laporan pendahuluan nifas-isi

22
LAPORAN PENDAHULUAN MASA NIFAS A. PENGERTIAN Masa nifas(peurpureum) adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan sampai kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya masa nifas ini yaitu 6-8 minggu.(Rustam Mochtar:1998) Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. ( Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal:2002) Masa peurpureum atau masa nifas dimulai setelah partus selesai dan berakhir kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan.(Sarwono:2005) Masa nifas dibagi menjadi 3 periode : 1. Puerperium dini. Yaitu kepulihan dimana Ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. 2. Puerperium Intermedial.

Upload: tia-y

Post on 03-Jul-2015

2.127 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

akhirnya laporan pendahuluan nifas selesai juga.. alhamdulillah

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

LAPORAN PENDAHULUAN

MASA NIFAS

A. PENGERTIAN

Masa nifas(peurpureum) adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan sampai

kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya masa nifas ini yaitu 6-8 minggu.

(Rustam Mochtar:1998)

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran plasenta dan

berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa

nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. ( Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal:2002)

Masa peurpureum atau masa nifas dimulai setelah partus selesai dan berakhir

kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali sebelum ada

kehamilan dalam waktu 3 bulan.(Sarwono:2005)

Masa nifas dibagi menjadi 3 periode :

1. Puerperium dini.

Yaitu kepulihan dimana Ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.

2. Puerperium Intermedial.

Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu.

3. Remote Puerperium

Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama

hamil atau persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa

berminggu-minggu, bulanan atau tahunan (Rustam Mochtar, 199).

Page 2: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

B. TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.

2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau

merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya.

3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan dini, nutrisi,

keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan

bayi sehat.

4. Memberikan pelayanan keluarga berencana.

C. PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA NIFAS

1. Perubahan Sistem Reproduksi

a. Involusi Uterus

Involusi(pengerutan) adalah suatu proses dimana uterus kembali kekondisi

sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram.

Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat uterus

Bayi lahir

Uri lahir

1 minggu

2 minggu

6 minggu

8 minggu

Setinggi pusat

2 jari dibawah pusat

Pertengahan pusat simpisis

Tidak teraba di atas simpisis

Bertambah kecil

Sebesar normal

1000 gr

750 gr

500 gr

350 gr

50 gr

30 gr

Pada involusi uteri, jaringan ikat dan jaringan otot mengalami proses

proteolitik. Proses proteolitik adalah pemecahan protein yang akan dikeluarkan

melalui urin.(Ilmu Kebidanan dan KB:1998).

Page 3: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

b. Serviks

1) Setelah persalinan: bentuknya menganga seperti corong berwarna merah

kehitaman, konsistensinya lunak, kadang terdapat luka kecil.

2) Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim

3) Setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari

4) Setelah 7 hari dapat dilalui 1 jari.

c. Pengeluaran Lochea

Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas yang mengandung

darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Macam-macam

lochea:

1) Lochea Rubra/ kurulenta (merah)

Berlangsung selama 3 hari pertama setelah melahirkan. Lochea berwarna

merah segar dan berisi sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo dan

mekonium.

2) Lochea Sanguinolenta (merah berlendir)

Berlangsung selama 1-2 minggu. Lochea berwarna kecoklatan dan berlendir,

berisi darah merah tua, jaringan mati, dan lendir.

3) Lochea Serosa (kuning kecoklatan)

Berlangsung selama 2 minggu hingga 1 bulan. Lochea berwarna kuning

kecoklatan karena mengandung serum dan leukosit serta robekan laserasi

plasenta.

4) Lochea Alba (bening/putih)

Cairan ini keluar selama 2 minggu. Lochea mengandung leukosit selaput

lendir serviks dan jaringan mati, lochea ini berwarna bening atau putih.

5) Lochea Purulenta

Lochea yang terjadi karena infeksi, berisi cairan seperti nanah dan berbau

busuk.

d. Vagina

Vagina secara bertahap akan kembali seperti ukuran sebelum hamil pada

minggu ke-6 hingga minggu ke-8 setelah melahirkan. Rugae akan kembali pada

Page 4: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

minggu ke-3 atau ke-4. Estrogen setelah melahirkan sangat berperan dalam

penebalan mukosa vagina dan pembentukan rugae kembali.

e. Perineum

Perineum adalah daerah antara vulva dan anus. Setelah melahirkan

biasanya perineum menjadi agak bengkak/odem/memar dan mungkin ada luka

jahitan bekas robekan atau episiotomi. Proses penyembuhan luka episiotomi

biasanya berlangsung 2-3 minggu setelah melahirkan.

