laporan praktikum tpp 2 minyak kelapa

Upload: umma-nakhlun

Post on 16-Oct-2015

467 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    1/19

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

    TEKNOLOGI PENGOLAHAN SEREALIA DAN KACANG-

    KACANGAN

    MINYAK KELAPA

    Oleh :

    Nama : Nahnu Aslamia

    NRP : 113020113

    Kelompok : E

    Meja : 3

    Tanggal Praktikum : 28 April 2014

    Asisten : Deni Ramadhan S.P.

    LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

    JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    2/19

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PASUNDAN

    BANDUNG

    2014

    I PENDAHULUAN

    Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2)

    Tujuan Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.

    1.1. Latar Belakang Percobaan

    Minyak kelapa merupakan minyak yang dihasilkan dari daging buah

    kelapa. Secara umum pembuatan minyak kelapa terbagi menjadi 3 macam yaitu:

    Cara kering, cara basah yang terbagi atas beberapa metode diantaranya adalah

    pemancingan, pengasaman, mekanik, enzimatk dan penggaraman, dan cara

    ekstraksi Pelarut.

    Minyak kelapa dapat dimanfaatkan secara langsung menjadibahan

    bakar selayaknyasolar. Minyak kelapa memiliki kekentalan 50-60centi stokes,

    sedangkan solar 5 centi stokes. Pada suhu antara 80-90 derajatcelcius, minyak

    kelapa memiliki kekentalan yang setara dengan solar (Wikipedia, 2014).

    Salah satu inovasi yang dikembang DepartemenTeknik Pertanian

    IPB yaitu dengan memanfaatkan suhuknalpot untuk mengubah kekentalan

    minyak kelapa agar sama dengan solar.

    Gas buang knalpot memiliki temperatur 350-360 derajat celcius sehingga

    diperlukan koil pendingin untuk menurunkan temperatur knalpot. Kemudian

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Solarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Centi_stokes&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Celciushttp://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/IPBhttp://id.wikipedia.org/wiki/Knalpothttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Emisi_kendaraan_bermotor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Emisi_kendaraan_bermotor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Knalpothttp://id.wikipedia.org/wiki/IPBhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_Pertanianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Celciushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Centi_stokes&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Solarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar
  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    3/19

    minyak kelapa melalui sebuah selang dialirkan melalui knalpot sebelum menuju

    ke ruang pembakaran mesin diesel (Wikipedia, 2014).

    1.2. Tujuan Percobaan

    Tujuan percobaan pengolahan hasil perkebunan pada minyak kelapa

    adalah untuk diversifikasi olahan kelapa, menaikan nilai ekonomis kelapa dan

    mengetahui proses pembuatan minyak.

    1.3. Prinsip Percobaan

    Prinsip percobaan pengolahan hasil perkebunan pada minyak kelapa yaitu

    berdasarkan peoses pemanasan sehingga kestabilan emulsi lemak terganggu dan

    menyebabkan protein tergumpalkan sehingga minyak dapat dipisahkan.

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    4/19

    II BAHAN, ALAT, DAN METODE PERCOBAAN

    Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan Percobaan yang

    Digunakan, (2) Alat Percobaan yang Digunakan, dan (3) Metode Percobaan.

    2.1. Bahan Percobaan yang Digunakan

    Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain kelapa tua,

    air hangat, dan asam asetat glacial

    2.3. Alat Percobaan yang Digunakan

    Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain pisau, baskom,

    panci, alat penimbang dan alat penggorengan.

    2.4. Metode Percobaan

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    5/19

    (Sumber : Meja 3, Kelompok E)

    Pemerasan Pengendapan agar

    menghasilkan skimPenambahan asam asetat

    glacial

    PemasakanPemisahan

    Min ak Kela a

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    6/19

    Gambar 2. Diagram Alir Pengolahan Minyak Kelapa

    Buah Kelapa

    Pemerasan

    Krim

    Air dan

    Kelapa (3 : 1)

    Serabut

    As. Asetat

    glacial

    Pengupasan

    Pembelahan

    Daging Kelapa

    Pemarutan

    Pemisahan, t = 24

    Pemasakan, t = 15

    Pengendapan

    Minyak Kelapa

    Air kelapa

    dan

    tempurung

    Ampas

    Skim

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    7/19

    III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan (2)

    Pembahasan.

