.596.335 12.863 17.467.724 Total assets
LIABILITAS LIABILITIESUtang usaha 649.630 - - - - 649.630 Trade payablesUtang lain-lain 223.804 - - - - 223.804 Other payablesBeban bunga yang Accrued
masih harus dibayar - 100.582 - - - 100.582 interest expensesPinjaman bank 1.577.799 2.223.184 2.355.172 5.031.969 - 11.188.124 Bank loansUtang derivatif - - - 89.788 - 89.788 Derivative payablesSurat berharga yang diterbitkan - 719.470 399.285 1.726.513 - 2.845.268 Securities issued
Total liabilitas 2.451.233 3.043.236 2.754.457 6.848.270 - 15.097.196 Total liabilities
Total perbedaan jatuh tempo (901.786 ) (438.387) (50.227) 3.748.065 12.863 2.370.528 Total maturity gap
567 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
107
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)
Tabel di bawah ini menunjukkan sisa jatuh tempokontraktual dari liabilitas keuangan berdasarkanpada undiscounted cash flows pada tanggal31 Desember 2019 dan 2018:
The tables below show the remaining contractualmaturities of financial liabilities based onundiscounted cash flows as of 31 December 2019and 2018:
31 Desember/December 2019
Lebih dari 6Kurang dari sampai 1 Lebih dari Nilaisatu bulan/ tahun/More than 1 tahun/ tercatat/Less than 1-6 bulan/ 6 months More than Carryingone month months up to 1 year 1 year value
LIABILITAS LIABILITIESUtang usaha 516.540 - - - 516.540 Trade payablesUtang lain-lain 129.205 - - - 129.205 Other payablesBeban bunga yang Accrued
masih harus dibayar - 126.423 - - 126.423 interest expensesPinjaman bank 1.084.083 2.785.573 2.795.685 4.008.272 10.673.613 Bank loansUtang derivatif - - - 169.989 169.989 Derivative payablesSurat berharga yang diterbitkan 71.300 754.694 290.069 4.692.664 5.808.727 Securities issued
Total 1.801.128 3.666.690 3.085.754 8.870.925 17.424.497 Total
31 Desember/December 2018
Lebih dari 6Kurang dari sampai 1 Lebih dari Nilaisatu bulan/ tahun/More than 1 tahun/ tercatat/Less than 1-6 bulan/ 6 months More than Carryingone month months up to 1 year 1 year value
LIABILITAS LIABILITIESUtang usaha 649.630 - - - 649.630 Trade payablesUtang lain-lain 223.804 - - - 223.804 Other payablesBeban bunga yang Accrued
masih harus dibayar - 100.582 - - 100.582 interest expensesPinjaman bank 2.143.440 2.297.153 2.505.930 5.078.171 12.024.694 Bank loansUtang derivatif - - - 89.788 89.788 Derivative payablesSurat berharga yang diterbitkan - 845.760 493.356 1.927.236 3.266.352 Securities issued
Total 3.016.874 3.243.495 2.999.286 7.095.195 16.354.850 Total
Risiko operasional Operational risk
Perseroan juga sangat peduli terhadap risikooperasional, karena permasalahan yang timbulsehubungan dengan risiko ini dapat berdampak danberpengaruh luas terhadap kinerja Perseroan secarakeseluruhan. Secara umum, risiko operasionalmerupakan risiko yang disebabkan karenakekurangan dan kegagalan proses internal,kesalahan manusia, kegagalan sistem ataupunpermasalahan-permasalahan yang berdampak padaoperasi Perseroan. Penanganan risiko operasionaldalam Perseroan dilakukan dengan 3 (tiga) langkah,yaitu:- Pengidentifikasian risiko- Pengukuran risiko- Manajemen, pengawasan dan pengendalian
risiko
The Company is also very concerned about theoperational risk, because the problems arising fromthis risk could bring significant impact and affect theCompany’s overall performance. In general,operational risk is the risk caused by shortcomingsand failures of internal processes, human errors,system failures or problems that could bring impactto the Company's operations. The operational risksin the Company are handled through 3 (three) stepsas follows:
- Risk identification- Risk measurement- Risk management, supervision and control
568 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
108
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko operasional (lanjutan) Operational risk (continued)
Ketiga langkah di atas merupakan satu kesatuanproses yang tidak terpisahkan. Langkah di atas telahditerjemahkan Perseroan dalam mekanismemanajemen risiko operasional sebagai berikut:
The three steps above are inseparable unifiedprocess. These have been converted to theCompany's operational risk managementmechanism as follows:
Operational Risk Management System (ORMS) Operational Risk Management System (ORMS)
ORMS merupakan implementasi dari kewajibanPerseroan sebagai Perseroan Anak dari PT BankMandiri (Persero) Tbk untuk melakukanpengendalian risiko operasional dengan caramelakukan pencatatan kejadian berisiko pada saatterjadinya kejadian berisiko tersebut, seperti yangdiatur di dalam Peraturan Bank IndonesiaNo. 8/6/PBI/2006 tertanggal 30 Januari 2006 perihal“Penerapan Manajemen Risiko secara Konsolidasibagi Bank yang Melakukan Pengendalian terhadapPerseroan Anak”.
ORMS is an implementation of the obligation of theCompany as a Subsidiary of PT Bank Mandiri(Persero) Tbk to carry out operational risk control byrecording risk event at the time this risk eventoccurred, as regulated in Bank IndonesiaRegulation No. 8/6/PBI/2006 dated 30 January2006 regarding "Implementation of ConsolidatedRisk Management for Banks Performing Control onSubsidiary Companies".
ORMS adalah sebuah aplikasi intranet berbasis webyang digunakan sebagai alat bantu pengelola risikooperasional yang dirancang agar pencatatankejadian berisiko dapat dilakukan pada saatterjadinya kejadian berisiko tersebut dan direkam kedalam database. Laporan yang terekam melaluimenu laporan tersebut kemudian akan dipindahkanke dalam aplikasi ORMS Entitas Induk sebagaibentuk dari perwujudan konsolidasi Laporan RisikoOperasional Bank.
ORMS is a web-based intranet application that isused as an operational risk management tool and isdesigned for recording the operational risk event atthe time of occurrence of this risk event and storedinto database. The report stored through thereporting menu would then be transferred to ParentCompany’s ORMS application as the form of theconsolidated Bank’s Operational Risk Report.
Manajemen permodalan Capital management
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannyaadalah menjaga kelangsungan usaha Perseroanuntuk dapat memberikan hasil kepada pemegangsaham dan manfaat kepada pemangku kepentinganlainnya, dan memelihara optimalisasi strukturpermodalan untuk mengurangi biaya modal.
The Company’s objectives when managing capitalare to safeguard the Company’s ability to continueas a going concern in order to provide returns forshareholders and benefits for other stakeholdersand to maintain an optimal capital structure toreduce the cost of capital.
