kredit mobil dan kendaraan bermotor mandiri tunas finance ......2018/11/14  · jumlah pembiayaan...

219

Upload: others

Post on 26-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi
Page 2: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

4

46

Page 3: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

JARINGAN PEMASARAN

Page 4: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Kepercayaan menujuKeberhasilan Bersama

Laporan Tahunan2010

Page 5: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

IKHTISARKEUANGANIKHTISAR

KEUANGAN

Page 6: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

IKHTISARKEUANGAN

Page 7: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

IKHTISAR KEUANGAN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE03

Berikut ini adalah informasi keuangan Perseroan yang berasal dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008, 2007, dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member �rm of PwC Global Network) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dalam laporannya masing-masing tertanggal 4 April 2011, 24 Februari 2010, 20 Januari 2009, 26 Maret 2008 dan 23 Maret 2007. Sebelum tanggal 8 Maret 2010, Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member �rm of PwC Global Network) bernama Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (a member �rm of PwC Global Network).

2006*200720082009201031 Desember

Keterangan

(dalam jutaan Rupiah)NERACA

Aktiva

Kas dan Setara Kas

Piutang Pembiayaan Konsumen

Piutang Lain-lain

Aset Tetap - Bersih

Aktiva Lainnya

Jumlah Aset

Kewajiban dan Ekuitas

Pinjaman Bank

Surat Berharga yang Diterbitkan

Kewajiban Lainnya

Jumlah Kewajiban

Jumlah Ekuitas

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas

42.305

1.707.408

20.478

6.478

71.197

1.847.866

1.276.251

199.480

113.655

1.589.386

258.480

1.847.866

47.305

2.040.910

7.371

5.585

39.867

2.141.038

1.016.324

697.846

90.977

1.805.147

335.891

2.141.038

463.481

1.715.359

1.113

6.793

160.690

2.347.436

860.333

1.047.612

69.786

1.977.731

369.705

2.347.436

346.652

1.404.045

4.177

11.435

26.180

1.792.489

530.002

848.395

87.342

1.465.739

326.750

1.792.489

71.486

2.132.823

2.321

15.472

34.305

2.256.407

960.131

823.623

104.915

1.888.669

367.738

2.256.407

)

Pendapatan

Pendapatan Pembiayaan Konsumen

Sewa Operasi

Bunga

(Kerugian/Keuntungan Derivatif)

Lain-lain Bersih

Jumlah Pendapatan

2006*

331.372

27.093

20.482

(43.215)

70.243

405.975

2007

364.169

6.359

11.096

43.664

63.698

488.986

2008

390.903

296

23.939

30.462

86.031

531.631

2009

287.082

-

23.897

(30.911)

110.003

390.071

2010

342.464

-

13.302

-

74.628

430.394

31 Desember(dalam jutaan Rupiah)LAPORAN LABA RUGI

)Keterangan

*) Pada tahun 2006 keuntungan (kerugian) atas selisih kurs bersih dan transaksi derivatif -bersih dikelompokkan sebagai pendapatan disesuaikan dengan metode pencatatan 2010, 2009 dan 2008

Page 8: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

IKHTISAR KEUANGAN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 04

Keterangan

Beban

Beban Keuangan

Beban Umum dan Administrasi

Biaya Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Beban Sewa Operasi

Jumlah Beban

Laba Sebelum Pajak

Beban Pajak Penghasilan

Laba Setelah Pajak

Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah penuh)

2006*

(257.133)

(57.493)

(61.808)

(14.303)

(390.737)

15.238

(2.377)

12.861

99

2007

(240.956)

(67.575)

(54.897)

(5.208)

(368.636)

120.350

(35.618)

84.732

33

2008

(260.936)

(66.894)

(39.119)

(229)

(367.178)

164.453

(47.539)

116.914

47

2009

(184.367)

(94.119)

(30.264)

-

(308.750)

81.321

(21.305)

60.016

24

2010

(177.544)

(113.193)

(46.199)

-

(336.936)

93.458

(23.143)

70.315

28

31 Desember

BEBAN

)

*) Pada tahun 2006 keuntungan (kerugian) atas selisih kurs bersih dan transaksi derivatif -bersih dikelompokkan sebagai pendapatan disesuaikan dengan metode pencatatan 2010, 2009 dan 2008

(dalam jutaan Rupiah)

A. Pro�tabilitas

Imbal Hasil Aset

Imbal Hasil Ekuitas

Jumlah Pendapatan / Jumlah Aktiva

B. Aset Produktif

Piutang Bermasalah Kelolaan

C. Likuiditas

Jumlah Kewajiban / Jumlah Aktiva

Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas

D. Pertumbuhan

Pertumbuhan Pendapatan

Pertumbuhan Laba Bersih

Pertumbuhan Aktiva

Pertumbuhan Kewajiban

Pertumbuhan Ekuitas

E. Lainnya

Rasio E�siensi Biaya

2006*

0.77%

4.99%

21.97%

0.80%

0.86

6.15

-1.50%

-57.04%

-11.42%

-13.13%

0.77%

38.02%

2007

6.03%

28.51%

22.84%

0.55%

0.84

5.37

20.45%

558.83%

15.87%

13.58%

29.95%

33.50%

2008

7.33%

33.14%

22.65%

0.56%

0.84

5.16

8.72%

37.98%

9.64%

9.56%

10.07%

31.50%

2009

3.93%

17.23%

21.76%

0.54%

0.82

4.27

-26.63%

-48.67%

-23.64%

-25.89%

-11.62%

51.77%

201031 Desember

4.62%

20.25%

19.07%

0.91%

0.84

4.86

10.34%

17.16%

25.88%

28.85%

12.54%

47.25%

KETERANGAN

RASIO KEUANGAN UTAMA

)

Page 9: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE05

IKHTISAR KEUANGAN

A. Jumlah Pembiayaan Baru

(Dalam Unit)

Mobil Baru

Mobil Bekas

Sepeda Motor Baru

Jumlah Pembiayaan Baru

(Dalam Juta Rupiah)

Mobil Baru

Mobil Bekas

Sepeda Motor Baru

Jumlah Pembiayaan Baru

B. Jumlah Konsumen

Jumlah Karyawan

C. Jaringan Usaha

2008

18.637

16.127

28.545

63.309

2.852.292

1.337.365

358.911

4.548.568

94.079

1.818

46

5.381

13.684

16.345

35.410

745.658

1.016.557

195.379

1.957.594

80.015

1.230

33

5.741

11.476

15.659

32.876

712.236

828.201

168.272

1.708.709

82.570

992

33

2009201031 Desember

INFORMASI LAINNYA

Keterangan

Page 10: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PERKEMBANGANKINERJA

OPERASIONAL

Page 11: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PERKEMBANGAN KINERJA OPERASIONAL

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE07

Pembiayaan Mobil Baru

5.000.000

4.500.000

4.000.000

3.500.000

3.000.000

2.500.000

2.000.000

1.500.000

1.000.000

500.000

0

70.000

60.000

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

02006 2007 2008 2009 2010

Jumlah (Rp Jutaan)R

p J

utaa

nUnit

Uni

t

1.31

7.52

7

1.82

3.62

0

39.7

51

42.1

96

32.8

76

1.70

8.70

9

4.54

8.56

8

1.95

7.59

4 35.4

10

63.3

09

Total Pembiayaan

Jumlah (Rp Jutaan) Unit

2006 2007 2008 2009 2010

Rp

Jut

aan

Uni

t

20.000

18.000

16.000

14.000

12.000

10.000

8.000

6.000

4.000

2.000

0

3.500.000

3.000.000

2.500.000

2.000.000

1.500.000

1.000.000

500.000

0 603.

543

739.

716

5.05

4

5.85

7

5.74

1

712.

236

2.85

8.29

2

745.

658

5.38

1

18.6

37

Pembiayaan Mobil Bekas

2006 2007 2008 2009 2010

Jumlah (Rp Jutaan)

Rp

Jut

aan

Unit

Uni

t

428.

932

831.

203

7.15

0

12.0

56

11.4

76

828.

201

1.33

7.36

5

1.01

6.55

7

13.6

84 16.1

27

1.600.000

1.400.000

1.200.000

1.000.000

800.000

600.000

400.000

200.000

0

18.000

16.000

14.000

12.000

10.000

8.000

6.000

4.000

2.000

0

Page 12: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PERKEMBANGAN KINERJA OPERASIONAL

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 08

Jumlah Konsumen

Jumlah Piutang Kelola

Pembiayaan Sepeda Motor

2006 2007 2008 2009 2010

1.720.800

1.707.4082.040.910

1.715.359 1.404.0452.132.823

2.054.532 2.099.577

2.374.728

4.824.069

2.374.7282.374.728

4.824.0694.824.069

1.707.408

Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih

Piutang Pembiayaan Konsumen Bersih

yang Dikelola

2006 2007 2008 2009 2010

Jumlah (Rp Jutaan)R

P J

utaa

nUnit

Uni

t

285.

052

252.

701

27.5

47

24.2

83

15.6

59

168.

272

358.

911

195.

379 16

.345

28.5

45

1.600.000

1.400.000

1.200.000

1.000.000

800.000

600.000

400.000

200.000

0

30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

0

285.

052

285.

052

Jumlah (Rp Jutaan)

2006 2007 2008 2009 2010

79.67482.570 80.015

94.079

67.300

Page 13: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE09

Imbal Hasil Aset dan Imbal Hasil Ekuitas

2006 2007 2008 2009 2010

0.77%

4.99%

28.51%

33.14%

17.23%

20.25%

6.03% 7.33%3.93% 4.62%

Imbal Hasil Aset (ROA) Imbal Hasil Ekuitas (ROE)

Laba Bersih (Dalam Jutaan Rupiah)

2006 2007 2008 2009 2010

12.861

84.732

116.914

60.016

70.135

PERKEMBANGAN KINERJA OPERASIONAL

Page 14: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 10

Jumlah Karyawan

Piutang Bermasalah

2006 2007 2008 2009 2010

939 965

1.230

1.818

992

PERKEMBANGAN KINERJA OPERASIONAL

2006 2007 2008 2009 2010

1.00%

0.90%

0.80%

0.70%

0.60%

0.50%

0.40%

0.30%

0.20%

0.10%

0.00%

0.80%

0.55% 0.56% 0.54%

0.91%

Piutang Bermasalah

Page 15: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE11

Likuiditas dan Solvabilitas

Rasio E�siensi Biaya

PERKEMBANGAN KINERJA OPERASIONAL

2006 2007 2008 2009 2010

0.87

0.86

0.85

0.84

0.83

0.82

0.81

0.80

0.79

6.15

5.37 5.164.86

4.270.86

0.84 0.84 0.84

0.82

7.00

6.00

5.00

4.00

3.00

2.00

1.00

0

Jumlah Kewajiban/Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban/Jumlah Ekuitas

2006 2007 2008 2009 2010

60.00%

50.00%

40.00%

30.00%

20.00%

10.00%

0.00%

24.29%

38.02%33.50% 31.50%

51.77%

47.25%

13.82%

12.58%

24.13% 26.30%

Rasio Biaya Overhead Dibandingkan dengan Pendapatan Rasio E�siensi Biaya

Page 16: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

IKHTISAR KINERJA TAHUN 2010

Page 17: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

IKHTISAR KINERJA TAHUN 2010

Nilai pembiayaan konsumen meningkat sebesar 132% dari Rp 1,96 Trilyun di tahun 2009 menjadi Rp 4,55 Trilyun di tahun 2010.

Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi sebesar Rp 4,19 Trilyun, sedangkan pembiayaan baru untuk jenis sepeda motor meningkat sebesar 83,2% dari Rp 196 Miliar di tahun 2009 menjadi sebesar Rp 359 Miliar di tahun 2010.

Laba bersih meningkat sebesar 17,16% dari Rp 60.016 juta di tahun 2009 menjadi sebesar Rp 70.315 juta di tahun 2010.

Total Aktiva meningkat sebesar 25,88% dari Rp 1.792.489 juta di tahun 2009 menjadi Rp 2.256.407 juta di tahun 2010, yang diikuti dengan peningkatan jumlah Ekuitas sebesar 12,54% dari sebesar Rp 326.750 juta di tahun 2009 menjadi sebesar Rp 367.738 juta di tahun 2010.

Pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 61,3% dari sebesar Rp 102.715 juta di tahun 2009 menjadi sebesar Rp 165.625 juta di tahun 2010.

Jumlah konsumen tumbuh sebesar 17,6% dari 80.015 konsumen di tahun 2009 menjadi 94.079 konsumen di tahun 2010.

Jumlah Kantor Cabang mengalami kenaikan sebesar 33,4% dari 33 Kantor Cabang di tahun 2009 menjadi 46 Kantor Cabang di tahun 2010.

Piutang Pembiayaan Konsumen yang dikelola oleh manajemen meningkat sebesar 103,2% dari sebesar Rp 2.374 juta di tahun 2009 menjadi sebesar Rp 4.824 juta di tahun 2010.

Jumlah sumber daya manusia meningkat sebesar 48% dari sebanyak 1.230 orang di tahun 2009 menjadi sebanyak 1.818 orang di tahun 2010.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE13

Page 18: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

TINDAKANKORPORASITAHUN 2010

Page 19: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

TINDAKAN KORPORASI SELAMA TAHUN 2010

Februari Penerbitan Medium Terms Note (MTN) II.

April :

Mei

Juni

Juli

Pada tanggal 16 Februari 2010, Perseroan menerbitkan Medium Terms Note (MTN) II Tahun 2010 dengan nilai nominal sebesar Rp 350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar rupiah) berjangka waktu 2 (dua) tahun (jatuh tempo 16 Februari 2012) dan dengan tingkat bunga sebesar 11,6%. Dalam rangka penerbitan MTN II ini, Perseroan telah mendapat hasil pemeringkatan MTN dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat : idA (Single A; Stable Outlook).

Pada tanggal 21 April 2010, Perseroan membuka Kantor Cabang di Serpong, Tangerang, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-207/KM.10/2010 tanggal 21 April 2010.

Pada tanggal 21 April 2010, Perseroan membuka Kantor Cabang di Pecenongan, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-208/KM.10/2010 tanggal 21 April 2010.

Pada tanggal 17 Mei 2010, Perseroan membuka Kantor Cabang di Denpasar, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-231/KM.10/2010 tanggal 17 Mei 2010.

Pada tanggal 29 Juni 2010, Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dengan agenda yaitu persetujuan atas Laporan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, menyetujui penggunaan laba bersih, menetapkan tantiem bagi Dewan Komisaris dan Direksi, memberikan wewenang kepada Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menentukan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan per 31 Desember 2010, mengubah beberapa ketentuan Anggaran Dasar serta perubahan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

saham sebesar Rp 18.004.944.994,20 (delapan belas miliar empat juta sembilan ratus empat puluh empat ribu sembilan ratus sembilan puluh empat koma dua rupiah) atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari laba bersih Perseroan tahun buku 2009.

Pada tanggal 13 Juli 2010, Perseroan membuka Kantor Cabang di Pontianak, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-338/KM.10/2010 tanggal 13 Juli 2010.

Pada tanggal 13 Juli 2010, Perseroan membuka Kantor Cabang di Kendari, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-339/KM.10/2010 tanggal 13 Juli 2010.

Pada tanggal 13 Juli 2010, Perseroan membuka Kantor Cabang di Palangkaraya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-340/KM.10/2010 tanggal 13 Juli 2010.

Pada tanggal 13 Juli 2010, Perseroan membuka Kantor Cabang di Parepare, Sulawesi Selatan, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-341/KM.10/2010 tanggal 13 Juli 2010.

• Pada tanggal 30 Juli 2010, sesuai dengan hasil RUPS Tahunan pada tanggal 29 Juni 2010, Perseroan membagikan dividen tunai kepada para pemegang

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE15

Perseroan membuka Kantor Cabang di Serpong, Tangerang dan Pecenongan, Jakarta Pusat.

Agustus

Pada tanggal 6 Agustus 2010, Perseroan membuka Kantor Cabang di Manado, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-440/KM.10/2010 tanggal 6 Agustus 2010.

Perseroan membuka Kantor Cabang di Manado.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

Perseroan membuka Kantor Cabang di Denpasar.

Perseroan membagikan Dividen Tunai serta membuka Kantor Cabang di Pontianak, Kendari, Palangkaraya dan Parepare.

Page 20: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

TINDAKAN KORPORASI SELAMA TAHUN 2010

September

Pada tanggal 3 September 2010, Perseroan membuka Kantor Cabang di Tegal, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-528/KM.10/2010 tanggal 3 September 2010.

Pada tanggal 3 September 2010, Perseroan membuka Kantor Cabang di Kediri, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-529/KM.10.2010 tanggal 3 September 2010.

Pada Tanggal 3 September 2010, Perseroan membuka Kantor Cabang di Bengkulu, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-530/KM.10/2010 tanggal 3 September 2010.

Pada tanggal 29 September 2010, Perseroan membuka Kantor Cabang di Karawang, Jawa Barat, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-562/KM.10/2010 tanggal 29 September 2010.

Pada tanggal 29 September 2010, Perseroan membuka Kantor Cabang di Tarakan, Kalimantan Timur, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP-563/KM.10/2010 tanggal 29 September 2010.

Desember

• Pada tanggal 9 Desember 2010, PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) telah menaikkan peringkat Perseroan beserta surat utang MTN I Tahun 2009, MTN II Tahun 2010 dan Obligasi V Seri C dan Seri D Tahun 2008 yang semula dengan peringkat idA (Single A; Stable Outlook) menjadi idA+ (Single A plus; Stable Outlook).

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 16

Perseroan menerima hasil Pemantauan Pemeringkatan Surat Utang.

November

Pada tanggal 24 November 2010, pemegang saham Perseroan telah membuat Sirkulasi Surat Keputusan Pemegang Saham yang telah menyetujui untuk memberikan persetujuan dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan, untuk mengalihkan dan atau menjadikan lebih dari 50% (lima puluh persen) kekayaan bersih Perseroan sebagai jaminan hutang atas nama Perseroan guna mendapatkan pendanaan baru yang berasal antara lain dari sumber perbankan dan penerbitan surat berharga, dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, sampai dengan jumlah Rp 420.000.000.000,- untuk tahun buku 2010 dan sampai dengan jumlah Rp 1.280.000.000.000,- untuk tahun buku 2011.

Pemegang Saham Perseroan membuat Sirkulasi Surat Keputusan Pemegang Saham.

Perseroan membuka Kantor Cabang di Tegal, Kediri, Bengkulu, Karawang dan Tarakan.

Page 21: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

IKHTISARKEUANGANIKHTISAR

KEUANGAN

Page 22: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

STRATEGIUSAHA

Page 23: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

STRATEGI USAHA

• Meningkatkan Kualitas dan Kompetensi Sumber Daya

Membangun M-ODP (MTF-Of�cer Development Program) untuk menghasilkan workforce supervisory level diseluruh area bisnis Perseroan dan pelatihan / penugasan dengan didukung oleh Key Performance Indicator (KPI) yang terukur serta implementasi performance based culture dengan membuat program apresiasi karyawan yang mendukung akselerasi bisnis yang disesuaikan dengan kontribusi yang dihasilkan oleh karyawan.

• Meningkatkan Citra Perusahaan (Corporate Image)

Meningkatkan corporate image melalui kombinasi communication strategy above and below the line, dengan melakukan promosi produk di media massa daerah dan bekerja sama dengan grup terkait di Bank Mandiri untuk promosi yang bersifat nasional, melaksanakan Dealer gathering secara berkala dengan target bisnis yang terukur, dan implementasi serta internalisasi corporate culture “PERWIRA” melalui peran pimpinan di setiap lini sebagai role model, serta perbaikan infrastruktur dengan standarisasi gedung kantor terutama untuk kantor-kantor cabang yang baru dibuka.

• Stakeholders Management

Menyusun stakeholders management untuk mengantisipasi beberapa isu/kebijakan lebih awal dengan mengidenti�kasi beberapa akti�tas yang dilakukan oleh stakeholders yang dapat menunjang pengembangan bisnis Perseroan, misalnya dengan turut aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh regulator terkait dengan usaha multi �nance serta berperan aktif dalam kegiatan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) atau asosiasi lain yang relevan.

Manusia

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE19

• Aliansi Strategis

Meningkatkan aliansi strategis antara Perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dan PT Tunas Ridean Tbk (TURI). Kerjasama dengan Bank Mandiri antara lain melalui program referral, stock �nancing dan meningkatkan kolaborasi dengan Corporate dan Commercial Banking Bank Mandiri serta optimalisasi kerjasama dengan AXA Mandiri untuk bundling produk pembiayaan dan asuransi jiwa untuk meningkatkan penetrasi produk kepada konsumen. Sedangkan kerjasama dengan TURI adalah dengan meningkatkan kontribusi pembiayaan dari Dealer TURI dengan menempatkan Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan prioritas.

• Pembiayaan Langsung (Direct Selling)

Meningkatkan porsi direct selling melalui pembentukan telesales sebagai media penjualan secara langsung (Non Dealer) dan program member get member guna meningkatkan fee based serta mengadakan end user gathering dengan tema yang berhubungan dengan otomotif diharapkan akan meningkatkan loyalitas untuk existing customer dan akuisisi new customer.

• Pembukaan Jaringan Kantor Cabang Baru

Melakukan ekspansi portofolio kredit melalui pembukaan cabang sejalan potensi pertumbuhan ekonomi daerah. Target yang ditetapkan pada tahun 2011 adalah membuka 20 jaringan kantor cabang baru di 20 daerah dengan pertumbuhan ekonomi cukup baik yang diharapkan dapat memberikan kontribusi pembiayaan baru serta penyusunan paket-paket pembiayaan yang disesuaikan dengan karakteristik daerah setempat.

• Inovasi Produk Kredit

Pengembangan berbagai produk baru yang memberikan nilai tambah untuk konsumen, seperti misalnya Point Reward untuk konsumen yang selalu melakukan pembayaran tepat waktu untuk meningkatkan kolektibilitas sehingga A/R loss dapat terjaga maksimum di level 2% serta membuat produk yang disesuaikan dengan arus kas khusus untuk kriteria konsumen tertentu.

Dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam industri pembiayaan, Perseroan telah memiliki beberapa strategi untuk dapat terus tumbuh dan berkembang, antara lain :

Page 24: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

VISI MISIDAN BUDAYAPERUSAHAAN

Page 25: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

VISI, MISI DAN BUDAYA PERUSAHAAN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE21

Menjadi Perusahaan Pembiayaan Otomotif Terbaik, Terbesar, dan Terpercaya di Indonesia

pada tahun 2014.

Berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pasar dengan

“Service Excellent”.

Mengembangkan sumber daya manusia profesional.

Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholders.

Ikut berkontribusi positif dalam perekonomian nasional.

VISI

MISI

Bahwa setiap karyawan Perseroan wajib menjunjung tinggi nilai-nilai integritas,

yaitu jujur dan dapat dipercaya, bertanggungjawab, dan berkomitmen.

PERWIRA

KEPERCAYAAN

Bahwa setiap karyawan Perseroan wajib mempunyai rasa memiliki, profesionalisme, dan fokus kepada pelanggan.

KEWIRAUSAHAAN

Bahwa setiap karyawan Perseroan harus antusias, ulet dan pantang menyerah, bersinergi, dan gembira.

KEGEMBIRAAN

Page 26: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

LAPORANDEWAN

KOMISARIS

Page 27: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

Pemegang saham yang terhormat,

Indikator makro ekonomi Indonesia selama tahun 2010 menunjukkan adanya perbaikan perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil melaju pada tingkat 6,1%, sedangkan tingkat in�asi berhasil ditahan pada level 6,96%. Hal ini didukung juga oleh Bank Indonesia yang tetap mempertahakan BI Rate pada level 6,5% sampai dengan akhir tahun 2010 karena tekanan in�asi yang relatif masih terkendali. Rendahnya tingkat suku bunga acuan ini menyebabkan sektor kredit mengalami peningkatan tajam sehingga sukses memompa pertumbuhan ekonomi. Disamping itu terjadi tren penguatan mata uang rupiah terhadap dollar. Keberhasilan Pemerintah mengatasi tekanan krisis perekonomian global telah memicu aliran modal ke Indonesia, sekaligus memberikan sentiment positif terhadap rupiah.

Kondisi positif perekonomian nasional tersebut turut meningkatkan kinerja Perseroan di tahun 2010. Dewan Komisaris menilai kinerja Direksi telah berhasil mencapai target pembiayaan yang telah ditetapkan di awal tahun. Strategi pemasaran telah dijalankan dengan baik dengan tetap berpedoman kepada konsep pembiayaan secara hati-hati. Pembukaan beberapa cabang baru di tahun 2010 sebagai langkah ekspansi jaringan cabang ke beberapa kota di tanah air telah dilakukan dengan tepat sasaran untuk menggali potensi pasar pembiayaan yang cukup besar di daerah-daerah.

Pencapaian kinerja Direksi di tahun 2010 juga tidak terlepas dari dukungan penuh dari pemegang saham Perseroan yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk. Dukungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku pemegang saham mayoritas kepada Perseroan antara lain meliputi penyedian dana untuk joint �nancing dan pengembangan aliansi strategis dengan Perseroan dalam mengoptimalkan jaringan dan infrastuktur Bank Mandiri dan menggali potensi kebutuhan pembiayaan otomotif debitur Bank Mandiri serta value chain-nya. Sedangkan dukungan PT Tunas Ridean Tbk antara lain meliputi kerjasama dengan Perseroan dalam menyalurkan unit pembiayaan kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua dengan menempatkan Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan prioritas.

Untuk mengantisipasi persaingan di industri multi�nance yang semakin ketat serta meningkatkan kinerja Direksi di tahun berikutnya, Dewan Komisaris menyarankan agar dalam membuat strategi usaha yang komprehensif selalu tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan kepada konsumen.

Dewan Komisaris senantiasa melanjutkan upaya untuk meningkatkan kulitas pengawasan dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki kinerja Perseroan. Untuk mengoptimalkan tugas pengawasan, Dewan Komisaris telah melakukan pertemuan dengan Direksi secara berkala untuk membahas kinerja operasional Perseroan secara komprehensif. Dewan Komisaris juga melibatkan Komite Audit yang turut melakukan penelaahan atas kinerja operasional dan pengendalian internal Perseroan. Dalam pelaksanaan tugasnya, secara berkala Komite Audit juga memberikan laporan, rekomendasi dan masukan-masukan kepada Dewan Komisaris berkaitan dengan upaya-upaya meminimalisasi risiko-risiko usaha Perseroan. Selain itu fungsi Komite Audit juga untuk memastikan seluruh transaksi dijalankan sesuai dengan prosedur dan peraturan-peraturan terkait.

Dalam tahun 2010 terjadi perubahan susunan Dewan Komisaris dimana dalam Rapat umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diadakan pada tanggal 29 Juni 2010 telah menyetujui untuk mengangkat Bapak Anton Setiawan sebagai Komisaris Utama, Ibu Sarastri Baskoro sebagai Komisaris dan Bapak Hanifah Purnama tetap sebagai Komisaris Independen Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham tahunan tersebut. Perubahan susunan Dewan Komisaris ini untuk lebih meningkatkan kinerja pengawasan terhadap Perseroan.

Memasuki tahun 2011, terdapat beberapa tantangan yang harus kami hadapi khususnya persaingan di industri multi�nance yang semakin meningkat. Namun demikian, Dewan Komisaris tetap optimis kinerja Direksi Perseroan dapat mencapai prestasi yang lebih baik lagi dibanding dengan tahun 2010. Target peningkatan kualitas kredit dengan pembiayaan yang agresif yang telah dicanangkan Direksi di awal tahun 2011 menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh jajaran Direksi dan karyawan Perseroan. Diharapkan dengan strategi diversi�kasi portofolio jenis kendaraan bermotor yang akan dibiayai oleh Perseroan dan perluasan jaringan cabang dapat meningkatkan pembiayaan Perseroan di tahun depan. Untuk mencapai target di tahun 2011, Dewan Komisaris juga telah memberikan pengarahan kepada Direksi untuk tetap konsisten dalam menerapkan prinsip tata kelola

Kinerja Direksi telah berhasil mencapai target pembiayaan yang telah ditetapkan di awal tahun.

“ “

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE23

Page 28: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

perusahaan yang baik agar dapat meningkatkan kinerja Perseroan lebih baik lagi. Kami percaya, dengan dukungan dan dedikasi dari tim yang sangat baik, Perseroan akan menjadi perusahaan pembiayaan yang terbaik, terbesar dan terpercaya di tahun 2014.

Atas nama Dewan Komisaris, kami ucapkan terimakasih kepada para pemegang saham yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada kami untuk melakukan pengawasan atas kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Direksi Perseroan. Kami juga memberikan apresiasi kepada Direksi serta seluruh karyawan Perseroan atas pencapaian yang telah diraih di tahun 2010. Kepada Komite Audit kami juga menyampaikan terimakasih atas kerja sama yang telah terbina selama ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati kita semua. Amin.

Hormat kami,

Dewan Komisaris

Anton Setiawan Sarastri Baskoro Hanifah PurnamaKomisaris Utama Komisaris Komisaris Independen

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 24

Page 29: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

IKHTISARKEUANGANIKHTISAR

KEUANGAN

Page 30: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

LAPORANDIREKSI

Page 31: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

LAPORAN DEWAN DIREKSI

Nilai pembiayaan baru Perseroan mencapai Rp 4,55 Trilyun melebihi target yang ditetapkan di awal tahun 2010 sebesar Rp 4,52 Trilyun

“Dewan Komisaris dan Pemegang Saham yang terhormat,

Membaiknya perekonomian dunia sepanjang tahun 2010 membawa dampak yang positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini ditandai antara lain dengan meningkatnya perkembangan industri otomotif serta tingkat konsumsi masyarakat yang juga cenderung meningkat. Penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2010 telah mencapai sebanyak 764.710 unit dibandingkan dengan tahun 2009 yang hanya mencatat penjualan mobil sebanyak 464.816 unit. Kondisi ini tentu saja menambah keyakinan Perseroan dalam menghadapi persaingan usaha di tahun 2011.

Tahun 2010 juga merupakan akhir dari masa transisi pasca pengambilalihan 51% saham Perseroan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di tahun 2009 yang lalu. Seiring dengan masa transisi tersebut, Direksi Perseroan telah melakukan beberapa langkah inisiatif penting sebagai bagian dari strategi usaha Perseroan, mencakup :

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE27

Memfokuskan kegiatan usaha dalam bidang jasa pembiayaan kendaraan bermotor roda empat dan roda dua baik baru maupun bekas;

Memberikan jasa pembiayaan yang cepat, �eksibel dan mudah dengan tetap berpegang pada konsep pembiayaan secara berhati-hati;

Meningkatkan kualitas pelayanan dalam bentuk kemudahan bertransaksi dan inovasi dalam produk-produk yang ditawarkan kepada konsumen;

Meningkatkan porsi pembiayaan langsung kepada konsumen baik secara retail maupun corporate �eet dengan tujuan jangka panjang untuk lebih meningkatkan tingkat pro�tabilitas Perseroan;

Page 32: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

LAPORAN DEWAN DIREKSI

PENCAPAIAN DI TAHUN 2010

Berkat dari kerja keras seluruh manajemen dan karyawan Perseroan, implementasi dari inisiatif-inisiatif tersebut diatas telah berhasil meningkatkan kinerja Perseroan di tahun 2010. Selama tahun 2010, nilai pembiayaan baru Perseroan mencapai Rp 4,55 Trilyun melebihi target yang ditetapkan di awal tahun 2010 sebesar Rp 4,52 Trilyun. Nilai pembiayaan tersebut juga meningkat sebesar 132% dibanding dengan nilai pembiayaan di tahun 2009 yang mencapai Rp 1,96 Trilyun. Pencapaian target pembiayaan tersebut karena Perseroan berhasil meningkatkan pertumbuhan pembiayaan otomotif yang signi�kan untuk mobil maupun motor. Pertumbuhan pembiayaan mobil berdasarkan nilai Rupiah meningkat dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi Rp 4,190 Trilyun di tahun 2010 atau meningkat hingga sebesar 138% sedangkan untuk pembiayaan motor dari Rp 196 Milyar di tahun 2009 menjadi Rp 359 Milyar di tahun 2010 atau meningkat sebesar 83,2%. Sedangkan pertumbuhan pembiayaan berdasarkan unit untuk mobil dari 19.065 unit di tahun 2009 menjadi 34.764 unit di tahun 2010 atau meningkat sebesar 82% dan untuk motor dari 16.345 unit di tahun 2009 menjadi 28.545 unit di tahun 2010 atau meningkat sebesar 74,6%.

Pencapaian target pembiayaan tersebut diatas juga didukung antara lain dengan telah dibukanya 13 (tiga belas) jaringan kantor cabang baru di tahun 2010 yang berlokasi di Bumi Serpong Damai (Tangerang), Pecenongan (Jakarta Pusat), Denpasar (Bali), Pontianak, Kendari, Palangkaraya, Parepare (Sulawesi Selatan), Karawang (Jawa Barat), Tarakan (Kalimantan Timur), Kediri (Jawa Timur), Tegal (Jawa Tengah), Bengkulu dan Manado. Sedangkan di tahun 2009, Perseroan belum membuka jaringan kantor cabang berkaitan dengan masa transisi pasca akuisisi 51% saham Perseroan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dimana Perseroan fokus dalam mempersiapkan independensi infrastruktur yang sebelumnya disediakan oleh Tunas Ridean.

Tantangan yang dihadapi oleh Perseroan selama tahun 2010 antara lain adalah ketatnya persaingan di industri pembiayaan yang mengakibatkan terjadinya persaingan khususnya dalam hal selling rate. Selain itu persaingan juga terjadi dalam bentuk pemberian reward kepada dealer atau showroom rekanan serta beragamnya produk-produk yang ditawarkan oleh masing-masing perusahaan pembiayaan. Menghadapi tantangan tersebut Perseroan tetap berpedoman kepada prinsip kehati-hatian (prudent �nancing) dalam pemberian pembiayaan konsumen agar tidak menimbulkan potensi kredit bermasalah dikemudian hari.

Di tahun 2010 juga terjadi perubahan Direksi Perseroan dimana berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Nomor 59 tanggal 29 Juni 2010, dibuat dihadapan Emi Susilowati, SH, telah diangkat susunan Direksi Perseroan yang baru yang terdiri dari Bapak Ignatius Susatyo Wijoyo sebagai Direktur Utama, serta Bapak Anton Herdianto dan Bapak Harjanto Tjitohardjojo masing-masing sebagai Direktur Perseroan. Perubahan Direksi ini dilakukan untuk lebih memperkuat dan meningkatkan kinerja Perseroan dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat.

Dalam mengelola bisnis pembiayaan konsumen, Perseroan selalu berupaya terus menerus untuk mengedepankan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) dengan mengoptimalkan fungsi-fungsi Komite Audit, Internal Audit, Corporate Secretary maupun Risk Management. Pertemuan di jajaran level Senior Management secara berkala dilakukan untuk mengevaluasi kinerja Perseroan serta menentukan langkah-langkah perbaikan kedepan.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 28

Meningkatkan porsi pembiayaan �eet untuk mobil dan sepeda motor dengan target pasar para karyawan dari perusahaan yang memiliki jumlah karyawan cukup besar;

Memperluas jaringan usaha dengan membuka kantor cabang-kantor cabang baru di daerah potensial dan strategis;

Melakukan diversi�kasi portofolio yang meliputi jenis kendaraan, merek kendaraan, wilayah dan segmentasi konsumen;

Memelihara dan meningkatkan kerjasama dengan Dealer / sub Dealer / ruang pamer (showroom) yang merupakan agen resmi dari berbagai ATPM di Indonesia;

Meningkatkan Brand Awareness dan Company Image bagi para konsumen dan pemangku kepentingan dari Perseroan;

Meningkatkan sinergi dan aliansi strategis dengan Bank Mandiri dan PT Tunas Ridean Tbk dalam utilisasi jaringan cabang yang mereka miliki di seluruh Indonesia dalam mengoptimalkan pemasaran produk-produk pembiayaan Perseroan.

Page 33: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

LAPORAN DEWAN DIREKSI

KINERJA KEUANGAN

Pada tahun buku 2010, total Pendapatan Perseroan pada tahun 2010 mencapai Rp 430,394 juta, mengalami kenaikan sebesar 10,34% dibandingkan dengan pada tahun 2009 sebesar Rp 390.071 juta, seiring dengan pembiayaan konsumen yang mengalami peningkatan di tahun 2010. Tingkat persaingan di pasar pembiayaan yang terus meningkat memaksa Perseroan untuk menyesuaikan dengan kondisi suku bunga di pasar sehingga pendapatan pembiayaan tidak mengalami kenaikan yang sama dengan kenaikan realisasi pembiayaan.

Beban keuangan Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 177.544 juta atau menurun sebesar Rp 6.823 juta (3,70%) dibandingkan dengan beban pada tahun 2009 yang mencapai Rp 184.367 juta. Penurunan beban ini terutama disebabkan oleh optimalisasi penyediaan dana melalui mekanisme pembiayaan joint �nancing dan pada tahun 2010 Perseroan mendapatkan pendanaan baru yang lebih murah melalui penerbitan Medium Terms Note (MTN) dan pencairan pinjaman bank yang lebih murah menggantikan fasilitas bank sebelumnya yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi.

Laba bersih Perseroan pada tahun 2010 mencapai sebesar Rp 70.315 juta atau meningkat sebesar Rp 10.299 (17,16%) jika dibandingkan dengan laba bersih Perseroan pada tahun 2009 sebesar Rp 60.016 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan pembiayaan konsumen seiring meningkatnya realisasi pembiayaan baru, dan turunnya beban keuangan akibat jatuh temponya fasilitas pinjaman bank berbunga tinggi dan optimalisasi penyediaan dana yang lebih murah.

Dari sisi aktiva, per tanggal 31 Desember 2010, jumlah aset Perseroan sebesar Rp 2.256.407 juta, atau meningkat sebesar Rp 463.918 juta (25,88%) dibandingkan dengan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.792.489 juta. Peningkatan aktiva ini terutama disebabkan oleh kenaikan portofolio piutang pembiayaan konsumen seiring dengan peningkatan volume pembiayaan konsumen.

Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah kewajiban Perseroan adalah sebesar Rp 1.888.669 juta atau meningkat sebesar Rp 422.930 juta (28,85%) dibandingkan dengan jumlah kewajiban sebesar Rp 1.465.739 juta pada tanggal 31 Desember 2009. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh pencairan fasilitas pinjaman bank baru untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan konsumen Perseroan.

Jumlah Ekuitas Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 367.738 juta, atau meningkat sebesar Rp 40.988 juta (12,54%) dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 326.750 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya laba bersih Perseroan.

SUMBER DAYA MANUSIA

Perseroan sangat menyadari pentingnya sumber daya manusia sebagai salah satu faktor utama dalam mencapai tujuan Perseroan. Sebagai Perseroan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan konsumen, sumber daya manusia yang profesional adalah mutlak diperlukan.

Jumlah karyawan Perseroan meningkat 48% dari sebanyak 1.230 orang pada tahun 2009 menjadi sebanyak 1.818 orang pada tahun 2010. Peningkatan jumlah karyawan ini sejalan dengan rencana Perseroan untuk meningkatkan jumlah pembiayaan pada tahun 2010 serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Sebagian besar penambahan karyawan tersebut untuk memperkuat kebutuhan sumber daya manusia di kantor-kantor cabang sehingga optimalisasi pembiayaan dan pelayanan yang maksimal kepada konsumen dapat tercapai.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE29

Page 34: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

LAPORAN DEWAN DIREKSI

Perseroan selalu berusaha untuk menjaga dan meningkatkan mutu sumber daya manusianya. Sistem pelatihan ditujukan sebagai media pengembangan kualitas sumber daya manusia yang ditata secara sistematis berdasarkan kebutuhan. Pelatihan dilakukan secara rutin dan terstruktur untuk memastikan terpenuhinya kompetensi yang dibutuhkan, sekaligus untuk mempersiapkan karyawan-karyawan handal yang direncanakan menduduki posisi strategis di masa yang akan datang. Dalam sistem pelatihan, Perseroan memilki model standar kompetensi yang menjadi dasar dan arah pengembangan karyawan dan dalam pelaksanannya selalu dilakukan secara terjadwal berdasarkan matriks pelatihan yang telah ditetapkan dan dikaji ulang setiap tahunnya.

RENCANA USAHA

Dengan melihat kondisi perekonomian Indonesia yang berkembang positif di tahun 2010, Direksi berkeyakinan bahwa di tahun 2011 prospek perekonomian Indonesia akan lebih baik dibandingkan tahun 2010. Kebutuhan moda transportasi akan meningkat seiring dengan pertumbuhan bisnis di berbagai sektor industri, disamping itu juga tren pola konsumsi masyarakat yang cenderung meningkat akan menjadi target pasar tersendiri. Hal ini tentu saja akan memberikan peluang besar bagi industri pembiayaan.

Untuk menjaring potensi pasar pembiayaan di kota-kota di Indonesia, Perseroan dalam tahun 2011 merencanakan membuka 20 (dua puluh) jaringan kantor pemasaran baru antara lain di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat. Jaringan kantor baru ini untuk memperluas pasar retail maupun korporasi yang akan didukung oleh utilisasi jaringan kantor cabang group usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk. Dengan adanya penambahan jaringan kantor cabang yang baru, maka di akhir tahun 2011 diharapkan jumlah kantor cabang Perseroan menjadi sebanyak 66 kantor cabang.

Di tahun 2011 Perseroan akan lebih agresif dalam meningkatkan pembiayaan kepada konsumen tentunya dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan dengan memperhatikan risiko-risiko bisnis yang mungkin terjadi. Perseroan juga akan mengembangkan produk-produk pembiayaan baru serta mencari alternatif sumber pendanaan yang lebih kompetitif melalui perbankan ataupun pasar modal.

Dengan dukungan yang optimal dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk sebagai pemegang saham serta sumber daya manusia yang dapat diandalkan, Perseroan berkeyakinan dapat mencapai kinerja yang lebih baik lagi serta dapat mencapai target yang telah ditetapkan di awal tahun 2011. Keberhasilan yang telah diraih di tahun 2010 ini merupakan hasil kerja keras seluruh manajemen dan karyawan Perseroan baik di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang serta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. Dalam kesempatan ini, Direksi Perseroan menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Komite Audit, mitra bisnis khususnya Dealer dan showroom used car yang telah memberikan kepercayaan, dukungan serta kerjasama yang baik, serta ucapan terimakasih kami kepada konsumen setia Perseroan dan seluruh karyawan Perseroan atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan selama ini. Direksi Perseroan berharap kepercayaan, dukungan dan kerjasama yang baik tersebut dapat terus berlanjut agar apa yang menjadi visi Perseroan menjadi perusahan pembiayaaan yang terbaik, terbesar dan terpercaya dapat tercapai.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk dan perlindungan kepada Perseroan dalam menentukan langkah-langkah untuk mencapai keberhasilan yang terbaik di masa yang akan datang. Amin.

Hormat kami,

Dewan Direksi

Ignatius Susatyo Wijoyo Anton Herdianto Harjanto Tjitohardjojo Direktur Utama Direktur Direktur

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 30

Page 35: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

IKHTISARKEUANGANIKHTISAR

KEUANGAN

Page 36: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PROFILDEWAN

KOMISARIS

Page 37: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

PROFIL DEWAN KOMISARIS

33

Anton SetiawanKomisaris Utama

Warga Negara Indonesia, 65 tahun, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1946.

Pendiri dari kelompok usaha TURI antara lain sebagai pendiri PT Tunas Andalan Pratama, PT Tunas Mobilindo Parama, TURI dan Perseroan. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara di Jakarta pada tahun 1970.

Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2010, sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Perseroan dari tahun 2009 hingga 2010. Menjabat sebagai Komisaris Independen PT Metropolitan Kentjana Tbk sejak tahun 2009 sampai sekarang. Pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk sejak tahun 1994 sampai Mei 2010, menjadi Komisaris PT Surya Sentosa (2009-sekarang) dan PT Cipta Bersama Maju (1996-2004). Komisaris Utama pada PT Tunas Ridean Tbk (Mei 2010-sekarang), PT Cipta Bersama Maju (2005-sekarang), PT Tunas Dwipa Matra (2005-sekarang), PT Surya Sudeco (2005-sekarang), PT Surya Mobil Megahtama (2005-sekarang), PT Surya Sentosa (2004-2008), PT Tunas Asset Sarana (2002-sekarang), PT Tunas Mobilindo Perkasa (1997-sekarang) dan PT Tunas Mobilindo Parama (1997-sekarang). Pada tahun 1970, mendirikan PD Tunas Indonesia Motor dan menjabat sebagai Direktur. Pada tahun 2006 menerima penghargaan Ernst & Young Indonesia Entrepreneur of The Year 2006 untuk kategori Lifetime Achievement Award.

Page 38: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

PROFIL DEWAN KOMISARIS

34

Sarastri Baskoro Komisaris

Warga Negara Indonesia, 51 tahun, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1960.

Menyelesaikan pendidikan S1 jurusan Mathematic Economy di York University, Canada, pada tahun 1983 dan S2 Magister Banking & Finance di Monash

University, Australia, pada tahun 1995.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2010, sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama

Perseroan dari tahun 2009 hingga 2010.

Beliau juga menjabat sebagai Executive Vice President of Consumer Loans Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2000 – sekarang). Pernah menjabat sebagai Consumer Banking Director PT Bank Papan Sejahtera (1996-1998), Director PT Asia Partnership Indonesia (1994-1996), Business Manager for Card Center Project Studies Bank Bumiputera (1992-1993). Memulai karir sebagai Credit Cycle Head Citibank Card Centre Asisstant Vice

President sejak tahun 1983-1991.

Page 39: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PROFIL DEWAN KOMISARISPROFIL DEWAN KOMISARIS

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE35

Hanifah PurnamaKomisaris Independen

Warga Negara Indonesia, 50 tahun, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1961.

Menyelesaikan pendidikan di University of Southern California, Los Angeles, dengan gelar Bachelor of Science in Electrical Engineering pada tahun 1984 dan Master of Business Administration di California State Polytechnic University, Pomona pada tahun 1987, keduanya di Amerika Serikat.

Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2009 hingga saat ini. Juga menjabat sebagai General Manager PT International Master Plan Development (2009-sekarang). Pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT Tunas Financindo Sarana (2005-2008), Vice President Treasury Operations HSBC Indonesia Management Of�ce, Jakarta (2002-2003), Operations and Credit Manager PT HSBC Securities Indonesia (2001-2002), Operations Manager PT HSBC Securities Indonesia, Jakarta (2000-2001), Operations and Finance Director PT Kharisma Bank, Jakarta (1991-1998), General Manager PT Tritunggal Duta Perkasa, Jakarta (1990), Cost Analyst Electronic Plating Service Inc, Gardena, Amerika Serikat (1988-1989). Memulai karir sebagai Credit Analyst Wells Fargo Bank N.A, Commercial Banking Group, Los Angeles, Amerika Serikat (1987-1988).

Page 40: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PROFILKOMITEAUDIT

Page 41: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

PROFIL KOMITE AUDIT

37

Kiri - Kanan : Sunardi Edirianto , Rodion Wikanto Njotowidjojo, Hanifah Purnama

Page 42: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

PROFIL KOMITE AUDIT

38

Hanifah PurnamaKetua Komite Audit

Warga Negara Indonesia, 50 tahun, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1961.

Menyelesaikan pendidikan di University of Southern California, Los Angeles, dengan gelar Bachelor of Science in Electrical Engineering pada tahun 1984 dan Master of Business Administration di California State Polytechnic University, Pomona pada tahun 1987, keduanya di Amerika Serikat.

Menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2005 hingga saat ini. Juga menjabat sebagai General Manager PT International Master Plan Development (2009-sekarang). Pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT Tunas Financindo Sarana (2005-2008), Vice President Treasury Operations HSBC Indonesia Management Of�ce, Jakarta (2002-2003), Operations and Credit Manager PT HSBC Securities Indonesia (2001-2002), Operations Manager PT HSBC Securities Indonesia, Jakarta (2000-2001), Operations and Finance Director PT Kharisma Bank, Jakarta (1991-1998), General Manager PT Tritunggal Duta Perkasa, Jakarta (1990), Cost Analyst Electronic Plating Service Inc, Gardena, Amerika Serikat (1988-1989). Memulai karir sebagai Credit Analyst Wells Fargo Bank N.A, Commercial Banking Group, Los Angeles, Amerika Serikat (1987-1988).

Sunardi Edirianto Anggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia, 58 tahun, dilahirkan di Kuningan pada tahun 1953.

Menyelesaikan pendidikan di Universitas Diponegoro dengan menyandang gelar Magister Hukum. Bergabung dengan Perseroan sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2009. Beliau pernah menjabat sebagai Regional Internal Control Manager Assistant Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kanwil VII Semarang (2006-2009), Senior Relationship Manager BBD Cabang Duta Merlin Jakarta (1998-2000), Internal Control BBD cabang Duta Merlin Jakarta (1997-1998), dan Relationship Manager BBD cabang Kudus (1992-1997).

Rodion Wikanto NjotowidjojoAnggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia, 50 tahun, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1961.

Memiliki latar belakang pendidikan teknik mesin ATMI Solo 1984 dan memperoleh gelar Master of Business Administration 1992 IPWI, Jakarta. Berpengalaman di bidang operasional sampai eksekutif / direksi dari industri manufacturing, business development, sampai dengan bidang perbankan dan �nancial institution.

Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2009 sampai sekarang. Beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit pada beberapa perusahaan publik seperti PT Tunas Ridean Tbk, PT Indo Kordsa Tbk, dan PT Sierad Produce Tbk, dan juga menjabat sebagai Komisaris di PT BD Agriculture Indonesia.

Page 43: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

IKHTISARKEUANGANIKHTISAR

KEUANGAN

Page 44: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PROFILDIREKSI

Page 45: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

PROFIL DEWAN DIREKSI

41

Ignatius Susatyo WijoyoDirektur Utama

Warga Negara Indonesia, 42 tahun, dilahirkan di Yogyakarta pada tahun 1969.

Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi, jurusan Manajemen, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1993 dan S2 Manajemen Internasional di Prasetya Mulya pada tahun 2006.

Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Juni 2010 hingga saat ini. Bergabung dengan Perseroan sebagai Direktur Perseroan (2009-Juni 2010). Pernah menjabat sebagai Senior General Manager Recovery Asset Management Division & Recovery Division di PT Adira Dinamika Multi�nance (2006-2009) dan Operation Division Head PT Astra Sedaya Finance (2005). Memulai karir sebagai Management Trainee di PT Toyota Astra Motor (1993).

Page 46: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

PROFIL DEWAN DIREKSI

42

Anton HerdiantoDirektur

Warga Negara Indonesia, 42 tahun, dilahirkan di Bandung pada tahun 1969.

Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 1993 dan S2 Magister Akuntansi, Universitas Indonesia,

Jakarta, pada tahun 2001.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak Juni 2010. Pernah menjabat di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Vice President Change Management Of�ce Directorate-Non Organic Growth Project (2007-2010), Assistant Vice President Corporate Development Group-Transaction & Execution Department (2005-2006) dan Senior Manager Internal Audit Group (1999-2005). Memulai karir di bidang perbankan sebagai Senior Auditor Biro Pengawasan di PT

Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (1995-1999).

Harjanto TjitohardjojoDirektur

Warga Negara Indonesia, 43 tahun, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1968.

Menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Universitas Krida Wacana, Jakarta pada tahun 1991.

Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2010 sebagai Direktur Perseroan. Pernah menjabat sebagai Vice President Tunas Toyota (2006-2010), Operation Director Tunas Toyota (2004-2006), Operation Manager Tunas Toyota (2002-2004), Kepala Cabang beberapa Dealer Tunas Toyota (1995-2000) dan Sales Manager Toyota Astra International (1994).

Memulai karir sebagai Sales Supervisor Auto 2000 (1993).

Page 47: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

IKHTISARKEUANGANIKHTISAR

KEUANGAN

Page 48: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

TESTIMONIKONSUMEN

Page 49: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

TESTIMONI KONSUMEN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE45

“Saya dan keluarga sudah dua kali kredit kendaraan bermotor di MTF, prosesnya cepat dan persyaratannya mudah. Berkat MTF saya memperoleh motor sesuai keinginan keluarga dan dengan motor tersebut saya dapat mengajar serta berakti�tas tanpa harus bergantung kepada suami.”

Widi Astuti Guru SMK Al Iman 1 Tulang Bawang, Lampung.

“Kesan pertama saya tentang Mandiri Tunas Finance, saya bertemu orang-orang yang profesional. Pertama saya berasumsi bahwa nama besar Bank Mandiri sebagai perusahaan yang terkenal, BUMN. Saya pikir itu merupakan nilai tambah Mandiri Tunas Finance, ternyata tidak hanya itu, ternyata insan-insan profesional dari Mandiri Tunas Finance melakukan sinergi bisnis yang sangat baik di mata saya."Harkandri M. Dahler Direktur Utama PT Mandira Erajasa Wahana

“Kebutuhan mobil rental di Bali dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. MTF telah membantu kami sehingga kami dapat memenuhi kebutuhan wisatawan.”

Oka Karyawan Anika Spa dan Anika Limousine Service Bali

Page 50: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

INFORMASIPENERBITAN

SURAT UTANG

Page 51: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

INFORMASI PENERBITAN SURAT UTANG

47

Terhitung sejak tahun 2003, Perseroan telah menerbitkan melalui Penawaran Umum Obligasi Perseroan sebagai berikut :

1. Pada tanggal 4 Juni 2003, Perseroan menerbitkan Obligasi Tunas Financindo Sarana I Tahun 2003 dengan tingkat bunga tetap 14,5% per tahun dengan jumlah pokok sejumlah Rp 500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah). Jangka waktu obligasi 3 (tiga) tahun dan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat : idBBB+ (Triple B plus; Stable Outlook). Obligasi ini telah dicatatkan di PT Bursa Efek Surabaya pada tanggal 4 Juni 2003.

Obligasi ini telah dilunasi oleh Perseroan pada tanggal 29 Mei 2006 dan seluruh dana yang diperoleh dari Obligasi Tunas Financindo Sarana I Tahun 2003 telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja Perseroan.

Penawaran Umum atas Obligasi Tunas Financindo Sarana I Tahun 2003 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal sebagai berikut :

Wali Amanat : PT Bank Niaga TbkAkuntan Publik : Drs. Hadi Sutanto dan Rekan –

Notaris : Fathiah Helmi, SHKonsultan Hukum : William, Effendi & Co. Law Of�cePemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia

2.

3.

Pada tanggal 15 Juni 2004, Perseroan menerbitkan Obligasi Tunas Financindo Sarana II Tahun 2004 dengan tingkat bunga tetap 10% per tahun dengan jumlah pokok sejumlah Rp 350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar rupiah). Jangka waktu obligasi 13 (tiga belas) bulan dan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat : idBBB+ (Triple B plus; Stable Outlook). Obligasi ini telah dicatatkan di PT Bursa Efek Surabaya pada tanggal 23 Juni 2004.

Obligasi ini telah dilunasi oleh Perseroan pada tanggal 22 Juli 2005 dan seluruh dana yang diperoleh dari Obligasi Tunas Financindo Sarana II Tahun 2004 telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja Perseroan.

Penawaran Umum atas Obligasi Tunas Financindo Sarana II Tahun 2004 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal sebagai berikut :

Wali Amanat : PT Bank Niaga TbkAkuntan Publik : Haryanto Sahari dan Rekan –

Notaris : Fathiah Helmi, SHKonsultan Hukum : Jie Bie & RekanPemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia

Pada tanggal 1 Juli 2005, Perseroan menerbitkan Obligasi Tunas Financindo Sarana III Tahun 2005 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok sejumlah Rp 350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar rupiah), dengan jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun, yang terdiri dari :

Seri A :

Seri B :

Seri C :

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan

Dengan jumlah pokok sebesar Rp 150.000.000.000,- (seratus lima puluh miliar rupiah), berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari dengan bunga 10,625% per tahun (jatuh tempo 18 Juli 2006). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada jatuh tempo Obligasi Seri A.

Dengan jumlah pokok sebesar Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah), berjangka waktu 2 (dua) tahun dengan bunga 12,825% per tahun (jatuh tempo 8 Juli 2007). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada jatuh tempo Obligasi Seri B.

Dengan jumlah pokok sebesar Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah), berjangka waktu 3 (tiga) tahun dengan bunga 13,250% per tahun (jatuh tempo 8 Juli 2008). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada jatuh tempo Obligasi Seri C.

PricewaterhouseCoopers

PricewaterhouseCoopers

(PEFINDO)

(PEFINDO)

Page 52: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

INFORMASI PENERBITAN SURAT UTANG

48

Dengan jumlah pokok sebesar Rp 150.000.000.000,- (seratus lima puluh miliar rupiah), berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari dengan bunga 10% per tahun (jatuh tempo 27 Februari 2008). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada jatuh tempo Obligasi Seri A.

Dengan jumlah pokok sebesar Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah), berjangka waktu 2 (dua) tahun dengan bunga 10,4% per tahun (jatuh tempo 22 Februari 2009). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada jatuh tempo Obligasi Seri B.

Dengan jumlah pokok sebesar Rp 350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar rupiah), berjangka waktu 3 (tiga) tahun dengan bunga 11% per tahun (jatuh tempo 22 Februari 2010). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada jatuh tempo Obligasi Seri C.

Dengan jumlah pokok sebesar Rp 350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar rupiah), berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari dengan bunga 10% per tahun (jatuh tempo 27 Februari 2009). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada jatuh tempo Obligasi Seri A.

Dengan jumlah pokok sebesar Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar rupiah), berjangka waktu 2 (dua) tahun dengan bunga 10,50% per tahun (jatuh tempo 20 Februari 2010). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada jatuh tempo Obligasi Seri B.

Dengan jumlah pokok sebesar Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah), berjangka waktu 3 (tiga) tahun dengan bunga 11% per tahun (jatuh tempo 20 Februari 2011). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada jatuh tempo Obligasi Seri C.

Dengan jumlah pokok sebesar Rp 175.000.000.000,- (seratus tujuh puluh lima miliar rupiah), berjangka waktu 4 (empat) tahun dengan bunga 11,25% per tahun (jatuh tempo 20 Februari 2012). Pembayaran pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada jatuh tempo Obligasi Seri D.

4.

peringkat : idA- (Single A minus; Stable Outlook) dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Juli 2005.

Obligasi ini seluruhnya telah dilunasi oleh Perseroan pada tanggal 8 Juli 2008 dan seluruh dana yang diperoleh dari Obligasi Tunas Financindo Sarana III Tahun 2005 telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja Perseroan dalam rangka pembiayaan konsumen untuk mobil dan motor.

Penawaran Umum atas Obligasi Tunas Financindo Sarana III Tahun 2005 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal sebagai berikut :

Wali Amanat : PT Bank Niaga TbkAkuntan Publik : Haryanto Sahari dan Rekan –

Notaris : Fathiah Helmi, SHKonsultan Hukum : BM & Partners Law Of�cePemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia

Pada tanggal 14 Februari 2007, Perseroan menerbitkan Obligasi Tunas Financindo Sarana IV Tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok sejumlah Rp 600.000.000.000,- (enam ratus miliar rupiah), dengan jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun, yang terdiri dari :

Seri A :

Seri B :

Seri C :

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat : idA- (Single A minus; Stable Outlook) dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Surabaya pada tanggal 23 Februari 2007.

