laporan kunjungan lapangan yolla fauziah 1

Upload: fallenapriyeni

Post on 01-Mar-2016

355 views

Category:

Documents


60 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangNanas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia. Produksinya mencapai 20% produksi buah tropika dunia. Nanas mendominasi perdagangan buah tropika dunia. Berdasarkan hasil statistik tahun 2000, perdagangan nanas mencapai 51% dari total 2.1 juta ton seluruh perdagangan buah dan Indonesia menempati posisi yang ketiga dari negara-negara penghasil nanas olahan dan segar setelah negara Thailand dan Philippina (Coveca, 2000). Produksi nanas di Indonesia pada tahun 2006 mencapai 1427.781 ton dan meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2007 dengan produksi mencapai 2237.858 ton (BPS, 2007) dalam (Farida H, 2006).Dalam kesempatan ini kami berkunjung ke perusahaan yang cukup besar yaitu PT. Great Giant Pineapple (GGP) Lampung Tengah. Alasan siswa melakukan kegiatan kunjungan di PT. Great Giant Pineapple adalah karena PT. GGP sebagai produsen nanas terbesar di Indonesia, dan produknya diekspor ke banyak Negara di belahan dunia, sehingga menjadikan devisa atau pemasukan bagi Negara.Dari perusahaan yang bergerak di bidang pertanian maka semakin menambah ilmu pengetahuan yang sangat berkaitan dengan disiplin ilmu yang kami pelajari. Dengan adanya kegiatan seperti ini siswa dapat mempelajari, memperoleh informasi serta pengalaman tentang teknik budidaya tanaman buah nanas, teknologi mutakhir dari budidaya tanamannya, management pengelolaan kebun buah serta strategi pemasaran hasil panen buah yang diterapkan dilapangan.

1.2Tujuan Kunjungan

Adapun tujuan dari dilakukannya kunjungan ini adalah sebagai berikut :1. Siswa mengetahui bagaimana teknik budidaya tanaman buah nanas di lapang.2. Meningkatkan keterampilan serta wawasan siswa terhadap kegiatan pertanian di lapangan.3. Siswa mengetahui bagaimana management suatu perusahaan PT.GGP Lampung.BAB II

WAKTU DAN TEMPAT

2.1Waktu Pelakasanaan

Kunjungan lapangan dilaksanakan selama dua hari terhitung tanggal 12-14 Mei 2014 bertempat di PT. Great Giant Pineapple Terbanggi Besar Lampung Tengah.

2.2Tempat Kunjungan Lapangan

A. Profil PT. Great Giant Pineapple

PT.GGP terletak di Desa Terbanggi Besar, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Secara geografis PT.GGP berada di koordinat 404907 LS dan 10501313 BT dengan ketinggian 46 dpl sehingga PT.GGP termasuk daerah tropis.PT.GGP sangat mengutamakan kepuasan konsumen maka dari itu semua proses pengelolaan buah nanas segar di lakukan dengan sangat cermat dan higienis, di dalam perkebunan PT.GGP. Dalam proses pengalengan nanas segar di lakukan dengan sangat teliti, bahkan dapat di pastikan tidak ada satu kotoran pun yang ikut masuk ke dalam kaleng nanas, hal tersebut di lakukan agar konsumen mendapatkan kepuasan yang maximal. Misi dan Visi PT. GGP Menjadi Mitra Pilihan dan Terpercaya dalam buah olahan yang bermutu di Seluruh Dunia.PT.GGP memiliki areal seluas 32.000 hektar dan luas efektif tanaman nanas 20.000 hektar. Sedangkan sisa lahan yang lainnya di gunakan untuk membudidayakan tanaman pisang, singkong, jambu dan sebagainya. Hal tersebut dilakukan untuk menambah penghasilan dari PT.GGP dan juga dapat menambah kesejahteraan karyawan PT.GGP.Keadaan sosial ekonomi masyarakat di daerah sekitar perkebunan dapat di katakan cukup bervariasi di mana tingkat pendidikan terendah yang di peroleh masyarakat sekitar adalah tingkat Sekolah Dasar (SD), sedangkan pendidikan tertinggi yang di peroleh masyarakat sekitar adalah tingkat Strata Dua (S2), dan di tingkat pendapatan perkapita juga memiliki perbedaan yang sangat jauh untuk pendapatan perkapita tertinggi sebesar Rp 5.900.000,- dan untuk pendapatan perkapita terendah sebesar Rp 700.000,-. Namun meskipun perbedaan yang sangat jauh di tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat sekitar tidak membuat adanya jenjang sosial di antara mereka.Jenis usaha yang mereka jalani yaitu menjadi karyawan di perkebunan nanas. Perusahaan memiliki sekitar 15.806 tenaga kerja. Dari jumlah karyawan tersebut ada yang bekerja menjadi karyawan bulanan tetap dan karyawan harian tetap dengan nama serikat pekerja SPSA (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia).Buah nanas yang dipanen dari kebun akan diproses menjadi beberapa produk olahan nanas. Setiap 1 ton buah nanas bisa di proses menjadi 23% nanas kaleng 40% juice/concentrate, 1,8% mill juice dan sisanya ampas.Dalam operasional produksinya PT.GGP mengacu pada beberapa standard mutu internasional yang berlaku di berbagai negara seperti:1. SGF dari Asosiation For The Protection Of The Fruit Juice Industry2. Quality Grade Conform to US FDA Standard3. Quality Grade Conform to EO AIJIN,Eropa4. Japan Agricultural StandardDi samping itu perusahaan juga menerapkan beberapa sistem managemen seperti Manufacturing Pratice, Food Safety Program, Total Productive Maintenance, Six Sigma dan sebagainya dalam porses produksi sehingga mendukung kualitas produk yang di hasilkan.PT.GGP banyak meraih sertifikat system managemen mutu yang di antaranya adalah:

