laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
STRATEGI USAHA KONVEKSI AKOM JAYA DALAM MENGHADAPI
PANDEMI COVID-19
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
MUKHAMMAD TAUFIQ SAPUTRA
NIM. 12405173085
Dosen Pembimbing Lapangan
Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN
LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Bisnis
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada:
Hari : Jum’at
Tanggal : 6 November 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Strategi Usaha Konveksi Akom Jaya dalam Menghadapi
pandemi Covid-19
Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan
Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I
NIDN.2014032002
Mengesahkan
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, S.Pd.I, M.M.
NIDN.2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan laporan Praktek Pengalaman Lapangan VDR (Virtual
Dalam Rumah).
Dengan selesainya laporan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. H. Maftukhin M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah
mengizinkan kami melanjutkan pendidikan di IAIN Tulungagung.
2. Bu Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I, selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan pengarahan dalam penyelesaian laporan ini.
3. Bapak Siswahyudianto, S.Pd.I, M.M. dan tim laboratorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam yang telah menyelenggarakan praktek pengalaman lapangan.
4. Pimpinan Usaha Akom Jaya Konveksi yang telah berkenan memberikan izin dan
kesempatan untuk menjalankan praktek pengalaman lapangan di instansinya.
5. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik berupa motivasi maupun materi.
6. Rekan – rekan Manajemen Bisnis Syariah yang telah membantu memberikan
kerjasama dan waktu untuk berdiskusi dalam menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah praktek pengalaman
lapangan. Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran guna memperbaiki laporan ini.
Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi
pembaca dan penulis pada umumnya.
Tulungagung, 6 November 2020
Penulis
Mukhammad Taufiq Saputra
NIM.12405173085
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran .................................................................................... 1
B. Tujuan Pembahasan .............................................................................. 2
C. Kegunaan Pembahasan ......................................................................... 2
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................... 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ..................................................................................... 4
B. Pelaksanaan Praktik .............................................................................. 4
C. Permasalahan di Lapangan ................................................................... 6
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik .................................. 7
BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI
A. UMKM AKOM JAYA ......................................................................... 9
B. Volume Produksi ................................................................................ 10
C. Inovasi Produk pada Konveksi AKOM JAYA ................................... 12
D. Kelebihan Produk ............................................................................... 12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Berita Acara Harian Individual .............................................................................. 15
Form Bukti Konsultasi DPL .................................................................................. 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Industri UMKM di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat
pesat, hal ini disebabkan karena banyaknya industri kreatif yang timbul akibat
sulitnya mencari pekerjaan. Beberapa tahun belakangan banyak pengusaha yang
telah lama dan sukses berkecimpung di dunia bisnis dan memberikan
pengetahuannya kepada khalayak umum, sehingga merubah pola fikir masyarakat
yang dulunya berlatarbelakang karyawan dan segala tunjangannya menjadi
seorang yang membuat dan membuka lapangan pekerjaan untuk banyak orang.
Beberapa tokoh pengusaha ternama yang telah merubah mindset atau pola
pikir banyak orang, mereka memiliki jargon bahwasanya apabila menjadi seorang
pengusaha akan terbebas dari banyaknya tanggungan yang berhubungan langsung
pada lapangan, sehingga di depan kacamata orang awam seorang pengusaha yang
sukses adalah seorang yang telah terbebas secara waktu dan finansial. Salah
seorang pengusaha ternama dunia seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg
memberikan pengalaman yang mereka lalui saat mendirikaan perusahaannya. Hal
yang jarang orang ketahui adalah bagaimana ketika seorang pendiri perusahaan
baik dalam awal membangunnya, mengembangkannya maupun disaat
menghadapi sebuah permasalahan. Banyak pengusaha yang ketika menghadapi
sebuah masalah tetapi dia tidak bisa menyelesaikannya bahkan hingga membuat
usaha yang telah ddirikannya menjadi bangkrut ataupun hancur.
