ikhtisar eksekutif - dpd ri akuntabilitas instansi pemerintah sekretariat jenderal dpd ri tahun 2012...
TRANSCRIPT
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
iv
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam rangka memberikan dukungan yang profesional dan andal serta
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dalam optimalisasi pelaksanaan
tugas konstitusional DPD RI, maka sejalan dengan Renstra 2010 – 2014
Sekretariat Jenderal DPD RI telah dirumuskan sasaran berikut target
sasarannya serta disusun rencana kinerja dan penetapan kinerja tahun 2012.
Realisasi dari penetapan kinerja tersebut dituangkan dalam LAKIP
Sekretariat Jenderal DPD RI. Dalam LAKIP tersebut ada beberapa perbedaan
antara target sasaran yang tertuang dalam Renstra dengan penetapan kinerja
tahun 2012. Hal ini disebabkan adanya dinamika pembahasan di Alat
Kelengkapan DPD dan dukungan anggaran yang tersedia.
Pada sasaran Meningkatnya Efektifitas Dukungan Keahlian
Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap Fungsi Legislasi DPD RI secara
umum realisasi atau tingkat capaian sasaran tersebut rata-rata sebesar 163%.
Capaian kinerja yang melebihi target tersebut karena pada indikator Jumlah
Keputusan DPD RI tentang Pandangan dan Pendapat serta Pertimbangan
DPD RI atas suatu RUU dipengaruhi oleh banyaknya aspirasi masyarakat
mengenai usulan Daerah Otonomi Baru dan banyaknya RUU yang dibahas
oleh DPR RI memerlukan pandangan pendapat/pertimbangan dari DPD RI
terkait dengan bidang tugas DPD RI.
Pada sasaran Meningkatnya Efektivitas Dukungan Keahlian
Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap Fungsi Anggaran DPD RI realisasi
atau tingkat capaian sasaran tersebut rata-rata mencapai 266,5 %. Capaian
yang melebihi target tersebut karena adanya tambahan materi pembahasan di
DPR RI yang memerlukan pertimbangan DPD RI yaitu menyangkut asumsi
makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal untuk RAPBN 2013.
Pada sasaran Meningkatnya Efektivitas Dukungan Keahlian
Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap Fungsi Pengawasan DPD RI
realisasi atau tingkat capaian sasaran tersebut belum mencapai target yaitu
sebesar 92 %. Hal ini dikarenakan kegiatan DPD RI lebih terfokus dalam
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
v
penyusunan pandangan, pendapat/pertimbangan terhadap RUU yang sedang
dibahas di DPR RI.
Pada sasaran Meningkatnya Efektivitas Dukungan Keahlian
Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap Penyusunan Pedoman Tata Kerja
Lembaga / Non RUU DPD RI. Penyusunan pedoman dimaksud dilakukan
dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas Anggota DPD RI yang masih
perlu dilakukan penyempurnaan dan melengkapi pedoman yang belum
tersusun. Realisasi atau tingkat capaian sasaran tersebut sebesar 129%.
Pada sasaran Meningkatnya Efektivitas Dukungan Teknis
Administratif Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap Kebutuhan DPD RI,
realisasi atau tingkat capaian sasaran tersebut di atas rata-rata sebesar 89,8
%. Pencapaian target sasaran yang belum optimal tersebut dikarenakan
usulan anggaran untuk pembangunan Gedung Kantor DPD RI tidak mendapat
persetujuan dari DPR RI. Jumlah unit kerja yang menerapkan sistim informasi
baru mencapai 87 % (realisasi 7 unit kerja dari 8 unit kerja yang ditargetkan).
Pada sasaran Meningkatnya Pemahaman Masyarakat Dan Parlemen
Negara Lain terhadap Peran Dan Fungsi DPD RI, realisasi atau tingkat
capaian sasaran tersebut rata-rata sebesar 126,5%. Capaian yang melebihi
target tersebut karena banyaknya aspirasi masyarakat dan daerah yang masuk
pada saat kegiatan anggota DPD RI di daerah, dan alat kelengkapan DPD RI
baik melalui website maupun yang disampaikan secara langsung, dan dikelola
berdasarkan pedoman penyusunan, pengolahan dan analisis aspirasi
masyarakat dan daerah.
Pada sasaran Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan dan
Kinerja di Lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI, realisasi atau tingkat
capaian sasarannya belum dapat diketahui karena masih dalam proses
penilaian dari BPK dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi. Pada tahun 2011 Sekretariat Jenderal DPD RI
mendapatkan penghargaan tertinggi yaitu WTP dalam pengelolaan keuangan.
Dan untuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
mendapatkan nilai capaian CC.
Pada sasaran Meningkatnya Kualitas SDM Aparatur Sekretariat
Jenderal DPD RI, realisasi atau tingkat capaian sasarannya rata-rata sebesar
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
vi
82,1%. Capaian kinerja tersebut karena diklat teknis yang diikuti oleh pegawai
Sekretariat Jenderal DPD RI telah dilaksanakan sesuai target. Sedangkan
untuk pendidikan S1 pada tahun 2012 tidak ditargetkan, karena pendidikan S1
dimulai tahun 2009 dan akan lulus pada tahun 2014.
Selain dari sasaran kinerja tersebut di atas, mengenai akuntabilitas
keuangan tahun 2012, dari pagu anggaran DPD RI sebesar Rp.
589.847.420.000 (Lima ratus delapan puluh sembilan milyar delapan ratus
empat puluh tujuh juta empat ratus dua puluh ribu rupiah) dapat direalisasikan
sebesar Rp. 523.451.412.165 (Lima ratus dua puluh tiga milyar empat ratus
lima puluh satu juta empat ratus dua belas ribu seratus enam puluh lima
rupiah) atau sebesar 88,74%.
Hasil penilaian terhadap pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan tahun 2012 yang dilakukan oleh Kementerian PPN/Bappenas
per tanggal 30 Januari 2013 yaitu untuk penilaian terhadap capaian realisasi
kinerja DPD RI 99,06 % mendapatkan peringkat 3 (tiga), sedangkan untuk
capaian realisasi keuangan DPD RI 88,7 % mendapatkan peringkat 12 (dua
belas) dari 82 (delapan puluh dua) Kementerian/Lembaga.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
i
KATA PENGANTAR
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dibentuk melalui
perubahan ketiga Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dilandasi semangat untuk mengembangkan demokrasi di Indonesia dengan
prinsip check and balances dan untuk mendorong percepatan pembangunan
daerah.
Untuk memberikan dukungan teknis, administratif, dan keahlian terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI dibentuk Sekretariat Jenderal DPD RI
berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan
Kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD, dan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 51 Tahun 2005 tentang Sekretariat Jenderal DPD RI, yang
ditindaklanjuti dengan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1 Tahun
2005, kemudian disempurnakan dengan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI
Nomor 1 Tahun 2008, dan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 2 Tahun
2012 tentang Perubahan Pertama Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor
1 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal DPD RI
serta Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 01 Tahun 2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
di Provinsi.
Pengaturan kelembagaan DPD RI periode kedua (2009-2014), diatur
dengan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan
DPRD. Dalam aturan tersebut tugas-tugas dan fungsi DPD RI semakin
bertambah dan berkembang, lebih intensif dan DPD RI diharapkan akan semakin
efektif. Hal ini menjawab tuntutan dan harapan dari masyarakat dan daerah agar
DPD RI semakin optimal memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan
kehidupan ketatanegaraan. Dengan demikian, semakin mendesak pula
kebutuhan dukungan kesekretariatan yang lebih optimal, profesional dan
akuntabel sesuai dengan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik.
Sejalan dengan dinamika politik, serta penyelenggaraan tugas-tugas dan
fungsi DPD RI yang semakin berkembang dan intensif itu maka upaya penguatan
kelembagaan kesekretariatan DPD RI, baik dari aspek manajerial, administratif,
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
ii
maupun peningkatan kualitas SDM, serta dukungan kelengkapan kerja terus
ditata dengan sebaik-baiknya, sistematis dan dalam proses yang simultan.
Terkait dengan kedudukan Sekretariat Jenderal yang melekat pada lembaga
DPD RI, maka hal-hal yang merupakan bagian dari fungsi dan wewenang DPD
RI juga merupakan pijakan kerja dari jajaran Sekretariat Jenderal.
Dalam memberikan dukungan tersebut, Sekretariat Jenderal DPD RI
berupaya menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Akuntabilitas sebagai salah satu asas dalam tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance) merupakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
suatu lembaga. Untuk itu, dalam manajemen pemerintahan yang berbasis
kinerja, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
merupakan salah satu kewajiban bagi setiap lembaga pemerintah sebagai bentuk
pertanggungjawaban lembaga pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.
Menindaklanjuti kebijakan pemerintah mengenai manajemen yang
berbasis kinerja tersebut, Sekretariat Jenderal DPD RI dalam menjalankan
fungsinya, juga berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) tahun 2010–2014
sebagai orientasi kerja jajaran Sekretariat Jenderal DPD RI dalam menjawab
tuntutan dan perkembangan lingkungan strategis.
LAKIP tahun 2012 yang disusun oleh Sekretariat Jenderal DPD RI ini
menyajikan berbagai tingkat capaian keberhasilan maupun hambatan dalam
upaya Sekretariat Jenderal DPD RI memberikan dukungan yang optimal,
profesional dan akuntabel kepada lembaga dan Anggota DPD RI.
Laporan ini mungkin jauh dari sempurna, namun diharapkan masyarakat
dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang
hasil kerja Sekretariat Jenderal DPD RI.
Semoga bermanfaat.
Jakarta, Maret 2013
Plt. Sekretaris Jenderal DPD RI,
Drs. Djamhur Hidayat, M.Si
NIP. 195612121983021001
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………………………...
i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..
iii
IKHTISAR EKSEKITIF ………………………………………………………………..
iv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………….…………..
B. Kelembagaan DPD RI …………………………………………………... C. Mekanisme Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI ..….…............. D. Kelembagaan Sekretariat Jenderal DPD RI ..………….………….…. E. Sistimatika Penyajian ……………………….……………………………
1 3 8
13 16
BAB II. RENCANA STRATEGIS A. Rencana Strategis 2010-2014 ..........................................................
B. Komponen Perencanaan Strategis .................................................. C. Indikator Kinerja Utama ......... .......................................................... D. Rencana Kinerja Tahun 2012 .......................................................... E. Penetapan Kinerja Tahun 2012.........................................................
18 21 42 45 46
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012........................................
B. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2012................................................ 48 77
BAB IV. PENUTUP …..…..………………………………….………………………...
84
LAMPIRAN A. Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal DPD RI berdasarkan
Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1 Tahun 2008 B. Struktur Organisasi Kantor DPD RI di Provinsi berdasarkan
Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1 Tahun 2011 C. Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal DPD RI berdasarkan
Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 2 Tahun 2012 D. Rencana Strategis Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014 E. Rencana Kinerja Tahun 2012 F. Penetapan Kinerja Tahun 2012 G. Pengukuran Kinerja Tahun 2012
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) lahir dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia, melalui Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945,
yang diputuskan pada tanggal 21 November 2001. Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia (DPD RI) adalah lembaga perwakilan yang merepresentasikan
daerah memiliki arti penting dan strategis dalam sistem ketatanegaraan di
Indonesia. Dalam melaksanakan fungsinya DPD RI diharapkan dapat
mengaktualisasikan prinsip saling mengawasi dan menyeimbangkan (checks and
balances) antar lembaga legislatif. Keberadaan DPD RI diharapkan berperan
mendorong proses pembangunan dan kemajuan daerah serta mengakomodasikan
aspirasi masyarakat dan daerah secara luas dalam proses pengambilan keputusan
atas berbagai kebijakan di tingkat nasional.
Kehadiran DPD RI berdasarkan Pasal 22D UUD 1945, sebagai lembaga
legislatif, selain DPR dan MPR, yang pengaturan lebih lanjut mengenai
kelembagaan legislatif tersebut pada periode pertama 2004-2009 diatur dalam
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR,
DPR, DPD dan DPRD dan periode kedua (2009-2014) diatur dalam Undang-
Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.
Sesuai pasal 223 dalam Undang-Undang Nomor 27 tahun 2009 tentang
MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3), DPD RI mempunyai fungsi terutama dalam hal
pengajuan usul, pandangan pendapat dan pertimbangan pembahasan kepada DPR
RI mengenai RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan
daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan
perimbangan keuangan pusat dan daerah.
Selain itu fungsi DPD RI ikut dalam pemberian pertimbangan RUU tentang
anggaran pendapatan dan belanja negara dan RUU yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan dan agama dan juga ikut dalam pengawasan dan pelaksanaan UU
tersebut.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
2
Keanggotaan DPD RI terdiri atas wakil daerah provinsi yang dipilih melalui
pemilihan umum, setiap provinsi diwakilkan oleh 4 (empat) orang Anggota.
Keanggotaan DPD RI periode 2004-2009 berjumlah 128 orang dari 32 Provinsi.
Sedangkan keanggotaan DPD RI periode 2009-2014 yang merupakan hasil Pemilu
Legislatif 2009 terdapat penambahan keanggotaan DPD RI dari Provinsi Sulawesi
Barat, sehingga keanggotaan DPD RI 2009-2014 berjumlah 132 orang dari 33
Provinsi.
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPD RI, pasal 99 Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susduk MPR, DPR, DPD dan DPRD,
mengatur sebagai berikut :
1. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPD RI dibentuk sekretariat
jenderal yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden, dan personalnya terdiri
atas pegawai negeri sipil;
2. Sekretariat Jenderal DPD RI organisasinya harus disusun sesuai dengan
perkembangan ketatanegaraan untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, dan
kinerja pelaksanaan fungsi dan tugas DPD RI.
Sekretariat Jenderal DPD RI dibentuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51
Tahun 2005 pada tanggal 3 Agustus 2005 tentang pembentukan Sekretariat
Jenderal DPD RI, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD
RI Nomor 1 Tahun 2005 tanggal 21 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Jenderal DPD RI yang kemudian dilakukan pengembangan unit
kerja tingkat eselon II dari 7 (tujuh) unit kerja menjadi 9 (sembilan) unit kerja,
sehingga diganti dengan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 01 Tahun
2008 yang ditetapkan tanggal 30 Desember 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Jenderal DPD RI.
Sejalan dengan pentahapan kompleksitas tugas-tugas DPD RI, maka
organisasi kesekretariatan sebagai sistem pendukung juga berkembang dengan
makin kompleksnya beban tugas dalam dukungan kepada DPD RI, Sekretariat
Jenderal DPD RI kembali melakukan penyesuaian struktur organisasi dengan
penambahan 1 (satu) unit kerja eselon II yaitu Inspektorat sebagaimana tertuang
dalam Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 02 Tahun 2012 yang
ditetapkan tanggal 2 Juli 2012 tentang Perubahan Pertama Peraturan Sekretaris
Jenderal DPD RI Nomor 01 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal DPD RI. Selain itu pada tahun 2011 telah di bentuk Organisasi
dan Tatakerja Kantor DPD RI di Ibukota Provinsi dengan Peraturan Sekretaris
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
3
Jenderal DPD RI Nomor 01 Tahun 2011 yang ditetapkan tanggal 22 September
2011.
Dalam menyelenggarakan tugas pemberian dukungan administrasi dan
keahlian kepada pimpinan dan para anggota DPD RI, Sekretariat Jenderal DPD RI
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, melaksanakan kebijakan yang
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Pertanggung
jawaban dimaksud, diwujudkan dengan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2012 berdasarkan
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009. LAKIP merupakan instrumen penting bagi
lembaga/kantor untuk mengukur hasil kerja menurut kebutuhan sasaran kerja dan
target group atau pihak-pihak yang terkait termasuk konstituen untuk Anggota DPD
RI. Begitupun bagi Sekretariat Jenderal, akuntabilitas juga akan direferensikan pada
kepentingan masyarakat dan Anggota DPD RI sendiri.
Dalam Penyusunan LAKIP Sekretariat Jenderal DPD RI, berdasarkan pada
Renstra 2010 – 2014 dengan komponen Renstra seperti Visi, Misi, Tujuan dan
sasaran yang diukur oleh indikator kinerja setiap tahunnya dan pada LAKIP tersebut
telah ada penetapan kinerja tahun 2012. Selain Renstra, disusun akuntabilitas
kinerja adalah uraian yang menjawab dan menerangkan Kinerja Sekretariat
Jenderal DPD RI, yang dilaporkan dari unit yang paling bawah sampai dengan unit
yang paling tinggi yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta
keterangan atau pertanggungjawaban.
B. Kelembagaan DPD RI
1. Fungsi, Tugas, dan Wewenang DPD RI
Posisi dan peran DPD RI dalam sistem ketatanegaraan Indonesia tercermin dari
fungsi, tugas, dan wewenangnya sesuai mandat Pasal 22D, pasal 23E dan pasal
23F Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yaitu:
a. Dapat mengajukan RUU tertentu (otonomi daerah, hubungan pusat dan
daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta
perimbangan keuangan pusat dan daerah);
b. Ikut membahas RUU tertentu (otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
4
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan
keuangan pusat dan daerah);
c. Memberikan pertimbangan atas RUU yang berkaitan dengan pajak,
pendidikan, agama, dan RAPBN;
d. Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu, pelaksanaan
APBN, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil
pengawasannya kepada DPR .
e. Menerima dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan keuangan negara oleh
BPK
Selain itu diatur pula pada Pasal 23 F ayat (1), yang menetapkan tugas DPD RI
untuk memberikan pertimbangan kepada DPR RI dalam pemilihan anggota BPK
RI.
Fungsi, tugas, dan wewenang DPD RI selanjutnya diatur lebih rinci dalam
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD,
serta Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan.
Dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 diatur pula hubungan
kelembagaan antara DPD RI dengan DPR RI, Pemerintah, Pemerintah Daerah
dan DPRD serta penyediaan kantor DPD RI di ibukota provinsi.
2. Alat-alat Kelengkapan DPD RI dan Kelompok DPD di MPR
Untuk kelancaran pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang DPD RI, telah
ada pembagian tugas yang diatur dalam Tata Tertib DPD RI yang diputuskan
setelah pelantikan Anggota DPD RI pada periode 2009-2014, yang beberapa
kali mengalami perubahan terakhir dengan Peraturan DPD RI Nomor 2 Tahun
2012 tanggal 5 April 2012 tentang Tata Tertib. Pembagian tugas tersebut
dalam bentuk Alat-alat kelengkapan DPD RI yang terdiri dari Pimpinan DPD RI,
Panitia Musyawarah, Komite I sampai dengan IV, Panitia Perancang Undang-
Undang, Panitia Urusan Rumah Tangga, Badan Kehormatan, Panitia
Akuntabilitas Publik, Panitia Hubungan Antar Lembaga, dan Panitia Khusus,
selain itu, DPD RI membentuk Kelompok DPD di MPR.
a. Pimpinan DPD RI, merupakan kesatuan yang bersifat kolektif, terdiri atas 1
(satu) orang ketua dan 2 (dua) orang wakil ketua. Pimpinan DPD RI
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
5
mempunyai tugas antara lain memimpin sidang, menyusun rencana kerja,
menjadi juru bicara DPD RI, serta melaksanakan dan memasyarakatkan
putusan DPD RI, mengadakan konsultasi dengan Presiden dan pimpinan
lembaga lain, mewakili DPD RI di pengadilan, melaksanakan keputusan DPD
RI berkenaan dengan penetapan sanksi atau rehabilitasi anggota,
menetapkan arah dan kebijakan umum anggaran DPD RI, dan
menyampaikan laporan kinerja dalam sidang paripurna.
b. Panitia Musyawarah bertugas antara lain merancang dan menetapkan jadwal
acara serta kegiatan DPD RI termasuk sidang dan rapat; merancang rencana
kerja lima tahunan sebagai program dan arah kebijakan DPD RI selama 1
(satu) masa keanggotaan; memberikan pendapat kepada Pimpinan DPD RI
dalam menentukan garis kebijaksanaan yang menyangkut pelaksanaan
tugas dan wewenang DPD RI; menentukan penanganan terhadap
pelaksanaan tugas DPD RI oleh alat kelengkapan DPD RI. Anggota Panitia
Musyawarah berasal dari masing-masing provinsi, kecuali provinsi yang telah
diwakili oleh ketua salah satu alat kelengkapan DPD RI dan berjumlah 33
orang. Pimpinan Panitia Musyawarah adalah Pimpinan DPD RI.
c. Komite merupakan panitia kerja yang dibentuk oleh DPD RI dan merupakan
alat kelengkapan yang bersifat tetap. Anggota komite berjumlah 33 orang
yang mencerminkan keterwakilan setiap provinsi yang ditetapkan oleh sidang
paripurna pada permulaan masa kegiatan DPD RI dan pada setiap
permulaan tahun sidang, kecuali pada permulaan tahun sidang terakhir dari
masa keanggotaan DPD RI. Pimpinan Komite (I, II, III, IV) terdiri atas satu
orang ketua dan dua orang wakil ketua yang mencerminkan wilayah barat,
tengah, dan timur Indonesia yang dipilih dari dan oleh Anggota DPD RI
dalam rapat pleno masing-masing alat kelengkapan.
Ruang lingkup tugas 4 (empat) Komite mencakup bidang legislasi, anggaran,
dan pengawasan. Seluruh anggota, kecuali Pimpinan DPD RI, wajib
bergabung ke dalam salah satu Komite.
Tugas keempat Komite tersebut meliputi :
Komite I : Pemerintahan Daerah; Hubungan Pusat dan Daerah serta
antar daerah; Pembentukan, Pemekaran, dan Penggabungan Daerah;
pemukiman dan kependudukan; pertanahan dan tata ruang; Politik,
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
6
Hukum, HAM dan ketertiban umum; permasalahan daerah di wilayah
perbatasan negara.
Komite II : Pertanian dan perkebunan; perhubungan; kelautan dan
perikanan; energi dan sumber daya mineral; kehutanan dan lingkungan
hidup; pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daerah tertinggal;
perindustrian dan perdagangan; penanaman modal; dan pekerjaan
umum.
Komite III : Pendidikan; agama; kebudayaan; kesehatan; pariwisata;
pemuda dan olah raga; kesejahteraan sosial; pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak; dan ketenagakerjaan.
Komite IV : Anggaran pendapatan dan belanja negara; pajak dan
pungutan lain; perimbangan keuangan pusat dan daerah; pertimbangan
hasil pemeriksaan keuangan negara dan pemilihan anggota BPK;
lembaga keuangan; koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah.
d. Panitia Perancang Undang-Undang bertugas untuk merencanakan dan
menyusun program serta urutan prioritas pembahasan usul rancangan
undang-undang; membahas usul Rancangan Undang-Undang berdasarkan
program prioritas yang telah ditetapkan; melakukan kegiatan pembahasan,
harmonisasi, pembulatan, dan pemantapan konsepsi usul Rancangan
Undang-Undang yang disiapkan DPD RI; melakukan pembahasan,
perubahan/penyempurnaan Rancangan Undang-Undang yang secara
khusus ditugaskan oleh Panitia Musyawarah dan/atau Sidang Paripurna;
melakukan pembahasan Rancangan Undang-Undang dari DPR RI atau
presiden yang secara khusus ditugaskan oleh Panitia Musyawarah dan/atau
Sidang Paripurna; koordinasi, konsultasi dan evaluasi dalam rangka
mengikuti perkembangan materi usul rancangan undang-undang yang
dibahas oleh Komite. Keanggotaan Panitia Perancang Undang-Undang
berjumlah 33 orang anggota terdiri dari perwakilan 1 (satu) orang dari
masing-masing provinsi.
e. Panitia Urusan Rumah Tangga yang bertugas antara lain membantu
Pimpinan DPD RI dalam menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPD RI,
termasuk kesejahteraan Anggota dan Pegawai Sekretariat Jenderal,
membantu Pimpinan dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh Sekretariat Jenderal, membantu
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
7
Pimpinan DPD RI dalam merencanakan dan menyusun kebijakan anggaran
DPD RI, mengawasi pengelolaan anggaran yang dilaksanakan sekretariat
jenderal; melaksanakan hal lain yang berhubungan dengan urusan
kerumahtanggaan DPD RI yang ditugaskan oleh Pimpinan DPD RI
berdasarkan hasil rapat Panitia Musyawarah. Keanggotaan Panitia Urusan
Rumah Tangga berjumlah 33 orang anggota terdiri dari perwakilan 1 (satu)
orang dari masing-masing provinsi.
f. Badan Kehormatan bertugas antara lain melakukan penyelidikan dan
verifikasi atas pengaduan terhadap Anggota dan mengambil keputusan atas
hasil penyelidikan dan verifikasi tersebut, melakukan evaluasi dan
penyempurnaan peraturan DPD RI tentang tata tertib dan kode etik DPD RI.
