ikhtisar eksekutifrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/lakip/lakip_rokeubmn...laporan akuntabilitas...

48

Upload: phamdan

Post on 11-Jul-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan
Page 2: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan
Page 3: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Keuangan dan BMN

Tahun 2018, merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Kepala

Biro Keuangan dan BMN beserta jajarannya kepada Sekretariat Jenderal Kementerian

Kesehatan RI, dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak

langsung sekaligus menyampaikan proses pencapaian hasil, permasalahan utama, upaya

pemecahan masalah dan strategi keberhasilan untuk kurun waktu 2015 - 2019 yang dapat

dijadikan lesson learn pada perencanaan strategis di tahun-tahun berikutnya. Selain itu

LAKIP Biro Keuangan dan BMN merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja

pencapaian visi dan misi yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis. Tujuan/sasaran

strategis tersebut mengacu pada Rencana Startegis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 –

2019.

Visi Biro Keuangan dan BMN adalah Peningkatan Pengelolaan Administrasi Keuangan

dan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Kesehatan yang mendukung

terwujudnya Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan. Dalam mencapai visi tersebut,

Biro Keuangan dan BMN sebagai satuan kerja yang mempunyai tugas meneyelenggarakan

urusan di bidang pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara dalam

pemerintahan di lingkungan Kementerian Kesehatan mempunyai tiga misi yaitu :

1) Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara

Kementerian Kesehatan;

2) Meningkatkan kualitas Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE);

3) Meningkatkan koordinasi penyusunan laporan keuangan menuju terwujudnya Laporan

Keuangan Kementerian Kesehatan dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Dalam mencapai visi dan misi, Biro Keuangan dan BMN menetapkan sasaran strategis

yang akan dicapai dalam tahun 2015-2019, yaitu meningkatnya kualitas pengelolaan

Anggaran dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Kesehatan secara efektif, efisien

dan dilaporkan sesuai ketentuan.

Guna mencapai sasaran strategis tersebut di atas, diperlukan dukungan sasaran program

dan kegiatan, antara lain sebagai berikut :

a) Peningkatan jumlah dan kualitas tenaga pengelola keuangan dan barang milik negara

Satuan Kerja dan Unit Akuntansi Kementerian Kesehatan

Page 4: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

iii

b) Peningkatan kualitas penerapan peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan

administrasi keuangan dan barang milik negara oleh semua Satker dan Unit Akuntansi

Kementerian Kesehatan

c) Peningkatan kualitas dan proporsi belanja pengadaan barang/jasa melalui Layanan

Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

d) Peningkatan koordinasi pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan

e) Peningkatan pembimbingan, konsultasi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan

administrasi keuangan dan barang milik negara kepada seluruh Satker dan Unit Akuntansi

bekerja sama dengan Eselon I dan Biro/Pusat Setjen

Untuk menilai pencapaian sasaran strategis, Biro Keuangan dan BMN telah

menetapkan IKU Biro Keuangan dan BMN tahun 2015 – 2019 melalui Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan Tahun 2015-2019 yang telah direvisi menjadi Kepmenkes

No.HK.01.07/Menkes/422/2017 tanggal 29 Agustus 2017 Tentang Revisi Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 . Adapun revisi dari Renstra tersebut tidak

merubah tiga indikator Biro Keuangan dan BMN. Perubahan yang dilakukan hanya

penajaman kalimat baik pada cara perhitungan maupun definisi operasionalnya. Dengan

keputusan tersebut, terdapat tiga indikator sebagai alat pengukuran kinerja, yaitu :

1. Persentase Satker yang menyampaikan laporan keuangan tepat waktu dan berkualitas

sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) untuk mempertahankan Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP)

2. Persentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan Penetapan Status Penggunaan (PSP)

sesuai ketentuan

3. Persentase pengadaan barang/jasa (e-procurement) sesuai ketentuan

Capaian kinerja dari indikator tersebut pada tahun 2018 berhasil melebihi target dari

yang telah ditetapkan, yaitu indikator Presentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan

Penetapan Status Penggunaan (PSP) sesuai ketentuan Dan untuk Indikator penyusunan

laporan keuangan Kemenkes sendiri untuk lima kali periode yaitu tahun 2013, 2014, 2015,

2016 dan 2017 mampu memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK. Terkecuali

indikator ketiga yaitu Persentase pengadaan barang/jasa (eprocurement) sesuai ketentuan yang

disebabkan ada 5 dari 214 satker pusat dan daerah yang tidak menggunakan eprocurement

dikarenakan tidak adanya alokasi belanja modal pada satker tersebut.

Pada tahun 2018, pencapaian indikator kinerja “Persentase Satker yang menyampaikan

laporan keuangan tepat waktu dan berkualitas sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah

Page 5: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

iv

(SAP) untuk mempertahankan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” dapat terealisasi dengan

baik yaitu mencapai 100 % dari target yang ditetapkan. Artinya bahwa penyusunan laporan

keuangan yang sesuai standar akuntansi pemerintah dapat disusun dan dicapai sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan.

Pencapaian indikator “Presentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan Penetapan

Status Penggunaan (PSP) sesuai ketentuan” dapat terealisasi dengan baik yaitu mencapai

116%, melebihi dari target yang ditetapkan yaitu 90%. Artinya bahwa penetapan status

penggunaan terhadap aset tetap dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Adapun pencapaian indikator “Presentase Pengadaan Barang/Jasa (e-procurement)

sesuai ketentuan” hanya dapat terealisasi sebesar 98%, melebihi dari target yang ditetapkan

sebesar 100%. Hal ini disebabkan ada 5 dari 214 satker pusat dan daerah yang tidak

menggunakan eprocurement dikarenakan tidak adanya alokasi belanja modal pada satker

tersebut. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pencapaian kinerja PBJ melalui

eprocurement yang sangat baik antara lain adalah komitmen yang tinggi dari tingkat pimpinan

sampai dengan pengelola PBJ, peningkatan kompetensi SDM PBJ dan koordinasi yang

optimal antara unit kerja Biro Keuangan dan BMN serta sektor lain yang terkait

Keberhasilan lain yang dicapai Biro Keuangan dan BMN tahun 2018, antara lain :

1. Opini dari BPK untuk laporan keuangan Kementerian Kesehatan periode tahun anggaran

2017;

2. Peringkat pertama kementerian/lembaga dengan nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan

Anggaran (IKPA) tertinggi diantara 13 K/L dengan pagu besar (>10T).

Page 6: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………….……………............................. iIKHTISAR EKSEKUTIF ………………………….……………........................ iiDAFTAR ISI ………………………….…………….......................................... vDAFTAR GAMBAR …………………………….…………………………..... viDAFTAR GRAFIK ………………………....…………………………............. viiDAFTAR TABEL ……………………...………………………………............ viiiDAFTAR LAMPIRAN ……………………...……………………………….... ix

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………............ 1A. LATAR BELAKANG .....………………………………............ 1B. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ..………………………... 2C. STRUKTUR ORGANISASI ...………………………................. 2D. SISTEMATIKA LAPORAN .…………………………………... 4

BAB II PERENCANAAN KINERJA ……..................................................... 6A. PERENCANAAN KINERJA ............................……………....... 6B. PERJANJIAN KINERJA 2018 ……….....................…………... 9

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..........................………………..…... 14A. CAPAIAN KINERJA (3 TAHUN KINERJA) …...……...……... 14B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA 2018 ....................................... 16C. SUMBER DAYA/ REALISASI ANGGARAN ........................... 25D. ANALISA ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN

SUMBER DAYA …………………………………………......... 32

BAB IV KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT ………………………….. 33A. KESIMPULAN …………………………………...……...……... 33B. TINDAK LANJUT ……………………....................................... 34

Page 7: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Biro Keuangan dan BMN 2

Gambar 2 Penghargaan kepada Kementerian Kesehatan Pencapaian Standar

Tertinggi dari Kementerian Keuangan atas Laporan Keuangan

5 Tahun berturut 16

Gambar 3 Penerimaan Penghargaan 5 Tahun berturut 17

Gambar 4 Penyerahan Penghargaan Kepada Satker dengan Pengelolaan

Anggaran Terbaik 18

Gambar 5 12 Indikator Kinerja Pelaksanaan Kegiatan 18

Gambar 6 Peringkat Kementerian Kesehatan dari hasil Penilaian IKPA 2018 19

Gambar 7 Capacity Building Tahun 2018 28

Gambar 8 Sertifikat Reward Kepada Pegawai dengan Kinerja Terbaik 2018 29

Page 8: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

vii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Target dan Realisasi Indikator Kedua 21

Grafik 2 Target dan Realisasi Indikator Ketiga 23

Grafik 3 Perbandingan Alokasi dan Realisasi Anggaran 2017 dan 2018 25

Page 9: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kondisi IKK Saat Awal Renstra 8

Tabel 2 Kondisi IKK Saat Revisi Renstra 8

Tabel 3 Matriks Kinerja Biro Keuangan dan BMN Tahun 2018 10

Tabel 4 Target dan Realisasi IKK Biro Keuangan dan BMN 2015-2018 15

Tabel 5 Target dan Realisasi Indikator Pertama 17

Tabel 6 Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia 26

Tabel 7 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan 26

Tabel 8 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan 27

Tabel 9 Komposisi Pegawai Bedasarkan Jenis Kelamin 27

Tabel 10 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan 27

Tabel 11 Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2018 30

Tabel 12 Barang Milik Negara yang menjadi Aset 31

Tabel 13 Perbandingan Target dan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2018 31

Page 10: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perjanjian Kinerja TA 2018

Lampiran 2 Rencana Kerja Tahunan 2018

Lampiran 3 Matriks IKK Tahun 2018

Page 11: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

mengamanatkan bahwa Setiap entitas Akuntabilitas Kinerja menyusun dan menyajikan

Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang

telah dialokasikan. Adapun salah satu entitas Akuntabilitas Kinerja yang disebutkan dalam

perpres tersebut adalah Entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja dalam hal ini Biro

Keuangan dan BMN. Dalam Permen-PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014

tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dijelaskan bahwa laporan kinerja rnerupakan bentuk akuntabilitas dari

pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas

penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja

adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai

hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Pertanggungjawaban keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan

yang telah ditetapkan suatu unit organisasi diwujudkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja.