Pada akhir tahun 2019, dunia digemparkan dengan munculnya sebuah
virus yang mematikan yang diprediksi berasal dari negeri tirai bambu China yaitu
dari daerah Wuhan. Virus tersebut diberi nama sebagai “virus Corona atau Covid-
19”. Pada saat awal kemunculannya hanya melanda daerah Wuhan saja, namun
seiring pesatnya transisi penduduk, penyebarannya pun melebar dengan cepat
bahkan sampai tersebar di seluruh dunia hingga sekarang. Upaya banyak
pemimpin negara dalam rangka memutus rantai penyebaran virus Covid-19 salah
satu langkah ekstrem yang dilakukan adalah menjalankan sistem lockdown atau
menutup akses suatu wilayah ke wilayah lainnya, bahkan ada negara yang
menerapkan gerakan dirumah saja. Hal tersebut tentu akan berdampak pada siklus
2
ekonomi dunia dari seluruh aspek baik produksi, distribusi maupun daya beli
masyarakat sendiri. Hal tersebut yang akan saya bahas untuk menjadi penelitian
pribadi saya dan menjadikan laporan PPL saya, yakni dengan penelitian serta
observasi pada industri mikro “AKOM JAYA KONVEKSI” yang bergerak dalam
bidang konveksi sandang yaitu dalam pembuatan kaos, jaket, trening olahraga dll.
B. Tujuan Pembahasan
Seperti yang tertulis pada buku pedoman Praktik Pengalaman Lapangan
bahwa “Praktikum dan Praktik Pengalaman Lapangan memiliki tujuan utama
untuk membina profesionalitas mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuan.
Praktikum dan Praktik Pengalaman Lapangan merupakan bentuk pelatihan
akademik sebagai upaya penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam
perkuliahan.”1 Dalam artian singkat adalah untuk membentuk pola fikir
mahasiswa yang telah diberikan asupan materi secara teoritis agar bisa mengamati
serta mengimplementasikan kajian teoritis terhadap penerapan secara praktisi.
Sedangkan tujuan dari pembahasan yang dijabarkan pada laporan ini adalah
sebagai pengetahuan tentang usaha UMKM yang telah berjalan dan melewati
masa pandemi ini, terlebih adalah untuk membantu mencari sumber masalah serta
solusi pada usaha mikro “AKOM JAYA KONVEKSI” dalam menghadapi masa
pandemi ini.
C. Kegunaan Pembahasan
Dalam kegunaannya, pembahasan ini memiliki beberapa kegunaan, yakni:
1. Menganalisa tentang usaha yang telah berjalan baik dari segi sejarah
berdirinya usaha, produk yang dihasilkan, sasaran konsumen maupun
dari kinerja karyawan.
2. Mengetahui peluang pasar yang telah di bidik oleh pemilik, sehingga
akan membantu update ilmu serta digitalisasi marketing yang sekarang
pada setiap usaha harus selalu mengikuti trend yang ada dan cara untuk
menjual produknya.
1 IAIN Tulungagung, Laboratorium. “Buku Pedoman PPL Gelombang III IAIN Tulungagung”,
2020
3
3. Menganalisa tentang kinerja yang sekarang telah terhambat dengan
adanya pandemi covid-19, sehingga akan memunculkan sebuah solusi
yang bisa digunakan.
4. Mengambil pengalaman dan pelajaran bagi penulis laporan yang bisa
digunakan langsung untuk terjun pada masyarakat dalam menjalankan
sebuah usaha.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik pengalaman lapangan (PPL) di lakukan di kediaman bapak Alipi selaku
pemilik usaha AKOM JAYA KONVEKSI. Berikut adalah waktu dan informasi
data lembaga tempat pelaksanaan PPL.:
Nama Lembaga : AKOM JAYA KONVEKSI
Alamat : RT/RW 01/05 Ds Batangsaren Kec. Kauman, Kab.
Tulungagung
No.Telp : 085806747092
Tanggal Pelaksanaan : 5 Oktober 2020 – 6 November 2020
Hari : Senin - Sabtu
Waktu : Pukul 08.00 - 16.00 WIB.