Keanggotaan Badan Kehormatan berjumlah 17 (tujuh belas) orang.
g. Panitia Akuntabilitas Publik, Keanggotaan Panitia Akuntabilitas Publik
berjumlah (33) tiga puluh tiga orang, yang mencerminkan keterwakilan setiap
provinsi yang ditetapkan dalam sidang paripurna DPD RI. Pimpinan Panitia
Akuntabilitas Publik merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat
kolektif. Pimpinan Panitia Akuntabilitas Publik terdiri atas seorang ketua dan
dua orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota Panitia Akuntabilitas
Publik. Tugas Panitia Akuntabilitas Publik adalah melakukan penelaahan
lanjutan terhadap temuan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan
yang disampaikan kepada DPD RI, menampung dan menindaklanjuti
pengaduan masyarakat terkait dugaan korupsi dan malladministrasi dalam
pelayanan publik; menyiapkan laporan dan rekomendasi untuk disampaikan
dalam sidang paripurna.
h. Panitia Hubungan Antar Lembaga, bertugas membina, mengembangkan dan
meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara DPD RI
dengan lembaga sejenis, lembaga pemerintah maupun lembaga non
pemerintah, baik bilateral maupun multilateral; mengkoordinasikan kegiatan
kunjungan kerja yang dilakukan oleh alat kelengkapan baik regional
maupuninternasional, memberikan saran atau usul kepada Pimpinan tentang
kerjasama antara DPD RI dengan lembaga sejenis, baik bilateral maupun
multilateral. Keanggotaan Panitia Hubungan Antar-Lembaga berjumlah 33
(tiga puluh tiga) orang.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
8
i. Panitia Khusus bersifat sementara dan bertugas melaksanakan tugas
tertentu dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh Sidang Paripurna,
seperti Pansus Bidang Perpajakan, Pansus Papua, Pansus Perubahan Iklim,
Pansus Lumpur Lapindo, Pansus RUU Bidang Politik, Pansus Penataan
Ruang, Pansus Pemerintahan Aceh, Pansus DKI Jakarta, Pansus
Pendidikan, Pansus Ambalat dan Daerah Perbatasan, serta Pansus
Pembangunan Perdesaan. Keanggotaan Panitia Khusus berjumlah paling
sedikit 11 (sebelas) orang dan sebanyak-banyaknya 17 (tujuh belas) orang.
j. Kelompok Anggota DPD di MPR bertugas membawa misi kelembagaan DPD
RI yang dibawa kepada lembaga MPR dan mengartikulasikannya dalam
perluasan misi dimaksud kepada masyarakat dalam kerangka kepentingan
nasional. Anggota Pimpinan Kelompok DPD di MPR berjumlah 33 orang
anggota terdiri dari perwakilan 1 orang dari masing-masing provinsi. Anggota
Pimpinan Kelompok DPD di MPR dipimpin oleh 1 orang Ketua,8 orang Wakil
Ketua, 1 orang sekretaris, 7 orang wakil sekretaris dan 16 anggota pimpinan.
C. Mekanisme Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI
Pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPD RI yaitu legislasi, anggaran dan
pengawasan dilakukan melalui tahapan-tahapan pembicaraan. Dalam tahapan
penyusunan keputusan DPD RI, pembahasan dilakukan melalui 2 tingkat
pembicaraan yaitu :
- Tingkat I pembahasan dilakukan oleh alat kelengkapan DPD RI;
- Tingkat II pembahasan dan pengambilan keputusan dalam Sidang
Paripurna DPD RI.
Beberapa bentuk keputusan DPD RI adalah sebagai berikut :
- Keputusan tentang usul Prolegnas
- Keputusan tentang legislasi
- Keputusan tentang pengawasan
Keputusan DPD RI tentang legislasi dan usul Prolegnas tersebut disampaikan
kepada DPR RI sebelum dilakukan pembahasan antara DPR RI, DPD RI dan
Pemerintah pada pembahasan tingkat I.
Penyusunan RUU Inisiatif DPD RI
Mekanisme pembahasan RUU usul inisiatif DPD RI pada pembicaraan
tingkat I melalui beberapa tahapan/proses yang dilakukan secara
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
9
komprehensif, dimulai dengan penyusunan inventarisasi materi
(Kunker, RDP/U, Raker), penyusunan naskah akademik dan draft
RUU, Uji Sahih, Peer Review/Telaahan Sejawat dengan pakar, dan
Finalisasi Naskah Akademik dan Draft RUU serta terakhir dilakukan
Harmonisasi.
Pada pembicaraan tingkat II dilakukan pembahasan dan pengambilan
keputusan dalam Sidang Paripurna DPD RI.
Mekanisme pembahasan dan penyusunan RUU Inisiatif DPD RI
sebagaimana Gambar 1.1
Gambar 1.1 : Dukungan Tahapan Penyusunan RUU Usul Inisiatif
Sekretariat Jenderal bersama-sama dengan Tim Ahli bertugas menyusun
draft rancangan undang-undang beserta naskah akademiknya yang disusun
melalui pengkajian dan penelusuran informasi yang diperlukan melalui
diskusi, seminar, aspirasi masyarakat, lokakarya, dan bentuk-bentuk
pertemuan lainnya;
Penyusunan Pertimbangan, Pandangan dan Pendapat DPD RI atas RUU
Tertentu maupun terhadap HAPSEM BPK dan pengajuan calon anggota
BPK.
RUU sesuai
Prolegnas
RUU dari aspirasi masyarakat
KOMITE SIDANG PARIPURNA
Diterima
Ditolak
Inventarisasi
Materi Penyusunan Naskah
Akademik
Penyusunan
Draft RUU
Uji Sahih / Uji
Publik
Penyempurnaan Naskah Akademik dan Draft RUU
KOMITE/ PPUU
SIDANG PARIPURNA
Diterima
Diterima dengan perubahan
Ditolak
PPUU (Memperbaiki)
PIMPINAN DPD PIMPINAN
DPR
PPUU dan KOMITE Harmonisasi, pembulatan dan pemantapan Konsepsi
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
10
Pandangan dan pendapat serta Pertimbangan DPD RI terhadap RUU
disusun berdasarkan permintaan secara formal dari DPR RI/Pemerintah
melalui Surat dari DPR RI atau Presiden.
Mekanisme pembahasan pertimbangan, pandangan dan pendapat DPD RI
terhadap RUU tertentu pada pembicaraan tingkat I dilakukan melalui
beberapa tahapan proses yaitu pengantar musyawarah, Inventarisasi materi
(Kunker, RDP/U, Raker) dan Finalisasi.
Sedangkan Khusus untuk pembahasan pertimbangan pencalonan
keanggotaan BPK pada pembicaraan tingkat I, dilakukan melalui kegiatan fit
dan proper test.
Pada pembicaraan tingkat II dilakukan pembahasan dan pengambilan
keputusan dalam Sidang Paripurna DPD RI.
Untuk membantu tugas DPD dalam penyusunan Pandangan dan Pendapat
serta Pertimbangan sekretariat jenderal melalukan kegiatan menampung
hasil diskusi, curah pendapat atau penjelasan ide/gagasan mengenai
perlunya disusun keputusan DPD RI tentang pandangan/pertimbangan DPD
RI terhadap suatu rancangan undang-undang yang diajukan oleh
DPR/Pemerintah.
Mekanisme pembahasan Pertimbangan, Pandangan dan Pendapat DPD RI
sebagaimana Gambar 1.2
Gambar 1.2 : Dukungan Tahapan Pembahasan Pandangan dan
Pendapat, serta Pertimbangan Non RAPBN
KOMITE Penyampaian Pengantar Musyawarah Pimpinan DPD
pada Pleno
Inventarisasi Materi dengan kegiatan Kunker dan RDP/RDPU/Raker
Finalisasi perumusan Pandangan dan Pendapat/Pertimbangan
Sidang Paripurna DPD untuk Pengambilan Putusan
Staf Ahli Anggota menyu sun DIM
DPR dan PRESIDEN
KOMITE Pengambilan Keputusan
Surat dari Presiden / Pimpinan DPR
Pimpinan DPD dan dibahas di dalam rapat Panitia Musyawarah
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
11
Proses pembahasan Pertimbangan untuk tindaklanjut HAPSEM BPK
sebagaimana gambar 1.3
Gambar 1.3 : Dukungan Tahapan Pembahasan Pertimbangan atas
Tindaklanjut HAPSEM BPK
Proses pembahasan Pertimbangan untuk pencalonan anggota BPK
sebagaimana gambar 1.4
Gambar 1.4 : Dukungan Tahapan Pembahasan Penyusunan
Pertimbangan Atas Pencalonan Anggota BPK
PIMPINAN DPR PIMPINAN
DPD
KOMITE IV
KOMISI XI
DPR
Menyusun Kriteria seleksi - Kompetensi - Pendidikan
Seleksi calon dan Penetapan Ranking Calon Anggota BPK
PIMPINAN DPR
Pendaftaran calon anggota BPK dan lolos seleksi administrasi
Penyusunan Pertimbangan
PARIPURNA DPD Pengambilan Putusan
KOMITE Mengambil Keputusan
Penyampaian calon anggota DPD untuk bahan Pertimbangan
PIMPINAN BPK
PIMPINAN DPD
KOMITE Menindaklanj
uti laporan BPK
SIDANG PARIPURNA Pengambilan Putusan
PAP Menindaklanjuti kasus yang berindikasi kerugian Negara
Inventarisasi Materi dengan melakukan kunjungan kerja kepada para entitas
Finalisasi penyusunan Pertimbangan
Inventarisasi masalah
Finalisasi
PARIPURNA DPD Mengambil Putusan
PIMPINAN DPR
KOMITE Pengambi lan Keputusan
PAP Pengambi lan keputusan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
12
Proses pembahasan Pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN sebagaimana
gambar 1.5
Gambar 1.5 : Dukungan Tahapan Pembahasan Penyusunan
Pertimbangan Atas RAPBN
PRA PEMBAHASAN
20 Mei
20 Mei
……………………………………………………………………………………………… PEMBAHASAN
………………………………………………….................................................................... PENYUSUNAN PERTIMBANGAN
Aspirasi masyarakat dan daerah yang diperoleh pada saat masa reses
Musrembang provinsi masing-masing anggota
Raker dengan Pemda
seminar
KERANGKA
EKONOMI MAKRO
DAN POKOK- POKOK KEBIJAKAN
FISKAL
DPR
DPD
Permintaan
Pertimb
16 Agustus
NOTA
KEUANGAN
& RAPBN
DPR DPD
PLENO KOMITE IV
Masukan
dari Komite
I, II dan III
RDP/RD
PU
dengan para
Pakar
Raker dengan
Menteri terkait (bersama
Komite lain)
Kunker ke daerah
untuk menyerap aspirasi /isu
strategis
PENEL
ITIAN
FGD /
Lokakarya/
Expertmeet
ing
Kerjasama dengan
PT/Lembaga
Kajian
PROSES
KAJIAN
HASIL KAJIAN BO
PLENO
KOMITE IV
(Finalisasi Draft)
SIDANG PARIPURNA
DPD
Pertimbangan DPD thdp :
Asumsi Makro dan pokok-pokok kebijakan Fiskal
Dana Transfer ke daerah ( bulan Juli )
PLENO KOMITE IV
Pertimbangan DPD
terhadap APBN
( 14 hari sebelum
diputuskan DPR )
P3APD
BUDGET OFFICE ( BO )
Draft
Keputusan tentang
Pertimbangan
Draft awal
Pertimbangan DPD terhadap
APBN
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
13
Tahapan penyusunan hasil pengawasan DPD RI sebagaimana disebutkan
dalam Gambar 1.6
Gambar 1.6 : Dukungan Tahapan Penyusunan Hasil Pengawasan DPD RI
D. Kelembagaan Sekretariat Jenderal DPD RI
Sekretariat Jenderal DPD RI dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2005 tentang Sekretariat Jenderal Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003
tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD dan telah diganti
dengan Undang-Undang Nomor 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan
DPRD serta Keputusan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 2
tahun 2012 tentang Tata Tertib, memiliki tugas yaitu memberikan dukungan teknis,
administratif dan keahlian, serta melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugasnya
selama Tahun Sidang sebelumnya kepada Pimpinan pada setiap permulaan Tahun
Sidang dalam Sidang Paripurna.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2005 tanggal 3 Agustus
2005 tentang Sekretariat Jenderal DPD RI dan ditindaklanjuti dengan Peraturan
Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1 Tahun 2005 tanggal 21 Desember 2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal DPD RI. Sekretariat
Jenderal DPD RI mempunyai tugas menyelenggarakan dukungan teknis
administratif dan keahlian kepada DPD RI. Dalam pelaksanaan tugasnya
Sekretariat Jenderal DPD RI dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal dan dibantu
seorang Wakil Sekretaris Jenderal yang membawahi 6 (enam) Biro dan 1 (satu)
Pusat, 27 Bagian/Bidang dan 58 Subbagian/Subbidang.
Dengan meningkatnya beban kerja dan perubahan mekanisme kegiatan
Dewan, dilakukan pengembangan Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal DPD RI
KOMITE Menentukan UU yang akan diawasi
Inventarisasi Materi dengan kegiatan kunker, RDP,RDPU, Raker
Finalisasi penyusunan Hasil Pengawasan
SIDANG PARIPURNA Pengambilan
Putusan DPR DAN PRESIDEN
Staf Ahli Anggota menyusun DIM
DPR dan PRESIDEN
KOMITE Pengambilan
Keputusan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
14
yang ditetapkan dalam Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1 Tahun 2008,
dengan Perubahan struktur Biro dan Pusat menjadi 6 (enam) Biro dan 3 (tiga)
Pusat, 35 (tiga puluh lima) Bagian/Bidang dan 79 (tujuh puluh sembilan)
Subbagian/Subbidang, Struktur Organisasi berdasarkan Peraturan Sekretaris
Jenderal DPD RI Nomor 1 Tahun 2008.
Sekretariat Jenderal DPD RI telah melaksanakan reorganisasi lembaga pada
tahun 2012 dan ditetapkan dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2012 yang ditetapkan pada
tanggal 2 Juli 2012 Tentang Perubahan Pertama Peraturan Sekretaris Jenderal
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal DPD RI. Reorganisasi tersebut
meliputi penataan organisasi Sekretariat Jenderal DPD RI sesuai dengan kebutuhan
yaitu terbentuknya Unit Inspektorat (penguatan unit kerja Pengawasan Internal)
yaitu meningkatkan fungsi pengawasan yang semula berada di unit eselon III
menjadi unit eselon II dan pengisian jabatan struktural inspektur telah dilaksanakan
pada tanggal 26 Desember 2012.
Tugas Pokok dan Fungsi
Sekretariat Jenderal DPD RI mempunyai tugas menyelenggarakan dukungan
teknis administratif dan keahlian kepada DPD RI.
Dukungan teknis administratif yang diberikan Sekretariat Jenderal meliputi :
a) Penyelenggaraan administrasi dan keprotokolan lembaga dan hal-hal yang
berkaitan dengan dukungan kelembagaan, keanggotaan dan seluruh kegiatan
DPD RI;
b) Perencanaan program dan anggaran untuk kegiatan DPD RI;
c) Pengelolaan anggaran DPD RI;
d) Penyiapan seluruh dukungan dalam rangka kegiatan sidang, dan rapat-rapat;
e) Pelaksanaan tata kelola kearsipan dan risalah;
f) Pemberian dukungan keahlian, referensi dan jaringan kerja;
g) Pengelolaan dan pemberian informasi sesuai kebutuhan masyarakat
berkenaan dengan informasi kegiatan DPD RI seperti penyebarluasan hasil-
hasil keputusan DPD RI, penerimaan kunjungan anak sekolah, dan
masyarakat yang ingin mengetahui tentang DPD RI dan lain-lain yang relevan
dalam ruang lingkup tugas Sekretariat Jenderal;
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
15
h) Penyiapan dukungan pelaksanaan tugas berupa fasilitas gedung, ruang rapat,
dan peralatan yang dikoordinasikan dengan Badan Pengelola Fasilitas
parlemen;
i) Penyiapan dukungan teknologi informasi;
j) Penyiapan jaringan kerja;
k) Penyiapan materi atau bahan-bahan bagi Pimpinan dalam rangka koordinasi
Pimpinan DPR RI, DPD RI dan MPR RI tentang gedung dan fasilitas fisik; dan
l) Tugas lain-lain menurut kebutuhan pimpinan dan lembaga sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Dukungan keahlian yang diberikan Sekretariat Jenderal DPD RI meliputi :
a) Penampungan hasil diskusi, curah pendapat atau penjelasan ide/gagasan
mengenai perlunya disusun rancangan undang-undang;
b) Pengkajian dan penelusuran informasi yang diperlukan melalui diskusi,
seminar, aspirasi masyarakat, lokakarya, dan bentuk-bentuk pertemuan
lainnya;
c) Penyusunan draft naskah/dokumen akademik;
d) Penyusunan draf rancangan undang-undang sesuai dengan ide atau gagasan
dari pemrakarsa;
e) Pemberian dukungan keahlian kepada alat kelengkapan pada saat sidang-
sidang atau rapat-rapat pembahasan di DPD dan DPR;
f) Pemberian dukungan teknis kepada Komite dan/atau Panitia Perancang
Undang-Undang pada saat sidang atau rapat didaerah;
g) Pelaksanaan tugas keahlian lainnya dalam rangka pelaksanaan tugas dan
wewenang DPD RI.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Jenderal DPD RI sebagai
aparatur pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Pimpinan DPD RI memiliki fungsi sebagai berikut :
a) Koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas unit organisasi di
lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI;
b) Pemberian dukungan administratif dan keahlian di bidang pelayanan Pimpinan,
persidangan, hubungan masyarakat dan daerah, dukungan keahlian di bidang
kajian, data dan informasi;
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
16
c) Pembinaan dan pelaksanaan perencanaan serta pengawasan internal,
administrasi keanggotaan, kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan,
kerumahtanggaan, dan keuangan di lingkungan DPD RI.
Pada masa yang akan datang kegiatan Sekretariat Jenderal DPD RI harus
mampu mengantisipasi perkembangan dinamika ketatanegaraan dan semakin
kompleksnya persoalan-persoalan daerah yang membutuhkan penanganan DPD RI
dalam upaya menjembatani kepentingan pusat dan daerah. Untuk itu perlu
dilakukan penguatan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian. Penguatan
dimaksud dilakukan baik melalui konsolidasi dan formulasi kerja internal,
terpenuhinya jumlah SDM yang profesional, dukungan sarana dan prasarana kerja;
serta membangun komunikasi dan hubungan kerja dengan lembaga terkait.
Keseluruhan upaya tersebut dilakukan melalui perencanaan yang terpadu
dan berkelanjutan dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya kemampuan
antisipatif dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab yang dilaksanakan
untuk mendukung DPD RI, sehingga DPD RI dapat memenuhi perannya sebagai
lembaga Perwakilan Daerah, Legislatif dan DPD RI dapat menjalankan tugasnya
secara efektif, serta dapat mengukur dan mengevaluasi pencapaiannya melalui
umpan balik yang terorganisasi dan sistematis sebagaimana ditetapkan dalam
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2010-2014.
E. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan
pencapaian kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI selama tahun 2012. Capaian
kinerja (performance result) 2012 tersebut dibandingkan dengan penetapan kinerja
(performance agreement) 2012 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi.
Analisis capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasinya
sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Penyusunan LAKIP Sekretariat Jenderal DPD RI disusun dengan berpedoman
kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI
Tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
17
Bab I – Pendahuluan, menjelaskan latar belakang, arti penting keberadaan
lembaga DPD RI, mekanisme pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI,
kesekretariatan DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas-tugas konstitusional
DPD RI, dan sistematika LAKIP Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2012.
Bab II – Rencana Strategis, menjelaskan mengenai rencana strategis DPD RI dan
rencana strategis Sekretariat Jenderal DPD RI 2010-2014, Komponen perencanaan
strategis yang didalamnya terdapat visi, misi, isu-isu umum kemasyarakatan, isu-
isu strategis kelembagaan, tujuan dan sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran,
indikator kinerja utama Sekretariat Jenderal DPD RI 2010-2014, Rencana Kinerja
Tahun 2012, Penetapan Kinerja Tahun 2012.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan evaluasi kinerja, penetapan kinerja,
pengukuran kinerja dan analisis pencapaian akuntabilitas kinerja (perbandingan-
perbandingan), aspek keuangan dan penganggaran serta strategi pemecahan.
Bab IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas
Kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2012 dan menguraikan rekomendasi
yang diperlukan bagi perbaikan kinerja dimasa yang datang.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
18
BAB II
RENCANA STRATEGIS
A. Rencana Strategis 2010-2014
Pasal 22D UUD 1945 menegaskan bahwa Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia (DPD RI) merupakan lembaga legislatif, disamping DPR
dan MPR yang menyelenggarakan fungsi legislasi. DPD RI dibentuk dengan
tujuan untuk memperjuangkan secara konstitusional aspirasi dan kepentingan
masyarakat dan daerah dari seluruh penjuru nusantara.
Pengaturan lebih lanjut terhadap kelembagaan DPD RI untuk masa
periode kedua 2009-2014 ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 27 tahun
2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD. UU ini telah memberi fondasi yang
cukup kuat bagi peran-peran konstitusional DPD RI, di mana UU ini telah
membawa perubahan pada mekanisme kerja DPD dalam pelaksanaan fungsi
legislasi (penyusunan Usul RUU tertentu, Pandangan dan Pendapat serta
Pertimbangan atas UU tertentu) dan fungsi pengawasan atas pelaksanaan UU
tertentu. Pelaksanaan tugas konstitusionalnya dijabarkan lagi kedalam
Peraturan DPD Nomor 01/DPD RI/I/2009-2010 sebagaimana diubah dengan
Peraturan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 05/DPD
RI/IV/2009-2010 tentang Tata Tertib DPD RI dan terakhir dirubah dengan
Peraturan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2012 tanggal 5 April 2012 tentang Tata Tertib di mana pelaksanaan tugasnya
dilaksanakan oleh alat kelengkapan DPD.
Fungsi-fungsi konstitusional DPD RI dalam rangka memperjuangkan
aspirasi masyarakat dan daerah dalam tataran kebijakan nasional,
dilaksanakan berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) DPD RI tahun 2010-
2014 yang memuat prioritas strategis DPD.