Sertifikat ISO dari Lloyd Register Quality Assurance, United Kingdom (1907) Sertifikat SMKS (Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan kerja) dari Sucofindo (1999) Sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dari Lloyd Register Quality Assurance, United kingdom (2001) Sertifikat SA 8000 (social accountability) dari Bureau Veritas Quality Assurance (2001) Sertifikat ISO 14001, versi 2004 Tentang Pengelolaan Lingkungan Tahun 2006Penghargaan yang telah di raih PT.Great Giant Pineaple1. Asian Management Award2. Indonesian Export Award3. Best Employer Award4. Penghargaan Bendera emas SMKS dari pemerintah RI (2000)5. Kategori Superior dari United States Departement Of Agriculture (2001)6. Kategori Exellence dari SGS Eropa (2002)7. Penghargaan Yasa Ayodha Adinugraha sebagai Perusahaan PMA berprestasi Tahun 2002B. Sejarah Perusahaan

PT Great Giant Pineapple didirikan pada tanggal 14 Mei 1979. Awal berdirinya perseroan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengalengan nanas ini dipelopori PT Umas Jaya Farm. Pada awal berdirinya, budidaya nanas sempat ditunda karena pabrik nanas yang rencananya didirikan di Way Halim sedangkan kebunnya sendiri di lokasikan di Terbanggi Besar. Kini PT Great Giant Pineapple berada bersama perusahaan agroindustri lainnya seperti PT Nusantara Trofical Fruit, PT Great Giant Livestock, dibawah naungan PT Sewu Segar Group. Sebelum fokus di bidang budidaya nanas, perusahaan ini pernah mencoba menanam komoditas lain seperti papermin, singkong, semangka dan jagung. Tetapi dengan masih banyaknya permasalahan yang tidak dapat diatasi secara maksimal serta kondisi pasar yang kurang mendukung, akhirnya komoditas dialihkan kepada buah nanas.

Awal tahun 1979 penanaman nanas dimulai dengan menggunakan Varietas Smooth cayenne. Pada tahun 1983-1984 PT Great Giant Pineapple memulai pembangunan pabrik pengolahan nanas. Operasional Perkebunan terintegrasi penuh dengan pabrik pengalengan yang berada di tengah lokasi perkebunan. PT Great Giant Pineapple mendorong untuk pengembangan dan peningkatan mutu varietas nanas secara berkelanjutan melalui budidaya nanas yang intensif. Selama lebih dari 20 tahun, PT Great Giant Pineapple telah mengembangkan industri nanas untuk mencapai kualitas produk yang sempurna. PT Great Giant Pineapple telah menjadi pemimpin produsen nanas di Indonesia.

PT Great Giant Pineapple mendirikan pabrik pengalengan nanas (canned pineapple) yang pada akhir tahun 1984 dan mampu mengekspor produk nanas kaleng sebanyak 4 kontainer. Pada tahun 1989, perusahaan mengembangkan usaha dengan membangun pabrik untuk produksi konsentrat sari buah nanas (pineapple juice concentrate) yang memulai ekspor produk tersebut dalam kemasan aseptic pada tahun 1990 sebanyak 117 kontainer. Produksi nanas kaleng saat ini telah mencapai 10 000 kontainer per tahun.

PT Great Giant Pineapple telah berkembang pesat sejak memulai produksinya secara komersial. Saat ini PT Great Giant Pineapple merupakan perusahaan pengalengan nanas ketiga terbesar di dunia setelah Dole dan Del Monte, serta telah membangun suatu reputasi pasar yang cukup kuat.