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Tempat yang saya jadikan Praktik Pengalaman Lapangan adalah begerak di
bidang produksi sandang yaitu:
Nama Pemilik : Bapak Alipi
Nama Tempat Usaha : AKOM JAYA KONVEKSI
Bidang usaha : Konveksi Pakaian
Berdiri usaha : 1997
Tempat produksi : RT 01 RW 05 Dsn Sindon Ds Batangsaren,
Kec.Kauman, Kab. Tulungagung.
Struktur organisasi : 1. Bapak Alipi (Pemilik)
2. Nur, Astuti, Feri, Taufiq (karyawan)
B. Pelaksanaan Praktik
Usaha Konveksi AKOM JAYA berada di RT 01 RW 05 Dusun Sindon
Desa Batangsaren Kec Kauman Kab Tulungagung. Konveksi ini merupakan
usaha berskala mikro, sebab masih menggunakan rumah pemilik yang digunakan
sebagai rumah produksi. Jumlah karyawannya pun masih bisa dibilang sedikit,
sebab hanya ada 4 orang yang bekerja dan 2 orang yang lain adalah anak pemilik
usaha yang membantu jalannya produksi, sisanya adalah tetangga dari pemilik
usaha, mereka membagi tugas satu orang dibagian pencarian bahan baku yang
akan dibeli, bagian yang satu orang lagi untuk pemasangan aksesoris seperti lis
dan deck, dan yang kedua lainnya adalah bagian penjahit, sedangkan untuk
pemotongan kain dan packaging dikerjakan oleh pemilik dengan dibantu oleh
istri dan anak beliau.
Produksi dilakukan setiap hari Senin sampai Sabtu pada pukul 08.00 –
16.00. Kegiatan yang dilakukan pada usaha Konveksi ini ialah pada bagian
produksi, dilakukan pihak internal sendiri yang meliputi beberapa proses.
Berikut merupakan struktur organisasi dari UMKM tersebut.
5
Gambar 1.1
Struktur Organisasi UMKM AKOM JAYA
Bagian pertama adalah pembelian bahan baku yakni kain sebagai bahan
utamanya, benang, tali koor, stop-koor, karet elastik, rib, resleting dll. Setelah itu
memasuki bagian kedua yaitu proses pemotongan kain menjadi pola yang akan
di jahit oleh karyawan. Pada bagian ini dilakukan oleh pemilik sendiri dan
terkadang dibantu oleh istrinya atau anaknya dalam menata kain agar mudah saat
proses pemotongan. Bagian yang dipotong meliputi bagian pola utama, yaitu
bagian dasar, bagian kombinasi, bagian karet elastik, bagian saku maupun bagian
pelengkap untuk aksesoris lainnya seperti lis dan deck. Selanjutnya adalah proses
pemasangan aksesoris berupa lis dengan menggunakan mesin obras yang
dimodifikasi dengan corong dan deck dengan menggunakan mesin overdeck,
kemudian proses penyablonan atau bordir apabila pesanan meminta untuk diberi
desain gambar atau tulisan. Pada proses ini pemilik bekerjasama oleh rekan
kerjanya yang memiliki usaha sablon atau bordir. Selanjutnya adalah proses
pemasangan bagian saku dan karetnya serta untuk jaket dan kaos adalah
pembuatan bagian kerah, serta pemasangan bagian kancing untuk kaos kerah
kancing. Setelah itu adalah pemasangan pola utama dan penggandengan
aksesoris dikerjakan oleh penjahit hingga selesai. Tahap selanjutnya adalah
Bu Komariyati/ Sekretaris dan
Bendahara
Bpk Alipi/ Pemilik Usaha
Bagian Produksi
Taufiq/ Pemasaran dan Humas
Packing dan Quality Control
6
proses pemasangan tali koor dan stop-koor untuk celana trening, lalu masuk pada
bagian packing hingga pengemasan lalu siap dikirimkan kepada pemesan.2
Usaha konveksi ini hanya melayani pemesanan konsumen dengan sistem
pre-order, sehingga tidak memiliki stok pasti untuk dijual ke konsumen selain
pemesan, jadi apabila ada pesanan akan dilebihkan pada pembuatannya untuk
stok di etalase rumah. Kebanyakan pemesan adalah instansi pendidikan yakni
TK, SD, SMP, SMK/SMK ataupun sebuah grub/organisasi yang telah menjadi
langganan selama bertahun-tahun.
