analisis kompetensi pedagogik guru raudhatul...

189
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL ATHFAL DI CIPUTAT TIMUR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh: JIHAN ANGGI FELISIA NIM: 11140184000022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: dangnguyet

Post on 08-Jun-2019

281 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK

GURU RAUDHATUL ATHFAL DI CIPUTAT TIMUR

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

JIHAN ANGGI FELISIA

NIM: 11140184000022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018

Page 2: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

i

Page 3: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis
Page 4: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis
Page 5: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

iv

Page 6: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

v

ABSTRAK

JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis Kompetensi Pedagogik

Guru RA di Ciputat Timur”, Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

Dosen Pembimbing: Siti Khadijah, MA dan Mas Roro Diah Wahyu Lestari, M.Pd.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan kompetensi pedagogik

dan faktor-faktor penghambat peningkatan kompetensi guru RA di Ciputat Timur.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode

deskripstif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi,

wawancara dan teknik dokumentasi. Data dalam penelitian diperoleh dari hasil

observasi guru RA sebagai data primer serta hasil wawancara guru RA dan

pengumpulan dokumentasi sebagai data sekunder. Langkah-langkah yang digunakan

peneliti dalam menganalisis data ialah pertama tahap pra lapangan, kemudian

pelaksanaan penelitian dan akhir menyimpulkan data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru RA

berkualitas cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan presentase dari hasil

data observasi tertinggi pertama pada kedua guru di RA Salman sebesar 91,42%,

posisi tertinggi kedua di RA melati sebesar 80% pada guru 1 dan 77,14% pada guru

2, kemudian posisi ketiga tertinggi di RA Permata sebesar 77,14% pada guru 1 dan

74,28%, posisi tertinggi keempat di RA Tunas Bangsa sebesar 71,42%, dan paling

terendah di RA Sabilussalam sebesar 65,71%. Adapun aspek kompetensi pedagogik

yang tidak terpenuhi dari 5 RA tersebut sebesar 100%, yaitu aspek kemampuan guru

dalam memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk kepentingan

penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

Kata Kunci: Kompetensi Pedagogik, Guru Raudhatul Athfal Ciputat Timur

Page 7: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Syukur Alhamdulilah kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam

selalu tercurah kepada nabi Muhammad SAW.

Terimakasih teramat banyak penulis haturkan kepada kedua orang tua

tercinta Ayahanda Hasan Panggih dan Ibunda Erniwana, atas segala doa

dan pengorbanannya telah mendidik penulis dengan penuh kasih sayang, you

are my everything.

Dalam pembuatan dan penulisan skripsi ini tak lepas dari dukungan

dan dorongan semua pihak. Penulis menyadari selama pembuatan skripsi ini

banyak terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi baik yang bersifat

materil maupun moril. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Siti Khadijah, MA, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia

Dini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus Dosen Pembimbing I, atas

bimbingan yang diberikan selama proses penyusunan skripsi dan

persetujuan dilaksanakannya sidang ujian skripsi.

3. Mas Roro Diah Wahyu Lestari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II, yang

telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulisan skripsi.

4. Dra. Eni Rosda Syarbaini, M.Psi selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi selama saya

kuliah sampai selesainya proses penulisan skripsi.

5. Segenap dosen Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang telah

menyampaikan ilmunya kepada penulis.

Page 8: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

vii

6. Kepala Sekolah RA Melati Ciputat Timur, beserta pendidik dan anak didik

yang telah membantu pengambilan data dalam penyusunan skripsi ini.

7. Kepala Sekolah RA Salman Ciputat Timur, beserta pendidik dan anak

didik yang telah membantu pengambilan data dalam penyusunan skripsi

ini.

8. Kepala Sekolah RA Tunas Bangsa Ciputat Timur, beserta pendidik dan

anak didik yang telah membantu pengambilan data dalam penyusunan

skripsi ini.

9. Kepala Sekolah RA Sabilussalam Ciputat Timur, beserta pendidik dan

anak didik yang telah membantu pengambilan data dalam penyusunan

skripsi ini.

10. Kepala Sekolah RA Permata Ciputat Timur, beserta pendidik dan anak

didik yang telah membantu pengambilan data dalam penyusunan skripsi

ini.

11. Adik tersayang Dony Anggi Wardana, dan seluruh keluarga besar yang

tidak henti-hentinya memberikan do’a, dukungan baik moril maupun

materi, kasih sayang yang tak ternilai harganya.

12. Calon Imam ku Ka Endin yang selalu memberikan do’a, dukungan,

semangat dan motivasi dalam proses saya menyusun skripsi ini.

13. Sahabat kecil ku Elysia Aprilia yang selalu memberikan do’a, dukungan,

dan semangat dalam proses saya menyusun skripsi ini.

14. Seluruh teman-teman Cabay Syariah (Pia, Fita, Tadia, Nadia, Irfa, Ody,

Huda, Evi A, Evi Ros, Rizka, Mira, Selfi dan Ae), kak Ibnu dan teman

teman PIAUD 2014 yang selalu kompak untuk saling mendukung,

memberikan semangat dan motivasi dalam proses saya menyusun skripsi

ini.

15. Seluruh teman-teman Distrik PIAUD UIN Jakarta yang telah mendukung

Page 9: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

viii

dan memberikan semangat dalam proses saya menyusun skripsi ini.

16. Dewan Pegurus Harian PSM UIN Jakarta (Wangdi, Libika, Lisel dan

Qanun), serta teman-teman PSM UIN Jakarta yang selalu memberikan

do’a, dukungan, semangat dan motivasi dalam proses saya menyusun

skripsi ini.

17. Seluruh Pengurus HMJ PIAUD 2017 dan Anggota PIAUD MUSICAL

UIN Jakarta yang selalu memberikan do’a, dukungan, semangat dan

motivasi dalam proses saya menyusun skripsi ini.

18. Adik-adikku angkatan 2015, 2016, 2017 dan 2018 PIAUD UIN Jakarta

yang selalu memberikan do’a, dukungan, semangat dan motivasi dalam

proses saya menyusun skripsi ini.

19. Keluarga besar Ikatan Mahasiswa PGPAUD Se Indonesia (IMPPASI) dan

Ikatan Mahasiswa PIAUD Se Indonesia (IKMAPISI).

20. Dan untuk semua pihak yang berjasa pada penulis baik yang disadari

ataupun tidak sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah dan skripsi ini

dengan baik

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan berbagai saran dan kritik sehingga dapat

memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam penelitian ini.

Demikian, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama

bagi para pengembang produk pendidikan.

Jakarta, 2 November 2018

Jihan Anggi Felisia

Page 10: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI…………………………………...………i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI…………………………………...…...…ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJIAN...…………………...…...iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI…………………………...……..iv

ABSTRAK ............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR……………….…………………………………...……..vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 9

D. Perumusan Masalah ..................................................................... 10

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 11

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Kompetensi Pedagogik Guru PAUD/TK/RA .............................. 13

1. Pengertian Kompetensi Pedagogik Guru ................................ 13

Page 11: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

x

2. Tujuan dan Fungsi Kompetensi Pedagogik Guru .................. 16

3. Dimensi-Dimensi Kompetensi Pedagogik Guru .................... 17

4. Standar Kompetensi Pedagogik Guru .................................... 27

5. Urgensi Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru ............... 31

6. Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru.................. 32

7. Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Perspektif Islam ........... 33

8. Pengertian Raudhatul Athfal .................................................. 34

B. Standar Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA ................... 35

1. Pengertian Standar Kualifikasi Akademik ............................. 35

2. Tujuan dan Fungsi Standar Kualifikasi Akademik ............... 36

3. Upaya Peningkatan Standar Kualifikasi Akademik ............... 36

C. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 38

D. Kerangka Teoretik ....................................................................... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 42

B. Metode Penelitian ........................................................................ 43

C. Sumber Data ................................................................................ 44

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ............................. 45

E. Instrumen Penelitian .................................................................... 48

F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ........................... 50

G. Analisis Data ................................................................................ 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data………………………………………………….56

Page 12: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

xi

1. Karakteristik Subjek Penelitian .............................................. 58

2. Kompetensi Pedagogik Guru RA ........................................... 59

3. Faktor-Faktor Penghambat Peningkatan Kompetensi Pedagogik

Guru RA ..................................................................................... 86

B. Analisis Deskripsi Data…………………………………………89

1. Kemampuan Mengelola Pembelajaran ................................... 90

2. Mengembangkan Kurikulum Sekolah ................................... 94

3. Merencanakan Rencana Pembelajaran ................................... 98

4. Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi ........ 103

5. Berkomunikasi secara Efektif, Empatik, dan Santun ........... 105

6. Menilai Hasil Belajar Anak Secara Otentik ......................... 106

7. Membimbing Anak dalam Berbagai Aspek ......................... 110

8. Mengembangkan Profesionalisme Diri Sebagai Guru ......... 114

9. Melakukan Evaluasi Pembelajaran dan Pengembangan ...... 118

10. Faktor-Faktor Penghambat Peningkatan Kompetensi Pedagogik

Guru RA ................................................................................... 120

C. Temuan Penelitian ..................................................................... 123

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 124

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 131

B. Saran. ......................................................................................... 131

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 133

Page 13: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I

Lampiran Surat Izin Penelitian…………………………………………………..…137

Lampiran II

Lampiran Surat Disposisi Penelitian……………………………………………….143

Lampiran III

Lampiran Pengesahan Uji Referensi…………………………………………….....149

Lampiran IV

Lampiran Kisi-Kisi Instrumen Observasi Guru RA……………………….....….…154

Lampiran Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Kepala Sekolah RA………….….........158

Lampiran Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Guru RA………………...……………159

Lampiran V

Data Sekolah dan Guru RA……………………………………………………..….161

Lampiran VI

Lampiran Hasil Observasi Guru RA……………………………………………..…162

Lampiran Hasil Wawancara Kepala Sekolah RA……………………………….….194

Lampiran Hasil Wawancara Guru RA…………………………………………..….202

Lampiran VII

Lampiran Catatan Dokumentasi……………………………………………………226

Page 14: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Standar Kompetensi Pedagogik Guru RA…………………………...28

Tabel 3.1 Tempat Penelitian………………..…………………………………..42

Tabel 3.2 Waktu Penelitian……………………………………………………..43

Tabel 3.3 Sumber Data Penelitian……….……………………………………..45

Tabel 3.4 Instrumen Observasi Penelitian Guru RA….………………………..49

Tabel 3.5 Instrumen Wawancara Kepala Sekolah RA ………………………...49

Tabel 3.5 Instrumen Wawancara Guru RA ………………….………….……..50

Tabel 4.1 Data Guru 5 RA di Ciputat Timur………… …………………….…57

Tabel 4.2 Data Jumlah Siswa 5 RA di Ciputat Timur… ………………………58

Tabel 4.3 Keterangan Subjek Penelitian……………… …………………….…58

Tabel 4.4 Hasil Instrumen Observasi Kompetensi Pedagogik di 5 RA………...90

Page 15: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

xiv

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar M.4.1……………………………………………………………..…59

Daftar Gambar M.4.2……………………………………………………………..…60

Daftar Gambar S.4.1.……………………………………………………………..…61

Daftar Gambar S.4.2.……………………………………………………………..…62

Daftar Gambar T.4.1.……………………………………………………………..…62

Daftar Gambar SS.4..……………………………………………………………..…63

Daftar Gambar P.4.1..……………………………………………………………..…64

Daftar Gambar P.4.2..……………………………………………………………..…65

Daftar Gambar M.4.3...…………………………………………………………..…..65

Daftar Gambar S.4.3…………………………………………………………………66

Daftar Gambar T.4.2…………………………………………………………………67

Daftar Gambar M.4.4...………………………………………………………………69

Daftar Gambar S.4.4…………………………………………………………………70

Daftar Gambar S.4.5…………………………………………………………………71

Daftar Gambar T.4.3…………………………………………………………………72

Daftar Gambar P.4.3…………………………………………………………………74

Daftar Gambar M.4.5...………………………………………………………………76

Daftar Gambar S.4.6…………………………………………………………………77

Daftar Gambar SS.4.2..………………………………………………………………78

Daftar Gambar P.4.3…………………………………………………………………79

Daftar Gambar M.4.6...………………………………………………………………80

Page 16: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

xv

Daftar Gambar S.4.7…………………………………………………………………81

Daftar Gambar M.4.7...………………………………………………………………83

Daftar Gambar SS.4.5…………………..……………………………………………85

Page 17: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan sesuai

dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta ditantang untuk dapat

menjawab berbagai permasalahan lokal dan perubahan global yang terjadi

begitu pesat. Perubahan dan permasalahan tersebut menurut Sanusi

mencakup social change, turbulence, complexity, and chaos; seperti pasar

bebas (free trade), tenaga kerja bebas (free labour), perkembangan

masyarakat informasi, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

seni dan budaya yang sangat dahsyat. Bersamaan dengan itu, bangsa

Indonesia sedang dihadapkan pada fenomena yang sangat dramatis, yakni

rendahnya daya saing sebagai indikator bahwa pendidikan belum mampu

menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.1

Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral,

pertama, dan utama. Guru memegang peran utama dalam pembangunan

pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Guru

juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam

kaitannya dengan proses belajar-mengajar. Guru merupakan komponen

yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan

yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan

untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan

yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas.2

1 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009), h. 3 2 Ibid., h. 5-6

Page 18: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

2

Guru sebagai sebuah profesi yang sangat strategis dalam pembentukan

dan pemberdayaan anak-anak penerus bangsa memiliki peran dan fungsi

yang semakin signifikan dimasa mendatang. Fokus utama dalam pendidikan

adalah terbentuknya peserta didik menjadi manusia baru yang menyadari

posisi kemanusiaan yang melekat. Dalam realitas kemanusiaan, proses ini

bermuara pada upaya pembentukan masyarakat yang berwatak, beretika,

dan berestetika melalui proses yang bukan hanya transfer of knowledge

akan tetapi juga proses transfer of values. Oleh sebab itu, peningkatan mutu

kualitas guru sebagai pendidik merupakan suatu keharusan yang

memerlukan penanganan lebih serius, disamping perluny unsur-unsur

penunjang lain, guru harus mampu menarik simpati sehingga menjadi idola

para siswanya.3

Secara umum, guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan,

mulai dari tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), pendidikan dasar,

hingga menengah. Dalam hal ini, untuk dapat melakukan peranan dan

melaksanakan tugas, guru harus memiliki kualifikasi normal yang

dipersyaratkan. Syarat-syarat inilah yang akan membedakan antara guru

dengan manusia-manusia lain pada umumnya.4

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan tugas guru ialah

kinerjanya di dalam merencanakan, merancang, melaksanakan dan

mengevaluasi pembelajaran. Hal tersebut jelas sudah terpapar dalam UU

Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 : “Guru adalah

pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

3 Mustamin Fattah, Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Arab Madrasah Aliyah Se Kota

Samarinda, Jurnal Ilmiah Fenomena, Vol. 5, No. 1, 2013, h. 73-74 4 Nini Subini, Awas, Jangan Jadi Guru Karbitan!, (Jogjakarta: Javalitera, 2012), h. 9

Page 19: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

3

didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar, dan

menengah”.5

Oleh karena itu, apabila guru mampu melaksanakan tugasnya sesuai

dengan yang disebutkan di atas, maka guru tersebut dapat dikatakan sudah

professional. Menjadi guru professional harus menempuh beberapa standar

persyaratan yaitu:

Standar yang dipersyaratkan menjadi guru yang profesional, tertera

pada UU No. 14 Tahun 2005 pasal 8 menyatakan guru wajib memiliki

kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani

dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional.6

Salah satunya adalah sertifikasi dan kompetensi yang dimiliki.

Sertifikasi merupakan standarisasi untuk guru. Sertifikasi guru dimaksudkan

untuk meningkatkan kualitas guru. Melalui sertifikasi diharapkan guru-guru

di Indonesia memiliki kualifikasi dan kompetensi yang baik sebagai seorang

guru. Guru yang lolos sertifikasi ini artinya mereka telah memiliki

kualifikasi dan kompetensi ilmu keguruan dan pengajaran yang bisa

dipertanggungjawabkan dalam menjalankan profesinya.

Guru profesional yang telah mengikuti program sertifikasi, berarti

telah memiliki kompetensi yang diharapkan bukan hanya untuk memenuhi

satu kompetensi saja yaitu kompetensi profesional, tetapi guru profesional

semestinya meliputi semua kompetensi. Beberapa hal pokok pertimbangan

sertifikasi dan profesionalisme guru dan dosen yang dikemukakan pula di

dalam buku Syaiful Sagala terdapat sembilan (9) pembahasan, salah satunya

“Uji sertifikasi pendidikan dilakukan melalui ujian tertulis dan ujian kinerja

sesuai dengan standar kompetensi”.7

5 Undang-Undang Republik Indonesia, No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, BAB 1,

Pasal 1, Ayat 1, h. 3 6 Ibid., BAB IV, Pasal 8, h. 8

7 Syaiful Sagala, kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:

ALFABETA, 2013), h. 30-31

Page 20: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

4

Sebenarnya pihak pemerintah Indonesia sudah mewajibkan seorang

guru agar melaksanakan standar kompetensi guru. Terpapar dalam Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Pasal 10 menyatakan bahwa “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh

guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.8

Masalah kompetensi guru merupakan pekerjaan rumah yang berkaitan

dengan kebutuhan pencapaian kualitas sumber daya manusia yang harus

diupayakan untuk diperbaiki. Kompetensi guru merupakan salah satu

prasyarat untuk dapat mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran untuk

anak didik. Hal ini karena kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh

guru merupakan bakal proses yang paling utama.

Pekerjaan rumah untuk meningkatkan kompetensi guru ini harus terus

mendapat perhatian dari semua pihak. Kerja sama dan sinergisan kerja

memungkinkan pencapaian tujuan secara cepat dan tepat. Pihak-pihak yang

terkait dengan proses peningkatan kompetensi guru ini harus mempunyai

apresiasi dan persepsi yang sama dalam menjalankan tugas dan

kewajibannya. Guru, instansi terkait dengan pendidikan, dan masyarakat

secara sinergis melakukan berbagai upaya untuk dapat mengondisikan

proses pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas.

Untuk meningkatkan kualitas guru sehingga mempunyai tingkat

kelayakan yang memadai untuk menyelenggarakan proses pendidikan dan

pembelajaran, guru dapat melakukannya dengan menempuh pendidikan

lebih lanjut atau mengikuti program-program peningkatan kualitas diri.

Pendidikan dan program peningkatan kualitas diri ini merupakan satu

bentuk kegiatan efektif yang memberikan kesempatan seluas-luasnya

8 Undang-Undang Republik Indonesia, Op. Cit., BAB 1, Pasal 1, Ayat 10, h. 4

Page 21: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

5

kepada guru agar kualifikasi dirinya memadai, sesuai dengan tuntutan

zaman.9

Mengenai kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru,

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, guru

PAUD harus memiliki kualifikasi akademik yaitu “Memiliki ijazah Diploma

empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini, dan

kependidikan lain yang relavan dengan sistem pendidikan anak usia dini,

atau psikologi yang diperoleh dari program studi terakreditasi, serta

memiliki sertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG) PAUD dari perguruan

tinggi yang terakreditasi.”10

Dan Pemerintah telah merumuskan empat jenis

kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam penjelasan Undang-Undang

No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yaitu “Kompetensi pedagogik,

profesional, kepribadian, sosial yang diperoleh melalui pendidikan

profesi”.11

Keempat kompetensi tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam

menyelenggarakan pendidikan. Hal ini tentu menjadi tantangan yang berat

bagi para guru. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa profesi

seorang guru bukanlah pekerjaan yang sederhana, karena guru merupakan

ujung tombak dalam pendidikan. Berkualitas atau tidaknya pendidikan

sangat bergantung pada guru. Maka guru menjadi faktor penting bagi

kemajuan pendidikan di Indonesia.12

Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru PAUD ialah

kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran yang

9 Mohammad Saroni, PERSONAL BRANDING GURU:Meningkatkan Kualitas dan

Profesionalitas Guru, (Jogjakarta, Ar-Ruzz Media, 2011), h. 212-214 10

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun

2014, Pasal 25, ayat 1, tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, h. 10 11

Undang-Undang Republik Indonesia, Op. Cit., BAB IV, Pasal 10, Ayat 1, h. 9 12

Fitri Indriani, Kompetensi Pedagogik Guru dalam Mengelola Pembelajaran IPA di SD dan

MI, Jurnal Fenomena, Vol. 7, No. 1, 2015, h. 18

Page 22: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

6

meliputi pemahaman peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.13

Berdasarkan data guru RA di Ciputat Timur yang penulis dapatkan

atas perizinan dari Kementrian Agama Tangerang Selatan, terjadi ketidak

sesuaian terkait kualifikasi akademik guru RA. Berdasarkan data tersebut,

masih banyaknya guru RA yang mengajar tidak memiliki kualifikasi

akademik diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) bidang pendidikan anak

usia dini atau psikologi.14

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis selama melakukan

kegiatan observasi di RA Mumtaza pada tahun 2017, terjadi permasalahan

terkait kualifikasi akademik guru RA dan kompetensi pedagogik guru RA.

Pada kualifikasi akademik guru RA, banyaknya guru yang mengajar bukan

lulusan D4 atau S1 bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi.

Permasalahan tersebut mempengaruhi kompetensi pedagogik guru RA,

yaitu guru kurang menguasai karakteristik anak dari aspek fisik, moral,

sosial, emosional dan intelektual.15

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis selama melakukan

kegiatan Praktik Profesi Keguruan Terpadu di TK Al Fath Cirendeu pada

tahun 2017, terjadi permasalahan terkait kualifikasi akademik guru RA dan

kompetensi pedagogik guru RA. Pada kualifikasi akademik guru RA,

banyaknya guru yang mengajar bukan lulusan D4 atau S1 bidang

pendidikan anak usia dini atau psikologi. Permasalahan tersebut

mempengaruhi kompetensi pedagogik guru RA, yaitu masih terdapat guru

13

Mustika, Kompetensi Pedagogik Guru Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina di Tarakan,

Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, Vol. 3, No. 1, Januari 2015, h. 93 14

Data Guru RA di Ciputat Timur, Kementrian Agama Tangerang Selatan, 2016-2017 15

Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar, di RA Mumtaza, pada tanggal 14 Agustus

2017

Page 23: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

7

yang kurang memahami bagaimana cara membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Harian di sekolah tersebut.16

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rugaiyah yang

berjudul Pendidikan Anak Usia Dini di DKI Jakarta tahun 2011, terjadi

permasalahan terkait kualifikasi akademik dan kompetensi guru PAUD.

Kualifikasi guru PAUD jalur pendidikan non formal di Provinsi DKI Jakarta

89% masih di bawah S-1 dan lebih banyak non kependidikan. Motivasi guru

PAUD untuk mengabadikan diri di latar belakangi oleh faktor internal dan

eksternal dalam wujud beramal saleh dan untuk membantu masyarakat

ekonomi lemah yang tidak mampu bersekolah di PAUD jalur pendidikan

formal.

Bukan hanya kualifikasi guru PAUD, guru juga harus menghadapi

masalah 4 aspek kompetensi guru. Untuk kompetensi guru PAUD, dilihat

dari kompetensi profesional 83% telah menguasai kompetensi tersebut dan

17% masih perlu mendapat bimbingan. Untuk penguasaan kompetensi

pedagogik 54% kompeten, dan sisanya 46% sangat perlu pembinaan secara

intensif. Kompetensi kepribadian ditemukan 43% kompeten dan 57%

kurang kompeten. Untuk penguasaan kompetensi sosial ditemukan

sebanyak 33% sangat baik dan 67% baik.17

Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melakukan kegiatan

observasi dan wawancara di PAUD Al Hasyr Pamulang tempat penulis

mengajar pada tahun 2018, terjadi permasalahan terkait kualifikasi

akademik guru RA dan kompetensi guru RA. Pada kualifikasi akademik

guru RA, masih terdapat guru yang mengajar bukan lulusan D4 atau S1

bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi. Selanjutnya, pada aspek

kompetensi pedagogik guru RA antara lain: Pertama, terdapat guru yang

16

Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar, di RA Mumtaza, pada tanggal 14 Agustus

2017 17

Rugiyah, “Pendidikan Anak Usia Dini di DKI Jakarta”, Jurnal Ilmiah Versi P2TK PAUD

NI, Vol. 6, No. 1, Juni 2011, h. 80-81

Page 24: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

8

masih belum memahami mengenai karakteristik anak. Kedua, kurang

mampunya guru dalam menyusun dan mengembangkan Program Tahunan,

Program Semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM),

dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Ketiga, serta dalam

proses pembelajaran masih terdapat guru yang belum mampu memanfaatkan

media, teknologi informasi dan komunikasi.18

Kompetensi seorang guru atau pendidik dalam melaksanakan tugas

mendidik harus sesuai dengan pengetahuan keterampilan yang dimilikinya

dan harus disertai dengan perilaku rasional yang dapat dipertanggung

jawabkan serta layak sebagai bagian dari seorang guru. Berdasarkan hasil

penelitian dan pengamatan peneliti, tingginya problamatika kualifikasi

akademik guru yang sangat mempengaruhi kemampuan kompetensi

pedagogik guru RA memang perlu penanganan serius.

Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan dari standar

kualitas akademik dan kompetensi pedagogik guru PAUD/TK/RA, perlu

dilakukan penelitian dengan judul ”KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU

RA DI CIPUTAT TIMUR.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis

mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan judul yang dibahas dalam

tulisan ini yaitu:

1. Berdasarkan data guru RA di Ciputat Timur yang penulis dapatkan atas

perizinan dari Kementrian Agama Tangerang Selatan, masih banyaknya

guru yang mengajar tidak memiliki kualifikasi akademik diploma empat

(D-IV) atau sarjana (S1) bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi

18

Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar, di TK/PAUD AL HASYR Pamulang, pada

tanggal 30 Maret 2018

Page 25: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

9

2. Berdasarkan fakta tentang kualifikasi akademik penelitian Rugaiyah

yang berjudul Pendidikan Anak Usia Dini di DKI Jakarta tahun 2011,

masih banyak guru PAUD yang mengajar tetapi tidak sesuai dengan

standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru PAUD

3. Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melakukan kegiatan

observasi di TB, TK Yayasan Al Hasyr Pamulang tahun 2018, masih

terdapat guru yang mengajar bukan lulusan D4 atau S1 bidang

pendidikan anak usia dini atau psikologi, terdapat guru yang masih

belum memahami mengenai karakteristik anak, kurang mampunya guru

dalam menyusun dan mengembangkan Program Tahunan, Program

Semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), serta dalam proses

pembelajaran masih terdapat guru yang belum mampu memanfaatkan

media, teknologi informasi dan komunikasi.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat begitu luas dan kompleksnya permasalahan dalam skripsi

ini, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Kompetensi pedagogik yang diteliti dibatasi pada aspek-aspek

sebagai berikut; (1) Kemampuan mengelola pembelajaran yang

meliputi pemahaman terhadap peserta didik; (2) Mengembangkan

kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi (SK) dan

kompetensi dasar (KD), (3) Merencanakan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang pro-perubahan (aktif, kreatif, inovatif,

eksperimentatif, efektif, dan menyenangkan); (4) Memanfaatkan

teknologi, informasi, dan komunikasi untuk kepentingan

penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik; (5)

Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun; (6) Menilai hasil

belajar anak secara otentik; (7) Membimbing anak dalam berbagai

Page 26: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

10

aspek (misalnya: pelajaran, kepribadian, bakat, dan minat); (8)

Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru; dan (9)

Melakukan evaluasi pembelajaran dan pengembangan peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. RA yang diteliti dibatasi menjadi 5 RA yaitu RA Melati, RA

Salman, RA Tunas Bangsa, RA Sabilussalam, dan RA Permata.

3. Guru yang diteliti dibatasi hanya 8 guru dari 5 RA yaitu 2 guru di

RA Melati, 2 guru di RA Salman, 1 guru di RA Tunas Bangsa, 1

guru di RA Sabilussalam, dan 2 guru di RA Permata.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan diatas maka

penulis merumuskan masalah yang akan diteliti pada kualitas akademik

guru RA dan kompetensi pedagogik guru RA di Ciputat Timur berdasarkan

standar kompetensi inti pedagogik guru RA yang dibatasi, yaitu:

1. Bagaimana Kompetensi Pedagogik guru RA di Ciputat Timur?

2. Apa saja faktor-faktor penghambat peningkatan kompetensi guru RA

di Ciputat Timur?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas maka tujuan

peneliti mengenai kualitas akademik guru RA dan kompetensi pedagogik

guru RA di Ciputat Timur, yaitu:

1. Untuk mengetahui Kompetensi Pedagogik guru RA di Ciputat

Timur.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat peningkatan

kompetensi guru RA di Ciputat Timur.

Page 27: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

11

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teoritis pengamatan ini diharapkan dapat

memberikan pengetahuan tentang standar kualifikasi akademik guru RA

dan kompetensi pedagogik guru PAUD/TK/RA yang diteliti berdasarkan

kesimpulan beberapa Teori tentang Kompetensi Pedagogik (pada Bab II)

dan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 137 Tahun 2014, Standar Nasional Pendidikan Anak

Usia Dini, Tentang Standar Kompetensi Pedagogik Guru PAUD, yaitu:

a. Kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman

terhadap peserta didik

b. Mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar

kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)

c. Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang pro-

perubahan (aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif, dan

menyenangkan)

d. Memanfaatkan media teknologi, informasi, dan komunikasi

untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan

yang mendidik.

e. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun

f. Menilai hasil belajar anak secara otentik

g. Membimbing anak dalam berbagai aspek (misalnya: pelajaran,

kepribadian, bakat, minat)

h. Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru

i. Melakukan evaluasi pembelajaran dan pengembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya Penyelenggaraan kegiatan penilaian, evaluasi proses

dan hasil belajar.