BAB IIIPEMBAHASAN3.1 Aspek-aspek BudidayaA. Persiapan LahanPersiapan lahan (land preparation) merupakan seluruh kegiatan sebelum lahan siap ditanami tanaman nanas. Seluruh kegiatan land preparation menggunakan mesin. Kegiatan land preparation antara lain :1. Penghancuran Sisa Tanaman NanasKegiatan penghancuran tanaman nanas dilakukan secara mekanis dengan menggunakan alat yang disebut chopper. Chopper akan mencacah menjadi potongan-potongan kecil dan diharapkan potongan-potongan kecil tanaman nanas tersebut dapat mempercepat proses pembusukan dan menyuburkan tanah (Gambar 1).

Gambar 1. Penghancuran Sisa Tanaman Nanas dengan menggunakan Chopper2. Penggaruan (Harrowing)Penggaruan bertujuan untuk menghancurkan bongkahan-bongkahan tanah menjadi granulasi (butiran tanah) yang lebih halus (kecil), sehingga tercipta sistem aerasi, drainase dan struktur tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman nanas. Disamping itu penggaruan juga bertujuan untuk mematikan tanaman pengganggu (gulma), semak belukar, mencacah serasah tanaman sebelumnya, meratakan bekas guludan dan mencampur dengan tanah pada kedalaman tanah. Penggaruan menggunakan alat yang disebut Rotary Hallow (Gambar 2).

Gambar 2. Penggaruan dengan Menggunakan Rotary Harrow3. Pembajakan (Ploughing)Pembajakan yaitu membalik dan menggemburkan tanah pada kedalaman tertentu. Untuk lahan yang banyak tumbuh gulma alang-alang pembajakan dilakukan lebih dalam untuk mematikannya. Alat yang digunakan Molboard Plow dan Diskplow (Gambar 3).

Gambar 3. Pembajakan dengan Mengunakan Molboard Plow dan Diskplow4. Penggaruan AkhirPenggaruan akhir merupakan kegiatan melembutkan bongkahanbongkahan tanah dan sekaligus meratakan permukaan tanahnya. Alat yang digunakan sama dengan kegiatan penggaruan yaitu Rotary Harrow (Gambar 4).

Gambar 4. Penggaruan Akhir dengan Alat Rotary Harrow5. Penghancuran AgregatPenghancuran agregat menggunakan alat Cultivator-Celly yang bertujuanagar bongkahan-bongkahan tanah menjadi lembut dan kecil-kecil (Gambar 5).

Gambar 5. Penghancuran agregat dengan alat Cultivator-Celly6. Pemecahan Lapisan Dalam

Setelah bongkahan-bongkahan tanah menjadi lembut dan kecil-kecil, kegiatan selanjutnya yaitu pemecahan lapisan dalam. Pemecahan lapisan dalam merupakan kegiatan penghancuran tanah dibawah lapisan topsoil dengan tujuan untuk menciptakan interna l drainase yang lebih baik. Alat yang digunakan adalah Subsoiler (Gambar 6).

Gambar 6. Pemecahan Lapisan Dalam dengan Alat Subsoiler7. Pembuatan Guludan

Pembuatan guludan bertujuan membuat tempat penanaman tanaman. Alat

yang digunakan yaitu Disk Ridger (Gambar 7).

Gambar 7. Pembuatan Guludan dengan Alat Disk Ridger8. Pembuatan Jalan dan Saluran AirKegiatan persiapan lahan terakhir yaitu pembuatan jalan. Beberapa jenis jalan pada lahan yaitu jalan plot untuk membedakan plot dalam satu seksi, jalan blok atau jalan seksi untuk membedakan antara seksi yang satu dengan seksi yang lain termasuk jalan transportasi kendaraan di lahan. Selain pembuatan jalan juga dibuat saluran air. Saluran air terdiri dari saluran sekunder dan tersier. Saluran air yang dibuat bertujuan agar dapat menampung air pada musim kemarau dan memperlancar aliran air pada musim hujan agar tanaman nanas tidak tergenang. Alat yang digunakan untuk pembuatan jalan dan saluran air yaitu motor grader. Lahan yang sudah dibuat jalan dan saluran air siap untuk ditanami (Gambar 8)

Gambar 8. Lahan yang Sudah dibuat Jalan dan Saluran air

B. Pembibitan dan PenanamanKegiatan dan pembibitan yang dilakukan antara lain:1. Asal bibitBibit diperoleh dari lokasi panen produksi yang berarti berasal dari tanaman sebelumnya yang telah selesai dipanen. Bibit yang digunakan di PT. GGP terdiri dari tiga jenis, yaitu sucker, crown dan macro section. Sucker berasal dari anakan yang tumbuh pada tanaman nanas, sedangkan crown didapat dari mahkota bunga yang dipishkan dari buah yang sudah dipanen. Macro section merupakan tunas yang tumbuh pada bagian batang tanaman yang dipotong-potong 3-5 cm yang ditumbuhkan di pembibitan. Jenis bibit sucker, crown dan macro section dapat dilihat pada Gambar 10.