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikanstruktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikanjumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegangsaham, imbalan hasil modal kepada pemegangsaham atau menerbitkan saham baru untukmengurangi pinjaman.
In order to maintain or adjust the capital structure,the Company may adjust the amount of dividendspaid to shareholders, return capital to shareholdersor issue new shares to reduce debt.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroanmemonitor permodalan berdasarkan gearing ratio.Rasio ini dihitung dari nilai bersih pinjaman (termasukobligasi dan medium-term notes) dibagi denganjumlah modal. Jumlah modal diambil dari ekuitasyang tercantum dalam laporan posisi keuangan.
Consistent with other players in the industry, theCompany monitors capital on the basis of thegearing ratio. This ratio is calculated as net debt(including bonds payable and medium-term notes)divided by total capital. Total capital is calculated asequity shown in the statements of financial position.
569 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
109
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen permodalan (lanjutan) Capital management (continued)
Dalam mengelola permodalan, Perseroan melakukananalisa secara bulanan untuk memastikan bahwaPerseroan tetap mengikuti POJK No.35/POJK.05/2018 tanggal 27 Desember 2018tentang Penyelenggaraan Usaha PerusahaanPembiayaan yang diantaranya mengatur ketentuansebagai berikut:
In managing capital, the Company conductsmonthly analysis to ensure that the Companycomplies with the POJK No. 35/POJK.05/2018dated 27 December 2018 regarding FinanceCompanies which have some provisions as follows:
- Modal disetor Perseroan minimum sebesarRp100.000;
- Ekuitas Perseroan minimum sebesar 50,00% darimodal disetor;
- Jumlah pinjaman yang dimiliki Perseroandibandingkan modal sendiri dan utang subordinasidikurangi penyertaan (gearing ratio) ditetapkansetinggi-tingginya 10 kali, baik untuk pinjaman luarnegeri maupun dalam negeri.
- The Company's paid-up capital of minimumRp100,000;
- The Company's equity amounting to minimum50.00% of paid-up capital;
- The amount of the Company's loan to equity andsubordinated loan deducted by investment(gearing ratio) is maximum 10 times, both for off-shore and on-shore domestic loans.
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Pinjaman DebtPinjaman yang diterima - neto 9.801.326 11.188.124 Borrowings - netObligasi 4.720.154 2.845.268 Bonds payable
Total pinjaman 14.521.480 14.033.392 Total debt
Jumlah modal 2.488.011 2.120.915 Total capital
Gearing ratio 5,84 6,62 Gearing ratio
Perseroan senantiasa menjaga jumlah maksimumgearing ratio lebih kecil dari ketentuan yangditetapkan melalui analisa alternatif pembiayaan baikmelalui pinjaman bank, penerbitan obligasi ataupunoptimalisasi dana joint financing. Perseroan jugamenghitung biaya dana dari alternatif pembiayaanyang dipilih untuk memastikan biaya dana tersebutdapat menghasilkan pendapatan maksimum bagiPerseroan.
The Company always maintains the maximumamount of gearing ratio at lower level than theapplicable regulation by performing an analysis todetermine financing alternative whether through thebank loans, bonds issuance or joint financing fundoptimization. The Company also calculates the costof fund of each financing alternative selected by theCompany to ensure it could generate a maximumincome for the Company.
Informasi lainnya Other information
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa KeuanganNo.35/POJK.05/2018 tanggal 27 Desember 2018tentang ”Penyelenggaraan Usaha PerusahaanPembiayaan”. Perseroan telah memenuhi jumlahminimal ekuitas dan Batas Maksimum PemberianPembiayaan. Perseroan telah menghitung beberaparasio antara lain:
Based on POJK No. 35/POJK.05/2018 dated27 December 2018 regarding “The BusinessOperation of a Multifinance Company”. TheCompany has complied the minimum amount ofequity and Limits for Giving Financing. TheCompany has calculated ratio as follows:
31 Desember/December 2019
Rasio permodalan 22,31% Capital ratioRasio ekuitas terhadap modal disetor 995,20% Equity to fully paid capital ratioRasio Non-Performing Finance - neto 0,90% Non-Performing Finance - netRasio Non-Performing Finance - gross 1,18% Non-Performing Finance - grossRasio piutang pembiayaan
terhadap total aset 91,32% Financing to asset ratio
570 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
110
28. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITASKEUANGAN
28. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS ANDLIABILITIES
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, nilaitercatat dari aset dan liabilitas keuangan Perseroanmemiliki nilai yang hampir sama dengan nilaiwajarnya kecuali untuk instrumen berikut:
As of 31 December 2019 and 2018, the carryingvalue of the Company’s financial assets andliabilities approximates their fair value except for thefollowing financial instruments:
31 Desember/December 2019
Biayaperolehan
diamortisasi DerivatifPinjaman yang lainnya/ lindungdiberikan dan Other nilai/ Nilai tercatat/
piutang/Loans and amortized Hedging Carrying Nilai wajar/receivables cost derivatives value Fair value
ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS
Aset yang nilai wajarnya Assets for whichdiungkapkan fair value are disclosed
Piutang pembiayaan konsumen 13.549.085 - - 13.549.085 14.335.631 Consumer financing receivablesPiutang sewa pembiayaan 3.047.089 - - 3.047.089 3.909.978 Finance lease receivablesAnjak piutang 115.479 - - 115.479 109.201 Factoring receivables
Total aset keuangan 16.711.653 - - 16.711.653 18.354.810 Total financial assets
LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES
Liabilitas yang nilai wajarnya Liabilities for whichdiungkapkan fair value are disclosed
Pinjaman bank - 9.801.326 - 9.801.326 9.862.037 Bank loansSurat berharga yang diterbitkan - 4.720.154 - 4.720.154 4.768.684 Securities issued
Total liabilitas keuangan - 14.521.480 - 14.521.480 14.630.721 Total financial liabilities
31 Desember/December 2018
Biayaperolehan
diamortisasi DerivatifPinjaman yang lainnya/ lindungdiberikan dan Other nilai/ Nilai tercatat/
piutang/Loans and amortized Hedging Carrying Nilai wajar/receivables cost derivatives value Fair value
ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS
Aset yang nilai wajarnya Assets for whichdiungkapkan fair value are disclosed
Piutang pembiayaan konsumen 12.629.480 - - 12.629.480 13.298.946 Consumer financing receivablesPiutang sewa pembiayaan 3.319.103 - - 3.319.103 3.858.711 Finance lease receivablesAnjak piutang 11.303 - - 11.303 11.152 Factoring receivables
Total aset keuangan 15.959.886 - - 15.959.886 17.168.809 Total financial assets
LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES
Liabilitas yang nilai wajarnya Liabilities for whichdiungkapkan fair value are disclosed
Pinjaman bank - 11.188.124 - 11.188.124 11.089.493 Bank loansSurat berharga yang diterbitkan - 2.845.268 - 2.845.268 2.840.557 Securities issued
Total liabilitas keuangan - 14.033.392 - 14.033.392 13.930.050 Total financial liabilities
571 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
111
28. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITASKEUANGAN (lanjutan)
28. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS ANDLIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini menyajikan analisa atas instrumenkeuangan tersebut sesuai dengan masing-masingtingkat dalam hirarki nilai wajar:
The tables below present the analysis of the abovefinancial instruments by the level in the fair valuehierarchy:
31 Desember/December 2019
Nilai tercatat/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/Carrying value Level 1 Level 2 Level 3 Total
ASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS
Aset yang nilai wajarnya Assets for whichdiungkapkan fair value are disclosed
Piutang pembiayaan konsumen 13.549.085 - 14.335.631 - 14.335.631 Consumer financing receivablesPiutang sewa pembiayaan 3.047.089 - 3.909.978 - 3.909.978 Finance lease receivablesAnjak piutang 115.479 - 109.201 - 109.201 Factoring receivables
Total aset keuangan 16.711.653 - 18.354.810 - 18.354.810 Total financial assets
LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES
Liabilitas yang nilai wajarnya Liabilities for whichdiungkapkan fair value are disclosed
Pinjaman bank 9.801.326 - 9.862.037 - 9.862.037 Bank loansSurat berharga yang diterbitkan 4.720.154 - 4.768.684 - 4.768.684 Securities issued
Total liabilitas keuangan 14.521.480 - 14.630.721 - 14.630.721 Total financial liabilities
31 Desember/December 2018Nilai tercatat/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/
Carrying value Level 1 Level 2 Level 3 TotalASET KEUANGAN FINANCIAL ASSETS
Aset yang nilai wajarnya Assets for whichdiungkapkan fair value are disclosed
Piutang pembiayaan konsumen 12.629.480 - 13.298.946 - 13.298.946 Consumer financing receivablesPiutang sewa pembiayaan 3.319.103 - 3.858.711 - 3.858.711 Finance lease receivablesAnjak piutang 11.303 - 11.152 - 11.152 Factoring receivables
Total aset keuangan 15.959.886 - 17.168.809 - 17.168.809 Total financial assets
LIABILITAS KEUANGAN FINANCIAL LIABILITIES
Liabilitas yang nilai wajarnya Liabilities for whichdiungkapkan fair value are disclosed
Pinjaman bank 11.188.124 - 11.089.493 - 11.089.493 Bank loansSurat berharga yang diterbitkan 2.845.268 - 2.840.557 - 2.840.557 Securities issued
Total liabilitas keuangan 14.033.392 - 13.930.050 - 13.930.050 Total financial liabilities
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasinilai wajar adalah sebagai berikut:
The following methods and assumptions are usedto estimate the fair values:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang lain-lain, asetlain-lain, utang usaha, beban bunga yang masihharus dibayar dan utang lain-lain mendekati nilaitercatat karena jangka waktu jatuh tempo yangsingkat atas instrumen keuangan tersebut.
The fair value of cash and cash equivalents, otherreceivables, other assets, trade payables, accruedinterest expenses and other payables approximatetheir carrying amounts largely due to short-termmaturities of these instruments.
Nilai wajar piutang pembiayaan konsumen, piutangsewa pembiayaan, anjak piutang, piutang derivatif,utang derivatif, pinjaman bank dan surat berhargayang diterbitkan dinilai menggunakan diskonto aruskas berdasarkan tingkat suku bunga pasar padatanggal 31 Desember 2019 dan 2018.
The fair value of consumer financing receivables,finance lease receivables, factoring receivables,derivative receivables, derivative payables, bankloans and securities issued are determined bydiscounting cash flows using market interest rate asof 31 December 2019 and 2018.
Perseroan tidak memiliki perpindahan di antaratingkat hirarki pada tahun 2019 dan 2018.
The Company has no transfer between hierarchylevel in 2019 and 2018.
572 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
112
29. PERJANJIAN KERJASAMA 29. COOPERATION AGREEMENTS
Pembiayaan Bersama Joint financing
Perseroan mempunyai perjanjian kerjasamapembiayaan Bersama denganPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perseroan bertindaksebagai agen untuk kegiatan seleksi konsumen,penagihan dan pengurusan dokumen administrasi.
The Company entered into a joint financingagreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.The Company acts as an agent to underwrite,collect and administer consumer financing.
Dalam perjanjian kerjasama dengan PT Bank Mandiri(Persero) Tbk, porsi fasilitas pembiayaan yang akandiberikan untuk konsumen dari masing-masing pihakadalah minimal 5,00% dari Perseroan dan maksimal95,00% dari pemberi pembiayaan bersama. Sejaktanggal 20 Desember 2013, porsi fasilitaspembiayaan yang akan diberikan untuk konsumendari masing-masing pihak adalah minimal 1,00% dariPerseroan dan maksimal 99,00% dari pemberipembiayaan bersama.
Based on the agreements with PT Bank Mandiri(Persero) Tbk, the amount of funds to be financedby each party is a minimum of 5.00% from theCompany and a maximum of 95.00% from jointfinancing providers. Since 20 December 2013, theamount of funds to be financed by each party is aminimum of 1.00% from the Company and amaximum of 99.00% from joint financing providers.
Pada tanggal 6 Februari 2009, Perseroan danPT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatanganiPerjanjian Kerjasama Pembiayaan KendaraanBermotor dengan total fasilitas pembiayaan bersamasebesar Rp2.000.000, dimana Perseroanmenanggung risiko (risk) kredit dan menerimaimbalan (rewards) sesuai dengan porsipembiayaannya.
On 6 February 2009, the Company andPT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a JointFinancing Agreement with the total joint financingfacility amounting to Rp2,000,000, whereby theCompany bears the credit risk and receives rewardsin accordance with its financing portion.
Pada tanggal 29 Agustus 2013, Perseroan danPT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatanganiPerjanjian Kerjasama Pengambilalihan PiutangPembiayaan dengan total fasilitas pembiayaansebesar Rp1.100.000, dimana Perseroanmenanggung risiko (risk) kredit dan menerimaimbalan (rewards) sesuai dengan porsipembiayaannya.
On 29 August 2013, the Company andPT Bank Mandiri (Persero) Tbk signed a CustomerAsset Purchase Agreement with the total facilityamounting to Rp1,100,000, whereby the Companybears the credit risk and receives rewards inaccordance with its financing portion.
