gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan...

178
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN HIGIENE SANITASI PEDAGANG MAKANAN JAJANAN DI SEKOLAH DASAR CIPINANG BESAR UTARA KOTAMADYA JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 SKRIPSI DISUSUN OLEH: ELFIRA AUGUSTIN 1110101000070 PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN (FKIK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

Upload: vukiet

Post on 17-May-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN HIGIENE SANITASI PEDAGANG MAKANAN JAJANAN DI SEKOLAH

DASAR CIPINANG BESAR UTARA KOTAMADYA JAKARTA TIMUR TAHUN 2014

SKRIPSI

DISUSUN OLEH:

ELFIRA AUGUSTIN

1110101000070

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN (FKIK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber daya yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universita

Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber daya yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

hatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Semua sumber daya yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran

s Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

hatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

ii

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT Skripsi, 30 Januari 2015 Elfira Augustin, NIM: 1110101000070 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN HIGIENE SANITASI PEDAGANG MAKANAN JAJANAN DI SEKOLAH DASAR CIPINANG BESAR UTARA KOTAMADYA JAKARTA TIMUR TAHUN 2014 ( xxii + 111 halaman, 33 tabel, 3gambar, 6 lampiran)

ABSTRAK Makanan adalah kebutuhan dasar yang sangat penting untuk kehidupan

sehari-hari tetapi sangat mungkin terkontaminasi sehingga menimbulkan penyakit bawaan makanan. Seringkali kasus keracunan makanan jajanan yang dijual di sekolah dasar dikarenakan higiene sanitasi makanan yang buruk. Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif deskriptif dengan desain penelitian cross sectional yang dilakukan sejak bulan Oktober sampai dengan Nopember tahun 2014 di Sekolah Dasar Cipinang Besar Utara Kotamadya Jakarta Timur. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah sampel 35 pedagang makanan dan menggunakan analisis univariat.

Hasil penelitian menunjukkan 60% responden berjenis kelamin laki-laki, 34,4% responden berumur 31-40 tahun, 68,6% respoden menggunakan gerobak, 60% responden berstatus pemilik sarana berdagang, 74,3% responden telah bekerja selama ≤ 10 tahun, serta 40% responden berpendidikan SMA. Pada pengetahuan responden, 60% responden berpengetahuan baik mengenai kebersihan diri, 62,9% berpengetahuan baik mengenai peralatan, 68,6% responden berpengetahuan baik mengenai penyajian dan sebesar 74,3% berpengetahuan baik mengenai sarana. Dalam sikap responden, 80% responden bersikap baik terhadap kebersihan diri, 65,7% responden bersikap baik terhadap peralatan, 80% responden bersikap baik terhadap penyajian dan sebesar 97,1% responden bersikap baik terhadap sarana. Untuk tindakan responden, 77,1% responden bertindak baik terhadap kebersihan diri, 60% responden bertindak baik terhadap peralatan, 60% responden bertindak baik terhadap penyajian tetapi sebesar 54,3% responden masih bertindak buruk terhadap sarana.

Meskipun pengetahuan, sikap dan tindakan higiene sanitasi pedagang makanan secara umum adalah baik, tindakan terhadap sarana masih termasuk buruk. Oleh karena itu pengetahuan dan kesadaran pedagang makanan jajanan perlu ditingkatkan dengan cara memberikan penyuluhan, pelatihan serta pengawasan yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi makanan jajanan.

Kata kunci: Higiene sanitasi, pengetahuan, sikap, tindakan, pedagang

makanan. Daftar bacaan: 67 (1956-2014)

Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

iii

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

DEPARTMENT OF PUBLIC HEALTH

Undergraduate Thesis, 30th January 2015

Elfira Augustin, Reg 1110101000070

HYGIENE KBOWLEDGE, ATTITUDE, AND PRACTICE OF FOOD

SELLERS AT CIPINANG BESAR UTARA ELEMENTARY SCHOOLS,

EAST JAKARTA MUNICIPAL 2014

( xxii + 111 pages, 33 tables, 3 pictures, 6 attachments)

ABSTRACT

Food is an important primary need for daily life. In other hand, it can easily contaminated so that foodbone disease occurs. There are often food intoxication cases because of the food concumption which sold in elementary schools. Food intoxicaton occurs because of terrible food higiene.

This research is a quantitative descriptive study using cross sectional study design, conducted since October to November 2014 at Cipinang Besar Utara elementary schools. The sampling method used was total sampling with a sample of 35 food sellers and using univariate analysis.

Results of research based on the characteristics of the respondent indicates there are 60% of respondents are male, 34,4% of respondents are in 31-40 age range, 68,6% of respondents uses cart, 60% of respondents are owners, 74,3% of respondents have worked ≤ 10 years, and most of respondents (40%) posses an high school. The Study found that respondents’s level of knowledge were mostly good, such as: knowledge of personal hygiene (60%), knowledge about utensils (62,9%), knowledge about food serving (68,6%), and knowledge about facility (74,3%). The level of respondents’s attitude were almost good, such as: attitude of personal hygiene (80%), attitude of utensils (65,7%), attitude of food serving (80%), and attitude of facility (97,1%). This research also shows that the level of practice was mostly good (personal higiene (77,1%), utensils (60%), food serving (60%)), except the facility was poor (54,3%). Although the level of knowledge, level of attitude and level of practice were mostly good, the facility was not yet good enough. That is why knowledge and awareness of food sellers have to be increased with some information about food sanitation and supervision in order to fulfil the food hygiene sanitation requierements. Keywords: Hygiene sanitation, knowledge, attitude, practice, food seller. Refferences: 67 (1956-2014)

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

iv

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

v

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi Nama Lengkap : Elfira Augustin Tempat , Tanggal Lahir

: Jakarta, 20 Agustus 1992

Alamat : Jl. Tebet Timur III-G No. 2, Jakarta 12820 Agama : Islam Telp / HP : 08568938935 E-mail : [email protected] Golongan Darah : O Riwayat Pendidikan

1998 – 2004 : SD Negeri Klender 04 Pagi, Jakarta 2004 – 2007 : SMP Negeri 255, Jakarta 2007 – 2010 : SMA Negeri 61, Jakarta

2010 – sekarang : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Peminatan Kesehatan Lingkungan

Pengalaman Organisasi 2011 - 2013 : Paduan Suara Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

(PASIFIK) UIN Jakarta 2012 - 2013 : Staf Departemen Penelitian, Pengembangan dan

Keilmuan (P2K), Pergerakan Anggota Muda IAKMI (PAMI) Jakarta Raya

2012 - 2013 : Staf Departemen Slavia, Himpunan Pelajar Bahasa Seluruh Indonesia (HIPESASI)

2013 : Ketua Redaksi majalah Jiwa Slavia 2013 - 2014 : Ketua Forum Kajian Edukasi (FoKaSi), Environmental

Health Student Association (ENVIHSA) UIN Jakarta Pengalaman Praktik Kerja

2012 – 2013 : Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) Puskemas Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan

2013 : Orientasi Kerja di bagian QHSE PT. Aerofood ACS, Garuda Indonesia Group, Jakarta.

2014 : Kerja Praktik di departemen Supply Chain PT. Tira Austenite, Cileungsi.

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih

dan Maha Penyayang,, yang telah memberi kekuatan kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul “Gambaran

Perilaku Higiene Sanitasi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Cipinang Besar Utara Kotamadya Jakarta Timur Tahun 2014”. Shalawat

dan salam kepada baginda Rasulullah SAW yang membawa Rahmat kepada

semesta alam.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) pada Program Studi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat dukungan dan bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberi motivasi serta kasih

sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

2. Prof. Dr. (hc). dr. M. K. Tadjudin, Sp. And selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Fajar Ariyanti, M.Kes, Ph.D selaku Ketua Program Studi Kesehatan

Masyarakat

4. Ibu Dewi Utami Iriani, Ph. D selaku Dosen Pembimbing I, terima kasih

penulis ucapkan atas semua arahan dan masukan dalam bimbingannya

serta keikhlasan waktunya selama penyusunan skripsi.

5. Ibu Yuli Amran SKM, MKM selaku Dosen Pembimbing II, penulis

ucapkan terima kasih semua arahan dan masukan dalam bimbingannya

serta keikhlasan waktunya selama penyusunan skripsi.

6. Bapak Dr. Farid Hamzens, M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik dan

Penguji Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkan

penulis.

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

viii

7. Ibu Ratri Ciptaningtyas, MHS dan Bapak Anton Wibawa, M.KM selaku

penguji siding skripsi yang telah mengarahkan penulis pada skripsi ini.

8. Pihak Suku Dinas Kesehatan Kotamadya Jakarta Timur yang telah

mengizinkan, mendukung dan membantu penelitian ini.

9. Bapak Rindit Pambayun dan Ibu Febria Agustina selaku peneliti dari

UNSRI yang telah membantu selama studi pendahuluan.

10. Adik-adik peminatan Kesehatan Lingkungan 2012: Annisa, Isna, Ivan

dan Putri yang sudah membantu selama uji kuesioner.

11. Para Kepala Sekolah Dasar Cipinang Besar Utara yang telah

mengizinkan dan membantu penelitian ini.

12. Seluruh pedagang makanan jajanan di lingkungan sekolah dasar Cipinang

Besar Utara yang sukarela menjadi responden dalam penelitian ini.

13. Sahabat-sahabat karib Endah Purwanti, Maulana Yodha Permana,

Darizky Retno Setyorini dan Muhamad Syarif Hidayat yang telah

mendukung proses pembuatan skripsi ini.

14. Kawan-kawan peminatan Kesehatan Lingkungan 2010: Tri Astuti, Rizka,

Misyka, Fitri, Nida, Annis, Dillah, Alya, Reka, Ifa, Yuni, Ilham, Fuad,

Angger, Febri dan Akbar.

15. Teman-teman program studi Kesehatan Masyarakat 2010.

Semoga berbagai pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan

masukan kepada Penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT. Akhir kata,

penelitian ini tidak lepas dari berbagai kekurangan, sehingga saran dan kritik dari

pembaca sangat Penulis harapkan agar terdapat perbaikan di masa yang akan

datang.

Jakarta, Februari 2015

Penulis

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................... i

ABSTRAK .............................................................................................. ii

ABSTRACT ............................................................................................ iii

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................................ vi

DAFTAR ISI ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xx

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 8

1.3 Pertanyaan Penelitian ................................................................... 9

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................... 9

1.4.1 Tujuan Umum ..................................................................... 9

1.4.2 Tujuan Khusus .................................................................... 10

1.5 Batasan Masalah ........................................................................... 10

1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................... 11

1.6.1 Manfaat bagi Sekolah .......................................................... 11

1.6.2 Manfaat bagi Peneliti .......................................................... 11

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

x

1.6.3 Manfaat bagi Institansi ........................................................ 11

1.7 Ruang Lingkup ............................................................................. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perilaku ...................................................................... 13

2.1.1 Pengertian Pengetahuan ...................................................... 14

2.1.2 Pengertian Sikap .................................................................. 14

2.1.3 Pengertian Tindakan ............................................................ 15

2.2 Pengertian Higiene Sanitasi ......................................................... 15

2.2.1 Kebersihan Diri ................................................................... 16

2.2.2 Peralatan .............................................................................. 17

2.2.3 Penyajian ............................................................................. 17

2.2.4 Sarana .................................................................................. 18

2.3 Pengertian Pedagang Makanan Jajanan ....................................... 19

2.3.1 Pengertian Pedagang ........................................................... 19

2.3.2 Makanan Jajanan ................................................................. 19

2.4 Kantin Sehat ................................................................................. 20

2.5 Zat yang Mempengaruhi Higiene Sanitasi Pedagang Makanan Jajanan

............................................................................................................. 21

2.5.1 Pewarna, pemanis dan pengawet ........................................ 22

2.5.2 Mikroba ............................................................................... 23

2.5.3 Logam Berat ........................................................................ 24

2.6 Penyakit Bawaan Makanan (foodborne disease) ......................... 25

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

xi

2.7 Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Higiene Sanitasi Pedagang

Makanan Jajanan ................................................................................ 26

2.8 Kerangka Teori ............................................................................. 28

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep ......................................................................... 29

3.2 Definisi Operasional ..................................................................... 31

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 35

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 35

4.3 Tempat dan Waktu ....................................................................... 36

4.4 Pengumpulan Data ....................................................................... 37

4.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................. 37

4.4.2 Data Primer dan Sekunder .................................................. 38

4.5 Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 39

4.5.1 Pengolahan Data................................................................... 39

4.5.2 Analisis Data ....................................................................... 40

4.6 Aspek Pengukuran ....................................................................... 40

4.6.1 Pengetahuan ........................................................................ 40

4.6.2 Sikap .................................................................................... 41

4.6.3 Tindakan .............................................................................. 41

BAB V HASIL

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................ 43

5.1.1 Gambaran Umum Kelurahan Cipinang Besar Utara ........... 43

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

xii

5.1.2 Gambaran Umum Sekolah Dasar di Kelurahan Cipinang Besar

Utara ............................................................................................. 44

5.2 Gambaran Umum Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ................................... 45

5.2.1 Gambaran Jenis Kelamin Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah

Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ................... 45

5.2.2 Gambaran Umur Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ............................. 46

5.2.3 Gambaran Jenis Sarana Berdagang yang Digunakan oleh Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara

Tahun 2014 .................................................................................. 46

5.2.4 Gambaran Status Kepemilikan Sarana Berdagang yang Digunakan

Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar

Utara Tahun 2014 ......................................................................... 47

5.2.5 Gambaran Lama Bekerja Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah

Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ................... 48

5.2.6 Gambaran Tingkat Pendidikan Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ..... 49

5.3 Aspek Pengetahuan pada Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ................................... 49

5.3.1 Aspek Pengetahuan Mengenai Kebersihan Diri pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara

Tahun 2014 .................................................................................. 50

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

xiii

5.3.2 Aspek Pengetahuan Mengenai Peralatan pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

....................................................................................................... 51

5.3.3 Aspek Pengetahuan Mengenai Penyajian pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

....................................................................................................... 53

5.3.4 Aspek Pengetahuan Mengenai Sarana pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

....................................................................................................... 55

5.4 Aspek Sikap pada Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ................................... 56

5.4.1 Aspek Sikap Terhadap Kebersihan Diri pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

....................................................................................................... 57

5.4.2 Aspek Sikap Terhadap Peralatan pada Pedagang Makanan Jajanan

di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 . 59

5.4.3 Aspek Sikap Terhadap Penyajian pada Pedagang Makanan Jajanan

di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 . 60

5.4.4 Aspek Sikap Terhadap Sarana pada Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ..... 62

5.5 Aspek Tindakan pada Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ................................... 63

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

xiv

5.5.1 Aspek Tindakan Kebersihan Diri pada Pedagang Makanan Jajanan

di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 . 64

5.5.2 Aspek Tindakan Terhadap Peralatan pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

....................................................................................................... 66

5.5.3 Aspek Tindakan Saat Penyajian pada Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ..... 67

5.5.4 Aspek Tindakan Terhadap Sarana pada Pedagang Makanan Jajanan

di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 . 70

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 72

6.2 Karakteristik Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan

Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ..................................................... 73

6.2.1 Jenis Kelamin ...................................................................... 73

6.2.2 Umur ................................................................................... 74

6.2.3 Jenis Sarana Berdagang ....................................................... 75

6.2.4 Status Kepemilikan Sarana ................................................. 76

6.2.5 Lama Bekerja ...................................................................... 77

6.2.6 Tingkat Pendidikan ............................................................. 78

6.3 Pengetahuan Higiene Sanitasi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah

Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ......................... 80

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

xv

6.3.1 Pengetahuan Mengenai Kebersihan Diri pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

....................................................................................................... 80

6.3.2 Pengetahuan Mengenai Peralatan pada Pedagang Makanan Jajanan

di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 . 83

6.3.3 Pengetahuan Mengenai Penyajian pada Pedagang Makanan Jajanan

di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 . 85

6.3.4 Pengetahuan Mengenai Sarana pada Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ..... 87

6.4 Sikap Higiene Sanitasi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ................................... 89

6.4.1 Sikap Terhadap Kebersihan Diri pada Pedagang Makanan Jajanan

di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 . 89

6.4.2 Sikap Terhadap Peralatan pada Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ..... 91

6.4.3 Sikap Terhadap Penyajian pada Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ..... 92

6.4.4 Sikap Terhadap Sarana pada Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah

Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ................... 94

6.5 Tindakan Higiene Sanitasi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ................................... 95

6.5.1 Tindakan Kebersihan Diri pada Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ..... 95

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

xvi

6.5.2 Tindakan Terhadap Peralatan pada Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ..... 99

6.5.3 Tindakan Saat Penyajian pada Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ..... 100

6.5.4 Tindakan Terhadap Sarana pada Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ..... 103

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan ...................................................................................... 108

7.2 Saran ............................................................................................. 109

7.2.1 Saran bagi Sekolah .............................................................. 107

7.2.2 Saran bagi Peneliti Selanjutnya ........................................... 110

7.2.3 Saran bagi Instansi .............................................................. 111

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 112

LAMPIRAN ............................................................................................ 118

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Definisi Operasional ................................................................ 34

Tabel 4.1 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................ 38

Tabel 5.1 Distribusi Sekolah Dasar di Kelurahan Cipinang Besar Utara 44

Tabel 5.2 Distribusi Pedagang Makanan Jajajan di Sekolah Dasar Kelurahan

Cipinang Besar Utara Tahun 2014 berdasarkan Jenis Kelamin ............... 45

Tabel 5.3 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan

Cipinang Besar Utara Tahun 2014 berdasarkan Umur ............................ 46

Tabel 5.4 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan

Cipinang Besar Utara berdasarkan Jenis Sarana Berdagang .................... 47

Tabel 5.5 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan

Cipinang Besar Utara berdasarkan Status Kepemilikan Sarana .............. 47

Tabel 5.6 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan

Cipinang Besar Utara berdasarkan Lama Bekerja ................................... 48

Tabel 5.7 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan

Cipinang Besar Utara berdasarkan Tingkat Pendidikan .......................... 49

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat

Pengetahuan Pedagang Makanan Jajanan mengenai Kebersihan Diri di Sekolah

Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ............................... 50

Tabel 5.9 Distribusi Pengetahuan mengenai Kebersihan Diri pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

................................................................................................................... 51

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

xviii

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat

Pengetahuan Pedagang Makanan Jajanan mengenai Peralatan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ......................................... 52

Tabel 5.11 Distribusi Pengetahuan mengenai Peralatan pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 53

Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat

Pengetahuan Pedagang Makanan Jajanan mengenai Penyajian di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ......................................... 53

Tabel 5.13 Distribusi Pengetahuan Mengenai Penyajian pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 55

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat

Pengetahuan Pedagang Makanan Jajanan mengenai Sarana di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ......................................... 55

Tabel 5.15 Distribusi Pengetahuan Mengenai Sarana pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 56

Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Sikap

Pedagang Makanan Jajanan mengenai Kebersihan Diri di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ......................................... 57

Tabel 5.17 Distribusi Sikap Terhadap Kebersihan Diri pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 58

Tabel 5.18 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Sikap

Pedagang Makanan Jajanan mengenai Peralatan di Sekolah Dasar Kelurahan

Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ........................................................... 59

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

xix

Tabel 5.19 Distribusi Sikap Terhadap Peralatan pada Pedagang Makanan Jajanan

di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ............. 60

Tabel 5.20 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Sikap

Pedagang Makanan Jajanan Terhadap Penyajian di Sekolah Dasar Kelurahan

Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ........................................................... 61

Tabel 5.21 Distribusi Sikap Terhadap Penyajian pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 62

Tabel 5.22 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Sikap

Pedagang Makanan Jajanan Terhadap Penyajian di Sekolah Dasar Kelurahan

Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ........................................................... 62

Tabel 5.23 Distribusi Sikap Terhadap Sarana pada Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ................. 63

Tabel 5.24 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan Pedagang

Makanan Jajanan Terhadap Kebersihan Diri di Sekolah Dasar Kelurahan

Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ........................................................... 64

Tabel 5.25 Distribusi Tindakan Terhadap Kebersihan Diri pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

................................................................................................................... 65

Tabel 5.26 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan

Cipinang Besar Utara Tahun 2014 berdasarkan Tindakan Terhadap Peralatan

................................................................................................................... 66

Tabel 5.27 Distribusi Tindakan Terhadap Peralatan pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 67

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

xx

Tabel 5.28 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan

Cipinang Besar Utara Tahun 2014 berdasarkan Tindakan Terhadap Penyajian

................................................................................................................... 67

Tabel 5.29 Distribusi Tindakan Saat Penyajian pada Pedagang Makanan Jajanan

di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 ............. 69

Tabel 5.30 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan

Cipinang Besar Utara Tahun 2014 berdasarkan Tindakan Terhadap Penyajian

................................................................................................................... 70

Tabel 5.31 Distribusi Tindakan Terhadap Sarana pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinnang Besar Utara Tahun 2014 71

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Klasifikasi Penyebab foodborne disease .............................. 26

Gambar 2.2 Kerangka Teori ..................................................................... 26

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ................................................................. 30

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

xxii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Output SPSS

Lampiran 3 Perrmohonan Izin Pengambilan Data

Lampiran 4 Balasan Izin Pengambilan Data

Lampiran 5 Permohonan Izin Penelitian di Sekolah Dasar

Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makanan yang sehat dan bergizi serta seimbang adalah yang mengandung

karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, dan mineral dalam jumlah yang

seimbang. Makananan baik kualitas maupun kuantitasnya merupakan kebutuhan

agar kesehatan tetap terjaga (Akase, 2012). Sebagai kebutuhan yang paling

mendasar dalam hidup manusia, makanan sangat mungkin terkontaminasi

sehingga menyebabkan penyakit bawaan makanan (food-borned disease)

(Agustina dkk, 2009). Makanan yang dijajakan di sekolah, terutama sekolah dasar

dan anak sekolah merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Terburu-buru

berangkat ke sekolah, orangtua yang sangat sibuk dan rasa jajanan yang enak

membuat anak sekolah dasar lebih memilih untuk jajan di lingkungan sekolah

(Suci, 2009).

Makanan jajanan sangat rentan terkontaminasi akibat proses penyimpanan

yang salah, pengolahan makanan yang kurang baik serta penyajian yang tidak

higienis (WHO, 2005). Makanan dapat menjadi media perantara bagi suatu

penyakit. Terjadinya penyakit akibat makanan yang terkontaminasi disebut

penyakit bawaan makanan atau food-borne diseases (Susanna dan Hartono, 2003).

Timbulnya gejala diare merupakan salah satu gejala penyakit bawaan

makanan (Arisman, 2009). Secara global, terdapat 1500 juta kejadian penyakit

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

2

bawaan makanan dengan jumlah penderita meninggal sebanyak 3 juta. Penyakit

bawaan makanan ini banyak menyerang kalangan bayi dan anak-anak. Sedangkan

diare merupakan penyebab nomor satu kematian balita di seluruh dunia (WHO,

2005). Menurut laporan tahunan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

tahun 2012, terjadi kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan yang berasal

dari 23 provinsi dengan jumlah orang yang terpapar sebanyak 8.590 orang, 3.235

orang diantaranya sakit dan 19 orang meninggal dunia. Sedangkan menurut Profil

Kesehatan Indonesia tahun 2013, angka kematian (CFR) akibat diare di Indonesia

adalah 1,08%.

Kasus diare di Kecamatan Jatinegara, DKI Jakarta menempati urutan

tertinggi, yaitu 10.643 kasus (Sudinkes Kotamadya Jakarta Timur, 2013). Salah

satu kelurahan di Kecamatan Jatinegara, yaitu Kelurahan Cipinang Besar Utara,

mengalami kenaikan secara terus-menerus sejak tahun 2009 sampai tahun 2012,

yaitu 412 kasus (2009), 569 kasus (2010), 740 kasus (2011) menjadi 861 kasus

(2012), tetapi di tahun 2013 hanya 6 kasus karena data surveilans tidak lengkap,

dibandingkan kelurahan lainnya (Balimester, Kp. Melayu, Cipinang Muara,

Cipinang Besar Selatan, Bidara Cina, Cipinang Cempedak dan Rawa Bunga) yang

tidak mengalami kenaikan selama empat tahun berturut-turut (Surveilans Dinas

Kesehatan DKI Jakarta, 2009-2013).

Jenis makanan penyebab KLB keracunan makanan tahun 2012 yang paling

mendominasi adalah masakan rumah tangga (27,38%) dan makanan jajanan

(27,38%). Sedangkan keracunan makanan berdasarkan tempat/ lokasi kejadian,

sekolah dasar (SD) menempati peringkat kedua terbanyak kejadian KLB

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

3

keracunan makanan. Pada umumnya KLB keracunan makanan di sekolah dasar

disebabkan kontaminasi bakeri patogen, sehingga pemberdayaan dan pengawasan

mengenai makanan jajanan di sekolah perlu ditingkatkan (BPOM, 2012).

Makanan yang terkontaminasi seringkali dibuat dan dijual oleh penjaja

kaki lima yang memiliki standar higiene yang buruk dan mutu yang rendah

(WHO, 2005). Menurut keputusan Menteri Kesehatan RI nomor

942/MENKES/SK/VII/2003 tentang pedoman persyaratan higiene sanitasi

makanan jajanan, higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor

makanan, orang,tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat

menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Dampak dari perilaku yang

tidak higienis yang meliputi orang yang menangani makanan, tempat berjualan,

peralatan dan proses pengolahan makanan yaitu keracunan makanan (Purawidjaja,

1995 dalam Susanna dan Hartono, 2003).

Pedagang makanan jajanan seringkali memiliki higiene sanitasi yang

rendah. Menurut penelitian Agustina, dkk (2009), terdapat 47,8% responden yang

kebersihan dirinya tidak baik, 65,2% responden memiliki sanitasi yang tidak baik

dari segi peralatannya, 30,4%responden menyajikan makanan jajanan dalam

keadaan sanitasi yang tidak baik, dan 47,8% responden yang memiliki sarana

penjaja yang sanitasinya tidak baik.