Page 28: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

12

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, menambah pengetahuan serta wawasan penulis

tentang permasalahan yang terjadi di sekolah Raudhatul Athfal

terutama dalam segi kompetensi pedagogik guru.

b. Bagi pihak guru RA, penelitian ini diharapkan menjadi

penyemangat mereka dalam meningkatkan kualita dirinya agar

menjadi guru profesional yang disenangi oleh anak murid dan

sesama guru di sekolah.

c. Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan agar pihak sekolah

lebih memperketat proses rekrutmen guru sesuai dengan standar

kualifikasi akademik guru RA dan terus melakukan upaya kontrol

dan evaluasi saat guru mengajar.

d. Bagi peniliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

inspirasi maupun bahan pijakan peneliti lain untuk melakukan

penelitian yang lebih mendalam.

Page 29: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

13

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Kompetensi Pedagogik Guru PAUD/TK/RA

1. Pengertian Kompetensi Pedagogik Guru PAUD/TK/RA

Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari

bahasa Inggris, competence yang berarti kecakapan dan kemampuan.

Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan

yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan

pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan

belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.19

Kompetensi dapat diartikan pula sebagai kewenangan atau

kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah.

Istilah kompetensi guru mempunyai banyak makna, Broke and Stone

(1995) mengemukakan bahwa kompetensi guru sebagai gambaran

kualitatif tentang hakikat perilaku guru yang penuh arti.20

Sedangkan

dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1, Ayat 10,

disebutkan “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,dan dikuasai

oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.”21

Secara etimologis, kata pedagogik berasal dari kata bahasa Yunani,

peados yang berarti anak dan agogos yang berarti mengantar atau

membimbing. Karena itu pedagogik berarti membimbing anak.

Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang tertua dan bahkan

sudah menjadi tuntutan mutlak bagi manusia sepanjang zaman, karena

19

Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori

dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 27 20

E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), h. 25 21

Undang-Undang Republik Indonesia, No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, BAB 1,

Pasal 1, Ayat 1, h. 4

Page 30: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

14

kompetensi ini melekat dalam martabat manusia sebagai pendidik,

khususnya pendidik asli yakni orang tua.

Ketika peran pendidik dari orang tua digantikan dengan peran guru

di sekolah maka tuntutan kemampuan pedagogik ini juga beralih pada

guru. Karena itu guru tidak hanya sebagai pengajar mentransfer ilmu,

pengetahuan dan keterampilan kepada anak tetapi juga merupakan

pendidik dan pembimbing yang membantu anak untuk mengembangkan

segala potensinya terutama terkait dengan potensi akademis maupun non

akademis.22

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan sebagaimana dikutip

oleh Jejen Musfah yang dimaksud dengan “Kompetensi pedagogik

adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi:

pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman tentang

anak didik, pengembangan kurikulum/silabus, perancangan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,

evaluasi hasil belajar, dan pengembangan anak untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.”23

Pemahaman

tentang anak meliputi pemahaman tentang psikologi perkembangan

anak. Sedangkan pembelajaran yang mendidik meliputi kemampuan

merancang pembelajaran, mengimplementasikan pembelajaran, menilai

proses dan hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara

berkelanjutan.24

Kompetensi pedagogik merupakan elemen penting bagi guru

pendidikan anak usia dini. Menurut Hendayana et al (2007), kompetensi

pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi

22

Marselus R. Payong, Sertifikasi Profesi Guru Konsep Dasar, Problematika, dan

Implementasinya, (Jakarta, PT Indeks, 2011), h. 28-29 23

Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori

dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 30-31 24

Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan, (Jakarta: KALAM MULIA, 2013), h. 90

Page 31: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

15

pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.25

Menurut Mulyasa, kompetensi pedagogik sangat penting karena

menjadi penentu keberhasilan proses pembelajaran yang meliputi

peserta didik, perencanaan, implementasi, perancangan, hasil belajar,

evaluasi dan pengembangan peserta yang kurang berprestasi.26

Menurut Slamet P.H. bahwa “Kompetensi pedagogik yaitu terdiri

dari Sub-Kompetensi yang berkontribusi dalam pengembangan KTSP

yang terkait dengan mata pelajaran yang diajarkan, mengembangkan

silabus mata pelajaran berdasarkan standar kompetensi (SK) dan

kompetensi dasar (KD), merencanakan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang pro-perubahan (aktif, kreatif, inovatif,

eksperimentatif, efektif, dan menyenangkan), menilai hasil belajar anak

secara otentik, membimbing anak dalam berbagai aspek (misalnya:

pelajaran, kepribadian, bakat, minat dan karir, dan mengembangkan

profesionalisme diri sebagai guru)”.27

Berdasarkan kutipan tersebut diatas, penulis menyatakan bahwa

kompetensi pedagogik guru PAUD adalah kemampuan mengelola

pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi

(SK) dan kompetensi dasar (KD), merencanakan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang pro-perubahan (aktif, kreatif, inovatif,

eksperimentatif, efektif, dan menyenangkan) yaitu Rencana Pelaksanaan

25

Mustika, Kompetensi Pedagogik Guru Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina di Tarakan,

Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, Vol. 3, No. 1, Januari 2015, h. 93 26

Deasy May Andini dan Endang Supriadi, Kompetensi Pedagogik Guru terhadap Efektivitas

Pembelajaran dengan Variabel Kontrol Latar Belakang Pendidikan Guru, Jurnal Pendidikan

Manajemen Perkantoran, Vo. 2, No. 2, Januari 2018, h. 3 27

Syaiful Sagala, kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:

ALFABETA, 2013), h. 31-32

Page 32: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

16

Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Harian

(RPPH), menilai hasil belajar anak secara otentik, membimbing anak

dalam berbagai aspek (misalnya: pelajaran, kepribadian, bakat, minat,

dan mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru), serta

melakukan evaluasi pembelajaran dan pengembangan peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi pedagogik merupakan bagian yang tak terpisahkan

dari empat kompetensi utama yang harus dimiliki seorang guru, yaitu

kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional, keempat

kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru saat melaksanakan

profesinya, dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik merupakan

kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta

didik.

2. Tujuan dan Fungsi Kompetensi Pedagogik Guru PAUD/TK/RA

Kompetensi pedagogik yang dimiliki guru memiliki tujuan dan

fungsi untuk mengembangkan pembelajaran dikelas. Bagaimana seorang

guru dapat menjadikan pembelajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan

pendidikan. Kompetensi pedagogik guru bertujuan dan berfungsi di

antaranya:

a. Membantu anak berkembang secara intelektual, sosial, fisik, dan

emosional

b. Meningkatkan kesan diri anak (self-image)

c. Menyediakan kesempatan untuk sukses

d. Melaksanakan belajar aktif

e. Menguatkan eksplorasi

f. Menyediakan keamanan28

28

Jejen Musfah, Op. Cit., h. 42

Page 33: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

17

3. Dimensi-Dimensi Kompetensi Pedagogik Guru PAUD/TK/RA

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Pasal 3

ayat 4 ditetapkan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran anak.29

Kompetensi pedagogik PAUD

mencakup kemampuan untuk dapat:

a. Pemahaman terhadap Karakteristik, Kebutuhan, dan

Perkembangan Anak

Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih

harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang

khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka selalu aktif,

dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat,

didengar, dirasakan, mereka seolah-olah tak pernah berhenti

bereksplorasi dan belajar.30

Pemahaman karakteristik anak merupakan salah satu

kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. dua hal yang

harus dipahami guru dari anak didiknya untuk memahami

karakteristik anak adalah kecakapan dan kepribadian. Berkaitan

dengan kecakapan, ada anak yang cepat menerima pelajaran da

nada yang lambat dalam belajar. Dari segi kepribadian, akan

banyak ditemui kepribadian guru yang khas dan unik.31

Menurut Depdiknas dalam buku Panduan Mengajar di TK/RA

yang dikutip oleh Yuliani Nuraini Sugiono bahwa, “sesuai dengan

keunikan dan pertumbuhan anak usia dini maka penyelenggaran

pendidikan bagi anak usia dini disesuaikan dengan tahap-tahap

perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Upaya PAUD

29

Barnawi dan Mohammad Arifin, Etika dan Profesi Kependidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2012), h. 121-122 30

Yuliani Nuraini Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT Indeks,

2013), h. 6 31

Barnawi dan Mohammad Arifin, Op. Cit, h. 125

Page 34: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

18

bukan hanya dari sisi pendidikan saja, tetapi termasuk upaya

pemberian gizi dan kesehatan anak sehingga dalam pekalsanaan

PAUD diakukan secara terpadu dan komprehensif.”

Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh

upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua

dalam proses perawatan, pengasuhan, dan pendidikan pada anak

dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat

mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

kepadanya untuk megetahui dan memahami pengalaman belajar

yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati,

meniru, dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-

ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak.32

Menurut Sukmadinata sebagaimana dikutip oleh Jejen Musfah

bahwa, “Guru harus mengenal dan memahami anak didiknya

dengan baik, memahami tahap perkembangan yang telah

dicapainya, kemampuannya, keunggulan dan kekurangannya,

hambatan yang dihadapi serta faktor dominan yang

memengaruhinya.”33

b. Menguasai Konsep dan Prinsip Pendidikan

Pelaksanaan pendidikan anak usia dini menggunakan prinsip-

prinsip sebagai berikut:

1). Berorientasi pada kebutuhan anak

2). Belajar melalui bermain

3). Menggunakan lingkungan yang kondusif

4). Menggunakan pembelajaran terpadu

5). Mengembangkan berbagai kecakapan hidup

32

Yuliani Nuraini Sujiono, Op. Cit., h. 7 33

Jejen Musfah, Op. Cit., h. 31

Page 35: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

19

6). Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar34

c. Menguasai Konsep, Prinsip, dan Prosedur Pengembangan

Kurikulum

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran ntuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.35

Menurut Miller dan Seller sebagaimana dikutip oleh Jejen

Musfah bahwa, guru harus memerhatikan proses pengembangan

kurikulum yang mencakup tiga hal, yaitu; (1) menyusun tujuan

umum (TU) dan tujuan khusus (TK), (2) mengidentifikasi materi

yang tepat untuk kurikulum dan mengidentifikasi kriteria untuk

pemilihannya, yaitu: orientasi sosial, psikologis, filosopis, minat

siswa, dan kegunaan dari kriteria yang digunakan, dan (3)

memilih strategi belajar mengajar yang dapat dipilih menurut

beberapa kriteria, yaitu: orientasi, tingkat kompleksitas, keahlian

guru dan minat siswa.36

Kurikulum bagi anak usia dini dikembangkan berdasarkan

sejumlah pendekatan yang sesuai dengan perkembangan dan

kebutuhan anak usia dini. Landasan konseptual yang digunakan

dalam kurikulum adalah sebagai berikut:

1). Teori Perkembangan Anak

Menurut Jamaris yang dikutip oleh Yuliani Nuraini Sujiono

bahwa, “Perkembangan merupakan suatu proses yang

bersifat kumulatif, artinya perkembangan terdahulu akan

menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya.” Oleh sebab

34

Novan Ardy & Barnawi, Format PAUD: Konsep, Karakteristik, & Implementasi

Pendidikan Anak Usia Dini, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 76-77 35

Barnawi dan Mohammad Arifin, Op. Cit., h. 131 36

Jejen Musfah, Op. Cit., h. 34-35

Page 36: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

20

itu apabila terjadi hambatan pada perkembangan terdahulu

maka perkembangan selanjutnya akan cenderung mendapat

hambatan.

Berdasarkan tinjauan aspek pedagogis, masa usia dini

merupakan masa peletak dasar atau pondasi awal bagi

pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Diyakini oleh

sebagian besar pakar pendidikan anak, bahwa masa kanak-

kanak yang bahagia merupakan dasar bagi keberhasilan di

masa akan datang dan sebaliknya. Untuk itu, agar

pertumbuhan dan perkembangan tercapai secara optimal,

maka dibutuhkan situasi dan kondisi yang kondusif pada saat

memberikan stimulasi dan upaya pendidikan yang sesuai

dengan kebutuhan dan minat anak.

2). Pendekatan Berpusat Pada Anak

Pendekatan yang berpusat pada anak (child centered

approach) adalah suatu kegiatan belajar di mana terjadi

interaksi dinamis antara guru dan anak atau antara anak

dengan anak lainnya. Menurut Coughlin yang dikutip oleh

Yuliani Nuraini Sujiono bahwa, “Pendekatan yang berpusat

pada anak diarahkan: (1) agar anak mampu mewujudkan dan

mengakibatkan perubahan; (2) agar anak menjadi pemikir-

pemikir yang kritis; (3) agar anak mampu mebuat pilihan-

pilihan dalam hidupnya; (4) agar anak mampu menemukan

dan menyelesaikan permasalahan secara konstruktif dan

inovatif; (5) agar anak menjadi kreatif, imajinatif, dan kaya

gagasan, dan; (6) agar anak memiliki perhatian terhadap

masyarakat, Negara dan lingkungannya.

3). Pendekatan Konstruktivisme

Page 37: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

21

Menurut Semiawan yang dikutip oleh Yuliani Nuraini

Sujiono bahwa, “Pendekatan konstruktivisme bertolak dari

suatu keyakinan bahwa belajar adalah pembangun (to

construct) pengetahuan itu sendiri, setelah dicernakan dan

kemudian dipahami dalam diri individu, dan merupakan

perbuatan dari dalam diri seseorang. Dalam perbuatan belajar

seperti itu bukan apanya atau isi pembelajarannya yang

penting, melainkan bagaimana mempergunakan peralatan

mental untuk menguasai apa yang dipelajari. Pengetahuan itu

diciptakan kembali dan dibangun dari dalam diri seseorang

melalui pengamatan, pengalaman dan pemahamannya. 37

d. Menguasai Teori, Prinsip dan Strategi Pembelajaran

Menurut Naegie sebagaimana dikutip oleh Jejen Musfah

bahwa, “Guru efektif mengatur kelas mereka dengan prosedur dan

mereka menyiapkannya. Dihari pertama masuk kelas, mereka telah

memikirkan apa yang mereka ingin siswa lakukan dan bagaimana

hal itu harus dilakukan. Jika guru memberitahu anak sejak awal

bagaimana guru mengharapkan mereka bersikap dan belajar di

kelas, guru menegaskan otoritasnya, maka mereka akan serius

dalam belajar.”38

Penguasaan terhadap prinsip-prinsip pembelajaran yang

mendidik oleh para guru harus juga diwujudkan dalam proses

pembelajaran aktual. Salah satu pendekatan pembelajaran yang

mendidik adalah pendekatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Pendekatan ini

harus tercermin dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan dan

pengorganisasian pembelajaran serta penilaian pembelajaran.

37

Yuliani Nuraini Sujiono, Op. Cit., h. 202-204 38

Jejen Musfah, Op. Cit., h. 36

Page 38: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

22

Karena itu guru harus menerapkan berbagai strategi, metode,

teknik, dan prosedur yang inovatif, sehingga dapat membuat siswa

bisa belajar dalam situasi atau kondisi yang bebas dari berbagai

macam tekanan, ancaman, ketakutan, dan sebagainya.39

Selain menguasai prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,

guru PAUD/TK/RA juga harus menguasai prinsip-prinsip

pembelajaran anak usia dini, yaitu:

1). Anak sebagai Pembelajar Aktif

Pendidikan yang dirancang secara kreatif akan

menghasilkan pembelajar yang aktif. Anak-anak akan

terbiasa belajar dan mempelajari berbagai aspek

pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan melalui

berbagai aktivitas mengamati, mencari, menemukan,

mendiskusikan, menyimpulkan dan mengemukakan sendiri

berbagai hal yang ditemkan pada lingkungan sekitar. Proses

pendidikan seperti ini merupakan wujud pembelajaran yang

bertumpu pada aktivitas belajar anak secara aktif atau yang

dikenal dengan istilah Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA =

Student Active Learning).

2). Anak Belajar melalui Sensori dan Panca Indera

Anak memperoleh pengetahuan melalui sensorinya, anak

dapat melihat melaui bayangan yang ditangkap oleh

matanya, anak dapat mendengarkan bunyi melalui

telinganya, anak dapat merasakan panas dan dingin lewat

perabaannya, anak dapat membedakan bau melaui hidung

dan anak dapat mengetahui aneka rasa melalui lidahnya.

3). Anak Membangun Pengetahuan Sendiri

39

Marselus R. Payong, Op. Cit., h. 34

Page 39: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

23

Sejak lahir anak diberi berbagai kemampuan. Dalam konsep

ini anak dibiarkan belajar melalui pengalaman-pengalaman

pengetahuan yang dialaminya sejak anak lahir dan

pengetahuan yang telah anak dapatkan selama hidup.

Konsep ini diberikan agar anak dirangsang untuk menambah

pengetahuan yang telah diberikan melalui materi-materi

yang disampaikan oleh guru dengan caranya sendiri.

4). Anak Berpikir melalui Benda Konkret

Dalam konsep ini anak harus diberikan pembelajaran

dengan benda-benda yang nyata agar anak tidak

menerawang atau bingung. Maksudnya adalah anak

dirangsang untuk berpikir dengan metode pembelajaran

yang menggunakan benda nyata sebagai contoh materi-

materi pelajaran. Terciptanya pengalaman melalui benda

nyata diharapkan anak lebih mengerti maksud dari materi-

materi yang diajarkan oleh guru.

5). Anak Belajar dari Lingkungan

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan sngaja

dan terencana untuk membantu anak mengembangkan

potensi secara optimal sehingga anak mampu beradaptasi

dengan lingkungannya. Pendidikan yang diberikan akan

dapat dimaknai dan berguna bagi anak ketika anak

beradaptasi dengan lingkungannya.40

e. Menciptakan Situasi Pembelajaran yang Interaktif, Inspiratif,

Menyenangkan, Menantang, Memotivasi Anak Didik untuk

Berpartisipasi Aktif, serta Memberi Ruang yang Cukup bagi

Prakarsa, Kreativitas, dan Kemandirian

40

Yuliani Nuraini Sujiono, Op. Cit., h. 90-94

Page 40: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

24

Pada anak-anak dan remaja, inisiatif belajar harus muncul dari

para guru, karena mereka pada umumnya belum memahami

pentingnya belajar. Maka, guru harus mampu menyiapkan

pembelajaran yang bisa menarik rasa ingin tahu siswa, yaitu

pembelajaran yang menarik, menantang, dan tidak monoton, baik

dari sisi kemasan maupun isi atau materinya.41

Pembelajaran mendidik adalah pembelajaran yang memotivasi

anak untuk belajar, tidak hanya pembelajaran yang mentransfer

pengetahuan dan keterampilan. Karena itu kemasan pembelajaran

yang dibuat guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip

motivasional yang baik, sehingga dapat mempengaruhi

kemampuan anak untuk belajar. Guru dalam kegiatan

pembelajaran yang mendidik hendaknya memposisikan diri

sebagai motivator dan pemberi semangat (inspirator) bagi anak.

Guru hendaknya menantang anak untuk bisa menemukan

pengetahuan sendiri dan menemukan cara-cara pemecahan

masalah sendiri secara kreatif dalam kegiatan pembelajaran.42

Unsur utama dalam pengembangan program pembelajaran bagi

anak usia dini adalah bermain. Pendidikan awal dimasa kanak-

kanak diyakini memiliki peran yang amat vital bagi perumbuhan

dan perkembangan pengetahuan selanjutnya. Menurut Albrecht

dan Miller sebagaimana dikutip oleh Yuliani Nuraini Sujiono

bahwa, “Pengembangan program pembelajaran bagi anak usia dini

seharusnya sarat dengan aktivitas bermain yang mengutamakan

adanya kebebasan bagi anak untuk bereksplorasi dan

berkreativitas, sedangkan orang dewasa seharusnya lebih berperan

41

Jejen Musfah, Op. Cit., h. 31-37 42

Marselus R. Payong, Op. Cit., h. 36

Page 41: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

25

sebagai fasilitator saat anak membutuhkan bantuan untuk

memecahkan masalah yang dihadapi.43

f. Menguasai Konsep, Prinsip, Prosedur, dan Strategi Bimbingan

Belajar Anak Didik

Bimbingan bukanlah suatu bentuk kontrol terhadap orang lain

dan bimbingan juga bukan usaha untuk mengarahkan orang lain.

Bimbingan merupakan corak bantuan yang bersifat mendampingi

selama diperlukan dan melepaskan diri bila orang yang dibantu

mampu berjalan sendiri.

Bimbingan merupakan salah satu dari bagian pendidikan yang

amat penting dalam upaya memberikan bantuan (pemecahan

masalah) dan motivasi agar anak dapat mencapai tujuan

pendidikan yang diharapkan.44

Adapun fungsi bimbingan bagi anak usia dini adalah: (1)

Fungsi pemahaman, yaitu usaha bimbingan yang menghasilkan

pemahaman pada anak tentang diri sendiri, lingkungannya, dan

cara menyesuaikan dan pengembangan diri; (2) Fungsi

pencegahan, yaitu bimbingan yang menghasilkan tercegahnya anak

didik dari berbagai permasalahan yang dapat mengganggu,

menghambat ataupun menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam

proses perkembangannya; (3) Fungsi perbaikan, yaitu bimbingan

yang akan menghasilkan terpecahkannya berbagai permasalahan

yang dialami oleh anak didik; dan (4) Fungsi pemeliharaan dan

pengembangan, yaitu bimbingan yang menghasilkan

terpeliharanya dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi

43

Yuliani Nuraini Sujiono, Op. Cit., h. 139 44

Barnawi dan Mohammad Arifin, Op. Cit., h. 143-144

Page 42: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

26

positif anak didik dalam rangka perkembangan dirinya secara

mantap dan berkelanjutan.45

g. Menguasai Media Pembelajaran Termasuk Teknologi Komunikasi

dan Informasi

Pamanfaatan teknologi pembelajaran, dimaksudkan untuk

memudahkan atau mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Dalam

hal ini, guru dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan

dan mempersiapkan materi pembelajaran dalam suatu sistem

jaringan komputer yang dapat diakses oleh peserta didik. Oleh

karena itu, guru dan calon guru perlu dibekali dengan berbagai

kompetensi yang berkaitan dengan penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi sebagai teknologi pembelajaran.46

Semakin luasnya teknologi informasi dan komputer dalam

berbagai segi kehidupan manusia, termasuk dalam latar

pembelajaran, maka guru juga dituntut untuk dapat memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Guru

harus bisa memanfaatkan teknologi computer ini untuk

memudahkan pembelajaran atau mengemas pesan-pesan

pembelajaran secara menarik, sehingga dapat mengunggah minat

dan motivasi belajar anak.47

h. Menguasai Prinsip, Alat, dan Prosedur Penilaian Proses dan Hasil

Belajar

Evaluasi hasil belajar. Kesuksesan seorang guru sebagai

pendidik profesional tergantung pada pemahamannya terhadap

penilaian pendidikan, dan kemampuannya bekerja efektif dalam

penilaian. Menurut BSNP sebagaimana dikutip oleh Jejen Musfah

45

Yuliani Nuraini Sujiono, Op. Cit., h. 15 46

E. Mulyasa, Op. Cit., h. 106-107 47

Marselus R. Payong, Op. Cit., h. 37

Page 43: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

27

bahwa, “Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

Penilaian hasil pembelajaran mencakup aspek kognitif,

psikomotorik, dan/atau efektif sesuai karakteristik mata pelajaran.”

Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya. Menurut Pollard sebagaimana

dikutip oleh Jejen Musfah bahwa, belajar merupakan proses di

mana pengetahuan, konsep, keterampilan dan perilaku diperoleh,

dipahami, diterapkan, dan dikembangkan. Anak-anak mengetahui

perasaan mereka melalui temannya dan belajar. Maka, belajar

merupakan proses kognitif, sosial dan perilaku. Pengajaran

memiliki dua fokus, yaitu perilaku anak yang berhubungan dengan

tugas kurikulum, juga membantu perkembangan kepercayaan anak

sebagai pelajar.48

Tahap proses penilaian hasil belajar dilakukan setelah anak-

anak selesai melakukan aktivitasnya, guru memberikan

kesempatan kepada anak-anak secara langsung untuk

mengungkapkan pengalamannya setelah melakukan kegiatan

belajar. Pada tahap ini, guru harus berusaha agar anak-anak

mengungkapkan perasaannya dengan tepat, agar guru mengetahui

bahwa anak sudah atau belum dapat memahami materi kegiatan

belajar.49

4. Standar Kompetensi Pedagogik Guru PAUD PAUD/TK/RA

PAUD/TK/RA

Standar kompetensi dan sertifikasi guru adalah untuk mendapatkan

guru yang baik dan profesional, yang memiliki kompetensi untuk

melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah khususnya, serta tujuan

48

Jejen Musfah, Op. Cit., h. 40-41 49

Novan Ardy & Barnawi, Op. Cit., h. 117

Page 44: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

28

pendidikan pada umumnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan

tuntutan zaman.50

Profesionalisme kemampuan-kemampuan guru

PAUD/TK/RA yang dibutuhkan dalam menciptakan dan megelola

ligkungan belajar, berupa saran-saran imperative (imperative

suggestion) yang perlu dilakukan guru untuk mewujudkan lingkungan

belajar yang diharapkan, baik kemampuan merangsang anak, dan

kemampuan memfasilitasi kegiatan anak.51

Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang

Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, bahwa standar

kompetensi pedagogik guru PAUD, sebagai berikut:52

Tabel 2.1

Standar Kompetensi Pedagogik Guru PAUD/TK/RA

No. KOMPETENSI SUB KOMPETENSI

1. Mengorganisasikan

aspek

perkembangan

sesuai dengan

karakteristik anak

usia dini.

1.1 Menelaah aspek perkembangan sesuai

dengan karakteristik anak usia dini.

1.2 Mengelompokkan anak usia dini

sesuai dengan kebutuhan pada

berbagai aspek perkembangan.

1.3 Mengidentifikasi kemampuan awal

anak usia dini dalam berbagai bidang

pengembangan.

1.4 Mengidentifikasi kesulitan anak usia

dani dalam berbagai bidang

Pengembangan.

2. Menganalisis teori

bermain sesuai

aspek dan tahapan

perkembangan,

kebutuhan, potensi,

bakat, dan minat

anak usia dini.

2.1 Memahami berbagai teori belajar dan

prinsip-prinsip bermain sambil belajar

yang mendidik yang terkait dengan

berbagai bidang pengembangan di

PAUD.

2.2 Menelaah teori pembelajaran dalam

konteks bermain dan belajar yang

50

E. Mulyasa, Op. Cit., h. 17 51

Rita Mariyana dkk, Pengelolaan Lingkungan Belajar, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 137 52

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indoesia, Tentang: Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru, (Jakarta: 4 Mei 2007)

Page 45: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

29

sesuai dengan kebutuhan aspek

perkembangan anak usia dini.

2.3 Menerapkan berbagai pendekatan,

strategi, metode, dan teknik bermain

sambil belajar yang bersifat holistik,

sesuai kebutuhan anak usia dini, dan

bemakna, yang terkait dengan berbagai

bidang pengembangan di PAUD.

2.4 Merancang kegiatan bermain sebagai

bentuk pembelajaran yang mendidik

pada anak usia dini

3. Merancang

kegiatan

pengembangan

anak usia dini

berdasarkan

kurikulum.

3.1 Menyusun isi program pengembangan

anak sesuai dengan tema dan

kebutuhan anak usia dini pada

berbagai aspek perkembangan.

3.2 Membuat rancangan kegiatan bermain

dalam bentuk program tahunan,

semester, mingguan, dan harian

4. Menyelenggarakan

kegiatan

pengembangan

yang mendidik.

4.1 Memilih prinsip-prinsip

pengembangan yang mendidik dan

menyenangkan.

4.2 Merancang kegiatan pengembangan

yang mendidik dan lengkap, baik

untuk kegiatan di dalam kelas, maupun

luar kelas.

4.3 Menerapkan kegiatan bermain yang

bersifat holistik, autentik, dan

bermakna

5. Memanfaatkan

teknologi,

informasi dan

komunikasi untuk

kepentingan

penyelenggaraan

kegiatan

pengembangan

yang mendidik.

5.1 Memilih teknologi informasi dan

komunikasi serta bahan ajar yang

sesuai dengan kegiatan pengembangan

anak usia dini.

5.2 Menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi untuk meningkatkan

kualitas kegiatan pengembangan yang

mendidik.

6. Mengembangkan

potensi anak usia

dini untuk

pengaktualisasian

diri.

6.1 Memilih sarana kegiatan dan sumber

belajar pengembangan anak usia dini.

6.2 Membuat media kegiatan

pengembangan anak usia dini.

6.3 Mengembangkan potensi dan

Page 46: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

30

kreatifitas anak usia dini melalui

kegiatan bermain sambil belajar.

7. Berkomunikasi

secara efektif,

empatik, dan

santun.

7.1 Memilih berbagai strategi

berkomunikasi yang efektif, empatik

dan santun dengan anak usia dini.

7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik,

dan santun dengan anak usia dini.

8. Menyelenggarakan

dan membuat

laporan penilaian,

evaluasi proses dan

hasil belajar anak

usia dini.

8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian

dan evaluasi proses dan hasil belajar

anak usia dini.

9. Menentukan

lingkup sasaran

asesmen proses dan

hasil pembelajaran

pada anak usia dini.

9.1 Memilih pendekatan, metode dan

teknik asesmen proses dan hasil

kegiatan pengembangan pada anak

usia dini.

9.2 Menggunakan prinsip dan prosedur

asesmen proses dan hasil kegiatan

pengembangan anak usia dini.

9.3 Mengadministrasikan penilaian proses

dan hasil belajar secara

berkesinambungan dengan

mengunakan berbagai instrument.

9.4 Menentukan tingkat capaian

perkembangan anak usia dini.

