laporan rwl | zuhdi allamsyah | islamic university of indonesia

22
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH) Disusun Oleh : Agit Eka Putra (13522100) Zuhdi Allamsyah (13522124) Kelompok : C-5 Asisten Pembimbing : Gayuh Minanglati (E-88)

Upload: zuhdi-allamsyah

Post on 16-Jan-2016

459 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

Laporan Perancangan Sistem Kerja Ergonomi

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI

MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH)

Disusun Oleh :

Agit Eka Putra (13522100)

Zuhdi Allamsyah (13522124)

Kelompok : C-5

Asisten Pembimbing :

Gayuh Minanglati (E-88)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2015

BAB II

MANUAL MATERIAL HANDLING (MMH)

2.1Tujuan Praktikum

1. Mampu melakukan pengukuran kerja pada kasus manual material handling.

2. Mengetahui besar beban kerja pada saat melakukan kerja.

3. Mampu memahami keterbatasan manusia dari beban kerja yang

dibebankan pada anggota tubuh manusia.

4. Mampu memberikan rekomendasi berdasarkan analisa perhitumgan RWL dan

Lifting Indexs

2.2 Tugas Praktikum

1. Melakukan pengamatan Manual Material Handling pada stasiun kerja

dengan pendekatan NIOSH menggunakan metode Recommended Weight

Limit (RWL).

2. Mengambil Video pekerja ketika melakukan pengangkatan.

3. Mengambil screen capture dari video pengangkatan yang telah diambil dan

menentukan sudut pada foto tersebut sesuai ketentuan.

4. Menghitung RWL dan LI awalan dan usulan pada stasiun kerja..

2.3 Output

1. Deskripsi :

Dari serangkaian pengamatan yang telah kami lakukan, kami mendapatakan

hasil penelitian berupa data operator dan tabel pengumpulan data. Adapun data

yang kami dapatkan antara lain :

a. Data Operator :

Nama : Santo

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 47 tahun

b. Tempat Penelitian : Pengolahan abu vulkanis UII

c. Jenis Pekaerjaan : Buruh / Pengangkut batako

d. Tabel Pengumpulan Data :

Adapun tabel pengumpulan datanya sebagai berikut :

1.1 Data Multiplier Operator

Berat objek (kg)Lokasi tangan (cm)

Jarak Vertikal (cm)Awal Tujuan

L (rata-rata) L (maksimum) H V H V D12 kg 12 kg 43 cm 41 cm 48 cm 123 cm 82 cm

Sudut Asimetris Tingkat Frekuensi

DurasiJenis Kopling

Awal Tujuan Lifts/min (jam)A A F Awal Tujuan

0 0 4 kali dalam satu menit

8 jam Fair Fair

Dalam penentuan jenis kopling, penulis memilih jenis kopling yang tergolong jenis

fair. Penentuan jenis kopling didasarkan atas beberapa alasan, diantaranya adalah

sebagai berikut :

a. Bentuk benda yang simetris

b. Tidak adanya pegangan yang pasti pada benda angkat

Dari kedua alasan diatas dapat diketahui bahwa jenis kopling dari operator pengangkat

batako adalah fair.

a. Penentuan Variabel Multiplier Perhitungan RWL

Gambar 1.1 Flowchart decision tree kopling

YES

YES

YES

YES

NO

NO

NO

NO

YES

NO

Good

POOR

FAIR

derajat90 sudut memebentuk

Jari -Jari

?Optimal)Handle(Tungkai

?Optimal)Grid(Genggaman

?Optimal)Keranjang(

Container

?)Benda Besar(?Bulky Object

)Benda Bebas(Loose Object

)Keranjang(Container

Object Lifted

b. Penentuan Variabel Multiplier Perhitungan RWL

Penentuan Jarak beban tehadap titik pusat tubuh

Dari pengukuran yang telah dilakukan seperti yang terdapat pada

gambar, dapat diketahui bahwa nilai jarak beban terhadap titik

pusat tubuh (H) origin adalah sebesar 43 cm, sedangkan H

destination sebesar 48 cm

Gambar 1.2 Jarak beban tehadap titik pusat tubuh

Penentuan Sudut Simetri Putaran yang dibentuk oleh tubuh

Dari pengamatan yang telah dilakukan seperti pada gambar

dibawah, dapat diketahui bahwa tidak terdapat sudut simetri yang

dibentuk oleh tubuh pada saat pengangkatan beban baik pada posisi

origin maupun destination, sehingga dapat dikatakan nilai sudut

asimetri samadengan nol derajat (A=00)

Gambar 1.3 sudut asimetri yang Gambar 1.4 sudut asimetri yang

dibentuk oleh tubuh origin dibentuk oleh tubuh destination

Penentuan Jarak Beban terhadap LantaiDari pengukuran yang telah dilakukan seperti yang terdapat pada

gambar dibawah ini, dapat diketahui bahwa jarak beban terhadap

lantai (V) origin adalah sebesar 41 cm, sedangkan jarak beban

terhadap lantai (V) destination sebesar 123 cm.

Gambar 1.5 Jarak beban terhadap Gambar 1.6 Jarak beban terhadap

lantai posisi origin lantai posisi destination

2. Perhitungan RWL Awalan

Persamaan untuk menentukan beban yang direkomendasikan untuk

diangkat seseorang adalah sebagai berikut :

Keterangan :

LC = konstanta pembebanan = 23 kg FM = factor pengali frekuensi

HM = factor pengali horizontal = 25/H CM = factor pengali coupling

VM = factor pengali vertical DM = factor pengali perpindahan

VM = 1 - 0.00326 | V – 75 | DM = 0.82 + 4.5D

AM = Faktor pengali asimetrik

AM = 1- 0.0032 x A

a. Perhitungan RWL Origin Awalan

Posisi origin adalah posisi dimana operator melakukan gerakan awal

dimana benda/origin tersebut berada

LC = 23

HM = 25/H

= 25/43 = 0,54

VM = 1-0,00326 | V – 75 |

= 1-0,00326 | 41 – 75 |

= 0,89

DM = 0.82 + 4.5D

DM = 0.82 + 4.582

= 0,87

AM = 1- 0.0032 x A

AM = 1- 0.0032 x 0

= 1

Frekuensi angkatan per menit = 4 kali

V = 41 cm = 16,141 inch, maka V < 30 FM = 0.45 (lihat di tabel FM)

Waktu kerja = 2 jam < t < 8 jam

RWL=LC x HM x VM x Dmx AM x FM x CM

CM = 0,95

RWL=LC x HM x VM x Dmx AM x FM x CM

= 23 x 0,54 x 0,89 x 0,87 x 1 x 0,45 x 0,95

= 4,11 kg

b. Perhitungan RWL destination Awalan

Posisi Posisi destination adalah posisi dimana operator melakukan

gerakan akhir terhadap benda/obyek tersebut diletakkan.

LC = 23

HM = 25/H

= 25/48 = 0,52

VM = 1-0,00326 | V – 75 |

= 1-0,00326 | 123 – 75 |

= 0,84

DM = 0.82 + 4.5D

DM = 0.82 + 4.582

= 0,87

AM = 1- 0.0032 x A

AM = 1- 0.0032 x 0

= 1

Frekuensi angkatan per menit = 4 kali

V = 123 cm = 48,42 inch, maka V > 30 FM = 0.45 (lihat di tabel FM)

Waktu kerja = 2 jam < t < 8 jam

CM = 0,95

RWL=LC x HM x VM x Dmx AM x FM x CM

= 23 x 0,52 x 0,84 x 0,87 x 1 x 0,45 x 0,95

= 3,74 kg

c. Pembahasan Hasil perhitungan RWL Awalan

Dari perhitungan RWL origin dan destination awalan yang telah

dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai RWL origin awalan adalah sebesar

4,11 dan nilai RWL destination awalan adalah sebesar 3,74 untuk

selanjutnya digunakan untuk LI (Lifting Indeks) untuk mengetahui apakah

dalam mengangkat beban tersebut aman atu tidak.

3. Perhitungan Lifting Indeks Awalan

Untuk mengetahui indek pengankatan (Lifting Indeks) yang tidak

mengandung resiko cidera tulang belakang karena pengankatan beban,

menggunakan persamaan sebagai berikut :

LI= Load WightRec omended Wight Limit (RWL)

a. Lifting Indeks Awalan

Perhitungan RWL Origin Awalan

LI= Load WightRecomended Wight Limit ( RWL ) =

124,11

= 2,91

Perhitungan RWL Destination Awalan

LI= Load WightRecomended Wight Limit ( RWL )

= 12

3,74 = 3,21

b. Pembahasan Lifting Indeks Awalan

Lifting Indeks digunakan untuk mengetahui resiko apakah dalam

mengangkat beban, seorang operator tergolong aman atau tidak, jika LI <

1, maka aktivitas tersebut tidak mengandung resiko, dan apabila LI > 1

maka aktivitas tersebut lebih mengandung resiko. Dari perhitungan Lifting

Indeks yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai/skor Lifting

Indeks Origin dan Lifting Indeks Destination dari operator sebesar 2,91 dan

3,21 yang berarti bahwa LI > 1, maka aktivitas tesebut tergolong aktivitas

yang mengandung resiko.

4. Perhitungan RWL Usulan

Untuk mengurangi kemunngkinan resiko cidera dari operator pada saat

mengangkat beban, maka perlu adanya usulan yang baik sesuai dengan

perhitungan RWL agar cidera dapat dihindarkan. Untuk itu, RWL yang

diusulkan agar operator terhindar dari cidera pada saat mengangkat beban

adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2 Data RWL Usulan

Berat objek (kg)Lokasi tangan (cm)

Jarak Vertikal (cm)Awal Tujuan

L (rata-rata) L (maksimum) H V H V D12 kg 12 kg 20 cm 45 cm 24 cm 120 cm 82 cm

Sudut Asimetris Tingkat Frekuensi

DurasiJenis Kopling

Awal Tujuan Lifts/min (jam)A A F Awal Tujuan

0 0 2 kali dalam satu menit

8 jam Fair Fair

a. Perhitungan RWL Origin Usulan

Posisi origin adalah posisi dimana operator melakukan gerakan awal dimana

benda/origin tersebut berada

LC = 23

HM = 25/H

= 25/20 = 1,25

VM = 1-0,00326 | V – 75 |

= 1-0,00326 | 45 – 75 |

= 0,903

DM = 0.82 + 4.5D

DM = 0.82 + 4.582

= 0,87

AM = 1- 0.0032 x A

AM = 1- 0.0032 x 0

= 1

Frekuensi angkatan per menit = 2 kali

V = 45 cm = 17,71 inch, maka V < 30 FM = 0.65 (lihat di tabel FM)

Waktu kerja = 2 jam < t < 8 jam

CM = 0,95

RWL=LC x HM x VM x Dmx AM x FM x CM

= 23 x 1,25 x 0,903 x 0,87 x 1 x 0,65 x 0,95

= 13,94 kg

b. Perhitungan RWL destination Usulan

Posisi Posisi destination adalah posisi dimana operator melakukan gerakan

akhir terhadap benda/obyek tersebut diletakkan.

LC = 23

HM = 25/H

= 25/22 = 1,14

VM = 1-0,00326 | V – 75 |

= 1-0,00326 | 100 – 75 |

= 0,86

DM = 0.82 + 4.5D

DM = 0.82 + 4.582

= 0,87

AM = 1- 0.0032 x A

AM = 1- 0.0032 x 0

= 1

Frekuensi angkatan per menit = 2 kali

V = 120 cm = 47,24 inch, maka V > 30 FM = 0.65 (lihat di tabel FM)

Waktu kerja = 2 jam < t < 8 jam

CM = 0,95

RWL=LC x HM x VM x Dmx AM x FM x CM

= 23 x 1,14 x 0,86 x 0,87 x 1 x 0,65 x 0,95

= 12,113 kg

c. Pembahasan Hasil RWL Usulan

Dari perhitungan RWL origin dan destination usulan yang telah

dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai RWL origin usulan adalah sebesar

13,94 kg dan nilai RWL destination usulan adalah sebesar 12,113 kg untuk

selanjutnya digunakan untuk LI Lifting Indeks) untuk mengetahui apakah

dalam mengangkat beban tersebut aman atau tidak

5. Perhitungan LI (Lifting Indeks) Usulan

Untuk mengetahui indek pengankatan (Lifting Indeks) apakah masih

mengandung resiko cidera tulang belakang atau tidak menggunakan persamaan

sebagai berikut :

a. Lifting Indeks Origin Usulan :

LI= Load WightRecomended Wight Limit ( RWL )

LI= 1213,94

= 0,86

b. Lifting Indeks Destination Usulan :

LI= Load WightRecomended Wight Limit ( RWL )

LI= 1212,113

= 0,9906

c. Pembahasan Lifting Indeks Usulan

Dari perhitungn Lifting Indeks usulan yang telah dilakukan, dapat

diketahui bahwa skor Lifting Origin Indeks usulan adalah sebesar 0,86

dan skor Lifting Indeks Destination usulan adalah sebesar 0,9906, yang

berarti LI < 1, maka kegitan pengangkatan beban tersebut sudah dapat

dikatakan tidak beresiko atau sudah aman.

6. Usulan Perbaikan

Usulan perbaikan dilakukan untuk memimalkan resiko cidera yang

dapat dialami oleh seorang operator pada saat proses pengangkatan beban.

Usulan perbaikan dapat berupa usulan perbaikan tata letak stasiun kerja, cara

mengangkat beban, dan lain sebagainya. Untuk itu, agar dapat meminimumkan

resiko cidera yang dapat dialami operator pada saat bekerja, maka diberikan

usulan perbaikan sebagai berikut :

a. Mengurangi intensitas kerja yang dilakukan dalam satu menit

b. Lebih mendekatkan posisi barang ke tubuh pada saat proses

pengangkatan

7. Analisa Recommended Wight Limit (RWL)

Recommended Wight Limit (RWL) merupakan rekomendasi batas beban

yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun

pekerjaan tersbut dilakukan secara repetitive dalam jangka waktu yang cukup

lama. Dalam hal Recommended Wight Limit (RWL) dilakukan pengukuran

sebanyak dua kali, yaitu RWL awalan dan RWL usulan. Perhitungan RWL

awalan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar beban yang mampu

diangkat oleh operator. Dari perhitungan RWL awalan yang telah dilakukan,

didapatkan nilai/skor RWL origin awalan adalah sebesar 4,11 kg dan RWL

destination awalan sebesar 3,74 kg. Peritungan RWL Usulan dilakukan karena

dalam peritungan Lifting Indeks awalan, menunjukkan bahwa skor dari Lifting

Indeks lebih besar dari 1, yang berarti pekerjaan pengangkatan beban tersebut

masih beresiko cidera. Nilai perhitungan RWL origin usulan yang didapat

adalah sebesar 13,94 dan RWL destination usulan sebesar 12,113 dengan

mengubah beberapa aspek dari RWL awalan, yaitu aspek intensitas kerja per

menit dan lebih mendekatkan benda yang diagkat ke tubuh, sehingga

didapatkan batas beban yang diangkat oleh operator tersebut.

8. Analisa Lifting Indeks (LI)

Lifting Indeks (LI) digunakan untuk mengetahui indeks pengangkatan

yang tidak mengandung resiko cidera tulang belakang yang dapat dialami oleh

pekerja/operator pada saat pengangkatan beban. Apabila bila Lifting Indeks

(LI) lebih besar dari satu, maka dapat dikatakan perkerjaan pengangkatan

beban tersebut masih mengandung resiko cidera tulang belakang, dan apabila

Lifting Indeks (LI) kurang dari satu, maka dapat dikatakan pekerjaan

pengangkatan beban tersebut sudah aman. Perhitungan Lifting Indeks origin

dan destination awalan masih menunjukkan bahwa skor LI > 1, yaitu sebesar

2,91 dan 3,21 , yang bearti pekerjaan pengangkatan beban terbeut masih

mengandung resiko cidera tulang belakang, oleh karena itu kemudian

dialakuan perhitungan Lifting Indeks (LI) usulan. Perhitungan Lifting Indeks

origin dan destination usulan masing-masing sebesar 0,86 dan 0,9906, yang

artinya LI<1, maka sudah dapat dikatakan pekerjaan tersebut sudah tidak

mengandung resiko atau sudah aman.

9. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

a. Recommended Wight Limit (RWL) merupakan rekomendasi batas

beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera

meskipun pekerjaan tersbut dilakukan secara repetitive dalam

jangka waktu yang cukup.

b. Lifting Indeks (LI) digunakan untuk mengetahui indeks

pengangkatan yang tidak mengandung resiko cidera tulang

belakang yang dapat dialami oleh pekerja/operator pada saat

pengangkatan beban.

c. Hasil perhitungan RWL awalan :

RWL Origin awalan : 4,11 kg

RWL Destination awalan : 3,74 kg

d. Hasil perhitungan Lifting Indeks origin awalan (LI) adalah 2,91 dan

Lifting Indeks destination awalan adalah 3,21, yang berarti LI>1,

maka pekerjaan pengangkatan beban beresiko menimbulkan cidera

dan perlu diberi usulan perbaikan

e. Hasil perhitungan RWL usulan, dengan merubah beberapa aspek,

diantaranya aspek intensitas waktu pengangkatan dan jarak benda

ke tubuh pada saat proses pengangkatan :

RWL Origin usulan : 13,94 kg

RWL Destination usulan : 12,113 kg

f. Hasil perhitungan Lifting Indeks origin usulan adalah 0,86 dan

Lifting Indeks destination usulan adalah 0,99906, yang berarti LI <

1, maka pekerjaan pengangkatan beban sudah aman dan tidak

beresiko cidera bagi operator.

LAMPIRAN

Gambar 1.7 RWL Usulan