    3.1. Hasil Pengamatan

    Berdasarkan pengamatan terhadap pembuatan selai kacang yang telah

    dilakukan maka diperoleh hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengolahan Minyak Kelapa

    Keterangan Hasil

    Basis

    Bahan Utama

    Bahan Tambahan

    Berat Produk

    % Prodak

    6000 g

    Kelapa tua

    Air hangat dan Asam asetat glacial

    193,6 g

    3,23 %Organoleptik :

    - Warna- Rasa- Aroma- Tekstur- Kenampakan

    Bening

    Khas kelapa

    Khas kelapa

    Cair agak kental

    Bening berbusa

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    8/19

    Gambar Prodak

    (Sumber : Meja 3, Kelompok E, 2014)

    3.2. Pembahasan

    Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa hasil pengolahan

    minyak kelapa menghasilkan minyak dengan warna bening, rasa khas kelapa,

    aroma khas kelapa, tekstur cair agak kental, kenampakan bening berbusa.

    Minyak kelapa merupakan minyak yang dihasilkan dari daging buah

    kelapa. Secara umum pembuatan minyak kelapa terbagi menjadi 3 macam yaitu :

    1. Cara KeringMetode pembuatan minyak kelapa dengan cara kering, terlebih dahulu

    daging buah kelapa dibuat dalam bentuk kopra. Untuk dibuat dalam bentuk

    kopra, maka daging buah kelapa dibuat menjadi kering dengan jalan menjemur

    pada terik matahari atau dikeringkan melalui oven. Pengeringan daging kelapa

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    9/19

    dengan penjemuran sangat tergantung pada kondisi cuaca, sehingga pengeringan

    akan lebih baik ketika berada pada musim panas (Muttaqin, 2014).

    Dan apabila pengeringan dilakukan pada musim penghujan, proses

    pengeringan dapat memakan waktu yang lebih lama. Waktu yang lama dalam

    proses pengeringan akan sangat mengganggu kualitas kopra yang dihasilkan.

    2. Cara BasahLangkah awal pembuatan minyak kelapa dengan cara basah yaitu daging

    buah kelapa dibentuk menjadi santan. Proses pembuatan santan merupakan tahap

    yang paling penting dalam pembuatan minyak. Untuk dapat membuat minyak

    yang lebih banyak maka jenis buah kelapa yang dipilih yaitu kelapa yang setengah

    tua dan kelapa tua (Muttaqin, 2014).

    Santan itu sendiri merupakan jenis emulsi minyak dalam air (M/A),

    dimana yang berperan sebagai media pendispersi adalah air dan fasa

    terdispersinya adalah minyak. Globula-globula minyak dalam santan dikelilingi

    oleh lapisan tipis protein dan fosfolida. Lapisan protein menyelubungi tetes-tetes

    minyak yang terdispersi di dalam air. Untuk dapat menghasilkan minyak maka

    lapisan protein itu perlu dipecah sehingga tetes-tetes minyak akan bergabung

    menjadi minyak. Jadi pada prinsipnya pembuatan minyak kelapa cara basah atau

    melalui santan adalah pemecahan system emulsi santan melalui denaturasi

    protein. Cara basah ini dapat dilakukan secara kimiawi, mekanik, thermal,

    biologis atau enzimatik

    3. Cara Enzim Pelarut

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    10/19

    Untuk membuat minyak dengan cara ekstraksi pelarut, daging buah kelapa

    juga dibuat dalam bentuk kopra. Prinsip dari cara ini yaitu menggunakan pelarut

    yang dapat melarutkan minyak. Adapun karakteristik pelarut yang digunakan

    untuk ekstraksi minyak kelapa diantaranya bertitik didih rendah, mudah menguap,

    tidak berinteraksi secara kimia dengan minyak dan residunya tidak beracun.

    Jenis kelapa yang baik digunakan dalam pembuatan minyak kelapa yaitu

    buah kelapa yang usianya sudah tua karena pada buah kelapa tua mengandung

    banyak lemak didalamnya sehingga skim yang dihasilkanpun banyak, sedangkan

    pada buah kelapa yang masih muda mengandung sedikit lemak sehingga

    menghasilkan skim yang sedikit.

    Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu zat tanpa

    merubah karakteristik kimiawi zat asalnya. Sedangkan pada perubahan kimia,

    suatu zat akan mengalami dekomposisi dan atau pembentukan yang menghasilkan

    zat baru yang secara kimiawi berbeda dengan zat asalnya. Perubahan fisika

    selama proses pembuatan minyak kelapa yaitu terjadi pada saat daging kelapa

    dilakukan proses pemerasan menjadi santan, sedangkan pada perubahan kimianya

    terjadi pada saat santan yang dihasilkan dari pemerasan daging kelapa dan sudah

    diendapkan yang kemudia dilakukan pemasakan dengan penambahan senyawa

    kimia organic asam asetat glacial.

    Minyak yang dibuat dilaboratorium teknologi pengolahan pangan sangat

    berbeda dengan minyak yang dijual di pasaran karena buah kelapa yang

    digunakan digunakan dalam praktikum ini adalah buah kelapa tua sedangkan

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    11/19

    minyak yang ada di pasaran menggunakan buah kelapa sawit sehingga

    menghasilkan minyak yang berbeda.