Dengan adanya pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi

kewenangan suatu unit organisasi diharapkan transparansi dan akuntabilitas atau good

governance dapat dilaksanakan sesuai yang diharapkan.

Dasar hukum dan acuan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP), antara lain Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, Permen-PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014

tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dan Permen-PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 tahun 2013

tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Page 12: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

2

B. TUGAS DAN FUNGSI

Biro Keuangan dan BMN berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

64/MENKES/PER/IX/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara

di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas Biro Keuangan dan BMN menyelenggarakan

fungsi sebagai berikut :

1. Koordinasi dan pengelolaan tata laksana keuangan dan urusan perbendaharaan;

2. Koordinasi dan pengelolaan akuntansi dan pelaporan keuangan;

3. Koordinasi dan pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa;

4. Koordinasi dan pengelolaan barang milik negara;

5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi Biro Keuangan dan BMN sebagaimana digambarkan pada bagan

dibawah ini:

Gambar 1. Struktur Organisasi Biro Keuangan dan BMN

Page 13: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

3

Tugas dan fungsi masing-masing bagian dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan

Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan

koordinasi dan pengelolaan tata laksana keuangan dan perbendaharaan. Dalam

melaksanakan tugas Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan

menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan tata laksana keuangan dan hibah

uang/barang/jasa satuan kerja Non Badan Layanan Umum (Non BLU);

b. Penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan tata laksana keuangan satuan kerja

yang menerapkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (Non BLU);

c. Penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan tata laksana perbendaharaan,

tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi.

2. Bagian Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Bagian Penyusunan Laporan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

dan pengelolaan akuntansi dan pelaporan keuangan. Dalam melaksanakan tugas Bagian

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan akuntansi pada satuan kerja Non

BLU;

b. Penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan akuntansi pada satuan kerja yang

menerapkan pengelolaan keuangan BLU;

c. Analisis akuntansi dan pelaporan keuangan.

3. Bagian Pengadaan Barang/Jasa

Bagian Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan layanan

pengadaan barang/jasa dan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro. Dalam

melaksanakan tugas Bagian Pengadaan Barang/Jasa menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi dan pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa lingkup Sekretariat

Jenderal dan Inspektorat Jenderal;

b. Pemantauan dan evaluasi pengadaan barang/jasa;

c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

4. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara

Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

dan pengelolaan barang milik negara. Dalam melaksanakan tugas Bagian Pengelolaan

Barang Milik Negara menyelenggarakan fungsi:

Page 14: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

4

a. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penggunaan/pemanfaatan barang

milik negara;

b. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penghapusan barang milik negara;

c. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penatausahaan barang milik negara;

D. SISTEMATIKA LAPORAN

BAB I

Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan

penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Biro Keuangan dan BMN, serta sistematika

penulisan laporan.

BAB II

Perencanaan Kinerja, menjelaskan tentang visi dan misi, tujuan dan sasaran kegiatan

Biro Keuangan dan BMN serta cara mencapai tujuan.

BAB III

Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang pengukuran kinerja, evaluasi pencapaian

kinerja, analisis akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan serta sumberdaya

manusia yang digunakan dalam pencapaian kinerja Biro Keuangan dan BMN selama

tahun 2018.

BAB IV

Kesimpulan dan Tindak Lanjut

LAMPIRAN

Page 15: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

6

V I S I

M I S I

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

1. VISI DAN MISI

Rumusan visi dan misi Biro Keuangan dan BMN merujuk kepada Renstra Kementerian

Kesehatan Tahun 2015-2019 yaitu sebagai berikut:

Visi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan

adalah Peningkatan Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Barang Milik Negara di

Lingkungan Kementerian Kesehatan untuk mendukung terwujudnya Masyarakat Sehat

yang Mandiri dan Berkeadilan.

Misi Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian

Kesehatan adalah :

a. Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik negara

Kementerian Kesehatan

b. Meningkatkan kualitas Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

c. Meningkatkan koordinasi penyusunan laporan keuangan menuju terwujudnya

Laporan Keuangan Kementerian Kesehatan dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP)

2. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

tertentu. Adapun tujuan dari Biro Keuangan dan BMN yang telah ditetapkan mengacu

kepada visi dan misi organisasi. Tujuan yang telah dirumuskan berfungsi untuk mengukur

sejauh mana visi dan misi Biro Keuangan dan BMN telah berhasil dicapai.

Sedangkan sasaran merupakan sasaran strategis Biro Keuangan dan BMN selaku satuan

kerja yang memberikan layanan pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik

Page 16: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

7

TUJUAN UMUM

TUJUAN KHUSUS

negara di lingkungan Kementerian Kesehatan. Adapun untuk tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan yaitu :

Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam

rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Terselenggaranya peningkatan kualitas pengelolaan administrasi keuangan dan barang

milik negara Kementerian Kesehatan sesuai peraturan perundangan dalam rangka

mendukung manajemen dan pelaksanaan tugas-tugas Kementerian Kesehatan mewujudkan

Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan

Meningkatnya kualitas pengelolaan Anggaran dan Barang Milik Negara (BMN)

Kementerian Kesehatan secara efektif, efisien dan dilaporkan sesuai ketentuan.

3. DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR KINERJA

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan didasarkan pada arah kebijakan dan strategi

nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2015-2019, untuk menjamin dan mendukung pelaksanaan berbagai upaya

kesehatan yang efektif dan efisien dalam rangka pencapaian pembangunan kesehatan.

Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64/MENKES/PER/IX/2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan menyebabkan adanya reorganisasi

di lingkungan Kementerian Kesehatan. Adanya perubahan organisasi tersebut menyebabkan

perubahan Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-

2019 kemudian direvisi menjadi Kepmenkes No.HK.01.07/Menkes/422/2017 tanggal 29

Agustus 2017 Tentang Revisi Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.

Adapun revisi dari Renstra tersebut tidak merubah indikator dan target Biro Keuangan dan

BMN. Perubahan yang dilakukan hanya penajaman kalimat baik pada cara perhitungan

SASARAN

Page 17: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

8

maupun definisi operasionalnya. Adapun perbedaaan Definisi Operasional IKK Biro

Keuangan dan BMN sebelum dan setelah perubahan adalah sebagai berikut :

1. Kondisi Awal Renstra

2015 2016 2017 2018 2019Laporan Keuangan:

1. Laporan Tahunan, menyajikan data hasil olah transaksikeuangan dan mutasi BMN periode 1 Januari s.d 31Desember tahun sebelumnya, termasuk data laporan realisasianggaran dan neraca tahun-tahun sebelumnya.2. Laporan Semester I, menyajikan data hasil olah transaksikeuangan dan mutasi BMN periode 1 Januari s.d 30 Junitahun berjalan, termasuk data laporan realisasi anggaran danneraca tahun-tahun sebelumnya.

Catatan: Laporan keuangan tersebut disampaikan secaraberjenjang, mulai dari tingkat satker ke Wilayah, Wilayah keEselon I, Eselon I ke tingkat Kementerian Kesehatan (BiroKeuangan dan BMN) sesuai dengan jadwal yang telahditentukan oleh Kementerian Keuangan.

2

Presentase nilai aset tetapyang telah mendapatkanPenetapan StatusPenggunaan (PSP) sesuaiketentuan

Nilai aset tetap yang telahmendapatkan PSP dibagi dengannilai aset tetap LaporanKeuangan audited.

Semua aset tetap yang dimanfaatkan sesuai tupoksi satkerharus mendapatkan Penetepan Status Penggunaan (PSP)yang mencakup satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah. - 30% 50% 70% 90% 100%

3

Presentase PengadaanBarang/Jasa (e-procurement) sesuaiketentuan

Perbandingan jumlah satkerKantor Pusat dan satker KantorDaerah yang menggunakan LPSEdibagi dengan jumlah seluruhsatker KP dan KD.

Semua satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah di seluruhprovinsi yang melaksanakan pengadaan barang dan jasamelalui LPSE Kementerian Kesehatan. Sedangkan untuk tahun2014 satker yang menggunakan e-procurement barumencakup Kantor Pusat dan Kantor Daerah yang ada diprovinsi DKI Jakarta.

