laporan ppl 39 geo 2013

56
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tombak utama untuk memajukan suatu bangsa adalah pendidikan. Bahkan pendidikan dijadikan sebagai salah satu indikator dalam menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) disamping tingkat perekonomian dan kesehatan. Melalui pendidikanlah suatu bangsa dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan tentu dipengaruhi oleh kualitas dari pendidikan itu sendiri. Semakin baik kualitas pendidikan, maka semakin baik pula kualitas output yang dihasilkan dari pendidikan tersebut. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas dari komponen-komponen yang terdapat dalam pendidikan itu sendiri. Salah satu komponen utamanya adalah guru. Di Indonesia sendiri, pemerintah sudah berusaha meningkatkan 1

Upload: pradita-athayandini

Post on 26-Nov-2015

63 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan Geografi

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSalah satu tombak utama untuk memajukan suatu bangsa adalah pendidikan. Bahkan pendidikan dijadikan sebagai salah satu indikator dalam menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) disamping tingkat perekonomian dan kesehatan. Melalui pendidikanlah suatu bangsa dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan tentu dipengaruhi oleh kualitas dari pendidikan itu sendiri. Semakin baik kualitas pendidikan, maka semakin baik pula kualitas output yang dihasilkan dari pendidikan tersebut. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas dari komponen-komponen yang terdapat dalam pendidikan itu sendiri. Salah satu komponen utamanya adalah guru. Di Indonesia sendiri, pemerintah sudah berusaha meningkatkan kualitas guru dalam lembaga pendidikan formal melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Selain guru, akan semakin baik jika calon-calon guru juga ditingkatkan kualitasnya.Masalah peningkatan kualitas guru terletak pada kepribadian, keahlian, dan keterampilan, yang semuanya terangkum dalam istilah kompetensi guru (Profesionalisme Guru). Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan keahlian melalui pengalaman nyata bagi calon guru agar dapat menguasai ilmu keguruan secara utuh dan terpadu. Oleh karena itu, dalam rangka menyiapkan calon guru yang berkualitas, memiliki wawasan, sikap dan keterampilan dasar di dalam mengajar, maka Universitas Negeri Jakarta mewujudkannya dalam suatu kegiatan yang dinamakan dengan Praktek Pengalaman Lapangan atau PPL.Dengan adanya kegiatan PPL ini diharapkan dapat menghasilkan calon-calon guru yang berkualitas sehingga dapat lebih meningkatkan kualitas pendidikan kelak.Berdasarkan hal-hal tersebut, selain kegiatan PPL sebagai salah satu bagian dari kegiatan perkuliahan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa kependidikan Universitas Negeri Jakarta, kami mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta yang terdiri dari empat orang yaitu Fajar Suryanto, M. Fajar Anugrah, Pradita Athayandini, dan Sukowati Sri Lestari melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan ini di SMA Negeri 39 Jakarta selama satu semester, terhitung sejak bulan Agustus hingga Desember 2010.

1.2 Rumusan MasalahAdapun permasalahan yang dapat dibahas antara lain:1. Bagaimana kegiatan yang dirancang mahasiswa PPL?2. Bagaimana cara pengumpulan data selama PPL?3. Temuan selama orientasi, seperti:a. Bagaimana profil SMAN 39 Jakarta?b. Bagaimanakah sarana dan prasarana SMAN 39 Jakarta?c. Bagaimanakah peraturan yang diterapkan di SMAN 39 Jakarta?1.3 Tujuan Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Tujuan umum dari pelaksanaan kegiatan PPL adalah untuk membekali mahasiswa jurusan kependidikan di Universitas Negeri Jakarta dengan memberikan pengalaman langsung di lapangan agar mahasiswa yang menjadi calon guru dapat memiliki kemampuan sebagai tenaga pendidik yang profesional.Adapun tujuan khusus dari Praktek Pengalaman lapangan ini adalah :1. Untuk menerapkan dan mengaplikasikan teori dan ilmu yang didapatkan mahasiswa PendidikanGeografi selama berada di bangku kuliah kedalam kehidupan nyata terutama lingkungan SMA Negeri 39 Jakarta sebagai tempat untuk melaksanakan PPL.2. Untuk memperkenalkan lingkungan kerja yang akan dihadapi mahasiswa ketika menjadi guru.3. Untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalammenghadapi permasalahan yang biasa terjadi di lingkungan kerja yang sebenarnya sehingga dapat mencari solusi yang tepat nantinya.4. Untuk meningkatkan dan mengembangan keterampilan mengajar dan mendapatkan keterampilan lain.