Higiene sanitasi yang buruk dapat menimbulkan dampak terhadap

kesehatan. Menurut penelitian Manalu dkk (2012), ada hubungan yang bermakna

antara kepadatan lalat, perilaku ibu mencuci tangan, perilaku ibu menutup

makanan, penggunaan sumber air bersih serta air minum terhadap kejadian diare

Page 27: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

4

pada balita. Berdasarkan penelitian Rahayu (2007), proses pengolahan makanan,

pencucian bahan makanan, higiene penjamah dan sanitasi makanan berpengaruh

dengan angka bakteri pada makanan. Makanan juga dapat terkontaminasi melalui

vektor, salah satunya lalat. Lalat mencemari makanan dan minuman oleh bakteri

yang terbawanya setelah hinggap di tempat-tempat yang kotor. Bakteri tersebut

tersebut lalu termakan manusia dan dapat menyebabkan penyakit diare

(Andriani,2007 dalam Manalu dkk, 2012). Hidayanti (2012) menyatakan hal

serupa bahwa perilaku cuci tangan, higiene sanitasi makanan, faktor lingkungan

(jenis lantai, sumber air bersih, penanganan sampah dan pembuangan tinja) serta

bakteriologis air bersih, terdapat hubungan yang bermakna dengan kejadian

penyakit bawaan makanan.

Tindakan higiene sanitasi pada pedagang makanan merupakan hal yang

penting. Penelitian mengenai pengetahuan dan tindakan higiene sanitasi pedagang

makanan jajanan diperkuat oleh penelitian Aminah dan Hidayah (2006). Tingkat

pengetahuan pedagang makanan tentang keamanan makanan yang baik masih

terbilang kurang, hanya sebesar 17,65%. Tingkat pengetahuan mengenai dosis

yang tidak berlebihan dari pewarna makanan sebesar 64,7% sedangkan 52%

pedagang mengetahui bahaya formalin dan boraks. Di sisi lain, praktik higiene

sanitasi pedagang yang masuk kategori baik sebesar 58,82%. Pengetahuan tentang

higiene sanitasi juga tidak selalu sebanding dengan kondisi tempat berjualan yang

memenuhi syarat. Berdasarkan penelitian Pratiwi (2012), pedagang dengan

keadaan lokasi tempat berjualan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 100%,

kondisi pedagang sudah memenuhi syarat (67%), cara penyajian yang memenuhi

Page 28: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

5

syarat (50%) serta pedagang dengan tingkat pengetahuan tentang higiene sanitasi

yang cukup baik sebanyak 67%.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, dari 13

pedagang makanan jajanan yang terdapat di Kelurahan Cipinang Besar Utara,

beberapa diantaranya menunjukkan perilaku yang tidak higienis dalam

menjajakan makanannya. 100% pedagang tidak mencuci tangan saat sebelum

menjamah makanan, 38% diantaranya menjajakan makanan dalam keadaan

terbuka di pinggir jalan serta menjamah makanan tanpa menggunakan alat,

merokok ketika menyajikan makanan dan berkuku panjang masing-masing

sebesar 8%. Banyak atau sedikitnya pedagang yang berperilaku tidak higienis

dalam kebersihan diri mengindikasikan adanya risiko makanan yang dijajakan

oleh mereka dapat tercemar kuman penyakit yang dapat mengakibatkan penyakit

bawaan makanan (Purnawijayanti, 2002).

Di Jakarta, makanan jajanan banyak dikonsumsi anak-anak dikarenakan

penduduknya identik dengan kesibukan kerja yang padat, memperbesar

kemungkinan para orangtua siswa tidak sempat menyiapkan bekal untuk anaknya,

sehingga lebih memilih memberikan uang jajan agar anaknya bisa membeli

makanan sendiri di sekolah. Hal seperti ini memungkinkan siswa sekolah dasar

rentan terkena penyakit bawaan makanan karena pengetahuan yang terbatas

mengenai jajanan yang sehat serta kurangnya pengawasan orangtua tehadap apa

yang dimakan anaknya (Suci, 2009).

Penyakit bawaan makanan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

utama di banyak negara. Penyakit ini dianggap bukan termasuk penyakit yang

Page 29: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

6

serius, sehingga seringkali kurang diperhatikan (Judarwanto, 2012).

Penyakit bawaan makanan seringkali terjadi pada orang-orang yang kekebalan

tubuhnya rentan seperti: bayi, anak-anak, lansia dan mereka mengalami penyakit

gangguan kekebalan tubuh (WHO, 2005). Dari golongan orang-orang yang

kekebalan tubuhnya rentan terhadap penyakit, salah satunya adalah anak-anak.

Seringkali mereka suka jajan di sekolah karena sering terburu-buru ke sekolah,

orang tua yang sibuk dan citarasa jajanan yang lebih enak (Suci, 2009). Sehingga

anak-anak adalah golongan yang sering menjadi korban penyakit akibat makanan

(Agustina, 2009).

Sekolah merupakan salah satu lokasi yang strategis untuk ditempati

pedagang makanan, terutama pedagang kaki lima (Widjajanti, 2009). Banyaknya

pendatang dari luar kota untuk mencari nafkah di Jakarta serta banyaknya jumlah

sekolah dasar, memungkinkan banyaknya pedagang makanan jajanan yang

berjualan di sekitar sekolah dasar. Sebagian besar dari pedagang makanan jajanan

adalah pendatang dari luar Jakarta atau penduduk musiman (Mokoginta, 1999).

Besarnya jumlah penduduk di Jakarta (13.000-15.000 Jiwa/km2 dalam Bank Data

DKI Jakarta (2009) berbanding dengan banyaknya jumlah sekolah dasar dan

jumlah siswanya. Berdasarkan informasi dari Bank Data DKI Jakarta tahun 2010,

jumlah sekolah dasar negeri di Jakarta sebesar 2.225 sekolah. Dengan rincian di

masing-masing Kotamadya yaitu: Jakarta Pusat sebanyak 285 sekolah, Jakarta

Utara sebanyak 269 sekolah, Jakarta Barat sebanyak 456 sekolah, Jakarta Selatan

sebanyak 527 sekolah, Jakarta Timur sebanyak 674 sekolah dan Kepulauan Seribu

sebanyak 14 sekolah. Sedangkan jumlah siswa sekolah dasar negeri di Jakarta

Page 30: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

7

sebesar 686.610 siswa, dengan jumlah siswa di masing-masing Kotamadya yaitu:

Jakarta Pusat sebanyak 69.921 siswa, Jakarta Utara sebanyak 93.641 siswa,

Jakarta Barat sebanyak 145.919 siswa, Jakarta Selatan sebanyak 155.314 siswa,

Jakarta Timur sebanyak 219.501 siswa dan Kepulauan Seribu sebanyak 2.314

siswa. Kotamadya Jakarta Timur dipilih karena memiliki jumlah sekolah dan

siswa sekolah dasar negeri terbanyak.

Melihat banyaknya jumlah sekolah dasar dan jumlah siswa yang ada, bisa

dipastikan setiap sekolah ada beberapa pedagang yang berjualan makanan.

Kelurahan Cipinang Besar Utara terdapat 13 sekolah dasar yang sering disinggahi

pedagang makanan jajanan, baik sekolah yang letaknya di pinggir jalan raya

maupun di tengah-tengah permukiman. Banyaknya pedagang makanan yang

berjualan di sekolah dasar dikarenakan beberapa sekolah yang ada dalam satu

gedung dan anak-anak yang bersekolah saat pagi maupun petang.

Higiene sanitasi makanan merupakan salah satu dari ruang lingkup

kesehatan lingkungan. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut meliputi:

vektor penyakit, higiene sanitasi makanan, penyediaan air minum, pengolahan air

limbah, pembuangan tinja, pencemaran udara, pengelolaan sampah padat serta

perumahan dan lingkungan permukiman (WHO, 1975). Oleh karena itu, penyakit

bawaan makanan secara khusus merupakan masalah kesehatan lingkungan karena

terdapat makanan atau pangan sebagai media transmisi penyakit (Achmadi ,2012).

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai gambaran

pengetahuan, sikap dan tindakan higiene sanitasi dari aspek kebersihan diri,

Page 31: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

8

peralatan penyajian dan sarana pada pedagang makanan jajanan di Kelurahan

Cipinang Besar Utara Kotamadya Jakarta Timur.

1.2 Rumusan Masalah

Kasus tertinggi diare ditemukan pada Kecamatan Jatinegara. Salah satu

kelurahannya, yaitu Kelurahan Cipinang Besar Utara, terdapat kasus diare yang

terus meningkat selama tahun 2009 sampai tahun 2012. Banyaknya sekolah dasar

yang terdapat pedagang makanan jajanan serta ditemukannya perilaku pedagang

makanan jajanan yang tidak higienis sangat berisiko mengakibatkan penyakit

bawaan makanan, mengingat sekolah dasar menempati peringkat kedua kejadian

KLB keracunan makanan dan makanan jajanan adalah jenis makanan yang paling

mendominasi penyebab KLB keracunan makanan.

Perilaku pedagang yang tidak higienis seperti: tidak mencuci tangan saat

sebelum menjamah makanan, menjajakan makanan dalam keadaan terbuka di

pinggir jalan, menjamah makanan tanpa menggunakan alat, merokok ketika

menyajikan makanan dan berkuku panjang berisiko menimbulkan penyakit

bawaan makanan pada konsumen, khususnya anak sekolah. Perilaku tersebut tidak

sesuai pedoman Depkes RI tahun 2003 tentang persyaratan higiene sanitasi

makanan jajanan. Hal tersebut merupakan ironi mengingat anak sekolah dasar

sebagai mayoritas konsumen makanan jajanan yang berada dalam usia

pertumbuhan, merupakan investasi bagi orangtua dan negara sehingga

membutuhkan makanan dengan nutrisi yang baik serta terjaga kebersihannya agar

kesehatannya tetap terjaga.

Page 32: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

9

Berdasarkan latar belakang di atas, serta belum pernah diadakannya

penelitian ini di wilayah tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang perilaku higiene sanitasi pedagang makanan jajanan di lingkungan sekolah

dasar Kecamatan Cipinang Besar Utara.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran umum pedagang makanan jajanan di sekolah dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara?

2. Bagaimana gambaran pengetahuan mengenai higiene sanitasi(kebersihan

diri, peralatan, penyajian, sarana) pedagang makanan jajanan di sekolah

dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara?

3. Bagaimana gambaran sikap mengenai higiene sanitasi (kebersihan diri,

peralatan, penyajian, sarana) pedagang makanan jajanan di sekolah dasar

kelurahan Cipinang Besar Utara?

4. Bagaimana gambaran tindakan mengenai higiene sanitasi (kebersihan diri,

peralatan, penyajian, sarana) pedagang makanan jajanan di sekolah dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran perilaku higiene sanitasi pedagang makanan

jajanan sekolah dasar di kelurahan Cipinang Besar Utara tahun 2014.

Page 33: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

10

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya gambaran umum pedagang makanan jajanan di sekolah

dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara.

2. Diketahuinya gambaran pengetahuan (kebersihan diri, peralatan,

penyajian, sarana) pedagang mengenai higiene sanitasi makanan jajanan di

sekolah dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara.

3. Diketahuinya gambaran sikap (kebersihan diri, peralatan, penyajian,

sarana) higiene sanitasi pedagang makanan jajanan di sekolah dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara.

4. Diketahuinya gambaran tindakan (kebersihan diri, peralatan, penyajian,

sarana) higiene sanitasi pedagang makanan jajanan di sekolah dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara.

1.5 Batasan Masalah

Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap dan

tindakan higiene sanitasi pada pedagang makanan jajanan, baik di dalam sekolah

(kantin) maupun di luar sekolah yaitu: kebersihan diri pedagang makanan,

kebersihan peralatan, penyajian serta kondisi sarana yang digunakan pedagang

makanan jajanan. Penelitian ini menggunakan analisis univariat sehingga tidak

meneliti hubungan antar variabel.

Page 34: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

11

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitianini memberikan informasi mengenai gambaran pengetahuan,

sikap dan tindakan higiene sanitasi pada pedagang makanan jajanan.

1.6.1 Manfaat bagi Sekolah

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pihak

sekolah agar dapat dilakukan upaya tindakan higiene sanitasi oleh pedagang

makanan di kantin sekolah.

1.6.2 Manfaat bagi Peneliti

a. Melatih pola pikir secara sistematis dalam menghadapi masalah

kesehatan lingkungan.

b. Mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan.

c. Hasil penelitian dapat digunakan untuk referensi bagi penelitian

selanjutnya.

1.6.3 Manfaat bagi Instansi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi instansi

terkait, yaitu Dinas Kesehatan Kotamadya Jakarta Timur untuk memberikan

penyuluhan kepada pedagang makanan jajanan mengenai pentingnya higiene

sanitasi pada pengolahan dan penyajian makanan. Sehingga dapat dilakukan

upaya-upaya tertentu agar berkurangnya risiko penyakit akibat makanan.

Page 35: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

12

1.7 Ruang Lingkup

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku higiene

sanitasi pada pedagang makanan jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang

Besar Utara tahun 2014. Penelitian ini akan dilaksanakan bulan Oktober 2014.

Sampel dalam penelitian ini yaitu pedagang yang berjualan makanan di

lingkungan sekolah, baik di dalam maupun di sekitar sekolah.

Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif dengan desain studi kasus.

Dalam pengumpulan data primer mengenai higiene sanitasi pedagang makanan,

peneliti menggunakan observasi dan kuesioner. Data sekunder didapatkan dari

buku, internet serta instansi.

Page 36: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Higiene sanitasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

pencegahan penyakit menular, khususnya penyakit bawaan makanan yang

disebabkan cara penanganan makanan yang salah. Hal ini terkait dengan

pembangunan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta.

Cara pengolahan makanan yang baik agar tidak menimbulkan penyakit

merupakan isu yang penting untuk dibahas. Gejala penyakit bawaan makanan

yang populer di masyarakat adalah diare. Saat ini banyak pedagang makanan yang

cara menjajakan makanannya berisiko menimbulkan penyakit bawaan makanan.

Misalnya makanan dibiarkan terbuka, berjualan di tempat yang kotor, tidak

mencuci tangan, tidak mencuci peralatan makan di air yang mengalir, serta tidak

menjaga kebersihan diri. Semua hal tersebut merupakan faktor penyebab makanan

terkontaminasi dengan patogen, sehingga bukan tidak mungkin diare dapat

menyerang konsumen, khususnya anak sekolah dasar.

2.1 Pengertian Perilaku

Perilaku merupakan semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang

diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,

2003). Perilaku yang diamati dapat diukur dengan berbagai skala, salah satunya

adalah skala Guttman. Skala ini memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban

Page 37: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

14

atas pernyataan / pertanyaan: ya dan tidak, positif dan negatif, setuju-tidak setuju,

serta benar dan salah (Hidayat, 2007). Bloom (1956) dalam Notoatmodjo (2003)

membagi perilaku dalam tiga domain/ kawasan. Pembagian kawasan ini dilakukan

untuk kepentingan tujuan pendidikan. Ketiga komponen tersebut antara lain:

pengetahuan, sikap dan tindakan.

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui. Manusia memiliki rasa

ingin tahu, lalu ia mencari, hasilnya ia tahu sesuatu. Sesuatu itulah dinamakan

pengetahuan. Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan

pengelaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu

rangsangan tertentu (Notoatmodjo, 2003). Menurut Plato dalam Budiman dan

Riyanto (2013), pengetahuan adalah “kepercayaan sejati” yang dibenarkan

(valid). Hasil Pengukuran tingkat pengetahuan dapat dinyatakan dengan

“baik” atau “ buruk” (Dahlan, 2008).

2.1.2 Pengertian Sikap

Sikap menurut Sarwono (2003) adalah kesiapan atau kesediaan seseorang

untuk bertingkah laku atau merespon sesuatu baik terhadap rangsangan positif

maupun rangsangan negatif dari suatu objek rangsangan. Sikap belum

merupakan suatu tindakan atau aktivitas tetapi merupakan faktor predisposisi

bagi seseorang untuk berperilaku. Menurut Djaali dan Muljono (2007), sikap

dapat dinyatakan dengan benar-salah, setuju-tidak setuju, positif-negatif.

Page 38: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

15

Sikap dapat dikatakan sebagai respon evaluatif. Respon evaluatif artinya

adanya reaksi dari individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus juga

berbentuk penilaian baik-buruk, positif-negatif serta menyenangkan-tidak

menyenangkan (Azwar, 2011).

2.1.3 Pengertian Tindakan

Sikap yang diwujudkan menjadi suatu perbuatan nyata oleh suatu individu

disebut tindakan (Budiman dan Riyanto, 2013). Menurut Allport dalam Tim

Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI (2007), tindakan dalam pilihan

seseorang didasari oleh nilai, sehingga tindakan dan perbuatan dapat berupa

benar-salah, baik-buruk serta indah-tidak indah.

2.2 Pengertian Higiene Sanitasi

Dalam Undang-undang No. 11 Tahun 1962 tentang Higiene Untuk Usaha-

usaha bagi umum disebutkan, higiene adalah segala usaha untuk memelihara dan

mempertinggi derajat kesehatan (Hanafiah, 1999). Dalam pengertian lain, higiene

adalah suatu pengetahuan mengenai kesehatan dan pencegahan suatu penyakit

(Tarwotjo, 1998).

Sanitasi diartikan sebagai usaha pencegahan penyakit dengan cara

mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan

penyakit. Sedangkan ilmu sanitasi adalah sebuah penerapan prinsip untuk

membantu memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kondisi kesehatan

yang baik (Jenie, 1996 dalam Purnawijayanti, 2006). Dengan kata lain, sanitasi

Page 39: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

16

dapat disebut sebagai penciptaan atau pemeliharaan kondisi yang mampu

mencegah terjadinya kontaminasi terhadap makanan atau terjadinya penyakit yang

disebabkan oleh makanan (Labensky dkk, 1994 dalam Purnawijayanti, 2006).

Menurut keputusan Menteri Kesehatan RI nomor

942/MENKES/SK/VII/2003 tentang pedoman persyaratan higiene sanitasi

makanan jajanan, higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor

makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat

menimbulkan penyakit atau gangguan. Dengan demikian, higiene dan sanitasi

adalah pengetahuan mengenai kesehatan dan pencegahan penyakit dengan cara

menerapkan kondisi sehingga terjadinya suatu penyakit dapat dicegah.

2.2.1 Kebersihan Diri

Kebersihan diri (personal hygiene) seseorang dalam menjajakan makanan

adalah syarat yang harus dipenuhi. Menurut Depkes RI (2003), persyaratan

tersebut antara lain:

a. Tidak menderita penyakit mudah menular seperti: batuk, pilek,

influenza, diare, serta penyakit perut lainnya;.

b. Jika terdapat luka atau bisul harus ditutup;

c. Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku dan pakaian;

d. Memakai celemek dan tutup kepala;

e. Mencuci tangan setiap kali menangani makanan;

f. Menjamah makanan dengan alat atau sarung tangan;

g. Tidak sambil merokok dan atau menggaruk anggota tubuh;

Page 40: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

17

h. Tidak batuk atau bersin dihadapan makanan yang dijajakan tanpa

menutup mulut atau hidung.

2.2.2 Peralatan

Peralatan masak adalah semua perlengkapan yang diperlukan dalam proses

pengolahan makanan seperti pisau, sendok, kuali dan lain-lain. Sehingga yang

perlu diperhatikan dalam perlengkapan dan peralatan masak untuk menjaga

kebersihannya adalah bentuk peralatan mudah dibersihkan dan tidak boleh

berlekuk, tidak boleh digunakan untuk keperluan lain selain memasak,

mengolah makanan dan penyimpanan makanan (Depkes RI, 1999). Peralatan

yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi antara lain:

a. Peralatan dicuci dengan air bersih;

b. Dikeringkan dengan pengering atau lap yang bersih;

c. Disimpan ditempat yang bersih

d. Tidak digunakan lebih dari sekali apabila dirancang hanya untuk

sekali pakai (Depkes RI, 2003).

2.2.3 Penyajian Makanan

Kebersihan ketika penyajian makanan meliputi berbagai hal, seperti: air,

bahan makanan, bahan tambahan serta cara penyajian makanan itu sendiri.

a. Air yang digunakan harus memenuhi standar higiene sanitasi yang

berlaku bagi air bersih atau air minum

Page 41: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

18

b. Bahan makanan yang akan diolah harus dalam keadaan baik

mutunya dan terdaftar di Departemen Kesehatan jika bahan

makanan tersebut merupakan bahan olahan dalam kemasan.

c. Bahan makanan, bahan tambahan, bahan penolong serta bahan

makanan yang mudah rusak harus disimpan secara terpisah.

d. Makanan jajanan yang dijajakan harus dalam keadaan tertutup dan

pembungkusnya dalam keadaan bersih serta tidak ditiup.

e. Makanan yang diangkut harus dalam keadaan tertutup dan terpisah

dari bahan mentah (Depkes RI, 2003).

2.2.4 Sarana

Sarana penjaja adalah suatu tempat atau fasilitas yang digunakan untuk

penanganan makanan jajanan, baik menetap maupun berpindah-pindah.

Kebersihan sarana meliputi berbagai hal yang harus dipenuhi, antara lain:

a. Konstruksi sarana dapat melindungi makanan dari pencemaran;

b. Konstruksi sarana penjaja mudah dibersihkan dan tersedia tempat:

air bersih, penyimpanan bahan makanan, penyimpanan makanan

jadi, penyimpanan peralatan, tempat cuci dan tempat sampah

(Depkes RI, 2003).

Page 42: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

19

2.3 Pengertian Pedagang Makanan Jajanan

2.3.1 Pengertian Pedagang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), pedagang adalah orang

yang mencari nafkah dengan berdagang. Pedagang dapat dikelompokan

menjadi:

a. Pedagang besar: Adalah kegiatan pengumpulan dan penjualan

kembali barang baru atau bekas oleh pedagang dari produsen atau

importir ke pedagang lainnya.

b. Pedagang eceran: Kegiatan pedagang melayani konsumen

perorangan tanpa mengubah sifat barang itu sendiri (Badan Pusat

Statistik, 2012).

2.3.2 Makanan Jajanan

Makanan merupakan kebutuhan dasar yang terkadang merupakan

kesenangan. Disamping itu, makanan dapat meningkatkan kesehatan atau

malah menyebabkan penyakit (Sunardi dan Soetardjo, 2001). Makanan

sambilan dan makanan jajanan adalah sejenis makanan yang keberadaannya

tidak terlalu penting karena makanan tersebut bukan makanan pokok

(Moertjipto, 1993). Makanan jajanan juga merupakan makanan yang siap

makan atau dimasak terlebih dahulu di tempat berjualan (Lindawati dkk,

2006).

Menurut keputusan Menteri Kesehatan RI nomor

942/MENKES/SK/VII/2003 tentang pedoman persyaratan higiene sanitasi

Page 43: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

20

makanan jajanan, makanan jajanan adalah makanan yang dijajakan sebagai

makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga,

rumah makan/restoran, dan hotel.

2.4 Kantin Sehat

Menurut Kemendiknas (2011), kantin atau warung sekolah yang

merupakan salah satu tempat jajan didalam sekolah memiliki peranan yang

penting, yaitu menyediakan makanan sepinggan maupun makanan cemilan dan

minuman yang sehat, aman dan bergizi. Makanan yang disajikan harus terbebas

dari bahaya: mikrobiologis, kimia maupun fisik. Ada lima kunci penyediaan

makanan yang aman, yaitu:

a. Menjaga kebersihan;

b. Memisahkan makanan mentah dari makanan yang matang;

c. Memasak makanan dengan benar;

d. Menyimpan makanan pada suhu yang aman;

e. Menggunakan air dan bahan baku yang aman.

Kantin sekolah terdapat dua jenis, yaitu jenis tertutup maupun terbuka

seperti di koridor atau halaman. Meskipun kantin berada di ruang terbuka, tempat

penyimpanan makanan harus dalam keadaan tertutup. Kantin sekolah dengan

ruangan tertutup maupun terbuka harus memiliki sarana dan prasarana berupa:

sumber air bersih, tempat penyimpanan, tempat pengolahan, tempat penyajian dan

ruang makan, fasilitas sanitasi, perlengkapan kerja serta tempat pembuangan

limbah.

Page 44: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

21

Dalam mewujudkan kantin yang sehat di sekolah, terdapat langkah-

langkah yang harus dilakukan oleh pihak sekolah, antara lain:

1. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan

Puskesmas;

2. Melakukan sosialisasi kepada orang tua murid, pengelola kantin atau

penjual makanan di sekolah;

3. Menunjuk pembina dan pengawas kantin sekolah;

4. Mengirimkan pembina dan pengawas kantin sekolah untuk mengikuti

pelatihan kantin sehat yang dilaksanakan oleh instansi terkait;

5. Melakukan pelatihan dan pembinaan terhadap pengelola kantin dan

penjual makanan di sekolah;

6. Melakukan perbaikan dan penyediaan sarana kantin sehat;

7. Melakukan monitoring internal terhadap pelaksanaan kantin sehat di

sekolah.

2.5 Zat yang Mempengaruhi Higiene Sanitasi Makanan Jajanan

Makanan jajanan masih berisiko buruk terhadap kesehatan dikarenakan

penanganannya serikali tidak higienis sehingga memungkinkan terkontaminasi

oleh mikroorganisme berbahaya, bahan tambahan pangan yang tidak diizinkan

dan logam berat (Cahanar dan Suhanda, 2006).