90% 65% 80% 90% 100% 100%

No INDIKATOR CARA PERHITUNGAN BASELINE(2014)

TARGETDEFINISI OPERASIONAL

100% 100%1

Presentase Satker yangmenyampaikan LaporanKeuangan tepat waktu danberkualitas sesuai denganStandar AkuntansiPemerintah (SAP) untukmempertahankan WTP.

Jumlah satker Kantor Pusat danKantor Daerah yangmenyampaikan LaporanKeuangan dibagi dengan jumlahseluruh satker KP dan KD

2% 100% 100% 100%

Tabel 1. Kondisi IKK Saat Awal Renstra

2. Kondisi Setelah Revisi

2015 2016 2017 2018 20191 Presentase Satker yang

menyampaikan LaporanKeuangan tepat waktu danberkualitas sesuai denganStandar AkuntansiPemerintah (SAP) untukmempertahankan WTP.

Jumlah satker Kantor Pusat,Kantor Daerah danDekonsentrasi yangmenyampaikan LaporanKeuangan dibagi denganjumlah seluruh satker KantorPusat, Kantor Daerah danDekon dikali 100%

Persentase Jumlah Satker Kantor Pusat, Kantor Daerah,dan Dekonsentrasi yang melaporkan (ADK & LaporanKeuangan) semester dan Tahunan tepat waktu secaraberjenjang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)serta ketentuan Peraturan Keuangan Negara yangdibuktikan dengan melakukan rekonsiliasi secara berkalaDasar Hukum Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)1. Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010 tentangStandar Akuntansi Pemerintah.2. Permenkeu 270/PMK.05/2014 tentang PenerapanStandar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual padaPemerintah Pusat3. Permenkeu 177/PMK.05/2015 tentang PedomanPenyusunan dan Penyampaian Laporan KeuanganKementerian Negara/Lembaga4. Permenkes Nomor 86 Tahun 2015 tentang PedomanAkuntansi Penyusunan Laporan Keuangan BerbasisAkrual di Lingkungan Kemenkes

2% 100% 100% 100% 100% 100%

2 Presentase nilai aset tetapyang telah mendapatkanPenetapan StatusPenggunaan (PSP) sesuaiketentuan

Nilai aset tetap yang telahdiproses mendapatkan PSPdibagi dengan nilai aset tetapLaporan Keuangan auditeddikali 100%.

Presentase Nilai aset tetap yang berproses mendapatkanPenetapan Status Penggunaan (PSP) yang mencakupsatker Kantor Pusat, Kantor Daerah dan Dekonsentrasi

- 30% 50% 70% 80% 100%

3 Presentase PengadaanBarang/Jasa (e-procurement) sesuaiketentuan

Jumlah satker Kantor Pusatdan satker Kantor Daerahyang menggunakan SPSEdibagi dengan jumlah seluruhsatker Kantor Pusat danKantor Daerah dikali 100%.

Persentase Jumlah satker Kantor Pusat dan KantorDaerah yang proses pengadaannya menggunakan SPSE

90% 65% 80% 90% 100% 100%

No INDIKATOR CARA PERHITUNGAN BASELINE(2014)

TARGETDEFINISI OPERASIONAL

Tabel 2. Kondisi IKK Saat Revisi Renstra

Perubahan revisi didasarkan pada evaluasi pencapaian kinerja tahun sebelumnya dan

penyesuaian dengan aturan-aturan baru sehingga dilakukan penyesuaian definisi operasional.

Page 18: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

9

B. PERJANJIAN KINERJA 2018

Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam Sistem

Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor

29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Menurut

petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu instansi

pemerintah yang termuat dalam PERMENPAN No. 53 Tahun 2014, Perjanjian kinerja

merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih

tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah sebagai penerima amanah untuk

melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian

ini maka terwujudlah komitmen dan kesepakatan antara pimpinan sebagai pemberi amanah

dan Pimpinan dibawahnya sebagai penerima amanah atas kinerja terukur tertentu

berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan

tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat

kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga

mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga

terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya dan juga bertujuan untuk :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk

meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur

2. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan

supervise atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai

Waktu penyusunan perjanjian kinerja yaitu paling lambat 1 (satu) bulan setelah

instansi pemerintah telah menerima/disahkannya dokumen pelaksanaan anggaran.

Penetapan sasaran dan indikator perjanjian kinerja yaitu dengan menyajikan indikator

kinerja utama yang menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya.

Pada tingkat K/L sasaran yang digunakan menggambarkan dampak dan outcome yang

dihasilkan serta menggunakan indikator kinerja utama K/L dan indikator kinerja lain yang

relevan. Lalu pada tingkat Eselon 1 sasaran yang digunakan menggambarkan dampak

Page 19: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

10

pada bidangnya dan outcome yang dihasilkan serta menggunakan indikator kinerja utama

eselon 1 dan indikator kinerja lain yang relevan dan pada tingkat eselon II sasaran yang

digunakan menggambarkan outcome dan output pada bidangnya serta menggunakan

indikator kinerja utama eselon II dan indikator kinerja lain yang relevan.

Perjanjian kinerja dapat direvisi atau disesuaikan dalam hal terjadi kondisi sebagai

berikut :

1. Terjadi pergantian atau mutasi pejabat

2. Perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran

(Perubahan program, kegiatan dan alokasi anggaran)

3. Perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses

pencapaian tujuan dan sasaran

Penjabaran dari sasaran dan program Biro Keuangan dan BMN dituangkan dalam

rencana kinerja tahun 2018. Dalam rencana kinerja tahun 2018 ditetapkan target kinerja

untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Berikut indikator kinerja kegiatan beserta target yang telah ditandatangani oleh

Sekretaris Jenderal dan Biro Keuangan dan BMN.

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2018

1 Meningkatnya KualitasPengelolaan Keuangandan Barang MilikNegara (BMN)Kementerian KesehatanSecara Efektif danEfisien dandipertanggungjawabkanSesuai Ketentuan

1 Persentase satker yangmenyampaikan laporankeuangan tepat waktu danberkualitas sesuai dengan SAPuntuk mempertahankan WTP

100%

2 Persentase nilai aset tetap yangtelah mendapatkan PenetapanStatus Penggunaan (PSP) sesuaiketentuan

90%

3 Presentase PengadaanBarang/Jasa (e-procurement)sesuai ketentuan

100%

Tabel 3. Matriks Kinerja Biro Keuangan dan BMN Tahun 2018

Page 20: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

11

1. PERJANJIAN KINERJA DARI ESELON 1 KEPADA ESELON 2

2. PERJANJIAN KINERJA DARI ESELON 2 KEPADA ESELON 3

Page 21: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

12

Page 22: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

13

Page 23: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

14

SASARANMeningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Dan Barang

Milik Negara (BMN) Kementerian Kesehatan Secara Efektif,Efisien Dan Dilaporkan Sesuai Ketentuan

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA (3 TAHUN TERAKHIR)

Capaian kinerja organisasi merupakan pernyataan kinerja sasaran strategis suatu organisasi

yang dilihat dari hasil pengukuran kinerja organisasi tersebut. Pengukuran kinerja adalah

kegiatan manajemen membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan target melalui

indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui

sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang dilakukan oleh Biro Keuangan dan

BMN dalam kurun waktu Januari – Desember tahun 2015, 2016, 2017 dan 2018

Tahun 2018 merupakan tahun ke-4 pelaksanaan dari Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan Tahun 2015–2019. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan

membandingkan realisasi target pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat

keberhasilan pencapaian masing-masing indikator (serta membandingkan capaian tahun

sebelumnya yaitu, 2015, 2016 dan 2017 ). Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh

informasi capaian masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan

program di tahun berikutnya agar setiap program yang direncanakan dapat lebih berhasil guna

dan berdaya guna.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja

ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Biro Keuangan dan BMN khususnya di tahun

2018 sehingga dapat menjadi bahan evaluasi, dan menetapkan strategi perencanaan untuk

mencapai target yang diharapkan nantinya pada akhir tahun Renstra di 2019.

Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak

internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra dan Penetapan Kinerja.

Page 24: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

15

Pencapaian kinerja Biro Keuangan dan BMN pada tahun 2015, 2016, 2017 dan 2018 dapat

digambarkan pada tabel dibawah ini:

Sasaran Indikator KinerjaTarget

2015

Target

2016

Target

2017

Target

2018

Meningkatnya kualitas

pengelolaan Keuangan

dan Barang Milik

Negara Kementerian

Kesehatan secara

efektif, efisien dan

dilaporkan sesuai

ketentuan

a. Persentase Satker yang

menyampaikan Laporan

Keuangan tepat waktu dan

berkualitas sesuai dengan

Standar Akuntansi Pemerintah

(SAP) untuk mempertahankan

WTP

100% 100% 100% 100%

CAPAIAN 100% 100% 100% 100%

b. Persentase nilai aset tetap

yang telah mendapatkan

Penetapan Status Penggunaan

(PSP) sesuai ketentuan

30% 50% 70% 90%

CAPAIAN 54% 66% 85% 116%

c. Persentase Pengadaan

Barang/Jasa (e-procurement)

sesuai ketentuan

65% 80% 90% 100%

CAPAIAN 73% 91% 98% 98%

Tabel 4. Target dan Realisasi IKK Biro Keuangan dan BMN Tahun 2015, 2016, 2017 dan 2018

Page 25: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

16

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA 2018

Uraian kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

1. Indikator Pertama

Indikator Kinerja Kegiatan “Presentase Satker yang menyampaikan Laporan

Keuangan tepat waktu dan berkualitas sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah

(SAP) untuk mempertahankan WTP” memiliki definisi operasional yaitu “Persentase

Jumlah Satker Kantor Pusat, Kantor Daerah, dan Dekonsentrasi yang melaporkan

(ADK & Laporan Keuangan) semester dan Tahunan tepat waktu secara berjenjang

sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) serta ketentuan Peraturan Keuangan

Negara yang dibuktikan dengan melakukan rekonsiliasi secara berkala”.

