laporan penelitian tindakan kelas …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah...

60
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Penerapan cooperative learning dengan model jigsaw guna meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri 2 Guli Nogosari Boyolali tahun pelajaran 2009/2010 Oleh : Sri Hartati NIM : X.8906524 PROGRAM PJJ S1 –PGSD JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Desember, 2009

Upload: trandieu

Post on 17-May-2018

233 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penerapan cooperative learning dengan model jigsaw guna meningkatkan hasil belajar IPS

pada siswa kelas V SD Negeri 2 Guli Nogosari Boyolali tahun pelajaran 2009/2010

Oleh :

Sri Hartati NIM : X.8906524

PROGRAM PJJ S1 –PGSD JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Desember, 2009

Page 2: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang dmeokratis serta bertanggung

jawab.

Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional tersebut maka pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD Negeri 2 Guli mempunyai tujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan untuk : 1) Mengenal konsep-konsep yang

berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan, 2) Memiliki kemampuan

dasar unutk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan

masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3) Memiliki komitmen dan

kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4) Memiliki kemampuan

berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk,

ditingkat lokal, nasional, dan global, hal ini tercantum dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan SDN 2 Guli, (2008 : 95).

Dalam mewujudkan tujuan pembelajarn IPS tersebut peneliti menghadapi

satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD Negeri 2 Guli, Nogosari.

Kajian materi yang cukup luas meliputi aspek-aspek manusia, tempat, lingkungan,

waktu, keberlanjutan, perubahan, sistem sosial, budaya, perilaku ekonomi dan

kesejahteraan sering membuat siswa mengalami kesulitan, hal ini tercermin dari

penguasaan yang diperoleh atau hasil belajar siswa kurang memuaskan. Nilai

rata-rata-rata ulangan harian khususnya Kompetensi Dasar 1.5 Mengenal Jenis-

Page 3: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia, materi pokok jenis-jenis usaha

dalam kegiatan ekonomi di Indonesia belum mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yaitu ditetapkan 60, nilai yang dicapai rata-rata 53 padahal

peneliti sudah merasa membelajarkan siswa dengan baik. Setelah peneliti cermati

ternyata siswa masih cenderung pasif, duduk, dengar, dan catat. Siswa hanya

menjadi objek pembelajran, teacher centered, pelajaran IPS bersifat hafalan

semata, dan kurang bergairah dalam mempelajarinya, pola interaksi searah dalam

mempelajarinya, dari guru ke siswa, serta tujuan dan peran kritis / misi IPS untuk

mempersiapkan warga negara yang baik dan mampu bermasyarakat sulit dicapai

karena metode pembelajaran yang digunakan dominan ceramah.

Sehubungan dengan permasalahan di atas guru seharusnya dapat

menumbuhkan semangat belajar siswa agar terjadinya komunikasi yang intensif

antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, siswa dengan media dan sumber

belajar sehingga akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Proses

pembelajaran dikatakan bermutu tinggi apabila pengkoordinasian dan penyerasian

serta perpaduan input sekolah yang berupa guru, siswa kurikulum, sarana, dan

prasarana dapat dilakukan secara harmonis, sehingga mampu menciptakan situasi

pembelajaran yang menyenangkan (Enjoyabel Learning), benar-benar

memberdayakan peserta didik dan mampu memotivasi siswa untuk mencapai

hasil belajar yang optimal.

Upaya untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran pendidikan IPS

merupakan suatu kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan. Untuk mendesain

kegiatan pembelajaran yang dapat merangsang hasil belajar optimal dalam setiap

materi pelajaran memerlukan pemilihan, model pembelajaran yang tepat dan

pengorganisasian materi yang tepat pula. Pembelajaran yang peneliti pilih adalah

model cooperatif learning model Jigsaw yang didalamnya ada variasi metode

pembelajaran antra lain : Tanya jawab, diskusi, penugasan, ceramah, dan

pengamatan.

Page 4: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Cooperative Learning berangkat dari asumsi mendasar dalam kehidupan

masyarakat yaitu “geeting better together” atau raihlah yang lebih baik secara

besama-sama. Cooperative Learning mengandung pengertian bekerja bersama-

sama dalam mencapai tujuan bersama. hal ini dinyatakan oleh Etin Solihatin dan

Raharjo. (2007 : 5).

Pembelajaran kooperatif bukan merupakan hal baru dalam pendidikan.

Banyak pembelajaran kooperatif yang telah dikembangkan oleh para pakar.

Sebagai contoh adalah Problem Based Introduction : PBI, Jigsaw (Model Tim

Ahli), GI (Group Investigation), Student Teams-Achievement Divissions (STAD),

Tim Siswa – Kelompok Prestasi dan lain-lain.

Pembelajaran yang mendorong siswa aktif dalam proses pembelajaran

berdasarkan prinsip saling ketergantungan adalah model Jigsaw. Model Jigsaw

dikembangkan untuk memberikan satu cara untuk membuat kelas sebagai suatu

komunitas belajar yang saling menghargai kemampuan masing-masing siswa.

Sejalan dengan itu model Jigsaw di sekolah dasar kiranya merupakan

alternatif untuk mengetahui kebutuhan siswa, sehingga dapat mengoptimalkan

kemampuan, penalaran, dan keterampilannya untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS. Selain itu berdasarkan pengamatan dan

pengalaman peneliti sendiri selama ini proses pembelajaran IPS di sekolah dasar

belum menggunakan model Jigsaw. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu

usaha kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah

pengetahuan dan pengalaman yang dipelajari. Hasil belajar dalam proses belajar

dan pembelajaran dapat dipandang sebagai barometer keberhasilan siswa dalam

mengikuti pembelajaran tertentu maupun sebagai ukuran keberhasilan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran hasil belajar meliputi kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotor. Menurut Gagne (2002 : 45-46) dalam buku Nana

Sudjana menyebutkan hasil belajar terdiri dari : 1) Informasi verbal; 2)

Keterampilan intelektual; 3) Strategi Kognitif; 4) Keterampilan motorik; 5) Sikap.

Page 5: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Pencapaian kompetensi belajar mata pelajran IPS yang masih rendah salah

satu penyebabnya adalah Model yang dipilih oleh guru dalam proses

pembelajaran belum tepat. Dalam proses pembelajaran belum diupayakan untuk

melakukan kegiatan belajar yang bermakna melalui diskusi, bekerja kelompok,

dan memecahkan masalah serta menyimpulkannya.

Berdasarkan fenomena tersebut maka peneliti termotivasi untuk

mengangkat problematika di atas sebagai penelitian dengan judul “ Penerapan

Cooperative Learning dengan Model Jigsaw Guna Meningkatkan Hasil Belajar

IPS pada Siswa Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 2 Guli, Nogosari, Boyolali.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

1. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut : “Apakah dengan Penerapan Cooperative Learning dengan

Model Jigsaw dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas V di

Sekolah Dasar Negeri 2 Guli Tahun Pelajaran 2009/2010 ?

2. Pemecahan Masalah

Menyiapkan sumber belajar, media belajar, menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), melaksanakan, mengevaluasi, merefleksi

pembelajaran Cooperative Learning Model Jigsaw.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk

meningkatkan hasil belajar IPS melalui penerapan Cooperative Learning dengan

model Jigsaw pada siswa kelas V SD Negeri 2 Guli tahun pelajaran 2009/2010.

Page 6: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah dan memperluas cakrawala pengetahuan.

b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya khususnya dalam mendesain

model pembelajaran IPS di sekolah dasar

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa dapat mendorong untuk aktif mengembangkan kemampuan

dan keterampilan sehingga terjadi interaksi siswa-siswa, siswa – guru,

siswa – media , dan sumber belajar guna meningkatkan hasil belajar.

b. Bagi guru sebagai bahan kajian dan acuan dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran, mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik mata pelajaran dan kondisi siswa serta menambah kreatifitas

dalam menentukan Model pembelajaran.

c. Bagi sekolah, sebagai masukan dan dapat dikembangkan dalam

pembelajaran pada mata pelajaran yang lain, sebagai acuan dalam

peningkatan dan perbaikan pembelajaran.

Page 7: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok
Page 8: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori.

1. Pembelajaran

Menurut Sadiman 1988 dalam Depdiknas (2003 : 8) menjelaskan bahwa :

Pembelajaran merupakan padanan kata dari istilah instruction, yang artinya lebih

luas dari pengajaran atau proses penyampaian materi pelajaran kepada siswa di

sekolah. Sejalan dengan itu Asra Dewi Cepi (2007 : 55) dalam bukunya yang

berjudul Computer dan Media Pembelajaran di SD menyatakan bahwa

pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat

seseorang melakukan suatu kegiatan bekerja.

Pembelajaran adalah suatu sistem atau proses membelajarkan subyek

didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi

secara sistematis agar subyek didik/pembelajar dapat mencapai signa-signa

pembelajaran secara efektif dan efisien. Selanjutnya Dimyati (1999 : 297),

Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional

untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan

sumber belajar. Dengan demikian dapat disimpulan bahwa pembelajaran adalah

kegiatan guru dan siswa yang telah direncanakan atau di desain agar dilaksanakan

dan di evaluasi agar guru siswa dapat mencapai tujuan dengan maksimal.

2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Etin Solihatin dan Raharjo (2007 : 4-5) dalam bukunya yang berjudul

Cooperative Learning mengutip dua pendapat ahli tentang Cooperative Learning

yaitu : Menurut Slavin (1984) Cooperatif Learning adalah suatu model

pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

secara kolaraboratif yang anggotannya terdiri dari 4-6 orang dengan struktur

kelompoknya yang bersifat heterogen dan Stahl (1994) bahwa model

Page 9: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Cooperative Learning menampilkan siswa dalam mencapai suatu hasil yang

optimal dalam belajar.

Sependapat dengan itu menurut Slavin dalam bukunya Dimyati (1990 :

234) dikatakan bahwa Cooperative Learning mempunyai tiga karakteristik yaitu :

1) Siswa bekerja dalam tim-tim kecil; 2) Siswa didorong untuk saling membantu

dalam mempelajari bahan yang bersifat akademik atau dalam melakukan tugas

kelompok, dan 3) Siswa diberi imbalan atau hadiah atas dasar prestasi.