BAB IIKEGIATAN SELAMA ORIENTASI

2.1 Rancangan KegiatanDalam pelaksanaan kegiatan PPL di SMAN 39 Jakarta, mahasiswa Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta menyusun rancangan kegiatan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.Rancangan kegiatan yang disusun berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari :1. Kalender Akademik Tahun Ajaran 2013-2014 Semester 1 (terlampir)2. Silabus Geografi SMA Kelas XI Semester 1 (terlampir)3. Program Tahunan (terlampir)4. Program Semester 1 (terlampir)5. Rencana Program Pembelajaran (RPP) Geografi Kelas XI Semester 1 masing-masing mahasiswa PPL (terlampir)

2.2 Metode Pengumpulan DataMetode yang dilakukan untuk pengumpulan data selama kegiatan PPL berlangsung yakni sebagai berikut :a. Melalui data dokumentasi Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan studi dokumentasi dan arsip-arsip dari tempat observasi untuk melengkapi dan mendukung pengumpulan data yang berguna untuk penulisan laporan akhir. Dalam hal ini, kami mendapatkan data dan informasi mengenai SMA Negeri 39 Jakarta dari arsip bagian Tata Usaha (TU) sekolah. Data-data tersebut menjelaskan kondisi fisik dan garis besar kegiatan sekolah.b. Melalui pengamatan langsungPengamatan langsung yang dilakukan berupa observasi selama proses belajar mengajardan kegiatan lainnya yang dilakukan di sekolah. Observasi langsung dapat dilakukan sendiri (masing-masing mahasiswa PPL) atau didampingi oleh guru pamong PPLGeografi, yaitu Bapak Drs. R. Simanullang dan Ibu Dra. Eny Elviathy.c. Melalui proses wawancaraTeknik wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi-informasi tambahan yang tidak terdapat dalam arsip data dokumentasi maupun saat observasi langsung. Responden wawancara dipilih secara random sesuai dengan informasi yang ingin didapat, seperti staf tata usaha, pekarya, Guru Bimbingan Konseling (BK), dan lainnya.

2.3 Kegiatan Selama Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)Hal pertama yang dilakukan saat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 39 Jakarta adalah melakukan observasi. Kegiatan observasi lapangan secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan observasi umum dan observasi kegiatan belajar mengajar. Observasi umum mencakup pengamatan terhadap keadaan fisik sekolah, kondisi lingkungan sekolah,fasilitas sekolah dan lain-lain.Sedangkan observasi kegiatan belajar mengajar merupakan pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ditujukan kepada perilaku guru dan siswa di dalam kelas, yaitu ketika KBM pada mata pelajaran Geografi untuk kelas XI IPS. Penjelasan mengenai kegiatan observasi umum dan observasi kegiatan belajar mengajar ini akan dibahas pada bab berikutnya (Bab III). Pelaksanaan observasi ini berlangsung sejak tanggal 29 Juli hingga tanggal 31Juli 2013.Untuk Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) sendiri, terhitung sejak akhir bulan Juli hinggapertengan bulan Desember tahun 2013. Berikut kegiatan yang dilakukan selama PPL berlangsung, antara lain :1. Guru Pamong dan Mahasiswa PPL GeografiSelama kegiatan PPL di SMA Negeri 39 Jakarta berlangsung, mahasiswa PPL Geografi dibimbing dan didampingi oleh guru pembimbing, atau biasa disebut dengan guru pamong, yang merupakan Guru Geografi dari SMA Negeri 39 Jakarta. Berikut daftar guru pamong dan mahasiswa PPL Geografi untuk tahun pelajaran 2013-2014 semester 1 :No.Nama Guru Pamong GeografiNama Mahasiswa PPL Geografi

1.Dra. Eny Elviathy Sukowati Sri Lestari

2.Dra. Frida Rina Fajar Suryanto

3.Drs. Rotua Simanullang M. Fajar Anugrah Pradita Athayandini

2. Melakukan Kegiatan Belajar Mengajar di KelasKegiatan utama dalam Praktek Pengalaman Lapangan ini adalah mengajar sesuai bidang studi, dalm hal ini yaitu mata pelajaran Geografi. Masing-masing mahasiswa PPL Geografi di SMA Negeri 39 Jakarta diberi tanggung jawab untuk memegang satu kelas selama masa PPL berlangsung, sesuai dengan kelas dan jadwal yang ditentukan.Berikut daftarnya :No.Nama Mahasiswa PPLKelas yang DiajarWaktu Mengajar

1.Fajar SuryantoXI IPS 2Senin : jam pelajaran ke 5 dan 6 (pukul 10.00-11.30 WIB)Selasa : jam pelajaran ke 3 dan 4 (pukul 08.15-09.45 WIB)

2.M. Fajar AnugrahXI IPS 4Senin :jam pelajaran ke 5 dan 6 (pukul 10.00-11.30 WIB)Kamis : jam pelajaran ke 5 dan 6 (pukul 10.00-11.30 WIB)

3.Pradita AthayandiniXI IPS 3Selasa : jam pelajaran ke 5 dan 6 (pukul 10.00-11.30 WIB)Kamis : jam pelajaran ke 9 dan 10 (pukul 13.40-15.10 WIB)

4.Sukowati Sri LestariXI IPS 1Rabu : jam pelajaran ke 1 dan 2 (pukul 06.45-08.15 WIB)Kamis : jam pelajaran ke 3 dan 4 (pukul 08.15-09.45 WIB)

3. Latihan Terbimbing dan Latihan Mandiri Mahasiswaa. Latihan TerbimbingLatihan terbimbing adalah latihan mahasiswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran di kelas yang disaksikan secara langsung oleh guru pamong atau dosen pembimbing. Kegiatan ini berlangsung selama 2 pertemuan pada masing-masing mahasiswa dan bertujuan sebagai persiapan awal mahasiswa dalam melakukan proses pembelajaran di kelas sebelum mahasiswa diberi tanggungjawab penuh dalam melakukan kegiatan pembelajaran selanjutnya.

