laporan praktikum kimia analisa kation golongan ii

18
BAB I PRAKTIKUM REAKSI PENGENALAN KATION GOLONGAN II I. TUJUAN a. Mahasiswa mengenal reaksi-reaksi identifikasi kation-kation golongan II zat anorganik. b. Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi dalam setiap identifikasi kation golongan II. c. Mahasiswa dapat menuliskan persamaan-persamaan reaksi yang terjadi. II. DASAR TEORI Reagensia golongan : Hidrogen Sulfida ( H 2 S) (gas atau larutan air jenuh) Reaksi golongan : endapan-endapan dengan berbagai warna : merkurium (II)sulfida, HgS (hitam) ; timbel (II) sulfida, PbS (hitam) ; tembaga (II) sulfida , CuS (hitam); kadmiun sulfida, CdS (Kuning) ; bismuth (III) sulfida, Bi 2 S 3 (coklat); arsenik (III) sulfida, As 2 S 3 (kuning); arsenik (V) sulfida (kuning) ; stibium (III) sulfida, Sb 2 S 3 (jingga) ; stibium (V) sulfida, Sb 2 S 5 (jingga); timah (II) sulfida, SnS( coklat ) ; dan timah (IV) sulfida , SnS 2 (kuning). 1

Upload: fitriyatun-nur-jannah

Post on 01-Jan-2016

3.941 views

Category:

Documents


99 download

DESCRIPTION

mengetahui macam2 kation golongan II dalam suatu zat anorganik

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Kimia Analisa Kation golongan II

BAB I

PRAKTIKUM REAKSI PENGENALAN KATION GOLONGAN II

I. TUJUAN

a. Mahasiswa mengenal reaksi-reaksi identifikasi kation-kation golongan II

zat anorganik.

b. Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi dalam

setiap identifikasi kation golongan II.

c. Mahasiswa dapat menuliskan persamaan-persamaan reaksi yang terjadi.

II. DASAR TEORI

Reagensia golongan : Hidrogen Sulfida ( H2S) (gas atau larutan air

jenuh)

Reaksi golongan : endapan-endapan dengan berbagai warna :

merkurium (II)sulfida, HgS (hitam) ; timbel (II) sulfida, PbS (hitam) ;

tembaga (II) sulfida , CuS (hitam); kadmiun sulfida, CdS (Kuning) ;

bismuth (III) sulfida, Bi2S3 (coklat); arsenik (III) sulfida, As2S3 (kuning);

arsenik (V) sulfida (kuning) ; stibium (III) sulfida, Sb2S3 (jingga) ; stibium

(V) sulfida, Sb2S5 (jingga); timah (II) sulfida, SnS( coklat ) ; dan timah

(IV) sulfida , SnS2 (kuning).

Kation-kation golongan II menurut tradisi dibagi dua sub-

golongan: sub-golongan tembaga dan sub-golongan arsenik. Dasar

pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam ammonium

polisulfida. Sementara sulfida dari sub-golongan tembaga tak larut dalam

reagensia ini, sulfida dari sub-grup arsenik melarut dengan membentuk

garam tio.

Sub-golongan tembaga terdiri dari merkurim(II), timbel(II),

bismut(III), tembaga(II) dan kadmium(II). Meskipun sebagian besar ion

timbel(II)diendapkan dengan asam klorida encer bersama ion-ion lain dari

golongan I, pengendapan ini kurang sempurna, disebabkan oleh kelarutan

timbel(II)klorida yang relatif tinggi. Maka dalam pengejaan analisis

1

Page 2: Laporan Praktikum Kimia Analisa Kation golongan II

sistematik, ion-ion timbel masih akan tetap ada. Reaksi-reaksi ion

timbel(II) sudah diuraikan bersama dengan reaksi-reaksi kation golongan

pertama.

Klorida, nitrat, dan sulfat dari kation-kation sub-golongan tembaga,

sangat mudah larut dalam air. Sulfida, hidroksida, dan karbonatnya tak

larut. Beberapa kation dari sub-golongan tembaga (merkurium (II),

tembaga(II) dan kadmium (II)) cendenrung membentuk kompleks

(amonia, ion sianida dan seterusnya).

Sub-golongan arsenik terdiri dari ion arsenik(III) & (V), stibium

(III) & (V), timah (II) & (IV). Ion-ion ini memiliki sifat amfoter :

oksidanya membentuk garam baik dengan asam maupun basa. Jadi,

arsenik(III) oksida dapat dilarutkan dalam asam klorida dapat dilarutkan

dalam asam klorida dan terbentuk kation arsenik(III).