2. Perubahan Sistem Pencernaan

Biasanya ibu mengalami konstipasi setelah melahirkan. Hal ini disebabkan

mobilisasi usus dan kenyamanan perineum dan penurunan kekenyalan abdomen.

Dengan ambulansi dan pemberian makanan mengandung serat dan pemberian cairan

yang cukup konstipasi menjadi berkurang.

3. Perubahan Sistem Perkemihan

Pasca persalianan ada suatu peningkatan kapasitas kandung kemih,

pembengkakan dan trauma jaringan sekitar uretra yang terjadi selama proses

melahirkan. Ini terjadi akibat kelahiran dan efek konduksi anestesi yang menghambat

fungsi neural pada kandung kemih.

Distensi yang berlebihan pada kandung kemih dapat mengakibatkan

perdarahan dan kerusakan lebih lanjut(atoni). Pengosongan kandung kemih harus

diperhatikan. Kandung kemih biasanya akan pulih dalam waktu 5-7 hari pasca

melahirkan sedangkan saluran kemih normal dalam waktu 2-8 minggu tergantung

pada keadaan/ status sebelum persalinan, lamanya kala II yang dilalui, besarnya

tekanan kepala janin saat lahir.

4. Perubahan Payudara

Selama kehamilan, payudara disiapkan untuk laktasi. Pembesaran payudara

terjadi dengan adanya penambahan sistem vaskuler dan limfatik sekitar mamae.

Sementara konsentrasi hormon(estrogen, progesteron, gonadotropin, prolaktin,

Page 5: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

kortisol, dan insulin) yang menstimulasi perkembangan payudara. Waktu yang

dibutuhkan hormon ini kembali kekeadaan sebelum hamil ditentukan apakah ibu

menyusui atau tidak.

5. Perubahan Tanda-Tanda Vital

a. Suhu Tubuh

24 jam post partum suhu tubuh akan naik sedikit(37,5°C -38°C) sebagai

akibat dari kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan melelahkan. Pada

hari ke-3 suhu badan akan naik lagi karena ada pembentukan ASI. Nifas dianggap

terganggu apabila demam lebih dari 38°C pada 2 hari berturut-turut pada 10 hari

pertama post partum.

b. Nadi

Sehabis melahirkan biasanya denyut nadi akan lebih cepat. Setiap denyut

nadi yang melebihi 100 adalah abnormal dan hal ini mungkin disebabkan oleh

infeksi atau perdarahan post partum yang tertunda.

c. Tekanan Darah

Biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan lebih rendah

setelah ibu melahirkan karena adanya perdarahan. Tekanan darah tinggi pada post

partum menandakan terjadinya pre-eklampsi post partum.

d. Pernafasan

Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan suhu tubuh dan denyut

nadi. Jika suhu tubuh dan denyut nadi tidak normal pernafasan juga akan

mengikutinya kecuali ada gangguan khusus pada saluran pernafasan.

Page 6: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

6. Perubahan Sistem Kardiovaskuler

a. Volum Darah

Perubahan volum darah tergantung pada beberapa faktor, misalnya

kehilangan darah maternal setelah melahirkan berlangsung dramatis dan sangat

cepat.

b. Curah Jantung

Segera setelah melahirkan, curah jantung akan meningkat terutama pada

30-60 menit pertama, berlangsung selama 48 jam post partum, karena darah yang

biasanya melewati uteri plasenta tiba-tiba kembali ke sirkulasi umum. Hal ini

berpengaruh pada tanda-tanda vital.

7. Perubahan Hematologi

Pada hari pertama post partum kadar fibrinogen dan plasma darah akan sedikit

menurun tetapi darah lebih mengental dan peningkatan viskositas sehingga

meningkatkan faktor pembekuan darah. Leukositosis yang meningkat dimana jumlah

sel darah putih dapat mencapai 15.000 selama persalinan akan tetap tinggi dalam

beberapa hari pertama. Dari masa post partum jumlah sel darah putih tersebut masih

bias meningkat hingga 25.000-30.000 tanpa adanya kondisi patologis jika wanita

tersebut mengalami partus lama. Volum hemoglobin dan hematokrit akan kembali

normal 4-5 minggu post partum.

D. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA NIFAS

Ada beberapa periode psikologis pada masa nifas yang diekspresikan oleh Reva

Rubin antara lain:

1. Periode Taking In

Adalah periode yang terjadi pada hari 1-2. Pada periode ini ibu masih terfokus pada

dirinya sendiri, ibu lebih mengingat pengalaman melahirkan dan persalinannya,

kebutuhan tidur dan nafsu makan meningkat.

Page 7: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

2. Periode Taking Hold

Pada hari ke-3-10 ibu mulai berusaha dan berinisiatif merawat bayinya. Ibu lebih

berkonsentrasi pada kemampuannya menerima tanggungjawab sepenuhnya. Pada

masa ini ibu sangat sensitif sehingga membutuhkan bimbingan dan dorongan.

3. Periode Letting Go

Pada hari ke-11 dan seterusnya kemandirian ibu mulai meningkat dan telah mampu

merawat bayinya. Ibu menerima tanggungjawab sebagai seorang ibu dan menyadari

kebutuhan bayi yang sangat tergantung dari kesehatan sebagai ibu.

Adaptasi psiologis pada masa nifas sangat penting karena periode masa nifas

merupakan waktu untuk terjadinya stress terutama pada ibu primipara, selain itu

merupakan fungsi yang mempengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa transisi menjadi

orang tua. Oleh karena itu respon dan support dari keluarga dan teman dekat sangat

diperlukan. Adaptasi psikologis ini juga dipengaruhi oleh riwayat pengalaman hamil dan

melahirkan yang lalu.

E. TANDA-TANDA BAHAYA NIFAS

1. Perdarahan pervaginam yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak(lebih dari

perdarahan haid biasa atau memerlukan penggantian pembalut 2x dalam setengah

jam).

2. Pengeluaran pervaginam yang baunya menusuk.

3. Rasa sakit di bagian bawah abdomen atau punggung.

4. Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri ulu hati, dan pandangan kabur.

5. Pembengkakan di wajah, tangan dan kaki.

6. Demam, muntah, rasa sakit saat buang air kecil atau merasa tidak enak badan.

7. Payudara berubah menjadi merah, panas dan terasa sakit.

8. Kehilangan nafsu makan dalam waktu lama.

9. Merasa sangat sakit dan tidak mampu merawat bayinya sendiri.

10. Merasa sangat sakit atau nafas terengah-engah.

Page 8: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

F. KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL MASA NIFAS

Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu

mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini

komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan

melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan waktu:

1. Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari setelah persalinan.

2. Kunjungan nifas kedua dalam waktu 2 minggu setelah persalinan(8-14 hari).

3. Kunjungan nifas ketiga dalam waktu 6 minggu setelah persalinan(36-42 hari).

Pelayanan yang diberikan adalah:

1. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu.

2. Pemeriksaan tinggi fundus uteri(involusi uterus).

3. Pemeriksaan lochea dan pengeluaran pervaginam lainnya.

4. Pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak 2 kali, pertama segera setelah

melahirkan dan kedua diberikan setelah 24 jam dari pemberian kapsul vitamin A

pertama.

5. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekslusif 6 bulan.

6. Pelayanan KB pasca salin.

G. KEBUTUHAN DASAR MASA NIFAS

1. Kebutuhan Nutrisi/Gizi, meliputi:

a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari.

b. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin

yang cukup.

c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari(anjurkan ibu untuk minum setiap kali

menyusui).

d. Tablet zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40

hari pasca salin.

e. Minum kapsul vitamin A(200.000 IU) agar bias memberikan vitamin A kepada

bayinya melalui ASInya.

Page 9: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

2. Eliminasi

Miksi disebut normal jika dapat buang air kecil spontan setiap 3-4 jam,

berkemih harus terjadi dalam 4-8 jam pertama dan minimal sebanyak 200cc. Buang

air harus dilakukan 3-4 hari pada pasca persalinan bila masih sulit dapat dilakukan

laksaus peroral atau perestal.

