lakip dpd ri tahun 2014

146
Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 i KATA PENGANTAR Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 yang telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan aparatur pemerintah yang diamanatkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga DPD RI. Memasuki tahun ke-11, keberadaan Lembaga DPD RI dalam sistem ketatanegaraan Indonesia telah membangkitkan harapan masyarakat agar peran DPD RI dapat lebih optimal dalam menindaklanjuti aspirasi dan kepentingan daerah pada tataran pembentukan kebijakan di tingkat pusat. Besarnya harapan masyarakat tersebut dan adanya dinamika politik di parlemen serta pelaksanaan tugas DPD RI yang semakin berkembang menuntut kesigapan Sekretariat Jenderal DPD RI dalam memberikan dukungan teknis administratif dan keahlian kepada DPD RI dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Sejalan dengan penerapan prinsip akuntabilitas sebagai salah satu prinsip Good Governance telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (AKIP) yang telah diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang mewajibkan setiap instansi pemerintah termasuk Sekretariat Jenderal DPD RI untuk menyusun laporan akuntabilitas kinerjanya. Laporan ini merupakan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah dicapai dan penggunaan anggaran dalam rangka pencapaian sasaran strategis baik yang tercantum dalam RPJMN maupun Rencana Strategis Lembaga dan Sekretariat Jenderal DPD RI. Namun demikian Renstra Sekretariat Jenderal DPD RI mengalami perubahan pada tahun 2014, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) tahun 2014 menyajikan beberapa tambahan sasaran strategis dan indikator kinerja.

Upload: buidung

Post on 13-Jan-2017

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

i

KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD

RI) yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 yang

telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan aparatur pemerintah

yang diamanatkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi

lembaga DPD RI.

Memasuki tahun ke-11, keberadaan Lembaga DPD RI dalam sistem

ketatanegaraan Indonesia telah membangkitkan harapan masyarakat agar peran

DPD RI dapat lebih optimal dalam menindaklanjuti aspirasi dan kepentingan

daerah pada tataran pembentukan kebijakan di tingkat pusat. Besarnya harapan

masyarakat tersebut dan adanya dinamika politik di parlemen serta pelaksanaan

tugas DPD RI yang semakin berkembang menuntut kesigapan Sekretariat

Jenderal DPD RI dalam memberikan dukungan teknis administratif dan keahlian

kepada DPD RI dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan

yang baik (Good Governance).

Sejalan dengan penerapan prinsip akuntabilitas sebagai salah satu prinsip

Good Governance telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (AKIP) yang telah diganti

dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang mewajibkan setiap instansi pemerintah

termasuk Sekretariat Jenderal DPD RI untuk menyusun laporan akuntabilitas

kinerjanya.

Laporan ini merupakan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah

dicapai dan penggunaan anggaran dalam rangka pencapaian sasaran strategis

baik yang tercantum dalam RPJMN maupun Rencana Strategis Lembaga dan

Sekretariat Jenderal DPD RI. Namun demikian Renstra Sekretariat Jenderal DPD

RI mengalami perubahan pada tahun 2014, sehingga Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) tahun 2014 menyajikan beberapa

tambahan sasaran strategis dan indikator kinerja.

Page 2: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

ii

LAKIP tahun 2014 yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI ini

menyajikan berbagai tingkat capaian keberhasilan maupun hambatan dalam

pelaksanaan tugas Sekretariat Jenderal DPD RI.

Dengan telah dilakukannya analisis dan evaluasi kinerja secara objektif

yang disajikan dalam LAKIP ini diharapkan ke depan dapat lebih meningkatkan

kinerja aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang profesional, andal dan

akuntabel dalam memberikan dukungan kepada DPD RI, serta diharapkan

masyarakat dan para pemangku kepentingan dapat memperoleh gambaran

tentang kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014.

Jakarta, Februari 2015 Sekretaris Jenderal DPD RI,

Prof. Dr. SUDARSONO HARDJOSOEKARTO

NIP. 195711251983031001

Page 3: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

iii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….................................. i DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………................................... iii DAFTAR TABEL............................................................................................................. v BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 A. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia .........

B. Sistematika Penyajian ……………………………………………..................................

2 13

BAB II. PERENCANAAN KINERJA .............................................................................. 16 A. Revisi Rencana Strategis 2010-2014.............................................................

1. Visi ........................................................................................................ 2. Misi ....................................................................................................... 3. Tujuan dan Sasaran ............................................................................... 4. Strategi ..................................................................................................

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2014.....................................................................

16 17 18 19 20 21

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................................. 23 A. Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI ..............................................

1. Sasaran Strategis_1 ”Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”....................................................................................................

2. Sasaran Strategis_2 ”Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI”.............................................................................

3. Sasaran Strategis_3 ”Terwujudnya Efektivitas Hubungan antara DPD RI dengan Konstituen di Daerah Pemilihan”...............................................................................................

4. Sasaran Strategis _4 ”Terwujudnya Profesionalitas Kompetensi Dan Integritas SDM Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”............................................................................................................

5. Sasaran Strategis_5 ”Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”............................................................................................................

6. Sasaran Strategis_6 ”Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”............................................................................................................

23

25

61

74

79

88

94

DAFTAR ISI

Page 4: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

iv

7. Sasaran Strategis _7 ”Meningkatnya Kualitas Layanan Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”............................................................................................................

8. Sasaran Strategis_8 ”Terwujudnya Kapasitas Layanan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI ........................................................................

B. Realisasi Anggaran ......................................................................................

102 108

112

BAB IV. PENUTUP .......................................................................................................

115

LAMPIRAN 1. Bagan struktur organisasi Setjen DPD RI sesuai Peraturan Sekretaris Jenderal

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012; 2. Bagan organisasi dan tata kerja kantor DPD RI di Provinsi; 3. Matriks (Revisi) Renstra Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014; 4. a. Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014;

b. Revisi I Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; c. Revisi II Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; d. Revisi Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014;

5. Pengukuran Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014; 6. Matriks (Revisi) IKU Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014.

Page 5: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

v

No Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1 : Jumlah Pegawai di Lingkungan Setjen DPD RI 9

Tabel 3.1 : Sasaran Strategis_1 ”Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”

26

Tabel 3.2 : Target dan Realisasi Penyelenggaraan Rapat/Sidang Alat Kelengkapan DPD RI Tahun 2014

32

Tabel 3.3 : Sasaran Strategis_2 ”Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI”

63

Tabel 3.4 : Sasaran Strategis_3 ”Terwujudnya Efektivitas Hubungan antara DPD RI dengan Konstituen di Daerah Pemilihan”

76

Tabel 3.5 : Sasaran Strategis _4 ”Terwujudnya Profesionalitas Kompetensi Dan Integritas SDM Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”

80

Tabel 3.6. : Sasaran Strategis_5 ”Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”

89

Tabel 3.7. : Sasaran Strategis_6 ”Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”

95

Tabel 3.8. : Sasaran Strategis _7 ”Meningkatnya Kualitas Layanan Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”

103

Tabel 3.9 : Sasaran Strategis_8 ”Terwujudnya Kapasitas Layanan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI”

109

Tabel 3.10 : Realisasi Anggaran yang digunakan untuk mewujudkan sasaran strategis Setjen DPD RI Tahun 2014

113

DAFTAR TABEL

Page 6: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

1

Pendayagunaan aparatur merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, dan

pengendalian manajemen secara terencana, sistematis, bertahap, dan berkelanjutan

untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur dalam rangka mewujudkan good

governance. Pendayagunaan aparatur mencakup aspek yang luas. Dimulai dari

peningkatan penataan fungsi kelembagaan yang efisien dan efektif dengan

tatalaksana yang jelas dan transparan, didukung oleh SDM aparatur yang profesional,

sampai kepada adanya pengawasan yang proporsional serta menghasilkan pelayanan

publik yang optimal.

Upaya tersebut sejalan dengan asas akuntabilitas yang harus dimiliki oleh

penyelenggara negara sebagaimana terdapat dalam pasal 3 Undang-undang Nomor

28 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN yang

kemudian ditindaklanjuti oleh Presiden dengan menerbitkan Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) sebagai pengganti dari Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

SAKIP merupakan salah satu bentuk reformasi administrasi publik khususnya di

bidang manajemen sektor publik yang diharapkan mampu meningkatkan efektivitas

manajemen dan transparansi serta akuntabilitas sektor publik. Implementasi dari

SAKIP bagi intansi pemerintah adalah dengan membuat laporan kinerja instansi

pemerintah (LAK) sebagai bentuk akuntabilitas atau pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugas suatu lembaga atau instansi, sehingga terwujud pemerintahan

yang berorientasi kepada hasil (result oriented government).

Dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban tersebut, ditetapkan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

Dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja agar setiap instansi pemerintah dari

BAB I PENDAHULUAN

Page 7: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

2

eselon I sampai dengan eselon II secara periodik wajib mengkomunikasikan

pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi kepada stakeholders dengan

menyusun perjanjian kinerja dan laporan kinerja.

Sejalan dengan itu, Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia (Setjen DPD RI) menyusun Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal

DPD RI tahun 2014 dan menerbitkan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI sebagai

bentuk akuntabilitas dan laporan capaian atas kinerja yang telah ditetapkan dalam

Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

Tahun 2010-2014 dan Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia tahun 2014.

A. Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

Keberadaan DPD RI dimaksudkan untuk memperkuat ikatan daerah-

daerah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, memperteguh

persatuan daerah-daerah; mengakomodasi aspirasi dan kepentingan daerah-

daerah dalam perumusan kebijakan nasional yang berkaitan dengan daerah;

serta mendorong percepatan demokrasi, pembangunan dan kemajuan daerah.

Selain itu keberadaan DPD RI dalam rangka memperkuat lembaga legislastif di

tingkat nasional untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat

daerah.

Oleh karena itu, lembaga DPD RI memiliki arti penting dan memegang

peran strategis dalam perkembangan ketatanegaraan sebagai kamar kedua

dalam sistem parlemen Indonesia. Keberadaan DPD RI diharapkan dapat

berperan dalam proses pengambilan keputusan nasional sehingga dapat

menyerap dan mengakomodasikan kepentingan masyarakat dan daerah secara

luas.

Konstitusi dan UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan

DPRD (UU MD3) menempatkan DPD RI sebagai lembaga yang memiliki peran

untuk memberikan pertimbangan terhadap pembahasan Rancangan Undang-

Page 8: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

3

Undang (RUU) yang dilakukan oleh DPR RI. Kewenangannya terbatas pada isu-

isu yang terkait dengan kepentingan daerah; hubungan antara pusat dan daerah;

pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber

daya alam; perimbangan keuangan pusat dan daerah; dan hal-hal lain yang

berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi.

Selain itu, DPD RI juga memiliki kewenangan mengawasi (oversight) di bidang-

bidang ini, dan juga terhadap APBN serta RUU yang berkaitan dengan pajak,

pendidikan, dan agama yang hasilnya disampaikan ke DPR RI.

Selama 2 (dua) periode keanggotaan, dari tahun 2004 sampai dengan

2014, banyak yang telah di lakukan oleh DPD RI baik berupa usul inisiatif RUU

tertentu, ikut membahas RUU Tertentu, memberikan pertimbangan RUU terkait

dengan pajak, pendidikan, agama dan RAPBN serta pertimbangan kepada DPR

dalam pemilihan anggota BPK. DPD RI dalam kurun waktu dari tahun 2004

sampai dengan tahun 2013 telah mengajukan 48 (empat puluh delapan) RUU,

202 (dua ratus dua) pandangan dan pendapat, 14 (empat belas) Pertimbangan,

dan 124 (seratus dua puluh empat) hasil pengawasan.

Dalam perkembangannya untuk mendudukkan fungsi legislasi DPD RI

sesuai UUD 1945, pada tanggal 14 September 2012, DPD RI telah

menyampaikan permohonan pengujian undang-undang (uji materi) atas UU MD3

dan UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU P3) terhadap UUD

1945 kepada Mahkamah Konstitusi (MK) dalam Perkara Nomor 92/PUU-X/2012.

Permohonan uji materi dimaksud dilakukan untuk memperoleh penafsiran yang

lebih tepat dan pasti bagi kepentingan bersama dalam sistem legislasi antara

DPR, DPD, dan Presiden. Pada hari Rabu, tanggal 27 Maret 2013, MK telah

memutus perkara tersebut dan dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia

Nomor 26 Tahun 2013. Putusan MK meneguhkan 5 (lima) hal, yaitu:

1. DPD terlibat dalam pembuatan program legislasi nasional (prolegnas);

2. DPD berhak mengajukan RUU yang dimaksud dalam Pasal 22D ayat (1)

UUD 1945 sebagaimana halnya atau bersama-sama dengan DPR dan

Page 9: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

4

Presiden, termasuk dalam pembentukan RUU Pencabutan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

3. DPD berhak membahas RUU secara penuh dalam konteks Pasal 22D ayat

(2) UUD 1945;

4. Pembahasan UU dalam konteks Pasal 22D ayat (2) bersifat tiga pihak

(tripartit), yaitu antara DPR, DPD, dan Presiden; dan

5. MK menyatakan bahwa ketentuan dalam UU MD3 dan UU P3 yang tidak

sesuai dengan tafsir MK atas kewenangan DPD dengan sendirinya

bertentangan dengan UUD 1945, baik yang diminta maupun tidak.

Dengan adanya putusan MK ini maka memperkuat posisi DPD RI

melaksanakan tugas wewenangnya terutama dalam fungsi legislasi dan telah

mengubah paradigma proses pembuatan undang-undang (law making process)

yang semakin efisien. Kewenangan legislasi DPD RI yang selama ini samar-

samar baik secara praktik maupun pengaturan di dalam UU MD3 dan UU P3

menjadi lebih kuat. Ini semakin memperkuat lembaga DPD RI dan tentu akan

memperkuat NKRI, yang salah satu semangat terbentuknya DPD RI adalah

sebagai lembaga pemersatu daerah-daerah di Indonesia sebagaimana amanat

dan semangat dari pembentukan DPD RI dalam UUD 1945.

Setidaknya terdapat 8 (delapan) hal terkait kelembagaan yang diusung

dan diperjuangkan DPD RI. Pertama, Memperjuangkan penataan sistem

ketatanegaraan untuk memperkuat sistem check and balances melalui

perubahan tahap kelima Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

1945. Kedua, mengoptimalkan fungsi, tugas, dan wewenang DPD RI dalam

mengajukan usul, ikut membahas, memberikan pertimbangan undang-undang

tertentu, dan melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang. Ketiga,

memperjuangkan aspirasi masyarakat dan daerah untuk mewujudkan

pemerataan pembangunan bangsa yang bermartabat, sejahtera, berkeadilan,

dan berkesinambungan serta berwawasan lingkungan dalam wadah Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Keempat, meningkatkan sinergi dan interaksi

Page 10: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

5

serta kerjasama Anggota DPD RI dengan para pemangku kepentingan untuk

efektifitas perjuangan aspirasi dan kepentingan daerah dalam kebijakan nasional.

Kelima, mendorong pemerintah pusat untuk memberi perhatian yang lebih besar

terhadap isu-isu penting dan strategis di daerah. Keenam, mendorong

pemerintah daerah mengidentifikasi dan menyusun strategi dalam mengatasi isu-

isu dan persoalan penting di daerah. Ketujuh, meningkatkan kinerja politik

Anggota DPD RI melalui institutional building, capacity building, dan image

building, dan kedelapan, melakukan sosialisasi DPD RI melalui berbagai inovasi

yang terprogram namun tidak bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan.

Dalam melaksanakan tugas kelembagaannya, DPD RI memerlukan peran

dan tugas Sekretariat Jenderal sebagai sebuah institusi pendukung administratif

dan keahlian yang memiliki norma dan “ruh” birokrat pada lembaga legislatif yang

cukup berpengaruh pada format, prosedur dan kultur organisasi tertentu. Oleh

karenanya, sekretariat jenderal harus memiliki ciri birokrat profesional jajaran

sekretariat jenderal lembaga legislatif, yaitu : 1) menjaga dan meningkatkan

pelayanan legislator; 2) menjamin standar akurasi dan ketepatan yang tinggi

dalam advise prosedural; 3) mengembangkan keahlian konstitusi dan prosedural,

serta kelengkapannya; dan 4) mempublikasikan rangkaian hasil kerja dan

prosedur.

Pada tahun 2005 dibentuklah Setjen DPD RI berdasarkan Pasal 99 UU

Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD dan

DPRD. Berdasarkan UU tersebut telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 51

Tahun 2005 tentang pembentukan Sekretariat Jenderal DPD RI, yang

ditindaklanjuti dengan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1 Tahun

2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal DPD RI dengan

struktur Setjen DPD RI terdiri dari 6 (enam) Biro, 1 (satu) Pusat, 27 (dua puluh

tujuh) Bagian/Bidang dan 58 (lima puluh delapan) Subbagian/Subbidang.

Meningkatnya beban kerja dan perubahan mekanisme kegiatan DPD RI,

mendorong Setjen DPD RI melakukan pengembangan Struktur Organisasi Setjen

Page 11: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

6

DPD RI yang ditetapkan dalam Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1

Tahun 2008, dengan Perubahan struktur unit kerja eselon II dari 6 (enam) Biro

dan 1 (satu) Pusat menjadi 6 (enam) Biro dan 3 (tiga) Pusat, sehingga

menambah unit kerja eselon III dan eselon IV dari 27 (dua puluh tujuh)

Bagian/Bidang menjadi 35 (tiga puluh lima) Bagian/Bidang dan dari 58 (lima

puluh delapan) Subbagian/Subbidang menjadi 79 (tujuh puluh sembilan)

Subbagian/Subbidang.

Pada awal periode 2009-2014 terjadi perubahan nomenklatur dan

tambahan alat kelengkapan dalam struktur kelembagaan DPD RI yang semula

Panitia Ad Hoc (PAH) menjadi Komite, Panitia Kerjasama Antar Lembaga

Perwakilan (PKALP) menjadi Panitia Hubungan Antar Lembaga (PHAL) dan

penambahan Panitia Akuntabilitas Publik (PAP).

Dengan adanya perubahan nomenklatur dan tambahan alat kelengkapan

tersebut serta dibentuknya struktur organisasi di ibu kota provinsi yang

memerlukan peningkatan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh Bagian

Pengawasan Internal, maka dilakukan perubahan struktur organisasi dengan

penyesuaian nomenklatur dan penambahan kesekretariatan alat kelengkapan

serta peningkatan bagian pengawasan internal setingkat Eselon IIIa menjadi unit

Inspektorat setingkat Eselon IIa yang memiliki tugas dan fungsi pengawasan di

kantor DPD RI di ibu kota negara dan ibu kota provinsi.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas dan persetujuan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor:

B/2008/M.PAN-RB/06/2012 tanggal 28 Juni 2012 ditetapkan Peraturan Sekretaris

Jenderal DPD RI Nomor 02 Tahun 2012 tentang Perubahan pertama Peraturan

Sekretaris Jenderal Nomor 1 Tahun 2008 dengan perubahan struktur Eselon II

dari 9 (sembilan) menjadi 10 (sepuluh) yang terdiri dari 6 (enam) Biro, 3 (tiga)

Pusat dan 1 (satu) Inspektorat. 35 (tiga puluh lima) Bagian/Bidang (perubahan

nomenklatur Panitia Ad Hoc menjadi Komite, PKALP menjadi PHAL, dan

penambahan unit bagian Sekretariat PAP serta penghapusan bagian

Pengawasan Internal) dan 79 (tujuh puluh sembilan) Subbagian/Subbidang

Page 12: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

7

menjadi 80 (delapan puluh) Subbagian/Subbidang. Selain itu, melalui persetujuan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui

suratnya nomor: B/2230/M.PAN-RB/09/2011 tanggal 21 September 2011 telah

disusun Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 01 Tahun 2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

di Provinsi dengan jabatan kepala kantor Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia di Provinsi adalah setingkat eselon III.

Bagan struktur organisasi Setjen DPD RI sesuai Peraturan Sekretaris

Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012,

tergambar pada Lampiran 1, serta Bagan organisasi dan tata kerja kantor DPD RI

di provinsi terdapat pada Lampiran 2.

Kesekretariatan DPD RI diatur dengan Pasal 413 sampai dengan Pasal

417 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3. Tugas dan fungsi

Sekretariat Jenderal DPD RI secara rinci diatur dalam Peraturan DPD RI Nomor

1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib. Dalam Pasal 224 Tata Tertib DPD RI,

Sekretariat Jenderal mempunyai tugas:

a. memberi dukungan teknis, administratif, dan keahlian;

b. melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugasnya selama tahun sidang

sebelumnya kepada pimpinan pada setiap permulaan tahun sidang dalam

Sidang Paripurna.

Dukungan teknis administratif meliputi:

a. penyelenggaraan administrasi dan keprotokolan lembaga dan hal-hal yang

berkaitan dengan dukungan kelembagaan, keanggotaan dan seluruh kegiatan

DPD;

b. perencanaan program dan anggaran untuk kegiatan DPD;

c. pelaksanaan pengelolaan anggaran DPD;

d. penyiapan seluruh dukungan dalam rangka kegiatan sidang dan rapat-rapat;

e. pelaksanaan tata kelola kearsipan dan risalah;

Page 13: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

8

f. pemberian dukungan referensi dan jaringan kerja;

g. pengelolaan dan pemberian informasi sesuai kebutuhan masyarakat

berkenaan dengan informasi kegiatan DPD seperti hasil-hasil keputusan

DPD, penerimaan kunjungan anak sekolah, dan masyarakat yang ingin

mengetahui tentang DPD dan lain-lain yang relevan dalam ruang lingkup

tugas Sekretariat Jenderal;

h. penyiapan dukungan pelaksanaan tugas berupa fasilitas gedung, ruang rapat,

dan peralatan yang dikoordinasikan dengan Badan Pengelola Fasilitas

Parlemen;

i. penyiapan dukungan teknologi informasi;

j. penyiapan materi atau bahan bagi pimpinan dalam rangka koordinasi

pimpinan DPR, DPD dan MPR tentang gedung dan fasilitas fisik; dan

k. tugas lain-lain menurut kebutuhan pimpinan dan lembaga sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

Dukungan keahlian meliputi:

a. penampungan hasil diskusi, curah pendapat, atau penjelasan ide/gagasan

mengenai perlunya disusun rancangan undang-undang;

b. pengkajian dan penelusuran informasi yang diperlukan melalui diskusi,

seminar, aspirasi masyarakat, lokakarya, dan bentuk-bentuk pertemuan

lainnya;

c. penyusunan draft naskah/dokumen akademik;

d. penyusunan draf rancangan undang-undang sesuai dengan ide atau

gagasan dari pemrakarsa;

e. pemberian dukungan keahlian kepada Alat Kelengkapan pada saat sidang-

sidang atau rapat-rapat pembahasan di DPD dan DPR; dan

f. pelaksanaan tugas keahlian lainnya dalam rangka pelaksanaan tugas dan

wewenang DPD.

Page 14: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

9

Sampai dengan bulan Maret 2014, jumlah pegawai Setjen DPD RI tercatat

sebanyak 644 (enam ratus empat puluh empat) pegawai yang terdiri dari 463

(empat ratus enam puluh tiga) PNS dan 181 (Seratus Delapan Puluh Satu)

pegawai tidak tetap. Dari PNS yang bekerja pada Setjen DPD RI yang

menduduki jabatan struktural sebanyak 127 (Seratus Dua Puluh Tujuh) pegawai

dan yang menduduki posisi staf sebanyak 336 (tiga ratus tiga puluh enam)

pegawai. Data lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Jumlah Pegawai di Lingkungan Setjen DPD RI

NO JABATAN ESELON

STAFF NON STRUKTURAL

NON PNS

JML I II III IV

A B A A A B A B 1 SESJEN 1 - - - - - - - 1 2 WASESJEN - 1 - - - - - - - 1 3 BIRO RENKEU - - 1 - 4 - 9 - 43 4 61 4 BIRO SETPIM - - 1 - 4 - 9 - 27 7 48 5 BIRO SIDANG I - - 1 - 5 - 10 - 39 15 70 6 BIRO SIDANG II - - 1 - 6 - 13 - 47 16 83 7 BIRO ADMIN - - 1 - 3 - 8 - 46 11 69 8 BIRO UMUM - - 1 - 4 - 9 - 55 64 133 9 PUSDATIN - - 1 - 3 - 7 - 26 12 49

10 PUSJIDA - - 1 - 3 - 7 - 41 44 96 11 PUSJIJAKUM - - 1 - 3 - 7 - 9 3 23 12 INSPEKTORAT - - 1 - - 1 - 3 5 10

JUMLAH 1 1 10 - 35 - 80 - 336 181 644 Sumber : Biro Administrasi ,keadaan sampai dengan 1 Maret 2014

Dengan gambaran tersebut, maka peran kesetjenan DPD RI sangat

penting sebagai sistem pendukung bagi DPD RI sebagai lembaga legislatif.

Cukup banyak peluang penyempurnaan pelaksanaan tugas parlemen atau

lembaga legislatif yang bisa dipengaruhi oleh perbaikan sistem kerja di jajaran

Sekretariat Jenderal diantaranya melalui penyediaan tenaga ahli, narasumber,

data dan informasi tentang persoalan yang dibahas, penyediaan informasi

tentang sistem dan prosedur berpemerintahan dalam kaitan dengan persoalan

yang sedang dibahas, ataupun informasi lapangan yang terkait.

Page 15: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

10

Keberhasilan manajemen dalam organisasi dapat terlihat dari kemampuan

organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang semakin cepat. Oleh

karenanya, organisasi perlu melakukan analisis lingkungan strategis sehingga

dapat mengidentifikasi aspek strategis dan permasalahan yang dihadapi dan

dampaknya terhadap masa depan organisasi. Berikut ini hasil analisis lingkungan

strategis Sekretariat Jenderal DPD RI, yaitu :

1. Aspek Strategis

Aspek strategis merupakan aspek-aspek tertentu yang dapat mendukung

keberhasilan suatu organisasi. Aspek-aspek ini harus berjalan sesuai dengan

apa yang diinginkan oleh suatu organisasi, jika organisasi ingin menunjukkan

keberhasilan kinerjanya. Dengan demikian organisasi yang berhasil tidak hanya

bermanfaat bagi individu tetapi juga bagi organisasi itu sendiri. Aspek strategis

Sekretariat Jenderal DPD meliputi:

a. Dukungan Pimpinan dan Anggota;

b. Semangat dan motivasi kerja pegawai;

c. Pengalaman kerja;

d. Struktur organisasi;

e. Mekanisme dan prosedur kerja;

f. Kerjasama antar unit kerja;

g. Budaya dan etos kerja;

h. Hubungan kerja dengan instansi/organisasi terkait;

i. Teknologi informasi;

j. Sarana dan prasarana kerja;

k. Dukungan anggaran.

