laporan praktikum farmakologi

16
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI ACARA 1 MENGHITUNG DOSIS Disusun oleh : Nama : Triutari Fuadiyah Nim : 14/370437/SV/7944 Kelompok : D 2 Asisten : Muhammad Tisnanto H. LABORATORIUM FARMAKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

Upload: suigetsu-ryan-ylsone

Post on 03-Oct-2015

528 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Alat-atal praktikum

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGIACARA 1MENGHITUNG DOSIS

Disusun oleh :Nama: Triutari FuadiyahNim : 14/370437/SV/7944Kelompok : D 2Asisten : Muhammad Tisnanto H.

LABORATORIUM FARMAKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA2015I. Menghitung DosisII. Tujuan PraktikumA. Untuk mengetahui cara menghitung dosis yang diperlukan bagi bentuk sediian padat (tablet, kapsul) dan bentuk sediaan cair (mixture, preparat suntik).B. Untuk mengetahui cara menghitung jumlah yang diperlukan untuk membuat larutan sederhana, menggunakan presentasi dan rasio.III. Tinjauan PustakaA. Pengertian DosisObat adalah suatu zat yang digunakan untuk diagnose pengobatan, melunakan, menyembuhkan atau mencegah penyakit pada manusia atau pada hewan. Meskipun obat dapat menyembuhkan tetapi banyak kejadian yang menyebabkan seseorang menderita akibat keracunan obat. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa obat dapat bersifat sebagai obat dan dapat bersifat sebagai racun (Anief,1997). Apabila dosis obat dinaikan (over dosis) maka obat berpotensi toksik (racun), sedangkan apabila dosisnya terlalu kecil akan tidak berefek. Meskipun obat sudah digunakan pada dosis terapi, namun juga bisa berpotensi keracunan, yakni berupa efek samping pada sistem atau organ lain pada tubuh. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan eksplorasi suatu obat berkembang sangat pesat dan dapat dilakukan dari beberapa sumber sebagai berikut : Tumbuhan Hewan Mineral Mikroorganisme Sintesis Bioteknologi (Nugroho, 2012).Obat-obat yang bekerja pada susunan saraf pusat merupakan senyawa aktif farmakologi yang terbanyak digunakan dan sangat penting untuk pengobatan. Susunan saraf pusat merupakan pusat kegiatan mental dan mengatur fungsi ala-alat tubuh manusia. Di dalam otak dijumpai bagian-bagian yang menjadi pusat pergerakan, perasaan penglihatan, pendengaran dan fungsi-fungsi lain. Obat yang bekerja pada susunan saraf pusat digunakan juga untuk meningkatkan rasa nyaman (Markam, 1982; Katzung, 1992; Arifin dkk.,2010). Efek perangsangan susunan saraf pusat oleh obat yang berasal dari alam atau sintetis dapat diperlihatkan pada hewan dan manusia. Perangsangan susunan saraf pusat pada umumnya melalui dua mekanisme yaitu dengan mengadakan blokade sistem penghambat dan meninggikan perangsangan sinaps. Beberapa efek yang terlihat pada perangsangan susunan saraf pusat adalah peningkatan aktifitas motorik, perpendekan lama tidur, peningkatan daya tahan tubuh dan peningkatan rasa ingin tahu (Gan,1987; Arifin dkk., 2010).Untuk menghindari terjadinya kesalahan (kelebihan atau kekurangan) pemberian obat maka dibutuhkan dosis obat atau takaran obat. Dosis obat atau takaran obat adalah sejumlah obat dalam satuan berat (gram, milligram, atau microgram), atau satuan volume (liter, milliliter), satuan unit (international unit) yang diberikan pada penderita (Mamarimbing, dkk, 2012). Dosis obat merupakan salah satu faktor utama yang sangat menentukan keberhasilan suatu terapi (Sihombing, 2011). Macam-macam dosis obat terdiri dari : Dosis Lazim (dosis medicinnalis atau terapeutik)Adalah sejumlah obat yang memberikan efek terapeutik, pada umumnya untuk penderita dewasa. Dosis AwalAdalah sejumlah obat yang diberikan untuk memulai suatu terapi sehingga dapat mencapai konsentrasi terapeutik dalam tubuh yang menghasilkan efek klinis. Dosis PemeliharaanAdalah sejumlah obat yang diperlukan untuk mempertahankan konsentrasi terapeutik obat dalam darah sesuai yang diperlukan. Dosis MaksimalAdalah sejumlah obat terbanyak yang dapat diberikan u ntuk memberikan efek tanpa menimbulkan bahaya (syarif dkk., 2012).Pemberian dosis pada penderita mempunyai jumlah yang berbeda-beda tergantung beberapa faktor. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian dosis yaitu : Jenis kelamin Berat badan Umur dll (Mamarimbing, dkk, 2012).

B. Rumus Menghitung Dosis Sediaan Padat dan Cair Rumus Umum

Rumus Sediaan Padat

Keterangan :P: Permintaan (pesanan dokter)M: Milik (kekuatan obat yang disediakan)S: Sediaan (bentuk satuan sediaan obat)J: Jumlah (banyaknya sediaan yang diberikan)(Henke, 2008)

Atau juga bisa dengan menggunakan rumus :

(Didona, 2013). Rumus Sediaan Cair

Keterangan :P: Permintaan (pesanan dokter)M: Milik (kekuatan obat yang disediakan)S: Sediaan (bentuk satuan sediaan obat)J:Jumlah (banyaknya sediaan yang diberikan)(Henke, 2008).Atau juga bisa dengan menggunakan rumus :

(Didona, 2013).

IV. Hasil PraktikumA. Soal 1. Diketahui seekor marmut dengan berat badan 300 gr akan diberikan atropin sulfat dengan dosis 15 gr/kg. Berapa banyak atropin sulfat yang harus diberikan bila konsentrasi obat 5% ?2. Diketahui berat mencit 90 gr akan diberi obat 60ml. Berapa % konsentrasi obat tersebut bila dosisnya 2 mg/kg3. Diketahui konsentrasi obat adalah 1% sedangkan dosisnya 15 mg/kg, jika obat yang diberikan pada mencit 450 ml. Berapakah berat badan hewan tersebut ?4. Diketahui suatu obat yang diberikan pada seekor anak rusa 1,5 ml dengan konsentrasi 20%, sedangkan berat badan 20kg. Berapakah dosis yang tertera ?5. 20 gr Kristal NaCl akan dilarutkan dalam pelarut dengan konsentrasi yang diinginkan 50%. Berapakan volume yang di tambahkan ? B. Pembahasan 1. Diketahui:BB (Kg): 300 grKonsentrasi: 5 %Dosis: 15 gr/KgDitanya: Volume = ?Jawab :V (ml) = = = 0,9 x 100 ml = 90 mlJadi, volume yang harus diberikan adalah 90 ml.2. Diketahui:BB (Kg): 90 grDosis: 2 ml/grVolume: 60 mlDitanya: Konsentrasi (%) = ?Jawab: V (ml) = K= = = = 3 Jadi, volume yang harus diberikan adalah 3. Diketahui:D: 15 gr/KgKonsentrasi: 1 %Volume: 450 mlDitanya: Berat badan = ?Jawab: Konsentrasi 1 % = V (ml) = BB= = = = 0,3 KgJadi, volume yang harus diberikan adalah 0,3 Kg4. Diketahui:BB (Kg): 20 KgKonsentrasi: 20 %Volume: 1,5 mlDitanya: Dosis = ?Jawab: Konsentrasi 20 % = = V (ml) = D= = = = 15 Jadi, volume yang harus diberikan adalah 15 5. Diketahui:M2: 20 grKonsentrasi: 50 %Ditanya: Dosis = ?Jawab: Konsentrasi 50 % =