As2O3 + 6HCl → 2As3+ + 6Cl- + 3H2O

Disamping ini, arsenik(III) larut pula dalam natrium hidroksida, yang

mana terbentuk ion arsenat.

As2O3 + 6OH- → 2As2O33- + 3H2O

Melarutnya sulfida dalam omonium polisulfida dapat dianggap sebagai

pembentukan garam tio dari asam tio anhidrat. Jadi, melarutnya sulfida

( asam tio anhidrat mengakibatkan terbentuknya ion-ion amonium dan

tioarsenit(amonium tioarsenit : suatu garam tio )

As2S3 + 3S2- → 2AsS33-

semua sulfida dari golongan arsenik larut dalam ammonium sulfida ( tak

berwarna), kecuali timah(II) sulfida : untuk melarutkan yang terakhir ini,

diperlukan ammonium polisulfida, yang bertindak sebagian sebagai zat

pengoksid, sehingga terbentuk ion tiostanat

SnS + S22- → SnS3

2-

Perhatikan, bahwa sementara timah adalah bivalen dalam endapan timah

(II) sulfida, ia adalah tetravalen dalam ion tiostanat.

Ion-ion arsenik(III), stibium(III) dan timah (II), dapat

dioksidasikan menjadi ion arsenik(V), stibium(V) dan timah (IV). Di lain

2

Page 3: Laporan Praktikum Kimia Analisa Kation golongan II

pihak, ion yang trakhir ini dapat direduksi oleh zat-zat pereduksi yang

sesuai. Besarnya potensial oksidasi-reduksi dari sistem arsenik (V) & (III),

dan stibium(V) & (III), bergatung pH maka oksidasi atau reduksi ion yang

bersangkutan dpat dibantu dengan memilih pH yang sesuai untuk reaksi

tersebut.

III. PROSEDUR KERJA

1) Alat

1. Tabung reaksi

Gambar I.1 Tabung Reaksi

2. Rak tabung reaksi

Gambar I.2 Rak tabung reaksi

3. Pipet tetes

Gambar I.3 Pipet tetes

4. Corong

3

Page 4: Laporan Praktikum Kimia Analisa Kation golongan II

Gambar I.4 Corong

5. Spatula

Gambar I.5 Spatula

6. Kertas saring

Gambar I.6 Kertas saring

7. Kaca arloji

Gambar I.7 Kaca arloji

8. Botol reagen

Gambar I.8 Botol reagen

9. Penanga spiritus

Gambar I.9 Penangas spiritus

4

Page 5: Laporan Praktikum Kimia Analisa Kation golongan II

Lar. Bi(NO3)3 + lar. KI

BiI3 + lar. KI berlebihan

BiI3 + H2O lalu dipanaskan

Endapan yang terbentuk dibagi dua

Lar. Bi(NO3)3 + lar. NaOH bertetes-tetes

lar. NaOH berlebihan

Lar. Bi(NO3)3 + lar. NH4OH bertetes-tetes

lar. NaOH berlebihan

10. Botol Aquades

Gambar I.10 Botol Aquades

2) Bahan

1. Bi(NO3)3

2. KI

3. NaOH

4. Hg(NO3)2

5. CdSO4

6. CuSO4

3) Skema kerja

Bismuth(Bi3+)

1.

2.

Dilanjutkan

3.

Dilanjutkan

Gambar I.11 Skema Kerja Bismuth ( Bi3+)

5

Page 6: Laporan Praktikum Kimia Analisa Kation golongan II

Lar. Hg(NO3)3 + lar. KI bertetes-tetes

lar. KI berlebihan

Lar. Hg(NO3)3 + lar. NaOH bertetes-tetes

lar. NaOH berlebihan

Lar. Hg(NO3)3 Lar. NH4OH

Lar. CdSO4 + lar. NaOH bertetes-tetes

lar. NaOH berlebihan

Lar. CdSO4 Lar. NH4OH

Lar. CuSO4 + lar. NaOH bertetes-tetes

lar. NaOH berlebihan

Merkuri (Hg2+)

1.

Dilanjutkan

2.

Dilanjutkan

3. direaksikan

Gambar I. 12 Skema Kerja Merkuri (Hg2+)

Kadmium ( Cd2+)

1.

Dilanjutkan

2. direaksikan

Gambar I. 13 Skema Kerja Kadmium ( Cd2+)

Tembaga ( Cu2+)

1.

Dilanjutkan

6

Page 7: Laporan Praktikum Kimia Analisa Kation golongan II

Lar. CuSO4 + lar. NH4OH bertetes-tetes

lar. NH4OH berlebihan

Lar. CuSO4 Lar. KI

2.