    Pembuatan minyak kelapa dengan bahan kelapa sawit akan menghasilkan

    minyak yang berwarna kuning pekat. Hal tersebut terjadi karena pada kelapa sawit

    terdapat zat beta karoten yang membuat minyak menjadi berwarna kuning pekat,

    sedangkan pada buah kelapa tua tidak terdapat kandungan zat beta karoten

    sehingga warna minyak yang di hasilkan bening.

    Ada banyak produk minyak kelapa yang beredar di pasaran. Kita perlu

    memahami dan mengetahuinya karena berbagai produk itu diolah dengan cara

    yang berbeda diantaranya yaitu :

    1. Minyak kelapa industri.Minyak ini dibuat dengan bahan baku kopra melalui proses RBC (refining,

    bleaching and deodorizing). Setelah kopra dipres, dibersihkan, diputihkan, lalu

    dihilangkan bau tengiknya. Minyak kelapa yang dijual untuk memasak kerap

    dicampur dengan minyak sayur lain, sehingga harganya cukup murah.

    2. Minyak KletikMinyak ini dibuat dengan cara tradisional oleh para petani kelapa atau ibu

    rumah tangga. Caranya, dengan memasak santan kelapa hingga minyak terpisah

    dari blondo (karamel). Kerapkali minyak ini berwarna kuning sampai

    kecokelatan, akibat terkontaminasi karamel yang gosong (Candra, 2010).

    3. Minyak Kelapa Murni

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    12/19

    Virgin Coconut Oil (VCO). Minyak ini merupakan minyak kelapa yang

    tidak mengalami proses hidrogenasi. Agar tidak mengalami hidrogenasi, ekstrasi

    minyak ini dilakukan dengan proses dingin, misalnya dengan fermentasi,

    pancingan, sentrifugasi, pemanasan terkendali, pengeringan parutan kelapa secara

    cepat, dan lain-lain (Candra, 2010).

    SNI 01-3741-2002, SNI ini merupakan revisi dari SNI 01-

    3741-1995, menetapkan bahwa stadar mutu minyak goreng kelapa antara lain :

    No Kriteria uji Satuan

    Persyaratan

    Mutu I Mutu II

    1 Keadaan

    1.1 Bau Normal Normal

    1.2 Rasa Normal Normal

    1.3 Warna

    Putih, kuning pucat sampai

    kuning

    2 Kadar Air % b/b maks 0,1 maks 0,3

    3 Bilangan asam

    mg

    KOH/gr maks0,6 maks 2

    4

    Asam linoleat (C18:3) dalam

    komposisi asam lemak minyak % maks 2 maks 2

    5 Cemaran logam

    5.1 Timbal (pb) mg/kg maks 0,1 maks 0,1

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    13/19

    5.2 Timah (Sn) mg/kg

    maks

    40,0*/250

    maks

    40,0*/250

    5.3 Raksa (Hg) mg/kg maks 0,05 maks 0,05

    5.4 Tembaga (Cu) mg/kg maks 0,1 maks 0,1

    6 Cemaran Arsen (As) mg/kg maks 0,1 maks 0,1

    7 Minyak Pelikan** negatif negatif

    Catatan * Dalam kemasan kaleng

    Catatan ** Minyak pelikan adalah minyak yang tidak dapat disabunkan

    Mekanisme ketengikan terjadi karena oksidasi lemak dalam bahan

    makanan dapat terjadi bila suhu dinaikan atau selama penyimpanan. Hal ini

    mendorong terbentuknya peroksida melalui pembentukan hidroperoksida yang

    selanjutnya dapat mengalami degradasi menjadi senyawa aldehida. Pembentukan

    aldehida yang mudah menguap menyebabkan bau khas pada lemak yang disebut

    proses ketengikan (Hayyan, 2008).

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    14/19

    IV KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa hasil pengolahan

    minyak kelapa menghasilkan minyak dengan warna bening, rasa khas kelapa,

    aroma khas kelapa, tekstur cair agak kental, kenampakan bening berbusa.

    4.2. Saran

    Saran untuk praktikum pembuatan minyak kelapa adalah bahwa pada saat

    percobaan lebih berhati-hati pada saat penambahan asam asetat glacial.

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    15/19

    DAFTAR PUSTAKA

    Candra. (2010). Mengenal Jenis Minyak Kelapa. http://health.kompas.com/.

    Diakses 28 April 2014.

    Hayyan, Ibnu (2008). Proses Ketengikan dalam Lemak.

    http://ibnuhanyyan.wordpress.com. Diakses 28 April 2014.

    Muttaqin, Rizal. (2014). Teknik Pembuatan Minyak Kelapa.

    http://hmakuii.wordpress.com Diakses 28 April 2014.

