laporan penelitian print(1).docx

60
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin yang masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut (Supriyono, 2010). Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang sehat (Supriyono, 2010). Zat besi (Fe) merupakan mineral esensial yang diperlukan tubuh karena dapat membantu pembentukan sel darah merah dalam tubuh (Almatsier, 2006).. Zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan yaitu

Upload: atabik89

Post on 23-Oct-2015

274 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia.

Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin yang

masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, dewasa sampai

usia lanjut (Supriyono, 2010). Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan,

karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus dijaga status gizi dan

kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang sehat (Supriyono, 2010).

Zat besi (Fe) merupakan mineral esensial yang diperlukan tubuh karena

dapat membantu pembentukan sel darah merah dalam tubuh (Almatsier, 2006)..

Zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh

manusia dan hewan yaitu sebanyak 3 – 5 gram di dalam tubuh manusia dewasa

(Almatsier, 2006). Zat besi mempunyai beberapa fungsi esensial dalam tubuh

yaitu sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat

angkut elektron di dalam sel dan sebagai bahan terpadu berbagai reaksi enzim

dalam jaringan tubuh (Almatsier, 2006).

Tablet Tambah darah (TTD) merupakan suplementasi gizi mikro

khususnya zat besi dan folat yang diberikan kepada ibu hamil untuk

mencegah kejadian anemia gizi besi selama kehamilan (Kemenkes, 2013).

Penelitian terakhir membuktikan bahwa pemberian tablet Fe di Indonesia

dapat menurunkan kematian neonatal sekitar 20% (Kemenkes, 2013).

1

2

Secara nasional cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe tahun 2012

sebesar 85% (Kemenkes, 2013). Data tersebut belum mencapai target program

tahun 2012 sebesar 90% (Kemenkes, 2013). Koordinasi dan kegiatan yang

terintegrasi dengan lintas program masih perlu di tingkatkan agar cakupan

dapat meningkat karena pemberian tablet Fe merupakan salah satu komponen

standar pelayanan antenatal (Kemenkes, 2013).

Target pemerintah tahun 2013 untuk cakupan tablet besi (Fe) adalah 99 %,

sedangkan di desa Jati pemberian 90 tablet Fe hanya sebesar 49,53%

(Puskesmas Urangagung, 2013).

Berdasarkan pemaparan di atas peneliti ingin mengetahui hubungan

pengetahuan tentang Tablet Fe dengan cakupan pemberian tablet Fe pada ibu

hamil di Desa Jati kecamatan sidoarjo Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur

Tahun 2013”.

B. Rumusan Masalah

“Adakah hubungan tingkat pengetahuan tentang tablet Fe dengan cakupan

pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Desa Jati Kecamatan Sidoarjo Kabupaten

Sidoarjo tahun 2013?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe dengan

cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Desa Jati Kecamatan

Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo.

2. Tujuan Khusus

3

a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe di Desa Jati

Kabupaten Sidoarjo.

b. Menganalisis hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe dengan

cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil di Desa Jati Kabupaten

Sidoarjo Provinsi Jawa Timur Tahun 2013.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi masyarakat

Informasi dan pengetahuan tentang tablet Fe pada ibu hamil.

2. Bagi institusi tempat penelitian

Masukan dalam merencanakan program upaya perbaikan gizi masyarakat.

3. Bagi peneliti

Diharapkan peneliti dapat memberikan suatu pengetahuan kepada

masyarakat terutama hubungan tablet fe pada ibu hamil serta cakupan

pemberian tablet Fe pada ibu hamil

4. Bagi pengembang ilmu

Masukan dalam bidang kajian management upaya perbaikan gizi

masyarakat.

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Definisi pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang

melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu (Notoatmodjo 2003).

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo 2003). Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo 2003).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang, dengan demikian dapat dikatakan

bahwa pengetahuan adalah hasil tahu diri manusia dan kesan di dalam

pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indera (Sunaryo, 2004).

Pengetahuan adalah hasil dari aktifitas mengetahui,yakni tersingkapnya

suatu kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya

(Mundiri, 2008).

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang tercakup dalam

domain kognitif mempuanyai 6 tingkatan yakni:

a. Tahu ( Know )

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan adalah

mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh

4

5

bahan yang dipelajari Atau rangsangan yang telah diterima. Oleh

karena itu, tahu adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (Komprehension)

Memahami di artikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang obyek yang telah diketahui dan dapat

menginterprestasi materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi ( Application )

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi nyata.

d. Analisis ( Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu obyek kedalam komponen. Tetapi masih di dalam suatu

struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis ( Synthesis )

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan

atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi ( Evaluation )

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk meletakan

penilaian terhadap satu materi atau satu obyek.

6

2. Faktor yang berpengaruh dalam tingkat pengetahuan seseorang

Menurut Notoatmodjo (2003) antara lain :

a. Tingkat Pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan maka remaja makin mudah

menerima informasi.

b. Informasi

Remaja yang mempunyai banyak informasi, dapat memberikan

peningkatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tersebut.

Informasi tersebut dapat di peroleh melalui media masa seperti

majalah, koran, berita televisi dan salah satunya juga dapat

diperoleh melalui penyuluhan atau pendidikan kesehatan.

c. Budaya

Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan

seseorang. Hal ini di karenakan informasi yang baru akan disaring

sesuai dengan budaya dan agama yang di anut.

d. Pengalaman

Pengalaman merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi pengetahuan yang berkaitan dengan umur dan

pendidikan individu.Hal ini mengandung maksud bahwa semakin

bertambahnya umur dan pendidikan yang tinggi, maka

pengalaman seseorang akan jauh lebih luas.

e. Sosial Ekonomi

Dalam mendapatkan informasi yang memerlukan biaya ( misal

7

sekolah ), tingkat sosial ekonomi merupakan salah satu factor yang

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Semakin tinggi

tingkat sosial ekonomi, maka seorang tersebut akan lebih mudah

untuk mendapatkan informasi.

f. Pengukuran Tingkat pengetahuan

Pengukuran tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara langsung atau dengan angket yang menanyakan tentang

isi materi yang ingin diukur dari responden atau subyek penelitian.

