laporan perilaku dan media promosi kesehatan - jihan
TRANSCRIPT
LAPORAN PERILAKU DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN
PUSKESMAS MUNTILAN 1
PENTINGNYA GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
Disusun Oleh :
Jihan Anugrah, S.Ked
08711192
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pengambilan Topik
Pembangunan kesehatan dilakukan dengan prioritas pada upaya peningkatan
kesehatan masyarakat dan keluarga melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Derajat kesehatan masyarakat dan keluarga antara lain di tentukan oleh derajat kesehatan
ibu dan anak sebagai salah satu kelompok penduduk yang rawan dan strategis. Oleh
karena itu perlu di upayakan penurunan tingkat kematian ibu maternal dan angka
kematian bayi secara bermakna. Karena angka kematian ibu maternal dan angka
kematian bayi merupakan indikator penilaian derajat kesehatan masyarakat (Depkes RI,
2004).
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Perbaikan gizi diselenggarakan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan gizi.
Perbaikan gizi meliputi upaya peningkatan status dan mutu gizi, pencegahan,
penyembuhan, dan pemulihan akibat gizi salah. (Undang-undang RI No. 29 Tahun 2004).
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang
sedang dikandung. Bila gtatus gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil
kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan
normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan
gizi ibu sebelum dan selama hamil.
Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi adalah dengan mengukur berat bayi
pada saat lahir. Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat kesehatan
dan gizinya berada pada kondisi yang baik. Namun sampai saat ini masih banyak ibu
Perilaku dan Promosi Kesehatan Stase IKM Periode 02 September-27 Oktober 2013 2
hamil yang mengalami masalah gizi khususnya gizi sedang, seperti Kurang Energi Kronis
(KEK) dan Anemia gizi (Depkes RI, 2004). Hasil SKRT 2003 menunjukkan bahwa 41 %
ibu hamil menderita KEK dan 51% yang menderita anemia mempunyai kecenderungan
melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Ibu hamil yang menderita
KEK dan Anemia mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar terutama pada trimester
III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal. Akibatnya mereka mempunyai
resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan,
pendarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan
kesehatan (Depkes RI, 2004). Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang
mampu meredam tekanan lingkungan yang baru, sehingga dapat berakibat pada
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat mengganggu kelangsungan
hidupnya. Selain itu juga akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bayi karena
rentan terhadap infeksi saluran pernafasan bagian bawah, gangguan belajar, masalah
perilaku dan lain sebagainya (Depkes RI, 2004).
Menurut WHO, promosi kesehatan masyarakat merupakan proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatannya (Suparyanto, 2011). Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa
perubahan dan perbaikan, baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan
lingkungannya. Promosi kesehatan merupakan suatu upaya yang sangat penting dalam
meningkatkan kualitas hidup manusia, oleh karena itu dibutuhkan peranan penting dari
seluruh anggota masyarakat untuk melaksanakannya.
Ketersediaan konselor gizi di fasilitas kesehatan turut mempengaruhi peningkatan
keberhasilan pemberian makanan yang mengandung gizi seimbang. Kader posyandu
dapat berperan sebagai konselor kesehatan sehingga dapat memberikan informasi kepada
masyarakat umumnya dan ibu-ibu khususnya, dalam peningkatan kesehatannya. Tujuan
dari promosi kesehatan ini dapat tercipta apabila kader-kader posyandu dan ibu-ibu hamil
yang diberikan promosi tersebut mengerti dan memahami isi dari promosi kesehatan
tersebut sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan janin tentu saja hal
ini diharapkan dapat menurunkan angka kesakitanya.