9.5 Menganalisis hasil penilaian proses

dan hasil belajar untuk berbagai

tujuan.

9.6 Melakukan evaluasi proses dan hasil

belajar.

10. Menggunakan hasil

penilaian,

pengembangan dan

evaluasi program

untuk kepentingan

pengembangan

anak usia dini.

10.1 Menggunakan informasi hasil

penilaian dan evaluasi untuk

kesinambungan belajar anak usia dini.

10.2 Melaksanakan program remedial

dan pengayaan

10.3 Memanfaatkan informasi hasil

penilaian dan evaluasi pembelajaran

untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.

10.4 Mengomunikasikan hasil penilaian

pengembangan dan evaluasi program

Page 47: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

31

kepada pemangku kepentingan.

11. Melakukan

tindakan reflektif,

korektif dan

inovatif dalam

meningkatkan

kualitas proses dan

hasil

pengembangan

anak usia dini.

11.1 Melakukan refleksi terhadap

kegiatan pengembangan anak usia dini

yang telah dilaksanakan.

11.2 Meningkatkan kualitas

pengembangan anak usia dini melalui

penelitian tindakan kelas.

11.3 Melakukan penelitian tindakan

kelas.

5. Urgensi peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAUD/TK/RA

Tingkat kesadaran masyarakat terhadap pemberian layanan

pendidikan bagi anak sejak usia dini (0-6 tahun) masih sangat rendah.

Hal ini disebabkan antara lain karena kurangnya sosialisasi kepada

masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak usia dini. Meskipun

selama ini pemerintah dan masyarakat telah menyelenggarakan berbagai

program layanan pendidikan bagi anak usia dini. Namun, kenyataannya

hingga saat ini masih banyak anak usia dini yang belum memperoleh

layanan pendidikan.53

Kemampuan secara pedagogik, kompetensi guru-guru dalam

mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini

penting karena pendidikan di Indonesia dinyatakan kurang berhasil oleh

sebagian masyarakat karena dinilai kurang dari aspek pedagogik.54

Untuk menghadapi tantangan tersebut, guru perlu berpikir secara

antisipatif dan proaktif. Guru secara terus menerus harus belajar sebagai

upaya melakukan pembaharuan atas ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

Caranya dengan sering melakukan penelitian baik melalui kajian

pustaka, maupun melakukan penelitian seperti penelitian tidakan kelas.55

53

Novan Ardy & Barnawi, Op. Cit., h. 77 54

E. Mulyasa, Op. Cit., h. 75-76 55

Syaiful Sagala, Op. Cit., h. 33

Page 48: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

32

6. Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAUD/TK/RA

Peningkatan kualitas anak usia dini juga dipengaruhi oleh faktor

kuantitas guru. Rasio perbandingan anak dan guru yang tidak seimbang

akan menimbulkan masalah baru.56

Pendidik harus memiliki kualifikasi

dan kompetensi sebagai agen pembelajaran (learning agent). Menurut

BSNP yang dikutip oleh Jejen Musfah mengenai yang dimaksud dengan

pendidik sebagai agen pembelajaran ialah “Peran pendidik antara lain

sebagai fasilitator, motivator, pemacu, dan pemberi inspirasi belajar bagi

peserta didik.”

Menurut Sheikh yang dikutip oleh Jejen Musfah adalah “Guru

bukanlah seorang manusia dalam pengertian status; guru adalah

pembuat manusia. Ia membimbing takdir mereka pada tujuan akhir

mereka.” Peran guru sangat besar dan penting itu menuntut tanggung

jawab guru untuk menjadi pribadi yang memiliki pengetahuan yang

luas, keterampilan yang beragam, dan moral yang tinggi. Yang

terpenting, guru perlu menyadari peran besarnya tersebut, sehingga

dalam menjalankan tugasnya penuh tanggung jawab, kesungguhan dan

persiapan yang matang.57

Dari pembahasan sebelumnya tentang Standar Kualifikasi

Akademik Guru PAUD/TK/RA, menurut Permendiknas nomor 16 2007,

guru harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma

empat (D-IV) atau sarjana (S-1) dalam bidang pendidikan anak usia dini

atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.58

Selain dibekali disiplin ilmu yang sesuai, sarjana pendidikan dan

diploma IV juga dibekali dengan pengelolaan kelas, penilaian, model-

model pembelajaran, dan lainnya yang berkaitan dengan keilmuan di

56

Novan Ardy & Barnawi, Op. Cit., h. 23 57

Jejen Musfah, Op. Cit., h. 41-42 58

Zaenal Arifin, Op. Cit., h. 59

Page 49: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

33

bidang pendidikan. Inilah yang disebut dengan kemampuan pedagogik.

bekal keilmuan harus dimiliki oleh calon atau bakal guru. sehingga

ketika menjadi guru, memahami apa yang harus dilakukan.

Seberapa jauh kemampuan pedagogik yang dimiliki oleh guru,

maka tercermin di dalam aktivitas guru di kelas. Jika pernah kita

mendengar ada guru yang suka marah kepada anak, suka main pukul,

maka tampak sekali bahwa guru ini belum banyak memiliki bekal

seorang guru. Guru merasa anak belum mengerti apa-apa, guru tidak

memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan sesuatu, maka

hal ini juga pertanda bahwa guru ini masih perlu banyak belajar lagi.59

7. Kompetensi Pedagogik Guru dalam Perspektif Islam

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dala pengelolaan

pembelajaran peserta didik dengan berbasis pendekatan yang bersifat

mendidik, sehingga melaksanakan fungsi profesionalnya dengan lebih

efektif. Menurut Standar Nasional Pendidikan, Kompetensi pedagogik

adalah kemampuan seorang pendidik dalam mengelola pembelajaran peserta

didik, merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,

memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.60

Ajaran Islam adalah ajaran yang memberikan penghargaan yang tinggi

terhadap guru. Sebenarnya tingginya kedudukan guru dalam islam

merupakan realisasi ajaran Islam itu sendiri. Islam memuliakan

pengetahuan; pengetahuan itu didapat dari belajar dan mengajar, yang

belajar adalah calon guru dan yang mengajar adalah guru.

59

Najib Sulhan, Karakter Guru Masa Depan, (Surabaya: PT Temprina Media Grafika, 2011),

h. 130-131 60

Fitri Indriani, ”Kompetensi Pedagogik Guru dalam Mengelola Pembelajaran IPA di SD

dan MI”, Jurnal Fenomena, Vol. 7, No. 1, 2015, h. 19

Page 50: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

34

Profesi (pekerjaan) menurut Islam harus dilakukan karena Allah.

Dalam Islam setiap pekerjaan harus dilakukan secara professional, dalam

arti harus dilakukan secara benar. Itu mungkin hanya dapat dilakukan oleh

orang yang benar benar ahli, sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Dalam

kitabnya Shaheh Bukhori:

اعة » «إذا وسد األمر إلى غير أهله فانتظر الس

Artinya: “Bila suatu urusan dikerjakan oleh orang yang tidak ahli, maka

tunggu saja kehancuran yang akan terjadi.” Kata kehancuran, dalam hadits

di atas maknanya sangat luas, salah satunya adalah bila seorang guru tidak

memiliki keahlian yang memadahi, maka yang hancur adalah muridnya.

Oleh karena itu seorang guru idealnya adalah betul-betul seorang yang ahli

(sesuai dengan bidang profesinya) dan memiliki kemampuan sebagai

seorang pendidik yang dapat mengelola, merencanakan serta melaksanakan

pembelajaran peserta didik.61

8. Pengertian Raudhatul Athfal

Pendidikan agama dalam berbagai kegiatannya bertujuan untuk

melatih dan membimbing anak agar ia mampu mengembangkan dirinya

melalui pembiasaan sehingga di kemudian hari memiliki kemampuan dan

keterampilan serta kepribadian terpuji. Dengan demikian tujuan utama

pendidikan agama adalah pembentukan akhlak dan budi pekerti yang

sanggup menghasilkan orang yang bermoral.

Pendidikan agama islam pada RA adalah pendidikan sebagai mata

pelajaran yang diberikan kepada anak untuk meletakkan dasar-dasar ajaran

agama Islam dalam kehidupan sehari-hari kearah perkembangan sikap,

pengetahuan dan keterampilan anak yang dilakukan melalui pembiasaan.

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

61

Susanto, “Guru Profesionalis dalam Pandangan Islam”, Jurnal Tribakti, Vol. 21, No. 1,

Januari 2010, h. 6

Page 51: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

35

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan

dan perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak memiliki kesiapan

untuk memasuki pendidikan lebih lanjut. Salah satu pendidikan anak usia

dini adalah RA.62

Raudhatul Athfal (disingkat RA) adalah salah satu bentuk

satuan pendidikan anak pra sekolah pada jalur pendidikan formal yang

menyelenggarakan program pendidikan umum dan pendidikan keagamaan

islam bagi anak berusia 4-6 tahun (Departemen Agama, 2005).

RA merupakan jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahu

atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal, di bawah pengelolaan

Departemen Agama, RA setara dengan taman kanak-kanak (TK), dimana

kurikulumnya ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.63

B. Standar Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA

1. Pengertian Standar Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia standar berarti antara lain

sesuatu yang dipakai sebagai contoh atau dasar yang sah bagi ukuran,

takaran, dan timbangan. Standar dapat juga dipahami sebagai kriteria

minimal yang harus dipenuhi. Jadi standar profesional guru mempunyai

kriteria minimal sarjana atau diploma empat serta dilengkapi dengan

sertifikasi profesi. Dalam kasus dunia pendidikan di Indonesia,

seringkali standar bagi pemula atau guru baru belum dapat dipenuhi.64

62

Iyoh Mastiyah, “Kurikulum Pendidikan Agama Islam Pada Raudhatul Athfal Dian Al-

Mastiyah”, Jurnal Edukasi, Vol. 12, No. 2, Mei-Agustus 2014, h. 264 63

Fu’ad Arif Noor, “Manajemen Guru Raudhatul Athfal (RA) Dalam Total Quality

Management (TQM)”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, Juni 2015, h. 23 64

Syaiful Sagala, kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:

ALFABETA, 2013), h. 17

Page 52: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

36

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan

Anak Usia Dini, guru PAUD harus memiliki kualifikasi akademik yaitu

“Memiliki ijazah Diploma empat (D-IV) atau Sarjana (S1) dalam bidang

pendidikan anak usia dini, dan kependidikan lain yang relavan dengan

sistem pendidikan anak usia dini, atau psikologi yang diperoleh dari

program studi terakreditasi, serta memiliki sertifikat Pendidikan Profesi

Guru (PPG) PAUD dari perguruan tinggi yang terakreditasi.”65

2. Tujuan dan Fungsi Standar Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA

Tujuan dari proses sertifikasi guru ini adalah dapat tercapainya

tenaga pendidik atau guru yang profesional yang mampu melakukan

aktivitas pendidikan secara optimal sehingga dapat tercapainya tujuan

institusional dan nasional. Dengan demikian, guru berhak menerima

tunjangan profesi sebagai guru profesional.

Guru memiliki peran yang strategis dalam bidang pendidikan,

bahkan sumberdaya pendidikan lain yang memadai menjadi kurang

berarti apabila tidak disertai dengan kualitas guru yang memadai. Begitu

juga yang terjadi sebaliknya, apabila guru berkualitas kurang ditunjang

oleh sumberdaya pendukung yang lain yang memadai, juga dapat

menyebabkan kurang optimal kinerjanya. Dengan kata lain, guru

merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas layanan,

proses, dan hasil pendidikan. Dalam hal ini, kualitas proses pendidikan

secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dengan kualitas guru.66

3. Upaya Peningkatan Standar Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA

Upaya peningkatan kualitas guru sehingga mempunyai tingkat

kelayakan yang memadai untuk menyelenggarakan proses pendidikan

65

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun

2014, Pasal 25, ayat 1, tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, h. 10 66

Zaenal Arifin, Profesi Kependidikan Teori dan Praktik di Era Otonomi, (tangerang: PT

Pustaka Mandiri, 2012), h. 15

Page 53: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

37

dan pembelajaran, guru dapat melakukannya dengan menempuh

pendidikan lebih lanjut atau mengikuti program-program peningkatan

kualitas diri. Pendidikan dan program peningkatan kualitas diri ini

merupakan satu bentuk kegiatan efektif yang memberikan kesempatan

seluas-luasnya kepada guru agar kualifikasi dirinya memadai, sesuai

dengan tuntutan zaman. Guru tidak boleh merasa nyaman dengan

kondisi yang dimilikinya sekarang.67

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas

dan kompetensi diri memang melalui pendidikan dan pelatihan atau

diklat. Dengan diklat yang guru ikuti, banyak hal yang dapat diperoleh

dan selanjutnya hal tersebut menjadikan guru sebagai sosok yang

sanggup menghadapi kehidupan secara utuh. Ada banyak keuntungan

yang dapat diperoleh jika guru mengikuti proses pendidikan dan

pelatihan. Keuntungan inilah yang sebenarnya ingin didapatkan setiap

kali mengikuti proses diklat.

Ada banyak pengetahuan dan keterampilan yang dapat diperoleh

dan selanjutnya dapat diaplikasikan dalam menjalankan proses

pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Ini tentunya sangat diharapkan

bagi semua guru. semakin meningkat, kualitas dirinya, semakin berarti

guru tersebut dalam kehidupan. Dari kegiatan tersebut, guru pun akan

mendapatkan recharge kompetensi, mendapatkan banyak ilmu

pengetahuan dan keterampilan, semakin sadar akan banyaknya

kekurangan kualitas diri yang terus harus diperbaiki dan ditingkatkan,

dan dapat menjadikan motivasi perkembangan kualitas diri.68

67

Muhammad Saroni, Personal Branding Guru: Meningkatkan Kualitas dan Profesionalitas

Guru, (Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2011), h. 213-214 68

Ibid., h. 118-126

Page 54: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

38

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Agar terhindar dari pengulangan penelitian yang sama, penulis

melakukan observasi sehingga mendapatkan informasi yang jelas tentang

pokok permasalahan, termasuk melakukan kajian pustaka terhadap buku-

buku maupun hasil penelitian sejenis. Skripsi yang memiliki keterkaitan

dengan tema permasalahan penulis dijadikan sebagai bahan rujukan dan

perbandingan, yaitu:

1. Hasil penelitian Indah Dwi Wahyuni Dari UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Pada tahun 2016 dalam skripsinya yang berjudul “Kompetensi

Pedagogik Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Tingkat SMA Negeri di

Depok” menyimpulkan bahwa: kompetensi pedagogik guru bahasa dan

sastra Indonesia tingkat SMA Negeri di Depok memiliki kualitas

kompetensi pedagogik yang cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan

guru memiliki wawasan yang luas dan landasan kependidikan yang

jelas; (1) rata-rata merupakan lulusan S1 (sarjana satu) dengan fokus

Bagasa dan Sastra Indonesia; (2) pengalaman mengajar yang sangat

cukup untuk menjadikanmereka guru bahasa dan sastra Indonesia

dengan kompetensi pedagogik yang baik; (3) memahami peserta didik

secara fisik, sosial, moral, intelektual, dan spiritual; (4)

mengembangkan kurikulm atau silabus yang digunakan dalam

pembelajaran; (5) membuat rancangan pembelajaran untuk membentuk

proses pembelajaran yang baik dan sistematis; (6) melaksanakan

pembelajaran secara mendidik dan dialogis; (7) memanfaatkan

teknologi, informasi dan komunikasi dalam pembelajaran; (8)

melakukan evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik, dan (9)

memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik dengan maksud

untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Adapun persamaan

dengan penelitian ini ialah memilih kompetensi pedagogik sebagai

subjek penelitian, menjadikan guru sebagai objek penelitian dan

Page 55: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

39

menjadikan kepala/wakil kepala sekolah sebagai data sekunder dalam

penelitian ini. Perbedaannya ialah peneliti memilih guru Raudhatul

Athfal sebagai objek penelitian ini dan penelitian tersebut memilih

salah satu kota sebagai tempat penelitian.

2. Hasil penelitian Kokom Komalasari Dari UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Pada tahun 2015 dalam skripsinya yang berjudul “Upaya

Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru di

SMP Negeri 177 Jakarta” menyimpulkan bahwa: (1) kompetensi

pedagogik guru SMPN 177 Jakarta sangat baik. Hal ini dapat diketahui

berdasarkan presentase rata-rata yang didapat dari hasil penelitian yaitu

sebesar 89,5%, yang meliputi aspek kemampuan guru dalam

pemahaman peserta didik, kemampuan merancang dan melaksanakan

pembelajaran, kemampuan mengevaluasi hasil pembelajaran, dan

kemampuan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimiliki; (2) upaya kepala sekolah dalam

meningkatkan kompetensi pedagogik guru SMPN 177 Jakarta sudah

optimal. Hal ini dapat diketahui berdasarkan presentase rata-rata yang

diperoleh sebesar 91,43%. Adapun persamaan dengan penelitian ini

ialah memilih kompetensi pedagogik sebagai subjek penelitian.

Perbedaannya ialah peneliti memilih guru SMP sebagai objek

penelitian, menjadikan kepala/wakil kepala sekolah sebagai objek

penelitian dan menjadikan guru sebagai data sekunder dan penelitian

tersebut memilih salah satu sekolah SMP sebagai tempat penelitian.

3. Hasil penelitian Saiful Bahri Dari UIN AR Raniry Banda Aceh Pada

tahun 2016 dalam skripsinya yang berjudul “Peran Guru Raudhatul

Athfal (RA) dalam Pembentukan Kecerdasan Emosional di Raudhatul

Athfal (RA) Takrimah Tungkob Aceh Besar” menyimpulkan bahwa: (1)

Peran guru telah dilaksanakan dengan baik, yaitu sebagai pengajar

dalam pembentukan, pembimbing, dan pengasuh kecerdasan

Page 56: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

40

emosional; (2) Peran guru dalam memberikan bimbingan, arahan,

memberi tanggung jawabnya, dan membina peserta didik dalam

pembentukan kecerdasan anak di RA Takrimah Tungkob telah

terlaksana dengan baik. Adapun persamaan dengan penelitian ini ialah

memilih sekolah RA sebagai tempat penelitian dan menjadikan guru

sebagai objek penelitian. Perbedaannya ialah peneliti memilih peran

guru Raudhatul Athfal dalam pembentukan kecerdasan emosional dan

penelitian tersebut hanya memilih salah satu sekolah RA sebagai

tempat penelitian.

C. Kerangka Teoretik

Pendidikan akan berjalan baik jika pada prosesnya melibatkan sumber

daya manusia yang berkualitas, memiliki kompetensi, berkomitmen pada

tugas dan tanggung jawab. Termasuk guru RA, yang dikatakan sebagai

kunci keberhasilan proses pendidikan awal pada anak usia dini. Melalui

kegiatan belajar mengajar, guru RA memainkan peran penting dalam

mengelola pembelajaran agar anak mendapatkan hasil maksimal. Untuk

mewujudkan hal tersebut, pendidikan butuh keberadaan guru RA yang

profesional khususnya dalam bidang pedagogik.

Dewasa ini masih terdapat permasalahan dalam dunia pendidikan kita.

Pertama, Adanya anggapan bahwa profesionalisme guru RA masih rendah

dalam melaksanakan tugasnya. Kedua, Masih banyaknya guru RA yang

tidak memenuhi standar kualitas akademik guru PAUD/TK/RA. Ketiga,

Upaya peningkatan kompetensi pedagogik guru RA dirasa sangat penting.

Keempat, Strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi

pedagogik guru RA perlu ditingkatkan. Kelima, Ada kemungkinan bahwa

pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru RA belum rutin.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui bagaimana

kompetensi pedagogik guru RA dan faktor-faktor yang menghambat

Page 57: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

41

peningkatan kompetensi pedagogik guru di RA wilayah Ciputat Timur,

yang nantinya diharapkan akan terwujud guru RA yang meningkat

kemampuan pedagogiknya.

Masih adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi,

maka kepala sekolah sebaga supervisor dapat melakukan strategi untuk

meningkatkan kompetensi pedagogik guru, diantaranya yaitu: Memberikan

pembinaan yang efektif; menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan guru

RA; mengadakan studi banding ke sekolah yang dinilai lebih baik kualitas

gurunya; mengadakan program magang bagi guru ke sekolah yang

kualitasnya dinilai lebih baik.

Dengan demikian, diharapkan kompetensi pedagogik guru yang

dimiliki guru RA semakin baik. Proses belajar mengajar menjadi efektif,

sehingga kualitas anak didik menjadi lebih baik pula.

Page 58: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor Kementerian Agama Tangerang Selatan,

peneliti mendapatkan izin untuk memperoleh data sekolah RA dan standar

kualifikasi akademik guru RA di Ciputat Timur.

Kemudian penelitian mengenai kompetensi pedagogik guru RA

dilakukan pada sekolah Raudhatul Athfal yang ada di wilayah Ciputat Timur.

Peneliti menggunakan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel

yang hanya menurut kriteria, pemikiran atau pengetahuan pengambil sampel.69

Berdasarkan hasil purposive sampling, keterbatasan biaya dan waktu, maka

terdapat 5 sekolah RA di wilayah Ciputat Timur yang peneliti pilih, yaitu:

Tabel 3.1

Tempat Penelitian

No. Nama Sekolah Alamat Sekolah Akreditasi

1. RA Melati Jl. Legoso Raya, Pisangan A

2. RA Salman Jl. Puri Intan No. 25, Pisangan A

3. RA Tunas

Bangsa

Jl. Legoso Raya, Gg. Cempaka

RT. 003/RW. 007 No. 13-A

Belum

Terakreditasi

4. RA

Sabilussalam

Bacang Rt.02/09 No:81 Belum

Terakreditasi

5. RA Permata Jl. Limun Rt 003/008 Pisangan Belum

Terakreditasi

69

Joko Ade Nursiyono, Kompas Teknik Pengambilan Sampel, (Bogor: IN MEDIA, 2015),

h.25

Page 59: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

43

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Waktu Penelitian

No Kegiatan Bulan

Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt

1. Penelitian di

Kemenag Tangerang

Selatan

2. Proses penyusunan

Proposal Skripsi Bab

dan Perbaikan

3. Uji Seminar

Proposal

4. Penelitian ke

lapangan

5. Analisis Data

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif. Penelitian

kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,

kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.

Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam

konteks yang mendetil disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam,

serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan.70

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang utama menggunakan

instrument observasi yang terdapat pada instrumen penelitian, selanjutnya untuk

mengecek dan memperkuat validitas data hasil observasi tersebut maka

dilengkapi dengan wawancara yang terdapat pada instrument penelitian atau

pengumpulan teknik dokumentasi. Bila data antara instrumen observasi,

70

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 60

Page 60: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

44

wawancara atau dokumentasi tidak sama, maka perlu dilacak/dicari sampai

ditemukan kebenara data tersebut. Apabila sudah demikian maka proses

pengumpulan data seperti triangulasi dalam penelitian kualitatif.

Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap data dan informasi sebanyak

mungkin tentang kemampuan Kompetensi Pedagogik Guru RA dari 3 RA di

Ciputat Timur. Penelitian ini tidak diarahkan pada kesimpulan salah-benar, tidak

menguji suatu hipotesis diterima-ditolak, tetapi lebih ditekankan pada

pengumpulan data untuk mendeskripsikan keadaan sesungguhnya yang terjadi di

lapangan secara mendalam.

C. Sumber Data

Dalam rangka pengumpulan data, terlebih dahulu yang harus

ditentukan adalah sumber data. Sumber data dalam penelitian kualitatif

menurut Spradley sebagaimana yang dikutip Sugyono dinamakan “social

situation” atau situasi social yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat

(place), pelaku (actors), dan aktivitas (ativity) yang berinteraksi secara

sinergis. Situasi social tersebut, dapat dinyatakan sebagai objek penelitian

yang ingin diketahui “apa yang terjadi” di dalamnya. Pada situasi sosial atau

objek penelitian ini dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity)

orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu.71

Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi, peneliti

memasuki situasi sosial tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada

orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut. Penentuan

sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purvosive, yaitu

dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Hasil penelitian tersebut

dapat ditransferkan atau diterapkan ke situasi sosial (tempat lain), apabila

71

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012),

h. 215.

Page 61: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

45

situasi sosial tersebut memiliki kemiripan atau kesamaan dengan situasi sosial

yang diteliti.72

Dalam proses pengumpulan data, penulis mewawancarai beberapa

elemen dalam lembaga yang terkait yang penulis lakukan secara berkala.

Sumber data dalam penelitian ini adalah seseorang yang memberikan

informasi dan keterangan yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik guru

RA. Selain itu dokumen, foto atau data yang berhubungan dengan

permasalahan yang diteliti, yang berfungsi sebagai pelengkap data primer.

Jenis sumber data yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini meliputi:

1. Hasil observasi selama proses penelitian.

2. Wawancara dengan guru kelas dan kepala sekolah terkait.

3. Dokumentasi yang diperoleh selama proses pembelajaran.

Tabel 3.3

Sumber Data Penelitian Kreativitas Guru

No Sumber data Teknik Instrumen

1. Sumber data

Primer: Guru Observasi

Wawancara

Dokumentasi

Panduan observasi

Pedoman wawancara kepala

sekolah

Form pencatat dokumen

2. Sumber data

sekunder: Kepala

Sekolah

Wawancara Dokumentasi

Pedoman wawancara kepala

sekolah

Form pencatat dokumen

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

Prosedur pengumpulan dan pengolahan data merupakan faktor penting demi

keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan

data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Penelitian ini memperoleh

data yang diperlukan dari lapangan, dengan cara berikut:

1. Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan bentuk teknik

atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

72

Ibid, h. 216.

Page 62: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

46

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa

berkenaan dengan cara guru mengajar, anak belajar, kepala sekolah yang

sedang memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang

sedang rapat, dan sebagainya.73

Peneliti melakukan observasi saat proses kegiatan belajar mengajar

maupun saat waktu guru beristirahat di 5 sekolah RA Ciputat Timur

dengan maksud untuk mengumpulkan informasi dan data sebelum

melakukan proses penelitian selanjutnya. Selain harus membawa

instrument sebagai pedoman untuk observasi yang dapat dilihat pada

lampiran I, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu

seperti kamera, alat tulis dan material lain yang membantu pelaksanaan

observasi menjadi lancar.

2. Wawancara

Wawancara (interview) merupakan salah satu bentuk teknik

pengumpulan data yang dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap

muka secara individual. Sebelum melaksanakan wawancara, peneliti

menyiapkan instrumen wawancara yang disebut pedoman wawancara.

Pedoman wawancara ini berisi sejumlah pertanyaan yang mencakup fakta,

data, pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi atau evaluasi responden

berkenaan dengan fokus masalah atau variabel-variabel yang dikaji dalam

penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara secara semi

terstruktur. Pewawancara harus menyiapkan topik dan daftar pertanyaan

pemandu wawancara sebelum aktivitas wawancara dilaksanakan.

Pewawancara perlu menelusuri lebih jauh suatu topik berdasarkan

jawaban yang diberikan partisipan.

73

Ibid., h. 220

Page 63: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

47

Pelaksanaan wawancara dalam penelitian ini adalah peneliti

mengajukan pertanyaan kepada reponden atau informan untuk

memperoleh data yang dibutuhkan berdasarkan fokus permasalahan dalam

penelitian ini. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan

dua cara, yaitu wawancara terstuktur dan tidak struktur.

a. Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,

bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pati

tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam

melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawabannya pun telah disiapkan.74

Pada wawancara terstruktur dibuat

pertanyaan tertulis yang dirujukan kepada para guru RA Salman, RA

Sabilussalam, dan RA Permata. Dalam penelitian ini peneliti ingin

melihat dan mengetahui lebih jauh tentang kemampuan kompetensi

pedagogik guru RA.

b. Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas di mana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar permasalahan

yang akan ditanyakan.75

Dengan demikian ini, peneliti dapat langsung

mengetahui reaksi yang ada pada responden dalam waktu yang relative

singkat.

74

Ibid, h. 138. 75

Ibid, h. 140.

Page 64: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

48

3. Teknik Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi (documentation study) merupakan suatu teknik

pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-

dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik.76

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mencari data yang berupa

catatan, Program Tahunan, Program Semester, RPPM dan RPPH, foto,

data dan profil sekolah, seperangkat pembelajaran guru, serta dokumen

pelatihan guru (bila ada). Studi dokumentasi yang dilakukan peneliti di

sesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Nasution dalam Sugyono, menyatakan bahwa dalam penelitian

kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrument

penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai

bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang

digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan

secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan

sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu,

tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang

dapat mencapainya.77

Dalam penelitian kualitatif instrument utamanya adalah peneliti sendiri,

namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan

akan dikembangkan instrument penelitian sederhana, yang diharapkan dapat

melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui

observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada

76

Ibid., h. 221 77

Ibid, h. 223.

Page 65: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

49

grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data,

analisis dan kesimpulan.78

Agar mendapat instrumen penelitian yang lebih baik, maka sebelum

instrument disusun, peneliti terlebih dahulu menyusun kisi-kisi instrumen.

Selanjutnya akan dijadikan acuan dalam menyusun instrument penelitian. Kisi-

kisi instrument yang disusun peneliti dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4

Instrumen Observasi Penelitian Kompetensi Pedagogik Guru RA

Tabel 3.5

Instrumen Wawancara Kepala Sekolah RA

No Pertanyaan Penelitian Jawaban

1. Apa Akreditasi RA ini?

2. Berapa jumlah guru di RA ini?

3. Apa saja latar belakang pendidikan guru di RA ini?

4. Bagaimana kemampuan kompetensi pedagogik Guru di RA

ini?

5. Apa saja faktor-faktor yang menghambat kemampuan

kompetensi pedagogik di RA ini?

