analisis pengelolaan lab sman di kec plaju plg_haryati

62
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu prasyarat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pemanfaatan laboratorium. Agar pelaksanaan pembelajaran di Laboratorium berjalan dengan baik maka diperlukan adanya sistem pengelolaan atau manajemen laboratorium yang baik. Pengelolaan laboratorium memiliki peranan penting dalam mewujudkan efektivitas pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil observasi awal ke laboratorium Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang ada di Kecamatan Plaju Kota Palembang, menunjukkan bahwa laboratorium kurang dikelola dengan baik sesuai dengan standar pengelolaan laboratorium, seperti penataan alat dan bahan yang kurang rapi, tidak terdapatnya lemari asam yang sesuai dengan standar laboratorium untuk penyimpanan bahan-bahan 1

Upload: tama-rustam-k-ama

Post on 04-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu prasyarat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) adalah pemanfaatan laboratorium. Agar pelaksanaan pembelajaran di

Laboratorium berjalan dengan baik maka diperlukan adanya sistem

pengelolaan atau manajemen laboratorium yang baik.

Pengelolaan laboratorium memiliki peranan penting dalam

mewujudkan efektivitas pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil observasi awal

ke laboratorium Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri yang ada di

Kecamatan Plaju Kota Palembang, menunjukkan bahwa laboratorium kurang

dikelola dengan baik sesuai dengan standar pengelolaan laboratorium, seperti

penataan alat dan bahan yang kurang rapi, tidak terdapatnya lemari asam yang

sesuai dengan standar laboratorium untuk penyimpanan bahan-bahan kimia

dengan konsentrasi tinggi, dan lain sebagainya. Seharusnya, suatu

laboratorium dikelola oleh seorang laboran yang memahami tentang tata letak

alat dan bahan, memiliki administrasi laboratorium yang menginventarisir

semua kebutuhan praktikum sesuai dengan materi yang akan diajarkan oleh

guru mata pelajaran IPA di SMA, meliputi mata pelajaran Kimia, Biologi, dan

Fisika. Laboratorium harus memiliki keran yang dapat mengalirkan air bersih,

sehingga saat pelaksanaan praktikum, siswa dan guru dengan mudah

memperoleh air bersih.

1

Page 2: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Kondisi laboratorium yang kurang terkelola dengan baik berimplikasi

pada mutu pembelajaran di sekolah tersebut. Disinyalir di sekolah-sekolah

negeri pengelolaan laboratoriumnya kurang baik. Salah satu penyebabnya

adalah kualitas guru yang dimiliki belum kompeten dan belum adanya

Laboran yang khusus mengelola laboratorium tersebut.

Efektivitas proses pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA di SMA

(Kimia, Biologi, dan Fisika) dipengaruhi juga oleh faktor internal, diantaranya

adalah motivasi belajar siswa. Dalam pembelajaran IPA, guru tidak

diperkenankan mengajarkan teori saja, karena filosofi pembelajaran IPA harus

melaksanakan praktik, sehingga guru harus dapat menciptakan suatu kondisi

yang dapat menimbulkan motivasi belajar pada siswa dengan melaksanakan

praktikum di laboratorium agar konsep pembelajaran yang abstrak dapat

menjadi nyata dan logis.

Salim (2002: 77) mengungkapkan bahwa proses pembelajaran yang

hanya mengemukakan teori saja, sama saja dengan mendongeng. Hal ini akan

melemahkan syaraf psikomotorik dari seorang siswa. Dalam kaitannya dengan

pembelajaran IPA ini, maka perlu adanya pengelolaan laboratorium yang

terencana, baik sumber daya yang mengelolanya, pemenuhan kebutuhan alat

dan bahan di laboratorium, dan lain sebagainya.

Praktikum dapat berjalan dengan baik apabila memenuhi beberapa

persyaratan, antara lain sarana dan prasarana praktikum, pengelolaan

laboratorium, serta ketrampilan guru dalam teknis laboratorik. Hal ini dapat

dilakukan dengan baik jika semua komponen tersedia dengan cukup.

2

Page 3: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Bagaimana praktikum dapat dilaksanakan bila sarana dan prasarana yang

memadai tidak ada.

Dari hasil observasi awal di lapangan diperoleh informasi bahwa SMA

Negeri yang ada di Kecamatan Plaju adalah SMA Negeri 4 Palembang, yang

beralamat di Jalan Ki. Anwar Mangku Plaju. Dari hasil observasi tersebut

terungkap bahwa pengelolaan laboratorium di SMA Negeri 4 Palembang

belum sesuai dengan standar pengelolaan laboratorium. Hal ini disebabkan

antara lain guru yang mengelola laboratorium masih belum memiliki

kompetensi di bidang tersebut. Latar belakang pendidikan pengelola

laboratorium ini berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

bukan dari Analis Kimia, sehingga dalam pengelolaan tersebut pengelola

masih perlu belajar memahami dan mempraktikkannya terlebih dahulu

sebelum dilakukan praktikum bersama-sama peserta didiknya. Selain itu,

masih minimnya dana untuk pemenuhan kebutuhan alat dan bahan praktik.

Pihak sekolah sudah mengupayakan dana khusus melalui Komite Sekolah,

namun masih belum mencukupi. Sehingga kegiatan praktikum siswa tidak

sesuai dengan rencana. Jika sudah demikian biasanya guru hanya melakukan

demonstrasi saja di kelas.

Mengingat pentingnya praktikum untuk pembelajaran IPA, maka perlu

adanya pengadaan sarana dan prasarana penunjang pendidikan, serta

peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana yang sudah ada.

Selain itu, perlu adanya pengelolaan yang baik pada laboratorium tersebut.

3

Page 4: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Dari uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul : “ Analisis Pengelolaan Laboratorium SMA Negeri di Kecamatan

Plaju Kota Palembang “.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasi

masalahnya sebagai berikut :

1. Pengelola laboratorium masih belum sesuai dengan latar belakang

pendidikannya.

2. Pengelola laboratorium masih belum terampil dalam menggunakan alat

dan bahan.

C. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah :

Bagaimanakah pengelolaan laboratorium di SMA Negeri di Kecamatan Plaju

Kota Palembang ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

menganalisis pengelolaan laboratorium SMA Negeri di Kecamatan Plaju Kota

Palembang.