Adapun formulasi pengukuran pada Indikator Pertama Biro Keuangan dan BMN

yaitu :

Gambar 2. Penghargaan kepada Kementerian Kesehatan terkait Pencapaian Standar

Tertinggi dari Kementerian Keuangan atas Laporan Keuangan 5 tahun berturut

Dari Indikator Pertama pada tahun 2018 telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu

dari sejumlah 418 Satker seluruhnya menyampaikan laporan keuangan

Jumlah satker Kantor Pusat, Kantor Daerah danDekonsentrasi yang menyampaikan Laporan Keuangan

Jumlah seluruh satker Kantor Pusat, Kantor Daerah danDekonsentrasi

X 100%

Page 26: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

17

tepat waktu dan berkualitas. Dengan rincian 48 satker Kantor Pusat, 166 satker Kantor

Daerah dan 204 Dekonsentrasi.

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Total Satker 1.321 Satker 418 Satker 418 Satker 418 Satker

Target IKK 100% 100% 100% 100%

Persentase Capaian

IKK

100% 100% 100% 100%

Tabel 5. Target dan Realisasi Indikator Pertama

Indikator Kinerja Kegiatan

(IKK) ini setiap tahunnya selalu

mampu mencapai target yang telah

ditetapkan dalam Renstra. Baik

pada tahun 2015, 2016, 2017

maupun tahun 2018, realisasi

capaian target adalah sebesar 100%.

Artinya pada kedua tahun anggaran

tersebut, sebanyak 418 satker selalu

menyampaikan laporan

keuangannya secara tepat waktu.

Bila dipantau sepanjang tahun

anggaran, rekon laporan keuangan tidak selalu tepat waktu, sehingga dalam triwulan II dan

III capaian rekon belum 100%. Hal ini disebabkan karena updating aplikasi terlalu sering

dan lambatnya proses feedback dari Kemenkeu. Namun dalam akhir tahun seluruh satker

dapat rekon dengan optimal dengan menyelesaikan laporan keuangan sesuai standar.

a. Hal-hal yang Mempengaruhi Pencapaian Target

1) Pelaksanaan proses likuidasi aset di lingkungan Kementerian Kesehatan dengan

mengoptimalkan dasar hukum yaitu Surat Edaran Sekretariat Jenderal Nomor

HK.03.03/II/345/2016 tanggal 18 Februari 2016 tentang Pelaksanaan Likuidasi di

lingkungan Kementerian Kesehatan

2) Sosialisasi kebijakan-kebijakan terkait tata laksana keuangan, perbendaharaan

dan penyusunan laporan keuangan baik BLU maupun Non BLU yang

berkesinambungan

Gambar 3. Penerimaan Penghargaan5 Tahun berturut

Page 27: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

18

3) Adanya aplikasi erekon sehingga dapat mengidentifikasi ketidaksesuaian lebih

dini.

4) Koordinasi dengan unit organisasi yang memiliki kewenangan untuk

menyelenggarakan pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM

bidang pengelolaan keuangan dan anggaran

5) Memberikan reward kepada satker yang selalu melakukan feedback baik kepada

Eselon I maupun kepada satker-satker terkait capaian pengelolaan anggaran,

progress LHP, permasalahan rekon Laporan Keuangan, inovasi dalam pengadaan

barang/jasa serta kebutuhan-kebutuhan terkait penyusunan Laporan Keuangan

dan Pelaksanaan Anggaran lainnya.

Gambar 4. Penyerahan Penghargaan Kepada Satker denganPengelolaan Anggaran Terbaik dan inovasi dalam Pengadaan Barang/jasa

6) Meningkatkan pembinaan dan pengawasan dalam penerapan metode penilaian

kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) yang terdiri dari 12 indikator yang terdiri

dari :

Gambar 5. 12 Indikator Kinerja Pelaksana Anggaran

Page 28: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

19

Menurut data dari Online Monitoring SPAN per tanggal 28 Desember 2018

Kementerian Kesehatan berada diperingkat 1 dari 13 Kementerian/Lembaga

dengan Pagu diatas 10 Triliun dengan nilai IKPA sebesar 93,84%.

Gambar 6. Peringkat Kementerian Kesehatan dari hasil penilaian IKPA 2018

b. Permasalahan

Walaupun target kinerja Indikator Pertama tercapai namun masih ada permasalahan

yang muncul sebagai berikut:

1) Kurangnya kualitas SDM dalam bidang akuntansi

2) Sistem aplikasi yang sering berubah dan perubahan sangat dekat waktunya

dengan jadwal rekon.

3) Rotasi pengelola keuangan yang terlalu sering

4) Kesalahan Penggunaan akun dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran

5) Permasalahan revaluasi yang belum tuntas, dimana pada tahun mendatang dapat

menjadi hambatan dalam mencapai opini WTP

c. Pemecahan Masalah

1) Peningkatan kemampuan SDM melalui pelatihan/penyuluhan kepada petugas

penyusun laporan keungan

2) Meningkatkan koordinasi dengan KPPN dan DAPK Kementerian Keuangan

3) Mengoptimalkan peranan APIP dalam melakukan review mulai dari

perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan

4) Membentuk SPIPK

Page 29: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

20

5) Revisi Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan menyesuaikan dengan

regulasi terbaru

6) Berkoordinasi dengan bagian BMN Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu secara

berkesinambungan untuk menyelesaikan masalah revaluasi BMN.

d. Rencana Tindak Lanjut

1) Memaksimalkan ketersediaan anggaran pada DIPA Biro Keuangan dan BMN

untuk kegiatan peningkatan kemampuan penyusun Laporan Keuangan

2) Pelaksanaan review Laporan Keuangan mulai dari level satker sampai dengan

Kementerian pada setiap periode pelaporan keuangan

3) Penyusunan dan sosialisasi Pedoman Akuntansi dan Penyusunan Laporan

Keuangan

4) Berkoordinasi dengan APIP, BPK dan DAPK Kementerian Keuangan setiap

triwulan

2. Indikator Kedua

Indikator Kinerja Kegiatan “Presentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan

Penetapan Status Penggunaan (PSP) sesuai ketentuan” memiliki definisi operasional

yaitu “Presentase Nilai aset tetap yang berproses mendapatkan Penetapan Status

Penggunaan (PSP) yang mencakup satker Kantor Pusat, Kantor Daerah dan

Dekonsentrasi”.

Adapun formulasi pengukuran pada Indikator Pertama Biro Keuangan dan BMN yaitu :

Capaian kinerja Indikator ini tahun 2018 melampaui target yang ditetapkan, dari total

nilai aset yang harus ditetapkan status penggunaannya yaitu Rp39.727.025.395.104,-,

presentase nilai aset tetap yang telah mendapatkan penetapan status penggunaan sesuai

ketentuan adalah sebesar Rp.41.480.294.294.183,- (104%), melampaui target di tahun

2017 sebesar Rp.33.633.495.966.468,- (85%)

Nilai aset tetap yang telah diproses mendapatkan PSP

Nilai aset tetap Laporan Keuangan audited

X 100%

Page 30: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

21

30%

50%

70%80%

100%

54%

66%

85%

104%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

2015 2016 2017 2018 2019

TARGET CAPAIAN

Grafik 1. Target dan Realisasi Indikator Kedua

Terjadi peningkatan sebesar 19% untuk capaian pada indikator kedua, jika pada tahun

2017 sebesar 85% maka pada tahun 2018 berhasil ditingkatkan menjadi sebesar 104% .

Peningkatan terlihat dari naiknya jumlah aset yang ditetapkan status penggunaannya yaitu

sebesar Rp7.881.255.915.895,-. Dalam kurun waktu tahun 2016 sd 2018 pencapaian

indikator yang memenuhi target juga disebabkan nilai aset yang bertambah karena

pengadaan dan meningkatnya kesadaran para pengelola barang untuk langsung memproses

Penetapan Status Penggunaan (PSP) saat barang sudah tercatat di SIMAK BMN. Namun

demikian masih ada aset tersisa yang harus diselesaikan dalam proses PSP memiliki

kendala yang lebih kompleks dan memerlukan effort yang lebih dalam penyelesaiannya.

a. Hal-hal yang mempengaruhi pencapaian target kinerja

1) Sosialisasi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/558/2016

tentang Pelimpahan sebagian wewenang Menteri Kesehatan selaku Pengguna

Barang dalam Pengelolaan Barang Milik Negara di lingkungan Kementerian

Kesehatan

2) Sosialisasi Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor HK.03.03/II/2037/2016

tanggal 13 September 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Inventarisasi Barang

Milik Negara di lingkungan Kementerian Kesehatan

3) Sosialisasi Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor HK.03.03/III/2016 tanggal

28 September 2016 tentang Rencana Kebutuhan BMN di lingkungan

Kementerian Kesehatan

Page 31: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

22

4) Sosialisasi kepada satker di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam

percepatan proses revaluasi aset BMN

5) Komitmen pimpinan dalam pengelolaan BMN termasuk dalam hal ini usul dan

proses PSP

6) Koordinasi yang intensif dan optimal dengan Unit Utama dan Kementerian

Keuangan

a. Permasalahan

Walaupun capaian kinerja Indikator Kedua melampaui target, masih ada

permasalahan yang terjadi, yaitu:

1) Pendelegasian wewenang yang memungkinkan Satker melakukan Penetapan

Status Penggunaan di KPKNL Setempat.

