laporan praktikum biologi
DESCRIPTION
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGITRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PENGARUH WARNA CAHAYA TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS
(PERCOBAAN INGENHOUSE)
KELOMPOK V
ANGGOTA :
1. DEMAK E.R DAMANIK, S.Pd2. TERA RAJAGUKGUK, S.Pd3. SORTA TIORIDA, S.Pd
PPPPTK IPADIKLAT KOMPETENSI GURU VOKASI IPA (BIOLOGI)
LABORATORIUM BIOLOGILPMP PROPINSI SUMATERA UTARA
2009
PENGARUH WARNA CAHAYA TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS(PERCOBAAN INGENHOUSE)
1. Tujuan Peserta dapat membuat grafik pengaruh warna cahaya terhadap banyaknya gelembung udara
yang dihasilkan fotosíntesis2. Cara kerja:
Menyusun perangkat sesuai dengan prosedur sebanyak 4 buah perangkat. Memberi tanda pada setiap perangkat percobaan.
a. Perangkat percobaan tanpa dilapisi plastikb. Perangkat percobaan ditutup plastik berwarna merahc. Perangkat percobaan ditutup dengan plastikberwarna hijaud. Perangkat percobaan dnegan plastik berwarna ungu
Meletakkan semuaperangkat tersebut di tempat yang langsung terkena cahaya matahari Mengamati gelembung udara yang dihasilkan selama 30 menit dengan durasi pengamatan setiap 5
menit.3. Hasil pengamatan
Dari hasil percobaan yang telah dilaksanakan, diperoleh data sebagai berikut :No Perlakuan Pengamatan setiap 5 menit
(jumlah gelembung)Rata-rata
1 2 3 4 5 61 Bening (Tanpa
perlakuan) dengan Wadah Plastik
3 3 6 8 9 10 6,5
2 Merah 23 33 33 40 50 25 343 Bening (Tanpa
perlakuan) dengan Wadah Plastik
9 7 4 8 32 20 13,33
4 Hijau5. Ungu 100 130 156 170 112 174 140,33
4. Hasil PembahasanDari data yang diperoleh dapat dibuat grafik yang menunjukkan hubungan antara warna cahaya .Grafik Hubungan Jumlah Gelembung udara dengan Warna cahaya
bening t
anpa p
erlak
uan
bening d
enga
n perlak
uanmera
hhija
uungu
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
Menit ke 5Menit ke 10Menit ke 15Menit ke 20Menit ke 25Menit ke 30
Jum
lah
Gele
mbu
ng U
dara
Bening t
anpa p
erlak
uan
Bening d
enga
n Perlak
uanMera
hHija
uUngu
020406080
100120140160
Rata-rata Gelembung
Rata-rata Gelembung
Berdasarkan grafik hubungan antara warna cahaya dengan banyaknya gelembung-gelembung udara, dapat disimpulkan bahwa gelembung udara terbanyak dihasilkan dari perlakuan dengan menggunakan warna cahaya ungu. Sementara gelembung udara yang paling sedikit didapat pada perlakuan dengan menggunakan warna cahaya hijau. Namun dalam hal ini praktikum tidak dilakukan dengan baik oleh kelompok yang bersangkutan.
Berdasarkan teori, pada proses fotosintesis cahaya yang digunakan adalah cahaya ungu, biru, dan merah. Sedangkan warna cahaya hijau diteruskan atau di pantulkan.
Cahaya merah merupakan cahaya dengan panjang gelombang relatif panjang yaitu mencapai 780 nm, sedangkan cahaya ungu merupakan cahaya dengan panjang gelombang relatif pendek yaitu 430 nm.
Berdasarkan pengamatan dan perbandingan dengan teori yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Jumlah gelembung udara yang paling banyak adalah dengan menggunakan warna ungu. Pada penghitungan jumlah gelembung terjadi sedikit perbedaan jumlah gelembung pada setiap perhiutngan waktu dan diperkirakan karena cahaya matahari yang agak redup sewaktu-waktu.