Obligasi ini seluruhnya telah dilunasi oleh Perseroan

5.

pada tanggal 22 F ebruari 2010 dan seluruh dana yang diperoleh dari Obligasi Tunas Financindo Sarana IV Tahun 2007 telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor oleh Perseroan.

Penawaran Umum atas Obligasi Tunas Financindo Sarana IV Tahun 2007 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal sebagai berikut :

Wali Amanat : PT Bank Niaga TbkAkuntan Publik : Haryanto Sahari dan Rekan –

Notaris : Fathiah Helmi, SHKonsultan Hukum : BM & Partners Law Of�cePemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia

Pada tanggal 12 Februari 2008, Perseroan menerbitkan Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 dengan tingkat bunga tetap dengan jumlah pokok sejumlah Rp 600.000.000.000,- (enam ratus miliar rupiah), dengan jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun, yang terdiri dari :

Seri A :

Seri B :

Seri C :

Seri D :

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) denganperingkat : idA- (Single A minus; Stable Outlook) dan telah dicatatkan di PT Bursa Efek Surabaya pada tanggal 21 Februari 2008.

PricewaterhouseCoopers

PricewaterhouseCoopers

(PEFINDO)

(PEFINDO)

Page 53: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

KRONOLOGIS PENERBITAN MEDIUM TERM NOTES

1.

2.

Pada tahun 2010, PT PEFINDO memberikan hasil pemantauan tahunan atas peringkat Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 seri C dan seri D dengan hasil peringkat idA+ (Single A plus; Stable Outlook).

Seluruh dana yang diperoleh dari Obligasi telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja kegiatan usaha pembiayaan kendaraan bermotor Perseroan. Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 Seri A sampai dengan Seri C telah dilunasi oleh Perseroan.

Penawaran Umum atas Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal sebagai berikut :

Wali Amanat : PT Bank Mega TbkAkuntan Publik : Haryanto Sahari & Rekan – PricewaterhouseCoopersNotaris : Fathiah Helmi, SHKonsultan Hukum : BM & Partners Law Of�cePemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)

Pada tanggal 18 Nopember 2009, Perseroan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) Mandiri Tunas Finance I Tahun 2009 dengan nilai nominal sebesar Rp 250.000.000.000,- (dua ratus lima puluh miliar rupiah), berjangka waktu 2 (dua) tahun (jatuh tempo 18 Nopember 2011) dan dengan tingkat bunga sebesar 11,6%. Dalam rangka penerbitan MTN, Perseroan telah mendapat hasil pemeringkatan MTN dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat: idA (Single A; Stable Outlook).

Seluruh dana yang diperoleh dari MTN ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja Perseroan.

Pada tahun 2010, PT PEFINDO dalam pemantauan tahunan pemeringkatan telah meningkatkan peringkat MTN I Tahun 2009 dengan hasil peringkat idA+ (Single A plus; Stable Outlook).

Penerbitan MTN dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal sebagai berikut :

Wali Amanat : PT Bank Mandiri (Persero) TbkAkuntan Publik : Haryanto Sahari & Rekan – PricewaterhouseCoopersNotaris : Lenny Janis Ishak, SHKonsultan Hukum : BM & Partners Law Of�cePemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)

Pada tanggal 16 Februari 2010, Perseroan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) Mandiri Tunas Finance II Tahun 2010 dengan nilai nominal sebesar Rp 350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar rupiah), berjangka waktu 2 (dua) tahun (jatuh tempo 16 Februari 2012) dan dengan tingkat bunga sebesar 11,6%. Dalam rangka penerbitan MTN II ini, Perseroan telah mendapat hasil pemeringkatan MTN dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan peringkat: idA (Single A; Stable Outlook).

Seluruh dana yang diperoleh dari MTN ini telah digunakan 100% untuk menambah modal kerja Perseroan.

Pada tahun 2010, PT PEFINDO dalam pemantauan tahunan pemeringkatan telah meningkatkan peringkat MTN II Tahun 2010 dengan hasil peringkat idA+ (Single A plus; Stable Outlook).

Penerbitan MTN dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, yaitu : Wali Amanat : PT Bank Mandiri (Persero) TbkAkuntan Publik : Haryanto Sahari & Rekan – PricewaterhouseCoopers Notaris : Lenny Janis Ishak, SHKonsultan Hukum : BM & Partners Law Of�cePemeringkat Efek : PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

INFORMASI PENERBITAN SURAT UTANG

49

Page 54: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

TESTIMONIDEALER

Page 55: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

TESTIMONI DEALER

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE51

“ Saya sudah bekerja sama dengan Mandiri Tunas Finance selama 10 tahun dan telah membantu penjualan di showroom saya. Proses mudah, pelayanannya cepat dan bunga bersaing”.

Shindu Darmayanti Pemilik Showroom B & G Kemayoran

“MTF hadir memberikan warna tersendiri untuk mendukung perkembangan bisnis Honda dan khususnya Tunas Dwipa Matra selaku Main Dealer, semoga kerjasama ini menjadikan Tunas Dwipa Matra dan Mandiri Tunas Finance besar dan sukses bersama.”

Hendra Utama GM Operation Tunas Dwipa Matra, Lampung

“Sebagai ATPM baru, kerjasama dengan Mandiri Tunas Finance sangat atraktif untuk grab market. Proses cepat dan Sales Of�cernya kooperatif serta responsive”.

Ahmad Rieva Muchsin General Manager PT Garansindo Inter Global

Page 56: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

TINJAUANPASAR DAN

PROSPEKUSAHA

Page 57: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

TINJAUAN PASAR & PROSPEK USAHA

Pasar otomotif nasional pada tahun 2011 diprediksikan tumbuh pada kisaran 3-13 persen untuk mobil dan 5-10 persen untuk sepeda motor. Pasar mobil nasional pada 2011 diprediksikan tumbuh di kisaran 800.000 unit - 830.000 unit dan untuk di industri sepeda motor diprediksi tumbuh di kisaran 7,8 juta – 8 juta unit. Nilai ini naik dibandingkan dengan tahun 2010 yang telah mencatatkan penjualan mencapai 764.000 unit untuk mobil dan 7,4 juta unit untuk sepeda motor. Pertumbuhan ini terjadi seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang diyakini terus membaik, yang mendorong permintaan konsumen terhadap produk-produk kendaraan bermotor.

Industri Mobil

Pada tahun 2010 penjualan mobil nasional tumbuh 57%, yang merupakan pertumbuhan tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Hal ini antara lain disebabkan oleh membaiknya perekonomian Indonesia yang bertumbuh 6% di 2010 dari 4,5% di 2009, serta meningkatnya GDP per kapita menjadi USD 3.023 di 2010 dari USD 2.339 di 2009 sehingga daya beli masyarakat juga meningkat. Membaiknya likuiditas dan rendahnya tingkat suku bunga di 2010 daripada tahun 2009 juga menyebabkan permintaan akan pembiayaan mobil meningkat yang pada gilirannya meningkatkan penjualan mobil. Faktor lain adalah tambahan permintaan mobil dari pembeli potensial di 2009 yang menunda pembeliannya sampai tahun 2010.

Mobil-mobil keluaran Astra seperti Daihatsu, Toyota, Isuzu, Nissan Diesel dan Peugeot masih menguasai pasar dengan pangsa pasar di tahun 2010 adalah 56%. Dari beberapa

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE53

37%

16%

9%

14%8%

5%3%

8%

Penjualan Mobil Berdasarkan Merek Pada

Tahun 2010

Suzuki Nissan

Isuzu

Lain-lain

DaihatsuToyota

Mitsubishi

Honda

Page 58: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

TINJAUAN PASAR & PROSPEK USAHA

Pada tahun 2010 penjualan mobil nasional tumbuh 57%, yang merupakan pertumbuhan tertinggi dalam tiga tahun terakhir

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 54

mobil keluaran Astra, tetap Toyota dan Daihatsu yang memimpin penjualan mobil di 2010 dengan pangsa pasar masing-masing 37% dan 16%. Pada tahun 2010 populasi mobil di Indonesia diperkirakan berada pada kisaran 11 juta unit. Hal ini berarti populasi mobil hanya bertumbuh sekitar 7%, sedikit lebih tinggi dari 5% di 2009. Pertumbuhan ini masih jauh bila kita membandingkan dengan tahun 2007 yang naik mencapai 34%. Bila kita melihat pertumbuhan penjualan di 2010 yang begitu pesat hal ini semata karena penjualan mobil di 2009 yang rendah. Pertumbuhan penjualan mobil di 2010 belum bisa memberikan kontribusi yang signi�kan terhadap pertumbuhan populasi mobil.

Ruang pertumbuhan bagi industri kendaraan bermotor, khususnya mobil penumpang, di masa mendatang diperkirakan masih tinggi. Prospek industri otomotif kemudian meningkat drastis pada tahun berikutnya dan

diprediksi akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang didukung oleh masih rendahnya tingkat penetrasi mobil Indonesia daripada tingkat penetrasi mobil negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia. Pada tahun 2009 jumlah mobil per 1000 penduduk adalah 44 unit. Sedangkan untuk Thailand dan Malaysia adalah 129 dan 315 unit per 1000 penduduk. Dengan jumlah penduduk yang cukup besar, serta membaiknya perekonomian dan daya beli masyarakat, prospek sektor otomotif di Indonesia masih sangat menjanjikan.

Berikut adalah tabel pertumbuhan penjualan industri otomotif mobil 5 (lima) tahun terakhir berdasar merek yang mengalami tren peningkatan, walaupun mengalami penurunan di tahun 2009 karena krisis ekonomi global namun kemudian meningkat drastis pada tahun berikutnya dan diprediksi akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.

Merek2006

Unit %2007

Unit %2008

Unit %2009

Unit %2010

Unit %

Toyota 123,698 38.8% 150,631 34.8% 211,911 35.1% 186,687 38.4% 280,680 36.7%

Daihatsu 33,021 10.4% 51,957 12.0% 78,041 12.9% 77,513 15.9% 118,591 15.5%

Mitsubishi 47,023 14.7% 61,548 14.2% 87,524 14.5% 61,741 12.7% 106,486 13.9%

Suzuki 44,760 14.0% 58,095 13.4% 73,066 12.1% 44,689 9.2% 71,210 9.3%Honda 30,000 9.4% 40,000 9.2% 52,500 8.7% 39,570 8.1% 61,336 8.0%

Nissan 4,006 1.3% 21,145 4.9% 33,274 5.5% 21,440 4.4% 37,542 4.9%Isuzu 16,605 5.2% 18,270 4.2% 25,325 4.2% 15,236 3.1% 24,012 3.1%

lain-lain 19,791 6.2% 31,695 7.3% 42,133 7.0% 39,212 8.1% 64,853 8.5%

Total 318,904 100.0% 433,341 100.0% 603,774 100.0% 486,088 100.0% 764,710 100.0%

Sumber: Gaikindo

Page 59: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

TINJAUAN PASAR & PROSPEK USAHA

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE55

Dan berikut adalah komposisi penjualan mobil dari bulan ke bulan pada tahun 2010 yang merupakan rekor penjualan tertinggi industri otomotif nasional.

Industri Sepeda Motor

Industri Sepeda Motor mencapai tingkat penjualan tertinggi pada tahun 2010 dan diyakini akan terus meningkat sekitar 5-10 % pada tahun mendatang.

Berikut adalah data penjualan sepeda motor nasional selama lima tahun terakhir

IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHTS

PEMBIAYAAN MOBIL BARU

IMBAL HASIL ASET DAN IMBAL HASIL EKUITAS

36.47%

80.000

70.000

60.000

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des

52,8

31

55,6

88

65,5

55

65,2

32

60,5

20

70,3

88

72,1

00

64,7

99

49,1

47

69,1

60

69,2

49

70,0

61

Penjualan Mobil Tahun 2010 (Unit)

Penjualan Motor Nasional (Unit)

2006 2007 2009 20102008

80.000

70.000

60.000

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

0

4,42

8,27

4

4,68

8,26

3

6,21

5,83

1

5,88

1,77

7

7,39

8,64

4

Sumber: AISI

Sumber: Gaikindo

4,42

8,27

4

4,68

8,26

3

6,21

5,83

1

5,88

1,77

7

7,39

8,64

4

Page 60: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

TINJAUAN PASAR & PROSPEK USAHA

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 56

Dengan melihat data statistik diatas, maka Perseroan yakin dengan cerahnya prospek pembiayaan di tahun-tahun mendatang. Kendati demikian, industri otomotif di dalam negeri dihadapkan pada tantangan kebijakan �skal berupa kenaikan pajak penjualan atas barang mewah dan penerapan pajak progresif, in�asi yang meningkat, kenaikan bahan bakar minyak akibat krisis politik di Timur Tengah, serta wacana pembatasan penggunaan bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor roda empat menjadi tantangan sektor ini.

Untuk mengantisipasi hal ini, maka Perseroan telah melakukan beberapa strategi dan mitigasi, diantaranya :

• Aliansi Strategis

Meningkatkan aliansi strategis antara Perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) dan PT Tunas Ridean Tbk (TURI). Kerjasama dengan Bank Mandiri antara lain melalui program referral, stock �nancing dan meningkatkan kolaborasi dengan Corporate dan Commercial Banking Bank Mandiri serta optimalisasi kerjasama dengan AXA Mandiri untuk bundling produk pembi-ayaan dan asuransi jiwa untuk meningkatkan penetrasi produk kepada konsumen. Sedangkan kerjasama dengan TURI adalah dengan meningkat-kan kontribusi pembiayaan dari Dealer TURI dengan menempatkan Perseroan sebagai Perseroan pembiayaan prioritas.

• Pembiayaan Langsung (Direct Selling)

Meningkatkan porsi direct selling melalui pemben-tukan telesales sebagai media penjualan secara langsung (Non Dealer) dan program member get member guna meningkatkan fee based serta mengadakan end user gathering dengan tema yang berhubungan dengan otomotif diharapkan akan meningkatkan loyalitas untuk existing customer dan akuisisi new customer.

• Pembukaan jaringan kantor cabang baru

Melakukan ekspansi portofolio kredit melalui pembukaan cabang sejalan potensi pertumbuhan ekonomi daerah. Target yang ditetapkan pada tahun 2011 adalah membuka 20 jaringan kantor cabang baru di 20 daerah dengan pertumbuhan ekonomi cukup baik yang diharapkan dapat mem-berikan kontribusi pembiayaan baru serta penyusu-nan paket-paket pembiayaan yang disesuaikan dengan karakteristik daerah setempat.

• Inovasi Produk Kredit

Pengembangan berbagai produk baru yang mem-berikan nilai tambah untuk konsumen, seperti misalnya Point Reward untuk konsumen yang selalu melakukan pembayaran tepat waktu untuk meningkatkan kolektibilitas sehingga A/R loss dapat terjaga maksimum di level 2% serta mem-buat produk yang disesuaikan dengan arus kas khusus untuk kriteria konsumen tertentu.

• Meningkatkan kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia

Membangun M-ODP (MTF-Of�cer Development Program) untuk menghasilkan workforce supervi-sory level diseluruh area bisnis Perseroan dan pelatihan/penugasan dengan didukung oleh Key Performance Indicator (KPI) yang terukur serta Implementasi performance based culture dengan membuat program apresiasi karyawan yang mendukung akselerasi bisnis yang disesuaikan dengan kontribusi yang dihasilkan oleh karyawan.

• Meningkatkan Citra Perusahaan (Corporate Image)

Meningkatkan corporate image melalui kombinasi communication strategy above and below the line, dengan melakukan promosi produk di media massa daerah dan bekerja sama dengan grup terkait di Bank Mandiri untuk promosi yang bersifat nasional, melaksanakan Dealer gathering secara berkala dengan target bisnis yang terukur, dan implemen-tasi serta Internalisasi corporate culture “PER-WIRA” melalui peran pimpinan di setiap lini sebagai role model, serta perbaikan infrastruktur dengan standarisasi gedung kantor terutama untuk kantor-kantor cabang yang baru dibuka.

• Stakeholders Management

Menyusun stakeholders management untuk mengantisipasi beberapa isu/kebijakan lebih awal dengan mengidenti�kasi beberapa akti�tas yang dilakukan oleh stakeholders yang dapat menunjang pengembangan bisnis Perseroan, misalnya dengan turut aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh regulator terkait dengan usaha multi �nance serta berperan aktif dalam kegiatan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) atau asosiasi lain yang relevan.

Page 61: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

IKHTISARKEUANGANIKHTISAR

KEUANGAN

Page 62: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

LAPORANUSAHA

Page 63: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

LAPORAN USAHA

Industri otomotif merupakan salah satu indikator penting industri transportasi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE59

Berkaitan dengan pertumbuhan industri otomotif tersebut diatas, berikut ini kami sampaikan perkembangan Laporan Usaha Perseroan tahun 2010 yang meliputi Aspek Operasional, Pemasaran, Teknologi Informasi, Jaringan Kantor Cabang dan Sumber Daya Manusia sebagai berikut :

OPERASIONAL

Dalam menjalankan kegiatan operasional untuk memberikan pembiayaan kendaraan bermotor kepada konsumen, Perseroan memiliki petugas Sales Of�cer (SO) untuk menghubungi calon pelanggan yang membutuhkan fasilitas pembiayaan. Diawali pada saat para SO menawarkan jasa pembiayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan baik mobil ataupun motor. Setiap SO merupakan ujung tombak usaha Perseroan karena merupakan pihak yang terlibat secara langsung dengan calon pelanggan sekaligus bertindak sebagai tenaga penjual jasa pembiayaan. Selanjutnya melakukan analisis secara cermat terhadap setiap aplikasi kredit termasuk wawancara dan kunjungan terhadap calon pelanggan dan veri�kasi setiap data pendukungnya.

Pada tahun 2009 lalu industri ini mengalami penurunan akibat krisis global. Kemudian di tahun 2010 industri otomotif mengalami pertumbuhan yang positif seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang membaik dan stabil. Sebagai gambaran pada tahun 2009 penjualan sepeda motor hanya mencapai sebanyak 5,8 juta unit sedangkan di tahun 2010 penjualan sepeda motor meningkat menjadi 7,4 juta unit atau mengalami kenaikan sebesar 25,8%. Untuk penjualan mobil nasional tahun 2009 mencapai sebanyak 486.056 unit yang kemudian meningkat sebesar 57% menjadi sebanyak 764.710 unit di tahun 2010.

Page 64: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

LAPORAN USAHA

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 60

Usulan kredit yang diajukan oleh SO selanjutnya akan diseleksi kembali oleh Credit Head sebelum diteruskan kepada pejabat cabang atau Kantor Pusat Perseroan sesuai dengan Wewenang Memutuskan Kredit (WMK) yang dimiliki masing-masing pejabat.

Untuk membantu petugas yang melakukan proses kredit, Perseroan telah menerapkan sistem Credit Scoring yang terintegrasi dalam sistem yang digunakan oleh Perseroan yang disebut E-Star. Parameter dalam pembuatan Credit Scoring telah diuji dengan seksama dengan integritas data yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga kebijakan Prudent Financing benar-benar dijalankan secara konsisten oleh Perseroan.

Dalam melakukan pemberian kredit, Perseroan memperhatikan batasan-batasan seperti tersebut di bawah ini :

1.

2.

3.

4.

Perseroan pada saat ini mengenakan biaya kepada pelanggannya terdiri atas :

1. 2.

Pembayaran uang muka sejumlah persentase tertentu dari harga kendaraan.Untuk pembiayaan mobil bekas, maksimum berumur 12 (dua belas) tahun.Jangka waktu kredit adalah minimum 1 (satu) tahun dan maksimum 5 (lima) tahun.Selama masa kredit, kendaraan tersebut harus dilindungi asuransi dari perusahaan asuransi yang telah ditetapkan oleh Perseroan, yang pada saat ini berjumlah 8 (delapan) perusahaan asuransi besar di Indonesia.

Biaya bunga dengan angsuran bulanan dalam jumlah yang tetap selama masa kredit.Biaya administrasi kredit.

CUSTOMER SHOWROOM MANDIRI TUNAS FINANCE SALES OFFICER

PROSES APLIKASISURVEYVERIFIKASI OLEH MHCREDIT DATA ENTRYANALISA OLEH CH

RE-SURVEY(Optional)

REKOMENDASIKREDIT OLEH CH

KEPUTUSAN KREDIT PEMEGANG

WMK

PO RELEASE DELIVERY

GO LIVE

PENGIRIMAN DOKUMEN KONTRAK

PAYMENT

Not Recommended Recommended

Reject Approved

DOKUMEN PENAGIHAN

VERIFIKASI DOCUMENT &DO OLEH CH

Secara umum, skema proses pembiayaan konsumen yang dilakukan oleh Perseroan adalah sebagai berikut :

Keterangan :CH : Credit HeadMH : Marketing HeadPO : Purchase OrderDO : Delivery OrderWMK : Wewenang Memutus Kredit

Page 65: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

LAPORAN USAHA

3. Denda, untuk pelanggan yang melakukan penunggakan atas kewajiban angsurannya. 4. Biaya pelunasan dipercepat dan lain sebagainya.

Sebagai penerapan prinsip kehati-hatian (prudent �nancing), maka kewenangan memutus kredit dibuat secara berjenjang. Wewenang memutus kredit tersebut selalu ditinjau secara berkala, dan untuk pemberian fasilitas pembiayaan dengan plafon tertentu maka Direksi Perseroan akan meminta rekomendasi terlebih dahulu dari Dewan Komisaris. Hal ini sejalan dengan prinsip kehati-hatian (prudent �nancing) yang selalu dipegang oleh Perseroan.

Dengan adanya kebijakan kredit sebagaimana diuraikan diatas, Perseroan diharapkan mampu menekan tingkat piutang yang bermasalah seminimal mungkin dalam menjalankan kegiatan usahanya. Untuk mengelola kegiatan usaha pembiayaan serta upayanya untuk selalu menjaga tingkat kolektibilitas yang baik maka kegiatan penagihan merupakan salah satu kunci keberhasilan Perseroan.

Aplikasi kredit yang hasilnya lulus scoring selanjutnya akan diseleksi kembali oleh Credit Head sebelum diteruskan kepada pejabat cabang atau Kantor Pusat Perseroan sesuai dengan WMK yang dimiliki masing–masing pejabat. Dalam melakukan pemberian kredit, Perseroan memperhatikan batasan-batasan :

• Kualitatif yaitu karakter, informasi-informasi industri/usaha, kemampuan manajemen dan kelangsungan usaha. • Kuantitatif yaitu penghasilan, kondisi keuangan dan modal yang dimilikinya.

Pelayanan Kepada Konsumen

Untuk memberikan pelayanan yang terbaik, mudah dan cepat bagi konsumen, Perseroan telah melakukan beberapa langkah-langkah penting diantaranya :

Strategi PelayananUntuk memenuhi kebutuhan otomotif bagi konsumen, Perseroan menerapkan 2 (dua) strategi pelayanan yaitu pelayanan pembiayaan kendaraan bermotor secara retail bagi konsumen perorangan dan pelayanan pembiayaan kendaraan bermotor dalam jumlah besar (�eet) bagi konsumen korporasi.

Pusat PelayananPerseroan telah menyediakan Pusat Pelayanan (care center) bagi konsumen melalui telepon nomor (021) 2301825, baik untuk menampung keluhan maupun mendapatkan informasi produk dan informasi-informasi terkait lainnya mengenai pembiayaan kendaran bermotor.

Pelayanan Melalui SMSPelayanan melalui SMS diberikan kepada konsumen terutama apabila ada informasi-informasi terbaru yang harus diketahui oleh konsumen serta informasi-informasi mengenai pembayaran angsuran agar konsumen mengetahuinya lebih cepat.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE61

Page 66: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Pengkinian Standarisasi OperasionalPerseroan telah memiliki standarisasi prosedur pelayanan pembiayaan kendaraan bermotor kepada konsumen dan telah disosialisasikan kepada seluruh jaringan kantor cabang Perseroan agar menjadi pedoman bagi seluruh karyawan Perseroan. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Perseroan juga melakukan pengkinian standarisasi operasional sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku serta dengan risiko yang telah terukur.

Pelatihan PelayananKepuasan konsumen adalah hal yang utama bagi Perseroan, oleh karena itu Perseroan secara berkala melakukan pelatihan khususnya bagi karyawan yang sering berhadapan atau berhubungan langsung dengan konsumen, agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi setiap konsumen.

Kemudahan Pembayaran AngsuranPerseroan telah menyediakan kemudahan bagi konsumen untuk melakukan pembayaran angsuran agar konsumen dapat tepat waktu dalam mengangsur dan membuat konsumen menjadi lebih nyaman. Pembayaran angsuran selain dilakukan melalui kasir di setiap kantor cabang, juga dapat dilakukan melalui mesin EDC yang ada disetiap cabang, Anjungan Tunai Mandiri Bank Mandiri, transfer melalui bank dan Kantor Pos terdekat.

PEMASARAN

Untuk meningkatkan potensi pasar pembiayaan serta untuk menghadapi persaingan usaha di masa yang akan datang, Perseroan telah menerapkan langkah-langkah pemasaran sebagai berikut :

Memfokuskan pada pembiayaan mobil baik mobil baru maupun mobil bekas melalui program-program yang menarik serta kompetitif dan untuk pembiayaan sepeda motor akan lebih difokuskan hanya pada area-area tertentu, misalnya Lampung (khusus untuk Honda), dimana Perseroan memiliki captive market dari bisnis grup. Sedang untuk perluasan pasar diluar Lampung, Perseroan memfokuskan untuk pembiayaan brand Yamaha.

Memberikan jasa layanan yang unggul dalam arti jasa pembiayaan yang cepat (one day approval), �eksibel dan mudah dengan tetap berpegang pada konsep pembiayaan secara hati-hati (Prudent Financing).

Meningkatkan porsi pembiayaan langsung (direct �nancing) kepada konsumen baik secara retail maupun �eet melalui berbagai akti�tas pemasaran seperti direct mail, telemarketing, iklan, kunjungan langsung ke calon pelanggan yang potensial, dan sebagainya dengan tujuan jangka panjang untuk lebih meningkatkan tingkat rentabilitas Perseroan.

Memperluas pasar retail maupun korporasi melalui utilisasi jaringan cabang, unit kerja dan grup usaha Bank Mandiri.

Meningkatkan kegiatan promosi terutama yang bersifat below the line activities seperti turut aktif dalam pameran, sponsorship, showroom gathering, dan sebagainya.

Menyediakan program-program pembiayaan yang dibuat secara khusus atau customized kepada para Dealer dan Showroom seperti uang muka dan suku bunga yang bersaing disertai hadiah-hadiah menarik baik untuk para pelanggan maupun para Dealer dan Showroom rekanan Perseroan.

Memelihara dan memanfaatkan database pelanggan potensial untuk menjaring kesempatan mendapatkan pembiayaan ulang (repeat order).

Melakukan cross selling dari produk & database pelanggan Bank Mandiri maupun Tunas Ridean Group.

Melakukan review dan reposisi atas jaringan usaha yang telah ada, serta memperluas jaringan usaha dengan membuka cabang-cabang baru atas pertimbangan bisnis yang cermat.

Melakukan diversi�kasi portfolio yang meliputi jenis kendaraan, merk kendaraan, area/daerah pelanggan.

Memelihara dan meningkatkan kerjasama dengan Dealer / sub-dealer / ruang pamer (Showroom) yang merupakan keagenan (Dealer/sub-dealer) resmi dari berbagai ATPM di Indonesia.

Meningkatkan kontribusi bisnis dari Dealer-dealer Tunas Ridean Group.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 62

LAPORAN USAHA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Page 67: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE63

Untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dalam melakukan pembayaran, Perseroan mengembangkan metode pembayaran dengan cara melakukan debet langsung ke rekening konsumen. Divisi Teknologi Informasi mengimplementasikan modul yang terintegrasi dengan bank untuk memberikan perintah pendebetan langsung rekening konsumen yang sudah diperjanjikan pada awal penandatanganan kontrak. Dengan adanya modul ini, diharapkan dapat mengurangi akti�tas manual pembayaran di kasir dan penginputan data serta mengurangi resiko adanya uang tunai di kantor cabang Perseroan.

Semakin berkembangnya bisnis membuat Perseroan memiliki ketergantungan yang tinggi akan kelangsungan dan ketersediaan teknologi informasi. Untuk menjaga kelangsungan operasional, Divisi Teknologi Informasi melakukan desain dan implementasi Pusat Pemulihan Data atau yang dikenal sebagai Data Recovery Center. Pusat Pemulihan Data dibangun dan dikembangkan dengan kondisi serta area yang dianalisa dan diputuskan berdasarkan beberapa variabel yang umum digunakan. Pusat Pemulihan data dibangun dan telah diimplementasikan sejak tahun 2007, terdiri dari serangkaian server dan peralatan jaringan yang mampu di operasikan pada saat terjadi kegagalan fungsi pada server dan peralatan jaringan utama. Secara rutin dalam periode tertentu dilakukan uji coba yang mensimulasikan kemungkinan terburuk yang terjadi.

Tahun 2010 merupakan tahun dengan target yang tinggi dan tuntutan kerja yang tinggi bagi Divisi Teknologi Informasi, karena pada tahun 2010 Perseroan melakukan pengembangan jaringan kantor cabang yang cukup signi�kan guna menunjang target menjualan yang meningkat lebih dari 100 %. Pada tahun 2010 Divisi Teknologi Informasi telah menyelesaikan beberapa pekerjaan antara lain:

Perseroan berkeyakinan dengan memberikan layanan yang selalu mengutamakan kepuasan pelanggan merupakan langkah pemasaran yang paling efektif. Hal tersebut terlihat dari banyaknya pemesanan kembali (repeat order) yang diterima Perseroan dari pelanggan yang telah ada, yang telah merasakan baiknya pelayanan yang diberikan Perseroan. Selain pendekatan tersebut di atas, Perseroan juga melakukan pemasaran dengan melakukan komunikasi dan kunjungan langsung kepada para calon pelanggan korporasi yang dianggap potensial.

TEKNOLOGI DAN INFORMASI

Teknologi Informasi merupakan faktor yang penting dalam kegiatan Perseroan. Dukungan teknologi informasi dalam Perseroan menghasilkan data dan analisa akurat yang dapat digunakan dalam mengambil keputusan-keputusan strategis demi kepentingan Perseroan. Sejak awal berdiri hingga kini Perseroan terus melakukan investasi dan pengembangan yang dianggap perlu guna mengembangkan teknologi informasi.

Perseroan telah memiliki Divisi Teknologi Informasi Divisi yang dipimpin oleh satu orang Kepala Divisi dan dibagi menjadi 2 departemen dengan fungsi yang dibagi secara garis besar berdasarkan pembagian besar hardware dan software, masing-masing departemen dipimpin oleh kepala departemen yang bertanggung jawab langsung kepada kepala divisi. Divisi Teknologi Informasi dibentuk untuk memberikan dukungan penuh pada kegiatan bisnis Perseroan dengan cara menyediakan solusi dalam bentuk hardware ataupun software yang tepat guna sebagai media kerja proses bisnis Perseroan. Dukungan Divisi Teknologi Informasi adalah dalam rangka memastikan pelaksanaan hal-hal sebagai berikut:

Penyediaan pelayanan komputer dan jaringan yang tanpa interupsi/gangguan kepada unit kerja Perseroan.

Kemampuan untuk memulihkan kembali secara efektif dan e�sien dari kejadian yang mengganggu (troubleshooting).

Pemeliharaan kerahasiaan, kehandalan, ketersediaan dan integritas sumber daya informasi Perseroan.

Perlindungan aset-aset teknologi informasi Perseroan termasuk data, piranti lunak dan perangkat keras dari kemungkinan kerusakan atau kewajiban yang disebabkan penggunaan fasilitas untuk tujuan yang bertentangan dengan kebijakan teknologi informasi Perseroan.

Penyediaan mekanisme yang efektif untuk merespon keluhan dan pertanyaan dari pihak internal dan pihak lain mengenai kemungkinan kejadian penggunaan fasilitas Teknologi Informasi yang tidak semestinya.

Pertanggungjawaban atas perawatan dan pengimplementasian petunjuk-petunjuk yang berhubungan dengan Perseroan.

LAPORAN USAHA

Page 68: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Standard Operating Procedure (SOP). Untuk mengatur tugas dan tanggung jawab semua personel, Divisi Teknologi Informasi mengembangkan dan membuat SOP yang merupakan petunjuk dan standar yang digunakan dalam operasional sehari-hari divisi Teknologi Informasi.

Budget Control System merupakan suatu aplikasi pendukung yang terintegrasi dengan e-loan sebagai aplikasi inti. Aplikasi ini membantu Perseroan dalam melakukan kontrol terhadap penggunaan biaya-biaya yang sudah direncanakan. Semua pengeluaran Perseroan diproses secara sistematis dari mulai permintaan awal, persetujuan sampai dengan pembayaran.

Procurement System dikembangkan untuk membantu Departemen General Affairs dalam melakukan kontrol dan proses pembelian yang sudah direncanakan Perseroan. Proses dimulai dari permintaan pembelian sampai dengan persetujuan pembayaran, modul ini diintegrasikan dengan modul Fixed Asset pada buku besar. Sehingga semua aset Perseroan dapat dikelola dengan baik.

PSAK 50/55 Rev 2006 merupakan regulasi internal yang mengharuskan Perseroan keuangan melakukan perubahan dalam hal penyajian laporan keuangan, dibantu oleh auditor eksternal dan akuntansi. Divisi Teknologi Informasi mengembangkan modul yang dapat melakukan proses data dari e-loan menghasilkan journal dan laporan yang sudah disesuaikan. Perubahan yang dilakukan meliputi Amortisasi Transaction Cost dan perubahan metode perhitungan penyisihan dengan menghitung faktor resiko berdasarkan kerugian yang sudah terjadi. Modul ini berhasil diimplementasikan pada awal 2010, sehingga laporan keuangan Perseroan pada Januari 2010 sudah sesuai dengan regulasi yang ditetapkan.

Insurance Paperless dikembangkan berdasarkan kebutuhan Perseroan, dengan tingkat transaksi yang semakin tinggi, maka akti�tas manual menjadi tidak e�sien lagi. Modul ini dikembangkan dengan bekerjasama dengan Divisi Operation dan perusahaan asuransi rekanan sehingga proses asuransi dari mulai melakukan cover asuransi, penerimaan polis, penagihan dapat dilakukan dengan terpusat dan terintegrasi meminimalisasi kesalahan yang mungkin terjadi.

Stock Financing, bekerja sama dengan Bank Mandiri dalam pemberian modal kerja kepada rekanan Showroom. Divisi Teknologi informasi mengembangkan aplikasi yang melakukan pencatatan jaminan terhadap pinjaman modal kerja yang diberikan Bank Mandiri kepada Showroom. Perseroan melakukan kontrol dan veri�kasi atas jaminan yang diberikan berupa BPKB.

SMS Center dikembangkan menjadi SMS interaktif yang dapat memberikan informasi singkat kepada manajemen tentang kondisi operasional Perseroan.

Dengan teknologi sederhana dan biaya yang relatif terjangkau, SMS Center telah mampu menyajikan kebutuhan manajemen akan informasi akurat yang realtime secara cepat, antara lain kondisi penjualan dan kondisi kualitas AR. Di masa yang akan datang SMS Center akan dikembangkan untuk memaximalkan fungsi-fungsi yang dianggap perlu sebagai media yang paling mudah dan cepat dalam penyampaian informasi.

GL System menggunakan SUN GL, implementasinya dilakukan dengan cepat karena tidak banyak perubahaan yang dilakukan mengingat sebelumnya Perseroan sudah menggunakan SUN GL milik PT Tunas Ridean Tbk. GL System ini telah diimplementasikan pada laporan keuangan Perseroan per November 2010. Dengan GL System yang baru, laporan-laporan dapat dihasilkan dengan lebih baik dan disajikan dalam bentuk yang lebih komprehensif.

JARINGAN PEMASARAN

Untuk menggali potensi pembiayaan baik konsumen retail maupun korporasi di daerah-daerah yang memiliki target pasar cukup besar, Perseroan terus mengembangkan jaringan kantor cabang di daerah-daerah yang potensial dan strategis.

Setelah pada tahun 2009 Perseroan belum membuka jaringan kantor cabang berkaitan dengan masa transisi pasca diakusisinya 51% saham Perseroan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Perseroan di tahun 2010 telah membuka 13 (tiga belas) jaringan kantor cabang baru melengkapi 33 (tiga puluh tiga) kantor cabang yang telah ada sebelumnya, dan pada awal tahun 2011, Perseroan juga telah membuka 10 (sepuluh) kantor cabang baru dari rencana 20 (dua puluh) kantor cabang yang akan di buka di tahun 2011. Keseluruhan kantor cabang tersebut telah mendapat izin pembukaan cabang dari Bapepam dan Lembaga Keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Divisi Teknologi Informasi berhasil menjaga uptime semua jaringan dan server sesuai dengan KPI yang ditetapkan pada awal tahun 2010.

High Availability diperlukan agar kelangsungan perangkat-perangkat teknologi informasi berada pada taraf yang wajar dan dapat terus mendukung bisnis Perseroan. Pada akhir 2010 Divisi Teknologi Informasi membangun perangkat-perangkat yang handal dengan sistem clustering yang mampu berjalan pada saat terjadi gangguan dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Secara rutin melakukan evaluasi terhadap keamanan infrastruktur teknologi. Evaluasi ini dilakukan untuk mengurangi resiko kelemahan dan kerawanan terhadap keamanan infrastruktur teknologi informasi.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 64

LAPORAN USAHA

Page 69: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE65

Berikut ini daftar lokasi 56 (lima puluh enam) kantor cabang pada posisi per tanggal 31 Maret 2011 sebagai berikut :

LAPORAN USAHA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

No. Propinsi Cabang

Banda Aceh

Sumatera Utara

Sumatera Barat

Riau

Jambi

Bengkulu

Sumatera Selatan

Lampung

Kepulauan Bangka Belitung

Banten

DKI Jakarta

Jawa Barat

Jawa Tengah

Daerah Istimewa Yogyakarta

Jawa Timur

Bali

Kalimantan Barat

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah

Kalimantan Timur

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Utara

Jumlah

Banda Aceh

Medan, Rantau Prapat

Padang

Pekanbaru

Jambi, Muara Bungo

Bengkulu

Palembang

Bandar Lampung, Metro, Kalianda, Tulang Bawang. KotabumiTanggamus

Pangkal Pinang

Cilegon, Serang, BSD, Tangerang

Pecenongan, Kelapa Gading, Matraman, Tanjung Duren, Fatmawati, Kebon Jeruk, Mampang Prapatan

Bekasi, Pondok Gede, Karawang, Depok, Bogor, Sukabumi, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon

Tegal, Purwokerto, Semarang, Solo

Yogyakarta

Surabaya 1, Surabaya 2, Malang, Kediri

Denpasar

Pontianak

Banjarmasin

Palangkaraya

Samarinda, Balikpapan, Tarakan

Makassar, Parepare

Kendari

Manado

56

Page 70: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Rekrutmen dan seleksi didasarkan pada kompetensi sebagai acuan utama dan ditunjang oleh faktor-faktor lain yaitu latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan referensi.

Pelatihan dan Potensi

Perseroan selalu berusaha untuk menjaga dan meningkatkan mutu sumber daya manusia yang dimiliki. Sistem pelatihan ditujukan sebagai media pengembangan kualitas sumber daya manusia yang ditata secara sistematis berdasar kebutuhan. Pelatihan dilakukan secara rutin dan terstruktur untuk memastikan terpenuhinya kompetensi yang dibutuhkan, sekaligus untuk mempersiapkan karyawan-karyawan handal yang direncanakan menduduki posisi strategis di masa yang akan datang. Pelatihan juga ditujukan untuk mengasah kemampuan dari tiap karyawan dan membangun karakter kepemimpinan dari tiap karyawan agar dapat menjadi pemimpin yang berkualitas. Dalam sistem pelatihan, Perseroan memilki model standar kompetensi yang menjadi dasar dan arah pengembangan karyawan dan dalam pelaksanannya selalu dilakukan secara

terjadwal berdasarkan matriks pelatihan yang telah ditetapkan dan dikaji ulang setiap tahunnya. Bentuk pelatihan dan pendidikan yang diberikan pada dasarnya terdiri dari 2 fokus, yaitu hard skill dan soft skill. Untuk pendidikan dan pelatihan yang sifatnya soft skill, Perseroan menjalankannya berdasarkan matriks pelatihan yang sudah disiapkan untuk tiap posisi, baik itu untuk level staf, supervisor dan manajer. Matriks pelatihan untuk staf antara lain Time Management. Untuk level supervisor antara lain Coaching Counselling, Effective Supervisory, Presentation Skills, Leadership dan Decision Making. Sedangkan untuk level manajer antara lain Trainee for Trainer dan Kompetensi.

Untuk pelatihan yang sifatnya hard skill, secara reguler masing-masing organisasi fungsional Perseroan juga mengadakan pelatihan dan pendidikan sesuai dengan fungsinya masing-masing, contohnya : Basic Sales Of�cer Training, Metode Survei, Credit Analysis for Sales Of�cer, dan lain-lain.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 66

LAPORAN USAHA

SUMBER DAYA MANUSIA

Perseroan menyadari pentingnya sumber daya manusia sebagai salah satu faktor utama dalam mencapai tujuan Perseroan. Sebagai Perseroan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan konsumen, sumber daya manusia yang profesional adalah mutlak.

Rekrutmen Sumber Daya Manusia

Perseroan sebagai Perseroan Pembiayaan terkemuka di Indonesia akan terus melakukan perluasan bisnis guna menghadapi persaingan yang kompetitif dengan Perseroan pembiayaan sejenis. Untuk mendukung pencapaian tersebut diperlukan infrastruktur yang memadai, terutama dalam pembangunan kekuatan sumber daya manusia.

Salah satu strategi untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten di bidangnya adalah melalui metoda rekrutmen & seleksi yang tepat. Rekrutmen adalah proses mendapatkan dan menarik calon pegawai untuk ditempatkan sebagai pegawai yang mengisi posisi/jabatan sesuai dengan kebutuhan Perseroan.

Tujuan rekrutmen dan seleksi adalah mendapatkan calon pegawai guna memenuhi kebutuhan Perseroan berdasarkan Manpower Planning (MPP) dan untuk memenuhi kebutuhan lain yang mengacu pada rencana bisnis unit kerja, sesuai dengan persyaratan kompetensi melalui proses seleksi yang transparan, obyektif dan profesional.

Manpower Planning disusun berdasarkan rencana kerja tahunan (Business Plan) sesuai dengan keputusan dari Manajemen. Perhitungan mengenai jumlah Manpower Planning (MPP) bersumber dari :

Masukan masing-masing Kepala Divisi terhadap target yang telah ditetapkan Manajemen dan mengacu kepada evaluasi produktivitas masing-masing divisi / unit kerja.

Keputusan budget Manpower Planning (MPP) yang telah disetujui oleh Manajemen.

Sumber rekrutmen dan seleksi diperoleh melalui :

Internal Perusahaan : dilakukan dengan seleksi pegawai internal untuk mengisi lowongan jabatan pada suatu unit kerja sesuai dengan kebutuhan organisasi dan terbuka bagi pegawai dari unit kerja lain dalam perusahaan.

Eksternal Perusahaan : mencari calon pegawai dari eksternal Perusahaan melalui iklan di media, internet / website / mailing list, poster / �yer di tempat umum

yang representative, campus hiring, buku wisuda, referensi pegawai, direct sourcing, partisipasi bursa tenaga kerja (job fair/career day), walk in interview, recruitment services.

Tahapan proses rekrutmen dan seleksi mencakup aktivitas sebagai berikut:

1. Identi�kasi kebutuhan penambahan pegawai2. Strategi pencarian kandidat3. Seleksi calon pegawai4. Rekomendasi penerimaan pegawai5. Penerimaan dan penempatan pegawai baru

Page 71: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE67

Keterangan :CMO : Credit Marketing Of�cer / Sales Of�cerBM : Branch ManagerADH : Administration HeadHO : Head Of�ce

Jenis Training Fungsi Materi Training Target PesertaJumlahBatch

JumlahPeserta

BASICKNOWLEDGE

TECHNICAL SKILL

PERSONALDEVELOPMENT

ALL

Sales

Credit

Operation

Managerial

Introduction Training Pegawai Baru

CMO Awareness (Refreshing CMO)Ruang Lingkup Perusahaan Pembiayaan & Marketing SkillProduct KnowledgeBasic KnowledgeMarketing “REFRESH & MIND”PRODUCT KNOWLEDGE SHARING SESSION : TRUCK HINOTraining Credit AwarenessAnalis CreditPenarikan Unit Kendaraan, Pemahaman OD & Implikasinyaterhadap Performance CreditTraining Orientasi ADHPenarikan kendaraan Yang Prematur dan Implikasinya &Pemeriksaan BPKB

Interviewing Skill

Jumlah 26 562

LAPORAN USAHA

Selama pelaksanan pelatihan karyawan tahun 2010, Perseroan telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 675.560.000,- meningkat sebesar 890,3% dibandingkan dengan biaya pelatihan karyawan di tahun 2009 sebesar Rp 68.217.142,-. Peningkatan biaya ini seiring dengan peningkatan jumlah karyawan Perseroan di tahun 2010.

Komposisi Jumlah Karyawan

Pada tanggal 31 Desember 2010 Perseroan memiliki sumber daya manusia sejumlah 1.818 karyawan yang terdiri dari berbagai tingkat pendidikan dan keahlian.

Menurut Jabatan

Jabatan2006 2007 2008 2009 2010

31 Desember

Staff

Supervisor

Manager

Sekretaris Perusahaan

Direksi/Komisaris

Jumlah

802

75

55

1

6

939

796

113

49

1

6

965

778

160

47

1

6

992

946

200

77

1

6

1.230

1374

316

121

1

6

1.818

Jenis-Jenis Pelatihan (Training) Internal Selama Tahun 2010

Selain itu juga, untuk memastikan proses kaderisasi di Perseroan, mulai tahun 2007 sudah dijalankan Program Succession Plan untuk level manajer, sehingga ada kelas-kelas khusus yang diharapkan dapat mengisi kompetensi supervisor-supervisor terbaik untuk dijadikan manajer Perseroan.

Page 72: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Dari jumlah karyawan 1.818 orang tersebut, sebanyak 753 orang merupakan karyawan kontrak. Sampai saat ini Perseroan tidak mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.

Dalam hal pemberhentian karyawan, Perseroan selalu mengikuti dan mematuhi peraturan Departemen Tenaga Kerja.

Kesejahteraan Karyawan

Sistem pembayaran gaji/upah bagi karyawan Perseroan telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) sesuai dengan ketentuan pembayaran upah minimum yang berlaku di lokasi-lokasi kegiatan usaha Perseroan.

Perseroan selalu memberikan perhatian yang besar terhadap kesejahteraan karyawan melalui penyediaan berbagai fasilitas seperti:

Penilaian Kinerja Karyawan

Setiap tahun sekali Perseroan melakukan penilaian atas kinerja karyawan. Penilaian kinerja karyawan ini dilakukan untuk mengevaluasi tugas dan tanggung jawab dari setiap karyawan berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) masing-masing karyawan.

Penilaian dilakukan pertama kali oleh karyawan masing-masing, kemudian dilakukan oleh atasan karyawan langsung melalui konseling (Penilai I). Selanjutnya atasan dari Penilai I memberikan penilaian terhadap karyawan tersebut. Para Penilai akan memberikan pengarahan dan nasihat kepada karyawan yang dinilai mengenai kinerja yang telah dilakukannya dan memberikan evaluasi agar dapat meningkatkan kinerja karyawan tersebut menjadi lebih baik lagi.

JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian serta Jaminan Hari Tua.Tunjangan makan, transportasi, kinerja dan untuk jenjang tertentu berupa program kepemilikan kendaraan dan asuransi kesehatan.Tunjangan pengobatan.Tunjangan Hari Raya dan Bonus.Kesempatan mendapatkan pelatihan internal maupun eksternal.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 68

Menurut Jenjang Pendidikan

Jabatan2006 2007 2008 2009 2010

31 Desember

Sekolah Dasar

SLTP dan Sederajat

SLTA dan Sederajat

Akademi

Sarjana

Jumlah

-

1

421

92

425

939

1

-

358

125

481

965

-

1

396

141

454

992

-

2

439

201

588

1.230

-

2

425

363

1.028

1.818

Menurut Jenjang Usia

Jabatan2006 2007 2008 2009 2010

31 Desember

<20 Tahun

20-29 Tahun

30-39 Tahun

40-49 Tahun

>50 Tahun

Jumlah

2

506

373

53

5

939

2

492

412

57

2

965

3

505

425

56

3

992

4

584

556

83

3

1.230

11

852

821

128

6

1.818

LAPORAN USAHA

Page 73: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE69

Hasil dari penilaian kinerja karyawan akan dijadikan dasar oleh Divisi Human Resources Development untuk mendapat masukan tentang kebutuhan pelatihan, pengembangan karir serta peninjauan gaji karyawan.

Pemberian Penghargaan dan Sanksi Bagi Karyawan

Untuk memberikan semangat dan motivasi kerja bagi setiap karyawan, Perseroan selalu memberikan penghargaan kepada karyawan berupa kebijakan peningkatan remunerasi yang disesuaikan dengan kondisi pasar pada industri perusahaan pembiayaan, tingkat in�asi dan hasil penilaian terhadap indikator kerja masing-masing unit kerja.

Perseroan juga memberikan sanksi kepada karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Perusahaan, Standard Operation Procedure dan Kode Etik Pegawai. Sanksi yang diberikan mulai dari pemberian surat teguran sampai dengan pemutusan hubungan kerja.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan telah mengimplementasikan sistem HRIS-ESS (Human Resources Information System – Employee Self Service). Dengan sistem ini karyawan dapat mengakses langsung data karyawan dan struktur organisasi yang ada saat ini serta kebijakan-kebijakan baru terkait sumber daya manusia.

Dengan adanya sistem ini dapat memudahkan karyawan untuk mendapat informasi-informasi kepegawaian termasuk informasi jadwal pelatihan, pengajuan cuti serta dapat melakukan tanya jawab dengan Divisi Human Resources Develop-ment terkait dengan masalah-masalah kepegawaian.

Penajaman Organisasi

Pada bulan Agustus 2010, Perseroan telah melakukan penajaman organisasi yang bertujuan untuk mengakselerasi bisnis Perseroan dengan antara lain merubah Divisi Car Retail dan Divisi Motorcycle Retail yang kemudian dikembangkan menjadi 3 (tiga) kepala wilayah / regional yaitu Kepala Wilayah 1 yang membawahi kantor-kantor cabang yang ada di wilayah Sumatera. Kepala Wilayah 2 membawahi kantor-kantor cabang yang ada di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Pontianak. Sedangkan Kepala Wilayah 3 membawahi kantor-kantor cabang yang ada di wilayah Jawa Timur, Denpasar, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan (kecuali Pontianak), Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur.

Penajaman organisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja Perseroan dalam menghadapi persaingan dengan kompetitor serta agar pengawasan terhadap kinerja masing-masing cabang dapat lebih fokus lagi.

LAPORAN USAHA

Page 74: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

ANALISADAN

PEMBAHASANMANAJEMEN

Page 75: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pasar dengan “Service Excellent”

Analisis dan pembahasan oleh Manajemen di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut informasi keuangan Perseroan, dijabarkan berdasarkan laporan keuangan Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang diambil dari laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member �rm of PwC Global Network) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang laporannya masing-masing tertanggal 4 April 2011 dan 24 Februari 2010. Sebelum tanggal 8 Maret 2010, Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member �rm of PwC Global Network) bernama Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (a member �rm of PwC Global Network). Laporan auditor independen tertanggal 4 April 2011 memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan PSAK No. 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran yang diterapkan secara prospektif dan penerbitan kembali laporan auditor independen tertanggal 4 Februari 2011 atas penerbitan kembali laporan Keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 untuk menyesuaikan penyajiannya dengan peraturan pasar modal.

A. UMUM

Perseroan didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 1989. Meskipun Perseroan telah memperoleh ijin untuk menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang, pada saat ini Perseroan fokus dalam bidang

pembiayaan konsumen. Dalam menjalankan usahanya Perseroan memberikan kredit konsumen untuk pembelian berbagai merk kendaraan bermotor.Perseroan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen. Sampai dengan saat ini, Perseroan memiliki 56 Kantor Cabang, tersebar di kota-kota : Banda Aceh, Medan, Rantau Prapat, Padang, MuaraBungo, Jambi, Pekanbaru, Pangkal Pinang, Bengkulu, Palembang, Bandar Lampung, Metro, Kalianda, Tanggamus, Tulang Bawang, Kotabumi, Cilegon, Serang, Tangerang (2 kantor cabang),

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE71

Page 76: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Jakarta (7 kantor cabang), Bogor, Depok, Bekasi (2 kantor cabang), Sukabumi, Karawang, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Semarang, Tegal, Solo,

Perseroan memfokuskan usahanya pada kegiatan pembiayaan mobil yang dapat memberikan pengembalian yang tinggi dengan tingkat risiko yang aman yaitu terutama merk-merk Toyota, Daihatsu, Honda, Nissan Diesel, Mitsubishi dan Suzuki yang sudah menguasai lebih dari 80% pangsa pasar otomotif.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memiliki visi yaitu : “Menjadi Perusahaan Pembiayaan Otomotif Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di Indonesia pada tahun 2014”. Adapun misi yang diemban oleh Perseroan adalah “Berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pasar dengan “Service Excellent”, mengembangkan sumber daya manusia professional, memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholders dan ikut berkontribusi positif dalam perekonomian nasional”.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 72

Page 77: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha dan kondisi keuangan Perseroan antara lain kondisi perekonomian, kompetisi dalam industri pembiayaan dan otomotif, tingkat suku bunga dan variasi produk baru dari bidang otomotif.

Walaupun kondisi perekonomian Indonesia pada semester I tahun 2010 baru pulih dari krisis ekonomi global, Manajemen berpendapat bahwa dengan indikator makro ekonomi yang terus membaik saat ini, prediksi pertumbuhan otomotif akan membaik dengan didukung oleh penurunan suku bunga yang telah terjadi sehingga akan memberikan dampak yang sangat positif kepada industri pembiayaan.

Perseroan berupaya untuk senantiasa dekat dengan konsumen dan penjual (Dealer) dengan prinsip bahwa kepuasan konsumen dan Dealer adalah misi utama Perseroan. Adapun cara yang Perseroan lakukan adalah menambah jaringan operasional agar lebih dekat dengan konsumen dan Dealer, peningkatan servis jasa pembiayaan misalnya kecepatan proses kredit, dan melatih tenaga frontliner yang profesional. Kompetisi yang ketat dalam industri pembiayaan dan otomotif membuat kompetitor selalu mengeluarkan berbagai program untuk menarik konsumen dan Dealer. Sehingga Perseroan dituntut untuk lebih profesional, kreatif dan e�sien dalam mengelola Perseroan agar tetap memiliki competitive advantage yang lebih dari para kompetitor.

Volume penjualan sangat dipengaruhi oleh tingkat harga (suku bunga) dan kecepatan servis karena harga sangat berpengaruh dalam industri pembiayaan otomotif. Konsumen cenderung mencari alternatif pembiayaan dengan suku bunga murah sedangkan untuk dapat memberikan pembiayaan dengan suku bunga rendah maka Perseroan harus mendapatkan dukungan dana pembiayaan dari bank maupun kreditor dengan suku bunga pinjaman yang murah juga. Untuk itu Perseroan senantiasa mencari alternatif funding yang terbaik salah satunya adalah penerbitan surat utang agar tetap dapat berkompetisi di lapangan. Selain itu Perseroan juga dituntut untuk menjaga profesionalisme dan e�siensi perusahaan dengan meningkatkan profesionalisme dan produktivitas karyawan. Semakin banyak variasi produk baru dari otomotif maka minat konsumen untuk memiliki produk tersebut juga makin besar sehingga kebutuhan akan pembiayaan oleh konsumen juga makin tinggi. Dengan demikian akan tercipta pasar pembiayaan yang makin besar yang mendorong Perseroan untuk menciptakan berbagai paket program pembiayaan yang menarik bagi konsumen.

Perseroan berkeyakinan peluang usaha dimana Perseroan beroperasi akan ikut membaik seiring dengan adanya peningkatan daya beli masyarakat yang disebabkan membaiknya perekonomian Indonesia.

B. KINERJA KEUANGAN

Bersama ini disajikan analisis manajemen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

NERACA

Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah aset Perseroan sebesar Rp 2.256.407 juta, atau meningkat sebesar Rp 463.918 juta (25,88%) dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.792.489 juta.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE73

2006200720082009201031 Desember

Keterangan

(dalam Jutaan Rupiah)

Aktiva

Kas dan Setara Kas

Piutang Pembiayaan Konsumen

Piutang lain-lain

Aset Tetap - Bersih

Aktiva Lainnya

Jumlah Aset

Kewajiban dan Ekuitas

Pinjaman Bank

Surat Berharga yang Diterbitkan

Kewajiban Lainnya

Jumlah Kewajiban

Jumlah Ekuitas

Jumlah Ekuitas dan Kewajiban

42.305

1.707.408

20.478

6.478

71.197

1.847.866

1.276.251

199.480

113.655

1.589.386

258.480

1.847.866

47.305

2.040.910

7.371

5.585

39.867

2.141.038

1.016.324

697.846

90.977

1.805.147

335.891

2.141.038

463.481

1.715.359

1.113

6.793

160.690

2.347.436

860.333

1.047.612

69.786

1.977.731

369.705

2.347.436

346.652

1.404.045

4.177

11.435

26.180

1.792.489

530.002

848.395

87.342

1.465.739

326.750

1.792.489

71.486

2.132.823

2.321

15.472

34.305

2.256.407

960.131

823.623

104.915

1.888.669

367.738

2.256.407

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

1. ASET

Page 78: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan portofolio piutang pembiayaan konsumen seiring dengan peningkatan volume pembiayaan konsumen.

a. Kas dan Setara Kas

b. Piutang Pembiayaan Konsumen

Saldo kas dan setara kas Perseroan pada 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 71.486 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 275.116 juta atau sebesar 79,38% dibandingkan dengan saldo kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 346.652 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan dana yang ditempatkan sebagai deposito dari Rp 324.512 juta pada tahun 2009 menjadi Rp 57.050 juta pada tahun 2010. Deposito pada tahun 2009 digunakan untuk membayar hutang obligasi Perseroan yang akan jatuh tempo pada awal tahun 2010.

Saldo piutang pembiayaan konsumen Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 2.132.823 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 728.778 juta atau sebesar 51,91% dibandingkan dengan saldo piutang pembiayaan konsumen Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.404.045 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan realisasi pembiayaan yang didanai dengan dana sendiri dari sebesar Rp 1.782.630 juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp 2.734.230 juta pada tanggal 31 Desember 2010.

Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Sebelum tanggal 1 Januari 2010 penyisihan piutang ragu-ragu dihitung berdasarkan penelaahan secara keseluruhan terhadap akun piutang pada akhir tahun. Piutang ragu-ragu dihapuskan pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai koreksi atas biaya penyisihan pada saat terjadinya.

