laporan operan pre post conference

7
IMPLEMENTASI Pre-conference, Operan, dan Post-conference Tabel 5.3 Implementasi pre-conference, operan, dan post-conference di Unit Stroke RSWH No . Kegiatan Rencana Pelaksanaan Keterangan 1. Sosialisasi masalah 15 Agustus 2015 15 Agustus 2015 PJ: Damar & Alvin Menyampaikan hasil identifikasi masalah oleh kelompok kepada perawat ruangan, menyampaikan alternative masalah, dan memberikan pemahaman akan pentingnya pre dan post conference serta operan. 2. Melakukan role play pre conference, operan, dan post conference 17 Agustus – 12 Septembe r 2015 17 Agustus – 12 September 2015 PJ: Damar & Alvin Role play pre dan post conference dilakukan oleh mahasiswa mulai tanggal 17 Agustus – 12 September 2015. Mahasiswa ada yang berperan menjadi Karu, Katim, Perawat pelaksana 1, dan perawat pelaksana 2. 3. Melakukan evaluasi selama 3 hari 10,11,12 Septembe r 2015 10,11,12 September 2015 PJ: Damar & Alvin Pengamatan pelaksanaan pre dan post conference serta operan yang dilakukan perawat ruangan.

Upload: damar-dewangga

Post on 11-Feb-2016

214 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

kmkkk

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Operan Pre Post Conference

IMPLEMENTASIPre-conference, Operan, dan Post-conferenceTabel 5.3 Implementasi pre-conference, operan, dan post-conference di Unit Stroke

RSWH

No. Kegiatan Rencana Pelaksanaan Keterangan1. Sosialisasi masalah 15 Agustus

201515 Agustus 2015PJ:Damar & Alvin

Menyampaikan hasil identifikasi masalah oleh kelompok kepada perawat ruangan, menyampaikan alternative masalah, dan memberikan pemahaman akan pentingnya pre dan post conference serta operan.

2. Melakukan role play pre conference, operan, dan post conference

17 Agustus – 12 September 2015

17 Agustus – 12 September 2015

PJ:Damar & Alvin

Role play pre dan post conference dilakukan oleh mahasiswa mulai tanggal 17 Agustus – 12 September 2015. Mahasiswa ada yang berperan menjadi Karu, Katim, Perawat pelaksana 1, dan perawat pelaksana 2.

3. Melakukan evaluasi selama 3 hari

10,11,12 September 2015

10,11,12 September 2015PJ:Damar & Alvin

Pengamatan pelaksanaan pre dan post conference serta operan yang dilakukan perawat ruangan.

Page 2: Laporan Operan Pre Post Conference

EVALUASI1. Pre-conference, Operan, dan Post-conference

a. Pelaksanaan Operan

Gambar 5.2 Evaluasi pelaksanaan operan

Berdasarkan diagram batang diatas dapat dijelaskan bahwa pada saat

pengkajian yang dilakukan mulai tanggal 10-12 Agustus 2015, pelaksaan operan

yang sudah sesuai prosedur sebanyak 80%. Pada saat implementasi pada tanggal

17 Agustus - 12 September 2015, 100% kegiatan operan sudah dilakukan sesuai

prosedur. Sedangkan pada saat evaluasi pada tanggal 10-12 September 2015,

sebanyak 90% kegiatan operan dilakukan sesuai prosedur.

b. Pelaksanaan Post Conference

Gambar 5.3 Evaluasi pelaksanaan post conference

Page 3: Laporan Operan Pre Post Conference

Berdasarkan diagram batang diatas dapat dijelaskan bahwa pada saat

pengkajian yang dilakukan mulai tanggal 10-12 Agustus 2015, perawat ruangan

belum melakukan pre dan post conference (0%). Pada saat implementasi, role play

post conference dilakukan oleh mahasiswa mulai tanggal 17 Agustus - 12 September

2015, 90% post conference dilakukan bersama perawat ruangan. Sedangkan pada

saat evaluasi pada tanggal 10-12 September 2015, sebanyak 95% kegiatan post

conference dilakukan sesuai prosedur.

c. Tingkat Pengetahuan Post Conference

Gambar 5.4 Evaluasi pengetahuan perawat mengenai Pre Conference, Post Conference, dan Operan di Unit Stroke RSWH

Berdasarkan diagram batang diatas dapat dijelaskan bahwa tingkat pengetahuan

perawat mengenai post conference pada saat pretest yang dilakukan tanggal 10-12

Agustus 2015 kepada 15 perawat sebesar 60% dan pada saat post-test yang

dilakukan tanggal 10-12 September 2015 menjadi sebesar 71%.

Page 4: Laporan Operan Pre Post Conference

RENCANA TINDAK LANJUT

1. Pre-conference, Operan, dan Post-conferencea. Operan

Pada saat dilakukan evaluasi, kegiatan operan yang sudah sesuai dengan prosedur

sebanyak 80%. Tindak lanjut yang akan kami lakukan adalah mengingatkan kembali

perawat terkait prosedur pelaksaan operan yang benar dan berkoordinasi dengan

Kanit/katim untuk tetap melakukan operan yang benar dan sesuai prosedur.

b. Pre dan Post ConferencePada saat evaluasi, pelaksanaan post conference yang sudah sesuai dengan

prosedur sebanyak 95%. Tindak lanjut yang akan kami lakukan adalah

mengingatkan kembali perawat terkait prosedur pelaksaan pre dan post conference

yang benar dan berkoordinasi dengan Kanit/katim untuk tetap melakukan pre dan

post conference sesuai prosedur.

c. Tingkat Pengetahuan PerawatDari tingkat pengetahuan perawat mengenai prosedur pre dan post conference serta

operan sudah mengalami peningkatan sebanyak 11%. Tindak lanjut yang akan kami

lakukan adalah mengingatkan kembali perawat pada saat dimulainya penerapan

metode tim tentang prosedur pelaksanaan operan yang benar, pentingnya pre

conference dan post conference, dan berkoordinasi dengan Kanit/Katim untuk tetap

melakukan kegiatan operan, pre dan post conference sesuai prosedur.

Page 5: Laporan Operan Pre Post Conference

PEMBAHASAN6.1 Pre-conference, Operan, dan Post-conference

a. Pre-Conference dan Post-conferencePre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan

untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung

jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference

ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan

rencana dari katim dan PJ tim sedangkan Post conference adalah komunikasi katim dan

perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift

berikutnya. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk

operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim atau Pj tim (Yulia dan Ratna,

2006).

Pada saat pengkajian tanggal 10-12 Agustus 2015, didapatkan hasil bahwa pre dan post

conference belum dilakukan (0%) di Unit Stroke. Salah satu penyebabnya adalah perawat

belum mengetahui tentang mekanisme pre dan post conference. Setelah melakukan

pengkajian, mahasiswa menyampaikan hasil identifikasi masalah kepada perawat ruangan,

menyampaikan alternative masalah, dan memberikan pemahaman akan pentingnya pre dan

post conference. Pada tanggal 17 Agustus - 12 September 2015, mahasiwa melakukan

implementasi role play pre dan post conference. Sebagian mahasiswa berperan menjadi

Karu, Katim, perawat pelaksana 1 dan perawat pelaksana 2. Selama role play, pre

conference dilakukan sebanyak 100% dan post conference dilakukan sebanyak 95%.

Pelaksanaan post conference bersama perawat ruangan tidak dapat dilakukan 100%

dikarenakan banyaknya tindakan yang dilakukan, misalnya banyaknya pasien yang pulang

pada jam tersebut.

Saat evaluasi selama 3 hari (10-12 September 2015) zpost conference belum dilakukan

dengan baik, hal ini dikarenakan perawat belum terbiasa melaksanakan pre dan post

conference dan sudah merasa nyaman dengan prosedur yang sudah berjalan selama ini.

Hal ini menyebabkan pelaksanaan evaluasi pre dan post conference belum maksimal.

b. OperanTimbang terima (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan

menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien. Operan merupakan

suatu timbang terima tugas dari shift satu ke shift lain dengan waktu, isi dan strategi yang

telah ditentukan. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan agar operan efektif:

Page 6: Laporan Operan Pre Post Conference

1. Operan dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang telah disepakati

2. Operan diipimpin oleh karu/katim

3. Operan diikuti dan didengarkan secara seksama oleh semua perawat yang akan dan

telah selesai berdinas.

Pada saat pengkajian tanggal 10-12 Agustus 2015, kegiatan operan yang sudah

dilakukan sesuai dengan prosedur sebanyak 80%. Prosedur yang tidak dilakukan yaitu

mengawali operan dengan salam dan memberi semangat kepada anggota tim. Setelah

melakukan pengkajian, mahasiswa menyampaikan hasil identifikasi masalah kepada

perawat ruangan, menyampaikan alternative masalah, dan memberikan pemahaman akan

pentingnya operan yang sesuai prosedur. Pada tanggal 17 Agustus - 12 September 2015,

mahasiwa melakukan implementasi role play operan. Sebagian mahasiswa berperan

menjadi Karu, Katim, perawat pelaksana 1 dan perawat pelaksana 2. Selama role play,

operan dilakukan sebanyak 100%.

Saat evaluasi selama 3 hari (10-12 September 2015) operan sudah dilakukan dengan

baik dan mengalami peningkatan sebesar 10%, hal ini dikarenakan perawat ruangan

memiliki kemauan untuk belajar dan memahami prosedur operan yang benar.