2. Permasalahan

Beberapa permasalahan pokok yang dihadapi oleh sekretariat Jenderal

DPD RI selama ini dapat diutarakan sebagai berikut :

Page 16: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

11

a) Sebagai lembaga baru yang tumbuh sebagai konsekuensi konsensus

politik, maka format kerja DPD RI terus berkembang untuk mencapai

bentuknya. Keberadaan dan langkah-langkah kerja DPD RI berada dalam

ruang politik dengan berbagai friksi ide serta hampir seluruh sumberdaya

dukungan lembaga DPD RI sama sekali tidak ada dibawah kendali DPD

RI sendiri. Hal ini membawa konsekuensi pula untuk berbagai perubahan

yang mau tidak mau akan membagi konsentrasi pemikiran dan kerja

sekretariat jenderal DPD RI.

b) Masih jauhnya perangkat dukungan dari yang sebagaimana seharusnya

terutama apabila diambil referensi lembaga yang sama pada negara lain,

terdapat kelemahan dukungan staf sekretariat yang harus menyediakan

mekanisme kerja, administrasi, informasi dan jaringan kerja dengan unit

terkait/stakeholders. Secara agregat, kondisi nyatanya ialah kombinasi

antar staf ahli dan staf sekretariat pendukung masih jauh dari kebutuhan

untuk operasionalnya lembaga legislatif seperti DPD RI.

c) Kelemahan saat ini yang sangat mungkin paling dirasakan ialah terkait

dengan feedback atas agregasi aspirasi yang diserap oleh anggota DPD

RI dari lapangan. Yang terjadi dengan situasi ini ialah keadaan dimana

dalam kegiatannya di lapangan hampir tidak ada dukungan perangkat

kerja Setjen DPD RI untuk anggota DPD RI, karena konstruksi dukungan

perangkat daerah masih memerlukan pengaturan-pengaturan dalam

teknis pelaksanaannya.

d) Dengan ditetapkannya UU No. 17 Tahun 2014, maka terjadi perubahan

kedudukan, tugas, fungsi dan wewenang DPD RI. Aktivitas anggota DPD

RI tidak hanya dilakukan di Ibukota negara (Jakarta), juga dilakukan di

daerah masing-masing, di setiap Provinsi. Perubahan tugas, fungsi dan

wewenang DPD RI memberikan dampak pada peningkatan aktivitas

anggota DPD RI. Peningkatan aktivitas ini membawa konsekuensi pada

peningkatan kegiatan teknis administratif dan teknis subtantif. Dengan

demikian berpengaruh pula pada sistem dukungan yang tidak lain

Page 17: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

12

merupakan aktivitas kesekretariatan. Berdasarkan kondisi objektif

tersebut, maka terhadap kelembagaan pendukung Sekretariat Jenderal

DPD RI perlu dilakukan penataan tugas, fungsi dan revitalisasi

organisasi.

Dengan demikian, amanat UU MD3 terhadap revitalisasi Sekretariat DPD

RI dan kelembagaan DPD RI berpangkal kepada sistem dan manajemen

Sekretariat DPD RI, dalam rangka mendukung proses dan tahapan

pengambilan putusan di DPD RI. Perkembangan sekarang dalam hal

reorganisasi Sekretariat Jenderal DPD RI temasuk untuk unit kerja DPD

RI di daerah masih dalam proses bersama Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sebagai otoritas pengaturan

organisasi lingkup kementerian dan lembaga.

e) Gedung kantor DPD RI berada di kawasan komplek parlemen (MPR,

DPR dan DPD). Pemanfaatan sarana dan prasarana di kawasan komplek

parlemen diatur dalam Pasal 392 ayat (4) UU MD3 bahwa Pimpinan

MPR, DPR dan DPD melalui alat kelengkapan melakukan koordinasi

dalam rangka pengelolaan sarana dan prasarana dalam kawasan gedung

perkantoran MPR, DPR dan DPD. Sebagai tindak lanjut, Pimpinan DPD

RI telah melaksanakan koordinasi bersama dengan Pimpinan MPR,

Pimpinan DPR, BURT DPR, dan Sekretariat Jenderal MPR, DPR, dan

DPD dalam rangka penataan seluruh kawasan komplek parlemen

termasuk dengan rencana pembangunan gedung baru DPD RI, namun

sampai saat ini belum terealisasi.

Kondisi sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara semakin tidak memadai mengingat semakin meningkatnya aktifitas DPD RI yang dilakukan oleh 10 (sepuluh) alat kelengkapan dan pertambahan SDM yang membutuhkan penambahan ruang rapat dan ruang kerja. Sidang Paripurna DPD RI menggunakan ruang sidang milik Sekretariat Jenderal MPR RI, sehingga pelaksanaan agenda sidang DPD RI harus menyesuaikan dengan agenda kegiatan MPR.

Page 18: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

13

Gedung kantor sementara DPD RI di ibu kota provinsi saat ini masih menggunakan gedung kantor pinjam pakai dari Pemerintah Provinsi dan dengan cara sewa yang kondisinya kurang memadai dan belum representatif sebagai gedung kantor lembaga Negara. Untuk tahun anggaran 2014 telah dialokasikan pembangunan gedung kantor di 3 (tiga) provinsi yang diharapkan secara bertahap dalam waktu lima tahun mendatang dapat dibangun gedung kantor DPD RI di seluruh provinsi.

B. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Pada dasarnya Laporan Kinerja (LAK) ini mengkomunikasikan pencapaian

kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI selama tahun 2014. Capaian kinerja

(performance result) 2014 tersebut dibandingkan dengan perjanjian kinerja

(performance agreement) 2014 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan

organisasi. Analisis capaian kinerja terhadap perjanjian kinerja memungkinkan

diidentifikasi sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di

masa datang.

Selanjutnya, sistematika penyajian LAK Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun

2014 adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum Sekretariat Jenderal DPD RI, dengan

penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama

(strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Sekretariat Jenderal

DPD RI tahun 2014.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan

kinerja sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI sesuai dengan hasil

Page 19: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

14

pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran

strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014

dengan tahun 2013 dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis

organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional);

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah

digunakan untuk mewujudkan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI sesuai

dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja Sekretariat Jenderal

DPD RI serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

Lampiran:

1) Bagan struktur organisasi Setjen DPD RI sesuai Peraturan Sekretaris

Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012;

Page 20: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

15

2) Bagan organisasi dan tata kerja kantor DPD RI di provinsi;

3) Matriks (Revisi) Renstra Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014;

4) a. Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014;

b. Revisi I Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014;

c. Revisi II Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014;

d. Revisi Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014;

5) Pengukuran Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014;

6) Matriks (Revisi) IKU Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014.

Page 21: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

16

A. REVISI RENCANA STRATEGIS 2010-2014

Revisi Rencana strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal (Setjen) DPD RI

tahun 2010-2014 dilaksanakan terkait dengan tujuan, sasaran strategis dan

indikator kinerja Setjen DPD RI yang merupakan penjabaran dan tolak ukur

kinerja Setjen DPD RI dalam pencapaian visi dan misi organisasi. Perubahan

tersebut telah diselaraskan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi

Setjen DPD RI dalam memberikan dukungan teknis, administratif, dan keahlian

kepada lembaga DPD RI. Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 telah

mengalami 3 (tiga) kali revisi, yaitu pada bulan Maret 2012, Oktober 2013, dan

terakhir pada Oktober 2014.

Revisi Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 pertama dilaksanakan

pada bulan Maret 2012 karena adanya evaluasi atas Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Setjen DPD RI Tahun 2010 sehingga perlu

dilakukan perubahan Renstra terutama pada perumusan indikator kinerja dan

rumusan sasaran.

Pada bulan Oktober 2013 dilakukan revisi kedua terhadap Renstra

Setjen DPD RI tahun 2010-2014 karena terjadi pengembangan struktur

organisasi Setjen DPD RI, adanya penambahan unit kerja eselon I yaitu

inspektorat dan unit kerja eselon III yaitu Bagian Set.Panitia Akuntabilitas

Publik, sehingga diperlukan penyesuaian antara Renstra Setjen DPD RI tahun

2010-2014 dengan struktur yang baru.

Tahun 2014 merupukan tahun terakhir dalam penerapan Renstra Setjen

DPD RI Tahun 2010-2014, namun Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014

tetap dilaksanakan pada bulan Oktober 2014. Hal ini dilaksanakan karena

untuk menyesuaikan dengan perkembangan dinamika kelembagaan DPD RI,

adanya pergantian Pimpinan dan Anggota DPD RI untuk periode 2014-2019.

Revisi Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 dilakukan terhadap tujuan,

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Page 22: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

17

indikator kinerja tujuan, sasaran strategis, dan indikator target kinerja Setjen

DPD RI yang diselaraskan dengan sasaran strategis DPD RI serta

pelaksanaan tugas dan fungsi Setjen DPD RI.

Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 memuat visi, misi, tujuan,

indikator kinerja tujuan, sasaran, indikator kinerja sasaran, target kinerja jangka

menengah, target tahunan, program, dan kebijakan, serta telah menyajikan

Indikator Kinerja Utama (IKU) Setjen DPD RI. Matriks Perubahan Renstra

Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 terdapat dalam Lampiran 3.

1. Visi

Penetapan visi dalam perencanaan strategis merupakan salah satu

langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi dinilai penting tidak

hanya dalam tahap perencanaan, melainkan juga dalam tahapan organisasi

selanjutnya. Substansi mendasar dalam pembentukan visi organisasi

adalah menggali gambaran konkrit melalui refleksi kritis mengenai masa

depan organisasi yang ingin diwujudkan. Visi merupakan komitmen dan

kristalisasi nilai-nilai yang dianut seluruh pemangku kepentingan dan

dilandasi oleh semangat mencapai tujuan.

Visi Setjen DPD RI memiliki peran penting dilihat dari sudut pandang

perspektif kelembagaan, Setjen DPD RI sebagai kesekretariatan lembaga

negara berfungsi sebagai sistem pendukung (supporting system) dan

merupakan integrasi dari berbagai unsur yang terdiri dari kelembagaan,

kepegawaian, dan ketatalaksanaan. Oleh karenanya, Setjen DPD RI

menetapkan visi yang mencerminkan gambaran keadaan dan kondisi yang

ingin diwujudkan pada tahun 2010-2014 sesuai dengan tugas dan fungsi

yang dimiliki oleh Setjen DPD RI, yaitu:

“Profesional dan andal dalam memberikan dukungan administratif

dan keahlian bagi pelaksanaan tugas konstitusional DPD RI”

Terdapat dua kata kunci yang akan memberikan pemahaman tentang

visi Setjen DPD RI, yaitu profesional dan andal.

Page 23: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

18

a. Profesional

Istilah ’profesional’ dimaksudkan untuk menunjukkan kriteria pegawai

memiliki kompetensi yang berdayaguna sesuai dengan persyaratan

suatu jabatan, bekerja dengan dedikasi yang tinggi, dan beorientasi

pada prestasi kerja. Artinya, setiap pegawai Setjen DPD RI memiliki

kompetensi (keahlian), kreatif, dan inovatif dalam menjaga dan

meningkatkan pelayanan kepada lembaga DPD; menjamin standar

akurasi dan ketepatan yang tinggi dalam kebijakan prosedural

(accurate and prompt); mengembangkan keahlian konstitusi dan

prosedural bagi lembaga DPD RI (constitutional and procedural

based); mempublikasikan rangkaian hasil kerja, prosedur, dan

sumber-sumber justifikasi kegiatan DPD RI; memfasilitasi program

dan informasi pendidikan yang efektif sebagai bentuk dukungan

fungsional legislasi; dan memaksimalkan serta menjaga akses dari

semua elemen pelayanan dan informasi.

b. Andal

Andal diartikan sebagai terciptanya kepercayaan (trust) dan kepuasan

(satisfied) dari Anggota DPD RI dan lembaga DPD RI terhadap

segenap unsur Setjen DPD RI dalam memberikan dukungan

administratif.

Profesional dan andal dalam memberikan dukungan teknis,

administratif dan keahlian serta sarana prasarana bagi pelaksanaan tugas

konstitutional DPD RI agar tercapai kinerja yang optimal merupakan

keinginan Setjen DPD RI pada Tahun 2010-2014 yang ingin dicapai sebagai

supporting system DPD RI.

2. Misi

Visi organisasi yang telah ditetapkan selanjutnya diwujudkan dengan

penetapan misi. Misi merupakan fokus organisasi yang tersusun secara

Page 24: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

19

baik, menetapkan tujuan yang unik dan mendasar, dan menunjukkan

cakupan kegiatan yang ditawarkan serta pasar/konsumen yang dilayani.

Profesional dan andal dalam memberikan dukungan administratif dan

keahlian bagi pelaksanaan tugas konstitusional DPD RI diwujudkan dengan

menetapkan dan melaksanakan misi Setjen DPD RI, yaitu :

1) Optimalisasi dukungan keahlian dan teknis persidangan DPD RI;

2) Membangun sumber daya manusia aparatur yang profesional,

kompeten, dan berintegritas;

3) Meningkatkan kapasitas organisasi Sekretariat Jenderal dan sarana

prasarana; dan

4) Membangun pemahaman masyarakat luas tentang keberadaan DPD

RI.

3. Tujuan dan Sasaran

Visi dan misi yang telah ditetapkan dirumuskan kedalam bentuk yang

lebih terarah dan operasional, yaitu tujuan dan sasaran organisasi. Tujuan

dan sasaran unit kerja eselon I harus berorientasi hasil dan terkait dengan

isu strategis organisasi.

Sekretariat Jenderal DPD RI telah menetapkan tujuan dan sasaran

strategis organisasi yang menggambarkan tugas dan fungsi organisasi

Setjen DPD RI. Tujuan ditetapkan untuk mempertajam pelaksanaan misi

Setjen DPD RI dan meletakkan prioritas serta memberikan arah program

dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Sedangkan, sasaran strategis Setjen

DPD RI merupakan ukuran kinerja pencapaian misi sesuai dengan

tujuannya.

Sesuai dengan visi dan misi Setjen DPD RI, maka tujuan dan sasaran

yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2014 adalah:

1) Tujuan: Terwujudnya dukungan teknis dan keahlian yang

profesional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI;

Page 25: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

20

Sasaran: 1) Terwujudnya dukungan teknis dan subatansi/materi

persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi

DPD RI;

2) Terwujudnya dukungan terhadap penguatan

kelembagaan DPD RI;

3) Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI

dengan konstituen di daerah pemilihan;

4) Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan

integritas sumber daya manusia dalam mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.

2) Tujuan: Terwujudnya dukungan administratif dan sarana

prasarana yang andal dalam pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

Sasaran: 1) Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan

keuangan yang tertib dan akuntabel dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI;

2) Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan

Sekretariat jenderal yang transparan dan akuntabel

dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

DPD RI;

3) Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana

dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

DPD RI;

4) Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi

Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.

4. Strategi

Untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, maka

perlu dirumuskan strategi/cara Sekretariat Jenderal DPD RI dalam program

dan kebijakan yang menjadi pedoman operasional kegiatan. Pada tahun

Page 26: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

21

2014 Sekretariat Jenderal DPD RI memiliki 3 (tiga) program, yaitu (1)

program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi; (2)

program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya DPD RI;

dan (3) program peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI.

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014

Perjanjian Kinerja adalah lembar atau dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan intansi

yang lebih rendah untuk melaksanakan program atau kegiatan yang disertai

dengan sasaran strategis dan indikator kinerja pada awal tahun.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah telah merubah beberapa ketentuan tentang perjanjian kinerja yang

awalnya merupakan penetapan kinerja. Salah satunya terkait dengan ruang

lingkup perjanjian kinerja yaitu dimuatnya perjanjian yang disepakati terhadap

kinerja yang terwujud akibat kegiatan tahun sebelumnya selain kinerja yang

dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan.

Setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran tahun 2014,

Sekretariat Jenderal DPD RI menetapkan Penetapan Kinerja Sekretariat

Jenderal DPD RI Tahun 2014 yang memuat informasi tentang sasaran

strategis, indikator kinerja, target kinerja, dan jumlah anggaran yang akan

dialokasikan (terdapat pada lampiran 4A).

Dalam perjalanannya, Sekretariat Jenderal telah melakukan review

Penetapan Kinerja Tahun 2014 selama tahun 2014. Hal ini sesuai dengan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 perjanjian kinerja dapat direvisi apabila terjadi

pergantian atau mutasi pejabat; perubahan dalam strategi yang mempengaruhi

pencapaian tujuan dan sasaran; dan/atau perubahan prioritas atau asumsi yang

berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran.

Page 27: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

22

Pelaksanaan review terhadap Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal

DPD RI Tahun 2014 dilaksanakan pertama pada bulan Juli 2014, terkait

dengan perubahan DIPA Setjen DPD RI (APBN-P) dimana terjadi penghematan

anggaran yang menyebabkan pengurangan target kinerja Setjen DPD RI

sehingga dilakukan revisi pada Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI

Tahun 2014 terkait dengan perubahan target kinerja (lampiran 4B). Review

kedua dilaksanakan pada Bulan Oktober 2014, terkait dengan pergantian

Pimpinan dan Anggota DPD RI periode 2014-2019 yang mempengaruhi

perubahan tujuan dan sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI dalam

Renstra Setjen DPD RI Tahun 2010-2014 sehingga perlu dilakukan revisi

kembali terhadap Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

(lampiran 4C). Dan dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 pada tanggal

20 November 2014 terkait perubahan nomenklatur, maka Penetapan Kinerja

Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 berubah menjadi Perjanjian Kinerja

Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 (Lampiran 4D).

Perjanjian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI yang telah ditetapkan

telah direview dan diukur untuk melihat keberhasilan atau kegagalan kinerja

Setjen DPD RI. Selain itu, mulai tahun 2014 Perjanjian Kinerja Sekretariat

Jenderal DPD RI telah dimanfaatkan dalam rencana kinerja individu oleh

pejabat eselon I yang diturunkan ke pejabat eselon II, eselon III, eselon IV,

sampai dengan staf yang dituangkan dalam Rencana Kerja Perorangan (SKP)

dan telah digunakan sebagai pedoman penyusunan Rencana Aksi Sekretariat

Jenderal Tahun 2014.

Page 28: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

23

A. Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI

Capaian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014

menggambarkan capaian sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI pada

tahun 2014 dengan melakukan analisis melalui (1) membandingkan antara

target dan realisasi kinerja tahun ini; (2) membandingkan antara realisasi

kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun

terakhir; (3) membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan

target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis

organisasi; (4) analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan atau

peningkatan atau penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;

(5) analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; dan (6) analisis program

atau kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian

pernyataan kinerja.

Capaian sasaran diukur pada tingkat outcome dengan menggunakan

indikator-indikator sasaran yang jelas dan terukur untuk menetapkan penilaian

keberhasilan setiap sasaran. Data capaian diperoleh dari pengukuran melalui

pengumpulan dan perangkuman data dengan memperhatikan indikator kinerja

yang digunakan, frekuensi pengumpulan data, penanggung jawab, mekanisme

perhitungan, dan sumber data yang digunakan sehingga dapat diyakini validitas

datanya dan dapat diandalkan.

Capaian sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI sangat

dipengaruhi oleh dukungan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja di

lingkungan Setjen DPD RI. Berikut ini sasaran strategis Sekretariat Jenderal

DPD RI yang diukur capaiannya, yaitu :

1) Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI;

2) Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI;

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Page 29: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

24

3) Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di

daerah pemilihan;

4) Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI;

5) Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib

dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI;

6) Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD

RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI;

7) Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI;

8) Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal

DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.

Secara umum sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI telah

berhasil dicapai pada tahun 2014, namun demikian terdapat beberapa sasaran

strategis yang belum berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Terhadap

sasaran yang belum berhasil diwujudkan, Sekretariat Jenderal DPD RI telah

melakukan beberapa analisis dan evaluasi untuk melakukan perbaikan,

penanganan masalah dan peningkatan kinerja di masa mendatang.

Matriks pengukuran kinerja indikator sasaran strategis Sekretariat

Jenderal DPD RI tahun 2014 terdapat pada lampiran 5. Rincian analisis

capaian masing-masing sasaran strategis dengan indikator kinerjanya dapat

diuraikan sebagai berikut.

Page 30: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

25

Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan oleh

Sekretariat Jenderal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI merupakan

salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan teknis dan

keahlian yang profesional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.

Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal

DPD RI sebagai supporting system dalam memberikan dukungan teknis dan

substansi/materi persidangan DPD RI yang merupakan core bussiness bagi

DPD RI dalam menghasilkan keputusan DPD RI terkait (1) RUU usul iniasiatif

DPD RI; (2) pertimbangan kepada DPR tentang RUU yang berkaitan dengan

APBN, pajak, pendidikan, dan agama; (3) hasil pengawasan terhadap

pelaksanaan atas UU tertentu; (4) pertimbangan terhadap hasil pemeriksaan

atas keuangan negara dari BPK; dan (5) pertimbangan dalam pemilihan

anggota BPK.

Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis

dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI

pada tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja,

serta perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan

tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.1 berikut :

Sasaran strategis_1 : “Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”

Page 31: LAKIP DPD RI Tahun 2014

26

Tabel 3.1. sasaran strategis_1

“Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”

NO INDIKATOR KINERJA 2014 2013 2012 2011 2010

TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%)

1 Tingkat kepuasan anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan

100% 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100

2 Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan

100% 100% 100 95% 95 95% 95 100% 100 100% 100

3 Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI

100% (48 Draft

Keputusan)

100% (48 Draft

Keputusan)

100 100% (43 Draft

Keputusan)

100 100% (60 Draft

Keputusan)

100 100% (35 Draft

Keputusan)

100 100% (33 Draft

Keputusan)

100

4 Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI

100% (20 Draft

Keputusan)

100% (20 Draft

Keputusan)

100 100% (25 Draft

Keputusan)

100 100% (25 Draft

Keputusan)

100 100% (13 Draft

Keputusan)

100 100% (15 Draft

Keputusan)

100

5 Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI

100% (5 Draft

Keputusan)

100% (5 Draft

Keputusan)

100 100% (2 Draft

Keputusan)

100 100% (2 Draft

Keputusan)

100 100% (3 Draft

Keputusan)

100 100% (1 Draft

Keputusan)

100

6 Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai

100% (1 Draft

Keputusan)

100% (1 Draft

Keputusan)

100 100% (1 Draft

Keputusan)

100 100% (1 Draft

Keputusan)

100 100% (1 Draft

Keputusan)

100 - -

Page 32: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

27

NO INDIKATOR KINERJA 2014 2013 2012 2011 2010

TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) Keputusan DPD RI

7 Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang Tugas dan Fungsi DPD RI yang digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI

100% (8 Draft

Keputusan)

100% (8 Draft

Keputusan)

100 100% (9 Draft

Keputusan)

100 100% (9 Draft

Keputusan)

100 100% (9 Draft

Keputusan)

100 100% (4 Draft

Keputusan)

100

8 Jumlah draft Risalah Rapat DPD RI

200 Risalah 363 Risalah

182 135 Risalah

67,5 229 Risalah

57,3 308 Risalah

77 189 Risalah

45,5

9 Persentase Kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan

100% (28 Kajian)

100% (28 Kajian)

100 100% (17 Kajian)

100 100% (16 Kajian)

100 100% (26 Kajian)

100 100% (16 Kajian)

100

Page 33: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

28

Dari tabel 3.1. sasaran strategis_1 “Terwujudnya dukungan teknis dan

substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”

dapat dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing indikator kinerja

terkait dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja

tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan

capaian kinerja dengan target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam

dokumen Renstra Sekretariat Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab

keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang

telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber daya, dan

(f) program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

capaian. Berikut ini analisis dari masing-masing indikator, yaitu :

1.1 Indikator Kinerja Tingkat kepuasan Anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan

Tingkat kepuasan Anggota terhadap dukungan teknis dan

substansi/materi persidangan merupakan salah satu alat untuk mengukur

sasaran terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan

dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.

Capaian tingkat kepuasan anggota terhadap dukungan teknis dan

substansi/materi persidangan didapat dari perbandingan jumlah Anggota

yang tidak menyampaikan keluhan secara tertulis terhadap dukungan

teknis dan substansi/materi persidangan kepada Sekretariat Jenderal DPD

RI dengan jumlah seluruh Anggota DPD RI.

Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase kepuasan anggota

terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan telah memiliki

capaian 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%. Selama

tahun 2014, dari 132 orang Anggota DPD, semua Anggota DPD (132

orang) tidak menyampaikan keluhan secara tertulis kepada Sekretariat

Jenderal DPD terkait dukungan teknis dan substansi/materi persidangan

yang telah dilaksanakan. Namun demikian terdapat masukan-masukan

Anggota secara lisan terkait dukungan teknis persidangan yang langsung

ditindaklanjuti Sekretariat Jenderal DPD RI untuk perbaikan kinerja. Akan

Page 34: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

29

tetapi untuk masukan yang terkait dengan keterbatasan ruang rapat karena

Sekretariat Jenderal DPD RI belum memiliki gedung sendiri di ibukota

negara tidak dapat segera ditindaklanjuti oleh Sekretariat Jenderal DPD RI

disebabkan di luar kewenangan Sekretariat dan Lembaga.

Selain itu, tingkat kepuasan Anggota DPD RI dapat diindikasikan

dengan adanya pernyataan terima kasih tertulis dari Pimpinan Alat

Kelengkapan DPD RI yang dibacakan pada saat Sidang Paripurna untuk

Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap dukungan teknis dan

substansi/materi yang telah dilaksanakan.

Capaian target kinerja pada tahun 2014 tercapai karena tindak lanjut

permintaan alat kelengkapan DPD untuk melaksanakan kegiatan segera

ditindaklanjuti oleh Sekretariat Jenderal DPD RI dengan profesional, cepat,

tertib, andal dan tepat waktu sehingga tidak ada Anggota DPD yang

menyampaikan komplain secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal

DPD RI. Pada tahun selanjutnya, dalam rangka peningkatan kinerja

Sekretariat Jenderal DPD RI yang lebih baik, akan dilakukan evaluasi

(survey) tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan teknis dan

substansi/materi persidangan secara rutin dan berkala setiap 6 (enam)

bulan sekali secara proaktif.

Dukungan yang diberikan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI dalam

bentuk dukungan teknis dan dukungan substansi/materi. Dukungan teknis

meliputi penyiapan seluruh operasional persidangan sebelum persidangan

dimulai seperti undangan persidangan yang informatif, penyediaan ruang

persidangan yang memadai, perlengkapan persidangan yang berfungsi

dengan baik, layanan jamuan persidangan yang baik, penggandaan materi

persidangan dan layanan pengamanan yang siaga, serta penyediaan

presensi persidangan yang transparan.

Sedangkan dukungan substansi/materi meliputi penyiapan materi

persidangan, pemberian dukungan keahlian pada saat sidang/rapat

pembahasan di DPD dan DPR, penyiapan penyusunan draft

naskah/dokumen akademik, dan penyusunan draf rancangan undang-

Page 35: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

30

undang sesuai dengan ide atau gagasan dari pemrakarsa, penyusunan draf

pengantar rapat, penyusunan draf kerangka acuan untuk kunjungan kerja

dan Raker dengan Menteri, penyusunan draf jadwal, dan penyusunan draf

kesimpulan, serta penyusunan draf keputusan DPD RI/alat kelengkapan

DPD RI.

Capaian tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan teknis

dan substansi/materi persidangan pada tahun 2014 dibandingkan dengan

tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 tidak mengalami perubahan, yaitu

sebesar 100% dari target 100%. Hal ini dikarenakan dari tahun 2010

sampai dengan 2014 tidak ada keluhan tertulis dari Anggota DPD RI

terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan.

Program yang menunjang keberhasilan pencapaian target ini adalah:

a. program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem Demokrasi,

dengan melaksanakan kegiatan :

1) kegiatan dukungan penyelenggaraan fungsi legislasi pertimbangan,

pengawasan DPD, dan pengembangan kerja sama; dan

2) kegiatan dukungan penyelenggaraan fungsi legislasi pertimbangan,

pengawasan DPD, dan fungsi badan kehormatan.

b. Program dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya

DPD RI, dengan melaksanakan kegiatan :

1) kegiatan pengelolaan dan pengkajian aspirasi masyarakat dan

daerah; dan

2) penyelenggaraan pengkajian kebijakan dan hukum.

Capaian tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap dukungan teknis

dan substansi/materi persidangan dilaksanakan oleh pegawai Sekretariat

Jenderal DPD RI yang berhubungan langsung dengan persidangan

DPD RI.

Page 36: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

31

1.2 Indikator Kinerja Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat

kelengkapan

Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan merupakan salah satu alat untuk mengukur sasaran terwujudnya dukungan

teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI.

