laporan study tour mtsm tempurrejo
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
LAPORAN PERJALANAN
STUDY TOUR DI MALANG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Semester II
Disusun Oleh :
1. Rudi
2. Putro
3. Rizka
4. Didin
5. Khoirul
6. Frengky
7. Dayid
MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAHTEMPURREJO-NGAWITahun Ajaran 2010-2011
LAPORAN STUDY TOUR MTsM TEMPURREJO
DI MALANG
TANGGAL, 03 MEI 2011
1. Peserta : Siswa-Siswi Kelas VIIIA-VIIIB MTsM Tempurrejo
2. Tujuan :
Untuk mengembangkan wawasan luas siswa
Sebagai pertanggung jawaban siswa yang telah diberikan tugas
Untuk mengetahui legenda Coban Rondo dan untuk meningkatkan akademik
siswa MTsM Tempurrejo.
3. Sasaran : Siswa Kelas VIII MTsM Tempurrejo
4. Pelaksanaan : Study Tour dilaksanakan pada hari Selasa, 03 Mei 2011
5. Hasil Kunjungan :
1. Legenda Coban Rondo
Asal-usul legenda Coban Rondo berasal dari sepasang pengantin baru
yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mempelai wanita yang bernama
Dewi Anjarwati dari gunung kawi yang menikah dengan R. Baron Kusuma
dari gunung anjasmara. Setelah usai pernikahan mencapai 36 hari (selapan),
Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke gunung anjasmara,
namun kedua orang tua Anjarwati melarang kedua mempelai pergi karena
usia pernikahannya baru saja selapan, akan tetapi keduanya bersikeras
berangkat dengan segala resiko dan apapun yang terjadi di perjalanan.
Ketika dalam perjalanan keduanya dikejutkan dengan hadirnya Joko
Lelono yang tidak jelas asal usulnya. Tampaknya Joko Lelono terpikat
dengan kecantikan Dewi Anjarwati dan berusaha merebutnya, perkelahian
tidak dapat dihindarkan pada Punakawan yang menyertainya. Raden Baron
berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang ada
cobannya (air terjun).
Perkelahian berlangsung seru dan akhirnya sama-sama gugur dalam
perkelahian itu, dengan demikian Dewi Anjarwati menjadi janda (rondo),
pada saat itulah coban tempat tinggal Dewi Anjarwati menanti suaminya
dikenal dengan sebutan Coban Rondo. Konon batu besar dibawah air terjun
adalah sebagai tempat duduk sang putri.
Keterangan :
Air terjun Coban Rondo berasal dari air hujan yang ditampung oleh daerah aliran
sungai DAS (Catchmun Area). Coban Rondo yang berasal dari lereng gunung kawi. Luas
DAS Coban Rondo diperkirakan 1252.6 Ha dan curah hujannya sekitar 1.721 mm/tahun,
sehingga diperkirakan DAS coban rondo menampung sekitar 21.6 milyar l/tahun air
hujan dan di alirkan melalui sungai Coban Rondo dengan debit terendah sekitar 150
l/detik.
Informasi Coban Rondo :
1. Ketinggian air terjun 84 m.
2. Ketinggian diatas permukaan air laut 1135 m.
3. Suhu rata-rata pertahun 1721 mm.
4. Asal sumber mata air dari Cemoro Dudo.
5. Pertama digunakan untuk obyek wisata tahun 1980.
6. Letak Coban Rondo menurut administrasi pemerintah terletak di Kecamatan
Pujan Kabupaten Malang.
7. Debit air terjun pada musim hujan 150 l/detik.
8. Debit air terjun pada musim kemarau 90 l/detik
9. Pemakaian air oleh PDAM dan masyarakat kecamatan pujan.
2. Laporan Di Jatim Park
Setelah dari Coban Rondo, kami melanjutkan perjalanan menuju
restaurant pada pukul 10.15 wib batu untuk makan pagi. Setelah selesai, kami
melanjutkan perjalanan menuju Jatim Park (Malang). Pada waktu perjalanan
salah satu teman kami ada yang mabuk pada awal perjalan menuju Jatim
Park. Kami sampai disana pada pukul 11.00 wib. Sesampainya disana kami
langsung mengambil tiket yang dibagikan oleh pemandu wisata dan
direkatkan dipergelangan tangan masing-masing oleh petugas.
Kemudian kami memasuki pintu area dan kami berphoto-photo bersama.
Selanjutnya kami melihat Gong terbesar ke-2 di Indonesia, lalu kami
memasuki galeri nusantara, kami banyak melihat baju-baju adat, topeng
punakawan, dll. Kemudian kami berpencar karena dari salah satu kelompok
kami semuanya tidak jalan bersama dari salah satu dari kami, mereka ada
yang berenang, menaiki Jet Coster, menaiki Roller Coster, dan memasuki
rumah misteri 3D.
Setelah itu kami meneruskan untuk memasuki taman burung. Burung-
burung di sana ternyata ada yang besar, kecil, dan ada juga yang unik.
Kemudian kami melanjutkan belanja di pasar wisata untuk oleh-oleh
keluarga, sesudah itu kami langsung keluar dari pintu area untuk
melaksanakan sholat ashar dengan dijama’ ta’khir. Setelah itu kami
meneruskan ke rumah makan Pandan Sari pukul 16.00 wib, setelah selesai
makan kami meneruskan ke tempat yang terakhir yaitu pasar buah untuk
membeli oleh-oleh dan melaksanakan sholat maghrib di sana (Mushola
Baitullah) pada pukul 17.30 wib.
Kemudian kami langsung menaiki bus untuk melanjutkan perjalanan
pulang. Pada perjalanan pulang kami diputarkan lagu-lagu dan film ,
semuanya pada menirukan lagu-lagu yang diputarkan oleh Om Rangga.
Setelah agak malam, semuanya langsung tidur. Hanya beberapa orang yang
tidak bisa tidur.
Beberapa saat kemudian tidak terasa kami sudah sampai di Gendingan,
semua peserta langsung dibangunkan dari tidurnya oleh si pemandu wisata.
Kami semuanya para peserta langsung dimintai mengambil tas masing-
masing dan mengecek barang-barang yang tertinggal di atas sloker. Kami
tiba di pertigaan Tretes pada pukul 10.30 wib. Dari para peserta ada yang
masih muntah karena mabuk perjalanan dan juga ada yang gembira, lesu, dan
capek serta mengantuk. Kami langsung pulang kerumah masing-masing
untuk istirahat, ada yang dijemput oleh ayahnya dan ada juga yang berjalan
kaki. Dari salah satu teman kami ada yang mabuk terus mulai dari awal
perjalanan sampai menuju pulang.
Demikian laporan kami, semoga dapat dijadikan acuan untuk bahan
pembinaan IPM MTsM Muhammadiyah Tempurrejo dan menambahkan
wawasan luas bagi siswa-siswi MTsM Tempurrejo.
LAMPIRAN