laporan praktik pengalaman lapangan...

35
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN EKONOMI SYARIAH PERAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) KENNY KERAJINAN KERUPUK (KKK) DALAM MEMBERDAYAKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI DESA KETANON Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Oleh: WAHYU FAJAR ISNAINI NIM: 12402173598 Dosen Pembimbing Lapangan Dr.Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag NIP. 197512112002122001 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG 2020

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

PERAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) KENNY

KERAJINAN KERUPUK (KKK) DALAM MEMBERDAYAKAN

PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI DESA KETANON

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Oleh:

WAHYU FAJAR ISNAINI

NIM: 12402173598

Dosen Pembimbing Lapangan

Dr.Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag

NIP. 197512112002122001

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN TULUNGAGUNG

2020

Page 2: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui

dan disahkan pada:

Hari : Senin

Tanggal : 09 November 2020

Di : Tulungagung

Judul Laporan : PERAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

(UMKM) KENNY KERAJINAN KERUPUK (KKK)

DALAM MEMBERDAYAKAN PEREKONOMIAN

MASYARAKAT DI DESA KETANON

MENYETUJUI

Dosen Pembimbing Lapangan

Dr.Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag

NIP. 197512112002122001

Mengesahkan

Dekan

Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

( Siswahyudianto, M.M )

NIDN. 2015068402

Page 3: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih

lagi Maha Penyayang atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan judul “PERAN

USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) KENNY KERAJINAN

KERUPUK (KKK) DALAM MEMBERDAYAKAN PEREKONOMIAN

MASYARAKAT DI DESA KETANON” yang telah dilaksanakan dalam kurun

waktu 31 hari terhitung mulai tanggal 05 Oktober 2020 sampai dengan 06

November 2020.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita

Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman

Jahiliyah menuju zaman yang terang benderang yakni Addinul Islam yang kita

nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah nanti.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk

implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di kampus

dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja

secara langsung di lapangan untuk menjadi tenaga profesional.

Dalam penulisan Laporan ini, penulis membutuhkan bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., Selaku Rektor IAIN Tulungagung.

2. Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Tulungagung.

3. Dr. Muhammad Aswad, M.A., selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.

4. Siswahyudianto, M.M., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.

5. Dr. Hj. Chusnul Chotimah, M. Ag selaku Dosen Pembimbing Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) yang senantiasa memberikan bimbingan dan

pengarahan kepada mahasiswa sehingga terselesaikannya laporan ini.

6. Tan Swie Liong selaku pemilik UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk)

Ketanon.

Page 4: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

iv

7. Tan Swie Liong selaku Pimpinan Marketing dan Pengelola yang telah

memberikan izin dan pengarahan kepada mahasiswa sehingga dapat

melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di UMKM KKK

(Kenny Kerajinan Kerupuk) Ketanon.

8. Seluruh Karyawan di UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk) di desa

Ketanon yang telah membantu kelancaran pelaksanaan Praktik

Pengalaman Lapangan.

9. Orang tua dan saudara yang selalu mendoakan dan mendukung.

10. Rekan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah bekerjasama

dengan baik sejak awal pelaksanaan sampai terselesaikannya laporan ini.

11. Teman-teman yang selalu memberikan semangat dalam melaksanakan

Praktik Pengalaman Lapangan.

12. Seluruh pihak yang ikut berpartisipasi hingga terselesaikannya Laporan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu tanpa mengurangi rasa terimakasih dan hormat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat

banyak kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun. Penulis juga berharap Laporan Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri.

Akhir kata, Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan

mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT. Aamiin....

Tulungagung, 09 November 2020

WAHYU FAJAR ISNAINI

NIM. 12402173598

Page 5: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN ........................................ ii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran ................................................................................ 1

B. Tujuan Dan Kegunaan ....................................................................... 3

C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan ....................................................... 5

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga .................................................................................. 6

B. Pelaksanaan Praktik ........................................................................... 9

C. Permasalahan Di Lapangan ............................................................... 10

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga ......................................................... 10

E. Analisis Hasil Temuan Studi ............................................................. 11

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ............................................... 12

B. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat .................................................. 15

C. Analisis UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk) .......................... 17

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 20

B. Saran ................................................................................................. 21

DAFTAR RUJUKAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Berita Acara Harian Individual

Berita Acara Konsultasi

Dokumentasi

Page 6: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Kegiatan UMKM berkaitan erat dengan tingkat perekonomian yang

dicapai oleh suatu negara. Semakin tinggi tingkat perekonomian yang

dicapai, maka kegiatan UMKM di negara tersebut juga relatif lebih tinggi.

Semakin besar pendapatan seseorang, maka akan semakin besar pula bagian

yang disisihkan untuk lapangan pekerjaan.1

Dalam mewujudkan tempat lapangan kerja yang dapat memikat calon

pekerja supaya lebih banyak yang berdatang untuk bekerja ditempat tersebut

maka memerlukan strategi pengembangan UMKM yang memiliki

keunggulan tersendiri. dalam perkonomian daerah saat ini untuk mewujudkan

pembangunan nasional pada bidang ekonomi tidak hanya menjadi tanggung

jawab pemerintah pusat tetapi juga menjadi tanggung jawab pemerintah

daerah karena dengan adanya Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah, yang berbunyi pemerintah daerah mempunyai

kewenangan yang luas dalam membangun potensi daerahnya. Diperlukan

berbagai upaya yang lebih inovatif dan kreatif oleh pemerintah daerah dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerahnya.

Dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat dilakukan dengan

memberikan kesempatan kepada usaha kecil menengah (UKM) yang dikelola

oleh masyarakat baik secara perseorangan maupun kelompok untuk terus

mengembangkan usahanya. UKM memiliki peran yang starategis dalam

penyerapan tenaga kerja dan sumber pendapatan daerah maupun masyarakat

lokal. Salah satunya adalah Kota yang menempatkan Usaha Kecil Menengah

(UKM) pada posisi yang strategis untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat.

