laporan praktikum pengukuran luas daun

17
1 LAPORAN PRAKTIKUM DASAR AGROTEKNOLOGI Oleh : Sandi Purnama Jaya 13011017 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013 LAPORAN PRAKTIKUM DASAR AGROTEKNOLOGI Disusun Oleh : Sandi Purnama Jaya

Upload: sandi-purnama-jaya

Post on 13-Jul-2015

2.929 views

Category:

Science


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

1

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR AGROTEKNOLOGI

Oleh :

Sandi Purnama Jaya

13011017

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR AGROTEKNOLOGI

Disusun Oleh :

Sandi Purnama Jaya

Page 2: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

2

13011017

Laporan telah diterima sebagai persyaratan yang diperlukan dalam

menempuh praktikum Dasar Agroteknologi

Yogyakarta, 30 Desember 2013

Mengetahui/Menyetujui

Dosen Pengampu

Dr.Ir. F.Didiet Heru Swasono, M.P

Ir. Tyastuti Purwani, M.P

KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

segala rahmat beserta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan laporan praktikum Dasar Agroteknologi

Laporan ini disusun guna untuk memenuhi persyaratan agar dapat

mengikuti responsi Dasar Agroteknologi dan lulus pada Mata kuliah Dasar

Agroteknologi fakultas Agroindustri Univesitas Mercu Buana Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan

yang berasal dari berbagai pihak. Oleh karena nya, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

Bapak Dr.Ir. F.Didiet Heru Swasono, M.P dan Ibu Ir. Tyastuti Purwani, M.P

selaku doosen pengajar mata kuliah Dasar Agroteknologi

Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih

jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis senantiasa menerima saran dan

masukan nya yang bersifat membangun sehingga memperbaiki dan

menyempurnakan laporan ini.

Page 3: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

3

Yogyakarta,20 Januari 2013

Penyusun

Sandi Purnama Jaya

DAFTAR ISI

Halaman judul ........................................................................................................i

Halaman Pengesahan ............................................................................................ii

Kata Pengantar ....................................................................................................iii

Daftar Isi .................................................................................................................i

I Teknik pengukuran daun dan tanaman kedela................................................1

Latar Belakang.......................................................................................................1

Tujuan.....................................................................................................................2

II. Landasan Teori.................................................................................................3

Dasar Teori.............................................................................................................3

III.Metodologi Pelaksanaan..................................................................................5

Waktu dan Tempat................................................................................................5

Alat dan Bahan.......................................................................................................5

Cara Kerja..............................................................................................................5

Hasil Pengamatan...................................................................................................6

IV. Pembahasan....................................................................................................10

V.Kesimpulan.......................................................................................................13

Daftar Pustaka......................................................................................................14

Page 4: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

4

BAB I

TEKNIK PENGUKURAN LUAS DAUN DAN TANAMAN KEDELAI

Latar Belakang

Daun merupakan organ tubuh tanaman yang penting, karena pada daun

terdapat komponen dan sekaligus tempat berlangsungnya proses fotosintesis,

respirasi, dan transpirasiyang menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan

suatu tanaman. Oleh karena itu luas daun merupakan salah satu parameter penting

dalam analisis pertumbuhan tanaman. Indek luas daun, laju tumbuh relatif, dan

laju fotosintesis merupakan parameter yang erat terkait dengan luas daun.

Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun adalah

ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masing-masing faktor

tersebut memiliki kepentingan sendiri dalam penggunaannya, seperti pada

pengukuran laju fotosintesis dan proses metabolisme lain tentunya ketepatan

pengukuran yang diperlukan. Untuk pengukuran indek luas daun tentunya

kecepatan pengukuran yang diperlukan. Namun demikian ketepatan dan

kecepatan pengukuran sangat tergantung pada alat dan cara atau teknik

pengukuran.

Pengukuran luas daun dapat dilakukan dengan memetik daun maupun

tanpa memetik daun. Bilamana pengukuran harus dilakukan dengan cara memetik

daun bersangkutan, maka tanaman mengalami kerusakan daun. Daun-daun

tersebut kemudian diukur dengan menggunakan alat Leaf Area Meter (LAM)

ataupun Metode Timbang. Sebaliknya pengukuran dengan tanpa memetik daun,

maka tanaman akan tetap tumbuh baik karena daundaun tidak berkurang atau

bahkan habis terpetik. Pengukuran daun dengan tidak memetik daun dapat

dilakukan dengan menggunakan persamaan atau rumus.

