laporan praktikum biologi pernapasan

3
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI 1. Judul : Pernapasan Hewan 2. Tujuan : Membuktikan Bahwa Hewan Bernapas Membutuhkan Oksigen. 3. Hari/ Tanggal : selasa, 20 januari 2011 4. Alat dan Bahan Respirometer Larutan KOH 4% atau kristal NaOH Larutan eosin Serangga (jangkrik, belalang, kecoak) 5. Landasan Teori Sistem Pernapasan pada Hewan Pertukaran gas oksigen dan karbondioksida yang terjadi dalam setiap tubuh hewan kemungkinan dapat berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena ada nya perbedaan organ yang digunakan dalam proses bernapas. Selain itu, habitat hewan tersebut juga turut membedakan mekanisme pernapasannya. Sebagai contoh, hewan yang hidup di perairan memiliki mekanisme pernapasan yang berbeda dengan hewan yang hidup di daratan. Berikut ini akan di bahas beberapa sistem pernapasan hewan, baik invertebrata maupun vertebrata. Simak uraian berikut. Hewan protozoa seperti atau Paramaecium bernapas menggunakan permukaan tubuhnya. Oksigen dan karbondioksida saling berdifusi melalui membran sel. Saat bernapas, konsentrasi oksigen dalam sel semakin berkurang (rendah), sedangkan sisa metabolisme yang berupa karbondioksida di dalam sel semakin tinggi konsentrasinya. Di sisi lain, konsentrasi oksigen dalam air lebih tinggi daripada di dalam sel, sementara konsentrasi oksigennya lebih rendah. Akibatnya, oksigen dari luar akan berdifusi ke dalam sel, sementara karbondioksida berdifusi keluar sel menuju air. Pertukaran gas tersebut akan terjadi pada seluruh luas permukaan tubuh protista. Selain itu, proses seperti ini terjadi juga pada organism uniselluler lain dan beberapa hewan seperti spons, Cnidaria, dan cacing pipih. Bagi cacing, misalnya saja cacing tanah, kulitnya dijadikan sebagai organ pernapasan atau tepatnya sebagai tempat pertukaran gas. Melalui kulitnya, oksigen dari luar berdifusi ke dalam tubuh secara difusi. Hemoglobin yang terkandung dalam darah akan mengikat oksigen tersebut untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Sementara, hasil metabolisme yang berupa karbon dioksida dikeluarkan melaluipermukaan tubuh cacing. Pertukaran gas melewati permukaan pada cacing ini dinamakan juga .

Upload: hasanuddin-university

Post on 21-Jul-2015

2.561 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan  praktikum  biologi pernapasan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

1. Judul : Pernapasan Hewan

2. Tujuan : Membuktikan Bahwa Hewan Bernapas Membutuhkan Oksigen.

3. Hari/ Tanggal : selasa, 20 januari 2011

4. Alat dan Bahan

Respirometer

Larutan KOH 4% atau kristal NaOH

Larutan eosin

Serangga (jangkrik, belalang, kecoak)

5. Landasan Teori

Sistem Pernapasan pada Hewan Pertukaran gas oksigen dan karbondioksida yang terjadi dalam setiap

tubuh hewan kemungkinan dapat berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena ada

nya perbedaan organ yang digunakan dalam proses bernapas. Selain itu, habitat

hewan tersebut juga turut membedakan mekanisme pernapasannya. Sebagai contoh,

hewan yang hidup di perairan memiliki mekanisme pernapasan yang berbeda dengan

hewan yang hidup di daratan. Berikut ini akan di bahas beberapa sistem

pernapasan hewan, baik invertebrata maupun vertebrata. Simak uraian berikut.

Hewan protozoa seperti atau Paramaecium bernapas

menggunakan permukaan tubuhnya. Oksigen dan karbondioksida

saling berdifusi melalui membran sel. Saat bernapas,

konsentrasi oksigen dalam sel semakin berkurang (rendah),

sedangkan sisa metabolisme yang berupa karbondioksida di dalam

sel semakin tinggi konsentrasinya.

Di sisi lain, konsentrasi oksigen dalam air lebih tinggi

daripada di dalam sel, sementara konsentrasi oksigennya lebih

rendah. Akibatnya, oksigen dari luar akan berdifusi ke dalam

sel, sementara karbondioksida berdifusi keluar sel menuju air. Pertukaran gas

tersebut akan terjadi pada seluruh luas permukaan tubuh protista. Selain itu,

proses seperti ini terjadi juga pada organism uniselluler lain dan beberapa

hewan seperti spons, Cnidaria, dan cacing pipih.