6. Usaha apa yang dilakukan untuk mengembangkan

kemampuan kompetensi pedagogik guru RA?

78

Ibid, h. 223-224.

Sub Kompetensi

1. Kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap

peserta didik

2. Mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi

(SK) dan kompetensi dasar (KD)

3. Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang pro-perubahan

(aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif, dan menyenangkan)

4. Memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk kepentingan

penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

5. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun

6. Menilai hasil belajar anak secara otentik

7. Membimbing anak dalam berbagai aspek (misalnya: pelajaran,

kepribadian, bakat, dan minat)

8. Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru

9. Melakukan evaluasi pembelajaran dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Page 66: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

50

Tabel 3.6

Instrumen Wawancara Guru RA

No Pertanyaan Penelitian Jawaban

1. Apakah kurikulum yang digunakan oleh RA ini?

2. Apakah pihak sekolah merancang Program Tahunan dan

Program Semester sekolah? Kalau iya, kapan pihak sekolah

merancangnya?

3. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mingguan (RPPM) sebelum memulai kegiatan pembelajaran?

Kalau iya, sejak kapan ibu membuatnya?

4. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Harian (RPPH) sebelum memulai kegiatan pembelajaran?

Kalau iya, sejak kapan ibu membuatnya?

5. Apakah ibu pernah mengajarkan anak belajar menggunakan

komputer? Kalau iya, bagaimana cara mengajarnya?

6. Bagaimana cara ibu menghadapi anak yang tidak mau

mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas?

7. Bagaimana cara ibu mengembangkan bakat anak yang

berbeda-beda dalam beberapa kegiatan pembelajaran?

8. Apakah ibu pernah mengikuti kegiatan pelatihan guru? Kalau

iya, kegiatan pelatihan apa saja yang ibu ikuti?

9. Apakah ibu membuat catatan tertulis apabila ada anak yang

belum tercapai perkembangannya kepada orangtua?

10. Apa saja faktor-faktor yang menghambat kompetensi

pedagogik guru di RA Melati?

11. Bagaimana upaya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik

guru di RA Melati?

F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Proses pemeriksaan atau pengecekan keabsahan data pada penelitian ini

menggunakan bentuk uji konfirmabilitas (objektivitas). Penelitian dikatakan

objektif jika hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Menguji

konfirmabilitas berarti menguji hasil penelitian yang dihubungkan dengan proses

penelitian yang dilakukan.79

79

Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancagan Penelitian,

(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h. 275

Page 67: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

51

Dalam pemeriksaan atau pengecekan keabsahan data, peneliti

menggunakan uji kredibilitas melalui perpanjangan pengamatan dan teknik

triangulasi. Triangulasi dilakukan dengan cara teknik, sumber dan waktu. Teknik

ini merupakan teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di

luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding keabsahan data.

1. Perpanjangan Pengamatan

Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke

lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data

yang pernah ditemui maupun yang baru. Perpanjangan pengamatan ini

berarti hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk

rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling

mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Bila

telah terbentuk raport, maka telah terjadi kewajaran dalam penelitian, di

mana kehadiran peneliti tidak mengganggu perilaku yang dipelajari.

Menurut Stainback dalam Sugyono mengatakan “Rapport is a relationship

of mutual trust and emotional affinity between, two or more people.80

2. Triangulasi

Tringulasi dalam pengujuan kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai

waktu.81

a). Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk memeriksa keabsahan data dapat dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber.

b). Triangulasi Teknik

80

Ibid, h. 270-271. 81

Ibid, h. 273.

Page 68: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

52

Triangulasi teknik untuk memeriksa keabsahan data dapat dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik

yang berbeda.82

c). Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat

narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan

data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka

pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan

pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dala waktu

atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang

berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai

ditemukan kepastian datanya.83

G. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif di RA Melati, RA Salman, RA

Tunas Bangsa, RA Sabilussalam dan RA Permata dilakukan sejak sebelum terjun

ke lapangan, observasi, selama pelaksanaan penelitian di lapangan dan setelah

selesai penelitian di lapangan. Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara,

observasi dan dokumentasi. Analisis data yang bersifat kualitatif yang dimaksud

adalah menghubungkan antara kerangka teori dengan kenyataan yang ada.

Kenyataan tersebut dapat dipahami melalui bermacam-macam kegiatan yang ada

hubungannya dengan kreativitas guru dalam pengembangan media pembelajaran

dalam bentuk laporan dan membuat kesimpulan agar mudah untuk dipahami.

Sesuai dengan jenis penelitian di atas, maka peneliti menggunakan model

interaktif dari Miles dan Huberman untuk menganalisis data hasil penelitian.

Miles dan Huberman dalam Sugyono mengemukakan bahwa aktivitas dalam

82

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA,

2012), h. 274 83

Ibid h. 274.

Page 69: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

53

analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis

data, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan

conclustion drawing/ferivication (kesimpulan, penarikan atau verifikasi).84

Komponen-komponen analisis data model interaktif dijelaskan sebagai

berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera dilakukan

analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.85

Pada tahap ini, peneliti melakukan reduksi data dengan cara

memilah-milah, mengkategorikan dan membuat abstraksi dari catatan

lapangan, wawancara dan dokumentasi.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman dalam

Sugyono menyatakan “the most frequent form of display data for

qualitative research data in the past has been narrative text”. Yang paling

sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif.86

Display data ini dilakukan dengan

84

Ibid, h. 246. 85

Sugyono, op.cit, h. 247. 86

Sugyono, op.cit, 249.

Page 70: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

54

memaparkan data dengan memilah inti informasi terkait dengan fokus

penelitian, data yang didapat berupa kalimat, kata-kata yang berhubungan

dengan fokus penelitian, sehingga sajian data merupakan sekumpulan

informasi yang tersusun secara sistematis yang memberikan kemungkinan

untuk ditarik kesimpulan.

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah suatu tahap

lanjutan di mana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan

data. Ini adalah interpretasi peneliti atas temuan dari wawancara atau

sebuah dokumen.87

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat

menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin

juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan

masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan

berkembang setelah penelitian berada di lapangan.88

Ketiga tahap yang direkomendasikan oleh Miles dan Huberman

tersebut memperlihatkan bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif

adalah proses kategorisasi data atau dengan kata lain proses menemukan

pola atau tema-tema dan mencari hubungan antara kategori yang telah

ditemukan dari hasil pengumpulan data. Tiga tahap yang mereka

sampaikan merupakan proses yang dilakukan dalam menganalisis data

dalam penelitian kualitatif.89

Menurut Miles dan Huberman, ketiga langkah tersebut dilakukan atau

diulangi terus setiap atau setelah melakukan pengumpulan data dengan teknik

apa pun. Dengan demikian, ketiga tahap itu, harus dilakukan terus sampai

87

Afrizal, loc.cit, h.180. 88

Sugyono, op.cit, h. 252-253. 89

Afrizal, loc.cit, h. 180.

Page 71: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

55

penelitian berakhir. Kaitan antara analisis data dengan pengumpulan data

disajikan oleh Miles dan Huberman dalam diagram berikut.90

Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data Menurut Miles dan Huberman

90

Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2014), h. 180.

Pengumpulan

Data

Reduksi Data Kesimpulan-

kesimpulan,

Penarikan/Verifikasi

Penyajian

Data

Page 72: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Karakteristik Subjek Penelitian

a). Profil

Sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian pertama yaitu

RA Melati. Sekolah ini berlokasi di Jl. Legoso Raya, Pisangan. RA

Melati memiliki 6 orang guru yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 2

guru kelas PAUD, 2 guru kelas RA A, 2 guru kelas RA B, dan 1 guru

ekskul tari. Jumlah siswa pada tahun ajaran 2008/2019 sebanyak 60

siswa yang tebagi menjadi kelompok PAUD sebanyak 10 siswa,

kelompok A sebanyak 30 siswa dan kelompok B sebanyak 20 siswa.

Sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian kedua yaitu

RA Salman. Sekolah ini berlokasi di Jl. Puri Intan No. 25, Pisangan.

RA Salman memiliki 17 orang guru yang terdiri dari 1 kepala sekolah,

1 wakil bidang kurikulum, 1 wakil bidang kesiswaan, 1 bidang

perpustakaan, 1 bidang tata usaha, 4 guru kelas PAUD, 4 guru kelas

RA A, dan 4 guru kelas RA B. Jumlah siswa pada tahun ajaran

2008/2019 sebanyak 110 siswa yang tebagi menjadi kelompok PAUD

sebanyak 30 siswa, kelompok A sebanyak 40 siswa dan kelompok B

sebanyak 40 siswa.

Sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian ketiga yaitu

RA Tunas Bangsa. Sekolah ini berlokasi di Jl. Legoso Raya, Gg.

Cempaka RT. 003/RW. 007 No. 13-A. RA Tunas Bangsa memiliki 2

orang guru yang terdiri dari 1 kepala sekolah dan 1 guru bantu. Jumlah

siswa pada tahun ajaran 2008/2019 sebanyak 30 siswa kelompok B.

Sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian keempat yaitu

RA Sabilussalam. Sekolah ini berlokasi di Gang Bacang RT. 02/09

Page 73: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

57

No. 81 Kampung Utan. RA Sabilussalam memiliki 3 orang guru yang

terdiri dari 1 kepala sekolah dan 2 guru bantu. Jumlah siswa pada

tahun ajaran 2008/2019 sebanyak 11 siswa yang terbagi menjadi

kelompok PAUD sebanyak 5 siswa dan kelompok B sebanyak 8

siswa.

Sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian kelima yaitu

RA Permata. Sekolah ini berlokasi di Jl. Limun RT. 003/008 Pisangan.

RA Permata memiliki 5 orang guru yang terdiri dari 1 kepala sekolah

dan guru kelompok PAUD, 1 guru kelas RA A dan 3 guru kelas RA B.

Jumlah siswa pada tahun ajaran 2008/2019 sebanyak 49 siswa yang

terbagi menjadi kelompok PAUD sebanyak 8 siswa, kelompok A

sebanyak 14 siswa dan kelompok B sebanyak 27 siswa.

b). Data Guru dan Siswa

Tenaga pendidik di 5 RA Ciputat Timur bahwasanya belum

memiliki guru PNS, melainkan semua guru tetap yang ditetapkan oleh

pihak sekolah, seperti yang terdapat pada tabel.

Tabel 4.1 Data Guru 5 RA di Ciputat Timur

No Nama Lembaga Latar Belakang Pendidikan

Guru

Jumlah

Guru

SMA D1

NP

S1

NP

S1

PAUD

S2

NP

1. RA Melati 1 - 3 1 - 5

2. RA Salman 2 - 10 4 1 17

3. RA Tunas Bangsa 1 - - 1 - 2

4. RA Sabilussalam 2 - 1 - 3

5. RA Permata 1 - 4 - - 5

Page 74: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

58

Tabel 4.2 Data Jumlah Siswa 5 RA di Ciputat Timur

No. Nama

Lembaga

PAUD Kelompok

A

Kelompok

B

Jml

Anak

1 2 1 2 1 2 3

1. RA Melati 10 - 15 15 20 - - 60

2. RA Salman 15 15 20 20 20 20 - 110

3. RA Tunas

Bangsa

- - - - 30 - - 30

4. RA

Sabilussalam

5 - - - 8 - - 11

5. RA Permata 8 - 14 - 9 9 9 49

c). Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 1 kepala sekolah dan 2 guru

RA Melati, 1 kepala sekolah dan 2 guru RA Salman, 1 kepala sekolah

dan guru RA Tunas Bangsa, 1 kepala sekolah dan guru RA

Sabilussalam, serta 1 kepala sekolah dan 2 guru RA Permata. Berikut

tabel karakteristik subjek penelitian:

Tabel 4.3 Keterangan Subjek Penelitian

No. Kode Nama Keterangan

1. KSM Hj. Yeti Munjiawati Kepala Sekolah RA Melati

2. L Lystia Priyantika,

S.Pd.I

Guru 1, kelas B RA Melati

3. R RamadhaniaHasan,

S.Pd

Guru 2, kelas PAUD RA

Melati

4. KSS Avrahdiba Fikratania,

SE, MM

Kepala Sekolah RA Salman

5. U Umu Alman Wahab,

S.Pd

Guru1, kelas A RA Salman

6. H Hani Nuraini, S.Pd Guru 2, kelas A RA Salman

7. M Mahrojah, S.Pd.I Kepala Sekolah dan guru

kelas B RA Tunas Bangsa

8. O Hj. Opsanih, S.Pd Kepala Sekolah dan guru

kelas B RA Sabilussalam

9. KSP Nani. S/Pd.I Kepala Sekolah RA Permata

10. Z Siti Zaenab, S.Sos Guru 1, kelas B RA Permata

11. N Nenden Guru 2, kelas A RA Permata

Page 75: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

59

2. Kompetensi Pedagogik Guru RA

a). Kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi

pemahaman terhadap peserta didik

1). RA Melati

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di RA

Melati, guru kelas B yaitu L mengajarkan anak mengenal angka

dengan menggunakan media belajar angka (media yang

digunakan: papan tulis, spidol, dan buku lembar kerja angka)

dengan baik sehingga anak-anak dapat memahami materi yang

diajarkan guru dengan mudah (CL.M.k1) (CD.M.4.1).

CD.M.4.1 Guru sedang mengajarkan anak TK B berhitung

dengan media papan tulis dan spidol

Selain itu, L mengajarkan anak mengenal huruf

menggunakan media belajar huruf (media yang digunakan:

papan tulis dan spidol), (CL.M.k2) dan guru merancang

kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan motorik halus

dengan kegiatan mewarnai (mewarnai buku lembar kerja

mengenal angka dan buku lembar kerja mewarnai gambar, dan

menempel karton berbentuk laba-laba) dengan baik sehingga

anak-anak dapat memahami materi yang diajarkan guru dengan

mudah. (CL.M.k3).

Page 76: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

60

Guru PAUD di RA Melati, yaitu R mengajarkan kreativitas

membuat laba-laba dan anak diajarkan menghitung jumlah kaki

laba-laba dan mengenal huruf tulisan “laba-laba”, untuk

mengembangkan kemampuan berhitung, (CL.M. k4) mengenal

huruf dan motorik halus anak PAUD, anak-anak sangat tertarik

untuk mulai mengenal angka dan huruf melalui kegiatan

pembelajaran tersebut(CL.M.k5. Seperti yang terdapat pada

gambar CD.M.4.2.

Gambar CD.M.4.2 Guru sedang mengajarkan anak PAUD

membuat kreativitas laba-laba

2). RA Salman

Guru kelas A2 di RA Salman, yaitu U mengajarkan anak

mengenal angka dan berhitung dengan menggunakan kartu

angka (CL.S,k1). Selain itu untuk mengembangkan kemampuan

mengenal huruf, Bu Umu juga menggunakan kartu huruf dan

untuk mengembangkan motorik halus (CL.S.k2). U

mengajarkan anak melipat dan menempel kertas origami

berbentuk tempat sampah sehingga anak-anak sangat tertarik

dan mudah memahami kegiatan pembelajaran tersebut

Page 77: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

61

(CL.S.k3), karena pada hari itu sedang tema kebersihan

lingkungan. Seperti yang terdapat pada gambar CD.S.4.1.

Gambar CD.S.4.1 Guru sedang mengajarkan anak

berhitung menggunakan media kartu angka

Guru kelas A1 di RA Salman, yaitu H mengajarkan anak

mengenal angka dan berhitung dengan jari dan menggunakan

media spidol serta papan tulis (CL.S.k5). Selain itu untuk

mengembangkan kemampuan mengenal huruf, Bu H juga

menggunakan kartu huruf (CL.S.k6) dan untuk

mengembangkan motorik halus, H mengajarkan anak melipat

dan menempel kertas origami berbentuk tempat sampah

sehingga anak-anak sangat tertarik dan mudah memahami

kegiatan pembelajaran tersebut (CL.S.k7), karena pada hari itu

sedang tema kebersihan lingkungan. Seperti yang terdapat pada

gambar CD.S.4.2

Page 78: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

62

Gambar CD.S.4.2 Guru sedang mengajarkan anak

berhitung menggunakan media papan tulis, spidol dan jari

tangan

3). RA Tunas Bangsa

Guru kelas B di RA Tunas Bangsa, yaitu M mengajarkan

anak mengenal angka dan berhitung dengan menggunakan

media spidol dan papan tulis (CL.T.k1). Seperti yang terdapat

pada gambar CD.T.4.1

CD.T.4.1 Guru sedang mengajarkan anak berhitung

menggunakan media papan tulis dan spidol

Selain itu untuk mengembangkan kemampuan mengenal

huruf, M juga menggunakan spidol dan kertas (CL.T.k2), serta

Page 79: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

63

untuk mengembangkan motorik halus, M mengajarkan anak

melipat dan menempel kertas origami berbentuk tempat baju

(CL.T.k3). Karena jumlah anak di kelas sangat banyak,

beberapa anak masih ada yang balum paham bagaimana cara

melipat origami namun guru kelas dan 1 guru pendamping tetap

membimbing anak tersebut sampai paham dan bisa

mengerjakan tugas dari materi pembelajaran tersebut.

4). RA Sabilussalam

Guru kelas B di RA Sabilussalam, yaitu O mengajarkan

anak mengenal angka dan berhitung dengan menggunakan buku

lembar kerja anak (CL.SS.k1). Selain itu untuk

mengembangkan kemampuan mengenal huruf, O juga

menggunakan buku bacaan (CL.SS.k2), serta untuk

mengembangkan motorik halus, O mengajarkan anak mewarnai

dibuku lembar kerja anak (CL.SS.k3). Seperti yang terdapat

pada gambar CD.SS.4.1

CD.SS.4.1 Guru sedang mengajarkan anak berhitung

menggunakan media buku lembar kerja mengenal angka

5). RA Permata

Guru kelas B2 di RA Permata, yaitu Z mengajarkan anak

mengenal angka dan berhitung dengan menggunakan buku

Page 80: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

64

lembar kerja anak (CL.P.k1). Selain itu untuk mengembangkan

kemampuan mengenal huruf, Z juga menggunakan buku bacaan

(CL.P.k2), serta untuk mengembangkan motorik halus, Z

mengajarkan anak mewarnai dibuku lembar kerja anak,

sehingga anak-anak mudah memahami materi yang diajarkan

(CL.P.k3). Seperti yang terdapat pada gambar CD.P.4.1.

CD.P.4.1 Guru TK B2 sedang mengajarkan anak berhitung

menggunakan media buku lembar kerja mengenal angka

Guru kelas A di RA Permata, yaitu N mengajarkan anak

mengenal huruf dengan menggunakan spidol dan papan tulis

(CL.P.k4). Selain itu untuk mengembangkan kemampuan

mengenal huruf, N juga menggunakan buku bacaan (CL.P.k5),

serta untuk mengembangkan motorik halus, N mengajarkan

anak mewarnai dibuku lembar kerja anak sehingga anak-anak

mudah memahami materi yang diajarkan(CL.P.k6). Seperti

yang terdapat pada gambar CD.P.4.2.

Page 81: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

65

CD.P.4.2 Guru TK A sedang mengajarkan anak

mengenal huruf menggunakan media papan tulis dan spidol

b). Mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar

kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)

1). RA Melati

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa RA Melati

mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar

kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), namun kurikulum

yang digunakan adalah KTSP (CL.M.k6) (CD.M.4.3).

CD.M.4.3 Kurikulum dan Silabus PAUD dan RA Melati

Page 82: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

66

Seperti yang dijelaskan oleh L salah satu guru di RA Melati

dalam wawancara dengan peneliti.

“Di RA Melati masih menggunakan kurikulum KTSP

2006. Kami pihak sekolah merancang dan merapatkan

program tahunan dan program semester sebelum

dimulainya tahun ajaran baru, yaitu sekitar bulan Juni

(CW.M.1).”

2). RA Salman

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa RA Salman

mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar

kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai dengan

kurikulum 2013 (CL.S.k8). Seperti yang terdapat pada gambar

CD.S.4.3.

CD.S.4.3 Program Tahunan RA Salman

Seperti yang dijelaskan oleh U salah satu guru di RA

Salman dalam wawancara dengan peneliti.

“Di RA Salman menggunakan kurikulum 2013. Kami

pihak sekolah merancang dan merapatkan program tahunan

dan program semester sebelum dimulainya tahun ajaran

baru, yaitu sekitar bulan Juni (CW.S.1).”

Page 83: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

67

3). RA Tunas Bangsa

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa di RA Tunas

Bangsa, bahwa RA Tunas Bangsa tidak mengembangkan

kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi (SK) dan

kompetensi dasar (KD) dikarenakan RA Tunas Bangsa

mendapatkan kurikulum tersebut dari rapat IGRA yang dibuat

pihak Hanimo (CL.T.k4). Seperti yang terdapat pada gambar

CD.T.4.2.

CD.T.4.2 Program Tahunan RA Tunas Bangsa

Seperti yang dijelaskan oleh M guru di RA Tunas Bangsa

dalam wawancara dengan peneliti.

“Pihak sekolah tidak membuat Program Tahunan, tetapi

kami mengembangkan kegiatan pembelajaran dari

kurikulum 2013 yang sudah dirancang oleh pihak Hanimo

yang didapatkan dari rapat IGRA (CW.T.1).”

4). RA Sabilussalam

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa RA

Sabilussalam tidak mengembangkan kurikulum sekolah

Page 84: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

68

berdasarkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar

(KD) (CL.SS.k4). Namun, terdapat ketidaksesuaian dengan

tidak adanya bukti Program Tahunan Sekolah dengan yang

dijelaskan oleh O guru di RA Sabilussalam dalam wawancara

dengan peneliti.

“Di RA Sabilussalam sudah menggunakan kurikulum

2013. Kami merancang Program Tahunan dan Program

Semester sebelum kegiatan tahun ajaran baru dimulai, yaitu

sekitar bulan juni(CW.SS.1).”

5). RA Permata

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa di RA Permata

mengembangkan kurikulum sekolah namun tahun ini masih

tahap awal karena menggunakan metode pembelajaran berbasis

sentra (CL.P.k7). Seperti yang dijelaskan oleh Z guru kelas B2

di RA Permata dalam wawancara dengan peneliti.

“Di RA Permata menggunakan kurikulum berbasis sentra.

Namun baru tahun ini diberlakukan pembelajaran berbasis

sentra ini, jadi kami masih banyak kekurangan dan

perbaikan dan dalam penerapan nya saat mengajar.

Terdapat 5 sentra di RA Permata, yaitu sentra persiapan,

sentra agama, sentra bermain peran dan musik, sentra balok

dan sentra seni. Sentra ini dilakukan secara bergantian

setiap harinya oleh 2 kelas B, 2 kelas A dan 1 kelas PAUD

(CW.P.1).”

c). Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang pro-

perubahan (aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif, dan

menyenangkan)

1). RA Melati

Berdasarkan bukti dokumentasi RPPH dan hasil observasi

peneliti bahwa di RA Melati hanya membuat RPPH, namun

tidak membuat RPPM. Berdasarkan hasil observasi yang

peneliti lakukan di kelas B oleh L yang membuat RPPH dan

Page 85: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

69

mengaplikasikan pembelajaran di kelas sehingga membuat anak

aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (CL.M.k7). Namun, L

hanya terpaku oleh materi yang akan diajarkan sehingga anak

tersebut harus mengikuti persis kreativitas yang diajarkan,

sehingga pembelajaran tidak mengembangkan kemampuan anak

yang inovatif dan eksperimentatif (CL.M.k8). Seperti yang

terdapat pada gambar CD.M.4.4.

CD.M.4.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) RA Melati

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas

PAUD oleh R yang tidak membuat RPPH namun R merancang

kegiatan pembelajaran di kelas sehingga membuat anak aktif,

kreatif, dan menyenangkan (CL.M.k9). Namun, R hanya

terpaku oleh materi yang akan diajarkan sehingga anak tersebut

harus mengikuti persis kreativitas yang diajarkan, sehingga

pembelajaran tidak mengembangkan kemampuan anak yang

inovatif, efektif dan eksperimentatif (CL.M.k10).

Page 86: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

70

Seperti yang dijelaskan oleh R salah satu guru PAUD di

RA Melati dalam wawancara dengan peneliti.

“iya, kami hanya mengacu kepada Kurikulum dan Silabus

KTSP yang sudah kami buat untuk membuat RPPH.

Terkadang saya membuat RPPH, tapi untuk hari ini saya

belum membuat RPPH nya, karena biasanya kegiatan

yang sudah saya rencanakan tidak sesuai dengan praktik di

kelas (CW.M.2).”

2). RA Salman

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa di RA Salman

membuat RPPM dan RPPH. Berdasarkan hasil observasi yang

peneliti lakukan di kelas A2 oleh U dan A1 oleh H, yaitu

mereka sama-sama membuat RPPH dan mengaplikasikan

pembelajaran di kelas sehingga membuat anak aktif, kreatif,

inovatif, eksperimentatif, efektif, dan menyenangkan (CL.S.k9).

Seperti yang terdapat pada gambar CD.S.4.4 dan CD.S.4.5

merupakan bukti dokumentasi RPPM dan RPPH.

CD.S.4.4 RPPM RA Salman

Page 87: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

71

CD.S.4.5 RPPH RA Salman

Seperti yang dijelaskan oleh U guru kelas A2 di RA

Salman dalam wawancara dengan peneliti.

“iya, saya dan guru-guru kelas A yang lain selalu

membuat RPPM dan RPPH maksimal seminggu sebelum

kegiatan pembelajaran berlangsung (CW.S.2).”

3). RA Tunas Bangsa

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa di RA Tunas

Bangsa tidak membuat RPPM dan RPPH, karena RPPM

tersebut adalah rancangan pihak Hanimo yang menjadi acuan

pembelajaran RA Tunas Bangsa. Berdasarkan hasil observasi

yang peneliti lakukan di kelas B oleh M, beliau

mengaplikasikan RPPH dalam pembelajaran d i kelas sehingga

membuat anak aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

(CL.T.k5). Namun, M hanya terpaku oleh materi yang akan

diajarkan sehingga anak tersebut harus mengikuti persis

kreativitas yang diajarkan, sehingga pembelajaran tidak

mengembangkan kemampuan anak yang inovatif dan

eksperimentatif (CL.T.k6). Seperti yang terdapat pada gambar

CD.T.4.3 merupakan bukti dokumentasi RPPM.

Page 88: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

72

CD.T.4.3 RPPM RA Tunas Bangsa

Seperti yang dijelaskan oleh M guru kelas B di RA Tunas

Bangsa dalam wawancara dengan peneliti.

“Guru hanya mengembangkan RPPM dan RPPH yang

sudah dirancang oleh pihak Hanimo yang didapatkan dari

rapat IGRA (CW.T.2).”

4). RA Sabilussalam

Berdasarkan hasil observasi peneliti di RA Sabilussalam

tidak membuat RPPM dan RPPH. Berdasarkan hasil observasi

yang peneliti lakukan di kelas B oleh O, beliau mengaplikasikan

Page 89: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

73

RPPH dalam pembelajaran di kelas sehingga membuat anak

aktif, efektif, dan menyenangkan (CL.SS.k5). Namun, O hanya

terpaku oleh materi yang akan diajarkan sehingga anak tersebut

harus mengikuti persis kreativitas yang diajarkan, sehingga

pembelajaran tidak mengembangkan kemampuan anak yang

kreatif, inovatif dan eksperimentatif (CL.SS.k6).

Namun, ada ketidaksesuaian antara tidak adanya bukti

RPPM dan RPPH dengan hasil wawancara, seperti yang

dijelaskan oleh O dalam wawancara dengan peneliti.

“Guru selalu membuat RPPM dan RPPH seminggu

sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung (CW.SS.2).”

5). RA Permata

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa di RA Permata

hanya membuat RPPH, namun tidak membuat RPPM.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas B2

oleh Z, ia mengaplikasikan pembelajaran di kelas sehingga

membuat anak aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

(CL.P.k8). Namun, Z hanya terpaku oleh materi yang akan

diajarkan sehingga anak tersebut harus mengikuti persis

kreativitas yang diajarkan(CL.P.k9), sehingga pembelajaran

tidak mengembangkan kemampuan anak yang inovatif dan

eksperimentatif. Seperti yang terdapat pada gambar CD.P.4.3

merupakan bukti dokumentasi RPPH RA Permata.

Page 90: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

74

CD.P.4.3 RPPH RA Permata

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas

A oleh N, ia merancang kegiatan pembelajaran di kelas

sehingga membuat anak aktif dan menyenangkan (CL.P.k10).

Namun, Bu N hanya terpaku oleh materi yang akan diajarkan

dan terlalu banyak kegiatan menulis sehingga anak tersebut

harus mengikuti sesuai yang diajarkan, sehingga pembelajaran

tidak mengembangkan kemampuan anak yang kreatif, inovatif,

efektif dan eksperimentatif(CL.P.k11).

Seperti yang dijelaskan oleh Z salah satu guru kelas B di

RA Permata dalam wawancara dengan peneliti.

“untuk program tahunan karena baru tahun ini kami

mengadakan pembelajaran berbasis sentra, jadi kami

masih dalam tahap uji coba mengikuti beberapa

sumber dari beberapa sekolah TK yang menggunakan

pembelajaran sentra. Dan kami hanya membuat Program

Semester sebagai patokan untuk membuat RPPH

saja(CW.P.2).”

Page 91: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

75

d). Memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk

kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang

mendidik.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada 2

guru di RA Melati, 2 guru di RA Salman, 1 guru di RA Tunas

Bangsa, 1 guru di RA Sabilussalam dan 2 guru di RA Permata

dalam memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk

kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang

mendidik kurang baik dikarenakan tidak adanya fasilitas sarana

prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran

tersebut(CL.M.k11, CL.S.k10, CL.T.k7, CL.SS.k7, CL.P.k12).

Seperti yang dijelaskan oleh Bu L salah satu guru di RA Melati

dalam wawancara dengan peneliti.