Kedalaman pengetahuan responden yang ingin diukur atau

diketahui, dapat disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dari

responden.

B. Zat besi (Fe)

1. Definisi zat besi

Besi merupakan mineral makro yang paling banyak terdapat di

dalam tubuh manusia yaitu sebanyak 3-5 gram (Almatsier, 2006). Pada

wanita dewasa terdapat 35-50 mg per kg berat badan (Poedjiadi, 2005).

Faktor peningkat absorpsi Fe :

a. Meat-fish-poultry (daging-ikan-unggas)

b. Vitamin C dapat membantu penyerapan besi non heme dengan merubah

bentuk ferri menjadi ferro

c. Adanya asam sitrat dan asam laktat dari makanan serta asam HCl dari

lambung juga membantu absorpsi Fe (Syafiq, 2006).

8

Faktor penghambat absorpsi Fe:

a. Fitrat (dalam serelia) mengikat besi

b. Asam oksalat (dalam sayuran) mengikat besi

c. Kalsium dalam dosis tinggi menghambat penyerapan Fe, tetapi

mekanismenya belum diketahui pasti

d. Tanin (dalam teh dan kopi) dikonsumsi sebaiknya 1-2 jam setelah

makan agar tidak mengganggu penyerapan Fe (Syafiq, 2006).

2. Manfaat zat besi

Besi mempunyai beberapa fungsi esensial didalam tubuh, yaitu:

sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai

alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu

berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh (Almatsier, 2006).

3. Kebutuhan zat besi pada ibu hamil

Kebutuhan wanita hamil akan zat besi meningkat (untuk

pembentukan plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%

(Arisman, 2004). Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun selama

hamil ialah 1040 mg, dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh

ketika melahirkan dan 840 mg sisanya hilang, sebanyak 300 mg besi

ditransfer ke janin, dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta,

450 mg untuk menambah jumlah sel darah merah, dan 200 mg lenyap

ketika melahirkan (Arisman, 2004). Jumlah sebanyak ini tidak mungkin

tercukupi hanya melalui diet, oleh karena itu, suplementasi zat besi perlu

sekali diberlakukan, bahkan pada wanita yang bergizi baik (Arisman,

9

2004). Kebutuhan akan zat besi selama trimester I relatif sedikit,

yaitu 0,8 mg sehari, yang kemudian meningkat tajam selama

trimester II dan III hingga 6,3 mg sehari, kebutuhan zat besi pada wanita

hamil adalah 4,0 mg/hari (Arisman, 2004).

C. Pemberian Tablet Besi pada Ibu Hamil

1. Cara pemberian

Tablet besi adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi

Anemia Gizi Besi yang diberikan kepada ibu hamil, cakupan ibu hamil

mendapat tablet Fe adalah cakupan Ibu hamil yang mendapat 90 tablet

Fe selama periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu (Depkes RI, 2004).

Untuk rumus perhitungannya yaitu (Depkes RI, 2004):

Menurut Depkes RI (2004) target pemerintah tahun 2010 untuk

cakupan tablet besi (Fe) adalah 90%, untuk mencapai target tersebut

maka langkah-langkah yang digunakan dalam kegiatan pemberian tablet

besi bagi ibu hamil adalah :

a. Pendataan Sasaran Ibu Hamil (baseline data);

b. Perencanaan kebutuhan tablet Fe (zat besi);

c. Pengadaan dan pendistribusian tablet Fe;

d. Penggandaan Buku Pedoman;

10

e. Monitoring dan Evaluasi.

2. Dosis

Dosis pencegahan diberikan kepada kelompok sasaran tanpa

pemeriksaan kadar Hb, ibu hamil sampai masa nifas meminum sehari 1

tablet (60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat) berturut-turut selama

minimal 90 hari masa kehamilannya sampai 42 hari setelah melahirkan

(Depkes RI, 1999). Sedangkan dosis pengobatan diberikan pada sasaran

yang anemia yaitu bila kadar Hb < 11 gram%, maka diberikan 3

tablet sehari selama 90 hari pada kehamilannya sampai 42 hari

setelah melahirkan (Depkes RI, 1999). Bila belum ada perbaikan

segera dirujuk untuk mendapatkan pelayanan lebih lanjut, diharapkan

agar setiap hamil yang datang ke puskesmas diperiksa kadar Hb-nya

(Depkes RI, 1999).

3. Efek samping

Pada beberapa orang, pemberian tablet besi dapat

menimbulkan gejala-gejala seperti mual, nyeri di daerah lambung,

muntah, dan kadang-kadang terjadi diare atau sulit buang air. Untuk

mencegah timbulnya gejala tersebut, dianjurkan agar tablet besi

diminum dengan air putih setelah makan pada malam hari. Setelah

minum tablet besi, kotoran (tinja) akan menjadi hitam, hal ini sama sekali

tidak membahayakan. Untuk penyerapan besi, tidak dianjurkan minum

tablet besi bersama-sama dengan susu, teh, kopi atau obat maag

(Depkes RI, 1999).

11

4. Pencatatan pelaporan

Menurut Depkes (1999) pencatatan distribusi tablet besi pada

beberapa tingkat administrasi kesehatan adalah sebagai berikut :

a. Posyandu

Pemberian tablet besi untuk ibu hamil sampai masa nifas yang dilakukan

di posyandu di catat dalam “Buku Bantu Ibu Hamil”. Pencatatan di

posyandu dilakukan oleh kader, kemudian direkapitulasi oleh bidan di

desa atau petugas pustu.

b. Desa

Pemberian tablet besi kepada kelompok sasaran dilakukan pula oleh bidan

di desa/Polindes (Pondok Bersalin Desa), petugas Pustu (Puskesmas

Pembantu) serta dicatat pada “Register Kohort Ibu”. Hasil

rekapitulasi dilaporkan ke puskesmas.

c. Puskesmas

Petugas/bidan/pelaksana KIA dan Gizi memberikan tablet besi kepada ibu

hamil sampai nifas di Puskesmas serta dicatat pada “Register Kohort Ibu”.

Rekapitulasi dilakukan oleh bidan (pelaksana KIA) dan atau petugas

gizi Puskesmas berdasarkan hasil dari posyandu dan desa serta ditambah

dengan hasil yang dilaksanakan oleh puskesmas sendiri dalam “Register

Gizi”.

12

5 Monitoring kepatuhan

Menurut Depkes (1999), monitoring kepatuhan konsumsi tablet

besi yaitu :

a. Terjadinya perubahan warna hitam pada tinja menunjukan bahwa

sasaran minum tablet besi, adanya Fe dalam tinja dapat diketahui juga

dengan tes Afifi.

b. Dengan membawa kemasan kembali kepada petugas, menunjukan

berapa jumlah tablet besi yang telah dikonsumsi oleh sasaran.

c. Supervisi dan monitoring berlaku untuk melihat apakah tablet besi

betul-betul dikonsumsi oleh sasaran.

d. Dengan melihat perkembangan kesehatan kelompok sasaran, dapat

diketahui juga apakah sasaran mengkonsumsi tablet besi.

6 Hubungan pengetahuan dengan cakupan tablet Fe pada ibu hamil

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Berdasarkan pengalaman dan penelitian

ternyata tindakan yang disadari oleh pengetahuan akan lebih teratur

daripada tindakan yang tidak disadari oleh pengetahuan (Cikwi, 2005).

Pengetahuan tentang gizi dapat menghindarkan seseorang dari konsumsi

pangan yang salah, dengan tingkat pengetahuan yang baik, ibu hamil

dapat mengetahui bahan pangan yang dapat membahayakan

kehamilannya serta dapat memilih hal-hal yang dapat menunjang kualitas

kehamilannya terutama yang terkait dalam mengkonsumsi obat-obat

13

untuk kehamilan, termasuk dengan obat tablet besi yang dibagikan oleh

petugas puskesmas yang ditujukan untuk kesehatan selama kehamilan

(Indreswari dkk, 2008). Pengetahuan ibu hamil tentang pengertian,

penyebab, akibat, dan penanggulangan anemia merupakan predisposisi ibu

untuk berperilaku sehat dalam hal menanggulangi anemia pada diri sendiri

(Silalahi, 2007). Rendahnya pengetahuan tentang anemia dan perlunya

minum tablet besi berpengaruh terhadap kepatuhan dalam mengkonsumsi

tablet besi (Scultink, 1993). Ibu hamil dengan pengetahuan rendah

mempunyai peluang lebih tinggi untuk tidak patuh minum tablet besi

dibandingkan ibu hamil yang berpengetahuan tinggi (Subarda, 2011).

Pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil tentang kesehatan dalam

kehamilan dapat membantu dalam merawat kesehatan ibu hamil sendiri

dan kandungannya secara baik dan sesuai termasuk dalam hal pemilihan

jenis makanan yang dikonsumsi selama kehamilan sehingga dapat

dihindarkan risiko yang dapat mengakibatkan dampak buruk bagi ibu dan

bayi (Mulyati, 2007).

Ibu hamil yang kurang konsumsi tablet besi atau dalam seminggu

hanya mengkonsumsi satu tablet memiliki risiko mengalami anemia saat

mengandung 12 kali dibandingkan dengan ibu hamil yang mengkonsumsi

tablet besi setiap hari (Khatijah, 2010). Ibu hamil yang tidak mengkonsumsi

tablet besi selama kehamilan memiliki risiko kejadian bayi lahir dengan

berat bayi lahir rendah dibandingkan dengan ibu hamil yang mengkonsumsi

tablet besi sebanyak 90 tablet atau lebih (Agtini dkk, 1996). Rendahnya

14

tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet besi selain dipengaruhi

faktor pengetahuan juga terdapat faktor-faktor lain, yakni disebabkan

faktor lupa, takut bayi menjadi besar, kesadaran yang kurang mengenai

pentingnya tablet besi, ancaman bahaya anemia bagi ibu hamil dan bayi,

serta adanya efek samping (mual atau pusing) yang ditimbulkan setelah

minum tablet besi (Subarda, 2011). Menurut Yip (1996) beberapa faktor

yang mempengaruhi kepatuhan minum tablet besi adalah pengetahuan ibu

hamil tentang anemia, penyediaan layanan kesehatan, ketahanan terhadap

penggunaan tablet besi (resistensi tablet), efek samping tablet besi, dan

perilaku petugas kesehatan dalam mensosialisasikan tentang pentingnya tablet

besi.

Faktor Internal- Tingkat Pendidikan- Pengalaman- Pekerjaan- Usia istri- Jumlah anak- Lama Perkawinan

15

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kerangka Konseptual

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan : - - - - - - - - - - - - : Variabel yang tidak diteliti : Variabel yang diteliti

Faktor Eksternal-Sosial Ekonomi (pendapatan)

-Penerimaan Informasi (berkembangnya media elektronik

Pengetahuan tentang tablet Fe :

- Pentingnya pemberian tablet Fe

- Minimnya minat- Motivasi keluarga yang

kurang- Kurangnya

sosialisasi/penyuluhan oleh tenaga kesehatan

- Sedikitnya ibu hamil yang sadar

16

Rendahnya cakupan pemberian tablet Fe di desa Jati Kecamatan Sidoarjo

Kabupaten Sidoarjo dipengaruhi 2 faktor, diantaranya :

Faktor internal dan faktor eksternal. Dari faktor internal meliputi tingkat

pengetahuan tentang tablet Fe, tingkat pendidikan, pengalaman, pekerjaan, usia

istri, jumlah anak, dan lama perkawinan. Dan dari faktor eksternal meliputi sosial

ekonomi (pendapatan), penerimaan informasi (berkembangnya media elektronik).