Page 45: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

22

2.5.1 Pewarna, pemanis dan pengawet

Pewarna yang umum digunakan dalam makanan jajanan antara lain:

tartrazine, erythrosine, fast green FCF dan sunset yellow. Meskipun pewarna

tersebut diizinkan tetapi pemakaiannya dibatasi. Berikut ini berbagai dampak

buruk konsumsi makanan yang mengandung pewarna sintetis berlebihan:

a. Tartrazine menyebabkan reaksi alergi, asma dan hiperaktif pada anak-

anak.

b. Erithrosine menyebabkan reaksi alergi pada saluran pernafasan, tumor

dan tiroid pada tikus, gangguan pada otak, hiperaktif dan gangguan

perilaku pada anak-anak.

c. Fast green FCF menyebabkan reaksi alergi dan tumor.

d. Sunset yellow menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, sakit

pinggang, muntah-muntah serta gangguan pencernaan (Cahanar dan

Suhanda, 2006).

Pemanis yang digunakan dalam sebagian besar makanan jajanan adalah

sakarin, siklamat dan aspartam. Sakarin menyebabkan kanker kandung kemish

dan terputusnya plasenta pada janin. Siklamat hanya boleh dikonsumsi oleh

penderita diabetes karena kandungan kalorinya yang rendah. Namun,

penggunaan siklamat sudah dilarang di Amerika, Inggris dan Kanada pada

tahun 1970-an karena produk degradasinya bersifat karsinogen (Saparinto dan

Hidayati, 2006). Aspartam akan berubah menjadi formaldehida dan

diketopierazin yang bersifat karsinogen ketika berada di dalam tubuh,

sehingga dapat menyebabkan kanker (Lingga, 2012).

Page 46: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

23

Boraks dan formalin sering digunakan sebagai pegawet untuk mi, bakso,

saus tomat, ikan segar, ikan asin serta ayam potong. Formalin pada dasarnya

digunakan dalam pembuatan karpet, lem, plywood, tekstil, antiseptik,

desinfektan dan pengawetan mayat. Kadar formalin yang tinggi dalam tubuh

manusia bereaksi dengan hampir semua sel sehingga fungsinya tertekan dan

terjadi kematian sel. Jika formalin masuk lewat mulut dalam dosis berlebih

menyebabkan sakit perut, kolaps, pingsan, mual, muntah dan kematian karena

kegagalan peredaran darah (Saparinto dan Hidayati, 2006).

2.5.2 Mikroba

Mikroorganisme yang mengontaminasi makanan terjadi karena beberapa

sebab, yaitu terbawa dari bahan makanan saat proses produksi atau

pendistribusian produk. Bakteri pencemar makanan antara lain Entamoeba

proteus, Eschericia coli, Pseudomonas dan Salmonella. Mikroorganisme ini

seringkali menyebabkan berbagai penyakit seperti: sesak nafas, mual,

muntah, pusing, diare, disentri, pingsan hingga kematian (Saparinto dan

Hidayati, 2006). Dalam kehidupan sehari-hari, ada tiga jenis bakteri yang

sering muncul, antara lain:

a. Salmonella: seringkali ditemukan pada daging unggas, telur, daging

babi, kambing dan binatang pengerat. Gejala yang ditimbulkan akibat

infeksi Salmonella antara lain sakit kepala, nyeri perut, diare, muntah,

dehidrasi, demam dan hilangnya nafsu makan.

Page 47: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

24

b. E. coli: ditemukan pada keju, daging sapi, susu tanpa pasteurisasi, ikan

mentah, serta makanan yang tidak bersih. Gejala yang ditimbulkan saat

infeksi E. coli yaitu sakit perut akut, kram, muntah, demam, diare,

koma, penggumpalan darah pada otak hingga kematian.

c. Listeria: ditemukan pada daging dan susu tanpa pasteurisasi. Gejala

yang timbul karena infeksi Listeria antara lain pusing, sakit kepala,

muntah, pingsan, shock, koma (Susianto. dkk, 2008).

2.5.3 Logam berat

Makanan jajanan dapat tercemar logam berat, seperti Pb dan Hg (merkuri).

Pb yang mencemari makanan dapat berasal dari lapisan keramik, porselen atau

tanah liat yang dapat larut dalam cairan asam serta kertas koran atau kertas

bekas lainnya yang digunakan sebagai bungkus makanan (PERSAGI, 2009).

Pb yang berada dalam makanan juga diduga berasal dari sisa pembakaran

kendaraan bermotor dikarenakan tempat berjualan yang berlokasi di pinggir

jalan serta makanan jajanan yang tidak ditutup. Timbal dapat menyebabkan

keracunan kronis dan akut. Gejala keracunan Pb kronis yaitu: depresi, sakit

kepala, sulit berkonsentrasi, gangguan daya ingat dan insomnia. Sedangkan

gejala keracunan Pb akut antara lain: mual, muntah, sakit perut hebat, kelainan

fungsi otak, anemia berat, kerusakan ginjal hingga kematian dalam jangka

waktu 1-2 hari (Saparinto dan Hidayati, 2006).

Merkuri atau air raksa (Hg) yang mencemari makanan dapat berasal dari

air yang tercemar limbah industri. Penyakit akibat akumulasi Hg yaitu

Page 48: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

25

penyakit Minamata. Hg masuk ke dalam tubuh ikan-ikan yang hidup di sekitar

Teluk Minamata sehingga terakumulasi. Ikan tersebut dimakan oleh para

nelayan dan timbul penyakit tersebut dengan gejala seperti: sakit kepala, baal

terutama pada ujung kaki dan kehilangan keseimbangan (Sumardjo, 2006).

2.6 Penyakit Bawaan Makanan (foodborne disease)

Arisman (2009) menyatakan bahwa penyakit bawaan makanan adalah

penyakit yang ditularkan lewat makanan, tanpa mempedulikan apakah

mikroorganisme (bakteri, virus dan parasit) tersebut menghasilkan racun atau

tidak. Dalam praktiknya, foodbone disease dibagi menjadi tiga, antara lain:

a. Foodborne infections: masuknya mikroorganisme patogen kedalam

tubuh dan menetap. Pada umumnya mikroorganisme ini berkembang

biak didalam saluran cerna sambil mengiritasi saluran cerna bahkan

ada yang sampai menginvasi jaringan. Contoh mikroorganisme

patogen itu antara lain Listeria, Salmonella, dan Campylobacter, akan

tetapi tidak semua Salmonella dapat menimbulkan infeksi.

b. Foodborne toxicoinfections: adalah ketika mikroorganisme

menghasilkan racun dan berkembang biak di dalam saluran

pencernaan. Dalam arti, yang berbahaya tidak hanya

mikroorganismenya saja tetapi juga racun yang dihasilkannya.

Contohnya adalah Clostridium perfringens dan E. coli O157:H7.

Page 49: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

26

c. Foodborne intoxications: terjadi akibat mengonsumsi makanan yang

mengandung racun. Racun ini dihasilkan saat pertumbuhan bakteri

(enterotoksin).

Gambar 2.1 Klasifikasi penyebab foodborne disease (Arisman, 2009)

2.7 Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Higiene Sanitasi Pedagang

Makanan Jajanan

Menurut Lawrence Green dalam WHO (2005), ada beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi higiene sanitasi pedagang makanan jajanan. Faktor-faktor

tersebut antara lain:

Page 50: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

27

a. Faktor predisposisi (predisposing factor) merupakan pemicu atau

alasan terbentuknya perilaku, misalnya: pengetahuan, kepercayaan,

nilai-nilai, keterampilan dan lain-lain).

b. Faktor kemudahan (enabling factor) merupakan suatu kondisi yang

dapat memudahkan terwujudnya suatu tujuan. Faktor kemudahan ini

dapat berupa ketersediaan fasilitas seperti air untuk mencuci dan

tempat untuk berjualan.

c. Faktor penguat (reinforcing factor) merupakan faktor yang muncul

sesudah suatu perilaku. Faktor ini dapat berupa imbalan atau insentif

yang diberikan karena keberlangsungan suatu perilaku, misalnya

pemberian penghargaan kepada penjamah makanan yang lulus

pemeriksaan higiene sanitasi makanan.

Dari faktor predisposisi, upaya higiene sanitasi makanan dipengaruhi

umur, jenis kelamin, lama kerja, tingkat pendidikan dan status kepemilikan.

Sedangkan sarana berjualan dapat dilihat sebagai faktor kemudahan (Budiyono,

2008). Cahyaningsih, dkk (2009) menyatakan bahwa ada hubungan yang sangat

signifikan antara perilaku higiene sanitasi dengan angka kuman.

Page 51: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

28

2.8 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Bloom (1956) dalam Notoatmodjo (2003), Wahyuni (2005),

Cahyaningsih, dkk (2009), Green dalam WHO (2005), Budiyono (2008), Depkes

RI (2003), Arisman (2009)

Gambar 2.2 Kerangka Teori

Page 52: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

29

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini ingin mengetahui gambaran karakteristik

serta pengetahuan, sikap dan tindakan higiene sanitasi pada pedagang makanan

jajanan di sekolah dasar dengan melihat beberapa aspek dari sisi karakteristik,

pengetahuan, sikap maupun tindakan oleh pedagang makanan jajanan yang sesuai

kaidah higiene sanitasi. Anak-anak sekolah dasar merupakan konsumen yang

paling berisiko terkena penyakit bawaan makanan (foodbone disease). Oleh

karena itu, foodborne disease tidak diteliti karena sampel penelitian ini adalah

pedagang makanan jajanan, sedangkan foodborne disease merupakan penyakit

yang melanda konsumen akibat memakan makanan dengan higiene sanitasi yang

buruk.

Page 53: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

30

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Page 54: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

31

3.2 Definisi Operasional

Karakteristik Pedagang Makanan Jajanan

No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur

Hasil ukur

1. Jenis kelamin Pembagian responden berdasarkan jenis kelamin laki-laki atau perempuan.

Wawancara Kuesioner Nominal 1. Laki-laki 2. Perempuan

2. Umur Pembagian responden berdasarkan umur

Wawancara Kuesioner Nominal 1. < 20 tahun 2. 21-30 tahun 3. 31-40 tahun 4. 41-50 tahun 5. ≥ 51 tahun

3. Jenis sarana Pembagian responden berdasarkan jenis sarana yang digunakan

Wawancara Kuesioner Nominal 1. Gerobak 2. Kios

4. Status kepemilikan Pembagian responden berdasarkan status kepemilikan sarana

Wawancara Kuesioner Nominal 1. Pemilik 2. Penyewa 3. Peminjam

5. Lama bekerja Pembagian responden berdasarkan lama bekerja sebagai pedagang makanan jajanan

Wawancara Kuesioner Nominal 1. ≤ 10 tahun 2. 11-20 tahun 3. ≥ 21 tahun

6. Tingkat pendidikan Pembagian responden berdasarkan pendidikan terakhir yang pernah ditempuh

Wawancara Kuesioner Nominal 1. Tidak sekolah 2. Tidak lulus SD 3. SD / sederajat 4. SMP / sederajat 5. SMA / sederajat

Page 55: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

32

Kuesioner Pengetahuan Pedagang Makanan Jajanan

No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur

1. Pengetahuan mengenai kebersihan diri

Segala sesuatu yang diketahui oleh pedagang makanan jajanan mengenai kebersihan diri (Bloom, 1956).

Wawancara Kuesioner Ordinal 1. Baik 2. Buruk

2. Pengetahuan mengenai peralatan

Segala sesuatu yang diketahui oleh pedagang makanan jajanan mengenai bagaimana cara menjaga kebersihan peralatan (Bloom, 1956).

Wawancara Kuesioner Ordinal 1. Baik 2. Buruk

3. Pengetahuan mengenai penyajian Segala sesuatu yang diketahui oleh pedagang makanan

jajanan mengenai penyajian makanan yang sesuai standar (Bloom, 1956).

Wawancara Kuesioner Ordinal 1. Baik 2. Buruk

4. Pengetahuan mengenai sarana Segala sesuatu yang diketahui oleh pedagang makanan

jajanan mengenai higiene sanitasi pada sarana yang digunakan untuk berjualan seperti gerobak atau kios (Bloom, 1956).

Wawancara Kuesioner Ordinal 1. Baik 2. Buruk

Page 56: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

33

Kuesioner Sikap Pedagang Makanan Jajanan

No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur

5. Sikap terhadap kebersihan diri

Pernyataan dari pedagang makanan jajanan mengenai kesediaan untuk mentaati persyaratan tentang kebersihan diri (Sarwono, 2003).

Wawancara Kuesioner Ordinal 1. Baik 2. Buruk

6. Sikap terhadap peralatan

Pernyataan dari pedagang makanan jajanan mengenai kesediaan untuk mentaati persyaratantentang kebersihan peralatan (Sarwono, 2003).

Wawancara Kuesioner Ordinal 1. Baik 2. Buruk

7. Sikap terhadap penyajian

Pernyataan dari pedagang makanan jajanan mengenai kesediaan untuk mentaati persyaratanterhadap persyaratan tentang penyajian yang baik (Sarwono, 2003).

Wawancara Kuesioner Ordinal 1. Baik 2. Buruk

8. Sikap terhadapsarana

Pernyataan dari pedagang makanan jajanan mengenai kesediaan untuk mentaati persyaratanterhadap persyaratan tentang kebersihan sarana. (Sarwono, 2003).

Wawancara Kuesioner Ordinal 1. Baik 2. Buruk

Page 57: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

34

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Form Observasi Pengamatan Tindakan Pedagang Makanan Jajanan

No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur

9. Tindakan kebersihan diri

Suatu sikap yang diwujudkan oleh pedagang makanan jajanan mengenai kebersihan diri yang sesuai pedoman higiene sanitasi makanan jajanan (Budiman dan Riyanto, 2013).

Observasi dan Wawancara

Form Observasi

Ordinal 1. Baik 2. Buruk

10. Tindakan terhadap peralatan

Suatu sikap yang diwujudkan oleh pedagang makanan jajanan mengenai bagaimana cara menjaga kebersihan peralatan yang sesuai pedoman higiene sanitasi makanan jajanan (Budiman dan Riyanto, 2013).

Observasi dan Wawancara

Form Observasi

Ordinal 1. Baik 2. Buruk

11. Tindakan saat penyajian

Suatu sikap yang diwujudkan oleh pedagang makanan jajanan mengenai penyajian makanan yang sesuai pedoman higiene sanitasi makanan jajanan (Budiman dan Riyanto, 2013).

Observasi dan Wawancara

Form Observasi

Ordinal 1. Baik 2. Buruk

12. Tindakan terhadap sarana

Suatu sikap yang diwujudkan oleh pedagang makanan jajanan mengenai higiene sanitasi pada kondisi sarana yang digunakan untuk berjualan seperti gerobak atau kios sesuai pedoman higiene sanitasi makanan jajanan (Budiman dan Riyanto, 2013).

Observasi dan Wawancara

Form Observasi

Ordinal 1. Baik 2. Buruk

Page 58: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

35

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif di mana data

yang besarnya semua variabel digambarkan dalam bentuk numerik. Desain yang

digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional di mana data variabel bebas

dan variabel terikat dibandingkan pada waktu yang sama. Penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan higiene sanitasi

pedagang makanan jajanan di sekolah dasar Cipinang Besar Utara. Gambaran

tersebut diperoleh dengan menggunakan instrumen kuesioner dan lembar

observasi.

Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan tindakan

higiene sanitasi pedagang makanan jajanan. variabel higiene sanitasi pedagang

makanan jajanan diukur berdasarkan kemampuannya untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan dengan benar pada kuesioner untuk aspek pengetahuan dan

sikap serta check list untuk tindakan yang terdiri atas: kebersihan diri pedagang,

peralatan yang digunakan, penyajian makanan serta sarana yang digunakan.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang makanan jajanan

yang berjualan di sekitar sekolah dasar Cipinang Besar Utara, baik yang didalam

Page 59: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

36

maupun diluar gedung sekolah. Populasi pedagang makanan jajanan di lokasi

penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu pedagang yang mengolah dan

menjajakan makan serta pedagang yang hanya menjajakan makanan yang sudah

jadi.

Penelitian ini menggunakan teknik Total Population Sampling, dimana

subjek yang akan diteliti merupakan seluruh anggota populasi. Kriteria sampel

yang telah ditetapkan oleh peneliti, yaitu:

a. Pedagang makanan jajanan berjualan di lingkungan sekolah dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara, baik di dalam maupun di luar sekolah;

b. Pedagang melakukan persiapan bahan, mengolah sampai menyajikan

hidangan ke konsumen;

c. Berjualan antara pukul 07.00 – 17.00;

d. Persiapan bahan sampai penyajian dilakukan di sarana berjualan seperti

kios atau gerobak.

Banyaknya pedagang makanan yang berjualan di sekitar sekolah dasar kurang

lebih 50 orang. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria kurang lebih 45 orang.

Besar sampel yang bersedia menjadi responden dari kriteria tersebut adalah 35

orang.

4.3 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di beberapa sekolah dasar yang berada di wilayah

Kecamatan Jatinegara, Kelurahan Cipinang Besar Utara. Penelitian dilakukan

bulan Oktober - November 2014.

Page 60: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

37

4.4 Pengumpulan Data

4.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data, terlebih dahulu

dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Validitas adalah suatu ukuran tingkat

kesahihan suatu kuesioner, sedangkan reliabilitas adalah indeks yang

menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya (Budiman dan Riyanto,

2013).

Kuesioner pengukuran pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini

dibuat oleh Budiman dan Riyanto (2013). Kumpulan kuesioner tersebut sudah

digunakan oleh tiga penelitian lain. Kuesioner ini sudah dilakukan uji validitas

dan reliabilitas di SD Baros Mandiri 6, Kota Cimahi tahun 2011. Jumlah

sampel (n) 20 responden dan nilai alpha 0,05, didapatkan r tabel sebesar

0,468. Jumlah pertanyaan dalam kuesioner sebanyak 17 pertanyaan yang

semuanya valid dan reliabel.

Kuesioner pengukuran sikap yang digunakan dalam penelitian ini berasal

dari penelitian Muthmainnah (2012). Dengan jumlah sampel (n) 14 responden

dan nilai alpha 0,05, didapatkan r tabel sebesar 0,576. Jumlah pertanyaan

dalam kuesioner sebanyak 24 pertanyaan yang semuanya valid dan reliabel.

Checklist penilaian tindakan dibuat berdasarkan Kepmenkes RI nomor

942/MENKES/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Higiene Sanitasi

Makanan Jajanan. Kuesioner dan cheklist tersebut kemudian diuji kembali

Page 61: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

38

untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut tepat untuk mengukur variabel

yang akan diukur.

a. Uji Validitas

Jumlah sampel dalam uji ini adalah 20 sampel sehingga didapatkan

nilai R tabel adalah 0,468. Dapat disimpulkan bahwa 66 pertanyaan

yang terdiri atas variabel pengetahuan, sikap dan tindakan mengenai:

kebersihan diri, peralatan, penyajian dan sarana adalah valid, sehingga

dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Variabel pengetahuan, pertanyaan B1-B17 adalah valid.

2. Variabel sikap, pertanyaan C1-C19 adalah valid.

3. Variabel tindakan, pernyataan D1-30 adalah valid.

b. Uji Reliabilitas

Dari hasil uji reliabilitas, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha

R tabel (n = 20) Reliabilitas

Pengetahuan 0,947 0,468

Reliabel Sikap 0,968 Reliabel Tindakan 0,981 Reliabel

4.4.2 Data Primer dan Sekunder

Data primer diambil dengan cara mendatangi sampel yang memenuhi

kriteria. Selanjutnya dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner

untuk menilai pengetahuan dan sikap serta check list dan wawancara untuk

menilai tindakan pedagang makanan jajanan tentang higienesanitasi makanan.

Page 62: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

39

Data sekunder yang diperoleh antara lain dari instansi terkait dalam penelitian

ini, yaitu Dinas Kesehatan Kotamadya Jakarta Timur serta situs resmi

pemerintah di internet. Selain itu juga dilakukan observasi dan wawancara

dengan lembar observasi berdasarkan Departemen Kesehatan RI (2003) untuk

menilai tindakan higiene dan sanitasi pedagang makanan jajanan di sekolah

dasar Cipinang Besar Utara.

4.5 Pengolahan dan Analisis Data

4.5.1 Pengolahan Data

Setelah jawaban kuesioner dikumpulkan, kemudian peneliti melakukan

pengolahan data melalui berapa tahapan, yaitu:

1. Editing, peneliti melakukan pengecekan isian formulir atau

kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap,

jelas, relevan, dan konsisten.

2. Koding, peneliti merubah data yang berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka yang berguna untuk mempermudah analisis data,

mempercepat entry data

3. Entry data, penelitimeng-entry data dari kuesioner dengan program

computer tertentu

4. Cleaning data, peneliti mengecekan kembali data yang sudah

dientry apakah data kesalahan atau tidak.

5. Analisa data, peneliti menganalisa data secara statistik untuk

memudahkan interpretasi dan pengujian hipotesis lebih lanjut

Page 63: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

40

4.5.2 Analisis Data

Analisis data yang telah terkumpul dilakukan secara deskriptif baik pada

data univariat maupun data yang telah dikategorikan dalam distribusi

frekuensi. Setelahnya dilakukan skoring, skor hasil wawancara mengenai

pengetahuan, sikap dan tindakan higiene sanitasi makanan.

4.6 Aspek Pengukuran

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan check list.

Skala pengukuran menggunakan skala Guttman, dimana pertanyaan mengani

pengetahuan dan sikap yang dijawab dengan benar atau positif diberikan nilai 1

dan salah atau negatif diberikan nilai 0. Sedangkan observasi tindakan yang

dilakukan diberikan nilai 1 dan tidak dilakukan diberikan nilai 0.

4.6.1 Pengetahuan

Aspek pengetahuan pada responden dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:

a. Pengetahuan menngenai kebersihan diri diukur melalui 5

pertanyaan. Skor tertinggi yang dapat dicapai responden adalah 5.

b. Pengetahuan menngenai peralatan diukur melalui 4 pertanyaan.

Skor tertinggi yang dapat dicapai adalah 4.

c. Pengetahuan menngenai penyajian makanan diukur melalui 5

pertanyaan. Skor tertinggi yang dapat dicapai adalah 5.

Page 64: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

41

d. Pengetahuan menngenai sarana yang digunakan diukur melalui 3

pertanyaan. Skor tertinggi yang dapat dicapai adalah 3.

4.6.2 Sikap

Aspek sikap pada responden dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:

a. Sikap terhadap kebersihan diri diukur melalui 7 pertanyaan. Skor

tertinggi yang dapat dicapai responden adalah 7.

b. Sikap terhadap peralatan diukur melalui 6 pertanyaan. Skor

tertinggi yang dapat dicapai adalah 6.

c. Sikap terhadap penyajian makanan diukur melalui 4 pertanyaan.

Skor tertinggi yang dapat dicapai adalah 4.

d. Sikap terhadap sarana yang digunakan diukur melalui 2

pertanyaan. Skor tertinggi yang dapat dicapai adalah 2.

4.6.3 Tindakan

Tindakan responden yang diukur dibagi menjadi 4 kategori, yaitu:

a. Tindakan kebersihan diri diukur melalui 8 pernyataan. Skor

tertinggi yang dapat dicapai responden adalah 8.

b. Tindakan terhadap peralatan diukur melalui 4 pernyataan. Skor

tertinggi yang dapat dicapai adalah 4.

c. Tindakan saat penyajian makanan diukur melalui 10 pernyataan.

Skor tertinggi yang dapat dicapai adalah 10.

Page 65: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

42

d. Tindakan terhadap sarana yang digunakan diukur melalui

8pernyataan. Skor tertinggi yang dapat dicapai adalah 8.

Setelah diperolah data skor pengetahuan, sikap dan psikomotor per

kategori, kemudian data tersebut dianalisis secara deskriptif. Selanjutnya data

diintepretasikan menjadi dua, yaitu baik dan buruk dan digunakan untuk

membandingkan dengan data lain yang relevan.

a. Baik apabila skor jawaban reponden ≥ ( nilai minimum + nilai

maksimum) x 50% dari masing-masing total skor.

b. Buruk apabila skor jawaban responden < ( nilai minimum + nilai

maksimum) x 50% dari masing-masing total skor (Budiyono dkk,

2008).

Page 66: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

43

BAB V

HASIL

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

5.1.1 Gambaran Umum Kelurahan Cipinang Besar Utara

Kelurahan Cipinang Besar Utara merupakan salah satu kelurahan yang

berada di Kecamatan Jatinegara, Kotamadya Jakarta Timur dengan luas

wilayah 115,2 hektar. Kelurahan Cipinang Besar Utara berbatasan dengan

daerah-daerah sebagai berikut:

Utara : Rel K.A Kelurahan Pisangan Timur

Timur : Jalan Cipinang Jaya

Selatan : Kelurahan Cipinang Besar Selatan

Barat : Jalan DI. Panjaitan (Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta

No. 171, 2007).

Jumlah penduduk di Kelurahan Cipinang Besar Utara sebesar 53.387 jiwa,

dengan rincian 20.660 laki-laki dan 22.727 perempuan serta kepadatan

penduduk per Km2 sebesar 46,342.88. (Badan Pusat Statistik, 2010).

