laporan praktikum pembuatan kumbung

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Umumnya kumbung di indonesia terbuat dari bahan bambu mengingat banyak sekali bambu yang tumbuh di tanah air ini. Bentuk kumbung itu sendiri tidak berbeda dengan bangunan rumah, hanya saja di dalamnya terdapat rak-rak untuk menyusun media tanam jamur. Secara teoritis, kumbung yang terbaik adalah kumbung yang dapat menjaga kelembaban optimal yang dibutuhkan untuk perkembangan jamur tiram. Selain itu terdapat sirkulasi udara yang memadai. Sebelum membuat kumbung ada baiknya kita melakukan berbagai survey untuk memperhatikan bagaimana kondisi lokasi yang kita pilih untuk dibangun kumbung/rumah jamur yaitu : 1. Arah sirkulasi udara. Misal angin lebih banyak datang dari arah mana 2. Ada tidaknya pencemaran udara di sekitar lokasi. Misal lokasi dekat dengan tempat yang menghasilkan banyak asap CO2. Hal ini penting karena jamur sangat rentan terhadap CO2. Jika banyak, maka jamur akan sulit untuk tumbuh. 3. Banyak bangunan yang mengapit lokasi. Ini juga berkaitan dengan sirkulasi udara. 4. Kondisi suhu dan kelembaban. Suhu hendaknya tidak melebihi 30 derajat C. Walau jamur masih mampu untuk tumbuh,

Upload: arif-nor-fauzi

Post on 24-Jun-2015

1.246 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan praktikum pembuatan kumbung

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umumnya kumbung di indonesia terbuat dari bahan bambu mengingat banyak sekali

bambu yang tumbuh di tanah air ini. Bentuk kumbung itu sendiri tidak berbeda dengan

bangunan rumah, hanya saja di dalamnya terdapat rak-rak untuk menyusun media tanam

jamur. Secara teoritis, kumbung yang terbaik adalah kumbung yang dapat menjaga

kelembaban optimal yang dibutuhkan untuk perkembangan jamur tiram. Selain itu terdapat

sirkulasi udara yang memadai.

Sebelum membuat kumbung ada baiknya kita melakukan berbagai survey untuk

memperhatikan bagaimana kondisi lokasi yang kita pilih untuk dibangun kumbung/rumah

jamur yaitu :

1. Arah sirkulasi udara. Misal angin lebih banyak datang dari arah mana

2. Ada tidaknya pencemaran udara di sekitar lokasi. Misal lokasi dekat dengan tempat yang

menghasilkan banyak asap CO2. Hal ini penting karena jamur sangat rentan terhadap

CO2. Jika banyak, maka jamur akan sulit untuk tumbuh.

3. Banyak bangunan yang mengapit lokasi. Ini juga berkaitan dengan sirkulasi udara.

4. Kondisi suhu dan kelembaban. Suhu hendaknya tidak melebihi 30 derajat C. Walau jamur

masih mampu untuk tumbuh, namun biasanya lebih tipis. Jadi kelembaban harus

diusahakan tetap pada angka yang baik untuk kondisi pertumbuhan jamur.

5. Sebaiknya di sekitar kumbung banyak terdapat pohon, atau tanaman yang rimbun. Karena

oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan itu juga memicu pertumbuhan jamur

B. Tujuan

1. Mengetahui cara pembuatan kumbung mini untuk budidaya jamur.

Page 2: Laporan praktikum pembuatan kumbung

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kumbung adalah bangunan tanam yang digunakan untuk budidaya jamur. Bentuk dan

bahan kumbung bermacam-macam, ada yang terbuat dari bambu, tembok, kayu, paranet,

triplek dan sebagainya.

Fungsi kumbung adalah mempermudah petani jamur mengatur kondisi lingkungan agar

sesuai dengan syarat hidup jamur, juga untuk mempermudah penanganan budidayanya

seperti penyusunan media tanam, akses panen dan pemeliharaan serta segi estetika.

Budidaya jamur biasanya menggunakan rumah jamur (kumbung) sistem semi permanen.

Sistem semi permanen yang dimaksud adalah bahan yang digunakan untuk membuat rumah

jamur menggunakan bahan yang sederhana, sehingga akan mudah dipindahkan. Investasi

untuk membuatnya kecil. Dengan demikian cocok digunakan untuk budi daya jamur skala

kecil atau industri menengah. Tempat untuk membudidayakan jamur atau rumah jamur

sederhana berbentuk kumbung mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Melindungi jamur dari kondisi lingkungan luar yang kurang mendukung.