Perjanjian ini telah mengalami beberapa kaliperubahan. Perubahan terakhir melalui amandemenPerjanjian Kerjasama Kendaraan Bermotor antaraPT Mandiri Tunas Finance dan PT Bank Mandiri(Persero) Tbk tertanggal 7 Mei 2019, yangmenaikkan fasilitas pembiayaan bersama menjadisebesar Rp31.000.000 dengan porsi fasilitaspembiayaan bersama sebesar minimal 1,00% dariPerseroan dan maksimal 99,00% dari pemberipembiayaan bersama. Perjanjian ini berlaku sampaidengan tanggal 28 Februari 2020.
The agreement was amended several times.The latest of which is the amendment of the JointFinancing agreement between PT Mandiri TunasFinance and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dated7 May 2019, which increased the total jointfinancing facility to Rp31,000,000 with the portion ofjoint financing facility minimum of 1.00% from theCompany and a maximum of 99.00% from jointfinancing providers. The agreement is valid up to28 February 2020.
573 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
113
29. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 29. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
Pembiayaan Bersama (lanjutan) Joint financing (continued)
Pada tanggal 31 Mei 2018 dan 26 Juni 2018,Perseroan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbkmenandatangani Perjanjian KerjasamaPengambilalihan Piutang Sewa PembiayaanNo. RB6.SB6/PKS.01/2018 danNo. RB6.SB6/PKS.02/2018 dengan total fasilitaspembiayaan bersama akan ditetapkan dari waktu kewaktu berdasarkan keputusan pemegangkewenangan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,dimana Perseroan menanggung risiko (risk) kreditdan menerima imbalan (rewards) sesuai denganporsi pembiayaannya.
On 31 May 2018 and 26 June 2018, the Companyand PT Bank Mandiri (Persero) Tbk entered into aCooperation Agreement for Acquisition of FinanceLease Receivables No. RB6.SB6/PKS.01/2018 andNo. RB6.SB6/PKS.02/2018, with the total jointfinancing facility to be determined from time to timebased on the decision of the authority holder atPT Bank Mandiri (Persero) Tbk whereby theCompany bears the credit risk and receives rewardsin accordance with its financing portion.
Jumlah pembiayaan bersama dengan PT BankMandiri (Persero) Tbk yang dikelola oleh Perseroanpada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:
Total joint financing amount with PT Bank Mandiri(Persero) Tbk managed by the Company as of31 December 2019 and 2018 are as follows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Piutang pembiayaan konsumen 27.681.289 26.077.092 Consumer financing receivablesPiutang sewa pembiayaan 2.132.984 1.139.971 Finance lease receivablesRata - rata jangka pembiayaan (tahun) 3-4 3-4 Average of financing period (years)
Asuransi Insurance
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan bekerjasama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia,PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi CakrawalaProteksi Indonesia, PT Asuransi Central Asia,PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi AdiraDinamika, PT AXA Mandiri Financial Services,PT Mandiri AXA General Insurance (MAGI),PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Artarindo,PT Bess Central Insurance, PT Asuransi KresnaMitra Tbk, PT Pan Pacific Insurance, PT AsuransiRaksa Pratikara, PT Asuransi Jiwa InHealthIndonesia, PT Asuransi Jasindo Syariah, PT AsuransiMitra Pelindung Mustika (MPM), PT Chubb GeneralInsurance Indonesia, PT Asuransi Ramayana,Asuransi Mega Pratama, PT Asuransi CiputraIndonesia, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk,PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia,PT Asuransi Adira Syariah, PT Asuransi Kresna MitraTbk, PT MNC Asuransi Indonesia, PT AsuransiRamayana Syariah, PT Asuransi Tugu KresnaPratama, PT Asuransi Total Bersama (TOB),PT Asuransi Kresna Life, PT Asuransi Adira Syariah,PT Asuransi Sinar Mas Syariah, PT Jamkrida,PT Asuransi Asei Indonesia, dan PT Asuransi StacoMandiri.
In the course of business, the Company enteredinto insurance agreements with PT Asuransi JasaIndonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT AsuransiCakrawala Proteksi Indonesia, PT Asuransi CentralAsia, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk,PT Asuransi Adira Dinamika, PT AXA MandiriFinancial Services, PT Mandiri AXA GeneralInsurance (MAGI), PT Asuransi Wahana Tata,PT Asuransi Artarindo, PT Bess Central Insurance,PT Asuransi Kresna Mitra Tbk, PT Pan PacificInsurance, PT Asuransi Raksa Pratikara,PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, PT AsuransiJasindo Syariah, PT Asuransi Mitra PelindungMustika (MPM), PT Chubb General InsuranceIndonesia, PT Asuransi Ramayana, Asuransi MegaPratama, PT Asuransi Ciputra Indonesia,PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk,PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia,PT Asuransi Adira Syariah, PT Asuransi KresnaMitra Tbk, PT MNC Asuransi Indonesia,PT Asuransi Ramayana Syariah, PT Asuransi TuguKresna Pratama, PT Asuransi Total Bersama(TOB), PT Asuransi Kresna Life, PT Asuransi AdiraSyariah, PT Asuransi Sinar Mas Syariah,PT Jamkrida, PT Asuransi Asei Indonesia, andPT Asuransi Staco Mandiri.
574 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
114
29. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 29. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
Sewa Gedung Building rental
Pada tanggal 31 Agustus 2009, Perseroanmenandatangani perjanjian sewa ruangan kantordengan PT Bumi Daya Plaza yang tidak dapatdibatalkan untuk periode lima tahun. Perjanjiantersebut akan berakhir pada tahun 2014 denganketentuan pembayaran di muka sebesar Rp507 untuksetiap jangka waktu 3 bulan dan akan ditinjau kembalisetiap satu tahun sekali dengan kenaikan tarifmaksimal sebesar 5,00% per tahun.
On 31 August 2009, the Company signed an officespace rental agreement with PT Bumi Daya Plazawhich is non-cancellable for the period of five yearsand will expire in 2014. The Company is required topay in advance of Rp507 for each quarter. The tariffwill be reviewed on annual basis with a maximumtariff increase of 5.00% per annum.
Pada tanggal 21 Agustus 2014, Perseroanmenandatangani pembaruan perjanjian sewaruangan kantor dengan PT Bumi Daya Plaza yangtidak dapat dibatalkan untuk periode lima tahun.Perjanjian tersebut akan berakhir pada tahun 2019dengan ketentuan pembayaran di muka sebesarRp882 untuk setiap jangka waktu 3 bulan pada tahunpertama, Rp988 untuk setiap jangka waktu 3 bulanpada tahun kedua, Rp1.106 untuk setiap jangkawaktu 3 bulan pada tahun ketiga, Rp1.239 untuksetiap jangka waktu 3 bulan pada tahun keempat,dan Rp1.388 untuk setiap jangka waktu 3 bulan padatahun kelima.