2) Petugas SIMAK BMN baru dan belum berpengalaman sehingga terhambat dan

atau salah kewenangan pengajuan usulan PSP

3) Data dukung yang tidak lengkap

4) Anggaran untuk monitoring terhadap Satker yang capaian PSP nya rendah sangat

terbatas sehingga tidak semua Satker terpapar regulasi-regulasi baru mengenai

PSP

b. Pemecahan Masalah

1) Melakukan koordinasi instensif dengan satker terutama yang capaian PSP nya

masih rendah dibawah 50% dan petugas simak yang masih baru

2) Pendampingan satker yang capaian nya masih rendah

c. Rencana Tindak Lanjut

1) Melakukan pertemuan tingkat satker dan sosialisasi regulasi-regulasi serta

kebijakan menyangkut proses usulan PSP

2) Melakukan pendampingan kepada satker yang tingkat capaian realisasi PSP nya

masih rendah

3) Membuat aplikasi yang berisi template PSP sehingga memudahkan Petugas

SIMAK untuk mengusulkan PSP serta mengurangi tingkat kesalahan usulan PSP

3. Indikator Ketiga

Indikator Kinerja Kegiatan “Presentase Pengadaan Barang/Jasa (e-procurement)

sesuai ketentuan” memiliki definisi operasional yaitu “Persentase Jumlah satker

Kantor Pusat dan Kantor Daerah yang proses pengadaannya menggunakan SPSE”.

Adapun formulasi pengukuran pada Indikator Pertama Biro Keuangan dan BMN yaitu :

Page 32: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

23

Capaian kinerja Indikator Ketiga pada tahun 2018 tidak mencapai target yang

ditetapkan, dikarenakan ada 5 satker yang tidak memiliki belanja modal yang secara

otomatis tidak menggunakan SPSE. Ditargetkan sebanyak 214 Satker yang terdiri dari

Kantor Pusat dan Kantor Daerah melakukan pengadaan melalui e-procurement, hasilnya

sebanyak 209 Satker (98%) sudah melakukan pengadaan melalui e-procurement.

Dengan demikian pencapaian kinerja tidak mencapai target. Dasar penetapan target dan

realisasi ini adalah perhitungan jumlah Satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah yang

melaksanakan pengadaan dengan menggunakan e-procurement.

65%

80%90%

100% 100%73%

91%98% 98%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

2015 2016 2017 2018 2019

TARGET CAPAIAN

Grafik 2. Target dan Realisasi Indikator Ketiga

Tidak ada peningkatan capaian pada indikator ketiga tahun 2018 (98%) jika

dibandingkan dengan capaian pada tahun 2017 (98%). Hal ini disebabkan ada 5 satker yang

tidak menggunakan SPSE karena tidak ada alokasi belanja modal pada satker tersebut yaitu

Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, KKP Kelas II Jayapura, KKP Kelas III Gorontalo,

Balai Litbang P2B2 tanah bumbu Kalsel dan Loka Litbang P2B2 Waikabubak NTT.

a. Hal-hal yang mempengaruhi pencapaian target kinerja

Pencapaian target kinerja Indikator Ketiga tidak lepas dari terobosan yang dilakukan

oleh Biro Keuangan dan BMN yaitu sebagai berikut:

Jumlah Satker Kantor Pusat dan Satker Kantor Daerahyang menggunakan SPSE

Jumlah seluruh Satker Kantor Pusat dan Kantor Daerah

X 100%

Page 33: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

24

1) Pelatihan dan sertifikasi PBJ yang secara simultan dilaksanakan setiap tahunnya

untuk meningkatkan kualitas SDM pelaksana PBJ;

2) Dilaksanakannya workshop monitoring dan evaluasi pengadaan barang dan jasa;

3) Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pra DIPA 2018

4) Pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui e katalog

5) Sosialisasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui mekanisme lelang cepat

kepada satker di lingkungan Kementerian Kesehatan

Melalui kegiatan pengadaan menggunakan LPSE Kementerian Kesehatan telah

menyelesaikan 24.981 paket dengan pagu sebesar Rp15.986.460.060.145,- dengan hasil

lelang sebesar Rp12.259.375.138.263,- dan mampu menghemat keuangan negara sebesar

Rp3.727.084.921.882,- dari nilai pagu selesai yang dilelangkan di LPSE Kementerian

Kesehatan. Nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan yang dicapai pada tahun

2017. Pada tahun 2017 pengadaan menggunakan LPSE Kementerian Kesehatan telah

menyelesaikan 1.964 paket dengan pagu sebesar Rp4.647.070.222.774,- dengan hasil

lelang sebesar Rp4.040.553.645.850,- dan mampu menghemat keuangan negara sebesar

Rp606.516.576.924,-. Hasil yang melebihi target tersebut seharusnya dapat lebih maksimal

dengan inovasi-inovasi dari para pengelola PBJ seperti pelaksanaan Kontrak Payung dan

optimalisasi pengadaan melalui e catalogue.

b. Permasalahan :

1) Pembaharuan aplikasi RUP oleh LKPP yang menghambat pengisian RUP oleh

satker pada Triwulan I tahun 2018

2) Adanya kebijakan efisiensi anggaran berdampak pada terjadinya lelang ulang dan

tidak terlaksana

3) Terlambatnya pelaksanaan PBJ yang disebabkan oleh terlambatnya penyiapan

dokumen PBJ dan kualitas dokumen PBJ

4) Perencanaan dan pelaksanaan PBJ Pra DIPA masih belum optimal

5) Pembahasan e catalogue bidang kesehatan di LKPP memakan waktu yang cukup

lama dikarenakan LKPP memerlukan bantuan teknis dari kementerian terkait.

6) Tidak semua satker memiliki alokasi belanja modal

c. Pemecahan Masalah

1) Berkoordinasi dengan LKPP terkait kebijakan updating aplikasi agar tidak

menghambat proses pelaksanaan PBJ.

2) Optimalisasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa Pra DIPA tahun 2019.

3) Peningkatan kualitas SDM terkait pemahaman dan penyusunan dokumen PBJ

Page 34: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

25

4) Membuat rancangan pembuatan aplikasi PBJ dengan melibatkan tenaga IT di

lingkungan Biro Keuangan dan BMN dan Narasumber dari LKPP.

5) Sosialisasi dan koordinasi dengan para pelaku PBJ di lingkungan Kemenkes

untuk mengurangi lelang ulang dan proses gagal lelang.

6) Penyusunan ecatalogue sectoral di delegasikan ke Kementerian terkait

(Kemnterian Kesehatan) sehingga tidak perlu menunggu dari LKPP

7) Melakukan advokasi kepada pimpinan untuk mendorong pengelola PBJ

melakukan inovasi dalam proses PBJ seperti kontrak payung, pengadaan melalui

e catalogue dan/atau e purchasing

d. Rencana Tindak Lanjut

1) Melakukan advokasi kepada LKPP untuk mengurangi updating aplikasi SIRUP

di awal tahun anggaran

2) Membuat surat edaran dan koordinasi mengenai pengadaan barang/jasa melalui

proses lelang Pra DIPA kepada seluruh satuan kerja dan Unit Organisasi di

lingkungan Kemenkes

3) Membuat atau mengembangkan aplikasi PBJ untuk pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan PBJ

4) Melaksanakan Sosialisasi dan koordinasi dengan para pelaku PBJ (KPA, PPK,

PP dan Pokja ULP) di lingkungan Kemenkes untuk mengurangi lelang ulang dan

proses gagal lelang.

5) Penguatan Pengadaan Barang/Jasa Kemenkes melalui pembentukan Unit Kerja

Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) yang pada saat ini masih dalam tahap

penyusunan Naskah Akademik.

C. SUMBER DAYA/ REALISASI ANGGARAN

Alokasi anggaran pada tahun 2018 sebesar Rp.26.112.082.000,- dengan realisasinya

sebesar Rp24.467.891.455,- (93.70%). Realisasi pada tahun 2018 ini mengalami penurunan

dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2017 walaupun dari sisi alokasi ada kenaikan yang

cukup signifikan yaitu sebesar Rp11.708.609.000,-. Kenaikan tersebut diperuntukkan untuk

pembiayaan peserta terutama untuk kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan dan BMN, dimana

pada tahun 2017 pembiayaan tersebut hilang dikarenakan terbatasnya anggaran.