Persoalan-persoalan daerah dan bangsa pada kondisi kekinian dan
masa depan melalui penyerapan aspirasi masyarakat dari seluruh penjuru
nusantara akan diperjuangkan oleh DPD RI secara konstitusional sebagai
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
19
lembaga perwakilan sebagai panduan terhadap sasaran perjuangan politik
DPD RI kedepan dirumuskan dalam Rencana Strategis kepada capaian-
capaian strategis.
Renstra DPD RI 2010-2014 ini memberikan arah bagi DPD RI untuk
mencapai tujuan pelaksanaan tugas-tugas konstitusionalnya meliputi
penyusunan RUU usul Inisiatif DPD RI, Pandangan dan Pendapat,
Pertimbangan dan fungsi Pengawasan. Renstra DPD RI mencakup visi, misi
dan isu-isu umum kemasyarakatan.
Visi DPD RI yaitu:
“ Terwujudnya Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI)
sebagai Lembaga Legislatif dalam Sistim Tata Negara Indonesia yang
kuat dan efektif dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat dan daerah
menuju masyarakat Indonesia yang bermartabat, berkesetaraan,
berkeadilan, dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia”
Misi DPD RI yaitu :
1. Memperjuangkan penataan sistem ketatanegaraan untuk memperkuat
sistem check and balances melalui perubahan tahap ke-5 UUD RI 1945;
2. Mengoptimalkan fungsi, tugas, dan wewenang DPD RI dalam mengajukan
usul, ikut membahas, memberikan pertimbangan UU tertentu, dan
melakukan pengawasan atas UU;
3. Memperjuangkan aspirasi masyarakat dan daerah untuk mewujudkan
pemerataan pembangunan bangsa yang bermartabat, sejahtera,
berkeadilan dan berkesinambungan serta berwawasan lingkungan dalam
wadah NKRI;
4. Meningkatkan sinergi dan interaksi serta kerjasama anggota DPD RI
dengan para pemangku kepentingan untuk efektifitas perjuangan aspirasi
dan kepentingan daerah dalam kebijakan nasional;
5. Mendorong pemerintah pusat untuk memberi perhatian yang lebih besar
terhadap isu-isu penting dan strategis di daerah;
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
20
6. Mendorong pemerintah daerah mengidentifikasi dan menyusun strategi
dalam mengatasi isu-isu dan persoalan penting di daerah;
7. Meningkatkan kinerja politik Anggota DPD RI melalui Institusional building,
capacity building dan image building;
8. Melakukan sosialisasi DPD RI melalui berbagai terobosan kegiatan yang
terprogram tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan wewenang DPD didukung
oleh Sekretariat Jenderal DPD RI yang berfungsi sebagai sistem pendukung
pelaksanaan tugas DPD. Sekretariat Jenderal DPD mempunyai tugas
memberi dukungan teknis, administratif dan keahlian; dan memiliki wewenang
untuk mengelola kelembagaan, ketatalaksanaan, kepegawaian serta
dukungan lainnya bagi tugas-tugas DPD termasuk mengelola sarana dan
prasarana Kantor DPD di daerah sebagaimana disebutkan dalam Peraturan
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 tanggal 5
April 2012 tentang Tata Tertib.
Untuk mencapai dukungan terhadap pelaksanaan tugas lembaga DPD,
Sekretariat Jenderal DPD menyusun perencanaan jangka menengah maupun
rencana tahunan sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra)
Sekretariat Jenderal DPD RI.
Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia mencakup: visi, misi, tujuan, kebijakan, program
jangka menengah dan Indikator Kinerja Utama (IKU). Renstra merupakan
suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun
waktu satu sampai lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan
dengan memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
21
B. Komponen Perencanaan Strategis
1. Visi
Sesuai dengan komponen Renstra, Sekretariat Jenderal DPD RI telah
mempunyai Visi, yaitu cara pandang jauh ke depan kemana lembaga
Sekretariat Jenderal DPD RI harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif, dan
inovatif. Visi adalah gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang diinginkan. Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan
strategis merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu
organisasi.
Didalam konteks kehidupan bernegara, visi Sekretariat Jenderal DPD RI
memainkan peran dilihat dari sudut pandang perspektif kelembagaan,
Sekretariat Jenderal DPD RI adalah kesekretariatan lembaga negara yang
berfungsi sebagai sistem pendukung dan merupakan integrasi dari
berbagai unsur yang terdiri atas kelembagaan, kepegawaian, dan
ketatalaksanaan guna memberi dukungan administratif dan keahlian yang
optimal, baik dari aspek manajerial, sumber daya manusia, maupun
dukungan sarana dan prasarana kerja serta sumber daya lainnya yang
ditata dan dikelola secara konsisten dan dilaksanakan secara simultan.
Visi Sekretariat Jenderal DPD RI mencerminkan gambaran keadaan dan
kondisi yang ingin diwujudkan pada tahun 2014, yang sekaligus
merefleksikan kesinambungan upaya memberikan dukungan kepada
lembaga DPD RI dalam rangka pengembangan dan pemantapan
penyelenggaraan otonomi daerah, yaitu:
“PROFESIONAL DAN ANDAL DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN
ADMINISTRATIF DAN KEAHLIAN BAGI PELAKSANAAN TUGAS
KONSTITUSIONAL DPD RI”
Profesional diartikan bahwa setiap pegawai memiliki kompetensi, kreatif
dan inovatif dalam menjaga dan meningkatkan kapasitas pelayanan
kepada lembaga DPD RI; menjamin standar akurasi dan ketepatan yang
tinggi dalam advis prosedural (accurate and prompt); mengembangkan
keahlian konstitusi dan prosedural bagi lembaga DPD RI (constitutional and
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
22
procedural based); mempublikasikan rangkaian hasil kerja, prosedur dan
sumber-sumber justifikasi kegiatan DPD RI; fasilitasi program informasi dan
pendidikan yang efektif sebagai bentuk dukungan fungsional legislasi; dan
memaksimalkan serta menjaga akses dari semua elemen pelayanan dan
informasi.
Andal diartikan sebagai terciptanya kepercayaan (trust) dan kepuasan
(satisfied) dari pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap segenap
unsur Sekretariat Jenderal dalam dukungan teknis, administratif dan
keahlian yang diberikan.
2. Misi
Untuk mewujudkan visi organisasi yang telah ditetapkan maka harus
ditindaklanjuti dengan penetapan misi organisasi. Misi adalah pernyataan
yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Misi
merupakan fokus organisasi yang tersusun secara baik, menetapkan
tujuan yang unik dan mendasar, yang membuat suatu produk/jasa yang
dihasilkan berbeda serta menunjukkan cakupan kegiatan yang ditawarkan
serta pasar/konsumen yang dilayani. Sekretariat Jenderal DPD RI
mengejawantahkan hal-hal tersebut dalam cakupan misinya.
Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dari kesekretariatan
DPD RI dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa
organisasi Sekretariat Jenderal DPD RI kepada suatu fokus. Misi
menjelaskan mengapa organisasi Sekretariat Jenderal DPD RI itu ada, apa
yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya. Dalam konteks
organisasi publik, proses perumusan misi harus juga memperhatikan
masukan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan memberikan
peluang untuk penyesuaian sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Misi sebagai pernyataan cita-cita merupakan landasan kerja yang harus
diikuti dan seharusnya mendukung keseluruh misi organisasi. Sesuai
dengan penjelasan misi sebagaimana tersebut di atas, dan untuk
mendukung visi, maka misi Sekretariat Jenderal DPD RI adalah:
a. Optimalisasi dukungan keahlian dan teknis persidangan DPD RI;
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
23
b. Membangun SDM aparatur yang profesional, kompeten, dan
berintegritas;
c. Meningkatkan kapasitas struktur kelembagaan dan ketatalaksanaan
Sekretariat Jenderal;
d. Membangun pemahaman masyarakat luas tentang keberadaan DPD
RI.
Hal ini semata-mata merujuk pada tugas pokok dan fungsi kesekretariatan
yang telah ditetapkan dalam perundang-undangan yang berlaku dimana
mengharuskan suatu bentuk pelayanan yang bersifat komprehensif dan
simultan, sehingga semua misi yang dirumuskan tersebut mengharuskan
sifat simultan dalam gerak laju dan irama organisasi kesekretariatan dalam
menuju performa dan tujuan organisasi yang diinginkan.
3. Isu-isu Umum Kemasyarakatan
Selain Visi dan Misi sebagai komponen Rencana strategi, DPD RI juga
memiliki 13 Isu Strategis adalah sebagai berikut :
Isu Strategis 1 :
Otonomi Daerah Untuk kesejahteraan masyarakat.
Isu Strategis 2 :
Pembangunan Infrastruktur dan Pendayagunaan Sumber Daya Alam
Nasional Sebagai Prime Mover Pertumbuhan perekonomian Daerah dan
Pemerataan kesejahteraan Rakyat .
Isu Strategis 3 :
Peningkatan Dana Transfer ke Daerah.
Isu Strategis 4 :
Perwujudan Hak-Hak Rakyat di daerah Atas Pelayanan Sosial Dasar
Dalam Bidang Pendidikan.
Isu Strategis 5 :
Perwujudan keadilan dan Kesetaraan Gender, jaminan Sosial
Kesejahteraan anak dan Perlindungan.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
24
Isu Strategis 6 :
Perlindungan dan Pemajuan Hak-Hak Adat, Budaya Lokal, dan
Keanekaragaman Daerah.
Isu Strategis 7 :
Penghayatan dan Pengamalan Nilai-Nilai Agama dan Pancasila Yang
Mampu Menjawab Persoalan Bangsa.
Isu Strategis 8 :
Peningkatan Efektifitas Pencegahan dan Pemberantasan dan Korupsi.
Isu Strategis 9 :
Pertimbangan Rancangan anggaran pendapat dan belanja negara.
Isu Strategis 10 :
Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan belanja Negara dan
Pemeriksaan Keuangan Negara.
Isu Strategis 11 :
Pertimbangan Atas Pemilihan Calon Anggota BPK.
Isu Strategis 12 :
Penyusunan Program serta Urusan Prioritas Pembahasan RUU Sebagai
Usul Inisiatif DPD RI Dalam Prolegnas.
Isu Strategis 13 :
Penyusunan RUU yang berazas Demokrasi dan Desentralisasi Demi
Mewujudkan Persatuan, Permusyawaratan, dan Keadilan bagi Daerah dan
Masyarakat.
4. Isu-isu strategis kelembagaan
Terdiri dari 3 isu strategis, meliputi :
Isu Strategis 1 :
Penguatan Fungsi dan Kewenangan DPD RI sebagai lembaga Perwakilan.
Isu Strategi 2 :
Peningkatan Kinerja DPD RI melalui Institusional building, Capacity
Building, dan Image Building.
Isu Strategi 3 :
Penyempurnaan Manajemen dan Mekanisme Kerja Internal DPD RI.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
25
5. Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi.
Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam waktu 5
(lima) tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan
fungsinya. Secara kolektif, tujuan organisasi menggambarkan arah
strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai
tugas dan fungsi organisasi. Tujuan organisasi mempertajam fokus
pelaksanaan misi lembaga. Tujuan organisasi meletakkan kerangka
prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan aktivitas organisasi
dalam melaksanakan misinya. Tujuan organisasi mewakili tujuan umum
seluruh unit organisasi di lingkungannya.
Tujuan organisasi menggambarkan isu-isu strategis yang merupakan
keprihatinan yang ingin diatasi oleh seluruh unsur organisasi. Oleh karena
itu pelaksanaannya akan mendorong sinergi antar semua unit organisasi.
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, dan program
serta kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Oleh sebab itu, tujuan
harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan indikator
kerja kegiatan.
Penetapan tujuan dan sasaran organisasi pada umumnya didasarkan
kepada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan
visi dan misi. Hal ini dimaksudkan agar instansi pemerintah tersebut
mampu mencapai tujuan dan sasarannya, sehingga tidak ada suatu
sasaran ataupun aktivitas yang terbengkalai atau tidak tercapai, karena
dengan mengetahui faktor-faktor kunci keberhasilan berarti organisasi
tersebut telah mengetahui apa kelebihan/kekuatannya untuk mencapai
suatu sasaran dan aktivitas serta tidak melakukan suatu kegiatan dimana
ada kekurangan/kelemahannya.
Dengan mengacu pada pernyataan visi dan misi serta isu-isu dan analisis
strategis, dapat ditetapkan tujuan organisasi sebagai suatu kondisi yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5
(lima) tahun.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
26
Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas pokok dan fungsinya,
serta menjadi arah perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan
yang akan dilakukan dalam rangka merealisasikan misi. Tujuan ditetapkan
untuk mempertajam pelaksanaan misi Sekretariat Jenderal DPD RI serta
meletakkan prioritas dan memberikan arah program dan kegiatan yang
akan dilaksanakan.
Tujuan dari Sekretariat Jenderal adalah dalam rangka mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas lembaga DPD itu sendiri yaitu untuk
mewujudkan DPD RI sebagai lembaga legislatif dalam sistim tata negara
Indonesia yang kuat dan efektif dalam memperjuangkan aspirasi
masyarakat dan daerah menuju masyarakat Indonesia yang bermartabat,
berkesetaraan, berkeadilan, dan sejahtera dalam wadah NKRI.
Penetapan tujuan Sekretariat Jenderal tidak terlepas dari tantangan yang
dihadapi lima tahun kedepan sebagaimana dirumuskan dalam RPJMN
2010-2014 yaitu :
1. Melaksanakan secara optimal fungsi-fungsi DPD dalam melaksanakan
penyusunan legislasi, pengawasan dan penganggaran;
2. Mendorong terbentuknya rumah aspirasi melalui sekretariat DPD di
daerah di 33 provinsi;
3. Memperjuangkan aspirasi rakyat dalam membantu proses
pembangunan dan kemajuan daerah;
4. Peningkatan profesionalitas dan kapasitas lembaga legislatif dan
peningkatan kapasitas komunikasi politik;
5. Memperkuat kapasitas sekretariat internal lembaga perwakilan.
Tujuan Sekretariat Jenderal DPD RI yang hendak dicapai yaitu :
1. Terwujudnya kualitas dukungan teknis persidangan dan
substansi/materi sidang DPD RI yang efektif;
2. Meningkatkan kapasitas Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan;
3. Terwujudnya pemahaman masyarakat luas terhadap keberadaan DPD
RI;
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
27
4. Terwujudnya kualitas akuntabilitas di lingkungan Sekretariat Jenderal
DPD RI;
5. Terwujudnya profesionalitas, kompetensi dan integritas SDM.
Tujuan dalam Renstra 2010-2014 adalah sejalan apa yang telah ditetapkan
dalam RPJMN 2010-2014.
Selanjutnya sasaran merupakan target/hasil konkrit yang harus dicapai
oleh organisasi dalam kurun waktu tertentu dengan rumusan yang lebih
spesifik dan terukur dengan waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran
merupakan penjabaran dari tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan oleh
Sekretariat Jenderal DPD RI dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, 1 (satu)
semester, 1 (satu) triwulan. Fokus utama penetapan sasaran adalah untuk
alokasi pembiayaan dan sumber daya dalam kegiatan–kegiatan Sekretariat
Jenderal DPD RI.
Pada Tahun 2011 Sekretariat Jenderal DPD RI telah mendapatkan
penilaian LAKIP Tahun Anggaran 2011, kemudian dari hasil penilaian
tersebut ada beberapa rekomendasi dari Kemen PAN dan RB sebagai
berikut :
1. Rumusan sasaran harus berorientasi outcome dan bersifat strategis
yaitu apa yang ingin dicapai berkaitan dengan tugas dan fungsi
Sekretariat Jenderal DPD dalam memberikan dukungan keahlian dan
teknis administratif kepada DPD;
2. Rumusan sasaran merupakan peningkatan dalam pencapaian tujuan
3. Sasaran tidak berorientasi kegiatan ( untuk Sekretariat Jenderal) tetapi
berorientasi outcome;
4. Rumusan indikator kinerja berorientasi outcome dan berkaitan dengan
tugas dan fungsi sekretariat jenderal DPD dalam memberikan dukungan
keahlian dan teknis administratif;
5. Rumusan indikator kinerja harus spesifik dan tidak dalam bentuk
kegiatan.
Berdasarkan rekomendasi tersebut, maka Sekretariat Jenderal DPD RI
menyusun beberapa perubahan terhadap sasaran dan indikator kinerja
untuk meningkatkan akuntabilitas pelaporan kinerja, yaitu sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
28
Tabel 2.1. Perubahan Sasaran Kegiatan Sekretariat Jenderal DPD RI
SASARAN AWAL SASARAN PERUBAHAN KETERANGAN
1. Tersedianya rancangan Putusan DPD tentang legislasi yang mengakomodir kepentingan daerah yang tepat waktu
a. Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi legislasi DPD RI
Rumusan revisi sasaran dimaksudkan untuk peningkatan dan disesuaikan dengan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RIyaitu dukungan keahlian
b. Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi anggaran DPD RI
2. Tersedianya Putusan DPD bidang pengawasan terhadap pelaksanaan UU tertentu yang mengakomodir aspirasi masyarakat dan daerah
c. Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretaria Jenderal DPD RI terhadap fungsi pengawasan DPD RI
3. Meningkatnya sistem manajemen dan mekanisme kerja DPD sesuai dengan kebutuhan lembaga DPD
d. Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap penyusunan pedoman tata kerja/non RUU DPD RI
4. Tersedianya kajian dari staf ahli/tim ahli dan unit pendukung DPD
Substansi telah masuk dalam dukungan terhadap pelaksanaan fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan
5. Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang memadai sebagai pendukung kinerja Dewan di ibukota negara dan di ibukota Provinsi
e. Meningkatnya efektivitas dukungan teknis administratif Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap kebutuhan DPD RI
Perubahan rumusan sasaran dimaksudkan untuk peningkatan dan disesuaikan dengan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal DPD RI yaitu dukungan teknis administratif
6. Meningkatnya koordinasi dengan lembaga negara, lembaga Pemerintah, Pemerintah Daerah dan stakeholders di pusat dan daerah
f. Meningkatnya pemahaman masyarakat dan parlemen negara lain terhadap peran dan fungsi DPD RI
Butir 6 dan butir 7 digabungkan dengan rumusan yang berorientasi outcome
7. Meningkatnya kerjasama dengan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
29
SASARAN AWAL SASARAN PERUBAHAN KETERANGAN
lembaga perwakilan negara lain dalam rangka pengenalan DPD di tingkat internasional dan keikutsertaan dalam forum internasional
8. Meningkatnya kerjasama teknik luar negeri dalam bidang parlemen
Dihapus, sasaran ini dianggap masih berorientasi kegiatan dan tidak strategis
9. Meningkatnya tindaklanjut penanganan aspirasi masyarakat dan daerah
Substansi masuk ke sasaran huruf e sebagai dukungan teknis administratif secretariat jenderal
10. Meningkatkan informasi dan pendidikan publik serta interaksi masyarakat terhadap lembaga
Sasaran ini masih berorientasi kegiatan dan substansinya sudah masuk pada sasaran huruf f
11. Tersedianya Struktur organisasi Sekretariat Jenderal DPD yang sesuai kebutuhan
Dihapus, sasaran ini dianggap bukan sasaran yang strategis
12. Tersedianya mekanisme dan prosedur kerja disetiap unit kerja di kantor pusat dan di kantor daerah
Substansi sasaran ini masuk kedalam sasaran butir e, sebagai dukungan teknis administratif secretariat jenderal kepada DPD
13. Tersedianya sistim informasi manajemen untuk transparansi dan publikasi kelembagaan DPD
Substansi sasaran ini masuk kedalam sasaran butir e, sebagai dukungan teknis administratif secretariat jenderal kepada DPD
14. Meningkatnya akuntabilitas aparatur yang baik, transparansi, dan administrasi pelaporan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI
g. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan dan kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Perubahan pada akuntabilitas lembaga secretariat jenderal
15. Tersedianya SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang berkualitas
h. Tersedianya SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang berkualitas
Tidak berubah
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
30
Tabel 2.2. Perubahan Indikator Kinerja Kegiatan Sekretariat Jenderal DPD RI
RENSTRA AWAL RENSTRA PERUBAHAN
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
ALASAN PERUBAHAN
1 Meningkatnya kualitas dukungan teknis persidangan dan substansi/materi sidang DPD
Tersedianya rancangan Putusan DPD tentang legislasi yang mengakomodir kepentingan daerah yang tepat waktu
Jumlah judul RUU dalam usul Prolegnas DPD yang disampaikan kepada DPR sebelum dilakukan pembahasan DPR dengan Pemerintah
1 Terwujudnya kualitas dukungan teknis persidangan dan substansi/materi sidang DPD yang efektif
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi legislasi DPD RI
Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas DPD yang disampaikan kepada DPR RI
Rumusan Indikator Kinerja disesuaikan dengan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal dalam mendukung keahlian kepada DPD
Jumlah RUU usul inisiatif DPD yang disampaikan kepada DPR
Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD yang disampaikan kepada DPR RI
Jumlah pandangan dan pendapat DPD yang disampaikan kepada DPR yang tepat waktu
Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD terhadap RUU dan pertimbangan DPD RI tentang pajak, Pendidikan dan Agama yang disampaikan kepada DPR RI
Jumlah pertimbangan DPD yang disampaikan kepada DPR yang tepat waktu
jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap pencalonan anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI
Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
Meningkatnya efektivitas dukungan
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
31
RENSTRA AWAL RENSTRA PERUBAHAN
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
ALASAN PERUBAHAN
keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi anggaran DPD RI
DPD RI terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI
Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
Tersedianya Putusan DPD bidang pengawasan terhadap pelaksanaan UU tertentu yang mengakomodir aspirasi masyarakat dan daerah
Jumlah hasil pengawasan DPD terhadap pelaksanaan UU tertentu untuk memperjuangkan kepentingan daerah yang disampaikan kepada DPR
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretaria Jenderal DPD RI terhadap fungsi pengawasan DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU tertentu yang disampaikan kepada DPR RI
2 Terwujudnya dukungan penguatan sistem manajemen dan mekanisme kerja internal lembaga DPD
Meningkatnya sistem manajemen dan mekanisme kerja DPD sesuai dengan kebutuhan lembaga DPD
Jumlah pedoman tata kerja lembaga DPD yang ditaati/dilaksanakan sesuai kebutuhan yang telah disempurnakan
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap penyusunan pedoman tata kerja/non RUU DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pedoman tata kerja/non RUU lembaga DPD RI sesuai kebutuhan lembaga DPD RI
3 Meningkatnya dukungan keahlian yang tepat dan profesional untuk meningkatkan kinerja DPD
Tersedianya kajian dari staf ahli/tim ahli dan unit pendukung DPD
Jumlah kajian dari staf ahli dan tim ahli serta kajian unit kerja pendukung
4 Terwujudnya sarana dan prasarana pendukung kinerja
Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang memadai sebagai
Jumlah Kantor DPD di daerah (provinsi) yang dibangun sesuai kebutuhan
2 Meningkatkan kapasitas Setjen DPD dalam mendukung pelaksanaan
Meningkatnya efektivitas dukungan teknis administratif Sekretariat
Persentase pemenuhan kebutuhan ruang kantor DPD RI di daerah (provinsi) untuk anggota
Indikator Kinerja awal tidak strategis dan perubahan rumusannya berorientasi
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
32
RENSTRA AWAL RENSTRA PERUBAHAN
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
ALASAN PERUBAHAN
Dewan
pendukung kinerja Dewan di ibukota negara dan di ibukota Provinsi
DPD
tugas dan fungsi Dewan
Jenderal DPD RI terhadap kebutuhan DPD RI
dan pegawai DPD RI
outcome
Tingkat pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara yang sesuai format standar yang ditetapkan
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara yang sesuai format standar yang ditetapkan
Tingkat pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Provinsi yang sesuai format standar yang ditetapkan
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Provinsi yang sesuai format standar yang ditetapkan
Jumlah unit kerja yang melaksanakan SOP di kantor pusat dan daerah
Jumlah unit kerja yang menerapkan sistim informasi
5 Terwujudnya hubungan kerja yang harmonis dengan lembaga-lembaga pusat dan daerah serta Palemen / lembaga negara lain dalam rangka peningkatan kapasitas kelembagaan Dewan dan
Meningkatnya koordinasi dengan lembaga negara, lembaga Pemerintah, Pemerintah Daerah dan stakeholders di pusat dan daerah
Jumlah MoU dengan lembaga negara, lembaga Pemerintah, Pemerintah Daerah dan stakeholders di pusat dan daerah
3 Terwujudnya pemahaman masyarakat luas terhadap keberadaan DPD RI
Meningkatnya pemahaman masyarakat dan parlemen negara lain terhadap peran dan fungsi DPD RI
Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang masuk dan ditindaklanjuti
Indikator Kinerja berubah sesuai dengan perubahan tujuan dan sasarannya.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
33
RENSTRA AWAL RENSTRA PERUBAHAN
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
ALASAN PERUBAHAN
Sekretariat Jenderal
Meningkatnya kerjasama dengan lembaga perwakilan negara lain dalam rangka pengenalan DPD di tingkat internasional dan keikutsertaan dalam forum internasional
Jumlah kunjungan ke lembaga perwakilan negara lain untuk pengenalan DPD di tingkat internasional dan partisipasi dalam forum internasional
Jumlah lembaga perwakilan negara lain yang mendapat sosialisasi peran dan fungsi DPD RI
Indikator Kinerja awal masih berorientasi kegiatan
Meningkatnya kerjasama teknik luar negeri dalam bidang parlemen
Jumlah jejaring kerja dengan parlemen internasional dan kerjasama teknik luar negeri
Indicator kinerja masih berorientasi kegiatan sedangkan wujud nyata dari jejaring kerja dimaksudkan untuk melakukan kegiatan pelatihan pejabat dan pegawai DPD RI di luar negeri maka indicator kinerjanya berubah menjadi Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti pelatihan di luar negeri dan masuk pada indicator kinerja tujuan 5 (baru)
6 Terwujudnya komunikasi sistematis anggota dan lembaga dengan elemen
Meningkatnya tindaklanjut penanganan aspirasi masyarakat dan daerah
Jumlah aspirasi masyarakat dan daerah yang masuk dan ditindaklanjuti.