b. Latihan MandiriLatihan mandiri adalah latihan mahasiswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran di kelas secara mandiri. Dalam hal ini, mahasiswa PPL Geografi sudah diberi tanggung jawab penuh untuk memegang kelasnya masing-masing. Kegiatan pembelajaran untuk latihan mandiri ini masih tetap didampingi oleh guru pamong atau dosen pembimbing, namun pada kegiatan ini guru pamong atau dosen pembimbing sudah melakukan penilaian. Latihan mandiri ini berlangsung selama kurang lebih 4 bulan sesuai dengan jadwal mengajar masing-masing mahasiswa PPL Geografi yang telah ditentukan. Selama latihan mandiri mahasiswa melakukan kegiatan mengajar sesuai dengan RPP yang telah disusunnya dan diperkenankan untuk mengembangkan metode mengajarnya. Mahasiswa PPL juga diizinkan untuk menggunakan media pembelajaran yang telah tersedia atau membawa media pribadi.

4. Kegiatan Partisipasi dan Kegiatan EkstraSelain melakukan kegiatan mengajar, mahasiswa PPL Geografi di SMA Negeri 39 Jakarta juga diwajibkan untuk mengikuti segala kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah. Selain itu juga mahasiswa PPL Geografi harus menjalani tugas-tugas yang berikan oleh masing-masing guru pamong. Kegiatannya antara lain :1. Kegiatan Partisipasi1. Berpartisipasi pada saat Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2013.1. Berpartisipasi dalam acara Halal Bi Halal1. Mengikuti apel pagi pada hari Senin setiap 2 minggu sekali.1. Mengikuti kegiatan doa pagi.

b. Kegiatan Ekstra1. Membuat soal Ulangan Harian, soal Ujian Tengah Semester, soal Ujian Akhir Semester, dan soal-soal untuk remedial untuk mata pelajaran Geografi kelas XI.1. Menjadi pengawas saat UTS dam UAS.1. Memasukkan nilai ke SAS online.1. Menjadi guru piket.1. Membantu menggantikan guru di kelas yang guru pamong ajar saat guru tidak dapat hadir.

BAB IIITEMUAN SELAMA OBSERVASI

3.1 Profil SMA Negeri 39 JakartaNama sekolah : SMA Negeri 39 JakartaStatus : NegeriAlamat : Jl. R.A. Fadhillah, Kel. Baru, Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur 13780Kota madya : Jakarta TimurPropinsi: DKI JakartaStandar Sekolah: Akreditas AKeadaan Gedung: PermanenStatus Tanah: MilikLuas Tanah: 9.278 m2.Telepon: (021) 8400278Fax: (021) 87794718Website: sman39jkt.netEmail: [email protected] Negeri 39 yang berlokasi di JL. R.A. Fadhillah Kelurahan Baru Kecematan Pasar Rebo Jakarta Timur, dengan luas tanah 9278 m2. Mulai melaksanakan Proses Belajar Mengajar sejak tahun 1974 dengan nama SMA 14 Filial sebagai kepala Sekolahnya adalah Dra. Odieng sampai tahun 1975.Pada tahun 1975 terjadi pergantian Kepala Sekolah dari Ibu Oding kepada Bapak Drs. Mora Tigor.Sejak itu SMA Negeri 14 Filial Jakarta mulai berkembang pesat, baik jumlah siswa maupun tenaga pengajar serta staff tata usahanya.Pada tgl. 1 April 1978 SMA Negeri 14 Filial Jakarta atas dasar prestasi dan kualifikasinya kemudian diberikan wewenang untuk mandiri sebagai Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas (SMA) dengan nama SMA Negeri 39 Jakarta.Periode kepemimpinan Bapak Drs. Mora Tigor sebagai Kepala SMA Negeri 39 Jakarta berakhir pada tahun 1980, digantikan oleh Bapak Koerdi Sastradinata yang memimpin SMA Negeri 39 Jakarta sampai tahun 1985. segala aspek kegiatan, kurikuler maupun ekstrakurikuler ditingkatkan. Begitu pula dengan kedisiplinan sekolah baik siswa-siswinya dan pengajarnya benar-benar diperhatikan.Setelah berakhir kepemimpinan Bapak Koerdi Sastradinata dilanjutkan periode kepemimpinan oleh Bapak Abdul Gafar. Dan pada tahun 1991 periode kepemimpinan Bapak Abdul Gafar berakhir dengan ditunjuknya Bapak R.M. Radjagoekgoek sebagai Kepala SMA Negeri 39 Jakarta periode 1991-1996.Periode Kepemimpinan Bapak R.M. Radjagoekgoek berakhir pada bulan Maret 1996. Sebelum ditunjuknya Kepala Sekolah pengganti, untuk sementara dijabat oleh PLH Bapak H. Buchori Sibat,SH. Barulah kemudian SMA Negeri 39 Jakarta dipimpin oleh Bapak Dodo A. Nawawi. Prestasi yang diraih SMA Negeri 39 Jakarta terus bertambah berkat kerjasama yang baik antara seluruh stakeholder sekolah.Di tahun 1999 periode kepemimpinan Bapak Drs. Dodo A. Nawawi berakhir. untuk selanjutnya kemudian SMA Negeri 39 Jakarta dipimpin oleh Bapak Drs. H. Iwan Trikarso sampai tahun 2003. Penerimaan lulusan yang diterima di PTN melalui jalur PMDK pun selalu mengalami peningkatan, begitu pula yang melalui jalur SIPENMARU. Setelah selesai periode Bapak Drs. H. Iwan Trikarso kepemimpinan SMA Negeri 39 Jakarta dilanjutkan oleh Bapak Drs. H. Extris MPd. Sampai tahun 2006.Tidak hanya prestasi di tingkat daerah saja yang diraih oleh siswa-siswi SMA Negeri 39 Jakarta namun prestasi tingkat Nasional juga diraih. Untuk kedua kalinya SMA Negeri 39 Jakarta dipimpin oleh seorang ibu yaitu Ibu Dra. Hj. Hartini, MPd yang mulai memimpin tahun 2006-2010. Saat ini SMA Negeri 39 Jakarta merupakan sekolah Plus tingkat Propinsi, berdasarkan SK Dinas Dikmenti DKI Jakarta no. 206a/2004, sekolah dengan Akreditasi A untuk tahun 2009-2014 serta bersertifikasi ISO 9001:2008 No. QS 6769 tanggal 27 Februari 2009.Dalam sejarah pergantian kepala sekolah tercatat dengan tinta emas di tahun 2010 karena SMA Negeri 39 Jakarta dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang juga pernah menjadi guru di SMA Negeri 39 Jakarta yaitu Bapak Drs.Didih Hartaya. Dibawah kepemimpinan Bapak Drs. Didih Hartaya segala daya dan upaya terus dilakukan sampai sekarang guna meraih prestasi yang terbaik akademis maupun non akademis, sehingga mampu menghantarkan SMA Negeri 39 Jakarta menjadi sekolah yang Unggul Dalam Mutu, Berwawasan Global dengan dilandasi Iman dan Taqwa. Dan saat ini dimulai bulan November 2012 SMAN 39 dibawah kepemimpinan Putoyo HS., S.Pd.1. Riwayat Kepala Sekolah Sekarang :1.Nama Putoyo, HS. S.Pd