(a)

(b)

(c)

Gambar 10. Jenis Bibit Sucker (a), Crown (b), dan Macro section (c)2. Seleksi BibitBibit yang sudah dipanen dikelompokan berdasarkan ukuran besar, sedang dan kecil. Ukuran bibit sucker dibedakan berdasarkan diameter bonggol (Gambar11). Pembagiannya yaitu sucker besar 4.2-5 cm, sucker sedang 3.5-4.2 cm dan sucker kecil 2.5-3.5 cm. Sedangkan pada bibit crown dibedakan berdasarkan panjang bibit. Pembagiannya yaitu crown besar 25-33 cm, crown sedang dan crown kecil 15-16 cm dan 12-14 cm. Bibit macro section dibedakan berdasarkan panjang bibit sesuai dengan bibit crown dengan pembagian ukuran yang sama. Setelah bibit dibedakan berdasarkan ukuran selanjutnya bibit diberi kode. Pengkodean bibit akan memudahkan dalam mengetahui jenis bibit

yang dipakai di suatu lahan.

Gambar 11. Mengukur Diameter Bonggol Sucker3. DippingDipping adalah proses pencelupan seluruh bibit dengan larutan pestisida yaitu insektisida dan fungisida sebelum dibawa ke lokasi tanam. Seluruh bibit yang diangkut akan celupkan ke dalam kolam berisi cairan insektisida dan fungisida di mesin dipping (Gambar 12). Dipping bertujuan untuk melindungi bibit dari serangan hama mealybug dan jamur (Pythopthora serta Thilaviopsis).

Gambar 12. Mesin Dipping4. PenanamanSetelah bibit dilakukan dipping, bibit dibawa ke lokasi tanam untuk dilakukan penanaman. Ada dua jenis jarak tanam yang digunakan di PT. GGP yaitu jarak tanam 27.5 cm x 60 cm atau 25 cm x 60 cm dengan kedalaman sekitar 30 cm. Kegiatan penanaman dilakukan secara manual menggunakan alat koret kecil atau koret (Gambar 13).

Gambar 13. Kegiatan PenanamanC. Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan tujuan memberikan unsur hara pada tanaman nanas. Terdapat dua cara aplikasi pemupukan di PT. GGP. Pertama, pemupukan manual (aplikasi ditugal/pada pangkal bawah tanaman) yang menggunakan pupuk komposit (urea, TSP dan Kiserit). Kedua, pemupukan foliar spray (pupuk daun dengan menggunakan unit Boom Spraying Cameco (BSC) (Gambar 14). Adapun pupuk yang digunakan yaitu yang water soluble seperti urea, K2SO4, MgSO4, FeSO4, ZnSO4, serta Borax.

Gambar 14. Pemupukan dengan Menggunakan Alat BSCPemupukan dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan dengan pupuk buatan. Pemupukan susulan berikutnya diulang tiap 3-4 bulan sekali sampai tanaman berbunga dan berbuah. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah: Pupuk NPK tablet (Pamafert)Bentuk pupuk berupa tablet, berat 4 gram setiap tablet. Dosis anjuran satu tablet tiap tanaman. Pupuk tunggal berupa campuran ZA, TSP, atau SP-36 dan KClDosis anjuran 1: ZA 100 kg + TSP atau SP-36 60 kg + KCl 50 kg per hektar. Pupuk susulan diulang setiap 4 bulan sekali dengan dosis yang sama. Dosis anjuran 2: mulai umur 3 bulan setelah tanam dipupuk dengan ZA 125 kg atau urea 62,5 kg + TSP atau SP-36 75 kg/ha.

D. Perawatan Kebun

Perawatan kebun dilakukan setelah tanaman ditanam dengan tujuan tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang baik. Beberapa kegiatan perawatan antara lain:1. Pengendalian GulmaAgar tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik maka tumbuhan yang menjadi penggangu harus dikendalikan. Pada umumnya gulma yang ada pada tanaman nanas tumbuh disekitar tanaman nanas yang menyebabkan persaingan dalam mendapatkan unsur hara maupun tumbuh dengan menutupi tanaman nanas sehingga menghalangi tanaman nanas mendapatkan cahaya matahari. Tanaman nanas yang terserang gulma dengan tingkat serangan yang tinggi menyebabkan terhambat pertumbuhannya. Hal ini menyebabkan tanaman menjadi kerdil, tidak berbuah bahkan mati. Kegiatan pengendalian gulma meliputi Pre emergence (pencegahan serangan) baik sebelum maupun setelah tanam, kegiatan aplikasipost emergence (penanganan ketika serangan) maupun aktivitas manual weeding(pencabutan gulma) yang dilakukan dengan mencabut gulma yang sudah tumbuh dan sulit dikendalikan dengan bahan herbisida.2. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit merupakan pengendalian hama yang berupa mealybug, semut serta fungi-jamur dengan cara menyemprot tanaman dengan insektisida dan fungisida yang dilakukan bersamaan dengan aplikasi foliar spray, sedangkan untuk pengendalian semut dilakukan dengan memasang umpan semut untuk membunuh koloni semut dan ratu-nya. Tingkat serangan hama dan penyakit yang tinggi dapat menyebabkan kehilangan hasil yang tinggi karena tanaman dapat tidak berbuah bahkan mati.3. Sanitasi Kebun