Page 67: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

44

5.1.2 Gambaran Umum Sekolah Dasar di Kelurahan Cipinang

Besar Utara

Di Kelurahan Cipinang Besar Utara terdapat sebanyak 11 Sekolah Dasar

Negeri (SDN) dan 3 Sekolah Dasar Swasta (SDS). Sekolah-sekolah tersebut

berada di tujuh lokasi dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.1. Distribusi Sekolah Dasar di Kelurahan Cipinang Besar

Utara

No. Lokasi Sekolah Dasar

1 Jl. Bekasi Timur IV No. 1 SDN Cipinang Besar Utara 01 Pagi SDN Cipinang Besar Utara 02 Petang SDN Cipinang Besar Utara 03 Pagi SDN Cipinang Besar Utara 04 Petang

2 Jl. Cipinang Latihan Rt. 03/ 10 SDN Cipinang Besar Utara 05 Pagi SDN Cipinang Besar Utara 06 Petang SDN Cipinang Besar Utara 07 Pagi SDN Cipinang Besar Utara 08 Petang

3 Jl. Cipinang Latihan No. 6 SDN Cipinang Besar Utara 09 Pagi

4 Jl. Prumpung Tengah SDN Cipinang Besar Utara 10 Pagi SDN Cipinang Besar Utara 11 Pagi

5 Jl. Bekasi Timur IV No. 15 SDS DCB Palad

6 Jl. Bekasi Timur IV Dalam SDS Nurul Yaqin

7 Jl. Kb. Jeruk Timur Rt. 02/ 02 SDS YPBK

Sumber: Dinas Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta, 2008

Page 68: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

45

5.2 Gambaran Umum Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan gambaran umum pedagang

makanan jajanan di Kelurahan Cipinang Besar Utara sebagai berikut:

5.2.1 Gambaran Jenis Kelamin Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Distribusi pedagang makanan jajanan berdasarkan jenis kelamin yang

diperoleh dari hasil penelitian dapat dilihat dalam tabel 5.2 sebagai berikut:

Tabel 5.2 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin n % 1. Laki-laki 21 60 2. Perempuan 14 40

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 5.2, dari 35 pedagang makanan jajanan paling banyak

berjenis kelamin laki-laki sebesar 60%.

Page 69: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

46

5.2.2 Gambaran Umur Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah

Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Karakteristik pedagang makanan jajanan berdasarkan umur dapat dilihat

dalam tabel 5.3 sebagai berikut:

Tabel 5.3 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 berdasarkan Umur

No. Umur n % 1. ≤ 20 2 5,7 2. 21 - 30 8 22,9 3. 31 - 40 12 34,3 4. 41 - 50 8 22,9 5. ≥ 51 5 14,3

Total 35 100

Berdasarkan tabel 5.3, dari 35 pedagang makanan jajanan paling banyak

terdapat pada kelompok umur 31 – 40 tahun sebanyak 34,3%, sedangkan paling

sedikit terdapat pada kelompok umur ≤ 20 tahun sebanyak 5,7%

.

5.2.3 Gambaran Jenis Sarana Berdagang yang Digunakan Oleh

Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang

Besar Utara Tahun 2014

Berdasalkan hasil penelitian, diketahui pedagang makanan jajanan

berdasarkan jenis sarana berdagang yang digunakan dalam tabel 5.4 sebagai

berikut:

Page 70: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

47

Tabel 5.4 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 berdasarkan Jenis Sarana

Berdagang

No. Jenis Sarana Berdagang n % 1. Gerobak 24 68,6 2. Kios 11 31,4

Total 35 100

Berdasarkan tabel 5.4, diketahui bahwa sebagian besar pedagang makanan

jajanan menggunakan gerobak (68.6%) dan sisanya menggunakan kios sebagai

sarana berdagang.

5.2.4 Gambaran Status Kepemilikan Sarana yang Digunakan

Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang

Besar Utara Tahun 2014

Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh informasi pedagang makanan

jajanan berdasarkan status kepemilikan sarana berdagang dalam tabel 5.2.4

sebagai berikut:

Tabel 5.5 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 berdasarkan Status

Kepemilikan Sarana

No. Status Kepemilikan Sarana n % 1. Pemilik 21 60 2. Penyewa 7 20 3. Peminjam 7 20

Total 35 100

Page 71: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

48

Berdasarkan tabel 5.5, sebanyak 60% pedagang makanan jajanan merupakan

pemilik dari tempat berdagang, sedangkan penyewa dan peminjam tempat

berdagang masing-masing sebanyak 20%. Peminjam merupakan orang yang

diminta untuk berdagang makanan jajanan oleh pihak sekolah atau yayasan untuk

berjualan tanpa dipungut biaya sewa.

5.2.5 Gambaran Lama Bekerja Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Distribusi pedagang makanan jajanan dari hasil penelitian berdasarkan

lama bekerja sebagai pedagang makanan jajanan dapat dilihat dalam tabel

5.2.5 sebagai berikut:

Tabel 5.6 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 berdasarkan Lama Bekerja

No. Lama Bekerja n % 1. ≤ 10 tahun 26 74,3 2. 11 – 20 tahun 8 22,9 3. ≥ 21 tahun 1 2,9

Total 35 100

Berdasarkan tabel 5.6, sebagian besar pedagang makanan jajanan telah bekerja

selama ≤ 10 tahun (74,3%) dan hanya 2,9% pedagang makanan jajanan yang telah

bekerja lebih dari 20 tahun.

Page 72: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

49

5.2.6 Gambaran Tingkat Pendidikan Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Hasil penelitian menunjukkan pedagang makanan jajanan berdasarkan

tingkat pendidikan dalam tabel 5.7 sebagai berikut:

Tabel 5.7 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 berdasarkan Tingkat

Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan n % 1. Tidak Sekolah 1 2,9 2. Tidak Lulus SD 2 5,7 3. SD / Sederajat 7 20 4. SMP / Sederajat 11 31,4 5. SMA / Sederajat 14 40

Total 35 100

Berdasarkan tabel 5.7, tingkat pendidikan tertinggi dan terbanyak yang

ditempuh oleh pedagang makanan jajanan adalah SMA / sederajat sebanyak 14

orang (40%), sedangkan pendidikan terendah adalah tidak sekolah sebanyak 1

orang (2,9%).

5.3 Aspek Pengetahuan pada Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah

Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Hasil penelitian pada aspek pengetahuan menggambarkan segala sesuatu

yang diketahui oleh pedagang makanan jajanan mengenai higiene sanitasi

makanan jajanan di sekolah dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara tahun 2014.

Page 73: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

50

5.3.1 Aspek Pengetahuan Mengenai Kebersihan Diri pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara

Tahun 2014

Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh distribusi frekuensi jawaban

responden yang dapat dilihat pada tabel 5.8:

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan

Tingkat Pengetahuan Pedagang Makanan Jajanan mengenai

Kebersihan Diri di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara

Tahun 2014

No. Pertanyaan Kebersihan Diri

Benar % Salah %

B1 Pengertian menjaga kebersihan pada saat berdagang

32 91,4 3 8,6

B2 Manfaat menjaga kebersihan diri saat berdagang

32 91,4 3 8,6

B3 Akibat kebersihan makanan yang buruk

29 82,9 6 17,1

B4 Akibat tidak melakukan kebiasaan hidup bersih

19 54,3 16 45,7

B5 Contoh sikap terhadap kebersihan yang buruk

23 65,7 12 34,3

Berdasarkan tabel 5.8 diketahui bahwa pedagang makanan jajanan

memiliki pengetahuan yang baik mengenai manfaat kebiasaan hidup bersih

(54,3%) dan pengetahuan yang baik mengenai sikap yang bukan termasuk

menjaga kebersihan sebesar 65,7%. Hasil skoring pada jawaban yang benar

dari aspek pengetahuan mengenai kebersihan diri pedagang makanan jajanan

di Kelurahan Cipinang Besar Utara tahun 2014, didapatkan skor terendah

Page 74: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

51

sebesar 1 dan tertinggi sebesar 5 dengan mean sebesar 3,86. Data yang

diperoleh dikelompokkan menjadi buruk jika skor ≤ 3 dan baik jika skor > 3.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, presentasi pedagang makanan

jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

berdasarkan aspek pengetahuan mengenai kebersihan diri dapat dilihat pada

tabel 5.9 sebagai berikut:

Tabel 5.9 Distribusi Pengetahuan Mengenai Kebersihan Diri pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

No Kategori n % 1. Baik 21 60 2. Buruk 14 40

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 5.9 dari 35 pedagang makanan jajanan, sebagian besar

pedagang memiliki tingkat pengetahuan mengenai kebersihan diri yang baik

(60%).

5.3.2 Aspek Pengetahuan Mengenai Peralatan pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara

Tahun 2014

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui distribusi frekuensi jawaban

responden pada tabel 5.10 berikut ini.

Page 75: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

52

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan

Tingkat Pengetahuan Pedagang Makanan Jajanan mengenai

Peralatan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

No. Pertanyaan Peralatan

Benar % Salah %

B6 Tahapan mencuci peralatan untuk makanan jajanan yang benar

28 80 7 20

B7 Syarat tempat penyimpanan makanan yang baik

22 62,9 13 37,1

B8 Tindakan yang menyebabkan pencemaran makanan

16

45,7 19 54,3

B9 Kondisi peralatan yang digunakan untuk menyiapkan makanan

31 88,6 4 11,4

Dari tabel 5.10 diketahui bahwa sebesar 62,9% responden memiliki

pengetahuan yang baik mengenai syarat tempat penyimpanan makanan yang

baik. Namun, sebesar 54,3% responden memiliki pengetahuan yang buruk

mengenai tindakan yang menyebabkan pencemaran makanan.

Hasil skoring aspek pengetahuan mengenai peralatan pada pedagang

makanan jajanan diperoleh skor terendah sebesar 1, tertinggi sebesar 4 dan

mean sebesar 2,77 . Kemudian data dikelompokkan menjadi buruk jika skor ≤

2,5 dan baik jika skor > 2,5. Hasil perhitungan pada variabel pengetahuan

mengenai peralatan pada pedagang makanan jajanan disajikan pada tabel 5.11

sebagai berikut:

Page 76: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

53

Tabel 5.11 Distribusi Pengetahuan Mengenai Peralatan pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

No Kategori n % 1. Baik 22 62,9 2. Buruk 13 37,1

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 5.11 dari 35 pedagang makanan jajanan, sebagian besar

pedagang makanan jajanan yang tingkat pengetahuan mengenai peralatannya baik

adalah sebesar 62,9%.

5.3.3 Aspek Pengetahuan Mengenai Penyajian pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara

Tahun 2014

Dari hasil perhitungan statistik, diperoleh frekuensi jawaban responden

berdasarkan tingkat pengetahuan mengenai penyajian pada tabel 5.12.

Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan

Tingkat Pengetahuan Pedagang Makanan Jajanan mengenai

Penyajian di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

No. Pertanyaan Penyajian

Benar % Salah %

B10 Tujuan menjaga kebersihan makanan yang buruk

22 62,9 13 37,1

B11 Akibat mengonsumsi makanan yang mengandung zat kimia berbahaya

33 94,3 2 5,7

B12 Bahan kimia yang boleh terkandung didalam makanan

27 77,1 8 22,9

Page 77: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

54

No. Pertanyaan Penyajian

Benar % Salah %

B13 Penyebab menurunnya kualitas makanan

13 37,1 22 62,9

B14 Contoh makanan yang baik untuk kesehatan

16 45,7 19 54,3

Berdasarkan tabel 5.12, diketahui bahwa sebanyak sebesar 62,9%

responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai tujuan menjaga

kebersihan makanan yang buruk. Sebesar 77,1% responden juga dapat

menjawab dengan baik mengenai bahan kimia yang boleh terkandung didalam

makanan.

Di sisi lain, pedagang makanan jajanan yang dijadikan responden memiliki

pengetahuan yang buruk mengenai penyebab menurunnya kualitas makanan

(62,9%) serta pengetahuan yang buruk mengenai contoh makanan yang baik

untuk kesehatan (54,3%).

Berdasarkan skoring pada aspek pengetahuan mengenai penyajian pada

pedagang makanan jajanan, diketahui bahwa skor terendah sebesar 0, skor

tertinggi sebesar 5 dengan mean sebesar 3,17. Kemudian data dibagi menjadi

buruk jika skor ≤ 2,5 dan baik jika skor > 2,5. Dari variabel pengetahuan

mengenai penyajian pada pedagang makanan jajanan diperoleh informasi pada

tabel 5.13 berikut:

Page 78: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

55

Tabel 5.13 Distribusi Pengetahuan Mengenai Penyajian pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

No Kategori n % 1. Baik 24 68,6 2. Buruk 11 31,4

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 5.13 diketahui bahwa mayoritas pedagang memiliki tingkat

pengetahuan mengenai penyajiaannya yang baik (68,6%).

5.3.4 Aspek Pengetahuan Mengenai Sarana pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara

Tahun 2014

Dari aspek pengetahuan mengenai sarana diperoleh informasi distribusi

frekuensi jawaban responden berdasarkan tingkat pengetanuan mengenai

sarana pada tabel 5.14 berikut ini.

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan

Tingkat Pengetahuan Pedagang Makanan Jajanan mengenai Sarana

di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

No. Pertanyaan Sarana Benar % Salah %

B15 Syarat fasilitas sarana pedagang kaki lima yang sudah memenuhi kriteria kesehatan

21 60 14 40

B16 Dampak yang ditimbulkan jika tidak menjaga kebersihan lingkungan

32 91,4 3 8,6

B17 Hal tidak menyebabkan pencemaran makanan ketika dijajakan

23 65,7 12 34,3

Page 79: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

56

Dari tabel 5.14 diketahui sebesar 60% responden memiliki pengetahuan

yang baik mengenai persyaratan fasilitas sarana pedagang kaki lima yang

memenuhi kesehatan. Sebesar 65,7% responden memiliki pengetahuan yang

baik mengenai hal-hal yang tidak menyebabkan pencemaran makanan.

Pada aspek pengetahuan mengenai sarana pada pedagang makanan

jajanan, diperoleh mean sebesar 2,17 dengan skor terendah sebesar 0 dan skor

tertinggi sebesar 3. Pengetahuan mengenai sarana dikatakan buruk jika skor ≤

1,5 dan baik jika skor > 1,5. Hasil pengolahan data pengetahuan mengenai

sarana pada pedagang makanan jajanan menunjukan presentasi pada tabel 5.15

sebagai berikut:

Tabel 5.15 Distribusi Pengetahuan Mengenai Sarana pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara

Tahun 2014

No Kategori n % 1. Baik 26 74,3 2. Buruk 9 25,7

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 5.15 dari 35 pedagang makanan jajanan, sebagian besar

(74,3%) pedagang memiliki tingkat pengetahuan mengenai sarana yang baik.

5.4 Aspek Sikap pada Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Hasil penelitian pada aspek sikap menggambarkan penyataan pedagang

makanan jajanan di sekolah dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara tahun 2014

Page 80: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

57

mengenai kesediaan untuk menuruti berbagai persyaratan mengenai higiene

sanitasi makanan jajanan.

5.4.1 Aspek Sikap Terhadap Kebersihan Diri pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara

Tahun 2014

Dari hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi jawaban sikap

mengenai kebersihan diri pada tabel 5.16 berikut ini.

Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan

Tingkat Sikap Pedagang Makanan Jajanan mengenai Kebersihan

Diri di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

No. Pernyataan mengenai Kebersihan Diri

Positif % Negatif %

C1 Mencuci tangan menggunakan sabun harus dilakukan oleh pengolah makanan sebelum memasak

33 94,3 2 5,7

C2 Pengolah makanan harus menggunakan pakaian bersih dan menyerap keringat

30 85,7 5 14,3

C3 Pengolah makanan tidak boleh memiliki kuku yang panjang

28 80 7 20

C4 Mengobati dan menutup luka terbuka adalah hal yang penting dilakukan pengolah saat memasak

26 74,3 9 25,7

C5 Pengolah makanan diperkenankan merokok saat memasak

4 11,4 31 88,6

C6 Penjamah makanan boleh bersin atau batuk saat mengolah bahan makanan

17 48,6 18 51,4

C7 Penjamah makanan menggunakan tangan tanpa alat penjepit/sendok/garpu bersih untuk mengambil makanan matang

7 20 28 80

Page 81: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

58

Berdasarkan tabel 5.16, diketahui bahwa masih ada sebagian pedagang

makanan jajanan yang sikap yang buruk terhadap tidak bolehnya bersih atau

batuk saat mengolah makanan (51,4%). Hasil penelitian dari aspek sikap

mengenai kebersihan diri pedagang makanan jajanan di Kelurahan Cipinang

Besar Utara tahun 2014, dapat disimpulkan bahwa mean sebesar 5,51 dengan

skor terendah sebesar 1 dan tertinggi sebesar 7. Aspek sikap terhadap

kebersihan diri buruk jika skor ≤ 4 dan baik jika skor lebih dari 4.

Hasil perhitungan statistik menunjukan presentase sikap pedagang

makanan jajanan terhadap kebersihan diri pada tabel 5.17 berikut:

Tabel 5.17 Distribusi Sikap Terhadap Kebersihan Diri pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

No Kategori n % 1. Baik 28 80 2. Buruk 7 20

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 5.17 dari 35 pedagang makanan jajanan diketahui

sebagian besar memiliki sikap yang baik terhadap standar kebersihan diri

(80%).

Page 82: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

59

5.4.2 Aspek Sikap Terhadap Peralatan pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

Berdasarkan hasil perhitungan statistik, diperoleh sebaran frekuensi

jawaban responden berdasarkan sikap terhadap peralatan pada tabel 5.18.

Tabel 5.18 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan

Tingkat Sikap Pedagang Makanan Jajanan mengenai Peralatan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

No. Pernyataan mengenai Peralatan

Positif % Negatif %

C8 Pengolah harus menggunakan air bersih yang memenuhi syarat air minum untuk memasak

35 100 - -

C9 Penjamah makanan perlu menggunakan peralatan yang bersih saat mengolah makanan

35 100 - -

C10 Sebelum digunakan peralatan harus dibersihkan dahulu oleh pengolah makanan

33 94,3 2 5,7

C11 Penjamah mengelap piring atau gelas dengan lap meja

8 22,9 27 77,1

C12 Penjamah mencuci piring dengan sabun dan air yang mengalir

30 85,7 5 14,3

C13 Penjamah makanan menggunakan kertas bekas untuk alas makanan (seperti gorengan)

2 5,7 33 94,3

Page 83: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

60

Berdasarkan tabel 5.18, keseluruhan pertanyaan mengenai sikap mengenai

peralatan dapat dijawab oleh sebagian besar responden. Hal ini terlihat dari

presentase jumlah responden yang menjawab dengan benar di atas 50%.

Penelitian dari aspek sikap mengenai peralatan pada pedagang makanan

jajanan, diketahui skor terendah sebesar 4 dan tertinggi sebesar 6 dengan mean

sebesar 5,51. Aspek sikap terhadap peralatan dikelompokkan menjadi buruk

jika skor ≤ 5 dan baik jika skor > 5. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan, berikut ini gambaran sikap terhadap peralatan pada pedagang

makanan jajanan pada tabel 5.19:

Tabel 5.19 Distribusi Sikap Terhadap Peralatan pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

No Kategori n % 1. Baik 23 65,7 2. Buruk 12 34,3

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 5.19, terdapat sebesar 65,7% pedagang makanan jajanan yang

memiliki sikap yang baik untuk terhadap standar kebersihan pada peralatan.

5.4.3 Aspek Sikap Terhadap Penyajian pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

Dari hasil wawancara, diperoleh distribusi frekuensi sikap responden

terhadap pernyajian pada tabel 5.20.

Page 84: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

61

Tabel 5.20 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan

Sikap Pedagang Makanan Jajanan Terhadap Penyajian di Sekolah

Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

No. Pernyataan mengenai Penyajian

Positif % Negatif %

C14 Pengolah makanan harus memilih bahan makanan yang baik dan bersih

35 100 - -

C15 Memisahkan bahan makanan mentah dengan makanan matang harus dilakukan pengolah makanan

33 94,3 2 5,7

C16 Penjamah makanan menutup makanan jadi dengan penutup yang bersih dan melindungi (tudung saji/tutup panci dll)

33 94,3 2 5,7

C17 Penjamah memanaskan secara berulang-ulang olahan sayuran hijau (bayam, kangkung dll).

5 14,3 30 85,7

Tabel 5.20 menunjukkan bahwa semua pertanyaan sikap terhadap

penyajian dapat dijawab dengan baik, hal ini dapat dilihat dari jumlah

responden yang hampir 100% dapat menjawab dengan baik.

Berdasarkan skoring pada aspek sikap mengenai penyajian pada pedagang

makanan jajanan, dapat disimpulkan skor terendah sebesar 2, skor tertinggi

sebesar 4 dan mean sebesar 3,74. Data dibagi menjadi buruk jika skor ≤ 3 dan

baik jika skor > 3. Tabel 5.21 berikut ini merupakan hasil penelitian mengenai

sikap terhadap penyajian pada pedagang makanan jajanan:

Page 85: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

62

Tabel 5.21 Distribusi Sikap Terhadap Penyajian pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

No Kategori n % 1. Baik 28 80 2. Buruk 7 20

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 5.21, dapat diketahui bahwa sebagian besar pedagang

makanan jajanan (80%) memiliki sikap yang baik terhadap persyaratan

penyajian yang baik.

5.4.4 Aspek Sikap Terhadap Sarana pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekusensi jawaban sikap

responden terhadap penyajian dalam tabel 5.22 berikut.

Tabel 5.22 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan

Sikap Pedagang Makanan Jajanan Terhadap Penyajian di Sekolah

Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

No. Pernyataan mengenai Sarana

Positif % Negatif %

C18 Penjamah makanan harus menyediakan tempat pembuangan sampah yang memadai

34 97,1 1 2,9

C19 Kebersihan tempat berjualan harus dijaga oleh penjamah makanan

35 100 - -

Page 86: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

63

Dari tabel 5.22 diketahui bahwa kedua pertanyaan sikap terhadap

penyajian dapat dijawab oleh hampir seluruh pedagang makanan jajanan yang

menjadi responden. Aspek sikap mengenai sarana pada pedagang makanan

jajanan, diperoleh mean sebesar 1,97 dengan skor terendah sebesar 1 dan skor

tertinggi sebesar 2. Aspek sikap terhadap sarana dikatakan buruk jika skor ≤

1,5 dan baik jika skor > 1,5.

Dibawah ini pada tabel 5.23 merupakan hasil perhitungan variabel sikap

terhadap sarana pada pedagang makanan jajanan sebagai berikut:

Tabel 5.23 Distribusi Sikap Terhadap Sarana pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

No Kategori n % 1. Baik 34 97,1 2. Buruk 1 2,9

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 5.23, diperoleh informasi bahwa hampir seluruh

pedagang makanan jajanan (97,1%) memiliki sikap yang baik terhadap

persyaratan tentang kebersihan sarana, hanya 1 pedagang makanan jajanan

yang sikap terhadap persyaratan kebersihan sarananya buruk.

5.5 Aspek Tindakan pada Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Hasil penelitian pada aspek tindakan menggambarkan segala sesuatu yang

dilakukan pedagang makanan jajanan di sekolah dasar Kelurahan Cipinang

Page 87: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

64

Besar Utara tahun 2014 yang sesuai pedoman higiene sanitasi makanan

jajanan.

5.5.1 Aspek Tindakan Kebersihan Diri pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

Hasil perhitungan statistik dari observasi dan wawancara pedagang

makanan jajanan mengeai kebrsihan diri diperoleh hasil pada tabel 5.24

berikut.

Tabel 5.24 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan

Pedagang Makanan Jajanan Terhadap Kebersihan Diri di Sekolah

Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

No. Pesyaratan Kebersihan Diri

Memenuhi % Tidak

memenuhi %

D1 Tidak sedang menderita penyakit mudah menular, misal: batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut sejenisnya;

31 88,6 4 11,4

D2 Menutup luka (pada luka terbuka/bisul atau luka lainnya) atau tidak terdapat luka;

34 97,1 1 2,9

D3 Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku dan pakaian;

13 37,1 22 62,9

D4 Memakai celemek dan tutup kepala

1 2,9 34 97,1

D5 Mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan;

1 2,9 34 97,1

D6 Menjamah makaann memakai alat/perlengkapan, atau dengan alas tangan

28 80 7 20

Page 88: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

65

No. Pesyaratan Kebersihan Diri

Memenuhi % Tidak

memenuhi %

D7 Tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut atau bagian lainnya

32 91,4 3 8,6

D8 Tidak batuk atau bersin di hadapan makanan jajanan yang disajikan dan atau tanpa menutup mulut atau hidung

33 94,3 2 5,7

Dari tabel 5.24, diketahui bahwa sebagian besar pedagang tidak menjaga

kebersihan tangan, rambut kuku dan pakaian (62,9%), tidak memakai celemek

dan tutup kepala (97,1%) serta tidak mencuci tangan setiap kali menangani

makanan (97,1%).

Hasil skoring jawaban yang benar dari aspek tindakan mengenai

kebersihan diri pedagang makanan jajanan di Kelurahan Cipinang Besar Utara

tahun 2014, didapatkan skor terendah sebesar 2 dan tertinggi sebesar 7 dengan

mean sebesar 4,94. Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi buruk jika

skor ≤ 4,5 dan baik jika skor lebih dari 4,5. Hasil penelitian pada tindakan

kebersihan diri pada pedagang makanan jajanan dapat dilihat pada tabel 5.25

berikut:

Tabel 5.25 Distribusi Tindakan Terhadap Kebersihan Diri pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

No Kategori n % 1. Baik 27 77,1 2. Buruk 8 22,9

Total 35 100

Page 89: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

66

Berdasarkan Tabel 5.27, dapat diketahui bahwa sebagian besar pedagang

makanan jajanan memiliki kebersihan diri yang baik (77,1%).

5.5.2 Aspek Tindakan Terhadap Peralatan pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara

Tahun 2014

Dari aspek tindakan terhadap peralatan, diperoleh distribusi frekuensi

frekuensi tindakan terhadap peralatan pada tabel 5.26 berikut ini.

Tabel 5.26 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 berdasarkan Tindakan

Terhadap Peralatan

No. Pesyaratan Peralatan

Memenuhi % Tidak

memenuhi %

D9 Peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan dengan sabun

30 85,7 5 14,3

D10 Peralatan dikeringkan dengan alat pengering/ lap yang bersih

22 62,9 13 37,1

D11 Peralatan disimpan di tempat yang bebas pencemaran

21 60 14 40

D12 Tidak menggunakan kembali peralatan yang dirancang hanya untuk sekali pakai

33 94,3 2 5,7

Dari tabel 5.26, diketahui bahwa masih ada pedagang makanan jajanan

yang tindakan terhadap peralatannya buruk meskipun hanya sebagian kecil,

yaitu tidak mengeringkan peralatan dengan alat / lap yang bersih (37,1%) dan

tidak menyimpan peralatan di tempat yang bebas pencemaran (40%).