Indicator kinerja ini masuk dalam tujuan 3 (baru)
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
34
RENSTRA AWAL RENSTRA PERUBAHAN
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
ALASAN PERUBAHAN
masyarakat
Meningkatkan informasi dan pendidikan public serta interaksi masyarakat terhadap lembaga DPD
Jumlah publikasi putusan/kegiatan DPD di media masa
Indicator kinerja ini lebih berorientasi kegiatan
Jumlah dialog interaktif di televise dan radio serta peliputan TV langsung
Indicator kinerja ini dihapus karena lebih berorientasi kegiatan
Jumlah pelaksanaan pendidikan publikpublicng parlemen / DPD
Indicator kinerja ini dihapus karena lebih berorientasi kegiatan
7 Meningkatnya kapasitas sekretariat jenderal dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan
Tersedianya Struktur organisasi Sekretariat Jenderal DPD yang sesuai kebutuhan
Jumlah Unit kerja Sekretariat Jenderal DPD sesuai dengan kebutuhan lembaga
Indicator Kinerja ini dihapus karena bukan indicator yang strategis
Tersedianya mekanisme dan prosedur kerja disetiap unit kerja di kantor pusat dan di kantor daerah
Jumlah unit kerja yang melaksanakan SOP di kantor pusat dan daerah
Indikator kinerja ini masuk dalam indicator kinerja tujuan 2
Tersedianya sistim informasi manajemen untuk transparansi dan publikasi kelembagaan DPD
Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem informasi
Indikator kinerja ini masuk dalam indicator kinerja tujuan 2
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
35
RENSTRA AWAL RENSTRA PERUBAHAN
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
ALASAN PERUBAHAN
Meningkatnya akuntabilitas aparatur yang baik, transparansi, dan administrasi pelaporan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI
Penilaian atas akuntabilitas, transparansi dan administrasi pelaporan keuangan Sekretariat Jenderal DPD RI
4 Terwujudnya kualitas akuntabilitas di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan dan kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Opini BPK Indicator Kinerja dibuat lebih spesifik
Nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB
8 Terwujudnya profesionalitas, kompetensi dan integritas SDM aparatur dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas lembaga DPD
Tersedianya SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang berkualitas
Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan
5 Terwujudnya profesionalitas, kompetensi dan integritas SDM aparatur dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas lembaga DPD
Tersedianya SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang berkualitas
Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan
Tidak berubah
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III dan IV (dari jumlah pejabat eselon)
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III dan IV (dari jumlah pejabat eselon)
Tidak berubah
Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3
Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3
Tidak berubah
Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti
Penambahan dari hasil jejaring kerja teknis luar negeri
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
36
RENSTRA AWAL RENSTRA PERUBAHAN
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
ALASAN PERUBAHAN
pelatihan di luar negeri
Dari perubahan di atas maka Sasaran yang akan dicapai dalam tahun
2012 yaitu :
1. Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD
RI terhadap fungsi legislasi DPD RI;
2. Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD
RI terhadap fungsi anggaran DPD RI;
3. Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD
RI terhadap fungsi pengawasan DPD RI;
4. Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD
RI terhadap penyusunan pedoman tata kerja/non RUU DPD RI;
5. Meningkatnya efektivitas dukungan teknis administratif Sekretariat
Jenderal DPD RI terhadap kebutuhan DPD RI;
6. Meningkatnya pemahaman masyarakat dan parlemen negara lain
terhadap peran dan fungsi DPD RI;
7. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan dan kinerja di
lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI;
8. Meningkatnya kualitas SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI.
Renstra Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2010-2014, memiliki 5
tujuan dan 8 sasaran, tahun 2010 telah ditentukan yang menjadi prioritas
sebanyak 8 uraian sasaran dan 23 indikator kinerja. Untuk mengetahui
rincian rencana strategis yang ditentukan dalam tujuan dan sasaran pada
tahun 2010-2014 dapat dilihat dalam Tabel 2.3
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
37
Tabel 2.3. Tujuan dan Sasaran Kegiatan Sekretariat Jenderal
DPD RI
TUJUAN DAN SASARAN
TUJUAN SASARAN
Terwujudnya kualitas dukungan teknis persidangan dan substansi/materi sidang DPD RI yang efektif
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi legislasi DPD RI;
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi anggaran DPD RI;
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi pengawasan DPD RI;
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap penyusunan pedoman tata kerja/non RUU DPD RI;
Meningkatkan kapasitas Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan
Meningkatnya efektivitas dukungan teknis administratif Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap kebutuhan DPD RI
Terwujudnya pemahaman masyarakat luas terhadap keberadaan DPD RI
Meningkatnya pemahaman masyarakat dan parlemen Negara lain terhadap peran dan fungsi DPD RI
Terwujudnya kualitas akuntabilitas di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan dan kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Terwujudnya profesionalitas, kompetensi dan integritas SDM
Meningkatnya kualitas SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI
6. Cara Mencapai Tujuan Dan Sasaran
Tujuan dan sasaran tersebut yang telah ditetapkan dan tertuang dalam
Renstra yang merupakan apa (what) serta kapan (when) sesuatu akan
membantu pencapaian kinerja. Namun tidak cukup hanya what dan when,
akan tetapi perlu dilanjutkan dengan menentukan bagaimana (how) hal
tersebut dapat dicapai.
Cara mencapai tujuan dan sasaran merupakan strategi Sekretariat
Jenderal DPD RI harus dapat merelisasikan 5 tujuan dan 8 sasaran
tersebut yang telah ditetapkan. Maka dalam penetapan kinerja secara
menyeluruh dan terpadu serta aparat berkomitmen untuk melaksanakan
seluruh muatan rencana strategi yang telah dibuat, dan didukung
pendanaan yang harus tersedia.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
38
Upaya-upaya lain cara untuk mencapai tujuan dan sasaran adalah
memperhatikan kebijakan Sekretariat Jenderal DPD RI yang telah
ditetapkan dengan program operasional dan melalui kegiatan atau aktivitas
dengan memperhatikan sumber daya organisasi, serta keadaan lingkungan
yang dihadapi.
Untuk menilai dan atau melihat tingkat kinerja pencapaian tujuan
diperlukan suatu ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaiannya. Ukuran tersebut umumnya
berupa indikasi-indikasi yang biasa disebut indikator kinerja kegiatan. Hal
ini berguna untuk memberikan arah dan keselarasan, juga untuk
memberikan petunjuk tercapai (terwujud) atau tidaknya tujuan tersebut.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran Sekretariat Jenderal DPD digunakan
strategi kebijakan dengan melaksanakan program yang telah ditetapkan
dengan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan.
Untuk mengetahui pencapaian tujuan dan sasaran melalui kebijakan dan
program serta ukuran-ukuran yang ditetapkan sebagaimana pada Tabel
2.4
Tabel 2.4. Tujuan , Sasaran , Indikator, Kebijakan Dan Program
NO. TUJUAN SASARAN
KEBIJAKAN PROGRAM URAIAN INDIKATOR
1.
Terwujudnya kualitas dukungan teknis persidangan dan substansi/materi sidang DPD RI yang efektif
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi legislasi DPD RI;
Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas DPD yang disampaikan kepada DPR RI
Meningkatkan dukungan keahlian pelaksanaan fungsi legislasi lembaga DPD RI
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi (Peningkatan dukungan penyusunan fungsi legislasi)
Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD yang disampaikan kepada DPR RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD terhadap RUU dan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
39
NO. TUJUAN SASARAN
KEBIJAKAN PROGRAM URAIAN INDIKATOR
pertimbangan DPD RI tentang pajak, pendidikan dan agama yang disampaikan kepada DPR RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD terhadap Pencalonan Anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI
Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi anggaran DPD RI;
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI
Meningkatkan dukungan keahlian pelaksanaan fungsi anggaran lembaga DPD RI
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi (Peningkatan dukungan penyusunan fungsi anggaran)
Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi (Peningkatan penyusunan kajian/penelitian berkaitan dengan anggaran)
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
40
NO. TUJUAN SASARAN
KEBIJAKAN PROGRAM URAIAN INDIKATOR
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi pengawasan DPD RI;
Jumlah keputusan DPD RI tentang pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU tertentu yang disampaikan kepada DPR RI
Meningkatkan dukungan keahlian pelaksanaan fungsi pengawasan lembaga DPD RI
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi (Peningkatan dukungan penyusunan fungsi pengawasani)
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap penyusunan pedoman tata kerja/non RUU DPD RI;
Jumlah keputusan DPD RI tentang pedoman tata kerja lembaga DPD RI sesuai kebutuhan lembaga
Meningkatkan dukungan keahlian terhadap penyusunan pedoman tata kerja/ non RUU lembaga DPD RI
Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi (Peningkatan dukungan penyusuan pedoman tata kerja/non RUU )
2 Meningkatkan kapasitas Sekretariat Jenderal DPD RI dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan
Meningkatnya efektivitas dukungan teknis administratif Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap kebutuhan DPD RI
Persentase pemenuhan kebutuhan ruang Kantor DPD RI di daerah (provinsi) untuk anggota dan pegawai DPD RI
Pemenuhan pembangunan kantor di daerah
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara (Pembangunan kantor di daerah )
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara yang sesuai format standar yang ditetapkan
Meningkatkan sarana dan prasarana kerja
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara (Penyediaan sarana kerja)
Persentase pemenuhan sarana kerja di ibukota Provinsi yang sesuai format standar yang ditetapkan
Jumlah unit kerja yang melaksanakan SOP di kantor pusat dan daerah
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi unit kerja dalam mendukung lembaga DPD
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya (Penyempurnaan mekanisme dan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
41
NO. TUJUAN SASARAN
KEBIJAKAN PROGRAM URAIAN INDIKATOR
RI prosedur kerja yang efisisen dan efektif )
Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem informasi
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya (Peningkatan dukungan sistim informasi)
3 Terwujudnya pemahaman masyarakat luas terhadap keberadaan DPD RI
Meningkatnya pemahaman masyarakat dan parlemen Negara lain terhadap peran dan fungsi DPD RI
Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang akan ditindaklanjuti DPD RI
Meningkatkan dukungan teknis administrasi terhadap penanganan aspirasi masyarakat dan daerah
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya (Peningkatan dukungan penanganan aspirasi masyarakat dan daerah)
Jumlah lembaga perwakilan Negara lain yang mendapat sosialisasi peran dan fungsi DPD RI
Meningkatkan dukungan teknis administrasi terhadap sosialisasi peran dan fungsi DPD RI
Penyempurnaan dan Penguatan Kelembagaan Demokrasi (Peningkatan hubungan kemitraan dengan lembaga perwakilan negara lain)
4 Terwujudnya kualitas akuntabilitas di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan dan kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Opini BPK Meningkatkan kualitas pelaporan
Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya (Dukungan penyusunan laporan)
Nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB
5 Terwujudnya profesionalitas, kompetensi dan integritas SDM
Meningkatnya kualitas SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI
Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan
Meningkatkan kualitas SDM aparatur Setjen DPD RI
Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya (Peningkatan kualitas SDM Aparatur Setjen DPD RI)
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan pendidikan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
42
NO. TUJUAN SASARAN
KEBIJAKAN PROGRAM URAIAN INDIKATOR
kepemimpinan tingkat II, III dan IV (dari jumlah pejabat eselon)
Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3
Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti pelatihan di luar negeri
C. Indikator Kinerja Utama
Untuk mengukur pencapaian kebijakan Sekretariat Jenderal DPD, Renstra
Sekretariat Jenderal DPD tahun 2010-2014 menetapkan indikator kinerja
utama untuk tahun 2010-2014 adalah sebagaimana pada Tabel 2.5
Tabel 2.5 : Indikator Kinerja Utama
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR TARGET PEJABAT YG BERTANGGUNG
JAWAB 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi legislasi DPD RI
Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas DPD yang disampaikan kepada DPR RI
55 judul
60 judul
57 judul RUU
46 judul
55 judul tahunan 125 judul untuk lima tahunan
Biro Persidangan I
Biro Persidangan II
Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD yang disampaikan kepada DPR RI
6 keputusan
8 keputusan
9 keputusan
9 keputusan
6 keputusan
Biro Persidangan I
Biro Persidangan II
Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD terhadap RUU dan pertimbangan DPD RI tentang pajak, Pendidikan dan Agama yang disampaikan kepada
22 keputusan
25 keputusan
8 keputusan
18 keputusan
15 keputusan
Biro Persidangan I
Biro Persidangan II
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
43
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR TARGET PEJABAT YG BERTANGGUNG
JAWAB 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8
DPR RI
jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR RI
2 keputusan
2 keputusan
2 keputusan
2 keputusan
2 keputusan
Biro Persidangan II
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap pencalonan anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI
1 keputusan
2 keputusan
1 keputusan
1 keputusan
1 keputusan
Biro Persidangan II
Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
16 kajian
16 kajian
19 kajian
25 kajian
16 kajian
Biro Persidangan I
Biro Persidangan II
Pusat Kajian Hukum
Pusat Jajian Daerah
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi anggaran DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI
2 keputusan
3 keputusan
1 keputusan
1 keputusan
3 keputusan
Biro Persidangan II
Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
3 kajian
5 kajian
3 kajian
3 kajian
3 kajian
Biro Persidangan I
Biro Persidangan II
Pusat kajian Hukum
Pusat Kajian Daerah
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi pengawasan DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU tertentu yang disampaikan kepada DPR RI
16 keputusan
20 keputusan
24 keputusan
17 keputusan
12 keputusan
Biro Persidangan I
Biro Persidangan II
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap penyusunan pedoman tata kerja/non RUU
Jumlah keputusan DPD RI tentang pedoman tata kerja lembaga DPD RI sesuai kebutuhan lembaga DPD RI
8 keputusan
5 keputusan
7 keputusan
5 keputusan
3
keputusan
Biro Persidangan II
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
44
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR TARGET PEJABAT YG BERTANGGUNG
JAWAB 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8
DPD RI
Meningkatnya efektivitas dukungan teknis administratif Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap kebutuhan DPD RI
Persentase pemenuhan kebutuhan ruang Kantor DPD di daerah (provinsi) untuk anggota dan pegawai DPD
12 % 15 % 30 % 100 % Biro Umum
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara yang sesuai format standar yang ditetapkan
60% 100% 100 % 100 % 100% Biro Umum
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Provinsi yang sesuai format standar yang ditetapkan
13,2 % 60% 60 % 100 % 100% Biro Umum
Jumlah unit kerja yang melaksanakan SOP di kantor pusat dan daerah
125 unit kerja
pusat 33 provinsi
125 unit kerja
pusat 33 provinsi
125 unit kerja pusat 33 provinsi
125 unit kerja pusat
33 provinsi
125 unit kerja pusat 33 provinsi
Biro Administrasi
Jumlah unit kerja yang menerapkan sistim informasi
19 unit kerja
19 unit kerja
19 unit kerja
5 Unit kerja
19 unit kerja
Pusat Data dan Informasi
Meningkatnya pemahaman masyarakat dan parlemen negara lain terhadap peran dan fungsi DPD RI
Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang akan ditindaklanjuti oleh DPD RI
148 laporan
150 laporan
160 laporan
160 laporan
132 laporan
Biro Persidangan I
Biro Persidangan II
Pusat Kajian Daerah
Jumlah lembaga perwakilan negara lain yang mendapat sosialisasi peran dan fungsi DPD RI
4 kali bilateral 4
kali multilateral 2 forum internasio
nal
4 kali bilateral 7
kali multilateral 4 forum internasio
nal
4 kali bilateral 7
kali multilateral
4 kali forum
internasional
3 kali bilateral
dan 7 kali forum
Internasional
4 kali bilateral 7
kali multilateral 4
forum internasional
Biro Persidangan I
Biro Persidangan II
Biro Perencanaan dan Keuangan
Meningkatnya kualitas
Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP Biro Perencanaan dan Keuangan
Biro Administrasi
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
45
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR TARGET PEJABAT YG BERTANGGUNG
JAWAB 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8
akuntabilitas keuangan dan kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB
CC CC B B B Biro Administrasi
Meningkatnya kualitas SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI
Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan
100% 100% 100 % 100 % 100% Biro Administrasi
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III dan IV (dari jumlah pejabat eselon)
(pim II) 80 %
(pim III) 75 %
(pim IV) 85 %
(pim II) 80 %
(pim III) 80 %
(pim IV) 90 %
Pim II : 90 %
Pim III : 85 %
Pim IV : 95 %
Pim II : 100 %
Pim III : 100 %
Pim IV : 100 %
(pim II) 100 %
(pim III) 100 %
(pim IV) 100 %
Biro Administrasi
Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3
S1 : 3 S2 : 10 S3 : 0
S1 : 3 S2 : 10 S3 : 1
S1 : 3 S2 : 53 S3 : 3
S1 : 3 S2 : 4 S3 : 2
S1 : 3 S2 : 10 S3 : 0
Biro Administrasi
Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti pelatihan di luar negeri
5 orang
6 orang
6 orang
10 orang
5 orang
Biro Administrasi
Biro Perencanaan dan Keuangan
D. Rencana Kinerja Tahun 2012
Dalam menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Sekretariat Jenderal
DPD tahun 2012, mengacu pada Rencana Strategis Sekretariat Jenderal DPD
lima tahunan (2010 – 2014) yang menetapkan target jangka menengah dan
tahunan sesuai tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Perencanaan Kinerja
Tahunan merupakan tahap penting dalam melaksanakan rencana strategis
(Renstra), yang akan menuntun manajemen dan seluruh anggota organisasi
pada capaian kinerja yang diinginkan. Dengan berdasarkan perencanaan
kinerja yang baik maka pelaksanaan renstra juga dapat dipantau tingkat
pencapaiannya secara lebih operasional serta dengan melihat berbagai
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
46
kemungkinan dan alternatif untuk meningkatkan dan memacu pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi secara lebih cepat.
Dari sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana disebutkan di atas,
setiap sasaran memiliki target-target capaian kinerjanya baik dalam rentang
waktu lima tahunan (2010-2014) maupun yang bersifat tahunan. Program-
program yang ditetapkan dalam Renstra adalah program dalam rangka untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Namun program yang
ditetapkan juga mengacu pada program yang dikeluarkan oleh Bappenas.
Untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan/dirumuskan dalam
Renstra Sekretariat Jenderal DPD RI 2010-2014, setiap tahun Sekretariat
Jenderal DPD RI membuat Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dengan mengacu
pada program Alat Kelengkapan DPD RI yang berisi target-target capaian
meliputi 8 sasaran dengan 3 program yang ditetapkan sebelum anggaran
disusun. Program yang digunakan dalam RKT adalah program yang
dikeluarkan oleh Bappenas yaitu :
1. Program Penguatan Kelembagaan DPD Dalam Sistem Demokrasi;
2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya DPD RI;
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur DPD RI.
Rencana Kinerja Tahunan Sekretariat Jenderal DPD RI tahun 2012
sebagaimana tercantum pada Lampiran E.
E. Penetapan Kinerja Tahun 2012
Penetapan kinerja pada dasarnya merupakan pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan
terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan
sumber daya yang dikelolanya.
Penetapan kinerja disepakati antara pengemban tugas dengan
atasannya (performance Agreement). Penetapan kinerja merupakan Ihtisar
yang telah disesuaikan dengan Rencana Kinerja Tahunan. Aktualisasi kinerja
sebagai realisasi Penetapan Kinerja dimuat dalam laporan akuntabilitas kinerja
(performance accountability report). Dasar hukum penetapan kinerja: Instruksi
Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
47
dan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Tujuan khusus penetapan kinerja adalah untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen
antara penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi,
menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan
sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi. Sekretariat Jenderal DPD
RI diawal tahun 2012 telah membuat penetapan kinerja tahun 2012 yang
memuat program, sasaran, indikator kinerja output, indikator kinerja outcome
serta anggarannya yang dapat dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan
kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolok
ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2012.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
48
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012
RPJMN tahun 2010-2014 menegaskan kebijakan untuk meningkatkan
kapasitas dan profesionalitas lembaga melalui akuntabilitas kinerja lembaga
dengan pencapaian efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber daya yang
tersedia.
Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku
kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dan
sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi
pemerintah yang disusun secara periodik.
Entitas akuntabilitas kinerja adalah unit instansi pemeritah pusat selaku
pengguna anggaran yang melakukan kegiatan perencanaan, pencatatan,
pengolahan, pelaporan dan evaluasi data kinerja.
Sekretariat Jenderal DPD RI sebagai salah satu entitas, pada tahun 2012
telah melakukan kegiatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan dan
melakukan pengukuran tingkat capaian kinerja dengan cara membandingkan
antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran.
Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut
sebagaimana pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 : Target dan Realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran
SASARAN TARGET
RENSTRA
PENETAPAN KINERJA
REALISASI %
PENCAPAIAN TARGET
KET.