2. Memudahkan pengelolaan suhu di dalam kumbung.

3. Menghemat lahan karena dapat disusun dengan menggunakan rak.

4. Saat budi daya tidak tergantung pada musim.

Selain rumah jamur, dalam budidaya jamur harus dilengkapi dengan ruangan untuk

menyimpan bahan baku, ruangan untuk menyiapkan media, dan ruangan pascapanen.

Ruangan ini dapat dibuat seperti kumbung juga atau berbentuk bangunan (gudang).

Tempat atau bangunan budidaya jamur lebih dikenal dengan nama kumbung. Bagian

yang paling berperan dalam bangunan kumbung ini yaitu rangka bangunan dimana rangka

bangunan ini akan mempengaruhi biaya investasi yang dikeluarkan, menurut Redaksi

Agromedia (2011) rangka bangunan kumbung bisa terbuat dari bambu dan kayu. Rangka

bangunan yang dipilih akan mempengaruhi umur usaha budidaya jamur sehingga perlu di

perhatikan keawetan atau daya tahan rangka yang akan digunakan.

Page 3: Laporan praktikum pembuatan kumbung

Rangka kumbung bisa dibuat dari bahan besi, kayu, atau bahkan untuk penghematan

bisa memanfaatkan batangan bambu yang harganya lebih murah. Dinding dan atapnya dapat

terbuat dari lembaran plastik atau bahan-bahan lain yang mudah didapat disekitaran rumah,

seperti anyaman daun nipah, daun tebu atau jerami yang berfungsi menahan air hujan dan

panas matahari. Bentuk atap kumbung bisa dibuat melengkung atau seperti atap rumah

pada umumnya (Parjino & Andoko, 2007)

Menurut Sulistyowati (1996), walau memiliki banyak sifat menguntungkan, bambu

rentan terhadap kerusakan. Proses kerusakan mempengaruhi keawetan bambu. Penyebab

kerusakan bambu ada 2 yaitu : perusak biologis dan non biologis. Perusak biologis yang

sering menyerang bambu adalah jamur,rayap, kumbang bubuk dan mikroorganisme laut.

Jamur menyebabkan kerusakan seperti : pengotoran,pelapukan dan perubahan warna.

Keawetan kayu berhubungan erat dengan pemakaian. Kayu dikatakan awet apabila

mempunyai umur pakai lama dan mampu menahan berbagai faktor perusak kayu. Dengan

kata lain keawetan kayu adalah daya tahan suatu jenis kayu terhadap faktor-faktor perusak

dari luar kayu itu (Dumanauw,1990 dalam Zibua,2008). Nilai suatu jenis kayu sangat

ditentukan oleh keawetannya, karena bagaimanapun kuatnya suatu jenis kayu tersebut,

penggunaaan sebagai bahan bangunan tidak akan berarti jika keawetannya rendah.

Ketahanan kayu terhadap serangga dan perusak kayu khususnya yang bersentuhan

dengan laut disebabkan oleh kandungan zat ekstraktifnya. Zat ekstratif dalam kayu berfungsi

sebagai racun bagi perusak kayu-perusak kayu, sehingga perusak tersebut tidak bisa masuk

dan tinggal dalam kayu tersebut (Panshin dan Zeeuw,1980 dalam Zibua,2008).

Page 4: Laporan praktikum pembuatan kumbung

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

            Praktikum pembuatan kumbung mini ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 6

April 2013 di Laboratorium Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat :

1). Gunting

2). Palu

3). Gergaji

4). Parang

5). Alat ukur

6). Penggaris

7). Termometer

8). Pensil

Bahan-bahan :

1). Plastik dengan ketbalan 0,8 mm

2). Lakban

3). Paku payung

4). Reng bambu

5). Reng kayu

6). Paku reng kayu

7). Paku reng bambu

Page 5: Laporan praktikum pembuatan kumbung

C. Cara Kerja

1. Menyiapkan kayu reng,bambu ,plastik berketebalan 0,8 mm,paku, lakban serta

termometer ruangan.

2. Kayu reng dirangkai menjadi bentuk lemari dengan panjang 100 cm, lebar 60 cm, dan

tinggi 120 cm. Setelah itu bikin tiga tingkat dengan jarak antar tingkat 30 cm. Atap

sebaiknya agak lonjong.

3. Untuk bagian depan buat pintu sebagai tempat keluar masuk perawatan dan

pemanenan.