C. Permasalahan Di Lapangan.
Pada tradisi pengusaha di daerah pinggiran kota terutama di daerah
Tulungagung banyak orang yang memiliki pendapat bahwa apabila sudah
memiliki pelanggan tetap, maka akan menjadi langganannya sampai kapanpun.
Dalam pengamatan penulis, hal tersebut merupakan sebuah tindakan usaha yang
sangat beresiko karena semakin lama maka kompetitor akan terus berkembang
banyak dan persaingan kualitas serta layanan, sehingga walaupun langganan
sudah loyal, tidak menutup kemungkinan untuk berpindah langganan kepada
kompetitor karena banyak pertimbangan.
Dalam masalah pemasaran masih sangat minim pengetahuan tentang
digital marketing, sebab masih mengandalkan langganan untuk mendapatkan
pesanan. Sebenarnya anak beliau sudah mulai merancang untuk berbagai
pemasaran secara online, akan tetapi menjadi terkendala lagi adalah mengenai
masalah produksi yang belum bisa optimal sebab terkendala modal yang belum
tertata dengan rapi, sebab pada usaha ini belum menerapkan akuntansi dalam
manajemen keuangannya, terlebih pada saat masa pandemi Covid-19 seperti ini.
Dari yang saya amati mengenai manajemen keuangan, sejak berdirinya usaha ini,
beliau pemilik masih menggunakan metode akuntansi sengan sistem lama, yaitu
masih menggabungkan keuangan antara perusahaan dan keuangan keluarga,
sebab dalam mengelola keuangan, beliau menghitung dengan cara apabila ada
pesanan, beliau menerima uang DP untuk di belanjakan bahan baku, bahan
pelengkap dan menggaji ongkos produksi, setelah itu sisa uang akan dijadikan
2 Wawancara dengan ibu Komariyati pada tanggal 29 Oktober 2020
7
sebagai uang milik keluarga sehingga tidak memiliki kas yang pasti di
perusahaan.
Hal demikian menurut penulis pribadi dalam konteks Manajemen Bisnis
tentu sangat bertolak belakang dan memiliki resiko yang besar dalam jangka
panjang dan mempertaruhkan eksistensi dari perusahaan ini sendiri. Walaupun
sampai sekarang masih bisa bertahan karena memang mempertahankan segi
kualitas, akan tetapi banyaknya kompetitor yang bermunculan tentu akan
menjadi bomerang suatu saat. Jadi saya menyimpulkan bahwa manajemen di
usaha ini masih belum terealisasikan baik dari manajemen keuangan karena
merupakan bagian yang paling vital, manajemen pemasaran, maupun manajemen
channel dan riset.
Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh dalam hal sektor ekonomi dan
pendidikan khususnya, begitu juga dengan bisnis juga banyak yang kehilangan
pemasukan karena baik dari daya beli, pembatasan sosial maupun akses keluar
masuk barang menjadi sulit. Dalam bisnis konveksi, banyak instansi pendidikan
yang menunda pemesanan karena hal tersebut, sehingga hal tersebut juga
menyebabkan macetnya produktifitas para UMKM pada musim pandemi seperti
sekarang.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Dalam menanggapi permasalahan di atas, saya menawarkan sebuah
solusi yang kemungkinan bisa membantu meminimalisasikan terhambatnya
produktifitas pada usaha tersebut, beberapa usul saya adalah:
1. Menata keuangan dengan melakukan pemisahan uang untuk keluarga dan
usaha.
2. Mencatat/melakukan penulisan setiap transaksi dalam usaha, untuk
melacak setiap gerakan uang agar terdeteksi.
3. Selalu meng-update kebutuhan konsumen agar bisa bersaing dalam era
kedepannya.
4. Menerapkan sistem penjualan melalui digital marketing supaya banyak
orang yang mengetahui tentang produk yang diproduksi secara luas.
5. Melakukan pengasahan skill karyawan dan membuat manajemen sumber
daya manusia tetap terkontrol baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
8
Setelah saya memberikan beberapa usulan diatas, tanggapan dari pihak
lembaga ialah sangat setuju dan merespon dengan positif karena dari pemilik
sangat terbuka untuk memberikan saran dan masukan, termasuk dari kalangan
formal dan praktisi yang dianggap punya dasar dan pengalaman dalam
merencanakan maupun mengatur berjalannya sebuah usaha. Beliau juga
menambahkan bahwa memang persaingan pada era sekarang sangatlah ketat,
apalagi dengan dihadapkan dalam situasi pandemi Covid-19 ini, banyak orang
yang kehilangan pekerjaannya sehingga daya beli pun juga sangat berpengaruh
dalam usaha seseorang. Beliau juga memberikan masukan kepada mahasiswa
terutama pada jurusan manjemen bisnis bahwasanya pada praktik di lapangan
bisnis itu memang adakalanya sama dengan apa yang telah diteorikan,
adakalanya jauh berbeda dengan apa yang telah diteorikan, oleh karena itu
menjadi seorang praktisi di dalam berbisnis itu hukumnya wajib, karena kita
tidak pernah tahu apa yang menjadi kebutuhan, trend dan kesenangan banyak
orang tentang suatu produk. Selain itu perubahan pola selera masyarakat akan
terus berubah seiring waktu bukan dalam hitungan tahun atau bulan, bahkan
dalam hitungan menit.
9
BAB III
PEMBAHASAN
1. UMKM AKOM JAYA
a. Definisi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Menurut UU No. 20 Tahun 2008 Pasal 3 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah, maka yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah yaitu3 :
1) Usaha Mikro adalah Usaha Produktif milik orang perorangan dan atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang ini.
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Pada Bab II pasal 5 UU No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM). Tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah :
1) Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang
dan berkeadilan.
2) Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usah Mikro, Kecil dan
Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
3 Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan & Manajemen Usaha Kecil, Alfabeta, Bandung, 2010,
hal. 26-27.
10
3) Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam
pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan,
pertumbuhan ekonomi dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.4
Secara umum, tujuan atau sasaran yang ingin dicapai adalah
terwujudnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tangguh dan
mandiri yang memiliki daya saing tinggi dan berperan utama dalam produksi
dan distribusi kebutuhan pokok, bahan baku, serta dalam permodalan untuk
menghadapi persaingan bebas.
2. Volume Penjualan
Volume penjualan adalah penjualan yang dinyatakan dalam jumlah
penjualan, berupa kuantitas barang yang terjual atau jumlah uang yang harus
dicapai.
Dalam suatu perusahaan tujuan pemasaran adalah untuk meningkatkan
volume penjualan yang menguntungkan agar dapat menghasilkan pendapatan
secara lebih optimal dan meningkatkan laba penjualan.
Kemudian, faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan.
Menurut Basu, Swastha (2001 : 129) dalam prakteknya, volume penjualan
perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Kondisi dan Kemampuan Penjual
Penjual harus dapat meyakinkan pembeli agar dapat berhasil mencapai
sasaran penjualan yang ditarget, penjual harus memahami beberapa
aspeknya, yaitu :
- Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan secara
detail.
- Harga produk.
- Tata cara penjualan, seperti pembayaran, pengantaran,
pelayanan purna jual, garansi dan sebagainya.
Hal tersebut biasanya menjadi pertimbangan pembeli sebelum
melakukan pembelian.Selain itu manager harus memperhatikan jumlah
dan karakter tenaga penjual yang baik untuk menghindari rasa kecewa
pembeli dalam pembeliannya.
4 Ferry Duwi Kurniawan dan Luluk Fauziah, PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH (UMKM) DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN, JKMP (ISSN. 2338-445X), Vol. 2, No. 2, September 2014, hal.169
11
b. Kondisi Pasar
Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan:
- Jenis pasar
- Segmentasi pasar
- Daya beli
- Frekuensi Pembelian
- Kebutuhan dan Keinginan
c. Modal
Dalam suatu usaha, modal adalah sebuah aspek vital dari usaha
tersebut, meliputi modal bahan baku, modal peralatan maupun modal
promosi atau pengenalan barang pada calon konsumen. Akan lebih sulit
bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang yang dijual tersebut
belum dikenal oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari
tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan
terlebih dulu atau menawarkan ke tempat pembeli. Untuk
melaksanakannya diperlukan adanya sarana serta usaha seperti alat
transportasi, tempat peragaan baik di dalam perusahaan maupun diluar
perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini hanya dapat
dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk
itu.
d. Kondisi Organisasi Perusahaan
Perusahaan besar memiliki bagian-bagian tersendiri, baik bagian
produksi, bagian pemasaran maupun bagian penjualan yang dipegang oleh
orang-orang tertentu atau yang ahli dibidangnya. Lain halnya dengan
perusahaan kecil dimana masalah penjualan ditangani oleh orang yang
juga melakukan fungsi-fungsi lain. Hal ini disebabkan karena jumlah
tenaga kerjanya lebih sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana,
masalah-masalah yang dihadapi serta sarana yang dimilikinya juga tidak
sekompleks perusahaan besar. Biasanya masalah penjualan ini ditangani
oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain.
e. Faktor Lainnya.
Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi penjualan adalah
periklanan, peragaan, kampanye, permberian hadiah, dan sebagainya.
Namun untuk melaksanakannya diperlukan sejumlah dana yang tidak
12
sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin
dapat dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal
relatif kecil, kegiatan ini jarang dilakukan.
3. Inovasi Produk pada Konveksi AKOM JAYA
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk-produknya,
Konveksi AKOM JAYA mengharapkan pada generasi selanjutnya untuk
mengembangkan dan memperbaiki hal-hal yang harus dibetulkan pada sistem
yang telah ada. Salah satu inovasinya adalah akan selalu mengupdate produk yang
sedang trend baik dari model produk kaos, trening, jaket dll. Hal tersebut tentu
harus dilakukan karena memang di konveksi ini terkenal karena produk yang
dihasilkan memiliki kerapian dan kualitas yang selalu dijaga, sehingga langganan
menjadi puas akan produk yang diproduksi.
Untuk inovasi produk sebenarnya belum banyak dilakukan karena
sementara target pemasaran adalah instansi pendidikan karena dalam usaha sendiri
belum memiliki pasar yang lebih luas. Pada analisa saya terhadap usaha tersebut,
anak beliau akan meneruskan dan mengembangkan usaha tersebut dengan
memperluas pasar, mengembangkan produk serta kualitas, dan juga
mengembangkan sumber daya manusia dan produksi.
4. Kelebihan Produk
Kelebihan dari produk yang diproduksi oleh konveksi AKOM JAYA
memiliki nilai kerapian dan kuantitas yang terus dijaga, karena merupakan usaha
yang telah dijalankan selama lebih 20 tahun, usaha tersebut memiliki pengalaman
yang banyak. Namun karena hal tersebut tidak didukung oleh pengembangan-
pengembangan teknologi yang beriringan dengan perkembangan zaman, sehingga
pasar masih terbatas bagi usaha tersebut.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konveksi AKOM JAYA merupakan UMKM yang bergerak di bidang
pembuatan kaos, trening, jaket dll. Merupakan usaha yang telah berdiri pada
tahun 1997 oleh sang pemilik yang bernama Bapak Alipi yang berada di RT 01
RW 05 Dsn Sindon Ds Batagsaren Kec Kauman Kab Tulungagung. Pada masa
pandemi Covid-19 mengalami sebuah penurunan penjualan karena memiliki
target pasar instansi pendidikan, dimana pada masa pandemi ini banyak
sekolah/instansi pendidikan yang masih menjalankan pembelajaran secara daring
sehingga pemesanan kaos seragam dll menjadi diundur. Hal tersebut menjadikan
siklus produksi menjadi terhambat.