Sanitasi kebun yaitu kegiatan untuk membersihkan lokasi kebun dari sampah dan tumpukan hasil pengumpulan bonggol sucker, cabutan tanaman nanas liar dan rumput hasil weeding. Hal ini dilakukan untuk mengurangi populasi semut dan mengurangi inang mealybug.E. Forcing dan Pemanenan

Forcing dan pemanenan dilakukan dari masa tanaman nanas siap berbunga sampai buah tanaman nanas dipanen. Beberapa kegiatannya antara lain :

1. ForcingForcing adalah kegiatan perangsangan pembungaan yang dilakukan oleh unit Boom Spraying Cameco (BSC). Forcing dilakukan dengan tujuan untuk menyeragamkan pembungaan pada tanaman nanas sehingga panen dapat dilakukan secara serempak. Forcing menggunakan bahan gas etilen yang dicampur dengan kaolin sebagai adsorben dan dilakukan pada malam hari karena pada malam hari stomata tanaman nanas membuka dan suhu ideal untuk tanaman agar berhasil berbunga yaitu dibawah 24C (Gambar 15).

Gambar 15. Kegiatan Forcing di Malam Hari2. RipeningRipening yaitu proses aplikasi bahan etepon pada buah yang berumur 3-5 hari sebelum panen agar buah dapat masak atau matang seragam. Kegiatan ripening menggunakan alat BSC.3. PanenPanen merupakan kegiatan pemetikan buah nanas di lokasi panen. Pada umumnya panen yang dilakukan di PT. GGP pada umur buah 145 hari setelah forcing dengan menggunakan alat Harvester Cameco (HVC). Buah matang yang dipanen memiliki kriteria tertentu. Buah dengan kematangan 60-70% dengan ciriciri bagian bawah nanas berwarna kuning hingga sedikit ke bagian tengah merupakan matang yang paling baik (Gambar 16). Buah nanas yang kematangannya kurang ataupun terlalu matang akan dijadikan concentrate dan juice nanas.

Gambar 16. Tingkat Kematangan Buah yang di Panen di PT. GGP3.2 Aspek Pasca Panen dan Pengolahan Hasil

PT Great Giant Pineapple dalam proses produksinya menggunakan slogan go green yaitu prinsip pengolahan yang ramah lingkungan dengan rincian 30, 40 dan 50. Dimaksudkan 30 persen dalam penggunaan bahan bakar reversible, 40 persen penggunaan bahan kimia dan 50 persen peningkatan produksinya.Proses pengolahan buah nanas di PT Great Giant Pineapple dari bahan mentah menjadi produk buah nanas yang telah dikemas dan siap dipasarkan melalui tahapan tahapan sebagai berikut:

1. Proses Penilaian Buah (Size Grading)Pada PT Great Giant Pineapple, buah yang setelah dipanen dibawa truk masuk ke pabrik lewat bagian raw material. Disana buah nanas sebelum diolah dilakukan pemilahan terlebih dahulu menggunakkan mesin yang telah didesain sedemikian rupa untuk memilah buah sesuai dengan ukuranya. Proses size grading diawali dari proses pencucian buah di bak penampung. Kemudian melalui conveyor dilewatkan menuju mesin sortasi yang mempunyai karakteristik pimilahan buah sesuai dengan ukuranya.

Ukuran buah nanas berperan penting dalam menentukan kapasitas produksi dari nanas olahan. Karena ukuran buah nanas pada mesin memiliki ukuran tertentu yang standar sehingga tidak bisa diubah. Menurut Hepton dan Hodson (2003), untuk skala industri buah biasanya diklasifikasikan dalam beberapa ukuran berdasarkan diameter sehingga memungkinkan pembagian pada mesin-mesin yang memang memiliki standar tertentu. Berdasarkan diameternya, nanas dibagi menjadi beberapa kelas diantanya yaitu untuk kelas Sub 1 T memiliki diameter < 9.21 cm, Small (1 T) dengan diameter 9.21-10.80 cm, medium (2T) untuk diameter 10.80-13.02 cm dan kelas Large (2,5T) untuk buah dengan diameter > 13.02 cm.