Sejak tanggal 1 Januari 2010, Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (revisi 2006) Pengakuan dan Pengukuran. Dampak dari penerapan PSAK ini adalah penyisihan piutang ragu-ragu diukur dengan menggunakan statistical model analysis, yaitu migration analysis method secara kolektif dengan menggunakan data historis selama 36 bulan.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 74

200820092010PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

(dalam Jutaan Rupiah)

Piutang Pembiayaan Kelolaan

Pendapatan Pembiayaan Konsumen yang

Belum Diakui (total)

Pokok Piutang Pembiayaan kelolaan

Piutang Pembiayaan - Joint Financing

Pendapatan Pembiayaan Konsumen yang

Belum Diakui (JF)

Pokok Piutang Pembiayaan-Joint Financing

Piutang Pembiayaan - Pembiayaan Sendiri

Pendapatan Pembiayaan Konsumen yang

Belum Diakui - Pembiayaan Sendiri

Pokok Piutang Pembiayaan - Pembiayaan

Sendiri

Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Piutang Pembiayaan Bersih

Piutang Bermasalah (NPL)

2.116.238

(395.438)

1.720.800

-

-

-

2.116.238

(395.438)

1.720.800

(13.392)

1.707.408

0.80%

2.506.596

(452.064)

2.054.532

-

-

-

2.506.596

(452.064)

2.054.532

(13.622)

2.040.910

0.55%

2.526.556

(426.979)

2.099.577

430.409

(59.993)

370.416

2.096.147

(366.986)

1.729.161

(13.802)

1.715.359

0.56%

2.914.809

(540.081)

2.374.728

1.132.179

(177.839)

954.340

1.782.630

(362.242)

1.420.388

(16.343)

1.404.045

0.54%

5.832.837

(1.008.768)

4.824.069

3.098.607

(448.130)

2.650.477

2.734.230

(560.638)

2.173.592

(40.769)

2.132.832

0.91%

2007 2006

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

200820092010KAS DAN SETARA KAS

(dalam Jutaan Rupiah)

Kas

Kas pada Bank

Deposito Berjangka

6.321

16.964

19.110

7.718

16.476

23.111

3.311

13.656

446.514

6.000

16.140

324.512

4.642

9.794

57.050

2007 2006

Page 79: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE75

c. Piutang Lain-Lain

d. Aset Tetap

e. Aktiva Lainnya

Saldo piutang lain-lain terdiri dari pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Piutang lain-lain pihak ketiga sebagian besar merupakan tagihan kepada konsumen sehubungan dengan penutupan Asuransi pembiayaan konsumen, Sedangkan piutang lain-lain hubungan istimewa adalah transaksi dengan PT Tunas Ridean Tbk sehubungan operasional Perseroan. Saldo piutang lain-lain dari pihak ketiga Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.811 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 697 juta atau sebesar 27,79% dibandingkan dengan saldo piutang dari pihak ketiga Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 2.508 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penerimaan pembayaran piutang lain-lain dari pihak ketiga. Saldo piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 510 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 1.159 juta atau sebesar 69,44% dibandingkan dengan saldo piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.669 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pelunasan piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama dari PT Tunas Ridean Tbk.

Saldo aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 15.472 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 4.037 juta atau sebesar 35,30% dibandingkan dengan saldo aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 11.435 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh penambahan hardware dan software untuk mendukung fungsi supporting unit, sejalan dengan ekspansi usaha Perseroan.

Tagihan Kelebihan Pajak

Saldo tagihan kelebihan pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 15.997 merupakan uang muka pajak yang dibayarkan berkaitan dengan surat ketetapan pajak yang menetapkan kurang bayar atas pajak pertambahan nilai untuk tahun 2006. Perseroan saat ini masih menunggu keputusan banding dari Pengadilan Pajak.

Aset Pajak Tangguhan

Saldo aset pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 4.115 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp 223 juta atau sebesar 5,73% dibandingkan dengan saldo aset pajak tangguhan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 3.892 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pajak tangguhan atas penambahan beban imbalan kerja dan amortisasi beban obligasi.

Aktiva Lain-Lain

Saldo aset lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 14.193 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 7.902 juta atau sebesar 125,61% dibandingkan dengan saldo aset lain-lain operasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 6.291 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan biaya sewa gedung dibayar di muka yang digunakan untuk pembukaan kantor cabang baru.

200820092010KETERANGAN

(dalam Jutaan Rupiah)

Aktiva Lainnya

Tagihan Kelebihan Pajak

Tagihan Derivatif

Aktiva Pajak Tangguhan

Aktiva Lain-lain

Jumlah Aset

25.221

-

11.091

34.885

71.197

10.962

4.323

9.999

14.583

39.867

20.272

30.911

-

109.507

160.690

15.997

-

3.892

6.291

26.180

15.997

-

4.115

14.193

34.305

2007 2006

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 80: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 76

2. KEWAJIBAN

Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah kewajiban Perseroan adalah sebesar Rp 1.888.669 juta atau meningkat sebesar Rp 422.930 juta (28,85%) dibandingkan dengan jumlah kewajiban sebesar Rp 1.465.739 juta pada tanggal 31 Desember 2009. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh pencairan fasilitas pinjaman bank baru untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan konsumen Perseroan.

a. Pinjaman Bank

b. Hutang Obligasi

c. Kewajiban Lainnya

Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 6.291 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan biaya sewa gedung dibayar di muka yang digunakan untuk pembukaan kantor cabang baru.

Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah pinjaman bank Perseroan sebesar Rp 960.131 juta atau meningkat sebesar Rp 430.129 juta (81,16%) dibandingkan dengan jumlah pinjaman bank Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 530.002 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan realisasi pembiayaan baru yang didanai dari pinjaman bank.

Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah hutang obligasi Perseroan sebesar Rp 823.623 juta atau turun sebesar Rp 24.772 juta (2,92%) dibandingkan dengan jumlah hutang obligasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 848.395 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pelunasan obligasi yang jatuh tempo dan dikompensasi dengan penerbitan Medium Term Notes (MTN) oleh Perseroan selama tahun 2010.

Hutang Usaha

Hutang usaha Perseroan terdiri dari hutang kepada pihak ketiga dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah hutang usaha kepada pihak ketiga Perseroan sebesar Rp 38.994 juta atau turun sebesar Rp 7.544 juta (16,21%) dibandingkan dengan jumlah hutang usaha kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 46.538 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan hutang kepada supplier kendaraan akibat Perseroan melakukan perbaikan pelayanan pembayaran kepada supplier kendaraan dengan memperpendek jangka waktu pembayaran.

2006200720082009201031 DesemberNERACA

KETERANGAN

(dalam Jutaan Rupiah)

Kewajiban dan Ekuitas

Pinjaman Bank

Surat Berharga yang Diterbitkan

Kewajiban Lainnya

Jumlah Kewajiban

Jumlah Ekuitas

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas

1.276.251

199.480

113.655

1.589.386

258.480

1.847.866

1.016.324

697.846

90.977

1.805.147

335.891

2.141.038

860.333

1.047.612

69.786

1.977.731

369.705

2.347.436

530.002

848.395

87.342

1.465.739

326.750

1.792.489

960.131

823.623

104.915

1.888.669

367.738

2.256.407

2006200720082009201031 DesemberNERACA

KETERANGAN

(dalam Jutaan Rupiah)

Kewajiban Lainnya

Hutang Usaha

Hutang Lain-Lain

Hutang Pajak

Beban Yang Masih harus Dibayar

Kewajiban Pajak Tangguhan

Kewajiban Imbalan Kerja

Jumlah

30.674

52.069

2.377

26.950

-

1.585

113.655

32.644

9.065

21.060

26.436

-

1.772

90.977

18.377

1.334

17.388

31.121

548

1.018

69.786

46.538

13.219

4.862

20.815

-

1.908

87.342

38.994

24.128

9.968

28.658

-

3.167

104.915

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 81: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE77

3. EKUITAS

4. LABA RUGI

Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp 367.738 juta, atau meningkat sebesar Rp 40.988 juta (12,54%) dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 326.750 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya laba bersih Perseroan.

a. Pendapatan Pembiayaan Konsumen

b. Pendapatan Bunga

Hutang Lain-Lain

Hutang lain-lain Perseroan terdiri dari hutang kepada pihak ketiga dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah hutang lain-lain kepada pihak ketiga Perseroan sebesar Rp 8.130 juta atau meningkat sebesar Rp 4.849 juta (147,79%) dibandingkan dengan jumlah hutang lain-lain kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 3.281 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh pengakuan kewajiban kepada pihak ketiga terkait transaksi non operasional Perseroan. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah hutang lain-lain kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perseroan sebesar Rp 15.998 juta atau meningkat sebesar Rp 6.060 juta (60,98%) dibandingkan dengan jumlah hutang lain-lain kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 9.938 juta pada tanggal 31 Desember 2009. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penerimaan angsuran di akhir tahun yang belum disetor kepada mitra joint �nancing (BMRI) seiring dengan kenaikan jumlah aset kelolaan Perseroan.

Hutang Pajak

Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah hutang pajak Perseroan sebesar Rp 9.968 juta atau meningkat sebesar Rp 5.016 juta (105,02%) dibandingkan dengan jumlah hutang pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 4.862 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan hutang pajak badan Perseroan seiring dengan kenaikan laba Perseroan.

Beban yang Masih Harus Dibayar

Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah beban yang masih harus dibayar Perseroan sebesar Rp 28.658 juta atau meningkat sebesar Rp 7.843 juta (37,68%) dibandingkan dengan jumlah beban yang masih harus dibayar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 20.815 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan kenaikan akrual beban bunga pinjaman dan akrual beban promosi, listrik, telepon, dan beban kantor lainnya seiring dengan pertumbuhan bisnis Perseroan yang meningkat di tahun 2010.

Kewajiban Imbalan Kerja

Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah kewajiban imbalan kerja Perseroan sebesar Rp 3.167 juta atau meningkat sebesar Rp 1.259 juta (65,99%) dibandingkan dengan jumlah kewajiban imbalan kerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.908 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan total bene�t yang diterima karyawan dan jumlah pegawai tetap Perseroan.

Pendapatan pembiayaan konsumen untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp 342.464 juta atau meningkat sebesar Rp 55.382 juta (19,29%) dibandingkan dengan pendapatan tahun 2009 yang mencapai Rp 287.082 juta. Peningkatan ini disebabkan realisasi pembiayaan baru mengalami peningkatan di tahun 2010. Realisasi pembiayaan baru untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp 4,55 trilyun atau meningkat sebesar Rp 2,59 trilyun atau 132% dari realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 1,96 trilyun. Tingkat persaingan di pasar pembiayaan yang terus meningkat memaksa Perseroan untuk menyesuaikan dengan kondisi suku bunga di pasar sehingga tidak mengalami kenaikan yang sama dengan kenaikan realisasi pembiayaan. Selain itu sebagian pembiayaan baru didanai melalui skema pembiayaan bersama (joint �nancing) without recourse dimana pendapatan bunga terhadap pembiayaan tersebut dicatat secara net (selisih antara pendapatan bunga gross dan beban bunga joint �nancing).

Pendapatan bunga pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 13.302 juta. Pendapatan bunga pada tahun 2010 menurun sebesar Rp 10.595 juta (44,34%) dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2009 yang mencapai Rp 23.897 juta. Penurunan tersebut disebabkan karena Perseroan lebih fokus menempatkan dana pada aset pembiayaan konsumen yang memberikan return yang lebih tinggi.

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 82: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 78

c. Pendapatan Lain-Lain

d. Beban Keuangan

Pendapatan Lain-lain bersih pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 74.628 juta. Pendapatan tersebut 52,5% berasal dari pendapatan Asuransi, 27,38% berasal dari pendapatan penalti, 11,01% berasal dari pendapatan penagihan, dan 9,11% adalah lain-lain. Pendapatan lain-lain pada tahun 2010 menurun sebesar Rp 35.375 juta (32,16%) jika dibandingkan dengan pendapatan lain-lain pada tahun 2009 sebesar Rp 110.003 juta. Penurunan ini disebabkan pada tahun 2009 Perseroan membukukan pendapatan selisih kurs sebesar Rp 30.950 juta sedangkan pada tahun 2010, Perseroan tidak lagi mempunyai kewajiban pada mata uang asing, dan selain itu pada tahun 2010 terdapat perbedaan perlakuan akuntansi menyesuaikan dengan ketentuan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) dimana pendapatan administrasi dan subsidi terkait kontrak harus diamortisasi selama masa kontrak, diklasi�kasi sebagai bagian pendapatan bunga. Sedangkan pada tahun 2009 pendapatan tersebut sebesar Rp 22.664 juta diakui langsung dan diklasi�kasi sebagai pendapatan lain-lain. Namun demikian Perseroan dapat meningkatkan pendapatan dari selisih premi asuransi sebesar Rp 22.247 juta atau meningkat (131,36%) dari sebesar Rp 16.936 juta pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp 39.183 juta pada tahun 2010 seiring dengan kenaikan volume pembiayaan baru selama tahun 2010.

Beban keuangan Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 177.544 juta atau menurun sebesar Rp 6.823 juta (3,70%) dibandingkan dengan beban pada tahun 2009 yang mencapai Rp 184.367 juta. Penurunan beban ini terutama disebabkan oleh optimalisasi penyediaan dana melalui mekanisme pembiayaan joint �nancing dan pada tahun 2010 Perseroan mendapatkan pendanaan baru yang lebih murah melalui penerbitan MTN dan pencairan pinjaman bank yang lebih murah menggantikan fasilitas bank sebelumnya yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi.

Pendapatan

Pendapatan Pembiayaan Konsumen

Pembiayaan Sendiri

Pembiayaan Bersama-JF Mandiri

Sewa Operasi

Bunga

(Kerugian/Keuntungan Derivatif)

Lain-lain Bersih

Pendapatan Asuransi

Pendapatan Penalti

Pendapatan Penagihan

(Kerugian/Keuntungan Selisih Kurs)

Pendapatan Subsidi

Realisasi Selisih Nilai Transaksi

Restrukturisasi Entitas Sepengandali

Administrasi & Lainnya

Beban

Beban Keuangan

Beban Umum dan Administrasi

Biaya Penyisihan Piutang Ragu-Ragu

Beban Sewa Operasi

Jumlah Beban

Laba Sebelum Pajak

Beban Pajak Penghasilan

Laba Setelah Pajak

Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah penuh)

2006

331.372

331.372

-

27.093

20.482

(43.215)

70.243

24.658

15.364

-

2.082

-

3.981

24.158

(257.133)

(57.493)

(61.808)

(14.303)

(390.737)

15.238

(2.377)

12.861

99

2007

364.169

364.169

-

6.359

11.096

43.664

63.698

28.052

18.348

2.989

(17.450)

4.785

3.772

23.202

(240.956)

(67.575)

(54.897)

(5.208)

(368.636)

120.350

(35.618)

84.732

33

2008

390.903

390.756

147

296

23.939

30.462

86.031

36.400

24.353

4.264

(15.543)

1.840

11.885

22.832

260.936)

(66.894)

(39.119)

(229)

(367.178)

164.453

(47.539)

116.914

47

2009

287.082

273.778

13.304

-

23.897

(30.911)

110.003

16.936

23.025

6.982

30.950

2.882

-

29.228

(184.367)

(94.119)

(30.264)

-

(308.750)

81.321

(21.305)

60.016

24

2010

342.464

292.270

50.194

-

13.302

-

74.628

39.183

20.435

8.216

(5)

-

-

6.799

(177.544)

(113.193)

(46.199)

-

(336.936)

93.458

(23.143)

70.315

28

31 Desember(dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN LABA RUGIKETERANGAN

Jumlah Pendapatan 430.394 390.071 531.631 488.986 405.975

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 83: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE79

Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp 367.738 juta, atau meningkat sebesar Rp 40.988 juta (12,54%) dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 326.750 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya laba bersih Perseroan.

a. Pendapatan Pembiayaan Konsumen

b. Pendapatan Bunga

e. Beban Umum dan Administrasi

f. Beban Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Beban umum dan administrasi Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 113.193 juta atau meningkat sebesar Rp 19.074 juta (20,27%) dari tahun 2009 sebesar Rp 94.119 juta. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan biaya gaji dan tunjangan sebesar Rp 19.018 juta (34,52%) dari sebesar Rp 55.092 juta pada tahun 2009 menjadi Rp 74.110 juta pada tahun 2010 karena pertambahan jumlah pegawai dari 1.230 karyawan pada tahun 2009 menjadi 1.818 karyawan pada tahun 2010 atau naik 47,8%. Lain-lain merupakan beban pelatihan dan seminar, alat tulis dan cetakan, representasi, sewa iklan dan promosi. Selain itu kenaikan biaya umum dan administrasi juga dikontribusi dari kenaikan biaya sewa dan penunjang operasional cabang karena penambahan cabang-cabang baru selama tahun 2010 untuk menunjang pencapaian target pembiayaan baru.

Beban penyisihan piutang ragu-ragu pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 46.199 juta atau meningkat sebesar Rp 15.935 juta (52,65%) dibandingkan dengan tahun 2009 yang mencapai Rp 30.264 juta. Peningkatan beban ini terutama disebabkan oleh perubahan metode penyisihan sesuai penerapan PSAK 50 dan 55 serta pertumbuhan pembiayaan konsumen pada tahun 2010, dimana Perseroan lebih konservatif dalam menetapkan dasar perhitungan penyisihan piutang.

Laba Bersih

Laba bersih Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 70.315 juta atau meningkat sebesar Rp 10.299 (17,16%) jika dibandingkan dengan laba bersih Perseroan pada tahun 2009 sebesar Rp 60.016 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan pembiayaan konsumen seiring meningkatnya realisasi pembiayaan baru, dan turunnya beban keuangan akibat jatuh temponya fasilitas pinjaman bank berbunga tinggi dan optimalisasi penyediaan dana yang lebih murah.

200820092010Beban Umum dan Administrasi

(dalam Jutaan Rupiah)

Gaji dan Tunjangan

Biaya Penagihan

Sewa

Penyusutan Aset Tetap

Perjalanan Dinas

Keamanan

Listrik dan Air

Perbaikan dan Pemeliharaan

Imbalan Kerja

Jasa Profesional

Jasa Komunikasi

Lain-lain

Total Beban Umum dan Administrasi

29.261

-

3.717

1.843

1.463

1.025

952

700

389

1.775

3.672

12.696

57.493

38.593

-

3.141

1.989

1.241

1.659

1.069

958

586

1.064

3.961

13.314

67.575

45.234

851

3.365

2.180

1.270

1.749

1.107

1.175

892

2.629

3.537

2.905

66.894

55.092

7.327

4.517

2.812

1.513

1.630

1.250

779

1.053

2.837

3.474

11.835

94.119

74.110

11.239

8.228

3.945

2.989

1.950

1.799

1.453

1.410

1.018

611

4.441

113.193

2007 2006

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 84: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 80

5. RASIO KEUANGAN

c. Pendapatan Lain-Lain

d. Beban Keuangan

(dalam Jutaan Rupiah)

A. Pro�tabilitas

Imbal Hasil Aset

Imbal Hasil Ekuitas

Jumlah Pendapatan / Jumlah Aktiva

B. Aset Produktif

Piutang Pembiayaan Bersih Kelolaan

Piutang Pembiayaan - Pembiayaan Bersama

Piutang Bermasalah Kelolaan

C. Likuiditas

Jumlah Kewajiban / Jumlah Aktiva

Jumlah Kewajiban / Jumlah Ekuitas

D. Pertumbuhan

Pertumbuhan Pendapatan

Pertumbuhan Laba Bersih

Pertumbuhan Aktiva

Pertumbuhan Kewajiban

Pertumbuhan Ekuitas

E. Lainnya

Laba Sebelum Pajak Penghasilan / Pendapatan

Laba Bersih / Pendapatan

Rasio E�siensi Biaya

2006

0.77%

4.99%

21.97%

1.720.800

-

0.80%

0.86

6.15

-1.50%

-57.04%

-11.42%

-13.13%

0.77%

3.75%

3.17%

38.02%

2007

6.03%

28.51%

22.84%

2.054.532

-

0.55%

0.84

5.37

20.45%

558.83%

15.87%

13.58%

29.95%

24.61%

17.33%

33.50%

2008

7.33%

33.14%

22.65%

2.099.577

370.416

0.56%

0.84

5.16

8.72%

37.98%

9.64%

9.56%

10.07%

30.93%

21.99%

31.50%

2009

3.93%

17.23%

21.76%

2.374.728

954.340

0.54%

0.82

4.27

-26.63%

-48.67%

-23.64%

-25.89%

-11.62%

20.85%

15.39%

51.77%

201031 Desember

4.62%

20.25%

19.07%

4.824.069

2.650.477

0.91%

0.84

4.86

10.34%

17.16%

25.88%

28.85%

12.54%

21.72%

16.34%

47.25%

RASIO KEUANGAN UTAMAKETERANGAN

2006200720082009201031 Desember 2010Kualitas AR

Keterangan

Piutang Bermasalah Yang Dikelola

Provisi Terhadap Principal AR

0.80%

0.78%

0.55%

0.66%

0.56%

0.80%

0.54%

1.15%

0.91%

1.88%

200820092010Earning per Share

Laba Setelah Pajak

Jumlah Saham Beredar (dalam Ribuan)

Laba per Saham (Rupiah penuh)

12.861

130.000

99

84.732

2.500.000

33

116.914

2.500.000

47

60.016

2.500.000

24

70.315

2.500.000

28

2007 2006

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 85: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE81

A. PROFITABILITAS

B. ASET PRODUKTIF

1. Rasio Imbal Hasil Aset dan Rasio Imbal Hasil Ekuitas

2. Jumlah Pendapatan / Jumlah Aktiva

1. Piutang Pembiayaan Konsumen Kelolaan

Rasio imbal hasil aset dipergunakan untuk mengetahui kemampuan Perseroan meraih laba dari seluruh aset yang diinvestasikan. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, rasio imbal hasil aset adalah sebesar 4,62% dan 3,93%. Imbal hasil aset tahun 2010 meningkat dibandingkan dengan tahun 2009 karena kenaikan realisasi pendapatan pembiayaan konsumen yang berkontribusi pada kenaikan laba bersih sebelum pajak penghasilan sebagai pengembalian atas total aset yang dikelola Perseroan.

Rasio imbal hasil modal sendiri dipergunakan untuk mengetahui kemampuan Perseroan meraih laba dari modal yang ditanamkan dan dicerminkan dari perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, rasio imbal hasil modal sendiri adalah sebesar 20,25% dan 17,23%. Imbal hasil modal sendiri tahun 2010 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2009 karena kenaikan realisasi pendapatan pembiayaan konsumen yang berkontribusi pada kenaikan laba bersih Perseroan. Sebagai tolok ukur pengembalian (return) yang diberikan Perseroan kepada pemegang saham.

Jumlah pendapatan/jumlah aktiva tahun 2010 mengalami penurunan dari sebesar 21,76% pada tahun 2009 menjadi 19,07% pada tahun 2010, karena penurunan rate jual konsumen untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar pembiayaan yang semakin kompetitif dan pada tahun 2010 Perseroan berusaha meraih pasar yang lebih besar untuk mencapai target menjadi 5 besar perusahaan pembiayaan terbesar pada tahun 2014.

e. Beban Umum dan Administrasi

f. Beban Penyisihan Piutang Ragu-ragu

2006 2007 2008 2009 2010

8.00%

7.00%

6.00%

5.00%

4.00%

3.00%

2.00%

1.00%

0.00%

40.00%

35.00%

30.00%

25.00%

20.00%

15.00%

10.00%

5.00%

0.00%0.77%

6.03%

7.33%

4.62%

3.93%

4.99%

28.51%

33.14%

17.23%

20.25%

201031 DesemberKolektibilitas Piutang (Bruto)

Aging

Lancar

Tunggakan 1-30 hari

Tunggakan 31-60 hari

Tunggakan 61-90 hari

Tunggakan >90 hari

(Piutang Non Perfoming)

94.03%

3.28%

1.25%

0.54%

0.91%

5.484.633

191.157

72.711

31.412

52.924

2009

95.46%

2.88%

0.79%

0.32%

0.55%

2.782.483

83.849

23.008

9.357

16.112

2008

94.47%

3.75%

0.88%

0.34%

0.56%

2.386.879

94.693

22.349

8.532

14.103

2007

94.09%

4.09%

0.89%

0.38%

0.55%

2.358.457

102.421

22.203

9.632

13.883

2006

92.98%

4.71%

0.99%

0.52%

0.80%

1.967.607

99.686

20.905

11.006

17.034

(dalam Jutaan Rupiah)

Imbal Hasil Aset Imbal Hasil Ekuitas

5.832.837 100.00% 2.914.809 100.00% 2.526.556 100.00% 2.506.596 100.00% 2.116.238 100.00%Total Piutang

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 86: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 82

Komposisi piutang yang tergolong lancar terhadap total piutang per 31 Desember 2010 adalah sebesar 94,03%, relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 95,46%. Perseroan senantiasa menjaga kualitas piutang dan melakukan seleksi yang ketat terhadap pembiayaan yang ada. Perseroan konsisten melakukan penanganan dalam pembiayaan yang bermasalah dengan lebih menitikberatkan prinsip kehati-hatian atau prudent dan menjaga ketaatan konsumennya untuk melakukan pembayaran tepat waktu dengan cara mengingatkan (remind), menagih (collection), dan mitigasi risiko (reposses).

Berikut ini adalah gra�k perkembangan piutang pembiayaan konsumen berdasarkan jumlah piutang, jumlah tunggakan diatas 90 hari dan total tunggakan untuk piutang kelolaan Perseroan:

2. Piutang Bermasalah

Dalam menjalankan usahanya Perseroan selalu memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudent). Setiap permohonan kredit harus melalui proses analisis kredit secara cermat dan berbagai tahapan persetujuan. Pengelolaan portofolio secara konservatif dilakukan dengan menerapkan penyisihan secara progresif atas semua piutang yang telah masuk kategori ragu-ragu. Saat ini Perseroan menerapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan review terhadap status saldo pada akhir periode.

2006 2007 2008 2009 2010

1.00%

0.90%

0.80%

0.70%

0.60%

0.50%

0.40%

0.30%

0.20%

0.10%

0.00%

0.80%

0.55% 0.56% 0.54%

0.91%

Piutang Bermasalah

2006 2007 2008 2009 2010

7.000.000

6.000.000

5.000.000

4.000.000

3.000.000

2.000.000

1.000.000

0

60.000

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

0

17.03413.883 14.103 16.112

52.924

2.116.238 2.506.596 2.526.556 2.914.809

5.832.837

Total Piutang Tunggakan diatas 90 hari

(Rp

Juta

an)

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 87: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE83

1. Rasio Imbal Hasil Aset dan Rasio Imbal Hasil Ekuitas

2. Jumlah Pendapatan / Jumlah Aktiva

1. Piutang Pembiayaan Konsumen Kelolaan

C. LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS

D. INFORMASI KEUANGAN LAINNYA

Solvabilitas Perseroan merupakan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya yang tercermin dari perbandingan antara jumlah kewajiban dengan modal sendiri dan juga perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah aset. Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan modal sendiri pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar 4,86x dan 4,27x. Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar 0,84x dan 0,82x. Kenaikan rasio tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009 disebabkan penambahan hutang bank yang dillakukan Perseroan untuk mendanai ekspansi dalam pembiayaan konsumen yang dilakukan Perseroan tahun 2010.

Berikut ini adalah perkembangan likuiditas dan solvabilitas Perseroan selama 5 tahun terakhir :

Beban operasional Perseroan mengalami kenaikan selama periode 2010 seiring dengan total pendapatan pembiayaan yang juga mengalami kenaikan, mayoritas beban operasional adalah gaji, upah dan tunjangan yang mencakup 65% dari total beban operasional dan sisanya merupakan beban sewa, pemasaran, depresiasi, dan amortisasi,serta beban umum lainnya. Peningkatan beban operasional terutama disebabkan naiknya beban gaji, upah dan tunjangan serta beban sewa.

1. Rasio E�siensi Biaya

Perseroan senantiasa meningkatkan e�siensi biaya dengan cara meningkatkan pendapatan melalui pembiayaan baru yang prudent dan pengelolaan biaya overhead yang lebih optimal. Rasio e�siensi biaya ditunjukkan oleh Cost Ef�ciency Ratio (CER) dan rasio biaya overhead dibandingkan dengan pendapatan. Berikut ini adalah perkembangan 2 rasio tersebut selama 5 tahun terakhir:

2006 2007 2008 2009 2010

0.87

0.86

0.85

0.84

0.83

0.82

0.81

0.80

0.79

6.15

5.37 5.164.86

4.27

0.86

0.84 0.84 0.84

0.82

7.00

6.00

5.00

4.00

3.00

2.00

1.00

0

2006 2007 2008 2009 2010

60.00%

50.00%

40.00%

30.00%

20.00%

10.00%

0.00%

24.29%

38.02%33.50% 31.50%

51.77%

47.25%

13.82%

12.58%

24.13% 26.30%

Rasio Biaya Overhead Dibandingkan dengan Pendapatan Rasio E�siensi Biaya

Jumlah Kewajiban/Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban /Jumlah Ekuitas

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 88: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 84

2. Komposisi Beban Pembiayaan

Cost Ef�ciency Ratio (CER) pada tahun 2010 adalah sebesar 47,25% atau mengalami perbaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 51,77% namun demikian rasio biaya overhead dibandingkan dengan total pendapatan (income) mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya dari sebesar 24,13% pada tahun 2009 menjadi sebesar 26,30% pada tahun 2010. Hal ini disebabkan Perseroan pada tahun 2010 masih dalam tahap pembangunan infrastruktur baik dalam hal capital expenditure ataupun sumber daya manusia untuk melakukan ekspansi yang lebih besar pada tahun 2011. Akan tetapi peningkatan biaya operasional ini masih lebih rendah dari peningkatan pendapatan operasional, sehingga CER mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009. Hal ini menunjukkan e�siensi Perseroan dalam mengontrol beban operasionalnya.

Beban keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 177.544 juta atau menurun sebesar Rp 6.823 juta (3,70%) dibandingkan dengan beban pada tahun 2009 yang mencapai Rp 184.367 juta. Penurunan beban ini terutama disebabkan oleh optimalisasi penyediaan dana melalui mekanisme pembiayaan joint �nancing dan pada tahun 2010 Perseroan mendapatkan pendanaan baru yang lebih murah melalui penerbitan MTN dan pencairan pinjaman bank yang lebih murah menggantikan fasilitas bank sebelumnya yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi.

Berikut ini adalah komposisi beban pembiayaan selama 5 tahun terakhir:

200820072006Komposisi Beban Pembiayaan

(dalam Jutaan Rupiah)

Surat Berharga

Bank Loan

Administrasi dan Provisi Bank

Amortisasi Biaya Emisi Surat Berharga

Lain-lain

Jumlah

96.760

75.923

3.062

1.677

122

177.544

77.128

98.699

6.340

1.972

228

184.367

125.067

112.404

19.931

3.534

-

260.936

74.191

146.313

18.334

2.118

-

240.956

52.132

189.783

12.885

2.333

-

257.133

2009 2010

2006 2007 2008 2009 2010

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

Komposisi Beban

Surat Berharga

Bank Loan

Administrasi dan Provisi Bank

Amortisasi Biaya Emisi Surat Berharga

Lain-Lain

(Rp

Jut

aan)

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 89: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE85

6. DAMPAK PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI ATAS PENERAPAN AWAL PSAK 50 (REVISI 2006) DAN PSAK 55 (REVISI 2006).

7. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

3. Laba per Saham

Sejak tanggal 1 Januari 2010, Piutang pembiayaan konsumen diakui pada awalnya dengan nilai wajar ditambah biaya-biaya transaksi dan yield enhancing income yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif.

Pada tanggal 1 Januari 2010, Perseroan menentukan penurunan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya yaitu sebesar Rp 11.322 juta diakui langsung ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2010.

Perseroan menggunakan statistical model analysis, yaitu migration analysis method untuk perhitungan penurunan nilai piutang ragu-ragu secara kolektif dengan menggunakan data historis selama 36 bulan.

Pinjaman bank dan surat berharga yang diterbitkan diklasi�kasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan surat berharga dikurangkan dari jumlah surat berharga yang diterbitkan dan diamortisasi selama jangka waktu surat berharga yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut.

Kebijakan akuntansi yang signi�kan, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :

a. Piutang Pembiayaan Konsumen

b. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dan Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Laba per saham Perseroan meningkat dari Rp 24 per lembar saham pada tahun 2009 menjadi Rp 28 per lembar saham pada tahun 2010. Peningkatan ini disebabkan kenaikan laba bersih Perseroan di tahun 2010. Tidak ada penerbitan maupun pembelian kembali saham sepanjang tahun 2010.

Piutang pembiayaan konsumen diakui pada awalnya dengan nilai wajar ditambah biaya-biaya transaksi dan yield enhancing income yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen diklasi�kasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan pada tanggal terjadinya transaksi.

Sebelum 1 Januari 2010, piutang pembiayaan konsumen merupakan piutang setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, penyisihan piutang ragu-ragu dan jumlah yang dibiayai bersama pihak-pihak lain. Biaya transaksi, pendapatan administrasi dan pendapatan asuransi dibebankan dan dikreditkan secara langsung pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif.

Solvabilitas Perseroan merupakan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya yang tercermin dari perbandingan antara jumlah kewajiban dengan modal sendiri dan juga perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah aset. Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan modal sendiri pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar 4,86x dan 4,27x. Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar 0,84x dan 0,82x. Kenaikan rasio tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009 disebabkan penambahan hutang bank yang dillakukan Perseroan untuk mendanai ekspansi dalam pembiayaan konsumen yang dilakukan Perseroan tahun 2010.

Berikut ini adalah perkembangan likuiditas dan solvabilitas Perseroan selama 5 tahun terakhir :

Beban operasional Perseroan mengalami kenaikan selama periode 2010 seiring dengan total pendapatan pembiayaan yang juga mengalami kenaikan, mayoritas beban operasional adalah gaji, upah dan tunjangan yang mencakup 65% dari total beban operasional dan sisanya merupakan beban sewa, pemasaran, depresiasi, dan amortisasi,serta beban umum lainnya. Peningkatan beban operasional terutama disebabkan naiknya beban gaji, upah dan tunjangan serta beban sewa.

1. Rasio E�siensi Biaya

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 90: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

c. Pengakuan pendapatan dan beban

Pada setiap tanggal neraca, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut. Perseroan menentukan penurunan nilai atas aset keuangan secara kolektif. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Ketika piutang yang diberikan tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penyisihan piutang ragu-ragu yang terkait dengan piutang yang diberikan diklasi�kasikan ke dalam “Penyisihan piutang ragu-ragu”.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

Penerimaan kemudian atas piutang yang diberikan yang telah dihapusbukukan, dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun penyisihan piutang ragu-ragu.

Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Sebelum 1 Januari 2010, Perseroan mengklasi�kasikan umur piutang menurut Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Besarnya penyisihan ditentukan berdasarkan kerugian historis atau ketika terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang kemungkinan tidak dapat tertagih. Piutang ragu-ragu akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 180 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat tertagih. Penghapusbukuan piutang ragu-ragu ini bukan merupakan hapus tagih, sehingga upaya penagihan tetap dilakukan.

Setelah 1 Januari 2010, Perseroan menerapkan PSAK 55 (revisi 2006) dimana Perseroan melakukan perhitungan penyisihan piutang ragu-ragu dengan menggunakan metode “incurred losses”.

Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif, setelah memperhitungkan biaya transaksi dan yield enhancing income. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan dari pembiayaan konsumen diakui dengan tidak memperhitungkan biaya transaksi dan yield enhancing income.

Pendapatan bunga bank dan denda keterlambatan pembayaran diakui pada saat terjadinya. Pendapatan bunga bank disajikan secara bruto pada laporan laba rugi.

Pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya menggunakan dasar akrual.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 86

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 91: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

8. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR

C. PERKEMBANGAN KINERJA OPERASIONAL

Tidak terdapat kejadian penting yang material dan relevan yang perlu diungkapkan dalam laporan tahunan ini setelah tanggal Laporan Auditor Independen atas laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member of �rm of PwC global network) yang dalam laporannya tanggal 4 April 2011 memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan yang mengungkapkan: (i) penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, pada tahun 2010 secara prospektif, dan (ii) penerbitan kembali Laporan Auditor Independen tertanggal 4 Februari 2011 atas penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 untuk menyesuaikan ketentuan pasar modal.

Pembiayaan Mobil Baru

Pembiayaan mobil baru yang disalurkan oleh Perseroan memiliki kenaikan yang signi�kan dan memberikan kontribusi 62,7% dari total pembiayaan Perseroan. Pembiayaan mobil baru mengalami peningkatan 282,52% dari Rp 745.648 juta pada tahun 2009 menjadi Rp 2.852.292 juta pada tahun 2010. Kenaikan ini karena Perseroan menerapkan strategi yang tepat dalam melakukan ekspansi di pembiayaan mobil baru melalui kerjasama dengan ATPM, aliansi yang strategis dengan Consumer Loan Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan lain-lain. Walaupun margin pembiayaan bersih yang diperoleh Perseroan atas pembiayaan mobil baru lebih kecil dibandingkan dengan pembiayaan mobil bekas dan motor, namun dengan nilai pembiayaan mobil baru yang lebih besar dibandingkan dengan nilai pembiayaan mobil bekas dan nilai pembiayaan motor, serta didukung oleh risiko kredit yang jauh lebih kecil dan beban operasional yang relative sama membuat peluang usaha atas pembiayaan mobil tetap menjanjikan.

Pembiayaan Mobil Bekas

Pada tahun 2010, pembiayaan mobil bekas yang disalurkan Perseroan juga memiliki pertumbuhan yang cukup baik. Jumlah pembiayaan mobil bekas yang disalurkan perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.337.365 juta atau mengalami kenaikan sebesar 31,56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1.016.557 juta. Kenaikan tersebut disebabkan strategi Perseroan dalam mengembangkan portfolio kendaraan mobil bekas mulai berjalan dengan baik, dimana salah satu strateginya adalah dengan cara mengembangkan aliansi yang strategis dengan Dealer showroom mobil bekas melalui pemberian insentif yang lebih menarik dan memberikan suku bunga yang lebih kompetitif.

Pembiayaan Sepeda Motor Pembiayaan sepeda motor yang disalurkan oleh Perseroan memiliki kecenderungan yang semakin meningkat dari keseluruhan jumlah pembiayaan yang disalurkan Perseroan. Jumlah pembiayaan sepeda motor yang disalurkan Perseroan sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 358.911 juta atau mengalami kenaikan sebesar 83,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 195.379 juta. Kenaikan ini lebih disebabkan Perseroan melakukan ekspansi di pembiayaan sepeda motor melalui aliansi yang strategis dengan memanfaatkan cabang-cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Walaupun margin pembiayaan bersih yang diperoleh perusahaan atas pembiayaan sepeda motor jauh lebih besar dibandingkan dengan pembiayaan mobil baru dan mobil bekas, namun risiko kredit, sumber daya manusia, beban operasional yang dibutuhkan Perseroan lebih besar.

Pada tahun 2011 Perseroan bertekad untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan layanan yang terbaik dan menyeluruh dalam rangka memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam dari Dealer, konsumen, perbankan dan pihak-pihak yang terkait dalam industri pembiayaan. Beberapa langkah yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut termasuk melakukan pengembangan produk baru yang terfokus pada inovasi dan pengembangan pangsa pasar melalui peningkatan aktivitas cabang yang agresif. Pada tahun 2011 dengan mempertimbangkan peluang pasar yang masih luas dan lebih besarnya margin pembiayaan bersih yang dapat diperoleh, Perseroan berencana meningkatkan pembiayaan sepeda motor dengan melakukan konsolidasi internal untuk menerapkan strategi-strategi yang lebih tepat dalam rangka melakukan ekspansi di pembiayaan sepeda motor. Konsolidasi tersebut antara lain dengan mempersiapkan infrastruktur, termasuk sumber daya manusia, melakukan pembukaan cabang baru dan melakukan optimalisasi aliansi strategis dengan cabang-cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE87

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 92: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

5. Memperkuat analisa risiko dan sistem pengelolaan manajemen risiko 6. Kecepatan penanganan kredit bermasalah secara efektif dan e�sien 7. Pengawasan internal yang kuat 8. program pelatihan dan pendidikan

1. SUMBER PENDANAAN

2. CAPITAL EXPENDITURE

3. KEMAMPUAN MANAJEMEN

4. KUALITAS PENDAPATAN

Selain dari ekuitas, Perseroan juga menggunakan sumber pendanaan berupa pinjaman bank dan obligasi untuk disalurkan sebagai pembiayaan konsumen.

Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman bank Perseroan adalah sebesar Rp 963.459 juta atau naik sebesar Rp 433.457 juta (81,78%) dibandingkan dengan saldo pinjaman bank pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 530.002 juta. Pinjaman bank pada tanggal 31 Desember 2010 terdiri atas pinjaman bank revolving sebesar Rp 488.611 juta dan pinjaman bank non revolving sebesar Rp 474.848 juta. Sedangkan semua pinjaman bank pada tanggal 31 Desember 2009 merupakan pinjaman bank non revolving. Pinjaman bank per tanggal 31 Desember 2009 yang jatuh tempo selama tahun 2010 adalah sebesar Rp 319.650 juta atau turun sebesar Rp 177.558 juta (35,71%) dibandingkan dengan jumlah pinjaman bank per tanggal 31 Desember 2008 yang jatuh tempo selama tahun 2009 sebesar Rp 497.208 juta.

Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo surat berharga yang diterbitkan (sebelum amortisasi beban emisi surat berharga) adalah sebesar Rp 825.000 juta atau turun sebesar Rp 25.000 juta (2,94%) dibandingkan dengan saldo surat berharga yang diterbitkan (sebelum amortisasi beban emisi surat berharga) pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 850.000 juta.

Surat berharga yang diterbitkan per tanggal 31 Desember 2009 yang jatuh tempo selama tahun 2010 adalah sebesar Rp 375.000 juta atau menurun sebesar Rp 75.000 juta (16,67%) dibandingkan surat berharga yang diterbitkan per tanggal 31 Desember 2008 yang jatuh tempo selama tahun 2009 sebesar Rp 450.000 juta.

Capital Expenditure merupakan pengeluaran biaya yang digunakan untuk membeli aset-aset Perseroan berupa hak atas tanah, bangunan & prasarana, peralatan kantor, perabotan dan kendaraan terutama yang berhubungan dengan keperluan pembukaan cabang-cabang baru.

Pada tahun 2010, pembelian aset tetap adalah sebesar Rp 7.982 juta atau naik sebesar Rp 524 juta (7.03%) dibandingkan tahun 2009 yaitu sebesar Rp 7.458 juta.

Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya didukung oleh manajemen yang terdiri dari para Direksi dan diawasi oleh jajaran Dewan Komisaris yang memiliki pengalaman dibidang pembiayaan konsumen dalam industri kendaraan bermotor. Dalam jajaran pejabat seniornya Perseroan juga didukung oleh karyawan-karyawan yang memiliki kapabilitas dan pengalaman yang luas dalam industri pembiayaan keuangan dan otomotif.

Pendapatan Perseroan yang utama adalah berasal dari aktivitas pembiayaan konsumen dalam bentuk pendapatan bunga, administrasi dan lain-lain. Untuk mempertahankan kualitas pendapatan, strategi Perseroan antara lain sebagai berikut :

1. Senantiasa membina kerjasama dengan Dealer 2. Standarisasi prosedur pada semua proses kerja 3. Penyempurnaan dan peningkatan kemampuan sistem teknologi informasi 4. Prinsip kehati-hatian dalam hal pembiayaan konsumen

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 88

Meningkatkan SDM yang kompeten sejak proses penyeleksian sampai dengan pemberian

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 93: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

5. KOLEKTIBILITAS PIUTANG

6. PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH

7. PEMBAHASAN MATERIAL UNTUK INVESTASI, DIVESTASI, AKUISISI, RESTRUKTURISASI HUTANG/MODAL

8. DAMPAK PERUBAHAN HARGA

9. INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL

10. BAHASAN DAN ANALISIS TENTANG INFORMASI KEUANGAN YANG MENGANDUNG KEJADIAN YANG SIFATNYA LUAR BIASA

Dalam menjalankan usahanya Perseroan selalu memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudent). Setiap pemohonan kredit harus melalui proses analisis kredit secara cermat dan berbagai tahapan persetujuan. Pengelolaan portofolio secara konservatif dilakukan dengan menerapkan penyisihan secara progresif atas semua piutang yang telah masuk kategori ragu-ragu. Saat ini Perseroan menerapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan review terhadap status saldo pada akhir periode.

Berdasarkan jumlah kontrak, jumlah kontrak lancar Perseroan per 31 Desember 2010 mencapai 93,17%, dibandingkan tahun 2009 sebesar 94,06%. Perseroan konsisten melakukan penanganan dalam pembiayaan yang bermasalah dengan lebih menitikberatkan prinsip kehati-hatian (prudent) dan menjaga ketaatan konsumennya untuk melakukan pembayaran tepat waktu dengan cara mengingatkan (reminding), menagih (collecting), dan menarik kendaraan (repossess).

Perusahaan juga mempunyai divisi penyelamatan kredit yang dinamakan Account Receivable Management Division yang dipimpin oleh seorang Account Receivable Division Head yang membawahi beberapa orang Account Receivable Departemen Head dan setiap Account Receivable Department Head akan membawahi beberapa orang Remedial Head dan Collection Head.

Sedangkan komposisi piutang yang tergolong lancar terhadap total piutang per 31 Desember 2010 adalah sebesar 94,03%, relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 95,47%.

Tidak ada perubahan peraturan Pemerintah pada tahun 2010 yang memiliki dampak signi�kan terhadap Perseroan.

Tidak terdapat kejadian-kejadian ataupun catatan material untuk investasi, divestasi, akuisisi, restrukturisasi hutang/modal yang dilakukan Perseroan di tahun 2010.

Tingkat persaingan di pasar pembiayaan yang terus meningkat memaksa Perseroan berusaha menetapkan tingkat suku bunga jual Perseroan dengan mengikuti �uktuasi tingkat suku bunga yang berlaku di pasar. Peningkatan suku bunga yang ditawarkan kepada konsumen akan berdampak menurunnya tingkat permintaan pembiayaan.

Pada tahun 2010, terdapat penurunan suku bunga jual akibat meningkatnya tingkat persaingan di pasar dengan memberikan tingkat suku bunga yang kompetitif. Perubahan ini mempengaruhi pendapatan Perseroan dan laba operasi Perseroan sehingga pendapatan Perseroan tidak mengalami kenaikan yang sama dengan kenaikan realisasi pembiayaan Perseroan.

Sepanjang tahun 2010 Perseroan tidak melakukan transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak tera�liasi.

Selama tahun 2010, tidak terdapat kejadian atau informasi keuangan yang sifatnya luar biasa.

laporan tahunan 2010 annual reportPT MANDIRI TUNAS FINANCE89

ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Page 94: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PENERAPANTATA KELOLAPERUSAHAAN

Page 95: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik memberikan wadah pengelolaan setiap risiko secara optimal melalui kerangka, infrastruktur, sistem dan prosedur kerja yang komprehensif dan kuat. Tata Kelola Perusahaan yang Baik telah menjadi bagian penting dari budaya kerja yang dibangun dalam lingkungan Perseroan. Dalam pelaksanaan praktek tata kelola perusahaan, Perseroan senantiasa berpedoman pada 5 (lima) dasar pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, meliputi :

a.

b.

c.

d.

e.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan bekal utama yang akan mengantarkan Perseroan dalam memperkokoh kepercayaan konsumen, meningkatkan daya saing operasional, meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dan pertumbuhan Perseroan yang berkesinambungan dalam jangka panjang.

Selama tahun 2010 Perseroan senantiasa berkomitmen untuk terus meningkatkan implementasi prinsip tata kelola Perseroan yang baik yang diwujudkan dalam berbagai program kerja, antara lain meningkatkan efektivitas kerja Komite Audit dan Divisi Internal Audit serta optimalisasi fungsi Sekretaris Perusahaan.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan

Transparansi, yaitu menyelenggarakan komunikasi dengan pihak yang berkepentingan secara akurat, tepat waktu, jelas dan konsisten, termasuk mengungkapkan informasi material yang relevan kepada seluruh stakeholders.

Akuntabilitas, yaitu menuntut agar masing-masing pihak bertindak sesuai hak, kewajiban dan wewenang yang telah ditetapkan. Dengan diterapkannya prinsip akuntabilitas ini maka ada kejelasan fungsi, hak, kewajiban, wewenang dan tanggung jawab antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi maupun di setiap bagian dalam Perseroan.

Responsibilitas, yaitu mematuhi Standar Prosedur Operasional dan aturan Perseroan serta ketentuan perundangan yang berlaku dengan etika yang baik.

Independensi, yaitu bertindak secara mandiri tanpa mengabaikan kerjasama yang baik. Kemandirian diwujudkan antara lain dengan dihormatinya peran dan fungsi masing-masing Organ Perseroan serta keputusan pengurusan Perseroan merupakan keputusan Direksi demi sebaik-baiknya kepentingan Perseroan.

Kewajaran, yaitu selalu mengutamakan keadilan. Dalam penerapannya, antara lain Perseroan selalu menjaga hubungan baik dengan karyawan dan menghindari praktek diskriminasi serta menghormati hak-hak karyawan.

pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu perseroan terbatas yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris maupun Direksi. RUPS dapat mengambil keputusan-keputusan antara lain pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan Dewan Komisaris, perubahan Anggaran Dasar Perseroan, mengesahkan kinerja tahunan Direksi, serta pengambilan keputusan terkait rencana tindakan korporasi yang akan dilakukan oleh Perseroan maupun keputusan-keputusan strategis lainnya yang akan dijalankan oleh Direksi Perseroan.

Selama tahun 2010, Perseroan telah melakukan RUPS Tahunan pada tanggal 29 Juni 2010 dan membuat Surat Keputusan Sirkulasi Pemegang Saham pada tanggal 24 Nopember 2010.

Pada RUPS Tahunan tanggal 29 Juni 2010, yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham telah menghasilkan keputusan-keputusan penting, yaitu sebagai berikut :

1.

2. a.

Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Aktuntan Publik Haryanto Sahari dan Rekan (member of PwC) sebagaimana ternyata dalam Laporan Auditor Independen tertanggal 24 Februari 2010, nomor A100224002/DC2/IRT/III/2010, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan demikian memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge), kepada Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, dan kepada Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan dan pelaksanaan kewenangan, yang telah dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan tersebut.

Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yaitu sebesar Rp 60.016.483.314,00 (enam puluh miliar enam belas juta empat ratus delapan puluh tiga ribu tiga ratus empat belas Rupiah) sebagai berikut :

i.

ii.

sebesar Rp 18.004.944.994,20 (delapan belas miliar empat juta sembilan ratus empat puluh empat ribu sembilan ratus sembilan puluh empat koma dua rupiah) atau sebesar 30% (tiga puluh persen) dari laba bersih Perseroan tahun buku 2009, dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham Perseroan, sehingga setiap saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp 7,20 (tujuh koma dua Rupiah);

sebesar Rp 20.191.000.000,- (dua puluh miliar seratus sembilan puluh satu juta rupiah) atau

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE91

Page 96: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 92

Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan penggunaan laba bersih tersebut diatas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

sebesar 33,64% (tiga puluh tiga koma enam empat persen) dari laba bersih Perseroan tahun buku 2009, dialokasikan dan dibukukan sebagai dana cadangan;

sisanya sebesar Rp 21.820.538.319,80 (dua puluh satu miliar delapan ratus dua puluh juta lima ratus tiga puluh delapan ribu tiga ratus sembilan belas koma delapan Rupiah) atau sebesar 36,36% (tiga puluh enam koma tiga enam persen) dari laba bersih Perseroan tahun buku 2009, dibukukan sebagai laba ditahan (retained earning) yang akan digunakan untuk memperkuat permodalan Perseroan;

Menetapkan tantiem bagi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi.

a.

b.

a.

Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menentukan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan biaya jasa (honorarium) dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut.

Mengubah ketentuan anggaran dasar Perseroan Pasal 9 ayat 4 sampai dengan ayat 7 mengenai Pemimpin Rapat Umum Pemegang Saham, Pasal 11 ayat 3 mengenai jangka waktu jabatan Direksi dan Pasal 14 ayat 3 mengenai jangka waktu jabatan Dewan Komisaris, sehingga menjadi berbunyi sebagai berikut :

3.

4.

5.

iii.

b.

Pasal 9 ayat 4

Pasal 9 ayat 5

Pasal 9 ayat 6

Pasal 9 ayat 7

Pasal 11 ayat 3

Anggaran Dasar Lama Baru

RUPS dipimpin oleh Direktur Utama. Selain itu sebagai alternatif lain RUPS dapat dipimpin oleh Komisaris Utama.

Jika Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh salah seorang Direktur.

Jika seluruh Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris.

Jika semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh seorang yang dipilih diantara mereka yang hadir dalam Rapat.

Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama. Dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak manapun, RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Komisaris.

Dalam hal seluruh anggota Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak manapun, RUPS dipimpin oleh Direktur Utama.

Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak manapun, RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi.

Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak manapun, RUPS dipimpin oleh seorang yang dipilih diantara para pemegang saham atau kuasanya yang hadir dalam Rapat.

Para anggota Direksi diangkat untuk jangka waktu terhitung sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau yang ditetapkan lain oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-5 (lima) sejak pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan para anggota Direksi sebelum masa

a.

Page 97: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE93

Menetapkan Bapak Ignatius Susatyo Wijoyo sebagai Direktur Utama Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini dengan masa jabatan sampai dengan tanggal 6 Februari 2012.

Mengangkat Bapak Anton Herdianto sebagai

Direktur Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini dengan masa jabatan sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tahun 2015.

Mengangkat Bapak Harjanto Tjitohardjojo sebagai Direktur Perseroan, efektif terhitung sejak tanggal dikeluarkannya surat keputusan kelulusan kemampuan dan kepatutan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan masa jabatan sampai dengan penutupan RUPS Tahunan tahun 2015.

Bapak Anton Setiawan sebagai Komisaris Utama Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini dengan masa jabatan sampai dengan tanggal 6 Februari 2012.

Ibu Sarastri Baskoro sebagai Komisaris Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini dengan masa jabatan sampai dengan tanggal 6 Februari 2012.

Menegaskan kembali Bapak Hanifah Purnama sebagai Komisaris Independen Perseroan, dengan masa jabatan berlaku sampai dengan tanggal 6 Februari 2012.

b.

a.

b.

c.

Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak untuk memindahkan kuasa ini kepada orang lain, untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan perubahan anggaran dasar Perseroan tersebut diatas, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan hasil keputusan Rapat ini dalam Akta yang dibuat dihadapan Notaris, dan untuk selanjutnya memberitahukannya pada pihak yang berwenang, serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Menerima dan mengukuhkan pengunduran diri Bapak Halim Gunadi dan Bapak Haryanto Soekandar dari jabatannya masing-masing sebagai Direktur Utama dan Direktur Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini.

Mengubah susunan Direksi Perseroan, sebagai berikut:

-

-

-

-

-

-

6.

Pasal 14 ayat 3 Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.

a.

b.

jabatannya berakhir dengan menyebutkan alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota Direksi dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk 1 (satu) kali masa jabatan, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.

Para anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu terhitung sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau yang ditetapkan lain oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-5 (lima) sejak pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan para anggota Dewan Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebutkan alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.

Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota Dewan Komisaris dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk 1 (satu) kali masa jabatan, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.

b.

Mengubah susunan Dewan Komisaris Perseroan, dengan menetapkan sebagai berikut :

Page 98: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Seluruh hasil keputusan RUPS Tahunan ini telah dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Mandiri Tunas Finance No.58 dan No.59 tanggal 29 Juni 2010, keduanya dibuat dihadapan Emi Susilowati, SH Notaris di Jakarta. Perubahan beberapa ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseron ini juga telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.AHU-AH.01.10-19171 tanggal 28 Juli 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0056691.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 28 Juli 2010 serta Surat Penerimaan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-19172 tanggal 28 Juli 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0056692.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 28 Juli 2010.

Berdasarkan Pasal 91 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar RUPS dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menandatangani usul yang bersangkutan. Sesuai dengan ketentuan tersebut, Pemegang Saham Perseroan telah membuat Surat Keputusan Sirkulasi Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 24 Nopember 2010 yang telah disetujui oleh seluruh pemegang saham dengan keputusan-keputusan sebagai berikut :

1.

Surat Keputusan Sirkulasi Pemegang Saham Perseroan ini telah dituangkan dalam Akta Pernyataan Surat Keputusan Sirkulasi Pemegang Saham PT Mandiri Tunas Finance Nomor 46 tanggal 25 November 2010 yang dibuat oleh Emi Susilowati, SH, Notaris di Jakarta.

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi sehubungan pengelolaan yang dijalankan, khususnya terkait tata kelola perusahaan, implementasi pengendalian internal dan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 94

Memberikan persetujuan dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan, untuk mengalihkan dan/atau menjadikan lebih dari 50% (lima puluh persen) kekayaan bersih Perseroan sebagai jaminan hutang atas nama Perseroan guna mendapatkan pendanaan baru yang berasal antara lain dari sumber perbankan dan penerbitan surat berharga, dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, sampai dengan jumlah Rp 420.000.000.000,-

(empat ratus dua puluh miliar rupiah) untuk tahun buku 2010 dan sampai dengan jumlah Rp 1.280.000.000.000,- (satu trilyun dua ratus delapan puluh milyar rupiah) untuk tahun buku 2011.

Memberikan persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan tindakan-tindakan hukum yang diperlukan termasuk tetapi tidak terbatas pada menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan dalam rangka menjalankan keputusan-keputusan dalam Rapat ini.

Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan hasil keputusan-keputusan Rapat ini dalam suatu akta notaris, apabila diperlukan. Keputusan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkannya keputusan ini yaitu tanggal dua puluh empat November dua ribu sepuluh (24-11-2010).

Mengawasi pengelolaan Perseroan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direksi serta memberikan saran-saran jika diperlukan.

Memeriksa pembukuan-pembukuan Perseroan.

Memberikan persetujuan dan pengesahan atas rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan.

Mengadakan pertemuan berkala dengan Direksi maupun Komite Audit untuk membahas pengelolaan operasional Perseroan.

Menunjuk dan menetapkan anggota Komite Audit.

Menominasikan dan menunjuk calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk diajukan dan disetujui dalam RUPS.

Menetapkan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, kecuali untuk Bapak Harjanto Tjitohardjojo akan efektif sebagai Direktur Perseroan terhitung sejak tanggal dikeluarkannya surat keputusan kelulusan kemampuan dan kepatutan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Sehingga susunan pengurus Dewan Komisaris dan Dewan Direksi saat ini adalah sebagai berikut :

d.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pengurus Lama Pengurus Baru

Komisaris Utama

Komisaris

Komisaris Independen

Direktur Utama

Direktur

Direktur

Sarastri Baskoro

Anton Setiawan

Hanifah Purnama

Halim Gunadi

Haryanto

Ignatius Susatyo Wijoyo

Anton Setiawan

Sarastri Baskoro

Hanifah Purnama

Ignatius Susatyo Wijoyo

Anton Herdianto

Harjanto Tjitohardjojo

Page 99: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, masa jabatan Dewan Komisaris adalah sejak RUPS yang mengangkatnya sampai dengan RUPS Tahunan yang ke 5 (lima) dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu dapat memberhentikan para anggota Dewan Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebutkan alasannya. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Dewan Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Audit untuk membantu tugas pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris.