Penelitian aspek tindakan mengenai peralatan pada pedagang makanan

jajanan, disimpulkan bahwa mean sebesar 3,02 dengan skor terendah sebesar 1

Page 90: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

67

dan tertinggi sebesar 4. Data dikelompokkan menjadi buruk jika skor ≤ 2,5

dan baik jika skor > 2,5. Hasil uji statistik pada variabel tindakan terhadap

peralatan pada pedagang makanan jajanan ditunjukkan pada tabel 5.27 berikut

ini:

Tabel 5.27 Distribusi Tindakan Terhadap Peralatan pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

No Kategori n % 1. Baik 21 60 2. Buruk 14 40

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 5.27 sebanyak 60% pedagang makanan jajanan yang

kebersihan peralatannya baik.

5.5.3 Aspek Tindakan Saat Penyajian pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, diperoleh distribusi frekuensi

tindakan responden saat penyajian pada tabel 5.28 berikut.

Tabel 5.28 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 berdasarkan Tindakan

Terhadap Penyajian

No. Pesyaratan Penyajian

Memenuhi % Tidak

memenuhi %

D13 Semua bahan yang diolah harus dalam keadaan baik mutunya, segar dan tidak busuk

35 100 - -

Page 91: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

68

No. Pesyaratan Penyajian

Memenuhi % Tidak

memenuhi %

D14 Semua bahan olahan dalam kemasan yang diolah menjadi makanan jajanan harus bahan olahan yang terdaftar di Departemen Kesehatan, tidak kadaluarsa, tidak cacat atau tidak rusak

24 68,6 11 31,4

D15 Bahan makanan serta bahan tambahan makanan dan bahan penolong makanan jajanan siap saji harus disimpan secara terpisah

35 100 - -

D16 Bahan makanan yang cepat rusak atau cepat membusuk harus disimpan dalam wadah terpisah

35 100 - -

D17 Makanan jajanan yang disajikan harus dengan tempat/alat perlengkapan yang bersih, dan aman bagi kesehatan

31 88,6 4 11,4

D18 Makanan jajanan yang disajikan harus dalam keadaan terbungkus atau tertutup

20 57,1 15 42,9

D19 Pembungkus yang digunakan dan atau tutup makanan harus dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan

28 80 7 20

D20 Pembungkus sebagaimana dimaksud dalam poin sebelumnya tidak ditiup

35 100 - -

D21 Makanan jajanan yang diangkut dalam keadaan tertutup atau terbungkus dalam wadah yang bersih

24 68,6 11 31,4

D22 Makanan jajanan yang diangkut dalam wadah yang terpisah dengan bahan mentah sehingga terlindung dari pencemaran

35 100 - -

Page 92: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

69

Pada tabel 5.28 diketahui bahwa meskipun sebagian besar tindakan

terhadap penyajian pada responden baik, sebagian kecil responden masih ada

yang tidak menggunakan bahan yang terdaftar di Departemen Kesehatan

(31,4%), tidak menyajikan makanan dalam keadaan tertutup (42,9%) dan tidak

mengangkut makanan jajanan dalam wadah yang bersih (31,4%).

Hasil penelitian pada aspek tindakan mengenai penyajian pada pedagang

makanan jajanan, diperoleh skor terendah sebesar 6, skor tertinggi sebesar 10

dan mean sebesar 8,57. Kemudian data dibagi menjadi buruk jika skor ≤ 8 dan

baik jika skor > 8. Berdasarkan hasil penelitian pada variabel tindakan saat

penyajian pada pedagang makanan jajanan diketahui presentase pada tabel

5.29 dibawah ini:

Tabel 5.29 Distribusi Tindakan Saat Penyajian pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

No Kategori n % 1. Baik 21 60 2. Buruk 14 40

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 5.29 diketahui bahwa sebagian besar terdapat 60%

pedagang makanan jajanan yang cara penyajiannya baik.

Page 93: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

70

5.5.4 Aspek Tindakan Terhadap Sarana pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

Dari hasil penelitian, diperoleh informasi berupa distribusi frekuensi

tindakan terhadap sarana pada pedagang makanan jajanan yang dapat dilihat

pada tabel 5.30 berikut ini.

Tabel 5.30 Distribusi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014 berdasarkan Tindakan

Terhadap Penyajian

No. Pesyaratan Sarana

Memenuhi % Tidak

Memenuhi %

D23 Konstruksi sarana penjaja untuk makanan jajanan mudah dibersihkan

25 71,4 10 28,6

D24 Tersedia tempat air bersih 13 37,1 22 62,9 D25 Tersedia tempat

penyimpanan bahan makanan

35 100 - -

D26 Tersedia tempat penyimpaan makanan jadi/siap disajikan

32 91,4 3 8,6

D27 Tersedia tempat penyimpanan peralatan

31 88,6 4 11,4

D28 Tersedia tempat cuci (alat, tangan, bahan makanan)

15 42,9 20 57,1

D29 Tersedia tempat sampah 22 62,9 13 37,1 D30 Makanan terlindung dari

pencemaran ketika dijajakan 18 51,4 17 48,6

Berdasarkan tabel 5.30, diketahui bahwa sebagian responden yang kondisi

sarana berjualan yang buruk terlihat dari tidak tersedianya tempat air bersih

(62,9%) dan tidak tersedia tempat cuci (57,1). Di sisi lain, meskipun sebagian

besar persyaratan sarana berjualan sudah dipenuhi dengan baik, masih

Page 94: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

71

ditemukan adanya konstruksi sarana yang sulit dibersihkan (28,6%), tidak

tersedia tempat sampah (37,1%) dan tidak makanan yang tidak dapat

terlindungi dari pencemaran ketika dijajakan (48,6%).

Hasil skoring dari aspek tindakan mengenai sarana pada pedagang

makanan jajanan diketahui skor terendah sebesar 3 dan skor tertinggi sebesar 8

dengan mean sebesar 5,45. Tindakan terhadap sarana dikatakan buruk jika

skor ≤ 5,5 dan baik jika skor > 5,5. Dari aspek tindakan terhadap sarana

diperoleh presentase tindakan terhadap sarana pada pedagang makanan

jajanan dalam tabel 5.31 sebagai berikut:

Tabel 5.31 Distribusi Tindakan Terhadap Sarana pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinnang Besar Utara Tahun 2014

No Kategori n % 1. Baik 16 45,7 2. Buruk 19 54,3

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 5.31 berbeda dari hasil penelitian pada variabel-variabel

sebelumnya, sebagian besar pedagang makanan jajanan memiliki kondisi sarana

berjualan yang buruk (54,3%).

Page 95: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

72

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Didalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan penelitian, antara

lain:

1. Ketika mengukur pengetahuan, sikap dan tindakan pedagang saat

wawancara dan observasi, air tidak dilihat sebagai persyaratan

higiene dan sanitasi saat penyajian karena tidak semua pedagang

makanan jajanan menggunakan air untuk memasak serta

terbatasnya kemampuan peneliti untuk memeriksa air tersebut

sesuai standar air minum.

2. Observasi pedagang makanan dalam poin menggaruk anggota

badan, batuk atau bersin di hadapan makanan jajanan tidak dapat

dipastikan kebenarannya dikarenakan terdapat kemungkinan

pedagang tersebut tidak menggaruk anggota tubuh serta tidak batuk

atau bersin di hadapan makanan jajanan saat observasi berlangsung

(meskipun observasi diadakan secara diam-diam) tetapi melakukan

hal sebaliknya saat berdagang seperti biasa.

3. Cara pencucian dan penyimpanan peralatan tidak seluruhnya dapat

diketahui dengan cara observasi sehingga peneliti melakukan

wawancara. Jawaban yang diperoleh peneliti dapat terjadi bias

Page 96: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

73

informasi karena tidak semua pedagang mencuci peralatan dan

menyimpannya saat observasi berlangsung.

6.2 Karakteristik Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

6.2.1 Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian dari 35 pedagang makanan jajanan, pedagang

yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan (60%).

Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Agustina (2009), dimana

jumlah pedagang makanan jajanan yang berjenis kelamin laki-laki lebih

banyak (52,2%) dibandingkan pedagang makanan jajanan yang berjenis

kelamin perempuan.

Banyaknya responden yang sebagian besar berjenis kelamin laki-laki

sebagai pedagang makanan jajanan dikarenakan daya tahan tubuh yang lebih

kuat untuk berjualan makanan jajanan yang sebagian besar menggunakan

gerobak untuk berkeliling (Zendrato, 2012). Di sisi lain, terdapat

kecenderungan perbedaan perilaku higiene sanitasi pada masing-masing jenis

kelamin. Pada umumnya jenis kelamin perempuan dinilai mempunyai

perhatian lebih terhadap higiene sanitasi daripada laki-laki dikarenakan

perempuan lebih sering berhubungan dengan proses pengolahan makanan

ketika berada di rumah.

Berdasarkan survei oleh Casell di beberapa kota di Amerika Serikat pada

5.953 perempuan dan laki-laki yang diwawancara melalui telepon dan

Page 97: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

74

diobservasi secara langsung, pada umumnya perempuan lebih sering mencuci

tangannya (74%), sementara laki-laki hanya 61% (Timmreck, 2005). Dengan

lebih banyaknya laki-laki yang bekerja sebagai pedagang makanan jajanan,

terdapat kemungkinan higiene sanitasi yang lebih rendah pada responden yang

berjenis kelamin laki-laki dibandingkan responden perempuan, sehingga

kesadaran akan pentingnya higiene sanitasi perlu ditingkatkan dengan cara

pelatihan dan penyuluhan, terutama pada responden laki-laki.

6.2.2 Umur

Hasil penelitian menunjukkan responden paling banyak berada pada

kelompok umur 31-40 tahun (34,3%) dan paling sedikit yaitu umur ≤ 20 (18)

tahun (5,7%). Karakteristik umur ini serupa dengan penelitian Budiyono

(2008), dimana umur responden terendah (17 tahun) sebesar 2,8% dengan

rata-rata umur responden kurang dari 41 tahun.

Banyaknya kelompok usia 31-40 tahun yang bekerja sejalan dengan data

dari Portal Data Indonesia (2012), dimana jumlah penduduk yang bekerja

menurut umur yang jumlahnya paling besar adalah kelompok umur 31-40

tahun (1.440.182 jiwa). Kelompok umur 31-40 tahun menempati jumlah

terbesar dikarenakan rentang usia tersebut merupakan puncak usia produktif.

Banyaknya jumlah responden pada usia produktif tergolong sebagai orang

yang dewasa dan dapat mengerti segala sesuatu. Setidaknya dengan keadaan

ini, responden dapat berpikir dan menanggapi secara positif bagaimana cara

menangani makanan yang sesuai dengan persyaratan higiene sanitasi jika

Page 98: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

75

sewaktu-waktu diberikan penyuluhan. Hal ini diperkuat oleh penelitian

Marsaulina (2004) bahwa terdapat perbandingan yang nyata pada usia

pedagang makanan jajanan, dimana semakin tua usianya semakin baik tingkat

pengetahuan kebersihan makanannya.

6.2.3 Jenis Sarana Berdagang

Berdasarkan hasil penelitian yang melibatkan 35 responden, gerobak lebih

banyak digunakan untuk berjualan makanan jajanan (68,6%) dibandingkan

kios. Di sisi lain dalam alasan pemilihan jenis sarana berdagang, berdasarkan

penelitian Zendrato (2012), para pedagang makanan lebih memilih

menggunakan gerobak karena sangat praktis dan ekonomis. Gerobak juga

digunakan sebagai strategi berjualan karena dapat menarik konsumen jika

terlihat bersih serta dapat menjadi media promosi dengan menambahkan

warna, tulisan atau gambar.

Penggunaan gerobak yang praktis dibandingkan kios ternyata memiliki sisi

negatif. Seringkali gerobak yang diamati keadaannya lebih kotor dibandingkan

kios. Gerobak memiliki tempat penyimpanan yang lebih kecil dan gelap pada

bagian bawah. Penutup tempat penyimpanan tersebut terdapat di bagian sisi

belakang didekat pendorong yang memiliki bidang yang lebih sempit

dibandingkan sisi kanan dan kirinya. Karena bidang pada sisi tersebut lebih

sempit, cahaya yang masuk lebih sedikit sehingga lebih sulit untuk

dibersihkan. Tempat penyimpanan tersebut seringkali digunakan untuk

menyimpan peralatan makan dan peralatan masak.

Page 99: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

76

Peralatan yang disimpan tersebut berisiko terkontaminasi oleh permukaan

tempat penyimpanan. Hal ini diperkuat oleh penelitian Susanna dan Hartono

(2003), ysng mernyatakan gerobak lebih banyak mengandung angka kuman

yang tinggi ( > 100 koloni/mL) di bagian tempat penyimpanan piring

dibandingkan tempat penyimpanan piring pada kios, sehingga kebersihan pada

gerobak dinilai kurang daripada kios. Agar proses pembersihan tempat

penyimpanan dibagian bawah lebih mudah, disarankan agar letak penutup

tempat penyimpanan terletak pada bidang yang lebih besar. Letak penutup

pada bidang yang lebih besar diharapkan terdapat lebih banyak cahaya yang

masuk sehingga mempermudah proses pembersihan

6.2.4 Status Kepemilikan Sarana

Hasil penelitian diperoleh informasi bahwa sebagian besar pedagang

makanan jajanan merupakan pemilik sarana berjualan (60%), baik berupa

gerobak ataupun kios. Sedangkan pedagang makanan jajanan yang menyewa

ataupun meminjam sarana berjualan masing-masing sebesar 20%. Berbeda

dari penelitian lainnya, pada penelitian ini ditemukan status kepemilikan

sarana berupa peminjam, yaitu orang yang diminta untuk berjualan makanan

jajanan oleh pihak sekolah atau yayasan tanpa dipungut biaya sewa. Peminjam

sarana berjualan pada umumnya adalah keluarga atau kerabat dari penjaga

sekolah.

Salah satu responden yang berstatus sebagai penyewa gerobak menyatakan

bahwa membersihkan peralatan dan gerobak yang digunakan cukup di lap dan

Page 100: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

77

dibilas dengan air saja. Kalaupun di cuci tidak perlu menggunakan sabun

selama masih terlihat bersih. Hal ini dikarenakan kurangnya rasa memiliki

pada penyewa sehingga mendorongnya untuk bersikap kurang peduli pada

gerobak yang disewanya. Di sisi lain, hal tersebut jarang terlihat pada

responden yang berstatus sebagai pemilik.

Responden dengan status pemilik lebih memiliki kepedulian yang besar

terhadap sarana berjualan yang digunakan seperti mengelap, membersihkan

dengan sabun, dan sebagainya walaupun seringkali sarana tersebut masih

terlihat kotor. Dharma (2013) menyatakan bahwa kurangnya rasa memiliki

(sense of belonging) dan tanggung jawab para penyewa menyebabkan

diabaikannya faktor kebersihan, kesehatan dan ketertiban. Oleh karena itu

lebih diperlukan pengawasan dari pemilik sarana yang disewakan kepada

penyewa.

6.2.5 Lama Bekerja

Berdasarkan wawancara pada 35 responden, diperoleh informasi bahwa

sebagian besar responden bekerja sebagai pedagang makanan jajanan selama

kurang dari 11 tahun (74,3%), sedangkan hanya 2,9% responden yang bekerja

lebih dari 20 tahun. Hasil penelitian ini hampir serupa dengan penelitian

Agustina (2009), dimana pedagang makanan jajanan yang telah berjualan

selama kurang dari 11 tahun menempati presentase terbesar yaitu 47,8% dan

hanya 8,7% responden yang bekerja lebih dari 20 tahun.

Page 101: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

78

Responden yang bekerja sebagai pedagang makanan jajanan dikarenakan

baru beberapa tahun beralih pekerjaan menjadi pedagang makanan jajanan.

Pengalaman bekerja selama beberapa tahun diharapkan dapat mempengaruhi

tingkat pengetahuan responden mengenai higiene sanitasi makanan.

Marsaulina (2004) menyatakan bahwa semakin lama pengalaman kerja

sebagai pedagang makanan jajanan setelah mencapai 1 tahun atau lebih maka

semakin tinggi tingkat pengetahuannya.

Pada kelompok responden yang bekerja kurang dari 11 tahun, ada

beberapa pedagang yang baru bekerja selama kurang dari 1 tahun. Mengingat

masih adanya pedagang yang tergolong baru memiliki pengalaman, adanya

pengawasan yang dapat berupa pelatihan dan pendampingan dapat dilakukan.

Pengawasan tersebut dapat dilakukan oleh pihak terkait seperti dinas

kesehatan setempat.

6.2.6 Tingkat Pendidikan

Hasil penelitian diketahui bahwa jenjang pendidikan tertinggi dan

terbanyak yang pernah ditempuh oleh pedagang makanan jajanan adalah SMA

/ sederajat (40%) dari 35 responden dan jenjang pendidikan paling sedikit dan

paling rendah yang pernah ditempuh responden adalah tidak sekolah yaitu

2,9%. Presentase dari penelitian ini hampir serupa dengan penelitian Agustina

(2009) yang sebagian besar respondennya tamat SMA / sederajat (34,8%)

serta ada 1 orang responden yang pernah menempuh jenjang perguruan tinggi

tetapi tidak ada responden yang tidak tamat SD atau tidak sekolah.

Page 102: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

79

Responden yang sebagian besar tingkat pendidikannya SMA / sederajat

memilih langsung bekerja selepas SMA / sederajat dikarenakan biaya untuk

melanjutkan pendidikan yang mahal serta harus membantu keluarga. Hal ini

terlihat dari tidak adanya satupun responden yang berasal dari tingkat

pendidikan perguruan tinggi / akademi. Meskipun tidak ada responden yang

pernah menamatkan jenjang perguruan tinggi / akademi, mayoritas responden

dengan tamatan SMA / sederajat dapat dikatakan memiliki tingkat pendidikan

yang cukup tinggi. Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi

pengetahuan sehingga diharapkan perilaku higiene sanitasinya dapat lebih

baik lagi.

Sedikit berbeda dengan Marsaulina (2004), yang menyatakan bahwa

tingkat pendidikan tidak selalu diiringi dengan tingkat pengetahuan yang lebih

baik dikarenakan presentase tingkat pengetahuan yang paling baik ada pada

kelompok responden dengan tingkat pendidikan SMP dibandingkan SD atau

SMA. Meskipun tingkat pengetahuan tidak selalu berbanding denngan tingkat

pendidikan, pelatihan dan pendampingan kepada pedagang tetap perlu

dilaksanakan agar dapat tercipta suatu kebiasaan yang positif terhadap higiene

sanitasi makanan.

Page 103: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

80

6.3 Pengetahuan Higiene Sanitasi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah

Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Pengetahuan mengenai higiene sanitasi makanan jajanan sangat penting

dimiliki pedagang. Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan

pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan

tertentu. Berdasarkan wawancara, diketahui bahwa sebagian besar responden

(68,6%) memiliki tingkat pengetahuan higiene sanitasi yang baik. Berikut ini

analisis mengenai pengetahuan pedagang makanan jajanan berdasarkan empat

aspek higiene sanitasi makanan di sekolah dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara.

6.3.1 Pengetahuan Mengenai Kebersihan Diri pada Pedagang

Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara

Tahun 2014

Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan

pedagang makanan jajanan mengenai kebersihan diri sudah baik (60%). Dari

penelitian tersebut, semua poin mengenai pengetahuan kebersihan diri seperti

manfaat dan pentingnya kebersihan diri, akibat kebersihan makanan yang

buruk terhadap tubuh serta bagaimana cara menjaga kebersihan diri sudah

dikatakan baik.

Meskipun secara umum pengetahuan pedagang makanan jajanan mengenai

kebersihan diri sudah baik, masih ditemukan beberapa pedagang makanan

jajanan pengetahuan yang buruk mengenai akibat kebiasaan hidup yang tidak

Page 104: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

81

bersih (45,7%) karena tidak mengetahui bahwa hal tersebut menimbulkan

berbagai penyakit yang dapat meningkatkan angka kesakitan di masyarakat.

Sebagian responden (34,3%) juga tidak mengetahui bagaimana contoh

sikap terhadap kebersihan yang buruk karena mereka tidak mengetahui dengan

pasti bahwa pencemaran makanan dapat terjadi jika langsung memegang

makanan setelah memegang uang. Memegang makanan secara langsung

setelah memegang uang ternyata umum dilakukan oleh responden.

Pengetahuan mengenai kebersihan diri yang secara umum sudah baik

meskipun ada sebagian poin yang termasuk buruk tidak terlepas dari

karakteristik responden. Responden yang sebagian besar menempuh

pendidikan tertinggi SMA / sederajat diperkirakan memiliki pengaruh

terhadap tingkat pengetahuan yang diperoleh. Kurangnya pengetahuan

mengenai akibat kebiasaan hidup tidak bersih serta pencemaran makanan yang

terjadi karena memegang makanan secara langsung setelah memegang uang

dikarenakan kebiasaan sehari-hari dari lingkungannya sehingga dianggap

lumrah.

Sejalan pada penelitian sebelumnya oleh Budiyono dkk (2008),

berdasarkan distribusi frekuensi jawaban responden menunjukkan bahwa

banyaknya pedagang makanan jajanan yang memiliki tingkat pengetahuan

baik di atas 50%, namun tingkat pengetahuan pada poin apakah penyebaran

penyakit melalui makanan dari pedagang yang sakit diare masih rendah

(44,4%). Meskipun berbeda karakteristik responden dari segi tingkat

pendidikan (mayoritas lulusan SMP / sederajat), adanya sebagian kecil

Page 105: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

82

responden yang memiliki pengetahuan buruk menunjukkan bahwa tingkat

pendidikan tidak selamanya sebanding dengan pengetahuan.

Marsaulina (2004) menyatakan dalam penelitiannya bahwa kelompok

responden dengan tingkat pengetahuan rendah memiliki tren meningkat jika

tingkat pendidikannya rendah tetapi pada kelompok responden dengan tingkat

pengetahuan baik dan tingkat pengetahuan sedang malah menunjukkan

penurunan jumlah pada tingkat pendidikan SMP ke SMA. Hal ini semakin

memperkuat faktor pendidikan tidak selalu berbanding dengan tingkat

pengetahuan. Hasil tingkat pengetahuan yang berbeda ditunjukan oleh

penelitian Wahyuni (2005). Hasil penelitian dari 43 responden yang sebagian

besar adalah SMA / sederajat (41,86%), menunjukkan sebagian besar

(60,47%) pengetahuan kebersihan diri pada penjajanya kurang (skor <4 dari

10).

Meskipun ada kesamaan dalam tingkat pendidikan responden antara

penelitian Wahyuni (2005) dengan penelitian ini dalam hal tingkat pendidikan

responden, hasil pengukuran tingkat pengetahuan mengenai kebersihan diri

menunjukan hasil yang berbeda. Tingkat pengetahuan kebersihan diri yang

tidak sebanding dengan tingkat pendidikan diduga karena responden tidak

mau tahu tentang bagaimana penjaja makanan yang memenuhi syarat

kesehatan. Persepsi seperti ini muncul juga karena kurangnya sumber

informasi lain seperti penyuluhan atau media masa yang didapat sehingga

menghasilkan pengetahuan yang kurang. Pelatihan dan pendampingan perlu

Page 106: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

83

dilakukan agar pengetahuan dan kesadaran mengenai kebersihan diri dapat

ditingkatkan.

6.3.2 Pengetahuan Mengenai Peralatan pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

Berdasarkan hasil wawancara diketahui tingkat pengetahuan mengenai

peralatan pada sebagian besar pedagang makanan jajanan adalah baik (62,9%).

Sebagian besar pertanyaan pengetahuan mengenai peralatan dapat dijawab

dengan baik oleh responden kecuali poin pertanyaan tentang tindakan yang

dapat menyebabkan pencemaran makanan. Poin ini hanya 45,7% responden

yang menjawab dengan benar. Masih banyaknya responden yang tidak

mengetahui cara pencegahan kontaminasi makanan dikarenakan responden

beranggapan bahwa mencampur makanan dengan bahan makanan tambahan

dapat mencemari makanan dan menimbulkan penyakit.

Responden beranggapan bahan tambahan makanan yang dimaksud adalah

seperti pengawet, pewarna, pemanis dan sebagainya dapat mempengaruhi

kesehatan. Responden juga tidak terlalu menyadari bahwa makanan yang

sudah kadaluarsa berdampak lebih buruk jika dicampurkan dengan makanan

matang karena efeknya dapat terjadi beberapa jam setelah makanan tersebut

dikonsumsi.

Di sisi lain, ada beberapa responden (37,1%) yang berpengetahuan buruk

mengenai hal-hal yang harus dihindarkan dari tempat penyimpanan makanan.

Page 107: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

84

Sebagian berpendapat bahwa debu, bau tak sedap dan asap tidak harus selalu

dihindarkan dari tempat penyimpanan makanan karena hal seperti itu sangat

lumrah terjadi saat berjualan. Makanan yang tercemar oleh debu dan asap

kendaraan bermotor dapat mengandung logam berat seperti Pb atau timbal

yang dapat membahayakan kesehatan (Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2009).

Serupa dengan penelitian sebelumnya, Budiyono dkk (2008) menyatakan

bahwa semua pertanyaan pengetahuan mengenai peralatan (cara mencuci

peralatan yang baik dan benar serta penyimpanan peralatan) dapat dijawab

dengan baik oleh sebagian besar responden ( > 50%). Adanya kesamaan

dengan penelitian Budiyono dkk (2008) dalam hal tingkat pengetahuan

mengenai peralatan pada responden kemungkinkan karena faktor pendidikan

sebagian besar responden yang pernah memasuki tingkat pendidikan

menengah (SMP / SMA sederajat).