Berkaitan dengan pendapat di atas Etin Solihatin dan Raharjo (2007 : 5)

dalam bukunya Cooperative Learning mengatakan bahwa model Cooperative

Learning merupakan miniature masyarakat yang diterapkan dalam kehidupan di

kelas yang akan melatih siswa untuk mengembangkan dan melatih mereka

menjadi masyarakat yang baik.

Sejalan dengan itu pendapat Johnson (1994) dalam bukunya An Overview

of Cooperative Learning (http://www.coperation.org/pages/

overviewpaper.html.(28 Juni 2009) menyatakan baha pembelajaran kooperatif

adalah bentuk kerja kelompok yang menuntut kerja tiap anggota kelompok untuk

keberhasilan bersama.

Kemudian Depdinas (2005) dalam bukunya menciptakan masyarakat Peduli

Pendidikan Anak Program Manajemen Berbasis Sekolah menyatakan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah suatu bentuk kerja kelompok dimana semua

anggota kelompok bekerja untuk mencapai tujuan bersama, tiap anggota

bertanggung jawab atas bagian dari tugas kelompok, tugas kelompok menuntut

keberhasilan masing-masing anggota, baik kelompok maupun individu

bertanggung jawab atas penyelesaian tugas kelompok.

Dari pandangan ahli-ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembeajaran

kooperatif adalah suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu

di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang

Page 10: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi

oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.

3. Model Pembelajaran

Model dapat diartikan sebagai suatu bentuk tiruan (replika) dari benda yang

sesungguhnya, model ditarsirkan sebagai suatu contoh konseptual atau prosedural

dari suatu program, sistem, atau proses yang dapat dijadikan acuan atau pedoman

dalam rangka memecahkan suatu masalah atau mencapai suatu tujuan, sebagai

contoh model persiapan mengajar atau model pembelajaran, Depdiknas (2003 :

10-11) dalam model pembelajaran Bahasa Indonesia.

Berkaitan dengan itu Soli Abimanyu (2008: 2-4) dalam bukunya yang

berjudul Strategi Pembelajaran menyatakan bahwa model adalah rancangan

kerangka konseptual dan pengoperasionalan dari suatu pendekatan, strategi, dan

metode pembelajaran.

Dari pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

adalah kerangka konseptual atau prosedural dari suatu proses, dalam proses

tersebut di dalamnya terdapat komponen pengoperasionalan pendekatan, strategi,

dan metode antara lain kegiatan guru dapat membuat siswa aktif yang

menekankan pada penyediaan sumber belajar agar dapat mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran secara efektif dan efesien.

4. Metode dan Model Jigsaw

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1980) metode mengandung arti

cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu

pengetahuan), cara kerja konsisten untuk memudahkan pelaksanaan suatu

kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

Sejalan dengan pengertian tersebut, maka Jani (1992) mengartikan metode

sebagai cara kerja yang bersifat relative umum yang sesuai untuk mencapai tujuan

Page 11: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

tertentu atau cara/jalan menyajikan/melaksanakan kegiatan untuk mencapai

tujuan.

Kemudian Udin S.W (1976 : 4.12) dalam bukunya Strategi Belajar

Mengajar menyatakan bahwa metode mengajar adalah merupakan cara yang

digunakan guru dalam membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dalam proses

pembelajaran.

Dari pendapat para ahli-ahli di atas dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran adalah suatu cara yang disusun secara sistimatis yang dapat

digunakan atau dipilih oleh guru/dosen untuk menyajikan materi pelajaran dan

mengatur keefektifan siswa/mahasiswa dalam mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Ketepatan metode pembelajaran yang dipilih memainkan peranan

penting dan utama dalam meningkatkan kompetensi belajar siswa.

Dalam pembelajaran tidak satu metode yang paling baik, hendaknya variasi

maka pada penelitian ini peneliti memilih model Jigsaw yang ada didalamnya

antara lain metode ceramah, diskusi, tanya jawab, pemberian tugas, dan

pengamatan.

Model Jigsaw pada hakekatnya melibatkan tugas yang memungkinkan siswa

saling membantu dan mendukung satu sama lainnya dalam menyelesaikan tugas-

tugas tersebut. Siswa mempunyai persepsi yang sama bahwa mereka memiliki

tujuan yang sama, mempunyai tanggung jawab dalam materi yang dihadapi,

saling membagi tugas dan tanggung jawab yang sama besarnya dalam kelompok,

belajar kepemimpinan sementara, mereka mempertanggungjawabkan secara

individu materi yang dibahas dalam kelompok. Model Jigsaw merupakan salah

satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok kecil antara 4-5 orang.

Jigsaw berarti tergolong. Jadi pembelajaran untuk kelompok secara sebagian

namun pada akhirnya merupakan satu kesatuan.

Page 12: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Model Jigsaw ini digunakan pertama kali oleh Aronson pada tahun 1971

Aronson (2000 : 443) (Histori of the Jigsaw.www.jigsaw.org.(28 Juli 2009).

Model ini digunakan untuk mengatasi masalah keragaman yang terdapat di

sekolah Austin, Texas. Keadaan yang digambarkan Aronson sebagai akibat

kekacauan karena kecurigaan dan persaingan antara siswa yang berbeda ras.

Keadaan tersebut didukung oleh sistem pembelajaran saat itu yang lebih

menekankan sikap kompetitif antar siswa, Aronson mengembangkan Jigsaw

untuk mengatasi masalah tersebut.

5. Hakikat IPS

IPS merupakan fusi dari berbagai disiplin ilmu kurikulum IPS tahun 1994

dan Hamid Hasan (1990).

Pembelajaran IPS lebih menekankan pada aspek ”Pendidikan” daripada

”transfer konsep”, karena dalam pembelajaran pendidikan IPS siswa diharapkan

memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta

melatih sikap, moral, nilai, dan keterampilannya berdasarkan konsep yang telah

dimilikinya. Dengan demikian pembelajaran pendidikan IPS harus

diformulasikan pada aspek kependidikannya, hal ini dinyatakan oleh Mortorella

(1987) dalam bukunya Etin Solihatin (2007:14).

Salah satu tugas sekolah adalah memberi pembelajaran kepada siswa. Siswa

hendaknya memperoleh kecakapan pengetahuan dari sekolah dan dapat

mengembangkan potensi diri. Proses pembelajaran di sekolah di rancang dalam

model pembelajaran dengan menggunakan cara-cara atau, metode tertentu, B.

Suryo Subroto (1997 : 148).

Materi pelajaran IPS di sekolah dasar mempunyai fungsi untuk

mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang

masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia Puslitbang Depdiknas (2003 : 2).

Fungsi utama pembelajaran IPS untuk mewujudkan pengalaman sosial kepada

Page 13: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

para siswa, pengalaman dari rumah maupun dari lingkungannya Etin Solihatn

(2009 : 46) maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang holistik dalam

upaya mewujudkannya.

Tujuan pembelajaran IPS agar peserta didik memiliki kemampuan untuk :

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungan; 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahun, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan

sosial; 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan; 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan

global (Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan SD (2006 : 95). Tujuan pendidikan

adalah untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang baik

dalam kehidupannya di masyarakat, mengembangkan kemampuan peserta didik

menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan setiap persoalan yang

dihadapi Gross (1978) Etin Solihatin (2007: 14).

6. Ranah dan Hasil Belajar IPS

Hasil belajar / kompetensi belajar merupakan hasil dari suatu usaha kegiatan

yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah pengetahuan dan

pengalaman yang dipelajari.

Penentuan indikator dalam pembelajaran IPS mengacu pada hasil belajar

yang harus dikuasai siswa. Dalam pencapaian hasil belajar peran guru dituntut

untuk memadukan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor secara proporsional

hasil belajar tersebut adalah : 1) Informasi verbal; 2) Keterampilan intelektual; 3)

Strategi kognitif; 4) Keterampilan motorik; 5) Sikap. Gagne dalam bukunya Nana

Sudjana (2002 : 45-46).

Page 14: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan baik tujuan

kurikulum maupun tujuan instruksional merupakan klasifikasi hasil belajar siswa,

Benyamin Islam (Nana Sudjana 2002 : 22) tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan

psikomotor. Ranah kognitif adalah hasil belajar intelektual yakni pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi. Ranah afektif hubungannya dengan

sikap yakni penerimaan jawaban/reaksi penilaian, organisasi, dan ranah

psikomotor hubungan dengan hasil belajar latihan dan kemampuan bertindak

yakni : 1) gerakan reflek; 2) keterampilan gerakan dasar; 3) kemampuan

perseptual; 4) keharmonisan/keteepatan; 5) gerakan keterampilan; 6) gerakan

ekspresif dan interpretatif.

Penilaian IPS dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti tes lisan, tes

tertulis, tes perbuatan, skala sikap, portofolio, hasil proyek. Hasil penilaian dapat

diwujudkan dalam bentuk nilai dengan ukuran kuantitatif ataupun bentuk

komentar deskriptif kualitatif (Depdiknas 2004 : 7).

Dalam penelitian ini Kompetensi Dasar 1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan

kegiatan ekonomi di indonesia. Indikator yang hendak dicapai : 1) Siswa dapat

menyebutkan 4 jenis usaha ekonomi di Indonesia; 2) Siswa dapat menjelaskan

pengertian jenis-jenis usaha dalam kegiatan ekonomi di Indonesia; 3) Siswa

dapat memberi contoh hasil jenis-jenis usaha dalam kegiatan ekonomi; 4) Siswa

dapat menjelaskan tujuan melakukan usaha kegiatan ekonomi; 5) Siswa dapat

menjelaskan keuntungan melakukan usaha kegiatan ekonomi; 6) Siswa dapat

menjelaskan kerugian jika masyarakat tidak melakukan usaha kegiatan ekonomi;

7) Siswa dapat memilih jenis usaha dalam bentuk cita-cita untuk usaha kegiatan

ekonomi di masa datang.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diperoleh pengertian bahwa hasil

belajar IPS adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa selama proses dan akhir

pembelajaran, wujudnya kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor, derajat

Page 15: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

kemampuan yang diperoleh siswa diwujudkan dalam bentuk nilai hasil belajar

IPS.

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan.