Mengingat banyaknya pengangguran dan tidak semua orang memiliki

latar belakang pendidikan yang tinggi untuk memperoleh pekerjaan, maka

keberadaan UKM di Kabupaten Tulungagung ini memberikan peluang yang

1 I Gde Pitana dan Gayatri, Putu G, Sosiologi Pariwisata, (Yogyakarta: ANDI, 2005),

Hlm. 40.

Page 7: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

2

besar untuk penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat yang tidak memiliki

pendidikan tinggi atau masyarakat kecil dan menengah serta dapat dijadikan

sebagai sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun,

adanya dari UKM ini bukan berarti tanpa masalah, seperti halnya

permasalahan UKM berkaitan dengan permodalan, pemasaran, pengelolaan

yang kurang professional. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya pengetahuan

yang dimiliki UMKM. Melihat permasalahan yang dihadapi UMKM tersebut,

dibutuhkan peran dari pemerintah daerah yaitu Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Tulungagung yang berkewajiban untuk turut serta menyelesaikan

permasalahan tersebut melalui pemberdayaan UMKM.

Peranan penting pemerintah terlibat dalam lima wujud utama, yaitu

pertama, selaku stabilisator, peran pemerintah sebagai stabilitator sangat

penting dan harus dimainkan secara efektif. Kedua, selaku inovator,

pemerintah sebagai keseluruhan harus menjadi sumber dari hal hal baru.

Ketiga selaku modemisator, pemerintah bertugas untuk menggiring

masayarakat ke arah kehidupan yang modern. Keempat, selaku pelopor,

pemerintah harus menjadi panutan (role model) bagi seluruh masyarakat.

Kelima, selaku pelaksana sendiri, pemerintah masih dituntut untuk berperan

sebagai pelaksana sendiri berbagai kegiatan.

Kepedulian pemerintah terhadap kelangsungan UKM dapat dilihat

melalui pembinaan dan pengembangan secara berkesinambungan dan

berkelanjutan serta memiliki landasan hukum, antara lain UU No.5 Tahun

1984 tentang Perindustrian, SK Menteri Negara Koperasi dan UKM

No.32/Kep/M.KUKM/IV/2002,menyangkut Pedoman Penumbuhan dan

Pengembangan Setra UKM, PP No.7 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah 2005 2009, Inpres No.6 tahun 2007 tentang

Kebijakan Percepatan Sektor RIIL dan Pcmberdayaan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah. Menurut Siagian (2012: 142) Fungsi pcmerintah bagi UKM

adalah sebagai fasilitator, regulator, sekaligus katalisator pengembangan

UKM di daerah, hal tersebut tercantum dalam pasal 13 dan 14 ayat 1 UU

No.32/2004 tentang fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan

menengah.

Page 8: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

3

Untuk mencapai target yang diinginkan maka perlu adanya sebuah

pendekatan, strategi, dan program program sebagai tolak ukur bagi

pengembangan usaha mikro, kecil dan mengah. Berpedoman pada ketetapan

Menteri Negara Koperasi dan UKM dengan landasan GBHN dan Propemas

Strategi yang dilakukan: pertama adalah menumbuhkan iklim usaha yang

sehat dan kondusif bagi perkembangan UKM, kedua adalah peningkatan

akses kepada sumberdaya produktif, ketiga adalah pengembangan

kewirausahaan dan UKM berkeunggulan kompetitif.2

Analisis strategi pengembangan sangat diperlukan dalam pengelolaan

UMKM. Selain itu, diperlukannya dukungan antara masyarakat, swasta, dan

pemerintah sehingga dapat menjadikan UMKM sebaga stimulus dalam

peningkatan ekonomi kreatif. Dengan menggunakan analisis SWOT terhadap

strategi pengembangan yang tepat, diharapkan UMKM KKK (Kenny

Kerajinan Kerupuk) menjadi lapangan pekerjaan yang mensejahterakan bagi

masyarakat sekitar.

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan serta kegunaan dari Pelaksanaan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) adalah sebagai berikut:

1. Tujuan

Adapun tujuan umum yang ingin dicapai dalam Praktik

Pengalaman Lapangan yang disusun penulis melalui judul peran UMKM

Kenny Kerajinan Kerupuk dalam pemberdayaan masyarakat adalah

untuk memahami sebagai berikut:

a. Peran UMKM dalam pemberdayaan perekonomian masyarakat.

b. Kendala yang di hadapi UMKM dalam pemberdayaam

perekonomian masyarakat.

2 Siagian Sondang, Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi, dan Strateginya, (Jakarta:Bumi

Aksara,2012)

Page 9: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

4

2. Kegunaan Teoritis

Laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini

diharapkan dapat menjadi tambahan literatur atau referensi dan wawasan

terkait pemberdayaan masyarakat melalui UMKM.

3. Kegunaan Praktis

a. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Penelitian ini dapat digunakan sebagai media penyedia

informasi yang bermanfaat bagi perguruan tinggi dan penerapan

ilmu ekonomi secara langsung di lapangan.

b. Bagi Lembaga

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi serta

inovasi dalam menghadapi masa New-Normal ataupun pandemi

virus corona.

c. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini dapat menambah wawasan serta pengalaman

yang baik di lingkungan kerja yang belum di dapat saat perkuliahan

berlangsung.

Page 10: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

5

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Syariah

IAIN Tulungagung dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2020 sampai

dengan 6 November 2020. Berlangsung selama 31 hari dengan 1 kali

kunjungan dalam seminggu untuk melaksanakan praktiknya. Hal tersebut

dikarenakan saat ini sedang masa Pandemi Covid 19 yang membuat

setiap mahasiswa harus jaga jarak (social distancing) dan melaksanakan

Praktik Pengalaman Lapangan dari rumah masing-masing.