Wahyuni (2005) menyatakan sebaliknya, dalam penelitiannya seluruh

responden (100%) berpengetahuan kurang (skor <1,6 dari 4) pada

pengetahuan mengenai peralatannya. Meskipun sebagian besar respondennya

memiliki tingkat pendidikan SMA / sederajat dan seluruhnya setuju jika

peralatan harus dicuci sebelum digunakan. Responden secara keseluruhan

tidak mengetahui jika peralatan yang digunakan harus dalam keadaan utuh

(tidak patah, gompel dan retak), kedap air dan tidak terdapat ukiran.

Ketidaktahuan responden kemungkinan dikarenakan responden tidak

menyangka jika keadaan bentuk fisik peralatan makan dapat mempengaruhi

kebersihannya. Responden mengira jika peralatan sudah cukup baik jika

Page 108: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

85

dibersihkan terlebih dahulu tanpa melihat kualitasnya secara fisik. Oleh karena

itu saat pelatihan dan pendampingan, perlu diinformasikan mengenai jenis-

jenis bahan tambahan makanan yang aman dan aturan penggunaannya serta

pentingnya kualitas peralatan makan dan peralatan masak yang digunakan.

6.3.3 Pengetahuan Mengenai Penyajian pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

Hasil penelitian pengetahuan penyajian pada pedagang makanan jajanan

diperoleh informasi bahwa sebanyak 68% pedagang makanan jajanan sebagai

responden memiliki tingkat pengetahuan mengenai penyajian yang baik. Di

sisi lain, setelah proses wawancara ditemukan sebesar 62,9% responden

memiliki pengetahuan yang buruk mengenai penyebab menurunnya kualitas

makanan. Hal ini dikarenakan secara keseluruhan responden menjajakan jenis

makanan yang langsung habis saat berjualan, sehingga tidak terlalu

berpengalaman memanaskan makanan agar tetap dalam kondisi baik. Di sisi

lain karena makanan yang dijajakan langsung habis terjual, responden tidak

pernah mengalami basinya makanan yang dijajakan meskipun disajikan dalam

keadaan terbuka. Makanan yang tidak dipanaskan menyebabkan

berkembangnya bakteri Clostridium perfringens sehingga timbul penyakit

enteritis (Arisman, 2009).

Sebanyak 54,3% responden juga tidak menngetahui contoh makanan apa

saja yang baik untuk kesehatan karena mereka menganggap makanan yang

Page 109: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

86

siap saji seperti makanan kalengan dan mie instan tidak menimbulkan dampak

buruk selama tidak terlalu sering dikonsumsi. kebiasaan memakan makanan

instan dan makanan yang diawetkan berisiko menimbulkan kanker (Utami,

2013).

Beberapa hal terkait pengetahuan mengenai penyajian yang meskipun

presentasenya tidak terlalu besar tetapi patut mendapat perhatian antara lain:

sebesar 37,1% responden memiliki pengetahuan yang buruk mengenai tujuan

menjaga kebersihan makanan serta 22,9% responden masih belum mengetahui

bahan kimia yang boleh terkandung dalam makanan. Hal tersebut dikarenakan

kurangnya informasi yang diperoleh responden mengenai bahan kimia apa

saja yang boleh atau dilarang dipergunakan untuk makanan serta pengakuan

responden yang belum pernah mendapat pelatihan mengenai higiene sanitasi

makanan sehingga perlu diadakan oleh instansi terkait.

Dalam penelitian Budiyono dkk (2008), sebagian besar responden dapat

menjawab dengan baik pertanyaan pada aspek: cara pengolahan, bahan

makanan, penyimpanan dan pemisahan jenis bahan makanan tetapi banyak

responden yang salah saat menjawab bagian pertanyaan: pemisahan bahan

sesuai jenis, penggunaan wadah tertutup, pemisahan bahan mentah dengan

makanan matang. Adanya beberapa bagian pertanyaan yang tidak mampu

dijawab dengan baik dikarenakan reponden sebagian besar (94,4%) belum

pernah memperoleh pelatihan atau penyuluhan mengenai higiene sanitasi

makanan.

Page 110: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

87

Berbeda dengan penelitian Wahyuni (2005) yang menyatakan seluruh

responden berpengetahuan sedang mengenai penyajian (skor 1,6-3 dari 4).

Dari 4 pertanyaan yang diberikan, seluruh responden menjawab dengan benar

2 pertanyaan sedangkan sisanya salah. Menggunakan perlengkapan yang

bersih dan pembungkus atau wadah yang bersih dapat dijawab dengan baik

oleh seluruh responden, namun meniup pembungkus makanan dan

memanaskan kembali makanan setelah 6 jam tidak diketahui oleh seluruh

responden. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan responden mengenai

pembungkus dapat tercemar jika ditiup serta makanan dijajakan dengan cara

berkeliling didalam gerbong kereta sehingga tidak memungkinkan untuk

memanaskan kembali makanannya.

6.3.4 Pengetahuan Mengenai Sarana pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

Dari aspek pengetahuan sarana pada pedagang makanan jajanan, diketahui

sebagian besar pedagang makanan jajanan (74,3%) memiliki tingkat

pengetahuan yang baik. Meskipun secara umum pengetahuan pedagang

makanan jajanan mengenai sarana untuk berjualan sudah dinilai baik,

ditemukan sebesar 40% responden tidak memahami persyaratan pedagang

makanan jajanan yang memenuhi persyaratan dan 34,3% responden tidak

memahami bahwa makanan yang tidak dibiarkan terbuka tidak akan tercemar.

Hal ini dikarenakan kurangnya informasi yang diperoleh mengenai

Page 111: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

88

persyaratan sarana berjualan makanan jajanan yang baik dan persyaratan

tersebut tidak disosialisasikan secara luas oleh instansi terkait seperti dinas

kesehatan setempat.

Diketahui dari pedagang makanan jajanan yang mengatakan bahwa

mereka pernah didatangi petugas kesehatan yang meminta sampel dagangan

mereka tanpa diberi informasi mengenai bagaimana persyaratan higiene

sanitasi yang baik serta belum pernah mendapatkan penyuluhan mengenai

higiene sanitasi makanan jajanan. Oleh karena itu, saat pelatihan dan

pendampingan perlu diberikan materi mengenai cara menjaga higiene sanitasi

sarana serta bagaimana bentuk sarana yang dapat melindungi makanan yang

dijajakan dari pencemaran.

Sejalan dengan penelitian Muthmainnah (2012), semua pedagang makanan

(100%) memiliki pengetahuan yang baik mengenai sarana berjualan

dibandingkan presentase responden sebelum diberikan pelatihan dan

pendampingan, yaitu sebesar 92,9%. Hal ini menunjukkan bahwa proses

pelatihan dan pendampingan mengenai higiene sanitasi dapat meningkatkan

pengetahuan pedagang makanan jajanan.

Tingkat pengetahuan yang baik pada sebagian besar pedagang makanan

jajanan dimungkinkan oleh pendidikan yang telah ditempuh oleh mayoritas

responden (SMA / sederajat) serta informasi yang mungkin tidak dengan sengaja

diketahui oleh responden, seperti dari percakapan harian, pengalaman hidup serta

informasi dari media masa.. Pentingnya pendidikan dan pelatihan higiene sanitasi

Page 112: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

89

makanan diungkapkan oleh Mortimore dan Wallace (2001), bahwa kebersihan diri

serta pendidikan dan pelatihan tentang higiene sangat penting karena derajat

kebersihan suatu usaha tergantung pada perilaku higiene yang ditunjukkan oleh

penjamah makanan. Pelatihan mengenai higiene sanitasi makanan dibuktikan oleh

Muthmainnah (2012), dimana terjadi peningkatan pada seluruh aspek pengetahuan

higiene sanitasi makanan dari segi kebersihan diri, peralatan, penyajian dan sarana

pada responden setelah diberi pelatihan dan pendampingan.

6.4 Sikap Higiene Sanitasi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar

Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Sikap adalah kesiapan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku

atau merespon sesuatu, baik rangsangan positif maupun rangsangan negatif dari

suatu objek. Meskipun sikap belum merupakan wujud tindakan, sikap merupakan

faktor predisposisi seseorang untuk berperilaku (Sarwono, 2003). Secara umum,

sebesar 94,3% responden menanggapi dengan baik pernyataan mengenai higiene

sanitasi makanan. Berikut ini uraian mengenai sikap higiene sanitasi pada

pedagang makanan jajanan.

6.4.1 Sikap Terhadap Kebersihan Diri pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

Hasil penelitian dari aspek sikap mengenai kebersihan diri pedagang

makanan jajanan di Kelurahan Cipinang Besar Utara tahun 2014 diketahui

Page 113: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

90

sebagian besar responden (80%) memiliki sikap yang baik terhadap standar

kebersihan diri. Saat proses wawancara mengenai sikap terhadap kebersihan

diri, ada seorang responden yang mengatakan bahwa boleh saja memiliki

kuku yang panjang saat berjualan asalkan kukunya bersih meskipun saat

menjamah makanan tetap menggunakan alat. Responden tersebut terlihat

memiliki kuku yang panjang. Ditemukan juga sebanyak 51,4% dari 35

responden yang bersikap positif terhadap boleh saja bersin atau batuk saat

mengolah bahan makanan karena hal tersebut dianggap tidak dapat mencemari

makanan. Menurut Purnawijayanti (2001), mulut, hidung dan kulit

mengandung banyak kuman yang dapat menimbulkan penyakit.

Dalam penelitian Muthmainnah (2012) pada sebaran responden

berdasarkan sikap terhadap kebersihan diri dilihat dari 11 pertanyaan pada

sebaran berdasarkan daftar pertanyaan, 9 pertanyaan diantaranya mampu

dijawab dengan baik oleh sebagian besar responden. Di sisi lain, terdapat 50%

responden yang menanggapi secara positif terhadap pernyataan mengenai

kepemilikan kuku panjang. Terlihat dari kondisi dimana responden tersebut

memiliki kuku yang panjang sehingga responden menganggap hal itu

diperbolehkan. Penyebaran informasi mengenai pentingnya menjaga

kebersihan diri sangat diperlukan, terutama dalam bentuk penyuluhan secara

lisan atau melalui media.

Hampir serupa dengan penelitian Wahyuni (2005), sebanyak 86,05%

responden penelitian memiliki tingkat sikap terhadap kebersihan diri yang

sedang (skor 4-7,5 dari 10). Dalam hal kebersihan kuku, sebagian besar

Page 114: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

91

responden tidak setuju jika memiliki kuku panjang. Mereka menganggap kuku

yang panjang akan menyulitkan pekerjaan. Sedangkan sisanya yang setuju

dengan kebolehan berkuku panjang, menganggap kuku panjang tidak

mencemari makanan selama kebersihannya terjaga.

6.4.2 Sikap Terhadap Peralatan pada Pedagang Makanan Jajanan

di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Penelitian dari sikap terhadap peralatan pada pedagang makanan jajanan

diketahui sebesar 65,7% memiliki sikap yang baik terhadap standar kebersihan

peralatan. Pada sebaran pertanyaan mengenai sikap terhadap peralatan, semua

pertanyaan mampu dijawab dengan baik oleh responden. Banyaknya

responden yang menanggapi secara positif seluruh poin kebersihan peralatan

dikarenakan alat masak dan alat makan yang kotor tidak enak dilihat dan tidak

nyaman digunakan. Sedangkan sebesar 5,7% responden menanggapi secara

positif dalam penggunaan kertas bekas untuk alas makanan. Meskipun jumlah

tersebut kecil, penggunaan kertas bekas dianggap diperbolehkan selama kertas

tersebut terlihat bersih dan karena responden tersebut menggunakan kertas

bekas ketika berjualan sehari-hari. Penggunaan kertas bekas dapat mencemari

makanan karena terdapat logam berat berupa timbal (Pb) pada tinta yang

masih melekat pada kertas (Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2009). Timbal

sangat berbahaya jika termakan terutama oleh ibu hamil karena dapat

mengganggu perkembangan dan merusak otak janin (Sinsin, 2008).

Page 115: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

92

Sejalan dengan penelitian Muthmainnah (2012) pada sebaran pernyataan

responden mengenai sikap terhadap peralatan. Dari 6 pernyataan mengenai

sikap terhadap peralatan saat sebelum pelatihan dan pendampingan, 5

pernyataan yang berupa menjaga kebersihan peralatan dapat dijawab dengan

baik oleh responden. Pernyataan penggunaan kertas bekas untuk alas makanan

pada awalnya disetujui oleh hampir seluruh responden (92,9%). Setelah

dilakukan pelatihan dan pendampingan, hanya 14% responden yang masih

menyetujui penggunaan kertas bekas. Hal ini dikarenakan pelatihan dan

pendampingan yang dilakukan dapat mempengaruhi sikap responden sehingga

terjadi perubahan sikap.

Hampir serupa dengan pernyataan Wahyuni (2005) dalam penelitiannya

menyatakan sebagian besar respondennya (65,12%) bersikap sedang terhadap

higiene sanitasi peralatan (skor 1,6-3 dari 4). Sikap tersebut terlihat dari

seluruh responden yang menyatakan setuju jika peralatan yang digunakan

harus dicuci terlebih dahulu karena mereka menganggap hal itu penting untuk

menjaga kebersihan makanan.

6.4.3 Sikap Terhadap Penyajian pada Pedagang Makanan Jajanan

di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Penelitian pada variabel sikap terhadap penyajian menunjukan banyaknya

responden yang memiliku sikap yang baik terhadap penyajian sebesar 80%.

Hal ini terlihat dari sebaran pernyataan sikap terhadap penyajian sebanyak

empat soal menunjukkan semua soal dapat dijawab dengan baik oleh

Page 116: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

93

responden. Semua responden menanggapi secara positif jika pengolah bahan

makanan harus memilih bahan makanan yang baik dan bersih. Makanan yang

baik dan bersih menurut responden diharapkan tidak menyebabkan penyakit

setelah dikonsumsi. Pemisahan bahan makanan mentah dan matang dengan

menutup makanan dengan penutup yang bersih juga ditanggapi secara positif

oleh masing-masing sebesar 94,3% responden. Pemisahan bahan makanan

dilakukan karena mereka anggapan bahwa bahan makanan yang mereka

gunakan juga tidak memungkinkan untuk disimpan dalam satu wadah.

Menutup makanan juga diyakini responden dapat melindungi makanan

dari pencemaran. Sebanyak 85,7% responden juga menanggapi secara negatif

jika sayuran hijau dipanaskan secara berulang-ulang. Meskipun sebagian besar

jenis makanan yang dijajakan langsung habis, responden mengetahui

pemanasan sayuran berulang kali tidak baik, hal ini dimungkinkan responden

mengetahui hal tersebut dari lingkungan keluarganya.

Hampir serupa dengan penelitian Muthmainnah (2012), semua responden

setuju dengan penggunaan bahan makanan yang baik dan bersih, baik sebelum

maupun sesudah pendampingan dan pelatihan. Sebanyak 71,4% responden

setuju dengan pemisahan bahan mentah dan matang, jumlah tersebut

meningkat menjadi 100% setelah pelatihan. Semua responden setuju jika

harus menutup makanan jadi dengan penutup yang bersih, baik sebelum

maupun sesudah pelatihan. Sedangkan terjadi peningkatan dari 92,8% menjadi

100% responden yang setuju pada pemanasan sayuran hijau tidak boleh

dilakukan berulang kali. Pada penelitian tersebut, secara umum sikap

Page 117: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

94

responden yang cenderung baik dikarenakan responden adalah kader yang

sering mendapat informasi kesehatan.

6.4.4 Sikap Terhadap Sarana pada Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Penelitian pada sikap terhadap sarana pedagang makanan jajanan

menunjukkan hampir semua pedagang makanan jajanan (97,1%) memiliki

sikap yang baik terhadap persyaratan higiene sanitasi sarana berjualan.

Sebanyak 91,1% responden menanggapi secara positif jika mereka harus

menyediakan tempat sampah yang memadai dan semua responden

menunjukkan sikap positif jika kebersihan tempat berjualan harus dijaga. Hal

ini dikarenakan tempat sampah sangat diperlukan untuk membuang sisa dan

bungkus makanan, serta kebersihan tempat berjualan mempengaruhi

kenyamanan dan pengunjung yang datang membeli sehingga responden setuju

saja dengan pernyataan tersebut.

Sejalan dengan penelitian Muthmainnah (2012), semua responden setuju

jika harus menyediakan tempat sampah yang memadai dan menjaga

kebersihan tempat berjualan. Tempat sampah sangat diperlukan untuk

menampung sisa olahan makanan serta berbagai kemasan bekas pakai agar

tidak mengotori lingkungan. Kebersihan tempat berjualan juga diyakini

responden dapat mempengaruhi jumlah pembeli yang datang.

Page 118: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

95

Sehubungan mengenai teori tentang sikap yang digunakan, sikap pedagang

makanan jajanan terhadap: kebersihan diri, peralatan, penyajian dan sarana

berjualan yang ada di sekolah dasar Kecamatan Cipinang besar Utara masih

ditemukan hal yang tidak konsisten dalam menyikapi higiene sanitasi makanan.

Ketidakkonsistenan itu terlihat dari banyaknya responden yang berpikir boleh saja

batuk atau bersin dihadapan makanan yang dijajakan (51,4%), sehingga

dibutuhkan serangkaian pelatihan atau pemasangan media penyuluhan agar sikap

higiene sanitasi yang baik dapat dibiasakan (Purnawijayanti, 2001).

6.5 Tindakan Higiene Sanitasi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah

Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Sikap yang diwujudkan menjadi suatu perbuatan nyata oleh suatu individu

disebut tindakan (Budiman dan Riyanto, 2013). Berdasarkan observasi, ditemukan

sebanyak 74,3% responden bertindak buruk terhadap higiene sanitasi makanan.

Berikut ini penjabaran analisis hasil penelitian pada aspek tindakan higiene

sanitasi makanan jajanan.

6.5.1 Tindakan Kebersihan Diri pada Pedagang Makanan Jajanan

di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Hasil skoring dari tindakan terhadap kebersihan diri pada pedagang

makanan jajanan menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang makanan

(77,1%) kebersihan dirinya baik. Di sisi lain, pada distribusi frekuensi

tindakan kebersihan diri pedagang makanan yang diperoleh dari observasi dan

Page 119: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

96

wawancara, ditemukan jumlah responden yang sebagian besar tidak

memenuhi aspek tindakan kebersihan diri, seperti: tidak menjaga kebersihan

(tangan, kuku dan rambut) sebanyak 62,9%, tidak memakai celemek dan tutup

kepala (97,1%) serta tidak mencuci tangan setiap kali hendak menangani

makanan (97,1%).

Beberapa responden yang kebersihan tangan, kuku dan rambutnya buruk

memiliki kuku yang panjang dan kehitaman serta mengenakan pakaian yang

terlihat kotor. Kebersihan diri yang buruk tersebut dikarenakan para pedagang

makanan yang terlihat tidak peduli pada kebersihan kuku serta pakaiannya.

Padahal pakaian, tangan dan kuku yang kotor dapat memindahkan agen

penyakit ke makanan (Purnawijayanti, 2001). Pemakaian celemek dan tutup

kepala hanya ditemukan pada satu orang responden, namun pemakaian tutup

kepala berupa kerudung atau topi dilakukan karena alasan kebiasaan, bukan

karena untuk menghindari kontaminasi makanan oleh rambut. Pemakaian

tutup kepala sangat penting untuk mencegah rambut terjatuh dan masuk

kedalam makanan, meskipun berpeluang kecil mengontaminasi makanan

dengan bakeri yang melekat, keberadaan sehelai rambut pada makanan dapat

menurunkan nilai estetis dari makanan itu sendiri (Purnawijayanti, 2001).

Banyaknya responden yang tidak mencuci tangan saat observasi

dikarenakan mereka sudah terbiasa tidak mencuci tangan serta sarana air

bersih yang jarang ditemukan. Di tempat-tempat berjualan yang tersedia

tempat air bersih juga ditemukan pedagang makanan jajanan yang tidak

mencuci tangannya karena merasa malas harus mondar-mandir setiap akan

Page 120: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

97

menangani makanan, terlebih saat pembeli yang hampir seluruhnya anak-anak

datang dalam jumlah banyak ketika waktu istirahat dan pulang sekolah. Saat

anak-anak tersebut berebut untuk membeli makanan jajanan dan pedagang

makanan jajanan sibuk melayani, pedagang tersebut tidak mencuci tangannya,

padahal selalu memegang uang setelah selesai menangani makanan lalu

kembali menangani makanan untuk pembeli berikutnya. Kebersihan diri yang

buruk seperti: bersin didekat makanan, meludah, merokok ataupun tidak

mencuci tangan menyebabkan kontaminasi silang terhadap makanan yang

disajikan atau diproses (Mortimore dan Wallace, 2001). Kontaminasi silang

dapat menyebabkan makanan tercemar sehingga kuman penyebab diare masuk

kedalam tubuh dan menginfeksi saluran pencernaan (Arisman, 2009).

Oleh karena itu, bagi pedagang yang menggunakan gerobak hendaknya

menyediakan sabun dan tempat air yang terpisah antara air untuk mencuci

tangan dengan mencuci peralatan serta membiasakan cuci tangan dengan cara

yang benar (tangan tidak dicelupkan langsung ke wadah air) serta

menggunakan penjepit makanan atau sarung tangan plastik, sedangkan

pemilik kios hendaknya menyediakan tempat cuci tangan yang memadai. Jika

pengguna kios adalah penyewa, hal tersebut dapat disiasati dengan

menggunakan wadah air khusus untuk mencuci tangan yang diletakkan tidak

terlalu jauh atau mengusulkan kepada pemilik kios untuk menyediakan tempat

cuci tangan yang memadai.

Hampir serupa dengan penelitian Muthmainnah (2012) menunjukkan

beberapa tindakan kebersihan diri pada pedagang makanan masih

Page 121: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

98

menunjukkan presentase yang rendah meskipun sudah diberi pelatihan dan

pendampingan. Tindakan tersebut antara lain: mencuci tangan menggunakan

sabun (28,6%), penggunaan celemek (14,2%), serta tidak menggunakan

perhiasan saat mengolah bahan makanan (35,7%) Jumlah responden yang

rendah ketika mencuci tangan dengan sabun serta penggunaan perhiasan

dikarenakan faktor kebiasaan. Rendahnya penggunaan celemek pada para

responden disebabkan mereka lupa untuk menggunakannya meskipun sudah

difasilitasi saat pelatihan.

Sejalan dengan penelitian Agustina dkk (2009) mengenai Higiene dan

Sanitasi pada Pedagang Makanan Jajanan Tradisional di Lingkungan Sekolah

Dasar di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang, tindakan kebersihan diri

yang baik pada respondennya sebesar 52,2%. Pada penelitian tersebut tidak

ditemukan responden yang menderita penyakit menular dan tidak ada yang

terdapat luka atau bisul. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden

(34,8%) tamat SMA / sederajat. Di sisi lain, seluruh responden tidak ada yang

menggunakan celemek dan sebagian besar responden (86,9%) tidak mencuci

tangan saat hendak menjamah makanan. Hal tersebut dikarenakan faktor

kebiasaan tidak mencuci tangan dan pemakaian celemek dianggap

mengganggu kenyamanan.

Page 122: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

99

6.5.2 Tindakan Terhadap Peralatan pada Pedagang Makanan

Jajanan di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun

2014

Penelitian pada tindakan terhadap peralatan pada pedagang makanan

jajanan di sekolah dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara menunjukkan bahwa

sebagian besar responden (60%) kebersihan peralatannya baik. Ditribusi

frekuensi tindakan responden berdasarkan observasi terlihat bahwa sebanyak 4

persyaratan mengenai kebersihan peralatan dapat dipenuhi dengan baik.

Meskipun secara umum tindakan terhadap kebersihan peralatan sudah baik,

masih ditemukan adanya pedagang makanan jajanan yang tidak mengeringkan

peralatannya dengan lap yang bersih (37,1%). Hal ini dikarenakan mereka

beranggapan bahwa peralatan yang sudah dicuci cukup ditiriskan saja sampai

kering sehingga tidak perlu dilap kembali. Selain itu, meskipun peralatan yang

dicuci sudah kering, lap yang digunakan untuk mengeringkan peralatan

terlihat sudah lusuh. Penggunaan lap yang sudah kotor untuk mengelap

peralatan dapat mencemari makanan dikarenakan mikroorganisme dapat

berpindah ke peralatan tersebut (Setyorini, 2013).

Pedagang makanan jajanan juga ada yang tidak menyimpan peralatan di

tempat yang bebas pencemaran (40%). Ketika diwawancara dan diobservasi,

responden mengatakan bahwa tempat penyimpanan peralatan yang digunakan

adalah rak piring yang terbuka serta ada yang menggunakan tempat yang

tertutup tetapi permukaannya kotor. Mereka beranggapan bahwa tempat

penyimpanan yang bersih, tertutup serta terlindungi merupaka hal yang tidak

Page 123: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

100

terlalu penting selama peralatan yang disimpan masih terlihat bersih secara

kasat mata. Media informasi yang lebih memadai seperti media massa

diharapkan dapat digunakan oleh instansi terkait untuk memberikan informasi

mengenai bagaimana cara menjaga higiene sanitasi peralatan.

Sejalan dengan penelitian Muthmainnah (2012), dimana 6 persyaratan

mengenai higiene sanitasi peralatan terjadi peningkatan setelah dilakukan

pelatihan dan pendampingan. Seluruh responden menggunakan peralatan yang

bersih sebelum dan setelah pelatihan. Pembersihan peralatan yang dilakukan

sebelum digunakan meningkat dari 35,7% menjadi 50%. Penggunaan lap yang

sama untuk tangan dan peralatan berkurang dari 100% menjadi 92,9%.