On 21 August 2014, the Company signed a renewalof the office space rental agreement with PT BumiDaya Plaza which is non-cancellable for the periodof five years and will expire in 2019, in which theCompany is required to pay in advance an amountof Rp882 for each quarter in the first year, Rp988for each quarter in the second year, Rp1,106 foreach quarter in the third year, Rp1,239 for eachquarter in the fourth year, and Rp1,388 for eachquarter in the fifth year.
Perjanjian sewa ruangan kantor ini diperpanjangpada tanggal 8 Juli 2019 dengan masa sewa 1 tahun4 bulan sampai dengan 31 Desember 2020 denganketentuan pembayaran di muka sebesar Rp1.512untuk setiap jangka waktu 3 bulan.
This office space rental agreement was renewed onJuly 8, 2019 for the period of one year and 4 monthsuntil 31 December 2020 in which the Company isrequired to pay in advance an amount of Rp1,512for each quarter.
Selama periode yang berakhir pada tanggal31 Desember 2019 dan 2018, Perseroan mencatatbeban sewa masing-masing sebesar Rp5.718 danRp5.155 dari sewa ruangan kantor ini.
During years ended 31 December 2019 and 2018,the Company recorded rental expense of Rp5,718and Rp5,155, respectively from this office spacerental.
Pada 31 Desember 2019 dan 2018, pembayaransewa minimum masa depan dalam perjanjian sewaoperasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagaiberikut:
As of 31 December 2019 and 2018, the futureminimum rental payments under this non-cancellable operating lease agreement, are asfollows:
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Sampai dengan satu tahun 5.043 2.776 Within one year
Program Referral Referral Program
Pada tanggal 11 Januari 2019, Perseroan melakukanpenandatanganan perjanjian kerjasama denganpihak PT Bank Mandiri Taspen untuk referralpengajuan pembiayaan kendaraan bermotor ataumultiguna. Perseroan bertindak sebagai penyediadana sekaligus pemutus permohonan pembiayaan,sedangkan PT Bank Mandiri Taspen bertindaksebagai agen pemasaran. Perjanjian ini berlakusampai tanggal 10 Januari 2020 dan sedangdilakukan perpanjangan.
On 11 January 2019, the Company entered into areferral cooperation agreement with PT BankMandiri Taspen for motor vehicle financing ormultipurpose financing. The Company acts as aprovider of funds and breaker for financingapplication, while PT Bank Mandiri Taspen acts asa marketing agent. This agreement is valid until10 January 2020 and is being extended.
575 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
115
30. SEGMEN OPERASI 30. OPERATING SEGMENT
Segmen operasi Perseroan dibagi berdasarkankelompok nasabah utama dan produk yang disebut,Fleet dan ritel. Dalam menentukan hasil segmen,beberapa akun aset dan liabilitas serta pendapatandan biaya yang terkait diatribusikan ke masing-masing segmen berdasarkan kebijakan pelaporaninternal manajemen.
The Company’s operating segments represent theCompany’s key customer and product groupsnamely, Fleet and Retail. In determining thesegment results, certain assets and liabilities andrelated revenues and expenses are attributed toeach segment based on internal managementreporting policies.
Ringkasan berikut menjelaskan operasi masing-masing segmen dalam pelaporan segmenPerseroan:- Fleet
Termasuk dalam pelaporan segmen fleet adalahseluruh indikator penilaian segmen operasi yangsecara nyata dapat diatribusikan sebagai bagiandari pembiayaan untuk nasabah korporasi.
The following summary describes the operations ineach of the Company’s reportable segments:
- FleetIncluded in the fleet segment reporting areoperating segments assessment indicatorsthat can actually be attributed as part offinancing to corporate customers.
- RitelTermasuk dalam pelaporan segmen ritel adalahseluruh indikator penilaian segmen operasi yangsecara nyata dapat diatribusikan sebagai bagiandari pembiayaan konsumen untuk nasabahindividu di Regional I dan II (Sumatera), RegionalIII dan IV (Jabodetabek), Regional V (JawaBarat), Regional VI (Jawa Tengah, Yogyakarta),Regional VII (Jawa Timur, Bali, Kupang),Regional VIII (Kalimantan) dan Regional IX(Sulawesi, Ambon, Papua, Sorong).
- Lain-lainTermasuk dalam pelaporan segmen lain-lainadalah informasi pelaporan segmen operasiterkait dengan aktivitas kantor pusat.
- RetailIncluded in the retail segment reporting areoperating segments assessment indicators thatcan actually be attributed as part of consumerfinancing to individual customers at Region Iand II (Sumatera), Region III and IV(Jabodetabek), Region V (Jawa Barat), RegionVI (Jawa Tengah, Yogyakarta), Region VII(Jawa Timur, Bali, Kupang), Region VIII(Kalimantan), and Region IX (Sulawesi, AmbonPapua, Sorong).
- OthersIncluded in the other segment reporting isreporting segment information associated withhead office activities.
Informasi mengenai hasil dari masing-masing bisnissegmen disajikan di bawah ini. Kinerja diukurberdasarkan laba segmen sebelum pajakpenghasilan, sebagaimana dilaporkan dalam laporaninternal manajemen yang ditelaah oleh manajemenPerseroan. Keuntungan segmen digunakan untukmengukur kinerja dimana manajemen berkeyakinanbahwa informasi tersebut paling relevan dalammengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadapentitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut.
Information regarding the results of each reportablesegment is included below. Performance ismeasured based on segment profit before incometax, as included in the internal management reportsthat are reviewed by the Company’s management.Segment profit is used to measure performance ofthat business segment as management believesthat such information is the most relevant inevaluating the results of those segments relative toother entities that operate within these industries.
