nrp tele conference editssss

107

Upload: zulfa-n-fath

Post on 01-Oct-2015

242 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

erew rfgtret edfdsf

TRANSCRIPT

  • Program Resusitasi NeonatusPelajaran 1.Gambaran Umum & Prinsip ResusitasiPelajaran 2.Langkah Awal ResusitasiPelajaran 3.Penggunaan Balon & Sungkup Resus. Pelajaran 4.Kompresi DadaPelajaran 5.Intubasi EndotrakealPelajaran 6.Obat-obatanPelajaran 7. Pertimbangan Khusus

  • Hal - Hal Penting10% BBL perlu resusitasi, 1% resusitasi lengkap

    Antisipasi faktor risiko intra dan antepartum

    Tiap persalinan dihadiri paling sedikit 1 tenaga yang mampu melakukan resusitasi dgn lengkap

    Jika diketahui kemungkinan kebutuhan resusitasi yang kompleks maka cari petugas tambahan

    Siapkan peralatan resusitasi sebelum kelahiran.

  • Universal Precaution Pencegahan kontak dgn darah & cairan tubuh pasien/bayi potensial menularkan infeksi Sarung tangan Celemek Pelindung mata Penutup hidung & mulut Resusitasi mulut ke mulut tidak dilakukan

  • Faktor risiko antepartumHipertensi kehamilanDiabetes maternalHipertensi kronikAnemiaRiwayat kematian janinPerdarahan trimester 2 atau 3Infeksi maternalIbu dengan peny. jantung, ginjal, paru, tiroid, atau kelainan neurologiPolihidramnionKetuban pecah dini Kehamilan lewat waktu Kehamilan ganda Berat janin tidak sesuai masa kehamilan Terapi obat-obatan, mis: karbonat, Litium, Magnesium, B bloker Ibu pengguna obat bius Malformasi janin Berkurangnya gerakan janin Tanpa pemeriksaan antenatal Usia < 16 atau > 35

  • Faktor risiko intrapartum Operasi kaesar darurat Kelahiran dengan ekstraksi vakum Letak sungsang Kelahiran prematur Persalinan presipitatus Korioamnionitis Ketuban pecah lama (> 18 jam) Partus lama ( > 24 jam) Kala lama 2 (> 2 jam) Bradikardia FJ janin tak beraturan Penggunaan anestesi umum Tetani uterus Penggunaan obat narkotik dlm 4 jam sebelum persalinan Air ketuban hijau kental bercampur mekonium Prolaps tali pusat Solusio plasenta Plasenta previa

  • Bagaimana menyiapkan resusitasi?Alat pemanas terpasang & siap pakai.Seluruh alat resusitasi siap pakai.Paling sedikit 1 tenaga trampil resusitasi siap & 2 tenaga lain siap membantu dalam keadaan darurat

  • Masalah pada transisi BBLPernapasan yang tidak adekuat tidak cukup mengeluarkan cairan paru dari alveoliKehilangan banyak darah, kontraktilitas jantung
  • Penilaian berdasarkan 3 tanda: Pernapasan Frekuensi jantung Saturasi oksigen (Warna kulit)

  • LANGKAH AWAL RESUSITASI

  • MempelajariMenentukan apakah neonatus memerlukan resusitasiMembuka jalan napas bayiMelakukan resusitasi pada air ketuban bercampur mekoniumMemberikan oksigen aliran bebas

  • DALAM BEBERAPA DETIK tanya & jawab hal-hal di bawah ini

    Ya

    Tidak Cukup bulan? Bernapas atau menangis? Tonus otot baik?Perawatan rutin Beri kehangatan Bersihkan jalan napas (bila perlu) Keringkan Evaluasi

    30

    D ETIKLahirHangatkan, bersihkan jalan napas (bila perlu)*keringkan, rangsang taktil

  • Langkah awalBerikan kehangatan Posisikan, bersihkan jalan napas (bila perlu)Keringkan, rangsang, perbaiki posisi

  • Bila ada mekonium & bayi tidak aktifBila bayi : depresi pernapasan tonus otot kurang FJ < 100 kali/ menit

    isap mekonium dari trakea sebelum bernapas

  • Sambil mengeringkan, pastikan posisi kepala agar jalan napas tetap terbuka

    Rangsang taktil membantu bayi bernapas

    Cara yang aman : 1. Menepuk / menyentil telapak kaki2. Menggosok punggung, perut, dada atau ekstremitas

  • Rangsangan taktil

  • OKSIGEN ALIRAN BEBAS

    Bila bayi bernapas tetapi tetap sianosis berikan oksigen aliran bebas

    Pada langkah awal: setelah hisap lendir, pengeringan, rangsangan taktil bayi bernapas tapi sianosis beri oksigen aliran bebas

  • Kadar oksigen : 21%-100%Aliran oksigen: minimal 5 L / menitBila bayi kemudian kemerahan hentikan secara bertahapBila sianosis menetap VTP dan/ atau evaluasi PJB

  • Memberikan Oksigen

  • Cukup bulan? Bernapas atau menangis? Tonus otot baik Berikan kehangatan Posisikan, bersihkan jalan napas* (bila perlu) Keringkan, rangsang, posisikan lagi Berikan oksigen (bila perlu)Apnu / megap megap , FJ
  • Koreksi Ventilasi Berikan VTP* Lakukan kompresi dadaBerikan epinefrin* FJ < 60 FJ > 60FJ < 60Perawatan Pasca ResusitasiBernapasFJ > 100 & SpO2 sesuai30detik30detikBersihkan, pantau SpO2 pertimbangkan CPAPBerikan VTP* pantau SpO2FJ < 100FJ > 100

  • PENGGUNAAN BALON & SUNGKUP RESUSITASI

  • Jenis balon resusitasi1. Balon tidak mengembang sendiri (disebut juga balon anestesi)terisi bila dialiri O2 dari sumber yang dimampatkan.2. Balon mengembang sendiriterisi secara spontan setelah diremas, menarik O2 atau udara ke dalam balon

  • Balon tidak mengembang sendiri

  • Balon mengembang sendiri

  • Balon mengembang sendiriKeuntungan:Selalu akan terisi setelah diremas, walau tanpa sumber gas.Katup pelepas tekanan mengurangi pengembangan yang berlebihan

    Kerugian :Tetap mengembang walaupun tidak terdapat lekatan antara sungkup dan wajah pasien.Memerlukan pemasangan reservoar O2 untuk dapat memberikan O2 mendekati kadar 100%.Tidak dapat memberikan O2 aliran bebas 100%.

  • Karakteristik balon resusitasi untuk ventilasi BBLUkuran balon: 750 mLBayi perlu: 15-25 mL tiap ventilasi (5-8 mL/kg)Dapat memberikan O2 90%-100%Sumber O2 100% disambungkan ke balon resusitasiCatatan: udara kamarDapat menghindari tekanan yang ber >>analat penyelamatUkuran sungkup sesuaimenutupi dagu, mulut, hidungtidak menutupi mata

  • CARA KERJA Balon mengembang sendiriB.M.S.:Mengembang tanpa perlu disambungkan ke sumber gasBila perlu O2 kadar tinggi perlu disambungkan ke O2

    Bayi harus mendapat O2 90%-100%: (?)Tanpa reservoar kadar O2 ke bayi: 40%Dgn reservoar kadar O2 ke bayi: 90%-100%

  • Alat PengamanTiap balon resusitasi harus memiliki:Manometer & katup pengontrol aliran Katup pelepas tekanan

  • Sebelum ventilasi dgn balon & sungkup, perlu dipikirkan: Pilih sungkup ukuran yang sesuai Jalan napas terbuka Posisi kepala bayi Posisi penolong

  • Kecepatan Melakukan Ventilasi40-60 kali/menitRemas (pompa)

    lepas (dua tiga)Remas (pompa)

    lepas (dua tiga)

  • Bila dada tidak mengembangKondisi

    Lekatan tidak adekuat

    Jalan napas tersumbat

    Tidak cukup tekanan

    Tindakan

    Pasang kembali Sungkup ke wajah.