4. Membelahelah bambu lalu jadikan sebagai alas di setiap tingkat.

5. Memasang plastik berketebalan 0,8 mm di sekeliling kerangka. Rekatkan bagian

yang longgar dengan plakban.

6. Pasang termometer untuk mengontrol suhu. Letakkan kumbung di atas bata atau alas

berketinggian minimal 5 cm dari tanah. Tujuannya agar mengurangi kelembaban.

Page 6: Laporan praktikum pembuatan kumbung

BAB V

A. HASIL

Page 7: Laporan praktikum pembuatan kumbung

B. PEMBAHASAN

Kumbung adalah bangunan tanam yang digunakan untuk budidaya jamur.

Bentuk dan bahan kumbung bermacam-macam, ada yang terbuat dari bambu, tembok,

kayu, paranet, triplek dan sebagainya.

Fungsi kumbung adalah mempermudah petani jamur mengatur kondisi

lingkungan agar sesuai dengan syarat hidup jamur, juga untuk mempermudah

penanganan budidayanya seperti penyusunan media tanam, akses panen dan

pemeliharaan serta segi estetika.

Dalam praktikum pembuataun kumbung mini ini kami membuat kumbung

dengan ukuran panjang 100 cm,lebar 60 cm dan tinggi 120 cm. Dalam kumbung ini di

bagi menjadi tiga tingkatan. Jarak antar tingkat adalah 30 cm. Pembuatan kumbung

mini merupakan terobosan baru sebagai alternatif pembudidayaan jamur dalam

tempat yang sempit. Dalam proses pembuatan kumbung mini ini bahan-bahan yang

digunakan dapat berupa bahan-bahan bekas yang masih layak pakai sehingga dapat

menekan biaya produksi. Selain itu Kami membuat kumbung mini karena jamur yang

kami budidayakan relatif sedikit, tidak sebanyak yang dilakukan oleh petani jamur

pada umumnya.

Karena ukuran kumbung yang kami buat lebih kecil sehingga biaya produksi

lebih kecil dan waktu yang kami butuhkan relatif lebih singkat hanya 3 jam tidak

seperti dari kebanyakan petani jamur pada umumnya yang menggunakan kumbung

dengan ukuran besar.

Adapun kendala yang kami hadapi dalam pembuatan kumbung mini ini adalah :

1. Dalam proses perakitan bahan-bahan pembuatan kumbung mengalami kesulitan

karena komponen yang digunakan relatif kecil.

2. Kayu yang kami gunakan memiliki tekstur yang keras sehingga dalam

menyatukan antar kayu sulit (susah dalam pemakuan).

3. Kesulitan dalam mencari plastik dengan ketebalan 0,8 mm sehingga dalam

pemasangan plastik harus hati-hati agar tidak sobek.

4. Dalam pemasangan plastik harus rapat agar udara tidak dapat masuk ke dalam

kumbung sehingga tidak terjadi kontaminasi saat proses budidaya jamur.

Page 8: Laporan praktikum pembuatan kumbung

BAB V

KESIMPULAN

Dari hasil praktikum pembuatan kumbung mini ini kami dapat menyimpulkan :

1. Kumbung adalah bangunan tanam yang digunakan untuk budidaya jamur.

Bentuk dan bahan kumbung bermacam-macam, ada yang terbuat dari bambu,

tembok, kayu, paranet, triplek dan sebagainya.

2. Karena ukuran kumbung yang mini maka biaya dan waktu yang dibutuhkan

relatif lebih murah dan singkat.

3. Kumbung mini merupakan terobosan baru untuk proses budidaya jamur pada

lahan yang sempit.

Page 9: Laporan praktikum pembuatan kumbung

DAFTAR PUSTAKA

Budhi Widiastuti, Budidaya jamur kompos, jamur merang dan jamur kancing,

Penebar Swadaya, 2007.

Budiawan, Fandi., Pengaturan Suhu Dan Kelembaban Pada Miniatur Kumbung Untuk

Meningkatkan Produktifitas Jamur Tiram, Yogyakarta

Dumanauw,J.F.1990. Mengenal Kayu. Yogyakarta:kanisius

Phansin AJ,Zeeuw C de .1980. Textbook of Wood Technology Vol. II. New York: Mc

Graw-Hill Book Company

Parjimo dan Agus Andoko, Budidaya jamur, jamur kuping, jamur tiram, dan jamur

merang, Agro Media Pustaka 2007

Sulistyowati E, Junianto YD.1996.Inventarisasi musuh alami hama PBK,

Conopomorpha cramerella Snell di Propinsi maluku. Pelita perkebunan.