Dari kedua faktor tersebut peneliti hanya melakukan penelitian tentang pengaruh

pengetahuan tentang tablet Fe berupa pentingnya pemberian tablet Fe, minimnya

minat, motivasi keluarga yang kurang, kurangnya sosialisasi/penyuluhan oleh

tenaga kesehatan, sedikitnya ibu hamil yang sadar, yang digambarkan dalam

bentuk kotak berdinding garis tidak putus – putus pada skema diatas. Sedangkan

faktor lain yang tidak diteliti digambarkan dalam bentuk kotak berdinding garis

putus – putus. Faktor-faktor lain tidak diteliti dikarenakan keterbatasan waktu.

B. Hipotesis

Hipotesis atau kesimpulan sementara dari penelitian ini adalah: ” ada

hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe dengan Cakupan

Pemberian Tablet Fe pada ibu hamil”.

17

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik. Desain penelitian

yang digunakan adalah observasional dengan menggunakan pendekatan

cross sectional study.

B. Lokasi dan waktu penelitian

1. Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober sampai

dengan 26 Oktober 2013.

2. Tempat

Desa Jati Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi yang diteliti adalah seluruh ibu hamil yang ada di Desa

Jati yang berjumlah 210 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil

yang berada di desa Jati Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo

Propinsi Jawa Timur. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan

metode Cluster Sampling. Besar sampel yang diambil sebanyak 97 ibu

hamil di desa Jati. Sampel diambil dengan cara mendata jumlah ibu

17

18

hamil di tiap RW pada Desa Jati, lalu di acak sampai memenuhi

jumlah sampel tersebut sebanyak 97 ibu hamil. Sampel diambil

dengan menggunakan rumus (Lemeshowb dkk, 1997):

n=Z d2. p .qd2

¿1,962 x 0,495 x0,505

(0,1)2

¿97

Keterangan : Z d = nilai pada distribusi normal standar yang sama

dengan tingkat kemaknaan d

p = proporsi ibu hamil yang diberi Fe

q = 1-p (proporsi ibu hamil yang tidak diberi Fe)

d = limit dari error atau presisi absolute

Tabel IV. 1 : Data Ibu Hamil di 10 RW Desa Jati September 2013

Sumber : Data sekunder, jumlah

ibu hamil di desa Jati September

2013

Setelah di acak :

RW 1 21 Bumil

RW JUMLAH IBU HAMIL

1 21 Bumil

2 19 Bumil

3 17 Bumil

4 25 Bumil

5 13 Bumil

6 18 Bumil

7 29 Bumil

8 17 Bumil

9 24 Bumil

10 27 Bumil

Jumlah 210 Bumil

19

RW 2 19 Bumil

RW 3 17 Bumil

RW 5 13 Bumil

RW 10 27 Bumil

Jumlah 97 Bumil

D. Variabel

Variabel penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel bebas

Variabel bebas dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang tablet Fe.

2. Variabel terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah “cakupan pemberian

tablet Fe pada ibu hamil”.

E. Definisi oprasional

Definisi operasional untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Definisi Operasional

VARIABEL DEFINISI

OPERASIONAL

INDIKATOR ALAT

UKUR

SKAL

A

KLASIFIKASI

INDEPENDEN

Pengetahuan

Pengetahuan

adalah hasil

pengindraan

manusia atau

hasil tahu

seseorang

- Banyaknya masyarakat yang kurang tahu dan kurang memahami tentang pentingnya pemberian tablet Fe pada ibu hamil

- Minimnya minat Ibu hamil mengkonsumsi Fe

Kuesioner Ordinal Paham = 1Tidak paham = 2

20

terhadap obyek

tertentu.

- Motifasi yang kurang oleh keluarga terhadap pemberian Fe saat masa kehamilan

- Kurangnya sosialisasi/penyuluhan oleh tenaga kesehatan kepada masyarakat tentang

- pentingnya pemberian Fe selama kehamilan

- Sedikitnya ibu yang sadar akan pentingnya pemberian Fe selama kehamilan

DEPENDENCakupan

Pemberian

Tablet Fe

Tablet besi

adalah tablet

mineral yang

sangat

dibutuhkan

untuk

membentuk sel

darah merah.

- Jumlah tablet Fe yang diberikan semasa kehamilan

Kuesioner Ordinal 90 tablet = 1

< 90 tablet = 2

F. Tekhnik pengumpulan data

1. Data primer diperoleh dengan wawancara dengan acuan kuesioner..

2. Data Sekunder diperoleh dari studi dokumen dengan catatan lapangan

data yang ada di Puskesmas Urangagung dan instansi terkait di Desa

Jati Kabupaten Sidoarjo.

G. Pengolahan dan analisis data

1. Pengolahan Data

21

Data mentah yang didapatkan dari hasil wawancara berdasarkan

kuisioner yang diolah ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi secara

manual.

2. Analisis Data

Dari data yang telah terkumpul dilakukan analisis atas hubungan

pengetahuan ibu hamil tentang pemberian Tablet Fe dengan cakupan

pemberian tablet Fe. Dengan demikian uji statistik yang digunakan adalah

uji Chi Square yang perhitungannya dengan SPSS kemudian dilanjutkan

dengan uji koefisien kontingensi.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Desa Jati Kabupaten Sidoarjo Tahun 2013

Batas wilayah Desa Jati Kabupaten Sidoarjo

1. Sebelah Utara : Desa Sumput Kecamatan.Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo

22

2. Sebelah Timur : Desa magersari Kecamatan.Sidoarjo Kabupaten

Sidoarjo

3. Sebelah Selatan : Desa Banjar Bendo Kecamatan.Sidoarjo Kabupaten

Sidoarjo

4. Sebelah Barat : Desa Cemeng kalang Kecamatan.Sidoarjo Kabupaten

Sidoarjo

Desa Jati Kabupaten Sidoarjo terdiri atas

Jumlah 41 Rt

Jumlah 10 Rw

Jumlah warga : 10.360 Jiwa

Jumlah Responden 97 ibu hamil.