2. Tempat Pelaksanaan

Tempat atau lokasi pelaksanaan Praktik Pengalaman lapangan

(PPL) ini di UMKM KKK yang bertempat di desa Ketanon, Kecamatan

Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung dengan jumlah peserta 2 orang

Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah, Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi

Bisnis Islam IAIN Tulungagung antara lain: Wahyu Fajar Isnaini dan

Pindan Among Sentono.

Page 11: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

6

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga

1. Sejarah Berdirinya UMKM Kenny Kerajinan Kerupuk

UMKM KKK berdiri sejak tahun 2005. Sebelum mendirikan

perusahaan tersebut pemilik dan suaminya awalnya bekerja di toko.

Dengan penghasilan yang diperoleh dari bekerja hanya dapat untuk

memenuhi kebutuhan sehari hari saja dan tidak ada penghasilan yang

dapat ditabungkan. Oleh karena itu muncul keinginan untuk mempunyai

pekerjaan lain tanpa ikut dengan orang lain atau bekerja sendiri. Maka

pemilik memutuskan untuk keluar dari pekerjaan lamanya dengan

mencoba pekerjaan baru yaitu berdagang kerupuk mentah dengan hanya

bermodal kendaraan sepeda onthel. Pada saat itu pemilik menawarkan

kerupuk dan pasar kepasar mulai sekitar tahun 1995 tanpa ada yang

membantu karena suami dari si pemilik masih ikut kerja kepada orang

lain dan beliau melarang suaminya untuk keluar dari pekerjaannya

sebelum usaha dari pemilik dalam berdagang kerupuk berhasil.

Kemudian dari tahun ketahun kerupuknya laris dipasaran sehingga

memperoleh pemasukan atau keuntungan ,dengan begitu pemilik

memperkerjakan seorang karyawan karena sudah mampu umuk menggaji

karyawan tersebut supaya dapat ikut membantu mengamar kerupuk ke

para konsumennya dan juga dapal membeli kendaraan baru yang lebih

besar yaitu mobil pickup sehingga pemilik tidak lagi menggunakan

sepeda ontel.

Kerupuk mentah yang pertama kali dijual adalah kerupuk

pelompong meskipun pada saat itu pemilik belum memproduksi kerupuk

pelompong sendiri karena belum profesional dalam membuat dan sering

mengalami kegagalan sehingga pemilik mengambil dari prudusen

kerupuk pelompong yang ada dipojok ngantru. Dengan semakin

berkembangnya usaha kerupuk maka pemilik mendirikan perusahaan

dagang pada tahun 2005 bersama suaminya dengan nama UMKM KKK.

Sekaligus mendirikan pabrik pembuatan kerupuk pelompong karena

Page 12: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

7

sudah memiliki karyawan profesional yang dapat membuat kerupuk

pelompong. Pada saat perusahaan sudah berdiri suami dari pemilik

pcrusahaan sudah tidak bekerja lagi ditoko sehingga suami pemilik ikut

membantu pada pemsahaan tersebul karena dengan semakin banyak

konsumen yang membeli diperusahaan.

Dalam produksi yang sudah berjalan lima tahun mulai dari tahun

2005 maka pada tahun 2010 UMKM KKK mendapatkan izin dari

Departemen Kesehatan dan sudah terdaftar produk yang diproduksi yaitu

kerupuk pelompong dengan nomor P.IRT yaitu 206350401938. Selain

selalu memberikan santunan kepada anak yatim serta menzakatkan

sebagian hartanya dalam bentuk beras kemushola mushola yang ada

dilingkungan sekitar perusahaan maka UMKM KKK masih tetap

bertahan sampai saat ini dan terus mengalami kemajuan dari tahun

ketahun, kerupuk pelompong yang diproduksi sendiri perusahaan juga

menjual berbagai macam kerupuk seperti kerupuk udang, kerupuk uyel,

kerupuk bunga dan lain sebagainya. Dengan usaha kerja keras UMKM

KKK kini sudah memiliki banyak karyawan serta konsumen dari

berbagai daerah dan dengan diimbangi amal ibadah dari pemilik seperti

setiap tahun.

2. Contoh Gambar Produk Dari UMKM KKK

Page 13: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

8

3. Tujuan UMKM KKK

Tujuan dari UMKM KKK adalah untuk memberdayakan

masyarakat melalui lapangan pekerjaan dan mencari keuntungan dari

berdagang kerupuk, melakukan barter serta untuk melestarikan kerajinan

kerupuk tradisional yang ada di kabupaten Tulungagung khususnya

kerupuk pelompong karena UMKM KKK merupakan satu-satunya

pengrajin kerupuk pelompong yang ada di Kabupaten Tulungagung.

4. Lokasi UMKM KKK

Lokasi UMKM KKK berada di Jl. Pahlawan Gg 1 no.12

Dsn.Kedungsingkal, Desa.Ketanon, Kec. Kedungwaru,

Kabupaten.Tulungagung, Jawa Timur.

Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Tulungagung yaitu:

1. Batas sebelah barat yaitu Kabupaten Trenggalek

2. Batas sebelah timur yaitu Kabupaten Blitar

3. Batas sebelah utara yaitu Kabupaten Kediri

4. Batas sebelah selatan yaitu Samudera Hindia

5. Struktur UMKM KKK

a. Struktur

Pemilik UMKM KKK

Karyawan

Konsumen / Pelanggan

Page 14: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

9

b. Tugas Pokok Dan Fungsi

1. Pemilik UMKM KKK

Mengatur dan Mengelola Usaha

2. Karyawan

Membuat kerupuk, Melayani pembeli dan mengirim barang

kepada konsumen

3. Konsumen/Pelanggan

Membeli Produk dari UMKM KKK

B. Pelaksanaan Praktik di UMKM KKK

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan di UMKM

KKK dimulai pada tanggal 05 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 06

November 2020. Kegiatan kunjungan atau observasi dilakukan sebanyak 4

kali dalam sebulan pada jam kerja yaitu pukul 13.00 WIB sampai dengan

pukul 15.00 WIB. Kegiatan diawali dengan menemui Bapak Tan Swie Liong

selaku pemilik dan pengelola UMKM KKK yang telah memberikan izin

untuk melaksanakan PPL di UMKM KKK Kenny Kerajinan Kerupuk.