Berdasarkan standart operasional nanas untuk jenis Smooth cayenne, jika di kelaskan berdasarkan parameter diameter buah dibagi menjadi empat kelas yaitu, untuk standar A 13 cm, standar B = 11- 12.9 cm, standar C = 10-10.9 cm dan standar D 10 cm. Sementara jika mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) no 10-2166-1992, ukuran buah nanas untuk Mutu I adalah seragam dengan ukuran diameter minimal 9.5 cm dan Mutu II yang kurang seragam dan diameter 9.5 cm (Deptan, 2004). Ukuran buah di PT Great Giant Pineapple menggunakan standar dari perusahaan mereka sendiri, Menyesuaikan dengan mesin yang dimiliki.

2. Proses Pengupasan (Pelling), pemotongan ujung (Trimming Top-bottom) dan Pencucian (Washing)Buah nanas yang sudah digrading selanjutnya masuk ketahapan proses pengupasan kulit. Melalui conveyor buah nanas menuju ke mesin pengupasan untuk dilakukan pengupasan. Tujuan proses ini adalah untuk mendapatkan daging buahnya saja dengan metode pengupasan silindris dan dilanjutkan pemotongan ujung buah. 3. Pengirisan (Slicing)Setelah dipisahkan dari kulitnya kemudian daging buah nanas dialirkan menuju ke tahap proses selanjutnya yaitu slicing. Disini buah dilakukan pengirisan secara melintang setebal kurang lebih 1 2 cm. Hasil yang didapatkan dari proses ini adalah produk nanas iris dengan bagian yang paling baik.4. Pemotongan (Trimmning) dan Pemisahan (Sortasi)Nanas silindris yang sudah diiris selanjutnya masuk pada proses sortasi secara manual. Jadi pada proses ini yang berperan adalah manusia bukan mesin lagi. Karena untuk mendapatkan nanas dengan kualitas yang bagus perlu dilakukkan kegiatan manual. Pada proses ini prinsipnya yaitu, nanas disortasi dengan menghilangkan mata buahnya dan dipisahkan sesuai kualitasnya. Bagian tengah irisan nanas biasanya adalah yang paling baik (ukuran dan warnanya seragam), sedangkan bagian yang tepi serta nanas iris di bawah ukuran dipisahkan untuk diproses lebih lanjut sebagai piece atau crushed.5. Penghilangan hati buah (Coring), Pengisian (Filing), Resizer dan Pemotongan (Cutting)Nanas iris yang dipilih sebagai produk sliced, selanjutnya dihilangkan mata buahnya dengan alat yang bernama can loader machine dan seterusnya diisikan kedalam kaleng. Bagian nanas lainya masuk ke dalam resizing dan cutter untuk diproses menjadi nanas potong (pieced product), sedang yang tidak memenuhi syarat untuk dipotong dimasukkan ke dalam mesin pencacah (crushing machine) untuk diproses menjadi nanas cacahan (crushed product). Produk olahan ini selanjutnya diisikan ke dalam kaleng.6. Pemberian syrup (Syrupping) dan PrevacumizingMasing masing produk olahan yang telah diisikan ke dalam kaleng ditambahkan gula dan media cair berupa juice nanas untuk produk yang perlu tambahan rasa manisnya. Sedangkan yang tidak ada tambahan rasa manis hanya ditambahkan juice nanas untuk pengalengan. Selain itu, nanas kaleng juga memakai media sirup encer. Juice nanas dihasilkan dari proses pengolahan sisa produk yang tidak dimanfaatkan (reject) antara lain sisa daging buah pada kulit, bonggol dan hati (core).7. Penutupan (Seaming) dan Coding, Pemasakan (cooking), Pendinginan (Cooling).Setelah proses pemberian syrup kemudian masuk pada tahapan penutupan kaleng yaitu dengan alat seamers machine. Setelah ditutup, kemudian produk disterilkan menggunakan uap panas untuk meminimalisir adanya mikroba pada kaleng. Setelah disterilkan, kemudian produk dalam kaleng didinginkan mencapai batas suhu tertentu.8. Penyusunan ke rak (Palletizer)Setelah produk buah kaleng didinginkan, nanas kaleng disusun di atas pallet pallet dengan alat palletizer.9. Inkubasi dan Pemeriksaan ProdukProduk nanas kaleng perlu diinkubasi yaitu disimpan selama lebih kurang satu minggu agar dapat diketahui apabila ada kerusakan pada produk tersebut. Setelah melewati masa inkubasi dilakukan pemeriksaan secara sampling pada produk tersebut antara lain pencemaran mikrobiologi, kerapatan penutupan (seamers control) dan sebagainya.10. Pemberian label (Labelling) dan Pengepakan (Packing)Produk yang telah diperiksa dan dinyatakan dapat dipasarkan selanjutnya diberi label sesuai buyer atas jenis produk yang dipesan. Pengepakan dilakukkan pada kotak kotak karton dengan isi 6, 12, 48 kaleng tiap pack.Pengalengan nanas Great Giant Pineapple mempunyai kapasitas produksi sebesar 80 ton per jam. Dengan kapasitas tersebut, setiap hari dapat dihasilkan nanas kaleng rata rata 19 container. 1standart case = 12 kg nanas kaleng = 6 kg buah nanas. 1 container = 22 ton nanas kaleng = 11 ton buah nanas. Produksi kaleng yang dihasilkan perusahaan dapat dibagi dalam beberapa jenis :a. Menurut bentuknya: Slices ialah irisan utuh, tidak rusak atau pecah dan merupakan irisan yang tegak lurus terhadap sumbu dan mempunyai ukuran dan besar yang sama. Chunk adalah irisan nanas yang mempunyai ukuran dan bentuk yang mempunyai dimensi tidak lebih dari 1,5 inci. Tidbits merupakan bagian buah nanas yang berasal dari potongan irisan buah nanas utuh menjadi bagian yang lebih kecil, yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Pieces adalah bentuk irisan mirip dengan tidbits tetapi bentuk ukuran tidak perlu sama, bias sangat tidbits. Crushed pineapple merupakan bagian buah nanas yang dipotong atau dihancurkan sedemikian rupa sehingga menjadi potongan yang halus.b. Menurut Grade kualitas:Code : F = Fancy

