study tour bengkulu

15
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “ STUDY TOUR Karya tulis ini telah sya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan karya tulis ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan karya tulis ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya tulis ini. Akhir kata saya berharap semoga karya tulis tentang “ STUDY TOUR ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Penyusun

Upload: richo-arifianto

Post on 09-Jul-2016

287 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

study tour bengkulu

TRANSCRIPT

Page 1: Study Tour Bengkulu

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, puja dan

puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya

kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “ STUDY TOUR

Karya tulis ini telah sya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan karya tulis ini. Untuk itu kami menyampaikan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan karya tulis

ini.

    Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari

segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami

menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya tulis ini.

Akhir kata saya berharap semoga karya tulis tentang “ STUDY TOUR ini dapat

memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

   

                                                                                                                                                           Penyusun

Page 2: Study Tour Bengkulu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

LAPORAN PERJALANAN................................................................................................

1. Museum Negeri Bengkulu.......................................................................................

2. Pantai Panjang.........................................................................................................

3. Benteng Marlborough..............................................................................................

4. Rumah Bung Karno.................................................................................................

KESIMPULAN...................................................................................................................

Page 3: Study Tour Bengkulu

LAPORAN PEJALANAN

1. Museum Negeri Bengkulu

Jl. Pembangunan No. 8, Padang Harapan,

Kecamatan Gading Cempaka, Bengkulu ( 38223 )

Telp.     : (0736) 22098 

Faks.    : (0736) 28550 Museum  Bengkulu mulai dibangun pada tahun 1978. Namun, museum ini baru difungsikan pada 3 Mei 1980. Pada awalnya, Museum Negeri Bengkulu bertempat di Benteng Marlborough. Tiga tahun kemudian, tepatnya 3 Januari 1983, museum ini menempati gedung baru di Jalan Pembangunan No.8 Padang Harapan. Museum yang diresmikan oleh Drs. GBPH Poeger, Dirjen Kebudayaan pada waktu itu, memiliki dua ruangan pameran, yakni ruang Pameran Tetap dan Pameran Temporer. Di kedua ruang pameran inilah, pengunjung dapat melihat 3.660 koleksi yang meliputi bidang biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika/heraldika, filologika dan keramologika. Museum ini merupakan tempat penyimpanan koleksi benda-benda bersejarah dan adat budaya masing-masing suku yang terdapat di Bengkulu. Di antaranya adalah koleksi pakaian pengantin dan pakaian adat, alat-alat rumah tangga, senjata tradisional, bentuk-bentuk rumah adat, tulisan huruf “ Ka ga nga” dan peninggalan-peninggalan masa prasejarah mulai dari masa peradaban batu sampai perunggu. Demikian juga peninggalan kerajinan kain tenun terdiri dari kain tenun masyarakat Enggano dan aneka jenis motif kain besurek.

Page 4: Study Tour Bengkulu

2. Pantai Panjang

Bengkulu memiliki keindahan wisata bahari yang tidak bisa dilewatkan. Pasir putih

sepanjang 7 km dan air laut yang jernih jadi andalan Pantai Panjang. Pantai ini siap jadi tujuan

wisata baru Anda.

Pantai panjang di Kota Bengkulu adalah salah satu objek wisata dengan hamparan pasir

putih yang masih alami dan dapat membuka inspirasi akan kebesaran tuhan yang maha kuasa.

Pantai ini tepatnya berada disisi barat Kota Bengkulu. Untuk mencapai lokasi yang hanya

berjarak 1.5 km dari pusat kota ini dapat ditempuh dengan naik angkutan umum di Kota

Bengkulu.

Terletak 1,5 km dari barat Bengkulu, pantai ini telah terkenal sebagai objek wisata paling

diminati di Bengkulu. Bagaimana tidak, pasirnya putih, pantainya landai dan airnya pun jernih.

Terlebih, pantai ini memiliki garis yang panjangnya tidak main-main, 7 km! Sambil menyelusuri

pantai kita dapat menikmati semilir angin yang sejuk di siang hari dan pemandangan matahari

terbenam (Sunset) pada sore hari. Berjalan kaki menyelusuri bulir pasir putihnya sangat halus,

yang tidak akan mengotori kaki Anda. Berbagai fasilitas mulai dibangun di kawasan Pantai

Panjang. Salah satunya jogging track, Anda dapat menikmati indahnya pantai sambil ber-jogging

ria dan menghirup udara pantai yang sangat sejuk di kala pagi dan sore.

Pantai Panjang memiliki jarak titik pasang dan titik surut yang lumayan jauh, yaitu 500

meter. Hal ini tentu membuat pantai ini lebih indah saat surut karena hamparan pasir putihnya

jadi semakin luas.