576 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
116
30. SEGMEN OPERASI 30. OPERATING SEGMENT
31 Desember/December 2019
Ritel/Retail Fleet/Fleet
Mobil/ Motor/ Mobil/ Motor/ Lain-lain/ Jumlah/ Information byInformasi segmen usaha Car Motorcycle Car Motorcycle Others Total business segments
Pendapatan RevenuePembiayaan konsumen 1.970.827 917 236.914 990 - 2.209.648 Consumer financingSewa pembiayaan 29.667 3 397.787 27 - 427.484 Financial leaseAnjak piutang - - 8.567 - - 8.567 FactoringSimpanan bank 10.745 1 4.247 7 - 15.000 Deposit in bankLain-lain - neto 737.948 2.493 38.981 143 - 779.565 Others - net
Total pendapatan 2.749.187 3.414 686.496 1.167 - 3.440.264 Total revenue
Beban ExpensesBeban keuangan (1.047.096 ) (77 ) (404.557 ) (699) - (1.452.429) Financial chargesBeban gaji dan tunjangan (487.210 ) (8.936 ) (41.708 ) - - (537.854) Salaries and benefitsBeban umum dan
administrasi (365.146 ) (3.330 ) (32.226 ) (11) - (400.713) General and administrationPenyisihan kerugian Provision for
penurunan nilai (432.900 ) 1.146 (20.292 ) (63) - (452.109) impairment losses
Total beban (2.332.352 ) (11.197 ) (498.783 ) (773) - (2.843.105) Total expenses
Laba (rugi) sebelum beban Income (loss) beforepajak final dan pajak final tax and incomepenghasilan 416.835 (7.783 ) 187.713 394 - 597.159 tax expense
Total aset 11.944.667 1.621 4.969.062 8.421 1.377.157 18.300.928 Total assets
Total liabilitas 694.677 2.720 113.121 240 15.002.159 15.812.917 Total liabilities
31 Desember/December 2018
Ritel/Retail Fleet/Fleet
Mobil/ Motor/ Mobil/ Motor/ Lain/ Jumlah/ Information byInformasi segmen usaha Car Motorcycle Car Motorcycle Other Total business segments
Pendapatan RevenuePembiayaan konsumen 1.725.709 49.933 159.874 1.203 - 1.936.719 Consumer financingSewa pembiayaan 10.501 170 375.631 - - 386.302 Financial leaseAnjak piutang - - 96 - - 96 FactoringSimpanan bank 9.429 261 2.422 4 - 12.116 Deposit in bankLain-lain - neto 731.659 23.423 29.822 55 - 784.959 Others - net
Total pendapatan 2.477.298 73.787 567.845 1.262 - 3.120.192 Total revenue
Beban ExpensesBeban keuangan (893.121 ) (25.564 ) (340.747 ) (578) - (1.260.010) Financial chargesBeban gaji dan tunjangan (460.205 ) (24.400 ) (34.375 ) - - (518.980) Salaries and benefitsBeban umum dan General and administration
administrasi (363.654 ) (14.206 ) (20.695 ) - - (398.555) expensesPenyisihan kerugian Provision for
penurunan nilai (375.199 ) (7.929 ) (19.664 ) (12) - (402.804) impairment losses
Total beban (2.092.179 ) (72.099 ) (415.481 ) (590) - (2.580.349 ) Total expenses
Laba (rugi) sebelum beban Income (loss) beforepajak final dan pajak final tax and incomepenghasilan 385.119 1.688 152.364 672 - 539.843 tax expense
Total aset 11.271.107 199.851 4.724.849 9.920 1.277.269 17.482.996 Total assets
Total liabilitas 797.032 17.131 125.682 310 14.421.926 15.362.081 Total liabilities
577 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
116
30. SEGMEN OPERASI 30. OPERATING SEGMENT
31 Desember/December 2019
Ritel/Retail Fleet/Fleet
Mobil/ Motor/ Mobil/ Motor/ Lain-lain/ Jumlah/ Information byInformasi segmen usaha Car Motorcycle Car Motorcycle Others Total business segments
Pendapatan RevenuePembiayaan konsumen 1.970.827 917 236.914 990 - 2.209.648 Consumer financingSewa pembiayaan 29.667 3 397.787 27 - 427.484 Financial leaseAnjak piutang - - 8.567 - - 8.567 FactoringSimpanan bank 10.745 1 4.247 7 - 15.000 Deposit in bankLain-lain - neto 737.948 2.493 38.981 143 - 779.565 Others - net
Total pendapatan 2.749.187 3.414 686.496 1.167 - 3.440.264 Total revenue
Beban ExpensesBeban keuangan (1.047.096 ) (77 ) (404.557 ) (699) - (1.452.429) Financial chargesBeban gaji dan tunjangan (487.210 ) (8.936 ) (41.708 ) - - (537.854) Salaries and benefitsBeban umum dan
administrasi (365.146 ) (3.330 ) (32.226 ) (11) - (400.713) General and administrationPenyisihan kerugian Provision for
penurunan nilai (432.900 ) 1.146 (20.292 ) (63) - (452.109) impairment losses
Total beban (2.332.352 ) (11.197 ) (498.783 ) (773) - (2.843.105) Total expenses
Laba (rugi) sebelum beban Income (loss) beforepajak final dan pajak final tax and incomepenghasilan 416.835 (7.783 ) 187.713 394 - 597.159 tax expense
Total aset 11.944.667 1.621 4.969.062 8.421 1.377.157 18.300.928 Total assets
Total liabilitas 694.677 2.720 113.121 240 15.002.159 15.812.917 Total liabilities
31 Desember/December 2018
Ritel/Retail Fleet/Fleet
Mobil/ Motor/ Mobil/ Motor/ Lain/ Jumlah/ Information byInformasi segmen usaha Car Motorcycle Car Motorcycle Other Total business segments
Pendapatan RevenuePembiayaan konsumen 1.725.709 49.933 159.874 1.203 - 1.936.719 Consumer financingSewa pembiayaan 10.501 170 375.631 - - 386.302 Financial leaseAnjak piutang - - 96 - - 96 FactoringSimpanan bank 9.429 261 2.422 4 - 12.116 Deposit in bankLain-lain - neto 731.659 23.423 29.822 55 - 784.959 Others - net
Total pendapatan 2.477.298 73.787 567.845 1.262 - 3.120.192 Total revenue
Beban ExpensesBeban keuangan (893.121 ) (25.564 ) (340.747 ) (578) - (1.260.010) Financial chargesBeban gaji dan tunjangan (460.205 ) (24.400 ) (34.375 ) - - (518.980) Salaries and benefitsBeban umum dan General and administration
administrasi (363.654 ) (14.206 ) (20.695 ) - - (398.555) expensesPenyisihan kerugian Provision for
penurunan nilai (375.199 ) (7.929 ) (19.664 ) (12) - (402.804) impairment losses
Total beban (2.092.179 ) (72.099 ) (415.481 ) (590) - (2.580.349 ) Total expenses
Laba (rugi) sebelum beban Income (loss) beforepajak final dan pajak final tax and incomepenghasilan 385.119 1.688 152.364 672 - 539.843 tax expense
Total aset 11.271.107 199.851 4.724.849 9.920 1.277.269 17.482.996 Total assets
Total liabilitas 797.032 17.131 125.682 310 14.421.926 15.362.081 Total liabilities
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
117
30. SEGMEN OPERASI 30. OPERATING SEGMENT
Informasi wilayah geografis adalah sebagai berikut: Geographical information is as follows:
Tahun yang Berakhirpada Tanggal 31 Desember/
Year ended 31 December
2019 2018
