laporan praktikum biologi

3
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI “UJI RESPIRASI PADA HEWAN DAN TUMBUHAN” A. TUJUAN 1. Mengetahui banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh hewan dan tumbuhan dalam respirasi 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi 3. Mengetahui perbedaan respirasi hewan dan tumbuhan B. DASAR TEORI Bernafas artinya melakukan pertukaran gas, yaitu mengambil oksigen (O 2 ) ke dalam paru-paru yang disebut proses inspirasi dan mengeluarkan karbondioksida (CO 2 ) serta uap air (H 2 O) yang disebut proses ekspirasi. Sedangkan respirasi adalah seluruh proses sejak pengambilan O 2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO 2 , H 2 O dan energi. Pertukaran gas O 2 dan gas CO 2 berlangsung melalui proses difusi. Alat-alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran gas O 2 dan gas CO 2 . Respirasi dapat berlangsung dengan 2 cara, yaitu : 1. Respirasi Aerob (Oksidasi) Proses ini merupakan pemecahan molekul dengan menggunakan oksigen, reaksi umumnya sebagai berikut: C 6 H 12 O 6 + 6O 2 → 6CO 2 + 6H 2 O + 675 kalori Pada umumnya dalam keadaan normal manusia menggunakan cara ini. 2. Respirasi Anaerob Proses ini merupakan pemecahan molekul tidak menggunakan oksigen. Reaksi umumnya sebagai berikut: C 6 H 12 O 6 → 2C 2 H 5 OH + CO 2 + 28 Kalori Pada proses respirasi anaerob terjadi pemecahan molekul yang sempurna, karena masih dihasilkan zat organik sehingga energinya belum terbebaskan semua. Pada proses tersebut hanya terhenti sampai glikolisis dan terbentuk asam laktat, sehingga energi yang dihasilkan sedikit dan dampaknya mengakibatkan kelelahan pada tubuh. Proses ini umumnya terjadi pada organism tingkat rendah, yaitu pada ragi dan bakteri. Pada organisme tingkat tinggi proses ini hanya berlangsung dalam keadaan darurat, yaitu apabila persediaan oksigen kurang mencukupi. Ini terjadi ketika otot bekerja terlalu keras dan berlebih. Laju respirasi pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: Ketersediaan substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebaliknya, bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat. Ketersediaan Oksigen. Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara. Suhu. Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10 o C, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies. Tipe dan umur tumbuhan. Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Upload: mohammad-ridwan

Post on 07-Jul-2015

14.479 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan praktikum biologi

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

“UJI RESPIRASI PADA HEWAN DAN TUMBUHAN”

A. TUJUAN

1. Mengetahui banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh hewan dan tumbuhan dalam respirasi

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi

3. Mengetahui perbedaan respirasi hewan dan tumbuhan

B. DASAR TEORI

Bernafas artinya melakukan pertukaran gas, yaitu mengambil oksigen (O2) ke dalam

paru-paru yang disebut proses inspirasi dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) serta uap air

(H2O) yang disebut proses ekspirasi. Sedangkan respirasi adalah seluruh proses sejak

pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi.

Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi. Alat-alat pernafasan dapat

berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran

gas O2 dan gas CO2.

Respirasi dapat berlangsung dengan 2 cara, yaitu :

1. Respirasi Aerob (Oksidasi)

Proses ini merupakan pemecahan molekul dengan menggunakan oksigen, reaksi umumnya

sebagai berikut:

C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 675 kalori

Pada umumnya dalam keadaan normal manusia menggunakan cara ini.

2. Respirasi Anaerob

Proses ini merupakan pemecahan molekul tidak menggunakan oksigen. Reaksi umumnya

sebagai berikut:

C6H12O6 → 2C2H5OH + CO2 + 28 Kalori

Pada proses respirasi anaerob terjadi pemecahan molekul yang sempurna, karena masih

dihasilkan zat organik sehingga energinya belum terbebaskan semua. Pada proses tersebut

hanya terhenti sampai glikolisis dan terbentuk asam laktat, sehingga energi yang dihasilkan

sedikit dan dampaknya mengakibatkan kelelahan pada tubuh. Proses ini umumnya terjadi

pada organism tingkat rendah, yaitu pada ragi dan bakteri. Pada organisme tingkat tinggi

proses ini hanya berlangsung dalam keadaan darurat, yaitu apabila persediaan oksigen kurang

mencukupi. Ini terjadi ketika otot bekerja terlalu keras dan berlebih.

Laju respirasi pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

Ketersediaan substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam

melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan

respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebaliknya, bila substrat yang tersedia

cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.

Ketersediaan Oksigen. Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun

besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara

organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak

mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk

berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.