= Paling baikC = Choice

= baikS = Standard

= standarc. Menurut media : Code: Natural juice: juice nanas tanpa tambahan gula, asam (brix 11 14)Light syrup: ditambah gula, manis (brix 14 -18)

Heavy syrup: ditambah gula, manis sekali (brix 18 22)d. Menurut ukuran kaleng :Code : 8 oz/ ons, A-1 : dalam satu standar case terdapat 90 kaleng A-115 oz/ ons, A-1 : dalam satu standar case terdapat45 kaleng A-1 20 oz/ ons, A-2 : dalam satu standar case terdapat 36 kaleng A-230 oz/ ons, A-2 : dalam satu standar case terdapat 24 kaleng A-2

37 oz/ ons, A-10 : dalam satu standar case terdapat 6 kaleng A-1042 oz/ ons, A-3 : khusus juice3.3Aspek Management UsahaPT Great Giant Pineapple (GGPC) merupakan perkebunan nanas dan pabrik pengalengan nanas terbesar di Indonesia. Dan merupakan terbesar ketigadi dunia. Perusahaan ini tidakmemasarkan produknya didalam negeri, semua produk yang dihasilkan diekspor ke luar negeri. Kapasitasproduksinya memenuhi 15 % kebutuhan nanas dunia. Permintaan produk datang dari berbagai negara anatara lain Germany, Perancis, Italia, Jordania, Japan dan lain-lain.Perusahaan berskala internasional ini telah banyak mendapatkan pengakuan lewat berbagai macam penghargaan penghargaan yang dianugerahkan. Luas area perusahaan ini mencapai 55 ribu hektar.secara professional dan dengan manajemen yang baik pperusahaan ini mampu menyediakn stok nanas sepanjang tahun.Sebagaimana diketahui bahwa bauran pemasaran (marketing mix) adalah suatu saluran pemasaran yang dapat dipandangan sebagai sistem penyerahan nilai pelanggan dimana masing-masing anggota saluran menambah nilai bagi pelanggan.Bauran pemasaran harus selalu dapat bersifat dinamis, selalu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal maupun internal. Faktor eksternal yaitu faktor diluar jangkauan perusahaan yang terdiri dari pesaing, teknologi, peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, dan lingkungan sosial budaya. Sedangkan faktor internal adalah variabel-variabel yang terdapat dalam bauran pemasaran yaitu sebagai berikut Product(produk),Price (harga),Place (tempat), dan Promotion (Promosi).Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui pasti setiap perusahaan pasti memiliki bauran pemasaran masing-masing. Salah satunya yaitu perusahaan PT. Great Giant Pineapple, dimana bauran perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. ProdukProduk disini adalah apa yang diapat ditawarkan di dalam pasar untuk dipertahankan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memusaskan keinginan atau kebutuhan termasuk didalam adalah objek fisik, jasa, orang, tempat organisasi dan gagasan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud produk adalah suatu yang berwujud maupun sesuatu yang tidak berwujud yang lazim disebut jasa.Adapun produk yang ditawarkan dari pihak perusahaan yaitu dimana PT. Great Giant Pineapple menawarkan produk olahan nanas. Dimana olahan nanas disini yaitu pihak perusahaan memanfaatkan segala aspek sehingga tidak ada produk yang terbuang.Salah satu produk utama keluaran yang dihasilakan dari perusahaan ini yaitu produk nenas kaleng (GGPC), serta Coacktail, Concentrate, Juice nanas, Nata de coco. Disamping itu juga pihak perusahaan juga memanfaatkan limbah dari tanaman nenas yaitu dimana mereka meamnfaatkan limbah dari tanaman nanas yaitu mengolahnya menjadi pakan ternak sapi dengan menambahan berbagai bahan tambahan lainnya, hal ini bertujuan untuk penggemukan sapi yang mana sapi terrsebut akan menghasilkan susu segar dan daging yang berkualitas baik. Disamping itu juga pihak perusahaan juga mengelolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk (kompos, dan bio-gas). Pihak perusahaan tidak hanya mengelolah nanas saja melainkan juga terdapat berbagai produk lainnya seperti tapioca (yang terbuat dari ubi kayu). Berikut beberapa produk keluaran dari PT Great Giant Pineapple.2. HargaHarga adalah Tuntutan atau pedoman managerial yang akan diperlukan untuk membuat keputusan-keputusan dimasa yang akan datang bila mana situasi menuntutnya. Dengan deikian sebuah kebijakan dapat menjadi suatu tindakan konkrit yang secara rutin diikuti bila mana sebuah situasi taktis atau strategis tertentu menuntutnya.