Pengukuran luas daun dengan tidak harus memetik daun merupakan teknik

pengukuran yang lebih baik karena tanaman tidak rusak dan pengukuran cepat

serta tidak mensyaratkan peralatan yang mungkin sulit tersedianya. Pada karet

digunakan persamaan regresi terhadap ukuran panjang dan lebar daun (Suhendry

Page 5: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

5

dan Alwi, 1987; Lim dan Narayanan, 1972). Pada beberapa tanaman pangan

seperti jagung dan kedelai digunakan faktor koreksi terhadap luas daun yang

diperoleh dari pengukuran panjang dan lebar daun (Pearce et.al., 1988) demikian

pula pada daun nangka (Goonasekera, 1978).

B. Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui dan mempelajari Metode Pengukuran dan yang tepat dengan

menggunakan beberapa metode yang biasa di gunkan dalam pengukuran luas

daun

Page 6: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

6

BAB II

LANDASAN TEORI

Daun merupakan organ fotosintesis utama dalam tubuh tanaman, yang

merupakan tempat terjadinya proses perubahan energi cahaya menjadi energy

kimia dan tempat produksi karbohidrat (glukosa) yang diwujudkan dalam bentuk

bahan kering. Dalam analisis pertumbuhan tanaman, perkembangan daun menjadi

perhatian utama. Berbagai ukuran dapat digunakan, seperti pengukuran indeks

luas daun (ILD), nisbah luas daun (NLD) dan nisbah berat daun (NBD) pada

waktu tertentu. Perubahan-perubahan selama pertumbuhan mencerminkan

perubahan bagian yang aktif berfotosintesis (Sumarsono, )

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur luas daun antara

lain : metode kertas mili meter, area meter, fotografi, gravimetric dan plong.

Metode kertas millimeter. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif

pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun

digambar pada kertas millimeter yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan

meletakkan daun diatas kertas millimeter dan pola daun diikuti. Luas daun ditaksir

berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun. Sekalipun metode ini

cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun

relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel

banyak.

Area meter. Merupakan alat pengukur luas daun dengan cara meletakkan

semua daun yang telah dirompes di atas alat berjalan area meter. Jalankan alat,

luas daun dapat dibaca (menggunakan leaf area meter). Keuntungan hasil lebih

akurat, namun alatnya mahal.

Fotografi. Metode ini sangat jarang digunakan, dengan metode ini, daun-

daun tanaman ditempelkan pada suatu bidang datar yang berwarna terang (putih)

dipotret bersama-sama dengan suatu penampang atau lempengan (segi empat)

yang telah diketahui luasnya. Luas hasil foto daun dan lempengan acuan dapat

Page 7: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

7

diukur. Luas daun kemudian dapat ditaksir berdasarkan perbandingan luas hasil

foto seluruh daun dengan luas lempenganm acuan tersebut.

Gravimetri. Metode pengukuran luas daun dengan perbandingan dapat

dilakukan dengan menggunakan kertas yang seragam. Daun yang akan diukur

luasnya digambar pada kertas, digunting kemudian ditimbang. Luas daun dapat

ditentukan dengan membandingkan berat potongan ketras dengan berat kertas

yang sudah diketahui luasnya.

Plong. Metode pengukuran luas daun ini hampir sama dengan gravimetri,

tetapi pada metode ini tidak menggunakan kertas.