Page 5: Study Tour Bengkulu

3. Benteng Marlborough

Benteng Marlborough (Fort Marlborough)  adalah peninggalan sejarah yang ada di kota

Bengkulu. Benteng terletak di pusat kota di daerah yang disebut Kampung. Namanya  memang

Kampung, tetapi lokasinya  dekat rumah dinas Gubernur yang megah dan beberapa lokasi  yang

terkenal dengan pertokoan dan wisata kuliner serta  wisata pantai Tapak Paderi. 

Marlborough adalah sebutan dan nama resminya, tetapi masyarakat setempat menyebutnya

Malabro,  (kabarnya Malioboro berasal dari kata Marlborough juga, benarkah?). Nama benteng

ini menggunakan nama seorang bangsawan dan pahlawan Inggris, yaitu John Churchil, Duke of

Marlborough I.

Benteng dibangun oleh usaha dagang dari  Inggris, East Indian Company  awal abad 18

(1713 – 1719).  Gubernurnya pada waktu itu bernama Joseph Callet. Bangunan benteng 

menyerupai kura-kura ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 44.100 meter persegi dan

menghadap ke arah selatan.

Pemerintahan kolonial Inggris menguasai Propinsi Bengkulu selama lebih kurang 140 tahun

(1685 – 1825). Sehingga benteng ini pun masih memiliki bentuk yang sesuai dengan desain asli

bangunan abad ke-17. Bentuk benteng ini mirip dengan gambaran benteng di film-film barat

yang dikelilingi parit dan ada jembatannya, terletak di pinggir laut. Pada awalnya benteng ini

untuk kepentingan militer, tetapi kemudian berfungsi juga untuk perdagangan  dan pengawasan

jalur perdagangan yang melewati Selat Sunda.

Pada masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles pada 1818 – 1824 Bengkulu menjadi

terkenal. (Bunga bangkai, Rafflesia arnoldi,  mengambil nama dari Raffless yang sekarang

Page 6: Study Tour Bengkulu

menjadi lambang propinsi Bengkulu).  Pada 1825 Inggris yang menguasai Bengkulu melakukan

tukar menukar dengan Belanda yang menguasai Malaysia dan Singapura. Belanda selanjutnya

menempati benteng Malborough sampai perang dunia II yang pada akhirnya semua wilayah

Sumatera diduduki tentara Jepang sampai Jepang menyerah kalah pada 1945. Setelah

kemerdekaan RI tahun 1945 benteng tersebut digunakan oleh TNI dan polisi sampai tahun 1970.

Setelah kemerdekaan RI Bengkulu merupakan salah satu Keresidenan di Provinsi Sumatera

Selatan, baru pada tahun 1968 Bengkulu terwujud menjadi Provinsi yang berdiri sendiri dan

lepas dari Provinsi Sumatera Selatan.

Benteng inipun pernah dipakai sebagai tempat penahanan Bung Karno.

Di sini juga  dipakai sebagai tempat tinggal petinggi militer Inggris, sehingga mirip kota kecil,

terlihat dari catatan yang tertinggal yang masih tersimpan  terkait dengan perkawinan,

pembaptisan dan kematian.

Kondisi Benteng Marlborough Memprihatinkan

Benteng Marlborough adalah sebuah bangunan benteng pertahanan tentara Inggris yang

terletak di pesisir pantai Tapak Paderi-Kota Bengkulu. Benteng ini dibangun oleh kolonial

Inggris pada tahun 1914-1719 di bawah pimpinan Gubernur Jendral Josef Colin.

Semasa pendudukan mereka di Wilayah Bengkulu benteng Marlborough adalah benteng

terbesar pernah dibangun oleh Bangsa Inggris semasa kolonialismenya di Asia Tenggara.

Benteng Marlborough adalah sebuah bangunan benteng pertahanan yang terletak di pesisir

pantai Tapak Paderi - Kota Bengkulu. Benteng Marlborough ini dibangun oleh kolonial Inggris

pada tahun 1914 – 1719 dibawah pimpinan Gubernur Jendral Josef Colin semasa pendudukan

mereka di Wilayah Bengkulu. Benteng Marlborough adalah benteng terbesar yang pernah

dibangun oleh Bangsa Inggris semasa kolonialismenya di Asia Tenggara.

Konstruksi bangunan benteng Benteng Marlborough ini memang sangat kental dengan corak

arsitektur Inggris Abad ke-20 yang ‘megah’ dan ‘mapan’. Bentuk keseluruhan komplek

bangunan benteng yang menyerupai penampang tubuh ‘kura-kura’ sangat mengesankan

kekuatan dan kemegahan. Detail-detail bangunan yang European Taste menanamkan kesan

keberadaan bangsa yang besar dan berjaya pada masa itu. Dari berbagai peninggalan Benteng

Marlborough yang masih terdapat di dalam bangunan benteng dapat pula diketahui bahwa pada

Page 7: Study Tour Bengkulu

masanya bangunan ini juga berfungsi sebagai pusat berbagai kegiatan termasuk perkantoran,

bahkan penjara.