Namun perlu diketahui juga, bahwa tumbuhan air yang digunakan tidak homogen (seragam banyaknya,karena corong gelas yang digunakan juga berbeda ukuran. Percobaan yang dilakukan diperkirakan cukup berhasil.5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :1. Gelembung udara terbanyak diperoleh dari perlakuan dengan cahaya warna Ungu2. Gelembung udara paling sedikit diperoleh dari perlakuan dengan cahaya warna hijau3. Banyak hal yang mempengaruhi O2 yang dihasilkan dalam reaksi fotosintesis, yaitu intensitas cahaya,
air,dan juga klorofil dari tumbuhan hijau sendiri
TUGAS BIOLOGI
ANALISA LINGKUNGAN SEKITAR
KELOMPOK V
ANGGOTA :
1. DEMAK E.R DAMANIK, S.Pd2. TERA RAJAGUKGUK, S.Pd3. SORTA TIORIDA, S.Pd
PPPPTK IPADIKLAT KOMPETENSI GURU VOKASI IPA (BIOLOGI)
LABORATORIUM BIOLOGILPMP PROPINSI SUMATERA UTARA
2009
ANALISA LINGKUNGAN SEKITAR
Tujuan : Untuk menganalisa lokasi lingkungan sekitar LPMP SUMUT
Karakteristik lokasi : - Tanaman rindang sedikit- Dalam lokasi pembangunan rehabilitasi gedung baru
Lokasi análisis: Pelataran depan daerah LPMP SUMUT- Tanggal pengamatan : 5 Juni 2009- Jam : 11.00 WIB- Kondisi Fisik : Gersang dan pada siang hari
Hasil pengamatana. Pemakaian tanah
Pemakaian tanah didominasi oleh bangunan sehingga lahan penghijauan sempit
Lahan yang digunakan sebagai parkiran dan tidak ada terdapat tempat resapan air
b. Aliran buangan air Aliran buangan air ada, namun kecil sehingga kalau terjadi hujan deras,
kemungkinan dapat terjadi genangan air bahkan banjir.
c. Tempat sampah Ditempat terbuka tidak ada tempat sampah sehingga memungkinkan orang
membuang sampah dengan sembarangan. Di dalam ruangan terdapat tempat sampah dan diletakkan di depan pintu
atau setiap lorong, namun tidak ada pemisahan antara sampah organik dan sampah non organik
d. Tempat endapan air Kemingkinan tidak ada tempat endapan air karena di halaman depan pada
umumnya di semen atau diaspal untuk tempat parkir.
e. Bangunan Bangunan lama direnofasi, sehingga mempengaruhi lingkungan di
sekitarnya yang mengakibatkan ekosistem di sekitarnya terganggu.
DENAH LOKASI PENGAMATAN ANALISIS LINGKUNGAN
Jalan Raya Besar
Gedung yang di renovasi
Lokasi Pengamatan(halaman depan)
Pos Satpam
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
SALING KETERGANTUNGAN ANTARA HEWAN DAN TUMBUHAN
KELOMPOK V
ANGGOTA :
1. DEMAK E.R DAMANIK, S.Pd2. TERA RAJAGUKGUK, S.Pd3. SORTA TIORIDA PANJAITAN, S.Pd
PPPPTK IPADIKLAT KOMPETENSI GURU VOKASI IPA (BIOLOGI)
LABORATORIUM BIOLOGILPMP PROPINSI SUMATERA UTARA
2009
SALING KETERGANTUNGAN ANTARA HEWAN DAN TUMBUHAN
1. Tujuan : Mengetahui hubungan saling ketergantungan antar makhluk hidup
2. Alat dan Bahan:
ALAT BAHAN- Botol sebanyak 4 buah- Plastik transparan sebanyak 4 buah
- Ikan kecil 2 ekor- Tanaman air secukupnya- Larutan metilen biru
3. Cara Kerja : a. Memberikan tanda A,B, C, dan D pada keempat gelas plastikb. Mengisi botol dengan air dan diberi 30 tetes larutan metilen blue.c. - Mengisi botol A, dengan 1 ekor ikan.
- Mengisi Botol B dengan 2 tanaman air (bagian pucuk)- Mengisi Botol C dengan 1 ekor ikan dan 2 tanaman air(bagian pucuk)- Mengisi Botol D dengan air dan metilen blue sebagai pembanding
d. Menutup ke 4 gelas tersebut dengan plastike. Menempatkan ke 4 gelas tersebut pada tempat yang terkena sinar mataharif. Melakukan pengamatan selama 45 menit dengan durasi pengamatan setiap 15 menitg. Mencatat hasil pengamatan yang dilakukan.