Dilanjutkan

3. direaksikan

Gambar I. 14 Skema Kerja Tembaga ( Cu2+)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Percobaan

Tabel I.1 Cara Kerja Kation Golongan II

Cara Kerja Reaksi Ion Pengamatan

Kation Golongan II

Bismuth ( Bi3+)

1. Lar. Bi(NO3)3 +

lar. KI

Endapan yang

terbentuk dibagi

dua:

a. Endapan + Lar.

KI berlebihan

b. Endapan + air

lalu dipanaskan

2. Lar. Bi(NO3)3 +

lar. NaOH

bertetes-tetes lalu

dilanjutkan sampai

berlebihan.

Bi3+ + 3I- → BiI3↓

BiI3↓ + I- ↔ [BiI4]-

BiI3↓ + H2O → BiOI↓ +

2H+ + 2I-

Bi3+ + 3OH- → Bi(OH)3

Endapan hitam

Endapan larut dan

larutan menjadi kuning

Endapan merah bata,

mengendap dibawah

Endapan putih seperti

kristal melayang-layang

setelah ditambahkan

larutan berlebihan

endapan putih semakin

sedikit.

7

Page 8: Laporan Praktikum Kimia Analisa Kation golongan II

3. Lar. Bi(NO3)3 +

Lar. NH3 bertetes-

tetes lalu

dialanjutkan

sampai berlebihan.

Bi3+ + 2NH3 + NO3-

2H2O→ Bi(OH)2NO3↓ +

2NH4+

Endapan putih seperti

kristal-kristal

Merkuri (Hg2+)

1. Lar. Hg(NO3)3 +

lar. KI bertetes-

tetes lalu

dilanjutkan sampai

berlebihan.

2. Lar. Hg(NO3)3 +

lar. NaOH

bertetes-tetes lalu

dilanjutkan sampai

berlebihan.

3. Lar. Hg(NO3)3 +

lar. NH3

Hg2+ + 2I- → HgI2↓

HgI2↓+ 2I- → [ HgI4]2-

Hg2+ 2OH- → HgO↓ +

H2O

2Hg2+ +4 NH3+ NO3- +

H2O

→HgO.Hg(NH)2NO3↓ +

3NH4+

Endapan merah

Endapan terpisah dengan

larutan , endapan

mngendap dibawah

Endapan coklat,

Endapan coklat semakin

pekat

Endapan putih

Kadmium ( Cd2+)

1. Lar. CdSO4 + lar.

NaOH bertetes-

tetes lalu

dilanjutkan sampai

berlebihan.

2. Lar. CdSO4 + lar.

NH4OH bertetes-

tetes

Cd2+ 2OH- → Cd(OH)2↓

Cd2+ + 2NH3 + 2H2O ↔

Cd(OH)2 + 2NH4+

Endapan putih melayang-

layang dan menyebar

dilarutan,

Endapan memisah dan

mengendap dibawah

Endapan putih

8

Page 9: Laporan Praktikum Kimia Analisa Kation golongan II

Tembaga ( Cu2+)

1. Lar. Cu SO4 + lar.

NaOH bertetes-

tetes lalu

dilanjutkan sampai

berlebihan

2. Lar. Cu SO4 + lar.

NH3 bertetes-tetes

lalu dilanjutkan

sampai berlebihan

3. Lar. Cu SO4 + lar.

KI

Cu2+ + 2OH- →

Cu(OH)2↓

2Cu2+ +SO42- + 2NH3 +

2H2O→ Cu(OH)2CuSO4↓

+ 2NH4+

2 Cu2+ + 5I- → 2CuI + I3-

Endapan biru +

hijau,larutan memisah

dengan endapan

Endapan biru muda,

larutan biru

Endapan semakin banyak

Endapan putih, larutan

coklat

b. Pembahasan

1) Bismuth ( Bi3+)

1. Bi3+ + 3I- → BiI3↓

Reaksi dengan larutan KI akan menghasilkan endapan hitam

(BiI3↓). Jika endapan (BiI3↓) ditambahkan dengan larutan KI

berlebih maka endapan (BiI3↓) larut dan endapan berwarna kuning.

BiI3↓ + I- ↔ [BiI4]-

Kemudian apabila endapan (BiI3↓) ditambahkan dengan air

endapan berwarna hitam lalu dipanaskan akan menghasilkan

endapan merah bata dan endapan mengendap dibawah

2. Bi3+ + 3OH- → Bi(OH)3

Apabila lar. Bi(NO3)3 direaksikan dengan NaOH bertetes-tetes

akan menghasilkan endapan endapan putih seperti kristal

melayang-layang, kemudian jika dilanjutkan sampai berlebihan

maka tidak ada perubahan.