Responden adalah Bumil yang ada di Posyandu di Desa Jati dan di cluster

berdasarkan tiap RW.

B. Karakteristik Responden

1. Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel V.I Distribusi data berdasarkan karakteristik usia responden di Desa Jati

Sebagai berikut ;

NO USIA FREKUENSI PROSENTASE

1 15-19 3 3.09 %

2 20-29 60 61.86 %

3 30-40 34 35.05 %

4 40> 0 0.00 %

  JUMLAH 97 100 %

23

Sumber : Dari survey 2013

15-19 tahun 20-29 tahun 30-40 tahun > 40 tahun0

10

20

30

40

50

60

70

USIA

USIA

Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa sebagian besar responden di

Desa Jati berusia 20-29 sebesar 61.86 % dan di ikuti usia 30-40 sebesar 35.05 %,

bahwa usia ibu hamil tersebut adalah usia produktif untuk hamil atau siap untuk

melakukan persalinan yang normal atau kecil resiko dalam persalinannya nanti.

Dalam hubungannya dengan pengetahuan akan perlunya Zat Besi/Fe, pada

usia tersebut dianggap bisa memahami kebutuhan dan resiko dalam

mengkonsumsi Zat Besi / FE pada ibu hamil.

2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Tabel V.II menunjukan data berdasarkan karakteristik Pendidikan Responden di Desa Jati, Sebagai berikut :

NO PENDIDIKAN FREKUENSI PROSENTASE

1 SD 8 8.25 %

2 SMP 25 25.77 %

24

3 SMA 54 55.67 %

4 D3 4 4.12 %

5 SI 6 6.19 %

  JUMLAH 97 100 %Sumber : Dari hasil survey 2013

SD SMP SMA D3 S10

10

20

30

40

50

60

PENDIDIKAN

PENDIDIKAN

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar responden di

Desa Jati adalah lulusan SMA sebesar 55.67 % dan lulusan SMP sebesar 25.77%.

Pada responden dengan tingkat SMA dan SMP di harapkan mampu

memahami perlunya konsumsi Zat Besi / FE pada masa kehamilan beserta resiko

– resiko yang di hadapi bila tidak mengkonsumsi-nya dan dianggap mampu

mengkomunikasikan pentingnya komsumi Zat Besi / Fe pada Bumil lainya atau

masyarakat sekitarnya.

3. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel V.III Distribusi data berdasarkan karakteristik Pekerjaan responden di

Desa Jati, Sebagai berikut :

25

NO PEKERJAAN FREKUENSI PROSENTASE

1 KERJA 46 47.42 %

2 TIDAK KERJA 51 52.58 %

  JUMLAH 97 100 %Sumber : Dari dasil survey 2013

KERJA TIDAK KERJA44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

PEKERJAAN

PEKERJAAN

Berdasarkan tabel diatas, Responden di Desa Jati adalah 52.58 % tidak

bekerja sedangkan sisanya 47.42 % bekerja.

Perlunya data diatas dalam hubungan dengan pengetahuan perlunya

konsumsi Zat Besi / Fe pada Bumil adalah semakin luas hubungan sosial ibu

hamil, maka semakin besar pengetahuan yang didapatkan dan semakin mudah

memahami-nya.

Bekerja tidak diartikan hanya 8 jam proses bekerja di dalam perusahaan,

tetapi jam sebelum dan sesudah bekerja dan pada saat istirahat serta di sela – sela

jam kerja, dalam ber- komunikasi Bumil dengan teman kerjanya, sehingga bisa di

artikan bila Bumil bekerja maka pengetahuan dan atau pemahaman serta

26

komunikasi lebih luas dari pada ibu hamil yang tidak bekerja dalam hubunganya

dengan perlunya konsumsi Zat Besi / FE pada ibu hamil beserta resiko-nya.

4. Karakteristik responden berdasarkan banyak kelahiran responden

Tabel V.IV Distribusi data berdasarkan karakteristik usia responden di Desa

Jati, Sebagai berikut ;

NO KELAHIRAN FREKUENSI PROSENTASE

1 PERTAMA 42 43.30

2 KEDUA 41 42.27

3 KETIGA 13 13.40

4 > TIGA 1 1.03

  JUMLAH 97 100Sumber : Dari hasil survey 2013

PERTAMA KEDUA KETIGA > TIGA0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

GRAVIDA

GRAVIDA

Berdasarkan tabel diatas, bahwa Responden di Desa Jati Bisa di lihat

bahwa kelahiran yang pertama kali yang mendapat ranking pertama yakni

27

43.30%, jadi banyak ibu hamil di Desa Jati yang sedang hamil yang menjadi

responden.

Kehamilan yang pertama kali tersebut, besar kemungkinan pengetahuan

tentang perlunya konsumsi Zat Besi / Fe pada masa kehamilan bisa di katakan

sangatlah minim dan diharapkan setelah mengetahui perlunya konsumsi Zat Besi /

FE pada masa kehamilan, maka pada kehamilan berikutnya bisa menerapkannya

dan resiko kehamilan dimana bisa berakibat kematian pada anak dan ibu hamil

bisa di kurangi secara signifikan.