Penyelenggaraan Rapat/sidang alat-alat kelengkapan merupakan salah

satu tugas utama (core bussines) Sekretariat Jenderal DPD RI sebagai

supporting system DPD RI. Rapat/sidang DPD RI, yaitu (1) rapat internal

meliputi rapat pleno alat kelengkapan, rapat gabungan alat kelengkapan,

dan rapat tim kerja; (2) rapat eksternal meliputi rapat kerja, rapat

konsultasi, rapat koordinasi, rapat dengar pendapat, dan rapat dengar

pendapat umum; (3) rapat alat kelengkapan di daerah meliputi rapat

koordinasi, rapat dengar pendapat, rapat dengar pendapat umum, rapat

bersama DPRD, dan rapat bersama Pemerintah Daerah dan DPRD.

Capaian persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat

kelengkapan didapat dari persentase jumlah realisasi rapat/sidang yang

diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI dibandingkan dengan

persentase jumlah rapat/sidang yang telah dijadwalkan.

Persentase realisasi jumlah rapat/sidang yang diselenggarakan oleh

Sekretariat Jenderal DPD RI didapat dari jumlah rapat yang

diselenggarakan dibandingkan dengan jumlah rapat/sidang yang

dijadwalkan.

Berikut ini data rapat/sidang alat kelengkapan yang diselenggarakan

selama tahun 2014 pada tabel 3.2 di bawah ini yaitu :

Page 37: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

32

Tabel 3.2 Target dan Realisasi Penyelenggaraan Rapat/Sidang Alat

Kelengkapan DPD RI Tahun 2014

NO Alat Kelengkapan

DPD RI

Masa Sidang III Tahun Sidang

2013-2014

(Jan-Maret 2014)

Masa Sidang IV Tahun Sidang

2013-2014

(Mei-Sept 2014)

Masa Sidang I Tahun Sidang

2014-2015

(Okt - Des 2014)

Jumlah

T R T R T R T R

1 Komite I 25 47 2 6 10 17 37 70 2 Komite II 18 5 13 3 9 15 40 23 3 Komite III 15 13 7 5 6 15 28 33 4 Komite IV 22 10 23 23 7 16 52 49 5 Panmus 6 2 16 3 7 4 29 9 6 Paripurna 5 7 3 3 4 5 12 15 7 BAP 3 2 5 15 2 5 10 22 8 BKSP 4 2 1 1 7 4 12 7 9 PPUU 7 3 2 4 5 6 14 13

10 PURT 5 3 6 2 7 8 18 13 11 BK 9 0 0 3 0 4 9 7 TOTAL 261 261

Dari tabel 3.2 diketahui bahwa pada tahun 2014, rapat/sidang yang

dijadwalkan oleh alat kelengkapan DPD RI sebanyak 261 (dua ratus enam

puluh satu) rapat/sidang, dan yang terselenggara sebanyak 261 (dua ratus

enam puluh satu) rapat/sidang, sehingga target indikator persentase

penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan mencapai 100%.

Capaian persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat

kelengkapan pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013, 2012,

2011, dan 2010. Pada tahun 2013 dan 2014 memiliki capaian sebesar 95%

dari target 100% dikarenakan penyelenggaraan rapat/sidang melibatkan

pihak luar sebagai undangan seperti kementerian dan narasumber/pakar

yang menyebabkan jadwal penyelenggaraan rapat/sidang sering kali

diubah dalam waktu singkat mengikuti konfirmasi undangan dan substansi

yang akan dibahas. Upaya perbaikan yang dilakukan dalam mengatasi hal

tersebut adalah dengan melakukan koordinasi dan konfirmasi yang intensif

dengan pihak yang diundang dalam rapat/sidang DPD RI.

Page 38: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

33

Program yang dilakukan untuk mencapai persentase

penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan adalah program

penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui kegiatan

persidangan/rapat-rapat DPD RI.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini.

Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 4.162.835.004,- atau sekitar

65,7% dari target anggaran yang telah ditetapkan. Apabila dibandingkan

antara capaian anggaran (65,7%) dengan capaian kinerja (100%) maka

dapat disimpulkan bahwa telah terjadi efisiensi anggaran dalam

pelaksanaan penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan DPD RI.

Pegawai yang melaksanakan kinerja ini adalah pegawai Sekretariat

Jenderal DPD RI yang terkait langsung dengan penyelenggaraan

rapat/sidang alat-alat kelengkapan DPD RI.

1.3 Indikator Kinerja Persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI

Indikator persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi

yang digunakan sebagai keputusan DPD RI menggambarkan salah satu

tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis dan

substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI.

Capaian persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi

yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI didapat dari persentase jumlah

realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan

persentase draf keputusan DPD RI yang telah ditargetkan.

Persentase realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan didapat

dari jumlah draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan

jumlah seluruh draf keputusan DPD RI yang dihasilkan.

Draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi meliputi naskah usul

prolegnas, RUU inisiatif DPD, pandangan pendapat dan pertimbangan

Page 39: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

34

terhadap RUU dari DPR maupun Presiden. Penyusunan draft produk

legislasi tersebut selanjutnya akan dibahas oleh Anggota DPD di masing-

masing alat kelengkapan untuk kemudian diputuskan menjadi keputusan

DPD RI dalam Sidang Paripurna DPD RI.

Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase draf keputusan DPD RI

terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI telah

memiliki capaian 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%.

Selama tahun 2014, dari 48 (empat puluh delapan) draf keputusan DPD RI

terkait fungsi legislasi yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, telah

dihasilkan 48 (empat puluh delapan) keputusan DPD RI terkait fungsi

legislasi yang ditetapkan dalam Sidang Paripurna. Hal ini mengindikasikan

bahwa produk legislasi yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI

diterima seluruhnya dan menjadi keputusan lembaga.

Hasil tersebut terdiri dari usul 1 (satu) draft keputusan DPD RI terkait

Prolegnas DPD, 10 (sepuluh) draft keputusan DPD RI terkait produk RUU

inisiatif DPD serta 37 (tiga puluh tujuh) draft keputusan DPD RI terkait

Pandangan, Pendapat dan Pertimbangan terhadap RUU dari DPR dan

pemerintah.

Secara lebih rinci 48 (empat puluh delapan) draft keputusan DPD RI

yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014 yaitu:

a. 1 (satu) draft keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas tahun 2014

yang memuat 24 (dua puluh empat) judul RUU Bidang Politik dan

Hukum, 31 (tiga puluh satu) judul RUU Bidang Ekonomi dan Sumber

Daya Alama, 18 (delapan belas) judul RUU Bidang Sosial, Budaya,

Kepemudaan dan Kesehatan dan 10 (sepuluh) judul RUU Bidang

Keuangan;

b. 10 (sepuluh) draft Keputusan DPD RI terkait RUU Usul Inisiatif

DPD RI yaitu:

1) Draft keputusan DPD RI tentang RUU Pengadilan Agraria

menjadi Keputusan DPD RI Nomor 61/DPD RI/IV/2013-2014;

Page 40: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

35

2) Draft Keputusan DPD RI tentang RUU Pengelolaan Terpadu

Kawasan Megapolitan Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang,

Bekasi dan Cianjur (JABODETABEKJUR) menjadi Keputusan

DPD RI Nomor 90/DPD RI/IV/2013-2014;

3) Draft Keputusan DPD RI tentang Perubahan Atas UU Nomor 12

Tahun 2011 tentang menjadi Keputusan DPD RI Nomor 88/DPD

RI/IV/2013-2014;

4) Draft Keputusan DPD RI tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

menjadi Keputusan DPD RI Nomor 96/DPD RI/IV/2013-2014;

5) Draft Keputusan DPD RI Tentang RUU Perlindungan dan

Pemberdayaan Nelayan menjadi Keputusan DPD RI Nomor

97/DPD RI/IV/2013-2014;

6) Draft Keputusan DPD RI tentang RUU Pengetahuan Tradisional

dan Ekspresi budaya Tradisional menjadi Keputusan DPD RI

Nomor 102/DPD RI/IV/2013-2014;

7) Draft Keputusan DPD RI tentang RUU Penyusunan, Pelaksanaan

dan Pertanggungjawaban APBN dan APBD menjadi Keputusan

DPD RI Nomor 105/DPD RI/IV/2013-2014;

8) Draft Keputusan DPD RI tentang RUU tentang Kekayaan Negara

menjadi Keputusan DPD RI Nomor 106/DPD RI/IV/2013-2014;

9) Draft Keputusan DPD RI tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa

Keuangan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 107/DPD

RI/IV/2013-2014;

10) Draft Keputusan DPD RI tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan

Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

menjadi Keputusan Dewan Perwakilan Daerah Republik

Indonesia (DPD RI) Nomor 15/DPD RI/I/2014-2015;

Page 41: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

36

c. 37 (tiga puluh tujuh) draft keputusan DPD RI terkait

Pandangan/Pendapat dan Pertimbangan terhadap RUU dari DPR dan

pemerintah, yaitu :

1. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten

Banua Landjak di Provinsi Kalimantan Barat menjadi Keputusan

DPD RI Nomor 39/DPD RI/III/2013-2014

2. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Provinsi

Kapuas Raya menjadi Keputusan DPD RI Nomor 40/DPD

RI/III/2013-2014

3. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan dan Pendapat

DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang Tentang

Kesehatan Jiwa menjadi Keputusan DPD RI Nomor 41/DPD

RI/III/2013-2014

4. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI

Terhadap RUU tentang Pembentukan Provinsi Papua Barat

Daya di Papua Barat menjadi Keputusan DPD RI Nomor

46/DPD RI/IV/2013-2014

5. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

RUU tentang Pembentukan Provinsi Bolaang Mongondow Raya

di Provinsi Sulawesi Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor

47/DPD RI/IV/2013-2014

6. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI

Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Bogoga di

Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 48/DPD RI/IV/2013-

2014

7. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI

Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Ghondumi

Sisare di Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 49/DPD

RI/IV/2013-2014

8. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI

Page 42: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

37

Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan

Obi di Maluku Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor 50/DPD

RI/IV/2013-2014

9. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI

Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Sukabumi

Utara di Provinsi Jawa Barat menjadi Keputusan DPD RI Nomor

51/DPD RI/IV/2013-2014

10. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI

Terhadap RUU tentang Pembentukan Kota Langowan di

Provinsi Sulawesi Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor

52/DPD RI/IV/2013-2014

11. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI

Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Garut Selatan

di Provinsi Jawa Barat menjadi Keputusan DPD RI Nomor

53/DPD RI/IV/2013-2014

12. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI

Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Gorontalo

Barat di Provinsi Gorontalo menjadi Keputusan DPD RI Nomor

54/DPD RI/IV/2013-2014

13. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

RUU tentang Pembentukan Kota Tahuna di Provinsi Sulawesi

Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor 55/DPD RI/IV/2013-

2014

14. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI

Terhadap RUU tentang Pembentukan Kabupaten Talaud

Selatan di Provinsi Sulawesi Utara menjadi Keputusan DPD RI

Nomor 56/DPD RI/IV/2013-2014

15. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan DPD RI

Terhadap RUU tentang Pengelolaan Keuangan Haji menjadi

Keputusan DPD RI Nomor 59/DPD RI/IV/2013-2014

16. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Provinsi

Page 43: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

38

Kepulauan Nias sebagai pemekaran dari Provinsi Sumatera

Utara menjadi Keputusan DPD RI Nomor 62/DPD RI/IV/2013-

2014

17. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten

Yamo Sebagai Pemekaran Dari Kabupaten Puncak Jaya

Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 63/DPD

RI/IV/2013-2014

18. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten

Kembu Sebagai Pemekaran Dari Kabupaten Tolikara Provinsi

Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor 64/DPD RI/IV/2013-

2014

19. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten

Berau Pesisir Selatan sebagai pemekaran dari Kabupaten Berau

Provinsi Kalimantan Timur menjadi Keputusan DPD RI Nomor

65/DPD RI/IV/2013-2014

20. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten

Paser Selatan sebagai pemekaran dari Kabupaten Paser

Provinsi Kalimantan Timur menjadi Keputusan DPD RI Nomor

66/DPD RI/IV/2013-2014

21. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kota

Manokwari Sebagai Pemekaran Dari Kabupaten Manokwari

Provinsi Papua Barat menjadi Keputusan DPD RI Nomor

67/DPD RI/IV/2013-2014

22. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan DPD RI

Terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan

Fiskal serta Dana Transfer Daerah dalam RUU tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran

Page 44: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

39

2015 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 72/DPD RI/IV/2013-

2014

23. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten

Moni di Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor

79/DPD RI/IV/2013-2014

24. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten

Lembah Roufer di Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI

Nomor 80/DPD RI/IV/2013-2014

25. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang Tentang Pembentukan Kabupaten

Cilangkahan di Provinsi Banten menjadi Keputusan DPD RI

Nomor 81/DPD RI/IV/2013-2014

26. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten

Caringin di Provinsi Banten menjadi Keputusan DPD RI Nomor

82/DPD RI/IV/2013-2014

27. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten

Tomini Raya di Sulawesi Tengah menjadi Keputusan DPD RI

Nomor 83/DPD RI/IV/2013-2014

28. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten

Moutong di Provinsi Sulawesi Tengah menjadi Keputusan DPD

RI Nomor 84/DPD RI/IV/2013-2014

29. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten

Bogor Barat di Provinsi Jawa Barat Nomor 85/DPD RI/IV/2013-

2014

30. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Provinsi

Page 45: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

40

Papua Tengah di Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI

Nomor 86/DPD RI/IV/2013-2014

31. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten

Kepulauan Kundur di Provinsi Kepulauan Riau menjadi

Keputusan DPD RI RI Nomor 87/DPD RI/IV/2013-2014

32. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kabupaten

Mimika di Provinsi Papua menjadi Keputusan DPD RI Nomor

93/DPD RI/IV/2013-2014

33. Draft Keputusan DPD RI Tentang Tentang Pandangan DPD RI

Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan

Kabupaten Luwu Tengah di Provinsi Sulawesi Selatan menjadi

Keputusan DPD RI Nomor 94/DPD RI/IV/2013-2014

34. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan DPD RI Terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang Pembentukan Kota

Lembah Baliem di Provinsi Papua Nomor 95/DPD RI/IV/2013-

2014

35. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan dan Pendapat

DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang

Pertembakauan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 98/DPD

RI/IV/2013-2014

36. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan dan Pendapat

DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang

Konservasi Tanah dan Air Nomor 99/DPD RI/IV/2013-2014

37. Draft Keputusan DPD RI Tentang Pandangan dan Pendapat

DPD RI Terhadap Rancangan Undang-Undang tentang

Perkebunan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 100/DPD

RI/IV/2013-2014

Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian

indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi

yang digunakan sebagai keputusan DPD RI tahun 2014 dengan tahun

Page 46: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

41

2013, 2012, 2011, dan 2010. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

capaian kinerja tidak mengalami perubahan, yaitu 100% dengan realisasi

100% dari target 100%. Realisasi 100% menunjukkan bahwa dari tahun

2010 sampai dengan tahun 2014 seluruh draft keputusan DPD RI terkait

fungsi legislasi yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI digunakan

sebagai keputusan DPD RI.

Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

adalah pada jumlah draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang

digunakan sebagai keputusan DPD RI. Pada tahun 2014 sebanyak 48

(empat puluh delapan) draf keputusan, tahun 2013 sebanyak 43 (empat

puluh tiga) draf keputusan, tahun 2012 sebanyak 60 (enam puluh) draf

keputusan, tahun 2011 sebanyak 35 (tiga puluh lima) draf keputusan, dan

tahun 2010 sebanyak 33 (tiga puluh tiga) draf keputusan.

Perubahan naik-turun (fluktuatif) jumlah draf keputusan terkait fungsi

legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI disebabkan karena

penyusunan draf keputusan DPD RI disesuaikan dengan agenda tahunan

politik DPD RI. Realisasi tahun 2014 bila dibandingkan dengan tahun

2013 mengalami peningkatan sebesar 5 (lima) draf keputusan dari

sebelumnya yang menghasilkan 43 (empat puluh tiga) draf keputusan.

Peningkatan capaian ini merupakan bentuk keberhasilan dalam menjaga

konsistensi dukungan terhadap anggota di masing-masing alat

kelengkapan, mengingat pada tahun 2014 merupakan periode transisi DPD

RI.

Permasalahan dan kendala yang perlu menjadi bahan evaluasi dalam

pencapaian indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait

fungsi legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI antara lain:

a. Problematika materi legislasi yang berbeda di setiap daerah;

b. Pemahaman masyarakat yang minim mengenai tugas dan wewenang

DPD RI khususnya dalam fungsi legislasi; dan

c. Mekanisme kerja antara alat kelengkapan yang belum berjalan sesuai

peraturan Tata Tertib DPD RI.

Page 47: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

42

d. DPD RI belum terlibat secara aktif dalam pembahasan Prolegnas

bersama DPR RI dan Presiden sebagaimana putusan Mahkamah

Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 Tanggal 27 Maret 2013.

e. Konsentrasi anggota di setiap alat kelengkapan terpecah karena

memasuki tahun politik.

f. Adanya kebijakan pengurangan/pemotongan anggaran

Kementerian/Lembaga oleh Pemerintah.

Langkah-langkah yang diambil untuk pemecahan masalah tersebut di

atas adalah:

a. Melakukan advokasi dan eksaminasi tentang permasalahan legislasi

di daerah;

b. Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kedudukan DPD RI

sebagai perwakilan daerah yang mempunyai wewenang untuk

mengajukan usul Prolegnas; dan

c. Mengadakan Rapat Gabungan dengan Komite untuk menetapkan

prioritas Prolegnas tahun berjalan.

d. Mendorong DPR RI dan Presiden untuk menjanlakan keputusan

Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012 Tanggal 27 Maret 2013

mengenai keterlibatan DPD RI dalam penyusunan Prolegnas

bersama DPR RI dan Presiden (Tripartit).

e. Melakukan koordinasi berkala dengan pimpinan alat kelengkapan

dalam menjalankan rencana kinerja.

f. Melakukan efisiensi penggunaan anggaran dalam penyusunan draft

legislasi dengan melakukan sharing anggaran antar alat

kelengkapan.

Program yang dilakukan untuk mencapai persentase draf keputusan

DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI

adalah penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui

kegiatan penyusunan usul prolegnas, penyusunan RUU inisiatif DPD, dan

Page 48: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

43

penyusunan pandangan pendapat dan pertimbangan terhadap RUU dari

DPR maupun Presiden.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun

draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi pada tahun 2014 sebesar

Rp. 50.400.738.029,- atau sekitar 94,5% dari target anggaran yang telah

ditetapkan. Realisasi anggaran hampir mencapai 100%, hal ini

menunjukkan bahwa perencanaan anggaran telah sesuai dengan

kebutuhan pelaksanaan kegiatan penyusunan draft keputusan DPD RI

terkait fungsi legislasi. Pegawai yang melaksanakan kegiatan penyusunan

draft keputusan DPD RI yang memiliki kompetensi dalam persidangan DPD

RI.

1.4 Indikator Kinerja Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI

Indikator persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi

pengawasan yang digunakan sebagai keputusan DPD RI menggambarkan

salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan

teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan

tugas DPD RI.

Capaian persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi

pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI didapat dari

persentase jumlah realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan

dibandingkan dengan persentase draf keputusan DPD RI yang telah

ditargetkan.

Persentase realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan didapat

dari jumlah draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan

jumlah seluruh draf keputusan DPD RI yang dihasilkan.

Draf keputusan DPD terkait fungsi pengawasan disusun dalam rangka

DPD RI melakukan advokasi kepada masyarakat dan daerah terkait

Page 49: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

44

pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu yang dilaksanakan

oleh pemerintah. Melalui pengawasan dapat diketahui efektifitas

pelaksanaan Undang-Undang serta sejauh mana Undang-Undang tersebut

dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat. Draf keputusan terkait fungsi

pengawasan selanjutnya akan dibahas oleh Anggota DPD di masing-

masing alat kelengkapan untuk kemudian diputuskan menjadi keputusan

DPD RI dalam Sidang Paripurna DPD RI.

Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase draf keputusan DPD RI

terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai keputusan DPD RI

telah memiliki capaian 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu

100%. Selama tahun 2014, realisasi tercapai 100%, dari 20 (dua puluh) draf

keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang disusun oleh Sekretariat

Jenderal DPD RI, telah dihasilkan 20 (dua puluh) keputusan DPD RI terkait

fungsi pengawasan yang ditetapkan dalam Sidang Paripurna. Hal ini

mengindikasikan bahwa draf keputusan yang disusun oleh Sekretariat

Jenderal DPD RI diterima seluruhnya dan menjadi keputusan lembaga.

Berikut draf keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang

digunakan sebagai keputusan DPD RI yang dihasilkan pada tahun 2014

yaitu :

1. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan menjadi Keputusan DPD RI Nomor

101/DPD RI/IV/2013-2014;

2. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri

menjadi Keputusan DPD RI Nomor 103/DPD RI/IV/2013-2014;

3. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Berkenaan Dengan Pelaksanaan Kurikulum

Page 50: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

45

Tahun 2013 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 104/DPD RI/IV/2013-

2014;

4. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2014 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang

APBN Tahun Anggaran 2014 menjadi Keputusan DPD RI Nomor

108/DPD RI/IV/2013-2014;

5. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun

2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Berkenaan Dengan

Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1435 H / 2014 M menjadi

Keputusan DPD RI Nomor 07/DPD RI/I/2014-2015;

6. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun

2009 tentang Kesehatan Berkenaan Dengan Kesehatan Ibu dan Anak

menjadi Keputusan DPD RI Nomor 08/DPD RI/I/2014-2015;

7. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia Atas Pelaksanaan Undang-

Undang Bidang Perpajakan menjadi Keputusan DPD RI Nomor

09/DPD RI/I/2014-2015;

8. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia Atas Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikan menjadi

Keputusan DPD RI Nomor 11DPD RI/I/2014-2015;

9. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia Atas Pelaksanaan Undang

Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 Tentang Sistem

Budidaya Tanaman menjadi Keputusan DPD RI Nomor 12/DPD

RI/I/2014-2015;

10. Draft Keputusan DPD RI tentang Hasil Pengawasan Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia Atas Pelaksanaan Undang

Page 51: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

46

Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan

menjadi Keputusan DPD RI Nomor 13/DPD RI/I/2013-2014;

11. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Pelaksanaan Undang-Undang nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha

Kecil, Mikro, dan Menengah menjadi Keputusan DPD RI Nomor

42/DPD RI/III/2013-2014;

12. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD

menjadi Keputusan DPD RI RI Nomor 57/DPD RI/IV/2013-2014;

13. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun

2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun

2004 tentang Perikanan menjadi Keputusan DPD RI Nomor 58/DPD

RI/IV/2013-2014;

14. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun

2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

menjadi Keputusan DPD RI Nomor 68/DPD RI/IV/2013-2014 ;

15. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun

2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus menjadi Keputusan DPD RI

Nomor 69/DPD RI/IV/2013-2014 ;

16. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun

2010 tentang Perlindungan Cagar Budaya menjadi Keputusan DPD

RI;

17. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun

2011 tentang Badan Penyelenggara Atas Jaminan Sosial menjadi

Keputusan DPD RI Nomor 71/DPD RI/IV/2013-2014;

Page 52: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

47

18. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

2009 tentang Pelayanan Publik menjadi Keputusan DPD RI Nomor

91/DPD RI/IV/2013-2014;

19. Draft Keputusan DPD RI Tentang Hasil Pengawasan DPD RI Atas

Sinkronisasi Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dengan Undang-Undang

Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup menjadi Keputusan DPD RI Nomor 92/DPD

RI/IV/2013-2014;

20. Draf Keputusan DPD RI tentang Hasil Pengawasan DPD RI atas

Penindaklanjutan Rekomendasi BPK Tahun 2013-2014 menjadi

Keputusan DPD RI Nomor 109/DPD RI/IV/2013-2014.

Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian

indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi

pengawasan yang digunakan sebagai keputusan DPD RI tahun 2014

dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Dari tahun 2010 sampai

dengan tahun 2014 capaian kinerja tidak mengalami perubahan, yaitu

100% dengan realisasi 100% dari target 100%. Realisasi 100%

menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 seluruh

draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang disusun oleh

Sekretariat Jenderal DPD RI digunakan sebagai keputusan DPD RI.

Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

adalah pada jumlah draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan

yang digunakan sebagai keputusan DPD RI. Pada tahun 2014 sebanyak 20

(dua puluh) draf keputusan, tahun 2013 sebanyak 25 (dua puluh lima) draf

keputusan, tahun 2012 sebanyak 25 (dua puluh lima) draf keputusan, tahun

2011 sebanyak 13 (tiga belas) draf keputusan, dan tahun 2010 sebanyak

15 (lima belas) draf keputusan.

Page 53: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

48

Bila dibandingkan capaian 2014 dengan pencapaian di tahun 2013

terdapat penurunan capaian yaitu sebanyak 5 (lima) keputusan sedangkan

bila dilihat pada capaian 5 (lima) tahun terakhir capaian tahun 2014

merupakan capaian kedua terbanyak setelah capaian di tahun 2013 dan

2012. Selain disebabkan karena adanya kebijakan pemotongan anggaran

kementerian/lembaga oleh pemerintah, penurunan capaian target indikator

dari tahun sebelumnya juga disebabkan pelaksanaan pengawasan

disesuaikan dengan aspirasi dari masyarakat dan daerah.

Program yang dilakukan untuk mencapai persentase draf keputusan

DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai keputusan

DPD RI penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui

kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan atas UU tertentu.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun

draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan pada tahun 2014

sebesar Rp. 9.505.489.788,- atau sekitar 88,1% dari target anggaran yang

telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi

dalam persidangan DPD RI.

1.5 Indikator Kinerja Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI

Indikator persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi

penganggaran yang digunakan sebagai keputusan DPD RI

menggambarkan salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis

terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam

pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI.

Capaian persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi

penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI didapat dari

persentase jumlah realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan

dibandingkan dengan persentase draf keputusan DPD RI yang telah

ditargetkan.

Page 54: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

49

Persentase realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan didapat

dari jumlah draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan

jumlah seluruh draf keputusan DPD RI yang dihasilkan.

Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase draf keputusan DPD RI

terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai keputusan DPD RI

telah memiliki capaian 100%, dengan realisasi 100% dari arget yang

ditetapkan yaitu 100%. Selama tahun 2014, relaisasi tercapai 100% karena

dari 5 (lima) draf keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang

disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, telah dihasilkan 5 (lima) draf

keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang ditetapkan dalam

Sidang Paripurna. Hal ini menunjukkan bahwa draf keputusan yang disusun

oleh Sekretariat Jenderal DPD RI diterima seluruhnya dan menjadi

keputusan lembaga.

Lima draft Keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang telah

disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, yaitu :

1) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan DPD RI Terhadap

Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan RI

Semester II Tahun 2013 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 73/DPD

RI/IV/2013-2014;

2) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia Terhadap Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Semester I Tahun 2014

menjadi Keputusan DPD RI Nomor 10/DPD RI/I/2014-2015;

3) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia Terhadap Rancangan Undang-Undang

tentang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara tahun Anggaran 2013 menjadi Keputusan DPD RI

Nomor 77/DPD RI/IV/2013-2014;

4) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia Terhadap Rancangan Undang-Undang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun

Page 55: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

50

Anggaran 2014 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 60/DPD RI/IV/2013-

2014;

5) Draft Keputusan DPD RI Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia Terhadap Rancangan Undang-Undang

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran

2015 menjadi Keputusan DPD RI Nomor 78/DPD RI/IV/2013-2014.

Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian

indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi

penganggaran yang digunakan sebagai keputusan DPD RI tahun 2014

dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Dari tahun 2010 sampai

dengan tahun 2014 capaian kinerja tidak mengalami perubahan, yaitu

100% dengan realisasi 100% dari target 100%. Hal ini menunjukkan bahwa

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 seluruh draft keputusan DPD

RI terkait fungsi penganggaran yang disusun oleh Sekretariat Jenderal

DPD RI digunakan sebagai keputusan DPD RI.

Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

adalah pada realisasi jumlah draft keputusan DPD RI terkait fungsi

penganggaran yang digunakan sebagai keputusan DPD RI. Pada tahun

2014 sebanyak 5 (lima) draf keputusan, Pada tahun 2013 sebanyak 2 (dua)

draf keputusan, tahun 2012 sebanyak 2 (dua) draf keputusan, tahun 2011

sebanyak 3 (tiga) draf keputusan, dan tahun 2010 sebanyak 1 (satu) draf

keputusan.

Pada setiap tahun DPD RI memeriksa HAPSEM dari BPK 2 (dua) kali

yaitu HAPSEM BPK semester II tahun sebelumnya dan HAPSEM BPK

semester I tahun berjalan sehingga DPD RI memberikan 2 (dua)

pertimbangan DPD RI terhadap tindak lanjut HAPSEM BPK kepada DPR

RI. Akan tetapi pada tahun 2010 dihasilkan 1 (satu) keputusan dan tahun

2011 sebanyak 3 (tiga) keputusan dikarenakan Pertimbangan terhadap

HAPSEM BPK tahun 2010 semester I yang seharusnya diputuskan pada

tahun 2010 di putuskan pada awal tahun 2011.

Page 56: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

51

Program yang dilakukan untuk mencapai persentase draf keputusan

DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai keputusan

DPD RI penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui

kegiatan pemeriksaan HAPSEM BPK dan penyusunan pertimbangan

terhadap RUU APBN.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun

draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran pada tahun 2014

sebesar Rp. 994.610.160,- atau sekitar 70,4% dari target anggaran yang

telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi

dalam persidangan DPD RI.

1.6 Indikator Kinerja Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi

representasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI

Indikator persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi

representasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI menggambarkan

salah satu tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan

teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan

tugas DPD RI.

Capaian persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi

penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI didapat dari

persentase jumlah realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan

dibandingkan dengan persentase draf keputusan DPD RI yang telah

ditargetkan.

Persentase realisasi draf keputusan DPD RI yang digunakan didapat

dari jumlah draf keputusan DPD RI yang digunakan dibandingkan dengan

jumlah seluruh draf keputusan DPD RI yang dihasilkan.

Draf keputusan DPD terkait fungsi representasi meliputi draf

keputusan tentang pemilihan calon anggota BPK. Draf keputusan tersebut

selanjutnya akan dibahas oleh Anggota DPD di alat kelengkapan untuk

Page 57: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

52

kemudian diputuskan menjadi keputusan DPD RI dalam Sidang Paripurna

DPD RI.

Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase draf keputusan DPD RI

terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI

telah memiliki capaian 100% dengan realisasi 100% dan sesuai target yang

ditetapkan yaitu 100%. Realisasi 100% didapat dari 1 (satu) draf keputusan

DPD RI terkait fungsi representasi yang disusun oleh Sekretariat Jenderal

DPD RI, telah dihasilkan 1 (satu) keputusan DPD RI yang ditetapkan dalam

Sidang Paripurna. Hal ini menunjukkan bahwa draf keputusan yang disusun

oleh Sekretariat Jenderal DPD RI diterima seluruhnya dan menjadi

keputusan lembaga.

Draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang telah

disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI yaitu Draft Keputusan DPD RI

Tentang Pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

Dalam Pemilihan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia,

menjadi Keputusan DPD RI Nomor 76/DPD RI/IV/2013-2014.

Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian

indikator kinerja persentase draf keputusan DPD RI terkait fungsi

representasi yang digunakan sebagai keputusan DPD RI tahun 2014

dengan tahun 2013, 2012, dan 2011, karena pada tahun 2010 tidak ada

kegiatan pemilihan calon anggota BPK dari DPD RI. Dari tahun 2011

sampai dengan tahun 2014 capaian kinerja tidak mengalami perubahan,

yaitu 100% dengan realisasi 100% dari target 100%. Realisasi 100%

menunjukkan bahwa dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 seluruh

draft keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI atas pemilihan calon

anggota BPK yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI digunakan

sebagai keputusan DPD RI.

Jumlah draf keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI

terhadap calon anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI pada tahun

2014 sebanyak 1 (satu) draf keputusan sama dengan jumlah draf

keputusan yang dihasilkan pada tahun 2013, 2012 dan 2011. Hal ini

Page 58: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

53

dilaksanakan sebagaimana amanat Pasal 23F ayat (1) UUD 1945 bahwa

anggota BPK RI dipilih oleh DPR RI dengan memperhatikan pertimbangan

DPD RI.

Program yang dilakukan untuk mencapai persentase draf keputusan

DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai keputusan DPD

RI adalah program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi

melalui kegiatan penyusunan pertimbangan DPD RI terhadap pemilihan

calon anggota BPK.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun

draft keputusan DPD RI terkait fungsi representasi pada tahun 2014

sebesar Rp. 209.106.408,- atau sekitar 85,8% dari target anggaran yang

telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi

persidangan DPD RI.

1.7 Indikator Kinerja Presentase Draf Keputusan/Peraturan DPD RI non RUU sebagai Penunjang Tugas dan Fungsi DPD RI yang digunakan

sebagai Keputusan/Peraturan DPD RI.

Indikator presentase draf keputusan/Peraturan DPD RI non RUU

sebagai penunjang tugas dan fungsi DPD RI yang digunakan sebagai

keputusan/Peraturan DPD RI menggambarkan salah satu tolak ukur

pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis dan

substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI.

Capaian persentase draf keputusan/peraturan DPD RI non RUU yang

digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI didapat dari persentase

jumlah realisasi draf keputusan/Peraturan DPD RI yang digunakan

dibandingkan dengan persentase draf keputusan/Peraturan DPD RI yang

telah ditargetkan.

Persentase realisasi draf keputusan/Peraturan DPD RI yang

digunakan didapat dari jumlah draf keputusan/Peraturan DPD RI yang

Page 59: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

54

digunakan dibandingkan dengan jumlah seluruh draf keputusan/Peraturan

DPD RI yang dihasilkan.

Tugas dan fungsi DPD RI terbagi dalam 4 (empat) besaran yaitu

fungsi legislasi, fungsi penganggaran, fungsi pengawasan, dan fungsi

representasi. Dalam menjalankan keempat fungsi tersebut dibutuhkan draf

keputusan/Peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan

fungsi DPD RI.

Pada tahun 2014 diketahui bahwa capaian persentase draft

keputusan/Peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan

fungsi DPD RI yang digunakan sebagai keputusan/Peraturan DPD RI telah

memiliki capaian 100% dengan realisasi 100% sesuai dengan target yang

ditetapkan yaitu 100%. Realisasi 100% didapat dari 8 (delapan) draf

keputusan/Peraturan DPD RI yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD

RI, telah dihasilkan 8 (delapan) keputusan/Peraturan DPD RI yang

ditetapkan dalam Sidang Paripurna. Hal ini menunjukkan bahwa draf

keputusan/Peraturan yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI

diterima seluruhnya dan menjadi keputusan/Peraturan lembaga.

Draft keputusan/Peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas

dan fungsi DPD RI selama tahun 2014 yang telah disahkan dalam Sidang

Paripurna DPD RI antara lain:

a. Draft Peraturan DPD tentang Tata Tertib, menjadi Peraturan DPD

Nomor 1 Tahun 2014;

b. Draft Peraturan DPD tentang Pedoman Penyusunan RUU yang berasal

dari DPD RI, menjadi Peraturan DPD RI Nomor 2 Tahun 2014;

c. Draft Peraturan DPD tentang Pedoman Tindak Lanjut Hasil

Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, menjadi

Peraturan DPD Nomor 3 Tahun 2014;

d. Draft Peraturan DPD RI tentang Pedoman Pelaksanaan Pemberian

Pertimbangan DPD RI terhadap RUU tentang APBN, menjadi

Peraturan DPD Nomor 4 Tahun 2014;

Page 60: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

55

e. Draf Peraturan DPD RI tentang Petunjuk Operasional Kegiatan

Rapat/Pertemuan di Luar Kantor dan Perjalanan Dinas DPD RI menjadi

Peraturan DPD RI Nomor Tahun 2014;

f. Draf Peraturan DPD RI tentang Staf Ahli DPD RI dan Asisten Ahli

Anggota DPD RI menjadi Peraturan DPD RI Nomor Tahun 2014;

g. Draf Keputusan DPD RI tentang Rencana Strategis DPD RI Tahun

2015-2019 menjadi Keputusan DPD RI Nomor Tahun 2014;

h. Draf Keputusan DPD RI tentang Rancangan Pengembangan Pusat

Perancangan Kebijakan dan Informasi Hukum Pusat Daerah (Law

Center DPD RI) menjadi Keputusan DPD RI Nomor Tahun 2014;

Dari tabel 3.1 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian

indikator kinerja persentase draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU

yang digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI tahun 2014 dengan

tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun

2014 capaian kinerja tidak mengalami perubahan, yaitu 100% dengan

realisasi 100% dari target 100% . Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun

2010 sampai dengan tahun 2014 seluruh Draft keputusan/peraturan DPD

RI non RUU sebagai penunjang tugas dan fungsi DPD RI yang disusun

oleh Sekretariat Jenderal DPD RI digunakan sebagai keputusan/peraturan

DPD RI.

Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

adalah pada jumlah Draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU yang

digunakan sebagai keputusan/peraturan DPD RI pada tahun 2014

sebanyak 8 (delapan) draf keputusan/peraturan, tahun 2013 sebanyak 9

(Sembilan) draf keputusan/peraturan, tahun 2012 sebanyak 9 (Sembilan)

draf keputusan/peraturan, tahun 2011 sebanyak 9 (Sembilan) draf

keputusan/peraturan, dan tahun 2010 sebanyak 4 (empat) draf

keputusan/peraturan. Jumlah draf yang dihasilkan pada tahun 2014 lebih

sedikit dari tahun-tahun sebelumnya karena tahun 2014 merupakan tahun

transisi pergantian keanggotaan DPD RI periode 2009-2014 ke periode

2014-2019 dan kegiatan Anggota DPD RI lebih banyak terfokus di Daerah

Pemilihan sehingga Sekretariat Jenderal DPD RI sebagai supporting

Page 61: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

56

system DPD RI tidak banyak melakukan kegiatan penyusunan draft

keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan fungsi

DPD RI.

Program yang dilakukan untuk mencapai persentase draf

keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan fungsi

DPD RI adalah program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem

demokrasi melalui kegiatan penyusunan pedoman tata kerja dan peraturan

DPD RI non RUU.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun

draf keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang tugas dan

fungsi DPD RI pada tahun 2014 sebesar Rp. 919.858.905,- atau sekitar

69,3% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh

pegawai yang memiliki kompetensi persidangan DPD RI.

1.8 Indikator Kinerja Jumlah Risalah Rapat DPD RI

Indikator jumlah risalah rapat DPD RI menggambarkan salah satu

tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis dan

substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI.

Capaian jumlah risalah rapat DPD RI didapat dari perbandingan

jumlah realisasi risalah rapat DPD RI dengan jumlah seluruh risalah rapat

DPD RI yang ditargetkan.

Risalah persidangan merupakan salah satu bentuk dukungan

terhadap rapat-rapat/persidangan alat kelengkapan DPD RI. Sekretariat

Jenderal DPD RI dalam menghasilkan risalah menggunakan sistem

I-perisalah dan MP-3. Prosesnya dimulai dari perekaman, lalu ditranskrip

secara langsung, setelah itu dilakukan pengkoreksian dan pengeditan,

untuk kemudian dihasilkan risalah sidang/rapat alat kelengkapan.

Perbandingan capaian jumlah risalah rapat DPD RI pada tahun 2014

dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 dianalisis sebagai berikut :

Page 62: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

57

1) tahun 2014 terealisasi 363 (tiga ratus enam puluh tiga) risalah dari 200

(dua ratus) risalah yang ditargetkan (capaian 182%);

2) tahun 2013 terealisasi 135 (seratus tiga puluh lima) risalah dari 200 (dua

ratus) risalah yang ditargetkan (capaian 67,5%);

3) tahun 2012 terealisasi 229 (dua ratus dua puluh sembilan) risalah dari

400 (empat ratus) risalah yang ditargetkan (capaian 57,3%);

4) tahun 2011 terealisasi 308 (tiga ratus delapan) risalah dari 400 (empat

ratus) risalah yang ditargetkan (capaian 77%);

5) tahun 2010 terealisasi 189 (seratus delapan puluh sembilan) risalah dari

415 (empat ratus lima belas) risalah yang ditargetkan (capaian 45,5%).

Capaian tersebut menunjukkan bahwa target telah tercapai bahkan

melampaui dari yang telah ditargetkan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2014

banyak dilakukan proses transkrip risalah dari tahun sebelumnya yang

belum dapat terealisasi (2011-2013) sehingga risalah rapat yang dihasilkan

tidak hanya dari tahun 2014.

Program yang dilakukan untuk mencapai jumlah risalah rapat DPD RI

adalah program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi

melalui kegiatan perekaman, transkrip dan editing risalah.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam

penyusunan risalah rapat DPD RI pada tahun 2014 sebesar Rp.

215.270.184,- atau sekitar 88,2% dari target anggaran yang telah

ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki kompetensi

persidangan DPD RI.

1.9 Indikator Kinerja Persentase Kajian yang digunakan sebagai

background paper oleh alat kelengkapan

Persentase kajian yang digunakan sebagai background paper oleh

alat kelengkapan DPD RI merupakan salah satu indikator kinerja untuk

Page 63: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

58

mencapai sasaran strategis terwujudnya dukungan teknis dan

substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI.

Capaian persentase kajian yang digunakan sebagai background

paper oleh alat kelengkapan DPD RI didapat dari persentase jumlah

realisasi kajian yang digunakan dibandingkan dengan persentase kajian

yang telah ditargetkan.

Persentase realisasi kajian yang digunakan didapat dari jumlah kajian

yang digunakan dibandingkan dengan jumlah seluruh kajian yang

dihasilkan.

Proses penelitian/kajian memiliki tahapan yaitu (1) penyusunan

panduan penelitian; (2) seleksi peneliti; (3) peneliti bekerja; (4) laporan

pertengahan (mid term); (5) laporan akhir (final report); serta (6) kompilasi

hasil kajian. Pada tahun 2014 telah dilaksanakan 28 (dua puluh delapan)

kajian oleh Sekretariat Jenderal DPD RI, yaitu :

1. Reformulasi Pembentukan Daerah Otonomi Baru: Studi Kapabilitas

Fiskal di Kabupaten Belitung Timur,

2. Transformasi Pelayanan Kesehatan : Studi Pelaksanaan BPJS di

Provinsi NTT,

3. Rekayasa Sosial Pencegahan Kerusakan/Kebakaran Hutan di

Provinsi Riau,

4. Reformulasi Pengangkatan Tenaga Honorer Kategori 1 (K1) dan

Kategori 2 (K2) di Provinsi Jawa Tengah,

5. Rekayasa Sosial Pelaksanaan REDD++ di Indonesia : Pembelajaran

Keberhasilan Pelaksanaan REDD++ di Kalimantan Tengah,

6. Transformasi Pelayanan E-KTP di Provinsi DKI Jakarta,

7. Optimalisasi Fungsi Kantor DPD RI di Ibukota Provinsi Sulawesi

Utara,

8. Studi Komparasi Tugas Pokok dan Fungsi Pusat Kajian Daerah dan

Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum di DPD RI,

9. Membangun Peta Potensi Maritim Di Indonesia,

10. Transformasi Etika Peyelenggaraan Negara: Penyusunan Naskah

Page 64: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

59

Akademik,

11. Rekonstruksi Daya Saing Daerah di Indonesia Dalam Menghadapi

MEA 2015,

12. Studi Nomor Urut Pemilu DPD RI pada Anggota DPD RI Periode

2014-2019,

13. Refleksi Undang-Undang No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan

Hukum: Studi Bantuan Hukum Daerah Kabupaten Badung Prov. Bali,

14. Reformulasi Peran Kementerian/Lembaga dalam Pembinaan dan

Pengawasan: Studi Implementasi Desentralisasi Fiskal di Kementerian

Dalam Negeri,

15. Background Paper Naskah Akademik Prolegnas Komite I DPD RI

16. Background Paper Naskah Akademik Prolegnas Komite II DPD RI

17. Background Paper Naskah Akademik Prolegnas Komite III DPD RI

18. Background Paper Naskah Akademik Prolegnas Komite IV DPD RI

19. Kajian Kamar Kedua Parlemen Dan Sistem Pendukungnya di

Beberapa Negara

20. Kajian Sistem Pemilu Proporsional Terbuka

21. Kajian Tentang Tata Cara dan Mekanisme Pelaksanaan Fungsi

Pengawasan DPD RI

22. Kajian Dukungan Keahlian dan Staff Ahli di Sekretariat Jenderal dan

Anggota

23. Kajian Keterlibatan DPD Dalam Musrenbang (Kajian Lanjutan)

24. Studi Struktur dan Keanggotaan Forum Pimpinan Daerah

25. Kajian Penganggaran Jangka Menengah 2015-2019 Guna

Mendukung Pemerataan Pembangunan Antar Daerah

26. “Mencari Solusi atas Masalah Agraria di Bengkulu: Perspektif Hukum”

27. “Eksaminasi Jembatan Suramadu Terhadap Modernitas Masyarakat

Madura”

28. “Hukum Adat Bali di Tengah Modernisasi Pembangunan dan Arus

Budaya Global”

Dari 28 (dua puluh delapan) kajian di atas, seluruhnya digunakan

sebagai background paper alat kelengkapan DPD RI sehingga pada tahun

Page 65: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

60

2014 indikator persentase kajian yang digunakan sebagai background

paper oleh alat kelengkapan DPD memiliki realisasi 100%, maka

capaiannya sebesar 100% dari target 100%. Hal ini dikarenakan sejak

proses awal pemilihan tema kajian telah diselaraskan dengan kebutuhan

prolegnas masing-masing alat kelengkapan DPD RI, sehingga hasil dari

kajian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan tugas dan

fungsi anggota dan lembaga DPD RI.

Tabel 3.1 menunjukkan perbandingan realisasi dan capaian indikator

kinerja persentase kajian yang digunakan sebagai background paper oleh

alat kelengkapan DPD RI tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan

2010. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 capaian kinerja tidak

mengalami perubahan, yaitu 100% dengan realisasi 100% dari target

100%.

Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun

2014 seluruh hasil kajian yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI

digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan DPD RI.

Penyebab utama keberhasilan tersebut adalah adanya soliditas kerjasama

unsur pendukung oleh sumber daya aparatur (staf) dan proses

perencanaan kegiatan dari awal penentuan tema melibatkan persidangan

DPD terutama terkait dengan prolegnas.

Perubahan yang terjadi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

adalah pada jumlah kajian yang digunakan sebagai background paper oleh

alat kelengkapan DPD RI. Pada tahun 2014 sebanyak 28 (dua puluh

delapan) kajian, Pada tahun 2013 sebanyak 17 (tujuh belas) kajian, tahun

2012 sebanyak 16 (enam belas) kajian, tahun 2011 sebanyak 26 kajian,

dan tahun 2010 sebanyak 16 (enam belas) kajian. Jumlah kajian yang

dihasilkan pada setiap tahunnya terjadi fluktuatif (naik-turun), hal ini

karena disesuaikan dengan pemenuhan kebutuhan yang diperlukan oleh

alat kelengkapan.

Program yang dilakukan untuk mencapai persentase kajian yang

digunakan sebagai background paper alat kelengkapan adalah (1) program

Page 66: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

61

dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI melalui

kegiatan kajian; dan (2) program penguatan kelembagaan DPD dalam

sistem demokrasi melalui kegiatan Law Center dan Budget Office.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam mencapai

persentase kajian yang digunakan sebagai background paper alat

kelengkapan pada tahun 2014 sebesar Rp. 4.227.463.792 atau sekitar

91,09% dari target anggaran. Capaian target anggaran hampir 100%

menunjukkan bahwa perencanaan anggaran telah dilakukan dengan tepat.

Pegawai yang melaksanakan kajian adalah pegawai yang memiliki

kompetensi pada bidang penelitian dan kajian.

Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI

merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan

teknis dan keahlian yang profesional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi

DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat

Jenderal DPD RI.

Batasan konstitusional yang diberikan kepada DPD sangat melemahkan

pelaksanaan fungsi dan kewenangan lembaga perwakilan daerah ini, padahal

realitas dalam masyarakat sangat mengharapkan kinerja lembaga DPD.

Meskipun menghadapi keterbatasan dalam tataran regulasi formal, namun

perubahan dan kemajuan dalam pelaksanaan fungsi DPD semakin terlihat di

kemudian hari pasca Putusan Mahkamah Konstitusi berkenaan dengan

penguatan kedudukan DPD. Disinilah peran Sekretariat Jenderal DPD RI

sebagai supporting system dalam memberikan dukungan terhadap penguatan

kelembagaan DPD RI.

Sasaran strategis_2 : “Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI”

Page 67: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

62

Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya dukungan

terhadap penguatan kelembagaan DPD RI pada tahun 2014 dengan

membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta perbandingan

realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012,

2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.3 berikut :

Page 68: LAKIP DPD RI Tahun 2014

63

Tabel 3.3. sasaran strategis_2

“Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI”

NO INDIKATOR KINERJA

2014 2013 2012 2011 2010

TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%)

1 Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi

20% - - - - - - - - - -

2 Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional

20% 15% 75 - - - - - - - -

3 Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa

100% 110% 110 94% 94 96% 96 113% 113 303% 303

4 Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri

100% 78,57% 78.57 120% 120 153% 153 160% 160 130% 130

5 Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat

100% 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100

Page 69: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

64

Dari tabel 3.3. sasaran strategis_2 “Terwujudnya dukungan terhadap

penguatan kelembagaan DPD RI” dapat dilakukan analisis capaian terhadap

masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian kinerja tahun 2014,

(b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011,

dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat Jenderal tahun

2010-2014, (d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan

kinerja serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber

daya, dan (f) program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari masing-masing indikator, yaitu :

2.1 Indikator Kinerja Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi

Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional

yang terakreditasi merupakan salah satu indikator kinerja untuk mencapai

sasaran strategis terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan

DPD RI.

Capaian indikator persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam

jurnal nasional yang terakreditasi diperoleh dari persentase realisasi kajian

yang terpublikasi, dibandingkan dengan persentase target seluruh kajian

yang diwajibkan untuk dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi sesuai

pedoman kajian di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI.

Persentase realisasi diperoleh dari jumlah kajian yang terpublikasi

dibandingkan dengan jumlah kajian yang diwajibkan dimuat di jurnal

nasional. Sedangkan persentase target diperoleh dari jumlah kajian yang

berhasil terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi dibandingkan

dengan jumlah kajian yang diwajibkan.

Pada tahun 2014 terdapat 3 (tiga) kajian telah submitted/didaftarkan

pada jurnal nasional yang terakreditasi, yaitu:

1) Refleksi Undang-Undang No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan

Hukum: Studi Bantuan Hukum Daerah Kabupaten Badung Prov. Bali;

Page 70: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

65

2) Studi Nomor Urut Pemilu DPD RI pada Anggota DPD RI Periode

2014-2019;

3) Reformulasi Peran Kementerian/Lembaga dalam Pembinaan dan

Pengawasan: Studi Implementasi Desentralisasi Fiskal di Kementerian

Dalam Negeri.

Capaian dari indikator kinerja Persentase hasil riset/kajian yang

terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi pada tahun 2014

belum terealisasi (0%) dari target yang telah ditetapkan sebesar 20%

sehingga dapat dikatakan bahwa indikator kinerja ini belum mencapai

keberhasilan. Tidak tercapainya realisasi hasil riset/kajian yang terpublikasi

dalam jurnal nasional yang terakreditasi lebih disebabkan oleh karena

terhambat oleh proses persyaratan administrasi yang sangat rigid pada

penerbit jurnal nasional. Hasil kajian baru sampai pada tahap didaftarkan

belum sampai pada tahap publikasi. Proses publikasi membutuhkan waktu

disebabkan banyaknya artikel jurnal yang menunggu (waiting list) untuk

publikasi.

Capaian indikator kinerja persentase hasil riset/kajian yang

terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi pada tahun 2014 tidak

dapat dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013, 2012, 2011, dan

2010. Hal ini dikarenakan indikator ini baru ditetapkan pada tahun 2014

berdasarkan panduan penelitian/kajian yang mewajibkan untuk publikasi

dalam jurnal nasional yang terakreditasi pada pertengahan tahun 2014.

Program yang dilakukan untuk mencapai persentase hasil riset/kajian

yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi adalah program

dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI melalui

kegiatan publikasi hasil kajian Sekretariat Jenderal DPD.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang penelitian dan data

informasi.

Page 71: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

66

2.2 Indikator Kinerja Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam

jurnal internasional

Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional

merupakan salah satu indikator kinerja untuk mencapai sasaran strategis

terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI.

Capaian indikator persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam

jurnal internasional diperoleh dari persentase realisasi kajian yang terdaftar

dibandingkan dengan persentase target seluruh kajian yang telah

ditetapkan.

Persentase realisasi diperoleh dari jumlah kajian yang terdaftar dalam

jurnal internasional dibandingkan dengan target kajian yang diwajibkan

untuk didaftarkan di jurnal internasional sesuai pedoman kajian. Sedangkan

persentase target didapat dari jumlah kajian yang ditargetkan terdaftar

dalam jurnal internasional dengan jumlah seluruh kajian.

Pada tahun 2014 terdapat 3 (tiga) kajian telah submitted/didaftarkan

pada jurnal internasional, yaitu:

1) Reformulasi Pembentukan Daerah Otonomi Baru “Studi Kapabilitas

Fiskal di Kabupaten Belitung Timur”;

2) Membangun Peta Potensi Maritim Di Indonesia;

3) Rekonstruksi Daya Saing Daerah di Indonesia Dalam Menghadapi

MEA 2015.

Capaian dari indikator kinerja persentase hasil riset/kajian yang

terdaftar dalam jurnal internasional pada tahun 2014 sebesar 75% dengan

realisasi 15% dari target yang telah ditetapkan sebesar 20%. Belum

tercapainya realisasi hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal

internasional lebih disebabkan oleh karena terhambat pada proses

persyaratan administrasi yang sangat ketat pada penerbit jurnal

internasional. Hasil kajian baru sampai pada tahap didaftarkan belum

sampai pada tahap publikasi. Proses publikasi membutuhkan waktu

disebabkan seleksi materi dari redaksi jurnal dan banyaknya artikel jurnal

yang menunggu (waiting list) untuk publikasi.

Page 72: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

67

Capaian indikator kinerja persentase hasil riset/kajian yang terdaftar

dalam jurnal internasional pada tahun 2014 tidak dapat dibandingkan

dengan capaian pada tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Hal ini

dikarenakan indikator ini baru ditetapkan pada tahun 2014 berdasarkan

panduan penelitian/kajian yang mewajibkan untuk publikasi dalam jurnal

internasional pada pertengahan tahun 2014.

Program yang dilakukan untuk mencapai persentase hasil riset/kajian

yang terdaftar dalam jurnal internasional adalah program dukungan

manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya DPD RI melalui kegiatan

kegiatan publikasi hasil kajian Sekretariat Jenderal DPD.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang penelitian dan data

informasi.

2.3 Indikator Kinerja Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa

Indikator kinerja tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI

terhadap pemberitaan di media massa menggambarkan salah satu tolak

ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan terhadap

penguatan kelembagaan DPD RI.

Capaian tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap

pemberitaan di media massa diperoleh dari persentase realisasi

pemberitaan di media massa dibandingkan dengan persentase

pemberitaan di media massa yang telah ditargetkan.