3. Konseling Masa Nifas

a. Istirahat

Tidur/ istirahat siang minimal 1-2 jam, tidur malam minimal 8 jam.

b. Kebersihan Diri

Pastikan kebersihan ibu terjaga, mandi minimal 2 kali sehari, dan mengganti

pembalut 2-3 kali sehari atau jika terasa lembab dan basah.

c. Keluarga Berencana

Anjurkan ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi segera setelah masa nifas

berakhir. Selain itu ibu dapat menggunakan metode amenore laktasi.

4. Seksual

Apabila pendarahan telah berhenti dan luka episiotomi sudah sembuh maka

koitus bias dilakukan 3-4 minggu setelah post partum.

5. Ambulansi

Ambulansi harus dilakukan sedini mungkin untuk mencegah trombisis vena

kecuali ada kontra indikasi.

6. Senam Nifas

Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan setelah melahirkan guna

mengembalikan kondisi kesehatan dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah

kehamilan.

Page 10: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

H. KOMPLIKASI POST PARTUM

1. Perdarahan Post Patum

Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500-600ml selama 24

jam setelah bayi lahir. Termasuk perdarahan karena retensio plasenta.

Perdarahan pasca partum adalah perdarahan pervaginam yang melebihi 500ml setelah

bersalin.(Acuan Nasional Bahan Ajar Neonatal:2002).

Penyebab:

a. Atonia uteri

b. Retensio plasenta

c. Sisa plasenta dan selaput ketuban

d. Robekan jalan lahir

e. Inversion uteri

Penatalaksanaan:

a. Cari penyebab perdarahan, cegah perdarahan berlebih dan timbulnya syok serta

mengganti darah yang hilang.

b. Pasang infus, pemberian uterotonika IV, 3-5 unit oksitosin atau ergometrin 0,5cc

hingga 1cc.

c. Kosongkan kandung kemih, lakukan masase ringan pada uterus.

d. Keluarkan plasenta dengan prasar crude jika gagal dengan plasenta manual.

2. Komplikasi Post Partum Karena Infeksi

a. Metritis

Adalah infeksi uterus atau inflamasi uterus setelah persalinan. Bila

pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat menyebabkan abses pelvik.

Penyebab:

1) Bakteri yang hidup dalam vagina karena personal hygiene kurang.

2) Sisa plasenta dalam rahim.

3) Perdarahan yang berlebihan.

Page 11: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

4) Persalinan yang lama.

5) Operasi sesar.

Gejala:

1) Demam

2) Nyeri tekan uterus

3) Perdarahan pervaginam

4) Nyeri otot bawah

5) Lochea berbau

6) Purulenta

7) Detak jantung cepat

Penatalaksanaan:

Berikan infus antibiotik sampai pasien tidak mengalami demam untuk 48 jam.

b. Mastitis

Adalah infeksi payudara, biasanya terjadi pada minggu 1-5 setelah

melahirkan terutama pada primipara.

Penyebab:

1) Bayi tidak mau menyusu

2) Ibu tidak teratur mengeluarkan ASI

3) Puting susu lecet dan kurang menjaga personal hygiene payudara

4) Bendungan ASI yang dibiarkan

5) Infeksi stapilococcus aureus

Gejala:

1) Nyeri pada payudara

2) Kemerahan pada area payudara yang membengkak

3) Demam

4) Menggigil

5) Merasa lemah dan tidak nafsu makan

Page 12: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

Penatalaksanaan:

1) Banyak istirahat

2) Pijat payudara (breast care)

3) Susui bayi/ perah ASI sesering mungkin

4) Berikan kompres hangat untuk melancarkan ASI

5) Hindari tekanan lokal, gunakan bra yang menopang payudara

6) Makan yang bergizi untuk menguatkan daya tahan tubuh

c. Abses Payudara

Adalah pembengkakan payudara akibat tidak menyusui dan puting susu

lecet, bias pada mulanya terjadi mastitis. Pada lokasi payudara terkena akan

tampak membengkak, kemerahan dan terasa panas dan mengeras, pada putting

susu keluar cairan nanah. Suhu tubuh dapat mencapai 39-40°C.