Dalam menghadapi masa pandemi ini, pemilik mengajak anaknya untuk
menggagas penjualan secara daring/digital marketing supaya bisa memperluas
pasar di era digitalisasi ini.
B. Saran-saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
a. Menjalin silaturahmi dengan baik terhadap pihak lembaga yang akan
digunakan PPL supaya program PPL dengan lembaga terkait bisa terus
berlanjut.
b. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa sebelum terjun ke lapangan
secara langsung.
2. Untuk lembaga/Instansi
a. Lebih mengupdate kebutuhan konsumen agar tidak ketinggalan.
b. Menata manajemen agar lebih baik dan tersistematis.
c. Mengatur keuangan secara baik agar bisa tertata dalam sistem keuangan.
3. Bagi mahasiswa.
a. Mahasiswa lebih mempersiapkan diri lagi untuk langsung terjun ke
lapangan
b. Harapan kedepan mahasiswa lebih aktif untuk mencari ilmu lebih dalam
lagi di tempat praktik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha, 2001. Manajemen Pemasaran Modern; Yogyakarta: BPFE.
Nitisusastro, Mulyadi.2010.Kewirausahaan & Manajemen Usaha Kecil, Alfabeta :
Bandung.
Ferry Duwi Kurniawan dan Luluk Fauziah.2014.PEMBERDAYAAN USAHA
MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM
PENANGGULANGAN KEMISKINAN, JKMP (ISSN. 2338-445X), Vol. 2,
No. 2.
IAIN Tulungagung, Laboratorium. “Buku Pedoman PPL Gelombang III IAIN
Tulungagung”, 2020
Wawancara dengan ibu Komariyati pada tanggal 29 Oktober 2020
15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Berita acara harian individual
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG III
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Nama Mahasiswa : Mukhammad Taufiq Saputra
NIM : 12405173085
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
Lembaga PPL : AKOM JAYA Konveksi
NO HARI/TANGGAL URAIAN KEGIATAN
1 5 Oktober 2020 Perkenalan dengan Instansi Usaha, mencari tahu sejarah
berdirinya Usaha, pendiri dan pengalaman mendirikan
usaha.
2 10 Oktober 2020 Menganalisis aspek-aspek produksi yang meliputi produk-
produk yang dihasilkan pada usaha konveksi Akom Jaya,
tahapan pengerjaan, pengambilan bahan baku dan proses
packing.
3 15 Oktober 2020 Menganalisis proses pemasaran.
4 26 Oktober 2020 Menganalisis rencana ke depan Usaha Konveksi AKOM
JAYA dan segala hal mengenai persiapan untuk
memajukan usaha tersebut.
5 29 Oktober 2020 Wawancara dengan wakil pemiik usaha.
6 31 Oktober 2020 Pamitan sekaligus mengucapkan terima kasih kepada
pemilik usaha.
Tulungagung, 6 November 2020
Mukhammad Taufiq Saputra
NIM. 12405173085
16
Form bukti konsultasi dengan DPL
BUKTI BIMBINGAN MAHASISWA PPL GELOMBANG III
“JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH”
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Nama Mahasiswa : Mukhammad Taufiq Saputra
Nama DPL : Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I
Lokasi PPL : AKOM JAYA Konveksi
Alamat Lokasi PPL : Desa Batangsaren Kec Kauman Kab Tulungagung
NO TANGGAL LAPORAN MAHASISWA PPL BIMBINGAN DPL
1
2
3
22 Oktober 2020
24 Oktober 2020
2 November 2020
Konsultasi Pemberian Judul Laporan
Konsultasi Pembuatan Video
Konsultasi Pengumpulan Tugas
Tulungagung, 6 November 2020
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan
Nurul Fitri Ismayanti, M.E.I
NIDN.2014032002
17
18