Berbagai catatan sejarah pernah terjadi di Benteng Marlborough ini, diantaranya tentang

berbagai kejadian dalam kehidupan bangsa Inggris di Bengkulu saat itu, beberapa pesta

perkawinan diantara mereka, berbagai kisah perniagaan rempah-rempah, peperangan-peperangan

yang terjadi, hingga kisah gugurnya Hamilton, gugurnya Thomas Parr dan penundukan /

penguasaan benteng ini selama lebih kurang enam bulan oleh perlawanan Tobo Bengkulu

dengan Rajo Lelo-nya.

Dalam usia yang sudah mencapai tiga abad, nilai Benteng Marlborough ini tentu lebih dari

sekedar bangunan bersejarah yang berada di Bumi Bengkulu ini. Tetapi Benteng Marlborough

juga merupakan ‘prasasti’ yang mengisahkan tentang jalinan interaksi dua bangsa yang berbeda,

yaitu bangsa Inggris dan bangsa Melayu Bengkulu’. Benteng Marlborough bagaikan ‘permata

sejarah’ yang menyatukan kenangan manis dari dua bangsa yang berbeda dalam sebuah untaian

kalung ‘kehormatan peradaban’-nya masing-masing. Benteng Marlborough adalah situs yang

tiada boleh dilewatkan ketika wisatawan mengunjungi Bengkulu.

4. Rumah Bung karno

Salah satu tempat pengasingan Soekarno berada di Kota Bengkulu. Selama pengasingannya

di Bengkulu, Bung Karno ditempatkan di sebuah rumah yang awalnya adalah tempat tinggal

orang Cina yang bernama Tan Eng Cian. Tan Eng Cian adalah pengusaha yang menyuplai bahan

pokok untuk kebutuhan pemerintahan kolonial Belanda. Soekarno menempati rumah tersebut

dari tahun 1938 hingga tahun 1942. Rumah ini berjarak sekitar 1,6 km dari Benteng Malborough.

Rumah yang berada pada koordinat 0,3o 47l 85,1ll Lintang Selatan dan 102o15l 41,7ll  Bujur

Timur ini berada di ketinggian 64 m di atas permukaan laut.

Page 8: Study Tour Bengkulu

Rumah yang dibangun pada awal abad ke-20 ini berbentuk empat persegi panjang. Bangunan

ini tidak berkaki dan dindingnya polos. Pintu masuk utama berdaun ganda, dengan bentuk

persegi panjang. Bentuk jendela persegi panjang dan berdaun ganda. Pada ventilasi terdapat kisi-

kisi berhias. Rumah dengan halaman yang cukup luas ini memiliki atap berbentuk limas. Luas

bangunan rumah ini adalah 162 m2, dengan ukuran 9 x 18 m.

Dulu luas keseluruhan rumah ini mencapai 4 hektar. Selain rumah utama, ada beberapa

bangunan lain. Dengan berjalannya waktu, oleh Pemerintah Propinsi Bengkulu lahan yang ada

kemudian dibagi-bagi untuk rumah penduduk dan sebagian untuk gedung instansi pemerintah

daerah setempat.

Di dalam rumah pengasingan ini tersimpan benda-benda peninggalan Bung Karno yang

memiliki nilai sejarah. Benda-benda tersebut merupakan saksi bisu yang menemani sang

Proklamator dalam menyusun strategi-strategi perjuangan selama di pengasingan. Meskipun

rumah ini tidak terbilang besar, namun pembagian ruang dan penataan benda-benda berharga

tersebut cukup rapi dan teratur.

Di teras, selain meja dan kursi, ada dua lemari kecil, satu untuk menyimpan berbagai jenis

suvenir dan satu lagi menjadi tempat menyimpan makanan khas Bengkulu dan berbagai jenis kue

lainnya. Bergeser sedikit ke dalam rumah, pengunjung dapat menjumpai sepasang kursi tua. Di

sisi kanan terdapat tiga buah kamar dan di sisi kiri terdapat dua kamar tidur. Di dalam kamar

tidur terdapat ranjang besi yang merupakan tempat tidur Bung Karno saat ia menghuni rumah

ini. Di dalam satu dari tiga kamar lainnya, yang terletak di bagian depan, terpajang duplikat

sepeda tua, kendaraan yang biasa dipakai Bung Karno untuk bepergian ketika itu.

Di kamar paling tengah ditempatkan sebuah lemari gandeng berukuran 2 x 1,5 meter, tempat

buku koleksi Bung Karno dipajang. Sebuah lemari pakaian menyimpan pakaian serta beberapa

benda bekas pemain sandiwara ketika itu, seperti kebaya dan payung tua terbuat dari kertas.

Semuanya telah tampak usang dan pudar warnanya.

Kamar terakhir, pada bagian belakang, tampak kosong, tapi pada setiap bagian dinding

terpajang bingkai-bingkai foto berukuran besar; tampak foto-foto Bung Karno beserta Ibu Inggit

dan keluarga serta kerabatnya yang lain, termasuk foto Fatmawati yang ketika itu baru beranjak

dewasa.

Page 9: Study Tour Bengkulu

Pada bagian belakang rumah terdapat beranda dengan sepasang kursi santai. Pada bagian

kanan terdapat bangunan memanjang ke belakang, terdiri atas lima petak, di antaranya

merupakan kamar kecil atau kamar mandi, sedangkan yang lainnya berfungsi sebagai gudang

dan dapur.

Namun, koleksi peninggalan yang sebenarnya paling berharga di dalam rumah ini adalah

buku-buku Bung Karno yang jumlahnya mencapai ratusan buah. Deretan buku-buku tebal

tersebut meliputi pelbagai jenis, seperti karya sastra klasik, ensiklopedia, data kepemimpinan

Jong Java, hingga Alkitab Pemuda Katolik. Sayang sekali, buku-buku yang sebagian besar

berbahasa Belanda itu sudah dalam keadaan rapuh dan hancur termakan usia. Jika

diprosentasikan, sekitar 60 persen dari semua buku yang ada di Rumah Pengasingan Bung Karno

ini rusak parah.

Sampul buku sebagian besar berlubang atau hancur. Warna buku pun sudah memudar dan

rapuh. Tidak ada alat pengatur suhu atau sarana penjaga keawetan buku, seperti layaknya sebuah

museum.

Selain buku koleksi Bung Karno, puluhan seragam kelompok Tonil Monte Carlo juga

disimpan di rumah ini. Sungguh disayangkan, di dalam lemari penyimpanan ini juga tidak

dilengkapi dengan pengatur suhu dan cahaya untuk mencegah kerusakan akibat pelapukan dan

berbagai faktor lain.

Page 10: Study Tour Bengkulu

KESIMPULAN

Museum  Bengkulu mulai dibangun pada tahun 1978. Namun, museum ini baru

difungsikan pada 3 Mei 1980. Pada awalnya, Museum Negeri Bengkulu bertempat di Benteng

Marlborough. Tiga tahun kemudian, tepatnya 3 Januari 1983, museum ini menempati gedung

baru di Jalan Pembangunan No.8 Padang Harapan.

Museum ini merupakan tempat penyimpanan koleksi benda-benda bersejarah dan adat

budaya masing-masing suku yang terdapat di Bengkulu.

Pantai Panjang memiliki jarak titik pasang dan titik surut yang lumayan jauh, yaitu 500

meter. Hal ini tentu membuat pantai ini lebih indah saat surut karena hamparan pasir putihnya

jadi semakin luas.

Benteng Marlborough (Fort Marlborough)  adalah peninggalan sejarah yang ada di kota

Bengkulu. Benteng terletak di pusat kota di daerah yang disebut Kampung.

Dalam usia yang sudah mencapai tiga abad, nilai Benteng Marlborough ini tentu lebih

dari sekedar bangunan bersejarah yang berada di Bumi Bengkulu ini. Tetapi Benteng

Marlborough juga merupakan ‘prasasti’ yang mengisahkan tentang jalinan interaksi dua bangsa

yang berbeda, yaitu bangsa Inggris dan bangsa Melayu Bengkulu’. Benteng Marlborough

bagaikan ‘permata sejarah’ yang menyatukan kenangan manis dari dua bangsa yang berbeda

dalam sebuah untaian kalung ‘kehormatan peradaban’-nya masing-masing.

Salah satu tempat pengasingan Soekarno berada di Kota Bengkulu. Selama

pengasingannya di Bengkulu, Bung Karno ditempatkan di sebuah rumah yang awalnya adalah

tempat tinggal orang Cina yang bernama Tan Eng Cian.

Rumah yang dibangun pada awal abad ke-20 ini berbentuk empat persegi panjang. Bangunan

ini tidak berkaki dan dindingnya polos. Pintu masuk utama berdaun ganda, dengan bentuk

persegi panjang. Bentuk jendela persegi panjang dan berdaun ganda. Pada ventilasi terdapat kisi-

kisi berhias. Rumah dengan halaman yang cukup luas ini memiliki atap berbentuk limas. Luas

bangunan rumah ini adalah 162 m2, dengan ukuran 9 x 18 m.