dewan perwakilan daerah republik indonesia ... file2 sidang paripurna ke-10 dpd ri ms iii ts...
TRANSCRIPT
Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-10/III/2018
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
-----------
RISALAH
SIDANG PARIPURNA KE-10
MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2017-2018
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
I. KETERANGAN
1. Hari : Selasa
2. Tanggal : 6 Maret 2018
3. Waktu : 13.30 WIB – 16.04 WIB
4. Tempat : R. Rapat Nusantara V
5. Pimpinan Sidang : 1. DR (HC) Oesman Sapta (Ketua DPD RI)
2. Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. Nono Sampono, M.Si.
6. Acara : 1. Pembukaan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2017-2018.
2. Pidato pembukaan pada awal Masa Sidang IV Tahun
Sidang 2017-2018.
3. Laporan kegiatan Anggota DPD RI di daerah pemilihan.
7. Hadir : Orang
8. Tidak hadir
: Orang
1 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
II. JALANNYA SIDANG:
PIMPINAN SIDANG: DR (HC) OESMAN SAPTA (KETUA DPD RI)
… (kurang jelas, red.) Paripurna Dewan Perwakilan Daerah, marilah kita menyanyikan
lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Kepada para Anggota DPD dan seluruh hadirin dimohon
untuk berdiri dan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.
PEMBICARA: PADUAN SUARA DAN SELURUH PESERTA SIDANG
Hiduplah Indonesia Raya…
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu Ibuku
Indonesia Kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita serseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negeriku
Bangsaku rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka merdeka
Tanahku negeriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka merdeka
Tanahku negeriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
SIDANG DIBUKA PUKUL 13.30 WIB
2 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
PIMPINAN SIDANG: DR (HC) OESMAN SAPTA (KETUA DPD RI)
Hadirin silakan duduk kembali.
Berdasarkan catatan daftar hadir yang disampaikan oleh sekretariat, masih berjumlah 45
orang sehingga rapat saya skors selama 10 menit.
KETOK 2X
Bapak Ibu sekalian, sebelum saya meninggalkan ruangan karena ada tugas, yaitu sore ini
untuk membuka acara undangan Ketua DPRD Kotamadya seluruh Indonesia di Batam. Jadi,
Ketua DPD diminta untuk membuka. Saya akan didampingi oleh Saudara Muqowam dan
sekaligus menjelaskan tentang MD3, terutama tentang masalah kewenangan-kewenangan DPD
yang baru sesuai dengan MD3, dan rapat akan diteruskan oleh Wakil-Wakil Pimpinan.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Oh yang ulang tahun ikut juga ya, Pak Hardi. Oh dirayakan di Batam? Oh ya silakan.
Sidang Dewan yang mulia, sudah 10 menit berlalu, maka skors dicabut.
KETOK 1X
Dalam catatan dari setjen, sudah hadir dan menandatangani daftar hadir, 58 Anggota yang
tugas 4, izin 11, dan sakit 4. Oleh karena itu, telah memenuhi kuorum.
Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Sidang Paripurna ke-10 Dewan
Perwakilan Daerah dengan resmi dinyatakan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.
Sidang Dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara, Sidang Paripurna hari ini
mempunyai tiga agenda pokok.
1. Yaitu, pembukaan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2017-2018.
2. Pidato pembukaan pada awal Masa Sidang IV DPD RI Tahun Sidang 2017-2018,
3. Laporan kegiatan Anggota DPD RI di daerah pemilihan.
Mengawali sidang paripurna ini, kami mengajak kita semua untuk berdoa, bagi
kelancaran pelaksanaan tugas-tugas seluruh Anggota DPD RI ke depan, dan dalam rangka
memperjuangkan aspirasi masyarakat dan daerah. Untuk itu, kami mohon Saudara Dedy
Iskandar Batubara, S.Sos., S.H., M.S.P. Senator dari Provinsi Sumatera Utara untuk memimpin
doa, dipersilakan.
SIDANG DISKORS
SKORS DICABUT KEMBALI
3 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
PEMBICARA: DEDI ISKANDAR BATUBARA, S.SOS., S.H., M.S.P. (SUMATERA
UTARA)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pimpinan dan Anggota DPD, hadirin yang berbahagia, marilah bersama kita berdoa.
Izinkan saya untuk memimpin secara Islam, bagi teman-teman yang lain dipersilakan untuk
menyesuaikan.
Bismillahirrahmanirrahim.
[DOA DALAM BAHASA ARAB]
Segala puji bagimu Ya Allah Tuhan seluruh sekalian alam, Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang. Kepada-Mu kami meminta bantuan dan pertolongan. Tunjuki kami jalan-Mu
yang lurus, jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Hindari kami dari kesesatan.
Ya Allah Yang Maha pengampun, ampunkan dosa kami, dosa kedua orang tua kami,
dosa suami/istri dan anak-anak kami, dosa para pemimpin bangsa kami, dosa kaum muslimin,
muslimat, keluarga kami yang dekat maupun yang jauh, dosa orang-orang yang mengasihi dan
menyayangi kami, dosa orang-orang yang dekat di tempat kami atau yang jauh dari kami.
Wahai Allah Yang Maha Memberi Kekuasaan, Engkau titipkan kekuasaan kepada kami,
kami laksanakan dengan sebaik-baiknya. Kepada-Mu kami mohon bimbingan atas sedikit kuasa
yang Engkau berikan kepada kami. Tunjuki dan bimbing kami. Tuntun kami melaksanakan
tugas-tugas konstitusional kami. Hari ini kami melaksanakan pembukaan Masa Sidang Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Berkahi dan ridai pertemuan kami ini. Kucuri kami
kemudahan. Kucuri kami ketekunan, keuletan dalam melaksanakan tugas-tugas kami sebagai
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.
Wahai Allah Yang Maha Pengabul Doa, pada-Mu kami meminta karena kami tahu
jawaban ada pada-Mu. Kepada-Mu kami bermohon karena kami tahu kepastian ada di tangan-
Mu. Segala sesuatu kami serahkan keputusan terbaik kepada-Mu. Jangan biarkan kami masuk
golongan orang-orang Engkau murkai.
[DOA DALAM BAHASA ARAB]
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Dedi Batubara sudah memandu doa bagi kita semua, khususnya
bagi yang beragama Islam, dan semoga doa kita semua dijabah dan diridai oleh Allah SWT.
Sidang Dewan yang mulia, pada pembukaan masa sidang ini disampaikan beberapa
catatan sehubungan dengan pelaksanaan tugas di masing-masing alat kelengkapan DPD untuk
menjadi perhatian kita bersama di masa sidang ini. Diharapkan seluruh alat kelengkapan dapat
memaksimalkan waktu yang ada untuk menyelesaikan seluruh rangkaian tugas-tugas yang telah
diagendakan. Secara garis besarnya akan diulas sebagai berikut.
4 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
1. Komite I
Masa Sidang IV ini, Komite I akan melanjutkan pembahasan Rancangan Undang-
Undang Perlindungan dan Pengakuan Hak Masyarakat Adat. Melalui rancangan undang-
undang ini diharapkan mampu menjaga keberlangsungan masyarakat adat di Indonesia,
sekaligus meningkatkan eksistensi dan kontribusi masyarakat adat dalam pembangunan.
Selain itu pada masa sidang ini, Komite I akan menyusun RUU tentang Percepatan
Pembangunan Daerah Tertinggal yang diharapkan mampu memberi jawaban bagi
ketimpangan pembangunan bagi daerah. Penyusunan kedua RUU ini juga merupakan
sikap DPD RI untuk mengelaborasi potensi masyarakat adat sebagai salah satu komponen
utama pembangunan serta mewujudkan pemerataan bagi daerah. Di samping itu, Komite
I juga akan melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-undang No. 6 Tahun 2014
tentang Desa. Pengawasan atas pelaksanaan pilkada serentak 2018, pengawasan atas
pelaksanaan Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.24 Tahun 2013, dan pengawasan
atas pelaksanaan reforma agraria. Kami berharap Komite I dapat menyelesaikan
pengawasan tersebut tepat waktu mengingat rekomendasi dari hasil pengawasan tersebut
mendesak untuk segera disampaikan kepada pemerintah dan DPR RI. Selain itu pada
masa sidang ini, Komite I akan menyusun pandangan terhadap RUU Perubahan tentang
Aparatur Sipil Negara.
2. Komite II
Komite II akan melanjutkan pembahasan Rancangan Undang-Undang Kedaulatan
Pangan dan Rancangan Undang-Undang Kelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya
Genetik. Diharapkan agar Komite II dapat menyelesaikan RUU yang penting bagi
pembentukan dan pengembangan daerah sebagai sentra pangan sesuai potensi yang
dimiliki.
Bidang pengawasan, Komite II akan melakukan pengawasan di bidang perkebunan
kelautan perikanan dan pertanian.
3. Komite III
Pada Masa Sidang IV ini, Komite III akan melanjutkan pembahasan RUU
Perlindungan Pasien dan RUU Perubahan Undang-undang No.14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen. Diminta Komite III dapat menyelesaikan kedua RUU tersebut sesuai
jadwal dan dapat lebih mempertajam substansi dengan memperhatikan permasalahan
keadilan dalam layanan kesehatan dan pendidikan. Komite III juga akan melanjutkan
penyusunan pandangan DPD RI terhadap RUU tentang Kebidanan.
Selain itu, Komite III akan melakukan pengawasan atas Undang-Undang No.3 Tahun
2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan pengawasan Undang-Undang No. 24
Tahun 2011 tentang BPJS, khususnya mengenai BPJS Kesehatan.
4. Komite IV
Pada masa sidang ini, Komite IV akan melanjutkan pembahasan RUU tentang
Pengurusan Piutang Negara dan Daerah dan RUU tentang Peningkatan Pendapatan Asli
Daerah. Kedua RUU ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pengelolaan
keuangan daerah secara efektif, efisien, dengan menerapkan prinsip transparansi dan
akuntabilitas.
Bidang pengawasan, Komite IV akan melakukan pengawasan undang-undang terkait
lembaga keuangan syariah. Selain itu, Komite IV juga akan melakukan pembahasan
rekomendasi RKP tahun 2019 dan pembahasan proyeksi kebijakan dana transfer dalam
RAPBN 2019, serta penyusunan pertimbangan terhadap tindak lanjut Hapsem II BPK
Tahun 2017.
5 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
5. Untuk menindaklanjuti kesepakatan Sidang Paripuna ke-9 perihal Perubahan Undang-
Undang MD3 yang berimplikasi terhadap kewenangan DPD RI, maka perlu kita
menetapkan Pansus Tatib pada sidang paripurna ini. Rapat Panmus kemarin telah
memutuskan bahwa untuk komposisi Pansus Tatib adalah sebagai berikut.
a. 7 orang dari perwakilan BK:
1. Mervin I. S. Komber, S.T.
2. Fahira Idris, S.H., M.H.
3. Gede Pasek Suardika, S.H., M.H.
4. Dedi Iskandar Batubara, S.Sos., S.H., M.S.P.
5. H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.Ip., M.H.
6. Adrianus Garu, S.E., M.Si.
7. Basri Salama, S.Pd.
b. Berikutnya, 6 orang perwakilan alat kelengkapan lain terdiri dari, sambung saja
nomor 8.