Pendapatan RevenueRegional I (Sumatera) 195.518 168.809 Region I (Sumatera)Regional II (Sumatera) 330.417 343.578 Region II (Sumatera)Regional III (Jabodetabek) 392.102 372.747 Region III (Jabodetabek)Regional IV (Jabodetabek) 341.041 355.703 Region IV (Jabodetabek)Regional V (Jawa Barat) 224.478 219.365 Region V (Jawa Barat)Regional VI Region VI
(Jawa Tengah, Yogyakarta) 272.697 239.611 (Jawa Tengah, Yogyakarta)Regional VII (Jawa Timur, Region VII (Jawa Timur,
Bali, Kupang) 324.528 288.924 Bali, Kupang)Regional VIII (Kalimantan) 341.954 265.531 Region VIII (Kalimantan)Regional IX (Sulawesi, Region IX (Sulawesi,
Ambon, Papua, Sorong) 329.866 296.817 Ambon, Papua, Sorong)Fleet 687.663 569.107 Fleet
Total pendapatan 3.440.264 3.120.192 Total revenue
Beban ExpensesRegional I (Sumatera) (168.143) (135.079) Region I (Sumatera)Regional II (Sumatera) (348.100) (310.581) Region II (Sumatera)Regional III (Jabodetabek) (335.807) (324.550) Region III (Jabodetabek)Regional IV (Jabodetabek) (274.972) (303.103) Region IV (Jabodetabek)Regional V (Jawa Barat) (187.746) (191.758) Region V (Jawa Barat)Regional VI Region VI
(Jawa Tengah, Yogyakarta) (259.674) (233.183) (Jawa Tengah, Yogyakarta)Regional VII (Jawa Timur, Region VII (Jawa Timur,
Bali, Kupang) (261.834) (235.033) Bali, Kupang)Regional VIII (Kalimantan) (235.829) (188.262) Region VIII (Kalimantan)Regional IX (Sulawesi, Region IX (Sulawesi,
Ambon, Papua, Sorong) (271.444) (242.729) Ambon, Papua, Sorong)Fleet (499.556) (416.071) Fleet
Total beban (2.843.105) (2.580.349) Total expenses
Laba sebelum beban pajak final Income before final tax anddan pajak penghasilan 597.159 539.843 income tax expense
578 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
118
30. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 30. OPERATING SEGMENT (continued)
Informasi wilayah geografis adalah sebagai berikut:(lanjutan)
Geographical information is as follows: (continued)
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Aset AssetsRegional I (Sumatera) 850.034 732.332 Region I (Sumatera)Regional II (Sumatera) 1.447.484 1.596.698 Region II (Sumatera)Regional III (Jabodetabek) 1.709.386 1.644.161 Region III (Jabodetabek)Regional IV (Jabodetabek) 1.515.318 1.429.179 Region IV (Jabodetabek)Regional V (Jawa Barat) 899.161 892.935 Region V (Jawa Barat)Regional VI Region VI
(Jawa Tengah, Yogyakarta) 1.287.915 1.311.402 (Jawa Tengah, Yogyakarta)Regional VII (Jawa Timur, Region VII (Jawa Timur,
Bali, Kupang) 1.331.306 1.206.088 Bali, Kupang)Regional VIII (Kalimantan) 1.385.269 1.126.001 Region VIII (Kalimantan)Regional IX (Sulawesi, Region IX (Sulawesi,
Ambon, Papua, Sorong) 1.520.415 1.532.162 Ambon, Papua, Sorong)Fleet 4.977.483 4.734.769 FleetLain-lain 1.377.157 1.277.269 Others
Total aset 18.300.928 17.482.996 Total assets
31 Desember/ 31 Desember/December 2019 December 2018
Liabilitas LiabilitiesRegional I (Sumatera) 55.210 70.348 Region I (Sumatera)Regional II (Sumatera) 68.532 87.699 Region II (Sumatera)Regional III (Jabodetabek) 96.916 106.768 Region III (Jabodetabek)Regional IV (Jabodetabek) 81.152 102.051 Region IV (Jabodetabek)Regional V (Jawa Barat) 56.665 76.262 Region V (Jawa Barat)Regional VI Region VI
(Jawa Tengah, Yogyakarta) 83.015 100.279 (Jawa Tengah, Yogyakarta)Regional VII (Jawa Timur, Region VII (Jawa Timur,
Bali, Kupang) 74.214 110.670 Bali, Kupang)Regional VIII (Kalimantan) 74.030 76.959 Region VIII (Kalimantan)Regional IX (Sulawesi, Region IX (Sulawesi,
Ambon, Papua, Sorong) 107.663 83.127 Ambon, Papua, Sorong)Fleet 113.361 125.992 FleetLain-lain 15.002.159 14.421.926 Others
Total liabilitas 15.812.917 15.362.081 Total liabilities
31. LIABILITAS KONTINJENSI 31. CONTINGENT LIABILITIES
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018Perseroan tidak mempunyai liabilitas kontinjensi yangsignifikan.
The Company does not have any significantcontingent liabilities as of 31 December 2019 and2018.
579 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
119
32. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 32. SUPPLEMENTARY CASH FLOW INFORMATION
Rekonsiliasi liabilitas yang timbul dari aktivitaspendanaan adalah sebagai berikut:
The reconciliation of liabilities that arised fromfinancing activities are as follows:
Perubahannonkas -
pergerakanvaluta asing/
Non-cash activities -1 Januari/ Arus Kas/ movement of 31 Desember/
January 2019 Cash Flows foreign currency December 2019
Pinjaman bank 11.222.735 (1.432.033) 34.028 9.824.730 Bank loanSurat berharga yang diterbitkan 2.850.000 1.880.000 - 4.730.000 Securities issued
Total liabilitas dari Total liabilities from financingaktivitas pendanaan 14.072.735 447.967 34.028 14.554.730 activities
Perubahannonkas -
pergerakanvaluta asing/
Non-cash activities -1 Januari/ Arus Kas/ movement of 31 Desember/
January 2018 Cash Flows foreign currency December 2018
Pinjaman bank 8.244.582 2.950.457 27.696 11.222.735 Bank loanSurat berharga yang diterbitkan 3.675.000 (825.000) - 2.850.000 Securities issued
Total liabilitas dari Total liabilities from financingaktivitas pendanaan 11.919.582 2.125.457 27.696 14.072.735 activities
33. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKANNAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
33. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOTYET EFFECTIVE
Berikut ini adalah beberapa Standar AkuntansiKeuangan, Interpretasi Standar Akuntansi Keuangandan amandemen yang telah disahkan oleh DewanStandar Akuntansi Keuangan (DSAK) yangdipandang relevan terhadap pelaporan keuanganPerseroan namun belum berlaku efektif untuk laporankeuangan tahun 2019:
The following are several Financial AccountingStandards, Interpretations of Financial AccountingStandards and amendment issued by theIndonesian Financial Accounting Standards Board(DSAK) that are considered relevant to the financialreporting of the Company but are not yet effectivefor 2019 financial statements:
• PSAK 71: Instrumen Keuangan, yang diadopsidari IFRS 9, berlaku efektif 1 Januari 2020dengan penerapan dini diperkenankan.
• PSAK 71: Financial Instruments, adopted fromIFRS 9, effective 1 January 2020 with earlierapplication is permitted.
PSAK ini mengatur klasifikasi dan pengukuraninstrumen keuangan berdasarkan karakteristikdari arus kas kontraktual dan model bisnisentitas; metode kerugian kredit ekspektasianuntuk penurunan nilai yang menghasilkaninformasi yang lebih tepat waktu, relevan dandimengerti oleh pemakai laporan keuangan;akuntansi untuk lindung nilai yang merefleksikanmanajemen risiko entitas lebih baik denganmemperkenalkan persyaratan yang lebih umumberdasarkan pertimbangan manajemen.
This PSAK provides for classification andmeasurement of financial instruments basedon the characteristics of contractual cash flowsand business model of the entity; expectedcredit loss impairment model that resultinginformation more timely, relevant andunderstandable to users of financialstatements; accounting for hedging that reflectthe entity's risk management better byintroduce a more general requirements basedon management's judgment.
580 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
120
33. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKANNAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
33. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOTYET EFFECTIVE (continued)
Berikut ini adalah beberapa Standar AkuntansiKeuangan, Interpretasi Standar Akuntansi Keuangandan amandemen yang telah disahkan oleh DewanStandar Akuntansi Keuangan (DSAK) yangdipandang relevan terhadap pelaporan keuanganPerseroan namun belum berlaku efektif untuk laporankeuangan tahun 2019: (lanjutan)
The following are several Financial AccountingStandards, Interpretations of Financial AccountingStandards and amendment issued by theIndonesian Financial Accounting Standards Board(DSAK) that are considered relevant to the financialreporting of the Company but are not yet effectivefor 2019 financial statements: (continued)
• PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak denganPelanggan, yang diadopsi dari IFRS 15, berlakuefektif 1 Januari 2020 dengan penerapan dinidiperkenankan.
PSAK ini adalah standar tunggal untukpengakuan pendapatan yang merupakan hasildari joint project yang sukses antaraInternational Accounting Standards Board danFinancial Accounting Standards Board,mengatur model pengakuan pendapatan darikontrak dengan pelanggan, sehingga entitasdiharapkan dapat melakukan analisis sebelummengakui pendapatan.
• PSAK 72: Revenue from Contracts withCustomers, adopted from IFRS 15, effective1 January 2020 with earlier application ispermitted.
This PSAK is a single standard that a jointproject between the International AccountingStandards Board (IASB) and the FinancialAccounting Standards Board (FASB), providesrevenue recognition from contracts withcustomers, and the entity is expected to haveanalizing before recognazing the revenue.
• PSAK 73: Sewa, yang diadopsi dari IFRS 16,berlaku efektif 1 Januari 2020 denganpenerapan dini diperkenankan untuk entitasyang juga telah menerapkan PSAK 72:Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan.
PSAK ini menetapkan prinsip pengakuan,pengukuran, penyajian, dan pengungkapan atassewa dengan memperkenalkan model akuntansitunggal dengan mensyaratkan untuk mengakuiaset hak-guna (right-of-use assets) dan liabilitassewa. Terdapat 2 pengecualian opsional dalampengakuan aset dan liabilitas sewa, yakni untuk:(i) sewa jangka-pendek dan (ii) sewa yang asetpendasarnya (underlying assets) bernilai-rendah.
• PSAK 73: Leases, adopted from IFRS 16,effective 1 January 2020 with earlierapplication is permitted, but not before anentity applies PSAK 72: Revenue fromContracts with Customers.
This PSAK establishes the principles ofrecognition, measurement, presentation, anddisclosure of the lease by introducing a singleaccounting model, with the requirement torecognize the right-of-use assets and liabilityof the lease; there are 2 optional exclusions inthe recognition of the lease assets andliabilities: (i) short-term lease and (ii) lease withlow-value underlying assets.
• Amandemen PSAK 1 dan PSAK 25: DefinisiMaterial berlaku efektif 1 Januari 2020
• Amendment to PSAK 1 and PSAK 25:Definition of Material effective 1 January 2020
Amandemen ini mengklarifikasi definisi materialdengan tujuan menyelaraskan definisi yangdigunakan dalam kerangka kerja konseptual danbeberapa PSAK terkait. Selain itu, jugamemberikan panduan yang lebih jelas mengenaidefinisi material dalam konteks penguranganpengungkapan yang berlebihan karenaperubahan ambang batas definisi material.
This amendment clarifies the definition ofmaterial with the aim of harmonizing thedefinitions used in the conceptual frameworkand some relevant PSAKs. In addition, it alsoprovides clearer guidance regarding thedefinition of material in the context of reducingover disclosure due to changes in thethreshold of the material definition.
581 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
The original financial statements included herein are in theIndonesian language.
PT MANDIRI TUNAS FINANCECATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2019 dan Untuk Tahunyang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)
PT MANDIRI TUNAS FINANCENOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of 31 December 2019 andfor the Year Then Ended
(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)
121
33. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKANNAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
33. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOTYET EFFECTIVE (continued)
Manajemen masih melakukan persiapan dalampenerapan standar baru tersebut yangdipertimbangkan relevan terhadap Perseroan padasaat efektif, dan pengaruhnya terhadap posisi dankinerja keuangan Perseroan masih diestimasi sampaitanggal laporan keuangan.
The management intends to adopt these newstandards that are considered relevant to theCompany when they become effective, and theimpact to the financial position and performance ofthe Company is still being estimated until the reportdate.
34. REKLASIFIKASI AKUN 34. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Akun tertentu dalam laporan keuangan pada tanggal31 Desember 2018 telah direklasifikasi agar sesuaidengan penyajian akun-akun pada laporankeuangan pada tanggal 31 Desember 2019 sebagaiberikut:
Certain accounts in the financial statements as of31 December 2018 had been reclassified to conformwith the presentation of accounts in the financialstatements as of 31 December 2019 as follows:
Dilaporkan DilaporkanSebelumnya/ saat ini/As Previously Reklasifikasi/ As currently
reported Reclassifications reported
31 Desember 2018 31 December 2018Aset AssetsAset lain-lain - pihak ketiga 111.593 1.152 112.745 Other assets - third parties
Liabilitas LiabilitiesUtang lain-lain - pihak ketiga 199.947 600 200.547 Other payables - third partiesBeban emisi yang belum
diamortisasi (5.284) 552 (4.732) Unamortized issuance cost
35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 35. COMPLETION OF THE FINANCIALSTATEMENTS
Manajemen Perseroan bertanggung jawab penuhatas penyusunan laporan keuangan ini yangdiselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan padatanggal 24 Januari 2020.
The management of the Company is responsible forthe preparation of these financial statements thatwere completed and authorized to be issued on24 January 2020.
582 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
583 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE
584 Laporan Tahunan 2019 PT MANDIRI TUNAS FINANCE