Penelitian Dra. Etin Solihatin, M.Pd, dkk (2001) yang dilakukan pada

mahasiswa Penyetaraan D-3 Tahap II untuk mata kuliah IPS di Universitas

Negeri Jakarta, menemukan bahwa penggunaan cooperative learning sangat

mendorong peningkatan prestasi mahasiswa 20%, dan dapat meningkatkan

kemampuan mahasiswa untuk belajar mandiri.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian kajian pustaka kerangka berpikir penelitian ini dapat

digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut :

KONDISI

AWAL

Guru :

Belum menerapkan Cooperative Learning dengan model Jigsaw

Siswa :

Hasil belajar IPS rendah

MENERAPKAN COOPERATIVE

LEARNING DENGAN MODEL JIGSAW

Siklus I

Coopertive Learning dengan Model Jigsaw dilengkapi dengan alat

Page 16: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

TINDAKAN

Selama ini pembelajaran IPS dianggap mudah namun sebagian besar hasil

belajar siswa cenderung rendah, maka untuk meningkatkan hasil belajar tersebut

khususnya konsep usaha ekonomi di Indonesia KD 1.5 Mengenal jenis-jenis

usaha dalam kegiatan ekonomi di Indonesia, materi pokok jenis-jenis usaha dalam

kegiatan ekonomi, peneliti menerapkan pembelajaran Cooperative Learning

Model Jigsaw seabgai tindakan mengatasinya.

D. Hipotesis Tindakan

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning dengan Model

Jigsaw dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas V di Sekolah

Dasar Negeri 2 Guli Nogosari tahun pelajaran 2009/2010.

Siklus II

Coopertive Learning dengan Model Jigsaw dilengkapi dengan alat peraga yang lebih menarik dan pelaksanaan bervariasi

HASIL BELAJAR IPS

MENINGKAT

KONDISI AKHIR

Page 17: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok
Page 18: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Guli, Kecamatan

Nogosari, Kabupaten Boyolali.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil, tahun pelajaran

2009/2010 atau selama 6 bulan yaitu mulai bulan Juli – Desember 2009.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Guli Nogosari

Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 25 anak yang terdiri

14 anak laki-laki dan 11 anak perempuan.

C. Prosedur Penelitian

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan perangkat pembelajaran

yaitu :

1) Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2) Merancang skenario pembelajaran yakni dengan langkah-langkah : (1)

Siswa dikelompokkan masing-masing anggotanya 4-5 orang, (2) Tiap

siswa dalam tim diberi bagian materi yang berbeda, (3) Tiap siswa

dalam tim membaca bagian materi yang ditugaskan, (4) Anggota dari

tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama

Page 19: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan

sub bab mereka, (5) Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap

anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman

satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota

lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh, (6) Tiap tim ahli

mempresentasikan hasil diskusi, (7) Guru memberi evaluasi, (8)

Penutup.

3) Menyiapkan media pembelajaran yang akan dipergunakan

4) Menyusun instrumen observasi, evaluasi, dan refleksi.

b. Tahap Pelaksanaan

Dilakukan dengan mengadakan pembelajaran untuk Kompetensi Dasar 1.5

Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia sesuai

dengan skenario pembelajaran dalam RPP, kegiatan yang dilaksanakan :

(1) Siswa dikelompokkan masing-masing anggotanya 4 orang, (2) Tiap

siswa dalam tim diberi bagian materi yang berbeda, (3) Tiap siswa dalam

tim membaca bagian materi yang ditugaskan, (4) Anggota dari tim yang

berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam

kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka, (5)

Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok

asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang

mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-

sungguh, (6) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi, (7) Guru

memberi evaluasi, (8) Penutup. Kolaborator melaksanakan observasi

terhadap pembelajaran dan wawancara kepada beberapa siswa setelah

pembelajaran berakhir.

c. Tahap Observasi

Dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas siswa dan

guru), sesuai dengan pedoman yang telah disiapkan. Peneliti juga

Page 20: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

melakukan wawancara dengan para siswa mengenai hal-hal yang perlu

ditanyakan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap.

d. Tahap Analisis dan Refleksi,

Dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa, hasil

observasi, serta hasil wawancara. Kemudian menarik simpulan bagian fase

mana yang perlu diperbaiki atau disempurnakan dan bagian fase mana

yang telah memenuhi target.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus kedua dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus pertama

a. Tahap Perencanaan dikaitkan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus

I sebagai perbaikan atau penyempurnaan tindakan dengan :

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2) Merancang skenario pembelajaran yakni dengan langkah-langkah : (1)

Siswa dikelompokkan masing-masing anggotanya 4-5 orang, (2) Tiap

siswa dalam tim diberi bagian materi yang berbeda, (3) Tiap siswa

dalam tim membaca bagian materi yang ditugaskan, (4) Anggota dari

tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama

bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan

sub bab mereka, (5) Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap

anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman

satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota

lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh, (6) Tiap tim ahli

mempresentasikan hasil diskusi, (7) Guru memberi evaluasi, (8) Guru

melakukan validasi/kebenaran kerja kelompok, (9) Guru bersama

murid menarik simpulan, (10) Guru memberikan penghargaan kepada

kelompok yang mendapat nilai bagus, (11) Penutup.

Page 21: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

3) Menyiapkan media pembelajaran yang akan dipergunakan dengan

lebih lengkap.

4) Menyusun instrumen observasi, evaluasi, dan refleksi.

b. Tahap Pelaksanaan

Dilakukan dengan mengadakan pembelajaran untuk Kompetensi Dasar 1.5

Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia sesuai

dengan skenario pembelajaran dalam RPP, kegiatan yang dilaksanakan :

(1) Siswa dikelompokkan masing-masing anggotanya 4-5 orang, (2) Tiap

siswa dalam tim diberi bagian materi yang berbeda, (3) Tiap siswa dalam

tim membaca bagian materi yang ditugaskan, (4) Anggota dari tim yang

berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam

kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka, (5)

Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok

asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang

mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-

sungguh, (6) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi, (7) Guru

memberi evaluasi, (8) Penutup, (8) Guru melakukan validasi/kebenaran

kerja kelompok, (9) Guru bersama murid menarik simpulan, (10) Guru

memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat nilai bagus,

(11) Penutup. Kegiatan nomer 8 – 10 adalah variasi dari peneliti dengan

tujuan agar hasil belajar meningkat. Kolaborator melaksanakan observasi

terhadap pembelajaran dan wawancara kepada beberapa siswa setelah

pembelajaran berakhir.

c. Tahap obervasi

Dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas siswa dan

guru), sesuai dengan pedoman yang telah disiapkan. Peneliti juga

melakukan wawancara dengan para siswa mengenai hal-hal yang perlu

ditanyakan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap.

Page 22: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

d. Tahap analisis dan refleksi

Dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa, hasil

observasi, serta hasil wawancara. Apabila hasil belajar memenuhi

indikator pencapaian keberhasilan, dan semua siswa telah memenuhi

Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan maka

pembelajaran siklus II dihentikan.

Page 23: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

D. Indikator

a. 75% siswa dapat menunjukkan keaktifan berpikir dengan sungguh-sungguh

dalam proses pembelajaran IPS.

b. 75% siswa dapat menemukan pemecahan masalah suatu konsep

pembelajaran dan dapat memcahkan masalah yang siswa hadapi.

c. 75% siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Miniman (KKM) yang telah

ditentukan yaitu 60.

d. Nilai rata-rata kelas mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

telah ditentukan yaitu 60.

Page 24: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal.

Sebelum penelitian dilakukan proses pembelajaran yang dilaksanakan selama

masih konvensional belum melaksanakan pembelajaran yang inovatif. Metode yang

digunakan masih dominant ceramah belum menggunkan metode yang dapat

mengaktifkan siswa dan dapat bekerjasama dengan teman serta model pembelajaran

juga masih sangat kurang efektif. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher

centered) pola interaksi searah dari guru kepada siswa, siswa cenderung pasif, hanya

duduk, dengar dan mencatat.

Pembelajaran IPS masih bersifat hafalan semata dan siswa kurang bergairah

khususnya untuk Kompetensi Dasar 1.5. Mengenal jeni-jenis usaha dan kegiatan

ekonomi di Indonesia, materi pokok jenis-jenis usaha dalam kegiatan ekonomi di

Indonesia belum mencapai criteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ditetapkan 60.

Nilai rata-rata yang dicapai dari 25 siswa adalah 53,00 ada 1 siswa yang mendapat

nilai 70, 7 siswa mendapatkan nilai 60, 16 siswa mendapat nilai 50, 1 siswa

mendapat nilai 40.

2. Deskripsi Hasil Siklus 1.

a. Perencanaan Tindakan.

Tahap Perencanaan (Planning) adalah menyusun Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan alat peraga, menyiapkan

lembar observasi dan wawancara.

(Silabus dan RPP Siklus I terlampir pada lampiran 1.1. dan 1.2.).

Page 25: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

b. Pelaksanaan Tindakan.

Pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin 24 Agustus 2009 yaitu

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas V semester 1 dengan

jumlah siswa 25 laki-laki 14 anak dan siswa perempuan 11 anak selama dua

jam pelajaran (2 x 35 menit, satu kali pertemuan) mulai pukul 07.00 WIB

sampai dengan pukul 08.10 WIB sesuai dengan tahap perencanaan yang telah

disusun (Bukti daftar hadir mahasiswa dan absensi siswa di kelas terlampir :

lampiran 5.1 dan lampiran 5.2).

Standar Kompetensi (SK) pada mata pelajaran tersebut adalah SK.1

Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh-tokoh sejarah yang berskala

nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan

suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia. Kompetensi Dasar 1.5

Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Indikator 1.5.1

Menyebutkan 5 jenis usaha ekonomi di Indonesia, 1.5.2 Menjelaskan

pengertian jenis-jenis usaha ekonomi di Indonesia, 1.5.3 Memberikan contoh-

contoh hasil jenis-jenis usaha ekonomi di Indonesia, 1.5.4 Menjelaskan tujuan

masyarakat melakukan usaha ekonomi, 1.5.5 Menjelaskan keuntungan

masyarakat melakukan usaha ekonomi, 1.5.6 Menjelaskan kerugian jika

masyarakat tidak melakukan usaha ekonomi, 1.5.7 Memilikih jenis usaha

ekonomi di masa yang akan datang/ cita-cita dan memberikan alasannya.

Tujuan Pembelajaran adalah (1) Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis

usaha ekonomi di Indonesia, (2) Siswa dapat menjelaskan pengertian jenis-

jenis usaha ekonomi di Indonesia, (3) Siswa dapat memberikan contoh-contoh

hasil jenis-jenis usaha ekonomi di Indonesia, (4) Siswa dapat menjelaskan

tujuan masyarakat melakukan usaha ekonomi di Indonesia, (5) Siswa dapat

menjelaskan keuntungan masyarakat melakukan usaha ekonomi, (6) Siswa

dapat menjelaskan kerugian jika masyarakat tidak melakukan kegiatan

ekonomi, (7) Siswa dapat memilih jenis usaha ekonomi di masa datang dan

memberikan alasannya.

Dampak pengiringnya adalah Setelah pembelajaran ini selesai

diharapkan siswa dapat memilih jenis usaha ekonomi di masa datang sebagai

Page 26: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

cita-cita sehingga memberi semangat dalam belajar di sekolah maupun di

rumah.

Materi Pokoknya jenis-jenis usaha ekonomi di Indonesia. Strategi,

model, dan metode pembelajaran yang digunakan adalah Cooperative Leraning

Model Jigsaw, ceramah, tanya jawab, penugasan, pengamatan dan diskusi

kelompok.

Sumber Pembelajaran yang digunakan Buku Pendidikan

Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial untuk SD Kelas 5, Asy’ari (2004)

dkk, PT Erlangga, hal : 54-63, Buku Cakrawala Pengetahuan Sosial untuk

Kelas 5, SD dan MI, Saidihardjo, (2006) hal : 61-63, Ekonomi Produksi,

http://www/geogle.com/ 28 Juni 2009, Ilmu Pengetahuan Sosial SD dan MI

Kelas V, Reni Yuliati dan Ade Munajat, Depdiknas (2008) hal : 76-92, dan

Lingkungan.

Media pembelajaran yang digunakan sebagai berikut : Benda nyata :

Jagung, buah, sayur mayur, baju, buku, siswa guru dan lain-lain, Gambar/foto:

petani di ladang, pedagang, tukang cukur, pabrik, Lembar Kerja Siswa (LKS)

terlampir, Media elektronika : Radio, TV, dan Lingkungan.

Skenario pembelajaran Cooperative Learning dengan Model Jigsaw

yang dilaksanakan adalah kegiatan yang telah dirancang pada proposal dan

telah diuraikan pada tutor online 2 kegiatan pembelajaran tersebut meliputi tiga

tahap, pertama tahap kegiatan awal, atau apersepsi, kedua tahap kegiatan inti

atau pokok dan ketiga tahap kegiatan akhir.

Tahap kegiatan awal atau apersepsi alokasi waktu kurang lebih 10

menit, guru memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran dengan

melakukan :

1). Tanya jawab tentang bermacam-macam kebutuhan siswa.

2). Mengajak siswa untuk menyanyikan lagu ”Menanam Jagung” secara

bersama-sama.

3). Mengadakan pembahasan bersama tentang isi lagu hubungannya dengan

materi pembelajaran.

4). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Page 27: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Tahap kegiatan inti atau kegiatan pokok pembelajaran yang dilakukan

selama kurang lebih 50 menit, kegiatan bersebut adalah :

1). Siswa dikelompokkan masing-masing anggotanya 5 anak, kelompok 1, 2,

3, 4 dan 5 (data kelompok terlampir : lampiran 5.3)

2). Tiap siswa dalam tim/kelompok diberi bagian materi yang berbeda yaitu

sub bab jenis usaha agraris, industri, perdagangan, jasa, dan ekstratif.

3). Tiap siswa dalam tim/kelompok membaca bagian materi yang diterima

dan melengkapi tugas yang diberikan.

4). Anggota dari tim/kelompok yang berbeda yang telah mempelajari

bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)

untuk mendiskusikan sub bab mereka, kelompok tersebut :

A. Kelompok ahli agraris B. Kelompok Ahli Industri

C. Kelompok Ahli Perdagangan D. Kelompok Ahli Jasa dan

E. Kelompok Ahli Ekstratif (Data kelompok terlampir : lampiran 5. 3)

5). Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok

asal dan bergantian mengajar/menyampaikan hasil diskusi kepada teman

satu tim/kelompok mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap

anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

6). Tiap tim/kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

7). Guru memberikan klarifikasi dan evaluasi.

8). Penutup

Tahap kegiatan akhir dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 10 menit.

Kegiatan yang dilaksanakan meliputi penilaian, refleksi, dan tindak lanjut.

Pada kegiatan penilaian ini prosedur digunakan tes proses dan tes akhir,

instrumen penilaiannya dengan lembar kerja siswa (LKS) lembar pengamatan,

soal evaluasi individu dan lembar penilaian.

Kegiatan refleksi pelaksanaan diskusi dilakukan dengan tanya jawab demi

kesempurnaan pelaksanaan diskusi selanjutnya dengan bersama-sama mencari

kekurangan-kekurangan dalam diskusi serta mengungkapkan pengalaman-

Page 28: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

pengalaman baru yang menyenangkan yang diperoleh oleh siswa (Foto sebagai

bukti proses pembelajaran di kelas terlampir : Lampiran 5.4)

c. Hasil Pengamatan.

Data Hasil Observasi.

Observasi atau pengamatan dilaksanakan selama pelaksanaan

pembelajaran dilaksanakan secara kolaboratif antara guru atau peneliti dengan

supervisor dan teman sejawat dengan menggunakan instrumen monitoring

yang telah direncanakan secara kolaboratif pula agar mendapatkan data yang

lebih lengkap.

Hal-hal yang diobservasi oleh Kepala Sekolah atau Supervisor adalah

tentang kegiatan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran Cooperative

Learning dengan Model Jigsaw pada saat pra pembelajaran, membuka

pembelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Data tentang keberhasilan

guru dalam pelaksanaan pembelajaran diperoleh dari lembar observasi

kegiatan guru dalam pembelajaran. Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus

I diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 1. Rekap Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Siklus I

Nilai

No. Aspek Dinilai Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II

1. Kegiatan pra

pembelajaran, membuka

pembelajaran, kegiatan

inti dan kegiatan

penutup

1,9 3,4

Page 29: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Keterangan Kriteria Penilaian :

3 – 4 : Sangat baik

2 – 2,9 : Baik

1 – 1,9 : Cukup baik

(Bukti hasil penilaian dari Kepala sekolah terlampir : lampiran 5.5)

Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran di observasi oleh teman

sejawat, hal-hal yang di observasi adalah kegiatan keterlibatan siswa dalam

tahap pra pembelajaran, kegiatan pembukaan pembelajaran, kegiatan inti

pembelajaran, dan kegiatan penutup. Data tentang keberhasilan siswa atau

aktivitas siswa dalam pembelajaran di peroleh dari lembar observasi aktivitas

belajar siswa. Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus I diperoleh data

sebagai berikut :

Tabel 2. Rekap Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Siklus I Siklus

II No. ASPEK YANG DIAMATI

f % f %

S siswa

25

I Pra Pembelajaran

1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing 16 64

2. Kesiapan menerima pembelajaran 16 64

II Kegiatan membuka pelajaran

Page 30: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

1. Siswa mampu menjawab pertanyaan apresiasi 15 60

2. Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan

kompetensi yang hendak dicapai

15 60

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan materi pelajaran

1. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pembelajaran

15 60

2. Aktif bertanya saat proses penjelasan materi 15 60

3. Adanya interaksi positif antar siswa 15 60

4. Adanya interaksi positif antara siswa – guru, siswa – siswa – materi pembelajaran

15 60

B. Pendekatan / Strategi belajar

1. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar 15 60

2. Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan

15 60

3. Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan

20 80

4. Siswa termotifasi dalam mengikuti proses pembelajaran

15 60

5. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak terasa tertekan

15 60

6. Siswa merasa senang menerima pelajaran 20 80

C. Pemanfaatan media pembelajaran / sumber belajar

1. Adanya interaksi positif antar siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru

15 60

2. Siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran

15 60

3. Siswa tampak tekun mempelajari sumber relajar yang ditetntukan guru

15 60

D. Penilaian proses dan hasil belajar

Page 31: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

1. Siswa merasa terbimbing 50 80

2. Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru

15 60

E. Penggunaan bahasa

1. Siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar

16 64

2. Siswa mengajukan pertanyaan dengan lugas 15 60

IV Penutup

1. Siswa secara aktif memberi rangkuman 15 60

2. Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang

20 80

Rata-rata & 64,50

Kriteria Penilaian :

Rata-rata prosentase : 76 – 100% = sangat baik

51 – 75 % = baik

26 – 50 % = cukup baik

<26 % = kurang baik

(Bukti hasil penilaian teman sejawat terlampir : lampiran 5.6)

Dalam pelaksanaan kegiatan inti peneliti melakukan observasi atau

melaksanakan penilaian proses tentang performance siswa dan hasil diskusi

kelompok. Data diperoleh dari lembar penilaian proses penilaian hasil diskusi

kelompok dan kuisioner yang dinilai adalah tentang keaktifan, kerjasama, kreatifitas,

sikap, dan mengemukakan pendapat dan hasil diskusi kelompok sehingga diperoleh

data sebagai berikut :

Tabel 3a. Rekap Performance Siswa dalam Diskusi Kelompok Siklus I

No. Aspek yang Dinilai Siklus I Siklus II S Anak

Page 32: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

f % F % 25

1

2

3

4

5

Keaktifan

Kerjasama

Kreatifitas

Sikap

Keberanian mengemukakan

pendapat

15

15

14

16

15

60

60

56

64

60

Rata-rata % 60,00%

Tabel 3b. Rekap Hasil Penilaian Kerja Kelompok (Diskusi) Siklus I

Nama Kelompok Hasil Ketuntasan

1 77 tuntas

2 85 tuntas

3 83 tuntas

4 81 tuntas

5 87 tuntas

Jumlah Rata-rata 76,6

Tabel 4. Rekap Hasil Kuisioner dari Siswa Siklus I

Siklus I Siklus II No. Aspek yang Dinilai

f % f %

S Anak

25

Page 33: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

1

2

3

4

5

Saling membantu

Mendapat giliran berbicara

Saling mendengarkan

Saling menghargai

Saling memuji teman

16

16

18

18

20

64

64

72

72

80

Rata-rata % 74%

(Bukti hasil pengamatan oleh peneliti tentang keaktifan siswa dan hasil diskusi siswa

pada proses diskusi kelompok terlampir : Lampiran 5.7)

Penilaian hasil belajar siswa diperoleh dari penilaian proses dengan pengamatan

dan dari penilaian akhir dengan tes individu. Haisl belajar tes akhir ini diperoleh dari

lembar tes individu siswa. Setelah dilaksanakan penelitian siklus I diperoleh dari

berikut ini :

Tabel 5. Rekap Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Siswa Siklus I

Kondisi Awal Siklus I Siklus II Ket

No

Nilai dari

Aspek

Pencapaian

Hasil Belajar F % f % f %

S Anak

25

1

2

3

10-19

20-29

30-39

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Page 34: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

4

5

6

7

8

9

10

40-49

50-59

60-69

70-79

80-89

90-99

100

1

16

7

1

-

-

-

4

64

28

4

-

-

-

1

9

2

1

4

6

2

4

36

8

4

16

24

8

KKM

Nilai terendah

Nilai Tertinggi

Prosentase tuntas

Prosentase blm tuntas

Nilai rata-rata kelas

60

40

70

-

-

53,00

-

-

-

32,00%

68,00%

-

60

40

100

-

-

70,05

-

-

-

60,00%

40,00%

(Bukti hasil belajar siswa terlampir : lampiran 5.8)

Setelah kegiatan penilaian akhir diadakan tindakan refleksi tentang

pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu pembelajaran Coopertive Learning

Model Jigsaw, siswa tertarik dan semangat, cukup tertarik , cukup bergairah, kurang

menarik atau kurang bergairah. Berikut ini data setelah dilaksanakan Siklus I :

Tabel 6. Rekap Pendapat siswa tentang proses pembelajaran Coopertive

Learning Model Jigsaw pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Siklus I

No Aspek yang Kondisi Siklus I Siklus II Ket

Page 35: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Awal dinilai

pendapat siswa

tentang proses

pembelajaran f % F % f % S Anak 25

1 Tertarik atau

bersemangat

7 28,00 15 60,00

2 Cukup tertatrik

atau cukup

bergairan

6 24,00 5 20,00

3 Kurang tertarik

atau kurang

bergairah

12 48,00 5 20,00

(Bukti pendapat siswa tentang pembelajaran IPS terlampir : Lampiran 5. 9)

d. Refleksi

Kesimpulan umum sebagai hasil refleksi yang dilakukan secara kolaboratif

antara supervisor, teman sejawat, dan peneliti pada siklus pertama ini siswa yang

tertarik dengan pembelajaran Coopertive Learning dengan Model Jigsaw pada

pelajaran IPS ada peningkatan yaitu dari kondisi awal 7 siswa sebanyak 28,00%

menjadi 15 siswa sebanyak 60,00%. Keaktifan siswa dalam pembelajaran

mencapai 64,50% indikator keberhasilan penelitian ini keaktifan siswa diharapkan

mencapai 75,00%, jadi masih perlu peningkatan untuk hasil kerja kelompok

(diskusi) mencapai nilai rata-rata 76,6 pada siklus I 16,6 point di atas KKM.

Kemampuan guru dalam pembelajaran sudah meningkat dari kondisi awal

mendapat nilai rata-rata 1,9 dalam kriteria cukup baik menjadi 3,4 dalam kriteria

sangat baik. Namun, hasil belajar IPS secara klasikal belum memuaskan,

indikator keberhasilan penelitian ini hasil belajar diharapkan mencapai KKM

yaitu 60,00 dan jumlah siswa tuntas belajar mencapai 75,00%, hasil yang dicapai

Page 36: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

rata-rata kelas baik telah mencapai 70,05% namun jumlah siswa tuntas belajar

baru mencapai 60,00%. Dengan demikian penelitian ini perlu dilanjutkan dengan

siklus ke II.

Setelah mengamati proses pembelajaran dan menganalisis hasil belajar

siswa, ditemukan kendala dan masalah antara lain :

1) Pada siswa belum semua tertarik dengan pembelajaran, belum semua aktif

dalam proses pembelajaran, dalam pembentukan kelompok belajar masih

terjadi kegaduhan, kurang bekerjasama dengan anggota kelompok belajar,

ketika mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas suara anak

kurang jelas sehingga teman yang lain kurang memperhatikan, prosentase

belajar tunts secara klasikal masih rendah.

2) Pada guru suara kurang keras, penyediaan alat peraga kurang besar sehingga

siswa yang duduk di belakang kurang jelas, pembagian waktu untuk kegiatan

akhir masih kurang, sehingga kerja kelompok yang disyaratkan model Jigsaw

kurang maksimal.

Berdasarkan masalah di atas disusun rancangan penyelesaian sebagai

berikut :

1) Menyediakan alat perata yang lebih menarik, ukuran foto tentang jenis-jenis

usaha ekonomi lebih besar, dan ditambah teks lagu lain berjudul ”Guru”.

2) Menyediakan teks lagu ”Menanam Jagung” untuk kegiatan awal berwarna

warni dan ukuran lebih besar.

3) Menyediakan soal dan memberikan soal kepada anak dari yang mudah ke

soal yang lebih sulit agar memacu aktifitas siswa.

4) Menyediakan hadiah bagi yang berprestsi dan aktif.

5) Membentuk kelompok (daftar kelompok belajar) sebelum proses

pembelajaran.

6) Mempersiapkan diri untuk memberi contoh cara mempresentasikan hasil

diskusi kelompok di depan kelas dengan suara yang jelas.

7) Menarik simpulan bersama-sama dengan siswa pada waktu kegiatan penutup

agar anak lebih paham tentang materi pembelajaran.

Page 37: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

8) Menyiapkan diri untuk memandu kerja kelompok dengan suara yang lebih

keras.

9) Menganalisis pembagian waktu untuk kegiatan awal, inti dan penutup, untuk

kegiatan akhir atau evaluasi waktunya masih perlu penambahan.

Tindak lanjut/ implementasi penyelesaian masalah siklus I

1) Menggunakan alat peraga yang lebih menarik, ukuran foto tentang kegiatan

ekonomi lebih besar.

2) Teks lagu ”Menanam Jagung” diberi warna, menambah satu teks lagu

berjudul ”Guru”

3) Memberikan soal atau pertanyaan kepada siswa dari yang mudah ke yang

sukar agar dapat memacu untuk aktif.

4) Memberikan hadiah kepada siswa/kelompok belajar yang berprestasi dan

aktif.

5) Menyiapkan daftar kelompok belajar sebelum proses pembelajaran dimulai.

6) Memberi contoh mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas

dengan jelas.

7) Menarik kesimpulan bersama-sama dengan siswa pada kegiatan penutup.

8) Selalu memandu kerja kelompok dengan suara yang jelas.

9) Memberikan penambahan alokasi waktu untuk kegiatan akhir atau evaluasi,

diambilkan dari kegiatan awal 5 menit sehingga menjadi 15 menit.

3. Deskripsi Hasil Siklus II.

a. Perencanaan Tindakan.

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

perubahan-perubahan dan penambahan pada pembagian alokasi waktu untuk

kegiatan akhir ditambah 5 menit diambilkan dari waktu kegiatan awal sehingga

kegiatan akhir dari 10 menit menjadi 15 menit, kegiatan awal dari 10 menit

menjadi 5 menit, sedangkan pada kegiatan inti tetap yaitu kurang lebih 50

menit. Alat peraga yang berupa foto-foto contoh kegiatan masyarakat yang

sedang melakukan usaha ekonomi di perbesar dan ditambah alat peraga teks

lagu “Guru”. Pada kegiatan awal ditambah satu kegiatan yaitu guru

Page 38: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

membacakan daftar kelompok belajar yang telah dipersiapkan. Untuk kegiatan

inti kegiatannya ditambah yaitu kegiatan (8) Guru melakukan

validasi/kebenaran kerja kelompok, (9) Guru bersama murid menarik

kesimpulan, (10) Guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada kelompok

yang berprestasi dan aktif. ( RPP Siklus II terlampir pada lampiran 1.3.).

Menyiapkan alat peraga dan menyiapkan lembar observasi serta wawancara

b. Pelaksanaan Tindakan.

Pelaksanaan siklus II ini merupakan pelaksanaan dari perencanaan

tindakan yang telah disusun yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang telah diperbaiki dan disempurnakan sehingga kekurangan dalam siklus I

dapat diperbaiki. Tahap pelaksanaan ini dilakukan pada hari Senin, 5 Oktober

2009 yaitu pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas V

semester I dengan jumlah siswa 25 laki-laki 14 anak dan siswa perempuan 11

anak selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit, satu kali pertemuan) mulai

pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.10 WIB sesuai dengan tahap

perencanaan yang telah disusun (Bukti daftar hadir mahasiswa dan absensi

siswa di kelas terlampir : lampiran 5.1 dan lampiran 5.2).

Standar Kompetensi (SK) pada mata pelajaran tersebut adalah SK.1

Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh-tokoh sejarah yang berskala

nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam

dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia. Kompetensi Dasar

1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Indikator

1.5.1 Menyebutkan 5 jenis usaha ekonomi di Indonesia, 1.5.2 Menjelaskan

pengertian jenis-jenis usaha ekonomi di Indonesia, 1.5.3 Memberikan contoh-

contoh hasil jenis-jenis usaha ekonomi di Indonesia, 1.5.4 Menjelaskan

tujuan masyarakat melakukan usaha ekonomi, 1.5.5 Menjelaskan keuntungan

masyarakat melakukan usaha ekonomi, 1.5.6 Menjelaskan kerugian jika

masyarakat tidak melakukan usaha ekonomi, 1.5.7 Memilikih jenis usaha

ekonomi di masa yang akan datang/ cita-cita dan memberikan alasannya.