8. Drs. H. Ahmad Muqowam dari Komite I
9. Parlindungan Purba, S.H., M.M., Komite II
10. Dr. H. Ajiep Padindang, S.E., M.M. dari Komite IV
11. Instiawati Ayus, S.H., M.H., BPKK
12. Drs. H. Drs. H. A. Budiono, M.Ed. dari PURT
13. Drs. H. Abdul Gafar Usman dari BAP. Khusus untuk No.13, Pimpinan telah
mendapatkan surat resmi dari Ketua BAP untuk menggantikan Saudara
Drs. H. Abdul Gafar Usman M.M. (BAP) untuk digantikan dengan Novita
Anakotta, S.H., M.H.
Untuk itu, apakah kita dapat menyetujui pembentukan Pansus Tatib dengan
komposisi keanggotaan sebagaimana yang telah dibacakan, setuju? Terima kasih.
KETOK 2X
Dengan telah ditetapkannya keanggotaan Pansus Tatib, agar segera dilakukan rapat
untuk pemilihan pimpinan pansus yang dipandu oleh Pimpinan DPD RI sehingga pansus
dapat melaksanakan tugasnya.
Di samping rencana kerja alat kelengkapan yang telah disebutkan tadi, alat kelengkapan
lainnya pada masa sidang ini juga diharapkan dapat menyelesaikan agenda sebagaimana jadwal
yang telah ditetapkan. Kami meminta seluruh alat kelengkapan agar dapat menyusun agenda
secara realistis dengan tetap memperhatikan kualitas output kerja sehingga waktu yang tersedia
dapat dipergunakan secara efektif dan efisien serta mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan
daerah.
Sidang Dewan yang mulia, memenuhi ketentuan Pasal 13 Huruf H dan Pasal 270 Ayat
(3) Tata Tertib DPD RI, kegiatan Anggota DPD di daerah yang diwakilinya dilakukan dalam
rangka memenuhi kewajiban Anggota DPD RI untuk menyerap, menghimpun, menampung dan
menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan daerah untuk selanjutnya dilaporkan dalam sidang
paripurna setiap awal masa sidang. Perlu diingatkan sesuai dengan kesepakatan bahwa waktu
penyampaian laporan masing-masing provinsi maksimal lima menit. Kiranya laporan yang akan
disampaikan nanti dapat lebih dipadatkan dan cukup garis-garis besar saja dan secara lebih
lengkap akan diserahkan kepada pimpinan sebagai lampiran yang tidak terpisahkan dari laporan
yang dibacakan.
Pada kesempatan pertama ini, untuk itu dipersilakan Wakil dari Provinsi NTB.
6 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMI ISMY (NTB)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejatera untuk kita semua.
Om swastyastu
Namo buddhaya.
Bapak dan Ibu Pimpinan yang saya hormati, Bapak dan Ibu Anggota DPD RI yang saya
hormati, jajaran Sekretariat Jenderal yang saya hormati, hadirin yang berbahagia.
Alhamudulillah wasyukurillah, kita telah dapat menyelesaikan rekonstitusional kita di
daerah pemilihan kita masing-masing. Dan, alhamdulillah kita sudah mendapatkan banyak
masukan sekaligus titipan-titipan dari masyarakat dan daerah kita untuk kita perjuangkan
menjadi satu perubahan kemajuan bagi daerah. Untuk itu, secara singkat ingin saya laporkan
permasalahan-permasalahan yang masih dititipkan oleh daerah kami di Nusa Tenggara Barat.
Yaitu, pertama masalah K2. K2 itu masih menjadi momok di NTB untuk kiranya
mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah kita, oleh karena pengabdian yang telah
dilakukan, baik oleh K2 yang ada di pegawai negeri maupun di guru terutama. Kemudian yang
kedua, guru masih dirasakan sangat kurang, lebih-lebih karena setiap tahun guru-guru kita
pensiun, tetapi belum pernah ada penambahan atau pengangkatan bagi guru. Kemudian, masalah
pupuk di pertanian juga masih merupakan permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian
pemerintah. Kemudian, pembangunan bendungan dan embung masih dirasakan sangat
dibutuhkan oleh NTB, terutama Dam Mujur yang sudah beberapa kali dijanjikan oleh Menteri
PUPR untuk kiranya dapat direalisasikan pada tahun anggaran ini. Kemudian yang terakhir,
BPJS masih merupakan satu permasalahan yang sangat serius karena keluhan masyarakat
apabila memakai BPJS, pelayanannya tidaklah semaksimal pasien yang membayar langsung. Itu
di antara, kemudian yang terakhir Bapak dan Ibu Pimpinan adalah perimbangan keuangan pusat
dan daerah dan semuanya secara rinci, detail, kami sudah susun dalam laporan yang akan kami
serahkan kepada Pimpinan.
Terima kasih.
Billahi taufik walhidayah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Lalu Suhaimy sudah mewakili NTB untuk membacakan laporannya.
Berikutnya dari NTT.
NTT diserahkan oleh Drs. Ibrahim A. Medah.
Berikutnya dari Kalimantan Barat
PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)
Interupsi, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Pak Kanedi, silakan.
7 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)
Terima kasih, mohon izin.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pimpinan, ini mungkin saran saja. Alangkah baiknya, ini saran ini, dari bawah ke atas,
Pak, dari atas ke bawah begitu. Jangan seperti ini terus. Jadi, biar nanti, atau diacak biar lebih
enak. Karena terakhirnya nanti, sidang ini tinggal sedikit orangnya, Pak. Jadi, ini strategi kita
supaya kita, nanti yang di depan sudah keluar semua, tinggal kami di belakang lagi. Ini saran
saja, ya kalau tidak diterima juga tidak apa-apa.
Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ya, nanti akan diatur.
Silakan NTT.
PEMBICARA: Drs. H. ABDUL RAHMI (KALBAR)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Laporan kegiatan di daerah pemilihan DPD RI Provinsi Kalimantan Barat.
Alhamdulillah wasyukurillah kita dapat melaksanakan paripurna pada hari ini. Yang
kami hormati Pimpinan DPD RI, rekan-rekan Anggota DPD RI. Singkat saja kami
menyampaikan secara garis besar.
Pertama untuk Komite I. Satu, tentang pengelolaan dana desa, masih tetap seperti kondisi
yang lalu. Masih banyak persoalan-persoalan terkait dengan pelaksanaannya, baik dalam hal
perencanaan, pengelolaan, sampai kepada pertanggungjawaban. Yang kedua, tentang pilkada
serentak, sampai sekarang di Kalimantan Barat masih berjalan dengan baik. Belum ada kejadian-
kejadian, baik pada masa pendaftaran maupun pada masa pencabutan undi, sampai sekarang
mulai memasuki masa kampanye semuanya berjalan dengan baik. Ini perlu kami sampaikan
karena Kalimantan Barat pada masa-masa yang lalu termasuk daerah yang relatif panas.
Yang kedua, untuk Komite II. Masalah perkebunan, sekitar 53% dari penduduk Kalbar
yang jumlahnya sekitar 5,3 juta itu banyak tergantung dengan komoditi perkebunan. Jadi,
perekonomian Kalbar itu adalah perekonomian yang tergantung pada komoditi. Oleh karena itu,
perkembangan harga komoditi, terutama sawit dan karet sangat menentukan. Pada hari ini, dapat
kami sampaikan di bidang perkaretan misalnya rata-rata harga karet di Kalimantan Barat
Rp7.000 dan itu cukup menyulitkan perekonomian masyarakat. Sedangkan, … (kurang jelas,
red.) itu sekitar 1.500 sehingga dalam hal ini petani sawit relatif lebih enak ketimbang petani
karet. Oleh karena itu, terkait dengan masalah perkebunan ini perlu mendapat perhatian,
terutama masalah stabilitas harga komoditi.
Selanjutnya, Komite III. Kami hanya ingin menyoroti pada kesematan ini terkait dengan
kondisi daerah perbatasan. Lebih 800 km Kalimantan Barat itu berbatasan dengan negara
tetangga, Malaysia. Tetapi, sangat disayangkan bahwa sampai hari ini persoalan pendidikan dan
kesehatan di Kalimantan Barat itu masih sangat memprihatinkan di perbatasan karena masih saja
terdapat orang-orang kita di perbatasan yang dalam hal pendidikan dasar kadang-kadang dia
harus ke Malaysia. Ini sangat memalukan kita sebagai bangsa.
Untuk Komite IV, terkait dengan UU Lembaga Keuangan Syariah. Ada beberapa hal
yang perlu mendapat perhatian, dalam hal ini Komite IV tentunya. Salah satu usaha bidang
keuangan atau perbankan syariah adalah usaha pegadaian. Sampai hari ini, pegadaian syariah
8 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
atau pegadaian di bawah perbankan syariah, itu maksimal plafon pegadaiannya itu hanya 250
juta. Sekalipun orang menggadaikan 2 kilo emas batangan misalnya atau 1 kilo, dia hanya bisa
maksimal 250 juta. Ini terkait dengan aturan OJK. Ini sangat dikeluhkan oleh perbankan syariah
karena di bidang ini mereka sangat sulit sekali berkembang usahanya karena dibatasi. Sementara,
untuk pegadaian konvensional itu tidak dibatasi. Ini pesan untuk Komite I untuk diperhatikan
Kemudian terkait dengan dana bergulir. Kita tahu bahwa dana bergulir ini antara lain
berada di Kementerian Koperasi dan UKM. Dalam pengucurannya, penyalurannya, itu langsung
ke provinsi maupun kabupaten/kota. Hanya saja secara kelembagaan, Kementerian Koperasi dan
UKM itu tidak bisa membentuk lembaga, hanya semacam satgas. Itu pun seluruh Indonesia
hanya dua, di Makassar dengan satu di Jawa Timur kalau tidak salah. Nah sementara kepada
daerah itu diminta untuk membentuk Badan Layanan Umum Daerah sebagai pendampingan.
Nah ini daerah memberi catatan, kalau daerah harus membentuk Badan Layanan Umum Daerah,
itu tidak kecil operasionalnya, tidak sebanding nanti uang yang dikucurkan dengan lembaga yang
dibentuk sehingga tidak efisien. Oleh karena itu perlu diperhatikan oleh pusat. Jangan hanya
sekadar meluncurkan sebuah program tapi malah jadi beban daerah.
Kami rasa ini beberapa hal penting yang dapat kami sampaikan. Terima kasih atas
perhatiannya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih, Senator Drs. H. Abdul Rahmi yang sudah membacakan laporan dari
Kalimantan Barat. Berikutnya Banten. Terima kasih Senator Ahmad Subadri sudah
menyerahkan laporan dari Banten, berikutnya Bali. Pasek, silakan Bali.Terima kasih Pak Gede
Pasek juga sudah menyerahkan laporan dari Bali. Berikutnya Sulawesi Utara.
PEMBICARA: Ir. STEFANUS B.A.N. LIOW (SULUT)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Shalom.
Om swastiastu.
Namo buddhaya.
Yang kami hormati Pimpinan dan teman-teman Anggota DPD RI, Pak Sesjen dan seluruh
jajaran, hadirin yang saya muliakan. Rekan Senator dari Sulawesi Utara, Pak Benny Rhamdani
bilang harus dibacakan. Jadi sama Senator Sulawesi Utara, saya akan menyampaikan garis besar
apa yang menjadi materi penyerapan aspiasi sidang tanggal 16 Februari sampai dengan 4 Maret
2018, termasuk yang kami dapat dari Kampung Kodo, Pak Bahar Ngitung. Kampungnya Pak
Bahar.
Komite I meminta DPD RI terus mendorong pemekaran Provinsi Bolang Mongondow
Raya dan enam kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara. Selanjutnya Sulawesi Utara, baik
pemerintah dan masyarakatnya berterima kasih atas rancangan Undang-Undang inisiatif DPD
RI seraya mendorong disahkannya RUU tentang Pengelolaan Wilayah Kepulauan dan RUU
tentang Daerah Kepulauan, karena kedua RUU ini adalah penting dan strategis bagi Provinsi
Sulawesi Utara sebagai salah satu provinsi kepulauan di Indonesia.
Komite II masih tetap memohon DPD RI dapat melakukan kajian dan mendorong revisi
UU No. 23 Tahun 2014 agar mengembalikan kewenangan pengelolaan perizinan pertambangan,
perikanan, kehutanan ke kabupaten/kota.
9 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
Komite III, mendorong pengesahan RUU tentang Perlindungan Pasien karena di
lapangan dijumpai, ditemui minimnya perlindungan pasien, relasi pemberian pelayanan antara
pasien dengan tenaga medis. Kemudian, mendorong revisi RUU tentang perubahan atas UU No.
14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Di dalamnya tidak dimuat pasal yang mengatur tentang
ekstensi guru swasta. BPJS Kesehatan, ketika kami melaksanakan pertemuan dengan jajaran
BPJS Kesehatan cabang Kota Manado dan sejumlah rumah sakit dan masyarakat, masih banyak
permasalahan. Persoalan kenaikan iuran kepesertaan, keterlambatan pembayaran klaim tagihan
kepada pihak rumah sakit. Kemudian, masyarakat mengeluh karena melewati satu bulan
langsung pemutusan kepesertaan BPJS Kesehatan.
Komite IV, masyarakat meminta supaya pihak bank untuk lebih meningkatkan sosialisasi
sehubungan dengan kredit usaha rakyat.
Demikian kami laporan dari Provinsi Sulawesi Utara. Saya Stefanus Liow, Benny
Rhamdani, Ir. Marhany Pua, dan Fabian Sarundajang.
Demikian, terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih, Senator Stefanus B.A.N. Liow dari Sulawesi Utara. Dilanjutkan Sulawesi
Tengah, kosong. Ya Kalimantan Tengah, silakan. Terima kasih. Senator Arrahman, Berikutnya
Kalimantan Selatan. Oh diserahkan juga? Terima kasih Bang Sofwat ya. Kalimantan Selatan juga
menyerahkan. Berikutnya Kalimantan Timur.
PEMBICARA: Drs. H. MUHAMMAD IDRIS S. (KALTIM)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore dan salam sejahtera.
Bapak Pimpinan yang kami hormati, Bapak-bapak Anggota Dewan yang kami hormati.
Segenap sekjen dan seluruh jajarannya yang kami cintai. Hadirin sekalian yang berbahagia,
izinkan kami untuk menyampaikan beberapa pokok-pokok persoalan dan solusi yang kami
temukan di provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Mewakili saudara-saudara kami
Pak Haji Ahmad Hendri dan KH. Muslihudin Abdul Rasyid Lc, M.Pdi. dan Aji Muhammad
Mirza Wardhana.
Bismillahirrahmanirrahim. Dengan nama Allah yang maha pengasih tak pilih kasih dan
maha penyayang tidak pandang sayang, mudah-mudahan kita semua insya Allah menjadi
hamba-hambanya yang selalu diberikan kasih sayang.
Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan segala rasa syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT, kita menyadari berkat rahmat dan karunianya Alhamdulillah. Pada hari ini kita dapat
melaksanakan atau menyampaikan laporan kegiatan Anggota DPD RI pada penyerapan aspirasi
masyarakat yang kita selenggarakan pada tanggal 16 Februari-4 Maret 2018. Mudah-mudahan
awal kegiatan yang kita selenggarakan ini meliputi segala kebaikan dan pertengahannya
menumbuhkan suatu tekad untuk lebih baik di hari-hari yang telah kita lewati dan semoga setelah
kegiatan ini persoalan-persoalan yang disampaikan secara lisan maupun diserahkan kepada
pihak pimpinan bisa ditindaklanjuti di hari-hari yang akan datang.
Di Komite I dari 841 desa di Provinsi Kalimantan Timur ada 27 desa pada tahun 2017
belum sempat menerima dana desanya. Ini disebabkan karena kemampuan personil yang ada di
desa dan tenaga pendamping pun tidak mampu memberikan solusi sehingga lebih bagus tidak
dilaksanakan ketimbang bermasalah. Yang kedua, kami juga di Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara telah melaksanakan pertemuan dengan pihak KPU kemudian pihak kepolisian
dan Bawaslu. Secara umum rencana pelaksanaan, Pilkada serentak sudah dapat terlaksana
dengan baik. Namun ada beberapa tempat yang perlu perhatian secara serius antara lain seperti
10 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
di Kalimantan Utara ada beberapa tempat yang tidak bisa dijangkau dengan darat dan laut yakni
harus ditempuh dengan pesawat seperti Krayan Apukayan dan sekitarnya. Oleh karenanya untuk
menyampaikan logistik pada tempat-tempat tersebut perlu perhatian secara seksama. Di pihak
lain perlu kami sampaikan bahwa di Kabupaten Pasir dari 139 desa ada 35 desa yang bermasalah
disebabkan desa tersebut akan dialihfungsikan menjadi cagar alam. Akhirnya sekitar 8139
sertifikat ada kecenderungan untuk tidak bermanfaat lagi. Akibatnya masyarakat sangat resah.
Kemudian di Kabupaten Kutai Kartanegara yang selama ini kita dengar Kabupaten yang sangat
luar biasa kaya tapi tidak menutup kemungkinan di Kabupaten Kutai Negara ada 18 kecamatan
237 desa, sebagian besar ditetapkan menjadi hutan lindung. Akibatnya masyarakat yang ada di
dalamnya juga ikut resah. Oleh karena nya diharapkan DPD RI bisa menyikapi secara bijaksana
mengajak bicara Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup supaya hal tersebut ada
pemecahannya.
Kemudian Bapak hadirin sekalian yang berbahagia, di Komite II, Komite II tadi yang
berkenaan dengan lahan. Komite III ini berkenaan dengan BPJS. Di Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara, terutama di daerah-daerah pinggiran ini banyak sekali yang tidak tersalurkan
BPJS-nya. Akibatnya, masyarakat banyak tidak mengambil dan tidak merasakan bagaimana arti
daripada BPJS yang sesungguhnya. Oleh karenanya pengawasan ke depan ini harus ditingkatkan
lebih baik lagi.
Saya kira Bapak-bapak dan Hadirin sekalian yang berbahagia, secara lengkap laporan ini
akan kami sampaikan kepada pihak Pimpinan. Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon
maaf dari hal-hal yang kurang berkenan.
Wabilahitaufik walhidayah.
Wassalamuailaikum warahmatullahi wabarakätuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih untuk senator Drs. H. Moehamad Idris sudah membacakan laporan dari
Kalimantan Timur berikutnya Kalimantan Selatan. Oh sorry sudah ya maaf putar ke belakang
Gorontalo, soalnya tadi ada gerakan berdiri dari Bu Antum kirain dari Kalimantan.
PEMBICARA: Hj. RAHMIYATI JAHJA, S.Pd. (GORONTALO)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera untuk kita semua.
Shalom.
Om swastiastu.
Bapak Pimpinan dan Ibu wakil pimpinan yang saya hormati, Bapak Sekjen dan seluruh
staf, teman-teman senator dari Aceh sampai Papua Barat, hadirin yang berbahagia. Izinkan saya
membacakan laporan hasil reses dari provinsi Gorontalo sebagai berikut:
Untuk Komite I aspirasinya adalah masalah penyelenggaraan pemerintah daerah yaitu
hubungan kerja kepala daerah dan wakil kepala daerah yang belum cukup setahun usia masa
jabatannya Bupati dan Wakil Bupati Bualemo Provinsi Gorontalo namun sudah beberapa kali
terjadi ketidakharmonisan kerja antara kedua pejabat tersebut begitu juga bupati kabupaten
Gorontalo dan wakil bupati sampai sekarang berseteru sampai dengan hari ini sudah diimpetman.
Yang kedua terkait Komite II kebakaran yang melanda pusat perbelanjaan terbesar di
kabupaten Gorontalo Shopping Centre pada jumat malam 2 Maret 2018 meninggalkan puing
dan cerita pilu para pedagang yang telah bertahun-tahun berjualan mengalami musibah yang
tidak terbayangkan sebelumnya. Bapak Ibu sekalian pedagang tersebut merugi sampai dengan
11 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
25 milyar, banyak yang berhutang di bank, banyak yang berhutang di koperasi, bahkan banyak
yang berhutang di koperasi harian yang setiap hari mendapatkan tagihan dari para tengkulak.
Komite III, bidang pendidikan masyarakat kota Gorontalo meminta pemerintah dan
kepolisian agar benar-benar melakukan penyisiran dan pemberantasan komunitas tanah yang
sebagian besar adalah anak-anak sekolah yang juga aktif dalam geng motor. Terakhir Komite
IV, aspirasi yang berhubungan dengan tugas dan fungsi komite 4 adalah sebagai berikut: begitu
besarnya pengaruh pembiayaan terhadap penghasilan yang diperoleh bank menuntut bank
syariah melakukan pengolahan dananya secara efisien dan efektif baik atas dana yang
dikumpulkan masyarakat, dana pihak ketiga, serta dana modal pemilik syariah maupun atas
pemanfaatan atau penyaluran dana tesebut melalui pembiayaan. Pengalokasian dana yang tidak
efisien akan menyebabkan penyaluran berkurang. Akibatnya, jumlah dana pada modal pun
berkurang sehingga pembiayaan akan disalurkan pada periode selanjutnya ikut turun. Keadaan
seperti ini tentunya akan menghambat kegiatan operasional bank itu sendiri dan juga
menurunkan pendapatan bank. Salah satu fenomena yang menarik untuk dicermati bersama saat
ini adalah terancam bangkrutnya salah satu bank syariah tertua di Indonesia yakni Bank
Muamalat. Demikian hasil aspirasi dari provinsi Gorontalo. Terima kasih, mohon maaf kalau
ada yang tidak berkenan.
Wallahul musta’an.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Shalom.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih senator Hj. Rahmiyati Yahya dari Gorontalo. Berikutnya dipersilakan dari
Sulawesi Barat.
PEMBICARA: Pdt. MARTHEN, M.Th (SULBAR)
Pimpinan dan teman-teman anggota DPD RI yang kami hormati, hadirin yang
berbahagia.
Selamat sore.