    Reposisi kepala.Periksa sekresi, Isap bila adaLakukan ventilasi dengan mulut sedikit terBuka.

    Naikkan Tekanan sampai tampak gerakan naik turun dada yang mudahPertimbangkan Alternatif jalan nafas (intubasi ET / LMA)

  • Ada 3 tanda perbaikan:

    Peningkatan frekuensi jantung

    Saturasi oksigen sesuai (Perbaikan warna kulit)

    Adanya napas spontan

  • Cara menghentikan VTP:Kecepatan & tekanan ventilasi diturunkan secara bertahapBeri O2 100%RangsanganObservasi adanya pernapasan spontan

  • Bila ventilasi balon & sungkup perlu dilanjutkan beberapa menitPipa orogastrikGas yang masuk lambung dapat mengganggu ventilasi

  • Ingat! Melakukan ventilasiyang efektif merupakan kunci keberhasilan hampir semua resusitasi neonatus

  • Bila kondisi tetap buruk atau gagal membaik & FJ < 60 kali/menit setelah 30 detik VTP yang adekuat langkah selanjutnya Kompresi Dada

  • KOMPRESI DADA

  • Indikasi Kompresi Dada

    Bila setelah 30 detik dilakukan VTP dengan 100% O2 FJ tetap < 60 kali/menit

  • Kompresi DadaINTRODUKSIHipoksemia lama :mengurangi frekuensi jantungmengurangi kekuatan kontraktilitas jantungKekurangan oksigen bradikardiDgn ventilasi baik FJ membaik

  • Apa itu kompresi dada?Disebut sebagai: External Cardiac Massage

    Kompresi yang teratur pd tulang dada, termasuk:Kompresi jantung ke arah tulang belakangMeningkatkan tekanan intratorakMemperbaiki sirkulasi darah ke seluruh organ vital

    Dilakukan bersama VTP

  • Berapa orang u/ kompresi dada?Diperlukan 2 orang:1 orang kompresi dada, 1 orang lagi melanjutkan ventilasiPelaksana kompresi menilai dada & menempatkan posisi tangan dgn benarPelaksana ventilasi mengambil posisi di kepala bayi agar dapat menempatkan sungkup wajah secara efektif & memantau gerakan dada

  • Posisi Menolong2 Orang

  • Bagaimana melakukan kompresi dada?Ada 2 teknik: Teknik ibu jari Teknik dua jari

  • KEUNTUNGANTidak cepat lelahTeknik ibu jariKERUGIANJika bayi besar atau tangan kecil, tekniknya sulitRuangan yg terpakai banyak sulit jika akan melakukan pemberian obat2an mll umbilikus

  • Teknik dua jariKEUNTUNGAN Tidak tergantung besarnya bayi Ruangan yang tersisa masih banyak ( untuk pemberian obat-obattan )KERUGIAN Cepat lelah

  • Utk ke2 teknik kompresi dada:

    Posisi bayi:Topangan yang keras pada bagian belakang bayiLeher sedikit tengadahKompresi:Lokasi, kedalaman penekanan & frekuensi sama

  • Lokasi untuk kompresi dadaCara : Gerakkan jari-jari sepanjang tepi bawah iga sampai mendapatkan sifoid. Lalu letakkan ibu jari atau jari-jari pada tulang dada, tepat di atas sifoid.

  • Kedalaman + 1/3 diameter antero-posterior dadaLama penekanan lebih singkat daripada lama pelepasan curah jantung maksimalTekanan saat kompresi dada

  • Jangan mengangkat ibu jari atau jari-jari tangan dari dada di antara penekanan:Perlu waktu u/ mencari lokasiKehilangan kontrol kedalamanDapat terjadi penekanan di tempat yang salah trauma organ

  • Jangan mengangkat ibu jari atau jari-jari tangan dari dada di antara penekananBENARJari tetap menempel di dadaSALAHJari terangkatDari dada

  • KomplikasiTulang iga patahTrauma/laserasi heparPneumotorak

  • Frekuensi90 kompresi + 30 ventilasidalam 1 menit Rasio 3 : 111/2 detik 3 kompresi dada, 1/2 detik 1 ventilasi 2 detik (1 siklus) Untuk memastikan frekuensi kompresi dada dan ventilasi yg tepat, penekan menghitung Satu Dua Tiga - Pompa-

    Satu Dua Tiga Pompa

  • Setelah 45-60 detik kompresi dada dan ventilasi, periksa FJ. Jika FJ:Lebih dari 60 x/menit, hentikan kompresi dada dan lanjutkan ventilasi pada 40-60 kali/menit.Lebih dari 100 x/menit, hentikan kompresi dada dan hentikan ventilasi secara bertahap jika bayi bernapas spontan.Kurang dari 60 x/menit, lakukan intubasi, jika belum dilakukan cara yang lebih terpercaya u/ melanjutkan ventilasi dan memberikan epinefrin.

  • INTUBASI ENDOTRAKEAL

  • Indikasi intubasi endotrakealTerdapat mekonium & bayi mengalami depresiJika VTP dgn balon & sungkup tidak efektifMembantu koordinasi kompresi dada & VTPPemberian epinefrin u/ stimulasi FJIndikasi lain: sangat prematur & hernia diafragmatika

  • Alat & PerlengkapanLaringoskop dgn baterei & lampu cadanganDaun laringoskop (no. 1, no. 0)Pipa ET no. 2.5, 3.0, 3.5, & 4.0Stilet (bila tersedia)Pendeteksi CO2 (bila tersedia)Kateter penghisap10F / >PlesterGuntingGudel Aspirator mekoniumStetoskopBalon resusitasi & sungkup, dan manometer

  • Pipa Endotrakeal

  • Pipa Endotrakeal

  • Mempersiapkan pipa ET1. Memilih pipa ET

    Ukuran pipamm (diameter dalam)Berat (g)Umur kehamilan2,5< 1000< 283,01000 - 200028 - 343,52000 300034 383,5 4,0> 3000> 38

  • 2. Memotong pipa ETPipa yang terlalu panjang meningkatkan resistensi aliran udara.Memotong pipa ET menj. 13-15 cm lebih mudah memegang & mengurangi dimasukkan terlalu dalam.

  • 3. Penggunaan stiletStilet agar pipa lebih kaku & mudah dibentuk.Ketika memasukkan stilet:Ujung stilet tidak keluar dari lubang pipa ETStilet tidak boleh bergerak masuk sendiri di dalam pipa saat intubasiPenggunaan stilet pilihan

  • Mempersiapkan laringoskop & peralatan lainPilih daun laringoskop yang sesuaiNo. 1 untuk bayi cukup bulanNo. 0 untuk bayi kurang bulanPeriksa lampu baterei & lampu berfungsi baik?Siapkan peralatan penghisapAtur kekuatan penghisapan: 100 mmHgKateter penghisapSiapkan balon & sungkup Alirkan O2 100%Sediakan stetoskopSediakan plester

  • Posisi bayi waktu intubasiSama dengan posisi VTP sedikit tengadah luruskan trakea & optimalkan pandangan

  • Memegang laringoskopNyalakan lampu & pegang laringoskop dengan tangan kiri, meskipun kidal

  • Dorong daun laringoskop dari sebelah kanan lidah dgn menggeser lidah ke sebelah kiri mulut, lalu masukkan daun sampai sebatas pangkal lidah

    Stabilkan kepala bayi dengan posisi sedikit tengadah, O2 aliran bebas tetap diberikan

    Memasukkan laringoskop

  • memasukkan laringoskop3. Angkat sedikit daun laringoskop Angkat seluruh daun, jangan hanya ujungnya & jangan mengungkit.

  • memasukkan laringoskop4. Cari tanda anatomis

  • memasukkan laringoskopMasukkan pipa dari sebelah kanan mulut sampai batas pedoman pita suara

    Berhenti dahulu jika pita suara tidak terbuka dalam 20 detik & lakukan VTP. Coba lagi setelah FJ & warna kulit membaikPerhatikan tanda cm sebatas bibir bayi

  • memasukkan laringoskop

    6. Pegang pipa dgn satu tangan & cabut daun laringoskop

    7. Cabut juga stilet (jika memakai) dari pipa ET

    Seluruh proses selesai dalam waktu 20 detik!

  • Intubasi untuk menghisap mekoniumSetelah pipa ET dimasukkan & stilet dicabut :Sambungkan pipa ET ke aspirator mekoniumTutup lubang pengatur hisapan pada aspirator, lalu cabut pipa ET secara perlahan sambil menghisap mekonium dari trakeaUlangi intubasi & hisapan sampai mekonium habis atau FJ menunjukkan perlu VTP

  • Intubasi untuk memberikan ventilasiMemastikan pipa pada posisi yang benar di trakea:Gerakan dada mengembangTerdengar bunyi napas di kedua paru gunakan stetoskopTidak terjadi distensi lambungPipa berembun saat ekspirasiPendeteksi CO2Konfirmasi dgn rontgen

  • Tanda2 pipa ET berada di esofagus

    Gerakan dada kurang Tidak terdengar suara napas Udara terdengar masuk ke lambung Mungkin terlihat distensi perut Pipa endotrakeal tidak berembun Pendeteksi CO2 tidak menunjukkan adanya CO2 Sedikit /tidak ada respons setelah intubasi (sianosis, bradikardi, dsb)

  • Komplikasi Hipoksia Bradikardi / apnu Pnemotoraks Benturan/rusaknya jaringan Perforasi trakea/esofagus Infeksi

  • Peran asisten penolongSebelum intubasisiapkan & periksa alat

    Pada waktu intubasiPegang kepalaBerikan alat pada penolongBerikan O2Berikan kateter penghisapTekan trakeaPantau waktu, beritahu bila > 20 detikPantau F.J. , usaha napas, warnaBantu ventilasi bila perlu stabilitas antara tindakan

  • Setelah intubasiPegang pipa ET baik-baikPeriksa letak pipa:- Dengarkan kedua sisi dada & perut dgn stetoskop - Amati gerak dada & perutPerhatikan ukuran cm sebatas bibirFiksasi dengan plesterBila pipa keluar > 4 cm, potong pipa

  • Intubasi neonatal

  • OBAT - OBATAN

  • Mempelajari:

    Kapan harus memberikan obat

    Bagaimana cara pemberian epinefrin, melalui:Pipa endotrakealVena umbilikalis

    Kapan & bagaimana cara pemberian cairan intravena untuk menambah volume darah.

    Kapan & bagaimana cara pemberian natrium bikarbonat untuk mengoreksi asidosis metabolik

  • Indikasi pemberian epinefrin

    FJ masih < 60 kali/menit, setelah pemberian VTP selama 30 detik danpemberian secara terkoordinasi VTP & kompresi dadaselama 45-60 detik

  • Epinefrin tidak merupakan indikasi sebelum ventilasi yang adekuat

    Sebab:

    Kehilangan waktu Epinefrin meningkatkan beban kerja & konsumsi oksigen otot jantung

  • Bayi Kurang Bulan

    Hindari penggunaan dosis Hipertensi Kenaikan aliran darah otak Perdarahan germinal matriks yang sangat rapuh

  • Cara pemberian Epinefrin

    Pipa endotrakealpipa endotrakeal absorbsi paru vena pulmonalis jantung

    Vena umbilikalisvena umbilikalis vena cava inferior atrium kanan jantung

  • Jalur yang dianjurkanEndotrakealIntravena

    Dosis: 0,1 - 0,3 ml/ kg larutan 1:10.000

    Persiapan: 1 ml cairan 1:10.000

    Kecepatan pemberian: secepat mungkin

  • Harapan setelah pemberian epinefrin

    Setelah 30 detik pemberian epinefrin disertai VTP & kompresi dada, FJ > 60 kali/menit.

    Bila tak terjadi peningkatan ulangi pemberian tiap 3-5 menit

  • Nilai kembali efektifitas

    VentilasiKompresi dadaIntubasi endotrakealPemberian epinefrin

  • Bila bayi pucat, terbukti ada kehilangan darah, dan/ Bayi tidak memberikan respons yang memuaskan terhadap resusitasi

    Pemberian cairan penambah volume darah

  • Cairan Penambah Volume Darah Cairan yang dipakai:Garam fisiologis/ NaCl 0.9% (dianjurkan)Ringer laktatDarah O negatifDosis : 10 ml / kgJalur : v. umbilikalisPersiapan : dalam semprit besar Kecepatan: 5-10 menit. (hati-hati bayi prematur)

  • Jika tidak ada perbaikan?

    Pastikan bahwa tindakan sudah benarVentilasiKompresi dada Obat-obatan

    Pertimbangkan :Malformasi.Gangguan napas.Penyakit jantung bawaan

  • PERTIMBANGAN KHUSUS

  • I. Komplikasi yang harus dipertimbangkan bila bayi tidak membaik setelah usaha awal resusitasi

    Bayi gagal bernafas spontan

    VTP gagal menimbulkan ventilasi yang adekuat

    Bayi tetap sianosis atau bradikardia meskipun ventilasi telah adekuat

  • a. Penyebab bayi gagal bernapas spontanKerusakan otak (ensefalopati iskemikhipoksik) atau kelainan neuromuskuler kongenitalEfek sedasi obat pada ibu yang melewati plasenta

  • b. Penyebab kegagalan VTP menimbulkan ventilasi adekuat1. Sumbatan mekanik jalan napas Mekonium atau sekret di farings atau trakea Atresia choana Malformasi jalan napas faringeal (Pierre Robin) Kondisi lain (laryngeal web)

  • Penyebab kegagalan VTP menimbulkan ventilasi adekuat2. Gangguan fungsi paru Pnemotoraks Efusi pleura kongenital Hernia diafragmatika kongenital Hipoplasia paru Prematuritas berat Pnemonia kongenital

  • Sumbatan lendir atau mekonium Intervensi

    Hisap lebih dalam pada mulut & hidung dgn kateter 10F atau 12F Intubasi dan hisap lendir

  • c. Bayi tetap bradikardi atau sianosis Ventilasi tidak adekuatIntervensi : pastikan dada mengembang, suara napas terdengar di kedua sisi dan diberikan oksigen 100%Kelainan jantung kongenitalIntervensi : pastikan diagnosis dengan foto rontgent, EKG dan echokardiografi

  • II. Tatalaksana pasca resusitasiBayi harus diawasi dan dipantau IntervensiPantau frekuensi jantungPantau saturasi oksigenPantau tekanan darahPeriksa hematokrit dan gula darahPeriksa analisa gas darah

  • Tatalaksana suhuIntervensiPertahankan suhu dalam batas normalJangan memanaskan bayi secara berlebihan setelah resusitasi karena hipertermia berbahaya untuk bayi baru lahir

  • III. Pertimbangan etik Pedoman resusitasiBayi baru lahir mendapat perlakuan etik yang sama dgn anak atau orang dewasaPenghentian resusitasi setelah resusitasi dapat dipertimbangkan secara etikKeputusan untuk melakukan atau menghentikan resusitasi harus didasarkan pada informasi obyektifBila diantisipasi kemungkinan resusitasi, diskusikan dengan keluarga

  • Tidak melakukan resusitasidapat diterima pada keadaan:Masa gestasi < 23 mgg atau BB < 400 gramAnensefali Terbukti trisomi 13 atau 18

  • Penghentian resusitasi Dapat dilaksanakan setelah 15 menit denyut jantung tidak ada dengan resusitasi maksimal.Orang tua perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan.

  • IV. Teknik resusitasi bayi lahir di luar RS atau di luar masa neonatal diniPrinsip dan langkah resusitasi tetap sama

    Prioritas utama resusitasi bayi dalam masa neonatus tanpa memandang tempat ialah memberikan VENTILASI yang adekuat

  • **