Page 35: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

26

14,403,473,000

26,112,082,000

14,280,127,000

24,467,891,455

2017 2018

ALOKASI REALISASI

Grafik 3. Perbandingan Alokasi dan Realisasi Anggaran 2017 dan 2018

Kenaikan alokasi dikarenakan adanya kenaikan belanja modal yang digunakan untuk

Renovasi serta pengadaan Meubelair Ruangan Biro Keuangan dan BMN, ULP dan LPSE.

Penyerapannya tidak mencapai 90%, hal ini dikarenakan dilakukan secara tender dan

mendapatkan harga terbaik sehingga dapat dikatakan efisiensi dalam hal pengadaan. Sedangkan

untuk penyerapan belanja barang sangat baik yaitu Rp.20.457.638.640,-(97.73%). Biro

Keuangan dan BMN melakukan antisipasi dari setiap stakeholder seperti identifikasi kegiatan

yang tidak perlu dan tidak dapat dilaksanakan menjadi kunci dalam rangka peningkatan daya

serap dan pelaksanaan kegiatan prioritas yang terlaksana secara optimal.

1. Sumber Daya ManusiaJumlah Pegawai Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal sampai dengan Tanggal 31

Desember 2018 sebanyak 106 (seratus enam) pegawai dan dianalisa bahwa dari segi pendidikan

dan kepangkatan memiliki kualitas yang baik. Namun dari segi usia terlihat adanya ancaman

yang serius terkait keberlangsungan SDM di Biro Keuangan dan BMN. Dari total 106 pegawai

sebanyak 45% berusia 51 sd 60 tahun yang artinya dalam waktu 8 tahun kedepan jumlah SDM

di Biro Keuangan dan BMN akan berkurang hampir 50%. Berikut rinciannya :

a. Komposisi SDM Biro Keuangan dan BMN Berdasarkan Usia

Tabel 6. Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah

1 21 – 30 9

2 31 – 40 27

Page 36: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

27

3 41 – 50 24

4 51 - 60 46

Total 106

b. Komposisi SDM Biro Keuangan dan BMN Berdasarkan Golongan

Tabel 7. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan

No Golongan Jumlah

1 Pengatur / IIc 3

2 Pengatur Muda Tk I / IId 1

3 Penata Muda / IIIa 14

4 Penata Muda Tk I / IIIb 51

5 Penata / IIIc 6

6 Penata Tk I / IIId 20

7 Pembina / IVa 8

8 Pembina Tk I / IVb 2

9 Pembina Utama Madya / IVc 1

Total 106

c. Komposisi SDM Biro Keuangan dan BMN Berdasarkan Pendidikan

Tabel 8. Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah

1 SLTP 1

2 SLTA 29

3 DIPLOMA III 9

4 S1 44

5 S2 23

Total 106

d. Komposisi SDM Biro Keuangan dan BMN Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 9. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki – Laki 49

2 Perempuan 57

Page 37: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

28

Total 106

e. Komposisi SDM Biro Keuangan dan BMN Berdasarkan Jabatan

Tabel 10. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan

selain dari segi jumlah pegawai,

peningkatan kualitas SDM Biro Keuangan

dan BMN menjadi Fokus perhatian untuk

terus ditingkatkan. Proses peningkatan

kapasitas (capacity building) dan

pembangunan karakter (caracter

building) SDM menjadi hal yang mutlak

dilakukan karena berkembang tidaknya

suatu organisasi sangat dipengaruhi adanya kepedulian dan kualitas SDM dalam menggerakkan

organisasi. Dalam proses ini tentu dapat dilakukan dengan beragam cara, baik melalui

pendidikan dan pelatihan (diklat) berbasis kompetensi, tugas belajar, dan outbond atau pola

permainan, yang kesemuanya itu untuk meningkatkan performa SDM organisasi dalam

menjalankan tugasnya.

Adapun proses peningkatan kapasitas dan pembangunan karakter yang telah dilakukan

oleh Biro Keuangan dan BMN yaitu :

1. Melaksanakan capacity building dengan melibatkan seluruh pegawai Biro Keuangan

dan BMN di Malang, Jawa Timur

2. Memberikan kursus pelatihan International English Language Testing System kepada

20 orang pegawai

3. Internalisasi secara berkala nilai-nilai integritas, etika ASN, serta informasi lain yang

diperlukan pegawai dalam memperkaya pengetahuan pegawai.

4. Mengirimkan pegawai untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Bendahara

Pengeluaran APBN Angkatan I, II, III Tahun 2017

No Jabatan Jumlah

1 Struktural 16

2 Staf Pelaksana 83

3 Fungsional 7

Total 106

Gambar 7. Capacity Building tahun 2018

Page 38: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

29

5. Mengirimkan pegawai untuk mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Peningkatan SDM

dalam rangka Pengadaan Barang/Jasa

Selain itu, dalam rangka meningkatkan motivasi pegawai di lingkungan Biro Keuangan

dan BMN dalam hal kinerja dan gaya hidup sehat untuk mendukung Germas. Satker Biro

Keuangan dan BMN memberikan reward kepada beberapa orang pegawai dengan 2 (dua)

kategori :

1. Diberikannya penghargaan Most Dedicated Employee 2018 kepada 1 (satu) orang

pegawai Biro Keuangan dan BMN dengan kriteria penilaian didasarkan pada nilai SKP

terbesar, kinerja dan integritas yang tinggi

Gambar 8. Sertifikat Reward kepada Pegawai dengan Kinerja Terbaik

2. Diberikannya penghargaan Most Healthy and Sporty Employee 2018 kepada 3 (tiga)

orang pegawai sebagai bentuk keterlibatan dalam penerapan pola hidup sehat,

penerapan K3 dan penerapan 5S.

Adapun progress aksi perubahan nyata Agent of Change Biro Keuangan dan BMN antara

lain sebagai berikut :

1. Pembinaan pengelolaan keuangan dalam hal tingkat kepatuhan terhadap penerbitan

kartu pengawasan pada kontrak yang dilakukan

2. Ajakan perilaku hidup sehat salah satunya dengan mendorong para pegawai untuk

melakukan peregangan setiap pukul 10.00 dan 14.00

3. Internalisasi salam sehat, revolusi mental bidang kesehatan dan aksi perubahan harian

pada pertemuan rakorstaf di lingkungan Biro Keuangan dan BMN

Page 39: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

30

2. Sumber Daya AnggaranSeluruh Kegiatan Biro Keuangan dan BMN ini dibiayai dari DIPA Biro Keuangan dan

BMN Nomor : SP DIPA-024.01.1.465921/2018 tanggal 5 Desember 2017 sebesar

Rp.24.272.281.000,-. Namun dalam pelaksanaan tahun berjalan terjadi beberapa kali

Revisi DIPA, yaitu :

1. Revisi I pada tanggal 9 Februari 2018 dengan anggaran yang tercantum dalam DIPA

menjadi sebesar Rp24.122.281.000,- yaitu penyelesaian proses buka blokir anggaran

sebesar Rp.2.650.000.000,- yang digunakan untuk proses renovasi ruangan Biro

Keuangan dan BMN, ULP dan LPSE sekaligus pemindahan belanja Perjadin ke Pusat

Penanggulangan Krisis Kesehatan sebesar Rp.150.000.000,- yang digunakan untuk

penanggulangan Asmat

2. Revisi II tanggal 24 April 2018 dengan anggaran yang tercantum dalam DIPA menjadi

sebesar Rp25.622.281.000,- yaitu Biro Keuangan dan BMN mendapatkan tambahan

anggaran belanja modal sebesar Rp.1.500.000.000,- dari Pusat Kesehatan Haji yang

dipergunakan untuk penambahan biaya renovasi ruangan Biro Keuangan dan BMN,

ULP dan LPSE

3. Revisi III tanggal 7 September 2018 dengan anggaran yang tercantum dalam DIPA

menjadi sebesar Rp26.112.081.000,- yaitu Biro Keuangan dan BMN kembali

mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp.489.800.000,- dari Biro Perencanaan dan

Anggaran yang dipergunakan untuk Kelompok Kerja KPBU (Kerjasama Pemerintah

dan Badan Usaha) untuk pembanguan Tower A dan B Rumah Sakit Dharmais

Adapun optmalisasi dan efisiensi anggaran seperti tergambar dalam tabel berikut :

No. Output/komponen PAGU REALISASI SISA DANA %1 2035.951 (Layanan internal) 7,950,412,000 7,016,696,184 933,715,816 88.262 2035.955 (Layanan manajemen keuangan bidang kesehatan) 8,519,248,000 8,235,255,302 283,992,698 96.673 2035.956 (Layanan manajemen BMN bidang kesehatan) 6,445,157,000 6,042,010,040 403,146,960 93.744 2035.994 (Layanan perkantoran) 3,197,265,000 3,173,929,929 23,335,071 99.27

26,112,082,000 24,467,891,455 1,644,190,545 93.70TotalTabel 11. Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2018

Page 40: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

31

3. Sumber Daya Sarana dan PrasaranaBerdasarkan Neraca Barang Milik Negara (BMN) Tahun Anggaran 2018, tampak bahwa

sumber daya sarana dan prasarana di Biro Keuangan dan BMN adalah sebagai berikut :