Page 8: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

8

BAB III

METODE PELAKSANAAN

A.Waktu dan Tempat

Praktikum Dasar-Dasar Agroteknologi ini dilaksanakan pada Hari Kamis

Tanggal. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Universitas Mercu Buana

Yogyakarta

B. Bahan dan Alat

Sampel Tanaman Kedelai

Timbangan Analitik

Oven

Gunting

Kertas Milimeter

Penggaris

C. Teknik Pelaksanaan

a.Metode kertas millimeter. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif

pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun

digambar pada kertas millimeter yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan

meletakkan daun diatas kertas millimeter dan pola daun diikuti. Luas daun ditaksir

berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun. Sekalipun metode ini

cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun

relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel

banyak.

b.Gravimetri. Metode pengukuran luas daun dengan perbandingan dapat

dilakukan dengan menggunakan kertas yang seragam. Daun yang akan diukur

luasnya digambar pada kertas, digunting kemudian ditimbang. Luas daun dapat

ditentukan dengan membandingkan berat potongan ketras dengan berat kertas

yang sudah diketahui luasnya

Page 9: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

9

D. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1 Metode Pengukuran Panjang X Lebar

PERHITUNGAN PANJANG X LEBAR

TANAMAN

DAUN

ATAS LUAS

TENGAH LUAS

BAWAH LUAS

RATA RATA

P L P L P L

1

A 9,4 7,6 71,44 10,6 6,5 68,9 9 6,5 58,5 66,28

B 7,3 5,6 40,88 9,5 6,9 65,55 10 6,9 69 58,47666667

C 5,3 5 26,5 8,3 5,7 47.31 8,5 5,7 48,45 40,7533333

2

A 5,2 2,8 14,56 9,9 6,5 64,35 9 6,7 60,3 46,40333333

B 5,2 3,4 17,68 7,9 5,8 45,82 4,2 2,5 10,5 24,66666667

C 8,5 3,6 30,6 8,4 6,3 52,92 41,76

3

A 9,3 5,1 47,43 9,2 6,1 56,12 8,1 6,1 49,41 50,98667

B 7,6 4,8 36,48 7,7 5,6 43,12 6,3 4 25,2 34,93333333

C 8 5,7 45,6 7,8 5,7 44,46 6,3 5,1 32,13 40,73

4

A 7,3 4,3 31,39 7,1 5,4 38.34 4,5 3,2 14,4 2,8043333

B 6,4 4,4 28,16 6,1 4,9 29,89 3,1 2,5 7,75 21,93333333

C 5,5 4,3 23,26 6,2 4,7 29,14 4,4 3,1 13,64 22,01333333

5

A 8,6 4,9 42,14 6,7 4,8 32.16 4,5 3,2 14,4 29,56666666

B 6,8 4,5 30.6 5,4 4,5 24,3 3,1 2,5 7,75 20,88333333

C 6,9 4,8 33,12 5,3 4,6 24,38 4,4 3,1 13,64 23,71333333

Page 10: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

10

Perhitungan Metode Kertas Milimeter

TANAMAN

LUAS LUAS LUAS

RATA RATA ATAS TENGAH BAWAH

1A 43 46 41 43,33333333

1B 28 50 30 36

1C 42 37 32 37

2A 12 48 42 34

2B 14 34 6 18

2C 18 35

26,5

3A 40 38 39 39

3B 37 33 24 31,33333333

3C 30 37 18 28,33333333

4A 19 27 19 21,66666667

4B 11 23 7 13,66666667

4C 17 20 12 16,33333333

5A 31 23 22 25,33333333

5B 7 18 2 9

5C 23 20 6 16,33333333

Tabel 1.2 Metode Pengukuran Kertas Milimeter

Page 11: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

11

Perhitungan Berat Daun

TANAMAN

BERAT BERAT BERAT

RATA RATA ATAS TENGAH BAWAH

1A 0,17 0,21 0,15 0,176666667

1B 0,25 0,3 0,1 0,216666667

1C 0,17 0,16 0,13 0,153333333

2A 0,04 0,15 0,17 0,12

2B 0,06 0,1 0,05 0,07

2C 0,06 0,13 0,095

3A 0,15 0,15 0,11 0,136666667

3B 0,23 0,13 0,13 0,163333333

3C 0,09 0,19 0,16 0,28

4A 0,18 0,12 0,12 0,14

4B 0,05 0,1 0,07 0,073333333

4C 0,08 0,08 0,06 0,073333333

5A 0,12 0,09 0,1 0,103333333

5B 0,05 0,07 0,03 0,05

5C 0,12 0,08 0,03 0,076667

Tabel 1.3 Perhitungan Berat Daun

Page 12: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

12

NO X1 Y1 X12 Y1

2 X1.X2

1 66,28 0,176666667 4393,0384 0,03121111123 11,70946669

2 58,47666667 0,216666667 3419,52054483 0,04694444459 12,66994446