URAIAN INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian
Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas
57 judul
57 judul RUU
46 Judul RUU
81
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
49
SASARAN TARGET
RENSTRA
PENETAPAN KINERJA
REALISASI %
PENCAPAIAN TARGET
KET.
URAIAN INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7
Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi legislasi DPD RI
DPD yang disampaikan kepada DPR RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD yang disampaikan kepada DPR RI
10 keputusan
9 keputusan
9 keputusan
100
Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD tentang RUU serta pertimbangan DPD RI tentang pajak, Pendidikan dan Agama yang disampaikan kepada DPR RI
25 keputusan
8 keputusan
43 keputusan
538
jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR RI
2 keputusan
2 keputusan
2 keputusan
100
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap pencalonan anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI
2 keputusan
1 keputusan
1 keputusan
100
Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
19 kajian
19 kajian
12 kajian
63
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi anggaran
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI
3 keputusan
1 keputusan
4 keputusan
400
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
50
SASARAN TARGET
RENSTRA
PENETAPAN KINERJA
REALISASI %
PENCAPAIAN TARGET
KET.
URAIAN INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7
DPD RI
Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
5 kajian
3 kajian
4 kajian
133
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi pengawasan DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU tertentu yang disampaikan kepada DPR RI
20 keputusan
24 keputusan
22 keputusan
92
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap penyusunan pedoman tata kerja/non RUU DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pedoman tata kerja/non RUU lembaga DPD RI sesuai kebutuhan lembaga DPD RI
3 keputusan
7 keputusan
9 keputusan
129
Meningkatnya efektivitas dukungan teknis administratif Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap kebutuhan DPD RI
Persentase pemenuhan kebutuhan Kantor DPD di daerah (provinsi) untuk anggota dan pegawai DPD
30 % 0 % 0% 0
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara yang sesuai format standar yang ditetapkan
100 %
100 % 100% 100
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Provinsi
80 %
60 % 91%
152
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
51
SASARAN TARGET
RENSTRA
PENETAPAN KINERJA
REALISASI %
PENCAPAIAN TARGET
KET.
URAIAN INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7
yang sesuai format standar yang ditetapkan
Jumlah unit kerja yang melaksanakan SOP di kantor pusat dan daerah
125 unit kerja pusat 33 provinsi
125 unit kerja pusat
33 provinsi
125 unit kerja pusat
33 provinsi
100
100
Jumlah unit kerja yang menerapkan sistim informasi
19 Unit kerja
8 unit kerja
7 Unit kerja
87
Meningkatnyapemahaman masyarakat dan parlemen negara lain terhadap peran dan fungsi DPD RI
Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang akan ditindaklanjuti oleh DPD RI
160 laporan
160 laporan
160 laporan
100
Jumlah lembaga perwakilan negara lain yang mendapat sosialisasi peran dan fungsi DPD RI
4 kali bilateral 7
kali multilateral 4
kali forum internasional
4 kali bilateral 7 kali
multilateral 4 kali forum
internasional
4 kali bilateral 10 kali
multilateral dan 9 forum Internasional
153
Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan dan kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Opini BPK
WTP
WTP Masih dalam Proses
--
Nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB
B
B Belum selesai dievaluasi
--
Meningkatnya kualitas SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI
Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan
100% 100 % 100 % 100
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III dan IV (dari jumlah pejabat eselon)
Pim II : 90 % Pim III : 85 % Pim IV : 95%
Pim II : 90 %
Pim III : 85 %
Pim IV : 95 %
Pim II : 100 % Pim III :
97% Pim IV : 100 %
111,1
114,1
105,2
Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3
S1 : 3 S2 : 20 S3 : 2
S1 : 3 S2 : 53 S3 : 3
S1 : 0 S2 : 32 S3 : 0
0 60 0
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
52
SASARAN TARGET
RENSTRA
PENETAPAN KINERJA
REALISASI %
PENCAPAIAN TARGET
KET.
URAIAN INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7
Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti pelatihan di luar negeri
7 orang
6 orang
10 orang
167
Untuk mengetahui kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI dapat dilihat dari
capaian-capaian kinerja sebagai berikut :
1. Capaian Kinerja Sasaran 1 : Meningkatnya efektivitas dukungan
keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi legislasi DPD RI
Dukungan terhadap fungsi legislasi DPD RI diberikan oleh Sekretariat
Jenderal DPD RI dalam penyusunan rancangan keputusan yang terkait
fungsi Legislasi DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI dan Pemerintah.
Rancangan keputusan DPD RI terkait legislasi adalah rancangan keputusan
DPD RI yang berkaitan dengan RUU inisiatif, pertimbangan, pandangan dan
pendapat DPD RI terhadap RUU yang tercantum dalam Program Legislasi
Nasional (Prolegnas) tahunan yang terkait dengan tugas DPD RI termasuk
tentang pemekaran daerah dan ratifikasi (kumulatif terbuka) yang ditetapkan
setiap tahun oleh DPR RI. Disamping itu Sekretariat Jenderal juga
memberikan dukungan dalam penyusunan rancangan keputusan DPD RI
tentang usul Prolegnas DPD RI untuk disampaikan ke DPR RI.
Prolegnas adalah instrumen perencanaan program pembentukan undang-
undang secara bersama, terpadu dan sistemis berupa susunan daftar judul
rancangan undang-undang yang ditetapkan oleh DPR RI.
Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja dari sasaran
meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI
terhadap fungsi legislasi DPD RI adalah sebagaimana Tabel 3.2
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
53
Tabel 3.2 : Capaian Kinerja sasaran 1, Meningkatnya efektivitas
dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap
fungsi legislasi DPD RI
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1 Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Program Legislasi Nasional DPD yang disampaikan kepada DPR RI
57 judul RUU
46 Judul RUU
81
2 Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD yang disampaikan kepada DPR RI
9 keputusan
9 keputusan
100
3 Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD terhadap suatu RUU dan Pertimbangan DPD terhadap RUU tentang pajak, pendidikan, agama yang disampaikan kepada DPR RI
8 keputusan
43 keputusan
538
4 Jumlah keputusan DPD RI tentang Pertimbangan terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR
2 keputusan
2 keputusan
100
5 Jumlah keputusan DPD RI tentang Pertimbangan DPD terhadap calon anggota BPK
1 keputusan
1 keputusan
100
6 Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukungnya
19 kajian
12 kajian
63
Pada tabel 3.2 dapat dilihat bahwa Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya
efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi
legislasi DPD RI adalah sebagai berikut :
Indikator Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul
Program Legislasi Nasional DPD RI yang disampaikan kepada DPR
RI dapat direalisasikan sebanyak 46 judul RUU dari 57 judul RUU
yang ditargetkan (capaian 81 %), hal ini dikarenakan dari seluruh
aspirasi masyarakat dan daerah sebanyak 160 laporan setelah diolah
dan dikaji hanya dapat diprioritaskan sebanyak 46 judul RUU dan
yang masuk dalam prolegnas yang diputuskan DPR RI sebanyak 39
judul RUU.
Indikator kinerja di bidang legislasi yang capaian targetnya 100 %,
yaitu Indikator Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
54
DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI, Jumlah keputusan DPD
RI tentang Pertimbangan terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan
kepada DPR RI, Jumlah keputusan DPD RI tentang Pertimbangan
DPD RI terhadap pencalonan Anggota BPK.
Capaian target di atas menunjukkan bahwa dukungan Sekretariat
Jenderal dalam penyusunan RUU inisiatif, pertimbangan terhadap
HAPSEM BPK dan Pencalonan Anggota BPK telah dilakukan dengan
optimal.
9 (sembilan) RUU usul inisiatif DPD RI yang disampaikan kepada
DPR RI, masuk dalam program pembahasan legislasi DPR RI tahun
sidang 2012-2013.
Pertimbangan terhadap HAPSEM BPK disampaikan kepada DPR RI
tepat waktu dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
penyusunan RUU tentang APBN tahun 2013.
Pertimbangan DPD RI terhadap pencalonan Anggota BPK
disampaikan kepada DPR RI 3 (tiga) hari sebelum dilakukan
pemilihan Anggota BPK oleh DPR RI.
Indikator Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan
pendapat DPD RI tentang RUU serta Pertimbangan DPD RI tentang
pajak, pendidikan dan agama yang disampaikan kepada DPR RI
dapat direalisasikan sebanyak 43 keputusan dari target 8 keputusan
(capaian 538 %), hal ini dipengaruhi oleh banyaknya aspirasi
masyarakat mengenai usulan Daerah Otonomi Baru dan banyaknya
RUU yang dibahas oleh DPR RI yang memerlukan pandangan
pendapat/pertimbangan dari DPD RI terkait dengan bidang tugas
DPD RI. Capaian target di atas menunjukkan bahwa dukungan
Sekretariat Jenderal dalam penyusunan pandangan dan pendapat
DPD RI tentang RUU serta Pertimbangan DPD RI tentang pajak,
pendidikan dan agama telah dilakukan dengan optimal.
43 (empat puluh tiga) Pandangan dan pendapat serta pertimbangan
DPD RI terhadap RUU yang sedang dibahas DPR RI terkait dengan
bidang tugas DPD RI, telah disampaikan kepada DPR RI tepat
waktu.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
55
Indikator Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli
dan tim ahli serta unit pendukung dapat direalisasikan sebanyak 12
kajian dari target 19 kajian yang ditetapkan (capaian 63 %). Apabila
dilihat dari presentase capaian target belum optimal, namun demikian
pengkajian dilakukan sesuai dengan substansi/materi usul RUU
inisiatif DPD RI dan penugasan dari Pimpinan yang semula 19
(sembilan belas) kajian terealisir hanya 12 (dua belas) kajian. Dalam
hal ini secara substansi pemenuhan kebutuhan kajian yang
diperlukan oleh alat kelengkapan dan Pimpinan telah tercapai.
Untuk melihat perkembangan capaian kinerja atas sasaran Meningkatnya
Efektivitas Dukungan Keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI Terhadap
Fungsi Legislasi DPD RI bisa dilihat dari perbandingan capaian kinerja dari
tahun 2012 dengan tahun-tahun sebelumnya, sebagaimana tercantum
dalam Tabel 3.3.
Tabel 3.3 : Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Sasaran 1 dari
Tahun 2010, Tahun 2011 dengan Tahun 2012.
NO INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA
2010 2011 2012
1 Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Program Legislasi Nasional DPD yang disampaikan kepada DPR
13
Judul
54
Judul
46
Judul
2 Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD yang disampaikan kepada DPR RI
3
keputusan
7
keputusan
9
keputusan
3 Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD terhadap suatu RUU dan Pertimbangan DPD terhadap RUU tentang pajak, pendidikan, agama yang disampaikan kepada DPR
20
keputusan
19
keputusan
43
keputusan
4 Jumlah keputusan DPD RI tentang Pertimbangan terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR
1
keputusan
3
keputusan
2
keputusan
5 Jumlah keputusan DPD RI tentang Pertimbangan DPD terhadap calon anggota BPK
2
keputusan
1
keputusan
1
keputusan
6 Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukungnya
13
kajian
19
kajian
12
kajian
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
56
Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas yang
disampaikan kepada DPR RI pada tahun 2010 dari jumlah aspirasi
sebanyak 148 laporan dapat diprioritaskan 13 judul RUU. Pada tahun 2011
dari jumlah aspirasi sebanyak 148 laporan dapat diprioritaskan menjadi 54
judul RUU. Sedangkan pada tahun 2012 dari jumlah aspirasi sebanyak 160
laporan dapat diprioritaskan menjadi 46 judul RUU.
Dari data tersebut di atas , maka terjadi peningkatan kinerja tahun 2012
dibandingkan dengan kinerja tahun 2010, namun apabila dibandingkan
dengan kinerja tahun 2011 mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan
banyaknya jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah tidak secara
otomatis menentukan banyaknya jumlah prioritas judul RUU, judul RUU
ditentukan juga oleh dinamika politik yang terjadi di masyarakat.
Selain itu untuk mendukung tugas legislasi DPD RI, Sekretariat Jenderal
sebagai supporting system memberikan dukungan keahlian melalui
berbagai kajian dengan mendayagunakan staf ahli, tim ahli, pakar serta unit
kajian pendukung (Law Center, Budget Office, Pusjakum dan Puskada).
Pada tahun 2010 sebanyak 13 kajian, 2011 sebanyak 19 kajian dan 2012
sebanyak 12 kajian. Jumlah kajian berfluktuasi dan terjadi penurunan pada
tahun 2012 karena kajian dilakukan berdasarkan substansi/materi usul RUU
inisiatif DPD RI dan penugasan khusus dari Pimpinan.
2. Capaian Kinerja Sasaran 2 : Meningkatnya Efektivitas Dukungan
Keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI Terhadap Fungsi Anggaran DPD
RI
Fungsi anggaran DPD RI sebagaimana yang diamanatkan dalam konstitusi
dijabarkan dalam bentuk pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN.
Mengenai pembahasan Pertimbangan terhadap penyusunan RAPBN pada
pembicaraan tingkat I dilakukan melalui tahapan, inventarisasi materi
(Kunker, RDP/U, Raker) dan Finalisasi.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
57
Pada pembicaraan tingkat II untuk pembahasan RAPBN dilakukan
pengambilan keputusan dalam Sidang Paripurna DPD RI.
Untuk mendukung penyusunan pertimbangan ini Sekretariat Jenderal
melakukan pengkajian dan penelusuran informasi yang diperlukan melalui
diskusi, aspirasi masyarakat, dan bentuk-bentuk pertemuan lainnya, dan
melalui dukungan kajian Budget Office.
Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja dari sasaran
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI
terhadap fungsi anggaran DPD RI adalah sebagaimana Tabel 3.4
Tabel 3.4 : Capaian Kinerja sasaran 2, Meningkatnya efektivitas
dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap
fungsi anggaran DPD RI
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1 Jumlah keputusan DPD RI tentang Pertimbangan DPD terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI
1 keputusan
4 keputusan
400
2 Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
3 kajian
4 kajian
133
Dari tabel 3.4 dapat dilihat bahwa Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya
Efektivitas Dukungan Keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI Terhadap
Fungsi Anggaran DPD RI adalah sebagai berikut :
Indikator Jumlah keputusan DPD RI tentang Pertimbangan DPD RI
terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI terealisasi
sebanyak 4 keputusan dari 1 keputusan yang ditargetkan (capaian
400 %). 4 keputusan tentang pertimbangan tersebut adalah :
1. RUU tentang APBN 2012,
2. RUU tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN 2011,
3. Pertimbangan DPD RI terhadap RUU tentang APBN 2013,
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
58
4. Pertimbangan DPD RI terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan
Pokok-pokok Kebijakan Fiskal serta Dana Transfer Daerah dalam
RUU tentang APBN 2013.
Capaian target di atas menunjukkan bahwa dukungan Sekretariat
Jenderal dalam penyusunan keputusan DPD RI tentang
Pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN telah dilakukan dengan
optimal, sehingga DPD RI dapat melaksanakan fungsinya.
4 (empat) RUU Pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN yang
disampaikan kepada DPR RI tepat waktu dan digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam penyusunan RUU tentang APBN tahun
2013.
Indikator Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli
dan tim ahli serta unit pendukung terealisasi 4 kajian dari 3 kajian
yang ditargetkan (capaian 133 %).
Capaian target di atas menunjukkan bahwa dukungan Sekretariat
Jenderal dalam penyusunan kajian tentang fungsi anggaran DPD RI
dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung telah dilakukan
dengan optimal. Dalam hal ini pemenuhan kebutuhan kajian tentang
fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit
pendukung yang diperlukan oleh alat kelengkapan telah tercapai.
Capaian dari sasaran yang melebihi target tersebut karena adanya
tambahan materi pembahasan di DPR RI yang memerlukan pertimbangan
DPD RI yaitu menyangkut asumsi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal
untuk RAPBN 2013.
Untuk melihat perkembangan pencapaian dari sasaran ini bisa dilihat dari
perbandingan capaian dari tahun 2012 dengan tahun-tahun sebelumnya,
perbandingan tersebut sebagaimana tercantum dalam Tabel 3.5.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
59
Tabel 3.5 : Perbandingan realisasi capaian kinerja sasaran 2 dari
Tahun 2010, tahun 2011 dengan tahun 2012.
NO INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA
2010 2011 2012
1 Jumlah keputusan DPD RI tentang Pertimbangan DPD terhadap APBN yang disampaikan kepada DPR
3
keputusan
4
keputusan
4
keputusan
2 Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
2
kajian
7
kajian
4
kajian
Jumlah keputusan DPD RI tentang Pertimbangan DPD RI terhadap APBN
yang disampaikan kepada DPR RI pada tahun 2010 sebanyak 3 keputusan,
tahun 2011 sebanyak 4 keputusan dan tahun 2012 sebanyak 4 keputusan,
hal ini menunjukan adanya fluktuasi jumlah keputusan sesuai dengan
dinamika politik anggaran.
Dukungan kajian terhadap pelaksanaan fungsi anggaran DPD RI tahun
2011 meningkat dibanding tahun 2010, sedangkan untuk tahun 2012 terjadi
penurunan menjadi 4 kajian yang terdiri dari 3 kajian dari Budget Office dan
1 kajian dari Pusat Kajian Kebijakan dan Hukum. Penurunan kajian pada
tahun 2012 karena pembahasan lebih terfokus terkait APBN tahun 2013, 4
kajian pada tahun 2012 tersebut yaitu :
1. Kajian Studi Potensi Pengembangan Kawasan Perbatasan;
2. Kajian Pembangunan Daerah untuk Mendukung atas Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI);
3. Menggali Potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak/PNBP di Era
Otonomi Daerah;
4. Pengkajian Mendudukkan Fungsi DPD RI Dalam Musrenbang.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
60
3. Capaian Kinerja Sasaran 3 : Meningkatnya Efektivitas Dukungan
Keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI Terhadap Fungsi Pengawasan
DPD RI
Keputusan DPD RI di bidang pengawasan merupakan salah satu
pelaksanaan fungsi konstitusional DPD RI terhadap pelaksanaan undang-
undang tertentu. Pengawasan terhadap pelaksanaan UU tertentu dilakukan
dengan mempertimbangkan banyaknya aspirasi yang masuk dari
masyarakat dan daerah terkait UU tertentu yang menjadi kewenangan DPD
RI. Dari hasil pengawasan dan aspirasi yang diserap di lapangan kemudian
dilakukan konfirmasi dan klarifikasi dengan kementerian (mitra kerja) yang
terkait dalam pelaksanaan UU tersebut dalam bentuk rapat kerja. Disamping
itu dilakukan juga Rapat Dengar Pendapat dan Dengar Pendapat Umum
dengan pakar dan kalangan akademisi untuk memperoleh masukan atas
pelaksanaan UU tersebut. Hasil dari pembahasan tersebut diformulasikan
dalam bentuk Hasil Pengawasan atas Pelaksanaan UU tertentu.
Capaian kinerja dari sasaran meningkatnya efektivitas dukungan keahlian
Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi pengawasan DPD RI dengan
membandingkan target yang hendak dicapai pada tahun 2012 dengan
realisasinya, capaian tersebut tercantum dalam Tabel 3.6.
Tabel 3.6 : Capaian kinerja Sasaran 3, Meningkatnya efektivitas
dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap
fungsi pengawasan DPD RI.
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
Jumlah keputusan DPD RI tentang Pengawasan
DPD RI atas pelaksanaan UU tertentu yang
disampaikan kepada DPR
24 keputusan
22 keputusan
92
Dari tabel 3.6 dapat dilihat bahwa Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya
efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi
pengawasan DPD RI adalah sebagai berikut :
Indikator Jumlah keputusan DPD RI tentang Pengawasan DPD RI
atas pelaksanaan UU tertentu yang disampaikan kepada DPR RI
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
61
terealisasi sebanyak 22 keputusan dari 24 keputusan yang
ditargetkan (capaian 92 %), hal ini dikarenakan kegiatan DPD RI
lebih terfokus dalam penyusunan pandangan, pendapat/
pertimbangan terhadap RUU yang sedang dibahas di DPR RI
mencapai 538 %.
22 (dua puluh dua) hasil pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu
yang merupakan bidang tugas DPD RI telah disampaikan kepada
DPR RI tepat waktu untuk dijadikan masukkan oleh DPR RI dalam
pembahasan RUU.
Untuk mengetahui perkembangan terhadap pencapaian sasaran yang
berkaitan dengan fungsi pengawasan perlu melihat perbandingan dengan
tahun sebelumnya sebagaimana tercantum pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 : Perbandingan realisasi Capaian kinerja Sasaran 3 Tahun
2010 dan tahun 2011 dengan Tahun 2012.
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA
2010 2011 2012
Jumlah keputusan DPD RI tentang
Pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU
tertentu yang disampaikan kepada DPR
15
keputusan
16
keputusan
22
keputusan
Dari tabel terlihat bahwa capaian indikator kinerja untuk sasaran tersebut
pada tahun 2010 sebanyak 15 keputusan, tahun 2011 sebanyak 16
keputusan dan pada tahun 2012 sebanyak 22 keputusan. Capaian target di
tahun 2011 terlihat mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2010,
dan capaian pada tahun 2012 mengalami peningkatan dari tahun 2011. Hal
ini dikarenakan semakin banyaknya aspirasi yang masuk.
4. Capaian Kinerja Sasaran 4 : Meningkatnya Efektivitas Dukungan
Keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI Terhadap Penyusunan Pedoman
Tata Kerja Lembaga / non RUU DPD RI
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas fungsi dan kewenangan
anggota DPD RI masih perlu penyempurnaan pedoman tata kerja yang
sudah ada guna melengkapi pedoman tata kerja yang selama ini masih
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
62
bersifat konvensi. Penyempurnaan dan pembentukan pedoman tata kerja
dimaksud dilakukan melalui alat kelengkapan DPD RI selain Komite untuk
selanjutnya ditetapkan dalam bentuk peraturan DPD RI.
Kinerja dukungan tugas representasi lembaga dan Anggota di luar legislasi
secara umum cukup menonjol, karena artikulasi politik Anggota DPD RI
berlangsung cukup intensif dalam fungsi keterwakilan daerah. Karena
sifatnya masih baru dan belum ada prosedur yang mengatur. Sehingga
perlu dikembangkan, melalui Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) dan
atau Panitia Musyawarah, untuk diangkat dan disetujui dari berbagai
konvensi untuk selanjutnya ditetapkan dalam bentuk peraturan DPD RI.
Dengan posisi keterwakilan DPD RI terus berkembang dan konvensi-
konvensi yang dikembangkan dalam bentuk prosedur dan mekanisme
artikulasi di luar legislasi. Hasil yang akan dicapai pada sasaran ini meliputi
penyempurnaan berbagai peraturan yaitu Tata Tertib DPD RI, Kode Etik
DPD RI, Tata Beracara, Pedoman kegiatan di daerah, pedoman
pengawasan terhadap UU tertentu, dan Petunjuk Operasional
Kegiatan/Pertemuan DPD RI diluar kantor dan perjalanan dinas DPD RI.
Dukungan Sekretariat Jenderal DPD RI dalam penyusunan pedoman tata
kerja lembaga/non RUU adalah penyusunan draft pedoman yang dilakukan
melalui diskusi dan curah pendapat bersama para pakar.
Capaian kinerja dukungan terhadap penyusunan prosedur dan mekanisme
kerja DPD dapat dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 : Capaian Kinerja Sasaran 4, Meningkatnya efektivitas
dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap
penyusunan pedoman tata kerja lembaga/non RUU DPD RI.