Jadi, volume yang harus diberikan adalah 40 mlV. PembahasanA. Soal1. Seekor anjing dengan Berat Badan 7kg diberi obat anti diare dengan dosis 5 mg/kg berat badan, jika diketahui konsentrasi obat 0,7% , berapa volume obat yang harus di berikan ?2. Seekor kelinci dengan berat badan 2kg diberikan obat sebanyak 100ml, jika diketahui konsentrasi obat 0,1%. Berapa dosis obat yang harus diberikan ?3. Anjing dengan berat badan 6kg diberi obat Y sebanyak 60ml, jika diketahui dosis obat 10mg/kg berat badan. Berapa konsentrasi obat Y dalam % ?4. Seekor kelinci akan disuntikan suatu obat sebanyak 40ml dengan dosis 20mg/kg, jika konsentrasi obat tersebut 0,1%. Berapa berat badan kelinci tersebut ?5. Kandungan obat X adalah 20mg/tablet untuk kesembuhan membutuhkan 2mg/kg berat badan. Berapa tablet yang diberikan jika berat anjing 10kg ?B. Pembahasan 1. Diketahui:BB (Kg): 7 KgKonsentrasi: 0,7 %Dosis: 7 mg/KgDitanya: Volume = ?Jawab: Konsentrasi 0,7 % = = V (ml) = = = = 5 mlJadi, volume yang harus diberikan adalah 5 ml.2. Diketahui:BB (Kg): 2 KgKonsentrasi: 0,1 %Volume: 10 mlDitanya: Dosis = ?Jawab: Konsentrasi 0,1 % = = V (ml) = D= = = = 5 Jadi, volume yang harus diberikan adalah 5 3. Diketahui:BB (Kg): 6 KgDosis: 10 mg/KgVolume: 60 mlDitanya: Konsentrasi (%) = ?Jawab: V (ml) = K= = = = 1 = = Jadi, volume yang harus diberikan adalah 4. Diketahui:D: 20 mg/KgKonsentrasi: 0,1 %Volume: 40 mlDitanya: Berat badan = ?Jawab: Konsentrasi 0,1 % = = V (ml) = BB= = = = 2 KgJadi, volume yang harus diberikan adalah 2 Kg5. Diketahui:Dosis yang dibutuhkan: 2 mg/KgDosis yang tersedia: 20 mg/tabletBerat badan: 10 KgDitanya: Berapa tablet yang dibutuhkan = ?Jawab: = = 1 tabletJadi, tablet yang dibutuhkan untuk anjing tersebut adalah 1 tablet.VI. Daftar pustaka

Anief, Moh.2007.Apa yang Perlu Diketahui Tentang Obat.Yogyakarta : Gadjah Mada University Prees.Arifin, Helmi, Helpi Riyono, Elka.2010. Efek Ekstrak Etanol Biji Pinang Muda (Areca Catechu L.) Terhadap Aktifitas Sistem Saraf Pusat Mencit Putih. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 15, No.1, 2010, halaman 11-17 ISSN : 1470 0177.DiDona, Nancy.2013.Sediaan dan Dosis Obat. Jakarta : Erlangga

Henke, Grace. 2008. Perhitungan Dosis, Preparat, dan Cara Pemberian Obat. Egc.Nugroho, Agung Endro. 2012. Prinsip Aksi dan Nasib Obat dalam Tubuh. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.Mamarimbing , Marina, Fatimawali, Widdhi Bodhi.2012.Evaluasi Kelengkapan Administratif Resep Dari Dokter Spesialis Anak Pada Tiga Apotek Di Kota Manado.UNSRAT Manado.Syarif, Rul Afiah.Dkk. 2012. Pedoman Dasar Penulisan Resep Dokter untuk Pasien Anak. Yogyakarta : Bagian Farmakologi dan Terapi Anak Fakultas Kedokteran UGM.