Perilaku dan Promosi Kesehatan Stase IKM Periode 02 September-27 Oktober 2013 3
1.2 Tujuan Promosi Kesehatan
1.2.1 Tujuan Jangka Pendek
- Meningkatkan pengetahuan sasaran promosi mengenai pentingnya
gizi seimbang untuk ibu hamil
- Meningkatkan pengetahuan sasaran promosi mengenai kegunaan
beberapa zat gizi selama kehamilan
- Meningkatkan pengetahuan sasaran promosi mengenai tips-tips
kebutuhan zat gizi selama hamil
- Meningkatkan pengetahuan sasaran promosi mengenai cara
mengetahun kecukupan gizi yang baik selama masa kehamilan
1.2.2 Tujuan Jangka Menengah
- Meningkatkan kesadaran sasaran promosi mengenai pentingnya
mengetahui status gizi saat hamil
- Masyarakat sasaran promosi diharapkan mengerti dan memahami
mengenai manfaat, tips-tips dan cara pengaturan gizi dan pola makan
selama kehamilan
1.2.3 Tujuan Jangka Panjang
- Meningkatkan status kesehatan keluarga Indonesia
- Mengurangi angka kejadian kehamilan yang beresiko misalnya anemia,
KEK, perdarahan, kelainan kongenital pada janin, berat badan lahir rendah,
serta kematian pada janin
Perilaku dan Promosi Kesehatan Stase IKM Periode 02 September-27 Oktober 2013 4
1.3 Sasaran Promosi Kesehatan
1.3.1 Sasaran Primer
- Ibu-ibu yang sedang dalam periode masa kehamilan 4-36 minggu di
Desa Tanjung
1.3.2 Sasaran Sekunder
- Warga dan kader Desa Tanjung
1.3.3 Sasaran Tersier
- Seluruh warga desa Tanjung
1.4 Tahapan Promosi Kesehatan
1.4.1 Perencanaan
- Menyiapkan isi materi mengenai pengaturan gizi dan pola makan
selama kehamilan
- Menyusun pembuatan media promosi kesehatan
- Menyusun dan membuat persiapan materi untuk disampaikan
- Koordinasi dengan sasaran untuk ijin melakukan promosi kesehatan
1.4.2 Pelaksanaan
- Dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2013 di Balai Desa Tanjung
- Melakukan penyampaian materi yang diberikan dengan menggunakan
power point dan membagikan leaflet
- Melakukan diskusi dan sesi tanya jawab dari materi yang disampaikan
Perilaku dan Promosi Kesehatan Stase IKM Periode 02 September-27 Oktober 2013 5
1.4.3 Evaluasi
- Melakukan tanya jawab dengan peserta yang hadir dalam
penyuluhan untuk memastikan bahwa peserta mengerti dan paham
tentang materi yang telah disampaikan.
Perilaku dan Promosi Kesehatan Stase IKM Periode 02 September-27 Oktober 2013 6
BAB II
ANALISIS SWOT
2.1 Analisis SWOT dan Pemilihan Media
Analisis SWOT adalah suatu kajian yang dilakukan terhadap suatu organisasi
sedemikian rupa sehingga diperoleh keterangan yang akurat tentang berbagai faktor
kekuatan, kelemahan, kesempatan serta hambatan yang dimiliki dan atau yang dihadapi
oleh organisasi. Analisis SWOT dimaksudkan untuk mengetahui dengan jelas berbagai
faktor penghambat yang diperkirakan akan dihadapi apabila rencana tersebut
dilaksanakan. Dengan diketahui berbagai faktor penompang serta penghambat tersebut,
akan dapat dilakukan berbagai persiapan sedemikian rupa sehingga plaksanaan rencana
akan dapat lebih lancar.
Analisis SWOT media promosi kesehatan yang disusun meliputi lingkungan
internal Puskesmas Muntilan 1, serta lingkungan eksternal yang menjadi sasaran media
promosi ini.
Dalam analisis SWOT terpadat empat unsur yang dianalsis:
a. Strenght (kekuatan)
Yang termasuk dalam kekuatan yang dimiliki adalah:
- Puskesmas Muntilan 1 mempunyai tenaga kesehatan (dokter, bidan
desa, petugas gizi, petugas promosi kesehatan) yang berkompeten
dan terampil.
- Puskesmas Muntilan 1 memiliki tempat yang srategis dan mudah
dijangkau oleh masyarakat.
- Dalam wilayah kerja Puskesmas Muntilan 1 telah ada Posyandu di
setiap desa, dan rutin terlaksana setiap bulan.
- Puskesmas Muntilan 1 mempunyai anggaran tersendiri untuk
melakukan kegiatan penyuluhan yang akan disampaikan ke
masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Perilaku dan Promosi Kesehatan Stase IKM Periode 02 September-27 Oktober 2013 7
- Puskesmas Muntilan 1 dalam waktu-waktu tertentu terdapat dokter
muda dan mahasiswa bidan sehingga dapat membantu pelaksanaan
penyuluhan.
b. Weakness (kelemahan)
Yang termasuk dalam kelemahan yang dimiliki adalah:
- Kegiatan tenaga kesehatan pada puskesmas Muntilan 1 yang padat,
sehingga kurang bisa melakukan promosi kesehatan tentang
pentingnya gizi seimbang pada ibu hamil
- Media informasi tentang penyakit pentingnya gizi seimbang pada ibu
hamil masih kurang.
c. Opportunity (kesempatan)
Yang termasuk dalam kesempatan yang dimiliki adalah:
- Masyarakat mudah mengakses tempat pelayanan kesehatan (seperti:
Puskesmas, PKD, dll).
- Hubungan yang baik antara masyarakat dan tenaga kesehatan.
- Masyarakat mempunyai minat yang besar untuk menambah
pengetahuan dalam hal kesehatan.
- Di setiap desa yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Muntilan 1
mempunyai bidan desa dan kader kesehatan yang siap membantu
kegiatan-kegiatan Puskesmas.
d. Threaten (ancaman)
- Hambatan yang paling utama dalam promosi ini adalah pendidikan
masyarakat sasaran promosi yang memiliki tingkat pendidikan yang
rendah, yang mengakibatkan pesan dalam promosi tidak dapat
dipahami secara menyeluruh oleh masyarakat sasaran promosi.
- Masyarakat yang menganggap sepele tentang pentingnya upaya
memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang pada ibu hamil
Perilaku dan Promosi Kesehatan Stase IKM Periode 02 September-27 Oktober 2013 8
BAB III
RANCANGAN MEDIA
3.1 Isi Pesan
Isi pesan yang ingin disampaikan kepada sasaran promosi adalah ajakan
untuk ibu hamil untuk memenuhui asupan gizi yang seimbang. Kesimbangan itu
diperlukan agar tidak menimbulkan masalah atau gangguan kesehatan dan
mempersiapkan ibu untuk dapat menyusui bayinya. Dengan media promosi yang
akan di berikan diharapkan sasaran promosi dapat membuat ibu hamil dan warga
mengerti dan memahami serta mengupayakan seoptimal mungkin dalam
memenuhi asupan gizi yang seimbang selama hamil. Pesan yang ingin
disampaikan pada media promosi adalah “Pentingnya Gizi Seimbang Selama
Masa Kehamilan”.
3.2 Bentuk Media Promosi Kesehatan
Berdasarkan dari hasil analisis SWOT dan berdasarkan sasaran yang
dituju maka bentuk media yang digunakan untuk melakukan promosi kesehatan
adalah leaflet, dengan pertimbangan sebagai berikut:
Keuntungan dan keunggulan leaflet:
- Dapat menginformasikan promosi kesehatan secara lengkap dan
fleksibel
- Leaflet dapat disimpan tanpa harus menggunting seperti di koran serta
mudah dibawa kemana-mana
- Dapat menarik perhatian karena memuat banyak gambar dan warna
yang mencolok
Perilaku dan Promosi Kesehatan Stase IKM Periode 02 September-27 Oktober 2013 9
- Sederhana dan langsung mengenai tujuan promosi kesehatan
- Memberikan daya ingat kepada sasaran promosi akan pesan yang ingin
disampaikan
- Penggunaan bahasa yang mudah dipahami
Kekurangan brosur :
- Dibutuhkan dana yang lebih banyak dan relatif mahal untuk
disebarluaskan
- Desain gambar sangat mempengaruhi minat pembaca
- Tidak dapat digunakan untuk masyarakat yang buta huruf
Perilaku dan Promosi Kesehatan Stase IKM Periode 02 September-27 Oktober 2013 10
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
- Pentingnya gizi pada saat hamil bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi
pada ibu di saat hamil dan janin yang dikandungnya. Disamping itu juga untuk
persiapan ibu pada saat persalinan agar tidak menimbulkan masalah atau
gangguan kesehatan dan mempersiapkan ibu untuk dapat menyusui bayinya.
- Promosi kesehatan dilakukan pada tanggal 08 Oktober 2013 di Balai Desa
Tanjung dan dihadiri ibu-ibu warga Desa Tanjung, kader-kader posyandu
maupun ibu-ibu PKK.
- Media promosi kesehatan yang digunakan adalah leaflet
4.2 Saran
Promosi kesehatan mengenai pentingnya gizi seimbang selama masa
kehamilan yang telah dilakukan diharapkan dapat disebarluaskan terutama kepada
ibu-ibu yang sedang dalam masa kehamilan sehingga derajat kesehatan dapat
ditingkatkan dan dapat mengurangi kehamilan yang beriso dan menurunkan
angka kesakitan bayi.
Perilaku dan Promosi Kesehatan Stase IKM Periode 02 September-27 Oktober 2013 11
DAFTAR PUSTAKA
- Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
- Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2002.
Laporan Survei KEsehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001: Studi Morbiditas dan
Disabilitas. Dalam Sukernas. Jakarta. 2002:16
- Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.
- Hananto, W. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil, Dan Menyusui Dengan
Bahan Makanan Lokal. Sagung Seto, Jakarta, 2002.
- Notoatmojo, Soekidjo, 2003. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan
Jakarta: Rineka Cipta
- Suparyanto, 2011. Promosi Kesehatan.
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/01/promosi-kesehatan.html
- World Health Organization. Oral Health Unit. Oral Disease: Prevention is Better than Cure. The World Oral Haalth Report. Switzerland. Dalam Kumpulan Makalah Seminar Sehari Dalam Rangka Hari Kesehatan Nasional. Jakarta: 2003
Perilaku dan Promosi Kesehatan Stase IKM Periode 02 September-27 Oktober 2013 12
LAMPIRAN
Perilaku dan Promosi Kesehatan Stase IKM Periode 02 September-27 Oktober 2013 13
Perilaku dan Promosi Kesehatan Stase IKM Periode 02 September-27 Oktober 2013 14