Bagi cacing, misalnya saja cacing tanah,

kulitnya dijadikan sebagai organ pernapasan atau

tepatnya sebagai tempat pertukaran gas. Melalui

kulitnya, oksigen dari luar berdifusi ke dalam tubuh

secara difusi. Hemoglobin yang terkandung dalam darah

akan mengikat oksigen tersebut untuk dialirkan ke

seluruh tubuh. Sementara, hasil metabolisme yang berupa

karbon dioksida dikeluarkan melaluipermukaan tubuh

cacing. Pertukaran gas melewati permukaan pada cacing

ini dinamakan juga .

Page 2: Laporan  praktikum  biologi pernapasan

Serangga memiliki organ pernapasan yang khas. Pertukaran oksigen dan

karbon dioksida dilakukan melalui trakea. Saat serangga melakukan pernapasan,

udara masuk trakea melalui bagian yang terletak pada permukaan tubuh. Bagian

tersebut dinamakan Spirakel dilindungi oleh bulu halus dengan fungsi

sebagaipenyaring debu dan benda asing yang masuk menuju trakea

Setelah itu, udara tersebut akan melewati pipa kecil yang disebut

. Trakeola juga ini akan terhubung dengan membran sel.Trakeola memiliki

ujung kecil tertutup dan mengandung cairan dengan warna biru gelap. Oksigen

akan berdifusi masuk ke dalam sel tubuh melalui trakeola, sedangkan

karbondioksida akan berdifusi keluar. Setelah melewati trakeola,

karbondioksida akan dikeluarkan ke lingkungan melewati trakea.

Apabila serangga sedang aktif dan menggunakan banyak oksigen, sebagian

besar cairan yang berwarna biru akan ditarik ke dalam tubuh. Akibatnya, luas

permukaan udara yang berkontak langsung dengan sel menjadi semakin luas.

Seekor serangga yang sedang terbang mempunyai laju metabolisme lebih tinggi

dibandingkan saat istirahat. Otot akan berkontraksi dan berelaksasi secaram

bergantian sehingga tubuh bisa memampat dan menggembung. Oleh karenanya udara

akan secara cepat terpompa melalui sistem trakea.Sebagian besar serangga hidup

di daratan. Namun, ada juga serangga yang hidup pada perairan seperti larva

capung.

Sebagian besar ikan menggunakan alat pernapasan yang disebut .

Ketika bernapas, ikan menggunakan dua fase pernapasan, yakni fase inspirasi

dan fase ekspirasi. Fase inspirasi terjadi jika air masuk ke dalam rongga

mulut ikan. Masuknya air karena dipengaruhi tekanan udara dalam rongga mulut

yang lebih kecil daripada tekanan udara di air

Sementara itu, fase ekspirasi terjadi saat rongga mulut ikan tertutup.

Akibatnya, udara masuk ke insang secara difusi. Secara bersamaan operkulum

terbuka. Akibatnya, air mengalir melalui celah insang dan menyentuh lembaran-

lembaran insang. Secara otomatis, karbondioksida dilepaskan oleh darah dan

sebaliknya oksigen diikat.

Terjadinya fase inspirasi diawali dengan tertutupnya celah tekak dan

mulut. Selanjutnya otot rahang bawah mengendur dan otot sterno hioideus

berkontraksi, sehingga rongga mulut membesar. Keadaan tersebut membuat, udara

dari luar masuk ke dalam rongga mulut dan hulu tenggorokan melalui koane.

Kemudian, sekat akan menutup koane. Oleh kontraksi otot rahang bawah dan otot

genio hioideus, rongga mulut menjadi kecil. Akibatnya, tekanan di dalam rongga

mulut menjadi besar. Adanya perbedaan tekanan udara, membuat udara masuk menuju

celah-celah yang terbuka (faring) dan dilanjutkan menuju paru-paru. Oleh

karenanya, pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi.

Page 3: Laporan  praktikum  biologi pernapasan

Fase ekspirasi akan terjadi bila otot rahang bawah mengendur,

sementaraotot sterno hioideus dan otot perut berkontraksi. Akibatnya, udara

dalam paru-paru tertekan keluar. Udara tersebut akan masuk ke dalam rongga

mulut. Berikutnya, celah tekak menutup dan koane membuka. Otot rahang bawah

berkontraksi dan diikuti otot genio hioideus. Akibatnya, rongga mulut

mengecil. Mengecilnya rongga mulut menjadikan karbon dioksida keluar dari

tubuh katak.

Berbeda dengan organ pernapasan serangga, organ yang digunakan pada

pernapasan reptilia adalah paru-paru.Mekanisme pernapasan reptilia terjadi

dalam dua fase, yaitu faseinspirasi dan fase ekspirasi. Saat tulang rusuk

mengembang, volumerongga dada akan mening kat. Selanjutnya udara (oksigen)

akan masuk ke dalam paru-paru, sehingga terjadi fase inspirasi. Sedangkan,

fase ekspirasi akan terjadi, jika tulang rusuk merapat, sehingga udara (karbon

dioksida) dan uap air keluar dari paru-paru.