3 40,7533333 0,153333333 1660,834175506 0,02351111101 6,248844426

4 46,40333333 0,12 2154,66144413 0,0144 5,5684

5 24,66666667 0,07 608,444444608 0,0049 1,726666667

6 41,76 0,095 1743,8976 0,0090225 6,96817825

7 50,98667 0,136666667 2599,64051768 0,01867777787 6,96817825

8 34,93333333 0,163333333 1220,33777754 0,02667777767 1,138135779

9 40,73 0,28 1658,9329 0,0784 11,4044

10 2,8043333 0,14 7,86428525749 0,0196 0,392606662

11 21,93333333 0,073333333 481,071110964 0,00537777773 1,608444437

12 22,01333333 0,073333333 484,586844297 0,00537777773 1,614311104

13 29,56666666 0,103333333 874.187777383 0,01067777771 3,055222212

14 20,88333333 0,05 436,113610971 0,0025 1,044166667

15 23,71333333 0,076667 562,322177619 0,00587782889 1,818030126

Page 13: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

13

BAB IV

PEMBAHASAN

Perbandingan Luas Daun pada daun menyirip (dalam praktikum ini menggunakan

daun padi) dengan metode langsung(Kertas milimeter) dan metode regresi

ternyata hasil Luas Daun padi lebih besar yang menggunakan metode regresi jika

dibandingkan dengan metode langsung. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor

diantaranya :

Tingkat Kevalidan

a. Metode regresi dalam praktiknya hanya mengukur panjang dan lebar daun

dan dikalikan untuk mendapatkan luas daun kemudian dimasukkan dalam

rumus y=a+bx. Pengukuran panjang dan lebar ini dapat dikatakan kurang

begitu valid karena tingkat ketelitian penggaris/mistar rendah padahal jikia

terjadi sedikit kesalahan pengukuran maka hasil akan berubah juga.

b. Penggunaan metode Langsung (menggunakan kertas milimeter) pada

penghitungan luas daun padi hasilnya lebih valid karena secara nyata

kotak-kotak pada kertas milimeter dihitung satu per satu secara lebih

terperinci sehingga tingkat keakuratan lebih baik dibanding penggunaan

metode regresi.

c. Pada penghitungan Luas Daun metode Gravimetri dan metode regresi

untuk daun majemuk ( Daun Resede ) diperoleh data bahwa Luas Daun

metode gravimetri lebih kecil dibandingkan dengan metode regresi. Ini

artinya metode gravimetri lebih akurat jika dibanding dengan metode

regresi.

d. Metode gravimetri merupakan metode yang simple karena perlakuan yang

dilakukan hanya menimbang berat daun menggunakan timbangan Ohaus

kemudian dikonfersi kedalam pola kertas dengan Luasan dan berat

tertentu dan menghitung menggunakan rumus 𝐿 =a

bx 100. Sehingga

hasil lebih akurat, penghitungan tidak begitu rumit, lebih efisien (hemat

Page 14: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

14

waktu/efisien) sebab menggunakan rumus konfersi yang merupakan

perbandingan antara berat dengan Luas.

e. Pada penghitungan Luas Daun ( Daun Tunggal/ daun jambu )

menggunakan metode yaitu metode Gravimetri, langsung dan regresi .

Dari ketiga metode ini diperoleh data bahwa rata-rata Luas Daun metode

gravimetri < metode Langsung < metode Regresi.

f. Metode regresi kurang akurat dan kurang valid untuk digunakan dalam

peghitungan luas daun sebab penghitunganya hanya menggunakan

pengukuran panjang x lebar yang hasilnyapun tentu kurang rinci/ akurat

sebab pengukuran kurang spesifik dan kurang mendetail pada tiap bagian

daun, dimana dalam kenyataan di lapangan lebar daun pada bagian ujung,

tengah, dan pangkal besarnya berbeda-beda begitu pula panjang daun

antara sisi tepi dan tengahpun juga berbeda-beda yaitu relatif lebih besar

dan lebih panjang pada daerah daun bagian tengah. Oleh sebab itu hasil

panjang dan lebar daun yang didapatkan relatif lebih besar sehingga hasil

Luas Daun juga besar padahal penghitungan seperti ini kurang begitu valid

sebab penghitungan tidak mewakili keseluruhan ukuran daun yang

digunakan.

g. Luas daun yang didapat menggunakan metode Langsung ( penggunaan

kertas milimeter) sedikit lebih akurat dibandingkan dengan metode regresi

sebab dengan pengunaan kertas milimeter bisa dihitung luas daun melalui

ukuran kotak-kotak daun pada kertas yang sudah diplotkan. Namun

penghitungan kotak-kotak ini kurang efisien sebab memerlukan waktu

yang relatif lama, dibutuhkan ketelitian tingkat tinggi pula dalam

penghitungannya. Padahal kalau metode ini digunakan dalam

penghitungan sampel dalam skala besar sudah pasti kurang efisien.

Terlebih lagi apabila terdapat kotak kertas yang terpotong sebagian ( tidak

utuh ) ini akan mempersulit perhitungan semisal ada yang kotaknya

terpotong terlalu sedikit atau terlalu banyak sehingga susah untuk

diidentifikasi kepastian angkanya dan dibulatkan.

Page 15: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

15

h. Metode gravimetri memperlihatkan tingkat keakuratan yang paling baik

saat digunakan pada daun jambu maupun daun resede, ini berarti metode

gravimetri adalah metode yang paling bagus digunakan untuk

penghitungan Luas Daun dibandingkan dengan metode regresi dan

langsung. Pada metode gravimetri ini penggunaan kertas konfersi adalah

homogen atau sama dimana berat daun jambu dikonfersi kedalam kertas

sehingga diketahui luasan kertas dan berat pola daun pada kertas kemudian

dimasukkan dalam rumus untuk pencarian Luas daun. Cara ini adalah

metode yang lebih simpel, efektif, dan efisien.

Page 16: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

16

KESIMPULAN

1. Dari kegiatan praktikum ini dalam penghitungan luas daun digunakan

daun padi (Daun menyirip) dengan menggunakan metode langsung dan

regresi.

2. Pada daun resede (Daun Majemuk) menggunakan metode penghitungan

luas daun secara gravimetri dan regresi.

3. Sedangkan pada daun jambu (Daun tunggal) menggunakan ketiga metode

penghitungan luas daun yaitu metode gravimetri, regresi, dan langsung.

4. Penghitungan Luas Daun secara langsung dilakukan dengan cara

menghitung daun yang sudah diplot pada kertas milimeter secara

langsung.

5. Pada metode regresi dilakukan dengan cara memasukkan luas daun dari

hasil perkalian panjang dan lebar daun ke dalam rumus Y=a+bx.

6. Metode gravimetri merupakan penghitungan penghitungan luas daun yang

menggunakan berat konversi daun ke dalam kertas yang memiliki pola dan

luasan tertentu.

7. Dari ketiga metode yang digunakan dalam praktikum ini, metode

gravimetri merupakan metode yang paling baik atau paling akurat

digunakan dalam penghitungan luas daun.

Page 17: Laporan Praktikum Pengukuran luas daun

17

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012a. Kedelai. http.i d.wikipedia.org Diakses tanggal 16 Januari 2013.

Anonim,2003. Petunjuk Praktikum Dasar Perlindungan Tanaman. Universitas

Wangsa Manggala. Yogyakarta.

Asparno Mardjuki. 1994, Pertanian dan masalahnya, Andi Ofset. Yogyakarta.

Citrosoepomo Gembong. 2000. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University.

Yogyakarta

Blad, B. L. Dan D. G. Baker. 1972. Orientation and distribution of leaves within

Soybeans canopies. Agron. J. 64 : 26 – 29.

Harjadi.2000.Reaksi Fotosintesis. Semarang press.Semarang.

Malcom B. wilkins. 1992. Fisiologi Tumbuhan . Bumi aksara. Jakarta.

Mardjuki.2004.Energi Matahari. UGM Yogyakarta.

Prawirohartono.2003. Pertanian dan Masalahnya. Angkasa Bandung.