2.NIP196509121988111002

3.Mulai Menjabat di sekolah iniTahun 2012

MOTTOSmart for Character BuildingMakna : bermodalkan kecerdasan intelektual, rohani dan emosi serta memliki daya kreativitas yang tinggi membentuk peserta didik yang berkarakter jujur, rendah hati, berdaya juang tinggi, santun dan cinta kebangsaan.VISI SMAN 39Menjadi Sekolah Yang Unggul Dalam Mutu, berkarakter. Berwawasan Global dengan Dilandasi Iman dan Taqwa.

MISI Membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia , jujur , berbudi pekerti luhur dan peduli lingkungan. Meningkatkan prestasi akademik lulusan secara berkelanjutan Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi , olahraga dan seni. Meningkatkan prestasi ekstra kurikuler dan sains. Menumbuhkan kebiasaan membaca , meneliti dan menulis bagi peserta didik guna menghasilkan karya dengan memanfaatkan perpustakaan dan internet. Meningkatkan kemampuan ber-Bahasa Inggris. Meningkatkan wawasan pengetahuan , penguasaan teknologi informasi dan komunikasi. Melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan berbagai sumber dan bahan ajar berbasis ICT. Membentuk peserta didik menjadi lulusan yang kompetitif, unggul serta berwawasan global. Melaksanakan pembelajaran di sekolah dengan menanamkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa Melaksanakan pembelajaran di sekolah dengan menanamkan nilai-nilai wiyata dan berwawasan lingkungan2. Sumber DayaSumber daya adalah segala sesuatu yang dapat di manfaatkan oleh sekolah dalam rangka menjalankan kegiatan belajar mengajar yang terdiri antara lain :Jumlah guru: 85 OrangJumlah karyawan dan staff: 32 OrangJumlah siswa : 1.140 Siswa Luas bangunan: 9.278 m2Sarana dan prasarana : 1. Laboratorium2. Lapangan Olahragaa. Laboratorium Biologi a. Lapangan Basketb. Laboratorium Kimia b. Lapangan Volleyc. Laboratorium Fisika c. Lapangan Sepak Bola/Futsald. Laboratorium Bahasa d. Lapangan Bulutangkise. Laboratorium Audio Visual3. Tempat ibadahf. Laboratorium TIK a. Masjid3. Rombongan Belajara. Jumlah Kelompok belajar seluruhnya 30 kelas terdiri dari :KelasIPAIPS

X73

XI64

XII64

Jumlah1911

4. Program Pembelajaran TP. 2013/2014a. Perhitungan Jumlah Jam Perminggu :Masuk pagi Pukul 06.30 s.d. 06.45 dimulai dengan Tadarusan/Pelayanan DoaHariJumlah jam PelajaranKeterangan