C. Analisa Data

1. Pengetahuan masyarakat di Desa Jati Tahun 2013

Tabel V.V Distribusi tingkat pengetahuan masyarakat di Desa Jati, Sebagai

berikut :

NO FREKUENSI PROSENTASE  PENGETAHUAN    

1 BAIK 29 29.90

2 CUKUP 22 22.68

3 KURANG 46 47.42

  JUMLAH 97 100Sumber : Dari hasil survey 2013

28

BAIK CUKUP KURANG0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

PENGETAHUAN

PENGETAHUAN

Berdasarkan tabel V.V diatas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan

sebagian besar masyarakat dalam kategori kurang 47.42 %, hal ini bisa di

sebabkan karena tingkat pendidikan dan juga bisa kurangnya informasi yang di

berikan dalam hubungannya dengan perlunya konsumsi Zat Besi / Fe pada ibu

hamil.

2. Kemauan konsumsi Fe pada Bumil di Desa Jati Tahun 2013

Tabel V.VI. Distribusi kemauan mengkonsumsi Zat Besi / FE di Desa Jati,

Sebagai berikut ;

NO KONSUMSI FE FRKUENSI PROSENTASE

1 SELAMA HAMIL 27 27.84

2 SELAMA DAN 68 70.10

  SESUDAH HAMIL    

3 TDAK SAMA SEKALI 2 2.06

29

  JUMLAH 97 100Sumber : Dari hasil survey 2013

SELAMA HAMIL SELAMA DAN SESUDAH HAMIL

TIDAK SAMA SEKALI

0

10

20

30

40

50

60

70

80

KONSUMSI FE

KONSUMSI FE

Berdasarkan tabel diatas hampir semua Responden mau mengkonsumsi

Zat Besi, baik selama kehamilan 27 % dan pada saat kehamilan maupun setelah

melahirkan 70%, setelah mengetahui resiko yang dihadapi bila tidak

mengkonsumsi Zat Besi / Fe dan untuk kehamilan selanjutnya meminimalisir

resiko kehamilan.

Adapun alasan Responden yang tidak mengkonsumsi Zat Besi / Fe pada saat

kehamilan maupun setelah melahirkan adalah rasa mual dan nyeri lambung,

sehingga mengurangi nafsu makan, sehingga berakibat berkurangnya berat badan.

3. Hubungan pengetahuan masyarakat dengan cakupan pemberian Zat Besi

di Desa Jati, Tahun 2013

Tabel V.VII. Distribusi hubungan pengetahuan masyarakat dengan cakupan

pemberian tablet Fe di Desa Jati, Tahun 2013.

30

pengetahuan * cakupan Crosstabulation

cakupan

Total90 < 90

pengetahuan Paham Count 48 15 63

Expected Count 40.9 22.1 63.0

% within pengetahuan 76.2% 23.8% 100.0%

% of Total 49.5% 15.5% 64.9%

Tidak Paham Count 15 19 34

Expected Count 22.1 11.9 34.0

% within pengetahuan 44.1% 55.9% 100.0%

% of Total 15.5% 19.6% 35.1%

Total Count 63 34 97

Expected Count 63.0 34.0 97.0

% within pengetahuan 64.9% 35.1% 100.0%

% of Total 64.9% 35.1% 100.0%

Sumber : Data sekunder, data spss oktober 2013

Berdasarkan Tabel V.VII diatas menunjukan bahwa semua responden baik

berpengetahuan baik, cukup maupun kurang, dalam mengkonsumi Zat Besi / FE

adalah setuju dengan prosentase 97.94%.

Setelah di lakukan uji statistic dengan menggunakan program SPSS, maka

HO di tolak (nilai Chi Square sig = 0,002 < dari nilai alpha (0.005)) Maka HO di

tolak, sehingga dapat di simpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan

masyarakat tentang perlunya konsumsi Zat Besi / FE pada ibu hamil di Desa Jati,

Tahun 2013.

D. PEMBAHASAN

1. Pengetahuan Masyarakat di Desa Jati, Tahun 2013.

31

Berdasarkan tabel V.V Tingkat Pengetahuan Responden, bahwa tingkat

pengetahuan respoden adalah kurang di peringkat utama, dengan prosentase 47.42

%, yang berarti responden belum mengetahui apa yang di maksud dengan Zat

Besi / Fe, perlunya mengkonsumsi Zat Besi / Fe pada ibu hamil beserta resiko

yang di hadapi pada saat kehamilanya saat ini dan kehamilan berikutnya, maka

dari itu agar ibu hamil mengetahui tentang perlunya mengkonsumsi tablet Fe

perlu diberikan suatu penyuluhan dengan kuisioner, dengan tujuan untuk

meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya cakupan Fe pada ibu hamil serta

mengurangi tingkat resiko pada saat melahirkan dan juga pada bayinya.

Apabila di tinjau dari umur, maka sebagian besar responden dalam kategori

muda (61,86%), di mana individu akan mencapai kematangan otak dan dengan

mudah akan menerima ilmu yang di perolehnya. Sementara itu apabila di tinjau

dari segi pendidikan, sebagian besar pendidikan responden adalah SMA (55.67%),

yang artinya semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah

seseorang menerima informasi dibandingkan dengan pendidikan yang rendah

(Lulusan SD 8.25%, SMP 25.77%). Melihat data pada tabel tingkat pengetahuan,

di mana tingkat pengetahuan responden dalam kategori kurang (47.42%), hal ini

di sebabkan karena kurangnya informasi yang di berikan dan sosialisai perlunya

konsumsi Zat Besi pada ibu hamil dan juga karena sebagian besar responden

adalah mengalami kehamilan yang pertama kali (43.30%)

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang

melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

32

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2003).

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan masyarakat dipengaruhi antara lain :

a. Sosial ekonomi

Sosial ekonomi yaitu lingkungan sosial akan mendukung tingginya

pengetahuan seseorang keadaan ekonomi baik maka tingkat pendidikan

akan tinggi juga.

b. Kultur

Kultur yaitu budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan

seseorang karena informasi – informasi yang baru akan disarimg sesuai

dengan budaya yang ada.

c. Pendidikan

Pendidikan yaitu semakin tinggi pendidikan ia akan mudah menerima hal-

hal yang baru dan bisa menyesuaikan dengan mudah.

d. Pengalaman

Berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, karena dengan pendidikan

yang tinggi maka akan mempunyai pengalaman yang lebih tinggi.

e. Paparan media masa

Melalui bermacam-macam media, baik cetak maupun elektronik berbagai

informasi dapat diterima, sehingga yang lebih sering terpapar media masa

(TV, radio, majalah, dan lain-lain) akan memperoleh informasi yang

banyak, dibanding dengan orang yang tidak terpapar media masa.

2. Kemauan Meng-konsumsi Zat Besi pada Bumil di Desa Jati, Tahun 2013.

33

Berdasarkan tabel V.VII diatas menunjukan bahwa kemauan masyarakat

mengkonsumsi Zat Besi Pada Bumil ( 97.94% ) hal ini di sebabkan setelah

menerima penjelasan mengenai perlunya konsumsi Zat Besi / FE dan resiko pada

kehamilan. Sikap terbuka mau menerima informasi dan mengaplikasikannya serta

meng-komunikasi-kannya ke ibu hamil lainya dapat mengurangi resiko pada saat

kelahiran maupun kehamilan berikutnya, sehingga di Desa Jati Angka resiko

kehamilan pada ibu hamil dapat di tekan.

Kemauan dalam mengkonsumsi dapat di lihat dari persetujuan yang di

berikan (97.94% ) menandakan bahwa pengetahuan berpengaruh besar. Yang bisa

di dapatkan dengan cara konsultasi saat pemeriksaan kandungan, penyuluhan

Bidan dan Dokter yang menangani kehamilan dan juga bisa dengan cara

sosialisasi tidak hanya di lingkungan rumah tetapi juga di lingkungan tempat kerja

yang lebih luas.

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengetahuan masyarakat tentang perlunya konsumsi Zat Besi di Desa

Jati sebagian besar dalam kategori kurang sebanyak 47.42 %, Cukup

sebanyak 22.68% dan Baik sebanyak 29.90%.

2. Kemauan untuk mengkonsumsi Zat Besi pada ibu hamil, yang setuju

sebesar 97.94 % dan yang tidak setuju sebesar 2.06%.

3. Setelah di lakukan Uji Chi Square dengan menggunakan metode SPSS

34

for Windows, ada hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan

kemauan mengkonsumsi Zat Besi / FE.

B. Saran

Masyarakat setempat diberikan suatu penyuluhan dengan kuisioner atau

menyebarkan majalah/buletin tentang kesehatan setiap bulan dengan tujuan

untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya cakupan Fe pada ibu

hamil serta mengurangi tingkat resiko pada saat melahirkan dan juga pada

bayinya.

Puskesmas diharapkan untuk mengadakan kerja sama lintas sektoral

dengan berbagai pihak terkait untuk membuka lapangan kerja atau

mengupayakan koperasi simpan pinjam bagi warga dalam rangka untuk

meningkatkan pendapatan warga.

DAFTAR PUSTAKA

Agtini D., dkk. 1996. Dampak Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu HamilTerhadap Kejadian Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Bulletin Penelitian Kesehatan, 24, p. 24-34.

Almatsier, Sunita. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,.

Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC.

Cikwi, 2005. Hubungan Perilaku Petugas Kesehatan Dalam Mensosialisasikan Tablet Besi dengan Kepatuhan Ibu Hamil Minum Tablet Besi di Kabupaten Bantul.Universitas Gajah Mada. Tesis.

Depkes RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

34

35

Depkes RI. 2004. ”Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat”. Diakses pada tanggal 5 Oktober 2013 pukul 10.00 WIB dari http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/SPM-Gizi.pdf

Depkes RI. 1999. Pedoman Pemberian Tablet Besi, Folat dan Sirup Besi BagiPetugas. Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : BP-UNDIP.

Indreswari M., Hardinsyah., & Damanik M.R. 2008. Hubungan antara Intensitas Pemeriksaan Kehamilan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan Konsumsi Tablet Besi dengan Tingkat Keluhan selama Kehamilan. Jurnal Gizi dan Pangan. 3(1): 12-21.

Kemenkes RI, 2013. Rencana Kerja Pembinaan Gizi Masyarakat Tahun 2013.Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI.

Khatijah, S., Rosnah, & Rahmah, 2010. Prevalen Anemia Semasa Mengandung dan Faktor-faktor dan Mempengaruhinya di Johor Bahru. Malaysian Journal of Public Health Medicine, Vol. 10 (1): 70-83.

Lemeshow, S. & David W.H.Jr, 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan (terjemahan), Gadjahmada University Press, Yogyakarta

Mulyati R., Febri R., & Bahagiawati H., 2007. Hubungan antara Pengetahuan tentang Anemia dan Asupan Gizi Pada Ibu Hamil dengan Risiko Terjadinya Anemia dalam Kehamilan di Peskesmas Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat Periode 10-18 Desember 2007. Ebers Papyrus. 13 (4): 169-76.

Mundiri. 2008. Logika. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat : Prinsip–Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.

Poedjiadi A, Supriyanti FMT. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.

Rasmaliah. 2004. Anemia Kurang Besi dalam Hubungannya dengan Infeksi Cacing Pada Ibu Hamil. UNSU : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.

Schultink W., dkk. 1993. Low Compliances an Iron Supplement in Program aStudy Among Pregnant Women in Jakarta, Indonesia.The American Journal of Clinical N utrition, vol. 57 (2), p. 135-9.

Silalahi M. 2007. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Anemia Ibu Hamil di Kabupaten Dairi Tahun 2006. Universitas Sumatera Utara. Tesis.