AKUN NERACA SALDO PER 31 DESEMBER 2018

Barang Konsumsi 139.738.800

Tanah 14.694.375.000

Peralatan dan Mesin 11.001.666.670

Gedung dan Bangunan 4.345.789.688

Jalan, Irigasi dan Jaringan 5.568.420.000

Aset Tetap dalam Renovasi 1.952.758.234

Aset Tetap Lainnya 213.525.000

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap (413.231.166)

Aset Tak Berwujud 0

Akumulasi Amortisasi (1.954.151.571)

Aset Lain-lain 0

Akumulasi Penyusutan atas Aset Lainnya (7.862.169.655)

BMN Ekstrakomptabel 11.640.561

Akumulasi Penyusutan Ekstrakomptabel 0

TOTAL ASET 27.698.361.561

Tabel 12. Barang Milik Negara yang menjadi Aset Biro Keuangan dan BMN

Page 41: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

32

D. ANALISA ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

% Pagu Awal Realisasi %

1Layanan ManajemenKeuangan BidangKesehatan

Persentase satker yang menyampaikanlaporan keuangan tepat waktu dan

berkualitas sesuai dengan SAP untukmempertahankan WTP (100%)

100% 1 Layanan 1 Layanan 100% 8,519,248,000 8,235,255,302 96.67%

Persentase nilai aset tetap yang telahmendapatkan Penetapan Status

Penggunaan (PSP) sesuai ketentuan(90%)

116%

Persentase pengadaan menggunakan e-procurement (100%) 98%

3 Layanan Internal Tersedianya Dukungan LayananManajemen 1 Layanan 1 Layanan 100% 7,950,412,000 7,016,696,184 88.26%

4 Layanan PerkantoranTersedianya Layanan Operasional

Perkantoran dan PemeliharaanPerkantoran

12 BulanLayanan 12 Bulan

Layanan 100% 3,197,265,000 3,173,929,929 99.27%

26,112,082,000 24,467,891,455 93.70%

6,445,157,000 6,042,010,040 93.74%

NO KEGIATAN

RENSTRA RKAKL

TARGET REALISASIoutput 2018 Anggaran 2018

Target Capaian

Total Pagu

1 Layanan Layanan1 100%2Layanan Manajemen BMNBidang Kesehatan

Tabel 13. Perbandingan Target Dan Capaian Indikator KinerjaBiro Keuangan Dan BMN Tahun 2018

Dari tabel diatas terlihat beberapa program cukup efektif dalam hal pencapaian hasil

dan serapan. Dari total anggaran sebesar Rp.26.112.082.000,- terealisasi sebesar

Rp.24.467.891.455,- (93,70%) dari realisasi tersebut seluruh target outputnya tercapai.

Selain itu dengan anggaran yang tersedia membuat para stake holder pengelola anggaran di

Biro Keuangan dan BMN mengalihkan penyerapan anggaran tersebut ke kegiatan-kegiatan

prioritas yang mendukung peningkatan indikator kinerja biro. Namun demikian di tahun-

tahun mendatang perlu dievaluasi efektifitas perencanaan anggaran tiap-tiap program yang

mendukung indikator kinerja agar lebih meningkat lagi.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan anggaran tahun 2018 berjalan dengan efektif

untuk mendukung pencapaian kinerja, terbukti dengan capaian kinerja dapat memenuhi/

melebihi target dengan penggunaan dana/anggaran yang ada.

Page 42: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

33

BAB IV

KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A. KESIMPULAN

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Keuangan dan BMN Tahun 2018

merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, kebijakan,

program dan kegiatan Biro Keuangan dan BMN kepada pimpinan (Sekretaris Jenderal) dan

seluruh stakeholders yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan

pembangunan kesehatan khususnya di bidang Keuangan dan BMN.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja Biro Keuangan dan BMN cukup baik

dan efektif. Seluruh indikator mencapai target, bahkan melampaui target yang ditetapkan di TA

2018. Adapun hal-hal yang mendukung dan upaya Biro Keuangan dan BMN dalam pencapaian

target adalah:

1. Pelaksanaan proses likuidasi aset di lingkungan Kementerian Kesehatan dengan

mengoptimalkan dasar hukum yaitu Surat Edaran Sekretariat Jenderal Nomor

HK.03.03/II/345/2016 tanggal 18 Februari 2016 tentang Pelaksanaan Likuidasi di

lingkungan Kementerian Kesehatan;

2. Sosialisasi kebijakan-kebijakan terkait tata laksana keuangan, perbendaharaan dan

penyusunan laporan keuangan baik BLU maupun Non BLU yang berkesinambungan;

3. Koordinasi dengan unit organisasi yang memiliki kewenangan untuk

menyelenggarakan pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM bidang

pengelolaan keuangan dan anggaran;

4. Memberikan reward kepada satker untuk kategori satker dengan pengelolaan anggaran

terbaik di lingkungan Kementerian Kesehatan;

5. Sosialisasi intensif beberapa peraturan terkait pengelolaan BMN kepada satker di

lingkungan Kementerian Kesehatan baik tentang pelimpahan wewenang pengguna

barang, inventarisasi BMN ataupun RKBMN. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

HK.02.02/MENKES/558/2016 tentang Pelimpahan sebagian wewenang Menteri

Kesehatan selaku Pengguna Barang dalam Pengelolaan Barang Milik Negara di

lingkungan Kementerian Kesehatan;

6. Sosialisasi kepada satker di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam percepatan

proses revaluasi aset BMN

7. Pelatihan dan sertifikasi PBJ yang secara simultan dilaksanakan setiap tahunnya untuk

meningkatkan kualitas SDM pelaksana PBJ

8. Dilaksanakannya workshop monitoring dan evaluasi pengadaan barang dan jasa

Page 43: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

34

9. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pra DIPA 2017, e katalog dan lelang cepat

Namun demikian masih ada permasalahan yang terjadi yaitu :

1. Indikator Pertama

a. Kurangnya kualitas SDM dalam bidang akuntansi

b. Sistem aplikasi yang sering berubah dan perubahan sangat dekat waktunya dengan

jadwal rekon.

c. Adanya rotasi pengelola keuangan yang terlalu sering di beberapa satuan kerja

d. Kesalahan Penggunaan akun dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran

2. Indikator Kedua

a. Pendelegasian wewenang yang memungkinkan Satker melakukan Penetapan Status

Penggunaan di KPKNL Setempat.

b. Petugas SIMAK BMN baru dan belum berpengalaman sehingga terhambat dan atau

salah kewenangan pengajuan usulan PSP

c. Data dukung yang tidak lengkap

d. Anggaran untuk monitoring terhadap Satker yang capaian PSP nya rendah sangat

terbatas sehingga tidak semua Satker terpapar regulasi-regulasi baru mengenai PSP

3. Indikator Ketiga

a. Perencanaan dan pelaksanaan PBJ Pra DIPA masih belum optimal

b. Pembaharuan aplikasi RUP oleh LKPP yang menghambat pengisian RUP oleh

satker pada Triwulan I tahun 2017

c. Terlambatnya pelaksanaan PBJ yang disebabkan oleh terlambatnya penyiapan

dokumen PBJ dan kualitas dokumen PBJ

d. Pembahasan e catalogue bidang kesehatan di LKPP memakan waktu yang cukup

lama dikarenakan LKPP memerlukan bantuan teknis dari kementerian terkait

e. Tidak semua satker memiliki anggaran belanja modal

B. TINDAK LANJUT

Tindak lanjut yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu:

1. Indikator Pertama

a. Memaksimalkan ketersediaan anggaran pada DIPA Biro Keuangan dan BMN untuk

kegiatan peningkatan kemampuan penyusun Laporan Keuangan

b. Pelaksanaan review Laporan Keuangan mulai dari level satker sampai dengan

Kementerian pada setiap periode pelaporan keuangan

c. Penyusunan dan sosialisasi Pedoman Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan

Page 44: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan

35

d. Rapat koordinasi dengan APIP, DAPK Kementerian Keuangan setiap triwulan

2. Indikator Kedua

a. Melakukan pertemuan tingkat satker dan sosialisasi regulasi-regulasi serta kebijakan

menyangkut proses usulan PSP

b. Melakukan pendampingan kepada satker yang tingkat capaian realisasi PSP nya

masih rendah

c. Membuat aplikasi yang berisi template PSP sehingga memudahkan Petugas SIMAK

untuk mengusulkan PSP serta mengurangi tingkat kesalahan usulan PSP

3. Indikator Ketiga

a. Berkoordinasi dengan LKPP untuk mengurangi updating aplikasi SIRUP di awal

tahun anggaran;

b. Membuat surat edaran dan koordinasi mengenai pengadaan barang/jasa melalui

proses lelang Pra DIPA kepada seluruh satuan kerja dan Unit Organisasi di

lingkungan Kemenkes;

c. Melaksanakan Sosialisasi dan koordinasi dengan para pelaku PBJ (KPA, PPK, PP

dan Pokja ULP) di lingkungan Kemenkes untuk mengurangi lelang ulang dan proses

gagal lelang.