Perusahaan PT.Graet Giant Pineapple merupakan salah satu perusahaan eksportir terbesar ketiga di dunia. Dimana semua produk yang dihasilkan terutama produk nenas kaleng di ekspor keluar negeri. Dimana produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut di jual atau dibeli dalam dolar (mata uang asing). Harga yang ditawarkan perusahaan yaitu sekitar 15$-$20 per kaleng atau sekitar Rp.200.000,00 rupiah per kaleng.3. TempatMaksud tempat disini adalah menentukan metode dan rute yang akan dipakai untuk menyalurkan barang tersebut kepasar.

Untuk kategori tempat disini sebagaimana telah dijelaskan bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan pengeksportir nenas terbesar ke tiga di dunia sehingga dalam melakukan penjualan pihak perusahaan menjual roduk nenas kaleng GGPC diekspor ke 50 negara, dan setiap tahun jumlah negara pengimpor cenderung bertambah. Sekitar 40 persen dari realisasi ekspor diserap di Eropa, antara lain ke Jerman, Belanda, Belgia, Inggris, Spanyol, Norwegia, Italia, Perancis, dan Portugal. Sebanyak 40 persen lagi diimpor oleh negara-negara di Amerika, seperti Amerika Serikat, Mexico, Argentina, Brasil, Puertorico, dan Cile. Sisanya, sekitar 20 persen diserap negara-negara Timur Tengah dan Asia Pasifik (termasuk Australia dan Selandia Baru).

4. PromosiPromosiadalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calonkonsumenuntuk membeli atau mengkonsumsinya. Karena perusahaan ini merupakan perusahaan yang menjuual produknya dengan cara mengekspor, maka untuk promosi perusahaan ini hanya meninjau negara-negara yang memerlukan atau membutuhkan stok produk olahan nanas kaleng dalam jumlah besar. Sehingga pihak perusahaan dapat dengan mudah memasarkan produk mereka.BAB IV

KESIMPULAN

PT Great Giant Pineapple merupakan perusahaan besar yang telah menerapkan teknologi modern dan proses budidaya yang terencana dengan baik. Dari kegiatan kunjungan pabrik ini, mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang teknis dan kondisi lingkunan kerja di pabrik produksi nenas dalam skala besar. PT Great Giant Pineapple merupakan perusahaan produksi untuk pasar asing, sehingga PT Great Giant Pineapple mempunyai andil dalam peningkatan devisa Negara.PT Great Giant Pineapple dalam proses produksinya menggunakan slogan go green yaitu prinsip pengolahan yang ramah lingkungan dengan rincian 30, 40 dan 50. Dimaksudkan 30 persen dalam penggunaan bahan bakar reversible, 40 persen penggunaan bahan kimia dan 50 persen peningkatan produksinya.Proses pengolahan buah nanas di PT Great Giant Pineapple dari bahan mentah menjadi produk buah nanas yang telah dikemas dan siap dipasarkan melalui tahapan tahapan Size Grading, Pelling, Trimming Top-bottom, Washing, Slicing, Trimmning dan Sortasi, Penghilangan hati buah (Coring), Pengisian (Filing), Resizer dan Pemotongan (Cutting), Pemberian syrup (Syrupping) dan Prevacumizing, Penutupan (Seaming) dan Coding, Pemasakan (cooking), Pendinginan (Cooling), Penyusunan ke rak (Palletizer), Inkubasi dan Pemeriksaan Produk, Pemberian label (Labelling) dan Pengepakan (Packing).