Senin11Intra kurikuler + Pendalaman Materi

Selasa10Intra kurikuler + Pendalaman Materi

Rabu10Intra kurikuler + Pendalaman Materi

Kamis10Intra kurikuler + Pendalaman Materi

Jumat8Intra kurikuler + Pendalaman Materi

Sabtu-Extrakurikuler+ Pendalaman Materi

Jumlah49-

b. Banyaknya Hari Belajar dan Minggu EfektifSemester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014NOBULAN dan TAHUNJUMLAHMINGGUMINGGUHari

Tidak EfektifEfektifEfektif

1.JULI 201352315

2.AGUSTUS 201353212

3.SEPTEMBER 201350525

4.OKTOBER 201350522

5.NOVEMBER 201350525

6.DESEMBER 201352317

Jumlah30723116

5. Sarana dan Prasarana LainnyaRuangJumlahRuangJumlah

Ruang Guru1Laboraturium TIK2

Ruang Kepala Sekolah1Laboratorium Kimia1

Ruang Wkl. Kepala Sekolah1Laboratorium Fisika1

Ruang TU1Laboratorium Biologi1

Ruang Komite1Laboratorium Bahasa1

Ruang Kelas30Ruang Perpustakaan1

Ruang UKS 1Koperasi1

Ruang Audio Visual1Kantin1

Ruang Aula1Lapangan Olahraga2

Ruang Multimedia1Pos Satpam1

Ruang BK1Masjid1

20

6. Tata TertibKehadiran Siswa Siswa hadir di sekolah 10 menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Siswa yang terlambat lebih dari 15 menit tidak diperkenankan untuk mengikuti pelajaran pada jam pertama tanpa seijin guru piket dan guru bidang studi yang bersangkutan serta dikenakan sanksi sesuai dengan sistem poin yang berlaku di sekolah. Siswa wajib hadir setiap hari sekolah sesuai dengan kalender pendidikan untuk kepentingan sekolah. Siswa yang sakit lebih dari 3 hari harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Siswa diwajibkan mengikuti upacara bendera di sekolah dan di tempat yang ditentukan.

Seragam Sekolah dan Kepribadian Memakai seragam lengkap dengan atribut sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. SeninPutra: kemeja putih dan celana panjang warna abu-abu.Putri: kemeja putih dan rok panjang warna abu-abu. Untuk siswa putri yang berjilbab, memakai jilbab warna putih. SelasaPutra: kemeja putih dan celana panjang warna abu-abu.Putri: kemeja putih dan rok panjang warna abu-abu. Untuk siswa putri yang berjilbab, memakai jilbab warna putih. RabuPutra: seragam pramuka dan celana panjang warna coklatPutri: seragam pramuka dan rok panjang warna coklat KamisPutra: seragam batik dan celana panjang putih.Putri: seragam batik dan rok panjang putih. Untuk siswa putri yang berjilbab, memakai jilbab warna putih. JumatPutra: baju koko putih dan celana panjang putih.Putri: kemeja putih lengan panjang dan rok panjang warna putih. Untuk siswa putri yang berjilbab, memakai jilbab warna putih. Siswa dilarang menggunakan seragam dan atribut dari sekolah lain (sanksi dipulangkan). Siswa dilarang menggunakan perhiasan yang berlebihan seperti kalung, gelang, anting tindik. Siswa putri yang rambutnya melebihi bahu harus diikat tunggal. Siswa putra dilarang memelihara jambang, kumis, dan jenggot (sanksi diberi peringatan). Siswa dilarang bertato (sanksi diskor 3 hari). Siswa dilarang mewarnai rambutSepatuSemua siswa diwajibkan mengenakan sepatu hitam dan kaos kaki putih dari hari Senin hingga hari Jumat.RambutSemua siswa yang melanggar ketentuan akan diberi peringatan pertama ,kemudian apabila sampai pada peringatan ketiga siswa tersebut masih melanggar maka akan ditindak lanjuti dengan memotong rambut siswa tersebut di sekolah.Ketertiban dan Etika Menjaga ketertiban dan ketenangan selama jam pelajaran berlangsung. Siswa dilarang keluar kelas pada saat jam pelajaran tanpa izin guru mata pelajaran dan guru piket. Siswa dilarang meninggalkan sekolah tanpa izin guru piket dan guru bidang studi yang bersangkutan kecuali ada dispensasi. Siswa dilarang meninggalkan sekolah sebelum jam pelajaran berakhir, kecuali ada izin. Siswa harus bersikap sopan dan hormat terhadap guru, orang tua, staffTata Usaha, pegawai, atau siapapun. Siswa harus ikut serta memelihara keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, kerindangan dan kesehatan sekolah. Siswa dilarang menggunakan HP ( handphone ) di dalam kelas atau saat pelajaran berlangsung Siswa piket berkewajiban memelihara kebersihan kelasnya masing-masing. Siswa wajib menjaga nama baik sekolah. Siswa dilarang berkelahi dengan siswa sekolah lain atau berkelahi sesama teman siswa. Siswa dilarang membawa dan menggunakan senjata api dan senjata tajam lainnya. Siswa dilarang merokok di lingkungan sekolah. Siswa dilarang membawa atau menggunakan minuman keras dan narkoba. Siswa dilarang membawa, menyimpan, atau mengedarkan obat-obatan terlarang. Siswa dilarang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma agama.