Subarda,. Hakimi M., & Helmyati S., 2011. Pelayanan Antenatal Care dalam

35

36

Pengelolaan Anemia berhubungan dengan Kepatuhan Ibu Hamil Minum Tablet Besi. Jurnal Gizi Klinik Indonesia vol. 8 (1): 7-13.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Syafiq, Ahmad. 2006. Modul Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : UIN Jakarta Press.

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta:EGC.

Supriyono. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi Anemia Gizi Besi pada Tenaga Kerja wanita di PT HM Sampoerna. Diakses tanggal 29 Oktober 2013 pukul 8.37 WIB dari : http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/07/HASIL-SUPRIYONONAKERWAN.pdf

Yip, R. 1996. Iron Supplementation During Pregnancy: Is It Effective?. The American Journal of Clinical Nutrition, vol. 63, p.853-5.

KUISIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TABLET FE DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN TABLET FE PADA IBU HAMIL ( BUMIL )

Data Responden / BumilHari/tanggal : ………………………………………………….Nama : …………………………………………………..Usia : …………………………………………………..Tempat tinggal : …………………………………………………..Pendidikan terakhir : …………………………………………………..Pekerjaan : …………………………………………………..Usia kehamilan : …………………………………………………..Kehamilan ke : …………………………………………………..

Lampiran 1

37

(Cara mengisi kuisoner : Silang “ X ” jawaban sesuai dengan yang diketahui pada kolom yang disediakan)

Variabel Independen : Pengetahuan Ibu.

No.

PERTANYAANJAWABAN

YA TIDAK

1Apakah ibu mengetahui bahwa tablet zat besi adalah tablet berwarna merah untuk penambah darah?

2Apakah ibu mengetahui fungsi tablet zat besi (tablet tambah darah) adalah meningkatkan pembentukan sel darah merah?

3Apakah ibu mengetahui bahwa zat besi (tablet tambah darah) terdapat dalam daging, telor, kacang – kacangan dan sayuran berwarna hijau

38

tua?

4Apakah ibu mengetahui aturan minum tablet zat besi (tablet tambah darah) itu sesudah makan pada malam hari?

5Apakah ibu mengetahui minum tablet zat besi (tablet tambah darah) penting agar tidak mudah terserang penyakit?

6Apakah ibu mengetahui bahwa tablet zat besi (tablet tambah darah) penting untuk janin selama masa kehamilan?

7

Apakah ibu mengetahui apabila tidak minum tablet zat bes i(tablet tambah darah) akan mengakibatkan kekurangan darah selama masa kehamilan?

8Apakah ibu mengetahui kalau tablet zat besi (tablet tambah darah) diminum sekali sehari sampai 90 tablet?

9Apakah ibu mengetahui kalau tablet zat besi (tablet tambah darah) dapat meningkatkan berat badan?

10Apakah ibu mengetahui minum tablet zat besi (tablet tambah darah) harus dengan air putih, bukan dengan teh, kopi atau susu?

Variabel D ependen : Cakupan Tablet Fe .

No.

PERTANYAANJAWABAN

YA TIDAK

11Apakah ibu pernah mendapatkan penyuluhan tentang kebutuhan Zat Besi (tablet tambah darah) pada ibu hamil ?

12Apakah ibu pernah minum tablet Zat besi (tablet tambah darah) ?

13Apakah ibu pernah minum tablet Zat besi (tablet tambah darah) 1 kali dalam sehari ?

14Apakah setiap kali pemeriksaan kehamilan ibu selalu di berikan tablet Zat besi (tablet tambah darah)?

39

15Apakah setelah melahirkan, ibu tetap di berikan tablet zat besi(tablet tambah darah)?

16Apakah ibu setelah minum tablet zat besi (tablet tambah darah) merasakan mual, nyeri perut, muntah atau diare dan sulit kencing?

17Apakah setelah merasakan mual, nyeri perut, muntah atau diare dan sulit kencing ibu tetap meminum tablet zat besi (tablet tambah darah) tersebut?

18

Apakah ibu pernah di sarankan untuk minum tablet zat besi (tablet tambah darah) dengan air putih untuk mencegah timbulnya mual, nyeri perut, muntah atau diare dan sulit kencing?

19Apakah ibu pernah disarankan untuk tidak minum tablet zat besi (tablet tambah darah) dengan susu, teh, kopi atau obat maag?

20. Menurut pendapat ibu, apakah ibu perlu minum tablet zat besi selama masa

kehamilan ?

a. Ya, alasan …………………………………………………………

b. Tidak, alasan …………………………………………………………

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pengetahuan * cakupan 97 100.0% 0 .0% 97 100.0%

pengetahuan * cakupan Crosstabulation

Lampiran 2

40

cakupan

Total90 < 90

Pengetahuan Paham Count 48 15 63

Expected Count 40.9 22.1 63.0

% within pengetahuan 76.2% 23.8% 100.0%

% of Total 49.5% 15.5% 64.9%

Tidak Paham Count 15 19 34

Expected Count 22.1 11.9 34.0

% within pengetahuan 44.1% 55.9% 100.0%

% of Total 15.5% 19.6% 35.1%

Total Count 63 34 97

Expected Count 63.0 34.0 97.0

% within pengetahuan 64.9% 35.1% 100.0%

% of Total 64.9% 35.1% 100.0%

41

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 9.978a 1 .002

Continuity Correctionb 8.619 1 .003

Likelihood Ratio 9.846 1 .002

Fisher's Exact Test .003 .002

Linear-by-Linear Association 9.875 1 .002

N of Valid Casesb 97

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.92.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Phi .321 .002

Cramer's V .321 .002

Contingency Coefficient .305 .002

N of Valid Cases 97

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for pengetahuan

(Paham / Tidak Paham)4.053 1.662 9.883

For cohort cakupan = 90 1.727 1.155 2.583

For cohort cakupan = < 90 .426 .250 .726

N of Valid Cases 97