Pencucian peralatan dengan sabun dan air mengalir meningkat dari 42,9%

menjadi 50% serta penggunaan kertas bekas untuk alas makanan berkurang

dari 92,9% menjadi 57,1%. Hal tersebut dikarenakan materi pelatihan dan

pendampingan dapat dimengerti dan diterapkan dengan baik oleh responden.

Kebersihan peralatan yang dipakai seperti sendok, mangkok, gelas, piring dan

sebagainya sangat menentukan kebersihan makanan (Sunardi, 1996).

6.5.3 Tindakan Saat Penyajian pada Pedagang Makanan Jajanan di

Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Hasil penelitian pada tindakan saat penyajian berdasarkan hasil observasi

dan wawancara menunjukkan sebagian besar (60%) pedagang makanan

jajanan memiliki cara penyajian yang baik. Pada distribusi frekuensi tindakan

Page 124: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

101

terhadap penyajian, semua persyaratan mengenai higiene sanitasi saat

penyajian dapat dipenuhi dengan baik oleh sebagian besar pedagang.

Di sisi lain, masih ditemukan responden yang menggunakan bahan olahan

yang tidak terdaftar di Departemen Kesehatan (31,4%). Pada umumnya bahan

yang tidak terdaftar adalah selai curah dan saos sambal. Selai dan saos sambal

yang ditemukan tersebut berwarna cerah sehingga dicurigai menggunakan

bahan pewarna yang tidak boleh digunakan untuk makanan. Meskipun

ditemukan juga produk saos yang terdaftar di BPOM, produk makanan yang

berwarna cerah karena menggunakan perwarna sintetis umum ditemukan pada

pedagang makanan jajanan berisiko menyebabkan kanker (Nasution, 2014).

Ditemukan juga adanya makanan jajanan yang tidak disajikan dalam

keadaan tebungkus atau tertutup meskipun jumlahnya berbeda tipis (42,9%)

dengan makanan yang dijajakan secara tertutup (57,1%). Selain itu, sebesar

31,4% responden tidak mengangkut makanan jajanan dalam keadaan tertutup

atau terbungkus dalam wadah yang bersih. Pada umumnya hal ini ditemukan

pada makanan jajanan yang digoreng. Setelah bahan mentah digoreng lalu

diletakkan di tempat makanan matang tetapi tidak tertutup, seringkali angin

bertiup dan debu yang beterbangan dapat mengenai makanan karena pedagang

tersebut menjajakan makanannya di pinggir jalan di depan sekolah, walaupun

jalan tersebut merupakan jalan yang sepi dan tidak banyak kendaraan

bermotor yang lewat. Purnawijayanti (2001) menyatakan bahwa pemakaian

penutup makanan yang bersih dapat menghindarkan makanan dari

kontaminasi.

Page 125: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

102

Hampir serupa dengan penelitian Muthmainnah (2012), dalam

menyediakan penutup makanan, 50% responden menggunakan penutup

makanan yang bersih dan memadai, namun sisanya hanya menggunakan

penutup berupa kertas atau plastik. Penutup yang berupa plastik atau kertas

tidak memadai karena memiliki struktur yang ringan dan mudah tertiup angin

sehingga makanan berisiko tercemar debu.

Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian Agustina (2009).

Meskipun secara umum sebagian besar responden (69,6%) memiliki tindakan

terhadap penyajian yang baik, masih ditemukan beberapa penerapan higiene

sanitasi yang buruk dalam penyajian. Higiene sanitasi penyajian yang buruk

seperti tidak menutup dagangannya (56,5%). Walaupun ada yang

menggunakan penutup, hanya digunakan sesekali saat sedang tidak ada

pembeli. Sebagian penutup yang digunakan berupa selembar plastik yang

sudah terlihat kotor.

Ditemukannya beberapa pedagang makanan jajanan yang tidak menutup

makanan ketika disajikan dan diangkut menunjukkan kurangnya kesadaran

mengenai manfaat jika makanan terlindungi dengan cara ditutup. Makanan

yang tertutup dapat terhindar dari berbagai kontaminasi serta vektor seperti

lalat, kecoa dan tikus (Ide, 2007). Oleh karena itu, pelatihan dan

pendampingan yang memadai terkait kondisi saat penyajian makanan serta

pengawasan berupa sampling makanan terhadap bahan berbahaya yang

mungkin digunakan oleh pedagang sangat diperlukan.

Page 126: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

103

6.5.4 Tindakan Terhadap Sarana pada Pedagang Makanan Jajanan

di Sekolah Dasar Kelurahan Cipinang Besar Utara Tahun 2014

Hasil skoring pada tindakan mengenai sarana pada tindakan terhadap

sarana, diketahui sebagian besar pedagang makanan jajanan memiliki kondisi

sarana berjualan yang buruk (54,3%). Berdasarkan distribusi frekuensi

tindakan higiene sanitasi terhadap sarana berjualan, ditemukan dua syarat

sarana berjualan yang tidak terpenuhi, yaitu tidak adanya tempat air bersih

(62,9%) serta tidak tersedianya tempat cuci (alat, tangan dan bahan makanan)

sebanyak 57,1%.

Tidak tersedianya tempat mencuci menyebabkan sebagian besar pedagang

makanan jajanan tidak mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menangani

makanan. Meskipun ada sarana air bersih yang tersedia pada sarana berjualan

seperti kios, letaknya agak berjauhan dengan tempat menyimpan dan

menangani makanan sehingga kemungkinan besar pedagang makanan jajanan

merasa malas untuk mencuci tangannya terlebih dahulu.

Di sisi lain, ditemukan adanya pedagang makanan jajanan yang terdapat

tempat penyimpanan air berupa ember. Air yang dibawa pada mulanya bersih

tetapi lama-kelamaan menjadi keruh dikarenakan cara mencuci tangan yang

salah, yaitu sekedar menceburkan tangan ke wadah air. Kotoran yang melekat

di tangan berpindah kedalam air sehingga berpotensi besar mengontaminasi

peralatan lainnya apabila digunakan untuk mencuci.

Serupa dengan penelitian Wibawa (2006), sebagian besar kantin Sekolah

Dasar di Kabupaten Tangerang tidak memenuhi syarat air bersih (75,5%) dan

Page 127: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

104

kuantitasnya belum mencukupi. Kurangnya air bersih secara kuantitas

dikarenakan penyediaan air tidak menggunakan sistem perpipaan akibat tidak

tersedianya sumber air bersih. Air yang terlalu sedikit dan sumber air yang

sulit dijangkau mengakibatkan kebersihan perorangan yang buruk sehingga

berisiko menularkan penyakit infeksi.

Muthmainnah (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa dari tiga

persyaratan tindakan higiene sanitasi pada peralatan, dua diantaranya seperti

menggunakan air bersih serta menjaga kebersihan ruangan dapat dipenuhi

responden. Sedangkan syarat mengenai penyediaan tempat sampah yang

memadai tidak dapat dipenuhi sebagian besar responden karena faktor

keterbatasan ekonomi.

Air sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian khusus dalam

pengolahan makanan. Air sangat berperan dalam setiap proses pengolahan.

Saat tahap persiapan pegolahan makanan, air digunakan untuk merendam dan

mencuci bahan mentah, serta untuk mencuci tangan pengolah makanan. Tahap

selanjutnya air digunakan untuk memasak. Di akhir proses pengolahan

makanan, air berguna untuk membersihkan peralatan, ruangan maupun orang

yang mengolah makanan. Oleh karena itu air yang digunakan harus memenuhi

syarat-syarat tertentu agar layak digunakan (Purnawijayanti, 2001).

Selain itu, sebesar 28,6% memiliki konstuksi sarana penjaja makanan yang

sulit dibersihkan. Pada kios, ada beberapa hal yang menyebabkan kios tersebut

sulit dibersihkan, antara lain: luas kios yang sempit dijejali berbagai macam

makanan ringan yang masih dikemas didalam kardus serta ditumpuk di bawah

Page 128: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

105

meja, penggunaan meja kayu yang permukaannya tidak rata serta

ditemukannya barang-barang bekas yang tidak ada hubungannya dengan

penyajian makanan di bawah meja tersebut, seperti tumpukan kayu dan alas

kaki yang berdebu. Kardus berisi makanan ringan yang ditumpuk dibawah

meja sangat menyulitkan seseorang untuk membersihkan area tersebut karena

mempersempit ruang gerak. Meja kayu yang permukaannya tidak rata

membuat proses pembersihan lebih sulit karena kotoran dapat menempel di

sela-sela kayu tersebut. Barang-barang rongsokan berupa tumpukan kayu serta

alas kaki yang berdebu dapat mencemari makanan yang sedang dimasak diatas

meja tersebut.

Pada sarana berjualan berupa gerobak, adanya celah-celah diantara kaca

dan kayu serta permukaan kayu yang terlihat berpori besar menyebabkan

menumpuknya kotoran dan sulit dibersihkan. Bagian tempat penyimpanan

peralatan yang berada di sisi bawah bagian dalam gerobak seringkali menjadi

bagian yang terlupakan untuk dibersihkan karena gelap dan penggunanya

lebih fokus pada pembersihan peralatannya saja. Dari penelitian Susanna dan

Hartono (2003), Kebersihan pada gerobak dinilai kurang daripada kios. Semua

gerobak yang diteliti lebih banyak mengandung angka kuman yang tinggi ( >

100 koloni/mL) di bagian tempat penyimpanan piring dibandingkan tempat

penyimpanan piring pada kios.

Sebagian pedagang makanan jajanan (37,1%) ditemukan tidak tersedia

tempat sampah pada sarana tempat berjualan. Pada umunya pedagang yang

tidak terdapat tempat sampah adalah pedagang yang memiliki bahan-bahan

Page 129: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

106

mentah yang siap dimasak tanpa perlu membuka kulit luar atau kemasannya.

Bahan-bahan mentah tersebut ditempatkan di wadah khusus dan baru dibuka

jika isinya akan dimasak. Namun ada juga pedagang makanan jajanan yang

langsung membuang sisa makanan ke saluran air saat mencuci peralatan.

Ketiadaan tempat sampah tersebut diduga karena responden merasa sampah

yang dihasilkan hanya berupa remah-remah sisa proses memasak makanan

yang dapat dibuang begitu saja saat gerobak sedang dilap sehingga tempat

sampah tidak dibutuhkan.

Sebesar 48,6% pedagang makanan jajanan tidak menjajakan makanannya

dalam kedaan terlindung dari pencemaran. Hal ini berkaitan dengan poin

sebelumnya mengenai penyajian yaitu tertutup atau tidaknya pembungkus

yang digunakan serta sarana berjualan yang mampu menutup makanan yang

disajikan.

Meskipun gambaran tindakan pedagang makanan jajanan secara umum

adalah buruk. Tindakan terhadap: kebersihan diri, peralatan dan penyajian masih

bisa dinilai baik, kecuali tindakan terhadap sarana yang digunakan. Hal ini

dimungkinkan karena pengetahuan dan sikap yang secara umum adalah baik. Di

sisi lain, gambaran sikap yang secara umum baik, dan gambaran sikap yang

sangat positif terhadap pernyataan “mencuci tangan menggunakan sabun harus

dilakukan oleh pengolah makanan sebelum memasak” (94,3%) ternyata belum

sepenuhnya diwujudkan, terlihat dari banyaknya pedagang makanan jajanan yang

tidak mencuci tangannya sebelum menangani makanan (97,1%). Dikarenakan

Page 130: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

107

adanya pengetahuan yang baik dan sikap positif yang bertentangan dengan

tindakan, perlu diadakan pengawasan secara berkala oleh dinas kesehatan /

instansi setempat.

Page 131: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

108

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Gambaran umum pedagang makanan jajanan meliputi:

a. Pedagang makanan jajanan sebagian besar berjenis kelamin laki-

laki (60%) dibandingkan perempuan dari 35 responden.

b. Kelompok umur 31-40 tahun menempati jumlah terbanyak, yaitu

sebesar 34,3%, sedangkan paling sedikit terdapat pada kelompok

umur ≤ 20 tahun sebanyak 5,7%.

c. Jenis sarana berdagang yang banyak digunakan responden adalah

gerobak (68,6%) dibandingkan kios.

d. Sebagian besar pedagang makanan jajanan (60%) merupakan

pemilik sarana berdagang yang digunakan.

e. Sebanyak 74,3% merupakan responden yang telah bekerja sebagai

pedagang makanan jajanan selama ≤ 10 tahun dan sebanyak 2,9%

responden telah bekerja lebih dari 20 tahun.

f. Tingkat pendidikan terbanyak dan tertinggi yang pernah ditempuh

oleh pedagang makanan jajanan adalah SMA / sederajat sebanyak

40%, sedangkan pendidikan terendah adalah tidak sekolah (2,9%).

Page 132: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

109

2. Pengetahuan responden sebagian besar sudah baik, yaitu pengetahuan

mengenai kebersihan diri (60%), pengetahuan mengenai peralatan

(62,9%), pengetahuan mengenai penyajian (68,6%) dan pengetahuan

mengenai sarana (74,3%).

3. Gambaran sikap responden adalah baik pada seluruh aspek, antara lain::

sikap terhadap kebersihan diri (80%), sikap terhadap peralatan (65,7%),

sikap terhadap penyajian (80%) dan sikap terhadap sarana (97,1%).

4. Tindakan responden sudah baik pada aspek: tindakan kebersihan diri

(77,1%), tindakan terhadap peralatan (60%) dan tindakan saat penyajian

(60%), namun tindakan terhadap sarana berdagang masih buruk (54,3%).

7.2 Saran

7.2.1 Saran bagi Sekolah

1. Diupayakan menerapkan pentingnya higiene sanitasi makanan

jajanan kepada pedagang makanan jajanan yang berjualan di kantin

sekolah dengan cara: membuat peraturan tata cara penyajian

makanan jajanan yang sesuai pedoman higiene sanitasi.

2. Memperbaiki fasilitas sarana berdagang seperti tempat cuci

peralatan dan tempat cuci tangan di kantin agar memenuhi

persyaratan higiene sanitasi sarana berdagang. Tempat mencuci

tangan untuk pedagang makanan jajanan hendaknya dibuat

berdekatan atau tersedia di setiap kios agar pedagang tidak merasa

malas untuk mencuci tangan setiap akan menangani makanan.

Page 133: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

110

3. Melakukan pengawasan dan pembinaan mengenai penerapan

higiene sanitasi makanan jajanan dengan melakukan kerja sama

dengan puskesmas setempat. Hal ini dimaksudkan agar higiene

sanitasi dapat diterapkan secara terus-menerus sehingga

membentuk kebiasaan yang sesuai persyaratan higiene sanitasi

makanan jajanan pada pedagang.

7.2.2 Saran bagi Peneliti Selanjutnya

1. Perlu dilakukan penelitian kualitatif mendalam mengenai analisis

faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, sikap dan tindakan

dari beberapa aspek higiene sanitasi makanan jajanan secara rinci,

seperti: kebersihan diri, peralatan, penyajian dan sarana yang

digunakan.

2. Dilakukan penelitian mengenai peran dinas kesehatan atau

pemegang kebijakan terkait mengenai pembinaan dan pengawasan

higiene sanitasi pedagang makanan jajanan dikarenakan belum

adanya penelitian yang membahas hal tersebut.

3. Dilakukan penelitian mengenai perbandingan antara higiene

sanitasi pedagang makanan yang berjualan di dalam dengan di luar

sekolah. Serta memperluas ruang lingkup penelitian menjadi

lingkup kecamatan / kota.

Page 134: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

111

7.2.3 Saran bagi Instansi

1. Bagi instansi khususnya Suku Dinas Kesehatan Kotamadya Jakarta

Timur perlu meningkatkan pentingnya higiene sanitasi makanan

jajanan dengan cara membentuk suatu peraturan mengenai

perizinan pedagang makanan jajanan. Dengan cara ini, diharapkan

pengawasan pedagang makanan jajanan dapat dengan mudah

dikoordinasikan oleh pemerintah.

2. Memberikan penyuluhan dan pelatihan higiene sanitasi makanan

dan keamanan pangan kepada pedagang makanan jajanan.

3. Pemberian peralatan dan atau alat pelindung diri kepada pedagang

sebagai percontohan.

Page 135: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

112

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Umar Fahmi. 2012. Dasar-dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Jakarta: Rajawali Pers.

Agustina, Febria. dkk. 2009. Hygiene Sanitasi pada Pedagang Makanan Jajanan Tradisional di Lingkungan Sekolah Dasar di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang Tahun 2009. Jurnal Publikasi Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.

Akase, Gesnawati D. 2012. Hygiene Sanitasi pada Pedagang Makanan Jajanan di Lingkungan Sekolah Dasar di Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo Tahun 2012. Jurnal Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Vol 1, No 1 (2012). Universitas Negeri Gorontalo. h 2.

Aminah, Siti dan Nur Hidayah. 2006. Pengetahuan Keamanan Pangan Penjual Makanan Jajanan Di Lingkungan Sekolah Kelurahan Wonodri Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang, Vol 4, No 3 (2006). h 19-24.

Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi: Keracunan Makanan. Jakarta: EGC.

Avis, James dkk. 2010. Teaching in Lifelong Learning: A Guide to Theory and Practice. Berkshire: McGraw-Hill.

Azwar, Saifuddin. 2011. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 2012. Laporan Tahunan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Badan Pusat Statistik. 2012. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Dairi Tahun 2007-2011. Dairi: Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi.

Bank Data DKI Jakarta. 2009. Kondisi Demografi. Diakses tanggal 29 Maret 2013 dari (http://www.jakarta.go.id/web/bankdata/download/246/Kondisi%20Demografi.pdf).

_________. 2010. Jumlah Sekolah SD Berdasarkan Status. Diakses tanggal 29 Maret 2013 dari (http://www.jakarta.go.id/web/bankdata/download/1265/5102e470fd055c9310853e365c2e52a9.pdf).

Page 136: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

113

_________. 2010. JumlahSiswa Sekolah Dasar (SD) Berdasarkan Status Sekolah. Diakses tanggal 29 Maret 2013 dari (http://www.jakarta.go.id).

Bloom, Benjamin. 1956. Taxonomy of Educational Objectives: Handbook 1, Cognitive Domain. New York: David McKay.

Budiman dan Agus Riyanto. 2013. Kapita selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Budiyono dkk. 2008. Tingkat Pengetahuan Dan Praktik Penjamah Makanan Tentang Hygiene Dan Sanitasi Makanan Pada Warung Makan Di Tembalang Kota Semarang Tahun 2008. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 4 / No. 1 / Januari 2009. Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP, Semarang. h 52.

Cahanar, P dan Iwan Suhanda. 2006. Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

Cahyaningsih, dkk. 2009. Hubungan Higiene Sanitasi dan Perilaku Penjamah Makanan Dengan Kualitas Bakteriologis Peralatan Makanan dengan Kualitas Bakteriologis Peralatan Makan di Warung Makan. Jurnal. Berita Kedokteran Masyarakat Vol. 25, No. 4, Desember 2009.

Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Edisi -3. Jakarta: Salemba Medika.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Ditjen PPM dan PLP Depkes RI. 1999. Tentang Prinsip-Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan.

____________. 2003. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 942/MENKES/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan.

____________. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Dharma, Agus. 2013. Peremajaan Permukiman Kumuh Di Dki Jakarta. Jurnal. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma. h 8.

Djaali dan Muljono. 2007. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Page 137: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

114

Hanafiah, M. Jusuf dan Amri Amir. 1999. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta: EGC.

Hidayat, Alimul Aziz. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Ide, Pangkalan. 2007. Menangkal Penyakit di Tempat Kerja dan Mencapai Kedamaian Batin. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Judarwanto, Widodo. 2012. Perilaku Makan Anak Sekolah. Diakses pada tanggal 20 Maret 2013 dari (http://gizi.depkes.go.id/makalah/download/perilaku%20makan%20anak%20sekolah.pdf).

Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. 2011. Menuju Kantin Sehat di Sekolah.

Lindawati. dkk. 2006. Isolasi dan Analisis Keragaman Genetik Escherichia Coli pada Makanan Jajanan Berdasarkan Sekuen Eric – PCR. Jurnal. Atma nan Jaya: majalah ilmiah Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Volume 21, Issue 1 (2006). Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. h 25.

Lingga, Lanny. 2012. Bebas Diabetes Tipe-2 Tanpa Obat. Jakarta: AgroMedia.

Manalu, Merylanca dkk. 2012. Hubungan Tingkat Kepadatan Lalat ( Musca domestica ) dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Permukiman Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012. Jurnal. Universitas Sumatera Utara, Vol 2, No 2 (2013). Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.

Marsaulina, Irnawati. 2004. Studi Tentang Pengetahuan Perilaku dan Kebersihan Penjamah Makanan pada Tempat Umum Pariwisata di DKI Jakarta (TMII, TIJA, TMR) Jurnal.Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Moertjipto. 1993. Makanan: wujud, variasi dan fungsinya serta cara penyajiannya pada orang Jawa Daerah Istimewa Yogyakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Penelitian, Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya.

Page 138: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

115

Mokoginta, Lukman. 1999. Jakarta Untuk Rakyat. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Mortimore, S dan C. Wallace. 2001. HACCP: Sekilas Pandang. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Muthmainnah. 2012. Analisis Dampak Pelatihan dan Pendampingan Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Higiene Sanitasi Makanan Ibu Warung Anak Sehat (IWAS). Skripsi. Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Nasikhin dkk. 2013. Hubungan Tingkat Pendidikan Pedagang dengan Higiene Sanitasi Makanan Jajan Anak Sekolah Dasar di Kabupaten Kulon Progo-DIY. Jurnal. AgriSains Vol. 4 No. 7. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Agroindustri. h 28.

Nasution, Annis Syarifah. 2014. Analisis Kandungan Zat Pewarna Sintetis Karsinogenik pada Makanan dan Minuman Jajanan di SDN Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat Kota Tangsel Tahun 2014. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Notoadmojo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta

Notoadmojo, Soekidjo. 2008. Pengantar Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta

Rahayu, Ni Putu Sri. 2007. Hubungan antara Higiene Sanitasi Lingkungan Warung dan Praktek Pengolahan Mie Ayam dengan Angka Kuman. Tesis. Kesehatan Lingkungan, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). 2009. Kamus Gizi: Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Portal Data Indonesia. 2012. Penduduk yang Bekerja Menurut Umur 2012. Diakses tanggal 14 Desember 2014 pukul 7.22 dari (http://data.id/dataset/penduduk-yang-bekerja-menurut-kelompok-umur-dan-jenis-kelamin-2011/resource/2bf75928-9e0e-4786-8113-6d59ca4f72af).

Pratiwi, Defiyanti. 2012. Hygiene Sanitasi Pedagang Kue Dan Keberadaan Escherichia coli Pada Makanan Jajanan Kue Cucur Di Wilayah Pasar Tradisional Desa Kaliyoso Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo

Page 139: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

116

Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2012). Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. h 1.

Purnawijayanti, Hiasinta. A. 2001. Sanitasi, Higiene dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan. Yogyakarta: Kanisius.

Saparinto, Cahyo dan Diana Hidayati. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius.

Sarwono, Solita. 2003. Sosiologi Kesehatan: Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Setyorini, Endah. 2013. Hubungan Praktek Higiene Pedagang Dengan Keberadaan Eschericia Coli pada Rujak yang di Jual di Sekitar Kampus Universitas Negeri Semarang. Unnes Journal of Public Health Vol. 2 No. 3 Tahun 2013. Departemen Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Sinsin, Iis. 2008. Seri Kesehatan Ibu dan Anak: Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Suci, Eunike Sri Tyas.2009. Gambaran Perilaku Jajan Murid Sekolah Dasar di Jakarta. Jurnal. Psikobuana tahun 2009, Vol. 1, No. 1. Departemen Psikologi, Universitas Atma Jaya. h 29-38.

Sumardjo, Damin. 2006. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta: EGC.

Sunardi, Tuti. 1996. Makanan untuk Tumbuh Kembang Bayi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sunardi, Tuti dan Susirah Soetardjo. 2001. Hidangan Sehat Untuk Mencegah Kanker. Jakarta: Gramedia.

Surveilans Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Data tabular dari STP tahun 2009 – 2012. Diakses tanggal 24 Agustus 2014 pukul 0:00 dari (http://surveilans-dinkesdki.net/tab_stp.php).

Susanna, Dewi dan Budi Hartono. 2003. Pemantauan KualitasMakanan Ketoprak dan Gado-Gado di Lingkungan Kampus UI Depok Melalui Pemeriksaan Bakteriologis. Jurnal MAKARA, Seri Kesehatan, Vol. 7, No. 1, Juni 2003. Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. h-22.

Susianto. dkk. 2008. Diet Enak Ala Vegetarian. Jakarta: Penebar Plus.

Page 140: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

117

Tarwotjo, C. Soejoeti. 1998. Dasar-Dasar Gizi Kuliner. Jakarta.: Grasindo.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian III: Pendidikan Disiplin Ilmu. Bandung: PT. Imtima.

Timmreck, Thomas. 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi-2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Utami, Prapti. 2013. Diet Aman dan Sehat Dengan Herbal. Jakarta: FMedia.

Wahyuni, Sri. 2005. Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Penjaja Makanan Tentang Higiene Sanitasi Penjamah, Peralatan, Pengangkutan Dan Penyajian Makanan Jajanan Dalam Kereta Api PT. Kereta Api Indonesia Medan Rute Medan – Kisaran Tahun 2005. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

WHO. 1975. Guide to The Integration of Health Education in Environmental Health Programmes. Geneva: WHO Offset.

WHO. 2005. Penyakit Bawaan Makanan : Fokus Pendidikan Kesehatan. Jakarta: EGC.

Wibawa, Anton. 2006. Faktor Penentu Kontaminasi Bakteriologik pada Makanan Jajanan di Sekolah Dasar di Kabupaten Tangerang. Tesis. Program Pasca Sarjana, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Widjajanti, Retno. 2009. Karakteristik Aktivitas Pedagang Kaki Lima pada Kawasan Komersial di Pusat Kota. Jurnal Teknik, Vol 30, No 1 (2009). Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. h 165.

Zendrato, Ruth Nove Cahayani. 2012. Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang Kaki Lima yang Beroperasi di Jalan Prof. Dr. M. Yamin. Jurnal Mahasiswa Ilmu Sosiatri, Volume 1 No. 1, Desember 2012. Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura.

Page 141: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

118

Lampiran 1

Formulir Pengetahuan Higiene Sanitasi pada Pedagang Makanan di Sekolah

Dasar

A. Identitas Umum

1. Nomor : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur 5. Jenis tempat berjualan: 6. Statur kepemilikan tempat berjualan (pegawai/ pemilik) : 7. Lama Bekerja : 8. Pendidikan : 9. Makanan yang dijajakan: 10. Tanggal dan waktu pengamatan:

B. Pengetahuan Higiene Sanitasi Pedagang

Kebersihan Diri

B1 1. Menjaga kebersihan pada saat berdagang yaitu: a. Tidak tahu b. Upaya menjaga kebersihan dalam pengolahan makanan c. Upaya menjaga kebersihan bahan makanan dan penyimpanannya d. Upaya menjaga kebersihan tempat kerja, peralatan dan bahan makanan mulai dari diri sendiri, penyiapan, pengolahan, sampai dengan penyimpanannya.

[ ]

B2 2. Apa manfaat menjaga kebersihan diri saat berdagang? a. Tidak mengembangkan kebiasaan pola hidup bersih b. Meningkatkan terjadinya penyebaran penyakit yang menular melalui makanan yang mengandung mikroba/kuman penyebab infeksi c. Meningkatkan kesehatan d. Makanan menjadi terkontaminasi

[ ]

B3 3. Penyakit apa yang diakibatkan kebersihan makanan yang buruk? a. Maag b. Diare c. Pilek d. Batuk

[ ]

Page 142: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

119

B4 4. Apa akibat dari kebiasaan hidup yang tidak bersih? a. Mengembangkan kebiasaan pola hidup bersih. b. Mencegah terjadinya penyebaran penyakit yang menular melaluimakanan yang mengandung mikroba atau kuman penyebab infeksi. c. Meningkatkan kesehatan d. Meningkatnya angka kesakitan

[ ]

B5 5. Apa contoh sikap terhadap kebersihan yang buruk? a. Selalu mencuci tangan setiap akan mengangani makanan b. Setelah memegang uang, langsung menjamah makanan c. Mengambil makanan dengan alat bantu d. Menutupi makanan dengan alat penutup makanan

[ ]

Peralatan

B6 6. Di bawah ini , bagaimana tahapan yang benar dalam menjaga peralatan untuk penanganan makanan jajanan?

a. Peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan sabun,keringkan, kemudian simpan di tempat yang bersih b. Peralatan yang sudah dipakai, dicuci dengan air yang bersih,keringkan dan simpan di tempat yang bersih. c. Disimpan dan dicuci kembali. d. Cukup dengan dibersihkan

[ ]

B7 7. Bagaimana syarat tempat penyimpanan makanan yang baik? a. Terdapat debu b. Ada bau tak sedapdi sekitarnya c. Ada asap disekitarnya d. Jauh dengan pembuangan sampah.

[ ]

B8 8. Tindakan apa yang menyebabkan makanan tercemar? a. Tidak membiarkan keadaan makanan dalam keadaan terbuka b. Pisau dan talenan yang digunakan untuk memotong daging ayammentah, jangan digunakan untuk memotong daging sapi yang sudah matang tanpa dicuci terlebih dahulu. c. Mencampur makanan matang dengan makanan yang sudah kadaluwarsa. d. Mencampur bahan makanan dengan bahan tambahan makanan.

[ ]

B9 9. Bagaimanan seharusnya kondisi peralatan yang digunakan untuk menyiapkan makanan?

a. Dibiarkan tetap bersih tanpa dilap kembali b. Peralatan yang digunakan dalam pengolahan makanan harus dicucidengan air dan sabun c. Peralatan dibiarkan kotor dan berdebu d. Peralatan dicuci tidak menggunakan sabun

[ ]

Page 143: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

120

Penyajian

B10 10. Apa tujuan menjaga kebersihan makanan yang buruk? a. Menjamin keamanan dan kualitas makanan sehingga layakkonsumsi b. Makanan yang dikonsumsi lebih bergizi dan menyehatkan c. Mencegah keracunan dan kerusakan makanan akibat kontaminasimikroba yang beracun d. Menggunakan bahan pengolahan makanan secara berulang

[ ]

B11 11. Apa salah satu dampak mengonsumsi makanan yang mengandung zat kimia yang berbahaya?

a. Dapat menyebabkan kanker b. Dapat menutrisi tubuh c. Dapat menjadi suplemen bagi tubuh kita d. Dapat menjadi asupan gizi yang baik bagi tubuh

[ ]

B12 12. Bahan kimia apa yang boleh terkandung didalam makanan adalah?

a. Bahan pewarna kulit b. Bahan pewarna tekstil c. Bahan pewarna kertas d. Bahan tambahan makanan

[ ]

B13 13. Apa penyebab menurunnya kualitas makanan? a. Panaskan kembali makanan matang. b. Simpan makanan matang dengan hati-hati c. Makanan dibiarkan dalam keadaan terbuka sehingga makanan tercemar d. Hindari kontak antara makanan mentah dengan makanan matang

[ ]

B14 14. Apa contoh makanan yang baik untuk kesehatan? a. Makanan gorengan dengan minyak yang sudah berulang-ulang dipakai b. Makanan kalengan c. Mie instan d. Makanan yang diolah dengan matang

[ ]

Sarana

B15 15. Apa contoh fasilitas sarana pedagang kaki lima yang tidak memenuhi kriteria kesehatan?

a. Tersedia tempat untuk air bersih b. Tersedia tempat untuk penyimpanan bahan makanan c. Tidak adanya tempat sampah d. Tersedia tempat penyimpanan peralatan

[ ]

Page 144: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

121

B16 16. Dampak apa yang ditimbulkan jika tidak menjaga kebersihan lingkungan?

a. Penyebaran penyakit cepat menyebar b. Suasana berjualan nyaman dan terkendali c. Pelanggan semakin banyak d. Keuntungan menjadi melimpah

[ ]

B17 17. Apa yang tidak termasuk dalam penyebab kontaminasi makanan ketika dijajakan?

a. Pencemaran mikroba seperti bakteri pada makanan b. Pencemaran fi sik seperti rambut, debu, tanah, dan kotoran lainnya c. Pencemaran kimia seperti pupuk, merkuri, zat pewarna padamakanan d. Makanan tidak dibiarkan terbuka.

[ ]

Page 145: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

122

Formulir Sikap Higiene Sanitasi pada Pedagang Makanan di Sekolah Dasar

Kebersihan diri No. Pernyataan Responden Setuju Tidak

Setuju C1 Mencuci tangan menggunakan sabun harus dilakukan

oleh pengolah makanan sebelum memasak

C2 Pengolah makanan harus menggunakan pakaian bersih dan menyerap keringat

C3 Pengolah makanan boleh memiliki kuku yang panjang C4 Mengobati dan menutup luka terbuka adalah hal yang

tidak penting dilakukan pengolah saat memasak

C5 Pengolah makanan diperkenankan merokok saat memasak

C6 Penjamah makanan tidak diperkenankan bersin atau batuk saat mengolah bahan makanan

C7 Penjamah makanan menggunakan tangan tanpa alat penjepit/sendok/garpu bersih untuk mengambil makanan matang

Peralatan No. Pernyataan Responden Setuju Tidak

Setuju C8 Pengolah harus menggunakan air bersih yang

Memenuhi syarat air minum untuk memasak

C9 Penjamah makanan perlu menggunakan peralatan yang bersih saat mengolah makanan

C10 Sebelum digunakan peralatan harus dibersihkan dahulu oleh pengolah makanan

C11 Penjamah mengelap piring atau gelas dengan lap meja C12 Penjamah mencuci piring dengan sabun dan air yang

mengalir

C13 Penjamah makanan menggunakan kertas bekas untuk alas makanan (seperti gorengan)

Penyajian No. Pernyataan Responden Setuju Tidak

Setuju C14 Pengolah makanan harus memilih bahan makanan yang

baik dan bersih

C15 Memisahkan bahan makanan mentah dengan makanan matang harus dilakukan pengolah makanan

C16 Penjamah makanan menutup makanan jadi dengan penutup yang bersih dan melindungi (tudung saji/tutup panci, dll)

Page 146: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

123

No. Pernyataan Responden Setuju Tidak Setuju

C17 Penjamah memanaskan secara berulang-ulang olahan sayuran hijau (bayam, kangkungdll).

Sarana No. Pernyataan Responden Setuju Tidak

Setuju C18 Penjamah makanan harus menyediakan tempat

Pembuangan sampah yang memadai

C19 Kebersihan tempat berjualan harus dijaga oleh penjamah makanan

Page 147: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

124

Formulir Tindakan Higiene Sanitasi pada Pedagang Makanan di Sekolah

Dasar

D. Tindakan Higiene Sanitasi Pedagang

Kebersihan Diri

D1 1.Tidak sedang menderita penyakit mudah menular, misal: batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut sejenisnya;

1. Ya 2. Tidak

[ ]

D2 2.Menutup luka (pada luka terbuka/bisul atau luka lainnya) atau tidak terdapat luka;

1. Ya 2. Tidak

[ ]

D3 3.Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku dan pakaian; 1. Ya 2. Tidak

[ ]

D4 4.Memakai celemek dan tutup kepala; 1.Ya 2. Tidak

[ ]

D5 5.Mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan; 1.Ya 2. Tidak

[ ]

D6 6.Menjamah makaann memakai alat/perlengkapan, atau dengan alas tangan; 1. Ya 2. Tidak

[ ]

D7 7.Tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut atau bagian lainnya);

1. Ya 2. Tidak

[ ]

D8 8.Tidak batuk atau bersin di hadapan makanan jajanan yang disajikan dan atau tanpa menutup mulut atau hidung;

1. Ya 2. Tidak

[ ]

Peralatan

D9 9. Peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan dengan sabun; 1. Ya 2. Tidak

[ ]

D10 10. Peralatan dikeringkan dengan alat pengering/ lap yang bersih; 1. Ya 2. Tidak

[ ]

D11 11. Peralatan disimpan di tempat yang bebas pencemaran; [ ]

Page 148: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

125

1. Ya 2. Tidak D12 12. Tidak menggunakan kembali peralatan yang dirancang hanya untuk sekali

pakai; 1. Ya 2. Tidak

[ ]

Penyajian

D13 13. Semua bahan yang diolah harus dalam keadaan baik mutunya, segar dan tidak busuk;

1. Ya 2. Tidak

[ ]

D14 14. Semua bahan olahan dalam kemasan yang diolah menjadi makanan jajanan harus bahan olahan yang terdaftar di Departemen Kesehatan, tidak kadaluarsa, tidak cacat atau tidak rusak;

1. Ya 2. Tidak

[ ]

D15 15. Bahan makanan serta bahan tambahan makanan dan bahan penolong makanan jajanan siap saji harus disimpan secara terpisah;

1. Ya 2. Tidak

[ ]

D16 16. Bahan makanan yang cepat rusak atau cepat membusuk harus disimpan dalam wadah terpisah;

1. Ya 2. Tidak

[ ]

D17 17. Makanan jajanan yang disajikan harus dengan tempat/alat perlengkapan yang bersih, dan aman bagi kesehatan.

1. Ya 2. Tidak

[ ]

D18 18. Makanan jajanan yang disajikan harus dalam keadaan terbungkus atau tertutup;

1. Ya 2. Tidak

[ ]

D19 19. Pembungkus yang digunakan dan atau tutup makanan harus dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan;

1. Ya 2. Tidak

[ ]

D20 20. Pembungkus sebagaimana dimaksud dalam poin sebelumnya tidak ditiup; 1. Ya 2. Tidak

[ ]

D21 21. Makanan jajanan yang diangkut dalam keadaan tertutup atau terbungkus dalam wadah yang bersih;

1. Ya 2. Tidak

[ ]

D22 22. Makanan jajanan yang diangkut dalam wadah yang terpisah dengan bahan mentah sehingga terlindung dari pencemaran;

1. Ya 2. Tidak

[ ]

Page 149: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

126

Sarana Pedagang

D23 Konstruksi sarana penjaja untuk makanan jajanan mudah dibersihkan 1. Ya 2. Tidak

[ ]

D24 Tersedia tempat air bersih; 1. Ya 2. Tidak

[ ]

D25 Tersedia tempat penyimpanan bahan makanan; 1. Ya 2. Tidak

[ ]

D26 Tersedia tempat penyimpaan makanan jadi/siap disajikan; 1. Ya 2. Tidak

[ ]

D27 Tersedia tempat penyimpanan peralatan; 1. Ya 2. Tidak

[ ]

D28 Tersedia tempat cuci (alat, tangan, bahan makanan); 1. Ya 2. Tidak

[ ]

D29 Tersedia tempat sampah; 1. Ya 2. Tidak

[ ]

D30 Makanan terlindung dari pencemaran ketika dijajakan 1. Ya 2. Tidak

[ ]

Page 150: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

127

OUTPUT SPSS

Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Pengetahuan Higiene Sanitasi

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

B1 42.2000 104.274 .662

B2 42.3500 103.608 .786

B3 43.2500 109.039 .831

B4 41.3500 104.345 .812

B5 43.0500 107.945 .541

B6 43.1500 106.661 .585

B7 41.4500 101.208 .863

B8 42.4500 103.313 .737

B9 43.1500 110.345 .801

B10 41.3000 104.958 .780

B11 42.4000 103.516 .787

B12 41.1500 110.239 .813

B13 42.5500 101.103 .816

B14 42.1000 95.463 .694

B15 42.2000 104.274 .662

B16 43.0500 107.945 .541

B17 42.0500 95.839 .816

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.947 .958 17

Page 151: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

128

2. Sikap Higiene Sanitasi

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

C1 24.3000 46.537 .654

C2 24.3000 46.537 .654

C3 24.0000 43.789 .930

C4 24.2000 45.642 .709

C5 24.2000 45.642 .709

C6 24.3000 46.537 .654

C7 24.0000 43.789 .930

C8 24.2000 45.642 .709

C9 24.2000 46.063 .640

C10 24.2000 46.063 .640

C11 24.0000 43.789 .930

C12 24.3000 46.537 .654

C13 24.0000 43.789 .930

C14 24.2000 45.642 .709

C15 24.3000 46.537 .654

C16 24.0000 43.789 .930

C17 24.0000 43.789 .930

C18 24.3000 46.537 .654

C19 24.0000 43.789 .930

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.968 .967 19

Page 152: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

129

Tindakan Higiene Sanitasi

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

D1 38.3000 115.168 .628

D2 38.4000 114.568 .796

D3 38.4000 114.568 .796

D4 38.4000 114.568 .796

D5 38.4000 114.568 .796

D6 38.1000 111.884 .883

D7 38.4000 114.568 .796

D8 38.4000 114.568 .796

D9 38.1000 111.884 .883

D10 38.3000 115.168 .628

D11 38.3000 115.168 .628

D12 38.4000 114.568 .796

D13 38.1000 111.884 .883

D14 38.3000 115.168 .628

D15 38.4000 114.568 .796

D16 38.4000 114.568 .796

D17 38.1000 111.884 .883

D18 38.1000 111.884 .883

D19 38.4000 114.568 .796

D20 38.1000 111.884 .883

D21 38.3000 116.011 .543

D22 38.4000 114.568 .796

D23 38.1000 111.884 .883

D24 38.4000 114.568 .796

D25 38.1000 111.884 .883

D26 38.3000 115.168 .628

D27 38.4000 114.568 .796

D28 38.4000 114.568 .796

D29 38.1000 111.884 .883

D30 38.1000 111.884 .883

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.981 .981 30

Page 153: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

130

Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin

Statistics

Jenis Kelamin

N Valid 35

Missing 0

Mean 1.4000

Median 1.0000

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-laki 21 60.0 60.0 60.0

Perempuan 14 40.0 40.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

2. Jenis Tempat Berjualan

Statistics

Jenis Tempat Berjualan

N Valid 35

Missing 0

Mean 1.3143

Median 1.0000

Jenis Tempat Berjualan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Gerobak 24 68.6 68.6 68.6

Kios 11 31.4 31.4 100.0

Total 35 100.0 100.0

3. Status Kepemilikan Tempat Statistics

Status Kepemilikan Tempat

N Valid 35

Missing 0

Mean 1.6000

Median 1.0000

Page 154: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

131

Status Kepemilikan Tempat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Pemilik 21 60.0 60.0 60.0

Penyewa 7 20.0 20.0 80.0

Peminjam 7 20.0 20.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

4. Pendidikan Terakhir Statistics

Pendidikan Terakhir

N Valid 35

Missing 0

Mean 3.00

Median 3.00

Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Sekolah 1 2.9 2.9 2.9

Tidak Lulus SD 2 5.7 5.7 8.6

SD / Sederajat 7 20.0 20.0 28.6

SMP / Sederajat 11 31.4 31.4 60.0

SMA / Sederajat 14 40.0 40.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

5. Umur

Statistics

Umur1 N Valid 35

Missing 0

Mean 3.1714

Median 3.0000

Umur1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 2 5.7 5.7 5.7

2 8 22.9 22.9 28.6

3 12 34.3 34.3 62.9

4 8 22.9 22.9 85.7

5 5 14.3 14.3 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 155: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

132

6. Lama Kerja

Statistics

LamaKerjaKlp

N Valid 35

Missing 0

Mean 1.2857

Median 1.0000

LamaKerjaKlp

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 26 74.3 74.3 74.3

2 8 22.9 22.9 97.1

3 1 2.9 2.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pengetahuan Higiene Sanitasi

1. Pengetahuan Mengenai Kebersihan Diri

Descriptives

Statistic Std. Error

Peng_BersihDiri Mean 3.8571 .19291

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 3.4651 Upper Bound 4.2492

5% Trimmed Mean 3.9286 Median 4.0000 Variance 1.303 Std. Deviation 1.14128 Minimum 1.00 Maximum 5.00 Range 4.00 Interquartile Range 2.00 Skewness -.586 .398

Kurtosis -.562 .778

Page 156: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

133

Pengetahuan Kebesihan Diri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Buruk 14 40.0 40.0 40.0

Baik 21 60.0 60.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

2. Pengetahuan Mengenai Peralatan

Descriptives

Statistic Std. Error

Peng_Alat Mean 2.7714 .15386

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 2.4587 Upper Bound 3.0841

5% Trimmed Mean 2.8016 Median 3.0000 Variance .829 Std. Deviation .91026 Minimum 1.00 Maximum 4.00 Range 3.00 Interquartile Range 1.00 Skewness -.259 .398

Kurtosis -.659 .778

Pengetahuan Peralatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Buruk 13 37.1 37.1 37.1

Baik 22 62.9 62.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 157: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

134

3. Pengetahuan Mengenai Penyajian

Descriptives

Statistic Std. Error

Peng_Saji Mean 3.1714 .25100

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 2.6613 Upper Bound 3.6815

5% Trimmed Mean 3.2222 Median 3.0000 Variance 2.205 Std. Deviation 1.48494 Minimum .00 Maximum 5.00 Range 5.00 Interquartile Range 3.00 Skewness -.312 .398

Kurtosis -.937 .778

Pengetahuan Penyajian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Buruk 11 31.4 31.4 31.4

Baik 24 68.6 68.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 158: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

135

4. Pengetahuan Mengenai Sarana Descriptives

Statistic Std. Error

Peng_Sarana Mean 2.1714 .16133

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 1.8436 Upper Bound 2.4993

5% Trimmed Mean 2.2460 Median 2.0000 Variance .911 Std. Deviation .95442 Minimum .00 Maximum 3.00 Range 3.00

Statistic Std. Error

Interquartile Range 2.00 Skewness -.793 .398

Kurtosis -.507 .778

Pengetahuan Sarana

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Buruk 9 25.7 25.7 25.7

Baik 26 74.3 74.3 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 159: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

136

Sikap Higiene Sanitasi

1. Sikap Terhadap Kebersihan Diri

Descriptives

Statistic Std. Error

Sikap_BersihDiri Mean 5.5143 .26686

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 4.9720 Upper Bound 6.0566

5% Trimmed Mean 5.6587 Median 6.0000 Variance 2.492 Std. Deviation 1.57875 Minimum 1.00 Maximum 7.00 Range 6.00 Interquartile Range 2.00 Skewness -1.360 .398

Kurtosis 1.381 .778

Sikap Kebersihan Diri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Buruk 7 20.0 20.0 20.0

Baik 28 80.0 80.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 160: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

137

2. Sikap Terhadap Peralatan

Descriptives

Statistic Std. Error

Sikap_Alat Mean 5.5143 .12550

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 5.2592 Upper Bound 5.7693

5% Trimmed Mean 5.5714 Median 6.0000 Variance .551 Std. Deviation .74247 Minimum 4.00 Maximum 6.00 Range 2.00 Interquartile Range 1.00 Skewness -1.195 .398

Kurtosis -.044 .778

Sikap Peralatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Buruk 12 34.3 34.3 34.3

Baik 23 65.7 65.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 161: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

138

3. Sikap Terhadap Penyajian

Descriptives

Statistic Std. Error

Sikap_Saji Mean 3.7429 .09476

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 3.5503 Upper Bound 3.9354

5% Trimmed Mean 3.8254 Median 4.0000 Variance .314 Std. Deviation .56061 Statistic Std. Error

Minimum 2.00 Maximum 4.00 Range 2.00 Interquartile Range .00 Skewness -2.153 .398

Kurtosis 3.857 .778

Sikap Penyajian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Buruk 7 20.0 20.0 20.0

Baik 28 80.0 80.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 162: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

139

4. Sikap Terhadap Sarana

Descriptives

Statistic Std. Error

Sikap_Sarana Mean 1.9714 .02857

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 1.9134 Upper Bound 2.0295

5% Trimmed Mean 2.0000 Median 2.0000 Variance .029 Std. Deviation .16903 Minimum 1.00 Maximum 2.00 Range 1.00 Interquartile Range .00 Skewness -5.916 .398

Kurtosis 35.000 .778

Sikap Sarana

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Buruk 1 2.9 2.9 2.9

Baik 34 97.1 97.1 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 163: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

140

Tindakan Higiene Sanitasi

1. Kebersihan Diri

Descriptives

Statistic Std. Error

Tind_BersihDiri Mean 4.9429 .15847

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 4.6208 Upper Bound 5.2649

5% Trimmed Mean 4.9921 Median 5.0000 Variance .879 Std. Deviation .93755 Minimum 2.00 Maximum 7.00 Range 5.00 Interquartile Range .00 Skewness -.790 .398

Kurtosis 2.196 .778

Kebersihan Diri

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Buruk 8 22.9 22.9 22.9

Baik 27 77.1 77.1 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 164: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

141

2. Peralatan

Descriptives

Statistic Std. Error

Tind_Alat Mean 3.0286 .17626

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 2.6704 Upper Bound 3.3868

5% Trimmed Mean 3.0873 Median 3.0000 Variance 1.087 Std. Deviation 1.04278 Minimum 1.00 Statistic Std. Error

Maximum 4.00 Range 3.00 Interquartile Range 2.00 Skewness -.390 .398

Kurtosis -1.431 .778

Peralatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Buruk 14 40.0 40.0 40.0

Baik 21 60.0 60.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 165: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

142

3. Penyajian

Descriptives

Statistic Std. Error

Tind_Saji Mean 8.5714 .21415

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 8.1362 Upper Bound 9.0066

5% Trimmed Mean 8.6349 Median 9.0000 Variance 1.605 Std. Deviation 1.26690 Minimum 6.00 Maximum 10.00 Range 4.00 Interquartile Range 3.00 Skewness -.492 .398

Kurtosis -.932 .778

Penyajian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Buruk 14 40.0 40.0 40.0

Baik 21 60.0 60.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 166: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

143

4. Sarana

Descriptives

Statistic Std. Error

Tind_Sarana Mean 5.4571 .28208

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 4.8839 Upper Bound 6.0304

5% Trimmed Mean 5.4524 Median 5.0000 Variance 2.785 Std. Deviation 1.66879 Minimum 3.00 Maximum 8.00 Range 5.00 Interquartile Range 3.00 Skewness .019 .398

Kurtosis -1.326 .778

Sarana

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Buruk 19 54.3 54.3 54.3

Baik 16 45.7 45.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 167: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

144

Page 168: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

145

Page 169: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

146

Page 170: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

147

Page 171: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

148

Page 172: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

149

Page 173: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

150

Page 174: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

151

Page 175: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

152

Page 176: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

153

DOKUMENTASI PENELITIAN

Tempat pencucian yang tidak memadai Pencucian peralatan yang tidak memenuhi syarat dan pedagang yang sambil merokok

Sarana berjualan yang tidak terlindung dari pencemaran

Lokasi berjualan di pinggir jalan raya

Peletakan kain lap ditempat yang tidak semestinya

Menyentuh bahan matang dengan tangan

Page 177: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

154

Memegang uang saat menangani makanan

Merokok saat berjualan

Penggunaan kertas bekas untuk alas makanan

Bagian bawah tempat berjualan yang kotor

Tumpukan barang penyebab kios sulit untuk dibersihkan

Wadah tempat peralatan yang kotor

Page 178: GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/ELFIRA... · SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ISLAMIC STATE UNIVERSITY ... Tangerang

155

Sudut dan lantai kios yang kotor

Sampah berserakan dan meja yang sulit dibersihkan