Page 45: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

) KEMENTERIANaI [E;[!fl',l^) rNDoNEsrA

SEKRETARIAT JENDERAL

BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA

PER.'AITT'IAIT XII|ER{,A TAIII'N 2018

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yangbertanda tangan di bawah ini:

NamaJabatan

Selanjutnya

NamaJabatan

Drs. Setyo Budi Hartono, MMKepala Biro Keuangan dan Barang Milik Negara

disebut PIHAK PERTAMA;

drg. Oscar Primadi, MPHSekretaris Jenderal

Selaku atasan PIHAK PERTAMA, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA beq'anji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnyasesuai Lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerjajangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumenperencErnaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerjatersebut menjadi tanggung jawab kami.

PIHAK KEDUA akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akanmelakukan evaluasi terhadap capaian kineq'a dari perjanjian danmengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberianpenghargaan dan sanksi.

PIHAK KEDUA,

Jakarta, Desember 2018

PIHAK PERTAMA,

196110201988031013Setyo Budi Hartono, MM19610509 1986031 001

Page 46: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

Unit Organisasi Eselon IITahun

PER.'A.IT.,'IA!T XIITER^'A

: Biro Keuangan dan Barang Milik Negara: 2018

Ileglatan

Pembinaan pengelolaan administrasiKeuangan dan BMN

Anggaran

Rp.26.112.081.000,-

Sekretaris Jenderal

Jakarta, Desember 2018

Kepala Biro Keuangan dan BMN

-----J> -

\Zrtll/fttlDrs. S*!o Budi Hartono, MMNrP. 19610509 1986031 001

lYo. Sasaran Indikator Kinerja Target(1) (21 (3) (41

1 Meningkatnya KualitasPengelolaan Keuangandan Barang MilikNegara (BMN)Kementerian Kesehatansecara Efektif, Efisiendandipertanggungi awabkanSesuai Ketentuan

Persentase Satker yangmenyampaikan LaporarKeuangan tepat waktu danberkualitas sesuai denganStandar AkuntansiPemerintah (SAP) untukmempertahankan WTP

Persentase nilai aset tetapyang telah mendapatkanPenetapan StatusPenggunaan (PSP) sesuaiketentuan

Persentase PengadaanBarang/Jasa (e-procurem.ent) xsuaiketentuan

TOOo/o

9Oo/o

IOO/o

Oscar Primadi, MPH19611O201988031013

1.

Page 47: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan

NOIN

DIKA

TOR

CAPA

IAN

PERM

ASAL

AHAN

REKO

MEN

DASI

1Pe

rsen

tase

Sat

ker y

ang

men

yam

paik

anla

pora

n ke

uang

an te

pat w

aktu

dan

berk

ualit

as se

suai

den

gan

SAP

untu

km

empe

rtah

anka

n W

TP

100%

1. K

uran

gnya

Kua

litas

SDM

dal

am b

idan

g Ak

unta

nsi

2. S

erin

gnya

Rot

asi S

DM P

enge

lola

Keu

anga

n3.

Kes

alah

an P

engg

unaa

n Ak

un d

alam

per

enca

naan

dan

Pel

aksa

naan

ang

gara

n4.

Per

mas

alah

an re

valu

asi y

ang

belu

m tu

ntas

, dim

ana

pada

tahu

n m

enda

tang

dapa

t men

jadi

ham

bata

n da

lam

men

capa

i opi

ni W

TP

1. M

emak

simal

kan

kete

rsed

iaan

ang

gara

n pa

da D

IPA

Biro

Keu

anga

n da

n BM

Nun

tuk

kegi

atan

pen

ingk

atan

kem

ampu

an p

enyu

sun

Lapo

ran

Keua

ngan

2. P

elak

sana

an re

view

Lapo

ran

Keua

ngan

mul

ai d

ari l

evel

satk

er sa

mpa

i den

gan

Kem

ente

rian

pad

a se

tiap

perio

de p

elap

oran

keu

anga

n3.

Pen

yusu

nan

dan

sosia

lisas

i Ped

oman

Aku

ntan

si da

n Pe

nyus

unan

Lapo

ran

Keua

ngan

4. B

erko

ordi

nasi

deng

an A

PIP,

BPK

dan

DAP

K Ke

men

teria

n Ke

uang

an se

tiap

triw

ulan

2Pe

rsen

tase

nila

i ase

t tet

ap y

ang

tela

hm

enda

patk

an P

enet

apan

Sta

tus

Peng

guna

an (P

SP) s

esua

i ket

entu

an

90%

1. P

ende

lega

sian

wew

enan

g ya

ng m

emun

gkin

kan

Satk

er m

elak

ukan

Pen

etap

anSt

atus

Pen

ggun

aan

di K

PKNL

Set

empa

t2.

Pet

ugas

SIM

AK B

MN

baru

dan

bel

um b

erpe

ngal

aman

sehi

ngga

terh

amba

tda

n at

au sa

lah

kew

enan

gan

peng

ajua

n us

ulan

PSP

3. D

ata

duku

ng y

ang

tidak

leng

kap

4. A

ngga

ran

untu

k m

onito

ring

terh

adap

Sat

ker y

ang

capa

ian

PSP

nya

rend

ahsa

ngat

terb

atas

sehi

ngga

tida

k se

mua

Sat

ker t

erpa

par r

egul

asi-r

egul

asi b

aru

men

gena

i PSP

1. M

elak

ukan

per

tem

uan

tingk

at sa

tker

dan

sosia

lisas

i reg

ulas

i-reg

ulas

i ser

take

bija

kan

men

yang

kut p

rose

s usu

lan

PSP

2. M

elak

ukan

pen

dam

ping

an k

epad

a sa

tker

yan

g tin

gkat

capa

ian

real

isasi

PSP

nya

mas

ih re

ndah

3. M

embu

at a

plik

asi y

ang

beris

i tem

plat

e PS

P se

hing

ga m

emud

ahka

n Pe

tuga

sSI

MAK

unt

uk m

engu

sulk

an P

SP se

rta

men

gura

ngi t

ingk

at k

esal

ahan

usu

lan

PSP

3Pe

rsen

tase

pen

gada

an m

engg

unak

an e

-pr

ocur

emen

t10

0%1.

Pem

baha

ruan

apl

ikas

i RUP

ole

h LK

PP y

ang

men

gham

bat p

engi

sian

RUP

oleh

satk

er p

ada

Triw

ulan

I ta

hun

2018

2. A

dany

a ke

bija

kan

efisi

ensi

angg

aran

ber

dam

pak

pada

terja

diny

a le

lang

ula

ngda

n tid

ak te

rlaks

ana

3. T

erla

mba

tnya

pel

aksa

naan

PBJ

yan

g di

seba

bkan

ole

h te

rlam

batn

yape

nyia

pan

doku

men

PBJ

dan

kua

litas

dok

umen

PBJ

4. P

eren

cana

an d

an p

elak

sana

an P

BJ P

ra D

IPA

mas

ih b

elum

opt

imal

5. P

emba

hasa

n e

cata

logu

e bi

dang

kes

ehat

an d

i LKP

P m

emak

an w

aktu

yan

gcu

kup

lam

a di

kare

naka

n LK

PP m

emer

luka

n ba

ntua

n te

knis

dari

kem

ente

rian

terk

ait.

6. T

idak

sem

ua sa

tker

mem

iliki

alo

kasi

bela

nja

mod

al

1. B

erko

ordi

nasi

deng

an LK

PP te

rkai

t keb

ijaka

n up

datin

g ap

likas

i aga

r tid

akm

engh

amba

t pro

ses p

elak

sana

an P

BJ.

2. O

ptim

alisa

si pe

laks

anaa

n pe

ngad

aan

bara

ng/ja

sa P

ra D

IPA

tahu

n 20

19.

3. P

enin

gkat

an k

ualit

as S

DM te

rkai

t pem

aham

an d

an p

enyu

suna

n do

kum

en P

BJ4.

Mem

buat

ranc

anga

n pe

mbu

atan

apl

ikas

i PBJ

den

gan

mel

ibat

kan

tena

ga IT

di

lingk

unga

n Bi

ro K

euan

gan

dan

BMN

dan

Nara

sum

ber d

ari L

KPP.

5. S

osia

lisas

i dan

koo

rdin

asi d

enga

n pa

ra p

elak

u PB

J di l

ingk

unga

n Ke

men

kes

untu

k m

engu

rang

i lel

ang

ulan

g da

n pr

oses

gag

al le

lang

.6.

Pen

yusu

nan

ecat

alog

ue se

ctor

al d

i del

egas

ikan

ke

Kem

ente

rian

terk

ait

(Kem

nter

ian

Kese

hata

n) se

hing

ga ti

dak

perlu

men

ungg

u da

ri LK

PP7.

Mel

akuk

an a

dvok

asi k

epad

a pi

mpi

nan

untu

k m

endo

rong

pen

gelo

la P

BJm

elak

ukan

inov

asi d

alam

pro

ses P

BJ se

pert

i kon

trak

pay

ung,

pen

gada

anm

elal

ui e

cata

logu

e da

n/at

au e

pur

chas

ing

MAT

RIKS

INDI

KATO

R KI

NERJ

A KE

GIAT

AN T

AHUN

201

8BI

RO K

EUAN

GAN

DAN

BMN

Page 48: IKHTISAR EKSEKUTIFrokeu.depkes.go.id/rokeubmn2/images/LAKIP/LAKIP_ROKEUBMN...Laporan Akuntabilitas Kinerja 2018 Biro Keuangan dan BMN Kementerian Kesehatan ii IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan