hubungan kecerdasan logis matematis dan pembelajaran

199
HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN DARING DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI SKRIPSI ZAHRA AL MUBARACQAH MADANI MASTUR NIM. 208173179 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN

PEMBELAJARAN DARING DENGAN HASIL BELAJAR

SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI

SKRIPSI

ZAHRA AL MUBARACQAH MADANI MASTUR

NIM. 208173179

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 2: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

i

HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN

PEMBELAJARAN DARING DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

ZAHRA AL MUBARACQAH MADANI MASTUR

NIM. 208173179

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 3: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

ii

Page 4: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

iii

Page 5: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

iv

Page 6: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

v

Page 7: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

vi

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur atas nikmat dan karunia dari Allah SWT. Yang selalu membanjiri

disetiap waktu dan meyakini bahwa skripsi ini merupakan salah satu dari sekian ribu nikmat

yang telah Allah berikan kepada penulis. Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:

My Support System, Ettaku, bapak Mastur dan Ibuku Siti Marwah. Terimakasih atas

pengorbanan dan doa-doa, semangat, serta motivasi yang selalu dipanjatkan tanpa henti.

Saudara- saudara ku, Al Akcbar Mastur dan M. Azyan Irhami Mastur. yang telah

memberikan dukungan selama menyelesaikan skripsi ini. Dan semua keluargaku yang selalu

memberikan motivasi.

Untuk Sahabat-sahabati Seperjuangan dan teman-teman Program Studi Tadris Matematika

Angkatan 2017 Keluarga Besar Matematika 2017 D, Squad DA Serta Orang-orang Muslim

yang Mencintai Ilmu Pengetahuan.

Semoga keberhasilan ini akan menjadi amal ibadah dan satu langkah bagiku untuk meraih

kesuksesan dimasa mendatang

Aamiin ya Robbal Alamiin…

Page 8: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

vii

MOTTO

β€œSesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali kaum itu yang

mengubah diri mereka sendiri” (QS. Ar-Ra’d:11)

Page 9: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan lancar. Shalawat serta salam penulis sembahkan kepada junjungan

kita Nabi Besar Muhammad SAW, pembawa risalah kebenaran.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat meraih gelar sarjana

strata satu (S1) dalam Progam Tadris Matematika di Fakultas Tarbiyah dan

keguruan UIN STS Jambi dengan judul skripsi : Pengaruh Penerapan

Pembelajaran Daring dan Kecerdasan Logis Matematis terhadap Hasil Belajar

Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi .

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tulisan ini masih

jauh dari kesempurnaan. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu

sehingga penulisan skripsi ini terselesaikan, terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D Rektor UIN STS Jambi.

2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE, M.El. Bapak Dr. As’ad Isma, M.Pd. dan

Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag, MA Selaku pembantu Rektor I, II, III

UIN STS Jambi.

3. Ibu Dr. Hj Fadlilah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan keguruan

UIN STS Jambi.

4. Dr. Risnita, M.Pd.. Bapak Dr. Najmul Hayat,S.Ag M.Pd.I dan Ibu Dr.

Yusria, S. Ag, M.Ag pembantu dekan I, II dan III pada Fakultas

Tarbiyah dan keguruan UIN STS Jambi.

5. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd, ketua Program Studi Tadris Matematika

(MTK) dan Bapak Ali Murtadlo, M.Ag, sekretaris Program Studi Tadris

Matematika (MTK) Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN STS Jambi.

6. Bapak Sunarto, M.Pd Pembimbing I dan Bapak M.Ghazali S.Pd, M.Pd,

Pembimbing II.

7. Ibu Susi Marisa, S.Pd, M.Si validator yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan peneliti dalam

menyelesaikan instrument penelitian.

8. Bapak Drs. Ahmad Syukri kepala sekolah MTsN 2 Kota jambi yang

telah memberikan kemudahan kepada peneliti dalam memperoleh data

dilapangan. 9. Bapak Arifqi selaku guru mata pelajaran yang telah memberikan arahan

serta meluangkan waktunya untuk membantu penulis ketika berada

disekolah 10.Peserta didik disekolah MTsN 2 Kota Jambi yang sudah menjadi sampel

penelitian

11.Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Program Studi Tadris

Matematika angkatan 2017. Dan keluarga besar Matematika 2017D

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha

Saifuddin Jambi.

Page 10: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

ix

Demikianlah atas segala bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada

peneliti, semoga mendapat pahala dari Allah SWT, dan kiranya skripsi inii

dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya, dan semua pihak yang membaca

pada umumnya.

Jambi,10 Mei 2021

Zahra Al Mubaracqah Madani M

NIM 208173179

Page 11: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

x

ABSTRAK

Nama : Zahra Al Mubaracqah Madani Mastur

Program Studi : Tadris Matematika

Judul : Hubungan Kecerdasan Logis Matematis dan Pembelajaran Daring dengan

Hasil Belajar Siswa Madrasah Negeri 2 Kota Jambi.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan Hubungan Kecerdasan Logis Matematis dan

Pembelajaran Daring dengan Hasil Belajar Siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri 2

Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey dengan

analisis regresi yaitu regresi linear sederhana dan regresi linear ganda. Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi yang terdiri

dari 10 kelas dengan jumlah siswa 319 siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil degan teknik

random sampling. Berdasarkan teknik tersebut diperoleh 76 siswa yang menjadi sampel dalam

penelitian ini. Teknik pengumpulan data dengan mengunakan angket dengan jumlah 14

pernyataan untuk Pembelajaran Daring, tes uraian dengan jumlah 5 soal untuk Kecerdasan

Logis Matematis, dan tes uraian dengan jumlah 5 soal untuk Hasil Belajar Siswa.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Kecerdasan Logis

Matematis dengan Hasil Belajar Siswa dengan perhitungan analisis regresi linear sederhana

pertama didapat π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yaitu πŸ‘, πŸ‘πŸŽπŸ > 𝟏, πŸ—πŸ—πŸ. Berdasasarkan perhitungan analisis

regresi sederhana kedua didapat π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yaitu 𝟎, πŸπŸ•πŸ• < 𝟏, πŸ—πŸ—πŸ, ini berarti tidak

terdapat hubungan antara Pembelajaran Daring dengan Hasil Belajar Siswa. Berdasarkan

perhitungan analisis regresi linear sederhana ketiga didapat π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yaitu 𝟎, πŸ“πŸ•πŸ‘ <

𝟏, πŸ—πŸ—πŸ,ini berarti tidak terdapat hubungan antara Kecerdasan Logis Matematis dan

Pembelajaran Daring. Berdasarkan perhitungan dengan uji regresi linear ganda didapat

π‘­π’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆ πŸ“, πŸ‘πŸ•πŸ” > 𝑭𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 πŸ‘, 𝟏𝟐,ini berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara

Pembelajaran Daring dan Kecerdasan Logis Matematis terhadap Hasil Belajar Siswa.

Kata Kunci : Pembelajaran Daring, Kecerdasan Logis Matematis, dan Hasil Belajar Siswa

Page 12: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

xi

ABSTRACT

Name : Zahra Al Mubaracqah Madani Mastur

Study program : Mathematics Education

Title : The Relationship of Mathematical Logical Intelligence and Online Learning

on Student Learning Outcomes at Madrasah Negeri 2 Jambi City

This study aims to prove the effect of Online Learning and Mathematical Logs Intelligence on

Student Learning Outcomes in class VII Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Jambi City. This

research is a quantitative study using a survey method with regression analysis, namely simple

linear regression and multiple linear regression. The population in this study were class

students. VII Madrasah Tsanawiyah Negen 2 Jambi City which consists of 10 classes with a

total of 319 students The sample in this study was taken using a random sampling

technique.Based on this technique, 76 students were selected as samples in this study.The data

collection technique used a questionnaire with a total of 14 statements for learning. Online,

essay test with a total of 5 questions for Mathematical Logical Intelligence, and essay test with

a total of 5 questions for Student Learning Outcomes

The findings of this study indicate that there is no influence between online learning on Student

Learning Outcomes with the calculation of the first simple linear regression analysis obtained

by the table fighting, namely 3,301> 1.991 Based on the second simple regress analysis

calculation, it is obtained firing> Table namely 0,277 < 1.991, this means that there is an

influence between Intelligence Logical Intelligence on Student Learning Outcomes Based on

the calculation of the third simple linear regress analysis, the fairung trabel is 0,573 >1,991,

meaning that there is no influence between Online Learning and Mathematical Logical

Intelligence.

Based on calculations with multiple linear regresion tests obtained Fcount 5,376>3,12 this

menas that there is a significant positive influence between Online Learning and Mathematical

Logical Intelligence on Student Learning Outcomes

Keywords: Online Learning, Mathematical Logical Intelligence, and Student Learning

Outcomes

Page 13: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

NOTA DINAS ...................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. iv

PERNYATAAN ORSINALITAS ........................................................ v

PERSEMBAHAN ................................................................................ vi

MOTTO ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................... x

ABSTRACT ......................................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 3

C. Pembatasan Masalah ................................................................ 4

D. Rumusan Masalah ..................................................................... 4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS ......................................................................................... 7

A. Landasan Teori ........................................................................ 7

B. Studi Relavan ........................................................................... 19

C. Kerangka Berfikir ................................................................... 21

D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 23

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 23

B. Pendekatan,Metode dan Desain Penelitian .............................. 23

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel .............................. 25

D. Instrumen Penelitian ................................................................ 28

E. Teknik Analisis Data ................................................................ 41

F. Hipotesis Statistik .................................................................... 47

Page 14: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

xiii

G. Jadwal Penelitian ..................................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................... 49

A. Deskripsi Data .......................................................................... 49

B. Analisis Data ............................................................................. 73

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 84

BAB V PENUTUP ............................................................................... 87

A. Kesimpulan ............................................................................... 87

B. Saran ........................................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 89

LAMPIRAN ........................................................................................ 91

Page 15: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Persentase Ketuntasn Hasil Belajar ................................... 1

Tabel 2.1 Penelitian yang Relavan .............................................................. 19

Tabel 3.1 Jumlah Peserta Didik Kelas VII MtSN 2 Kota Jambi ................... 25

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Masing-masing Kelas ......................................... 28

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Kecerdasan Logis Matematis .................. 29

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Pembelajaran Daring ........................................ 34

Tabel 3.5 Penetapan skor jawaban angket ................................................... 35

Tabel 3.6 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar .......................................................... 38

Tabel 3.7 Jadwal Penelitian ........................................................................ 49

Tabel 4.1 Hasil Analisis Uji Validitas ......................................................... 48

Tabel 4.2 Hasil Analisis Uji Realibilitas ....................................................... 49

Tabel 4.3 Hasil Analisis Daya Pembeda ..................................................... 50

Tabel 4.4 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran ................................................ 50

Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Validitas ......................................................... 51

Tabel 4.6 Hasil Analisis Uji Realibilitas ..................................................... 53

Tabel 4.7 Hasil Analisi Daya Pembeda ....................................................... 53

Tabel 4.8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran ................................................ 54

Tabel 4.9 Skor Kecerdasan Logis Matematis, Pembelajaran Darng dan

Hasil Belajar Siswa ..................................................................................... 54

Tabel 4.10 Hasil Belajar Siswa .................................................................... 57

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Kecerdasan Logis Matematis ...................... 58

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Pembelajaran Daring .................................. 62

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa .................................... 66

Tabel 4. 14 Ringkasan hasil pengujian hipotesis dengan SPSS ..................... 83

Page 16: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir................................................................. 21

Gambar 3.1 Peta Tempat Penelitian ........................................................ 23

Gambar 3.2 Desain Penelitian ................................................................ 24

Gambar 4.1 Poligon Kecerdasan Logis Matematis .................................. 63

Gambar 4.2 Poligon Pembelajaran daring ............................................... 67

Gamba 4.3 Poligon Hasil Belajar ............................................................ 71

Gambar 4.4 Model Jalur Terakhir ............................................................ 84

Page 17: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 92

Lampiran 2 Kisi-kisi Angket Kecerdasan Logis Matematis ..................... 93

Lampiran 3 Skor Kecerdasan Logis Matematis Hasil Uji Coba ................ 99

Lampiran 4 Uji Validitas Instrumen ....................................................... 100

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Kecerdasan Logis

Matematis ............................................................................................. 102

Lampiran 6 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Tes Kecerdasan Logis

Matematis............................................................................................... 104

Lampiran 7 Daya Pembeda ..................................................................... 106

Lampiran 8 Tingkat Kesukaran .............................................................. 108

Lampiran 9 Tes Kecerdasan Logis Matematis ......................................... 113

Lampiran 10 Kisi-kisi Kuesioner Pembelajaran daring ............................. 118

Lampiran 11 Skor Validitas Pembelajaran Daring Hasil Uji Coba ............ 119

Lampiran 12 Uji Validitas Instrumen ....................................................... 122

Lampiran 13 Skor Realibilitas Pembelajaran Daring Hasil Uji Coba ......... 124

Lampiran 14 Uji Realibilitas Instrumen ................................................... 128

Lampiran 15 Angket Pembelajaran daring................................................ 130

Lampiran 16 Skor Kecerdasan Hasil Belajar Hasil Uji Coba..................... 137

Lampiran 17 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Kecerdasan Logis

Matematis............................................................................................... 138

Lampiran 18 Hasil Analisis Realibilitas Instrumen Hasil Belajar .............. 140

Lampiran 19 Daya Pembeda ................................................................... 142

Lampiran 20 Tingkat Kesukaran ............................................................. 144

Lampiran 21 Tes Hasil Belajar ................................................................ 146

Lampiran 22 Skor Tes Kecerdasan Logis Matematis ............................... 152

Lampiran 23 Skor Angket Pembelajaran Daring ..................................... 154

Lampiran 24 Skor Hasil Belajar ............................................................. 158

Lampiran 25 Uji Normalitas Data ........................................................... 160

Lampiran 26 Uji Homogenitas Data ....................................................... 166

Page 18: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

xvii

Lampiran 27 Uji Hipotesis ..................................................................... 169

Lampiran 28 Dokumentasi Penelitian ..................................................... 176

Page 19: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan tahun 2006 (dalam Khasanah,

2018:1) matematika adalah mata pelajaran yang perlu di berikan kepada peserta didik

di setiap lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar berguna untuk membekali siswa

dengan kemampuan berfikir logis, kreatif, dan kritis. Oleh karena itu dalam proses

pembelajaran matematika sangat penting sesuai dengan tujuan pembelajaran

matematika itu sendiri yaitu untuk mengembangkan kemampuan peserta didik untuk

berpikir sistematis, kritis, logis, kreatif, dan bekerjasama secara efektif sehingga

mampu bersaing dalam kehidupan modern yang kompetitif saat ini. Mengetahui dan

menyadari betapa pentingnya matematika, maka peserta dituntut agar dapat

mempelajari matematika dengan sungguh-sungguh sehingga dapat menghasilkan hasil

belajar yang memuaskan.

Menurut pengalaman Praktek Pembelajaran Lapangan yang dilaksanakan

penulis di MTsN 2 Kota Jambi, hasil belajar matematika masih digolongkan rendah,

sebab banyak peserta didik yang nilainya di bawah nilai KKM, yang bisa dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 1.1 Jumlah dan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa kelas VII

MTSN 2 Kota Jambi pada UTS Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021

Kelas Jumlah

Siswa

Persentase Ketuntasan (β‰₯ 70) Persentase

Ketidaktuntasan (< 70)

Jumlah

Siswa

Persentase Jumlah

Siswa

Persentase

VII A 32 16 18,75 16 18,75

VII B 32 15 46,87 17 53,12

VII C 32 10 31,25 22 68,75

VII D 32 13 40,62 19 59,37

VII E 32 10 31,25 22 68,75

VII F 32 16 18,75 16 18,75

VII G 32 13 40,62 19 59,37

VII H 32 10 31,25 22 68,75

VII I 32 10 31,25 22 68,75

VII J 31 16 51,61 15 48,38

Page 20: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

2

Dari hasil observasi wawancara penulis terhadap guru mata pelajaran yang

bersangkutan, banyaknya siswa yang tidak tuntas dalam nilai KKM disebabkan

banyaknya siswa yang kurang terampil dalam berhitung ataupun menyelesaikan soal-

soal matematika khususnya salah menghitung hasil akhir atau tidak paham cara jalan

untuk menyelesaikan soal tersebut. Terlebih pada saat pandemi ini, pembelajaran tatap

muka ditiadakan dan diganti dengan pembelajran daring (online).

Disekolah yang akan penulis teliti, pembelajaran daring diperlakukan selama

pandemi ini. Proses pembelajaran pun berubah, para siswa belajar dengan jarak jauh.

Pada masa belajar dengan jarak jauh, perlu dilaksanakan penguatan pembelajaran

secara daring dan intellegence siswa sehingga kebutuhan pembelajaran akan tetap

terpenuhi dengan pemanfaatan teknologi informasi dengan koordinasi yang baik antara

peserta didik, tenaga pengajar, dan orang tua di rumah. (Darmalaksana, dkk., 2020).

Janelli (2018 :20) mengatakan bahwa pembelajaran daring yang efektif disusun

untuk menyediakan sumber daya dan perangkat yang ideal bagi peserta didik.

Pembelajaran daring dengan aplikasi penunjang memberikan pembelajaran yang

bermakna bagi peserta didik, fokus pada kecakapan hidup, dan tugas yang diberikan

berdasarkan minat dan kondisi. (Mulyanti, dkk., 2020). Namun, semua itu tidak akan

terpenuhi dengan maksimal tanpa adaya fungsi kontrol dan kecerdasan peserta didik

serta arahan dari orang tua selama pembelajaran daring di rumah. Diperlukan

pengawasan pembelajaran secara sistematis, sehingga kegiatan belajar daring bisa

berjalan dengan baik. Dibutuhkan strategi pola pikir kecerdasan yang sesuai agar

peserta didik dapat melaksanakan proses pembelajaan dengan baik.

Selain itu dalam proses pembelajaran, kecerdasan adalah faktor yang sangat

penting sebab kecerdasan adalah modal awal yang dimiliki peserta didik sebelum

melakukan aktivitas pembelajaran. Selaras dengan kodratnya, manusia diciptakan

Allah menjadi makhluk ciptaan yang paling sempurna ialah memiliki pikiran dan aka

(intelligence atau kecerdasan) terhadap makhluk lainnya. Hal ini sesuai dengan firman

Allah dalam surat al-isra’ ayat 70 yaitu :

Page 21: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

3

β€œSungguh Kami telah memuliakan anak Adam dan mengangkat mereka di laut dan di

darat dan memberi rizki kepada mereka yang baik-baik serta Kami melebihkan mereka

dari makhluk yang lain dengan kelebihan-kelebihan”.

Salah satu kecerdasan majemuk yang berhubungan dengan matematika ialah

kecerdasan logis matematis. Menurut Jasmin dalam Nurzaelani (2014:70), kecerdasan

logis matematis berkataitan dengan dan mencakup kemampuan ilmiah. Seseorang

dengan kecerdasan ini suka bekerja dengan data mengorganisasi dan mengumpulkan,

menginterpretasikan dan menganalisis, meramalkan kemudian mnyimpulkan. Menurut

Ula dalam Nurzaelani (2014:19), karakteristik orang dengan kecerdasan logis

matematis terlihat antara lain memiliki kemampuan yang mempuni dalam

mengurutkan, meramalkan, berfikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis,

mencari keteraturan konseptual atau pola numerik dan bahkan biasanya, pandangan

hidupnya bersifat rasional. Orang yang memiliki kecerdasan ini bisa memikirkan dan

merangkai solusi dengan urutan yang logis.

Menurut Suhendri (2011:30) kecerdasan logis matematis merupakan gabungan

dari kemampuan logika dan kemampuan berhitung sehingga peserta didik bisa

menyelesaikan suatu permasalahan secara logis. Peserta didik yang mempunyai

kecerdasan logis matematis yang tinggi cenderung bisa memahami suatu permasalahan

dan menganalisa serta menyelesaikannya dengan benar dan tepat.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik mengambil judul

β€œHubungan Kecerdasan Logis Matematis dan Pembelajaran Daring dengan Hasil

Belajar Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jmbi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang terjadinya masalah yang telah dijelaskan, penelti

mengidentifikasikan masalah sebgai berikut:

1. Kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam menyelesaikan soal

matematika.

Page 22: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

4

2. Kemampuan dalam menyelesaikan soal matematika

3. Hasil belajar matematika masih rendah

4. Pembelajaran Daring yang belum memadai akan mempengaruhi proses

pembelajaran.

5. Kecerdasan logis yang kurang akan mempengaruhi proses pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, terdapat berbagai

masalah yang dihadapi. Maka penulis memberikan batasan masalah agar tidak terjadi

penyimpangan dalam memahami permasalahan dan terarahnya pembahasan

pembatasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII di sekolah MTsN 2 Kota Jambi.

2. Objek penelitian ini adalah Pembelajaran Daring(X1), kecerdasan logis matematis

(X2) dan hasil belajar siswa (Y).

3. Pembelajaran Daring yang diteliti hanya terbatas pada presepsi peserta didik

terhadap pelaksanaan pembelajaran daring. Instrumen pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini ialah angket.

4. Kecerdasan logis matematis yang diteliti hanya terbatas pada kecerdaasan yang

dimiliki oleh peserta didik, Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini ialah tes dengan materi Aritmatika Sosial

5. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar matematika yang dicapai peserta

didik dari hasil belajar. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini ialah tes dengan menggunakan materi Aritmatika Sosial.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dirumuskan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Berapa besar skor Kecerdasan Logis Matematis di MTsN 2 Kota Jambi?

2. Berapa besar skor Pembelajaran Daring di MTsN 2 Kota Jambi?

3. Berapa besar skor Hasil belajar Matematika siswa di MTsN 2 Kota Jambi?

4. Apakah terdapat Hubungan Kecerdasan Logis Matematis degan hasil belajar siswa

di MTsN 2 Kota Jambi?

5. Apakah terdapat Hubungan Pembelajaran Daring dengan hasil belajar siswa di

MTsN 2 Kota Jambi?

Page 23: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

5

6. Apakah terdapat Hubungan Kecerdasan Logis Matematis dengan Pembelajaran

Daring di MTsN 2 Kota Jambi?

7. Apakah terdapat Hubungan signifikan secara bersama-sama Kecerdasan Logis

Matematis dan Pembelajaran Daring dengan Hasil Belajar Siswa di MTsN 2 Kota

Jambi?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui skor Kecerdasan Logis Matematis di MTsN 2 Kota Jambi

2. Untuk mengetahui skor Pembelajaran Daring di MTsN 2 Kota Jambi

3. Untuk mengetahui skor Hasil belajar Matematika siswa di MTsN 2 Kota Jambi

4. Untuk mengetahui Hubungan Kecerdasan Logis Matematis degan hasil belajar

siswa di MTsN 2 Kota Jambi

5. Untuk mengetahui Hubungan Pembelajaran Daring dengan hasil belajar siswa di

MTsN 2 Kota Jambi

6. Untuk mengetahui Hubungan Kecerdasan Logis Matematis dengan Pembelajaran

Daring di MTsN 2 Kota Jambi

7. Untuk mengetahui Hubungan signifikan secara bersama-sama Kecerdasan Logis

Matematis dan Pembelajaran Daring dengan Hasil Belajar Siswa di MTsN 2 Kota

Jambi

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini bisa memberikan pengetahuan yang lebih

dalam tentang adanya hubungan siswa dalam kecerdasan Logis Matematis dan

Pembelajaran Daring yang dapat mempengaruhi hasil Belajar siswa

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring dan kecerdasan logis

matematis terhadap hasil belajar matematika sehingga termotivasi untuk

meningkatkannya.

b. Guru

Memberikan motivasi untuk meningkatkan kualitas pelajaran

matematika.

Page 24: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

6

c. Peneliti

Mengetahui hubungan kecerdasan logis matematis dan pembelajaran

daring dengan hasil belajar matematika siswa sehingga menjadi pengalaman

sebagai bekal menjadi guru matematika.

Page 25: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

7

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Kecerdasan Logis Matematis (X1)

a. Pengertian Kecerdasan Logis Matematis

Menurut Thomas dalam Kurniasih (2016:1) kecerdasan diartikan sebagai

kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan menurut Hasbullah Bakry

dalam Diyah (2016:12) logika adalah ilmu pengetahuan yang mengatur hukum-

hukum akal manusia hingga menyebabkan pikirannya bisa mencapai kebenaran. Jadi

kecerdasan logis matematis ialah kemampuan seseorang dalam berpikir secara

deduktif dan induktif, sesuai aturan logika, serta menyelesaikan masalah dengan

menggunakan kemampuan berpikir. Kecerdasan ini mempunyai dua unsur yaitu

matematis dan logis. Dua unsur tersebut dipadukan sehingga menjadi kecerdasan

logis matematis. Menurut Adiningsih (2008:5) kecerdasan logis matematis adalah

kecerdasan yang melibatkan kemampuan untuk menganalisis masalah secara logis,

menemukan pola dan rumus tertentu. Kecerdasan ini juga berkaitan dengan aktivitas

berpikir dan berpendapat, baik secara deduktif (penjabaran ilmiah dari khusus ke

umum) maupun induktif (penjabaran ilmiah dari umum ke khusus)

Menurut Gardner dalam Adiningsih (2008:6) kecerdasan logis

matematis mencakup tiga bidang yang saling berkaitan yaitu, ilmu pengetahuan

(sains), matematika, dan logika. Itulah sebabnya, kecerdasan logis matematis

tidak hanya berhubungan dengan bilangan tetapi juga pada huruf. Anak yang

memiliki kecerdasan logis matematis, selain senang mengolah bilangan juga

senang dengan permainan bahasa yang melibatkan konsep berpikir sebab-akibat

maupun pola-pola logika yang lain. Menurut Gagan Hartana dalam Masykur

dan Fathani (2007:153) kecerdasan logis matematis adalah kemampuan

menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kebutuhan matematika.

Menurut Linda dan Bruce Campbell dalam Masykur dan Fathani (2007:153)

kecerdasan logis matematis biasanya dihubungkan dengan otak yang

melibatkan beberapa komponen, yaitu ketajaman pola, pertimbangan induktif

deduktif, pemecahan masalah, berfikir logis serta perhitungan secara matematis.

Anak dengan kecerdasan logis matematis juga mampu mengelompokkan

Page 26: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

8

informasi yang ada pada masalah, mampu membandingkan informasi pada

masalah dengan pengetahuan yang dimiliki, mampu untuk mencari solusi suatu

permasalahan secara logis. Sedangkan menurut Setyawati (2018 :12)

kecerdasan logis matematis merupakan kemampuan mengklasifikasikan

informasi yang ada pada masalah,mampu membuat garis besar suatu peristiwa,

mampu membandingkan informasi pada masalah dengan pengetahuan yang

dimiliki dan mampu untuk mencari solusi suatu permasalahan secara logis

b. Ciri-Ciri Kecerdasan Logis Matematis

Menurut Masykur dan Fathani (2008:157) kecerdasan matematis ialah

kemampuan untuk menggunakan angka dengan benar dan penalaran dengan baik.

Ciri-ciri dari kecerdasan ini, adalah:

1) Suka menemukan penyelesaian suatu masalah

2) Bisa memikirkan dan menyusun solusi dengan urutan logis

3) Menyenangi aktivitas yang melibatkan urutan, angka, perkiraan, dan pengukuran

5) Bisa mengerti pola hubungan

6) Bisa melakukan proses berpikir induktif dan deduktif.

c. Sifat-Sifat Kecerdasan Logis Matematis

Menurut Gardner dalam B. Uno dan Kuadrat (2009:102) sifat-sifat

kecerdasan logis matematis adalah sebagai berikut:

1) Seseorang mampu mengetahui apa yang menjadi fungsi dan tujuan

keberadaannya terhadap lingkungan.

2) Mengetahui konsep yang bersifat waktu dan hubungan sebab akibat.

3) Menggunakan simbol abstrak untuk memperlihatkan secara nyata, baik objek

konkret maupun abstrak.

4) Menunjukkan kemampuan pemecahan masalah secara logis

5) Memahami pola dan hubungan

6) Menguji dan mengajukan hipotesis

Page 27: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

9

7) Menggunakan berbagai keterampilan matematis

8) Menyenangi operasi yang kompleks

9) Berpikir secara matematis

Jadi dapat disimpulkan bahwa kecerdasan logis matematis ialah

kemampuan mengelompokkan masalah matematika dengan menghubungkan

informasi pada sebuah masalah tersebut dan melakukan operasi hitung dengan

tepat berdasarkan logika matematika dan juga bisa menyimpulkan suatu

penyelesaian dengan sistematis dan logis.

2. Pembelajaran Daring (X2)

a. Pengertian Pembelajaran daring

Istilah daring ialah akronim dari β€œdalam jaringanβ€œ yaitu suatu kegiatan yang

dilakukan dengan sistem daring yang memanfaatkan internet. Menurut Bilfaqih &

Qomarudin (2015:1) β€œpembelajaran daring merupakan program pelaksanaan kelas

pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang luas dan

pasif”. Thorme dalam Kuntarto (2017 :102) β€œpembelajaran daring adalah

pembelajaran yang menggunakan kelas virtual, teknologi multimedia, streaming

video, CD ROM, email, pesan suara dan telepon konferensi”. Sementara itu

Rosenberg dalam Alimuddin, Tawany & Nadjib (2015 :338) menekankan bahwa

pembelajaran daring merujuk pada pemakaian teknologi internet untuk mengirimkan

serangkaian pemecahan masalah yang bisa meningkatkan keterampilan dan

pengetahuan.

Menurut Ghirardini dalam Kartika (2018 :27) β€œdaring memberikan metode

pembelajaran yang efektif, seperti berlatih dengan adanya menggabungkan

kolaborasi kegiatan dengan belajar mandiri, personalisasi pembelajaran berdasarkan

kebutuhan peserta didik dan menggunakan rancangan dan permainan”. Sementara

itu menurut Permendikbud No. 109/2013 pendidikan jarak jauh adalah proses

pembelajaan yang dilakukan secara jarak jauh berbagai media komunikasi.

Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

menghantarkan perubahan dan kemajuan terutama pada lembaga pendidikan.

Peranan dari teknologi informasi dan komunikasi pada lembaga pendidikan sangat

Page 28: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

10

penting dan bisa memberikan kemudahan kepada tenaga pengajar dan peserta didik

dalam proses pembelajaran. Pembelajaran daring ini dapat diselenggarakan dengan

cara masif dan dengan peserta didik yang tidak terbatas. Selain itu penggunaan

pembelajaran daring dapat diakses dimanapun dan kapanpun sehingga tidak adanya

batasan waktu dalam penggunaan materi pembelajaran. Terlebih pada saat ini

pandemi yang melanda indonesia, pembelajaran daring sangat membantu

terlaksananya proses pembelajaran.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring

merupakan pembelajaran yang memanfaatkan media teknologi dengan

menggunakan internet dimana dalam proses pembelajarannya tidak dilakukan

dengan bertatap muka, tetapi menggunakan media elektronik yang mampu

memudahkan peserta didik untuk belajar kapanpun dan dimanapun.

b. Karakteristik Pembelajaran Daring

Tung dalam Mustofa, Chodzirin, & Sayekti (2019 :154) menjelaskan

karakteristik dalam pembelajaran daring antara lain:

1) Materi ajar diperlihatkan dalam bentuk grafik, tes dan berbagai elemen

multimedia,

2) Komunikasi dilakukan secara bersama-sama dan tak bersama-sama

seperti video conferencing, atau discussion forums,

3) Digunakan untuk belajar pada saat dan tempat maya

4) Dapat digunakan berbagai elemen belajar untuk meningkatkan

komunikasi belajar,

5) Materi ajar mudah diperbaharui,

6) Meningkatkan interaksi antara peserta didik dan fasilitator,

7) Memungkinkan bentuk komunikasi belajar informal dan formal,

8) Dapat menggunakan sumber belajar yang luas di internet

Selain itu Rusma dalam Herayanti, Fuadunnazmi, & Habibi (2017

:211) mengatakan bahwa karaktersitik dalam pembelajaran daring antara lain:

1) Interactivity (interaktivitas)

2) Independency (kemandirian)

3) Accessibility (aksesibilitas)

Page 29: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

11

4) Enrichment (pengayaan).

Keberhasilan Pembelajaran daring tidak lepas juga dari peranan

tenaga pengajar, peseta didik serta akses internet yang baik.

Dari penejelasan tentang karakteristik/ciri dari pembelajaran daring

maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik/ciri pembelajaran daring ialah

dengan menggunakan media elektronik, pembelajaran yang dilaksanakan

menggunakan akses internet, pembelajaran dapat dilaksanakan kapanpun dan

dimanapun serta pembelajaran daring bersifat terbuka.

c. Manfaat Pembelajaran Daring

Bilfaqih dan Qomarudin (2105 :4) menjelaskan beberapa manfaat dari

pembelajaran daring sebagai beikut :

1) Meningkatkan mutu pendidikan dengan memanfaatkan multimedia secara

efektif dalam pembelajaran.

2) Meningkatkan keterjangkauan pendidikan yang bermutu melalui

penyelenggaraan pembelajaran dalam jaringan.

3) Menekan biaya penyelenggaraan pendidikan yang bermutu melalui

pemanfaatan sumber daya bersama.

Selain itu Manfaat pembelajaran daring menurut Bates dan Wulf dalam

Mustofa, Chodzirin, & Sayekti (2019 :163) terdiri atas 4 hal, yaitu:

1) Meningkatkan interaksi pembelajaran antara siswa dengan guru.

2) Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari kapan dan dimana

saja

3) Menjangkau siswa dalam cakupan yang luas

4) Mempermudah penyempurnaan materi pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa manfaat dari pembelajaran daring

diantaranya ialah adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang mampu

meningkatkan mutu pendidikan serta mampu meningkatkan proses

pembelajaran dengan meningkatkan interaksi, mempermudah proses

pembelajaran karena bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun selain itu

Page 30: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

12

mudahnya mengakses materi pembelajaran dan mampu menjangkau peserta

didik dengan cakupan yang luas.

d. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring

1) Kelebihan pembelajaran daring

Kelebihan pembelajaran daring menurut Hadisi dan Muna (2015 :130)

adalah:

a) Biaya, pembelajaran daring mampu mengurangi biaya pembelajaran.

Pendidikan dapat menghemat biaya karena tidak perlu mengeluarkan

dana untuk peralatan kelas seperti penyediaan papan tulis, proyektor

dan alat tulis.

b) Fleksibilitas waktu pembelajaran daring membuat peserta didik bisa

menyesuaikan waktu belajar, karena bisa mengakses pelajaran

kapanpun sesuai dengan waktu yang diperlukan.

c) Fleksibilitas tempat pembelajaran daring membuat peserta didik bisa

mengakses materi pelajaran dimana saja, selama terhubung dengan

jaringan Internet.

d) Fleksibilitas kecepatan pembelajaran pembelajaran daring bisa

disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing peserta didik.

e) Efektivitas pengajaran pembelajaran daring merupakan teknologi baru,

oleh karena itu pelajar dapat tertarik untuk mencobanya juga dirancang

dengan instructional design mutahir membuat peserta didik lebih

mengerti isi pelajaran.

f) Ketersediaan On-demand pembelajaran daring dapat sewaktu-waktu

diakses dari berbagai tempat yang terjangkau internet, maka dapat

dianggap sebagai β€œbuku saku” yang membantu menyelesaikan

pekerjaan atau tugas setiap saat.

Sedangka kelebihan pembelajaran daring menurut Hendri (2014

:24) diantaranya adalah:

a) Menghemat waktu proses mengajar

b) Mengurangi biaya perjalanan

c) Menghemat biaya pendidikan

d) Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas

Page 31: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

13

e) Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu

pengetahuan.

2) Kekurangan pembelajaran daring

Kekurangan pembelajaran daring menurut Hadisi dan Muna (2015

:131) antara lain:

a) Kurangnya interaksi antara tenaga pengajar dan peserta didik bahkan

antar-peserta didik itu sendiri yang mengakibatkan hambatan

terbentuknya kekeliruan dalam proses belajar-mengajar

b) Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada

pendidikan.

c) Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung

gagal.

d) Tidak semua tempat tersedia internet (mungkin hal ini berkaitan

dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).

Sedangkan kekurangan pembelajaran daring menurut Munir

dalam Sari (2015 :28) adalah:

a) Penggunaan pembelajaran daring sebagai pembelajaran jarak jauh,

membuat siswa dan guru terpisah secara fisik, demikian juga antara

siswa satu dengan lainnya, yang mengakibatkan tidak adanya interaksi

secara langsung antara pengajar dan siswa. Kurangnya interaksi ini

dikhawatirkan bisa menghambat pembentukan moral, sikap, nilai, atau

sosial dalam proses pembelajaran sehingga tidak dapat diaplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari.

b) Teknologi merupakan bagian penting dari pendidikan, namun jika

lebih terfokus pada aspek teknologinya dan bukan pada aspek

pendidikannya maka ada kecenderungan lebih memperhatikan aspek

teknis atau aspek komersial dan mengabaikan aspek pendidikan untuk

mengubah kemampuan sikap, akademik, perilaku, sosial atau

keterampilan peserta didik.

c) Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan dan pendidikan yang

lebih menekankan aspek pengetahuan atau psikomotor dan kurang

memperhatikan aspek afektif.

Page 32: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

14

d) Guru dituntut mengetahui dan menguasai strategi, metode atau teknik

pembelajaran berbasis TIK. Jika tidak menguasai, maka proses transfer

ilmu pengetahuan atau informasi jadi terhambat dan bahkan bisa

menggagalkan proses pembelajaran.

e) Proses pembelajaran melalui pembelajaran daring menggunakan

layanan internet yang menuntut siswa untuk belajar mandiri tanpa

menggantungkan diri pada guru. Jika siswa tidak mampu belajar

mandiri dan kecerdasn belajarnya rendah, maka ia akan sulit mencapai

tujuan pembelajaran.

Dari penjelasan di atas maka kelebihan dan kekurangan dari

pembelajaran daring yaitu mempermudah proses pembelajaran,

pembelajaran dapat dilakukan dimana saja, mudahnya mengakses materi,

melatih pembelajar lebih mandiri, serta pengumpulan tugas secara online.

Tetapi ada juga kekurangan dari pembelajaran daring yaitu tidak adanya

pengawasan sebab pembelajaran dilaksanakan secara face to face, jika

peserta didik tidak mampu belajar mandiri dan kecerdasan dalam

belajarnya rendah, maka ia akan sulit mencapai tujuan pembelajaran serta

kurangnya pemahaman terhadap materi, serta pengumpulan tugas yang

tidak sesuai jadwal yang telah di tentukan.

3. Analisis Hubungan Kecerdasan Logis Matematis (X1) dengan

Pembelajaran Daring (X2)

Pada masa pembelajaran daring, harus dilakukan penguatan pembelajaran

secara daring dan intellegence peserta didik sehingga kebutuhan pembelajaran tetap

tercapai dengan pemanfaatan teknologi informasi dengan koordinasi yang baik

antara tenaga didik, peserta didik, dan orang tua di rumah. (Darmalaksana, dkk.,

2020). Kecerdasan sangat diharapkan dapat menjaga kemampuan siswa dalam

menyelesaikan masalah persoalan pembelajaran dengan benar dan tepat bahkan

sangat diharapkan dengan pembelajaran daring ini kemampuan integellence siswa

meningkat dan tetap terjaga, terutama kecerdasan yang berkaitan dengan

matematika, yaitu kecerdasan logis matematis.

Page 33: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

15

4. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar atau achievement menurut Syaodih (2011:102) merupakan

pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial yang dimiliki seseorang. Lebih

spesifik Munawir (2006:23) mengungkapkan bahwa β€œhasil belajar diartikan

sebagai prestasi yang dapat dihasilkan oleh peserta didik dalam usaha

belajarnya.Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik

tujuan instruksional maupun tujuan kurikuler, menggunakan klasifikasi hasil

belajar yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni:ranah

efektif, ranah psikomotorik, dan ranah kognitif.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

suatu perubahan kemampuan yang dicapai setelah melakukan kegiatan belajar

yang dinyatakan dalam bentuk skor dan menjadi tolak ukur ketercapaian tujuan

pembelajaran yang meliputi ranah efektif, ranah psikomotorik, dan ranah

kognitif.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Kurniawan (2014:22) β€œfaktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah

faktor eksternal, internal, dan faktor pendekaran belajar”. Faktor internal terdiri

atas unsur rohani dan dan jasmani. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di

lingkungan diri yang meliputi lingkungan non sosial dan lingkungan sosial.

Faktor pendekatan belajar yang meliputi metode dan strategi yang digunakan

untuk melakukan kegiatan mempelajari materi pembelajaran.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik itu

sendiri. Yang meliputi faktor fisiologis atau faktor kesehatan dan cacat tubuh,

faktor psikologis atau faktor yang meliputi bakat,perhatian, minat, dan kesiapan.

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Yang

meliputi faktor sekolah, faktor keluarga, dan faktor masyarakat. Dari pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau

keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik setelah peserta didik tersebut

mengalami aktivitas belajar, dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-

Page 34: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

16

hari serta dapat diukur untuk mengetahui kecakapan maksimal peserta didik

dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan selama proses

belajar mengajar berlangsung melalui suatu tes yang disusun dengan terencana.

Tes belajar matematika dalam penelitian ini dengan menggunakan tes pada materi

Aritmatika Sosial.

5. Analisis Hubungan Kecerdasan Logis Matematis (X1) dengan Hasil

Belajar Siswa (Y)

Kecerdasan logis matematika adalah kecerdasan dalam penggunaan

bilangan atau angka, hubungan sebab akibat, dan pemecahan masalah. Kecedasan

logis matematika adalah salah satu faktor dari dalam diri peserta didik yang

mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Kecerdasan logika matematika peserta

didik ialah kemampuan menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan

logika dan angka secara terstruktur dalam suatu permasalahan matematika. Peserta

didik yang memiliki kecerdasan ini dapat mengikuti pembelajaran dalam klasikal.

Peserta didik dengan kecerdasan logika matematika yang tinggi memperlihatkan

minat yang besar terhadap kegiatan eksplorasi. Mereka sering bertanya tentang

berbagai fenomena yang dilihatnya, menuntut penjelasan logis dari setiap

pertanyaan dan juga suka mengelompokkan benda serta senang berhitung. Oleh

karena itu, kecerdasan logis matematika peserta didik akan menunjang hasil belajar

matematika peserta didik tersebut. Pernyataan tersebut mempunyai arti bahwa

kecerdasan logis matematika berperan penting dalam menentukan tingkat

keberhasilan peserta didik.

Peserta didik dengan kecerdasan logis matematika tinggi dan sedang

cenderung mempunyai kemampuan menghitung yang relatif cepat atau sedang,

mereka lebih mudah memahami serta menemukan solusi dari suatu permasalahan

matematika secara logika. Apabila terdapat hal yang belum dipahami, peserta didik

cenderung berusaha mencari jawaban atas hal yang kurang dipahaminya sehingga

peserta didik dengan kecerdasan logis matematika yang tinggi dan sedang lebih

mudah memahami suatu konsep dalam mata pelajaran matematika dibandingkan

dengan peserta didik yang memiliki kecerdasan logika matematika rendah.

Akibatnya, peserta didik dengan kecerdasan logis matematika tinggi akan

menghasilkan prestasi belajar matematika sama baiknya dengan siswa dengan

Page 35: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

17

kecerdasan logika matematika sedang dan lebih baik dari peserta didik dengan

kecerdasan logika matematika rendah. Berdasarkan uraian tersebut, dimungkinkan

adanya hubungan kecerdaan logis matematika dengan hasil belajar.

6. Analisis Hubungan Pembelajaran Daring (X2) dan Hasil Belajar Siswa (Y)

Pembelajaran Daring adalah suatu pembelajaran yang memanfaatkan

teknologi dengan menggunakan akses internet dimana dalam proses

pembelajarannya tidak dilakukan dengan bertatap muka langsung tetapi

menggunakan media elektronik yang mampu memudahkan peserta didik untuk

belajar kapanpun dan dimanapun.

Setiap peserta didik pasti mempunyai keinginan memperoleh hasil belajar

yang baik. Dalam hal ini Pembelajaran daring merupakan salah satu faktor eksternal

yang menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran. Disamping itu

pembelajaran daringg sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran Daring berhubungan dengan hasil belajar matematika. Dengan

Pembelajaran daring yang terkontrol dan koneksi internet yang baik akan dengan

mudah dalam keberlangsungan proses pembelajaran matematika dan mampu

mengoptimalkan hasil belajar matematika. Berdasarkan uraian di atas,

dimungkinkan adanya hubungan Pembelajaran daring dengan hasil belajar

matematika.

7. Analisis Hubungan Kecerdasan Logis Matematis (X1) dan Pembelajaran

Daring (X2) dengan Hasil Belajar (Y)

Keberhasilan belajar disekolah biasanya ditentukan dengan proses

pembelajaran yang terlaksana dengan baik, dan sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang sudah di rancang. Terlebih pada saat wabah covid-19 yang

menyerang dunia,termasuk indonesia. Proses pembelajaran tidak bisa dilakukan

secara langsung dan diganti dengan pembelajaran daring. Berhasil baik atau

tidaknya belajar, bergantung dari bermacammacam faktor. Salah satu faktor

eksternal adalah pembelajaran daring. Pembelajaran darng adalah proses

pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan internet sebagai penunjang

pembelajaran yang dilaksanakan.

Page 36: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

18

Disamping itu, keberhasilan pembelajaran di sekolaha biasanya

diperlihatkan dari prestasi yang membanggakan. Berhasil baik atau tidaknya

belajar, bergantung dari salah satu faktor yang berasal dari dalam individu adalah

kecerdasan atau intelegensi. Kecerdasan atau intelegensi adalah salah satu faktor

psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar. Kecerdasan

merupakan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik untuk melihat suatu

masalah, lalu menyelesaikan masalah tersebut atau membuat sesuatu yang bisa

berguna bagi orang lain. Kecerdasan tersebut sangat perlu dimiliki seluruh peserta

didik dalam pembelajaran matematika karena faktor tersebut bermanfaat untuk

menunjang proses dan pencapaian prestasi belajar matematika peserta didik.

Berdasarkan uraian tersebut, dimungkinkan bahwa hasil belajar matematika siswa

dapat dipengaruhi oleh pembelajaran daring dan kecerdasan logis matematis.

Page 37: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

19

B. Studi Relavan

Hasil penelitian sebelumnya adalah hasil penelitian yang menjelaskan hal yang telah dilakukan peneliti lain. Kemudian

dibandingkan oleh temuan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan.

Tabel 2.1 penelitian yang relevan

No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Suhendri

(2011)

Hubungan Kecerdasan

Logis Matematis dan

Kemandirian Belajar

dengan Hasil Belajar

Matematika

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Yang

menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK

di wilayah Kecamatan Jagakarsa Kotamadya Jakarta Selatan

pada semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011. Hasil yang

didapat dalam penelitian ini yaitu: Terdapat pengaruh positif

yang signifikan kecerdasan matematis -logis terhadap hasil

belajar matematika

Di penelitian ini penulis menggunakan

metode kuantitatif, dan di penelitian ini

menggunakan desain Survei sama

seperti penelitian peneliti.

Perbedaan dalam penelitian ini

adalah jenjang pendidikannya,

dalam penelitian ini peneliti

menggunakan sampel dari

kelas X SMK, sedangkan

dalam penelitian yang akan

diteliti peneliti, akan

menggunakan sampel kelas

VII MTSN. Dan juga variabel

X nya berbeda, dimana peneliti

menggunakan variabel

pembelajaran daring.

2. Afifaisal

(2016)

Hubungan media

pembelajaran dan

kecerdasan logis

matematis dengan hasil

belajar matematika

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran

model dengan kecerdasan logis matematis mampu meningkatkan

hasil belajar matematika siswa. berpengaruh sebesar 90,1%

Persamaan dalam penelitian ini adalah

sama-sama menggunakan tekhnik

random sampling. Dan variabel X2 dan

Y nya sama-sama kecerdasan logis

matematis dan hasil belajar.

Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian penulis

adalah terletak dari

variabelnya, dimana X1 nya

dalam penelitian ini

Page 38: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

20

menggunakan variabel media

pembelajaran.

3. Andi Lesmana

(2019)

Hubungan kecerdasan

logis matematis dan

komunikasi

interpersonal dengan

hasil belajar

matematika SMP

schoolof universe

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terdapat hubungan positif

antara kecerdasan logis-matematis terhadap hasil belajar

matematika, dimana semakin tinggi kecerdasan logis matematis

pesrta didik, maka akan semakin tinggi pula hasil belajar

matematika. Variabel bebas X1 memiliki pengaruh kontribusi

sebesar 45,2% terhadap variabelY,kemudian terdapat hubungan

positif antara komunikasi interpersonal dengan hasil belajar

matematika memiliki pengaruh kontribusi sebesar 33,2%

terhadap variabel Y, dan terdapat hubungan positif antara

kecerdasan logis-matematis dan komunikasi interpersonal

dengan hasil belajar matematika yang menunjukkan bahwa

57,5% Hasil Belajar Matematika dapat dipengaruhi secara

bersama-sama oleh variabel Kecerdasan Logis Matematis dan

Komunikasi Interpersonal.

Persamaan dalam penelitian ini adalah

sama-sama menggunakan pendekatan

Kuantitatif dengan metode survei. Dan

juga kesamaan dalam peelitian ini

adalah menggunakan variabel

kecerdasan logis matematis dan hasil

belajar.

Perbedaan dalam penelitian ini

adalah variabelnya, dimana X2

nya menggunakan komunikasi

interpersonal

Page 39: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

21

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan latar belakang dan definisi konseptual di atas maka salah

satu yang dapat mempengaruhi hasil Belajar peserta didik adalah Kecerdasan

logis Matematis dan Pembelajaran daring. Hasil Belajar akan terlihat melalui

apa yang diperoleh peserta didik setelah melalui proses pembelajaran. Jadi

dapat dikatakan hasil belajar secara tidak langsung seperti Kecerdasan Logis

matematis dan Penerapan pembelajarran daring juga berpengaruh dalam

belajar. Agar aspek-aspek tersebut dapat terpenuhi, maka perlunya kecerdasan

logis matematis dan Pembelajaran daring yang terkontrol. Berdasarkan teori

datas, maka dapat digambarkan kerangka berfikir konseptual penelitian sebagai

berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Siswa Proses Pembelajaran

Perubahan Hasil

Belajar

Penerapan

Pembelajaran daring

Kecerdasan Logis

Matematis

Page 40: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

22

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2016:64). Penelitian ini menggunakan dua

macam hipotesis, yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis

penelitian adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan dalam suatu penelitian,

sedangkan hipotesis statistik adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan

untuk menguji hipotesis penelitian.

Berikut Hipotesis Penelitiannya :

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan kecerdasan logis

matematis dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII MtSN 2

Kota Jambi.

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan pembelajaran daring

dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII MtSN 2 Kota Jambi.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan kecerdasan logis

matematis dengan pembelajaran daring kelas VII MtSN 2 Kota Jambi.

4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan Kecerdasan Logis

Matematis dan Pembelajaran Daring dengan hasil belajar siswa kelas

VII MtSN 2 Kota Jambi.

Page 41: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat dimana peneliti melaksanakan

penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Adapun tempat

yang diambil oleh penelitian sebagai tempat penelitian adalah di MtSN 2

Kota Jambi, yang beralamatkan di Jl. Adityawarman, RT 18, Kel. Thehok,

Kec. Jambi Selatan, Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas

VII.

Gambar 3.1 Peta Tempat Penelitian

2. Waktu Penelitian

Dalam proses penelitian ini, peneliti membutuhkan waktu selama 1

bulan untuk menelitian. Waktu pelaksanaan penelitian yaitu dari tanggal 15

Maret 2021 sampai dengan tanggal 22 April 2021.

B. Pendekatan Dan Desain Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan tenik

korelasi. Menurut Winarno Surakhmad (1982:141),metode survey pada

Page 42: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

24

umumnya adalah cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam

waktu (jangka waktu) yang bersamaan. Informasi yang diperoleh dari penelitian

survey dapat dikumpulkan dari seluruh populasi dan dapat pula hanya sebagain

saja dari populasi.

Metode survey yang akan digunakan untuk memperoleh data

kecerdasan logis matematis dan pembelajaran daring dengan hasil belajar

matematika, kemudian menganalisis untuk menghubungkan antara kecerdasan

logis matematis dan pembelajaran daring dengan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas diduga terdapat Terdapat hubungan kecerdasan logis

matematis dan pembelajaran daring dengan hasil belajar matematika siswa

kelas VII MtSN 2 Kota Jambi.

Berdasarkan tujuan dan hipotesis penelitian, maka penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dan desain yang digunakan adalah non experimen

(penelitian survey).

Dengan paradigma penelitiannya sebagai berikut:

r1

r3 R

r2

Gambar 3.2 Desain Penelitian

Keterangan:

X1 : Kecerdasan Logis Matematis

X2 : Pembelajaran Daring

Y : Hasil Belajar

r1 : Kecerdasan Logis Matematis berpengaruh terhadap Hasil Belajar Siswa

r2 : Pemelajaran Daring berpengaruh terhadap Hasil Belajar Siswa

X1

Y

X2

Page 43: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

25

r3 : Kecerdasan Logis Matematis berpengaruh terhadap Pembelajaran Daring

R : Bersama-sama (Simultan) Kecerdasan Logis Matematis dan pembelajaran

daring dengan Hasil Belajar Siswa

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah daerah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan setelah dipelajari maka ditarik kesimpulan

(Sugiyono, 2016:80).

Populasi adalah subjek atau objek yang berada pada suatu wilayah

dan memenuhi syarat-syarat tertentu berhubungan dengan masalah

penelitian (Riduwan, 2016:8).

Populasi target adalah siswa MTSN 2 Kota Jambi. Populasi

terjangkau adalah siswa kelas VII tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 319

siswa. Distribusi siswa kelas VII berdasarkan lokal belajar adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Peserta Didik Kelas VII MTSN 2 Kota Jambi

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. VII A 15 17 32

2. VII B 16 16 32

3. VII C 17 15 32

4. VII D 12 20 32

5. VII E 20 12 32

6. VII F 14 18 32

7. VII G 12 20 32

8. VII H 15 17 32

9. VII I 20 12 32

Page 44: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

26

10. VII J 13 18 31

Jumlah 154 165 319

Sumber: Wakil Kurikulum MTSN 2 Kota Jambi

2. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki populasi tersebut (Sugiyono, 2016:81). Pada penelitian ini, teknik

pengambilan sampel dalam penelitian adalah dengan menggunakan teknik

Simple Random Sampling. Pengambilan dilakukan dengan cara acak

(pengundian). Simple random sampling dimaksud yaitu β€œSimple

(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan tingkatan yang dalam populasi itu. Cara

demikian dilakukan bila anggota populasi dinyatakan homogen” Sugiyono

(2016:82).

Penetapan siswa menjadi sampel dengan cara mencatat nama siswa

di seluruh kelas VII dalam satu daftar. Selanjutnya nama-nama siswa

tersebut diambil nomor urutnya dan ditulis pada gulungan kertas kecil

(undian). Kemudian dimasukkan ke dalam sebuah wadah, selanjutnya satu

demi satu peneliti mengambil gulungan tersebut hingga jumlah yang

ditentukan.

Pengambilan sampel menggunakan rumus Taro Yamnae sebagai

berikut:

𝑛 =𝑁

𝑁. 𝑑2 + 1

Keterangan:

𝑛 = Jumlah Sampel

𝑁 = Jumlah Populasi

𝑑2 = Presisi yang ditentukan

Page 45: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

27

Dalam penelitian ini diketahui populasi 319 peserta didik sebagai

populasi terjangkau. Penelitian jumlah sampel dapat dirumuskan sebagai

berikut:

𝑁 = 319

d = 0,1

𝑛 =𝑁

𝑁. 𝑑2 + 1

𝑛 =319

319. (0,1)2 + 1

𝑛 =319

319. (0,01) + 1

𝑛 =319

3,19 + 1

𝑛 =319

4,19

𝑛 = 76,133

Jumlah sampel dengan menggunakan rumus Taro Yamnae adalah

sebanyak 76 siswa dari 319 siswa kelas VII.Sebab teknik pengambilan

sampel adalah random, maka setiap anggota populasi mempunyai peluang

sama untuk dipilh menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2016:91).

Agar setiap kelas sampel mempunyai kesempatan yang sama maka

digunakan rumus sebagai berikut:

𝑛𝑖 =𝑁𝑖

𝑁× 𝑛 (Riduwan , 2016: 29)

Dimana:

𝑛𝑖 = Jumlah sampel menurut stratum

𝑛 = Jumlah sampel seluruhnya

𝑁𝑖 = Jumlah populasi menurut stratum

Sehingga tiap-tiap kelas diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

Page 46: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

28

Tabel 3.2 Jumlah Sampel masing-masing Kelas

No Kelas Populasi Sampel

1. VII A 32

319Γ— 76 = 7,62

8

2. VII B 32

319Γ— 76 = 7,62

8

3. VII C 32

319Γ— 76 = 7,62

8

4. VII D 32

319Γ— 76 = 7,62

8

5. VII E 32

319Γ— 76 = 7,62 8

6. VII F 32

319Γ— 76 = 7,62

8

7. VII G 32

319Γ— 76 = 7,62

8

8. VII H 32

319Γ— 76 = 7,62

8

9. VII I 32

319Γ— 76 = 7,62

8

10. VII J 31

319Γ— 76 = 7,38

8

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mengukur variabel dalam suatu penelitian (Sugiyono. 2013:102).

Instrumen dalam penelitian ini adalah angket pada pembelajaran daring dan

tes pada kecerdasan logis matematis serta hasil belajar.

1. Kecerdasan Logis Matematis (X1)

a . Definisi Konseptual

Kecerdasan logis matematis adalah kemampuan

mengelompokkan masalah matematika dengan menghubungkan

informasi pada sebuah masalah tersebut dan melakukan operasi hitung

Page 47: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

29

dengan cepat berdasarkan logika matematika serta dapat

menyimpulkan suatu penyelesaian dengan sistematis dan logis dengan

memberikan gambaran tentang berbagai kemampuan, pola pikir, dari

orang-orang yang memiliki kecerdasan logika-matematika.

b. Definisi Operasional

Menurut Linda dan Bruce Campbell (dalam Masykur dan

Fathani, 2007:153) kecerdasan logis matematis biasanya dikaitkan

dengan otak yang melibatkan beberapa komponen, yaitu ketajaman

pola-pola serta hubungan-hubungan, perimbangan induktif dedukif,

pemecahan masalah, berfikir logis, dan perhitungan secara

sistematis. Indikator kecerdasan logis matematis dalam penelitian

ini adalah mampu mengklasifikasikan informasi yang ada pada

masalah,mampu membuat garis besar suatu peristiwa, mampu

membandingkan informasi pada masalah dengan pengetahuan yang

dimiliki dan mampu untuk mencari solusi suatu permasalahan secara

logis

c. Kisi-kisi Instrumen

Peneliti memperoleh data kecerdasan logis matematis dalam

penelitian ini dibantu dengan instrumen penelitian yaitu tes. Tes

yang digunakan adalah tes yang berhubungan dengan materi

Aritmatika Sosial. Tes dikembangkan dari beberapa indikator,

sedangkan indikator dikembangkan menjadi beberapa butir item

yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Kecerdasan Logis Matematis

No Indikator Kecerdasan

Logis Matematis

Penjelasan

Indikator

Indikator Kompetensi

1. Mampu

mengklasifikasikan atau

mengelompokkan

Pesertadidik

memahami informasi

Menyelesaikan masalah

data apa yang diketahui

Page 48: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

30

informasi yang ada pada

masalah

yang ada pada suatu

permasalahan

dan tidak diketahui dalam

soal tersebut.

Menentukan pertanyaan

yang tepat untuk

menyelesaikan data

tersebut

2. Mampu membandingkan

informasi pada masalah

dengan pengetahuan yang

dimiliki.

Peserta didik mampu

memodelkan

permasalahan yang

ada ke dalam bentuk

perhitungan

matematis dengan

tepat

Menyatakan data yang diketahui

kedalam kalimat matematis

3. Mampu untuk mencari

solusi suatu permasalahan

secara logis

Siswa mampu

menentukan jawaban

dari permasalahan

berdasarkan halhal

yang diketahui dari

soal

Menentukan konsep sehingga

terdapat solusi

4. Mampu membuat

kesimpulan (garis besar

suatu peristiwa)

Peserta didik mampu

menyimpulkan suatu

keadaan dan

melakukan penalaran

untuk membuat

kesimpulan.

Menarik kesimpulan (menjawab

permasalahan sesuai solusi yang

diperoleh)

d. Kalibrasi Instrumen

1) Validitas

Validitas soal ditentukan dengan menggunakan rumus

korelasi product moment dengan mengkorelasikan jumlah skor butir

dengan skor total.

π‘Ÿπ‘₯𝑦 =𝑛. (βˆ‘ π‘‹π‘Œ) βˆ’ (βˆ‘ 𝑋). (βˆ‘ π‘Œ)

√{𝑛. βˆ‘ 𝑋2 βˆ’ (βˆ‘ 𝑋) 2}. {𝑛. βˆ‘ π‘Œ2 βˆ’ (βˆ‘ π‘Œ)2}

Page 49: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

31

Keterangan :

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = Angka Indeks Korelasi β€œr” Product Moment.

𝑛 =Number Of Cases

βˆ‘ π‘‹π‘Œ = Jumlah hasil Perkalian antara skor X danskor Y

βˆ‘ 𝑋 = Jumlah seluruh Skor X

βˆ‘ π‘Œ = Jumlah seluruh skor Y

Jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti butir soal Valid

Jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti butir soal Tidak Valid

2) Reabilitas

Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil

suatu pengukuran dapat dipercaya (Djaali, 2000: 81).

Untuk Realibilitas Instrumen digunakan rumus:

π‘Ÿ11 = (π‘˜

π‘˜βˆ’1)(1 βˆ’

βˆ‘π‘ π‘–2

𝑠𝑑2 )

Keterangan :

π‘Ÿ11 = Koefisien realibilitas angket

π‘˜ = cacah butir

𝑠𝑖2= Varians skor butir

𝑠𝑑2= Varians skor total

Keputusan dengan membandingkan π‘Ÿ11 dengan π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

Kaidah keputusan : Jika π‘Ÿ11 β‰₯ π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti Realibel.

Jika π‘Ÿ11 < π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti Tidak Realibel.

Page 50: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

32

3) Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara peserta didik yang pandai (menguasai materi)

dengan peserta didik yang kurang pandai (kurang/tidak menguasai

materi).

𝐷𝑃 = 𝑋𝐾𝐴 βˆ’ 𝑋𝐾𝐡

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ 

Keterangan :

DP = Daya Pembeda

XKA = Rata-rata kelompok atas

XKB = Rata-rata kelompok bawah

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = Skor maksimum

Menurut Zainal arifin (2009: 133) Kriteria daya pembeda soal sebagai

berikut :

0,40 π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘  = Sangat Baik

0,30 βˆ’ 0,39 = Baik

0,20 βˆ’ 0,29 = Cukup

0,19 π‘˜π‘’π‘π‘Žπ‘€π‘Žβ„Ž = Kurang baik

4) Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu

soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan

indeks.

a) Menghitung rata-rata skor untuk setiap butir soal

π‘…π‘Žπ‘‘π‘Ž βˆ’ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž =π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘’π‘ π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘Ž π‘‘π‘–π‘‘π‘–π‘˜ 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑠𝑝 π‘ π‘œπ‘Žπ‘™

π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘’π‘ π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘Ž π‘‘π‘–π‘‘π‘–π‘‘π‘˜

Page 51: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

33

b) Menghitung Tingkat kesukaran

π‘‡π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘ π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘˜π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› = π‘…π‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š π‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Žπ‘ π‘ π‘œπ‘Žπ‘™

Menurut Zainal Arifin (2009: 135) kriteria tingkat kesukaran adalah

sebagai berikut :

0,00 βˆ’ 0,30 = Sukar

0,31 βˆ’ 0,70 = Sedang

0,71 βˆ’ 1,00 = Mudah

2. Pembelajaran Daring (X2)

a. Definisi Konseptual

Pembelajaran daring merupakan suatu pembelajaran yang

mengandalkan teknologi dengan menggunakan internet dimana dalam

proses pembelajarannya tidak dilakukan dengan tatap muka tetapi

menggunakan media elektronik yang mampu memudahkan peserta didik

untuk belajar kapanpun dan dimanapun.

b. Definisi Operasional

Menurut Ghirardini dalam Kartika (2018 :27) β€œdaring

memberikan metode pembelajaran yang efektif, seperti berlatih

dengan adanya menggabungkan kolaborasi kegiatan dengan belajar

mandiri, personalisasi pembelajaran berdasarkan kebutuhan peserta

didik dan menggunakan rancangan dan permainan”.

Pembelajaran daring dalam penelitian ini meliputi beberapa

indikator yaitu Guru, Siswa dan Akses Internet. Melalui indikator

inilah dikembangkan menjadi item-item yang dibuat dalam bentuk

pernyataan. Sebelum angket digunakan untuk memperoleh data, maka

angket terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa yang tidak terpilih

sebagai sampel. Uji coba angket dilakukan di Sekolah Madrasah

Page 52: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

34

Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi. Data yang diperoleh dari uji coba

angket dianalisis untuk mendapatkan validtas dan realibilitas

indtrumen. Angket yang digunakan hanya angket yang valid dan

variabel. Untuk uji coba instrument ini peneliti mengedarkan angket

penelitian kepada siswa dalam jam pembelajaran ketika uji coba.

c. Kisi-kisi Instrumen

Peneliti mendapatkan data pembelajaran daring dalam

penelitian ini dibantu dengan instrumen penelitian yaitu angket.

Angket dikembangkan dari beberapa indikator, sedangkan indikator

dikembangkan menjadi beberapa butir item yang dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pembelajaran Daring

Aspek (Dimensi)

No Pernyataan

Jumlah

(+) (-)

Respon guru terhadap

pendapat dan pertanyaan

siswa

1,2 4 3

Penjelasan yang diberikan

guru

8 14 2

Materi yang diberikan guru 18 5 2

Tugas yang diberikan guru 6 11 2

Kesan siswa melaksanakan

pembelajaran daring

7 16 2

Page 53: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

35

Pemahaman siswa terhadap

mater yang diajar

9 12 2

Akses Internet 3 10,13 3

Biaya pelaksanaan

pembelajaran Daring

17 15 2

Pernyataan yang akan peneliti ajukan baik positif maupun negatif

berbentuk Skala Likert. Menurut Sugiyono (2016:142) bahwa tipe

pernyataan dalam angket dapat terbuka dan tertutup dan bentuknya dapat

menggunakan kalimat positif dna negative. Setiap angket diberikan lima

alternatif jawaban seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.5 Penetapan Skor Jawaban Angket

Pernyatan

Sikap

Sangat

Setuju (SS)

Setuju (S) Ragu-Ragu

(RR)

Tidak

Setuju (TS)

Sangat

Tidak

Setuju

(STS)

Pernyataan

Positif (+)

5 4 3 2 1

Pernyataan

negetif (-)

1 2 3 4 5

Page 54: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

36

d. Kalibrasi Instrumen

1) Validasi Angket

Langkah-langkah uji validasi :

a) Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas

adalah Korelasi Product Moment:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 =𝑛. (βˆ‘ π‘‹π‘Œ) βˆ’ (βˆ‘ 𝑋). (βˆ‘ π‘Œ)

√{𝑛. βˆ‘ 𝑋2 βˆ’ (βˆ‘ 𝑋)2}.{𝑛. βˆ‘ π‘Œ2 βˆ’ (βˆ‘ π‘Œ)2}

b) Menghitung harga π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”

π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” =π‘Ÿβˆšπ‘› βˆ’ 2

√1 βˆ’ π‘Ÿ2

c) Mencari π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ apabila diketahui signifikansi untuk ∝=

0,05 dan derajat kebebasan (π‘‘π‘˜ = 𝑛 βˆ’ 2) dengan kaidah

keputusan:

Jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti item pernyataan Valid

Jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti item pernyataan Tidak Valid

(Riduwan, 2016:228).

2) Reabilitas Angket

Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti

sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Djaali,

2000: 81).

Untuk Realibilitas Instrumen digunakan rumus:

π‘Ÿ11 = (π‘˜

π‘˜βˆ’1)(1 βˆ’

βˆ‘π‘ π‘–2

𝑠𝑑2 )

Keterangan :

π‘Ÿ11 = Koefisien realibilitas angket

π‘˜ = cacah butir

Page 55: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

37

𝑠𝑖2= Varians skor butir

𝑠𝑑2= Varians skor total

Keputusan dengan membandingkan π‘Ÿ11 dengan π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

Kaidah keputusan : Jika π‘Ÿ11 β‰₯ π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti Realibel.

Jika π‘Ÿ11 < π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti Tidak Realibel.

3. Hasil belajar (Y)

a. Definisi Konseptual

Hasil belajar adalah suatu perubahan kemampuan yang diperoleh

setelah melakukan kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk skor

dan menjadi tolak ukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang meliputi

ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik

b. Definisi Operasional

Hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang

dimiliki oleh peserta didik setelah peserta didik tersebut mengalami

aktivitas belajar. Indikator hasil belajar dalam penelitian ini adalah

kompetensi dasar yang ada pada materi Aritmatika Sosial.

c. Kisi-kisi Instrumen

Peneliti mendapatkan data hasil belajar dalam penelitian ini

dibantu dengan instrumen penelitian yaitu tes. Tes yang digunakan

adalah tes yang berhubungan dengan materi Aritmatik Sosial. Tes

dikembangkan dari beberapa indikator, sedangkan indikator

dikembangkan menjadi beberapa butir item yang dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

Page 56: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

38

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar

d. Kalibrasi Instrumen

1) Validitas

Validitas soal ditentukan dengan menggunakan rumus

korelasi product moment dengan mengkorelasikan jumlah skor butir

dengan skor total.

No Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Hasil belajar (Ranah Kognitif)

1. KI-3. Memahami

pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmuu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

3.1 Mengenal dan menganalisis

berbagai situasi terkait Aritmatika Sosial (penjualan,

pembelian, potongan, keuntungan,kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto

dan tara)

1. Dapat menunjukkan, Siswa dapat

menunjukan hal yang diketahui dan hal yang ditanakan dalam soal.

2. Dapat menggunakan secara tepat, siswa mampu menggunakan formula secara tepat.

3. Dapat menghubungkan dan dapat menyimpulkan, siswa dapat menghubungkan hal yang diketahui

dengan formula kemudan siswa dapat menyimpulkan

2. KI-4. Mengolah, meguji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan, merangkai,

mengurai, memodifikasi, dan membuat)dan ranah

abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang /

teori

4.1 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan Aritmatika

sosial (penjualan, pembelian, potongan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, neto,

dan tara)

Page 57: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

39

π‘Ÿπ‘₯𝑦 =𝑛. (βˆ‘ π‘‹π‘Œ) βˆ’ (βˆ‘ 𝑋). (βˆ‘ π‘Œ)

√{𝑛. βˆ‘ 𝑋2 βˆ’ (βˆ‘ 𝑋) 2}. {𝑛. βˆ‘ π‘Œ2 βˆ’ (βˆ‘ π‘Œ)2}

Keterangan :

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = Angka Indeks Korelasi β€œr” Product Moment.

𝑛 =Number Of Cases

βˆ‘ π‘‹π‘Œ = Jumlah hasil Perkalian antara skor X danskor Y

βˆ‘ 𝑋 = Jumlah seluruh Skor X

βˆ‘ π‘Œ = Jumlah seluruh skor Y

2) Reabilitas

Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauhmana hasil

suatu pengukuran dapat dipercaya (Djaali, 2000: 81).

Untuk Realibilitas Instrumen digunakan rumus:

π‘Ÿ11 = (π‘˜

π‘˜βˆ’1)(1 βˆ’

βˆ‘π‘ π‘–2

𝑠𝑑2 )

Keterangan :

π‘Ÿ11 = Koefisien realibilitas angket

π‘˜ = cacah butir

𝑠𝑖2= Varians skor butir

𝑠𝑑2= Varians skor total

Keputusan dengan membandingkan π‘Ÿ11 dengan π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

Kaidah keputusan : Jika π‘Ÿ11 β‰₯ π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti Realibel.

Jika π‘Ÿ11 < π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti Tidak Realibel.

Page 58: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

40

3) Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara peserta didik yang pandai (menguasai materi)

dengan peserta didik yang kurang pandai (kurang/tidak menguasai

materi).

𝐷𝑃 = 𝑋𝐾𝐴 βˆ’ 𝑋𝐾𝐡

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ 

Keterangan :

DP = Daya Pembeda

XKA = Rata-rata kelompok atas

XKB = Rata-rata kelompok bawah

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = Skor maksimum

Menurut Zainal arifin (2009: 133) Kriteria daya pembeda soal sebagai

berikut :

0,40 π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘  = Sangat Baik

0,30 βˆ’ 0,39 = Baik

0,20 βˆ’ 0,29 = Cukup

0,19 π‘˜π‘’π‘π‘Žπ‘€π‘Žβ„Ž = Kurang baik

4) Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu

soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan

indeks.

a) Menghitung rata-rata skor untuk setiap butir soal

π‘…π‘Žπ‘‘π‘Ž βˆ’ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž =π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘’π‘ π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘Ž π‘‘π‘–π‘‘π‘–π‘˜ 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑠𝑝 π‘ π‘œπ‘Žπ‘™

π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘’π‘ π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘Ž π‘‘π‘–π‘‘π‘–π‘‘π‘˜

Page 59: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

41

b) Menghitung Tingkat kesukaran

π‘‡π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘ π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘˜π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› = π‘…π‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š π‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Žπ‘ π‘ π‘œπ‘Žπ‘™

Menurut Zainal Arifin (2009: 135) kriteria tingkat kesukaran adalah

sebagai berikut :

0,00 βˆ’ 0,30 = Sukar

0,31 βˆ’ 0,70 = Sedang

0,71 βˆ’ 1,00 = Mudah

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses menyusun dan mencari secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi dan catatan

lapangan dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, melakukan

sintesa ,menjabarkan ke dalam unit-unit, menyusun ke dalam pola, memilih

mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga bisa dengan mudah dipahami oleh orang lain maupun diri sendiri,

Sugiyono (2014: 243). Untuk menjawab kepalsuan dan kebenaran hipotesis dan

menjawab rumusan yang telah diajukan maka dilakukan analisis data. Namun

sebelum analisis data dilakukan, maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji

prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah itu baru data

dianalisis dengan menggunakan rumus teknik regresi ganda. Rumus ini

dimaksudkan untuk mencari ada tidaknya hubungan kecerdasan logis

matematis dan Pembelajaran Daring dengan hasi belajar siswa . Sebelum data

dianalisis untuk uji hipotesis, ada beberapa persyaratan untuk analisis data yaitu

uji normalitas dan uji homogenitas.

Page 60: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

42

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk melihat apakah sampel tersebut

berdistribusi normal atau tidak, uji yang digunakan adalah Uji Liliefors

karena sampel dalam penelitian ini adalah sampel kecil.

Langkah-langkah perhitungannya :

1) Menentukan skor besar dan skor kecil

2) Menghitung rata-rata nila skor sampel secara keseluruhan

menggunakan rata-rata tunggal.

3) Menghitung Standar Deviasi nilai skor sampel menggunakan

rata-rata tunggal.

4) Tentukan Nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus :

𝑍𝑖 =𝑋1βˆ’Γ

𝑠

Ket : Zi = Skor Baku

Xi = Skor Data

Ý = Mean

S = Simpangan Baku/Standar Deviasi (SD)

5) Menentukan Zi dengan mengkonsultasikannya ketabel Z

6) Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi,

berdasarkan tabel Zi sebutkan dengan F(Zi).

7) Selanjutnya hitung proporsi jika Z1, Z2, Z3,... Zn yang lebih kecil

atau sama dengan Z1.Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi) maka :

𝑆(𝑍𝑖)=π΅π‘Žπ‘›π‘¦π‘Žπ‘˜π‘›π‘¦π‘Ž 𝑍1,𝑍2,𝑍3,…𝑍𝑛

𝑛

Page 61: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

43

8) Hitung selisih Nilai (F(Zi)-S(Zi), kemudian tentukan harga

mutlaknya.

9) Ambil Nilai Terbesar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut, nilai ini dinamakan Lo.

10) Memberikan interpretasi Lo dengan membandingkan Lt.Lt harga

yang diambil dari tabel harga kritis uji liliefors, dengan signifikan

5%

11) Mengambil kesiimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yan telah

didapat. Apabila Lo< Lt maka sampel berdistribusi Normal, Supardi

(2017:131)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk meliahat apakah kedua kelompok

sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang

penulis gunakan adalah Uji Barlet dengan menggunakan tabel f (Riduwan,

2014, hlm. 184).

Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut :

1) Masukkan angka-angka statistik untuk menguji homogenitas

pada tabel Uji Barlet.

2) Menghitung varians dengan rumus

𝑆2 =𝑛1𝑆1

2)+(𝑛2𝑆22 )+𝑛1𝑆3

2 )+β‹―

(𝑛1)+(𝑛2)+(𝑛3)

3) Menghitung log 𝑆2

4) Menghitung nilai 𝐡 = (π‘™π‘œπ‘”π‘†2)Ξ£(𝑛𝑖 βˆ’ 1)

5) Menghitung nilai 𝑋2 β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = (log 10)[𝐡 βˆ’ Ξ£(𝑑𝑏)π‘™π‘œπ‘”π‘†π‘–2]

Page 62: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

44

6) Bandingkan 𝑋2 β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” dengan nilai 𝑋2π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ untuk 𝛼 = 0,05 dan

derajat kebebasan (𝑑𝑏) = π‘˜ βˆ’ 1, dengan kriteria pengujian sebagai

berikut :

Jika 𝑋2β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ 𝑋2π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ tidak homogen.

Jika 𝑋2β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < 𝑋2 π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ homogen.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Regresi Linear

1) Uji Regresi Linear Sederhana

Persamaan regresi dirumuskan Ý = π‘Ž + 𝑏𝑋

Dimana :

Ý= (Dibaca Y topi) Subjek variabel terikat yang diproyeksikan

𝑋= Variabel bebas mempunyai nilai tertentu untuk diprediksi

π‘Ž= nilai konstanta harga Y jika X=0

𝑏= nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai

peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y (Riduwan, 2012 :148)

𝑏 = π‘›Ξ£π‘‹π‘Œ βˆ’ Σ𝑋. Ξ£π‘Œ

𝑛Σ𝑋2(𝑋)2

π‘Ž = Ξ£π‘Œ βˆ’ 𝑏. Σ𝑋

𝑛

Langkah-langkah menjawab regresi sederhana :

1) Membuat π»π‘Ž dan 𝐻0 dalam bentuk kalimat

2) Membuat π»π‘Ž dan 𝐻0 dalam bentuk statistik

3) Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik

4) Masukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus :

Page 63: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

45

𝑏 = π‘›Ξ£π‘‹π‘Œ βˆ’ Σ𝑋. Ξ£π‘Œ

𝑛Σ𝑋2(𝑋)2

π‘Ž = Ξ£π‘Œ βˆ’ 𝑏. Σ𝑋

𝑛

5) Menentukan jumlah kuadrat regresi

𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔(π‘Ž) =(Ξ£π‘Œ) 2

𝑛

6) Menentukan Jumlah kuadrat regresi

𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔(𝑏 Ξ™ a) = 𝑏 (Ξ£π‘‹π‘Œ βˆ’Ξ£π‘‹. Ξ£π‘Œ

𝑛)

7) Menghitung jumlah kuadrat residu

π½πΎπ‘Ÿπ‘’π‘  = Ξ£π‘Œ2 βˆ’ π½πΎπ‘Ÿπ‘’π‘”(𝑏 Ξ™ π‘Ž) βˆ’ π½πΎπ‘Ÿπ‘’π‘” (π‘Ž)

8) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi

π‘…π½πΎπ‘Ÿπ‘’π‘”(π‘Ž) = π½πΎπ‘Ÿπ‘’π‘”(π‘Ž)

9) Menghitung rat-rata jumlah kuadrat regresi

π‘…π½πΎπ‘Ÿπ‘’π‘”(𝑏 Ξ™ π‘Ž) = π½πΎπ‘Ÿπ‘’π‘”(𝑏 Ξ™ π‘Ž)

10) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu

π‘…π½πΎπ‘Ÿπ‘’π‘  =π½πΎπ‘Ÿπ‘’π‘ 

𝑛 βˆ’ 2

11) Menguji signifikansi

π‘“β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” =π‘…π½πΎπ‘Ÿπ‘’π‘”(𝑏 Ξ™ π‘Ž)

π‘…π½πΎπ‘Ÿπ‘’π‘ 

Kaidah penujian signifikansi :

Jika π‘“β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > π‘“π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™, maka tolak π»π‘Ž artinya signifikan dan

Jika π‘“β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < π‘“π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , maka terima 𝐻0 artinya tidak signifikan.

Page 64: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

46

Dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,01 π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘’ 𝛼 = 0,05. Carilah nilai

π‘“π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ menggunakan tabel f dengan rumus

π‘“π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 𝑓(1βˆ’π›Ό)(π‘‘π‘˜ π‘Ÿπ‘’π‘”)(π‘π‘Ž),(π‘‘π‘˜ π‘Ÿπ‘’π‘ )

2) Uji Regresi Linear Ganda

1) Menentukan persamaan Regresi linear ganda Y atas X1 dan X2

2) Uji signifikansi Persamaan Regresi ganda Y atas X1 dan X2

a. Menghitung jumlah kuadrat (JK) beberapa sumber varians

𝐽𝐾(𝑇) = Σ𝑦2

𝐽𝐾(𝑅𝑒𝑔) = 𝑏1Ξ£π‘₯1𝑦 + 𝑏2Ξ£π‘₯2𝑦

𝐽𝐾(𝑅𝑒𝑠) = 𝐽𝐾(𝑇) βˆ’ 𝐽𝐾(𝑅𝑒𝑔)

b. Menentukan derajat bebas (db) beberapa sumber varians

𝑑𝑏(𝑇) = 𝑛 βˆ’ 1

𝑑𝑏 (𝑅𝑒𝑔) = π‘˜ = 2

𝑑𝑏 (𝑅𝑒𝑠) = 𝑛 βˆ’ π‘˜ βˆ’ 1

c. Menghitung Rata-rata jumlah kuadrat (RJK)

𝑅𝐽𝐾(𝑅𝑒𝑔) =𝐽𝐾(𝑅𝑒𝑔)

𝑑𝑏(𝑅𝑒𝑔)

𝑅𝐽𝐾 (π‘†π‘–π‘ π‘Ž) =𝐽𝐾(𝑅𝑒𝑠)

𝑑𝑏(𝑅𝑒𝑠)

d. Menentukan πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”

πΉβ„Žπ‘–π‘‘(𝑅𝑒𝑔) =𝑅𝐽𝐾(𝑅𝑒𝑔)

𝑅𝐽𝐾(π‘†π‘–π‘ π‘Ž)

3) Uji Analisis Jalur

Page 65: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

47

1) Menentukan Matriks Korelasi

2) Menentukan koefisien jalur

π‘Ÿ12 = 𝑃21

π‘Ÿ1𝑦 = 𝑃𝑦1 + 𝑃𝑦2. π‘Ÿ12

π‘Ÿ2𝑦 = 𝑃𝑦1π‘Ÿ12 + 𝑃𝑦2

3) Uji Signifikansi Koefisien Jalur

𝑠𝑏𝑖 = √(1 βˆ’ 𝑃𝑖𝑗

2)

(𝑛 βˆ’ π‘˜ βˆ’ 1), π‘˜ = π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž

𝑒𝑗𝑖 βˆ’ 𝑑𝑖 =𝑃𝑖𝑗

𝑠𝑏𝑖=

𝑃21βˆšπ‘› βˆ’ π‘˜ βˆ’ 1

√1 βˆ’ 𝑃212

F. Hipotesis Statistik

Hipotesis dalam statistik merupakan pernyataan statistik tentang

parameter populasi (Sugiyono, 2014 :98).

Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah

1. Ha: π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (Ξ±=5%), (Ha) diterima

H0: π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (Ξ±=5%), (H0) ditolak

2. Ha: π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (Ξ±=5%), (Ha) diterima

H0: π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (Ξ±=5%), (H0) ditolak

3. Ha: π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (Ξ±=5%), (Ha) diterima

H0: π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (Ξ±=5%), (H0) ditolak

4. Ha: πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (Ξ±=5%), (Ha) diterima

H0: πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (Ξ±=5%), (H0) ditolak

Page 66: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

48

G. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian ini di susun sebagai acuan dalam melakukan langkah-langkah dalam penelitian. Dengan adanya jadwal

penelitian, diharapkan akan mempermudah peneliti dalam mempersiapkan langkah-langkah penelitian.

Tabel 3.7 Jadwal Penelitian

No Kegiatan penelitian September

2020

Oktober

2020

November

2020

Desember

2020

Januari

2121

Februari

2021

Maret

2021

April

2021

Mei

2021

Juni

2021

1. Pengajuan Judul Γ—

2. Pembuatan Proposal Γ—

3. Bimbingan proposal Γ— Γ—

4. Seminar Ptoposal Γ—

5. Perbaikan Proposal Γ—

6. Pengesahan Judul

dan Riset

Γ—

7. Penelitian di

Lapangan

Γ— Γ—

8. Pengolahan Data Γ—

9. Penulisan Skripsi Γ— Γ—

10 Bimbingan Skripsi Γ— Γ—

11 Ujian Skripsi Γ—

Page 67: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMAHASAN

A. Deskripsi Data

Pembelajaran Matematika di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Jambi

berlangsung selama 3 jam pelajaran, yang terbagi menjadi dua kali pertemuan dalam

seminggu. Kelas penelitian yaitu kelas VII yang terdiri dari 10 kelas (lokal A-J). Sampel

penelitian terdiri dari 76 siswa yang merupakan wakil dari masing-masing kelas

penelitian.

Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa angket(kuesioner) dan tes uraian.

Angket digunakan untuk memperoleh skor Pembelajaran Daring (X2) dan tes uraian

digunakan untuk memperoleh skor Kecerdasan Logis Matematis (X1) dan Hasil Belajar

Siswa (Y).

Tes Uraian yang digunakan dalam pengumpulan data Kecerdsan Logis

Matematis (X1) terlebih dahulu diuji kepada 30 siswa yang bukan menjadi sampel, yang

akhirnya nanti kan diberikan kepada ke 76 siswa yang merupakan sampel perwakilan

dari 10 kelas tadi. Soal yang diuji cobakan sebanyak 5 soal uraian mengenai Aritmatika

Sosial. Hal ini dilakukam untuk mengetahui Validitas, Realibilitas, Daya Pembeda dan

Tingkat Kesukaran agar menjadi instrument yang baik dalam penelitian. Hal yang

diperoleh dari analisis 5 soal Aritmatika Sosial adalah sebagai berikut :

1) Validitas

Hasil Uji Validitas pada uji coba yang melibatkan 30 siswa kelas VII MtSN 2

Kota Jambi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Hasil Analisis Uji Validitas

Butir Soal rhitung rtabel Valiiditas Keterangan

1 0,857 0,361 Valid Dipakai

2 0,768 0,361 Valid Dipakai

3 0,868 0,361 Valid Dipakai

4 0,890 0,361 Valid Dipakai

5 0,803 0,361 Valid Dipakai

Page 68: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

50

Berdasarkan Analisis Data menggunakan Excel Pada Tabel 4.1 menujukkan

bahwa semua butir soal valid. Analisis Validitas dapat dilihat pada Lampiraan 4.

2) Realibilitas

Dari hasil uji coba yang melibatkan 30 siswa kelas VII MtSN 2 Kota Jambi.

Sesuai hasil pekerjaan siswa maka dihitung tingkat Realibilitas, hasil yang diperloleh

dari uji coba adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2

Hasil Analisis Uji Realibilitas

Alpha Cronbach Keterangan

0,888 Reliabel

Menurut Pallant dalam Supardi (2017: 160) Realibilitas yang cukup tinggi

apabila melebihi 0,6. Hasil Analisis Uji Realibilitas Kecerdasan Logis Matematis

yang diperoleh adalah 0,888 dengan interpretasi tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

instrumen tes uraian yang dirancang dikatakan β€œRealibel” sehingga berdasarkan

analisis tersebut maka tidak ada revisi pada Instrument Tes Uraian menurut Uji

Realibilitas. Analisi perhitungan Realibilitas dapat dilihat pada lampiran 5.

3) Daya Pembeda

Butir-butir soal pada instrumen tes uraian yang dirancang dapat dikatakan baik

apabila butir-butir tes uraian tersebut memiliki daya beda paling kecil 0,20. Hal

tersebut menunjukkan bahwa butir-butir soal memiliki daya pembeda minimal

cukup namun soal tersebut perlu perbaikan. Hasil Analisis daya beda instrument tes

berbentuk uraian yang diperoleh dari hasil pekerjaan 30 siswa pada uji coba ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Hasil Analisi Uji Daya Pembeda

Butir Soal Daya Beda Kriteria

1 0,45 Sangat Baik

2 0,62 Sangat Baik

3 0,62 Sangat Baik

4 0,65 Sangat Baik

Page 69: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

51

5 0,40 Sangat Baik

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa semua soal mampu membedakan siswa yang

memiliki kecerdasan logis yang tinggi dan rendah. Analisis perhitungan daya beda

dapat dilihat pada lampiran 6.

4) Tingkat Kesukaran

Butir-butir soal dapat dikatakan baik apabila butir-butirtes tersebut memiliki

tingkat kesukaran pada interval 0,31-0,70. Hal tersebut daapat menunjukkan bahwa

butir-butir soal tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah. Berikut hasil Analisis

Tingkat Kesukaran yang diperoleh dari hasil pekerjaan siswa pada tahap uji coba ini

:

Tabel 4.4

Hasil Analisis Uji Tingkat Kesukaran

Butir Soal Tingkat Kesukaran Kriteria

1 0,7 Sedang

2 0,3 Sukar

3 0,7 Sedang

4 0,3 Sukar

5 0,7 Sedang

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 5 butir soal yang dirancang, terdapat 2 butir

soal yang berada pada interpretasi sukar, 3 butir soal berada pada interpretasi sedang.

Analisis dapat perhitungan dapat dilihat pada lampiran 7.

Dari hasil analisi Validitas, Realibilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran

peneliti menyimpulkan bahwa semua soal digunakan untuk melihat Kecerdasan

Logis Matematis Siswa, hal tersebut dapat dilihat di lampiran 14. Soal tersebut

kemudian diberikan kepada 76 siswa kelas VII MtSN 2 Kota Jambi yang menjadi

subjek Penelitian. Waktu yang digunakan dalam menggunakan tes ini adalah 2 Γ— 25

Menit dan dilakukan secara online via whatsapp.

Kemudian Angket yang digunakan dalam pengumpulan data Pembelajaran

Daring(X2) terlebih dahulu diuji kepada 30 siswa yang bukan menjadi sampel,

sebelumnya akhirnya nanti kan diberikan kepada ke 76 siswa yang merupakan sampel

Page 70: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

52

perwakilan dari 10 kelas tadi. Hal ini dilakukam untuk mengetahui Validitas dan

Realibilitas agar menjadi instrument yang baik dalam penelitian.

Peneliti menggunakan perhitungan validitas dengan rumus korelasi Product

Moment , dengan ketentuan jika π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ dengan taraf signifikansi untuk ∝=

0,05 dengan uji satu pihak, maka didapat 14 item pernyataan Angket Pembelajaran

Daring yang valid dari 18 item pernyataan yang diuji cobakan. Dari 14 item pernyataan

itu adalah nomor 4,5,6,7,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18. Sedangkan item pernyataan

yang tidak valid yaitu nomor 1,2,3,8. Untuk proses perhitungannya dapat dilihat pada

lampiran 11. Dari 14 item pernyataan, kemudian dialakukan Uji Realibilitas Angket

dengan menggunakan Rumus Alpha, dengan ketentuan π‘Ÿ11 β‰₯ π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ dengan taraf

signifikansi 5% sehingga diperoleh Koefisien Realibilitas sebesr 0,796, proses

perhitungan dapat dilihat pada lampiran 12. Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa

angket yang digunakan sudah Valid dan Realibel. Item pernyataan yang Valid juga

memenuhi aspek setiap variabel yang diukur, hal ini dapat dilihat pada lampiran 13,

sehingga 14 item pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai item untuk Kuesioner

(Angket) penelitian.

Pembelajaran Daring (X2) diberi skor pada setiap alternative jawaban.

Pernyataan antara lain : Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju =

2, Sangat Tidak Setuju = 1. Sebelum perhitungan Uji Validitas dan Realibilitas dapat

dipahami bahwa skor yang diperoleh untuk skor minimumnya adalah 1 Γ— 18 = 18 dan

skor maksimumnya adalah 5 Γ— 18 = 90, seangkan sesudah dilakukan Uji Validitas dan

Realiblitas skor yang diperoleh unttuk minimumnya adalah 1 Γ— 14 = 14 dan skor

maksimumnya adalah 5 Γ— 14 = 70.

Selanjutnya Tes Uraian yang digunakan dalam pengumpulan data Hasil Belajar

(Y) terlebih dahulu diuji kepada 30 siswa yang bukan menjadi sampel, yang akhirnya

nanti kan diberikan kepada ke 76 siswa yang merupakan sampel perwakilan dari 10

kelas tadi. Soal yang diuji cobakan sebanyak 5 soal uraian mengenai Aritmatika Sosial.

Hal ini dilakukam untuk mengetahui Validitas, Realibilitas, Daya Pembeda dan Tingkat

Kesukaran agar menjadi instrument yang baik dalam penelitian. Hal yang diperoleh

dari analisis 5 soal Aritmatika Sosial adalah sebagai berikut :

a) Validitas

Hasil Uji Validitas pada uji coba yang melibatkan 30 siswa kelas VII MtSN

2 Kota Jambi adalah sebagai berikut :

Page 71: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

53

Tabel 4.5

Hasil Analisis Uji Validitas

Butir Soal rhitung rtabel Valiiditas Keterangan

1 0,725 0,361 Valid Dipakai

2 0,829 0,361 Valid Dipakai

3 0,908 0,361 Valid Dipakai

4 0,830 0,361 Valid Dipakai

5 0,875 0,361 Valid Dipakai

Berdasarkan Analisis Data Pada Tabel 4.5 menujukkan bahwa semua butir

soal valid. Analisis Validitas dapat dilihat pada Lampiran 17.

b) Realibilitas

Dari hasil uji coba yang melibatkan 30 siswa kelas VII MtSN 2 Kota Jambi.

Sesuai hasil pekerjaan siswa maka dihitung tingkat Realibilitas, hasil yang diperloleh

dari uji coba adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6

Hasil Analisis Uji Realibilitas

Alpha Cronbach Keterangan

0,886 Reliabel

Menurut Pallant dalam Supardi (2017: 160) Realibilitas yang cukup tinggi

apabila melebihi 0,6. Hasil Analisis Uji Realibilitas Kecerdasan Logis Matematis

yang diperoleh adalah 0,886 dengan interpretasi tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

instrumen tes uraian yang dirancang dikatakan β€œRealibel” sehingga berdasarkan

analisis tersebut maka tidak ada revisi pada Instrument Tes Uraian menurut Uji

Realibilitas. Analisi perhitungan Realibilitas dapat dilihat pada lampiran 18.

c) Daya Pembeda

Butir-butir soal pada instrumen tes uraian yang dirancang dapat dikatakan baik

apabila butir-butir tes uraian tersebut memiliki daya beda paling kecil 0,20. Hal

tersebut menunjukkan bahwa butir-butir soal memiliki daya pembeda minimal

cukup namun soal tersebut perlu perbaikan. Hasil Analisis daya beda instrument tes

Page 72: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

54

berbentuk uraian yang diperoleh dari hasil pekerjaan 30 siswa pada uji coba ini

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7

Hasil Analisi Uji Daya Pembeda

Butir Soal Daya Beda Kriteria

1 0,27 Cukup

2 0,35 Baik

3 0,52 Sangat Baik

4 0,57 Sangat Baik

5 0,6 Sangat Baik

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa semua soal mampu membedakan siswa yang

memiliki hasil belajar yang tinggi dan rendah. Analisis perhitungan daya beda dapat

dilihat pada lampiran 19.

d) Tingkat Kesukaran

Butir-butir soal dapat dikatakan baik apabila butir-butirtes tersebut memiliki

tingkat kesukaran pada interval 0,31-0,70. Hal tersebut daapat menunjukkan bahwa

butir-butir soal tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah. Berikut hasil Analisis

Tingkat Kesukaran yang diperoleh dari hasil pekerjaan siswa pada tahap uji coba ini

:

Tabel 4.8

Hasil Analisis Uji Tingkat Kesukaran

Butir Soal Tingkat Kesukaran Kriteria

1 0,76 Mudah

2 0,78 Mudah

3 0,70 Sedang

4 0,63 Sedang

5 0,30 Sukar

Page 73: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

55

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 5 butir soal yang dirancang, terdapat 1 butir

soal yang berada pada interpretasi sukar, 2 butir soal berada pada interpretasi sedang

dan 2 butir soal berada pada interpretasi mudah. Analisis dapat perhitungan dapat

dilihat pada lampiran 20.

Dari hasil analisi Validitas, Realibilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran

peneliti menyimpulkan bahwa semua soal digunakan untuk melihat Hasil Belajar

Siswa, hal tersebut dapat dilihat pada lampiran 21. Soal tersebut kemudian diberikan

kepada 76 siswa kelas VII MtSN 2 Kota Jambi yang menjadi subjek Penelitian.

Waktu yang digunakan dalam menggunakan tes ini adalah 2 Γ— 25 Menit dan

dilakukan secara online via whatsapp.

Selanjutnya Angket Pembelajaran Daring(X2), Tes Kecerdasan Logis

Matematis (X1) dan Tes Hasil Belajar (Y) di berikan kepada sampel yang

sesungguhnya, skor dari ke-3 variabel tersebut dapat dilihat pada lampiran 22,23 dan

24.

Pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan pada pada tanggal 29 Maret 2021.

Kegiatan ini dilakukam dalam 3 sesi, dimana sesi pertama siswa mengerjakan

Angket Pembelajaran Daring, sesi kedua siswa mengerjakan Tes Kecerdasan Logis

Matematis, dan sesi ketiga siswa mengerjakan Tes Hasil Belajar. Dokumentasi

terdapat pada lampiran 28.

Kegiatan Analisis Data awal yaitu : Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji

Hipotesis

Tabel 4.9

Skor Kecerdasan Logis Matematis (X1), Pembelajaran Daring (X2), dan Hasil

Belajar (Y)

No Nama Kelas Skor

Kecerdasan

Logis

Matematis

Skor

Pembelajaran

Daring

Skor

Hasil

Belajar

1 2 3 4 5 6

1. MAR VII A 22 56 19

2. AL VII A 27 38 21

3. YP VII A 24 35 20

Page 74: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

56

4. AN VII A 23 55 26

5. ES VII A 20 50 25

6. AC VII A 19 19 19

7. AY VII A 15 38 19

8. AFR VII A 23 51 22

9. HF VII B 21 53 22

10. CP VII B 26 55 21

11. ARM VII B 23 54 14

12. JS VII B 22 54 12

13 AV VII B 20 55 20

14. KA VII B 19 51 23

15. FY VII B 20 44 22

16. AN VII B 26 60 13

17. DAK VII C 21 55 25

18. DAH VII C 13 46 15

19. HZA VII C 30 39 25

20. HD VII C 20 43 25

21. AMS VII C 27 50 25

22. CHC VII C 27 54 19

23. KDAN VII C 15 42 20

24. ILP VII C 25 53 19

25. JS VII D 20 50 21

26. AAP VII D 18 49 18

27. ATA VII D 20 54 18

28. RRR VII D 31 48 20

29. IR VII D 28 42 20

30. F VII D 28 48 19

31. YZ VII D 27 48 16

32. R VII D 26 37 13

33. SZ VII E 20 42 20

34. AR VII E 16 48 15

Page 75: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

57

35. NK VII E 15 52 17

36. CP VII E 13 44 17

37. FW VII E 15 45 14

38. ZA VII E 16 41 16

39. PA VII E 30 44 17

40. DS VII E 15 41 12

41. YP VII F 15 43 20

42. C VII F 24 43 12

43. MA VII F 25 55 20

44. AZA VII F 16 48 19

45. SR VII F 27 43 23

46. FA VII F 21 53 13

47. AY VII F 22 47 21

48. EZ VII F 24 45 13

49. AL VII G 14 44 10

50. AC VII G 13 41 12

51. NR VII G 14 38 16

52. JZ VII G 23 48 20

53. MJA VII G 20 52 16

54. AL VII G 22 41 15

55. AFR VII G 19 47 22

56. OK VII G 14 51 17

57. CS VII H 12 50 11

58. N VII H 17 48 15

59. VS VII H 14 47 13

60. SD VII H 15 44 11

61. MD VII H 21 48 15

62. MIP VII H 21 56 11

63. NA VII H 18 53 10

64. T VII H 12 52 13

65. R VII I 18 48 19

Page 76: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

58

66. NP VII I 24 45 11

67. QS VII I 21 48 13

68. SK VII I 14 52 15

69. NL VII I 17 44 15

70. MH VII I 17 41 11

71. MR VII I 22 44 16

72. MF VII I 23 40 15

73. SZ VII J 15 46 17

74. AM VII J 15 44 14

75. FW VII J 18 37 18

76. AA VII J 21 46 13

Data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan dan mengetahui signifikansi

hubungan antara Kecerdasan Logis Matematis (X1) dan Pembelajaran Daring (X2) dengan

Hasil Belajar Siswa (Y) khususnya kelas VII Tahun Ajaran 2020/2021 Madrasah Tsanawiyah

Negeri 2 Kota Jambi.

Tabel 4.10

Tabel Hasil Belajar Siswa (Y)

No Nama

Responden Kelas

No Item Pertanyaan Skor

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 MAR VII A 4 3 4 3 5 19

2 AL VII A 3 4 5 4 5 21

3 YP VII A 4 4 5 6 1 20

4 AN VII A 2 6 5 6 7 26

5 ES VII A 4 5 5 4 7 25

6 AC VII A 2 2 5 4 6 19

7 AY VII A 3 2 4 5 5 19

8 AFR VII A 3 4 3 4 8 22

9 HF VII B 4 3 4 5 6 22

10 CP VII B 4 4 5 4 4 21

11 ARM VII B 0 3 4 1 6 14

12 JS VII B 0 2 4 4 2 12

13 AV VII B 4 2 1 6 7 20

Page 77: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

59

14 KA VII B 3 3 6 5 6 23

15 FY VII B 3 4 5 4 6 22

16 AN VII B 0 2 5 0 6 13

17 DAK VII C 3 4 5 6 7 25

18 DAH VII C 4 2 5 4 0 15

19 HZA VII C 4 4 5 5 7 25

20 HD VII C 4 3 5 5 8 25

21 AMS VII C 4 4 6 5 6 25

22 CHC VII C 4 3 1 5 6 19

23 KDAN VII C 3 2 6 3 6 20

24 ILP VII C 4 4 3 2 6 19

25 JS VII D 3 3 3 5 7 21

26 AAP VII D 3 3 3 5 4 18

27 ATA VII D 3 3 4 3 5 18

28 RRR VII D 3 2 4 6 5 20

29 IR VII D 3 4 4 6 3 20

30 S VII D 4 4 2 5 4 19

31 YZ VII D 1 4 5 5 1 16

32 R VII D 4 3 1 1 4 13

33 SZ VII E 2 2 2 6 8 20

34 AR VII E 3 1 2 1 8 15

35 NK VII E 1 0 6 6 4 17

36 CP VII E 1 0 5 5 6 17

37 FW VII E 3 4 0 6 1 14

38 ZA VII E 4 2 1 3 6 16

39 PA VII E 2 3 1 3 8 17

40 DS VII E 4 0 4 1 3 12

41 YP VII F 1 3 6 6 4 20

42 C VII F 4 2 1 0 5 12

43 MA VII F 2 5 5 1 7 20

44 AZA VII F 3 4 6 2 4 19

45 SR VII F 6 7 5 4 1 23

46 FA VII F 3 3 3 3 1 13

47 AY VII F 6 6 1 6 2 21

48 EZ VII F 4 0 4 2 3 13

49 AL VII G 2 2 5 1 0 10

50 AC VII G 3 4 1 3 1 12

51 NR VII G 1 1 3 6 5 16

52 JZ VII G 3 3 5 1 8 20

53 MJA VII G 4 4 2 0 6 16

54 AL VII G 2 2 6 3 2 15

55 AFR VII G 3 1 6 4 8 22

Page 78: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

60

56 OK VII G 4 4 4 1 4 17

57 CS VII H 2 1 1 4 3 11

58 N VII H 3 4 3 2 3 15

59 VS VII H 3 1 5 0 4 13

60 SD VII H 4 2 1 3 1 11

61 MD VII H 2 1 2 2 8 15

62 MIP VII H 4 2 3 1 1 11

63 NA VII H 1 3 4 2 0 10

64 T VII H 2 1 5 3 2 13

65 R VII I 3 4 3 5 4 19

66 NP VII I 1 1 1 3 5 11

67 QS VII I 0 3 5 3 2 13

68 SK VII I 2 1 2 2 8 15

69 NL VII I 3 2 3 3 4 15

70 MH VII I 1 3 5 1 1 11

71 MR VII I 3 1 2 2 8 16

72 MF VII I 4 2 3 4 2 15

73 SZ VII J 3 1 6 2 5 17

74 AM VII J 2 1 5 5 1 14

75 FW VII J 3 1 5 2 7 18

76 AA VII J 4 2 1 3 3 13

Mean dipergunakan untuk mencari nilai rata-rata skor total keseluruhan jawaban yang

diberikan oleh responden, yang tersusun dalam distribusi data.

Median merupakan suatu harga yang membagi luas histogram frekuensi menjadi bagian

yang sama besar. Median digunakan untuk mencari nilai tengah dari skor total keseluruhan

jawaban yang diberikan responden, yang tersususn dalam distrubsi data.

Modus merupakan nilai yang sering muncul atau nilai yang frekuensinya banyak dalam

distribusi data. Modus digunakan untuk mencari jawaban yang sering muncul atau nilai yang

frekuensinya paling banyak dari responden dalam mengisi Angket tentang Pembelajaran

Daring,Tes Kecerdasan Logis Matematis, dan Hasil Belajar.

Standar Deviasi atau simpangan baku merupakan salah satu teknik statistik yang

digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok. Standar deviasi merupakan nilai

statistik yang biasa digunakan untuk menentukan agaimana sebaran data dalam sampel, serta

berupa berapa dekat titik data individu ke Mean atau rata-rata nilai sampel.

Page 79: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

61

1. Skor Kecerdasan Logis Matematis

a. Sebaran Data

12 12 13 13 13 14 14 14 14 14

15 15 15 15 15 15 15 15 15 16

16 16 17 17 17 18 18 18 18 19

19 19 20 20 20 20 20 20 20 20

21 21 21 21 21 21 21 22 22 22

22 22 23 23 23 23 23 24 24 24

24 25 25 26 26 26 27 27 27 27

27 28 28 30 30 31

b. Mencari Skor Tertinggi dan Terendah

Skor Tertinggi = 31

Skor Terendah = 12

c. Mencari Nilai Rentangan (R)

𝑅 = 𝐻 βˆ’ 𝐿 + 1

= 31 βˆ’ 12 + 1 = 19

d. Mencari banyaknya kelas (K)

𝐾 = 1 + 3,33 log 𝑛

= 1 + 3,33 log (76)

= 1 + 3,33(1,8808159)

= 1 + 6,263

= 7,263 β‰ˆ 8 (π·π‘–π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘˜π‘Žπ‘›)

e. Mencari nilai panjang kelas (I)

𝐼 =𝑅

𝐾

𝐼 =20

8

𝐼 = 2,5 β‰ˆ 3 (π·π‘–π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘˜π‘Žπ‘›)

Page 80: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

62

f. Menentukan Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Kecerdasan Logis Matematis

Interval 𝒇 π‘Ώπ’Š π‘Ώπ’Šβ€² π‘Ώπ’Š

β€²πŸ π’‡π‘Ώπ’Šβ€² π’‡π‘Ώπ’Š

β€²πŸ π‘ΏπŸ π’‡π’Œπ’ƒ π’‡π’Œπ’‚

32-34 0 33 3 9 0 0 34,5 76 0

31,5

29-31 3 30 2 4 6 12 76 3

28,5

26-28 10 27 1 1 10 10 73 13

25,5

23-25 11 24 0 0 0 0 63 24

22,5

20-22 20 21 -1 1 -20 20 52 44

19,5

17-19 10 18 -2 4 -20 40 32 54

16,5

14-16 17 15 -3 9 -51 153 22 71

13,5

11-13 5 12 -4 16 -20 80 5 76

10,5

Jumlah 76 -95 315

Page 81: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

63

g. Meggambarkan Grafik Poligon

Gambar 4.1 Poligon Kecerdasan Logis Matematis

h. Mencari Mean

𝑋1 = 𝑀′ + 𝑖 (βˆ‘π‘“π‘₯1

;

𝑁)

= 24 + 3 (βˆ’95

76)

= 24 + 3 (βˆ’1,25)

= 24 + (βˆ’3,75)

= 20,25

i. Mencari Median (Md)

𝑀𝑑 = 𝑙 + (1

2⁄ 𝑁 βˆ’ π‘“π‘˜π‘

𝑓𝑖

) Γ— 𝑖

= 22,5 + (1

2⁄ (76) βˆ’ 63

11) Γ— 3

= 22,5 + (38 βˆ’ 63

11) Γ— 3

= 22,5 + (βˆ’25

11) Γ— 3

0

5

10

15

20

25

32-34 29-31 26-28 23-25 20-22 17-19 14-16 11_13

Page 82: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

64

= 22,5 + (βˆ’2,272) Γ— 3

= 22,5 + (βˆ’6,816)

= 15,684

j. Mencari Modus (Mo)

π‘€π‘œ = 𝑙 + (π‘“π‘Ž

π‘“π‘Ž + 𝑓𝑏

) Γ— 𝑖

= 22,5 + (10

10 + 20) Γ— 3

= 22,5 + (10

30) Γ— 3

= 22,5 + (0,33) Γ— 3

= 22,5 + 0,99

= 24,49

k. Mencari Standar Deviasi (SDxi)

𝑆𝐷π‘₯𝑖 = 𝑖 βˆšβˆ‘π‘“π‘₯𝑖

2

π‘βˆ’ (

βˆ‘π‘“π‘₯𝑖

𝑁)2

= 3 √315

76βˆ’ (

βˆ’95

76)2

= 3 √(4,145) βˆ’ (βˆ’1,25)2

= 3 √(4,145) βˆ’ (1,5625)

= 3 √2,5825

= 3 Γ— 1,607

= 4,821

2. Skor Pembelajaran Daring

a. Sebaran Data

19 35 37 37 38 38 38 39 40 41

41 41 41 41 42 42 42 43 43 43

43 44 44 44 44 44 44 44 44 45

Page 83: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

65

45 45 46 46 46 47 47 47 48 48

48 48 48 48 48 48 48 48 49 50

50 50 50 51 51 51 52 52 52 52

53 53 53 53 54 54 54 54 55 55

55 55 55 56 56 60

b. Menentukan Skor tertinggi dan Terendah

Skor Tertiggi = 60

Skor Terendah = 19

c. Mencari Nilai Rentangan (R)

𝑅 = 𝐻 βˆ’ 𝐿 + 1

= 60 βˆ’ 19 + 1 = 42

d. Mencari banyaknya kelas (K)

𝐾 = 1 + 3,33 log 𝑛

= 1 + 3,33 log (76)

= 1 + 3,33(1,8808159)

= 1 + 6,263

= 7,263 β‰ˆ 8 (π·π‘–π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘˜π‘Žπ‘›)

e. Mencari nilai panjang kelas (I)

𝐼 =𝑅

𝐾

𝐼 =42

8

𝐼 = 5,25 β‰ˆ 6 (π·π‘–π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘˜π‘Žπ‘›)

Page 84: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

66

f. Menentukan tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Pembelajaran Daring (X1)

Interval 𝒇 π‘Ώπ’Š π‘Ώπ’Šβ€² π‘Ώπ’Š

β€²πŸ π’‡π‘Ώπ’Šβ€² π’‡π‘Ώπ’Š

β€²πŸ π‘ΏπŸ π’‡π’Œπ’ƒ π’‡π’Œπ’‚

59-64 1 61,5 3 9 3 9 64,5 76 1

58,5

53-58 15 55,5 2 4 30 60 75 16

52,5

47-52 25 49,5 1 1 25 25 60 41

46,5

41-46 26 43,5 0 0 0 0 35 67

40,5

35-40 8 37,5 -1 1 -8 8 9 75

34,5

29-34 0 31,5 -2 4 0 0 1 75

28,5

23-28 0 25,5 -3 9 0 0 1 75

22,5

17-22 1 19,5 -4 16 -4 16 1 76

16,5

Jumlah 76 46 118

Page 85: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

67

g. Menggambarkan Grafik Poligon

Gambar 4.2 Poligon Pembelajaran Daring

h. Mencari Mean

𝑋1 = 𝑀′ + 𝑖 (βˆ‘π‘“π‘₯1

;

𝑁)

= 43,5 + 6 (46

76)

= 43,5 + 6(0,605)

= 43,5 + 3,631

= 47,131

i. Mencari Median (Md)

𝑀𝑑 = 𝑙 + (1

2⁄ 𝑁 βˆ’ π‘“π‘˜π‘

𝑓𝑖

) Γ— 𝑖

= 40,5 + (1

2⁄ (76) βˆ’ 35

26) Γ— 6

= 40,5 + (38 βˆ’ 35

26) Γ— 6

= 40,5 + (3

26) Γ— 6

= 40,5 + (0,083) Γ— 6

= 40,5 + 0,5

= 41

0

5

10

15

20

25

30

59-64 53-58 47-52 41-46 35-40 29-34 23-28 17-22

Page 86: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

68

j. Mencari Modus (Mo)

π‘€π‘œ = 𝑙 + (π‘“π‘Ž

π‘“π‘Ž + 𝑓𝑏

) Γ— 𝑖

= 40,5 + (25

25 + 8) Γ— 6

= 40,5 + (25

33) Γ— 6

= 40,5 + (0,76) Γ— 6

= 40,5 + 4,56

= 45,06

k. Mencari Standar Deviasi (SDxi)

𝑆𝐷π‘₯𝑖 = 𝑖 βˆšβˆ‘π‘“π‘₯𝑖

2

π‘βˆ’ (

βˆ‘π‘“π‘₯𝑖

𝑁)2

= 6 √118

76βˆ’ (

46

76)2

= 6 √(1,55) βˆ’ (0,605)2

= 6 √(1,55) βˆ’ (0,366)

= 6 √1,184

= 6 Γ— 1,088

= 6,528

3. Skor Hasil Belajar Siswa

a. Sebaran Data

10 10 11 11 11 11 11 12 12 12

12 13 13 13 13 13 13 13 13 14

14 14 15 15 15 15 15 15 15 15

16 16 16 16 16 17 17 17 17 17

18 18 18 19 19 19 19 19 19 19

19 20 20 20 20 20 20 20 20 20

21 21 21 21 22 22 22 22 23 23

25 25 25 25 25 26

Page 87: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

69

b. Menentukan Skor Tertinggi dan Terendah

Skor Tertinggi = 26

Skor Terendah = 10

c. Mencari Nilai Rentangan (R)

𝑅 = 𝐻 βˆ’ 𝐿 + 1

= 26 βˆ’ 10 + 1 = 17

d. Mencari Banyaknya Kelas (K)

𝐾 = 1 + 3,33 log 𝑛

= 1 + 3,33 log (76)

= 1 + 3,33(1,8808159)

= 1 + 6,263

= 7,263 β‰ˆ 8 (π·π‘–π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘˜π‘Žπ‘›)

e. Mencari nilai Panjang Kelas (I)

𝐼 =𝑅

𝐾

𝐼 =17

8

𝐼 = 30,52,125 β‰ˆ 3 (π·π‘–π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘˜π‘Žπ‘›)

Page 88: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

70

f. Menentukan Tabel Distribusi Frekuensi

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa(Y)

Interval 𝒇 π‘Ώπ’Š π‘Ώπ’Šβ€² π‘Ώπ’Š

β€²πŸ π’‡π‘Ώπ’Šβ€² π’‡π‘Ώπ’Š

β€²πŸ π‘ΏπŸ π’‡π’Œπ’ƒ π’‡π’Œπ’‚

28-30 0 29 3 9 0 0 30,5 76 0

27,5

25-27 6 26 2 4 12 24 76 6

24,5

22-24 6 23 1 1 6 6 70 12

21,5

19-21 21 20 0 0 0 0 64 33

18,5

16-18 13 17 -1 1 -13 13 43 46

15,5

13-15 19 14 -2 4 -38 76 30 65

12,5

10-12 11 11 -3 9 -33 99 11 76

9,5

7-9 0 8 -4 16 0 0 0 76

8,5

Jumlah -66 218

Page 89: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

71

g. Menggambar Grafik Poligon

Gambar 4.3 Poligon Hasil Belajar Siswa

h. Mencari Mean

𝑋1 = 𝑀′ + 𝑖 (βˆ‘π‘“π‘₯1

;

𝑁)

= 20 + 3 (βˆ’66

76)

= 20 + 3 (βˆ’0,87)

= 20 + (βˆ’2,61)

= 17,39

i. Mencari Median (Md)

𝑀𝑑 = 𝑙 + (1

2⁄ 𝑁 βˆ’ π‘“π‘˜π‘

𝑓𝑖

) Γ— 𝑖

= 18,5 + (1

2⁄ (76) βˆ’ 64

21) Γ— 3

0

5

10

15

20

25

28-30 25-27 22-24 19-21 16_18 13-15 10_12 7_9

Page 90: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

72

= 18,5 + (38 βˆ’ 64

21) Γ— 3

= 18,5 + (βˆ’26

21) Γ— 3

= 18,5 + (βˆ’1,24) Γ— 3

= 18,5 + (βˆ’3,72)

= 14,78

j. Mencari Modus (Mo)

π‘€π‘œ = 𝑙 + (π‘“π‘Ž

π‘“π‘Ž + 𝑓𝑏

) Γ— 𝑖

= 18,5 + (6

6 + 13) Γ— 3

= 18,5 + (6

19) Γ— 3

= 18,5 + (0,316) Γ— 3

= 18,5 + (0,948)

= 19,448

k. Mencari Standar Deviasi (SDxi)

𝑆𝐷π‘₯𝑖 = 𝑖 βˆšβˆ‘π‘“π‘₯𝑖

2

π‘βˆ’ (

βˆ‘π‘“π‘₯𝑖

𝑁)2

= 3 √218

76βˆ’ (

βˆ’66

76)2

= 3 √(2,87) βˆ’ (βˆ’0,87) 2

= 3 √(2,87) βˆ’ (0,7569 )

= 3 √2,11

= 3 Γ— 1,45

= 4,35

Page 91: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

73

B. Analisis Data

Analisis data digunakan untuk pengujian hipotesis dan menjawab pertanyaan

penelitian yang sudah diajukan, namun sebelum dilakukan Analisis lanjut maka perlu

diuji homogenitas dan normalitas data yang merupakan persyaratan analisis data.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi Normal

atau tidak. Uji yang digunakan adalah Uji Normalitas Galat Taksiran dengan Uji

Liliefors (Lampiran 25). Hasil pengolahan data Uji Normalitas didapat :

a. Variabel Pembelajaran Daring (X2) atas Kecerdasan Logis Matematis (X1)

diperoleh πΏπ‘œ = 0,037 < 𝐿𝑑 = 0,108, maka data berdistribusi Nomal.

b. Variabel Hasil Belajar (Y) atas Pembelajaran Daring (X2) diperoleh πΏπ‘œ =

0,068 < 𝐿𝑑 = 0,108 maka data berdistribusi Normal.

c. Variabel Hasil Belajar (Y) atas Kecerdasan Logis Matematis (X1) diperoleh

πΏπ‘œ = 0,046 < 𝐿𝑑 = 0,108 maka data berdistribusi Normal.

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan sebagai Uji persyaratan Analisis. Uji Homogenitas

dilakukan untuk menguji varians-varians dari variabel adalah homogen. Uji

Homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Homogenitas Varians

Galat Regresi dengan Uji Barle (Lampiran 26). Hasil Pengolahan Data Uji

Homogenitas didapat :

a. Variabel Pembelajaran Daring (X2) atas Kecerdasan Logis Matematis (X1)

diperoleh πœ’β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 = 20,770 < πœ’π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™(0,05:16)

2 = 26,296 maka data homogen.

b. Variabel Hasil Belajar (Y) atas Pembelajaran Daring (X2) diperoleh

πœ’β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 = 20,280 < πœ’π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™(0,05:16)

2 = 26,296 maka data homogen.

c. Variabel Hasil Belajar (Y) atas Kecerdasan Logis Matematis (X1) diperoleh

πœ’β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”2 = 19,693 < πœ’π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™(0,05:17)

2 = 27,587 maka data homogen.

Page 92: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

74

3. Uji Hipotesis

a. Korelasi dan Regresi Linear

1) Korelasi dan Regresi Linear Sederhana Hasil Belajar (Y) atas Kecerdasan

Logis Matematis (X1)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 10,961 1,950 5,621 ,000

Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

,310 ,094 ,358 3,301 ,001

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa (Y)

Diketahui nilai Constant (a) sebesar 10,961, sedangkan nilai Kecerdasan

Logis Matematis (b/koefisien regresi) sebesar 0,310, sehingga persamaan

regresinya dapat ditulis :

Ý = π‘Ž + 𝑏𝑋

Ý = 10,961 + 0,310𝑋

Persamaan tersebut dapat diterjemahkan :

Konstanta sebesar 10,961, mengandung arti bahwa nilai konsisten

variabel Hasil Belajar Siswa adalah sebesar 10,961.

Koefisien regresi X sebesar 0,310 menyatakan bahwa setiap penambhan

1% nilai Kecerdasan Logis Matematis, maka nilai Hasil Belajar Siswa

bertambhah sebesar 0,310. Koefisien tersebut bernilai positif, sehingga

dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel (X1) dengan (Y) adalah

positif.

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

(Combined) 539,239 18 29,958 2,189 ,013

Page 93: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

75

Hasil Belajar Sisw a (Y)

* Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

Betw een

Groups

Linearity 169,358 1 169,358 12,377 ,001

Deviation from

Linearity

369,881 17 21,758 1,590 ,098

Within Groups 779,958 57 13,683

Total 1319,197 75

Dari output diatas diperoleh nilai signifikan 0,098 > 0,05 maka

terdapat korelasi lnear Kecerdasan Logis Matematis dengan Hasil Belajar

Siswa.

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 169,358 1 169,358 10,899 ,001b

Residual 1149,839 74 15,538

Total 1319,197 75

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa (Y)

b. Predictors: (Constant), Kecerdasan Logis Matematis (X1)

Dari output tersebut diketahui bahwa nilai πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = 10,899 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,001 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai

untuk memprediksi variabel Hasil Belajar Siswa atau degan kata lain ada

hubungan variabel Kecerdasan Logis Matematis (X1) dengan variabel Hasil

Belajar Siswa (Y).

Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu

sebesar 0,358. Dari output tersebut diperoleh koefissien determinan (R Square)

sebesar 0,128, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas

Kecerdasan Logis Matematis terhadap variabel terikat Hasil Belajar Siswa

adalah sebesar 12,8%.

Model Summary

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,358a ,128 ,117 3,94187

a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Logis Matematis

(X1)

Page 94: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

76

2) Korelasi dan Regresi Linear Hasil Belajar (Y) atas Pembelajaran daring

(X2)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 16,238 3,592 4,520 ,000

Pembelajaran Daring

(X2)

,021 ,076 ,032 ,277 ,783

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa (Y)

Diketahui nilai Constant (a) sebesar 16,238, sedangkan nilai

Pembelajaran Daring (b/koefisien regresi) sebesar 0,021, sehingga persamaan

regresinya dapat ditulis :

Ý = π‘Ž + 𝑏𝑋

Ý = 16,238 + 0.021𝑋

Persamaan tersebut dapat diterjemahkan :

Konstanta sebesar 16,238 mengandung arti bahwa nilai konsisten

variabel Hasil Belajar Siswa adalah sebesar 16,238.

Koefisien regresi X sebesar 0,021 menyatakan bahwa setiap penambhan

1% nilai Pembelajaran Daring, maka nilai Hasil Belajar Siswa

bertambhah sebesar 0,021. Koefisien tersebut bernilai positif, sehingga

dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel (X2) dengan (Y) adalah

positif.

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Hasil Belajar Sisw a

(Y) * Pembelajaran

Daring (X2)

Betw een

Groups

(Combined) 609,131 22 27,688 2,067 ,016

Linearity 1,366 1 1,366 ,102 ,751

Deviation from

Linearity

607,765 21 28,941 2,160 ,012

Page 95: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

77

Within Groups 710,067 53 13,397

Total 1319,197 75

Dari output diatas diperoleh nilai signifikan 0,012 > 0,05 maka

terdapat korelasi lnear Pembelajaran daring dengan Hasil Belajar Siswa.

Dari output tersebut diketahui bahwa nilai πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = 0,077 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,783 > 0,05, maka model regresi tidak dapat

dipakai untuk memprediksi variabel Hasil Belajar Siswa atau degan kata lain

tidak ada hubungan variabel Pembelajaran daring (X2) dengan variabel Hasil

Belajar Siswa (Y).

Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu

sebesar 0,032. Dari output tersebut diperoleh koefissien determinan (R Square)

sebesar 0,001, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas

Pembelajaran Daring terhadap variabel terikat Hasil Belajar Siswa adalah

sebesar 0,01%.

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 1,366 1 1,366 ,077 ,783b

Residual 1317,832 74 17,809

Total 1319,197 75

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa (Y)

b. Predictors: (Constant), Pembelajaran Daring (X2)

Model Summary

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,032a ,001 -,012 4,22002

a. Predictors: (Constant), Pembelajaran Daring (X1)

Page 96: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

78

3) Korelasi dan Regresi Linear Pembelajaran Daring (X2) atas Kecerdasan

Logis Matematis (X1)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 43,327 8,365 5,180 ,000

Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

,203 ,355 ,108 ,573 ,571

a. Dependent Variable: Pembelajaran Daring (X2)

Diketahui nilai Constant (a) sebesar 43,327, sedangkan Kecerdasan

Logis Matematis (b/koefisien regresi) sebesar 0,203, sehingga persamaan

regresinya dapat ditulis :

Ý = π‘Ž + 𝑏𝑋

Ý = 43,327 + 0.203𝑋

Persamaan tersebut dapat diterjemahkan :

Konstanta sebesar 43,327 mengandung arti bahwa nilai konsisten

variabel Pembelajaran daring adalah sebesar 16,238.

Koefisien regresi X sebesar 0,203 menyatakan bahwa setiap penambhan

1% nilai Kecerdasan Logis Matematis, maka nilai Pembelajaran daring

Siswa bertambhah sebesar 0,021. Koefisien tersebut bernilai positif,

sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel (X1) dengan

(X2) adalah positif.

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Pembelajaran Daring

(X2) * Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

Betw een Groups (Combined) 1066,633 15 71,109 1,026 ,483

Within Groups 970,333 14 69,310

Total 2036,967 29

Page 97: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

79

Dari output diatas diperoleh nilai signifikan 0,483 > 0,05 maka

terdapat korelasi linear Pembelajaran daring dengan Hasil Belajar Siswa.

Dari output tersebut diketahui bahwa nilai πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = 0,328 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,571 > 0,05, maka model regresi tidak dapat

dipakai untuk memprediksi variabel Pembelajaran Daring atau degan kata lain

tidak ada pengaruh variabel Kecerdasan Logis Matematis (X1) dengan variabel

Pembelajaran daring (X2)

Model Summary

Mode

l

R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,108a ,012 -,024 8,47979 ,012 ,328 1 28 ,571

a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Logis Matematis (X1)

Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu

sebesar 0,108. Dari output tersebut diperoleh koefissien determinan (R Square)

sebesar 0,012, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas

Kecerdasan Logis Matematis dengan variabel terikat Pembelajaran Daring

adalah sebesar 1,2%.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 23,575 1 23,575 ,328 ,571b

Residual 2013,392 28 71,907

Total 2036,967 29

a. Dependent Variable: Pembelajaran Daring (X2)

b. Predictors: (Constant), Kecerdasan Logis Matematis (X1)

Page 98: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

80

4) Regresi Linear Berganda Kecerdasan Logis Matematis (X1) dan

Pembelajaran Daring (X2) dengan Hasil Belajar (Y)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 21,657 3,604 6,009 ,000

Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

-,059 ,110 -,103 -,537 ,596

Pembelajaran Daring (X2) ,011 ,058 ,037 ,194 ,848

a. Dependent Variable: Hasil Belajar (Y)

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Unstandardized

Residual *

Unstandardized

Predicted Value

Betw een

Groups

(Combined) 1084,829 69 15,722 1,451 ,341

Linearity ,000 1 ,000 ,000 1,000

Deviation from

Linearity

1084,829 68 15,953 1,473 ,333

Within Groups 65,000 6 10,833

Total 1149,829 75

Dari output diatas diperoleh nilai signifikan 0,333 > 0,05 maka

terdapat Hubungan linear Kecerdasan Logis Matematis (X1) dan Pembelajaran

daring (X2) dengan Hasil Belajar Siswa (Y)

Berdasarkan output diatas diketahui nilai signifikan untuk hubungan

(X1) dan (X2) secarasimultan terhadap (Y) adalah sebesar 0,007 < 0,05 dan

nlai πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = 5,376 > πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 3,12, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha

diterima yang berarti terdapat hubungan (X1) dan (X2) secara simultan dengan

(Y)

Page 99: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

81

b. Analisis Jalur

1) Pengaruh Langsung Kecerdasan LogisMatematis (X1) terhadap

Pembelajaran Daring (X2) (Struktural I)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 43,327 8,365 5,180 ,000

Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

,203 ,355 ,108 ,573 ,571

2 (Constant) 48,033 1,530 31,391 ,000

a. Dependent Variable: Pembelajaran Daring (X2)

Model Summaryb

Mod

el

R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,106a ,011 -,062 2,61104 ,011 ,153 2 27 ,858

a. Predictors: (Constant), Pembelajaran Daring (X2), Kecerdasan Logis Matematis (X1)

b. Dependent Variable: Hasil Belajar (Y)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 169,369 2 84,684 5,376 ,007b

Residual 1149,829 73 15,751

Total 1319,197 75

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa (Y)

b. Predictors: (Constant), Pembelajaran daring (X2), Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

Page 100: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

82

Berdasarkan output diatas, koefisien jalur diperoleh pada kolom Beta,

yaitu koefisien jalur X1 ke X2 (p21) =0,108; to=0,573 dan p-value

=0,571/2=0,285 >0,05 atau Ha ditolak. Dengan demikian, variabel Kecerdasan

Logis Matematis (X1) tidak perpengaruh langsung Pemelajaran Daring (X2)

Model Summary

Model Change Statistics

R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F Change

1 ,012a ,328 1 28 ,571

2 -,012b ,328 1 28 ,571

a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Logis Matematis (X1)

b. Predictor: (constant)

2) Pengaruh Langsung Pembelajaran Daring (X1) dan Kecerdasan Logis

Matematis (X2) terhadap (Y) (Struktural II)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 11,044 3,734 2,957 ,004

Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

-,002 ,072 -,003 -,026 ,979

Pembelajaran Daring (X2) ,310 ,095 ,359 3,266 ,002

2

(Constant) 10,961 1,950 5,621 ,000

Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

,310 ,094 ,358 3,301 ,001

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Sisw a (Y)

Dari tabel Coefficients pada struktural I dan struktual II, maka diperoleh:

1.𝑝31 = -0,003; to= -0,026, p-value = 0,979/2 = 0,489 > 0,05, Ha ditolak,

berarti Pembelajaran Daring tidak berpengaruh langsung dengan Hasil

Belajar Siswa.

Page 101: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

83

2. 𝑝32 = 0,359; to= 3,266, p-value = 0,002/2 = 0,001 < 0,05, Ha diterima,

berarti Kecerdasan Logis Matematis berpengaruh langsung positif dengan

Hasil Belajar Siswa.

Dari analisis ini terlihat bahwa ternyata koefisien jalur (𝑝31) tidak

signifikan, maka model perlu diperbaiki dengan cara mengeluarkan X1

dari model (trimming), yang hasilnya dapat lagsung diperoleh atau dibaca

pada tabel Coefficients model 2. Sehingga koefisien jalur setelah triming

adalah 𝑝32 = 0,358; dengan to=3,301, dan p-value =0,001 < 0,05, atau Ho

ditolak. Dengan demikian, setelah trimming Kecerdasan Logis Matematis

(X1) mempunyai pengaruh langsung positif dengan Hasil Belajar (Y)

Dari output diatas, tampak bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar

0,128 berarti 12,8% variabilitas variabel Hasil Belajar Siswa (Y) dapat

dijelaskan oleh variabel Kecerdasan Logis Matematis (X1) dan Pembelajaran

Daring (X2). Sehingga πœ€ = 1 βˆ’ 𝑅2 = 1 βˆ’ 0,128 = 0,872

Tabel 4.14 Ringkasan hasil pengujian hipotesis dengan SPSS

Jalur Koefisien

Jalur

T hitung Kesalahan

Baku

p-value Simpulan

𝑃31 -0,003 3,301 0,872 0,001 Tidak Sig.

𝑃32 0,359 3,266 0,872 0,002 Sig.

𝑃21 0,098 0,844 0,99 0,401 Tidak Sig.

Dengan demikian, berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengn aplikasi

SPSS Statistic 21, model kausal empiris Pembelajaran Daring (X1) dan

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,358a ,128 ,105 3,96876

2 ,358b ,128 ,117 3,94187

a. Predictors: (Constant), Pembelajaran daring (X2), Kecerdasan

Logis Matematis (X1)

b. Predictors: (Constant), Kecerdasan Logis Matematis (X1)

Page 102: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

84

Kecerdasan Logis Matematis (X2) terhadap Hasil Belajar Siswa (Y) dimodelkan

sebagai berikut :

P31= -0,003 π‘Ÿ13 = 0,358

P21= 0,098 π‘Ÿ12 = 0,098

π‘Ÿ23 = 0,358 P32= 0,359

Gambar 4.4 Model Jalur Terakhir

Pengujian Kecocokan Model :

π‘Ÿ23 = 𝑝31. π‘Ÿ12 + 𝑝32 = βˆ’0,003(0,098) + 0,359 = 0,358 = πΆπ‘œπ‘π‘œπ‘˜

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah menghitung dan mengolah data, peneliti menemukan hasil penelitian

berupa : Pembelajaran Daring yang didapat dari angket yang diberikan kepada sisa

berupa pernyataan dengan nilai maksimum adalah 60 dan nilai minimumnya adalah 19.

Dari data tersebut didapat nilai rata-ratanya sebesar 47,13, median sebesar 41, dan

modus sebesar 45,06 dengan standar deviasinya 6,53.

Kecerdasan Logis Matematis yang didapat dari tes uraian diberikan kepada

siswa yang berupa pertanyaan dengan nilai maksimumnya 31 dan nilai minimumnya

12. Dari data tersebut didapat nilai rata-ratanya sebesar 20,25, median sebesar 15,68,

dan modus sebesar 23,49 dengan standar deviasinya 4,82.

Hasil Belajar siswa yang didapat dari tes uraian diberikan kepada siswa yang

berupa pertanyaan dengan nilai maksimumnya 26 dan nilai minimumnya 10. Dari data

tersebut didapat nilai rata-ratanya sebesar 17,39, median sebesar 14,78, dan modus

sebesar 19,44 dengan standar deviasinya 4,35.

X1

Y 0,87

7

0,99 X2

Page 103: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

85

1. Hubungan Kecerdasan Logis Matematis (X1) dengan Hasil Belajar (Y)

Dari hasil analisis pengujian hipotesis kedua diketahui nilai signifikan

untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah sebesar 0,001 < 0,05 dan nilai

π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”3,301 > π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ 1,991, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima

yang berarti terdapat pengaruh X1 terhadap Y.

Sejalan dengan teori Sunantiana (2017:70) bahwa setiap peserta didik

memiliki hasil belajar yang baik yaitu sisa yang memiliki kecerdasan logis

matematis yang baik pula, artinya terdapat hubungan yang signifikan

kecerdasan logis matematis dengan hasil belajar siswa. Sebenarnya banyak hal-

hal yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik akan tetapi salah satunya

adalah kecerdasan logis matematis.

2. Hubungan Pembelajaran daring (X2) dengan Hasil Belajar (Y)

Dari hasil analisis pengujian hipotesis pertama diketahui nilai signifikan

untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0,783 > 0,05 dan nilai π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” βˆ’

0,277 < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ 1,991 , sehingga dapat disimpulknan bahwa H2 ditolak yang

berarti tidak terdapat pengaruh X2 terhadap Y.

Sebab tidak berpengaruhnya Pembelajaran Daring (X2) terhadap Hasil

Belajar Siswa (Y) bisa dipicu beberapa faktor, salah satunya adalah kemampuan

dari siswa itu sendiri, sebab diera zaman sekarang siswa dengan notaband nya

kaum milenial sudah faham dan pandai dalam menggunakan teknologi yang

ada, sehingga para siswa tidak merasa canggung maupun grogi saat

menggunakan aplikasi yang digunakan sebagai sarana dalam proses

pembelajaran, hanya saja yang membedakan pada pembelajaran daring tidak

bisa bertatap muka langsung dengan Guru yang mengajarkan.

Hal ini seirama dengan teori Atribusi, dalam teori ini mengatakan bahwa

hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana individu itu sendiri

menginterptretasikan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri.

3. Hubungan Kecerdasan Logis Matematis (X1) dengan Pembelajaran

Daring (X2)

Dari hasil analisis pengujian hipotesis ketiga diketahui nilai signifikan

untuk pengaruh X1 terhadap X2 adalah sebesar 0,007 < 0,05 dan nilai

Page 104: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

86

π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”0,573 < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ 1,991 , sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak

yang berarti tidak terdapat pengaruh X1 terhadap X2.

Sebab tidak berpengaruhnya Kecerdasan Logis Matematis dengan

Pembelajaran Daring bisa disebabkan beberapa faktor, salah satunya bisa

disebabkan karena Pembelajaran Daring bukan sesuatu yang baru bagi siswa,

dan hal yang membedakan nya hanya tidak bisa bertatap muka dengan Guru,

apalagi Pembelajaran Daring yang dilaksanakan melalui via Whatsapp dan

Google classroom. Sehingga hal tersebut sudah dikenali dan siswa paham cara

menggunakannya, sehingga hal tersebut tidak mempengaruhi kecerdasan logis

dalam diri siswa.

Hal ini seirama dengan teori Supardan (2015: 102-106) yang

mengatakan bahwa pengetahuan diri yang mencakup kekuatan dan kelemahan

diri sendiri dalam kaitan proses pembelajaran. Sehingga diri sendiri tau strategi-

strategi untuk meghadapi masalah maupun tugas-tugas yang diberikan selama

proses pembelajaran, khusunya dalam pembelajaran daring.

4. Hubungan Kecerdasan Logis Matematis (X1) dan Pembelajaran Daring

(X2) dengan Hasil Belajar Siswa (Y)

Dari hasil analisis pengujian hipotesis keempat diketahui nilai signifikan

untuk pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0,007 <

0,05 dan nlai πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” 5,376 > πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ 3,12, sehingga dapat disimpulkan bahwa

H4 diterima yang berarti terdapat pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap

Y.

Page 105: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti serta hasil pengolahan data

analisis data yang telah dilkukan didapatkan hasil sebagai berikut :

1. Pembelajaran Daring yang didapat dari angket yang diberikan kepada sisa berupa

pernyataan dengan nilai maksimum adalah 60 dan nilai minimumnya adalah 19.

Dari data tersebut didapat nilai rata-ratanya sebesar 47,13, median sebesar 41, dan

modus sebesar 45,06 dengan standar deviasinya 6,53.

2. Kecerdasan Logis Matematis yang didapat dari tes uraian diberikan kepada siswa

yang berupa pertanyaan dengan nilai maksimumnya 31 dan nilai minimumnya

12. Dari data tersebut didapat nilai rata-ratanya sebesar 20,25, median sebesar

15,68, dan modus sebesar 23,49 dengan standar deviasinya 4,82.

3. Hasil Belajar siswa yang didapat dari tes uraian diberikan kepada siswa yang

berupa pertanyaan dengan nilai maksimumnya 26 dan nilai minimumnya 10. Dari

data tersebut didapat nilai rata-ratanya sebesar 17,39, median sebesar 14,78, dan

modus sebesar 19,44 dengan standar deviasinya 4,35.

4. Berdasarkan analisis regresi linear sederhana pertama pada taraf signifikan 5%

diperoleh π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yaitu 3,301 > 1,991 maka π»π‘Ž diterima, artinya ada

Hubungan yang signifikan antara Kecerdasan Logis Matematis dengan Hasil

Belajar Siswa.

5. Berdasarkan analisis regresi linear sederhana kedua pada taraf signifikan 5%

diperoleh π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yaitu 0,277 < 1,991 maka π»π‘Ž ditolak, artinya tidak

ada hubungan yang signifikan antara Pembelajaran daring dengan Hasil Belajar

Siswa.

6. Berdasarkan analisis regresi linear sederhana ketiga pada taraf signifikan 5%

diperoleh π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” > π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yaitu 0,573 < 1,991 maka π»π‘Ž ditolak, artinya tidak

ada hubungan yang signifikan antara Kecerdasan Logis matematis dengan

Pembelajaran Daring

7. Berdasarkan analisis regresi linear ganda pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai

πΉβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” 5,376 > πΉπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ 3,12, berarti tedapat hubungan positif yang signifikan

Page 106: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

88

antara Kecerdasan Logis Matematis dan Pembelajaran Daring dengan Hasil

Belajar Siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang diperoleh, maka ada beberapa saran

sebagai berikut :

1. Bagi siswa, diharapkan dapat mengasah kecerdasan logis matematisnya,

karena kecerdasan Logis Matematis berpengaruh terhadap Hasil Belajar siswa.

2. Bagi guru, diharapkan guru dapat memperhatikan peserta didik yang memiliki

kecerdasan Logis Matematis yang lemah, agar hasil belajarnya tidak rendah.

3. Bagi calon peneliti yang akan melakukan penelitian dan tertarik untuk

meneliti tentang hubungan Kecerdasan Logis Matematis Pembelajaran daring

dengan hasil belajar siswa semoga skripsi ini dapat menjadi studi relavan yang

dapat membantu dalam penelitian.

Page 107: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

89

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih. (2008). β€œKecerdasan Logis Matematis pada Siswa”. Jakarta: Bumi Aksara.

Afifaisal. 2016. β€œPengaruh media pembelajaran dan kecerdasan logis matematis terhadap

hasil belajar matematika”. Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 7 Edisi 2.

Ali Muddin,Tainawy, dan Nadjib. (2015). β€œPembelajaran Daring dan Manfaatnya”. Jakarta:

Bumi Aksara.

Andi Lesmana. 2019. β€œHubungan kecerdasan logis matematis dan komunikasi interpersonal

terhadap hasil belajar matematika SMP schoolof universe”. Vol 8 N0 1.

Bilfaqih dan Qomaruddin. (2015). β€œManfaat dalam Pembelajaran daring”. Bogor: Cinta

Karya Media.

B. Uno dan Kuadrat. (2009). β€œSifat-sifat Kecerdasan Logis Matematis”. Surabaya: Lintas

Media

Darmalaksana dkk. 2020. β€œPeran Pembelajaran Daring”. Jurnal Pendidikan.

Diyah. (2016). β€œKecerdasan Logis Matematis dalam Diri Manusia. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media

Djali. (2000). β€œRealibilitas Angket”. Bogor: Ferika Aditama.

Hadisi dan Muna. (2015). β€œKelebihan dan Kekurangan Pembelajaran daring”. Bogor: Cinta

Karya Media.

Hendri. (2014). ). β€œKelebihan dan Kekurangan Pembelajaran daring”. Bogor: Cinta Karya

Media.

Janeli. (2018). ”Efektivitas Pembelajaran Daring”. Jakarta: Bumi Aksara

Kartika. (218). β€œPembelajaran Daring” Jakarta: Sumber Media.

Kadir. 2015. β€œStatistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian”. Jakarta: Rajawali.

Khasanah. 2018. β€œMatematika dalam Badan Standar Nasional Pendidikan”. Artikel

Pengetahuan.

Kurniawan. (204). β€œFaktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar”. Yogyakarta: Tugu Media.

Masykur dan Fathani. (2007). β€œMultiple Intelegence” . Bandung: Bumi Media

Maria Goerety. 2020. β€œPembelajaran Online, Minat Belajar, da Kehidupan Sehari-hari

Mahasiswa selama Covid-19”.

Munawir. (2006). β€œHasil Belajar”. Jakarta: Bumi Aksara.

Muluyanti dkk. 2020. β€œPendukung dalam Pembelajaran Daring”. Artikel

Mustofa, Chodzirin, dan Sayekti. (2019). β€œKarekteristik dalam Pembelajaran Daring). Jakarta:

Daras Book.

Nurzaelani. (2014). β€œCiri-ciri Kecerdasan Logis Matematis” Jakarta: Bumi Aksara.

Page 108: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

90

Ridwan. (2016). β€œDasar-dasar Statistika”. Bandung: Alfabeta.

Sari. (2015). β€˜Kekurangan Pembelajaran Daring”. Jakarta: Bumi Aksara.

Seno. (2015). β€œKekurangan Pembelajaran Daring”. Jakarta: Bumi Aksara

Sudjana. (2009). β€œRanah dalam Hasil Belajar” Bandung: Media Indonesia.

Sugiyono. (2016). β€œMetode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Bandung:

Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2003). β€œDesain Dalam Penelitian” Bandung: Alfabeta

Suhendri. 2011. β€œPengaruh Kecerdasan Logis Matematis dan Kemandirian Belajar terhadap

Hasil Belajar Matematika”. Jurnal Formatif. ISSN: 2088-351X.

Syaodih. (2011). β€œHasil Belajar dan Faktor-faktornya”. Jakarta: Bumi Aksara

Winarno Surakhmat. (1982). β€œβ€œDesain Dalam Penelitian” Bandung: Alfabeta

Page 109: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

91

LAMPIRAN

Page 110: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

92

Lampiran 1. Instrumen Pengumpuln Data

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Kuesioner

Siswa mengisi kuesioner yang telah disediakan, yaitu kuesioner Pembelajaran Daring

(Kuesioner terlampir).

Tes Uraian

Siswa mengerjakan tes uraian yang telah disediakan, yaitu tes Kecerdasan Logis Matematis

dan Hasil Belajar. (Instrument terlampir)

Page 111: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

93

Lampiran 2. Kisi-kisi Tes Kecerdasan Logis Matematis

KISI-KISI INSTRUMEN TES KECERDASAN LOGIS MATEMATIS

No Indikator Kecerdasan Logis Matematis

Penjelasan Indikator

Indikator Kompetensi

1. Mampu

mengklasifikasikan informasi yang ada pada masalah

Siswa memahami

informasi yang ada pada suatu permasalahan

Menyelesaikan masalah

data apa yang diketahui dan tidak diketahui dalam soal tersebut.

Menentukan pertanyaan yang tepat untuk menyelesaikan data

tersebut

2. Mampu membandingkan informasi pada masalah

dengan pengetahuan yang dimiliki.

Siswa mampu memodelkan

permasalahan yang ada ke dalam bentuk perhitungan

matematis dengan tepat

Menyatakan data yang diketahui kedalam kalimat matematis

3. Mampu untuk mencari solusi suatu permasalahan

secara logis

Siswa mampu menentukan jawaban

dari permasalahan berdasarkan halhal

yang diketahui dari soal

Menentukan konsep sehingga terdapat solusi

4. Mampu membuat garis besar suatu peristiwa

Siswa mampu menyimpulkan suatu

keadaan dan melakukan penalaran untuk membuat

kesimpulan.

Menarik kesimpulan (menjawab permasalahan sesuai solusi yang

diperoleh)

Page 112: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

94

SOAL TES KECEDASAN LOGIS MATEMATIS

Nama Siswa :

Kelas :

Mata Pelajaran:

Petunjuk :

a. Tulislah identitas anda terlebih dahulu

b. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan

c. Bacalah soal dan kerjakan soal dengan teliti dan cermat

Soal :

Selesaikan soal-soal dibawah ini dengan tepat !

1. Jika harga sebuah baju diberi dengan potongan dengan diskon 50% Γ— 50%, maka

persentase harga akhir terhadap harga sebelum diskon adalah?

2. Maudy mempunyai toko alat tulis. Ia baru saja membeli 15 Lusin pulpen hitam, agar

setiap pulpen hitam menghasilkan keuntungan Rp. 500,-, Maudy harus menjual

pulpen tersebut dengan harga Rp. 3.000,-. Berapa harga pembelian dari 15 Lusin

pulpen hitam yang baru saja Maudy beli ? ( 1 Lusin = 12 Buah)

3. Pak Hamdan menabung sebesar Rp. 6.000.000 disebuah bank dan menapatkan bunga

sebesar 12% per tahun. Setelah beberapa bulan, jumlah tabungan menjadi Rp.

6.360.000. Berapa lama hamdan telah menabung ?

4. Pak Chandra memiliki kerupuk mentah sebanyak 200 karung dengan bruto 8000

kg.Jika tara dari setiap karung kerupuk adalah 1,5 % , hitunglah neto kerupuk dalam

masing-masing karung !

5. Pak Muhid adalah pedagang Tekstil yang baru saja memulai usaha. Pada awal

usahanya, ia mendapat hasil penjualan sebesar Rp.2.500.000,-. Namun, karena jumlah

pedagang yang masih sedikit, Pak Muhid mengalami kerugian sebesar Rp. 500.000,-.

Hitunglah modal awal Pak Muhid

Page 113: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

95

PEDOMAN PENSKORAN

NO SOAL KUNCI JAWABAN SKOR TOTAL

SKOR

1. Jika harga sebuah baju

diberi dengan potongan

dengan diskon 50% Γ—50%, maka persentase

harga akhir terhadap

harga sebelum diskon

adalah?

Diketahui :

(i) 50% Γ— 50% adalah diskon berulang, jadi cara menghitung total diskonnya bukan

dengan menjumlahkan persenase diskon.

(ii) Misalkan harga normal barang (sebelum diskon) adalah 100,

Ditanya : Berapa persentase harga ajhir terhadap harga sebelum diskon ?

1

5

Penyelesaian :

Diskon = (100 βˆ’ 50)% Γ— (100 βˆ’ 50)% Γ— 100%

1

= 50% Γ— 50% Γ— 100%

= 50

100Γ—

50

100Γ— 100%

=1

2Γ—

1

2Γ— 100%

=1

4Γ— 100%

= 25% Total diskon 100% βˆ’ 25% = 75%

2

Maka dari soal diatas, dapat disimpulkan bahwa persentase harga ajhir terhadap harga

sebelum diskon adalah 75% 1

2. Maudy mempunyai

toko alat tulis. Ia baru

saja membeli 15 Lusin

pulpen hitam, agar

setiap pulpen hitam

menghasilkan

Diketahui : 1 Lusin = 12 Buah

15 Lusin = 12 Buah X 15 = 180 Buah

Untung = Rp. 5.00,-

Harga jual 1 pulpen = Rp. 3.000,-

Ditanya: Berapa harga pembelian dari 15 lusin pulpen hitam yang dibeli oleh Maudy?

1

Page 114: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

96

keuntungan Rp. 500,-,

Maudy harus menjual

pulpen tersebut dengan

harga Rp. 3.000,-.

Berapa harga

pembelian dari 15

Lusin pulpen hitam

yang baru saja Maudy

beli ? ( 1 Lusin = 12

Buah)

Penyelesaian :

Harga beli 1 buah pulpen hitam = Harga jual 1 pulpen hitam – Untung

1

5

= Rp. 3.000 – Rp. 5.00

= Rp. 2.500,-

Harga beli seluruh pulpen hitam = Jumlah pulpen hitam X harga beli 1 buah

= 150 X Rp. 2.500,-

= Rp. 450.000,-

2

Jadi harga pembelian dari 15 lusin pulpen hitam yang dibeli oleh Maudy adalah Rp.

450.000,-

1

3 Pak Hamdan menabung

sebesar Rp. 6.000.000

disebuah bank dan

menapatkan bunga

sebesar 12% per tahun.

Setelah beberapa bulan,

jumlah tabungan

menjadi Rp. 6.360.000.

Berapa lama hamdan

telah menabung ?

Diketahui : Saldo awal (M) : Rp. 6.000.000

Saldo akhir : Rp.6.360.000

Bunga (p) = 12%

Ditanya : Berapa lama tabungan Pak Hamadan ?

1

5

Penyelesaian :

(i) Besar Bunga = Saldo akhir –Saldo awal

1

= Rp. 6.360.000 – Rp. 6.000.000

= Rp. 360.000

(ii) Besar Bunga = 𝑏

12Γ—

𝑝

100Γ— 𝑅𝑝. 6.000.000

𝑅𝑝. 360.000 = 𝑏

12Γ—

12

100Γ— 𝑅𝑝. 6.000.000

𝑅𝑝. 360.000 = 𝑏 Γ— 𝑅𝑝. 60.000

2

Page 115: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

97

𝑅𝑝.360.000

𝑅𝑝.60.000= 𝑏

𝑏 = 6

Jadi lama tabungan Pak Hamdan adalah 6 Bulan, dengan total tabungan Rp. 6.360.000 1

4. Pak Chandra memiliki

kerupuk mentah

sebanyak 200 karung

dengan bruto 8000

kg.Jika tara dari setiap

karung kerupuk adalah

1,5 % , hitunglah neto

kerupuk dalam masing-

masing karung !

Diketahui : Kerupuk mentah = 200 Karung

Bruto = 8.000 kg

Persentase tara = 1,5%

Ditanya : Berapa neto kerupuk dalam masing-masing karung ?

1

5

Penyelesaian:

Tara = π΅π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘œ Γ— π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž

1

= 8.000 π‘˜π‘” βˆ’ 1,5 %

= 8.000 π‘˜π‘” Γ—1,5

100

= 80 Γ— 1,5

= 120 π‘˜π‘”

Neto = π΅π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘œ βˆ’ π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž

= 8.000 π‘˜π‘” βˆ’ 120 π‘˜π‘”

= 7.880 π‘˜π‘”

2

Jadi neto kerupuk dalam masing-masing karung adalah 7.880 π‘˜π‘” 1

5. Pak Muhid adalah

pedagang Tekstil yang

baru saja memulai

usaha. Pada awal

usahanya, ia mendapat

Diketahui (i) Harga Penjualan = 𝑅𝑝. 2.500.000, βˆ’

(ii) Kerugian = 𝑅𝑝. 500.000, βˆ’

Ditanya : Modal Awal

1

Page 116: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

98

hasil penjualan sebesar

Rp.2.500.000,-.

Namun, karena jumlah

pedagang yang masih

sedikit, Pak Muhid

mengalami kerugian

sebesar Rp. 500.000,-.

Hitunglah modal awal

Pak Muhid !

Modal = π»π‘Žπ‘ π‘–π‘™ π‘ƒπ‘’π‘›π‘—π‘’π‘Žπ‘™π‘Žπ‘› + πΎπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘”π‘–π‘Žπ‘›

1 5

= 𝑅𝑝. 2.500.000 + 𝑅𝑝. 500.000

= 𝑅𝑝. 3.000.000, βˆ’

2

Jadi Modal awal Pak Muhid adalah 𝑅𝑝. 3.000.000,

1

Page 117: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

99

Lampiran 3. Skor Kecerdasan Logis Matematis Hasil Uji Coba

No

Responden

Butir Soal Y

1 2 3 4 5

1 5 3 5 2 4 19

2 3 0 4 2 3 12

3 5 3 5 4 4 21

4 4 0 4 3 5 16

5 5 2 4 2 4 17

6 5 3 4 0 3 15

7 2 3 0 0 3 8

8 4 0 4 2 4 14

9 3 2 4 3 4 16

10 3 0 3 0 4 10

11 3 0 3 0 2 8

12 3 0 2 0 2 7

13 5 3 5 4 5 22

14 4 3 4 4 4 19

15 3 0 3 0 2 8

16 2 2 3 0 4 11

17 5 4 5 3 4 21

18 2 0 2 0 2 6

19 2 1 3 0 3 9

20 5 4 5 3 5 22

21 2 0 2 0 3 7

22 5 3 5 3 5 21

23 2 0 2 1 3 8

24 2 2 2 0 3 9

25 3 0 0 0 2 5

26 3 0 3 2 2 10

27 4 2 3 3 5 17

28 5 2 5 4 5 21

29 3 2 5 3 4 17

30 3 0 0 0 4 7

X 105 44 99 48 107 403

Page 118: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

100

Lampiran 4. Hasil Uji Validias Instrumen Tes Kecerdasan Logis Matematis

Rumus :

π‘Ÿπ‘₯𝑦 =𝑛. (βˆ‘ π‘‹π‘Œ) βˆ’ (βˆ‘ 𝑋). (βˆ‘ π‘Œ)

√{𝑛. βˆ‘ 𝑋2 βˆ’ (βˆ‘ 𝑋)2}. {𝑛. βˆ‘ π‘Œ2 βˆ’ (βˆ‘ π‘Œ)2}

Keterangan :

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = Angka Indeks Korelasi β€œr” Product Moment.

𝑛 =Number Of Cases

βˆ‘ π‘‹π‘Œ = Jumlah hasil Perkalian antara skor X danskor Y

βˆ‘ 𝑋 = Jumlah seluruh Skor X

βˆ‘ π‘Œ = Jumlah seluruh skor Y

Kriteria : Apabila π‘Ÿπ‘₯𝑦 β‰₯ π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ maka butir soal itu valid. Dengan taraf

signifikansi 5% π‘‘π‘Žπ‘› 𝑁 = 30, 𝑑𝑏 = 𝑁 βˆ’ 2. Maka Diperoleh π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ =

0,361.

Page 119: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

101

Tabel Analisis Validitas

No

Responden

Butir Soal Y Y2

1 2 3 4 5

1 5 3 5 2 4 19 361

2 3 0 4 2 3 12 144

3 5 3 5 4 4 21 441

4 4 0 4 3 5 16 256

5 5 2 4 2 4 17 289

6 5 3 4 0 3 15 225

7 2 3 0 0 3 8 64

8 4 0 4 2 4 14 196

9 3 2 4 3 4 16 256

10 3 0 3 0 4 10 100

11 3 0 3 0 2 8 64

12 3 0 2 0 2 7 49

13 5 3 5 4 5 22 484

14 4 3 4 4 4 19 361

15 3 0 3 0 2 8 64

16 2 2 3 0 4 11 121

17 5 4 5 3 4 21 441

18 2 0 2 0 2 6 36

19 2 1 3 0 3 9 81

20 5 4 5 3 5 22 484

21 2 0 2 0 3 7 49

22 5 3 5 3 5 21 441

23 2 0 2 1 3 8 64

24 2 2 2 0 3 9 81

25 3 0 0 0 2 5 25

26 3 0 3 2 2 10 100

27 4 2 3 3 5 17 289

28 5 2 5 4 5 21 441

29 3 2 5 3 4 17 289

30 3 0 0 0 4 7 49

X 105 44 99 48 107 403 6345

rhitung 0,858 0,769 0,869 0,890 0,805

rtabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Valid/Invalid Valid Valid Valid Valid Valid

Page 120: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

102

Lampiran 5. Hasil Analisis Realibilitas Instrumen Kecerdasan logis Matematis

Formula yang digunakan untuk melakukan Uji Realibilitas Instrumen adalah sebagai

berikut :

π‘Ÿ11 = (π‘˜

π‘˜βˆ’1)(1 βˆ’

βˆ‘π‘ π‘–2

𝑠𝑑2 )

Dimana dengan Rumus Varians :

𝑆𝑖 = Σ𝑋𝑖

2 βˆ’(Σ𝑋𝑖)2

𝑁𝑁

Rumus Varians total dihitung dengan cara :

𝑆𝑑 = Σ𝑋𝑑

2 βˆ’(Σ𝑋𝑑)2

𝑁𝑁

Jika hasil π‘Ÿ11 dikonsultasikan dengan nilai Tabel π‘Ÿ Product Moment dengan

π‘‘π‘˜ = 𝑁 βˆ’ 1, signifikansi 5% maka diperoleh π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 0,367.

Keputusan dengan membandingkan π‘Ÿ11 dengan π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

Kaidah keputusan : Jika π‘Ÿ11 β‰₯ π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti Realibel.

Jika π‘Ÿ11 < π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti Tidak Realibel

Page 121: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

103

No

Responden

Butir Soal Y

1 2 3 4 5

1 5 3 5 2 4 19

2 3 0 4 2 3 12

3 5 3 5 4 4 21

4 4 0 4 3 5 16

5 5 2 4 2 4 17

6 5 3 4 0 3 15

7 2 3 0 0 3 8

8 4 0 4 2 4 14

9 3 2 4 3 4 16

10 3 0 3 0 4 10

11 3 0 3 0 2 8

12 3 0 2 0 2 7

13 5 3 5 4 5 22

14 4 3 4 4 4 19

15 3 0 3 0 2 8

16 2 2 3 0 4 11

17 5 4 5 3 4 21

18 2 0 2 0 2 6

19 2 1 3 0 3 9

20 5 4 5 3 5 22

21 2 0 2 0 3 7

22 5 3 5 3 5 21

23 2 0 2 1 3 8

24 2 2 2 0 3 9

25 3 0 0 0 2 5

26 3 0 3 2 2 10

27 4 2 3 3 5 17

28 5 2 5 4 5 21

29 3 2 5 3 4 17

30 3 0 0 0 4 7

X 105 44 99 48 107 403

Si

1,362 2,051 2,355 2,455 1,082

Var.total 9,305

St 32,116

r11 0,888

Kesimpulan rhitung (0,888) > rtabel(0,367) (Realibel)

Page 122: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

104

Lampiran 6. Daya Pembeda

Rumus :

𝐷𝑃 = 𝑋𝐾𝐴 βˆ’ 𝑋𝐾𝐡

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ 

Keterangan :

DP = Daya Pembeda

XKA = Rata-rata kelompok atas

XKB = Rata-rata kelompok bawah

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = Skor maksimum

Kriteria daya pembeda soal sebagai berikut :

0,40 π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘  = Sangat Baik

0,30 βˆ’ 0,39 = Baik

0,20 βˆ’ 0,29 = Cukup

0,19 π‘˜π‘’π‘π‘Žπ‘€π‘Žβ„Ž = Kurang baik

Page 123: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

105

Tabel Analisis Daya Beda

No Responden Butir Soal Y

1 2 3 4 5

13 5 3 5 4 5 22

20 5 4 5 3 5 22

3 5 3 5 4 4 21

17 5 4 5 3 4 21

22 5 3 5 3 5 21

28 5 2 5 4 5 21

1 5 3 5 2 4 19

14 4 3 4 4 4 19

XKA 4,875 3,125 4,875 3,375 4,5

11 3 0 3 0 2 8

15 3 0 3 0 2 8

23 2 0 2 1 3 8

12 3 0 2 0 2 7

21 2 0 2 0 3 7

30 3 0 0 0 4 7

18 2 0 2 0 2 6

25 3 0 0 0 2 5

XKB 2,625 0 1,75 0,125 2,5

Daya Pembeda 0,45 0,625 0,625 0,65 0,4

Kriteria

Sa

ng

at

Ba

ik

Sa

ng

at

Ba

ik

Sa

ng

at

Ba

ik

Sa

ng

at

Ba

ik

Sa

ng

at

Ba

ik

Page 124: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

106

Lampiran 7. Tingkat Kesukaran

a) Menghitung rata-rata skor untuk setiap butir soal

π‘…π‘Žπ‘‘π‘Ž βˆ’ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž =π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘’π‘ π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘Ž π‘‘π‘–π‘‘π‘–π‘˜ 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑠𝑝 π‘ π‘œπ‘Žπ‘™

π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘’π‘ π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘Ž π‘‘π‘–π‘‘π‘–π‘‘π‘˜

b) Menghitung Tingkat kesukaran

π‘‡π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘ π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘˜π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› = π‘…π‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š π‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Žπ‘ π‘ π‘œπ‘Žπ‘™

Kriteria tingkat kesukaran adalah sebagai berikut :

0,00 βˆ’ 0,30 = Sukar

0,31 βˆ’ 0,70 = Sedang

0,71 βˆ’ 1,00 = Mudah

Tabel Analisis Tingkat Kesukaran

No

Responden

Butir Soal Y

1 2 3 4 5

1 5 3 5 2 4 19

2 3 0 4 2 3 12

3 5 3 5 4 4 21

4 4 0 4 3 5 16

5 5 2 4 2 4 17

6 5 3 4 0 3 15

7 2 3 0 0 3 8

8 4 0 4 2 4 14

9 3 2 4 3 4 16

10 3 0 3 0 4 10

11 3 0 3 0 2 8

12 3 0 2 0 2 7

13 5 3 5 4 5 22

14 4 3 4 4 4 19

15 3 0 3 0 2 8

16 2 2 3 0 4 11

17 5 4 5 3 4 21

18 2 0 2 0 2 6

19 2 1 3 0 3 9

20 5 4 5 3 5 22

21 2 0 2 0 3 7

22 5 3 5 3 5 21

23 2 0 2 1 3 8

Page 125: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

107

24 2 2 2 0 3 9

25 3 0 0 0 2 5

26 3 0 3 2 2 10

27 4 2 3 3 5 17

28 5 2 5 4 5 21

29 3 2 5 3 4 17

30 3 0 0 0 4 7

Jumlah 105 44 99 48 107 403

Rata-rata 3,4 1,5 3,3 1,6 3,6

Skor Maks 5 5 5 5 5

Tingkat

Kesukaran 0,7 0,3 0,7 0,3 0,7

Status

Butir Soal

Sed

an

g

Su

kar

Sed

an

g

Su

kar

Sed

an

g

Page 126: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

108

Lampiran 8. Tes Kecerdasan Logis Matematis

SOAL TES KECEDASAN LOGIS MATEMATIS

Nama Siswa :

Kelas :

Mata Pelajaran:

Petunjuk :

a. Tulislah identitas anda terlebih dahulu

b. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan

c. Bacalah soal dan kerjakan soal dengan teliti dan cermat

Soal :

Selesaikan soal-soal dibawah ini dengan tepat !

1. Jika harga sebuah baju diberi dengan potongan dengan diskon 50% Γ— 50%, maka

persentase harga akhir terhadap harga sebelum diskon adalah?

2. Maudy mempunyai toko alat tulis. Ia baru saja membeli 15 Lusin pulpen hitam,

agar setiap pulpen hitam menghasilkan keuntungan Rp. 500,-, Maudy harus

menjual pulpen tersebut dengan harga Rp. 3.000,-. Berapa harga pembelian dari

15 Lusin pulpen hitam yang baru saja Maudy beli ? ( 1 Lusin = 12 Buah)

3. Pak Hamdan menabung sebesar Rp. 6.000.000 disebuah bank dan menapatkan

bunga sebesar 12% per tahun. Setelah beberapa bulan, jumlah tabungan menjadi

Rp. 6.360.000. Berapa lama hamdan telah menabung ?

4. Pak Chandra memiliki kerupuk mentah sebanyak 200 karung dengan bruto 8000

kg.Jika tara dari setiap karung kerupuk adalah 1,5 % , hitunglah neto kerupuk

dalam masing-masing karung !

5. Pak Muhid adalah pedagang Tekstil yang baru saja memulai usaha. Pada awal

usahanya, ia mendapat hasil penjualan sebesar Rp.2.500.000,-. Namun, karena

jumlah pedagang yang masih sedikit, Pak Muhid mengalami kerugian sebesar Rp.

500.000,-. Hitunglah modal awal Pak Muhid

Page 127: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

109

PEDOMAN PENSKORAN

NO SOAL KUNCI JAWABAN SKOR TOTAL

SKOR

1. Jika harga sebuah baju

diberi dengan potongan

dengan diskon 50% Γ—50%, maka persentase

harga akhir terhadap

harga sebelum diskon

adalah?

Diketahui :

(i) 50% Γ— 50% adalah diskon berulang, jadi cara menghitung total diskonnya bukan

dengan menjumlahkan persenase diskon.

(ii) Misalkan harga normal barang (sebelum diskon) adalah 100,

Ditanya : Berapa persentase harga ajhir terhadap harga sebelum diskon ?

1

6

Penyelesaian :

Diskon = (100 βˆ’ 50)% Γ— (100 βˆ’ 50)% Γ— 100%

1

= 50% Γ— 50% Γ— 100%

= 50

100Γ—

50

100Γ— 100%

=1

2Γ—

1

2Γ— 100%

=1

4Γ— 100%

= 25% Total diskon 100% βˆ’ 25% = 75%

3

Maka dari soal diatas, dapat disimpulkan bahwa persentase harga ajhir terhadap harga

sebelum diskon adalah 75% 1

Page 128: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

110

2. Maudy mempunyai

toko alat tulis. Ia baru

saja membeli 15 Lusin

pulpen hitam, agar

setiap pulpen hitam

menghasilkan

keuntungan Rp. 500,-,

Maudy harus menjual

pulpen tersebut dengan

harga Rp. 3.000,-.

Berapa harga

pembelian dari 15

Lusin pulpen hitam

yang baru saja Maudy

beli ? ( 1 Lusin = 12

Buah)

Diketahui : 1 Lusin = 12 Buah

15 Lusin = 12 Buah X 15 = 180 Buah

Untung = Rp. 5.00,-

Harga jual 1 pulpen = Rp. 3.000,-

Ditanya: Berapa harga pembelian dari 15 lusin pulpen hitam yang dibeli oleh Maudy?

1

8

Penyelesaian :

Harga beli 1 buah pulpen hitam = Harga jual 1 pulpen hitam – Untung

1

= Rp. 3.000 – Rp. 5.00

= Rp. 2.500,-

Harga beli seluruh pulpen hitam = Jumlah pulpen hitam X harga beli 1 buah

= 150 X Rp. 2.500,-

= Rp. 450.000,-

5

Jadi harga pembelian dari 15 lusin pulpen hitam yang dibeli oleh Maudy adalah Rp.

450.000,-

1

3 Pak Hamdan menabung

sebesar Rp. 6.000.000

disebuah bank dan

menapatkan bunga

sebesar 12% per tahun.

Diketahui : Saldo awal (M) : Rp. 6.000.000

Saldo akhir : Rp.6.360.000

Bunga (p) = 12%

Ditanya : Berapa lama tabungan Pak Hamadan ?

1

Page 129: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

111

Setelah beberapa bulan,

jumlah tabungan

menjadi Rp. 6.360.000.

Berapa lama hamdan

telah menabung ?

Penyelesaian :

(i) Besar Bunga = Saldo akhir –Saldo awal

1

6

= Rp. 6.360.000 – Rp. 6.000.000

= Rp. 360.000

(ii) Besar Bunga = 𝑏

12Γ—

𝑝

100Γ— 𝑅𝑝. 6.000.000

𝑅𝑝. 360.000 = 𝑏

12Γ—

12

100Γ— 𝑅𝑝. 6.000.000

𝑅𝑝. 360.000 = 𝑏 Γ— 𝑅𝑝. 60.000

𝑅𝑝.360.000

𝑅𝑝.60.000= 𝑏

𝑏 = 6

3

Jadi lama tabungan Pak Hamdan adalah 6 Bulan, dengan total tabungan Rp. 6.360.000 1

4. Pak Chandra memiliki

kerupuk mentah

sebanyak 200 karung

dengan bruto 8000

kg.Jika tara dari setiap

karung kerupuk adalah

1,5 % , hitunglah neto

kerupuk dalam masing-

masing karung !

Diketahui : Kerupuk mentah = 200 Karung

Bruto = 8.000 kg

Persentase tara = 1,5%

Ditanya : Berapa neto kerupuk dalam masing-masing karung ?

1

8

Penyelesaian:

Tara = π΅π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘œ Γ— π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž

1

= 8.000 π‘˜π‘” βˆ’ 1,5 %

= 8.000 π‘˜π‘” Γ—1,5

100

= 80 Γ— 1,5

= 120 π‘˜π‘”

Neto = π΅π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘œ βˆ’ π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž

5

Page 130: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

112

= 8.000 π‘˜π‘” βˆ’ 120 π‘˜π‘”

= 7.880 π‘˜π‘”

Jadi neto kerupuk dalam masing-masing karung adalah 7.880 π‘˜π‘” 1

5. Pak Muhid adalah

pedagang Tekstil yang

baru saja memulai

usaha. Pada awal

usahanya, ia mendapat

hasil penjualan sebesar

Rp.2.500.000,-.

Namun, karena jumlah

pedagang yang masih

sedikit, Pak Muhid

mengalami kerugian

sebesar Rp. 500.000,-.

Hitunglah modal awal

Pak Muhid !

Diketahui (i) Harga Penjualan = 𝑅𝑝. 2.500.000, βˆ’

(ii) Kerugian = 𝑅𝑝. 500.000, βˆ’

Ditanya : Modal Awal

1

6 Modal = π»π‘Žπ‘ π‘–π‘™ π‘ƒπ‘’π‘›π‘—π‘’π‘Žπ‘™π‘Žπ‘› + πΎπ‘’π‘Ÿπ‘’π‘”π‘–π‘Žπ‘›

1

= 𝑅𝑝. 2.500.000 + 𝑅𝑝. 500.000

= 𝑅𝑝. 3.000.000, βˆ’

3

Jadi Modal awal Pak Muhid adalah 𝑅𝑝. 3.000.000,

1

Page 131: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

113

Lampiran 9. Kisi-kisi Kuesioner Pembelajaran Daring

KISI-KISI INSTRUMEN PEMELAJARAN DARING

Aspek (Dimensi) No Pernyataan

Jumlah (+) (-)

Respon guru terhadap pendapat dan pertanyaan siswa

1,2 4 3

Penjelasan yang diberikan guru

8 14 2

Materi yang diberikan guru 18 5 2

Tugas yang diberikan guru 6 11 2

Kesan siswa melaksanakan pembelajaran daring

7 16 2

Pemahaman siswa terhadap

mater yang diajar

9 12 2

Akses Internet 3 10,13 3

Biaya pelaksanaan pembelajaran Daring

17 15 2

Page 132: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

114

ANGKET PEMBELAJARAN DARING

Nama :

Kelas :

Semester :

Isilah angket dibawah ini sesuai dengan keadaan yang memang benar-benar kamu

alami ! (Berilah tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia dibawah)

No Pernyataan SS

(Sangat

Setuju)

S(Setuju) RR(Ragu-

ragu)

TS(Tidak

Setuju)

STS(Sangat

Tidak

Setuju)

1. Guru menerima pendapat siswa dan merespon siswa.

2. Saya senang

karena guru merespon pertanyaan dengan baik

3. Akses internet saya stabil saat

melakukan pemelajarran daring

4. respon guru tidak baik saat saya

menanyakan hal yang tidak saya mengerti

5. Guru memberikan materi yang sulit dipahami

sehingga saya mengalami kesulitan saat pembelajaran

daring

6. Tugas yang

diberikan guru sangat membantu saya untuk memaham materi

Page 133: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

115

7. Saya dapat lebih fokus dalam mengerjakan pembelajaran

online

8. Guru menjelaskan

materi dengan jelas, sehingga saya semangat untuk belajar

9. Saya memahami

rumus yang ada selama pembelajaran daring

10. Pembelajaran daring saya

terganggu karena keterbatasan internet

11. Saya merasa tertekan karena

tugas yang banyak

12. Saya kurng memahami penjelasan yang diberikan guru

selama pembelajaran daring

13. Saya merasa cemas kehilangan

akses internet saat pembelajaran sedang berlangsung

14. Saya malas belajar karena

penjelasan guru tidak dapat saya pahami

15. Pembelajaran daring

menyusahkan

Page 134: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

116

saya karena membutuhkan biaya yang lenbih

16. Saya tidak semangat dengan pembelajaran

daring

17. Pembelajaran daring tidak membutuhkan biaya yang lebih

18. Materi yang diberikan guru

sangat mudah dipahami selama pembelajaran daring

Page 135: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

117

PEDOMAN PENILAIAN ANGKET PEMBELAJARAN DARING

Pernyataan Sangat

Setuju

(SS)

Setuju (S) Ragu-

Ragu

(RR)

Tidak

Setuju

(TS)

Sangat

Tidak

Setuju

(STS)

Pernyataan

Positif (+)

5 4 3 2 1

Pernyataan

negetif (-)

1 2 3 4 5

Page 136: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

118

Lampiran 10. Skor Validitas Pembelajaran Daring Hasil Uji Coba

No

Responden

No. Item Pernyataan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 5 5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 58

2 5 5 3 5 3 5 3 5 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 68

3 5 5 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 2 3 63

4 5 5 4 5 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 5 68

5 5 5 4 3 3 5 1 5 3 3 3 1 3 3 4 1 3 2 57

6 5 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 65

7 5 5 4 3 3 4 1 4 3 3 5 3 3 3 2 5 3 3 62

8 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 2 2 4 4 3 2 3 4 66

9 5 5 5 4 2 4 3 3 3 4 2 2 5 3 4 2 3 3 62

10 5 5 5 4 4 5 4 5 4 2 5 3 2 4 5 5 4 4 75

11 5 5 4 4 4 5 2 5 4 2 2 2 1 2 4 2 2 2 57

12 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 73

13 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 64

14 5 5 5 5 3 5 4 5 5 2 3 3 1 5 3 2 4 4 69

15 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 1 5 5 5 5 5 2 4 80

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 86

17 4 4 2 2 5 5 4 4 3 3 4 4 2 4 2 4 2 1 59

18 5 5 4 5 3 5 1 5 4 2 3 4 1 5 5 2 5 4 68

19 4 4 5 5 5 4 3 3 4 5 3 3 4 3 5 5 5 4 74

20 5 5 4 5 2 5 2 5 3 2 5 5 1 5 5 1 1 5 66

21 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88

22 4 5 5 5 4 5 3 4 3 3 3 4 5 5 3 5 4 3 73

23 5 5 4 5 3 5 4 4 3 5 5 5 4 5 4 5 1 4 76

24 5 5 2 5 5 1 3 3 3 1 2 1 1 3 4 3 1 3 51

25 5 5 4 2 4 5 2 5 4 2 2 4 4 2 2 4 2 3 61

26 5 5 5 1 1 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 4 4 48

27 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 1 1 1 3 5 4 5 5 71

28 4 5 4 2 2 4 3 3 3 3 4 5 4 4 3 4 3 3 63

29 5 4 5 1 3 2 1 4 2 2 3 2 2 5 5 3 3 1 53

30 4 4 3 4 3 3 3 5 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 61

Jumlah 143 144 122 118 108 128 93 128 105 94 95 93 90 113 112 103 90 106 1985

Page 137: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

119

Lampiran 11. Uji Validitas Instrumen

A. Uji Validitas Item Pembelajaran Daring (X1)

1. Menghitung harga korelasi setiap instrumen dengan rumus Product Moment

Rumus :

π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” =𝑛. (βˆ‘ π‘‹π‘Œ) βˆ’ (βˆ‘ 𝑋). (βˆ‘ π‘Œ)

√{𝑛. βˆ‘ 𝑋2 βˆ’ (βˆ‘ 𝑋)2}.{𝑛. βˆ‘ π‘Œ2 βˆ’ (βˆ‘ π‘Œ)2}

Pada item pertanyaan nomor 1-18 dicari dengan langkah-langkah

menghitung rhitung dengan mengguakan Excel, sehingga diperoleh nilai rhitung yang

tercantum dalam tabel dibawah.

2. Mencari rtabel apabila diketahui signifikansi untuk ∝= 0,05 dan 𝑑𝑓 = 30 βˆ’

2 = 28. Maka diperoleh rtabel = 0,361.

3. Membuat keputusan :

Jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” β‰₯ π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti item pernyataan Valid

Jika π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti item pernyataan Tidak Valid

Page 138: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

120

No Responden

No. Item Pernyataan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 5 5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 58

2 5 5 3 5 3 5 3 5 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 68

3 5 5 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 2 3 63

4 5 5 4 5 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 5 68

5 5 5 4 3 3 5 1 5 3 3 3 1 3 3 4 1 3 2 57

6 5 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 65

7 5 5 4 3 3 4 1 4 3 3 5 3 3 3 2 5 3 3 62

8 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 2 2 4 4 3 2 3 4 66

9 5 5 5 4 2 4 3 3 3 4 2 2 5 3 4 2 3 3 62

10 5 5 5 4 4 5 4 5 4 2 5 3 2 4 5 5 4 4 75

11 5 5 4 4 4 5 2 5 4 2 2 2 1 2 4 2 2 2 57

12 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 73

13 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 64

14 5 5 5 5 3 5 4 5 5 2 3 3 1 5 3 2 4 4 69

15 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 1 5 5 5 5 5 2 4 80

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 86

17 4 4 2 2 5 5 4 4 3 3 4 4 2 4 2 4 2 1 59

18 5 5 4 5 3 5 1 5 4 2 3 4 1 5 5 2 5 4 68

19 4 4 5 5 5 4 3 3 4 5 3 3 4 3 5 5 5 4 74

20 5 5 4 5 2 5 2 5 3 2 5 5 1 5 5 1 1 5 66

21 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88

22 4 5 5 5 4 5 3 4 3 3 3 4 5 5 3 5 4 3 73

Page 139: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

121

23 5 5 4 5 3 5 4 4 3 5 5 5 4 5 4 5 1 4 76

24 5 5 2 5 5 1 3 3 3 1 2 1 1 3 4 3 1 3 51

25 5 5 4 2 4 5 2 5 4 2 2 4 4 2 2 4 2 3 61

26 5 5 5 1 1 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 4 4 48

27 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 1 1 1 3 5 4 5 5 71

28 4 5 4 2 2 4 3 3 3 3 4 5 4 4 3 4 3 3 63

29 5 4 5 1 3 2 1 4 2 2 3 2 2 5 5 3 3 1 53

30 4 4 3 4 3 3 3 5 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 61

Jumlah 143 144 122 118 108 128 93 128 105 94 95 93 90 113 112 103 90 106 1985

rhitung -0,032 0,189 0,266 0,630 0,445 0,518 0,557 0,241 0,526 0,434 0,410 0,662 0,555 0,614 0,504 0,618 0,364 0,639

rtabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Valid/Invalid

Invalid Invalid Invalid Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Page 140: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

122

Lampiran 12. Skor Realibilitas Pembelajaran Daring Hasil Uji Coba

No

Responden

No. Item Pernyataan Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 5 5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 58

2 5 5 3 5 3 5 3 5 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 68

3 5 5 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 2 3 63

4 5 5 4 5 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 5 68

5 5 5 4 3 3 5 1 5 3 3 3 1 3 3 4 1 3 2 57

6 5 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 65

7 5 5 4 3 3 4 1 4 3 3 5 3 3 3 2 5 3 3 62

8 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 2 2 4 4 3 2 3 4 66

9 5 5 5 4 2 4 3 3 3 4 2 2 5 3 4 2 3 3 62

10 5 5 5 4 4 5 4 5 4 2 5 3 2 4 5 5 4 4 75

11 5 5 4 4 4 5 2 5 4 2 2 2 1 2 4 2 2 2 57

12 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 73

13 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 64

14 5 5 5 5 3 5 4 5 5 2 3 3 1 5 3 2 4 4 69

15 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 1 5 5 5 5 5 2 4 80

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 86

17 4 4 2 2 5 5 4 4 3 3 4 4 2 4 2 4 2 1 59

18 5 5 4 5 3 5 1 5 4 2 3 4 1 5 5 2 5 4 68

19 4 4 5 5 5 4 3 3 4 5 3 3 4 3 5 5 5 4 74

20 5 5 4 5 2 5 2 5 3 2 5 5 1 5 5 1 1 5 66

21 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88

Page 141: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

123

22 4 5 5 5 4 5 3 4 3 3 3 4 5 5 3 5 4 3 73

23 5 5 4 5 3 5 4 4 3 5 5 5 4 5 4 5 1 4 76

24 5 5 2 5 5 1 3 3 3 1 2 1 1 3 4 3 1 3 51

25 5 5 4 2 4 5 2 5 4 2 2 4 4 2 2 4 2 3 61

26 5 5 5 1 1 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 4 4 48

27 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 1 1 1 3 5 4 5 5 71

28 4 5 4 2 2 4 3 3 3 3 4 5 4 4 3 4 3 3 63

29 5 4 5 1 3 2 1 4 2 2 3 2 2 5 5 3 3 1 53

30 4 4 3 4 3 3 3 5 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 61

Jumlah 143 144 122 118 108 128 93 128 105 94 95 93 90 113 112 103 90 106 1985

Jumlah

Kuadrat Skor Item

687 696 522 510 422 572 331 562 385 340 347 341 334 461 456 407 318 412

Page 142: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

124

Lampiran 13. Uji Realibilitas Instrumen

A. Uji Realibilitas Instrumen Pembelajaran Daring

Formula yang digunakan untuk melakukan Uji Realibilitas Instrumen adalah sebagai

berikut :

π‘Ÿ11 = (π‘˜

π‘˜βˆ’1)(1 βˆ’

βˆ‘π‘ π‘–2

𝑠𝑑2 )

Dimana dengan Rumus Varians :

𝑆𝑖 = Σ𝑋𝑖

2 βˆ’(Σ𝑋𝑖)2

𝑁𝑁

Rumus Varians total dihitung dengan cara :

𝑆𝑑 = Σ𝑋𝑑

2 βˆ’(Σ𝑋𝑑)2

𝑁𝑁

Jika hasil π‘Ÿ11 dikonsultasikan dengan nilai Tabel π‘Ÿ Product Moment dengan

π‘‘π‘˜ = 𝑁 βˆ’ 1, signifikansi 5% maka diperoleh π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 0,367.

Keputusan dengan membandingkan π‘Ÿ11 dengan π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

Kaidah keputusan : Jika π‘Ÿ11 β‰₯ π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti Realibel.

Jika π‘Ÿ11 < π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti Tidak Realibel

Page 143: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

125

No

Responden

No. Item Pernyataan Jmlh

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 5 5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 58

2 5 5 3 5 3 5 3 5 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 68

3 5 5 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 2 3 63

4 5 5 4 5 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 5 68

5 5 5 4 3 3 5 1 5 3 3 3 1 3 3 4 1 3 2 57

6 5 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 65

7 5 5 4 3 3 4 1 4 3 3 5 3 3 3 2 5 3 3 62

8 5 5 4 3 4 4 4 5 4 4 2 2 4 4 3 2 3 4 66

9 5 5 5 4 2 4 3 3 3 4 2 2 5 3 4 2 3 3 62

10 5 5 5 4 4 5 4 5 4 2 5 3 2 4 5 5 4 4 75

11 5 5 4 4 4 5 2 5 4 2 2 2 1 2 4 2 2 2 57

12 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 73

13 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 64

14 5 5 5 5 3 5 4 5 5 2 3 3 1 5 3 2 4 4 69

15 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 1 5 5 5 5 5 2 4 80

16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 86

17 4 4 2 2 5 5 4 4 3 3 4 4 2 4 2 4 2 1 59

18 5 5 4 5 3 5 1 5 4 2 3 4 1 5 5 2 5 4 68

19 4 4 5 5 5 4 3 3 4 5 3 3 4 3 5 5 5 4 74

20 5 5 4 5 2 5 2 5 3 2 5 5 1 5 5 1 1 5 66

21 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 88

22 4 5 5 5 4 5 3 4 3 3 3 4 5 5 3 5 4 3 73

Page 144: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

126

23 5 5 4 5 3 5 4 4 3 5 5 5 4 5 4 5 1 4 76

24 5 5 2 5 5 1 3 3 3 1 2 1 1 3 4 3 1 3 51

25 5 5 4 2 4 5 2 5 4 2 2 4 4 2 2 4 2 3 61

26 5 5 5 1 1 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 4 4 48

27 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 1 1 1 3 5 4 5 5 71

28 4 5 4 2 2 4 3 3 3 3 4 5 4 4 3 4 3 3 63

29 5 4 5 1 3 2 1 4 2 2 3 2 2 5 5 3 3 1 53

30 4 4 3 4 3 3 3 5 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 61

Jumlah 143 144 122 118 108 128 93 128 105 94 95 93 90 113 112 103 90 106 1985

Jumlah

Kuadrat

Skor

Item

687 696 522 510 422 572 331 562 385 340 347 341 334 461 456 407 318 412

𝐒𝐒 0,185 0,166 0,892 1,582 1,145 0,892 1,472 0,547 0,60

3

1,56

8

1,5

92

1,8

17

2,2

07 1,220 1,306 1,840 1,655 1,292

Jmlh

Varians

21,980

𝐒𝐭 88,489

𝐫𝟏𝟏 0,796 (Realibel)

Page 145: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

127

Jika hasil π‘Ÿ11 = 0,796 ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel π‘Ÿ Product

Moment dengan π‘‘π‘˜ = 𝑁 βˆ’ 1 = 30 βˆ’ 1 = 29, signifikansi 5% maka diperoleh

π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 0,367.

Kesimpulan : karena π‘Ÿ11 = 0,796 > π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 0,367 maka instrumen

dinyatakan Realibel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data.

Page 146: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

128

Lampiran 14. Angket Pembelajaran Daring

ANGKET PEMBELAJARAN DARING

Nama :

Kelas :

Semester :

Isilah angket dibawah ini sesuai dengan keadaan yang memang benar-benar kamu

alami ! (Berilah tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia dibawah)

No Pernyataan SS

(Sangat

Setuju)

S(Setuju) RR(Ragu-

ragu)

TS(Tidak

Setuju)

STS(Sangat

Tidak

Setuju)

1. respon guru tidak

baik saat saya

menanyakan hal

yang tidak saya

mengerti

2. Guru memberikan

materi yang sulit

dipahami

sehingga saya

mengalami

kesulitan saat

pembelajaran

daring

3. Tugas yang

diberikan guru

sangat membantu

saya untuk

memaham materi

4. Saya dapat lebih

fokus dalam

mengerjakan

pembelajaran

online

5. Saya memahami

rumus yang ada

selama

pembelajaran

daring

6. Pembelajaran

daring saya

terganggu karena

keterbatasan

internet

Page 147: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

129

7. Saya merasa

tertekan karena

tugas yang

banyak

8. Saya kurng

memahami

penjelasan yang

diberikan guru

selama

pembelajaran

daring

9. Saya merasa

cemas kehilangan

akses internet saat

pembelajaran

sedang

berlangsung

10. Saya malas

belajar karena

penjelasan guru

tidak dapat saya

pahami

11. Pembelajaran

daring

menyusahkan

saya karena

membutuhkan

biaya yang lenbih

12. Saya tidak

semangat dengan

pembelajaran

daring

13. Pembelajaran

daring tidak

membutuhkan

biaya yang lebih

14. Materi yang

diberikan dosen

sangat mudah

dipahami selama

pembelajaran

daring

Page 148: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

130

Lampiran 15. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar

KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR

No Kompetensi

Inti

Kompetensi Dasar Indikator Hasil belajar

(Ranah Kognitif)

1. KI-3. Memahami pengetahuan

(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmuu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

3.1 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait Aritmatika

Sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan,kerugian, bunga tunggal, persentase,

bruto, neto dan tara)

1. Dapat menunjukkan, Siswa dapat menunjukan hal yang diketahui dan hal yang

ditanakan dalam soal. 2. Dapat menggunakan secara tepat, siswa mampu menggunakan formula secara

tepat. 3. Dapat menghubungkan dan dapat menyimpulkan, siswa dapat menghubungkan hal

yang diketahui dengan formula kemudan siswa dapat menyimpulkan

2. KI-4. Mengolah, meguji, dan

menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat)dan

ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang /

teori

4.1 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan

Aritmatika sosial (penjualan, pembelian, potongan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto,

neto, dan tara)

Page 149: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

131

SOAL TES HASIL BELAJAR

Nama Siswa :

Kelas :

Mata Pelajaran:

Petunjuk :

d. Tulislah identitas anda terlebih dahulu

e. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan

f. Bacalah soal dan kerjakan soal dengan teliti dan cermat

Soal :

Selesaikan soal-soal dibawah ini dengan tepat !

1. Bu Farah membeli 12 karung teoung Meizena dengan berat seluruhnya 240 kg dan

taranya 1 %. Jika harga tepung Meizena adalah Rp. 2.000,-/kg, berapa rupiah uang

yang harus dibayar Bu Farah ?

2. Salsa membeli 25 kg Jamur Tiram dengan hargaRp. 400.000,-, kemudian ia menjual

jamur tersebut dengan harga Rp. 22.000,-/kg apabila seluruh Jamur Tiram habis

terjual, berapa banyak keuntungan yang salsa dapatkan ?

3. Seorang pedagang Melon membeli 100 Buah Melon dengan harga seluruhnya Rp.

600.000,-, kemudian 40 Buah Melon itu dijual dengan harga Rp. 7.000,-/buah, 52

buah dijual dengan harga Rp. 6000,-/buah dan sisanya busuk. Berapa kerugian

pedagang itu ?

4. Seorang pedagang membeli 1 kuintal beras dengan harga Rp. 6.000,-/kg. Pedagang itu

menjual beras tersebut dan memperoleh uang sebanyak Rp. 620.000,-. Tentukan

persentase untung pedagang tersebut ! (1 kuintal = 100 kg)

5. Vega menyimpan uang di Bank sebesar Rp. 2000.000,- dengan suku bunga 18%

setahun dengan bunga tunggal. Tentukan :

a. Besarnya bunga pada akhir bulan pertama

b. Besarnya bunga pada akhir bulan keenam

c. Besarnya uang setelah 2 tahun

Page 150: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

132

PEDOMAN PENSKORAN

No Soal Kunci Jawaban Skor Total

Skor

1. Bu Farah membeli 12 karung teoung

Meizena dengan berat seluruhnya 240 kg dan

taranya 1 %. Jika harga tepung Meizena

adalah Rp. 2.000,-/kg, berapa rupiah uang

yang harus dibayar Bu Farah ?

Diketahui : 12 karung tepung Meizena = 240 kg

Tara = 1 %

Harga tepung per kg = Rp. 2.000,-

Ditanya : Berapa rupiah yang harus dibayar Bu Farah ?

1

5 Penyelesaian :

Tara = π‘π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘œ Γ— π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž

1

= 240 Γ— 1 %

= 240 Γ—1

100

= 24

10

= 2,4 π‘˜π‘”

Neto = π΅π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘œ βˆ’ π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž

= 240 π‘˜π‘” βˆ’ 2,4 π‘˜π‘”

= 237,6 π‘˜π‘”

Harga pembelian seluruh tepung Meizena

π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž 𝑏𝑒𝑙𝑖= π‘π‘’π‘‘π‘œ 𝑇𝑒𝑝𝑒𝑛𝑔

Γ— π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž 𝑇𝑒𝑝𝑒𝑛𝑔 π‘π‘’π‘Ÿ π‘˜π‘”

= 337,6 π‘˜π‘” Γ—

𝑅𝑝. 2.000, βˆ’

= 𝑅𝑝. 475.200, βˆ’

3

Page 151: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

133

Jadi rupiah yang harus dibayar Bu Farah adalah

𝑅𝑝. 475.200, βˆ’

2. Salsa membeli 25 kg Jamur Tiram dengan

hargaRp. 400.000,-, kemudian ia menjual

jamur tersebut dengan harga Rp. 22.000,-/kg

apabila seluruh Jamur Tiram habis terjual,

berapa banyak keuntungan yang salsa

dapatkan ?

Diketahui: Harga per kg Jamur Tiram 𝑅𝑝.400.000,βˆ’

25=

𝑅𝑝. 16.000, βˆ’

Modal yang Salsa keluarkan untuk membeli Jamur Tiram

adalah Rp. 16.000,-/kg, harga jual Jamur Tiram Salsa adalah

Rp. 22.000,-/kg, maka :

1

5 π‘ˆπ‘›π‘‘π‘’π‘›π‘” = π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π½π‘’π‘Žπ‘™ βˆ’ π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž 𝐡𝑒𝑙𝑖

1

= 𝑅𝑝. 22.000 βˆ’ 𝑅𝑝. 16.000

= 𝑅𝑝. 6.000, βˆ’

Jika seluruh Jamur Tiram laku terjual maka

keuntungan yang akan Salsadapatkan adalah :

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ πΎπ‘’π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› = 25 π‘˜π‘” Γ— 𝑅𝑝. 6.000, βˆ’

= 𝑅𝑝. 150.000

3

3. 1. Seorang pedagang Melon membeli

100 Buah Melon dengan harga

seluruhnya Rp. 600.000,-, kemudian

40 Buah Melon itu dijual dengan

Diketahui : Harga Pembelian = 𝑅𝑝. 600.000, βˆ’

40 buah melon dijual Rp.7.000

52 buah melon dijual Rp. 6.000

Ditanya : Kerugian Pedagang ?

1

Page 152: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

134

harga Rp. 7.000,-/buah, 52 buah

dijual dengan harga Rp. 6000,-/buah

dan sisanya busuk. Berapa kerugian

pedagang itu ?

Harga Penjualan = (40 Γ— 𝑅𝑝. 7.000) +(52 Γ— 𝑅𝑝. 6.000)

1

5

= 𝑅𝑝. 280.000 + 𝑅𝑝. 312.000

= 𝑅𝑝. 592.000

Rugi = π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘’π‘™π‘–π‘Žπ‘› βˆ’ π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘ƒπ‘’π‘›π‘—π‘’π‘Žπ‘™π‘Žπ‘›

= 𝑅𝑝. 600.000 βˆ’ 𝑅𝑝. 592.000

= 𝑅𝑝. 8.000, βˆ’

Jadi kerugian pedagang tersebut adalah 𝑅𝑝. 8.000, βˆ’

3

4. Seorang pedagang membeli 1 kuintal beras

dengan harga Rp. 6.000,-/kg. Pedagang itu

menjual beras tersebut dan memperoleh uang

sebanyak Rp. 620.000,-. Tentukan persentase

untung pedagang tersebut ! (1 kuintal = 100

kg)

Diketahui : Harga Pembelian = (100 π‘˜π‘” Γ— 𝑅𝑝. 6.000)

= 𝑅𝑝. 600.000, βˆ’

Harga Penjualan = 𝑅𝑝. 620.000, βˆ’

Ditanya : Persentase untung ?

1

5 Untung = π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘ƒπ‘’π‘›π‘—π‘’π‘Žπ‘™π‘Žπ‘› βˆ’ π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘’π‘™π‘–π‘Žπ‘›

1

= 𝑅𝑝. 620.000 βˆ’ 𝑅𝑝. 600.000

= 𝑅𝑝. 20.000, βˆ’

Persentase keuntungan =π‘ˆπ‘›π‘‘π‘’π‘›π‘”

π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž 𝐡𝑒𝑙𝑖 Γ— 100%

=𝑅𝑝.20.000,βˆ’

𝑅𝑝.600.000,βˆ’ Γ— 100%

= 3,33 %

3

Page 153: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

135

Jadi, persentase keuntungan pedagang tersebut

adalah 3,33 %

5. Vega menyimpan uang di Bank sebesar Rp.

2000.000,- dengan suku bunga 18% setahun

dengan bunga tunggal. Tentukan :

a. Besarnya bunga pada akhir bulan pertama

b. Besarnya bunga pada akhir bulan keenam

c. Besarnya uang setelah 2 tahun

Diketahui : Modal = Rp. 2.000.000

Bunga = 18% setahun

1 tahun = 12 bulan

Ditanya :

a. Besarnya bunga pada akhir bulan pertama

b. Besarnya bunga pada akhir bulan keenam

c. Besarnya uang setelah 2 tahun

1

5

a. Bunga akhir bulan pertama

π΅π‘’π‘›π‘”π‘Ž π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘› π‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘šπ‘Ž =𝑏

12Γ— π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘› π‘π‘’π‘›π‘”π‘Ž Γ— π‘šπ‘œπ‘‘π‘Žπ‘™

1

1

12Γ—

18

100Γ— 𝑅𝑝. 2.000.000 =

𝑅𝑝. 30.000

b. Bunga akhir bulan ke enam

π‘π‘’π‘›π‘”π‘Ž π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘› π‘˜π‘’ βˆ’ 6 = 𝑏

12Γ—

π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘› π‘π‘’π‘›π‘”π‘Ž Γ— π‘šπ‘œπ‘‘π‘Žπ‘™

6

12Γ—

18

100Γ— 𝑅𝑝. 2.000.000 =

𝑅𝑝. 180.000

c. Bunga selama 2 tahun

3

Page 154: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

136

π‘π‘’π‘›π‘”π‘Ž π‘ π‘’π‘™π‘Žπ‘šπ‘Ž 2 π‘‘π‘Žβ„Žπ‘’π‘› = 𝑏

12Γ—

π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘› π‘π‘’π‘›π‘”π‘Ž Γ— π‘šπ‘œπ‘‘π‘Žπ‘™

24

12Γ—

18

100Γ— 𝑅𝑝. 2.000.000 =

𝑅𝑝. 720.000

Page 155: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

137

Lampiran 16. Skor Hasil Belajar Hasil Uji Coba

No

Responden

Butir Soal Y

1 2 3 4 5

1 5 5 4 4 2 20

2 4 5 5 5 3 22

3 5 5 5 5 4 24

4 3 3 2 3 2 13

5 5 4 5 4 2 20

6 3 2 3 4 0 12

7 5 4 4 4 3 20

8 2 3 3 2 2 12

9 3 3 2 3 1 12

10 4 5 5 5 3 22

11 5 5 5 5 4 24

12 3 3 3 4 0 13

13 4 4 2 2 0 12

14 5 3 5 4 2 19

15 5 5 4 3 0 17

16 2 4 4 3 0 13

17 5 5 5 4 2 21

18 4 5 5 4 3 21

19 4 3 2 2 0 11

20 3 3 3 4 0 13

21 5 5 5 4 4 23

22 4 4 2 2 0 12

23 2 4 3 3 0 12

24 4 5 5 5 3 22

25 4 3 2 3 0 12

26 5 5 4 5 3 22

27 3 3 2 3 1 12

28 3 3 2 0 1 9

29 4 3 2 0 0 9

30 2 3 3 2 0 10

X 115 117 106 101 45 484

Page 156: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

138

Lampiran 17. Hasil Uji Validias Instrumen Tes Kecerdasan Logis Matematis

Rumus :

π‘Ÿπ‘₯𝑦 =𝑛. (βˆ‘ π‘‹π‘Œ) βˆ’ (βˆ‘ 𝑋). (βˆ‘ π‘Œ)

√{𝑛. βˆ‘ 𝑋2 βˆ’ (βˆ‘ 𝑋)2}. {𝑛. βˆ‘ π‘Œ2 βˆ’ (βˆ‘ π‘Œ)2}

Keterangan :

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = Angka Indeks Korelasi β€œr” Product Moment.

𝑛 =Number Of Cases

βˆ‘ π‘‹π‘Œ = Jumlah hasil Perkalian antara skor X danskor Y

βˆ‘ 𝑋 = Jumlah seluruh Skor X

βˆ‘ π‘Œ = Jumlah seluruh skor Y

Kriteria : Apabila π‘Ÿπ‘₯𝑦 β‰₯ π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ maka butir soal itu valid. Dengan taraf signifikansi

5% π‘‘π‘Žπ‘› 𝑁 = 30, 𝑑𝑏 = 𝑁 βˆ’ 2. Maka Diperoleh π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 0,361.

Page 157: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

139

Tabel Analisis Validitas

No

Responden

Butir Soal Y

1 2 3 4 5

1 5 5 4 4 2 20

2 4 5 5 5 3 22

3 5 5 5 5 4 24

4 3 3 2 3 2 13

5 5 4 5 4 2 20

6 3 2 3 4 0 12

7 5 4 4 4 3 20

8 2 3 3 2 2 12

9 3 3 2 3 1 12

10 4 5 5 5 3 22

11 5 5 5 5 4 24

12 3 3 3 4 0 13

13 4 4 2 2 0 12

14 5 3 5 4 2 19

15 5 5 4 3 0 17

16 2 4 4 3 0 13

17 5 5 5 4 2 21

18 4 5 5 4 3 21

19 4 3 2 2 0 11

20 3 3 3 4 0 13

21 5 5 5 4 4 23

22 4 4 2 2 0 12

23 2 4 3 3 0 12

24 4 5 5 5 3 22

25 4 3 2 3 0 12

26 5 5 4 5 3 22

27 3 3 2 3 1 12

28 3 3 2 0 1 9

29 4 3 2 0 0 9

30 2 3 3 2 0 10

X 115 117 106 101 45 484

rhitung 0,725 0,829 0,908 0,830 0,875

rtabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Valid/Invalid Valid Valid Valid Valid Valid

Page 158: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

140

Lampiran 18. Hasil Analisis Realibilitas Instrumen Hasil Belajar

Formula yang digunakan untuk melakukan Uji Realibilitas Instrumen adalah

sebagai berikut :

π‘Ÿ11 = (π‘˜

π‘˜βˆ’1)(1 βˆ’

βˆ‘π‘ π‘–2

𝑠𝑑2 )

Dimana dengan Rumus Varians :

𝑆𝑖 = Σ𝑋𝑖

2 βˆ’(Σ𝑋𝑖)2

𝑁𝑁

Rumus Varians total dihitung dengan cara :

𝑆𝑑 = Σ𝑋𝑑

2 βˆ’(Σ𝑋𝑑)2

𝑁𝑁

Jika hasil π‘Ÿ11 dikonsultasikan dengan nilai Tabel π‘Ÿ Product Moment dengan

π‘‘π‘˜ = 𝑁 βˆ’ 1, signifikansi 5% maka diperoleh π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 0,367.

Keputusan dengan membandingkan π‘Ÿ11 dengan π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™

Kaidah keputusan : Jika π‘Ÿ11 β‰₯ π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti Realibel.

Jika π‘Ÿ11 < π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ berarti Tidak Realibel

Page 159: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

141

Tabel Analisis Realibiltas

No

Responden

Butir Soal Y Y2

1 2 3 4 5

1 5 5 4 4 2 20 400

2 4 5 5 5 3 22 484

3 5 5 5 5 4 24 576

4 3 3 2 3 2 13 169

5 5 4 5 4 2 20 400

6 3 2 3 4 0 12 144

7 5 4 4 4 3 20 400

8 2 3 3 2 2 12 144

9 3 3 2 3 1 12 144

10 4 5 5 5 3 22 484

11 5 5 5 5 4 24 576

12 3 3 3 4 0 13 169

13 4 4 2 2 0 12 144

14 5 3 5 4 2 19 361

15 5 5 4 3 0 17 289

16 2 4 4 3 0 13 169

17 5 5 5 4 2 21 441

18 4 5 5 4 3 21 441

19 4 3 2 2 0 11 121

20 3 3 3 4 0 13 169

21 5 5 5 4 4 23 529

22 4 4 2 2 0 12 144

23 2 4 3 3 0 12 144

24 4 5 5 5 3 22 484

25 4 3 2 3 0 12 144

26 5 5 4 5 3 22 484

27 3 3 2 3 1 12 144

28 3 3 2 0 1 9 81

29 4 3 2 0 0 9 81

30 2 3 3 2 0 10 100

X 115 117 106 101 45 484 8560

Si

1,109 0,921 1,568 1,826 2,121

Var.total

7,545

St 25,913

r11 0,886

Kesimpulan rhitung (0,886) > rtabel(0,367) (Realibel)

Page 160: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

142

Lampiran 19. Daya Pembeda

Rumus :

𝐷𝑃 = 𝑋𝐾𝐴 βˆ’ 𝑋𝐾𝐡

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ 

Keterangan :

DP = Daya Pembeda

XKA = Rata-rata kelompok atas

XKB = Rata-rata kelompok bawah

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = Skor maksimum

Kriteria daya pembeda soal sebagai berikut :

0,40 π‘˜π‘’π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘  = Sangat Baik

0,30 βˆ’ 0,39 = Baik

0,20 βˆ’ 0,29 = Cukup

0,19 π‘˜π‘’π‘π‘Žπ‘€π‘Žβ„Ž = Kurang baik

Page 161: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

143

Tabel Analisis Daya Pembeda

No Responden Butir Soal Y

1 2 3 4 5

3 5 5 5 5 4 24

11 5 5 5 5 4 24

21 5 5 5 4 4 23

2 4 5 5 5 3 22

10 4 5 5 5 3 22

24 4 5 5 5 3 22

26 5 5 4 5 3 22

17 5 5 5 4 2 21

XKA 4,625 5 4,875 4,75 3,25

22 4 4 2 2 0 12

23 2 4 3 3 0 12

25 4 3 2 3 0 12

27 3 3 2 3 1 12

19 4 3 2 2 0 11

30 2 3 3 2 0 10

28 3 3 2 0 1 9

29 4 3 2 0 0 9

XKB 3,25 3,25 2,25 1,875 0,25

Daya Pembeda 0,275 0,35 0,525 0,575 0,6

Kriteria

Cu

ku

p

Ba

ik

Sa

ng

at

Ba

ik

Sa

ng

at

Ba

ik

Sa

ng

at

Bik

\

Page 162: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

144

Lampiran 20. Tingkat Kesukaran

a) Menghitung rata-rata skor untuk setiap butir soal

π‘…π‘Žπ‘‘π‘Ž βˆ’ π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž =π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘’π‘ π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘Ž π‘‘π‘–π‘‘π‘–π‘˜ 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑠𝑝 π‘ π‘œπ‘Žπ‘™

π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘’π‘ π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘Ž π‘‘π‘–π‘‘π‘–π‘‘π‘˜

b) Menghitung Tingkat kesukaran

π‘‡π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘ π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘˜π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘› = π‘…π‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š π‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Žπ‘ π‘ π‘œπ‘Žπ‘™

Kriteria tingkat kesukaran adalah sebagai berikut :

0,00 βˆ’ 0,30 = Sukar

0,31 βˆ’ 0,70 = Sedang

0,71 βˆ’ 1,00 = Mudah

Tabel Analisis Tingkat Kesukaran

No

Responden

Butir Soal Y

1 2 3 4 5

1 5 5 4 4 2 20

2 4 5 5 5 3 22

3 5 5 5 5 4 24

4 3 3 2 3 2 13

5 5 4 5 4 2 20

6 3 2 3 4 0 12

7 5 4 4 4 3 20

8 2 3 3 2 2 12

9 3 3 2 3 1 12

10 4 5 5 5 3 22

11 5 5 5 5 4 24

12 3 3 3 4 0 13

13 4 4 2 2 0 12

14 5 3 5 4 2 19

15 5 5 4 3 0 17

16 2 4 4 3 0 13

17 5 5 5 4 2 21

18 4 5 5 4 3 21

19 4 3 2 2 0 11

20 3 3 3 4 0 13

21 5 5 5 4 4 23

22 4 4 2 2 0 12

Page 163: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

145

23 2 4 3 3 0 12

24 4 5 5 5 3 22

25 4 3 2 3 0 12

26 5 5 4 5 3 22

27 3 3 2 3 1 12

28 3 3 2 0 1 9

29 4 3 2 0 0 9

30 2 3 3 2 0 10

Jumlah 115 117 106 101 45 484

Rata-rata 3,833333 3,9 3,533333 3,366667 1,5

Skor Maks 5 5 5 5 5

Tingkat

Kesukaran 0,76667 0,78 0,706667 0,673333 0,3

Status

Butir Soal

Mu

dah

Mu

dah

Sed

an

g

Sed

an

g

Su

kar

Page 164: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

146

Lampiran 21. Tes Hasil Belajar

SOAL TES HASIL BELAJAR

Nama Siswa :

Kelas :

Mata Pelajaran:

Petunjuk :

a. Tulislah identitas anda terlebih dahulu

b. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan

c. Bacalah soal dan kerjakan soal dengan teliti dan cermat

Soal :

Selesaikan soal-soal dibawah ini dengan tepat !

1. Bu Farah membeli 12 karung teoung Meizena dengan berat seluruhnya 240 kg dan taranya

1 %. Jika harga tepung Meizena adalah Rp. 2.000,-/kg, berapa rupiah uang yang harus

dibayar Bu Farah ?

2. Salsa membeli 25 kg Jamur Tiram dengan hargaRp. 400.000,-, kemudian ia menjual jamur

tersebut dengan harga Rp. 22.000,-/kg apabila seluruh Jamur Tiram habis terjual, berapa

banyak keuntungan yang salsa dapatkan ?

3. Seorang pedagang Melon membeli 100 Buah Melon dengan harga seluruhnya Rp.

600.000,-, kemudian 40 Buah Melon itu dijual dengan harga Rp. 7.000,-/buah, 52 buah dijual

dengan harga Rp. 6000,-/buah dan sisanya busuk. Berapa kerugian pedagang itu ?

4. Seorang pedagang membeli 1 kuintal beras dengan harga Rp. 6.000,-/kg. Pedagang itu

menjual beras tersebut dan memperoleh uang sebanyak Rp. 620.000,-. Tentukan persentase

untung pedagang tersebut ! (1 kuintal = 100 kg)

5. Vega menyimpan uang di Bank sebesar Rp. 2000.000,- dengan suku bunga 18% setahun

dengan bunga tunggal. Tentukan :

a. Besarnya bunga pada akhir bulan pertama

b. Besarnya bunga pada akhir bulan keenam

c. Besarnya uang setelah 2 tahun

Page 165: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

147

PEDOMAN PENSKORAN

No Soal Kunci Jawaban Skor Total

Skor

1. Bu Farah membeli 12 karung teoung

Meizena dengan berat seluruhnya 240 kg dan

taranya 1 %. Jika harga tepung Meizena

adalah Rp. 2.000,-/kg, berapa rupiah uang

yang harus dibayar Bu Farah ?

Diketahui : 12 karung tepung Meizena = 240 kg

Tara = 1 %

Harga tepung per kg = Rp. 2.000,-

Ditanya : Berapa rupiah yang harus dibayar Bu Farah ?

1

4 Penyelesaian :

Tara = π‘π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘œ Γ— π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘’ π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž

1

= 240 Γ— 1 %

= 240 Γ—1

100

= 24

10

= 2,4 π‘˜π‘”

Neto = π΅π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘œ βˆ’ π‘‡π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž

= 240 π‘˜π‘” βˆ’ 2,4 π‘˜π‘”

= 237,6 π‘˜π‘”

Harga pembelian seluruh tepung Meizena

π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž 𝑏𝑒𝑙𝑖= π‘π‘’π‘‘π‘œ 𝑇𝑒𝑝𝑒𝑛𝑔

Γ— π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž 𝑇𝑒𝑝𝑒𝑛𝑔 π‘π‘’π‘Ÿ π‘˜π‘”

= 337,6 π‘˜π‘” Γ—

𝑅𝑝. 2.000, βˆ’

= 𝑅𝑝. 475.200, βˆ’

2

Page 166: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

148

Jadi rupiah yang harus dibayar Bu Farah adalah

𝑅𝑝. 475.200, βˆ’

2. Salsa membeli 25 kg Jamur Tiram dengan

hargaRp. 400.000,-, kemudian ia menjual

jamur tersebut dengan harga Rp. 22.000,-/kg

apabila seluruh Jamur Tiram habis terjual,

berapa banyak keuntungan yang salsa

dapatkan ?

Diketahui: Harga per kg Jamur Tiram 𝑅𝑝.400.000,βˆ’

25=

𝑅𝑝. 16.000, βˆ’

Modal yang Salsa keluarkan untuk membeli Jamur Tiram

adalah Rp. 16.000,-/kg, harga jual Jamur Tiram Salsa adalah

Rp. 22.000,-/kg, maka :

1

4 π‘ˆπ‘›π‘‘π‘’π‘›π‘” = π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π½π‘’π‘Žπ‘™ βˆ’ π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž 𝐡𝑒𝑙𝑖

1

= 𝑅𝑝. 22.000 βˆ’ 𝑅𝑝. 16.000

= 𝑅𝑝. 6.000, βˆ’

Jika seluruh Jamur Tiram laku terjual maka

keuntungan yang akan Salsadapatkan adalah :

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ πΎπ‘’π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘› = 25 π‘˜π‘” Γ— 𝑅𝑝. 6.000, βˆ’

= 𝑅𝑝. 150.000

2

3. 2. Seorang pedagang Melon membeli

100 Buah Melon dengan harga

seluruhnya Rp. 600.000,-, kemudian

40 Buah Melon itu dijual dengan

Diketahui : Harga Pembelian = 𝑅𝑝. 600.000, βˆ’

40 buah melon dijual Rp.7.000

52 buah melon dijual Rp. 6.000

Ditanya : Kerugian Pedagang ?

1

Page 167: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

149

harga Rp. 7.000,-/buah, 52 buah

dijual dengan harga Rp. 6000,-/buah

dan sisanya busuk. Berapa kerugian

pedagang itu ?

Harga Penjualan = (40 Γ— 𝑅𝑝. 7.000) +(52 Γ— 𝑅𝑝. 6.000)

1

6

= 𝑅𝑝. 280.000 + 𝑅𝑝. 312.000

= 𝑅𝑝. 592.000

Rugi = π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘’π‘™π‘–π‘Žπ‘› βˆ’ π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘ƒπ‘’π‘›π‘—π‘’π‘Žπ‘™π‘Žπ‘›

= 𝑅𝑝. 600.000 βˆ’ 𝑅𝑝. 592.000

= 𝑅𝑝. 8.000, βˆ’

Jadi kerugian pedagang tersebut adalah 𝑅𝑝. 8.000, βˆ’

4

4. Seorang pedagang membeli 1 kuintal beras

dengan harga Rp. 6.000,-/kg. Pedagang itu

menjual beras tersebut dan memperoleh uang

sebanyak Rp. 620.000,-. Tentukan persentase

untung pedagang tersebut ! (1 kuintal = 100

kg)

Diketahui : Harga Pembelian = (100 π‘˜π‘” Γ— 𝑅𝑝. 6.000)

= 𝑅𝑝. 600.000, βˆ’

Harga Penjualan = 𝑅𝑝. 620.000, βˆ’

Ditanya : Persentase untung ?

1

6 Untung = π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘ƒπ‘’π‘›π‘—π‘’π‘Žπ‘™π‘Žπ‘› βˆ’ π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘ƒπ‘’π‘šπ‘π‘’π‘™π‘–π‘Žπ‘›

1

= 𝑅𝑝. 620.000 βˆ’ 𝑅𝑝. 600.000

= 𝑅𝑝. 20.000, βˆ’

Persentase keuntungan =π‘ˆπ‘›π‘‘π‘’π‘›π‘”

π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž 𝐡𝑒𝑙𝑖 Γ— 100%

=𝑅𝑝.20.000,βˆ’

𝑅𝑝.600.000,βˆ’ Γ— 100%

= 3,33 %

4

Page 168: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

150

Jadi, persentase keuntungan pedagang tersebut

adalah 3,33 %

5. Vega menyimpan uang di Bank sebesar Rp.

2000.000,- dengan suku bunga 18% setahun

dengan bunga tunggal. Tentukan :

a. Besarnya bunga pada akhir bulan pertama

b. Besarnya bunga pada akhir bulan keenam

c. Besarnya uang setelah 2 tahun

Diketahui : Modal = Rp. 2.000.000

Bunga = 18% setahun

1 tahun = 12 bulan

Ditanya :

a. Besarnya bunga pada akhir bulan pertama

b. Besarnya bunga pada akhir bulan keenam

c. Besarnya uang setelah 2 tahun

1

8

a. Bunga akhir bulan pertama

π΅π‘’π‘›π‘”π‘Ž π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘› π‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘šπ‘Ž =𝑏

12Γ— π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘› π‘π‘’π‘›π‘”π‘Ž Γ— π‘šπ‘œπ‘‘π‘Žπ‘™

1

1

12Γ—

18

100Γ— 𝑅𝑝. 2.000.000 =

𝑅𝑝. 30.000

b. Bunga akhir bulan ke enam

π‘π‘’π‘›π‘”π‘Ž π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘› π‘˜π‘’ βˆ’ 6 = 𝑏

12Γ—

π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘› π‘π‘’π‘›π‘”π‘Ž Γ— π‘šπ‘œπ‘‘π‘Žπ‘™

6

12Γ—

18

100Γ— 𝑅𝑝. 2.000.000 =

𝑅𝑝. 180.000

c. Bunga selama 2 tahun

6

Page 169: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

151

π‘π‘’π‘›π‘”π‘Ž π‘ π‘’π‘™π‘Žπ‘šπ‘Ž 2 π‘‘π‘Žβ„Žπ‘’π‘› = 𝑏

12Γ—

π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘› π‘π‘’π‘›π‘”π‘Ž Γ— π‘šπ‘œπ‘‘π‘Žπ‘™

24

12Γ—

18

100Γ— 𝑅𝑝. 2.000.000 =

𝑅𝑝. 720.000

Page 170: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

152

Lampiran 22. Skor Tes Kecerdasan Logis Matematis

No Nama

Responden Kelas

No Item Pertanyaan Skor

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 MAR VII A 5 7 5 0 5 22

2 AL VII A 5 6 4 8 4 27

3 YP VII A 6 6 5 3 4 24

4 AN VII A 5 8 4 6 0 23

5 ES VII A 4 5 2 4 5 20

6 AC VII A 6 5 0 2 6 19

7 AY VII A 4 6 2 3 0 15

8 AFR VII A 5 5 5 4 4 23

9 HF VII B 3 4 5 4 5 21

10 CP VII B 5 6 3 7 5 26

11 ARM VII B 6 7 5 0 5 23

12 JS VII B 6 0 4 6 6 22

13 AV VII B 5 6 5 4 0 20

14 KA VII B 4 0 5 4 6 19

15 FY VII B 5 5 2 4 4 20

16 AN VII B 6 5 4 6 5 26

17 DAK VII C 4 4 3 6 4 21

18 DAH VII C 0 5 3 3 2 13

19 HZA VII C 5 8 6 5 6 30

20 HD VII C 6 5 0 4 5 20

21 AMS VII C 5 4 6 6 6 27

22 CHC VII C 6 3 4 8 6 27

23 KDAN VII C 1 3 0 5 6 15

24 ILP VII C 4 5 4 6 6 25

25 JS VII D 6 5 4 3 2 20

26 AAP VII D 3 4 5 6 0 18

27 ATA VII D 1 0 6 7 6 20

28 RRR VII D 6 8 3 8 6 31

29 IR VII D 4 8 5 7 4 28

30 S VII D 5 8 5 6 4 28

31 YZ VII D 4 6 6 7 4 27

32 R VII D 5 7 0 8 6 26

33 SZ VII E 6 5 4 3 2 20

34 AR VII E 0 8 3 1 4 16

35 NK VII E 5 0 1 2 7 15

36 CP VII E 4 1 4 3 1 13

37 FW VII E 2 0 6 5 2 15

Page 171: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

153

38 ZA VII E 0 7 3 1 5 16

39 PA VII E 6 5 6 7 6 30

40 DS VII E 2 2 4 1 6 15

41 YP VII F 2 4 5 2 2 15

42 C VII F 5 8 4 6 1 24

43 MA VII F 4 8 6 6 1 25

44 AZA VII F 6 2 5 1 2 16

45 SR VII F 5 8 3 6 5 27

46 FA VII F 4 4 6 6 1 21

47 AY VII F 6 5 1 7 3 22

48 EZ VII F 5 4 5 5 5 24

49 AL VII G 0 5 3 5 1 14

50 AC VII G 2 6 0 3 2 13

51 NR VII G 3 3 4 4 0 14

52 JZ VII G 4 4 6 3 6 23

53 MJA VII G 2 8 1 7 2 20

54 AL VII G 6 4 1 8 3 22

55 AFR VII G 1 6 6 2 4 19

56 OK VII G 3 4 1 1 5 14

57 CS VII H 5 2 4 0 1 12

58 N VII H 6 1 6 0 4 17

59 VS VII H 6 7 0 0 1 14

60 SD VII H 2 5 0 2 6 15

61 MD VII H 3 7 3 4 4 21

62 MIP VII H 4 8 5 2 2 21

63 NA VII H 5 1 6 3 3 18

64 T VII H 6 0 1 4 1 12

65 R VII I 0 6 5 6 1 18

66 NP VII I 4 4 6 7 3 24

67 QS VII I 5 3 0 8 5 21

68 SK VII I 3 2 6 1 2 14

69 NL VII I 2 8 2 0 5 17

70 MH VII I 1 4 4 2 6 17

71 MR VII I 5 6 6 4 1 22

72 MF VII I 6 5 2 6 4 23

73 SZ VII J 1 4 0 8 2 15

74 AM VII J 3 2 1 3 6 15

75 FW VII J 5 1 4 8 0 18

76 AA VII J 6 5 2 8 0 21

Page 172: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

154

Lampiran 23. Skor Angket Pembelajaran Daring

No Nama

Responden Kelas No Item Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 MAR VII A 5 2 5 3 5 5 5 5 3 3 3 4 4 4 56

2 AL VII A 2 3 3 2 4 5 3 2 2 3 2 2 3 2 38

3 YP VII A 1 3 2 2 1 5 2 2 2 5 2 3 4 1 35

4 AN VII A 1 5 3 5 3 5 5 5 5 3 3 5 3 4 55

5 ES VII A 5 3 4 2 1 5 5 4 3 4 2 4 4 4 50

6 AC VII A 1 1 4 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 19

7 AY VII A 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 38

8 AFR VII A 5 3 3 2 2 4 3 3 5 4 5 4 4 4 51

9 HF VII B 3 4 5 3 4 1 4 4 2 4 4 5 5 5 53

10 CP VII B 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 55

11 ARM VII B 5 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 3 3 4 54

12 JS VII B 5 5 5 5 1 1 5 5 1 1 5 5 5 5 54

13 AV VII B 2 5 5 1 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 55

14 KA VII B 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 51

15 FY VII B 2 2 5 3 5 2 3 2 3 4 3 3 3 4 44

16 AN VII B 5 5 4 3 4 5 5 4 5 5 5 4 2 4 60

17 DAK VII C 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 55

18 DAH VII C 1 4 3 3 4 4 2 3 4 5 3 4 3 3 46

19 HZA VII C 5 2 5 2 3 2 3 2 2 4 2 2 2 3 39

Page 173: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

155

20 HD VII C 3 4 4 2 3 4 2 2 4 2 4 2 4 3 43

21 AMS VII C 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 50

22 CHC VII C 2 4 5 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 54

23 KDAN VII C 1 4 4 2 3 5 3 2 5 3 4 1 2 3 42

24 ILP VII C 4 4 5 5 4 1 4 4 1 4 4 4 5 4 53

25 JS VII D 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 50

26 AAP VII D 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 49

27 ATA VII D 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 54

28 RRR VII D 4 3 5 4 1 2 2 1 1 5 5 5 5 5 48

29 IR VII D 2 3 4 4 2 3 5 3 3 3 1 2 2 5 42

30 F VII D 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 5 5 5 3 48

31 YZ VII D 5 2 3 3 2 4 5 2 3 4 3 3 5 4 48

32 R VII D 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 4 1 3 3 37

33 SZ VII E 2 3 4 5 2 2 2 3 2 3 2 3 5 4 42

34 AR VII E 2 3 2 4 4 3 3 4 3 5 2 5 5 3 48

35 NK VII E 3 2 1 3 5 5 5 5 4 4 3 4 3 5 52

36 CP VII E 1 1 3 2 3 4 4 2 5 3 5 4 4 3 44

37 FW VII E 1 2 2 3 4 1 3 3 4 4 3 5 5 5 45

38 ZA VII E 1 3 4 4 3 3 5 1 3 5 1 1 2 5 41

39 PA VII E 2 2 5 3 4 2 4 4 2 1 2 3 5 5 44

40 DS VII E 1 2 3 5 2 5 3 2 1 2 2 5 5 3 41

41 YP VII F 2 1 1 3 3 5 3 3 3 3 4 5 5 2 43

42 C VII F 3 2 3 4 4 5 4 1 3 4 2 3 2 3 43

43 MA VII F 3 3 4 5 5 3 2 5 5 4 3 4 5 4 55

44 AZA VII F 2 2 2 4 2 2 5 4 5 5 2 3 5 5 48

45 SR VII F 5 1 4 5 1 1 3 2 3 4 3 4 3 4 43

46 FA VII F 2 4 5 4 4 4 4 3 5 3 4 5 3 3 53

Page 174: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

156

47 AY VII F 2 5 2 5 2 3 2 3 4 2 5 5 4 3 47

48 EZ VII F 3 2 3 3 4 2 5 4 3 3 2 3 3 5 45

49 AL VII G 2 5 1 2 5 2 2 3 5 4 1 5 4 3 44

50 AC VII G 1 2 2 3 2 3 3 4 4 5 2 4 3 3 41

51 NR VII G 3 3 5 3 3 2 1 3 3 2 1 3 5 1 38

52 JZ VII G 5 4 4 3 5 4 4 1 2 2 3 4 4 3 48

53 MJA VII G 4 6 3 4 3 3 1 3 5 3 5 5 3 4 52

54 AL VII G 2 3 2 2 2 4 3 4 4 3 4 3 2 3 41

55 AFR VII G 5 1 4 3 4 3 4 3 3 4 3 5 1 4 47

56 OK VII G 2 4 1 4 5 4 2 5 5 3 4 5 4 3 51

57 CS VII H 4 1 5 5 3 3 3 3 3 5 3 4 3 5 50

58 N VII H 5 2 2 4 4 2 4 4 5 4 3 1 4 4 48

59 VS VII H 2 5 5 3 5 4 2 1 1 3 4 2 5 5 47

60 SD VII H 4 4 2 2 3 2 3 3 2 4 5 3 3 4 44

61 MD VII H 2 2 3 4 5 4 4 3 3 3 3 4 4 4 48

62 MIP VII H 5 5 4 5 3 3 2 4 4 4 5 4 5 3 56

63 NA VII H 2 3 5 3 4 5 5 3 4 3 4 5 3 4 53

64 T VII H 4 4 3 5 3 4 3 2 3 5 3 5 4 4 52

65 R VII I 1 5 2 3 4 3 5 5 2 3 1 5 5 4 48

66 NP VII I 4 3 5 2 5 1 1 4 5 4 2 4 2 3 45

67 QS VII I 2 5 1 3 4 3 5 4 3 5 3 4 3 3 48

68 SK VII I 5 4 1 4 5 5 2 5 3 3 3 5 4 3 52

69 NL VII I 3 2 1 3 4 4 3 3 5 4 4 4 2 2 44

70 MH VII I 5 3 1 2 3 2 5 2 4 3 2 4 4 1 41

71 MR VII I 3 4 1 4 2 3 5 1 3 3 3 3 4 5 44

72 MF VII I 2 2 2 2 3 3 3 4 5 2 4 3 2 3 40

73 SZ VII J 1 4 3 4 4 5 1 2 2 4 5 3 3 5 46

Page 175: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

157

74 AM VII J 3 3 4 3 2 4 3 3 3 5 3 2 2 4 44

75 FW VII J 4 1 5 2 2 4 4 2 1 1 3 3 3 2 37

76 AA VII J 5 2 1 3 2 3 5 3 5 3 2 4 4 4 46

Page 176: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

158

Lampiran 24. Skor Tes Hasil Belajar

No Nama

Responden Kelas

No Item Pertanyaan Skor

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 MAR VII A 4 3 4 3 5 19

2 AL VII A 3 4 5 4 5 21

3 YP VII A 4 4 5 6 1 20

4 AN VII A 2 6 5 6 7 26

5 ES VII A 4 5 5 4 7 25

6 AC VII A 2 2 5 4 6 19

7 AY VII A 3 2 4 5 5 19

8 AFR VII A 3 4 3 4 8 22

9 HF VII B 4 3 4 5 6 22

10 CP VII B 4 4 5 4 4 21

11 ARM VII B 0 3 4 1 6 14

12 JS VII B 0 2 4 4 2 12

13 AV VII B 4 2 1 6 7 20

14 KA VII B 3 3 6 5 6 23

15 FY VII B 3 4 5 4 6 22

16 AN VII B 0 2 5 0 6 13

17 DAK VII C 3 4 5 6 7 25

18 DAH VII C 4 2 5 4 0 15

19 HZA VII C 4 4 5 5 7 25

20 HD VII C 4 3 5 5 8 25

21 AMS VII C 4 4 6 5 6 25

22 CHC VII C 4 3 1 5 6 19

23 KDAN VII C 3 2 6 3 6 20

24 ILP VII C 4 4 3 2 6 19

25 JS VII D 3 3 3 5 7 21

26 AAP VII D 3 3 3 5 4 18

27 ATA VII D 3 3 4 3 5 18

28 RRR VII D 3 2 4 6 5 20

29 IR VII D 3 4 4 6 3 20

30 S VII D 4 4 2 5 4 19

31 YZ VII D 1 4 5 5 1 16

32 R VII D 4 3 1 1 4 13

33 SZ VII E 2 2 2 6 8 20

34 AR VII E 3 1 2 1 8 15

35 NK VII E 1 0 6 6 4 17

36 CP VII E 1 0 5 5 6 17

37 FW VII E 3 4 0 6 1 14

Page 177: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

159

38 ZA VII E 4 2 1 3 6 16

39 PA VII E 2 3 1 3 8 17

40 DS VII E 4 0 4 1 3 12

41 YP VII F 1 3 6 6 4 20

42 C VII F 4 2 1 0 5 12

43 MA VII F 2 5 5 1 7 20

44 AZA VII F 3 4 6 2 4 19

45 SR VII F 6 7 5 4 1 23

46 FA VII F 3 3 3 3 1 13

47 AY VII F 6 6 1 6 2 21

48 EZ VII F 4 0 4 2 3 13

49 AL VII G 2 2 5 1 0 10

50 AC VII G 3 4 1 3 1 12

51 NR VII G 1 1 3 6 5 16

52 JZ VII G 3 3 5 1 8 20

53 MJA VII G 4 4 2 0 6 16

54 AL VII G 2 2 6 3 2 15

55 AFR VII G 3 1 6 4 8 22

56 OK VII G 4 4 4 1 4 17

57 CS VII H 2 1 1 4 3 11

58 N VII H 3 4 3 2 3 15

59 VS VII H 3 1 5 0 4 13

60 SD VII H 4 2 1 3 1 11

61 MD VII H 2 1 2 2 8 15

62 MIP VII H 4 2 3 1 1 11

63 NA VII H 1 3 4 2 0 10

64 T VII H 2 1 5 3 2 13

65 R VII I 3 4 3 5 4 19

66 NP VII I 1 1 1 3 5 11

67 QS VII I 0 3 5 3 2 13

68 SK VII I 2 1 2 2 8 15

69 NL VII I 3 2 3 3 4 15

70 MH VII I 1 3 5 1 1 11

71 MR VII I 3 1 2 2 8 16

72 MF VII I 4 2 3 4 2 15

73 SZ VII J 3 1 6 2 5 17

74 AM VII J 2 1 5 5 1 14

75 FW VII J 3 1 5 2 7 18

76 AA VII J 4 2 1 3 3 13

Page 178: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

160

Lampiran 25. Uji Normalitas Data

A. Uji Normalitas Kecerdasan Logis Matematis (X1) dan Pembelajaran Daring (X2)

No X1 X2 Ý X2-Ý

Galat

(xi) Z F(z) S(z) F(z)-S(z)

1 22 56 20,769 1,231 -8,695 -1,792 0,037 0,013 0,023

2 27 38 19,448 7,552 -8,475 -1,747 0,040 0,026 0,014

3 24 35 19,228 4,772 -8,329 -1,716 0,043 0,039 0,004

4 23 55 20,695 2,305 -7,035 -1,450 0,074 0,053 0,021

5 24 50 20,329 3,671 -6,888 -1,420 0,078 0,066 0,012

6 19 19 18,055 0,945 -6,668 -1,374 0,085 0,079 0,006

7 14 38 19,448 -5,448 -6,475 -1,334 0,091 0,092 -0,001

8 23 51 20,402 2,598 -6,402 -1,319 0,094 0,105 -0,012

9 21 53 20,549 0,451 -6,109 -1,259 0,104 0,118 -0,014

10 26 55 20,695 5,305 -5,888 -1,214 0,112 0,132 -0,019

11 23 54 20,622 2,378 -5,475 -1,128 0,130 0,145 -0,015

12 22 54 20,622 1,378 -5,448 -1,123 0,131 0,158 -0,027

13 20 55 20,695 -0,695 -5,448 -1,123 0,131 0,171 -0,040

14 19 51 20,402 -1,402 -4,962 -1,023 0,153 0,184 -0,031

15 20 44 19,888 0,112 -4,888 -1,007 0,157 0,197 -0,041

16 26 60 21,062 4,938 -4,888 -1,007 0,157 0,211 -0,054

17 21 55 20,695 0,305 -4,815 -0,992 0,161 0,224 -0,063

18 13 46 20,035 -7,035 -4,668 -0,962 0,168 0,237 -0,069

19 30 39 19,522 10,478 -4,182 -0,862 0,194 0,250 -0,056

20 20 43 19,815 0,185 -4,182 -0,862 0,194 0,263 -0,069

21 27 50 20,329 6,671 -3,668 -0,756 0,225 0,276 -0,051

22 27 54 20,622 6,378 -3,329 -0,686 0,246 0,289 -0,043

23 27 42 19,742 7,258 -3,182 -0,656 0,256 0,303 -0,047

24 25 53 20,549 4,451 -2,888 -0,595 0,276 0,316 -0,040

25 17 50 20,329 -3,329 -2,815 -0,580 0,281 0,329 -0,048

26 18 49 20,255 -2,255 -2,815 -0,580 0,281 0,342 -0,061

27 28 54 20,622 7,378 -2,668 -0,550 0,291 0,355 -0,064

28 31 48 20,182 10,818 -2,549 -0,525 0,300 0,368 -0,069

29 28 42 19,742 8,258 -2,255 -0,465 0,321 0,382 -0,061

30 28 48 20,182 7,818 -2,182 -0,450 0,326 0,395 -0,068

31 27 48 20,182 6,818 -1,402 -0,289 0,386 0,408 -0,022

32 26 37 19,375 6,625 -1,375 -0,283 0,388 0,421 -0,033

33 20 42 19,742 0,258 -1,109 -0,228 0,410 0,434 -0,025

34 16 48 20,182 -4,182 -0,695 -0,143 0,443 0,447 -0,004

35 15 52 20,475 -5,475 -0,035 -0,007 0,497 0,461 0,037

36 13 44 19,888 -6,888 0,112 0,023 0,509 0,474 0,035

37 15 45 19,962 -4,962 0,185 0,038 0,515 0,487 0,028

38 16 41 19,668 -3,668 0,231 0,048 0,519 0,500 0,019

Page 179: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

161

39 24 44 19,888 4,112 0,258 0,053 0,521 0,513 0,008

40 15 41 19,668 -4,668 0,305 0,063 0,525 0,526 -0,001

41 15 43 19,815 -4,815 0,451 0,093 0,537 0,539 -0,002

42 17 43 19,815 -2,815 0,451 0,093 0,537 0,553 -0,016

43 12 55 20,695 -8,695 0,818 0,169 0,567 0,566 0,001

44 16 48 20,182 -4,182 0,818 0,169 0,567 0,579 -0,012

45 17 43 19,815 -2,815 0,945 0,195 0,577 0,592 -0,015

46 21 53 20,549 0,451 0,965 0,199 0,579 0,605 -0,026

47 23 47 20,109 2,891 1,231 0,254 0,600 0,618 -0,018

48 24 45 19,962 4,038 1,378 0,284 0,612 0,632 -0,020

49 14 44 19,888 -5,888 2,112 0,435 0,668 0,645 0,024

50 13 41 19,668 -6,668 2,305 0,475 0,683 0,658 0,025

51 14 38 19,448 -5,448 2,332 0,481 0,685 0,671 0,014

52 23 48 20,182 2,818 2,378 0,490 0,688 0,684 0,004

53 23 52 20,475 2,525 2,525 0,520 0,699 0,697 0,001

54 22 41 19,668 2,332 2,598 0,535 0,704 0,711 -0,007

55 19 47 20,109 -1,109 2,818 0,581 0,719 0,724 -0,004

56 14 51 20,402 -6,402 2,891 0,596 0,724 0,737 -0,012

57 12 50 20,329 -8,329 3,405 0,702 0,759 0,750 0,009

58 17 48 20,182 -3,182 3,671 0,757 0,775 0,763 0,012

59 14 47 20,109 -6,109 4,038 0,832 0,797 0,776 0,021

60 15 44 19,888 -4,888 4,038 0,832 0,797 0,789 0,008

61 21 48 20,182 0,818 4,112 0,847 0,802 0,803 -0,001

62 21 56 20,769 0,231 4,451 0,917 0,821 0,816 0,005

63 18 53 20,549 -2,549 4,772 0,983 0,837 0,829 0,008

64 12 52 20,475 -8,475 4,938 1,018 0,846 0,842 0,003

65 18 48 20,182 -2,182 5,305 1,093 0,863 0,855 0,008

66 24 45 19,962 4,038 6,378 1,314 0,906 0,868 0,037

67 21 48 20,182 0,818 6,625 1,365 0,914 0,882 0,032

68 14 52 20,475 -6,475 6,671 1,375 0,915 0,895 0,021

69 17 44 19,888 -2,888 6,818 1,405 0,920 0,908 0,012

70 17 41 19,668 -2,668 7,258 1,496 0,933 0,921 0,012

71 22 44 19,888 2,112 7,378 1,521 0,936 0,934 0,002

72 23 40 19,595 3,405 7,552 1,556 0,940 0,947 -0,007

73 20 46 20,035 -0,035 7,818 1,611 0,946 0,961 -0,014

74 15 44 19,888 -4,888 8,258 1,702 0,956 0,974 -0,018

75 18 37 19,375 -1,375 10,478 2,159 0,985 0,987 -0,002

76 21 46 20,035 0,965 10,818 2,230 0,987 1 -0,013

Jumlah 76

Lhitung 0,037

Ltabel 0,108

Kesimpulan Lhitung < Ltabel Data Berdistribusi Normal

Page 180: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

162

A. Uji Normalitas Pembelajaran Daring (X2) dan Hasil Belajar Siswa (Y)

No X1 Y Ý Y-Ý

Galat

(xi) Z F(z) S(z) F(z)-S(z)

1 56 19 17,418 1,582 -7,355 -1,755 0,040 0,013 0,027

2 38 21 17,039 3,961 -7,165 -1,709 0,044 0,026 0,017

3 35 20 16,976 3,024 -6,418 -1,531 0,063 0,039 0,023

4 55 26 17,397 8,603 -6,292 -1,501 0,067 0,053 0,014

5 50 25 17,292 7,708 -6,186 -1,476 0,070 0,066 0,004

6 19 19 16,638 2,362 -6,165 -1,471 0,071 0,079 -0,008

7 38 19 17,039 1,961 -6,102 -1,456 0,073 0,092 -0,019

8 51 22 17,313 4,687 -5,376 -1,282 0,100 0,105 -0,005

9 53 22 17,355 4,645 -5,144 -1,227 0,110 0,118 -0,009

10 55 21 17,397 3,603 -5,102 -1,217 0,112 0,132 -0,020

11 54 14 17,376 -3,376 -5,102 -1,217 0,112 0,145 -0,033

12 54 12 17,376 -5,376 -4,502 -1,074 0,141 0,158 -0,017

13 55 20 17,397 2,603 -4,355 -1,039 0,149 0,171 -0,022

14 51 23 17,313 5,687 -4,334 -1,034 0,151 0,184 -0,034

15 44 22 17,165 4,835 -4,249 -1,014 0,155 0,197 -0,042

16 60 13 17,502 -4,502 -4,228 -1,009 0,157 0,211 -0,054

17 55 25 17,397 7,603 -4,207 -1,004 0,158 0,224 -0,066

18 46 15 17,207 -2,207 -4,186 -0,999 0,159 0,237 -0,078

19 39 25 17,060 7,940 -4,018 -0,958 0,169 0,250 -0,081

20 43 25 17,144 7,856 -3,376 -0,805 0,210 0,263 -0,053

21 50 25 17,292 7,708 -3,186 -0,760 0,224 0,276 -0,053

22 54 19 17,376 1,624 -3,165 -0,755 0,225 0,289 -0,064

23 42 20 17,123 2,877 -2,334 -0,557 0,289 0,303 -0,014

24 53 19 17,355 1,645 -2,249 -0,537 0,296 0,316 -0,020

25 50 21 17,292 3,708 -2,249 -0,537 0,296 0,329 -0,033

26 49 18 17,271 0,729 -2,249 -0,537 0,296 0,342 -0,046

27 54 18 17,376 0,624 -2,207 -0,527 0,299 0,355 -0,056

28 48 20 17,249 2,751 -2,165 -0,517 0,303 0,368 -0,066

29 42 20 17,123 2,877 -2,102 -0,501 0,308 0,382 -0,074

30 48 19 17,249 1,751 -2,081 -0,496 0,310 0,395 -0,085

31 48 16 17,249 -1,249 -1,334 -0,318 0,375 0,408 -0,033

32 37 13 17,018 -4,018 -1,249 -0,298 0,383 0,421 -0,038

33 42 20 17,123 2,877 -1,165 -0,278 0,391 0,434 -0,044

34 48 15 17,249 -2,249 -1,102 -0,263 0,396 0,447 -0,051

35 52 17 17,334 -0,334 -1,039 -0,248 0,402 0,461 -0,058

36 44 17 17,165 -0,165 -0,334 -0,080 0,468 0,474 -0,005

37 45 14 17,186 -3,186 -0,313 -0,075 0,470 0,487 -0,017

38 41 16 17,102 -1,102 -0,207 -0,049 0,480 0,500 -0,020

Page 181: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

163

39 44 17 17,165 -0,165 -0,165 -0,039 0,484 0,513 -0,029

40 41 12 17,102 -5,102 -0,165 -0,039 0,484 0,526 -0,042

41 43 20 17,144 2,856 0,624 0,149 0,559 0,539 0,020

42 43 12 17,144 -5,144 0,729 0,174 0,569 0,553 0,016

43 55 20 17,397 2,603 0,982 0,234 0,593 0,566 0,027

44 48 19 17,249 1,751 1,582 0,377 0,647 0,579 0,068

45 43 23 17,144 5,856 1,624 0,387 0,651 0,592 0,059

46 53 13 17,355 -4,355 1,645 0,392 0,653 0,605 0,047

47 47 21 17,228 3,772 1,751 0,418 0,662 0,618 0,043

48 45 13 17,186 -4,186 1,751 0,418 0,662 0,632 0,030

49 44 10 17,165 -7,165 1,751 0,418 0,662 0,645 0,017

50 41 12 17,102 -5,102 1,961 0,468 0,680 0,658 0,022

51 38 16 17,039 -1,039 2,362 0,563 0,713 0,671 0,042

52 48 20 17,249 2,751 2,603 0,621 0,733 0,684 0,048

53 52 16 17,334 -1,334 2,603 0,621 0,733 0,697 0,035

54 41 15 17,102 -2,102 2,751 0,656 0,744 0,711 0,034

55 47 22 17,228 4,772 2,751 0,656 0,744 0,724 0,020

56 51 17 17,313 -0,313 2,856 0,681 0,752 0,737 0,015

57 50 11 17,292 -6,292 2,877 0,686 0,754 0,750 0,004

58 48 15 17,249 -2,249 2,877 0,686 0,754 0,763 -0,009

59 47 13 17,228 -4,228 2,877 0,686 0,754 0,776 -0,023

60 44 11 17,165 -6,165 3,024 0,722 0,765 0,789 -0,025

61 48 15 17,249 -2,249 3,603 0,860 0,805 0,803 0,002

62 56 11 17,418 -6,418 3,708 0,885 0,812 0,816 -0,004

63 53 10 17,355 -7,355 3,772 0,900 0,816 0,829 -0,013

64 52 13 17,334 -4,334 3,961 0,945 0,828 0,842 -0,014

65 48 19 17,249 1,751 4,645 1,108 0,866 0,855 0,011

66 45 11 17,186 -6,186 4,687 1,118 0,868 0,868 0,000

67 48 13 17,249 -4,249 4,772 1,138 0,873 0,882 -0,009

68 52 15 17,334 -2,334 4,835 1,153 0,876 0,895 -0,019

69 44 15 17,165 -2,165 5,687 1,357 0,913 0,908 0,005

70 41 11 17,102 -6,102 5,856 1,397 0,919 0,921 -0,002

71 44 16 17,165 -1,165 7,603 1,814 0,965 0,934 0,031

72 40 15 17,081 -2,081 7,708 1,839 0,967 0,947 0,020

73 46 17 17,207 -0,207 7,708 1,839 0,967 0,961 0,007

74 44 14 17,165 -3,165 7,856 1,874 0,970 0,974 -0,004

75 37 18 17,018 0,982 7,940 1,894 0,971 0,987 -0,016

76 46 13 17,207 -4,207 8,603 2,052 0,980 1 -0,020

Jumlah 76

Lhitung 0,068

Ltabel 0,108

Kesimpulan Lhitung < Ltabel Data Berdistribusi Normal

Page 182: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

164

B. Uji Normalitas Kecerdasan Logis Matematis (X1) Hasil Belajar Siswa (Y)

No X2 Y Ý Y-Ý

Galat

(xi) Z F(z) S(z) I F(z)-S(z) I

1 22 19 17,718 1,282 -7,718 -1,906 0,028 0,013 0,015

2 27 21 18,863 2,137 -7,176 -1,772 0,038 0,026 0,012

3 24 20 18,176 1,824 -6,863 -1,695 0,045 0,039 0,006

4 23 26 17,947 8,053 -6,803 -1,680 0,046 0,053 -0,006

5 20 25 17,260 7,740 -6,489 -1,603 0,055 0,066 -0,011

6 19 19 17,032 1,968 -6,176 -1,525 0,064 0,079 -0,015

7 15 19 16,116 2,884 -5,887 -1,454 0,073 0,092 -0,019

8 23 22 17,947 4,053 -5,634 -1,391 0,082 0,105 -0,023

9 21 22 17,489 4,511 -5,574 -1,376 0,084 0,118 -0,034

10 26 21 18,634 2,366 -5,176 -1,278 0,101 0,132 -0,031

11 23 14 17,947 -3,947 -5,116 -1,263 0,103 0,145 -0,042

12 22 12 17,718 -5,718 -4,489 -1,109 0,134 0,158 -0,024

13 20 20 17,260 2,740 -4,489 -1,109 0,134 0,171 -0,037

14 19 23 17,032 5,968 -4,429 -1,094 0,137 0,184 -0,047

15 20 22 17,260 4,740 -4,116 -1,016 0,155 0,197 -0,043

16 26 13 18,634 -5,634 -3,658 -0,903 0,183 0,211 -0,027

17 21 25 17,489 7,511 -3,405 -0,841 0,200 0,224 -0,023

18 13 15 15,658 -0,658 -2,947 -0,728 0,233 0,237 -0,003

19 30 25 19,550 5,450 -2,947 -0,728 0,233 0,250 -0,017

20 20 25 17,260 7,740 -2,887 -0,713 0,238 0,263 -0,025

21 27 25 18,863 6,137 -2,863 -0,707 0,240 0,276 -0,037

22 27 19 18,863 0,137 -2,718 -0,671 0,251 0,289 -0,038

23 15 20 16,116 3,884 -2,550 -0,630 0,264 0,303 -0,038

24 25 19 18,405 0,595 -2,489 -0,615 0,269 0,316 -0,046

25 20 21 17,260 3,740 -2,429 -0,600 0,274 0,329 -0,055

26 18 18 16,803 1,197 -2,116 -0,523 0,301 0,342 -0,041

27 20 18 17,260 0,740 -2,116 -0,523 0,301 0,355 -0,055

28 31 20 19,779 0,221 -1,718 -0,424 0,336 0,368 -0,033

29 28 20 19,092 0,908 -1,574 -0,389 0,349 0,382 -0,033

30 28 19 19,092 -0,092 -1,574 -0,389 0,349 0,395 -0,046

31 27 16 18,863 -2,863 -1,345 -0,332 0,370 0,408 -0,038

32 26 13 18,634 -5,634 -1,260 -0,311 0,378 0,421 -0,043

33 20 20 17,260 2,740 -0,887 -0,219 0,413 0,434 -0,021

34 16 15 16,345 -1,345 -0,345 -0,085 0,466 0,447 0,019

35 15 17 16,116 0,884 -0,092 -0,023 0,491 0,461 0,030

36 13 17 15,658 1,342 0,113 0,028 0,511 0,474 0,037

37 15 14 16,116 -2,116 0,137 0,034 0,514 0,487 0,027

Page 183: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

165

38 16 16 16,345 -0,345 0,221 0,055 0,522 0,500 0,022

39 30 17 19,550 -2,550 0,595 0,147 0,558 0,513 0,045

40 15 12 16,116 -4,116 0,740 0,183 0,572 0,526 0,046

41 15 20 16,116 3,884 0,824 0,203 0,581 0,539 0,041

42 24 12 18,176 -6,176 0,884 0,218 0,586 0,553 0,034

43 25 20 18,405 1,595 0,884 0,218 0,586 0,566 0,021

44 16 19 16,345 2,655 0,908 0,224 0,589 0,579 0,010

45 27 23 18,863 4,137 1,113 0,275 0,608 0,592 0,016

46 21 13 17,489 -4,489 1,197 0,296 0,616 0,605 0,011

47 22 21 17,718 3,282 1,197 0,296 0,616 0,618 -0,002

48 24 13 18,176 -5,176 1,282 0,317 0,624 0,632 -0,007

49 14 10 15,887 -5,887 1,740 0,430 0,666 0,645 0,022

50 13 12 15,658 -3,658 1,968 0,486 0,687 0,658 0,029

51 14 16 15,887 0,113 2,053 0,507 0,694 0,671 0,023

52 23 20 17,947 2,053 2,137 0,528 0,701 0,684 0,017

53 20 16 17,260 -1,260 2,197 0,543 0,706 0,697 0,009

54 22 15 17,718 -2,718 2,282 0,563 0,713 0,711 0,003

55 19 22 17,032 4,968 2,366 0,584 0,720 0,724 -0,003

56 14 17 15,887 1,113 2,740 0,677 0,751 0,737 0,014

57 12 11 15,429 -4,429 2,740 0,677 0,751 0,750 0,001

58 17 15 16,574 -1,574 2,884 0,712 0,762 0,763 -0,001

59 14 13 15,887 -2,887 3,053 0,754 0,775 0,776 -0,002

60 15 11 16,116 -5,116 3,655 0,903 0,817 0,789 0,027

61 21 15 17,489 -2,489 3,740 0,923 0,822 0,803 0,019

62 21 11 17,489 -6,489 3,884 0,959 0,831 0,816 0,015

63 18 10 16,803 -6,803 3,884 0,959 0,831 0,829 0,002

64 12 13 15,429 -2,429 4,053 1,001 0,842 0,842 -0,001

65 18 19 16,803 2,197 4,342 1,072 0,858 0,855 0,003

66 24 11 18,176 -7,176 4,511 1,114 0,867 0,868 -0,001

67 21 13 17,489 -4,489 4,740 1,170 0,879 0,882 -0,002

68 14 15 15,887 -0,887 4,968 1,227 0,890 0,895 -0,005

69 17 15 16,574 -1,574 5,366 1,325 0,907 0,908 0,000

70 17 11 16,574 -5,574 5,450 1,346 0,911 0,921 -0,010

71 22 16 17,718 -1,718 5,968 1,474 0,930 0,934 -0,004

72 23 15 17,947 -2,947 6,137 1,516 0,935 0,947 -0,012

73 15 17 16,116 0,884 6,511 1,608 0,946 0,961 -0,014

74 15 14 16,116 -2,116 7,511 1,855 0,968 0,974 -0,006

75 18 18 16,803 1,197 7,740 1,911 0,972 0,987 -0,015

76 21 13 17,489 -4,489 9,342 2,307 0,989 1 -0,011

Jumlah 76

Lhitung 0,046

Ltabel 0,108

Kesimpulan Lhitung < Ltabel Data Berdistribusi Normal

Page 184: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

166

Lampiran 26. Uji Homogenitas Data

A. Uji Homogenitas Kecerdasan Logis Matematis (X1) dan Pembelajaran Daring (X2)

Kelompok n db sΒ² Log sΒ²

db. Log

sΒ² db. SΒ²

1 2 1 32 1,50515 1,50515 32

2 3 2 24 1,380211 2,760422 48

3 5 4 45,2 1,655138 6,620554 180,8

4 3 2 38 1,579784 3,159567 76

5 4 3 12,75 1,10551 3,316531 38,25

6 8 7 84,875 1,92878 13,50146 594,125

7 3 2 54 1,732394 3,464788 108

8 3 2 38 1,579784 3,159567 76

9 3 2 40,66667 1,609239 3,218477 81,33333

10 10 9 87,6 1,942504 17,48254 788,4

11 4 3 26 1,414973 4,24492 78

12 3 2 40,66667 1,609239 3,218477 81,33333

13 4 3 70 1,845098 5,535294 210

14 4 3 24,75 1,393575 4,180726 74,25

15 4 3 26 1,414973 4,24492 78

16 5 4 66 1,819544 7,278176 264

17 2 1 0,5 -0,30103 -0,30103 0,5

βˆ‘ 70 53 711,0083 86,59053 2808,992

π‘Ώπ’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆπŸ

20,770

𝑿𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍(𝟎,πŸŽπŸ“:πŸπŸ”)𝟐

26,296

Kesimpulan π‘Ώπ’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆπŸ < 𝑿𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

𝟐 Data Homogen

Page 185: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

167

B. Uji Homogenitas Pembelajaran Daring (X2) dan Hasil Belajar Siswa (Y)

Kelompok N db sΒ² Log sΒ² db. Log

sΒ² db. SΒ²

1 2 1 12,5 1,09691 1,09691 12,5

2 3 2 12,667 1,102674 2,205348 25,334

3 5 4 18,8 1,274158 5,096631 75,2

4 3 2 0 0 0 0

5 4 3 14 1,146128 3,438384 42

6 8 7 10,667 1,028042 7,196296 74,669

7 3 2 4,667 0,669038 1,338076 9,334

8 3 2 8 0,90309 1,80618 16

9 3 2 48,667 1,687235 3,374469 97,334

10 10 9 12,75 1,10551 9,949592 114,75

11 4 3 13 1,113943 3,34183 39

12 3 2 20,667 1,315277 2,630555 41,334

13 4 3 8,75 0,942008 2,826024 26,25

14 4 3 12 1,079181 3,237544 36

15 4 3 32,75 1,515211 4,545634 98,25

16 5 4 33,2 1,521138 6,084552 132,8

17 2 1 32 1,50515 1,50515 32

βˆ‘ 70 53 295,085 19,00469 59,67317 872,755

π‘Ώπ’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆπŸ

20,820

𝑿𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍(𝟎,πŸŽπŸ“:πŸπŸ”)𝟐

26,296

Kesimpulan π‘Ώπ’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆπŸ < 𝑿𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

𝟐 Data Homogen

Page 186: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

168

C. Uji Homogenitas Kecerdasan Logis Matematis (X1) Hasil Belajar Siswa (Y)

Kelompok N db sΒ² Log sΒ² db. Log

sΒ² db. SΒ²

1 2 1 2 0,30103 0,30103 2

2 3 2 20,66667 1,315271 2,630541 41,33334

3 5 4 30,8 1,488551 5,954203 123,2

4 9 8 26,22222 1,418669 11,34936 209,7778

5 3 2 14 1,146128 2,292256 28

6 3 2 10,66667 1,028029 2,056057 21,33333

7 4 3 52,75 1,722222 5,166667 158,25

8 3 2 8,666667 0,937852 1,875704 17,33333

9 8 7 28,875 1,460522 10,22365 202,125

10 7 6 28 1,447158 8,682948 168

11 5 4 62 1,792392 7,169567 248

12 5 4 45,2 1,655138 6,620554 180,8

13 4 3 38,75 1,588272 4,764815 116,25

14 2 1 8 0,90309 0,90309 8

15 3 2 24 1,380211 2,760422 48

16 5 4 30 1,477121 5,908485 120

17 2 1 0,5 -0,30103 -0,30103 0,5

18 2 1 32 1,50515 1,50515 32

βˆ‘ 75 57 463,0972 79,86347 1724,903

π‘Ώπ’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆπŸ

19,693

𝑿𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍(𝟎,πŸŽπŸ“:πŸπŸ”)𝟐

27,587

Kesimpulan π‘Ώπ’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆπŸ < 𝑿𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍

𝟐 Data Homogen

Page 187: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

169

Lampiran 27. Uji Hipotesis

a. Korelasi dan Regresi Linear

1) Korelasi dan Regresi Linear Sederhana Hasil Belajar (Y) atas Kecerdasan

Logis Matematis (X1)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 10,961 1,950 5,621 ,000

Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

,310 ,094 ,358 3,301 ,001

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa (Y)

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Hasil Belajar Sisw a (Y)

* Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

Betw een

Groups

(Combined) 539,239 18 29,958 2,189 ,013

Linearity 169,358 1 169,358 12,377 ,001

Deviation from

Linearity

369,881 17 21,758 1,590 ,098

Within Groups 779,958 57 13,683

Total 1319,197 75

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 169,358 1 169,358 10,899 ,001b

Residual 1149,839 74 15,538

Total 1319,197 75

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa (Y)

b. Predictors: (Constant), Kecerdasan Logis Matematis (X1)

Page 188: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

170

2) Korelasi dan Regresi Linear Hasil Belajar (Y) atas Pembelajaran daring

(X2)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 16,238 3,592 4,520 ,000

Pembelajaran Daring

(X2)

,021 ,076 ,032 ,277 ,783

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa (Y)

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Hasil Belajar Sisw a

(Y) * Pembelajaran

Daring (X2)

Betw een

Groups

(Combined) 609,131 22 27,688 2,067 ,016

Linearity 1,366 1 1,366 ,102 ,751

Deviation from

Linearity

607,765 21 28,941 2,160 ,012

Within Groups 710,067 53 13,397

Total 1319,197 75

Model Summary

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,358a ,128 ,117 3,94187

a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Logis Matematis

(X1)

Page 189: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

171

3) Korelasi dan Regresi Linear Pembelajaran Daring (X2) atas Kecerdasan

Logis Matematis (X1)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 43,327 8,365 5,180 ,000

Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

,203 ,355 ,108 ,573 ,571

a. Dependent Variable: Pembelajaran Daring (X2)

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Pembelajaran Daring

(X2) * Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

Betw een Groups (Combined) 1066,633 15 71,109 1,026 ,483

Within Groups 970,333 14 69,310

Total 2036,967 29

Dari output diatas diperoleh nilai signifikan 0,483 > 0,05 maka

terdapat korelasi linear Pembelajaran daring dengan Hasil Belajar Siswa.

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 1,366 1 1,366 ,077 ,783b

Residual 1317,832 74 17,809

Total 1319,197 75

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa (Y)

b. Predictors: (Constant), Pembelajaran Daring (X2)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 23,575 1 23,575 ,328 ,571b

Residual 2013,392 28 71,907

Total 2036,967 29

a. Dependent Variable: Pembelajaran Daring (X2)

b. Predictors: (Constant), Kecerdasan Logis Matematis (X1)

Page 190: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

172

Model Summary

Mode

l

R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,108a ,012 -,024 8,47979 ,012 ,328 1 28 ,571

a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Logis Matematis (X1)

4) Regresi Linear Berganda Kecerdasan Logis Matematis (X1) dan

Pembelajaran Daring (X2) dengan Hasil Belajar (Y)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 21,657 3,604 6,009 ,000

Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

-,059 ,110 -,103 -,537 ,596

Pembelajaran Daring (X2) ,011 ,058 ,037 ,194 ,848

a. Dependent Variable: Hasil Belajar (Y)

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Unstandardized

Residual *

Unstandardized

Predicted Value

Betw een

Groups

(Combined) 1084,829 69 15,722 1,451 ,341

Linearity ,000 1 ,000 ,000 1,000

Deviation from

Linearity

1084,829 68 15,953 1,473 ,333

Within Groups 65,000 6 10,833

Total 1149,829 75

Page 191: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

173

Model Summaryb

Mod

el

R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F Change

1 ,106a ,011 -,062 2,61104 ,011 ,153 2 27 ,858

a. Predictors: (Constant), Pembelajaran Daring (X2), Kecerdasan Logis Matematis (X1)

b. Dependent Variable: Hasil Belajar (Y)

b. Analisis Jalur

1) Pengaruh Langsung Kecerdasan LogisMatematis (X1) terhadap

Pembelajaran Daring (X2) (Struktural I)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 43,327 8,365 5,180 ,000

Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

,203 ,355 ,108 ,573 ,571

2 (Constant) 48,033 1,530 31,391 ,000

a. Dependent Variable: Pembelajaran Daring (X2)

Model Summary

Model Change Statistics

R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F Change

1 ,012a ,328 1 28 ,571

2 -,012b ,328 1 28 ,571

a. Predictors: (Constant), Kecerdasan Logis Matematis (X1)

b. Predictor: (constant)

Page 192: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

174

2) Pengaruh Langsung Pembelajaran Daring (X1) dan Kecerdasan Logis

Matematis (X2) terhadap (Y) (Struktural II)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 11,044 3,734 2,957 ,004

Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

-,002 ,072 -,003 -,026 ,979

Pembelajaran Daring (X2) ,310 ,095 ,359 3,266 ,002

2

(Constant) 10,961 1,950 5,621 ,000

Kecerdasan Logis

Matematis (X1)

,310 ,094 ,358 3,301 ,001

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Sisw a (Y)

Tabel 4.14 Ringkasan hasil pengujian hipotesis dengan SPSS

Jalur Koefisien

Jalur

T hitung Kesalahan

Baku

p-value Simpulan

𝑃31 -0,003 3,301 0,872 0,001 Tidak Sig.

𝑃32 0,359 3,266 0,872 0,002 Sig.

𝑃21 0,098 0,844 0,99 0,401 Tidak Sig.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,358a ,128 ,105 3,96876

2 ,358b ,128 ,117 3,94187

a. Predictors: (Constant), Pembelajaran daring (X2), Kecerdasan

Logis Matematis (X1)

b. Predictors: (Constant), Kecerdasan Logis Matematis (X1)

Page 193: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

175

P31= -0,003 π‘Ÿ13 = 0,358

P21= 0,098 π‘Ÿ12 = 0,098

π‘Ÿ23 = 0,358 P32= 0,359

Gambar 4.4 Model Jalur Terakhir

Pengujian Kecocokan Model :

π‘Ÿ23 = 𝑝31. π‘Ÿ12 + 𝑝32 = βˆ’0,003(0,098) + 0,359 = 0,358 = πΆπ‘œπ‘π‘œπ‘˜

X1

Y 0,87

7

0,99 X2

Page 194: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

176

Lampiran 28. Dokumentasi Penelitian

Page 195: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

177

Page 196: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

178

Page 197: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

179

Page 198: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

180

Page 199: HUBUNGAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN

181

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURICUULUM VITAE)

Nama : Zahra Al Mubaracqah Madani Mastur

Jenis Kelamin : Perempuan

TTL : Pasenggerahan, 03 Juli 1999

Alamat : Jl. Kol Pol Thaher, Rt. 19, No. 11,

Kel.Pakuan Baru, Kec.Jambi Selatan, Kota

Jambi.

e-mail : [email protected]

No Kontak : 0853-6898-7334

Pengalaman-pengalaman :

Pendidikan Formal

1. Tahun 2006-2012 : SDN 003 Pasenggerahan.

2. Tahun 2012-2014 : MtSN Model Kota Jambi

3. Tahun 2014-2017 : MAN Model Kota Jambi

Pengalaman Organisasi

1. Keanggotaan Paguyuban IPMR : Periode 2018-2019

2. Pengurus IMMATIK : Periode 2019-2020

3. Pengurus IMPR : Periode 2019-2020

Moto hidup

Bermimpilah sebanyak-banyaknya, maka jika kamu gagal meraih satu mimpi kamu masih

bisa meraih mimpi yang lain. Jika kamu bisa bermimpi, maka kamu juga bisa meraihnya!