3.2 Observasi Pengenalan LapanganHasil Observasi1. Keadaan Fisik Sekolaha. Luas tanah: 9.278 m2.b. Jumlah ruang kelas: 30 kelas.c. Ukuran ruang kelas: 9 x 8 m2.d. Lapangan Olah raga (jenis dan ukuran) Lapangan basket dan voli dengan luas 1000 m2. Lapangan futsal dan parker dengan luas 850 m2.2. Keadaan Lingkungan Sekolaha. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolahLingkungan sekolah berada di samping jalan raya R.A. Fadhillah yang menghubungkan Pasar Rebo dan Cimanggis, terdapat di antara kompleks pemukiman KOPASSUS, dan dekat Sekolah Dasar 01, 02, dan 03 pagi dan Sekolah Menengah Pertama 103 Jakarta. b. Kondisi lingkungan sekolahDengan lingkungan pemukiman tentara di sekitarnya, menyebabkan wilayahnya aman dan kondusif untuk dilaksanakannya kegiatan belajar mengajar karena ruang kelas yang kedap suara. Di mana suara bising dari kendaraan dan suara berisik dari sekolah terdekat tidak terdengar sampai ruang kelas. Lingkungan alam yg masih banyak ditumbuhi oleh pepohonan rindang menjadikan SMA Negeri 39 Jakarta sejuk. Selain itu kondisi didalam sekolahnya rapi dan bersih sehingga membuat nyaman siswa untuk berada di sekolah.

3. Fasilitas Sekolaha. Perpustakaan memiliki 4.536 buah buku dari 2.541 judul buku. Memiliki luas 11 x 12 m2. Dan rerata jumlah siswa yang mengunjungi perpustakaan perbulan 800-900 orang.b. Laboratorium sebanyak 6 ruang, yaitu : Laboratorium Kimia dengan 24 kegiatan praktek perbulan. Laboratorium Biologi dengan 24 kegiatan praktek perbulan. Laboratorium Fisika dengan 24 kegiatan praktek perbulan. Laboratorium Teknologi Informasi Komputer dengan 24 kegiatan praktek perbulan. Laboratorium Bahasa dengan 24 kegiatan praktek perbulan. Laboraturium Audio Visual.c. Bengkel: tidak ada.d. Ruang BK memiliki ukuran 8 x 9 m2, dengan jumlah siswa yang konsultasi sebanyak 100 siswa perbulan dengan tujuan dibimbing karena bermasalah, siswa yang berprestasi, dan siswa yang ingin bercerita.e. Ruang serbaguna 120 m2, untuk kegiatan pertemuan orang tua dengan sekolah dan acara sekolah lainnya.f. Ruang Tata usaha 8 x 9 m2, dengan jumlah karyawan sebanyak 16 orang.g. Ruang seni 24 m2, dengan jumlah dan ragam alat kesenian sebanyak 80 buah. h. Lain-Lain, seperti Kantin, Koperasi, Masjid, Ruang Guru, Ruang Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, Ruang Manajemen, Ruang SAS, Ruang UKS dan Pos Satpam.

4. Guru dan Siswaa. Jumlah guru: 91 orang.b. Jumlah kelas: 30 kelas.c. Jumlah siswa perkelas: 39-40 orang.d. Jumlah siswa seluruhnya: 1.140 orang

5. Interaksi Sosiala. Hubungan guru-guru: baik.b. Hubungan guru-siswa: saling menghormati dan menghargai.c. Hubungan siswa-siswa: ramah.d. Hubungan guru-pegawai: baik.6. Rerata siswa yang melanggar perbulan 37-50 orang.7. Kesan UmumLingkungan SMA Negeri 39 Jakarta merupakan lingkungan sekolah yang nyaman dan asri, sehingga sangat menunjang untuk kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas ataupun di sekitar lingkungan sekolah. Sepanjang koridor juga banyak terdapat tempat sampah, terdapat kamar mandi yang bersih, serta gedungnya yang terawat sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa antara siswa, guru, serta karyawan memiliki hubungan yang harmonis terlebih dalam hal menjaga lingkungan sekolah untuk kepentingan bersama.

LEMBAR OBSERVASIKEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Nama: Drs. R SimanullangKelas: XI-IPS 4Jam Pelajaran: 10.00-11.30 WIB Mata Pelajaran: GeografiHari/Tanggal: Senin, 29 Juli 2013