Adapun kegiatan yang saya lakukan selama praktik diantaranya:

1. Melakukan wawancara kepada Bapak Tan Swie Liong selaku pemilik

dan pengelola UMKM KKK untuk memperoleh informasi dan data yang

dibutuhkan.

2. Mengobeservasi setiap bagian dari tempat UKMK KKK

3. Menggali informasi mengenai strategi pemberdayaan masyarakat yang

dilakukan di UMKM KKK di Desa Ketanon

4. Membuat Video Dokumentasi sebagai bahan penilaian akhir PPL

5. Mengamati para konsumen yang bertransaksi jual beli yang berdatangan

ke UMKM KKK

Page 15: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

10

C. Permasalahan di Lapangan

1. Masalah rendahnya tingkat pendapatan per kapita sumber daya manusia.

Terkadang masyarakat memaksa bekerja dalam tekanan seperti pekerjaan

yang tidak cocok atau bahkan bekerja seaadanya, karena sulitnya

mendapatkan lapangan pekerjaan, dan akhirnya upah atau gajipun yang

didapat juga rendah, hal itu disebabkan demi untuk menyambung hidup

dan menafkahi keluarga. Pendapatan perkapita yang masih rendah

berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan

hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera. Pendapatan per

kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli) masyarakat

rendah, sehingga hasil-hasil pendapatan harus disesuaikan jenis dan

harganya.

2. Masalah dalam pelatihan yang dilaksanakan selalu ada dan pelatih harus

berusaha membenahi pengaruh kendala-kendala tersebut. Kendala-

kendala pelatihan akan menghambat lancarnya pelaksanaan latihan,

sehingga sasaran yang tercapai kurang memuaskan. Kendala- kendala

pelatihan berkaitan erat dengan peserta/karyawan, pelatih atau instruktur,

dan fasilitas pelatihan, kendala tersebut seperti Peserta program pelatihan

mempunyai latar belakang yang tidak sama, atau heterogen, seperti skill

dasarnya atau bakat, pengalaman kerjanya, dan usianya. Hal ini akan

menyulitkan dan menghambat kelancaran pelaksanaan latihan dan

pendidikan karena daya tangkap, persepsi, dan daya pikir mereka yang

berbeda.

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga

Salah satu permasalahan yang masih ditangani oleh UMKM

KKK(Kenny Kerajinan Kerupuk) yakni peralatan untuk produksi kerupuk,

ditambah lagi dengan daya saing dari UMKM kerupuk lain yang ada di

Kabupaten Tulungagung membuat pemiliki dan pengelola harus menyiapkan

cara baru supaya tidak kalah saing dari UMKM lain. Tanggapan dari Bapak

Tan Swie Liong selaku pengelola UMKM KKK adalah dengan melakukan

bimbingan kepada karyawannya agar menjadi pengrajin kerupuk yang kreatif

Page 16: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

11

dan inovatif dalam menciptakan jenis produk kerupuk yang baru, serta selalu

mengupdate atau memperbarui peralatan produksi kerupuk agar semakin

canggih.

E. Analisis Hasil Temuan Studi

Perusahaan atau pihak swasta disarankan untuk memberikan bantuan

modal. Bantuan modal itu diharapkan bisa menjadi tambahan masyarakat dan

sumber daya manusia untuk menggerakan usahanya atau membuka usaha

baru yang dapat banyak menyerap tenaga kerja dan Perusahaan juga

memberikan dana kesejahteraan kepada seluruh karyawannya supaya

kesejahteraan karyawannya terjamin. Selain itu perusahaan harus

menyediakan sarana dan prasarana untuk melatih keterampilan para

karyawannya agar bisa terampil, maka dari itu UMKM KKK Membuka

lowongan pekerjaan agar masayrakat didaerah bisa bekerja dan mendapatkan

pendapatan yang sesuai(layak).

Pelatihan tim merupakan bekerjasama terdiri dari sekelompok Individu

untuk menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama dalam sebuah tim kerja.

Selain itu pelatihan kreatifitas berlandaskan pada asumsi hahwa kreativitas

dapat dipelajari. Maksudnya tenaga kerja diberikan peluang untuk

mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang berdasar pada penilaian

rasional dan program-program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk

meningkatkan perestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta

memperbaiki kepuasan kerja.

Page 17: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

12

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan tidak mempunyai pengertian model tunggal.

Pemberdayaan dipahami sangat berbeda menurut cara pandang orang maupun

konteks kelembagaan, politik, dan sosialbudayanya. Ada yang memahami

pemberdayaan sebagai proses mengembangkan, memandirikan,

menswadayakan, memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan

bawah terhadap kekuatan kekualan penekan di segala bidang dan sektor

kehidupan.

Ada pihak lain yang menegaskan bahwa pemberdayaan adalah proses

memfasilitasi warga masyarakat secara bersama sama pada sebuah

kepentingan bersama atau urusan yang secara kolektif dapat mengidemiflkasi

sasaran, mengumpulkan sumber daya, mengerahkan suatu kampanye aksi dan

oleh karena itu membantu menyusun kembali kekuatan dalam komunitas.

Ada juga yang memahami pemberdayaan secara makro sebagai upaya

mengurangi ketidakmerataan dengan memperluas kemampuan manusia

(melalui, misalnya, pendidikan dasar umum dan pemeliharaan kesehatan,

bersama dengan perencanaan yang cukup memadai bagi perlindungan

masyarakat) dan memperbaiki distribusi modal-modal yang nyata (misal

lahan dan akses terhadap modal). Berdasarkan hal itu maka inti dari

pemberdayaan adalah3:

1. Suatu upaya atau proses pembangunan yang berkesinambungan,

yang berarti dilaksanakan secara terorganisir, dan bertahap dimulai dari tahap

permulaan hingga lahap kegiatan tindak lanjut dan evaluasi (follow up activity

and evaluation).

2. Suatu upaya atau proses memperbaiki (to improve) kondisi

ekonomi, sosial, dan kebudayaan masyarakat untuk mencapai kualitas hidup

yang lebih baik.

3. Suatu upaya atau proses menggali dan memanfaatkan potensi-

potensi yang dimiliki masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

mereka, sehingga prinsip to help the community to help themselves dapat

menjadi kenyataan.

3 Adi, I. R. Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat sebagai Upaya Pemberdayaan

Masyarakat. (Jakarta: Rajawali Press.2013).

Page 18: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

13

4. Suatu upaya atau proses memandirikan masyarakat, dengan cara

menggalang partisipasi aktif dalam masyarakat berupa bentuk aksi bersama

(group action) di dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan

kebutuhannya. Jadi, pemberdayaan masyarakat desa dapat dipahami dengan

beberapa cara pandang.

Pertama, pemberdayaan dimaknai dalam konteks menempatkan posisi

berdiri masyarakat. Posisi masyarakat bukanlah obyek penerima manfaat

(beneficiaries) yang tergantung pada pemberian dari pihak luar seperti

pemerintah, melainkan dalam posisi sebagai subyek (agen atau partisipan

yang benindak) yang berbuat secara mandiri. Berbuat secara mandiri bukan

berani lepas dari tanggungjawab negara. Pemberian layanan publik

(kesehatan, pendidikan, perumahan, transponasi dan seterusnya) kepada

masyarakat tentu merupakan tugas (kewajiban) negara secara given.

Masyarakat yang mandiri sebagai panisipan berani terbukanya ruang dan

kapasitas mengembangkan potensi kreasi, mengontrol lingkungan dan

sumberdayanya sendiri, menyelesaikan masalah secara mandiri, dan ikut

menentukan proses politik di ranah negara. Masyarakat ikut berpartisipasi

dalam proses pembangunan dan pemerintahan.

Kedua, titik pijak pemberdayaan adalah kekuasaan (power), sebagai

jawaban atas ketidakberdayaan (powerless) masyarakat. Ilmu sosial

tradisional menekankan bahwa kekuasaan berkaitan dengan pengaruh dan

kontrol. Pengenian ini berasumsi bahwa kekuasaan sebagai suatu yang lidak

berubah atau tidak dapat diubah. Kekuasaan sesungguhnya tidak terbatas

pada pengertian diatas. Kekuasan tidak vakum dan terisolasi, kekuasaan

senantiasa hadir dalam konteks relasi antar manusia. Kekuasaan tercipta

dalam relasi sosial. Karena itu kekuasaan dan hubungan kekuasaan dapat

berubah.

Dengan pemahaman kekuasaan sepeni itu, pemberdayaan sebagai

sebuah proses perubahan memiliki konsep yang bermakna. Dengan kata lain,

kemungkinan terjadinya proses pemberdayaan sangat tergantung pada dua

hal: (1) bahwa kekuasaan dapat berubah. Jika kekuasaan tidak dapat berubah,

pemberdayaan tidak mungkin terjadi dengan cara apapun; dan (2) bahwa

kekuasaan dapat diperluas. Konsep ini menekankan pengenian kekuasaan

yang tidak statis, melainkan dinamis.

Ketiga, pemberdayaan terbentang dari proses sampai visi ideal. Dari

sisi proses, masyarakat sebagai subyek melakukan tindakan atau gerakan

secara kolektif mengembangkan potensi kreasi, memperkuat posisi tawar, dan

meraih kedaulatan. Dari sisi visi ideal, proses tersebut hendak mencapai suatu

kondisi dimana masyarakal mempunyai kemampuan dan kemandirian

Page 19: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

14

melakukan voice, akses dan kontrol terhadap lingkungan, komunitas,

sumberdaya dan relasi sosial politik dengan negara. Proses untuk mencapai

visi ideal tersebut harus tumbuh dari bawah dan dari dalam masyarakat

sendiri. Namun, masalahnya, dalam kondisi struktural yang timpang

masyarakat sulit sekali membangun kekuatan dari dalam dan dari bawah,

sehingga membutuhkan “intervensi” dari luar.

Hadirnya pihak 1uar (pemerintah, NGOs, organisasi masyarakat sipil,

organisasi agama, perguruan tinggi, dan lain lain) ke komunitas bukanlah

mendikte, menggurui, atau menentukan, melainkan bertindak sebagai

fasilitator (katalisator) yang memudahkan, menggerakkan, mengorganisir,

menghubungkan, memberi ruang, mendorong, membangkitkan dan

seterusnya. Hubungan antara komunitas dengan pihak lua: itu bersifat setara,

saling percaya, saling menghormati, terbuka, serta saling belajar unluk

tumbuh berkembang secara bersama-sama.

Keempat, pemberdayaan terbentang dari level psikologis personal

(anggota masyarakat) sampai ke level struktural masyarakat secara kolektif‘

Sasaran pemberdayaan adalah masyarakal, yang di dalamnya mewadahi

warga secara individual maupun komunitas secara kolektif. Pemberdayaan

adalah upaya membangkitkan kekuatan dan potensi masyarakat yang

bertumpu pada komunitas lokal melalui pendekalan partisipatif dan belajar

bersama. Dari sisi strategi, pendekalan dan proses, pemberdayaan merupakan

gerakan dan pendekatan berbasis masyarakat lokal maupun bertumpu pada

kapasitas lokal, yang notabene bisa dimasukkan ke dalam kerangka

pembahaman menuju kemandirian masyarakat.