Page 39: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Tujuan Pembelajaran adalah (1) Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis

usaha ekonomi di Indonesia, (2) Siswa dapat menjelaskan pengertian jenis-

jenis usaha ekonomi di Indonesia, (3) Siswa dapat memberikan contoh-contoh

hasil jenis-jenis usaha ekonomi di Indonesia, (4) Siswa dapat menjelaskan

tujuan masyarakat melakukan usaha ekonomi di Indonesia, (5) Siswa dapat

menjelaskan keuntungan masyarakat melakukan usaha ekonomi, (6) Siswa

dapat menjelaskan kerugian jika masyarakat tidak melakukan kegiatan

ekonomi, (7) Siswa dapat memilih jenis usaha ekonomi di masa datang dan

memberikan alasannya.

Dampak pengiringnya adalah Setelah pembelajaran ini selesai

diharapkan siswa dapat memilih jenis usaha ekonomi di masa datang sebagai

cita-cita sehingga memberi semangat dalam belajar di sekolah maupun di

rumah.

Materi Pokoknya jenis-jenis usaha ekonomi di Indonesia. Strategi,

model, dan metode pembelajaran yang digunakan adalah Cooperative

Leraning Model Jigsaw, ceramah, tanya jawab, penugasan, pengamatan dan

diskusi kelompok.

Sumber Pembelajaran yang digunakan Buku Pendidikan

Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial untuk SD Kelas 5, Asy’ari (2004)

dkk, PT Erlangga, hal : 54-63, Buku Cakrawala Pengetahuan Sosial untuk

Kelas 5, SD dan MI, Saidihardjo, (2006) hal : 61-63, Ekonomi Produksi,

http://www/geogle.com/ 28 Juni 2009, Ilmu Pengetahuan Sosial SD dan MI

Kelas V, Reni Yuliati dan Ade Munajat, Depdiknas (2008) hal : 76-92, dan

Lingkungan.

Media pembelajaran yang digunakan sebagai berikut : Benda nyata :

Jagung, buah, sayur mayur, baju, buku, siswa guru dan lain-lain,

Gambar/foto: petani di ladang, pedagang, tukang cukur, pabrik, Lembar Kerja

Siswa (LKS) terlampir, Media elektronika : Radio, TV, dan Lingkungan.

Page 40: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Skenario pembelajaran Cooperative Learning dengan Model Jigsaw

yang dilaksanakan meliputi tiga tahap, pertama tahap kegiatan awal atau

apersepsi, kedua tahap kegiatan inti atau pokok dan ketiga tahap kegiatan

akhir.

Tahap kegiatan awal atau apersepsi alokasiwaktu kurang lebih 10 menit,

guru memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran dengan melakukan :

1) Tanya jawab tentang bermacam-macam kebutuhan siswa.

2) Mengajak siswa untuk menyanyikan lagu ”Menanam Jagung” secara

bersama-sama.

3) Mengadakan pembahasan bersama tentang isi lagu hubungannya dengan

materi pembelajaran.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

5) Guru membacakan daftar kelompok belajar yang telah dipersiapkan.

Tahap kegiatan inti atau kegiatan pokok pembelajaran yang dilakukan

selama kurang lebih 50 menit, kegiatan bersebut adalah :

1) Siswa dikelompokkan masing-masing anggotanya 5 anak, kelompok 1, 2,

3, 4 dan 5 (data kelompok terlampir : lampiran 5.3)

2) Tiap siswa dalam tim/kelompok diberi bagian materi yang berbeda yaitu

sub bab jenis usaha agraris, industri, perdagangan, jasa, dan ekstratif.

3) Tiap siswa dalam tim/kelompok membaca bagian materi yang diterima

dan melengkapi tugas yang diberikan.

4) Anggota dari tim/kelompok yang berbeda yang telah mempelajari

bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)

untuk mendiskusikan sub bab mereka, kelompok tersebut :

A. Kelompok ahli agraris B. Kelompok Ahli Industri

C. Kelompok Ahli Perdagangan D. Kelompok Ahli Jasa dan

E. Kelompok Ahli Ekstratif (Data kelompok terlampir : lampiran 5.3)

Page 41: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

5) Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok

asal dan bergantian mengajar/menyampaikan hasil diskusi kepada teman

satu tim/kelompok mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap

anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

6) Tiap tim/kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

7) Guru memberikan klarifikasi dan evaluasi.

8) Guru melakukan validasi/kebenaran kerja kelompok.

9) Guru bersama murid menarik simpulan.

10) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat nilai

bagus.

11) Penutup

Tahap kegiatan akhir dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 10

menit. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi evaluasi individu, refleksi, dan

tindak lanjut. Pada kegiatan penilaian ini prosedur digunakan tes proses dan

tes akhir, instrumen penilaiannya dengan lembar kerja siswa (LKS) lembar

pengamatan, soal evaluasi individu dan lembar penilaian. Kegiatan refleksi

pelaksanaan diskusi dilakukan dengan tanya jawab demi kesempurnaan

pelaksanaan diskusi selanjutnya dengan bersama-sama mencari kekurangan-

kekurangan dalam diskusi serta mengungkapkan pengalaman-pengalaman

baru yang menyenangkan yang diperoleh oleh siswa (Foto sebagai bukti

proses pembelajaran di kelas terlampir : Lampiran 5.4)

A. Hasil Pengamatan.

Observasi atau pengamatan dilaksanakan selama pelaksanaan

pembelajaran dilaksanakan secara kolaboratif antara guru atau peneliti dengan

supervisor dan teman sejawat dengan menggunakan instrumen monitoring yang

telah direncanakan secara kolaboratif pula agar mendapatkan data yang lebih

lengkap.

Hal-hal yang diobservasi oleh Kepala Sekolah atau Supervisor adalah

tentang kegiatan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran Cooperative

Page 42: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Learning dengan Model Jigsaw pada saat pra pembelajaran, membuka

pembelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Data tentang keberhasilan

guru dalam pelaksanaan pembelajaran diperoleh dari lembar observasi kegiatan

guru dalam pembelajaran. Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus II diperoleh

data sebagai berikut :

Tabel 7. Rekap Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Siklus II

Nilai No. Aspek Dinilai

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

1. Kegiatan prapembelajaran,

membuka pembelajaran,

kegiatan inti dan kegiatan

penutup

1,9 3,4 3,9

Keterangan Kriteria Penilaian :

3 – 4 : Sangat baik

2 – 2,9 : Baik

1 – 1,9 : Cukup baik

(Bukti hasil penilaian dari Kepala sekolah terlampir : lampiran 5.5)

Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran di observasi oleh teman

sejawat, hal-hal yang di observasi adalah kegiatan keterlibatan siswa dalam

tahap pra pembelajaran, kegiatan pembukaan pembelajaran, kegiatan inti

pembelajaran, dan kegiatan penutup. Data tentang keberhasilan siswa atau

aktivitas siswa dalam pembelajaran di peroleh dari lembar observasi aktivitas

belajar siswa. Setelah dilaksanakan pembelajaran siklus II diperoleh data

sebagai berikut :

Page 43: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Tabel 8. Rekap Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

Siklus I Siklus II No. ASPEK YANG DIAMATI

f % f %

S siswa

25

I Pra Pembelajaran

1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing 16 64 25 100

2. Kesiapan menerima pembelajaran 16 64 24 96

II Kegiatan membuka pelajaran

1. Siswa mampu menjawab pertanyaan apresiasi 15 60 22 88

2. Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan

kompetensi yang hendak dicapai

15 60 25 100

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan materi pelajaran

1. Memperhatikan dengan serius ketika

dijelaskan materi pembelajaran

15 60 20 80

2. Aktif bertanya saat proses penjelasan materi 15 60 20 80

3. Adanya interaksi positif antar siswa 15 60 24 96

4. Adanya interaksi positif antara siswa – guru,

siswa – siswa – materi pembelajaran

15 60 24 96

B. Pendekatan / Strategi belajar

1. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar 15 60 22 80

2. Siswa memberikan pendapatnya ketika

diberikan kesempatan

15 60 20 80

Page 44: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

3. Aktif mencatat berbagai penjelasan yang

diberikan

20 80 22 80

4. Siswa termotifasi dalam mengikuti proses

pembelajaran

15 60 25 100

5. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

dengan tenang dan tidak terasa tertekan

15 60 23 92

6. Siswa merasa senang menerima pelajaran 20 80 24 96

C. Pemanfaatan media pembelajaran / sumber

belajar

1. Adanya interaksi positif antar siswa dan media

pembelajaran yang digunakan guru

15 60 24 96

2. Siswa tertarik pada materi yang disajikan

dengan media pembelajaran

15 60 23 92

3. Siswa tampak tekun mempelajari sumber

relajar yang ditetntukan guru

15 60 23 92

D. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Siswa merasa terbimbing 20 80 25 100

2. Siswa mampu menjawab dengan benar

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru

15 60 22 88

E. Penggunaan bahasa

1. Siswa mampu mengemukakan pendapatnya

dengan lancar

16 64 21 84

2. Siswa mengajukan pertanyaan dengan lugas 15 60 22 88

IV Penutup

1. Siswa secara aktif memberi rangkuman 15 60 19 76

Page 45: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

2. Siswa menerima tugas tindak lanjut dengan

senang

20 80 25 100

Rata-rata % 64,50 91,30

Kriteria Penilaian :

Rata-rata prosentase : 76 – 100% = sangat baik

51 – 75 % = baik

26 – 50 % = cukup baik

<26 % = kurang baik

(Bukti hasil penilaian teman sejawat terlampir : lampiran 5.6)

Dalam pelaksanaan kegiatan inti peneliti melakukan observasi atau

melaksanakan penilaian proses tentang performance siswa dan hasil diskusi

kelompok. Data diperoleh dari lembar penilaian proses penilaian hasil diskusi

kelompok dan kuisioner yang dinilai adalah tentang keaktifan, kerjasama, kreatifitas,

sikap, dan mengemukakan pendapat dan hasil diskusi kelompok sehingga setelah

dilaksanakan pembelajaran siklus II diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 9a. Rekap Performance Siswa dalam Diskusi Kelompok Siklus II

