laporan praktikum farmakologi

6
Laporan Praktikum Farmakologi Disusun oleh: Ayesha Melissa Asterisa Retno Putri Dhimas Panji Gumelar Christopher Vande Manurung Laksana Paduan Wilasongka Gracesia Kwannadar Maureen Irawati Koesnadi Derylandi Isham Haryudha 1

Upload: meliafadiansarisuriansyah

Post on 11-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Farmakologi

Laporan Praktikum Farmakologi

Disusun oleh:

Ayesha Melissa

Asterisa Retno Putri

Dhimas Panji Gumelar

Christopher Vande Manurung

Laksana Paduan Wilasongka

Gracesia Kwannadar

Maureen Irawati Koesnadi

Derylandi Isham

Haryudha

Riyanda Akbar

Ardiga

1

Page 2: Laporan Praktikum Farmakologi

I. Judul : Obat Anti Diare

II. Tujuan : Mengetahui cara kerja obat antidiare .

III. Dasar Teori

Diare adalah peningkatan frekuensi buang air besar dengan konsistensi feses yang lebih

cair dari biasanya. Diare terjadi akibat peningkatan motilitas usus yang kemudian diikuti

dengan peningkatan aliran isi usus dan masuknya cairan ekstra sel kedalam lumen usus.

Diare dapat dibedakan menjadi akut dan kronis. Diare akut seringkali diakibatkan oleh

bakteri E.coli, Shigella sp, Salmonella sp, V. Cholera, Toksin S. Aureus dan Clostridium tetani,

Virus,Entamoeba Histolytica dan Giardia Lambiia. Penyebab lain dari diare adalah

psikosomatik, alergi makanan atau obat, gangguan system endokrin dan metabolism,

kekurangan vitamin, gangguan intestinal dan radiasi.

Akibat yang di timbulkan dari diare berkepanjangan adalah tubuh lemas karena

kehilangan banyak energi cairan dan elektrolit.

Pengobatan diare sendiri dapat berupa terapi pengganti cairan elektrolit dan kalori, obat

anti bakteri/antiamuba, dan obat-obatan anti diare. Obat-obatan anti diare bersifat

menurunkan peristaltic usus, menurunkan spasme dan rasa nyeri, menurunkan sekresi air

dan menurunkan iritasi.

2

Page 3: Laporan Praktikum Farmakologi

IV. Alat dan Bahan

Alat:

Kandang mencit

Mistar

Meja bedah

Alat suntuk untuk oral

Minor set

Bahan:

Mencit putih swiss Webster jantan dewasa sehat (20-25 gram)

Larutan Nacl fisiologik 0.9%

Suspensi gom arab 20 % diwarnai hitam dan norit 5% sebagai marker (hanya member

warna, tidak pengaruhi kerja obat antidiare)

V. Cara Kerja

1. Memuasakan selama 18 jam, namun tetap diberi minum

2. Menimbang Hewan

3. Melakukan pemberian peroral

a. Kelompok control = Larutan garam fisiologik 0.1 cc/10 gram

b. Kelompok uji= Loperamid

Kemudian tunggu selama 45 menit

4. Memberi norit peroral kemudian tunggu selama 65 menit

5. Membius mencit dengan eter baru kemudian lakukan pembedahan.

6. Mengeluarkan usus mencit secara hati-hati sampai teregang.

7. Mengukur panjang marker norit mulai dari piloris sampai rectum.

3

Page 4: Laporan Praktikum Farmakologi

8. Mengukur rasio jarak yang ditempuh marker terhadap panjang usus seluruhnya.

Umumnya tikus normal memerlukan waktu 1.5- 2 jam untuk membawa marker dari

pylorus sampai ke rectum.

VI. Hasil Percobaan

Dosis larutan garam fisiologik dan loperamid yang diberikan ke mencit:

Berat mencit = 22 gram

Dosis = 22/100

=0.22 cc

Hasil kelompok control (dengan Nacl )

Rasio = 42/45 cm

Hasil kelompok uji (dengan loperamid)

Rasio 17/47 cm

4

Page 5: Laporan Praktikum Farmakologi

VII. Pembahasan

Pada kelompok control terlihat rasio lebih besar antara jarak marker dengan seluruh

panjang usus dibandingkan dengan kelompok uji.

Bila obat yang diuji mempunyai aktivitas antidiare, maka nilai rasionya akan lebih kecil bila

dibandingkan terhadap kelompok control. Sebaliknya, nilai rasio akan lebih besar bila obat

uji mempunyai aktivitas sebagai laksansia atau antispasmodik.

VIII. Kesimpulan

Hal tersebut membuktikan bahwa loperamid memiliki sifat antidiare dengan memperlambat

motilitas usus .

5