Selamat bertemu di tempat. Perkenankan kami menyampaikan pokok-pokok laporan
kami dari Sulawesi Barat. Yang pertama pengawasan dana desa dan sosialisasi permen tiap tahun
masih harus ditingkatkan agar dana triliunan rupiah benar-benar tepat sasaran demi percepatan
pembangunan bangsa. Yang kedua, pembangunan infrastruktur jalan yang menghubungkan
antardaerah sangat mendesak demi mempermudah masyarakat mengirim hasil pertanian ke
pusat-pusat perdagangan demi percepatan pengentasan masyarakat dari kemiskinan
Yang ketiga, dalam rangka kemandirian pangan maka pemanfaatan pangan lokal
nonberas perlu digalakan secara lebih serius lagi. Diversifikasi pangan harus menjadi gaya hidup
masyarakat yang dimulai dengan budidaya ragam jenis pangan lokal yang sebenarnya lama
membudaya dalam masyarakat kita karena itu identifikasi dan rekayasa genetik atas beragam
kekayaan sumber daya genetik bangsa kita perlu mendapatkan perhatian yang serius. yang ketiga
percetakan sawah baru daerah Sulawesi Barat tidak menyelesaikan masalah masyarakat sebab
pada umumnya lahan sawah yang dicetak dengan biaya yang sangat mahal pada umumnya tidak
tuntas bahkan lahan-lahan yang dicetak menjadi lahan yang tidak berguna, karena banyak lahan
yang dirusak. Hal ini tidak jarang menimbulkan keresahan dalam masyarakat yang berujung
pada perlawanan masyarakat pada pelaksana proyek. Yang lima, terkait dengan dua Rancangan
undang-undang dari Komite III tentang perlindungan pasien dan perubahan Undang-undang
12 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
Nomor 14 tahun 2005. Masyarakat memberi respon yang positif dan mendesak supaya cepat
dibahas dan disahkan menjadi undang-undang. Yang terakhir masalah narkoba telah merusak
anak bangsa sampai ke daerah-daerah terpencil karena itu kami dari Sulawesi Barat menegaskan
dan menghimbau kita semua untuk menyatakan perang terhadap narkoba untuk menyelamatkan
bangsa kita dari kehancuran. Demikian pokok-pokok laporan kami selengkapnya akan kami
sampaikan secara tertulis yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan ini. Sekian.
Terimakasih dan selamat sore.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih senator Pdt. Marthen yang sudah membacakan laporan dari Sulawesi Barat.
Berikutnya Maluku, ya, dibacakan oleh Anggota Pansus.
PEMBICARA: NOVITA ANAKOTTA, S.H., M.H. (MALUKU)
Yang kami hormati Pimpinan DPD RI, sahabat-sahabat Senator DPD RI, Bapak Sekjen
beserta seluruh jajarannya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om swastiastu.
Perkenankan kami untuk menyampaikan laporan kegiatan di Daerah Anggota DPD
Provinsi Maluku tanggal 16 Februari sampai dengan 4 Maret tahun 2018, bahwa pada dasarnya
laporan Komite I, II, III dan IV selalu sama dengan laporan-laporan sebelumnya. Kemudian yang
ingin disampaikan saat ini adalah terkait dengan kami mohon agar DPD RI untuk mengingatkan
kembali Pemerintah Pusat terkait dengan penetapan Provinsi Maluku sebagai Lumbung Ikan
Nasional. Demikian laporan kegiatan di Daerah Anggota DPD Provinsi Maluku.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Shalom.
Lumbung ikan nasional.
Terima kasih Senator Novita Anakota sudah menyampaikan laporan dari Maluku.
Berikutnya dari Sulawesi Selatan. Ketua Komite IV.
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera untuk kita sekalian.
Om swastiastu.
Yang saya hormati Bapak Ibu Pimpinan Sidang, Bapak Ibu para Anggota DPD yang
kami muliakan. Alhamdulillah kami bersyukur diberi kesempatan untuk menyampaikan laporan
hasil Kunjungan Kerja, hasil Reses. Kami bertiga saya mewakili di mimbar ini karena memang
sisa tiga orang yang melaksanakan Reses ataupun yang kerja pada masa sidang ini. Satu sudah
mengikuti pemilihan Calon Kepala Daerah. Satu lagi sebenarnya Ketua Tim Pemenangan salah
13 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
satu calon Kepala Daerah. Ya, saya, mah, bisa berdiri Pak Bahar itu tapi Bapak Ibu sekalian,
yang sedang Pilkada boleh menjadikan contoh Sulawesi Selatan.
Sebelum kami Kunjungan Kerja lalu kami berempat melakukan pertemuan, melakukan
kesepakatan untuk mewujudkan Sulawesi Selatan yang damai dalam Pilkadanya. Di sana ada
empat pasang dan kami dengan Pak Iqbal Pariwangi itu menjadi pemantaunya Pak Bahar
Ngitung. Jadi pemantau dan salah satu rekomendasi kami atau temuan dari Kunjungan Kerja
atau Reses ini adalah agar Komite I menindaklanjuti pengawasan, pemantauan, persiapan
pelaksanaan Pilkada di seluruh Indonesia terutama sekarang ini sedang sudah masa kampanye.
Yang kedua di Komite I adalah terkait dengan sertifikat massal dan konversi hutan menjadi lahan
produktif. Ini saya kira menarik bagi Komite I, Komite II, III dan IV tertulis kami sudah siapkan.
Jadi, tujuan kami tampil di sini memang hanya mau memperkenalkan Pak Bahar saja begitu dan
sekaligus memang meminta kepada seluruh Anggota DPD RI. Kita sama-sama terus melakukan
pemantauan terhadap pelaksanaan Pilkada serentak di seluruh Indonesia ini sehingga dengan
demikian bisa berlangsung dengan aman dan sukses.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Laporan saya serahkan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih.
Senator Dr. H. Ajiep Padindang, S.E., M.M. Pak Komite IV yang sudah menyampaikan
apa itu? Deklarasi tadi, ya? Deklarasi Ketua Tim Sukses. Laporan dari Sulawesi Selatan sudah
diserahkan? Berikutnya adalah Sulawesi Tenggara.
PEMBICARA: Ir. H. ABDUL JABBAR TOBA (SULTRA)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati Pimpinan DPD RI, yang saya hormati Bapak-bapak dan Ibu Anggota
DPD RI, yang saya hormati Sekjen beserta seluruh jajarannnya. Hadirin, hadirat yang
berbahagia, saya ingin mengajak mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt., Sore hari
ini kita diberikan rahmat bertemu di tempat ini, mudah-mudahan pertemuan ini membawa
berkah buat kita semua.
Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang saya hormati, dari sekian banyak masalah, saran yang
disampaikan oleh konstituen kita ada sekitar 47 masalah tapi saya kira tidak mungkin saya baca
semua, yang pertama yang saya sampaikan adalah Komite I. Saran dari masyarakat dan beberapa
pejabat-pejabat agar supaya Undang-Undang No. 6, tahun 2014 ini betul-betul diawasi karena
sudah banyak kasus-kasus yang terjadi yang diawasi langsung oleh kepolisian, itu yang pertama.
Yang kedua, masalah semprotan atau saprodi dan alat-alat mesin pertanian. Ini kadang-kadang
tidak bisa dipakai tepat pada waktunya. Sudah waktunya hambur, benihnya pun datang.
Waktunya memupuk, pupuknya tidak datang. Nah, inilah kira-kira yang menjadi masalah di sana
dan diharapkan nanti kepada baik kepada Menteri Pertanian supaya diperketat begitu supaya
tepat-tepat waktunya sehingga produktivitas pertanian bisa meningkat. Yang ketiga, masalah
banyaknya kasus-kasus pemukulan guru terhadap murid, eh, pemukulan guru dari murid dan
orang tuanya. Nah, kasus ini menjadikan masalah di sana sehingga dengan demikian yang
disarankan kepada DPD RI agar supaya bisa melihat kembali Undang-Undang Nomor 14 tahun
2005 dan kalau perlu dibuatkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Guru. Dibuatkan
rancangan Undang-undang perlindungan buruh jadi keselamatannya buruh kemudian berikutnya
banyaknya kasus-kasus K2 baik dari pendidikan, maupun dari kesehatan yang tidak sampai.
14 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
Sekarang sudah bertahun-tahun tidak diangkat-angkat, kiranya dapat DPD bisa
memperjuangkan ini. Kemudian kasus-kasus yang lain seperti pelayanan kesehatan oleh petugas
kesehatan belum sempurna, karena alat untuk mendukung ini kurang tepat atau tidak kena
sasaran sehingga dengan demikian disarankan kalau bisa dari pihak DPD bisa mengingatkan
kembali kepada kesehatan dan yang terakhir barangkali adalah kebidanan. Banyaknya bidan-
bidan disana yang tersebar kepada seluruh Puskesmas tapi belum pernah diangkat dan bahkan
ada yang hanya mengabdi sekedar datang di situ. Saya kira inilah yang sempat saya sampaikan,
dan yang lainnya sekitar 47 masalah nanti kita serahkan kepada masing-masing komite-komite.
Saya kira demikian. Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih senator Abdul Jabbar Toba sudah menyampaikan laporan dari Sultra.
Berikutnya Papua Barat. Terima kasih Senator Chaidir Djafar sudah menyerahkan laporan dari
Papua Barat. Berikutnya Jambi.
PEMBICARA: M. SYUKUR, S.H. (JAMBI)
Bismillahirahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pimpinan dan seluruh Anggota yang saya hormati.
Baiklah saya akan menyampaikan laporan hasil reses dari Provinsi Jambi. Yang pertama
adalah Komite I permasalahan e-KTP masih terdapat kekurangan blanko untuk cetak e-KTP nah
ini benar. Hampir seluruh di Jambi itu kelangkaan soal blanko KTP. Kemudian peningkatan
status honorer petugas pemadam kebakaran.
Dan kemudian Komite II perlu keseriusan DPD di dalam mendorong pemerintah dalam
menyalurkan dana replanting sawit DPD. Ini penting karena setiap KK itu mendapatkan 25 juta
perhektar dan masing-masing mendapatkan 4 hektar masing-masing KK khusus kawasan
Sulawesi, Sumatera yang mempunyai kawasan sawit yang memasuki masalah replanting,
anggaran ini mencapai 17 triliun dari pengumpulan dana CPO. Kemudian Komite II masih
ditemukannya kerusakannya jalan nasional, ini mungkin berdasarkan survey yang saya lihat dari
nasional Pimpinan, hampir seluruh daerah mengeluh soal jalan dan infrastruktur . Yang ketiga
adalah masih terjadi kelangkaan pasukan gas LPG khususnya di Kota Jambi yang 3 kilo.
Kemudian Komite III mohon DPD mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk
membangun sport-sport center khususnya di daerah Provinsi Jambi.
Kemudian Komite IV masyarakat Jambi menyambut baik kehadiran LPDB (Lembaga
Penyaluran Dana Bergulir) yang dapat membantu permodalan masyarakat hal ini sudah
dilakukan oleh Saudara Ibu Uteng yang sudah mengundang LPDB ke Jambi dan hal ini sudah
dirasakan manfaatnya dan kemudian DPD terus mendorong LPDB ini supaya dapat bermanfaat
untuk masyarakat dan daerah. Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan lebih dan kurang
saya mohon maaf.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
15 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator M. Syukur, SH., sudah membaca dan membaca laporan Provinsi
Jambi. Berikutnya Provinsi Aceh.
PEMBICARA: RAFLI (ACEH)
Bismillahirahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, yang terhormat Bapak dan Ibu Wakil Ketua. Yang mulia Bapak Ketua,
yang lagi menjalankan tugas, kemudian teman-teman senator yang Allah pandang niat baiknya
dalam melaksanakan tugas-tugas kemaslahatan buat negeri kita semakin baik ke depan. Saya
ingin laporkan secara ringkas beberapa kegiatan di daerah. Dari Komite I pandang bagaimana
DOB ini sesuatu hal yang penting kami kemaslahatan masyarakat juga. Secara garis besar seperti
laporan nanti dilaporkan lagi.
Kemudian Komite II, pengawasan bidang kelautan dan perikanan. Lagi dan lagi sampai-
sampai Pemerintah Aceh sekarang sudah mau membeli pesawat sampai 7 unit untuk melakukan
pengawasan laut yang diperkirakan setiap tahun itu melebihi 1 trilyun kehilangan pencurian ikan,
jadi bagaimana peran Pemerintah Pusat supaya kemandirian daerah tetap mantap.
Dan berikutnya juga dari Komite IV. Komite IV bagaimana fungsi Pelabuhan Bebas
Sabang ini benar-benar berfungsi. Jadi jangan tanggung-tanggung memberikan apa namamya,
memberikan peran. Karena kalau kita melihat kondisional Selat Malaka ini adalah selat yang
sangat strategis dari jaman dahulu jadi jangan diberikan angin-angin kosong saja tapi bagaimana
kebijakan Pemerintah Pusat itu real buat Aceh juga buat Indonesia secara keseluruhan.
Kemudian dari Komite III ini ada, antara KONI dan KOI itu jadi jangan hanya
memberikan perhatian kepada cabang olahraga yang populer seperti bola, dan lain-lain. Jadi
bagaimana cabang olahraga tradisional ini dapat diperhatikan lebih. Kemudian ada satu hal lagi
menyangkut dengan honor yang K2 itu yang sudah dinyatakan lulus tahun 2014 sampai sekarang
belum ada NIP itu jumlahnya 823 sekian. Mereka sudah berbakti dari 12 sampai 15 tahun yang
lalu. Nah harapan saya ini benar-benar tepat, real begitu lho jangan hanya kita bilang aspirasi,
aspirasi ternyata tidak ada real. Kita dihitung tidak real kerja di daerah.
Kemudian satu hal lagi usul saya setiap kementerian yang pergi ke daerah itu harus
didampingi oleh DPD. Pertama sekali yang berkoordinasi dengan Komite-komite kita, masa dari
Kementrian nyelonong ada yang masuk daerah, kita ada di sana. Mereka tidak berkoordinasi
dengan kita. Harapan saya kepada Ketua, ini tolong seluruh Kementrian yang menyangkut
dengan kita. Nah ini, ini harus dapat berkoordinasi dengan kita. Masa Menteri sampe kesana
senator yang dipilih satu provinsi tidak ada dihargai satu pun. Ini perlu dicatat ini.
Di samping ada ikhtiar kita menguatkan lembaga ini. Kemudian 1 hal lagi yang menurut
saya ada sesuatu yang sangat expresionis bahasa saya, tetapi produktif kalau kita ingin berpikir
kreatif. Potensi ganja yang ada di Aceh, tepuk tangan dulu lah. Persoalan legalkan dan tidak
legalkan tinggal kita mengatur kearifan regulasinya. Ya, karena sampai sekarang, Bapak Ketu?,
Bapak Wakil Ketua? Ibu, sampai sekarang untuk memberantas ganja yang ada di Aceh itu tidak
mampu, karena ganjanya bisa tumbuh sendiri dan itu nomer satu terbaik di dunia. Nah saya
sekarang mengusulkan ke teman-teman, bagaimana seluruh potensi yang ada di Indonesia ini
kita kelola dengan baik, Orientasinya adalah demi kemashlahatan masyarakat Indonesia itu
sendiri. Tepuk tangan dulu dong.
Terima kasih. Salam Ta’dzim Salam Kemuliaan, mudah-mudahan kita diberikan sehat
lahir batin. Insya Allah.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
16 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
PIMPINAN RAPAT: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Rafli sudah membacakan laporanya sama tambahan, tambahan
pandanganya. Tapi ya belum tentu disepakati oleh teman-temanya yang lain. Berikutnya adalah
dipersilahkan Maluku Utara. Terima kasih Senator Lahabato sudah menyerahkan laporanya.
Berikutnya Papua.
PEMBICAR: Pdt. CARLES SIMAREMARE, S.Th. M.Si. (PAPUA)
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Om swastiastu.
Namo buhdhaya.
Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa,
oleh karena berkat limpah rahmat-Nya kita semua bisa berjumpa pada kesempatan ini. Adapun
laporan kegiatan Anggota DPD RI Provinsi Papua di Daerah pemilihan, pada Tanggal 16
Februari sampai dengan 4 Maret 2018, kami rangkumkan mulai dari Komite I sampai Komite
IV, namun dari sekian banyak saya ada beberapa saja yang ingin saya sampaikan dalam forum
ini.
a. Yang Pertama mengenai Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan, mereka
mengeluhkan tentang jumlah ASN yang begitu kecil tetapi harus melayani provinsi
yang begitu luas dan begitu sulit, jangkauan dan juga transportasi yang mahal.
Sehingga mereka mengusulkan sekiranya dimungkinkan untuk merekrut tenaga yang
bisa membantu, apakah itu tenaga kontrak sehingga di kabupaten-kabupaten bisa
dibentuk balai Pom, karena banyak kabupaten yang belum ada balai Pom nya, di
Papua.
b. Dan yang berikut dari Kementrian Agama, kami melakukan pertemuan terkait adanya
11 Kabupaten di provinsi Papua. Ini kita tahu Kementrian Agama masih vertikal atau
bukan di otonomi daerahkan, sehingga dari 29 Kabupaten di Papua, ada 11
Kabupaten yang belum memilik kantor di tingkat Kabupaten. Padahal Mentri Agama
sendiri pada rapat dengar pendapat 2 Tahun yang lalu sudah menyanggupi untuk
membangun kantor secara bertahap di 11 Kabupaten, ternyata sampai pada masa
reses kemaren, belum ada yang terealisasi, ternyata itu semua hanya manis di bibir
saja.
c. Kemudian usulan dari masyarakat lintas Agama, kurangnya sarana tempat ibadah
bagi Agama Hindu dan Budha di beberapa Kabupaten di Papua. Karenanya
diharapkan perhatian dari Pemerintah Pusat Khususnya Direktorat Jenderal Bimas
Kris Bimas Agama Budha dan Bimas Agama Budha Agama Hindu untuk
memfasilitasi berdirinya tempat ibadah disetiap Kabupaten di Provinsi Papua.
d. Yang berikut usulan untuk Menegrikan sekolah Madrasah di beberapa Kabupaten di
tanah Papua, salah satu di Kabupaten Nabire dan Kabupaten Merauke.
e. Dan juga usulan dari masyarakat Katolik untuk memproses Penegrian SMA Katolik
yang ada di Kabupaten Kerom.
Dan yang terakhir mungkin, bahwa beberapa waktu yang lalu ada penerimaan pegawai
di Kementrian Agama, tetapi dari sekian kuota yang diberikan untuk Papua, penduduk asli di
sana tidak ada yang lulus, hanya lulus 3 karena sifatnya online, yang 3 itu pun semuanya dari
luar Papua. Karena itu mereka meminta untuk ada kekhususan penerimaan yang mungkin tidak
diperebutkan secara online.
17 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
Mungkin itu saja yang ingin kami sampaikan, yang lain-lainya bisa kami serahkan saja
secara resmi. Sekian dan terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita sekalian.
Om shanti shanti shanti om.
Sekian dan terima kasih.
PIMPINAN RAPAT: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Pdt Carles Simare Mare sudah membacakan laporan dari Papua.
Berikutnya Sumatera Utara.
PEMBICARA: Drs. H. RIJAL SIRAIT (SUMUT)
Laporan kegiatan di Daerah pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia Provinsi Sumatera Utara. 16 Februari sampai dengan 4 Maret 2018.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirrabil’alamin washalatu wassalamu ‘ala ashrofil ambiyai walmursalin
wa ala alihi wa shahbihi ajma’in.
Yang terhormat Bapak Ibu Wakil Ketua DPD RI Republik Indonesia. Yang terhormat
Bapak Ibu rekan-rekan juang kami Senator Republik Indonesia yang sangat saya hormati. Mari
sama-sama kita menyerahkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan yang maha kuasa.
Semoga acara Paripurna ini tetap mendapat restu dan ridho dari padanya. Amin amin ya rabbal
al’amin.
Bapak ibu saudara saudaraku sekalian Senator Republik Indonesia yang terhormat,
berapa laporan dari Komite I, Komite II, Komite III, Komite IV ada sekitar 70 pertemuan yang
kami lakukan, tapi dalam kesempatan ini kami hanya berteriak dari sekian banyak temuan
laporan yang kami sampaikan, hanya 1 yang ingin disampaikan narkoba narkoba narkoba.
Adalah bahaya komunis, bahaya laten bagi Republik Indonesia yang dari datang dari negara
komunis. Fatwa dari penyelenggara negara pimpinan negara sampai saat ini belum jelas
demikian
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Drs.H. Rizal Sirait. Sudah membacakan laporan dan menyampaikan
laporan singkat dari Sumatra utara. Berikut adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Terima
kasih Senator Drs. Hudarni Rani menyerahkan laporan dari provinsi Bangka Belitung,
berikutnya Provinsi Kepulauan Riau.
PEMBICARA: Ir. MOHAMMAD NABIL. M.Si. (KEPRI)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera.
Om swastiastu.
Yang saya hormati Pimpinan DPD, yang saya hormati segenap anggota DPD dari seluruh
provinsi yang hadir pada sore hari ini Sekjen dan jajarannya beserta seluruh undangannya. Mari
18 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
kita sama panjatkan puji dan sukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmatnya pada sore hari
ini kita diberikan kesehatan untuk bisa sama-sama hadir pada sidang Paripurna pada sore hari
ini, sebagaimana yang diagendakan maka atas nama provinsi Kepulauan Riau saya akan
menyampaikan hasil laporan reses dari seluruh anggota DPD dari hasil provinsi kepulauan Riau
yang telah melakukan resesnya kemarin dari tanggal 16 Februari sampai dengan 4 Maret. Banyak
temuan-temuan yang dilakukan dan banyak masalah-masalah yang di keluhkan oleh masyarakat
dan di temukan oleh kita yang melakakukan reses namun dari beberapa itu hanya beberapa poin
yang kira-kira sangat serius yang ingin kami sampaikan pada laporan hari ini, sisanya sudah
kami sampaikan dalam bentuk laporan tertulis nanti akan kami sampaikan kepada pimpinan.
Pertama, kami akan sampaikan adalah dari Komite I ada permasalahan lahan di
kepulauan Riau yang saat ini menjadi polemik yang cukup besar yaitu dengan masih belum
terpilihnya wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau yang itu mengakibatkan terjadinya
persengketaan antara DPRD provinsi kepulauan dengan Pemerintah di karnakan DPRD Provinsi
Kepulauan Riau sudah melakukan pemilihan namun ada perselisihan paham dalam hal aturan
dan peraturan yang ternyata oleh Kementrian Dalam Negeri sampai saat ini masih belum
dimediasi dan difasilitasi dan melihat situasi yang ada ini akan cukup mengganggu kondusif
aktivitas dan jalannya pemerintahan ini maka diharapkan mungkin nanti untuk bisa di sampaikan
pada kementrian dalam negri untuk segera dapat diselesaikan.
Permasalahan yang ke-2 yang di temukan adalah di Komite I adalah masalah ternyata
setelah dilaksanakannya program sertifikasi nasional oleh pemerintah, ternyata ditemukan di
Provinsi Kepulauan Riau khususnya di Kota Batam banyak sekali terdapat lahan-lahan yang
sudah ditempati dan masyarakatnya sudah memenuhi dan kewajiban membayar uang tahunan
sewa yang dikeluarkan oleh otoritas Batam, tanah tersebut tidak dapat disertifikasi dikarenakan
pihak otoritas Batam tidak mampu untuk mengeluarkan rekomennya dikarenakan status dari
pada lahan itu masih merupakan status yang pertama masih berupa status hutan lindung. Lalu
yang ke-2 juga masih berupa status hutan yang bisa dikomersialkan tetapi belum mendapatkan
persetujuan dari DPR RI. Dan yang ke-3 masih banyak sekali lahan-lahan yang diperuntukan
kepada masyarakat hasil dari reklamasi sehingga proses dokumennya ini tidak dapat dilanjuti.
Nah ini ternyata menimbulkan permasalahan yang sangat serius dan target dari pada
BPN provinsi Kepulauan Riau tidak dapat mencapai seperti apa yang ditargetkan oleh
pemerintah pusat dikarnakan masalah-masalah ini dan mudah-mudahan ini kemarin dalam
pertemuan dengan BPPATAN kebetulan dihadiri oleh 4 anggota DPD Provinsi Kepulauan Riau
akan di bawa sampai kepada DPR RI nanti melalui pimpinan DPD RI untuk menyurati kepada
lembaga di DPR RI. Masalah yang ke 3 yaitu masalah tentang memang persoalan e-KTP ini
menjelang pemilu ternyata masih banyak persoalan-persoalan masyarakat yang tidak dapat
memiliki e-KTP di karenakan problem klasik sampai saat ini belum terselesaikan yaitu tidak ada
tersedianya blanko e-KTP.
Dari Komite II persoalan yang sama adalah persoalan perekonomian di kota Batam yang
benar-benar turun sampai pada titik nadir yaitu hanya 1,7% dan terahir sampai 3% di karnakan
adanya perubahan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah pusat tentang status dan
keberadaan BP yang tadinya adalah merupakan Badan Pengelolaan Kawasan FTZ sedang
diupayakan untuk diubah menjadi badan pengelolaan kawasan ekonomi khusus. Ini responnya
masih menimbulkan keresahan dan kegelisahan sehingga akhirnya mengganggu laju
perekonomian. Oleh karena itu meminta perhatian pada pemerintah pusat untuk tidak
melepaskan dan menyampaikan wacana-wacana yang kemudian tidak mencarikan jalan
penyelesaian atau menjawab akibat timbulnya masalah-masalah itu yang tadinya sudah berjalan
dengan baik dengan status FTZ sekarang timbulah dua wacana di Kota Batam apakah
kelanjutannya kota Batam akan FTZ atau FTZ yang dibubarkan lalu menjadi Kawasan Ekonomi
Khusus.
19 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
Lalu kemudian di Komite III problem yang paling banyak yang ditemukan adalah
memang pelayanan BPJS di Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau sekitar di Tanjung Pinang
dan daerah-daerah khususnya daerah Anam Belas di Natuna masih sangat-sangat buruk bahkan
banyak sekali kejadian-kejadian, pasien yang meninggal karena tidak mendapatkan pelayanan
dengan baik dengan benar diakibatkan respon dari pada rumah sakit atau pun pelayanan yang
diberikan rumah sakit terhadap para peserta BPJS masih di bawah standar dari pada pelayanan
yang ada, untuk itu ini juga minta diberikan perhatian bahwasanya ke depan karena BPJS
menjadi sebuah kewajiban maka alangkah baiknya kalau tingkat pelayanan dari BPJS itu antara
1 wilayah mempunyai standart yang sama lalu yang ke 2 ini berkaitan dengan juga dengan
profesi Kepulauan Riau sebagai gerbang terluar ini sering disalahgunakan untuk menjadi
masuknya berbagai macam tindakan-tindakan penyalahgunaan di bidang hukum baik traficking,
kemudian TKI ilegal bahkan kemarin juga tentang masalah penyelundupan narkoba yang sempat
di temukan sebesar 1,6 ton bahkan ada sampai saat ini sedang dalam proses sebesar 3 ton. Oleh
karena itulah tentang penertiban terhadap kemanan di sekitar Provinsi Kepulauan Riau tidak
hanya masalah narkoba, tetapi masalah lalu lintas digunakannya sebagai tempat menyalurkan
TKI-TKI ilegal itu bisa diantisipasi dan bisa diminimalisir seminimal mungkin sehingga
masalah-masalah yang sering dihadapi di temukan di Malaysia khususnya barangkali tentang
perlakuan-perlakuan TKI itu bisa di kurangi dan kemudian ada bentuk kerjasama yang jelas
antara pemerintah Malaysia dengan pemerintah Indonesia bagaimana mengantisipasi terhadap
pengendalian TKI-TKI ilegal yang ada di wilayah Malaysia.
Itu barang kali beberapa poin yang bisa saya sampaikan sekilas yang menjadi masalah
pokok, di samping ada masalah-masalah yang lain yang sudah dituliskan di sini dan mudah-
mudahan ini bisa menjadi apa namanya penyampaian aspirasi untuk bisa di tindak lanjuti demi
kebaikan buat masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau secara khusus dan umunya Indonesia.
Terimakasih demikian yang bisa saya sampaikan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Provinsi Kepulauan Riau yang di sampaikan oleh Senator Ir. Muhammad
Nabil. M.Si. berikutnya Provinsi Riau.
PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, MM (RIAU)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera buat kita semua.
Om swastiastu.
Bapak dan Ibu Pimpinan, rekan-rekan senator para pimpinan anggota para pejabat dari
eselon I dan para pelaksana yang berbahagia, hadirin hadirat yang kami hormati. Perkenankan
kami menyampaikan dari 4 anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Riau, saya yang paling
ganteng yang 3 cantik-cantik kebetulan berhalangan hadir. Yang ingin saya sampaikan kepada
kita semua yang disampaikan teman-teman tadi juga terjadi di Riau tapi yang menarik adalah
dari beberapa daerah yang saya kunjungi semua masyarakat Riau mengeluh. Riau penghasil
minyak tapi pertalite yang termahal di seluruh Indonesia, oleh karena itu saya menyampaikan
kepada pimpinan untuk menindaklanjuti atau dengan komite bahwa ternyata di Riau itu pertalite
Rp. 8.000,00 saya telepon rekan-rekan dari Jambi Rp.7.800,00 di Jakarta Rp.7.600,00 Sumatera
Barat Rp.7.600,00 di daerah timur juga di bawah Rp.8.000,00 tapi di Riau ternyata harganya
Rp.8.000,00.
20 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
Saya menyarankan agar kita undang yang mengambil kebijakan hal-hal yang
menyangkut kepentingan umum, kepentingan masyarakat seluruh Indonesia perlu ditarik
kebijakannya kepada pusat. Karena Presiden sudah menyampaikan satu harga minyak di seluruh
Indonesia. Ternyata setelah saya telepon Pertamina itu kebijakan daerah memungut pajak di
daerahnya masing-masing, ternyata di Riau membuat Perda pajak BBM tertinggi di seluruh
Indonesia. Oleh karena itu, kebetulan nanti dalam MD3 kewenangan kepada kita mengenai
Perda evaluasi dan memantau inilah saran agar hal-hal yang menyangkut dalam masyarakat perlu
kita tarik kepada pusat agar menjadi satu kebijakan. Demikian yang lainnya sama. Terima kasih.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Drs. H. Abdul Gafar Usman, M.M dari Provinsi Riau. Berikutnya
Sumatera Barat.
PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANA (SUMBAR)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore Bapak-ibu yang kami hormati saudara Pimpinan DPD RI, saudara-saudara
pimpinan alat kelengkapan, kepanitiaan serta saudara-saudara pimpinan kelompok DPD di MPR
RI, yang kami banggakan seluruh anggota DPD RI, dan juga kepada Sekjen beserta jajarannya.
Bapak-ibu yang saya hormati Bapak Wakil Ketua dan Ibu Wakil Ketua. Dari hasil reses
yang kami jalankan di daerah Sumatera Barat bersama 4 orang anggota DPD RI pertama Bapak
Novi Chandra, yang ke-2 Bapak Jefrie Geovanie, Bapak Leonardy Harmainy dan saya sendiri
tentu tidak akan membacakan seluruh laporan yang kami buat.
Sebetulnya tadi saya ingin menyampaikan ini secara langsung tapi saya ingin
mengarisbawahi laporan dari beberapa rekan-rekan Anggota DPD yang tadi sudah dibacakan.
Walaupun tadi sudah disampaikan saya ingin mengimbau dan mengusulkan kepada pimpinan
tentang maraknya narkoba, diperlukan sikap jelas dari lembaga kita mendukung usaha
pemerintah dalam mencegah dan memberantas maraknya peredaran narkoba ini secara nasional.
Mengusulkan ada gerakan bersama sampai ke daerah-daerah karena korban dan calon-calon
korban adalah anak-anak kita, yang kita harapkan nantinya jadi pemimpin. Ini betul-betul
himbauan dan suara dari masyarakat bawah. Demikian saja yang bisa saya sampaikan.
Wabillahitaufik walhidayah
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih Senator Hj. Emma Yohana dari Sumatera Barat. Berikutnya dipersilakan
dari Provinsi Lampung.
PEMBICARA: Ir. ANANG PRIHANTORO (LAMPUNG)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera buat kita semua.
Om swastiastu.
Namo buddhaya
21 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
Bapak dan Ibu pimpinan DPD RI , Bapak-ibu anggota, Sekretaris Jenderal dan pada hadirin
sekalian. Saya ingin menyampaikan hasil reses anggota DPD RI dari Lampung.
Yang pertama terkait dengan Komite I yaitu persoalan pertanahan yang masih juga klasik
sulitnya dirasakan mendapatkan Sertifikat Tanah, artinya perlu sosialisasi terkait dengan itu,
kemudian juga kasus-kasus pertanahan yang masih banyak dan ini sangat dirasakan bagi
masyarakat Provinsi Lampung.
Konflik terkait dengan atau bersama dengan perusahaan-perusahaan besar. Keamanan
sama dengan Provinsi yang lain. Yang paling menonjol adalah narkoba dan implikasinya di
keamanan dan juga kejahatan cyber yang ada di Dunia Maya tetapi sangat konkrit meresahkan
dunia nyata.
Komite II yang pertama terkait dengan Raskin bahwa pembagian beras Raskin yang
tidak berkualitas di sejumlah daerah utamanya di Kabupaten Lampung Selatan, perlu perhatian
dari pihak Bulog Sub Drive Lampung Selatan maksudnya.
Yang berikut terkait dengan harga komuditas terutama jagung, Pak Novi ini ahlinya
jagung, jagung luar biasa turun harga dari tiga bulan yang lalu sampai dengan terakhir bulan
Februari akhir turun sekitar Rp. 1000,00,- dari Rp. 2.800.00,- menjadi Rp. 1.700.00,- per
kilogram. Padahal jagung, kedelai dan padi sedang menjadi gerakan nasional. Kemudian terkait
dengan makanan beracun yang sangat marak terutama makanan yang berbahan baku ubi kayu
sangat marak menggunakan zat perwarna yang biasa dipakai oleh industri textil yang
mengandung borax juga Rhodamin B.
Oleh karena itu perlu pembinaan yang serius dari sejumlah Pemerintah Daerah di
Lampung. Terkait dengan Reklamasi Pantai ada polemik terkait dengan perlunya meningkatkan
Pergerakan Pariwisata disatu sisi disisi yang lain bahwa Reklamasi Wilayah Pantai juga
menimbulkan dampak lingkungan yang serius.
Yang berikut masih Komite II terkait dengan pupuk palsu bahwa ditemukan distribusi
atau penjualan pupuk palsu bermerk seperti NPK Mutiara sampai sebanyak 400 ribu (menit,
118:48) Ton dan ini melanggar Undang-Undang Budidaya tanaman dan juga Undang-Undang
perdagangan. Banjir terjadi di sejumlah tempat terutama Lampung Tengah, Lampung Timur,
Lampung Selatan dan Kota Metro yang korbannya ribuan hektar sawah ladang, tanaman padi,
jagung, kedelai dan bahkan korban jiwa sebanyak 7 orang.
Terkait dengan Komite III yaitu terkait dengan kesehatan dan perlindungan konsumen
kemudian terkait dengan pendidikan guru dan dosen tentang kualitas guru dan dosen dan juga
perlindungan hukum terhadap guru dan dosen. Ketenaga kerjaan yang menonjol adalah bahwa
perlunya memperbanyak balai-balai latihan kerja sehingga ketika mengirimkan tenaga kerja
dalam posisi tidak sebagai tenaga kerja yang tidak memiliki skill atau Un Skill.
Yang berikut tentang keolahragaan dan pendidikan. Selain olah raga juga menjadi
kegiatan untuk mencapai prestasi tapi juga Pemerintah Daerah perlu memperhatikan
perkembangan olah raga sebagai bagian dari kegiatan rekreasi ditengah masyarakat.
Yang terakhir Komite IV bahwa sebagai Negara Muslim terbesar tentunya Indonesia
sangat potensial menjadi Industri perbankan Syari’ah namun demikian market share keuangan
Syari’ah di Indonesia masih sangat kecil berkisar diangka 5% dan oleh karenanya perlu
perhatian serius agar pemerintah membantu peningkatan pasar dan pelaku Industri Keuangan
Non Bank ( IKNB) yang Syari’ah setidaknya dalam kebijakan atau programnya.
Kemudian terkait dengan dana bergulir koperasi bahwa dana bergulir koperasi masih
berkutat disekitar Pulau Jawa dan sangat sulit diakses oleh warga diluar Pulau Jawa terutama
Sumatera, dengan alasan karena di luar Jawa Infrastruktur kurang baik. Oleh karena itu lembaga
PDB KUKM juga diharapkan dapat menjaring lebih banyak wirausaha muda yang memiliki
kemampuan meningkatkan usaha dan ekonomi masyarakat dengan membuat lapangan kerja di
sejumlah daerah.
22 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
Bapak Ibu Pimpinan rekan-rekan Anggota, demikianlah saya mewakili teman-teman dari
provinsi Lampung menyampaikan laporan Reses semoga menjadi bagian bersama dengan
laporan reses provinsi lain untuk kita jadikan aspirasi kita perjuangkan sebagai target perjuangan
kita mengawal kepentingan rakyat dan daerah. Demikian saya akhiri Wabillahi taufik
walhidayah .
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
selamat sore salam sejahtera.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih senator Anang Prihantoro sudah membacakan laporan dari Provinsi
Lampung berikutnya adalah Provinsi Bengkulu, terima kasih dari Provinsi Bengkulu berikutnya
Sumatera Selatan
PEMBICARA: HJ. ASMAWATI, S.E., M.M. (SUMATERA SELATAN)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera bagi kita semua
Om swastiastu
Puji dan syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
HidayahNya jualah kita menjalankan kegiatan di daerah pada tahun 2017-2018 dengan baik
mulai dari tanggal 16 Febuari sampai dengan 4 Maret 2018.
Saudara Pimpinan DPD RI, saudara-saudara Anggota DPD saudara Sesjen dan jajaranya
hadirin yang bahagia.
Dalam kegitan ini kami dari Provinsi Sumatera Selatan ada mengadakan pertemuan-
pertemuan baik Komite I, Komite II dan Komite III yang mana tidak semua. Komite IV yang
mana tidak semua kami bacakan seluruhnya, dari hasil pengawasan dana bergulir koperasi yang
dikelola LPDP, KUMKM. LPDP perlu mendirikan Kantor Perwakilan yang disetiap Provinsi
dan perlu sosialisasi intensif secara khusus menangani pengajuan pinjaman-pinjaman dengan
pola Syari’ah, karena tingkat diterasi dan instruksi masyarakat terhadap produk Syari’ah masih
rendah. Sementara dana yang disediakan cukup besar. Selain itu perlu peningkatan kerjasama,
antara lain: Kredit Daerah, Jamkrida Sumatera Selatan dengan LPDP, KUMKM. Rencana
penyusunan buku pedoman kerja antara lain LPDP dan Jamkrida harus segera di selesaikan.
Seterusnya dari kami Komite II banyak usulan masalah, karena kami di Sumatera Selatan
itu dikatakan Lumbung Energi dan Lumbung Pangan namun kami menyambut soal di larangnya
impor beras ternyata di Sumatera Selatan tidak terjadi impor beras.
Ibu, bapak hadirin yang kami muliakan demikian laporan kami Kegitan Daerah, saya
sampaikan dalam Sidang Paripurna ini semoga sukses selalu yang kita harapkan dan Aspirasi
Masyarakat Daerah bisa kita teruskan dan kita perjuangkan.
Terima kasih,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Terima kasih, Natur hajah Asmawati,SE., M.M. dari Sumatera Selatan. Berikutnya Jawa
Barat.
23 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
PEMBICARA: Ir. H. AYI HAMBALI, M.M. (JAWA BARAT)
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Bapak dan Ibu Pimpinan DPD RI, Bapak/Ibu para Anggota DPD RI, Bapak-bapak dan
Ibu, Sekjen beserta seluruh jajaran. Puji syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah Tuhan Yang
Maha Kuasa bahwa pada hari ini kita sama-sama berkesempatan hadir untuk melaksanakan tugas
mulia kita, yaitu, melaksanakan Sidang Paripurna dan untuk menyampaikan hasil laporan
penerimaan aspirasi kita di masing-masing daerah.
Ada banyak hal yang di sampaikan oleh masyarakat kepada kita, tetapi umumnya di
masing-masing daerah adalah sama, mungkin ada beberapa hal saja yang menjadi catatan kami
pertama adalah seperti juga tadi disampaikan oleh Senator dari daerah lain. Banyaknya
masyarakat yang belum punya e-KTP dan ini berpotensi mereka sulit untuk dapat mengikuti
pemilihan baik Pilkada serentak yang di Jawa Barat itu ada 17 kabupaten kota dan satu provinsi
juga mungkin di tahun 2019 dalam rangka Pileg dan Pilpres dan ini perlu menjadi perhatian kita
semua pada khususnya Komite I.
Kemudian yang kedua kami berterima kasih kepada seluruh senator yang sudah sering
sekali membantu kami dalam rangka mengatasi, mengurangi kesulitan saudara-saudara kita yang
terkena bencana. Bapak, Ibu sekalian Jawa Barat adalah merupakan daerah bencana yang luar
biasa.
Pada tahun 2017 di Jawa Barat itu ada 142 kali bencana, 142 titik dan hanya dua bencana
yang merupakan bencana yang itu kita tidak bisa hindarkan yaitu gempa bumi, sedangkan
bencana lainnya adalah sebagai akibat ulah kita terutama pada saat pembangunan yang tidak
memperhatikan kelestarian lingkungan dan masalah-masalah apa namanya yang berkaitan
dengan lingkungan hidup, jadi, berarti ada 140 kejadian banjir, longsor dan lain-lain. Itu adalah
karena ulah kita manusia. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian, sangat mudahnya Pemerintah
Pusat merubah-rubah Undang-undang Rt/Rw akhirnya Pemerintah Daerah, Provinsi dan
Kabupaten juga harus ikut menyesuaikan dengan merubah Undang-undang Rt, Perda, Perda
Rt/Rw nya dan saya kira di tahun 2018 ini sudah ada 8 lagi titik bencana di Jawa Barat dari mulai
di sebelah Timur di Cirebon, Kuningan sampai ke Daerah Bogor, Puncak dan seterusnya.
Jadi, ini adalah sebagian besar bencana ini akibat kerusakan alam dan kerusakan alam ini
tentunya adalah berhubungan dengan masalah pembangunan yang tidak memperhatikan
lingkungan hidup.
Kemudian perlu mendapat perhatian dari kita adalah ini yang sering saya suarakan, ketika
saya menyampaikan laporan di hasil Reses ini adalah masalah masifnya alih fungsi lahan di Jawa
Barat. Jawa Barat sebagai daerah yang diharapkan dulunya adalah sebagai Lumbung Pangan
Nasional, saat ini alih fungsi lahan dari tanah pertanian menjadi pabrik, menjadi pemukiman itu
setiap tahunnya lebih dari 20 persen perubahan, itu yang pertama.
Yang kedua adalah penguasaan lahan oleh beberapa gelintir orang. Di Jawa Barat itu
72% lahan di Jawa Barat itu di miliki oleh 0,2 persen Penduduk Jawa Barat sehingga 99,8% itu
hanya menguasai 34%.
Jadi ini sangat ironi walaupun sekarang sedang berlangsung terima kasih kepada
Pemerintah sekarang yang melakukan sertifikasi dan di mana-mana membagikan sertifikat, tapi
kita bisa membayangkan kalau ada 10.000 sertifikat yang dibagikan oleh pemerintah saat ini
yang luasnya hanya setengah hektar maka itu artinya hanya 5.000 hektar. padahal ada satu orang,
satu perusahaan yang memiliki lahan 5 juta hektar, ini ironi Negara Pertanian kita dan ini harus
mendapat perhatian kita bahkan Ombusman, Komnasham sudah pernah mempermasalahkan
masalah ini.
Bapak dan ibu sekalian terakhir masalah Dana Desa. memang pemerintah barang kali
dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan Dana Desa, itu sudah menggunakan Siskudes
tapi problemnya adalah, Siskudes ini menggunakan teknologi yang memerlukan jaringan
24 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
Telekomunikasi dan listrik padahal ada banyak puluhan Desa di Jawa barat, saya tidak tahu di
Daerah lain, kalau Jawa barat saja sudah puluhan Desa yang tidak memiliki jaringan
telekomunikasi dan jaringan listrik apalagi di daerah lain. ini artinya, usaha pemerintah untuk
mengelola Dana Desa dengan sebaik-baiknya jauh panggang daripada api, di samping itu ada
masalah lain dalam pengelolaan dana Desa adalah adanya batasan-batasan yang memagari
peraturan-peraturan yang memagari untuk Desa bisa berkreasi sesuai dengan kebutuhanya,
karena saya yakin dan percaya kita semua yakin bahwa tidak mungkin sebuah Desa di ujung
Papua sana akan sama kebutuhanya dengan Desa di sekitaran Kabupaten Bogor misalnya, jadi
kalau di buat seragam karena masala-masalah yang di buat oleh Peraturan Kementrian Desa dan
Kementrian Dalam Negeri, maka ini akan menjadi Dana Desa tidak akan mencapai tujuan.
Itu saja yang dapat saya sampaikan pada kesempatan hari ini dan selengkapnya laporan
akan kami serahkan kepada pimpinan.
Wabillahi taufik walhidayah.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI
Terima kasih Senator H. Hambali dari Jawa Barat berikutnya Jawa Tengah,
PEMBICARA: GKR. AYU KOES INDRIYAH (JATENG)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om swastiastu.
Segala puji bagi Allah atas limpahan nikmat dan karunianNya sehingga pada hari ini kita
bisa berkumpul dalam rangka Sidang Paripurna. Ketua dan para Anggota DPD RI ada beberapa
tempat di Jawa Tengah yang kemarin mengalami musibah dan kami dari DPD RI sudah
menerima Dana TAFSOS berjumlah Rp. 40.000.000,- dan kami berempat sudah menyalurkanya
kepada masyarakat Jawa Tengah yang berhak di Daerah Brebes, terima kasih atas bantuan para
anggota lewat TAFSOS.
Lebihnya mari kita bersama-sama mendoakan supaya tidak akan ada lagi bencana-
bencana lebih besar, baik itu di Jawa Tengah maupun di seluruh Wilayah Indonesia. Laporan
sudah tertulis secara singkat akan saya laporkan langsung sampaikan kepada ketua karena kalau
saya baca nanti menghabiskan lebih dari sepuluh menit, semoga kita semua dapat
memperjuangkan Aspirasi Daerah ini dengan baik di masing-masing komite kita sehingga
kehidupan masyarakat yang kita wakili khususnya dan seluruh wilayah Indonesia bisa lebih baik
dari sekarang.
Wabillahi taufik walhidayah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om shanti shanti shanti om rahayu.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI
Terima kasih Senator Gusti Kanjeng Ratu Ayu Koes Indriyah dari Jawa Tengah
berikutnya dipersilakan DKI Jakarta.
25 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E., M.H. (KETUA KOMITE III DPD RI)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Kepada yang saya hormati, saya banggakan Bapak Wakil Ketua DPD RI. Ibu Wakil
Ketua DPD RI yang luar biasa sahabat-sahabat saya Senator Indonesia, Pak Sekjen dan jajaran
serta hadirin yang saya muliakan.
Sebelumnya saya ingin berterima kasih kepada Pak Waka, Pak Nono Sampono yang
beberapa waktu lalu telah berhasil mengadakan FGD yang berjudul Penguataan Konstitusional
Masyarakat Pinggir Indonesia. Acara itu begitu sangat diapresiasi sekali oleh masyarakat karena
dengan itu kita bisa mendorong percepatan disahkanya RUU Wawasan Nusantara dan Daerah
RUU Air Craft dan RUU Keamanan Nasional dan Geopolitik.
Terima kasih Pak Nono untuk DKI Jakarta izinkan kami menyampaikan laporan secara
singkat untuk Komite I hingga hari ini isu Hak Masyarakat Adat terutama mengenai hak tanah
ulayat dan pengelolaan sumber daya alam yang tidak melibatkan masyarakat adat seringkali
menimbulkan konflik. Oleh karena itu DPD RI harus mendukung penuh dan berperan aktif
dalam pembahasannya agar RUU ini nantinya sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan aspirasi
masyarakat.
Dalam bidang agraria dan tata ruang, DPD RI harus berperan aktif terutama dalam
pengawasan, pelaksanaan program PT XL. Pendaftaran tanah sistematis lengkap dan harus
menjadi solusi bagi persoalan pertanahan yang kompleks di Jakarta.
DPD RI juga meminta kepada pemerintah untuk tegas kepada mafia pertanahan yang
bekerjasama dengan aparat penegak hukum. Dari Komite II. Jakarta merupakan kota yang
memiliki persoalan yang sangat kompleks, salah satunya banjir dan kemacetan yang hingga kini
masih melanda Jakarta di setiap musim hujan dan sudah tentu untuk mengatasinya kita
membutuhkan kerjasama dengan pemerintah pusat dan antar daerah BOTABEKJUR. Pertama
dalam persoalan lingkungan hidup transportasi pemukiman kependudukan dan perekonomian
dan di tahun mendatang tentu saja jika tidak segera ditangani dengan tepat, cepat dan
komprehensif, persoalan Jakarta akan semakin kompleks.
Oleh karena itu perlu payung hukum yang jelas dan mengikat salah satu solusinya
mendorong RUU yang diinisiasi oleh DPD RI sejak tahun 2014. Yakni, RUU Kawasan Terpadu
JABOTABEKJUR dan Revisi Undang – Undang Nomor. 29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan
Daerah Khusus Ibukota sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia agar segera
dibahas dan disahkan.
Untuk Komite III masyarakat DKI Jakarta sangat menyambut baik inisiasi lahirnya
RUU Perlindungan Pasien, karena saat ini, masih sampai saat ini pasien dirumah sakit ini masih
dianggap konsumen. Dengan adanya beberapa Undang-undang yang tidak memadai kebijakan
kebijakan itu memang belum mampu sepenuhnya melindungi pasien. Masih banyak kasus kasus
yang semestinya tidak dialami oleh pasien, salah satunya juga kemarin yang kami advokasi
permasalahan di Surabaya dan Alhamdulillah ada solusinya.
Salah satunya memang yang belum ada selama ini adalah SOP yang jelas seperti tenaga
kesehatan yang melayani pasien itu sebetulnya di awal harus dipertanyakan apakah pasien
menginginkan jenis kelamin yang sama atau tidak masalah kalau dilayani oleh perawat yang
berbeda jenis kelaminnya.
Kemudian di Komite III juga kami mengusulkan atas perubahan, atas perubahan
Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen karena di DKI Jakarta saat ini
Jakarta saat ini memang pemerataan pendidikan belum merata, kemudian juga kualitas tenaga
pengajar juga masih banyak belum memadai.
Dari komite IV ada beberapa usulan dibidang transportasi salah satunya pengajuan
pembuataan Stasiun Kereta Api di lokasi RW 10 Bintaro, kemudian di Ulujami diharapkan ada
26 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
jalur busway yang dibangun dengan maksimal kemudian daerah Pasanggrahan commuter line
atau PT KAI agar mengambil alih perlintasan rel di kawasan RW. 08.
Demikian laporan singkat kami.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI
Terima kasih Senator Fahira dari Jakarta, berikutnya dari Jawa Timur. Terima kasih
Guston kecapaian menunggu jadi serahkan saja katanya. Kembali kita karena Yogyakarta
kosong ke Sulawesi Tengah Bu Nurma masih berkenan untuk menyampaikan laporan?
PEMBICARA: Hj. NURMAWATI DEWI BANTILAN, S.E., M.H. (SULTENG)
Terima kasih mungkin nanti diserahkan, ya, maksudnya nanti menyusul
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI
Ya, menyusul, ya, terima kasih.
PEMBICARA: Hj. NURMAWATI DEWI BANTILAN, S.E., M.H. (SULTENG)
Ini staf yang tadi ini rupanya sudah tidak ada di tempat, ya, makasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI
Terimakasih Bu Nurma Bantilan. Laporan dari Sulawesi Tengah menyusul, ya. Sidang
yang mulia demikianlah penyampaian laporan hasil kegiatan di daerah dari para wakil di setiap
provinsi. Sidang Dewan yang ada rangkaian akhir Sidang Paripurna ini, kami mengingatkan
kembali kepada seluruh anggota agar dapat menegakkan disiplin pelaksanaan jadwal kerja
komite dan alat kelengkapan lainnya, maupun jadwal perorangan dengan patuh dalam
melaksanakan jadwal sebagaimana yang telah diputuskan di Rapat Panmus. Hal ini, pada
akhirnya dapat meningkatkan produktifitas kerja sekaligus menghindari tumpang tindih agenda
kerja antar alat kelengkapan.
Perlu pula disampaikan bahwa Rapat Panmus kemarin juga telah memutuskan bahwa
untuk kegiatan study referensi untuk sementara ini hanya dilakukan oleh alat kelengkapan yang
memiliki kewenangan menyusun Rancangan Undang-undang.
Dalam hal ini adalah Komite 1, II, III, IV dan PPUU kali, kali ini dilakukan sebagai upaya
menjaga marwah lembaga DPD RI dan upaya optimalisasi penggunaan anggaran untuk
penguatan eksistensi DPD RI.
Selain itu Rapat Panmus yang lalu telah menetapkan Jadwal Masa Sidang ke-IV akan
berlangsung dari tanggal 5 Maret sampai 20 Mei 2018, sedangkan untuk pelaksanaan Sidang
Paripurna 11 dengan agenda laporan pelaksanaan tugas alat kelengkapan, pengesahan keputusan
DPD RI dan pidato penutupan pada akhir Masa Sidang ke-IV tahun sidang 2017 – 2018 akan
dilaksanakan pada tanggal 26 April 2018. akhirnya dengan mengucap alhamdulillahirabbil
‘alamiin.
27 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)
Pimpinan saya mau bicara sedikit ini.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Silakan.
PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)
Ini sambungan apa yang kita sampaikan dalam Sipur penutup pada Masa Sidang lalu
berkaitan dengan undangan kita kepada Menteri Pan RB, berkaitan dengan apa namanya?
Masalah K2 seluruh Indonesia, ya, saya kemerin masih di Aceh ketika Reses Ribuan K2 Honorer
itu mengadakan unjuk rasa di kantor Gubernur, itu yang mereka minta terutama yang sudah lulus
tes sebelumnya Dan pak Gubernur Aceh serta merta itu merespon dan langsung mendatangi
Mentri PAN ke Jakarta, Menteri PAN memberi jawaban. Saya sudah share kepada teman teman
di WA kita judulnya adalah MENPAN Pertimbangkan Angkat Guru Honorer. Kita akan minta
itu dan Pak Jusuf Kalla pun pernah berjanji untuk ini, bukan hanya untuk Aceh saja kita fikir
nasional. Memang terjadi di Aceh itu mereka berdemo dan Gubernur Aceh sangat sangat
responsif apa yang menjadi kehendak daripada guru guru K2 itu, jadi, saya minta teman teman
juga minta saya kira kepada pimpinan untuk serta merta secepatnya minta kepada Menpan wajib
hadir, tidak boleh tidak. (Bahasa daerah. Red) itu bahasa kampung saya, ya, harus hadir dalam
undangan kita bila perlu semua komite, semualah kita tentu kita akan bicara dengan bahasa yang
santun. Kita disini, saya ngomong seperti ini tapi kalau ketemu nanti kita tetap bersantun santun
sebagai karakter kita sebagai tokoh tokoh nasional yang lahir di daerah saya kira demikian.
Terima kasih
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
ASN sudah menjadi masalah nasional saya kira dan ini sudah yang ke undangan
keberapa? Ke-3 kali, ya, tiga kali, ya, nanti siaran langsung saja. Pimpinan akan merespon itu
secepatnya akhirnya dengan mengucapkan.
PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)
Pimpinan, Papua Barat pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ya, Ketua BK, silakan.
PEMBICARA: MERVIN SADIPUN KOMBER (KETUA BK DPD RI)
Ya, terima kasih pimpinan menyikapi tingginya tensi politik di luar negeri terkait
dengan masalah Papua maka kami meminta pimpinan untuk megundang menteri luar negri dan
28 SIDANG PARIPURNA KE-10 DPD RI MS III TS 2017-2018
SELASA, 6 MARET 2018
bersama-sama dengan perwakilan dari Papua dan Papua Barat untuk membicarakan soal ini
pimpinan.
Karena dalam rapat Pasific Fourum Iland kemaren di PNG itu memutuskan ULNP itu
duduk semeja dengan pemerintah Republik Indonesia, menjadi observer di Melanesian
Spearhead Group dengan demikian, maka ini akan menjadi ancaman kedaulatan kita, kalau
kemudian MSG akan membawa masalah Papua terutama masalah HAM ke PBB. Sehingga kami
berharap untuk pimpinan dapat mengundang Mentri Luar Negeri bersama dengan kita untuk
membicarakan persoalan ini terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ya, soal Papua memang lagi mengemuka ada dua versi yang bisa kita lakukan eksekutif
brief atau diserahkan ke Komite I, ke pimpinan saja eksekutif brief, ok, ya, Jadi, ditampung oleh
pimpinan. Sidang yang mulia akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillaahirrobbil ‘alamiin
Sidang Paripurna ke-10 kami tutup.
Wabillahi taufik walhidayah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera.
Om shanti shanti shanti om.
Shalom.
Namo buddhaya.
KETOK 3X
SIDANG DITUTUP PUKUL 16.04 WIB