Siklus I Siklus II No. Aspek yang Dinilai

f % F %

S Anak

25

Page 46: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

1

2

3

4

5

Keaktifan

Kerjasama

Kreatifitas

Sikap

Keberanian mengemukakan

pendapat

15

15

14

16

15

60

60

56

64

60

22

23

20

24

24

88

92

80

96

96

Rata-rata % 60,00% 90,40%

Tabel 9b. Rekap Hasil Penilaian Kerja Kelompok (Diskusi) Siklus II

Nama Kelompok Hasil Ketuntasan

1 94 tuntas

2 97 tuntas

3 88 tuntas

4 84 tuntas

5 91 tuntas

Jumlah Rata-rata 90,8 tuntas

Tabel 10. Rekap Hasil Kuisioner dari Siswa Siklus II

No. Aspek yang Dinilai Siklus I Siklus II S Anak

Page 47: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

f % F % 25

1

2

3

4

5

Saling membantu

Mendapat giliran berbicara

Saling mendengarkan

Saling menghargai

Saling memuji teman

16

16

18

18

20

64

64

72

72

80

23

20

23

23

24

92

80

92

92

96

Rata-rata % 74% 90,40%

(Bukti hasil pengamatan oleh peneliti tentang keaktifan siswa pada proses diskusi

kelompok terlampir : Lampiran 5.7)

Penilaian hasil belajar siswa diperoleh dari penilaian proses dengan pengamatan

dan dari penilaian akhir dengan tes individu. Hasil belajar tes akhir ini diperoleh dari

lembar tes individu siswa. Setelah dilaksanakan penelitian siklus II diperoleh data

berikut ini :

Tabel 11. Rekap Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Nilai dari Kondisi Awal Siklus I Siklus II Ket

Page 48: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Aspek

Pencapaian

Hasil

Belajar

f % f % f % S Anak 25

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

10-19

20-29

30-39

40-49

50-59

60-69

70-79

80-89

90-99

100

-

-

-

1

16

7

1

-

-

-

-

-

-

4

64

28

4

-

-

-

-

-

-

1

9

2

1

4

6

2

-

-

-

4

36

8

4

16

24

8

-

-

-

-

2

-

2

8

5

8

-

-

-

-

8

-

8

32

20

32

KKM

Nilai terendah

Nilai Tertinggi

Prosentase tuntas

Prosentase blm tuntas

Nilai rata-rata kelas

60

40

70

-

-

53,00

-

-

-

32,00%

68,00%

-

60

40

100

-

-

70,05

-

-

-

60,00%

40,00%

60

51

100

82,60

-

-

-

92,00%

8,00%

- Indikator

keberhasilan

penelitian

ini

sedikitnya

75% jumlah

siswa telah

dapat

mencapai

KKM

- Rata-rata

minimal

mencapai

KKM

Page 49: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Atau ketuntasan belajar klasikal dapat dilihat dalam diagram berikut ini :

Page 50: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Pencapaian nilai rata-rata kelas dapat dilihat dalam diagram berikut ini :

Nilai rata-rata

(Bukti hasil belajar siswa terlampir : lampiran 5.8)

Setelah kegiatan penilaian akhir diadakan tindakan refleksi tentang

pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu pembelajaran Coopertive Learning

Model Jigsaw, ternyata ada siswa yang tertarik dan semangat, cukup tertarik , cukup

bergairah, kurang menarik atau kurang bergairah. Berikut ini data setelah

dilaksanakan Siklus II :

Page 51: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Tabel 12. Rekap Pendapat siswa tentang proses pembelajaran Coopertive Learning Model Jigsaw pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Siklus II

Kondisi Awal

Siklus I Siklus II Ket

No

Aspek yang dinilai

pendapat siswa tentang proses pembelajaran

f % F % f % S Anak 25

1 Tertarik atau bersemangat

7 28,00 15 60,00 22 88,00

2 Cukup tertatrik atau cukup bergairan

6 24,00 5 20,00 1 4,00

3 Kurang tertarik atau kurang bergairah

12 48,00 5 20,00 2 8,00

(Bukti pendapat siswa tentang pembelajaran IPS terlampir : Lampiran 5.9)

B. Refleksi

Hasil analisis dan refleksi yang dilakukan secara kolaboratif antara supervisor,

teman sejawat, dan peneliti menunjukkan bahwa ketertarikan siswa kelas V (lima)

dalam belajar IPS dengan penerapan Cooperative Learning Model Jigsaw

mengalami peningkatan, pada kondisi awal 28,00% menjadi 60,00% pada siklus I

berarti naik 32% dan menjadi 88,00% pada siklus II berarti naik 28,00%. Pada

indikator partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran meningkat dari siklus I

64,50% menjadi 91,30% pada siklus II terjadi kenaikan 26,80%, dari pengamatan

performance siswa dalam diskusi kelompok pada siklus I 60,00% menjadi 90,40%

pada siklus II mengalami kenaikan 30,40% dan hasil diskusi kelompok terjadi

peningkatan dari siklus I nilai rata-rata 76,6 menjadi 90,8 pada siklus II meningkat

14,2 point berarti telah berhasil serta dari hasil kuesioner siswa 74,00% pada siklus

I menjadi 90,40% pada siklus II meningkat 16,40%. Indikator keberhasilan tentang

keaktifan dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada penelitian ini

Page 52: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

75% jumlah siswa berarti telah berhasil. Hal ini diamati pada proses diskusi

kelompok menunjukkan antusias dari setiap kelompok yang menghidupkan suasana

pembelajaran sehingga siswa pun mampu memecahkan masalah. Kemampuan guru

dalam menerapkan Cooperative Learning dengan model Jigsaw pada sat pra

pembelajara, membuka pembelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan akhir atau penutup

mengalami peningkatan dari kondisi awal mencapai poin 1,9 dalam kriteria cukup

baik menjadi 3,4 dalam kriteria sangat baik pada siklus I naik 1,5 poin dan

mencapai 3,9 dalam kriteria sangat baik pada siklus II naik 0,5 poin. Hasil belajar

siswa pada tes akhir atau pada ulangan harian mengalami peningkatan prosentase

siswa tuntas belajar pada kondisi awal 32,00% menjadi 60,00% pada siklus I berarti

naik 28,00% dan menjadi 92, 00% pada siklus II naik 32,00%. Indikator

keberhasilan tentang hasil belajar siswa pada penelitian ini ditetapkan minimal 75%

jumlah siswa telah mencapai KKM berarti telah berhasil . Nilai rata-rata kelas juga

mengalami peningkatan dari kondisi awal 53,00 menjadi 70,05 pada siklus I naik

17,05 poin dan menjadi 82,60 pada siklus II naik 12,55 poin. Indikator keberhasilan

tentang nilai rata-rata kelas pada penelitian ini ditetapkan telah mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 60,00 berarti sudah

berhasil.

Dengan demikian suasana pembelajaran lebih menarik, siswa lebih aktif dapat

memecahkan masalah dan kemampuan guru meningkat serta hasil belajar siswa

meningkat, maka penelitian siklus II dihentikan.

Setelah mengamati proses pembelajaran dan menganalisis hasil belajar siswa

pada siklus II tidak ditemukan kendala hal ini terbukti semua guru dan Kepala

sekolah SDN 2 Guli mensuport dan mendukung serta sangat antusias membantu

dan mengamati pelaksanaan siklus II agar menambah pengalaman namun timbul

masalah yaitu :

1. Dari 25 siswa masih 3 anak yang kurang tertarik dengan penerapan

Cooperative Learning dengan model Jigsaw pada mata pelajaran IPS hal ini

mengakibatkan anak tersebut juga kurang aktif, walaupun indikator

Page 53: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

keberhasilan tentang prosentase keaktifan siswa dalam kelas telah melebihi

batas minimal yaitu 91,30%.

2. Prosentase ketuntasan belajar secara klasikal telah mencapai indikator

keberhasilan penelitian ini yaitu 23 anak telah tuntas atau 92,00%, namun

masih ada 2 anak atau 8,00% belum tuntas.

Rancangan strategi penyelesaian masalah

1. Menyediakan alat peraga yang lebih menarik, ukuran foto contoh masyarakat

yang melakukan usaha ekonomi dan teks lagu berjudul ”Guru” diperbesar

direncanakan anak diajak mengamati kegiatan masyarakat di sekitar sekolah.

2. Menyiapkan ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dalam diskusi

kelompok dan menyusun soal-soal untuk kuesioner setelah diskusi kelompok

selesai.

3. Merencanakan memberikan perhatian khusus kepada 2 siswa yang belum

tuntas.

4. Merencanakan menyusun daftar kelompok belajar berbeda dengan kelompok

belajar sebelumnya (kelompok belajar pada Siklus I) agar anak mendapat sub

bab materi yang berbeda pula.

5. Disiapkan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dari pertanyaan yang mudah

ke pertanyaan yang sukar.

Tindak lanjut/ implementasi strategi penyelesaian masalah

1. Menggunakan alat peraga yang lebih menarik dan menyarankan siswa untuk

mengamati kegiatan masyarakat yang sedang melakukan usaha ekonomi di

sekitar sekolah.

2. Sebelum diskusi kelompok dimulai disampaikan hal-hal yang harus dilakukan

oleh setiap anggota kelompok dan setelah diskusi kelompok selesai diberikan

kuesioner.

3. Memberikan perhatian khusus kepada 2 anak yang belum tuntas belajar dalam

proses pembelajaran.

4. Menyusun daftar kelompok belajar berbeda dengan kelompok belajar

sebelumnya.

5. Memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dari pertanyaan-pertanyaan

yang mudah ke pertanyaan yang sukar.

B. Pembahasan

Page 54: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

1. Pembahasan Hasil Observasi Tindakan Siklus I

Berdasarkan tabel tingkat pencapaian hasil belajar siswa pada kondisi

awal menunjukkan rata-rata kelas nilai ulangan harian 53,00, dari 25 siswa 1

siswa mendapat nilai 70, 7 siswa mendapat nilai 60, 16 siswa mendapat nilai

50 dan 1 siswa mendapat nilai 40. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60,00,

siswa tuntas belajar 8 siswa prosentase tuntas belajar 32,00%, siswa belum

tuntas belajar 17 siswa prosentase belum tuntas belajar 68,00% nilai terendah

40 dan nilai tertinggi 70. Setelah dilaksanakan pembelajaran Cooperative

Learning dengan Model Jigsaw pada siklus I nilai rata-rata kelas ulangan

harian menjadi 70,05, dari 25 siswa 1 siswa mendapat nilai 40, 9 siswa

mendapat nilai 51, 1 siswa mendapat nilai 60, 1 siswa nilai mendapat nilai 71,

4 siswa mendapat nilai 85, 6 siswa mendapat nilai 90, dan 2 siswa mendapat

nilai 100. Dengan prosentase tuntas belajar klasikal 60,00% dan prosentase

belum tuntas belajar klasikal 40,00%, nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 100.

Nilai rata-rata kelas pada kondisi awal 53,00 meningkat menjadi 70,05 pada

siklus I, prosentase belajar klasikal meningkat dari kondisi awal dari 32,00%

menjadi 60,00% setelah siklus I. Namun belum mencapai indikator

keberhasilan penelitian ini yaitu ditetapkan 75,00% siswa telah tuntas belajar

walaupun nilai rata-rata sudah mendapai KKM.

Dari hasil wawancara ketiga kegiatan refleksi pembelajaran tentang

ketertarikan siswa pada pelajaran IPS dengan pembelajaran Cooperative

learning, dengan model Jigsaw menunjukkan bahwa pada kondisi awal dari

25 siswa yang tertarik 7 siswa sebanyak 28,00%, 6 siswa cukup tertarik

sebanyak 24,00%, siswa yang kurang tertarik 12 siswa sebanyak 48,00%.

Setelah dilaksanakan siklus I terjadi peningkatan dari 25 siswa 15 siswa

tertarik sebanyak 60,00%, 5 siswa cukup tertarik sebanyak 20,00%, 5 siswa

kurang tertarik sebanyak 20,00%, ketertarikan siswa ini akan memacu

keaktifan belajar siswa berikutnya :

Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Coopertive Learning dengan

model Jigsaw pada pelajaran IPS mencapai rata-rata 64,50%, belum mencapai

Page 55: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

criteria keberhasilan penelitian ini yaitu 75% siswa dapat menunjukkan

keaktifan berpikir dengan sungguh-sungguh dalam pross pembelajaran IPS

siswa yang sudah bekerja kelompok dengan baik mencapai 74,00%, hasil

diskusi kelompok pada siklus I mencapai rata-rata 76,6.

Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Coopertive

Learning dengan Model Jigsaw pada mata pelajaran IPS telah terjadi

peningkatan hal ini terlihat dari data hasil observasi dari kepala sekolah, dari

kondisi awal mencapai nilai 1,0 kriteria cukup baik menjadi 3,3 kriteria sangat

baik, namun perlu peningkatan lagi agar pembelajaran lebih baik dan berhasil.

2. Pembahasan Hasil Observasi Tindakan Siklus II

Berdasarkan tabel tingkat pencapaian hasil belajar siswa pada kondisi

awal menunjukkan rata-rata kelas nilai ulangan harian 53,00, dari 25 siswa 1

siswa mendapat nilai 70, 7 siswa mendapat nilai 60, 16 siswa mendapat nilai

50 dan 1 siswa mendapat nilai 40. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60,00,

siswa tuntas belajar 8 siswa prosentase tuntas belajar 32,00%, siswa belum

tuntas belajar 17 siswa prosentase belum tuntas belajar 68,00% nilai terendah

40 dan nilai tertinggi 70. Setelah dilaksanakan pembelajaran Cooperative

Learning dengan Model Jigsaw pada siklus I nilai rata-rata kelas ulangan

harian menjadi 70,05, dari 25 siswa 1 siswa mendapat nilai 40, 9 siswa

mendapat nilai 51, 1 siswa mendapat nilai 60, 1 siswa nilai mendapat nilai 71,

4 siswa mendapat nilai 85, 6 siswa mendapat nilai 90, dan 2 siswa mendapat

nilai 100. Hasil tindakan pada siklus II menunjukkan terjadi peningkatan pada

tingkat pencapaian hasil belajr siswa yaitu nilai rata-rata kelas Ulangan harian

menjadi 82,60 dari 25 siswa 2 siswa mendapat nilai 51, 2 siswa mendapat

nilai 71, 8 siswa mendapat nilai 80, 2 siswa mendapat 90, 3 siswa mendapat

nilai 94 dan 8 siswa mendapat nilai 100. Dengan prosentase tuntas belajar

klasikal 92,00% dan prosentase belum tuntas belajar klasikal 8,00%, nilai

terendah 51 dan nilai tertinggi 100. Nilai rata-rata kelas pada kondisi awal

53,00 meningkat menjadi 70,05 pada siklus I 10,05 point diatas KKM, dari

siklus I ke siklus II meningkat mendai 82, 60. 22,40 point di atas KKM.

Page 56: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Prosentase tuntas belajar klasikal meningkat dari kondisi awal dari 32,00%

menjadi 60,00% setelah siklus I, dan menjadi 92,00% setelah siklus II sudah

mencapai indikator keberhasilan penelitian ini yaitu ditetapkan 75,00% siswa

telah tuntas belajar.

Dari hasil wawancara ketika kegiatan refleksi pembelajaran tentang

ketertarikan siswa pada pelajaran IPS dengan pembelajaran Cooperative

learning, dengan model Jigsaw menunjukkan bahwa pada kondisi awal dari

25 siswa yang tertarik 7 siswa sebanyak 28,00%, 6 siswa cukup tertarik

sebanyak 24,00%, siswa yang kurang tertarik 12 siswa sebanyak 48,00%.

Setelah dilaksanakan siklus I terjadi peningkatan dari 25 siswa 15 siswa

tertarik sebanyak 60,00%, 5 siswa cukup tertarik sebanyak 20,00%, 5 siswa

kurang tertarik sebanyak 20,00% dan setelah dilaksanakan siklus II terjadi

peningkatan dari 25 siswa 22 anak tertarik sebanyak 88,00%, siswa yang

cukup tertarik 1 anak sebanyak 4,00%, siswa yang kurang tertarik 2 anak

sebanyak 8,00%, ketertarikan siswa ini memacu keaktifan belajar siswa

terbukti hasil belajar meningkat.

Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Coopertive Learning dengan

model Jigsaw pada pelajaran IPS mencapai rata-rata 64,50%, pada siklus I dan

meningkat menjadi 91,30% pada siklus II sudah mencapai kriteria

keberhasilan penelitian ini yaitu 75% siswa dapat menunjukkan keaktifan

berpikir dengan sungguh-sungguh dalam pross pembelajaran IPS siswa yang

sudah bekerja kelompok dengan baik mencapai 74,00% pada siklus I dan

90,40% pada siklus II serta nilai rata-rata hasil diskusi kelompok telah terjadi

peningkatan dari siklus I 76,6 menjadi 90,8 pada siklus II naik 14,2 point

berarti siswa sudah dapat memecahkan masalah yang dihadapi secara

bersama-sama.

Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Coopertive

Learning dengan Model Jigsaw pada mata pelajaran IPS telah terjadi

peningkatan hal ini terlihat dari data hasil observasi dari kepala sekolah, dari

kondisi awal mencapai nilai 1,9 kriteria cukup baik menjadi 3,3 kriteria sangat

Page 57: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

baik pada siklus I dan meningkat menjadi 3,9 kriteria sangat baik pada siklus

II.

Dengan demikian suasana pembelajaran lebih menarik, siswa lebih aktif

dapat memecahkan masalah dan kemampuan guru meningkat serta hasil

belajar siswa meningkat, maka penelitian siklus II dihentikan

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dan

indikator-indikator yang te;lah ditetapkan, maka dapat dikemukakan simpulan sebagai

berikut :

1. Bahwa dengan penerapan cooperative learning dengan model jigsaw dapat

meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPS khususnya konsep

ekonomi di Indonesia pada siswa kelas V SDN 2 Guli Nogosari Boyolali

2. Bahwa dengan penerapan cooperative learning dengan model jigsaw dapat

membantu siswa dalam pemecahan masalah dalam proses pembelajaran IPS pada

siswa klelas V SDN 2 Guli Nogosari Boyolali.

Page 58: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

3. Bahwa dengan penerapan cooperative learning dengan model jigsaw dapat

meningkatkan hasil belajar IPS khususnya konsep usaha ekonomi di Indonesia pada

kelas V SDN 2 Guli Nogosari Boyolali terlihat dari hasil evaluasi yang diberikan

oleh guru setiap akhir siklus.

B. SARAN

Berdasarkan hasil paparan dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah

dilaksanakan ada beberapa hal yang peneliti sarankan :

1. Agar guru kreatif dalam menyusun rencana pembelajaran yang inovatif pada mata

pelajaran IPS yaitu menggunakan metode yang bervariasi dan pendekatan serta

model pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik materi pelajaran,

kondisi siswa, serta sarana dan prasarana yang ada agar pembelajaran berpusat

pada siswa (Student Centered) siswa aktif, dapat bekerjasama dengan teman

(cooperative) terjadi pola interaktif yang intensif siswa-guru, guru-siswa, siswa-

siswa, siswa-media, dan siswa-sumber belajar agar siswa senang, tertarik, dan

bersemangat dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang

diharapkan.

2. Agar guru selalu meningkatkan profesionalismenya guna meningkatkan kualitas

pendidikan. Untuk itu guru harus selalu mengadakan perubahan-perubahan di

dalam melaksanakan pembelajaran. Guru perlu melakukan kegiatan penelitian

tindakan kelas untuk merekam semua kegiatan pembelajarannya sehingga dapat

diketahui kelebihan dan kekurangannya untuk perbaikan pembelajaran berikutnya.

Page 59: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

DAFTAR PUSTAKA

Aronson, (2000). Histori of The Jigsow.www.jigsaw.org. Diakses pada tanggal 28 Juni 2009.

Asra, Dewi, dan Cepi, (2007). Komputer dan Media Pembelajaran di SD. Jakarta : Dirjen Dikti

Depdiknas, (2003). Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta : Dirjen Dikdasmen.

Dimyati dan Mudjiono, (1999). Belajar dan Pembelajaran. Yakarta : Rineka Cipta

Etin Solihatin dan Raharjo, (10027). Cooperative Learning. Jakarta : Bumi Aksara

Page 60: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS …...dasar unutk berpikir logis dan kritis, ... satu masalah pembelajaran pada siswa kelas V SD ... satu bentuk pembelajaran kooperatif dengan kelompok

Johnson and Johnson, (1994). An Overview of Cooperative Learning http://www.co-operation.org/pages/overviewpaper.html. Diakses tanggal 28 Juni 2009.

Soli Abimanyu, (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta : Dirjen Dikti

Udin S. Winataputra, (1997). Strategi Relajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud