laporan menteri sosial ri pada sidang kabinet paripurna

19
LAPORAN MENTERI SOSIAL RI LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA SIDANG KABINET PARIPURNA TANGGAL 14 MEI 2007 TANGGAL 14 MEI 2007

Upload: otylia

Post on 31-Jan-2016

58 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA SIDANG KABINET PARIPURNA. TANGGAL 14 MEI 2007. HARAPAN DAN TANTANGAN. HARAPAN. Akses masyarakat miskin, kelompok rentan dan penyandang masalah sosial terhadap pelayanan sosial dasar semakin meningkat - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

LAPORAN MENTERI SOSIAL RILAPORAN MENTERI SOSIAL RIPADA PADA

SIDANG KABINET PARIPURNASIDANG KABINET PARIPURNA

TANGGAL 14 MEI 2007TANGGAL 14 MEI 2007

Page 2: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

HARAPAN DAN TANTANGANHARAPAN DAN TANTANGAN

Akses masyarakat miskin, kelompok rentan dan penyandang masalah sosial terhadap pelayanan sosial dasar semakin meningkat

PMKS dapat memenuhi kebutuhan dasar, mendayagunakan potensi diri, melaksanakan peran sosial dan berpartisipasi dalam pembangunan

Intinya : meningkatnya kualitas hidup dan kesejahteraan sosial, serta keluar dari perangkap kemiskinan

HARAPAN

Page 3: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

HARAPAN DAN TANTANGANHARAPAN DAN TANTANGAN

Masalah kemiskinan masih besar dan kompleks

Penanganan PMKS yang termasuk paling miskin plus disfungsi sosial (terlantar, cacat, terpencil, korban bencana, dll) tidak bisa “hit and run” (perlu waktu dan terpadu)

Keterbatasan pilihan dan “resources” pada pemerintah, akibatnya banyak PMKS yang belum tertangani

Namun, Depsos harus menghasilkan kemajuan & karya nyata dalam menangani masalah kemiskinan, memberi perlindungan sosial bagi kelompok rentan dan menangani PMKS lainnya.

TANTANGAN PEMERINTAH

Page 4: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

Kemampuan Pemerintah dan Masyarakat dalam penanganan PMKS Tahun 2002-2006(dalam panti dan luar panti sosial)

PMKS Populasi Penerima Layanan

Prosentase(%)

Fakir Miskin 14,8 Juta 843.000 5 %

Paca 1,48 Juta 332.644 22 %

Anak terlantar

2,18 Juta 398.800 18 %

Lansia terlantar

2,43 Juta 70.397 2 %

Tuna Sosial 306.499 40.700 13 %

Page 5: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

RKP TAHUN 2008RKP TAHUN 2008TEMA:

PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI UNTUK MENGURANGI KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN

PRIORITAS:1. PENINGKATAN INVESTASI, EKSPOR DAN KESEMPATAN KERJA

2. REVITALISASI PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN, DAN PEMBANGUNAN PERDESAAN

3. PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PENINGKATAN PENGELOLAAN ENERGI

4. PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PENDIDIKAN DAN KESEHATAN

5. PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN

6. PEMBERANTASAN KORUPSI DAN PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

7. PENGUATAN KEMAMPUAN PERTAHANAN DAN PEMANTAPAN KEAMANAN DALAM NEGERI

8. PENANGANAN BENCANA, PENGURANGAN RISIKO BENCANA, DAN PENINGKATAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Page 6: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

1. Peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan;- Pelayanan (dan rehabilitasi) sosial dasar bagi

anak, cacat, lansia, dan PMKS lainnya - Pemberdayaan FM, KAT dan PMKS- BTB bersyarat (PKH)

2. Penanganan bencana untuk mengurangi resiko bencana, dan peningkatan pemberantasan penyakit menular.- Penyelamatan korban bencana alam

PRIORITAS NASIONAL 2008YANG TERKAIT DENGAN DEPSOS

Page 7: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

Arah Kebijakan dan ProgramBantuan dan Jaminan Sosial

Menjamin ketersediaan bantuan dasar bagi korban bencana alam, bencana sosial dan PMKS lainnya.

Mengembangkan kelembagaan jaminan sosial, termasuk Askesos dan sinergi dengan program sejenis

Memberikan perlindungan sosial bagi rumah tangga miskin melalui bantuan tunai bersyarat dalam Program Keluarga Harapan.

Mengembangkan sistem perlindungan sosial berbasis masyarakat melalui Bantuan Kesejahteraan Sosial Permanen

Meningkatkan kepedulian sosial dunia usaha dan masyarakat melalui penyelenggaraan UGB dan PUB maupun SMS donasi nasional.

Page 8: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

Arah Kebijakan dan Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

Meningkatkan aksesibilitas PMKS dan kelompok rentan lainnya yang mendapatkan bantuan sosial, pelayanan rehabilitasi sosial dan jaminan sosial serta pelayanan sosial dasar lainnya;

Meningkatkan sarana prasarana panti eks Departemen Sosial dan panti sosial milik masyarakat.

Meningkatkan kualitas pelayanan sosial anak, lansia, paca dan tuna sosial

Memperluas jangkauan pelayanan bagi PMKS melalui UPSK dan optimalisasi fungsi UPT melalui layanan multifungsi.

Meningkatkan pelayanan rehabilitasi sosial bagi anak yang bekerja (working children) agar kembali kepada orang tua, memperoleh pendidikan dan meningkatnya gizi melalui Rumah Perlindungan Sosial Anak/ Social Development Centre for Children dalam kerangka Program Keluarga Harapan (PKH).

Page 9: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

Arah Kebijakan dan ProgramPemberdayaan Sosial

Meningkatkan peran TKSM/relawan sosial, karang taruna dan organisasi sosial masyarakat dan dunia usaha dalam penanggulangan kemiskinan dan pelayanan kesejahteraan sosial;

Meningkatkan pemberdayaan bagi keluarga, fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya;

Mendorong dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan tanggung jawab sosial terhadap anak, lanjut usia dan kelompok rentan lainnya;

Meningkatkan pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan sosial dan kearifan lokal;

Page 10: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

Arah Kebijakan dan Program Penunjang

Meningkatkan keserasian kebijakan dan pelaksanaan agenda kesejahteraan rakyat

Menyusun kebijakan peningkatan kualitas manajemen pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS dan pembaruan legislasi bidang kesejahteraan sosial;

Meningkatkan kualitas hasil penelitian, pengkajian, dan penataan manajemen pelayanan kesejahteraan sosial;

Mengembangkan jaringan kerja nasional dan internasional dalam penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial;

Meningkatkan kualitas SDM bidang kesejahteraan sosial melalui pendidikan dan pelatihan pekerjaan sosial;

Meningkatkan kualitas penyebarluasan informasi pembangunan kesejahteraan sosial

Meningkatkan fungsi pengawasan dan akuntabilitas program

Page 11: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

ALOKASI PENDANAAN: MEMPERKUAT DESENTRALISASI

-

50,0

100,0

150,0

200,0

250,0

300,0

350,0

APBN 2007 Ranc Aw al APBN2008 (US$ 57/brl)

Rp

. T

riliu

n

Belanja K/L

Belanja Daerah

BELANJA APBN 2007 Ranc Awal APBN 2008 (US$ 57/brl)

Belanja K/L 258,0 286,9 Belanja Daerah 258,8 267,3

BELANJA K/L DAN BELANJA DAERAH (Rp. Triliun)

Page 12: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

Reguler 1427.3 1886.1 1919.8 2021.8 2255.6 3347.1 5235.7

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008*)

Perkembangan Anggaran Depsos 2002 s.d 2008

Page 13: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

Kegiatan Prioritas (SEB)Nama kegiatan Keluaran Alokasi

(juta)Satker

Penyempurnaan pelaksanaan bantuan tunai bagi RTSM yang memenuhi persyaratan

1,5 jt 2.350.000 Banjamsos & Unit terkait

Penyempurnaan pelaksanaan pemberian bantuan sosial

33 prov 646.000 Banjamsos

Pemberdayaan sosial keluarga FM, KAT, dan PMKS lainnya

33 prov 690.000 Dayasos

Peningkatan pelayanan sosial dasar bagi PMKS (anak, lansia, paca)

33 prov 574.000 Yanrehsos

Pendataan pelaksanaan bantuan tunai bagi TRSM yang memenuhi persyaratan

1,5 jt 265.000 Badiklit dan BPS

Page 14: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

PAGU INDIKATIF DEPSOS 2008

1. Pagu Indikatif Departemen Sosial Tahun 2008 berdasarkan SEB No. 009/M.PPN/03 /2007 dan SE-226/MK.02/2007 tentang Pagu Indikatif dan RKP Tahun 2008 sebesar Rp. 5.235.668.300,- dengan rincian :

- Belanja mengikat : Rp 222.923.000.000,- - Belanja Tidak Mengikat : Rp. 5.011.099.300.000,- - PNBP : Rp. 1.646.000.000,- Naik 56.42 % dibandingkan anggaran 2007 Rp.

3.347.121.600.000,-

2. Dalam SEB telah ditetapkan kegiatan prioritas nasional yaitu : * Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial Rp. 3.261.088.000.000,- terdiri dari :

- Bantuan Tunai bagi 1.5 juta RTSM Rp. 2.350.088.000.000,- - Pendataan RTSM (bekerjasama dengan BPS) Rp. 265.000.000.000,- - Bantuan Sosial (program reguler Bantuan dan Jaminan Sosial)

* Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin KAT dan PMKS lainnya Rp. 690.000.000,- * Pelayanan Sosial dasarPMKS (Anak, Lansia dan Paca) Rp. 574.000.000,-

Page 15: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

3. Kebijakan tentang pagu indikatif dan kegiatan prioritas nasional sbb : - Dilaksanakan oleh K/L sesuai Rancangan Awal RKP - Menggunakan Kode Mata Angaran tersendiri dalam Renja K/L - Tidak dapat direalokasi untuk kegiatan yang bukan prioritas4. Dalam pertemuan Trilateral, disepakati beberapa hal

sebagai berikut : Pelaksanaan anggaran Bantuan Tunai bagi RTSM (Program Keluarga Harapan) dikelola oleh Satuan Kerja sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi, yaitu :

a. Pengelolaan bantuan tunai di Direktorat Jaminan Sosialb. Penyiapan tenaga dan pengelolaan pendampingan di

Direktorat Kelembagaan Kesejahteraan Sosialc. Pelayanan rehabilitasi anak yang bekerja di Direktorat

Pelayanan Sosial Anakd. Pendataan RTSM besama BPS di Pusat Data dan Informasie. Pelatihan tenaga pendamping di Bada Pendidikan dan

Pelatihanf. Pengawasan dan akuntabilitas di Inspektorat Jenderalg. Koordinasi perencanaan di Biro Perencanaan

Page 16: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

1. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatus Negara Rp. 9.000.000.000,-

2. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur Rp. 25.000.000.000,-

3. Progam Peningkatan Sarana dan Prasana Aparatur Negara Rp. 100.131.000.000,-

4. Program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan Rp. 356. 960.500.000,-

5. Program Pendidikan Kedinasan Rp. 13.181.300.000,-6. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat

Terpencil dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Rp. 690.000.000.000,-7. Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan

Gender dan Anak Rp. 650.000.000,-8. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Rp.

580.028.800.000,-9. Program Peningkatan Kualitas Penyuluhan Kesos Rp.

30.000.000.000,-10. Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial Rp.3.261.086.900.000,-11. Program Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Rp.

40.000.000.000,-12. Program Pengembangan Sistem Perlindungan Sosial Rp. 10.511.700.000,-13. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Rp.

119.118.100.000,-

Rincian alokasi anggaran per-Progran Tahun 2008

Page 17: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

Program PRS memperoleh dana Rp. 741.028.000.000,- kenaikan 9,99 % dari tahun 2007. Anggaran dimaksud untuk Pelayanan Sosial Anak, Pelayanan Sosial Lanjut Usia, Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat, Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial, Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial korban NAPZA, bantuan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Depsos dan sarana & prasarana panti sosial pemerintah daerah.

Tidak tersedianya anggaran untuk memenuhi kebutuhan minimal pelayanan sosial, khususnya bantuan kepada panti-panti sosial yang diselenggarakan oleh masyarakat yang jumlahnya lebih dari 5000 panti, akan dibantu melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2008, untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak berupa :

Page 18: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

1.Bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bagi 200.000 orang klien di 5000 panti sosial seluruh Indonesia dengan alokasi sebesar : Rp. 5.000 X 365 hr X 200.000 org = Rp. 365.000.000.000,-

1.Bantuan peningkatan sarana dan prasarana panti sosial masyarakat untuk tahap I sebanyak 500 unit sebesar : 500 X @ Rp. 200.000.000 = Rp. 100.000.000.000,-.

Page 19: LAPORAN MENTERI SOSIAL RI PADA  SIDANG KABINET PARIPURNA

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

JAKARTA, 14 MEI 2007

EVALAP