laporan observasi an program kewiausahaan desa vokasi ternak itik
TRANSCRIPT
Laporan Observasi Pengembangan Program Kewiausahaan Desa Vokasi
di Desa Grujugan
Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas
Disusun gua memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Program PLS
Dosen Penganpu Entoh Tohani M.Pd dan Sumarno P.hd
Disusun Oleh
Norma Laili Ikhsan 0710224001
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011
Laporan Observasi Pengembangan Program Desa Vokasi
Melalui Kursus Kewirausahaan Ternak Itik Desa di Desa Grujugan
Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas
Pengertian Desa Vokasi
Pengertian Vokasi : Vokasi adalah penguasaan keahlian terapan tertentu sehingga
seseorang mempunyai keahlian siap pakai atau bias mandiri dalam bekerja. Pengertian Desa
Vokasi : Desa Vokasi adalah kawasan pedesaan yang dijadikan sentra layanan kursus dan
atau pelatihan berbagai kecakapan vokasi untuk bekerja atau berwirausaha diintegrasikan
dengan pengelolaan unit-unit usaha dalam dimensi sosial-budaya dan lingkungan.
Konsep desa vokasi bertujuan memberdayakan masyarakat melalui pendidikan
nonformal. Pemberdayaan itu meliputi bidang ekonomi, sosio kultural dan lingkungan.
Program tersebut selain memberikan kesempatan pendidikan yang sama bagi masyarakat
desa juga meningkatkan kecakapan hidup warga untuk menambah kesejahteraannya.
Desa Vokasi merupakan desa rintisan Pendidikan Non Formal yang berada di suatu
desa yang akan membelajarkan warga belajar/ masyarakat di desa itu sendiri, oleh desa itu
sendiri dengan kemampuan/ potensi desa itu sendiri dengan bermitra dengan pihak lain untuk
memajukan desa dan masyarakat desa tersebut.
I. RUANG LINGKUP PROGRAM
A. Identitas Program
Nama Program : Pogam Kewirausahaan Desa Vokasi
Alamat Lembaga : Jl.Raya Grujugan-Mujur, Desa Grujugan, Kecamatan
Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
Tahun Mulai Program : 2010
B. Rencana Induk Pengembangan Program Kewirausahaan Beternak Itik
a. Cakupan Program
Cakupan porgram kewirausahaan desa vokasi mncakup 4 aspek pengembangan yaitu.
a. pengembangan aspek ekonomi;
b. pengembangan aspek sosial;
c. pengembangan aspek budaya dan
d. pengembangan aspek lingkungan. yang dilakukan secara simultan, seimbang
dan berkelnjutan.
b. Visi Misi Program Kewirausahaan Desa Vokasi
Membedayakan masyarakat desa grujugan melaui kursus kewirausahaan untuk
menjadikan masyarakat desa menjadi mandiri.
c. Tujuan Program
Tujuan dilaksanakannya program kewirausahaan desa vokasi melalui kursus
kewirausahaan ternak itik adalah membantu warga masyarakat dikawasan desa vokasi
agar:
a. memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan produktif yang dapat
didayagunakan untuk mengelola potensi sumberdaya lokal, sehingga memiliki
nilai manfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat.
b. memiliki sikap dan perilaku kewirausahaan yang selaras dengan nilai-nilai atau
aturan yang berlaku di daerah, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai
luhur budaya daerah dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
c. menghasilkan dan dapat memasarkan produk/jasa atau karya lain yang memiliki
nilai ekonomi tinggi, bersifat unik dan memiliki keunggulan komparatif maupun
kompetetif dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal.
d. berpartisipasi secara aktif dan positif dalam pembangunan masyarakat, desa dan
daerah.
d. Tujuan Jangka Panjang
a. Membuat desa vokasi di desa grujugan menjadi program yang bermutu,
berkualitas, dan bisa menciptakan SDM yang ahli bewirausaha sesuai dengan
bidan-bidang yang diajarkan
b. Membantu masyarakat kurang mampu yang ingin memiliki keterampilan tertentu
dengan bekerjasama pemerintah atau lembaga lain melalui program kursus
kewiausahaan desa vokasi
c. Membuat terobosan-terobosan baru dalam rangka pemberdayaan masyarakat
untuk memajukan Desa Grujugan melalui program desa vokasi
II. KAJIAN LINGKUNGAN
1. Lingkungan Inernal
a. Program Pembelajaran
1. Jenis Kursus Kewirausahaan Desa Vokasi
Kursus yang diselenggarakan oleh program desa vokasi adalah kursus
Kewirausahaan Ternak Itik
2. Sasaran Program (Peserta Didik) :
Sasaran program yaitu peserta didik yang berasal dari keluarga tiak mampu
dengan criteria:
Usia 18-45 Tahun
Belum memiliki ketrampilan/kecakapan untuk bekerja maupu berusaha sendiri
Pendidikan minimal SD atau sederajat
Memiliki minat dan kemauan serta semangat untuk bekerja keras
1. Tekik Rekrutmen
a. Sosialisasi program dilaksanakan bersama UPK Kemranjen, Aparat
pemerintah kecamatan Kemranjen, PKBM Utomo, SKB Kalibagor dan SMK
Ma’arif BU 1 Kemranjen, Aparat pemerintah desa, rapat desa dan sebagaibya
b. Selebaran
c. Wawancara langsung kepada peserta dididk
3. Jumlah Peserta Didik
Jumlah peserta didik 20 orang yang terdiri dari 13 orang lulusan SD, 4 orang
lulusan SMP, dan 3 orang lulusan SMA
4. Waktu Pelaksanaan Kursus Kursus Kewirausahaan Ternak Itik
Pelatihan dilakukan dari bulan November 2010- Mei 2011
Dilkukan setiap hari Senin, Rabu, Kamis pukul 13.30 – 17.00 WIB
Di Pendopo Balai Desa Grujugan
b. Narasumber / Pendidik / Intrukstur
Kompetensi Tenaga Pendidik
- Pendidikan minimal SLTA
- Diutamakan memiliki sertifikasi kompetensi /keahlian yang relevan.
- Diutamakan memiliki akses usaha.
- Berpengalaman sebagai instruktur
- Afektif yaitu tumuh dari meningkatka minat dan kemauan sebagai pengaruh
pembelajara yang tumbuh dalam diri peserta didik serta akan
memperkuatmotivasi.
Jumlah Tenaga Pendidik
Gugus Mata Pelajaran Umum 1 orang
Gugus Mata Pelajaran Penunjang 1 orang
Gugus Mata Pelajaran Ketrampilan 1 orang
_____________________________
Jumlah 3 orang
Nama Pendidik
Gugus Mata Pelajaran Umum : Siti Sahidah S.Pd
Gugus Mata Pelajaran Penunjang : Sutarsih S.E
Gugus Mata Pelajaran Ketrampilan : Kirmanto
c. Materi Pembelajaran Pendidikan Kewirausaaan
Materi pemelajara yag diberikan dalam program Pendidikan Kewirausahaan mecakup
substabsi, ketrampila personal, kecakapan akademik dan kecakapann ketrampilan.
Materi Pembelajaran dikelompokan dalam gugus mata pelajaran:
1. Umum
Gugus mata pelajaran umum mecakup substansi ketrampilan personal yang
tersirat dalam materi:
- Kebijakan Dinas Pendidikan
- Kebijakab PLS
- Membangu motivasi
- Komunikasi efektif
2. Penunjang
Gugus Mata Pelajaran mencakup substansi kecakapan personal social dan
akaemik yang tertuang dalam materi:
- Kewirausahaan
- Manajemen usaha dan pemasaran
- Prospek usaha ketrapilan Ternak Itik
3. Ketrampilan
Gugus Mata Pelajaran Kejuruan mecakup substansi kecakapan ketrampilan yag
tertuang dalam teori dan praktek
- Jenis ketampilan Ternak Itik meliputi:
- Mengenal cari-ciri telur itik kualitas baik
- Mengenal cirri-ciri itik sehat dari berbagai umur
- Mengenal pecan yang baik untuk itik
- Mengenal fase pertumbuhan pada terbak itik
- Mengenal lingkungan yang sesuai dan sehat bagi ternak itik
d. Sarana Prasarana
Sarana prasarana pelaksanaan program kerja desa vokasi adalah sebagai berikut:
a. Sarana kerja tim manajemen desa vokasi
1) Rumah/gedung untuk sekretriat
2). Meja Belajar
3). Komputer dan perangkatnya
4). Sarana komunikasi
5). Sarana penerangan.
4). Kamera
5). ATK penyelenggaraan
b. Sarana pem belajaran kursus kewirausahaan desa vokasi ternak itik
Ruang belajar
Bahan dan alat praktek untuk kursus kewirausahaan
Kurikulum dan modul, buku penunjang
Media dan alat peraga
Kandang Itik
Papan Tulis
Papan pelayanan informasi
ATK pembelajaran
e. Pendanaan
Pendanaan desa vokasi dipeoleh dari dana bantuan APBD dan APBN dan
Swadaya masyarakat:
Degan Rincian Biaya Kursus Kewirausahaan Ternak Itik sebagai berikut:
No Kegiatan Volume Satuan Biaya
Satuan
Biaya Jumlah
1 Biaya Persiapan 3.000.000
Konsumsi rapat-rapat 300 Orang 4.500 1.350.000
ATK 1.500.000
Papa Nama 1 Unit 150.000 150.000
2 Biaya
Penyelenggaraan
12.000.000
Transpot
Penyelenggara
3 Orang 1.500.00 4.500.000
Transpot Pembicara 3 Buah 600.000 1.800.000
Penyedia bahan
belajar
20 Paket 270000 5.400.000
Pengadaan ATK
peserta didik
20 Orang 15.000 300000
3 Biaya manajemen
dan pasca pelatihan
15.000.000
Identifikasi peserta
didik
1 Keg 750.000 750.000
Administrasi dan
Evaluasi
1 Keg 750.000 750.000
Pendampingan Usaha 20 Orang 625.000 12.500.000
Pelaporan 2 Lap 500.000 1.000.000
Jumlah 30.000.000
f. Pengelolaan Desa Vokasi
Peyelegara Program
Peyelenggara program desa vokasi di grujugan adalah Unit Pendidikan
Kecamatan Kemranjen dan Pemerintah Desa Gujugan di bantu dengan mitra
kerja terkait.
Setruktur Organisasi Kursus Kewirausahaan Ternak Itik
Pelindung : Camat Kemranjen
Penasehat : Kepala UPK Kemranjen
Penanggung jawab : Kepala Desa Grujugan
Lembaga Pendamping Kegiatan : Karang Taruna di desa Grujugan
Ketua Peyelenggara : Imam Rubangi
Sekertaris : Suratman
Bendahaa : Widodo
g. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk megetahui keberhasilan secara menyeluruh dari
pelaksanaan program dari kehadiran,dan keberhasilan Peserta Didik dalam
menguasai materi. Evaluasi diberikan kepada peseta didik pada awal dan akhir
pembelajaran dalam bentuk pertanyaan untuk teori. Paktek dievaluasi
bersama dengan pelaksanaan praktek.
2. Lingkungan External
Lingkungan eksternal mempunyai baik unsur-unsur yang berpengaruh langsung
(lingkungan ekstern mikro) dan yang berpengaruh tidak langsung (lingkungan ekstern
makro). Lingkungan ekstren mikro terdiri dari para pesaing, penyedia, langganan,
lembaga-lembaga keuangan, pasar tenaga kerja dan perwakilan-pewakilan
pemerintah. Unsur-unsur lingkungan ekstern makro mencakup teknologi, ekonomi,
politik dan sosial yang mempengaruhi iklim dimana organisasi beroperasi dan
mempunyai potensi menjadi kekuatan-kekuatan sebagai lingkungan ekstern mikro.
Kajian Lingkunga External Makro
a. Keadaan Geografis
Kecamatan di kabupaten Banyumas, terletak ketinggian 9 m diatas permukaan
laut. Kecamatan Kemranjen merupakan daerah agraris dengan Luas wilayah
60.71 km² yang terbagi dalam 15 desa.
b. Kependudukan
Kebamatan Kemranjen berdasarkan Badan Statistik Penduduk 2010:
NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUANJUMLAH
PENDUDUK
1 Kemranjen 39,296 38,245 77,541
c. Mata Pencaharian Penduduk Desa Grujugan
Mata penbaharian penduduk Kemranjen rata-rata sebagai buruh baik petani,
buruh pabrik
d. Pendidikan
Sebagian besar lulusan SD
e. Pasar Tenaga Kerja
f. Perkembangan Teknologi
Dalam pelaksanaan program desa vokasi tingkat kemajuan teknologi memainkan
peranan berarti pada penentuan program pelatihan yang akan dilakukanp,
peralatan yang akan digunakan, dan bagaimana bermacam-macam kegiatan akan
dikelola.
Kajian Lingkunga External Mikro
a. Mitra Kerja
Agar desa vokasi menjadi sebuah gerakan masyarakat ditingkat desa, maka perlu
dibangun jejaring dan akses yang kuat dengan berbagai pihak yang menjadi mitra
kerja. Kemitraan diartikan pihak-pihak yang bermitra memiliki kontribusi, peran
dan tanggungjawab masing-masing sesuai kapasitas, kewenangannya dalam
penyelenggaraan desa vokasi. Kemitraan disini tentu saja didasarkan pada
kesamaan visi, misi dan tujuan yakni pemberdayaan masyarakat. Adapun pihak-
pihak yang bermitra dalam pelaksanaan progamadalah sebagai berikut:
P2 PNFI/BPPNFI/ BPKB
Karang Taruna
PKK Desa Grujugan
Kecamatan Kemranjen
Tim Akademisi
Dinas pendidikan Propinsi Jawa taengah, Kab Bayumas dan kecamatan
Kemanjen
SKB Kalibagor
PKBN Utomo
Lembaga pendidikan ( SMK Ma’arif Siau)
b . Lingkungan Organisasi Lain yang sejenis / Pesaing
Pesaing merupakan organisasi lain yang menjalankan program yang sama
dengan organisasi yang kita jalankan. Karena pogam yang dijalankan sama, maka
pesaing merupakan tantangan (sekaligus ancaman) yang dihadapi organisasi dalam
meraih pelanggan
c. Lembaga Pengatur dan Pemerintah, alat-alat kewenangan yang berfungsi engawasi,
membuat aturan (hukum), dan memiliki kekuatan hukum yang dapat
III. ALISIS DATA
1. Kelemahan dan Kekuatan
Lingkungan Internal
Aspek Kekuatan Kelemahan
Warga Belajar a.Memiliki minat dan
motifasi yang tinggi
dalam mengikuti
pembelajaran program-
program kewirausahaan
desa vokasi beternak
itik
a. Sulitnya pendataan
ulang peserta didik
yang telah bekerja
Tutor a.Tingkat Pendidikan
Tutor Memadai dan
a. Masih terbatasnya
SDM yang ada
Memiliki SDM yang
berkualitas dan
mempuyai ketrampilan
Materi pembelajaran a.Disesuaikan sesuai
kebutuhan kerja masa
kini
b. Kurikulum
diperbaharui setiap
tahun
Tebatasnya buku
penujang
Materi Pembelajaran a. Materi Pembelajaran yang
diajarkan mas
Tempat pembelajaran a.Strategis, terletak Balai
Desa Grujugan
b. Mudah dujangkau
masyarakat
a. Tempat Pembelajaran
untuk praktek kurang
luas
Pendanaan Adanya dana bantuan
dari APBN dan APBD
membantu
penyelenggaraan
program
b.
Setr c. c.
2. Peluang dan Tantangan
Lingkungan External
Aspek Peluang Tantangan/Ancaman
Mitra Banyaknya lembaga yang
bekerjasama dalam
program desa vokasi di
Karena banyaknya mitra
yang berperan,
keefektifan kineja mitra
desa grujugan
mempermudah
pelaksanaa program
yang membatu
mempengaruhi
penyelenggaaan progam
Teknologi Kecanggihan teknologi
seperti Internet
mempermudah warga
belajar mengakses data
yang berhubungan degan
ternak itik
Latar belakang
pendidikan peserta didik
yang rendah meyulitkan
peserta didik megakses
internet untuk mencari
data
Pesaing / Organisasi lain
dengan program sejenis
Bayaknya pesaing yang
melakukan program
sejenis menjadikan
motivasi untuk
meningkatkan kualitas
program
Banyaknya pesaing kalo
tidak di menjaga mutu
peyelenggaraan program
aka membuat pihak lain
Pasar tenaga kerja Lapangan Kerja masih
terbuka untuk
berwirausaha ternak itik
Mata pencaharian Mata pencaharian
penduduk
Ekonomi Masyarakat Ekonomi Tingkat Ekonomi
masyarakat masih rendah
SETRATEGI PENGEMBANGAN
a. Setrategi Pembelajaran
1. Proses Pembelajaran
- Dilaksanakan secara kelompok
- Pendekatan yag dilakuka adalah pendekatan adragogi
- Rasio Peembelajaran teori dan praktek adalah 12 : 24 atau 33% teori dan 67%
praktek
- Pembelajaran dilakukan di lingkungan kerja
2. Proses Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada awal dan akhir pembelajaran dalam bentuk pertanyaan
untuk teori. Praktek evaluasi bersamaan dengan pelaksanaan praktek. Penentuan
keberhasilan dilakukann pada akhir pembelajaran, dengan memberikan sertifikat
pelatihan.
3. Out Put
Peserta didik pada akhir pelaksanaan program kursus menunjukan perubahan/
perkembangan/ peningkatan dalam bidang:
- Kognitif yaitu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu
- Psikomotorik yaitu peruahan dari tidak bisa melakukan menjadi bisa
4. Out Come
Peserta didik memiliki kompetensi dalam bidang beternak itik yang dapat
digunakan untuk bekerja / berusaha sebagai sumber penghasilan
IV. PENGEMBANGAN PROGRAM KEWIRAUSAHAAN DESA VOKASI
TERNAK ITIK
Pengembangan program desa vokasi dilakukan dengan cara :
A. Pelaksanaan Evaluasi
Untuk mengembangkan program desa vokasi yang sudah berjalan dilakukan
evaluasi tarhadap program desa vokasi yang telah berjalan. Evaluasi dilakukan untuk
memperbaiki pelaksanaan program dengan mencari kelemahan dan hambatan dari
program yang sudah berjalancan. Dari Evaluasi kemudian dibuat sebuah setrategi
untuk melakukan rencana pengembangan. Dan dari evaluasi program desa vokasi di
atas dapat terlihat bahwa program desa vokasi di desa Grujugan belum bertumpu pada
program pelatihan yang bisa membetuk desa dan masyarakatnya benar-benar
berkembang.
PENGEMBANGAN PROGRAM DESA VOKASI
Evaluasi Prorgam Sebelumnyaa
Merancang Setrategi
Pengembangan
Rencana Tindak Lanjutut
B. Membuat Setrategi Pengembagan
1. Setrategi Peningkatan Mutu Pembelajaran
Peningkatan Mutu Pembelajaran harus ditempatkan sebagai sasaran utama dari
semua program pengembangan dan investasi yang dilakukan oleh sekolah.
Pencapaian fokus pengembangan ini tidak dapat dilakukan berdiri sendiri atau
dengan upaya-upaya yang bersifat parsial. Oleh karena itu tercapainya mutu
pembelajaran harus dilihat sebagai hasil akhir dari upaya peningkatan mutu
banyak faktor seperti misalnya :
Unsur input :a) peningkatan mutu pendidik (guru dan ahli dari industri)
b) peningkatan akses dan mutu siswa baru
c) peningkatan mutu tenaga kependidikan terutama yang berhubungan langsung dengan kegiatan akademik (teknisi, laboran)
Unsur proses :d) peningkatan mutu sarana pembelajaran baik yang bersifat hardware
(peralatan praktikum, alat pembelajaran, ruang kelas, laboratorium, studio dll) maupun yang bersifat software (kurikulum, silabus, bahan ajar, panduan praktikum, dll)
e) peningkatan mutu layanan akademik (layanan administrasi, data dan informasi akademik, dll)
f) peningkatan mutu bahan ajar dan praktikum
g) peningkatan mutu kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan pengguna lulusan atau perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
h) peningkatan mutu kegiatan peserta didik dalam bidang inovasi dan kreativitas
i) peningkatan mutu kegiatan usaha mandiri
Unsur Output :j) peningkatan kerjasama industri untuk perluasan peluang kerja
k) peningkatan mutu pelatihan kewirausahaan
l) peningkatan pelatihan etika industri
2. Membuat perumusan setrategi pengembanganProgram Ter
Dari program evaluasi program desa bokasi kursus kewirausahaan ternak itik yang
telah dilaksanakan di desa grujugan kita bisa membuat setategi pengembangan.
Setategi pengembangan bisa dilakukan melalui pengembangan aspek-aspek
pendukung pogram kewirausahaan desa vokasi yaitu:
Aspek Infrastruktur Pendukung melalui :
- Pengembangan Sarana dan Prasarana
- Pengembagan modal dengan mencari Sponsor lebih banyak
Aspek kelembagaan, strategi pada kelembagaan meliputi pengembangan dan
penguatan kelembagaan pada pengelola program desa vokasi dan
pengembangan dan penguatan kelembagaan komunitas mitra kerja yang
membantu penyeleggaraa program .
Aspek Pemberdayaan Masyarakat yang dikembangkan yaitu melalui
pengembangan potensi desa
C. Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut
Setelah menyusun rencana pengembangan maka pelu dilakukan rencana tindak
lanjut, rencaa tindak lanjut dapat dilakukakan dengan:
1. Pendampingan Peserta Didik Untuk Bekerja Dan Beusaha Secara Mandiri
Untuk lebih mkegiatan serta sejalan dengan tujuan program, maka dukungan
modal usaha bagi peseta didik yang selesai mengikuti pogram pendidikan
kewirausahaan Desa Vokasi Gujugan sangat pelu dilakukan. Hal ini ditunjukan agar
meeka measakan manfaat nyata dari keikutsertaannya dalamprogram ini. Teknis
pemberian modal usaha secara berkelompok, dengan pendampingan intensif dari
pihak terkait, dalam hal ini pihak Kecamatan, UPK, Pemerintah Desa, SMK dan
PKBM yang bekerja secara sinergis.
2. Pembinaa Peserta Didik Untuk Usaha Mandiri
Dalam menjalankan usaha mandiri, peserta didik masih sangat membutuhkan
pendampingan khususnya menyangkut teknis dan kegiatan produksi dan manajemen
usaha. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan usaha mandiri, peserta didik diharapkan apat
membentuk kelompokdan diupayakan memperoleh dana melelui pola bapak angkat,
baik itu dari pinjaman koperasi maupun lembaga keuangan yang relevan, sehingga
dapat meringankan dan memperlancar usaha yang dijalankan