Dasar pemikiran pemberdayaan masyarakat adalah memajukan

kemampuan masyarakat desa untuk mengelola secara mandiri urusan

komunitasnya. Dalam hal pemberdayaan masyarakat desa, UU Desa

menempatkan kesepakatan bersama seluruh warga desa sebagai pedoman

bagi Pemerintah Desa dalam mengelola kewenangannya untuk mengurus dan

mengatur Desa.

Pemberdayaan masyarakat memprioritaskan panisipasi masyarakat

dalam proses pengambilan kepulusan sekaligus mengembangkan kontrol

publik atas implementasi dari keputusan keputusan publik. Dengan demikian,

dalam pemberdayaan masyarakat ditekankan adanya keutamaan politik.

Politik dalam rangka pemberdayaan masyarakat ini merupakan transformasi

politik ke dalam tindakan nyata, khususnya demokrasi hadir dalam hidup

sehari hari. Melalui penerapan demokrasi musyawarah mufakat setiap warga

desa berkesempatan untuk berpanisipasi dalam pembangunan sesuai konteks

hidupnya masing masing. Dengan demikian, demokrasi memberi ruang bagi

Page 20: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

15

anggota masyarakat dalam melindungi dan memperjuangkan kepemingan

mereka.

Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan

kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan

pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, sena

memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan,

dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas

kebutuhan masyarakat Desa.4

B. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat

Dalam upaya agar masyarakat berdaya maka memerlukan intervensi.

Ada beberapa tahapan intervensi yang direncanakan agar tercapai

keberhasilan pemberdayaan tersebut. Tahapan yang dilakukan lebih dekat

sebagai upaya pengembangan masyarakat. Pengembangan masyarakat yang

dilakukan diharapkan berujung pada terrealisasinya proses pemberdayaan

masyarakat. Tahapan dalam proses pengembangan masyarakat, yaitu:

1).Tahap persiapan (engagement)

Tahap persiapan dalam kegiatan pengembangan masyarakat terdiri

dua hal, yaitu persiapan petugas dan persiapan lapangan. Persiapan petugas

diperlukan untuk menyamakan persepsi antar anggota tim sebagai pelaku

perubahan mengenai pendekatan apa yang akan dipilih dalam melakukan

pengembangan masyarakat. Sedangkan persiapan lapangan dilakukan melalui

studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran, baik dilakukan

secara formal maupun informal. Bila sudah ditemukan daerah yang ingin

dikembangkan, petugas harus mencoba menerobos jalur formal untuk

mendapat perizinan dari pihak terkait. Di samping itu, petugas juga harus

menjalin kontak dengan tokoh tokoh informal agar hubungan dengan

masyarakat dapat terjalin dengan baik.

2). Tahap pengkajian (assessment)

Proses pengkajian yang dilakukan dengan mengidentikaasi masalah

atau kebutuhan yang diekspresikan dan sumber daya yang dimiliki komunitas

sasaran. Masyarakat dilibatkan secara aktif agar permasalahan yang keluar

adalah dari pandangan mereka sendiri, dan petugas memfasilitasi warga untuk

menyusun prioritas dari permasalahan yang mereka sampaikan. Hasil

pengkajian ini akan ditindaklanjuti pada tahap berikumya, yaitu tahap

perencanaan.

4 Undang Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal l Ayat (12)

Page 21: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

16

3) Tahap perencanaan alternatif kegiatan (planning)

Pada tahap ini petugas secara panisipatif mencoba melibatkan warga

untuk berpikir tentang masalah yang mereka hadapi, bagaimana cara

mengatasinya serta memikirkan beberapa altematif program dan kegiatan

yang dapat dilakukan.

4) Tahap formulasi rencana aksi (formulation action plan)

Pada tahap ini petugas membantu masing-masing kelompok untuk

merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang akan mereka

lakukan guna mengadaptasi permasalahan yang ada, Pada tahap ini

diharapkan petugas dan masyarakat sudah dapat membayangkan dan

menuliskan tujuan jangka pendek tentang apa yang akan dicapai dan

bagaimana mencapai tujuan tersebut.

5) Tahap implementasi kegiatan (implementation)

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling

penting dalam proses pengembangan masyarakat, karena sesuatu yang sudah

direncanakan dengan baik dapat melenceng dalam pelaksanaan di lapangan

bila tidak ada kerjasama amara pelaku perubahan dan warga masyarakat,

maupun kerjasama antarwarga.

6) Tahap evaluasi (evaluation)

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap

program yang sedang berjalan. Pada tahap ini sebaiknya melibatkan warga

untuk melakukan pengawasan secara internal agar dalam jangka panjang

diharapkan membentuk suatu sistem dalam masyarakat yang lebih mandiri

dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Evaluasi dimaksudkan untuk

memberikan umpan balik bagi perbaikan kegiatan.

7) Tahap terminasi (termination)

Tahap ini merupakan tahap ‘perpisahan’ hubungan secara formal

dengan komunitas sasaran. Tenninasi dilakukan seringkali bukan karena

masyarakat sudah dianggap mandiri, letapi karena proyek sudah harus

dihentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang ditetapkan sebelumnya,

atau karena anggaran sudah selesai dan tidak ada penyandang dana yang

dapat dan mau meneruskan program tersebut5.

Ketujuh tahapan intervensi di atas merupakan proses siklikal yang

dapat berputar guna mencapai perubahan yang lebih baik, terutama setelah

5 Eko Sutoro. Reformasi Politik dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:2004. APMD Press.

Page 22: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

17

dilakukan evaluasi proses (monitoring) terhadap pelaksanaan kegiatan yang

ada. Siklus juga dapat berbalik di beberapa tahapan yang lainnya, misalnya

ketika akan memfotmulasikan rencana aksi, ternyata petugas dan masyarakat

merasakan ada keanehan atau perkembangan barn di masyarakat sehingga

mereka memutuskan untuk melakukan pengkajian kembali (reassessment)

terhadap apa yang sudah dilakukan sebelumnya.

C. Analisis UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk)

1. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi

berbagai faktor secara sistemastis dalam rangka merumuskan strategi

perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan

kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman

(threats). Analisi SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan internal

strength dan weaknesses serta lingkungan internal opportunities dan

threats yang dihadapi dunia bisnis. Dengan menggunakan analisis

SWOT, keputusan-keputusan stratejik yang baik dapat dihasilkan. 6

2. Analisis SWOT UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk)

1. Faktor Kekuatan (Strength) UMKM KKK (Kenny Kerajinan

Kerupuk)

a. Kerupuk dari bahan tepung yang mengandung gizi seperti

protein dan karbohidrat.

b. Adanya kebiasaan masyarakat Indonesia yang menyukai

kerupuk untuk di konsumsi setiap hari baik sebagai lauk

pengganti , cemilan maupun lauk makanan.

c. Harganya terjangkau, relatif murah dan ramah kantong

terhadap konsumen.

d. Bahan yang masih sangat mudah untuk di dapatkan.

6 Marimin, Teknik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk, (Jakarta:

Grasindo, 2010), Hlm. 58.

Page 23: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

18

2. Faktor Kelemahan (Weakness) UMKM KKK (Kenny

Kerajinan Kerupuk)

a. Sebagian penggunaan alat-alat ada yang masih

menggunakan tenaga manual sehingga jika para pekerja tidak

masuk kerja bisa menghambat hasil produksi.

b. Susahnya saluran pendistribusian produk di luar provinsi

karena terkena pajak yang lumayan besar sehingga keuntungan

juga kecil, belum lagi dalam perjalanan yang jauh ada

kemungkinan kerupuk bisa rusak dalam perjalanan dan kerugian

semakin besar.

c. Bentuk pengemasan yang kurang menarik akibat kurangnya

teknologi dan informasi yang mendukung perkembangan usaha.

d. Kurangnya dukungan modal serta mitra usaha yang cocok

untuk mencapai kemajuan usaha di masa mendatang

3. Faktor Peluang (Opportunities) UMKM KKK (Kenny

Kerajinan Kerupuk)

a. Permintaan yang banyak sehingga membuka peluang pasar

yang cukup Luas untuk berkembangnya usaha pengolahan

kerupuk di masa sekarang dan masa mendatang.

b. Harga penjualan produk yang konstan dan stabil.

c. Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar

yang belum mempunyai pekerjaan .

d. Melakukan promosi menggunakan teknologi.

Page 24: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

19

4. Faktor Ancaman (Threath) UMKM KKK (Kenny Kerajinan

Kerupuk)

a. Produk ini mengandalkan sinar matahari/(cuaca) sehingga

kondisi cuaca yang mempengaruhi proses hasil dai produksi

produk.

b. Penggunaan teknologi baru didalam persaingan produksi

yang tidak mampu diimbangi oleh usaha pengolahan kerupuk

ikan skala rumah tangga.

c. Adanya persaingan dengan UMKM lain yang ada di

Kabupaten Tulungagung.

Page 25: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

20

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Peran UMKM KKK dalam memberdayakan perekonomian masyarakat

adalah sebagai fasilitator dengan memberikan pembekalan keterampilan

dan menciptakan lapangan pekerjaan.

2. Kendala-kendala yang dihadapi UMKM KKK dalam memberdayakan

perekonomian masyarakat adalah SDM yang belum terampil, peralatan

yang sepenuhnya belum modern, dan kurangnya coach atau pelatih untuk

mendidik jumlah karyawan yang banyak.

Page 26: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

21

B. Saran

1. Untuk Instansi/ Lembaga PPL

Kepada pihak UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk)

diharapkan untuk tidak ragu dalam memberikan tugas atau perintah

kepada mahasiswa yang melakukan Praktik Pengalaman Lapangan dan

memberikan teguran apabila terdapat kesalahan yang disengaja maupun

tidak disengaja.

2. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Sebagai Pengelola PPL

Karena Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan pada masa

Pandemi Covid 19. Diharapkan kepada pihak fakultas memberikan

petunjuk teknis dan ketentuan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan

lebih jelas lagi supaya mahasiswa tidak bingung dalam menjalankan

tugasnya.

3. Untuk Mahasiswa sebagai Peserta

Untuk mahasiswa peserta praktik termasuk saya sendiri, lebih

mempersiapkan diri untuk melakukan Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL), lebih memahami segala hal yang sudah dipelajari di kampus

supaya dapat diterapkan ditempat kerja nantinya dan memulai manajemen

kehidupan pribadi menjadi lebih baik lagi. Mulai dari apa yang ingin

dicapai, tujuan, pelaksanaan kegiatan, serta evaluasi terhadap apa yang

telah dilakukan dan dicapai.

Page 27: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

DAFTAR RUJUKAN

Siagian, Sondang,(2012), Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi, dan Strateginya,

Jakarta:Bumi Aksara.

Kuncoro, Mudrajat, 2007, Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi untuk Bisnis

dan Ekonomi, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Adi, I. R. (2013). Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat sebagai

Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Press.

Eko, Sutoro (2004). Reformasi Politik dan Pemberdayaan Masyarakat.

Yogyakarta: APMD Press.

Suharto, Edi (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung:

Refika Aditama.

Zubaedi. (2007). Wacana Pembangunan Alternatif: Ragam Perspektif

Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Ar Ruzz

Media Group

Page 28: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

LAMPIRAN

-

LAMPIRAN

Page 29: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

BERITA ACARA HARIAN

PPL JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG

GELOMBANG III TAHUN 2020

Pada tanggal 05 Oktober Sampai tanggal 06 November 2020, bertempat di

UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk) Desa Ketanon, Kecamatan

Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, telah dilaksanakan PPL Jurusan Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang III

Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut:

Nama : Wahyu Fajar Isnaini

NIM : 12402173598

Jurusan : Ekonomi Syariah

No. Hari/Tanggal Pukul Kegiatan

1. Senin, 05 Oktober 2020 08.00 Mencari artikel atau jurnal terkait Praktik

Pengalaman Lapangan

2. Selasa, 06 Oktober 2020 08.00 Menyusun acara yang akan dilakukan di

UMKM KKK

3. Rabu, 07 Oktober 2020 09.00 Melakukan Kumpul dengan kelompok untuk

membahas tugas

4. Kamis, 08 Oktober 2020 10.00 Mengumpulkan berkas-berkas yang sekiranya

penting untuk di pakai di lokasi PPL

5. Jumat, 09 Oktober 2020 10.00 Mengumpulan tema laporan penelitian kepada

Dosen Pembimbing Lapangan

6. Sabtu, 10 Oktober 2020 09.00 Mengerjakan review pendalaman materi

7. Minggu, 11 Oktober 2020 09.00 Melanjutkan mengerjakan review

8. Senin, 12 Oktober 2020 15.00 Mencari artikel atau jurnal sebagai tambahan

referensi

9. Selasa, 13 Oktober 2020 10.00 Membuat rancangan judul laporan penelitian

10. Rabu, 14 Oktober 2020 07.00 Bimbingan pengajuan judul Laporan Penelitian

kepada Dosen Pembimbing Lapangan

Page 30: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

11. Kamis, 15 Oktober 2020 13.00 Survei di lokasi PPL

12. Jumat, 16 Oktober 2020 09.00 Merencanakan kegiatan PPL

13. Sabtu, 17 Oktober 2020 14.00 Menyetorkan surat perizinan dari kampus ke

lokasi PPL

14. Minggu, 18 Oktober 2020 - Lokasi PPL Libur

15. Senin, 19 Oktober 2020 17.00 Menyusun daftar pertanyaan wawancara yang

ingin diajukan kepada UMKM KKK

16. Selasa, 20 Oktober 2020 13.00 Melakukan wawancara kepada UMKM KKK

17. Rabu, 21 Oktober 2020 09.00 Menganalisis dan mendengarkan kembali hasil

wawancara tentang profil UMKM KKK

18. Kamis, 22 Oktober 2020 09.00 Mulai mengerjakan Laporan PPL

19. Jumat, 23 Oktober 2020 10.00 Menulis laporan bagian permasalahan di

lapangan

20. Sabtu, 24 Oktober 2020 10.00 Melanjutkan menulis laporan bagian tanggapan

dari pihak lembaga

21. Minggu, 25 Oktober 2020 - Lokasi PPL libur

22. Senin, 26 Oktober 2020 13.00 Melakukan kunjungan ke UMKM KKK untuk

menanyakan hal yang belum diketahui

23. Selasa, 27 Oktober 2020 09.00 Mencari jurnal atau artikel sebagai tambahan

referensi

24. Rabu, 28 Oktober 2020 09.00 Menulis laporan bagian pengertian

pemberdayaan masyarakat

25. Kamis, 29 Oktober 2020 09.00 Melanjutkan mengerjakan laporan

26. Jumat, 30 Oktober 2020 09.00 Mengerjakan Laporan

27. Sabtu, 31 Oktober 2020 07.00 Mengerjakan laporan

28. Minggu, 01 November

2020

09.00

Membuat Video

29. Senin, 02 November 2020 09.00 Mencari jurnal atau artikel sebagai tambahan

referensi

30. Selasa, 03 November 2020 09.00 Melanjutkan mengerjakan Laporan

31. Rabu 04 s/d 06 November 08.00 Agenda sama yaitu merekap dan mengerjakan

Page 31: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

2020 seluruh kegiatan mulai tanggal 05 Oktober

sampai 06 November 2020 ke dalam laporan

berita acara harian dan menyelesaikan seluruh

laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan.

Tulungagung, 09 November 2020

WAHYU FAJAR ISNAINI

NIM: 12402173598

Page 32: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

BERITA ACARA KONSULTASI

Nama : Wahyu Fajar Isnaini

NIM : 12402173598

Jurusan : Ekonomi Syariah

DPL : Dr.Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag

Judul laporan : PERAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)

KENNY KERAJINAN KERUPUK (KKK) DALAM

MEMBERDAYAKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI

DESA KETANON

No. Hal Yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf

1. Konsultasi mengenai pembuatan cara

dan sistematika pembuatan judul.

Dosen pembimbing lapangan

memberikan tatacara dalam

membuat judul laporan.

2. Konsultasi mengenai judul laporan Dosen pembimbing menyetujui

judul laporan.

3. Konsultasi mengenai pengumpulan

berkas laporan.

Dosen pembimbing lapangan

menganjurkan sistematika laporan

PPL harus sesuai buku pedoman

4. Konsultasi mengenai pengumpulan

laporan akhir PPL.

Disetujui

Tulungagung, 17 November 2020

Dr.Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag

NIP. 197512112002122001

Page 33: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung
Page 34: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

DOKUMENTASI

Saat mewawancarai Istri Pemilik UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk)

Setelah wawancara dengan pemilik UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk)

Desa Ketanon

Page 35: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung

Setelah wawancara dengan Istri pemilik UMKM KKK (Kenny Kerajinan

Kerupuk) Desa Ketanon

Hasil produksi dari UMKM KKK (Kenny Kerajinan Kerupuk)