4

Page 5: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

E. Manfaat Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu:

1. Secara Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan :

a. Pengembangan ilmu administrasi publik, khususnya dalam

manajemen sarana prasarana.

b. Bahan pembuktian bahwa pengelolaan laboratorium yang baik

merupakan salah satu hal penting dalam meningkatkan motivasi dan

hasil belajar siswa.

2. Secara Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi sekolah

dalam mengelola Laboratorium.

b. Hasil penelitian ini menjadi bahan pertimbangan pihak sekolah untuk

mengangkat seorang Laboran guna mengelola Laboratorium.

5

Page 6: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis

Landasan Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi,

dan proposisi untuk menerangkan fenomena sosial secara sistematis dengan

cara merumuskan hubungan antar konsep. Penelitian ilmiah merupakan suatu

bentuk penelitian dengan cara berpikir dan bertindak secara sistematis. Sebab

itu kajiannya perlu didukung oleh suatu landasan teori yang dipilih dari

literatur maupun berbagai referensi sebagai landasan dasar teoritik yang

menghubungkan konsep-konsep, preposisi-preposisi dan definisi variabel

yang hendak diteliti, sehingga dapat meramalkan, menerangkan dan

memecahkan gejala sosial yang sementara dihadapi.

Sehubungan dengan hal itu, berikut ini penulis akan menguraikan

secara teoritik variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dan

hubungan-hubungan diantaranya.

1. Kebijakan Pemerintah Pada Sektor Pendidikan

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen menegaskan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik,

kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memenuhi

kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tempat bertugas

serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional.

6

6

Page 7: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Untuk mewujudkan fungsi peran dan kedudukan tersebut guru

perlu memilki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik

yang sesuai dengan standar pendidik. Seorang guru mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) yang professional wajib memiliki kemampuan

diri dalam bidang keilmuannya guna membantu siswa dalam kegiatan

pembelajaran di sekolah, baik secara teoritis maupun praktis. Jika guru

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki kompetensi sesuai

dengan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005

tersebut, maka dapat dipastikan bahwa peranan guru tersebut akan sangat

berarti dan sangat diharapkan siswa dalam proses pembalajaran di sekolah

atau madrasah, yang pada akhirnya akan menghasilkan proses dan hasil

pendidikan yang bermutu dalam rangka mewujudkan insan Indonesia yang

cerdas dan kompetitif yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung

jawab.

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru harus

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, sehingga

berimplikasi pada berkembangnya potensi peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis dan bertanggung jawab.

7

Page 8: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Untuk mewujudkan fungsi dan tujuan tersebut pemerintah pusat

dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu,

dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan prinsip-prinsip dalam

penyelenggaraan pendidikan nasional. Pembangunan pendidikan nasional

ke depan didasarkan pada paradigma membangun manusia Indonesia

seutuhnya yang berfungsi sebagai subjek yang memiliki kapasitas untuk

mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal.

Inu Kencana (2005:145), mengemukakan bahwa kebijakan (policy)

pemerintah adalah apa yang diputuskan oleh pemerintah pusat untuk

diimplementasikan oleh pemerintah daerah.

Anderson (dalam Islamy, 1997:17) mengemukakan bahwa

kebijakan adalah “a purposive course of action followed by an actor or set

actors in dealing with a problem or matter of concern. Menurut Budiarjo

(1992:12) kebijaksanaan adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil

oleh seorang pelaku dan atau oleh kelompok politik dalam usaha memilih

tujuan-tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan-tujuan ini.

Hoogerwerf (1983:3-4) melukiskan kebijaksanaan sebagai usaha

mencapai tujuan tertentu dengan sarana tertentu dan dalam urutan waktu

tertentu. Sedangkan Isworo (1996:229-230) menyebutkan bahwa

kebijakan merupakan hasil dari suatu keputusan setelah melalui pemilihan

alternatif yang tersedia dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang

untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif. Kebijakan publik ini selain

8

Page 9: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

berkaitan dengan peranan institusi administratif, juga dengan masyarakat

sebagai pihak yang menjadi sasaran kebijakan. Karena itu menurut Isworo

(1996:229-230), kebijakan publik akan menjawab pertanyaan tentang apa

yang harus dilakukan oleh administrator. Hal ini menyangkut bukan hanya

substansi akan tetapi juga proses pelaksanaan dinamis serta akibat

terhadap masyarakat. Selanjutnya menurut Isworo (1996:229-230), bahwa

proses kebijakan publik terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :

a. Identifikasi masalah yang akan mengarah pada permintaan untuk

mengatasi masalah tersebut

b. Formulasi kebijakan berupa langkah yang dilakukan setelah pemilihan

alternatif

c. Legitimasi dari kebijakan

d. Implementasi

e. Evaluasi melalui berbagai sumber untuk melihat sejauh mana usaha

pencapaian tujuan

Menurut Islamy (1997:20-21) kebijakan negara adalah serangkaian

tindakan yang ditetapkan akan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh

pemerintah yang mempunyai tujuan atau berorientasi pada tujuan tertentu

demi kepentingan seluruh masyarakat. Kebijakan publik menurut Islamy

(1996:230) berkaitan secara spesifik dengan tujuan yang telah ditetapkan

melalui proses politik yang dilakukan oleh seluruh atau sebagian

masyarakat dalam yuridiksi pemerintahan tertentu. Kebijaksanaan

9

Page 10: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

pemerintah, menurut Hoogerwerf (1983:9) merupakan kebijaksanaan para

aktor dari golongan tertentu yaitu pejabat-pejabat pemerintah dan instansi-

instansi pemerintah.

Santoso (2008:5) menyatakan bahwa kebijakan publik terdiri dari

serangkaian keputusan yang dibuat oleh pemerintah untuk mencapai

tujuan tertentu, dan petunjuk-petunjuk yang diperlukan terutama dalam

bentuk peraturan-peraturan atau dekrit-dekrit pemerintah. Karena

kebijakan publik selalu dihubungkan dengan kegiatan-kegiatan

pemerintah, maka menurut Thoha (2002:64), kebijakan publik tidak bisa

dipisahkan dengan birokrasi.

Dalam kaitannya dengan kebijakan pemerintah pada sektor

pendidikan tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat di bidang

pendidikan yang harus dilaksanakan oleh penyelenggara pendidikan di

tingkat provinsi dan kabupaten / kota. Sehingga dalam implementasinya

harus mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas) yang menyangkut standar pengelolaan pendidikan dan

standar sarana prasarana pendidikan.

2. Manajemen Pengelolaan Sarana Prasarana

Menurut Erwanti (2010: 51), Pengelolaan diartikan sebagai suatu

rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang

untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu. 

10

Page 11: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Definisi pengelolaan oleh para ahli terdapat perbedaan-perbedaan

hal ini disebabkan karena para ahli meninjau pengertian dari sudut yang

berbeda-beda. Ada yang meninjau pengelolaan dari segi fungsi, benda,

kelembagaan dan yang meninjau pengelolaan sebagai suatu kesatuan.

Namun jika dipelajari pada prinsipnya definisi-definisi tersebut

mengandung pengertian dan tujuan yang sama. 

Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli yakni menurut

Salim (2002: 41) memberikan definisi sebagai berikut pengelolaan adalah

suatu rangkai kegiatan yang berintikan perencanaan, peng-organisasian

pengerakan dan pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Sedangkan Menurut Prastowo (2002: 121) pengelolaan

adalah suatu istilah yang berasal dari kata “kelola” mengandung arti

serangkaian usaha yang bertujuan untuk mengali dan memanfaatkan

segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai

tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya. 

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang

bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara

efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.

11

Page 12: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

3. Manajemen Pengelolaan Laboratorium IPA

Dalam kaitannya dengan pengelolaan laboratorium IPA, dan jenis

peralatannya merupakan sarana dan prasana penting untuk penunjang

proses pembelajaran di sekolah yang perlu dikelola.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat (2) serta Pasal 43 ayat (1) dan ayat (2).

Menjelaskan bahwa laboratorium merupakan tempat untuk

mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba,

penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi

kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai

(Depdiknas, 2002).

Agar laboratorium IPA di sekolah dapat berperan, berfungsi dan

bermanfaat seperti itu, maka diperlukan sebuah sistem pengelolaan

laboratorium yang direncanakan dan dievaluasi dengan baik serta

dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan

laboratorium IPA di sekolah yang bersangkutan.

Dimensi pengelolaan laboratorium menurut Sutrisno (2010) terdiri

dari: Organisasi Laboratorium, Inventarisasi alat dan fasilitas

laboratorium, Administrasi penggunaan laboratorium, Administrasi

peminjaman alat-alat laboratorium, Administrasi pemeliharaan alat-alat

laboratorium, dan Keselamatan kerja di laboratorium.

Pengelolaan Laboratorium IPA di Sekolah Yang baik cms-

formulasi Langkah awal dalam pengelolaan laboratorium IPA di sekolah

12

Page 13: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

seorang guru harus memahami standar operasional prosedur laboratorium

(Made, 2011). Berikut uraian tentang estándar pengelolaan sebagai bagian

dari mempersiapkan pengelolaan yang benar.

a. Menyusun Standar Operasional Prosedur Laboratorium Fungsi utama

dari laboratorium adalah wadah untuk melakukan praktik atau

penerapan atas teori, penelitian dan pengembangan keilmuan, sehingga

menjadi unsur penting dalam kegiatan pendidikan dan penelitian,

khususnya di bidang IPA. Tujuan disusunnya standar operasional

prosedur laboratorium adalah untuk membantu memperlancar

pengelolaan laboratorium guna memaksimalkan kegunaan dari

laboratorium beserta semua sumberdaya yang ada didalamnya,

sehingga dapat membantu terselenggaranya kegiatan praktikum yang

berkualitas. Kegiatan yang ada dalam lingkup pengelolaan

laboratorium meliputi praktikum, penggunaan peralatan laboratorium,

dan penggunaan laboratorium untuk penelitian.

b. Menetapkan Fungsi dan Tugas Pengelola Laboratorium IPA Pengelola

laboratorium IPA di sekolah idealnya meliputi; 1). Kepala

laboratorium adalah seorang staf edukatif atau fungsional yang

ditugaskan menjadi pimpinan tertinggi dalam organisasi laboratorium

serta membawahi anggota laboratorium, pembimbing praktikum, staf

administrasi, laboran, dan asisten praktikum serta bertanggung jawab

terhadap semua kegiatan di laboratorium, 2). Anggota laboratorium

adalah staf edukatif yang memiliki minat keilmuan dan bersedia turut

13

Page 14: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

berperan aktif dalam pengelolaan serta pengembangan laboratorium,

3). Pembimbing praktikum adalah staf edukatif yang

bertanggungjawab dalam memberikan bimbingan praktikum bagi

siswa untuk mata pelajaran IPA, 4). Staf administrasi adalah tenaga

administratif yang menjalankan fungsi administrasi di laboratorium,

5). Laboran adalah staf laboratorium yang membantu pelaksanaan

kegiatan dan teknis operasional dalam laboratorium, serta

mempersiapkan peralatan dan bahan.

c. Menyusun Tata Tertib Laboratorium Tata tertib yang harus ditaati oleh

sertiap siswa yang akan melakukan kegiatan praktiku IPA meliputi; 1).

Berlaku sopan, santun dan menjunjung etika dalam laboratorium.

Menjunjung tinggi dan menghargai staf laboratorium dan sesama

pengguna laboratorium, 2). Menjaga kebersihan dan kenyamanan

ruang laboratorium, 3). Siswa tidak diperbolehkan praktikan apabila

mengenakan kaos oblong, memakai sandal, tidak memakai jas/pakaian

laboratorium, 4). Peserta praktikum dilarang makan dan minum,

membuat kericuhan selama kegiatan praktikum dan di dalam ruang

laboratorium, 5). Dilarang menyentuh, menggeser dan menggunakan

peralatan di laboratorium yang tidak sesuai dengan acara praktikum

mata pelajaran IPA, 6). Membersihkan peralatan yang digunakan

dalam praktikum maupun penelitian dan mengembalikannya kepada

petugas laboratorium 7). Membaca, memahami dan mengikuti

prosedur operasional untuk setiap peralatan dan kegiatan selama

14

Page 15: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

praktikum dan di ruang laboratorium 8). Selama kegiatan praktikum,

TIDAK BOLEH menggunakan handphone untuk pembicaraan

dan/atau SMS.

d. Menyusun Mekanisme Pelaksanaan Praktikum Prosedur pelaksanaan

praktikum yang harus diperhatikan meliputi; 1). Siswa peserta

praktikum terdaftar sebagai peserta mata pelajaran IPA, 2). Sebelum

pelaksanaan praktikum, siswa berhak memperoleh petunjuk praktikum,

3). Laboratorium mengumumkan kegiatan praktikum dilengkapi

dengan pembagian kelompok, acara dan jadwal. 4). Acara praktikum

meliputi pre-test, praktikum inti, post-test dan pelaporan kegiatan

praktikum serta wajib diikuti oleh setiap siswa. 5). Guru atau asisten

praktikum menyampaikan hasil pre-test dengan ketentuan siswa yang

nilai pre-test < 65 tidak boleh mengikuti kegiatan praktikum dan

diberikan kesempatan satu (1) kali melakukan pre-test dengan jadwal

yang ditentukan kemudian. 6). Setelah menyelesaikan materi dalam

praktikum inti, peserta praktikum wajib menyusun draf laporan secara

individu atau kelompok, mengikuti sistematika dalam petunjuk

praktikum. 7). Peserta praktikum wajib mengikuti post-test sesuai

jadwal. Bagi peserta praktikum yang belum mengumpulkan laporan,

tidak boleh mengikuti post-test. 8). Hasil post-test diumumkan di

papan pengumuman laboratorium selambat-lambatnya satu (1) minggu

setelah pelaksanaan. 9). Kepala laboratorium menandatangani kartu

puas. Kartu puas sebagai bukti telah mengikuti kegiatan terjadwal dan

15

Page 16: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

dinyatakan lulus serta digunakan untuk mengambil nilai akhir

praktikum.

e. Menyusun Mekanisme Peminjaman Alat Setiap siswa atau kelompok

siswa sebelum melaksanakan praktikum dan penelitian di

laboratorium, dan melakukan peminjaman alat.

1). Prosedur Peminjaman Alat untuk Praktikum a). Tiga (3) hari

sebelum praktikum dimulai, setiap kelompok siswa harus sudah

menyerahkan berkas peminjaman alat yang telah ditandatangani

oleh guru mata pelajaran IPA, b). Staf administrasi laboratorium

menyerahkan berkas peminjaman alat kepada kepala laboratorium,

c). Kepala laboratorium memberikan memo kepada staf

administrasi dan selanjutnya, staf administrasi memberitahukan

memo kepada Laboran yang dimaksud, d). Laboran menyiapkan

peralatan untuk kegiatan praktikum sesuai dengan berkas

peminjaman alat. e). Asisten praktikum melakukan cek atas alat

yang telah disediakan. f). Bila ada kesalahan atau ketidaksesuaian

antara daftar, jenis maupun jumlah alat sebagaimana berkas

peminjaman alat, segera melapor kepada laboran. g). Setelah

memastikan peralatan dalam kondisi baik dan berfungsi

sebagaimana mestinya, serta spesifikasinya sesuai dengan berkas

peminjaman alat, asisten praktikum mengisi buku peminjaman alat.

h). Saat kegiatan praktikum berlangsung, peralatan tidak boleh

dipinjamkan atau dipindah ke tempat lain; selain judul acara

16

Page 17: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

praktikum yang tercantum dalam petunjuk praktikum dan berkas

peminjaman alat. i). Setelah kegiatan praktikum selesai, asisten

praktikum segera melapor pada laboran. j). Peserta praktikum

harus membersihkan peralatan, meja dan ruang praktikum, serta

merapikannya. k). Asisten praktikum bersama laboran melakukan

cek atas peralatan yang dipinjam dan digunakan dalam kegiatan

praktikum, untuk memastikan kondisinya sama dengan saat

peralatan akan dipinjam dan digunakan. l). Peserta praktikum

diperbolehkan meninggalkan ruangan laboratorium jika cek

peralatan selesai, kondisi laboratorium bersih dan rapi serta

diijinkan oleh asisten praktikum.

2) Prosedur Peminjaman Alat untuk Penelitian a). Tujuh hari (7) hari

sebelum kegiatan penelitian dimulai; siswa, guru maupun pihak

luar, selanjutnya disebut dengan PEMINJAM; sudah menyerahkan

berkas peminjaman alat yang telah ditandatangani oleh guru

pembimbing maupun pihak luar yang bersangkutan kepada staf

administrasi laboratorium. Penyerahan berkas ini sekaligus

persetujuan atas biaya administrasi dan sewa laboratorium dan/atau

peralatan yang dimaksud dalam berkas peminjaman alat. Besaran

biaya administrasi dan sewa laboratorium diatur dalam lampiran

sendiri, b). Staf administrasi laboratorium menyerahkan berkas

peminjaman alat kepada kepala laboratorium, c). Kepala

laboratorium memberikan memo kepada staf administrasi dan

17

Page 18: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

selanjutnya, staf administrasi memberitahukan memo kepada

Laboran yang dimaksud, d). Laboran menyiapkan peralatan sesuai

dengan berkas peminjaman alat, e). Peminjam melakukan cek atas

alat yang telah disediakan, f). Bila ada kesalahan atau

ketidaksesuaian antara daftar, jenis maupun jumlah alat

sebagaimana berkas peminjaman alat, segera melapor kepada

laboran, g). Setelah memastikan peralatan dalam kondisi baik dan

berfungsi sebagaimana mestinya, serta spesifikasinya sesuai

dengan berkas peminjaman alat, peminjam mengisi buku

peminjaman alat, h). Saat kegiatan penelitian berlangsung,

peralatan tidak boleh dipinjamkan atau dipindah ke tempat lain;

selain judul penelitian yang tercantum dalam proposal dan berkas

peminjaman alat, i). Setelah kegiatan penelitian selesai; peminjam

segera melapor pada laboran, j). Peminjam harus membersihkan

peralatan, meja dan ruang laboratorium, serta merapikannya; jika

menggunakan ruang laboratorium selama kegiatan penelitian, k).

Peminjam bersama laboran melakukan cek atas peralatan yang

dipinjam dan digunakan dalam kegiatan penelitian, untuk

memastikan kondisinya sama dengan saat peralatan akan dipinjam

dan digunakan. l). Peminjam membayar biaya sewa atas peralatan

dan/atau laboratorium yang besarnya dapat dilihat pada lampiran

peralatan dan sewa alat. m). Setelah menyelesaikan semua

administrasi dan memastikan kondisi peralatan sebagaimana saat

18

Page 19: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

peminjaman dilakukan; peminjam memperoleh surat keterangan

bebas tanggungan alat dan laboratorium serta pengesahan atas hasil

penelitian yang dilakukan.

f. Menyusun Mekanisme Sangsi Penggunaan Laboratorium

1). Kegiatan Praktikum;

a). Peserta praktikum yang tidak mematuhi tata tertib TIDAK

BOLEH masuk dan mengikuti kegiatan praktikum di ruang

laboratorium

b). Peserta praktikum yang datang terlambat (tidak sesuai ke-

sepakatan), tidak memakai jas lab, tidak memakai sepatu, tidak

memakai baju berkerah/kaos berkerah, dan/atau tidak

membawa petunjuk praktikum, tetap diperbolehkan masuk

laboratorium tetapi TIDAK BOLEH MENGIKUTI kegiatan

praktikum.

c). Peserta praktikum yang memindahkan dan/atau menggunakan

peralatan praktikum tidak sesuai dengan yang tercantum dalam

petunjuk praktikum dan berkas peminjaman alat, kegiatan

praktikum yang dilaksanakan akan dihentikan dan praktikum

yang bersangkutan dibatalkan.

d). Peserta praktikum yang mengumpulkan laporan praktikum ter-

lambat satu (1) hari, tetap diberikan nilai sebesar 75%,

sedangkan keterlambatan lebih dari satu (1) hari, diberikan

nilai 0%. 5. Peserta praktikum yang telah menghilangkan,

19

Page 20: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

merusak atau memecahkan peralatan praktikum harus

mengganti sesuai dengan spesifikasi alat yang dimaksud,

dengan kesepakatan antara laboran, pembimbing praktikum

dan kepala laboratorium. Prosentase pengantian alat yang

hilang, rusak atau pecah disesuaikan dengan jenis alat atau

tingkat kerusakan dari alat.

2). Peminjaman Alat;

a). Berkas peminjaman alat yang diserahkan kurang dari tujuh (7)

hari tidak dilayani,

b). Peminjam yang menggunakan alat tidak sesuai dengan proposal

penelitian dan berkas peminjaman alat, dikenakan denda yang

diatur sebagaimana dalam lampiran daftar harga dan sewa

peralatan,

c). Apabila peralatan yang dipinjam mengalami kerusakan, hilang

atau pecah, maka peminjam wajib mengganti alat tersebut,

d). Batas waktu penggantian alat yang rusak, hilang atau pecah

adalah tiga (3) hari setelah adanya laporan kondisi alat kepada

laboran; apabila melewati batas waktu yang ditentukan, maka

hasil penelitian tidak mendapatkan pengesahan dari kepala

laboratorium.

e). Terlambat mengembalikan alat akan dikenakan denda yang

dihitung per jenis alat per hari. Besarnya biaya denda dapat

dilihat pada lampiran daftar harga dan peralatan Pengelolaan

20

Page 21: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna,

fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium,

spesimen biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang

dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan

fungsinya.

Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung

jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu,

setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa

terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan

keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan

upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk

selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja

di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan. Para

pengelola laboratorium hendaknya memiliki pemahaman dan

keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan

tanggungjawabnya, dan mengikuti peraturan.

Pengelola laboratorium di sekolah umumnya sebagai berikut.

1). Kepala Sekolah; 2). Wakil Kepala Sekolah; 3). Koordinator

Laboratorium; 4). Penanggung jawab Laboratorium; 5). Laboran.

Diperlukan usaha dari pihak terkait untuk memberdayakan dan

mengaktifkan kembali fungsi laboratorium di sekolah-sekolah demi

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia umumnya dan di SMA

21

Page 22: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Negeri 4 Palembang khususnya. Dengan adanya tenaga pengelola

laboratorium (laboran) di sekolah, sedikit banyaknya dapat membantu

mengaktifkan kembali laboratorium yang ada. Sebab, pengelola

laboratorium (laboran) bertanggung jawab terhadap administrasi

laboratorium berupa buku inventaris alat/bahan, blanko permintaan

alat, blanko permintaan bahan, program kegiatan laboratorium, buku

harian kegiatan laboratorium, jadwal kegiatan laboratorium, serta

menyusun/menata alat menurut jenis dan bahan menurut sifatnya. Dari

uraian tugas tersebut, terlihat bahwa pengelola laboratorium (laboran)

dapat membantu guru dan siswa dalam proses belajar demi terciptanya

pembelajaran IPA yang maksimal (Erwanti, 2010).

Pengelolaan laboratorium sekolah belum dapat dilakukan

sebagaimana mestinya. Bahkan terkesan ruang laboratorium yang

dibangun tidak berfungsi. Tidak sedikit ruangan yang dibangun bagi

kegaiatan laboratorium sekolah ada yang berubah fungsi. Tentu saja

hal tersebut sangat disayangkan dan merugikan.

Banyak faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya

laboratorium sebagai tempat untuk mengamati, menemukan, dan

memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun gudang,

antara lain: 1). Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium

sekolah. 2). Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi

laboratorium sekolah serta implikasinya bagi pengembangan dan

perbaikan sistem pembelajaran IPA. Ironisnya keberadaan

22

Page 23: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

laboratorium sekolah dianggap membebani sehingga jarang

dimanfaatkan sebagai mana mestinya. 3). Terbatasnya kemampuan

guru dalam penguasaan mata pelajaran. 4). Belum meratanya

pengadaan dan penyebaran alat peraga Kit IPA sehingga menyulitkan

bagi pusat kegiatan guru untuk menjalankan fungsi pembinaannya

kepada para guru

4. Kajian Manajemen Dalam Pengelolaan Laboratorium IPA

Handoko (1995:25) menjelaskan bahwa dalam Manajemen

terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat dalam pengelolaan

laboratorium IPA. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang

banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi

pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) dan fungsi

pengawasan (controlling).

Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi atau pengertian masing-

masing fungsi manajemen berkaitan dengan pengelolaan laboratorium IPA

seperti yang dimaksudkan di atas.

a. Fungsi Perencanaan / Planning

Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan

pembelajaran dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut. Fungsi perencanaan

dalam pengelolaan laboratorium IPA sangat berperanan penting dalam

suatu fungsi manajemen. Jika suatu pekerjaan tanpa memiliki

23

Page 24: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

perencanaan yang baik, maka akan berakibat fatal di kemudian hari.

Dalam perencanaan, dapat juga dibahas tentang karakteristik alat dan

bahan, karakteristik siswa, tata guna, sistem pengelolaannya, dan lain

sebagainya. Analisis fungsi perencanaan pengelolaan laboratorium

IPA perlu dilakukan, antara lain : menentukan alat dan bahan yang

tepat untuk digunakan dalam pembelajaran IPA, dan persyaratan

lainnya yang harus dipenuhi dalam pengelolaan laboratorium IPA.

Dari hasil perencanaan ini akan diperoleh pengelolaan laboratorium

IPA yang dapat membantu proses pembelajaran IPA sehingga dapat

meningkat hasil belajar siswa.

b. Fungsi Pengorganisasian / Organizing

Fungsi pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan

pada sumber daya manusia dan sumber daya fisik lain yang dimiliki

organisasi untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta

menggapai tujuan organisasi. Fungsi pengorganisasian ini perlu

dilakukan untuk menentukan sumber daya manusia yang akan

mengelola laboratorium IPA tersebut, karena melalui seleksi sumber

daya manusia yang baik maka akan diperoleh pegawai yang baik pula

dalam pengelolaan laboratorium IPA, agar tidak terindikasi hal-hal

yang akan merusak tatanan pembelajaran di kelas.

c. Fungsi Pelaksanaan / Actuating

24

Page 25: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Fungsi pelaksanaan adalah suatu fungsi pengelolaan

laboratorium IPA guna meningkatkan hasil belajar siswa secara efektif

dan efisien, dan lain sebagainya. Dalam fungsi pelaksanaan ini akan

dilakukan kegiatan pengorganisasi laboratorium, inventarisasi alat dan

fasilitas laboratorium, administrasi penggunaan laboratorium,

administrasi peminjaman alat-alat laboratorium, administrasi

pemeliharaan alat-alat laboratorium, dan keselamatan kerja di

laboratorium. Melalui fungsi ini diharapkan adanya suatu pengelolaan

laboratorium IPA yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

d. Fungsi Pengawasan / Controlling

Fungsi pengawasan adalah suatu aktivitas menilai kinerja

berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat

perubahan atau perbaikan jika diperlukan. Setelah memiliki

perencanaan yang baik, pengorganisasian yang mantap, serta

pelaksanaan yang baik, maka dibutuhkan suatu kontrol terhadap

kinerja sumber daya manusia maupun sumber daya fisik, agar semua

yang telah dilakukan di atas dapat tetap terpantau, dan tercipta suatu

iklim belajar yang kondusif sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai.

5. Pengertian Analisis

Menurut Prastowo (2002:52), kata Analisis diartikan sebagai

penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu

25

Page 26: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang

tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

Sedangkan menurut Syahrul (2000:48) yang dimaksud analisis

adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari bagian terkait yang

memungkinkan adanya perbedaan yang muncul.

Menurut Salim (2002) menjabarkan pengertian analisis sebagai

berikut: Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan,

karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal usul,

sebab, penyebab sebenarnya, dan sebagainya), selain itu analisis juga

merupakan penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian, penelaahan

bagian-bagian tersebut dan hubungan antar bagian untuk mendapatkan

pengertian yang tepat dengan pemahaman secara keseluruhan.

Sedangkan menurut Retnoningsih (2005) Analisis adalah

penjabaran (pembentangan) sesuatu hal, dan sebagainya setelah ditelaah

secara seksama, dan merupakan proses pemecahan masalah yang dimulai

dengan hipotesis (dugaan, dan sebagainya) sampai terbukti kebenarannya

melalui beberapa kepastian (pengamatan, percobaan, dan sebagainya).

Selain itu menurut Retnoningsih, analisis juga merupakan proses

pemecahan masalah (melalui akal) ke dalam bagian-bagiannya

berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai pengertian tentang

prinsip-prinsip dasarnya.

B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

26

Page 27: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang penulis

lakukan adalah penelitian dari Nur Raina Novianti (2011) dengan judul :

Pengelolaan Laboratorium IPA Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran di

SMP Negeri dan Swasta Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat.

Masalah yang menjadi kajian dari penelitian ini adalah efektivitas

proses pembelajaran IPA. Inti kajiannya difokuskan pada faktor-faktor yang

mempengaruhi efektivitas proses pembelajaran, meliputi faktor internal dan

eksternal. Faktor internal yang diletili dalam penelitian ini adalah motivasi

belajar siswa dan faktor ekternal yang diteliti adalah pengelolaan laboratorium

IPA.

Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui gambaran mengenai

pengelolaan laboratorium IPA SMP di Kabupaten Kuningan; 2) Mengetahui

gambaran motivasi belajar siswa SMP di Kabupaten Kuningan; 3) Mengetahui

gambaran efektivitas proses pembelajaran IPA SMP di Kabupaten Kuningan;

4) Menganalisis kontribusi pengelolaan laboratotium IPA terhadap efektivitas

proses pembelajaran; 5) Menganalisis kontribusi motivasi belajar siswa

terhadap efektivitas proses pembelajaran; 6) Menganalisis kontribusi

pengelolaan laboratorium IPA dan motivasi belajar siswa secara bersama-

sama terhadap efektivitas proses pembelajaran IPA SMP di Kabupaten

Kuningan.

Metode penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan

kuantitatif terhadap 34 SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Kuningan

dengan jumlah sampel 100 siswa.

27

Page 28: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Instrumen berupa angket dengan skala Likert.Teknik analisis korelasi

yang digunakan adalah Korelasi Personal Product Moment.

Hasil Penelitian di SMP Negeri dan Swasta Kabupaten Kuningan

menunjukkan bahwa: 1) Pengelolaan laboratorium IPA berkriteria baik; 2)

Motivasi belajar siswa berkriteria sangat baik; 3) Efektivitas proses

pembelajaran IPA berkriteria sangat baik; 4) Kontribusi pengelolaan

laboratorium IPA terhadap efektivitas proses pembelajaran menunjukkan

tingkat kontribusi yang rendah; 5) Kontribusi motivasi belajar siswa terhadap

efektivitas proses pembelajaran menunjukkan tingkat kontribusi yang kuat; 6)

Kontribusi pengelolaan laboratorium IPA dan motivasi belajar siswa terhadap

efektivitas proses pembelajaran menunjukkan tingkat kontribusi yang cukup

kuat.

28

Page 29: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Perspektif Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan didukung

data kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk memperoleh

gambaran secara mendalam dan menyeluruh mengenai pengelolaan

laboratorium.

Metode kualitatif dikembangkan untuk mengkaji kehidupan manusia

dalam kasus kasus terbatas kasuistik sifatnya namun mendalam (in depth) dan

total atau menyeluruh (holistik), dalam arti tidak mengenal pemilihan

pemilihan gejala secara konseptional kedalam aspek aspek yang eksklusif yang

kita kenal dengan variabel” (Sudjana, 1989:65)

B. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah pengkajian masalah pengelolaan

laboratorium SMA Negeri di Kecamatan Plaju Kota Palembang.

C. Variabel Penelitian

1. Klasifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah yang menjadi objek

pengamatan penelitian atau merupakan faktor-faktor yang berperan dalam

29

29

Page 30: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

peristiwa atau gejala yang diteliti, dalam hal ini adalah pengelolaan

laboratorium.

Berdasarkan teori-teori yang membahas masalah tersebut maka

dalam penelitian ini penulis menetapkan satu variable dalam penelitian ini

sebagai variabel mandiri yaitu : Analisis Pengelolaan Laboratorium SMA

Negeri di Kecamatan Plaju Kota Palembang.

2. Definisi Konseptual

Definisi konsep dalam penelitian ini meliputi :

a. Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari bagian

terkait yang memungkinkan adanya perbedaan yang muncul.

b. Pengelolaan adalah sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang

dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian

kegiatan yang terencana dan terstruktur dalam mencapai tujuan

tertentu.

c. Laboratorium adalah tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan di

bidang IPA, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan

sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan

dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai

3. Definisi Operasional

30

Page 31: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Dalam penelitian ini yang menjadi indikator pengukurannya adalah

pengelolaan laboratorium, yang mengadopsi fungsi-fungsi manajemen dari

Teori Handoko (2005), meliputi :

1) Perencanaan (Planning), meliputi:

a) Program Kerja

b) Anggaran

2) Pengorganisasian (Organizing)

a) Sumber Daya Manusia Pelaksana

b) Struktur Organisasi

3) Pelaksanaan (Actuating)

a) Inventarisasi alat dan fasilitas laboratorium

b) Administrasi penggunaan laboratorium

c) Administrasi peminjaman alat-alat laboratorium

d) Administrasi pemeliharaan alat-alat laboratorium

e) Keselamatan kerja di laboratorium

3) Pengawasan (Controlling)

a) Internal

b) Eksternal

D. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah organisasi yaitu : SMA Negeri

4 Palembang.

31

Page 32: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

E. Informan

Informan adalah orang yang dinilai paling mengetahui tentang objek

permasalahan yang sedang diteliti yaitu : Pengawas Pembina Mata Pelajaran

Kimia, Biologi, dan Fisika, Kepala SMA Negeri 4 Palembang, Wakil Bidang

Sarana dan Prasarana, 1 orang Pengelola Laboratorium, 2 orang guru mata

pelajaran Kimia, 2 orang guru mata pelajaran Biologi, 2 orang guru mata

pelajaran Fisika dan 3 orang siswa SMA Negeri 4 Palembang.

F. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua

jenis data yaitu:

a. Data kuantitatif, adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif

yang diangkakan.

b. Data kualitatif, adalah data dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini menggunakan dua jenis, yaitu :

a. Data Primer

Data Primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

secara langsung di SMA Negeri 4 Palembang sebagai sumber data.

Sumber data primer dalam penelitian ini didapat dari sumber data

utama yaitu informan kunci (key informant), dokumentasi, hasil

wawancara dan observasi langsung ke SMA Negeri 4 Palembang.

32

Page 33: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain atau

data yang telah diolah pihak lain seperti buku, dokumen, peraturan,

jurnal dan literatur lainnya dan dianggap relevan dengan penelitian ini.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2007:253) pengumpulan data dapat

dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara.

Teknik pengumpulan data dari penelitian ini meliputi :

1. Observasi

Teknik observasi merupakan teknik ketika peneliti mengamati

fenomena yang terjadi di lapangan pada saat proses penelitian sedang

berjalan. Pengamatan dilakukan dengan cara mengkaitkan dua hal, yaitu :

Informasi (apa yang terjadi) dengan konteks (hal-hal yang berkaitan di

sekitarnya) sebagai proses pencarian makna.

Dalam kegiatan observasi ini dilakukan diskusi dengan guru-guru

mata pelajaran IPA perihal materi pelajaran yang akan dipraktikkan dalam

satu semester, sekaligus mengobservasi alat dan bahan yang ada dan yang

belum ada untuk keperluan praktikum guru mata pelajaran IPA tersebut.

2. Wawancara

Teknik wawancara merupakan usaha mengumpulkan data dan

informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan dan

33

Page 34: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

untuk dijawab secara lisan pula melalui tanya jawab yang terarah. Peneliti

berpedoman kepada pertanyaan-pertanyaan wawancara (interview guide)

yang telah disiapkan serta tidak menutup kemungkinan mengembangkan

pertanyaan-pertanyaan baru. Validitas penelitian terletak pada kedalaman

menggali informasi yang mencakup beberapa hal, yaitu: pertanyaan

deskriptif, pertanyaan komparatif, dan pertanyaan analisis.

Peneliti melakukan wawancara langsung dengan para informan

dan unit terkait yang mengetahui serta mengenal dengan baik mengenai

berbagai hal yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian

ini peneliti melakukan wawancara langsung dengan informan, karena data

diperoleh dengan mendengarkan jawaban informan atas pertanyaan dari

peneliti.

Dalam kegiatan wawancara ini akan digali dari guru-guru yang

pernah melaksanakan praktik di Laboratorium IPA, terutama masalah

pengelolaan laboratorium ini jika, serta kendala yang dihadapi guru saat

hendak melaksanakan praktikum di Laboratorium IPA ini.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kegiatan penelitian dengan cara studi

kepustakaan, meneliti berbagai dokumen, catatan-catatan, arsip-arsip, serta

laporan penelitian yang sudah ada sehingga dapat menunjang pelaksanaan

penelitian ini dari sumber-sumber resmi yang dapat dipertanggung-

jawabkan serta berkaitan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

34

Page 35: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Selain dari itu, dokumen yang terkait dengan penelitian ini antara lain

adalah: Daftar inventarisasi alat dan fasilitas laboratorium, Buku

administrasi penggunaan laboratorium, Buku administrasi peminjaman

alat-alat laboratorium, dan Buku administrasi pemeliharaan alat-alat

laboratorium

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode

analisis kualitatif yaitu analisis terhadap data yang terkumpul baik berbentuk

kata-kata, gambar (bukan angka-angka, kalaupun angka sifatnya sebagai

penunjang). Data yang diperoleh meliputi transkrip interviu, catatan lapangan,

foto, dokumen pribadi dan lain-lain dengan tujuan untuk melakukan

interpretasi. Model analisis data dalam penelitian ini adalah analisis model

interaktif yang dikembangkan oleh Milles dan Huberman (2002:15).

Teknik analisis data model interaktif berlangsung dalam tiga tahap

berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data dimaksudkan untuk menyusun data hasil wawancara

ke dalam bentuk uraian secara lengkap dan rinci. Kemudian kepadanya

dilakukan reduksi atau pemilihan data yang berkaitan dengan pokok

penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan data pokok atau penting

yang hanya berkaitan dengan permasalahan penelitian

35

Page 36: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama penelitian

berlangsung sehingga dapat disusun hasil wawancara (hasil peneltian)

secara lengkap.

2. Penyajian Data

Penyajian data (display data) dibuat guna memudahkan peneliti

dalam melihat keseluruhan data hasil wawancara atau melihat bagian

khusus dari hasil wawancara.

Dalam penelitian ini, penyajian data disusun dalam bentuk teks

naratif (kumpulan kalimat) yang dirancang guna menggabungkan

informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang mudah dibaca atau

diinterpretasikan. Dengan cara ini penelitian dapat melihat apa yang

sedang terjadi dan dapat menarik kesimpulan secara tepat.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan dilakukan secara terus menerus sepanjang proses

penelitian dan verifikasi dilakukan guna perbaikan dan pencocokan data

secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung.

Pada penelitian ini, kegiatan pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan suatu

siklus kegiatan yang interaktif dan komprehensif yang dilakukan secara

teliti dan rinci sehingga diperoleh hasil penelitian yang akurat.

I. Sistematika Laporan

36

Page 37: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas mengenai penulisan

laporan penelitian ini, maka dijabarkan sedemikian rupa dalam bentuk

sistematika pembahasan terdiri dari 6 (enam) bab, sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari : latar belakang masalah, iden-

tifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan

manfaat penelitian.

BAB II : Tinjauan pustaka, yang berisi landasan teori yang digunakan da-

lam pembahasan penelitian ini.

BAB III : Metodologi penelitian, yang berisi perspektif pendekatan pene-

litian, ruang lingkup penelitian, variabel penelitian, unit analisis,

informan, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,

teknik analisis data, dan rencana sistematika laporan.

BAB IV : Deskripsi wilayah penelitian, yaitu gambaran umum dari lokasi

penelitian.

BAB V : Hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, merupakan inti

dari penulisan laporan penelitian ini.

BAB VI : Kesimpulan dan saran, yang merupakan bagian akhir dari penu-

lisan laporan ini.

37

Page 38: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Setia.

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Budiarjo, 2002. Kebijakan Pemerintah Sektor Publik. Yogyakarta : Andi Offset

Djamarah dan Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Erwanti, 2010. Pengelolaan Laboratorium IPA. Surabaya : Usaha Nasional

Hoogerwerf, 1993. Analisis Pengelolaan Berbagai Kebijakan Pemerintah. Surabaya : Usaha Nasional. (Diterjemahkan oleh A. Khozin Afandi)

Hamalik, Oemar, 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Handoko, Hani T. 2005. Manajemen. Bandung : Remadja Rosda

Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Harsoyo, 1997. Pengantar Ilmu Administrasi Publik. Surabaya : Usaha Nasional

Islamy, 1997. Kebijakan Publik. Jakarta : Pustaka Ilmu

Isworo, 1996. Analisis Kebijakan Publik. Bandung : Remadja Rosda Karya

Kencana, Inu. 2005. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Jakarta : Dian Pustaka

Milles and Huberman, 2002. Model Analisis Interaktif. Surabaya : Usaha Nasional. (Diterjemahkan oleh A. Khozin Afandi)

Narbuko, Cholik. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, 1997. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Novianti, Nur Raina, 2011. Pengelolaan Laboratorium IPA Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran di SMP Negeri dan Swasta Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Jurnal Pendidikan – UPI Bandung

38

Page 39: Analisis Pengelolaan Lab SMAN Di Kec Plaju Plg_haryati

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan

Prastowo, 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Retnoningsih, 2005. Analisis Kebijakan Publik. Jakarta : Gramedia Indonesia

Syahrul, 2000. Kenapa Guru Harus Kreatif. Bandung: Mizan

Sadiman, 2004. Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali Pers

Santoso, 2008. Tinjauan Kritis Terhadap Kebijakan Pemerintah. Jurnal Administrasi Publik. FIA Universitas Brawijaya Malang, Edisi VII, Volume 3, Nomor 9.

Salim, 2002. Pengelolaan Pembelajaran IPA. Bandung : Remadja Rosda Karya

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sutrisno, 2010. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : Andi Offset

Syahrul, 2000. Etika dan Perilaku Organisasi. Bandung : Alfabeta

Thoha, Miftah, 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Grafindo

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Wardoyo, 2008. Manajemen Pendidikan. Semarang: Rasail

39