9

Page 10: Laporan Praktikum Kimia Analisa Kation golongan II

3. Bi3+ + 2NH3 + NO3- 2H2O→ Bi(OH)2NO3↓ + 2NH4

+

Jika lar. Bi(NO3)3 direaksikan dengan larutan ammonia bertetes-

tetes maka akan menghasilkan endapan putih seperti kristal-

kristal ,lalu dilanjutkan sampai berlebih maka akan membentuk

kristal putih.

2) Merkuri (Hg2+)

1. Hg2+ + 2I- → HgI2↓

Merkuri direaksikan dengan larutan KI bertetes-tetes akan

menghasilkan endapan merah ,lalu dilanjutkan akan sampai

berlebih maka akan menghasilkan endapan yang terpisah dengan

larutan dan endapan mengendap dibawah.

2. Hg2+ 2OH- → HgO↓ + H2O

Apabila merkuri ditambahkan larutan NaOH bertetes-tetes maka

akan menghasilkan endapan coklat, lalu dilanjutkan sampai

penambahan NaOH berlebihan akan menghasilkan endapan

coklat yang semakin pekat.

3. 2Hg2+ +4 NH3+ NO3- + H2O →HgO.Hg(NH)2NO3↓ + 3NH4

+

Apabila merkuri ditambahkan dengan ammonia (NH3) maka

akan menghasilkan endapan putih .

3) Kadmium ( Cd2+)

1. Cd2+ 2OH- → Cd(OH)2↓

Apabila kadmium ( Cd2+) direaksikan dengan larutan NaOH

bertetes-tetes akan menghasilkan endapan putih melayang-

layang dan menyebar dari larutan, lalu jika dilanjutkan dengan

penambahan larutan NaOH berlebihan maka akan menghasilkan

endapan yang memisah dari larutan dan endapan mengandap

dibawah,

2. Cd2+ + 2NH3 + 2H2O ↔ Cd(OH)2 + 2NH4+

Apabila kadmium ( Cd2+) direaksikan dengan larutan

ammonia(NH3) bertetes-tetes akan menghasilkan endapan putih.

10

Page 11: Laporan Praktikum Kimia Analisa Kation golongan II

4) Tembaga ( Cu2+)

1. Cu2+ + 2OH- → Cu(OH)2↓

Apabila tembaga ( Cu2+) direaksikan dengan larutan NaOH

bertetes-tetes maka akan menghsilkan endapan biru, lalu

dilanjutkan dengan penambahan secara berlebihan akan

menghasilkan endapan biru muda + hijau dan larutan terpisah

dengan endapan.

2. 2Cu2+ +SO42- + 2NH3 + 2H2O→ Cu(OH)2CuSO4↓ + 2NH4

+

Apabila tembaga ( Cu2+) direaksikan dengan larutan NH3

bertets-tetes akan menghasilkan endapan biru muda dan larutan

berwarna biru, lalu dilanjutkan dengan penambahan NH3

berlebihan maka tidak ada perubahan.

3. 2 Cu2+ + 5I- → 2CuI + I3-

Apabila tembaga (Cu2+) diraksikan dengan larutan KI akan

menghasilkan endapan putih sedangkan larutan berwarna

coklat.

V. SIMPULAN DAN SARAN

1) Simpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan bahwa kation golongan

II diantaranya Bismuth ( Bi3+), Merkuri (Hg2+), Kadmium ( Cd2+),

Tembaga ( Cu2+) dan Stibium(Sb2+).

2) Saran

a. Sebelum tabung reaksi digunakan kembali, cucilah agar benar-

benar bersih agar tidak terjadi percampuran zat sisa dan

11

Page 12: Laporan Praktikum Kimia Analisa Kation golongan II

menimbulkan perubahan warna.

b. Menggunakan perbandingan yang seimbang dalam penambahan

reagen kesetiap larutan dengan perbandingan rasio 1:1

VI. DAFTAR PUSTAKA

SVEHLA G.1990.Vogel Bagian Satu Buku Teks Analisis Anorganik

Kulitatif Makro dan Semi mikro edisi ke lima.Jakarta: PT. Kalman Media

Pustaka.

http//google.com.

Tim Dosen Praktikum Kimia Analisa 2013 Buku Petunjuk Praktikum

Kimia Analisa Teknik Kimia FT UNNES Semarang.

12

Page 13: Laporan Praktikum Kimia Analisa Kation golongan II

Semarang, 13 april 2013

Mengetahui,

Dosen Pengampu

Catur Rini Widiyastuti

NIP.

Praktikan I Praktikan II Praktikan III

Fitriyatun Nur Jannah Ami Ridowati Mahfud Fauzi

NIM. 5213412006 NIM. 5213412034 NIM. 5213412029

.

13