Struktur, Komposisi dan Independensi Dewan Komisaris.

Dalam RUPS Tahunan Perseroan pada tanggal 29 Juni 2010, Pemegang Saham Perseroan telah melakukan perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut : ( Tabel 1 )

Untuk lebih memberdayakan fungsi pengawasan Dewan Komisaris, keberadaan Komisaris Independen adalah sangat diperlukan dan menjadi sangat penting. Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak tera�liasi dengan Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan Perseroan. Keberadaan Komisaris Independen di Perseroan adalah untuk mendorong diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) di dalam Perseroan melalui optimalisasi Dewan Komisaris agar dapat melakukan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi secara efektif dan lebih memberikan nilai tambah bagi Perseroan.

Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris Independen

Menjamin transparansi dan keterbukaan laporan keuangan Perseroan.

Perlakuan yang adil terhadap stakeholder.

Memastikan diungkapkannya transaksi yang mengandung benturan kepentingan secara wajar dan adil.

1.

2.

3.

Memastikan kepatuhan perusahaan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menjamin akuntabilitas organ Perseroan.

4.

5.

Optimalisasi pencapaian target pembiayaan dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan yang baik.

Melakukan pembiayaan dengan berhati-hati dengan mempertimbangkan risiko bisnis yang terukur.

Memperluas jaringan usaha pada daerah-daerah yang potensial dan dengan perhitungan nilai investasi yang cermat. Meningkatkan efekti�tas penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

1.

2.

3.

4.

Oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris;

Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau

Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE95

Tabel 1

Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris

Dalam rangka pencapaian kinerja Perseroan yang lebih baik, Dewan Komisaris selama tahun 2010 telah menyampaikan rekomendasi kepada Direksi antara lain :

Rapat Dewan Komisaris

Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu:

Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Dewan Komisaris dengan mendapat tanda terima paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. Panggilan rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat rapat.

Nama JabatanTanggal

PengangkatanTanggal Akhir Masa

JabatanJabatan Lain diLuar Perseroan

Anton Setiawan

Sarastri Baskoro

Hanifah Purnama

Komisaris Utama

Komisaris

Komisaris Independen

29 Juni 2010

29 Juni 2010

6 Februari 2009

6 February 2012

6 February 2012

6 February 2012

Presiden Komisaris PT Tunas Ridean Tbk

EVP Consumer Loan Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

-

Page 100: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama dan dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan, yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota Komisaris yang dipilih oleh dan dari antara anggota Komisaris yang hadir. Seorang anggota Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggota Komisaris lainnya berdasarkan Surat Kuasa.

Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu perdua) dari jumlah anggota Komisaris hadir atau diwakili dalam Rapat. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari ½ (satu perdua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, Ketua Rapat Dewan Komisaris yang akan menentukan.

Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada rasa keberatan dari yang hadir. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris Perseroan secara berkala telah melakukan pertemuan sebanyak 22 (dua puluh dua) kali dalam tahun 2010, dengan daftar hadir sebagai berikut :

Perseroan sampai saat ini belum membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Remunerasi Dewan Komisaris

Ketentuan mengenai remunerasi Dewan Komisaris Perseroan ditetapkan oleh RUPS. Jumlah remunerasi aktual Dewan Komisaris Perseroan dari tahun 2008 – 2010 adalah sebagai berikut : (dalam Jutaan Rupiah)

KOMITE AUDIT

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit berperan untuk menunjang kinerja Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan atas pengelolaan Perseroan. Oleh sebab itu dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah :

Melakukan evaluasi atas laporan keuangan Perseroan berdasarkan peraturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.

Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidenti�kasikan hal-hal yang perlu mendapat perhatian dari Dewan Komisaris.

Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang mungkin dihadapi oleh Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi.

Menelaah atas lingkup dan kesesuaian audit eksternal, honorarium audit eksternal serta independensi dan objekti�tas audit eksternal.

Melakukan penelaahan atas implementasi dan efekti�tas pengendalian internal Perseroan.

1.

2.

3.

4.

5.

96laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Nama Jumlah Rapat % Kehadiran

Anton Setiawan

Sarastri Baskoro

Hanifah Purnama

22

22

22

100%

100%

100%

Dewan Komisaris

Remunerasi 2008 2009 2010

413 1.513 1.749

Page 101: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap Peraturan Pasar Modal dan peraturan lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.

Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit berpedoman kepada Peraturan Bapepam No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep. 29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit serta pedoman kerja Komite Audit Perseroan.

Struktur, Komposisi, Keahlian dan Independensi Komite Audit

Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan tidak mengalami perubahan di tahun 2010, dengan komposisi tetap sebagai berikut :

Susunan, komposisi, keahlian, integritas dan kriteria independensi dari Komite Audit tersebut telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan yang berlaku.

Rapat Komite Audit

Selama tahun 2010, Komite Audit telah melangsungkan 11 (sebelas) kali rapat meliputi 2 (dua) kali Rapat Internal Komite Audit, 4 (empat) kali Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris dan Direksi, 4 (empat) kali Rapat dengan Dewan Komisaris, dan 1 (satu) kali Rapat dengan Eksternal Auditor. Adapun tingkat kehadiran masing-masing anggota dalam rapat Komite Audit adalah sebagai berikut :

Pertemuan berkala tersebut diatas diadakan untuk mengevaluasi dan menelaah secara transparan berbagai aktivitas kegiatan Perseroan serta kinerja laporan keuangan Perseroan dan selanjutnya melaporkannya kepada Dewan Komisaris Perseroan secara obyektif dan independen.

6.

7.

Hanifah Purnama, sebagai Ketua Komite Audit merangkap Komisaris Independen.

Rodion Wikanto Njotowidjojo, sebagai Anggota (pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan).

Sunardi Edirianto, sebagai Anggota (pihak independen yang memiliki keahlian di bidang internal kontrol dan perbankan).

1.

2.

3.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE000

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

97

Nama Jumlah RapatInternal Komite

Audit

% Kehadiran

Jumlah RapatGabungan

dengan DewanKomisaris dan

Direksi

JumlahRapat

denganDewan

Komisaris

JumlahRapat

denganEksternalAuditor

%Kehadiran

%Kehadiran

%Kehadiran

Hanifah Purnama

Rodion Wikanto Njotowidjojo

Sunardi Edirianto

2

2

2

100%

50%

100%

4

4

4

100%

100%

100%

4

4

4

100%

75%

100%

1

1

1

100%

100%

100%

Hanifah Purnama

2 100% 4 100% 4 100% 1 100%

Rodion Wikanto Njotowidjojo

2 50% 4 100% 4 75% 1 100%

Page 102: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

98laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN TAHUNAN

Tanggal : 23 Maret 2011

Kepada : Dewan Komisaris PT Mandiri Tunas Finance

Periode Laporan : 1 Januari – 31 Desember 2010

Sesuai dengan Piagam Komite Audit PT Mandiri Tunas Finance (“Perseroan”), Komite Audit telah melakukan sebelas kali

rapat (pertemuan) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Komite Audit hanya bertanggung jawab

kepada Dewan Komisaris dan memiliki tugas utama untuk mengidenti�kasikan, mencegah dan meminimalisir resiko

utama usaha. Komite Audit tidak akan mempertimbangkan untuk melaporkan aspek operasional Perseroan. Komite Audit

akan membuat rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas temuannya dan mengusulkan tindakan yang harus diambil

untuk resiko yang teridenti�kasi tersebut. Dewan Komisaris dan Direksilah yang akan mengambil keputusan atas tindakan

apa yang harus dilakukan.

Kami telah melaksanakan tugas kami dalam periode di atas sesuai dengan Piagam Komite Audit tertanggal 31 Maret 2010

dan menyatakan bahwa sampai saat ini kami tidak melihat adanya hal-hal di bawah ini:

Demikian Laporan Pertanggung Jawaban Komite Audit untuk periode 1 Januari – 31 Desember 2010.

HANIFAH PURNAMA RODION WIKANTO N. SUNARDI EDIRIANTOKetua Anggota Anggota DIREKSI

Pelanggaran yang dilakukan Perseoran atau perwakilannya terhadap peraturan perundang-undangan;

Kekeliruan atau kesalahan yang material dalam penyiapan laporan keuangan;

Kesalahan atau kelemahan material dalam sistem internal kontrol Perseroan;

Pelanggaran independensi oleh eksternal auditor;

Ketidakpatuhan atas resolusi Pemegang Saham dan Dewan Komisaris atas jumlah dan pembayaran remunerasi

tahunan Dewan Komisaris dan Direksi.

Page 103: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Tidak pernah memberikan keuntungan dan/atau manfaat lainnya secara tidak wajar kepada pemegang saham, Direksi, Komisaris, pegawai dan/atau pihak lainnya yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan nasabah dan/atau Perusahaan Pembiayaan.

Mengkoordinasikan pelaksanaan pengurusan Perseroan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan keputusan RUPS Perseroan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan bisnis dengan mendorong bisnis unit membuat produk dengan lebih dinamis dan kompetitif.

Mengkoordinasikan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas yang berhubungan dengan Business Unit dan Supporting Unit agar berjalan lancar, efektif dan e�sien.

Mengarahkan dan mensupervisi divisi-divisi yang berada dibawahnya yaitu Divisi Corporate Secretary, Divisi Operation, Divisi Account Receivable Management dan Divisi Internal Audit.

Meningkatkan citra Perseroan dengan membina hubungan baik dengan semua stakeholder.

1.

2.

3.

4.

5.

Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik didalam maupun diluar Perseroan sesuai dengan batasan-batasan yang diatur dalam Anggaran Dasar.

Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dilakukan melalui RUPS. Setiap anggota Direksi yang akan diangkat wajib memenuhi seluruh persyaratan kelayakan dan kepatutan sesuai dengan Peraturan Ketua Bapepam dan LK No. PER-03/BL/2008 tertanggal 30 Juni 2008 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Pembiayaan.

Persyaratan kelayakan yang harus dipenuhi oleh seorang anggota Direksi adalah sebagai berikut :

Persyaratan kepatutan yang harus dipenuhi oleh seorang anggota Direksi adalah sebagai berikut :

Memiliki pengetahuan yang memadai dan relevan dengan jabatannya.

Memiliki pemahaman tentang peraturan perundang-undangan di bidang perusahaan pembiayaan serta peraturan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan pembiayaan.

Memiliki pengalaman di bidang perusahaan pembiayaan dan atau bidang lainnya yang relevan dengan jabatannya.

Memiliki kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan perusahaan pembiayaan yang sehat.

Memiliki akhlak dan moral yang baik;

Tidak pernah melakukan praktik-praktik tercela di bidang usaha perusahaan Pembiayaan dan/atau jasa keuangan lainnya;

Tidak pernah melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang perusahaan Pembiayaan dan/atau jasa keuangan lainnya;

Tidak pernah dihukum karena tindak pidana kejahatan;

Tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah yang mengakibatkan suatu perseroan atau perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;

Tidak pernah melanggar komitmen yang telah disepakati dengan instansi pembina dan pengawas perusahaan Pembiayaan; dan

000

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE99

Struktur dan Komposisi Direksi

Pada tahun 2010 terjadi perubahan susunan Direksi Perseroan. Berdasarkan hasil RUPS Tahunan pada tanggal 29 Juni 2010, telah diangkat susunan Direksi Perseroan yang terdiri dari :

Seluruh Direksi Perseroan saat ini menetap di Indonesia dan tidak merangkap jabatan sebagai Direksi pada perusahaan pembiayaan lain sesuai Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Ignatius Susatyo Wijoyo (Direktur Utama)

Nama JabatanTanggal

PengangkatanTanggal Akhir Masa Jabatan

Ignatius Susatyo Wijoyo

Anton Herdianto

Harjanto Tjitohardjojo

Direktur Utama

Direktur

Direktur

29 Juni 2010

29 Juni 2010

29 Juni 2010

6 Februari 2012

RUPS Tahunan Tahun 2015

RUPS Tahunan Tahun 2015

Ignatius Susatyo Wijoyo

Direktur Utama

29 Juni 2010 6 Februari 2012

Anton Herdianto

Direktur 29 Juni 2010 RUPS Tahunan Tahun 2015

Direksi

Page 104: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan.

Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan serta mendorong penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam Perseroan.

Bertanggung jawab secara pribadi apabila bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan.

Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dan berhak mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya atau kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan tertentu sebagaimana diatur dalam Surat Kuasa.

Memimpin dan mengarahkan strategi bisnis, tujuan dan target �nansial jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek Perseroan secara komprehensif.

Memimpin dan mengarahkan akti�tas pembukuan dan pelaporan agar memiliki sistem keuangan dengan pengawasan, kebijaksanaan dan prosedur yang tepat untuk dapat menghasilkan informasi keuangan yang tepat waktu, lengkap, konsisten, handal dan terukur.

Mengarahkan dan mensupervisi divisi-divisi yang berada dibawahnya yaitu Divisi Finance & Accounting, Divisi Credit Management, Divisi Risk Management, Divisi Information Technology & General Affair dan Divisi Human Resources Development.

Mengembangkan organisasi kerja Manajemen Risiko sehingga Perseroan memiliki policy, prosedur dan metode yang handal dalam menerapkan Manajemen Risiko.

Mengarahkan kebijakan Sumber Daya Manusia termasuk mengusulkan rekruitmen, promosi, mutasi, pembinaan dan pelatihan melalui Divisi Human Resources Development.

Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan bisnis dengan mendorong bisnis unit membuat produk dengan lebih dinamis dan kompetitif.

Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan.

Bertanggung jawab secara pribadi apabila bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan.

6.

7.

8.

9.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan oleh pihak ketiga.

Memimpin, mengarahkan dan mengkoordinasikan seluruh bisnis unit dalam mengembangkan dan memasarkan produk dan aliansi sehingga lebih marketable dan pro�table.

Mengarahkan dan mensupervisi divisi-divisi yang berada dibawahnya yaitu Divisi Marketing & Product Development, Divisi COP & Fleet Business, dan mengkoordinasikan seluruh fungsi kerja di Regional 1, Regional 2, Regional 3 dan Regional 4.

Memimpin dan mengarahkan kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan kegiatan bisnis dan pemasaran untuk jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.

Membantu Direktur Utama dalam mengarahkan proses-proses perubahan yang diperlukan untuk memenuhi tantangan persaingan bisnis dengan mendorong bisnis unit membuat produk dengan lebih dinamis dan kompetitif.

Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan.

Bertanggung jawab secara pribadi apabila bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan.

Berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan oleh pihak ketiga.

Oleh seorang atau lebih anggota Direksi;

Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Direksi; atau

Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

9.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

100laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Anton Herdianto (Direktur)

Harjanto Tjitohardjojo (Direktur)

Rapat Direksi

Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu:

Page 105: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Panggilan Rapat Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. Panggilan rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat Rapat.

Rapat Direksi dapat diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama dan dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan, yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Direksi dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara anggota Direksi yang hadir. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan Surat Kuasa.

Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu perdua) dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam Rapat. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari ½ (satu perdua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, Ketua Rapat Direksi yang akan menentukan.

Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada rasa keberatan dari yang hadir. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

Selama tahun 2010, Direksi Perseroan secara rutin mengadakan pertemuan sebanyak 12 (dua belas) kali pertemuan untuk melakukan evaluasi atas perkembangan usaha Perseroan serta membahas mengenai realisasi anggaran, arus kas dan laporan keuangan Perseroan.

Adapun tingkat kehadiran Direksi Perseroan dalam Rapat Direksi adalah sebagai berikut :

Sedangkan rapat gabungan yang dilakukan bersama-sama antara Direksi dan Dewan Komisaris untuk membahas permasalahan yang dihadapi Perseroan dan kebijakan-kebijakan yang bersifat signi�kan telah dilakukan sebanyak 22 (dua puluh dua) kali dalam tahun 2010, dengan jumlah kehadiran sebagai berikut :

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE101

Periode 1 Januari s/d 29 Juni

Jumlah Rapat % Kehadiran Jumlah Rapat % Kehadiran

Periode 30 Juni s/d 31 Desember

Halim Gunadi

Haryanto Soekandar

Ignatius Susatyo Wijoyo

Anton Herdianto

Harjanto Tjitohardjojo

4

4

4

-

-

100%

100%

100%

-

-

-

-

8

8

8

-

-

100%

100%

100%Harjanto Tjitohardjojo - - 8 100%

Page 106: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

Untuk meningkatkan kompetensi para anggota Direksi Perseroan, maka Direksi Perseroan telah mengikuti seminar-seminar baik yang diadakan oleh internal (Bank Mandiri) maupun yang diadakan oleh instansi-instansi lainnya seperti Bank Indonesia, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Departemen Keuangan, Bapepam dan LK, dan instansi lainnya. Seminar-seminar yang telah diikuti antara lain mengenai masalah keuangan, perpajakan dan manajemen risiko dan sosialisasi peraturan baru.

Remunerasi Direksi

Sesuai dengan ketentuan Pasal 96 ayat 1 Undang undang Nomor : 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, jumlah remunerasi para anggota Direksi, yang mencakup gaji dan tunjangan lainnya ditetapkan oleh berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Jumlah remunerasi aktual Direksi Perseroan dari tahun 2008 – 2010 adalah sebagai berikut :

Dalam menjalankan pengelolaan Perseroan, khususnya dalam penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, Direksi dibantu oleh fungsi Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan Perseroan dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Penjelasan rinci dari fungsi Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:

SISTEM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL

Mencapai tata kelola perusahaan yang baik merupakan bagian penting dari upaya Perseroan untuk menjadi Perusahaan yang sangat kompetitif, seperti yang diungkapkan dalam visi Perseroan, yaitu; "Menjadi Perseroan Pembiayaan Otomotif Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di Indonesia pada tahun 2014". Perseroan telah merancang dan melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik untuk membantu mencapai visi dan misi Perseroan.

Sebagai anak perusahaan dari salah satu bank terkemuka di Indonesia, Perseroan memahami benar bahwa stakeholder dan para pemegang saham mengharapkan dan menuntut Perseroan untuk melakukan transaksi, baik internal maupun eksternal, sesuai dengan hukum yang berlaku, kebijakan, prosedur dan praktek yang baik. Investor, pemerintah dan regulator, dunia usaha dan komunitas keuangan juga mengharapkan hal yang sama dari Perseroan.

Walaupun Perseroan menyadari bahwa tidak terdapat sistem pengendalian internal yang dapat menghilangkan seluruh risiko usaha yang ada, akan tetapi Perseroan berusaha untuk dapat mengelola dan mengendalikan risiko tersebut seminimal mungkin. Selama tahun 2010, Perseroan menganggap bahwa sistem pengendalian internal yang telah diterapkan Perseroan sudah sesuai dengan kebutuhan Perseroan untuk menjamin tercapainya tujuan Perseroan. Hal ini terlihat dari hasil penilaian dan rekomendasi dari Divisi Audit lnternal yang menunjukkan perkembangan yang lebih baik.

Audit Internal

Tanggung jawab Direksi Perseroan disamping membuat laporan keuangan dan mengatur proses pelaporannya, juga bertanggung jawab dalam merancang sistem audit internal terhadap proses pelaporan internal yang mencakup mekanisme menyeluruh dari prosedur operasi standar, dan struktur akuntabilitas.

102

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Jumlah Rapat % Kehadiran

Dewan Komisaris

Anton Setiawan

Sarastri Baskoro

Hanifah Purnama

Direksi

Ignatius Susatyo Wijoyo

Anton Herdianto(*)

Harjanto Tjitohardjojo(*)

22

22

22

22

10

10

100%

100%

100%

100%

100%

100%

Direksi

Remunerasi 2008 2009 2010

4.866 4.540 5.135 (dalam jutaan Rupiah)

(*) Baru diangkat sebagai Direksi per tanggal 29 Juni 2010

Page 107: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Audit Internal adalah unit kerja dalam organisasi Perseroan, yang membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit untuk menjalankan fungsi pengawasan dalam mewujudkan visi dan misi Perseroan.

Divisi Audit Internal dipimpin oleh Kepala Divisi yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.

Kepala Divisi Audit Internal bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama dan melakukan koordinasi dengan Komite Audit.

Seluruh Auditor dan unit kerja yang berada dalam Divisi Audit Internal bertanggung jawab kepada Kepala Divisi Audit Internal.

1.

2.

3.

4.

Dalam rangka mengelola Perseroan secara efektif dan e�sien serta sebagai dasar kegiatan operasional yang sehat dan aman, Perseroan telah menerapkan suatu Sistem Pengendalian Intern (SPI). Penerapan SPI diawasi oleh Audit Internal yang berfungsi untuk mengevaluasi, mengkaji, menganalisa dan menguji sistem pengendalian internal serta melaporkan temuannya kepada Komite Audit secara berkala.

Perseroan memiliki Divisi Internal Audit yang merupakan divisi yang independen dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Dalam pelaksanaan tugasnya, divisi ini secara fungsional juga bersinergi dengan Komite Audit. Divisi ini memiliki tugas untuk melakukan evaluasi periodik atas pengendalian internal baik Kantor Pusat maupun seluruh cabang, audit atas keuangan akuntansi, audit operasional, dan audit ketaatan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa praktek manajemen risiko telah dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur tertulis di Perseroan maupun peraturan eksternal.

Divisi Audit Internal selain bertujuan membantu menyempurnakan dan memperkuat pengendalian internal perusahaan, saat ini juga berperan sebagai Strategic Business Partner untuk memberikan nilai tambah dan bersama dengan unit bisnis memperbaiki operasional organisasi. Cakupan kegiatan audit yang dilakukan meliputi evaluasi menyeluruh baik kegiatan operasional perusahaan maupun proses pembiayaan mulai dari validasi perjanjian kerjasama dengan dealer, aplikasi kredit, persetujuan kredit, pengelolaan jaminan, proses penagihan, pemulihan kredit bermasalah, dan proses pemasaran kembali, sampai dengan proses pembiayaan

dan akuntansi termasuk sistem dokumentasi. Penetapan kunjungan audit dan fokus pemeriksaan audit dilakukan berdasarkan Risk Based Audit.

Untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan Bapepam - LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal yang juga diatur dalam Surat Keputusan Ketua BAPEPAM – LK No. KEP-496/BL/2008 tertanggal 28 November 2008, Perseroan telah membentuk Piagam Unit Audit Internal yang telah disahkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris pada tanggal 26 November 2009.

Di dalam Pedoman Unit Audit Internal Perseroan disebutkan bahwa kedudukan Internal Audit adalah :

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE103

Ket : Koordinasi Supervisi/Pembinaan

DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA KOMITE AUDIT

Struktur & Kedudukan Divisi Audit Internal:

AUDIT DEVELOPMENT & ANALYSIS DEPT. HEAD

OPERATION & SPECIAL AUDITDEPT. HEAD

KEPALA DIVISIINTERNAL AUDIT

Page 108: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Audit Internal bertanggungjawab untuk merencanakan, melaksanakan, mengatur dan mengarahkan audit dengan penekanan pada bidang/aktivitas yang mempunyai risiko tinggi serta mengevaluasi prosedur/control system yang ada untuk memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan sasaran Perseroan dapat dicapai secara optimal dan berkesinambungan.

Memberikan rekomendasi perbaikan dan informasi yang objective tentang kegiatan yang diperiksa kepada manajemen serta tindakan yang perlu diambil sebagai penanganan atas hasil pemeriksaan terbatas pada pelaporan dan pengungkapan.

Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut secara berkala kepada Direktur Utama dan secara triwulanan kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit.

Melakukan perbaikan-perbaikan untuk peningkatan kualitas audit serta melakukan pengembangan teknik audit untuk memperkuat pengendalian intern Perseroan.

Atas rekomendasi yang diberikan, Internal Audit bertanggung jawab memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan dari auditee kepada manajemen. Dalam hal auditee tidak menindaklanjuti temuan sebagaimana rekomendasi audit, maka hal tersebut akan turut dilaporkan kepada manajemen dan mempengaruhi audit rating berikutnya.

Mengkoordinasikan kegiatannya dengan kegiatan pemeriksa ekstern sehingga dapat dicapai hasil audit yang optimal.

Melakukan penugasan audit terhadap kegiatan semua unit kerja dan cabang dalam organisasi Perseroan.

Berwenang melakukan akses terhadap semua catatan dan dokumentasi Perseroan dan termasuk didalamnya catatan karyawan dan sumber daya serta hal-hal lain yang dianggap perlu untuk menunjang kegiatan audit.

Melakukan penelusuran terhadap indikasi kasus/masalah pada setiap aspek dan unsur kegiatan baik berupa penipuan, pemalsuan, penggelapan, pencurian, atau hal-hal lainnya yang dapat menimbulkan kerugian material maupun immaterial bagi Perseroan. Penelusuran terhadap suatu kasus/masalah terbatas pada pengungkapan dan pelaporan kepada manajemen.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

1.

2.

3.

Melakukan komunikasi secara berkala dengan anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit.

Dalam hal terdapat kejadian/peristiwa yang berdampak material dan atau signi�cant bagi Perseroan, maka Kepala Audit Internal berwenang mengadakan rapat secara insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit.

Melakukan kordinasi kegiatannya dengan auditor eksternal.

4.

5.

6.

Independensi auditor (mandiri dan tidak berpihak) tidak melakukan audit pada area yang bukan tanggung jawabnya.

Bukti obyektif sebagai dasar membuat kesimpulan audit, dapat diveri�kasi dan sample audit yang diambil cukup mewakili.

Terencana, audit harus terencana secara sistematik sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi.

1.

2.

3.

Mencapai tata kelola perusahaan yang baik merupakan bagian penting dari upaya Perseroan untuk menjadi Perusahaan yang sangat kompetitif, seperti yang diungkapkan dalam visi Perseroan, yaitu; "Menjadi Perseroan Pembiayaan Otomotif Terbaik, Terbesar dan Terpercaya di Indonesia pada tahun 2014". Perseroan telah merancang dan melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik untuk membantu mencapai visi dan misi Perseroan.

Sebagai anak perusahaan dari salah satu bank terkemuka di Indonesia, Perseroan memahami benar bahwa stakeholder dan para pemegang saham mengharapkan dan menuntut Perseroan untuk melakukan transaksi, baik internal maupun eksternal, sesuai dengan hukum yang berlaku, kebijakan, prosedur dan praktek yang baik. Investor, pemerintah dan regulator, dunia usaha dan komunitas keuangan juga mengharapkan hal yang sama dari Perseroan.

Walaupun Perseroan menyadari bahwa tidak terdapat sistem pengendalian internal yang dapat menghilangkan seluruh risiko usaha yang ada, akan tetapi Perseroan berusaha untuk dapat mengelola dan mengendalikan risiko tersebut seminimal mungkin. Selama tahun 2010, Perseroan menganggap bahwa sistem pengendalian internal yang telah diterapkan Perseroan sudah sesuai dengan kebutuhan Perseroan untuk menjamin tercapainya tujuan Perseroan. Hal ini terlihat dari hasil penilaian dan rekomendasi dari Divisi Audit lnternal yang menunjukkan perkembangan yang lebih baik.

Audit Internal

Tanggung jawab Direksi Perseroan disamping membuat laporan keuangan dan mengatur proses pelaporannya, juga bertanggung jawab dalam merancang sistem audit internal terhadap proses pelaporan internal yang mencakup mekanisme menyeluruh dari prosedur operasi standar, dan struktur akuntabilitas.

Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal :

Kode Etik merupakan dasar profesionalisme auditor dalam pelaksanaan audit. Profesionalisme dari seorang auditor tercermin pada sikap dapat dipercaya, memiliki integritas, dapat menjaga kerahasiaan dan berpendirian serta memiliki kompetensi. Kode Etik Auditor Internal mengacu pada prinsip-prinsip yang relevan dengan profesi dan kegiatan audit sesuai dengan standar perilaku The Institute of Internal Auditors.

Prinsip Kegiatan Audit Internal

Penanggung jawab utama dari Audit lnternal Perseroan adalah Direksi, khususnya Direktur Utama yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Divisi Audit lnternal.

Kepala Divisi Audit Internal Perseroan, saat ini dijabat oleh Pandji Satrijo Dewandaru. Beliau dilahirkan di Surabaya pada tahun 1969 dan diangkat sebagai Kepala Divisi Audit Internal sejak bulan Oktober 2010. Sebelum menjabat sebagai Kepala Audit Internal Perseroan beliau menjabat sebagai Assistant Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kantor Pusat dengan pengalaman di bidang operasional Perbankan dan Perkreditan (Kredit Mikro, Small and Consumer, Commercial Credit dan Corporate Credit) selama 14 tahun. Terakhir menjabat sebagai Regional Internal Control (RIC) Manager Kanwil XI Denpasar. Pandji Satrijo Dewandaru memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga Surabaya dan di bidang internal audit telah memperoleh serti�kasi Quali�ed Internal Auditor (QIA).

Dalam melaksanakan tugasnya, Divisi Audit Internal melaksanakan berbagai kegiatan meliputi, tetapi tidak terbatas pada; evaluasi menyeluruh mulai dari validasi perjanjian kerjasama dengan Dealer, aplikasi kredit, persetujuan kredit, pengelolaan jaminan, proses penagihan, pemuIihan kredit bermasalah, proses

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Kewenangan Audit Internal Perseroan

104

Page 109: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Mengkoordinasikan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham dan aktivitas Perseroan lainnya, seperti Penerbitan Obligasi dan Penerbitan Medium Term Notes (MTN).

Mengikuti Rapat-Rapat Direksi serta membuat berita acara Rapat-Rapat Direksi tersebut.

Mengikuti perkembangan regulasi khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan yang berlaku antara lain Undang-Undang Pasar Modal, Undang-Undang Perseroan Terbatas dan peraturan pelaksanaannya.

Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan pihak ketiga lainnya seperti Pemegang Saham, media massa, Bapepam dan Lembaga Keuangan, Bursa Efek Indonesia dan otoritas Pasar Modal lainnya.

Melakukan sosialisasi budaya kerja PERWIRA kepada seluruh karyawan.

Memastikan bahwa laporan-laporan yang wajib dilaporkan oleh Perseroan kepada instansi-instansi yang berwenang dilakukan secara benar dan tepat waktu.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

pemasaran kembali, sampai dengan proses pembiayaan, akuntansi dan termasuk sistem dokumentasi serta penerapan prosedur operasional lainnya. Pelaksanaan audit didahului dengan Audit Pendahuluan yaitu suatu proses untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi dan isu-isu baru yang terkait dengan unit kerja yang akan diaudit. Dengan perencanaan yang matang, diharapkan kualitas pemeriksaan yang akan menjadi bahan evaluasi manajemen akan menjadi lebih baik dan komprehensif.

Penentuan unit kerja yang akan dilakukan audit dilakukan berdasarkan evaluasi risiko yang dilakukan secara periodik. Selama tahun 2010, fungsi Internal Audit telah melakukan audit terhadap 33 (tiga puluh tiga) cabang dan 9 (sembilan) divisi fungsional di kantor pusat termasuk unit kerja Teknologi Informasi dan Risk Management.

Setiap laporan audit disampaikan kepada Manajemen Perusahaan dan pihak yang diaudit dilengkapi dengan rencana tindakan perbaikan, termasuk sanksi/pinalti apabila diperlukan. Kemajuan tindakan tersebut harus dilaporkan oleh pihak yang diaudit kepada Divisi Audit lnternal setiap bulan untuk memastikan agar setiap pihak yang diaudit selalu berupaya melakukan penyempurnaan atau perbaikan. Internal Audit melaporkan temuannya kepada Komite Audit secara berkala. Selain tugas periodik jika diperlukan Internal Audit dapat melakukan audit investigasi atas dugaan kecurangan. Keseluruhan peran Internal Audit ini adalah untuk mendukung terselenggaranya tata kelola perusahaan yang baik. Dalam Tahun 2010, Internal Audit tidak menemukan kecurangan yang bersifat material.

Selain itu sebagai anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, maka Divisi Audit Internal Perseroan tidak terlepas dari pengawasan pengendalian oleh Satuan Kerja Audit lnternal (SKAI) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Pada tahun 2010 SKAI telah melakukan pemahaman bisnis audit internal Perseroan dan secara periodik menerima laporan perkembangan hasil audit dari Divisi Audit Internal Perseroan.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mengkomunikasikan kepada para stakeholder, masyarakat, dan seluruh pihak-pihak lainnya yang berkepentingan mengenai kinerja dan kondisi umum Perseroan.

Sekretaris Perusahaan di Perseroan membawahi Departemen Corporate and Marketing Communication. Keberadaan Sekretaris Perusahaan diharapkan mampu untuk dapat memastikan Perseroan telah menyampaikan laporan maupun informasi secara akurat, transparan dan tepat waktu kepada instansi yang terkait, Pemegang Saham Perseroan maupun kepada pemangku kepentingan lainnya. Selain itu fungsi Sekretaris Perusahaan juga untuk melakukan internalisasi budaya

kerja PERWIRA dalam Perseroan agar setiap karyawan Perseroan dapat mengerti dengan benar dan melakukan aktivitas kerjanya berdasarkan budaya kerja PERWIRA.

Selama tahun 2010, Sekretaris Perusahaan telah menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep.63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, antara lain sebagai berikut:

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE105

Page 110: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Pemberitahuan hasil Pemantauan Pemeringkatan Tahunan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) atas Obligasi IV Tahun 2007 dan Obligasi V tahun 2008 di Surat Kabar Harian Bisnis Indonesia pada tanggal 6 Januari 2010.

Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan 2009 (Audited) di Surat Kabar Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily pada tanggal 31 Maret 2010.

Pengumuman Laporan Keuangan Tengah Tahunan (Unaudited) per 30 Juni 2010 di Harian Surat Kabar Investor Daily pada tanggal 30 Juli 2010.

Pemberitahuan hasil Pemantauan Pemeringkatan Tahunan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) atas Obligasi V tahun 2008 di Surat Kabar Harian Investor Daily pada tanggal 14 Desember 2010.

1.

2.

3.

4.

Kepala Divisi Corporate Secretary Perseroan saat ini dijabat oleh Hengki Heriandono. Beliau dilahirkan di Jakarta pada tahun 1971 dan diangkat sebagai Kepala Divisi Corporate Secretary sejak bulan Januari 2010. Sebelum menjabat Kepala Divisi Corporate Secretary Perseroan, beliau memulai karir di PT BDNI Securities sebagai Corporate Finance pada tahun 1995 – 1996. Pada tahun 1996 – 1998 bekerja di PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk sebagai Assistant Corporate Legal Manager. Kemudian menjadi Corporate Secretary dan Corporate Legal Manager PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk pada tahun 1998 – 2009. Hengki Heriandono memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia.

Penyerahan Laporan Keuangan Berkala

Sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-36/PM/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala serta Peraturan Bapepam Nomor X.K.6 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-134/BL/2006 tanggal 7 Desember 2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten Atau Perseroan Publik, pada tahun 2010 Perseroan telah menyampaikan Laporan Keuangan Tahun Buku 2009 yang telah diaudit, Laporan Tahunan (Annual Report) 2009, Laporan Keuangan Tengah Tahunan 2010 yang tidak diaudit, Laporan Keuangan Triwulan I Tahun 2010 dan Laporan Keuangan Triwulan III tahun 2010 kepada Bapepam dan LK serta PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai batas waktu ketentuan yang berlaku. Perseroan juga telah menyampaikan Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 yang telah diaudit kepada Bapepam dan LK serta BEI pada tanggal 10 Pebruari 2011.

Selain laporan keuangan berkala tersebut diatas, Perseroan juga menyampaikan laporan-laporan yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 tertanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, antara lain laporan keuangan bulanan dan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik kepada Menteri Keuangan dan Bank Indonesia.

Publikasi Informasi Perusahaan

Perseroan telah mempublikasikan berbagai informasi melalui media massa dalam rangka keterbukaan informasi serta penyebarluasan informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selama tahun 2010, Perseroan telah melakukan publikasi informasi sebagai berikut :

Ket : Koordinasi Supervisi/Pembinaan

DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA KOMITE AUDIT

Struktur & Kedudukan Divisi Corporate Secretary:

KEPALA DEPARTEMENCORPORATE & MARKETING

COMMUNICATION

KEPALA DIVISI CORPORATE SECRETARY

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

106

Page 111: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Senantiasa melandasi seluruh tindakan dengan mengutamakan kepentingan Perseroan, tidak mengutamakan keuntungan pribadi/organisasi/ kelompok (con�ict of interest).

Menerima dan memahami imbalan yang diberikan Perseroan telah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab, sehingga tidak akan meminta atau menerima imbalan dalam bentuk apapun dari pihak-pihak terkait dengan Perseroan. Menjaga diri untuk bersikap profesional, sehingga tidak akan melakukan upaya-upaya atau tindakan-tindakan yang dapat merugikan pihak-pihak terkait dengan Perseroan, termasuk tetapi tidak terbatas pada klien, konsumen, relasi dalam hal-hal yang dapat melanggar kode etik.

Menjaga diri untuk selalu dapat dipercaya dalam bekerja dan akan selalu menjaga kerahasiaan atas :

Menjaga diri untuk bersikap profesional dalam bekerja dengan menghindarkan diri dari adanya hubungan keluarga langsung dengan salah seorang pegawai di Perseroan (bapak, ibu, suami/istri, kakak, adik dan anak)

1.

2.

3.

4.

5.

Auditor Eksternal

Pada RUPS Tahunan Perseroan tanggal 29 Juni 2010, telah diputuskan antara lain memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menentukan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 serta memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan biaya jasa (honorarium) dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut.

Setelah melalui rangkaian proses pengadaan jasa Auditor Eksternal untuk tahun buku 2010, maka berdasarkan hasil Rapat Dewan Komisaris telah menyetujui usulan dari Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member �rm of PwC Global Network) sebagai Auditor Eksternal Independen untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakkhir pada tanggal 31 Desember 2010 sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia serta untuk memberikan rekomendasi perbaikan atas pengendalian internal di Perseroan.

Kantor Akuntan Publik Perseroan :

KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan Gedung Plaza 89, Lt. 11, 12 & 12MJl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6Jakarta 12940

Pertimbangan Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member �rm of PwC Global Network) adalah kemampuan teknis dari Kantor Akuntan Publik tersebut telah sesuai dengan yang diharapkan oleh Perseroan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga telah menunjuk Kantor Akuntan Publik yang sama untuk mengaudit laporan keuangan tahun buku 2010 sehingga akan mempermudah proses konsolidasi laporan audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan anak perusahannnya.

Akuntan Publik yang mewakili pelaksanaan audit laporan keuangan tahun buku 2010 adalah Lucy Luciana Suhendra, SE, Ak, CPA.

KEPATUHAN

Tujuan utama dari kepatuhan adalah agar setiap komponen Perseroan selalu memenuhi dan mematuhi peraturan-peraturan, hukum, etika bisnis dan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.

Sebagai perwujudan atas perhatian yang besar dari Perseroan untuk selalu memelihara kepatuhan, maka Perseroan telah memiliki unit kerja Compliance yang berkedudukan di dalam Departemen Legal & Compliance.

Melalui kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perseroan akan dapat meningkatkan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik di seluruh aspek operasionalnya.

Kode Etik

Perseroan telah memiliki panduan Kode Etik Pegawai yang berlaku bagi seluruh karyawan dan manajemen Perseroan. Kode Etik Pegawai tersebut dicantumkan di lampiran buku Peraturan Perseroan periode 2010 - 2012 yang dibagikan kepada seluruh karyawan Perseroan agar dapat dipahami dan diimplementasikan dalam aktivitas kerja sehari-hari.

Kode Etik Pegawai tersebut antara lain mengatur perilaku sebagai berikut :

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE107

Semua informasi dan data mengenai Perseroan yang dapat dikategorikan sebagai rahasia perusahaan.

Semua informasi yang telah dipercayakan oleh konsumen kepada Perseroan.

Semua transaksi yang telah dilakukan konsumen melalui Perseroan.

Semua kode rahasia yang telah dipercayakan kepada pegawai dalam rangka menjalankan tugas.

a.

b.

c.

d.

Page 112: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

108

Selalu mengutamakan tugas-tugas Perseroan, tidak memakai waktu kerja untuk usaha/bisnis pribadi.

Mengenakan Kartu Tanda Pengenal / Kartu Identitas Pegawai yang diberikan Perseroan selama berada di lingkungan pekerjaan.

Berlaku sopan dan menjaga suasana persaudaraan serta keakraban dalam lingkungan kerja. Menghindarkan diri untuk menggunakan kekerasan �sik, mengancam, mem�tnah ataupun mencemarkan nama baik sesama rekan kerja, yang dapat mengganggu kelancaran pekerjaan.

Memelihara lingkungan kerja yang sehat dan bersih, serta menjauhkan diri dari penyalahgunaan obat-obat psikotropika dan obat-obat terlarang, termasuk dalam hal penggunaan, pengedaran, perdagangan dan kepemilikannya.

6.

7.

8.

9.

Setiap karyawan harus menandatangani Surat Pernyataan Kode Etik Pegawai pada saat menerima buku Peraturan Perusahaan dan menyerahkannya kepada Divisi Human Resources Development. Setiap karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik Pegawai akan diberikan sanksi sesuai dengan Peraturan Perusahaan mulai dari surat teguran sampai dengan pemutusan hubungan kerja.

Ketaatan Sebagai Perusahaan Pembiayaan

Sebagai Perseroan pembiayaan yang telah berdiri sejak tahun 1989, Perseroan senantiasa taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kegiatan usaha Perseroan pembiayaan saat ini diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan.

Terdapat beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan tersebut, diantaranya sebagai berikut :

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Modal Disetor

Modal Sendiri

Pembatasan jabatan untuk Direktur

Pembatasan jabatan untuk Komisaris

Jumlah minimum Piutang Pembiayaan

Gearing Ratio

Minimal Rp. 100 Milyar

Minimal 50% dari Modal disetor

Tidak merangkap jabatan di perusahaan pembiayaan lain.

Tidak merangkap jabatan di lebih dari 3 (tiga) Perseroan pembiayaan lain.

Minimal 40% dari jumlah Assets

Maksimal 10 kali

Memenuhi ketentuan

Memenuhi ketentuan

Memenuhi ketentuan

Memenuhi ketentuan

Memenuhi ketentuan

Memenuhi ketentuan

Modal disetor Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah Rp 250 Milyar.

Modal Sendiri Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah Rp 367.738 juta.

Berdasarkan Data dan Dokumen pada tanggal 31 Desember 2010 tidak ada Direksi Perseroan yang merangkap jabatan di Perseroan pembiayaan lainnya.

Berdasarkan Data dan Dokumen pada tanggal 31 Desember 2010 tidak ada Komisaris Perseroan yang merangkap jabatan di lebih dari 3 (tiga) Perseroan pembiayaan lainnya.

Jumlah Piutang pembiayaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar 94,52% dari jumlah assets.

Jumlah Pinjaman yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah 4,85 x dari modal sendiri.

No. Keterangan Regulasi Status Catatan

Perseroan melakukan analisa secara bulanan untuk memastikan bahwa Perseroan tetap mengikuti Peraturan Menteri Keuangan tersebut.

Page 113: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer) dan Pencegahan Praktik Pencucian Uang

Perseroan telah memiliki pedoman Prinsip Mengenal Nasabah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan tujuan agar Perseroan lebih mengenal pro�l konsumennya serta mencegah terjadinya praktik pencucian uang (money laundering) melalui jasa perusahaan pembiayaan. Terkait dengan Prinsip Mengenal Nasabah tersebut, Perseroan telah membentuk Unit Kerja Prinsip Pengenalan Nasabah (UKPN) yang berkedudukan di Kantor Pusat dan Petugas Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) yang ada disetiap kantor cabang Perseroan.

UKPN saat ini dijabat oleh Kepala Divisi Corporate Secretary dan dibantu oleh Kepala Divisi Credit & Risk Management, Kepala Divisi internal Audit dan Unit Kerja Compliance. Sementara PMN di kantor-kantor cabang dijabat oleh Operation Head yang bertanggung jawab kepada UKPN dalam melaporkan transaksi-transaksi keuangan yang mencurigakan.

Dalam tahun 2010, UKPN telah melakukan 4 (empat) kali sosialisasi mengenai Prinsip Mengenal Nasabah dan Transaksi Keuangan Yang Mencurigakan di kantor-kantor cabang Perseroan. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk lebih mengefektifkan lagi pelaksanaan kebijakan dan pedoman Prinsip Mengenal Nasabah dan untuk menunjukkan komitmen Perseroan dalam implementasi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik disamping memenuhi ketentuan yang berlaku.

Selama tahun 2010, Perseroan tidak menemukan adanya transaksi keuangan yang mencurigakan yang harus dilaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan oleh Perseroan.

KEBIJAKAN PEMBAYARAN DIVIDEN

Perseroan merencanakan untuk membayarkan dividen sekurang-kurangnya sekali dalam setahun yang dikaitkan dengan kondisi keuangan Perseroan dalam tahun yang bersangkutan. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, jumlah dividen yang dibayarkan ditetapkan oleh hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.

Jumlah dividen yang dibayarkan selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut :

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE109

Tahun BukuKeterangan

2008 2007 2006 20052009

Laba Bersih (Rp Juta)

Jumlah Dividen Tunai (Rp Juta)

Persentase Jumlah Dividen Tunai terhadap Laba Bersih (%)

Jumlah Saham (Juta)

Dividen per saham (Rp)

Tanggal RUPS Tahunan

60.016

18.005

30%

2.500

7,20

29 Juni 2010

116.914

102.971

88%

2.500

41,2

26 Juni 2009

84.732

71.215

84%

2.500

28,5

26 Juni 2008

12.861

6.431

50%

130

49,5

20 Juni 2007

29.934

10.477

35%

130

80,6

22 Juni 2006

Page 114: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Manajemen Risiko

Sejak awal berdiri, Perseroan telah menyadari bahwa penerapan manajemen risiko yang baik akan mendukung kinerja dari Perseroan sehingga manajemen risiko menjadi faktor yang penting bagi Perseroan dalam aktivitas kegiatan usahanya. Tujuan utama penerapan manajemen risiko adalah untuk menjaga dan melindungi Perseroan dari risiko-risiko yang mungkin terjadi sehingga kegiatan usaha Perseroan dapat berjalan sesuai yang ditetapkan Perseroan.

Dalam aktivitas sehari-hari sebagai Perusahaan Pembiayaan, Perseroan mewajibkan penerapan manajemen risiko yang menyeluruh sehingga bermanfaat bagi Perseroan dan seluruh pihak terkait yang berkepentingan terhadap Perseroan. Dalam penerapannya, Perseroan banyak mengadopsi pola yang diterapkan oleh sektor perbankan sebagai sektor usaha di Indonesia yang lebih dahulu menerapkan konsep manajemen risiko.

Perseroan, yang merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, telah menerapkan manajemen risiko yang mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tertanggal 30 Januari 2006, tentang Penerapan Manajemen Risiko. Dalam Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi bagi Bank yang melakukan Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak, Perseroan telah melaksanakannya dalam kapasitasnya sebagai anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Aktivitas ini mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia, dimana penerapan manajemen risiko Perseroan merupakan pendekatan terpadu dan konsisten dalam melakukan penelaahan, pengukuran, pemantauan dan pengelolaan risiko terhadap seluruh komponen Perseroan. Lebih lanjut kemitraan antara Perseroan dengan induk Perseroan merupakan hal yang sangat penting, mengingat keduanya menghadapi tantangan yang sama dalam mengelola pertumbuhan dan kinerja Perseroan dalam bisnis yang dinamis dan kompetisi yang ketat, namun tetap harus menyelenggarakan praktek usaha yang mengacu pada prinsip kehati-hatian.

Perusahaan Pembiayaan merupakan jenis usaha yang banyak dipengaruhi risiko karenanya Perseroan terus berupaya untuk mengelola risiko tersebut dengan lebih baik. Berikut penerapan dan pengelolaan Manajemen Risiko Perseroan.

a. Risiko pembiayaan

Perseroan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit dengan menerapkan prinsip 5 C (Character, Condition, Capital, Capacity, Collateral). Setiap pengajuan dari konsumen wajib dilakukan survey langsung dengan konsumen dan dibantu oleh sistem secara online melakukan scoring secara otomatis untuk menentukan suatu aplikasi kredit layak tidaknya untuk dibiayai serta untuk aplikasi yang lolos scoring akan

diputuskan melalui proses komite kredit sesuai wewenang memutuskan kredit. Selain itu Perseroan juga mempersiapkan tim administrasi dan collection yang baik dalam menangani pembayaran konsumen melalui media SMS untuk mengingatkan konsumen, telecollection untuk menagih via telpon, Anjungan Tunai Mandiri dan Kantor Pos Indonesia untuk mempermudah pembayaran angsuran dan penagihan via �eld collector serta dibentuknya satu unit tersendiri yaitu remedial untuk menangani kredit bermasalah.

b. Risiko pendanaan

Untuk mengatasi risiko pendanaan, maka Perseroan menjalin kerja sama dengan beberapa bank besar baik nasional maupun multinasional dalam berbagai alternatif pendanaan serta didukung nama besar dari shareholder PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk.

c. Risiko persaingan

Untuk mengatasi risiko persaingan, Perseroan dituntut untuk lebih kreatif dalam menghadapi situasi ini agar tingkat pro�tabilitas Perseroan dapat dipertahankan. Selain mencari alternatif sumber funding yang kompetitif maka Perseroan selalu menerapkan prinsip e�ensi dalam setiap kegiatan agar biaya tetap terkendali dan profesionalisme setiap karyawan Perseroan serta memperbaiki proses kerja agar dapat memberikan pelayanan yang prima dan cepat.

d. Risiko operasional

Dalam mengatasi risiko operasional, Perseroan telah menerapkan sistem secara real time online ke semua cabang Perseroan dengan dilengkapi Sistem Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap proses kerja yang disertai dengan pembatasan rambu-rambu melalui kebijakan Perseroan dan panduan dasar pengoperasian suatu proses. Selain itu Perseroan juga senantiasi memberikan pelatihan dan pengembangan seluruh karyawan Perseroan untuk meningkatkan kualitas dan kontrol yang baik.

e. Risiko atas kebijakan moneter

Untuk mengurangi risiko kebijakan moneter, maka Perseroan menerapkan prinsip kesesuaian jangka waktu pinjaman dari kreditur dengan jangka waktu pembiayaan kepada konsumen sehingga memperkecil timbulnya maturity gap. Selain itu suku bunga pembiayaan kepada konsumen juga diberikan dengan tingkat suku bunga tetap.

f. Risiko atas suku bunga

Untuk mengurangi risiko perubahan suku bunga yang �uktuatif dan menjamin kestabilan pendapatan maka Perseroan menerapkan kebijakan pemberian suku bunga tetap kepada konsumen dan mencari alternatif sumber dana dengan suku bunga tetap juga yang salah satunya adalah obligasi.

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 110

Page 115: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

g. Risiko perekonomian

Untuk mengurangi risiko perekonomian, maka Perseroan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit dengan fokus pada pembiayaan retail dan pembatasan perbandingan rasio antara penerimaan /pendapatan konsumen dengan angsuran yang harus dibayar serta pembatasan untuk konsumen pada sektor industri tertentu yang tidak dapat diberikan kredit.

h. Risiko depresiasi mata uang Rupiah

Kinerja Perseroan berpengaruh secara tidak langsung dengan terdepresiasinya mata uang Rupiah. Perseroan selalu menerapkan kebijakan fully hedge (pengamanan mata uang) untuk setiap pinjaman dalam mata uang asing meskipun Perseroan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk premi hedging tersebut.

i. Risiko Hukum

Risiko hukum merupakan risiko yang diakibatkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan sarana pendukungnya ataupun kelemahan dalam pengikatan atau perjanjian hukum serta dokumen-dokumennya. Untuk memitigasi Risiko hukum ini, Perseroan memiliki Departemen Legal & Compliance yang bertanggung jawab melakukan pengelolaan risiko hukum yang antara lain meliputi penanganan dan pengelolaan seluruh aspek hukum terkait dengan aktivitas dan operasional Perseroan, memberikan pertimbangan (legal opini) kepada manajemen dan unit terkait serta menjalankan fungsi pengawasan terkait risiko hukum bagi Perseroan.

Peringkat Perseroan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia

Berdasarkan surat-surat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia Indonesia (Pe�ndo) kepada Perseroan No. 1564/PEF-Dir/XII/2010, No. 1565/PEF-Dir/XII/2010, No. 1566/PEF-Dir/XII/2010 dan No. 1568/PEF-Dir/XII/2010, semuanya tertanggal 9 Desember 2010, Pe�ndo telah meningkatkan peringkat berturut-turut Obligasi V seri C Tahun 2008, Obligasi V seri D Tahun 2008, Medium Terms Note I Tahun 2009 dan Medium Terms Note II Tahun 2010 dari peringkat idA (Single A; Stable Outlook) menjadi idA+ (Single A plus; Stable Outlook). Dengan demikian hal tersebut menunjukkan bahwa Efek Hutang Perseroan dengan peringkat idA+ (Single A plus; Stable Outlook) di dukung oleh Obligor yang memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi kewajiban �nansial atas efek hutang tersebut. Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.

Untuk peringkat Perseroan, berdasarkan surat dari Pe�ndo No. 1567/PEF-Dir/XII/2010 tanggal 9 Desember 2010, Perseroan juga memperoleh peningkatan peringkat dari peringkat idA (Single A; Stable Outlook) menjadi idA+ (Single A plus; Stable Outlook). Peningkatan peringkat ini diberikan karena menunjukkan semakin besarnya dukungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terhadap Perseroan sebagai investasi strategisnya berkaitan dengan pengambilalihan 51% saham Perseroan di tahun 2009 yang lalu. Peringkat Perseroan ini mere�eksikan dukungan yang kuat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai induk perusahaan, potensi pertumbuhan yang tinggi melalui sinergi dengan induk dan peningkatan posisi bisnis.

Peningkatan peringkat efek hutang dan Perseroan ini juga menunjukkan bahwa kinerja manajemen Perseroan mampu untuk meningkatkan pertumbuhan Perseroan secara baik dari waktu ke waktu. Sehingga dengan adanya dukungan yang kuat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk, diharapkan Perseroan dapat lebih berkembang dan mempertahankan kinerja keuangannya yang sehat.

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE111

Mei2003

idBBB+IdBBB+

idA- idA-idA-

idA idA

idA+

Mei2004

Mei2005

Desember 2007

Desember 2008

November 2009

Desember2010

Juni2006

Pemeringkatan Perseroan sejak Tahun 2003 – 2010 oleh Pe�ndo

Page 116: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Media Informasi

Untuk menyediakan informasi kepada stakeholder baik informasi mengenai Perseroan maupun informasi mengenai produk-produk Perseroan, publik dapat mengakses melalui situs www.mtf.co.id. Melalui situs ini diharapkan dapat dilakukan penyebaran informasi secara luas berkaitan dengan operasional Perseroan maupun informasi lainnya secara lebih komprehensif.

Selain itu Perseroan dalam setiap aksi korporasinya selalu melibatkan media untuk peliputan ataupun untuk pemasangan advertorial di media tersebut agar masyarakat dapat lebih mengetahui segala aktivitas Perseroan. Selama tahun 2010, media massa yang digunakan oleh Perseroan untuk menyampaikan informasi mengenai Perseroan adalah Surat Kabar Harian Bisnis Indonesia, KOMPAS, Investor Daily, serta beberapa surat kabar di daerah Lampung, Jawa Tengah dan Bali, sedangkan media berita elektronik yang digunakan adalah detik.com, Bisnis Indonesia Online dan Kontan Online.

Keanggotaan Organisasi

Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan aktif dalam keikutsertaan sebagai anggota Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Selain itu Perseroan juga menjadi anggota Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) serta aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh lembaga-lembaga tersebut, seperti seminar, pelatihan dan dalam bidang olah raga.

Perkara Hukum

Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, Perseroan memiliki 1 (satu) perkara perdata di tingkat Pengadilan Tinggi dimana Perseroan berkedudukan sebagai tergugat sehubungan dengan dugaan tindakan pelanggaran perjanjian pembiayaan konsumen yang saat ini sesuai dengan Putusan Pengadilan Tinggi Yogyakarta No.:80/PDT/2010/PTY tanggal 1 Maret 2011, perkara tersebut telah diputuskan oleh Pengadilan Tinggi dengan amar putusan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Sleman dimana putusan Pengadilan Negeri Sleman telah menolak gugatan penggugat (konsumen).

Selain itu, Perseroan juga memiliki 4 (empat) sengketa pajak, dimana Perseroan berkedudukan sebagai pemohon banding pajak dalam sengketa keberatan atas Surat Ketetapan Pajak. Saat ini, 2 (dua) sengketa pajak tersebut sedang dalam proses di pengadilan pajak dan 2 (dua) sengketa pajak lainnya sedang dalam proses Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung.

Perkara-perkara tersebut tidak berdampak material terhadap kegiatan usaha dan kondisi keuangan Perseroan dan sampai saat ini tidak ada perkara hukum dan potensi perkara yang dihadapi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang dapat menghalangi kelangsungan usaha Perseroan.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN

Perseroan selain menjalankan bisnis pembiayaan konsumen juga mempunyai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Program kegiatan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibilities) lebih diarahkan pada program yang sejalan dengan program pemerintah dan kebutuhan masyarakat.

Selama tahun 2010, aktivitas sosial yang telah dijalankan oleh Perseroan yaitu :

Selain aktivitas tersebut di atas, Perseroan dan karyawan Perseroan juga turut memberikan bantuan donasi bagi karyawan atau keluarga karyawan yang sedang mengalami sakit atau kedukaan sebagai wujud solidaritas serta agar dapat membantu meringankan beban karyawan dan keluarganya.

Sepanjang tahun 2010, biaya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan untuk pelaksanaan aktivitas berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah)

DI tahun 2011 Perseroan akan lebih meningkatkan program tanggung jawab sosial perusahaan agar dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat dengan melakukan berbagai aktivitas sosial.

Pengadaan kegiatan Peduli Donor Darah sebanyak 3 (tiga) kali dalam setahun dengan rata-rata peserta sebanyak 150 orang.

Pemberian bantuan dana dan kebutuhan sekolah kepada Panti Asuhan di 2 lokasi, Jakarta dan Lampung, dalam rangka Hari Raya Idul Fitri.

Pemberian bantuan kebutuhan pokok bagi korban bencana Gunung Merapi di Yogyakarta.

Pemberian bantuan dana bagi korban bencana di Wasior dan Mentawai.

Pemberian hewan kurban dalam rangka Hari Raya Idul Adha.

Pemberian bantuan pemeliharaan lingkungan di sekitar kantor-kantor cabang Perseroan.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 112

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Page 117: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES

Page 118: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

INFORMASIPERUSAHAAN

Page 119: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

INFORMASI PERUSAHAAN

Nama Perusahaan PT Mandiri Tunas Finance

Tanggal Pendirian Perusahaan 17 Mei 1989 Dengan nama PT Tunas Financindo Corporation

Bidang Usaha Jasa Pembiayaan Konsumen, Anjak Piutang dan Sewa Guna Usaha.