    Wikipedia. (2014). Minyak Kelapa. http://wikipedia.co.id. Diakses 28 April

    2014.

    http://kipti.blogspot.com/2010/03/agar-singkong-lebih-bergizi.htmlhttp://scribd.com/http://scribd.com/http://kipti.blogspot.com/2010/03/agar-singkong-lebih-bergizi.html
  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    16/19

    LAMPIRAN PERHITUNGAN

    1. Minyak KelapaBasis = 6000 gramW prodak = 193,6 gram

    % Prodak = %100basisW

    prodakWx

    = %1006000

    193,6x

    = 3,23 %

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    17/19

    LAMPIRAN KUIS

    1. Jelaskan mekanisme terbentuknya gluten !Jawab : Mekanisme pembentukan gluten dan pengembang roti. Pada

    pembentukan gluten mekanisme yang terjadi yakni glutenin dan gliadin dapat

    saling berinteraksi membentuk gluten saat dilakukan pencampuran dengan air.Apabila diberi perlakuan mekanis pembentukan gluten dapat berlangsung

    lebih cepat. Glutenin memberikan sifat elastis sedangkan gliadin memberi

    sifat ekstensibilitas pada adonan.

    2. Jelaskan mekanisme ketengikan !Jawab : Selama penyimpanan, minyak dan lemak mengalami perubahan

    fisiko-kimia yang dapat disebabkan oleh proses hidrolisis maupun oksidasi.

    Proses hidrolisis terutama terjadi pada minyak atau lemak yang banyak

    mengandung asam lemak jenuh. Proses hidrolisis pada minyak atau lemakyang mengandung asam lemak rantai pendek akan menghasilkan asam lemak

    bebas yang menimbulkan bau tengik. Hidrolisis minyak atau lemak umumnya

    terjadi sebagai akibat kerja enzim lipase atau mikroba. Proses hidrolisis

    dipercepat oleh suhu, kadar air, dan kelembaban tinggi.

    3. Kelebihan dan kekurangan metode Sponge dough dan Straight dough !Jawab :

    Metode Sponge doughKelebihannya :

    - Waktu toleransi lebih lama. Dough dapat ditunda pengerjaannyasetelah sponge siap setengah jam atau lebih. Jika menggunakan

    metode straight dough, penundaan 30 menit menghasilkan roti

    yang tidak memuaskan.

    - Lebih toleran terhadap jenis tepung yang digunakan- Sponge dapat diolah menjadi berbagai jenis roti

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    18/19

    - Menggunakan ragi lebih sedikit karena waktu fermentasinya lama.- Volume roti besar- Citarasa roti yang dihasilkan memuaskan- Daya tahan roti yang dihasilkan lebih baik

    Kelemahannya :

    - Waktu fermentasi/produksi lama, yaitu sekitar 3,54,5 jam- Toleransi terhadap waktu aduk singkat- Peralatan yang diperlukan lebih banyak- Jumlah pekerja lebih banyak- Kehilangan berat karena fermentasi lebih banyak

    Straight doughKelebihannya :

    - Waktu fermentasi relatif singkat- Lebih sedikit tenaga kerja- Volume produksi lebih banyak karena waktu fermentasi singkat- Lebih sedikit memerlukan tempat untuk fermentasi

    Kelemahannya :

    - Toleransi waktu lebih singkat- Sifat pengolahannya jeleks- Sulit dilakukan koreksi jika terjadi kesalahan- Citarasa roti yang dihasilkan kurang memuaskan

    4. Fungsi mentega, telur, baking improver pada pengolahan roti !Jawab :

    Mentega, berfungsi untuk memperbaiki tekstur dan cita rasa sehinggaroti akan lebih empuk dan aroma harum dengan adanya lemak didalam

    adonan, tekstur roti lebih halus dan serat tidak kasar.

    Telur, Berfungsi untuk memperbaiki nilai gizi, meningkatkan cita rasa,dan membantu pembentukan tekstur serat roti lebih halus.

    Baking Improver, berfungsi sebagai bahan pengempuk atau bahanpelembut & penghalus serat roti, disamping itu menambah volume roti

  • 5/25/2018 Laporan Praktikum Tpp 2 Minyak Kelapa

    19/19

    5. Dik : Basis = 350 gSusu : Jahe = 3:5

    Susu = 40 %

    Sukrosa = 60 %

    Dit : Berapa gram yang ditimbang ?

    Jawab :

    - Susu : Jahe (3:5)Susu = gramx350

    8

    3

    = 131, 25 gram

    Jahe = gramx3508

    5

    = 218, 75 gram

    - Susu = gramx350100

    40 = 140 gram

    - Sukrosa = gramx350100

    60 = 250 gram