Suhu. Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor Q10,

dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar

10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies. Tipe dan umur tumbuhan.

Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme, dengan demikian

kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan

muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian

pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Page 2: Laporan praktikum biologi

Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa sistem trakea yang berfungsi

untuk mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut dan

mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trakea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran

hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2

dalam sistem ini tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi atau darah. Udara masuk

dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuhnya.

Selanjutnya dari stigma, udara masuk ke pembuluh trakea yang memanjang dan sebagian ke

kantung hawa. Pada serangga bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan

terjadi karena adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.

C. ALAT DAN BAHAN

Respirometer sederhana

Neraca lengan

Stopwatch

Pipet tetes

Kapas

Plastisin

Eosin

Jangkrik

Kecambah

Kristal KOH/NaOH

D. CARA KERJA

Kegiatan 1

1. Siapkan alat dan bahan

2. Bungkus Kristal KOH/NaOH dengan kapas, kemudian masukkan ke dalam tabung

respirometer

3. Kemudian masukkan kecambah yang sudah ditimbang seberat 2 gram ke dalam tabung

respirometer

4. Tutup tabung respirometer kemudian sambungan penutupnya diberi plastisin agar tidak ada

udara yang masuk dan keluar

5. Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer dengan menggunakan pipet tetes secukupnya

6. Ukur pergerakan eosin dengan menggunakan stopwatch secara berkala (2 menit, 4 menit, 6

menit, 8 menit, 10 menit)

Kegiatan 2

1. Siapkan alat dan bahan

2. Bungkus Kristal KOH/NaOH dengan kapas, kemudian masukkan ke dalam tabung

respirometer

3. Kemudian masukkan2 ekor jangkrik yang sudah ditimbang ke dalam tabung respirometer

4. Tutup tabung respirometer kemudian sambungan penutupnya diberi plastisin agar tidak ada

udara yang masuk dan keluar

5. Tetesi eosin pada ujung pipa respirometer dengan menggunakan pipet tetes secukupnya

6. Ukur pergerakan eosin dengan menggunakan stopwatch secara berkala (2 menit, 4 menit, 6

menit, 8 menit, 10 menit)

E. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan dalam bentuk tabel:

Page 3: Laporan praktikum biologi

No. Nama Organisme Berat

Oksigen yang dibutuhkan

(dalam menit)

2’ 4’ 6’ 8’ 10’

1 Kecambah 2 gram 0,03 0,3 0,43 0,55 0,7

2 Jangkrik 0,5 gram 0,2 0,4 0,58 0,74 0,84

F. PERTANYAAN

1. Adakah perbedaan antara respirasi hewan dan tumbuhan? Jelaskan!

2. Apakah fungsi eosin?

3. Apakah fungsi dari kristal KOH/NaOH?

4. Apakah fungsi dari kapas?

5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respirasi?

G. JAWAB PERTANYAAN

1. Ada. Respirasi hewan lebih cepat dan membutuhkan lebih banyak O2 daripada respirasi

tumbuhan karena hewan bergerak aktif, sedangkan tumbuhan bergerak pasif.

2. Fungsi eosin adalah sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh organisme percobaan

(kecambah dan jangkrik) pada respirometer.

3. Fungsi dari Kristal KOH/NaOH pada percobaan yaitu sebagai pengikat CO2 agar organisme

(kecambah dan jangkrik) tidak menghirup CO2 yang dikeluarkan setelah bernafas. Kristal

KOH/NaOH dapat mengikat CO2 karena bersifat hidroskopis. Reaksi antara KOH dengan

CO2, sebagai berikut:

(i) KOH + CO2 → KHCO3

(ii) KHCO3 + KOH → K2CO3 + H2O

4. Kapas berfungsi untuk membungkus Kristal KOH/NaOH dan sebagai indikator adanya H2O

(uap air) sebagai hasil dari proses respirasi yang ditandai dengan kapas menjadi basah setelah

percobaan.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi respires:

a. Berat tubuh

Semakin berat tubuh suatu organisme, maka semakin banyak oksigen yang dibutuhkan dan

semakin cepat proses respirasinya.

b. Suhu tubuh

Semakin tinggi suhu tubuh, maka kebutuhan energi semakin banyak pula sehingga kebutuhan

O2 juga semakin banyak.

c. Kegiatan tubuh

Makhluk hidup yang melakukan aktivitas tubuh memerlukan energi. Berarti semakin berat

aktivitasnya,maka semakin banyak kebutuhan energinya, sehingga pernafasannya semakin

cepat.

H. KESIMPULAN

Pada proses respirasi menghasilkan karbondioksida (CO2), uap air (H2O) dan sejumlah

energi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi adalah berat tubuh,

kegiatan tubuh dan suhu tubuh.