A. Pendahuluan1. Apa yang pertama kali dilakukan guru ketika masuk kelas? Mengkondisikan kelas agar kondusif untuk kegiatan belajar mengajar. 2. Guru membuka pelajaran dengan cara :Apersepsi: salam pembuka dan memperkenalkan mahasiswa PPL geografi kepada siswa-siswi.3. Bagaimana perhatian siswa selama pembukaan pembelajaran? Memperhatikan guru tetapi dalam kondisi kurang fokus karena bercanda.4. Waktu yang digunakan untuk pembukaan 10 menit. B. Inti1. Apakah siswa memerhatikan guru ? Ya, siswa memperhatikan guru.2. Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan orang. Tidak ada.3. Bagaimana bobot dari pernyataan siswa? Tidak ada.4. Apakah terdapat siswa yang ribut? Dan bagaimana cara guru mengatasinya? Ya ada, sekitar 4 orang. Cara guru mengatasi siswa yang rebut adalah dengan menegur siswa tersebut5. Apakah metode yang digunakan guru dapat memotivasi belajar siswa? Metode apa yang digunakan? Ya, hanya saja untuk sebagian siswa saja, siswa yang lainnya kurang termotivasi dengan metode ini. Guru menggunakan metode ceramah.6. Apakah guru mempergunakan media pembelajaran? Jika ya, bagaimana pengaruh media terhadap belajar siswa? Guru tidak menggunakan media pembelajaran.C. Penutup1. Apa yang dilakukan guru untuk mengakhiri pembelajaran? Mereview kembali dan menjelaskan manfaat dari mempelajari materi hari ini2. Bagaimana cara guru menilai hasil belajar siswa? Dengan cara melihat partisipasi dan keaktifan siswa.3. Bagaimana cara guru menyimpulkan materi pembelajaran? Menyimpulkan pelajaran bersama siswa.4. Berapa lama waktu yang digunakan untuk penutupan pembelajaran? 10 menitD. Tuliskan kesan umum selama pembelajaran yang diamati.- Metode yang digunakan kurang membuat siswa aktif, cenderung membuat siswa untuk pasif (membuat ngantuk).E. Apa yang dapat ditarik dari hasil pengamatan, dan apa yang dapat anda lakukan untuk persiapan rencana pembelajaran kedepannya?- Menyiapkan metode yang lebih menarik, sehingga siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

LEMBAR OBSERVASIKEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Nama: Dra. Eny ElfiathyKelas: XI-IPS 1Jam Pelajaran: 06.45-08.15WIBMata Pelajaran: GeografiHari/Tanggal: Rabu, 21 Agustus 2013

A. Pendahuluan1. Apa yang pertama kali dilakukan guru ketika masuk kelas? Mengkondisikan kelas agar kondusif untuk kegiatan belajar mengajar. 2. Guru membuka pelajaran dengan cara :Apersepsi: salam pembuka, absensi, dan memperkenalkan mahasiswa PPL geografi kepada siswa-siswi.3. Bagaimana perhatian siswa selama pembukaan pembelajaran? Memperhatikan guru, walau kadang terlihat agak bosan.4. Waktu yang digunakan untuk pembukaan 10 menit. B. Inti1. Apakah siswa memerhatikan guru ? Ya, siswa memperhatikan guru.2. Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan orang. Tidak ada.3. Bagaimana bobot dari pernyataan siswa? Tidak ada.4. Apakah terdapat siswa yang ribut? Dan bagaimana cara guru mengatasinya? Ya ada, beberapa siswa. Cara guru mengatasi siswa yang rebut adalah dengan menegur siswa tersebut5. Apakah metode yang digunakan guru dapat memotivasi belajar siswa? Metode apa yang digunakan? Ya, hanya saja untuk sebagian siswa saja, siswa yang lainnya kurang termotivasi dengan metode ini. Guru menggunakan metode ceramah.6. Apakah guru mempergunakan media pembelajaran? Jika ya, bagaimana pengaruh media terhadap belajar siswa? Ya, guru menggunakan media pembelajaran. Cukup membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran.C. Penutup1. Apa yang dilakukan guru untuk mengakhiri pembelajaran? Membuat kesimpulan bersama siswa.2. Bagaimana cara guru menilai hasil belajar siswa? Dengan cara melakukan pemberian tugas berstruktur.3. Bagaimana cara guru menyimpulkan materi pembelajaran? Menyimpulkan pelajaran bersama siswa.4. Berapa lama waktu yang digunakan untuk penutupan pembelajaran? 10 menitD. Tuliskan kesan umum selama pembelajaran yang diamati.- Selama pembelajaran siswa terlihat bosan, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi pasif.E. Apa yang dapat ditarik dari hasil pengamatan, dan apa yang dapat anda lakukan untuk persiapan rencana pembelajaran kedepannya?- Menggunakan metode dan media yang lebih menarik siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

LEMBAR OBSERVASIKEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Nama: Dra. Frida RinaKelas: XI-IPS 2Jam Pelajaran: 10.00-11.30 WIB Mata Pelajaran: GeografiHari/Tanggal: Senin, 26 Agustus 2013

A. Pendahuluan1. Apa yang pertama kali dilakukan guru ketika masuk kelas? Menjawab salam dan memfokuskan perhatian siswa. 2. Guru membuka pelajaran dengan cara : Bercerita dan bertanya kepada siswa untuk menarik minat dan perhatian siswa.3. Bagaimana perhatian siswa selama pembukaan pembelajaran? Fokus memperhatikan guru.4. Waktu yang digunakan untuk pembukaan 10 menit. B. Inti1. Apakah siswa memerhatikan guru ? Ya, siswa memperhatikan guru.2. Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan orang. Tujuh orang.3. Bagaimana bobot dari pernyataan siswa? Beberapa cukup cermat untuk menganalisis materi dan yang lain sederhana namun dapat dikembangkan oleh guru.4. Apakah terdapat siswa yang ribut? Dan bagaimana cara guru mengatasinya? Ya ada, sekitar 2 orang. Menegur secara halus dan menghampiri siswa yang tidak fokus.5. Apakah metode yang digunakan guru dapat memotivasi belajar siswa? Metode apa yang digunakan? Metode yang digunakan masih kurang memotivasi siswa untuk belajar. Kooperatif learning dan tanya jawab.Guru menggunakan metode ceramah.6. Apakah guru mempergunakan media pembelajaran? Jika ya, bagaimana pengaruh media terhadap belajar siswa? Guru tidak menggunakan media pembelajaran.C. Penutup1. Apa yang dilakukan guru untuk mengakhiri pembelajaran? Memberikan tugas yang berkaitan dengan materi yang baru saja dibahas.2. Bagaimana cara guru menilai hasil belajar siswa? Dengan cara melihat rerata kelas, sehingga tidak terlihat adanya kesenjangan nilai yang terlalu mencolok antar siswa.3. Bagaimana cara guru menyimpulkan materi pembelajaran? Menggali dari siswa dan menggabungkan pendapat-pendapat siswa.4. Berapa lama waktu yang digunakan untuk penutupan pembelajaran? 5 menitD. Tuliskan kesan umum selama pembelajaran yang diamati.- Pembelajaran berlangsung menarik, karena guru mengajak siswa untuk aktif dan guru mampu mengembangkan hal yang sederhana menjadi menarik untuk dibahas.E. Apa yang dapat ditarik dari hasil pengamatan, dan apa yang dapat anda lakukan untuk persiapan rencana pembelajaran kedepannya? Wawasan yang di dapat oleh siswa menjadi lebih luas karena guru mampu mengembangkan materi yang sederhana menjadi lebih menarik minat belajar siswa. Dan untuk persiapan rencana pembelajaran kedepan, guru diharapkan menguasai materi dan diharapkan memiliki wawasan tambahan terkait materi yang akan dipelajari.

BAB IVPENUTUP

4.1 KesimpulanBerdasarkan observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa SMA Negeri 39 Jakarta memiliki kondisi yang sangat baik untuk pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Letaknya yang berada di dalam kompleks KOPASSUS menjadikan keadaan lingkungan sekitarnya terasa aman dan tertib. Selain karena letaknya yang mendukung, peraturan dan tata tertib sekolah sangat dijunjung tinggi di sekolah ini. Siswa diwajibkan mengikuti tata tertib sekolah yang berlaku. Pengawasannya cukup ketat dan bagi siswa yang melanggar akan diberikan sanksi.Fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki SMA Negeri 39 Jakarta juga cukup lengkap sehingga sangat mendukung pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Mulai dari laboratorium, perpustakaan, lapangan, hingga kantin tersedia di SMA Negeri 39 Jakarta. SMA Negeri 39 Jakarta juga sudah menyediakan media pembelajaran berupa LCD proyektor dilengkapi dengan layar, kabel dan remote untuk setiap kelas.Dalam proses kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 39 Jakarta, khususnya pada mata pelajaran geografi, kondisi siswa cukup kondusif. Namun, masih mengalami beberapa kekurangan seperti metode mengajar yang kurang variatif dan penggunaan media pembelajaran yang kurang maksimal.Hal tersebut mengakibatkan kegiatan belajar menjadi monoton sehingga membuat siswa merasa bosan. Maka dari itu, selama pelaksanaan PPL, mahasiswa PPL Geografi berusaha untuk memberikan suasana belajar yang lebih menarik. Yaitu dengan menggunakan metode belajar yang lebih variatif dan menggunakan media pembelajaran secara maksimal sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa.Pelaksanaan kegiatan PPL Geografi di SMA Negeri 39 Jakarta berjalan dengan lancar. Dimulai dari proses perizinan hingga pelaksanaan PPL tidak mengalami kendala yang begitu sulit. Mahasiswa PPL Geografi juga telah melaksanakan tugasnya, baik tugas dari guru pamong maupun tugas khusus dari pihak sekolah, dengan sangat baik. Masing-masing mahasiswa PPL Geografi di SMA Negeri 39 Jakarta juga telah bertanggung jawab atas kelasnya masing-masing.

4.2 Tindak LanjutBerdasarkan pengamatan selama PPL dan kesimpulan yang diperoleh, ada beberapa hal yang dapat kami rekomendasikan untuk SMA Negeri 39 Jakarta, antara lain :1. Kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik apabila guru SMA Negeri 39 Jakarta, khususnya bidang studi Geografi, menggunakan metode mengajar yang lebih variatif dan kreatif.2. Fasilitas sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 39 Jakarta sudah cukup lengkap, termasuk media pembelajaran yang sudah disediakan. Maka harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya agar hasil yang dicapai jauh lebih baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai, terutama dalam mata pelajaran Geografi.3. Dalam lingkungan kerja sangat baik apabila memunculkan budaya afirmasi, yaitu budaya memuji kelebihan rekan kerja di depan rekan kerja lain atau siswa agar terciptanya lingkungan dan suasana rohani/mental yang positif.Demikianlah hal-hal yang dapat kami rekomendasikan untuk SMA Negeri 39 Jakarta. Semoga dapat membantu SMA Negeri 39 Jakarta dalam meningkatkan kualitas akademis maupun non-akademis pada periode berikutnya.