laporan observasi pengelolaan lab

9
LAPORAN OBSERVASI Pengelolaan Laboratorium SMP Kartika III- 2 Semarang Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Laboratorium Fisika Pendidikan Dosen Dra. Langlang Handayani, M.App.Sc. Oleh: Novita Triwidianingsih 4201412088

Upload: novita-tri-widianingsih

Post on 19-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Ini adalah laporan observasi tentang pengelolaan laboratorium di SMP Kartika III-2 Semarang.

TRANSCRIPT

LAPORAN OBSERVASIPengelolaan Laboratorium SMP Kartika III-2 Semarang

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Laboratorium Fisika PendidikanDosen Dra. Langlang Handayani, M.App.Sc.

Oleh:Novita Triwidianingsih4201412088

JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2015PENGELOLAAN LABORATORIUM

A. Struktur Organisasi Laboratorium IPA SMP Kartika III-2 SemarangDalam pengelolaan laboratorium IPA ini, agar lebih mudah mengaturnya dibentuklah struktur organisasi laboratorium IPA SMP Kartika III-2 Semarang. Dimana organisasi ini dibawah binaan kepala SMP Kartika III-2 Semarang, dengan Ibu Sum Handayani, S.Pd. sebagai penanggung jawab, dan salah satu guru fisika yaitu Bapak Arghob Khofiya H., S.Pd. sebagai kepala laboratorium. Dalam struktur organisasi pengelola laboratorium ini kepala laboratorium memiliki kedudukan yang setara dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, yaitu Ibu Endang Tuminarsih, S.Pd. Sedangkan di bawah kepala laboratorium adalah guru pendamping mata pelajaran, yaitu Ibu Dra. Hj. Asih Sawitri dan Bapak Arghob Khofiya H., S.Pd. Adapun bagan struktur organisasi laboratorium SMP Kartika III-2 Semarang adalah sebagai berikut:Guru PendampingDra. Hj. Asih SawitriArghob Khofiya H., S.Pd

Waka KurikulumEndang Tuminarsih, S.Pd. S.Pd

Kepala LaboratoriumArghob Khofiya H., S.Pd.

Kepala SekolahSum Handayani, S.Pd.

Laboratorium SMP Kartika III-2 Semarang tidak memiliki tenaga laboran khusus, sehingga tidak ada petugas khusus yang mengatur pencatatan alat ataupun persiapan praktikum. Persiapan kegiatan praktikum semua ditangani langsung oleh guru mata pelajaran IPA.Berdasarkan bagan struktur organisasi laboratorium SMP Kartika III-2 Semarang, guru pendamping berada di bawah naungan kepala laboratorium. Perencanaan dan penyusunan jadwal praktikum dilakukan oleh guru pendamping di bawah arahan kepala laboratorium. Karena kepala laboratorium yaitu Bapak Arghob juga sekaligus guru pendamping mata pelajaran IPA, maka penyusunan jadwal praktikum didiskusikan langsung dengan Ibu Asih.

B. Pengelolaan Laboratorium IPA SMP Kartika III-2 Semarang1. Pengadaan Alat-alat LaboratoriumBerdasarkan wawancara yang telah dilaksanakan dengan kepala laboratorium SMP Kartika III-2 Semarang yaitu Bapak Arghob, pengadaan alat-alat laboratorium dilakukan satu tahun sekali, yaitu pada awal tahun ajaran baru. Proses pengadaan alat-alat laboratorium sendiri diawali dengan pengajuan list atau daftar alat-alat yang dibutuhkan oleh guru mata pelajara IPA kepada kepala laboratorium. Selanjutnya list ini dijadikan proposal pengadaan alat laboratorium oleh kepala laboratorium. Proposal yang telah dibuat ini diserahkan kepada kepala sekolah untuk dimintai persetujuan. Kepala sekolah berhak menolak beberapa alat yang ingin dibeli karena anggaran SMP Kartika III-2 Semarang terbatas sehingga tidak semua alat-alat laboratorium di dalam daftar disetujui untuk dibeli.Setelah proposal pengadaan alat laboratorium disetujui oleh kepala sekolah, maka proposal ini sudah dapat digunakan untuk mencairkan dana pembelian alat-alat laboratorium. Untuk proses pembelian dilakukan sendiri oleh Bapak Arghob. Beliau mengatakan bahwa pembelian alat-alat laboratorium tidak perlu mencari-cari perusahaan yang menjual alat-alat laboratorium lagi, karena pihak SMP Kartika III-2 sudah bekerja sama dengan suplier alat-alat laboratorium dan alat peraga. Suplier ini selalu datang ke SMP Kartika III-2 Semarang setiap awal tahun ajaran baru.Proses pengadaan alat laboratorium yang sudah dijelaskan tersebut adalah untuk alat-alat yang bersifat permanen. Sedangkan untuk pengadaan bahan-bahan habis pakai bersifat kondisional. Karena setiap bahan tidak diketahui dapat digunakan sampai kapan, maka pembelian bahan habis pakai dilakukan setiap guru akan melakukan praktikum. Sebelum melakukan kegiatan praktikum, beberapa hari sebelumnya guru melakukan pengecekan ketersediaan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum. Jika ada bahan yang tidak ada maka guru langsung membeli ke penyedia bahan-bahan praktikum. Prosedur pembelian bahan habis pakai ini tidak seperti dalam pengadaan alat, prosesnya lebih sederhana karena tidak melalui persetujuan dari kepala sekolah.

2. Pencatatan Alat-alat LaboratoriumSudah disebutkan sebelumnya bahwa laboratorium SMP Kartika III-2 Semarang tidak memiliki petugas laboran khusus yang bertugas mengatur pengelolaan laboratorium. Maka dalam hal pencatatan alat-alat laboratorium dilakukan sendiri oleh guru mata pelajaran IPA. Dan karena SMP Kartika III-2 Semarang hanya memiliki dua guru mata pelajaran IPA dimana guru-guru tersebut juga memiliki aktivitas lain di luar jam mengajar di SMP Kartika III-2 Semarang, maka pencatatan alat-alat laboratorium tidak dilakukan maksimal.Walaupun pencatatan alat-alat laboratorium belum maksimal, laboratorium SMP Kartika III-2 Semarang sudah memiliki daftar inventaris alat-alat laboratorium yang di tempel di dinding ruangan. Karena pada saat melakukan observasi tidak mendapat salinan daftar inventaris tersebut, maka observer hanya mendokumentasikannya dengan foto. Namun dalam hal pencatatan alat-alat laboratorium belum menyertakan kartu alat, yaitu kartu yang bertuliskan identitas dan segala atribut alat. Selain kartu alat, yang belum ada adalah label alat, yaitu label atau kartu kecil yang bertuliskan nama dan kode alat, ditempel secara permanen pada alat.Karena tidak memiliki kartu alat dan label alat maka pengelola laboratorium akan kesilitan dalam pendataan alat. Jumlah alat yang seharusnya ada dan jumlah alat yang rusak tidak dapat diketahui secara pasti.

3. Penggunaan Laboratorium dan Alat-Alat LaboratoriumDalam hal penggunaan laboratorium, tidak ada jadwal kegiatan yang dibuat. Berdasarkan wawancara kepada kepala laboratorium, kegiatan laboratorium dilaksanakan sesuai kebutuhan materi pelajaran IPA. Karena materi kelas VII, VIII, dan IX berbeda maka kegiatan praktikum tidak bisa diprediksi pelaksanaannya. Oleh sebab itu tidak ada jadwal praktikum untuk semua kelas yang membutuhkan kegiatan praktikum di laboratorium. Apabila guru menghendaki adanya kegiatan praktikum, maka beberapa hari sebelumnya harus memberi tahu kepala laboratorium dan mengecek ketersediaan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.Mengingat laboratorium IPA SMP Kartika III-2 Semarang juga menyatu dengan ruang penyimpanan alat musik, maka wajar apabila administrasi penggunaan laboratorium SMP Kartika III-2 sangat longgar.Alat-alat yang digunakan selama praktikum menjadi tanggung jawab pengguna, dan dalam penggunaannya dianjurkan seefektif dan seefisien mungkin. Apabila ada siswa yang merusakkan alat laboratorium, maka siswa tersebut berkewajiban mengganti alat yang dirusakkan dalam bentuk alat yang sama persis atau sebanding, dan tidak dalam bentuk uang.

4. Peminjaman Alat-Alat LaboratoriumJika guru hanya membutuhkan alat-alat laboratorium saja untuk melakukan kegiatan demonstrasi di kelas, maka guru cukup memberi tahu kepala laboratorium kemudian mengambil alat yang dibutuhkan di laboratorium. Guru dapat meminjam alat laboratorium tanpa harus membuat surat peminjaman alat. Cara seperti ini kurang begitu baik karena apabila terdapat alat yang hilang atau rusak tidak diketahui siapa yang menghilangkan atau merusakkannya. Maka dalam peminjaman alat-alat laboratorium harus menggunakan kartu bukti peminjaman alat. Dalam hal ini pengelola laboratorium SMP Kartika III-1 Semarang belum membuat bukti peminjaman alat. Sedangkan untuk siswa yang ingin meminjam alat-aat laboratorium tidak dijelaskan oleh Bapak Arghob bagaimana mekanismenya.5. Pemeliharaan dan Perawatan Alat-Alat LaboratoriumKarena laboratorium IPA SMP Kartika III-2 Semarang tidak memiliki laboran, maka untuk pemeliharaan dan perawatan alat-alat laboratorium menjadi tanggung jawab bersama semua pengguna laboratorium. Tidak ada jadwal khusus membersihkan alat-alat di laboratorium SMP Kartika III-2 Semarang. Kegiatan pembersihan alat-alat laboratorium bersifat kondisional, yaitu jika akan melakukan kegiatan praktikum ternyata alat yang akan digunakan dalam keadaan kotor maka guru segera membersihannya. Hal ini yang menyebabkan alat-alat laboratorium yang jarang digunakan hanya tersimpan di lemari saja tanpa ada perawatan, maka lema kelamaan alat tersebut akan rusak.

DOKUMENTASI