Gejala:

1) Nyeri pada area payudara

2) Payudara bengkak, mengeras, kemerahan dan teraba panas

3) Kaluar cairan nanah

4) Suhu tubuh 39-40°C

Penatalaksanaan:

1) Jaga kebersihan payudara, jangan membersihkan payudara dengan sabun

2) Keluarkan/ perah ASI

3) Berikan obat-obatan antibiotik untuk ibu menyusui

4) Berikan analgetik untuk mengurangi rasa sakit

5) Bila abses cairan nanah, keluarkan dengan insisi abses atau tindakan bedah

Page 13: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

d. Tromboflebitis

Adalah perluasan infeksi yang sering terjadi atau invansi mukroorganisme

yang mengikuti aliran darah di sepanjang vena dan cabang-cabangnya. Sering kali

terjadi pada daerah paha bagian atas/panggul(tromboflebitis pelvika) dan jari-jari

kaki atau pergelangan kaki(tromboflebitis femoralis).

Penyebab:

1) Perubahan susunan darah

2) Perubahan laju peredaran darah

3) Perlukaan lapiran interna pembuluh darah

4) Invansi mikroorganisme

5) Mobilisasi yang kurang

Gejala:

1) Demam

2) Menggigil

3) Suhu tubuh turun naik secara tajam 36-40°C

4) Nyeri perut bagian bawah hingga tungkai

5) Bengkak

Penatalaksanaan:

1) Rawat inap, pemberian antibiotik dan analgetik

2) Kaki ditinggikan untuk mengurangi odem

3) Lakukan pengompresan

4) Gunakan kaos kaki panjang yang elastic

e. Infeksi Purpureal

Adalah infeksi melalui traktus genitalis setelah persalinan. Bisa

disebabkan oleh personal hygiene yang kurang.

Page 14: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

Gejala:

1) Suhu tubuh 38°C atau lebih

2) Sering terjadi pada hari ke-2 hingga hari ke-10 post partum

Faktor predisposisi:

1) Kurang gizi atau malnutrisi

2) Anemia

3) Hygiene kurang

4) Kelelahan

5) Proses persalinan bermasalah

Penatalaksanaan:

1) Menjaga kebersihan alat genetal

2) Istirahat yang cukup/ tirah baring

3) Konsumsi makanan yang bergizi

4) Berikan antibiotik

3. Depresi Pasca Partum

Adalah depresi berat yang terjadi setelah melahirkan dan berlangsung 30 hari.

Bias sembuh dengan sendirinya setelah 30 hari.

Penyebab:

a. Perubahan hormone dalam tubuh setelah melahirkan

b. Belum siap untuk merawat anaknya

c. Karena kehilangan bayinya

Gejala:

a. Kemampuan konsentrasi kurang, merasa tidak aman.

b. Tujuan dan minat terdahulu hilang.

c. Kesepian yang tidak dapat digambarkan.

d. Berpikir obsesif tentang menjadi seorang ibu yang jahat.

Page 15: Laporan Pendahuluan NIFAS-IsI

Penatalaksanaan:

Biasanya depresi pasca partum akan hilang dengan sendirinya namun tetap

berikan dukungan/ support pada ibu nifas baik secara mental maupun fisik, bantu ibu

melewati masa- masa nifas.

I. PENGOBATAN PADA MASA NIFAS

1. Berikan analgesik/antipiretik seperti paracetamol 1 tablet setiap 4-6 jam untuk

menghilangkan nyeri pada ibu.

2. Berikan asam mefenamat untuk menghilangkan nyeri/sakit.

3. Berikan metergin untuk merangsang kontraksi uterus.

4. Vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu penyerapan Fe.

5. Vitamin A(200.000 IU) oral agar bias diberikan kepada bayi.

6. Antibiotik yang tahan: cefotaxime, amoxan.

DAFTAR PUSTAKA

Prawihardjo, sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono.

Eny, Diah. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendikia.

PWS KIA. 2009. Dinas Kesehatan Jakarta.

http://www.google.co.id/penatalaksanaan-komplikasi-pada-ibu-nifas/ diakses pada

tanggal 27 April 2011.