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
Jumlah keputusan DPD RI tentang
pedoman tata kerja/non RUU lembaga
DPD RI sesuai kebutuhan lembaga
DPD RI
7 keputusan
9 keputusan
129
Dari tabel 3.8 dapat dilihat bahwa Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya
efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
63
penyusunan pedoman tata kerja lembaga/non RUU DPD RI dengan
Indikator Jumlah keputusan DPD RI tentang pedoman tata kerja/non RUU
lembaga DPD RI sesuai kebutuhan lembaga DPD RI terealisasi 9
keputusan dari 7 keputusan yang ditargetkan (capaian 129 %).
Pembahasan materi yang terjadi yaitu pembahasan pada Tata Tertib DPD
RI, Kode Etik, Tata Beracara, Pedoman-pedoman mekanisme kerja dll.
Capaian target di atas menunjukkan bahwa dukungan Sekretariat Jenderal
dalam penyusunan pedoman tata kerja lembaga/non RUU DPD RI telah
dilakukan dengan optimal, dan digunakan oleh Anggota DPD RI dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan pencapaian kinerja sasaran
perlu dibandingkan dengan tahun sebelumnya (tahun 2010 dan tahun 2011)
sebagaimana tercantum pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 : Perbandingan realisasi Capaian kinerja Sasaran 4 Tahun
2010 dan tahun 2011 dengan Tahun 2012.
NO INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA
2010 2011 2012
1 Jumlah keputusan DPD RI tentang
pedoman tata kerja/non RUU lembaga
DPD RI sesuai kebutuhan lembaga
DPD RI
4
keputusan
9
keputusan
9
keputusan
Dari tabel di atas terlihat pada tahun 2010 dihasilkan 4 keputusan, tahun
2011 sebanyak 9 keputusan dan tahun 2012 sebanyak 9 keputusan.
Capaian kinerja pada tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan
capaian tahun 2010. Peningkatan ini dikarenakan dinamika politik yang
semakin berkembang dari tahun ke tahun.
5. Capaian Kinerja Sasaran 5 : Meningkatnya Efektivitas Dukungan
Teknis Administratif Sekretariat Jenderal DPD RI Terhadap Kebutuhan
DPD RI
Sekretariat Jenderal DPD RI mempunyai tugas menyelenggarakan
dukungan terhadap kebutuhan DPD RI. Disamping tugas
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
64
menyelenggarakan dukungan keahlian, Sekretariat Jenderal DPD RI juga
bertugas menyelenggarakan dukungan teknis dan administratif kepada DPD
RI.
Pemenuhan sarana kerja perkantoran di Ibukota Negara meliputi renovasi
lobby dan ruang pendukung lantai 8 Gedung Nusantara III serta pengadaan
sarana prasarana kerja. Kegiatan tersebut sudah terealisasi dan memenuhi
target yang telah ditetapkan. Sedangkan pemenuhan sarana kerja
perkantoran di ibukota provinsi meliputi perbaikan/pemeliharaan gedung
kantor DPD RI, pengadaan sarana prasarana kantor dan sewa kendaraan
operasional. Kegiatan tersebut sudah terealisasi dan memenuhi target
Untuk mengetahui Capaian kinerja dari sasaran 5 ini dapat dilihat dari Tabel
3.10.
Tabel 3.10 : Capaian kinerja Sasaran 5, Meningkatnya efektivitas
dukungan teknis administratif Sekretariat Jenderal DPD
RI terhadap kebutuhan DPD RI.
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1. Persentase pemenuhan kebutuhan
kantor DPD di daerah (provinsi)
untuk anggota dan pegawai DPD
0 % 0% 0
2. Persentase pemenuhan sarana
kerja perkantoran di ibukota negara
yang sesuai format standar yang
ditetapkan
100 % 100% 100
3 Persentase pemenuhan sarana
kerja perkantoran di ibukota
provinsi yang sesuai format standar
yang ditetapkan
60 % 91%
152
4 Jumlah unit kerja yang
melaksanakan SOP di kantor pusat
maupun di daerah
125 unit kerja pusat
33 provinsi
125 unit kerja pusat
33 provinsi
100
100
5 Jumlah unit kerja yang
menerapkan sistem informasi
8 unit kerja
7 Unit kerja
87
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
65
Pada tabel 3.10 dapat dilihat bahwa Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya
efektivitas dukungan teknis administratif Sekretariat Jenderal DPD RI
terhadap kebutuhan DPD RI adalah sebagai berikut :
1. Indikator Persentase pemenuhan kebutuhan kantor DPD RI di daerah
(provinsi) untuk anggota dan pegawai DPD RI tidak terealisasi karena
usulan anggaran untuk pembangunan Gedung Kantor DPD RI
berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tidak
mendapat persetujuan dari DPR RI.
2. Indikator Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota
negara yang sesuai format standar yang ditetapkan telah tercapai
realisasi 100 %, yang pelaksanaannya lebih banyak pengadaan
personal komputer.
Capaian target di atas menunjukkan bahwa Sekretariat Jenderal
dalam pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara telah
optimal, sehingga dapat memudahkan dan mempercepat entry data,
membuat keputusan DPD RI, tata naskah dinas, draf mekanisme dan
format kerja, surat dan pelaksanaan tugas lainnya.
3. Indikator Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota
provinsi yang sesuai format standar yang ditetapkan, terealisasi 91 %
dari target yang ditetapkan yaitu 60 % (capaian 152 %) yang
pelaksanaannya lebih banyak pengadaan barang elektronik dan
mebelair, pekerjaan renovasi gedung, pengadaan sewa kendaraan
operasional.
Capaian target di atas menunjukkan bahwa Sekretariat Jenderal
dalam pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Provinsi telah
optimal, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan bekerja,
kecepatan dan ketepatan waktu pertemuan, kemudahan Anggota
DPD RI dalam melaksanakan pengawasan atas Undang-undang.
4. Indikator Jumlah unit kerja yang melaksanakan SOP di kantor pusat
maupun di daerah, terealisasi 125 unit kerja pusat dan 33 provinsi
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
66
dari target yang ditetapkan yaitu 125 unit kerja pusat dan 33 provinsi
(capaian 100 % dan 100 %).
Capaian target di atas menunjukkan bahwa Sekretariat Jenderal
dalam implementasi SOP di kantor pusat maupun di daerah telah
optimal, sehingga dapat memperjelas mekanisme dan prosedur
kerja, serta pembagian dan pemahaman tugas. Hal ini akan
berdampak terciptanya kerjasama, disiplin, dan semangat kerja.
5. Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem informasi, direncanakan
sebanyak 8 unit kerja yaitu Bidang informasi, Bagian Sekretariat
PPUU, Bagian Sekretariat Komite IV, Bagian Keanggotaan dan
Kepegawaian, Puskada, Bagian Sekretariat Badan Kehormatan,
Bagian Risalah, Bagian Tata Usaha. Dan terealisasi pada 7 unit
kerja, yaitu:
a. Pusat Data dan Informasi (1 unit kerja), yaitu Bidang Informasi
(aplikasi mobile site DPD RI; web kuis; website DPD RI);
b. Biro Administrasi (2 unit kerja), yaitu Bagian Keanggotaan dan
Kepegawaian (aplikasi SIM keanggotaan dan kepegawaian) dan
Bagian Tata Usaha (aplikasi sistem informasi tata usaha);
c. Biro Persidangan II (3 unit kerja), yaitu Sekretariat Badan
Kehormatan (aplikasi rekapitulasi kehadiran anggota), Bagian
Risalah (aplikasi sistem risalah terpadu) dan Sekretariat Komite
IV/budget office (aplikasi sistem informasi budget office);
d. Pusat Kajian Daerah (1 unit kerja), yaitu aplikasi sistem informasi
aspirasi masyarakat daerah.
Sementara itu 1 (satu) aplikasi yaitu pengembangan Hosting dan
Mekanisme Law Center di Bagian Sekretariat PPUU belum dapat
dilaksanakan karena proses penyusunan design aplikasi masih
dalam pengembangan dan penyempurnaan.
Capaian target di atas menunjukkan bahwa Sekretariat Jenderal
dalam penerapan sistem informasi belum optimal. Dengan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
67
pengembangan sistem informasi memudahkan dan mempercepat
memperoleh data dan entry data serta mempercepat penyusunan
risalah.
Untuk mengetahui perkembangan dari indikator kinerja ini dapat dilihat pada
tabel 3.11
Tabel 3.11 : Perbandingan realisasi Capaian kinerja Sasaran 5,
Tahun 2010, tahun 2011 dengan Tahun 2012.
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA
2010 2011 2012
Persentase pemenuhan kebutuhan
kantor DPD di daerah (provinsi)
yang dibangun sesuai kebutuhan
DPD
0 0 0
Persentase pemenuhan sarana
kerja perkantoran di ibukota negara
yang sesuai format standar yang
ditetapkan
75 % 66 % 100 %
Persentase pemenuhan sarana
kerja perkantoran di ibukota provinsi
yang sesuai format standar yang
ditetapkan
6 % 66 % 152 %
Jumlah unit kerja yang
melaksanakan SOP di kantor pusat
maupun di daerah
125 unit kerja
pusat
125 unit kerja
pusat
22 provinsi
125 unit
kerja pusat
33 provinsi
Jumlah unit kerja yang menerapkan
sistem informasi
15
unit kerja
16
unit kerja
7
unit kerja
Capaian kinerja pemenuhan kebutuhan Kantor DPD RI di daerah (provinsi)
yang dibangun pada tahun 2010 tidak terealisasi, dan pada tahun 2011
menghasilkan 7 (tujuh) deseign prototipe. Sedangkan pada tahun 2012 tidak
terealisasi.
Pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara mengalami
penurunan dari 75 % pada tahun 2010 menjadi 66 % pada tahun 2011 dan
pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi sebesar 100 %.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
68
Pada tahun 2010 capaian kinerja pemenuhan sarana dan prasarana kerja
perkantoran di ibukota provinsi telah dilaksanakan sebesar 6 %, pada tahun
2011 mencapai 66 % dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi
91 %.
Meningkatnya pencapaian target 2012 pemenuhan sarana kerja
perkantoran di ibukota negara dan di ibukota provinsi atas adanya
dukungan dan kebijakan dari PURT DPD RI yang sesuai dengan rencana
dan program.
Capaian kinerja jumlah unit kerja yang melaksanakan SOP di kantor pusat
sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 sudah seluruhnya yaitu 125
unit kerja.
Capaian kinerja jumlah unit kerja yang melaksanakan SOP di kantor di
Ibukota Provinsi pada tahun 2012 mengalami peningkatan 11 Kantor dari 22
Kantor pada tahun 2011 menjadi 33 Kantor DPD RI di Provinsi. Peningkatan
ini dikarenakan telah beroperasinya 11 Kantor di Provinsi.
Pada tahun 2010 unit kerja yang menerapkan sistem informasi sebanyak 15
unit kerja, tahun 2011 sebanyak 16 unit kerja. Untuk tahun 2012, terdapat 7
unit kerja yang menerapkan sistem informasi. Penurunan jumlah unit kerja
yang menerapkan sistem informasi dikarenakan unit kerja yang ditargetkan
lebih kecil dari tahun 2011 yaitu hanya 8 unit kerja sesuai dengan
ketersediaan anggaran.
6. Capaian Kinerja Sasaran 6 : Meningkatnya pemahaman masyarakat
dan parlemen Negara lain terhadap peran dan fungsi DPD RI
Sebagai lembaga legislatif yang relatif baru dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia, keberadaan DPD RI perlu secara terus menerus diperkenalkan
baik kepada masyarakat di daerah maupun masyarakat internasional.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat di daerah tentang
tugas dan fungsi lembaga DPD RI, telah dilaksanakan berbagai macam
kegiatan seperti publikasi kegiatan DPD RI melalui forum eksebisi/pameran
dan talk show percepatan pembangunan daerah, seminar tingkat regional,
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
69
monitoring pemberdayaan daerah, serta kegiatan anggota di daerah
pemilihan baik secara kelompok melalui alat kelengkapan maupun
perorangan.
Dalam mengukur keberhasilan pemahaman masyarakat terhadap DPD RI
dapat dilihat dari peningkatan setiap tahun jumlah aspirasi masyarakat dan
daerah kepada DPD RI. Dalam menyerap, mengolah, menganalisis dan
menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan daerah dilaksanakan melalui
diseminasi sistem dan prosedur penyerapan, pengolahan, analisis dan
tindak lanjut aspirasi masyarakat dan daerah.
Metode yang dapat dilakukan dalam menyerap aspirasi masyarakat dan
daerah yaitu melalui : Wawancara, Pengamatan, Pengumpulan data
sekunder, Focused Group Discussion (FGD), Surat-Menyurat (Kotak Pos),
Kotak Saran, Telepon, SMS (Short Message Service), Website, Public
Hearing (Dengar Pendapat), Media Massa (Radio/Televisi/Surat Kabar) dan
Kunjungan Masyarakat (delegasi).
Tindak lanjut atas aspirasi masyarakat dan daerah setelah dilakukan
pengolahan dibahas di alat kelengkapan DPD RI sebagai salah satu materi
dalam penyusunan padangan dan pendapat, pertimbangan, pengawasan
dan usul inisiatif rancangan undang-undang dan hasilnya disampaikan
kepada DPR RI.
Memperkenalkan DPD RI kepada masyarakat internasional dilakukan
antara lain melalui kunjungan kerja ke luar negeri sekaligus dalam rangka
meningkatkan hubungan diplomatik dan kerjasama dengan parlemen
negara lain.
Peningkatan kerjasama dengan parlemen negara lain dilakukan melalui
keikutsertaan dalam International Parliamentary Union (IPU), ASEAN Inter
Parliamentary Assembly (AIPA), Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF),
dll.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
70
Capaian kinerja dari sasaran ini adalah sebagaimana tabel 3.12
Tabel 3.12 : Capaian Kinerja Sasaran 6, Meningkatnya pemahaman
masyarakat dan parlemen Negara lain terhadap peran
dan fungsi DPD RI
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
(%)
1 Jumlah laporan aspirasi masyarakat
dan daerah yang akan ditindaklanjuti
oleh DPD RI
160 laporan
160 laporan
100
2 Jumlah lembaga perwakilan negara lain yang mendapat sosialisasi peran dan fungsi DPD RI
4 kali bilateral 7 kali multilateral
4 kali forum internasional
4 kali bilateral 10 kali
multilateral dan 9 forum Internasional
153
Pada tabel 3.12 dapat dilihat bahwa Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya
pemahaman masyarakat dan parlemen Negara lain terhadap peran dan
fungsi DPD RI adalah sebagai berikut :
1. Indikator kinerja jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang
akan ditindaklanjuti oleh DPD RI telah tercapai realisasi 100 %.
Capaian target tersebut menunjukan bahwa keberhasilan dalam
memberikan pemahaman kepada masyarakat dan daerah telah
sesuai dengan target yang ingin dicapai.
2. Indikator kinerja jumlah lembaga perwakilan negara lain yang
mendapat sosialisasi peran dan fungsi DPD RI, terealisasi 4 kali
bilateral, 10 kali multilateral dan 9 forum Internasional dari target
yang ditetapkan yaitu 4 kali bilateral, 7 kali multilateral dan 4 kali
forum internasional (capaian 153 %), dari peningkatan kegiatan
sosialisasi tersebut DPD RI mendapatkan dukungan dari beberapa
negara kepada DPD RI sebagai lembaga legislatif untuk masuk
dalam organisasi parlemen internasional seperti : International
Parliamentary Union (IPU), ASEAN Inter Parliamentary Assembly
(AIPA), Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF).
Perbandingan capaian sasaran ini dari tahun 2010, 2011 dan 2012
sebagaimana tercantum pada Tabel 3.13.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
71
Tabel 3.13 : Perbandingan realisasi Capaian kinerja Sasaran 6,
Tahun 2010, Tahun 2011 dengan Tahun 2012.
NO INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA
2010 2011 2012
1 Jumlah laporan aspirasi
masyarakat dan daerah yang
akan ditindaklanjuti oleh DPD RI
148 laporan
148 laporan
160 laporan
2 Jumlah negara lain yang
mendapat sosialisasi peran dan
tugas DPD RI
7 kali bilateral 6 kali
multilateral
7 kali bilateral 6 kali
multilateral dan 11 forum Internasional
4 kali bilateral 10 kali multilateral
dan 9 forum Internasional
Dari tabel di atas terlihat bahwa adanya kesamaan capaian kinerja pada
tahun 2010 dan 2011. Pada tahun 2012 mengalami peningkatan jumlah
menjadi 160 laporan, hal ini dikarenakan meningkatnya aspirasi masyarakat
daerah serta telah tersusunnya pedoman penyusunan, pengolahan dan
analisis aspirasi masyarakat dan daerah, sehingga dalam penyusunan,
pengolahan dan analisis aspirasi masyarakat dan daerah terkelola dengan
baik.
Selain itu dari indikator jumlah lembaga perwakilan negara lain yang
mendapat sosialisasi peran dan fungsi DPD RI terlihat pada tahun 2010
hanya sebanyak 7 kali bilateral dan 6 kali multilateral. Selanjutnya pada
tahun 2011 meningkat menjadi 7 kali bilateral, 6 kali multilateral dan 11
forum Internasional. Pada tahun 2012 capaian kinerja indikator ini menjadi 4
kali bilateral, 10 kali multilateral dan 9 forum Internasional.
Capaian kunjungan ke negara lain tahun 2012 mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2011 karena jadwal yang direncanakan tidak sesuai
dengan kesiapan negara yang akan dikunjungi, sehingga kunjungan tidak
dapat dilaksanakan.
7. Capaian Kinerja Sasaran 7 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
keuangan dan kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Aspek yang cukup penting dalam tata kelola administrasi adalah kebutuhan
pengembangan akuntabilitas jajaran Sekretariat Jenderal DPD RI. Tata
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
72
kelola administrasi dimaksud meliputi upaya peningkatan pelaporan
akuntabilitas aparatur dan transparansi laporan keuangan, di samping itu
pula akuntabilitas kinerja Sekretariat Jenderal DPD RI.
Untuk mengetahui capaian kinerja terhadap akuntabilitas Sekretariat
Jenderal DPD RI dalam mencapai sasran 7 sebagaimana tabel 3.14
Tabel 3.14 : Capaian kinerja sasaran 7, Meningkatnya kualitas
akuntabilitas keuangan dan kinerja di lingkungan
Sekretariat Jenderal DPD RI
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
Opini BPK WTP Masih dalam
Proses
--
Nilai evaluasi SAKIP dari
Kementerian PAN dan RB
B Belum selesai
dievaluasi
--
Pada tabel 3.14 dapat dilihat bahwa Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya
kualitas akuntabilitas keuangan dan kinerja di lingkungan Sekretariat
Jenderal DPD RI belum terealisasi, hal tersebut dikarenakan :
1. Untuk Indikator Opini BPK belum terealisasi, hal ini dikarenakan
pelaporan keuangan yang baik dan transparan Sekretariat Jenderal
DPD RI masih dalam proses penilaian oleh BPK, yang dilaksanakan
dari tanggal 4 Februari sampai dengan 10 April 2013.
2. Indikator Nilai evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB, belum
terealisasi hal ini dikarenakan laporan pengelolaan akuntabilitas
aparatur yang baik dan transparan Sekretariat Jenderal DPD RI
masih dalam proses penilaian oleh Kementerian PAN dan RB.
Untuk mengetahui perkembangan/gambaran upaya meningkatkan
akuntabilitas Sekretariat Jenderal DPD RI perlu melihat perbandingan
dengan tahun sebelumnya sebagaimana tercantum pada Tabel 3.15.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
73
Tabel 3.15 : Perbandingan realisasi Capaian kinerja Sasaran 7, Tahun
2010 sampai Tahun 2012.
NO INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA
2010 2011 2012
1 Opini BPK WTP WTP Dalam Proses
2 Nilai evaluasi SAKIP dari
Kementerian PAN dan RB
C CC Belum selesai
dievaluasi
Dari tabel 3.15 dapat dilihat bahwa kualitas akuntabilitas keuangan DPD RI
pada tahun 2010 dan 2011 mendapatkan predikat WTP dan untuk nilai
evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB mengalami peningkatan
penilaian dari C pada tahun 2010 menjadi CC pada tahun 2011. Sedangkan
pada tahun 2012 hasilnya belum dapat diketahui karena masih dalam
proses penilaian.
8. Capaian Sasaran 8 : Meningkatnya kualitas SDM aparatur Sekretariat
Jenderal DPD RI.
Meningkatkan kualitas SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI
merupakan kebijakan yang strategis dalam penyediaan sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan dan tanggung jawab dalam mendukung
kegiatan DPD RI.
Peningkatan kualitas SDM aparatur dilaksanakan melalui pendidikan dan
pelatihan teknis, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, rintisan gelar
serta pendidikan dan pelatihan di luar negeri yang diharapkan dapat
meningkatkan kualitas dukungan terhadap lembaga DPD RI.
Pada tahun 2012 diprogramkan peningkatan kualitas SDM aparatur melalui
pendidikan dan pelatihan dengan capaian sebagaimana dapat dilihat pada
Tabel 3.16.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
74
Tabel 3.16: Capaian Kinerja Sasaran 8, Meningkatnya kualitas SDM
aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI.
NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
1 Persentase pegawai yang bersertifikat
diklat teknis dari jumlah pegawai
keseluruhan
100 % 100 % 100
2 Persentase pegawai yang memiliki
kompetensi dan pendidikan
kepemimpinan tingkat II, III, IV (dari
jumlah pejabat eselon)
Pim II : 90 %
Pim III : 85 %
Pim IV : 95 %
Pim II : 100 %
Pim III : 97%
Pim IV : 100 %
111,1
114,1
105,2
3 Jumlah pegawai yang lulus rintisan
gelar S1, S2, S3
S1 : 3 S2 : 53 S3 : 3
S1 : 0 S2 : 32 S3 : 0
0 60 0
4 Jumlah SDM aparatur Sekretariat
Jenderal DPD RI yang mengikuti
pelatihan di luar negeri
6 orang
10 orang
167
Pada tabel 3.16 dapat dilihat bahwa Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya
kualitas SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI adalah sebagai berikut :
1. Indikator Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari
jumlah pegawai keseluruhan, telah tercapai realisasi 100 %. Hal ini
dikarenakan waktu pelaksanaan diklat teknis tidak bersamaan
dengan persidangan DPD RI, sehingga pegawai yang ditugaskan
dapat mengikuti diklat teknis dimaksud. Capaian target tersebut
dapat mengurangi komplain anggota terhadap dukungan teknis
administratif seperti keprotokolan, legal drafter, entry data,
pengolahan surat, pengambilan gambar video/foto, penyusunan
laporan keuangan, penyediaan sarana dan prasarana layanan
rapat/sidang.
2. Indikator Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan
pendidikan kepemimpinan tingkat II, III, IV (dari jumlah pejabat
eselon), dapat direalisasikan melebihi target. Hal ini dikarenakan
tersedianya pelaksanaan diklat Pim yang dapat disesuaikan dengan
jadwal persidangan DPD RI. Jumlah pejabat eselon II sebanyak 9
orang seluruhnya telah mengikuti diklat pim II (capaian 111,1 %),
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
75
pejabat eselon III sebanyak 35 orang, yang telah mengikuti diklat Pim
III sebanyak 34 orang (capaian 114,1 %), sedangkan pejabat eselon
IV sebanyak 79 orang, yang telah mengikuti diklat Pim IV sebanyak
77 orang (capaian 105,2 %). Dari capaian target tersebut telah
meningkatkan kemampuan kepemimpinan para pejabat dalam
membina pejabat/staf dibawahnya, meningkatnya sinergitas dengan
unit kerja lain, penyelesaian tugas tepat waktu, serta memberikan
saran dan pertimbangan kepada atasan.
3. Indikator Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3,
terealisasi S1 : 0 (capaian 0), S2 : 32 (capaian 60 %), S3 : 0
(capaian 0), dari target yang ditetapkan yaitu S1 : 0, S2 : 53, S3 :
0. Hal ini dikarenakan :
Rintisan gelar S1 tidak ditargetkan karena memulai perkuliahan
pada tahun 2009 akan diselesaikan selama 5 tahun dan akan
selesai pada tahun 2014;
Rintisan gelar S2 pada tahun 2010 diikuti sebanyak 36 pegawai
dengan jangka waktu pendidikan 2 tahun, pada tahun 2012 lulus
sebanyak 32 pegawai dan 4 pegawai sedang dalam proses
penyelesaian tesis dan akan diselesaikan pada tahun 2013;
Rintisan gelar S3 tidak ditargetkan karena memulai perkuliahan
pada tahun 2009 akan diselesaikan selama 4 tahun dan akan
selesai pada tahun 2013;
Dari capaian target tersebut telah meningkatkan pengetahuan dan
intelektualitas pegawai yang dapat mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas.
4. Indikator Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang
mengikuti pelatihan di luar negeri, yang difasilitasi oleh lembaga
donor terealisasi 10 orang (capaian 167 %) dari target yang
ditetapkan yaitu 6 orang. Hal ini dikarenakan adanya penambahan
alokasi yang diberikan oleh lembaga donor untuk mengikuti pelatihan
di luar negeri, antara lain : kerjasama DPD RI dengan JICA (Japan
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
76
International Cooperation Agency), ITEC (Indian Technical and
Economic Cooperation), dan The Ministry of Commerce of the
People’s Republic of China (MOFCOM). Dari capaian target tersebut
telah meningkatkan wawasan, pengetahuan dan kemampuan
pejabat/pegawai dibidang keparlemenan, teknologi informasi, legal
drafting dan penganggaran.
Untuk mengetahui peningkatan capaian tahun 2010, 2011 dan 2012 dapat
dilihat pada Tabel 3.17
Tabel 3.17 : Perbandingan Capaian Sasaran 8 tahun 2010, tahun 2011
dan tahun 2012.
NO INDIKATOR KINERJA CAPAIAN KINERJA
2010 2011 2012
1 Persentase pegawai yang
bersertifikat diklat teknis dari
jumlah pegawai keseluruhan
100 % 87,6 % 100 %
2 Persentase pegawai yang
memiliki kompetensi dan
pendidikan kepemimpinan
tingkat II, III, IV (dari jumlah
pejabat eselon)
Pim II 97,1 %
Pim III 101,8 %
Pim IV 96,4 %
Pim II 97,1 %
Pim III 114,2 %
Pim IV 91,1 %
Pim II 111,1 %
Pim III 114,1 %
Pim IV 105,2 %
3 Jumlah pegawai yang lulus
rintisan gelar S1, S2, S3
S1 : 0 %
S2 : 23,3 %
S3 : 25 %
S1: 0 %
S2: 17,8 %
S3: 0 %
S1 : 0 %
S2 : 60 %
S3 :0 %
4 Jumlah SDM aparatur
Sekretariat Jenderal DPD RI
yang mengikuti pelatihan di
luar negeri
100 % 167 %
167 %
Dari tabel 3.17 terlihat meningkatnya kualitas SDM aparatur Sekretariat
Jenderal DPD RI melalui indikator kinerja persentase pegawai yang
mengikuti diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan tahun 2012 yaitu
capaian 100 %.
Indikator kinerja persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan
pendidikan kepemimpinan tingkat II, III, IV (dari jumlah pejabat eselon)
pada tahun 2012 secara keseluruhan dapat diketahui sebagai berikut : dari
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
77
tahun 2010 sampai tahun 2011 Diklatpim II persentasenya sama yaitu
97,1 % (peningkatan 0 %), Diklatpim III semula 101,8 % menjadi 114,2 %
(peningkatan 12,4 %) dan Diklatpim IV semula 96,4 % menjadi 91,1 %
(turun 5,3 %). Hal ini dikarenakan adanya kesempatan untuk mengikuti
diklat tersebut, sehingga sangat mempengaruhi peningkatan indikator
kinerja. Sedangkan tahun 2012 untuk Diklatpim II 111,1 % (peningkatan
14 %) dari semula 97,1 % pada tahun 2011, Diklatpim III semula 114,2 %
pada tahun 2011, menjadi 114.1 % (penurunan 0,1 %) pada tahun 2012,
penurunan persentase Diklatpim III dikarenakan dari jumlah 35 pejabat
eselon III, sebanyak 34 pejabat sudah mengikuti Diklatpim III, sedangkan
1 orang pejabat eselon III belum mengikuti Diklatpim III. Untuk Diklatpim IV
semula 91,1 % pada tahun 2011, menjadi 105,2 % (peningkatan 14,1%)
pada tahun 2012.
Sedangkan indikator kinerja jumlah pegawai yang lulus mengikuti
pendidikan rintisan gelar untuk jenjang S1 pada tahun 2011 dan 2012
capaian kinerjanya masih 0 %, karena pendidikan S1 baru dilaksanakan
pada tahun 2009, sedangkan untuk jenjang pendidikan S2 pada tahun
2011 sebanyak 17,8 %, pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi
60 % (peningkatan 42,2 %) karena pegawai yang mendaftar pendidikan
rintisan gelar S2 pada tahun 2010 telah lulus sebanyak 32 orang pada
tahun 2012, sedangkan untuk jenjang pendidikan S3 pada tahun 2011 dan
tahun 2012 belum terealisasi hal ini dikarenakan belum selesainya
pegawai yang mengikuti pendidikan S3 yang dimulai pada tahun 2009.
SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti pelatihan di
luar negeri pada tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan
dengan tahun 2010, hal ini karena adanya penambahan alokasi yang
diberikan oleh lembaga donor untuk mengikuti pelatihan di luar negeri.
B. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2012
Pemerintah melalui Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor: SE-
01/MK.2/2011 tanggal 1 November 2011 telah menetapkan Pagu Definitif
DPD RI Tahun 2012 sebesar Rp. 604.098.382.000,- (enam ratus empat
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
78
milyar sembilan puluh delapan juta tiga ratus delapan puluh dua ribu rupiah).
Selanjutnya, melalui surat Menteri Keuangan Nomor S-163/MK.02/2012
tertanggal 7 Maret 2012 perihal Pemotongan Anggaran
Kementerian/Lembaga dalam RAPBNP Tahun Anggaran 2012, telah
ditetapkan besaran pemotongan Pagu DPD Tahun 2012 adalah sebesar Rp.
14.250.962.000,- (empat belas milyar dua ratus lima puluh juta sembilan ratus
enam puluh dua ribu rupiah), dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 3.18
Pagu Definitif dan Pemotongan Pagu DPD Tahun 2012
NO PROGRAM PAGU DEFINITIF PAGU SETELAH
PEMOTONGAN
A. Program Penguatan Kelembagaan DPD dalam Sistem Demokrasi
1. Pengelolaan Kesekretariatan dan Keprotokolan
Pimpinan DPD
21.438.000.000 21.438.000.000
2. Dukungan Penyelenggaraan Fungsi Legislasi,
Pertimbangan, Pengawasan dan Pengembangan
Kerjasama DPD
78.718.000.000 78.718.000.000
3. Dukungan Penyelenggaraan Fungsi Legislasi,
Pertimbangan, Pengawasan dan Fungsi Badan
Kehormatan
106.401.000.000 106.401.000.000
B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya DPD RI
1. Penatausahaan Organisasi, Keanggotaan, SDM,
dan Pengawasan Internal
26.036.000.000 26.036.000.000
2. Administrasi Perencanaan Dan Pengelolaan
Keuangan DPD
276.242.382.000 276.242.382.000
3. Pengolahan Data dan Teknologi Informasi 22.426.000.000 22.426.000.000
4. Pengelolaan dan Pengkajian Aspirasi Masyarakat
dan Daerah
10.599.000.000 9.180.340.000
5. Penyelenggaraan Pengkajian Kebijakan dan
Hukum
5.085.000.000 4.182.998.000
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
79
NO PROGRAM PAGU DEFINITIF PAGU SETELAH
PEMOTONGAN
C. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur DPD RI
1. Penyelenggaraan Pelayanan Umum Sarana dan
Prasarana DPD
57.153.000.000 45.222.700.000
JUMLAH PAGU DPD 2012 604.098.000.000 589.847.420.000
Pemotongan Anggaran DPD RI Tahun 2012 yang sebesar Rp.
14.250.962.000,- (empat belas milyar dua ratus lima puluh juta sembilan ratus
enam puluh dua ribu rupiah) tetap memprioritaskan terselenggaranya
pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenang DPD RI sesuai amanat konstitusi.
Adapun rincian pemotongan Pagu DPD RI Tahun Anggaran 2012 dapat
dilihat pada Tabel 3.19.
Tabel 3.19
Perincian Pemotongan Pagu DPD RI Tahun Anggaran 2012
PROGRAM/KEGIATAN JUMLAH
A. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya DPD RI
2.320.662.000
1. Pengelolaan dan Pengkajian Aspirasi Masyarakat Dan Daerah
Kegiatan Pengolahan dan Pengkajian Aspirasi Masyarakat dan Daerah
1.418.660.000
2. Penyelenggaraan Pengkajian Kebijakan dan Hukum
Kegiatan Pengkajian tentang Kebijakan, Hukum, dan Peraturan Perundang-Undangan
902.002.000
B. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur DPD RI
11.930.300.000
1. Penyelenggaraan Pelayanan Umum Sarana dan Prasarana DPD
a. Renovasi Gedung Kantor DPD RI di Ibukota Negara
2.500.000000
b. Pengadaan Peralatan Penunjang Operasional 2.402.800.000
c. Pengadaan Tanah Rumah Dinas Pejabat (Eselon I dan Eselon II) Sekretariat Jenderal DPD RI
6.027.500.000
d. Pengadaan kendaraan roda 4 di kantor DPD RI di ibukota negara
1.000.000.000
TOTAL 14.250.962.000
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
80
Dengan demikian Pagu Anggaran DPD RI Tahun 2012 setelah ada
penetapan pemotongan anggaran adalah sebesar Rp. 589.847.420.000, (lima
ratus delapan puluh sembilan milyar delapan ratus empat puluh tujuh juta
empat ratus dua puluh ribu rupiah).
Adapun realisasi Anggaran DPD RI Tahun 2012 adalah sebesar
Rp.523.451.412.165,- (lima ratus dua puluh tiga milyar empat ratus lima puluh
satu juta empat ratus dua belas ribu seratus enam puluh rupiah) atau sebesar
88,74% (delapan puluh delapan koma tujuh puluh empat perser). Realisasi
Anggaran DPD RI Tahun 2012 secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.20.
Tabel 3.20 Realisasi APBN DPD RI Tahun 2012 (Berdasarkan Program dan Kegiatan)
No PROGRAM PAGU JUMLAH JUMLAH
KESELURUHAN REALISASI %
A. Program Penguatan Kelembagaan DPD dalam Sistem Demokrasi
1. Pengelolaan Kesekretariatan dan Keprotokolan Pimpinan DPD
21.438.000.000 21,028,860,502 98.09
2. Dukungan Penyelenggaraan Fungsi Legislasi, Pertimbangan, Pengawasan dan Pengembangan Kerjasama DPD
78.718.000.000 71,909,922,288
91.35
3. Dukungan Penyelenggaraan Fungsi Legislasi, Pertimbangan, Pengawasan dan Fungsi Badan Kehormatan
106.401.000.000 100,327,510,366
94.29
JUMLAH PAGU PROGRAM DEMOKRASI 206.557.000.000 193,266,293,156 93,57
B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya DPD RI
1. Penatausahaan Organisasi, Keanggotaan, SDM, dan Pengawasan Internal
26.036.000.000 20.729.841.673 79,62
2. Administrasi Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan DPD
276.242.382.000 252.124.266.001 91,27
3. Pengolahan Data dan Teknologi Informasi
22.426.000.000 19.508.526.055 86,99
4. Pengelolaan dan Pengkajian Aspirasi Masyarakat dan Daerah
9.180.340.000 6.524.979.231 71,08
5. Penyelenggaraan Pengkajian Kebijakan dan Hukum
4.182.998.000 3.472.664.740 83,02
JUMLAH PAGU PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN 338.067.720.000 302,360,277,700 89,44
C. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur DPD RI
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
81
No PROGRAM PAGU JUMLAH JUMLAH
KESELURUHAN REALISASI %
1. Penyelenggaraan Pelayanan Umum Sarana dan Prasarana DPD
45.222.700.000
JUMLAH PAGU PROGRAM SARANA DAN PRASARANA 45.222.700.000 27,850,858,044 61,59
JUMLAH KESELURUHAN PAGU DEFINITIF DPD RI TAHUN 2012 589.847.420.000 523,477,428,900 88,75
Tabel 3.21 Realisasi APBN DPD RI Tahun 2012 (Berdasarkan Per Satuan Kerja)
No. PROGRAM PAGU REALISASI %
SATUAN KERJA DEWAN
I Program Penguatan Kelembagaan DPD dalam Sistim Demokrasi
206.557.000.000 193.266.293.156 93.57
JUMLAH 206.557.000.000 193.266.293.156 93.57
SATUAN KERJA SEKRETARIAT JENDERAL
I Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya DPD RI
338.067.720.000 302.364.578.700 89.44
II Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur Negara DPD RI
45.222.700.000 27.820.540.307 61.52
JUMLAH 383.290.420.000 330.185.119.007 86.14
TOTAL 589.847.420.000 523.451.412.165 88.74
Sesuai penilaian terhadap pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan
tahun 2012 oleh Kementerian PPN/Bappenas per tanggal 30 Januari 2013
adalah untuk penilaian terhadap capaian realisasi keuangan DPD RI
mendapatkan peringkat 3, sedangkan untuk capaian realisasi kinerja DPD RI
mendapatkan peringkat 12 dari 82 Kementerian/Lembaga.
Dari Pagu Anggaran DPD RI tahun 2012 sebesar Rp. 589.847.420.000,- (lima
ratus delapan puluh sembilan milyar delapan ratus empat puluh tujuh juta
empat ratus dua puluh ribu rupiah) yang dialokasikan untuk mencapai tujuan
dan sasaran, Sekretariat Jenderal DPD sebagaimana ditetapkan didalam
Penetapan Kinerja dan Pengukuran Kinerja adalah sebesar Rp.
147.925.834.100,- (seratus empat puluh tujuh milyar sembilan ratus dua puluh
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
82
lima juta delapan ratus tiga puluh empat ribu seratus rupiah) untuk
melaksanakan pencapaian 8 (delapan) sasaran dilaksanakan melalui 14
(empat belas) program kegiatan serta 3 program utama yaitu Program
Penguatan Kelembagaan DPD dalam Sistem Demokrasi, Program Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya DPD RI dan Program
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI.
Program pencapaian sasaran :
1. Peningkatan dukungan Penyusunan Fungsi legislasi;
2. Peningkatan dukungan Penyusunan Fungsi anggaran;
3. Peningkatan dukungan penyusunan fungsi pengawasan;
4. Peningkatan penyusunan kajian/penelitian
5. Peningkatan dukungan penyusunan materi pedoman tata kerja/non RUU;
6. Peningkatan dukungan penyusunan aspirasi masyarakat dan daerah;
7. Pembangunan kantor di daerah;
8. Penyediaan sarana dan prasarana;
9. Penyempurnaan mekanisme dan prosedur kerja yang efektif dan efisien;
10. Peningkatan dukungan sistim informasi manajemen;
11. Penyelenggaraan pertemuan kemitraan dengan lembaga pusat dan
daerah;
12. Peningkatan hubungan kemitraan dengan lembaga perwakilan negara
lain;
13. Dukungan Penyusunan Laporan;
14. Peningkatan kualitas SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD.
Dalam melaksanakan program-program sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam Renstra didukung dengan anggaran sesuai dengan pagu anggaran
yang telah ditetapkan pula.
Dari alokasi anggaran sebesar Rp. 147.925.834.100,- (seratus empat puluh
tujuh milyar sembilan ratus dua puluh lima juta delapan ratus tiga puluh empat
ribu seratus rupiah) untuk pelaksanaan program sesuai dengan masing-
masing sasaran pada tahun 2012 telah direalisasikan sebesar
Rp. 113.563.696.740,- (seratus tiga belas milyar lima ratus enam puluh tiga
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
83
juta enam ratus sembilan puluh enam ribu tujuh ratus empat puluh rupiah)
atau sebesar 76,77 %.
Hasil penilaian terhadap pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan
tahun 2012 yang dilakukan oleh Kementerian PPN/Bappenas per tanggal 30
Januari 2013 yaitu untuk penilaian terhadap capaian realisasi kinerja DPD RI
99,06 % mendapatkan peringkat 3 (tiga), sedangkan untuk capaian realisasi
keuangan DPD RI 88,7 % mendapatkan peringkat 12 (dua belas) dari 82
(delapan puluh dua) Kementerian/Lembaga.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun 2012
84
BAB IV
PENUTUP
Semakin berkembangnya pelaksanaan tugas dan fungsi DPD RI seiring
dengan dinamika politik yang terjadi baik di internal maupun ekternal lembaga
DPD RI maka upaya penguatan kelembagaan kesekretariatan DPD RI, baik dari
aspek manajerial, administratif, maupun peningkatan kualitas SDM, serta
dukungan kelengkapan kerja perlu terus dilakukan dengan sistematis dan terukur.
Komitmen kerja dari seluruh jajaran staf Sekretariat Jenderal DPD RI,
sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Strategis 2010-2014 dan Penetapan
Kinerja pada lingkup unit kerja Sekretariat Jenderal DPD RI akan terus dikelola
dan dipantau pelaksanaannya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat
Jenderal DPD RI Tahun 2012 yang mencakup 8 (delapan) sasaran utama, secara
umum telah memberikan gambaran capaian kinerja yang baik dengan rata-rata
tingkat capaian sasaran sebesar 113,7 %, namun pada beberapa aspek baik
teknis administratif maupun keahlian masih menemui berbagai hambatan.
Mengenai akuntabilitas dibidang keuangan, dari Hasil penilaian terhadap
pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan tahun 2012 yang dilakukan oleh
Kementerian PPN/Bappenas per tanggal 30 Januari 2013 yaitu untuk penilaian
terhadap capaian realisasi kinerja DPD RI 99,06 % mendapatkan peringkat 3
(tiga), sedangkan untuk capaian realisasi keuangan DPD RI 88,7 % mendapatkan
peringkat 12 (dua belas) dari 82 (delapan puluh dua) Kementerian/Lembaga.
Sekretariat Jenderal DPD RI akan senantiasa melakukan evaluasi atas
hambatan yang dialami serta berupaya mempertahankan dan meningkatkan
capaian kinerja yang telah cukup baik. Dengan demikian, diharapkan kinerja
Setjen DPD akan terus meningkat di masa yang akan datang.
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN
PENGAMANAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN RISALAH
BAGIAN
SEKRETARIAT
KELOMPOK DPD DI
MPR/PANSUS
BAGIAN SEKRETARIAT
BADAN KEHORMATAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN
SEKRETARIAT PHAL
BAGIAN SEKRETARIAT
PANITIA AKUNTABILITAS
PUBLIK
BAGIAN
PERBENDAHARAAN
DAN PERJALANAN
DINAS
BAGIAN
SEKRETARIAT WAKIL
KETUA DPD RI
BIDANG II
BAGIAN
SEKRETARIAT PPUU
BAGIAN PERSIDANGAN
PARIMURNA / SET
PANMUS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN PEMBUKUAN
DAN VERIVIKASI
BAGIAN
PROTOKOL
BAGIAN
SEKRETARIAT
KOMITE III
BAGIAN SEKRETARIAT
KOMITE IV
BIDANG HUBUNGAN
DAERAH WILAYAH
TIMUR
BIDANG KAJIAN
KLARIFIKASI
BIDANG HUBUNGAN
DAERAH WILAYAH
BARAT
BIDANG KAJIAN
KEBIJAKAN
BIDANG KAJIAN
HUKUM
BAGIAN ORGANISASI
DAN TATA LAKSANAN
BAGIAN AKOMODASI
DAN ANGKUTAN
BIDANG
PEMBERITAAN DAN
MEDIA VISUAL
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL
PUSAT KAJIAN
DAERAH
PUSAT KAJIAN
KEBIJAKAN DAN
HUKUM
REPUBLIK INDONESIA
BERDASARKAN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DPD RI NOMOR 2 TAHUN 2012
BAGIAN
KEANGGOTAAN DAN
KEPEGAWAIAN
BAGIAN
PEMELIHARAAN
BIDANG
INFORMASI
BIDANG HUBUNGAN
DAERAH WILAYAH
TENGAH
BAGIAN
ADMINISTRASI GAJI
DAN TUNJANGAN
BAGIAN
SEKRETARIAT WAKIL
KETUA DPD RI
BIDANG I
BIRO PERENCANAAN
DAN KEUANGAN
BIRO SEKRETARIAT
PIMPINAN
BIRO
PERSIDANGAN I
BAGIAN
PERENCANAAN DAN
KERJASAMA
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH
ORGANISASI DAN TATA KERJA
BIRO UMUMBIRO
PERSIDANGAN II
BRIO
ADMINISTRASI
INSPEKTORATKELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIS JENDERAL
BAGIAN
SEKRETARIAT KETUA
DPD RI
BAGIAN
SEKRETARIAT
KOMITE I
BAGIAN SEKRETARIAT
KOMITE IIBAGIAN TATA USAHA
BAGIAN PENGADAAN
DAN INVENTARISASI
PUSAT DATA DAN
INFORMASI
BIDANG
DATA
Visi :
Misi :
2010 2011 2012 2013 2014
1 Terwujudnya kualitas
dukungan teknis
persidangan dan
substansi/materi
sidang DPD RI yang
efektif
1 Meningkatnya efektivitas
dukungan keahlian Sekretariat
Jenderal DPD RI terhadap
fungsi legislasi DPD RI
1 Jumlah judul RUU dalam
keputusan DPD RI tentang
usul Prolegnas DPD yang
disampaikan kepada DPR
RI
55 judul 60 judul 57 judul 45 judul 55 judul
tahunan
125 judul untuk
lima tahunan
Meningkatkan dukungan
keahlian pelaksanaan fungsi
legislasi lembaga DPD RI
Penguatan Kelembagaan
DPD RI dalam sistim
Demokrasi (Peningkatan
dukungan penyusunan
fungsi legislasi)
2 Jumlah keputusan DPD RI
tentang RUU usul inisiatif
DPD yang disampaikan
kepada DPR RI
6 keputusan 8 keputusan 10 keputusan 10 keputusan 6 keputusan
3 Jumlah keputusan DPD RI
tentang pandangan dan
pendapat DPD terhadap
RUU dan pertimbangan
DPD RI tentang pajak,
Pendidikan dan Agama
yang disampaikan kepada
DPR RI
22 keputusan 25 keputusan 25 keputusan 20 keputusan 15 keputusan
4 jumlah keputusan DPD RI
tentang pertimbangan DPD
RI terhadap HAPSEM BPK
yang disampaikan kepada
DPR RI
2 keputusan 2 keputusan 2 keputusan 2 keputusan 2 keputusan
5 Jumlah keputusan DPD RI
tentang pertimbangan DPD
RI terhadap pencalonan
anggota BPK yang
disampaikan kepada DPR
RI
1 keputusan 2 keputusan 2 keputusan 1 keputusan 1 keputusan
6 Jumlah kajian tentang
fungsi legislasi DPD RI dari
staf ahli dan tim ahli serta
unit pendukung
16 kajian 16 kajian 19 kajian 18 kajian 16 kajian Penguatan Kelembagaan
DPD RI dalam sistim
Demokrasi (Peningkatan
penyusunan
kajian/penelitian berkaitan
dengan legislasi)
SasaranNo
2. Membangun SDM aparatur yang profesional, kompeten, dan berintegritas
4. Membangun pemahaman masyarakat luas tentang keberadaan DPD RI
KebijakanTarget Jangka Menengah
TujuanUraian
MATRIKS RENCANA STRATEGIS
Tahun 2010 - 2014SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI
3. Meningkatkan kapasitas struktur kelembagan dan ketatalaksanaan Sekretariat Jenderal
Profesional dan Andal dalam Memberikan Dukungan Administratif dan Keahlian bagi Pelaksanaan Tugas Konstitusional DPD RI
1. Optimalisasi dukungan keahlian dan teknis persidangan DPD RI
ProgramIndikator
2010 2011 2012 2013 2014
SasaranNo Kebijakan
Target Jangka MenengahTujuan
UraianProgram
Indikator
2 Meningkatnya efektivitas
dukungan keahlian Sekretariat
Jenderal DPD RI terhadap
fungsi anggaran DPD RI
7 Jumlah keputusan DPD RI
tentang pertimbangan DPD
RI terhadap RAPBN yang
disampaikan kepada DPR
RI
2 keputusan 3 keputusan 3 keputusan 3 keputusan 3 keputusan Meningkatkan dukungan
keahlian pelaksanaan fungsi
anggaran lembaga DPD RI
Penguatan Kelembagaan
DPD RI dalam sistim
Demokrasi (Peningkatan
dukungan penyusunan
fungsi anggaran)
8 Jumlah kajian tentang
fungsi anggaran DPD RI
dari staf ahli dan tim ahli
serta unit pendukung
3 kajian 5 kajian 5 kajian 5 kajian 3 kajian Penguatan Kelembagaan
DPD RI dalam sistim
Demokrasi (Peningkatan
penyusunan
kajian/penelitian berkaitan
dengan anggaran)
3 Meningkatnya efektivitas
dukungan keahlian Sekretariat
Jenderal DPD RI terhadap
fungsi pengawasan DPD RI
9 Jumlah keputusan DPD RI
tentang pengawasan DPD
RI atas pelaksanaan UU
tertentu yang disampaikan
kepada DPR RI
16 keputusan 20 keputusan 20 keputusan 20 keputusan 12 keputusan Meningkatkan dukungan
keahlian pelaksanaan fungsi
pengawasan lembaga DPD RI
Penguatan Kelembagaan
DPD RI dalam sistim
Demokrasi (Peningkatan
dukungan penyusunan
fungsi pengawasan)
4 Meningkatnya efektivitas
dukungan keahlian Sekretariat
Jenderal DPD RI terhadap
penyusunan pedoman tata
kerja/non RUU DPD RI
10 Jumlah keputusan DPD RI
tentang pedoman tata
kerja/non RUU lembaga
DPD RI sesuai kebutuhan
lembaga DPD RI
8 keputusan 5 keputusan 3 keputusan 2 keputusan 3 keputusan Meningkatkan dukungan
keahlian terhadap penyusunan
pedoman tata kerja/non RUU
lembaga DPD RI
Penguatan Kelembagaan
DPD RI dalam sistim
Demokrasi (Peningkatan
dukungan penyusunan
pedoman tata kerja/non
RUU)
2 Meningkatkan
kapasitas Sekretariat
Jenderal DPD RI
dalam mendukung
pelaksanaan tugas
dan fungsi Dewan
5 Meningkatnya efektivitas
dukungan teknis administratif
Sekretariat Jenderal DPD RI
terhadap kebutuhan DPD RI
11 Persentase pemenuhan
kebutuhan ruang kantor
DPD RI di daerah (provinsi)
untuk anggota dan pegawai
DPD RI
12% 15% 30% 43% Pemenuhan pembangunan
kantor di daerah
Peningkatan sarana dan
prasarana aparatur negara
(Pembangunan kantor di
daerah)
12 Persentase pemenuhan
sarana kerja perkantoran di
ibukota negara yang sesuai
format standar yang
ditetapkan
60% 100% 100% 100% 100% Meningkatkan sarana dan
prasarana kerja
Peningkatan sarana dan
prasarana aparatur negara
(Penyediaan sarana kerja)
13 Persentase pemenuhan
sarana kerja perkantoran di
ibukota Provinsi yang
sesuai format standar yang
ditetapkan
13,2 % 60% 80% 90% 100%
14 Jumlah unit kerja yang
melaksanakan SOP di
kantor pusat dan daerah
125 unit kerja
pusat 33
provinsi
125 unit kerja
pusat 33
provinsi
125 unit kerja
pusat 33
provinsi
125 unit kerja
pusat 33
provinsi
125 unit kerja
pusat 33
provinsi
Meningkatkan efektivitas dan
efisiensi unit kerja dalam
mendukung lembaga DPD RI
Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan tugas lainnya
(Penyempurnaan
mekanisme dan prosedur
kerja yang efisien dan
efektif)
15 Jumlah unit kerja yang
menerapkan sistim
informasi
Jumlah sistem informasi
yang digunakan unit kerja
19 unit kerja
14 T
8 R
19 unit kerja
18 T
13 R
19 unit kerja
13 T
9 R
19 unit kerja
7 T
19 unit kerja
14 T
Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan tugas lainnya
( Peningkatan dukungan
sistim informasi)
3 Terwujudnya
pemahaman
masyarakat luas
terhadap keberadaan
DPD RI
6 Meningkatnya pemahaman
masyarakat dan parlemen
negara lain terhadap peran dan
fungsi DPD RI
16 Jumlah laporan aspirasi
masyarakat dan daerah
yang akan ditindaklanjuti
DPD RI
148 laporan 150 laporan 160 laporan 132 laporan 132 laporan Meningkatkan dukungan teknis
administrasi terhadap
penanganan aspirasi masyarakat
dan daerah
Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan tugas lainnya
(Peningkatan dukungan
penanganan aspirasi
masyarakat dan daerah)
2010 2011 2012 2013 2014
SasaranNo Kebijakan
Target Jangka MenengahTujuan
UraianProgram
Indikator
17 Jumlah lembaga perwakilan
negara lain yang mendapat
sosialisasi peran dan fungsi
DPD RI
4 kali bilateral
4 kali
multilateral 2
forum
internasional
4 kali bilateral
7 kali
multilateral 4
forum
internasional
4 kali bilateral
7 kali
multilateral 4
forum
internasional
4 kali bilateral
7 kali
multilateral 4
forum
internasional
4 kali bilateral
7 kali
multilateral 4
forum
internasional
Meningkatkan dukungan teknis
administrasi terhadap sosialisasi
peran dan fungsi DPD RI
Penyempurnaan dan
Penguatan Kelembagaan
Demokrasi (Peningkatan
hubungan kemitraan
dengan lembaga
perwakilan negara lain)
4 Terwujudnya kualitas
akuntabilitas di
lingkungan Sekretariat
Jenderal DPD RI
7 Meningkatnya kualitas
akuntabilitas keuangan dan
kinerja di lingkungan Sekretariat
Jenderal DPD RI
18 Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP Meningkatkan kualitas pelaporan Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan tugas lainnya
( Dukungan penyusunan
pelaporan)
19 Nilai hasil evaluasi SAKIP
dari Kementerian PAN dan
RB
CC CC B B B
5 Terwujudnya
profesionalitas,
kompetensi dan
integritas SDM
8 Meningkatnya kualitas SDM
aparatur Sekretariat Jenderal
DPD RI
20 Persentase pegawai yang
bersertifikat diklat teknis dari
jumlah pegawai
keseluruhan
100% 100% 100% 100% 100% Meningkatkan kualitas SDM
aparatur Setjen DPD RI
Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan tugas lainnya
(Peningkatan kualitas SDM
Aparatur Setjen DPD RI)
21 Persentase pegawai yang
memiliki kompetensi dan
pendidikan kepemimpinan
tingkat II, III dan IV (dari
jumlah pejabat eselon)
(pim II) 80 %
(pim III) 75 %
(pim IV) 85 %
(pim II) 80 %
(pim III) 80 %
(pim IV) 90 %
(pim II) 90 %
(pim III) 85 %
(pim IV) 95 %
(pim II) 90 %
(pim III) 90 %
(pim IV) 97 %
(pim II) 100 %
(pim III) 100 %
(pim IV) 100 %
22 Jumlah pegawai yang lulus
rintisan gelar S1, S2, S3
S1 : 3
S2 : 10
S3 : 0
S1 : 3
S2 : 10
S3 :1
S1 : 3
S2 : 20
S3 : 2
S1 : 3
S2 : 20
S3 : 2
S1 : 3
S2 : 10
S3 : 0
23 Jumlah SDM aparatur
Sekretariat Jenderal DPD RI
yang mengikuti pelatihan di
luar negeri
5 orang 6 orang 7 orang 5 orang 5 orang
Struktur Organisasi Kantor DPD RI di Provinsi
Berdasarkan Peraturan Sekretaris Jenderal DPD RI Nomor 1 Tahun 2011
Kantor DPD RI
di Provinsi
SUBBAGIAN PELAYANAN TEKNIK DAN
PERSIDANGAN
SUBBAGIAN KOMUNIKASI
PUBLIK, DATA DAN INFORMASI
SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN
SUBBAGIAN TATA USAHA DAN UMUM
Tenaga Ahli
Kelompok Jabatan
Fungsional
1
PENETAPAN KINERJA
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2012
Kementerian/Lembaga : Sekretariat Jenderal DPD RI
Tahun Anggaran : 2012
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN
1 2 3 4 5
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi legislasi DPD RI
Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI
57 judul RUU
Penguatan kelembagaan DPD dalam sistim Demokrasi
968.040.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI
9 keputusan 34.265.965.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU dan pertimbangan DPD RI tentang Pajak, Pendidikan dan agama yang disampaikan kepada DPR RI
8 keputusan 8.226.810.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR RI
2 keputusan 1.902.810.000
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap pencalonan anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI
1 keputusan 339.800.000
Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
19 kajian 3.794.592.000
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi anggaran DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI
1 keputusan Penguatan kelembagaan DPD dalam sistim Demokrasi
1.032.300.000
Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit kerja pendukung
3 kajian Penguatan kelembagaan DPD dalam sistim
1.697.256.000
2
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN
1 2 3 4 5
Demokrasi
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi pengawasan DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU tertentu yang disampaikan kepada DPR RI
24 keputusan
Penguatan kelembagaan DPD dalam sistim Demokrasi
19.833.059.100
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap penyusunan pedoman tata kerja / non RUU DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pedoman tata kerja / non RUU lembaga DPD RI sesuai kebutuhan lembaga DPD RI
7 keputusan Penguatan kelembagaan DPD dalam sistim Demokrasi
4.470.650.000
Meningkatnya efektivitas dukungan teknis administratif Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap kebutuhan DPD RI
Persentase pemenuhan kebutuhan ruang Kantor DPD di daerah (provinsi) untuk anggota dan pegawai DPD
0 % Peningkatan sarana dan prasarana aparatur DPD RI
0
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara yang sesuai format standar yang ditetapkan
100 % 23.475.825.000
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Negara dan Renovasi gedung kantor DPD RI yang sesuai format standar yang ditetapkan
60 % 21.746.875.000
Jumlah unit kerja yang melaksanakan SOP di kantor pusat dan daerah
125 unit kerja pusat
33 provinsi
Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
135.000.000
Jumlah unit kerja yang menerapkan sistim informasi
8 unit kerja 2.898.100.000
Meningkatnya pemahaman masyarakat dan parlemen Negara lain terhadap peran dan fungsi DPD RI
Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang akan ditindaklanjuti oleh DPD RI
160 laporan Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
9.180.340.000
3
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM ANGGARAN
1 2 3 4 5
Jumlah lembaga perwakilan negara lain yang mendapat sosialisasi peran dan fungsi DPD RI
4 kali bilateral 7 kali
multilateral 4 kali forum
internasional
Penguatan kelembagaan DPD dalam sistim Demokrasi
10.474.980.000
Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan dan kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Opini BPK
WTP Dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
0
Nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB
B 90.000.000
Meningkatnya kualitas SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI
Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan
100 % Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya DPD RI
520.450.000
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III dan IV (dari jumlah pejabat eselon)
Pim II : 90 %
Pim III : 85 %
Pim IV : 95 %
448.682.000
Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3
S1 : 3
S2 : 53
S3 : 3
2.274.300.000
Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti pelatihan di luar negeri
6 orang 150.000.000
Jumlah Anggaran Tahun 2012 : Rp. 147.925.834.100,-
Jakarta, Januari 2012
Sekretaris Jenderal
Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
SEKRETARIAT JENDERAL -------------------------
PENGUKURAN KINERJA
Kementerian/Lembaga : Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun Anggaran : 2012
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM ANGGARAN
PAGU REALISASI %
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi legislasi DPD RI
Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI
57
judul RUU
46
Judul RUU
81 Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
968.040.000 895.616.762 93
Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI
9
keputusan
9 keputusan
100 34.265.965.000
29.972.216.632
87
Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU dan pertimbangan DPD RI tentang Pajak, Pendidikan dan agama yang disampaikan kepada DPR RI
8
keputusan
43 keputusan
538 8.226.810.000 6.234.587.904 76
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM ANGGARAN
PAGU REALISASI %
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR RI
2 keputusan
2 keputusan
100 1.902.810.000 1.485.409.107 78
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap pencalonan anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI
1 keputusan
1 keputusan
100 339.800.000 268.342.150 79
Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
19 kajian
12 kajian
63 3.794.592.000 3.633.086.170 96
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi anggaran DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI
1 keputusan
4 keputusan
400 Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
1.032.300.000 846.016.852 82
Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit kerja pendukung
3 kajian
4 kajian
133 1.697.256.000 1.129.385.555 67
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi pengawasan DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU tertentu yang disampaikan kepada DPR RI
24 keputusan
22 keputusan
92 Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
19.833.059.100 15.743.779.814 79
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM ANGGARAN
PAGU REALISASI %
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap penyusunan pedoman tata kerja / non RUU DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pedoman tata kerja / non RUU lembaga DPD RI sesuai kebutuhan lembaga DPD RI
7
keputusan
9
keputusan
129 Penguatan Kelembagaan DPD RI dalam sistim Demokrasi
4.470.650.000
3.145.670.609
70
Meningkatnya efektivitas dukungan teknis administratif Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap kebutuhan DPD RI
Persentase pemenuhan kebutuhan ruang Kantor DPD di daerah (provinsi) untuk anggota dan pegawai DPD
0 % 0% 0 Peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara
0 0 0
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara yang sesuai format standar yang ditetapkan
100 % 100% 100 23.475.825.000 20.232.573.957 86
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Provinsi yang sesuai format standar yang ditetapkan
60 % 91%
152
21.746.875.000 7.587.966.350 35
Jumlah unit kerja yang melaksanakan SOP di kantor pusat dan daerah
125 unit kerja pusat 33 provinsi
125 unit kerja pusat 33 provinsi
100
100
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
135.000.000 -- --
Jumlah unit kerja yang menerapkan sistim informasi
8 Unit kerja
7 Unit kerja
87 2.898.100.000 2.548.213.377 88
Meningkatnya pemahaman masyarakat dan parlemen Negara lain terhadap peran dan fungsi DPD RI
Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang akan ditindaklanjuti oleh DPD
160 laporan
160 laporan
100 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
9.180.340.000 6.524.979.231 71
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % PROGRAM ANGGARAN
PAGU REALISASI %
RI
Jumlah lembaga perwakilan negara lain yang mendapat sosialisasi peran dan fungsi DPD RI
4 kali bilateral 7
kali multilateral 4
kali forum internasional
4 kali bilateral 10 kali
multilateral dan 9 forum Internasional
153 Penyempurnaan dan Penguatan Kelembagaan Demokrasi
10.474.980.000 10.238.772.625 98
Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan dan kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Opini BPK
WTP Masih dalam Proses
-- Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
0 0 0
Nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB
B Belum selesai di evaluasi
-- 90.000.000 90.000.000 100
Meningkatnya kualitas SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI
Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan
100 % 100 % 100 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya
520.450.000 566.877.645 109
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III dan IV (dari jumlah pejabat eselon)
Pim II :
90 %
Pim III :
85 %
Pim IV :
95 %
Pim II : 100 %
Pim III : 97%
Pim IV : 100 %
111,1
114,1
105,2
448.682.000 448.682.000 100
Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3
S1 : 3
S2 : 53
S3 : 3
S1 : 0
S2 : 32
S3 : 0
0
60
0
2.274.300.000 1.924.520.000 85
Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti pelatihan di luar negeri
6
orang
10
orang
167 150.000.000 47.000.000 31
Jumlah Anggaran Program Tahun 2012 : Rp. 147.925.834.100 Jumlah Realisasi Anggaran Program Tahun 2012 : Rp. 113.563.696.740
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
SEKRETARIAT JENDERAL ---------------------
RENCANA KINERJA TAHUNAN
SEKRETARIAT JENDERAL DPD RI TAHUN 2012
Kementerian/Lembaga : Sekretariat Jenderal DPD RI Tahun Anggaran : 2012
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi legislasi DPD RI
Jumlah judul RUU dalam keputusan DPD RI tentang usul Prolegnas DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI
57 judul
Jumlah keputusan DPD RI tentang RUU usul inisiatif DPD RI yang disampaikan kepada DPR RI
10 keputusan
Jumlah keputusan DPD RI tentang pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU dan pertimbangan DPD RI tentang Pajak, Pendidikan dan agama yang disampaikan kepada DPR RI
25 keputusan
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap HAPSEM BPK yang disampaikan kepada DPR RI
2 keputusan
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap pencalonan anggota BPK yang disampaikan kepada DPR RI
2 keputusan
Jumlah kajian tentang fungsi legislasi DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit pendukung
19 kajian
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi anggaran DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pertimbangan DPD RI terhadap RAPBN yang disampaikan kepada DPR RI
3 keputusan
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3
Jumlah kajian tentang fungsi anggaran DPD RI dari staf ahli dan tim ahli serta unit kerja pendukung
5 kajian
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap fungsi pengawasan DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU tertentu yang disampaikan kepada DPR RI
20 keputusan
Meningkatnya efektivitas dukungan keahlian Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap penyusunan pedoman tata kerja / non RUU DPD RI
Jumlah keputusan DPD RI tentang pedoman tata kerja / non RUU lembaga DPD RI sesuai kebutuhan lembaga DPD RI
3 keputusan
Meningkatnya efektivitas dukungan teknis administratif Sekretariat Jenderal DPD RI terhadap kebutuhan DPD RI
Persentase pemenuhan kebutuhan ruang Kantor DPD di daerah (provinsi) untuk anggota dan pegawai DPD
30 %
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota negara yang sesuai format standar yang ditetapkan
100 %
Persentase pemenuhan sarana kerja perkantoran di ibukota Provinsi yang sesuai format standar yang ditetapkan
80 %
Jumlah unit kerja yang melaksanakan SOP di kantor pusat dan daerah
125 unit kerja pusat 33 provinsi
Jumlah unit kerja yang menerapkan sistim informasi
19 Unit kerja
Meningkatnya pemahaman masyarakat dan parlemen Negara lain terhadap peran dan fungsi DPD RI
Jumlah laporan aspirasi masyarakat dan daerah yang akan ditindaklanjuti oleh DPD RI
160 laporan
Jumlah lembaga perwakilan negara lain yang mendapat sosialisasi peran dan fungsi DPD RI
4 kali bilateral 7 kali multilateral
4 kali forum Internasional
Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan dan kinerja di lingkungan Sekretariat Jenderal DPD RI
Opini BPK
WTP
Nilai hasil evaluasi SAKIP dari Kementerian PAN dan RB
B
Meningkatnya kualitas SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI
Persentase pegawai yang bersertifikat diklat teknis dari jumlah pegawai keseluruhan
100 %
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3
Persentase pegawai yang memiliki kompetensi dan pendidikan kepemimpinan tingkat II, III dan IV (dari jumlah pejabat eselon)
Pim II : 90 %
Pim III : 85%
Pim IV : 95 %
Jumlah pegawai yang lulus rintisan gelar S1, S2, S3
S1 : 3
S2 : 20
S3 : 2
Jumlah SDM aparatur Sekretariat Jenderal DPD RI yang mengikuti pelatihan di luar negeri
7 orang
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BERDASARKAN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DPD RI NOMOR 1 TAHUN 2008
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN SEKRETARIAT
PKALPBAGIAN RISALAH
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG KAJIAN
KLARIFIKASI
BAGIAN PEMBUKUAN
DAN VERIVIKASI
BAGIAN
PROTOKOL
BAGIAN SEKRETARIAT
KELOMPOK DPD DI
MPR/PANSUS
BAGIAN SEKRETARIAT
BADAN KEHORMATAN
BAGIAN
PENGAWASAN
INTERNAL
BAGIAN
PENGAMANAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG HUBUNGAN
DAERAH WILAYAH
TENGAH
BIDANG KAJIAN
HUKUM
BAGIAN
PERBENDAHARAAN
DAN PERJALANAN
DINAS
BAGIAN SEKRETARIAT
WAKIL KETUA DPD RI
BIDANG II
BAGIAN SEKRETARIAT
PPUU
BAGIAN
PERSIDANGAN
PARIMURNA / SET
PANMUS
BAGIAN ORGANISASI
DAN TATA LAKSANAN
BAGIAN AKOMODASI
DAN ANGKUTAN
BIDANG
PEMBERITAAN DAN
MEDIA VISUAL
BIDANG HUBUNGAN
DAERAH WILAYAH
TIMUR
BIDANG
DATA
BIDANG HUBUNGAN
DAERAH WILAYAH
BARAT
BIDANG KAJIAN
KEBIJAKAN
BAGIAN
ADMINISTRASI GAJI
DAN TUNJANGAN
BAGIAN SEKRETARIAT
WAKIL KETUA DPD RI
BIDANG I
BAGIAN SEKRETARIAT
PANITIA AD HOC III
BAGIAN SEKRETARIAT
PANITIA AD HOC IV
BAGIAN
KEANGGOTAAN DAN
KEPEGAWAIAN
BAGIAN
PEMELIHARAAN
BIDANG
INFORMASI
BIRO UMUMPUSAT DATA DAN
INFORMASI
PUSAT KAJIAN
DAERAH
PUSAT KAJIAN
KEBIJAKAN DAN
HUKUM
BAGIAN
PERENCANAAN DAN
KERJASAMA
BAGIAN SEKRETARIAT
KETUA DPD RI
BAGIAN SEKRETARIAT
PANITIA AD HOC I
BAGIAN SEKRETARIAT
PANITIA AD HOC IIBAGIAN TATA USAHA
BAGIAN PENGADAAN
DAN INVENTARISASI
ORGANISASI DAN TATA KERJA
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIS JENDERAL
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL
BIRO
PERENCANAAN DAN
KEUANGAN
BIRO SEKRETARIAT
PIMPINAN
BIRO
PERSIDANGAN I
BIRO
PERSIDANGAN II
BRIO
ADMINISTRASI