Jenis Produk Pembiayaan Pembiayaan mobil baru, mobil bekas, sepeda motor, dan pembiayaan kendaraan bermotor skala besar baik kendaraan penumpang maupun kendaraan niaga. Alamat Kantor Pusat Graha Mandiri Lt. 3A Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta 10310 – Indonesia Telp. (62-21) 230 5608 Fax. (62-21) 230 5618 Website : www.mtf.co.id E-mail : [email protected]

Kantor-Kantor Cabang per 31 Maret 2011

Jumlah Karyawan 1.818 orang

Modal Dasar Rp. 1.000.000.000.000,-

Modal Disetor Rp. 250.000.000.000,-

Harga Nominal Saham Rp. 100,- per saham

Bursa Pencatatan Obligasi Bursa Efek Indonesia

Simbol Efek TUFI

Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan ( a member �rm of PricewaterhouseCoopers Global Network) Gedung Plaza 89, Lt. 11, 12 & 12M Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 T el: (62-21) 521 2901 Facs : (62-21) 5290 5555

Pemeringkat Efek PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) Panin Tower Senayan City Lantai 17 Jl. Asia Afrika Lot.19 Jakarta 10270 Tel : (62-21) 7278 2380 Facs : (62-21) 7278 2370

56 Kantor Cabang, tersebar di kota-kota : Banda Aceh, Medan, Rantau Prapat, Padang, Muara Bungo, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, Palembang, Bandar Lampung, Metro, Kalianda, Tanggamus, Tulang Bawang, Kotabumi, Cilegon, Serang, Tangerang (2 cabang), Jakarta (7 cabang), Bekasi (2 cabang), Karawang, Depok, Bogor, Sukabumi, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Tegal, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya (2 cabang), Malang, Kediri, Denpasar, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Balikpapan, Tarakan, Pontianak, Makasar, Parepare, Kendari, dan Manado.

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE115

Page 120: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

SEJARAH RINGKAS PERSEROAN

116

1989 Pendirian Perseroan dengan nama PT Tunas Financindo Corporation.

1995Perseroan membuka 2 (dua) Kantor Cabang yaitu di Bandung dan Bogor.

1997 Perseroan membuka 5 (lima) Kantor Cabang baru yaitu di Bekasi, Tangerang, Surabaya, Depok dan Semarang.

2000Perubahan nama Perseroan menjadi PT Tunas Financindo Sarana.

2001Perseroan membuka 5 (lima) Kantor Cabang baru yaitu di Cilegon, Cirebon, Solo, Yogyakarta dan Malang.

2002Perseroan membuka 1 (satu) Kantor Cabang baru yaitu di Bandar Lampung.

2003Perseroan menerbitkan Obligasi Tunas Financindo Sarana I Tahun 2003 dengan tingkat bunga tetap, dengan Nilai Pokok Obligasi sebesar Rp 500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah). Obligasi tersebut mendapat peringkat idBBB+ (Triple B plus; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan dicatatkan di PT Bursa Efek Surabaya pada tanggal 4 Juni 2003.

2004•

Perseroan menerbitkan Obligasi Tunas Financindo Sarana II Tahun 2004 dengan tingkat bunga tetap, dengan Nilai Pokok Obligasi sebesar Rp 350.000.000.000,- (tigaratus limapuluh miliar Rupiah). Obligasi tersebut mendapat peringkat idBBB+ (Triple B plus; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan dicatatkan di PT Bursa Efek Surabaya pada tanggal 23 Juni 2003.Perseroan membuka 8 (delapan) Kantor Cabang baru yaitu di Kelapa Gading (Jakarta), Tasikmalaya, Medan, Jakarta Barat, Surabaya, Balikpapan, Samarinda, dan Makassar.

2005•

Perseroan menerbitkan Obligasi Tunas Financindo Sarana III Tahun 2005 dengan tingkat bunga tetap, terdiri dari :

Page 121: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

Nama Perusahaan PT Mandiri Tunas Finance

Tanggal Pendirian Perusahaan 17 Mei 1989 Dengan nama PT Tunas Financindo Corporation

Bidang Usaha Jasa Pembiayaan Konsumen, Anjak Piutang dan Sewa Guna Usaha.

Jenis Produk Pembiayaan Pembiayaan mobil baru, mobil bekas, sepeda motor, dan pembiayaan kendaraan bermotor skala besar baik kendaraan penumpang maupun kendaraan niaga. Alamat Kantor Pusat Graha Mandiri Lt. 3A Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta 10310 – Indonesia Telp. (62-21) 230 5608 Fax. (62-21) 230 5618 Website : www.mtf.co.id E-mail : [email protected]

Kantor-Kantor Cabang per 31 Maret 2011

Jumlah Karyawan 1.818 orang

Modal Dasar Rp. 1.000.000.000.000,-

Modal Disetor Rp. 250.000.000.000,-

Harga Nominal Saham Rp. 100,- per saham

Bursa Pencatatan Obligasi Bursa Efek Indonesia

Simbol Efek TUFI

Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan ( a member �rm of PricewaterhouseCoopers Global Network) Gedung Plaza 89, Lt. 11, 12 & 12M Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 T el: (62-21) 521 2901 Facs : (62-21) 5290 5555

Pemeringkat Efek PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) Panin Tower Senayan City Lantai 17 Jl. Asia Afrika Lot.19 Jakarta 10270 Tel : (62-21) 7278 2380 Facs : (62-21) 7278 2370

laporan tahunan 2010PT MANDIRI TUNAS FINANCE117

a.

b.

c.

2006•

2007•

a.

b.

c.

Perseroan membuka 9 (Sembilan) Kantor Cabang baru yaitu di Metro (Lampung), Tulang Bawang (Lampung), Tanggamus (Lampung), Palembang, Pekan Baru, Fatmawati (Jakarta Selatan), Matraman (Jakarta Timur), Purwokerto dan Banjarmasin.

Perseroan membuka 2 (dua) Kantor Cabang baru yaitu di Kotabumi (Lampung) dan Kalianda (Lampung).Perseroan menerbitkan Obligasi Tunas Financindo Sarana IV Tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap, terdiri dari :

2008•

a.

b.

c.

d.

2009 •

• •

Perseroan membuka 1 (satu) Kantor Cabang baru yaitu di Jambi.Perseroan memperoleh Investor Awards sebagai Perusahaan Multi�nance Terbaik Tahun 2008 untuk kategori Aset diatas Rp 2 Trilyun – Rp 4 Trilyun, dari Majalah Investor.Perseroan menerbitkan Obligasi Tunas Financindo Sarana V Tahun 2008 dengan tingkat bunga tetap, terdiri dari :

Pengambilalihan 51% saham Perseroan oleh PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk. Perubahan nama Perseroan menjadi PT Mandiri Tunas Finance.Perpindahan Kantor Pusat ke Graha Mandiri Lt. 3A, Jalan Imam Bonjol No. 61, Jakarta 10310.Perseroan menerbitkan Medium Term Note (MTN) I dengan nilai pokok MTN sebesar Rp 250.000.000.000,- (dua ratus lima puluh miliar Rupiah). Penerbitan MTN I ini mendapat peringkat IdA+ (Single A plus; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), namun tidak dicatatkan di bursa manapun.

Seri A, dengan Nilai Pokok Obligasi sebesar Rp 350.000.000.000,- (tigaratus limapuluh miliar Rupiah).Seri B, dengan Nilai Pokok Obligasi sebesar Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima Rupiah).Seri C, dengan Nilai Pokok Obligasi sebesar Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah).Seri D, dengan Nilai Pokok Obligasi sebesar Rp 175.000.000.000,- (seratus tujuh puluh lima miliar Rupiah).

Obligasi tersebut mendapat peringkat IdA- (Single A minus; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan dicatatkan di PT Bursa Efek Surabaya pada tanggal 21 Pebruari 2008.

Keterangan :Setelah PT Bursa Efek Surabaya melakukan penggabungan dengan PT Bursa Efek Jakarta dan menjadi PT Bursa Efek Indonesia, maka secara otomatis Obligasi Tunas Financindo Sarana yang diterbitkan oleh Perseroan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia.

Seri A, dengan Nilai Pokok Obligasi sebesar Rp 150.000.000.000,- (seratus limapuluh miliar Rupiah).

Seri B, dengan Nilai Pokok Obligasi sebesar Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah).Seri C, dengan Nilai Pokok Obligasi sebesar Rp 350.000.000.000,- (tigaratus lima puluh miliar Rupiah).

Obligasi tersebut mendapat peringkat IdA- (Single A minus; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan dicatatkan di PT Bursa Efek Surabaya tanggal 23 Pebruari 2007.

Keterangan :Setelah PT Bursa Efek Surabaya melakukan penggabungan dengan PT Bursa Efek Jakarta dan menjadi PT Bursa Efek Indonesia, maka secara otomatis Obligasi Tunas Financindo Sarana yang diterbitkan oleh Perseroan tercatat di PT Bursa Efek Indonesia.

Seri A, dengan Nilai Pokok Obligasi sebesar Rp 150.000.000.000,- (seratus limapuluh miliar Rupiah).

Seri C, dengan Nilai Pokok Obligasi sebesar Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah).

Obligasi tersebut mendapat peringkat IdA- (Single A minus; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan dicatatkan di PT Bursa Efek Surabaya tanggal 11 Juli 2005.

Seri B, dengan Nilai Pokok Obligasi sebesar Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah).

SEJARAH RINGKAS PERSEROAN

Page 122: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

2010•

Perseroan menerbitkan Medium Term Note (MTN) II dengan nilai pokok MTN sebesar Rp 350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah). Penerbitan MTN II ini mendapat peringkat idA+ (Single A plus; Stable Outlook) dari PT Pemer-ingkat Efek Indonesia (PEFINDO), namun tidak dicatatkan di bursa manapun.Perseroan membuka 13 (tiga belas) Kantor Cabang baru yaitu di Bumi Serpong Damai (Tangerang), Pecenongan (Jakarta Pusat), Denpasar, Pontianak, Kendari, Palangkaraya, Parepare (Sulawesi Selatan), Karawang, Tarakan, Kediri, Tegal, Bengkulu dan Manado. Pada tanggal 9 Desember 2010, PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) telah menaikkan peringkat Perseroan beserta surat utang MTN I Tahun 2009, MTN II Tahun 2010 dan Obligasi V Seri C dan Seri D Tahun 2008 yang semula dengan peringkat idA (Single A; Stable Outlook) menjadi idA+ (Single A plus; Stable Outlook).

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

SEJARAH RINGKAS PERSEROAN

118

Page 123: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010PT MANDIRI TUNAS FINANCE119

STRUKTUR ORGANISASI

DEWAN KOMISARIS

Komisaris Utama : Anton SetiawanKomisaris : Sarastri BaskoroKomisaris Independen : Hanifah Purnama

KOMITE AUDIT

Ketua : Hanifah PurnamaAnggota : Rodion Wikanto Njotowidjojo Sunardi Edirianto

DIREKTUR UTAMA

Ignatius Susatyo Wijoyo

DivisiInternal Audit

Unit Kerja Prinsip Pengenalan

Nasabah (UKPN)

DIREKTUR

Harjanto Tjitohardjojo

DIREKTUR

Anton Herdianto

Divisi Corporate Secretary

Divisi Account Receivable Management

Divisi Operation

Regional III

Legal GroupDivisi

Finance & Accounting

DivisiCredit Management

DivisiInformation Technology

& General Affair

DivisiRisk Management

DivisiHuman Resources

Development

DivisiMarketing & Product

Development

DivisiCOP & Fleet Business

Kepala Wilayah 1

Kepala Wilayah 2

Regional IIIKepala Wilayah 3

Kepala Wilayah 4

Area : Sumatera

Area : Jabodetabekcil, Banten & Pontianak

Area : Jawa Timur,Bali, NTB, Sulawesi &Kalimantan

Area : Jawa Barat &Jawa Tengah

Page 124: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

INFORMASI DAN STRUKTUR PEMEGANG SAHAM

120

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sejak Perseroan didirikan sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan adalah sebagai berikut :

Seluruh perubahan struktur permodalan dan pemegang saham tersebut diatas telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas yang berlaku.

Periode Tahun Modal Dasar (Rp) Modal Disetor (Rp)Pemegang Saham

Nama %JumlahSaham

• PT Tunas Ridean Tbk• PT Tunas Mobilindo Pratama

2.5002.500

2.5002.500

5050

5050

• PT Tunas Ridean Tbk • PT Kharisma Setia Utama

9010

22.5002.500

• PT Tunas Ridean Tbk• PT Tunas Mobilindo Pratama

9010

117.000.00013.000.000

• PT Tunas Ridean Tbk• PT Tunas Mobilindo Pratama

7525

97.500.00032.500.000

• PT Tunas Ridean Tbk• PT Tunas Mobilindo Pratama

7525

1.875.000.000625.000.000

• PT Tunas Ridean Tbk• PT Tunas Mobilindo Pratama

5149

1.275.000.0001.225.000.000

• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk • PT Tunas Ridean Tbk

10.000.000.000 5.000.000.000

Negara Republik Indonesia

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Mandiri Tunas Finance

PT Tunas Ridean Tbk

PT Tunas AndalanPratama

Jardine Cycle& Carriage, Ltd

MasyarakatMasyarakat

60.0%

49% 51%

40.0%43.8% 43.8% 12.4%

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Mandiri Tunas Finance

Page 125: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

laporan tahunan 2010PT MANDIRI TUNAS FINANCE121

PEJABAT SENIOR

DEWAN KOMISARIS Anton Setiawan : Komisaris UtamaSarastri Baskoro : KomisarisHanifah Purnama : Komisaris Independen

KOMITE AUDIT

Hanifah Purnama : KetuaRodion Wikanto Njotowidjojo : AnggotaSunardi Edirianto : Anggota

DIREKSI

Ignatius Susatyo Wijoyo : Direktur UtamaAnton Herdianto : DirekturHarjanto Tjitohardjojo : Direktur

KEPALA WILAYAH & KEPALA DIVISI Anton Alimudin : Kepala Wilayah 1Julius Subagyo : Kepala Wilayah 2 & Kepala Wilayah 4 (Pjs)Ediyanto : Kepala Wilayah 3Pandji Satridjo Dewandaru : Kepala Divisi Internal AuditHengki Heriandono : Kepala Divisi Corporate SecretaryTan Rina : Kepala Divisi OperationSukandar : Kepala Divisi Account Receivable ManagementAlbertus Hendi : Kepala Divisi Marketing & Product DevelopmentErick Tandayu : Kepala Divisi COP & Fleet BusinessDicky : Kepala Divisi Finance & AccountingBragent Tambunan : Kepala Divisi Credit Management & Divisi Risk Management (Pjs)Ramdhan Sa�tri : Kepala Divisi Technology Information & General Affair & Kepala Divisi Human Resources Development (Pjs)

Page 126: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

JARINGAN KANTOR CABANG

KANTOR PUSATGraha Mandiri Lt. 3A, Jl. Imam Bonjol No. 61, Jakarta Pusat - 10310

Tel : (021) 2305608 ; Facs : (021) 2305618

Banda AcehJl. Prof. Dr. Muhammad HasanDesa Blang Cut, Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda AcehTel : (0651) 635668Facs : (0651) 635685

MedanJl. Iskandar Muda No. 75, Kel. Babura, Medan Baru, MedanTel : (061) 4565895 Facs.(061) 4538781

Rantau PrapatJl. Jend. A. Yani No 38, Kel. Kartini, Kec. Rantau Utara, Kota Rantau Prapat, Kab. Labuhan BatuTel : (0624) 24008 / 23511

PadangJl. Ir. H. Juanda Nomor 14 B, Kelurahan Putus Atas, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera BaratTel : (0751) 444789 / 445223

PekanbaruJl. Gatot Subroto Nomor 14B, Pekanbaru, RiauTel : (0761) 7049165 Facs : (0761) 856955

JambiJl. Hayam Wuruk Nomor 1A, RT.19 RW.05, Jelutung, JambiTel : (0741) 7550022/23/ 24 Facs : (0741) 7550025

Muara BungoJl. Lintas Sumatera Nomor 5, Kelurahan Tanjung Gedang, Kecamatan Pasar Muara Bungo, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi.Tel : (0747) 323782 / 323783

BengkuluJl. S.Parman No.21, Simpang Skip, BengkuluTel : (0736) 22851 / 22355 Facs : (0736) 28557

PalembangJl. Veteran Komplek Ruko Rajawali Nomor 5, Blok A Rt. 16 Rw.005, Ilir Timur II, Palembang Sumatera SelatanTel : (0711) 378476 Facs : (0711) 378512

Bandar LampungJl. Pangeran Antasari No. 91 AB, Kel. Kedamaian, Tanjung Karang, Bandar LampungTel : (0721) 772486 / 773557 Facs : (0721) 773556

Metro – LampungJl. A.H. Nasution Nomor 123B, Metro, LampungTel : (0725) 7851001 Facs: (0725) 7851603

Kalianda – LampungJl. Kusuma Bangsa Nomor 6D, Kalianda, Lampung SelatanTel : (0727) 322487 / 323220 Facs : (0727) 322386

Tulang Bawang - LampungJalan Simpang Lima, Kampung Purwa Jaya Unit II, RT 001, RW 01, Kecamatan Banjar Agung, Tulang Bawang Tel : (0726) 750570 Facs : (0726) 750647

Kotabumi – LampungJl. Jenderal Sudirman Nomor 88A, Kotabumi, Lampung UtaraTel : (0724) 327947 Facs : (0724) 126124

Tanggamus – LampungJl. Kyai H. Gholib Nomor 23D Rt.06/02, Pringsewu, TanggamusTel : (0729) 23826 Facs.(0729) 22431

Pangkal PinangJl. Soekarno Hatta Nomor 8 A, Kelurahan Semabung Baru, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkal Pinang, Provinsi Bangka BelitungTel : (071) 436696

CilegonRukan Cilegon Indah Jaya Blok AII No. 5-6, Jl. Raya Serang, Kedalaman Cibeber, CilegonTel : (0254) 374909 / 374910Facs : (0254) 397413

SerangJl. Mayor Syafei No. 93, Kelurahan Lontar Batu, Kecamatan Serang, Serang Tel : (0254) 210941 / 210942Facs : (0254) 210945

BSDJl. Raya Serpong, Komplek Pertokoan Sutera Niaga I No. 7, Alam Sutera, Desa Pakulonan, Kecamatan Serpong,Tel : (021) 5399704 Facs : (021) 5398827

TangerangJl. Raya Merdeka No. 89, Pabuaran Cimone, TangerangTel : (021) 55791847 / 55791561 Facs : (021) 55791562

PecenonganJl. Pecenongan No. 60-62 Lantai 2, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir,Jakarta PusatTel : (021) 3847288 Facs : (021) 3808939

Kelapa GadingJl. Boulevard Barat Blok C No.63A, Plaza Kelapa Gading INKOPAL,Jakarta UtaraTel : (021) 45859263 - 65

MatramanJl.Matraman Raya No.148, Komp.Mitra Matraman Blok A2 No.1-2, Jakarta TimurTel : (021) 8519606 / 8519774Facs : (021) 8519721

Tanjung DurenJl. Tanjung Duren Utara I Blok B No.7, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta BaratTel : (021) 5652606 / 5652449 Facs : (021) 5652606

FatmawatiJl. RS. Fatmawati Nomor 4H-I, RT/RW 003/05, Cilandak, Jakarta SelatanTel : (021) 7659776 / 7695218 Facs : (021) 7659775

Kebon JerukJl. Lapangan Bola No. 34 E, Kebon Jeruk,Jakarta BaratTel : (021) 53679053 / 53679054

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 122

Page 127: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

JARINGAN KANTOR CABANG

Mampang PrapatanJl. Mampang Prapatan Raya No. 56 B,Jakarta SelatanTel : (021) 799 3002Facs : (021) 799 3017

Bekasi Kompl. Central Niaga, Kalimalang Kav. A2 No.10,Tel : (021) 88961122 / 88961110 Facs : (021) 88964896

Pondok GedePondok Gede Plaza Blok A No. 34, JatiwaringinPondok Gede – BekasiTel : (021) 84990091

KarawangRuko Mediterania Blok I, JL. Galuh Mas Raya Karawang, Kel. Sukaharja, Karawang, Jawa BaratTel : (0267) 419008

DepokJl. Raya Margonda Blok B-1 No. 50, Kemirimuka, Beji, DepokTel : (021) 7756733 Facs : (021) 7756762

BogorJl. Siliwangi No. 60 B-1, BogorTel : (0251) 371118 / 370195 Facs : (0251) 332874

SukabumiJl. Otto Iskandar Dinata No. 80,Kelurahan Citamiang, Kecamatan CitamiangSukabumi

BandungKopo Plaza Kav. C10 – 11,Jl. Petra Lingkar Selatan,BandungTel : (022) 6040119 / 6040120 / 6074548 Facs : (022) 6074550

TasikmalayaBlok Gunung Ceuri Kavling Nomor 29, TasikmalayaTel : (0265) 344905 / 344906 Facs : (0265) 344844

CirebonJl. Panglima Besar Sudirman No. 194, CirebonTel : (0231) 230965 Facs : (0231) 210280

TegalRuko Komp.Nirmala Square Blok D/2, TegalTel : (0283) 324066

PurwokertoRuko Eks IAIN Jl. M.T. Haryono Nomor 3A-4A, Pasar Wage, PurwokertoTel : (0281) 642645 Facs : (0281) 642646

SemarangRuko Mataram Plaza Blok E Nomor 1, Jl. MT Haryono No. 427-429,SemarangTel : (024) 3589008 Facs : (024) 3587168

SoloJl. Kyai Haji Agus Salim (Ruko Laweyan Square Kavling No. 04), SoloTel : (0271) 738989 Facs : (0271) 712083

YogyakartaRuko Mutiara Pakelan No. 6, Jl. Sarwo Edi Wibowo, Banyurejo Mertoyudan Magelang,YogyakartaTel / Facs : (0293) 312406 Surabaya 1Jl. Karimun Jawa Kav. 03,SurabayaTel : (031) 5038000 Facs : (031) 5039000

Surabaya 2Ruko Raya Jemursari No.218A,Surabaya Tel : (031) 8497227 / 8419242 / 8418775 Facs : (031) 8414448

MalangJl. Letjen Soetoyo No. 55,MalangTel : (0341) 486432 Facs : (0341) 486429

Kediri Ruko Mojoroto Indah Kav No.20,KediriTel : (0354) 779239

DenpasarJl. Gatot Subroto No. 100X Kav. 7, Desa Daginpuri Kaja, Kecamatan Denpasar Timur, Kabupaten BadungTel : (0361) 261243

PontianakJl. Ahmad Yani, Ruko Sentra BisnisBlok B No.20, Kel. Parit Tokaya,Kec. Pontianak SelatanTel : (0561) 738105 / 761204Facs : (0561) 765915

Banjarmasin Komplek Ruko STIHSA No. 3 & 4, Jl. Lingkar Dalam Utara Rt. 26 Kel. Surgi Mufti, Kec. Banjar Utara, Tel : (0511) 4315662 Facs : (0511) 7085719

PalangkarayaJl. Diponegoro Blok H No.20, Kec. PahandutTel : (0536) 3224277 Facs : (0536)3224677

SamarindaJl. S Parman No.31 Rt.29 Kel. Sungai Pinang Dalam, Kec. Samarinda Ilir, SamarindaTel : (0541) 732005

BalikpapanJl. MT. Haryono No. 139-140, RT 38, Kelurahan Gunung Bahagia, BalikpapanTel : (0542) 763164 / 762214 / 763184 Facs : (0542)762554

TarakanJl. Yos Soedarso No 9 Rt 12, Kel. Selumit Pantai, Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan, Tel : (0551) 2029607 Facs : (0551) 2029608

MakassarJl. Veteran No. 135B-135C, Kelurahan Mamajang Dalam, Kecamatan Mamajang, MakassarTel : (0411) 832789 / 832567 Facs : (0411) 832678

ParepareJl. Bau Massepe No.300, Kel. Labukkang, Kec. UjungTel : (0421) 26464 / 24343 Facs : (0421) 27788

KendariJl. MT Haryono No.134, Kel. Bende, Kec. MandongaTel : (0401) 3194438

ManadoJl. Pierre Tendean, Kawasan Boulevard Mega Smart Blok H No.5, Kelurahan Titiwungen Selatan, Kecamatan SarioTel : (0431) 8880364Facs : (0431) 8880384

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE123

Page 128: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

SURATPERNYATAAN

DEWANKOMISARIS

DAN DIREKSI

Page 129: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

SURAT PERNYATAANDEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG

TANGGUNG JAWAB ATASLAPORAN TAHUNAN 2010 PT MANDIRI TUNAS FINANCE

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Dewan Komisaris dan Direksi PT Mandiri Tunas Finance (Perseroan), dengan ini menyatakan bertanggung jawab

penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tahun 2010, termasuk Laporan Keuangan Perseroan

untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, April 2011

Dewan Komisaris

Direksi

Anton SetiawanKomisaris Utama

Hanifah PurnamaKomisaris Independen

Sarastri BaskoroKomisaris

Ignatius Susatyo WijoyoDirektur Utama

Harjanto TjitohardjojoDirektur

Anton HerdiantoDirektur

laporan tahunan 2010

PT MANDIRI TUNAS FINANCE 125

Page 130: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

LAPORANKEUANGAN

Page 131: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

IKHTISARKEUANGAN

Page 132: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS

31 DESEMBER/DECEMBER 2010, 2009 DAN/AND 2008

Page 133: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi
Page 134: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi
Page 135: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi
Page 136: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi
Page 137: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 1/1 Schedule

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral partof these financial statements.

NERACA31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali nilai nominal per saham)

BALANCE SHEETSAS AT 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,except for par value per share)

Catatan/Notes 2010 2009 2008

ASET ASSETS

2b,2d,2o,Kas dan setara kas 3,23a 71,486 346,652 463,481 Cash and cash

Equivalents

Consumer financingPiutang pembiayaan konsumen 2b receivables

- Pihak ketiga 2e,4 2,163,349 1,413,300 1,727,192 Third parties -- Pihak yang mempunyai hubungan 2e,2o

istimewa 4,23a 10,243 7,088 1,969 Related parties -2,173,592 1,420,388 1,729,161

Less: provision forDikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 2b (40,769) (16,343) (13,802) doubtful accounts

2,132,823 1,404,045 1,715,359

Piutang lain-lain 2b Other receivables

- Pihak ketiga 5 3,781 4,607 3,281 Third parties -- Pihak yang mempunyai hubungan 2o,5,23a 510 1,669 231

istimewa 4,291 6,276 3,512 Related parties -

Less: provision forDikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (1,970) (2,099) (2,399) doubtful accounts

2,321 4,177 1,113

Tagihan kelebihan pajak 6a 15,997 15,997 20,272 Claim for tax refund

Tagihan derivatif 2b,2q,14 - - 30,911 Derivative receivables

Aset pajak tangguhan 2i,6d 4,115 3,892 - Deferred tax assets

Aset tetap Fixed assets(setelah dikurangi akumulasi (net of accumulatedpenyusutan sebesar Rp 16.136, depreciation of Rp 16,136,Rp 12.191 dan Rp 9.420 pada Rp 12,191 and Rp 9,420tanggal 31 Desember 2010, as at 31 December 2010,2009 dan 2008) 2h,7 15,472 11,435 6,793 2009 and 2008)

Aset lain-lain 2o,8,23a 14,193 6,291 109,507 Other assets

JUMLAH ASET 2,256,407 1,792,489 2,347,436 TOTAL ASSETS

Page 138: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 1/2 Schedule

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral partof these financial statements.

NERACA31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali nilai nominal per saham)

BALANCE SHEETSAS AT 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,except for par value per share)

Catatan/Notes 2010 2009 2008

KEWAJIBAN LIABILITIES

Hutang usaha 2b Trade payables- Pihak ketiga 9 38,994 46,538 18,377 Third parties -

Hutang lain-lain 2b Other payables- Pihak ketiga 10 8,130 3,281 1,066 Third parties -- Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 2o,10,23b 15,998 9,938 268 Related parties -

Hutang pajak 6b 9,968 4,862 17,388 Taxes payable

Beban yang masih harus dibayar 2b,11 28,658 20,815 31,121 Accrued expenses

Pinjaman bank 2b Bank loans

- Pihak ketiga 12,24 913,459 530,002 860,333 Third parties -- Pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 2o,12,23b,24 50,000 - - Related parties -963,459 530,002 860,333

Biaya provisi yang belum diamortisasi (3,328) - - Unamortised provision cost960,131 530,002 860,333

Kewajiban pajak tangguhan 2i ,6d - - 548 Deferred tax liabilities

Surat berharga yang diterbitkan 2b,2n,13 823,623 848,395 1,047,612 Securities issued

Kewajiban imbalan Employee benefitskerja 2j,15 3,167 1,908 1,018 obligation

JUMLAH KEWAJIBAN 1,888,669 1,465,739 1,977,731 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal saham Share capitalAuthorised capital -

Modal dasar - 10.000.000.000 10,000,000,000 ordinarylembar saham biasa dengan shares with a par valuenilai nominal Rp 100 (nilai penuh) of Rp 100 (full amount)per saham per share

Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid uppenuh - 2.500.000.000 lembar capital - 2,500,000,000saham 16 250,000 250,000 250,000 ordinary shares

Saldo laba Retained earnings- Sudah ditentukan

penggunaannya 17 25,000 4,809 3,639 Appropriated -- Belum ditentukan

penggunaannya 2b 92,738 71,941 116,066 Unappropriated -

JUMLAH EKUITAS 367,738 326,750 369,705 TOTAL EQUITY

JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIESDAN EKUITAS 2,256,407 1,792,489 2,347,436 AND EQUITY

Page 139: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 2 Schedule

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral partof these financial statements.

LAPORAN LABA RUGIUNTUK TAHUN - TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali laba bersih per saham dasar)

STATEMENTS OF INCOMEFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008(Expressed in millions of Rupiah,

except for basic earnings per share)

Catatan/Notes 2010 2009 2008

PENDAPATAN REVENUEPembiayaan konsumen 18a 342,464 287,082 390,903 Consumer financingSewa operasi 18b - - 296 Operating leases

Bunga 2o,18c,23c 13,302 23,897 23,939 Interest(Kerugian)/keuntungan atas derivatif 14 - (30,911) 30,462 (Loss)/gains on derivativeLain-lain - bersih 18d 74,628 110,003 86,031 Others - net

Jumlah pendapatan 430,394 390,071 531,631 Total revenue

BEBAN EXPENSESBeban keuangan 19 (177,544) (184,367) (260,936) Cost of funds

General and administrationBeban umum dan administrasi 2o, 20,23d (113,193) (94,119) (66,894) expenses

Provision forPenyisihan piutang ragu-ragu 4,5 (46,199) (30,264) (39,119) doubtful accountsBeban sewa operasi - - (229) Operating lease expenses

Jumlah beban (336,936) (308,750) (367,178) Total expenses

LABA SEBELUM PAJAK INCOME BEFOREPENGHASILAN 93,458 81,321 164,453 TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 6c (23,143) (21,305) (47,539) INCOME TAX EXPENSE

LABA BERSIH 70,315 60,016 116,914 NET INCOME

LABA BERSIH BASIC EARNINGSPER SAHAM DASAR PER SHARE(Rupiah penuh) 22 28 24 47 (full amount)

Page 140: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 3 Schedule

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral partof these financial statements.

LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK TAHUN – TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008(Expressed in millions of Rupiah )

Catatan/Notes

Modalsaham/Sharecapital

Modalsaham di

terimadimuka/Capital

subscribedin advance

Selisih nilaitransaksi

restrukturisasientitas

sepengendali/Difference invalue from

restructuringtransactions ofentities under

commoncontrol

Saldo labayang sudahditentukanpengguna-

annya/Appropriated

retainedearnings

Saldo labayang belumditentukanpengguna-

annya/Unappro-

priatedretainedearnings

Jumlah/Total

Saldo Balance as at1 Januari 2008 65,000 185,000 11,885 2,791 71,215 335,891 1 January 2008

Laba bersih - - - - 116,914 116,914 Net incomeReklasifikasi Reclasification

ke modal saham 16 185,000 (185,000) - - - - to share capitalDividen - 2007 2l,17 - - - - (71,215) (71,215) Dividend - 2007Penyisihan untuk Appropriation for

cadangan wajib 17 - - - 848 (848) - general reserveRealisasi penjualan aset

tetap kepada pihak yang Realisation of gain onmempunyai hubungan sale of fixed assetsistimewa - bersih - - (11,885) - - (11,885) to related party - net

Saldo Balance as at31 Desember 2008 250,000 - - 3,639 116,066 369,705 31 December 2008

Laba bersih - - - - 60,016 60,016 Net incomeDividen - 2008 2l,17 - - - - (102,971) (102,971) Dividend - 2008Penyisihan untuk cadangan 17 Appropriation for

wajib - - - 1,170 (1,170) - general reserve

Saldo Balance as at31 Desember 2009 250,000 - - 4,809 71,941 326,750 31 December 2009

First implementationPenerapan awal PSAK 55 2b, 21 of SFAS 55

(Revisi 2006) - - - - (11,322) (11,322) (Revised 2006)Laba bersih - - - - 70,315 70,315 Net incomeDividen - 2009 2l,17 - - - - (18,005) (18,005) Dividend - 2009Penyisihan untuk cadangan 17 Appropriation for

wajib - - - 20,191 (20,191) - general reserve

Saldo Balance as at31 Desember 2010 250,000 - - 25,000 92,738 367,738 31 December 2010

Page 141: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 4/1 Schedule

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral partof these financial statements.

LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN – TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)

STATEMENTS OF CASH FLOWFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008(Expressed in millions of Rupiah)

Catatan/Notes 2010 2009 2008

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari konsumen: Cash received from customers:- Pembiayaan konsumen 5,058,006 2,760,433 2,270,783 Consumer financing -- Sewa operasi - - 12,121 Operating leases -Bunga 13,302 19,117 19,451 InterestPendapatan penalti 20,435 23,025 24,353 Late payment penaltiesPenerimaan dari piutang Recovery from

yang telah dihapusbukukan 13,849 5,457 10,878 written-off receivablesPremi asuransi 184,793 97,861 125,390 Insurance premiumPenerimaan atas restitusi pajak - 10,253 - Receipt from tax refund

Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for:- Pembayaran fasilitas

pembiayaan bersama dan Repayments of joint -penyaluran pemberian kredit financing and channelingwithout recourse (734,674) (291,612) - without recourse facilities

- Pembayaran kepadapenyalur kendaraan (4,759,022) (1,933,650) (1,758,555) Payments to car dealers -

- Pembayaran beban keuangan (171,406) (185,883) (228,682) Payments of cost of funds -- Pembayaran beban Payments of -

pajak penghasilan (16,562) (35,542) (34,554) income tax expense- Pembayaran beban Payments of general and -

umum dan administrasi (121,599) (76,896) (44,942) administrative expense- Pembayaran kepada perusahaan Payments to insurance -

asuransi (145,609) (80,925) (88,990) companies

Arus kas bersih yang (digunakan Net cash flows (used in)/untuk)/diperoleh dari provided fromaktivitas operasi (658,487) 311,638 307,253 operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMINVESTASI INVESTING ACTIVITIES

Proceeds from sales ofHasil penjualan aset tetap - 4 108 fixed assetsPembelian aset tetap 7 (7,982) (7,458) (3,498) Purchases of fixed assets

Arus kas bersih yang digunakan Net cash flows used inuntuk aktivitas investasi (7,982) (7,454) (3,390) investing activities

Page 142: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 4/2 Schedule

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan.

The accompanying notes form an integral partof these financial statements.

LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN - TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali laba bersih per saham dasar)

STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008(Expressed in millions of Rupiah,

except for basic earnings per share)

Catatan/Notes 2010 2009 2008

ARUS KAS DARI AKT IVITAS CASH FLOWS FROMPENDANAAN FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan pinjaman bank 805,556 329,231 1,537,165 Proceeds from bank loansPenerimaan piutang hubungan Proceeds of related part ies

istimewa - 8,063 985,300 receivablesPenerimaan hutang hubungan Proceeds of related par ties

istimewa 6,060 10,349 206,383 payablesPenerimaan hutang obligasi - - 600,000 Proceeds from bonds issuedPembayaran pinjaman bank (372,098) (400,180) (1,412,256) Repayment of bank loansPembayaran hutang obligasi (375,000) (450,000) (250,000) Repayment of bonds issuedPenerimaan dari Proceeds from Medium

Medium Term Notes 350,000 250,000 - Term NotesPengembalian/(penempatan) Cash received from/

dana deposito berjangka (placement of) timesebagai jaminan deposit as securityhutang obligasi - 100,000 (100,000) for bond issuance

Payments of marketablePembayaran beban emisi surat berharga (1,449) (1,189) (3,768) securities issuance costsPembayaran biaya provisi Payments of bank

pinjaman bank (2,602) (5,884) (8,752) provision costsPembayaran kontrak swap - (151,550) (180,900) Payments of swap contractPembayaran piutang hubungan Payments of related par ties

istimewa (1,159) (6,203) (982,442) receivablesPembayaran hutang hubungan Payments of related parties

istimewa - (679) (207,202) payablesPembayaran dividen kas 17 (18,005) (102,971) (71,215) Payments of cash dividends

Arus kas bersih yang diperoleh Net cash flows provideddari/(digunakan untuk) from/(used in) financingaktivitas pendanaan 391,303 (421,013) 112,313 activities

Net (decrease)/increase(Penurunan) /kenaikan bersih in cash and

kas dan setara kas (275,166) (116,829) 416,176 cash equivalents

Cash and cash equivalentsKas dan setara kas pada at the begining

awal tahun 346,652 463,481 47,305 of the year

Kas dan setara kas pada Cash and cash equivalentsakhir tahun 71,486 346,652 463,481 at the end of the year

Page 143: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/1 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

PT Mandiri Tunas Finance (“Perseroan”) (dahulu:PT Tunas Financindo Sarana) didirikan dengannama PT Tunas Financindo Corporation padatanggal 17 Mei 1989 berdasarkan Akta NotarisMisahardi Wilamarta, S.H., No. 262. Aktapendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakimandalam Surat Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH.89 tanggal 1 Juni 1989 sertadiumumkan dalam Lembaran Berita NegaraRepublik Indonesia No. 57, Tambahan No. 1369tanggal 18 Juli 1989. Pada tangal 26 Juni 2009,Perseroan mengubah nama Perseroan dari PTTunas Financindo Sarana menjadi PT MandiriTunas Finance berdasarkan perubahanAnggaran Dasar sesuai dengan Akta Notaris Dr.Irawan Soerodjo, S.H.,Msi. No. 181. AnggaranDasar Perseroan telah mengalami beberapa kaliperubahan, perubahan terakhir dengan AktaNotaris Emi Susilowati, S.H., No. 59 tanggal 29Juni 2010, sehubungan dengan perubahanbeberapa ketentuan dalam Anggaran DasarPerseroan termasuk perubahan susunan DewanKomisaris dan Direksi Perseroan. Perubahan initelah diterima dan dicatat pada DepartemenHukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia No. AHU-AH.01.10-19171 tanggal 28Juli 2010 dan No. AHU-AH.01.10-19172 tanggal28 Juli 2010.

PT Mandiri Tunas Finance (the “Company”)(formerly: PT Tunas Financindo Sarana) wasincorporated with the name of PT TunasFinancindo Corporation on 17 May 1989 basedon Notarial Deed of Misahardi Wilamarta, S.H.,No. 262. The Company’s Articles of Associationwere approved by the Ministry of Justice in itsDecision Letter No. C2-4868.HT.01.01.TH.89dated 1 June 1989 and were published in theState Gazette of the Republic of Indonesia No.57, Supplement No. 1369 dated 18 July 1989. On26 June 2009, the Company changed its namefrom PT Tunas Financindo Sarana to PT MandiriTunas Finance based on the amendment of theArticles of Association by the Notarial Deed of Dr.Irawan Soerodjo, S.H.,Msi. No. 181. The Articlesof Association have been amended from time totime, the latest by the Notarial Deed of EmiSusilowati S.H., No. 59 dated 29 June 2010,concerning the change of several clauses in theCompany’s Articles of Association including thechange in the members of the Company’s Boardof Commissioners and Board of Directors. ThisState Gazette has been received and recorded inthe Law and Human Rights of the Republic ofIndonesia Department No. AHU-AH.01.10-19171dated 28 July 2010 and No. AHU-AH.01.10-19172 dated 28 July 2010.

Kegiatan komersial Perseroan dimulai tahun1989. Perseroan memperoleh ijin usaha sebagaiPerseroan pembiayaan dalam bidang sewa gunausaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumendari Menteri Keuangan berdasarkan SuratKeputusan No. 1021/KMK.013/1989 tanggal 7September 1989, No. 54/KMK.013/1992 tanggal15 Januari 1992 dan No. 19/KMK.017/2001tanggal 19 Januari 2001 dan terakhir diubahdengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.KEP-352/KM.10/2009 tanggal 29 September2009. Saat ini, Perseroan bergerak dalamkegiatan pembiayaan konsumen.

The Company commenced commercial activitiesin 1989. The Company obtained a businesslicense to operate in leasing, factoring andconsumer financing from the Ministry of Financein its Decision Letter No. 1021/KMK.013/1989dated 7 September 1989, No. 54/KMK.013/1992dated 15 January 1992 and No 19/KMK.017/2001dated 19 January 2001 and the latest amendmentby the Ministry of Finance Decision Letter No.KEP-352/KM.10/2009 dated 29 September 2009.Currently, the Company is engaged in consumerfinancing activities.

Perseroan berdomisili di Jakarta Pusat danmempunyai 46 kantor cabang yang berlokasi dibeberapa tempat di Indonesia.

The Company is domiciled in Central Jakarta andhas 46 branches throughout Indonesia.

Page 144: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/2 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Pada tanggal 6 Februari 2009, PT Tunas RideanTbk. dan PT Tunas Mobilindo Paramamengalihkan kepemilikan sahamnya di Perseroansejumlah masing-masing 650.000.000 lembarsaham dan 625.000.000 lembar saham atausebesar 51% dari total saham ditempatkan dandisetor penuh kepada PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. dengan akta notaris Dr. A. PartomuanPohan, S.H., LL.M., Nomor 8 tanggal 6 Februari2009.

On 6 February 2009, PT Tunas Ridean Tbk. andPT Tunas Mobilindo Parama have transferredtheir ownership in the Company amounting to650.000.000 shares and 625.000.000 shares,respectively, representing 51% of total issued andfully paid-up shares, to PT Bank Mandiri(Persero) Tbk. by the Notarial Deed of Dr. A.Partomuan Pohan, S.H., LL.M, No. 8 dated 6February 2009.

Perseroan menerbitkan dan mendaftarkanObligasi Tunas Financindo Sarana ke Bursa EfekIndonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) sebagaiberikut:

The Company issued and registered TunasFinancindo Sarana Bonds on the IndonesianStock Exchange (formerly Surabaya StockExchange) as follows:

Obligasi/Bonds Tanggal terbit/Issue date Nilai nominal/Nominal value

I 29 Mei/May 2003 500,000II 14 Juni/June 2004 350,000III 28 Juni/June 2005 350,000IV 13 Februari/February 2007 600,000V 8 Februari/February 2008 600,000

Lihat Catatan 13a untuk rincian hutang obligasi. Refer to Note 13a for details of bonds payable.

Pada tanggal 18 November 2009, Perseroantelah menerbitkan dan mendaftarkan MediumTerm Notes (“MTN”) Mandiri Tunas Finance Itahun 2009 di Kustodian Sentral Efek Indonesia(KSEI). Penerbitan MTN Mandiri Tunas Finance Itahun 2009 serta Penunjukan Wali Amanatdilakukan sesuai dengan Perjanjian No. 13tanggal 18 November 2009 yang dibuat antaraPerseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero)Tbk., yang bertindak selaku Wali Amanatpemegang MTN.

On 18 November 2009, the Company issued andregistered Medium Term Notes (“MTN”) MandiriTunas Finance I 2009 on Kustodian Sentral EfekIndonesia (KSEI). The issuance of MTN MandiriTunas Finance I 2009 and TrusteeshipAgreement No. 13 dated 18 November 2009 wassigned by the Company and PT Bank Mandiri(Persero) Tbk., as the Trustee for the MTNholders.

Pada tanggal 16 Februari 2010, Perseroan telahmenerbitkan dan mendaftarkan Medium TermNotes (“MTN”) Mandiri Tunas Finance II tahun2010 di KSEI. Penerbitan MTN MTF II tahun 2010serta Penunjukan Wali Amanat dilakukan sesuaidengan Perjanjian No. 05 tanggal 16 Februari2010 yang dibuat antara Perseroan dengan PTBank Mandiri (Persero) Tbk., yang bertindakselaku Wali Amanat pemegang MTN.

On 16 February 2010, the Company issued andregistered Medium Term Notes (“MTN”) MandiriTunas Finance II 2010 on Kustodian Sentral EfekIndonesia (KSEI). The issuance of MTN MandiriTunas Finance II 2010 and TrusteeshipAgreements No. 05 dated 16 February 2010 wassigned by the Company and PT Bank Mandiri(Persero) Tbk., as the Trustee for the MTNholders.

Lihat Catatan 13b untuk rincian MTN. Refer to Note 13b for details of the MTN.

Page 145: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/3 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi danKomite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:

The members of the Company`s Board ofCommissioners, Board of Directors and AuditCommittee are as follows:

2010 2009 2008

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Anton Setiawan Sarastri Baskoro Anton Setiawan President Commissioner

Rico AdisurjaKomisaris Sarastri Baskoro Anton Setiawan Setiawan CommissionerKomisaris Independen Hanifah Purnama Hanifah Purnama Hanifah Purnama Independent Commissioner

Direksi Board of DirectorsIgnatius Susatyo

Direktur Utama Wijoyo Halim Gunadi Halim Gunadi President DirectorDirektur Keuangan Anton Herdianto Haryanto Soekandar Tenny Febyana Halim Finance Director

Ignatius SusatyoDirektur Pemasaran Harjanto Tjitohardjojo Wijoyo Tan Fony Salim Marketing Director

Komite Audit Audit CommitteeKetua Hanifah Purnama Hanifah Purnama Hanifah Purnama ChairmanAnggota Sunardi Edirianto Sunardi Edirianto Trisno Limanto MemberAnggota - - Chiew Sin Cheok Member

Rodion Wikanto Rodion Wikanto Rodion WikantoAnggota Njotowidjojo Njotowidjojo Njotowidjojo Member

Pembentukan Komite Audit Perseroan telahsesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK NomorIX.I.5.

Establishment of the Company’s Audit Committein compliance with BAPEPAM-LK RegulationNumber IX.I.5.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perseroanmemiliki 1.818 karyawan (2009: 1.230 karyawan;2008: 1.000 karyawan).

As at 31 December 2010, the Company was1,818 employees (2009: 1,230 employees; 2008:1,000 employees).

Jumlah kompensasi yang diberikan kepadaDewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yangberakhir 31 Desember 2010 adalah masing-masing sebesar Rp 1.749 dan Rp 5.135 (2009:Rp 1.513 dan Rp 4.540; 2008: Rp 413 dan Rp4.865).

The total compensation paid to the Board ofCommissioners and Directors for the year ended31 December 2010 amounting to Rp 1,749 andRp 5,135 respectively (2009: Rp 1,513 and Rp4,540; 2008: Rp 413 and Rp 4,865).

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan Perseroan disusun olehDireksi dan diselesaikan pada tanggal 4 Februari2011.

The Company’s financial statements wereprepared by the Directors and completed on 4February 2011.

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi pentingyang diterapkan dalam penyusunan laporankeuangan Perseroan sesuai dengan prinsipakuntansi yang berlaku di Indonesia danPeraturan Badan Pengawas Pasar Modal -Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”yang terdapat dalam Lampiran Keputusan KetuaBAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal13 Maret 2000.

Presented below are the significant accountingpolicies adopted in preparing the financialstatements of the Company, in conformity withaccounting principles generally accepted inIndonesia and the Capital Market SupervisoryBoard - Financial Institution (BAPEPAM-LK)Regulation No. VIII.G.7 regarding “FinancialStatements Presentation Guidelines” included inthe Appendix of the Decree of the Chairman ofthe BAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000 dated13 March 2000.

Page 146: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/4 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of financialstatements

Laporan keuangan disusun berdasarkanharga perolehan, kecuali untuk asetkeuangan yang diklasifikasikan sebagaitersedia untuk dijual, aset dan kewajibankeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi, dan kontrakderivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar.Laporan keuangan disusun berdasarkanakuntansi akrual.

The financial statements have been preparedon the basis of historical costs, except forfinancial assets classified as available forsale, financial assets and liabilities held at fairvalue through profit or loss and all derivativecontracts which have been measured at fairvalue. The financial statements are preparedunder the accrual basis.

Laporan arus kas disusun menggunakanmetode langsung dan arus kasdikelompokkan atas dasar aktivitas operasi,investasi dan pendanaan. Untuk tujuanlaporan arus kas, kas dan setara kasmencakup kas, kas pada bank dan depositoberjangka dengan jangka waktu jatuh tempotiga bulan atau kurang.

The statements of cash flows are preparedbased on the direct method by classifyingcash flows on the basis of operating,investing and financing activities. For thepurposes of the statements of cash flows,cash and cash equivalents include cash onhand, cash in banks and time deposits withoriginal maturity of three months or less.

Dalam penyusunan laporan keuangan sesuaidengan prinsip akuntansi yang berlaku umumdi Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsiyang mempengaruhi:- nilai aset dan kewajiban dilaporkan dan

pengungkapan atas aset dan kewajibankontinjensi pada tanggal laporankeuangan, dan

- jumlah pendapatan dan beban selamaperiode pelaporan.

The preparation of financial statements inconformity with accounting principles generallyaccepted in Indonesia requires the use ofestimates and assumptions that affects:- the reported amounts of assets and

liabilities and disclosure of contingentassets and liabilities at the date of thefinancial statements, and

- the reported amounts of revenues andexpenses during the reported period.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkanpengetahuan terbaik Manajemen ataskejadian dan tindakan saat ini, hasil yangtimbul mungkin berbeda dengan jumlah yangdiestimasi semula.

Although these estimates are based onManagement’s best knowledge of currentevents and activities, actual results may differfrom those estimates.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini,kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkanmenjadi jutaan Rupiah yang terdekat.

Amounts in the financial statements arerounded to and stated in millions of Rupiahunless otherwise stated.

Page 147: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/5 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi b. Changes in accounting policies

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalamtahun ini adalah konsisten dengan tahunsebelumnya kecuali kebijakan-kebijakanyang dipengaruhi oleh hal-hal berikut:

The accounting policies adopted forthis year are consistent with those used inthe previous years except for policiesaffected by the followings:

Implementasi PSAK No. 50 (Revisi 2006)dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)

Implementation of SFAS No. 50 (Revised2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006)

Sejak tanggal 1 Januari 2010, Perseroanmenerapkan Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) -Instrumen Keuangan: Penyajian danPengungkapan dan PSAK No. 55 (Revisi2006) - Instrumen Keuangan: Pengakuandan Pengukuran. PSAK ini diterapkan secaraprospektif. Oleh karena itu tidak terdapatpenyajian kembali pada informasipembanding pada tahun-tahun sebelumnya.Lihat Catatan 21.

Since 1 January 2010, the Company hasimplemented Statements of FinancialAccounting Standard (SFAS) No. 50(Revised 2006) - Financial Instruments:Presentation and Disclosure and SFAS No.55 (Revised 2006) - Financial Instruments:Recognition and Measurement. These SFASwere applied prospectively. Therefore, thereare no restatements to the comparativefinancial information for prior years. Refer toNote 21.

Dalam melakukan penerapan PSAK 50(Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006),Perseroan mengklasifikasikan instrumenkeuangan dalam bentuk aset keuangan dankewajiban keuangan.

During the implementation of SFAS 50(Revised 2006) and SFAS 55 (Revised2006), the Company classified financialinstruments into financial assets and financialliabilities.

Aset keuangan Financial assets

Perseroan mengklasifikasikan asetkeuangannya dalam kategori (i) asetkeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yangdiberikan dan piutang, (iii) aset keuangandimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) asetkeuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi initergantung dari tujuan perolehan asetkeuangan tersebut. Manajemen menentukanklasifikasi aset keuangan tersebut pada saatawal pengakuannya.

The Company classifies its financial assets inthe following categories: (i) financial assets atfair value through profit and loss, (ii) loansand receivables, (iii) held-to-maturity financialassets, and (iv) available-for-sale financialassets. The classification depends on thepurpose for which the financials assets wereacquired. Management determines theclassification of its financial assets at initialrecognition.

(i) Aset keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi

(i) Financial assets at fair value throughprofit or loss

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori:aset keuangan yang diklasifikasikandalam kelompok diperdagangkan danaset keuangan yang pada saatpengakuan awal telah ditetapkan olehPerseroan untuk diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi.

This category comprises two sub-categories: financial assets classified asheld for trading and financial assetsdesignated by the Company as fair valuethrough profit or loss upon initialrecognition.

Page 148: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/6 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting policies(continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

(i) Aset keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)

(i) Financial assets at fair value throughprofit or loss (continued)

Aset keuangan diklasifikasikan sebagaidiperdagangkan jika diperoleh ataudimiliki terutama untuk tujuan dijual ataudibeli kembali dalam waktu dekat ataujika merupakan bagian dari portfolioinstrumen keungan tertentu yang dikelolabersama dan terdapat bukti mengenaipola ambil untung dalam jangka pendek(short-term profit taking) yang terkini.Derivatif diklasifikasikan sebagai asetdiperdagangkan kecuali ditetapkan danefektif sebagai instrumen lindung nilai.

A financial asset is classified as held fortrading if it is acquired or incurredprincipally for the purpose of selling orrepurchasing it in the near term, or if it ispart of a portfolio of identified financialinstruments which are managed togetherand for which there is evidence of arecent actual pattern of short-term profittaking. Derivatives are categorised asheld for trading unless they aredesignated and effective as hedginginstruments.

Instrumen keuangan yangdikelompokkan ke dalam kategori inidiakui pada nilai wajarnya pada saatpengakuan awal; biaya transaksi diakuisecara langsung ke dalam laporan labarugi. Keuntungan dan kerugian yangtimbul dari perubahan nilai wajar danpenjualan instrumen keuangan diakui didalam laporan laba rugi dan dicatatmasing-masing sebagai"Keuntungan/(kerugian) dari perubahannilai wajar instrumen keuangan” dan“Keuntungan/(kerugian) dari penjualaninstrumen keuangan”.

Financial instruments included in thiscategory are recognised initially at fairvalue; transaction costs are takendirectly to the statement of income.Gains and losses arising from changesin fair value and sales of these financialinstrument are included directly in thestatement of income and are reportedrespectively as “Gains/(losses) fromchange in fair value of financialinstruments“ and “Gains/(losses) fromsale of financial instruments”.

Pada tanggal neraca, tidak ada asetkeuangan yang diklasifikasikan sebagaiaset keuangan yang diperdagangkan.

At the balance sheet date, there are nofinancial assets classified as held fortrading.

Page 149: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/7 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting policies(continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (ii) Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutangadalah aset keuangan non-derivatifdengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyai kuotasidi pasar aktif, kecuali:

yang dimaksudkan oleh Perseroanuntuk dijual dalam waktu dekat, yangdiklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan, serta yang padasaat pengakuan awal ditetapkansebagai diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi;yang pada saat pengakuan awalditetapkan dalam kelompok tersediauntuk dijual oleh Perseroan; ataudalam hal Perseroan mungkin tidakakan memperoleh kembali investasiawal secara substansial kecuali yangdisebabkan oleh penurunan kualitaspinjaman yang diberikan danpiutang.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed ordeterminable payments that are notquoted in an active market, other than:

those that the Company intends tosell immediately or in the short term,which are classified as held fortrading, and those that the entityupon initial recognition designates tobe at fair value through profit or loss;

those that the Company upon initialrecognition designates as availablefor sale; orthose for which the Company maynot recover substantially all of itsinitial investment, other thanbecause of credit deterioration andreceivables.

Pada saat pengakuan awal, pinjamanyang diberikan dan piutang diakui padanilai wajarnya ditambah biaya transaksidan dikurangi pendapatan administrasi,dan selanjutnya diukur pada biayaperolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bungaefektif. Pinjaman yang diberikan danpiutang meliputi piutang pembiayaankonsumen, piutang lain-lain dan asetlain-lain.

Loans and receivables are initiallyrecognised at fair value plus transactioncosts and minus administration income,and subsequently measured atamortised cost using the effectiveinterest rate method. Loans andreceivables consist of consumerfinancing receivables, other receivablesand other assets.

Dalam hal terjadi penurunan nilai,penyisihan piutang ragu-ragu dilaporkansebagai pengurang dari nilai tercatat dariaset keuangan dalam kelompokpinjaman yang diberikan dan piutang,dan diakui di dalam laporan laba rugisebagai ”Penyisihan piutang ragu-ragu”.

In the case of impairment, provision fordoubtful accounts is reported as adeduction from the carrying value of thefinancial assets classified as loans andreceivables recognised in the incomestatement as “Provision for doubtfulaccounts”.

Page 150: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/8 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting policies(continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

(iii) Aset keuangan dimiliki hingga jatuhtempo

(iii) Held-to-maturity financial assets

Aset keuangan dalam kelompok dimilikihingga jatuh tempo adalah asetkeuangan non-derivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukandan jatuh temponya telah ditetapkan,serta Manajemen mempunyai intensipositif dan kemampuan untuk memilikiaset keuangan tersebut hingga jatuhtempo, kecuali:

Held-to-maturity financial assets arenon-derivative financial assets with fixedor determinable payments and fixedmaturities that the Management has thepositive intention and ability to hold tomaturity, other than:

a) yang pada saat pengakuan awalditetapkan sebagai aset keuanganyang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi;

b) yang ditetapkan oleh entitas dalamkelompok tersedia untuk dijual; dan

c) yang memiliki definisi pinjaman yangdiberikan dan piutang.

a) those that the Company upon initialrecognition designates as at fair valuethrough profit or loss;

b) those that the Company designatesas available for sale; and

c) those that meet the definition of loansand receivables.

Pada saat pengakuan awal, asetkeuangan dimiliki hingga jatuh tempodiakui pada nilai wajarnya ditambahbiaya transaksi dan selanjutnya diukurpada biaya perolehan diamortisasidengan menggunakan suku bungaefektif.

These are initially recognised at fairvalue including transaction costs andsubsequently measured at amortisedcost, using the effective interest method.

Pada tanggal neraca, tidak ada asetkeuangan yang diklasifikasikan sebagaiaset keuangan dimiliki hingga jatuhtempo.

At the balance sheet date, there are nofinancial assets classified as held-to-maturity financial assets.

Page 151: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/9 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting policies(continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual (iv) Available-for-sale financial assets

Aset keuangan dalam kelompok tersediauntuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimilikiuntuk periode tertentu dimana akan dijualdalam rangka pemenuhan likuiditas atauperubahan suku bunga, valuta asing atauyang tidak diklasifikasikan sebagaipinjaman yang diberikan atau piutang,aset keuangan yang diklasifikasikandalam kelompok dimiliki hingga jatuhtempo atau aset keuangan yang diukurpada nilai wajar melalui laporan labarugi.

Available-for-sale financial assets arefinancial assets that are intended to beheld for an indefinite period of time,which may be sold in response to needsfor liquidity or changes in interest ratesor exchange rates, or those assets thatare not classified as loans andreceivables, held-to-maturity financialassets or financial assets at fair valuethrough profit or loss.

Pada saat pengakuan awalnya, asetkeuangan tersedia untuk dijual diakuipada nilai wajarnya ditambah biayatransaksi dan selanjutnya diukur padanilai wajarnya dimana laba atau rugidiakui pada laporan perubahan ekuitaskecuali untuk kerugian penurunan nilaidan laba rugi dari selisih kurs hinggaaset keuangan dihentikanpengakuannya. Jika aset keuangantersedia untuk dijual mengalamipenurunan nilai, akumulasikeuntungan/kerugian yang belumdirealisasi atas perubahan nilai wajar,yang sebelumnya diakui di laporanperubahan ekuitas, diakui pada laporanlaba rugi. Namun pendapatan bungayang dihitung menggunakan metodesuku bunga efektif dan keuntungan ataukerugian akibat perubahan nilai tukar dariaset moneter yang diklasifikasikansebagai kelompok tersedia untuk dijualdiakui pada laporan laba rugi.

Available-for-sale financial assets areinitially recognised at fair value, plustransaction costs, and measuredsubsequently at fair value with gains andlosses being recognised in the statementof changes in equity, except forimpairment losses and foreign exchangegains and losses, until the financialassets are derecognised. If an available-for-sale financial asset is determined tobe impaired, the cumulative unrealisedgain/loss arising from the changes in fairvalue previously recognised in thestatement of changes in equity, isrecognised in the income statement.However, interest is calculated using theeffective interest method, and foreigncurrency gains or losses on monetaryassets classified as available-for-saleare recognised in the income statement.

Page 152: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/10 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting policies(continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual(lanjutan)

(iv) Available-for-sale financial assets(continued)

Pada tanggal neraca, tidak ada asetkeuangan yang diklasifikasikan sebagaiaset keuangan tersedia untuk dijual.

At the balance sheet date, there are nofinancial assets classified as available-for-sale financial assets.

(v) Pengakuan (v) Recognition

Perseroan menggunakan akuntansitanggal penyelesaian untuk kontrakregular ketika mencatat transaksi asetkeuangan.

The Company uses settlement dateaccounting for regular contracts whenrecording financial assets transactions.

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (vi) Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal neraca, Perseroanmengevaluasi apakah terdapat buktiyang obyektif bahwa aset keuangan ataukelompok aset keuangan mengalamipenurunan nilai. Aset keuangan ataukelompok aset keuangan diturunkannilainya dan kerugian penurunan nilaitelah terjadi, jika dan hanya jika, terdapatbukti yang obyektif mengenai penurunannilai tersebut sebagai akibat dari satuatau lebih peristiwa yang terjadi setelahpengakuan awal aset tersebut (peristiwayang merugikan) dan peristiwa yangmerugikan tersebut berdampak padaestimasi arus kas masa depan atas asetkeuangan atau kelompok aset keuanganyang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at eachreporting date whether there is objectiveevidence that a financial asset or groupof financial assets is impaired.Impairment losses are incurred only ifthere is ojective evidence of impairmentas a result of one or more events thatoccured after the initial recognition of theasset (a “loss event”) and that that ossevent (or events) has an impact on theestimated future cash flows of thefinancial asset or group of financialassets that can be reliably estimated.

Kesulitan keuangan yang dialami debitur,kemungkinan debitur akan bangkrut,atau kegagalan atau penundaanpembayaran angsuran dapatdipertimbangkan sebagai indikasi adanyapenurunan nilai atas piutang tersebut.

Significant financial difficulties of thedebtors, the probability that the debtorswill enter bankruptcy and default, ordelinquency in payments are consideredas indicators that the receivable isimpaired.

Perseroan menentukan penurunan nilaiatas aset keuangan secara kolektif.

The Company assesses impairment offinancial assets collectively.

Page 153: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/11 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting policies(continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)

(vi) Impairment of financial assets(continued)

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilaisecara kolektif, aset keuangandikelompokkan berdasarkan kesamaankarakteristik risiko kredit.

For the purpose of a collectiveevaluation of impairment, financial assetare grouped on the basis of similar creditrisk characteristics.

Arus kas masa datang dari kelompokaset keuangan yang penurunan nilainyadievaluasi secara kolektif, diestimasiberdasarkan kerugian historis yangpernah dialami atas aset-aset yangmemiliki karakteristik risiko kredit yangserupa dengan karakteristik risiko kreditkelompok tersebut di dalam Perseroan.Kerugian historis yang pernah dialamikemudian disesuaikan berdasarkan dataterkini yang dapat diobservasi untukmencerminkan kondisi saat ini yang tidakberpengaruh pada periode terjadinyakerugian historis tersebut, dan untukmenghilangkan pengaruh kondisi yangada pada periode historis namun sudahtidak ada lagi saat ini.

Future cash flows in a group of financialassets that are collectively evaluated forimpairment are estimated on the basis ofhistorical loss experience for assets withcredit risk characteristics similar to thosein the Company. Historical lossexperience is adjusted on the basis ofcurrent observable data to reflect theeffects of current conditions which didnot affect the period on which thehistorical loss experience is based, andto remove the effects of conditions in thehistorical period that do not currentlyexist.

Ketika piutang yang diberikan tidaktertagih, piutang tersebut dihapus bukudengan menjurnal balik cadangankerugian penyisihan piutang ragu-ragu.Piutang tersebut dapat dihapus bukusetelah semua prosedur yang diperlukantelah dilakukan dan jumlah kerugiantelah ditentukan. Beban penyisihanpiutang ragu-ragu yang terkait denganpiutang yang diberikan diklasifikasikan kedalam “Penyisihan piutang ragu-ragu”.

When a loan is uncollectible, it is writtenoff against the related allowance for loanimpairment. Such loans are written offafter all the necessary procedures havebeen completed and the amount of losshas been determined. Impairmentcharges relating to loans and receivablesare classified into “Provision for doubtfulaccounts”.

Page 154: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/12 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting policies(continued)

Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)

(vi) Impairment of financial assets(continued)

Jika pada periode berikutnya, jumlahkerugian penurunan nilai berkurang danpengurangan tersebut dapat dikaitkansecara obyektif pada peristiwa yangterjadi setelah penurunan nilai diakui,maka kerugian penurunan nilai yangsebelumnya diakui harus dipulihkan,dengan menyesuaikan akun penyisihan.Jumlah pemulihan aset keuangan diakuipada laporan laba rugi.

If in a subsequent period, the amount ofthe impairment loss decreases and thedecrease can be related objectively to anevent occurring after the impairment wasrecognised, the previously recognisedimpairment loss is reversed by adjustingthe provision account. The amount of theimpairment reversal is recognised in thestatement of income.

Penerimaan kemudian atas piutang yangdiberikan yang telah dihapusbukukan,dikreditkan dengan menyesuaikan padaakun penyisihan piutang ragu-ragu.

Subsequent recoveries of loans writtenoff are credited to the allowance fordoubtful account.

Kewajiban keuangan Financial liabilities

Perseroan mengklasifikasikan kewajibankeuangan dalam kategori: (i) kewajibankeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi; dan (ii) kewajibankeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.

The Company classified its financial liabilitiesin the categories of: (i) financial liabilities atfair value through profit or loss; and (ii)financial liabilities measured at amortisedcost.

(i) Kewajiban keuangan yang diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugi

(i) Financial liabilities at fair value throughprofit or loss

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori:(i) kewajiban keuangan diklasifikasikansebagai diperdagangkan; dan (ii)kewajiban keuangan yang pada saatpengakuan awal telah ditetapkanPerseroan untuk diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi.

This category comprises two sub-categories: (i) financial liabilitiesclassified as held for trading; and (ii)financial liabilities designated by theCompany as at fair value through profitor loss upon initial recognition.

Page 155: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/13 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting policies(continued)

Kewajiban keuangan (lanjutan) Financial liabilities (continued)

(i) Kewajiban keuangan yang diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugi(lanjutan)

(i) Financial liabilities at fair value throughprofit or loss (continued)

Kewajiban keuangan diklasifikasikansebagai diperdagangkan jika diperolehatau dimiliki terutama untuk tujuan dijualatau dibeli kembali dalam waktu dekatatau jika merupakan bagian dari portfolioinstrumen keuangan tertentu yangdikelola bersama dan terdapat buktimengenai pola ambil untung dalamjangka pendek yang terkini. Derivatifdiklasifikasikan sebagai kewajibandiperdagangkan kecuali ditetapkan danefektif sebagai instrumen lindung nilai.

A financial liability is classified as heldfor trading if it is acquired or incurredprincipally for the purpose of selling orrepurchasing it in the near term or if it ispart of a portfolio of identified financialinstruments that are managed togetherand for which there is evidence of arecent actual pattern of short term profittaking. Derivatives are also categorisedas held for trading unless they aredesignated and effective as hedginginstruments.

Keuntungan dan kerugian yang timbuldari perubahan nilai wajar kewajibankeuangan yang diklasifikasikan sebagaidiperdagangkan dicatat dalam laporanlaba rugi sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajarinstrumen keuangan”.

Gain and losses arising from changes inthe fair value of financial liabilitiesclassified as held for trading are includedin the statement of income and arereported as “Gains/(losses) fromchanges in fair value of financialinstruments”.

Pada tanggal neraca, tidak adakewajiban keuangan yangdiklasifikasikan sebagai kewajibankeuangan yang diperdagangkan kecualikewajiban derivatif.

At the balance sheet date, there are nofinancial liabilities categorised as held fortrading except for derivative payables.

(ii) Kewajiban keuangan yang diukur denganbiaya perolehan diamortisasi

(ii) Financial liabilities measured atamortised cost

Kewajiban keuangan yang tidakdiklasifikasikan sebagai kewajibankeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi dikategorikandan diukur dengan biaya perolehandiamortisasi. Kewajiban keuangan yangdiukur pada biaya perolehan diamortisasiantara lain hutang usaha, hutang lain-lain, beban yang masih harus dibayar,pinjaman bank, dan surat berharga yangditerbitkan.

Financial liabilities that are not classifiedas at fair value through profit and lossfall into this category and are measuredas amortised cost. Financial liabilitiesmeasured at amortised cost are tradepayables, other payables, accruedexpenses, bank loans and securitiesissued.

Page 156: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/14 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting policies(continued)

Kewajiban keuangan (lanjutan) Financial liabilities (continued)

Pada saat pengakuan awal, kewajibankeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi diukur pada nilai wajarditambah biaya transaksi.

Financial liabilities at amortised cost areinitially recognised at fair value plustransaction costs.

Setelah pengakuan awal, Perseroanmengukur seluruh kewajiban keuangan yangdiukur dengan biaya perolehan diamortisasidengan menggunakan metode suku bungaefektif.

After initial recognition, the Companymeasures all financial liabilities at amortisedcost using effective interest rates method.

Penghentian pengakuan Derecognition

Penghentian pengakuan aset keuangandilakukan ketika hak kontraktual atas aruskas yang berasal dari aset keuangan tersebutberakhir, atau ketika aset keuangan tersebuttelah ditransfer dan secara subtansial seluruhrisiko dan manfaat atas kepemilikan asettersebut telah ditransfer (jika secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat tidakditransfer, maka Perseroan melakukanevaluasi untuk memastikan keterlibatanberkelanjutan atas kendali yang masihdimiliki tidak mencegah penghentianpengakuan). Kewajiban keuangan dihentikanpengakuannya ketika kewajiban telahdilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Financial assets are derecognised when thecontractual rights to receive the cash flowsfrom these assets have ceased to exist or theassets have been transferred andsubstantially all the risks and rewards ofownership of the assets are also transferred(if all risks and rewards have beensubstantially transferred, the Companyperforms evaluation to ensure that continuinginvolvement on the basis of any retainedpowers of control does not preventderecognition). Financial liabilities arederecognised when they have beenredeemed or otherwise extinguished.

Klasifikasi aset dan kewajiban keuangan Classification of financial assets andliabilities

Perseroan mengklasifikasikan instrumenkeuangan ke dalam klasifikasi tertentu yangmencerminkan sifat dari informasi danmempertimbangkan karakteristik dariinstrumen keuangan tersebut. Klasifikasi inidapat dilihat pada tabel berikut:

The Company classifies the financialinstruments into classes which reflect thenature of information and take into accountthe characteristics of those financialinstruments. The classification can be seen inthe table below:

Page 157: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/15 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting policies(continued)

Klasifikasi aset dan kewajiban keuangan(lanjutan)

Classification of financial assets andliabilities (continued)

Kategori yang didefinisikanoleh PSAK 55 (Revisi 2006)/

Category as defined by SFAS 55 (Revised 2006)

Golongan(ditentukan oleh Perseroan)/

Class(as determined by the

Company)Subgolongan/Subclasses

Aset keuangan/Financial assets

Pinjaman yang diberikan danpiutang/Loans andreceivables

Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents- Kas/Cash on hand- Kas pada bank/Cash in banks- Deposito berjangka/Time deposit

Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financingreceivables

Piutang lain-lain/Other receivables

Aset lain-lain/Other assets- Piutang karyawan/Employee receivables- Piutang bunga/Interest receivables- Setoran dalam perjalanan/Deposit in transit- Uang muka/Advance payment

Kewajibankeuangan/Financialliabilities

Kewajiban keuangan yangdiukur dengan biayaperolehandiamortisasi/Financialliabilities at amortised cost

Hutang usaha/Trade payables- Hutang kendaraan/Vehicle payables- Hutang asuransi/ Insurance payables

Hutang lain-lain/Other payables- Kantor pendaftaran fidusia/Fiduciary register office- Premi asuransi/ Insurance premium- Pembiayaan bersama/Joint financing- Lain-lain/Others

Beban yang masih harus dibayar/ Accrued expenses

Pinjaman bank/Bank loans

Surat berharga yang diterbitkan/ Securities issued

Page 158: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/16 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes in accounting policies(continued)

Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi2006)

Transitional Provisions Upon First TimeImplementation of SFAS 50 (Revised 2006)and SFAS 55 (Revised 2006)

Perhitungan Suku Bunga Efektif Effective Interest Rate

Perhitungan suku bunga efektif untukinstrumen keuangan yang diukur pada biayaperolehan diamortisasi yang diperolehsebelumnya dan masih bersaldo padatanggal 1 Januari 2010 ditentukanberdasarkan arus kas masa depan yangakan diperoleh sejak penerapan awal PSAK55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuh tempoinstrumen keuangan tersebut.

The effective interest rate for financialinstruments measured at amortised cost thatwere acquired prior to and still have a balanceremaining as at 1 January 2010 is calculatedby referring to the future cash flows that will begenerated from the time SFAS 55 (Revised2006) is first implemented up to the maturity ofthe financial instruments.

Penurunan Nilai Instrumen Keuangan Impairment of Financial Instruments

Pada tanggal 1 Januari 2010, Perseroanmenentukan penurunan nilai instrumenkeuangan berdasarkan kondisi pada saat itu.Selisih antara penurunan nilai ini denganpenurunan nilai yang ditentukan berdasarkanprinsip akuntansi yang berlaku sebelumnyadiakui langsung ke saldo laba pada tanggal1 Januari 2010.

As at 1 January 2010, the Company shoulddetermine any possible impairment of financialinstruments based on conditions existing atthat date. Any difference between theimpairment resulting from implementation ofSFAS 55 (Revised 2006) and the impairmentcalculated based on previous applicableaccounting principles is recognised in retainedearnings at 1 January 2010.

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

Laporan keuangan dijabarkan dalam matauang Rupiah, yang merupakan mata uangpelaporan Perseroan.

The financial statements are presented inRupiah, which is the reporting currency of theCompany.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkanke mata uang Rupiah dengan menggunakankurs yang berlaku pada tanggal transaksi.Pada tanggal neraca, aset dan kewajibanmoneter dalam mata uang asing dijabarkandengan kurs yang berlaku pada tanggalneraca.

Transactions denominated in a foreigncurrency are translated into Rupiah at theexchange rate prevailing at the date of thetransaction. At the balance sheet date,monetary assets and liabilities in foreigncurrencies are translated at the exchange ratesprevailing at that date.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yangtimbul dari transaksi dalam mata uang asingdan dari penjabaran aset dan kewajibanmoneter dalam mata uang asing, diakui padalaporan laba rugi.

Exchange gains and losses arising ontransactions in foreign currency and on thetranslation of foreign currency monetary assetsand liabilities are recognised in the statementsof income.

Page 159: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/17 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan2008, kurs nilai tukar yang digunakan kurstengah Bank Indonesia sebesar Rp 8.991(2009: Rp 9.400 dan 2008: Rp 10.950) untuk1 Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”).

As at 31 December 2010, 2009 and 2008, theexchange rates used are the Bank Indonesiamiddle rate of Rp 8,991 (2009: Rp 9,400 and2008: Rp 10,950) for 1 United States Dollar(“US Dollar”).

d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas mencakup kas, kas dibank dan deposito berjangka dengan jangkawaktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang,yang tidak dibatasi penggunaannya, tidakdigunakan sebagai jaminan atas pinjamandan dapat segera dijadikan kas tanpa terjadiperubahan nilai yang sangat signifikan.

Cash and cash equivalents include cash onhand, cash in banks and time deposits withoriginal maturity of three months or less, whichare not restricted and are not pledged ascollateral for any borrowing and that are readilyconvertible to known amounts of cash whichare subject to insignificant risk of changes invalue.

e. Piutang pembiayaan konsumen e. Consumer financing receivables

Piutang pembiayaan konsumen diakui padaawalnya dengan nilai wajar ditambah biaya-biaya transaksi dan yield enhancing incomeyang dapat diatribusikan secara langsungdan selanjutnya diukur dengan biayaperolehan diamortisasi menggunakanmetode tingkat bunga efektif. Piutangpembiayaan konsumen diklasifikasikansebagai pinjaman yang diberikan danpiutang. Lihat Catatan 2b untuk kebijakanakuntansi atas pinjaman yang diberikan danpiutang.

Consumer financing receivables arerecognised initially at fair value, added withdirectly attributable transactions costs anddeducted by yield enhancing income, andsubsequently measured at amortised costusing the effective interest rate method.Consumer financing receivables are classifiedas loans and receivables. Refer to Note 2b forthe accounting policy of loans and receivables.

Piutang pembiayaan konsumen termasukpiutang jatuh tempo di mana Perseroan telahmenerima kendaraan jaminan yangdikuasajualkan oleh konsumen. Piutang inidinyatakan sebesar nilai terendah antara nilaitercatat piutang dan nilai realisasi bersih darikendaraan jaminan. Selisih antara nilaitercatat piutang dengan nilai realisasi bersihdicatat sebagai “penyisihan piutang ragu-ragu”.

Consumer financing receivables includeoverdue receivables where the Company hasobtained the foreclosed collateral vehicles withselling authorization from customers. Thesereceivables are stated at the lower of thecarrying value of the receivables and netrealisable value of the foreclosed collateralvehicles. Difference between carrying value ofthe receivables with net realisable value isrecorded as “provision for doubtful accounts”.

Selisih lebih antara hasil penjualankendaraan jaminan dengan piutang bersihkonsumen merupakan hak dari konsumen.Sedangkan selisih kurang akan dibebankandalam penyisihan piutang ragu-ragu dandihapusbukukan jika tidak dapat tertagih.

Differences between the proceeds from salesof collateral vehicles and the outstandingreceivables if positive are refunded tocustomers. If negative, they are charged toprovision for doubtful debts and written off ifuncollectible.

Page 160: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/18 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan) e. Consumer financing (continued)

Penyelesaian kontrak sebelum masapembiayaan konsumen berakhir diperlakukansebagai pembatalan kontrak pembiayaankonsumen dan laba atau rugi yang terjadidiakui dalam laporan laba rugi tahun berjalanpada tanggal terjadinya transaksi.

Early termination is treated as a cancellation ofan existing contract and the resulting gain orloss is credited or charged to the current yearstatement of income at the transaction date.

Sebelum 1 Januari 2010, piutangpembiayaan konsumen merupakan piutangsetelah dikurangi dengan pendapatanpembiayaan konsumen yang belum diakui,penyisihan piutang ragu-ragu dan jumlahyang dibiayai bersama pihak-pihak lain.Biaya transaksi dan pendapatan administrasidibebankan dan dikreditkan secara langsungpada laporan laba rugi tahun berjalan.

Prior to 1 January 2010, consumer financingreceivables represented receivables net ofunearned income on consumer financing,allowance for doubtful accounts and amountjointly financed by other parties. Transactioncosts and administration income were chargedand credited directly to the current yearstatement of income.

Pendapatan pembiayaan konsumen yangbelum diakui merupakan selisih antarajumlah keseluruhan pembayaran angsuranyang akan diterima dari konsumen denganjumlah pokok pembiayaan yang akan diakuisebagai penghasilan sesuai dengan jangkawaktu kontrak dengan menggunakan metodetingkat suku bunga efektif.

Unearned consumer financing income is thedifference between total installments to bereceived from customers and the totalfinancing which is recognised as income overthe term of the contract using the effectiveinterest rate.

Pembiayaan bersama Joint financing

Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayaibersama pihak-pihak lain dimana Perseroanmenanggung risiko kredit (with recourse)disajikan di neraca secara bruto danpembiayaan yang diterima dari pihak-pihaklain disajikan di neraca sebagai pinjamansejumlah porsi pembiayaannya. Pendapatanpembiayaan konsumen dan beban bungayang terkait dengan pembiayaan bersamawith recourse tersebut disajikan secara brutodi laporan laba rugi.

Joint financing receivables where the Companybears credit risks (with recourse) are presentedon a gross basis in the balance sheet and thefunds received from are presented asborrowings in the balance sheet in accordancewith their portion. Consumer financing incomeand interest expenses related to joint financingwith recourse are also presented on a grossbasis in the statement of income.

Piutang pembiayaan konsumen merupakanjumlah piutang setelah dikurangi denganbagian pembiayaan bersama dimana risikokredit ditanggung oleh pemberi pembiayaanbersama sesuai dengan porsinya (withoutrecourse), pendapatan pembiayaan yangbelum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu.

Consumer financing receivables are stated netof joint financing receivables where jointfinancing providers bear credit risk inaccordance with its portion (without recourse),unearned consumer financing income andprovision for doubtful accounts.

Page 161: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/19 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Piutang pembiayaan konsumen (lanjutan) e. Consumer financing (continued)

Pembiayaan bersama (lanjutan) Joint financing (continued)

Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayaibersama pihak-pihak lain dimana masing-masing pihak menanggung risiko kreditsesuai dengan porsinya (without recourse)disajikan di neraca secara bersih.Pendapatan pembiayaan konsumen danbeban bunga yang terkait denganpembiayaan bersama without recoursedisajikan secara bersih di laporan laba rugi.

Joint financing receivables where the Companyand joint financing providers bear credit risk inaccordance with their portion (withoutrecourse) are presented on a net basis in thebalance sheet. Consumer financing incomeand interest expenses related to joint financingwithout recourse are also presented on a netbasis in the statement of income.

Dalam pembiayaan bersama withoutrecourse, Perseroan berhak menentukantingkat bunga yang lebih tinggi kepadapelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkandalam perjanjian dengan pemberipembiayaan bersama. Selisihnya merupakanpendapatan bagi Perseroan dan disajikansebagai “Pendapatan PembiayaanKonsumen”.

For joint financing without recourse, theCompany has the right to set higher interestrates to customers than those as stated in thejoint financing agreements with joint financingproviders. The difference is recognised as theCompany’s revenue and disclosed as“Consumer Financing Revenue”.

f. Penyisihan piutang ragu-ragu f. Provision for doubtful accounts

Sebelum 1 Januari 2010, Perseroanmengklasifikasikan umur piutang menurutPeraturan Bank Indonesia (PBI)No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005tentang Penilaian Kualitas Aktiva BankUmum. Besarnya penyisihan ditentukanberdasarkan kerugian historis atau ketikaterdapat bukti obyektif bahwa saldo piutangkemungkinan tidak dapat tertagih. Piutangragu-ragu akan dihapusbukukan setelahmenunggak lebih dari 180 hari atau padasaat piutang tersebut diputuskan tidak dapattertagih. Penghapusbukuan piutang ragu-ragu ini bukan merupakan hapus tagih,sehingga upaya penagihan tetap dilakukan.

Prior to 1 January 2010, the Companyclassified its receivables aging in accordancewith Bank Indonesia Regulation No. 7/2/2005dated 20 January 2005 concerning AssetQuality Rating for Commercial Banks. Theamount of the provision for doubtful accounts isdetermined based on an assessment ofhistorical loss experience or when there isobjective evidence that the outstandingreceivables will probably not be collected.Doubtful accounts are written off when theyhave been overdue for more than 180 days ordetermined to be not collectible. The write-offof doubtful accounts does not eliminate theright to collect and, hence are still to bepursued for collection continuously.

Setelah 1 Januari 2010, Perseroanmenerapkan PSAK 50 (Revisi 2006) danPSAK 55 (Revisi 2006) dimana Perseroanmelakukan perhitungan penyisihan piutangragu-ragu dengan menggunakan metode“ incurred losses”. Lihat Catatan 2b.

Since 1 January 2010, the Company hasimplemented SFAS 50 (Revised 2006) andSFAS 55 (Revised 2006), therefore theCompany calculates the provision for doubtfulaccounts using the incurred lossesmethodology. Refer to Note 2b.

g. Beban dibayar dimuka g. Prepaid expenses

Beban dibayar dimuka diamortisasi selamamasa manfaat masing-masing biaya denganmenggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortised over theperiods benefited using the straight-linemethod.

Page 162: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/20 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Aset tetap dan penyusutan h. Fixed assets and depreciation

Aset tetap diakui sebesar harga perolehansetelah dikurangi dengan akumulasipenyusutan.

Fixed assets are stated at cost lessaccumulated depreciation.

Harga perolehan mencakup semuapengeluaran yang terkait secara langsungdengan perolehan aset tetap.

Acquisition cost covers all expenditure that isdirectly attributable to the acquisition of theitems.

Tanah tidak disusutkan. Land is not depreciated.

Penyusutan aset tetap selain tanah dihitungdengan menggunakan metode garis lurussepanjang estimasi masa manfaatnyasebagai berikut:

Depreciation on fixed assets other than land iscalculated using the straight-line method overtheir estimated useful life as follows:

GolonganMasa manfaat (tahun)/

Useful life (years) Classification

Bangunan 20 BuildingsPerabotan dan peralatan kantor 5 Furniture and office equipmentKendaraan 5 VehiclesRenovasi bangunan sewa 3 - 5 Leasehold improvement

Aset tetap kecuali tanah dan bangunandalam pengerjaan disusutkan sampai dengannilai sisanya.

Fixed assets except land and construction inprogress are depreciated to their residualvalue.

Biaya-biaya setelah pengakuan awal asetdiakui sebagai bagian dari nilai tercatat asetatau sebagai aset yang terpisah,sebagaimana seharusnya, hanya apabilakemungkinan besar Perseroan akanmendapatkan manfaat ekonomis di masadepan berkenaan dengan aset tersebut danbiaya perolehan aset dapat diukur denganhandal. Nilai yang terkait denganpenggantian komponen tidak diakui. Biayaperbaikan dan pemeliharaan dibebankan kedalam laporan laba rugi selama periodedimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the asset’scarrying amount or recognised as a separateasset, as appropriate, only when it is probablethat future economic benefits associated withthe item will flow to the Company and the costof the item can be measured reliably. Amountsin respect of replaced parts are derecognised.All other repairs and maintenance are chargedto the statement of income during the period inwhich they are incurred.

Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaahdan disesuaikan, setiap tanggal neraca jikadiperlukan.

The assets’ residual values and useful lives arereviewed, and adjusted if appropriate, at eachbalance sheet date.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi ataudijual, maka nilai tercatat dan akumulasipenyusutannya dikeluarkan dari laporankeuangan dan keuntungan atau kerugianyang dihasilkan diakui dalam laporan labarugi.

When assets are retired or otherwise disposedof, their carrying values and the relatedaccumulated depreciation are eliminated fromthe financial statements and the resulting gainor loss on the disposal of fixed assets isrecognised in the statement of income.

Page 163: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/21 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) h. Fixed assets and depreciation(continued)

Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besardari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilaitercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilaiyang dapat diperoleh kembali.

When the carrying amount of an asset isgreater than its estimated recoverable amount,it is written down immediately to its recoverableamount.

i. Perpajakan i. Taxation

Pajak penghasilan tangguhan disajikandengan menggunakan metode kewajibanneraca. Pajak penghasilan tangguhan timbulakibat perbedaan temporer yang ada antaraaset dan kewajiban atas dasar pajak dengannilai tercatat aset dan kewajiban dalamlaporan keuangan. Tarif pajak yang berlakusaat ini dipakai untuk menentukan pajakpenghasilan tangguhan.

Deferred income tax is provided using thebalance sheet liability method, on temporarydifferences arising between the tax bases ofassets and liabilities and their carrying amountsin the financial statements. Currently enactedtax rates are used in the determination ofdeferred income tax.

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapatkemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskalpada masa mendatang akan memadai untukmengkompensasi perbedaan temporer yangmenimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.

Deferred tax assets are recognised to theextent that it is probable that future taxableprofit will be available against which thetemporary differences can be utilised.

Penyesuaian terhadap kewajiban perpajakandicatat pada saat diterimanya suratketetapan, atau apabila dilakukan bandingketika hasil banding sudah diputuskan.

Amendments to taxation obligations arerecognised when an assessment is receivedor, if appealed against, when the result of theappeal is determined.

j. Imbalan kerja j. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui padasaat terhutang kepada karyawanberdasarkan metode akrual.

Short-term employee benefits are recognisedwhen they accrue to the employees.

Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits

Imbalan pasca-kerja, seperti pensiun, uangpisah, uang penghargaan, dan imbalanlainnya, ditentukan sesuai dengan PeraturanPerseroan dan Undang-UndangKetenagakerjaan No. 13/2003 (“UU13/2003”).

Post-employment employee benefits, such aspensions, severance pay, service pay, andother benefits are provided in accordance withthe Company’s Regulations and Labour LawNo. 13/2003 (“Law 13/2003”).

Karena UU 13/2003 menentukan rumustertentu untuk menghitung jumlah minimalimbalan pensiun, pada dasarnya, programpensiun berdasarkan UU 13/2003 adalahprogram imbalan pasti.

Since Law 13/2003 sets the formula fordetermining the minimum amount of benefits,in substance pension plans under this Law13/2003 represent defined benefit plans.

Page 164: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/22 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Imbalan kerja (lanjutan) j. Employee benefits (continued)

Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)

Program pensiun imbalan pasti adalahprogram pensiun yang menentukan jumlahimbalan pensiun yang akan diberikan,biasanya berdasarkan pada satu faktor ataulebih seperti usia, masa kerja ataukompensasi.

A defined benefit plan is a pension plan thatdefines an amount of pension benefit to beprovided, usually as a function of one or morefactors such as age, years of service orcompensation.

Kewajiban program pensiun imbalan pastiyang diakui di neraca adalah nilai kinikewajiban imbalan pasti pada tanggalneraca, serta disesuaikan dengankeuntungan atau kerugian aktuarial dan biayajasa lalu yang belum diakui. Nilai kinikewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahunoleh aktuaris independen menggunakanmetode projected unit credit.

The liability recognised in the balance sheet inrespect of defined benefit pension plans is thepresent value of the defined benefit obligationat the balance sheet date, together withadjustments for unrecognised actuarial gainsor losses and past service cost. The presentvalue of defined benefit obligation is calculatedannually by an independent actuary using theprojected unit credit method.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukandengan mendiskontokan estimasi arus kaskeluar masa depan dengan menggunakantingkat bunga obligasi Perseroan berkualitastinggi dalam mata uang yang sama denganmata uang imbalan yang akan dibayarkandan waktu jatuh tempo yang kurang lebihsama dengan waktu jatuh tempo imbalanyang bersangkutan.

The present value of the defined benefitobligation is determined by discounting theestimated future cash outflows using interestrates of high quality corporate bonds that aredenominated in the currency in which thebenefits will be paid, and that have terms tomaturity approximating the terms of the relatedpension liability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial dapattimbul dari penyesuaian yang dibuatberdasarkan pengalaman, perubahanasumsi-asumsi aktuarial dan perubahan padaprogram pensiun.

Actuarial gains and losses arise fromexperience adjustments, changes in actuarialassumptions and amendments to pensionplans.

Apabila jumlah keuntungan atau kerugianaktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti,maka kelebihannya dibebankan ataudikreditkan ke laporan laba rugi selama sisamasa kerja rata-rata karyawan yangbersangkutan.

When the actuarial gains or losses exceed10% of the defined benefit, they are charged orcredited to the statement of income over theaverage remaining service lives of the relatedemployees.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung dilaporan laba rugi, kecuali perubahanterhadap program pensiun tersebuttergantung pada karyawan yang tetapbekerja selama periode waktu tertentu(periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasalalu diamortisasi secara garis lurus sepanjangperiode vesting.

Past-service costs are recognised immediatelyin the statement of income, unless the changesto the pension plan are conditional on theemployees remaining in service for a specifiedperiod of time (the vesting period). In this case,the past-service costs are amortised on astraight-line method over the vesting period.

Page 165: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/23 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Saham k. Share capital

Saham biasa diklasifikasikan sebagaiekuitas.

Ordinary shares are classified as equity.

l. Dividen l. Dividends

Pembagian dividen final diakui sebagaikewajiban dalam laporan keuangan padatanggal dividen tersebut disetujui RapatUmum Pemegang Saham Perseroan.

Final dividend distributions are recognised as aliability in the financial statement at the datewhen the dividends are approved in theCompany’s General Meeting of Shareholders.

m. Laba per saham m. Earnings per share

Laba per saham dihitung dengan membagilaba bersih dengan jumlah rata-ratatertimbang saham biasa yang beredar padaperiode yang bersangkutan.

Earnings per share is calculated by dividing netincome by the weighted average number ofordinary shares outstanding during the period.

Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan2008, tidak ada efek yang berpotensi menjadisaham biasa. Oleh karena itu, tidak terdapatsaham dilusian.

As at 31 December 2010, 2009, and 2008,there were no existing instruments which couldresult in the issue of further ordinary shares.Therefore there is no diluted earnings pershare.

n. Surat berharga yang diterbitkan n. Securities issued

Surat berharga yang diterbitkan meliputiMedium Term Notes dan Hutang Obligasi.

Securities issued consist of Medium TermNotes and Bonds Payable.

Surat berharga yang diterbitkandiklasifikasikan sebagai kewajiban keuanganyang diukur dengan biaya perolehandiamortisasi. Biaya tambahan yang dapatdiatribusikan secara langsung denganpenerbitan surat berharga dikurangkan darijumlah surat berharga yang diterbitkan dandiamortisasi selama jangka waktu suratberharga yang diterbitkan tersebut denganmenggunakan metode suku bunga efektif.Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansiatas kewajiban keuangan yang diukurdengan biaya perolehan diamortisasi.

Securities issued are classified as financialliabilities at amortised cost. Incremental costsdirectly attributable to the issuance ofsecurities are deducted from the amount ofsecurities issued and amortised over theperiod of the securities issued using theeffective interest rate method. Refer to Note2b for the accounting policy of financialliabilities at amortised cost.

Sebelum 1 Januari 2010, surat berhargayang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominaldikurangi dengan biaya emisi yang belumdiamortisasi. Biaya emisi adalah beban yangterjadi sehubungan dengan surat berhargayang diterbitkan, diakui sebagai diskonto dandikurangkan langsung dari hasil emisi dandiamortisasi selama jangka waktu suratberharga yang diterbitkan tersebut. Biayaemisi diamortisasi selama jangka waktuobligasi dengan menggunakan metode garislurus.

Prior to 1 January 2010, securities issued arepresented at nominal value net ofunamortised securities issuance cost. Costsincurred in connection with securitiesissuance are recognised as a discount andoffset directly from the proceeds derived fromsuch offerings and amortised over the periodof the securities issued using the straight linemethod.

Page 166: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/24 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Transaksi dengan pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa

o. Transactions with related parties

Perseroan mempunyai transaksi denganpihak yang mempunyai hubungan istimewa.Definisi pihak yang mempunyai hubunganistimewa yang dipakai adalah sesuai denganPSAK No.7 “Pengungkapan Pihak yangMempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company has transactions with relatedparties. The definition of related parties used isin accordance with SFAS No.7 “Related PartyDisclosures”.

Seluruh transaksi dengan pihak yangmempunyai hubungan istimewa telahdiungkapkan di catatan atas laporankeuangan.

All transactions with related parties aredisclosed in the notes to the financialstatements.

p. Pengakuan pendapatan dan beban p. Income and expense recognition

Pendapatan dari pembiayaan konsumendiakui sesuai dengan jangka waktu kontrakberdasarkan metode suku bunga efektif,setelah memperhitungkan biaya transaksidan yield enhancing income. Sebelum 1Januari 2010, pendapatan dari pembiayaankonsumen diakui dengan tidakmemperhitungkan biaya transaksi dan yieldenhancing income.

Revenue from consumer financing isrecognised over the term of the respectivecontracts using the effective interest ratemethod, net of transaction costs and yieldenhancing income. Prior to 1 January 2010,revenue from consumer financing isrecognised without considering transactioncosts and yield enhancing income.

Pendapatan bunga bank dan dendaketerlambatan pembayaran diakui pada saatterjadinya. Pendapatan bunga bank disajikansecara bruto pada laporan laba rugi.

Interest income and late payment penalties arerecognised upon receipt. Interest income ispresented on a gross basis in the statement ofincome.

Pendapatan dan beban diakui pada saatterjadinya menggunakan dasar akrual.

Income and expense are recognised as beingincurred on an accrual basis.

q. Instrumen keuangan derivatif danakuntansi lindung nilai

q. Derivative financial instrument and hedgeaccounting

Dalam rangka penerapan kebijakanmanajemen risiko, Perseroan melakukantransaksi instrumen derivatif untuk lindungnilai atas perubahan variable yangmendasari. Berdasarkan kebijakan tersebut,Perseroan tidak memiliki instrumen keuanganderivatif untuk tujuan spekulasi.

For risk management purposes, the Companyentered into derivative instruments in order tohedge the changes in underlying exposures. Inaccordance with that policy, the Company doesnot hold derivative financial instruments forspeculative purposes.

Page 167: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/25 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (lanjutan)

q. Instrumen keuangan derivatif danakuntansi lindung nilai (lanjutan)

q. Derivative financial instrument and hedgeaccounting (lanjutan)

Instrumen derivatif diakui pertama-tama padanilai wajar pada saat kontrak tersebutdilakukan, dan selanjutnya diukur pada nilaiwajarnya. Derivatif dicatat sebagai asetapabila memiliki nilai wajar positif dansebagai kewajiban apabila memiliki nilaiwajar negatif.

Derivative instruments are initially recognisedat fair value on the date the contracts areentered into and are subsequently remeasuredat their fair values. Derivatives are carried asassets when the fair value is positive and asliabilities when the fair value is negative.

Instrumen derivatif yang dimiliki Perseroantidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindungnilai. Oleh karena itu perubahan nilai wajardiakui pada laporan laba rugi.

The Company’s derivative instruments did notqualify for hedge accounting. Therefore,changes in the fair value were recognised instatement of income.

r. Informasi segmen r. Segment information

Informasi segmen disusun sesuai dengankebijakan akuntansi yang dianut dalampenyusunan dan penyajian laporan keuanganPerseroan.

Segment information is prepared in conformitywith the accounting policies adopted forpreparing and presenting the Company’sfinancial statements.

Bentuk primer pelaporan informasi segmenPerseroan adalah segmen usaha dan jeniskendaraan yang dibiayai oleh Perseroan danbentuk sekunder pelaporan informasiPerseroan adalah segmen geografis.

The primary reporting segment format of theCompany is the business segment and thetype of vehicles financed by the Company, andthe secondary reporting segment format of theCompany is geographical segment.

Sebuah segmen usaha adalah sekelompokaset dan operasi yang menyediakan barangatau jasa yang memiliki risiko serta tingkatpengembalian yang berbeda dengan segmenusaha lainnya. Sebuah segmen geografismenyediakan jasa di dalam lingkunganekonomi tertentu yang memiliki risiko sertapengembalian yang berbeda dengan segmenoperasi lainnya yang berada dalamlingkungan ekonomi lain.

A business segment is a group of assets andoperations engaged in providing products orservices that are subject to risks and returnsthat are different from those of other businesssegments. A geographical segment is engagedin providing services within a particulareconomic environment that are subject to risksand returns different from those of segmentsoperating in other economic environments.

Page 168: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/26 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2010 2009 2008

Kas 4,642 6,000 3,311 Cash on hand

Kas pada bank Cash in banks

Pihak ketiga Third partiesRupiah RupiahPT Bank Central Asia Tbk. 2,307 3,425 4,149 PT Bank Central Asia Tbk.PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk. 1,225 5,252 2,257 (Persero) Tbk.PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. 195 340 459 (Persero) Tbk.PT Bank UOB Buana 142 - - PT Bank UOB BuanaPT Bank Bukopin Tbk. 117 185 466 PT Bank Bukopin Tbk.The Hongkong & Shanghai The Hongkong & Shanghai

Banking Corporation Limited Banking Corporation Limited(HSBC) 109 32 375 (HSBC)

PT Bank Danamon Indonesia 56 - - PT Bank Danamon IndonesiaPT Bank CIMB Niaga Tbk. 32 731 181 PT Bank CIMB Niaga Tbk.PT Bank Chinatrust 27 2 - PT Bank ChinatrustPT Bank Mega Tbk. 11 11 6 PT Bank Mega Tbk.Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,

Jakarta 4 176 176 JakartaPT Bank OCBC NISP Tbk. - 18 64 PT Bank OCBC NISP Tbk .PT Bank Permata Tbk. - 4 348 PT Bank Permata Tbk.PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - - 3,386 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT Bank International Indonesia - - 78 PT Bank International

Tbk. Indonesia Tbk .Lain–lain - 1 - Others

Dolar AS US DollarsStandard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,

Jakarta 124 581 1,711 Jakarta

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa Related partyRupiah RupiahPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 5,445 5,382 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

9,794 16,140 13,656

Page 169: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/27 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

2010 2009 2008

Deposito berjangka Time deposit

Pihak ketiga Third partiesRupiah RupiahPT Bank Tabungan Negara Tbk. 19,000 8,500 - PT Bank Tabungan Negara Tbk.PT Bank Jabar Banten Tbk. 19,000 - - PT Bank Jabar Banten Tbk.PT Bank UOB Buana 15,000 - - PT Bank UOB BuanaPT Bank Central Asia Tbk. 4,000 16,500 5,000 PT Bank Central Asia Tbk.PT Bank Mega Tbk. 50 54 110,854 PT Bank Mega Tbk.PT Bank Permata Tbk. - - 117,660 PT Bank Permata Tbk.PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - - 103,000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT Bank Bukopin Tbk. - - 90,000 PT Bank Bukopin Tbk.PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk. - - 11,000 (Persero) Tbk.PT Bank CIMB Niaga Tbk. - - 9,000 PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa Related partyRupiah RupiahPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - 299,458 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

57,050 324,512 446,514

71,486 346,652 463,481

Tingkat suku bunga deposito berjangka kurangdari 3 (tiga) bulan dalam mata uang Rupiahberkisar antara 5,00% - 9,00% per tahun (2009:6,00% - 14,00% per tahun dan 2008: 8,50% -14,00% per tahun).

The interest rates for time deposits of less than 3(three) months denominated in Rupiah rangedbetween 5.00% - 9.00% per annum (2009: 6.00%- 14.00% per annum and 2008: 8.50% - 14.00%per annum ).

Suku bunga rekening giro bank per tahunberkisar antara 0,00% - 3,00% untuk mata uangRupiah pada tahun 2010, 2009, dan 2008. Sukubunga untuk mata uang Dolar AS sebesar 0,00%pada tahun 2010, 2009 dan 2008.

The bank current account earned annual interestat rates ranging between 0.00% - 3.00% forRupiah balance in 2010, 2009, and 2008. Theinterest rate for the USD balance was 0.00% in2010, 2009 and 2008.

Lihat Catatan 23a untuk rincian saldo dantransaksi yang mempunyai hubungan istimewa.

Refer to Note 23a for details of balances andtransactions with related parties.

Page 170: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/28 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

4. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 4. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES

2010 2009 2008

Piutang pembiayaan konsumen - Consumer financingbruto: 5,832,837 2,914,809 2,526,556 receivables - gross:

Dikurangi: Less:Piutang pembiayaan yang dibiayai

bersama pihak-pihak lain dan Joint financing andpenyaluran pemberian kredit channelingwithout recourse - bruto: without recourse - gross:

Rupiah Rupiah- Pihak ketiga (8,747) (39,632) (430,409) Third parties -- Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa (3,089,860) (1,092,547) - Related parties -

(3,098,607) (1,132,179) (430,409)

Piutang pembiayaan konsumen - Consumer financing -bruto: receivables gross:Pembiayaan sendiri 2,734,230 1,782,630 2,096,147 Direct financing

Dikurangi: Less:Pendapatan pembiayaan Unearned income

konsumen yang belum diakui: on consumer financing:

Rupiah Rupiah- Pihak ketiga (1,008,768) (540,081) (426,979) Third parties -

Dikurangi: Less:Piutang pembiayaan yang dibiayai

bersama pihak-pihak lain dan Joint financing andpenyaluran pemberian kredit channelingwithout recourse - bruto: without recourse - gross:

Rupiah Rupiah- Pihak ketiga 362 3,409 59,993 Third parties -- Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 447,768 174,430 - Related parties -

448,130 177,839 59,993

Pendapatan pembiayaan Unearned incomekonsumen yang belum diakui: on consumer financing:Pembiayaan sendiri (560,638) (362,242) (366,986) Direct financing

2,173,592 1,420,388 1,729,161

Penyisihan piutang Provision for doubtfulragu-ragu (40,769) (16,343) (13,802) accounts

Bersih 2,132,823 1,404,045 1,715,359 Net

Jangka waktu kontrak pembiayaan yangdisalurkan oleh Perseroan atas kendaraanbermotor berkisar antara 12 - 60 bulan.

The period of consumer financing contracts formotor vehicles ranged between 12 - 60 months.

Page 171: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/29 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

4. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN(lanjutan)

4. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES(continued)

Angsuran dari saldo piutang pembiayaankonsumen - bruto per 31 Desember 2010, 2009dan 2008 yang akan diterima dari konsumenberdasarkan tanggal jatuh temponya adalahsebagai berikut:

Installments of consumer financing receivables -gross balance as at 31 December 2010, 2009and 2008 which will be received from customersbased on the maturity dates are as follows:

2010 2009 2008Tahun Year2009 - - 1,402,678 20092010 - 1,509,474 812,254 20102011 2,546,857 932,863 273,485 20112012 1,932,820 404,810 35,019 20122013 1,032,491 57,687 3,120 20132014 dan sesudahnya 320,669 9,975 - 2014 and later

5,832,837 2,914,809 2,526,556

Analisa umur piutang pembiayaan konsumen -bruto adalah sebagai berikut:

The aging analysis of consumer financingreceivables - gross are as follows:

2010 2009 2008

Belum jatuh tempo 5,484,633 2,782,483 2,386,880 Current

Lewat jatuh tempo: Overdue:1 – 90 hari 295,280 116,214 125,574 1 – 90 days91 – 120 hari 22,463 6,559 6,029 91 – 120 days121 – 180 hari 27,480 8,529 8,073 121 – 180 days> 180 hari 2,981 1,024 - > 180 days

5,832,837 2,914,809 2,526,556

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalahsebagai berikut:

The movements in the provision for doubtfulaccounts are as follows:

2010 2009 2008

Saldo awal 16,343 13,802 13,622 Beginning balanceFirst implementation

Penerapan awal PSAK 50 of SFAS 50 and 55dan 55 (Revisi 2006) (Catatan 21) 11,322 - - (Revised 2006) (Note 21)

Penyisihan selama tahun berjalan 46,116 30,561 38,098 Provision made during the yearPenghapusan piutang Doubtful accounts

ragu-ragu (46,861) (33,477) (48,796) written-offPemulihan kembali piutang Recovery from receivables

yang telah dihapusbukukan 13,849 5,457 10,878 written-off

Saldo akhir 40,769 16,343 13,802 Ending balance

Pada tahun 2010, suku bunga efektif yangdikenakan kepada konsumen berkisar antara13,25% - 30,00% per tahun (2009: 12,93% -37,14% per tahun dan 2008: 13,28% - 37,76%per tahun).

In 2010, the effective interest rates charged tocustomers ranged between 13.25% - 30.00% perannum (2009: 12.93% - 37.14% per annum and2008: 13.28% - 37.76% per annum).

Page 172: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/30 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

4. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN(lanjutan)

4. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES(continued)

Sebagai jaminan atas piutang pembiayaankonsumen, Perseroan menerima jaminan darikonsumen berupa Bukti Pemilikan KendaraanBermotor (BPKB) dari kendaraan bermotor yangdibiayai Perseroan.

The consumer financing receivables are securedby fiduciary transfers on vehicles subject tofinance whereby the Company receives MotorVehicle Ownership Certificates (BPKB).

Jumlah piutang pembiayaan konsumen jatuhtempo di mana Perseroan telah menerimakendaraan jaminan yang dikuasajualkan olehkonsumen adalah sebagai berikut:

The balance of consumer financing receivableswhere the Company has obtained the foreclosedcollateral vehicles with selling authorization fromcustomers is as follows.

2010 2009 2008

Jumlah bruto 7,507 4,179 4,986 Gross amountDikurangi: Less:Penyisihan piutang ragu-ragu (1,584) (543) (1,366) Provision for doubtful accounts

5,923 3,636 3,620

Piutang pembiayaan konsumen yangdirestrukturisasi pada tahun 2010 adalah sebesar0,0002% dari saldo piutang pembiayaankonsumen - bruto (2009: 0,04% dan 2008:0,09%).

The balance of restructured consumer financingreceivables in 2010 was 0.0002% of theconsumer financing receivables balance - gross(2009: 0.04% and 2008: 0.09%).

Pada tanggal 31 Desember 2010, piutangpembiayaan konsumen yang digunakan sebagaijaminan atas pinjaman bank yang diterima olehPerseroan dan hutang obligasi seperti yangdijelaskan pada Catatan 12 dan 13 adalahsejumlah Rp 1.208.627 (2009: Rp 1.225.213 dan2008: Rp 2.036.328).

As at 31 December 2010, total consumerfinancing receivables pledged as collateral forbank loans and bonds payable as disclosed inNotes 12 and 13 amounting to Rp 1,208,627(2009: Rp 1,225,213 and 2008: Rp 2,036,328).

Berdasarkan penelaahan terhadap piutangkonsumen pada akhir tahun, Direksiberkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut adalah cukup untuk menutupikemungkinan kerugian dari tidak tertagihnyapiutang pembiayaan konsumen.

Based on a review of the status of consumerfinancing receivables at the end of the year, theDirectors are of the opinion that the provision fordoubtful accounts is sufficient to cover anypossible losses from uncollectible consumerfinancing receivables.

5. PIUTANG LAIN-LAIN 5. OTHER RECEIVABLES

2010 2009 2008

Pihak ketiga Third partiesPiutang asuransi 1,367 606 979 Insurance receivablesPiutang subsidi - 1,984 - Subsidy receivablesPiutang koperasi - 494 553 Receivables from “koperasi”Lain -lain 2,414 1,523 1,749 Others

3,781 4,607 3,281Dikurangi: Less:Penyisihan piutang ragu-ragu (1,970) (2,099) (2,399) Provision for doubtful accounts

1,811 2,508 882Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa Related partiesLain -lain 510 1,669 231 Others

2,321 4,177 1,113

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalahsebagai berikut:

The movements in the provision for doubtfulaccounts are as follows:

Page 173: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/31 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

5. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 5. OTHER RECEIVABLES (continued)

2010 2009 2008

Saldo awal 2,099 2,399 1,378 Beginning balancePenyisihan/(pembalikan) Provision/(reversal)

selama tahun berjalan 83 (297) 1,021 made during the yearLain-lain (212) (3) - Others

Saldo akhir 1,970 2,099 2,399 Ending balance

Berdasarkan penelaahan terhadap piutang lain-lain pada akhir tahun, Direksi berkeyakinanbahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalahcukup untuk menutupi kemungkinan kerugiandari tidak tertagihnya piutang.

Based on a review of the status of otherreceivables at the end of the year, the Directorsare of the opinion that the provision for doubtfulaccounts is sufficient to cover any possible lossesfrom uncollectible accounts.

Lihat Catatan 23a untuk rincian saldo dantransaksi dengan pihak yang mempunyaihubungan istimewa.

Refer to Note 23a for details of balances andtransactions with related parties.

6. PERPAJAKAN 6. TAXATION

a. Tagihan kelebihan pajak a. Claim for tax refund

2010 2009 2008

Pajak pertambahan nilai Value added tax- 2006 15,997 15,997 17,156 2006 -

Pajak penghasilan badan Corporate income tax- 2005 - - 3,116 2005 -

15,997 15,997 20,272

b. Hutang pajak b. Taxes payable

2010 2009 2008

Pajak penghasilan badan Corporate income tax(lihat Catatan 6c) 6,420 679 16,853 (refer to Note 6c)

Hutang pajak lain Other taxes payable- Pasal 21 3,107 2,185 187 Article 21 -- Pasal 23 441 401 276 Article 23 -- Pasal 25 - 1,597 - Article 25 -- Pasal 26 - - 72 Article 26 -

9,968 4,862 17,388

c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expense

2010 2009 2008

Kini - final 2,660 4,780 4,487 Current - finalKini - non final 20,706 20,965 32,505 Current - non finalTangguhan (lihat Catatan 6d) (223) (4,440) 10,547 Deferred (refer to Note 6d)

23,143 21,305 47,539

Page 174: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/32 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

6. PERPAJAKAN (lanjutan) 6. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilandengan hasil perkalian laba akuntansisebelum pajak penghasilan dan tarif pajakyang berlaku adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income taxexpense and the theoretical tax amount on theCompany’s profit before income tax is asfollows:

2010 2009 2008

Laba sebelum pajakpenghasilan 93,458 81,321 164,453 Profit before income tax

Pajak dihitung pada tarif pajak 23,365 22,770 49,318 Tax calculated at tax ratesPenghasilan bunga dikenakan Interest income subject to

pajak final (3,326) (6,691) (6,732) final taxBeban yang tidak dapat

dikurangkan 444 137 334 Non-deductible expensesPajak penghasilan Income tax

Pasal 4 (2) - final 2,660 4,780 4,488 Article 4(2) - finalEfek perubahan tarif Effect of changes in

pajak - 309 131 new tax rate

Beban pajak penghasilan 23,143 21,305 47,539 Income tax expense

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajakpenghasilan menurut laporan laba rugidengan penghasilan kena pajak adalahsebagai berikut:

Reconciliation between income before tax, asshown in the statements of income, andestimated taxable income is as follows:

2010 2009 2008

Laba sebelum pajakpenghasilan 93,458 81,321 164,453 Profit before income tax

Koreksi fiskal: Fiscal corrections:Beda temporer Temporary differencesKerugian/(keuntungan) atas

derivatif - 30,911 (30,462) Loss/(gain) on derivativesPenyisihan piutang ragu-ragu (129) 5,883 23,736 Provision for doubtful accountsPenghapusan penyisihan

piutang ragu-ragu - (25,441) (33,413) Doubtful accounts written-offPemulihan kembali piutang Recovery from receivables

yang telah dihapusbukukan - 5,457 10,878 written-offPemulihan kembali Reversal for decline in value

nilai kendaraan jaminan - - (3,149) of collateral vehiclesDifference in net book value

Selisih antara nilai buku aset between commercialtetap komersial dan fiskal 234 647 1,159 and fiscal

Laba penjualan aset tetap - 2 25 Gain on sale of fixed assetsAmortisation of bond

Amortisasi beban emisi obligasi (1,196) (353) 1,505 issuance costPenyisihan imbalan kerja 1,259 890 (754) Provision for employee benefitsPenyisihan bonus 725 (1,035) 7,641 Provison for bonus

Difference in value fromSelisih nilai transaksi restructuring transaction of

restrukturisasi entities under commonentitas sepengendali - - (11,885) control

893 16,961 (34,719)

Page 175: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/33 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

6. PERPAJAKAN (lanjutan) 6. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense (continued)

2010 2009 2008

Beda tetap Permanent differencesBeban yang tidak dapat

dikurangkan 1,776 491 1,112 Non-deductible expensesPenghasilan bunga dikenakan Interest income subject to

pajak final (13,302) (23,897) (22,439) final tax

(11,526) (23,406) (21,327)

Penghasilan kena pajak 82,825 74,876 108,407 Taxable income

Beban pajak penghasilan 20,706 20,965 32,505 Income tax expense

Dikurangi: Less:Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes

- Pasal 23 - (4) (299) Article 23 -- Pasal 25 (14,286) (20,282) (15,353) Article 25 -

(14,286) (20,286) (15,652)

Hutang pajakpenghasilan badan 6,420 679 16,853 Corporate income tax payable

Pendapatan bunga yang Interest income subject todikenakan pajak final 13,302 23,897 22,439 final tax

Pajak penghasilan Income taxPasal 4 (2) - final 2,660 4,780 4,487 Article 4 (2) - final

Dikurangi: Less:Pajak dibayar dimuka (2,660) (4,780) (4,487) Prepaid taxes

- - -

Perhitungan pajak penghasilan badan untuktahun yang berakhir 31 Desember 2010adalah suatu perhitungan sementara yangdibuat untuk maksud akuntansi dankemungkinan dapat berubah pada saatPerseroan menyampaikan SuratPemberitahuan Tahunan (SPT) pajak.

The corporate income tax calculation for theyears ended 31 December 2010 is apreliminary estimate made for accountingpurposes and is subject to revision when theCompany lodges its Annual Corporate TaxReturn.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuktahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan2008 telah sesuai dengan SuratPemberitahuan Tahunan (SPT) pajak.

The corporate income tax calculation for theyears ended 31 December 2009 and 2008 hasbeen in accordance with its Annual CorporateTax Return.

Page 176: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/34 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

6. PERPAJAKAN (lanjutan) 6. TAXATION (continued)

d. Aset/(kewajiban) pajak tangguhan - bersih d. Deferred tax assets/(liabilities) - net

1 Januari/January 2010

Dikreditkan/(dibebankan)

ke laporanlaba rugi/Credited/

(charged) tostatementof income

31 Desember/December

2010

Penyisihan piutang ragu-ragu 525 (32) 493 Provision for doubtful accountsSelisih antara nilai buku Difference in net book value

aset tetap komersial of fixed assets betweendan fiskal 103 58 161 commercial and fiscal

Amortisasi beban emisi Amortisation of bond issuanceobligasi 1,033 (299) 734 costs

Penyisihan imbalan kerja 477 315 792 Provision for employee benefitsPenyisihan bonus 1,754 181 1,935 Provision for bonus

3,892 223 4,115

1 Januari/January

2009

Dikreditkan/(dibebankan)

ke laporanlaba rugi/Credited/

(charged) tostatementof income

Penyesuaian/Adjustment

31Desember/December

2009

Keuntungan atas derivatif (8,655) 8,655 - - Gain on derivativesPenyisihan piutang Provision for doubtful

ragu-ragu 4,537 (3,949) (63) 525 accountsSelisih antara nilai buku Difference in net book value

aset tetap komersial of fixed assets betweendan fiskal (61) 183 (19) 103 commercial and fiscal

Amortisasi beban emisi Amortisation of bondobligasi 1,121 (99) 11 1,033 issuance costs

Provision for employeePenyisihan imbalan kerja 255 249 (27) 477 benefitsPenyisihan bonus 2,255 (290) (211) 1,754 Provision for bonus

(548) 4,749 (309) 3,892

1 Januari/January

2008

Dikreditkan/(dibebankan)

ke laporanlaba rugi/Credited/

(charged) tostatementof income

Penyesuaian/Adjustment

31Desember/December

2008

Keuntungan atas derivatif (134) (9,139) 618 (8,655) Gain on derivativesPenyisihan piutang ragu-ragu 5,445 (584) (324) 4,537 Provision for doubtful accountsSelisih antara nilai buku Difference in net book value

aset tetap komersial of fixed assets betweendan fiskal (427) 355 11 (61) commercial and fiscal

Amortisasi beban emisi Amortisation of bondobligasi 894 451 (224) 1,121 issuance costs

Penyisihan imbalan kerja 532 (226) (51) 255 Provision for employee benefitsPenyisihan bonus 124 2,292 (161) 2,255 Provision for bonusSelisih nilai transaksi Difference in value from

restrukturisasi entitas restructuring transaction ofsepengendali 3,565 (3,565) - - entities under common control

9,999 (10,416) (131) (548)

Page 177: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/35 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

6. PERPAJAKAN (lanjutan) 6. TAXATION (continued)

e. Surat ketetapan pajak e. Tax assessment letters

Tahun pajak 2006 Fiscal year 2006

Pada bulan September 2008, Perseroanmenerima surat ketetapan pajak yangmenyatakan lebih bayar atas pajakpenghasilan (PPh) Badan untuk tahun pajak2006 sebesar Rp 6.588 dari sejumlah Rp6.574 yang diklaim oleh Perseroan danketetapan kurang bayar atas PajakPertambahan Nilai (PPN), PPh 23 dan PPh21 sebesar Rp 16.026. Perseroanmembayarkan sejumlah Rp 9.438 setelahmengurangkan dengan kelebihanpembayaran pajak penghasilan badan padabulan Oktober 2008. Perseroan tidakmenyetujui SKPKB PPN tahun pajak 2006dan mengajukan keberatan atas sebagianketetapan ini sebesar Rp 16.012 padatanggal 10 Desember 2008.

In September 2008, the Company received atax assessment letter for fiscal year 2006confirming an overpayment of corporateincome tax amounting to Rp 6,588 out of Rp6,574 claimed by the Company andunderpayment of VAT, income tax article 23and 21 amounting to Rp 16,026. The Companypaid the amount of Rp 9,438 after offsettingwith overpayment of corporate income tax inOctober 2008. The Company did not agreewith the tax underpayment of VAT for fiscalyear 2006 and submitted an objection againstpart of these assessments amounting to Rp16,012 on 10 December 2008.

Pada tanggal 2 Oktober 2009, Perseroantelah menerima Keputusan Kantor Pajakberkaitan dengan pengurangan sanksiadministrasi atas PPN untuk tahun pajak2006 sebesar Rp 15.

On 2 October 2009, the Company acceptedthe Tax Office Decision in relation to thereduction in 2006 VAT administration sanctionof Rp 15.

Pada tanggal 21 Oktober 2009, Kantor Pajakmenolak semua sisa keberatan Perseroan.Perseroan mengajukan banding ataskeputusan tersebut ke Pengadilan Pajakpada tanggal 29 Oktober 2009. Sampaidengan tanggal laporan, hasil dari bandingtersebut masih belum diketahui.

On 21 October 2009, the Tax Office rejected allof the Company’s remaining objections. TheCompany submitted an appeal to the tax courton 29 October 2009. Up to the date of thisreport, the result of the tax appeal is not yetknown.

Tahun pajak 2005 Fiscal year 2005

Pada tahun 2007, Perseroan menerima SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar atas berbagaimacam pajak yang menghasilkan jumlahkurang bayar sebesar Rp 4.037 dari Rp 1.633pajak lebih bayar yang diklaim sebelumnyaoleh Perseroan. Perseroan tidak menyetujuiketetapan kurang bayar sebesar Rp 5.670dan telah mengajukan surat keberatan keKantor Pajak pada bulan Juni 2007.

In 2007, the Company received anunderpayment tax assessment letter onvarious taxes which resulted in net taxunderpayment of Rp 4,037 of Rp 1,633overpayment previously claimed by theCompany. The Company disagreed with theunderpayment assessment amounting to Rp5,670 and has submitted an objection letter toTax Office in June 2007.

Page 178: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/36 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

6. PERPAJAKAN (lanjutan) 6. TAXATION (continued)

e. Surat ketetapan pajak (lanjutan) e. Tax assessment letters (continued)

Tahun pajak 2005 (lanjutan) Fiscal year 2005 (continued)

Pada bulan Juni 2007, Perseroan juga telahmenerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayaratas pajak penghasilan badan sebesarRp 893 untuk tahun pajak 2005 dari Rp 4.019yang diklaim sebelumnya oleh Perseroan.Perseroan tidak menyetujui ketetapan lebihbayar sebesar Rp 3.116 dan juga telahmengajukan surat keberatan ke Kantor Pajakpada bulan Juni 2007.

In June 2007, the Company also received a taxassessment letter confirming a corporateincome tax overpayment amounting to Rp 893for fiscal year 2005 of the Rp 4,019 previouslyclaimed by the Company. The Companydisagreed with the assessment amounting toRp 3,116 and submitted an objection letter toTax Office in June 2007.

Perseroan telah membayar seluruh kurangbayar setelah dikurangi dengan penerimaanrestitusi pajak penghasilan badan sebesar Rp3.144 pada tanggal 23 April 2008. Jumlahsebesar Rp 4.393 telah dibebankan padalaporan laba rugi tahun 2007.

The Company paid all tax underpayment afterdeduction of the corporate income taxoverpayment amounting to Rp 3,144 on 23April 2008. Total tax expenses of Rp 4,393were charged to the 2007 statement of income.

Pada bulan Juni 2008, Kantor Pajakmemutuskan hanya menerima keberatanPerseroan sebesar Rp 133 atas PPh badandan PPh Pasal 21 untuk tahun fiskal 2005.Pada tanggal 3 September 2008, Perseroantidak setuju atas hasil tersebut dan telahmengajukan banding ke Pengadilan Pajak.

In June 2008, the Tax Authority decided to onlyaccept Rp 133 of the Company’s objection onthe net overpayment of corporate income taxand income tax article 21 for fiscal year 2005.On 3 September 2008, the Companydisagreed with this result and submitted anappeal to the Tax Court.

Pengadilan Pajak mengabulkan bandingyang diajukan oleh Perseroan melaluisuratnya No. 19118/PP/M/XVII/16/2009 dan19119/PP/M/XVII tanggal 28 Juli 2009 yangmembatalkan koreksi kantor pajak mengenaiobjek Pajak Pertambahan Nilai ataspenjualan kendaraan jaminan, dimanaPengadilan Pajak memutuskan bahwapenjualan kendaraan jaminan bukanmerupakan objek Pajak Pertambahan Nilaikarena penyerahan aset terjadi darikonsumen kepada pemilik baru. Perseroanmemperoleh surat restitusi pajak tertanggal19 Agustus 2009 dan menerima pembayarandari Kantor Pajak sejumlah Rp 9.715(termasuk bunga sebesar Rp 1.628). Padatanggal 9 November 2009, Perseroan telahmenerima Keputusan Kantor Pajak berkaitandengan pengurangan sanksi administrasiatas PPN untuk tahun pajak 2005 sejumlahRp 523. Sehingga, secara keseluruhan padatahun 2009 Perseroan telah menerimarestitusi pajak sejumlah Rp 10.238 untuktahun pajak 2005.

The Tax Court accepted the Company’s appealthrough its letter No. 19118/PP/M/XVII/16/2009and 19119/PP/M/XVII dated 28 July 2009which cancelled the Tax Office’s assessmenton VAT of sale of repossessed collateral,whereby the Tax Court decided that sale ofrepossessed collateral is not subject to VATdue to the transfer of assets being from theconsumer (debtor) to new owner. TheCompany obtained a tax refund letter dated 19August 2009 and then received the tax refundfrom the Tax Office to a total amount of Rp9,715 (including Rp 1,628 interest). In addition,on 9 November 2009, the Company acceptedthe Tax Office Decision in relation to thededuction for the fiscal year 2005 VATadministration sanction amounting to Rp 523.Therefore, overall the Company was entitled toa tax refund amounting to Rp 10,238 for fiscalyear 2005 during 2009.

Page 179: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/37 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

6. PERPAJAKAN (lanjutan) 6. TAXATION (continued)

e. Surat ketetapan pajak (lanjutan) e. Tax assessment letters (continued)

Tahun pajak 2005 (lanjutan) Fiscal year 2005 (continued)

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli (PJB) antaraPT Tunas Ridean Tbk dan PT Bank Mandiri(Persero) Tbk, sebagian penerimaan darirestitusi pajak untuk tahun pajak 2005tersebut harus dikembalikan kepadaPT Tunas Ridean Tbk. dan PT TunasMobilindo Parama yang merupakan pemiliksebelumnya dari Perseroan. Oleh karena itu,Perseroan hanya mengakui Rp 4.260 pokokdari restitusi pajak sebagai klaim untukpengurangan penerimaan dari restitusi,dimana sisanya (Rp 4.350) diserahkankepada PT Tunas Ridean Tbk. dan PT TunasMobilindo Parama. Porsi imbalan bungadibagi menjadi Rp 456 untuk Perseroan danRp 1.173 untuk PT Tunas Ridean Tbk. danPT Tunas Mobilindo Parama. Pada tanggal31 Desember 2009, penerimaan dari restitusiyang menjadi porsi PT Tunas Ridean Tbk.dan PT Tunas Mobilindo Parama dicatatsebagai Hutang Lain-lain - Pihak yangmempunyai hubungan istimewa sejumlahRp 5.523 (termasuk imbalan bunga sebesarRp 1.173). Sementara itu, porsi imbalanbunga yang menjadi bagian Perseroansebesar Rp 456 dicatat sebagai PendapatanLain-lain pada laporan laba rugi tahun 2009.

Based on the Sales Purchase Agreement(SPA) between PT Tunas Ridean Tbk. and PTBank Mandiri (Persero) Tbk., some portions ofthe tax refund for fiscal year 2005 should bereturned to PT Tunas Ridean Tbk. and PTTunas Mobilindo Parama who previouslyowned the Company. Consequently, for theprincipal tax refund, the Company onlyrecognised an amount of Rp 4,260 as claim fortax refund deduction, while the remainingamount (Rp 4,350) was passed through to PTTunas Ridean Tbk. and PT Tunas MobilindoParama. The interest portion was divided in theamount of Rp 456 for the Company and Rp1,173 for both PT Tunas Ridean Tbk. and PTTunas Mobilindo Parama. As at 31 December2009, the tax refund attributed to PT TunasRidean Tbk. and PT Tunas Mobilindo Paramawas recorded as Other Payable-Related Partytotalling Rp 5,523 (including Rp 1,173 interest).The interest attributed to the Company in theamount of Rp 456 was booked as OtherIncome in the 2009 statement of income.

Pada saat ini, Kantor Pajak telah mengajukanPeninjauan Kembali ke Mahkamah Agungpada tanggal 17 November 2009. Sampaidengan tanggal laporan, hasil dariPeninjauan Kembali tersebut masih belumdiketahui.

Currently, the Tax Office has filed a JudicialReview to the Supreme Court on 17 November2009. Up to the date of this report, the result ofthe Judicial Review is not yet known.

Page 180: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/38 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

6. PERPAJAKAN (lanjutan) 6. TAXATION (continued)

f. Administrasi f. Administration

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakanyang berlaku di Indonesia, Perseroanmenghitung, menetapkan dan membayarsendiri besarnya jumlah pajak yangterhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP")dapat menetapkan atau mengubah kewajibanpajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejaksaat terhutangnya pajak, atau akhir tahun2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baruyang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008dan tahun-tahun selanjutnya menentukanbahwa DJP dapat menetapkan ataumengubah kewajiban pajak tersebut dalambatas waktu lima tahun sejak saatterhutangnya pajak.

Under the Taxation Laws of Indonesia, theCompany submits tax returns on the basis ofself assessment. The Director General of Tax("DGT") may assess or amend taxes within tenyears of the time the tax becomes due, or untilthe end of 2013, whichever is earlier. There arenew rules applicable to fiscal year 2008 andsubsequent years stipulating that the DGT mayassess or amend taxes within five years of thetime the tax becomes due.

Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintahtelah mengumumkan adanya perubahanterhadap pajak penghasilan yang akanberlaku sejak 1 Januari 2009, yangmenyatakan bahwa pajak penghasilan untukPerseroan akan dikenakan satu tarif tetapsebesar 28,00% di tahun 2009 dan kemudianberkurang lagi menjadi 25,00% sejak tahun2010. Perubahan dalam tarif pajak inimenyebabkan penyesuaian dalamperhitungan pajak tangguhan tahun 2009 dan2008.

On 2 September 2008, the Governmentenacted an amendment to the income tax lawwith effect from 1 January 2009, stipulating thatthe income tax for corporations would be set ata flat rate of 28.00% starting in 2009 andfurther reduced to 25.00% starting in 2010. Thechange in the tax rate has resulted in theadjustment to the calculation of deferred tax in2009 and 2008.

7. ASET TETAP 7. FIXED ASSETS

20101 Januari/1 January

Penambahan/Additions

(Pengurangan)/(Deductions)

Pemindahan/Transfer

31 Desember/31 December

Aset tetap Fixed assetsKepemilikan

langsung Direct ownershipHarga perolehan CostTanah 92 - - - 92 LandBangunan 1,980 90 - - 2,070 BuildingsKendaraan 1,789 - - - 1,789 VehiclesPerabotan dan Furniture and

peralatan kantor 18,051 6,076 - (371) 23,756 office equipmentRenovasi bangunan Leasehold

sewa 1,714 1,584 - 371 3,669 improvementBangunan dalam Construction in

pengerjaan - 232 - - 232 progress

23,626 7,982 - - 31,608Akumulasi Accumulated

penyusutan depreciationBangunan (1,217) (113) - - (1,330) BuildingsKendaraan (187) (358) - - (545) VehiclesPerabot dan Furniture and

peralatan kantor (10,673) (2,799) - 80 (13,392) office equipmentRenovasi bangunan Leasehold

sewa (114) (675) - (80) (869) improvement

(12,191) (3,945) - - (16,136)

Nilai buku bersih 11,435 15,472 Net book value

Page 181: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/39 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

7. ASET TETAP (lanjutan) 7. FIXED ASSETS (continued)

20091 Januari/1 January

Penambahan/Additions

(Pengurangan)/(Deductions)

Pemindahan/Transfer

31 Desember/31 December

Aset tetap Fixed assetsKepemilikan

langsung Direct ownershipHarga perolehan CostTanah 92 - - - 92 LandBangunan 1,980 - - - 1,980 BuildingsKendaraan - 1,789 - - 1,789 VehiclesPerabotan dan Furniture and

peralatan kantor 14,141 3,955 (45) - 18,051 office equipmentRenovasi bangunan Leasehold

sewa - 1,714 - - 1,714 improvement

16,213 7,458 (45) - 23,626Akumulasi Accumulated

penyusutan depreciationBangunan (1,118) (99) - - (1,217) BuildingsKendaraan - (187) - - (187) VehiclesPerabot dan Furniture and

peralatan kantor (8,302) (2,412) 41 - (10,673) office equipmentRenovasi bangunan Leasehold

sewa - (114) - - (114) improvement

(9,420) (2,812) 41 - (12,191)

Nilai buku bersih 6,793 11,435 Net book value

20081 Januari/1 January

Penambahan/Additions

(Pengurangan)/(Deductions)

Pemindahan/Transfer

31 Desember/31 December

Aset tetap Fixed assetsKepemilikan

langsung Direct ownershipHarga perolehan CostTanah 92 - - - 92 LandBangunan 1,927 46 - 7 1,980 BuildingsPerabotan dan Furniture and

peralatan kantor 11,705 3,452 (1,009) (7) 14,141 office equipment

13,724 3,498 (1,009) - 16,213

Akumulasi Accumulatedpenyusutan depreciation

Bangunan (1,019) (99) - - (1,118) BuildingsPerabot dan Furniture and

peralatan kantor (7,120) (2,081) 899 - (8,302) office equipment

(8,139) (2,180) 899 - (9,420)

Nilai buku bersih 5,585 6,793 Net book value

Seluruh aset tetap kepemilikan langsung kecualitanah, telah diasuransikan dengan pihak ketiga,PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk.; dengan jumlahpertanggungan asuransi sebesar Rp 67.810tahun 2010 (2009: Rp 30.586 dan 2008:Rp 23.220) yang menurut Direksi cukup untukmenutupi kemungkinan kerugian karenakebakaran, kebanjiran dan huru-hara.

Direct ownership fixed assets, except for land, areinsured with a third party, PT Asuransi Bina DanaArta Tbk., for a sum insured of Rp 67,810 for theyear 2010 (2009: Rp 30,586 and 2008:Rp 23,220) which according to the Directors issufficient to cover possible losses due to fire,flood and public disorder/riots.

Direksi berpendapat bahwa tidak terdapatpenurunan nilai atas aset tetap pada tanggal31 Desember 2010, 2009 dan 2008.

The Directors believe that there is no diminutionin value on fixed assets as of 31 December 2010,2009 and 2008.

Tanah Perseroan berupa sertifikat Hak GunaBangunan (“HGB”) yang mempunyai masamanfaat selama 20 sampai dengan 30 tahun,akan jatuh tempo antara 8 Januari 2012 sampaidengan 24 September 2027. Direksi berpendapatbahwa Hak Guna Bangunan tersebut dapatdiperpanjang.

Land is held in the form of certificates of HakGuna Bangunan (“HGB”) which have useful livesof 20 to 30 years, and which will mature between8 January 2012 and 24 September 2027.Directors are of a view that the HGB can beextended.

Page 182: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/40 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

8. ASET LAIN-LAIN 8. OTHER ASSETS

2010 2009 2008

Pihak ketiga Third partiesSewa dibayar dimuka 8,713 2,734 2,738 Prepaid rentSetoran dalam perjalanan 1,157 1,112 1,516 Deposit in transitUang muka 1,123 541 183 Advance paymentsAsuransi dibayar di muka 1,016 38 111 Prepaid insurancePiutang karyawan 272 363 838 Employee receivablesPerbaikan dan pemeliharaan Prepaid service and

dibayar dimuka 133 135 194 maintenancePiutang bunga 14 660 2,205 Interest receivablesDeposito berjangka yang dijaminkan Restricted time deposits

(Catatan 13) - - 100,000 (Note 13)Lain-lain 1,426 369 1,722 Others

13,854 5,952 109,507

Pihak yang mempunyaihubungan istimewa Related parties

Sewa dibayar dimuka 339 339 - Prepaid rent

14,193 6,291 109,507

Akun lain-lain merupakan persediaan materaiPerseroan dan uang jaminan untuk penggunaanlistrik, air dan telepon yang berkaitan dengansewa gedung.

Lihat Catatan 23a untuk rincian saldo dantransaksi dengan pihak yang mempunyaihubungan istimewa.

Others account mainly represents the Company’sstamp duty and security deposits for electricity,water and telephone usage regarding buildingrent.

Refer to Note 23a for details of balances andtransactions with related parties.

9. HUTANG USAHA 9. TRADE PAYABLES

2010 2009 2008

Pihak ketiga Third partiesHutang asuransi 24,036 11,321 2,657 Insurance payablesHutang kendaraan 14,958 35,217 15,720 Vehicle payables

38,994 46,538 18,377

Hutang usaha merupakan hutang kepadapemasok atas pembiayaan kendaraan bermotordan hutang kepada Perseroan asuransi yangberkaitan dengan pembiayaan kendaraanbermotor.

Trade payables represents payables to suppliersfor motor vehicle financing and payables toinsurance companies in relation to motor vehiclefinancing.

Page 183: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/41 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

10. HUTANG LAIN-LAIN 10. OTHER PAYABLES

2010 2009 2008

Pihak ketiga Third partiesTitipan konsumen 2,856 2,073 - Customer depositsPembiayaan bersama Joint financing

- PT Bank Bukopin Tbk. - 526 - PT Bank Bukopin Tbk. -PT Bank Mandiri -

- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - - 698 (Persero) Tbk.Lain-lain 5,274 682 368 Others

8,130 3,281 1,066Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa Related partiesPembiayaan bersama Joint financing

PT Bank Mandiri -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 15,758 4,175 - (Persero) Tbk.

Lain-lain 240 5,763 268 Others

15,998 9,938 268

24,128 13,219 1,334

Titipan konsumen terutama berhubungan dengancicilan pembayaran piutang pembiayaankonsumen yang masih dalam proses identifikasi.

Customer deposits represent installment ofconsumer financing receivables which are still inidentification process.

Lain-lain terutama terdiri dari hutang kepadapihak ketiga yang berkaitan dengan biaya notaris,fidusia, dan pembelian aset tetap.

Others mainly consist of payables to the thirdparties related to notary fee, fiduciary, andpurchasing of fixed assets.

Lihat Catatan 23b untuk rincian saldo dantransaksi pihak yang mempunyai hubunganistimewa.

Refer to Note 23b for details of balances andtransactions with related parties.

11. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 11. ACCRUED EXPENSES

2010 2009 2008

Pihak ketiga Third partiesBunga pinjaman 13,300 11,001 21,898 Loan interestGaji dan tunjangan 8,947 7,986 8,138 Salaries and allowancesLain-lain 6,411 1,828 1,085 Others

28,658 20,815 31,121

Akun lain-lain merupakan beban tenaga ahli,listrik, air dan telepon yang masih harus dibayar.

Others account represent accrued expenses forprofessional fees, electricity, water andtelephone.

Page 184: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/42 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

12. PINJAMAN BANK 12. BANK LOANS

2010 2009 2008

Revolving Revolving- Penyaluran pemberian kredit - - 60,681 Credit channeling -- Lainnya 488,611 - 387,639 Others -

Non revolving Non revolving- Penyaluran pemberian kredit - - 17,727 Credit channeling -- Lainnya 474,848 530,002 394,286 Others -

963,459 530,002 860,333Biaya provisi yang belum

diamortisasi (3,328) - - Unamortised provision cost

960,131 530,002 860,333

Jumlah fasilitas yangditarik/

Drown facility amountJumlah pinjaman/

Loan amountJatuh tempo fasilitas/

Maturity date of the facility2010 2009 2008 2010 2009 2008 2010 2009 2008

Revolving Revolving

Rupiah Rupiah

Penyaluran pemberian Creditkredit channeling

Mei/PT Bank Bukopin

PT Bank Bukopin Tbk. - - 75,000 - - 60,681 - - May 2012 Tbk

Lainnya OthersPihak ketiga Third partiesPT Bank Danamon Mei/ PT Bank Danamon

(Persero) Tbk. 50,000 - - 50,000 - - May 2011 - - (Persero) Tbk.Mei/

50,000 - - 50,000 - - May 2011 - -Juni/

150,000 - - 125,000 - - June 2013 - -Agustus/

30,000 - - 26,667 - - August 2013 - -November/

38,000 - - 36,944 - - November 2013 - -

The Hongkong &Shanghai

The Hongkong & Shanghai BankingBanking Corporation Oktober/ Oktober/ Juli/ CorporationLimited (HSBC) 30 ,000 30,000 60,000 30,000 - - October 2011 October 2009*) July 2009 Limited (HSBC)

November/70,000 - - 70,000 - - November 2011 - -

PT Chinatrust Desember/ Desember/ PT ChinatrustIndonesia Tbk. 50,000 50,000 - 50,000 - - December 2011 December 2011 - Indonesia Tbk.

PT Bank NegaraPT Bank Negara Indonesia Juli/ Indonesia

(Persero) Tbk. - - 400,000 - - 259,209 - - July 2012 (Persero) Tbk.

Oktober/ PT Bank CentralPT Bank Central Asia Tbk. - - 200,000 - - 128,430 - - October 2011 Asia Tbk.

468,000 80,000 660,000 4 38,611 - 387,639

Pihak yang mempunyaihubungan istimewa Related parties

PT Bank Mandiri Desember/ PT Bank Mandiri(Persero) Tbk. 50,000 - - 50,000 - - December 2013 - - (Persero) Tbk.

50,000 - - 50,000 - -

*) sedang dalam proses perpanjangan fasilitas *) in process of facility extension

Page 185: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/43 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

12. PINJAMAN BANK (lanjutan) 12. BANK LOANS (continued)

Jumlah fasilitas yangditarik/

Drown facility amountJumlah pinjaman/

Loan amountJatuh tempo fasilitas/

Maturity date of the facility2010 2009 2008 2010 2009 2008 2010 2009 2008

Non revolving Non revolving

Rupiah Rupiah

Penyaluran pemberianKredit Credit channeling

Oktober/ PT Bank BukopinPT Bank Bukopin Tbk. - - 50,000 - - 17,727 - - October 2010 Tbk.

Lainnya OthersPihak ketiga Third parties

Januari/ Februari/ Juni/ PT Bank CentralPT Bank Central Asia Tbk. 35,800 131,945 200,000 994 131,945 94,443 January 2011 February 2012 June 2012 Asia Tbk

Oktober/ Maret/109,660 142,303 - 30,461 142,303 - October 2011 March 2012 -

Oktober/100,000 - - 27,778 - - October 2011 - -

Januari/50,000 - - 18,056 - - January 2012 - -

Februari/100,000 - - 38,888 - - February 2012 - -

Maret/35,000 - - 14,583 - - March 2012 - -

Mei/100,000 - - 80,556 - - May 2013 - -

Agustus/30,000 - - 26,667 - - August 2013 - -

September/30,000 - - 27,500 - - September 2013 - -

Oktober/40,000 - - 37,778 - - October 2013 - -

Juli/ Desember/ Februari/ PT Bank CIMBPT Bank CIMB Niaga Tbk. 50,000 50,000 100,000 27,143 50,000 5,555 July 2012 December 2010 February 2009 Niaga Tbk.

Januari/ Juli/ Desember/50,000 44,286 100,000 34,722 44,286 100,000 January 2013 July 2012 December 2010

Februari/ Juni/50,000 100,000 - 36,111 - - February 2013 June 2013 -

Desember/ PT Bank UOBPT Bank UOB Buana Tbk. 50,000 - - 48,611 - - December 2013 - - Buana Tbk.

Desember/25,000 - - 25,000 - - December 2013 - -

PT Bank NegaraPT Bank Negara Indonesia Desember/ Desember/ Indonesia

(Persero) Tbk. - 1,740 7,558 - 1,740 7,558 - December 2010 December 2011 (Persero) Tbk.

Juli/- 159,728 - - 159,728 - - July 2012 -

PT Bank Mandiri November/ PT Bank Mandiri(Persero) Tbk. - - 5,754 - - 5,754 - - November 2009 (Persero) Tbk.

Dolar AS US Dollars

Lainnya OthersPihak ketiga Third partiesPinjaman sindikasi Syndicated loan:

StandardStandard Chartered Bank, April/ Chartered Bank,

Jakarta - - 328,500 - - 54,178 - - April 2009 Jakarta

United OverseasUnited Overseas Bank April/ Bank Limited

Limited Singapore - - 328,500 - - 54,178 - - April 2009 Singapore

StandardStandard Chartered Bank, November/ Chartered Bank,

Singapore - - 109,500 - - 36,310 - - November 2009 Singapore

Sumitomo MitsuiBanking

Sumitomo Mitsui Banking November/ Corporation,Corporation, Singapore - - 109,500 - - 36,310 - - November 2009 Singapore

855,460 630,002 1,289,312 47 4,848 530,002 394,286

Cerukan OverdraftsMaret/ Maret/ PT Bank Central

PT Bank Central Asia Tbk. - 5,000 5,000 - - - - March 2010 March 2010 Asia Tbk.

Desember/ Desember/ PT Bank CIMBPT Bank CIMB Niaga Tbk. - 1,000 1,000 - - - - December 2010 December 2010 Niaga Tbk.

- 6,000 6,000 - - -

1,373,460 716,002 2,080,312 963,459 530,002 860,333

Page 186: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/44 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

12. PINJAMAN BANK (lanjutan) 12. BANK LOANS (continued)

Cicilan pinjaman bank sesuai dengan tanggaljatuh temponya:

Bank loans have the following settlement agingprofile:

2010 2009 2008

Tahun Year2009 - - 497,208 20092010 - 319,650 256,663 20102011 309,233 185,713 106,462 20112012 98,671 24,639 - 20122013 555,555 - - 2013

963,459 530,002 860,333

Pinjaman bank dalam Rupiah di atas dikenakanbunga antara 9,10% - 10,55% per tahun (2009:10,75% - 16,50% per tahun dan 2008: 10,75% -16,50% per tahun).

The bank loans denominated in Rupiah bearinterest at rates ranging between 9.10% - 10.55%per annum (2009: 10.75 % - 16.50 % per annumand 2008: 10.75% - 16.50% per annum).

Pinjaman bank dalam Dolar AS pada tahun 2009dikenakan bunga 14,75% - 16,10% per tahun(2008: 14,75% - 16,10% per tahun).

The bank loans denominated in USD in 2009bear interest at rates 14.75% - 16.10% perannum (2008: 14.75% - 16.10% per annum).

Selama tahun 2010, Perseroan telah melakukanpembayaran cicilan pokok dan bunga pinjamansesuai skedul yang ditetapkan.

During 2010, the Company has paid the loanprinciples and interests instalments on schedule.

Pinjaman-pinjaman ini dijamin dengan piutangpembiayaan konsumen sejumlah Rp 983.627(2009: Rp 625.092 dan 2008: Rp 1.086.181 danjaminan Perseroan (corporate guarantee) dari PTTunas Ridean Tbk.). Lihat Catatan 4.

These loans are secured by consumer financingreceivables amounting to Rp 983,627 (2009:Rp 625,092 and 2008: Rp 1,086,181 and acorporate guarantee from PT Tunas RideanTbk.). Refer to Note 4.

Fasilitas pinjaman dari beberapa bank tersebutmensyaratkan Perseroan untuk mendapatkanpersetujuan tertulis ataupun memberikanpemberitahuan tertulis dalam hal pembagiandividen, perubahan modal dan pemegang saham,perubahan susunan direksi dan komisaris,perubahan bisnis utama, investasi dan perolehanpinjaman baru dari bank lain. Dalam perjanjianpinjaman tersebut, Perseroan juga diwajibkanuntuk memenuhi persyaratan keuangan tertentudan kewajiban penyampaian laporan lainnya.Perseroan telah memenuhi persyaratan-persyaratan di atas.

The loan facilities from those banks require theCompany to obtain written approval or providewritten notice in respect of dividend payments,changes of capital and shareholders, changes ofdirectors and commissioners, changes of mainbusiness, investment and obtaining new loanfacilities from other banks. Under the loanagreements, the Company is also obliged tocomply with certain financial covenants and otherreporting obligations.The Company has compliedwith the above requirements.

Page 187: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/45 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

12. PINJAMAN BANK (lanjutan) 12. BANK LOANS (continued)

Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dipergunakan untukmodal kerja kegiatan usaha Perseroan.

The loan facilities are used for the Company’sworking capital.

Lihat Catatan 24 untuk perjanjian kerjasamapembiayaan bersama dan penyaluran pemberiankredit.

Refer to Note 24 for joint financing and creditchanneling cooperation agreements.

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 13. SECURITIES ISSUED

2010 2009 2008

Obligasi IV - 350,000 450,000 Bonds IVObligasi V 225,000 250,000 600,000 Bonds VMedium Term Notes 600,000 250,000 - Medium Term Notes

825,000 850,000 1,050,000Dikurangi: Less:

Unamortised bondBeban emisi belum diamortisasi: issuance costs:

Saldo awal, 1 Januari 1,605 2,388 2,154 Beginning balance, 1 JanuaryPenambahan 1,449 1,189 3,768 Additions

AmortisationAmortisasi (lihat Catatan 19) (1,677) (1,972) (3,534) (refer to Note 19)

1,377 1,605 2,388

Jumlah 823,623 848,395 1,047,612 Total

Surat berharga yang diterbitkan sesuai dengan jatuhtemponya:

Securities issued have the following maturity profile:

2010 2009 2008

Tahun Year2009 - - 450,000 20092010 - 375,000 375,000 20102011 300,000 300,000 50,000 20112012 525,000 175,000 175,000 2012

825,000 850,000 1,050,000

a. Hutang Obligasi a. Bonds Payable

Pada tanggal 8 Februari 2008, Perseroanmenerbitkan dan mendaftarkan ObligasiTunas Financindo Sarana V Tahun 2008(“Obligasi V“) ke Bursa Efek Indonesia(dahulu Bursa Efek Surabaya) dengan nilainominal sebesar Rp 600.000 yang terdiri atasempat seri:

On 8 February 2008, the Company issued andregistered Tunas Financindo Sarana Bonds V2008 (“Bonds V”) on the Indonesia StockExchange (formerly Surabaya StockExchange) with a nominal value of Rp 600,000that consisted of four series:

Page 188: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/46 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Hutang Obligasi (lanjutan) a. Bonds Payable (continued)

Obligasi/Bonds

Nilai nominal/Nominal value

Tingkat bungatetap per tahun/Fixed interest

rate per annumJatuh tempo/

Due dateCicilan pokok Obligasi/

Bonds principal instalment

Seri/Series A 350,000 10.00% 27 Februari/February 2009

Pembayaran penuh pada saat jatuhtempo/Bullet payment on due date.

Seri/Series B 25,000 10.50% 20 Februari/February 2010

Pembayaran penuh pada saat jatuhtempo/Bullet payment on due date.

Seri/Series C 50,000 11.00% 20 Februari/February 2011

Pembayaran penuh pada saat jatuhtempo/Bullet payment on due date.

Seri/Series D 175,000 11.25% 20 Februari/February 2012

Pembayaran penuh pada saat jatuhtempo/Bullet payment on due date.

Seluruh Obligasi V Seri A dan Seri B sudahdilunasi pada saat jatuh temponya.

The total amount of Bonds V Series A and Bwas repaid on maturity.

Pada tanggal 13 Februari 2007, Perseroanmenerbitkan dan mendaftarkan ObligasiTunas Financindo Sarana IV Tahun 2007(“Obligasi IV”) ke Bursa Efek Indonesia(dahulu Bursa Efek Surabaya) dengan nilainominal sebesar Rp 600.000 yang terdiri atastiga seri:

On 13 February 2007, the Company issuedand registered Tunas Financindo SaranaBonds IV 2007 (“Bonds IV”) on the IndonesiaStock Exchange (formerly Surabaya StockExchange) with a nominal value of Rp 600,000that consisted of three series:

Obligasi/Bonds

Nilai nominal/Nominal value

Tingkat bungatetap per tahun/

Fixed interestrate per annum

Jatuh tempo/Due date

Cicilan pokok Obligasi/Bonds principal instalment

Seri/Series A 150,000 10.00% 27 Februari/February 2008

Pembayaran penuh pada saat jatuhtempo/Bullet payment on due date.

Seri/Series B 100,000 10.40% 22 Februari/February 2009

Pembayaran penuh pada saat jatuhtempo/Bullet payment on due date.

Seri/Series C 350,000 11.00% 22 Februari/February 2010

Pembayaran penuh pada saat jatuhtempo/Bullet payment on due date.

Seluruh Obligasi IV Seri A, B dan C sudahdilunasi pada saat jatuh temponya.

The total amount of Bonds IV Series A, B andC was repaid on maturity.

Page 189: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/47 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Hutang Obligasi (lanjutan) a. Bonds Payable (continued)

Perjanjian Obligasi IV mensyaratkanPerseroan untuk mendapatkan persetujuantertulis dari wali amanat independen,PT Bank Mega Tbk., sebelum melakukantransaksi-transaksi tertentu, antara lainpemberian pinjaman uang melebihiRp 100.000 atau 40,00% dari ekuitas (selainuntuk kegiatan usaha sehari-hari), perubahanbisnis utama, investasi, atau penerbitanobligasi baru dengan kedudukan yang lebihtinggi dari obligasi ini.

For Bonds IV, the related agreements includecovenants that require the Company to obtainthe written consent of the independent trustee,PT Bank Mega Tbk., prior to entering intocertain transactions such as making loans withan amount greater than Rp 100,000 or 40.00%of equity (except for normal businesstransactions), changes in core business,investments or issuing new preferred bondswith preemptive rights.

Perjanjian Obligasi V mensyaratkanPerseroan untuk mendapatkan persetujuantertulis dari wali amanat independen,PT Bank Mega Tbk., sebelum melakukantransaksi-transaksi tertentu, antara lainpemberian pinjaman uang melebihiRp 120.000 atau 40,00% dari ekuitas (selainuntuk kegiatan usaha sehari-hari), perubahanbisnis utama, investasi, atau penerbitanobligasi baru dengan kedudukan yang lebihtinggi dari obligasi ini.

For Bonds V, the related agreements includecovenants that require the Company to obtainthe written consent of the independent trustee,PT Bank Mega Tbk., prior to entering intocertain transactions such as making loans withan amount greater than Rp 120,000 or 40.00%of equity (except for normal businesstransactions), changes in core business,investments or issuing new preferred bondswith preemptive rights.

Obligasi tersebut dijamin dengan piutangpembiayaan konsumen Perseroan sebesarminimum 100,00% untuk Obligasi IV danObligasi V dari pokok obligasi terhutang.Pada tanggal 31 Desember 2010, piutangpembiayaan konsumen yang dijaminkanadalah sejumlah Rp 225.000 (2009:Rp 600.121 dan 2008: Rp 950.147) (lihatCatatan 4). Jika jumlah piutang pembiayaankonsumen kurang dari yang dipersyaratkan,maka akan dipenuhi dari uang tunai yangditempatkan pada rekening penampunganatas nama Perseroan yang ditunjuk olehPT Bank Mega Tbk. selaku wali amanat untukObligasi IV dan Obligasi V.

These bonds are secured by the Company’sconsumer financing receivables for a minimumamount of 100.00% of the nominal value ofBonds IV and Bonds V. As at 31 December2010, the amount of consumer financingreceivables that was pledged as security forbonds payable is Rp 225,000 (2009:Rp 600,121 and 2008: Rp 950,147) (refer toNote 4). If the amount of consumer financingreceivables is less than the requirement, theCompany has to place sufficient cash into anescrow account established by PT Bank MegaTbk. as trustee for Bonds IV and Bonds V.

Pada tanggal 31 December 2010, Perseroantidak menempatkan kas pada rekeningpenampungan dikarenakan jaminan yang adacukup untuk menutupi hutang obligasi (2009:Rp Nihil dan 2008: Rp 100.000). LihatCatatan 8.

As at 31 December 2010, the Company did notplace cash into the escrow account as thesecurity was sufficient to cover the outstandingbonds payable (2009: Rp Nil and 2008:Rp 100,000). See Note 8.

Page 190: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/48 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Hutang Obligasi (lanjutan) a. Bonds Payable (continued)

Perseroan telah memenuhi batasan-batasanyang diwajibkan dalam perjanjian tersebutdiatas.

The Company has complied with thecovenants on the trustee agreements.

Sesuai dengan laporan PT Pemeringkat EfekIndonesia (PT Pefindo) No. 1564/PEF-Dir/XII/2010 dan No. 1565/PEF-Dir/XII/2010tanggal 9 Desember 2010, peringkat obligasiV adalah idA+ stable outlook. Berdasarkanlaporan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PTPefindo) No. 783/PEF-Dir/XII/2008 tanggal 23Desember 2008, peringkat obligasi TFS IVdan V adalah idA stable outlook.

Based on report No. 1564/PEF-Dir/XII/2010and No. 1565/PEF-Dir/XII/2010 of PTPemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo)dated 9 December 2010. Bonds V have beenrated idA+ stable outlook. Based on report No.783/PEF-Dir/XII/2008 of PT Pemeringkat EfekIndonesia (PT Pefindo) dated 23 December2008, TFS’s bonds IV and V have been ratedidA for stable outlook.

Perseroan merencanakan untukmendapatkan tambahan pendanaan barubaik dari pinjaman bank maupun daripenerbitan surat berharga di tahun 2011sampai dengan sebesar Rp 1.280.000sebagaimana telah mendapat persetujuandari Surat Keputusan Sirkulasi PemegangSaham Perseroan yang dinyatakan dalamAkta Notaris No. 46 tanggal 25 November2010 yang dibuat oleh Emi Susilowati, S.H.

The Company plans to obtain additionalfunding from either bank loans or securitiesissued in 2011 up until Rp 1,280,000 whichhave been approved by Circular DecisionLetter of the Company’s Shareholder byNotarial Deed of Emi Susilowati, S.H. No. 46dated 25 November 2010.

Sampai tanggal laporan keuangan ini,Perseroan sedang melakukan prosespersiapan untuk menerbitkan Obligasi MandiriTunas Finance VI Tahun 2011.

Until the date of this financial statement, theCompany is in preparation process to issueObligasi Mandiri Tunas Finance VI Tahun2011.

Page 191: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/49 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

13. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)

13. SECURITIES ISSUED (continued)

b. Medium Term Notes (MTN) b. Medium Term Notes (MTN)

Pada tanggal 16 Februari 2010, Perseroanmenerbitkan Medium Term Notes (“MTN II”)PT Mandiri Tunas Finance II tahun 2010dengan tingkat bunga tetap 11,60%, sebesarRp 350.000, dimana yang bertindak sebagailead arranger adalah PT Mandiri Sekuritas.

MTN II ini akan jatuh tempo pada tanggal 16Februari 2012. Cicilan pokok MTN II akan dibayarkan penuh pada saat jatuh tempo.

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PTPemeringkat Efek Indonesia dengan suratNo. 1568/PEF-Dir/XII/2010 tanggal 9Desember 2010, peringkat MTN II adalahidA+.

Pada tanggal 18 November 2009, Perseroanmenerbitkan Medium Term Notes (“MTN I”)Mandiri Tunas Finance I tahun 2009 dengantingkat bunga tetap 11,60%, sebesar Rp250.000, dimana yang bertindak sebagai leadarranger adalah PT Mandiri Sekuritas. MTN Iini akan jatuh tempo pada tanggal 18November 2011. Cicilan pokok MTN I akandibayarkan penuh pada saat jatuh tempo.

On 16 February 2010, the Company issuedMedium Term Notes (“MTN II”) PT MandiriTunas Finance II 2010 with a 11.60% fixedinterest rate, in principal amount of Rp350,000, where PT Mandiri Sekuritas acted asmandated lead arranger.

The MTN II will mature on 16 February 2012.The principal payment of MTN II will be paid inbullet payment on the due date.

Based on the letter of PT Pemeringkat EfekIndonesia No. 1568/PEF-Dir/XII/2010 dated 9December 2010, MTN II is rated at idA+.

On 18 November 2009, the Company issuedMedium Term Notes (“MTN I”) Mandiri TunasFinance I 2009 with a 11.60% fixed interestrate, in a principal amount of Rp 250,000,where PT Mandiri Sekuritas acted asmandated lead arranger. The MTN I willmature on 18 November 2011. The principalpayment of MTN I will be paid in bullet paymenton the due date.

Berdasarkan hasil pemeringkatan dariPT Pemeringkat Efek Indonesia dengan suratNo.1566/PEF-Dir/XII/2010 tanggal 9Desember 2010, peringkat MTN I adalahidA+.

Based on the letter of PT Pemeringkat EfekIndonesia No. 1566/PEF-Dir/XII/2010 dated 9December 2010, MTN I has been rated idA+.

MTN I dan II tidak dijamin dengan jaminankhusus.

There is no specific collateral for MTN I and II.

Page 192: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/50 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

14. TAGIHAN DERIVATIF 14. DERIVATIVE RECEIVABLES

2008

Nilai wajar/Fair valuesJumlah

nosional/Notionalamount

(“000,000”)

Tagihanderivatif/

Derivativereceivables

Hutangderivatif/

Derivativepayables

Instrumen derivatif Foreign exchangevaluta asing derivatives- Cross currency swaps USD 20.00 11,265 - Cross currency swaps -- Cross currency swaps USD 20.00 6,557 - Cross currency swaps -- Cross currency swaps USD 20.00 6,540 - Cross currency swaps -- Cross currency swaps USD 10.00 3,279 - Cross currency swaps -- Cross currency swaps USD 10.00 3,270 - Cross currency swaps -

USD 80.00 30,911 -

Pada 2008, Perseroan mempunyai beberapakontrak cross currency swap dengan StandardChartered Bank, Jakarta (“SCB”). Perincian darikontrak-kontrak tersebut adalah sebagai berikut:

In 2008, the Company had several outstandingcross-currency swap contracts with StandardChartered Bank, Jakarta (“SCB”). The details ofthese contracts are as follows:

Kontrak/ Kontrak/ Kontrak/ Kontrak/ Kontrak/Contract 1 Contract 2 Contract 3 Contract4 Contract 5

Jumlah Nosional Notional amount(Dolar AS) 10,000,000 10,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 (US Dollars)

19 April/April 19 April/April 19 April/April 19 April/April 17 Juli/JulyTanggal perjanjian 2006 2006 2006 2006 2006 Agreement date

27 April/April 27 April/April 22 Mei/May 22 Mei/May 15 November/Tanggal jatuh tempo 2009 2009 2009 2009 November 2009 Maturity date

Bunga LIBORx1.11+ LIBOR + 3% LIBOR + 3% LIBORx1.11+ LIBORx1.11+ Interest3%x1.11 3%x1.11 3%x1.11

Perseroan melakukan kontrak cross currencyswap dalam rangka mengantisipasi risikofluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar ataspinjaman bank dalam mata uang asing.

The Company entered into cross currency swapscontracts in order to mitigate the risk offluctuations in interest rates and exchange ratesfrom bank loans in foreign currency.

Pada tahun 2009, Perseroan telahmenyelesaikan semua kontrak cross currencyswap .

In 2009, the Company settled all of its crosscurrency swap contracts.

Keuntungan atas derivatif dan selisih kurs - bersihsetelah pajak terdiri dari:

Gain on derivatives and foreign exchange - netafter tax consists of:

Page 193: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/51 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

14. TAGIHAN DERIVATIF (lanjutan) 14. DERIVATIVE RECEIVABLES (continued)

2009 2008

- Keuntungan/(kerugian) selisih kurs 30,950 (15,543) Foreign exchange gain/(loss) -Fair value of cross currency -

- Nilai wajar cross currency swap (30,911) 30,462 swaps

39 14,919- (Beban)/manfaat pajak penghasilan Income tax (expense)/benefit -

Kini (8,666) 4,663 CurrentTangguhan 8,655 (9,139) Deferred

(11) (4,476)

28 10,443

15. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA 15. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

Jumlah yang diakui pada tanggal neracaditentukan sebagai berikut:

The amounts recognised in the balance sheetsare determined as follows:

2010 2009 2008

Nilai kini kewajiban 5,406 3,816 2,887 Present value of obligationsKerugian aktuarial yang belum diakui (1,895) (1,539) (1,475) Unrecognised actuarial lossesBiaya jasa lalu yang belum diakui (344) (369) (394) Unrecognised past service costs

Kewajiban pada neraca 3,167 1,908 1,018 Liability in the balance sheet

Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugiadalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the statement ofincome are as follows:

2010 2009 2008

Biaya jasa kini 952 667 653 Current service costsBiaya bunga 386 312 193 Interest costsBiaya jasa lalu yang diakui

langsung - vested 25 25 25 Past service costs - vestedAmortisasi kerugian aktuarial 47 49 21 Amortisation of actuarial losses

1,410 1,053 892Biaya pesangon pemutusan

hubungan kerja 37 238 1,501 Termination

Jumlah 1,447 1,291 2,393 Total

Mutasi kewajiban imbalan kerja pada neracaadalah sebagai berikut:

The movements in employee benefits obligationin the balance sheets are as follows:

2010 2009 2008

Saldo awal, 1 Januari 1,908 1,018 1,772 Beginning balance, 1 JanuaryPenyisihan tahun Provisions made during

berjalan 1,447 1,291 2,393 the yearPembayaran periode berjalan (188) (401) (3,147) Payment during period

Saldo akhir, 31 Desember 3,167 1,908 1,018 Ending balance, 31 December

Kewajiban imbalan kerja dihitung oleh aktuarisindependen PT Ricky Leonard Jasatama (dahulu:PT Rileos Pratama) dengan menggunakanmetode projected unit credit dalam laporanaktuarianya tanggal 5 Januari 2011 (2009:31 Desember 2009 dan 2008: 14 Januari 2009).Asumsi-asumsi dasar yang digunakan aktuarisindependen adalah sebagai berikut:

The liability for employee benefits is calculated byindependent actuary PT Ricky Leonard Jasatama(formerly: PT Rileos Pratama) which used theprojected unit credit method in its report dated5 January 2011 (2009: 31 December 2009 and2008: 14 January 2009). The principal actuarialassumptions used by the independent actuarywere as follows:

Page 194: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/52 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

15. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) 15. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION(continued)

2010 2009 2008

Tingkat diskonto 9.50 % per tahun/per annum 11.00 % per tahun/per annum 11.50 % per tahun/per annum Discount rateTingkat kenaikan gaji 7.00% per tahun/per annum 7.00% per tahun/per annum 10.00% per tahun/per annum Salary increment rateTingkat kematian TMI 2 TMI 2 TMI 2 Rate of mortalityTingkat cacat 10.00% dari/from TMI2 10.00% dari/from TMI2 10.00% dari/from TMI2 Rate of disabilityTingkat pengunduran diri 7.00% per tahun pada usia 2.00% per tahun pada usia 10 .00% per tahun pada usia Rate of resignations

sampai dengan 40 tahun sampai dengan 40 tahun sampai dengan 40 tahundan berkurang hingga dan berkurang hingga dan berkurang hingga

0.00% pada usia 55 tahun/ 0,00% pada usia 55 tahun/ 0.00% pada usia 55 tahun/7.00% per annum up to 2.00% per annum up to 10.00% per annum up to

40 years old and reducing 40 years old and reducing 40 years old and reducinglinearly up to 0.00% at linearly up to 0 .00% at linearly up to 0.00% at

55 years old 55 years old 55 years oldTingkat pensiun 100.00% usia pensiun 100.00% usia pensiun 100.00% usia pensiun Rate of retirements

normal/ normal / normal/100.00% at normal 100.00% at normal 100.00% at normal

retirement age retirement age retirement age

16. MODAL SAHAM 16. SHARE CAPITAL

Komposisi pemegang saham Perseroan padatanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholdersas at 31 December 2010, 2009 and 2008 are asfollows:

2010 dan/and 2009Jumlah Persentasesaham/ kepemilikan/

Number of Nilai/ Percentage ofPemegang saham shares Value ownership (%) Shareholders

PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. 1,275,000,000 127,500 51.00 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT Tunas Ridean Tbk. 1,225,000,000 122,500 49.00 PT Tunas Ridean Tbk.

2,500,000,000 250,000 100.00

2008Jumlah Persentasesaham/ kepemilikan/

Number of Nilai/ Percentage ofPemegang saham shares Value ownership (%) Shareholders

PT Tunas Ridean Tbk. 1,875,000,000 187,500 75.00 PT Tunas Ridean Tbk.PT Tunas Mobilindo Parama 625,000,000 62,500 25.00 PT Tunas Mobilindo Parama

2,500,000,000 250,000 100.00

Page 195: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/53 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

16. MODAL SAHAM (lanjutan) 16. SHARE CAPITAL (continued)

Berdasarkan Akta Notaris Ny. Herawati, S.H., No.94 tanggal 30 November 2007, Rapat UmumPemegang Saham Luar Biasa tanggal 23November 2007 telah menyetujui untukmeningkatkan modal dasar Perseroan menjadiRp 1.000.000, modal ditempatkan dan disetorpenuh menjadi Rp 250.000, penurunan nilainominal saham (stock split) menjadi Rp 100 -Rupiah penuh dan perubahan Anggaran DasarPerseroan yang telah disesuaikan denganUndang-undang Perseroan TerbatasNo. 40/2007.

Based on Notarial Deed of Ny. Herawati, S.H.,No. 94 dated 30 November 2007, theExtraordinary General Shareholders’ Meetingheld on 23 November 2007 has approved toincrease the Company’s authorised capital to Rp1,000,000, issued and fully paid capital to Rp250,000, stock split to Rp 100 - full amount andamendment of Articles of Association to complywith the Indonesian Limited Company Law No.40/2007.

Peningkatan modal ditempatkan dan disetorsebesar Rp 185.000, dari Rp 65.000 menjadi Rp250.000, dilakukan melalui pengkapitalisasianlaba bersih periode 9 (sembilan) bulan yangberakhir pada tanggal 30 September 2007 yangtelah diaudit.

The increase in issued and fully paid capitalamounting to Rp 185,000, from Rp 65,000 toRp 250,000, has been conducted throughcapitalisation of audited net income for the 9(nine) month period ended 30 September 2007.

Peningkatan modal dasar ini telah disetujui olehMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melaluiSurat Keputusan No. AHU-06708.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 12 Februari 2008.

The increase in authorised share capital wasapproved by the Ministry of Justice and HumanRights in its Decision Letter No. AHU-06708.AH.01.02. Tahun 2008 dated 12 February2008.

Pada tanggal 27 Juni 2008, PT Tunas RideanTbk. dan PT Tunas Mobilindo Paramamenandatangani Perjanjian Pengikatan Jual-Belisaham dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.untuk menjual 51,00% saham Perseroan kepadaPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada tanggal 23September 2008 kedua belah pihak mengadakanRapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa danmendapatkan persetujuan dari pemegang sahammasing-masing untuk transaksi ini. Perjanjian initelah mendapatkan persetujuan dari BankIndonesia pada bulan Januari 2009.

On 27 June 2008, PT Tunas Ridean Tbk. andPT Tunas Mobilindo Parama signed a ConditionalSales and Purchase Agreement to sell 51.00% oftheir shares to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.On 23 September 2008, both parties held theirExtraordinary General Meetings and securedtheir shareholders approval for this deal. Theagreement was approved by Bank Indonesia inJanuary 2009.

Pada tanggal 6 Februari 2009, PT Tunas Rideandan PT Tunas Mobilindo Paramamenandatangani Perjanjian Jual Beli dengan PTBank Mandiri (Persero) Tbk.

On 6 February 2009, PT Tunas Ridean Tbk. andPT Tunas Mobilindo Parama signed the finalSales and Purchase Agreement with PT BankMandiri (Persero) Tbk.

Page 196: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/54 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

17. PENGGUNAAN LABA 17. PROFIT DISTRIBUTIONS

Cadangan wajib telah dibentuk sesuai denganUndang-undang No. 40/2007 mengenaiPerseroan Terbatas, yang mengharuskanPerseroan Indonesia untuk membuat penyisihancadangan wajib untuk ditentukan penggunaannyasebesar sekurang-kurangnya 20,00% dari jumlahmodal Perseroan yang ditempatkan dan disetorpenuh. Undang-undang tersebut tidak mengaturjangka waktu untuk mencapai cadangan wajibminimum tersebut. Saldo cadangan wajib padatanggal 31 Desember 2010 adalah Rp 25.000(2009: Rp 4.809 dan 2008: 3.639).

A general reserve has been established inaccordance with the Indonesian LimitedCompany Law No. 40/2007 which requiresIndonesian companies to set up a generalreserve amounting to at least 20.00% of theCompany’s issued and paid up share capital.There is no set period of time over which thisamount should be accumulated. The balance ofthe general reserve as at 31 December 2010 isRp 25,000 (2009: Rp 4,809 and 2008: 3,639).

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal29 Juni 2010 (2009: 26 Juni 2009 dan 2008: 28Mei 2008) memutuskan hal-hal sebagai berikut:

- Menyetujui pembagian dividen final sejumlahRp 18.005 dari laba bersih tahun 2009 (2009:Rp 102.971 dari laba bersih tahun 2008 dan2008: Rp 45.000 dari laba bersih tahun2007).

- Menyisihkan untuk cadangan wajib sejumlahRp 20.191 dari laba bersih tahun 2009 (2009:Rp 1.170 dari laba bersih tahun 2008 dan2008: Rp 848 dari laba bersih tahun 2007).

The Annual General Shareholders Meeting on 29June 2010 (2009: 26 June 2009 and 2008: 28May 2008) resolved the following:- Approval of the declaration of final dividend

amounting to Rp 18,005 from the 2009 netincome (2009: Rp 102,971 from the 2008 netincome and 2008: Rp 45,000 from 2007 netincome).

- Allocation of Rp 20,191 from the 2009 netincome to the general reserve (2009:Rp1,170 from the 2008 net income and 2008:Rp 848 from the 2007 net income).

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasatanggal 26 Juni 2008 memutuskan untukmembagikan dividen yang berasal dari saldo labayang ditahan sebesar Rp 26.215 pada tanggal 9Juli 2008.

The Extraordinary Shareholders Meeting held on26 June 2008 has approved the dividenddistribution from retained earning balanceamounting to Rp 26,215 on 9 July 2008.

18. PENDAPATAN 18. REVENUE

a. Pembiayaan konsumen a. Consumer financing

2010 2009 2008

Pihak ketiga Third parties- Realisasi pendapatan Realised consumer -

pembiayaan konsumen 307,345 273,778 390,756 financing incomeAmortisation of transaction -

- Amortisasi biaya transaksi dan cost and yieldyield enhancing income (15,075) - - enhancing income

- Pendapatan daripembiayaan bersama Income from without -without recourse 50,194 13,304 147 recourse joint financing

342,464 287,082 390,903

b. Sewa operasi b. Operating leases

2010 2009 2008

Pihak ketiga - - 296 Third parties

Page 197: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/55 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

18. PENDAPATAN (lanjutan) 18. REVENUE (continued)

c. Bunga c. Interest

2010 2009 2008Pihak ketiga Third parties

Deposito berjangka Time deposits anddan rekening koran 9,644 19,417 22,439 current accounts

Pihak yang mempunyaihubungan istimewa Related partyDeposito berjangka Time deposits and

dan rekening koran 3,658 4,480 1,500 current accounts

13,302 23,897 23,939

Lihat Catatan 23c untuk rincian saldo dantransaksi dengan pihak yang mempunyaihubungan istimewa.

Refer to Note 23c for details of balances andtransactions with related parties.

d. Lain-lain - bersih d. Others - net

2010 2009 2008

Pendapatan asuransi 39,183 16,936 36,400 Insurance incomePendapatan penalti 20,435 23,025 24,353 Penalty incomePendapatan penagihan 8,216 6,982 4,264 Collection income(Kerugian)/keuntungan

atas selisih (Loss)/gains onkurs – bersih (5) 30,950 (15,543) foreign exchange – net

Administrasi - 22,664 16,094 AdministrationPendapatan subsidi - 2,882 1,840 Subsidy income

Realised difference inRealisasi selisih nilai transaksi value from

restrukturisasi entitas restructuring transactionssepengendali - - 11,885 of entities under common

controlLain-lain 6,799 6,564 6,738 Others

74,628 110,003 86,031

Pendapatan asuransi merupakan pendapatanpremi asuransi yang diterima oleh Perseroansehubungan dengan kegiatan pembiayaankonsumen. Hutang kepada Perseroanasuransi dicatat sebagai hutang usaha dineraca (lihat Catatan 9).

Insurance income represents insurancepremiums income received by the Companyin relation to consumer financing activities.The related payables to insurance companiesare recorded as trade payables in thebalance sheet (refer to Note 9).

Page 198: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/56 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

19. BEBAN KEUANGAN 19. COST OF FUNDS

2010 2009 2008

Pihak ketiga Third partiesBunga pinjaman bank 75,923 98,699 125,067 Interest on bank loansBunga surat berharga yang

diterbitkan Securities issued interest:- Medium Term Notes 65,379 3,544 - Medium Term Notes -- Hutang obligasi 31,345 73,340 112,404 Bonds -

Administration and bankAdministrasi dan provisi bank 3,062 6,340 19,931 provisionsAmortisasi biaya emisi surat Amortisation of securities

berharga yang diterbitkan: issuance cost:- Medium Term Notes 972 35 - Medium Term Notes -- Hutang obligasi 705 1,937 3,534 Bonds -

Lain-lain 122 228 - Others

177,508 184,123 260,936

Pihak yang mempunyaihubungan istimewa Related party

Bunga pinjaman bank 36 244 - Interest on bank loans

177,544 184,367 260,936

20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 20. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES

2010 2009 2008

Gaji dan tunjangan 74,110 55,092 45,234 Salaries and allowancesBiaya Penagihan 11,239 7,327 851 Collection feeSewa 8,228 4,517 3,365 Rent

Depreciation ofPenyusutan aset tetap (Catatan 7) 3,945 2,812 2,180 fixed assets (Note 7)Perjalanan dinas 2,989 1,513 1,270 TravellingKeamanan 1,950 1,630 1,749 SecurityListrik dan air 1,799 1,250 1,107 UtilitiesPerbaikan dan pemeliharaan 1,453 779 1,175 Repairs and maintenanceImbalan kerja (Catatan 15 ) 1,410 1,053 892 Employee benefits (Note 15)Jasa profesional 1,018 2,837 2,629 Professional feesKomunikasi 611 3,474 3,537 CommunicationsLain-lain 4,441 11,835 2,905 Others

113,193 94,119 66,894

Lain-lain merupakan beban pelatihan danseminar, serta beban representasi.

Others represents training and seminarexpenses, and entertainment expenses.

Lihat Catatan 23d untuk rincian saldo dantransaksi pihak yang mempunyai hubunganistimewa.

Refer to Note 23d for details of balances andtransactions with related parties.

Page 199: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/57 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

21. DAMPAK PENERAPAN AWAL PSAK 50/55(REVISI 2006)

21. IMPACT OF FIRST IMPLEMENTATION OFSFAS 50/55 (REVISED 2006)

Perseroan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006)dan PSAK 55 (Revisi 2006) pada tanggal 1Januari 2010 secara prospektif sesuai denganketentuan transisi atas standar tersebut. LihatCatatan 2b.

The Company implement prospectively theSFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised2006) on 1 January 2010 in accordance with thetransitional provisions of those standards. Referto Note 2b.

Sebagai akibat penerapan awal PSAK 55 (Revisi2006) secara prospektif, pada tanggal 1 Januari2010, Perseroan telah melakukan perhitungankembali Penyisihan piutang ragu-ragu sesuaidengan ketentuan transisi. Perbedaan antarasaldo cadangan tersebut per 31 Desember 2009dengan saldo penyisihan piutang ragu-ragu yangdihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) per1 Januari 2010 sejumlah Rp 11.322, telahdikreditkan ke saldo awal laba ditahan. Rincianpenyesuaian terhadap saldo penyisihan piutangragu-ragu dan Laba Ditahan adalah sebagaiberikut:

As a result of the initial and prospectiveimplementation of SFAS 55 (Revised 2006), on1 January 2010, the Company has recalculatedthe provision for doubtful accounts inaccordance with transitional provisions. Thedifference between the balances of provision fordoubtful accounts as at 31 December 2009 andthe required provision for doubtful accountscalculated based on SFAS 55 (Revised 2006) asat 1 January 2010 amounting to Rp 11,322, wascredited to the opening balance of retainedearnings. Details of adjustments of provision fordoubtful accounts and retained earning balancesare as follows:

Disajikansebelumnya/

Previously reported

Penyesuaianpenerapan awal/

Initialimplementation

adjustments

Disesuaikankembali/

As adjusted

Aset: Asset:Piutang pembiayaan Consumer financing

Konsumen - bersih 1,404,045 (11,322) 1,392,723 receivable - net

Ekuitas: Equity:Saldo laba - belum ditentukan Retained earnings

penggunanya 71,941 (11,322) 60,619 unappropiated

Penyesuaian transisi di atas berasal dariperhitungan kerugian penurunan nilai atas asetkeuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi2006). Dasar penghitungan kerugian penurunannilai dapat dilihat pada Catatan 2b.

The above transitional adjustments were derivedfrom the reassessment of impairment losses forfinancial assets in accordance with SFAS No. 55(Revised 2006). The basis for reassessment ofimpairment losses is detailed in Note 2b.

22. LABA PER SAHAM 22. EARNINGS PER SHARE

2010 2009 2008

Laba bersih 70,315 60,016 116,914 Net incomeNumber of ordinary shares

Jumlah saham biasa yang beredar outstanding (in thousands)(dalam ribuan) (lihat Catatan 1 6) 2,500,000 2,500,000 2,500,000 (refer to Note 16)

Laba bersih per saham dasar Basic earnings per share(Rupiah penuh) 28 24 47 (full Rupiah amount)

Page 200: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/58 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKYANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

23. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES

Saldo dan transaksi dengan pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalah sebagaiberikut:

Balances and transactions with related partiesare as follows:

a. Aset a. Assets

2010 2009 2008

Kas dan setara kas Cash and cash equivalentKas pada bank Cash in bank

(lihat Catatan 3) (refer to Note 3)PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk. 5,445 5,382 - (Persero ) Tbk.

Deposito berjangka Time deposit(lihat Catatan 3) (refer to Note 3)

PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri(Persero) Tbk. - 299,458 - (Persero) Tbk.

Piutang Pembiayaan Consumer FinancingKonsumen Receivable(lihat Catatan 4) (refer to Note 4)

Karyawan 10,243 7,088 1,969 Employees

Piutang lain-lain Other receivables(lihat Catatan 5) (refer to Note 5)

PT Tunas Ridean Tbk. 510 1,669 15 PT Tunas Ridean Tbk.PT Surya Mobil Megahtama - - 159 PT Surya Mobil MegahtamaPT Tunas Dwipa Matra - - 50 PT Tunas Dwipa MatraPT Tunas Mobilindo Perkasa - - 4 PT Tunas Mobilindo PerkasaPT Tunas Mobilindo Parama - - 3 PT Tunas Mobilindo Parama

510 1,669 231

Sewa dibayar di muka Prepaid rent(lihat Catatan 8) (refer to Note 8)

PT Bumi Daya Plaza 339 339 - PT Bumi Daya Plaza

Jumlah aset kepada pihakyang mempunyai hubungan Total assets associated withistimewa 16,537 313,936 2,200 related parties

Persentase terhadaptotal aset 0.73% 17.51% 0.09% Percentage of total assets

Piutang lain-lain kepada pihak yangmempunyai hubungan istimewa terutamaberhubungan dengan transaksi usaha padatahun 2010, 2009 dan 2008.

Other receivables from related parties are inrespect of trade activities in 2010, 2009 and2008.

Page 201: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/59 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKYANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA(lanjutan)

23. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES (continued)

b. Kewajiban (lanjutan) b. Liabilities (continued)

2010 2009 2008

Hutang lain-lain (lihat Other payablesCatatan 10) (refer to Note 10)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 15,758 4,175 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT Tunas Ridean Tbk. 240 5,763 85 PT Tunas Ridean Tbk.PT Surya Mobil Megahtama - - 183 PT Surya Mobil Megahtama

15,998 9,938 268

Pinjaman Bank (lihat Catatan 12) Bank Loans (refer to Note 12)PT Bank Mandiri Persero Tbk. 50,000 - - PT Bank Mandiri Persero Tbk.

Jumlah kewajiban kepada pihakyang mempunyai hubungan Total liabilities associatedistimewa 65,998 9,938 268 with related parties

Persentase terhadap totalkewajiban 3.49% 0.68% 0.01% Percentage of total liabilities

Pada tahun 2010, hutang lain-lain kepadapihak yang mempunyai hubungan istimewaterutama berhubungan dengan hutangangsuran pokok termasuk bunga kepadapemberi pembiayaan bersama.

Pada tahun 2009, hutang lain-lain kepadapihak yang mempunyai hubungan istimewaterutama berhubungan dengan hutang ataspenerimaan restitusi pajak dan hutang atastransaksi pembiayaan bersama.

In 2010, other payables to related parties are inrespect of payables related with instalmentsincluding interest to joint financing providers.

In 2009, other payables to related parties are inrespect of tax refund and joint financingpayables.

Pada tahun 2008, hutang lain-lain kepadapihak yang mempunyai hubungan istimewaterutama berhubungan dengan pinjamandana dengan tingkat bunga deposito yangberlaku.

In 2008, other payables to related parties are inrespect of loans with interest at current depositrates.

Page 202: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/60 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKYANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA(lanjutan)

23. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES (continued)

c. Pendapatan c. Revenue

2010 2009 2008

Bunga (lihat Catatan 18c) Interest (refer to Note 18c)PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk. 3,658 4,480 - (Persero) Tbk.PT Tunas Mobilindo PT Tunas Mobilindo

Parama - - 473 ParamaPT Surya Sudeco - - 385 PT Surya SudecoPT Tunas Ridean Tbk. - - 373 PT Tunas Ridean Tbk.PT Tunas Dwipa Matra - - 144 PT Tunas Dwipa MatraPT Tunas Mobilindo PT Tunas Mobilindo

Perkasa - - 125 Perkasa

Jumlah pendapatan kepadapihak yang mempunyai Total revenue associatedhubungan istimewa 3,658 4,480 1,500 with related parties

Persentase terhadap totalpendapatan 0.85% 1.15% 0.28% Percentage of total revenue

Pendapatan bunga pada tahun 2009 dan2010 berkaitan dengan penempatan danakepada pihak yang mempunyai hubunganistimewa dengan tingkat bunga 7,00% (2009:8,00% - 12,00% per tahun dan 2008: 10,25%- 14,00%).

Interest income in 2009 and 2010 relates tofunds placement to related party with interestrate from 7.00% (2009: 8.00% - 12.00% perannum and 2008:10.25% - 14.00%).

d. Beban d. Expenses

2010 2009 2008

Beban umum dan administrasi General and administration(lihat Catatan 20) expense (refer to Note 20)

Beban sewa gedung Rent building expensePT Bumi Daya Plaza 2,031 677 - PT Bumi Daya Plaza

Kompensasi Dewan Board of Commisioner’s andKomisaris dan Direksi 6,884 6,053 5,278 Director’s compensation

Jumlah beban kepada pihakyang mempunyai hubungan Total expenses associatedistimewa 8,915 6,730 5,278 with related parties

Persentase terhadap totalbeban 2.65% 2.18% 1.44% Percentage of total expenses

Page 203: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/61 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

23. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKYANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA(lanjutan)

23. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES (continued)

e. Sifat hubungan dengan pihak yangmempunyai hubungan istimewa

e. The nature of relationships with relatedparties

Sifat hubungan dengan pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalahsebagai berikut:

The nature of relationships with related partiesare as follows:

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa/Related parties

Sifat hubungan dengan pihak yangmempunyai hubungan istimewa/

Nature of relationship with the relatedparties

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pemegang saham mayoritas/Majority shareholder

PT Tunas Ridean Tbk. Pemegang saham minoritas/Minority shareholder

PT Bumi Daya Plaza Dimiliki sebagian besar oleh PT BankMandiri (Persero) Tbk./Majority owned by PT Bank Mandiri(Persero) Tbk.

PT Tunas Mobilindo Parama Dimiliki sebagian besar oleh PT TunasRidean Tbk./Majority owned by PT Tunas Ridean Tbk.

PT Tunas Dwipa Matra Dimiliki sebagian besar oleh PT TunasRidean Tbk./Majority owned by PT Tunas Ridean Tbk.

PT Surya Sudeco Dimiliki sebagian besar oleh PT TunasRidean Tbk./Majority owned by PT Tunas Ridean Tbk.

PT Surya Mobil Megahtama Dimiliki sebagian besar oleh PT TunasRidean Tbk./Majority owned by PT Tunas Ridean Tbk.

PT Tunas Mobilindo Perkasa Dimiliki sebagian besar oleh PT TunasRidean Tbk./Majority owned by PT Tunas Ridean Tbk.

Sejak tanggal 6 Februari 2009, PT TunasMobilindo Parama, PT Tunas Dwipa Matra,PT Surya Sudeco, PT Surya MobilMegahtama, dan PT Tunas MobilindoPerkasa tidak lagi merupakan pihak yangmempunyai hubungan istimewa denganPerseroan.

Since 6 February 2009, PT Tunas MobilindoParama, PT Tunas Dwipa Matra, PT SuryaSudeco, PT Surya Mobil Megahtama, andPT Tunas Mobilindo Perkasa is no longer arelated party of the Company.

Transaksi yang dilakukan oleh Perseroandengan pihak yang mempunyai hubunganistimewa dilakukan dengan syarat ataukondisi normal yang sama dengan pihakyang tidak mempunyai hubungan istimewa.

The transactions with related parties areconducted at normal terms and conditionssimilar to those with non-related parties.

Page 204: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/62 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

24. PERJANJIAN KERJASAMA 24. COOPERATION AGREEMENTS

Pembiayaan bersama Joint financing

Perseroan mempunyai perjanjian kerjasamapemberian kredit dengan PT Bank Mandiri(Persero) Tbk. Perseroan bertindak sebagai agenuntuk kegiatan seleksi konsumen, penagihan danpengurusan dokumen administrasi danmendapatkan pendapatan atas selisih marjinyang diterima dari konsumen dan yangdibayarkan ke pemberi pembiayaan bersama.

The Company entered into a joint financingagreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.The Company acts as an agent to underwrite,collect and administer consumer financing andearns the spread between the margin receivedfrom customers and the interest paid to the jointfinancing provider.

Dalam perjanjian kerjasama dengan PT BankMandiri (Persero) Tbk., porsi fasilitas pembiayaanyang akan diberikan untuk konsumen darimasing-masing pihak adalah minimal 5,00% dariPerseroan dan maksimal 95,00% dari pemberipembiayaan bersama.

Based on the agreements with PT Bank Mandiri(Persero) Tbk., the amount of funds to befinanced by each party is a minimum of 5.00%from the Company and a maximum of 95.00%from joint financing providers.

Pada tanggal 27 November 2008, Perseroan danPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. melakukanperubahan skema perjanjian kerjasama dari withrecourse menjadi without recourse sehinggamasing-masing pihak menanggung risiko sesuaiporsinya.

On 27 November 2008, the Company andPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. amended thejoint financing agreement scheme from withrecourse to without recourse. As a result, eachparty bears the credit risk in accordance with theirportion.

Pada tanggal 6 Februari 2009, PT Mandiri TunasFinance dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.menandatangani Perjanjian KerjasamaPembiayaan Kendaraan Bermotor antara denganfasilitas maksimum sebesar Rp 2.000.000,dimana Perseroan menanggung risiko kreditsesuai dengan porsi pembiayaanya (withoutrecourse). Fasilitas ini ditingkatkan menjadi Rp3.000.000 melalui amandemen PerjanjianKerjasama Kendaraan Bermotor antara PTMandiri Tunas Finance dan PT Bank Mandiri(Persero) Tbk. tertanggal 30 Desember 2009.

On 6 February 2009 the Company and PT BankMandiri (Persero) Tbk. signed a Joint FinancingAgreement with a maximum facility in the amountof Rp 2,000,000, where the Company bears thecredit risk in accordance with its financing portion(without recourse). The facility was increased toRp 3,000,000 through the amendment of the JointFinancing agreement between PT Mandiri TunasFinance and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. on30 December 2009.

Pembiayaan konsumen Bank Mandiri yangdikelola oleh Perseroan adalah sebagai berikut:

Consumer financing Bank Mandiri managed bythe Company are as follows:

2010 2009 2008

Jumlah pembiayaan 2,642,092 918,117 370,416 Amount financedRata - rata jangka waktu Average of financing

pembiayaan (tahun) 3 3 3 period (years)

Page 205: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/63 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

24. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 24. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

Penyaluran pemberian kredit Credit channeling

Perseroan mempunyai perjanjian kerjasamadalam penyaluran pemberian kredit dengan PTBank Bukopin Tbk. (2009: PT Bank Bukopin Tbk.dan 2008: PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk. dan PT Bank Bukopin Tbk.) dimana100,00% pinjaman kepada konsumen dibiayaioleh bank tersebut.

The Company has entered into credit channelingagreements with PT Bank Bukopin Tbk. (2009:PT Bank Bukopin Tbk. and 2008: PT BankNegara Indonesia (Persero) Tbk. and PT BankBukopin Tbk.) where 100.00% of the consumerloan is provided by the banks.

Dalam hal penyaluran pemberian kredit withrecourse, Perseroan memiliki kewajiban untukmembayar atau menyetor angsuran pokoktermasuk bunganya kepada pemberi penyaluranpemberian kredit jika konsumen gagal melakukanpembayaran angsurannya kepada Perseroan.Dalam penyaluran pemberian kredit withoutrecourse, Perseroan tidak memiliki kewajibantersebut.

In credit channeling arrangements with recourse,the Company will pay the instalments includinginterest to credit channeling providers in the eventa consumer fails to meet its instalment obligationto the Company. In credit channelingarrangements without recourse, the Companydoes not have this obligation.

Pada tanggal 15 Mei 2008, perjanjian kerjasamapenyaluran pemberian kredit dengan PT BankNegara Indonesia (Persero) Tbk. telah diubahmenjadi perjanjian kredit modal kerja.

On 15 May 2008, the credit channelingagreement with PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk. was amended to be workingcapital loans.

Pada tanggal 3 Februari 2009 Perseroan dan PTBank Bukopin Tbk. melakukan perubahan skemaperjanjian kerja sama dari with recourse menjadiwithout recourse sehingga Bank Bukopinmenanggung resiko kredit.

On 3 February 2009 the Company and PT BankBukopin Tbk. amended the scheme of agreementfrom with recourse to without recourse. As aresult, Bank Bukopin bears the credit risk.

Pada tanggal 2 Desember 2009, telahditandatangani amandemen PerjanjianPenerusan Pinjaman antara Perseroan dan PTBank Bukopin Tbk. dengan fasilitas maksimumsebesar Rp 75.000.

On 2 December 2009, the Company and PTBank Bukopin Tbk. signed an amendment of thechanneling facility agreement with a maximumfacility in the amount of Rp 75,000.

Pembiayaan konsumen yang dilakukanPerseroan dari fasilitas ini adalah sebagai berikut:

Consumer financing of the Company from thesefacilities is as follows:

2010 2009 2008

Jumlah pembiayaan 8,385 36,223 78,408 Amount financedRata - rata jangka waktu Average of financing

pembiayaan (tahun) 3 3 3 period (years)

Page 206: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/64 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

24. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 24. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

Asuransi Insurance

Dalam menjalankan usahanya, Perseroanberkerja sama dengan PT Asuransi AdhisataUtama, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi JasaRaharja Putera, PT Asuransi Raksa Pratikara, PTAsuransi Central Asia, PT Asuransi Bina DanaArtha, PT Asuransi Jaya Proteksi dan PTAsuransi Tri Dharma Proteksi.

In the course of business, the Company enteredinto insurance agreements with PT AsuransiAdhisata Utama, PT Asuransi Sinar Mas, PTAsuransi Jasa Raharja Putera, PT AsuransiRaksa Pratikara, PT Asuransi Central Asia, PTAsuransi Bina Dana Artha, PT Asuransi JayaProteksi, and PT Asuransi Tri Dharma Proteksi.

Sewa gedung Rent building

Pada tanggal 31 Agustus 2009, Perseroanmenandatangani perjanjian sewa ruangan kantordengan PT Bumi Daya Plaza yang tidak dapatdibatalkan untuk periode lima tahun. Perjanjiantersebut akan berakhir pada tahun 2014 denganketentuan pembayaran di muka sebesar Rp 507untuk setiap jangka waktu 3 bulan dan akanditinjau kembali setiap satu tahun sekali dengankenaikan tarif maksimal sebesar 5,00% pertahun. Selama tahun 2010, Perseroan mencatatbeban sewa sebesar Rp 2.028 (2009: 677) darisewa ruangan kantor ini.

On 31 August 2009, the Company signed anoffice space rental agreement with PT Bumi DayaPlaza which is non-cancellable for the period offive years and will expire in 2014. The Companyis required to pay in advance of Rp 507 for eachquarter. The tariff will be reviewed on annualbasis with a maximum tariff increase of 5.00% perannum. During 2010, the Company recordedrental expense of Rp 2,028 (2009: 677) from thisoffice space rental.

25. INFORMASI SEGMEN USAHA 25. SEGMENT INFORMATION

Kegiatan usaha Perseroan dikelompokkan dalamsegmen berdasarkan segmen usaha dangeografis.

The Company’s business activities are classifiedinto business and geographical segments.

Bentuk primer pelaporan - berdasarkansegmen usaha

Primary reporting format - business segments

Untuk tahun 2010 dan 2009, Perseroanmengklasifikasikan segmen usaha berdasarkantipe kendaraan yang diberikan pembiayaan yaitumobil dan motor.

For year 2010 and 2009, the Company classifiedbusiness segments based on the type of vehiclesfinancing which are car and motorcycle.

MobilL/ Motor/ Jumlah/Car Motorcycles Total

31 31 31 31 31 31 31 31 31Informasi segmen Desember/ Desember/ Desember/ Desember/ Desember/ Desember/ Desember/ Desember/Desember/usaha/ Information December December December December December December December DecemberDecemberby business segments 2010 2009 2008 2010 2009 2008 2010 2009 2008

Pendapatan/Revenue 336,208 310,851 N/A 94,186 79,220 N/A 430,394 390,071 N/ABeban/ Expenses (239,747) (238,236) N/A (97,189) (70,514) N/A (336,936) (308,750) N/ALaba sebelum pajak

penghasilan/Profitbefore income tax 96,461 72,615 N/A (3,003) 8,706 N/A 93,458 81,321 N/A

Aset/Assets 1,830,002 1,446,204 N/A 426,405 346,285 N/A 2,256,407 1,792,489 N/AKewajiban/Liabilities 1,527,162 1,194,887 N/A 361,507 270,852 N/A 1,888,669 1,465,739 N/A

Page 207: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/65 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

25. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 25. SEGMENT INFORMATION (continued)

Untuk tahun 2008, Perseroan memiliki duasegmen usaha yaitu pembiayaan konsumen dansewa operasi. Sejak tahun 2009, Perseroansudah tidak lagi melanjutkan usaha sewa operasi.

For year 2008, the Company has two businesssegments which are consumer financing andoperating lease. Since 2009, the Company hasstopped its operating lease business.

31 Desember/December 2008

Informasi segmen usaha

Pembiayaankonsumen/Consumerfinancing

Sewa operasi/Operating

leaseJumlah/

TotalInformation by business

segments

Pendapatan 531,631 296 531,927 RevenueBeban (367,178) (229) (367,407) ExpensesLaba sebelum pajak Profit before

penghasilan 164,453 67 164,520 income taxAset 2,347,436 19 2,347,445 AssetsKewajiban 1,977,731 - 1,977,731 Liabilities

Bentuk sekunder pelaporan - berdasarkangeografis

Secondary reporting format - geographicalsegments

Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 46cabang yang terbagi menjadi 3 (tiga) regionalyaitu Regional I, Regional II dan Regional III.

Geographical segments consist of 46 branchesthat are located in 3 (three) regions, namelyRegion I, Region II and Region III.

31 Desember/December2010 2009 2008

Pendapatan Revenue- Regional I (Sumatra) 134,891 137,275 163,441 Region I (Sumatra) -- Regional II (Jabar, DKI, Jateng, Region II (Jabar, DKI, Jateng, -

Banten, Kalbar) 208,496 186,518 295,137 Banten, Kalbar)- Regional III Region III -

(Jatim, Indonesia timur) 87,007 66,278 73,053 (Jatim, Indonesia timur)

Jumlah pendapatan 430,394 390,071 531,631 Total revenue

Aset Assets- Regional I (Sumatra) 214,111 187,203 110,624 Region I (Sumatra) -- Regional II (Jabar, DKI, Jateng, Region II (Jabar, DKI, Jateng, -

Banten, Kalbar) 1,879,379 1,475,032 2,187,770 Banten, Kalbar)- Regional III Region III -

(Jatim, Indonesia timur) 162,917 130,254 49,042 (Jatim, Indonesia timur)

Jumlah aset 2,256,407 1,792,489 2,347,436 Total assets

26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Aktivitas Perseroan mengandung berbagai macamrisiko-risiko keuangan: risiko nilai tukar mata uangasing, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko tingkatbunga. Secara keseluruhan, program manajemenrisiko keuangan Perseroan terfokus untukmenghadapi ketidakpastian pasar uang danmeminimalisasi potensi kerugian yang berdampakpada kinerja keuangan Perseroan.

The Company’s activities are exposed to amember of financial risks: foreign exchange risk,credit risk, liquidity risk and interest rate risk. TheCompany’s overall risk management programfocuses on mitigating the volatility of financialmarkets and to minimising potential adverseeffects on the Company’s financial performance.

Page 208: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/66 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

(i) Risiko nilai tukar mata uang asing (i) Foreign exchange risk

Perseroan menyadari adanya risiko nilai tukarmata uang asing yang terjadi akibat fluktuasimata uang Rupiah terhadap Dolar AS.Pembiayaan konsumen yang dilakukanPerseroan saat ini menggunakan mata uangRupiah. Di lain pihak, pinjaman bank dan suratberharga yang diterbitkan untuk membiayaipembiayaan konsumen juga dilakukan denganmenggunakan mata uang Rupiah. Sehingga,Perseroan berkeyakinan bahwa risiko nilaitukar mata uang asing tidak berdampaksignifikan dalam mempengaruhi laporankeuangan secara keseluruhan, sehinggaPerseroan tidak menempuh langkah antisipasiterhadap risiko nilai tukar mata uang asing.

The company is aware of the risk ofexchange rates that occur due to fluctuationsin the Rupiah against the U.S. Dollar.Currently, the Company provides consumerfinancing in Rupiah. On the other side, theCompany also obtains bank loans andsecurities issued in Rupiah. Therefore, theCompany believes that the foreign exchangerisk does not have significant impact on thefinancial statements, hence the Companydoes not take precautions against the risk offluctuations in exchange rates.

(ii) Risiko kredit (ii) Credit risk

Risiko kredit merupakan risiko utama karenaPerseroan bergerak dalam aktivitaspembiayaan konsumen, dimana Perseroanmenawarkan jasa pembiayaan bagimasyarakat yang hendak memiliki kendaraanbermotor. Secara langsung Perseroanmenghadapi risiko seandainya konsumen tidakmemenuhi kewajibannya yang telah disepakatiantara konsumen dengan Perseroan.

Credit risk is a major risk because theCompany is engaged in consumer financingactivity, in which the Company offersfinancing services to public who would like toown motor vehicles. The Company directlyfaces risk when consumers are not able tofulfill their obligations in paying off loansalready agreed upon in the contract betweenconsumer and the Company.

Risiko kredit merupakan risiko yang tidak bisadihindari namun dapat dikelola hingga padabatasan yang bisa diterima. Perseroan telahmemiliki kebijakan dalam menghadapi risikoini. Dimulai dari proses awal penerimaanaplikasi kredit yang selektif dan ditanganidengan prinsip kehati-hatian, yang manaaplikasi kredit akan melalui proses survey dananalisa kredit untuk kemudian disetujui olehkomite kredit sesuai wewenang untukmemutus kredit. Perseroan juga menerapkanPedoman Penerapan Prinsip MengenalNasabah yang diatur oleh Peraturan MenteriKeuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal30 Januari 2003 tentang Penerapan PrinsipMengenal Nasabah bagi lembaga Keuangannon Bank, yang telah diubah denganPeraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.012/2006 tanggal 31 Agustus 2006 dan KeputusanDirektur Jenderal Lembaga KeuanganNo. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003tentang Pedoman Pelaksanaan PrinsipMengenal Nasabah pada Lembaga KeuanganNon Bank.

Credit risk is an unavoidable risk, however,could be managed to an acceptable limit. TheCompany already has a policy to mitigate therisk. Starting from the beginning of theprocess in receiving credit applicationsselectively and handling them with prudenceprinciple, whereby the credit applicationwould go through survey and credit analysisprocess in order to be approvedsubsequently by the Credit Committee. TheCompany also implemented the Manual ofImplementation of Know Your CustomerPrinciples for Non-Banking FinancialInstitutions, which was amended by theMinistry of Finance RegulationNo.74/PMK.012/2006 dated 31 August 2006and the Decision of the Director General ofFinancial Institutions No. Kep-2833/LK/2003dated 12 May 2003 regarding the Manual ofImplementation of Know Your CustomerPrinciples for Non-Banking FinancialInstitutions.

Page 209: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/67 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)

Perseroan bergerak di bidang usahapembiayaan konsumen untuk produk mobilbaru, mobil bekas dan motor yangpelanggannya adalah individu dan tidakterkonsentrasi pada wilayah geografistertentu.

The Company engages in consumerfinancing activities comprising new car, usedcar and motorcycle for individual customerswhich are not concentrated in certaingeographical area.

Tabel-tabel berikut mengikhtisarkan jumlahrisiko kredit dan konsentrasi risiko atas asetkeuangan yang dimiliki Perseroan.

The following tables summarise the amountof credit risk and the concentration of riskderived from the Company’s financial assets.

Eksposur maksimum risiko kredit tanpamemperhitungkan agunan dan pendukungkredit lainnya:

Maximum exposures of credit risk beforetaking into account collateral held and othercredit support:

31 Desember/December 2010

Piutang pembiayaan konsumen 2,173,592 Consumer financing receivablesPiutang lain-lain 4,291 Other receivablesAset lain-lain 2,566 Other assets

2,180,449

Konsentrasi risiko aset keuangan Concentration of risks of financial assets

a. Berdasarkan sektor geografis a.Based on geographical sector

2010JawaBali Sumatera Kalimantan Sulawesi

Lainnya/Others

Jumlah/Total

Kas dan setara kas 67,858 2,694 660 274 - 71,486 Cash and cash equivalentsPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen 1,384,290 583,719 153,944 51,639 - 2,173,592 receivablesPiutang lain-lain 3,943 328 20 - - 4,291 Other receivablesAset lain-lain 2,187 125 245 9 - 2,566 Other assets

1,458,278 586,866 154,869 51,922 - 2,251,935

b. Berdasarkan sektor industri b.Based on industry sector

2010Lembaga

keuangan/Financial

institutionKonsumen/Consumers

Lain-lain/Others

Jumlah/Total

Kas dan setara kas 71,486 - - 71,486 Cash and cash equivalentsPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - 2,173,592 - 2,173,592 receivablesPiutang lain-lain - - 4,291 4,291 Other receivablesAset lain-lain 1,171 - 1,395 2,566 Other assets

72,657 2,173,592, 5,686 2,251,935

Page 210: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/68 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT(continued)

(ii) Risiko kredit (lanjutan) (ii) Credit risk (continued)

c. Piutang pembiayaan konsumen c. Consumer financial receivables

2010penurunan nilai/ penuruan nilai/ Jumlah/

Non impaired impaired Total

Piutang Pembiayaan Consumer financingkonsumen 2,144,967 28,625 2,173,592 receivables

Total Total

Dikurangi: Less:Penyisihan piutang ragu-ragu (31,705) (9,064) (40,769) Provision for doubtful accounts

2,113,262 19,561 2,132,823

(iii) Risiko likuiditas (iii) Liquidity risk

Risiko likuiditas merupakan risiko dimanaPerseroan tidak memiliki sumber keuanganyang mencukupi untuk memenuhikewajibannya yang telah jatuh tempo.Mengingat Perseroan memperoleh dukungankeuangan yang kuat dari Perseroan Indukmelalui skema pembiayaan bersama, makarisiko ini dapat dikelola dengan baik.

Liquidity risk is the risk whereby theCompany does not have sufficient financialresources to discharge its matured liabilities.As the Company receives strong financialsupport from Parent Company through jointfinancing scheme, hence this risk could bemanaged properly.

Tabel berikut mengikhtisarkan profil perbedaanjatuh tempo atas aset dan kewajibanPerseroan pada tanggal 31 Desember 2010.

The following table summarises the maturitygap profile of the Company’s assets andliabilities as at 31 December 2010.

31 Desember/December 2010

Kurang darisatu bulan/Less thanone month

1 – 6bulan/

months

6 - 12bulan/

months

Lebih dari1 tahun /

Over than1 year

Tidakmempunyai

kontrak jatuhtempo/No

contractualmaturity

Nilaitercatat/Carrying

valueASET ASSETS

Cash and cashKas dan setara kas 71,486 - - - - 71,486 equivalentsPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen 78,728 382,536 421,370 1,290,958 - 2,173,592 receivablesPiutang lain-lain - - - - 4,291 4,291 Other receivablesTagihan kelebihan pajak - - - - 15,997 15,997 Claim for tax refundAset pajak tangguhan -

bersih - - - - 4,115 4,115 Deffered tax asset-netAset tetap-bersih - - - - 15,472 15,472 Fixed assets-netAset lain-lain 1,171 - - - 13,022 14,193 Other assetsPenyisihan piutang Provision for

ragu-ragu - - - - (42,739) (42,739) doubtful accounts

Jumlah aset 151,385 382,536 421,370 1,290,958 10,158 2,256,407 Total assets

Page 211: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/69 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT(continued)

(iii) Risiko likuiditas (lanjutan) (iii) Liquidity risk (continued)

31 Desember/December 2010

Kurang darisatu bulan/Less thanone month

1 – 6bulan/

months

6 - 12bulan/

months

Lebih dari1 tahun /

Over than1 year

Tidakmempunyai

kontrak jatuhtempo/No

contractualmaturity

Nilaitercatat/Carrying

value

KEWAJIBAN LIABILITIESHutang usaha 38,994 - - - - 38,994 Trade payablesHutang lain-lain 21,272 - - - 2,856 24,128 Other payablesHutang pajak - 9,968 - - - 9,968 Taxes payableBeban yang masih

harus dibayar 28,658 - - - - 28,658 Accrued expensesPinjaman bank 159,858 201,158 238,316 360,799 - 960,131 BorrowingsSurat berharga yang

diterbitkan - 49,979 249,568 524,076 - 823,623 Securities issuedImbalan kerja - - - - 3,167 3,167 Employee benefits

Jumlah kewajiban 248,782 261,105 487,884 884,875 6,023 1,888,669 Total liabilitiesJumlah perbedaan Total

jatuh tempo (97,397) 121,431 (66,514) 406,083 4,135 367,738 maturity gap

(iv) Risiko tingkat bunga (iv) Interest rate risk

Risiko tingkat bunga arus kas adalah risikodimana arus kas masa depan dari suatuinstrumen keuangan berfluktuasi karenaperubahan suku bunga pasar. Risiko nilaiwajar suku bunga adalah risiko dimana nilaidari suatu instrumen keuangan berfluktuasikarena perubahan suku bunga pasar.Perseroan memiliki eksposur terhadapfluktuasi tingkat suku bunga pasar yangberlaku baik atas risiko nilai wajar maupun aruskas. Margin bunga bisa meningkat sebagaihasil dari perubahan tersebut tetapi dapatmengurangi kerugian ketika terdapatpergerakan yang tidak diharapkan. Direksimenetapkan batas atas tingkatketidaksesuaian dari suku bunga repricing danvalue at risk yang bisa dilakukan, yangdimonitor secara harian oleh Divisi Finance &Accounting.

Cash flow interest rate risk is the risk that thefuture cash flows of a financial instrument willfluctuate because of changes in marketinterest rates. Fair value interest risk is therisk that the value of a financial instrumentwill fluctuate because of changes in marketinterest rates. The Company takes onexposure to the effects of fluctuations in theprevailing levels of market interest rates onboth its fair value and cash flow risks. Interestmargins may increase as a result of suchchanges but may reduce losses in the eventthat unexpected movements arise. The Boardsets limits on the level of mismatch of interestrate repricing and value at risk that may beundertaken, which is monitored daily byFinance & Accounting Division.

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposurnilai wajar instrumen keuangan Perseroanterhadap risiko tingkat bunga.

The following table summarises theCompany’s fair value exsposure to interestrate risks.

Page 212: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/70 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT(continued)

(iv) Risiko tingkat bunga (lanjutan) (iv) Interest rate risk (continued)

Bunga tetap/Fixed rate

Kurang dari 1bulan/Less

than1 month

Lebih dari 1 bulansampai 3 bulan/Over 1 monthto 3 months

Lebih dari 3bulan sampai 1

tahun/Over 3monthsto 1 year

Lebih dari1 tahun

sampai 2tahun/Over 1

year to 2years

Lebih dari2 tahun/Over 2years

Tidakdikenakanbunga/No

interest ratecharges

Jumlah/Total

Assets AssetsCash and cash

Kas dan setara kas - 66,844 - - - - 4,642 71,486 equivalentsPiutang pembiaya an Consumer Financing

konsumen - 78,728 155,481 648,424 731,246 559,713 - 2,173,592 receivablePiutang lain -lain - - - - - - 4,291 4,291 Other receivablesAset lain -lain - - - - - - 2,566 2,566 Other assets

Jumlah aset keuangan - 145,572 155,481 648,424 731,246 559,713 11,499 2,251,935 Total financial assets

Liabilities Liabilities

Hutang usaha - - - - - - 38,994 38,994 Trade payablesHutang lain-lain - - - - - - 24,128 24,128 Other payablesBeban yang masih harus

dibayar - 13,300 - - - - 15,358 28,658 Accrued expensesPinjaman bank 482,019 30,000 97,644 350,468 - - - 960,131 Bank loanSurat berharga yang

diberikan - - 49,979 249,568 524,076 - - 823,623 Securities issuedJumlah kewajiban Total financial

keuangan 482,019 43,300 147,623 600,036 524,076 - 78,480 1,875,534 liabilities

Jumlah selisih penilaian Total interestbunga (482,019) 102,272 7,858 48,388 207,170 559,713 - 376,401 repricing gap

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sukubunga rata-rata tertimbang atau rentang sukubunga efektif untuk masing-masing instrumenkeuangan.

The following table summarises the weightedaverage effective interest rates or a range ofeffective interest rates for each financialinstrument.

2010Kisaran suku bunga/

Interest rate rangeAset AssetsRupiah Rupiah

Kas dan setara kas 1.00% - 9.00% Cash and cash equivalentsPiutang pembiayaan konsumen 13.25% - 30.00% Consumer financing receivables

Kewajiban LiabilitiesRupiah Rupiah

Pinjaman bank 9.10% - 10.55% Bank loansSurat berharga yang diterbitkan 11.00% - 11.60% Securities issued

(v) Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan (v) Fair value of financial assets and liabilities

Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana asetdapat ditukar, atau kewajiban dapatdiselesaikan dengan dasar transaksi arms-length.

Fair value is the amount for which an assetcould be exchanged, or a liability settled, inan arms-length transaction basis.

Page 213: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/71 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT(continued)

(v) Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan(lanjutan)

(v) Fair value of financial assets and liabilities(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai tercatatdari aset dan kewajiban keuangan Perseroanmemiliki nilai yang hampir sama dengan nilaiwajarnya kecuali untuk instrumen berikut :

As at 31 December 2010, the carrying valueof the Company’s financial assets andliabilities approximates their fair value exceptfor the following financial instruments :

2010

Nilai tercatat/carrying

valueNilai wajar/fair value

Aset keuangan: Financial assets:Piutang pembiayaan konsumen 2,132,823 2,198,572 Consumer financing receivables

Kewajiban keuangan: Financial liabilities:Pinjaman bank 963,459 961,656 Bank loansSurat berharga yang diterbitkan Securities issued

- Hutang obligasi - bersih 224,691 220,952 Bonds payable - net -

Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen- bersih, diestimasi menggunakan diskontoarus kas, dengan mengacu pada rata-ratatertimbang dari tingkat bunga pasar yangdiberikan Perseroan untuk aset keuanganyang memiliki karakteristik yang sama denganaset keuangan tersebut pada tanggal neraca.

The fair value of consumer financingreceivables - net, is estimated usingdiscounted cash flows applying weightedaverage market rates offered by theCompany at the balance sheet date forfinancial assets that have similarcharacteristics with the above mentionedfinancial assets.

Nilai wajar dari pinjaman bank dan MediumTerm Notes (MTN) dinilai menggunakandiskonto arus kas berdasarkan tingkat sukubunga efektif yang dikenakan pada penarikanpinjaman terakhir atau suku bunga MTNsekarang dalam mata uang masing-masingsesuai dengan sisa periode jatuh temponya.

The fair value of bank loans and MediumTerm Notes (MTN) are estimated by usingdiscounted cash flows, applying the effectiveinterest rate charged by the lenders for thelast withdrawal of loans or current MTNinterest rate in each currency borrowingsbased in period to maturity.

Nilai wajar surat berharga yang diterbitkan -hutang obligasi diestimasi menggunakan nilaikuotasi pasar terakhir atau menggunakandiskonto arus kas berdasarkan tingkat sukubunga efektif yang dikenakan padapenerbitan obligasi terakhir atau instrumenyang sejenis.

The fair value of securities issued - bondspayable is estimated by using the last quotedmarket price or by using discounted cashflows applying the effective interest ratecharged for the last bonds issuance or similarinstrument.

Nilai wajar dari piutang lain-lain, aset lain-lain, hutang usaha, beban yang masih harusdibayar dan hutang lain-lain adalah sebesarnilai tercatat dikarenakan sisa jatuhtemponya dibawah satu tahun. Direksiberpendapat ini merupakan perkiraan yanglayak atas nilai wajarnya.

The fair value of other receivables, otherassets, trade payables, accrued expensesand other liabilities are stated at cost due tothe remaining period is under one year.Directors believe this is a reasonableapproximation of fair value.

Page 214: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/72 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

27. IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI 27. SIGNIFICANT COMMITMENTS ANDLIABILITIES

Perseroan tidak memiliki kewajiban kontinjensidan komitmen yang signifikan pada tanggal31 Desember 2010, 2009 dan 2008.

There were no significant contingent liabilities andcommitments as at 31 December 2010, 2009 and2008.

28. REKLASIFIKASI 28. RECLASSIFICATION

Beberapa angka perbandingan dalam laporankeuangan tahun 2009 dan 2008 telahdireklasifikasi agar sesuai dengan penyajianlaporan keuangan 2010.

Certain comparative figures in the 2009 and 2008financial statements have been reclassified toconform to the presentation in the 2010 financialstatements.

Disajikansebelumnya/Previouslyreported

Reklasifikasi/Reclassification

Direklasifikasikembali/

As reclassified

2009 2009Laporan laba rugi Statement of Income

Pendapatan RevenuePendapatan asuransi 73,438 (73,438) - Insurance incomeKeuntungan /(kerugian) Gains/(loss)

atas derivatif 39 (30,950) (30,911) on derivativesLain-lain - bersih 62,118 47,885 110,033 Others – net

Beban ExpensesGeneral and administrative

Beban umum dan administrasi (143,295) 49,176 (94,119) expensesKerugian penjualan Loss on sale of collateral

kendaraan jaminan (15,363) 15,363 - vehiclesProvision for doubtful

Penyisihan piutang ragu-ragu (22,228) (8,036) (30,264) accounts

Laporan arus kas Statement of cash flow

Proceeds from sale ofHasil penjualan kendaraan 35,730 (35,730) - collateral vehiclesPenerimaan kas dari Cash received from

pembiayaan konsumen 2,724,703 35,730 2,760,433 consumer financingPremi asuransi 163,027 (65,166) 97,861 Insurance premiumPembayaran kepada penyalur Payments to

kendaraan (1,998,816) 65,166 (1,933,650) car dealerPembayaran beban emisi Payments of bond

obligasi (1,154) 1,154 - issuance costsPembayaran beban emisi Payments of marketable

surat berharga lainnya - (1,189) (1,189) securities issuance costsPembayaran beban keuangan (191,802) 5,919 (185,883) Payments of cost of fundsPembayaran biaya provisi Payments of bank

pinjaman bank - (5,884) (5,884) provision costs

2008 2008Laporan laba rugi Statement of Income

Pendapatan RevenueDiscount on Insurance

Potongan premi asuransi 36,400 (36,400) - premiumKeuntungan/(kerugian)

atas derivatif 14,919 15,543 30,462 Gains/(loss)on derivativesLain-lain - bersih 65,174 20,857 86,031 Others – net

Page 215: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/73 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

28. REKLASIFIKASI (lanjutan) 28. RECLASSIFICATION (continued)

Disajikansebelumnya/

Previously reportedReklasifikasi/

Reclassification

Direklasifikasikembali/

As reclassified

2008 (lanjutan) 2008 (continued)Laporan laba rugi (lanjutan) Statement of Income (continued)

Beban ExpensesGeneral and administrative

Beban umum dan administrasi (66,043) (851) (66,894) expensesKerugian penjualan Loss on sale of collateral

kendaraan jaminan (16,234) 16,234 - vehiclesProvision for doubtful

Penyisihan piutang ragu-ragu (23,736) (15,383) (39,119) accounts

Laporan arus kas Statement of cashflow

Proceeds from sale ofHasil penjualan kendaraan 33,991 (33,991) - collateral vehiclesPenerimaan kas dari Cash received from

pembiayaan konsumen 2,236,792 33,991 2,270,783 consumer financingPremi asuransi 110,536 14,854 125,390 Insurance premiumPembayaran kepada penyalur Payments to

kendaraan (1,713,649) (44,906) (1,758,555) car dealersPembayaran kepada perusahaan Payments to

asuransi (119,042) 30,052 (88,990) insurance companiesPembayaran beban emisi Payments of bond

obligasi (3,768) 3,768 - issuance costsPembayaran beban emisi Payments of marketable

surat berharga lainnya - (3,768) (3,768) securities issuance costsPembayaran beban keuangan (237,434) 8,752 (228,682) Payments of cost of fundsPembayaran biaya provisi Payments of bank

pinjaman bank - (8,752) (8,752) provision costs

29. STANDAR AKUNTANSI BARU 29. PROSPECTIVE ACCOUNTINGPRONOUNCEMENTS

Dewan Standar Akuntansi Keuangan IkatanAkuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukanRevisi atas beberapa standar akuntansi yangberlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011sebagai berikut:

Financial Accounting Standard Board ofIndonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI)has issued revision of the following accountingstandards which will be effective as at 1 January2011:

- PSAK 1 (Revisi 2009) - Penyajian LaporanKeuangan,

- SFAS 1 (Revised 2009) - Presentation ofFinancial Statements,

- PSAK 2 (Revisi 2009) - Laporan Arus Kas, - SFAS 2 (Revised 2009) - Statements ofCashflows,

- PSAK 3 (Revisi 2010) - Laporan KeuanganInterim,

- SFAS 3 (Revised 2010) - Interim FinancialReporting,

- PSAK 4 (Revisi 2009) - Laporan KeuanganKonsolidasi dan Laporan KeuanganTersendiri,

- SFAS 4 (Revised 2009) - ConsolidatedFinancial Statements and Separate FinancialStatements,

- PSAK 5 (Revisi 2009) - Segmen Operasi, - SFAS 5 (Revised 2009) - OperatingSegments,

- PSAK 7 (Revisi 2010) - PengungkapanPihak-pihak yang mempunyai HubunganIstimewa,

- SFAS 7 (Revised 2010) - Related PartyDisclosures,

Page 216: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/74 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

29. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 29. PROSPECTIVE ACCOUNTINGPRONOUNCEMENTS (continued)

- PSAK 8 (Revisi 2010) - Peristiwa SetelahAkhir Periode Pelaporan,

- SFAS 8 (Revised 2010) - Events After theReporting Period,

- PSAK 12 (Revisi 2009) - Bagian Partisipasidalam Ventura Bersama,

- SFAS 12 (Revised 2009) - Interest in JointVentures,

- PSAK 15 (Revisi 2009) - Investasi dalamEntitas Asosiasi,

- SFAS 15 (Revised 2009) - Investment inAssociates,

- PSAK 19 (Revisi 2010) - Aset Tak Berwujud, - SFAS 19 (Revised 2010) - Intangible Assets,- PSAK 22 (Revisi 2010) - Kombinasi Bisnis, - SFAS 22 (Revised 2010) - Business

Combination,- PSAK 23 (Revisi 2010) - Pendapatan, - SFAS 23 (Revised 2010) - Revenue,- PSAK 25 (Revisi 2009) - Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,dan Kesalahan,

- SFAS 25 (Revised 2009) - AccountingPolicies, Changes in Accounting Estimatesand Errors,

- PSAK 48 (Revisi 2009) - Penurunan NilaiAset,

- SFAS 48 (Revised 2009) - Impairment ofAssets,

- PSAK 57 (Revisi 2009) - Provisi, LiabilitasKontinjensi dan Aset Kontinjensi,

- SFAS 57 (Revised 2009) - Provisions,Contingent Liabilities and Contingent Assets,

- PSAK 58 (Revisi 2009) - Aset Tidak Lancaryang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yangDihentikan,

- SFAS 58 (Revised 2009) - Non-CurrentAssets Held for Sale and DiscountinuedOperations,

- ISAK 7 (Revisi 2009) - Konsolidasi EntitasBertujuan Khusus,

- Interpretation of SFAS 7 (Revised 2009) -Consolidation of Special Purpose Entities,

- ISAK 9 - Perubahan Atas Liabilitas PurnaOperasi, Liabilitas Restorasi, dan LiabilitasSerupa,

- Interpretation of SFAS 9 - Changes inExisting Decommissioning, Restoration andSimilar Liabilities,

- ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan, - Interpretation of SFAS 10 - Customer LoyaltyProgram,

- ISAK 11 - Distribusi Aset Non-kas KepadaPemilik,

- Interpretation of SFAS 11 - Distribution ofNon-Cash Assets to Owners,

- ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas -Kontribusi Non Moneter oleh Venturer,

- Interpretation of SFAS 12 - Jointly ControlledEntities - Non Monetary Contributions byVenturers,

- ISAK 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya SitusWeb,

- Interpretation of SFAS 14 - Intangible Assets- Web Site Cost,

- ISAK 17 - Laporan Keuangan Interim danPenurunan Nilai.

- Interpretation of SFAS 17 - Interim FinancialReporting and Impairment.

DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atasbeberapa standar akuntansi yang berlaku untukperiode laporan keuangan yang dimulai padaatau setelah tanggal 1 Januari 2012 sebagaiberikut:

DSAK-IAI has also issued revision of the followingaccounting standards which are applicable forfinancial statements covering periods beginningon or after 1 January 2012:

- PSAK 8 (Revisi 2010) - Peristiwa SetelahAkhir Periode Pelaporan,

- SFAS 8 (Revised 2010) - Events after theReporting Period,

- PSAK 10 (Revisi 2010) - PengaruhPerubahan Nilai Tukar Valuta Asing,

- SFAS 10 (Revised 2010) - The Effects ofChanges in Foreign Exchange Rates,

- PSAK 24 (Revisi 2010) - Imbalan Kerja, - SFAS 24 (Revised 2010) - EmployeeBenefits,

- PSAK 46 (Revisi 2010) - Pajak Penghasilan, - SFAS 46 (Revised 2010) - Income Taxes,- PSAK 53 (Revisi 2010) - Pembayaran

Berbasis Saham,- SFAS 53 (Revised 2010) - Share-Based

Payment,

Page 217: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/75 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

29. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 29. PROSPECTIVE ACCOUNTINGPRONOUNCEMENTS (continued)

- PSAK 61 (Revisi 2010) - Akuntansi HibahPemerintah dan Pengungkapan BantuanPemerintah,

- SFAS 61 (Revised 2010) - Accounting forGovernment Grants and Disclosure ofGovernment Assistance

- PSAK 63 - Pelaporan Keuangan DalamEkonomi Hiper Inflasi,

- SFAS 63 - Financial Reporting inHyperinflationary Economies,

- ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalamKegiatan Usaha Luar Negeri,

- Interpretation of SFAS 13 - Hedge of NetInvestment in a Foreign Operation,

- ISAK 15 - Batas Aset Imbalan Pasti,Persyaratan Minimum dan Interaksinya,

- Interpretation of SFAS 15 - The Limit on aDefined Benefit Asset, Minimum FundingRequirements and their Interaction,

- ISAK 18 - Bantuan Pemerintah - Tidak AdaRelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi,

- Interpretation of SFAS 18 - GovernmentAssistance,

- ISAK 20 - Pajak Penghasilan - PerubahanDalam Status Pajak Entitas atau ParaPemegang Sahamnya.

- Interpretation of SFAS 20 - Income Taxes -Changes in the Tax Status of an Entity or itsShareholders.

Perseroan sedang mengevaluasi dampak daripenerapan revisi standar ini terhadap laporankeuangan.

The Company are currently evaluating the impactof the implementation of these revised standardson the financial statements.

30. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA 30. SUBSEQUENT EVENTS

Pada tanggal 16 Februari 2011, Perseroandengan PT Bank Panin Tbk. menandatanganiAkta Perjanjian Fasilitas Kredit No. 15.Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman non-revolving dari PT Bank Panin Tbk. sebesar Rp400.000 dengan jangka waktu tiga puluh enambulan sejak fasilitas pinjaman tersebut ditarik.Pada tanggal 17 dan 28 Februari 2011,Perseroan telah melakukan penarikan fasilitaspinjaman ini masing-masing sebesar Rp 100.000dan Rp 50.000

On 16 February 2011 the Company and PT BankPanin Tbk. signed a Credit Facility AgreementNo.15. The Company entered the non-revolvingloan facilty with PT Bank Panin Tbk. amounting toRp 400,000 which will be due in thirty six monthssince the facility has been drown down. On 17and 28 February 2011, the Company withdrew ofthe loan facilty amounting to Rp 100,000 and Rp50,000 respectively.

Pada tanggal 22 Februari 2011, Perseroan telahmelakukan perpanjangan dan penambahanfasilitas joint financing dengan PT Bank Mandiri(Persero) Tbk. menjadi sebesar Rp 4.500.000.

On 22 February 2011, the Company extended andadded the joint financing facility with PT BankMandiri (Persero) Tbk. to become amounting toRp Rp 4,500,000.

Pada tanggal 2 Maret 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank DKIdengan plafon sejumlah Rp 125.000 dalambentuk Term Loan.

On 2 March 2011, the Company obtained a creditfacility from PT Bank DKI amounted to Rp125,000 in the form of Term Loan.

Pada tanggal 24 Maret 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman dari PT BankBank Central Asia Tbk. dengan plafon sejumlahRp 300.000 terbagi dalam bentuk Term Loansebesar Rp 250.000 dan Pinjaman RekeningKoran sebesar Rp 50.000.

On 24 March 2011, the Company obtained acredit facility from PT Bank Central Asia Tbk.amounted to Rp 250,000 and Rp 50,000 in form ofTerm Loan and Current Accounts Loan,respectively.

Page 218: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi

PT MANDIRI TUNAS FINANCE(dahulu/formerly: PT Tunas Financindo Sarana)

Lampiran 5/76 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008

(Expressed in millions of Rupiah,unless otherwise stated)

31. PENERBITAN KEMBALI LAPORANKEUANGAN

31. REISSUANCE OF THE FINANCIALSTATEMENTS

Sehubungan dengan rencana Perseroan untukmelakukan Penawaran Umum Obligasi MandiriTunas Finance VI Tahun 2011 dengan TingkatBunga Tetap, Perseroan telah menerbitkankembali laporan keuangannya pada tanggal danuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2010 dengan komparatif pada tanggaldan untuk tahun-tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2009 dan 2008, untukmenyesuaikan penyajiannya dengan peraturanpasar modal.

In relation with the Company’s plan for a publicoffering of Mandiri Tunas Finance Bonds VI Year2011 with a Fixed Interest Rate, the Company hasreissued its financial statements as at and for theyear ended 31 December 2010 with comparativeas at and for the years ended 31 December 2009and 2008 to improve with presentation required bythe capital market regulation.

Penerbitan kembali laporan keuangan terkaitdengan hal-hal sebagai berikut:

Reissuance of the financial statements related tothe following items :

a. Lampiran 1/1 dan 1/2, Neraca: Aset dankewajiban

b. Lampiran 4/1: Laporan arus kasc. Lampiran 5/1, Catatan 1: Informasi umumd. Lampiran 5/4, Catatan 2a: Dasar penyusunan

laporan keuangane. Lampiran 5/5, Catatan 2b: Perubahan

kebijakan akuntansif. Lampiran 5/7, Catatan 2b: Perubahan

kebijakan akuntansig. Lampiran 5/17, Catatan 2d: Kas dan setara

kash. Lampiran 5/17, Catatan 2e: Piutang

pembiayaan konsumeni. Lampiran 5/24, Catatan 2o: Transaksi

dengan pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa

j. Lampiran 5/30, Catatan 4: Piutangpembiayaan konsumen

k. Lampiran 5/30, Catatan 5: Piutang lain-lainl. Lampiran 5/38, Catatan 7: Aset tetapm. Lampiran 5/41, Catatan 10: Hutang lain-lainn. Lampiran 5/42, Catatan 12: Pinjaman banko. Lampiran 5/45, Catatan 13: Surat berharga

yang diterbitkanp. Lampiran 5/54, Catatan 18: Pendapatanq. Lampiran 5/62, Catatan 24: Perjanjian

kerjasamar. Lampiran 5/64, Catatan 25: Informasi

segmen usahas. Lampiran 5/65, Catatan 26: Manajemen risiko

keuangant. Lampiran 5/72, Catatan 28: Reklasifikasiu. Lampiran 5/75, Catatan 30: Kejadian setelah

tanggal neracav. Lampiran 5/76, Catatan 31: Penerbitan

kembali laporan keuangan

a. Schedules 1/1 and 1/2, Balance Sheet:Assets and liabilities

b. Schedule 4/1: Statements of cash flowc. Schedule 5/1, Note 1: General informationd. Schedule 5/4, Note 2a: Basis of preparation

of financial statementse. Schedule 5/5, Note 2b: Changes in

accounting policiesf. Schedule 5/7, Note 2b: Changes in

accounting policiesg. Schedule 5/17, Note 2d: Cash and cash

equivalentsh. Schedule 5/17, Note 2e: Consumer financing

receivablesi. Schedule 5/24, Note 2o: Transactions with

related parties

j. Schedule 5/30, Note 4: Consumer financingreceivables

k. Schedule 5/30, Note 5: Other receivablesl. Schedule 5/38, Note 7: Fixed assetsm. Schedule 5/41, Note 10: Other payablesn. Schedule 5/42, Note 12: Bank loanso. Schedule 5/45, Note 13: Securities issued

p. Schedule 5/54, Note 18: Revenueq. Schedule 5/62, Note 24: Cooperation

agreementsr. Schedule 5/64, Note 25: Segment

informations. Schedule 5/65, Note 26: Financial risk

managementt. Schedule 5/72, Note 28: Reclassificationu. Schedule 5/75, Note 30: Subsequent events

v. Schedule 5/76, Note 31: Reissuance offinancial statements

Page 219: Kredit Mobil dan Kendaraan Bermotor Mandiri Tunas Finance ......2018/11/14  · Jumlah pembiayaan baru untuk jenis mobil meningkat sebesar 138% dari Rp 1,76 Trilyun di tahun 2009 menjadi