“Kami tidak pernah mengajarkan pembelajaran menggunakan

teknologi, informasi dan komunikasi, karena fasilitas nya

belum ada di RA Melati (CW.M.3).”

e). Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada 2

guru di RA Melati, 2 guru di RA Salman, 1 guru di RA Tunas

Bangsa, 1 guru di RA Sabilussalam dan 2 guru di RA Permata

memiliki kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif,

empatik, dan santun dengan baik karena para guru dapat selalu

sabar saat berkomunikasi dan menjelaskan sesuatu kepada anak,

menggunakan bahasa yang efektif dan mudah dipahami oleh

anak, memiliki sifat empatik kepada anak yang kesulitan dalam

mengerjakan tugasnya, dan guru menggunakan bahasa yang

santun saat berkomunikasi dengan anak (CL.M.k12, CL.S.k11,

CL.T.k8, CL.SS.k8, CL.P.k13).

Page 92: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

76

f). Menilai hasil belajar anak secara otentik

1). RA Melati

Berdasarkan hasil observasi peneliti, bahwa guru RA

Melati melakukan penilaian langsung pada lembar kerja anak

(CL.M.K.13). Guru juga melaporkan catatan tertulis apabila ada

anak yang belum tercapai perkembangannya kepada orang tua

melalui chat personal pada aplikasi what’s app (CL.M.K.14)

(CD.M.4.4).

CD.M.4.4 Penilaian Guru RA Melati pada Lembar Kerja

Anak

Seperti yang dijelaskan oleh L wali kelas B dalam

wawancara dengan peneliti.

“Dulu kami sempat menggunakan buku penghubung

sebagai catatan untuk orang tua mengenai perkembangan

anak, namun karena zaman sekarang sudah canggih, jadi

kami menggunakan chat melalui what’s app untuk

berkomunikasi dengan orang tua (CW.M.4).”

Page 93: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

77

2). RA Salman

Berdasarkan hasil observasi peneliti, bahwa guru RA

Salman melakukan penilaian langsung pada lembar kerja anak

(CL.S.k12). Guru juga melaporkan catatan tertulis apabila ada

anak yang belum tercapai perkembangannya kepada orang tua

melalui chat personal pada aplikasi what’s app (CL.S.k13).

Seperti yang terdapat pada gambar CD.S.4.6.

CD.S.4.6 Penilaian Guru RA Salman pada Lembar Kerja

Anak

Seperti yang dijelaskan oleh U wali kelas A2 dalam

wawancara dengan peneliti.

“Dulu kami sempat menggunakan buku penghubung

sebagai catatan untuk orang tua mengenai perkembangan

anak, namun karena zaman sekarang sudah canggih, jadi

kami menggunakan chat personal dan grup melalui what’s

app untuk berkomunikasi dengan para orang tua

(CW.S.3).”

3). RA Tunas Bangsa

Berdasarkan hasil observasi peneliti, bahwa guru RA

Tunas Bangsa melakukan penilaian langsung pada lembar kerja

Page 94: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

78

anak (CL.T.k9). Guru juga melaporkan catatan tertulis apabila

ada anak yang belum tercapai perkembangannya kepada orang

tua melalui chat personal pada aplikasi what’s app (CL.T.k10).

Seperti yang dijelaskan oleh M wali kelas B dalam wawancara

dengan peneliti.

“Karena zaman sekarang sudah canggih, jadi kami

menggunakan chat personal melalui what’s app untuk

berkomunikasi dengan para orang tua (CW.T.3).”

4). RA Sabilussalam

Berdasarkan hasil observasi peneliti, bahwa guru RA

Sabilussalam melakukan penilaian langsung pada lembar kerja

anak (CL.SS.k9). Namun, guru hanya melaporkan secara

langsung tanpa catatan tertulis apabila ada anak yang belum

tercapai perkembangannya kepada orang tua(CL.SS.k10).

Seperti yang terdapat pada gambar CD.SS.4.2.

CD.SS.4.2 Penilaian Guru RA Sabilussalam pada Lembar

Kerja Anak

Seperti yang dijelaskan oleh O wali kelas B dalam

wawancara dengan peneliti.

“Saya hanya melaporkan langsung kepada orang tua

mengenai perkembangan anak saat setelah pulang sekolah

tanpa menggunakan catatan tertulis(CW.SS.3).”

Page 95: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

79

Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru di RA Sabilussalam

memiliki kemampuan menilai hasil belajar anak secara otentik

dengan cukup baik.

5). RA Permata

Berdasarkan hasil observasi peneliti, bahwa guru RA

Permata melakukan penilaian langsung pada lembar kerja anak

(CL.P.k14). Guru juga melaporkan catatan tertulis apabila ada

anak yang belum tercapai perkembangannya kepada orang tua

melalui chat personal pada aplikasi what’s app (CL.P.k15).

Seperti yang terdapat pada gambar CD.P.3.

CD.P.3 Penilaian Guru RA Permata pada Lembar Kerja

Anak

Seperti yang dijelaskan oleh Z wali kelas B2 dalam

wawancara dengan peneliti.

“Karena zaman sekarang sudah canggih, jadi kami

menggunakan chat personal melalui what’s app untuk

berkomunikasi dengan para orang tua (CW.P.3).”

Page 96: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

80

g). Membimbing anak dalam berbagai aspek (misalnya: pelajaran,

kepribadian, bakat, dan minat)

1). RA Melati

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa guru RA Melati

membimbing anak dalam berbagai aspek, yaitu menyesuaikan

kegiatan belajar dengan minat yang disukai anak dan

mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda dalam beberapa

kegiatan pembelajaran (CL.M.k15). Seperti yang terdapat pada

gambar CD.M.5.

CD.M.4.5 Anak RA Melati sedang Ekskul Tari

Seperti yang dijelaskan oleh L salah satu guru di RA

Melati dalam wawancara dengan peneliti.

“Terkadang ada 1 atau 2 anak yang tidak mau belajar

sesuai dengan yang telah saya ajarkan, saya akan

membiarkan anak tersebut untuk main di halaman kelas

dan membujuknya agar ia mau mengikuti kembali kegiatan

pembelajaran di kelas. Selain kegiatan pembelajaran

didalam kelas, di RA Melati juga ada ekskul tari, qiroati,

dan seni melukis setiap minggunya untuk mengembangkan

bakat anak (CW.M.5).”

Page 97: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

81

2). RA Salman

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa RA Salman

membimbing anak dalam berbagai aspek, yaitu menyesuaikan

kegiatan belajar dengan minat yang disukai anak dan

mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda dalam beberapa

kegiatan pembelajaran (CL.S.k14). Seperti yang terdapat pada

gambar CD.S.7.

Gambar CD.S.4.7 Anak RA Salman sedang Latihan Tari

Seperti yang dijelaskan oleh U salah satu guru di RA

Salman dalam wawancara dengan peneliti.

“Terkadang ada 1 atau 2 anak yang tidak mau belajar

sesuai dengan yang telah saya ajarkan, saya akan

membiarkan anak tersebut untuk main sendiri di kelas dan

membujuknya agar ia mau mengikuti kembali kegiatan

pembelajaran di kelas. Selain kegiatan pembelajaran

didalam kelas, di RA Salman juga ada melukis, menari,

bahasa Inggris, sempoa, tahfidz dan drum band setiap

minggunya untuk mengembangkan bakat anak (CW.S.4).”

3). RA Tunas Bangsa

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa RA Tunas

Bangsa membimbing anak dalam berbagai aspek, yaitu

menyesuaikan kegiatan belajar dengan minat yang disukai anak,

Page 98: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

82

tetapi tidak mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda

dalam beberapa kegiatan pembelajaran (CL.T.k11). Seperti

yang dijelaskan oleh M guru di RA Tunas Bangsa dalam

wawancara dengan peneliti.

“Terkadang ada 1 atau 2 anak yang tidak mau belajar

sesuai dengan yang telah saya ajarkan, saya akan

membiarkan anak tersebut untuk main sendiri di kelas dan

membujuknya agar ia mau mengikuti kembali kegiatan

pembelajaran di kelas. Kami hanya mengembangkan

kegiatan pembelajaran yang berbeda-beda setiap harinya di

kelas seperti menggambar, mewarnai, dan sebagainya

(CW.T.4).”

4). RA Sabilussalam

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa RA

Sabilussalam membimbing anak dalam berbagai aspek, yaitu

menyesuaikan kegiatan belajar dengan minat yang disukai anak,

tetapi tidak mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda

dalam beberapa kegiatan pembelajaran (CL.SS.k11). Seperti

yang dijelaskan oleh Bu O guru di RA Sabilussalam dalam

wawancara dengan peneliti.

“Terkadang ada 1 atau 2 anak yang tidak mau belajar

sesuai dengan yang telah saya ajarkan, saya akan

membiarkan anak tersebut untuk main sendiri di kelas dan

membujuknya agar ia mau mengikuti kembali kegiatan

pembelajaran di kelas. Kami hanya mengembangkan

kegiatan pembelajaran yang berbeda-beda setiap harinya di

kelas seperti menggambar, mewarnai, dan

sebagainya(CW.SS.4).”

5). RA Permata

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa RA Permata

membimbing anak dalam berbagai aspek, yaitu menyesuaikan

kegiatan belajar dengan minat yang disukai anak dan

mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda dalam beberapa

kegiatan pembelajaran setiap harinya di kelas Sentra yang

Page 99: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

83

berbeda-beda (CL.P.k16). Seperti yang dijelaskan oleh Z guru

di RA Permata dalam wawancara dengan peneliti.

“Terkadang ada 1 atau 2 anak yang tidak mau belajar

sesuai dengan yang telah saya ajarkan, saya akan

membiarkan anak tersebut untuk main sendiri di kelas dan

membujuknya agar ia mau mengikuti kembali kegiatan

pembelajaran di kelas. Selain kegiatan pembelajaran

didalam kelas, di RA Permata setiap harinya akan

bergantian ruang kelas sentra. Disetiap sentra yang ada di

RA Permata dapat mengembangkan dan melati bakat anak

yang berbeda-beda, yaitu dalam bermain peran, bemainkan

alat musik, dan seni (CW.P.4).”

h). Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru

1). RA Melati

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa kedua guru di

RA Melati mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru.

Karena tidak adanya kegiatan pelatihan dari pihak sekolah, jadi

guru hanya mengikuti kegiatan pelatihan dari luar sekolah

(CL.M.k16). Seperti yang terdapat pada gambar CD.M.6.

CD.M.4.6 Sertifikat Pelatihan Guru RA Melati

Seperti yang dijelaskan oleh L salah satu guru di RA

Melati dalam wawancara dengan peneliti.

Page 100: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

84

“Pernah, karena guru-guru disini sering bergantian untuk

mengikuti kegiatan pelatihan, jadi saya baru ikut beberapa

kegiatan pelatihan, yaitu pelatihan membuat origami yang

diadakan oleh UIN Jakarta dan pelatihan senam yang

diadakan oleh IGRA (CW.M.6).”

2). RA Salman

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa kedua guru di

RA Salman mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru.

Karena tidak adanya kegiatan pelatihan dari pihak sekolah, jadi

guru hanya mengikuti kegiatan pelatihan dari luar sekolah

(CL.S.k15). Seperti yang dijelaskan oleh H salah satu guru di

RA Salman dalam wawancara dengan peneliti.

“Pernah, karena guru-guru disini sering bergantian untuk

mengikuti kegiatan pelatihan, jadi saya baru ikut beberapa

kegiatan pelatihan, yaitu pelatihan menari, mendongeng

bersama bu Umu. Karena sudah lama, jadi sertifikatnya

saya lupa naronya dimana (CW.S.5).”

3). RA Tunas Bangsa

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa guru RA Tunas

Bangsa mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru.

Karena tidak adanya kegiatan pelatihan dari pihak sekolah, jadi

guru hanya mengikuti kegiatan pelatihan dari luar sekolah

(CL.T.k12). Seperti yang dijelaskan oleh M guru di RA Tunas

Bangsa dalam wawancara dengan peneliti.

“Pernah, mengikuti kegiatan pelatihan dari IGRA, tetapi

sertifikatnya saya lupa taro dimana(CW.T.5).”

4). RA Sabilussalam

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa guru RA

Sabilussalam mengembangkan profesionalisme diri sebagai

guru. Karena tidak adanya kegiatan pelatihan dari pihak

sekolah, jadi guru hanya mengikuti kegiatan pelatihan dari luar

sekolah (CL.SS.k12). Seperti yang terdapat pada gambar

CD.SS.5.

Page 101: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

85

CD.SS.4.5 Sertifikat Pelatihan Guru RA Sabilussalam

Seperti yang dijelaskan oleh O guru di RA Sabilussalam

dalam wawancara dengan peneliti.

“Pernah, saya sudah mengikuti cukup banyak pelatihan

yang diselenggarakan oleh IGRA, yaitu leadership training

& motivation building, workshop seni motorik halus bagi

guru RA Kota Tangerang Selatan, Pelatihan Kurikulum

Berbasis Kompetensi RA, Pelatihan Administrasi RA,

Pelatihan Tari Anak, dan Pelatihan manajemen RA yang

berkualitas (CW.SS.5).”

5). RA Permata

Berdasarkan hasil observasi peneliti bahwa satu guru kelas

B di RA Permata mengembangkan profesionalisme diri sebagai

guru (CL.P.k17) dan satu guru kelas A tidak karena baru 3

bulan mengajar menjadi guru dan hanya lulusan SMA

(CL.P.k18). Karena tidak adanya kegiatan pelatihan dari pihak

sekolah, jadi guru hanya mengikuti kegiatan pelatihan dari luar

sekolah (CL.P.k19). Seperti yang dijelaskan oleh N salah satu

guru di RA Permata dalam wawancara dengan peneliti.

“Belum pernah, karena disini kekurangan pengajar, jadi

saya baru mengajar kurang lebih 3 bulan di RA Permata.

Saya pun hanya lulusan SMA jadi belum pernah mengikuti

kegiatan pelatihan apapun tentang guru RA. Namun, saya

Page 102: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

86

sudah banyak belajar bagaimana cara mengajarkan

anak RA dari saudara saya selaku kepala sekolah disini,

saya pun juga sudah memiliki anak kecil jadi saya sudah

paham bagaimana menghadapi anak saat kegiatan

pembelajaran (CW.P.5).”

i). Melakukan evaluasi pembelajaran dan pengembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya

Guru kelas yang peneliti teliti melakukan kegiatan yang

berpusat pada semua aktifitas anak, secara bertahap

(berkesinambungan), secara menyeluruh mengenai pengembangan

perubahan perilaku anak, mengamati proses aktifitas belajar sambil

bermain, berorientasi kepada kompetensi yang diharapkan,

melakukan penilaian se objektif mungkin, memberikan penghargaan

berbentuk stiker/bintang pada hasil usaha/karya anak, melakukan

penilaian yang bermakna bagi orang tua dan pihak-pihak yang

membutuhkan, serta menyesuaikan antara apa yang diajarkan

disekolah dengan laporan yang dibuat (CL.M.k17, CL.S.k16,

CL.T.k13, CL.SS.k13, CL.P.k20). Namun hanya 1 guru di RA

Melati Kelas B (CL.M.k18), dan RA Permata kelas B2 dan A yang

tidak melakukan penilaian oleh 2 guru kelas, dikarenakan hanya ada

1 guru yang mengajar di kelas tersebut (CL.P.k21).

3. Faktor-Faktor Penghambat Peningkatan Kompetensi Pedagogik

Guru RA

Berdasarkan hasil wawancara yang dijelaskan oleh L salah satu guru

di RA Melati dalam wawancara dengan peneliti mengenai apa saja faktor-

faktor yang menghambat peningkatan kompetensi pedagogik guru RA

Melati dan upaya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru RA

Melati, yaitu:

Page 103: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

87

“Menurut saya karna masih kurangnya sarana dan prasarana di

sekolah dan karena beberapa pelatihan guru RA itu memerlukan

biaya dan transportasi yang tidak sedikit, jadi kami hanya ditugaskan

dari pihak sekolah secara bergiliran untuk mengikuti kegiatan

pelatihan tersebut. Maka dari itu, perlunya diadakan kegiatan

pelatihan dengan biaya terjangkau dan di tempat terdekat sekolah

agar banyak guru RA kami yang bisa mengikuti kegiatan pelatihan

tersebut (CW.M.7).”

Berdasarkan hasil wawancara yang dijelaskan oleh U salah satu guru

di RA Salman dalam wawancara dengan peneliti mengenai apa saja

faktor-faktor yang menghambat peningkatan kompetensi pedagogik guru

RA Salman dan upaya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru

RA Salman, yaitu:

“Menurut saya karna banyak sekali kegiatan di sekolah jadi kami

hanya mengikuti beberapa pelatihan guru RA yang ditugaskan dari

pihak sekolah secara bergiliran untuk mengikuti kegiatan pelatihan

tersebut. Jadi, perlunya diadakan kegiatan pelatihan di sekolah agar

guru RA kami bisa mengikuti kegiatan pelatihan tersebut (CW.S.6).”

Berdasarkan hasil wawancara yang dijelaskan oleh M salah satu guru

di RA Tunas Bangsa dalam wawancara dengan peneliti mengenai apa saja

faktor-faktor yang menghambat peningkatan kompetensi pedagogik guru

RA Tunas Bangsa dan upaya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik

guru RA Tunas Bangsa, yaitu:

“Kurangnya ruang kelas di sekolah ini jadi memang kurang membuat

anak-anak nyaman dan membuat guru agak kewalahan membimbing

anak di kelas, karena seharusnya 1 kelas maksimal 15-20 anak, tapi

disini karena hanya ada 1 kelas jadi untuk 30 anak. Kemudian

kurangnya fasilitas sarana prasarana jadi kami melakukan kegiatan

belajar megajar hanya seadanya Kurangnya guru juga karena hanya

ada 2 guru di RA ini, zaman sekarang susah mencari guru RA dengan

gaji minim. Jadi, perlunya ruang kelas baru untuk membuat anak-anak

nyaman dan membuat guru tidak kewalahan membimbing anak di

kelas. Perlunya bantuan dari pemerintah untuk memberikan fasilitas

sarana dan prasarana di sekolah ini, dan sangat dibutuhkan sekali guru

RA dari lulusan PAUD untuk mengajar di RA ini (CW.T.6).”

Page 104: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

88

Berdasarkan hasil wawancara yang dijelaskan oleh O salah satu guru

di RA Sabilussalam dalam wawancara dengan peneliti mengenai apa saja

faktor-faktor yang menghambat peningkatan kompetensi pedagogik guru

RA Sabilussalam dan upaya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik

guru RA Sabilussalam, yaitu:

“Kurangnya guru karena hanya ada 2 guru TK B dan 1 guru PAUD di

RA ini, zaman sekarang susah mencari guru RA dengan gaji minim.

Jadinya, Sangat dibutuhkan sekali guru RA dari lulusan PAUD untuk

mengajar di RA ini (CW.SS.6).”

Berdasarkan hasil wawancara yang dijelaskan oleh Z salah satu guru

di RA Permata dalam wawancara dengan peneliti mengenai apa saja

faktor-faktor yang menghambat peningkatan kompetensi pedagogik guru

RA Permata dan upaya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru

RA Permata, yaitu:

“Karena beberapa pelatihan guru RA itu memerlukan biaya dan

transportasi yang tidak sedikit, jadi kami hanya ditugaskan dari pihak

sekolah secara bergiliran untuk mengikuti kegiatan pelatihan tersebut.

Sempitnya kelas belajar memang membuat kegiatan belajar mengajar

kurang nyaman. Jadi, sangat perlunya diadakan kegiatan pelatihan di

tempat terdekat sekolah agar banyak guru RA kami yang bisa

mengikuti kegiatan pelatihan tersebut. Dan perlunya pembangunan

ruang kelas agar menjadi luas dan nyaman (CW.P.6).”

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas, maka peneliti

menyimpulkan faktor-faktor yang menjadi penghambat peningkatan

kompetensi pedagogik guru RA adalah sebagai berikut:

a. Kurangnya kemampuan guru dalam merencanakan rencana

pelaksanaan pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian dari 5 RA, hanya 2 dari 8 guru

yang membuat Rencana Pelaksanaan Mingguan (RPPM) dan

hanya 3 dari 8 guru yang membuat Rencana Pelaksanaan Harian

(RPPH) sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung.

Page 105: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

89

b. Tidak adanya fasilitas teknologi, informasi dan komunikasi di RA

Berdasarkan hasil penelitian dari 5 RA, tidak ada satupun

RA yang memiliki fasilitas teknologi, informasi dan komunikasi.

Sehingga guru tidak dapat mengajarkan anak-anak menggunakan

teknologi, informasi dan komunikasi (seperti komputer, laptop,

dan proyektor).

c. Kurangnya kesadaran guru dalam mengembangkan

profesionalisme diri sebagai guru

Berdasarkan hasil penelitian observasi dan wawancara dari 8

guru di 5 RA, 7 dari 8 guru yang yang memiliki latar belakang S1

PAUD. Tidak adanya pelatihan tambahan untuk guru di RA

masing-masing dan guru hanya mengikuti kegiatan pelatihan guru

RA dari luar sekolah secara bergantian karena keterbatasan biaya

sehingga kurangnya guru dalam mengembangkan profesionalisme

dirinya sebagai guru .

B. Analisis Deksripsi Data

8 guru yang peneliti observasi di 5 RA (RA Melati, RA Salman, RA

Tunas Bangsa, RA Sabilussalam dan RA Permata), kompetensi pedagogik

guru RA yang paling tinggi diposisi pertama ada di RA Salman yaitu

terdapat 32 poin pernyataan “ya” pada kedua guru dari 35 poin instrumen.

Kemudian kompetensi pedagogik guru RA diposisi terendah ada di RA

Sabilussalam yaitu terdapat 23 poin pernyataan “ya” dari 35 poin instrumen.

Seperti yang terdapat pada tabel 4.4.

Page 106: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

90

Tabel 4.4

Hasil Instrumen Observasi Kompetensi Pedagogik di 5 RA Ciputat

Timur

No. Nama RA Jumlah Pernyataan “Ya”

Guru 1 Guru 2

1. RA Melati 28 27

2. RA Salman 32 32

3. RA Tunas Bangsa 25 -

4. RA Sabilussalam 23 -

5. RA Permata 27 26

1. Kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman

terhadap peserta didik

a). Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini,

peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari catatan lapangan dan

dokumentasi. Dari data yang diperoleh untuk kemampuan mengelola

pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

terdapat beberapa data yang didapatkan dari beberapa informan

melalui catatan lapangan dan dokumentasi yaitu:

Guru kelas B RA Melati yaitu L mengajarkan anak mengenal

angka dengan menggunakan media belajar angka (media yang

digunakan: papan tulis, spidol, dan buku lembar kerja angka) dengan

baik sehingga anak-anak dapat memahami materi yang diajarkan guru

dengan mudah. (CL.M.k1) (CD.M.4.1)

Page 107: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

91

CD.M.4.1 Guru sedang mengajarkan anak TK B berhitung

dengan media papan tulis dan spidol

Guru kelas A2 di RA Salman, yaitu U mengajarkan anak

mengenal angka dan berhitung dengan menggunakan kartu angka

(CL.S,k1). Selain itu untuk mengembangkan kemampuan mengenal

huruf, Bu Umu juga menggunakan kartu huruf dan untuk

mengembangkan motorik halus (CL.S.k2). U mengajarkan anak

melipat dan menempel kertas origami berbentuk tempat sampah

sehingga anak-anak sangat tertarik dan mudah memahami kegiatan

pembelajaran tersebut (CL.S.k3), karena pada hari itu sedang tema

kebersihan lingkungan (CD.S.4.1).

Gambar CD.S.4.1 Guru sedang mengajarkan anak

berhitung menggunakan media kartu angka

Page 108: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

92

Guru kelas B di RA Tunas Bangsa, yaitu M mengajarkan anak

mengenal angka dan berhitung dengan menggunakan media spidol

dan papan tulis (CL.T.k1). Seperti yang terdapat pada gambar

CD.T.4.1

CD.T.4.1 Guru sedang mengajarkan anak berhitung

menggunakan media papan tulis dan spidol

Guru kelas B di RA Sabilussalam, yaitu O mengajarkan anak

mengenal angka dan berhitung dengan menggunakan buku lembar

kerja anak (CL.SS.k1). Selain itu untuk mengembangkan kemampuan

mengenal huruf, O juga menggunakan buku bacaan (CL.SS.k2), serta

untuk mengembangkan motorik halus, O mengajarkan anak

mewarnai dibuku lembar kerja anak (CL.SS.k3) (CD.SS.4.1)

CD.SS.4.1 Guru sedang mengajarkan anak berhitung

menggunakan media buku lembar kerja mengenal angka

Page 109: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

93

Guru kelas B2 di RA Permata, yaitu Z mengajarkan anak

mengenal angka dan berhitung dengan menggunakan buku lembar

kerja anak (CL.P.k1). Selain itu untuk mengembangkan kemampuan

mengenal huruf, Z juga menggunakan buku bacaan (CL.P.k2), serta

untuk mengembangkan motorik halus, Z mengajarkan anak mewarnai

dibuku lembar kerja anak, sehingga anak-anak mudah memahami

materi yang diajarkan (CL.P.k3) ( CD.P.4.1).

b). Display data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan memaparkan

data dengan memilih informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu

kemampuan guru RA dalam mengelola pembelajaran yang meliputi

peahaman terhadap peserta didik. Sajian data yang didapat berupa

cooding atau kode sebagai berikut:

Kemampuan guru RA dalam

mengelola pembelajaran yang

meliputi peahaman terhadap

peserta didik

CD.M.4.1,CD.M.4.2,

CD.S.4.1, CD.S.4.2,

CD.T.4.1, CD.SS.4.1,

CD.P.4.1, CD.P.4.2

CL.M.k1, CL.M.k2, CL.M.k3, CL.M.k4, CL.M.k5, CL.S.k1,

CL.S.k2, CL.S.k3, CL.S.k4, CL.S.k5, CL.S.k6, CL.S.k7, CL.P.k1,

CL.P.k2, CL.Pk3, CL.SS.k1, CL.SS.k2, CL.SS.k3, CL.P.k1, CL.P.k2,

CL.P.k3, CL.P.k4, CL.P.k5, CL.P.k6

Page 110: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

94

c). Verifikasi/kesimpulan

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik kesimpulan

dari temuan data kemampuan guru RA dalam mengelola

pembelajaran yang meliputi peahaman terhadap peserta didik.

Kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut:

8 guru di RA Melati, RA Salman, RA Tunas Bangsa, RA

Sabilussalam dan RA Permata yang peneliti observasi, dalam

mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman peserta didik,

terbukti bahwa para guru mengajarkan anak mengenal angka

(berhitung), mengenal huruf (membaca) dan mengembangkan

kegiatan motorik halus (mewarnai, melipat dan menempel) dengan

media pembelajaran di kelas sehingga anak mudah paham saat

kegiatan pembelajaran berlangsung.

2. Mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar

kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)

a). Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini,

peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari catatan lapangan,

wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh untuk

kemampuan mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standard

kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) terdapat beberapa data

yang didapatkan dari beberapa informan melalui observasi yaitu:

RA Melati mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan

standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD), namun

kurikulum yang digunakan adalah KTSP (CL.M.k6), (CD.M.4.3). “Di

Page 111: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

95

RA Melati masih menggunakan kurikulum KTSP 2006. Kami pihak

sekolah merancang dan merapatkan program tahunan dan program

semester sebelum dimulainya tahun ajaran baru, yaitu sekitar bulan

Juni (CW.M.1).”

RA Salman mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan

standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai dengan

kurikulum 2013(CL.S.k8) (CD.S.4.3). “Di RA Salman menggunakan

kurikulum 2013. Kami pihak sekolah merancang dan merapatkan

program tahunan dan program semester sebelum dimulainya tahun

ajaran baru, yaitu sekitar bulan Juni (CW.S.1).”

CD.S.4.3 Program Tahunan RA Salman

RA Tunas Bangsa, bahwa RA Tunas Bangsa tidak

mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi

(SK) dan kompetensi dasar (KD) dikarenakan RA Tunas Bangsa

mendapatkan kurikulum tersebut dari rapat IGRA yang dibuat pihak

Hanimo (CL.T.k4). “Pihak sekolah tidak membuat Program Tahunan,

tetapi kami mengembangkan kegiatan pembelajaran dari kurikulum

Page 112: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

96

2013 yang sudah dirancang oleh pihak Hanimo yang didapatkan dari

rapat IGRA (CW.T.1).”

RA Sabilussalam tidak mengembangkan kurikulum sekolah

berdasarkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)

(CL.SS.k4). Namun, terdapat ketidak sesuaian dengan tidak adanya

bukti Program Tahunan Sekolah. “Di RA Sabilussalam sudah

menggunakan kurikulum 2013. Kami merancang Program Tahunan

dan Program Semester sebelum kegiatan tahun ajaran baru dimulai,

yaitu sekitar bulan juni (CW.SS.1).”

RA Permata mengembangkan kurikulum sekolah namun tahun

ini masih tahap awal karena menggunakan metode pembelajaran

berbasis sentra (CL.P.k7). “Di RA Permata menggunakan kurikulum

berbasis sentra. Namun baru tahun ini diberlakukan pembelajaran

berbasis sentra ini, jadi kami masih banyak kekurangan dan perbaikan

dan dalam penerapan nya saat mengajar. Terdapat 5 sentra di RA

Permata, yaitu sentra persiapan, sentra agama, sentra bermain peran

dan musik, sentra balok dan sentra seni. Sentra ini dilakukan secara

bergantian setiap harinya oleh 2 kelas B, 2 kelas A dan 1 kelas PAUD

(CW.P.1).”

b). Display Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan memaparkan

data dengan memilih informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu

mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi

(SK) dan kompetensi dasar (KD).

Page 113: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

97

Sajian data yang didapat berupa cooding atau kode sebagai

berikut:

c). Verifikasi/Kesimpulan

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik kesimpulan

dari temuan data kemampuan guru RA dalam mengembangkan

kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi (SK) dan

kompetensi dasar (KD). Kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai

berikut:

Kurikulum yang telah disusun oleh RA Melati dan RA Salman

sesuai dengan standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD),

namun di RA Tunas Bangsa, RA Sabilussalam dan RA Permata yang

peneliti observasi tidak membuat kurikulum sekolah berstandarkan

kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Kemampuan

mengembangkan kurikulum

sekolah berdasarkan standar

kompetensi (SK) dan

kompetensi dasar (KD).

CD.M.4.3,

CD.S.4.3,

CD.T.4.2,

CL.M.k6, CL.S.k8,

CL.T.k4, CL.SS.k4,

CL.P.k7

CW.M.1, CW.S.1,

CW.T.1, CW.SS.1,

CW.P.1

Page 114: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

98

3. Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang pro-

perubahan (aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif, dan

menyenangkan)

a). Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk

itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini, peneliti

melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah, mengkategorikan

dan membuat abstraksi dari catatan lapangan, wawancara dan

dokumentasi. Dari data yang diperoleh untuk kemampuan

merencanakan pelaksanaan pembelajaran yang pro-perubahan

terdapat beberapa data yang didapatkan dari beberapa informan

melalui teknik wawancara yaitu:

Di RA Melati kelas B oleh L membuat RPPH dan

mengaplikasikan pembelajaran di kelas sehingga membuat anak aktif,

kreatif, efektif, dan menyenangkan (CL.M.k7) (CD.M.4.4).

CD.M.4.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) RA Melati

Page 115: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

99

Di kelas A2 RA Salman oleh U dan A1 oleh H, mereka

sama-sama membuat RPPH dan mengaplikasikan pembelajaran

di kelas sehingga membuat anak aktif, kreatif, inovatif,

eksperimentatif, efektif, dan menyenangkan (CL.S.k9). Seperti

yang terdapat pada gambar CD.S.4.4 dan CD.S.4.5 merupakan

bukti dokumentasi RPPM dan RPPH. “Iya, saya dan guru-guru

kelas A yang lain selalu membuat RPPM dan RPPH maksimal

seminggu sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung

(CW.S.2).”

CD.S.4.4 RPPM RA Salman

CD.S.4.5 RPPH RA Salman

Page 116: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

100

Guru RA Tunas Bangsa tidak membuat RPPM dan RPPH,

karena RPPM tersebut adalah rancangan pihak Hanimo yang

menjadi acuan pembelajaran RA Tunas Bangsa. Berdasarkan

hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas B oleh M, beliau

mengaplikasikan RPPH dalam pembelajaran di kelas sehingga

membuat anak aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

(CL.T.k5).“Guru hanya mengembangkan RPPM dan RPPH

yang sudah dirancang oleh pihak Hanimo yang didapatkan dari

rapat IGRA (CW.T.2).”

CD.T.4.3 RPPM RA Tunas Bangsa

RA Sabilussalam tidak membuat RPPM dan RPPH.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas B

oleh O, beliau mengaplikasikan RPPH dalam pembelajaran di

kelas sehingga membuat anak aktif, efektif, dan menyenangkan

(CL.SS.k5). Namun, ada ketidaksesuaian antara tidak adanya

bukti RPPM dan RPPH dengan hasil wawancara, seperti yang

dijelaskan oleh O dalam wawancara dengan peneliti. “Guru

Page 117: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

101

selalu membuat RPPM dan RPPH seminggu sebelum kegiatan

pembelajaran berlangsung (CW.SS.2).”91

RA Permata hanya membuat RPPH, namun tidak membuat

RPPM. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di

kelas B2 oleh Z, ia mengaplikasikan pembelajaran di kelas

sehingga membuat anak aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan (CL.P.k8). Namun, Z hanya terpaku oleh materi

yang akan diajarkan sehingga anak tersebut harus mengikuti

persis kreativitas yang diajarkan (CL.P.k9), sehingga

pembelajaran tidak mengembangkan kemampuan anak yang

inovatif dan eksperimentatif. (CD.P.4.3). “Untuk program

tahunan karena baru tahun ini kami mengadakan pembelajaran

berbasis sentra, jadi kami masih dalam tahap uji coba mengikuti

beberapa sumber dari beberapa sekolah TK yang menggunakan

pembelajaran sentra. Dan kami hanya membuat Program

Semester sebagai patokan untuk membuat RPPH saja

(CW.P.2).”

CD.P.4.3 RPPH RA Permata

91

Hasil wawancara dengan Guru RA Sabilussalam, di Ruang kelas B, hari Senin, 24

September 2018, jam 10.00-10.30

Page 118: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

102

b). Display Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan memaparkan

data dengan memilih informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu

merencanakan pelaksanaan pembelajaran yang pro-perubahan. Sajian

data yang didapat berupa cooding atau kode sebagai berikut:

c). Verifikasi/Kesimpulan

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik kesimpulan

dari temuan data kemampuan guru RA dalam merencanakan

pelaksanaan pembelajaran yang pro-perubahan. Kesimpulan yang

didapatkan adalah sebagai berikut:

8 guru RA di 5 RA yang peneliti observasi (RA Melati, RA

Salman, RA Tunas Bangsa, RA Sabilussalam dan RA Permata)

terdapat 8 guru kelas membuat RPPH yang membuat anak aktif, 6

guru kelas membuat RPPH yang membuat anak kreatif, 2 guru kelas

Merencanakan

pelaksanaan

pembelajaran

yang pro-

perubahan

CD.M.4.4, CD.S.4.4,

CD.S.4.5, CD.T.4.3

CW.M.2, CW.S.2,

CW.T.2, CW.SS.2,

CW.P.2

CL.M.k7, CL.M.k8,

CL.M.k9, CL.M.k10,

CL.S.k9, CL.T.k5, CL.T.k6,

CL.SS.k5, CL.SS.k6,

CL.P.k8, CL.P.k9, CL.P.k10,

CL.P.k11

Page 119: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

103

membuat RPPH yang membuat anak inovatif, 2 guru kelas membuat

RPPH yang membuat anak eksperimentatif, 6 guru kelas membuat

RPPH yang efektif, dan 8 guru kelas membuat RPPH yang

menyenangkan.

4. Memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk

kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang

mendidik

a). Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini,

peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari catatan lapangan

dokumentasi. Dari data yang diperoleh untuk kemampuan dalam

memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk

kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik

terdapat beberapa data yang didapatkan dari beberapa informan

melalui teknik observasi yaitu:

Pada 2 guru di RA Melati, 2 guru di RA Salman, 1 guru di RA

Tunas Bangsa, 1 guru di RA Sabilussalam dan 2 guru di RA Permata

dalam memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk

kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik

kurang baik dikarenakan tidak adanya fasilitas sarana prasarana yang

mendukung kegiatan pembelajaran tersebut(CL.M.k11, CL.S.k10,

CL.T.k7, CL.SS.k7, CL.P.k12). Seperti yang dijelaskan oleh L salah

satu guru di RA Melati dalam wawancara dengan peneliti. “Kami

tidak pernah mengajarkan pembelajaran menggunakan teknologi,

informasi dan komunikasi, karena fasilitas nya belum ada di RA

Melati (CW.M.3).”

Page 120: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

104

b). Display Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan memaparkan

data dengan memilih informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu

kemampuan dalam memanfaatkan teknologi, informasi, dan

komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan

pengembangan yang mendidik. Sajian data yang didapat berupa

cooding atau kode sebagai berikut:

c). Verifikasi/Kesimpulan

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik kesimpulan

dari temuan data dalam memanfaatkan teknologi, informasi, dan

komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan

pengembangan yang mendidik. Kesimpulan yang didapatkan adalah 5

RA yang peneliti observasi (RA Melati, RA Salman, RA Tunas

Bangsa, RA Sabilussalam dan RA Permata) yang tidak memiliki

fasilitas sarana dan pra sarana teknologi informasi dan komunikasi

sebagai pemanfaatan teknologi pembelajaran.

Kemampuan dalam

berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan santun

CW.M.1

CL.M.k11, CL.S.k10, CL.T.k7, CL.SS.k7,

CL.P.k12

Page 121: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

105

5. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun

a). Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini,

peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari catatan lapangan

observasi. Dari data yang diperoleh untuk kemampuan berkomunikasi

secara efektif, empatik, dan santun terdapat beberapa data yang

didapatkan dari beberapa informan melalui teknik observasi yaitu: 2

guru di RA Melati, 2 guru di RA Salman, 1 guru di RA Tunas Bangsa,

1 guru di RA Sabilussalam dan 2 guru di RA Permata memiliki

kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun

dengan baik karena para guru dapat selalu sabar saat berkomunikasi

dan menjelaskan sesuatu kepada anak, menggunakan bahasa yang

efektif dan mudah dipahami oleh anak, memiliki sifat empatik kepada

anak yang kesulitan dalam mengerjakan tugasnya, dan guru

menggunakan bahasa yang santun saat berkomunikasi dengan anak

(CL.M.k12, CL.S.k11, CL.T.k8, CL.SS.k8, CL.P.k13).

b). Display Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan memaparkan

data dengan memilih informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu

kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun.

Sajian data yang didapat berupa cooding atau kode sebagai berikut:

kemampuan dalam

berkomunikasi

secara efektif,

empatik, dan santun

CL.Mk12,

CL.S.k11, CL.T.k8,

CL.SS.k8,

CL.P.k13

Page 122: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

106

c). Verifikasi/Kesimpulan

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik kesimpulan

dari temuan data dalam kemampuan berkomunikasi secara efektif,

empatik, dan santun. Kesimpulan yang didapatkan adalah 8 guru RA

di 5 RA yang peneliti observasi (RA Melati, RA Salman, RA Tunas

Bangsa, RA Sabilussalam dan RA Permata) yang dapat berkomunikasi

secara efektif, empatik, dan santun dengan baik.

6. Menilai hasil belajar anak secara otentik

a). Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini,

peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari catatan lapangan,

wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh untuk

kemampuan menilai hasil belajar anak secara otentik terdapat

beberapa data yang didapatkan dari beberapa informan melalui teknik

observasi yaitu:

Guru RA Melati melakukan penilaian langsung pada lembar

kerja anak (CL.M.K.13). Guru juga melaporkan catatan tertulis apabila

ada anak yang belum tercapai perkembangannya kepada orang tua

melalui chat personal pada aplikasi what’s app (CL.M.K.14)

(CD.M.4.4). “Dulu kami sempat menggunakan buku penghubung

sebagai catatan untuk orang tua mengenai perkembangan anak, namun

karena zaman sekarang sudah canggih, jadi kami menggunakan chat

melalui what’s app untuk berkomunikasi dengan orang tua

(CW.M.4).”

Page 123: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

107

CD.M.4.4 Penilaian Guru RA Melati pada Lembar Kerja

Anak

Guru RA Salman melakukan penilaian langsung pada lembar

kerja anak (CL.S.k12). Guru juga melaporkan catatan tertulis apabila

ada anak yang belum tercapai perkembangannya kepada orang tua

melalui chat personal pada aplikasi what’s app (CL.S.k13) (CD.S.4.6).

“Dulu kami sempat menggunakan buku penghubung sebagai catatan

untuk orang tua mengenai perkembangan anak, namun karena zaman

sekarang sudah canggih, jadi kami menggunakan chat personal dan

grup melalui what’s app untuk berkomunikasi dengan para orang tua

(CW.S.3).”

CD.S.4.6 Penilaian Guru RA Salman pada Lembar Kerja

Anak

Page 124: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

108

Guru RA Tunas Bangsa melakukan penilaian langsung pada

lembar kerja anak (CL.T.k9) . Guru juga melaporkan catatan tertulis

apabila ada anak yang belum tercapai perkembangannya kepada orang

tua melalui chat personal pada aplikasi what’s app (CL.T.k10).

“Karena zaman sekarang sudah canggih, jadi kami menggunakan chat

personal melalui what’s app untuk berkomunikasi dengan para orang

tua (CW.T.3).”

Guru RA Sabilussalam melakukan penilaian langsung pada

lembar kerja anak (CL.SS.k9). Namun, guru hanya melaporkan secara

langsung tanpa catatan tertulis apabila ada anak yang belum tercapai

perkembangannya kepada orang tua(CL.SS.k10) (CD.SS.4.2). “Saya

hanya melaporkan langsung kepada orang tua mengenai

perkembangan anak saat setelah pulang sekolah tanpa menggunakan

catatan tertulis(CW.SS.3).”

CD.SS.4.2 Penilaian Guru RA Sabilussalam pada Lembar

Kerja Anak

Guru RA Permata melakukan penilaian langsung pada lembar

kerja anak (CL.P.k14). Guru juga melaporkan catatan tertulis apabila

ada anak yang belum tercapai perkembangannya kepada orang tua

melalui chat personal pada aplikasi what’s app (CL.P.k15)

(CD.P.4.3). “Karena zaman sekarang sudah canggih, jadi kami

menggunakan chat personal melalui what’s app untuk berkomunikasi

dengan para orang tua (CW.P.3).”

Page 125: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

109

CD.P.4.3 Penilaian Guru RA Permata pada Lembar Kerja

Anak

b). Display Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan memaparkan

data dengan memilih informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu

kemampuan menilai hasil belajar anak secara otentik. Sajian data yang

didapat berupa cooding atau kode sebagai berikut:

Kemampuan

menilai hasil

belajar anak

secara otentik

CL.M.k13, CL.M.k14,

CL.S.k12, CL.S.k13,

CL.T.k9, CL.T.k10,

CL.SS.k9, CL.SS.k10,

CL.P.k14, CL.P.k15

CW.M.4, CW.S.3,

CW.T.3, CW.SS.3,

CW.P.3

CD.M.4.4, CD.S.4.6,

CD.SS.4.2, CD.P.4.3

Page 126: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

110

c). Verifikasi/Kesimpulan

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik kesimpulan

dari temuan data dalam kemampuan menilai hasil belajar anak secara

otentik. Kesimpulan yang didapatkan adalah 8 guru kelas yang

melakukan penilaian pada lembar kerja anak dan terdapat 7 guru yang

melaporkan dengan catatan tertulis apabila ada anak yang belum

tercapai perkembangannya kepada orang tua.

7. Membimbing anak dalam berbagai aspek (misalnya: pelajaran,

kepribadian, bakat, dan minat)

a). Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini,

peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari catatan lapangan,

wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh untuk

kemampuan membimbing anak dalam berbagai aspek terdapat

beberapa data yang didapatkan dari beberapa informan melalui teknik

observasi yaitu:

Guru RA Melati membimbing anak dalam berbagai aspek, yaitu

menyesuaikan kegiatan belajar dengan minat yang disukai anak dan

mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda dalam beberapa

kegiatan pembelajaran (CL.M.k15) (CD.M.5) .“Terkadang ada 1 atau

2 anak yang tidak mau belajar sesuai dengan yang telah saya ajarkan,

saya akan membiarkan anak tersebut untuk main di halaman kelas dan

membujuknya agar ia mau mengikuti kembali kegiatan pembelajaran

di kelas. Selain kegiatan pembelajaran didalam kelas, di RA Melati

juga ada ekskul tari, qiroati, dan seni melukis setiap minggunya untuk

mengembangkan bakat anak (CW.M.5).”

Page 127: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

111

CD.M.5 Anak RA Melati sedang Ekskul Tari

Guru RA Salman membimbing anak dalam berbagai aspek, yaitu

menyesuaikan kegiatan belajar dengan minat yang disukai anak dan

mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda dalam beberapa

kegiatan pembelajaran (CL.S.k14) (CD.S.7). “Terkadang ada 1 atau 2

anak yang tidak mau belajar sesuai dengan yang telah saya ajarkan,

saya akan membiarkan anak tersebut untuk main sendiri di kelas dan

membujuknya agar ia mau mengikuti kembali kegiatan pembelajaran

di kelas. Selain kegiatan pembelajaran didalam kelas, di RA Salman

juga ada melukis, menari, bahasa Inggris, sempoa, tahfidz dan drum

band setiap minggunya untuk mengembangkan bakat anak (CW.S.4).”

Gambar 4.22 Anak RA Salman sedang Latihan Tari

Page 128: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

112

Guru RA Tunas Bangsa membimbing anak dalam berbagai

aspek, yaitu menyesuaikan kegiatan belajar dengan minat yang disukai

anak, tetapi tidak mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda

dalam beberapa kegiatan pembelajaran (CL.T.k11).“Terkadang ada 1

atau 2 anak yang tidak mau belajar sesuai dengan yang telah saya

ajarkan, saya akan membiarkan anak tersebut untuk main sendiri di

kelas dan membujuknya agar ia mau mengikuti kembali kegiatan

pembelajaran di kelas. Kami hanya mengembangkan kegiatan

pembelajaran yang berbeda-beda setiap harinya di kelas seperti

menggambar, mewarnai, dan sebagainya (CW.T.4).”

Guru RA Sabilussalam membimbing anak dalam berbagai aspek,

yaitu menyesuaikan kegiatan belajar dengan minat yang disukai anak,

tetapi tidak mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda dalam

beberapa kegiatan pembelajaran (CL.SS.k11). “Terkadang ada 1 atau 2

anak yang tidak mau belajar sesuai dengan yang telah saya ajarkan,

saya akan membiarkan anak tersebut untuk main sendiri di kelas dan

membujuknya agar ia mau mengikuti kembali kegiatan pembelajaran

di kelas. Kami hanya mengembangkan kegiatan pembelajaran yang

berbeda-beda setiap harinya di kelas seperti menggambar, mewarnai,

dan sebagainya(CW.SS.4).”

Guru RA Permata membimbing anak dalam berbagai aspek,

yaitu menyesuaikan kegiatan belajar dengan minat yang disukai anak

dan mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda dalam beberapa

kegiatan pembelajaran setiap harinya di kelas Sentra yang berbeda-

beda (CL.P.k16).“Terkadang ada 1 atau 2 anak yang tidak mau belajar

sesuai dengan yang telah saya ajarkan, saya akan membiarkan anak

tersebut untuk main sendiri di kelas dan membujuknya agar ia mau

mengikuti kembali kegiatan pembelajaran di kelas. Selain kegiatan

pembelajaran didalam kelas, di RA Permata setiap harinya akan

Page 129: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

113

bergantian ruang kelas sentra. Disetiap sentra yang ada di RA Permata

dapat mengembangkan dan melati bakat anak yang berbeda-beda,

yaitu dalam bermain peran, bemainkan alat musik, dan seni

(CW.P.4).”

b). Display Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan memaparkan

data dengan memilih informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu

kemampuan dalam membimbing anak dalam berbagai aspek. Sajian

data yang didapat berupa cooding atau kode sebagai berikut:

c). Verifikasi/Kesimpulan

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik kesimpulan

dari temuan data dalam kemampuan membimbing anak dalam

berbagai aspek (misalnya: pelajaran, kepribadian, bakat, dan minat).

Kesimpulan yang didapatkan adalah 8 guru RA di 5 RA yang peneliti

observasi (RA Melati, RA Salman, RA Tunas Bangsa, RA

Kemampuan

dalam

membimbing

anak dalam

berbagai aspek

CL.M.k15, CL.S.k14,

CL.T.k11, CL.SS.k11,

CL.P.k16

CW.M.5, CW.S.4,

CW.T.3, CW.SS.4,

CW.P.4

CD.M.4.5, CD.S.4.7

Page 130: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

114

Sabilussalam dan RA Permata) terdapat 8 guru kelas yang

menyesuaikan kegiatan belajar dengan minat yang disukai anak dan

terdapat 6 guru kelas yang mengembangkan bakat anak yang berbeda-

beda dalam kegiatan pembelajaran.

8. Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru

a). Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini,

peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari catatan lapangan,

wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh untuk

kemampuan membimbing anak dalam berbagai aspek terdapat

beberapa data yang didapatkan dari beberapa informan melalui teknik

observasi yaitu:

Kedua guru di RA Melati mengembangkan profesionalisme diri

sebagai guru. Karena tidak adanya kegiatan pelatihan dari pihak

sekolah, jadi guru hanya mengikuti kegiatan pelatihan dari luar

sekolah (CL.M.k16) (CD.M.6). “Pernah, karena guru-guru disini

sering bergantian untuk mengikuti kegiatan pelatihan, jadi saya baru

ikut beberapa kegiatan pelatihan, yaitu pelatihan membuat origami

yang diadakan oleh UIN Jakarta dan pelatihan senam yang diadakan

oleh IGRA (CW.M.6).”

Page 131: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

115

CD.M.6 Sertifikat Pelatihan Guru RA Melati

Kedua guru di RA Salman mengembangkan profesionalisme diri

sebagai guru. Karena tidak adanya kegiatan pelatihan dari pihak

sekolah, jadi guru hanya mengikuti kegiatan pelatihan dari luar

sekolah (CL.S.k15). “Pernah, karena guru-guru disini sering

bergantian untuk mengikuti kegiatan pelatihan, jadi saya baru ikut

beberapa kegiatan pelatihan, yaitu pelatihan menari, mendongeng

bersama U. Karena sudah lama, jadi sertifikatnya saya lupa naronya

dimana (CW.S.5).”

Guru RA Tunas Bangsa mengembangkan profesionalisme diri

sebagai guru. Karena tidak adanya kegiatan pelatihan dari pihak

sekolah, jadi guru hanya mengikuti kegiatan pelatihan dari luar

sekolah (CL.T.k12). “Pernah, mengikuti kegiatan pelatihan dari IGRA,

tetapi sertifikatnya saya lupa taro dimana(CW.T.5).”

Guru RA Sabilussalam mengembangkan profesionalisme diri

sebagai guru. Karena tidak adanya kegiatan pelatihan dari pihak

sekolah, jadi guru hanya mengikuti kegiatan pelatihan dari luar

sekolah (CL.SS.k12) (CD.SS.5). “Pernah, saya sudah mengikuti cukup

banyak pelatihan yang diselenggarakan oleh IGRA, yaitu leadership

training & motivation building, workshop seni motorik halus bagi guru

Page 132: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

116

RA Kota Tangerang Selatan, Pelatihan Kurikulum Berbasis

Kompetensi RA, Pelatihan Administrasi RA, Pelatihan Tari Anak, dan

Pelatihan manajemen RA yang berkualitas (CW.SS.5).”

CD.SS.5 Sertifikat Pelatihan Guru RA Sabilussalam

Satu guru kelas B di RA Permata mengembangkan

profesionalisme diri sebagai guru (CL.P.k17) dan satu guru kelas A

tidak karena baru 3 bulan mengajar menjadi guru dan hanya lulusan

SMA (CL.P.k18). Karena tidak adanya kegiatan pelatihan dari pihak

sekolah, jadi guru hanya mengikuti kegiatan pelatihan dari luar

sekolah (CL.P.k19).92

Seperti yang dijelaskan oleh N salah satu guru

di RA Permata dalam wawancara dengan peneliti. “Belum pernah,

karena disini kekurangan pengajar, jadi saya baru mengajar kurang

lebih 3 bulan di RA Permata. Saya pun hanya lulusan SMA jadi belum

pernah mengikuti kegiatan pelatihan apapun tentang guru RA. Namun,

saya sudah banyak belajar bagaimana cara mengajarkan anak RA

dari saudara saya selaku kepala sekolah disini, saya pun juga sudah

memiliki anak kecil jadi saya sudah paham bagaimana

menghadapi anak saat kegiatan pembelajaran (CW.P.5).”

92

Hasil observasi dengan Guru RA Permata, di Ruang kelas B2 dan A, hari Selasa, tgl 25

September 2018, jam 08.00-11.00

Page 133: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

117

b). Display Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan memaparkan

data dengan memilih informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu

kemampuan mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru.

Sajian data yang data yang didapat berupa cooding atau kode sebagai

berikut:

c). Verifikasi/Kesimpulan

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik kesimpulan

dari temuan data guru dalam mengembangkan profesionalisme diri

sebagai guru. Kesimpulan yang didapatkan adalah 8 guru RA di 5 RA

yang peneliti observasi (RA Melati, RA Salman, RA Tunas Bangsa,

RA Sabilussalam dan RA Permata) terdapat 7 guru kelas yang

memiliki latar belakang pendidikan S1 jurusan PAUD, tidak ada guru

yang mengikuti kegiatan pelatihan tambahan yang diadakan oleh pihak

sekolah karena dari sekolah tidak memfasitasi hal tersebut, dan

terdapat 7 guru yang mengikuti kegiatan pelatihan tambahan yang

diadakan oleh pihak di luar sekolah.

Kemampuan

mengembangkan

profesionalisme

diri sebagai guru

CL.M.k16, CL.S.k15,

CL.T.k12, CL.SS.k12,

CL.P.k17, CL.P.k18, CL.P.k19

CW.M.6, CW.S.5,

CW.T.5, CW.SS.5,

CW.P.5

Page 134: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

118

9. Melakukan evaluasi pembelajaran dan pengembangan peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

a). Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini,

peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari catatan lapangan

observasi. Dari data yang diperoleh untuk kemampuan melakukan

evaluasi pembelajaran dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya terdapat

beberapa data yang didapatkan dari beberapa informan melalui teknik

observasi yaitu:

Guru kelas yang peneliti teliti melakukan kegiatan yang

berpusat pada semua aktifitas anak, secara bertahap

(berkesinambungan), secara menyeluruh mengenai pengembangan

perubahan perilaku anak, mengamati proses aktifitas belajar sambil

bermain, berorientasi kepada kompetensi yang diharapkan, melakukan

penilaian se objektif mungkin, memberikan penghargaan berbentuk

stiker/bintang pada hasil usaha/karya anak, melakukan penilaian yang

bermakna bagi orang tua dan pihak-pihak yang membutuhkan, serta

menyesuaikan antara apa yang diajarkan disekolah dengan laporan

yang dibuat (CL.M.k17, CL.S.k16, CL.T.k13, CL.SS.k13, CL.P.k20).

Namun hanya 1 guru di RA Melati Kelas B (CL.M.k18), dan RA

Permata kelas B2 dan A yang tidak melakukan penilaian oleh 2 guru

kelas, dikarenakan hanya ada 1 guru yang mengajar di kelas tersebut

(CL.P.k21).

Page 135: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

119

b). Display Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan memaparkan

data dengan memilih informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu

kemampuan dalam melakukan evaluasi pembelajaran dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya. Sajian data yang didapat berupa cooding

atau kode sebagai berikut:

c). Verifikasi/Kesimpulan

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik kesimpulan

dari temuan data kemampuan guru dalam melakukan evaluasi

pembelajaran dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kesimpulan

yang didapatkan adalah 8 guru kelas yang melakukan penilaian

berpusat pada aktivitas anak, secara berkesinambungan (bertahap),

secara menyeluruh mengenai perkembangan perubahan perilaku anak,

mengamati proses aktifitas belajar anak, berorientasi pada kompetensi

yang diharapkan, melakukan penilaian seobjektif mungkin,

memberikan penghargaan terhadap hasil usaha/karya anak, melakukan

penilaian yang bermakna bagi pihak-pihak yang membutuhkan, dan

Kemampuan

melakukan evaluasi

pembelajaran dan

pengembangan

peserta didik

CL.M.k17,

CL.M.k18,

CL.S.k16,

CL.T.k13,

CL.SS.k13,

CL.P.k20,

CL.P.k21

Page 136: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

120

menyesuaikan apa yang diajarkan di sekolah dengan laporan yang

dibuat. Namun hanya 5 guru kelas yang melakukan penilaian oleh

guru pendamping karena 3 guru kelas lainnya hanya memiliki 1 guru

kelas.

10. Faktor-Faktor Penghambat Peningkatan Kompetensi Pedagogik

Guru RA

a). Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini,

peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari catatan lapangan

observasi. Dari data yang diperoleh untuk faktor-faktor Penghambat

Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru RA terdapat beberapa data

yang didapatkan dari beberapa informan masing-masing kepala

sekolah RA melalui teknik wawancara yaitu:

Menurut KSM, yaitu: “Menurut saya karna masih kurangnya

sarana dan prasarana di sekolah dan karena beberapa pelatihan guru

RA itu memerlukan biaya dan transportasi yang tidak sedikit, jadi

kami hanya ditugaskan dari pihak sekolah secara bergiliran untuk

mengikuti kegiatan pelatihan tersebut. Maka dari itu, perlunya

diadakan kegiatan pelatihan dengan biaya terjangkau dan di tempat

terdekat sekolah agar banyak guru RA kami yang bisa mengikuti

kegiatan pelatihan tersebut (CW.M.7).”

Menurut KSS yaitu: “Menurut saya karna banyak sekali

kegiatan di sekolah jadi kami hanya mengikuti beberapa pelatihan

guru RA yang ditugaskan dari pihak sekolah secara bergiliran untuk

mengikuti kegiatan pelatihan tersebut. Jadi, perlunya diadakan

kegiatan pelatihan di sekolah agar guru RA kami bisa mengikuti

kegiatan pelatihan tersebut (CW.S.6).”

Page 137: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

121

Menurut KST, yaitu:“Kurangnya ruang kelas di sekolah ini jadi

memang kurang membuat anak-anak nyaman dan membuat guru agak

kewalahan membimbing anak di kelas, karena seharusnya 1 kelas

maksimal 15-20 anak, tapi disini karena hanya ada 1 kelas jadi untuk

30 anak. Kemudian kurangnya fasilitas sarana prasarana jadi kami

melakukan kegiatan belajar megajar hanya seadanya Kurangnya guru

juga karena hanya ada 2 guru di RA ini, zaman sekarang susah

mencari guru RA dengan gaji minim. Jadi, perlunya ruang kelas baru

untuk membuat anak-anak nyaman dan membuat guru tidak

kewalahan membimbing anak di kelas. Perlunya bantuan dari

pemerintah untuk memberikan fasilitas sarana dan prasarana di

sekolah ini, dan sangat dibutuhkan sekali guru RA dari lulusan PAUD

untuk mengajar di RA ini (CW.T.6).”93

Menurut O sebagai kepala sekolah dan guru RA Sabilussalam,

yaitu: “Kurangnya guru karena hanya ada 2 guru TK B dan 1 guru

PAUD di RA ini, zaman sekarang susah mencari guru RA dengan gaji

minim. Jadinya, Sangat dibutuhkan sekali guru RA dari lulusan PAUD

untuk mengajar di RA ini (CW.SS.6).”94

Menurut KSP, yaitu: “Karena beberapa pelatihan guru RA itu

memerlukan biaya dan transportasi yang tidak sedikit, jadi kami hanya

ditugaskan dari pihak sekolah secara bergiliran untuk mengikuti

kegiatan pelatihan tersebut. Sempitnya kelas belajar memang membuat

kegiatan belajar mengajar kurang nyaman. Jadi, sangat perlunya

diadakan kegiatan pelatihan di tempat terdekat sekolah agar banyak

guru RA kami yang bisa mengikuti kegiatan pelatihan tersebut. Dan

93

Hasil wawancara dengan Guru RA Tunas Bangsa, di ruang kelas B, hari Rabu, tgl, 19

September 2018, jam 10.30-11.00 94

Hasil wawancara dengan Guru RA Sabilussalam, di ruang kelas B, hari Senin, tgl 24

September 2018, jam 09.00-09.30

Page 138: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

122

perlunya pembangunan ruang kelas agar menjadi luas dan nyaman

(CW.P.6).”

b). Display Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan memaparkan

data dengan memilih informasi terkait dengan fokus penelitian yaitu

faktor-faktor Penghambat Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru

RA. Sajian data yang didapat berupa cooding atau kode sebagai

berikut:

c). Verifikasi/Kesimpulan

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik kesimpulan

dari temuan data kemampuan guru dalam melakukan evaluasi

pembelajaran dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kesimpulan

yang didapatkan adalah sebagai berikut:

1). Kurangnya kemampuan guru dalam merencanakan rencana

pelaksanaan pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian dari 5 RA, hanya 2 dari 8 guru

yang membuat Rencana Pelaksanaan Mingguan (RPPM) dan

Faktor-faktor

Penghambat

Peningkatan

Kompetensi

Pedagogik Guru RA

CW.M.7,

CW.S.6,

CW.T.6,

CW.SS.6,

CW.P.6

Page 139: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

123

hanya 3 dari 8 guru yang membuat Rencana Pelaksanaan Harian

(RPPH) sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung.

2). Tidak adanya fasilitas teknologi, informasi dan komunikasi di RA

Berdasarkan hasil penelitian dari 5 RA, tidak ada satupun

RA yang memiliki fasilitas teknologi, informasi dan komunikasi.

Sehingga guru tidak dapat mengajarkan anak-anak menggunakan

teknologi, informasi dan komunikasi (seperti komputer, laptop,

dan proyektor).

3). Kurangnya kesadaran guru dalam mengembangkan

profesionalisme diri sebagai guru

Berdasarkan hasil penelitian observasi dan wawancara dari 8

guru di 5 RA, 7 dari 8 guru yang yang memiliki latar belakang S1

PAUD. Tidak adanya pelatihan tambahan untuk guru di RA

masing-masing dan guru hanya mengikuti kegiatan pelatihan guru

RA dari luar sekolah secara bergantian karena keterbatasan biaya

sehingga kurangnya guru dalam mengembangkan profesionalisme

dirinya sebagai guru .

C. Temuan Penelitian

Setelah ditemukan baberapa data yang diinginkan, baik dari hasil

penelitian observasi, wawancara, maupun dokumentasi, maka peneliti akan

menganalisa temuan yang ada dan menjelaskan tentang implikasi-implikasi

dari hasil penelitian tentang kompetensi pedagogik Guru di 5RA Ciputat

Timur.

Sebagaimana dijelaskan dalam teknik analisa data dalam penelitian,

peneliti menggunakan analisa kualitatif deskripif (pemaparan) dan data yang

diperoleh peneliti baik melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dari

informan yang dibutuhkan oleh peneliti. Adapun data-datanya sebagai berikut:

Page 140: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

124

1. Kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman

terhadap peserta didik

Saat peneliti melakukan observasi di RA Melati, peneliti melihat

guru mengajarkan anak dengan hanya media spidol dan papan tulis dalam

kegiatan pembelajaran. Namun guru memiliki cara penyampaian tersendiri

yang bermacam-macam dan menyenangkan melalui tebak angka dan

bernyanyi, sehingga anak mudah memahami pembelajaran tersebut.

Saat peneliti melakukan observasi di RA Salman, peneliti melihat

guru mengajarkan anak dengan media karton huruf dan angka, spidol, dan

papan tulis dalam kegiatan pembelajaran. Guru di RA Salman memiliki

cara penyampaian tersendiri yang bermacam-macam dan menyenangkan

melalui kegiatan menebak angka/huruf, gambar di papan tulis, sambil

bermain dan bernyanyi, sehingga anak tertarik dan mudah memahami

pembelajaran tersebut.

Saat peneliti melakukan observasi di RA Tunas Bangsa, peneliti

melihat guru mengajarkan anak dengan hanya media spidol dan papan

tulis dalam kegiatan pembelajaran. Namun guru memiliki cara

penyampaian tersendiri yang bermacam-macam dan menyenangkan

melalui tebak angka dan bernyanyi, sehingga anak mudah memahami

pembelajaran tersebut.

Saat peneliti melakukan observasi di RA Sabilussalam, peneliti

melihat guru mengajarkan anak dengan media buku latihan, spidol dan

papan tulis dalam kegiatan pembelajaran. Namun guru memiliki cara

penyampaian tersendiri yang bermacam-macam dan menyenangkan

melalui gambar dan bernyanyi, sehingga anak dapat memahami

pembelajaran tersebut.

Saat peneliti melakukan observasi di RA Permata, peneliti melihat

guru mengajarkan anak dengan media buku latihan, spidol dan papan tulis

dalam kegiatan pembelajaran. Namun guru memiliki cara penyampaian

Page 141: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

125

tersendiri yang bermacam-macam dan menyenangkan melalui gambar dan

tebak angka/huruf, sehingga anak dapat memahami pembelajaran tersebut.

2. Mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar

kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)

Saat peneliti melakukan observasi di RA Melati, RA tersebut

membuat kurikulum Program Tahunan dan Program Semester. Sehingga

para guru RA kreatif dan sistematis dalam menyusun kegiatan

pembelajaran sehingga dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai

kemampuan perkembangan anak selama proses pembelajaran anak

berlangsung.

Saat peneliti melakukan observasi di RA Salman, RA tersebut

membuat kurikulum Program Tahunan dan Program Semester. Sehingga

para guru RA kreatif dan sistematis dalam menyusun kegiatan

pembelajaran sehingga dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai

kemampuan perkembangan anak selama proses pembelajaran anak

berlangsung.

Saat peneliti melakukan observasi di RA Tunas Bangsa, RA tersebut

tidak membuat kurikulum Program Tahunan dan Program Semester.

Namun, guru RA tersebut mengacu pada kurikulum yang telah dibuat oleh

pihak Hanimo dari IGRA. Sehingga guru RA tersebut kreatif dalam

menyusun kegiatan pembelajaran sehingga dapat berjalan dengan baik dan

dapat mencapai kemampuan perkembangan anak selama proses

pembelajaran anak berlangsung.

Saat peneliti melakukan observasi di RA Sabilussalam, RA tersebut

tidak membuat kurikulum Program Tahunan dan Program Semester.

Namun guru RA tersebut dapat menyusun kegiatan pembelajaran sehingga

dapat berjalan dengan cukup baik dan dapat mencapai kemampuan

perkembangan anak selama proses pembelajaran anak berlangsung.

Page 142: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

126

Saat peneliti melakukan observasi di RA Melati, RA tersebut

membuat kurikulum Program Tahunan dan Program Semester. Sehingga

para guru RA kreatif dan sistematis dalam menyusun kegiatan

pembelajaran sehingga dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai

kemampuan perkembangan anak selama proses pembelajaran anak

berlangsung.

Saat peneliti melakukan observasi di RA Permata, RA tersebut

membuat kurikulum Program Tahunan dan Program Semester. Sehingga

para guru RA kreatif dan sistematis dalam menyusun kegiatan

pembelajaran sehingga dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai

kemampuan perkembangan anak selama proses pembelajaran anak

berlangsung.

3. Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang pro-

perubahan (aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif, dan

menyenangkan)

Saat peneliti melakukan observasi di RA Melati, peneliti melihat ada

guru RA tersebut yang membuat dan tidak membuat RPPM dan RPPH.

Walaupun RA tersebut ada yang membuat dan tidak membuat dan

memiliki RPPM dan RPPH, para guru RA tetap kreatif dalam menyusun

kegiatan pembelajaran sehingga dapat berjalan dengan efektif,

menyenangkan dan dapat mencapai kemampuan perkembangan anak yang

aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif selama proses pembelajaran anak

berlangsung.

Saat peneliti melakukan observasi di RA Salman, peneliti melihat

guru RA tersebut yang membuat RPPM dan RPPH. Sehingga para guru

RA tetap kreatif dalam menyusun kegiatan pembelajaran sehingga dapat

berjalan dengan efektif, menyenangkan dan dapat mencapai kemampuan

perkembangan anak yang aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif selama

proses pembelajaran anak berlangsung.

Page 143: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

127

Saat peneliti melakukan observasi di RA Tunas Bangsa, peneliti

melihat guru RA tersebut tidak membuat RPPM dan RPPH. Namun para

guru RA tetap kreatif dalam menyusun kegiatan pembelajaran sehingga

dapat berjalan dengan efektif, menyenangkan dan dapat mencapai

kemampuan perkembangan anak yang aktif dan kreatif, selama proses

pembelajaran anak berlangsung.

Saat peneliti melakukan observasi di RA Sabilussalam, peneliti

melihat guru RA tersebut tidak membuat RPPM dan RPPH. Namun para

guru RA tetap dapat menyusun kegiatan pembelajaran sehingga dapat

berjalan dengan efektif, menyenangkan dan dapat mencapai kemampuan

perkembangan anak yang aktif selama proses pembelajaran anak

berlangsung.

Saat peneliti melakukan observasi di RA Permata, peneliti melihat

guru RA tersebut tidak membuat RPPM dan RPPH. Namun para guru RA

tetap kreatif dalam menyusun kegiatan pembelajaran sehingga dapat

berjalan dengan efektif, menyenangkan dan dapat mencapai kemampuan

perkembangan anak yang aktif dan kreatif, selama proses pembelajaran

anak berlangsung.

4. Memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk

kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang

mendidik.

Saat peneliti melakukan observasi di 5 RA di Ciputat Timur, peneliti

melihat tidak ada RA yang memiliki fasilitas teknologi, informasi, dan

komunikasi.

5. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun

Saat peneliti melakukan observasi di 5 RA di Ciputat Timur, peneliti

melihat kemampuan guru yang dapat berkomunikasi secara efektif mudah

dipahami oleh anak ketika anak bertanya dan menjelaskan pembelajaran,

empatik terhadap anak yang kesulitan sampai anak tersebut paham apa

Page 144: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

128

yang guru jelaskan kembali, dan santun dalam berkomunikasi kepada

anak.

6. Menilai hasil belajar anak secara otentik

Saat peneliti melakukan observasi di 5 RA di Ciputat Timur, peneliti

melihat para guru melakukan penilaian langsung di lebar kerja anak

setelah selesai pembelajaran. Namun, karena zaman sudah canggih,

kebanyakan guru membuat catatan tertulis apabila ada anak yang belum

tercapai perkembangannya di grup atau personal chat what’s app.

7. Membimbing anak dalam berbagai aspek (misalnya: pelajaran,

kepribadian, bakat, dan minat)

Saat peneliti melakukan observasi di RA Melati, peneliti melihat

para guru membimbing anak dalam berbagai aspek disekolah maupun

kegiatan ekskul seperti tari, qiroati dan seni.

Saat peneliti melakukan observasi di RA Salman, peneliti melihat

para guru membimbing anak dalam berbagai aspek disekolah maupun

kegiatan ekskul seperti tari, melukis, b. Inggris dan tahfidzh

Saat peneliti melakukan observasi di RA Tunas Bangsa dan RA

Sabilussalam, peneliti melihat para guru membimbing anak dalam

berbagai aspek disekolah, namun tidak ada kegiatan ekskul tambahan di

luar jam sekolah.

Saat peneliti melakukan observasi di RA Permata, peneliti melihat

para guru membimbing anak dalam berbagai aspek disekolah maupun

kegiatan sentra alat musik, sentra balok dan sentra seni.

8. Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru

Saat peneliti melakukan observasi di RA Melati, RA Sabilussalam

dan RA Salman, peneliti melihat walaupun ada beberapa guru RA yang

bukan berlatar belakang S1 PAUD, namun para guru tetap

Page 145: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

129

mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru RA melalui mengikuti

kegiatan pelatihan guru RA di luar sekolah.

Saat peneliti melakukan observasi di RA Tunas Bangsa dan RA

Permata, peneliti melihat walaupun para guru RA bukan berlatar belakang

S1 PAUD, namun para guru mengembangkan profesionalisme diri sebagai

guru RA melalui mengikuti kegiatan pelatihan guru RA di luar sekolah.

9. Melakukan evaluasi pembelajaran dan pengembangan peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Saat peneliti melakukan observasi di 5 RA di Ciputat Timur, peneliti

melihat para guru melakukan evaluasi pembelajaran dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinyadengan baik. Hal ini dapat terlihat dari guru yang melakukan

penilaian seobjektif mungkin terhadap anak dan melakukan kegiatan

tambahan serta memberikan perhatian lebih kepada anak yang belum

tercapai perkembangannya di kelas.

Para guru RA Melati, RA Salman, dan RA Tunas Bangsa melakukan

penilaian langsung dan selalu megevaluasi kegiatan pembelajaran yang

telah tercapai dan belum tercapai sehingga di akhir materi pembelajaran

kembali sedikit diulang agar anak lebih paham. Sedangkan para guru di

RA Tunas Bangsa dan RA Sabilussalam melakukan penilaian langsung,

namun tidak megevaluasi kegiatan pembelajaran anak yang telah tercapai

dan belum tercapai.

D. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian, peneliti telah

berusaha mencapai kesempurnaan hasil penelitian, namun karena adanya

keterbatasan penelitian yang disebabkan karena peneliti kurang teliti saat

proses penelitian yang sedang berlangsung baik dari segi waktu, tenaga, dan

Page 146: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

130

biaya maka hasil penelitian perlu disempurnakan. Adapun keterbatasan

penelitian tersebut antara lain dijabarkan sebagai berikut:

Penelitian dilakukan hanya di 5 RA di Ciputat Timur karena

terbatasnya persetujuan perizinan, waktu, dan biaya dalam melakukan

penelitian. Maka dari itu peneliti harus memaksimalkan penelitian di 5 RA

tersebut dengan sebaik-baiknya untuk mengumpulkan data-data hasil

observasi, wawancara dan dokumentasi selama melakukan penelitian. Peneliti

berharap penelitian ini dapat dilakukan di 13 RA yang ada di Ciputat Timur

agar dapat mengumpulkan data lebih maksimal dan akurat. Dengan demikian,

peneliti dapat mengetahui perbandingan dari kekurangan dan kelebihan

kemampuan kompetensi pedagogik guru RA dengan data yang lebih konkrit

dari 13 RA di Ciputat Timur.

Page 147: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

131

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Kompetensi Pedagogik Guru RA di

Ciputat Timur” dapat disimpulkan sebagai berikut, 8 guru dari 5 RA di

Ciputat Timur yang peneliti observasi memiliki 9 poin kompetensi

pedagogik guru RA yang cukup baik. Yang masing-masing memiliki bagian

masing-masing seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu:

1. Kompetensi pedagogik guru RA tertinggi dari 35 pernyataan

instrumen observasi, bukti wawancara dan dokumentasi, ada di RA

Salman yaitu sebanyak 32 peryataan “ya”, sedangkan kompetensi

pedagogik guru RA terendah ada di RA Sabilussalam yaitu sebanyak

23 pernyataan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kompetensi pedagogik

guru RA di Ciputat Timur, yaitu kurangnya kemampuan guru dalam

merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran, tidak adanya

fasilitas teknologi, informasi dan komunikasi di RA, serta kurangnya

kesadaran guru dalam mengembangkan profesionalisme diri sebagai

guru.

Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti menyimpulkan hasil penelitian

bahwa kompetensi pedagogik guru RA di Ciputat Timur sudah dilakukan

dengan cukup baik dibuktikan dengan hasil observasi kompetensi pedagogik

guru RA pada lampiran transkip observasi dan wawancara guru RA.

B. Saran

Berdasarkan penelitian mengenai “Kompetensi Pedagogik Guru RA di

Ciputat Timur”, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

Page 148: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

132

1. Bagi Lembaga

Diharapkan bagi lembaga RA untuk melengkapi fasilitas teknologi,

informasi dan komunikasi sehingga para guru dapat mengajarkan

anak sesuai dengan perkembangan di zaman yang modern ini dan agar

anak-anak lebih termotivasi, semangat belajar dan mengikuti sesuai

dengan pembelajaran di zaman yang sudah modern ini. Pihak

lembaga perlu mengembangkan kemampuan kompetensi pedagogik

para guru RA melalui mengikutsertakan para guru mengikuti

pelatihan dari luar maupun mengadakan kegiatan pelatihan tambahan

di sekolah, sehingga para guru RA dapat memiliki kompetensi

pedagogik yang sesuai dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

2. Bagi Guru

Guru perlu terus mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru

melalui mengikuti kegiatan pelatihan guru RA yang diadakan dari

pihak luar sekolah dan membaca buku tentang kegiatan pembelajaran

RA.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Menindaklanjuti penelitian ini dengan berbagai variansi dan literatur

yang lebih mendalam guna pemahaman lebih lanjut tentang

kompetensi pedagogik guru di Ciputat Timur.

Page 149: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

133

DAFTAR PUSTAKA

Ade Nursiyono, Joko. Kompas Teknik Pengambilan Sampel. Bogor: IN MEDIA,

2015

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Depok: PT Rajagrafindo Persada

Ardy & Barnawi, Novan. Format PAUD: Konsep, Karakteristik, & Implementasi

Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2012.

Arifin, Barnawi dan Mohammad. Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar

Ruzz Media. 2012.

Arifin, Zaenal. Profesi Kependidikan Teori dan Praktik di Era Otonomi. Tangerang:

PT Pustaka Mandiri, 2012.

Arif Noor, Fu’ad. “Manajemen Guru Raudhatul Athfal (RA) Dalam Total Quality

Management (TQM)”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam. Vol. 3, No. 1, Juni

2015.

Data Guru RA di Ciputat Timur, Kementrian Agama Tangerang Selatan, 2016

2017

Fattah, Mustamin. Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Arab Madrasah Aliya Se

Kota Samarinda. Jurnal Ilmiah Fenomena, Vol. 5 No. 1. 2013.

Handini, Oktiana dan Ratna. Kontibusi Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi

Profesional Guru terhadap Manajemen Kelas. Jurnal Profesi Pendidik, Vol.

3. No. 1. Mei 2016.

Hidayat, Syarif. Profesi Kependidikan Teori dan Praktik di Era Otonomi.

Tangerang: PT Pustaka Mandiri. 2012.

Indriani, Fitri. Kompetensi Pedagogik Guru dalam Mengelola Pembelajaran IPA

di SD dan M., Jurnal Fenomena, Vol. 7, No. 1. 2015.

Konsim, Abdul .Kompetensi Pedagogik Guru dan Mutu Pembalajaran Pendidikan

Agama Islam. Jurnal Madaniyah, Vol. 2, Edisi XI. Agustus 2016.

Mariyana, dkk, Rita. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana. 2010.

Page 150: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

134

Mastiyah, Iyoh. “Kurikulum Pendidikan Agama Islam Pada Raudhatul Athfal Dian

Al-Mastiyah”. Jurnal Edukasi. Vol. 12. No. 2. Mei-Agustus 2014.

May Andini, Deasy dan Endang Supriadi. Kompetensi Pedagogik Guru terhadap

Efektivitas Pembelajaran dengan Variabel Kontrol Latar Belakang

Pendidikan Guru. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. Vo. 2, No. 2.

Januari 2018,.

Mulyasa, E.. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2009.

Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber

Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana. 2011.

Mustika. Kompetensi Pedagogik Guru Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina di

Tarakan. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan. Vol. 3, No. 1,

Januari 2015.

Nuraini Sujiono, Yuliani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT

Indeks. 2013.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137

Tahun 2014, Pasal 25, ayat 1, tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia

Dini

Prastowo, Andi. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancagan

Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2016.

Ramayulis. Profesi dan Etika Keguruan. Jakarta: KALAM MULIA. 2013.

Rozak, Abd.. Bahan Ajar PLPG Pengembangan Profesi Guru. Ciputat: FITK UIN

Jakarta. 2010.

Rugiyah. “Pendidikan Anak Usia Dini di DKI Jakarta”. Jurnal Ilmiah Versi P2TK

PAUD NI. Vol. 6, No. 1. Juni 2011.

R. Payong, Marselus. Sertifikasi Profesi Guru Konsep Dasar, Problematika, dan

Implementasinya. Jakarta, PT Indeks. 2011.

Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: ALFABETA. 2013.

Page 151: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

135

Saroni, Mohammad. PERSONAL BRANDING GURU:Meningkatkan Kualitas dan

Profesionalitas Guru. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011.

Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Subini, Nini. Awas, Jangan Jadi Guru Karbitan!. Jogjakarta: Javalitera. 2012.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

ALFABETA,. 2012.

Sukandarrumidi, dan Haryanto. Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2014.

Sulhan, Najib. Karakter Guru Masa Depan. Surabaya: PT Temprina Media

Grafika. 2011.

Susanto. “Guru Profesionalis dalam Pandangan Islam”. Jurnal Tribakti. Vol. 21. No.

1. Januari 2010.

Syaodih Sukmadinata, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. 2010.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

.

.

Page 152: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

136

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 153: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

194

Hasil Wawancara Kepala Sekolah RA

HASIL WAWANCARA

KEPALA SEKOLAH RA MELATI

Nama : Dra. Hj. Yeti Munjiawarti

Hari/Tanggal : Senin, 17 September 2018

Waktu : 11.00-11.30 WIB

Tempat : Ruang Kepala Sekolah RA Melati

Pertanyaan :

1. Apa Akreditasi RA ini?

Jawab : RA Melati Alhamdulillah sudah terakreditasi A.

2. Berapa jumlah guru di RA ini?

Jawab : ada 6 guru.

3. Apa saja latar belakang pendidikan guru di RA ini?

Jawab : 1 guru lulusan S1 PAUD, dan 5 guru lainnya lulusan S1 non PAUD.

4. Bagaimana kemampuan kompetensi pedagogik Guru di RA ini?

Jawab : karena banyak guru yang tidak memiliki latar belakang pendidikan

S1 PAUD, masih banyak kekurangan kemampuan kompetensi

pedagogik guru di RA kami.

5. Apa saja faktor-faktor yang menghambat kemampuan kompetensi pedagogik

di RA ini?

Jawab : Menurut saya karna masih kurangnya sarana dan prasarana di

sekolah dan karena beberapa pelatihan guru RA itu memerlukan biaya

dan transportasi yang tidak sedikit, jadi kami hanya ditugaskan dari

pihak sekolah secara bergiliran untuk mengikuti kegiatan pelatihan

tersebut.

6. Usaha apa yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kompetensi

pedagogik guru RA?

Page 154: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

195

Jawab : Perlunya diadakan kegiatan pelatihan dengan biaya terjangkau dan di

tempat terdekat sekolah agar banyak guru RA kami yang bisa

mengikuti kegiatan pelatihan tersebut

Page 155: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

196

HASIL WAWANCARA

KEPALA SEKOLAH RA SALMAN

Nama : Avrahdiba Fikratania, SE, MM

Hari/Tanggal : Selasa, 18 September 2018

Waktu : 11.00-11.30 WIB

Tempat : Ruang Kepala Sekolah RA Salman

Pertanyaan :

1. Apa Akreditasi RA ini?

Jawab : RA Salman sudah terakreditasi A.

2. Berapa jumlah guru di RA ini?

Jawab : ada 17 guru.

3. Apa saja latar belakang pendidikan guru di RA ini?

Jawab : 1 guru lulusan S2 Non PAUD, 4 guru lulusan S1 PAUD, 8 guru

lulusan S1 non PAUD, dan 4 guru lainnya lulusan SMA.

4. Bagaimana kemampuan kompetensi pedagogik Guru di RA ini?

Jawab : menurut saya, kemampuan kompetensi pedagogic guru di RA kami

sudah cukup baik.

5. Apa saja faktor-faktor yang menghambat kemampuan kompetensi pedagogik

di RA ini?

Jawab : Menurut saya karna banyak sekali kegiatan di sekolah jadi kami

hanya mengikuti beberapa pelatihan guru RA yang ditugaskan dari

pihak sekolah secara bergiliran untuk mengikuti kegiatan pelatihan

tersebut.

6. Usaha apa yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kompetensi

pedagogik guru RA?

Jawab : Perlunya diadakan kegiatan pelatihan di sekolah agar para guru RA

kami bisa mengikuti kegiatan pelatihan tersebut

Page 156: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

197

HASIL WAWANCARA

KEPALA SEKOLAH RA TUNAS BANGSA

Nama : Mahrojah, S.Pd.I

Hari/Tanggal : Rabu, 19 September 2018

Waktu : 11.00-11.30 WIB

Tempat : Ruang Kelas B RA Tunas Bangsa

Pertanyaan :

1. Apa Akreditasi RA ini?

Jawab : RA Tunas Bangsa belum terakreditasi

2. Berapa jumlah guru di RA ini?

Jawab : ada 2 guru.

3. Apa saja latar belakang pendidikan guru di RA ini?

Jawab : 1 guru lulusan S1 PAUD, dan 1 guru lainnya lulusan SMA.

4. Bagaimana kemampuan kompetensi pedagogik Guru di RA ini?

Jawab : karena keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana serta kurangnya

jumlah guru, jadi kemampuan kompetensi pedagogic guru di RA

Tunas Bangsa ini memang masih sangat kurang baik.

5. Apa saja faktor-faktor yang menghambat kemampuan kompetensi pedagogik

di RA ini?

Jawab : Kurangnya ruang kelas di sekolah ini jadi memang kurang membuat

anak-anak nyaman dan membuat guru agak kewalahan membimbing

anak di kelas, karena seharusnya 1 kelas maksimal 15-20 anak, tapi

disini karena hanya ada 1 kelas jadi untuk 30 anak. Kemudian

kurangnya fasilitas sarana prasarana jadi kami melakukan kegiatan

belajar megajar hanya seadanya Kurangnya guru juga karena hanya

ada 2 guru di RA ini, zaman sekarang susah mencari guru RA dengan

gaji minim.

Page 157: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

198

6. Usaha apa yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kompetensi

pedagogik guru RA?

Jawab : Perlunya ruang kelas baru untuk membuat anak-anak nyaman

dan membuat guru tidak kewalahan membimbing anak di kelas.

Perlunya bantuan dari pemerintah untuk memberikan fasilitas sarana

dan prasarana di sekolah ini, dan sangat dibutuhkan sekali guru RA

dari lulusan PAUD untuk mengajar di RA ini

Page 158: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

199

HASIL WAWANCARA

KEPALA SEKOLAH RA SABILUSSALAM

Nama : Hj. Opsanih, S.Pd

Hari/Tanggal : Senin, 24 September

Waktu : 11.00-11.30 WIB

Tempat : Ruang Kepala Sekolah RA Sabilussalam

Pertanyaan :

1. Apa Akreditasi RA ini?

Jawab : RA Sabilussalam belum terakreditasi

2. Berapa jumlah guru di RA ini?

Jawab : ada 3 guru.

3. Apa saja latar belakang pendidikan guru di RA ini?

Jawab : 1 guru lulusan S1 PAUD, dan 2 guru lainnya lulusan SMA.

4. Bagaimana kemampuan kompetensi pedagogik Guru di RA ini?

Jawab : karena keterbatasan fasilitas sarana dan prasarana serta kurangnya

jumlah guru, jadi kemampuan kompetensi pedagogic guru di RA

Sabilussalam masih kurang baik.

5. Apa saja faktor-faktor yang menghambat kemampuan kompetensi pedagogik

di RA ini?

Jawab : Kurangnya guru karena hanya ada 2 guru TK B dan 1 guru PAUD di

RA ini, zaman sekarang susah mencari guru RA dengan gaji minim.

6. Usaha apa yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kompetensi

pedagogik guru RA?

Jawab : Sangat dibutuhkan sekali guru RA dari lulusan PAUD untuk

mengajar di RA ini.

Page 159: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

200

HASIL WAWANCARA

KEPALA SEKOLAH RA PERMATA

Nama : Nani, S.Pd.I

Hari/Tanggal : Selasa, 25 September 2018

Waktu : 11.00-11.30 WIB

Tempat : Ruang Kepala Sekolah RA Permata

Pertanyaan :

1. Apa Akreditasi RA ini?

Jawab : RA Permata belum terakreditasi

2. Berapa jumlah guru di RA ini?

Jawab : ada 5 guru.

3. Apa saja latar belakang pendidikan guru di RA ini?

Jawab : 1 guru lulusan S1 PAUD, 3 orang guru lulusan non PAUD dan 1

guru lulusan SMA.

4. Bagaimana kemampuan kompetensi pedagogik Guru di RA ini?

Jawab : karena keterbatasan ruang kelas, fasilitas sarana dan prasarana, serta

kurangnya jumlah guru yang memiliki latar belakang S1 PAUD, jadi

kemampuan kompetensi pedagogik guru di RA Permata masih kurang

baik.

5. Apa saja faktor-faktor yang menghambat kemampuan kompetensi pedagogik

di RA ini?

Jawab : Karena beberapa pelatihan guru RA itu memerlukan biaya dan

transportasi yang tidak sedikit, jadi kami hanya ditugaskan dari pihak

sekolah secara bergiliran untuk mengikuti kegiatan pelatihan tersebut.

Sempitnya kelas belajar memang membuat kegiatan belajar mengajar

kurang nyaman.

6. Usaha apa yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kompetensi

pedagogik guru RA?

Page 160: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

201

Jawab : sangat perlunya diadakan kegiatan pelatihan di tempat terdekat

sekolah agar banyak guru RA kami yang bisa mengikuti kegiatan

pelatihan tersebut. Dan perlunya pembangunan ruang kelas agar

menjadi luas dan nyaman.

Page 161: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

202

Hasil Wawancara Guru RA

HASIL WAWANCARA

GURU DI RA MELATI

Nama : Lystia Priyantika, S. Pd.I

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 34 Tahun

Pendidikan Terakhir : S1 Jurusan Manajemen Pendidikan

Guru Kelas : B

Pertanyaan :

A. Mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi

(SK) dan kompetensi dasar (KD)

1. Apakah kurikulum yang digunakan oleh RA Melati?

Jawab : Di RA Melati masih menggunakan kurikulum KTSP 2006.

2. Apakah pihak sekolah merancang Program Tahunan dan Program

Semester sekolah? Kalau iya, kapan pihak sekolah merancangnya?

Jawab : iya, pihak sekolah merancang dan merapatkan program

tahunan dan program semester sebelum dimulainya tahun

ajaran baru, yaitu sekitar bulan Juni.

B. Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang pro-perubahan

(aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif, dan menyenangkan)

3. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

(RPPM) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : tidak, kami hanya mengacu kepada Kurikulum dan Silabus

KTSP yang sudah kami buat untuk membuat RPPH.

Page 162: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

203

4. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : iya, saya selalu membuat RPPH maksimal 1 hari sebelum

kegiatan pembelajaran berlangsung.

C. Memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk kepentingan

penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

5. Apakah ibu pernah mengajarkan anak belajar menggunakan

komputer? Kalau iya, bagaimana cara mengajarnya?

Jawab : Tidak pernah, karena fasilitas nya belum ada di RA Melati.

D. Membimbing anak dalam berbagai aspek (misalnya: pelajaran,

kepribadian, bakat, dan minat)

6. Bagaimana cara ibu menghadapi anak yang tidak mau mengikuti

kegiatan pembelajaran di kelas?

Jawab: Terkadang ada 1 atau 2 anak yang tidak mau belajar sesuai

dengan yang telah saya ajarkan, saya akan membiarkan anak

tersebut untuk main di halaman kelas dan membujuknya agar

ia mau mengikuti kembali kegiatan pembelajaran di kelas.

7. Bagaimana cara ibu mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda

dalam beberapa kegiatan pembelajaran?

Jawab: Selain kegiatan pembelajaran didalam kelas, di RA Melati juga

ada ekskul tari, qiroati, dan seni melukis setiap minggunya

untuk mengembangkan bakat anak.

E. Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru

8. Apakah ibu pernah mengikuti kegiatan pelatihan guru? Kalau iya,

kegiatan pelatihan apa saja yang ibu ikuti?

Jawab :Pernah, karena guru-guru disini sering bergantian untuk

Page 163: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

204

mengikuti kegiatan pelatihan, jadi saya baru ikut beberapa

kegiatan pelatihan, yaitu pelatihan membuat origami yang

diadakan oleh UIN Jakarta dan pelatihan senam yang diadakan

oleh IGRA.

F. Menilai hasil belajar anak secara otentik

9. Apakah ibu membuat catatan tertulis apabila ada anak yang belum

tercapai perkembangannya kepada orangtua?

Jawab: Dulu kami sempat menggunakan buku penghubung sebagai

catatan untuk orang tua mengenai perkembangan anak, namun

karena zaman sekarang sudah canggih, jadi kami menggunakan

chat melalui what’s app untuk berkomunikasi dengan orang

tua.

.

Page 164: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

205

HASIL WAWANCARA

GURU DI RA MELATI

Nama : Ramadhania Hasan, S. Pd

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 32 Tahun

Pendidikan Terakhir : S1 Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Guru Kelas : PAUD

Pertanyaan :

A. Mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi

(SK) dan kompetensi dasar (KD)

1. Apakah kurikulum yang digunakan oleh RA Melati?

Jawab : Di RA Melati masih menggunakan kurikulum KTSP 2006.

2. Apakah pihak sekolah merancang Program Tahunan dan Program

Semester sekolah? Kalau iya, kapan pihak sekolah merancangnya?

Jawab : iya, pihak sekolah merancang dan merapatkan program

tahunan dan program semester sebelum dimulainya tahun

ajaran baru, yaitu sekitar bulan Juni.

B. Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang pro-perubahan

(aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif, dan menyenangkan)

3. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

(RPPM) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : tidak, kami hanya mengacu kepada Kurikulum dan Silabus

KTSP yang sudah kami buat untuk membuat RPPH.

Page 165: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

206

4. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : Terkadang saya membuat RPPH, tapi untuk hari ini saya

belum membuat RPPH nya, karena biasanya kegiatan yang

sudah saya rencanakan tidak sesuai dengan praktik di kelas.

C. Memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk kepentingan

penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

5. Apakah ibu pernah mengajarkan anak belajar menggunakan

komputer? Kalau iya, bagaimana cara mengajarnya?

Jawab : Tidak pernah, karena fasilitas nya belum ada di RA Melati.

D. Membimbing anak dalam berbagai aspek (misalnya: pelajaran,

kepribadian, bakat, dan minat)

6. Bagaimana cara ibu menghadapi anak yang tidak mau mengikuti

kegiatan pembelajaran di kelas?

Jawab: Kalau di PAUD karena pembelajarannya santai, jadi kalau

anak itu memang tidak mau ikut belajar, biasanya dia akan

bermain sendiri dan saya pun akan membimbing lebih untuk

anak tersebut mau mengikuti kegiatan pembelajaran. Tetapi itu

sangat jarang sekali, karena di PAUD memang kegiatannya

semua dominan kegiatan bermain sambil belajar, tidak terlalu

terpaku dengan materi yang ada di buku lembar kerja anak.

7. Bagaimana cara ibu mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda

dalam beberapa kegiatan pembelajaran?

Jawab: Selain kegiatan pembelajaran didalam kelas, di RA Melati juga

ada ekskul tari, qiroati, dan seni melukis setiap minggunya

untuk mengembangkan bakat anak.

Page 166: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

207

E. Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru

8. Apakah ibu pernah mengikuti kegiatan pelatihan guru? Kalau iya,

kegiatan pelatihan apa saja yang ibu ikuti?

Jawab :Pernah, karena guru-guru disini sering bergantian untuk

mengikuti kegiatan pelatihan, jadi saya baru ikut beberapa

kegiatan pelatihan, yaitu pelatihan membuat clay yang

diadakan oleh UIN Jakarta.

F. Menilai hasil belajar anak secara otentik

9. Apakah ibu membuat catatan tertulis apabila ada anak yang belum

tercapai perkembangannya kepada orangtua?

Jawab: zaman sekarang kan sudah canggih, jadi kami menggunakan

chat melalui what’s app untuk berkomunikasi dengan orang

tua.

Page 167: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

208

HASIL WAWANCARA

GURU DI RA SALMAN

Nama : Umu Alman Wahab, S. Pd.

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 40 Tahun

Pendidikan Terakhir : S1 Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini

Guru Kelas : A2

Pertanyaan :

A. Mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi

(SK) dan kompetensi dasar (KD)

1. Apakah kurikulum yang digunakan oleh RA Salman?

Jawab : Di RA Salman menggunakan kurikulum 2013.

2. Apakah pihak sekolah merancang Program Tahunan dan Program

Semester sekolah? Kalau iya, kapan pihak sekolah merancangnya?

Jawab : iya, pihak sekolah merancang dan merapatkan program

tahunan dan program semester sebelum dimulainya tahun

ajaran baru, yaitu sekitar bulan Juni.

B. Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang pro-perubahan

(aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif, dan menyenangkan)

3. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

(RPPM) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : iya, saya dan guru-guru kelas A yang lain selalu membuat

RPPM maksimal seminggu sebelum kegiatan pembelajaran

berlangsung.

Page 168: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

209

4. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : iya, saya dan guru pendamping saya selalu membuat RPPH

maksimal 3 hari sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung.

C. Memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk kepentingan

penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

5. Apakah ibu pernah mengajarkan anak belajar menggunakan

komputer? Kalau iya, bagaimana cara mengajarnya?

Jawab : Tidak pernah, karena fasilitas nya belum ada di RA Salman.

D. Membimbing anak dalam berbagai aspek (misalnya: pelajaran,

kepribadian, bakat, dan minat)

6. Bagaimana cara ibu menghadapi anak yang tidak mau mengikuti

kegiatan pembelajaran di kelas?

Jawab: Terkadang ada 1 atau 2 anak yang tidak mau belajar sesuai

dengan yang telah saya ajarkan, saya akan membiarkan anak

tersebut untuk main sendiri di kelas dan membujuknya agar

ia mau mengikuti kembali kegiatan pembelajaran di kelas.

7. Bagaimana cara ibu mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda

dalam beberapa kegiatan pembelajaran?

Jawab: Selain kegiatan pembelajaran didalam kelas, di RA Salman

juga ada melukis, menari, bahasa Inggris, sempoa, tahfidz dan

drum band setiap minggunya untuk mengembangkan bakat

anak.

E. Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru

8. Apakah ibu pernah mengikuti kegiatan pelatihan guru? Kalau iya,

kegiatan pelatihan apa saja yang ibu ikuti?

Jawab :Pernah, karena guru-guru disini sering bergantian untuk

Page 169: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

210

mengikuti kegiatan pelatihan, jadi saya baru ikut beberapa

kegiatan pelatihan, yaitu pelatihan menari, mendongeng

bersama bu Hani.

F. Menilai hasil belajar anak secara otentik

9. Apakah ibu membuat catatan tertulis apabila ada anak yang belum

tercapai perkembangannya kepada orangtua?

Jawab: Dulu kami sempat menggunakan buku penghubung sebagai

catatan untuk orang tua mengenai perkembangan anak, namun

karena zaman sekarang sudah canggih, jadi kami menggunakan

chat personal dan grup melalui what’s app untuk

berkomunikasi dengan para orang tua.

Page 170: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

211

HASIL WAWANCARA

GURU DI RA SALMAN

Nama : Hani Nuraini, S. Pd.

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 43 Tahun

Pendidikan Terakhir : S1 Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini

Guru Kelas : A1

Pertanyaan :

A. Mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi

(SK) dan kompetensi dasar (KD)

1. Apakah kurikulum yang digunakan oleh RA Salman?

Jawab : Di RA Salman menggunakan kurikulum 2013.

2. Apakah pihak sekolah merancang Program Tahunan dan Program

Semester sekolah? Kalau iya, kapan pihak sekolah merancangnya?

Jawab : iya, pihak sekolah merancang dan merapatkan program

tahunan dan program semester sebelum dimulainya tahun

ajaran baru, yaitu sekitar bulan Juni.

B. Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang pro-perubahan

(aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif, dan menyenangkan)

3. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

(RPPM) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : iya, saya dan guru-guru kelas A yang lain selalu membuat

RPPM maksimal seminggu sebelum kegiatan pembelajaran

berlangsung.

Page 171: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

212

4. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : iya, saya dan guru pendamping saya selalu membuat RPPH

maksimal 3 hari sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung.

C. Memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk kepentingan

penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

5. Apakah ibu pernah mengajarkan anak belajar menggunakan

komputer? Kalau iya, bagaimana cara mengajarnya?

Jawab : Tidak pernah, karena fasilitas nya belum ada di RA Salman.

D. Membimbing anak dalam berbagai aspek (misalnya: pelajaran,

kepribadian, bakat, dan minat)

6. Bagaimana cara ibu menghadapi anak yang tidak mau mengikuti

kegiatan pembelajaran di kelas?

Jawab: Terkadang ada 1 atau 2 anak yang tidak mau belajar sesuai

dengan yang telah saya ajarkan, saya akan membiarkan anak

tersebut untuk main sendiri di kelas dan membujuknya agar

ia mau mengikuti kembali kegiatan pembelajaran di kelas.

Selain itu, metode pembelajaran yang saya gunakan setiap

harinya selalu berbeda-beda, jadi jarang sekali anak kelas saya

yang tidak mau mengikuti kegiatan pembelajaran.

7. Bagaimana cara ibu mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda

dalam beberapa kegiatan pembelajaran?

Jawab: Selain kegiatan pembelajaran didalam kelas, di RA Salman

juga ada melukis, menari, bahasa Inggris, sempoa, tahfidz dan

drum band setiap minggunya untuk mengembangkan bakat

anak.

Page 172: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

213

E. Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru

8. Apakah ibu pernah mengikuti kegiatan pelatihan guru? Kalau iya,

kegiatan pelatihan apa saja yang ibu ikuti?

Jawab :Pernah, karena guru-guru disini sering bergantian untuk

mengikuti kegiatan pelatihan, jadi saya baru ikut beberapa

kegiatan pelatihan, yaitu pelatihan menari, mendongeng

bersama bu Umu.

F. Menilai hasil belajar anak secara otentik

9. Apakah ibu membuat catatan tertulis apabila ada anak yang belum

tercapai perkembangannya kepada orangtua?

Jawab: Dulu kami sempat menggunakan buku penghubung sebagai

catatan untuk orang tua mengenai perkembangan anak, namun

karena zaman sekarang sudah canggih, jadi kami menggunakan

chat personal dan grup melalui what’s app untuk

berkomunikasi dengan para orang tua.

Page 173: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

214

HASIL WAWANCARA

GURU DI RA TUNAS BANGSA

Nama : Mahrojah, S. Pd.I

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 53 Tahun

Pendidikan Terakhir : S1 Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini

Guru Kelas : A dan B

Pertanyaan :

A. Mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi

(SK) dan kompetensi dasar (KD)

1. Apakah kurikulum yang digunakan oleh RA Tunas Bangsa?

Jawab : Di RA Tunas Bangsa menggunakan kurikulum 2013 yang

sudah dirancang oleh pihak Hanimo yang didapatkan dari rapat

IGRA.

2. Apakah pihak sekolah merancang Program Tahunan dan Program

Semester sekolah? Kalau iya, kapan pihak sekolah merancangnya?

Jawab : tidak, pihak sekolah hanya mengembangkan kegiatan

pembelajaran dari kurikulum 2013 yang sudah dirancang oleh

pihak Hanimo yang didapatkan dari rapat IGRA.

B. Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang pro-perubahan

(aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif, dan menyenangkan)

3. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

(RPPM) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : tidak, guru hanya mengembangkan RPPM yang sudah

dirancang oleh pihak Hanimo yang didapatkan dari rapat IGRA

Page 174: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

215

4. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : tidak, guru hanya mengembangkan RPPH yang sudah

dirancang oleh pihak Hanimo yang didapatkan dari rapat IGRA

C. Memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk kepentingan

penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

5. Apakah ibu pernah mengajarkan anak belajar menggunakan

komputer? Kalau iya, bagaimana cara mengajarnya?

Jawab : Tidak pernah, karena fasilitas nya belum ada di RA Tunas

Bangsa.

D. Membimbing anak dalam berbagai aspek (misalnya: pelajaran,

kepribadian, bakat, dan minat)

6. Bagaimana cara ibu menghadapi anak yang tidak mau mengikuti

kegiatan pembelajaran di kelas?

Jawab: Terkadang ada 1 atau 2 anak yang tidak mau belajar sesuai

dengan yang telah saya ajarkan, saya membujuknya agar

ia mau mengikuti kembali kegiatan pembelajaran di kelas.

7. Bagaimana cara ibu mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda

dalam beberapa kegiatan pembelajaran?

Jawab: Kami hanya mengembangkan kegiatan pembelajaran yang

berbeda-beda setiap harinya di kelas seperti menggambar,

mewarnai, dan sebagainya.

E. Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru

8. Apakah ibu pernah mengikuti kegiatan pelatihan guru? Kalau iya,

kegiatan pelatihan apa saja yang ibu ikuti?

Jawab :Pernah, mengikuti kegiatan pelatihan dari IGRA.

Page 175: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

216

F. Menilai hasil belajar anak secara otentik

9. Apakah ibu membuat catatan tertulis apabila ada anak yang belum

tercapai perkembangannya kepada orangtua?

Jawab: Karena zaman sekarang sudah canggih, jadi kami

menggunakan chat personal melalui what’s app untuk

berkomunikasi dengan para orang tua

Page 176: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

217

HASIL WAWANCARA

GURU DI RA SABILUSSALAM

Nama : H. Opsanih, S. Pd

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 58 Tahun

Pendidikan Terakhir : S1 Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini

Guru Kelas : B

Pertanyaan :

A. Mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi

(SK) dan kompetensi dasar (KD)

1. Apakah kurikulum yang digunakan oleh RA Sabilussalam?

Jawab : Di RA Sabilussalam menggunakan kurikulum 2013

2. Apakah pihak sekolah merancang Program Tahunan dan Program

Semester sekolah? Kalau iya, kapan pihak sekolah merancangnya?

Jawab : Iya, kami merancang Program Tahunan dan Program Semester

sebelum kegiatan tahun ajaran baru dimulai, yaitu sekitar bulan

juni.

B. Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang pro-perubahan

(aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif, dan menyenangkan)

3. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

(RPPM) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : Iya, kami selalu membuat RPPM, seminggu sebelum kegiatan

pembelajaran.

Page 177: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

218

4. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : Iya, kami selalu membuat RPPH sebelum kegiatan

pembelajaran.

C. Memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk kepentingan

penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

5. Apakah ibu pernah mengajarkan anak belajar menggunakan

komputer? Kalau iya, bagaimana cara mengajarnya?

Jawab : Iya pernah, tahun lalu saya mengajarkan anak cara mengetik

dikomputer.

D. Membimbing anak dalam berbagai aspek (misalnya: pelajaran,

kepribadian, bakat, dan minat)

6. Bagaimana cara ibu menghadapi anak yang tidak mau mengikuti

kegiatan pembelajaran di kelas?

Jawab: Terkadang ada 1 atau 2 anak yang tidak mau belajar sesuai

dengan yang telah saya ajarkan, saya membujuknya agar

ia mau mengikuti kembali kegiatan pembelajaran di kelas.

7. Bagaimana cara ibu mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda

dalam beberapa kegiatan pembelajaran?

Jawab: Kami hanya mengembangkan kegiatan pembelajaran yang

berbeda-beda setiap harinya di kelas seperti menggambar,

mewarnai, dan sebagainya.

E. Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru

8. Apakah ibu pernah mengikuti kegiatan pelatihan guru? Kalau iya,

kegiatan pelatihan apa saja yang ibu ikuti?

Jawab :Pernah, saya sudah mengikuti cukup banyak pelatihan yang

diselenggarakan oleh IGRA, yaitu leadership training & motivation

Page 178: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

219

building, workshop seni motoric halus bagi guru RA Kota Tangerang

Selatan, Pelatihan Kurikulum Berbasis Kompetensi RA, Pelatihan

Administrasi RA, Pelatihan Tari Anak, dan Pelatihan manajemen RA

yang berkualitas.

F. Menilai hasil belajar anak secara otentik

9. Apakah ibu membuat catatan tertulis apabila ada anak yang belum

tercapai perkembangannya kepada orangtua?

Jawab: Saya hanya melaporkan langsung kepada orang tua mengenai

perkembangan anak saat setelah pulang sekolah tanpa

menggunakan catatan tertulis.

Page 179: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

220

HASIL WAWANCARA

GURU DI RA PERMATA

Nama : Siti Zaenab, S. Sos.

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 33 Tahun

Pendidikan Terakhir : S1 Jurusan Kesejahteraan Sosial

Guru Kelas : B-2

Pertanyaan :

A. Mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi

(SK) dan kompetensi dasar (KD)

1. Apakah kurikulum yang digunakan oleh RA Permata?

Jawab: Di RA Permata menggunakan kurikulum berbasis sentra.

Namun baru tahun ini diberlakukan pembelajaran berbasis

sentra ini, jadi kami masih banyak kekurangan dan perbaikan

dan dalam penerapan nya saat mengajar. Terdapat 5 sentra di

RA Permata, yaitu sentra persiapan, sentra agama, sentra

bermain peran dan musik, sentra balok dan sentra seni.

Sentra ini dilakukan secara bergantian setiap harinya oleh 2

kelas B, 2 kelas A dan 1 kelas PAUD.

2. Apakah pihak sekolah merancang Program Tahunan dan Program

Semester sekolah? Kalau iya, kapan pihak sekolah merancangnya?

Jawab: untuk program tahunan karena baru tahun ini kami

mengadakan pembelajaran berbasis sentra, jadi kami masih

dalam tahap uji coba mengikuti beberapa sumber dari beberapa

sekolah TK yang menggunakan pembelajaran sentra. Dan kami

hanya membuat Program Semester sebagai patokan untuk

membuat RPPH saja.

Page 180: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

221

B. Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang pro-perubahan

(aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif, dan menyenangkan)

3. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

(RPPM) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : iya, kami pihak sekolah selalu membuat RPPM maksimal

1 bulan sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung.

4. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : iya, saya selalu membuat RPPH maksimal 1 hari sebelum

kegiatan pembelajaran berlangsung.

C. Memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk kepentingan

penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

5. Apakah ibu pernah mengajarkan anak belajar menggunakan

komputer? Kalau iya, bagaimana cara mengajarnya?

Jawab : Tidak pernah, karena fasilitas nya belum ada di RA Permata.

D. Membimbing anak dalam berbagai aspek (misalnya: pelajaran,

kepribadian, bakat, dan minat)

6. Bagaimana cara ibu menghadapi anak yang tidak mau mengikuti

kegiatan pembelajaran di kelas?

Jawab: Terkadang ada 1 atau 2 anak yang tidak mau belajar sesuai

dengan yang telah saya ajarkan, saya akan membujuk anak

tersebut agar ia mau mengikuti kembali kegiatan pembelajaran

di kelas.

7. Bagaimana cara ibu mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda

dalam beberapa kegiatan pembelajaran?

Jawab: Selain kegiatan pembelajaran didalam kelas, di RA Permata

setiap harinya akan bergantian ruang kelas sentra. Disetiap

Page 181: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

222

sentra yang ada di RA Permata dapat mengembangkan dan

melatih bakat anak yang berbeda-beda, yaitu dalam bermain

peran, memainkan alat musik, dan seni .

E. Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru

8. Apakah ibu pernah mengikuti kegiatan pelatihan guru? Kalau iya,

kegiatan pelatihan apa saja yang ibu ikuti?

Jawab :Pernah, karena guru-guru disini sering bergantian untuk

mengikuti kegiatan pelatihan, jadi saya baru ikut beberapa

kegiatan pelatihan, yaitu pelatihan kelas sentra dan pelatihan

komputer di Pusat TIK UIN Jakarta.

F. Menilai hasil belajar anak secara otentik

9. Apakah ibu membuat catatan tertulis apabila ada anak yang belum

tercapai perkembangannya kepada orangtua?

Jawab: Karena zaman sekarang sudah canggih, jadi kami

menggunakan chat personal melalui what’s app untuk

berkomunikasi dengan para orang tua.

Page 182: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

223

HASIL WAWANCARA

GURU DI RA PERMATA

Nama : Nenden

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 26 Tahun

Pendidikan Terakhir : SMA

Guru Kelas : A-1

Pertanyaan :

A. Mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan standar kompetensi

(SK) dan kompetensi dasar (KD)

3. Apakah kurikulum yang digunakan oleh RA Permata?

Jawab: Di RA Melati menggunakan kurikulum berbasis sentra.

Namun baru tahun ini diberlakukan pembelajaran berbasis

sentra ini, jadi kami masih banyak kekurangan dan perbaikan

dan dalam penerapan nya saat mengajar. Terdapat 5 sentra di

RA Permata, yaitu sentra persiapan, sentra agama, sentra

bermain peran dan musik, sentra balok dan sentra seni.

Sentra ini dilakukan secara bergantian setiap harinya oleh 2

kelas B, 2 kelas A dan 1 kelas PAUD.

4. Apakah pihak sekolah merancang Program Tahunan dan Program

Semester sekolah? Kalau iya, kapan pihak sekolah merancangnya?

Jawab: untuk program tahunan karena baru tahun ini kami

mengadakan pembelajaran berbasis sentra, jadi kami masih

dalam tahap uji coba mengikuti beberapa sumber dari beberapa

sekolah TK yang menggunakan pembelajaran sentra. Dan kami

hanya membuat Program Semester sebagai patokan untuk

membuat RPPH saja.

Page 183: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

224

B. Merencanakan rencana pelaksanaan pembelajaran yang pro-perubahan

(aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif, dan menyenangkan)

4. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan

(RPPM) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : iya, kami pihak sekolah selalu membuat RPPM maksimal

1 bulan sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung.

5. Apakah ibu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian

(RPPH) sebelum memulai kegiatan pembelajaran? Kalau iya, sejak

kapan ibu membuatnya?

Jawab : iya, saya selalu membuat RPPH maksimal 1 hari sebelum

kegiatan pembelajaran berlangsung.

C. Memanfaatkan teknologi, informasi, dan komunikasi untuk kepentingan

penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

6. Apakah ibu pernah mengajarkan anak belajar menggunakan

komputer? Kalau iya, bagaimana cara mengajarnya?

Jawab : Tidak pernah, karena fasilitas nya belum ada di RA Permata.

D. Membimbing anak dalam berbagai aspek (misalnya: pelajaran,

kepribadian, bakat, dan minat)

8. Bagaimana cara ibu menghadapi anak yang tidak mau mengikuti

kegiatan pembelajaran di kelas?

Jawab: Terkadang ada 1 atau 2 anak yang tidak mau belajar sesuai

dengan yang telah saya ajarkan, saya akan membujuk anak

dan membimbing anak tersebut agar ia mau mengikuti kembali

kegiatan pembelajaran di kelas.

9. Bagaimana cara ibu mengembangkan bakat anak yang berbeda-beda

dalam beberapa kegiatan pembelajaran?

Page 184: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

225

Jawab: Selain kegiatan pembelajaran didalam kelas, di RA Permata

setiap harinya akan bergantian ruang kelas sentra. Disetiap

sentra yang ada di RA Permata dapat mengembangkan dan

melatih bakat anak yang berbeda-beda, yaitu dalam bermain

peran, memainkan alat musik, dan seni .

E. Mengembangkan profesionalisme diri sebagai guru

9. Apakah ibu pernah mengikuti kegiatan pelatihan guru? Kalau iya,

kegiatan pelatihan apa saja yang ibu ikuti?

Jawab : Belum pernah, karena disini kekurangan pengajar, jadi say

baru mengajar kurang lebih 3 bulan di RA Permata. Saya pun

hanya lulusan SMA jadi belum pernah mengikuti kegiatan

pelatihan apapun tentang guru RA. Namun, saya sudah

banyak belajar bagaimana cara mengajarkan anak RA dari

saudara saya selaku kepala sekolah disini, saya pun juga

sudah memiliki anak kecil jadi saya sudah paham bagaimana

menghadapi anak saat kegiatan pembelajaran.

F. Menilai hasil belajar anak secara otentik

9. Apakah ibu membuat catatan tertulis apabila ada anak yang belum

tercapai perkembangannya kepada orangtua?

Jawab: Karena zaman sekarang sudah canggih, jadi kami

menggunakan chat personal melalui what’s app untuk

berkomunikasi dengan para orang tua.

Page 185: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

226

DAFTAR GAMBAR

A. RA MELATI

CD.M.4.1berhitung dengan media CD.M.4.2 membuat kreativitas laba-

papan tulis dan spidol laba

CD.M.4.3 Kurikulum dan Silabus CD.M.4.4 RPPH

CD.M.4.5 Penilaian Guru CD.M.4.6 Kegiatan Ekskul Tari

Page 186: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

227

CD.M.4.7 Sertifikat Pelatihan Guru

B. RA SALMAN

CD.S.4.1 Berhitung menggunakan CD.S.4.2 Berhitung menggunakan

media kartu angka papan tulis, spidol dan jari tangan

CD.S.4.3 Program Tahunan CD.S.4.4 RPPM RA Salman

Page 187: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

228

CD.S.4.5 RPPH RA Salman CD.S.4.6 Penilaian Guru

CD.S.4.7 Kegiatan Latihan Tari

C. RA TUNAS BANGSA

CD.T.4.1 Berhitung menggunakan CD.T.4.2 Program Tahunan

media papan tulis dan spidol

Page 188: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

229

CD.T.4.3 RPPM RA Tunas Bangsa

D. RA SABILUSSALAM

CD.SS.4.1 Berhitung menggunakan CD.SS.4.2 Penilaian Guru

buku lembar kerja mengenal angka

CD.SS.4.5 Sertifikat Pelatihan Guru

Page 189: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU RAUDHATUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43353/1/JIHAN ANGGI... · v ABSTRAK JIHAN ANGGI FELISIA, 11140184000022, “Analisis

230

E. RA PERMATA

CD.P.4.1 Berhitung menggunakan CD.P.4.2 Mengenal huruf dengan

buku lembar kerja mengenal angka media papan tulis dan spidol

CD.P.4.3 RPPH RA Permata CD.P.3 Penilaian Guru