Persentase realisasi pemberitaan di media massa didapat dari jumlah

pemberitaan di media massa dibandingkan dengan jumlah seluruh

pemberitaan di media massa yang ditargetkan.

Pemberitaan media massa terkait isu DPD menjadi suatu hal yang

penting dalam penguatan kelembagaan DPD, karena dapat menjadi salah

satu corong untuk mensosialisasikan DPD dan produk-produknya. Oleh

Page 73: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

68

karena itu dukungan dari Sekretariat Jenderal DPD diperlukan agar setiap

kegiatan/produk DPD RI dapat masuk dalam pemberitaan di media massa.

Kegiatan yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal dalam memenuhi

kebutahan lembaga terhadap pemberitaan di media massa adalah dengan :

(1) membuat press release di setiap acara pimpinan dan alat kelengkapan

DPD RI untuk dikirimkan ke media cetak dan online; (2) membuat analisis

media tentang isu yang sedang berkembang secara nasional untuk

digunakan oleh Pimpinan DPD dan Anggota DPD dalam pemberitaan

media.

Pada tahun 2014, tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI

terhadap pemberitaan di media massa memiliki capaian kinerja sebesar

110%, dengan realisasi 110% dari target 100%. Realisasi 2014 diperoleh

1.436 pemberitaan yang terpublikasi di media massa dari target 1.300

pemberitaan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2014 merupakan tahun

transisi keanggotaan DPD RI, sehingga kebutuhan lembaga DPD RI

terhadap pemberitaan di media massa sangat tinggi.

Dari tabel 3.3 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian

indikator kinerja tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap

pemberitaan di media massa tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011,

dan 2010, yaitu :

1) Pada tahun 2014 capaiannya sebesar 110%, dengan realisasi 110%

(1.436 pemberitaan di media massa dari target 1.300);

2) Pada tahun 2013 capaiannya sebesar 94%, dengan realisasi 94%

(1.224 pemberitaan di media massa dari target 1.300);

3) Pada tahun 2012 capaiannya sebesar 96%, dengan realisasi 96%

(1.002 pemberitaan di media massa dari target 1.040);

4) Pada tahun 2011 capaiannya sebesar 113%, dengan realisasi 113%

(1.173 pemberitaan di media massa dari target 1.040);

5) Pada tahun 2010 capaiannya sebesar 303%, dengan realisasi 303%

(2.363 pemberitaan di media massa dari target 780).

Page 74: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

69

Target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam Renstra Setjen DPD

RI pada tahun 2010, 2011 dan 2014 tercapai, sedangkan pada tahun 2012

dan 2013 tidak tercapai. Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

capaian kinerja dipengaruhi oleh kuantitas kegiatan pimpinan dan alat

kelengkapan serta isu-isu aktual nasional dan daerah yang direspon oleh

DPD.

DPD sebagai lembaga baru yang belum dikenal oleh masyarakat dan

adanya tuntutan yang tinggi dari anggota untuk memperkenalkan DPD,

mendorong Sekretariat Jenderal untuk lebih meningkatkan dukungannya

terhadap pemberitaan DPD di media massa. Hal-hal yang menjadi

penghambat dalam memberikan dukungan tersebut, yaitu (1) kurangnya

SDM yang menguasai ilmu komunikasi/jurnalistik; (2) kurangnya sarana

dan prasarana penunjang publikasi; (3) anggaran publikasi yang sangat

terbatas dan minim.

Program yang dilakukan untuk mencapai tingkat pemenuhan

kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa adalah

program Dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya melalui

kegiatan peningkatan kualitas dan kuantitas kehumasan.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator tingkat

pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media

massa adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang pemberitaan

dan media visual.

2.4 Indikator Kinerja Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lembaga DPD RI Terhadap Kerja Sama Dalam Dan Luar Negeri

Indikator kinerja tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI

terhadap kerja sama dalam dan luar negeri menggambarkan salah satu

tolak ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya dukungan terhadap

penguatan kelembagaan DPD RI.

Capaian tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap

kerja sama dalam dan luar negeri diperoleh dari persentase realisasi kerja

Page 75: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

70

sama dalam dan luar negeri dibandingkan dengan persentase kerja sama

dalam dan luar negeri yang telah ditargetkan.

Persentase realisasi kerja sama dalam dan luar negeri didapat dari

jumlah kerja sama dalam dan luar negeri dibandingkan dengan jumlah

seluruh kerja sama dalam dan luar negeri yang ditargetkan.

Penguatan kelembagaan melalui kerjasama dengan lembaga maupun

stakeholder lainnya merupakan salah satu dukungan dari Sekretariat

Jenderal DPD kepada lembaga DPD. Dalam mewujudkannya, Sekretariat

Jenderal DPD senantiasa berupaya untuk memberikan dukungan yang

maksimal pada kegiatan pendampingan kerja sama dalam negeri dan luar

negeri.

Kerja sama DPD RI dengan lembaga tinggi/kementerian di Indonesia

dalam rangka penguatan kelembagaan DPD RI saat ini sedang dimulai

dengan menandatangani nota kesepakatan (MOU) dengan lembaga-

lembaga tinggi Negara terkait dengan tugas dan fungsi DPD RI. Kerja sama

luar negeri meliputi kegiatan kunjungan multilateral dan bilateral.

Kegiatan kunjungan multilateral terkait kehadiran DPD RI dalam

sidang parlemen internasional meliputi International Parliamentary Union

(IPU), ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA), Asia Pacific

Parliamentary Forum (APPF). Sedangkan kerjasama bilateral terkait

kerjasama antara DPD RI dengan lembaga parlemen negara sahabat.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk pencapaian indikator kinerja

ini adalah:

1) Menyiapkan materi dan sasaran konkrit dari setiap kunjungan yang

dilakukan;

2) Mempersiapkan informasi lengkap (profile) lembaga DPD RI dan

menyebarluaskannya kepada lembaga parlemen negara sahabat;

3) Melakukan koordinasi dan komunikasi yang efektif dengan pihak terkait

secara kelembagaan seperti Pimpinan DPR RI, BKSAP DPR RI,

Departemen Luar Negeri, Kedutaan Besar RI, dan pihak penyelenggara

acara konferensi di luar negeri;

Page 76: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

71

4) Melaksanakan kunjungan ke lembaga perwakilan negara sahabat yang

menerapkan parlemen dua kamar (bicameral);

5) Melakukan lobbi dan pertemuan bilateral di sela-sela konferensi dengan

senator dari negara lain;

6) Menyusun laporan hasil-hasil konkrit konferensi/forum seminar

Parlemen Internasional yang telah diikuti.

Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase tingkat pemenuhan

kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri

telah memiliki capaian 78.57% dengan realisasi 78,57% dari target 100%.

Dari target 14 (empat belas) kegiatan pendampingan kerja sama

dalam dan luar negeri, telah tercapai 11 (sebelas) kegiatan pendampingan

yaitu 1 (satu) kegiatan pendampingan kunjungan perwakilan negara

sahabat, 7 (tujuh) kegiatan pendampingan kunjungan forum internasional,

dan 3 (tiga) kerja sama bilateral, (Pembaharuan Joint Statetement II antara

DPD RI dan Senat dan DPR Australia; Penyusunan proposal rintisan

kerjasama DPD RI dengan KOICA Korea Selatan; dan Penyusunan

proposal rintisan kerjasama DPD RI dengan NESO Belanda)

Capaian indikator persentase tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga

DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri pada tahun 2010, 2011,

2012, dan 2013 sebagai berikut :

1) tahun 2010, capaian kinerja sebesar 130% dengan realisasi 130%

(7 (tujuh) kali kunjungan bilateral dan 6 (enam) kali kunjungan

multilateral dari target 4 (empat) kali bilateral, 4 (empat) kali

multilateral, dan 2 (dua) forum internasional) ;

2) tahun 2011, capaian kinerja sebesar 160% dengan realisasi 160%

(7 (tujuh) kali kunjungan bilateral dan 6 (enam) kali multilateral dan 11

(sebelas) forum Internasional dari target 4 (empat) kali bilateral, 7

(tujuh) kali multilateral, dan 4 (empat) forum internasional) ;

3) tahun 2012, capaian kinerja sebesar 153% dengan realisasi 153%

(4 (empat) kali bilateral, 10 (sepuluh) kali multilateral dan 9 (sembilan)

Page 77: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

72

forum Internasional dari target 4 (empat) kali bilateral, 7 (tujuh) kali

multilateral, dan 4 (empat) forum internasional);

4) dan tahun 2013, capaian kinerja sebesar 120% dengan realisasi 120%

(1 (satu) kali bilateral, 6 (enam) kali multilateral, dan 5 (lima) forum

internasional dari target 3 (tiga) kali bilateral 4 (empat) kali multilateral

dan 3 (tiga) kali forum internasional).

Capaian kinerja tahun 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun

2010, 2011, 2012,dan 2013, hal ini karena adanya kebijakan pembatasan

kunjungan kerja ke luar negeri, jadwal yang direncanakan tidak sesuai

dengan kesiapan negara yang akan dikunjungi, sehingga kunjungan tidak

dapat dilaksanakan, dan kegiatan anggota DPD lebih mengutamakan pada

agenda-agenda di daerah pemilihan.

Program yang dilakukan untuk mencapai tingkat pemenuhan

kebutuhan lembaga DPD RI adalah program penguatan kelembagaan DPD

dalam sistem demokrasi melalui kegiatan kerja sama luar negeri/partisipasi

pada sidang parlemen internasional.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam memenuhi

kebutuhan lembaga terhadap kerja sama dalam dan luar negeri pada tahun

2014 sebesar Rp. 4.445.104.106 atau sekitar 83,78% dari target anggaran

yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang memiliki

kompetensi di bidang kerja sama lembaga.

2.5 Indikator Kinerja Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat

Indikator kinerja tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan

lembaga negara di pusat merupakan salah satu alat ukur pencapaian

sasaran strategis terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan

DPD RI.

Capaian tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga

negara di pusat diperoleh dari persentase realisasi interaksi pimpinan

Page 78: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

73

dengan lembaga negara di pusat dibandingkan dengan persentase

interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat yang telah ditargetkan.

Persentase realisasi interaksi pimpinan dengan lembaga negara di

pusat didapat dari jumlah interaksi pimpinan dengan lembaga negara di

pusat dibandingkan dengan jumlah seluruh interaksi pimpinan dengan

lembaga negara di pusat yang ditargetkan.

Interaksi pimpinan DPD dengan 7 (tujuh) lembaga negara di pusat

(Presiden, DPR, MPR, BPK, KY, MA, MK) merupakan salah satu

penguatan kelembagaan DPD RI. Sekretariat Jenderal DPD RI memiliki

tugas untuk memberikan dukungan teknis, administratif dan keahlian

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Pimpinan dalam interaksinya

dengan lembaga negara di pusat (sebagai Speaker lembaga).

Pada tahun 2014 diketahui bahwa tingkat pemenuhan interaksi

pimpinan dengan lembaga negara di pusat telah memiliki capaian 100%

sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%. Selama tahun 2014,

realisasi interaksi pimpinan dengan lembaga Negara di pusat sebesar 120

pertemuan dari target 120 pertemuan sehingga memiliki realiasi sebesar

100%. Hal ini tercapai karena adanya koordinasi dan kerjasama antara

Sekretariat Jenderal DPD RI dengan Sekretariat Lembaga Negara di Pusat.

Capaian persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan

pada tahun 2014 tidak mengalami perubahan dari tahun 2010.

Program yang dilakukan untuk mencapai tingkat pemenuhan interaksi

pimpinan dengan lembaga negara di pusat adalah program penguatan

kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi melalui kegiatan

pertemuan/konsultasi dengan Pemerintah Pusat.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam memenuhi

kebutuhan lembaga terhadap kerja sama dalam dan luar negeri pada tahun

2014 sebesar Rp. 7.847.158.385,- atau sekitar 89% dari target anggaran

yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh pegawai yang berinteraksi

langsung dengan Pimpinan.

Page 79: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

74

Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di

daerah pemilihan merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan

terwujudnya dukungan teknis dan keahlian yang profesional dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan

tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI.

Pembentukkan DPD RI senada dengan semangat otonomi daerah, yaitu

perlu adanya lembaga negara yang dapat menjembatani kepentingan pusat

dan daerah, serta memperjuangkan kepentingan aspirasi masyarakat dan

daerah dalam kebijakan nasional. Dengan demikian, yang menjadi gagasan

dasar pembentukkan DPD RI adalah keinginan untuk lebih mengakomodasi

aspirasi daerah dan sekaligus memberi peran yang lebih besar kepada daerah

dalam proses pengambilan keputusan politik terutama dalam hal-hal yang

berkaitan langsung dengan daerah. Rangkaian kegiatan anggota DPD di

daerah dalam rangka menyerap asprirasi masyarakat dan daerah (konstituen)

mencakup kegiatan rapat Anggota, rapat kerja dengan unit daerah, dan rapat

anggota dengan Pemda/DPRD.

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan rapat anggota DPD RI di daerah

pemilihannya, Sekretariat Jenderal DPD RI memberikan dukungan teknis

maupun keahlian pada tahap persiapan, pelaksanaan, maupun penyelesaian

tugas anggota DPD RI dalam kegiatan rapat di daerah pemilihannya agar

terwujud efektifitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah

pemilihan.

Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya efektifitas

hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihannya pada

tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta

Sasaran strategis_3 : “Terwujudnya Efektivitas Hubungan antara DPD RI dengan Konstituen di Daerah Pemilihan”

Page 80: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

75

perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun

2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.4 berikut :

Page 81: LAKIP DPD RI Tahun 2014

76

Tabel 3.4. sasaran strategis_3

“Terwujudnya Efektivitas Hubungan antara DPD RI dengan Konstituen di Daerah Pemilihan”

NO INDIKATOR KINERJA

2014 2013 2012 2011 2010

TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%)

1 Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis dalam merumuskan solusi permasalahan daerah.

4 Laporan 4 Laporan 75 4 Laporan 100 4 Laporan 100 4 Laporan 100 4 Laporan 100

Page 82: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

77

Dari tabel 3.4. sasaran strategis_3 “Terwujudnya efektifitas hubungan antara

DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihannya” dapat dilakukan analisis

capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian

kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun

2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target

kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat

Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi

penggunaan sumber daya, dan (f) program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari indikator

kinerjanya, yaitu :

3.1 Indikator Kinerja Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis dalam merumuskan solusi

permasalahan daerah.

Indikator Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang

digunakan sebagai bahan analisis dalam merumuskan solusi

permasalahan daerah merupakan alat ukur pencapaian sasaran strategis

terwujudnya efektifitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di

daerah pemilihannya.

Capaian jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang

digunakan sebagai bahan analisis didapat dari perbandingan jumlah

realisasi jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan

dengan jumlah seluruh jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah

yang ditargetkan.

Hasil penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah (asmasda)

merupakan sinergitas dan interaksi 132 (seratus tiga puluh dua) Anggota

DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihannya yang dilaksanakan pada

masa reses. Hasil penyerapan asmasda tersebut dikumpulkan dan diolah

serta dianalisa, selanjutnya disusun dalam 1 (satu) laporan per masa reses

untuk kemudian dibahas dalam rapat alat kelengkapan guna merumuskan

solusi permasalahan daerah.

Page 83: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

78

Tabel 3.4 menyajikan perbandingan capaian jumlah laporan aspirasi

masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis pada tahun

2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Dapat dianalisis bahwa :

1) tahun 2014 laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan

sebagai bahan analisis terealisasi 3 (tiga) laporan dari 4 (empat)

laporan yang ditargetkan (capaian 75%);

2) tahun 2013 terealisasi 4 (empat) laporan dari 4 (empat) laporan yang

ditargetkan (capaian 100%);

3) tahun 2012 terealisasi 4 (empat) laporan dari 4 (empat) laporan yang

ditargetkan (capaian 100%);

4) tahun 2011 terealisasi 4 (empat) laporan dari 4 (empat) laporan yang

ditargetkan (capaian 100%);

5) tahun 2010 terealisasi 4 (empat) laporan dari 4 (empat) laporan yang

ditargetkan (capaian 100%).

Pada tahun 2014 realisasi laporan penyerapan aspirasi masyarakat tidak

mencapai 100 % karena pada tahun 2014 ada agenda nasional yaitu

Pemilu Legislatif yang dilaksanakan bersamaan dengan masa reses dan

tidak ada agenda penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah sehingga

capaian indikator ini hanya 75 %.

Program yang dilakukan untuk mencapai laporan aspirasi masyarakat

dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis adalah program

dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya, dengan kegiatan

penyusunan laporan asmasda.

Sumber daya yang digunakan mencapai target indikator ini adalah

anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam penyusunan

laporan asmasda pada tahun 2014 sebesar Rp. 229.499.175,- atau sekitar

89,6% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh

pegawai yang memiliki kompetensi di bidang kajian dan pengolahan

aspirasi masyarakat dan daerah.

Page 84: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

79

Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI merupakan salah satu

sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan teknis dan keahlian

yang profesional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan

tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI.

Legislator memiliki 2 (dua) peran yaitu (1) peran on-public, ketika

berinteraksi di tengah-tengah masyarakat dalam hal ini dengan konstituen; dan

(2) peran on-floor, ketika bekerja dalam komite kerja. Peran-peran tersebut

membutuhkan dukungan keahlian, oleh karenanya Sekretariat Jenderal sebagai

supporting system DPD RI harus memiliki profesionalitas kompetensi dan

integritas sumber daya manusia dalam mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI.

Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya profesionalitas

kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI pada tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan

realisasi kinerja, serta perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja

tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.5

berikut :

Sasaran strategis_4 : “Terwujudnya Profesionalitas Kompetensi Dan Integritas SDM Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”

Page 85: LAKIP DPD RI Tahun 2014

80

Tabel 3.5. sasaran strategis_4

“Terwujudnya Profesionalitas Kompetensi Dan Integritas SDM Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”

NO INDIKATOR KINERJA

2014 2013 2012 2011 2010

TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%)

1 Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural

(pim II) 100 % (pim III) 100 %

(pim IV) 100 %

(Pim II) 90 %

(Pim III) 97,14% (Pim IV) 97.50%

90

97,14

97.50

(Pim II) 100 %

(Pim III) 97 %

(Pim IV) 100 %

100

97

100

(Pim II) 100 % (Pim III)

97 % (Pim IV) 100%

111,1

114,1

105,2

(Pim II) 97,1 % (Pim III) 114,2 % (Pim IV) 91,1 %

121,4

142,7

101,2

(Pim II) 97,1%

(Pim III) 101,8 % (Pim IV) 96,4 %

121,4

135,7

113,4

2 Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis

100% 109,4% 109,4 93,1% 93,1 50,7%

50,7

49,1%

49,1

52,08%

52,08

Page 86: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

81

Dari tabel 3.5. sasaran strategis_4 “terwujudnya profesionalitas kompetensi dan

integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” dapat

dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait

dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun

2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian

kinerja dengan target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen

Renstra Sekretariat Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab

keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang

telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber daya, dan (f)

program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan capaian.

Berikut ini analisis dari indikator kinerjanya, yaitu :

4.1 Indikator Kinerja Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural

Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural

dijadikan sebagai indikator kinerja karena dapat mewujudkan

profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Target dari indikator ini adalah

semua pegawai yang telah memenuhi syarat untuk menduduki jabatan

telah memiliki kompetensi dan kepemimpinan sesuai dengan Eselon yang

akan atau telah didudukinya pada unit kerja masing-masing (pejabat

struktural).

Capaian indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi

diklat struktural didapat dari persentase realisasi pejabat struktural yang

telah memiliki kompetensi diklat struktural dibandingkan dengan persentase

target seluruh pejabat struktural yang telah ditetapkan.

Persentase realisasi didapat dari jumlah pegawai yang telah lulus

mengikuti diklat struktural dibandingkan dengan jumlah seluruh pejabat

struktural. Sedangkan persentase target didapat dari jumlah pejabat

struktural yang ditargetkan memiliki kompetensi diklat struktural dengan

jumlah seluruh pejabat struktural.

Page 87: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

82

Pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural memiliki

kemampuan kepemimpinan para pejabat dalam membina pejabat/staf

dibawahnya, memiliki sinergitas dengan unit kerja lain, penyelesaian tugas

tepat waktu, memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan, serta

diharapkan dapat berdaya guna dalam memberikan dukungan pelaksanaan

tugas dan fungsi DPD.

Dari tabel 3.5 diketahui bahwa pada tahun 2014, persentase pegawai

yang memiliki kompetensi diklat struktural tingkat II, III, dan IV adalah

sebagai berikut :

a. Pejabat eselon II yang memiliki kompetensi diklat struktural tingkat II

adalah sebanyak 9 orang dari 10 orang pejabat eselon II, artinya

realisasi persentasenya adalah sebesar 90% dari target 100% sehingga

memiliki capaian sebesar 90%;

b. Pejabat eselon III yang memiliki kompetensi diklat struktural tingkat III

adalah sebanyak 34 orang dari 35 orang pejabat eselon III, artinya

realisasi persentasenya adalah sebesar 97,14% dari target 100%

sehingga memiliki capaian sebesar 97,14%;

c. Pejabat eselon IV yang memiliki kompetensi diklat struktural tingkat IV

adalah sebanyak 78 orang dari 80 orang pejabat eselon IV, artinya

realisasi persentasenya adalah sebesar 97,50% dari target 100%

sehingga memiliki capaian sebesar 97,50%.

Capaian target belum mencapai 100% karena pengangkatan pejabat

eselon II, III, dan IV di Sekretariat Jenderal DPD RI dilakukan pada bulan

Oktober 2014 sehingga tidak dimungkinkan untuk memberikan kompetensi

diklat struktural tingkat II, III, dan IV pada tahun 2014. Pejabat eselon II, III,

dan IV yang belum memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan

akan mendapatkan kompetensi tersebut pada tahun 2015, sehingga

diharapkan capaian 100% akan didapat pada tahun 2015.

Page 88: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

83

Target indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat

struktural berjenjang dari tahun 2010 sampai dengan 2014, yaitu:

1) target diklat struktural tingkat II pada tahun 2010 dan 2011 sebesar

80%, tahun 2012 sebesar 90%, dan sejak tahun 2013 telah memiliki

target 100%;

2) diklat struktural tingkat III pada tahun 2010 sebesar 75%, tahun 2011

sebesar 80%, tahun 2012 sebesar 85%, dan sejak tahun 2013 telah

memiliki target 100%;

3) diklat struktural tingkat IV pada tahun 2010 sebesar 85%, tahun 2011

sebesar 90%, tahun 2012 sebesar 95% dan sejak tahun 2013 telah

memiliki target 100%.

Capaian indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi

diklat struktural dari tahun 2010 sampai dengan 2014, yaitu:

1) tahun 2010, diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 121,4%

dengan realisasi 97,1% dari target 80%; diklat struktural tingkat III

capaian kinerja sebesar 135,7% dengan realisasi 101,8% dari target

75%; diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 113,4%

dengan realisasi 96,4% dari target 85%.

2) tahun 2011, diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 121,4%

dengan realisasi 97,1% dari target 80%; diklat struktural tingkat III

capaian kinerja sebesar 142,7% dengan realisasi 114,2% dari target

80%; diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 101,2%

dengan realisasi 91,1% dari target 90%.

3) tahun 2012, diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 111,1%

dengan realisasi 100% dari target 90%; diklat struktural tingkat III

capaian kinerja sebesar 114,1% dengan realisasi 97% dari target 85%;

diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 105,2% dengan

realisasi 100% dari target 95%.

4) tahun 2013 diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 100%

dengan realisasi 100% dari target 100%; diklat struktural tingkat III

Page 89: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

84

capaian kinerja sebesar 97% dengan realisasi 97% dari target 100%;

diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 100% dengan

realisasi 100% dari target 100%.

5) tahun 2014, diklat struktural tingkat II capaian kinerja sebesar 90%

dengan realisasi 90% dari target 100%; diklat struktural tingkat III

capaian kinerja sebesar 97,14% dengan realisasi 97,14% dari target

100%; diklat struktural tingkat IV capaian kinerja sebesar 97,5%

dengan realisasi 97,5% dari target 100%.

Capaian indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi

diklat struktural dari tahun 2010 sampai dengan 2014 pada diklat struktural

tingkat II tertinggi dicapai pada tahun 2011 sebesar 121,4% dengan

realisasi sebesar 114,2%, diklat struktural tingkat III tertinggi dicapai pada

tahun 2011 sebesar 142,7% dengan realisasi 114,2%, dan diklat struktural

tingkat IV tertinggi dicapai pada tahun 2010 sebesar 113,4% dengan

realisasi sebesar 96,4%.

Capaian target persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat

struktural tergantung pada kementerian/lembaga lain yang

menyelenggarakan diklat struktural karena Setjen DPD RI belum memiliki

lembaga diklat yang dapat menyelenggarakan sendiri, dan waktu

pelaksanaan untuk mengikuti pendidikan tersebut yang disesuaikan dengan

waktu reses anggota DPD sehingga tidak mengganggu pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD.

Program yang dilakukan untuk mencapai persentase pegawai yang

memiliki kompetensi diklat struktural adalah program dukungan manajemen

dan tugas lainnya melalui kegiatan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III,

dan IV.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini.

Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 64.480.000 atau sekitar

100% dari target anggaran yang telah ditetapkan. Capaian target anggaran

100% menunjukkan bahwa dalam merencanakan penetapan anggaran

Page 90: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

85

telah dihitung dengan sangat cermat. pegawai yang melaksanakan kinerja

ini adalah pegawai yang memiliki kompetensi di bidang manajemen.

4.2 Indikator Kinerja Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis

Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis dijadikan

sebagai indikator kinerja karena dapat mewujudkan sasaran strategis

profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.

Capaian indikator persentase pegawai yang memiliki kompetensi

diklat teknis didapat dari persentase realisasi pegawai yang telah mengikuti

dan memiliki kompetensi diklat teknis dibandingkan dengan persentase

target seluruh pegawai yang telah ditetapkan.

Persentase realisasi didapat dari jumlah pegawai yang telah lulus

mengikuti diklat teknis dibandingkan dengan jumlah seluruh pegawai.

Sedangkan persentase target didapat dari jumlah pegawai yang ditargetkan

akan mengikuti dan memiliki diklat teknis yaitu sebesar 100%.

Pada tahun 2014, persentase pegawai yang memiliki kompetensi

diklat teknis memiliki capaian sebesar 109,4% dengan realisasi kinerja

sebesar 109,4% (209 pegawai lulus mengikuti diklat teknis dan memiliki

kompetensi) dari target 100% (191 pegawai). Capaian tersebut melebihi

dari target 100% dikarenakan adanya pegawai mengikuti dan memiliki

kompetensi lebih dari 1 (satu) jenis diklat teknis.

Diklat teknis yang diikuti oleh pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI

pada tahun 2014, yaitu :

1) Assesment test

2) Pengadaan barang/jasa “penyusunan kontrak”

3) Manajemen keprotokolan “Driving Issues to Managing Communication

Crisis”

4) Manajemen kepegawaian “International Dental Exibition and Meeting”

Page 91: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

86

5) Analisis Berita/Press Realese

6) Penyusunan LAKIP

7) Diklat Keprotokolan

8) Manajemen kepegawaian “Seminar ilmiah Singapura Hepatitis

Conference

9) Manajemen kepegawaian “Simposium, Seminar dan Pelatihan

Penanganan Fisioterapi terkini”

10) Diklat SPIP

11) Manajemen kepegawaian “Balance Score Card”

12) Manajemen kepegawaian “Indonesia and Japan Prosthodontic Society

Joint Meeting”

13) Perencanaan Legislatif, Legislatif Review, dan Judicial Review

14) Komputer “Tata Cara Aplikasi E-Book Digital “

Dari table 3.5 dapat diketahui perbandingan capaian indikator

persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis pada tahun

2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, yaitu :

1) Tahun 2014, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi

diklat teknis pada tahun 2014 adalah sebesar 109,4% dengan realisasi

109,4% (209 pegawai) dari target 100% (191 pegawai);

2) Tahun 2013, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi

diklat teknis pada tahun 2013 adalah sebesar 93,1% dari realisasi

93,1% (487 pegawai) dari target 100% (523 pegawai);

3) Tahun 2012, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi

diklat teknis pada tahun 2012 adalah sebesar 50,7% dari realisasi

50,7% (214 pegawai) dari target 100% (422 pegawai);

4) Tahun 2011, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi

diklat teknis pada tahun 2011 adalah sebesar 49,1% dari realisasi

49,1% (333 pegawai) dari target 100% (678 pegawai);

5) Tahun 2010, capaian persentase pegawai yang memiliki kompetensi

diklat teknis pada tahun 2010 adalah sebesar 52,08% dari realisasi

52,08% (399 pegawai) dari target 100% (766 pegawai).

Page 92: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

87

Persentase capaian dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami

fluktuatif, hal ini dikarenakan waktu yang telah dialokasikan kepada

pegawai untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) menyesuaikan

agenda persidangan DPD RI.

Program yang dilakukan untuk mencapai persentase pegawai yang

memiliki kompetensi diklat teknis adalah program dukungan manajemen

dan tugas lainnya melalui kegiatan penyelenggaraan diklat teknis sesuai

keahlian yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat

jenderal secara bertahap bekerja sama dengan penyelenggaran diklat.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini.

Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 594.295.200 atau sekitar

96,08% dari target anggaran yang telah ditetapkan. Capaian kinerja

indikator ini (109,4%) lebih besar dari capaian anggaran (96,08%), hal ini

menunjukkan bahwa telah terjadi efisiensi dalam penggunaan sumber

daya. Pegawai yang melaksanakan kinerja ini adalah pegawai yang

memiliki kompetensi di bidang manajemen.

Page 93: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

88

Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib

dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI

merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan

administratif dan sarana prasarana yang andal dalam pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi

Sekretariat Jenderal DPD RI.

Layanan administrasi perkantoran meliputi layanan persuratan,

penggandaan, penjilidan, dan ekspedisi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi

DPD RI. Sedangkan layanan administrasi keuangan meliputi pemenuhan

semua hak keuangan Anggota DPD RI.

Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya layanan

administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI pada tahun 2014 dengan

membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta perbandingan

realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012,

2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.6 berikut :

Sasaran strategis_5 : “Terwujudnya Layanan Administrasi Perkantoran dan Keuangan yang Tertib dan Akuntabel dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI”

Page 94: LAKIP DPD RI Tahun 2014

89

Tabel 3.6. sasaran strategis_5

“Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”

NO INDIKATOR KINERJA

2014 2013 2012 2011 2010

TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%)

1 Tingkat Kepuasan Anggota terhadap pelayanan administrasi perkantoran

100% 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100

2 Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI

100% 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100

Page 95: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

90

Dari tabel 3.6. sasaran strategis_5 “terwujudnya layanan administrasi

perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” dapat dilakukan analisis capaian

terhadap masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian kinerja

tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013,

2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat Jenderal

tahun 2010-2014, (d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi

penggunaan sumber daya, dan (f) program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari indikator

kinerjanya, yaitu :

5.1 Indikator Kinerja Tingkat Kepuasan Anggota terhadap pelayanan

administrasi perkantoran

Indikator kinerja tingkat kepuasan Anggota DPD RI pelayanan

administrasi perkantoran merupakan alat untuk mengukur capaian sasaran

strategis terwukudnya layanan perkantoran dan keuangan yang tertib dan

tepat waktu.

Capaian tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan administrasi

perkantoran didapat dari perbandingan jumlah Anggota yang tidak

menyampaikan keluhan terhadap pelayanan administrasi perkantoran

secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal DPD RI dengan jumlah

keseluruhan Anggota.

Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase kepuasan anggota

terhadap pelayanan administrasi perkantoran telah memiliki capaian 100%

sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%. Selama tahun 2014, dari

132 orang Anggota DPD, semua Anggota DPD (132 orang) tidak

menyampaikan keluhan secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal DPD RI

terkait pelayanan administrasi perkantoran yang telah dilaksanakan. Hal ini

menunjukkan bahwa seluruh Anggota DPD telah puas dengan pelayanan

yang diberikan.

Page 96: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

91

Capaian tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap pelayanan

administrasi perkantoran dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 tidak

mengalami perubahan, yaitu sebesar 100%. Capaian target tercapai karena

tindak lanjut permintaan Anggota terkait pelayanan administrasi

perkantoran segera ditindaklanjuti oleh Sekretariat Jenderal DPD RI

dengan cepat, tertib dan tepat waktu sehingga tidak ada Anggota DPD

yang menyampaikan komplain secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal

DPD RI. Pada tahun selanjutnya, dalam rangka peningkatan kinerja

Sekretariat Jenderal DPD RI yang lebih baik, akan dilakukan evaluasi

terhadap tingkat kepuasan Anggota DPD RI secara rutin dan berkala setiap

6 (enam) bulan sekali secara proaktif.

Program yang menunjang keberhasilan pencapaian target ini adalah

dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya dengan kegiatan

layanan persuratan, penggandaan, penjilidan, dan ekspedisi yang tertib dan

tepat waktu.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini.

Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp.2.361.793.683,- atau sekitar

48,7% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan pegawai yang

melaksanakan kinerja ini adalah pegawai yang memiliki kompetensi di

bidang administrasi.

5.2 Indikator Kinerja Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI

Indikator kinerja tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan

waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI merupakan alat

untuk mengukur capaian sasaran strategis terwujudnya layanan

perkantoran dan keuangan yang tertib dan tepat waktu.

Capaian tingkat kepuasan anggota atas ketepatan waktu pemenuhan

hak-hak keuangan Anggota DPD RI didapat dari perbandingan jumlah

Anggota yang tidak menyampaikan keluhan terhadap pemenuhan hak-hak

Page 97: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

92

keuangan Anggota DPD RI secara tertulis kepada Sekretariat Jenderal

DPD RI dengan jumlah keseluruhan Anggota.

Pada tahun 2014 diketahui bahwa persentase kepuasan anggota atas

ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI telah

memiliki capaian 100% sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 100%.

Selama tahun 2014, dari 132 orang Anggota DPD, semua Anggota DPD

(132 orang) tidak menyampaikan keluhan secara tertulis kepada Sekretariat

Jenderal DPD RI terkait pemenuhan hak-hak keuangan Anggota yang telah

dilaksanakan. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh Anggota DPD telah puas

dengan pelayanan yang diberikan.

Capaian tingkat kepuasan Anggota DPD RI terhadap ketepatan waktu

pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI dari tahun 2010 sampai

dengan tahun 2014 tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar 100%.

Capaian target tercapai karena Sekretariat Jenderal DPD RI melakukan

pengelolaan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan

didukung oleh kelengkapan data yang akurat serta komitmen pegawai

dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan wewenang yang diberikan

sehingga tidak ada Anggota DPD yang menyampaikan komplain secara

tertulis kepada Sekretariat Jenderal DPD RI. Pada tahun selanjutnya,

dalam rangka peningkatan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI yang lebih

baik, akan dilakukan evaluasi terhadap tingkat kepuasan Anggota DPD RI

secara rutin dan berkala setiap 6 (enam) bulan sekali secara proaktif.

Program yang menunjang keberhasilan pencapaian target ini adalah

dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya dengan salah satu

kegiatan “siklus” lima tahunan yaitu melakukan pendataan dan

penghitungan tunjangan pensiun bagi Anggota DPD RI Masa Jabatan 2009

– 2014 yang tidak terpilih kembali menjadi Anggota DPD RI masa jabatan

2014 – 2019, sebanyak 69 (enam puluh sembilan) orang. Selain itu,

dilakukan pula pendataan bagi Anggota DPD RI masa jabatan 2014 –

2019 untuk kelengkapan gaji dan tunjangan istri/suami dan anak, terutama

bagi Anggota DPD RI yang baru terpilih sebanyak 72 orang.

Page 98: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

93

Kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan untuk mencapai sasaran ini

adalah:

1) Menyusun SOP pembayaran hak-hak keuangan;

2) Sosialisasi SOP pembayaran hak-hak keuangan;

3) Sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan tentang

pengelolaan administrasi keuangan negara;

4) Penyusunan survey tingkat kepuasan Anggota DPD RI dan pegawai

Sekretariat Jenderal atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak

keuangan Anggota DPD RI dan pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI;

5) Penyusunan Perhitungan Proyeksi Kebutuhan Belanja Pegawai dan

Validasi Data Aplikasi Gaji;

6) Pengelolaan Sistem Informasi Bendahara;

7) Penyusunan, Pengelolaan, dan Pengawasan Administrasi Belanja

Pegawai;

8) Verfikasi data/dokumen pendukung berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan tentang pengelolaan administrasi keuangan

negara;

9) Koordinasi secara intensif dengan unit kerja, K/L terkait, dan pihak

ketiga;

10) Monitoring dan Evaluasi; dan

11) Mengikutsertakan pegawai dalam diklat teknis.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah berupa anggaran dan pegawai yang melaksanakan kinerja ini.

Anggaran yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp. 869.487.632,- atau sekitar

82,05% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan pegawai yang

melaksanakan kinerja ini adalah pegawai yang memiliki kompetensi di

bidang keuangan.

Page 99: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

94

Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal

DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI merupakan salah satu sasaran untuk mencapai tujuan

terwujudnya dukungan administratif dan sarana prasarana yang andal dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan

tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI.

Aspek yang cukup penting dalam tata kelola administrasi adalah

kebutuhan pengembangan akuntabilitas Sekretariat Jenderal DPD RI. Tata

kelola administrasi dimaksud meliputi upaya peningkatan pelaporan

akuntabilitas aparatur dan transparansi laporan keuangan. Capaian kinerja

terkait dengan akuntabilitas kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI, opini BPK,

pelaksanaan reformasi birokrasi, serta capaian standar akuntansi dan

pelaporan keuangan DPD RI dapat memberikan kepercayaan dari Anggota dan

Alat Kelengkapan DPD terhadap Sekretariat Jenderal DPD RI sebagai unsur

pendukung DPD dan menunjukkan tata kelola administrasi yang andal.

Capaian indikator kinerja sasaran strategis terwujudnya akuntabilitas

kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan

akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI pada

tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta

perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun

2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.7 berikut :

Sasaran strategis_6 : “Terwujudnya Akuntabilitas Kinerja Dan Keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI Yang Transparan Dan Akuntabel Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”

Page 100: LAKIP DPD RI Tahun 2014

95

Tabel 3.7. sasaran strategis_6

“Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI”

NO INDIKATOR KINERJA

2014 2013 2012 2011 2010

TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%)

1 Nilai akuntabilitas kinerja dari Kemenpan RB

B CC

CC

CC

CC

CC

CC

CC

CC

C

C

2 Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

3 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kemenpan RB

70

64,62 92,31 68 100 - - - - - -

Page 101: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

96

Dari tabel 3.7. sasaran strategis_6 “terwujudnya akuntabilitas kinerja dan

keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” dapat dilakukan analisis

capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait dengan (a) capaian

kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun

2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target

kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat

Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi

penggunaan sumber daya, dan (f) program/kegiatan yang menunjang

keberhasilan ataupun kegagalan capaian. Berikut ini analisis dari indikator

kinerjanya, yaitu :

6.1. Indikator Kinerja Nilai akuntabilitas kinerja dari Kemenpan RB

Indikator kinerja nilai akuntabilitas kinerja dari Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi merupakan alat

untuk mengukur capaian sasaran strategis terwujudnya akuntabilitas kinerja

dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel

dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengatur bahwa

penyelenggaraan SAKIP meliputi rencana strategis, perjanjian kinerja,

pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, serta reviu

dan evaluasi kinerja sebagai bentuk akuntabilitas pemerintah dalam

menjalankan tugasnya.

Penerapan akuntabilitas kinerja di lingkungan Setjen DPD RI

dilakukan dengan melaksanakan penyusunan Laporan Kinerja Setjen DPD

RI setiap tahunnya, yang ruang lingkupnya mencakup Renstra Setjen DPD

RI, Perjanjian Kinerja Setjen DPD RI, Pengukuran Kinerja Setjen DPD RI

melalui pengumpulan dan pengelolaan data kinerja, serta analisa capaian

kinerja Setjen DPD RI.

Page 102: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

97

Pada tahun 2014, Setjen DPD RI telah melaksanakan penyusunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2013 dan

telah menyerahkan Laporan Kinerja tersebut kepada Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada bulan

Maret 2014 atau tepat waktu. Dan pada tahun yang sama telah dilakukan

penilaian akuntabilitas kinerja Setjen DPD RI oleh Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dari hasil

evaluasi tersebut, Setjen DPD RI mendapat nilai 59.84 (CC).

Dari tabel 3.7 dapat diketahui bahwa nilai akuntabilitas kinerja

Sekretariat Jenderal DPD RI yang dilakukan Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN dan RB) pada tahun

2014 mengalami peningkatan jumlah nilai dari tahun-tahun sebelumnya,

tetapi tetap dalam kategori nilai yang sama, CC (cukup baik). Nilai

akuntabilitas pada tahun 2014 adalah CC (59,84), tahun 2013 CC (58,19),

tahun 2012 adalah CC (55,75), tahun 2011 adalah CC (51,75), dan tahun

2010 adalah C (45,89). Apabila dilihat dari tahun ke tahun nilai hasil

akuntabilitas kinerja Setjen DPD RI mengalami kenaikan, hal ini

menunjukkan bahwa Setjen DPD RI terus berupaya melakukan perbaikan

kinerja yang akuntabel.

Capaian nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kemenpan dan RB selama

tahun 2010-2014 yang sesuai dengan target jangka menengah hanya pada

tahun 2011 yaitu CC. Target capaian B dari tahun 2012 sampai dengan

tahun 2014 belum tercapai karena akuntabilitas kinerja Setjen DPD RI

sebagai unsur pendukung lembaga legislatif masih tergantung pada

dinamika perkembangan politik DPD RI.

Program yang dilakukan untuk mencapai nilai akuntabilitas kinerja

dari Kemenpan dan RB adalah program dukungan manajemen dan tugas

lainnya melalui kegiatan penyusunan Laporan Kinerja Setjen DPD RI.

Dalam pelaksanaan kegiatannya, masih adanya perbedaan pemahaman

dari beberapa unit kerja tentang hasil penilaian akuntabilitas kinerja Setjen

DPD RI sehingga perlu diadakan pendidikan dan pelatihan penyusunan

Page 103: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

98

Laporan Kinerja sebagai penerapan akuntabilitas kinerja di lingkungan

Sekretariat Jenderal DPD RI.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun

laporan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014 sebesar Rp.

74.590.000 atau sekitar 99.45% dari target anggaran yang telah ditetapkan.

Capaian realisasi anggaran hampir 100% menunjukkan perencanaan

dalam penyusunan anggaran telah sesuai dengan kebutuhan kegiatan.

6.2. Indikator Kinerja Opini BPK

Indikator kinerja opini BPK merupakan alat untuk mengukur capaian

sasaran strategis terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan

Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.

Kriteria pemberian opini BPK menurut penjelasan pasal 16 ayat (1)

Undang-undang No. 15 tahun 2004 merupakan pernyataan professional

pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam

laporan keuangan yang didasarkan pada kreteria; (a) kesesuaian dengan

standar akuntansi pemerintahan (SAP); (b) kecukupan pengungkapan

(adequate disclosures); (c) kepatuhan terhadap perundang-undangan;dan

(d) efektivitas sistem pengendalian intern (SPI).

Sekretariat Jenderal DPD RI menyusun Laporan Keuangan yang

terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas

(LAK) dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) dengan berpedoman

pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan. Opini tertinggi dari BPK adalah opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) yang salah satu syaratnya adalah penilaian atas

capaian standar akuntansi dan pelaporan keuangan memperoleh nilai

standar tertinggi dari Kementerian dan Keuangan.

Page 104: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

99

Untuk mendukung hal tersebut, Sekretariat Jenderal telah

melaksanakan kegiatan review atas laporan keuangan DPD tersebut dan

melakukan koreksi-koreksi yang diperlukan dalam hal terdapat kesalahan

pencatatan/pembukuan, sebelum laporan keuangan tersebut diserahkan

kepada Presiden melalui Menteri Keuangan dan menjadi counterpart tim

audit BPK.

Pada tahun 2014, Sekretariat Jenderal DPD RI memperoleh opini

WTP dari BPK terhadap laporan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI

Tahun 2013. Artinya, Sekretariat Jenderal telah memperoleh Opini WTP

dari BPK RI selama 8 (delapan) tahun berturut-turut, sejak tahun 2006,

2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013. Hal ini dikarenakan (1)

Sekretariat Jenderal DPD RI telah menyusun laporan keuangan sesuai

dengan standar akuntansi pemerintahan; (2) semua hal yang material,

posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas dalam laporan keuangan

disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntasi; (3) Sekretariat

Jenderal DPD RI didukung oleh pegawai yang menguasai permasalahan

pengelolaan keuangan negara, khususnya dalam hal penatausahaan dan

tata pembukuan keuangan negara; dan (4) prinsip intoleransi terkait dengan

pertanggungjawaban dan prosedur keuangan yang dilakukan oleh

Sekretariat Jenderal DPD RI dinilai wajar oleh BPK.

Program yang dilakukan untuk mencapai opini dari BPK adalah

program dukungan manajemen dan tugas lainnya melalui kegiatan

penyusunan laporan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah pegawai yang memiliki keahlian dalam penyusunan laporan

keuangan sesuai standar administrasi pemerintah.

6.3. Indikator Kinerja Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kemenpan RB

Indikator kinerja Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

(PMPRB) dari Kemenpan RB merupakan alat untuk mengukur capaian

Page 105: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

100

sasaran strategis terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan

Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.

Capaian indikator kinerja PMPRB didapat dari penilaian mandiri yang

dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap pelaksanaan

reformasi birokrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI. Penilaian

tersebut melalui pengisian beberapa pertanyaan dalam PMPRB secara

online dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi.

Model PMPRB memfokuskan penilaian terhadap langkah-langkah

reformasi birokrasi yang dilakukan oleh setiap instansi pemerintah dikaitkan

dengan ‘Hasil Yang Diharapkan’ sebagaimana tercantum di dalam Road

Map Reformasi Birokrasi 2010 – 2014 (PerMenPAN dan RB No. 20 Tahun

2010), dan juga dikaitkan dengan Indikator Kinerja Utama instansi

pemerintah dalam rangka pencapaian sasaran dan indikator keberhasilan

pelaksanaan reformasi birokrasi secara nasional sebagaimana tertuang

dalam Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 (Perpres No. 81

Tahun 2010).

PMPRB Online akan memudahkan dan mempercepat proses

Penilaian Mandiri Pelaksanaan RB yang dilakukan oleh masing-masing K/L

dan Pemda dalam hal Pengumpulan Data, Pengolahan Data, Evaluasi

Data, dan Monitoring serta memudahkan proses Saling Belajar (Bench

Learning) secara Real Time Online.

Pada tahun 2014, Setjen DPD RI telah melaksanakan PMPRB tahun

2013 dengan tepat waktu, dan telah dilakukan verifikasi dan validasi oleh

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Capaian indikator kinerja PMPRB Setjen DPD RI sebesar 92,31% dengan

realisasi nilai 64,62 dari target nilai 70.

Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa Capaian indikator kinerja PMPRB

pada tahun 2014 hanya dibandingkan dengan tahun 2013 karena indikator

kinerja ini baru dilaksanakan pada tahun 2013. Capaian indikator pada

Page 106: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

101

tahun 2014 sebesar 92,31% dan pada tahun 2013 sebesar 100% (realisasi

nilai 68 dari target nilai 68). Penurunan capaian indikator ini disebabkan

karena banyaknya item penilaian yang belum dilaksanakan di Sekretariat

Jenderal DPD RI, serta bukti fisik dari pelaksanaan masing-masing item

penilaian yang kurang lengkap.

Program yang dilakukan untuk mencapai indikator kinerja PMPRB dari

Kemenpan dan RB adalah program dukungan manajemen dan tugas

lainnya melalui kegiatan penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi.

Dalam pelaksanaan kegiatannya, masih terdapat beberapa hambatan dan

telah diupayakan langkah-langkah dalam mengatasi hambatan tersebut

yaitu :

1. Melakukan evaluasi terhadap nilai yang telah dicapai dalam Penilaian

Mandiri Reformasi Birokrasi online;

2. Melaksanakan program–program yang terdapat dalam item Penilaian

Mandiri Reformasi Birokrasi online;

3. Mengarsipkan seluruh bukti kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai

dokumen pendukung dalam item penilaian.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam menyusun

PMPRB Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014 sebesar Rp.

57.278.627 atau sekitar 98% dari target anggaran yang telah ditetapkan

dan dilaksanakan oleh pegawai yang memilki kompetensi di bidang

audit/pengawasan.

Page 107: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

102

Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI merupakan salah satu sasaran untuk

mencapai tujuan terwujudnya dukungan administratif dan sarana prasarana

yang andal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI. Sasaran dan tujuan

ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI.

Capaian indikator kinerja sasaran strategis meningkatnya kualitas

layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI pada tahun 2014 dengan membandingkan antara target dan

realisasi kinerja, serta perbandingan realiasasi kinerja dan capaian kinerja

tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.8

berikut :

FOTO/GAMBAR Sasaran strategis_7 : “Meningkatnya Kualitas Layanan Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”

Page 108: LAKIP DPD RI Tahun 2014

103

Tabel 3.8. sasaran strategis_7

“Meningkatnya Kualitas Layanan Sarana Dan Prasarana Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Dan Fungsi DPD RI”

NO INDIKATOR KINERJA

2014 2013 2012 2011 2010

TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%)

1 Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan.

100% 84% 84 94% 94 100% 110,5 66% 110 75% 93,75

2 Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan.

100% 71% 71 65% 65 91% 100,08 66% 330 6% 45,45

Page 109: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

104

Dari tabel 3.8. sasaran strategis_7 “Meningkatnya kualitas layanan sarana dan

prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI” dapat

dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing indikator kinerja terkait

dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b) perbandingan capaian kinerja tahun

2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010, (c) perbandingan capaian

kinerja dengan target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam dokumen

Renstra Sekretariat Jenderal tahun 2010-2014, (d) penyebab

keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta solusi yang

telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber daya, dan (f)

program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan capaian.

Berikut ini analisis dari indikator kinerjanya, yaitu :

7.1 Indikator Kinerja Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara

(Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan.

Indikator persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan

prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format

standar yang ditetapkan merupakan salah satu tolak ukur pencapaian

sasaran strategis meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana

dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.

Capaian persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan

prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format

standar yang ditetapkan didapat dari pemenuhan permintaan sarana dan

prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara.

Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di

Ibukota Negara meliputi :

1) Penyediaan peralatan penunjang operasional kantor berupa

peralatan elektronik, mebelair dan perlengkapan perkantoran lainnya;

2) Pemeliharaan gedung dan peralatan kantor terdiri dari pemeliharaan

bangunan, pertamanan, perumahan dinas pimpinan, peralatan

elektronik, mebelair dan perlengkapan perkantoran lainnya;

3) Penyediaan layanan kebutuhan operasional perkantoran.

Page 110: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

105

Pada tahun 2014 diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan pengadaan

sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara telah memiliki

capaian 84% dari target yang ditetapkan yaitu 100%. Capaian target

tersebut menunjukkan bahwa Sekretariat Jenderal dalam pemenuhan

kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran kepada DPD RI belum

memenuhi capaian yang diharapkan.

Dari tabel 3.8 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian

indikator kinerja pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana

perkantoran DPD RI di Ibukota Negara tahun 2014 dengan tahun 2013,

2012, 2011, dan 2010. Capaian indikator pemenuhan sarana kerja

perkantoran di ibukota negara pada tahun 2014 mengalami penurunan

sebesar 10% dari tahun 2013 (94%), sebesar 26,5% dari tahun 2012

(110,5%), sebesar 26% dari tahun 2011 (110%), dan sebesar 9,75% dari

tahun 2010 (93,75%). Penurunan capaian indikator pada tahun 2014 terjadi

karena permintaan terhadap kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana

perkantoran DPD RI di Ibukota Negara berkurang dibandingkan tahun-

tahun sebelumnya.

Target jangka menengah dalam renstra Sekretariat Jenderal DPD RI

tahun 2010-2014 sampai dengan tahun 2014 belum tercapai dikarenakan

adanya kebijakan efisiensi/penghematan anggaran dari pemerintah.

Program yang dilakukan untuk mencapai pemenuhan kebutuhan

pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara

adalah peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI melalui

kegiatan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di ibukota

negara.

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam

pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD

RI di Ibukota Negara pada tahun 2014 sebesar Rp. 19.641.796.470,- atau

sekitar 84% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan

oleh pegawai yang memiliki kompetensi dalam pengadaan barang dan jasa.

Page 111: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

106

7.2 Indikator Kinerja Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan

Indikator persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan

prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar

yang ditetapkan merupakan salah satu tolak ukur pencapaian sasaran

strategis meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.

Capaian persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan

prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar

yang ditetapkan didapat dari pemenuhan permintaan sarana dan prasarana

perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi.

Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di

Ibukota Provinsi meliputi :

1) Penyediaan kantor sementara DPD RI di ibu kota provinsi pada 33 (tiga

puluh) provinsi dengan cara pinjam pakai gedung dari Pemerintah

Daerah Provinsi dan dengan cara sewa;

2) Penyediaan peralatan penunjang operasional kantor DPD pada Kantor

Sementara DPD RI di ibukota provinsi berupa peralatan elektronik,

mebelair dan perlengkapan perkantoran lainnya;

3) Penyediaan layanan perkantoran yang terdiri dari layanan langganan

daya dan jasa, layanan kebutuhan barang pakai habis dan penyediaan

kendaraan operasional;

4) Pemeliharaan gedung/kantor, cleaning service, pemeliharaan peralatan

penunjang operasional kantor DPD dan perlengkapan perkantoran

lainnya.

Pada tahun 2014 diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan pengadaan

sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi telah

memiliki capaian 71% dari target yang ditetapkan yaitu 100%. Capaian

target tersebut menunjukkan bahwa Sekretariat Jenderal dalam

Page 112: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

107

pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran kepada DPD RI

belum memenuhi capaian yang diharapkan.

Dari tabel 3.8 dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian

indikator kinerja pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana

perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi tahun 2014 dengan tahun 2013,

2012, 2011, dan 2010. Capaian indikator pemenuhan sarana kerja

perkantoran di ibukota Provinsi pada tahun 2014 mengalami kenaikan

sebesar 6% dari tahun 2013 (65%), penurunan sebesar 29,08% dari tahun

2012 (100,08%), penurunan sebesar 259% dari tahun 2011 (330%), dan

kenaikan sebesar 25,55% dari tahun 2010 (45,45%). Pada tahun 2011,

memiliki capaian 330% karena permintaan terhadap kebutuhan pengadaan

sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi dimulai pada

tahun 2011 diseluruh provinsi, dan target yang ditetapkan kecil (20%).

Target jangka menengah dalam renstra Sekretariat Jenderal DPD RI

tahun 2010-2014 sampai dengan tahun 2014 belum tercapai dikarenakan

adanya kebijakan efisiensi/penghematan anggaran dari pemerintah.

Program yang dilakukan untuk mencapai pemenuhan kebutuhan

pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara

adalah peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI melalui

kegiatan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di ibukota

provinsi .

Sumber daya yang digunakan dalam mencapai target indikator ini

adalah anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam

pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD

RI di Ibukota Provinsi pada tahun 2014 sebesar Rp. 8.857.944.940,- atau

sekitar 71% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan

oleh pegawai yang memiliki kompetensi dalam pengadaan barang dan jasa.

Page 113: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

108

Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal

DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI merupakan

salah satu sasaran untuk mencapai tujuan terwujudnya dukungan administratif

dan sarana prasarana yang andal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD

RI. Sasaran dan tujuan ini menggambarkan tugas dan fungsi Sekretariat

Jenderal DPD RI.

Data dan informasi merupakan satu hal yang sangat penting dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI sebagai lembaga perwakilan

karena merupakan dasar bagi DPD RI dalam mengambil kebijakan/keputusan.

Oleh karenanya, Sekretariat Jenderal DPD RI telah menggunakan sistem

informasi manajemen dalam pengelolaan data dan informasi.

Capaian indikator kinerja sasaran strategis Terwujudnya kapasitas

layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI pada tahun 2014 dengan

membandingkan antara target dan realisasi kinerja, serta perbandingan

realiasasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012,

2011, dan 2010 terdapat pada tabel 3.9 berikut :

FOTO/GAMBAR Sasaran strategis_8 : “Terwujudnya Kapasitas Layanan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI”

Page 114: LAKIP DPD RI Tahun 2014

109

Tabel 3.9. sasaran strategis_8

“Terwujudnya Kapasitas Layanan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI”

NO INDIKATOR KINERJA

2014 2013 2012 2011 2010

TARGET REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%) REALISASI CAPAIAN

(%) REALISASI CAPAIAN (%)

1 Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD

10 SIM 10 SIM 100 10 SIM 100 10 SIM 100 10 SIM 100 9 SIM 100

Page 115: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

110

Dari tabel 3.9. sasaran strategis_8 “Terwujudnya kapasitas layanan data dan

informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI” dapat dilakukan analisis capaian terhadap masing-masing

indikator kinerja terkait dengan (a) capaian kinerja tahun 2014, (b)

perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan

2010, (c) perbandingan capaian kinerja dengan target kinerja jangka menengah

yang terdapat dalam dokumen Renstra Sekretariat Jenderal tahun 2010-2014,

(d) penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

serta solusi yang telah dilakukan, (e) efisiensi penggunaan sumber daya, dan

(f) program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

capaian. Berikut ini analisis dari indikator kinerjanya, yaitu :

8.1 Indikator Kinerja Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD

Indikator Jumlah SIM yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan

tugas DPD merupakan alat ukur pencapaian sasaran strategis terwujudnya

kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI.

Capaian jumlah SIM yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan

tugas DPD didapat dari perbandingan jumlah realisasi jumlah SIM yang

digunakan dengan seluruh jumlah SIM yang ditargetkan.

Sistem Informasi Manajemen merupakan media teknologi informasi

berupa aplikasi yang dapat membantu fungsi, tugas dan kinerja baik

kedewanan maupun kesekretariatan. Dengan menggunakan SIM proses

pengolahan data dan informasi dapat lebih efektif dan efisien. SIM di host

(pasang) pada perangkat server (terpusat) yang dapat dengan mudah

diakses oleh user (Pimpinan, Anggota, Pegawai Sekretariat Jenderal DPD

RI dan masyarakat) yang terhubung jaringan komputer.

Pada tahun 2014, indikator SIM yang digunakan dalam mendukung

pelaksanaan tugas DPD memiliki capaian 100%, terealisasi 10 (sepuluh)

SIM yang digunakan oleh Sekretariat Jenderal DPD dalam mendukung

Page 116: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

111

pelaksanaan tugas DPD dari target 10 (sepuluh) SIM yang ditetapkan.

Sepuluh SIM yang digunakan pada tahun 2014, yaitu :

1) Website DPD RI

2) Email DPD RI

3) Sistem Informasi Budget Office

4) Sistem Aspirasi Masyarakat Daerah

5) Sistem Informasi Law Center

6) Sistem Informasi Perpustakaan

7) Sistem Pengolah Risalah (iPerisalah)

8) Sistem Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik

9) Sistem Informasi Kepegawaian

10) Sistem Informasi Pengolah Absensi Pegawai

Dari tabel 3.9 dapat diketahui perbandingan capaian indikator jumlah

SIM yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD tahun

2014 dengan tahun 2013, 2012, 2011, dan 2010. Target kinerja dari tahun

2011 sampai dengan tahun 2014 memiliki capaian 100% dengan realisasi

10 (sepuluh) SIM yang digunakan dari target 10 (sepuluh) SIM yang telah

ditetapkan. Tahun 2010 juga memiliki capaian sebesar 100% realisasi 9

(Sembilan) SIM yang digunakan dari target 9 (sembilan SIM yang telah

ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan yang dilakukan

terhadap indikator jumlah SIM yang digunakan dalam mendukung

pelaksanaan tugas DPD sangat baik.

Program yang dilakukan untuk indikator SIM yang digunakan dalam

mendukung pelaksanaan tugas DPD adalah program dukungan

manajemen dalam pelaksanaan tugas lainnya, dengan kegiatan

pengembangan dan pemeliharaan SIM.

Kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan

perangkat penunjang SIM yaitu (1) terkadang terjadi kerusakan akibat

beberapa faktor seperti tidak stabilnya kelistrikan maupun load factor

Page 117: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

112

(beban trafik data). Selain itu terdapat pula ancaman virus maupun worm

komputer yang mengakibatkan terhambatnya komunikasi data baik trafik

unduh maupun trafik unggah; (2) alih penggunaan oleh user dimana yang

awalnya menggunakan sistem manual beralih ke sistem informasi melalui

perangkat komputer. Banyak user yang belum terbiasa dengan

penggunaan sistem akan sulit melakukan peralihan, namun dapat

diantisipasi dengan adanya pelatihan terhadap SIM tersebut dan

penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) terhadap penggunaan

sistem.

Sumber daya yang digunakan mencapai target indikator ini adalah

anggaran dan pegawai. Anggaran yang digunakan dalam pengembangan

SIM yang digunakan pada tahun 2014 sebesar Rp. 196.680.000,- atau

sekitar 61% dari target anggaran yang telah ditetapkan dan dilaksanakan

oleh pegawai yang memiliki kompetensi di bidang data dan informasi.

B. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran yang digunakan untuk mencapai 8 (delapan) sasaran

Sekretariat Jenderal DPD RI melalui program penguatan kelembagaan DPD

dalam sistem demokrasi, program dukungan manajemen dan dukungan tugas

lainnya, dan program peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI yaitu

sebesar Rp. 115.875.480.488,-

Sekretariat Jenderal DPD RI dalam melaksanakan program-program

tersebut menggunakan sumber dana DIPA pada Satuan Kerja DPD RI dan

Satuan Kerja Sekretariat Jenderal DPD RI Pagu Definitif Tahun 2014.

Berdasarkan alokasi anggaran DIPA, pagu dan realisasi anggaran per program

dapat dirinci seperti pada Tabel 3.10.

Page 118: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

113

TABEL 3.10. REALISASI ANGGARAN YANG DIGUNAKAN UNTUK

MEWUJUDKAN SASARAN STRATEGIS SETJEN DPD RI TAHUN 2014

No. SASARAN PROGRAM PAGU ANGGARAN REALISASI %

1 Terwujudnya dukungan teknis dan substansi/materi persidangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI

1. program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi

2. program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya

73.681.568.000,- 70.635.372.270,- 95,87%

2 Terwujudnya dukungan terhadap penguatan kelembagaan DPD RI

1. program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi

2. program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya

14.129.835.000,- 12.292.262.491,- 86,99%

3 Terwujudnya efektivitas hubungan antara DPD RI dengan konstituen di daerah pemilihan

program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya 256.050.000,- 229.499.175,- 89,63%

4 Terwujudnya profesionalitas kompetensi dan integritas SDM dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI

program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya 682.980.000,- 658.775.200,- 96,46%

5 Terwujudnya layanan administrasi perkantoran dan keuangan yang tertib dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI

1. program penguatan kelembagaan DPD dalam sistem demokrasi

2. program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya

5.910.600.000,- 3.231.281.315,- 54,67%

6 Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI yang transparan dan akuntabel dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI

program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya

133.400.000,- 131.868.627,- 98,85%

7 Meningkatnya kualitas layanan sarana dan prasarana dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI

program peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI 35.827.460.000,- 28.499.741.410,- 79,55%

8 Terwujudnya kapasitas layanan data dan informasi Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI

program dukungan manajemen dan dukungan tugas lainnya 321.600.000,- 196.680.000,- 61,15%

JUMLAH 130.943.493.000,- 115.875.480.488,- 88.49%

Page 119: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

114

Realisasi anggaran Capaian Kinerja sasaran strategis Sekretariat

Jenderal DPD RI tahun 2014 sebesar Rp 115.875.480.488,- (seratus lima belas

miliar delapan ratus tujuh puluh lima juta empat ratus delapan puluh ribu empat

ratus delapan puluh delapan rupiah) atau 88,49% dari anggaran sebesar Rp.

130.943.493.000 (seratus tiga puluh miliar Sembilan ratus empat puluh tiga juta

empat ratus Sembilan puluh tiga ribu rupiah). Realisasi anggaran capaian

kinerja sasaran strategis Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2014 mengalami

kenaikan sebesar Rp. 7.150.594.278,- (tujuh miliar seratus lima puluh juta lima

ratus sembilan puluh empat ribu dua ratus tujuh puluh delapan rupiah) atau

sebesar 6 % dari realisasi anggaran tahun 2013 sebesar 108.724.886.210,-

(Seratus Delapan Milyar Tujuh Ratus Dua Puluh Empat Juta Delapan Ratus

Delapan Puluh Enam Ribu Dua Ratus Sepuluh Rupiah).

Rincian per sasaran dapat dilihat pada Pengukuran Kinerja tahun 2014

(lampiran 5).

Page 120: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

115

Semakin berkembangnya pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI seiring dengan dinamika politik yang terjadi baik di internal maupun ekternal lembaga DPD RI maka upaya penguatan kelembagaan kesekretariatan DPD RI, baik dari aspek manajerial, administratif, maupun peningkatan kualitas SDM, serta dukungan kelengkapan kerja perlu terus dilakukan dengan sistematis dan terukur.

Capaian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI selama tahun 2014 tercatat

berhasil. Indikasi keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tingkat capaian kinerja

dari 25 (dua puluh lima) indikator kinerja yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja

Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 yang mencakup 8 (delapan) sasaran

utama, secara umum telah memberikan gambaran capaian kinerja yang baik, rata-

rata tingkat capaian sasaran sebesar 94.47% dengan realisasi anggaran sebesar

88,49%.

Komitmen kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI pada tahun 2014 dalam

memberikan dukungan teknik administratif dan keahlian terhadap Anggota DPD RI

khususnya dan DPD RI umumnya disusun dalam Rencana Strategis (Renstra)

Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014, yang kemudian ditekadkan dalam

pernyataan Perjanjian Kinerja (PK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 dan

diukur dalam capaian kinerja sasaran untuk akhirnya dilaporkan dalam Laporan

Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014 dimana Renstra

Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014, PK Sekretariat Jenderal DPD RI

Tahun 2014, dan Pengukuran Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

mengalami revisi pada tahun 2014 karena pergantian periodisasi Pimpinan dan

Anggota DPD RI, disamping mutasi di lingkup Sekretariat Jenderal DPD RI.

Sekretariat Jenderal DPD RI akan senantiasa melakukan evaluasi atas

hambatan yang dialami serta berupaya mempertahankan dan meningkatkan

capaian kinerja yang telah baik. Beberapa langkah perbaikan ke depan yang akan

dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal DPD RI antara lain adalah :

BAB IV PENUTUP

Page 121: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Laporan Kinerja (LAK) Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2014

116

a) Peningkatan kualitas dukungan teknis administratif yang tertib dan akuntabel;

b) Peningkatan profesionalisme SDM aparatur dalam memberikan dukungan keahlian kepada DPD RI;

c) Peningkatan kerjasama dengan para pemangku kepentingan di pusat dan daerah.

Dengan demikian, diharapkan kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI dalam

memberikan dukungan teknis administratif dan keahlian kepada DPD RI akan

terus meningkat di masa yang akan datang.

Page 122: LAKIP DPD RI Tahun 2014

LAMPIRAN

Page 123: LAKIP DPD RI Tahun 2014

SEKRETARIS JENDERAL

NOMOR 2 TAHUN 2012

WAKIL SEKRETARIS JENDERAL

BAGIAN

SEKRETARIAT KETUA

DPD RI

BAGIAN

SEKRETARIAT

KOMITE I

BAGIAN SEKRETARIAT

KOMITE IIBAGIAN TATA USAHA

BAGIAN

ADMINISTRASI GAJI

DAN TUNJANGAN

BAGIAN

SEKRETARIAT WAKIL

KETUA DPD RI

BIDANG I

BAGIAN

SEKRETARIAT

KOMITE III

BAGIAN

PERENCANAAN DAN

KERJASAMA

BIDANG

DATA

BIRO

PERSIDANGAN I

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

BIRO UMUMBIRO

PERSIDANGAN II

BRIO

ADMINISTRASI

INSPEKTORAT

BIRO PERENCANAAN

DAN KEUANGAN

BIRO SEKRETARIAT

PIMPINAN

PUSAT DATA DAN

INFORMASI

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

BIDANG KAJIAN

KEBIJAKAN

BIDANG KAJIAN

HUKUM

BAGIAN ORGANISASI

DAN TATA LAKSANAN

BAGIAN AKOMODASI

DAN ANGKUTAN

BIDANG

PEMBERITAAN DAN

MEDIA VISUAL

PUSAT KAJIAN

DAERAH

PUSAT KAJIAN

KEBIJAKAN DAN

HUKUM

BAGIAN

KEANGGOTAAN DAN

KEPEGAWAIAN

BAGIAN PENGADAAN

DAN INVENTARISASI

BAGIAN

PROTOKOL

BAGIAN

SEKRETARIAT PHAL

BAGIAN SEKRETARIAT

PANITIA AKUNTABILITAS

PUBLIK

BAGIAN SEKRETARIAT

BADAN KEHORMATAN

BAGIAN SEKRETARIAT

KOMITE IV

BIDANG HUBUNGAN

DAERAH WILAYAH

TIMUR

BAGIAN

PEMELIHARAAN

BIDANG

INFORMASI

BIDANG HUBUNGAN

DAERAH WILAYAH

TENGAH

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Lampiran 1

BAGIAN

PENGAMANAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

BAGIAN RISALAH

BAGIAN

SEKRETARIAT

KELOMPOK DPD DI

MPR/PANSUS

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

BIDANG KAJIAN

KLARIFIKASI

BIDANG HUBUNGAN

DAERAH WILAYAH

BARAT

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

BAGIAN

PERBENDAHARAAN

DAN PERJALANAN

DINAS

BAGIAN

SEKRETARIAT WAKIL

KETUA DPD RI

BIDANG II

BAGIAN

SEKRETARIAT PPUU

BAGIAN PERSIDANGAN

PARIMURNA / SET

PANMUS

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

BAGIAN PEMBUKUAN

DAN VERIVIKASI

Page 124: LAKIP DPD RI Tahun 2014

Struktur Organisasi Kantor DPD RI di Provinsi

Kantor DPD RI

di Provinsi

SUBBAGIAN PELAYANAN TEKNIK DAN

PERSIDANGAN

SUBBAGIAN KOMUNIKASI

PUBLIK, DATA DAN INFORMASI

SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN

SUBBAGIAN TATA USAHA DAN UMUM

Tenaga Ahli

Kelompok Jabatan

Fungsional

LAMPIRAN 2

Page 125: LAKIP DPD RI Tahun 2014

LAMPIRAN 3

Visi :

Misi :

Uraian Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

1 1 1 Terwujudnya dukungan teknis

dan substansi/materi

persidangan dalam pelaksanaan

tugas dan fungsi DPD RI

1 Tingkat kepuasan anggota

terhadap dukungan teknis

dan substansi/materi

persidangan

100% 100% 100% 100% 100% Meningkatkan

penyelenggaraan

fungsi legislasi

pertimbangan,

pengawasan

DPD, dan

pengembangan

kerja sama

kegiatan

pengelolaan dan

pengkajian

aspirasi

masyarakat dan

daerah;

Program

penguatan

kelembagaan

DPD dalam

sistem

Demokrasi

Program

dukungan

manajemen

dalam

pelaksanaan

tugas lainnya

DPD RI

2 Persentase

penyelenggaraan

rapat/sidang alat-alat

kelengkapan

100% 100% 100% 100% 100% Meningkatkan

Kualitas

dukungan teknis

dan substansi

materi dalam

penyelenggaraan

rapat/sidang-

sidang alat

kelengkapan

Program

penguatan

kelembagaan

DPD dalam

sistem

Demokrasi

2 3 Persentase draft keputusan

DPD RI terkait fungsi

legislasi yang digunakan

sebagai Keputusan DPD RI

100 %

(33 Draf

Keputusan)

100 %

(35 Draf

Keputusan)

100 %

(60 Draf

Keputusan)

100 %

(43 Draf

Keputusan)

100 %

(48 Draf

Keputusan)

Meningkatkan

kualitas dan

kuantitas

dukungan

penyusunan

legislasi.

Program

penguatan

kelembagaan

DPD dalam

sistem

Demokrasi

4 Persentase draft keputusan

DPD RI terkait fungsi

pengawasan yang

digunakan sebagai

Keputusan DPD RI

100 %

(15 Draf

Keputusan)

100 %

(13 Draf

Keputusan)

100 %

(25 Draf

Keputusan)

100 %

(25 Draf

Keputusan)

100 %

(20 Draf

Keputusan)

Meningkatkan

kualitas dan

kuantitas

dukungan

penyusunan

hasil

pengawasan

DPD RI atas

pelaksanaan

RUU.

Program

penguatan

kelembagaan

DPD dalam

sistem

Demokrasi

5 Persentase draft keputusan

DPD RI terkait fungsi

penganggaran yang

digunakan sebagai

Keputusan DPD RI

100 %

(1 Draf

Keputusan)

100 %

(3 Draf

Keputusan)

100 %

(2 Draf

Keputusan)

100 %

(2 Draf

Keputusan)

100 %

(5 Draf

Keputusan)

Meningkatkan

dukungan dalam

pelaksanaan

fungsi anggaran

lembaga DPD RI

Program

penguatan

kelembagaan

DPD dalam

sistem

Demokrasi

2. Membangun SDM aparatur yang profesional, kompeten, dan berintegritas

MATRIKS RENCANA STRATEGIS (PERUBAHAN)

Tahun 2010 - 2014SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI

Profesional dan Andal dalam Memberikan Dukungan Administratif dan Keahlian bagi Pelaksanaan Tugas Konstitusional DPD RI

1. Optimalisasi dukungan keahlian dan teknis persidangan DPD RI

3. Meningkatkan kapasitas organisasi Sekretariat Jenderal dan sarana prasarana

4. Membangun pemahaman masyarakat luas tentang keberadaan DPD RI

NoTujuan Sasaran Target Jangka Menengah

Kebijakan ProgramUraian Indikator

Terwujudnya dukungan

teknis dan keahlian

yang profesional dalam

pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

Tingkat pemenuhan

kebutuhan lembaga

DPD RI terhadap

dukungan teknis Setjen

DPD RI dalam

pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

Tingkat pemenuhan

kebutuhan lembaga

DPD RI terhadap

dukungan keahlian

Setjen DPD RI dalam

pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

Page 126: LAKIP DPD RI Tahun 2014

6 Persentase draft keputusan

DPD RI terkait fungsi

representasi yang

digunakan sebagai

Keputusan DPD RI

_ 100 %

(1 Draf

Keputusan)

100 %

(1 Draf

Keputusan)

100 %

(1 Draf

Keputusan)

100 %

(1 Draf

Keputusan)

Meningkatkan

dukungan dalam

pelaksanaan

fungsi

representasi

lembaga DPD RI

Program

penguatan

kelembagaan

DPD dalam

sistem

Demokrasi

7 Persentase draft

keputusan/peraturan DPD RI

non RUU sebagai penunjang

Tugas dan Fungsi DPD RI

yang digunakan sebagai

keputusan/peraturan DPD RI

100 %

(4 Draf

Keputusan)

100 %

(9 Draf

Keputusan)

100 %

(9 Draf

Keputusan)

100 %

(9 Draf

Keputusan)

100%

(8 Draf

Keputusan)

Meningkatkan

dukungan

terhadap

penyusunan

pedoman tata

kerja/ non RUU

lembaga DPD RI

Program

penguatan

kelembagaan

DPD dalam

sistem

Demokrasi

8 Jumlah draft Risalah Rapat

DPD RI

415 Risalah 400 Risalah 400 Risalah 200 Risalah 200 Risalah Meningkatkan

dukungan

terhadap risalah

persidangan

Program

penguatan

kelembagaan

DPD dalam

sistem

Demokrasi9 Persentase Kajian yang

digunakan sebagai

background paper oleh alat

kelengkapan

100%

(16 Kajian)

100%

(26 Kajian)

100%

(16 Kajian)

100%

(17 Kajian)

100%

(28 Kajian)

Meningkatkan

Pengkajian

aspirasi

masyarakat dan

daerah

Program

dukungan

manajemen

dalam

pelaksanaan

tugas lainnya

DPD RI

Program

penguatan

kelembagaan

DPD dalam

sistem

Demokrasi2 Terwujudnya dukungan terhadap

penguatan kelembagaan DPD RI

10 Persentase hasil riset/kajian

yang terpublikasi dalam

jurnal nasional yang

terakreditasi

_ _ _ _ 20% Meningkatkan

Publikasi hasil

kajian Sekretariat

Jenderal DPD.

Program

dukungan

manajemen

dalam

pelaksanaan

tugas lainnya 11 Persentase hasil riset/kajian

yang terdaftar dalam jurnal

internasional

_ _ _ _ 20% Meningkatkan

kegiatan-

kegiatan

publikasi hasil

kajian Sekretariat

Jenderal DPD.

Program

dukungan

manajemen

dalam

pelaksanaan

tugas lainnya

DPD RI12 Tingkat pemenuhan

kebutuhan lembaga DPD RI

terhadap pemberitaan di

media massa

100% 100% 100% 100% 100% Peningkatan

kualitas dan

kuantitas

kehumasan.

Program

dukungan

manajemen

dalam

pelaksanaan

tugas lainnya

DPD RI13 Tingkat pemenuhan

kebutuhan lembaga DPD RI

terhadap kerja sama dalam

dan luar negeri

100% 100% 100% 100% 100% Meningkatkan

kerja sama luar

negeri/partisipasi

pada sidang

parlemen

internasional.

Program

penguatan

kelembagaan

DPD dalam

sistem

demokrasi

Page 127: LAKIP DPD RI Tahun 2014

14 Tingkat pemenuhan

interaksi pimpinan dengan

lembaga negara di pusat

100% 100% 100% 100% 100% Meningkatkan

kualitas

dukungan

kegiatan

Pimpinan

Program

penguatan

kelembagaan

DPD dalam

sistem

demokrasi3 Terwujudnya efektivitas

hubungan antara DPD RI dengan

konstituen didaerah pemilihan

15 Jumlah laporan aspirasi

masyarakat dan daerah

yang digunakan

sebagai bahan analisis

dalam merumuskan solusi

permasalahan daerah.

4 Lap 4 Lap 4 Lap 4 Lap 4 Lap Pengelolaan

aspirasi

masyarakat dan

daerah

Program

dukungan

manajemen

dalam

pelaksanaan

tugas lainnya

DPD RI4 16 Persentase pegawai yang

memiliki kompetensi diklat

struktural

(pim II)

80 %

(pim III)

75 %

(pim IV)

85 %

(pim II)

80 %

(pim III)

80 %

(pim IV)

90 %

(pim II)

90 %

(pim III)

85 %

(pim IV)

95 %

(pim II)

100 %

(pim III)

100 %

(pim IV)

100 %

(pim II)

100 %

(pim III)

100 %

(pim IV)

100 %

Menyelenggarak

an diklat sesuai

dengan

kebutuhan

Setjen DPD RI

Program

dukungan

manajemen

dalam

pelaksanaan

tugas lainnya

DPD RI17 Persentase pegawai yang

memiliki kompetensi diklat

teknis

100% 100% 100% 100% 100%

2 3 5 18 Tingkat Kepuasan Anggota

terhadap pelayanan

administrasi perkantoran

100% 100% 100% 100% 100% Menyelenggarak

an layanan

administratif

perkantoran

yang tertib dan

tepat waktu

Program

dukungan

manajemen

dalam

pelaksanaan

tugas lainnya

DPD RI

19 Tingkat kepuasan Anggota

DPD RI atas ketepatan

waktu pemenuhan hak-hak

keuangan Anggota DPD RI

100% 100% 100% 100% 100% Pemenuhan hak-

hak keuangan

Anggota tepat

waktu

Program

dukungan

manajemen

dalam

pelaksanaan

tugas lainnya

DPD RI

4 6 20 Nilai akuntabilitas kinerja

dari Kemenpan RB

CC CC B B B Menerapkan

SAKIP sesuai

peraturan

21 Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP Monitoring dan

evaluasi

22 Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi dari Kemenpan RB

68 70 Penyelenggaraa

n Pengawasan

intern

7 Meningkatnya kualitas layanan

sarana dan prasarana dalam

mendukung pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI

23 Persentase pemenuhan

kebutuhan pengadaan

sarana dan prasarana

perkantoran DPD RI di

Ibukota Negara (Jakarta)

sesuai format standar yang

ditetapkan.

80% 60% 90,45% 100% 100% Pemenuhan

kebutuhan saran

dan prasaran

kerja

Program

peningkatan

sarana dan

prasarana

aparatur DPD RI

24 Persentase pemenuhan

kebutuhan pengadaan

sarana dan prasarana

perkantoran DPD RI di

Ibukota Provinsi sesuai

format standar yang

ditetapkan.

13,20% 20% 90,92% 100% 100%

Program

dukungan

manajemen

dalam

pelaksanaan

tugas lainnya

DPD RI

Terwujudnya profesionalitas

kompetensi dan integritas SDM

dalam mendukung pelaksanaan

tugas dan fungsi DPD RI

Terwujudnya dukungan

administratif dan

sarana prasarana yang

andal dalam

pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

Tingkat pemenuhan

kebutuhan lembaga

DPD RI terhadap

dukungan administratif

Setjen DPD RI dalam

pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

Terwujudnya layanan

administrasi perkantoran dan

keuangan yang tertib dan

akuntabel dalam mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi

DPD RI

Tingkat pemenuhan

kebutuhan lembaga

DPD RI terhadap

dukungan sarana

prasarana dalam

pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

Terwujudnya akuntabilitas kinerja

dan keuangan Sekretariat

Jenderal DPD RI yang

transparan dan akuntabel dalam

mendukung pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI

Page 128: LAKIP DPD RI Tahun 2014

8 Terwujudnya kapasitas layanan

data dan informasi Sekretariat

Jenderal DPD RI dalam

mendukung pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI

25 Jumlah Sistem Informasi

Manajemen (SIM) yang

digunakan dalam

mendukung pelaksanaan

tugas DPD

9 SIM 10 SIM 10 SIM 10 SIM 10 SIM

Peningkatan

wawasan

teknologi

informasi.

Program

dukungan

manajemen

dalam

pelaksanaan

tugas lainnya

DPD RI

Page 129: LAKIP DPD RI Tahun 2014

PENETAPAN KINERJA

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2014

Kementerian/Lembaga : Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun Anggaran : 2014

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN

1 2 3 4 5

Terwujudnya kualitas dukungan teknis persidangan dan substansi/materi sidang DPD RI yang efektif

Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI

18

judul

Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi

2.595.000.000

Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI

10

Keputusan

52.494.520.000

Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU dan pertimbangan DPD RI tentang Pajak, Pendidikan dan agama yang disampaikan kepada DPR RI

18

Keputusan

15.846.010.000

Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR RI

2

Keputusan

4.127.340.000

Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap pencalonan anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI

1

keputusan

345.000.000

LAMPIRAN 4 a

Page 130: LAKIP DPD RI Tahun 2014

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN

1 2 3 4 5

Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung

10

Kajian

3.724.600.000

Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI

4

keputusan

Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi

2.471.970.000

Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit kerja pendukung

2

kajian

1.480.000.000

Jumlah keputusan DPD RI tentang pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU tertentu yang disampaikan kepada DPR RI

20

Keputusan

Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi

20.445.320.000

Jumlah keputusan DPD RI tentang pedoman tata kerja / non RUU lembaga DPD RI sesuai kebutuhan lembaga DPD RI

6

keputusan

Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi

3.804.260.000

Terwujudnya kapasitas Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan

Persentase pemenuhan kebutuhan ruang Kantor DPD di daerah (provinsi) untuk anggota dan pegawai DPD

100% Peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara

60.000.000.000

Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara yang sesuai format standar yang ditetapkan

100 %

5.365.000.000

Page 131: LAKIP DPD RI Tahun 2014

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN

1 2 3 4 5

Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Provinsi dan Renovasi gedung kantor sementara DPD RI yang sesuai format standar yang ditetapkan

100 %

1.155.030.000

Jumlah SOP yang digunakan oleh unit kerja di kantor pusat maupun di daerah

15 SOP

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya

135.000.000

Jumlah SIM yang digunakan oleh unit kerja

6 SIM

745.000.000

Terwujudnya pemahaman masyarakat luas terhadap keberadaan DPD RI

Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang akan ditindaklanjuti oleh DPD RI

154 laporan

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya

2.300.000.000

Jumlah lembaga perwakilan negara lain yang mendapat sosialisasi peran dan fungsi DPD RI

1 kali bilateral dan 7 kali multilateral

2 kali forum Internasional

Penyempurnaan dan Penguatan Kelembagaan Demokrasi

6.385.000.000

Terwujudnya kualitas akuntabilitas di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI

Opini BPK

WTP

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya

1.532.680.000

Nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB

B

138.000.000

Terwujudnya profesionalitas, kompetensi dan integritas SDM

Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan

100 % Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya

810.000.000

Page 132: LAKIP DPD RI Tahun 2014

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN

1 2 3 4 5

Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III dan IV (dari jumlah pejabat eselon)

Pim II : 100 %

Pim III : 100 %

Pim IV : 100 %

105.000.000

Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3

S1 : 3 orang

S2 : 30 orang

S3 : 1 orang

1.300.000.000

Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti pelatihan di luar negeri

10

Orang

320.000.000

Terwujudnya Penguatan kapasitas sekretariat lembaga perwakilan

Prosentase pelaksanaan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal

100 %

135.000.000

Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp. 187.759.730.000,- Jakarta, Januari 2014

Sekretaris Jenderal DPD RI

Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto NIP. 195711251983031001

Page 133: LAKIP DPD RI Tahun 2014

REVISI I PENETAPAN KINERJA

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2014

Kementerian/Lembaga : Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun Anggaran : 2014

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN

1 2 3 4 5

Terwujudnya kualitas dukungan teknis persidangan dan substansi/materi sidang DPD RI yang efektif

Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI

18

judul

Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi

1.193.390.000

Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI

6

Keputusan

21.564.979.000

Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU dan pertimbangan DPD RI tentang Pajak, Pendidikan dan agama yang disampaikan kepada DPR RI

10

Keputusan

2.361.483.000

Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR RI

1

Keputusan

1.157.310.000

Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap pencalonan anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI

1

keputusan

319.800.000

LAMPIRAN 4 b

Page 134: LAKIP DPD RI Tahun 2014

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN

1 2 3 4 5

Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung

3

Kajian

582.810.000

Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI

4

keputusan

Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi

1.178.850.000

Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit kerja pendukung

2

kajian

1.045.000.000

Jumlah keputusan DPD RI tentang pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU tertentu yang disampaikan kepada DPR RI

17

Keputusan

Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi

8.473.505.000

Jumlah keputusan DPD RI tentang pedoman tata kerja / non RUU lembaga DPD RI sesuai kebutuhan lembaga DPD RI

7

keputusan

Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi

3.474.660.000

Terwujudnya kapasitas Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan

Persentase pemenuhan kebutuhan ruang Kantor DPD di daerah (provinsi) untuk anggota dan pegawai DPD

100% Peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara

42.730.000.000

Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara yang sesuai format standar yang ditetapkan

100 %

2.740.000.000

Page 135: LAKIP DPD RI Tahun 2014

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN

1 2 3 4 5

Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Provinsi dan Renovasi gedung kantor sementara DPD RI yang sesuai format standar yang ditetapkan

100 %

1.200.000.000

Jumlah SOP yang digunakan oleh unit kerja di kantor pusat maupun di daerah

15 SOP

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya

-

Jumlah SIM yang digunakan oleh unit kerja

6 SIM

745.000.000

Terwujudnya pemahaman masyarakat luas terhadap keberadaan DPD RI

Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang akan ditindaklanjuti oleh DPD RI

154 laporan

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya

1.800.000.000

Jumlah lembaga perwakilan negara lain yang mendapat sosialisasi peran dan fungsi DPD RI

1 kali bilateral dan 6 kali multilateral

1 kali forum Internasional

Penyempurnaan dan Penguatan Kelembagaan Demokrasi

5.700.000.000

Terwujudnya kualitas akuntabilitas di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI

Opini BPK

WTP

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya

1.532.680.000

Nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB

B

75.000.000

Terwujudnya profesionalitas, kompetensi dan integritas SDM

Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan

100 % Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya

708.800.000

Page 136: LAKIP DPD RI Tahun 2014

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN

1 2 3 4 5

Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III dan IV (dari jumlah pejabat eselon)

Pim II : 100 %

Pim III : 100 %

Pim IV : 100 %

44.250.000

Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3

S1 : 3 orang

S2 : 30 orang

S3 : 1 orang

1.184.260.000

Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti pelatihan di luar negeri

9

Orang

222.460.000

Terwujudnya Penguatan kapasitas sekretariat lembaga perwakilan

Prosentase pelaksanaan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal

100 %

58.400.000

Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp. 100.092.637.000,-

Jakarta, Juli 2014

Sekretaris Jenderal DPD RI

Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto NIP. 195711251983031001

Page 137: LAKIP DPD RI Tahun 2014

LAMPIRAN 4 c

3 4 5

1 1 Tingkat kepuasan

anggota terhadap

dukungan teknis

dan

substansi/materi

persidangan

100% Program penguatan

kelembagaan DPD

dalam sistem Demokrasi

Program dukungan

manajemen dalam

pelaksanaan tugas

lainnya DPD RI

2 Persentase

penyelenggaraan

rapat/sidang alat-

alat kelengkapan

100% Program penguatan

kelembagaan DPD

dalam sistem Demokrasi

6,339,760,000

3 Persentase draft

keputusan DPD

RI terkait fungsi

legislasi yang

digunakan

sebagai

Keputusan DPD

RI

100 %

(48 Draf Keputusan)

Program penguatan

kelembagaan DPD

dalam sistem Demokrasi

53.329.776.000

4 Persentase draft

keputusan DPD

RI terkait fungsi

pengawasan

yang digunakan

sebagai

Keputusan DPD

RI

100 %

(20 Draf Keputusan)

Program penguatan

kelembagaan DPD

dalam sistem Demokrasi

10.784.666.000

5 Persentase draft

keputusan DPD

RI terkait fungsi

penganggaran

yang digunakan

sebagai

Keputusan DPD

RI

100 %

(5 Draf Keputusan)

Program penguatan

kelembagaan DPD

dalam sistem Demokrasi

1.412.271.000

6 Persentase draft

keputusan DPD

RI terkait fungsi

representasi yang

digunakan

sebagai

Keputusan DPD

RI

100 %

(1 Draf Keputusan)

Program penguatan

kelembagaan DPD

dalam sistem Demokrasi

243.698.000

7 Persentase draft

keputusan/peratu

ran DPD RI non

RUU sebagai

penunjang Tugas

dan Fungsi DPD

RI yang

digunakan

sebagai

keputusan/peratu

ran DPD RI

100%

(8 Draf Keputusan)

Program penguatan

kelembagaan DPD

dalam sistem Demokrasi

1.327.397.000

8 Jumlah draft

Risalah Rapat

DPD RI

200 Risalah Program penguatan

kelembagaan DPD

dalam sistem Demokrasi

244,000,000

Terwujudnya

dukungan teknis dan

substansi/materi

persidangan dalam

pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI

Sasaran Strategis

1

REVISI II PENETAPAN KINERJA

SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2014

Indikator Kinerja

2

Target Program Anggaran (Rp)

Page 138: LAKIP DPD RI Tahun 2014

3 4 5

Terwujudnya

dukungan teknis dan

substansi/materi

persidangan dalam

pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI

Sasaran Strategis

1

Indikator Kinerja

2

Target Program Anggaran (Rp)

9 Persentase

Kajian yang

digunakan

sebagai

background

paper oleh alat

kelengkapan

100%

(28 Kajian)Program dukungan

manajemen dalam

pelaksanaan tugas

lainnya DPD RI

Program penguatan

kelembagaan DPD

dalam sistem Demokrasi

4,641,136,000

2 10 Persentase hasil

riset/kajian yang

terpublikasi

dalam jurnal

nasional yang

terakreditasi

20% Program dukungan

manajemen dalam

pelaksanaan tugas

lainnya DPD RI

_

11 Persentase hasil

riset/kajian yang

terdaftar dalam

jurnal

internasional

20% Program dukungan

manajemen dalam

pelaksanaan tugas

lainnya DPD RI

_

12 Tingkat

pemenuhan

kebutuhan

lembaga DPD RI

terhadap

pemberitaan di

media massa

100% Program dukungan

manajemen dalam

pelaksanaan tugas

lainnya DPD RI

-

13 Tingkat

pemenuhan

kebutuhan

lembaga DPD RI

terhadap kerja

sama dalam dan

luar negeri

100% Program penguatan

kelembagaan DPD

dalam sistem demokrasi

5.305.200.000

14 Tingkat

pemenuhan

interaksi

pimpinan dengan

lembaga negara

di pusat

100% Program penguatan

kelembagaan DPD

dalam sistem demokrasi

8.824.635.000

3 Terwujudnya

efektivitas hubungan

antara DPD RI dengan

konstituen didaerah

pemilihan

15 Jumlah laporan

aspirasi

masyarakat dan

daerah yang

digunakan

sebagai bahan

analisis dalam

4 Lap Program dukungan

manajemen dalam

pelaksanaan tugas

lainnya DPD RI

256,050,000

4 16 Persentase

pegawai yang

memiliki

kompetensi diklat

struktural

(pim II) 100 %

(pim III) 100 %

(pim IV) 100 %

Program dukungan

manajemen dalam

pelaksanaan tugas

lainnya DPD RI

64.480.000

17 Persentase

pegawai yang

memiliki

kompetensi diklat

teknis

100%

191 orang

618,500,000

5 Terwujudnya layanan

administrasi

perkantoran dan

keuangan yang tertib

dan akuntabel dalam

mendukung

pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI

18 Tingkat

Kepuasan

Anggota terhadap

pelayanan

administrasi

perkantoran

100% Program dukungan

manajemen dalam

pelaksanaan tugas

lainnya DPD RI

4,851,000,000,-

Terwujudnya

dukungan terhadap

penguatan

kelembagaan DPD RI

Terwujudnya

profesionalitas

kompetensi dan

integritas SDM dalam

mendukung

pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI

Page 139: LAKIP DPD RI Tahun 2014

3 4 5

Terwujudnya

dukungan teknis dan

substansi/materi

persidangan dalam

pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI

Sasaran Strategis

1

Indikator Kinerja

2

Target Program Anggaran (Rp)

19 Tingkat kepuasan

Anggota DPD RI

atas ketepatan

waktu

pemenuhan hak-

hak keuangan

100% Program dukungan

manajemen dalam

pelaksanaan tugas

lainnya DPD RI

1.059.600.000

6 20 Nilai akuntabilitas

kinerja dari

Kemenpan RB

B 75.000.000

21 Opini BPK WTP

22 Penilaian Mandiri

Pelaksanaan

Reformasi

Birokrasi dari

Kemenpan RB

70 58,400,000

7 Meningkatnya kualitas

layanan sarana dan

prasarana dalam

mendukung

pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI

23 Persentase

pemenuhan

kebutuhan

pengadaan

sarana dan

prasarana

perkantoran DPD

RI di Ibukota

Negara (Jakarta)

sesuai format

standar yang

ditetapkan.

100% Program peningkatan

sarana dan prasarana

aparatur DPD RI

23.301.500.000

24 Persentase

pemenuhan

kebutuhan

pengadaan

sarana dan

prasarana

perkantoran DPD

RI di Ibukota

Provinsi sesuai

format standar

yang ditetapkan.

100% 12.525.960.000

8 Terwujudnya

kapasitas layanan

data dan informasi

Sekretariat Jenderal

DPD RI dalam

mendukung

pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI

25 Jumlah Sistem

Informasi

Manajemen (SIM)

yang digunakan

dalam

mendukung

pelaksanaan

tugas DPD

10 SIM Program dukungan

manajemen dalam

pelaksanaan tugas

lainnya DPD RI

321.600.000

Jumlah Anggaran Tahun 2014 : Rp. 130,943,493,000 Jakarta, Oktober 2014

NIP. 195711251983031001

Terwujudnya

akuntabilitas kinerja

dan keuangan

Sekretariat Jenderal

DPD RI yang

transparan dan

akuntabel dalam

mendukung

pelaksanaan tugas

dan fungsi DPD RI

Program dukungan

manajemen dalam

pelaksanaan tugas

lainnya DPD RI

Sekretaris Jenderal DPD RI

Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto

Page 140: LAKIP DPD RI Tahun 2014

LAMPIRAN 4 d

3

1 1 Tingkat kepuasan anggota terhadap

dukungan teknis dan substansi/materi

persidangan

100%

2 Persentase penyelenggaraan rapat/sidang

alat-alat kelengkapan

100%

3 Persentase draft keputusan DPD RI terkait

fungsi legislasi yang digunakan sebagai

Keputusan DPD RI

100 %

(48 Draf Keputusan)

4 Persentase draft keputusan DPD RI terkait

fungsi pengawasan yang digunakan sebagai

Keputusan DPD RI

100 %

(20 Draf Keputusan)

5 Persentase draft keputusan DPD RI terkait

fungsi penganggaran yang digunakan

sebagai Keputusan DPD RI

100 %

(5 Draf Keputusan)

6 Persentase draft keputusan DPD RI terkait

fungsi representasi yang digunakan sebagai

Keputusan DPD RI

100 %

(1 Draf Keputusan)

7 Persentase draft keputusan/peraturan DPD

RI non RUU sebagai penunjang Tugas dan

Fungsi DPD RI yang digunakan sebagai

keputusan/peraturan DPD RI

100%

(8 Draf Keputusan)

8 Jumlah draft Risalah Rapat DPD RI 200 Risalah

9 Persentase Kajian yang digunakan sebagai

background paper oleh alat kelengkapan

100%

(28 Kajian)

2 10 Persentase hasil riset/kajian yang

terpublikasi dalam jurnal nasional yang

terakreditasi

20%

11 Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar

dalam jurnal internasional

20%

12 Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga

DPD RI terhadap pemberitaan di media

massa

100%

13 Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga

DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar

negeri

100%

14 Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan

dengan lembaga negara di pusat

100%

3 Terwujudnya efektivitas hubungan

antara DPD RI dengan konstituen

didaerah pemilihan

15 Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan

daerah yang digunakan

sebagai bahan analisis dalam merumuskan

solusi permasalahan daerah.

4 Lap

4 16 Persentase pegawai yang memiliki

kompetensi diklat struktural

(pim II) 100 %

(pim III) 100 %

(pim IV) 100 %

17 Persentase pegawai yang memiliki

kompetensi diklat teknis

100%

(191 orang)

5 Terwujudnya layanan administrasi

perkantoran dan keuangan yang tertib

dan akuntabel dalam mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI

18 Tingkat Kepuasan Anggota terhadap

pelayanan administrasi perkantoran

100%

19 Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas

ketepatan waktu pemenuhan hak-hak

keuangan Anggota DPD RI

100%

6 20 Nilai akuntabilitas kinerja dari Kemenpan RB B

21 Opini BPK WTP

22 Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi dari Kemenpan RB

70

Sasaran Strategis

1

PERJANJIAN KINERJA

SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI 2014

Indikator Kinerja

2

Target

Terwujudnya dukungan teknis dan

substansi/materi persidangan dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI

Terwujudnya dukungan terhadap

penguatan kelembagaan DPD RI

Terwujudnya profesionalitas

kompetensi dan integritas SDM dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan

keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI

yang transparan dan akuntabel dalam

mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

Page 141: LAKIP DPD RI Tahun 2014

3

Sasaran Strategis

1

Indikator Kinerja

2

Target

Terwujudnya dukungan teknis dan

substansi/materi persidangan dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI

7 Meningkatnya kualitas layanan sarana

dan prasarana dalam mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI

23 Persentase pemenuhan kebutuhan

pengadaan sarana dan prasarana

perkantoran DPD RI di Ibukota Negara

(Jakarta) sesuai format standar yang

ditetapkan.

100%

24 Persentase pemenuhan kebutuhan

pengadaan sarana dan prasarana

perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi

sesuai format standar yang ditetapkan.

100%

8 Terwujudnya kapasitas layanan data

dan informasi Sekretariat Jenderal DPD

RI dalam mendukung pelaksanaan

tugas dan fungsi DPD RI

25 Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM)

yang digunakan dalam mendukung

pelaksanaan tugas DPD

10 SIM

Program Anggaran

1 Rp. 93,722,003,000

2 Rp. 1,394,030,000

3 Rp. 35,827,460,000

Jakarta, 1 Desember 2014

Sekretaris Jenderal DPD RI

Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto

NIP. 195711251983031001

Program dukungan manajemen dan dukungan

tugas lainnya

Program peningkatan sarana dan prasarana

aparatur DPD RI

Program penguatan kelembagaan DPD dalam

sistem demokrasi

Page 142: LAKIP DPD RI Tahun 2014

LAMPIRAN 5

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 1 Tingkat kepuasan

anggota terhadap

dukungan teknis

dan

substansi/materi

persidangan

100% 100% 100%

2 Persentase

penyelenggaraan

rapat/sidang alat-

alat kelengkapan

100% 100% 100% 6,339,760,000 4,162,835,004 65,7%

3 Persentase draft

keputusan DPD

RI terkait fungsi

legislasi yang

digunakan

sebagai

Keputusan DPD

RI

100 %

(48 Draf

Keputusan)

100 %

(48 Draf

Keputusan)

100% 53.329.776.000 50.400.738.029 94,5%

4 Persentase draft

keputusan DPD

RI terkait fungsi

pengawasan yang

digunakan

sebagai

Keputusan DPD

RI

100 %

(20 Draf

Keputusan)

100 %

(20 Draf

Keputusan)

100% 10.784.666.000 9.505.489.788 88,1%

5 Persentase draft

keputusan DPD

RI terkait fungsi

penganggaran

yang digunakan

sebagai

Keputusan DPD

RI

100 %

(5 Draf

Keputusan)

100 %

(5 Draf

Keputusan)

100% 1.412.271.000 994.610.160 70,4%

6 Persentase draft

keputusan DPD

RI terkait fungsi

representasi yang

digunakan

sebagai

Keputusan DPD

RI

100 %

(1 Draf

Keputusan)

100 %

(1 Draf

Keputusan)

100% 243.698.000 209.106.408 85,8%

7 Persentase draft

keputusan/peratur

an DPD RI non

RUU sebagai

penunjang Tugas

dan Fungsi DPD

RI yang

digunakan

sebagai

keputusan/peratur

an DPD RI

100%

(8 Draf

Keputusan)

100%

(8 Draf

Keputusan)

100% 1.327.397.000 919.858.905 69,3%

Terwujudnya dukungan

teknis dan

substansi/materi

persidangan dalam

pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

PENGUKURAN KINERJA

SETJEN DPD RI 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

2014

Kinerja Anggaran (Rp)

Page 143: LAKIP DPD RI Tahun 2014

8 Jumlah draft

Risalah Rapat

DPD RI

200 Risalah 363 Risalah 182% 244,000,000 215,270,184 88,20%

9 Persentase Kajian

yang digunakan

sebagai

background paper

oleh alat

kelengkapan

100%

(28 Kajian)

100%

(28 Kajian)

100% 4,641,136,000 4.227.463.792 91,09%

2 10 Persentase hasil

riset/kajian yang

terpublikasi dalam

jurnal nasional

yang terakreditasi

20% _ _ _ _ _

11 Persentase hasil

riset/kajian yang

terdaftar dalam

jurnal

internasional

20% 15% 75% _ _ _

12 Tingkat

pemenuhan

kebutuhan

lembaga DPD RI

terhadap

pemberitaan di

media massa

100% 110% 110% - - -

13 Tingkat

pemenuhan

kebutuhan

lembaga DPD RI

terhadap kerja

sama dalam dan

luar negeri

100% 78,57% 78,57% 5.305.200.000 4.445.104.106 83,78

14 Tingkat

pemenuhan

interaksi pimpinan

dengan lembaga

negara di pusat

100% 100% 100% 8.824.635.000 7.847.158.385 89%

3 Terwujudnya

efektivitas hubungan

antara DPD RI dengan

konstituen didaerah

pemilihan

15 Jumlah laporan

aspirasi

masyarakat dan

daerah yang

digunakan

sebagai bahan

analisis dalam

4 Lap 3 Lap 75% 256,050,000 229,499,175 89,60%

4 16 Persentase

pegawai yang

memiliki

kompetensi diklat

struktural

(pim II)

100 %

(pim III)

100 %

(pim IV)

100 %

(Pim II)

90 %

(Pim III)

97,14%

(Pim IV)

97.50%

90 %

97,14%

97.50%

64.480.000 64.480.000 100%

17 Persentase

pegawai yang

memiliki

kompetensi diklat

teknis

100%

(191 orang)

109,4%

(209 orang)

109,40% 618,500,000 594,295,200 96,08%

5 Terwujudnya layanan

administrasi

perkantoran dan

keuangan yang tertib

dan akuntabel dalam

mendukung

pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

18 Tingkat Kepuasan

Anggota terhadap

pelayanan

administrasi

perkantoran

100% 100% 100% 4,851,000,000,- 2,361,793,683 48,70%

Terwujudnya dukungan

terhadap penguatan

kelembagaan DPD RI

Terwujudnya

profesionalitas

kompetensi dan

integritas SDM dalam

mendukung

pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

Page 144: LAKIP DPD RI Tahun 2014

19 Tingkat kepuasan

Anggota DPD RI

atas ketepatan

waktu

pemenuhan hak-

hak keuangan

100% 100% 100% 1.059.600.000 869.487.632 82,05%

6 20 Nilai akuntabilitas

kinerja dari

Kemenpan RB

B CC CC 75.000.000 74.590.000 99,45%

21 Opini BPK WTP WTP WTP

22 Penilaian Mandiri

Pelaksanaan

Reformasi

Birokrasi dari

Kemenpan RB

70 64,62 92,31% 58,400,000 57,278,627 98%

7 Meningkatnya kualitas

layanan sarana dan

prasarana dalam

mendukung

pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

23 Persentase

pemenuhan

kebutuhan

pengadaan

sarana dan

prasarana

perkantoran DPD

RI di Ibukota

Negara (Jakarta)

sesuai format

standar yang

ditetapkan.

100% 84% 84% 23.301.500.000 19.641.796.470 84%

24 Persentase

pemenuhan

kebutuhan

pengadaan

sarana dan

prasarana

perkantoran DPD

RI di Ibukota

Provinsi sesuai

format standar

yang ditetapkan.

100% 71% 71% 12.525.960.000 8.857.944.940 71%

8 Terwujudnya kapasitas

layanan data dan

informasi Sekretariat

Jenderal DPD RI

dalam mendukung

pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

25 Jumlah Sistem

Informasi

Manajemen (SIM)

yang digunakan

dalam

mendukung

pelaksanaan

tugas DPD

10 SIM 10 SIM 100% 321.600.000 196.680.000 61%

Terwujudnya

akuntabilitas kinerja

dan keuangan

Sekretariat Jenderal

DPD RI yang

transparan dan

akuntabel dalam

mendukung

pelaksanaan tugas dan

fungsi DPD RI

Page 145: LAKIP DPD RI Tahun 2014

REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI

TAHUN 2010 - 2014 -----------

1. Nama Unit Organisasi : Sekretaris Jenderal DPD RI

2. Tugas : Menyelenggarakan dukungan administratif dan keahlian kepada DPD RI

3. Fungsi : a. koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI;

b. pemberian dukungan administratif dan keahlian di bidang perundang-undangan, pertimbangan dan pengawasan dalam fungsi politik lembaga dan anggota DPD RI;

c. pembinaan dan pelaksanaan perencanaan dan pengawasan administrasi, administrasi keanggotaan, kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, dan keuangan di lingkungan DPD RI.

4. Indikator Kinerja Utama :

NO URAIAN SUMBER DATA

1 2 3

1. Tingkat kepuasan anggota terhadap dukungan teknis dan substansi/materi persidangan

Rosid I Rosid II

2. Persentase penyelenggaraan rapat/sidang alat-alat kelengkapan

Rosid I Rosid II

3. Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi legislasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI

Rosid I Rosid II

4. Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi pengawasan yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI

Rosid I Rosid II

5. Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi penganggaran yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI

Rosid II

6. Persentase draft keputusan DPD RI terkait fungsi representasi yang digunakan sebagai Keputusan DPD RI

Rosid II

7. Persentase draft keputusan/peraturan DPD RI non RUU sebagai penunjang Tugas dan Fungsi DPD RI yang digunakan sebagai keputusan/ peraturan DPD RI

Rosid II

LAMPIRAN 6

Page 146: LAKIP DPD RI Tahun 2014

NO URAIAN SUMBER DATA

1 2 3

8. Jumlah draft Risalah Rapat DPD RI Rosid II

9. Persentase Kajian yang digunakan sebagai background paper oleh alat kelengkapan

Puskada Rosid I Rosid II

Pusjakum

10. Persentase hasil riset/kajian yang terpublikasi dalam jurnal nasional yang terakreditasi

Puskada Pusjakum

11. Persentase hasil riset/kajian yang terdaftar dalam jurnal internasional

Puskada Pusjakum

12. Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap pemberitaan di media massa

Pusdatin

13. Tingkat pemenuhan kebutuhan lembaga DPD RI terhadap kerja sama dalam dan luar negeri

Setpim Rosid I

Rorenkeu

14. Tingkat pemenuhan interaksi pimpinan dengan lembaga negara di pusat

Setpim

15. Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang digunakan sebagai bahan analisis dalam merumuskan solusi permasalahan daerah.

Puskada

16. Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat struktural

Romin

17. Persentase pegawai yang memiliki kompetensi diklat teknis Romin

18. Tingkat Kepuasan Anggota terhadap pelayanan administrasi perkantoran

Romin

19. Tingkat kepuasan Anggota DPD RI atas ketepatan waktu pemenuhan hak-hak keuangan Anggota DPD RI

Rorenkeu

20. Nilai akuntabilitas kinerja dari Kemenpan RB Romin

21. Opini BPK Rorenkeu

22. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kemenpan RB

Inspektorat

23. Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Negara (Jakarta) sesuai format standar yang ditetapkan.

Roum

24. Persentase pemenuhan kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran DPD RI di Ibukota Provinsi sesuai format standar yang ditetapkan.

Roum

25. Jumlah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan tugas DPD

Pusdatin