4. HASIL PENGAMATAN:Dari percobaan yang dilakukan dapat kita lihat hasil seperti tabel di bawah ini:
A B C D
Tabel pengamatan “ Saling ketergantungan antara Hewan dan Tumbuhan”No Warna air
Gelas A Gelas B Gelas C Gelas D15’ 30’ 45’ 15
’30 45’ 15’ 30’ 45’ 15’ 30’ 45’
1 - Ikan aktif
- Warna air tidak biru lagi
- Ikan aktif
- Warna air semakin jernih
- Ikan aktif
- Warna air tetap jernih
- Warna air masih tetap biru
- Warna air mulai agak benig
Warna air agak bening
- Ikan aktif
- Warna air berubah menjadi keruh
-Ikan masih hidup tapi mulai lemas- warna air semakin keruh
- Ikan mati- Warna air sudah kuning
Warna air tetap biru dan tidak ada perubahan
Warna air tetap biru dan tidak ada perubahan
Warna air tetap biru dan tidak ada perubahan
5. PEMBAHASAN- Pada botol A, ikan akan berespirasi yang menghasilkan CO2. Karbondiokasida yang dihasilkan akan bereaksi dnegan ion H+ dari air. Dari hal
ini terbentuklah asam karbonat yang mebuat air menjadi asam. Sementara Metilen akan berubah menjadi bening karena adanya asam tadi.- Pada botol B, tanaman air akan mengalami respirasi sehingga air juga akan mengalami perubahan dari warna biru menjadi agak bening- Pada botol C, tanaman air sudah busuk dan dalam proses pembusukannya mikroorganisme menghasilkan H2S (racun) yang dapat membuat
ikan menjadi lemas dan bahkan mati.Pada proses pembusukan tanaman air tersebut, tanaman juga memerlukan O2 dan ikan juga memerlukan O2, sehingga terjadi perebutan Oksigen.Air berubah menjadi kuning untuk karena air tersebut lebih banyak mengandung CO2 yang diperoleh dari respirasi ikan.Ikan tersebut juga diduga mati karena kepanasan karena pengaruh matahari yang sangat terik sementara ruang lingkupnya sangat kecil.
- Pada botol D, tidak mengalami perubahan apa-apa dan tetap berwarna biru.-
6. JAWABAN PERTANYAAN1. Botol diletakkan pada tempat yang cukup mendapatkan sinar matahari karena
a. Tanaman akan melakukan fotosíntesis dengan cepat
2. Perbedaan antara botol B dan botol C, pada botol B warna air berubah dari biru menjadi agak bening sedangkan di botol C airnya dari biru menjadi agak keruh dan akhirnya menjadi warna kuning serta ikan menjadi mati. Hal ini dikarenakan air pada botol C lebih banyak mengandung CO2 dari respirasi ikan.
3. Perbedaan antara botol A dan B adalah: pada botol A, warna air berubah dari biru menjadi bening dan ikan tetap aktif, sedangkan pada botol B, warna air berubah dari biru menjadi agak bening dan tanaman airnya tidak busuk.
4. Kesimpulan hasil akhir pada botol C, tanaman air sudah busuk dan dalam proses pembusukannya mikroorganisme menghasilkan H2S (racun) yang dapat membuat ikan menjadi lemas dan bahkan mati. Pada proses pembusukan tanaman air tersebut, tanaman juga memerlukan O2 dan ikan juga memerlukan O2, sehingga terjadi perebutan Oksigen.Air berubah menjadi kuning untuk karena air tersebut lebih banyak mengandung CO2 yang diperoleh dari respirasi ikan. Ikan tersebut juga diduga mati karena kepanasan karena pengaruh matahari yang sangat terik sementara ruang lingkupnya sangat kecil
5. Berdasarkan pengamatan ternyata:a. Hydrilla verticulata menghasilkan oksigen untuk pernafasanb. Ikan mengeluarkan Karbondioksida yang digunakan oleh tanaman air untuk proses Fotosintesis
6. Kesimpulan dari kegiatan:a. Ada saling ketergantungan antara faktor abiotik dan biotik untuk keseimbangan ekosistemb. Ada saling ketergantungan antar mahkluk hidup baik tumbuhan dan hewan.